i
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan masalah
1) Apa definisi dari memori ?
2) Apa jenis-jenis memori ?
3) Bagaimana penjelasan dari tingkat-tingkat pemrosesan ?
4) Bagaimana tahapan-tahapan dalam penyimpanan memori ?
5) Mengapa kita bisa melupakan informasi ?
6) Apa saja kerusakan atau disfungsi pada memori ?
7) Bagaimana cara penyelidikan ingatan ?
8) Bagaimana cara mengurangi lupa ?
9) Siapa saja yang memiliki ingatan khusus ?
C. Tujuan
1) Mengetahui definisi dari memori
2) Mengetahui jenis-jenis memori
3) Mengetahui penjelasan dari tingkat-tingkat pemrosesan
4) Mengetahui tahapan-tahapan dalam penyimpanan memori
5) Mengetahui penyebab kita bisa melupakan informasi
6) Mengetahui kerusakan-kerusakan atau disfungsi pada memori
7) Mengetahui cara peyelidikan ingatan
8) Mengetahui cara mengurangi lupa
9) Mengetahui orang-orang yang memiliki ingatan khusus
2
BAB III
PEMBAHASAN
A. Definisi Memori
Secara keseluruhan, psikolog mendefinisikan memori sebagai proses
mengodekan, menyimpan dan memarik kembali informasi. Setiap bagian dari
definisi pengodean, penyimpanan dan penarikan kembali informasi mewakili
proses yang berbeda. Ada tiga unsur dalam perbuatan ingatan yaitu menerima
kesan-kesan, menyimpan dan mereproduksikan.
Dengan adanya kemampuan untuk mengingat pada manusia ini berarti ada
suatu indikasi bahwa manusia mampu untuk menyimpan dan menimbulkan
kembali dari sesuatu yang pernah dialami. Namun tidak berarti bahwa semua
yang pernah dialami itu akan tinggal seluruhnya dalam ingatan, oleh karena itu
ingatan merupakan kemampuan yang terbatas.
B. Jenis-Jenis Memori
1) Memori sensori
Kilatan petir, suara gesekan dahan , dan tusukan peniti semuanya mewakili
stimulasi dalam durasi yang sangat singkat namun mereka dapat memberikan
informasi yang penting, sehinggga diperlikan respon. Stimulus seperti ini pda
awalnya dan secara singakat disimpan didalam memori sensori yaitu tempat
penyimpanan pertama dari informasi yang disampaikan dunia kepada kita.
Sebenarnya terdapat beberapa tipe memori sensori yang masing-masing terkait
dengan sumber informasi sensori yang berbeda. Misalnya memori iconic
mencerminkan informasi dari sistem visual.Memori echoice menympan informasi
auditori yang berasal dari telinga. Sebagai tambahan, terdapat memori yang
saling berkorespondensi dari setiap organ indra.
Secara keseluruhan, memori sensori bekerja seperti kamera yang
menyimpan informasi yang mungkin berupa visual, auditoria tau jenis sensori lain
untuk waktu yang sangat singkat.
3
2) Memori jangka pendek
Memori jangka pendek adalah memori yang disimpan dimana informasi
untuk pertama kalinya memiliki arti, meskipun panjang maksimum dari
penyimpanan di sini relatif singkat (Hamilton dan Martin, 2007). Jumlah spesifik
dari informasi yang dapat disimpan dalam memori jangka pendek telah
diidentifikasikan sebanyak tujuh item, atau bongkahan (chunks) informasi, dengan
berbagai variasi hingga dua bongkahan informasi lebih sedikit atau pun lebih
banyak.
Bongkahan adalah sekelompok stimulus yang berarti yang dapat disimpat
sebagai unit dalam memori jangk pendek. Menurut George Miller (1956), sebuah
bongkahan dapat berupa huruf atau angka tunggal yang membuat kita dapat
mengingat tujuh digit nomor telepon dalam memori jangka pendek.
3) Memori Kerja
Memori kerja adalah perangkat penyimpanan memori yang aktif dan
bersifat sementara secara aktif memanipulasi dan mengulang informasi (Bayliss,
et al., 2005a, 2005b;Unsworth& Eagle, 2005). Memori kerja dipandang memiliki
proses eksekutif pusat yang terlibat dalam logika dan pembuatan keputusan.
Eksekutif pusat ini mengkoordinasi tiga system penyimpanan dan pengulangan
yang berebeda yaitu penyimpanan visual, penyimpanan verbal, dan episodic
buffer. Penyimpanan visual berspesialisasi dalam informasi visual dan spasia,
sementara penyimpanan verbal menyimpan dan memanipulasi materi terkait
dengan ucapan, kata-kata, dan angka. Episodic buffer menyimpan informasi yang
menunjukkan episode-episode kejadian (Baddeley, 2001; Broder dan Schivver,
2006; Rudner dan Ronnberg, 2008)
4) Memori jangka panjang
Materi yang berhasil melewati memori jangka pendek dan beralih ke
memori jangka panjang memasuki sebuah pusat penyimpanan dengan kapasitas
yang hampir tidak terbatas.
Salah satu perbedaan utama dalam memori jangka panjang adalah
perbedaan memori deklaratif dan memori procedural. Memori deklaratif
(eksplisit) adalah memori tentang informasi faktual : nama, wajah, tanggal dan
4
fakta. Sebaliknya memori prosedural (memori implisit) adalah memori tentang
kecakapan dan kebiasaan.
Memori deklaratif (eksplisit) dapat dipecah menjadi memori semantic dan
episodic. Memori semantic adalah memori untuk pengetahuan umum dan fakta-
fakta tentang dunia, serta memori untuk aturan logika yang digunakan untuk
menjelaskan fakta lain. Sebaliknya, memori episodic adalah memori tentang
kejadian-kejadian yang terjadi pada waktu, tempat atau konteks tertentu.
Sedangkan memori procedural (implisit) meliputi procedural memory,
priming dan classical conditioning. Procedural memory adalah ingatan yang
melibatkan keahlian. Priming yaitu adalah aktivasi informasi yang telah dimiliki
seseorang dalam penyimpanan untuk membantunya mengingat informasi dengan
lebih baik dan lebih cepat.Sedangkan classical conditioning yaitu ingatan yang
melibatkan pembelajaran otomatis mengenai asosiasi antar-rangsangan.
5
c. Penyandian makna, dalam penyandian ini materi verbal didasarkan pada
makna disetiap kata, penyandian ini terjadi jika butir itu adalah kata yang
terisolasi, tetapi akan lebih jelas jika butir-butir itu adalah kalimat. Dengan
begitu ingatan disimpan dalam bentuk jaringan-jaringan diseluruh bagian
otak sesuai dengan pengkodeannya.
2) Penyimpanan Atau Storage, yaitu menyimpan informasi dalam ingatan,
diperkirakan proses ini bejalan dengan sendirinya tanpa pengarahan langsung
dari subjek dan biasanya sangat sukar untuk melupakannya (Gulo, 1982).
3) Pemanggilan Atau Retrieval, yaitu memanggil kembali apa yang telah
disimpan atau proses mendapatkan informasi yang disimpan, seperti
membawakan kembali pengalaman dimasa lalu (Gulo, 1982).
E. Penyebab Lupa
Lupa adalah hilangnya informasi yang yelah disimpan dalam memori jangka
panjang. Beberapa proses bertanggungjawab atas kegagalan memori atau disebut
lupa yaitu pembusukan, interferensi lupa karena ketergantungan pertanda,
konsolidasi dan percampuran.
1) Pembusukan (decay) yaitu hilangnya informasi karena tidak digunakan.
Penjelasan ini untuk fenomena lupa berasumsi bahwa jejak memori,
perubahan fisik yang terjadi di otak ketika materi baru dipelajari, akan
menghilang seiring berjalannya waktu (Grann, 2007).
2) Interferensi. Dalam interferensi, informasi dalam memori mengganggu
ingatan dari informasi yang lain (Naveh Benjamin, Guez and Sorek, 2007;
Pilotti, Chodorow and Shono, 2009).
3) Ketergantungan pada pertanda yaitu lupa yang terjadi ketika tidak terdapat
cukup tanda-tanda untuk penarikan informasi di dalam memori.
4) Konsolidasi yaitu lupa yang terjadi karena kerusakan atau deteriosasi
psikologis.
5) Percampuran yaitu informasi baru dan memori yang disimpan bersaing
sehingga mengakibatkan lupa.
6
F. Kerusakan-Kerusakan Atau Disfungsi Pada Memori
1) Lupa, adalah peristiwa tidak dapat mereprokdusikan tanggapan-tanggapan
kita, sedangkan kita ingin sehat.
2) Amnesi, adalah peristiwa tidak dapat mereproduksi tanggapan-tanggapan kita
karena ingatan kita tidak sehat.
a. Paramnesi, adalah amnesi yang tidak begitu jauh dari ingatannya. Apa-apa
yang masih berada di samping ingatan kita masih dapat kita ingat.
b. Autograde, adalah amnesi yang juga hal-hal yang sesudah terjadinya
peristiwa terlupakan.
c. Retrograde amnesi, adalah amnesi yang mundur. Artinya ia bukan hanya
lupa kepada apa yang terjadi, tetapi juga hal-hal yang jauh sebelum
peristiwa itu terjadi, terlupakan juga.
3) Deya vu, adalah suatu peristiwa seakan-akan belum pernah kenal sesuatu yang
sebenarnya belum (pengenalan tipuan)
4) Jamais vu, adalah peristiwa seakan-akan belum pernah kenal kepada sesuatau
yang sebenarnya sudah (lupa tipuan).
5) Depersonalis, adalah suatu peristiwa seseorang tidak mengenal dirinya sendiri.
6) Derealis, adalah suatu peristiwa seseorang merasa asing di dlam alamnya yang
real/sebenarnya.
7
4) Metode mengenal kembali, subyek mempelajari suatu materi kemudian
diberikan materi untuk mengetahui sampai sejauh mana yang dapat diingat
dengan bentuk pilihan benar atau salah ataupun dengan pilihan ganda.
5) Metode mengingat kembali, mengambil bentuk subyek disuruh mengingat
kembali apa yang dipelajarinya.
6) Meode asosiasi berpasangan, subyek disuruh mempelajari materi secara
berpasang-pasangan, subyek disuruh mempelajari atau menghafalkan materi
tadi.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Psikolog mendefinisikan memori sebagai proses mengodekan, menyimpan
dan memarik kembali informasi. Jenis-jenis memori yaitu memori sensori,
memori jangkan pendek, memori kerja dan memori jangka panjang.
Teori tingkat pemrosesan menyebutkan bahwa banyaknya pemrosesan
informasi yang terjadi ketika materi pada awalnya muncul adalah penting untuk
menentukan berapa banyak dari informasi tersebut yang pada akhirnya diingat.
Tahapan penyimpan memoriyaitu penyandian atau encoding, ppenyimpanan
atau storage dan pemanggilan atau retrieval.
Beberapa hal yang menyebabkan lupa yaitu pembusukan atau decay,
interferensi, ketergantungan pada pertanda, konsolidasi dan pencampuran.
Sedangkan kerusakan-kerusakan atau disfungsi npada memori antara lain lupa,
amnesi, deya vu, jamais vu, depersonalis, dan derealis.
Beberapa cara penyelidikan ingatan yaitu dengan metode mempelajari, metode
mempelajari kembali, metode rekonstruksi, metode mengenal kembali, metode
mengingat kembali dan metode asosiasi berpasangan.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan untuk :
1) Lebih memahami definisi memori dan tahap pemrosesan memori
2) Bisa menyimpan informasi dengan memori dalam jangka waktu tertentu
atau dengan jangka waktu yang lebih lama
3) Menghindari kerusakan-kerusakan atau disfungsi dari memori dengan cara
mencegah
4) Meningkatkan daya ingat memori dengan cara-cara penyelidikan ingatan
5) Menggunakan makalah ini sebagai bahan pembelajaran
6) Menyebarluaskan materi makalah ini
9
DAFTAR PUSTAKA
10