Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ILMU JIWA

“INGATAN ATAU MEMORI”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK IV

 AHYATUR RAHMAT
 MUHAMMAD TASBIH
 MUHAMMAD YUSUF AL ABRAR

FAKUKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah
yang berjudul “memori atau ingatan” ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya guna menyelesaikan makalah ini.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan Psikologis dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia terlahir dilengkapi organ yang sangat penting yaitu otak. Otak berfungsi dalam
segala hal yang akan kita lakukan termasuk berpikir. Sementara itu, berpikir sangat erat
kaitannya dengan memori atau ingatan. Setiap kali kita dapat menimbulkan kembali pengertian
atau kesan-kesan kita yang sudah lama berada di dalam kesadaran kita dengan menggunakan
kekuatan jiwa kita. Daya jiwa itu adalah memori atau ingatan.

Secara etimologi, memori atau memory (Inggris), adalah keberadaan tentang pengalaman masa
lampau yang hidup kembali, catatan yang berisi penjelasan, alat yang dapat menyimpan dan
merekam informasi.

Ilmu psikologi mendefenisikan memori sebagai sebuah proses pengkodean, penyimpanan dan
pemanggilan kembali informasi (retrieval) oleh manusia dan organisme lainnya. Pengkodean
berkaitan dengan persepsi awal dan pengenalan.

Menurut perspektif psikologi kognitif bahwa memori atau ingatan ialah kekuatan jiwa untuk
menerima, menyimpan dan mereproduksikan kesan-kesan. Jadi ada 3 unsur dalam perbuatan
ingatan yaitu : menerima kesan-kesan, menyimpan dan mereproduksikan.

Dengan adanya kemampuan untuk mengingat pada manusia ini berarti ada suatu indikasi bahwa
manusia mampu untuk menyimpan dan menimbulkan kembali dari sesuatu yang pernah dialami,
jika tidak atau jarang menimbulkan kembali ataupun melakukan pengulangan terhadap
informasi maka hal tersebut masuk kedalam ingatan jangka pendek (short therm memory).

Pentingnya pemahaman mengenai memori atau ingatan manusia untuk kebutuhan manusia
sendiri dalam melakukan kegiatan akademik maupun non akademik, untuk itu makalah ini
membahas teori-teori yang berkaitan dengan memori.

B. Rumusan Masalah

1) Apa definisi dari memori ?

2) Apa jenis-jenis memori ?

3) Bagaimana penjelasan dari tingkat-tingkat pemrosesan ?

4) Bagaimana tahapan-tahapan dalam penyimpanan memori ?

5) Mengapa kita bisa melupakan informasi ?


6) Apa saja kerusakan atau disfungsi pada memori ?

7) Bagaimana cara penyelidikan ingatan ?

8) Bagaimana cara mengurangi lupa ?

9) Siapa saja yang memiliki ingatan khusus ?

C. TUJUAN

1) Mengetahui definisi dari memori

2) Mengetahui jenis-jenis memori

3) Mengetahui penjelasan dari tingkat-tingkat pemrosesan

4) Mengetahui tahapan-tahapan dalam penyimpanan memori

5) Mengetahui penyebab kita bisa melupakan informasi

6) Mengetahui kerusakan-kerusakan atau disfungsi pada memori

7) Mengetahui cara peyelidikan ingatan

8) Mengetahui cara mengurangi lupa

9) Mengetahui orang-orang yang memiliki ingatan khusus


BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Memori

Secara keseluruhan, psikolog mendefinisikan memori sebagai proses mengodekan,


menyimpan dan memarik kembali informasi. Setiap bagian dari definisi pengodean,
penyimpanan dan penarikan kembali informasi mewakili proses yang berbeda. Ada tiga unsur
dalam perbuatan ingatan yaitu menerima kesan-kesan, menyimpan dan mereproduksikan.

Dengan adanya kemampuan untuk mengingat pada manusia ini berarti ada suatu indikasi bahwa
manusia mampu untuk menyimpan dan menimbulkan kembali dari sesuatu yang pernah dialami.
Namun tidak berarti bahwa semua yang pernah dialami itu akan tinggal seluruhnya dalam
ingatan, oleh karena itu ingatan merupakan kemampuan yang terbatas.

2. Jenis-Jenis Memori

1) Memori sensori

Kilatan petir, suara gesekan dahan , dan tusukan peniti semuanya mewakili stimulasi
dalam durasi yang sangat singkat namun mereka dapat memberikan informasi yang penting,
sehinggga diperlikan respon. Stimulus seperti ini pda awalnya dan secara singakat disimpan
didalam memori sensori yaitu tempat penyimpanan pertama dari informasi yang disampaikan
dunia kepada kita. Sebenarnya terdapat beberapa tipe memori sensori yang masing-masing
terkait dengan sumber informasi sensori yang berbeda. Misalnya memori iconic mencerminkan
informasi dari sistem visual.Memori echoice menympan informasi auditori yang berasal dari
telinga. Sebagai tambahan, terdapat memori yang saling berkorespondensi dari setiap organ
indra.

Secara keseluruhan, memori sensori bekerja seperti kamera yang menyimpan informasi yang
mungkin berupa visual, auditoria tau jenis sensori lain untuk waktu yang sangat singkat.

2) Memori jangka pendek

Memori jangka pendek adalah memori yang disimpan dimana informasi untuk pertama
kalinya memiliki arti, meskipun panjang maksimum dari penyimpanan di sini relatif singkat
(Hamilton dan Martin, 2007). Jumlah spesifik dari informasi yang dapat disimpan dalam memori
jangka pendek telah diidentifikasikan sebanyak tujuh item, atau bongkahan (chunks) informasi,
dengan berbagai variasi hingga dua bongkahan informasi lebih sedikit atau pun lebih banyak.

Bongkahan adalah sekelompok stimulus yang berarti yang dapat disimpat sebagai unit dalam
memori jangk pendek. Menurut George Miller (1956), sebuah bongkahan dapat berupa huruf
atau angka tunggal yang membuat kita dapat mengingat tujuh digit nomor telepon dalam memori
jangka pendek.
3) Memori Kerja

Memori kerja adalah perangkat penyimpanan memori yang aktif dan bersifat sementara
secara aktif memanipulasi dan mengulang informasi (Bayliss, et al., 2005a, 2005b;Unsworth &
Eagle, 2005). Memori kerja dipandang memiliki proses eksekutif pusat yang terlibat dalam
logika dan pembuatan keputusan. Eksekutif pusat ini mengkoordinasi tiga system penyimpanan
dan pengulangan yang berebeda yaitu penyimpanan visual, penyimpanan verbal, dan episodic
buffer. Penyimpanan visual berspesialisasi dalam informasi visual dan spasia, sementara
penyimpanan verbal menyimpan dan memanipulasi materi terkait dengan ucapan, kata-kata, dan
angka. Episodic buffer menyimpan informasi yang menunjukkan episode-episode kejadian
(Baddeley, 2001; Broder dan Schivver, 2006; Rudner dan Ronnberg, 2008)

4) Memori jangka panjang

Materi yang berhasil melewati memori jangka pendek dan beralih ke memori jangka
panjang memasuki sebuah pusat penyimpanan dengan kapasitas yang hampir tidak terbatas.

Salah satu perbedaan utama dalam memori jangka panjang adalah perbedaan memori deklaratif
dan memori procedural. Memori deklaratif (eksplisit) adalah memori tentang informasi faktual :
nama, wajah, tanggal dan fakta. Sebaliknya memori prosedural (memori implisit) adalah memori
tentang kecakapan dan kebiasaan.

Memori deklaratif (eksplisit) dapat dipecah menjadi memori semantic dan episodic. Memori
semantic adalah memori untuk pengetahuan umum dan fakta-fakta tentang dunia, serta memori
untuk aturan logika yang digunakan untuk menjelaskan fakta lain. Sebaliknya, memori episodic
adalah memori tentang kejadian-kejadian yang terjadi pada waktu, tempat atau konteks tertentu.

Sedangkan memori procedural (implisit) meliputi procedural memory, priming dan classical
conditioning. Procedural memory adalah ingatan yang melibatkan keahlian. Priming yaitu
adalah aktivasi informasi yang telah dimiliki seseorang dalam penyimpanan untuk membantunya
mengingat informasi dengan lebih baik dan lebih cepat.Sedangkan classical conditioning yaitu
ingatan yang melibatkan pembelajaran otomatis mengenai asosiasi antar-rangsangan.

3. Teori Tingkat Pemrosesan

Teori tingkat pemrosesan yaitu teori tentang memori yang menekankan tingkat materi
baru dianalisis secara mental.

Satu fakor yangmenentukan seberapa baik memori diingat adalah cara di mana materi pertama
kali dipersepsi, diproses, dan dipahami. Teori tingkat pemrosesan menekankan tingkat di mana
materi baru secara mental dianalisis.
4. Tahapan Penyimpanan Memori

Menurut Jensen (2002) terdapat tiga proses kognitif dalam memori, yaitu:

1) Penyandian Atau Encoding Atau Acquisition, adalah pemasukan atau penyandian pesan
dalam ingatan. Penyandian ini dibagi menjadi tiga macam:

a. Penyandian akustik, Informasi yang disandikan didalam memori, memasuki penyandian


tertentu dan informasi yang diterima terdiri dari butir-butir verbal, seperti angka, huruf dan kata.

b. Penyandian visual, Informasi yang disandikan dalam memori berdasarkan apa yang dilihat.

c. Penyandian makna, dalam penyandian ini materi verbal didasarkan pada makna disetiap kata,
penyandian ini terjadi jika butir itu adalah kata yang terisolasi, tetapi akan lebih jelas jika butir-
butir itu adalah kalimat. Dengan begitu ingatan disimpan dalam bentuk jaringan-jaringan
diseluruh bagian otak sesuai dengan pengkodeannya.

2) Penyimpanan Atau Storage, yaitu menyimpan informasi dalam ingatan, diperkirakan proses
ini bejalan dengan sendirinya tanpa pengarahan langsung dari subjek dan biasanya sangat sukar
untuk melupakannya (Gulo, 1982).

3) Pemanggilan Atau Retrieval, yaitu memanggil kembali apa yang telah disimpan atau proses
mendapatkan informasi yang disimpan, seperti membawakan kembali pengalaman dimasa lalu
(Gulo, 1982).

5. Penyebab Lupa

Lupa adalah hilangnya informasi yang yelah disimpan dalam memori jangka panjang.
Beberapa proses bertanggungjawab atas kegagalan memori atau disebut lupa yaitu pembusukan,
interferensi lupa karena ketergantungan pertanda, konsolidasi dan percampuran.

1) Pembusukan (decay) yaitu hilangnya informasi karena tidak digunakan. Penjelasan ini untuk
fenomena lupa berasumsi bahwa jejak memori, perubahan fisik yang terjadi di otak ketika materi
baru dipelajari, akan menghilang seiring berjalannya waktu (Grann, 2007).

2) Interferensi. Dalam interferensi, informasi dalam memori mengganggu ingatan dari informasi
yang lain (Naveh Benjamin, Guez and Sorek, 2007; Pilotti, Chodorow and Shono, 2009).

3) Ketergantungan pada pertanda yaitu lupa yang terjadi ketika tidak terdapat cukup tanda-tanda
untuk penarikan informasi di dalam memori.

4) Konsolidasi yaitu lupa yang terjadi karena kerusakan atau deteriosasi psikologis.

5) Percampuran yaitu informasi baru dan memori yang disimpan bersaing sehingga
mengakibatkan lupa.
6. Kerusakan-Kerusakan Atau Disfungsi Pada Memori

1) Lupa, adalah peristiwa tidak dapat mereprokdusikan tanggapan-tanggapan kita, sedangkan


kita ingin sehat.

2) Amnesi, adalah peristiwa tidak dapat mereproduksi tanggapan-tanggapan kita karena ingatan
kita tidak sehat.

a. Paramnesi, adalah amnesi yang tidak begitu jauh dari ingatannya. Apa-apa yang masih berada
di samping ingatan kita masih dapat kita ingat.

b. Autograde, adalah amnesi yang juga hal-hal yang sesudah terjadinya peristiwa terlupakan.

c. Retrograde amnesi, adalah amnesi yang mundur. Artinya ia bukan hanya lupa kepada apa yang
terjadi, tetapi juga hal-hal yang jauh sebelum peristiwa itu terjadi, terlupakan juga.

3) Deja vu, adalah suatu peristiwa seakan-akan belum pernah kenal sesuatu yang sebenarnya
belum (pengenalan tipuan)

4) Jamais vu, adalah peristiwa seakan-akan belum pernah kenal kepada sesuatau yang
sebenarnya sudah (lupa tipuan).

5) Depersonalis, adalah suatu peristiwa seseorang tidak mengenal dirinya sendiri.

6) Derealis, adalah suatu peristiwa seseorang merasa asing di dalam alamnya yang real /
sebenarnya.

7. Cara Penyelidikan Ingatan

1) Metode mempelajari yang merupakan metode untuk menyelidiki kemampuan ingatan dengan
cara melihat sampai sejauh mana waktu yang diperlukan atau usaha yang dijalankan untuk dapat
menguasai materi yang dipelajari dengan baik.

2) Metode mempelajari kembali yang merupakan metode subyek disuruh mempelajari materi
kembali yang pernah dipelajari sampai pada suatu kriteria tertentu.

3) Metode rekonstruksi yang merupakan metode subyek disuruh mengonstruksi sesuatu materi
yang diberikan kepadanya.

4) Metode mengenal kembali, subyek mempelajari suatu materi kemudian diberikan materi
untuk mengetahui sampai sejauh mana yang dapat diingat dengan bentuk pilihan benar atau salah
ataupun dengan pilihan ganda.

5) Metode mengingat kembali, mengambil bentuk subyek disuruh mengingat kembali apa yang
dipelajarinya.
6) Meode asosiasi berpasangan, subyek disuruh mempelajari materi secara berpasang-pasangan,
subyek disuruh mempelajari atau menghafalkan materi tadi.

8. Cara Mengurangi Lupa

Syah (Djamarah, 2003:214) mengemukakan lima cara-cara yang digunakan dalam mengurangi
lupa, yaitu:

1) Overlearning atau belajar lebih merupakan upaya belajar yang dilakukan individu melebihi
batas penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu. Overlearning terjadi ketika individu
melakukan pembelajaran atas respon yang diberikan dengan cara yang tidak biasa.

2) Extra study time atau tambahan waktu belajar merupakan upaya individu dalam
menambahkan waktu belajar yang dimiliki agar menjadi proses belajar yang efektif. Penambahan
alokasi waktu pada materi tertentu, misal dari satu jam menjadi satu setengah jam adalah salah
satu contoh dari extra strudy time.

3) Mnemonic device merupakan alat pengait mental yang berfungi untuk memasukkan segala
informasi ke dalam sistem memori.

4) Clustering atau pengelompokan merupakan kegiatan menata ulang setiap materi menjadi lebih
logis, yaitu materi tersebut memiliki signifikansi dan kesamaan.

5) Latihan terbagi merupakan keadaan individu dalam melakukan latihan terbagi menggunakan
alokasi waktu yang singkat dan dipisahkan oleh waktu isitirahat. Latihan terbagi dilakukan untuk
menghindari cramming, yaitu mempelajari banyak materi secara tergesa-gesa.

9. Contoh Orang-Orang Yang Memiliki Ingatan Khusus

Contoh orang-orang yang memiliki ingatan khusus diantaranya :

1) Stefan Bleekrode, Seniman Belanda ini bisa menggambar sketsa kota-kota yang telah
dikunjunginya dengan luar biasa rinci. Dan menariknya, dia melakukan itu hanya dengan
menggunakan daya ingatnya.

2) Rebecca Sharrock, mampu mengingat seluruh isi buku novel Harry Potter hingga kata per
kata. Saking hebatnya perempuan asal Brisbane, Australia tersebut termasuk satu di antara 80
orang di dunia yang disebut mempunyai Ingatan Otobiografi Super (HSAM) alias
hyperthymesia.
3) Jill Price, warga negara Amerika Serikat merekam setiap kehidupannya di otak dia seperti
kamera video. Dia mengingat nama-nama korban kecelakaan sebuah pesawat pada 1988 dan
beberapa peristiwa penting lainnya.

4) Joey Degrandis berusia 30 tahun, Warga New York bernama, mampu mengingat setiap
kejadian dalam hidupnya setiap hari sejak usia 10 tahun.

5) Laurence Kim Peek, selama hidupnya dia telah menghafal sebanyak 12 ribu buku
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Psikolog mendefinisikan memori sebagai proses mengodekan, menyimpan dan memarik


kembali informasi. Jenis-jenis memori yaitu memori sensori, memori jangkan pendek, memori
kerja dan memori jangka panjang.

Teori tingkat pemrosesan menyebutkan bahwa banyaknya pemrosesan informasi yang terjadi
ketika materi pada awalnya muncul adalah penting untuk menentukan berapa banyak dari
informasi tersebut yang pada akhirnya diingat.

Tahapan penyimpan memoriyaitu penyandian atau encoding, ppenyimpanan atau storage dan
pemanggilan atau retrieval.

Beberapa hal yang menyebabkan lupa yaitu pembusukan atau decay, interferensi, ketergantungan
pada pertanda, konsolidasi dan pencampuran. Sedangkan kerusakan-kerusakan atau disfungsi
npada memori antara lain lupa, amnesi, deya vu, jamais vu, depersonalis, dan derealis.

Beberapa cara penyelidikan ingatan yaitu dengan metode mempelajari, metode mempelajari
kembali, metode rekonstruksi, metode mengenal kembali, metode mengingat kembali dan
metode asosiasi berpasangan.

B. Saran

Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan untuk :

1) Lebih memahami definisi memori dan tahap pemrosesan memori

2) Bisa menyimpan informasi dengan memori dalam jangka waktu tertentu atau dengan jangka
waktu yang lebih lama

3) Menghindari kerusakan-kerusakan atau disfungsi dari memori dengan cara mencegah

4) Meningkatkan daya ingat memori dengan cara-cara penyelidikan ingatan

5) Menggunakan makalah ini sebagai bahan pembelajaran

6) Menyebarluaskan materi makalah ini


DAFTAR PUSTAKA

Suyanto, Agus.2009. Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara

Ling, Jonathan, dkk. 2012. Psikologi Kognitif. Jakarta: PT.Erlangga

Ahmadi, Abu H. 1998. Psikologi Umum. Jakarta: PT.Rineka Cipta

Feldman, Robert S. 2012. Pengantar Psikologi. Jakarta: Salemba Humanika

http://adamtirtaputra.blogspot.com

https://bumipsikologi.wordpress.com/2013/12/21/teori-mengenai-ingatan-dan-lupa-dalam-
literatur-psikologi/

http://www.kompasiana.com/psikosomatik_andri/amnesia-si-penyakit-lupa-
ingatan_5500b78d813311eb18fa7c11

http://myislamicpsych.blogspot.co.id/2014/10/memori.html

http://citizen6.liputan6.com/read/2338355/5-orang-ini-memiliki-daya-ingat-yang-luar-biasa-
tajam

http://www.news-medical.net/health/Causes-of-amnesia-(Indonesian).aspx

Anda mungkin juga menyukai