Anda di halaman 1dari 16

MEMORY PADA MANUSIA

Nama Anggota :
1. I Gede Agus Vidi Kristiawan (20121001002)
2. I Kadek Dirga Yusa Putra (20121001003)
3. Ida Bagus Acarya Putra (20121001019)
4. Tri Nanda Silviani (20121001020)
Definisi

Memori menurut Chaplin, 2002 yaitu fungsi yang terlibat dalam proses mengenang
masa lalu, keseluruhan pengalaman masa lalu yang diingat kembali, dan
pengalaman khas yang paling diingat. Dari ketiga pengertian tersebut, maka
memori dimpulkan sebagai fungsi, pengalaman, atau informasi, dan spesifikasi.
Memori melibatkan apa yang dilihat dan dialami dengan merekamnya.

Proses mengingat informasi ada tiga tahap, yaitu memasukkan informasi


(encoding), penyimpanan (storage), dan mengingat (retrieval stage). Kemampuan
ingatan ada tiga yaitu learning/ menerima atau belajar tentang informasi,
retention/ menyimpan, dan remembering/ menimbulkan kembali ingatan yang
sudah disimpan.
Jenis Jenis Memory

1. Memori Sensoris/ Sensory Memory


Memori sensoris berkaitan juga dengan penyimpanan informasi yang
diperoleh dari penerimaan pancaindera. Memori sensoris merupakan
proses penyimpanan informasi melalui saraf saraf sensoris dalam
jangka waktu yang sangat pendek.
Memori Sensorik
• Durasi: ¼ hingga ½ detik
• Kapasitas: semua pengalaman indrawi (v. Kapasitas yang lebih
besar)
• Pengkodean: rasa spesifik (mis. Penyimpanan berbeda untuk setiap
indra)
Encoding dan Strorage yaitu:
• Encoding dalam memori sensoris: Pada saat mata melihat sesuatu, gambaran
objek melalui sistem indera akan disampaikan ke bagian penyimpanan otak
melalui impuls impuls saraf.
• Storage dalam memori sensoris: memori sensorid memiliki kapasitas memori
yang sangat besar namun penyimpanan tidak berlangsung lama atau cepat
hilang.
Dalam penyimpanan memori sensorik, informasi datang dari 5 indera seperti
penglihatan (informasi visual), suara dan sentuhan. Penyimpanan memori sensorik
memiliki kapasitas besar tetapi durasi yang sangat singkat, dapat menyandikan
informasi dari indera mana pun dan sebagian besar informasi hilang melalui
pembusukan.
Memori Jangka Pendek/ Short Term Memory

Memori jangka pendek merupakan proses penyimpanan memori


secara sementara yang artinya memori tidak bisa disimpan lama.
Ingatan jangka pendek :
• Durasi: 0-18 detik
• Kapasitas: 2 – 7 item
• Pengkodean: terutama pendengaran
Penyimpanan STM (Short Term Memory) memiliki durasi hingga 30
detik, memiliki kapasitas 2 -7 potongan dan terutama menyandikan
informasi secara akustik.
Latihan pemeliharaan adalah proses pengulangan informasi secara
verbal atau mental, yang memungkinkan durasi memori jangka
pendek diperpanjang lebih dari 30 detik.
Latihan berkelanjutan "meregenerasi" atau "memperbarui" informasi
dalam jejak memori, sehingga membuatnya menjadi memori yang
lebih kuat saat ditransfer ke penyimpanan Jangka Panjang.
Jika latihan pemeliharaan (pengulangan) tidak terjadi, maka informasi dilupakan,
dan hilang dari memori jangka pendek melalui proses perpindahan atau
pembusukan.
Disisni juga ada enconding, storage dan retrieval yaitu :
• Encoding dalam memori jangka pendek: informasi yang didapatkan akan
diterima di otak dengan sebutan kontrol proses. Informasi akan diproses dan
kemudian disimpan. Kontrol proses merupakan proses yang mengatur masukna
informasi serta laju kecepatan menangkap informasi.
• Storage dalam memori jangka pendek: kapasitas memori dalam jangka pendek
terbatas sehingga memiliki kemungkinan untuk hilang.
• Retrieval dalam memori jangka pendek: Proses mengingat dalam memorijangka
pendek tidak terlalu lama karena kapasitas memori yang terbatas.Untuk
mengingat memori jangka pender bisa dilakukan dengan paralel search atau
serial search.
Memori Jangka Panjang/ Long Term Memory

Memori jangka panjang merupakan proses penyimpanan yang bisa


diingat cukup lama dan relatif bersifat permanen, LTM memiliki
kapasitas dan durasi tidak terbatas dan mengkodekan informasi
secara semantik.
Ingatan jangka panjang
• Durasi: Tidak terbatas
• Kapasitas: Tidak terbatas
• Pengkodean: Terutama Semantik (tetapi dapat berupa visual dan
auditori)
Latihan elaboratif melibatkan proses menghubungkan informasi baru
dengan cara yang berarti dengan informasi yang sudah disimpan
dalam memori jangka panjang. Misalnya, kita dapat mempelajari
dialog dalam sebuah drama dengan menghubungkan dialog dan
perilaku karakter kita dengan pengalaman pribadi serupa yang kita
ingat.
Latihan elaboratif lebih efektif daripada latihan pemeliharaan untuk
mengingat informasi baru karena membantu memastikan bahwa
informasi dikodekan dengan baik. Ini adalah tingkat pemrosesan
informasi yang lebih dalam.
Seperti yang lain ada pula encoding, storage dan retrieval yaitu :
• Encoding dalam memori jangka panjang: prosesnya yang terjadi hampir sama
dengan memori jangka panjang namun setelah itu dilakukan proses semantik
atau coding. Data akan dianalisa lebih lagi.
• Storage dalam memori jangka panjang: proses encoding dilakukan dengan
menyaring inti dari informasi yang didapat. Maka penyimpanan informasi bisa
berlangsung lebih lama. Selain itu kapasitas penyimpanan memori juga lebih
besar sehingga banyak memori yang diingat permanen.
• Retrieval dalam memori jangka panjang: penyimpanan pada memori jangka
panjang ini sangat terorganisir sehngga proses pengambilan memori juga bisa
cepat dan tepat.
Encoding/ Memasukkan Informasi

Fungsi Memory
Memori memiliki fungsi fungsi kusus dan peranannya dalam membantu aktivitas
tubuh manusia. Berikut ini merupakan beberapa fungsi dari memori:
Encoding merupakan proses penyerapan persepsi dari informasi yang didapat
kemudian dirubah menjadi difat memori organisme. Proses ini cukup lama agar
mampu tersimpan dengan baik dan tidak mudah hilang. Proses encoding ini bisa
terjadi secara tidak sengaja maupun sengaja.
Proses coding ini butuh beberapa waktu dan masing masing orang berbeda. Orang
dengan tingkat kecerdasan tinggi akan dapat menyerap dengan cepat, dan
sebaliknya orang dengan tingkat kecerdasan lebih rendah membutuhkan waktu
yang lebih lama.
Storage/ Menyimpan

Fungsi berikutnya adalah sebagai alat penyimpanan. Setelah proses


encoding, data atau informasi yang didapat akan disimpan dengan
membentuk jejak jejak yang bisa ditimbulkan kembali. Jejak jejak
memori tersebut disebut juga traces memori. Memori traces ini bisa
mudah menghilang apabila tidak sering digunakan. Apabila memori
traces hilang maka memori akan cukup sulit untuk dikembalikan
atau kelupaan. Jejak jejak memori membantu menuntun keinginan
manusia untuk memperoleh bentuk ingatan tertentu.
Retrival/ Mengeluarkan Kembali

Fungsi ketiga yaitu menimbulkan kembali ingatan yang sudah tersimpan. Proses ini
berkaitan dengan proses mencari informasi di dalam otak, menemukannya, dan
menggunakan kembali memori tersebut.
Cara yang digunakan untuk mengembalikan ingatan yang tersimpan yaitu melalui
proses berikut:
• Recall: yaitu proses mengingat kembali informasi dari masa lalu tanpa petunju
yang ada pada organisme. Misalnya mengingat nama orang yang saat itu tidak
berada di depannya.
• Recognize: yaitu proses mengenali informasi yang pernah disimpan melalui
petunjuk seperti jejak jejak pada ingatan organisme. Proses ini bisa berlangsung
dengan cepat atau berjalan beberapa saat.
• Redintegrative: yaitu proses mengingat tentang suatu kompleks cerita yang
panjang. Proses ini yang memberikan respon pada manusia dapat menceritakan
suatu kejadian dengan runtut.
Proses Terbentuknya Memori

Proses pembuatan memori diawali dengan paparan objek atau


lingkungan pada panca indera manusia. Memori diciptakan oleh
susunan saraf pusat secara biologis yang melibatkan banyak kerja
saraf dan komponen tubuh lainnya. Proses terbentuknya memori
diawali dengan penerimaan informasi melalui panca indera,
kemudian diterima oleh saraf sensori di panca indera dan dikirim ke
otak.
Faktor Kelupaan dalam Sebuah Memori

Kelupaan terjadi karena ingatan yang tersimpan tidak pernah atau jarang
ditimbulkan kembali. Sehingga perlahan ingatan itu memudar dan hilang. Konsep
lupa memiliki empat macam teori yaitu:
• Decay theory (menganggap bahwa memori akan semakin memudar),
• Teori interferensi ( menitikberatkan pada interval),
• Retrieval failure (kegagalan mengingat memori disebabkan oleh interferensi),
• teori Motivated Forgetting (kecenderungan melupakan hal hal yang tidak
menyenangkan,
• Sebab fisiologis (adanya perubahan fisik di otak dikarenakan gangguan fisik).
Lupa bisa juga menjadi tanda fisiologis dari penuaan, dikarenakan fungsi sistem
saraf yang menurun pada usia tua dan tidak dapat meregenerasi diri lagi.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai