Anda di halaman 1dari 16

Splinal Cord

Injury (SCI)
Nama Kelompok :
1. I Made Adi Mas Paramartha_20121001016

2. I Komang Heldi Rawan_20121001018

3. Tri Nanda Silviani_20121001020


Liste des contenus

01 02 03 04
Definisi Patofisiologi Faktor Implikasi
Resiko Klinis
01
Definisi
Spinal Cord Injury(SCI) adalah cedera yang
terjadi karena trauma sumsum tulang belakang
atau tekanan pada sumsum tulang belakang
karena kecelakaan yang dapatmengakibatkan
kehilangan atau gangguan fungsi baik sementara
atau permanen di motorik normal, indera, atau
fungsi otonom serta berkurangnya mobilitas atau
perasaan (sensasi). Spinal cord injury(SCI) terjadi
ketika sesuatu (seperti: tulang, disk, atau benda
asing) masuk atau mengenai spinal dan merusakkan
spinal cord atau suplai darah.
Anatomy
02 Patofisiologi
Quelques détails
Mekanisme kerusakan primer
Ada setidaknya 4 mekanisme penyebab kerusakan primer:
1. gaya impact dan kompresi persisten,
2. gaya impact tanpa kompresi,
3. tarikan medula spinalis,
4. laserasi dan medula spinalis terpotong akibat trauma.
Sel neuron akan rusak dan kekacauan proses intraseluler akan turut
berdampak pada selubung mielin di dekatnya sehingga menipis; transmisi saraf
terganggu, baik karena efek trauma ataupun oleh efek massa akibat
pembengkakan daerah sekitar luka. Kerusakan substansia grisea akan
ireversibel pada satu jam pertama setelah trauma, sementara substansia alba
akan mengalami kerusakan pada 72 jam setelah trauma
Mekanisme kerusakan sekunder
Kerusakan primer merupakan sebuah nidus atau titik awal terjadinya
kerusakan sekunder. Kerusakan sekunder disebabkan, antara lain, oleh syok
neurogenik, proses vaskular, seperti perdarahan dan iskemia, eksitotoksisitas,
lesi sekunder yang dimediasi kalsium, gangguan elektrolit, kerusakan karena
proses imunologi, apoptosis, gangguan pada mitokondria, dan proses lain
Etiologi
Etiologi dari SCI secara garis besar, SCI dapat dibedakan menjadi 2
yaitu traumatik dan non-traumatik.
A. Traumatik
kecelakaan lalu lintas, diikuti oleh jatuh, olahraga atau kecelakaan
akibat pekerjaan dan rekreasi, serta kekerasan
b. Non-traumatik
penyakit degeneratif progresif dari kompresi pada tulang belakang
secara kronis, yang ditandai dengan tonjolan pada diskus
intervertebralis posterior dan hipertrofi atau invaginasi ligamen
flavum, yang disertai dengan kerusakan medula spinalis bagian
servikal.
Faktor Resiko :
1. Berjenis kelamin pria
2. Berusia antara 16–65 tahun atau lansia berusia di atas
65 tahun
3. Menderita penyakit yang berkaitan dengan tulang dan
sendi, seperti osteoporosis atau arthritis
4. Melakukan aktivitas yang berisiko tinggi, seperti
melakukan olahraga ekstrem atau berkendara tanpa
menggunakan peralatan keselamatan
5. Mengonsumsi minuman beralkohol
6. Memiliki cacat atau kelainan pada pertumbuhan tulang
sejak lahir.
Implikasi Klinis
No Bagian yang terkena cidera Efek Injury

1. Antara C1 sampai C5 Respiratori paralisis dan kuadriplegi, biasanya pasien meninggal


 
2. Antara C5 dan C6 Paralisis kaki, tangan, pergelangan; abduksi bahu dan fleksi siku
yang lemah; kehilangan refleks brachioradialis
 
3. Antara C6 dan C7 Paralisis kaki, pergelangan, dan tangan, tapi pergerakan bahu dan
fleksi siku masih bisa dilakukan; kehilangan refleks bisep
 
4. Antara C7 dan C8 Paralisis kaki dan tangan
 
5. C8 sampai T1 Horner's syndrome (ptosis, miotic pupils, facial anhidrosis),
  paralisis kaki
 
6. Antara T11 dan T12 Paralisis otot-otot kaki di atas dan bawah lutut
 
7. T12 sampai L1 Paralisis di bawah lutut

8. Cauda equina Hiporeflex atau paresis extremitas bawah, biasanya nyeri dan
  usually pain and hyperesthesia, kehilangan control bowel dan
bladder
 

9. S3 sampai S5 atau conus Kehilangan kontrol bowel dan bladder secara total
medullaris pada L1
 
Ada Pertanyaan ??
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai