Disusun oleh :
Psikologi 2C
A.PENGERTIAN MEMORI
Menurut perspektif psikologi kognitif bahwa memori atau ingatan ialah kekuatan jiwa
untuk menerima, menyimpan dan mereproduksikan kesan-kesan. Jadi ada 3 unsur
dalam perbuatan ingatan yaitu : menerima kesan-kesan, menyimpan dan
mereproduksikan.
B.JENIS-JENIS MEMORI
Pada saat mata kita melihat sesuatu, atau telinga kita mendengar sesuatu, informasi
dari indera-indera itu akan diubah dalam bentuk impuls-impuls neutral dan dihantarkan
ke bagian-bagian tertentu dari otak.
Mula-mula akan berlangsung proses encoding seperti memori sensoris, akan tetapi
informasi yang telah diterima oleh otak kemudian dikenal oleh suatu proses yang
disebut control processes, yaitu suatu proses yang mengatur laju dan mengalirnya
informasi.
Kapasitas dalam memori jangka pendek sangat terbatas untuk menyimpan sejumlah
informasi dalam jangka waktu tertentu. Kapasitas itu dapat dilihat dengan percobaan
yang disebut dengan memory span task.
Kapasitas memori jangka pendek sangat terbatas. Oleh karena itu proses mengingat
dalam memori jangka pendek tidak membutuhkan waktu yang lama. Ada dua cara
mengingat dalam memori jangka pendek, yaitu :
1) Parallel Search
2) Serial Search
Memori jangka panjang (Long Term Memory) adalah suatu proses penyimpanan
informasi yang relatif permanen.
Prosesnya hampir sama dengan memori jangka pendek hanya untuk memori jangka
panjang perlu dilakukan proses selanjutnya yaitu semantic atau imagery coding. Dalam
proses ini data dianalisis lebih jauh lagi.
Proses encoding dalam memori ini dilakukan dengan penyaringan berdasarkan arti dari
informasi bagi individu tersebut. Oleh karena itu penyimpanan informasi dapat
berlangsung secara permanen. Selain daripada itu, kapasitasnya besar sehingga dapat
menyimpan informasi yang sangat banyak. Meskipun demikian, memori bekerja secara
efisien yaitu dengan jalan me-reorganisasi informasi yang diterima. Reorganisasi ini
erat kaitannya dengan proses retrieval informasi.
Penyimpanan memori ini sangat terorganisir, organisasi ini besar faedahnya karena
kapasitas memorinya luar biasa besarnya. Informasi yang tersimpan sifatnya
terorganisasi, maka bila diberi petunjuk, maka proses mengingatnya hanya berlangsung
beberapa detik saja.
Memori dalam otak berasal dari kontak antara panca indera dengan lingkungan.
Memori terbentuk dari hasil kerja struktur yang ada dalam sistem syaraf pusat. Model
kerja ini yang akan dijelaskan dibawah ini.
Konsep sebagai informasi dari lingkungan akan diterima oleh panca indera, dengan
kerja syaraf sensoris indera, informasi dikirim ke otak. Yang pertama, konsep disimpan
dalam memori jangka pendek atau meori yang tersimpan hanya dalam waktu yang
sangat pendek atau paling lama sekitar satu menit. Memori jangka pendek dikirim ke
generator atau pembangkit tanggapan, kemudian oleh system syaraf efektor dikirim ke
bagian tubuh untuk menjawab rangsang.
Memori jangka pendek dapat diubah menjadi memori jangka panjang atau memori yang
dapat disimpan permanen di dalam otak atas kerja kontrol. Memori ini dapat digunakan
kembali setiap saat untuk menjawab rangsang. Memori jangka panjang yang masih
baru, memerlukan proses atau jalur memori jangka pendek untuk digunakan. Memori
jangka panjang dapat digunakan dengan cepat atau tidak melalui jalur memori jangka
pendek bila sudah terlatih atau sering dipanggil/digunakan.
Memori jangka panjang yang sudah lama tidak digunakan akan sulit dipanggil untuk
digunakan, peristiwa ini disebut peristiwa luap atau bias disebut memori lupa. Memori
lupa dapat dipanggil kembali melalui ciri-ciri konsepnya.
Kontrol dapat bekerja apabila ada harapan yang terdiri dari motivasi, atensi, minat dan
usaha. Jadi bila tidak ada harapan kontrol tidak bekerja, bila kontrol tidak bekerja tidak
ada konsep yang tersimpan dalam memori atau orang tersebut otaknya kosong. Kontrol
dalam makalah ini adalah jumlah panca indera yang terlibat, jadi kualitas control
tergantung pada banyaknya indera yang terlibat, semakin banyak indera yang terlibat
semakin baik konsep tersimpan dalam memori. Kontrol lain adalah frekuensi, yang
berarti semakin banyak frekuensi informasi semakin baik konsep tersimpan dalam
memori. Berikut konsep kualitas memori:
D.LUPA
Lupa merupakan suatu gejala dimana informasi yang telah disimpan tidak dapat
diketemukan kembali untuk digunakan. Lupa juga di artikan bahwa kita tidak dapat
mengingat sesuatu yang di lakukan baik di sengaja maupun tidak disengaja.
1.Decay Theory
Teori ini beranggapan bahwa memori menjadi semakin aus dengan berlalunya waktu
bila tidak pernah diulang kembali. Informasi yang disimpan dalam memori akan
meninggalkan jejak-jejak yang bila dalam waktu lama tidak ditimbulkan kembali dalam
alam kesadaran akan rusak atau menghilang. Jadi jelas bahwa teori ini menitikberatkan
pada lama interval.
2.Teori Interferensi
Teori ini menitikberatkan pada isi interval. Teori ini beranggapan bahwa informasi yang
sudah disimpan dalam memori jangka panjang masih ada dalam gudang memori, akan
tetapi jejak-jejak ingatan saling bercampur aduk, mengganggu satu sama lain. Bisa jadi
bahwa informasi yang baru diterima mengganggu proses mengingat informasi yang
lama, tapi bisa juga terjadi sebaliknya.
Bila informasi yang baru kita terima menyebabkan kita sulit mencari informasi yang
sudah ada dalam memori kita, maka terjadinya interferensi retroaktif. Contohnya,
apabila kemarin anda menghafalkan peta Pulau Sumatra, ternyata sekarang anda
diharuskan mati-matian menghafalkan peta Pulau Kalimantan. Saat anda mencoba
menghafalkan kembali kotamadya-kotamadya di Pulau Sumatra, anda akan mengalami
kesulitan karena yang muncul adalah nama kotamadya-kotamadya di Pulau
Kalimantan.
Bila informasi yang kita terima sulit diingat karena adanya pengaruh ingatan yang lama,
maka terjadi proses interferensi proaktif. Contohnya dalam mempelajari bahasa baru,
pola atau tata bahasa anda yang lama akan mempersulit anda dalam mengingat tata
bahasa yang baru.
Teori ini sebenarnya sepakat dengan teori interferensi bahwa informasi yang sudah
disimpan dalam memori jangka panjang selalu ada, tetapi kegagalan untuk mengingat
kembali tidak disebabkan oleh interferensi. Kegagalan untuk mengingat kembali lebih
disebabkan tidak adanya petunjuk yang memadai. Dengan demikian, bila syarat
tersebut dipenuhi, maka informasi tersebut tentu dapat ditelusuri dan diingat kembali.
Menurut teori ini, kita akan cenderung berusaha melupakan hal-hal yang tidak
menyenangkan. Hal-hal yang menyakitkan atau tidak menyenangkan ini akan
cenderung ditekan atau tidak diperbolehkan muncul dalam kesadaran. Dari penjelasan
tersebut, jelas bahwa teori ini juga beranggapan bahwa informasi yang telah disimpan
masih selalu ada.
Para peneliti sepakat bahwa setiap penyimpanan informasi akan disertai berbagai
perubahan fisik di otak. Perubahan fisik ini disebut engram.Gangguan pada engram ini
akan mengakibatkan lupa yang disebut amnesia. Bila yang dilupakan adalah berbagai
informasi yang telah disimpan beberapa waktu yang lalu, yang bersangkutan dikatakan
menderitaamnesia retrograd. Bila yang dilupakan adalah informasi yang baru
diterimanya, ia dikatakan menderita amnesia anterograd. Karena proses lupa dalam
dua kasus ini erat hubungannya dengan faktor-faktor biokimiawi otak, maka kurang
menjadi fokus perhatian bagi para pendidik dan psikolog dalam kaitannya dengan
proses kelupaan.
2.kejenuhan