Anda di halaman 1dari 3

Penerimaan informasi merupakan hasil dari proses informasi dan proses informasi merupakan bagian

dari kemampuan kognitif. Slavin menyatakan teori pembelajaran kognitif yang menjelaskan pengolahan,
penyimpanan, dan penarikan kembali pengetahuan dalam pikiran. Proses informasi tersebut terjadi
pada otak manusia. Proses informasi di dalam otak manusia merupakan proses belajar. Gagne
menyatakan bahwa belajar adalah sesuatu yang terjadi di benak seseorang di dalam otak.

Proses terbentuknya ingatan

Ingatan terbentuk sejak kita lahir dan akan terus terbentuk selama kita hidup. Hipokampus adalah
bagian otak yang terletak di lobus temporal otak, yang berperan untuk mempertahankan ingatan.
Peneliti menyatakan bahwa setiap selnya digunakan untuk menyimpan satu ingatan atau memori. Saat
ada rangsangan dari lingkungan, maka ingatan akan terbentuk melalui tiga tahap, yaitu:

1.Tahap belajar yaitu proses di mana informasi dilterima oleh indra tubuh

2.Tahap retensi yaitu proses informasi disimpan oleh otak

3. Lalu, tahap retrieval yaitu memanggil kembali ingatan yang telah tersimpan sebelumnya dan
membentuk ingatan baru.

Agar pesan dapat tersampaikan kepada penerima, maka kita membutuhkan seseorang sebagai
penyampai pesan tersebut. Pada kegiatan tersebut terjadi proses receive (penerimaan pesan) yang
akan tertangkap oleh sensory memory. Jadi, memori kita menangkap pesan yang telah disampaikan.
Sebagai penyampai pesan, kita juga harus memerhatikan receiver (penerima pesan) karena setiap orang
memiliki gaya belajar yang berbeda.

Sebagian besar dari kita tentu tahu bahwa otak adalah pusat sistem saraf manusia, yang mengatur,
mengoordinir sebagian besar gerakan, perilaku, dan fungsi tubuh manusia.

Ingatan terbentuk sejak kita lahir dan akan terus terbentuk selama kita hidup. Hippocampus atau
hipokampus adalah bagian kecil di otak yang berperan penting dalam mengingat informasi baru dan
menghubungkan emosi ke dalam ingatan tersebut. Kerusakan pada bagian hippocampus bisa
menyebabkan gangguan pembentukan memori.Hippocampus merupakan bagian dari sistem limbik,
yaitu pusat kendali reaksi emosional. Bagian otak ini terletak di lobus temporal bagian dalam, dekat
pusat otak. Hippocampus berfungsi untuk mengolah memori, membantu manusia mengenali objek,
serta mengingat dan memahami bahasa yang didengar.

Fungsi Hippocampus pada Otak

1. Mengolah dan menyimpan memori spasial

Bagian belakang hippocampus terlibat dalam pengolahan memori spasial atau ingatan yang berkaitan
dengan arah dan lokasi. Contoh memori spasial adalah ingatan tentang rute perjalanan dari rumah ke
sekolah atau ke tempat kerja.

2. Menguatkan memori
Hippocampus juga memiliki peran dalam menguatkan memori. Fungsi ini akan menonjol saat tidur,
terutama setelah mempelajari sesuatu. Beberapa penelitian menemukan bahwa aktivitas hippocampus
akan meningkat saat tidur, sehingga akan menghasilkan ingatan yang lebih tajam ketika bangun tidur.

3. Mengirim memori menjadi memori jangka panjang

Sebuah ingatan atau kenangan tidak benar-benar disimpan dalam jangka panjang di hippocampus.
Namun, bagian otak ini bertindak layaknya pusat pengiriman yang menjadi tempat transit memori
sebelum memori tersebut dikirim dan disimpan sebagai memori jangka panjang.

Fungsi ini sama pentingnya dengan fungsi penyimpanan, karena tanpa diolah dan dikuatkan di
hippocampus sebuah memori akan dilupakan. Sama seperti fungsi sebelumnya, tidur memiliki peran
besar dalam mendukung proses pengiriman memori ini.

4. Mendukung kemampuan kognitif dan sosial

Hippocampus juga turut terlibat dalam mendukung kemampuan kognitif dan perilaku sosial seseorang,
sehingga bisa mendukung manusia untuk berinteraksi dan berpartisipasi aktif di masyarakat. Hal ini
berkaitan dengan fungsi hippocampus yang mampu mengolah berbagai informasi baru dan memahami
berbagai peristiwa di kehidupan sehari-hari.

Selain itu, hippocampus juga memungkinkan seseorang untuk menggunakan bahasa yang baik dan
benar sehingga mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, di mana pun tempatnya.

Ingatan jangka pendek vs ingatan jangka panjang

Memori atau ingatan sensori mencatat informasi dari rangsangan yang diterima dari lingkungan, melalui
bantuan panca indera. Jika rangsangan yang ada di lingkungan terabaikan, tidak terlihat, tidak tercium,
atau tidak terdengar oleh indera, maka tidak akan terbentuk ingatan. Sebaliknya, jika rangsangan
tersebut diperhatikan kemudian tercatat oleh indera, maka akan diteruskan ke sistem saraf dan akan
menjadi sebuah ingatan jangka pendek.

Ingatan jangka pendek hanya bisa mengingat selama 30 detik dan hanya dapat menerima sebanyak 7
buah informasi dalam satu memori. Ingatan ini memiliki kapasitas yang kecil, namun sangat
berpengaruh pada kehidupan kita sehari-hari. Dengan mengandalkan ingatan jangka pendek, tubuh
akan melakukan berbagai respons dan menjawab rangsangan yang ada dari luar.

Setelah ingatan jangka pendek terbentuk, informasi yang terus diulang-ulang akan masuk ke dalam
sistem ingatan jangka panjang untuk disimpan lebih lama. Ingatan yang masuk ke dalam ingatan jangka
panjang tidak akan terlupakan jika ada informasi baru yang masuk. Seperti saat pertama kali kita belajar
untuk mengikat tali sepatu, saat itu ingatan tersebut menjadi ingatan jangka pendek.
Kemudian, jika setiap hari kita selalu mengikat tali sepatu, maka hal ini akan menjadi ingatan jangka
panjang. Setiap ingatan jangka pendek yang ‘dipanggil’ atau diulang kembali, atau ingatan dari suatu
kejadian penting, akan dikirimkan ke tempat penyimpanan ingatan jangka panjang.

Seseorang yang kehilangan ingatan jangka pendek, akan lupa apa yang ia lakukan saat 5 atau 10 menit
yang lalu, namun tetap ingat kenangan-kenangan yang berasal dari bertahun-tahun lalu

Anda mungkin juga menyukai