Anda di halaman 1dari 82

BLOK 6

Konsep Dasar Fisiologi-dr. Irfan


Fisiologi->fungsi dalam zat hidup, dinamis (ada perubahan dr waktu ke waktu)
Fisiologi->sistem dalam kondisi normal/sehat
Patofisiologi->sistem dalam kondisi sakit

Fisiologi Sistem Endokrin 1-dr. Swanny


Sistem endokrin ini adalah sistem komunikasi dengan sinyal kimia (sel ke sel),
mengkoordinasi fungsi sel, respon ke sinyal endokrin dlm hitungan menit ke jam.

Sistem yang menggunakan bahan kimia:


-Feromon (komunikasi organisme ke organisme)
-Hormon : hanya sel glandula yg bisa membuat hormon, dibawa darah, …
A. Paracrine, sel nya ke tetangga
B. Autocrine, receptor di sel yang sama
(2 hormon ini byk di traktus digestivus)
Hormon butuh reseptor
Neurotransmitter: Electric signal, melekat pada sel, kemudian ada aksi potensial
Neurohormon: Neuron yang mengeluarkan hormon
Perbedaan nervous system dan endokrin (tabel di PPT slide 8)

Fungsi sistem endokrin: ensure survival


Fungsi hormon:
1. Reproduksi
Tergantung produksi hormon dari gonad dan dari kelenjar pituitari
2. Growth and development
3. Maintenance
Kontrol volume cairan ekstraselular dan tekanan darah,…
Ex: paratiroid hormon…
4. Regulation of energy ability
Insulin dan glukagon(hormon yg berlawanan dgn insulin)

Hapal chemical nature of hormones!! (ppt)


Sintesis: …… (di PPT juga, cepet bgt gais huhu) nonton IT nya lg aja :)

Fisiologi Limbik (Fungsi Luhur, Memori, dan Belajar)-dr. Eka Febri


Mengapa manusia menjadi makhluk yang derajatnya paling tinggi di bumi?
Otak makhluk hidup:
1. Ubur2 (tidak punya otak), level paling rendah
2. Cacing (mulai punya otak, tp primitif(1 bagian otak), punya cord nerve)
3. Earthworm (punya otak, punya ganglion, strukturnya lebih berkembang)
4. Ikan (ada otak dan ada pembagiannya otak depan dan belakang)
5. Angsa (pembagian otaknya semakin besar)
6. Manusia (pembagian otaknya semakin besar lagi, otak depannya paling
besar

Sistem Saraf:
1. Sistem Integrasi, yg bikin beda respon orang liat kalajengking itu (contoh)
2. Sistem Sensorik, menerima rangsangan dr luar (panca indera)
3. Sistem Motorik, efektornya (merespon rangsangan)
4. Sistem Otonom, efektor, sistem simpatis dan parasimpatis, ini jg bikin beda respon
Sistem Integrasi hanya dimiliki manusia, makhluk lain tidak.

A. Sistem saraf pusat


a) Cortex cerebri, level tertinggi, ini tempat sistem integrasi
b) Cerebellum, pemeliharaan posisi, keseimbangan, gerakan halus
c) Batang otak, mengatur fungsi vegetatif (lapar, gerak kasar, nafas, jantung)
d) Medulla spinalis, kontrol refleks tubuh (gerakan yg butuh respon cepat
B. Susunan saraf tepi, langsung ke organ target

Fungsi Luhur
-Fungsi aktivitas manusia yang berhubungan dengan bahasa, ingatan, pengertian dan
kecerdasan.
1. Membentuk karakter budaya pada manusia
2. Hanya manusia makhluk berbudaya
-Karakter otak manusia:
1. Memiliki korteks asosiasi yang menentukan sistem integrasi
2. Kognitif (akal dan pikiran)

>1. Cerebrum
2 sisi hemisphere, dihubungkan oleh corpus callosum, masing2 individu punya sisi
dominan
4 regio:
1. Lobus frontal: belajar, tempat memori jangka pendek dibentuk
2. Parietal: ..
3. Oksipital: penglihatan
4. Temporal: ada korteks asosiasi limbik, untuk formasi memori (bentuk memori baru,
mengambil memori lama)

Area asosiasi: menerima impuls dr multiple area


Korteks asosiasi temporo, parietal, oksipital:…

LOBUS FRONTAL
>Fungsi:
-formasi memori
-emosi
-decision making
-reasoning
-kepribadian
>Fungsi motorik kompleks:
Di Gyrus precentralis, mengatur ibu jari kaki sampai mulut
Misal menulis tangan kanan, maka hemisphere yg dominan itu sebelah kiri
(menyilang)

LOBUS PARIETAL, TEMPORAL, OKSIPITAL


>Korteks asosiasi temporo, parietal, oksipital
-Pusat kontrol sensoris (integrasi sensasi somatik, pendengaran dan
penglihatan->pemrosesan yang lebih kompleks). Brocca: ucapannya, motorik
-Berperan dalam jalur bahasa; menghubungkan area wernicke ke korteks
penglihatan dan pendengaran. Wernicke: suaranya

1. SISTEM LIMBIK
>Integrasi fungsi mental tingkat tinggi dan emosi menjadi 1 sistem
>mengontrol emosi
>formasi memori dan belajar

A. Hippocampus
-Ada 2 seperti kuda laut
-Pusat memori (fakta2, spatial (tau dmn rumah,mall,dll))
-Korteks cerebri itu sebelum mengirim info, akan merujuk ke hippocampus
(menyimpan maupun menggali kembali informasi yang dibutuhkan)

B. Amygdala
-Kecil, seperti almond, letaknya diujung hippocampus
-Penting, soalnya pusat sensoris input
-Pusat emosi (cinta, persahabatan, perasaan, mood, rasa takut & benci)

C. Thalamus
-Pusat integrasi sinaps untuk pemrosesan inputan sensorik
-Mengarahkan perhatian ke rangsangan yang ‘penting’ dan ‘menarik’
-Berkaitan erat dengan fungsi emosi dan rasa sakit

D. Hypothalamus
-Letak dibawah thalamus
-Pusat integrasi berbagai fungsi homeostatik serta penghubung penting sistem
otonom dan endokrin
-Peran penting pada emosi vegetatif (seksual, amarah, lapar)

E. Formix dan Parahippocampal


Jaringan penghubung antar organ limbik

F. Cingulate Gyrus
Reaksi emosi dari penciuman, reaksi emosi agresif (keluar air liur saat
mencium bau makanan, dll)

2. Memori
-Penyimpanan pengetahuan yang didapat untuk diingat kembali kemudian
-Jenis Memori:
A. Menurut recall
1. Sensori memori,
-Hanya bertahan 0,25-0,3 detik
-Sekilas gambar (iconic), sekilas suara (echo), sekilas sentuhan (haptic)
2. Short Term Memory
-Retensi sementara saat informasi sedang di proses di otak (working
memory)
-Prefrontal cortex
-Bertahan 20 detik-1 jam, tergantung atensi (misal fokusnya sangat
bagus saat itu, jadi bisa itungan jam, kalo sambil multitask mungkin
cuma inget 20 detik)
-Kapasitas short term memory terbatas, meningkat pd tehnik chunking
(ngapal dgn part-part gitu, jd lebih mudah, kyk ngapal no telp)
-Sebagian short term akan pindah ke long term, terutama yang
memiliki makna dan melibatkan emosi
3. Long Term Memory
-Penyimpanan jangka panjang dari short term memory melalui
konsolidasi
-Dapat dipertahankan dalam hitungan harian sampai tahunan
-Kapasitas penyimpanan yang sangat besar
-Terutama disimpan di hippocampus, tp nanti diteruskan ke bagian lain
juga
-Seleksi informasi melibatkan serebri dan sistem limbik
4. Declarative/Explicit Memory
-Memori faktual yang dieksplisitkan melalui bahasa
-Hippocampus dan Medial temporal system
-2 tipe:
1. Episodic memory, ttg kejadian/pengalaman secara serial, dari
memori ini bisa merekonstruksi kejadian yang bermakna dalam
hidup, misal ‘first impression’. Misal pantai kuta bagus,
pasirnya putih.
2. Semantic memory, konsep yang sudah terstruktur dr berbagai
episodic. Misal pantai kuta lebih bagus daripada pantai
pahawang, karena pantai kuta banyak pohon, ombaknya bagus.
Untuk membangun kapasitas intelektual juga.
3. Non-declarative/implicit/procedural memory
-Memori yang diekspresikan dalam bentuk psikomotor sebagai
reaksi dari masukan sensoris
-Striatum (skill dan habit, misal naik sepeda, menari),
cerebelum (skeletal musculature, misalnya untuk anjing kalo
dia mencium bau makanan, nanti air liurnya akan keluar),
amygdala (emotional response, misalnya melihat gambar apa
terus tersentuh).

>>>Membangun Long Term Memory


1. Storage
-Short term memory disimpan ke long term memory melalui repetisi (diulangi)
2. Deletion
-Sebagian memori ada yang dilupakan (tergantung emosi pada sistem limbik)
3. Retrieval
-Informasi akan dipanggil kembali

>>>Proses learning dan memori


-Terutama formasi di hippocampus
-Proses bergantung pada atensi dan emosi
Sensory experience (gambar dan suara)->akuisisi menjadi short term memory di
neurotransmitter->konsolidasi menjadi long term memory, sewaktu2 bisa di panggil
kembali
-Neurogenesis, proses pembentukan sel saraf dr perkembangan neuron secara
hustologis dan fungsional yang berasal dari suatu prekursor.
-Neurogenesis pasca natal->neuroplastisitas
-Penguatan sinaps yg bikin pintar
-Long Term Potentiation (LTP)
Ada stimulus, trs terjadi depolarisasi, keluar neurotransmitter, Neurotransmitter yg
keluar itu glutamat, glutamat akan berlekatan dgn reseptor glutamat, kemudian akan
masuk ke neuron. Saat diulang lagi/belajar lagi, memacu sintesis protein, sehingga
memacu pembentukan sinaps baru, jadi reseptornya ada yg baru dan lebih banyak, jd
lebih cepet mengingatnya.

Cuma sampe pembentukan protein, cuma inget 2 minggu (Early LTP)

Repetisi (pengulangan) belajar->makin banyak neurotransmitter->banyak glutamat-


>banyak protein->banyak reseptor/sinaps baru->bisa masuk long term memory(bisa
sampai bertahun2/selamanya) (Late LTP)

“Sinaps menyimpan memori”

Mengapa lupa?
-Masalah encoding: kurang atensi, info tanpa makna, gangguan area asosiasi
-Masalah storage: tidak melibatkan emosi, repetsi atau rekognisi minimal, gangguan
organ sistem limbik
-Masalah retrieval: …

4. Fungsi Bahasa dan Ucapan


-Sangat bergantung pada semantic memory, melibatkan berbagai area di otak, sistem
imbik, dan organ artikulasi
-Melibatkan 2 area penting di otak: area broca dan area wernick
-Lesi Area broca: mampu mengerti bahasam mampu menulis tapi sulit bicara spontan
-Lesi Area wernicke: tidak bisa menyebut nama benda, tidak bisa mengerti kata, bisa
bicara tp tidak sistematis

>>>Gangguan Fungsi Luhur: Bahasa


-Afasia: gangguan bahasa, sensorik:area wernicke, motorik:are broca
-Aleksia: tidak mampu baca, walau tidak buta dan bukan buta huruf
-Agrafia:

>>>Gangguan Fungsi Luhur: Kognitif


-MCI (mild cognitive impairment)
-Demensia--Alzheimer
Gangguan pada hippocampus
-Depresi
-Ansietas
-Schizoprenia

Sistem Saraf-drg. Nursiah


-Sistem dalam tubuh: Endokrin dan Saraf
-Saraf: erat dengan fungsi otot dan sistem mental (limbik)
-Sistem saraf bekerja berdasarkan impuls (elektrokimia). Saraf kita beraktifitas
apabila ada rangsangan yg disebut impuls.
-Sasaran dari impuls listrik ini adalah neuron(sel saraf), otot, dan glandula. Harus
mengeluarkan naurotransmitter, baru diikat oleh neuron berikutnya/glandula
berikutnya, neurotransmitter ini akan jd impuls utk neuron berikutnya, baru terjadi
impuls lagi.
-Asal usul terjadi listrik: harus ada proton dan elektron, sehingga ada beda potensial
listrik, lalu pergerakan subatonik dan akhirnya ada arus listrik. Sel otot: sarkomer.
-Sel-sel yang mampu menghasilkan potensial listrik: disebelah membran luar itu ada
ion2 positif, disebelah dalam adaion negatif.
-Harus bisa menghantarkan biolistrik/transmisi biolistrik dgn dendrit. Dendrit
menerima impuls dr neuron yg lain. Axon utk meneruskan impuls ke neuron lainnya.
Tapi ada syaratnya, listrik harus mencapai nilai threshold (resting phase) yaitu -70mV.
-Intinya butuh stimulus dan reseptor.
-Neurotransmitter yg tersebar di klepsinap akan diikat di neuron postsinap oleh
reseptor, maka akan terbuka pintu2 natrium, kalium, kalsium dan ion-ion akan masuk
(natrium, kalsium), dan ada yg keluar.
-Saat dicubit, sakit, itu nerve ending dan nociceptor yg menerima stimulusnya.

Cttn Jo:
Sistem saraf adalah:
- Rangkaian organ-organ yang dimulai dari encephalon, cerebrum, batang otak,
medulla spinalis, saraf perifer, saraf otonom, somatik, dsb yang bekerja dalam satu
action
- Terdiri dari jaringan saraf dan sel-sel neuron, organel seperti nukleus, atom-
atom, ion
- Pemula kegiatan otot tubuh dan pengatur fungsi mental dan fisik, kalau tidak
ada saraf bisa lumpuh.
- Sistem saraf erat kaitannya dengan otot tubuh
- Mental berhubungan dengan sistem limbik
- Tubuh diatur oleh saraf pusat sampai perifer, di perifer bahkan binatang
terkecil/duri terkecil bisa kita rasakan
- Bekerja berdasarkan impuls elektrokimia. Impuls adalah rangsangan/stimuli.
Saraf beraktifitas apabila ada rangsangan/impuls
- Mengapa listrik? Karena di sel tubuh ada listrik
- Di sebelah luar ion positif, di sebalah dalam ion negatif, natrium, kalium juga
listrik
- Sasaran impuls: neuron, otot, dan glandula
- Mengapa kimia? Kalau ada rangsangan suatu saraf maka zat kimia akan
menghantarkan saraf tersebut ke neuron berikutnya (neurotransmitter). Karena listrik
tak bisa meneruskan impuls ke neuron berikutnya.
- Neurotransmitter akan diikat oleh neuron berikutnya
- Neurotransmitter: impuls yang akan berubah lagi menjadi listrik ketika
diterima neuron berikutnya
- Asal-usul listrik: harus ada partikel sub-atomik: proton dan elektron yang
menimbulkan medan listrik sehingga terbentuk beda potensial listrik (volt) yang
menyebabkan pergerakan subatomik, akibatnya terjadilah arus listrik
- Fisiologi saraf bekerja pada taraf selnya, yaitu sel saraf/neuron dan sel
otot/sarkomer (sel peka listrik)
- Sel yang menghasilkan potensial listrik: lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar (di membran banyak ion-ion positif saat keadaan istirahat), di
permukaan dalam membran ada lapisan negatif. Sehingga saraf bisa menghantarkan
listrik

Kemampuan sel saraf menghantarkan impuls biolistrik sangat penting, karena jika
tidak bisa maka neuron dan otot tidak bisa bekerja
Transmisi sinyal biolistrik dengan dendrit yang berfungsi menstransmisikan isyarat
sensor ke neuron
Di membran ada tonjolan-tonjolan diikuti sitoplasma yaitu dendrit, kalau tonjolannya
panjang dan tunggal disebut akson. Corpusnya/bodynya disebut soma.
Dendrit: menerima impuls neuron yang lain
Akson: menyampaikan/meneruskan listrik ke neuron berikutnya
Soma: tempat pengumpulan impuls listrik (akumulasi), kalau listrik dendrit tidak bisa
memberi impuls di atas ambang batas maka akan disimpan dulu sampai memenuhi
syarat, baru akan ditransmisi ke akson
Akson hillock: pangkal soma, menentukan apakah sudah bisa ditransmisikan atau
tidak. Kalau sudah 15-20mV baru bisa ditransmisikan
Tapi ada syaratnya, listrik tersebut harus melampau nilai Threshold (ukuran listrik
saat istirahat: -70mV)
Sinyal listrik yang dihasilkan tubuh berfungsi untuk:
1. Mengoperasikan syaraf
2. Mengoperasikan otot (polos, lurik, jantung)
3. Mengoperasikan berbagai glandula
Sinyal listrik dalam tubuh mengenai:
1. Sistem saraf
2. Sinyal listrik dari otot jantung
3. Potensial listrik syaraf, perbedaan medan listrik sehingga terbentuk
potensial listrik

Kimia: listrik hanya disalurkan pada satu neuron sampai ke terminal akson, tidak bisa
ke neuron lain.
- Maka dari itu neuron harus mengeluarkan neurotransmitter (berada di dalam
akson di dalam kantong-kantong/vesikel) untuk meneruskan rangsangan listrik antar
neuron, yang akan disebarkan di celah sinaps/release neurotrnamsitter di clap sinaps
(pre sinaps memberi, post sinaps menerima).
- Neurotrnasmitter akan diikat oleh reseptor pada neuron post-sinaps sehingga
terjadi pembukaan pintu-pintu membran karena sudah terjadi potensial aksi yang baru
dan ion-ion akan masuk (Na dan K) sehingga terjadi potensial aksi
- Potensial aksi akan menyebar ke seluruh membran (propagasi)
- Lalu diteruskan dendrit ke soma, kalau sudah cukup impulsnya, akson
hillock akan mengirim sinyal untuk meneruskan impuls ke akson untuk diteruskan ke
neuron selanjutnya
- Prosesnya sangat cepat

Impuls: stimulus berasal dari eksternal ataupun internal.


- Eksternal berupa cubitan, rasa sakit yang akan diterima kulit sebagai stimuli.
- Bisa juga berupa sensorik cahaya, harus ada stimulus cahaya yang akan
diterima reseptor di retina atau
- Sensorik suara yang stimulusnya berupa suara dan reseptornya adalah organ
corti yang berada di duktus koklearis (vibrasi dari telinga luar sampai ke oval window
sehingga cairan perylimph tergetar, membrana basilaris bergetar dan endolymph juga
sehingga organ corti terimpuls
- Kalau penciuman stimulusnya berupa chemo/kimia, dan reseptornya adalah
nervus olfactorius yang menembus lamina cribiformis sampai ke bentuk silia-silia dari
mukosa olfactorius yang akan mengikat stimuli
- Pengecap stimulusnya berupa chemo/kimia berupa makanan yang larut
dalam saliva dan akan diterima reseptor di papilla fungiformis atau circumvalata (sel
gustatory)
- Keseimbangan juga ada kerja impuls, stimulusnya berupa gerakan tubuh dan
kepala sehingga cairan di canalis semicircularis dan utriculus sacculus. Reseptornya
ada di macula (dinamis, di uticulus sacculus) dan cupula (statis, di canalis
semicircularis). Silia-silia akan terendam di cairan endolymph sehingga impuls
diterima. Nervus vestibularis untuk kesiembangan. Akan bersatu dengan cochlearis
membentuk CNVII
- Kalau internal misalnya rasa lapar yang impulsnya akan muncul dari
intestinum tenue.
Sistem yang mengatur tubuh: sistem saraf dan sistem endokrin

Sistem saraf:
- Sistem pengendalai
- Rangkaian organ kompleks membentuk sistem yang terdiri dari jaringan
saraf yang tersebar di seluruh jaringan tubuh (otak-medulla spinalis-saraf perifer
(nervus spinalis/cranialis) yang menyebar ke seluruh tubuh bahkan sampai ke ujung
yaitu free nerve ending untung sentuhan)
- Terintegrasi. Menerima data dari stimulus (membuat suatu perubahan pada
tubuh dan akan dikirim ke otak), mengolah data (mengirim impuls ke sesuai lobus
yang berfungsi), menentukan respon dan memberi perintah (memerintah ke bagian
tubuh untuk melakukan sesuatu sebagai respon demi keadaan homeostasis, hal ini
bekerja sesuai dengan sistem integrasi individu jadi responnya bisa berbeda walaupun
satu stimulus)
- Untuk apa? Semuanya penting untuk mengembalikan ke keadaan semula
atau homeostasis, yatu ketenangan internal dan pemeliharaan kondisi dalam tubuh
meski ada perubahan lingkungan (berupa stimulus)
- Tanpa sistem saraf, manusia tak akan mampu berkomunikasi, berinteraksi,
beradaptasi terhadap perubahan lingkungan (internal/eksternal)
- Stimulus adalah setiap perubahan yang terjadi di luar/dalam tubuh yang
memicu pengiriman pesan ke sistem saraf

Fungsi Sistem Saraf


1. Kewaspadaan
Mengetahui perubahan di sekitar kita untuk disampaikan oleh alat indera ke
otak.
- Di indra ada sensorik khusus yang berfungsi khusus sebagai penginput data
2. Intergrasi
- Menerima pesan (input data) sensorik dari eksternal lalu diinterpretasi oleh
CNS (otak dan medulla spinalis)
- Mengatur informasi
- Mengintegrasikan dengan informasi yang telah ada (dari pengalaman
sebelumnya) untuk menentukan jenis respon yang diberikan, misalnya untuk
mengingat jalan
- Semakin banyak informasi yang diterima (tidak dari belajar saja, tapi dari
manapun) maka bisa lebih membantu untuk menetukan respon
3. Koordinasi
- Encephalon datanya sudah banyak (yang sduah terintegrasi) akan dikirimkan
berupa pesan/perintah kepada otot dan kelenjar untuk menghasilkan gerak (gerak
tubuh secara teratur) dan sekresi yang terorganisasi (saliva)

Sistem Saraf:
1. CNS/SSP
- Otak
- Medulla Spinalis
2. PNS/SST
- Somatic Nevrous System (Afferent/Naik dan Efferent/Turun)
- Autonomic Nervous Sustem (Symphatetic dan Parasymphatetic)
Sistem Saraf:
- Sebagai jalur utama informasi biologis
- Bertanggung jawab mengendalikan seluruh proses biologi, gerakan tubuh,
dan dapat menerima informasi serta menginterpretasikannya melalui sinyal elektrik di
dalam sistem
- Ada SSP (otak dan MS) dan SST (organ indera)
- Yang merespon adalah organ panca indera di perifer, untuk mendeteksi dan
akan mengirim impuls elektrokimia
- CNS akan menerima dan memproses informasi dari perife, akan dikirimkan
ke perifer lagi baik sadar atau tak sadar
- Sistem saraf somatik dan otonom: bagian saraf motorik
- Sistem saraf seperti sistem telepon. Informasi ditransmisikan dari dan ke otak,
otak menerima informasi dari sensorik dan akan dikirim ke motorik
- Motorik juga bisa menerima impuls, misalnya saat lapar
- Somatic/voluntary, diperintah otak: otot skeletal/lurik
- Autonomic/involuntary, tidak diperintah otak: simpatis dan parasimpatis
(otot jantung, otot polos dan kelenjar)
- Kedua target saraf di atas adalah efektor (eksekusi gerakan)
Encephalon
- Pusat kendali tubuh
- Bobotnya 2% dari total berat badan
- Kecerdasan tidak tergantung berat/besar otak, tapi tergantung banyak
dendritnya
- Memerlukan 20% oksigen dalam tubuh, tubuh mengambil 20,9% oksigen
dari eksternal.
- Batang otak, serebrum, dan serebelum
- Ada gray matter (jaringan kelabu, tidak ada myelin berisi inti dan soma
neuron) dan white matter (jaringan putih, ada myelin berupa jaringan lemak sebagai
isolator dan juga untuk mempercepat transmisi impuls/10x lebih cepat dari yang tidak
punya myelin)
Medulla spinalis
- Panjang kurleb 45cm
- Garis tengah kurlb 12mm
- Tidak sepanjang collumna vertebralis
- Terdapat gray matter dan white matter
Gray Matter
- Bagian SSP yang mengandung serabut saraf yang tidka bermyelin (korteks
serebral dan medulla spinalis)
White Matter
- Bagian SSP yang mengandung akson bermyelin
Encephalon dan Medulla Spinalis
- Sangat dilindungi, karena kalau ada perubahan bisa berdampak besar
- Cranium adalah pelindung encephalon, collumna vertebralis adalah
pelindung medulla spinalis
- Dilapisi 3 lapisan, duramater (jar. Ikat, pemb. darah, saraf), arachnoid
(elastis), piamater (nempel di otak, banyak saraf dan pemb. darah)
- Di dalam Medulla ada tanduk depan (anterior horn) dan tanduk belakang
(posterior horn), ada cabang kiri dan kanan, di anterior motoris dan di posterior
sensoris
- Root anterior dan posterior bersatu membentuk nervus spinalis
- Di root posterior ad aganglion yang begruna untuk sistem saraf otonom
(hanya dimiliki nervus spinalis tertentu saja)
- Di sub-arachnoid ada cerebrospinal fluid untuk proteksi dari trauma
- Jadi ada tulang, meningens dan CSF sebagai protektor
Cairan serebrospinal
- Disekresi plexus koroideus di ventikel-ventrikel otak
- Bening seperti air
- Penahan guncangan dan tempat pertukaran nutrien antara darah dan sistem
saraf (ada proteksi, blood-brain barrier untuk saringan) dan juga nutrisi yang berkaitan
dengan vena)
Serebrum
- Bagian terbesar encephalon
- Untuk mengendalikan mental, tingkah laku, pikiran, kesadaran, kemauan,
kecerdasan, kemampuan berbicara dan berbahasa
- Ada 2 hemisphere kiri dan kanan yang dipisahkan fisura longitudinalis dan
corpus callosum (penghubung)
- Ada gray matter di korteks (bagian luar) dan white matter di dalam
- Korteks bergulung-gulung/berlipat tidak teratur
- Hemisphere kiri mengendalikan tubuh sebelah kanan dan sbealiknya
- Ada lekukan: sulkus untuk memperluas permukaan
- Membentuk fisura longitudinalis dan lateralis yang membagi otak menjadi
beberapa lobus
- Lobus frontalis, parietalis, oksipitalis, dan temporalis
- Korteks serebri ada fungsi sensorik dan motorik (sesuai lobus)

1. Lobus Forntalis
- Korteks motorik, berbicara (area broca), kecerdasan, asosiasi frontal (untuk
memilih yang difokuskan)
2. Lobus Temporalis
- Pembau, pendengaran, asosiasi pendengaran, berbicara (wernicke)
3. Lobus Parietalis
- Korteks somatosensoris, perasa, berbicara, membaca, asosiasi sensoris
4. Lobus Oksipitalis
- Penglihatan dan asosiasi penglihatan
Cerebellum
- Terbesar kedua, berada di belakang bawah serebrum
- Untuk koordinasi otot seluruh tubuh dan menjaga keseimbangan (sikap tubuh)
- Ada white dan gray matter
- Hemisphere mengendalikan tonus otot dan sikap pada sisinya sendiri
(berbanding terbalik dengan hemisphere serebri)
Batang Otak
- Menghubungkan encephalon dan medulla spinalis
- Medulla oblongata: bagian bawah batang otak, menghubungkan pons dengan
medulla spinalis, mengendalikan denyut jantung, kecepatan bernapas, dan aliran darah
dalam pembuluh
- Pons: menyampaikan sinyal dari serebrum ke serebelum
Bagian Lain
- Thalamus: menerima impuls dari reseptor sensorik (organ indera) dan akan
didistribusikan informasinya ke lobus yang bersesuaian
- Hypothalamus: mengatur suhu tubuh, pusta lapar, haus, marah, lelah.
Mengendalikan kelenjar hipofisis untuk endokrin (hormon)
- Keduanya berada di otak bagian depan/forebrain
- Corpus callosum memisahkan sisi kiri dan kanan otak
Encephalon:
- Mengendalikan bagaimana tubuh bekerja
- Gerakan sadar: otak ke SS somatik (mengendalikan bisep, trisep, otot-oto
sadar)
- Gerakan tidak sadar: nadi
- Olahraga juga ada kerja otak->sistem saraf otonom yang meningkatkan
denyut nadi lebih cepat untuk penghasilan ATP melalui pengaliran darah agar suplai
lebih banyak
Medulla Spinalis:
- Dari medulla oblongata (keluar dari foramen magnum) sampai ke VL1 dan
VL2
- Menghubung encephalon dengan PNS/SST
- Ada proses gerak refelks
- Ada 31 pasang nervus spinalis (serviks, thoraks, lumbal, sakral,dll)
- Ada cauda equina di ujung medulla spinalis berupa serabut-serabut saraf
Refleks:
- Respon yang tidak disadari, cepat dan otonom
- Hasil dari reflex arcs/lengkung refleks-jalur saraf terpendek
- Stimulus diterima reseptor di medulla spinalis bukan dikirim semuanya ke
otak tapi sebagian langsung dibelokkan ke neuron motoris
Jenis Serabut Saraf
1. Sensorik Somatik/body senses
- Sentuhan, tekanan, suhu, keseimbangan
2. Sensorik visceral/pran senses
- Rasa sakit/suhu dalam orgam, mual, lapar ,kram
3. Motorik somatik/body movement
- Gerakan tidak sadar otot rangka
4. Motorik visceral/organ movement
- Kontraksi otot polos dan kelenjar, organ dalam
- Diatur saraf otonom
Neuron
- Satuan dasar sistem saraf
- Ada struktur khusus: ada dendrit dan akson
- Hubungan antarneuron: sinaps (lisrik-kimia-listrik)
- Energi dari neuron berasla dari oksidatif glukosa dan benda-benda keton
- Ada 3
1. Sensorik/Aferen (pusat ke tepi)
2. Motorik/Eferen (tepi ke pusat)
3. Interneuron
- Penyambung neuron di dalam CNS (menggerakan isyarat antar neuron)
- Sinyal kimia: neurtransimitter (adrenalin, noradrenalin, dopamin, asetilkolin)
- Harus ada potensial aksi, sel saraf untuk menghantarkan impuls sepanjang
akson
Neuron sensorik/aferen
- Input: dari organ sensorik dan bone marrow ke CNS
- Output: dari encephalon ke medulla spinalis menuju otot ke galndula
- Antar aferen dan eferen (interneuron) ada sinaps juga
Interneuron: menghubungkan neuron-neuron di CNS, tak ada di PNS
- Dendrit (sebagai post-sinaps) percabangannya tergantung informasi yang
datang, merupakan perpanjangan dari membran dan sitoplasma
- Ada akson terminal yang akan bercabang-cabang, akan berhubungan dengan
post-sinaps neuron selanjutnya
- Ada celah-celah yang akan berisi vesikel (dalamnya ada neurotransmitter)
- Kalsium akan masuk untuk menggerakkan vesikel-vesikel ke membran
selanjutnya
- Isi neurotransmitter (asetilkolin) akan keluar dan berikatan dengan reseptor
pada neuron selanjutnya sehingga timbul potensial aksi pada neuron selanjutnya
- Asetilkolin di sinaps tidak boleh berlebihan, jadi harus disingkirkan oleh
enzim asetilkolin esktrase yang akan menguraikan asetilkolin menjadi asetal dan kolin
- Transmisi impuls pada akson bermyelin akan lebih cepat (saltotary impuls)
Jenis Neuron
1. Neuron Unipolar (sensoris): 1 kaki pada soma
2. Neuron Bipolar (interneuron): 2 kaki, ada di retina, mukosa penciuman,
telinga dalam dan alat pengecap
3. Neuron mulitipolar (motorneuron): 1 kaki panjang dan banyak kaki pendek,
ada di otak
Dendrit
- Serabut panjang pada neuron yang bekerja membawa keluar pesan (efferent)
- Semakin banyak dendrit, semakin cerdas
- Neuron-neuron akan mengirim impuls listrik dari dalam sel melalui akson ke
sel sasaran/sel target
- Setiap sel saraf mempunyai 1 akson
- Seperti tabung dan bercabang di ujung akhir/terminal dan berhubungan
dengan dendrit neuron lain
Myelin
- Lapisan lemak (warna putih)
- Melapisi akson sebagai isolator elektrik
- Tidak semua neuron mengandung myelin
- Untuk meningkatkan kecepatan impuls
Komunikasi Neuron
- Melalui potensial aksi
- Bergantung pada pergerakan ion-ion bagian luar dan bagian dalam sel
- Depolarisasi terjadi jika ambang batas sudah tercapai
- Akson hillock timbul potensial aksi sehingga sel terstimulasi
- Potensial diteruskan ke ujung neuron dan release neurotransmitter untuk
mencapai neuron berikutnya
- Polarisasi: fase istirahat
- Neuron mebawa informasi ke neuron lain atau ke otot (efektor)
Sinaps
- Terjadi komunikasi antar sel neuron yang diperntarai sinaps
- Ujung terminal akson; pre sinaptik
- Ujung dendrit sel neuron: post sinaptik
- Antar neuron: celah sinapsis

Fisiologi Cairan Tubuh-dr. Herry


Body water: 60% berat badan
2/3 dalam cairan intraselular (40%)
1/3 cairan ekstraselular (20%)
Cairan dalam plasma (darah) 1/4 dr cairan ekstraseluler, 5% dr berat badan
Tubuh kita 50-70% terdiri dari air (dari berat badan)
Persentasi cairan tergantung massa lemak, kalau massa lemak besar maka
persentasenya turun
Utamanya 60% dari berat badan

Cttn Jo:
- Total body water: 60% BB (liter)
- 2/3 TBW adalah cairan intraseluler (40% BB)
- 1/3 TBW adalah cairan ekstraseluler (20% BB)
Cairan interstisial: 3/4 CES (15% BB)
Plasma: 1/4 CES (5% BB)
Cairan transelular: 1% BB, di cavum pleura, rongga sendi (synovial), dalam
mata, dalam telinga, dsb. Tidak termasuk dinamika cairan tubuh

Perpindahan Cairan natar Kompartemen


- CES dan CIS dipisahkan membran sel
- CI dengan cairan plasma dipisahkan dinding kapiler (endotel kapiler), bukan
disebut dinding pembuluh darah
- Kalau CI dan plasma bertemu dan bertukar terjadi di kapiler pembuluh darah
karena ada perbedaan tekanan darah (osmotik)
- Di membran sel, pertukaran melalui difusi, transpor aktif, dan osmosis
- Darah terdiri dari: sel darah plasma (CES)
- Di laboratorium biasanya diukur hematocrit: % volume sel darah melalui
sentrifugasi sehingga sel darah mengendap untuk dihitung persentasenya
- Pada penderita anemia, hematocritnya rendah
- Plasma keluar (ekstravasasi plasma) dari darah sehingga darah menggumpal
(hematocrit naik persentasinya) dan aliran darah menurun sehingga pasien shock
Komposisi Cairan Tubuh
- Na+, K+, glucose dan protein
- Na lebih banyak di ekstra dibanding di intra
- K sebaliknya
Satuan Konsentrasi Senyawa di Dalam Cairan Tubuh dan Larutan Infus (IV)
- Konsentrasi: banyak suatu senyawa teralrut (solute) per satuan
- Solution (volume larutan) -> mEq/liter
- Solvent (pelarut) -> mEq/kg H2O
- Air gula (solution) -> gula (solute) dan air (solvent)
- Mg/dL (mg%) -> mg/100 ml larutan
BSN/Gula Darah Puasa = 100 mg/dL
- g/dL (g%) -> g/100 ml larutan
Larutan dextrose 5%
Larutan NaCl 0,9%
Cairan infus
- mmol/L = mg/dl x 10 per berat molekul
- mEq/L-> mmol/L x valensi
- mOsm/L ->
Berapa osmolaritas larutan NaCl 0,9%?
Plasma:
- 93% air plasma
- 7% lipid dan protein
- Senyawa elektrolit larut di air bukan di lipid
- Medium lipid bisa meningkat, biasanya pada hypercholesterolemia, atau
DKA yang menyebabkan metabolisme energi diambil alih lipid sehingga asam lemak
akan meningkat tinggi
- Multiple myeloma menyebabkan protein meningkat
- 140-150 mEq/kg.H2O = kadar normal natrium
- 137 meq/kg.H2O = pseudogiponatremia
- Kalau rendah = hiponatremia
- Jumlahnya bisa dihitung dari fraksi lipoproteinnya
Transportasi pada Membran Sel
- Ada transportasi aktif dan transportasi pasif
- Lapisan lipid tebalnya adalah 2 molekul fosfolipid bilayer pada membran sel
- Ada molekul-molekul protein yang menempel di permukaan membran tapi
ada juga yang menembus membran sel (transmembrane protein, penting untuk
pertukaran CES dan CIS)
- Suatu senyawa melewati membran sel dapat melalui lipid bilayer (cairan
lipid soluble) atau melalui transmembrane protein
- Transmembrane protein ada 2
Channel protein: bisa dilewati senyawa yang spesifik, sesuai ionnya (natrium
atau potassium)
Carrier protein: senyawa menempel di carrier protein dan akan terjadi
perubahan ke arah dalam lalu dilepaskan
- Carrier protein: reseptor spesifik untuk satu atau lebih senyawa, uniporter
(satu), symporter (dua), anti/counter (berlawanan arah, keluar masuk)
- Transportasi Pasif, dapat berupa;
Simple diffusion: melalui lipid bilayer/ion channels
Facilitated diffusion: menggunakan carrier protein
Tidak memerlukan energi dari proses metabolik, tapi menggunakan energi
potensial yang berasal dari electrochemical gradien (beda konsntrasi dan potensial
listrik) atau beda tekanan osmotik pada proses osmosis
Konsentrasi tinggi->rendah (equilibirum)
- Difusi Membran sel
1. Melalui lapisan lipid (lipid soluble), oksigen, CO2, alkohol
2. Melalui ion channels, elektrolit berupa Na, Ca, K
3. Facilitated Diffusion, berupa makromolekul, glucose, asam lemak dan
asma amino
- Ion channel memiliki gate (mekanisme pengaturan kecepatan arus difusi)
Ada voltage-gated channel: Perubahan potensial listrik di kedua sisi membran
sehingga gate terbuka
Ada ligand-gated channel
- Mekanisme terjadinya Potensial Aksi
1. Stimulus menyebabkan depolarisasi lokal
2. Depolarisasi mencapai firing level
3. Voltage gated channel terbuka (permeabilitas channel meningkat) dan ion
akan masuk
- Ligand-gated channel
Pada sinapsis
1. Potensial aksi sampai di akson terminal
2. Calcium channel terbuka
3. Calcium channel menyebabkan releasenya vesikel berisi neurotransmitter
(misalnya asetilkolin)
4. Asetilkolin ke sinaps
5. Asetilkolin menempel di reseptor neuron berikutnya
6. Neuron di post-sinaps terstimuli (menyebabkan potensial aksi/excitatory
postsynaptic potential). Bisa juga terjadi inhibitory postsypnastic potential jika
potensial aksi tidak muncul/terhambat.
Bisa excitatory bisa inhibitory
- Facilitated Diffusion
1. Glucose menempel di receptor glucose
2. Terjadi conformation change sehingga reseptor menghadap ke dalam (di
dalam konsentrasinya rendah)
3. Lalu Glucose dilepaskan ke dalam
- Transport Aktif
1. Melawan beda konsentrasi
2. Menggunakan energi metabolik dari fosforilasi ATP
Contohnya Natrium-Potassium pump/Natrium-Potassium ATPase, karena
carriernya mengubah ATP (utamanya), calcium pump (kontraksi otot), hydrogen
pump (proton pump, misalnya pada ekskresi asam lambung)
Iodine pump (khas di kelenjar tiroid)
- Afinitas natrium tinggi di intraseluler lalu akan menurun di ekstraseluler
setelah conformation (ATP menjadi energi dan ADP akibat enzim ATPase untuk
melepas natrium)
- Potassium sebaliknya, dari ekstra sel ke intra sel
- Mekanisme Na K pump penting untuk menjaga konsentrasi natrium dan
potassium
Active transport: penggunaan ATP

Fisiologi Darah-dr. Deaz


-Hematopoiesis adalah pembentukan sel2 darah di sumsum tulang.
-Red blood cell, white blood cell, platelet
Akan bahas red blood cell/eritrosit dan platelet lebih detail, wbc sekilas aja.
-Platelet dari megakariosit

Eritrosit
-Zat yang bersirkulasi di seluruh tubuh
-Zat padat(sel?) dan cair(plasma)
-Fungsi:
1. Transport, membawa oksigen-nutrisi-hormon
2. Regulator, karena mengatur suhu tubuh
3. Proteksi, karena ada leukosit utk imun
-Ada komponen cairan dan zat padat dalam darah
1.Plasma darah, 55-60%, 90-92% air, 7-8% protein (albumin,globulin),
globulin ada alpa dan beta utk transport, gamma utk antibodi. Ada o2, co2, NO,
elektrolit, nutrien, enzim, sisa metabolisme
2.Leukosit dan platelet, kurang dari 1%
Area ditengah 1 dan 2 itu namanya buffy coat
3.Eritrosit 45%
-Beda red blood cell dan platelet
Ukuran rbc lebih besar, bentuk rbc biconcave, jumlah rbc lebih banyak
-Blood volume (5 liter)
-Hematokrit/packed red cell (eritrosit)
Bentuk biconcave (cekungan bagian tengah), usia 120 hari jd dia sirkulasi dlm darah
120 hari dan akan dihancurkan, fungsinya adalah mengikat oksigen karena
membentuk hemoglobin.

>Sintesis eritrosit
Erithropoiesis, pembentukan eritrosit di sumsum tulang belakang/bone marrow.
Di sum2 tulang, pertama terbentuk stem cell, stem cell akan membentuk proeritroblas,
kemudian jd early eritroblas (disini ada terjadi ribosomal sintesis yg akan
menghasilkan protein, kemudian jd late eritroblas (menghasilkan protein untuk
mengangkut oksigen dlm darah yaitu hemoglobin), kemudian ia akan menjadi ukuran
normal dan terbentuk retikulosit(tak ada nukleus) 1-3 hari di bone marrow, kemudian
keluar ke pembuluh darah, di pemb darah masih dlm bentuk retikulosit bersirkulasi
selama 24-48 jam/1-2 hari, akhirnya ia akan matang/mature menjadi eritrosit yg
bersirkulasi membawa oksigen selama 120 hari, kemudian terbentuk old eritrosit yg
akan dihancurkan oleh makrofag di hati, limpa, dan bone marrow.

Saat hemoglobin dihancurkan oleh makrofag, terpecah jadi heme dan globin. Heme
dipecah jd zat besi/fe2+ dan bilirubin. Globin dipecah jadi asam amino.

Zat besi/fe2+ jika dipecahkan akan dibawa ke hati tapi tidak bisa dalam bentuk fe aja
tapi harus diangkut oleh protein transport yaitu transferin menjadi feritin(fe3+). Di
hati masuk ke sirkulasi dan digunakan kembali untuk membentuk sel darah merah
dgn dibawa ke bone marrow.

Bilirubin diangkut ke hati, di hati bilirubin akan melalui sistem empedu->duodenum-


>usus halus->feses (warna feses kekuningan karna mengandung bilirubin). Sebagian
diserap dan dikeluarkan melewati urin (kuning krn ada bilirubin juga).

Asam amino akan dibawa ke bone marrow, untuk eritropoiesis. Kalo eritropoiesis
tidak berlangsung normal, jd oksigen tidak sirkulasi scr optimal, akhirnya org bs
mengalami lemah, lelah, pucat. Jika kita kekurangan oksigen/hipoksia, biasanya akan
mengaktifkan salah satu organ dalam tubuh untuk membentuk sel darah merah yaitu
ginjal dgn hormon eritropoietin utk eritropoiesis. Jadi kalo misal ginjal rusak,
manifestasinya bisa anemia.
Orang anemia bisa manifestasinya ke hati, jd splenomegaly, karena kerja hatinya
semakin berat.

-Plasma
Fungsi:
1. Immunoglobulin
2. Koagulasi
3. Eksresi
4. Bawa hormon
5. Regulasi asam basa
6. Regulator suhu tubuh

-Leukosit
Ada 2
-Untuk innate immunity dan humoral immunity
-Ada 2 bagian yaitu granulosit (esoinofil, basofil, neutrofil) dan agranulosit (monosit
dan limfosit)

-Trombosit
Biasa disebut trombosit/platelet/keping darah/lempeng darah
-Ukuran nya paling kecil
-Berasal dari megakariosit
-Digunakan untuk proses hemostasis (membentuk trombus)
-Ada 3 tipe:
1. Alpa granules
2. Dense granules, ada adp, ada serotonin
3. Lysosome

Hemostasis
Heme adalah darah
Stasis adalah konstan
Saat terluka, akan terjadi,
1. Vasospasme
Yaitu penyempitan pembuluh darah/kontraksi pembuluh darah. Agar darah yang
keluar lebih sedikit. Kenapa bisa tau dibagian terluka itu harus dilakukan penyempitan?
Karena ada sinyal dari sel sekitar, sel efektor, nerve reflex, dan myogenic spasm.
Endothel yg mengirim sinyal untuk terjadi vasokonstriksi.
2. Platelet plug formation
Yaitu menutup luka dengan sumbatan yaitu platelet/trombosit.
Urutan:
A.platelet adhesion, menempel
B.platelet release reaction, mengeluarkan zat kimia (atp, serotonin, protrombin
A2) yg menarik lebih byk platelet
C.platelet agregation, sudah menutup semua luka
D.plug formation, tapi tutupan luka itu tidak terlalu kuat
3. Coagulation
Fungsinya sebagai clotting factor (banyak prosesnya)
-Terbentuk protrombin (merubah fibrinogen menjadi fibrin)
-Muncul jaringan2 diatas luka untuk menutupinya yaitu fibrin yg seperti gel
agar lebih stable (terbentuk koreng)
Saat luka, tak hanya darah yg keluar, tp ada kuman yg masuk.

Pada injured cell, terjadi vasospasme, dst (yg dijelasin diatas ini)
Pada non injured cell, terjadi vasodilatasi, sehingga ada sel leukosit, utk mencegah
kuman menginfeksi luka.

Makan protein itu bisa mempercepat penyembuhan luka. Kalo yg makin bonyok
lukanya gara2 makan protein itu karena alergi.

Fisiologi Pernafasan-dr. Swanny


Emfisema: pembengkakan akibat udara di paru-paru
-Penyempitan jalan nafas
-Struktur dan fungsi terganggu linear dan nonlinear
Struktur: jalan nafas
Fungsi: pertukaran udara
A. Struktur impaired
Dapat dideteksi melalui radiografi, lung tomography (MRI), dan post mortem
(otopsi). Pada radiograf/scan, yg warna lebih hitam itu yg sakit, karena di bagian
hitam itu isinya udara.

B. Function impairment
1. Symptoms and signs
Evidence based medicine (harus tau gejala dan tanda)
2. Physical examination
Vital sign spt derajat kesadaran (compos mentis yg paling tinggi),
tekanan darah, denyut nadi, respiratory rate, dan temperatur, pemeriksaan
kepala
a. Inspeksi (mengamati)
b. Palpasi (mulai dari ujung jari)
c. Perkusi
d. Auskultasi
3. Lung Function Test
A. Lung…
B. Lung Capacity

When you can not breath, nothing else matters.


-slogan of the american lung association

Respiration
-Ventilation: pergerakan udara masuk dan keluar paru2
-External respiration: pertukaran gas antara paru2 dan darah
-Internal respiration: pertukaran gas antara paru2 dan jaringan
-Fungsi:
1. Pertukaran gas
2. Regulasi dari pH darah
3. Produksi suara
4. Olfaction (penciuman)
5. Proteksi
-Respiratory system divisions
A. Upper tract
Hidung, faring, dan sekitarnya
a) Nasal cavity
Fungsi: saluran nafas, membersihkan udara, pelembap dan penghangat udara,
penciuman, resonating chambers untuk bicara
b) Faring, common opening for digestuve and respiratory systems
3 regio: nasofaring, orofaring, laringofaring

B. Lower tract
Laring, trakea, bronchii sampai ke paru itu saluran pernafasan
a) Laring
Vocal folds (menentukan suara kita, tinggi, rendah, alto,seriosa,dll), glotis
membuka
b) Trakea
Adalah pipa udara. Trakea memiliki karakter khas yaitu kartilago bentuk
cincin C (sebagai rangka) sehingga trakea selalu terbuka dan ada otot polos
sehingga diameter trakea bisa membesar atau mengecil. Ada karina, tempat
reseptor batuk, jd kalo ada pasien batuk, terkena di bagian atas airways
(conducting zone), obat batuk kalo di alveoli udah gaguna lg karena tidak ada
otot polos.
c) Tracheobronchial tree
I. Conducting zone
Semua yg keluar saat batuk dan bersin dia selalu kembali ke atas,
gapernah turun.
II. Respiratory zone
Dari bronchioli sampai alveoli
Fungsi utamanya adalah pertukaran gas
-Struktur Sistem Respirasi
Dalam tubuh kita, ada triliunan sel dan sel ini semua bersifat mandiri.
d) Paru-paru
-Paru2 memiliki permukaan yang sangat besar untuk pertukaran gas (seukuran
lapangan tenis)
-Berat paru2 itu 1kg dan 4-6 Liter udara
-Fungsi Paru2: Pertukaran gas (o2 dan co2) yang terjadi di alveoli
-Dalam keadaan istirahat, tiap 1 menit, 250ml o2 ditukar dengan 200 ml co2.
-Paru2 memiliki 600 juta alveoli
-Paru2 adalah reserpoar(?) darah

>Proses Respirasi
1. Ventilation
Pergerakan udara masuk dan keluar paru2. Udara bergerak dari tekanan tinggi
ke tekanan rendah. Tekanan selalu berbanding terbalik dgn volume. Kalo tekanan
naik, volume turun dan sebaliknya.

Bagaimana cara kerja ventilasi?


Adanya tekanan, menyebabkan airflow (pergerakan).
A) Air flow merespon tekanan gradien
B) Resistensi meningkat, flow menurun (dan sebaliknya)

2. Inspirasi
Volume thorax meningkat, tekanan menurun->tekanan gradien->airflow ke paru2
-Otot inspirasi: utama: diafragma, tambahan: sternocleidomasteoideus, scalenes,
pectoralis minor, external intercostalis
-Otot ekspirasi: abdominal muscles, internal intercostalis

3. Transport
…..

-Compliance (kepatuhan) GA YAKIN


Makin mengembang, makin high compliance
Makin mengempis, makin low compliance

-Surface Tension
Efek dari surface tension pada ukuran alveoli:
Satu alveoli membesar, alveoli yg lainnya kecil, jdnya tidak normal (?)

Fisiologi Ginjal 1-dr. Herry


Transport air melewati membran sel-OSMOSIS
->aquaporin
->air berpindah dari cairan yang osmolaritasnya rendah ke tinggi
->osmolaritas: solution
osmolalitas: solute
->suatu senyawa tidak terurai di larutan, 1mol=1 Osm
suatu senyawa terurai di larutan, 1 mol=n Osm
->osmotik efektif
1. Natrium, relatif tidak permeable terhadap membran sel. Natrium yg lolos ke
membran sel, akan dipompakan ke CES oleh na+-k+ pump
osmotik tidak efektif
1. Urea, uremia tidak menyebabkan gangguan hiperosmotik pada sel
2. Glukosa, normal-osmotik tidak efektif,
a) DM (diabetes melitus), osmotik efektif->hyperosmotic hyperglycemic
syndrome->coma
Cairan intraseluler-ekstraseluler (NONTON LAGI IT NYA)

RENAL PHYSIOLOGY
A. Struktur Ginjal
Ada cortex dan medulla (ada papilla)
Calyx mayor (3-4) brcabang menjadi kurang lebih 10 calyx minor
Ureter, dll
B. Fungsi Ginjal
1. Fungsi ekskretori
Peran homeostasis, menjaga keseimbangan cairan ekstraseluler
Cara ginjal mempertahankan kondisi homeostatis:
-Mengatur ekskresi elektrolit dan air sehingga input=output
-Membuang sisa-sisa metabolisme dan senyawa-senyawa eksogen
-Mengatur tekanan darah dan volume cairan tubuh

>Mengolah plasma darah diolah di dalam ginjal.


2. Fungsi Endokrin
-Renin
-Renal erythropoetic factor (hormon yg merangsan pembentukan
eritrosit di sumsum tulang). Orang gagal ginjal biasanya kena anemia, karena
produksi hormon erythropetic ini menurun.
-Prostaglandin
3. Fungsi Metabolik
Gluconeogenesis

Fisiologi Ginjal 2-dr. Herry


Filtrasi Glomerular
-hanya ada yg keluar, tidak ada yg masuk, karena ada perbedaaannya yaitu tekanan yg
besar. Pada pemb darah biasa, pd arterial end 30-40, venous end 10-15 mmHg.
Filtrasi hanya satu arah ke arah kapsula bowman. Hanya ada tekanan positif, tidak ada
tekanan negatif.
-perubahan tekanan darah akan mengubah tekanan hidrostatik, jd terjadi perubahan
glomerular filtration rate, perubahan ini akan menyebabkan meningkat atau
menurunnya……

Pengaturan volume dan osmolaritas cairan tubuh


SUMPAH GA NGERTI, NONTON IT NYA ULANG PLSSSSS GE HUA.
Homeostasis-Prof. Dr. Hardi
Level homeostasis:
Organism->system/organ->cell/mollecular physiology
Homeostasis: Menjaga kondisi stabil di lingkungan internal
Homeostasis itu range value (nilai yang tidak pasti)
Factor lingkungan yg memengaruhi sel:
1. Osmolaritas
2. Temperatur
3. pH

Material yang dibutuhkan sel:


1. Nutrien
2. Air
3. Sodium
4. Calcium
5. Inorganic ion
6. Oxygen

Cttn Jo:
Ada level-levelnya, organisme, sistem/organ dan sel-molekular

Fiisiologi:
- Fungsi yang menjelaskan kenapa itu harus terjadi
- Menjelaskan bagaimana mekanisme pengerjaannya
Organisasi
- Sel adalah unit kehidupan
- Setelah organisme akan ada ekologi (lingkungan)
Review
- Ada integrasi antar sistem
- Integrative physiology: sistem-sistem saling berkaitan antar satu sama lain
- Aplikasi dunia sekarang: functional medicine tree
- Diagnosis sistem organ: berkaitan dengan signs and symtomps
- Asimilisasi/absorpsi: digestive
- Ada juga efek mikrobiota terkait dengan signs and symptomps
- Dokter harus bisa me-repair/degeneration/rejenuvation untuk reparasi
- Immune system: terkait infeksi dan radang
- Energy: regulasi, fungsi mitokondria (mithochondrial medicine)
- Communication: neurotransmitter, neuron
- Transport: cardiac system, lymphatic system
- Sructural tree sampai ke muskuloskeletal
- ATM: Antecendent, triggers and mediators
- Genetik sekarang sangat penting
- Experiences, attitudes, beliefs: terkait perilaku dan sikap serta kepercayaan
(tergantung tokoh masyarakat)
- Di akar ada sleep and relaxation, exercise/movement, nutrition/hydration,
stress/resilence, relationships/networks (panjang umur ditentukan dari happy
relationship), trauma, mikroorganisme, enviromental pollutants
- Cara berpikir sekarang: physiogenesis (cari akar permasalahan), disfunction
of physiology, bukan symptomatic (tidak hanya berasal dari keluhan)

Concept Mapping

Fisiologi:
- Konsep fungsi dan proses saling terkait di fisiologi
- Fungsi: : "Why": Kenapa sistem itu ada dan apa yang terjadi dan "How":
Bagaimana mekanisme proses fisiologisnya
Homeostasis:
- Fungsi fisiologis yang sering consider dari sifat adaptive-signifance
- Organisme yang survive bisa menjaga internal environment walaupun ada
perubahan external environment
- Maintenance dari kondisi stabil pada internal environment
- Walter B. Cannon: Homeo: seperti atau mirip> lebih baik dari homo. Homo:
sama
- Internal environment: maintainance de withind range of values, bukan exact
fixed (satu angka) value
- Stasis : kondisi, bukan statis atau unchanging/tidak berubah.
- Precepts: atura-ajaran-perintah
- Internal Environment: status dinamis dan equilibrium (steady)
- Ada faktor kimia dan faktor fisika
- Bisa negatif dan positif feedback
- Ada sensor/receptor, integrating (control) center, dan effector (action)
- Negative feedback: suhu turun = vasokontriksi (menggigil) atau suhu naik:
vasodilatasi (berkeringat)
- Positive feedback: saat melahirkan, uterus/serviks mengirim impuls ke otak
untuk release hormon oksitosin supaya kontraksi lebih kuat. Kepala menekan serviks -
> impuls saraf ke otak -> Pituitary gland produksi oksitosin -> memperkuat kontraksi.
Tapi oksitosin juga disalahgunakan untuk abortus. Serviks bisa stretch
Contra Physiologist:
- Homeostasis: status dari standing static atau tidak berubah
- Homeodynamics/Homeostasis: konsep monitoring tubuh
- Fisiologis: untuk koreksi sensor, integrating center dan respon dari sel-sel
dan organ-organ. Gunakan konsep physiogenesis dengan mencabut akar
permasalahan
Homeostasis & Conrtrols
- Kalau ada internal dan external change, organisme akan berkompensasi
- Successful comepnsation: homeostasis re-established
- Kalau kompensasi berhasil: wellness
- Kalau kompensasi gagal: sakit, timbul patofisiologi yang berujung penyakit
dan kematian
Common
- Enviromental: osmolaritas, suhu, pH
- Materi yang dibutuhkan sel: nutrients/nutrisi, air, garam, kalsium, ion
anorganik dan oksigen. Utamakan suplai makronutrient agar akar permasalahan dapat
lebih efisien (sesuaikan dengan permasalahan pasien)
Internal Secretion
- Kimia dan hormon saling berhubungan satu sam alain
Gangguan:
- Kegagalan internal dari proses fisiologis normal bisa menyebakan penyakit
internal:
Pertumbuhan sel abnormal -> tumor atau kanker
Produksi antibodi oleh tubuh terhadap jaringannya sendiri (autoimun, SLE
(lupus) dan thyroiditis)
Kematian sel prematur, kegagalan proses sel
Kelainan yang diturunkan
- Patofisiologi: disfungsi dari fisiologi normal
- Secara fisiologis, treatment-nya harus mencari akar permasalahan
- Fokusnya pada kedua faktor subjektif dan objektif yang dikumpulkan untuk
konsep fungsi fisiologis optimal
- Pendekatan fisiologis: bisa mengetahui early predicition dari disfungsi dan
mengetahui wellness di setiap stadium penyakit

Suhu naik -> pembuluh darah melebar -> berkeringat


Komunikasi antar sel (ada 75 triliun sel)Ada gap junction, contact-dependet, autocrine
dan paracrine
Signal pathways: signal molekul berikatan dengan reseptornya dulu -> amplifikasi
intraseluler molekul sinyal -> protein target -> sel respons. Ada second messenger
yang berasal dari enzim yang teramplifikasi
Signal molekul: ligands, navigator: G protein-coupled receptor
- DM 1: defisiensi insulin, kurang jumlahnya, ada kerusakan sel beta
- DM 2: sensitivitas reseptornya berkurang, akibat obesitas, inflamasi dan
toxic metabolism
ATP - cAMP
GTP - cGMP

1889: diabetes di pankreas


1921: akibat sel beta pankreas
1982: reseptor insulin: insulin reseptor kynase
Kalsium: lihat cascadenya

Agonist (menimbulkan respon) dan Antagonist (tidak menimbulkan respon)


Central receptor: panca indra (kecuali rabaan)
Hoemostasis:
- Maintenance dari lingkungan internal yang optimal
- 3 sistem utama yang vital:
1. Tekanan arteri/suplai darah
2. Regulasi gula darah
3. Regulasi temperatur
- Utilisasi glucoe naik 20x dan pH otot rangka turun drastis
- Kompensasi terjadi untuk cell survival
- 660 otot rangka di tubuh -> 400 di bawah kontrol volunter (40% dari jumlah
BB)

- Fisiologis: latihan fungsi otot rangka dapat berdampak pada terjadinya


homeostasis
- Ada demand ATP untuk latihan otot

- Kardiovaskuler meningkat maka heart rate, stroke volume, cardiac output


meningkat dalam mencapai homeostasis saat olahraga
- Balik vena naik saat olahraga: otot rangka memompa, cardiac output
meningkat, tekanan negatif di thorax bertambah untuk fungsi ventilasi meningkat
- Saat perdarahanL tekanan arteri turun, lalu ada berbagai mekanisme
(baroreceptor reflex, renin naik, angiotensin 2 naik, dll) sehingga tekanan arteri
meningkat kembali
- Vasokontriksi menyebabkan kulit pucat dan dingin
- Dopamin: vasokontriktor, sebuah vasodilator di otot
- Tekanan dan volume darah turun tapi osmo meningkat, saat demam muntah
m diare, sever blood loss, luka bakar, shock. Akan osmoreceptor menghasilkan ADH
sheingga tekanan dna volume darah meningkat dan osmo menurun
- Feedback control loops: nervus dan chemical mesenger
- Kelenjar dan sel nervus: sensorik
- Otak: integrator/control center, menerima impuls dan mengirim impuls.
Sesuai set point normal
- Kelenjar dan otot: efektor, realisasi dari impuls otak, bisa positif dan negatif
tergantung impuls dari otak (untuk homeostasis)
- Semuanya bekerja seperti loop untuk menghasilkan homeostasis

Fisiologi Reproduksi Laki2-dr. Raissa


Sistem terbagi 2:
1. Internal, kelenjar2
2. External (testis, penis, skrotum)

Perjalanan sperma:
1. Testis, tempat diproduksi
2. Duktus2 spermatik (eferen,epididimis,deferen,ejakulatori,uretra)
3. Bertemu cairan yg dihasilkan vesikulas seminalis, kelenjar prostat, dan bulbouretra

TESTIS
-Terdiri dari 230-300 lobulus berisi tubulus eminiferus
-Fungsi: produksi sperma (spermatogenesis) dan hormon testosteron
-Termoregulasi testis
Sperma survival butuh temperatur 2-3 derajat lebih rendah dr suhu tubuh sendiri
Plexus pampiniformis, didekat arteri testikularis (jadi ada heat transfer dr arteri ke
plexus itu, jd suhunya turun)
Musculus cremaster dan dartos

PENIS
-Fungsi: alat ejakulasi dan ereksi

EPIDIDIMIS
-Fungsi: sperm transport 2-12 hari, sperm storage 50% disimpan di cauda, maturasi
motilitas sperma

KELENJAR
Vesika Seminalis, Prostat, Cowper
1. Vesikula seminalis, 60% cairan semen
2. Prostat, 30% cairan semen, dan menghasilkan cairan pembunuh bakteri
3. Cowper,
SEMEN
-Volume 2,5-5 mL dengan 50-150 juta sperma
-Disimpan di storage (lupa namanya)

SPERMATOGENESIS

Normal Testosteron Level


-Fetal (belum ada pembentukan sperma, terjaadi turunnya testis ke skrotum)
-Neonatal (meningkatnya kadar plasma testosteron lagi karna testis(?) belum turun
saat fase sebelumnya)
-Diantara neonatal dan pubertas, plasma testosteronnya turun, karena lebih fokus ke
pertumbuhan anak2 seperti tinggi badan, pemanjangan tulang, saat pubertas karena
epifisial akan tertutup sehingga pertumbuhan tulang juga akan melambat)
-Pubertas (sudah ada pembentukan sperma+hormon testosteron)
Pada Pubertas, fungsi testosteron:
1. Meningkatkan massa otot
2. Pertumbuhan
3. Pertumbuhan penis dan vesika seminalis
4. Pertumbuhan libido
5. Dll (PPT)
Seiring bertambah usia, produksi testosteron akan berkurang tapi terjadi sangat lambat
daripada perempuan, tapi tidak menopause. Produksi testosteron turun=sperma turun
juga.
Male Sexual Behavior and Male Sex Act
-Male sexual behaviour
-Male sex act
A) Ereksi dan Lubrikasi
Mucus untuk lubrikasi vagina (ketinggalann huhu cepet bgt)
B) Emisi dan Ejakulasi
Ejakulasi: yg berperan saraf simpatik dan skeletal muscle, yg akhirnya
mengeluarkan semen melalui uretra

Pemicu pubertas
Karna hormon, hipotalamus menghasilkan GnRh di usia tertentu.
Pubertas anak lebih cepat terjadi, karena pengaruh hormon ekstra (dari luar), misal
pada anak perempuan, maka ayam, kan estrogennya banyak.

Fisiologi Repro Wanita-dr. Syifa


A. Genitalia interna wanita :
1. Ovary … dst (Ghe ketinggalan di awal)

B. Perkembangan embriologi:
Secara embrional, uterus dan ovary beda.
>Uterus dibentuk dari duktus mullerian kanan dan kiri (?)
Akan bergabung, tp tengahnya tetap berpisah dan jadi tuba fallopi.
Uterus harusnya terjadi fusi, secara bertahap sampai terbentuk cavitas yaitu uterine
cavity. Ketika fusi tidak sempurna, maka yg tengah akan membentuk septum vagina.
Uterus dan vagina, 1/3 atas berasal dr dukt muleri, 2/3 sinovaginal bulb.
>Ovary, berasal dr sel benih prmitif (embrional germ cell), dari endodermal dari
yolksac (akan ada kelainan pd kista2 atau kanker yg bersifat embrional)

C. Female development:
Pada perempuan, hormon sangat berpengaruh, karena bersifat siklik dengan
amplitudo yg cukup tinggi.
Saat pasca melahirkan, ibu mengalami baby blue syndrome, ini dipengaruhi faktor
hormonal.
Saat masa menjelang menopause, ini jg hormonal, jd hormon estrogen turun, sehingga
terjadi penurunan jg fungsi tubuh.

>Perkembangan uterus
Ukuran:
Ketika lahir ukur antara serviks dan corpus uterii, servik lebih besar.
Ketika sudah dipengaruhi hormon estrogen, corpus uterii akan lebih besar dr serviks

>Perkembangan ovary
Ketika periode fetal, berkembang saat 8-10 minggu kehamilan.

>Tanner Stage
Ada kasus seorang perempuan mengalami gangguan, 16 tahun blm menstruasi.
Tanner stage apa?
Ada 2 yaitu telarche dan pubarche.
a) Telarche, ada 5 stage, stage 5 biasanya pada ibu hamil dan menyusui
(perkembangan payudara)
b) Pubarche, ada 5 stage, stage 5 itu jarang, tp ada pada orang tertentu(?)
(perkembangan rambut pubis)

>Siklus
>Hormon GnRH
-Bersifat protein, yg dikeluarkan hipotalamus, dan akan diregulasi dr fsh dan rh dr
hipofisis.
-Akan dikeluarkan dlm bentuk pulsatile, halflife sangat singkat (2-4 menit)
-GnRH agonist dan antagonist

>Hipofisis
a) Anterior
Adenohipofisis (GH, Adenokortiko, (Gonadotropin) FSH dan LH, Prolactin, ACTH,
TSH)
Pada wanita, Merangsang pematangan folikel
Pada pria, Merangsang spermtogenesis dan mengeluarkan testosteron
FSH dan LH ada subunit alfa dan beta.
Alfa bentuknya analog, TSH, HCG, FSH dan LH itu bentuk subunit nya sama persis,
sehingga bisa crossreaction, misal TSH membantu FSH.
Prolactin, berperan dlm pembuatan stimulasi payudara utk terjadi hipertrofi dan
pembentukan duktus2 pd papilla mammae yg berperan dlm pembentukan air susu ibu,
tp juga dgn prolactin tinggi bisa melakukan penekanan dlm fungsi estrogen, karena
sama2 dikeluarkan dr hipofisis. Jd hormon2 ini saling berkaitan. Salah satu terganggu,
yg lain akan cover.

b) Posterior
Neurohipofisis (oksitosin dan vasopresin)
-Oksitosin, terutama berfungsi utk kontraksi otot pd myometrium (uterus) terutama
saat mau melahirkan dan setelah melahirkan, serta masa menyusui utk pengeluaran
sekret dr papilla mammae. Distimulasi oleh penghisapan papilla mammae dr bayi
-Vasopresin, hormon yg tidak berperan sendiri, tp berfungsi pd mekanisme tekanan
dan volume darah intravaskuler

>Menstrual Cycle Physiology


1. Hormon variation (Endocrine cycle)
-FSH harus lebih tinggi dr LH, biar siklus menstruasi normal, karena FSH berfungsi
untuk pematangan awal folikel, sedangkan LH untuk pematangan folikel lanjutan.
-Kalo LH lebih tinggi dr FSH, tidak akan terjadi siklus menstruasi yg normal.
-Estrogen dan progesteron harus rendah.
-Hanya folikel antral yg akan masuk siklus menstruasi.
-Folikel sekunder menjadi antral akan memasuki fase seleksi, baru terjadi dominansi
pada folikel dominan sehingga lebih besar dr yg lain, lalu jd folikel de graaf/matur,
nanti yg siklus cuma sel telur, sisanya terjadi luteinasi.
-Hari pertama mens, akan terjadi peluruhan pada endometrium lapisan fungsional,
itulah kenapa jd menipis sampai hanya endometrium basal yg tersisa, kemudian
sekitar 5-6 hari, akan dipengaruhi estrogen yang naik karena ada perkembangan
folikel, hari ke 6-7 akan dipilih folikel dominan, estrogen naik, kemudian terjadi
proliferasi, kemudian terjadi penebalan endometrium tp masih tipis2, kemudian saat
ovulasi, corpus luteum akan mengeluarkan progesteron utk sekretasi.
-Fase luteal tetap (14 hari), fase folikuler sangat bervariasi lamanya. Tapi fase luteal
sgt bergantung pd fase folikuler krn bentukan folikel ini bergantung pd diferensiasi sel
telur, sehingga bisa terjadi gangguan pd fase luteal juga. Saat tidak ada kehamilan,
corpus luteum menyusut setelah 12 sampai 16 hari.
-Jika siklus tidak normal bisa menyebabkan:
1. Infertilitas
2. Keguguran berulang

-TERPENTING:
a) Apakah setiap wanita mengalami siklus menstruasi fisiologis normal seperti ini?
Tidak. Karena ada anovulator cycle (bisa terjadi berbagai hambatan dr tahap siklus
mentruasi ini), tapi belum tentu tidak mengalami menstruasi, tepat kembali lagi ke
produksi FSH dan LH, jika folikelnya kecil2 itu tidak bisa mengalami ovulasi).
b) Apakah setiap wanita yg mengalami siklus menstruasi normal akan selalu
mengalami ovulasi pada setiap siklus mens nya?
Tidak, karena tetap bergantung pada hormon-hormon. Ketika prolaktin atau estrogen
lebih tinggi, FSH LH rendah jd siklus mens tidak normal. Makanya byk faktor yg
bikin siklus mens tidak normal.

2. Ovarian cycle (tercakup di penjelasan di atas)


3. Uterine cycle (tercakup di penjelasan di atas)

>Cyclic changes of the Endometrium


-Fase proliferasi
-Fase sekretori
Jd secara alami, endometrium selalu siap tiap bulan utk kehamilan, dan jika tidak
terjadi, maka akan luruh.
-Menses

>Follicle development
A. Sel benih primordial, kita bawa dr lahir sampai pubertas.
B. Folikel preantral
C. Folikel antral
D. Preovulatory follicle
E. Ovulasi
Prosesnya: recruitment->selection->folikel dominan

Kerusakan sel telur/perubahan sel telur ke preantral folikel itu bisa terjadi secara
alamiah. Sel telur yg sudah terpilih/folikel dominan yg akan terpilih.

>Two cell Two gonadotropin theory


Menjelaskan bahwa reseptor LH yang ada pada theca yg akan mengubah kolesterol
menjadi androgen (estrogen) melalui proses aromatisasi
LH: kolestrol jadi androgen (di sel theca)
FSH: androgen jadi estrogen (di sel granulosa)
Jadi yg paling penting, poros hipotalamus (GnRH), pituitari (FSH dan LH), ovaries
(Estrogen) and merangsan kontraksi(?) endometrium.

Cttn jo tambahan:
- Fungsi corpus luteum terhadap progesteron dll, bagaimana feedback neg dan positif
terhadap fsh
- Diferensiasi endometrium sgt bergantung pada estrogen
- Di fase luteal terjadi penurunan fsh sehingga ada progesteron dan estrogen
- Corpus luteum atresia (12-16 hari) sehingga fsh naik lgi dan terjadi siklus
mens lagi
- Kalau hamil, HCG akibat stimulasi dari chorion menyebabkan corpus luteum
bertahan menjadi corpus luteum gravidarum
- Corpus luteum membentuk progesteron yg mempertahankan kehamilan di
fase awal sebelum ada plasenta
- Esterogen naik -> LH surge -> Ovulasi
CL: estrogen, progesteronene, dan inhibin-A (kontrol LH supaya tak tinggi di luteal)

Neurons and synapses (Sistem sensoris dan indra)-dr. Nursiah


Di Saraf ada 2 sel, yaitu neuron dan neuroglia.

Sistem saraf:
A. Sensory neurons
Menerima impuls dari organ sensoris ke otak dan sumsum tulang belakang
(didata,diolah,direspon)
B. Motor neurons
Melakukan respon dari impuls (hanya otot dan galndula yg bisa menerima sinyal
neuron)
C. Interneuron
Membawa informasi antara neuron, hanya pada sistem saraf pusat (otak/ensephalon
dan medula spinalis)

Struktur Neuron

-Dendrit
Dendrit menerima stimulus/rangsangan dari neuron sebelumnya.
Pendek, banyak, dan bisa bercabang.
Semakin banyak dapat informasi, semakin banyak dendrit. Dendrit yang menentukan
kecerdasan kita.
>Dendrit bisa tumbuh, neuron gabisa.
Dendrit ada kemampuan menambah jaringan2 baru.

-Akson (semacam saluran)


…Ada tube dan filamen2, akson dilapisi suatu selaput yaitu myelin (warna putih
karena dibentuk oleh lemak, sel schwan dan oligodendria) yg membantu
mempercepat transfer impuls dan sebagai insulator.
…Akson yang meneruskan, yg memberi impuls ke neuron lainnya.
…Satu tapi panjang. Ada cabang juga, namanya cabang terminal. Akson yang
berhubungan dengan neuron lainnya.
…Mentransmisikan suatu impuls, harus ada rangsangan-reseptor-efektor.
…Akson bisa meneruskan impuls apabila ada potensial aksi (meningkatnya listrik
neuron)
…Ada kantong2 berisi bahan kimia yg namanya vesikel sinaps, bahan kimianya
adalah neurotransmitter.
…Saat terjadi aksi potensial, membran akan berubah menjadi lebih permeable,
sehingga natrium akan masuk lebih mudah lagi.
…Jika stimulus sudah selesai, pintu natrium tertutup, gantian ion kalium yg keluar utk
menetralkan kembali menjadi homeostasis.
…Repolarisasi sudah mencapai threshold berarti mudah dapet rangsangan
…Tapi kalo hiperpolarisasi, harus -70mV dulu baru bisa dpt rangsangan (jadi butuh
waktu).

-Nukleus (di Soma)


Bentuk bulat dan ditengah, Ada sitoplasma dkk

How Neurons Communicate


Saat aksi potensial terjadi, memberi impuls ke molekul2 (PPT aja)

Ion Concentrations
Diluar sel: K+, Na+, Cl-
Didalam sel: K+, Na+, Cl-, A-
Kalium yang berusaha menetralkan karena bisa melewati membran dgn baik.
Sodium, natrium dan klorin, tidak bisa seenaknya melewati membran, harus ada aksi
potensial.

1.Resting potential
-intrasel harus -70mV
-dengan input ke dendrit…

2.Depolarisasi
-Terjadi aksi potensial

3.Repolarisasi
-Turun kembali homeostasis

4.Hiperpolarisasi
-Turun lebih dari -70mV

Hubungan antar neuron


-Bersinap dengan dendrit dari neuron berikutnya.
-Ada presinap dan postsinap.
-Antar 1 neuron presinap dan posstinap serta antara akson dan dendrit ada celah (gap
sinap), tempat pertukaran bahan kimia.

Neurotransmitter release
-di presinap, vesikelnya akan mengeluarkan isinya.
-neurotransmitter dilepaskan ke gap (sinap)
-di lock reseptor di postsinap

Locks and Key


-Neurotransmitter punya bentuk yg spesifik
-ada binding sites
-pintu terbuka, natrium masuk

Some drugs work on receptors


-Jika terjadi gangguan pada reseptor, berarti tidak bisa terjadi aksi potensial.
-Neurotransmitter kurang, juga tidak bisa aksi potensial (pada pasien dengan
kelumpuhan)
-Enzim asetilkolin ekstrasel, merubah asetilkolin jadi asetat dan kolin lalu
dikembalikan ke vesikel. (ada masalah pada…

NEUROGLIA (beda PPT)


-Membantu kerja neuron
-Neuroglia tersusun atas berbagai macam sel yang secara keseluruhan menyokong,
melindungi dan menutrisi sel saraf
-Neuroglia harus mengelilingi neuron, karena utk melindungi. Jadi ditemukan
mengelilingi badan sel, akson, dan dendrit, serta di ruang interseluler.
-Jumlah neuroglia lebih banyak dr neuron.
-Di sistem saraf pusat, ada 3 neuroglia penting:
1. Oligodendrosit, berfungsi membentuk selaput myelin di SSP
a) Memiliki lapisan dgn substansi lemak yang mengelilingi akson,
sehingga terbentuk selubung mielin.
b) Dibanding astrosit, badan sel lebih kecil
2. Astrosit, berfungsi sebagai sel pemberi makan.
a) Dibedakan atas: atsrosit fibrosa dan proto…
b) Membentuk dinding perintang antara aliran kapiler darah dengan
neuron, sekaligus mengadakan pertukaran zat diantara keduanya.
c) Sebagai Blood brain barrier, tp masih hrs diteliti
d) Cabangnya pendek, menapak di pembuluh darah
3. Mikroglia, berfungsi menfagosit neuron yg telah beregenerasi (serpihan
neuron mati) dan bakteri (melawan infeksi)
a) Sel kecil yang memanjang dengan juluran pendek ireguler
b) Badan sel lebih kecil
c) Inti sel padat

-Di sistem saraf tepi, ada 1 neuroglia


1. Sel schwan (pembuat myelin dan neurolemma/membran neuron)
a) Neurolema adalah membran sitoplasma halus yang dibentuk oleh sel
schwan yang membengkus akson, dengan mielin maupun tidak
bermielin.

Mielin
-Merupakan kompleks protein lemak berwarna putih yang mengisolasi tonjolan saraf,
khususnya serabut akson dari arus listrik.
-Selubung mielin memberi insulasi listrik
-Tonjolan saraf, baik pada SSP maupun SST dapat bermielin atau tidak bermielin
Pada SSP disebut,
Serabut bermielin (substansi alba)/massa putih
Serabut tidak bermielin (substansi grisea)/massa kelabu

Perbedaan Neuron dan Neuroglia


1. Walaupun neuroglia secara struktur menyerupai neuron, tetapi neuroglia tidak
dapat menghantarkan impuls saraf, suatu fungsi yang merupakan bagian yang paling
berkembang pada neuron.
2. Perbedaan lain yang penting adalah neuroglia tidak pernah kehilangan kemampuan
untuk melakukan pembelahan. Kemampuan ini tidak dipunyai oleh neuron,
khususnya neuron dalam SSP. Karena alasan inilah kebanyakan tumor–tumor otak
adalah Gliomas atau tumor yang berasal dari sel–sel glia.

NEUROMUSCULAR JUNCTION DAN REFLEX (beda PPT LAGI)

1. Neuromuscular Junction
A. Mekanisme terbentuk potensial membran:
>Dalam keadaan channel terbuka:
Ion K lebih mudah difusi drpd ion Na (Channel lebih permeabel
terhadap K daripada terhadap ion Na)
>Dalam keadaan channel tertutup:
Pake pompa Na-K.
Pompa akan mengeluarkan kembali Na dan memasukkan kembali K.
B. Mekanisme terbentuknya potensial aksi:
-Bila syaraf distimulasi
-Potensial Aksi:
1. Potensial membran istirahat (polarisasi)
2. Difusi ion Na ke dalam sel, mencapai diatas 0 mV(depolarisasi)
3. Difusi ion K keluar sel (repolarisasi)
4. Transpor aktif ion Na dan K (polarisasi)
-Penyebaran potensial aksi:
A. Diluar positif, didalam negatif
B. Kearah muatan yang berlawanan jenis

>Bentuk hubungan:
Saraf-saraf: sinaps
Saraf-otot: myoneural junction

>Neuron berakhir di
-Otot
-Kelenjar
-Neuron lain
>Hubungan saraf-saraf pada suatu sel saraf
1. Axodendritic (akson dan dendrit)
2. Axosomatic (akson dan soma)
3. Axoaxonal (akson dan akson)

2. Reflex

Musculoskeletal-Pak Arwan
>Sistem otot pada tubuh manusia berperan sebagai sistem organ pendukung dalam
mempertahankan homeostasis, peran tersebut meliputi pencarian makanan, bernafas,
pembentukan panas untuk mempertahankan suhu tubuh dan gerakan menjauhi bahaya.
>Peran sistem otot sangat penting dalam menjaga homeostasis esensial bagi
kelangsungan hidup sel dan sistem organ

Komponen/jaringan yang menyusun sistem otot


1. Otot rangka (Aspek histologi),
>Pada aspek anatomi: merekat ke jar tulang/sistem rangka
>Pada aspek fisiologi: otot rangka berperan dalam aktivitas homeostatik dan non
homeostatik.
A. Menjaga homeostatik: kontraksi otot rangka untuk bergerak, mendapatkan
makanan, menjauhi bahaya, bernafas, dan untuk menghasilkan panas dalam
pengaturan suhu tubuh
B. Non homeo: aktivitas santai seperti menari, mengetik dikomputer dll.
>Otot rangka membentuk 40% berat tubuh pd pria, 32% pada wanita
>Secara struktur, otot berlurik
>Berdasarkan prinsip kerja, disebut otot volunteer, yaitu kerjanya dikontrol saraf
somatik dan berada dibawah kontrol kesadaran
>Tapi banyak juga aktivitasnya dibawah involunter, spt mempertahankan postur
tubuh, keseimbangan dan gerakan stereotipikal.
>Satu sisi menempel pada tulang: lidah
>Tidak ada sisi yang menempel pd tulang: anus

2. Otot polos
>Anat: di dinding organ berongga dan saluran
>Fisiologi: mengatur gerakan darah melintasi pemb. Darah, makanan melintasi sal.
Pencernaan, udara melintasi sal. Pernafasan, dan pengeluaran urin ke lingkungan luar
tubuh.
>Otot polos membentuk 10% lainnya dari berat total
>Secara struktur, tidak berlurik
>involunteer, karena kerjanya dikontrol saraf otonom dan tidak berada dibawah
kontrol kesadaran

3. Otot jantung
>Anat: di dinding jantung
>Fisio: memompa darah ke seluruh tubuh
>Otot jantung membentuk 10% lainnya juga (jadi otot polos dan jantung bersama2
membentuk 10% berat tubuh)
>Scr struktur, berlurik/serat lintang
>involunteer, karena kerjanya dikontrol saraf otonom dan tidak berada dibawah
kontrol kesadaran

Sel otot dan kontraksi minila/kedutan yang dihasilkan 1 serat otot


1. Otot rangka
a) Memiliki ukuran relatif besar, memanjang dan berbentuk silindris dengan,
garis tengah 10-100 mm, panjang hingga 75 cm
b) Terdiri dari sejumlah serat otot yang terletak sejajar 1 sama lain dan
disatukan oleh jar. Ikat. Saat embrional, seratnya terbentuk dr fusi/peleburan
sel-sel yang lebih kecil yg disebut myoblas, sehingga dpt dilihat pd 1 serat
otot rangka tdpt byk nukleus dan mitokondria sbg penghasil energi utk fungsi
otot optimal, byk elemen kontraktil utama/myofibril yg membentuk 80%
volume serat otot dgn bentuk silindris intrasel dan terbentang diseluruh
panjang serat otot. Setiap myofibril terdiri atas susunan teratur elemen2
sitoskleteon yaitu filamen tebal protein myosin dan filamen tipis protein aktin,
selain 2 protein itu, ada sistem protein penunjang yg menahan myosin
vertikal didalam setiap tumpukan dapat dilihat sebagai garis N.
c) Ada unit fungsional yaitu sarkomer (daerah antara 2 garis Z). Merupakan
komponen terkecil serat otot yg dpt berkontraksi. Selama pertumbuhan, otot
bertambah panjang dengan menambahkan sarkomer baru diujung myofibril.
Terdapat untai tunggal protein raksasa yg sgt elastik dan terbentuk dr hampir
30rb asam amino yg disebut protein lipid yg berfungsi membantu kelenturan
otot.
d) Kontraksi:
Filamen tebal: myosin (ekor dan kepala). Kepala yg akan membentuk jembatan
silang antara filamen tebal dan tipis. Pada kepala ini, ada 2 sisi penting, yaitu sisi
tempat pengikatan molekul aktin dan sisi tempat enzim atpase myosin yg
berperan utk penguraian atp utk energi kontraksi.

Filamen tipis: aktin, tropomyosin, troponin.


Myosin dan aktin disebut protein kontraktil, karena memiliki sisi tmpt pengikatan
kepala myosin membentuk jembatan silang dgn bantuan atp dan menyebabkan
kontraksi.

Tropomyosin dan troponin disebut protein regulator, karena perannya dlm


menutupi yakni mencegah kontraksi atau berperan memanjangkan/membuka
tempat utk interaksi jembtan silang aktin myosin yakni memungkinkan kontraksi
terjadi.

Kontraksi diawali dgn rangsangan saraf melalui pelepasan asetilkolin di taut


neuromuskular, sehingga menyebabkan perubahan permeabilitas serat otot dan
menghasilkan potensial aksi yg dihantarkan ke seluruh prmukaan membran sel
otot. Hal ini menjelaskan yaitu kontraksi selalu diawali konduksi yang dlm hal ini
po aksi menghasilkan eksitasi ke tubulus transversus dan retikulum sarkoplasma.
Potensial aksi ini memicu perubahan permeabilitas suatu anyaman dalam serat
otot yaitu retikulum sarkoplasma. Setelah potensial aksi sampai retikulum
sarkoplasma, terjadi depolarisasi lokal sehingga mengaktifkan reseptor
dihidropiridin. Peangktifan ini memicu pembukaan saluran ion kalsium-
>pelepasan ion kalsium ke sitosol->berikatan dgn troponin di fil aktin dan
menyebabkan myosin bergeser untuk membuka penutupan tempat pengikatan
jemb. Silang.
Selain ion kalsium, atp jg sgt penting menghasilkan kontraksi otot. Peran atp
dimulai sebelum kepala myosin berikatan dgn molekul aktin. ATP baru
dimanfaatkan utk pemutusan ikatan antara myosin dan aktin. Otot kaku pd orang
meninggal, bisa diakibatkan oleh masih terikatnya kepala myosin pd aktin
menggunakan atp yg ada sebelum kematian, akibat tidak ada atp setelah kematian
maka ikatan kepala myosin pd aktin di jemb silang tdk dpt dilepaskan.

Saat otot relaksasi, ion kalsium hilang, sehingga kontraksi troponin dan myosin
bergeser kembali ke posisi yg menghambat pembentukan jemb silang, jd filamen
tipis kembali ke posisi istirahat dan serat otot melemas.

Setiap orang punya sekitar 600 otot rangka yg ukuran berkisar ratusan sel otot-
ratusan ribu sel otot. Jar ikat membentuk menjadi berkas2 otot dgn jar ikat meluas
melewati ujung2 otot utk membentuk tendon kolagen yg kuat dan melekat ke
tulang.

Unit motorik didefinisikan sbg komponen yg diterdiri dr neuron motorik dan


sejumlah serat otot yg disarafinya. Pada otot rangka misal bisep, dpt terdiri dr
sejumlah unit motorik yg saling bercampur, sehingga utk kontraksi lemah suatu
otot spt saat mengangkat selembar kertas hanya 1 atau bbrp unit motorik yg
diaktifkan, sdgkan utk kontraksi lebih kuat spt angkat besi, unit motorik lebih byk
yg kontraksi. Semakin byk unit motorik yg diaktifkan, maka semakin besar
tegangan otot keseluruhan tsb.

Untuk mencegah kelelahan otot, ada mekanisme recruitment, yaitu unit motorik
aktif secara bergantian. Saat aktivitss ringan-sedang, unit motorik yg paling
kebal/resisten thdp kelelahan, direkrut pertama kali. Sedangkan utk kerja dgn
peningkatan tegangan lebih lanjut, maka serat paling mudah lelah direkrut
terakhir.

Elektrofisiologi-Prof. Hardi

Nonton lg aja IT nya (disuruh gausah nyatet huhu, Tp gabegitu lama kok IT nya
jd gapapa)
Fisiologi Digestif 1-dr. Budi Santoso
Digestif ini merupakan bagian dari sistem supply nutrisi.

>Apa organ aksesorius? Hepar, pankreas, kantung empedu


-Hepar yg menghasilkan empedu
-Usus yg menjadi muara duktus pankreatikus adalah duodenum pars desenden
-Vena porta mengalirkan darah dari pencernaan ke hepar baru ke jantung
-Sel yang menghasilkan asam lambung adalah sel parietal

>Tujuan pembelajaran:
Mampu menjelaskan organ, fungsi dan mekanisme :
1. Motilitas TD
2. Sekresi
3. Digesti, fungsi pencernaan, mengubah menjadi molekul lebih sederhana
4. Absorbsi, penyerapan

>Histologi GI
-Vili, gunanya menyerap, karena permukaannya banyak

>Fungsi GI
1. Motilitas (pergerakan tubuh)
Pergerakan secara mekanik, ada 2 pola:
A. Peristaltik (mendorong)
B. Mixing (mencampur)

Sebelum mastikasi, ada ingesti, yaitu tangan membawa masuk makanan ke mulut.

a) Mastikasi (mengunyah)->digesti mekanik pada mulut


Kenapa bentuk gigi kita beda2? gigi seri kenapa bentuknya gitu, seperti kapak?
karena untuk memotong. Kalo makanan keras, pake gigi taring yg tajam seperti
tombak. Gigi graham fungsinya menggerus makanan, sehingga akan lebih halus lagi.
b) Diglusi (menelan)-> faring
Fase:
-Volunter
-Faringeal : 6 detik, napas (-)
Esofageal : 8-10”
Pusat menelan : pons
c) Peristaltik, 2-4cm/detik
d) Digesti mekanik pd gaster
-Penyimpanan 1,5 liter udara
-Refleks kontraksi, akan menyebabkan mixing dan sekresi HCL.
-Pengosongan gaster
i. Gerak peristaltik di sfingter pilorus
ii. Faktor yg memperlambat pengosongan makanan:
1.Kimus kental
2.Kimus asam refleks enterogastrik
3.Kimus berlemak memacu enterogatron
4.Efek kolesistokinin
5.Kimus yang masih banyak di duodenum
e) Digesti Mekanik Intestinum
Usus halus
1. Kontraksi segmentasi/mixing : utama
2. Kontraksi propulsi/peristaltik

Usus besar
1. Haustrasi (~segmentasi)
2. Mass movement : 1-3x/hari, 20 cm
f) Defekasi
-Ada organnya rektum, colon, saraf.
-Jika ada feses di rectum, akan diterima rangsangan oleh saraf aferen.
-Bila memungkinkan (aman) sfingter eksternus (volunter) relaksasi, bila belum aman,
sfingter eksternus akan selalu kontraksi.
-Saat bayi/anak2, masih blom bisa mengatur waktu buang air besar, tp semakin
dewasa korteks otak semakin berkembang sehingga belajar dan akhirnya bisa.
f) Feses
2. Sekresi, kelenjar
A. Eksokrin
-Ngalirnya ke saluran cerna
B. Endokrin
-Tidak ada saluran, numpang ke pembuluh darah

>Organ sekresi:
i. Kelenjar saliva
ii. Gaster
iii. Hepar
iv. Pankreas
v. Intestinum
vi. Seluruh lapisan tractus GI

>Cairan digestif
i. Mukus: Disekresi sepanjang tractus GI
Fungsi, Pelumas makanan
Proteksi dinding saluran
Iii. Enzim: Disekresi organ tertentu (gaster, pankreas)
Fungsi, Katalisator zat nutrisi

>Sekresi saliva
Komponen saliva:
i. Air
ii. Mukus
iii. Ptialin/amilase saliva : digesti tepung
iv. Bikarbonat : netralisir asam
v. Lisozim : anti bakteri

>Sekresi gaster
Fungsi sekresi gaster:
i. pH -2.0
ii. Lapisan mukosa impermeabel daripada HCl
iii. Renin….
>Sekresi usus halus
-Mukus (kelenjar brunner)
-Enzim : sukrase, laktase, amilase->digesti CHO
Peptidase
Lipase intestinal
-Hormon : Kolesitokinin
Pankreozimin
Enterokinin

>Sekresi duodenum

>Sekresi pankreas
Komposisi: (PPT AJA)
-Netralisisr asam oleh bikarbonat
-Lipase Pankreatik -> lemak

>Sekresi Hepar
-Sekresi garam empedu
-Fungsi: bersifat detergen, membantu lipase untuk digesti lemak

>Sekresi kolon
-Tidak ada enzim
-Hanya mukus
-Ada bakteri, mengeluarkan zat2 lain, mencerna zat2 lain
Fungsi: produksi vit K, feses jadi bau, mengurai komponen empedu (feses
menjadi coklat)

Ketika ada makanan yg mengandung lemak sampai ke duodenum, maka akan terjadi
sekresi empedu masuk ke duodenum, empedu akan memecah lemak dari besar jd
kecil. Jadi intinya pertama kali pencernaan lemak ke duodenum, semuanya ke
duodenum dulu.

Pencernaan karbohidrat pertama kali dimulut, karena ada amilase.


Pencernaan protein, lambung.

3. Absorpsi
-Usus halus sebagai pusat absorbsi. Absorbsi berkaitan dengan pas penyerapan zat
nutrisi (karbo,protein,lemak,vitamin,air, dll)
-Emulsifikasi lemak (efek deterjen)
Lemak dianggap molekul besar (fat globule) oleh pencernaan. Jd harus dikecilin dulu
dengan emulsifikasi, sehingga bisa bercampur dengan air jd fat droplet.
-Sistem supply, digestif : nutrisi
respirasi : udara
-Perpindahan glukosa masuk ke dalam sel dengan transpor aktif dengan bantuan
natrium, kemudian ke fasilitasi difusi
-Molekul besar lewat lakteal
-Molekul kecil lewat kapiler

>Liver functions
Hepar fungsinya :
i. Menyaring/mendetoksifikasi darah dari racun.
ii. Metabolisme karbo, lemak, dll
iii. Sintesis protein

Fungsi:
1. Molar (gigi graham) : mastikasi
2. Gaster : absorbsi secara zat kimia spt alkohol, digesti, sekresi
3. Anus : defekasi, sekresi mucus, ekskresi
4. Vesica fellea : pemekatan, absorbsi(?)
5. Duodenum : absorbsi, digesti, sekresi
6. Pankreas : sekresi
7. Vena porta : transportasi
8. Faring : diglusi, sekresi
9. Appendix : sekresi mucus, motilitas, imun

>Absorbsi air
-Secara difusi pasif
-8.500 ml air diabsorbsi di usus halus
-500 ml air di absorbsi di kolon

4. Digesti, berkaitan dgn sekresi

Fisiologi Imunitas-dr. Deaz


Kuman yang masuk saat kita terluka/ada virus bakteri dll yang masuk lewat hidung
telinga dll, itu akan beraksi ke sistem imun.

Saat luka, endotel disekitar luka penyempitan, dan pemb darah disekitar situ harus
divasokontriksi karna biar darahnya tidak terlalu byk keluar.

Kalo immunology, kita perlu vasodilatasi. Kenapa? Dibawah kulit ada sel mast,
bawahnya ada pembuluh darah, di bagian interstisial itu mengalami pelebaran pemb
darah, itu semua sel yang ada di bagian lain ngumpul disini, karena disini ada bagian
yg mengalami vasodilatasi. Apa yg memancing pemb darah bagian lain mengalami
vasodilatasi? Saat luka, Mast cell akan mengeluarkan histamin, histamin akan
membuat pemb darah mengalami vasodilatasi. Setelah itu, karna dia
vasodilatasi/meregang, jd terdapat celah-celah, celah2 ini yg menyebabkan sel
neutrofil keluar ke interstisial.

Immunology ada 2 yaitu innate dan adaptive


1. Innate
a) Non spesifik (saat kuman masuk sel, neutrofil akan mengalami fagositosis,
dengan ditangkap lalu dilisis/dihancurkan)
b) Ada natural cell killer
c) Isi innate : barrier (kulit), HCl di lambung/asam lambung, membran mukosa,
respon inflamasi (disini fagositosis), dendritik, neutrofil, makrofag
d) Makrofag berasal dr monosit
e) Sel dendritik, bentuknya spt sel dendrit tapi beda. Sel bagian respon
inflamasi …
f) Saat kuman masuk, ada proses diapedesis, neutrofil yg sudah byk keluar
(marginilization), dibungkus oleh fagosom, fagosom akan mengakibatkan si
sel hancur/lisis, saat sudah hancur, maka akan dibantu APC, artinya ia akan
berikatan dgn suatu protein untuk dibantu keluar dan berikatan dengan MHC
2, dan MHC mengeluarkan sinyal dan dibawa ke sel dendritik saat dia sudah
ada jonjot2 nya. Sel dendritik akan menghancurkan kuman dgn reseptor
masing2 yg spesifik, tapi tidak sespesifik adaptive.
2. Adaptive/secondary
a) Spesifik
b) Ada 2 bagian penting: sel B lymphocyte dan T lymphocyte (dibentuk oleh
leukosit)
c) Limfosit B masih di sum2 tulang, respon imun humoral (membunuh patogen
yang masih diluar sel), menghasilkan antibodi
d) Limfosit T matangnya di thymus, respon imun seluler/mediated (membunuh
patogen yang sudah masuk sel) (berperan bagi innate dan adaptive)
e) Menggunakan antibodi/immunoglobulin. Virus harus bisa berikatan dengan
reseptor sel B, bagian yg bisa dikenali itu namanya epitope.
f) Ada pembentukan sel memori dan sel efektor.
g) Sel memori, untuk mengingat, jaga2 kalo misalnya nanti ketemu lg virus yg
epitope nya sama. Jd kalo misalnya ada lg virus yg sama 3 minggu lg, dia
udah tau sel itu, sangat spesifik.
h) Sel efektor, akan bekerja saat ini juga, dia akan membentuk
antibodi/immunoglobulin, nah antibodi inilah yang akan digunakan untuk
membunuh patogen diluar.
i) T limfosit akan matang di thymus, tp masih harus belajar lagi, namanya T
naive, blm bisa ngapa2in, tp kalo ada kuman masuk ke dlm sel, dia akan
mencoba utk belajar, jd T naive akan menjadi 2 sel yaitu T helper dan T
sitotoksik. T helper akan membantu di bagian B limfosit. MHC 2 juga
membantu pembentukan antibodi. Diluar sel, yang membunuh bakteri emg
antibodi, T helper hanya membantu memperbanyak antibodi. Bagian intrasel,
bakteri akan dibunuh T sitotoksik.
j) T helper: membentuk MHC 2-> menggunakan CD4
k) T sitotoksis (Tc): membentuk MHC 1-> menggunakan CD8 (cluster of
differentiation)
l) Penyakit yang harus di cek CD nya: HIV (CD4 sgt berubah kadarnya)
m) MHC 1 dan 2, CD4 dan 8 adalah sitokin-sitokinnya.
-Injury/infeksi
-Respon inflamasi:
1. Panas/kalor (Akan terasa panas karena metabolisme di daerah tersebut semakin
banyak)
2. Bengkak (karena sel2nya numpuk di interstisial krn vasodilatasi)
3. Redness/merah (karena vasodilatasi dari pembuluh darah)
4. Pain/nyeri (karena pembuluh darah sgt berdekatan dgn sel2 saraf, jd karna bengkak,
kan semakin menyempit kebawah, jd menekan kena sel saraf, akhirnya nyeri)
-Healing/penyembuhan

Hipersensitivitas wajar saat luka karena kerjanya terlalu keras, tp tubuh kita bisa
hipersensitivitas disaat yg tidak tepat, seperti saat autoimun/imun kita menyerang diri
kita sendiri karena terlalu aktif

5 kelas immunoglobulin
1. IgM
2. IgA, paling banyak di usus dan asi. Bedanya asi dan susu formula itu, di asi ada
secretory IgA (zat hidup), ini gabisa dipindahkan ke susu formula.
3. IgD
4. IgG, opsonisation (saat neutrofil mengfagosit kuman utk agar cepat dibunuh sel
dendritik, dia mengalami opsonisasi (dibungkus) supaya mudah dikenali)
5. IgE, utk parasit, cacing, memicu pengeluaran histamin utk vasodilatasi dan gatal
karena mentrigger sel mast.

Immunoglobulin
-4 chain (sperti garpu, tapi 2 kiri, 2 kanan)

Fisiologi Vaskular-dr. Irfan

Fisiologi Endokrin 2-dr. Syifa

1. Growth Hormone
Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan ukuran, bisa jadi pertambahan
jumlah atau ukuran. Apa yg memperngaruhi? Genome/genetik, nutrisi (sgt vital demi
pertumbuhan optimal terutama di masa anak2), stress (fisik spt infeksi, kerja
belebihan, kurang istirahat dan psikis), hormon (growth hormone, insulin, hormon
tiroid, hormon seks/estrogen dan testosteron).
-GH tidak boleh terlalu rendah/terlalu tinggi, soalnya nanti terganggu, bisa jd pendek
atau lebih dr normal sesuai usia dan ras masing-masing.
-Peran hormon tertinggi saat anak2 yaitu pertumbuhan tulang panjang spt humerus,
tibia, fibula dll.
-GH mempunyai 2 fungsi yaitu di liver dan target organ
-Liver dia merangsang pengeluaran hormon lain yaitu IgM dan berperan secara
simultan utk merangsang proses pertumbuhan tulang panjang, kartilago, dan massa
otot, serta fungsi metabolik spt meningkatkan blood glucose.
-Fungsi GH: meningkatkan ukuran dan jumlah sel, menurunkan jumlah lemak di
dalam tubuh (makanya anak2 yg tumbuh ke atas, lemaknya dikit krn fungsinya
lipolisis), pemakaian sintesis protein utk di otot dan organ, meningkatkan linear
growth/pertumbuhan ke atas pada anak2/sebelum dewasa.
-Actions of GH : utk mitosis, dll
-Kekurangan GH:
-Kelebihan GH: gigantisme (prepubertal), acromegaly (tulang lebih besar, terjadi pd
orang dewasa)
-Hormon2 lain yg memengaruhi pertumbuhan linear:
1. Insulin
2. Hormon tiroid, merangsan pert linear tulang panjang dan pembentukan kondrosit
hipertropik
3. Sex hormone, akan merangsang pertumbuhan tulang pjg pada usia pubertas

2. Hormon tiroid
Hormon tiroid terletak di paratrakea. Untuk orang normal, tiroid ini tidak teraba. Tp
kalo org yg kelebihan hromon tiroid, kelenjarnya bisa teraba.
-Tiroid mengeluarkan hormon tiroid (tiroksin) dan paratiroid (paratiroid)
-Tiroid paling penting untuk perkembangan otak, jd paling parah kalo terganggu bisa
idiot.
-Saat hipotiroid pd anak2, 1000 hari pertama kehidupan itu akan sangat berperan
sekali hormon tiroid, maka pertumbuhan mental/otak/massa otak pada anak2 atau
bayi itu bisa terganggu. Jika terjadi pada orang dewasa, hipotiroid akan membuat
orang itu loadingnya lama/slowmo, juga sulit memusatkan pikiran, sulit mengingat
-Hormon tiroid memengaruhi cardiovaskuler hemodinamik yaitu meningkatkan basal
metabolik seseorang berjalan normal, saat hipotiroid saat basa metabolik rate
menurun, proses pembakaran energi sulit, jd makanan itu jd lemak, jd obesitas.
-Hormon tiroid jg mempengaruhi cardiac output
-Hormon tiroid mempengaruhi reproduksi wanita (pada FSH dan LH), jd ovulasi tidak
normal, jd mentruasi juga tidak normal, infertilitas.
-Sintesis hormon tiroid: Dari hipotalamus, ke anterior pituitary, ke kelenjar tiroid (T3
dan T4 (iodotironin)
-Ada iodium bebas disirkulasi yg sangat penting untuk transporter hormon tiroid
-Sifat lipofilik (tidak larut di air)
-Tiroid sangat penting untuk metabolisme
-T3 menstimulasi konsumsi oksigen di jaringan2 perifer, dengan efeknya itu
panas/heat pada badan, makanya org yg hipotiroid, suhunya sedikit lebih rendah dr
normal, sedangkan kalo hipertiroid, orangnya akan mudah kepanasan dan berkeringat
bahkan saat sedang istirahat.
-Gangguan: tiroksikosis (kelebihan tiroid immunoglobulin), miksedema (kekurangan
iodium atau gangguan kelenjar)
-TSH terlalu banyak, akan menimbulkan feedback negatif
-Tiroid stimulating immunoglobulin, mau sebanyak apapun dikeluarkan hormon tiroid,
tidak akan menimbulkan feedback negatif

-Penyakit hipotiroid kongenital


Disebabkan oleh kurang atau tidak adanya hormon tiroid sejak dalam kandungan,
harus dilakukan skrining bagi tiap bayi baru lahir.

3. Hormon Adrenal dan ACTH


-Dikeluarkan oleh kelenjar adrenal/suprarenal
-Hipotalamus->hipofisis->target organ/target kelenjar (adrenal/suprarenal, yg terletak
diatas ginjal)
-bagian korteks adrenal mengeluarkan aldosteron dan kortisol
-bagian medulla mengeluarkan katekolamin (epinefrin dan norepinefrin)
1. Aldosteron, berperan pada tubulus kolektivus ginjal, berfungsi menghambat
eliminasi/pengeluaran urin dari ginjal supaya volume cairan pada plasma tubuh tetap
2. Kortisol, adalah hormon glukokortikoid (hormon stres), hormon yg dikeluarkan
tubuh ketika terjadi stres, karena berfungsi sbg hormon adaptive response terhadap
stres/segala sesuatu yg mengancam homeostasis manusia. Misal lg jalan sm pacar,
tiba2 didepan ada ular, pasti lgsg bereaksi spt jantung berdebar, otak berjalan cepat,
langkah defensiv, nah saat itu yg keluar adalah hormon kortisol dan katekolamin.
Katekolamin meningkatan tek darah, dekat jantung, sdgkan si kortisol ini yg
mensinergisnya si katekolamin, jd yg kek memastikan glukosa dlm darah utk bahan
bakar (glukoneogensis dan glikolisis). Stres akan diatasi dengan kortisol yang
melakukan mekanisme anti inflamasi (mekanisme adaptif terhadap stres) yaitu dengan
menurunkan kortisol dan akhirnya stres hilang. Secara alamiah tubuh kita mengingat
stres yang kita alami, jd kalo misalnya nanti memiliki stres yg sama, stresnya ga akan
separah yang pertama

Catatan Joe
1. Growth Hormone
- Pertumbuhan pertambahan ukuran, bisa terjadi karena pertambahan jumalh
sel atau pertambahan ukuran sel
- Manusia secara khusus pertumbuhannya dipengaruhi oleh:
Genome/genetik/ras, setiap orang dengan berbagai macam ras/keturunan
Nutrisi: agar pertumbuhan optimal terutama di masa-masa anak-anak
Stres: meliputi stres fisik dan psikis, segala sesuatu yang mengganggu
homeostasis: mengganggu proses pertumbuhan
Hormon: GH paling utama, ada hormon lain yang mempengaruhi, insulin
(kolaborator GH untuk pertumbuhan), hormon tiroid, gonadal steroids/hormon seks ->
untuk tulang (estrogen dan testosteron)
- GH terlalu rendah: mitosis dan sintesis protein akan terganggu sehingga
tubuh pendek
- GH terlalu tinggi: ukuran lebih besar dari normal
- Peranan GH pada masa prepubertal/anak-anak adalah untuk pertumbuhan
skeletal tulang panjang serta pertumbuhan massa tulang dan pematangan tulang
sehingga panjang tulang dan tinggi badan (pertumbuhan linier) bertambah
- Hampir semua hormon mengikuti jaras/pathway, termasuk GH
Hypothalamus -> hipofisis anterior -> organ target
Hypothalamus: releasing/inhibiting hormone (GHRH) untuk stimulasi
hipofisis anterior, dan somatostatin (inhibisi GH)
Hipofisis anterior: rilis GH
- GH utamanya untuk meningkatkan ukuran dan jumlah sel terutama sel yang
aktif bertumbuh (tulang)
- Menurunkan jumlah lemak dalam tubuh
- Pertumbuhan ke atas: sedikit lemak (menurunkan adipositas meningkatkan
lipolisis)
- Meningkatkan massa otot (glucose uptake turun, asam amino uptake naik,
sintesis protein naik)
- Meningkatkan linear growth (pertumbuhan ke atas, di masa neonatus, anak-
anak dan pubertas, tinggi badan naik)
- Saat dewasa tidak ada linear growth
- Aksi dari GH
- Produksi GH berlebih: prepubertal berupa gigantisme (tinggi dan besar), di
dewasa namanya acromegaly (tulangnya lebih tebal dan besar)
- InsulinL IGF-1 bersinergi dnegan GH untuk pertumbuhan tulang panjang
- TH: merangsang sekresi GH dan meningkatkan produksi IGF-1 di hepar
- Hormon seks: merangsang pertumbuhan tulang panjang saat menjelang atau
saat pubertas saja (karena saat anak-anak, pengaruh hormon seks rendah) karena saat
itu tinggi kadarnya, merangsang epifisis (sintesis proteoglikan pada kondrosit epifisis
dan produksi IGF-1 dalam osteoblas). Cakram epifisis akan tumbuh dan berhenti
tumbuh di akhir masa pubertas.
2. Hormon Tiroid
- Kelenjar tiroid ada di paratrakea, yang kadar hormon tiroid normal, kelenjar
tiroid tidak teraba.
- Kelenjar tiroid akan mengeluarkan hormon tiroid (hormon tiroksin) dan
hormon paratiroid (mengatur kadar fosfat dan kalsium di plasma darah)
- Hormon tiroid fungsinya:
Pertumbuhan dan perkembangan otak di intra-uterina dan batita.
- 1000 hari pertama kehidupan, sangat berperan hormon tiroid. Maka
pertumbuhan mental dan massa otak berkembang
- Kalau ada gangguan pada masa itu: mental retardation
Gangguan di masa dewasa: gerakannya slow-motion (hipotiroid), lambat
responnya dan loadingnya lama, gangguan atensi (sulit memusatkan perhatian) dan
sulit mengingat. Bisa mengganggu fungsi kognitif: sulit berpikir dengan cepat
- Dapat meningkatkan cardiac output dan menurunkan tekanan diastolik,
resisten sistemik vaskular turun. Hormon tiroid menerapkan basal metabolic rate
normal, kalau hipotiroid, basal metabolic rate turun. Kalau makan 2000 kalori, 1000
kalori saja yang terbakar dan berujung pada obesitas.
- Hormon tiroid juga mempengaruhi proses reproduksi perempuan: terkait
FSH, LH, estrogen dan progesteron, ACTH, TSH
- Kalau FSH dan LH tidak dikeluarkan secara optimal, tidak terjadi siklus
ovulasi normal dan menstruasi juga tak normal (unovulatory) dan berujung pada
infertilitas
- Sintesis hormon tiroid, jarasnya: Hypothalamus -> hipofisis anterior ->
kelenjar tiroid
- TRH dari hypothalamus untuk stimulasi sekresi TSH di adenohipofise ->
TSH akan merangsang target organ yaitu kelenjar tiroid untuk rilis hormon tiroid ->
T3 (tri-ioditironin) dan T4
- Untuk bsia terbnetuk hormon tiroid: ada iodium bebas di sirkulasi. Iodium
akan masuk ke sel, terjadi oksidasi dan iodinisasi -> masuk ke sel folikel ->
proteolisis -> tiroksin
- Tiroksin ada 2 bentuk: gugus iodin 3 : tri-iodotironein, gugus iodin 4: tetra-
iodotironin
- Proteinnya dari thyroglobulin
- Sifatnya lipofilik: tak bisa larut air, untuk bisa beredar di sirkulasi harus
diikat tiroid binding protein (hidrofilik)
- Saat ingin mencapai target organ, akan lepas dari binding dan menjadi free-
hormone dan menjadi patokan dari pituitary untuk menilai feedback (kalau kelebihan
free hormone -> negative feedback/inhibisi, kekurangan free tiroid -> positive
feeedback/stimulasi)
- FSH, LH, GH: lipofilik
- Tiroid sangat penting untuk metabolisme
- T3 sangat penting untuk stimulasi faktor transkripsi dan penambahan
transkripsi ekspresi gen pada mitokondria dan juga stimulasi konsumsi oksigen oleh
mitokondria (terkait basal metabolic rate). Kalau distimulasi secara adequate oleh T3,
akan berjalan secara efektif dan sebaliknya (kalau tak efisien, konsentrasi terganggu
dan pola nafsu makan)
- Tiroid terkait regulasi metabolsime:
Meningkatkan sintesis protein
Menunjang glikolisis, glukoneogenesis dan uptake glucose
Metabolsime calcium
T3 meningkatkan konsumsi oksigen di jaringan perifer dan meningkatkan
suhu tubuh (hipertiroid: mengeluarkan keringat saat istirahat)
- Tirotoksikosis: kelebihan tiroid-stimualting immunoglobulin (metabolsime
tinggi, produksi panas, pembuangan panas, ventilasi paru meningkat, eksoftalmos)
- Miksedema: terkait retardasi
- Gangguan hormon tiroid bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan otak. Di
intra-uterine ada perkembangan massa otak pada 80% pertumbuhan.
- Kadar tiroid pada bayi baru lahir harus dicek, karena kalau ada gangguan
bisa berisiko pada mental retardation
- Kalau ada orang gondokan/goiter belum tentu hipertiroid atau hipotiroid,
harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu
- Goiter: kompensasi kekurangan hormon tiroid
- Obat anti-tiroid bisa masuk ke sawar darah janin, sehingga kelenjar tiroid
bayi bisa hiperplasi karena kerja yang keras agar mencapai kadar tiroid yang normal
- Tiroid jika sudah siap masuk ke jaringan melalui reseptor (intiroid). Biasanya
yang dinilai adalah kadar hormon free tiroid dibanding kadar total hormon tiroid
- Autoimmune Grave's disease
Penyakit hypertiroid yang paling banyak ditemukan dan sifatnya autoimun,
adanya efek thyroid-stimulating immunoglobulin (seperti TSH tapi tak murni)
sehingga sekresi tiroid berlebihan tapi tak bisa di-feedback negatif sehingga kelenjar
tiroid terus produksi tiroid dan membengkak. Kalau TSH rendah, hormon tiroid
rendah tapi ini tidak, TSH rendah, tapi hormon tiroid tinggi biasanya takikardi,
kepanasan, keringatan, tremor, matanya melotot, kerontokan rambut, penurunan
massa otot. Takikardi: jantung dipaksa memompa dengan cepat sehingga jantung
lelah dan heart failure terjadi (jika grave's disease tak ditangani dengan baik)
Lebih sering terjaid pada perempuan (5 kali lipat), terkait dengan FSH LH di
perempuan (mungkin), terpainya obat anti-hipertiroid, propanolol terkait
kardiovaskuler)
- Hipertiroid kongenital (1/3500-4000 kelahiran) harus cepat dideteksi, karena
kalau tidak bisa menyebabkan gangguan perkembangan anak. Skrining saat neonatal
(ibu usia tua, fisik anak berbeda dari normal/mirip syndrome down). Sebaiknya
neonatus harus diskrining

3. Hormon Adrenal dan ACTH


- Dikeluarkan kelenjar adrenal dan suprarenal
- Terkait ACTH dan CTH
- Jaras; hypothalamus -> hipofisis anterior -> kelenjar adrenal (di
suprarenal/atas ginjal)
- Hypothalamus rilis CRH untuk merangsang rilisnya ACTH di adenohipofise
dan ACTH merangsang pengeluaran cortisol di kelenjar adrenal
- Ada medulla dan korteks renal
- Korteks: hormon aldosterone dan cortisol
- Medulla: hormon katekolamin (epinefrin dan norepinefrin)
- Aldosetorn tidak tergantung ACTH, untuk jaga kestabilan pembuluh daaah
dan jumlah cairan plasma
- Saat tubuh dehidrasi: renin angiotensin aldosterone system -> untuk
mengatur jumlah volume plasma darah tetao dengan menghambat
eliminasi/pengeluaran air di urine ginjal (natrium juga) agar volume cairan di plasma
tetap jadi tubuh tidak hipovolemia/shock
- Hormon cortisol: glukokortikoid/hormon stres, dikeluarkan tubuh saat stres
untuk mekanisme adaptif respon terhadap stres (metabolisme karbohidrat, protein,
lemak, dll)
- Saat ada bahaya, ada rilis katekolamin (fight and flight response, terkait
aktivasi saraf simpatis: jantung berdetak kencang, napas cepat, otak fokus) dan
kortisol (mensinergi kerja katekolamin, menyediakan bahan bakar: glukoneogensis
dan lipolisis agar kadar glukosa cukup sebagai bahan bakar untuk fungsi otot yang
optimal, ada juga degradasi protein di jaringan (otot) sehingga asam amino
tersirkulasi). Asam amino, glukosa, fat naik
- Cortisol akan melakukan fungsi anti-inflammatory (merendahkan proses
inflamasi pada tahap normal di tubuh kita) dan immunosupressive untuk membantu
mempertahankan check and balance. Stres dan inflamasi teratasi (kalau stres rendah
dan tidak berlangsung kronis)
- Kalau stres kronis dan jangka panjang, kortisol keluar terus-menerus, ->
ACTH keluar terus-menerus -> cortisol menjadi pro-inflammatory -> ACTH saat
banyak akan feedback ke hypothalamus dengan menurunkan CRH dan GnRH ->
FSH-LH menurun -> spermatogenesis dan menstruasi terganggu
- Cortisol membangkitkan behaviour response, punya memori terhadap stres
yang pernah kita alami
- Misalkan saat panjat tebing, kita akan cemas, tapi saat kali kedua atau saat
itu juga bisa diatasi (ada learning process saat mengalami). Cortisol memiliki memori
sehingga saat percobaan selanjutnya stres akan turun sehingga stres menjadi behavior
- Cortisol melatih kita untuk bertahan, saat ada stres yang sama kita tidak akan
merasa stres yang sama dengan kali pertama
- Hipersekresi dari adrenal androgen
Cortisol ada tempat mengalami gangguan, jumlahnya banyak tapi tak
berfungsi
Contohnya pseudo
- Hormon yang dikeluarkan cortex adrenal, prekursornya kolesterol dan dalam
satu algoritma yang sama jadi bisa saling diubah ke satu sama lain (sifatnya mirip)
- Ada cross-reaction: progesterone -> aldosterone, testosteron -> estrogen, dll
karena bahan bakunya sama yaitu kolesterol. Kelebihan dan kekurangan yang terjadi
pada hormon tersebut akan mempengaruhi satu sama lain.
4. Hormon Seks/Reproduksi
- Testosterone bisa berubah menjadi estrogen oleh enzim aromatisasi, biasanya
di jaringan lemak (obesitas lebih tinggi)
- Ovarium produksi androgen sebagai langkah intermediate di produksi
estrogen (dari korteks adrenal dengan bahan baku kolesterol). Perempuan cenderung
memiliki ciri sekunder seperti pria, gangguan ovulasi dan siklus menstruasi.

Fisiologi Muskuloskeletal 2-Pak Arwan

Fisiologi saraf motorik dan otonom (sensoris)-dr.Nursiah

Reseptor organ target


1. Vision
2. Hearing
3. Taste
4. Smell
5. Equilibrium/Keseimbangan)
6. Somatic senses

Hidung->Reseptor olfaktorius->efektor olfaktorius->olafctory cortex


Mata->thalamus->visual cortex
Telinga->thalamus->cortex
(ada gambar lengkapnya di PPT)

-SISTEM SENSORIS
1. Somatic (general: touch, pain, pressure, vibration, temp) (special: hearing,
euilibrium, vision)
2. Visceral (general: stretch, pain, temp, iritasi, lapar, chemical change) (special: taste
and smell)

-PROPERTI SISTEM SENSORIS


1. Stimulus (sumber energi)
2. Receptor (struktur spesial untuk respon stimulus dan sbg transducers)
3. Conduction
4. Translation (sensasi dan persepsi)

-SENSORY PATHWAY
Stimulus sebagai energi fisik->sensory receptor sebagai transducer
Stimulus > threshold->action potential to CNS
Integration in CNS-> cerebral cortex

-KEY
1. Primary sensory neuron
2. Secondary sensory neuron
3. Tertiery sensory neuron

-KLASIFIKASI BERDASARKAN FUNGSI (Stimuli)


1. Mechanoreceptors
2. Thermoreceptors (Suhu)
3. Photoreceptors (Cahaya)
4. Chemo (Zat kimia)
5. Nociceptor (Rasa sakit)
6. Osmo (Perubahan konsentrasi cairan dan aktivitas osmotik)
7. Baro (Perubahan tekanan cairan)

-KLASIFIKASI BERDASARKAN LOKASI


1. Exteroreceptors (sensitif terhadap rangsangan dari luar tubuh, biasanya alokasinya
berdekatan dgn permukaan tubuh, termasuk utk touch, pain and temperature)
2. Interoreceptors (di bagian dalam tubuh, menerima reseptor dari visceral)
3. Proprioreceptors (monitor degree of stretch, letak di organ muskuloskeletal
Bagaimana mekanisme ketiga ini? Ada di PPT dr nya, mudah dimengerti kok kalo
dibaca.

-KLASIFIKASI BERDASARKAN STRUKTUR


1. Simple receptors (nerve endings)
2. Complex neural receptors (enclosed nerve endings)
3. Most special senses receptors (specialized receptors)

SOMATIC SENSES
-Dibagi atas 2 grup

SPECIAL SENSES
1. Taste
Taste and smell itu berhubungan. Reseptor spesifik yaitu chemoreseptor, jd tidak bisa
mengecap dan mencium jika tidak ada bahan kimia yg larut di saliva dan di gas.
-Reseptor taste ada di lidah
2/3 anterior (prosesus tersendiri)
1/3 posterior (prosesus tersendiri)
Stimulus ada di lateral
Dorsum lidah ada papilla2 (filiformis, fungiformis, volliata, vallata)
-Rasa diawali dengan anterior enak, lateral anterior asin, pinggir/lateral blkg asam,
belakang pahit (semua bagian lidah bisa merasakan tiap rasa, tapi ini yang
dominannya)
-Nervus
Facial nerve (2/3 anterior lidah)
Glossophyngeal (1/3 posterior lidah)
Vagus nerve (beberapa taste buds di epiglotis dan faring)
-Afferent sinaps
-Taste merangsang digesti, yang menyebabkan peningkatan saliva di mulut (amilase)
dan gastric juice di lambung

2. Olfaction/penciuman
-Tidak sebagus penciuman binatang
-Kalau saya sudah terbiasa mencium sesuatu sangat sering, misal tukang sampah dia
tidak merasa busuk, tp kalo kita lewat sekali lgsg busuk, jd ada adaptasi juga
-Semakin tua, kemampuan penciuman menurun
-Manusia dapat mencium 10rb atau lebih bau
-udara->mukosa regio olfaktorius->epitel olfaktori->bulbus olfaktorius->traktus
olafktorius->bagian penciuman di otak

3. Vision
Pupil
-Stimulasi parasimpatis, menyebabkan kontraksi otot sirkular (pupil mengecil, cahaya
terang)
-Stimulasi simpatis, menyebabkan kontraksi otot cardia(?) (pupil melebar, cahaya
redup)
-Flow of tears (lacrimal gland-
-

4. Hearing (bisa ditonton ulang dari Vision aja)

Fisiologi Somestesia dan Neurosensoris-dr. Eka


-Neurosensoris adalah suatu sistem saraf yang menyampaikan informasi dari
lingkungan eksternal maupun internal tubuh menuju sistem saraf pusat (sistem indra)
-Somestesia (sensasi somatik) adalah sama seperti neuorsensoris tapi lebih sepsifik,
yaitu sensasi yang berasal dari bagian luar tubuh seperti sentuhan, tekanan, panas,
dingin, nyeri.

>DIVISI SISTEM SARAF


CNS dan PNS
-Divisi aferen, mempengaruhi kontrol eferent output (mengatur motorik dan
koordinasi perubahan internal, sehingga homeostasis.
-Input sensoris, tugasnya menjaga agar kita tetap sadar
-Informasi sensoris, memberikan kita persepsi tentang lingkungan
-Informasi sensoris tertentu, memberi kita persepsi untuk mempersiapkan masa depan
-Sensori stimulus, emosi

-Reseptor sensoris, suatu pengubah energi/transducers dari stimulus lingkungan


menjadi potensial aksi di dalam neuron
-Stimulus: perubahan yang dapat dideteksi oleh tubuh
-Reseptor: menangkap stimulus

JENIS RESEPTOR
A. Menurut sifat stimulus
a. Mekanoreseptor, energi mekanik (regangan, suara, barorseptor TD)
b. Termoreseptor, suhu (panas/dingin)
c. Nosiseptor, kerusakan jaringan->nyeri
d. Fotoreseptor, cahaya
e. Kemoreseptor, perubahan kimia
f. Osmoreseptor, perubahan zat terlarut
Masing2 tipe reseptor, hanya bisa merespon satu tipe stimulus, disebut adequate
stimulus. Misal, mata tidak bisa mendengar. Tapi ada juga pengecualian, kalo
misalnya matanya ditekan/ditonjok, akan terlihat bintang2 kelap kelip.

B. Menurut bentuk
a. Ujung saraf bebas (raba, nyeri, suhu), paling banyak
b. Taktil khusus
c. Reseptor otot (spindel, tendon golgi)

EKSITASI RESEPTOR
-Stimulasi reseptor->merubah permeabilitas membran (membuka kation channel non
spesifik, akan menyebabkan depolarisasi lokal/potensial rseptor/graded potential)
-Konversi stimulus menjadi potensial reseptor disebut transduksi sensoris, jd
perubahan dari energi apapun menjadi energi listrik itu namanya transduksi sensoris
-Potensial reseptor->tidak ada periode refraktori-> sehingga terjadi sumasi
(penambahan). Jadi kalo misal dr sentuhan halus blom ada respon, dikasih rangsangan
lebih kuat, biar dia merespon.
-Potensial reseptor trigger potensial aksi di serabut aferen. Kalau potensial reseptor
melewati ambang rangsang (threshold), maka akan terjadi potensial aksi

KONVERSI POTENSIAL RESEPTOR-POTENSIAL AKSI


-Pada reseptor spesial aferen
Jadi misal ada stimulus, akan menyebabkan pembukaan kation channel nonspesifik
terutama channel natrium, nanti natrium akan masuk ke dalam, jd terjadi depolarisasi
lokal. Saat stimulus terlalu kuat, terjadi pembukaan na channel kedua, baru terjadi
potensial aksi.
-Pada reseptor yang sel reseptornya terpisah
Bedanya sama yg tadi, ini ada keterlibatan kalsium, jd butuh bantuan neurotransmitter,
nanti neurotrans ini akan berikatan dulu dgn reseptor, baru natrium terbuka, baru
potensial aksi terjadi.

HUBUNGAN STIMULUS DAN POTENSIAL RESEPTOR


Intensitas stimulus menggambarkan besaran potensial reseptor, jd kalo stimulus besar
maka potensial reseptor juga besar. Potensial reseptor yang makin besar, potensial
aksi akan menjadi lebih sering, akan menyebabkan peningkatan eksitasi dari potensial
aksi. Jadi, kesimpulannya intensitas stimulus berkorelasi dengan frekuensi potensial
aksi, jumlah reseptor, dan dengan serabut aferen yang terlibat.

ADAPTASI RESEPTOR (FENOMENA)


-Stimulus dengan intensitas yang sama tidak menghasilkan potensial reseptor yang
sama->adaptasi reseptor
Rangsang 1->potensial reseptor maksimal
Rangsang kontinyu->depolarisasi turun->respon turun

Misal: kalian pake baju, kan gak sadar skrg pake baju, tapi pas abis mandi, sadar pake
baju atau kalo pake kacamata, lupa kalo kacamata diatas kepala, itu karna udah
terbiasa/adaptasi dgn rangsang yang kontinyu.

-Tonic reseptor, tidak beradaptasi


Ex: nyeri, jadi apapun rangsangan berulang yang diberi, nyeri akan tetap muncul
(tidak beradaptasi)

-Phasic reseptor, bisa beradaptasi, off response jika tidak ada stimulus
Cepat-> hair receptor, pacini, meissner
Sedang-> penghidu
Lambat-> merkel, rufini

JALUR SOMATOSENSORI
-Perjalanan sinyal: reseptor-> medula spinalis
2 jalur: kolumna dorsalis dan anterolateral
1. Menjadi bagian dr sistem refleks->respon efektor
2. Dihantarkan ke otak via ascending pathways->proses lebih lanjut->concious
awareness (kesadaran)
-Jalur somatosensoris melibatkan 3 jenis kelompok neuron (first order, second order,
dan third order neuron)
-Thalamus memfiltrasi mana info yang penting dan yang tidak
-Tafsiran sensasi
Otak : pusat sensoris khusus (primer), lokasi berbeda
INTEGRASI UMUM
-Integrasi umum/kombinasi beberapa pusat sensoris (tafsiran umum)
-Area wernick di hemisfer dominan
-Fungsi utama: komunikasi dan tafsiran simbolis (misal: bahasa)
-Cth: bunyi semak, daun gerak, bau binatang->persepsi bahaya

PERSEPSI SENSORIS
-Coding info sensoris
1. Tipe
2. Lokasi
3. Intensitas
-Sensitivitas (discriminatuve ability): receptive field dan inhibisi lateral
1. Receptive field rendah->area kortikal tinggi->sensitivitas tinggi
Tinggi: ujung jari, lipat paha, punggung jari
Rendah: paha, telapak tangan

SENSASI KULIT
-Taktil-> raba, tekanan, getaran
Reseptor: mesiner, pacini, rufini, merkel
-Suhu
Stimulasi reaksi kimia krn perubahan suhu
reseptorL ujung saraf bebad
3 jenis sensasi:
1. >suhu tubuh : panas
2. <suhu tubuh : dingin
3. Suhu nyeri :<10, >45
-Gatal
Rangsang ringan ujung saraf bebas.
Efek histamin.
Interpretasi: hal yang menjengkelkan
-Geli
Sensasi yang memuaskan/menyenangkan
Rangsang ringan ujung saraf bebas
NYERI
-Sensasi/perasaan yang tidak menyenangkan
-Receptor: nociceptor (ujung saraf bebas)-> tidak beradaptasi
-Stimulasi nyeri disertai dengan respon tingkah laku tertentu dan emosi
-Persepsi individu thd nyeri dpt bervariasi->dipengaruhi pengalaman
-Jenis nyeri:
1. Nyeri nociceptive->nyeri somatik dan visceral
2. Nyeri inflamasi->nyeri karena peradangan
3. Nyeri neuropatik

NOCICEPTOR
3 jenis
1. Mekanik, menerima rangsang mekanik, cth: cubit, diikat, ditarik tangannya
2. Termal, segala perubahan suhu, terutama suhu ekstrim, dibawah 10, atau diatas 45,
serabut saraf A-delta yang bermyelin (penjalaran impuls sangat cepat)
3. Polimodal, semua rangsangan nosiseptor, kecuali mekanik dan termal, cth: kemo,
serabut saraf C tidak bermyelin (penjalaran impuls lambat)

JALUR TRANSMISI NYERI NOCICEPTIVE


Stimuli->transduksi, saat jalan bisa melepaskan neurotransmitter berupa subtansi P
dan (?)->konduksi melalui nocicpetive aferrent fiber->Spinal cord->jalur ascending->
bisa ke 3 hal yaitu somatosensory cortex (tau letak nyeri dimana, memproses efektor),
formasi reticularis (orang nyeri tidak bisa tidur), thalamus. Formasi reticularis dan
thalamus, akan berhubungan dgn hipotalamus dan sistem limbik, makanya bisa marah,
bisa nangis kalo nyeri->descending modulasi (aktivasi endorfin)
JALUR TRANSMISI NYERI INFLAMASI (lebih berat)
Misal ada radang dilutut/ditangan atau dmnpun->mengeluarkan mediator sel
inflamator (bradikinin, sitokin, purin, dll)->peripheral sensitisasi besar->aktivasi
nociceptor-> central sensitisasi. Kalo pasien nyeri, kita kasih obat tapi ga sembuh2,
berarti mungkin kena nyeri inflamasi atau neuropatik, krn gabisa sembuh dgn obat
biasa.

NYERI NOCICEPTIVE
1. Somatic, nyeri organ luar
Ex: trauma, burn pain, musculoskeletal injury
2. Visceral, nyeri organ dalam
Ex: sakit perut menstruasi

>NYERI SOMATIK
Sensasi dari struktur kulit, otot tulang, dan jaringan lunak
Stimulus: semua noxious stimuli

>NYERI VISCERAL
Sensasi dari struktur interna tubuh
Stimulus: distensi dan kontraksi otot polos, regangan kapsul yang membungkus organ,
iskemia dan nekrosis, inflamasi
-Sebagian besar serabut saraf C
-Sulit dilokalisir
-Bisa menimbulkan gejala lain spt mual, muntah, hidrosis, karena serabut saraf C
berjalan sama serabut saraf otonom

REFERRED PAIN/NYERI ALIH


-Adalah fenomena yang tjd pd nyeri organ dalam, nyeri dirasakan di permukaan tubuh
pada lokasi yang tidak sesuai dengan organ tersebut
-Terjadi karena lintasan/segmen saraf yang serupa (berbagi sinap)

Metabolisme-dr. Eka
Metabolisme adalah rangkaian proses reaksi kimia yang muncul di dalam sel yang
memungkinkan sel untuk meneruskan hidupnya.
-Metabolisme terbagi 2
1. Anabolisme
-Merupakan perubahan molekul sederhana menjadi molekul kompleks
-Khasnya adalah memerlukan energi
2. Katabolisme
-Merupakan perubahan molekul kompleks menjadi molekul sederhana
-Molekul besar (hidrolisis)
Molekul kecil (oksidasi)
-Khasnya adalah menghasilkan energi

ENERGI
-Definisi:
A) Fisika : energi : kerja/panas/gaya x jarak/M.Ckuadrat
B) Biologi : energi : kapasitas tubuh untuk bekerja
-Hukum termodinamika 1
-Bentuk energi:
A) Energi termal
B) Elektrik
C) Mekanik
D) Energi dalam ikatan kimia
-Atom punya energi, yaitu saat elektron pindah lintasan maka akan menghasilkan
energi.

ENERGI DALAM TUBUH MANUSIA


-Sumber: bahan makanan (nutrien)
Makonutrien dipecah dapat digunakan untuk metabolisme, aktivitas biologis, CHO,
protein, penyimpanan lemak, panas
-Nutrisi-> 50% panas
->50% ATP
25% aktivitas biologis
75% panas

1. 25% aktivitas biologis


A. Eksternal (kontraksi otot, menggerakan objek luar/tubuh), mechanical work
(diluar tubuh)
B. Internal (mempertahankan postur, menggingil, menggerakan otot yang
tidak disadari, reaksi kimia, sintesis, digesti, sirkulasi, transport aktif)
2. 75% panas
-Bukan energi yang sia2
-Kenapa jadi panas? Karena penting untuk regulasi temperatur tubuh, karena
lingkungan diluar kita ini jauh lebih dingin daripada tubuh kita. Jadi, tubuh harus
produksi panas agar tetap bermetabolisme
-Kalo suhu tubuh terganggu, reaksi kimia terganggu dan protein sel bisa rusak

CREATIN PHOSPATE
-Sumber penghasil energi untuk membangun ATP cepat
-90% di sel otot
-Anaerob
-Jumlahnya ga begitu banyak
-Sebagai energi awal saja, energinya singkat cuma 5-8 detik

FOSFORILASI OKSIDATIF
-Apabila tersedia oksigen, asam piruvat akan masuk ke mitokondria
-Proses glikolisis anaerob terjadi di sitoplasma, hasil sampingannya adalah laktat,
karena nanti piruvat jd laktat akan memberi NADH, nanti NADH dipake biar bisa
menghasilkan ATP (kalo ga ada oksigen) anaerob (MASUK UJIAN)
-Kalo ada oksigen (aerob), piruvat akan dihantarkan oleh oksigen ke dalam
mitokondria, nanti piruvat diubah menjadi asetil koenzim A, nanti si asetil konezim A
ini masuk siklus krebs, nanti akan menghasilkan 2 ATP dan CO2 juga (MASUK
UJIAN)
-Waktu glikolisis cuma menghasilkan 2 ATP, tapi kalo udah masuk mitokondria,
jumlahnya bisa jadi 34 atau 36 ATP.
-Hasil dari NADH atau FADH akan masuk ke rantai transport elektron, elektron akan
berpindah dan menghasilkan H, H akan dipompa, kemudian masuk ke ATPSintase,
akan menghasilkan ATP. Elektron akan diterima oksigen (akseptor) untuk diubah
menjadi air, sehingga bisa menghasilkan ATP.
PENGATURAN SUHU TUBUH
-Lingkungan umumnya lebih dingin dari suhu tubuh manusia, manusia berdarah
panas.
-Kita selalu endoterm, suhu selalu stabil, mempertahankan suhu kita, harus selalu
memproduksi panas.
-Hewan ektoterm, jd kalo suhu lingkungan dingin, mereka ikut dingin, kalo suhu
lingkungan panas, mereka ikut panas.
A. Core temperature (temperatur di rongga abdomen, thoraks dan kranial), mewakili
suhu darah yang mengalir ke jantung. Temperatur inti, lebih tepat. (diukur melalui
anus, kurang praktis)
B. Shell temperature (temperatur di kulit, jaringan subkutan dan otot. Ini umum
dipakai untuk mengukur suhu tubuh oleh orang2. Temperatur ini kurang tepat.
-Temperatur tubuh harus seimbang antara heat loss dan heat gain. (diukur melalui
axilla, lebih praktis)
-Termoregulasi
A. Input afferent
B. Kontrol central
C. Efferent response
Regulasi di hipotalamus.
Alur : reseptor panas (A delta) dan dingin (C) terdistribusi di sel tubuh-> medula
spinalis dan sistem CNS-> hipotalamus->respon eferen
Respon eferen -> human behaviour (paling utama), berkeringat dan vasodilatasi
-Perubahan keseimbangan
A. Perubahan internal heat (metabolisme meningkat)
Olahraga, infeksi
B. Perubahan suhu lingkungan
C. Antisipasi perubahan
a) Core temp tinggi-> internal heat naik-> heat loss (?)
b) Core temp rendah
-Transfer panas
Perpindahan panas: dari panas->dingin
A. Radiasi, tidak pakai perantara
B. Konduksi, pakai perantara (media, misal tempat duduk yg terasa panas
setelah diduduki)
C. Konveksi, melalui udara
D. Evaporasi, melalui cairan yaitu keringat utk dibuang ke lingkungsn (paling
efektif), karena evaporasi itu aktif tanpa perantara apapun, dikontrol oleh
sistem saraf simpatis.

KERINGAT DINGIN
Keringat normal: keringat saat ada panas
Keringat dingin tidak normal, tidak ada transfer panas, terjadi keterlibatan dari
autonomic saraf system, saraf otonomnya, ada stresor, stresor ini akan meningkatkan
simpatis, simpatis meningkatkan proses kelenjar keringat mengeluarkan keringat.

Stressor merupakan peristiwa atau situasi eksternal yang secara potensial mengancam
atau berbahaya. (sebagai stimulus terjadi keringat dingin disini)

Bismillah Blok 6 A
AAMIIN….

Anda mungkin juga menyukai