Anda di halaman 1dari 6

Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf Tepi

Sistem Saraf pada Manusia

Sistem saraf pada manusia terbagi menjadi dua, yaitu

1. Sistem saraf pusat,


2. Sistem saraf tepi.
SISTIM SARAF PUSAT
1. Fungsi sistim saraf pusat
a. Sebagai pusat pengendali utama pada tubuh.
b. Sistem saraf inilah yang mengatur pergerakan tubuhmu, misalnya saat tangan
melakukan gerakan refleks ketika menyentuh mangkuk bakso yang panas. Gerakan
refleks itu, tanpa disadari merupakan tugas dari sistem saraf pusat.
2. Sistem saraf pusat terdiri atas
1. Otak
2. Sumsum tulang belakang.

Otak dan sumsum tulang belakang yang menjadi pengendali tubuh manusia, berada pada
sistem saraf pusat. Kenapa sistem saraf pusat bisa mengontrol gerakan tubuh ? Hal ini
karena sistem saraf pusat mampu mengolah informasi atau rangsangan yang diperoleh dari
indera-indera tubuh.
Informasi dan rangsangan tersebut disebarkan ke seluruh tubuh, sehingga tubuh kamu bisa
merespon gerakan apa yang harus dilakukan ketika menerima informasi tersebut.
Contohnya, saat ingin menyantap semangkuk bakso,
1. Otak akan menerima informasi dalam bentuk visual dari mata, bahwa ada semangkuk
bakso di depan kamu.
2. Bersamaan dengan itu, hidung akan menerima rangsangan berupa aroma dari bakso
tersebut.
3. Kedua rangsangan itu kemudian dikirim ke otak untuk memberikan sinyal kepada
tangan, sehingga tangan bergerak mengambil sendok untuk memasukkan bakso
tersebut ke mulut.
Otak
1. Otak merupakan organ terpenting dari tubuh manusia yg tersusun oleh jutaan sel saraf.
2. Permukaan otak manusia yang berlipat-lipat, membuat otak manusia mampu
menyimpan lebih banyak neuron dibandingkan otak yang permukaannya mulus seperti
pada sebagian besar hewan.
3. Berkat permukaan otak yang berlipat-lipat ini, manusia bisa memiliki kemampuan
kognitif yang lebih tinggi dibandingkan hewan.

Otak manusia terdiri dari 3 bagian, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang.
Berikut penjelasannya:

Otak Depan/Besar (Serebrum)


1. Otak besar atau otak bagian depan manusia disusun oleh serebrum.
2. Serebrum merupakan bagian yang paling besar pada otak manusia, sehingga disebut
sebagai otak besar.
3. Serebrum atau otak besar ini menjadi bagian otak manusia yang menentukan dasar-
dasar kecerdasan manusia.
4. Serebrum menjadi pusat integrasi yang paling rumit dan menjadi pusat kontrol semua
ingatan manusia.
5. Serebum mampu merumuskan semua kegiatan yang kompleks, seperti saat sedang
belajar, bermain / berpikir. Ketika membaca sebuah topik atau materi belajar misalnya,
serebum yang menentukan informasi apa saja yang penting dan harus diingat. 
6. Serebrum juga yang mengatur emosi manusia.
7. Serebrum ini terdiri dari dua belahan, yaitu hemisfer kanan dan hemisfer kiri. Kedua
hemisfer ini memiliki peranan penting dalam proses belajar kita.
Hemisfer kanan
memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah visual,
Hemisfer kiri
cara kerjanya lebih rasional dan analitis.

Talamus dan Hipotalamus


Selain serebrum, di otak depan manusia juga terdapat talamus dan hipotalamus.

Talamus

1. Talamus merupakan bagian otak yang menjadi penerima informasi sensorik dari organ
indra yang diteruskan ke otak besar.
2. Dari otak besar, informasi hasil terjemahannya akan masuk ke talamus dulu sebelum
keluar dari otak untuk disampaikan ke organ yang ditargetkan. 
Hipotalamus,
1. Adalah bagian otak yang menjadi pusat pengaturan homeostasis atau pengaturan
lingkungan dalam tubuh kita. Hipotalamus lah yang dapat mengatur suhu tubuh agar
tetap stabil. 
2. Saat merasa kepanasan ketika berjalan kaki di siang hari, sensor-sensor yang ada di
seluruh kulit tubuh akan memberi sinyal listrik yang berisi informasi kalau tubuh sedang
kepanasan kepada hipotalamus. 
3. Informasi tersebut akan diterjemahkan oleh hipotalamus untuk menjaga suhu tubuh
tetap stabil dengan cara melepaskan enzim bradikinin ke kulit.
4. Dari kulit, enzim bradikinin ini akan membuat pembuluh darah dan kelenjar keringat
melebar, lalu mengeluarkan keringat dari tubuh. Saat keringat ini keluar, suhu tubuh
akan kembali turun karena panas di tubuh kamu menguap oleh keringat.

Mesensefalon (Otak Bagian Tengah)

1. Otak tengah yang biasa disebut mesensefalon ini posisinya sejajar dan lebih dekat
dengan mata dan telinga.
2. Karena lebih dekat kedua organ indra tersebut, tugas mesensefalon ini berkaitan
dengan pendengaran dan penglihatan. 
3. Mesensefalon mampu menerjemahkan informasi suara dari kedua telinga. Sekalipun
yang menjadi pusat penglihatan di otak adalah bagian otak besar, tetapi
4. Mesensefalon ini juga memiliki andil dalam gerak refleks mata. Misalnya, saat ada debu
yang mengganggu atau ada cahaya yang menyilaukan mata kamu. Mesensefalon inilah
yang secara tidak kamu sadari bertugas untuk menutup mata kamu.

Serebelum (Otak Kecil)


1. Di bagian otak belakang, ada serebelum yang disebut juga sebagai otak kecil.
2. Serebelum merupakan pusat keseimbangan tubuh manusia yang dapat memantau
kedudukan posisi tubuh manusia. 
3. Serebelum membantu koordinasi, ketepatan, dan keakuratan waktu gerakan tubuh
manusia. Misalnya, saat ada bola yang melayang ke arah kamu, serebelum ini akan
berkoordinasi dengan korteks motorik yang ada di otak bagian depan untuk
menentukan kapan kamu akan menangkap bola tersebut agar tidak meleset.

Pons Varoli
1. Di bagian otak belakang ini juga ada yang namanya pons varoli atau jembatan varol.
2. Pons varoli ini bertugas untuk menghubungkan atau menghantarkan impuls bolak-balik
dari otak bagian kanan dan kiri. 
3. Pons varoli juga menghubungkan bagian dalam otak besar dan otak kecil hingga
sumsum tulang belakang.
4. Pons varoli juga memiliki tugas sebagai pengatur frekuensi dan kekuatan bernapas
manusia.

Kalori yang dibutuhkan otak


1. Karena otak menjadi pusat kontrol di seluruh tubuh manusia, otak membutuhkan kalori
yang cukup banyak.
2. Dengan beragam tugas yang rumit itu, maka tak heran jika otak menjadi organ manusia
yang paling banyak membutuhkan energi. 
3. Otak manusia menggunakan 25% kalori setiap harinya. Makanya, biar otak bekerja
secara maksimal, harus menjaga asupan kalori dan gizi dari makanan yang dikonsumsi.

Sumsum Tulang Belakang


1. Selain otak, sistem saraf pusat terdiri atas sumsum tulang belakang.
2. Sumsum tulang belakang ini terhubung dengan otak.
3. Bagian pangkalnya disebut sumsum lanjutan atau medula oblongata, dan
4. Bagian yg memanjang dalam rongga tulang belakang disebut sebagai medula spinalis. 

Fungsi Medula Oblongata


1. Medula oblongata berfungsi untuk mengatur denyut jantung,
2. Menyempitkan pembuluh darah,
3. Melakukan gerakan menelan, batuk, bersin, bersendawa dan muntah.
4. Medula oblongata juga menjadi pusat kendali pernapasan utama pada tubuh manusia.

Fungsi Medula Spinalis


Medula spinalis berfungsi untuk menghubungkan rangsangan dari dan menuju otak.
Sumsum tulang belakang
1. Sum-sum tulang belakang manusia juga berfungsi untuk mengatur gerakan refleks alias
gerakan yang terjadi tanpa disadari.
2. Gerakan refleks ini terjadi sebagai respon tubuh manusia terhadap adanya ancaman
atau hal yang berbahaya. 
Misalnya, seperti yang dijelaskan di paragraf awal tadi, s
a. Saat tangan menyentuh mangkuk bakso yang panas, tangan akan melakukan gerak
refleks untuk melepaskan mangkuk bakso tersebut. 
b. Atau saat tidak sengaja menghirup bubuk merica yang ditabur di atas kuah bakso,
tanpa sadar secara otomatis akan bersin.
c. Untuk melakukan gerakan refleks tersebut, tubuh manusia membutuhkan jalur
penyampaian informasi yang lebih pendek. Medula Spinalis inilah bagian saraf pusat
yang sangat cocok dengan tugas tersebut
Sistem Saraf Tepi
Apa perbedaan sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi?
1. Berbeda dengan sistem saraf pusat, sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang
bercabang dari otak dan sumsum tulang belakang ke seluruh bagian tubuh manusia.
2. Fungsi sistem saraf tepi ini memungkinkan sistem saraf pusat untuk berkomunikasi
dengan bagian-bagian tubuh kamu.
3. Sistem saraf tepi bekerja secara dua arah melalui saraf sensorik dan saraf motorik,
4. Sistim Saraf Sensorik
a. Sistem saraf sensorik atau aferen adalah saraf yang menerima rangsangan dari
lingkungan sekitar, yang
b. Bertugas untuk meneruskan informasi rangsangan yang didapatkan ke otak.
c. Informasi atau rangsangan tersebut berupa visual, rasa, atau aroma. Inilah mengapa
saraf sensorik banyak ditemukan di indera penciuman dan indera perasa, seperti
hidung dan lidah. 
5. Sistim saraf Motorik
a. Saraf motorik atau eferen adalah saraf yang menerima perintah dari otak dan
sumsum tulang belakang, serta mengantarkan perintah tersebut ke organ tubuh
manusia lainnya.
b. Saraf motorik ini dibedakan, menjadi
1. (saraf somatik) dan
2. (saraf otonom) terdiri Simpatis dan Parasimpatis. 
Saraf Somatik
1. Saraf somatik bekerja secara sadar, seperti ketika menggerakkan tangan untuk
menyendok makanan, atau mengambil tisu untuk mengelap keringat.
2. Makanya, saraf somatik ini biasanya ditemukan di otot rangka, jadi bisa
memerintah otot-otot tersebut untuk berkontraksi dan bisa bergerak sesuai
keinginan.
Saraf Otonom
1. Sebaliknya, saraf otonom bekerja secara tidak sadar.
2. Saraf inilah yang mengontrol kontraksi paru-paru agar tetap bernapas setiap
saat.
3. Saraf otonom juga betugas mengontrol sistem pencernaan agar dapat
mengolah makanan yang masuk.
4. Maka dari itu, saraf otonom ini banyak ditemukan pada otot polos, seperti
pada organ pencernaan, otot jantung, dan kelenjar.
Karena memiliki fungsi yang berlawanan pada organ yang sama, saraf otonom
ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu Saraf Simpatis dan Saraf parasimpatis.
5. Otonom - Saraf Simpatis
1. Saraf simpatis adalah saraf yang mengendalikan respon tubuh kita pada
saat kita berada dalam keadaan bahaya atau yang biasa disebut keadaan
“fight or flight”.
2. Misalnya, saat ada anjing yang mendadak muncul di dekat kamu, maka
saraf simpatis akan mendorong untuk bereaksi, entah bersiaga untuk
melawan anjing tersebut (fight) atau lari menjauh dari anjing tersebut
(flight). 
6. Otonom - Saraf Parasimpatis
1. Saraf parasimpatis adalah saraf yang berfungsi untuk mengendalikan
organ-organ tubuh manusia saat dalam fase “istirahat”.
2. Karena fungsi saraf simpatis dan parasimpatis ini berbeda, lokasi pangkal
sarafnya juga berbeda.
3. Saraf simpatis berpangkal di sumsum tulang belakang atau medula
spinalis, di daerah dada sampai pinggang.
4. Saraf parasimpatis berpangkal di medula oblongata, yang lebih dekat
dengan otak.

Anda mungkin juga menyukai