Dosen:
Ns. Egidius Umbu Ndeta, S. Kep., M.Kes
Disusun oleh:
Kelompok 1
DAFTAR ISI................................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
ISI..............................................................................................................................................................6
2.1 Standar Patient Safety.............................................................................................................6
2.2 Hak Pasien dan Keluarga......................................................................................................11
BAB III.......................................................................................................................................................13
KESIMPULAN.......................................................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................14
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis karena telah berdoa ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena penulisan Paper “KONSEP DASAR KESELAMATAN PASIEN" dapat
diselesaikan. Dan tidak lupa, penulis mengucapkan terima kasih kepada Anda Ns.
Egidius Umbu Ndeta,S.Kep., M.Kes selaku dosen mata kuliah Manajemen Keselamatan
Pasien yang telah memberikan tugas kepada penulis untuk membuat makalah yang
sangat bermanfaat ini untuk kelengkapan konsep dasar keselamatan pasien.
Dalam tulisan ini, kami membahas kajian tentang peran penting bagaimana
mengetahui target dan standar abaout dalam konsep keselamatan pasien. Kami berharap
tulisan ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca yang
menerapkannya pada praktik keperawatan. Penulis menyadari bahwa tulisan ini sangat
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu masukan berupa kritik dan saran sangat
diharapkan oleh penulis untuk perbaikan tulisan ini.
Terakhir, jika tulisan ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi panduan bagi
mahasiswa untuk dapat belajar dan memahami tentang konsep dasar keselamatan
pasien.
Terima kasih
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah layanan jasa yang memiliki peran sangat penting bagi
kehidupan masyarakat. Rumah sakit adalah tempat yang sangat kompleks yang
terdapat berbagai macam obat, tes dan prosedur, banyak alat dengan teknologinya,
berbagai jenis tenaga profesi dan non profesi yang siap memberikan pelayanan
pasien 24 jam secara terus menerus. Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut
apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan peluang untuk terjadinya
kesalahan pelayanan yang dapat berakibat terhadap keselamatan pasien.
Keselamatan pasien saat ini menjadi isu terkini dalam pelayanan kesehatan
rumah sakit sejak tahun 2000 yang didasarkan atas makin meningkatnya kejadian
yang tidak diharapkan (KTD) atau adverse event. Adverse event merupakan suatu
peristiwa yang dapat menyebabkan hal yang tak terduga atau tidak diinginkan
sehingga membahayakan keselamatan pengguna alat kesehatan termasuk pasien atau
orang lain. Klasifikasi adverse event merupakaan kejadian nyaris cedera (KNC),
kejadian tidak cedera (KTC) dan sentinel (kematian atau cedera).
Contoh dari KTD seperti medication error, flebitis, dekubitus, infeksi daerah
operasi, dan pasien jatuh dengan cidera. WHO (World Health Organitation) tahun
2004 mengumpulkan angka-angka penelitian rumah sakit di berbagai negara yaitu
Amerika, Inggris, Denmark dan Australia dan ditemukan kejadian tidak diharapkan
(KTD) dengan rentang 3,2% –16,6%. Data tersebut menjadi pemicu di berbagai
negara agar melakukan penelitian serta pengembangan sistem keselamatan pasien.
Menurut PMK 1691/2011, Keselamatan Pasien adalah suatu sistem di rumah
sakit yang menjadikan pelayanan kepada pasien menjadi lebih aman, oleh karena itu
dilaksanakannya asesmen resiko, identifikasi dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden dan tindaklanjutnya, serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat tindakan medis atau tidak dilakukannya tindakan medis yang
seharusnya diambil. Sistem tersebut merupakan sistem yang seharusnya
dilaksanakan secara normatif.
Melihat lengkapnya urutan mekanisme Keselamatan Pasien dalam PMK
tersebut, maka, jika diterapkan oleh manajemen rumah sakit, diharapkan kinerja
pelayanan klinis rumah sakit dapat meningkat serta hal-hal yang merugikan pasien
(medical error, nursing error, dan lainnya) dapat dikurangi semaksimal mungkin.
Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengungkap lebih dalam tentang
Sasaran dan Standar Keselamatan Pasien.
1.3 Tujuan
Tujuan dibuat kajian ini untuk member informasi kepada pembaca mengenai
sasaran dan standar penting yang harus perawat ketaahui dan pahami agar
meningkatkan asuhan keperawatan yang diberikan perawat kepada pasien.
BAB I
I
ISI
1. Hak pasien
a. Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design) yang baik,
sesuai dengan “Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit".
b. Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja.
c. Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif.
d. Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil
analisis.
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien standarnya
adalah:
a. Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program melalui
penerapan "7 Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit".
b. Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi risiko
keselamatan pasien dan program mengurangi KTD.
c. Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar
unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang
keselamatan pasien.
d. Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur,
mengkaji, dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta tingkatkan
keselamatan pasien.
e. Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam
meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien, dengan kriteria
sebagai berikut:
1) Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan
pasien.
2) Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan
program meminimalkan insiden, yang mencakup jenis-jenis Kejadian
yang memerlukan perhatian, mulai dari "Kejadian Nyaris Cedera"
(Near miss) sampai dengan "Kejadian Tidak Diharapkan" (Adverse
event).
3) Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen
dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program
keselamatan pasien.
4) Tersedia prosedur "cepat-tanggap" terhadap insiden, termasuk asuhan
kepada pasien yang terkena musibah, membatasi risiko pada orang lain
dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan
analisis.
5) Tersedia mekanisme pelaporan internal dan ekstemal berkaitan dengan
insiden termasuk penyediaan informasi yang benar dan jelas tentang
Analisis Akar Masalah (RCA) “Kejadian Nyaris Cedera" (Near miss)
dan "Kejadian Sentinel' pada saat program keselamatan pasien mulai
dilaksanakan.
6) Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden. misalnya
menangani "Kejadian Sentinel" (Sentinel Event) atau kegiatan proaktif
untuk memperkecil risiko, termasuk mekanisme untuk mendukung staf
dalam kaitan dengan "Kejadian Sentinel”.
7) Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit
dan antar pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan
pendekatan antar disiplin.
8) Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan kegiatan
perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien,
termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut.
9) Tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi menggunakan
kriteria objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja
rumah sakit dan keselamatan pasien, termasuk rencana tindak lanjut
dan implementasinya.
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien. Standarnya adalah:
a. RS memiliki proses pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk setiap jabatan
mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas.
b. RS menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan untuk
meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien, dengan kriteria sebagai
berikut:
1) Memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat
topik keselamatan pasien.
2) Mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan
inservice training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan
insiden.
3) Menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok (teamwork)
guna mendukung pendekatan interdisiplin dan kolaboratif dalam
rangka melayani pasien.
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.
Standarnya adalah:
a. RS merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi keselamatan
pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal.
b. Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat, dengan kriteria
sebagai berikut:
1) Disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses
manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal-hal
terkait dengan keselamatan pasien.
2) Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi
untuk merevisi manajemen informasi yang ada.
2.2 Hak Pasien dan Keluarga
3.1 Kesimpulan
Keselamatan pasien merupakan upaya untuk melindungi hak setiap orang terutama
dalam pelayanan kesehatan agar memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan
aman. Contohnya dalam pemberian obat, Setiap obat jika salah penggunaannya dapat
membahayakan pasien, bahkan bahayanya dapat menyebabkan kematian atau kecacatan
pasien, terutama obat-obat yang perlu diwaspadai.
Dalam menjaga keselamatan pasien bukan hanya peran perawat namun semua
tenaga medis yang berada dirumah sakit dan keluarga yang menjaga pasien selama
dirumah sakit. Angka kecelakaan pasien selama dirumah sakit dapat berkurang apabila
semua tenaga medis dan keluarga pasien dapat bekerja sama dalam mengurangi angka
kecelakaan tersebut agar tujuan pasien dibawa kerumah sakit dapat tercapai yaitu untuk
pulih kekeadaan normal.
Kemudian Salah-Lokasi, Salah-Prosedur, dan Salah-Pasien yang menjalani tindakan
serta prosedur merupakan kejadian sangat mengkhawatirkan dan dapat terjadi.
Kesalahan ini terjadi antara lain akibat komunikasi yang tidak efektif dan tidak adekuat.
Maka dari itu, seorang perawat harus menerapkan komunikasi yang baik terhadap
pasien dan keluarganya, peka, proaktif dan melakukan penyelesaian masalah terhadap
kejadian tidak diharapkan; serta mendokumentasikan dengan benar semua asuhan
keperawatan yang diberikan kepada pasien dan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Khanifah P., 12 September 2016. Standar Keselamatan Pasien, Diakses pada 11 Maret
2023 melalui http://www.academia.edu/9191556/patient_safety.htm
Rumah Sakit Universitas Andalas, 09 Februari 2019. Hak dan Kewajiban Pasien dan
Keluarga. Diakses pada 13 Maret 2023 melalui
http://rsp.unand.ac.id/artikel/hak-dan-kewajiban-pasien-dan-keluarga