Diajukan sebagai
DISUSUN OLEH:
ERNA DEWIFISIKA :2114401001
SELVI MUSTIANA :2114401015
DHITA FERDAMAIARZA :2114401029
ZACKY HOZI AL-MIQDAD :2114401043
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing. Atas bimbingan
dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada Kedua orangtua yang selalu member
semangat sertarekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya
makalahini.Penulis berharap dengan membaca makalah ini dapat member imanfaat bagi kita
semua,dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai "KONSEP & PRINSIP PASIEN
SAFETY”
Terlepas dari semua itu,Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segalasaran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.Akhir
kata kami berharap semoga ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................2
C. Tujuan........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan......................................................................................
Saran ................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Keselamatan pasien (patient safety) merupakan suatu variable untuk mengukur dan
mengevaluasi kualitas pelayanan dirumah sakit. Fasilitas pelayanan Kesehatan perlu melakukan
perubahan paradigma pelayanan dari “Quality”, menjadi “Quality and Safety”. Fasilitas
pelayanan Kesehatan bukan hanya focus kepada peningkatan mutu pelayanan namun turut
menerapkan keselamatan pasien secara konsisten. Hampir setiap Tindakan medis menyimpan
potensi resiko. Banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan
staff rumah sakit yang cukup besar, merupakan hal bagi terjadinya kesalahan medis (medical
errors). Menurut Institute of Medicine (1999). Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan
medis ini akan mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien, bisa berupa
Kejadian Nyaris Cedera (KDC) atau kejadian Tidak diharapkan (KTD).
Program keselamatan pasien adalah suatu usaha untuk menurunkan angka KTD yang
sering terjadi pada pasien selama dirawat dirumah sakit sehingga sangat merugikan baik pasien
itu sendiri mau pun pihak rumah sakit. Near miss atau Kejadian Nyaris Cedera merupakan suatu
kejadian akibat melaksanakan suatu Tindakan atau tidak mengambil Tindakan yang seharusnya
diambil.S eperti hal yang dapat mencederai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi, karena
keberuntungan,pencegahan,dan peringanan. Adverse Event atau Kejadian Tidak diharapkan
merupakan suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena
suatu Tindakan atau tidak mengambil Tindakan yang seharusnya diambil. Kesalahan tersebut
bisa terjadi dalam tahap diagnostic seperti kesalahan atau keterlambatan diagnosa, atau pada hal
teknis lain seperti kegagalan berkomunikasi, kegagalan alat atau system yang lain.
Gerakan “PatientSafety” atau Keselamatan Pasien telah menjadi spirit dalam pelayanan
rumah sakit di seluruh dunia. Tidak hanya rumah sakit di negara maju yang menerapkan
Keselamatan Pasien untuk menjamin mutu pelayanan, tetapi juga rumah sakit di negara
berkembang, seperti Indonesia. Strategi penerapan Patient Safety telah dilakukan dengan
berbagai upaya di lingkungan rumah sakit. Komisi Akreditasi Rumah Sakit (2012) menjelaskan
penerapan Patient Safety harus memenuhi dalam ketepatan identifikasi pasien, peningkatan
komunikasi yang efektif, peningkatan keamananobat yang perludi waspadai, kepastian tepat-
lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasienoperasi, pengurangan risiko pasien jatuh.
Fasilitas pelayanan Kesehatan harus dapat menjamin keamanan dan mutu pelayanan
Kesehatan yang diberikan kepada pasien. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11
tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien, pengaturan keselamatan pasien bertujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan fasilitas pelayanan Kesehatan melalui penerapan manajemen
risiko dalam seluruh aspek pelayanan yang disediakan oleh fasilitaspelayanan Kesehatan.
Penyelenggaraan patient safety merupakan hal yang mutlak harus dilakukan oleh rumah sakit
dengan didasari beberapa landasan hukum diantaranya adalah, UU No.36 tahun 2009 tentang
Kesehatan, UU No.44 tahun 2009 tentang rumahsakit, dan lain sebagainya.
Mengingat betapa pentingnya hal tersebut, maka sangat penting bagi seorang perawat
memahami tentang konsep patient safety, sehingga pada masa asuhan keperawatan mulai dari
pengkajian, penetapan diagnosa, intervensi, melakukan Tindakan serta evaluasi tidak terjadi
medical errors. Maka dalam makalah ini, kelompok membahas mengenai Konsep dan Prinsip
Keselamatan Pasien.
2. Rumusan masalah
1) Apa defisinisi dari pasien safety
2) Apa saja prinsip-prinsip dalam pasien safety
3) Apa saja komponen dan sasaran pasien safety
4) Apa saja standar keselamatan pasien safety
5) Apa saja langkah-langkah pelaksanaan pasien safety
6) Apa saja criteria monitoring dan evaluasi pasien safety
3. Tujuan
Diharapkan mahasiswa mampu memahami:
1) Definisi dari pasien safety
2) Prinsip-prinsif dalam pasien safety
3) Komponen dan sasaran pasien safety
4) Standar keselamatan pasien safety
5) Langkah pelaksanaan pasien safety
6) Criteria monitoring dan evalusi pasien safety
BAB II
PEMBAHASAN
1. RUMAH SAKIT
a) Program rumah sakit secara berkala melakukan monitoring dan evaluasi program
keselamatan pasien yang dilaksanankan oleh Umit kerja keselamatan pasien rumah
sakit
b) Unit kerja kselamatan pasien rumah sakit secara berkala(paling lama 2 tahun)
melakukan evaluasi pedoman, Kebijakan dan prosedur keselamatan pasien yang
dipergunakkan dirumah sakit.
c) Unit kerja keselamatan pasien rumah sakit melakukan kegiatan setiap triwulan dan
membuat tindak lanjut.
2. KARS
KARS melakukan monitoring dan evalusi pelaksaan program keselamatan pasien dengan
menggunakan instrument akreditasi rumah sakit.
3. KKPRS-PERSI
a) KKPRS melakukan monitoring dan evaluasi pedoman-pedoman yang telah disusun
paling lama setiap 2 tahun sekali.
b) KKRPS melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan yang telah dilakukan oleh rumah
sakit.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Patiety safety adalah bebas dari cidera aksidental atau menghindarkan cidera pada
pasien safety akibat perawat medis dan kesehatan pengobataan. Keselamatan pasient merupakan
salah satuh sistem untuk mencegah tererjadinya cidera yang disebakan oleh kesalahan akibat
suatu pelaksana suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang harus diambil.Tujuan sistem
keselamatan pasient rumah sakit adalah terciptanya budaya keselamatan pasien rumah sakit,
Meningkatkan akuntabilatas rumah sakit terhadap pasien masyarakat.
SARAN
Pasient safety merupakan tanggung jawab kita bersma sehingga untuk mewujudkan
patienty safety dibutuhkan kerjasa yang baik dari pihak RS maupun keluarga pasient selalu
penerima layanan,terutama sebagai perawat,selain kebijakan RS, alur pelayanan kita adalah
bagian penting yang harus mampu diwujudkan patienty safety karna kita yang selalu berada
didekat pasien hampir disetiap kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Donny, dkk. 2013. Intervensi Problem Solving Cycle (PSC) Berdasarkan 7 Prinsip
Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Jurnal Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
ISSN 1412-8853. Universitas Gorontalo.
http://journal.unair.ac.id/downloadfull/AKK8445-0947ce5a87fullabstract.pdf.
Nursalam (2001). Proses dan dokumentasi keperawatan: konsep dan praktik (Edisis 1). Jakarta:
Salemba Medika
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1691/ Menkes/ Per/ VIII/2011, tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
Supari, S. F. (2005). Sambutan pencanangan Gerakan keselamatan pasien rumah sakit, padang.
TKPRS RSUP Sanglah, (2011). Laporan Insiden Keselamatan Pasien Tahun 2011. Denpasar :
RSUP Sanglah.
Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS). 2015. Pedoman Pelaporan Insiden
Keselamatan Pasien (IKP). Jakarta.
Yahya, Adib A. (2006) Konsep dan Program “Patient Safety”. Proceedings of National
Convention VI of The Hospital Quality Hotel Permata Bidakara, Bandung 14-15
November 2006.