Disusun Oleh :
Kelompok 5
Khairunnisa
Muhammad Ichsan Fadilah
Sevica Savariesa
Zainal Ilmi
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Standar Patient
Safety “
Pada kesempatan ini, kami sangat berterima kasih kepada Pak Ns. Zainuddin, M.kep dan pihak-
pihak yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini.Tujuan pembuatan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Management pasien safety. Saya menyadari bahwa
penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan
adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga dalam penyusunan makalah yang
akan datang dapat menjadi lebih baik.
Terima Kasih
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerakan “Patient safety” atau Keselamatan Pasien telah menjadi spirit dalam
pelayanan rumah sakit di seluruh dunia. Tidak hanya rumah sakit di negara maju yang
menerapkan Keselamatan Pasien untuk menjamin mutu pelayanan, tetapi juga rumah sakit
di negara berkembang, seperti Indonesia. Ada lima isu penting yang terkait dengan
keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu : keselamatan pasien (patient safety),
keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan di rumah
sakit yang bisa berdampak terhadap keselamatan pasien dan petugas, keselamatan
lingkungan (green productivity) yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan
keselamatan ”bisnis” rumah sakit yang terkait dengan kelangsungan hidup rumah sakit. Ke
lima aspek keselamatan tersebut sangatlah penting untuk dilaksanakan di setiap rumah
sakit.
Namun harus diakui kegiatan institusi rumah sakit dapat berjalan apabila ada
pasien. Karena itu keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan dan
hal tersebut terkait dengan isu mutu dan citra perumahsakitan. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan no 1691/2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Peraturan ini menjadi tonggak utama
operasionalisasi Keselamatan Pasien di rumah Sakit seluruh Indonesia. Banyak rumah
sakit di Indonesia yang telah berupaya membangun dan mengembangkan Keselamatan
Pasien, namun upaya tersebut dilaksanakan berdasarkan pemahaman manajemen terhadap
Keselamatan Pasien. Peraturan Menteri ini memberikan panduan bagi manajemen rumah
sakit agar dapat menjalankan spirit Keselamatan Pasien secara utuh.
Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengungkap lebih dalam tentang
“Standar Keselamatan Pasien”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Pengertian standar patient safety?
2. Apa saja standar patient safety?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan patient safety?
4. Siapa saja Tim keselamatan patient safety? Dan apa saja sasaran keselamatan pasien.
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa itu patient safety
2. Mengetahui standar patient safety
3. Untuk memahami faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi patient safety
4. Mengetahui tim keselamatan pasien safety dan sasarannya
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Supari tahun 2005, patient safety adalah bebas dari cidera aksidental atau
menghindarkan cidera pada pasien akibat perawatan medis dan kesalahan pengobatan.
Patient safety (keselamatan pasien) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk : assesment resiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insident dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang di sebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya dilakukan (DepKes RI, 2006).
The Institute of Medicine (IOM) mendefinisikan keselamatan sebagai freedom
from accidental injury. Keselamatan dinyatakan sebagai ranah pertama dari mutu dan
definisi dari keselamatan ini merupakan pernyataan dari perspektif pasien (Kohn, dkk,
2000 dalam Sutanto, 2014). Pengertian lain menurut Hughes (2008) dalam Sutanto (2014),
menyatakan bahwa keselamatan pasien merupakan pencegahan cedera terhadap pasien.
Pencegahan cedera didefinisikan sebagai bebas dari bahaya yang terjadi dengan tidak
sengaja atau dapat dicegah sebagai hasil perawatan medis. Sedangkan praktek keselamatan
pasien diartikan sebagai menurunkan risiko kejadian yang tidak diinginkan yang
berhubungan dengan paparan terhadap lingkup diagnosis atau kondisi perawatan medis.
Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit/ KKESELAMATAN PASIEN-RS (2008)
mendefinisikan bahwa keselamatan (safety) adalah bebas dari bahaya atau risiko.
Keselamatan pasien (patient safety) adalah pasien bebas dari harm/ cedera yang tidak
seharusnya terjadi atau bebas dari harm yang potensial akan terjadi (penyakit, cedera fisik/
sosial/ psikologis, cacat, kematian dan lainlain), terkait dengan pelayanan kesehatan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691/ Menkes/ Per/ VIII/ 2011,
keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang
tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera
yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan dan Kejadian
Nyaris Cedera. Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah insiden
yang mengakibatkan cedera pada pasien. Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat
disingkat KNC adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien. Kejadian
Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien,
tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC adalah
kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius
(Permenkes Nomor 1691/ Menkes/ Per/ VIII/ 2011).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Patient safety adalah bebas dari cidera aksidental atau menghindarkan cidera pada pasien
akibat perawatan medis dan kesalahan pengobatan. Patient safety (keselamatan pasien) rumah
sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Adapun standar
keselamatan pasien yaitu hak pasien,mendidik pasien dan keluarga, keselamatan pasien dan
kesinambungan pelayanan, .Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi, Peran pimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien standarnya, Mendidik staf
tentang keselamatan pasien. Standarnya, Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien. Standarnya, lalu ada faktor faktor keselamatan pasien yaitu suatu keadaan
seseorang atau lebih yang terhindar dari ancaman bahaya atau kecelakaan. Kecelakaan merupakan
kejadian yang tidak dapat diduga dan tidak diharapkan yang dapat menimbulkan kerugian,
sedangkan keamanan adalah keadaan aman dan tenteram. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan keselamatan dan keamanan , adapun kami membahas tim keselamatan rumah sakit,
sasaran keselamatan pasien.
B. Saran
Saran dari penulis bijaklah dalam menggunakan obat-obatan, dan menggunakannya secara
baik dan benar. Penulis juga sadar dan mengakui, masih banyak kesalahan dan kekurangan yang
harus ditutupi. Oleh karena itu, penulis dengan lapang dada menerima kritik dan saran dari
pembaca guna dan tujuan untuk memperbaiki dan melengkapi apa yang kurang di makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA