Dosen Pembimbing :
T.A : 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan sehingga makalah Manajement Patient Safety tentang
“Pengurangan Risiko Pasien Jatuh” ini dapat kami selesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
patient safety. Kami ucapkan terima kasih kepada dosen dan semua pihak yang
senantiasa membantu demi kelancaran makalah ini. Kami berharap makalah ini bisa
bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca supaya menjadi pedoman dan nantinya kami dapat menyusun makalah yang
lebih baik lagi. Kami juga meminta maaf jika terdapat banyak kesalahan di dalam
makalah ini.
Kelompok Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………........................ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.3 Cedera…………………………………………………………………………4
2.4 Jatuh……………………………………………………………………………5
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………13
3.2 Saran…………………………………………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sarana pelayanan kesehatan rumah sakit dalam hal ini terdapat berbagai
pasien dengan berbagai keadaan dan berbagai macam kasus penyakit. Tiap-tiap pasien
adalah suatu pribadi yang unik dengan berbagai kelainan dan kekhasan masing-
masing. Dalam hal kasus penyakit terdapat juga berbagai macam kondisi pasien yang
akan berpengaruh terhadap cara pemberian pelayanan dan perawatan yang diberikan
karena kondisi pasien yang sarat risiko. Salah satu risiko yang mungkin timbul adalah
pasien jatuh ( fall) (Setyarini, 2010). Kejadian pasien jatuh di rumah sakit merupakan
masalah yang serius karena dapat menyebabkan cedera ringan sampai kematian, serta
memperpanjang lama perawatan (Length of Stay/ LOS) di rumah sakit dan biaya
perawatan menjadi lebih besar. Jatuh yan paling sering menimbulkan trauma dan
injury (AIG Consultant, 2008; dikutip Nabhani, 2011). Kejadian pasien jatuh di
rumah sakit dapat meningkatkan bahaya dan cedera pada pasien, oleh karena itu
diperlukan standar operasional prosedur yang tepat untuk meminimalkan terjadinya
cedera pada pasien dengan resiko jatuh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu konsep kebutuhan dasar manusia : rasa aman dan nyaman?
2. Bagaimana konsep umum keselamatan pasien (Patient Safety)?
3. Apa itu cedera, macam-macam cedera, dan jenis cedera serta pencegahan cedera di
rumah sakit?
4. Bagaimana standar operasional prosedur pencegahan cedera pada pasien dengan
resiko jatuh.
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu keperawatan sebagai ilmu yang berfokus pada manusia dan kebutuhan
dasarnya memiliki tanggung jawab dalam mencegah terjadinya kecelakaan dan cedera
sebagaimana merawat klien yang telah cedera tidak hanya di lingkungan rumah sakit
tapi juga di rumah, tempat kerja, dan komunitas. Perawat harus peka terhadap apa
yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi klien sebagai
individu ataupun klien dalam kelompok keluarga atau komunitas (Patmawati, 2008).
Menurut Craven (2000) keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera tetapi
juga membuat individu merasa aman dan nyaman dalam aktifitasnya. Keamanan
dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum.
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi asesmen
risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut
diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yan disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya
dilakukan. (Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah sakit, Depkes R.I. 2006).
1. Hak Pasien
C. Cedera
1. Definisi Cedera
Cedera adalah rasa sakit yang ditimbulkan akibat kecelakaan atau trauma,
sehingga dapat menimbulkan cacat, luka, dan rusak pada otot atau sendi serta bagian
lain dari tubuh (Eviani, 2012). Cedera atau luka adalah sesuatu kerusakan pada
struktur atau fungsi tubuh yang dikarenakan suatu paksaan atau tekanan fisik maupun
kimiawi. Luka juga dapat merujuk pada luka batin atau perasaan (Yuliana, 2013).
2. Jenis Cedera
Cedera pada pasien dirumah sakit umumnya lebih banyak diakibatkan oleh
jatuh. Kejadian pasien jatuh di rumah sakit merupakan masalah yang serius karena
dapat menyebabkan cedera ringan sampai kematian, serta memperpanjang lama
perawatan (length of stay/LOS) di rumah sakit dan biaya perawatan menjadi lebih
besar. Kejadian pasien jatuh di rumah sakit Inggris sebanyak 250.000/tahun dan lebih
dari 1000 kasus menyebabkan patah tulang (HQIP, 2012).
4
4. Pencegahan Cedera
E. Jatuh
1. Definisi
Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seorang mengalami jatuh dengan atau tanpa
disaksikan oleh orang lain, tak disengaja / tak direncanakan, dengan arah jatuh ke
lantai, dengan atau tanpa mencederai dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi faktor
fisiologis (pingsan) atau lingkungan (lantai yang licin) (Yohanto, 2014).
Ketidaksengajaan : 31%
Gangguan gaya berjalan / keseimbangan : 17%
Vertigo : 13%
Serangan jatuh (drop attack): 10%
Gangguan kognitif : 4%
Hipotensi postural : 3%
Gangguan visus : 3 %
Tidak diketahui : 18%
4. Kunci Keberhasilan Program Pencegahan Cedera Akibat Resiko Jatuh
Pamekasan - Seorang pasien bernama Amyani (66) jatuh dari ranjang hingga tangan
kirinya patah. Korban asal Desa Poto'an Daya, Pamekasan, Madura ini dirawat di
RSUD Pamekasan. Diduga jatuhnya pasien yang akan menjalani operasi payudara itu
karena ketelodaran perawat. Kini, nenek 5 orang cucu itu terbaring lemah dengan
lengan kiri digip. Kini Amyani terpaksa menunggu lebih lama untuk menjalani
operasi, lantaran harus menunggu lengannya yang patah itu sembuh.
Musibah yang menimpa Amyani itu berawal dari perintah seorang oknum perawat
yang meminta Amyani pindah ranjang karena akan dibersihkan. Usai menyuruh
pindah, sang perawat keluar ruangan. Sepeninggal sang perawat, Amyani yang
kondisinya fisiknya lemah berusaha turun ranjang untuk pindah. Sedetik kemudian,
tubuh Amyani terjatuh dan lengan kirinya patah. Sekitar 10 menit tubuh Amyani
tergolek di lantai Ruang 3A, yang memang hanya terisi 5 pasien tanpa seorang pun
pengunjung, "Saat ibu terjatuh, seluruh pengunjung ada di luar ruangan karena akan
ada visite dokter," sambung Dedi. Secara terpisah, Direktur RSUD Pamekasan dr Iri
Agus Zubairi membenarkan adanya pasien alami lengan patah karena terjatuh dari
ranjang. Pihaknya telah menegur sang perawat. "Saya akui ada beberapa perawat yang
masih kurang profesional dalam melayani pasien. Itu sebabnya, saya terus melakukan
pembinaan ke dalam," pungkas dr Iri yang juga pemilik RS Larasati.
9
Pembahasan :
Kasus diatas merupakan salah satu bentuk kasus kelalaian dari perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan, seharusnya perawat memberikan rasa aman dan
nyaman kepada pasien . Rasa nyaman dan aman salah satunya dengan menjamin
bahwa tidak akan terjadi injuri/cedera, karena kondisi pasien mengalami kondisi fisik
yang lemah, sehingga mengalami kesulitan dalam beraktifitas atau menggerakan
tubuhnya. Pada kasus diatas menunjukkan bahwa kelalaian perawat dalam hal ini
adalah tidak membantu pasien untuk pindah ke tempat tidur sehingga pasien terjatuh.
Kasus kelalaian ini terjadi karena perawat tidak melakukan tindakan keperawatan
yang merupakan kewajiban perawat terhadap pasien, dalam hal ini perawat tidak
melakukan tindakan keperawatan sesuai standar profesi keperawatan. Terdapat
beberapa hal yang memungkinkan perawat tidak melakukan tindakan keperawatan
dengan benar, diantaranya sebagai berikut:
b. Perawat tidak mengetahui SAK dan SOP serta standar praktek keperawatan
Dampak dari kelalaian secara umum dapat dilihat baik sebagai pelanggaran etik dan
pelanggaran hukum,
10
1) Terjadinya kecelakaan atau injury dan dapat menimbulkan masalah
keperawatan baru
5) Pasien dalam hal ini keluarga pasien dapat menuntut pihak Rumah
Sakit atau perawat secara peroangan sesuai dengan ketententuan
yang berlaku, yaitu KUHP.
1) perawat tidak dipercaya oleh pasien, keluarga dan juga pihak profesi
sendiri, karena telah melanggar prinsip-prinsip moral/etik keperawatan,
antara lain:
11
2) Perawat akan menghadapai tuntutan hukum dari keluarga pasien
dan ganti rugi atas kelalaiannya sesuai KUHP.
d. Bagi profesi
12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi asesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan
dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
B. Saran
Diharapkan dengan wawasan seperti ini tenaga medis maupun non medis dapat lebih
peduli terhadap keselamatan pasien yang merupakan prioritas dalam pelayanan di
rumah sakit.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://seputarkuliahkesehatan.blogspot.com/2018/03/makalah-pencegahan-cidera-
dan-resiko.html
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-1684375/pasien-jatuh-dari-ranjang-
diduga-keteledoran-perawat