Anda di halaman 1dari 8

SAFETY PATIENT DALAM KEPERAWATAN

Disusun oleh :

1. Devi Ajeng Witono Putri

2. Pintan Juliyanti

3. Rosa Santi Simamora

STIKES IMC BINTARO

Komplek RS IMC Bintaro Jl. Jombang Raya No. 56 Sektor IX Ciputat

Kota Tangerang Selatan – Banten

Tahun 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul

Alinea Atau Paragraf Dan Pengembangannya dengan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari

pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk

menambah wawasan serta pengetahuan tentang alinea atau paragraf baik bagi

pembaca maupun bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Edy Susanto, S. Pd, M. Pd selaku

dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas pembuatan

makalah ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kami sesuai

dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi

kesempurnaan makalah ini. Kami juga berharap, makalah ini dapat berguna bagi

pembaca dan juga penulis.

Tangerang Selatan, 15 Oktober 2021


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hampir setiap tindakan medis memiliki potensi risiko. Banyaknya jenis obat,

jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit

yang cukup besar, merupakan hal yang sangat potensial bagi terjadinya

kesalahan medis (medical errors). Menurut Institute of Medicine (1999),

medical error didefinisikan sebagai : The failure of a planned action to be

completed as intended or the use of a wrong plan to achieve an aim. Artinya

kesalahan medis didefinisikan sebagai : suatu kegagalan tindakan medis yang

telah direncanakan untuk diselesaikan tidak seperti yang diharapkan atau

perencanaan yang salah untuk mencapai suatu tujuan. Kesalahan dalam

asuhan medis ini dapat menyebabkan cedera pada pasien, bisa berupa Near

Miss atau Adverse Event (Kejadian Tidak diharapkan/KTD).

Near Miss atau Nyaris Cidera (NC) merupakan suatu kejadian akibat

melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan

yang seharusnya diambil (omission), yang dapat melukai pasien, tetapi cedera

serius tidak terjadi, karena keberuntungan (misal, pasien terima suatu obat

kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), pencegahan (suatu obat

dengan overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan

membatalkannya sebelum obat diberikan), dan peringanan (suatu obat dengan

overdosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya).


Adverse Event atau kejadian tidak diharapkan (KTD) merupakan suatu

kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien

karena suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang

seharusnya diambil (omission), dan bukan karena underlying disease atau

kondisi pasien.

Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan

pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi assament risiko, identifikasi dan

pengelolaan hal yang berhubungan dengan pasien koma, pelaporan dan

analisis accident, kemampuan belajar dari accident dan tindak lanjutnya serta

implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. (Dep Kes RI,

2006).
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Safety patient atau keselamatan pasien adalah upaya yang dilakukan di

pelayanan kesehatan untuk mencegah terjadinya cidera dan tindakan yang

tidak seharusnya dilakukan pada pasien. Safety patient menjadi unsur penting

yang perlu diperhatikan dalam pelayanan kesehatan karena menyangkkut

keselamatan manusia.

Menurut Kemenkes RI tahun 2015, keselamatan pasien atau safety patient

adalah suatu sistem yang memastikan asuhan pada pasien jauh lebih aman.

Asuhan tersebut meliputi pengkajian risiko, identifikasi insiden, pengelolaan

innsiden, pelaporan atau analisis insiden, serta implementasi dan tindak lanjut

suatu insiden untuk meminimalkan terjadinya risiko. Sistem tersebut

dimaksudkan untuk mencegah terjadinyacidera atau insiden pada pasien

akibat kesalahan tindakan.

Definisi menurut para ahli :

1. Menurut Canadian Patient Safety Institute (2017), keselamatn pasien

adalah indikator utama dalam sistem pelayanan kesehatan, yang

diharapkan dapat menjadi acuan dalam menghasilkan pelaynan kesehatan

yang optimal dan mengurangi insiden bagi pasien.

2. Menurut Kohn, Corrigan & Donaldson (2000), patient safety adalah tidak

adanya kesalahan atau bebas dari cidera karena kecelakaan.


3. Menurut Supari (2005), patient safety adlah bebas dari cidera aksidental

atau menghindarkan cidera pada pasien akibat perawatan medis dan

kesalahan pengobatan.

.2 Tujuan

Tujuan sistem keselamatan pasien rumah sakit adalah :

1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit.

2. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan

masyarakat.

3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan di rumah sakit.

4. Terlaksananya program- program pencegahan sehingga tidak terjadi

penggulangan kejadian tidak diharapkan.

.3 Lingkup Keamanan dan Keselamatan Pasien

Dalam pecegahan infeksi,desain lingkungan perawatan pasien harus memnuhi

persyaratan aman,perawatan berkualitas tinggi dengan mempertimbangkan hal

berikut ( The Comission on Patient Safety and Quality Assurance Of

Irlandia,2008) :

1. Memaksimalkan kenyamanan dan martabat pasien.

2. Menjamin kemudahan pelaksanaan perawatan profesional.

3. Membuat ketentuan yang sesuai untuk anggota keluarga dan

pengunjung.

4. Meminimalkan risiko infeksi.

5. Meminimalkan risiko efek samping lain seperti jatuh atau kesalahan

pengobatan.

6. Mengelola transportasi pasien.


7. Memungkinkan untuk fleksibilitas penggunaan dari pelayanan waktu

ke waktu dan persyaratan perencanaan pelayanan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai