DOSEN PEMBIMBING :
Ninik Ambar Sari, S. Ke., Ns., M. Kep
NAMA KELOMPOK :
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan atas karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang
telah memberikan bantuan dalam menyusun makalah mengenai dokumentasi
pelaporan kejadian tidak cidera.
Penuli
2
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................... 12
4.2 Saran ................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 14
4
BAB I
PENDAHULUAN
Patient safety adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien dirumah
sakit menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Program keselamatan pasien
dirumah sakit merupakan tempat yang paling kompleks, terdapat ratusan
macam obat, ratusan tes dan prosedur dan beragam profesi serta latar
belakang sumber daya manusia yang memberikan pelayanan kepada pasien
selama 24 jam secara terus menerus (Depkes 2008).
Hampir setiap tindakan medic menyimpan potensi resiko. Menurut
institute of medicine (1999) kesalahan medis didefinisikan sebagai suatu
kegagalan tindakan medis yang telah direncanakan untuk diselesaikan tidak
seperti yang diharapkan, atau perencanaan yang salah untuk mencapai suatu
tujuan.
Rumah sakit sebagai pemberi layanan kesehatan harus memperhatikan
dan menjamin keselamatan pasien. Rumah sakit merupakan organisasi yang
berisiko tinggi terhadap terjadinya insiden keselamatan pasien yang
diakibatkan oleh kesalahan manusia. Kesalahan terhadap keselamatan paling
5
sering disebabkan oleh kesalahan manusia terkait dengan resiko dalam
keselamaytan dan hal ini disebabkan oleh kegagalan sistem dimana sistem
individu tersebut bekerja (riasan,2009)
1.3 Tujuan
Agar mahasiswa mengetahui kejadian tidak cedera secara terperinci
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
seharusnya terjadi (dapat dicegah). Adapun beberapa jenis insiden adalah
sebagai berikut :
7
pencegahan terjadinya kesalahan sehingga diharapkan dapat mendorong
dilakukannya investigasi selanjutnya.
8
didapatkannya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada
pasien agar dapat mencegah kejadian yang sama dikemudian hari.
b. KKPRS ( eksternal)
Diperolehnya data angka insiden keselamatan pasien
Diperolehnya pembelajaran untuk meningkatkan mutu pelayanan
dan keselamatan bagi rumah sakit lain
Ditetapkannya langkah-langkah praktis keselamatan pasien untuk
rumah sakit di indonesia.
BAB III
PEMBAHASAN
9
2. Memulai pelaporan insiden dilakukan dengan membuat suatu sistem
pelaporan insiden di rumah sakit meliputi kebijakan, alur pelaporan,
formulir pelaporan dan prosedur pelaporan yang harus
disosialisasikan pada seluruh karyawan.
4. Pelapor adalah siapa saja atau semua staf rumah sakit yang pertama
menemukan kejadian atau yang terlibat dalam kejadian.
10
Grade hijau: investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu
maksimal 2 minggu
Grade kuning: investigasi komperehensif / Analisis akar
masalah, waktu maksimal 45 hari
Grade merah: investigasi komperehensif / analisis akar
masalah, waktu maksimal 45 hari.
f. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil
investigasi dan laporan insiden dilaporkan ke Tim KP di RS.
g. Tim KP di RS akan menganalisa kembali hasil investigasi dan
laporan insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan
investigasi lanjutan atau tidak.
h. Untuk grade kuning / merah, Tim KP di RS akan melakukan analisis
akar masalah / Root Cause Analysis (RCA)
i. Setelah menganalisis akar masalah, Tim KP akan membuat laporan
dan rekomendasi untuk perbaikan serta pembelajaran untuk
mencegah kejadian yang sama terulang kembali.
j. Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada
direksi.
k. Unit kerja membuat analisa kejadian disatuan kerjanya masing-
masing
l. Monitoring dan evaluasi perbaikan oleh tin KP di RS.
1. pasien meminum paracetamol dan tidak ada reaksi apapun, tetapi dokter
tidak meresepkan paracetamol.
2. Pasien duduk di kursi yang rusak dan tidak layak namun pasien tidak
terjatuh dan kondisinya baik-baik saja.
11
1. Tuliskan pada formulir insiden internal setiap menemukan kejadian
tidak Cedera/ Near Miss (KTC)
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
13
diatur dalam UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 serta UU Rumah Sakit No. 44
tahun 2009.
4.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Pabuti, Aumas. 2011. Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien (KP) Rumah
Sakit. Proceedings of expert lecture of medical student of Block 21st of
Andalas University, Indonesia
15
16