Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

SCHIRTOSO MIASIS

OLEH:

Name:Fira Dhita Aloahiit

NPM:1420118275

Semester :V( Lima)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MALUKU HUSADA
AMBON
2020
LAPORAN PENDAHULUAN

SCHISTOSO MIASIS

A. Defenisi
Atau disebut juga penyakit demam keong merupakan penyakit parasitic yang disebabkan
oleh infeksi cacing yang tergolong dalam genus schistosoma (miyazaki, 1991

B. Tujuan
Untuk membahas mengenai penyakit schirtosomiasis berdasarkan etiologi dan
agen penyebab, siklus hidup agen, cara transmisi, epidemiologi dan penyebaran
penyakit, gejala klinis yang ditimbulkan, dan pengobatan serta pengendaliannya.

C. Etiologi
Schirtosomiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasite schistoma, yaitu
sejenis parasite berbentuk cacing yang menghuni pembuluh darah usus atau
kandung empedu orang yang dijangkiti.

D. Gejala klinis
Kontak langsung pada kulit oleh serkaria dapat menyebabkan kegatalan dan ruam pada
kulit yang biasa disebut swimmers itch. Gejala klinis dapat terlihat setelah 23 minggu
namun kebanyakan tidak memperhatikan gejala klinis (asimptomatis).schistoma
haematobium, S. mansoni, dan S. japonicum tubuh sampai cacing mencaopai feses atau
urin penderita .

E. Factor penyebab resiko


Di sebabkan oleh infeksi cacing parasite yakni schistoma hematobium, schistoma
japonicum, dan schistoma mansoni cacing tersebut hidu pada air tawar
F. Komplikasi schistosomiasis
 Perdarahan saluran cerna
 Penyumbatan (obstruksi)
 Malnutrisi
 Infeksi ginjal
 Kelumpuhan
 Kemandulan(infertilitas)
 Anemia berat

G. Penatalaksanaan schirtosomiasis
Di lakukan dengan kemoterapi, yaitu prazikuantel. Mampu mengeliminasi cacing
dewasa secara efektif, namun tidak efektif pada stadium lainnya sehingga butuh
pengobatan ulang setelah dosis pertama .durasi optimal pemberian terapi adalah 6-
8 minggu pasca paparan dengan air yang terkontaminasi
H. Pencegahan
Schistosomiasis bisa di cegah dengan menghindari kontak dengan air tawar yang
berpotensi terkontaminasi cacing skistosoma.
Adapun langkah langkah pencegahan yang dapat dilakukan :
 Gunakan celana dan sepatu bot anti air.
 Jaga kebersihan diri dan rutin mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir.
 Konsumsi air matang atau air mineral yang gerjamin kebersihannya.
 Gunakan air bersih untuk keperluan mandi dan mencuci.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK K

DENGN DIAGNOSA SCHISTOSOMIASIS

Contoh Kasus

Anak k berumur  3 tahun, belum kawin, datang ke dokter dengan keluhan demam sudah
2 hari, ke,  tekanan darah 90/60 mmHg, merasa gelisah, pada saat melakukan aktivitas ,
terlihat pucat dan lemas.

A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Nama : anak k
Umur : 2 tahun
Status perkawinan : Belum menikah

B. ANAMNESA
1. Keluhan utama
Nyeri abdomen

2. Riwayat penyakit saat ini


Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya sudah 2 hari demam dan anaknya tampak
kemerahan dan lemas

3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmetis
c. TTV
TD : 100/60mmHg
Nadi : 70x/menit
Suhu : 38,9°C
RR : 20 x/menit

d. Pemeriksaan fisik (ROS: Review of System)


1) Breath
Pola nafas : teratur,
Jenis : normal
Suara nafas : vesikuler, tidak terdapat sesak nafas.
2) Blood
Tekanan darah rendah (90/60 mmHg)
Akral basah dan dingin
3) Brain
Penurunan konsentrasi Pusing
Sklera/ konjungtiva anemi
4) Bladder
Warna kuning
Volume 1,5 liter/hari
5) Bowel
Nafsu makan : baik
Porsi makan : habis
Minum : (1500cc/hari)
Kebersihan mulut : bersih,
Mukosa : lembab
Tenggorokan : normal
Peristaltik : (9x/menit)
BAB : (2x/hari)
Konsistensi : padat
Bau : Khas,
Warna : Kuning kecoklatan.
6) Bone
Badan mudah capek
Nyeri pada punggung.

C. ANALISIS DATA

No Data Etiologi Masalah


. Keperawatan
1 DS Schistosoma haemetobium Intoleransi aktivitas
  -pasien mengatakan demam ↓  
sudah 2 hari
  DO: Shistosoma mansoni  

 Wajah tampak lemas


  pucat, dan mata ↓  
kemerahan
   Memperlihatkan kurang Schistom japonicum  

inisiatif
   
 Pasien tampak cemas
 
   

 
   

   

   

   

   

   

   

 
 

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertemia b/d proses demem ditandai dengan peningkatan suhu 38,9⁰c,
2. Resiko cedera yang b/d kejang berulang
3. Ketakutan yang diakibatkan lingkungan baru yang ditandai dengan menangis saat
didekati oleh perawat
E. INTERVENSI

NO Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

1 Hipertemia b/d proses demam Setelah di lakukan 1.berikan air hangat pada 1. Memberikan terapi
ditandai dengan peningkatan tindakan keperawatan lipatan leher dan aksila air hangat pada lipatan
suhu 38,9⁰c selama kuurang lebih 2anjurkan ibu klien untuk dan aksila pada psien
1x24 jam .masalah memakaikan anaknya pakaian 2. Menganjurkan ibu
hipertemia (demem) pada yang tipis pasien untuk
pasien h/ibu memakaikan ananknya menggantikan pakaian
1.me pakaian tipis dan mudah anaknya dengan pakaian
menyerap keringat yang tipis
3.monitoring dan 3. Memonitoring hasil
mengevaluasi suhu: dari ttv
38,9⁰c,nadi 100x/menit akral -suhu:38,9⁰c
kulit panas, kulit tampak Nadi : 100x/m
kemerahan  
E. IMPLEMENTASI

NO Diagnose keperawatan Implementasi Evaluasi


1 Hipertemia b/d proses demam 1. Memberikan linkungan tenang dan aman -pasien tidak tampak kemerahan dan
ditandai dengan peningkatan 2. Memposisikan klien pada tempat yang tampak kulit akral
suhu 38,9⁰c datar -masalah teratasi
3. Mengevaluasi dan dukung mekanisme - Hentikan intervensi
koping pasien
4. Memberikan kompres hangat
5. Berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian antibiotik

DAFTAR PUSTAKA

https://www informasishistosomiasis medicastore.com

Anda mungkin juga menyukai