Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag.)
Disusun Oleh:
Ati Hidayati
NIM. 13210563
Pembimbing,
i
LEMBAR PENGESAHAN
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,
Pembimbing
ii
PERNYATAAN PENULIS
Nim : 13210563
Ati Hidayati
iii
MOTTO
(HR. Ahmad)
iv
PERSEMBAHAN
Untuk ummi dan abi serta suami dan putraku yang selalu memberikan
semangat dan doa yang tak pernah putus.
Semoga semua kebaikan dan doa mendapatkan balasan dari Allah swt serta
selalu mendapatkan ampunan dari-Nya. Âmîn
v
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak hadir begitu saja, namun
telah banyak yang ikut berkontribusi dalam penulisan ini, maka perlu kiranya
penulis menyampaikan rasa terima kasih secara khusus. Semoga segala
kebaikan yang telah diberikan menjadi amal tersendiri untuk mengumpulkan
kita bersama umat Nabi Muhammad saw di sisi Allah nanti. Âmîn. Karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
vi
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, Lc, M.A. Rektor Institut Ilmu
Al-Qur`an (IIQ) Jakarta. Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah, M.Hum., selaku
Warek I, Bapak Dr. H. M. Dawud Arif Khan, S.E., M.Si., Ak., CPA.,
selaku Warek II, Ibu Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag., selaku Warek III
Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.
2. Bapak Dr. H. Muhammad Ulinnuha, Lc, M.A., selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, beserta
Staf Tata Usaha Fak. Ushuluddin dan Dakwah atas bantuannya selama ini.
3. Bapak KH. Haris Hakam, S.H., M.A., selaku ketua Prodi Ilmu Al-Qur`an
dan Tafsir, beserta sekretaris Prodi IAT, Ibu Mamluatun Nafisah, M.Ag
atas semua bantuannya.
4. Ibu Iffaty Zamimah, MA., selaku dosen pembimbing skripsi penulis, yang
telah memberikan bimbingan, arahan, dan kritik demi terselesainya skripsi
ini.
5. Ibu Hj. Muthmainnah, S. Th.I., M.A., dan Bapak Sofian Effendi, S.Th.I.,
MA., sebagai penguji I dan II pada sidang munaqasyah penulis.
6. Bapak Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc, M.A., Ibu Hj. Muthmainnah, S. Th.I.,
M.A., Ibu Hj. Istiqomah, M.A, Ibu Hj. Atiqah, S.Th.I., Ibu Hj. Fatimah
Askan, M.A., dan Kak Ayuna Faizatul Fiqriyah, S.Ud., selaku Instruktur
dan pembimbing tahfizh yang sabar dalam membimbing dan memotivasi
penulis dalam menghafal dan memurajaahkan hafalan Al-Qur`an selama
penulis menduduki bangku kuliah dari awal hingga akhir.
7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-
Qur`an (IIQ) Jakarta, yang selama ini telah mengajarkan berbagai mata
kuliah dari awal semester hingga akhir dengan semangat dan kesabaran
yang menjadi tauladan dan pelajaran penting bagi penulis.
8. Perpustakaan IIQ Jakarta, Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan UIN
Jakarta, Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Islam Iman Jama, yang
vii
telah memberikan fasilitas dan kesempatan kepada penulis untuk mengkaji
dan menelaah dalam rangka menyelesaikan skripsi ini.
9. Ummi dan Abi tercinta yang selalu mendoakan tanpa henti, selalu
mendukung dan memberi semangat serta rela melepaskan anaknya untuk
pergi menimbah ilmu. Semoga pengorbanan beliau dibalas Allah swt
dengan surga-Nya dan kita dikumpulkan kembali di surga-Nya kelak.
Âmîn.
10. Suami dan anakku tersayang yang senantiasa memberikan banyak
kontribusi dan semangat terhadap penulis.
11. Teman-teman IIQ angkatan 2016 khususnya Fakultas Ushuluddin dan
Dakwah Prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir yang seperjuangan, terimakasih
atas motivasi, semangat dan bantuannya selama ini.
Dalam penulisan skripsi ini berbagai upaya telah penulis lakukan
untuk memaksimalkan skripsi ini menjadi karya ilmiah yang baik. Namun
keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, maka skripsi ini tentunya
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis ucapkan permohonan
maaf sebesar-besarnya dan dengan segala kerendahan hati, penulis
mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari pembaca demi karya yang
lebih baik lagi. Walau begitu adanya, penulis berharap tulisan ini dapat
memberi manfaat dan kontribusi pengetahuan baru terhadap masyarakat.
Ati Hidayati
viii
DAFTAR ISI
ix
A. Pengertian Persalinan ............................................................. 21
x
BAB IV PENAFSIRAN SURAT MARYAM AYAT 22-26 DAN
PESRSALINAN DALAM ILMU KEBIDANAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 99
B. Saran-saran ............................................................................. 101
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
ب :b ظ : zh
ت :t ع :„
ث : ts غ : gh
ج :j ؼ :f
ح :h ؽ :q
خ : kh ؾ :k
د :d ؿ :l
ذ : dz ـ :m
ر :r ف :n
ز :z ك :w
xii
س :s ق :h
ش : sy ء :‟
ص : sh م :y
ض : dh
2. Vokal
Vokal tunggal Vokal panjang Vokal rangkap
Fathah :a ﺁ:â ﹶ ٍم... : ai
Dhammah :u ك:û
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif-lam ) (اؿqamariyah
xiii
الشمس : asy-syams الدارمي : ad-Dârimî
c. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang ()ﹽ,
sedangkan untuk alih aksara ini dilambang dengan huruf, yaitu dengan
cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Aturan ini berlaku
secara umum, baik tasydîd yang berada di tengah kata, di akhir kata
ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-
huruf syamsiyah. Contoh:
ً ًأىمنٌاى ب
االل ى : Âmannâ billâhi
الس ىف ىهاءي
ُّ أ ىىم ىن : Âmana as-Sufahâ`u
الرَّك ًع
ُّ ىك : wa ar-rukka‟i
d. Ta Marbûthah )(ة
ً ع ًاملىةه نى
اصىب هة : „Âmilatun Nâshibah
ى
xiv
ٍاْلىيىةى الٍ يكٍبػىرل : al-Âyat al-Kubrâ
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan
tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Pedoman
Umum Ejaan Indonesia (PUEBI), seperti penulisan awal kalimat, huruf
awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain. Ketentuan yang
berlaku pada PUEBI berlaku pula dalam alih aksara ini, seperti cetak
miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan lainnya. Adapun
untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang, maka huruf yang
ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata sandangnya. Contoh:
„Alî Hasan al-„Âridh, al-„Asqallânî, al-Farmawî dan seterusnya.
Khususnya untuk penulisan kata Alqur‟an dan nama-nama surahnya
menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-Qur`an, Al-Baqarah, Al-
Fâtihah dan seterusnya.
xv
ABSTRAKSI
xvi
memakan buah kurma yang matang sebelum dan setelah melahirkan, ternyata
ini dibenarkan oleh dunia medis. Karena buah kurma yang matang
mengandung karbohidrat yang mudah dicerna oleh tubuh, kalori yang sangat
tinggi, zat besi dan kalsium, serta masih banyak kandungan yang lainnya
yang berguna untuk wanita nifas.
Jika dilihat dari hasil telaah teori penyebab terjadinya persalinan
menurut Saifuddin, bahwa dalam hal penurunan hormon, Maryam merasakan
kontraksi yang sangat luar biasa disebabkan oleh gerakan janin yang akan
keluar. Sedangkan, dalam hal penurunan fungsi plasenta, ketika usia
kandungan Maryam semakin tua atau telah cukup bulan (sembilan bulan),
maka terjadilah persalinan pada Maryam (melahirkan Nabi Isa as).
Kata Kunci : Persalinan, Surat Maryam ayat 22-26, dan Ilmu Kebidanan
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Mugi Rahayu, Persalinan Maryam Melahirkan Keshalihan, (Yogyakarta: CV.
Pradita Utama, 2017), Cet. Ke-4, h. 100
2
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an dan Badan Litbang & Diklat Kementrian
Agama RI dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kesehatan dalam Perspekif
Al-Qur`an, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, 2009), Cet. 1, h. 58
3
Fatma Sylvana Dewi Harahap, Kehamilan dan Persalinan: antara fisik, psikis,
dan spiritualitas islam, (Bandung: Pustaka Semesta, 2015), Cet. Ke-2, h. 53
1
2
ت قىػٍب ىل ُّ ت َٰيػلىٍيتىً ٍِن ًم ً فىاىجاۤءىا الٍمخاض اً َٰٰل ًج ٍذًع الن٢٢ صيِّا ً ت بًوۡ م ىكا نا قى
ٍ َّخلىةۡ قىالىٍ ى ىى ى ى ي ى ٍ فى ىح ىملىتٍوي فىانٍػتىبى ىذ
ۡ ىكيىّْز ٍم٢٢ ك ىس ًريِّا ً ُّ فىػنىادَٰىها ًمن ىٍَتتًهاۡ اىََّّل ىٍَتزًِن قى ٍد جعل رب٢٢ َٰى ىذا كيكٍنت نىسيا َّمٍن ًسيِّا
ً ك ىٍَتتى
ىى ى ى ٍى ى ٍ ى ى ي ٍن
ً ً
ِب ىكقىػّْر ٍم ىعٍيػننا ۡفىا َّما تىػىريً َّن م ىن الٍبى ىش ًر ً ً ً ً ً ًً ً اًلىي
ٍ ً فى يكل ٍي ىكا ٍشىر٢٢ ۡ َّخلىة تي َٰسق ٍط ىعلىٍيك يرطىبنا ىجنيِّا ٍ ك ِب ٍذًع الن ٍ
ً ً
٢٢ ۡ ص ٍونما فىػلى ٍن اي ىكلّْ ىم الٍيىػ ٍوىـ انٍسيِّا ً ً
ْح ًن ى
َٰ ٍ ت ل َّلر
ِن نى ىذ ٍر ي
ٍّْ لۡ ا ٍ ًاى ىح نداۡ فىػ يق ٍو
“Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan
kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan
melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon
kurma, Dia berkata: "Aduhai, Alangkah baiknya aku mati sebelum
ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan. Maka
Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu
bersedih hati, Sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai
di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu,
niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak
kepadamu. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. jika
kamu melihat seorang manusia, Maka Katakanlah: "Sesungguhnya
aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah, Maka
aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini.”
(Q.S. Maryam[19]:22-26)
Bila dipahami isi ayat ini mengandung makna yang sangat dalam
terhadap kebutuhan-kebutuhan menjelang persalinan yang disampaikan
kepada perempuan. Hal yang paling utama dalam ayat ini adalah
bagaimana perempuan mengelola dirinya mengatasi perubahan apapun
yang terjadi pada fisiknya. Persalinan yang aman tidak tergantung pada
kecanggihan teknologi.4
5
Fatma Sylvana Dewi Harahap, Kehamilan dan Persalinan: antara fisik, psikis,
dan spiritualitas islam, Cet. Ke-2, h. 52
6
Persalinan dimulai dengan kontraksi uterus yang menyebabkan dilatasi ostium
externum. Leher rahim akan membuka mulai dari 1 cm hingga membuka maksimal (10 cm).
Tahap satu adalah tahap terlama dari tahap persalinan lainnya. Pada tahap ini dibagi menjadi
2 fase, yaitu fase laten dan fase aktif.
7
Harry Oxorn dan William R. Forte, Ilmu Kebidanan: Patologi & Fisiologi
Persalinan, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2010), h. 106
8
Kala ini dimulai ketika pembukaan sudah mencapai 10 cm (bukaan sempurna).
Bagi persalinan pertama (primapara, peristiwa ini akan berlangsung selama 1½ sampai 2
jam. Sedangkan pada multipara (yang sudah pernah melahirkan) berlangsung selama ½
sampai 1 jam. Pada kala ini rasa his akan semakin kuat, cepat, dan lebih lama dibandingkan
kala satu.
9
Harry Oxorn dan William R. Forte, Ilmu Kebidanan: Patologi & Fisiologi
Persalinan, h. 111
10
Persalinan berlangsung sejak janin lahir sampai plasenta lahir. Plasenta biasanya
lepas setelah tiga atau empat kontraksi uterus yang kuat, yakni setelah bayi lahir.
11
Harry Oxorn dan William R. Forte, Ilmu Kebidanan: Patologi & Fisiologi
Persalinan, h. 121
12
Kala ini berlangsung sekitar dua sampai enam jam setelah melahirkan, dokter
atau bidan akan mengawasi perkembangan kondisi untuk menghindari terjadinya komplikasi
seperti perdarahan pasca-persalinan. Selama dua jam pertama, organ-organ ibu mengalami
penyesuaian awal terhadap keadaan tidak hamil dan sistem tubuh mulai stabil.
4
Meskipun pada masa lalu Sectio Caesarea (SC) masih menjadi hal
yang menakutkan namun dengan berkembangnya kecanggihan bidang
ilmu kedokteran, kebidanan pandangan tersebut mulai bergeser.16 Operasi
caesar tidak lagi menjadi pilihan alternatif ibu melahirkan karena ada
gangguan pada janin maupun ibu sendiri, akan tetapi menjadi trend
masyarakat untuk menentukan tanggal lahir. Sebagaimana terdapat
fenomena dan tren menarik beberapa tahun terakhir. Orangtua
menginginkan kelahiran buah hatinya pada hari atau tanggal cantik,
seperti 01-11-2011, 12-12-2012.17 Atau entah karena banyak calon ibu
yang khawatir dan takut menjalani persalinan normal, karena mendengar
cerita-cerita seram mengenai rasa sakit yang dialami saat menjalani
persalinan normal.
13
Annisa UI Mutmainnah, Asuhan Persalinan Normal dan Bayi Baru Lahir,
(Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2017), h. 12
14
Novianti Sihombing, dkk., “DeterminanPersalinan Sectio Caesarea Di Indonesia
(Analisis Lanjut Data Riskesda 2013)”, dalam Jurnal Kesehatan Reproduksi, 29 Juni 2017,
h. 64
15
Harry Oxorn dan William R. Forte, Ilmu Kebidanan: Patologi & Fisiologi
Persalinan, h. 164
16
Novianti Sihombing, dkk., “DeterminanPersalinan Sectio Caesarea Di Indonesia
(Analisis Lanjut Data Riskesda 2013)”, dalam Jurnal Kesehatan Reproduksi, 29 Juni 2017,
h. 64
17
Sudirman, Fiqh Kontemporer (Contemporary Studies of Fiqh), (Yogyakarta: CV.
Budi Utama, 2018) h. 46
5
18
Teknik ini dilakukan dengan menyuntikkan obat penghilang rasa sakit ke dalam
ruang saraf tulang belakang melalui punggung. Obat ini akan bekerja di sistem saraf dengan
mengeblok rasa sakit yang dihasilkan kontraksi rahim. ILA diberikan saat persalinan sudah
berlangsung dan telah memasuki pembukaan 3 cm.
19
Metode salsabila dalam dunia medis disebut dengan metode ILA (Intrathecal
Labor Analgesia)
20
Dizzman, “Asyiknya Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode ILA”,
https://www.kompasiana.com/dizzman/5b4812705e13732efe22c5f7/asyiknya-melahirkan-
tanpa-rasa-sakit-dengan-metode-ila, diakses tanggal 1 Februari 2020
21
Water birth adalah metode bersalin di dalam air. Persalinan dilakukan dengan
Bunda duduk berendam dalam kolam air hangat dengan suhu antara 33-37 derajat Celcius.
Proses melahirkan di dalam air bisa dilakukan hingga tahap akhir, yaitu hingga bayi lahir
atau hanya selama tahap pertama melahirkan atau fase aktif. Proses water birth sama dengan
persalinan lainnya dan harus didampingi bidan atau dokter kandungan serta tenaga medis
lainnya.
22
Home birth merupakan metode melahirkan yang dilakukan di rumah dengan
mendatangkan bidan atau tenaga medis profesional dalam prosesnya.
23
Hypno birth adalah metode yang menggunakan self-hypnosis (hipnotis diri
sendiri) dan teknik relaksasi untuk membantu calon ibu merasa siap serta mengurangi
persepsi akan ketakutan, kecemasan atau tegang, dan rasa sakit saat melahirkan.
24
Kurniati Solekha, “8 Metode Alternatif Persalinan dengan Rasa Sakit Minimal”,
https://kumparan.com/babyologist/metode-alternatif-persalinan-untuk-mengurangi-rasa-
sakit-saat-melahirkan, diakses tanggal 1 Februari 2020
25
Irmawati, Tetap Tersenyum Saat Melahirkan, (Yogyakarta: Media Pressindo,
2014), Cet. Ke-1, h. 11
6
26
Aini Latifah, dkk., “Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Perubahan Nyeri Pada
Ibu Post SC”, dalam Jurnal Midwife Journal, Vol. 5 No. 1 Januari 2019
27
Fini fajrini, “Analisis Hubungan antara Pengetahuan, Psikologi dan Pengalaman
Bersalin Ibu dengan Pemilihan Proses Persalinan Normal atau Caesarea pada Pasien
Melahirkan di RSIA Hermina Ciputat”, dalam Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 12
No. 2 Juli 2016
28
Rini Wahyuni dan Siti Rohani, “Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan
Riwayat Persalinan Sectio Caesarea”, dalam Jurnal Wellness And Healthy Magazine, Vol. 1
No. 1 Februari 2019, h. 1
29
Dina Manafe, “Operasi Cesarea Meningkat di Era JKN-KIS,”
https://www.beritasatu.com/kesehatan/587529-operasi-cesarea-meningkat-di-era-jknkis,
diakses pada tanggal 11 Maret 2020
7
30
Posisi melahirkan dalam posisi berdiri dengan berendam di air setinggi lutut.
Posisi berdiri ambil dari gerakan Maryam menggoyang pohon kurma. Sedangkan melahirkan
di kolam setinggi lutut mereka ambil dari perkatan Jibril yang menggambarkan bahwa ada
sungai di bawah Maryam. Dalam dunia medis, perempuan hamil perlu didukung untuk
melahirkan dalam posisi yang dia sukai seta paling membuatnya nyaman dan senang,
termasuk dalam posisi tergak (upright position) semacam duduk, jongkok, atau berdiri.
31
PAZ adalah ilmu metode pengobatan rasional empiris berfokus pada bagaimana
membuat tubuh dalam kondisi fitrahnya ke titik 0.0 sehingga badan sehat bebas penyakit.
32
Rosmha Widiyani, “Ramai di Medsos, Ini Teknik Bersalin Maryam yang Diklaim
Tanpa Robekan”, https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4686475/ramai-di-medsos-ini-
teknik-bersalin-maryam-yang-diklaim-tanpa-robek, diakses tanggal 30 januari 2020
33
M. Saifudin Hakim, “Kritik atas Istilah Persalinan Syar‟i, Persalinan Maryam,
Persalinan Al-Qur`ani,” https://muslim.or.id/52258-persalinan-syari-persalinan-maryam-
persalinan-qurani-1.html, diakses tanggal 5 Januari 2020
8
Dirjen Pelayanan Medik DepKes dan Kesos Prof. Dr. dr. M. Ahmad
Djojosugito belum lama ini menegaskan sesuai kode etik kedokteran,
operasi caesar hanya dapat dilakukan jika dokter memiliki alasan yang
tepat. Menurut Dirjen Pelayanan Medik dan Kesos, seleksi terhadap
permintaan operasi caesar perlu dilakukan agar para dokter dan rumah
sakit yang memiliki fungsi sosial tidak berkecenderungan menjadi
lembaga dan profesi bisnis.34 Akan tetapi, jika seorang dokter spesialis
obstetri dan ginekologi melakukan tindakan caesar berdasarkan
permintaan pasien tanpa adanya indikasi obstetri yang nyata itu bukanlah
pelanggaran etik. Pada pertemuan terakhir dalam Pertemuan Ilmiah
Tahunan (PIT) POGI di Jakarta, Juli 2011, telah disepakati, dilakukan
perubahan pada standar kode etik POGI yang menyatakan bahwa tindakan
sectio/caesar atas permintaan pasien bukanlah merupakan suatu bentuk
pelanggaran etik selama dilakukan suatu informed consent khusus, yaitu
adanya surat persetujuan tindakan medik bedah caesar dengan format
khusus dan dijelaskan langsung oleh dokter yang akan melakukan
tindakan, didampingi saksi dari pihak dokter, dan saksi dari pihak pasien,
yang berisi: Pertama, permintaan secara eksplisit tertulis bahwa dengan
ini pasien meminta untuk dilakukan tindakan seksio sesarea. Kedua,
bahwa pasien telah dijelaskan oleh dokter yang membedah tentang:
persalinan secara caesar akan dilakukan walaupun telah dilakukan
pemeriksaan oleh dokter bahwa pasien dapat melahirkan per vaginam.,
persalinan melalui caesar tidak lebih baik jika dibandingkan dengan
34
Imbalo S. Pohan, Jaminan Mutu Layanan Kesehatan, (Jakarta: Buku Kedokteran
EGC, 2006), h. 450
9
persalinan per vaginam, adanya risiko yang dapat timbul pada ibu dan
janin berkaitan dengan tindakan bedah caesar.35
B. Identifikasi Masalah
35
Wawang Sukarya, “Sebuah Kajian Etik: Bolehkah Dokter Spesialis Obstetri dan
Ginekologi Melakukan Tindakan Sesar Berdasarkn Permintaan Pasien Tanpa Indikasi
Obstetrik Yang Nyata?” dalam jurnal Etika Kedokteran Indonesia, Vol. 1 No. 1 Oktober
2017
10
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
a. Menambah wawasan penulis secara mendalam mengenai
Persalinan dalam Perspektif Al-Qur`an dan Ilmu Kebidanan.
b. Menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca bagaimana
implementasi persalinan menurut Al-Qur`an dan ilmu
kebidanan.
c. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam rangka mendapatkan
gelar S1 Prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin
dan Dakwah.
G. Tinjauan Pustaka
Untuk menguji kemurnian hasil penelitian ini, terlebih dahulu
dilakukan tinjauan pustaka atau telaah untuk menguatkan bahwa
penelitian ini belum pernah diteliti sebelumnya, yakni dengan meneliti
12
karya ilmiah yang membahas tentang persalinan. Oleh karena itu penulis
berupaya meneliti karya ilmiah berupa skripsi yang serupa dengan
penelitian ini.
1. Skripsi yang disusun oleh Elliya Narullitha, jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan pada tahun 2015,
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang
berjudul “Konsep Pendidikan Karakter Dalam Surat Maryam
(Kajian Kritis Surat Maryam Ayat 12-20)”. Dalam skripsi ini
Elliya Narullitha menjelaskan bahwa nilai-nilai pendidikan
karakter yang terkandung dalam surat Maryam ayat 12-20 yakni:
Cinta kepada Allah Swt., cinta kepada kedua orangtua, cinta
kepada sesama, cinta ilmu, menjaga kehormatan, tawakkal, dan
kejujuran. Adapun bentuk pendidikan karakter dalam surat
Maryam ayat 12-20 terdapat 4 macam bentuk pendidikan karakter
dalam surat Maryam yakni: pendidikan berbasis nilai religius,
pendidikan karakter berbasis nilai kultur (berbentuk budi pekerti),
pendidikan karakter berbasis lingkungan sosial, dan pendidikan
karakter berbasis potensi diri.36 Skripsi ini dapat memberi
kontribusi untuk judul yang penulis ambil yaitu terkait tentang
kajian surat Maryam ayat 23-26. Persamaannya dengan skripsi
yang penulis kaji yaitu sama-sama membahas tentang surat
Maryam. Adapun perbedaannya yaitu dalam skripsi ini penulis
tidak membahas masalah konsep pendidikan karakter.
2. Skripsi yang disusun oleh Laurensia Maria Nindia Bernita, jurusan
Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi pada tahun 2017,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul “Klasifikasi
36
Elliya Narullitha, “Konsep Pendidikan Karakter Dalam Surat Maryam (Kajian
Kritis Surat Maryam Ayat 12-20)”, Skripsi, (Malang: Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim, 2015), t.d.
13
37
Laurensia Maria Nindia Bernita, “Klasifikasi Persalinan Normal atau Caesar
Menggunakan Algoritma C4.5,” Skripsi, (Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma, 2017),
t.d.
14
38
Prasetyo Nugroho, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Persalinan
Terhadap Kecemasan Primigravida Trimester III Di Puskesmas Ciputat,” Skripsi, (Jakarta:
UIN Syarif Hidayatullah, 2017), t.d.
15
39
Indah, “Manajemen Asuhan Kebidanan Intranatal Pada Ny. “N” Dengan Usia
Kehamilan Preterm Di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tanggal 01 Juli 2018”, Karya Ilmiah,
(Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin, 2018), t.d.
16
H. Kerangka Teori
40
Qoth‟i Arifah, “Kelahiran Nabi Isa As Dalam Al-Qur`an dan AlKitab (Studi
Komparasi Antara Penafsiran Quraish Shihab dan Matthew Henry)”, Skripsi, (Surakarta:
Institut Agama Isalm Negeri, 2019), t.d.
17
41
Siti Mutoharoh, dkk, Efektivitas Birth Ball Selama Kehamilan Terhadap Lama
Persalinan, (Yogyakarta: Leutika Prio, 2019), h. 16
42
Prasetyo Irawan, dkk, Metode Penelitian, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009),
cet. Ke-5, h. 316
43
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009),
cet. Ke-1, h. 11
18
digunakan dalam penulisan ini terdiri dari sumber data primer dan
sumber data sekunder.
a. Sumber data primer, yaitu data yang diperoleh atau
dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya.
Sumber data primer yang penulis gunakan yaitu berupa kitab-
kitab tafsir, terutama kitab tafsir ilmi. Buku ilmu kebidanan:
patologi & fisiologi persalinan, dan buku-buku ilmu kebidanan
lainnya.
b. Sumber data sekunder, yaitu literatur pendukung lainnya yang
relevan dengan tema penelitian ini, baik berupa tafsir Al-
Qur`an, artikel, jurnal, tulisan ilmiah, dan lain sebagainya yang
dapat melengkapi data-data primer di atas.
3. Teknik Pengumpulan Data
44
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 64
45
Winarno Surakhmad, Dasar dan Teknik Research, (Bandung: Tarsito, 1978),
h.132
19
J. Sistematika Penulisan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian mengenai persalinan menurut Al-Qur`an dan
ilmu kebidanan, maka penulis dapat menyimpulkan di antaranya:
1. Dari penafsiran yang penulis kaji pada surat Maryam ayat 22-26,
dapat disimpulkan beberapa hal yang terkandung, bahwa:
Pertama: Kehamilan Maryam (ayat 22), setelah malaikat Jibril
meniupkan ruh ke dalam rahim Maryam, maka Maryam
mengandung kemudian mengasingkan diri ke tempat yang jauh
untuk menghindari dirinya dari berbagai cemoohan dan kejadian
yang tak diinginkan dari kaumnya. Para ahli tafsir sepakat bahwa
tempat yang dipilih Maryam adalah Betlehem. mengenai lamanya
masa kehamilan Maryam, Mayoritas ulama tafsir, mengatakan
bahwa Maryam mengandung Isa as. sama seperti halnya yang
dialami oleh para wanita pada umumnya.
99
100
A. Saran
1. Penulis mengharapkan penelitian mengenai persalinan menurut
Al-Qur`an dan ilmu kebidanan ini dapat memotivasi para wanita
yang akan melahirkan untuk tetap semangat, sabar, dan
mempersiapkan diri dalam menghadapi proses persalinan.
102
DAFTAR PUSTAKA
Buku-Buku
Nata, Abuddin, Islam dan Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Prenada Media Group,
2018
Nugroho, Prasetyo, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Persalinan
Terhadap Kecemasan Primigravida Trimester III Di Puskesmas
Ciputat,” Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2017
Nurdiansyah, Nia, Buku Pintar Ibu dan Bayi, Jakarta: Bukune, 2011
108
Artikel
Dina Manafe, “Operasi Cesarea Meningkat di Era JKN-KIS,”
https://www.beritasatu.com/kesehatan/587529-operasi-cesarea-
meningkat-di-era-jknkis, diakses pada tanggal 11 Maret 2020
111
persalinan-untuk-mengurangi-rasa-sakit-saat-melahirkan, diakses
tanggal 1 Februari 2020
Jurnal
BIODATA PENULIS