Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag.)
Disusun Oleh:
Ati Hidayati
NIM. 13210563
Pembimbing,
i
LEMBAR PENGESAHAN
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,
Pembimbing
ii
PERNYATAAN PENULIS
Nim : 13210563
Ati Hidayati
iii
MOTTO
(HR. Ahmad)
iv
PERSEMBAHAN
Untuk ummi dan abi serta suami dan putraku yang selalu memberikan
semangat dan doa yang tak pernah putus.
Semoga semua kebaikan dan doa mendapatkan balasan dari Allah swt serta
selalu mendapatkan ampunan dari-Nya. Âmîn
v
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak hadir begitu saja, namun
telah banyak yang ikut berkontribusi dalam penulisan ini, maka perlu kiranya
penulis menyampaikan rasa terima kasih secara khusus. Semoga segala
kebaikan yang telah diberikan menjadi amal tersendiri untuk mengumpulkan
kita bersama umat Nabi Muhammad saw di sisi Allah nanti. Âmîn. Karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
vi
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, Lc, M.A. Rektor Institut Ilmu
Al-Qur`an (IIQ) Jakarta. Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah, M.Hum., selaku
Warek I, Bapak Dr. H. M. Dawud Arif Khan, S.E., M.Si., Ak., CPA.,
selaku Warek II, Ibu Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag., selaku Warek III
Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.
2. Bapak Dr. H. Muhammad Ulinnuha, Lc, M.A., selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, beserta
Staf Tata Usaha Fak. Ushuluddin dan Dakwah atas bantuannya selama ini.
3. Bapak KH. Haris Hakam, S.H., M.A., selaku ketua Prodi Ilmu Al-Qur`an
dan Tafsir, beserta sekretaris Prodi IAT, Ibu Mamluatun Nafisah, M.Ag
atas semua bantuannya.
4. Ibu Iffaty Zamimah, MA., selaku dosen pembimbing skripsi penulis, yang
telah memberikan bimbingan, arahan, dan kritik demi terselesainya skripsi
ini.
5. Ibu Hj. Muthmainnah, S. Th.I., M.A., dan Bapak Sofian Effendi, S.Th.I.,
MA., sebagai penguji I dan II pada sidang munaqasyah penulis.
6. Bapak Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc, M.A., Ibu Hj. Muthmainnah, S. Th.I.,
M.A., Ibu Hj. Istiqomah, M.A, Ibu Hj. Atiqah, S.Th.I., Ibu Hj. Fatimah
Askan, M.A., dan Kak Ayuna Faizatul Fiqriyah, S.Ud., selaku Instruktur
dan pembimbing tahfizh yang sabar dalam membimbing dan memotivasi
penulis dalam menghafal dan memurajaahkan hafalan Al-Qur`an selama
penulis menduduki bangku kuliah dari awal hingga akhir.
7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-
Qur`an (IIQ) Jakarta, yang selama ini telah mengajarkan berbagai mata
kuliah dari awal semester hingga akhir dengan semangat dan kesabaran
yang menjadi tauladan dan pelajaran penting bagi penulis.
8. Perpustakaan IIQ Jakarta, Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan UIN
Jakarta, Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Islam Iman Jama, yang
vii
telah memberikan fasilitas dan kesempatan kepada penulis untuk mengkaji
dan menelaah dalam rangka menyelesaikan skripsi ini.
9. Ummi dan Abi tercinta yang selalu mendoakan tanpa henti, selalu
mendukung dan memberi semangat serta rela melepaskan anaknya untuk
pergi menimbah ilmu. Semoga pengorbanan beliau dibalas Allah swt
dengan surga-Nya dan kita dikumpulkan kembali di surga-Nya kelak.
Âmîn.
10. Suami dan anakku tersayang yang senantiasa memberikan banyak
kontribusi dan semangat terhadap penulis.
11. Teman-teman IIQ angkatan 2016 khususnya Fakultas Ushuluddin dan
Dakwah Prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir yang seperjuangan, terimakasih
atas motivasi, semangat dan bantuannya selama ini.
Dalam penulisan skripsi ini berbagai upaya telah penulis lakukan
untuk memaksimalkan skripsi ini menjadi karya ilmiah yang baik. Namun
keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, maka skripsi ini tentunya
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis ucapkan permohonan
maaf sebesar-besarnya dan dengan segala kerendahan hati, penulis
mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari pembaca demi karya yang
lebih baik lagi. Walau begitu adanya, penulis berharap tulisan ini dapat
memberi manfaat dan kontribusi pengetahuan baru terhadap masyarakat.
Ati Hidayati
viii
DAFTAR ISI
ix
A. Pengertian Persalinan ............................................................. 21
x
BAB IV PENAFSIRAN SURAT MARYAM AYAT 22-26 DAN
PESRSALINAN DALAM ILMU KEBIDANAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 99
B. Saran-saran ............................................................................. 101
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
ب :b ظ : zh
ت :t ع :„
ث : ts غ : gh
ج :j ؼ :f
ح :h ؽ :q
خ : kh ؾ :k
د :d ؿ :l
ذ : dz ـ :m
ر :r ف :n
ز :z ك :w
xii
س :s ق :h
ش : sy ء :‟
ص : sh م :y
ض : dh
2. Vokal
Vokal tunggal Vokal panjang Vokal rangkap
Fathah :a ﺁ:â ﹶ ٍم... : ai
Dhammah :u ك:û
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif-lam ) (اؿqamariyah
xiii
الشمس : asy-syams الدارمي : ad-Dârimî
c. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang ()ﹽ,
sedangkan untuk alih aksara ini dilambang dengan huruf, yaitu dengan
cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Aturan ini berlaku
secara umum, baik tasydîd yang berada di tengah kata, di akhir kata
ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-
huruf syamsiyah. Contoh:
ً ًأىمنٌاى ب
االل ى : Âmannâ billâhi
الس ىف ىهاءي
ُّ أ ىىم ىن : Âmana as-Sufahâ`u
الرَّك ًع
ُّ ىك : wa ar-rukka‟i
d. Ta Marbûthah )(ة
ً ع ًاملىةه نى
اصىب هة : „Âmilatun Nâshibah
ى
xiv
ٍاْلىيىةى الٍ يكٍبػىرل : al-Âyat al-Kubrâ
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan
tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Pedoman
Umum Ejaan Indonesia (PUEBI), seperti penulisan awal kalimat, huruf
awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain. Ketentuan yang
berlaku pada PUEBI berlaku pula dalam alih aksara ini, seperti cetak
miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan lainnya. Adapun
untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang, maka huruf yang
ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata sandangnya. Contoh:
„Alî Hasan al-„Âridh, al-„Asqallânî, al-Farmawî dan seterusnya.
Khususnya untuk penulisan kata Alqur‟an dan nama-nama surahnya
menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-Qur`an, Al-Baqarah, Al-
Fâtihah dan seterusnya.
xv
ABSTRAKSI
xvi
memakan buah kurma yang matang sebelum dan setelah melahirkan, ternyata
ini dibenarkan oleh dunia medis. Karena buah kurma yang matang
mengandung karbohidrat yang mudah dicerna oleh tubuh, kalori yang sangat
tinggi, zat besi dan kalsium, serta masih banyak kandungan yang lainnya
yang berguna untuk wanita nifas.
Jika dilihat dari hasil telaah teori penyebab terjadinya persalinan
menurut Saifuddin, bahwa dalam hal penurunan hormon, Maryam merasakan
kontraksi yang sangat luar biasa disebabkan oleh gerakan janin yang akan
keluar. Sedangkan, dalam hal penurunan fungsi plasenta, ketika usia
kandungan Maryam semakin tua atau telah cukup bulan (sembilan bulan),
maka terjadilah persalinan pada Maryam (melahirkan Nabi Isa as).
Kata Kunci : Persalinan, Surat Maryam ayat 22-26, dan Ilmu Kebidanan
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Mugi Rahayu, Persalinan Maryam Melahirkan Keshalihan, (Yogyakarta: CV.
Pradita Utama, 2017), Cet. Ke-4, h. 100
2
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an dan Badan Litbang & Diklat Kementrian
Agama RI dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kesehatan dalam Perspekif
Al-Qur`an, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, 2009), Cet. 1, h. 58
3
Fatma Sylvana Dewi Harahap, Kehamilan dan Persalinan: antara fisik, psikis,
dan spiritualitas islam, (Bandung: Pustaka Semesta, 2015), Cet. Ke-2, h. 53
1
2
ت قىػٍب ىل ُّ ت َٰيػلىٍيتىً ٍِن ًم ً فىاىجاۤءىا الٍمخاض اً َٰٰل ًج ٍذًع الن٢٢ صيِّا ً ت بًوۡ م ىكا نا قى
ٍ َّخلىةۡ قىالىٍ ى ىى ى ى ي ى ٍ فى ىح ىملىتٍوي فىانٍػتىبى ىذ
ۡ ىكيىّْز ٍم٢٢ ك ىس ًريِّا ً ُّ فىػنىادَٰىها ًمن ىٍَتتًهاۡ اىََّّل ىٍَتزًِن قى ٍد جعل رب٢٢ َٰى ىذا كيكٍنت نىسيا َّمٍن ًسيِّا
ً ك ىٍَتتى
ىى ى ى ٍى ى ٍ ى ى ي ٍن
ً ً
ِب ىكقىػّْر ٍم ىعٍيػننا ۡفىا َّما تىػىريً َّن م ىن الٍبى ىش ًر ً ً ً ً ً ًً ً اًلىي
ٍ ً فى يكل ٍي ىكا ٍشىر٢٢ ۡ َّخلىة تي َٰسق ٍط ىعلىٍيك يرطىبنا ىجنيِّا ٍ ك ِب ٍذًع الن ٍ
ً ً
٢٢ ۡ ص ٍونما فىػلى ٍن اي ىكلّْ ىم الٍيىػ ٍوىـ انٍسيِّا ً ً
ْح ًن ى
َٰ ٍ ت ل َّلر
ِن نى ىذ ٍر ي
ٍّْ لۡ ا ٍ ًاى ىح نداۡ فىػ يق ٍو
“Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan
kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan
melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon
kurma, Dia berkata: "Aduhai, Alangkah baiknya aku mati sebelum
ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan. Maka
Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu
bersedih hati, Sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai
di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu,
niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak
kepadamu. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. jika
kamu melihat seorang manusia, Maka Katakanlah: "Sesungguhnya
aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah, Maka
aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini.”
(Q.S. Maryam[19]:22-26)
Bila dipahami isi ayat ini mengandung makna yang sangat dalam
terhadap kebutuhan-kebutuhan menjelang persalinan yang disampaikan
kepada perempuan. Hal yang paling utama dalam ayat ini adalah
bagaimana perempuan mengelola dirinya mengatasi perubahan apapun
yang terjadi pada fisiknya. Persalinan yang aman tidak tergantung pada
kecanggihan teknologi.4
5
Fatma Sylvana Dewi Harahap, Kehamilan dan Persalinan: antara fisik, psikis,
dan spiritualitas islam, Cet. Ke-2, h. 52
6
Persalinan dimulai dengan kontraksi uterus yang menyebabkan dilatasi ostium
externum. Leher rahim akan membuka mulai dari 1 cm hingga membuka maksimal (10 cm).
Tahap satu adalah tahap terlama dari tahap persalinan lainnya. Pada tahap ini dibagi menjadi
2 fase, yaitu fase laten dan fase aktif.
7
Harry Oxorn dan William R. Forte, Ilmu Kebidanan: Patologi & Fisiologi
Persalinan, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2010), h. 106
8
Kala ini dimulai ketika pembukaan sudah mencapai 10 cm (bukaan sempurna).
Bagi persalinan pertama (primapara, peristiwa ini akan berlangsung selama 1½ sampai 2
jam. Sedangkan pada multipara (yang sudah pernah melahirkan) berlangsung selama ½
sampai 1 jam. Pada kala ini rasa his akan semakin kuat, cepat, dan lebih lama dibandingkan
kala satu.
9
Harry Oxorn dan William R. Forte, Ilmu Kebidanan: Patologi & Fisiologi
Persalinan, h. 111
10
Persalinan berlangsung sejak janin lahir sampai plasenta lahir. Plasenta biasanya
lepas setelah tiga atau empat kontraksi uterus yang kuat, yakni setelah bayi lahir.
11
Harry Oxorn dan William R. Forte, Ilmu Kebidanan: Patologi & Fisiologi
Persalinan, h. 121
12
Kala ini berlangsung sekitar dua sampai enam jam setelah melahirkan, dokter
atau bidan akan mengawasi perkembangan kondisi untuk menghindari terjadinya komplikasi
seperti perdarahan pasca-persalinan. Selama dua jam pertama, organ-organ ibu mengalami
penyesuaian awal terhadap keadaan tidak hamil dan sistem tubuh mulai stabil.
4
Meskipun pada masa lalu Sectio Caesarea (SC) masih menjadi hal
yang menakutkan namun dengan berkembangnya kecanggihan bidang
ilmu kedokteran, kebidanan pandangan tersebut mulai bergeser.16 Operasi
caesar tidak lagi menjadi pilihan alternatif ibu melahirkan karena ada
gangguan pada janin maupun ibu sendiri, akan tetapi menjadi trend
masyarakat untuk menentukan tanggal lahir. Sebagaimana terdapat
fenomena dan tren menarik beberapa tahun terakhir. Orangtua
menginginkan kelahiran buah hatinya pada hari atau tanggal cantik,
seperti 01-11-2011, 12-12-2012.17 Atau entah karena banyak calon ibu
yang khawatir dan takut menjalani persalinan normal, karena mendengar
cerita-cerita seram mengenai rasa sakit yang dialami saat menjalani
persalinan normal.
13
Annisa UI Mutmainnah, Asuhan Persalinan Normal dan Bayi Baru Lahir,
(Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2017), h. 12
14
Novianti Sihombing, dkk., “DeterminanPersalinan Sectio Caesarea Di Indonesia
(Analisis Lanjut Data Riskesda 2013)”, dalam Jurnal Kesehatan Reproduksi, 29 Juni 2017,
h. 64
15
Harry Oxorn dan William R. Forte, Ilmu Kebidanan: Patologi & Fisiologi
Persalinan, h. 164
16
Novianti Sihombing, dkk., “DeterminanPersalinan Sectio Caesarea Di Indonesia
(Analisis Lanjut Data Riskesda 2013)”, dalam Jurnal Kesehatan Reproduksi, 29 Juni 2017,
h. 64
17
Sudirman, Fiqh Kontemporer (Contemporary Studies of Fiqh), (Yogyakarta: CV.
Budi Utama, 2018) h. 46
5
18
Teknik ini dilakukan dengan menyuntikkan obat penghilang rasa sakit ke dalam
ruang saraf tulang belakang melalui punggung. Obat ini akan bekerja di sistem saraf dengan
mengeblok rasa sakit yang dihasilkan kontraksi rahim. ILA diberikan saat persalinan sudah
berlangsung dan telah memasuki pembukaan 3 cm.
19
Metode salsabila dalam dunia medis disebut dengan metode ILA (Intrathecal
Labor Analgesia)
20
Dizzman, “Asyiknya Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode ILA”,
https://www.kompasiana.com/dizzman/5b4812705e13732efe22c5f7/asyiknya-melahirkan-
tanpa-rasa-sakit-dengan-metode-ila, diakses tanggal 1 Februari 2020
21
Water birth adalah metode bersalin di dalam air. Persalinan dilakukan dengan
Bunda duduk berendam dalam kolam air hangat dengan suhu antara 33-37 derajat Celcius.
Proses melahirkan di dalam air bisa dilakukan hingga tahap akhir, yaitu hingga bayi lahir
atau hanya selama tahap pertama melahirkan atau fase aktif. Proses water birth sama dengan
persalinan lainnya dan harus didampingi bidan atau dokter kandungan serta tenaga medis
lainnya.
22
Home birth merupakan metode melahirkan yang dilakukan di rumah dengan
mendatangkan bidan atau tenaga medis profesional dalam prosesnya.
23
Hypno birth adalah metode yang menggunakan self-hypnosis (hipnotis diri
sendiri) dan teknik relaksasi untuk membantu calon ibu merasa siap serta mengurangi
persepsi akan ketakutan, kecemasan atau tegang, dan rasa sakit saat melahirkan.
24
Kurniati Solekha, “8 Metode Alternatif Persalinan dengan Rasa Sakit Minimal”,
https://kumparan.com/babyologist/metode-alternatif-persalinan-untuk-mengurangi-rasa-
sakit-saat-melahirkan, diakses tanggal 1 Februari 2020
25
Irmawati, Tetap Tersenyum Saat Melahirkan, (Yogyakarta: Media Pressindo,
2014), Cet. Ke-1, h. 11
6
26
Aini Latifah, dkk., “Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Perubahan Nyeri Pada
Ibu Post SC”, dalam Jurnal Midwife Journal, Vol. 5 No. 1 Januari 2019
27
Fini fajrini, “Analisis Hubungan antara Pengetahuan, Psikologi dan Pengalaman
Bersalin Ibu dengan Pemilihan Proses Persalinan Normal atau Caesarea pada Pasien
Melahirkan di RSIA Hermina Ciputat”, dalam Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 12
No. 2 Juli 2016
28
Rini Wahyuni dan Siti Rohani, “Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan
Riwayat Persalinan Sectio Caesarea”, dalam Jurnal Wellness And Healthy Magazine, Vol. 1
No. 1 Februari 2019, h. 1
29
Dina Manafe, “Operasi Cesarea Meningkat di Era JKN-KIS,”
https://www.beritasatu.com/kesehatan/587529-operasi-cesarea-meningkat-di-era-jknkis,
diakses pada tanggal 11 Maret 2020
7
30
Posisi melahirkan dalam posisi berdiri dengan berendam di air setinggi lutut.
Posisi berdiri ambil dari gerakan Maryam menggoyang pohon kurma. Sedangkan melahirkan
di kolam setinggi lutut mereka ambil dari perkatan Jibril yang menggambarkan bahwa ada
sungai di bawah Maryam. Dalam dunia medis, perempuan hamil perlu didukung untuk
melahirkan dalam posisi yang dia sukai seta paling membuatnya nyaman dan senang,
termasuk dalam posisi tergak (upright position) semacam duduk, jongkok, atau berdiri.
31
PAZ adalah ilmu metode pengobatan rasional empiris berfokus pada bagaimana
membuat tubuh dalam kondisi fitrahnya ke titik 0.0 sehingga badan sehat bebas penyakit.
32
Rosmha Widiyani, “Ramai di Medsos, Ini Teknik Bersalin Maryam yang Diklaim
Tanpa Robekan”, https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4686475/ramai-di-medsos-ini-
teknik-bersalin-maryam-yang-diklaim-tanpa-robek, diakses tanggal 30 januari 2020
33
M. Saifudin Hakim, “Kritik atas Istilah Persalinan Syar‟i, Persalinan Maryam,
Persalinan Al-Qur`ani,” https://muslim.or.id/52258-persalinan-syari-persalinan-maryam-
persalinan-qurani-1.html, diakses tanggal 5 Januari 2020
8
Dirjen Pelayanan Medik DepKes dan Kesos Prof. Dr. dr. M. Ahmad
Djojosugito belum lama ini menegaskan sesuai kode etik kedokteran,
operasi caesar hanya dapat dilakukan jika dokter memiliki alasan yang
tepat. Menurut Dirjen Pelayanan Medik dan Kesos, seleksi terhadap
permintaan operasi caesar perlu dilakukan agar para dokter dan rumah
sakit yang memiliki fungsi sosial tidak berkecenderungan menjadi
lembaga dan profesi bisnis.34 Akan tetapi, jika seorang dokter spesialis
obstetri dan ginekologi melakukan tindakan caesar berdasarkan
permintaan pasien tanpa adanya indikasi obstetri yang nyata itu bukanlah
pelanggaran etik. Pada pertemuan terakhir dalam Pertemuan Ilmiah
Tahunan (PIT) POGI di Jakarta, Juli 2011, telah disepakati, dilakukan
perubahan pada standar kode etik POGI yang menyatakan bahwa tindakan
sectio/caesar atas permintaan pasien bukanlah merupakan suatu bentuk
pelanggaran etik selama dilakukan suatu informed consent khusus, yaitu
adanya surat persetujuan tindakan medik bedah caesar dengan format
khusus dan dijelaskan langsung oleh dokter yang akan melakukan
tindakan, didampingi saksi dari pihak dokter, dan saksi dari pihak pasien,
yang berisi: Pertama, permintaan secara eksplisit tertulis bahwa dengan
ini pasien meminta untuk dilakukan tindakan seksio sesarea. Kedua,
bahwa pasien telah dijelaskan oleh dokter yang membedah tentang:
persalinan secara caesar akan dilakukan walaupun telah dilakukan
pemeriksaan oleh dokter bahwa pasien dapat melahirkan per vaginam.,
persalinan melalui caesar tidak lebih baik jika dibandingkan dengan
34
Imbalo S. Pohan, Jaminan Mutu Layanan Kesehatan, (Jakarta: Buku Kedokteran
EGC, 2006), h. 450
9
persalinan per vaginam, adanya risiko yang dapat timbul pada ibu dan
janin berkaitan dengan tindakan bedah caesar.35
B. Identifikasi Masalah
35
Wawang Sukarya, “Sebuah Kajian Etik: Bolehkah Dokter Spesialis Obstetri dan
Ginekologi Melakukan Tindakan Sesar Berdasarkn Permintaan Pasien Tanpa Indikasi
Obstetrik Yang Nyata?” dalam jurnal Etika Kedokteran Indonesia, Vol. 1 No. 1 Oktober
2017
10
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
a. Menambah wawasan penulis secara mendalam mengenai
Persalinan dalam Perspektif Al-Qur`an dan Ilmu Kebidanan.
b. Menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca bagaimana
implementasi persalinan menurut Al-Qur`an dan ilmu
kebidanan.
c. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam rangka mendapatkan
gelar S1 Prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin
dan Dakwah.
G. Tinjauan Pustaka
Untuk menguji kemurnian hasil penelitian ini, terlebih dahulu
dilakukan tinjauan pustaka atau telaah untuk menguatkan bahwa
penelitian ini belum pernah diteliti sebelumnya, yakni dengan meneliti
12
karya ilmiah yang membahas tentang persalinan. Oleh karena itu penulis
berupaya meneliti karya ilmiah berupa skripsi yang serupa dengan
penelitian ini.
1. Skripsi yang disusun oleh Elliya Narullitha, jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan pada tahun 2015,
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang
berjudul “Konsep Pendidikan Karakter Dalam Surat Maryam
(Kajian Kritis Surat Maryam Ayat 12-20)”. Dalam skripsi ini
Elliya Narullitha menjelaskan bahwa nilai-nilai pendidikan
karakter yang terkandung dalam surat Maryam ayat 12-20 yakni:
Cinta kepada Allah Swt., cinta kepada kedua orangtua, cinta
kepada sesama, cinta ilmu, menjaga kehormatan, tawakkal, dan
kejujuran. Adapun bentuk pendidikan karakter dalam surat
Maryam ayat 12-20 terdapat 4 macam bentuk pendidikan karakter
dalam surat Maryam yakni: pendidikan berbasis nilai religius,
pendidikan karakter berbasis nilai kultur (berbentuk budi pekerti),
pendidikan karakter berbasis lingkungan sosial, dan pendidikan
karakter berbasis potensi diri.36 Skripsi ini dapat memberi
kontribusi untuk judul yang penulis ambil yaitu terkait tentang
kajian surat Maryam ayat 23-26. Persamaannya dengan skripsi
yang penulis kaji yaitu sama-sama membahas tentang surat
Maryam. Adapun perbedaannya yaitu dalam skripsi ini penulis
tidak membahas masalah konsep pendidikan karakter.
2. Skripsi yang disusun oleh Laurensia Maria Nindia Bernita, jurusan
Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi pada tahun 2017,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul “Klasifikasi
36
Elliya Narullitha, “Konsep Pendidikan Karakter Dalam Surat Maryam (Kajian
Kritis Surat Maryam Ayat 12-20)”, Skripsi, (Malang: Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim, 2015), t.d.
13
37
Laurensia Maria Nindia Bernita, “Klasifikasi Persalinan Normal atau Caesar
Menggunakan Algoritma C4.5,” Skripsi, (Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma, 2017),
t.d.
14
38
Prasetyo Nugroho, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Persalinan
Terhadap Kecemasan Primigravida Trimester III Di Puskesmas Ciputat,” Skripsi, (Jakarta:
UIN Syarif Hidayatullah, 2017), t.d.
15
39
Indah, “Manajemen Asuhan Kebidanan Intranatal Pada Ny. “N” Dengan Usia
Kehamilan Preterm Di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tanggal 01 Juli 2018”, Karya Ilmiah,
(Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin, 2018), t.d.
16
H. Kerangka Teori
40
Qoth‟i Arifah, “Kelahiran Nabi Isa As Dalam Al-Qur`an dan AlKitab (Studi
Komparasi Antara Penafsiran Quraish Shihab dan Matthew Henry)”, Skripsi, (Surakarta:
Institut Agama Isalm Negeri, 2019), t.d.
17
41
Siti Mutoharoh, dkk, Efektivitas Birth Ball Selama Kehamilan Terhadap Lama
Persalinan, (Yogyakarta: Leutika Prio, 2019), h. 16
42
Prasetyo Irawan, dkk, Metode Penelitian, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009),
cet. Ke-5, h. 316
43
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009),
cet. Ke-1, h. 11
18
digunakan dalam penulisan ini terdiri dari sumber data primer dan
sumber data sekunder.
a. Sumber data primer, yaitu data yang diperoleh atau
dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya.
Sumber data primer yang penulis gunakan yaitu berupa kitab-
kitab tafsir, terutama kitab tafsir ilmi. Buku ilmu kebidanan:
patologi & fisiologi persalinan, dan buku-buku ilmu kebidanan
lainnya.
b. Sumber data sekunder, yaitu literatur pendukung lainnya yang
relevan dengan tema penelitian ini, baik berupa tafsir Al-
Qur`an, artikel, jurnal, tulisan ilmiah, dan lain sebagainya yang
dapat melengkapi data-data primer di atas.
3. Teknik Pengumpulan Data
44
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 64
45
Winarno Surakhmad, Dasar dan Teknik Research, (Bandung: Tarsito, 1978),
h.132
19
J. Sistematika Penulisan
A. Pengertian Persalinan
Masa persalinan merupakan satu tahapan yang mendebarkan bagi
setiap wanita hamil. Apalagi, jika pengalaman pertama. Setelah berbagai
upaya dilakukan saelama masa kehamilan untuk kesehatan ibu dan janin,
kini ibu akan melewati satu tahapan lagi, yaitu bersalin. Belum lagi, jika
di masa kehamilan ibu mengalami beberapa pengalaman yang tidak
menyenangkan, bahkan gangguan kesehatan atau mengetahui janin
dalam kondisi tidak normal.
Di awal persalinan, janin mulai turun ke rongga panggul, lalu
melewati jalan lahir. Proses ini berjalan bertahap dalam kurun waktu
tertentu sampai janin dan ari-ari dilahirkan. Setelah kelahiran, ibu harus
dalam kondisi sehat fisik dan psikis agar proses pengembalian organ-
organ reproduksinya (involusi) berjalan cepat. Namun, terkadang proses
persalinan tidak sesuai dengan rencana. Walaupun berbagai usaha sudah
dilakukan selama kehamilan, masalah tetap saja datang menjelang, saat,
atau sesudah persalinan.1
1
Dini Kasdu, Solusi Problem Persalinan, (Jakarta: Puspa Swara, 2005), h. 1
21
22
2
Ari Kurniarum, Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir, (Jakarta:
Badan Pengembagan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, 2016), h. 3
3
Sri Wahyuni, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Phoenix, 2007),
Cet. Ke-4, h. 521
4
Ahmad Warson Munawwir, Al Munawwir Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya:
Pustaka Progressif, 1997), Cet. Ke-14, h. 1580
23
= يولدmelahirkan/dilahirkan).5
5
M. Quraish shihab (ed), Ensiklopedia Al-Qur`an: Kajian Kosakata, (Jakarta:
Lentera Hati, 2007), Cet. Ke-1, h. 1059-1060
6
Dilatasi berarti pelebaran, sedangkan progresif yaitu suatu perubahan yang terjadi
yang sifatnya maju, meningkat, meluas, berkelanjutan atau bertahap selama periode waktu
tertentu baik secara kuantitatif ataupun kualitatif. Sedangkan, serviks adalah bagian bawah
rahim yang terhubung ke vagina. Maka dapat disimpulkan arti dari kata “dilatasi progresif
dari serviks yaitu perubahan pelebaran yang terjadi pada serviks.
7
Fatma Sylvana Dewi Harahap, Kehamilan dan Persalinan: antara fisik, psikis,
dan spiritualitas islam, Cet. Ke-2, h. 1
8
Ari Kurniarum, Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir, h. 3
9
Obstetri adalah cabang kedokteran yang berhubungan dengan kehamilan dan
persalinan. Termasuk di dalamnya proses sebelum, selama, dan pasca seorang wanita
melahirkan.
10
Annisa UI Mutmainah, dkk, Asuhan Persalinan Normal dan Bayi Baru Lahir, h.
2
25
B. Jenis-jenis Persalinan.
Persalinan akan terjadi saat janin telah berumur 40 minggu atau 9
bulan 10 hari. Ketika melahirkan secara normal bayi akan keluar pada
tanggal yang telah diperkirakan sejak di awal kehamilan.12
Ada dua jenis persalinan yang dikenal di dunia kedokteran, yaitu
persalinan normal dan caesar.
1. Persalinan normal
11
Ai Yeyeh, dkk, Asuhan Kebidanan 2 (Persalinan), (Jakarta: CV. Trans Info
Media, 2009), Cet. Ke-1, h. 2
12
Irmawati, Tetap Tersenyum Saat Melahirkan, h. 96
13
Episiotomi adalah sayatan yang dibuat pada perineum (jaringan di antara jalan
lahir bayi dan anus) pada saat proses persalinan. Tujuan utama dilakukan episiotomi
adalah untuk memperbesar jalan lahir agar bayi lebih leluasa dilahirkan. Episiotomi juga
biasanya dilakukan untuk mencegah robekan vagina atau ruptur perineum yang berat saat
melahirkan.
14
Lis Sinsin, Masa Kehamilan & Persalinan, (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2008), h. 84
26
2. Persalinan caesar
Secara definisi adalah melahirkan bayi melalui dinding perut
dengan suatu tindakan operasi bedah dengan melakukan irisan pada
dinding perut dan dinding rahim ibu.16
Opersai caesar adalah salah satu cara persalinan yang
menggunakan metode operasi pembedahan dimana proses persalinan
ini harus dilakukan apabila sang ibu hamil mengalami kondisi yang
tidak memungkinkan untuk melakukan kelahiran normal. Adapun
penyebab dilakukannya persalinan caesar diantaranya; panggul ibu
yang terlalu kecil, adanya kelainan pada mulut rahim, kehamilan
kembar, posisi bayi yang tidak normal, bayi dalam keadaan stress, ibu
dengan penyakit serius, dan lambatnya proses persalinan, ibu yang
memiliki luka herpes, pernah melakukan bedah caesar sebelumnya,
kecelakaan yang tidak diinginkan.17
Umumnya, seorang ibu akan merasa bahagia ketika proses
persalinan semakin dekat setelah penantian panjang. Dan sebagian
akan merasa takut dan gelisah. Baik senang maupun gelisah hal
15
Annisa UI Mutmainah, dkk, Asuhan Persalinan Normal dan Bayi Baru Lahir, h.
3
16
Irfan Rahmatullah, 9 Bulan Dibuat Penuh Cinta Dibuai Penuh Harap Menjalani
Kehamilan dan Persalinan Yang Sehat, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2016), Cet.
Ke-1, h. 229
17
Handrawan Nadesul, Kiat Sehat Pranikah, (Jakarta: Media Kompas Nusantara,
2009), h. 2
27
1. Abortus
18
https://www.halodoc.com/kesehatan/persalinan, diakses pada 1 Juni 2020
19
Annisa Ul Mutmainnah,dkk, Asuhan Persalinan Normal dan Bayi Baru Lahir, h.
4
20
https://www.prenagen.com/id/usia-kehamilan-ideal-untuk-melahirkan, diakses
pada 1 juni 2020
28
21
Sulaiman Sastrawinata, Obstetri Fisiologi, (Bandung: Eleman, 1983), h. 222
29
22
Asmadi, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien, (Jakarta: Salemba Medika, 2008), h. 145
23
Sulistyo Andatmoyo, dkk, Persalinan Tanpa Nyeri Berlebihan: Konsep dan
Aplikasi Manajemen Nyeri Persalinan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), h. 16
24
Bradikinin adalah peptida aktif secara fisiologis dan farmakologis dari kelompok
protein kinin , yang terdiri dari sembilan asam amino .
25
Serotonin adalah zat kimia yang bertugas untuk membawa pesan antarsel saraf
otak. Zat ini diciptakan oleh proses biokimia dengan menggabungkan berbagai bahan seperti
asam amino triptofan, komponen protein, dan reaktor kimia yaitu hidroksilase triptofan.
Selain di otak, serotonin juga terdapat di usus, dalam trombosit darah, serta sistem saraf
pusat.
26
Asetilkolin merupakan salah satu jenis neurotransmiter (zat kimia penghantar
rangsangan saraf) yang paling umum dikenal. Senyawa neurotransmiter ini dapat ditemukan
di dalam sistem saraf organisme vertebrata. Asetilkolin berperan dalam mentransmisikan
sinyal atau rangsangan yang diterima untuk diteruskan di antara sel-sel saraf yang berdekatan
atau pada sambungan neuromuscular.
27
Histamine adalah zat kimia yang diproduksi oleh sel-sel di dalam tubuh ketika
mengalami reaksi alergi atau infeksi.
28
Gilang Yubiliana, Hipnodontik: Hipnosis Dalam Bidang Kedokteran Gigi,
(Bandung: Unpad Press, 2010), h. 7
30
29
Nike Budhi Subekti, Nyeri Persalinan, (Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2001), h.
38
30
https://www.alodokter.com/nyeri-persalinan-bisa-diatasi, diakses pada tanggal 10
April 2020
31
Miometrium adalah lapisan tengah dari dinding rahim yang terdiri dari sel-sel otot
polos dan mendukung jaringan stroma dan pembuluh darah. Miometrium merupakan bagian
uterus yang memegang peranan penting dan terdiri atas banyak jaringan otot.
31
a. Faktor Internal
1) Pengalaman dan pengetahui tentang nyeri
32
Iskhemia adalah suatu keadaan kurangnya aliran darah ke organ tubuh tertentu,
yang mengakibatkan organ tersebut kekurangan oksigen. Iskemia menyebabkan terjadinya
defisiensi nutrisi dan oksigen pada jaringan atau organ tubuh yang sangat diperlukan untuk
membantu proses metabolisme sel. Seluruh organ tubuh dapat mengalami kondisi ini. Jika
tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kematian sel.
33
Sulistyo Andatmoyo, dkk, Persalinan Tanpa Nyeri Berlebihan: Konsep dan
Aplikasi Manajemen Nyeri Persalinan, h. 50
34
Irmawati, Tetap Tersenyum Saat Melahirkan, h. 96
32
35
Primipara adalah ibu yang melahirkan yang pertama kalinya.
36
Multipara adalah ibu yang pernah melahirkan dua kali atau lebih atau wanita yang
pernah melahirkan bayi viabel (hidup) beberapa kali.
33
37
gangguan secara psikis menjadi gangguan fisik. Nyeri
dan rasa sakit yang berlebihan akan menimbulkan rasa
cemas. Takut, cemas dan tegang memicu produksi
hormone prostatglandin sehingga timbul stress. Kondisi
stress dapat mempengaruhi kemampuan tubuh menahan
rasa nyeri.38
b. Faktor Eksternal
1) Agama
Semakin kuat kualitas keimanan seseorang, mekanisme
pertahanan tubuh terhadap nyeri semakin baik karena
berkaitan dengan kondisi psikologis yang relatif stabil.
2) Support system
Tersedianya sarana dan support system (orang tua, mertua,
suami, teman atau sahabat) yang baik dari lingkungan
dalam mengatasi nyeri, dukugan dari keluarga dan orang
terdekat sangat membantu mengurangi rangsang nyeri
yang dialami oleh seseorang saat menghadapi persalinan.39
3) Lingkungan
Lingkungan yang tenang akan memberikan sensasi
kenyamanan, sebaliknya lingkungan yang ramai, berisik
akan meningkatkan sensitifitas terhadap nyeri.
4) Budaya
37
Sulistyo Andatmoyo, dkk, Persalinan Tanpa Nyeri Berlebihan: Konsep dan
Aplikasi Manajemen Nyeri Persalinan, h. 53
38
http://www.bidankita.com/nyeri-persalinan/7/ diakses pada tanggal 27 Februari
2020
39
Sulistyo Andatmoyo, dkk, Persalinan Tanpa Nyeri Berlebihan: Konsep dan
Aplikasi Manajemen Nyeri Persalinan, h. 54
34
40
Heni Setyowati, Akupresur Untuk Kesehatan Wanita Berbasis Hasil Penelitian,
h. 40
41
Nadia Indivara, The Mom‟s Secret, (Yogyakarta: Pustaka Anggrek, 2009), h. 65
35
42
Nia Nurdiansyah, Buku Pintar Ibu dan Bayi, (Jakarta: Bukune, 2011), h. 120
43
Bonny Danuatmaja dan Mila meiliasari, Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit,
(Jakarta: Puspa Swara, 2008), h. 105
36
48
Bonny Danuatmaja dan Mila meiliasari, Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit, h.
112
49
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/efek-samping-akupuntur/#gref,
diakses pada 1 Juli 2020
38
ibu merasa lebih rilaks. Air yang hangat akan membuat sirkulasi
darah di daerah uterus berjalan dengan baik.
Tidak ada ada masalah bagi bayi yang dilahirkan dengan proses
ini karena di dalam rahim bayi tidak bernapas seperti di luar rahim.
Air kolam yang hangat membuat bayi merasa seperti masih berada di
dalam air ketuban.54
54
Nia Nurdiansyah, Buku Pintar Ibu dan Bayi, h. 119
40
1) Air yang hangat akan membuat ibu merasa lebih rileks saat
kontraksi hebat, dan semua otot yang berkaitan dengan proses
persalinan menjadi lebih elastis.
2) Metode ini juga akan mempermudah proses mengejan
sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan.
3) Di dalam air, proses pembukaan jalan lahir akan berjalan
lebih cepat.57
e. Gentle birth
55
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-2378258/melahirkan-dengan-
waterbirth-terdengar-mutakhir-tapi-jangan-asal-dijalani, diakses pada tanggal 10 Februari
2020
56
https://www.haibunda.com/kehamilan/20181103144417-49-27895/melahirkan-
dengan-metode-water-birth-seberapa-aman, diakses pada 1 Juli 2020
57
Nana Aditya, Happy Pregnancy, (Yogyakarta: Stiletto Book, 2016), h. 175
41
tenang dan suara yang lembut sehingga pada saat bayi lahir, suasana
di sekelilingnya tenang, hening, dan penuh kedamaian.58 Gentle birth
memandang proses melahirkan sebagai proses terindah dan penuh
cinta kasih sehingga sudah selayaknya dilakukan dengan nyaman.59
58
Yesi Aprillia, Bebas Takut Hamil dan Melahirkan, (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka, 2008), h. 9
59
Yesi Aprillia, Bebas Takut Hamil dan Melahirkan, h. 11
60
https://www.idntimes.com/life/family/vita/6-fakta-gentle-birth-yang-dipakai-
sharena-gunawan/6, diakses pada 1 Juli 2020
61
Deri Rizki Anggarani dan Yazid Subakti, Kupas Tuntas seputar Kehamilan,
(Jakarta: PT. Agro Media Pustaka, 2013), h. 178
42
62
Kateter adalah sejenis selang yang sangat kecil dan berfungsi mengalirkan obat
anti rasa sakit secara berkelanjutan.
63
Irfan Rahmatullah , 9 Bulan Dibuat Penuh Cinta Dibuai Penuh Harap Menjalani
Kehamilan dan Persalinan Yang Sehat, Cet. Ke-1, h. 214-215
43
64
Suwignyo Siswosuharjo dan Fitrio Chakrawati, Panduan Super Lengkap Hamil
Sehat, (Jakarta: Penebar Plus, 2010), h. 152
65
https://www.popmama.com/pregnancy/birth/aulia-trisna/cara-mengurangi-rasa-
sakit-saat-persalinan, diakses pada tanggal 10 April 2020
44
66
Irmawati, Tetap Tersenyum Saat Melahirkan, (Yogyakarta: Media Pressindo,
2014), Cet. Ke-1, h. 119
67
Nana Aditya, Happy Pregnancy, h. 177
68
Irmawati, Tetap Tersenyum Saat Melahirkan, h. 92
45
69
Deri Rizki Anggarani dan Yazid Subakti, Kupas Tuntas seputar Kehamilan, h.
193
70
Paryono Suroso, “Pengaruh Konsumsi Sari Kurma Pada Akhir Kehamilan
Terhadap Kemajuan Persalinan Kala I dan Jumlah Perdarahan Saat Persalinan Pada
Primipara Di Wilayah Kerja Puskesmas Klaten Selatan”, dalam Jurnal Terpadu Ilmu
Kesehatan, Vol. 5 No. 1 Mei 2016, h. 42
71
Mangan merupakan mineral mikro yang berperan dalam fungsi sistem saraf,
pembentukan tulang, dan pemeliharaan sistem reproduksi. Mangan adalah suatu unsur kimia
yang mempunyai nomor atom 25 dan memiliki symbol Mn.
72
Ibnu Eman, Ramuan Herbal Ala Thibun Nabawi, (tt.p: Putra Ayu, 2016), h. 77-79
46
73
https://www.kompasiana.com/joko_rinanto/550ee1b5813311862cbc657c/apakah-
sama-sari-kurma-dengan-kurma, diakses pada 1 Juli 2020
74
https://www.99.co/blog/indonesia/manfaat-sari-kurma/, diakses pada 1 Juli 2020
75
Larutan fruktosa dengan glukosa ini sering disebut dangan HFCS (High Fructose
Corn Syrup) yang berasal dari sirup jagung. HFCS adalah salah satu jenis pemanis yang
mulai diperkenalkan pada 1970-an. Perbandingan campuran antara keduanya (fruktosa dan
glukosa) sekitar 55% : 42%. Walaupun terdapat label jagung dalam penamaannya, namun
kenyataannya sirup ini bukanlah produk pemanis alami.
76
https://www.kompasiana.com/joko_rinanto/550ee1b5813311862cbc657c/apakah-
sama-sari-kurma-dengan-kurma, diakses pada 1 Juli 2020
77
https://my-best.id/136195, diakses pada 1 Juli 2020
78
Riyanti GW, Muslimah Cerdas dan Kreatif, h. 68
79
Susilawati dan Julia, “Pengaruh Pemberian Minyak Zitun Terhadap Kejadian
Striae Gravidarum Pada Ibu Hamil Di BPS DA., Str. Keb Bumi Waras Bandar Lampung”,
dalam Jurnal Kesehatan, Vol. VIII No. 1 April 2017, h. 115
47
80
Ulfah Khaerani, Bingkisan Cantik Untuk Ibu Hamil, (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2017), h. 97
81
Muhammad Hatta A. Fattah, Tafsir dan Studi Ilmiah Tumbuh-tumbuhan Mulia
dan Khasiatnya Dalam Al-Qur`an, (Jakarta: Mirqat, 2016), h. 96
82
Yulianthi, Ilmu Sosial Budaya Dasar, (Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2015), h. 7
83
Lestari Handayani, Membedah Rahasia Ramuan Madura, (Jakarta: Agro Media
Pustaka, 2003), h. 13
BAB III
1
Siti Fauziah, Keperawatan Maternitas, (Jakarta: PT. Prenada Media Group, 2015),
Vol. 2, h. 13
2
Zaitunah Subhan, Al-Qur`an dan Perempuan, (Jakarta: Prenada Media Gruop,
2015), h. 267
48
49
ini perlu dikaji, karena untuk mengetahui bagaimana persalinan yang ada
dalam Al-Qur`an dan ilmu kebidanan.
A. Persalinan dalam Al-Qur`an dan Kajian Surat Maryam
Al-Qur`an diturunkan oleh Allah Swt. sebagai petunjuk bagi umat
manusia dalam menjalani kehidupan di dunia maupun di akhirat. Banyak
sekali pelajaran yang terdapat di dalam Al-Qur`an, termasuk mengenai
persoalan-persoalan kehamilan dan kelahiran atau persalinan.
Satu-satunya surat dalam Al-Qur`an yang menjelaskan proses
persalinan yaitu surat Maryam ayat 22-26. Allah Swt. menjelaskan mulai
dari kehamilan, rasa sakit kontraksi sebagai tanda awal persalinan, dan
buah kurma yang merupakan makanan terbaik untuk wanita setelah
melahirkan.
1. Persalinan dalam Al-Qur`an
a) Term al-Walad
Dalam pengertian etimologi, term al-Walad berarti sesuatu yang
dilahirkan. Kata tersebut merupakan perubahan bentuk dari
susunan kata kerja walada – yalidu – wiladatan –wiladan. Kata ini
dipergunakan untuk menujukkan makna anak yang bersifat umum
50
3
Kaharuddin, Mencetak Generasi Anak Saleh Dalam Hadits, (Yogyakarta:
Deepublish, 2018), h. 53
4
Raghib al-Asfahani, Mu‟jam Mufradat Alfadz Al-Qur`an, (Beirut: Dar al-Fikr, t.t),
h. 837
5
Quraish Shihab, Tafsīr Al-Mishbāh: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur`an,
(Jakarta: Lentera Hati, 2002), jilid 15, h. 269
51
6
Quraish Shihab, Tafsīr Al-Mishbāh: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur`an,
jilid 15, h. 269
52
7
Quraish Shihab, Tafsīr Al-Mishbāh: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur`an,
jilid 1, h. 504
53
8
Quraish Shihab, Tafsīr Al-Mishbāh: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur`an,
jilid 1, h. 505
54
b) Term wadha’at
Dalam pengertian etimologi, term wadha‟at berarti sesuatu
yang ia lahirkan. Kata wadha‟at merupakan akar kata dari kata
wadha‟a – yadha‟u – wadh‟an yang berarti meletakkan,
menempatkan atau menaruh. Kata ini di dalam Al-Qur`an yang
berkaitan dengan konteks “dia melahirkan di akhir kehamilannya
atau seorang wanita hamil” terdapat dalam surat Ali Imrān ayat
36.10
َٰ ً ّْ فىػلى َّما كضعتػها قىالىت ر
َّ تۡ كلىٍيس
الذ ىكير ض ىع ٍ ى ى ض ٍعتيػ ىهاۡ اينٍػثَٰىۡ ىكاللٌوي اى ٍعلى يم ًِبىا ىك ى ِن ىك ى ٍّْ ب ا ٍ ى ى ى ىٍ ى
٢٢ الرًجٍي ًم ً ً
َّ ك ىكذيّْريػَّتىػ ىها ًم ىن الشٍَّي َٰط ًن
ِنۡ اي ًعٍي يذ ىىا بً ىٍّْ ِن ىَسٍَّيتيػ ىها ىم ٍرىىي ىكا
ٍّْ ىك ٍاَّلينٍػثَٰى ۡ ىكا
9
Quraish Shihab, Tafsīr Al-Mishbāh: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur`an,
jilid 1, h. 506
10
Raghib al-Asfahani, Mu‟jam Mufradat Alfadz Al-Qur`an, h. 828
55
Pada saat itu Hannah menyangka anak yang akan lahir adalah
laki-laki. Segala persiapan untuk menyambut kedatangan bayi
telah dilakukan dengan sempurna. Kemudian, lahirlah anak
tersebut setelah genap bulannya. Betapa terkejut Hannah ketika
mengetahui yang lahir adalah anak perempuan. Padahal, ia
menantikan seorang putra yang telah ia janjikan dan nadzarkan
untuk dihibahkan ke Baitul Maqdis.11
11
Dian Yasmina Fajri, Maryam Perempuan Penghulu Surga, (Jakarta: Gema Insani,
2017), h. 12
12
Hamka, Tafsir al-Azhar, (Singapura: Pustaka Nasional,t.t.), jilid 2, h. 762
56
berdialog secara sederhana dan terbuka, tanpa ada rasa sungkan dan
seolah tak berjarak.13
13
Dian Yasmina Fajri, Maryam Perempuan Penghulu Surga, h. 13
14
Quraish Shihab, Tafsīr Al-Mishbāh: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur`an,
jilid 2, h. 81
57
15
Akbar Saman, Doa dan Dzikir Untuk Ibu Hamil, (Bandung: Ruang Kata, 2012),
h. 37
16
Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah, Tafsir Al-Azhar, (Jakarta: Pustaka
Panjimas, 1982), Juz 16, h. 2
17
Abdul Djalal, Ulumul Qur`an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2008), h. 154
58
Surat ini juga berkaitan dengan mukjizat Nabi Isa dan ibunya
Maryam, kemudian surat ini mengutip pernyataan Nabi Isa kepada
18
Abdul Hamid, Keutamaan Surah-Surah Al-Qur`an, (Jakarta: Sahara Publisher,
2010), h. 249
19
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, h. 165
20
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Qur`anul Majid An-Nūr,
(Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2016), Jilid 3, Cet. Ke-4, h. 1
21
Syeikh Muhammad Ghazali, Tafsir Tematik Dalam Al-Qu`an, terj. Nahw Tafsir
Maudlui‟iyy Li Suwar al-Qur`an oleh Qodirun Nur dan Ahmad Musyafiq, (Jakarta: Gaya
Media Pratama, 2005), h. 284
59
22
Syeikh Muhammad Ghazali, Tafsir Tematik Dalam Al-Qu`an, terj. Nahw Tafsir
Maudlui‟iyy Li Suwar al-Qur`an oleh Qodirun Nur dan Ahmad Musyafiq, h. 285
60
23
Sudarwan Danim dan Darwis, Metode Penelitian Kebidanan, Prosedur,
Kebijakan, dan Etik, (Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2003), h. 16
24
Ida Ayu Chandranita, dkk, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, (Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2006), h. 1
25
Ida Bagus Gde Manuaba, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan, (Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 1998), h. 2
26
Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang kehamilan, persalinan, dan
kala nifas serta kembalinya alat reproduksi ke keadaan normal. Tujuan mempelajari ilmu
kebidanan adalah untuk mengantarkan kehamilan, persalinan, dan kala nifas serta pemberian
ASI dengan selamat dengan kerusakan akibat persalinan sekecil-kecilnya dan kembalinya
alat reproduksi ke keadaan normal. Selain itu juga untuk mendapatkan gambaran berbagai
aspek ilmu kebidanan sehingga meningkatkan pengertian yang menyeluruh diantaranya:
masalah kematian ibu (AKI) dan angka kematian prenatal, faktor-faktor yang mempengaruhi
tingginya angka kematian ibu dan bayi,masalah pengawasan ibu hamil di Indonesia, masalah
persalinan di Indonesia, status keberadaan dan kesehatan wanita di Indonesia, dan masalah
kehamilan remaja dan upaya un
61
27
Ida Ayu Chandranita, dkk, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita h. 1
28
Sulis Diana, dkk, Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir, (Surakarta:
CV. Oase Group, 2019), h. 11
62
29
Annisa UI Mutmainah, dkk, Asuhan Persalinan Normal dan Bayi Baru Lahir, h.
16
30
Ida Bagus Gde Manuaba, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan, h. 164
31
Ari Kurniarum, Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir, h. 6
63
32
ostium uteri internum adalah pintu saluran serviks yang berada di dalam uterus.
33
canalis cervicalis adalah bagian dari serviks yang mempunyai ukuran panjang
kira-kira 2,5-3,5 cm dan berbentuk silinder, pada bagian ini di mana sperma harus
melakukan perjalanan untuk membuahi sel telur setelah berhubungan seksual. Fungsi canalis
cervicalis ini adalah sebagai jalur tempat lewatnya sperma saat berhubungan intim dan bayi
saat proses persalinan.
34
Harry Oxorn dan Williyam R. Forte, Ilmu Kebidanan: Patologi dan Fisiologi
Persalinan, h. 106
35
Siti Fauziah, Keperawatan Maternitas, Vol. 2, h. 15
36
Sylvia Verralls, Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan, terj. Anatomy
and Physiology Applied To Obstetrics oleh Hartono, (Jakarta:Buku Kedokteran EGC,2003),
h. 147
64
Kala dua disebut juga dengan kala pengeluaran.40 Kala ini dimulai
ketika pembukaan sudah mencapai 10 cm (bukaan sempurna). Bagi
persalinan pertama (primipara), peristiwa ini akan berlangsung selama
1½ sampai 2 jam. Sedangkan pada multipara (yang pernah
37
Irfan Rahmatullah, 9 Bulan Dibuat Penuh Cinta Dibuai Penuh Harap Menjalani
Kehamilan dan Persalinan Yang Sehat, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2016), h.
216
38
Lis Sinsin, Masa Kehamilan &Persalinan, h. 84
39
Desiyani Nani, Fisiologis Manusia Siklus Reproduksi Wanita, (Jakarta: Penebar
Swadata Grup, 2018), h. 95
40
Annisa UI Mutmainnah, Asuhan Persalinan Normal dan Bayi Baru Lahir, h. 9
65
Pada kala ini kontraksi uterus menjadi sangat khas dalalm sifat
ekspulsifnya, dan kontraksinya menjadi sangat kuat (amplitudonya
60-80 mmHg). Kontraksi ini terus berlangsung seperti kala transisi
dengan selang waktu 2-3 menit, dan lamanya kontraksi 1 menit.
Kemudian fetus didorong keluar oleh segmen atas uterus yang
mengalami retaksi yang dapat dilihat secara kasar melewati cervix
yang terbuka dan jalan lahir. Fetus didorong oleh tekanan aksis fetus
ke bawah dan ke belakang tegak lurus dengan pintu masuk pelvis. 42
41
Deri Rizki Anggarani dan Yazid Subakti, Kupas Tuntas Seputar Kehamilan,
(Jakarta: PT. Agro Media Pustaka, 2013), h. 191
42
Sylvia Verralls, Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan, terj. Anatomy
and Physiology Applied To Obstetrics oleh Hartono, h. 150
43
Siti Fauziah, Keperawatan Maternitas, Vol. 2, h. 16
44
Sylvia Verralls, Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan, terj. Anatomy
and Physiology Applied To Obstetrics oleh Hartono, h. 152
66
45
Deri Rizki Anggarani dan Yazid Subakti, Kupas Tuntas Seputar Kehamilan, h.
193
46
Wagiyo dan Putrono, Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranal dan Bayi Baru
Lahir Fisiologis dan Patologis, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2016), h. 326
67
Posisi ini juga menjadi pilihan banyak ibu sejak dahulu. Ibu
duduk di kursi dengan sandaran yang agak merebah (biasanya
kursi khusus atau tumpukan bantal) dengan punggung bersandar
pada bantal. Sementara itu kaki ditekuk dan paha dibuka ke arah
samping untuk memberikan kesempatan jalan lahir bayi. 47
5. Komplikasi Persalinan
Setiap wanita hamil mendambakan proses persalinan yang akan
dilalui dapat berjalan dengan normal atau tanpa hambatan. Namun,
tidak jarang dijumpai kejadian yang sama sekali tidak diinginkan
justru terjadi pada fase-fase dalam proses persalinan, yaitu berupa
kejadian komplikasi persalinan yang tentunya membahayakan
keselamatan ibu dan janinnya. Penyebabnya oleh gangguan langsung
yang terjadi saat persalinan dan merupakan salah satu penyebab
terbesar kematian ibu di Indonesia. 48
Komplikasi persalinan dapat diartikan sebagai keadaan yang
mengancam jiwa ibu ataupun janin karena gangguan sebagai akibat
langsung dari proses persalinan.49 Komplikasi persalinan sering
terjadi akibat dari keterlambatan penangan persalinan, dan dianggap
sebagai salah satu penyebab terjadinya kematian ibu bersalin. Faktor-
faktor diduga ikut berhubungan dengan kejadian komplikasi tersebut
47
Deri Rizki Anggarani dan Yazid Subakti, Kupas Tuntas Seputar Kehamilan, h.
182-183
48
Kasminawati, dkk, “Status Gizi dan Riwayat Komplikasi Kehamilan Sebagai
Determinan Kejadian Komplikasi Persalinan di Kab. Mamuju”, dalam Jurnal Media
Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 11 No. 2 Juni 2015, h. 2
49
Prima Hidayah, dkk, “Hubungn Tingkat Risiko Kehamilan dengan Kejadian
Komplikasi Persalinan di RSUD Panembahan Senopati Bantul”, dalam Jurnal Kesehatan
Vokasional, Vol. 3 No. 1 Mei 2018, h. 36
68
antara lain usia,50 persalinan tidak maju, bayi sungsang, prolaps tali
pusat, tali pusat melilit tubuh bayi, dan lain sebagainya.51
a. Usia (Umur)
Menurut Mochtar52 yang dikutip dalam buku Psikologi Kespro
Wanita dan Perkembangan Reproduksinya Ditinjau dari Aspek Fisik dan
Psikologi, umur mempunyai pengaruh terhadap kehamilan dan
persalinan. Umur ibu kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun
memiliki risiko tinggi yang kemungkinan akan memberikan ancaman
kesehatan dan jiwa ibu maupun janin yang dikandungnya selama
kehamilan, persalinan, dan nifas.
Ibu yang berumur kurang dari 20 tahun belum siap secara fisik dan
mental dalam menghadapi kehamilan dan persalinan. Dari segi fisik
rahim dan panggul ibu belum tumbuh mencapai ukuran dewasa,
sehingga kemungkinan akan mendapat kesulitan dalam persalinan,
sedangkan dari segi mental ibu belum siap untuk menerima tugas dan
tanggung jawab sebagai orang tua sehingga diragukan keterampilan
perawatan diri dan bayinya.53 Maka dari itu, Undang-Undang tentang
Perkawinan di Indonesia telah mengatur batas usia perkawinan. 54 Pada
tanggal 16 September 2019, DPR telah mengesahkan revisi UU
Perkawinan No 1/1974 dalam rapat paripurna. 55 Undang-Undang Nomor
16 tahun 2019 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 1 tahun
50
https://www.slideshare.net/IrmadaniIrmadani/komplikasi-persalinan, diakses pada
tanggal 10 Mei 2020
51
https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/komplikasi-persalinan-melahirkan/,
diakses pada tanggal 10 Mei 2020
52
Seorang ahli dalam ilmu obstetri.
53
Namora Lumongga Lubis, Psikologi Kespro Wanita dan Perkembangan
Reproduksinya Ditinjau dari Aspek Fisik dan Psikologi, (Jakarta: Kencana, 2016), h. 49
54
Mardi Candra, Aspek Perlindungan Anak Indonesia Analisis tentang Perkawinan
di Bawah Umur, (Jakarta: Kencana, 2018), h. 15
55
https://news.detik.com/berita/d-4708125/revisi-uu-perkawinan-disahkan-dpr-hari-
ini-usia-minimal-nikah-jadi-19-tahun, diakses pada 1 juli 2020
69
Partus macet adalah kontraksi uterus kuat tapi janin tidak dapat turun
karna faktor mekanis, kemacetan persalinan biasanya terjadi pada pintu
atas panggul, tetapi dapat juga terjadi pada rongga panggul atau pintu
bawah panggul.57
56
https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-16-2019-perubahan-uu-1-1974-
perkawinan, diakses pada 1 Juli 2020
57
Nopita Yanti Sitorus, “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Macet di Klinik
Bersalin Hadijah”, dalam Jurnal Kebidanan Flora, Vol. X N o . 1 Februari 2017, h. 10
70
58
Episiotomi adalah sayatan yang dibut pada perineum (jaringan di antara jalan
lahir bayi dan anus) pada saat proses persalinan.
71
Di samping itu, dokter dan tim medis juga dapat melakukan beberapa
hal berikut ini untuk membantu mengatasi persalinan macet:
1. Menggunakan forceps
2. Memberikan pitocin
3. Operasi caesar
59
https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/penyebab-distosia-persalinan-
macet/, diakses pada tanggal 8 juni 2020
72
c. Bayi sungsang
Dikatakan sungsang jika posisi janin dengan kepala di bagian atas
rahim dan pantatnya ada di bagian bawah. Posisi seperti ini biasanya
sudah dapat diketahui saat pertengahan masa kehamilan, yaitu ketika
bayi mencoba mencari posisi. Pada akhir-akhir bulan, ibu hamil akan
merasakan gerakan janin terasa lebih banyak di bagian bawah (kaki yang
bergerak-gerak).60
Cara menangani bayi sungsang pada usia kehamilan 32-34 minggu,
biasanya dokter akan memutar letak bayi, dari letak lintang menjadi
presentasi kepala. Versi luar dikenal juga dengan external cephalic
version. Caranya, kedua tangan dokter diletakkan di perut ibu.
Selanjutnya, secara perlahan dan bertahap, tangan kanan dokter
mendorong tubuh bayi ke salah satu sisi rahim, yaitu dengan menekan
bagian perut ibu. Tangan kiri mendorong kepala bayi ke bawah pada sisi
satunya.
Namun, jika ibu berada dalam keadaan tegang karena takut, upaya ini
sering menemui kesulitan karena rahim atau dinding perut ibu yang
tegang. Jika upaya yang pertama gagal maka akan diulang lagi dua
minggu kemudian sampai akhir trimester ketiga.61
d. Prolaps tali pusat
Prolaps tali pusat adalah penurunan tali pusat ke dalam vagina
mendahului bagian terendah janin yang mengakibatkan kompresi tali
pusat62 di antara bagian terendah janin dan panggul ibu. Dengan kata
lain, situasi darurat, kelahiran dengan segera akan diusahakan untuk
60
Deri Rizki Anggarani dan Yazid Subakti, Kupas Tuntas Seputar Kehamilan, h.
185
61
Dini Kasdu, Solusi Problem Persalinan, h. 32
62
Kompresi tali pusat adalah penghalang aliran darah melalui tali pusat akibat
tekanan dari objek eksternal atau ketidaksejajaran tali pusat itu sendiri.
73
menyelamatkan janin.63 Prolaps tali pusat terjadi ketika tali pusat keluar
dari uterus mendahului bagian presentasi64. Bila hal ini terjadi, maka tali
pusat tertekan di antara pelviks (tulang panggul) maternal65 dan bagian
presentasi pada setiap kontraksi. Sebagai akibatnya, sirkulasi janin
sangat terganggu dan berkembang menjadi distres66, dengan mortalitas67
(angka kematian) 20-30%.68
Ada beberapa penyebab terjadinya prolaps tali pusat, seperti:
Kelahiran bayi prematur, melahirkan lebih dari satu bayi (kembar),
Kelebihan air ketuban (hidramnion), bagian kaki bayi keluar lebih dulu
atau sungsang, tali pusat lebih panjang dari seharusnya, bayi sangat aktif
sehingga terjadi tali pusat terhimpit, dan ketuban pecah sebelum
waktunya (premature rupture of the membrane).
Beberapa penyebab terjadinya prolaps tali pusat tersebut dapat
diantisipasi saat konsultasi berkala dengan dokter kandungan. Salah
satunya adalah ketika tali pusat mengalami kompresi selama
kehamilan.69
Sebagai solusi prolaps tali pusat, dokter biasanya akan berusaha
mengubah posisi bayi dan tali pusarnya. Dengan begitu, kemungkinan
bayi mengalami kekurangan oksigen akibat prolaps tali pusat bisa
diminimalisasi. Hal ini juga berlaku ketika tekanan pada tali pusar bayi
63
Barbara R. Stright, Panduan Belajar: Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir, terj.
Lippincott‟s Review Series: Maternal –Newborn Nursing oleh Maria A. Wijayarini,
(Jakarta:Buku Kedokteran EGC, 2001), h. 282
64
Presentasi adalah bagian janin yang ada di bawah.
65
Maternal yaitu berhubungan dengan keibuan (ibu hamil).
66
Distres adalah stres yang tercipta dari emosi negatif karena kejadian yang tidak
terkendali atau gangguan lingkungan yang tidak mampu diatasi. Arti lainnya dari distres
adalah stres negatif.
67
Mortalitas adalah angka rata-rata kematian penduduk di suatu daerah atau
wilayah.
68
Sodikin, Buku Saku Perawatan Tali Pusat, (Jakarta: Buku Kedokteran EGC,
2008), h. 34
69
https://www.sehatq.com/artikel/meski-langka-prolaps-tali-pusat-bisa-mengancam-
nyawa-janin, diakses pada tanggal 8 juni 2020
74
yang menyebabkan prolaps tali pusat tidak terlalu besar. Dokter mungkin
akan meningkatkan pemberian oksigen bagi ibu sehingga dapat
membantu melancarkan aliran darah bayi.
Selain itu, salah satu tindakan yang bisa dilakukan dalam kasus
prolaps tali pusat adalah dengan amnioinfusi. Amnioinfusi adalah
tindakan untuk mengatasi prolaps tali pusat dengan cara memasukkan
larutan salin ke dalam rahim selama proses persalinan berlangsung. 70
e. Tali pusat melilit tubuh bayi
Tali pusat, yang terkadang disebut sebagai “saluran pasokan” bayi,
merupakan struktur sempit serupa tabung yang menghubungkan bayi
dengan plasenta. Tali pusat mengantarkan zat-zat gizi dan oksigen ke
bayi dan menyingkirkan zat-zat buangan. Tali pusat terbentuk kira-kira
lima minggu setelah pembuahan dan tumbuh panjang secara progresif
sampai minggu ke-28 kehamilan. Saat itu panjangnya mencapai kira-kira
56 cm.71
Lilitan tali pusar pada leher atau kepala bayi cukup membahayakan
ketika masuk dalam proses persalinan. Ketika proses persalinan,
perlahan kepala janin akan mulai turun memasuki saluran lahir. Saat ini,
bayi seperti tersangkut tali pusar dan tali itu akan semakin erat sehingga
menyebabkan penekanan pada pembuluh darah. Akibatnya, bayi
mengalami sesak napas karena suplai darah yang mengandung oksigen
dan zat gizi untuk bayi berkurang. 72
Demikian penjelasan mengenai persalinan menurut Al-Qur`an dan
ilmu kebidanan. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai surat Maryam
70
https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/apa-itu-prolaps-talipusar/, diakses
pada tanggal 8 juni 2020
71
Stuart Campbell dan Alison Mackonochie, Kehamilan Hari Demi Hari, terj. Your
Pregnancy Day-By-Day oleh Damaring tyas Wulandari, (Surabaya: Erlangga, 2006), h. 31
72
Deri Rizki Anggarani dan Yazid Subakti, Kupas Tuntas Seputar Kehamilan, h.
187
75
ayat 22-26, penulis akan menjelaskan pada bab selanjutnya yaitu bab
bagaimana penafsiran terhadap surat Maryam ayat 22-26.
BAB IV
Allah Swt. sebagai pencipta segala hukum sebab akibat. Pada situasi
tertentu, Allah berkehendak pula untuk memperlihatkan kepada kita
fenomena penciptaan makhluk tanpa didahului atau tanpa melalui proses
sebab akibat.2 Seperti kelahiran Nabi Isa as. dari Siti Maryam yang tanpa
ayah. Hukum kausalitas mestinya mengatakan, bahwa kehamilan Siti
Maryam mesti ada proses pembuahan pada rahimnya dari seorang pria.
Nyatanya, kehamilan Siti Maryam tanpa mengikuti hukum sebab akibat ysng
biasa terjadi. Bagi mereka yang hanya percaya 100 persen pada hukum sebab
akibat akan menolak peristiwa kehamilan Siti Maryam itu. Namun, bagi yang
1
Dian Yasmina Fajri, Maryam: Perempuan Penghulu Surga, (Jakarta: Gema Insani,
2017), h. 4
2
Siti Nur Andini, Isa Putra Maria, (Tangerang: Lentera Hati, 2011), h. 130
76
77
Pada bab ini, penulis akan memaparkan penafsiran surat Maryam ayat
22-26. Penulis akan mencoba menganalisa dari beberapa kitab tafsir
mengenai bagaimana proses persalinan dalam Al-Qur`an. Serta
membandingkan proses persalinan dalam Al-Qur`an dan ilmu kebidanan.
Terkait dengan ayat yang penulis pilih, yakni ayat 22-26, karena ayat
tersebut merupakan isyarat proses persalinan dalam Al-Qur`an yang
mengisahkan bagaimana proses persalinan Siti Maryam ketika melahirkan
Nabi Isa as. Pertama, kondisi psikologi wanita yang sedang hamil yang
dijelaskan pada ayat 22. Kedua, proses persalinan diawali dengan rasa sakit
dan posisi terbaik ketika bersalin yang dijelaskan pada ayat 23. Ketiga, pada
ayat 24-26, menjelaskan tentang makanan terbaik menjelang persalinan dan
pascapersalinan.
4
Syaik Imam Al-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi, terj. Al Jami‟ li Ahkām Al-Qur`an
Oleh Amir Hamzah, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), h. 246. Lihat juga dalam tafsir
Adhwa`ul Bayan [h. 444], tafsir Sya‟rawi [h. 521], tafsir al-Azhar [h. 17], dan tafsir al-
Mishbah [h. 169]
5
Atsar dari Ibnu Abbas yang disebutkan oleh Ath-Thabari dalam Jami‟ Al Bayan,
An-Nuhas dalam Ma‟ani Al-Qur`an, As-Suyuthi dalam Ad-Durr Al Mantsur, dan Abu
Hayyan dalam Al Bahr.
6
Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari, terj. Jami‟ Al
Bayan an Ta„wil Ayi Al-Qur`an Oleh Ahsan Askan, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2009), h. 507
7
Musthafa Al-Maraghi tidak mencantumkan periwayatannya
79
Maryam mengambil tempat yang jauh, tidak lain karena dia malu
kepada kaumnya, karena dia termasuk keluarga nabi-nabi, dan merasa
mendapat tuduhan dari mereka. Maka dia memutuskan untuk tidak
menemui mereka dan mereka tidak melihatnya. 8
Wahbah Zuhaili (w. 1436 H) dalam tafsir al-Wasith menjelaskan
mengenai lamanya masa kehamilan Maryam, bahwasannya terdapat
sejumlah riwayat yang menyatakan bahwa Maryam melahirkan dalam
usia kandungan delapan bulan sebagai pengecualian dan pengkhususan
bagi Isa as., berbeda dengan yang terjadi dalam kebiasaan bahwasannya
bayi yang terlahir dalam usia kandungan delapan bulan tidak dapat
bertahan hidup.9
Quraish Shihab (1944 M) dalam tafsirnya menjelaskan mengenai
lamanya masa kehamilan Maryam, bahwasannya mayoritas ulama
menegaskan bahwa kelahiran Nabi Isa as., melalui proses biasa, yakni
kehamilan selama sembilan bulan, bukan dalam waktu sekejap.10
Dari beberapa penafsiran mengenai surat Maryam ayat 22 di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa setelah malaikat Jibril meniupkan ruh ke
dalam rahim Maryam, maka Maryam mengandung kemudian
mengasingkan diri ke tempat yang jauh untuk menghindari dirinya dari
berbagai cemoohan dan kejadian yang tak diinginkan dari kaumnya. Para
ahli tafsir sepakat bahwa tempat yang dipilih Maryam adalah Betlehem.
Mengenai lamanya masa kehamilan Maryam, para ahli tafsir berbeda
pendapat . Ada yang mengatakan, bahwa kehamilan Maryam selama
sembilan bulan, seperti kehamilan pada umumnya. Ada juga yang
8
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, jilid 16, terj. Bahrun Abubakar,
dkk, (Semarang: Toha Putra, 1993), cet. 2, h. 75. Lihat juga dalam tafsir al-Wasith [h. 482]
9
Wahbah Zuhaili, Tafsir al-Wasith, terj. Muhtadi, dkk, (Jakarta: Gema Insani,
2013), jilid 2, cet. 1, h. 483
10
Quraish Shihab, Tafsīr Al-Mishbāh: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur`an, h.
168. Lihat juga dalam tafsir Adhwa`ul Bayan [h. 448]
80
Hadits ini menjelaskan bahwa selama seratus dua puluh hari, janin
mengalami tiga kali perkembangan. Perkembangan tersebut terjadi setiap
11
Wahbah az-Zuhaili, Tafsir Munir, terj. At-Tafsiirul-Munir: Fil „Aqidah wasy-
Syarii‟ah wal Manhaj Oleh Abdul Hayyie al-Kattani, dkk, (Jakarta: Gema Insani, 2016), h.
353
12
Muslim bin Hajjaj Abu al Hasan An Naisaburi, al Musnad ash Shahih al
Mukhtasar bi Naqli al Adli „an adli, (Beirut: Dar Ihya`at-turats, 2009), bab kaifiyah Khalqil
Adamiy, juz. 4, no. 2643, h. 2036. Lihat juga dalam kitab Shahih Bukhari, h. 111, juz. 4, no.
3208, bab dzikrul malaikah, Imam Abu Dawud no. 4708, Imam at-Tirmidzi no. 2138, dan
Imam Ibnu Majah no. 76.
81
empat puluh hari. Empat puluh hari pertama, janin masih berbentuk
nuthfah. Empat puluh hari berikutnya, berbentuk gumpalan darah. Empat
puluh hari berikutnya, menjadi segumpal daging. Setelah seratus dua
puluh hari, malaikat meniupkan ruh ke dalamnya, dan ditetapkan bagi
janin tersebut empat ketentuan. Perkembangan janin ini juga disebutkan
dalam Al-Qur`an. Sebagaimana firman Allah Swt.:
يُثَّ ىخلى ٍقنىا٢٢ ۡ ي يُثَّ ىج ىعلٍنَٰوي نيطٍىفةن ًِف قىػرا ور َّمكً ٍ و٢٢ ۡ ي اَّلنٍسا ىف ًم ٍن يس َٰللىوة ّْم ٍن ًط ٍ و ً
ٍ ى ىكلىىق ٍد ىخلى ٍقنىا ٍ ى
ۡضغى ىة ًع َٰظ نما فى ىك ىس ٍونىا الٍعً َٰظ ىم ىَلٍ نما يُثَّ اىنٍ ىشأٍنَٰوي ىخلٍ نقا اَٰ ىخىر
ٍ ضغى نة فى ىخلى ٍقنىا الٍ يم
ٍ النُّطٍىف ىة ىعلى ىق نة فى ىخلى ٍقنىا الٍ ىعلى ىق ىة يم
٢٢ ۡي ًً َٰ
فىػتىبى ىارىؾ اللٌوي اى ٍح ىس ين ا ٍْلَٰلق ٍى
“Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air
mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling
baik.”(QS. al-Mu‟minun[23]: 12-14)
13
Musthafa Dieb Al-Bugha, Syarah Kitab Arba‟in An-Nawawiyah, terj. Al-Wafi Fi
Syarhil Arba‟in An-Nawawiyah Oleh Muhil Dhofir, (Jakarta: Al-I‟tishom, 2018), Cet. Ke-31,
h. 20
14
Muhammad Hatta al-Fattah, Keajaiban Angka dalam Al-Qur`an: Mengungkap
Rahasia Ayat-Ayat Angka dalam Al-Qur`an, (Jakarta: Mirqat, 2010), h. 226-227
15
Syaik Imam Al-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi, terj. Al Jami‟ li Ahkām Al-Qur`an
Oleh Amir Hamzah, h. 247. Lihat juga dalam tafsir Munir [h. 356]
16
Syeikh Muhammad Mutawalli Sya‟rawi , Tafsir Asy-Sya‟rawi, terj. Tafsir
Sya‟rawi Oleh Tim Safir al-Azhar, (Medan: Duta Azhar, 2008), h. 521
83
Kemudian kata (( املخاض, menurut Syaikh Asy-Syanqithi (w. 1393 H),
17
Syaikh Asy-Syanqithi, Tafsir Adhwa`ul Bayan, terj. Adhwa` Al Bayan fi Idhah Al-
Qur`an bi Al-Qur`an Oleh Fakhrurazi, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2007), h. 445. Lihat juga
dalam tafsir Al-Mishbah [h. 169]
18
Wahbah az-Zuhaili, Tafsir Munir, h. 356
19
Syaik Imam Al-Qurthubi, Tafsir Al Qurthubi, h. 248
20
Quraish Shihab, Tafsīr Al-Mishbāh: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur`an, h.
169. Lihat juga dalam tafsir munir [h. 356]
21
Lihat tafsir Ath-Thabari [h. 514], tafsir Al-Qurthubi [h. 248], tafsir Sya‟rawi [h.
522], tafsir Munir [h. 356], dan tafsir Al-Mishbah [h. 169]
22
Syaikh Asy-Syanqithi, Tafsir Adhwa`ul Bayan, h. 447
84
dia menjadi sesuatu yang tidak berarti dan tidak dihiraukan oleh
seorang pun.23
Dalam tafsir Al-Qurthubi (w. 671 H) yang disebutkan oleh Al
Mawardi (w. 450 H) dalam tafsirnya dijelaskan, Maryam mengangankan
kematian dari segi agama berdasarkan dua alasan. Pertama: Ia khawatir
orang-orang akan mengira buruk terhadap agamanya dan ia tercela
sehingga ia terfitnah oleh itu. Kedua: Agar sebab itu orang-orang tidak
melontarkan tuduhan dan mengaitkannya dengan zina, sebab itu akan
menghancurkan. Hingga batas ini, maka mengangankan kematian adalah
boleh.
Sama halnya yang dikatakan oleh Ibnu Katsir (w. 774 H ) dalam
tafsirnya, bahwa mengharapkan kematian di saat terjadinya fitnah adalah
diperbolehkan. Karena, Maryam mengetahui bahwa ia akan diuji dan
dicoba dengan anak yang dilahirkannya ini berupa hilangnya dukungan
manusia dan sikap mereka yang tidak akan membenarkan cerita yang
disampaikannya. Karena dahulunya dia adalah seorang ahli ibadah, kini
menurut pandangan mereka, dia adalah seorang pelacur dan penzina.24
Sedangkan As-Sa‟di (w. 1375 H) menjelaskan ayat tersebut bahwa
ketika masa kelahiran sudah dekat, rasa sakit menjelang persalinan
memaksanya bersandar pada pangkal pohon kurma. Tatkala Maryam
mulai didera rasa sakit (menjelang) melahirkan, perihnya jauh dari
makanan dan minuman, pedihnya hatinya karena komentar miring
orang banyak, dan mencemaskan kemampuannya untuk bersabar, maka
dia berandai-andai, bahwa dia mati sebelum mengalami kejadian ini,
hingga menjadi tak berarti lagi dilupakan (oleh manusia), dan tidak
disebut-sebut (lagi). Pengandaian itu bertolak dari kondisi yang
23
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, h. 75
24
Lihat dalam tafsir Al-Wasith [h. 484], tafsir Al-Qurthubi [h. 251], dan tafsir Ibnu
Katsir [h. 322]
85
bahwa yang menyeru dari bawah tempat Maryam berada itu adalah Isa
as. yang memanggil ibunya dari bawahnya setelah melahirkannya. 27
Namun, Al-Qurthubi (w. 671 H) berbeda berpendapat, bahwa yang
menyeru dari bawah tempat Maryam berada itu adalah malaikat Jibril
as.28
Adapun yang berpendapat bahwa yang menyerunya itu malaikat Jibril
maupun Isa as., masing-masing dari mereka mempunyai alasan tersendiri.
Pertama: dhamir (kata ganti) pada ayat ini menunjuk kepada ayat 21 dan
sebelumnya.29 Kedua: Mereka yang berpendapat bahwa itu malaikat
Jibril, dengan alasan diantaranya karena bahwa Isa tidak berkata apa-apa
hingga kaumnya datang kepadanya.
Sedangkan alasan mereka yang berpendapat bahwa yang
memanggilnya adalah Isa. Pertama: dhamir (kata ganti) kembali kepada
orang yang lebih dekat dengan yang disebutkan dalam ayat tersebut,
kecuali ada dalil yang menjelaskannya. Sedangkan orang yang disebutkan
dalam ayat itu (surat Maryam ayat 22 “ )” فحملتو, yang paling dekat
dengan Maryam adalah Isa. Kedua: ketika kaumnya datang, saat Maryam
membawa anak Isa, mereka mengatakan sesuatu kepadanya. Maryam lalu
menunjuk kepada anaknya agar mereka (kaumnya) itu berbicara saja
dengan anak itu.30
27
Lihat dalam kitab tafsir Ath-Thabari [h. 523]
28
Syaik Imam Al-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi, h. 251. Lihat juga dalam tafsir
tafsir As-Sa‟di [h. 419], tafsir Adhwa`ul Bayan [h. 449], dan tafsir al-Mishbah [h. 170]
29
Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur`an, h.
170
30
Adhwa`ul Bayan, h. 451
87
31
Menurut pendapat Ath-Thabari, As-Sa‟di, Asy-Syanqithi, Asy-Sya‟rawi, Wahbah
Zuhaili, dan Quraish Shihab
32
Riwayat yang terdapat dalam tafsir Ath-Thabari.
33
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, h. 76
34
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa‟di, Tafsir Al-Qur`an, h. 419
88
35
Syekh Muhammad Mutawalli Sya‟rawi, Tafsir Sya‟rawi, h. 522
89
hanya dengan gerakan yang dilakukan Maryam, persis sama dengan apa
yang dialami oleh kelahiran anak Maryam yang tanpa perkawinan itu.36
Asy-Syanqithi (w. 1393 H) dalam tafsirnya menjelaskan, sebagian
ulama mengatakan bahwa pangkal pohon kurma yang diperintahkan
Allah untuk digoyang-goyangkan adalah pangkal yang tidak berbuah.
Kemudian ketika pangkal pohon kurma itu digoyang-goyangkan, Allah
menjadikannya memilki buah kurma yang sudah matang.
Sebagian ulama lain mengatakan bahwa pangkal pohon itu adalah
pangkal pohon kurma yang hanya tumbuh, tetapi tidak memiliki buah,
namun ketika Maryam menggoyang-goyangkannya, Allah menumbuhkan
buahnya dan menjadikannya kurma yang telah matang.
Ulama lain berpendapat bahwa pohon kurma itu sebenarnya telah
berbuah, dan Allah memerintahkan Maryam untuk menggoyangkan-
goyangkannya agar buahnya jatuh.37
Sedangkan dalam tafsir Munir Karya Wahbah Zuhaili (w.1436 H), Al-
huzz memiliki arti menggerakkan sesuatu dengan keras atau lembut, atau
miringkanlah atau goyanglah. Sedangkan kata ( ) جذع النخلةulama sepakat
siap santap, kurma yang segar, lezat, dan bermanfaat. Sebagian ulama
menyimpulkan bahwa makanan yang baik untuk dikonsumsi oleh para
36
Lihat dalam kitab tafsir Al-Mishbah [h. 169]
37
Syaikh Asy-Syanqithi, Tafsir Adhwa`ul Bayan, h. 455
38
Disebutkan oleh Zamakhsyari dalam kitab At-Tafsiirul-Munir: Fil „Aqidah wasy-
Syarii‟ah wal Manhaj [h. 357]
90
39
Tafsir Adhwa`ul Bayan, h. 459
40
Lihat dalam kitab tafsir munir [h. 359],
41
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, h. 76
91
42
Syaikh Asy-Syanqithi, Tafsir Adhwa`ul Bayan, h. 457
43
Wahbah az-Zuhaili, Tafsir Munir, terj. At-Tafsiirul-Munir: Fil „Aqidah wasy-
Syarii‟ah wal Manhaj, h. 357
44
Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur`an, h.
171
92
Ayat ini adalah pelipur lara bagi Maryam, dari sisi selamat (terhindar)
dari rasa sakit saat melahirkan, dan memperoleh makan dan minum serta
ketenangan.47
Menurut Asy-Syanqithi (w. 1393 H) dalam tafsirnya dijelaskan
bahwa Allah tidak mengatakan secara jelas mengenai perintah-Nya
untuk dimakan dan diminum, hanya saja Dia memberikan isyarat bahwa
yang Dia perintahkan untuk dimakan adalah buah kurma yang masak
(disebutkan dalam ayat 25), sedangkan yang Dia perintahkan untuk
diminum adalah air dari anak sungai (disebutkan dalam ayat 24), yang
diungkapkan dengan lafazh as-sariy. Inilah yang tampak dari ayat
tersebut.48
45
Syaik Imam Al-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi, h. 259. Lihat juga dalam tafsir Ath-
Thabari [h. 537]
46
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, h. 77
47
Syaik Abdurrahman bin Nashir as-Sa‟di, Tafsir Al-Qur`an, h. 420
48
Syaikh Asy-Syanqithi, Tafsir Adhwa`ul Bayan, h. 455
93
49
Syekh Muhammad Mutawalli Sya‟rawi, Tafsir Sya‟rawi, h. 524
94
50
Kelahiran pada usia kehamilan kurang dari 22 minggu.
51
Kelahiran pada usia kehamilan 28 minggu.
52
Kelahiran pada usia kehamilan 37 minggu.
53
Kelahiran pada usia kehamilan 42 minggu.
54
Kelahiran pada usia kehamilan lebih dari 42 minggu.
95
55
Emma S. Wirakusumah, Tips dan Solusi Gizi Untuk Tetap Sehat, Cantik, dan
Bahagia di Masa Menopause Dengan Terapi Esterogen Alami, (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2004), h. 6
97
56
Luh Putu Widiastini, Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir,
(Bogor: In Media, 2014), h. 2
57
Ekspulsi fetus adalah keluarnya janin dari rahim ibu melewati jalan lahir. Ketika
dasar panggul sudah lebih berelaksasi. Dengan his serta kekuatan meneran maksimal.
58
Sekresi merupakan proses pengeluaran zat oleh kelenjar yang masih digunakan
oleh tubuh. Zat yang dihasilkan berupa enzim dan hormon.
59
Progresif adalah suatu perubahan yang terjadi yang sifatnya maju, meningkat,
meluas, berkelanjutan atau bertahap selama periode waktu tertentu baik secara kuantitatif
ataupun kualitatif.
60
Annisa Ul Mutmainnah, dkk, Asuhan Persalinan Normal dan Bayi Baru Lahir, h.
5
98
61
Annisa Ul Mutmainnah, dkk, Asuhan Persalinan Normal dan Bayi Baru Lahir, h.
36
62
Jumarni Ilyas, Asuhan Keperawatan Perinatal, (Jakarta: Buku Kedokteran EGC,
1994), h. 16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian mengenai persalinan menurut Al-Qur`an dan
ilmu kebidanan, maka penulis dapat menyimpulkan di antaranya:
1. Dari penafsiran yang penulis kaji pada surat Maryam ayat 22-26,
dapat disimpulkan beberapa hal yang terkandung, bahwa:
Pertama: Kehamilan Maryam (ayat 22), setelah malaikat Jibril
meniupkan ruh ke dalam rahim Maryam, maka Maryam
mengandung kemudian mengasingkan diri ke tempat yang jauh
untuk menghindari dirinya dari berbagai cemoohan dan kejadian
yang tak diinginkan dari kaumnya. Para ahli tafsir sepakat bahwa
tempat yang dipilih Maryam adalah Betlehem. mengenai lamanya
masa kehamilan Maryam, Mayoritas ulama tafsir, mengatakan
bahwa Maryam mengandung Isa as. sama seperti halnya yang
dialami oleh para wanita pada umumnya.
99
100
A. Saran
1. Penulis mengharapkan penelitian mengenai persalinan menurut
Al-Qur`an dan ilmu kebidanan ini dapat memotivasi para wanita
yang akan melahirkan untuk tetap semangat, sabar, dan
mempersiapkan diri dalam menghadapi proses persalinan.
102
DAFTAR PUSTAKA
Buku-Buku
Nata, Abuddin, Islam dan Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Prenada Media Group,
2018
Nugroho, Prasetyo, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Persalinan
Terhadap Kecemasan Primigravida Trimester III Di Puskesmas
Ciputat,” Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2017
Nurdiansyah, Nia, Buku Pintar Ibu dan Bayi, Jakarta: Bukune, 2011
108
Artikel
Dina Manafe, “Operasi Cesarea Meningkat di Era JKN-KIS,”
https://www.beritasatu.com/kesehatan/587529-operasi-cesarea-
meningkat-di-era-jknkis, diakses pada tanggal 11 Maret 2020
111
persalinan-untuk-mengurangi-rasa-sakit-saat-melahirkan, diakses
tanggal 1 Februari 2020
Jurnal
BIODATA PENULIS