SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh gelar Sarjana Agama
(S. Ag)
Oleh
Hilmatus Solihah
NIM 14210576
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh gelar Sarjana Agama
(S. Ag)
Oleh
Hilmatus Solihah
NIM 14210576
Dosen Pembimbing:
Hj. Istiqomah, MA
1
2
PERSETUJUAN PEMBIMBING
I
LEMBAR PENGESAHAN
II
PERNYATAAN PENULIS
Hilmatus Sholihah
III
PERSEMBAHAN
Terima kasih penulis ucapkan kepada Abah dan Ibu yang selalu mendo„akan
penulis dan selalu memberikan kasih sayang yang tak terhingga dan selalu
menjadi penyemangat sehingga penulis bisa menyelesaikan studinya.
Terima kasih kepada seluruh dosen dan instruktur tahfizh yang selama ini
telah membimbing dan memberikan ilmunya.
Terima kasih kepada para Kyai dan Guru Pondok Pesantren Ali Maksum,
Pondok Pesantren Sunan Pandanaran
IV
MOTTO
(Gus Dur)
V
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Swt. Tuhan Semesta Alam yang telah
mencurahkan karunia nikmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulîs dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “KIKIR DALAM AL-QUR’AN
(ANALISIS SINONIMITAS TERHADAP LAFAZ AL-BUKHL, ASY-
SYUHH, DHANÎN DAN QATŪR)”.
Shalawat serta salam semoga tercurah lîmpahkan kepada baginda Nabi
Muhammad Swt yang telah membawa risalah kepada umatnya agar
senantiasa menempuh jalan yang lurus. Semoga kita semua mendapatkan
syafa‟atnya kelak di akhirat.
Skripsi ini merupakan hasil karya tangan yang dalam penyelesaiannya
mengalami adanya berbagai kesulîtan karena keterbatasan kemampuan yang
penulis miliki, sehingga tidak pernah lepas dari adanya bantuan doa,
dukungan, bimbingan, motivasi serta saran-saran dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan kalî ini, penulîs mempersembahkan ucapan
terimakasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, MA. selaku Rektor Institut Ilmu Al-
Qur`an (IIQ) Jakarta.
2. Ibu Dra. Hj. Maria Ulfah, MA. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan
Dakwah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.
3. Bapak Dr. H. M. Ulinnuha, Lc., MA. selaku Kaprodi Ilmu Al-Qur`an dan
Tafsir.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ushuluddin IIQ Jakarta yang telah
menyalurkan ilmunya kepada penulîs selama masa perkulîahan penulîs.
VI
5. Seluruh Staf Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, ibu Dra. Rukoyah Tamimi
dan Ibu Suci Rahayuningsih yang telah membantu penulis dalam pembuatan
skripsi.
6. Ibu Hj. Istiqomah, MA selaku dosen pembimbing skripsi yang telah sabar
dan berkenan memberikan saran, arahan serta ilmunya kepada penulîs.
7. Bapak Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc, MA selaku pengasuh pesantren
Takhassus “IIQ Jakarta” dan segenap Instruktur Tahfizh yang telah
membimbing penulîs dalam proses menghafal Al-Qur`an dari semester awal
hingga akhir.
8. Terima kasih untuk Abah Imam Mudaris dan Ibuk Mujiatun yang tak henti-
hentinya memberikan do‟a, kasih sayang serta motivasi kepada penulîs
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
9. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Paklik Abdul Aziz Sidqi dan
Bulik Sami„ah yang telah menjadi orang tua kedua yang selalu
menyemangati penulis dan membantu secara finansial dari awal penulis
kuliah hingga akhir kuliah.
10. Teruntuk semua adik-adik penulis, Azka Muhammad, Haniifah Sa„diyah,
Robi„atun Nafi„ah, Ulil Albab, Alia Nawal, dan khususnya Ayu Nasywa
yang selalu menemani dan menghibur penulis selama ini sehingga bisa
menyelesaikan skripsi ini.
11. Untuk semua keluarga penulis Bani Sunari dan Keluarga Nganjuk yang telah
banyak menyemangati dan selalu mendukung penulîs.
12. Teman-teman angkatan 2014, khususnya Ushuluddin dan IAT A, terima
kasih atas kebersamaannya.
13. Untuk Afina Putri teman terbaik yang sudah membantu mencarikan buku,
terima kasih disela kesibukannya sebagai pegawai dan mahasisiwi tingkat
akhir juga, masih menyempatkan untuk membantu mencarikan buku.
VII
14. Terima kasih juga kepada bukalapak yang selalu ada ketika penulis
kesusahan mencari referensi buku.
Penulis ucapkan permohonan maaf jika dalam penyusunan skripsi ini
terdapat sesuatu yang kurang berkenan. Karena tidak ada makhluk yang
sempurna, sempurna hanyalah milîk Allah Semata. Harapan penulis semoga
skripsi ini sampai dan dibaca oleh orang-orang yang kemudian dapat
mengamalkan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.
Hilmatus Sholihah
VIII
DAFTAR ISI
PERSEMBAHAN ........................................................................................ iv
MOTTO ........................................................................................................ v
DAFTAR ISI................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................ 8
D. Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 9
E. Metode Penelitian .................................................................................... 11
F. Sistematika Penulisan .............................................................................. 13
BAB II SINONIMITAS (AL-TARĀDUF) DALAM AL-QUR’AN
A. Definisi Sinonimitas dalam Al-Qur‟an ................................................... 17
B. Sebab-Sebab Munculnya Sinonimitas .................................................... 20
C. Pandangan Ulama tentang Sinonimitas .................................................. 22
D. Ragam Sinonimitas ................................................................................. 28
E. Kaidah-kaidah Sinonimitas dalam Al-Qur`an ........................................ 30
IX
F. Cara Mengetahui Perbedaan-Perbedaan Makna ..................................... 32
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG KIKIR
A. Pengertian Kikir ...................................................................................... 35
B. Kosakata Kikir dalam Al-Qur‟an ............................................................ 37
C. Jenis-jenis Kikir ...................................................................................... 46
D. Sebab-sebab Kikir ................................................................................... 53
E. Kisah Orang Kikir ................................................................................... 55
BAB IV ANALISIS PENAFSIRAN KATA AL-BUKHL, ASY-SYUHH,
DHANÎN DAN QATÛR DALAM AL- QUR’AN
A. Analisis Lafaz Bukhl beserta derivasinya ............................................... 60
B. Analisis Lafaz asy-Syuhẖ beserta derivasinya ........................................
C. Analisis Lafaz dhanîn beserta derivasinya ............................................. 74
D. Analisis Lafaz Qatûrâ beserta derivasinya ............................................. 76
E. Implikasi Kata Bukhl, asy-Syuẖ, dhanîn dan Qatûr, dalam Kehidupan di
Masyarakat ..............................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 84
B. Saran-Saran ............................................................................................. 85
X
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Konsonan
Huruf Huruf
No Huruf Latin No Huruf Latin
Arab Arab
1 ا A 14 ص Sh
2 ب B 15 ض Dh
3 ت T 16 ط Th
4 ث Ts 17 ظ Zh
5 ج J 18 ع „
6 ح H 19 غ Gh
7 خ Kh 20 ف F
8 د D 21 ق Q
9 ذ Dz 22 ك K
10 ر R 23 ل L
11 ز Z 24 م M
12 س S 25 ن N
13 ش Sy 26 و W
XI
No Huruf Arab Huruf Latin
27 ه H
28 ء „
29 ي Y
B. Vokal
Dhammah :u و: ȗ
C. Kata Sandang
XII
kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang
diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah. Contoh:َْمنَّا
َأ ْ اِبهللاا: Ȃmannabillȃhi
d. Ta’ Marbȗthah ()ة
Ta’ Marbȗthah ( )ةapabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh
kata sifat (na’at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi
huruf “h”. Contoh: اْلَفئا َدْةا: al-Af'idah
Sedangkan ta’ Marbȗthah ( )ةyang diikuti atau disambungkan
(di-washal) dengan kata benda (isim) maka dialih aksarakan menjadi
D. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi
apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan yang
Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan awal kalimat,
huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain. Ketentuan
yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini, seperti cetak
miring (italic), atau cetak tebal (bold) dan ketentuan lainnya. Adapun
nama diri yang diawali dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis
capital adalah awal nama diri, bukan kata sandangnya. Contoh: „Alȋ
Hasan al-„Ȃridh. Khusus untuk penulisan kata Al-Qur`an dan nama-
nama surah menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-Qur`an, Al-Baqarah,
dan seterusnya.
XIII
ABSTRAK
XIV
BAB I
PENDAHULUAN
1
Yusuf Qaradwi, Berinteraksi dengan Al-Qur‟an, terj. Abdul Hayyi al-
Kattani (Jakarta: Gema Insani Pres, 1999), h. 25
1
2
2
Mannaʿ Al-Qaṯṯân, Pengantar Studi Ilmu al-Quran, (Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar, 2005), h. 323
3
Nurkholis Madjid, Islam Doktrin dan Peradaban, (Jakarta: Yayasan
Paramedian, 1992), h. 3
4
M. Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur‟an, (Bandung: Penerbit Mizan,
1997), h. 120
5
Mahmud Saltut, Tafsir Al-Qur‟an Al-Karim, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2000), h. 786
3
6
Ahmad Mukhtar Umar „ilm al-Dalalah, (Kuwait: Maktabah al-Arûbah,
1982 M/1402 H), cet. I, h. 217
7
M. Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur‟an (Bandung: Penerbit Mizan,
1997), h. 120
8
Sangat pelit
4
9
Gufron A. Mas‟adi, Ensiklopedia Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1996), h. 190
10
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah: Kesan, Pesan dan Keserasian
alQur‟an, (Jakarta: Lentera Hati, 2000), vol.1, h. 68
11
M. Nûruddin al-Munajjad, al-Tarāduf fî al-Qur‟ān al-Karīm, (Damsyiq:
Dar al-Fikr, 1997), h. 189
5
12
Ar-Raghib al-Asfahani, Mu‟jam Mufradat li Alfaz Al-Qur'an, (Dar Allah
Fikr, 1998), h. 35
13
Amirulloh Syarbini, Maha Bisnis dengan Allah, (Jakarta: Agromedia
Pustaka, 2012), cet. I, h. 18
6
Kata dhanîn berasal dari huruf yang aslinya hanya dhod dan
nun yang mengandung makna kikir terhadap sesuatu. Kata dhanîn
dan al-bukhl menurut Ibn Faris adalah sinonim, akan tetapi dalam
ayat tersebut tidak menggunakan kata al-bukhl, karena menurut
Raghib al-Isfahani kata dhanîn dikhususkan pada kikir akan sesuatu
yang berharga, seperti kikir terhadap ilmu. Maka, jarang ditemukan
antara kedua kata itu bermakna kikir khusus untuk harta. Oleh karena
itu, kata-kata yang memiliki makna kikir sebenernya tidak
sepenuhnya sama persis maknanya, akan tetapi ada sedikit perbedaan
dalam penggunaan.15 Berangkat dari penjelasan diatas maka penulis
perlu memaparkan dari aspek mana kata-kata tersebut terjadi
perbedaan.
14
Imam Al-Ghazali, Ihya‟ Ulumiddin, terj. Moh. Zohri, (Semarng: CV.
Asy-Syifa, 1994), cet.I, h. 207
15
M. Nûruddin al-Munajjad, al-Tarāduf fî al-Qur‟ān al-Karīm, (Damsyiq:
Dar al-Fikr, 1997), h. 192
7
16
Ahmad Chodjim, An-Nas Segarkan Jiwa Dengan Surah Manusia,
(Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2005), cet. I, h. 181
17
Merasa dan bertindak dengan memperlihatkan diri sangat mulia (pandai,
kaya, dan sebagainya), sombong, pongah, angkuh, jumawa. Kelakuannya tersebut
menjauhkan orang darinya
18
Sayyid Mujtaba Musawi Lari, Menumpas Penyakit Hati, (Jakarta:
Lentera Baristama, 1996), cet. II, h. 152
8
19
Thoha fatahajjadbih, “Bakhil Dalam AlQur‟an”, Skripsi, Yog akarta
UIN Sunan Kalijaga: 2013.
12
bertemakan kikir, yang berbeda dari kedua skrisi tersebut yaitu kajian
penelitiannya saja.
Kemudian kajian skripsi yang ditulis oleh Alamudin Syah
dengan judul Lafaz-lafaz yang Bermakna Keburukan Dalam
Perspektif Al-Qur`an (Analisis terhadap Lafaz Al-Syarr, Al-Fahsya‟
dan Al-Su‟. Dalam skripsinya peniliti mengkaji lafaz-lafaz yang
bermakna keburukan dalam Al-Qur`an dengan menggunakan metode
tematik. Peneliti hanya memfokuskan di tiga lafaz saja yaitu Lafaz
Al-Syarr, Al-Fahsya‟ dan Al-Su‟.
Menurutnya salah satu mukjizat Al-Qur`an yaitu mengenai
kebahasaan atau Lughah. Mengenai lafaz yang memilki makna
keburukan dalam Al-Qur`an peneliti mengungkapakan bahwa
maknanya berbeda dari segi esensi. Kemudian hasil dari penelitian
tersebut, Pertama lafaz Al-Syarr dalam Al-Qur`an memiliki arti
kemiskinan, penderitaan, suatu mudharat seperti penyakit kesulitan
hidup dan rezeki yang tertahan. Kedua, lafaz Al-Fahsya‟ dalam Al-
Qur`an memiliki maknna perbuatan zina, homoseksual, kedurhakaan
istri terhadap suaminya dan membunuh. Ketiga, lafaz Al-Su‟
memiliki makna kemaksiatan kepada Allah, memakan riba, perbuatan
syirik, perbuatan dusta, dan azab atau siksaan.
Kajian lainnya yaitu kitab at-tarâduf fi Al-Qur`an karîm karya
Muhammad Nuruddin Munajjad yang mana kitab ini membahas
tentang sinonimitas keseluruhan dan menjelaskan tentang kata-kata
yang di duga memiliki makna yang sama.
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research) yaitu,
mengedepankan kajian pustaka dengan mengambil data-data
13
20
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Teras,
2011), h . 71
15
F. Sistematika Penulisan
Teknik penulisan penelitian ini merujuk pada buku Pedoman
Penulisan Skripsi, Tesis, Desertasi Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ)
Jakarta, yang diterbitkan oleh IIQ Press. Untuk memberikan
sistematika pembahasan yang jelas maka pada skripsi ini penulis
mencoba menguraikan isi kajian pembahasan. Adapun sistematika
pembahasan skripsi ini terdiri dari lima bab dengan uraian sebagai
berikut:
Bab Pertama, merupakan pembahasan pendahuluan yang
secara umum pembahasannya bersifat metodologis. Bab ini
memberikan gambaran singkat dan orientasi dari obyek yang akan
dibahas pada bab-bab berikutnya. Dalam bab pendahuluan ini terdiri
atas enam sub bab, Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang
masalah untuk memberikan penjelasan secara akademik, alasan
mengapa penelitian ini perlu dilakukan, hal-hal apa saja yang melatar
belakangi penelitian ini. Kemudian, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, dan perumusan masalah agar pembahasan dalam penelitian
terfokus dan memiliki batasan yang jelas. Selanjutnya, tujuan dan
kegunaan penelitian yang merupakan tujuan yang ini dicapai dalam
penelitian ini, serta memberikan manfaat kepada pembaca. Sub bab
selanjutnya, tinjauan pustaka untuk menjelaskan letak perbedaan
penelitian ini dengan penelitian lainya. Kemudian metode penelitian
yaitu untuk menjelaskan bagaimana cara yang akan di tempuh
penulis dalam melakukan penelitian. Dan yang terakhir yaitu teknik
dan sistematika penulisan.
Bab kedua, menguraikan tinjauan umum tentang sinonimitas,
dimana dalam bab ini terbagi menjadi enam sub bab. Pertama,
pengertian sinonimitas pada bagian ini penulis akan menguraikan apa
16
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemudian hasil dari penelitian di atas maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa makna kikir dalam lafaz Al-Qur'an
mempunyai makna esensi yang berbeda, Berdasarkan uraian
penafsiran ayat-ayat yang berkaitan dengan lafaz al-Bukhl, asy-Syu
hẖ, Dhanîn dan Qatûr. Sehingga dapat diambil beberapa perbedaan
di antara keempat lafaz yang mengandung makna yang satu yaitu
kikir. Berikut penjelasan yang penulis simpulkan dari ayat-ayat yang
sudah di cantumkan yaitu:
1. Al-Bukhl
Lafaz Al-bukhl digunakan untuk menunjukkan akumulasi
berbagai macam kikir. seperti kikir terhadap harta, kikir terhadap
ilmu, kikir terhadap diri sendiri. Lafaz al-bukhl merupakan bentuk
sifat, tidak digunakan dalam Al-Qur`an, yang digunakan hanya
bentuk fi‘il baik madhi, mudhâri, dan bentuk mashdar. Artinya kikir
menunjukkan perbuatan yang sudah dan akan terjadi secara terus
menerus, maksudnya orang yang melakukan perbuatan kikir bisa jadi
dia tidak akan bisa berhenti, bisa juga mengurangi perbuatan kikir
Kemudian al-bukhl maknanya kusus untuk melarang harta (untuk
diberikan.
2. Asy-Syuhẖ
Lafaz asy-Syuhẖ dalam Al-Qur`an ditemukan tiga kali dalam
bentuk mashdar dan satu kali dalam bentuk jamak, yang mana
semuanya menunjukkan sifat kikir yang paling berat, karena
91
92
B. Saran
Setelah melalui proses pembahasan dan kajian kata al-bukhl,
asy-Syuhẖ,dhanîn, Qatûr kiranya penulis perlu untuk mengemukakan
beberapa saran sebagai kelanjutan dari kajian penulis atas hal-hal
tersebut di atas yaitu. Pertama, perlunya penelitian yang lebih
komprehensif tentang kata tersebut salah satunya mendalami
penelitian semantik. Dimana penelitian ini sangat penting untuk
mengungkapkan makna yang sesungguhnya. Kedua, Penelitian ini
93
„AbdulMuhammad
Bâqî,
Fuâd, al-0X¶MDP DO-Mufahras li Alfaz al-4XU¶DQ
al-Karîm.
al-Ghazali, Imam, ,K\D¶ 8OXPLGGLQ, terj. Moh. Zohri, Semarang: CV. Asy-
Syifa, 1994.
„Abd
Al-Mubarak,-Husain, al
Fiqh al-Lugah, Bagdad: Jami‟ah
-Basrah, a
1986.
Badruddin, Syaikh Imad Zaki, Tafsir Wanita, Terj. Samson Rahman, Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar, 2003.
95
96
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Tafsirnya, Jakarta: DEPAG RI, 2008.
Mas‟adi, ad,
Gufron Ahm
Ensiklopedia Islam Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1996.
Nata, Abudin at. all, Ensiklopedia islam, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve,
1999.
Qaṯṯân, Manna,
Pengantar Studi Ilmu al-Quran, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2005.
Taimiyah, Syaikh Islam Ibnu, Tazkiyatun Nafs, Jakarta: Darus Sunnah Press,
2010.
Takruri, Nawwaf, Dahsyatnya Jihad Harta, Terj. Asep Sobari dan Henry
Sholahuddin, Jakarta: Gema Insani, 2007.
Thoha fatahajjadbih,
%DNKLO 'DODP $O4XU¶DQ”,“ Skripsi, Yogyak
Sunan Kalijaga: 2013.