Anda di halaman 1dari 43

PANDANGAN AL-QUR’AN TERHADAP GAYA HIDUP

HEDONISME
(Studi Analisis Kitab Tafsir Risâlah an-Nûr Karya Badî’ az-Zamân Sa‘îd
an-Nûrsî)

Skripsi Ini Diajukan


Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh :
Annisa Nabila Zulfa
NIM. 16210719

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN JAKARTA
1441 H/2020 M
i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Pandangan Al-Qur'an Terhadap Gaya Hidup


Hedonisme (Studi Analisis Kitab Risâlah Al-Nûr Karya Badî‟ Az-Zamân
Sa„Îd An-Nûrsî)” oleh Annisa Nabila Zulfa NIM 16210719 telah melalui
proses bimbungan dengan baik dan dinilai oleh pembimbing telah layak dan
memenuhi syarat ilmiah untuk diujikan dalam sidang Munaqosyah.

Ciputat, 26 Agustus 2020

Pembimbing

Istiqomah, MA.
ii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Pandangan Al-Qur'an Terhadap Gaya Hidup


Hedonisme (Studi Analisis Kitab Risâlah al-Nûr Karya Badî‟ az-Zamân Sa„îd
an-Nûrsî)” oleh Annisa Nabila Zulfa dengan NIM 16210719 telah diujikan
pada sidang Munaqasyah Fakultas Uhuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-
Qur‟an (IIQ) Jakara pada tanggal 26 Agustus 2020. Skripsi telah diterima
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag).
Jakarta, 26 Agustus 2020
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta (IIQ) Jakarta,

Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc., MA


Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc., MA Mamluatun Nafisah, M.Ag

Penguji I, Penguji II,

Muhammad Haris Hakam, M.A Mamluatun Nafisah, M.Ag

Pembimbing,

Istiqomah, M.A
iii

PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Annisa Nabila Zulfa

NIM : 16210719

Program Studi : Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir

Fakultas : Ushuluddin dan Dakwah

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pandangan Al-Qur‟an


Terhadap Gaya Hidup Hedonisme (Studi Analisis Kitab Tafsir Risâlah an-
Nûr Karya Badî‟ az-Zamân Sa„îd an-Nûrsî)” adalah benar ahsil karya saya
sendiri kecuali kutipan-kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya.
Kesalahan dan kekurangan dalam karya ini, sepenuhnya menjadi tanggung
jawab saya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Ciputat, 26 Agustus 2020

Annisa Nabila Zulfa


MOTTO

“Jangan terlalu mendambakan. Jangan terlalu mencintai. Dan jangan terlalu


erat menggenggam segala bentuk kenikmatan dan keindahan dunia. Sebab,
cepat maupun lambat, ia akan segera hilang dan lenyap dari pandanganmu
dan genggamanmu.”

iv
PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada orang-orang tercinta, terkhusus


ayah dan mamah yang selalu berjuang untuk anak-anaknya. Dan senantiasa
memberikan untaian do‟a, dukungan, motivasi dan berbagai pelajaran hidup
yang penulis dapat sampai akhirnya tulisan ini bisa selesai.

v
KATA PENGANTAR

ْ َّ ٰ
ِ ‫الر ّح ْي ِّم‬ ِ ّ ‫الرح ٰم‬
َّ ِ‫ن‬ ِّ ِ‫ّب ْس ِّم‬
ِ‫اّلل‬

Alhamdulillâh, segala puji bagi Allah swt. yang telah memberikan


segala anugrah dan rahmat-Nya. Serta rasa syukur atas segala nikmat-Nya
berupa kesehatan jasmani dan rohani, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir S1 ini. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi
Muhammad Saw, yang telah membimbing dan mendo‟akan umatnya tanpa
lelah dalamsetiap perjuangannya, semoga kelak di akhirat nanti kita bisa
berjumpa dan berkumpul dengannya. Semoga untaian doa tetap tercurahkan
kepada keluarga, sahabat serta seluruh pengikutnya.
Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua penulis
sebagai tanda terimakasih penulis, yakni ayahanda Amiruddin dan Ibunda
Millati yang tidak pernah henti-hentinya memberikan dukungan, kasih
sayang dan doa dalam setiap sujud mereka. Semoga Allah senantiasa
melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada mereka. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari
berbagai pihak penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang berperan dalam penyusunan skripsi ini, yakni:
1. Ibu Prof Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, MA., selaku rektor Institut
Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
2. Bapak Dr. Muhammad Ulinuha, Lc, MA. selaku Dekan Fakultas
Uhsuluddin dan Dakwah beserta seluruh staf dekanat.
3. Ibu Istiqomah, MA., selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktunya di sela-sela kesibukannya untuk memberikan
bimbingan, arahan, kritikan dan saran kepada penulis.

vi
4. Ibu Hj. Muthmainnah, MA. selaku Ketua Lembaga Tahfizh dan
Qiraat (LTQ) sekaligus semua Instruktur tahfizh yang senantiasa
memberikan bimbingan, semangat dan motivasi dalam menghafal Al-
Qur‟an.
5. Seluruh dosen Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta khususnya Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah yang telah mengenalkan penulis tentang
beraneka ragam disiplin ilmu dan meluangkan banyak waktu untuk
mengajarkannya.
6. Kakak-kakakku Muhammad Anang Maulana, Syahdah Dinuriah,
Irawan Dwi Purnomo, dan juga adik Muhammad Azmil Ariq yang
selalu memberikan semangat serta dukungan kepada penulis.
7. Ablalar dershane Risalah Nur, khususnya Nurhasanah Abla, Umi
Wijaya Abla, dan Ita Rahmah Abla yang telah mengenalkan penulis
sosok ulama Turki yakni Badî‟ az-Zamân Sa„îd an-Nûrsî beserta
karyanya yakni Risâlah al-Nûr dan telah meluangkan waktu
membimbing penulis memahami isi kitab-kitab Risalah Nur.
8. Seluruh teman-teman Angkatan 2016 terkhusus teman-teman sekelas
yang selalu memberi semangat satu sama lain dan selalu menjadi
teman, sahabat bahkan keluarga yang baik.
9. Sahabat-sahabat, Annisa Nur Hazfira, Fitri Amalia Andifa, Aldila
Putri Bunga, Aisyah Ali, dan Destiana Safira yang selalu menjadi
tempat untuk mencurahkan segala keluh kesah dan selalu memberikan
saran terbaik kepada penulis.
10. Terakhir untuk semua pihak yang secara langsung maupun tidak
langsung turut serta membantu dan memberi motivasi dalam
penyelesaian tulisan ini dari awal proses penelitian hingga skripsi ini
dapat terselesaikan.

vii
Akhirnya, penulis hanya bisa berterimakasih dan berdoa kepada Allah
semoga amal ibadah, bimbingan, dukungan, kebaikan dan semangat yang
telah diberikan dibalas oleh Allah Swt dengan balasan yang Ia ridhoi sesuai
dengan harapan masing-masing.

Ciputat, 21 Agustus 2020

Annisa Nabila Zulfa

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................................i


LEMBAR PENGESAHAN ......................................... Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN PENULIS ..................................................................................... iii
MOTTO.....................................................................................................................iv
PERSEMBAHAN ......................................................................................................v
KATA PENGANTAR ..............................................................................................vi
DAFTAR ISI .............................................................................................................ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................................ xii
ABSTRAK................................................................................................................xv
BAB 1..........................................................................................................................1
PENDAHULUAN ......................................................................................................1
A. Latar Belakang ..................................................................................................1
B. Permasalahan ....................................................................................................6
1. Identifikasi Masalah ....................................................................................6
2. Pembatasan Masalah ...................................................................................7
3. Perumusan Masalah.....................................................................................7
C. Tujuan Penelitian ..............................................................................................7
D. Kegunaan Penelitian .........................................................................................8
1. Secara Teoritis...................................................................................................8
2. Secara Praktis ....................................................................................................8
E. Tinjauan Pustaka ...............................................................................................8
F. Kerangka Teori ...............................................................................................11
G. Metodologi Penulisan .....................................................................................12
1. Jenis Penelitian ..........................................................................................12
2. Sumber Data ..............................................................................................13
3. Metode Pengumpulan Data .......................................................................13

ix
4. Metode Analisis.........................................................................................13
H. Sistematika Penulisan .....................................................................................14
BAB II.......................................................................................................................16
GAYA HIDUP HEDONISME ...............................................................................16
A. Gaya Hidup .....................................................................................................16
1. Definisi Gaya Hidup..................................................................................16
2. Macam-Macam Gaya Hidup .....................................................................18
B. Hedonisme ......................................................................................................21
1. Definisi Hedonisme ...................................................................................21
2. Definisi Hedonisme Pada Masa Kini ........................................................23
C. Gaya Hidup Hedonisme ..................................................................................24
1. Ciri-ciri Gaya Hidup Hedonisme...............................................................25
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Hidup Hedonisme ....................27
3. Dampak Gaya Hidup Hedonisme ..............................................................32
D. Term-Term Al-Qur‟an yang Berhubungan dengan Hedonisme .....................35
1. Isrâf ...........................................................................................................36
2. Tabdzîr ......................................................................................................39
3. Takâtsur .....................................................................................................40
4. Itrâf ............................................................................................................42
5. Zînah..........................................................................................................43
6. Tafâkhur ....................................................................................................45
7. La„ib dan Lahw ........................................................................................46
BAB III PROFIL SA„ÎD AN-NÛRSÎ.....................................................................51
A. Biografi Sa„îd an-Nûrsî ...................................................................................51
1. Riwayat Hidup...........................................................................................51
2. Latar Belakang Pendidikan .......................................................................53
3. Perjalanan Karir Sa„îd an-Nûrsî ................................................................57
4. Karya-Karya ..............................................................................................64
5. Pandangan Ulama mengenai Sa„îd an-Nûrsî .............................................68

x
B. Kajian Kitab Risâlah an-Nûr ..........................................................................68
1. Profil Buku Risâlah an-Nûr ......................................................................68
2. Latar Belakang Penulisan ..........................................................................69
3. Metode dan Corak Penafsiran ...................................................................71
4. Sumber Penafsiran.....................................................................................74
BAB IV .....................................................................................................................75
GAYA HIDUP HEDONISME DALAM PANDANGAN SA„ÎD AN-NÛRSÎ ....75
A. Penafsiran Sa„îd an-Nûrsî Terhadap Ayat-Ayat Hedonisme ..........................75
1. Isrâf ...........................................................................................................76
2. Zînah..........................................................................................................79
3. La„ib dan Lahw .........................................................................................83
B. Analisis Penafsiran Sa„îd an-Nûrsî .................................................................88
1. Hakikat Gaya Hidup Hedonisme Menurut Sa„îd an-Nûrsî ........................89
2. Ciri-Ciri Gaya Hidup Hedonisme Menurut Sa„îd an-Nûrsî.......................92
3. Dampak Gaya Hidup Hedonisme Menurut Sa„îd an-Nûrsî .......................93
4. Solusi Menghindari Gaya Hidup Hedonisme ............................................95
C. Relevansi Pandangan Sa„îd an-Nûrsî dengan Gaya Hidup Hedonisme Masa
Kini .................................................................................................................98
BAB V .....................................................................................................................104
PENUTUP ..............................................................................................................104
A. KESIMPULAN .............................................................................................104
B. SARAN .........................................................................................................105
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................107
DATA DIRI PENULIS .........................................................................................114

xi
PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad


yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ, transliterasi
Arab-Latin mengacu pada berikut ini:
1. Konsonan
‫أ‬ :a ‫ط‬ : th
‫ة‬ :b ‫ظ‬ : zh
‫د‬ :t ‫ع‬ :„
‫ث‬ : ts ‫غ‬ : gh
‫ج‬ :j ‫ف‬ :f
‫ح‬ :h ‫ق‬ :q
‫خ‬ : kh ‫ك‬ :k
‫د‬ :d ‫ل‬ :l
‫ذ‬ : dz ‫و‬ :m
‫ز‬ :r ‫ن‬ :n
‫ش‬ :z ‫و‬ :w
‫س‬ :s ‫ي‬ :h
‫ش‬ : sy ‫ء‬ :‟
‫ص‬ : sh ‫ي‬ :y
‫ض‬ : dh

2. Vokal

Vokal tunggal Vokal panjang Vokal rangkap

Fathah : a ‫آ‬:â ْْ‫ي‬.َْ.. : ai


Kasrah : i ‫ي‬:î ْْ‫و‬.َْ.. : au
Dhammah : u ‫و‬:û

xii
3. Kata sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam ( ‫ ) ال‬qamariyah.

Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (‫ )ال‬qamariyah


ditransliterasikan sesuai denganْbunyinya. Contoh:

‫انجقسح‬ : al-Baqarah

‫انمديىخ‬ : al-Madînah
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (‫ )ال‬syamsiyah.

Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (‫ )ال‬syamsiyah


ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan
dan sesuai dengan bunyinya. Contoh:

‫انسجم‬ : ar-Rajul ‫ انسيدح‬:as-Sayyidah


‫انشمس‬ : asy-Syams ‫ اندازمي‬: ad-Dârimîْْ
c. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan


lambang ( ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan
dengan huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang
bertanda tasydîd. Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydîd
yang berada di tengah kata, di akhir kata ataupun yang terletak
setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah.
Contoh:

ّْ ٰ ِ‫ٰامىَّبْث‬
ِ‫بلل‬ : Âmannâ billâhi
‫ٰامهْانسُّفه ۤبء‬ :ْÂmana as-Sufahâ′u
ْ‫اِ َّنْانَّ ِريْه‬ : Inna al-ladzîna
ْ‫وانسُّ َّك ِع‬ : Wa ar-rukka„i
d. Ta Marbûthah (‫)ح‬

xiii
Ta Marbûthah ( ‫ (ح‬apabila berdiri sendiri, waqaf atau
diikuti oleh kata sifat (na„at), maka huruf tersebut
dialihaksarakan menjadi huruf “h”. Contoh:
‫األفئدح‬ : al-Af′idah
‫انجبمعخْاإلسالميَّخ‬ : al-Jâmi„ah al-Islâmiyyah.
Sedangkan ta marbûthah ( ‫ (ح‬yang diikuti atau
disambungkan (di-washal) dengan kata benda (ism), maka dialih
aksarakan menjadi huruf “t”. Contoh:
ٌ ‫بطج ْخ‬
ِ َّ‫عب ِمهخٌْو‬ : „Âmilatun Nâshibah.
‫ْان ُكج ْٰسى‬ ْٰ
ْ ‫اْليْخ‬ : al-Âyat al-Kubrâ.
e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenalْhuruf kapital,


akan tetapi apabila telah dialihْaksarakan maka berlaku ketentuan
Ejaan yangْ Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, sepertiْ
penulisan awal kalimat, huruf awal nama tempat,ْ nama bulan,
nama diri dan lain-lain. Ketentuanْ yang berlaku pada EYD
berlaku pula dalam alihْ aksara ini, seperti cetak miring (italic)
atau cetakْtebal (bold) dan ketentuan lainnya. Adapun untukْnama
diri yang diawali dengan kata sandang,ْ maka huruf yang ditulis
kapital adalah awalْ nama diri, bukan kata sandangnya. Contoh:
„Alîْ Hasan al-„Âridh, al-„Asqallânî, al-Farmawî dan seterusnya.
Khusus untuk penulisan kata Alqur‟an dan nama-nama surahnya
menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-Qur‟an, Al-BaqSarah,
Al-Fâtihah dan seterusnya.

xiv
ABSTRAK

Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin


maju membuat perubahan hampir seluruh bidang kehidupan. Termasuk gaya
hidup yang selalu mengikuti perkembangan zaman membuat masyarakat
berlomba-lomba mengikuti gaya hidup modern yang mencerminkan gaya
hidup hedonisme. Gaya hidup hedonisme yang tergambar di belahan
masyrakat ialah pola hidup masyarakat yang menginginkan keseluruhan
hidupnya penuh dengan kesenangan dan kenikmatan yang dapat dirasakan
serta sebagai bentuk pemuasan diri. Sehingga tujuan akhir dari kehidupannya
adalah kenikmatan dan kesenangan, bahkan tidak sedikit seseorang
menggambarkan kesenangannya dengan hidup mewah. Dengan begitu gaya
hidup hedonisme telah menyalahgunakan kenikmatan, meredupkan nilai-nilai
keislaman, menimbulkan kesenjangan antar sosial, berkurangnya rasa
bersyukur, serta meredupkan kebiasaan hidup hemat. Walaupun begitu, gaya
hidup hedonisme sudah menjadi gaya hidup yang sangat lumrah di kalangan
masyarakat modern.
Berangkat dari latar belakang tersebut penulis ingin mengkaji lebih
dalam agar dapat mengatasi problematika-problematika yang banyak terjadi
pada masyarakat modern. Dan berfokus pada rumusan masalah sebagai
berikut: 1) Bagaimana pandangan Sa„îd an-Nûrsî terhadap ayat-ayat yang
berhubungan dengan gaya hidup hedonisme? (2) Bagaimana analisis
penafsiran Sa„îd an-Nûrsî dengan menggunakan teori tematik hasan hanafi?
(3) Bagaimana relevansi penafsiran Sa„îd an-Nûrsî dengan gaya hidup
hedonisme masa kini?
Untuk membahas permasalahan di atas, penulis menggunakan jenis
penelitian kepustakaan (library research). Adapun metode yang penulis
gunakan ialah metode deskriptif, yakni memaparkan dan menggambarkan
secara gamblang pada objek yang akan diteliti menggunakan penafsiran
mufassir agar mendapatkan makna dan kesimpulan yang akurat. Serta metode
penafsiran yang digunakan adalah metode tematik. Dan teori metode tematik
yang digunakan adalah teori metode tematik Hasan Hanafi.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan menjadi tiga poin; pertama
term isrâf merupakan istilah yang menggambarkan perilaku hedonisme
dalam padangan Sa„îd an-Nûrsî. Ia memaknai isrâf dengan perilaku berlebih-
lebihan dalam mencintai dunia. Kedua, Menurut Sa„îd an-Nûrsî gaya hidup
hedonisme merupakan gaya hidup yang menyimpang dari prinsip hidup dan
tujuan hidup yang telah ditetapkan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur'an ,
yaitu prinsip hidup berupa hidup sederhana/hemat, tujuan diciptakannya
manusia yaitu mensyukuri setiap kenikmatan dari Allah SWT serta

xv
menjadikan dunia sebagai tempat pengumpulan amal-amal kebaikan. Agar
terhindar dari perilaku hedonisme Sa„îd an-Nûrsî memberikan solusi terbaik,
yakni dengen memperkuat rasa syukur dalam diri. Ketiga, Fenomena-
fenomena yang terjadi pada masa perkembangan zaman dan teknologi saat
ini sangat mencerminkan gaya hidup hedonisme dan sangat relevan dengan
ciri-ciri gaya hidup hedonisme menurut Sa„îd an-Nûrsî.
Kata Kunci: Gaya Hidup Hedonisme, Berlebih-lebihan, Dunia, dan
Isrâf.

xvi
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada masa globalisasi ini, telah terjadi perubahan dunia secara


menyeluruh termasuk budaya kehidupan. Warna-warni kehidupan
masyarakat sangat dipengaruhi oleh kehidupan ala barat, sehingga
mempengaruhi budaya, dan gaya hidup masyarakat1. Inilah yang menjadikan
masyarakat modern mengalami perubahan terhadap gaya hidup mereka baik
yang membawa dampak positif maupun negatif.
Gaya hidup menurut para ahli sering disebut sebagai ciri dunia
modern. Artinya, masyarakat modern akan menggunakan gagasan tentang
gaya hidup untuk menggambarkan tindakannya sendiri maupun orang lain.
Menurut Chaney, ‒sebagaimana dikutip oleh Bagong Suyanto‒, bahwa gaya
hidup adalah pola-pola tindakan yang membedakan satu orang dengan orang
yang lain.2
Gaya hidup merupakan adaptasi seseorang agar dapat bersosialisasi
dengan orang lain serta untuk memenuhi kebutuhannya. Perilakunya pun
berkaitan dengan citra diri setiap manusia untuk menunjukkan status
sosialnya. Gaya hidup yang di maksud dalam hal ini ialah gaya hidup
hedonisme. Masyarakat modern banyak menganut gaya hidup tersebut guna
menyesuaikan trend masa sekarang (modern), agar mereka dapat masuk ke
dalam kehidupan sosial yang diinginkannya.. Misalnya, seseorang membeli
barang bukan sesuai dengan kebutuhannya serta manfaatnya tetapi hanya
untuk mengikuti trend yang terdapat pada sekitarnya. Bahkan seringkali
seseorang membeli sesuatu hanya untuk mengikuti hawa nafsunya yang

1
KH. Ahsin Sakho Muhammad, Keberkahan Al-Qur‟an, (Jakarta: PT Qaf Media
2
Bagong Suyanto, Sosiologi Ekonomi Kapitalisme dan Konsumsi di Era
Masyarakat Pos-Modernisme, (Jakarta: PT Kharisma Putra Utama, 2013), Cet. Ke-1, h. 139.

1
2

terpengaruh oleh iklan-iklan yang beredar diberbagai media soasial ataupun


terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya.3
Hawa nafsu adalah penggerak yang amat kuat di balik perbuatan
melampaui batas. Karena orang-orang yang melampaui batas lebih
mengutamakan hawa nafsu mereka daripada syariat. Menurut Al-Jurjani ‒
sebagaimana dikutip oleh Abud bin Ali bin Dar‒ , hawa nafsu adalah
kecenderungan jiwa (nafsu) kepada sesuatu yang dapat dinikmati oleh
syahwat tanpa adanya motivasi syar‟i.4 Allah SWT telah melarang umatnya
untuk mengikuti hawa nafsu, sepeti perintah Allah SWT kepada nabi Daud
AS,5 dalam firman-Nya:
ََّ َ َْ َّ َ ْ َ ْ ِ ْ َ ْ
ْ ‫ىِال َا‬ ً َ ْ َ َ ٰ ْ َ َ َّ ِ ٗ َ ٰ
ِ‫اس ِّةالح ّق َِولا ِحت ّت ّع‬ّ ‫ِالن‬ ‫ن‬‫ي‬ ‫ِة‬ ‫م‬‫ك‬‫اح‬ ‫ِف‬ ‫ض‬ّ ‫ر‬ ‫ِف‬
ّ ‫يداود ِّانا ِسعلنك ِخ ّليف‬
‫ث‬
َ ٰ ْ َ َ ْ ُّ َ ْ َّ َّ ٰ ْ َ َ َّ َ ٰ َْ
ِ‫ِاّلل ِل ِى ْم‬
ّ ‫ۗان ِال ّذين َِي ّضلين ِعن َِس ِّب ْي ّل‬ ّ ‫الىيى ِف ِي ّضلك ِعن َِس ّب ْي ّل‬
ِّ ‫ِاّلل‬
ْ
ِ )226ِ:38/‫ِِ(ِص‬٢٦ِِࣖ‫اب‬ ‫س‬ َ ‫ِالح‬ ‫م‬ َ ‫ِشد ْي ٌدِۢة َماِن َ ِس ْي‬
َ ‫اِي ْي‬ َ ٌ َ َ
ّ ّ ّ ّ ‫عذاب‬

“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah


(penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di
antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.
Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan
mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari
perhitungan”. (QS. Shâd [38]:26)

Realitanya, seringkali manusia terkalahkan oleh hawa nafsu, sehingga


tidak dapat membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Bahkan tidak
jarang menimbulkan perbuatan yang melampaui batas. Seperti berbelanja
dengan cara kredit diberbagai tempat hanya untuk memenangkan hawa nafsu

3
Sindung Haryanto, Sosiologi Ekonomi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), Cet.
Ke-4, h.163.
4
Abud bin Ali bin Dar‟, Berlebih-Lebihan Dalam Agama, (Jakarta Selatan: Pustaka
Azzam, 2002), h.135.
5
Abud bin Ali bin Dar‟, Berlebih-Lebihan Dalam Agama, h.136.
3

saja. Bahkan seringkali terjadi penumpukan hutang diberbagai tempat


sehingga tidak dapat melunasinya. Inilah diantara bentuk-bentuk gaya hidup
hedonisme.
Hedonisme merupakan sikap seseorang yang menjadikan kesenangan
dan kenikmatan sebagai tujuan utama dalam hidupnya. Sadar ataupun tidak,
banyak masyarakat yang menempatkan kenikmatan sensual, material ataupun
intelektual, sebagai nilai tertinggi di dalam hidup mereka.6 Banyaknya
tempat-tempat hiburan serta mal-mal mewah menandakan bahwa manusia
selalu menjadikan kesenangan duniawi sebagai tujuan hidupnya.7
Hasil riset sebuah perusahaan menyatakan bahwa dalam kurun waktu
tigas tahun, yaitu 2016-2019 mengalami peningkatan jumlah kedai kopi di
Indonesia yang hampir menembus hingga 2000 kedai tepatnya 1950 kedai.
Pada data yang didapat oleh perusahaan tersebut, tahun 2016 kedai kopi
berjumlah sekitar 1000 kedai. Kemudian pada tahun 2019 terjadi peningkatan
yang sangat drastis yaitu dengan jumlah kedai 2950.8 Dengan demikian
jumlah kedai kopi di Indonesia meningkat sekitar 60%.
Gaya hidup hedonisme kebanyakan terjadi dikalangan remaja atau
anak muda. Karena pada masa ini anak remaja sedang berada pada fase
pengendalian diri, penerimaan sosial, dan menginginkan kebebasan.9 Bahkan
hasil penelitian Nabilla Tashandra menyatakan, konsumtif di kalangan
remaja terletak pada tingkatan tertinggi, yakni 80%.10

6
E.B Surbakti, Kenalilah Anak Remaja Anda, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo), h.238
7
Ahsin Sakho Muhammad, Keberkahan Al-Qur‟an, h.380
8
“Detik Finance” https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-
4826275/hasil-riset-kedai-kopi-di-ri-bertambah-2000-dalam-3-tahun?, diakses pada
tanggal 29 Januari 2020
9
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: PT. Kharisma Putra Utama,
2011), Cet. Ke-1, h.305
10
“Kompas.com” https://amp.kompas.com/ lifestyle/ read/ 2018/03/22/ 155001820/
80-persen-konsumen-belanja-online-orang-muda-dan-wanita, diakses pada tanggal 29
Januari 2020
4

Pada kenyataannya hidup hedonisme tidak hanya terjadi pada


kalangan remaja saja, tetapi terjadi pula pada kalanngan anak-anak. Hal ini
telah diteliti oleh seseorang terhadap kalangan anak-anak tingkat SD.
Sebagaimana ditulis oleh Yohanes Enggar Harususilo, bahwa 54% anak-anak
menggunakan uangnya untuk tujuan konsumtif atau untuk memenuhi
keinginannya. Dan hanya 28% anak-anak yang memlih uangnya disisihkan
lebih banyak untuk menabung.11 Dari hasil ini menggambarkan bahwa gaya
hidup hedonisme telah meredupkan kebiasaan seseorang untuk menabung
ataupun berperilaku hemat.
Perilaku hemat sangat dianjurkan dalam agama. Hal ini dapat dilihat
bahwa Allah SWT menyukai dan memerintahkan hamba-Nya untuk hidup
sederhana, cukup, dan hemat. Sebaliknya, Allah SWT tidak menyukai
hamba-Nya yang berperilaku berlebih-lebihan (hedonisme). Sebagaimana
firman Allah SWT:
َ ٗ َّ ِ ِ َ َ ْ ِ ْ َ ْ ِ ِ َّ ِ َ ْ ْ ِ ََ ْ ْ ِ ِ َ َٰ َٰ
ِ‫اِولاِت ْس ّ ِرف ْياۚ ِّانهِلا‬‫ِعندِك ّل َِم ْس ّش ٍدِوكلياِواش َرةي‬
ّ ‫اِزينخكم‬ ْ
ّ ‫يت ّن ْٓيِادمِخذو‬
َ ْ ْ ِ
ِ )٣١ِ:٧/‫ِ(ِالاعراف‬٣١ِِࣖ‫يح ُّبِال ِمص ّر ّف ْين‬ ّ
Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap
(memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.
Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-
A'râf [7]:31)

Ayat ini telah ditafsirkan oleh banyak mufassir dengan berbagai


macam pendapat. Seperti Imam asy-Syaukani (w.1834 M) mengatakan dalam
tafsirnya, Fathul Qadir. Bahwa ayat ini mengandung perintah dari Allah
SWT untuk makan dan minum serta melarang hamba-Nya untuk berlebihan
(boros). Sikap berlebihan yaitu, melakukan suatu hal bukan karena unsur dari

11
“Kompas.com” https://edukasi.kompas.com/read/2019/01/20/08450021/54-persen
-anak-masih-konsumtif-dalam-penggunaan-uang?page=all, diakses pada tanggal 29 Januari
2020
5

kebutuhan, seperti makan dilakukan ketika kenyang atau membelanjakan


hartanya bukan untuk kebutuhan. Hal ini termasuk dalam larangan Qur‟ani.12
Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari (w.923 M) berpendapat
dalam tafsirnya, Tafsir Ath-Thabari. Bahwa pada ayat ini Allah SWT
memerintahkan hamba-Nya untuk makan dan minum dari bahan-bahan yang
baik. Yakni, mengkonsumsi makanan atau minuman yang telah Allah SWT
halalkan. Di sisi lain Allah SWT juga melarang hamba-Nya mengharamkan
apa yang telah dihalalkan dan menghalalkan apa yang telah diharamkan.13
Karena perbuatan itu termasuk dalam bentuk melampaui batas yang dilarang
oleh Allah SWT dalam ayat tersebut. Penafsiran tersebut senada dengan tafsir
Ruuh al-Ma‟ani karya al-Alusi (w. 1854 M)14 dan Shafwah at-Tafasir karya
Ali ash-Shabuni.15 Yakni, larangan makan dan minum dengan melampaui
batas (berlebih-lebihan).
Berbeda dengan penafsiran Badî‟ az-Zamân Sa„îd an-Nûrsî
(w.1960M) dalam Tafsir Risâlah an-Nûr. Menurut beliau, ayat ini merupakan
ayat larangan untuk hidup berlebih-lebihan. Selain itu, ayat ini juga
mengandung perintah untuk hidup hemat. Menurut beliau, hidup hemat
merupakan rasa syukur suatu umat terhadap rahmat Ilahi yang bersifat
maknawi. Dengan hemat pula terlahirlah kesehatan jasmani serta dapat
merasakan kelezatan dari berbagai macam kenikmatan yang telah Allah
berikan.16

12
Imam Asy-Syaukani, Tafsir Fathul Qadir Jilid 4, terj. Amir Hamzah Fachruddin,
(Jakarta: Pustaka Azzam,2010), h.55
13
Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari Jilid 11,
(Jakarta: Pustaka Azzam,2008), h.20.
14
Al-Alusi Al-Baghowi, Ruh al-Ma‟ani fi tafsir al-Quran „Adzim wa al-sab‟i al-
Matsani Jilid 3, (Bairut: Daarul Hiyaa), h. 475-476
15
Muhammad Ali Ash-Shabuni, Shafwatut Tafasir Jilid 2, terj. H.Yasin, (Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar,2011), h.296.
16
Badiuzzaman Said Nursi, Al-Lama‟at, (Tangerang Selatan: Risalah Nur
Press,2018), h.267-268.
6

Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam menafsirkan kata wa lâ


tusrifuu terdapat perbedaan pendapat antara Imam asy-Syaukani, Ath-
Thabari, Al-Alusi, Ali ash-Shabuni dan yang paling berbeda ialah pendapat
Badî‟ az-Zamân Sa„îd an-Nûrsî. Maka dari itu penulis tertarik pada
penafsiran Badî‟ az-Zamân Sa„îd an-Nûrsî mengenai hal berlebih-lebihan,
karena penulis berharap gaya hidup hedonisme yang telah menyebar di
Indonesia dapat teratasi dengan prinsip-prinsip yang diberikan oleh Badî‟ az-
Zamân Sa„îd an-Nûrsî.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin mengkaji lebih dalam
agar dapat mengatasi problematika-problematika yang banyak terjadi pada
masyarakat modern, seperti gaya hidup hedonisme. Tidak ada nilainya,
apabila kenikmatan dijadikan sebagai tujuan utama dalam hidup, apalagi
menghamburkan harta hanya untuk hidup mewah dan bermegah-megahan.
Karena gaya hidup hedonisme dapat menimbulkan beberapa dampak negatif
seperti, nilai-nilai keislaman yang mulai meredup, kesenjangan antar sosial,
berkurangnya rasa bersyukur, serta meredupnya kebiasaan dalam menabung.
Maka dari itu, penulis bermaksud menyusun skripsi dengan judul:
“Pandangan Al-Qur‟an terhadap Gaya Hidup Hedonisme (Studi
Analisis Tafsir Risâlah an-Nûr Karya Badî‟ az-Zamân Sa„îd an-Nûrsî
(w.1960M))”

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang dipaparkan oleh penulis dapat ditemukan
beberapa masalah yang dirasa perlu untuk dibahas. Di antara masalah
yang patut diidentifikasi adalah sebagai berikut :
a. Pergeseran nilai-nilai gaya hidup masyarakat.
b. Kesenjangan sosial, antara kaya dan miskin.
7

c. Nilai-nilai keislaman yang mulai meredup.


d. Meredupnya kebiasaan dalam menabung untuk masa depan.
e. Tingginya rasa tidak percaya diri.
f. Degradasi rasa syukur.

2. Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah
a. Banyaknya kajian tematik yang bisa diteliti dalam Al-Qur‟an, maka
penulis membatasinya dengan fokus kepada ayat QS. Al-„Arâf [7]:31,
QS. Al-Kahfi [18]:7, QS. Al-An„âm [6]:32 dan QS. Al-Hadîd [57]:20.
Ayat-ayat tersebut merupakan ayat yang berhubungan dengan
hedonisme.
b. Melihat banyaknya para mufassir, maka penulis membatasi
pembahasaan ini pada kitab tafsir Risâlah an-Nûr Badî‟ az-Zamân
Sa„îd an-Nûrsî (w.1960M)), yang dikhususkan pada kitab Al-Lama‟at
dan Al-Kalimat. Penulis mengambil tafsir yang bercorak isy‟ari yang
memiliki pandangan berbeda agar dapat menjawab persoalan-
persoalan yang akan diteliti.

3. Perumusan Masalah
a. Bagaimana penafsiran Sa„îd an-Nûrsî terhadap ayat-ayat yang
berhubungan dengan gaya hidup hedonisme?
b. Bagaimana analisa penafsiran Sa„îd an-Nûrsî dengan menggunakan
teori tematik hasan hanafi?
c. Bagaimana relevansi penafsiran Sa„îd an-Nûrsî dengan gaya hidup
hedonisme masa kini?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menggali pandangan Al-Qur‟an mengenai gaya hidup hedonisme.
8

2. Untuk merekonstruksi interpretasi Sa„îd an-Nûrsî terhadap terhadap gaya


hidup hedonisme.

D. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini dibedakan dalam dua bentuk yaitu:
1. Secara Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan pengetahuan
ilmiah di bidang ilmu agama Islam dan tafsir.
b. Penelitian ini dapat dijadikan penelitian selanjutnya yang serupa,
dan sedikit banyak penelitian ini akan memberikan kontribusi bagi
pengembangan pengetahuan ilmiah di bidang ilmu agama Islam dan
tafsir.
2. Secara Praktis
a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan setiap masyarakat dapat
menyadari dan merubah kebiasaan-kebiasaan mulai dari hal terkecil
agar tidak memiliki sifat hedon.
b. Melalui penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan atau
pegangan dalam menanggulangi gaya hidup hedonisme bagi
masyarakat modern.
c. Penelitian ini dapat dijadikan landasan atau pedoman untuk
memahami pandangan Al-Qur‟an mengenai gaya hidup hedonisme
dengan metode tematik.

E. Tinjauan Pustaka
Tujuan dari tinjauan pustaka yaitu pemaparan singkat dari hasil-hasil
penelitian sebelumnya yang terkait pokok pembahasannya dengan yang
diteliti. Berdasarkan penelusuran penulis terhadap beberapa pembahasan
yang terkait maka penulis akan mengemukakan beberapa karya tulis,
diantaranya:
9

1. Konsep Israf Menurut Al-Qur‟an. Tesis yang disusun oleh Yayan.


Universitas Raden Fatah Palembang, Tahun 2016. Pada tesis ini
mengumpulkan ayat-ayat isrâf serta menganalisa konteks apa saja yang
tertera dalam ayat-ayat isrâf. Persamaan dengan skripsi yang akan
penulis lakukan adalah pembahasan mengenai berlebih-lebihan serta
beberapa ayat yang akan dikaji. Adapun perbedaannya ialah karya ini
hanya fokus terhadap berlebih-lebihan dalam ayat isrâf saja tanpa
disertai contoh-contoh kehidupan realita mengenai berlebih-lebuhan.
Skripsi ini memberikan kontribusi berupa informasi mengenai
pandangan Al-Qur‟an terhadap israf (berlebih-lebihan) dan berbagai
macam pendapat para ulama tentang israf (berlebih-lebihn) serta
beberapa ayat israf.17
2. Penanggulanngan Gaya Hidup Hedonisme Melalui Pembelajaran PAI di
SMA Negeri 1 Wungu Kabupaten Madiun, oleh Marinda Nur Fauzi
Sufi.18 Program studi Pendidikan Agama Islam UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang, tahun 2016. Dalam skripsinya memaparkan gaya hidup
hedonisme yang tinggi pada siswa-siwi SMA Negeri 1 serta penjabaran
mengenai usaha-usaha yang dilakukan guru PAI dalam menanggulangi
gaya hidup hedonisme dengan cara teguran, program oprasi rutin yang
dilakukan oleh guru BP/BK. Persamaan skripsi ini dengan judul yang
akan penulis teliti adalah sama-sama membahas gaya hidup hedonisme.
Adapun perbedaannya ialah pendekatan yang digunakan yakni
pendekatan pendidikan untuk menanggulangi gaya hidup hedonisme
yang terjadi pada sekolah SMA Negeri 1. Kontribusi yang diberikan oleh
skripsi ini yaitu menambahkan wawasan lebih luas tentang gaya hidup

17
Yayan, “Konsep Israf Menurut Al-Qur‟an”, Tesis, UIN Raden Fatah Palembang,
2016
18
Marinda Nur Fauzi Sufi, “Penanggulanngan Gaya Hidup Hedonisme Melalui
Pembelajaran PAI di SMA Negeri 1 Wungu Kabupaten Madiun,” Skripsi, UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang, 2016, h.
10

hedonisme dan memberikan informasi mengenai cara penanggulangan


hidup hedonis melalui disiplin ilmu keagamaan serta berbagai program
kedisplinan yang telah ditetapkan oleh guru agama.
3. Kata Israf dalam Al-Qur‟an (Studi Komparatif Penafsiran Prof. Dr
Hamka dan Ibn Katsir), oleh Khairul Faiz.19 Program studi Ilmu Al-
Qur‟an dan Tafsir, fakultas Tafsir dan Hadis, UIN Sunan Ampel
Surabaya, tahun 2016. Pada skripsi ini membahas ayat-ayat isrâf serta
membandingkan penafsiran antara Prof. Dr. Hamka dan Ibn Katsir.
Persamaan skripsi ini dengan judul yang akan penulis teliti adalah
beberapa ayat yang sama untuk dikaji yaitu ayat isrâf. Adapun
perbedaannya yaitu mufassir yang digunakan dalam penelitian serta
metode analisis yang digunakan ialah analisis komparatif. Kontribusi
yang diberikan oleh skripsi ini yaitu menambahkan wawasan lebih luas
mengenai isrâf dalam Al-Qur‟an serta pemaparan ayat-ayat isrâf dan
perbedaan pendapat para ulama mengenai kata isrâf dalam Al-Qur‟an.
4. Hubungan Gaya Hidup Hedonis dengan Perilaku Konsumtif Fashion
Pakaian Pada Mahasiswa Jurusan Managemen Fakultas Ekonomi
Angkatan 2015 UIN Maliki Malang, oleh Dewy Alfiyah Rahmach.20
Fakultas Psikologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, tahun 2017.
Dalam skripsinya mendeskripsikan hubungan gaya hidup hedonisme
dengan perilaku konsumtif. Yaitu apabila tingkat gaya hidup hedonisme
tinggi maka tingkat perilaku konsumtif juga akan tinggi. Tetapi pada
mahasiswa yang ia teliti berkategori gaya hidup tingkat sedang maka
perilaku konsumtifnya pun juga sedang. Persamaan skripsi ini dengan
judul yang akan penulis teliti adalah sama-sama membahas gaya hidup

19
Khairul Faiz, “Kata Israf dalam Al-Qur‟an (Studi Komparatif Penasdiran Prof. Dr
Hamka dan Ibn Katsir),” Skripsi, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2016.
20
Dewy Alfiyah Rahmach, “Hubungan Gaya Hidup Hedonis dengan Perilaku
Konsumtif Fashion Pakaian Pada Mahasiswa Jurusan Managemen Fakultas Ekonomi
Angkatan 2015 UIN Maliki Malang,” Skripsi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2017.
11

hedonisme. Adapun perbedaannya yaitu tentang teori yang digunakan


penulis dalam menanggulangi gaya hidup hedonisme. Kontribusi yang
diberikan oleh skripsi ini yaitu menambahkan wawasan lebih luas dan
penjelasan tentang gaya hidup hedonisme serta pemaparan mengenai
hubungan gaya hidup hedonis terhadap perilaku konsumtif.
5. Israf dan Gaya Hidup Masyarakat Modern Perspektif Al-Qur‟an (Studi
Tafsir Mawdhu‟i), oleh Wahyu Utami.21 Program studi Ilmu Al-Qur‟an
dan Tafsir, fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Sunan Ampel, tahun
2018. Skripsi ini mengelompokan ayat-ayat isrâf dan
mendeskripsikannya sebagaimana yang terjadi pada masyarakat modern.
Serta kontekstualisasi ayat terhadap gaya hidup masyarakat modern yang
banyak terjadi di masyarakat. Persamaan skripsi ini dengan judul yang
akan penulis teliti adalah sama-sama membahas gaya hidup dan ayat-
ayat isrâf. Adapun perbedaan dengan yaitu ayat yang digunakan
hanyalah ayat isrâf sedangkan penulis menggunakan ayat lain yang
bersangkutan dengan hedonisme. Skripsi ini berkontribusi dengan
memberikan wawasan lebih luas mengenai israf serta pemaparan yang
sangat mendetail pada ayat-ayat isrâf dan penjelasan-penjelasan
mengenai gaya hidup hedonisme.

F. Kerangka Teori
Proses penelitian dan analisa dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode tematik (maudhu„i). Teori metode tematik yang
digunakan ialah teori tematik Hasan Hanafi. Untuk itu, langkah-langkah22
yang diambil, sebagai berikut:
1. Memilih atau menetapkan masalah yang akan dikaji secara maudhu„i.

21
Wahyu Utami, “Israf dan Gaya Hidup Masyarakat Modern Perspektif Al-Qur‟an
(Studi Tafsir Mawdhu‟i),” Skripsi, UIN Sunan Ampel, 2018.
22
Muhammad Syaifuddin Zuhri, “Tawaran Metode Penafsiran Tematik Hasan
Hanafi”, dalam Jurnal At-taqaddum, Vol.6 No.2 November 2014, h.400-401
12

2. Melacak dan menentukan term-term Al-Qur'an yang berhubungan


dengan masalah yang ditetapkan.
3. Melacak dan menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah
berpacu dengan term-term Al-Qur'an yang sudah ditetapkan.
4. Ayat-ayat yang terkait dalam satu tema dikumpulkan menjadi satu.
5. Mengklasifikasi bentuk-bentuk bahasa pada ayat yang berhubungan
dengan tema penelitian.
6. Menganalisa situasi fenomena yang terjadi pada masyarakat modern.
7. Membandingkan antara teks dengan realita.
8. Mendeskripsikan solusi untuk menanggulangi sikap hedon yang terjadi
pada masyarkat.

G. Metodologi Penulisan

1. Jenis Penelitian
Berdasarkan yang telah dipaparkan dalam beberapa rumusan
masalah, kemudian dapat diketahui jenis penelitian pada skripsi ini
adalah dengan menggunakan penelitian kualitatif yakni pendekatan
penelitian yang memerlukan pemahaman yang mendalam yang
berhubungan dengan objek atau fenomena yang akan diteliti, karena
fokus penelitian ini adalah mengkaji beberapa ayat yang berhubungan
dengan judul yang akan dikaji.23 Oleh karena itu secara klasifikasi,
penulis menggunakan jenis penelitian pustaka ibrary research
(penelitian kepustakaan) yakni pengumpulan data dengan cara membaca,
menelaah buku dan literatur lainnya yang berhubungan dengan judul
penelitian.

23
Abdul Mustaqim, Metode Penelitian Al-Qur‟an dan Tafsir (Yogyakarta : Idea
Press Yogyakarta, 2015), h. 34-35
13

2. Sumber Data
a. Sumber data primer merupakan bahan utama yang menjadi rujukan
dalam pengambilan materi yang akan disuguhkan. Dalam hal ini, data
primer yang penulis gunakan adalah Tafsir Risâlah an-Nûr. Yang
dikhususkan pada kitab Al-Lama‟at dan Al-Kalimat.
b. Sumber data sekunder yang penulis gunakan yaitu kitab-kitab Risâlah
an-Nûr, buku-buku yang membahas tentang hedonisme, berlebih-
lebihan, jurnal-jurnal, dan buku-buku lain yang berkaitan dengan
pembahasan dalam skripsi ini.

3. Metode Pengumpulan Data


Dalam pengumpulan data, penulis mengumpulkan data dengan
cara penelusuran kepustakaan (studi literasi) dari berbagai sumber
perpustakaan serta mencari informasi terkait di artikel-artikel dan jurnal-
jurnal.24 Penulis juga menggunakan metode dokumentasi, yaitu mencari
data mengenai hal-hal yang sesuai dengan topik bahasan yang berupa
catatan, buku, majalah, jurnal dan sebagainya. Penulis juga melakukan
penelusuran internet dalam rangka memperoleh data terbaru yang sesuai
dengan permasalahan. Setelah menemukan bahan dari berbagai data-data,
selanjutnya akan diteliti sehingga dapat membantu dalam memperoleh
penjelasan dari pertanyaan rumusan masalah.

4. Metode Analisis
Setelah dikaji dan ditelaah, data dikelompokkan dalam sub-sub
permasalahan untuk selanjutnya diuraikan secara deskriptif analisis agar
dapat menggambarkan objek kajian yang diteliti, yaitu gaya hidup

24
Abdul Mustaqim, Metode Penelitian Al-Qur‟an dan Tafsir, h. 52
14

hedonisme serta menyertakan penafsiran mufassir untuk mendapatkan


makna dan kesimpulan yang akurat.25

H. Sistematika Penulisan
Mengenai teknik penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku
Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ)
Jakarta, Tangerang, 2017.
Untuk mengarah alur pembahasan secara sistematis dan
mempermudah pembahasan maka penelitian ini akan dibagi menjadi
beberapa bab, yakni sebagai berikut:
Bab pertama, berupa pendahuluan yang mencakup latar belakang
masalah untuk memberikan penjelasan secara akademik mengapa penelitian
ini perlu dilakukan dan hal apa saja yang melatarbelakangi penelitian ini.
Kemudian dilanjutkan dengan identifikasi masalah serta batasan masalah
agar penelitian ini lebih terarah dan memiliki batasan yang jelas. Selanjutnya
merumusan masalah yang menjadi fokus penelitian. Kemudian tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan
diakhiri dengan sistematika penulisan.
Bab Kedua, berupa kajian teoritis yang akan membahas tentang
pengertian gaya hidup dan ruang lingkupnya. Seperti faktor-faktor penyebab
gaya hidup hedonisme, indikasi gaya hidup hedonisme dan dampak dari gaya
hidup hedonisme. Kemudian memaparkan term-term Al-Qur'an yang
berhubungan dengan hedonisme.
Bab Ketiga, berisi tentang biografi Sa„îd an-Nûrsî. Baik perjalanan
intelektualnya maupun latar belakang penulisan kitab Risâlah an-Nûr. Serta
memaparkan sistematika penulisan kitab tersebut.

25
Nasharuddin Baidan dan Erwati Aziz, Merodologi Khusus Penelitian Tafsir,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), h. 71
15

Bab Keempat, berisi tentang analisa penulis terkait pandangan Sa„îd


an-Nûrsî terhadap ayat-ayat yang berhubungan dengan heodnisme kemudian
dihubungkan dengan fenomena gaya hidup hedonisme serta memberikan
solusi yang ditawarkan oleh Sa„îd an-Nûrsî berpacu dengan Al-Qur‟an untuk
menghindari gaya hidup hedonisme.
Bab Kelima, menjelaskan kesimpulan yang berisikan penegasan
jawaban terhadap masalah-maasalah yang diutarakan pada bab-bab
sebelumnya. Selain itu juga akan dikemukakan sejumlah saran sebagai
pijakan sementara untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang berkenaan
dengan objek masalah yang dikaji.
Pada bagian akhir, penulis akan mencantumkan daftar pustaka yang
menjadi referensi dalam skripsi ini.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah melalui pembahasan mengenai gaya hidup hedonisme dalam
perspektif Al-Qur‟an dan gaya hidup hedonisme menurut pandangan Ulama
Turki ternama, yaitu Sa„îd an-Nûrsî, maka hasil dari penelitian dapat ditarik
kesimpulan bahwa:

1. Menurut Sa„îd an-Nûrsî QS. Al-A‟râf [7]:31 mengandung term isrâf


merupakan ayat larangan dalam bersikap berlebih-lebihan. Makna
berlebih-lebihan yang dimaksud adalah berlebih-lebihan dalam
mencintai dunia sehingga menimbulkan sikap boros, acuh terhadap nilai
manfaat, berperilaku sia-sia, menghambur-hamburkan uang, bahkan rela
mengeluarkan uang sepuluh kali lipat lebih besar hanya demi gaya hidup
yang tinggi. Kemudian QS. Al-Kahfi [18]:7 mengandung term zînah
merupakan ayat menjelaskan bahwa kenikmatan-kenikmatan dunia
selain untuk memperindah dunia juga untuk menguji manusia.
Kenikmatan yang dimaksud ialah keindahan dan kenikmatan yang
terhampar di dunia serta kenikmatan dan keindahan yang menyelimuti
dan menyempurnakan jasad manusia. Lalu QS. Al-An„âm [6]:32 dan QS.
Al-Hadîd [57]:20 mengandung term la„ib dan lahw merupakan ayat yang
menjelaskan hakikat kebenaran dunia. Menurut Nursî, dunia dengan
segala nikmatnya bukan untuk dijadikan tempat bermain dan bersenang-
senang melainkan tempat untuk mengumpulkan amal-amal kebaikan
sebagai bekal untuk kehidupan akhirat. Dari tiga term yang dipaparkan
oleh Sa„îd an-Nûrsî, istilah dari term isrâf-lah yang mencerminkan
perbuatan hedonisme. Walaupun term zînah, la„ib, dan lahw tetap
mempunyai kesinambungan dengan perbuatan hedonisme.
104
105

2. Gaya hidup hedonisme merupakan gaya hidup yang bertentangan dengan


prinsip dan nilai kehidupan yang telah ditetapkan dan dipaparkan oleh
Allah Swt. Di mana Allah Swt telah menetapkan prinsip hidup yang
dapat mensejahterakan manusia baik di dunia dan akhirat, yaitu hidup
hemat, qana‟ah, dan bersyukur. Perilaku hedonisme pun telah
menyalahgunakan kenikmatan-kenikmatan dunia, sebab kenikmatan
dunia diciptakan bukan untuk dihambur-hamburkan tetapi untuk
digunakan dan dijaga dengan baik serta diambil kemanfaatannya.
Sehingga kenikmatan tersebut menjadi amal kebaikan. Dengan perilaku
hedonisme pula nilai dunia yang pada awalnya diciptakan sebagai ladang
akhirat menjadi tempat bermain dan bersenang-senang dengan
kenikmatan. Melihat situasi masa kini dengan tersebar luasnya gaya
hidup hedonisme, Sa„îd an-Nûrsî memberikan solusi untuk selalu
bersyukur atas segala hal yang telah di dapat. Menurutnya, dengan
adanya rasa syukur akan berperilaku hemat, sederhana, dan qana„ah
sehingga dapat terhindar dari gaya hidup hedonisme.
3. Melihat kondisi kehidupan masyarakat modern yang sangat
mencerminkan gaya hidup hedonisme sangat relevan dengan relevan
dengan ciri-ciri gaya hidup hedonisme menurut Nursî. Di mana orang-
orang hedonis tidak banyak bersyukur atas segala kenikmatan di dunia
sehingga menimbulkan rasa kekurangan atau tidak pernah merasa cukup,
memiliki sifat tamak dan rakus. Selain itu orang-orang hedonis lebih
mementingkan hawa nafsu sehingga menggunakan hartanya untuk hal-
hal yang tidak manfaat dan sia-sia bahkan mereka mengeluarkan
hartanya hanya untuk mengikuti tren.

B. SARAN
Sesungguhnya segala sesuatu yang dikerjakan oleh manusia pasti
tidak luput dari kekurangan dan ketidaksempurnaan, termasuk dalam
106

penelitian ini yang masih sangat jauh dari kata sempurna. Namun dengan
ketidaksempurnaan ini menjadikan setiap manusia akan mengerti arti belajar
dan melengkapi, juga bertumbuh untuk menjadi seseorang yang lebih baik
lagi. Oleh karena itu, penulis menyadari bahwa masih banyak hal yang perlu
disempurnakan dari skripsi ini, juga masih banyak referensi yang harus dicari
dan ditelaah lagi karena keterbatasan situasi dan kondisi saat ini.
Harapan penulis pada penelitian ini adalah akan menambah
pengetahuan dan wawasan keilmuan Islam khususnya pada keilmuan Tafsir
dan Ilmu Al-Qur‟an sesuai tema yang dibahas oleh penulis. Sehingga dapat
menjadikan ilmu ini bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat terutama
orang-orang hedonis yang awam akan hakikat hedonisme menurut Al-Qur'an.
Penulis juga berharap kepada masyarakat pada umumnya dan khususnya
kepada kalangan akademisi agar dapat membaca dan mengkaji tafsir tematik
Risâlah an-Nûr supaya berwawasan lebih luas dalam memahami hakikat-
hakikat kehidupan.
Kemudian, penulis meminta kesediaan para pembaca untuk
mengoreksi kembali kekurangan atau mengkritik serta memberi masukan
juga berharap untuk bisa diteliti kembali dengan tambahan yang lebih baik
dan lebih sempurna. Karena kritik dan saran pembaca merupakan sumber
pendukung dan motivasi bagi penulis untuk bisa memperbaiki penulisan
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Agama, Departemen RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya (Edisi yang


Disempurnakan), Jakarta, Widya Cahaya, 2008.

Ali, „Adil bin Muhammad Al „Abdul dan Yahya Tengku, Agar Tidak
Terjerat Utang, terj. Muhammad Insani, Jakarta: Darus Sunnah Press,
2018.

Alwi, Muhammad, Belajar Menjadi Bahagia dan Sukses Sejati, Jakarta:


PT.Elex Media Komputindo, 2011.

Alwisol, Psikologi Kepribadian, Malang: Universitas Muhammadiyah


Malang Press, 2018.

Amin, Edi, Dakwah Komunitarian Ummatic Transnsional, Jakarta:


Transwawancara Press, 2017.

Azizah, Siti, Psikologi Ekonomi, Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2014.

Al-Baghowi, Al-Alusi, Ruh al-Ma‟ani fi tafsir al-Quran „Adzim wa al-sab‟i


al-Matsani Jilid 3, Bairut: Daarul Hiyaa.

Baidan, Nasharuddin dan Erwati Aziz, Merodologi Khusus Penelitian Tafsir,


Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016.

Bertens, K., Etika K. Bertens, Jakarta: Gramedia, Cet.7, 2007.

Cahyono, JB. Suharjo B., Refleksi dan Transformasi Diri, Jakarta:


PT.Gramedia Pustaka Utama, 2018.

CNN Indonesia, “Netizen Indonesia Paling Gemar Belanja Online”,


https://www.cnnindonesia.com/teknologi/201902011 73813-185-
365769/netizen-indonesia-paling-gemar-belanja-online diakses pada
tanggal 29 Januari 2020

Damsar, Sosiologi Ekonomi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002.

Dar‟, Abud bin Ali, Berlebih-Lebihan Dalam Agama, Jakarta Selatan:


Pustaka Azzam, 2002.

Detik Finance. “Daya Beli Orang RI”, https://finance.detik.com/berita-


ekonomi-bisnis/d-4152133/daya-beli-orang-ri-514-tertinggi-

107
108

sepanjang-pemerintahan-jokowi, diakses pada tanggal 27 Januari


2020.

, “Hasil Riset Kedai Kopi”, https://finance.detik.com/berita-


ekonomi-bisnis/d-4826275/hasil-riset-kedai-kopi-di-ri-bertambah-
2000-dalam-3-tahun?, diakses pada tanggal 29 Januari 2020.

, “Masyarakat Masih Getol Belanja”,


https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d4772440/masyarakat
-masih-getol-belanja-bikin-ekonomi-ri-tumbuh, diakses pada tanggal
27 Januari 2020.

Faiz, Khairul, “Kata Israf dalam Al-Qur‟an (Studi Komparatif Penasdiran


Prof. Dr Hamka dan Ibn Katsir),” Skripsi, UIN Sunan Ampel
Surabaya, 2016.

Fordian dan Turk Kultur Cemiyati, Visi Emansipator Al-Qur'an Perspektif


Sa„îd an-Nûrsî, Cairo: Sozler Publication, 2010.

Fromm, Erick, Mempunyai atau Mengada?, terj.Aquarina Kharisma Sari,


Yogyakarta: IRCiSoD, 2019.

“Gaya Hidup”, https://delastuty.wordpress.com, diakses tanggal 11 Maret


2020.

Gultom, Syanti, “Gaya Hidup Hedonisme”, dalam BKPSDMD, Bangka


Belitung, 11 Desember 2017.

Hamka, Al-Azhar Jilid 6, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982.

Haryanto, Sindung, Sosiologi Ekonomi, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, Cet.4,


2016.

Hasan, Muhammad Tholchah, Prospek Islam Dalam Menghadapi Tantangan


Zaman, Jakarta: Lantabora Press, Cet.3, 2002.

Haqqi, Muhammad Safa‟ Syeikh Ibrahim, Ulum Al-Qur‟an min Khalil


Muqaddimat al-Tafsir Jilid I, Beirut: Muassasah al-Risalah, 2004.

Ibn Mandzur, Muhammad ibn Muakkaram, Lisan al-„Arab, Bairut: Dâr


Shâdir

Jahja, Yudrik, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT. Kharisma Putra Utama,


Cet.1, 2011.
109

Kamalie, Saifullah, Biografi Badî‟ az-Zamân Said Nursî, Tangerang Selatan:


Risalah al-Nur Press, 2020.

Kasali, Renald, Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan


Postioning, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, Cet.5, 2003.

Kompas.com, “80% Konsumen Belanja Online Orang Muda dan Wanita”.


https://amp.kompas.com/ lifestyle/ read/ 2018/03/22/ 155001820/ 80-
persen-konsumen-belanja-online-orang-muda-dan-wanita, diakses
pada tanggal 29 Januari 2020.

, “54% Anak-Anak Masih Konsumtif dalam Penggunaan Uang”,


https://edukasi.kompas.com/read/2019/01/20/08450021/54-persen
anak-masih-konsumtif-dalam-penggunaan-uang?page=all, diakses
pada tanggal 29 Januari 2020.

Kotler, Philip dan Grey Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta:


Erlangga, 2012.

Kurnia, Anwar, dkk, Wahana IPS Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Yudhistira,


Cet.1, 2007.

Al-Maraghi, Ahmad Mustafa, Tafsir Al-Maragi, terj.Bahrun Abu Bakar,dkk,


Semarang: PT. Karya Putra.

Maisyaroh, Siti, “Hubungan Harga Diri dan Gaya Hidup Terhadap


Kecenderungan Pembelian Konsumtif Pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi UIN Malik Malang,” Skripsi, Malang: Uin Maulana Malik
Ibrahim, 2016.

Mirza, Aryan Danil, dkk, Milenial Cerdas Finansial, Sukabumi: CV Jejak,


Cet.1, 2019

Muhammad, KH Ahsin Sakho, Keberkahan Al-Qur‟an, Jakarta: PT Qaf


Media Kreative, 2017.

Mustaqim, Abdul, Metode Penelitian Al-Qur‟an dan Tafsir (Yogyakarta :


Idea Press Yogyakarta, 2015.

Mustafa, Abdul Ghafur Mahmud, At-Tafsir Wa Al-Mufassiruun fi Tsaubihi


Al-Jadid, Al-Qaahirah: Daarussalam, 2007.

Nursî, Badî‟ az-Zamân Said, Al-Lama‟at, terj. Fauzi Faisal Bahreisy dan Joko
Prayitnoh, Tangerang Selatan: Risalah Nur Press, Cet.2, 2018.
110

, Al-Kalimat, terj. Fauzi Faisal Bahreisy dan Joko Prayitnoh,


Tangerang Selatan: Risalah Nur Press, Cet.2, 2018.

, Al-Matsnawi al-„Arabi an-Nuri, Jakarta: Anatolia, 2009.

, Misteri Puasa, Hemat, & Syukur, terj. Fauzi Faisal Bahreisy


dan Joko Prayitnoh, Tangerang Selatan: Risalah Nur Press, Cet.2,
2018.

, Iman Kunci Kesempurnaan, terj. Fauzi Faisal Bahreisy dan


Joko Prayitnoh, Tangerang Selatan: Risalah Nur Press, Cet.2, 2018

, Tuntunan Generasi Muda, terj. Fauzi Faisal Bahreisy dan


Joko Prayitnoh, Tangerang Selatan: Risalah Nur Press, Cet.2, 2018.

Plummer, Life Span Development Psycology: Personality and Socialization,


New York: Academic Press, 1983.

Al-Qaththan, Manna, Dasar-Dasar Ilmu Al-Qur‟an, terj. Umar Mujtahid,


Jakarta: Ummul Qura, 2016.

Qutb, Sayyid, Tafsir Fi Zhilalil Qur‟an, terj. As‟ad Yasin, Jakarta: Gema
Insani Press, 1984.

Rahmach, Dewy Alfiyah, “Hubungan Gaya Hidup Hedonis dengan Perilaku


Konsumtif Fashion Pakaian Pada Mahasiswa Jurusan Managemen
Fakultas Ekonomi Angkatan 2015 UIN Maliki Malang,” Skripsi, UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang, 2017.

Rammadlani, Ilyas Fahmi, “Perjuangan Badî‟ az-Zamân Said Nursî dalam


Membendung Arus Sekularisasi di Turki”, dalam Nalar: Peradaban
dan Pemikiran Islam, Vol.3 No.1 Juni 2019.

Ratrioso, Imam, Rakyat Nggak Jelas: Potret Manusia Indonesia Pasca-


Reformasi, Jakarta Selatan: Renebook, 2015.

Salih, Ihsan Kasim, Said Nursî: Pemikir dan Sufi Besar Abad 20
(Membebaskan Agama dari Dagmatisme dan Sekularisme), terj.
Nabilah Lubis, .Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.

Setiadi, Nagroho J., Perilaku Konsumen; Perspektif Kontemporer pada


Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen, Jakarta: Kharisma Putra
Utama, Cet.2 2003.
111

Ash-Shabuni, Muhammad Ali, Shafwatut Tafasir Jilid 2, terj. H.Yasin,


Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,2011.

Soeleman, Soeparwan dan Donor Rahayu, Halaman Organik, (Jakarta: PT.


ArgoMedia Pustaka,2013.

Solihin O, Bangkit dong, sobat!, Jakarta: Gema Insani,2005. Suyanto,


Bagong, Sosiologi Ekonomi Kapitalisme dan Konsumsi di Era
Masyarakat Pos-Modernisme, Jakarta: PT Kharisma Putra Utama,
Cet.1, 2013.

Sufi, Marinda Nur Fauzi, “Penanggulanngan Gaya Hidup Hedonisme Melalui


Pembelajaran PAI di SMA Negeri 1 Wungu Kabupaten Madiun,”
Skripsi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016.

Sugono, Dendy, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa,
2008.

Sumarwan, Ujang, Perilaku KonsumenTeori dan Penerapannya dalam


Pemasaran, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.

Sunaryo, Psikologi Untuk Keperawatan, Jakarta: EGC, 2004.

Surbakti, E.B, Kenalilah Anak Remaja Anda, Jakarta: PT Elex Media


Komputindo.

Asy-Syaukani, Imam, Tafsir Fathul Qadir Jilid 4, terj. Amir Hamzah


Fachruddin, Jakarta: Pustaka Azzam,2010.

Talenta, Sanggar, Kecil Bahagia, Muda Foya-Foya, Tua Kaya raya, Mati
Maunya Masuk Surga, Yogyakarta:Penerbit KANISIUS,1999.

Tempo.co, “Rekor Transaksi HARBOLNAS 12-12 Tembus RP. 91 Triliun”,


https://bisnis.tempo.co/read/1285280/rekor-transaksi-harbolnas-12-
12-tembus-rp-91-triliun, diakses pada tanggal 19 Mei 2020.

Ath-Thabari, Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir, Tafsir Ath-Thabari Jilid 11,
Jakarta: Pustaka Azzam,2008.

Tjin, Enche, Fotografi Itu Mudah, Jakarta: Bukunê, 2012.

Utami, Wahyu, “Israf dan Gaya Hidup Masyarakat Modern Perspektif Al-
Qur‟an (Studi Tafsir Mawdhu‟i),” Skripsi, UIN Sunan Ampel, 2018.
112

Yayan, “Konsep Israf Menurut Al-Qur‟an”, Tesis, UIN Raden Fatah


Palembang, 2016.

Soyomukti, Nurani, Membongkar Aib Seks Bebas dan Hedonisme Kaum


Selebritis. Pilihan Jalan: Meluna atau Merieke, Bandung: Nuansa
Cendikia,2010.

Ash-Shiddiqi, Teungku Muhammad Hasbi, Tafsir Al-Qur‟anul Majid An-


Nur, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2002.

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-


Qur‟an, Jakarta: Lentera Hati, Cet.V, 2012.

Surya, Hendra, Percaya Diri Itu Penting, Jakarta: PT Alex Media


Komputindo,2007.

Syauqi, Muhammad Labib, “Mengenal Risalah Nur Karya Said Nursi dan
Metodelogi Penafsirannya”, dalam Jurnal Maghza, Vol 2 Nomer 1
Januari-Juni 2017Jurnal Psikologi Vol 2 No 2, 2016.

Pontania, Almira Rizki, “Hubungan Antara Konsep Diri dengan Gaya Hidup
Hedonisme pada Siswa SMA Negeri 4 Surakarta,” Skripsi,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016.

Qibtiyah, Maro‟tul, dkk, “Pengaruh Gaya Hidup Hedonisme dan pola Asuh
Autoritatif Terhadap Penyiapan Kehidupan Berkeluarga remaja”,
Jurnal Ilmiah Concellia, Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol.3 No.2
Desember 2016.

Utami, Wahyu, “Israf dan Gaya Hidup Masyarakat Modern Perspektif Al-
Qur‟an”, skripsi, Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2018.

Vahide, Sukran, Biografi Intelektual Badî‟ az-Zamân Said Nursî:


Transformasi Dinasti Ustmani Menjadi Republik Turki, Jakarta:
Anatolia, 2007.

Yuniarti, Vinna Sri, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik, Bandung:


Pustaka Setia,2015.

Yunia Dan Abdul Kadir, Prinsip Dasar Ekonomi Islam Prespektif Maqhasid
Al-Syari‟ah, Jakarta: Gema Insani Press, 2004.
113

Zubaidi, Sujiat, “Tafsir Kontemporer Badî‟ az-Zamân Said Nursî dalam


Risale-i Nur: Studi Konstruk Epistimologi”, disertasi, Surabaya: UIN
Sunan Ampel, 2015.

Zuhri, Muhammad Syaifuddin, “Tawaran Metode Penafsiran Tematik Hasan


Hanafi”, dalam Jurnal At-taqaddum, Vol.6 No.2 November 2014.

Wawancara dengan Pembina Dershane, Ust.Irwandi, Ciputat , pada tanggal 9


Maret 2019

Video “Ustad Abdul Somad menceritakan sosok Sa„îd an-Nûrsî” diambil dari
akun youtube sahabat risalah nur

Video “Komentar Presiden Edorgan tentang Ulama Kharismatik Turki,


Badiuzzaman Said Nursi” terj. Ustad Hasbi, diambil dari akun
Facebook Tullabunnur
DATA DIRI PENULIS

Annisa Nabila Zulfa lahir di Tangerang pada tanggal 19 Juni 1998.


Putri dari Bapak Drs. Amiruddin dan Ibu Millati ini merupakan anak ketiga
dari empat bersaudara. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di MIN 15 Bintaro
pada tahun 2010. Ia melanjutkan studi MTS di Pondok Pesantren Qotrun
Nada dan lulus pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan studi SMA di
SMAIT Daarul Rahman atau dikenal sebagai Pondok Pesantren Daarul
Rahman 3 Parung dan lulus pada tahun 2016. Setelah lulus SMA, ia
melanjutkan pendidikan Strata 1 di Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta,
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, dan mengambil jurusan Ilmu Al-Qur‟an
dan Tafsir, lalu ia lulus pada tahun 2020.

Demikian riwayat hidup penulis ini dibuat dengan sebenar-benarnya


untuk digunakan sebagaimana mestinya.

114

Anda mungkin juga menyukai