Anda di halaman 1dari 87

PEMBACAAN DZIKIR AL-MA`TSURAT DI PONDOK PESANTREN

TAHFIDZ SATU QUR`AN SUNGAI DUREN JAMBI


(STUDI LIVING QUR`AN)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana


Strata Satu ( S.I ) Dalam Program Studi Ilmu AL-Qur`an Dan Tafsir
Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama

Oleh :
SUCI DARMAYANTI
301171183

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR`AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULIDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021

I
II
III
IV
MOTTO

            

 
Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu
dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan
petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

           

Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah,


zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi
dan petang.

V
ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya rutinitas yang dilakukan oleh santri
di Pondok Pesantren Satu, yaitu Pembacaan dzikir Al-Ma'tsurat yang dibaca setelah
melaksanakan Sholat Subuh dan Ashar. Pembacaan dzikir Al-Ma'tsurat ini bertujuan
agar santri merasa tenang dan betah selama berada di Pondok, karena saat awal santri
mondok merasa tidak tenang dan ingin pulang. Adapun alasan pemilihan pembacaan
zikir ini karena memiliki keutamaan berdasarkan dalil yang kuat.Permasalahan yang
dibahas pada skripsi ada 3 yaitu: 1) Dasar Pembacaan dzikir Al-Ma'tsurat, 2) Praktik
Pembacaan dzikir Al-Ma'tsurat, dan 3) Pemahaman Pengajar dan Santri terhadap
Pembacaan dzikir Al-Ma'tsurat. Pendekatan dalam penelitian yaitu living dengan
menggunakan studi lapangan (field research). Teknik pengumpulan data yang
digunakan ada 3: Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dasar dari Pembacaan dzikir Al-
Ma'tsurat ini ialah risalah kecil yang dibuat dan ditulis oleh Imam Hasan Al-Banna,
untuk praktik pembacaan dzikir Al-Ma'tsurat ini dibaca setelah melaksanakn Sholat
Subuh dan Ashar, untuk santriwan posisi duduknya berbentuk shaf sholat sedangkan
posisi duduk santriwati melingkar dan di pimpin oleh salah satu santri yang bertugas.
Adapun pemahaman dalam Pembacaan dzikir ini yaitu menurut pimpinan ialah dapat
memberikan dampak baik bagi santri dan anjuran untuk berdzikir bagi umat manusia.
Menurut pengajar yaitu dzikir Al-Ma'tsurat ini sangat baik diamalkan sehari-hari
karena terdapat banyak keutamaan. Dan menurut santri dzikir Al-Ma'tsurat
merupakan ibadah untuk mengingat Allah dan dapat membuat hati merasa lebih
tenang dan tentram.
Kata Kunci: Dzikir Al-Ma`tsurat, Pondok Pesantren, Living Qur`an

VI
PERSEMBAHAN

   


Rasa syukur yang sedalam-dalamnya penulis persembahkan kepada Allah SWT.
Kupersembahkan skripsi ini kepada:
Kedua orangng tua ku Sudirman dan Arba`iyah yang sangat aku sayangi dan aku
cintai yang telah berjasa bagiku, memberiku do`a yang tak pernah putus untak anak-
anaknya serta selalu memberi semangat kepada ku dalam belajar.
kepada kakak, abang dan adik-adikku tersayang Darmanita, Badrul Amin, Khairal
Azmi, Wirda Tulmiftahul Jannah yang telah memberi dukungan serta semangat
kepadaku.
Terimakasih kepada seluruh keluarga besar yang berkenan menyediakan wadah untuk
menyalurkan bantuan serta senantiasa memberi motivasi agar selalu berlomba-lomba
dalam kebaikan
Ucapan terimakasih tak lupa untuk seluruh dosen Civitas akademika Fakultas
Ushuluddin dan Studi Agama Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi khususnya Prodi Ilmu Al-Qur‟an Dan Tafsir yang telah menyalurkan ilmunya
tanpa mengenal kata lelah dan bosan..
Terimakasih kepada seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Tahfizul Qur`an AL-
Fatah Jambi, yang berkenan memberi wadah untuk menyalurkan batuan serta senantia
memberi motivasi semangat belajar, takluput pula adik-adik santri dan sahabat
seperjuangku Mukoddimah yang selalu ada saat waktu senang dan susah.
Tak lupa pula kuucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada teman-
teman jurusan ilmu al-qur‟an dan tafsir angkatan 2017 yang tak bisa disebutkan satu
persatu. Semoga kebersamaan dan silaturahmi kita akan tetap terjaga hingga akhir
nanti.
Sekali lagi kuucapkan terimakasih atas segalanya yang tiada mungkin dapat
terlukiskan dengan selembar kata persembahan. Semoga Allah SWT membalas
segala kebaikan, Aamiin Ya Rabbal `Aalamiin.

VII
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah mencurahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul “ Pembacaan Dzikir Al-Ma`tsurat di Pondok Pesantren Tahfidz Satu
Qur`an Sungai Duren Jambi (Studi Living Qur’an”. Skripsi ini ditulis dalam
rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Agama
(S.Ag) pada Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan alam yakni baginda
Rasulullah Saw. semoga kita termasuk dalam golongan umatnya yang mendapat
syafaat di akhirat kelak. Aamiin.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari motivasi,
saran dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan rasa penuh hormat
penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. H. Su`aidi Asy`ari, MA., Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Dr. Rofiqoh Ferawati, SE, M.EI., Dr. As`ad Isma, M.Pd dan Dr. Bahrul Ulum,
S. Ag., M. Ag. selaku Wakil Rektor I, II dan III UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
3. Dr. Abdul Halim, S. Ag., M. Ag. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Studi
Agama UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Dr. Masiyan, M. Ag. selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas
Ushuluddin dan Studi Agama UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Dr. Edi Kusnadi, S. Ag., M. Phil. selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi
Umum Perencaan dan Keuangan Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Dr. M. Ied Munir, M. Ag., M. Hum. selaku Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan dan Bidang Kerjasama Luar Fakultas Ushuluddin dan Studi
Agama UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Dr. Bambang Husni Nugroho, M. H.I. selaku Ketua Jurusan Ilmu Al-Qur`an
dan Tafsir.
8. Drs.H. Moh.Yusuf. HM.,M.Ag. selaku dosen pembimbing 1 yang selalu
menyediakan ruang untuk memberikan ilmu, motivasi, arahan, saran dan
bimbingan kepada penulis selama proses penulisan skripsi.
9. Zaki Mubarak, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi II yang selalu
menyediakan ruang untuk memberikan ilmu, motivasi, arahan, saran dan
bimbingan kepada penulis selama proses penulisan skripsi.
10. Seluruh dosen Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi, yang telah mendidik penulis dari awal bangku perkuliahan
hingga saat ini.

VIII
11. Seluruh jajaran pengelola civitas akademika Fakultas Ushuluddin dan Studi
Agama UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
12. Ibu kepala perpustakaan Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
13. Bapak kepala perpustakaan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
14. Seluruh teman-teman mahasiswa prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir angkatan
2017 Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi 12 Agustus 2021


Penulis

SUCI DARMAYANTI
NIM.301171183

IX
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. i
PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR .................................. ii
NOTA DINAS ................................................................................................. iii
MOTTO .......................................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... xii
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Pemasalahan .................................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 6
D. Tujuan Masalah ............................................................................. 6
E. Mamfaat Penelitian ...................................................................... 6
F. Karangka Teori.............................................................................. 7
G. Metode Penelitian.......................................................................... 10
H. Pemeriksaan Keabsahan Data........................................................ 13
I. Studi Relavan ................................................................................ 15
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN/PROFIL
A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur’an Sengai Duren
Jambi............................................................................................... 18
B. Letak Geografis Tujuan, Visi dan Misi Pondok Pesantren Tahfidz Satu
Qur’an Sengai Duren Jambi……………………………………... 18
C. Saran-sarana.................................................................................... 20
D. Struktur Organisasi......................................................................... 26
BAB III GAMBARAN UMUM KEGIATAN PEMBACAAN DZIKIR AL-
MA`TSURAT
A. Sejarah Pembacaan Dzikir al-Ma`tsurat…………………………. 29
B. Dasar Pembacaan Dzikir al-Ma`tsurat............................................ 32
C. Waktu pembacaan dzikir al-Ma`tsurat............................................ 36
D. Praktik pembacaan Dzikir al-Ma`tsurat.......................................... 39
BAB IV PEMAHAMAN PENGAJAR DAN SANTRI TERHADAP
PEMBACAAN DZIKIR AL-MA`TSURAT
A. Pemahaman pengajar terhadap pembacaan dzikir al-Ma`tsurat.... 43
B. Pemahaman santri terhadap pembacaan dzikir al-Ma`tsurat......... 49
C. Tujuan pembacaan dzikir al-Ma`tsurat.......................................... 52
D. Manfaat pembacaan Dzikir al-Ma`tsurat....................................... 55

X
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN................................................................................. 59
B. SARANA.......................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA
LAMPIRAN-LAMPIRAN CURICULLUM VITAE

XI
PEDOMAN TRANSLITERASI

A. Alfabet

Arab Indonesia Arab Indonesia


‫ا‬ ʼ ‫ط‬ ṭ

‫ب‬ b ‫ظ‬ ẓ

‫ت‬ t ‫ع‬ ‘

‫ث‬ ts ‫غ‬ Gh

‫ج‬ j ‫ف‬ F

‫ح‬ ḥ ‫ق‬ Q

‫خ‬ kh ‫ك‬ K

‫د‬ d ‫ل‬ L

‫ذ‬ dz ‫م‬ M

‫ر‬ r ‫ن‬ N

‫ز‬ z ‫ه‬ H

‫س‬ s ‫و‬ W

‫ش‬ sy ‫ء‬ ,

‫ص‬ ṣ ‫ي‬ Y

‫ض‬ ḍ

XII
B. Vokal dan Harakat

Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia

َ‫ا‬ A ‫ﺎ‬ Ā ‫اِى‬ ī

‫َا‬ U ‫اى‬ Á ‫او‬ aw


ِ‫َا‬ I ‫او‬ Ū ‫اى‬ ay

C. Tāʼ Marbūṭah
Transliterasi untuk Tāʼ Marbūṭah ini ada tiga macam:
1. Tāʼ Marbūṭah yang mati atau mendapat harakat sukun, maka transliterasinya
adalah /h/.
Contoh:
Arab Indonesia
‫صالة‬ Ṣalāh

‫مراة‬ Mirʼāh

2. Tāʼ Marbūṭah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah,
maka transliterasinya adalah /t/.
Contoh:
Arab Indonesia
‫وزراةَالتبية‬ Wizārat al-Tarbiyah

‫مراةَالزمن‬ Mir’āt al-Zaman

3. Tāʼ Marbūṭah yang berharakat tanwin maka transliterasinya adalah /tan/tin/tun.


Contoh:
Arab Indonesia
ًَ‫فجئة‬ Tan

XIII
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kandungan pesan Ilahi yang disampaikan oleh Nabi SAW dalam bentuk Al-
Qur`an telah menjadi landasan kehiduan individual dan sosial kaum muslimin
dalam segala aspeknya, bahkan masyarakat muslim mengawali eksistensinya dan
telah memproleh kekuatan hidup dengan merespons dakwa Al-Qur`an. Itulah
sebabnya Al-Qur`an berada di jantung kehidupan umat muslim.1 Al-Qur`an bagi
umat islam memiliki banyak manfaat, mulai dari manfaat bagi fisik, ilmu serta
rohani.2
Dalam kehudupan sehari-hari mereka umumnya telah melakukan praktik
resepsi terhadap Al-Qur`an baik dalam membaca, memahami dan mengamalkan
maupun dalam bentuk sosio kultural. Itu semua karena mereka mempunyai
keyakinan bahwa berinteraksi dengan Al-Qur`an secara maksimal akan
memperoleh kebahagian dunia dan akhirat. Macam intreaksi dengan Al-Qur`an
banyak sekali ragamnya, mulai dari yang paling sederhana, yaitu membacanya,
kemudian berkembang menjadi beberapa macan intreaksi dalam bentuk lain.
Seperti mempelajari ilmu-ilmu Al-Qur`an, memahami ilmu Al-Qur`an secara
parsial hingga mendetail, dijadikan sebagai perantara penyembuhan,
mengiramakan bacaan Al-Qur`an, menafsirkan Al-Qur`an, menjadikan beberapa
ayat sebagai berdzikir wajib, perlombaan-perlombaan Al-Qur`an dan lain
sebagainya.3
Fenomena-fenomena yang telah disebutkan di atas merupakan sebuah kajian
Living Qur`an, di mana Al-Qur`an yang menjadi unsur utama dalam praktik
kegiatan masyarakat muslim, yakni menjadikan ayat atau surat tertentu dalam Al-
Qur`an sebagai sebuah amalan dzikir dalam kehidupan sehari-hari. Berdzikir
dengan mengingat Allah adalah merupakan amalan yang diperintahkan dalam dua

1
Abdul Hamid, Pengantar Studi Al-Qur’an ( Jakarta: Kencana, 2017 ), 1.
2
Muhammad Abdan Syakuro, Tradisi Pembacaan Al-Ma’tsurat Di Masyarakat
Kecamatan Penyileukan Kota Bandung (Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati,
2018), 1.
3
Ibid, 2.

1
2

pedoman hidup dalam islam yaitu Alqur`an dan hadist, sehingga dzikir menjadi
aktifitas rutin yang melekat kuat dalam praktik ibadah harian umat Islam.
Dalam firman Allah Swt dalam Q.S Al-Ahzab: 41

       


“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama)
Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya”. (Q.S Al-Azab:41)4

Pada ayat ini di jelaskan dahwa umat muslim sangat dianjurkan berzikir
dalam sehari-hari. Adapun kegiatan dzikir bisa terlaksanakan pada umumnya di
masyarakat ataupun lembaga pesantren yang biasa diamalkan oleh para santri
5
secara rutin dengan maksud dan tujuan tertentu dalam kesaharian.
Berdzikir merupakan suatu perbuatan mengingat, menyebut, mengerti,
menjaga dalam bentuk ucapan-ucapan lisan, gerakan hati atau gerakan anggota
badan yang mengandung arti pujian, rasa syukur dan do`a dengan cara-cara yang
dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya, untuk memproleh ketentraman batin atau
mendekatkan diri kepada Allah, dan agar memproleh keselamatan serta terhindar
dari siksaan Allah.6 Sebagaimana fiman Allah Swt dalam Q.S Ar-Ra`d:28

            
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram.”7

Iman adalah menyebabkan senantiasa ingat kepada tuhan, atau dzikir. Iman
menyababkan hati kita mempuyai pusat ingatan atau tujuan ingatan. Dan ingatan
pada tuhan itu menimbulkan tentram, dan dengan sendirinya hilanglah segala
macam kegelisahan, fikiran kusut, putus asa, ketakutan, kecemasan, keragu-
raguan, dan keduka cita. Ketentram hati adalah pokok kesehatan rohani dan

4
Al-Qur`an Terjemah dan Tajwid ( Jakarta : Kementrian Agama RI, 2014 ),423.
5
Syaikh al-Allamah Shalih bin Muhammad Alu asy-Ayaihk, At-Tafsir Muyassar 2
memahami al-Qur`an dengan terjemah dan penafsiran paling mudah. ( Jakarta: Darul Haq 2016)
6
Muhammad Abdan Syakuro, Tradisi Pembacaan AL-Ma`tsurat Di Masyarakat
Kecamatan Payileukan Kota Bandung (Bandung: Universitas Islam Negeri Gunung Djati, 2018 )
3-4.
7
Al-Qur`an Terjemah dan Tajwid ( Jakarta : Kementrian Agama RI, 2014 ),252 .
3

jasmani. Ragu dan gelisah adalah pangkal segala penyakit. Orang lain kurang
sekali dapat menolong orang yang meracun hatinya sendiri dengan kegelisahan.
Kalau hati telah di tumbuhi penyakit, dan tidak segera diobat dengan iman, yaitu
iman yang menimbuhkan dzikir dan dzikir yang menumbuhkan Tuma`ninah,
maka celaka yang menimpanya. Hati yang sakit akan bertmbah sakit. Dan puncuk
segala penyakit hati adalah kufur akan nikmat Allah.8
Berzikir juga merupakan upaya untuk mencapai tingkat kesempurnaan dan
ketenangan jiwa, dengan cara meditasi (pemusatan kesadaran) sambil menyebut
nama dan mengingat Allah dalam setiap keadaan. Tujuan dari zikir ini adalah
untuk menjalin ikatan bathin (kejiwaan) antara hamba dengan Allah sehingga
timbul rasa cinta hormat dan jiwa muroqobah (merasa dekat dan diawasi oleh
Allah). Proses pensucian jiwa atau diri dengan cara berzikir akan membawa
dampak yang sangat positif bagi manusia dalam perjalanannya menuju
kesempurnaan hidup yang hakiki dan untuk ketenangan jiwanya. 9
Adapun Pengaruh zikir secara psikologis yaitu dapat mengembalikan
keadaan seseorang yang hilang, sebab aktivitas zikir mendorong seseorang untuk
mengingat, menyebut, dan mereduksi kembali hal-hal yang tersembunyi dalam
hatinya. Zikir juga mampu mengingatkan seseorang bahwa yang membuat dan
menyembuhkan penyakit hanyalah Allah, karena zikir dengan lailaha illallah
mampu menghadirkan sesuatu baik dalam bentuk perbuatan maupun perasaan,
mengingat besarnya manfaat ucapan lailaha illallah dalam mengisi kekosongan
rohani muslimin yang disibukkan oleh urusan duniawi.10
Kedudukan dzikir memiliki hubungan kuat dengan keimanan orang mukmin
yang benar dan beriman kepada Allah dan menginginkan perolehan kesempurnaan
imannya, maka tidaklah dia akan melupakan dan melengahkan dzikair, dan tidak
mau lalai oleh sesuatu dari berdzikir tersebut karena berdzikir adalah sebuah
upaya seorang hamba untuk mengingat sang penciptanya dan mempunyai sebuah

8
Hamka , Tafsir AL-Azhar ( Singapore: Pustaka Nasional Pte Ltd 2003) 3761 jilid
9
Jurnal, Mawa`izh , Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Dzikir dan
Ketenangan Jiwa. Vol. 8, No 1: 2017.
10
Ibid.
4

ikatan hubungan yang kuat dengan melaui dzikir.11 Dzikir dalam ajaran islam,
memiliki makna “mengingat nikmat Allah SWT menyebut lafal Allah SWT,
bertahlil, bertahmid, bertasbih, ber-taqdis, bahkan termasuk membaca Al-Qur‟an
dan membaca do`a-do`a dengan dzikirlah yang mampu mengadakan kontak
dengan sang pencipta.12
Terkait dengan dzikir yang di dalamnya dibacakan ayat-ayat Al-Qur`an
seperti al-Ma`tsurat dan keutamaan dari pada zikir itu sendiri, ini menandakan
bahwa adanya interaksi langsung penerapan praktis Al-Qur`an dalam kehidupan
sosial masyarakat muslim tertentu, inilah yang dinamakan dengan suatu
perkembangan kajian baru yang dikenal dengan istilah Studi Living Qur`an.
Al-Ma`tsurat merupakan satu himpunan dzikir dan wirid yang diambil dari
Rasulullah, nash-nash Alqur‟an dan sunnah-sunnah Rasulullah SAW. 13 Dari sisi
bahasa, Al-Ma`tsurat merupakan bentuk plural dari Al-Ma`tsur, seakar dengan
kata atsar, sesuatu yang dinukilkan dari ayat dan dari hadist Nabi SAW dan dari
sahabat. Sebagian ulama ada yang menganggap perkataan Tabi`in termasuk
bahagian dari atsar. Sedangkan yang dimaksud Al-Ma`tsurat di sini merupakan
kumpulan bacaan dzikir Yang dipilih oleh Hasan al-Bana dari sejumlah ayat dan
hadist Nabi SAW.14
Hasan al-Banna merupakan pendakwah fenomenal pejuang pembebasan dan
pejuang pemurnian ajaran Islam yang berusaha membawa islam secara
komperehensif untuk menyelesaikan pemersalahan umat Islam. Hasan al-Banna
lahir berkebangsaaan mesir pada tahun 1906 M. Dia merupakan tokoh yang
mencetuskan pergerakan Ikhwanul Muslimin, sebuah pergerakan yang mengajak
umat kembali kepada Allah dengan membrantas kebodohan serta memperkuat
11
Yeses Karnando, Ritual Dzikir Menyambut Bulan Suci Ramadhan Didesa Tanjung
Putus, Kecamatan Tabir Barat Kabupaten Merangin (Studi Living Qur`an) (Jambi: Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin, 2019), 2-3.
12
Amri Diantoro, Tradusi Zikir Al-Ma’tsurat Pada Kader Unit Kegiatan Mahasiswa
Bidang Pembinaan Dakwah UIN Raden Intan Lampung (Metode Living Qur`an) (Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lamung, 2018), 2.
13
Dimas Rahmat Riyadi, Pembacaan Al-Ma`tsurat (studi Living Qur`an Bagi Para Santri
Pondok Pesantren Iyaul Qur’an Bangkulu Tengah), (Bengkulu, Institut Agama Negeri Bengkulu,
2019), 3.
14
Muhammad Abdan Syukron, Tradisi Pembacaan Al-Ma’tsurat Di Masyarakat
Kecamatan Penyileukan Kota Bandung (Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati,
2018), 1.
5

setiap pontasi yang telah diberikan oleh Allah kepada manusia terutama umat
muslim untuk memperkuat kecerdasan, meningkatkan tingkat keimanan dan
ketakwaan serta memperkuat fisik. Dari mesir inilah akhirnya gerakkan serta
pemikiran-pemikiran mendasar Ikhwanul Muslimin menyebar keberbagai penjuru
dunia termasuk Indonesia. Praktik-praktik yang dilkukan oleh Ikhwanul Muslimin
juga memperngaruhi sistem nilai keagamaan masyarakat selain memang ada
faktor keilmuan yang mendasari paraktik keagamaan masyrakat, dalam hal ini
membaca dzikir al-Ma`tsurat yang terimplementasikan dalam masyarakat.15
Tekait dengan ini maka penulis tertarik pada Pondok Pesantren Tahfidz Satu
Qur`an di Sungai Duren Jambi yang mengamalkan pembacaan Dzikir Al-
Ma`tsurat, sebab dibacakan Dzikir Al-Ma`tsurat ini karena didalamnya terdapat
banyak keutamaanya sehingga menajdi dalil yang kuat untuk merutin pembacaan
dzikir Al-Ma`tsurat. Pembacaan Dzikir Al-Ma`tsurat ini dimulai sejak tahun 2015
Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an di Sungai Duren Jambi telah merutinkan
santri/santriwatinya untuk mebaca dzikir Al-Ma`tsurat pagi (setelah shubuh) dan
petang (setelah ashar).
Dalam pengamatan sementara, terlihat bahwa ketika santri membaca dzikir
al-Ma`tsurat santri menjadi lebih tenang dan betah, fenomena ini tentu menarik
untuk di telisik lebih jauh dalam konteks hubungan dengan pengamatan santri
akan dzikir al-Ma`tsurat.16
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian lanjutan terhadap kegiatan pembacaan Dzikir Al-Ma`tsurat di pondok
pesantren Tahfidz Satu Qur`an Sungai Duren Jambi dengan berjudul,
“Pembacaan Dzikir Al-Ma`tsurat di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an
Sungai Duren Jambi (Studi Living Qur’an)”.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, pokok utama pada penelitian ini adalah :
“Bagaimana pembacaan dzikir al-ma`tsurat di Pondok Pesantren Tahfidz Satu

15
Jurnal, Mansur Kasim., Problemtika Islam dan Dakwah (Jakarta: 2020)
16
Yutami, ustazah, wawancara dengan penulis, 28 Agustus 2020, Pondok pesantren
Tahfidz Satu Qur`an Sungai Duren Jambi
6

Qur`an Desa Sungai Duren Kecamatan jaluko Kabupaten Muaro Jambi” dalam
upaya mengkongkretkan pokok masalah tersebut, beberapa masalah krusial yang
akan diangkat melalui karya ini adalah:
1. Apa dasar Pembacaan Dzikir Al-Ma`tsurat di Pondok Pesantren
Tahfidz Satu Qur`an Sungai Duren Jambi?
2. Bagaimana praktik Pembacaan Dzikir Al-Ma`tsurat di Pondok
Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Sungai Duren Jambi?
3. Bagainama pemahaman pengajar dan santri terhadap Pembacaan
Dzikir Al-Ma`tsurat di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Sungai
Duren Jambi?
C. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan dalam penulisan skripsi ini tidak meluas, dan tapat pada
sasaran pokok pembahasan, maka peneliti membatasi pebahasan hanya terfokus
pada dasar, praktik dan pemahaman guru dan satri terhadap pembacaan Dzikir al-
Ma’tsurat di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur‟an.
D. Tujuan Masalah
Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk:
1. Bertujuan untuk mengetahi bagaimana dasar pembacaan Dzikir Al-
Ma`tsurat di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Sungai Duren
Jambi.
2. Bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktik Dzikir Al-Ma`tsurat
oleh santri-santri di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Sungai
Duren Jambi.
3. Bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman Dzikir Al-
Ma`tsurat oleh pengajar dan santri-santri di Pondok Pesantren Tahfidz
Satu Qur`an Sungai Duren Jambi.
E. Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan pustaka khususnya dalam
kajian Living Qur`an, dan sebagai salah satu bentuk penelitian lapangan
7

yang mengkaji fenomena di masyarakat atau di lembaga pendidikan terkait


respon masyarakat terhadap hadirnya Alqur`an dalam kehidupan.
2. Untuk menambah wawasan dalam membuat karya ilmiah.
3. Sebagai syarat untuk memproleh gelar Strata Satu (S1) Fakultas Ushuluddin
dan Studi Agama Jurusan Ilmu Alqur‟an dan Tafsir.
F. Karangka Teori
Karangka teori merupakan landasan teoritis yang digunakan dalam
melakukan penelitian. Karangka teori yang dibangunkan harus dapat
mengarahkan penelitian pada alur-alur pemikiran baik dan benar sesuai dengan
suatu teori. Artinya teori tidak hanya memuat teori-teori atau konsep secara
deskriptif (defenisi konseptual), namun harus dapat digunakan sebagai tolak ukur
atau instrumen pengukuran sebagai masalah dalam penelitian.17
1. Living Qur`an
Living Qur`an merupakan gabungan dua kata yang berbeda, yaitu
living yang berarti “ hidup” dan Al-Qur`an yaitu kitab suci umat islam.
Sedangkan kata “living” sendiri diambil dari bahasa Inggris yang dapat
memiliki arti dua ganda. Yang pertama yaitu “yang hidup” dan yang kedua
berarti “menghidupkan”. Atau yang di dalam bahasa arab biasanya disebut
dengan istilah al-hayy dan ihya`. Dalam hal ini Living Qur`an berarti dapat
diterjemahkan dengan Al-Qur`an al-hayy dan dapat pula dialih bahasakan
menjadi ihya` Al-Qur`an.18
Sedangkan etimologis, kata Living merupakan tema yang berasal dari
bahasa Inggris “live” yang dapat berarti hidip, aktif, dan yang hidup. Secara
termonologis, ilmu living Qur`an-hadist dapat didefenisikan sebagai sebuah
ilmu yang mengkaji tetang praktik Al-Qur`an dan Hadist. Dengan kata lain
ilmu ilmu ini mengkaji tentang al-Qur‟andan hadist dari sebuah realitas
bukan dari idea yang muncul dari penafsiran teks al-Qur‟an dan Hadist.

17
Mohd. Arifullah, dkk., Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin IAIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi (Jambi: Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi,
2016), 57.
18
Ahmad `Ubaydi Hasbillah, Ilmu Living Qur`an-Hadist Ontologi, Epistemologo, dan
Aksiologi, (Tenggrang Selatan Banten,: Yayasan Waqaf Darus Sunnh),20.
8

Dengan demikian, kajian living Qur`an-hadist dapat diartikan sebagai


suatu upaya untuk memproleh pengetahuan yang kokoh dan meyakinkan
dari suatu budaya, praktik, tradisi, ritual, pemikiran, atau prilaku hidup dari
masyarakat yang diinspirasi dari sebuah ayat Al-Qur`an atau hadist Nabi.
Secara sederhana, ilmu ini juga dapat didefenisikan sebagai ilmu untuk
mengilmiahkan fenomena atau gejala-gejala Al-Qur`an dan hadist yang ada
ditengah kehidupan manusia. Karena itu, ia bertugas mengali ilmu-ilmu
pengetahuan Al-Qur`an dan hadist yang ada di balik gejala dan fenomena-
fenomena soial. 19
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh peneliti Living Qur`an, dalam
meneliti Living Qur`an, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti
sebagai berikut:
1. Peneliti Living Qur`an dengan menggunakan pendekatan sosiologis
fenomenalogis tidak berpentasi untuk menghakimi (judgment)
fenomena yang terjadi dengan lebel benar, salah, sunnah, bid`ah,
syar`iyah, ghoiru syar`iyah. Peneliti Living Qur`an semata-mata
berusaha melakukan pembacaan obyektif terhadap penomena
keagamaan yang berkaitan langsung dengan Al-Qur`an.
2. Living Qur`an tidak dimaksud sebagai pemahaman individu atau
masyarakat dalam memahami (menafsirkan) Al-Qur`an, akan tetapi
bagaimana Al-Qur`an itu direspon atau difahami Masyarakat Muslim
dalam realitas kehidupan sehari-hari menurut konteks pergaulan
sosial dan budaya setempat.
3. Tujuan penelitian Living Qur’an adalah untuk menemukan makna
dan nilai-nilai yang melekat pada sebuah penomena sosial keagamaan
berupa praktik-praktik ritual yang berkaitan langsung dengan Al-
Qur`an yang diteliti.
2. Dzikir
Dzikir adalah sarana pengobat hati yang termat mujarab. Banyak
kesenengan dunia yang ditawarkan, bahkan terkadang harus ditebus dengan

19
Ibid. 21
9

harga yang teramat mahal, namun tetap dikejar bani Adam semata tentang
untuk meraih ketenangan jiwa.20 Secara etimologi berasal dari kata dzakara,
artinya mengingat, memerhatikan, mengenang, sambil mengambil pelajaran,
mengenal atau mengerti. Menurut Amin Syukur, biasanya prilaku dzikir
dilihat orang hanya dalam bentuk renungan sambil duduk berkomat-kamit.
Al-Qur`an memberi petunjuk bahwa zikir bukan hanya sekedar ekspresi
daya ingat yang ditampilkan dengan komat-kamitnya lidah sambil duduk
merenung, tetapi lebih dari itu, zikir bersifat implementatif dalam berbagai
variasi yang aktif dan kreatif. Al-Qur`an menjelaskan bahwa zikir berarti
membangkitkan daya ingat dan kesadaran. Dzikir berarti pula ingat terhadap
hukum-hukum Allah SWT. Dzikir juga berarti mengambil pelajaran/
peringatan.21
Sedangkan zikir secara terminologi adalah usaha manusia untuk
mendekatkan diri kepada Allah swt dengan cara mengingat Allah, melihat
keagungan-Nya. Adapun realisasi untuk mengingat dengan cara memuji-
Nya, membaca firman-Nya, menuntut ilmu-Nya dan memohon kepada-Nya.
Adapun pengertian dzikir secara terminologi menurut Prof. Dr.H.Abue
Bakar Atjeh, dzikir adalah ucapan yang diucapakan dengan lidah atau
mengingat tuhan dengan hati, dengan ucapan atau ingatan yang menyucikan
tuhan dan membersihkannya dari sifat-sifat yang tidak layak untuk-Nya,
selanjutnya manusia memuji dengan puji-pujian dan sejanjungan-janjungan
dengan sifat-sifat yang sempurna, sifat yang menunjukkan kemurnian.22
3. Al-Ma`tsurat
Do`a al-Ma`tsurat merupakan kumpulan dzikir dan do`a ma`tsur yang
biasa dibaca oleh Rasulullah SAW. Pada saat pagi dan petang. Al-ma`tsurat
merupakan kata dari Bahasa Arab yakni (ٌ‫ ) َمأْثُ ْور‬yang artinya diriwayatkan
atau dipindahkan. Al-Ma`sturat merupakan karya Hasan al-Banna, pendiri

20
Hasan al-Banna, Dzikir-Dzikir Penentram Hati, (Surakarta: Indiva,2014), 3.
21
Dimas Rahmat Riyadi, Pembacaan Al-Ma`tsurat (studi Living Qur`an Bagi Para
Santri Pondok Pesantren Iyaul Qur’an Bangkulu Tengah), (Bengkulu, Institut Agama Negeri
Bengkulu, 2019), 36.
22
Fadli Ramadhan, dzikir pagi dan petang ( Yogyakarta:Fillah, 2019)3.
10

Jama`ah Ikhwanul Muslimin, risalah kecil berupa wirid do`a (dzikir)


diambil dari sejumlah surat pilahan dalam ayat-ayat Alqur`an dan hadist-
hadist Nabi.23 Do`a-do`a ini mempunyai banyak keutaman, seperti amalan
do`a yang dibaca setiap setelah sholat shubuh dan ashar hingga maghrib
dengan harapan kita mendapatkan keutumaan do`a-do`a tersebut dan hanya
ridha Allah SWT lah tujuan kita semua.24
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis pelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif dengan
menggunakan study lapangan (field research) melalui pendekatan Living Qur’an.
Karena peneliti terjun langsung kelapangan dengan melakukan teknik observasi,
adapun sifat penelitian yang digunkan adalah daskriptif kualitatif, Creswell
mendefenisikannya sebagai suatu penulusuran untuk mengeksplorasi memahami
suatu gejala sentral.25 Karana penelitian ini adalah penelitian Living Qur’an, maka
pendekatan berfikir yang digukan adalah fenomenologis. Fenomenologis berusaha
memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang yang berada
dalam situasi tertentu.26
2. Lokasi, Subjek dan Objek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian dari permasalahan ini, penulis mengambil
lokasi yang berada di Sungai Duren, Kecamatan Jambi Luar Kota yang
dipusatkan pada Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an.
b. Subjek Penelitian
Adapun subjek yang digunakan adalah orang-orang yang berada di
lingkungan pesantren dan orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan
pembacaan dzikir al-Ma‟tsurat. Mereka terdiri dari guru/pengajar (Ustadz
Mushollin, Ustadz Andes Mardion, Ustadz Muhammad Faiz Ustadzah

23
Hasan al-Banna, Dzikir-Dzikir Penentram Hati, (Surakarta: Indiva,2014), 4.
24
Hasan al-Banna, AL-Ma`tsurat Qubra dan Dzikir Asmaul Husna. (:Shahih,2015), 7.
25
Conny R Semiawan., Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Gransido, 2010), 9.
26
Meleong, Lexi J., Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2004), 17.
11

Sudarmi, Ustadzah Nur Chasanah, Ustadzah Yutami Wahyu Putri, dan


santri Aripin, Muhammad onik, Hamdi Al-Fayet, Aisyah Rahma, Sulastri,
Aulia Apriliani, Asih Dwi Sandra.
c. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah praktik dan persepsi pembacaan dzikir al-
ma`tsurat di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Sungai Duren Jambi.
3. Sumber Data
Penelitian ini terdiri dari sumber primer dan sekunder. Sumber primer
penelitian ini diproleh dari :
Informan, yaitu para pihak yang dapat memberi keterangan berkaitan
dengan masalah yang di teliti. Yakni melalui guru, pengurus, santri dan orang-
orang yang terlibat dalam lingkungan pembacaan dzikir al-ma`tsurat, selain itu
informan juga bisa dapat dari dokumentasi, arsip, pedoman.
Sedangkan sumber data sekunder adalah sember data yang berupa buku-
buku, maupun jurnal. Selain itu peneliti juga merujukan yang akhirnya menjadi
sumber primer dan sekunder hal ini di lakukan untuk memperkuat data maupun
analisis penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode untuk
mengumpulkan data. Adapun tahapan-tahapan pengumpulan data sebagai berikut :
a. Metode observasi
Teknik observasi pengumpulan data dapat melalui berupa gambaran
tentang sikap, kelakuan, prilaku, tindakan, keseluruhan interaksi antar
manusia. Data observasi juga dapat berupa pengamatan dan penglihatan
dengan cara hadir langsung di dalam objek penelitian.27Mengenai objek dan
kajian secara langsung agar mendapat gambaran yang lengkap dan jelas.
Agar lebih yakin, peneliti juga berpartipasi untuk mengetahui kajian meteri
yang dipelajari.
b. Metode Wawancara

27
Ahmad „Ubaydi Hasbillah Ilmu Living Que’an-Hadis Ontologi, Epistemologi dan
Aksiologi.(Jakarta, Yayasan Waqaf Darus-Sunnah, 2019 ), 291.
12

Dalam wawancara ini peneliti melakukan wawancara secara


mendalam dengan subjek penelitian ingin memproleh realitas senyatanya
(emic-factors) karena peneliti harus memperoleh data langsung dari subjek
penelitian agar diperoleh data yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan
secara ilmiah. Dalam pelaksanaan pengumpulan data, peneliti melakukan
tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematik dan berlandasan pada
tujuan penelitian.28
c. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan peneliti dengan mengumpulkan data atau
informasi berupa catatan, tranki, buku, surat kabar, majalah, agenda dan
sebagainya. Data ini akan memperkaya sumber informasi bagi peneliti demi
hasil yang lebih baik.
5. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung, dan setelah pengumpulan data dalam periode tertentu. 29 Dalam
menanalisis data terdapat empat tahap, yaitu :
a. Data Collection (Pengumpulan Data)
b. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih dan memilih hal–hal
yang pokok, memfokuskkan hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
c. Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam
bentik uraian singkat, bagan, hubungan antar ketegori, flowchart dan
sejenisnya. Dengan mendisplaykan data, maka memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan
apa yang telah difahami tersebut.
d. Conclusion Drawing/verification
Data ke empat dalam menganalisis data kualitatif menurut Miles and
Huberman adalah penarikan kesimpulan data verifikasi. Kesimpulan dalam

28
Sugiyono Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta cv, 2020),114.
29
Ibid,132.
13

penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum


pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang
sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti
menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif.
H. Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk memperoleh data yang terpercaya (trustworthisness) dan dapat
dipercaya (relibe), maka peneliti melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data
yang didasarkan atas sejumlah kriteria. Dalam penelitian kualitatif, upaya
pemeriksaan keabsahan data dapat dilakukan beberapa cara sebagai berikut:
1. Perpanjangan Keikutsertaan
Pelaksanaan perpanjangan keikutsertaan dilakukan lewat keikutsertaan
peneliti di lokasi secara langsung dan cukup lama, dalam upaya mendektasikan
dan memperhitungkan penyimpangan yang mungkin mengurangi keabsahan data,
karena kesalahan penilaiyan data (data distortion) oleh peneliti atau responden,
disengaja atau tidak sengaja. Distorsi data dari peneliti dapat muncul karena
adanya nilai-nilai bawaan dari penelitian atau adanya keterasingan peneliti dari
lapangan yang diteliti. Sedangkan distorsi data dari responden, dapat timbul
secara tidak sengaja, akibat adanya kesalahpahaman terhadap pertanyaan, atau
muncul dengan sengaja, karena responden berupaya memberikan informasi fiktif
yang dapat menyenangkan peneliti, atau menutupi fakta yang sebenarnya.
Distorsi data tersebut, dapat dihindari melalui perpanjangan keikutsertaan
peneliti di lapangan yang diharapkan dapat menjadikan data yang diperoleh
memiliki derajat realibilitas dan validitas yang tinggi. Perpanjangan keikutsertaan
peneliti pada akhirnya juga akan menjadi semacam motivasi untuk menjalin
hubungan baik yang saling mempercayai antara responden sebagai objek
penelitian dengan peneliti.
2. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan
secara teliti, rinci. Dan berkesinambung terhadap faktor-faktor yang menonjol
dalam penelitian. Faktor-faktor tersebut selanjutnya ditelaah, sehingga peneliti
dapat memahami faktor-faktor tersebut. Ketekunan pengamatan dilakukan dalam
14

upaya mendapatkan kerakteristik data yang benar-benar relavan dan terfokus pada
objek penelitian. Permasalahan dan fokus penilitian. Hal ini diharapkan pula dapat
mengurangi distorsi data yang mungkin timbul akibat keterburuan peneliti untuk
menilai suatu persoalan, ataupun distorsi data yang timbul dari kesalahan
responden yang memberikan data secara tidak benar, minsalnya berdusta, menipu,
dan berpura-pura.
3. Trianggulasi
Trianggulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu di luar data pokok, untuk keperluan pengecekan reabilitas
data melalui pemeriksaan silang, yaitu lewat perbandingan berbagai data yang
diperoleh dari berbagai informan. Terdapat empat macam teknik pemeriksaan
mengunakan sumber, metode, penyidik dan teori.
Dengan langkah-langkah di atas, peneliti Living Qur`an diharapkam
memproleh diskripsi yang lengkap, mendalami, komprehensif, dan terperinci
dalam masalah yang diteliti, dan selanjutnya mendapatkan kesimpulan yang
bersifat induktif (empirical inductiv).
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh peneliti Living Qur`an, dalam
meneliti Living Qur`an, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti
sebagai berikut:
1. Peneliti Living Qur`an dengan menggunakan pendekatan sosiologis
fenomenalogis tidak berpentasi untuk menghakimi (judgment)
fenomena yang terjadi dengan lebel benar, salah, sunnah, bid`ah,
syar`iyah, ghoiru syar`iyah. Peneliti Living Qur`an semata-mata
berusaha melakukan pembacaan obyektif terhadap penomena
keagamaan yang berkaitan langsung dengan Al-Qur`an.
2. Living Qur`an tidak dimaksud sebagai pemahaman individu atau
masyarakat dalam memahami (menafsirkan) Al-Qur`an, akan tetapi
bagaimana Al-Qur`an itu direspon atau difahami Masyarakat Muslim
dalam realitas kehidupan sehari-hari menurut konteks pergaulan
sosial dan budaya setempat.
15

3. Tujuan penelitian Living Qur’an adalah untuk menemukan makna


dan nilai-nilai yang melekat pada sebuah penomena sosial keagamaan
berupa praktik-praktik ritual yang berkaitan langsung dengan Al-
Qur`an yang diteliti.
4. Diskusi dengan Teman Sejawat
Langkah akhir untuk menjamin keabsahan data, peneliti akan melakukan
diskusi dengan teman sejawat, guna memastikan bahwa data yang diterima benar-
benar real dan bukan semata persepsi sepihak dari peneliti atau informan. Melalui
cara tersebut peneliti mengharapkan mendapatkan sumbangan, masukan, dan
saran yang berharga dan konstruktif dalam meninjau keabsahan data.
I. Studi Relavan
Penelitian tentang pembacaan Dzikir Al-Ma`tsurat yang dilakukan oleh
santri Pondok Pesantren Satu Qur‟an ini merupakan penelitian yang termasuk
dalam ketegori Living Qur’an. Di antara penelitian dan karya mengenai Living
Qur`an terkait pembacaan al-Ma`tsurat yaitu seperti penelitian yang di lakukan
oleh:
Pertama, skripsi yang ditulis oleh Dimas Rahmat Riyadi berjudul
“Pembacaan Al-Ma`tsurat (studi Living Qur`an bagi para santri pondok
pesantren Iyaul Qur`an Bangkulu Tengah)”. Skripsi ini membahas tentang
bagaimana latar belakang pembacaan al-Ma`sturat di Pondok Pesantren
Ihyaul Qur`an Bengkulu Tengah, bagaimana pemaknaan santri terhadap
pembacaan al-Ma`tsurat, bagaimana praktik pembacaan al-Ma`tsurat.
Hasil dari penelitian ini merupakan pembacaan al-Ma`tsurat ini dapat
membuat hati lebih tenang dan tentram, dengan kondisi hati dan tantram
dapat menumbuhkan pikiran yang tenang dan tergeraklah bandan untuk
melakukan perbuatan-perbuatan baik terlebih lagi untuk melakukan
perbuatan yang bermuatan ibadah. 30
Kedua, skripsi Amri Diantaro berjudul “Tradusi Zikir Al-Ma`tsurat
Pada Kader Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Pembinaan Dakwah UIN
30
Dimas Rahmat Riyadi, Pembacaan Al-Ma`tsurat (studi Living Qur’an Bagi Para Santri
Pondok Pesantren Iyaul Qur`an Bangkulu Tengah), skripsi Institut Agama Negeri Bengkulu,
2019.
16

Raden Intan Lampung (Metode Living Qur`an)”. Skripsi ini membahas


tentang apa yang terkandung di dalam dzikir al-Ma`tsurat, bagaimana
persepsi UKM Bapinda tentang dzikir al-Ma`tsurat, bagaimana efek dzikir
al-Ma`tsurat terhadap UKM Bapinda. Hasil penelitian ini UKM Bapinda
membaca dzikir al-Ma`tsurat agar para kadernya tetap terjaga ruhaninya
dari gangguan-gangguan jin dan senantiasa komitmen dalam melaksanakan
ibadah-ibadah wajib maupun sunnah.31
Ketiga, skripsi Fousiah Dwi Astuti “Berjudul Konsep Wirid Qur`ani
(Studi Atas Kitab al-Ma`tsurat Karya Hasan al-Banna)”. Skripsi ini
membahas tentang, bagaimana konsep wirid Qur`ani al-Ma`tsurat Hasan al-
Banna, ayat apa yang digunakan dalam kitab al-Ma`tsurat Hasan al-Banna,
bagaimana pengkategorian ayat tersebut dalam kitab al-Ma`tsurat Hasan al-
Banna, apa argumentasi Hasan al-Banna dalam menjelaskan Wirid Qur`ani,
bagaimana tata caraWirid Qur`ani Hasan al-Banna. Konsep Hasan al-Banna
adalah bacaan wirid yang diambil dari potongan ayat Alqur`an dan hadist
shahih maupun hadist hasan, yang dibaca pada waktu tertentu sesuai pada
waktunya bai pagi hari atau petang hari secara istiqomah, dan kemudian
dikumpulkan dalam kitab al-Ma`tsurat. Adapun cara membacanya sesui
dengan ketentuan yang ada dalam wazifahi khawanal muslimin. Alqur‟an
nul karim adalah sistem yang komperehensif bagi seluruh hukum. Alqur`an
adalah sumber mata air yang senantiasa menyirami hati-hati yang beriman
dengan kebajikan hikmah..32
Sebagaimana yang terlihat dari studi relavan ini bahwa belum ada
diantara kajian living qur`an tersebut yang mengkaji tentang dzikir al-
ma`tsurat di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi. Dari penelitian-
penelitian sebelumnya, jelas bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitian
sebelumnya yang mana lebih memfokuskan tentang konsep dan tradisi,

31
Amri Diantoro, Tradusi Zikir Al-Ma`tsurat Pada Kader Unit Kegiatan Mahasiswa
Bidang Pembinaan Dakwah UIN Raden Intan Lampung (Metode Living Qur`an), Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lamung, 2018.
32
Fouziah Dwi Astuti, Berjudul Konsep Wirid Qur`ani (Studi Atas Kitab al-Ma`tsurat
Karya Hasan al-Banna), Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013.
17

sedangkan penelitian ini lebih mempokuskan tentang dasar pembacaan


Dzikir Al-Ma`tsurat, Bagaimana praktik Pembacaan Dzikir Al-Ma`tsurat
dan Bagainama pemahaman pengajar dan santri terhadap Pembacaan Dzikir
Al-Ma`tsurat di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Sungai Duren
Jambi.
18

BAB II

PROFIL PONDOK PESANTREN TAHFIDZ SATU QUR`AN SUNGAI


DUREN JAMBI
A. Sejarah Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Sungai Duren Jambi.
Pondok pesantren Satu Qur`an merupakan salah satu pondok pesantren
yang berada di Jambi yang didirikan oleh Bapak Fauzi Ansori, pondok pesantren
ini mulai dibangun pada tahun 2015, sebelumya pondok Satu Qur`an ini bernama
pondok pesantren Al-Qolam. Pada tahun 2018, pondok pesantren ini
dipindahtangan ke tangan Bapak M.Edi Fariadi selaku pembina yayasan. Atas
gagasan Bapak M.Edi Fariadi bermusawarah bersama pengurus pesantren maka
dibuatlah nama baru yaitu Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, yang
mempunyai singkatan dari Semesta Alam Bersatu dalam Naungan Al-Qur`an.
Kehadiran pesantren Satu Qur`an didasari oleh kepedulian rasa tanggung jawab
moral serta intelektual terhadap proses pengembangan sumber daya insani yang
sesungguhnya sehingga menjadi kekuatan utama memperdayaan umat yang ber
adab, berkeadilan, dan memiliki daya saing tinggi di era global.
Pondok pesantren Satu Qur`an Jambi selalu bertekat untuk bias mencetak
generasi penghafal Qur`an yang bias mendiri sesuai dengan mottonya “Mencetak
Generasi Muttaqin dan Mandiri”. Harapannya adalah agar santri lulusan dari
pesantren Satu Qur`an Jambi dididik menjadi pimpinan ummat juga dapat
mempunyai juwa berwirausaha sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. 33
B. Letak Geografis, Visi, Misi dan Tujuan Pondok Pesantren Tahfidz
Satu Qur`an Sungai Duren Jambi.
1. Letak Geografis Pondok Pesantren Tahfidz Saru Qur`an Jambi.
Pondok pesantren Satu Qur`an ini terlatak di Desa Sungai Duren,
Rt.08, Kec.Jaluko, Kabupaten Muaro Jambi dengan kode pos 36361
Provinsi Jambi dengan status lahan tanah waqaf dengan luas tanah kurang
lebih 34.977 m2 ( + 3 Ha ).34

33
Arsip Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an
34
Data dari Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an.

18
19

2. Visi Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi.


Menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan serta pengembangan
sumber daya insani yang dipercaya untuk mendidik dan menghasilkan insan
pemimimpim masa depan yang dapat menghafal, meguasai dan memahami
Al-Qur`an dan Hadist, berakhlak mulia, cerdas dan mendiri.35
3. Misi Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi.
a. Mewujudkan lembaga pendidikan qur`an yang salafiyah yang
unggul, kompetitif, global dan rahmatan lil alamin.
b. Mengembangkan potensi dan generasi yang berakhlak mulia,
mandiri dab derdaya saing berlandas iman, ilmu dan amal.
c. Mencetak generasi qur`an yang mandiri, berjiwa pemimpin, cerdas
visioner dan berwawasan luas yang siap menyebarkan semangat
menghafal Al-Qur`an ke seluruh penjuru daerah.
d. Memperdayakan umat dalam mewujudkan kesalihan individu dan
seshalihan social memulai pemahaman ajaran islam berdasarkan Al-
Quran dan Hadist Nabi Muhammad SAW.
e. Mengembangkan ekonomi syariah dan usaha berbasis pertanian,
perternakan, dan perikanan.
f. Megabungkan layanan jasa yang terintegrasi dengan pendidikan.36
4. Tujuan Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi.
a. Mendirikan saranadan prasarana pendidikan berbasis tahfidzul
qur`an yang mengabungkan antra pengetahuan agama, kemampuan
dakwah, semangat pengamalan dan akhlak yang mulia serta
keterampilan berwirausaha.

35
Dokumentasi dari Mudir Pondok Pesantren Ustadz Mushollin, tanggal 20 Januari 2021,
pukul 13.00 wib di kediaman beliau Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an.
36
Dokumentasi dari Mudir Pondok Pesantren Ustadz Mushollin, tanggal 20 Januari 2021,
pukul 13.00 wib di kediaman beliau Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an.
20

b. Menghasilkan genarasi muda Islam yang mempunyai kemampuan


menghafal dan memahami Al-Qur`an secara tekstual maupun
kontekstual.
c. Menampung dan membimbing santriwan santriwati yatim dan
dhufa dengan pendidikan gratis berbasis tahfidzul qur`an.37
C. Saran dan Saran
1. Fasilitas Pesantren
No Fisilitas Jumlah
1. Kamar santri putra 1
2. Kamar santri putri 1
3. Masjid 1
4. Kantor 1
5. Dapur umum 1
6. Perpustakaan 1
7. Mushollah putri 1
8. Ruang kelas 3
9 Koperasi pondok 1
10. Pendopo 2
11. Rumah Mudir 1
12. Saung 4
13 Pangkalan Gas Elpiji 3KG 1
14 Pos Satpam 1
2. Sember Dana Pesantren
Sumber dana pondok pesantren Tahfidz Satu Qur`an Sungai Duren
Jambi adalah dari SPP/Uang Asrama dan Donasi dari perorangan/lembaga. 38
3. Program kegiatan Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an
Sungai Duren Jambi.

37
Dokumentasi dari Mudir Pondok Pesantren Ustadz Mushollin, tanggal 20 Januari 2021,
pukul 13.00 wib di kediaman beliau Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an.
38
Ustadz Mushollin (Mudir Pondok) diwawancarai oleh peneliti di Pondok Pesantren
Tahfidz Satu Qur`an, tanggal 20 Januari 2021
21

Adapun program kegiatan Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an


Sungai Duren Jambi adalah sebagai berikut:
a. Tahfidzul Qur`an
b. Dauroh Tahsin dan Tajwid Bersanad
c. Belajar dan Mengajar (Fikih, Nahwu shoraf, Bahasa Arab, Bahasa
Inggris, Sirah Nabawi, Hadist, Akidah Akhlak.)
d. Ekstrakulikuler ( Muhadharah, Tilawah, Memanah, Silat, Olahraga,
Muhdtasah (Bahasa Arab dan Bahasa Inggris))
e. PQM (Pesantern Qur`an Mahasiswa)
f. TPQ (Taman Pendidikan Qur`an)
Perserta TPQ berjumlah (35) santri pulang pergi, dengan (5) guru
pembimbing. Jadwal belajarnya dari hari senin sampai jum`at, jadwal
belajar mengajar sistem TPQ yakni mulai dari jam 16.30 hingga
sampai jam 17.00. mengenai biaya belajar sistem TPQ tidak di
punggut biaya (SPPnya gratis). Infak seikhlasnya karena berniat untuk
berbagi ilmu untuk masyarakat lingkungan sekitar pesantren.Selain
belajar membaca Al-Qur`an dan belajar buku iqro`, santri TPQ juga
menghafal Al-Qur`an.
g. Kelas Wirausaha (adapun usaha yakni bebasis pertanian,
perternakan, dan perikanan).39
4. Agenda Jadwal Harian Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an
Sungai Duren Jambi.
No Waktu Kegiatan
1. 03.00 Bangun tidur, Sholat Tahajjud
2. 04.35 Sholat Subuh
3. 05.00 AL-Ma`sturat, Asmaul Husna & Kajian Subuh
4. 06.00 Setoran Pertama
5. 07.00 Sarapan, Piket, dan agenda pribadi (gotong royong

39
Dokumentasi dari Ustadzah Yutami Wahyu Putri (Pengajar Tahfidz) tanggal 5 Maret
2021, pukul 13.00 wib di Asrama Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an.
22

setip pagi munggu)


6. 08.00 Setoran kedua & muroja`ah
7. 11.15 ISOMA
8. 13.00 Belajar di kelas
9. 15.30 Sholat Ashar dan pembacaan al-Ma`tsurat
10. 16.00 Membaca AL-Qur`an mandiri
11. 17.00 Istirahat, Piket, & Agenda pribadi
12. 18.00 Sholat Maghrib & Membaca AL-Qur`an
13. 19.15 Sholat Isya
14. 19.25 Makan Malam
15. 20.00 Setoran Ke Tiga & Muroja`ah
16. 22.00 Tidur Malam

Agenda jadwal harian di pondok pesantren Tahfidz Satu Qur`an


dimulai sejak bagun tidur jam 03.00 WIB santri siap-siap ke masjid untuk
melakukan sholat tahajjud, sesudah sholat tahajjud santri dilanjutkan dengan
kegiatan menghafal untuk setoran, hingga waktu subuh tiba. Sesudah
melaksa sholat shubuh para santri dilanjutkan membaca dzikir setelah
sholat,dzikir al-ma`tsurat dan asmaul husna serta kajian setelah subuh.
Sesudah jam 06.00 hingga 07.00 para santri melakukan setoran
pertama kepada ustaz/ustazah pembimbing tahfidz yang telah di tatapkan
setiap masing-masing kelompok, dan setelah setoran selesai para santri
dilanjutkan membaca surah as-sajidah.Jam 07.00 hingga 08.00 para santri
melaksanakan sholat dhuha, serapan, piket, dan kegiatan pribadi (mandi,
nyuci). Setelah itu dari jam 08.00 hingga 11.15 para santri melaksanakan
kegitan setoran yang ke dua, serta morajaah hafalan yang sudah dihafalkan,
sebelum kegitan setoran dan murajaah di tutup para santri dilanjutkan
kegiatan membaca surah al-Insan.
Setalah jam 11.15 hingga 13.00, waktunya para santri istirahat, sholat,
makan (ISHOMA). Dari jam 13.00 hingga 15.30. paras santri melakukan
kegitan belajar di kelas sesuai krikulum dan kementrian agama. Dengan
23

mata pelajaran sebagai berikut ; Hadist, bahasa arab, tajwid, tahsin, bahasa
inggris, fiqih, nahwu shorof, aqidah, siroh nabawiyah, dan siroh sahabat.
Setelah itu dari jam 15.30-16.00 para santri melaksakan sholat Ashar serta
dilanjutkan dzikir setelah sholat dan dzikir al-ma`sturat. Jam 16.00 hingga
17.00 para santri melaksanakan tilawah pribadi sesuai target yang telah
ditentukan yakni sebayak 1 hari 3 juz. Jam 17.00 hingga 18.00 para santri
melakukan aktifitas piket, pribadi, dan bersiap-siap untuk melaksakan sholat
maghrib. Jam 18.00 hingga 19.15 santri melaksakan sholat magrib serta
dzikir setelah sholat dan dilanjutkan tilawah mandiri. Adapun setiap hari
kamis malam jum`at para santri melaksakan membaca surah al-kahfi secara
bersmaan dan hari jum`at malam sabtu para santri khatam AL-Qur`an 30 juz
oleh seluruh santri Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi sampai waktu
sholat isya.
Sesudah sholat isya sampai jam 20.00 waktunya para santri makan
malam, dan dilanjutkan untuk siap-saip menuju ke kelas untuk
melaksanakan kegiatan setoran yang ke 3, morujo`ah hafalan yang sudah
dihafalkan mulai dari pagi hingga malam, dan perbaikan bacaan dengan
ustaz/ustazah. Kegitan ini berlangsung hingga 22.00, sebelum ditutup
kegitan belajar para santri membaca surah al-mulk, setelah itu waktunya
para santri istirahat (tidur).40
5. Agenda Jadwal Mingguan Pondok Pesantren Tahfidz Satu
Qur`an Sungai Duren Jambi.
No Kegiatan
1. Setiap Jum`at Setoran Muraja`ah
2. Gotong Royong Bersma
3. Olahraga
4. Lomba LCC
5. LQ (Motivasi)
6. Malam Ahad Belajar Tilawah, Nazom dan Kaligrafi

40
Dokumentasi dari Ustadzah Yutami Wahyu Putri (Pengajar Tahfidz) tanggal 5 Maret
2021, pukul 13.00 wib di Asrama Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an
24

7. Hari Ahad Kreativitas dan Kesenian Santri


8. Malam Senin Muhadharoh

6. Agenda Setiap Bulan Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an


Sungai Duren Jambi.
No Kegiatan
1. Akhir Bulan Ujian Satu Juz
2. Muhadharah Akbar
3. Lomba Antar Santri (LCC dan Olahraga)
4. Ujian Kelipatan Dari Juz 5, 10, 20,25, dan 30
5. Joging Di Luar Lingkungan Pesantren
6. Silaturahmi Ke Rumah Gur-guru
7. Kunjungan Study Bangding Ke Pesantren

7. Agenda Setiap Tahun Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an


Sungai Duren Jambi.
No. Kegiatan
1. Wisuda Akbar
2. Rihlah Keluar Kota
3. Memperingati Isra` dan Mi`raj nya Nabi
4. Maulud
5. Halal Bi Halal
6. Training Motivasi

8. Tata Tertib Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Sungai


Duren Jambi.
Setiap pondok pesantren pasti mempunyai pelaturan yang harus
diikuti, taati, maupun dikerjakan. Begitu juga dengan pondok Tahfidz Satu
Qur`an. Yang mana kegitan yang wajib diikuti dan dikerjak oleh santri
adalah sebegai berikut :
25

a. Wajib melaksanakan sholat 5 waktu berjamaah di masjid.


b. Wajib di masjid 10 menit sebelum adzan dikumandangkan.
c. Wajib mengikuti kegitan tahfidz sesuai dengan alur dan jadwal
yang telah di tentukan.
d. Wajib melaksanakan sholat sunnah Rawatib, Dhuha, dan Tahajjud.
e. Wajib puasa sunnah senin dan kamis menimal 2 kali dalam satu
sepekan.
f. Wajib menjaga wudhu setiap saat.
g. Wajib tilawah 3 juz perhari & seteran 2 halam bagi santri
h. Wajib muroja`ah hafalan sesuai dengan aturan yang berlaku.
i. Wajib berdzikir pagi-petang.
j. Wajib mengikuti kegiatan belajar.
k. Santri wajib mengikuti pengajian yang diadakan setiap jum`at
pagi.
l. Santri wajib melaksanakan piket setiap hari sesuai jadwal yang di
tetapkan.
m. Santri wajib mengikuti kegiatan ekstrakulikuner yang di sediakan
oleh pesantren seperti muhadharah dan sebagainya.
n. Santri wajib datang ke kelas/masjid sebelum ustaz/ustazah datang.
o. Santri wajib melapor pada guru piket apabila datang terlambat
kemasjid atau lokal.
p. Wajib tilawah 3 kali khatam (sambil talaqi perbaikan bacaan)
dalam sebulan bagi santri persiapan Pesantren Qur`an Mahasiswa
(PQM).
(bias lebih cepat, bias lebih lama, tergantung pribadi-pribadi
santri).
q. Wajib tilawah 1 juz + setoran 1 halaman bagi santri PQM. 41

41
Dokumentasi dari Ustadzah Yutami Wahyu Putri (Pengajar Tahfidz) tanggal 5 Maret
2021, pukul 13.00 wib di Asrama Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an.
26

D. Struktur Organisasi Pesantren

Yayasan Satu Qur`an


Jambi
M.Edi Fariadi

Pesantren Satu Qur`an


Jambi

Pengasuh/mudir
Mushollin, S.Sy

Wakil mudir
Muhammad Arsyad,
S.Pd

Sekretaris Bendahara
Nur Chasanah Indri Gusti Dwinda
Putri

Kabid Kabid
Kabid Kabid
Kabid Umum,
Tahfidz Kesiswaan
Pendidikan ekstakurikuler Kebershan dan
Andes Pipi Deta Perlengkapan
Sidarni, S.Pd
Mardion Andari, Muhammad
S.Kom Rusdi
27

1. Tenaga Pengasuh dan Pengajar Umum Pondok Pesantren Tahfidz Satu


Qur`an Sungai Duren Jambi.

No Nama Jabatan /Pelajaran

1. Ustaz Mushollin, S.Sy Mudir


2. Ustaz Muhammad Arsyad, Wakil Mudir
S.Pd
3. Ustazah Nur Chasanah Sekrettaris
4. Ustazah Indra Gusti Dwinda Bendahara
Putri
5. Ustadz Andes Mardion Kabid Tahfidz
6. Ustazah Sudarmi, S.Pd Kabid Pendidikan
7. Ustazah Pipi Deta Andari, Kadib Kesiswaan
S.Kom
8. Kadib Ekstakulikuler
9. Ustaz Muhammad Rusdi Kabid Umum kebersihan dan
Perlengkapan
Muhammad Faiz STAF BIDANG.
10. Tahfidz
Rahmawati STAF BIDANG.
11. Tahfidz
12. Yutami Wahyu Putri Guru Tahfidz
13. Yetmi Rentia GuruTahfidz
14. Nur Hayani Guru Tahfidz
15. Rolia Liberty STAF BIDANG.
Umum
16. Ratna Dewi STAF BIDANG.
Umum
17. Fera Fristiawati STAF BIDANG.
Umum
28

18. Silvia Yonni STAF BIDANG.


Umum
19. Edi Kurniawan, M.Phil Guru
Nahwu Shorof
20. Ahmad Budiman, S.Pd. Guru
Sirah Nabawiyah
21. Mukhlas Nugraha, M.Phil Guru
Fiqih danNahwu Shorof
22. Ali Abdurahman Guru
Bahasa Inggris

2. Jumlah santri Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Sungai Duren Jambi.
No Jumlah
1. TPQ 35
2. Santri Putra 55
3. Santri Putri 50
BAB III
GAMBARAN UMUN KEGIATAN PEMBACAAN DZIKIT AL-
MA`TSURAT
A. Sejarah Pembacaan Dzikir al-Ma`tsurat di Pondok Tahfidz Satu
Qur`an.
Awal mulanya terjadi kegiatan pembacaan dzikir al-ma`tsurat di pondok
Tahfidz Satu Qur`an ini yang didapatkan oleh peneliti dari informan dari mudir
pondok dan para pengajar yakni pembacaan dzikir al-ma`tsurat ini dimulai pada
tahun 2015 oleh para pengurusnya, dengan adanya kegiatan pembacaan dzikir al-
ma`tsurat ini bisa mengajarkan santri untuk bersyukur kepada Allah dengan cara
berdzikir yang pernah dibaca oleh Nabi SAW.
Adapun pernyataan yang disampaikan oleh Ustadz Mushollin selaku Mudir
Pondok Pesantren Tahdidz Satu Qur`an Jambi yakni:
“Kegiatan membaca dzikir al-ma`tsurat ini dimulai sejak berdirinya pondok
pesantren pada tahun 2015 yang mana pada saat itu pondok pesantren ini
sebelunya bernama Pondok Pesantren Al-Qolam yang di pimpinkan oleh
Bapak Fauzi Ansori, sampai sekarang walaupun nama Pondoknya berubah
menjadi Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an pada tahun 2018 dan
dipindahtangan ke Bapak Edi Fariadi kegiatan membaca dzikir al-ma`tsurat
masih tetap dilakukan”.42

Adapun hal yang senada yang disampain oleh Ustadzah Yutami Wahyu
Putri selaku (Pengajar Tahfidz) Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi
yakni:
“Membaca dzikir al-ma`tsurat di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an ini
mulai sejak berdirinya Pondok Pesantren tahun 2015 oleh para pengurus
sampai sekarang kegiatan pembacaan dzikir al-ma`tsurat masih tetap
berjalan walupun Sudah dipindahtangankan dan berubah nama pondok”.43

Adapun diadakan kegiatan pembacaan dzikir al-ma`tsurat di pondok


pesantren tahfidz satu qur`an ini, sebab karena adanya santri yang merasakan
gelisah tidak betah berada di lingkungan pondok. Dengan diadakan kegiatan

42
Mushollin, Mudir Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara Dengan
Peneliti, 20 Januari 2021, jam 13.00 wib.
43
Yutami Wahyu Putri, Ustadzah Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi,
Wawancara Dengan Peneliti, tanggal 17 April 2021, jam 13.00 wib

29
30

membaca dzikiral-ma`tsurat maka santri merasa betah dan mau mengikuti


kegiatan pondok. Oleh karena itu membaca dzikir al-ma`tsurat ini juga dapat
memberi dampak baik bagi santri yakni setelah membaca dzikir al-ma`tsurat hati
menjadi lebih tenang, dan betah berda dilingkungan pondok dengan hati yang
tenang dan betah berada di Pondok Pesantren maka santri dapat mengikuti
kegiatan yang ada di pondok khususnya dalam kegitan belajar dan menghafal Al-
Qur`an sebab menghafal Al-Qur`an ini butuh ketenangan.
Sebagaimana pernyataan yang disampaikan oleh Ustadzah Nur Chasanah
sebagai Sekretaris Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi yakni :
“Adanya kegiatan membaca dzikir al-ma`tsurat di pondok pesantren ini
karena ada santri yang gelisah, nangis, tidak betah berada di pondok dan ada
juga susah untuk mengikuti kegiatan yang ada di pondok, sehingga para
pengurus mengadakan kegiatan pembacaan dzikir al-ma`tsurat karena
isinya merupakan ayat pilihan dan do`a-do`a Rasulullah SAW, membaca
dzikir al-ma`tsurat ini juga banyak manfaatnya yakni dapat meberi
ketenangan sebagaimana firman Allah surah Ar-Ra`d ayat 28 :

            
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram.44
dan dapat memberi dampak baik bagi yang membaca dan mengajarkan
santri untuk bersyukur kepada Allah SWT. Sehingga santri mersa betah dan
dapat mengikuti kegiatanyang ada di pondok”.45

Adapun hal yang senada yang disampaikan oleh Ustadzah Sudarmi sebagai
(Ketua Bidang Pendidikan) Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi yakni :
“Karena ada santri yang tidak betah dan takut (menangis) berada di
lingkungan pondok, maka Para pengurus meadakan kegiatan membaca
dzikir al-ma`tsurat (dzikir al-ma`tsurat ini terdapat ayat-ayat pilihan dan
do`a-do`a yang pernah dibacakan dan juga diamalkan oleh Raulullah SAW
dalam wirid-Nya) sehingga orang yang menbaca dzikir al-ma`tsurat ini
banyak sekali meraih keutaman keutamaanya selain hati menjadi lebih
tenang kita akan diberi naungan oleh Allah SWT yang pada saat itu tidak

44
Al-Qur`an Terjemah dan Tajwid ( Jakarta : Kementrian Agama RI, 2014 )252.
45
Nur Chasanah, Sekretaris Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara
Dengan Peneliti, tanggal 17 April 2021, jam 13.00 wib
31

ada naungan selain naungan-Nya sebagaimana yang telah disampaikan


dalam Hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah R.A :

‫يد َع ْن‬ ٍ ‫ح َّد ثَنَا يحي بن س ِع‬:‫ال ُزىي ر‬ ِ َ ‫ج ِم ْي ًع‬.‫ى‬ ٍ ‫َح َّد ثَنَا ُزَى ْي ُربْ ُن َح ْر‬
َ ُْ َ ْ َ َ ٌ ْ َ َ َ‫ق‬.‫اع ْن يَ ْح َي الْ َقطان‬ َ َ‫ب َوُم َح َّم ُد بْ ُن ال ُْمثَّن‬
‫ع ِن النَّبِ ِّى صلى اهلل عليو‬، َ َ‫ع ْن أَبِى ُى َريْ َرة‬،
َ ‫اص ْم‬ ِ ‫ص بْ ِن َع‬ ِ ‫الر ْح َم ِن َع ْن َح ْف‬ َّ ‫ب بْ ُن َع ْب ِد‬ ِ ِ ِ
ُ ‫أَ ْخبَ َرنى ُخبَ ْي‬.‫عُبَ ْيداهلل‬
‫وَر ُج ٌل قَ لْبُوُ ُم َعلَّ ٌق‬. ِ ِ َ ‫اب نَ َشأَبِ ِعب‬
َ ‫ادةاهلل‬ َ ٌّ ‫و َش‬. ِ
َ ‫ام ال َْعاد ُل‬ ِْ ُ‫((س ْب َعةُيُ ِظلُّ ُه ُم هللُ فِى ِظلِّ ِو يَ ْوَم ََل ِظ َّل إََِّل ِظلُّو‬
ُ ‫اْل َم‬: َ ‫ال‬ َ َ‫ق‬،‫وسلم‬
‫إِنِّى‬:‫فَ َق َل‬،‫ال‬ ٍ ‫ب َو َج َم‬ٍ‫ص‬ ِ ‫ات م ْن‬ ِ َ َ‫اعلَي ِو وتَ َف َّرق‬ ِ ‫ورج ََل ِن تَ َخابافِى‬.‫اج َد‬ ِ ِ
َ ُ ‫اعلَْيو َوَر ُج ٌل َد َع ْتوُ ْام َرأَةٌ َذ‬ َ ْ َ ‫اجتَ َم َع‬، ْ ‫اهلل‬ ُ َ َ ‫فى ال َْم َس‬
‫ضت‬ َ ‫فَ َفا‬،‫وَر ُج ٌل ذََك َراهللَ َخالِيًا‬. ِ ِ ِ
َ ُ‫احتَّى ََلتَ ْعلَ ُّم يَم ْي نُوُ َماتُنْف ُق ش َمالُو‬ َ ‫اى‬َ ‫ص َدقَ ٍة فَأَ ْخ َف‬ َ ِ‫َّق ب‬
َ ‫صد‬َ َ‫وَر ُج ٌل ت‬. َ ُ‫اف اهلل‬ َ ‫أَ َخ‬
46
))ُ‫َع ْي نَاه‬
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi SAW, beliau bersabda:
“Tujuh golongan yang dinaungi-Nya pada hari dimana tidak ada naungan
kecuali naungan-Nya: (1. Imam yang adil, 2. Seorang pemuda tumbuh
dewasa dalam beribadah kepada Allah, 3. Seorang hatinya yang bergantung
ke masjid, 4. Dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya
berkumpul karena-Nya, dan berpisah karena-Nya, 5. Seorang laki-laki yang
diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik,
lalu ia berkata, „sesungguhnya aku takut kepada Allah‟, 6. Seseorang yang
bersedekah dengan satu sedekah lalu ia menyembunyikannya sehingga
tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, 7. Seorang
yang berdzikir kepada Allah dalam keadan sepi lalu ia meneteskan air
matanya”.47

Adapun pernyataan yang disampaikan oleh Muhammad Faiz selaku (Staf


Bidaang Tahfidz ) di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi yakni :
“Kegitan pembacaan dzikir al-ma`tsurat di Pondok Pesantren Tahfidz Satu
Qur`an Jambi ini dilakukan agar hati menjadi lebih tenang selain itu
mengajarkan santri untuk bersyukur kepada Allah SWT bisa juga dijadikan
sebagai banteng bagi santri untuk melindungi diri dari gangguan jin,sihir
gelisah dan sebagai macamnya. Dan dzikir al-ma`tsurat itu sendiri udah ini
disediakan cetakan di pondok Satu Qur`an dan diberikan kepada santri yang
baru masuk, agar lebih mudah untuk memahami maknanya ataupun
menghafalnya secara langsung”.48

Dzikir al-ma`tsurat ini juga bukanlah hal yang tabu bagi kalangan
masyarakat khususnya di pondok pesantren. Dzikir al-ma`tsurat ini merupakan

46
Abi Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyari Naysaburi, Muslim no.1031
(1991M/1412H)
juz 1. 715
47
Sudarmi, Kabid Pendidikan Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara
Dengan Peneliti, tanggal 17 April 2021, jam 13.00 wib
48
Muhammad Faiz, ustadz Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara
Dengan Peneliti, tanggal 17 April 2021, jam 16.00 wib
32

kegiatan yang harus diikuti oleh seluruh para santri Satu Qur`an. Selain dapat
memberi dampak baik juga didalam dzikir al-ma`tsurat terdapat do`a-do`a dan
ayat Al-Quran pilihan yang pernah dibaca oleh Nabi SAW Dzikir al-ma`tsurat
yang dibacakan ini adalah dzikir al-ma`tsurat yang disusunkan oleh Hasan al-
Banna.
Hasan al-Banna merupakan pendakwah fenomenal pejuang pembebasan
dan pejuang pemurnian ajaran Islam yang berusaha membawa islam secara
komperehensif untuk menyelesaikan pemersalahan umat Islam. Imam Syahid
Hasan Al-Banna bin Abdurrahman Muhammad Al-Banna atau yang kenal dengan
Hasan Al-Banna lahir di Muhamadiyah sebuah kota kecil yang terletak di
Propinsi Buhairah, 9 mil dari arah barat daya Kota Kairo Mesir, pada bulan
Oktober 1906 M. Dia merupakan tokoh yang mencetuskan pergerakan Ikhwanul
Muslimin, sebuah pergerakan yang mengajak umat kembali kepada Allah dengan
membrantas kebodohan serta memperkuat setiap pontasi yang telah diberikan oleh
Allah kepada manusia terutama umat muslim untuk memperkuat kecerdasan,
meningkatkan tingkat keimanan dan ketakwaan serta memperkuat fisik. Dari
Mesir inilah akhirnya gerakkan serta pemikiran-pemikiran mendasar Ikhwanul
Muslimin menyebar keberbagai penjuru dunia termasuk Indonesia. Praktik-
praktik yang dilkukan oleh Ikhwanul Muslimin juga memperngaruhi sistem nilai
keagamaan masyarakat selain memang ada faktor keilmuan yang mendasari
paraktik keagamaan masyrakat, dalam hal ini membaca dzikir al-Ma`tsurat yang
terimplementasikan dalam masyarakat. 49
B. Dasar Pembacaan Dzikir Al-Ma`tsurat.
Al-ma`tsurat adalah risalah kecil yang dikumpulkan oleh Imam Hasan Al-
Banna. Dalam dzikir al-ma`tsurat terdapat bacaan ayat-ayat Al-Qur`an pilihan dan
sunnah Rasulullah SAW. Yang bisa dijadikan tuntunan untuk berdzikir kepada
Allah SWT. Berdzikir menggunakan al-ma`tsurat merupakan banyak keutamaan
yang luar biasa, karena didalam dzikir al-ma`tsurat tardapat bacaan-bacaan yang
pernah dibaca oleh Rasulluah ketika berdzikir kepada Allah SWT.

49
Jurnal, Mansur Kasim., Problemtika Islam dan Dakwah (Jakarta:2020).
33

Adapun dasar pembacaan dzikir al-ma`tsurat yang didapatkan oleh peneliti


melalui informan dan informasi di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi
iyalah membaca dzikir merupakan sunnah Nabi SAW, maka dari itu dengan
membaca dzikir al-ma`tsurat merupakan mengikuti sunnah nabi SAW. Karena
didalam dzikir al-ma`tsurat terdapat ayat-ayat pilihan dan hadist do`a-do`a yang
pernah Rasulullah SAW bacakan. Dzikir artinya mengingat Allah SWT dengan
berdzikir ini kita dapat mendekatkan diri kepada Allah.
Adapun Adapun pernyataan yang disampaikan oleh Ustadz Mushollin
selaku Mudir Pondok Pesantren Tahdidz Satu Qur`an Jambi yakni :
Membaca dzikir al-ma`tsurat yang disusun oleh Hasan Al-Banna merpukan
sunnah Nabi karena didalamnya terdapat ayat Al-Qur`an pilihan dan do`a-
do`a yang dibacakan Rasulullah dalam wirid-Nya, selain itu didalam Al-
Qur`an Allah juga memeritahkan kita untuk berdzikir kepada-Nya
sebanyak-sebanyaknya yang mana ayat-Nya terdapat didalam firmanya Q.S
Al-Ahzab ayat : 41, Al-Anfal ayat : 42, Al-Juma`ah ayat 1050

       

“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama)


Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.”51
Al-Anfal ayat : 45

          

 
Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh),
Maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-
banyaknyaagar kamu beruntung.52
Al-Juma`ah ayat 10

            

  

50
Mushollin, Mudir Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara Dengan
Peneliti, 20 Januari 2021, jam 13.00 wib.
51
Al-Qur`an Terjemah dan Tajwid ( Jakarta : Kementrian Agama RI, 2014 ),423.
52
Ibid 182.
34

Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi;


dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.53

Adapun hal senada yang disampaikan oleh Ustadzah Nur Chasanah sebagai
Sekretaris Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi yakni :
“Dasar membaca dzikir al-ma`tsurat pondok pesantren Tahfidz Satu Qur`an
merupakan mengikuti Sunnah Nabi SAW sebab didalam dzikir al-
ma`tsurat ini terdapat ayat-ayat pilihan dan do`a-do`a dibacakan oleh Nabi,
selain itu juga merupakan berdzikir kepada Allah merupan amalan yang
baik sebab jika kita berdzikir kepada Allah merupakan kita senantiasa
mengingat-Nya jika kita mengigat-Nya Maka Allah juga mengingatkan kita
sebagaimana di jelaskan dalam firman-Nya Q.S Al-Baqarah ayat 152 :

      


karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu,
dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-
Ku.54
Dalam hadist Nabi Shahihain, diriwayatkan dari Abu Hurairah R.A bahwa
Rasulullah juga menjelaskan :

َ ٍٍ ِ‫صال‬
‫ع ْن أَبِى‬، ِ ُ ‫ب(واللَّف‬ ٍِ
َ ‫عن أَبِى‬،‫مش‬ ِ ‫َع‬ َ ‫اج ِر ُير َع ِن ْاْل‬
َ َ‫حدَّثَن‬:َ َ‫قَاَل‬.)‫ظ ل ُقتَ ْيبَ َة‬ َ ٍ ‫َحدَّثَنَاقُتَ ْيبَةُبْ ُن َسعيد َوُزَى ْي َربْ ُن َح ْر‬
‫وأَنَ َام َعوُ ِح ْي َن‬.‫ى‬ ِ ِ
َ ِ‫أَنَاعنْ َدظَ ِّن َع ْبدى ب‬:‫ول اهللُ ع ََّّزَو َج َّل‬ ُ ‫اهلل صلى اهلل عليو وسلم((يَ ُق‬ ِ ‫ول‬ ُ ‫ال َر ُس‬ َ َ‫ق‬:‫ال‬
َ َ‫ق‬،َ‫ُى َريْ َرة‬
‫ب ِمنِّى‬ َ ‫وإِتَ َق َّر‬.
ِ ِ ِ ِ
َ ‫ذََك ْرتُوُ فى َم ٍََل ُى ْم َخ ْي ُرم ْن ُه ْم‬،‫وإِ ْن ذََك َرنى فى َم ٍََل‬.‫ى‬
ِ ِ ِِ ِ ِ
َ ‫ذََك ْرتُوُ فى نَ ْفس‬،‫إِ ْن ذََك َرنى فى نَ ْفسو‬.‫يَ ْذ ُك ُرنى‬
)) ‫أَتَ ْيتُوُ َى ْرَولَ ًة‬،‫وإِ ْن أَتَانِى يَ ْم ِشى‬.‫ا‬
َ ‫اع‬ ً َ‫ت ِم ْنوُ ب‬ ً ‫َى ِذ َر‬
ُ ْ‫تَ َق َّرب‬،‫اعا‬ َّ ‫ب إِل‬
َ ‫وإِ ْن تَ َق َّر‬.‫ا‬
َ ‫اع‬ً ‫ت إِل َْي ِو ِذ َر‬
ُ ْ‫تَ َق َّرب‬،‫ِش ْب ًرا‬
55

“Allah SWT. Telah berfirman,‟Aku hanya menuruti persangka hamba-Ku


terhadap Dzat-Ku dan Aku selalu bersamanya. Jika ia mengingat-Ku pada
suatu kelompok ,maka Aku mengingatnya dalam kelompok yang lebih
baik dari kelompoknya. Dan apabila ia mendekat kepada-Ku sejengkal,
maka Aku akan mendekatinya sehesta.”.56

Adapun penyataan yang disampaikan oleh Muhammad Onik santri Pondok


Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi yakni :

53
Ibid 554.
54
Al-Qur`an Terjemah dan Tajwid ( Jakarta : Kementrian Agama RI, 2014 )23.
55
Abi Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyari Naysaburi, Muslim no.2675
(1991M/1412H)juz 1. 2061
56
Nur Chasanah, Sekretaris Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara
Dengan Peneliti, tanggal 17 April 2021, jam 13.00 wib
35

“Dasar pembacaan dzikir al-ma`tsurat adalah sunnah karena didalam dzikir


al-ma`tsurat terdapat bacaan yang pernah dibacakan beliau dalam wirid-Nya
selain itu juga terdapat ayat-ayat Al-Qur`an pilihan”.57

Dari pernyataan diatas dapat peneliti simpulkan bahwa dasar pembacaan


dzikir al-ma`tsurat iyalah sunnah Nabi karena bacaan dalam dzikir al-ma`tsurat
ini merupakan bacaan yang pernah dibaca oleh beliau. Dan juga membaca dzikir
juga merupakan perintah dari Allah SWT yang mana sudah di sebutkan oleh
Ustadz Mushollin yakni surah Q.S Al-Ahzab ayat : 41, Al-Anfal ayat : 42, Al-
Juma`ah ayat 10. Selain itu membaca dzikir al-ma`tsurat juga merujuk ke Imam
Hasan Al-Banna sebab isi dzikir al-ma`tsurat yang susun oleh Hasan Al-Banna
terdapat ayat AL-Qur`an pilihan yang kandungan ayat tersebut bayak sekali
manfaat yang dapat diperoleh salah satunya yakni bisa dijadikan tameng atau
benteng pertahanan diri, dapat melindungi diri dari mara bahaya, dari ganguan jin
dan hal yang ghoib.
Dzikir al-ma`tsurat yang disusun oleh Hasan Al-Banna ini merupakan dari
kumpilan ayat-ayat Al-Qur`an pilihan dan Hadist Nabi SAW. Dzikir al-ma`tsurat
karya Hasan Al-Banna ini terdapat menjadi dua bagian yakni :
1. Al-Ma`tsurat Kubra
Al-ma`tsurat Wazifah Kubra atau biasa dikenal dengan Al-ma`tsurat
kubro ini dimulai dengan membaca surah Al-Fatihah ayat 1-7, surah Al-
Baqarah ayat 1-5, ayat 255-257, ayat 284-286, surah Ali-Imran ayat 1-2,
surah Thaha ayat 111-112, surah At-Taubah ayat 129, surah Al-Isra` ayat
110-111, surah Al- Mu`minun ayat 115-118, surah Ar-Rum ayat 17-26,
surah Ghafir ayat 1-3, surah Al-Hasyr ayat 22-24, surah Al-Zalzalah ayat 1-
8, surah An-Nasr ayat 1-3, surah Al-Ikhlas ayat 1-4, surah Al-Falaq ayat 1-
5, surah An-Naas ayat 1-6, setelah itu dilanjutkan dengan membaca do`a
pagi (apabila membacanya di waktu pagi) dan membaca do`a petang
(apabila membacanya di waktu petang). Setelah itu dilanjutkan dengan
memabaca wiricd-wirid yang diambil dari ayat-ayat Al-Qur`an yang dipilih.

57
Muhammad Onik,santriwan Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara
melalui kuisioner, 15 April 2021.
36

Didalam al-ma`tsurat kubra ini juga terdapat do`a-do`a seperti do`a


tidur dan do`a bagun tidur, do`a keluar dan masuk rumah, doa memakai dan
melepas pakaian, do`a menuju ke masjid, do`a masuk dan keluar masjid,
do`a masuk kamar kecil, do`a wudhu, do`a adzan, do`a tahajjud, do`a
makan, do`a mandi, do`a sulit tidur, do`a mimpi, do`a penutup sholat dan
do`a penutup majlis. Selain itu didalam al-ma`tsurat kubra ini terdapat juga
do`a ma`tsur seperti do`a istikharah, do`a sholat hajat, do`a safar, do`a
kejadian-kejadian alam, do`a terhadap apa yang dilihat, do`a keselamatan.
Dan bagian yang terakhir al-ma`tsurat kubra ini terdapat wirid-wirid ma`tsur
yang dianjurkan dibaca oleh jama`ah Ikhwan al-Muslim . Di dalamnya juga
terdapat do`a rabithah, (rabithah ini bukanlah rabithah yang ma`tsur
melainkan rabithah yang disusun oleh Imam Hasan Al-Banna ).
2. Al-Ma`tsurat Sugro
Dzikir al-ma`tsurat sugro ini dimulai dengan membaca surah Al-
Fatihah 1-7, surah Al-Baqarah ayat 1-5, ayat 255-257, ayat 284-286, surah
Al-Ikhlas ayat 1-4, surah Al-Falaq ayat 1-5, surah An-Naas ayat 1-6, dan
dilanjutan dengan do`a pagi (apabila dibaca pada waktu pagi) dan do`a
petang (apabila dibaca waktu petang). Setelah itu dilanjutkan membaca
wirid berupa do`a-do`a dan shalawat yang di ambil dari hadist pilihan. Dan
yang terakhir ditutup dengan membaca surah Ash-Shaffat ayat 180-182,
Ali-Imran ayat 26-27 dan do`a rabithah. Do`a rabithah ini bukanlah do`a
yang ma`tsur melainkan do`a yang disusun oleh Imam Hasan al-Banna.
C. Waktu Pembacaan Dzikir Al-Ma`tsurat Di Pondok Pesantren Satu
Qur`an Jambi.
Berdasarkan infomasi dari informan yang di dapatkan oleh peneliti selama
mengikuti kegiatan membaca dzikir al-ma`tsurat Pondok Pesantren Tahfidz Satu
Qur`an Jambi tersebut, maka kegiatan dzikir al-ma`tsurat ini dibaca pada dua
waktu yakni pagi setelah sholat subuh dan sore setelah sholat ashar, dzikir al-
ma`tsurat ini dibacakan setelah membaca wirid sesudah sholat wajib. Hal ini juga
dikarenakan santri pada saat itu dalam keadaan berwudhu, dikarenakan didalam
dzikir al-ma`sturat ini terdapat ayat-ayat Al-Qur`an pilihan dan do`a-do`a yang
37

pernah dibaca Nabi SAW maka apabila hendak membacanya keadaan kita harus
bersih hal ini merupakan salah satu adab membaca ayat-ayat Al-Qur`an.
Sebagaimana telah disampaikan oleh Ustadz Mushollin selaku Mudir
Pondok Pesantren Tahdidz Satu Qur`an Jambi yakni :
Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi ini biasanya membaca dzikir
al-ma`tsurat didua waktu (pagi dan petang) dibacakan setelah membaca
wirid sesudah sholat wajib dan membacanya bersama-sama dan wajib
diikuti oleh seluruh santri. Selain itu Waktu membaca dzikir juga Allah
SWT telah mencantumkan dalam firman-Nya Allah SWT Q.S Ar-Rum ayat
17, dan Q.S Al-Ahzab ayat 42 :

      


“Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan
waktu kamu berada di waktu subuh”.58

   


Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.59
Yang mana ayat tersebut memerintakan kepada orang-orang yang beriman
untuk berdzikir dengan menyabut nama-Nya sebanyak-banyaknya pada
waktu petang (ba`da ashar) dan pagi (ba`da shubuh). Dan masih banyak lagi
ayat Al-Qur`an yang menyeru untuk membaca dzikir diwaktu pagi dan sore
hari”.60

Adapun pernyataan yang senada yang disampaikan oleh Andes Mardion


(Ustadz Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi) yaitu:
“Waktu membaca dzikir al-ma`tsura di Pondok Pesantren Tahfidz Satu
Qur`an Jambi yaitu pada waktu pagi setelah sholat subuh dan sore setelah
sholat ashar yang mana didalam Al-qur`an juga menyeru untuk membaca
dzikir di waktu pagi dan sore hari yang dalam Q.S Ghafir ayat 55 :

          

 

58
Al-Qur`an Terjemah dan Tajwid ( Jakarta : Kementrian Agama RI, 2014 )
59
Ibid
60
Mushollin, Mudir Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara Dengan
Peneliti, 20 Januari 2021, jam 13.00 wib.
38

“Maka bersabarlah kamu, karena Sesungguhnya janji Allah itu benar, dan
mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji
Tuhanmu pada waktu petang dan pagi”.61
Adapun ketika pada saat itu santriwan dan santriwati membaca dzikir al-
ma`tsurat mereka sudah dalam keadan berwudhu hal ini dikarena santri
membaca dzikir al-ma`tsurat setelah melaksakan sholat fardhu, membaca
dzikir al-ma`tsurat ini merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh
seluruh santri.62

Adapun pernyataan senada yang di sampaikan oleh Ustdzah Yutami Wahyu


Putri yakni:
Didalam al-ma`tsurat ini terdapat bacaan ayat Al-Qur`an dan hadis Nabi
pilihan yang dibacakan pada waktu pagi dan petang, maka dari itu apabila
kita hendak membaca dzikir al-ma`tsurat ini harus dengan keadaan bersih
(berwudhu). Yang mana hal ini merupakan salah satu adab kita terhadap
pembacaan kitab Allah SWT dan hadist Nabi SAW. 63

Selain itu pernyataan yang sama juga yang disampaikan oleh Asih Dwi Sandra
santriwati kelas 1 aliyah yakni:
Biasanya kita di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi ini membaca
dzikir al-ma`tsurat setiap pagi dan petang secara bersama-sama , setalah
sholat subuh dan sholat ashar jadi kaadan kita pada saat itu masih dalam
(suci) berwudhu.64

Dari semua pernyataan di atas maka waktu pembacaan dzikir al-ma`tsurat


di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi ada dua waktu yakni :
1. Pagi setelah sholat Shubuh (setelah membaca wirid sholat wajib).
2. Sore setelah sholat ashar (setelah membaca wirid sholat wajib).
Membaca dzikir di dua waktu ini selain ayat Al-Qur`an juga menyerukan
untuk membaca dzikir di dua waktu (pagi setelah sholat shubuh dan sore setelah
sholat ashar) membaca dzikir al-ma`tsurat sesudah sholat ini juga dikarenakan
santri pada saat itu dalam keadaan berwudhu, dikarenakan didalam dzikir al-
ma`sturat ini terdapat ayat-ayat Al-Qur`an pilihan dan do`a-do`a yang pernah

61
Al-Qur`an Terjemah dan Tajwid ( Jakarta : Kementrian Agama RI, 2014 )
62
Andes Mardion, Ustadz Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, diwawancara
oleh Penulis, tanggal 17 April 2021, jam 16.00 wib.
63
Yutami Wahyu Putri, Ustadzah Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi ,
diwawancara oleh Penulis, tanggal 17 April 2021, jam 13.00 wib
64
Asih Dwi Sandra, santriwati Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi,
diwawancara dengan Penulis, melalui kuisioner 15 April 2021.
39

dibaca Nabi SAW maka apabila hendak membacanya keadaan kita harus bersih
hal ini merupakan salah satu adab membaca ayat-ayat Al-Qur`an.
D. Praktik Pembacaan Dzikir Al-Ma`tsurat Di Pondok Pesantren Tahfidz
Satu Qur`an Jambi
Berdasarkan informasi dan informan yang didapatkan peneliti selama
mengikuti kegiatan pembacaan dzikir al-ma`tsurat di Pondok Pesantren Tahfidz
Satu Qur`an Jambi, maka kegiatan dzikir al-ma`tsurat ini dilakukan dua waktu
yakni pagi setelah sholat subuh dan petang sholat ashar adapun tempat
menbacanya yakni di Masjid sedangkan santriwati ketika waktu sholat dzuhur dan
asarnya di musholla maka tempat membaca dzikir al-ma`tsurat pada waktu ashar
yakni di musholla yang sudah disediakan. Hal ini juga disampaikan oleh Ustadz
Musollin :
“Ketika membaca dzikir al-ma`tsurat tempatnya di Masjid adapun bagi
santriwati ketika membaca dzikir al-ma`tsurat waktu ashar mereka
membacanya di Musholla sebabnya ketika waktu sholat dzuhur dan ashar
mereka melaksanakan sholat di Musholla yang sudah disediakan.
Sedangkan sholat maghrib `isya dan shubuh di Masjid”.65

Adapun hal yang senada yang disampaikan oleh Ustadzah Yutami Wahyu
Putri selaku ( Pengajar Tahfidz ) di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jamb
yakni :
“Santri Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi ini membaca dzikir
al-ma`tsurat tempatnya di Masjid sedangkan bagi santriwatinya ketika
membaca dzikir al-ma`tsurat pada waktu setelah sholat ashar tempatnya di
musholla yang sudah disediakan pondok”. 66

Adapun pernyataan yang disampaikan oleh Sulastri santriwati Pondok


Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi Sulastri kelas 2 aliyah yakni:
“Di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi ini kegiatan membaca
dzikir al-ma`tsuat dilakukan di Masjid sedangkan bagi santriwatinya ketika
membaca dzikir al-ma`tsurat pada waktu ashar tempatnya adalah di
Musholla yang telah disediakan sebab dibacanya di Musholla itu karena

65
Mushollin, Mudir Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara Dengan
Peneliti, 20 Januari 2021, jam 13.00 wib.
66
Yutami Wahyu Putri, Ustadzah Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi ,
diwawancara oleh Penulis, tanggal 17 April 2021, jam 13.00 wib
40

pada waktu sholat dzuhur dan ashar santriwatinya melaksanakan sholat di


Musolla dan pada waktu sholat shubuh, maghrib dan `isya di Masjid”.67

Proses pembacaanya dilakukan setalah membaca wirid setelah sholat wajib,


sebelum melaksanakan pembacaan dzikir al-ma`tsurat santri yang bertugas yang
telah ditunjuk oleh pengurus maju kedepan untuk memimpin dan mengajak
teman-temannya untuk membuka dzikir al-ma`tsurat dan melulai membacanya
secara bersama-sama begitu juga dengan santriwati yang bertugas yang telah
ditunjuk oleh pengurus mengambil alih teman-temannya dengan membuat
lingkaran setelah itu baru mulai membacanya secara bersama-sama.
Adapun perntaan yang disampaikan oleh oleh Muhammad Faiz selaku (Staf
Bidaang Tahfidz ) di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi yakni :
“Santri membaca dzikir al-ma`tsurat ini setelah membaca wirid setalah
sholat, sebelum dimulai membaca dzikir al-ma`tsurat petungas yang
ditunjuk oleh pengurus mengambil posisi duduk yakni meju kedepan
menghadap ke temannya untuk meminpin mebaca dzikir al-ma`tsurat
adapun posisi duduk santri yang lain seperti shaf sholat, begitu juga dengan
santriwati ketika mau membaca dzikir al-ma`tsurat petugas yang ditujuk
oleh pengurus mengajak teman-temannya untuk membuat lingkaran dan
setelah membuat lingkaran baru membaca dzikir al-ma`tsurat. adapun
membaca dzikir al-ma`tsurat wajib diikuti oleh seluruh santri”.68

Adapun hal yang senada yang disampaikan oleh Ustadzah Sudarmi sebagai
(Ketua Bidang Pendidikan) Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi yakni :
“Santri Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi memulai membaca
dzikir al-ma`tsurat setelah membaca wirid sholat sebelum dimulai petugas
yang telah ditunjuk harus mengambil tempat duduknya dengan menghadap
keteman yang lain sedangkan temannya menyusun duduknya seperti shaf
sholat sedangkan santriwti petugas yang telah ditujuk mengajak teman-
temannya untuk membuat lingkaran setelah itu baru satri mulai membaca
dzikir al-ma`tsurat tersebut”.69

Adapun pernyataan yang disampaikan oleh santri Aripin kelas 1 Aliyah


Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi yakni”

67
Sulastri, santriwati Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara Dengan
Peneliti, 15 April 2021.
68
Muhammad Faiz, ustadz Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara
Dengan Peneliti, tanggal 17 April 2021, jam 16.00 wib
69
Sudarmi, Kabid Pendidikan Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara
Dengan Peneliti, tanggal 17 April 2021, jam 13.00 wib
41

“Kita disini memulai membaca dzikir al-ma`tsurat yakni setelah membaca


wirid sholat wajib, sebelum dimulai petugas yang ditunjuk oleh pengurus
Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi mengambil posisi duduknya
dan yang lainya membuat duduk seperti shaf sholat”.70

Adapun pernyataan yang disampaikan oleh santriwati Asih Dwi Sandra


kelas 1 Aliyah Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi yakni :
“Di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi ini membaca dzikir al-
ma`tsurat ini setalah membaca wirid sesudah sholat, sebelum kegiatan
membaca dzikir al-ma`tsurat dimulai santri yang diberi tugas untuk
memimpin mebaca dzikir al-ma`tsurat mengajak untuk membuat lingkaran
setelah dibuar melingkar barulah dimulai membacanya”. 71

Kegiatan membaca dzikir al-ma`tsut waktu shubuh, ketika membaca dzikir


al-ma`tsurat apabila terdapat ada santri yang mengantuk maka santri tersebut
membaca dzikir al-ma`tsurat berdiri. Hal ini juga disampaikan Ustadzah Sudarmi
sebagai (Ketua Bidang Pendidikan) Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi
yakni :
Ketika kegiatan membaca dzikir al-ma`tsurat di waktu shubuh terdapat
santri mengantuk maka santri tersebut disuruh membaca dzikir al-ma`tsurat
bediri, hal ini supaya santri tidak mengantuk lagi dan bisa membaca dzikir al-
ma`tsurat dengan sempurna. Adapun masalah posisi duduk membaca dzikir al-
ma`tsurat ini tidak masalah mau seperti apa posisinya karena membaca dzikir ini
bisa kapan saja dan dimana pun baik itu sambil berdiri, sedang perjalanan, sambil
tidur dan lain-lainnya 72

Adapun senada yang disampaikan oleh Santriwan Muhammad Onik kelas 2


aliyah Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi yakni:
Adapun diwaktu shubuh ketika kegiatan membaca dzikir al-matsurat yang
sedang berlangsung terdapat ada santri yang mengatuk maka santri tersebut
disuruh berdiri supaya ngantuknya hilang jika ngatuknya hilang maka santri
tersebut dapat membaca dzikir al-ma`tsurat dengan benar.73

70
Aripin, santriwan Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara melalui
kuisioner, 15 April 2021.
71
Asih Dwi Sandra, santriwati Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara
melalui kuisioner, 15 April 2021.
72
Sudarmi, Kabid Pendidikan Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara
Dengan Peneliti, tanggal 17 April 2021, jam 13.00 wib
73
Muhammad Onik, santriwan Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi,
Wawancara Dengan Peneliti, 15 April 2021.
42

Adapun dzikir yang dibacakan di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an


Jambi ini ialah dzikir al-ma`tsurat sugro, pembacaan dzikir al-ma`sturat ini
dimulai dari apa yang disusunkan oleh Hasan Al-Banna yakni dengan membaca
ta`awudz kemudian membaca surah Al-Fatihah ayat 1-7,dilanjutkan dengan
membacasurah Al-Baqarah ayat 1-5, 255-257, 284-286, , surah Al-Ikhlas ayat 1-4,
surah Al-Falaq ayat 1-5, surah An-Naas ayat 1-6, dan dilanjutan dengan do`a pagi
(apabila dibaca pada waktu pagi) dan do`a petang (apabila dibaca waktu petang).
Setelah itu dilanjutkan membaca wirid berupa do`a-do`a dan shalawat yang di
ambil dari hadist pilihan, selanjutnya dilanjutkan dengan membaca surah Ash-
Shaffat ayat 180-182, Ali-Imran ayat 26-27 dan ditutup dengan membaca do`a
rabithah. Sebelum bubar dari tempat santri dianjurkan membaca Asma`ul Husna.
BAB IV
PEMAHAMAN PENGAJAR DAN SANTRI TERHADAP PEMBACAAN
DZIKIR AL-MA`TSURAT
A. Pemahaman Pengajar Terhadap Pembacaan Dzikir Al-Ma`tsurat
Setiap orang memiliki pemahaman tersendiri terhadap pembacaan dzikir al-
ma`tsurat baik dari kalangan ustadz atau ustadzah maupun dikalangan santri. Oleh
karena itu pemahaman tentang dzikir al-ma`tsurat yang ditemukan oleh peneliti di
Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi dari kalangan pengajar melalui
wawancara yang dilakukan yakni menurut pernyataan yang disampaikan oleh
Ustadz Mushollin sebagai Mudir Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi :
Membaca dzikir al-ma`tsurat di waktu pagi dan sore hari ini dapat memberi
dampak baik bagi orang yang membacanya, begitu pula dengan santri ketika
santri membaca dzikir al-ma`tsurat ini dapat memberi dampak baik bagi
santri. Selain itu ajuran membaca dzikri pagi sore hari juga terdapat dalam
Al-Qur`an surah Al-Ahzab ayat 42-43:74

          

       


“Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. Dialah yang
memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan
untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya
(yang terang). dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang
beriman”.75

Dari pernyataan diatas yang disampaikan oleh Ustadz Mushollin, dengan


adanya kegiatan rutin membaca dzikir al-ma`tsurat di Pondok Pesantren Tahfidz
Satu Qur`an Jambi berharap dapat memberi dampak baik bagi santri sehingga
santri dapat dengan mudah mengikuti semua kiatan di pondok khususnya kegiata
dalam belajar dan menghafal Al-Qur`an, dan membaca dzikir juga di waktu pagi
dan sore juga merupakan perintah Allah yang mana telah dijelaskan dalam surah
Al-Ahzab.

74
Mushollin, Mudir Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara Dengan
Peneliti, 20 Januari 2021.
75
Al-Qur`an Terjemah dan Tajwid ( Jakarta : Kementrian Agama RI, 2014 ),423..

43
44

Adapun hal senada yang disampaikan oleh Ustadzah Sudarmi sebagai


(Ketua Bidang Pendidikan ) di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi
terhadap pemahaman dzikir al-ma`tsurat yakni :
Ketika dzikir al-ma`tsurat dibaca, dapat membuat hati sang pembaca lebih
tenang, hal ini telah disampaikan dalam firman Allah surah Ar-Ra`d ayat
28:76

            
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram. Dari ayat ini sudah jelas bahwa apabila orang-orang yang
beriman mengingat Allah (berdzikir) maka hatinya akan menjadi tenang,
dengan keadaan tenang yang dirasakan oleh satri maka santri menjadi betah
dan nyaman tingal di pondok pesantren, hingga dengan mudah santri
menghafal Al-Qur`an dan mengikuti kegiatan yang lain”.77

Menurut Ustadzah Yutami Wahyu Putri sebagai ( Pengajar Tahfidz ) di


Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi pemahamannya tentang dzikir al-
ma`tsurat yakni:
Dalam dzikir al-ma`tsurat pagi dan sore hari terdapat kalimat-kalimat yang
di ucapkan Nabi SAW, biasanya beliau amalkan dalam wiridnya, selain itu
juga terdapat ayat-ayat pilihan diantaranya surah Al-Baqarah sebagaimana
sabda Nabi SAWsiapa yang membaca 10 ayat dari surah Al-Baqarah
dirumah maka syaithan tidak akan masuk rumah tersebut malam itu hingga
pagi hari yang mana 10 ayat itu tercantum dalam bacaan dzikir al-ma`tsurat
yakni 4 ayat yang pertama, ayat kursi, 2 ayat setelahnya dan 3 ayat akhir
surah Al-Baqarah. Oleh karena itu karena itu dzikir al-ma`tsurat ini bagus
untuk dibaca dan diamalkan sehari-hari karena didalamnya terdapat banyak
sekali keutamaanya.78

Adapun pernyataan di atas sebagaimana yang disampaikan oleh Ustadzah


Yutami Wahyu Putri yakni mebaca dzikir al-ma`tsurat bayak sekali manfaatnya
karena di dalamnya terdapat ayat Al-Qur`an Hadist Nabi SAW selain itu juga di
dalam dzikir al-ma`tsurat juga terdapat surah al-Baqarah yang sabda Nabi SAW

76
Sudarmi, Kabid Pendidikan Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara
Dengan Peneliti, tanggal 17 April 2021, jam 13.00 wib
77
Al-Qur`an Terjemah dan Tajwid ( Jakarta : Kementrian Agama RI, 2014 ),597.
78
Yutami Wahyu Putri, Ustadzah Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi,
Wawancara Dengan Peneliti, tanggal 17 April 2021, jam 13.00 wib
45

menyeru untuk membaca 10 ayat surah al-Baqarah yakni hadist (HR. Ad-Darimi)
no. 3248:

‫ورِةالْبَ َق َرِةفِي‬ ِ ٍ ِ ‫ال َع ْب ُد‬ َ َ‫الش ْعبِ ِّي ق‬


َّ ‫س َع ْن‬ ِ ‫اج ْع َف ُربْ ُن َع ْو ٍن أَ ْخبَ َرنَاأَبُوال ُْع َم ْي‬
َ ‫َع ْش َرآيَات م ْن ُس‬ َ ‫اهلل َم ْن قَ َرأ‬ َ َ‫ال ق‬ َ َ‫َحدَّثَن‬
ِ َ‫صبٍِ اَرب ع ِامن أ ََّولِ َهاوآيةُالْ ُكر ِس ِّي وآي ت‬ َ ‫ت َش ْيطَا ٌن تِل‬ َ ِ‫َم يَ ْد ُخ ْل ذَل‬ ٍ
‫ث‬
ٌ ‫ان بَ ْع َد َى َاوثَََل‬ ََ ْ ََ ْ ً َْ ُ ْ ُ‫ْك اللَّْي لَ َة َحتَّى ي‬ َ ‫ك الْبَ ْي‬ ْ ‫ل َْي لَةل‬
79 ِ
}‫الس َم َوات‬ َّ ‫يم َهاأ ََّول َُها {لِلَِّو َمافِي‬ ِ
ُ ‫َخ َوات‬
Telah menceritakan kepada Ja`far bin `Aun telah mengabarkan Abu Al-
`Umais dari Asy Sya`bi ia berkata; Abdullah berkata; Barangsiapa yang
membaca sepuluh ayat dari surah Al-Baqarah pada malam hari niscaya setan
tidak akan masuk kedalam rumahnya pada malam itu hinga pagi hari, yaitu
empat ayat yang pertama yakni dari ayat 1-4:

              

           

      


“Alif laam miin. Kitab(Al-Qur`an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk
bagi mereka yang bertaqwa,(yaitu) mereka yang beriman kepada yang
ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang
Kami anugerahkan kepada mereka. dan mereka yang beriman kepada kitab
(Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah
diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan)
akhirat”.80
Ayat kursi:

                  

               

             

         


“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup
kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan
tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat
memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa
yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak

79
HR. Ad-Darimi no. 3248, Aplikasi Ensiklopedia Hadist
80
Al-Qur`an Terjemah dan Tajwid ( Jakarta : Kementrian Agama RI, 2014 ),2.
46

mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.


Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat
memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar”.81
Dua ayat setelahnya ayat 156-157:

               

             

          

            

 
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam) sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar dari pada jalan yang sesat. karena itu barangsiapa
yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka Sesungguhnya
ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus.
dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. Allah pelindung orang-
orang yang beriman Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran)
kepada cahaya (iman). dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya
ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan
(kekafiran). mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya”.82 Dan yang terkhir yankni tiga ayat akhir surah Al-Baqarah 287-
289:

              

               

             

             

               

               

81
Ibid,42.
82
Ibid,42-43.
47

                

          
“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu
menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu
tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-
Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah maha kuasa atas
segala sesuatu. Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan
kepadanya dari tuhan-Nya, demikian pula orang-orang yang beriman.
semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya
dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan
antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka
mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah
kami ya tuhan kami dan kepada engkaulah tempat kembali."Allah tidak
membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia
mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat
siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat
sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup
kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah
kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang
kafir”.83

Apabila kita membaca 10 ayat surah al-Baqarah tersebut maka rumah kita
tidak akan dimasuki oleh setan selain itu juga dapat membantengi diri dan
keluarga kita dari mala petaka.
Adapun senada yang disampaikan oleh Ustadzah Nur Chasanah selaku
(Sekretari) di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, yakni:
Dengan membaca dzikir al-ma`tsurat dapat dijadikan tameng untuk
disendiri, dan membantengi diri dari gangguan syaithan atau makhluk halus,
karena didalam dzikir al-ma`tsurat terdapat bacaan ayat-ayat pilihan dan
hadis Nabi.84

Pernyataan diatas, merupakan bahwa didalam dzikir al-ma`tsurat terdapat


ayat-ayat Al-qur`an dan hadis Nabi SAW yang terpilih, dimana isi didalamnya
83
Al-Qur`an Terjemah dan Tajwid ( Jakarta : Kementrian Agama RI, 2014 ),49.
84
Nur Chasanah, Sekretaris Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara
Dengan Peneliti, tanggal 17 April 2021, jam 13.00 wib
48

bayak sekali keutamaanya maka dari itu dengan adanya kegiatan membaca dzikir
al-ma`tsurat ini ialah dapat menjadi bentengi pertahanan diri santri dari gangguan
syaithan.
Adapun pemahaman dzikir al-ma`tsurat menurut Ustadz Muhammad faiz
( Staf Bidang Tahfidz ) di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi yakni:
Membaca dzikir al-ma`tsurat ini termasuk sunnah Nabi SAW, kerna
didalamnya terdapat ayat dan hadis serta do`a yang pernah Nabi lakukan,
selain itu membaca dzikir al-ma`tsurat juga sebagai bentuk rasa syukur kita
terhadap Allah dengan membacanya pada waktu pagi dan sore hari,.85

Adapun sanda yang disampaikan oleh Ustadz Andes Mardion ( Ketua


Bidang Tahfidz ) di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi tentang
pemahaman dzikir al-ma`tsurat yakni:
Dzikir al-ma`tsurat ini bagus untuk dibaca sehari-hari, karena didalam
dzikir al-ma`tsurat ayat dan hadis terpilih, selain itu kita juga dianjurkan
untuk berdzikir dewaktu pagi dan sore hari sebagainama dalam Al-Qur`an
surah Ar-Rum ayat 1786 yakni:

      


Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan
waktu kamu berada di waktu subuh.87

Dari semua pernyatan yang disampaikan oleh para Ustadz dan Ustadzah
tentang pemahaman kegiatan pembacaan dzikir al-ma`tsurat dapat dipahami
bahwa membaca dzikir al-ma`tsurat di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an
Jambi adalah sebagai berikut:
1. Dzikir al-ma`tsurat ini merupakan kumpulah ayat Al-Qur`an dan
do`a-do`a yang pernah dibacakan oleh Rasulullah SAW yang
disusunkan oleh Hasan Al-Banna.
2. Sengat bagus untuk dibaca setiap hari karena didalamnya terdapat
ayat-ayat pilihan dan do`a-do`a Rasulullah SAW.

85
Muhammad Faiz, ustadz Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara
Dengan Peneliti, tanggal 17 April 2021, jam 16.00 wib
86
Andes Mardion, Ustadz Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi,, Wawancara
Dengan Penulis tanggal 17 April 2021, jam 16.00 wib
87
Al-Qur`an Terjemah dan Tajwid ( Jakarta : Kementrian Agama RI, 2014 ),406.
49

3. Dzikir al-ma`tsurat pagi dan sore hari tersebut didalamnya terdapat


kalimat-kalimat yang diucapkan oleh Nabi SAW yang biasanya
diamalkan didalam wirid-Nya.
4. Dapat membiasakan santri untuk selalu mengingat Allah dimanapun
berada dan setiap waktu.
5. Mengajarkan santri untuk bersyukur kepada Allah.
6. Menbaca dzikir al-ma`tsurat dapat memberi dampak baik bagi yang
membacanya.
7. Pikiran menjadi lebih tenang.
8. Bisa dijadikan sebagai membatengi diri dari gangguan setan, jin.
9. Dan membaca dzikir al-ma`tsurat di Pondok Pesantren Tahfidz Satu
Qur`an Jambi dilakukan tak lain juga untuk mengharap ridho Allah
SWT.
Dari uraian-uraian di atas peneliti memahami bahwa membaca dzikir al-
ma`tsurat sangat bagus untuk diamalkan karena didalam bacaan dzikir al-
ma`tsurat terdapat banyak sekali do`a-doa dan ayat-ayat AL-Qur`an pilihan yang
mana ayat AL-Qur`an tersebut sangat dianjurkan oleh Nabi SAW untuk
membacanya dalam kehidupan kita sehari-hari dan membaca dzikir al-ma`tsurat
dapat memberi dampak fositif bagi yang membacanya. Selain itu membaca dzikir
al-ma`tsurat bisa dijadika tameng untuk membatengi diri dari mara bahaya seperti
gangguan jin, sihir, dan mara bahaya lainnya.
B. Pemahaman Santri Terhadap Pembacaan Dzikir Al-Ma`tsurat
Setiap orang memiliki pemahaman tersendiri terhadap pembacaan dzikir al-
ma`tsurat baik dari kalanga ustadz atau ustadzah maupun dikalangan santri. Oleh
karena itu pemahaman tentang dzikir al-ma`tsurat yang ditemukan oleh peneliti di
Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi dari kalangan santri yakni sebagai
berikut:
Adapun pemahaman pembacaan dzikir al-ma`tsurat menurut Aripin kelas 1
Aliyah santriwan Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an
Menurut saya dzikir al-matsurat ini merupan risalah kecil yang disusukan
oleh Hasan al-Banna, yang dibacakan di waktu pagi dan sore hari dan juga
50

didalamnya terdapat hadist dan ayat Al-Qur`an kitika saya membaca selain
mendapat ketenangan juga bisa sekalian muroja`ah hafalan saya. 88

Adapun hal yang senada yang disampaikan oleh Asih Dwi Sandra kelas 1
Aliyah santriwati Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi yakni :
Membaca dzikir al-ma`tsurat merupakan sunnah Nabi SAW, karena dzikir
al-ma`tsurat ini risalah kecil yang di susun oleh Hasan al-Banna didalamnya
terdapat bacaan ayat-ayat dan hadist Nabi pilihan yang pernah dibacan oleh
Rasulullah.89

Adapun pemahaman Muhammad Onik kelas 2 Aliyah santriwan Pondok


Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi tentang dzikir al-ma`tsurat yakni:
Dzikir al-ma`tsurat ini bisa dijadikan amalan sehari-hari karena didalamnya
terdapat pujian bagi Allah dan sholawat bagi Nabi dan do`a.90

Adapun pemahaman pembacaan dzikir al-ma`tsurat menurut Aulia


Apriliani kelas 2 mts santriwati Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi
yakni :
Membaca dzikir al-ma`tsurat merupakan salah satu ibadah dengan
mengingat Allah SWT setiap harinya, selain didalamnya terdapat ayat-ayat
dan hadist Nabi membaca dzikir al-ma`tsurat ini banyak manfaatnya bagi
saya.91

Adapun hal senada yang disampaikan oleh Aisyah Rahma kelas 1 Aliyah
santriwati Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi yakni:
Membaca dzikir al-ma`tsurat merupakan amalan-amalan sunnah yang
sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh orang muslim, karena didalamnyya
terdapat do`a-do`a yang pernah dibacakan oleh Nabi SAW. 92

Adapun pernyataan senada yang disampaikan oleh Hamdi Al-Fayet kelas 3


mts santriwan Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi yakni :

88
Aripin, santriwan Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara melalui
Kuisioner 15 April 2021.
89
Asih Dwi Sandra, santriwati Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara
melalui kuisioner, 15 April 2021.
90
Muhammad Onik,santriwan Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara
melalui kuisioner, 15 April 2021.
91
Aulia Apriliani, santriwati Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara
melalui kuisioner, 15 April 2021
92
Aisyah Rahma, santriwati Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara
melalui kuisioner, 15 April 2021
51

Orang yang mengamalkan dzikir al-ma`tsurat ini termasuk orang yang


beruntug sebab do`a didalam dzikir al-ma`tsurat memberikan banyak
manfaat dan memiliki banyak keutamaan bagi orang Muslim. Salah satunya
keutamaannya dapat menambah keimanan dan ketakwaan kita terhadap
Allah SWT. 93

Adapun pemahaman pembacaan dzikir al-ma`tsurat menurut oleh Sulastri


kelas 2 Aliyah santriwati Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi yakni :
Pembacaan dzikir al-Ma`tsurat ini merupakan banteng untuk diri kita dan
membaca dzikir al-ma`tsurat juga melindungi kita dari setiap bentuk sihir,
jin, dan lainnya.selain itu mebca dzikir al-ma`tsurat juga dapat membuat
hati kita tenang, karena didalamnya terdapat do`a-do`a yang sangat banyak
hikmah dan faedahnya, karena setiap yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW
mempunyai hikmah dan faedah yang besar.94

Berdasarkan informasi dan informan yang dapat dipahami oleh peneliti bahwa
pemahaman santri Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi terhadap
pembacaan dzikir al-ma`tsurat yakni sebagai berikut :
1. Dzikir al-ma`tsurat merupakan kumpulan ayat-ayat Al-Qur`an pilihan dan
do`a-do`a yang disusunkan oleh Hasan Al-Banna.
2. Membaca dzikir al-ma`tsurat merupan sunnah Nabi SAW.
3. Membaca dzikir al-ma`tsurat ini dapat dijadikan untuk membantengi diri
dari gangguan jin setan sihir dan sebagainya.
4. Didalam dzikir al-ma`tsurat terdapat ayat-ayat pilihan jadi selain
membacanya bayak faedahnya juga bisa juga sekalian muroja`ah hafalan.
5. Membaca dzikir al-ma`tsurat ini dapat membuat hati menjadi lebih tenang
dan tentaram.
6. Membaca dzikir al-ma`tsurat dapat dijadikan amalan sehari karena di
dalamnya terdapat pujian bagi Allah SWT dan sholawat bagi Nabi SAW
dan do`a.
7. Membaca dzikir al-ma`tsurat merupakan salah satu ibadah mengingat
Allah SWT.

93
Hamdi Al-Fayet, Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara melalui
kuisioner, 15 April 2021
94
Sulastri santriwati Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara melalui
kuisioner, 15 April 2021
52

8. Orang yang mengamalkan atau membaca dzikir al-ma`tsurat termasuk


orang yang beruntung karena didalamnya terdapat banyak faedah dan
hikmahnya.
Dari pernyataan santri di atas penulis memahami bahwa dzikir al-ma`tsurat
dapat dijadikan sebagai amalan sehari-hari, karena membaca dzikir al-ma`tsurat
merupakan salah satu ibadah untuk mengingat Allah SWT. Selain itu membaca
dzikir al-ma`tsurat bayak sekali faedah dan hikmahnya yang kita dapat,
diantranya hati kita menjadi lebih tengang dan tentaram, dapat menambah
keimanan dan ketakwaan, dan kita selalu dekat dengan Allah SWT.
C. Tujuan Pembacaan Dzikir Al-Ma`tsurat
Dalam Al-Qur`an bayak sekali ayat-ayat yang menegaskan menyeru kaum
Muslimin untuk berzikir atau mengingat Allah SWT, kita sebagai orang Islam
wajib mentaati segala perintah dari Allah SWT diantaranya membaca dzikir,
membaca dzikir juga bayak hikmahnya yaitu dapat berfungsi sebagai
menumbuhkan rasa syukur kita terhadap Allah SWT, menambahkan keimanan,
kejujuran, sarana pengandalian diri dari nafsu yang menjadikan penggerak
kejahatan.
Selain itu berdzikir juga dapat menjadikan Allah SWT ridha kepadanya,
mengusir syaitan, menghilangkan rasa kegelisahan dan kesusahan hati serta
mendatangkan kegembiraan dan lapang hati. Dengan seringnya berdzikir kepada
Allah SWT baik itu dengan lisan ataupun dengan hati akan diproleh pengalaman
batin yang mana tidak semua orang mengalaminya. Dengan berdzikir juga
menjadikan manusia yang selalu bersyukur atas segala nikmat rahmat dan
karunianya yang di proleh olehnya serta juga membersihkan hati dan jiwa
manusia dari perbuatan kotor dan sifat buruk.
Dengan membaca dzikir merupakan salah satu jembatan penghubung bagi
manusia untuk mencari dan mendapatkan ridha Allah SWT, dan berdzikir juga
menjadikan hati menusia penuh rasa cinta terhadap antar sesama, serta
membersihkan hati manusia dari rasa dengki, benci, dan membuang sifat buruk
yang melekat pada diri dan jiwa manusia.
53

Dari semua fungsi membaca dzikir maka Pondok Pesantren Tahfidz Satu
Qur`an Jambi dengan adanya kegiatan membaca dzikir al-ma`tsurat dilakukan
berharap atau bertujuan sebgai berikut yang mana telah disampaikan oleh Ustadz
Mushollin (Mudir) Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi yakni :
Tujuan membaca dzikir al-ma`tsurat ini agar mendapat ridha Allah dan
perlindungan dari-Nya dari marabahaya, gangguan-ngangguan syaithan
serta menumbuh rasa ketenangan dan betah tinggal di pondok ini.95

Hal yang senada di sampikan oleh Ustadzah Sudarmi ( Katua Bidang


Pendidikan ) Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi yakni :
tujuan membaca dzikir al-ma`tsurat adalah yang terutama agar santri
mengingat Allah dan mengharapkan ridhanya, terus bersholawat kepada
Nabi. Kedua untuk mengisi waktu yang kosong dan menjadikan itu sebagai
kebiasaan santri.96

Adapun tujuan membaca dzikir al-ma`tsurat yang disampaikan oleh Ustadz


Andes Mardion ( Ketua Bidang Tahfidz ) di Pondok Pesantren Tahfidz Satu
Qur`an Jambi tentang pemahaman dzikir al-ma`tsurat yakni:
Membaca dzikir al-ma`tsurat bertujuan agar hati dan pikiran santri tenang
atau tentram, jika hati dan pikirannya tenang atau tentram maka dengan
mudah santri untuk menghafal Al-Qur`an karena menghafal Al-Qur`an itu
perlu ketangan. 97

Adapun tejuan membaca dzikir al-ma`tsurat yang disampaikan oleh


Ustadzah Nur Chasanah selaku (Sekretari) di Pondok Pesantren Tahfidz Satu
Qur`an Jambi, yakni:
Tujuan diadakan kegiatan secara rutin membaca dzikir al-ma`tsurat
mengajarkan santri untuk mengungkapkan rasa syukurnya terhadap Allah,
selain itu membaca dzikir al-ma`tsurat merupakan kunci untuk membenteng
diri santri dari gangguan syaithan.98

95
Mushollin, Mudir Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara Dengan
Penulis20 Januari 2021.
96
Sudarmi, Ustdazah Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara Dengan
Peneliti, tanggal 17 April 2021, jam 13.00 wib.
97
Andes Mardion, Ustadz Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara
Dengan Penulis, tanggal 17 April 2021, jam 16.00 wib
98
Nur Chasanah, Sekretaris Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara
Dengan Peneliti, tanggal 17 April 2021, jam 13.00 wib
54

Adapun hal senada yang disampaikan oleh Ustadzah Yutami Wahyu Putri
sebagai ( Pengajar Tahfidz ) di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi
tujuan membaca dzikir al-ma`tsurat yakni:
Tujuan membaca dzikir al-ma`tsurat ini salah satunya agar terlindungi dari
sihir dan terlindungi dari gangguan jin. Karena didalam al-ma`tsurat
terdapat terdapat surah Al-Falaq dan An-Nas seperti yang telah dikatan oleh
Rasulullah SAW barang siapa yang membaca surah Al-Falaq dan An-Nas
secara bersamaan maka ia akan terlindungi dari gangguan jin dan sihir dan
didalam dzikir al-ma`tsurat ini juga terdapat do`a-do`a yang lain yang
sangat banyak hikmah dan faedahnya, karena setiap yang dianjurkan oleh
Rasulullah SAW mempunyai hikmah dan faedah yang besar. 99

Adapun tujuan pembacaan dzikir al-ma`tsurat menurut Muhammad Onik


kelas 2 Aliyah santriwan Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an yakni :
Tujuannya ialah mengajarkan kami para santri untuk senantiasa mengingat
Allah, karena apabila kita selalu mengingat Allah (berdzikir kepada-Nya)
maka Allah akan meberikan kita naungan-Nya dimana pada saat itu tidak
ada naungan selain naungan-Nya. Dan juga membaca dzikir al-ma`tsurat ini
mengajarkan kita untuk sering bersholawat kepada Nabi Muhammad
SAW.100

Adapun tujuan pembacaan dzikir al-ma`tsurat yang disampaikan oleh


Sulastri kelas 2 Aliyah santriwati Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi
yakni :
Tukujuannya agar kita lebih dekat lagi dengan Allah dan setiap kita
membaca dzikir al-ma`tsurat kita meminta ridha-Nya agar setiap pagi
menjelang petang dan petang mejelang pagi dan setiap aktivitas kita di
pondok ini diridhai oleh Allah dan dilancarkan segala urusan.101

Adapun hasil informasi dan informan melalui wawancara di atas dapat


dipahami oleh peneliti bahwa dilakukan kegiatan pembacaan dzikir al-ma`tsurat
di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi bertujuan:
1. Mengharapkan ridho-Nya.

99
Yutami Wahyu Putri, Ustadzah Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi,
Wawancara Dengan Peneliti, tanggal 17 April 2021, jam 13.00 wib
100
Muhammad Onik, santriwan Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi,
Wawancara melalui kuisioner, 15 April 2021.
101
Sulastri, santriwati Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara melalui
kuisioner, 15 April 2021
55

2. Mengajarkan diri mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT.


3. Membiasakan diri senantiasa mengingat Allah SWT.
4. Agar kita lebih dekat kepada Allah SWT.
5. Membiasakan diri senantiasa bersholawat kepada Nabi SAW.
6. Mengharapkan agar diberi naunga-Nya diakhirat kelak.
7. Membuat hati menjadi tenang dan tentram.
8. Menghilangkan rasa gelisah dan hati gundah.
9. Melindungi diri dari marabahaya.
10. Membantengi diri dari gangguan jin, setan, dan sihir.
11. Mengharapkan santri mudah dalam mengikuti kegiatan pondok dan
menghafal Al-Qur`an.
12. Agar dipermudahkan dalam segala urusan.
D. Manfaat Pembacaan Dzikir Al-Ma`tsurat
Berdzikir berasal dari bahasa Arab yang artinya mengingat, sebagi seorang
manusia tentu dalam kehidupan ini tak luput dari masalah setiap harinya dosa
semakin bertambah dan tantangan hidup juga semakin berveriasi, oleh karena itu
ada bayak cara yang dapat dilakukan kita sebagai manusia dalam menghadapi
konflik jiwa dan pikiran, sebagai umat muslim salah satunya cara adalah dengan
memperbanyak mengingat Allah SWT melalui berdzikir. Sebagaimana firman
Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 152:

      


“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu,
dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-
Ku.”102

Membaca dzikir merupakan bayak sekali manfaatnya bagi umat Muslim


yang dilakukan setiap hari, selain berguna untuk mengembangkan kealitas diri
membaca dzikir juga membantu menambahkan ppundi-pundi pahala dan
kesejukan bagi jiwa yang sedang gundah.

102
Al-Qur`an Terjemah dan Tajwid ( Jakarta : Kementrian Agama RI, 2014 ),23.
56

Adapun manfaat atau keutamaan berdzikir dalam Al-Qur`an dan Hadist


adalah diberikan ketentraman, dapat menghapus dosa, dilancarkan rezekinya dan
dijanjikan masuk syurga. Selain dari keutamaan dzikir dalam Al-Qur`an dan
Hadist Allah SWT juga memerintah hambanya mendekatkan diri dengan dzikir
hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT surah Al-Ahzab ayat 41:

       


“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama)
Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya”. (Q.S Al-Azab:41)103

Dalam ayat ini Allah menyerukan kepada seluruh umat Muslim orang
yang membenarkan Allah SWT dan Rasul-Nya supaya banyak mengingat Allah
dengan menyebut nama-Nya dengan sebanyak-banyaknya dengan hati dan lisan
pada saat keadan dan waktu. Sebab Allah lah yang telah memberi nikmat kepada
mereka umat Muslim yang tak terhingga banyaknya, berdzikir dan bertasbih ini
dilakukan dipagi hari karena ketika itu kita sekan-akan seorang yang hidup
kembali setelah mati untuk menghadapi hidup yang baru, dan diperintahkan juga
berdzikir dan bertasbih pada sore hari karena pada saat itu seseorang telah selesai
mengerjakan berbagai macam perkerjaan sepanjang hari. Dzikir pada waktu kedua
tersebut merupakan tanda bersyukur pada Allah SWT atas limpahan taufik dan
hidayahnya senhingga dapat melakukan perkerjaan dengan baik dan memproleh
rezeki yang baik.
Banyak amalan yang dapat dilakukan oleh orang Muslim untuk meraih
pahala sebanyak-banyaknya salah satunya amalan yang dilakukan yakni berdzikir
kepada Allah SWT. Berdzikir ialah merupakan salah satu ibadah supaya
seseorang senantiasa selalu mengingat Allah SWT, membaca dzikir juga dianggap
sebagai kunci ketenangan dan sebagai kunci kesejahteraan diakhir kelak.
Berdzikir kepada Allah SWT bisa dilakukan kapan saja, langsung dengan lisan
ataupun mengucap didalam hati. Membaca dzikir memiliki bayak manfaatnya
terutama jika membacanya setiap hari, dengan berzikir kepada Allah SWT tak

103
Al-Qur`an Terjemah dan Tajwid ( Jakarta : Kementrian Agama RI, 2014 ),423.
57

hanya dijanjikan pahala saja namun juga diberi kemudahan dalam setiap masalah
yang kita hadapi dalam kehidupan.
Ada pula dzikir yang dilakukan Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an
Jambi setiap hari di waktu pagi dan sore hari yakni dzikir al-ma`tsurat yang mana
bacaanya di ambil dari ayat-ayat dan do`a-do`a yang pernah dibacakan oleh Nabi
yang dikumpulkan oleh Hasan al-Banna. Kata ma`tsur yang memiliki arti yang
ditutntukan oleh Rasulullah SAW. Dzikir al-ma`tsurat ini dapat dilakukan setiap
hari pada pagi dan sore hari dan bagi membacanya bayak sekali manfaatnya.
Berdasarkan hasil yang didapat oleh peneliti bayak sekali manfaat yang di
dapatkan oleh pengajar dan santri. Adapun manfaat yang di sampaikan oleh
pengajar Podok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi yakni:
Ketika pembaca dizikir al-ma`tsurat ini bayak sekali manfaat yang
didapatkan diantaranya orang yang berdzikir kepada Allah akan memberi
ketangan kepada diri kita, kita disebut puji dan dicintai oleh
Allah,melindungi kita dari gangguan hal yang buruk menimpa kita, Allah
mempermudahkan segala uransan kita, dapat menjauhkan kita dari sifat
munafikan, dapat menambah keimanan kita, kita dapat pengampunan dari
Allah, menjadikan kita orang yang berintung, selain itu berdzikir juga
sebagai penyembuh dari berbagai macam penyakit. 104

Adapun hal yang senada diperoleh santri ketika sudah membaca dzikir al-
ma`tsurat oleh santriwan Muhammad Onik kelas 11 Aliyah yakni:
Saya merasa lebih tenang ketika membaca dzikir al-ma`tsurat, dengan
ketenangan ini pula saya dapat dengan mudah mengikuti pelajaran dipondok
ini khususnya dalam menghafal Al-qur`an.105

Adapun mamfaat yang di peroleh Agnes Kurnia Suci santriwati ketika


sudah membaca dzikir al-ma`tsurat oleh Aliyah yakni:
Manfaat membaca dzikir al-ma`tsurat bisa melindungkan saya dari
gangguan hal yang tidak diinginkan seperti jin, syaitan. Selain itu dengan
adanya pembacan dzikir al-ma`tsurat ini dapat membiasakan kita selalu
mengingat Allah.106

104
Mushollin, Mudir Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara Dengan
Peneliti, tanggal 20 Januari 2021, pukul 13.00 wib
105
Muhammad Onik, santriwan Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi,wawancara
dengan peneliti melalui kuisioner, 15 April 2021.
106
Agnes kurnia suci, santriwati Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi,
Wawancara Dengan Peneliti melalui kuisioner, 15 April 2021.
58

Adapun manfaat membaca dzikir al-ma`tsurat menurut Ustadzah Nur


Chasanah selaku (Sekretari) di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi,
yakni:
Orang yang membaca dzikir al-ma`tsurat ini Allah akan mencukupi
kebutuhannya hidup di dunia. sebagaimana hadist Nabi SAW dijelaskan
bahwa barang siapa yang membaca dzikir al-ma`tsurat yaitu Al-Falaq dan
An-Nas di pagi dan sore hari maka Allah akan mencukupkan segala
kebutuhannya didunia, sehingga seseorang tidak akan merasa kekurangan
selama hidup didunia.107

Dari pernyataan di atas yang disampaikan oleh pengajar dan santri di


Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi dapat di dipahami bahwa membaca
dzikir al-ma`tsurat bayak sekali manfaatnya yang dapat kita peroleh sebagaimana
dapat disimpulkan oleh peneliti sebagai berikut berikut :
1. Dapat memberi ketenangan.
2. Allah SWT senantiasa melindungi kita.
3. Allah SWT akan mempermudahkan segala urusan.
4. Dapat mencukupi selaga kebutuhan.
5. Dapat menjauhkan kita dari sifat kemunafikan.
6. dapat menambah keimanan kita.
7. kita dapat pengampunan dari Allah.
8. Menjadikan kita orang yang berintung.
9. Bisa dijadikan untuk membantengi diri.
10. Berdzikir juga sebagai penyembuh dari berbagai macam penyakit.

107
Nur Chasanah, Sekretaris Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi, Wawancara
Dengan Peneliti, tanggal 17 April 2021, jam 13.00 wib.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan nikmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir perkuliahan
(skripsi) yang berjudul “Pembacaan Dzikir Al-Ma`tsurat di Pondok Pesantren
Tahfidz Satu Qur`an Sungai Duren Jambi (Studi Living Qur’an)”.
Berdasarkan uraian-uraian dalam bab-bab sebelumnya tentang penelitian
pembacaan dzikir al-ma`tsurat di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an Jambi
maka peneliti dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut sebagai berikut:
1. Dasar pembacaan dzikir al-ma`tsurat di Pondok Pesantren Tahfidz
SatuQur`an Jambi ialah sunnah Nabi SAW, karena didalam bacaan
dzikir al-ma`tsurat risalah kecil yang dikumpulkan oleh Imam Hasan
Al-Banna terdapat ayat-ayat Al-Qur`an pilihan dan hadist do`a-do`a
yang pernah Rasulullah SAW bacakan dalam wirid-Nya. Selain itu
membaca dzikir merupakan salah satu ibadah yang diperintahkan
Allah SWT dalam Al-Qur`an.
2. Praktik pembacaan dzikir al-ma`tsurat di Pondok Pesantren Tahfidz
Satu Qur`an Jambi merupakan dzikir al-ma`tsurat sugro, sebelum
membaca dzikir al-ma`tsurat keadaan harus besih (berwudhu).
Kegiatan pembacaan dzikir al-ma`tsrut tersebut dilakukan pada dua
kali dalam sehari yaitu ba`da sholat shubuh dan sholat ashar setelah
membaca wirid sholat wajib, kegiatan membaca dzikir al-ma`tsurat
dibacakan secara bersama-sama dan dipimpin oleh satu orang yang
diberi tugas oleh pengurus. Adapun tempat dan posisi duduknya
adalah tempat membacanya di masjid dan untuk santriwati membaca
diwaktu ashar tempatnya di musholla, posisi duduknya yaitu untuk
santriwannya berbentuk shaf sholat dan santriwati berbentuk
melingkar. Adapun susanan bacaannya yaitu sesuai dengan apa yang
disusunkan oleh Imam Hasan Al-Banna Dan ditutup dengan membaca
Asma`ul Husna.

59
60

3. pemahaman pengajar dan santri Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an


Jambi tentang pembacaan dzikir al ma`tsurat adalah kegiatan
pembacaan dzikir al ma`tsurat ini sangat bagus untuk diamalkan karena
didalam dzikir al-ma`tsurat ini terdapat ayat-ayat Al-Qur`an pilihan dan
Hadis Nabi SAW, selain itu membaca dzikir al-ma`tsurat juga dapat
memberi dapak baik bagi yang pembacanya. Membaca dzikir al-
ma`tsurat dapat menjadikan hati lebih tenang dan merasa nyaman
berada dilingkungan pondok, sehingga santri dapat dengan mudah
mengikuti pelajaran yang ada di pondok khususnya dalam menghafal
Al-Qur`an. Kegiatan membaca dzikir al-ma`tsurat selain mengajarkan
santri untuk mengingat Allah SWT dan mengutarakan rasa syukur kita
terhadap Allah SWT dzikir al-ma`tsurat juga dapat dijadikan sebagai
tameng untuk membantengi diri dari mara bahaya.
B. Rekomendasi
Setelah penulis melakukan penelitian kajian Living Qur`an, yang terkait
dengan pembacaan dzikir al-ma`tsurat di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an
Jambi penulis ingin menyampaika beberapa saran tehadap kegiatan pembacaan
dzikir al-ma`tsurat sebagai berikut :
1. Diketahui bahwa penelitan Living Qur`an merupakan penelitian yang
menyangkut dengan suatu kelompok masyarakat, komunitas, dan
lembaga pendidikan dalam memahami adanya kehadiran Al-Qur`an
dalam kehidupan sehari-hari baik itu berbentuk pemahaman ataupun
kegiatan yang mereka lakukan. maka dari itu dalam proses melakukan
penelitian Living Qur`an hendaknya peneliti melakukan observasi
secara mendalam terhadap lokasi yang mau diteliti. Dalam hal ini agar
peneliti mendapatkan data faktual dan akurat.
2. kepada para pengurus dan santri Pondok Pesantren Tahfidz Satu
Qur`an Jambi hendaknya tetap melastarikan kegitan membaca dzikir,
baik itu dzikir al-ma`tsurat maupun dzikir yang lain.
3. Penulis berharap kepada pembaca agar kripsi ini dapat dijadikan
sebagai rujukan dalam menulis terutama dalam ranah penelitian Living
61

Qur`an, selain itu juga agar penelitinya dapat diteruskan masa akan
datang.
4. Kepada peneliti, dalam penelitian ini penulis menyadari bayak sekali
kekurangan yang terdapat dalam penulisan ini oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari peneliti maupun para intektual
untuk mengembangan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA

A. Aplikasi
Aplikasi Ensiklopedia Hadist HR. Ad-Darimi no. 3248.
B. Buku
Abdul Hamid, Pengantar Studi AL-Qur’an ( Jakarta: Kencana, 2017 ).
Abi Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyari Naysaburi, Muslim no.2675
(1991M/1412H)juz 1.
Al-Qur`an Terjemah dan Tajwid ( Jakarta : Kementrian Agama RI, 2014 ).
Fadli Ramadhan, dzikir pagi dan petang ( Yogyakarta:Fillah, 2019).
Hamka , Tafsir AL-Azhar ( Singapore: Pustaka Nasional Pte Ltd 2003) 3761
Hasan al-Banna, Dzikir-Dzikir Penentram Hati, (Surakarta: Indiva,2014).
AL-Ma`tsurat Qubra dan Dzikir Asmaul Husna. (:Shahih,2015).
Hasbillah , Ahmad „Ubaydi. Ilmu Living Que’an-Hadis Ontologi, Epistemologi
dan Aksiologi.(Jakarta, Yayasan Waqaf Darus-Sunnah, 2019 ).
Meleong, Lexi J. Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2004),
Mohd. Arifullah, dkk., Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin IAIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi (Jambi: Fakultas
Ushuluddin IAIN STS Jambi, 1016).
Syaikh al-Allamah Shalih bin Muhammad Alu asy-Ayaihk, At-Tafsir Muyassar 2
memahami al-Qur`an dengan terjemah dan penafsiran paling mudah.
(Jakarta: Darul Haq 2016)
Semiawan, Conny R. Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Gransido, 2010).
Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta cv, 2020).

C. Jurnal
Mansur Kasim, Problemtika Islam dan Dakwah. Jurnal, (Jakarta: 2020)
Mawa`izh, Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Dzikir dan
Ketenangan Jiwa. Jurnal. (Bangka Belitung: 2017) Vol. 8, No 1.

D. Skirpsi

Amri Diantoro. Tradusi Zikir Al-Ma’tsurat Pada Kader Unit Kegiatan Mahasiswa
Bidang Pembinaan Dakwah UIN Raden Intan Lampung (Metode Living
Qur`an) (Universitas Islam Negeri Raden Intan Lamung, 2018).
Astuti ,Fouziah Dwi. Berjudul Konsep Wirid Qur`ani (Studi Atas Kitab al-
Ma`tsurat Karya Hasan al-Banna), Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga, Yogyakarta. 2013
Riyadi, Dimas Rahmat, Pembacaan Al-Ma`tsurat (studi Living Qur’an Bagi Para
Santri Pondok Pesantren Iyaul Qur`an Bangkulu Tengah), skripsi Institut
Agama Negeri Bengkulu, 2019

62
Syakuro, Muhammad Abdan, Tradisi Pembacaan AL-Ma`tsurat Di Masyarakat
Kecamatan Payileukan Kota Bandung (Bandung: Universitas Islam Negeri
Gunung Djati, 2018 ).

63
Instrumen Pengumpulan Data
Teknik instrument pengumpulan data terdiri dari teknik obsevasi, wawancara, dan
dekumentasi. Berikut adalah uraian dari IPD :
Tabel 1 : Instrumen Pengumpulan Data
PROPOSAL
“Pembacaan Dzikir Al-Ma`tsurat Di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur`an
Sungai Duren Jambi(Studi Living Qur`an)”
A. Panduan Observasi
NO Jenis Data Metode Sumber Data
Sejarah Pondok Pesantren - Wawancara - Pimpinan
1. Tahfidz Satu Qur`an - Observasi pondok
pesantren
Letak Geografis Pondok - Wawancara - Pimpinan
2. Pesantren Tahfidz Satu - Observasi pondok
Qur`an pesantren
Struktur Kepengurusan di - Dokumentasi - Pimpinan
3. Pondok Pesantren Tahfidz Satu pondok
Qur`an pesantren
Jumlah pengajar dan santri - Wawancara - Pimpinan
4. Pondok Pesantren Tahfidz Satu pondok
Qur`an pesantren
Sarana dan prasarana - Wawancara - Pengajar
6. pondok
pesantren
7. Dasar pembacan dzikir al- - Wawancara - Pimpinan
Ma`tsurat pondok
pesantren
8. Praktik pembacaan dzikir al- - Wawancara - Pengajar
Ma`sturat di Pondok - Santri
Pesantren Tahfidz Satu

64
Qur`an
9. Tujuan pembacaan dzikir al- - Wawancara - Pimpinan
Ma`tsurat pondok
pesantren
10. Pemahaman pengajar dan - Wawancara - Pengajar
Santri terhadap dzikir al - Santri
Ma`tsurat
11. Makna ekspresif pembacaan - Wawancara - Pengajar
dzikir al-Ma`tsurat - Observasi - Santri
12. Harapan dengan membaca - Wawancara - Pengajar
dzikir al-Ma`sturat - Santri

B. Panduan Observasi
NO Jenis Data Data Observasi
Letak geografis pondok pesantren Tahfidz Keadaan dan letak geografis
1. Satu Qur`an Sungai Duren Jambi
Proses pembacaan dzikir al-Ma`sturat di
2. pondok pesantren Tahfidz Satu Qur`an
Sungai Duren Jambi

C. Panduan Dokumentasi
NO Jenis Data Data Dekumentasi
Sejarah pondok pesantren Tahfidz Satu Data dokumentasi tentang
1. Qur`an Sungai Duren Jambi Sejarah pondok pesantren
Tahfidz Satu Qur`an Sungai
Duren Jambi
Letak geografis pondok pesantren Data dokumentasi tentang Letak
2. Tahfidz Satu Qur`an Sungai Duren geografis pondok pesantren
Jambi Tahfidz Satu Qur`an Sungai
Duren Jambi

65
Struktur keperguruan pondok pesantren Data dokumentasi tentang
3. Tahfidz Satu Qur`an Sungai Duren Struktur keperguruan pondok
Jambi pesantren Tahfidz Satu Qur`an
Sungai Duren Jambi
Proses pembacaan dzikir al-Ma`sturat di Data dokumentasi tentang
4. pondok pesantren Tahfidz Satu Qur`an praktik pembacaan dzikir al-
Sungai Duren Jambi Ma`sturat di pondok pesantren
Tahfidz Satu Qur`an Sungai
Duren Jambi

D. Panduan Wawancara
NO Jenis Data Data Wawancara
Sejarah pondok pesantren Tahfidz Satu Pimpinan pondok
1. Qur`an Sungai Duren Jambi - Bagaimana sejarah awal
mula berdirinya pondok
pesantren Tahfidz Satu
Qur`an?
- Apa tujuan didirikannya
pondok pesantren
Tahfidz Satu Qur`an?
- Bagaimana
perkembangannya saat
ini?
2. Letak geografis Pimpinan pondok
- Bisa jelaskan letak
geografis pondok
pesantren Tahfidz Satu
Qur`an?
Proses pembacaan dzikir al-Ma`sturat Pengajar pondok
3. di pondok pesantren Tahfidz Satu pesantren Tahfidz Satu

66
Qur`an Sungai Duren Jambi Qur`an
- Kapan waktu membaca
dzikir al-Ma`tsurat
- Bagaimana bentuk
pembacaan dzikir al-
Ma`tsurat
Dasar pembacan dzikir al-Ma`tsurat - Apa yang menjadi
4. landasan pembacaan
dzikir al-Ma`tsurat?
- Apakah ada rujukannya
dalam teks keagamaan
(AL-Qur`an dan
sunnah)?
- Apakah ada rujukannya
dalam sejarah islam atau
tradisi dalam islam?
Pemahaman pengajar dan santri Pengajar dan santri
5. terhadap pembacaan dzikir al-Ma`sturat - Bagaimana pemahaman
pengajar dan santri
pondok pesantren
Tahfidz Satu Qur`an
terhadap dzikir al-
Ma`tsurat?
- Bisa dijelaskan apa saja
tujuan dibacanya dzikir
al-Ma`tsurat?
- Bisa dijelaskan apa
manfaat dibacanya dzikir
al-Ma`tsurat?

67
LAMPIRAN GAMBAR

Suasana kegitan Membaca dzikir al-ma`tsurat ba`da ashar

Suasana kegitan Membaca dzikir al-ma`tsurat ba`da ashar

68
Suasana kegitan Membaca dzikir al-ma`tsurat ba`da shubuh

Suasana kegitan Membaca dzikir al-ma`tsurat ba`da shubuh

69
Suasana Wawancara

Wawancara dengan Ustadz Faiz

Wawancara dengan Ustadz Mardhon

Wawancara dengan Ustadz Mushollin

70
Wawancara dengan Ustadzah Sudarmi, Ustadzah Yetmi, UstadzahYutami

71
72
KUISIONER PENELITIAN

Nama :
Kelas :
Jenis kelamin :

Isilah pertanyaan dibawah ini dengan kemampuan dan sepengetahuan yang anda
miliki. 

1. Sudah berapa lama anda tinggal di pondok pesantren tahfidz Satu Qur`an ?
Jawab : ........................................................................................…………...
........................................................................................................................
2. Berapa juz al-Quran yang sudah anda hafal ?
Jawab : ...........................................................................................................
........................................................................................................................
3. Pada waktu kapan saja anda menghafal al-Quran?
Jawab : ...........................................................................................................
........................................................................................................................
4. Di rumah tahfidz ini ada rutinitas pembacaan dzikir al-ma`tsurat .Apakah
anda ikut dalam pembacaannya ?
Jawab : ...........................................................................................................
........................................................................................................................
5. Apakah anda tahu dasar dari pembacaan dzikir al-ma`tsurat ini ? Jika tahu,
jelaskan secara singkat 
Jawab : ...........................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
6. Sepengetahuan anda, apa tujuannya dibacakan dzikir al-ma`tsurat ini di
pondok pesantren tahfidz Satu Qur`an ?
Jawab : ...........................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
7. Apa manfaat yang anda rasakan setelah membaca dzikir al-ma`tsuratini ?
Jawab : ...........................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
8. Bagaimana pemahaman anda terhadap pembacaan dzikir al-ma`tsurat ini?
Jawab:……………………………………………………………………….

73
CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri
Nama : Suci Darmayanti
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Teluk Kecimbung 10 April 1998
Alamat Asal : Desa Teluk Kecimbung, Kec.Bathi VIII,
Kab.Sarolangun, Prov, Jambi.
Alamat Sekarang : Jln. Raya Pelabuhan Desa Talang Duku, Lorong
Mandiri RT 05, Kecematan Taman Rajo
Kabupaten Muara Jambi.
No. Tp/WA : 082280035623
Nama Ayah : Sudirman
Nama Ibu : Arba`iyah
B. Riwayat pendidikan
SI UIN STS Jambi : 2017-2021
SMA Swasta Hafidz Al-Fatah : 2013-2016
MTS Swasta Hafidz Al-Fatah : 2010-2013
SDN 37, Teluk Kecimbung : 2003-2010

74

Anda mungkin juga menyukai