SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Stara Satu (S.1) Dalam Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir
Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama
Oleh:
DIANDA ULHAQ
UT. 160074
i
H. Abdulah Firdaus, Lc.M.A.,Ph.D Jambi, 13 Mei 2020
Akbar Imanuddin S.TH.I.,M.Ud
Alamat : Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN STS Jambi
Kepada Yth.
Jl. Raya Jambi-Ma. Bulian Bapak Dekan
Simp. Sungai Duren Fak.Ushuluddin
Muaro Jambi dan StudiAgama UIN
STS Jambi di
Jambi
NOTA DINAS
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan sesuai dengan
persyaratan yang berlaku di Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN STS
Jambi, maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara (Dianda Ulhaq) dengan
judul “Resepsi Al-Qur’an Di Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah
Sumber Sari, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi”
telah dapat diajukan untuk di munaqasyahkan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Jurusan/Program Studi Ilmu Al-
Quran dan Tafsir (IAT) di Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN STS
Jambi.
Pembimbing I Pembimbing II
ii
iii
iv
MOTTO
ِ أ َ َّن
ِ صا ِل ََحا َ ِإ َّن َٰ َهذَا ْالقُ ْرآنَ يَ ْهدِي ِللَّتِي ِه
َّ ي أ َ ْق َو ُم َويُبَ ِش ُر ْال ُمؤْ ِمنِينَ الَّذِينَ يَ ْع َملُونَ ال
ً لَ ُه ْم أ َ ْج ًرا َك ِب
يرا
v
PERSEMBAHAN
Bismillāhirrahmānirrahīm
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
Bapak , Ibu dan keluarga tercinta yang selalu mendukung dan memberi doa dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Almamater Fakultas Ushuludin dan Studi Agama UIN
Sulthan Thaha Saifuddi Jambi
Teman - teman Jurusan Ilmu Al-quran dan Tafsir
Seperjuangan khususnya kelas A.
Abi, Umi serta seluruh Ustadz/Ustadzah dan
Santriwan/Santriwati Yayasan Pondok Pesantren
Darul Haviz Al-Mansyuriyah Sumber Sari, Kab. Tebo.
Ucapan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua yang terlibat dalam
proses penyelesaian penulisan skripsi ini, semoga kita semuanya selalu dalam
bimbingan dan lindungan Allah swt.
vi
ABSTRAK
Penelitian living Qur’an dalam skripsi ini membahas tentang pembacaan
al-Qur’an surat-surat tertentu. Dalam hal ini adalah Pondok Pesantren Darul
Haviz Al-Mansuriyah Sumber Sari, Kab. Tebo. Bagi seluruh santri Pondok
Pesantren Darul Haviz Al-Mansuriyah Sumber Sari, Kab. Tebo diwajibkan untuk
mengikuti kegiatan pembacaan surat-surat tertentu yang dilaksanakan setiap rutin
hari pada waktu selesai shalat Ashar dan shalat Isya. Adapun surat-surat tertentu
yang dimaksud adalah surat al-Wāqi‘ah, dan surat al-Mulk.
Penelitian living Qur’an ini pembahsannya lebih difokuskan pada
bagaimana prosesi pembacaan al-Qur’an surat-surat tertentu di Pondok Pesantren
Darul Haviz Al-Mansuriyah Sumber Sari, Kab. Tebo dan apa makna pembacaan
al-Qur’an surat-surat tertentu tersebut bagi para pelaku tindakan. Dalam hal ini,
sebagai para pelaku tindakan tersebut adalah para santri secara umum, para
ustadz, dan pengasuh Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansuriyah Sumber Sari,
Kab. Tebo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Adapun
teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam skripsi ini
yaitu menggunakan analisis eksplanasi, agar memudahkan penulis dalam
memaparkan isi pembahasan.
Adapun hasil penelitian dalam skripsi ini yaitu, pembacaan al-Qur’an
surat-surat tertentu ini dilaksanakan rutin setiap hari, untuk surat al-Wāqi’ah
dibaca setelah selesai shalat Maghrib dan surat al-Mulk dibaca setelah shalat
Ashar.
Maka ada tiga kategori makna yang diperoleh. Makna objektif suatu
kewajiban yang ditetapkan, makna ekspresif yang terbentuk sebagai pembelajaran
dan menunjukkan pada makna psikologi dan ketenangan jiwa serta makna
dokumenter adalah sebagai suatu kebudayaan.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah
SWT, yang telah memberikan nikmat dan karunianya berupa kesehatan,
kesempatan dan kekuatan lahir batin sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul, “Resepsi Al-Qur’an Di Pondok Pesantren Darul Haviz
Al-Mansyuriyah Sumber Sari, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo,
Provinsi Jambi”.
Sholawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi dan Rosul
kita, yakni Nabi Muhammad SAW. Seorang manusia mulia sebagai rahmat untuk
sekalian alam.
Selanjutnya penulis menyadari dalam proses penyelesaian skripsi ini,
penulis telah dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
rasa terima kasih yang tak terhingga kepada beberapa pihak yang telah membantu
penulisan skripsi ini sampai selesai. Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada orang tua dan keluarga yang telah menjaga,
mendidik, menyayangi dan senantiasa mensupport serta mendoakan penulis
sehingga karya ini dapat disesaikan.
Dan pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besar kepada
1. Bapak H. Abdulah Firdaus, Lc. M.A., Ph. selaku pembimbing I yang telah
banyak memberikan kontribusi dan waktu demi terselesaikannya
Penulisan Skripsi ini.
2. Bapak Akbar Imanuddin S.TH.I.,M.Ud selaku pembimbing II yang telah
banyak memberikan saran dan waktu demi terselesaikannya Penulisan
Skripsi ini.
3. Bapak Bambang Husni Nugroho, S.Th.I.,M.H.I selaku ketua Prodi Ilmu
Al-Quran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN STS
Jambi.
4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Syukri S.S.,M.Ag selaku pembimbing akademik
yang senantiasa selalu memberi saran, semangat dan waktunya demi
terselesaikannya Skripsi ini.
5. Bapak Dr. Abdul Halim, S.Ag.,M.Ag selaku Dekan Fakultas Ushuluddin
dan Studi Agama UIN STS Jambi.
6. Bapak Dr. Masiyan M.Ag selaku Wakil dekan bidang Akademik Fakultas
Ushuluddin dan Studi Agama UIN STS Jambi.
7. Bapak Dr. Edy Kusnaidi, M. Fil.I. selaku Wakil dekan bidang
Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan Fakultas Ushuluddin dan
Studi Agama UIN STS Jambi.
8. Bapak Dr. M.Ied Al-Munir, M.Ag selaku Wakil dekan bidang
Kemahasiswaan dan bidang Kerjasama luar Fakultas Ushuluddin dan
Studi Agama UIN STS Jambi.
viii
ix
DAFTAR ISI
x
3. Makna Dokumenter.......................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Alfabet
=أ = خkh = شsh = غgh =نn
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
5
Ignaz Goldziher, Mazahib al-Tafsir al-Islami, (Beirut: Dar al- Iqra’, 1403), 3.
6
Abdul Mutaqim dkk., Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis, (Yogyakarta:
TH-Press, 2007), Cet. I., 3.
7
Jalaludin Muhammad bin Ahmad Al-Mahalli dan Jalaluddin Abdurrahman bin Abi
Bakar as-Suyuthi, Tafsir Jalalain, (t.k: Al Haramain Jaya Indonesia, 2007), 274.
8
Muh. Asnawi, dkk, Sejarah Kebudayaan Islam 1; Mengurai Hikmah Peradaban Islam,
(Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2012), 61.
9
Abdul Mutaqim dkk., Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis:4.
10
M. Mansyur dkk, Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis, (Yogyakarta: TH
Press, 2007), 8.
11
Heddy Shri Ahimsa, “The Living Qur’an: Beberapa Perspektif Antropologi,” dalam
Jurnal Walisongo Vol. 20, No. 1, Mei 2012, 237.
3
12
Sahiron Syamsuddin, “Ranah-Ranah Penelitian dalam Studi Al-Qur’an dan Hadis”,
dalam M. Mansur dkk, Metode Penelitian Living Qur’an dan Hadis (Yogyakarta: TH Press,
2007), xiv.
13
Fathurrosyid, “Tipologi Ideologi Resepsi Al-Qur’an di Kalangan Masyarakat Sumenep
Madura”, dalam Jurnal el-Harakah Vol. 17, No. 2 Tahun 2015, 222.
14
Mahyati, Ustadzah Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah, Wawancara
dengan Penulis, 11 November 2019. Sumber Sari, Kabupaten tebo.
4
15
Ahmad Rafiq, “Sejarah Al-Qur’an dari Pewahyuan ke Resepsi” dalam Sahiron
Syamsuddin (ed.), Islam,Tradisi dan Peradaban, (Yogyakarta: Bina Mulia Press,2012), 75
16
Ibid. 81
17
Heddy Shri Ahimsa Putra, “The Living Qur’an: Beberapa Perspektif Antropologi,”
dalam Jurnal Walisongo, vol. 20, no. 1, Mei 2012, 256.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, untuk mempermudah kajian dan agar
penelitian lebih terarah dan menghasilkan hasil akhir yang komprehensif, integral
dan menyeluruh sehingga relatif mudah untuk dipahami, maka dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa makna yang melekat dalam praktik resepsi al-Qur’an di Pondok
Pesantren Darul haviz al-Mansyuriyah Sumber Sari, Kab. Tebo tersebut?
2. Bagaimana praktik resepsi al-Qur’an di Pondok Pesantren Darul haviz al-
Mansyuriyah Sumber Sari, Kab. Tebo?
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari adanya perluasan masalah yang dibahas dan dapat
menyebabkan pembahasan menjadi tidak konsisten dengan rumusan masalah yang
penulis buat sebelumnya, maka peneliti memberikan batasan masalah ini hanya
membahas tentang resepsi al-Qur’an pada surat al-Wāqi’ah dan surat al-Mulk di
Pondok Pesantren Darul haviz al-Mansyuriyah Sumber Sari, Kab. Tebo
1. Tujuan
Sejalan dengan perumusan permasalahan di atas, maka penelitian ini
memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui praktik resepsi al-Qur’an di Pondok Pesantren Darul
haviz al-Mansyuriyah Sumber Sari, Kab. Tebo
b. Untuk mengetahui makna yang melekat dalam praktik resepsi al-Qur’an di
Pondok Pesantren Darul haviz al-Mansyuriyah Sumber Sari, Kab. Tebo
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang ingin di capai dalam penelitiaan ini adalah:
a. Memberikan informasi dan tambahan khazanah keilmuan kepada pembaca
mengenai ragam resepsi al-Qur’an yang ada di Pondok pesantaren Pondok
Pesantren Darul haviz al-Mansyuriyah Sumber Sari, Kab. Tebo serta
sebagai alat bantu bagi pembaca dalam memahami makna dan nilai-nilai
6
(meaning and values) yang terkandung dalam ragam praktik resepsi al-
Qur’an di Pondok Pesantren Darul haviz al-Mansyuriyah Sumber Sari, Kab.
Tebo tersebut.
b. Memberikan sumbangan keilmuan dibidang al-Qur’an khususnya dalam
kajian Living Qur’an dan agar dapat menjadi salah satu referensi untuk
pengembangan penelitian selanjutnya.
E. Kerangka Teori
a. Resepsi
b. Al-Qur’an
18
http://mwalidin.blogspot.com/200712/seksualitas-dalam-novel-indonesia.html
19
Ahsin W Al Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an (Jakarta: Bumi Aksara,
2000),1.
7
sehingga tidak akan pernah diragukan lagi kebenaran kitab tersebut sampai
kapanpun. Bahkan, sekedar meniru keindahan susunan kalimatnya pun tidak ada
orang yang mampu melakukannya.Wahyu ini dijaga oleh Allah Swt, salah satunya
dengan keajaiban bisa dihafal oleh mereka yang sungguh-sungguh menghafal.22
Tindakan yang terjadi pada manusia dibentuk dari dua dimensi yaitu
perilaku (behaviour) dan makna (meaning). Sehingga, dalam memahami suatu
tindakan sosial seorang ilmuwan sosial harus mengkaji perilaku eksternal dan
makna perilaku. Mannheim mengklasifikasikan dan membedakan makna perilaku
dari suatu tindakan sosial menjadi tiga macam makna yaitu: 1) Makna obyektif ,
adalah makna yang ditentukan oleh konteks sosial dimana tindakan tersebut
berlangsung; 2) Makna ekspresif, adalah makna yang ditunjukkan oleh aktor
(pelaku tindakan); dan 3) Makna dokumenter, yaitu makna yang tersirat atau
20
Kemenag, al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Adhi Aksara Abadi Indonesia, 2011),
621.
21
Tim penterjemah dan penafsir al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta:
Departemen Agama RI, 1985), 262.
22
Muhammad Yusuf Bin Abdurrahman, Kisah-kisah Balita Penghafal Al-Qur’an,
(Yogyakarta: Laksana, 2018), 16.
23
Karl Mannheim, Ideologi dan Utopia, Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik, terj.
Arief Budiman, (Yogyakarta : Kanisius, 1991), 287.
8
24
Gregory Baum, Agama dalam Bayang-bayang Relativisme: Agama Kebenaran dan
Sosiologi Pengetahuan, terj. Ahmad Murtajib Chaeri dan Mashuri Arow, (Yogyakarta: Tiara
Wacana Yogya, 1998), 15-16.
25
Ibid. 18
9
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
26
Mohd. Arifullah. Panduan Penelitian Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin
Iain Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. (Jambi:Fak Ushuluddin IAIN STS Jambi. 2016). 44.
11
27
Imas Lu’lu Jannah, “Resepsi Estetik Terhadap Al-Qur’an pada Lukisan Kaligrafi
Syaiful Adnan,” dalam Jurnal Nun, vol. 3, no. 1, Tahun 2017, 25.
28
Muhammad Mukhtar, “Resepsi Santri Lembaga Tahfidzul Qur’an Pondok Pesantren
Wahid Hasyim Terhadap Al-Qur’an”. Skripsi Fakultas Ushuluddin Studi Agama dan Pemikiran
12
Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2007. Diakses dari http://digilib.uin-
suka.ac.id/36402/, pada Minggu, 17 November 2019.
29
Ardi Putra, “Resepsi Al-Qur’an dalam Pembelajaran Al-Qur’an: (Studi Perbandingan
pada Pembelajaran Al-Qur’an Online dan Pembelajaran Al-Qur’an di TPA Al-Muhtadin Perum
Purwomartani Baru, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, dalam Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2016. Diakses dari http://digilib.uin-suka.ac.id/29506/, pada
Senin, 17 November 2019.
13
30
Ardhani Hasan, Penasehat Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah,
Wawancara dengan Penulis, 09 Maret 2020. Sumber Sari, Kabupaten tebo.
31
Ardhani Hasan, Penasehat Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah,
Wawancara dengan Penulis, 09 Maret 2020. Sumber Sari, Kabupaten tebo.
14
15
panjang, dan memberi dampak posotif bagi perkembangan nilai – nilai islam,
khususnya di Kabupaten Tebo. Jika ditinjau dari sudut sejarah, pondok pesantren
Nurul Jalal Muara Tebo telah melalui tiga fase kepemimpinan.Awal sejarah
ponpes Nurul Jalal didirikan oleh KH. Zahruddin Bin Ustman, beliau seorang
tokoh ulama kharismatik yang sangat berpengaruh ditengah – tengah umat Islam.
Beliau (KH Zahruddin) lahir pada tahun 1901 di Sungai Jawi – Jawi Balai
Asahan, Sumatera Utara. Dimasa masa kecilnya beliau habiskan memang untuk
belajar dan menuntut ilmu agama.
Setelah wafat KH. Zahruddin, ponpes Nurul Jalal dilanjuti oleh KH.
Muhammad Mansyur Bin Hamzah yang merupakan menantunya KH. Zahruddin.
Dan pada saat ini, ponpes Nurul Jalal terus di kembangkan oleh H.M. Fauzi
Mansyur yang merupakan putra dari KH. Muhammad Mansyur. Yang
sebelumnya di Desa Mangun Jayo, saat ini Ponpes Nurul Jalal berada di pusat
kota Muara Tebo KM 02.
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” sebut H.M Fauzi Mansur saat
dijumpai dikediamannya.32
Visi:
“Mencetak Santriwan dan santriwati yang bertauhid, hafiz, hafizoh,
sholih dan sholihah”
Misi:
1. Memahamkan aqidah yang benar dan menerapkannya dalam ibadah
sehari –hari
2. Menciptakan lingkungan yang Qurani
3. Menghidupkan kesadaran menghafal Al-quran, menjaganya,
memuroja’ahnya dan mengamalkannya melalui pembiasaan dalam
kehidupan sehari – hari
32
Ahmad Pudaili, “Keberadaan Ponpes Nurul Jalal Sangat Berdampak Positif Bagi
Masyarakat” Di akses melalui https://titikjambi.com/berita-selengkapnya/keberadaan-ponpes-
nurul-jalal-sangat-berdampak-positif-bagi-masyarakat/ tanggal 28 April 2020
33
Khairul Azhar, Pembimbing Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah,
Wawancara dengan Penulis, 19 Maret 2020. Sumber Sari, Kabupaten tebo. Ponsel Recording.
34
Halima Tussa’diah, Ustadzah Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah,
Wawancara dengan Penulis, 09 Maret 2020. Sumber Sari, Kabupaten tebo.
17
35
Halima tussa’diah, ustadzah Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah,
Wawancara dengan Penulis, 09 Maret 2020. Sumber Sari, Kabupaten tebo.
18
1 RUANG TAMU 1
2 MUSHALLA 1
3 DAPUR 1
4 RUANG KESEHATAN 1
5 RUANG MAKAN 1
6 KAMAR MANDI PUTRA 1
7 KAMAR MANDI PUTRI 1
8 KAMAR MANDI PENGASUH 2
9 KAMAR TIDUR PUTRA 1
10 KAMAR TIDUR PUTRI 2
11 KELAS 2
12 KANTIN 1
21
NO NAMA JABATAN/PENGAJAR
PIMPINAN
AMATUL HAFIDZ
PENASEHAT
ARDHANI HASA
HASAN
PEMBIMBING
KHAIRUL
AZHAR
KETUA
PONDOK
MIFTAHUS
SA’ADAH
36
Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar). 22
37
Pradopo, Rachmat Djoko. 2007. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan
Penerapannya. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar). 7
38
Kaelan, Filsafat Bahasa: Masalah dan Perkembangannya (Yogyakarta:
Paradigma, 2002). 274
24
25
Mushaf Al-Qur’an adalah sesuatu yang diapit dua sampul dan tak bisa
berkata-kata sendiri, maka ia membutuhkan pembicara yakni manusia, di
dalamnya terkandung ilmu tentang apa yang akan terjadi, tentang apa yang
sudah berlalu, penawar bagi duka, dan neraca bagi kehidupan bersosial.”
Kalau ditilik dari sisi lingkupannya, kajian Kitab Suci terbagi dalam tiga
ranah;
1. Origin (Asal-usul), yakni kajian tentang asal-usul kitab suci, semisal
sejarah dan manuskrip.
2. Form (Bentuk), yaitu kajian tentang bentuk kandungan yang ada di
dalam kitab suci, semisal kajian tafsir dan pemaknaan.
3. Function (Fungsi), adalah kajian tentang kegunaan dan penggunaan
kitab suci.
Adapun kajian tentang resepsi tergolong dalam kajian Fungsi.
Bagaimana fungsi Al-Qur’an di dalam kajian ilmiah? Ada dua macam: Fungsi
Informatif, yakni ranah kajian kitab suci sebagai sesuatu yang dibaca,
dipahami, dan diamalkan. Fungsi Performatif, yaitu ranah kajian kitab suci
sebagai sesuatu yang ‘diperlakukan’. Misalnya sebagai wirid untuk nderes
atau bacaan-bacaan suwuk (ruqyah). Ada pesantren tertentu yang
memfungsikan Al-Qur’an lebih cenderung secara performatif dibandingkan
informatif. Di sana, kitab tafsir dibaca dari awal hingga khatam, namun tak
begitu penting apakah santri paham atau tidak. Justru yang dipentingkan
adalah disiplin pembacaan ayat-ayat al-Qur’an tersebut secara rutin (resitasi).
Lalu apakah fungsi informatif dan performatif ini saling bertentangan? Tentu
tidak. Karena sejak zaman Rasulullah pun dua fungsi ini sudah ada dan saling
26
bagi orang sakit. Lalu muncul lagi dalam Khazinatu al-Asrar dengan tata baca
yang berbeda, namun idenya tetap sama; khasiat Al-Fatihah.39
Menurut Muhammad yusuf, respon umat Islam sangat besar terhadap
al-Qur’an, dari generasi ke generasi dan berbagai kalangan kelompok
keagamaan di semua tingkatan usia dan etnis. Fenomena yang retlihat jelas
adalah sebagai berikut:
1. Al-Qur’an dibaca secara rutin dan diajarkan di tempat-tempat ibadah
(Masjid dan Surau/Langgar/Mushalla), bahkan di rumah-rumah,
sehingga menjadi acara rutin everyday apalagi di pesantren-pesantren
menjadi bacaan wajib.
2. Al-Qur’an senantiasa dihafalkan, baik secara utuh maupun sebagianya
(1 juz hingga 30 juz), meski ada juga yang menghafal ayat-ayat dan
surat-surat tertentu dalam juz ‘Amma untuk kepentingan bacaan dalam
shalat dan acara-acara tertentu.
3. Menjadikan potongan-potongan ayat satu ayat ataupun beberapa ayat
tertentu dikutip dan dijadikan hiasan dinding rumah, masjid, makam,
bahkan kain kiswah Ka’bah (biasanya ayat Kursi, al-Ikhlash, al-
Fatihah dsb.) Dalam bentuk kaligrafi dan sekarang tertulis dalam
bentuk ukir-ukiran kayu, kulit binatang , logam (kuningan, perak dan
tembaga) sampai pada mozaik keramik masing-masing memiliki
karakteristik estetika masing-masing.
4. Ayat-ayat al-qur’an di baca oleh para qari’ (pembaca professional)
dalam acara-acara khusus yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa
tertentu, khususnya dalam acara ahajatan (pesta perkawinan, khitan,
aqiqah) atau peringatan-peringatan hari besar islam.
5. Potongan ayat-ayat al-Qur’an di kutip dan dicetak sebagai assesoris
dalam bentuk stiker, kartu ucapan, gantungan kunci, undangan resepsi
pernikahan sesuai tema konteks masing-masing.
39
Ahmad Rofiq “Tradisi Resepsi Al-Qur’an di Indonesia” di akses melalui
http://sarbinidamai.blogspot.com/2015/06/tradisi-resepsi-al-quran-di-indonesia.html 13 Juni
2020
28
40
Muhammad Yusuf, “Pendekatan sosiologi dalam penelitian Living Qur’an”, dalam
Metodologi penelitian Living Qur’an dan Hadis, Syahiron Syamsuddin (ed.) (Yogyakarta):
TH Press, 2007), 43-45
29
keadaannya yang telah melewati tahap sebagai tindakan tekstual dan tindakan
terstruktur tersebut.41
43
Ardhani Hasan, Penasehat Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah,
Wawancara dengan Penulis, 09 Maret 2020. Sumber Sari, Kabupaten tebo.
44
Kemenag, al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Adhi Aksara Abadi Indonesia,
2011). 621.
31
1. Surat Al-Wāqi’ah
45
Ibid, 597
46
Muhammad Makhdlori, Bacalah Surat Al-waqi’ah, Maka Engkau Akan Kaya,
(Jogjakarta: DIVA Press, 2011), 42.
32
47
Ahsin W. Al-Hafidz, Kamus Ilmu Al-qur’an, (Jakarta: AMZAH, 2012), 307.
48
Tim Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an, Tafsir Ringkas jilid 2, (Jakarta: LPMA,
2016), 721.
33
Dari kisah ini maka turunlah ayat lain dalam surat al-
Wāqi’ah yang berbunyi:
َ َانَّهٗ َلق ْر ٰا ٌن َكر ْي َۙ ٌم٥٧َ َوانَّهٗ َلقس ٌم َلَّ ْو َت ْعلم ْون َعظ ْي َۙ ٌم٥٤َ َل َا ْقسم َبم ٰوقع َالنُّج ْوم ٓ ف
ٍ َف ْيَك ٰت٥٥
َ ٥٧َبَ َّم ْكن ْو َۙ ٍن
“Lalu Aku Bersumpah dengan tempat beredarnya bintang
bintang. Dan sesungguhnya itu benar-benar sumpah yang besar
sekiranya kamu mengetahui, dan (ini) sesungguhnya al-Quran
yang sangat mulia.” (Q.S al- Wāqi’ah: 75-78).50
49
M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an Vol
13, (Jakarta: Lentera Hati, 2000), 541-542.
50
Tim penterjemah dan penafsir al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta:
Departemen Agama RI, 1985), 484
34
51
Asrifin An Nakhrawie, Ringkasan Asbabun Nuzul, (Surabaya: Ikhtiar Surabaya,
2011), 159.
52
Ibid. 160
35
53
Tim penterjemah dan penafsir al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta:
Departemen Agama RI, 1985), 482
54
Muhammad Makhdlori, Bacalah Surat Al-waqi’ah, Maka Engkau Akan Kaya,
(Jogjakarta: DIVA Press, 2011), 32-33.
36
55
Asrifin An Nakhrawie, Ringkasan Asbabun Nuzul, (Surabaya: Ikhtiar Surabaya,
2011), 159
56
Ibid, 160
37
d. Pandangan Mufassir
57
Muhammad Makhdlori, Bacalah Surat Al-waqi’ah, Maka Engkau Akan Kaya,
(Jogjakarta: DIVA Press, 2011), 141
58
Ibid, 142-143
59
Ibid, 144
38
2. Surat al-Mulk
60
Ibid, 24-25
39
61
Ahsin W. Al-Hafidz, Kamus Ilmu Al-qur’an, (Jakarta: AMZAH, 2012), 194
62
M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an Vol
13, (Jakarta: Lentera Hati, 2000), 195-196
63
Tim Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an, Tafsir Ringkas jilid 2, (Jakarta: LPMA,
2016), 815
40
64
Tim penterjemah dan penafsir al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta:
Departemen Agama RI, 1985), 507
65
Muhammad Isa bin Surah at-Tirmidzi, Terjemah Sunan at-Tirmidzi, terj. Moh.
Zuhri dkk, Juz IV, (Semarang: Asy-Syifa, 1992). 488.
41
d. Pandangan Mufassir
66
Ibrahim „Ali as-Sayyid „Ali, Fadha’il suwar Al-Qur’an al-Karim Terj. Abdul
Hamid, Keutamaan surah-surah Al-Qur’an, (Jakarta : SAHARA publishers, 2010). 343.
67
Muslich Shabir, Terjemah Riyadhus Shalihin II, (Semarang: PT. Karya Toha Putra
Semarang, TT), hlm. 61.
68
M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an Vol
13, (Jakarta: Lentera Hati, 2000),370
42
69
As’ad Yasin, Terj. Tafsir fi zhilalil-Qur’an jilid 22, (Jakarta: GEMA INSANI,
2004), hlm. 220-221.
70
Muhammad Amin Suma, Tafsir Ayat Ekonomi (Teks, Terjemah, dan Tafsir),
(Jakarta: AMZAH, 2013), hlm. 75.
43
44
45
arti secara monologis, akan tetapi lebih merupakan proses reproduksi makna yang
amat dinamis antara pendengar (pembaca) dengan teks. Dalam khazanah kritik
sastra, proses resepsi ini merupakan pengejawantahan dari kesadaran intelektual.
Kesadaran ini muncul dari perenungan, interaksi, serta proses penerjemahan dan
pemahaman pembaca. Apa yang telah diterima oleh pembaca, lalu dilokalisir dan
dikonkretkan dalam benak. Anggapan yang telah terkonstruk tersebut membentuk
semacam ruang penangkapan (wahmehmungsraum) yang didalamnya materi-
materi yang didapatkan tersebut menjadi semacam kontur bagi dunia yang
individual. Dengan kata lain, kesadaran sebagai kerangka dan tempat konkretisasi,
membentuk semacam rangkaian yang dapat menghubungkan jejak-jejak kognitif,
sehingga pemahaman dan resepsi menjadi sangat memungkinkan.72
Alquran itu agung dan mulia. Ia adalah kalam Allah Swt dan mukjizat
Nabi-Nya yang termulia. Ayat-ayatnya merupakan jaminan hidayah bagi
manusia dalam segala urusan dan di setiap keadaan serta jaminan bagi mereka
72
M. Nur Kholis Setiawan, Al-Qur’an Kitab Sastra Terbesar, (Yogyakarta:
eLSAQPress,2006), 68
73
Halima tussa’diah, ustadzah Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah,
Wawancara dengan Penulis, 09 Maret 2020. Sumber Sari, Kabupaten tebo.
46
Di antaranya firman Allah Swt dalam surat al-Kahfi ayat 27, yang
berbunyi:
74
Haidar Ahmad Al A’raji, Fadhilah & Khasiat Surah-surah Alquran, (Jakarta: Zahra
Publishing House, 2007), 22.
75
Tim penterjemah dan penafsir al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta:
Departemen Agama RI, 1985), 484
76
M.Quraish Shihab, Lentera Alquran (kisah & hikmah kehidupan), (Bandung: Mizan,
2008), 28.
77
Tim penterjemah dan penafsir al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta:
Departemen Agama RI, 1985), 268
47
bacaannya, surat al-Mulk setelah shalat Ashar, dan surat al-Wāqi’ah setelah
Maghrib.78
1. Makna Objektif
78
Ardhani Hasan, Penasehat Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah,
Wawancara dengan Penulis, 09 Maret 2020. Sumber Sari, Kabupaten tebo.
79
M. Syamsul Ulum, Menangkap cahaya al-Qur’an , (Malang: UIN Malang,2007). 126
48
80
Ardhani Hasan, Penasehat Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah,
Wawancara dengan Penulis, 09 Maret 2020. Sumber Sari, Kabupaten tebo.
49
81
Muzammil, Santri Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah, Wawancara dengan
Penulis, 09 Maret 2020. Sumber Sari, Kabupaten tebo.
50
2. Makna Ekspresif
82
Andika, Santri Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah, Wawancara dengan
Penulis, 09 Maret 2020. Sumber Sari, Kabupaten tebo.
51
83
Bima, Santri Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah, Wawancara dengan
Penulis, 09 Maret 2020. Sumber Sari, Kabupaten tebo.
84
Ilham, Santri Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah, Wawancara dengan
Penulis, 17 Maret 2020. Sumber Sari, Kabupaten tebo.
52
85
Muammar Khadafi, Santri Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah,
Wawancara dengan Penulis, 17 Maret 2020. Sumber Sari, Kabupaten tebo.
86
Fatma, Santri Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah, Wawancara dengan
Penulis, 17 Maret 2020. Sumber Sari, Kabupaten tebo.
53
87
Muhammad Haikal , Santri Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah,
Wawancara dengan Penulis, 17 Maret 2020. Sumber Sari, Kabupaten tebo.
88
Khairul Aswad , Santri Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah, Wawancara
dengan Penulis, 17 Maret 2020. Sumber Sari, Kabupaten tebo.
89
Bimo Sakti, Santri Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah, Wawancara
dengan Penulis, 17 Maret 2020. Sumber Sari, Kabupaten tebo.
54
90
Miftah, Ustadzah Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah, Wawancara dengan
Penulis, 17 Maret 2020. Sumber Sari, Kabupaten tebo.
56
3. Makna Dokumenter
Makna Ekspresif dari tradisi pembacaan surat al-Waāqi’ah dan surat al-Mulk
menurut santri, pengurus maupun pengasuh:
Dokumenter
Tradisi pembacaan surat al-Wāqi’ah dan surat al-Mulk di Pondok Pesantren
merupakan kegiatan dimana seluruh santri putra maupun putri diwajibkan
mengikuti amaliyah tersebut, hemat penulis tradisi tersebut berawal dari
peraturan menjadi kegiatan yang tidak disadari oleh para santri jika kegiatan
tersebut sudah mendarah daging dalam diri santri, sehingga dari keterpaksaan
menaati peraturan menjadi kebiasaan hingga menjadikan santri lebih disiplin
dengan sendirinya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
60
61
B. Rekomendasi Penelitian
2. Semoga dalam penelitian ini bermanfaat bagi penulis dan segenap pembaca,
serta dapat memberi kontribusi dalam khazanah studi al-Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Al A’raji, Haidar Ahmad. Fadhilah & Khasiat Surah-surah Alquran, (Jakarta:
Zahra Publishing House, 2007)
Al Hafidz, Ahsin W. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an (Jakarta: Bumi
Aksara, 2000).
An Nakhrawie, Asrifin. Ringkasan Asbabun Nuzul, (Surabaya: Ikhtiar Surabaya,
2011), 159.
Arifullah, Mohd. Panduan Penelitian Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin Iain Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. (Jambi:Fak Ushuluddin
IAIN STS Jambi. 2016).
Asnawi Muh., dkk, Sejarah Kebudayaan Islam 1; Mengurai Hikmah Peradaban
Islam, (Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2012).
as-Sayyid, Ibrahim Ali. „Ali, Fadha’il suwar Al-Qur’an al-Karim Terj. Abdul
Hamid, Keutamaan surah-surah Al-Qur’an, (Jakarta : SAHARA
publishers, 2010)
As-Suyuthi Jalaludin, al-Itqan fi Ulumil Al-Qur’an, (Kairo: Dar al-Fikr, t.th.)
Baum, Gregory Agama dalam Bayang-bayang Relativisme: Agama Kebenaran dan
Sosiologi Pengetahuan, terj. Ahmad Murtajib Chaeri dan Mashuri Arow,
(Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1998),
Djoko, Pradopo, Rachmat. 2007. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan
Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar).
Goldziher, Ignaz. Mazahib al-Tafsir al-Islami, Beirut: Dar al- Iqra’, 1403
Isa, Muhammad. bin Surah at-Tirmidzi, Terjemah Sunan at-Tirmidzi, terj. Moh.
Zuhri dkk, Juz IV, (Semarang: Asy-Syifa, 1992).
Iqbal, Manshur Sirojuddin. Pengantar Ilmu Tafsir¸ (Bandung: Angkasa, 1987)
Kaelan, Filsafat Bahasa: Masalah dan Perkembangannya (Yogyakarta:
Paradigma, 2002).
Kuth, Ratna, Nyoman. 2009. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar).
Makhdlori, Muhammad. Bacalah Surat Al-waqi’ah, Maka Engkau Akan Kaya,
(Jogjakarta: DIVA Press, 2011)
Mansyur, M. dkk, Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis, (Yogyakarta:
TH Press, 2007)
Mannheim, Karl Ideologi dan Utopia, Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik,
terj. Arief Budiman, (Yogyakarta : Kanisius, 1991)
Muhammad, Jalaluddin. bin Ahmad Al-Mahalli dan Jalaluddin Abdurrahman bin
Abi Bakar as-Suyuthi, Tafsir Jalalain, (t.k: Al Haramain Jaya Indonesia,
2007)
Mutaqim Abdul dkk., Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis,
3(Yogyakarta: TH-Press, 2007).
Rafiq, Ahmad “Sejarah Al-Qur’an dari Pewahyuan ke Resepsi” dalam Sahiron
Syamsuddin (ed.), Islam,Tradisi dan Peradaban, (Yogyakarta: Bina Mulia
Press,2012),
Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an Vol 13,
(Jakarta: Lentera Hati, 2000)
Shabir, Muslich. Terjemah Riyadhus Shalihin II, (Semarang: PT. Karya Toha Putra
Semarang, TT)
Setiawan, M. Nur Kholis Al-Qur’an Kitab Sastra Terbesar, (Yogyakarta: eLSAQ
Press,2006)
Suma, Muhammad Amin. Tafsir Ayat Ekonomi (Teks, Terjemah, dan Tafsir), (Jakarta:
AMZAH, 2013)
Syamsuddin, sahiron. “Ranah-Ranah Penelitian dalam Studi Al-Qur’an dan Hadis”,
dalam M. Mansur dkk, Metode Penelitian Living Qur’an dan Hadis (Yogyakarta:
TH Press, 2007)
Ulum, M. syamsul. Menangkap cahaya al-Qur’an , (Malang: UIN Malang,2007).
Yasin, As’ad. Terj. Tafsir fi zhilalil-Qur’an jilid 22, (Jakarta: GEMA INSANI,
2004)
Yusuf Muhammad Bin Abdurrahman, Kisah-kisah Balita Penghafal Al-Qur’an,
(Yogyakarta:Laksana, 2018).
Yusuf, Muhammad “Pendekatan sosiologi dalam penelitian Living Qur’an”,
dalam Metodologi penelitian Living Qur’an dan Hadis, Syahiron
Syamsuddin (ed.)(Yogyakarta): TH Press, 2007)
Jurnal
Fathurrosyid, “Tipologi Ideologi Resepsi Al-Qur’an di Kalangan Masyarakat
Sumenep Madura”, dalam Jurnal el-Harakah Vol. 17, No. 2 Tahun 2015.
Jannah Imas Lu’lu, “Resepsi Estetik Terhadap Al-Qur’an pada Lukisan Kaligrafi
Putra Heddy Shri Ahimsa, “The Living Qur’an: Beberapa Perspektif
Antropologi,” dalam Jurnal Walisongo, vol. 20, no. 1, Mei 2012.
Rofiq Ahmad, “Pembacaan yang atomistik terhadap Al-Qur’an; Antara
Penyimpangandan Fungsi,” dalam Jurnal Studi Al-Qur’an dan Hadis, UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, Vol.4, No. 1, Januari 2014.
Wahid M. Abduh, “Tafsir Liberatif Farid Esack”, dalam Tafsere Vol. 4. No. 2.
Tahun 2016
Web-site
Jalil, Abdul Muhammad (2015) Etika Terhadap Al-Qur’an. Di akses melalui
alamat Http:///E:/sarbinidamai. tanggal 27 februari 2020
Mukhtar, Muhammad “Resepsi Santri Lembaga Tahfidzul Qur’an Pondok
Pesantren Wahid Hasyim Terhadap Al-Qur’an”. Skripsi Fakultas
Ushuluddin Studi Agama dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta Tahun 2007. Diakses dari http://digilib.uin-suka.ac.id/36402/,
pada Minggu, 17 November 2019.
Pudaili, Ahmad “Keberadaan Ponpes Nurul Jalal Sangat Berdampak Positif Bagi
Masyarakat” Di akses melalui https://titikjambi.com/berita-
selengkapnya/keberadaan-ponpes-nurul-jalal-sangat-berdampak-positif-
bagi-masyarakat/ tanggal 28 April 2020
Putra, Ardi “Resepsi Al-Qur’an dalam Pembelajaran Al-Qur’an: (Studi
Perbandingan pada Pembelajaran Al-Qur’an Online dan Pembelajaran
Al-Qur’an di TPA Al-Muhtadin Perum Purwomartani Baru, Kalasan,
Sleman, Yogyakarta, dalam Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta Tahun 2016. Diakses dari http://digilib.uin-
suka.ac.id/29506/, pada Senin, 17 November 2019.
Wawancara
B. Panduan Dokumentasi
NO Jenis Data Data Dokumenter
1 1. Sejarah Pondok Pesantren Darul Data dokumentasi tentang sejarah
Haviz Al-Mansyuriyah Sumber sari, berdirinya Pondok Pesantren
Kab. Tebo Darul Haviz Al-Mansyuriyah
Sumber sari, Kab. Tebo
22 2. Struktur Organisasi Pondok Data dokumentasi tentang
Pesantren Darul Haviz Al- struktur organisasi Pondok
Mansyuriyah Sumber sari, Kab. Pesantren Darul Haviz Al-
Tebo Mansyuriyah Sumber sari, Kab.
Tebo
C. Butir-Butir Wawancara
NO Jenis Data Data Dokumenter
1 1. Proses berdirinya Pondok Pesantren Pimpinan Pondok Pesantren
Darul Haviz Al-Mansyuriyah Darul Haviz Al-Mansyuriyah
Sumber sari, Kab. Tebo Sumber sari, Kab. Tebo:
Bagaimana proses berdirinya
Pondok Pesantren Darul Haviz
Al-Mansyuriyah Sumber sari,
Kab. Tebo?
Kapan dan oleh siapa Pondok
Pesantren Darul Haviz Al-
Mansyuriyah Sumber sari, Kab.
Tebo didirikan?
Bagaimana perkembangan
hingga saat ini?
22 2. Sarana/fasilitas Pondok Pesantren Apa saja sarana yang dimiliki
Pondok Pesantren Darul Haviz Al- Pondok Pesantren Darul Haviz
Mansyuriyah Sumber sari, Kab. Al-Mansyuriyah Sumber sari,
Tebo Kab. Tebo?
D. Time Line
No Kegiatan Maret April Mei
2 Bulan Ke
11 122 233 3 4 1 2 3 4 1 2 344 4
1. Observasi, Wawancara x x x
2. Dokumentasi x x x
3. Wawancara x x x
44 4. Pengolahan Data x x x x
5 5. Falidasi Data x x x x
Lampiran-Lampiran
Pondok Pesantren Darul Haviz Al-Mansyuriyah
Foto Bersama
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : Dianda Ulhaq
Nim : UT160074
Tempat, tanggal lahir : Tebo, 23 Agustus 1998
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat asal : Tebo
Pekerjaan : Mahasiswa
Jurusan : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Nomor hp : 082278868786
B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Pendidikan Tempat Tahun
1 SDN 101/VIII Tebo 2005-2011
2 MTS Baabussalam Tebo 2011-2013
3 MA Baabussalam Tebo 2013-2016
4 UIN Sts Jambi Jambi 2016 s/d Sekarang
C. Pengalaman Organisasi