Anda di halaman 1dari 87

TRADISI PEMBACAAN SURAH YASIN

(KAJIAN LIVING QUR’AN)


DI PONDOK PESANTREN AL- MUBARAK JAMBI SEBERANG,
PROVINSI JAMBI

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama

Oleh
Hambali
301171130

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI-2021
Pembimbing I : Dr. MH. M Yusuf, MH., M. Ag
Pembimbing II : Ahmad Taufik, S, Th. I., M. Hum

Alamt : Fakultas Ushuluddin Uin Sts Jambi Kepada Yth.


Jl. Raya Jambi-Ma. Bulian Bapak Dekan
Simp. Sungai Duren Fak. Ushuluddin
Muaro Jambi UIN STS Jambi
di-
JAMBI

NOTA DINAS

Assalamualaikum Wr. Wb.


Setelah membaca dan mengadakan perbaikan sesuai dengan
persyaratan yang berlaku di Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN STS
Jambi, maka kami berpendapat bahwa Skripsi saudara Hambali dengan judul
“Tradisi pembacaan Surah Yasin di Pondok Pesantren Al-Mubarak Jambi
Seberang” telah dapat diajukan untuk dimunaqasyahkan sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Ilmu Al-Qur’an
dan Tafsir pada Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN STS Jambi.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan kepada Bapak/Ibu semoga
bermanfaat bagi kepentingan agama, nusa dan bangsa.
Wassalam

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. MH. M Yusuf, MH., M. Ag Ahmad Taufik, S, Th.I., M. Hum


NIP. 198612152011011004 NIP.19891006201903101271
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang Bertanda Tangan di Bawah ini,

Nama : Hambali

Nim : 301171130

Tempat / Tanggal Lahir : Lubuk Emas, 12-04-1994

Konsentrasi :Ushuluddin dan Studi Agama/ Ilmu Al-Qur’an dan

Tafsir

Alamat : Perumahan Villa Nusa Lrg. Delima Rt 29 Simpang


III Sipin Kota Baru
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang
berjudul “Tradisi pembacaan Surah Yasin di Pondok Pesantren Al-Mubarak
Jambi Seberang” adalah benar karya asli saya, kecuali kutipan-kutipan yang
telah disebutkan sumbernya sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia dan
ketentuan di Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN STS Jambi, termasuk
pencabutan gelar yang saya peroleh dari Skripsi ini.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
digunakan seperlunya.

Jambi, 2021
Penulis

Hambali
NIM. 301171130
PENGESAHAN

Skripsi yang ditulis oleh (Hambali) NIM (301171130) dengan judul


““Tradisi pembacaan Surah Yasin di Pondok Pesantren Al-Mubarak Jambi
Seberang” yang dimunaqashahkan oleh Sidang Fakultas Ushuluddin UIN STS
Jambi pada:
Hari :
Tanggal :
Jam :
Tempat :
Telah diperbaiki sebagaimana hasil sidang Munaqashah dan telah diterima
sebagai bagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1)
ProgramStudi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir (IAT) Di Fakultas Ushuluddin Dan
Studi Agama UIN STS Jambi.

TIM PENGUJI

Ketua Sidang :

Sekretaris Sidang :

Penguji I :

Penguji II :

Pembimbing I :

Pembimbing II :

Dekan Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama

Dr. Abdul Halim, M. Ag


NIP. 197208091998031003
MOTTO

ۙ ‫َو َا ْن لَّيْ َس ِلاْل ِ ن ْ َس ِان ِااَّل َما َس ٰع ۙى َو َا َّن َس ْع َي ٗه َس ْو َف يُ ٰرىۖ مُث َّ جُي ْ ٰزى ُه الْ َج َز ۤا َء ااْل َ ْوىٰف‬
“Dan bahwa manusia hanya akan memperoleh dari apa yang ia usahakan ۞
Sesunguhnya usahanya kelak akan diperlihatkan۞ Kemudian akan diberi
balasan yang paling sempurna”

(An-Najm [53] : 39-41)


ABSTRAK
Hambali. 2021. Tradiri Pembacaan Surah Yasin (Study Living Qur’an di
Pondok Pesantren Al-Mubarak Jambi Seberang) Skripsi, Jurusan Ilmu Al-Qur’an
dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama, Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifudin Jambi.
Kata Kunci: Tradisi Pembacaan Surah Yasin, PP Al-Mubarak Jambi
Seberang, Living Qur’an.
Pondok pesantren Al-Mubarak Jambi Seberang merupakan Pondok Salaf.
Pondok pesantren ini memiliki beberapa kelebihan dibanding Pondok-Pondok
lainnya, di antaranya membaca Surah Yasin secara rutin setiap hari setalah sholat
magrin dan subuh secara berjamaah. Tradisi pembacaan Surah Yasin ini
merupakan kegiatan ibadah amaliah yang dilakukan yang bertujuan mengharap
ridho Allah Swt. Untuk mendalami kajian Living Qur’an dalam tradisi pembacaan
surah yasin yang diterapkan di Pondok Pesantren Al-Mubarak, penelitian
membatasi skripsi ini pada dua poin pembahasan yaitu: bagaimana landasan
tradisi pembacaan Surah Yasin di Pondok Pesantren Al-Mubarak.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengambil data dari
Pondok Pesantren Al-Mubarak Jambi Seberang (Pengasuh, santri, ustadz dan
pengurus) sebagai objek penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Melalui teknik tersebut
penelitian menganalisis data-data yang dibutuhkan.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan penelitian menemukan dua poin
permasalahan utama yaitu; (1) tradisi pembacaan Surah Yasin diawali dengan
tawasul kepada yang di hajatkan dan dibuka dengan membaca surah al-fatiha. (2)
praktik pelaksanaan pembacaan Surah Yasin di Pondok Pesantren Al-Mubarak,
adapun praktik yang dimaksud adalah pembacaan Surah Yasin ini di lakukan
setiap hari setelah sholat magrib dan subuh. Praktik pembacaan Surah Yasin
mempunyai rincian salah satunya adalah etika dalam proses pembacaan Surah
Yasin. Dengan adanya praktik secara jelas makan mudahlah dalam melaksanakan
tradisi pembacaan Surah Yasin dari awal berdirinya Pondok Pesantren sampai saat
ini.
PERSEMBAHAN
‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta kasih sayang-Mu
telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta
memperkenalkanku dengan cinta. Atas kurnia serta kemudahan yang engkau
berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Shalawat dan
salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad SAW.
Kupersembahkan karya sedarhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan
kusayangi.

Ibunda dan Ayahanda Tercinta


Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga
kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibu (Rosnita) dan Bapak (Ridwan Abdul
Somad) yang telah memberikan kasih sayang, secara dukungan, ridho, dan cinta
kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan
selembar kertas yang bertuliskan kata persembahan. Semoga ii menjadi langkah
awal untuk membuat Ibu dan Bapak bahagia kerena kusadar. Selama ini belum
bisa membuat lebih. Untuk Ibu dan Bapak yang selalu membuatku termotivasi
dan sellau menyirami kasih sayang, selalu mendoakan, selalu menasehatiku serta
selalu meridhoiku melakukan hal yang lebih baik, terimakasih ibu… terima kasih
Bapak…
Adik-adikku dan orang terdekatku
Sebagai tanda terima kasih, aku persembahkan karya kecil ini untuk (Devi
Sartika) terima kasih telah memberikan semangat dan inpirasi dan motivasi dalam
menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga doa dan semua hal yang terbaik yang
engkau berikan menjadikan ku orang yang baik pula.. Terima kasih..
Teman –teman
Buat kawan-kawan sahabat-sahabatku yang selalu memberikan motivasi, nasehat,
dukungan moral serta material yang selalu membuatku semangat unntuk
menyelesaikan skripsi ini, Terkhusus kepada sahabat seperjuangan prodi Ilmu Al-
Qur’an dan Tafsir angkatan 2017 yang tidak pernah sungkan memberikan
pertolongan dan memberikan semangat untuk sama-sama berjuang untuk
menyelesaikan studi.
Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Dr. MH. M Yusuf, MH., M. Ag dan Ahmad Taufik, S, Th.I., M. Hum selaku
dosen pembimbing I dan II Skripsi saya. Terimakasih banyak bapak sudah
membantu selama ini, sudah di nasehati, sudah diajari, dan mengarahkan ssaya
sampai skripsi ini selesai.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan ilmu kepada
hambanya dan menjadikannya berakal agar menjadi khalifah dimuka bumi
menjadi pemimpin yang baik dibuminya, sholawat salam dihanturkan kepada
Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah hingga
menuju zaman yang penuh dengan cahaya keimanan dan pancaran keislaman
dengan ilmu dan peradaban serta akhlak yang mulia.
Dalam penulisan ini yang berjudul “Tradisi pembacaan Surah Yasin di
Pondok Pesantren Al-Mubarak Jambi Seberang” Adapun maksud dan tujuan
penulis ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata
satu (S.1) dalam Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir Universitas Islma Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
Alhamdulillah skripsi ini dapat diselesaikan juga berkat dukungan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih sebesar-
besarnya kepada: ayahanda Setiawan dan ibu Iswati serta segenap keluarga yang
telah membantu dan memotivasi penulis dalam penyelesaian studi di UIN STS
Jambi ini. Tak lupa pula rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya penulis
ucapkan kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. MH. M Yusuf, MH., M. Ag dan Bapak Ahmad Taufik,
S, Th.I., M. Hum selaku pembimbing I dan pembimbing II penulis
yang dengan ikhlas meluangkan waktunya untuk membimbing dan
memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini dari awal hingga akhir.
2. Bapak Bambang Husni Nugroho, S. Th., I. M.H.I dan Ibu
Ermawati, S.Ag., M.Ag selaku ketua jurusan Ilmu Al-Qur’an dan
Ilmu Hadist bersama sekretarisnya atas segala ilmu, petunjuk dan
arahannya selama menempuh jenjang perkuliahan di Fakultas
Ushuluddin dan Studi Agama.
3. Bapak Dr. Abdul Halim, S. Ag., M, Ag Dekan Fakultas
Ushuluddin dan Studi Agama, Bapak Dr. Masiyan, M. Ag, Bapak
Edy Kusnadi, S.Ag., M.Phil, dan Bapak Dr. M. Ied Al- Munir,
S.Ag., M.Ag., M.Hum selaku wakil Dekan I, II, dan III yang
senantiasa membimbing penulis selama menempuh perkuliahan.
4. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asy’ari, MA., Ph.D selaku Rektor UIN
STS Jambi yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk
menimba ilmu di kampus ini.
5. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE.,M.EI, Bapak Dr As’ad Isma, M.Pd.
dan Bapak Bahrul Ulum, S. Ag., MA. Selaku wakil Rektor I, II,
dan III Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Seluruh dosen di lingkungan Fakultas Ushuluddin dan Studi
Agama UIN STS Jambiyang telah berjasa mengajar dan mendidik
penulis selama menjadi mahasiswa di UIN STS Jambi serta Staf
Akademik yang dengan sabarnya melayani penulis dalam
menyelesaikan prosedur akademik yang harus dijalani hingga
ketahap penyelesaian.
7. Bapak dan Ibu kepala Perpustakaan UIN STS Jambi beserta Staf-
stafnya yang telah menyediakan referensi yang dibutuhkan dalam
penyelesaian skripsi ini.
8. Bapak Saidin sebagai Kepala Desa Karya Maju, serta masyarakat
Desa Karya Maju yang telah banyak memberikan bimbingan dan
telah membantu dalam pengumpulan data saat penelitian.
9. Sahabat/sahabati seperjuangan, Mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir khusus teman-teman sekelas dan seangkatan yang
senantiasa memotivasi, memberikan kritik dan semangat kepada
penulis yang senantiasa menemani penulis baik dalam keadaan
suka maupun duka.
10. Teristimewa kupersembahkan karya kecil ini untuk sang raja
bapakku Ridwan Abdul Somad dan Ratu ibuku Rosnita yang
selalu memberi motivasi serta doa tiada putus kepadaku sehingga
anakmu ini bisa menyelasaikan skripsi ini.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan namnaya satu persatu.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis
mengucapkan terimakasih yang tiada terhingga, semoga Allah Swt
membalasnya. Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Jambi, Agustus 2021


Penulis,

Hambali
301171130
DAFTAR IS1
HALAMAN JUDUL................................................................................................................i
NOTA DINAS ........................................................................................................................ii
SURAT PERNYATAAN OROSINALITAS SKRIPSI......................................................iii
PENGESAHAN.....................................................................................................................iv
MOTTO...................................................................................................................................v
ABSTRAK..............................................................................................................................vi
PERSEMBAHAN.................................................................................................................vii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................viii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................xi
PEDOMAN TRANSLITERASI.........................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................4
C. Batasan Masalah...................................................................................................4
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian........................................................................4
E. Kerangka Teori.....................................................................................................5
F. Metode Penelitian.................................................................................................9
G. Studi Relevan......................................................................................................12
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Letak Giografis Pondok Pesantren Al-Mubarak...........................................16
B. Sejarah Pondok Pesantren Al-Mubarak…………………………………….16
C. Visi dan Misi Pondok Pesantren Al-Mubarak................................................21
D. Kondisi lingkungan masyarakat sekitar..........................................................21
E. Tata tertib, kegitan serta program belajar dan mengajar santri
Pondok Pesantren Al-Mubarak.......................................................................22
F. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Al-Mubarak....................................33

BAB III PELAKSANAAN PEMBACAAN SURAH YASIN DI PONDOK


PESANTREN AL-MUBARAK
A. Definisi Pembacaan Surah Yasin......................................................................35
B. Sejarah dan Landasan Tradisi Pembacaan Surah Yasin...............................39
C. Fadhilah Membaca dan Mengamalkan Surah Yasin.....................................47

BAB IV PEMAHAMAN SANTRI/SANTRIWATI TERHADAP PEMBACAAN


SURAH YASIN DI PONDOK PESANTREN AL-MUBARAK

A. Praktik Pembacaan Surah Yasin di Pondok Pesantren Al-Mubarak..........51


B. Tata Cara Pelaksanaan Pembacaan Surah Yasin..........................................53
C. Pemahaman Santri Terhadap Pembacaan Surah Yasin Setelah Sholat
Subuh dan Sholat Maghrib...............................................................................58

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................61
B. Saran.............................................................................................................62

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................64

LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................................................67

CURRICULUM VITAE......................................................................................................76
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Alfabet
Arab Indonesia Arab Indonesia
‫ا‬ ᾽ ‫ط‬ ṭ
‫ب‬ B ‫ظ‬ ẓ
‫ت‬ T ‫ع‬ ‘
‫ث‬ Th ‫غ‬ gh
‫ج‬ J ‫ف‬ f
‫ح‬ ḥ ‫ق‬ q
‫خ‬ Kh ‫ك‬ k
‫د‬ D ‫ل‬ l
‫ذ‬ Dh ‫م‬ m
‫ر‬ R ‫ن‬ n
‫ز‬ Z ‫ه‬ h
‫س‬ s ‫و‬ w
‫ش‬ sh ‫ء‬ ,
‫ص‬ ṣ ‫ي‬ y
‫ض‬ ḍ

B. Vokal dan Harkat

Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia


َ‫ا‬ A ‫ﺂ‬ ā ‫اِى‬ Ī
ُ‫ا‬ U ‫اَى‬ á ‫اَو‬ Aw
ِ‫ا‬ I ‫اُو‬ ū ‫اَى‬ Ay

C. Tā’ Marbūṭah
Transliterasi untuk ta marbutah ini ada dua macam:
1. Tā’ Marbūṭah yang mati atau mendapat harakat sukun, maka
transliterasinya adalah /h/.
Arab Indonesia
‫صالة‬ Ṣalāh
‫مراة‬ Mir’āh

2. Tā’ Marbūṭahhidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah,


dhammah, maka transliterasinya adalah /t/.
Arab Indonesia
‫وزارة التربية‬ Wizārat al-Tarbiyah
‫مراة الزمن‬ Mir’āt al-zaman
3. Tā’ Marbūṭahyang berharakat tanwin transliterasinya adalah
/tan/tin/tun/.
Arab Indonesia
‫روضة‬ Rauḍatun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an memiliki keunikan atau keistimewaan dalam dua hal pokok,
pertama memperhatikan aspek kebenaran dan faktualitas bukan sekedar imajinasi.
Kedua memperhatikan sasaran dan tujuan dari kisah (surah) tersebut. 1 Al-Qur’an
adalah bekal bagi setiap Muslim dan sebaik- baiknya bekal. Dengan Al-Qur’an
hati akan menjadi lapang. Semua ayat di dalam Al-Qur’an adalah mukjizat yang
agung, membacanya merupakan ibadah dan mampu memberi ketentraman pada
jiwa orang yang membacanya. Namun Allah SWT memberi keutamaan (faḍīlah)
pada beberapa ayat, baik dalam khasiatnya maupun keistimewaan-nya dalam
maksud dan . Sebagaimana dicatat oleh Imam Al-Nawawi dalam kitab Al-Tibyăn
fĩ adābi Hamālat Al-Qur’ān juga terdapat di dalam kitab Al-Azkār dan yang
lainnya.2
Al-Qur’an juga membawa keberkahan, dalam menilai sesuatu, barang,
pekerjaan atau lain-nya, ukuran sampai sejauh mana sesuatu itu memberikan
dampak positif bagi kehidupan manusia. Sebagaimana firman:

‫َج ًرا َكبِ ًريا‬ ِ ‫الص احِل‬


َّ ‫ات أ‬ ِ َّ ِ‫إِ َّن ه َذا الْ ُق رآ َن يه ِدي لِلَّيِت ِهي أَْق وم ويب ِّش ر الْم ؤ ِمن‬
ْ ‫َن هَلُ ْم أ‬ َ َّ ‫ين َي ْع َملُو َن‬
َ ‫ني الذ‬
َ ْ ُ ُ َُ َ ُ َ َ َْ ْ َ
)٩(
“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang
lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min
yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang
besar”. (Qs.al-Isra’ 09).
Al-Qur’an juga memilik keindahan yang mendalam dalam kitab suci Al-
Qur’an yaitu Surah Yasin, adapun Surah Yasin ini boleh jadi adalah surah yang
paling sering dibaca oleh umat Islam di Indonesia. Tentu setelah surah Al-fatihah.
Ada kebiasaan membacanya setiap malam Jum’at. Ada kebiasaan membacanya
setiap pada momen-momen yang mengiringi kematian seseorang. Bahkan, ada
yang biasa membacanya untuk mengisi waktu saat menunggu atau saat dalam
1
M.H Ma‟rifat, Kisah-Kisah Al-Qur’an antara Fakta dan Metafora, (Yogyakarta: Citra,
2013),32.
2
Adam Chholil, Dahsyatnya Al-Qur’an, (Jakarta: AMP pres, 2014) 175.
perjalanan. Belajar Qur’an itu bukan saja agar maknanya dimengerti, tetapi juga
agar pesanya mewujud dalam kehidupan nyata sehari-hari.3 Sebagaimana hal
tersebut tetap dilakukan terus-menerus bukan tanpa latar belakang, tujuan dan
harapan, seperti adanya rutinitas pembacaan Surah Yasin di Pondok Pesantren Al-
Mubarak Tahtul Yaman Jambi Seberang. 4
Aktivitas pembacaan Surah Yasin di kalangan santri/santriwati Pondok
Pesantren Al-Mubarak Tahtul Yaman Jambi Seberang, menjadi sebuah rutinitas
dari generasi ke generasi yang dilakukan oleh para santri ustaz dan ustazah.
Pembacaan Surah Yasin dilakukan setiap setelah shalat magrib dan setelah shalat
subuh itu semua merupakan tradisi yang sudah ada sejak didirinya Pondok
Pesantrena tersebut.
Tradisi Yasinan ini di Pondok Pesantren Al-Mubarak Tahtul Yaman Jambi
Seberang merupakan sebuah doa, karena keutamaan terhadap pembacaan Surah
Yasin setidaknya berdasarkan pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam at-
Tirmizi yang berbunyi.

‫حدثنا كتيبة وسفيان بن وكيع قاال حدثنا محيد بن عبد الرمحن الرواسي عن احلسن بن صاحل عن‬
‫ان‬. ‫ قال النيب صلي اهلل عليه وسلم‬:‫هارون ايب حممد عن مقاتل بن حيان عن قتادة عن انس قال‬
.‫لكل شيء قلب القران يس ومن قرا يس كتب اهلل له بقراءهتا قراءة القر ان عشر مرات‬
“Segala sesuatu memiliki jantung dan jantung Alquran adalah surah
Yāsin. Dan barang siapa yang membaca surah Yāsin maka Allah akan
mengganjarnya dengan pahala membaca Al-Qur’an sebanyak sepuluh
kali.” (H.R.Imam al-Tirmidzi).
Imam Ibnu Katsir memberikan komentar: [ ‫ ] إسناد جيد‬Sanad Jayyid (baik) 5
Rutinitas Yasinan sebagai suatu proses ritual keagamaan adalah bagian dari tradisi
yang dipandang sebagai kehendak untuk memperoleh berkah, restu dan
pengharapan tentang suatu kondisi yang lebih baik. 6 Dalam proses pembacaan
Surah Yasin tentunya akan ada perbedaan di setiap tempat, tergantung dari

3
Izza Rohman. Memahami Surah Yasin (Jakarta 2019), 11
4
Hasil wawancara awal dengan Ustaz Muhammad Nuh pengasuh santri pada tangal,12
september 2020.
5
Abdul Somad. 37 Masalah Populer, (Pekan Baru, 2014) 260.
6
Mulyono, “Peran Jamaah Yasinan Sebagai Pusat Pemberdayaan Masyarakat”, Jurnal
Kontekstualita, Vol 25, No.1 (Juli 2009). 114
berbagai aspek baik itu aspek budaya, latar belakang dan Ustaz yang memimpin
keberlangsungan proses pembacaan Surah Yasin tersebut.
Sehingga dewasa ini dapat ditemukan berbagai tradisi yang mulai
melahirkan perilaku-perilaku tertentu dan menunjukan resepsi sosial masyarakat,
kelompok atau lembaga-lembaga tertentu terhadap Al-Qur’an yang salah satunya
yaitu pembacaan Surah Yasin. Masyarakat Indonesia mempunyai kecenderungan
untuk mengagumi beberapa surah dalam Al-Qur’an yang kemudian pembacaan
terhadapnya dilakukan secara berulang-ulang kemudian ditransformasi menjadi
salah satu bagian dari prosesi ritual keagamaan maupun adat istiadat. Salah satu
dari beberapa surah tersebut adalah Surah Yasin yang menempati nomor 36 dalam
tata urutan mushaf Al-Qur’an
Penerapan rutinitas pembacaan Surah Yasin ini dimulai setelah sholat
magrib dan setelah sholat subuh bagi santri dan santriwati, dengan dipimpin oleh
beberapa orang Ustaz dan Ustazah. Surat Yasin ini dibaca dengan didahului
Tawasul Kepada Nabi Muhammad SAW serta pengasuh Pondok Pesantren
terdahulu. Kemudian dilanjutkan dengan beberapa rangkaian lainnya sebelum
sampai ke pembacaan surat Yasin. Kemudian untuk awal mula tradisi ini dimulai
ketika Pondok Pesantren Al-Mubarak Tahtul Yaman Jambi Seberang ini berdiri
pada tahun 1996.7
Berangkat dari fenomena inilah, penulis tertarik untuk meneliti tentang
“Tradisi Pembacaan Surat Yasin (Kajian Living Qur`an di Pondok Pesantren Al-
Mubarak Tahtul Yaman Jambi Seberang)” secara mendalam dan termotivasi
untuk lebih banyak mengetahui tentang seluk-beluk tradisi ini, dalil, penerapan
dan makna tradisi pembacaan surat Yasin yang diterapkan di Pondok Pesantren
Al-Mubarak Tahtul Yaman Jambi Seberang. Selain itu, tradisi ini dapat dijadikan
sebagai model alternatif bagi santri di Pondok Pesantren lain/masyarakat lain
untuk berinteraksi dan bergaul dengan Al-Qur’an. Sehingga Al-Qur’an menjadi
hidup di dalam masyarakat yang disebut Living Qur`an (Al-Qur`an al Hayy) atau
Al-Qur`an in everyday life.

7
Dokumen Pondok Pesantren Al-Mubarak 13 September 2021
B. Permasalahan
Dari latar belakang di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan dalam
penelitian ini adalah, bagaimana Tradisi pembacaan Surah Yasin Di Pondok
Pesantren Al-Mubarak Jambi Seberang?
Rumusan masalah di atas dapat dirinci sebagai berikut:
1. Bagaimana landasan tradisi pembacaan Surah Yasin di Pondok
Pesantren Al-Mubarak Jambi Seberang.?
2. Bagaimana Praktik pelaksanan pembacaan Surah Yasin di Pondok
Pesantren Al-Mubarak Jambi Seberang?
3. Bagaimana pemahaman Santri/Santriwati terhadap tradisi pembacaan
Surah Yasin di Pondok Pesantren Al-Mubarak Jambi Seberang.?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan judul yang telah penulis angkat agar pembahasan
permasalahan dalam penulisan skripsi tidak meluas dan tepat pada sasaran pada
pokok pembahasan, maka penulis membatasi pembahasan hanya berfokus pada
pembacaan Surah Yasin yang sudah menjadi rutinitas di Pondok Pesantren Al-
Mubarak Tahtul Yaman Jambi Seberang.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Penelitian yang ini dilakukan akan memiliki tujuan yang akan hendak
dicapai. Adapun tujuan penulis adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan sejarah pembacaan Surah Yasin di Pondok Pesantren
Al-Mubarak Tahtul Yaman Jambi Seberang.
2. Mendeskripsikan praktik pembacaan Surah Yasin di Pondok Pesantren
Al- Mubarak Tahtul Yaman Jambi Seberang.
3. Mendeskripsikan dampak bagi santri dan santriwati dibalik pembacaan
Surah Yasin di Pondok Pesantren Al-Mubarak Tahtul Yaman Jambi
Seberang.
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Secara Teoritis
a. Penelitian ini sebagai sumbangan akademik khususnya dalam
kajian Al-Qur’an dan tafsir serta umumnya dalam kajian
keIslaman. Secara khusus penelitian ini berguna bagi peminat
kajian Al-Qur’an sebagai contoh dan bentuk penelitian lapangan
yaitu Living Qur`an yang mengkaji fenomena yang hidup dan
melekat di masyarakat, lembaga formal atau nonformal dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini yaitu fenomena tradisi
pembacaan Surah Yasin di Pondok Pesantren Al-Mubarak Tahtul
Yaman Jambi Seberang.
b. Untuk memperkaya khazanah keIslaman dalam bidang kajian al-
Qur`an. Al-Qur’an merupakan sumber hukum oleh umat Islam
yang paling utama. Selain menjadi sumber hukum Al-Qur’an juga
diambil pelajaran yang bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-
hari. Hal ini membuktikan bahwa Al-Qur’an memiliki makna
tertentu yang luar biasa sehingga perlu untuk diamalkan.
2. Secara Praktis, hasil penelitian ini supaya dapat dijadikan kontribusi
pedoman dalam memahami tradisi pembacaan Surah Yasin di Pondok
Pesantren Al-Mubarak Tahtul Yaman Jambi Seberang. khususnya dan
masyarakat Islam umumnya mulai dari deskripsi, sejarah, praktik,
tujuan dan pembacaan dari tradisi tersebut. selain dari pada itu
penelitian ini juga bermaksud untuk membantu meningkatkan
kesadaran dan sebagai motivasi lebih bagi pengamalan para santri di
Pondok Pesantren Al-Mubarak Tahtul Yaman Jambi Seberang. dan
masyarakat luas pada umumnya mengenai pentingnya membaca,
mengkaji, mengamalkan dan mencintai Al-Qur’an dalam kehidupan
sehari-hari.
E. Kerangka Teori
Penelitian ini diikat oleh asumsi bahwa adanya hubungan Al-Qur’an dan
hadits-hadits Nabi yang berkaitan dengan Living Qur’an, Ketika melihat tradisi
pembacaan surat Yasin di Pondok Pesantren Al-Mubarak Tahtul Yaman Jambi
Seberang. Teori-teori sosiologi pengetahuan yang dikemukakan oleh Karl
Mannheim sangatlah cocok untuk menemukan dan menentukan keterkaitan-
keterkaitan antara pikiran dan tindakan.8 Penulis menggunakan teori Karl
Mannheim untuk menelusuri perilaku dan mamfaat dari tradisi sosial rutinitas atas
pembacaan Surah Yasin yang ada di Pondok Pesantren Al-Mubarak Tahtul Yaman
Jambi Seberang.
Sosiologi dalam pengetahuan, Karl Mannheim menyatakan bahwa
tindakan manusia dibentuk dari dua dimensi yaitu perilaku (behavior) dan makna
(meaning). Sehingga untuk memahami tindakan sosial, seorang ilmuwan sosial
hendaklah mengkaji perilaku eksternal dan makna perilaku. Sedangkan mengenai
makna perilaku dari tindakan sosial, Karl Mannheim mengklasifikasikan makna
yang terdapat dalam tindakan sosial menjadi tiga macam makna, yaitu: 1) Makna
obyektif, yaitu makna yang ditentukan oleh konteks sosial di mana tindakan
tersebut berlangsung; 2) Makna ekspresif, yaitu makna yang ditunjukkan oleh
aktor (pelaku tindakan); dan 3) makna dokumenter, yaitu makna yang tersirat atau
tersembunyi, sehingga aktor (pelaku tindakan) tersebut tidak sepenuhnya
menyadari bahwa suatu aspek yang diekspresikan menunjukkan kepada
kebudayaan secara keseluruhan.9
1. Pengertian Living Qur’an
Penelitian teks Al-Qur’an yang hidup dalam masyarakat disebut
dengan The Living Qur’an10,penelitian yang menggabungkan antara
cabang ilmu Al-Qur’an dengan cabang ilmu sosial, seperti sosiologi dan
antropologi.
Dalam pengantar buku metodologi penelitian Living Qur’an dan
Hadis, Sahiron Syamsuddin mengklasifikasikan jenis-jenis penelitian Al-
Qur’an menjadi empat: yang pertama penelitian yang menempatkan Al-
Qur’an sebagai objek kajian. Kedua, pelitian yang menjadikan pemahaman
terhadap teks Al-Qur’annamun berkaitan erat dengan kemunculannya,

8
Karl Mannheim, Ideologi dan Utopia, Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik, terj. F.
Budi Hardiman, (Yogyakarta: Kanisius, 1991), 287.
9
skripsi indra wiantoro dengan tradisi pembacaan Surah Yasin di Pondok Pesantren
panggung putra karangwaru tamanan tulung agung (tulungagung),13
10
Bentuk resepsi sosio-kultura, apresiasi dan respond umat islam terhadap Al-Qur’an
ditengah kehidupan masyarakat.
sebagai kajiannya (Dirasah Ma Haulal Qur’an). Ketiga, penelitian yang
menjadikan pemahaman terhadap teks Al-Qur’an sebagai objek kajian dan
yang keempat, penelitian yang memberikan perhatian pada respons
masyarakat terhadap teks Al-Qur’an dan penafsiran seseorang. Termasuk
dalam pengertian, respon masyarakat adalah resepsi mereka terhadap teks
tertentu dan hasil penafsiran tertentu.11
Kemudian Living Qur’an Dimaknai sebagai (Teks) Al-Qur’an
yang hidup di masyarakat, sebagai respon terhadap kehadiran Al-Qur’an.12
Berdasarkan penegasan konseptual di atas, yang dimaksud pada judul
“Tradisi pembacaan surat Yasin di Pondok Pesantren Al-Mubarak Tahtul
Yaman Jambi Seberang, merupakan upaya untuk menyelidiki dan
menelaah kegiatan rutin, yang dilaksanakan oleh suatu komunitas
masyarakat khususnya santri Pondok Pesantren mengenai pemahamannya
terhadap Al-Qur’an yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Living Qur’an pada hakekatnya bermula dari fenomena Qur’an in
Everyday Life. Yakni makna dan fungsi Al-Qur’an yang ril dipahami dan
dialami masyarakat muslim. Dengan kata lain, memfungsikan Al-Qur’an
dalam kehidupan praksis di luar kondisi tekstualnya. Pemfungsian Al-
Qur’an seperti ini muncul karena adanya praktek pemaknaan Al-Qur’an
yang tidak mengacu pada pemahaman atas pesan tekstualnya, tetapi
berlandaskan anggapan adanya “fadhilah” dari unit-unit tertentu teks Al-
Qur’an, bagi kepentingan praksis kehidupan keseharian umat.13
Secara etimologi pengertian Living Qur’an adalah Al-Qur’an yang
hidup dan menghidupkan Al-Qur’an. Sedangkan pengertian Living Qur’an
secara terminologi adalah teks Al-Qur’an yang hidup dalam masyarkata,
maksud dari teks Al-Qur’an yang hidup dalam masyarakat” adalah respon,
masyarakat atau resepsi sosial terhadap teks Al-Qur’an, seperti Al-Qur’an
dibaca secara rutin dan diajarkan di tempat-tempat ibadah bahkan di
11
Sahiron Syamsudin, “Ranah-ranah Penelitian dalam Studi Al-Qur’an dan Hadits” dalam
Metodologi Living Qur’an dan Hadits, (Yogyakarta, Teras, 2007), Xii-xiv
12
http://journal.uinjkt.ac.id/index, di akses 25 Februari, pukul 14.00 WIB
13
Ahmad ubayd hasbillah, ilmu living qur’an-hadits, cet 1 (banten maktabah darus
sunnah, 2019) 20
rumah-rumah, menjadikan ayat Al-Qur’an untuk pengobatan, ayat-ayat
Al-Qur’an dijadikan wirid atau dzikir dan lain-lainya.
2. Pembacaan Surah Yasin
Surah Yasin ini banyak di lakukan di kalangan masyarakat luas,
baik di perkampungan maupun di kota kota besar, bahkan di sekolahan
dan Pondok-Pondok Pesantren umumnya, kerena bagi mereka
pembacaan Surah Yasin ini sudah menjadi tradisi yang turun menurun
sejak dahulu kala sampai saat ini.
Pondok Pesantren Al-Mubarak Tahtul Yaman Jambi Seberang,
yang menerapkan santri dan santriwati-nya membaca Surah Yasin setiap
setelah shalat magrib dan shalat subuh. Selain sudah menjadi amalan dan
rutinitas santri di Pondok mengamalkan Surah Yasin tersebt banyak
sekali Faedah dan keutamaanya, seperti apabila di bacakan kepada orang
yang hendak sakaratul maut maka Allah mempermudahkan sakaratul
mautnya. Bagi orang yang senantiasa mengamalkan dan membaca Surah
Yasin Allah akan memberi ampunan, apabila di baca pada Waktu magrib
maka mailakat akan menjaganya dari magrib sampai subuh dan juga
begitupun sebaliknya, dan bagi orang yang membaca Surah Yasin Allah
akan menuliskan pahala baginya seperti membaca Al-Qur’an sepuluh
kali selain Surah Yasin, setiap sesuatu mempuyai hati dan hatinya Al-
Qur’an ialah Surah Yasin.14 Adapun di Dunia santri Surah Yasin ini sudah
menjadi amalan. Kerena bagi meraka orang-orang yang melakukan
amalan seperti itu mengangap hukumnya sebagai ibadah yang baik. dan
mereka mempuyai alasan diantaranya:
a. Menurut mereka, hal itu termasuk ibadah membaca Al-Qur’an.
Mengapa membaca Al-Qur’an dilarang.
b. Hal itu termasuk berjama’ah membaca Al-Qur’an yang sangat
utama sebagaimana disebutkan di dalam hadits.

14
Hasil wawancara awal dengan Ustaz Muhammad Nuh Pengasuh Santri pada tangal 14
September 2020.
c. Daripada berkumpul di rumah orang kematian sekedar bermain
kartu, catur, atau lainnya, apalagi berjudi, lebih baik untuk
membaca Al-Qur’an.
d. Surat Yasin memiliki banyak keutamaan; antara lain
merupakan jantung Al -Qur’an, sehingga dipilih daripada
surah-surah yang lain
e. Berkumpul membaca surat Yasin tidak ada jeleknya, bahkan
meraka mengatakan dalinya sudah jelas baik di dalam Al-
Qur’an maupun Hadits.
F. Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang digunakan pada penulisan penelitian
Living Qur`an sebagai berikut :
1. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (Field
research), yakni penelitian yang berdasarkan data-data lapangan yang
berkaitan dengan subjek penelitian terkait. Metode yang digunakan penulis
adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.
Pendekatan fenomenologi Adalah Pendekatan yang dilakukan Untuk
mendeskripsikan budaya dan aspeknya aspeknya.15
Secara operasional pendekatan fenomenologi ini, penulis gunakan
dalam penelitian untuk mengungkapkan dan menemukan bagaimana
pandangan dan peraktik dari para pelaku Tradisi pembacaan surat Yasin di
Pondok Pesantren Al-Mubarak Tahtul Yaman Jambi Seberang.
Penelitian ini memfokuskan kajian Living Qur’an sebagai sebuah
pendekatan baru dalam kajian Al-Qur’an. Living Qur’an adalah kajian
atau penelitian ilmiah tentang berbagai peristiwa sosial terkait dengan
kehadiran Al-Qur’an atau keberadaan Al-Qur’an di sebuah kelompok
muslim tertentu.

15
Asmadi Alsa, Pendekatan Kuantitatif Kualitatif serta Kombinasinya dalam Penelitian
Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003),. 37
Kajian Living Qur’an berusaha memotret fenomena sosial berupa
praktek keagamaan dalam sebuah masyarakat yang didasarkan atas
pemahamann-ya terhadap Al-Qur’an dengan kata lain, prakter-praktek
ritual, keagamaan berupa pembacaan surat atau ayat tertentu, misalnya
yang dilakukan oleh masyarakat dan kelompok tertentu berdasarkan ke
yakinan meraka yang bersumber dari hasil interaksi mereka dengan Al-
Qur’an, memfungsikan Al-Qur’an ini muncul kerena adanya praktek
pembacaanya dan ‘’Fadhillah” dari unit-unit tertentu teks Al-Qur’an, bagi
kepentingan praksis kehidupan keseharian umat.
Al-Qur`an memiliki keunikkan atau keistimewaan dalam dua hal
pokok. Pertama memperhatikan aspek kebenaran dan faktualitas bukan
sekedar imajinasi. Kedua memperhatikan sasaran dan tujuan dari kisah
Surat tersebut.16
2. Sumber dan Jenis Data
Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan
informan mengenai data, penelitian merupakan penelitian lapangan.
Dalam pengumpulan data-data ini, penulis mengunakan dua macam
sumber data, antara lain:
a. Data Primer
Sumber data primer ini dari sumber-sumber asli yang
memuat informasi atau data yang dibutuhkan. Dalam penelitian
ini data primernya adalah observasi di Pondok Pesantren Al-
Mubarak ini adalah para Ustaz dan Ustazah, serta
Santri/Santriwati di Pondok Pesantren Al-Mubarak Tahtul
Yaman Jambi Seberang. yang mengikuti atas pembacaan Surah
Yasin setiap setelah shalat magrib dan setelah shalat subuh.
b. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang
bersumber dari buku, dokumen-dokumen pihak Pesantren,

16
M. Ma‟rifat, Kisah-Kisah Al-Qur’an Antara Fakta Dan Metafora, (Yogyakarta: Citra,
2013), 32
jurnal, skripsi dan tesis yang berkaitan dengan judul penelitian
tersebut.
3. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode yang peneliti gunakan dalam pengumpulan data
adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Faktor terpenting dalam observasi adalah observer
(pengamat) dan orang yang diamati kemudian juga berpungsi
sebagai pemberi informasi, yaitu informan. Observsi
mensyaratkan pencatatan dan perekaman sistematis semua data.17
Observasi melibatkan tiga objek sekaligus, yaitu a) lokasi tempat
penelitian berlangsung, b) para pelaku dengan peran-peran tertentu,
dan c) aktivitas para pelaku yang dijadikan sebagai objek
penelitian. 18
b. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah cara pemperoleh data dengan
berhadapan langsung, bercakap-cakap, baik antara individu
maupun kelompok. Wawancara Yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu wawancara mendalam, yaitu pengalian informasi dari
penelitian terhadap informasi yang dilakukan dalam waktu yang
realatif lama sehingga terjalin hubungan yang akrab. waktu yang
khas dalam wawancara adalah mengunakan waktu yang realatif
lama dan dilakukan berkali-kali.
c. Dokumentasi
Dokumen adalah penelitian yang siap pakai. Sebagai
pelengkap data observasi dan wawancara, dokumen berfungsi
untuk mempertimbangkan berbagai keraguan dalam proses
penelitian. Dalam penelitian ini, yang di gunakan adalah

17
Nyoman Kurnia Ratna, Metode Penerian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar 2016) 217
18
Ibid., 217
dokumentasi berupa tulisan-tulisan, dan dokumentasi bentuk
gambar, serta audio rekaman bahkan vedio dalam wawancara.
4. Metode Analisi Data
Bentuk analisi data yang digunakan penelitian adalah diskriptif
yaitu dengan cara mengambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau
objek penelitian berdasarkan data-data yang tampak sebagai adanya,
sehingga dapat diperoleh kesimpulan.
G. Studi Relavan
Kajian Pustaka merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian
ilmiah dalam kaitannya dengan Living Qur`an. Berdasarkan penelusuran penulis
sudah banyak terdapat penelitian yang dilakukan, walaupun sudah terdapat
banyak kajian Living Qur`an dengan objek-objek material yang berbeda-beda.
Beberapa karya yang telah ada berkaitan dengan tema penelitian ini yaitu Living
Qur`an atas pembacaan Surah Yasin, di antaranya:
Skripsi yang berjudul “Pembacaan Ayat-Ayat Al-Qur’an dalam Mujahadah
Pemilihan Kepala Desa Periode 2014-2019 (Study Living Qur’an di Desa
Pucungrejo Kec. Muntilan Kab. Magelang)” oleh Muhammad Alfath Saladin.
Skripsi ini membahas tentang praktik Mujahadah pemilihan kepala desa untuk
mendoakan agar calon kepala desa yang mengadakan mujahadah tersebut dapat
dipilih menjadi kepala desa. Ayat-ayat Al-Qur’an yang dibaca dalam mujahadah
adalah Yasin Faḍīlah. Perbedannya telihat pada penggunaan ayat Al-Qur`an yang
mana hanya dipergunakan dalam pemilihan kepala desa.
Skripsi berjudul Tradisi Yasinan dan Solidaritas Sosial di Masyarakat
Desa Transisi (Padukuhan Panjeng, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok,
Kabupaten Sleman) oleh Santri Putri Kumalasari. Fokus penelitian ini terletak
pada tinjauan sosial dari nilai-nilai tradisi Yasinan yang memiliki kontribusi
dalam meningkatkan solidaritas masyarakat.19
Karya ilmiah berbentuk skripsi yang ditulis oleh Arifuddin dalam pemenuhan
syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Universitas Islam Negri Alaudin
19
Skripsi Putri Kumalasari, “Solidaritas Sosial di Masyarakat Desa Transisi (Kajian
Living Qur`an di Padukuhan Panjeng, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten
Sleman),” Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, (Yogyakarta: 2011)
Makassar pada tahun 2010. Skripsi tersebut berjudul kecenderungan pemahaman
santri-santriwati Pondok Pesantren salafiyah parappe campalagian Kab. Polman
terhadap hadis-hadis Qunut sebagaimana terdapat dalam kitab Bulughul Maram.
dipahami oleh Mazhab Syafi’i, sehingga santripun mempraktekkan seperti
yang dipahami oleh Mazab Syafi’i.20
Idham Hamid dalam skripsinya berjudul Tradisi Ma’baca Yasin di makam
Annanguru Maddapungan Santri Pondok Pesantren Salafiyah Perrape Kec.
Campalagian Kabupaten Polewali Mandar yang menjadi poin masalah dari
penelitian ini adalah bagaimana pemahaman dan implementasi tradisi membaca
Yasin di makan Annangguru Maddapungan di kalangan santri Pondok Pesantren
Salafiyah Parappe Kec. Camplagian Kabupaten Polewali Mandar. Penelitian ini
dilakukan dengan pendekatan tafsir dengan motode Living Qur’an, historis dan
sosio kultural.
Hasil penelitian yang dilakukan adalah pemahamam santri terkait praktek
tradisi pembacaan Surah Yasin tersebut memiliki berbagai macam tawasul,
pengingat mati, menunaikan hajat, menolak bala dalam pendangan Al-Qur’an
tidak terdapat kontrdeksi hingga ada pelarangan. Dan tidak sedikit hadits yang
mendukung serta enganjurkan untuk membaca Surah Yasin dalam kondisi
tertentu. 21
Abd. Mubarak dalam Skripsinya yang berjudul Tradisi Yasinan di
Masyarakat Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar
Sulawesi Barat. Di dalam skripsinya ia menjelaskan bahwa tradisi Yasinan yang
terdapat dalam masyarakat tersebut merupakan sebuah kebiasaan yang diwariskan
dari generasi sebelumnya, dan terus menerus dijalankan. Dalam penelitian ini ia
menggunakan pendekatan sosiologi histori dan fenomenologi sebagai alat analisis
data. Hasil dari penelitiannya bahwa latar belakang tradisi Yasinan di masyarakat
Pambusuang dikarenkan adanya pengetahuan berasal dari hadis Nabi SAW.

20
Arifuddin, “Kecenderungan Pemahaman Santri-Santriwati Pondok Pesantren Salafiyah
Parappe Campalagian Kab. Polman terhadap Hadis-Hadis Qunut sebagaimana terdapat dalam
Kitab Bulughul Maram?”, Tesis Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik, (Makassar: 2010)
21
Idham Hamid, “Tradisi Ma‟Baca Yasin di Makam Annangguru Maddappungan Santri
Pondok Pesantren Salafiyah Parappe Kec. Campalagian Kab. Polewali Mandar”, Skripsi
(Makassar: UIN Alauddin Makassar 2017),
tentang fadilah Surah Yasin, serta terkait waktu praktek pembacaan Surah Yasin
yang digunakan oleh masyarakat Pambusuang adalah ketika salah satu warga
sedang kesulitan melewati sakaratul maut, saat ziarah kubur, dan saat
pengobatan.22
Khamidah dalam skripsinya yang berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Islam
dalam Tradisi Bersih Desa di Purbosari Kecamatan Seluma Barat Kabupaten
Seluma. Skripsi ini dibuat dengan dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan
pandangan antara masyarakat Bengkulu dengan masyarakat bersuku Jawa yang
juga tinggal di bengkulu berkaitan dengan tradisi bersih desa, serta disana
dijelaskan mengenai sejarah prosesi dan nilai-nilai pendidikan Islam yang
terkandung dalam tradisi bersih desa di Purbosari Kecamatan Seluma Barat
Kabupaten Seluma.
Tehnik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang
bertujuan mengumpulkan data dan informasi dari kehidupan nyata kegunaannya
untuk memecahkan masalah-masalah praktis yang ada di suatu masyarakat. Dari
hasil penelitiannya disimpulkan bahwa sejarah awal tradisi bersih desa ini
mengikuti budaya Jawa karena warga desa Purbosari merupakan pindahan dari
Kabupaten Purwodadi, Boyolali dan Sragen.23
Hambali dalam skripsi ini yang berjudul Pembacaan Surah Yasin(Living
Qur’an) di Pondok Pesantren Al-Mubarak Jambi Seberang. Skripsi ini dengan
dilatar belakangi dan tentang tradisi pembacaan surah Yasin yang sudah menjadi
rutinitas santri sejak berdirinya Pondok Pesantren Al-Mubarak. Surah Yasin selalu
di baca setelah sholat magrib dan subuh, semua itu adalah hal yang wajib di
lakukan oleh para majlis guru dan santri.
Berdasarkan kajian-kajian di atas maka peneliti dalam skripsi ini masih
menemukan signifikasi yakni, pembacaan Surat Yasin di Pondok Pesantren Al-
Mubarak Tahtul Jambi Seberang yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-

22
Abd. Mubarak, “Tradisi Yasinan di Masyarakat Pambusuang Kecamatan Balanipa
Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat”, Skripsi (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga 2006)
23
Khamidah, “Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Bersih Desa di Purbosari
Kecamatan Selumba Barat Kabupaten Selumba,” Skripsi (Bengkulu: IAIN Bengkulu, 2019).
hari untuk para santri. Karena terdapat keutamaan dan manfaat ketika membaca
Surat Yasin tersebut.
H. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembahasan masalah dalam penelitian ini, penulis
berusaha membuat sistematika khusus dengan jalan mengelompokkan
berdasarkan kesamaan dan hubungan masalah yang ada. Sistematika penelitian ini
dalam penulisannya akan dibagi menjadi 4 (empat) bab, dan masing-masing bab
akan dibagi lagi menjadi sub-sub bab, yaitu sebagai berikut:
Bab pertama merupakan pendahuluan dari penelitian skripsi ini. Bab ini
berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitan, kegunaan
penelitian, tinjauan pustaka, kerangka berpikir, metode penelitian dan sistematika
penulisan. Tujuan dari penulisan bab ini adalah untuk mengetahui mengenai hal-
hal teknis seputar penulisan skripsi ini sehingga pembaca dapat melihat secara
jelas akan kevalidan data yang ditampilkan oleh penulis.
Bab kedua, merupakan pemaparan tentang teori-teori yang berkaitan
dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Dalam hal ini ada teori yang akan
diangkat dalam penelitian. yaitu teori Living Qur’an, deskripsi umum Surah
Yasin yang sangat berkaitan dengan kegiatan-kegiatan santri dan santriwati di
Pondok Pesantren Al-Mubarak Tahtul Yaman Jambi Seberang yang akan diteliti.
Bab ketiga, merupakan isi pokok pembahasan dalam penelitian ini, yang
mana berkaitan dengan pembacaan Surah Yasin di tempat yang sudah di paparkan
di atas.
Bab keempat, merupakan penutup dari serangkaian pembahasan dalam
skripsi ini. Bab ini berisikan kesimpulan penulis tentang studi penelitian atas
pembacaan Surah Yasin ini secara keseluruhan. Yang mana sebelumnya telah
ditemukan dan di paparkan di bab ketiga.
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN


A. Letak Geografis Pondok Pesantren Al-Mubarak
Pondok Pesantren Al-Mubarak Al-Islami Litahfizil Qur’an Al-Karim
Tahtul Yaman Jambi Seberang, Salah Satu Tempat Para Santri Menuntut
Ilmu Di Bidang Menghafal Al-Qur’an Baik Dari Berbagai Daerah, Kabupaten
Bahkan Provinsi. Pondok Pesantren Tersebut Terletak Di Jambi Seberang, Di
Jalan Temenggung Jakfar Rt 01 Kelurahan Tahtul Yaman, Kecamatan
Pelayangan Provinsi Jambi.24
B. Sejarah Pondok Pesantren Al-Mubarak
Ma’had Al-Mubarak Al-Islami Litahfizil Qur’an Al-Karim Tahtul
Yaman Jambi Seberang, adalah salah satu Pondok Pesantren tempat
menggodok seorang muslim menjadi penghafal Al-Qur’an yang berlokasi di
Seberang Kota Jambi. Ustaz Dzul Azmi 25 mengatakan bahwa: pada tahun
1996, podok Pesantren Al-Mubarak Al-Islami Tahtul Yaman didirikan oleh,
pendiri sekaligus Pimpinan Ma’had sekarang ini, H. Mubarak HM. Daud Al-
Hafizh, diperuntukkan sebagai lembaga pendidikan dengan pendanaan
swadaya Pondok Pesantren dan para donatur serta masyarakat yang ikut handil
dalam pembangunan tersebut. Awalnya hanya memiliki 70 santri yang belajar
dirumahnya. Karena Santri Yang Belajar Dirumahnya Semakin Banyak
Dikembangkanlah Menjadi Pondok Pesantren. Mulailah Ustaz Mubarok
Melangkah, Kesulitan-Kesulitan, Halangan Dan BerbagaiRintangan Datang
Silih Berganti, Namun Dengan Modal Utama Keyakinan Memeperjuangkan
Agama Allah SWT dan Semangat Serta Motivasi Yang Kuat Beliau Pantang
Menyerah.
Pendiri Pimpinan Berkomitmen Untuk Memperjuangkan Dan
Merealisasikan Cita-Cita Dan Tujuan Mulia Tersebut. Dan Berkat Dukungan
Bapak Drs. H. Abdurrahman Sayoeti (Gubernur Jambi Saat itu). Pada Saat itu
bapak Drs. H. Abdurrahman sayoeti sangat mendukung untuk memberikan

24
Dokumentasi, 20 Maret 2021
25
Wawancara Ustaz Dzul Azmi, 11 Maret 2021
support/ semangat baik. Akhirnya melihat perkembangan yang sangat pesat,
bapak abdurrahman sayoeti lalu berfikir harus dijadikan pendidikan formal.
Jadi ide awalnya itu, meskipun sebenarnya Ustaz H. Mubarak itu sudah
mempunyai keturunan menghafal Al-Qur’andemikian juga dengan orang tua
H. Mubarak H. Daud yang menghafal Al-Qur’an.
Ustaz H. Mubarak26 selanjutnya, ingin menerapkan dan perluasan pada
masyarakat. Sebelum tahun 1996, itu mencari peserta MTQ 1 Juz Se Provinsi
Jambi sangat sulit. Jadi pada saat itu peserta Tahfizh sangat sepi, sekalipun
ada itupun mereka berasal dari luar Provinsi Jambi, yakni dari Provinsi Jawa.
Diberlakukannya Tahfizh Al-Qur’an adalah pada tahun 1996, yang intinya
menghafal Al-Qur’an.
Pada awal-awal zaman dahulu memang khusus menghafal Al-Qur’an
tidak ada selingan pelajaran diniyah. Pada zaman dahulu juga, hafalan-hafalan
anak-anak sangat bagus- bagus. setelah melihat kemajuan zaman sekarang
maka tidak mungkin anak-anak tidak diselingi dengan mata pelajaran lain,
termasuk mata pelajaran umum.27 Ini bertujuan agar di sesuaikan dengan
mengikuti kurikulum yang ditentukan oleh pemerintah karena Ma’had Al-
Mubarak Al-Islami Litahfizil Qur’an Al-Karim Tahtul Yaman Jambi Seberang
juga pada akhirnya akan Mengikuti Ujian Bersama Nasional (Ujian
Persamaan).
Ma’had Al-Mubarak Al-Islami Litahfizil Qur’an Al-Karim Tahtul
Yaman Jambi Seberang, merupakan salah satu Pondok yang ada di Provinsi
Jambi. Pondok Pesantren ini sesuai dengan namanya Litahfizhil Qur’an Al-
Karim, memiliki ciri khas dari Pondok Pesantren lain yaitu khusus bagi
santriwan maupun santriwati yang ingin hafal Al-Qur’an dan menjadi hafiz
dan hafizhah. Hal inilah yang menjadi alasan beberapa santri memilih untuk
menuntut ilmu di Ma’had Al-Mubarak Al-Islami Litahfizil Qur’an Al-Karim
Tahtul Yaman Jambi Seberang ini, seperti yang dikatakan oleh yusril:

26
Wawancara Ustaz Dzul Azmi 11 Maret 2021
27
Dzul Azmi, Bendahara Ma’had Al-Mubarak Tahtul Yaman Jambi, wawancara 11 Maret
2021
Ma’ had ini sangat mengutamakan pelajaran Al-Qur’an dari pelajaran
lain, supaya kami bisa focus dengan Al-Qur’an dan bisa menghafalnya dengan
tenang, sedangkan pondok lain yang berada di Jambi Seberang ini pelajaran
Al-Qur’an hanya dijadikan pelajaran tambahan, kalaupun ada yang menghafal,
namun tidak memperhatikan cara membacanya dengan benar.28
Setelah kita lihat keterangan di atas diketahui bahwa ciri khas Ma’had
Al-Mubarak Al-Islami Litahfizil Qur’an Al-Karim Tahtul Yaman Jambi
Seberang ini khusus belajar Al-Qur’an, meskipun ada tambahan mata
pelajaran, hal tersebut hanya sebagai pendukung dari pelajaran mengenai Al-
Qur’an. Jadi tetap saja belajar Al-Qur’an adalah tujuan utama, sedangkan
pelajaran lain hanya sebagai tambahan. dan alasan lain santri menuntut ilmu di
Ma’had Al-Mubarak Al-Islami Litahfizil Qur’an Al-Karim Tahtul Yaman
Jambi Seberang ini adalah karena Pondok Pesantren ini disiplin dan tidak bisa
bebas semaunya.
Ma’had terus berkembang dan saat ini jumlah santri/santriwati Ma’had
Al-Mubarak Al-Islami Litahfizil Qur’an Al-Karim Tahtul Yaman Jambi
Seberang telah mencapai 930 Orang. Keadaan santri/santriwati Ma’had terus
mengalami peningkatan yang sangat signifikan, begitu juga dari aspek lulusan,
jumlah hafiz/hafizhah yang telah hafal Al-Qur’an sebanyak 30 Juz juga
mengalami peningkatan,sejak tahun 1999 hingga sekarang Ma’had terus
mencetak hafiz/hafizhah setiap tahunnya, bermula dari sedikit hingga akhirnya
mulai pada Tahun 2003 Ma’had melakukan acara Haflah Khataman Al-Qur’an
bagi santri/santriwati yang telah hafal Al-Qur’an yang dilaksanakan setiap
bulan Desember. Mengenai data jumlah santri yang hafiz Al-Quran 30 Juz
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :29

DATA SANTRI YANG TELAH KHATAM 30 JUZ DARI MULAI


BERDIRI PONDOK
28
Wawancara dengan santri Yusril 20 Maret 2021
29
Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Mubarak
Jumlah Ket.
No. Tahun Jumlah
Putra Putri
1 2004 11 Orang 13 Orang 24 Orang
2 2005 17 Orang 15 Orang 32 Orang
3 2007 9 Orang 12 Orang 21 Orang
4 2008 5 Orang 8 Orang 13 Orang
5 2010 17 Orang 18 Orang 35 Orang
6 2012 17 Orang 12 Orang 29 Orang
7 2014 29 Orang 26 Orang 55 Orang
8 2019 13 Orang 12 Orang 25 Orang
9 2020 11 Orang 7 Orang 18 Orang
Jumlah 129 Orang 123 Orang 252 Orang
Di antara para santri/santriwati yang sudah hafiz/hafizhah, sekarang ada
yang masih mengabdi di Ma’had, ada yang mengajar di madrasah-madrasah dan
Pondok Pesantren, ada yang kembali dan mengabdi di kampung halamannya, ada
yang melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi seperti UIN STS JAMBI, UIN
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA, PTIQ, IIQ, dan ada juga yang di luar
negeri seperti MALAYSIA, MESIR dan YAMAN HADROMAUT, dan ada juga
yang mengajar di Malaysia, Brunei Darussalam dan berbagai tempat lainya, untuk
memperluas dan mengembangkan ilmu dan pengalamannya.
Sejak akhir Tahun 2005 Ma’had telah mengikuti dan mendaftarkan diri
sebagai Pondok Pesantren Salafiyah (PPS) Penyelenggara Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar 9 Tahun dan pada tanggal 24 s/d 27 Agustus 2006 yang lalu
telah mengikut sertakan sebanyak 128 orang peserta Ujian Nasional (UNAS)
tingkat Wustha yang semuanya Alhamdulillah dinyatakan lulus. Begitu juga
angkatan berikutnya Tahun 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014,
2015, 2016, 2017, 2018, 2019 dan 202. Alhamdulillah semua santri/santriwati
yang ikut ujian dinyatakan lulus.30
Pondok Pesantren Al-Mubarak Al-Islami Litahfizil Qur’an Al-Karim
Tahtul Yaman Jambi Seberang yang di asuh oleh H. Mubarok telah banyak
menghasilkan hafidz dan hafidzah yang berprestasi, dimana santri-santri yang
telah dibina dan telah menghapal 30 Juz Al-Qur’antelah diakui oleh Negara lain.

30
Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Mubarak
Hal ini merupakan jumlah yang fantastis dimana belum tentu suatu perguruan
Islam dapat mengeluarkan santriwan santriwati hafiz Qur’an sebanyak ini.
Pembangunan fasilitas setahap demi setahap, terdiri atas : asrama santri
putra, asrama santri putri, aula, ruang belajar, ruang olahraga, mushola, ruang tata
usaha, ruang perlengkapan, tempat tinggal pengajar/pengurus, dapur, dan fasilitas
pendukung lainnya.
Selain itu Pondok Pesantren Al-Mubarak Al-Islami Litahfizil Qur’an Al-
Karim Tahtul Yaman Jambi Seberang pernah kedatangan Syekh Sayyid Al-Habib
salim, guru besar dan ulama’ Kota Tareim Yaman yakni pengasuh Pondok
Pesantren Ribat Tarim Hadromaut Tareim Yaman di sambut oleh ratusan santri
dan para pengasuh Pondok Pesantren yang ada dalam Provinsi Jambi bahkan oleh
jajaran pemerintah Wakil Gubernur Jambi H.Fahrori Umar, Kakanwil Kementrian
Agama Provinsi Jambi Drs. H. Abdul kadir Husein, M.Pd,I , Rektor IAIN STS
Jambi Prof. Dr. Mukhtar Latif, M.Pd .
Kunjungan beliau ini selain berdakwah juga dalam rangka kembali
menjalin tali silahturahmi, karena menurut sejarah antara negeri Yaman dengan
Kota Jambi, khususnya antara Negeri Yaman dengan Kelurahan Tahtul Yaman
telah terjalin silahturahmi sejak 200 tahun silam. Ini dibuktikan dengan
banyaknya warga masyarakat Jambi keturunan Yaman. Seperti keluarga besar.
Al-Baraqbah, Al-Jufri, Al-Habsyi, Bafadhol, Al-Haddad dan yang lainnya.
Mengenai dana operasional Pesantren, santri dikenakan biaya Rp. 45.000
perbulan, dana yang sangat minim untuk operasional makan, belajar dan lain-lain.
Semasa masih berkerja sama dengan Gubernur Jambi Abdurrahman Sayoeti
semua kebutuhan diPondok Pesantren gratis. Baik sembako, kebutuhan kamar
mandi bahkan tiap pagi anak-anak Pondok Pesantren selalu mendapatkan segelas
susu, semua itu diberikan secara gratis.
Namun sekarang karena tidak ada bantuan pemerintah lagi santri
dikenakan biaya hanya Rp. 45.000 perbulan, dari 800-an siswanya tidak semua
siswa membayar iuran bulanan tersebut, hal itu karena, 50 persen lebih anak-anak
pondok memang berasal dari keluarga yang tidak mampu dan anak – anak yatim.
C. Visi dan Misi Pondok Pesantren Al-Mubarak
1. Visi : Menuju Ma’had Hifzhil Qur’an Terkemuka Dan Berkaliber
Nasional Di Privinsi Jambi Terutam Untuk Bangsa Dan Negara.
2. Misi :
 Menjadi Tempat Belajar Membaca Al-Qur’an Yang Baik
Dan Benar Dari Semua Aspek, Seperti Fashohah, Tajwid,
Murottal Dan Lain-Lain.
 Menjadi Tempat Menghafal Kitab Suci Al-Qur’an Dan
Melahirkan Hafizh Dan Hafizhah Yang Beriman,
Bertakwa, Berilmu Dan Berakhlak Mulia.
 Sebagai tempat berkumpulnya hafizh/hafizhah, dari setiap
daerah serta saling mengikat Ukhuwah Islamiyah.
 Sebagai sarana tukar menukar informasi lembaga
pendidikan Islam, khususnya antara Ma’had Al-Mubarak
Al-Islami Litahfizhil Qur’an Al-Karim dengan Pondok
Pesantren Penghafal Al-Qur’an lain khusunya dan semua
Pondok Pesantren pada Umumnya.
 Mempermudah bagi Provinsi Jambi dan Kabupaten/Kota
dalam Provinsi Jambi untuk mendapatkan kader
hafidz/hafidzhah, untuk berkecipung atau berkalaborasi di
berbagai ajang dalam Provinsi Jambi dan selanjutnya dapat
diketengahkan pada setiap MTQ tingkat Kabupaten,
Provinsi dan Nasional.
 Menghasilkan kader-kader Imam dan Guru di bidang Al-
Qur’an dan Tahfidzul Qur’an untuk disebarkan ke berbagai
tempat di seluruh wilayah Provinsi Jambi. 31
D. Kondisi Lingkungan dan Masyarakat Sekitar
Keberadaan sebuah Pondok Pesantren tentulah tidak terlepas dari
komunitas masyarakat yang tinggal sekitarnya. Masyarakat sekitar Pondok
Pesantren Al-Mubarak Al-Islami Litahfizil Qur’an Al-Krim Tahtul Yaman Jambi
Seberang suatu masyarakat yang hatarogen, secara umum, masyarakat sangat
31
Wawancara dengan Ustaz sudarmono, 20 Maret 2021
terbantu dengan adanya Pondok Pesantren santri dan santriwati di kampung ini,
seperti pada masyarakat dalam operasional kedisiplinan yang diterapkan oleh
Pondok Pesantren amat membantu dengan cara ikut berpertisipasi dalam
mengawasi para santri di luar lingkungan komplek Pesantren. Dan boleh
dikatakan lingkungan sangat mendukung keberadaan, kegiatan dan kemajuan
Pondok Pesantren.32
Keadaan ekonomi masyarakat sekitar cukup baik dan maju tingkat
ekonomi yang demikian, banyak diantara mereka yang mampu mengirim putra-
putrinya untuk belajar keluar daerah, bahkan ke laur negeri33. Namun patut
disayangkan minat mereka untuk menyerahkan putra-putrinya ke Ma’had ini
sangat kecil. Ini adanya anggapan bahwa Pondok Pesantren apalagi menghafal Al-
Qur’an tidak menjanjikan peluang kerja, hal ini ternyata masih melantar belakangi
pola pikir mereka. Sampai saat ini masih bisa dihitung dengan jari jumlah
santri/santriwati Ma’had yang berasal dari kampung dan lingkungan sekitar.34
E. Tata Tertib, Kegiatan, aktivitas serta program belajar dan mengajar
santri Pondok Pesantren Al-Mubarak
1. Tata Tertib Pondok Pesantren35
Pondok Pesantren Al-Mubarak yang mana memilik tata tertip yang
sanggat di siplin yang dirancangkan berdasarkan musyawarah antara
penasehat Pondok, Pimpina dan para majlis guru Ustaz dan Ustazah, tata
tertip ini dirancang dengan sedemikian rupa dengan komitmen bahwa tata
tertib yang disusun tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Islam,
mempuyai unsur pendidikan dan bermamfaat terutama bagi santri itu sendiri.
Tata tertib dan peraturan yang berlak pada santri dan santriwati
Pondok Pesantren Al-Mubarak yaitu :
No Peraturan-Peraturan No Sanksi dan Hukuman
1 Dilarang meninggalkan majlis  1 Dan 2 kali diserahkan kepada
pengajian sebelum selesai Ustaz dan Ustazah
seperti: Ngaji, kumpul Yasinan,
32
Wawancara Ustaz Dzul Azmi 11 Maret 2021
33
Wawancara Ustaz Muhammad Nuh 18 April 2021
34
Wawancara masyarakat sekitar 18 April 2021
35
Dokumentasi Pondok Pesantre Al-Mubarak
Sholawatan , Muhadoroh, Dll  3 kali perjanjian.
2 Dilarang membawa senjata  1 Kali disita dan perjanjian
tajam, HP, Tipe, Radio, Mp3 / terakhir
Mp, Digital, Majalah yang  2 Kali Panggil Orang Tua
berbau Porno (Permainan diusir
lainya)
Dilarang meninggalkan
3 pondok / asrama tanpa izin / Diusir
kabur (Ket. Izin yang
bersangkutan dengan ketua).
4 Dilarang menonton TV Di luar Diusir
pondok.
5 Dilarang mencuri/mengambil Ganti rugi apa yang sudah di
hak orang lain. ambil dan diusir
6 Dilarang berhubungan / pacaran  Langsung di serahkan kepada
dengan santri/ orang luar. Ustaz dan Ustazah.
 perjanjian terakhir.
7 Dilarang belanja/jajan diwaktu Diserahkan kepada Ustaz/
istirahat dan waktu belajar. Ustazah dan membersihkan
asrama.
8 Dilarang transaksi hutang  1 Kali membayar hutang dan
piutang diluar pondok. diserahkan kepada Ustaz dan
Ustazah
 2 Kali perjanjian terakhir
 3 Kali Dikeluarkan
9 Dilarang merusak alat alat  Harus menganti rugi sesuai apa
INVETARIS Pondok. yang dirusak.
10 Dilarang Tidur pagi  Langsung diserahkan kepada
Ustaz dan Ustazah.
11 Dilarang berkelahi dan  1 Kali diserahkan kepada
perbuatan tercela lainya. Ustaz dan Ustazah
 2 kali perjanjian terakhir
 3 kali diusir
12 Dilarang berselisih dengan  Di Islahkan Di Muka Umum
teman lebih dari tiga hari.
13 Dilarang olahraga buka pada  1,2 dan 3 kali Langsung di
waktunya serahkan kepada Ustaz dan
Ustazah
14 Dilarang nongkrong Diteras  Membersihkan keliling asrama
Depan Asrama dan diserahan kepada Ustaza
dan Ustazah.
15 Dilarang berkuku panjang  Satu Kali Diperingati
 Dua Kali Langsung diserahkan
kepada Ustaz dan Ustazah.
16 Dilarang menganggu teman  1 Dan 2 Kali Diperingati
ketika tidur/Istirahat.  3 kali diserahkan kepada Ustaz
dan Ustazah.
17 Dilarang membuat keributan  1 Dan 2 Kali Ngepel Asrama.
pada waktu Istirahat.  3 kali diserahkan kepada Ustaz
dan Ustazah.
18 Dilarang menerima tamu tanpa  Tidak diperbolehkan masuk /
Izin selain Hari Minggu. Diusir terkecali tamu wali
santri yang kampungnya jauh.
19 Dilarang memakai hak orang  1 diserahkan ke-keamanan
lain tanpa Izin (Ghosof).  Di Hukum dan perjanjian
20 Dilarang masuk ke kamar guru  1 kali diperingati dan
dan pengurus tanpa Izin. diserahkan kepada Majlis Guru
dan dihukum
21 Dilarang memakai sandal /  Diserahkan kepada pengurus /
Sepatu Di Teras atau dalam Ustaz.
Asrama.
22 Dilarang meletakkan sandal di  Ditangkap dengan tebusan
sembarangan tempat. 3000 Rupiah apabila dari saru
minggu tidak di ambil, maka
akan menjadi sandal wakaf.

Demikianlah berbagai larangan, aturan-aturan yang berlaku di Pondok


Pesantren Al-Mubarak kerena keadan santri dan santriwati sanggat banyak,
yang berasal dari berbagi penjuru tanah air bahkan baik di dalam negeri
maupun luar negeri, untuk menghindari timbulnya rasa kedaerahan atau
Provinsialisme, yang tidak bagus atau sehat di kalangan para santri dan
santriwati Pondok Pesantren. Maka di dalam asram di campurkan atau
dibaurkan dari berbagai daerah, sesuai dengan kentuan yang laki-laki sama
laki-laik dan yang perempuan sama perempuan dan semua itu di bawah
naungan Ustaz, Ustazah dan pengurus Asrama.36
Adapun mengenai perizinan keluar wilayah Pondok, Para santri hanya
diperbolehkan izin pada hari minggu bagi santri yang hendak kepasar, dan bagi
santri yang mau izin pulang kampung harus melalui Ustaza dan Ustazah
langsung. Dengan adanya berbagai peraturan dan larangan yang berlaku di
dalam Pondok Pesantren tersebut, menuntun para santri dan santriwati agar
memiliki Akhlakul Karimah yang mulia. Dapat hidup teratur, bersih, disiplin
dan mempuyai rasa tanggung jawab, suka kebersamaan dan menghindari sifat
individualisme. Semuanya itu adalah cara salah satu usahan mendidik para
santri dan santriwati, membimbing, merealisasikan apa yang telah di peroleh
santri dan santriwati Pondok Pesantren dalam kehidupan sehari-hari, Khusunya
dalam mendidik agar mempuyai sifat yang mulia.37
2. Kegiatan dan aktivitas santri Pondok Pesantren Al-Mubarak Al-
Islami Litahfizil Qur’an Al-Karim Tahtul Yaman Jambi Seberang38
Secara kronologis kegiatan atau aktivitas santri selama 24 jam dapat
di lihat pada tabel berikut ini:
Tabel I
Jadwal Kegiatan Harian Santri
Hari Waktu Pelaksana Jenis Kegiatan

06.00-7.30 Wib Istirahat dan Mandi


07.30-11.00 Wib Belajar Tahfiz (Seperti biasa)
Senin
11.30-12.30 Wib Istirahat
Selasa 12.30-13.30 Wib Shoat Dzuhur
Rabu 13.30-14.00 Wib Makan Siang Santri
36
Wawancara Ustaz Muhammad Nuh 18 April 2021
37
Ibid
38
Wawancara Ustaz muhammad Nuh dan Ustaz Muzanni 18 Apri 2021
14.00-15.00 Wib Belajar Kitab Tingkat Tsanawiyah
15.00-16.00 Wib Sholat Ashar
16.00-17.00 Wib Belajar Kitab Tingkat Aliyah
17.00-18.00 Wib Mandi
18.00-19.15 Wib Sholat Magrib + Pembacaan Surah
Yasin
19.15-20.00 Wib Sholat Isya
20.00-21.00 Wib Makan Malam
21.00-22.30 Wib Menghafal Al-Qur’anSeperti biasa
22.30-04.00 Wib Istirahat/Tidur
04.00-05.00 Wib Bagun tidur + Murojaah Hafalan
05.00-06.00 Wib Pembacaan Surah Yasin

Hari Waktu Pelaksana Jenis Kegiatan

06.00-7.30 Wib Istirahat dan Mandi


07.30-11.00 Wib Belajar Tahfiz (Seperti biasa)
Senin
11.30-12.30 Wib Istirahat
Selasa 12.30-13.30 Wib Shoat Dzuhur
Rabu 13.30-14.00 Wib Makan Siang Santri
14.00-15.00 Wib Belajar Kitab Tingkat Tsanawiyah
15.00-16.00 Wib Sholat Ashar
16.00-17.00 Wib Belajar Kitab Tingkat Aliyah
17.00-18.00 Wib Mandi
18.00-19.15 Wib Sholat Magrib + Pembacaan Surah
Yasin
19.15-20.00 Wib Sholat Isya
20.00-21.00 Wib Makan Malam
21.00-22.30 Wib Menghafal Al-Qur’anSeperti biasa
22.30-04.00 Wib Istirahat/Tidur
04.00-05.00 Wib Bagun tidur + Murojaah Hafalan
05.00-06.00 Wib Pembacaan Surah Yasin

Hari Waktu Pelaksana Jenis Kegiatan

06.00-7.30 Wib Istirahat dan Mandi


07.30-11.00 Wib Belajar Tahfiz (Seperti biasa)
Senin
11.30-12.30 Wib Istirahat
Selasa 12.30-13.30 Wib Shoat Dzuhur
Rabu 13.30-14.00 Wib Makan Siang Santri
14.00-15.00 Wib Belajar Kitab Tingkat Tsanawiyah
15.00-16.00 Wib Sholat Ashar
16.00-17.00 Wib Belajar Kitab Tingkat Aliyah
17.00-18.00 Wib Mandi
18.00-19.15 Wib Sholat Magrib + Pembacaan Surah
Yasin
19.15-20.00 Wib Sholat Isya
20.00-21.00 Wib Makan Malam
21.00-22.30 Wib Menghafal Al-Qur’an Seperti biasa
22.30-04.00 Wib Istirahat/Tidur
04.00-05.00 Wib Bagun tidur + Murojaah Hafalan
05.00-06.00 Wib Pembacaan Surah Yasin

Hari Waktu Pelaksana Jenis Kegiatan

06.00-7.30 Wib Istirahat dan Mandi


07.30-11.00 Wib Belajar Tahfiz (Seperti biasa)
Kamis
11.30-12.30 Wib Istirahat
12.30-13.30 Wib Shoat Dzuhur
13.30-14.00 Wib Makan Siang Santri
14.00-15.00 Wib Belajar Kitab Tingkat Tsanawiyah
15.00-16.00 Wib Sholat Ashar
16.00-17.00 Wib Belajar Kitab Tingkat Aliyah
17.00-18.00 Wib Mandi
18.00-19.15 Wib Sholat Magrib + Pembacaan Surah
Yasin
19.15-20.00 Wib Sholat Isya
20.00-21.00 Wib Makan Malam
21.00-22.30 Wib Majlisan (Hadrah)
22.30-04.00 Wib Istirahat/Tidur
04.00-05.00 Wib Bagun tidur + Murojaah Hafalan
05.00-06.00 Wib Pembacaan Surah Yasin

Hari Waktu Pelaksana Jenis Kegiatan

06.00-7.30 Wib Istirahat dan Mandi


07.30-11.00 Wib Belajar Tahfiz (Seperti biasa)
Kamis
11.30-12.30 Wib Istirahat
12.30-13.30 Wib Shoat Dzuhur
13.30-14.00 Wib Makan Siang Santri
14.00-15.00 Wib Belajar Kitab Tingkat Tsanawiyah
15.00-16.00 Wib Sholat Ashar
16.00-17.00 Wib Belajar Kitab Tingkat Aliyah
17.00-18.00 Wib Mandi
18.00-19.15 Wib Sholat Magrib + Pembacaan Surah
Yasin
19.15-20.00 Wib Sholat Isya
20.00-21.00 Wib Makan Malam
21.00-22.30 Wib Majlisan (Hadrah)
22.30-04.00 Wib Istirahat/Tidur
04.00-05.00 Wib Bagun tidur + Murojaah Hafalan
05.00-06.00 Wib Pembacaan Surah Yasin

Hari Waktu Pelaksana Jenis Kegiatan

06.00-7.30 Wib Istirahat dan Mandi


07.30-11.00 Wib Belajar Tahfiz (Seperti biasa)
Jum’at
11.30-12.30 Wib Istirahat
12.30-13.30 Wib Shoat Jum’at/ Dzuhur
13.30-14.00 Wib Makan Siang Santri
14.00-15.00 Wib Belajar Kitab Tingkat Tsanawiyah
15.00-16.00 Wib Sholat Ashar
16.00-17.00 Wib Belajar Kitab Tingkat Aliyah
17.00-18.00 Wib Mandi
18.00-19.15 Wib Sholat Magrib + Pembacaan Surah
Yasin
19.15-20.00 Wib Sholat Isya
20.00-21.00 Wib Makan Malam
21.00-22.30 Wib Menghafal Al-Qur’anSeperti biasa
22.30-04.00 Wib Istirahat/Tidur
04.00-05.00 Wib Bagun tidur + Murojaah Hafalan
05.00-06.00 Wib Pembacaan Surah Yasin

Hari Waktu Pelaksana Jenis Kegiatan

06.00-7.30 Wib Istirahat dan Mandi


07.30-11.00 Wib Belajar Tahfiz (Seperti biasa)
Sabtu
11.30-12.30 Wib Istirahat
12.30-13.30 Wib Shoat Jum’at/ Dzuhur
13.30-14.00 Wib Makan Siang Santri
14.00-15.00 Wib Belajar Kitab Tingkat Tsanawiyah
15.00-16.00 Wib Sholat Ashar
16.00-17.00 Wib Belajar Kitab Tingkat Aliyah
17.00-18.00 Wib Mandi
18.00-19.15 Wib Sholat Magrib + Pembacaan Surah
Yasin
19.15-20.00 Wib Sholat Isya
20.00-21.00 Wib Makan Malam
21.00-22.30 Wib Muhadoroh Santri
22.30-04.00 Wib Istirahat/Tidur
04.00-05.00 Wib Bagun tidur + Murojaah Hafalan
05.00-06.00 Wib Pembacaan Surah Yasin

Hari Waktu Pelaksana Jenis Kegiatan

06.00-7.30 Wib Istirahat dan Mandi


07.30-08.30 Wib Pembersihan Umum
Ahad
08.30-12.00 Wib waktu olahraga santri dan bertamu
12.00- 13.00 Wib Sholat Dzuhur
13.00- 14.00 Wib Makan Siang
14.00- 15.30 Wib waktu olahraga santri dan bertamu
15.30-16.00 Wib Sholat Ashar
16.00- 17.30 Wib waktu olahraga santri dan bertamu
17.30-18.00 Wib Mandi
18.00-19.15 Wib Sholat Magrib + Pembacaan Surah
Yasin
19.15-20.00 Wib Sholat Isya
20.00-21.00 Wib Makan Malam
21.00-22.30 Wib Muhadoroh Santri
22.30-04.00 Wib Istirahat/Tidur
04.00-05.00 Wib Bagun tidur + Murojaah Hafalan
05.00-06.00 Wib Pembacaan Surah Yasin

3. Belajar dan mengajar santri Pondok Pesantren Al-Mubarak Al-


Islami Litahfizil Qur’an Al-Karim Tahtul Yaman Jambi Seberang
a. Tahfiz Al-Qur’an30 Juz
Sesuai dengan kekhususan Ma’had, kegiatan Tahfizh menghafal
Al-Qur’an menjadi kegiatan utama. Hal ini dilaksanakan khusus di pagi
hari, dari jam 08.00-11.00, dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:39
1) Displin datang belajar dan mengajar
 Setiap pagi masing-masing Ustaz datang menjagar tepat
waktu jam 08.00 wib dan pulang tepat waktu 11.00 wib;
39
Sumber data : Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Mubarak, 18 April 2021
 Santri yang datang terkambat dikenakan sanksi hukuman,
berupa berdiri, denda atau yang lainnya;
 Setiap santri-santriwati/kelas di absen dua kali, pagi jam
7.30 wib dan siang jam. 11 wib, termasuk mengabsen
santriwati yang uzur;
 Masing-masing Ustaz mengontrol simaan hafalan anak
didiknya setiap hari;
 Santri yang tidak hadir dipanggil; Santri yang belum siap
setoran/ujian atau tidak siap menyetor/ujian dihukum tegak
sampai siap setoran/ujiannya;
 Jadwal belajar pagi digunakan untuk setoran/ujian baru dan
simaan hafalan lama, baik dengan cara disimak atau disoal;
 Setiap santri/santriwati setiap hari diwajibkan untuk setoran
1 (satu) lembar hari dan simaan 1/4 Juz (dibawah 5 Juz) dan
1/2 Juz (di atas 5 Juz/Ustaz-Ustazah);
 Masing-masing kelas harus membentuk pasangan
simaannya, dan yang tidak melaksanakan simaan pada
jadwal simaan harus diberi hukuman;
 Setiap kelas harus duduk pada kelas masing-masing dan
tidak boleh berpencar atau berkeliaran selama jadwal
belajar berlangsung;
 Ustaz/Ustazah boleh meninggalkan kelasnya saat nyetor
atau simaan dengan Ustaz masing-masing.
 Dalam memberikan hukuman diharapkan tidak dengan
kekerasan seperti menampar atau menyakiti jasmani
lainnya, tetapi diusahakan yang bermanfaat dan
mengandung nilai pelajaran.
2) Disiplin Berpakaian
 Setiap ustad/ustazah harus berpakaian rapi, sopan dan tidak
memakai pakaian yang dilarang saat belajar serta
menerapkannya kepada kelas masing-masing;
 Laki-laki hendaknya berpakaian baju seragam, atau kain,
baju kemeja panjang/atau pakai jubah dengan celananya dan
kopiah menutup semua kepala, tidak boleh rambut depan
kelihatan, tidak boleh memakai kaos;
 Perempuan hendaknya berpakaian seragam, atau rok, baju
kurung lengan panjang dan berjilbab rapi, tidak boleh
memakai baju kaos, celana atau baju kemeja serta baju yang
sempit;
3) Disiplin Kegiatan
 Setiap ustaz/ustazah diwajibkan mengikuti semua kegiatan
sebagaimana santri/santriwati lain;
 Masing-masing ustaz/ustazah disamping mengikuti semua
kegiatan, diharapkan juga mengontrol santri/santriwati
dalam kegiatan tersebut;
 Setiap ustaz-ustazah ditunjukkan dan diharapkan
melaksanakan sungguh-sungguh tugas yang telah
ditentukan, sesuai dengan bidang pengawasan
masingmasing;
 Diharapkan dengan sangat semua majelis guru dapat dengan
bersungguh-sungguh untuk menunaikan bagian pengawasan
masing-masing, sebagai bentuk keikhlasan, kesungguhan,
pengabdian dan kecintaan kita kepada Al-Qur’andan kepada
Ma’had40.
F. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Al-Mubarak

40
Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Mubarak 19 April 2021
Sebuah struktur organisasi, baik itu lembaga pemerintah atau swasta, kecil
atau besar tidak akan terlepas dari suatu struktur organisasi kepengurusan. Kerena
kepengurusan itulah yang akan menjalankan roda-roda organisasi. Maju atau
mundurnya suatu organisasi sangat ketergantuangan pada manusia yang duduk
dipengurusan tersebut. Kemudian tugas seorang pemimpin untuk mengatur dan
memberikan kebijaksaan dalam mengatur langkah-langkah yang harus di tempuh
kerena pemimpinlah yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab secara
penuh.
Untuk memperlancar suatu kegiatan proses belajar dengan baik, suatu
lembaga pendidikan sekolah perlu dibuat suatu perencanaan kerja yang terarah,
terutama dalam bagian kerjanya, perorganisasi tersebut, segala kegiatan yang di
hadapi baik itu mutu dalam proses pembelajaran maupun segala bentuk kegiatan
yang menunjang di sekolah tersebut. Dikelolah secara teraratur dan saling
membantu mendukung kelacaran pendidikan. Lembaga pendidikan formal sebagai
penyelengara organisasi kerja, diselengarakan secara sistematis, terpimpin dan
terarah, kerena organisasi dilaksanakan untuk menciptakan proses serangkaian
yang terarah pada tujuan yang telah di tetapkan. Sebagai organisasi kegiatan kerja
maka untuk mencapai tjuan organisasi itu harus disusun sebagai tata laksana yang
dapat melaksanakan tugasnya masing-masing baik tujuan umum maupun tujuan
khusus menurut jenis dan tingkatanya masing-masing.41

41
Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Mubarak 19 April 2021
BAB III

PELAKSANAAN PEMBACAAN SURAH YASIN DI PONDOK


PESANTREN AL-MUBARAK
A. Definisi Pembacaan Surah Yasin
Surah Yasin ini sering dijuluki sebagai jantung dari Al-Qur'an. Hal ini
disebabkan karena surah Yasin mengandung makna yang cukup dalam, yakni
mengenai dihidupkannya kembali makhluk ciptaan Allah SWT atau Tuhan
Semesta Alam.
1. Sejarah singkat dan definisi Yasinan di Pondok pesantren Al-
Mubarak
Kata Yasinan seakan telah terpopuler di hati masyarakat
luas terutama ditanah air kita indonesia, biasanya berkaitan dengan
peristiwa kematian, diungkapkan dalam bentuk seperti suatu acara
peringatan terhadap kematian tersebut. Acara yang diadakan oleh
ahli mayit dihadiri oleh para kerabat para tetangga masyarakat
sekitar dan terkadang mengundang orang jauh yang dianggap
penting bagi ahli mayit bahkan para Kyai.42
Menurut ketua adat Bapak Amir dan masyarakat setempat
Pondok Pesantren Al-Mubarak Jambi Seberang, yang menerapkan
santri dan santriwati-nya membaca dan mengamalkan Surah Yasin
setiap setelah shalat magrib dan shalat subuh. Pembacaan Surah
Yasin ini sudah lama di terapkan oleh pimpinan di kalangan santri
semenjak awal berdirinya Pondok Pesantren. Selain sudah menjadi
amalan dan rutinitas santri di Pondok mengamalkan Surah Yasin
tersebut banyak sekali Faedah dan keutamaanya di Surah Yasin.
Maka para santri sering menyebutkannya yasinan.43

42
Abu Abdillah, Argumen Ahlusunnah Wal Jama‟ah, (Tangerang: Pustaka Ta‟awun,
2011), hlm. 45
43
Wawancara dengan ketua adat bapak amir 29 Agustus 2021
Acara Yasinan sendiri kuat diduga dari para Wali ketika
berusaha menyebarkan islam di daerah-daerah yang masih
menganut paham hindu maupun animisme. Mereka menyusupkan
ajaran-ajaran islam ditengah tradisi dan kebiasaan masyarakat yang
waktu itu masih kuat mengakar. Hal yang sama misalnya dilakukan
oleh sunan Kalijaga melalui wayangnya, sunan Gunung Jati
melalui lagu-lagunya dan seterusnya. Dalam kondisi tertentu,
memang diperlukanteknik-teknik khusus untuk bisa menarik orang
kedalam ajaran islam, kita harus ingat bahwa tidaklah mungkin kita
bisa merubah kebiasaan suatu kaum secara drastis, pertentangan
akan selalu muncul disana-sini, dan jika tidak bijak
menghadapinya malah bisa terjadi bentrokan fisik yang malah akan
merugikan semua pihak.44
Tradisi adalah adat kebiasaan turun-temurun dari nenek
moyang yang masih dijalankan dalam masyarakat. Sedangkan
dalam kamus ilmiah diartikan sebagai segala sesuatu seperti adat,
kepercayaan, kabiasaan, dan ajaran yang turun-temurun dari nenek
moyang. Sedangkan kata Yasinan jika diruntut secara etimologi
merupakan gabungan dari kata Yasin yang dinisbatkan kepada
nama surah yang ke-36 dalam tata urutan Al-Qur’an dan akhiran-
an. Gabungan dari dua kata tersebut akhirnya membentuk sebuah
kata yaitu Yasinan. Adapun yang dimaksud dengan Yasinan adalah
sebuah kebiasaan terhadap pembacaan surah Yasin baik dilakukan
secata individual maupun secara kelompok yang khusus dilakukan
pada peristiwa- peristiwa tertentu.
Tradisi Yasinan merupakan sebuah tradisi keagamaan yang
sudah mengakar secara kuat dalam tatanan sosial masyarakat
Muslim. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa
Indonesia, Terlepas dari pro maupun kontra mengenai keabsahan
tradisi ini dalam dunia Islam, namun pada nyatanya tradisi ini

44
http://kajian Dakwah Jepara. Blogspot. com
diwarisi secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi
lainnya, sehingga keberadaannya tetap eksis hingga saat ini.
2. Tujuan tradisi Yasinan
Menurut pimpinan Pondok Pesantren Al-Mubarak KH.
Ahmad Mubarak Al-Hafizh, melalui ustadz Izal Azmi beliau
mengatakan tradisi yasinan di Pondok Pesantren ini sudah menjadi
amalan bagi para santri, juga membukan wawasan dan
memperbaiki bacaan melalu Surah Yasin yang di baca setelah
selesai sholat magrib dan subuh, dengan dibacakan setiap hari
sehingga santri yang sebelumnya tidak tau menjadi tau dan yang
tidak hafal menjadi hafal, dengan demikian semuanya sangat
berguna bagi santri baik dikalangan Pesantren maupun di tengah-
tengah masyarakat pada umumnya.45
Berkumpul untuk melakukan Yasinan merupakan tradisi
yang telah diamalkan secara turun-menurun oleh mayoritas umat
islam indonesia. Meskipun format acaranya tidak diajarkan secara
langsung oleh Rosulullah Saw, namun kegiatan tersebut
dibolehkan karena tidak satupun unsur-unsur yang terdapat di
dalamnya bertentangan dengan ajaran islam. Karenanya
pelaksanaannya secara esensisal merupakan perwujudan dari
tuntunan Rasulullah Saw. Tujuan tradisi Yasinan yang umum di
lakukan yaitu untuk media penyembuhan dan mempermudah ajal
kematian.
Surah Yasin mengemukakan tentang Al-Qur’an, kenabian
Muhammad Saw, menegaskan adanya hari kebangkitan disertai
bukti- bukti akliyah, kemudian mengemukakan beberapa
perumpamaan diantaranya dengan mengemukakan kisah utusan-
utusan Nabi Isa Al- Masih dengan penduduk Anthakiyah. 46 Dalam
Surah Yasin juga dijelaskan bahwa Allah Swt telah menunjukkan
45
Wawancara dengan ustadz Izal Azmi 23 Agustus 2021
46
Departemen Agama RI, Surat Yasin Tajwid Warna & Tahlil Plus Doa Ayat-Ayat
Rezeki, (Jakarta: Shahih, 2015)
kekuasaan Nya dalam penciptaan manusia, dunia ini beserta isinya.
Dengan ke-Esa-an dan kekuasaan Nya, Allah dapat melakukan apa
yang telah dikehendaki Nya. Hal ini terdapat dalam Surah Yasin
ayat 81 – 82, yang berbunyi :

‫ض بَِق ِاد ٍر َعلَى أَ ْن خَي ْلُ َق ِم ْثلَ ُه ْم َبلَى َو ُه َو‬ ِ َّ ‫أَولَيس الَّ ِذي خلَق‬
َ ‫األر‬
ْ ‫الس َم َاوات َو‬ َ َ َ َْ
)٨١( ‫يم‬ِ
ُ ‫الق الْ َعل‬
ُ َ‫اخْل‬
“Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi
itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? benar,
Dia berkuasa. dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha
mengetahui.”(Qs. Yasin 81)

َ ‫إمَّنَا أ َْمُرهُ إِذَا أ ََر َاد َشْيئًا أَ ْن َي ُق‬


)٨٢( ‫ول لَهُ ُك ْن َفيَ ُكو ُن‬
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki
sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka
terjadilah ia”. .(Qs. Yasin 82)
Penafsiran ayat tersebut adalah dan apakah
manusiakehilangan akal sehingga tidak menyadari kuasa-Nya?
Tidaklah Dia yang Maha Kuasa itu, yang menciptakan langit
dengan segala bintang dan planet-planetnya yang demikian
besar dan luas, dan menciptakan bumi dengan aneka ragam
makhluk yang menghuninya? Tidaklah Tuhan yang demikian
hebat dan mengagumkan ciptaan-Nya, Maha Kuasa untuk
menciptakan kini dan masa datang, siapapun seperti mereka
yang mengingkari keniscayaan ini walau jasad mereka telah
hancur.
3. Tujuan dan Manfaat dari pengamalan pembacaan Surah Yasin
Tujuan menerapkan pembacaan Surah Yasin ini selain
mengharap mendapatkan berkah dan kesehatan mental baik
bathiniyah maupun dzohiriyah, juga sebagai perlindung diri dari
hal-hal yang tidak di inginkan seperti, kejahatan dari jin dan
manusia. Dengan penerapan pengamalan pembacaan Surah Yasin
ini semoga dapat terlindung dari hal-hal yang tidak di inginkan
tersebut.
Surat Yasin punya banyak manfaat yang terkandung di
dalamnya, perbanyaklah membacanya. Setidaknya sehari sekali.
Surat Yasin merupakan surat ke-36 dalam Al-Qur’an. Surat ini
diturunkan di Kota Makkah sebelum Nabi Muhammad Saw
berhijrah ke Kota Madinah. Untuk itu, Surat Yasin tergolong dalam
surat Makkiyah. Surat penuh berkah ini punya tiga pokok yang
terkandung di dalamnya, yaitu berisi tentang penguatan iman
kepada hari kebangkitan, kisah terkait orang-orang terdahulu yang
hidup di desa, serta dalil-dalil tentang keesaan Allah Swt. Selain
itu, juga berisi informasi mengenai surga dan sifat-sifatnya. Di
mana surga ini kelak disediakan bagi orang-orang yang beriman
kepada Allah Swt.
B. Sejarah dan landasan Tradisi pembacaan Surah Yasin47
Dikalangan Pesantren pada umumnya Al-Qur’an sudah banyak yang
mengamalkan-Nya sebagai salah satu Living Qur’an, bahkan sudah menjadi
tradisi di Pondok Pesantren Al-Mubarak. Dan juga menerapkan tradisi
pembacaan Surah Yasin tersebut.
Menurut pengakuan pembimbing para santri yaitu Ustaz Sudarmono,
Asal mula terbentuknya kegiatan tradisi pembacaan Surah Yasin tidak lepas
peran dari pimpinan Pondok Pesantren Al-Mubarak yang menginginkan
santrinya untuk mengamalkan Surah Yasin ini. Dalam hal ini pimpinan atau
pengasuh mendapat ijazahan dari gurunya sewaktu menuntut ilmu dan
pertemuan dikalangan para ulama-ulama dan para habaib. Sehinga pimpinan
mengharapkan santrinya agar menerapkan amalan bacaan tersebut, dalam
majlis perkumpulan para pengurus Pondok Pesantren Al-Mubarak muncul
beberapa pendapat yang tepat bagi para santri untuk meningkatkan kualitas
keimanan, ketauhidan serta sebagai benteng bagi diri di antaranya
mengamalkan Surah Yasin, kerena di dalam surah tersebut mengandung
makna dan khasiat kemulian.48

47
Wawancara Dengan Ustaz Izal Azmi 25 April 2021
48
Wawancara Dengan Ustaz Sudarmono 25 April 2021
Dengan pengamalan ini semoga dapat mewujudkan genarasi Islami
yang terampil dan berakhlak mulia, memotivasi dan membantu santri untuk
mengenali kemampuan pribadi dan melaksanakan pembelajaran yang efektif
dan efisien untuk mengembangkan santri secara maksimal. Maka dalam
pelaksaanya para santri diharapkan tetap berlandaskan keistiqomahan dalam
mengamalkan, membaca Surah Yasin tersebut yang mana sudah di tentukan
oleh pengasuh Pondok Pesantren Al-Mubarak.49
Dengan tujuan umum agar para santri bila setelah pulang kerumah
dapat menjaga amalnya serta senantiasa istiqomah dalam mengamalkan
pembacaan Surah Yasin, selain itu tradisi pembacaan yang dilakukan setelah
shalat magrib dan subuh telah mampu melekat di kehidupan santri Pondok
Pesantren Al-Mubarak jambi Seberang, sehingga ketika seorang santri
berhalangan mengikuti kegiatan tersebut secara berjamaah kerena sedang
menjalani tugas tertentu atas perintah pimpinan dan para Ustaz dan Ustazah
ataupun sedang pulang kerumah masing-masing, maka ia berusaha
membacanya sendiri.50
Secara singkat kegiatan pembacaan Surah Yasin ini dilaksanakan
sejak berdirinya Pondok Pesantren Al-Mubarak dari tahun 1996 sampai
sekarang, harapan Pimpinan agar para santri di era yang berkembang
sekarang ini serta pergaulan yang semakin bebas ini dapat mengontrol diri
dan mereka dapat terbentengi dari sesuatu kejahatan baik berbentuk nyata
maupun ghaib dan juga memperlembut hati yang keras bagi penuntut ilmu
terkhusus penghafal Al-Qur’an, dengan mencerminkan akhlaqul Qur’aniyah
dimanapun mereka berada.
Pondok Pesantren Al-Mubarak dalam aktivitas pembacaan Surah
Yasin dengan tujuan mengacu pada fungsi merubah suatu keadaan yang tidak
baik menjadi keadaan yang lebih baik, dari kebodohan menjadi terdidik dari
ketidak mampuan menjadi kecukupan dan pemberian bimbingan agama Islam
dalam rangka membentuk prilaku yang Islami. Salah satunya adalah dengan

49
Ibid
50
Ibid.
membiasakan para santri dan santriwati untuk selalu mengamalkan
pembacaan Surah Yasin setelah selesai shalat magrib dan shalat subuh. Hal
ini di lakukan sebagai upaya memberikan motivasi bahwa Surah Yasin adalah
suatu cara untuk menghilangkan kegelisahan-kegelisahan dan menentramkan
jiwa seseorang.51
Di dalam buku Kedahsyatan Membaca Al-Qur’an, karya Amirulloh
Syarbini, apabila seseorang membaca Surat Yasin untuk menghadapi
permasalahan yang sangat sulit, maka Allah akan memberi kelancaran
padanya. Jika Surat Yasin dibacakan pada orang yang akan meninggal dunia
(sakaratul maut), dapat mempermudahkan keluarnya roh dari orang yang
mengalami sakaratul maut. Dan bila dibacakan kepada orang yang telah
meninggal dunia, maka dia akan mengundang rahmat dari Allah dan berkah
dari-Nya. Surat Yasin diturunkan di kota Makkah sesudah diturunkannya
surat Jin. Surat Yasin merupakan jantungnya Alquran. Rasulullah SAW
bersabda.
"Jantung Alquran itu ialah surat Yasin. Tidaklah dibaca akan dia
oleh seseorang yang menghendaki keridhaan Allah dan keselamatan di
hari akhirat, melainkan Allah mengampuni akan dosanya" (HR Abu
Daud).
Adapun landasan dan argumen pembacaan Surah Yasin di Pondok
Pesantren Al-Mubarak Jambi Seberang sebagai berikut.
1. Surah Yasin Jantungnya Al-Qur’an
Menurut pimpinan Pondok Pesantren Al-Mubarak Surah Yasin
adalah jantungnya Al-Qur’an, kerena di kitakan demikian? Kerena
banyak fadhilah yang terkandung di dalamnya.52 Hal yang sama juga
di ucapkan oleh tuan guru Izal Azmi, kerena Pondok Penghafal Al-
Qur’an yang setiap harinya berintragsi dengan ayat suci Al-Qur’an,
maka para santri harus dan betul-betul mengetahui bahwasanya Al-
Qur’an memiliki jantung yaitu Surah Yasin.53

51
Wawancara dengan Ustaz Sudarmono 03 Mei 2021
52
Wawancara dengan Pimpinan Ustaz KH. Ahmad Mubarak 23 Agustus 2021
53
Ibid
Ada seorang santri bertanya, mereka menanyakan perihal
tentang membaca Surah Yasin, siapa orang membaca Surah Yasin
yang lapar menjadi kenyang. Lalu dijawab oleh pimpinan bahwa
tafsiranya bukan seperti itu, ketika Nabi Muhammad Saw membaca
surah Yasin di ayat tersebut menceritakan tentang neraka, Nabi terharu
dan Nabipun bersedih bahkan semua sahabat ikut juga dalam
kesedihan maka ketika itulah laparnya hilang. Dan juga Surah Yasin
menjelaskan berbagai hal apapun termasuk tentang aqidah dan
keimanan kepada Allah Swt.54
Yasin adalah jantung Al-Qur’an. Bahkan sebagaian besar dari
para ahli tafsir menyetir sebuah hadis yang menyatakan bahwa “setiap
sesuatu ada jantungnya (esensinya), dan jantung (esensi) Al-Qur’an
adalah Surah Yasin. Jantung adalah pusat kehidupan, maka jangan
heran bila Surah Yasin dibacakan untuk orang-orang yang sedang
mengalami atau akhir-akhir mautnya, atau untuk menbagun kesadaran
manusia.
Abullah Yusuf Ali menyebutkan di kata pengantar Surah
Yasin bahwa surah ini merupakan figur sentral dalam pengajaran
agama Islam. Surah ini juga mengandung doktrin sentral tentang
pewahyuan dan hari akhirat. Terkandung pula dalam surah ini adalah
ayat-ayat yang menjelaskan bukti kebenaran Allah yang ada di alam.
Dari yang terkandung itulah, surah ini menjadi jantungya Al-Qur’an.
Muhammad Asad juga tidaklah berbeda dengan para ahli tafsir
lainnya. Bahkan menurutnya, hampir seluruh isi surah ini ditunjukan
untuk menjawab problema pertanggung jawaban mora manusia dalam
hidup ini, dan selanjutnya menuju pada kepastian pengadilan tuhan di
hari kebangkitan. Oleh kerna kandungannya itu nabi muhammad
SAW menyeru pengikutnya untuk menghafal dan membacakannya
bagi orang yang sedang mengalami proses kematian dan juga terhadap
orang yang mati.

54
Ibid
Dari pengertian diatas membahas tengan Surah Yasin
jantungnya Al-Qur’an banyak sekalian keidahan dan kemulian
tentunya kita selalu berada pada jalan yang lurus , sebagaimana firman
Allah Swt

)٤( ‫اط ُم ْستَ ِقي ٍم‬


ٍ ‫علَى ِصر‬
َ َ
“(yang berada) diatas jalan yang lurus.” (QS. Al-fatiha 4)
Dan Sesungguhnya juga engkau adalah benar-benar pemberi
petunjuk menuju jalan yang lurus.
2. Pengertian Pengijazahan suatu ilmu dan amalan.
Menurut Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mubarak KH. Ahmad
Mubarak, Pengijazahan adalah sangat penting bagi setiap murid,
apalagi dalam hal keagamaan. kepercayaan guru kepada murid tentang
suatu yang dijazahkan dan pastinya penuh pertimbangan oleh guru
sehingga dapat pengakuan dari guru dengan tanda diberi ijazah baik
secara lisan maupun secara tulisan.55
Ilmu terletak didada yang terealisasi melalui amalan dari ilmu
yang diperoleh. Ilmu yang terealisasi dalam rupa ijazah hanya
berbentuk fisik dari sebuah penghargaan secara wujud serta
pencapaian. Sebagian ulama pun tidak mempermasalahkan adanya
bentuk ijazah.56 Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mubarak Jambi
Seberang KH. Ahmad Mubarak, menyimpulkan bahwa sesuatu
Pemberian yang di berikan oleh guru atau Kyai kepada murid itulah
penghargaan yang sanggat mulia tak ternilai harganya, yang sulit
untuk di dapatkan kerena tertanam di dalamnya nilai-nilai hasanah,
ijazah bagi seorang murid sangat penting, fungsinya adalah supaya
cepat terhubung kepada seseorang yang menyebarkannya, tak kalah
pentingnya cepat terhubung kapada Nabi Muhammad Saw.57

55
Wawancara dengan Pimpinan Ustaz KH. Ahmad Mubarak 23 Agustus 2021
56
Wawancara dengan ustadz furqon 26 Agustus 2021
57
Ibid
Sebuah Ijazah amalan atau ilmu seperti ibaratkan tali yang
sudah di hubungkan kepada orang yang memiliki tali tersebut.
sebagaimana beliau mendapatkan ijazah untuk mengamalkan
pembacaan Surah Yasin di Pondok Pesantren Al-Mubarak Jambi
seberang. Dari sekian banyak guru beliau salah satunya adalah ayah
kandung beliau sendiri KH. Muhammad Daud Bin Abdul Qadir Al-
Hafizh.58
Ijazah adalah sebagai izin yang diberikan oleh seorang guru
kepada muridnya untuk mengajarkan ilmu dan amalan yang diperoleh
oleh murid dari gurunya. Ada juga yang berpendapat bahwa ijazah
merupakan pernyataan pemberian ilmu dan amalan dari seorang guru
kepada murid. Pengertian lain mengatakan bahwa ijazah adalah suatu
tindakan bersyarat pemberian hak/izin sesuatu amalan dan ilmu
spritual dari seorang yang ahli (Guru) kepada seorang murid. Ada
yang lebih mengkhususkan lagi pengerian ijazah yaitu pemberian hak
sesuatu amalan ilmu dari ruh seorang guru kedalam ruh seorang murid
tanpa terikat di dalam suatu tindakan kewajiban dan khidmat.59
Secara ringkas bahwa ijazah merupakan izin seorang guru
kepada murid untuk melakukan sesuatu amalan. Dalam sebagian
pandangan kaum sufi, pemberian ijazah kepada murid hukumnya
adalah wajib karena orang yang mempelajari ilmu hikmah berkaitan
erat dengan spiritual yang berhubungan dengan hal-hal ghaib.60
Maka dari itu, izin dari seorang guru yang berupa ijazah
kepada muridnya sangatlah diperlukan agar mendapatkan bimbingan
dan arahan dari seorang guru agar kelak tidak tersesat oleh tipu daya
setan maupun jin kafir. Peranan Ijazah Amalan Ilmu Hikmah Ijazah
sangat berperanan dalam belajar ilmu hikmah. Tanpa izin atau ijazah
yang diberikan seorang guru, maka akan menjadi sia-sia kelimuan

58
Wawancara dengan Pimpinan Ustaz KH. Ahmad Mubarak 26 Agustus 2021
59
Wawancara dengan Pimpinan Ustaz KH. Ahmad Mubarak 26 Agustus 2021
60
Yahya Zainul Ma'arif, “Apakah Amalan Perlu Ijazah? Buya Yahya Menjawab”, dalam
https://www.youtube.com/watch?v=v5hmknt-mkq, diakses Pada 21 Maret 2019.
yang dipelajarinya. Menjadi suatu keistimewaan dan kebanggan
tersendiri ketika seseorang diberikan sebuah amalan yang memiliki
fungsi atau hikmah tertentu sehingga memperoleh manfaat yang
diharapkannya. Melakukan amalan tanpa ijazah akan mengakibatkan
sesuatu yang buruk terhadap pengamalnya. Ada beberapa risiko yang
akan dialami oleh para pelaku amalan tanpa izin seorang guru di
antaranya adalah kegilaan, mudah emosi, kerasukan dan kurangnya
berkah dari ilmu yang dipelajari.
Ijazah memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting dalam
melakukan sesuatu amalan ilmu hikmah yang merupakan sebagai nur
ilahiah. Di samping itu, ijazah mempunyai fungsi yang sangat
istimewa untuk menyambungkan garis silsilah keguruan, mendapat
keberkahan dalam mengamalkan ilmu yang akan diamalkan, terjaga
dari gangguan jin yang menyamar menjadi khodam ilmu yang
diamalkan, mendapat keramat atau energi besar dari Guru sebelumnya
dan mendapat maqom atau derajat amalan yang mirip dengan Guru-
Guru sebelumnya.
3. Wasiat-Wasiat dan Anjuran Guru dalam mengamalkannya
Menurut Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mubarak KH. Ahmad
Mubarak Al-Hafizh, Wasiat-Wasiat guru kepada murid dalam
mengamalkanya sangatlah banyak sekali, di antaranya yaitu “orang
yang berilmu tetapi ia tidak mengamalkannya ibarat pohon yang tidak
berbuah. Dan juga orang yang berilmu tetapi dia tidak mengamalkan
ilmunya maka sesuatu demikian itu, apapun yang di ajarkan atau yang
di sampaikannya tidak akan diterima oleh orang yang
mendengarkanya, Artinya mengamalkan ilmu sangat lah penting
kerena tidak akan berbekas bagi orang yang kita ajarkan dan orang
yang tidak mengamalkan ilmu akan lebih cepat di siksa daripada
orang meyembah berhala.61

61
Wawancara dengan Pimpinan Ustaz KH. Ahmad Mubarak 26 Agustus 2021
Wasiat dan anjuran para guru mengikuti perintah Rasul
sebagaimana yang di sampaikan oleh Ustadz Izal Azmi, para sahabat
yang rela mengamalkan satu ayat Al-Qur'an kemudian menambah
hafalan baru. Ilmu tidak berguna jika tidak diamalkan. Sebab ilmu itu
berawal dari pengetahuan kemudian wajib diamalkan.62 Dan banyak
sekali yang harus kita lakukan dalam wasiat dan anjuran para guru.
a. Harus istiqomah dalam mengamalkan ilmu dan amalan
yang sudah di berikan, meskipun bacaannya sedikit.
b. Harus kuatkan keyakinan dalam diri kita untuk
mengamalkan sesuatu yang sudah di berikan oleh guru
c. Harus dijalankan sebuah amanah yang sudah diberikan
oleh guru dan jangan sampai kita mengingkari semua
itu, jika kita ingkari pastikan tidak ada kenikmatan dan
keberokahan yang kita raih dalam diri kita
Dari penjelasan di atas beliau menyimpulkan bahwa setiap
guru pasti selalu memberi wasiat kepada murid-muridnya, supaya
murid tidak salah dalam melakukan sesuatu apapun yang berhubungan
dengan Allah dan nabinya. Akan tatapi tak kalah penting kita semua
udah saatnya untuk menanamkan dalam hati bagaimana yang kita cari
dan proritaskan dalam hidup adalah mencari ridho Allah dan
Rosulnya.63
Maulana Muhammad Zakariyya Al Khandahlawi, dalam
kitab Fadhilah Amal, mengutip sebuah hadits:

‫صلٌ ُي اللٌهُ َعلَيهَ َو َسلَ َم َمن‬ ِ ُ ‫عن علِ ٍي رضي اللٌه عنه و َكرم اللٌه وجهة قَ َال رس‬
َ ‫ول اللٌه‬ َُ َ َ ُ ٌَ َ ُ َ ُ َ َ َ َ
‫دخلَهُ اللٌهُ اجلَنٌةَ َو َش ٌف َعه ِيف َع َشرةَ ِمن‬
َ َ‫ظهَره فَ َح ٌل َحآللَه َو َحٌر َم َحَر َامهُ ا‬
َ َ‫قَرأ ال ُقرا َن فَاست‬
‫(رواه أمحد والرتمذي وقال هذا حديث غريب‬.‫هل بَيِته ُكلٌ ٌهم قَد َوجبت لَهُ النٌ ُار‬ ِ َ‫ا‬
‫وحفص بن سليمان الراوي ليس هو بالتقوى يضعف يف احلديث ورواه أبن ماجه‬
‫والدارمي‬

62
Wawancara dengan Ustaz Izal Azmi 26 Agustus 2021
63
Wawancara dengan Ustaz Izal Azmi 26 Agustus 2021
“Dari Ali Karramallaahu Wajhah ia berkata bahwa Rasulullah
SAW bersabda, “Barang siapa membaca  Al-Qur’an dan
menghafalnya, lalu menghalalkan apa yang dihalalkannya dan
mengharamkan apa yang diharamkannya maka Allah SWT akan
memasukkannya ke dalam surga dan Allah menjaminnya untuk
memberi syafaat kepada sepuluh orang keluarganya yang
kesemuanya telah diwajibkan masuk neraka.” (HR Ahmad dan
Tirmidzi) Menurut Maulana Muhammad Zakariyya al-
Khandahlawi, setiap mukmin insya Allah akan masuk surga
meskipun ada yang harus dibersihkan dahulu denga azab
disebabkan dosa-dosanya”.(HR Ibnu Majah dan Ad-Darimi).
Harapan tuan guru kepada murid-muridnya agar senantiasa
mengamalkannya dan menerapakan di Pondok Pesantren di tempat ia
mengajar, sudah sepatutnya bagi seorang guru dan murid untuk
menanmkan sebuah amalan supaya raga dan batin kita selalu sejuk dengan
siraman yang lahir dari kitab suci Al-Qur’an, kerena apabila seseorang
atau di Pondok Pesantren tersebut mengamalkannya supaya mendapat
ketentraman jiwa bukan kesenagan jiwa.64
C. Fadhillah membaca dan mengamalkan Surah Yasin
Menurut Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mubarak KH. Ahmad
Mubarak Al-Hafizh setiap surat, kalimat dari Al-Qur’an bahwa setiap ayat
dan hurufnya mempunyai keberkahan rahmat dari Allah swt, Al-Qur’an
kalam Allah. Tentang Surah Yasin mempunyai keistimewaan yang lebih dari
surah-surah yang lain, keagungan Surah Yasin menjadikan ia jantungnya Al-
Qur’an, banyak sekali hadits-hadits yang menunjukan fadhila Surah Yasin
diantaranya;65

‫يس ملن قرأ لة‬


“Surah Yasin tergantung niat si pembacanya”.

Membaca Surah Yasin di niat dengan apa saja insyaallah di kabulkan


oleh Allh Swt. Maka para orang sholeh menjadikan surah Yasin liqodiil hajat,
untuk kobulnya hajat, dan membaca Surah asin sebanyak 41x, akan tetapi ini
perlu perintah dan ijazah seorang guru kerena sangat berat. Surah Yasin juga
mempunyai fadhilah besar jika di baca ketika orang itu dalam sekaratul maut
di bacakan Surah Yasin mempermudah meninggal dalam keadaan husnul
64
Ibid
65
Wawancara dengan Pimpinan Ustaz KH. Ahmad Mubarak 26 Agustus 2021
khotimah dan indah. Dan Surah Yasin juga di baca ketika ziarah kubur maka
bisa memberikan berkah kuburnya menjadi kebun dari kebun syurga dan
memudahkan untuk mendapatkan pengampunan bagi mayyit. 66
Fadhilah Surah Yasin yg diungkapkan Rasulullah dalam hadits yang
telah ditelaah oleh para ulama dengan tidak mengesampingkan untuk
membaca surah lain, bagi orang yang sudah memahami Surah Yasin tentu
banyak keistimewaan yang ia ketahui, ibaratkan sesorang sudah mengetahui
kegunaan jantung pada kehidupannya, tentu ia akan selalu merawat dan
menjaganya, dan bagi orang yang tidak mengetahui jantunya sendiri, maka
orang tersebut dalam keadaan rugi, kerena jantung adalah sumber utama
dalam diri kita.67
Fadhilah bisa dikatakan sebagai motivasi, terutama untuk orang awam
maka sungguh sangat baik, dan insyaallah tidak bermudorat, jika berkenaan
dengan keikhlasan dalam hati untuk membaca Surah Yasin, dengan adanya
fadhilah tersebut orang yang tidak tau menjadi tau dan menjadi rajin
istiqomah dalam mengamalkannya.68
Surat Yasin adalah jantungnya Al-Qur’an dan surah yang pernuh
dengan keberkahan, inti dari ayat suci Al-Qur’an yaitu surah Yasin sebagaima
yang di katakan oleh ustaz Muhammad Rizki Amin, “tidak dibaca oleh
seseorang semata-mata kerena menginginkan akhirat, pahala serta ampunan
dari Allah Swt. Beliau juga mengatakan orang dahulu baca Yasin setiap hari,
sama halnya yang di perintahkan atau yang di amanahkan oleh pimpinan
Pondok Pesantren Al-Mubarak Jambi untuk para ustaz dan para santri agar
membaca Surah Yasin setiap hari setelah sholat magrib dan sholat subuh.69
Manfaat dan fadhillah Surat Yasin yang pertama adalah dapat
dilimpahkan kebahagiaan. Terutama ketika Surat Yasin ini dibaca setiap
hari, selain akan membuat batin menjadi lebih tenang dan tidak gelisah, akan
banyak orang juga yang menyukai atas izin Allah SWT. Surah Yasin juga
amat banyak kelebihan dan fadhilahnya, sebagaimna sabda Nabi SAW.
ِ ِ
ُ ً‫ا َّن لكل شيء قلب ا‬
‫وقلب القرأن يس ومن قرأ يس كتب اهلل بقرائتها قراءة القرأن عشر‬
‫مرات‬ّ
“Bahwasanya bagi tiap-tiap sesuatu itu hati dan mata Qur’an itu
Yasin dan barang siapa membaca Surah Yasin segala sesuatu
niscaya disertakan oleh Allah SWT baginya dengan membaca akan
dia seperti membaca Qur’an sepuluh kali”.
Dalam riwayat lain Nabi juga menjelaskan.

66
Ibid
67
Wawancara dengan Pimpinan Ustaz KH. Ahmad Mubarak 28 Agustus 2021
68
Ibid
69
Wawancara dengan Ustaz Rizki Amin 30 Agustus 2021
‫شهيدا‬
ً ‫ مثّ مات‬, ‫من داوم علي قرأءة يس كل لبلة‬
“Siapa yang membiasakan membaca Yasin setiap malam,
kemudian ia mati, maka ia dalam keadan syahid” (HR.at-
Thobtoni/7217 dari Anas bin Malik).
Pakar tafsir dan hadits, Ibn Katsir berpendapat bahwa salah satu
keistimewaan utama Surah ini adalah kemudahan yang terlimpah bagi
pembacanya saat menghadapi setiap kesukaran.70 Sebagian besar dari Surat
Yasin menerangkan kemurahan Allah kepada hamba-hamba-Nya, yaitu
dengan memberikan nikmat-nikmat yang tidak terhingga baik di dunia
maupun di akhirat, memberikan kelapangan hati kepada siapa yang
membacanya.71
Adapun fadhilah membaca Surah Yasin antara lain :
a. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah Saw bersabda: “Barang
siapa membaca Surat Yasin dan surat Ash-Shaffat di
hari Jum’at kemudian memohon kepada Allah, maka
Allah akan mengabulkan permohonannya.
b. Dari Yahya bin Abu Kasir berkata: “Barang siapa
membaca Surat Yasin pada waktu pagi senantiasa akan
medapatkan kelapangan sampai sore. Dan bila
membacanya dia waktu sore senantiasa mendapatkan
kelapangan sampai pagi
c. Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa membaca
Surah Yasin untuk Allah, maka Dia akan
mengampuninya dan memberinya pahala sebanyak 12
kali orang membaca seluruh Al-Qur’an. Bila orang sakit
dibacakan Surah Yasin, maka Allah akan menurunkan
untuk setiap huruf yang terdapat dalam surat ini seribu
malaikat yang berdiri berbaris di hadapannya sambil
memintakan ampunan, menyaksikan pencabutan nyawa,

70
Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Vol.11, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 503
71
Muhammad Sholikhin, Rituan Dan Tradisi Islam Jawa, (Yogyakarta: Narasi,
2010), 29.
mengusung jenazahnya. Bila orang sakit yang berada
dalam sakaratul maut membaca atau dibacakan
untuknya Surah Yasin, maka maliakat Ridwan penjaga
surga, akan mendatanginya di ranjangnya dengan
seteguk minuman surga yang akan membuatnya puas
dan meninggal dalam keadaan puas (tidak dahaga),
dibangkitkan dalam keadaan puas.
Surah Yasin di balik banyaknya fadhila, surah ini juga dapat dijadikan
sebagai penolong ketika seseorang sedang terdesak. Mari kita amalkan surah yasin
yang penuh dengan berkah dan akan selalu dapat menjadikan kekuatan dan
keselamatan bagi seluruh umat manusia didunia dimanapun kita berada dan dalam
kondisi apapun, kerena Surah Yasin dapat menjadi sebuah pertolongan dikala kita
sedang terdesak sesuatu yang berkaitan dengan kejahatan yang kelihatan ataupun
tidak kelihatan.72

72
Ahsin Sakho Muhammad, Oase Al-Qur’an, pencerah Kehidupan (Jakarta: Qaf Media
Kreativa, 2018).
BAB IV

PEMAHAMAN SANTRI/SANTRIWATI TERHADAP PEMBACAAN


SURAH YASIN DI PONDOK PESANTREN AL-MUBARAK
A. Praktik Pembacaan Surah Yasin di Pondok Pesantren Al-Mubarak
Dalam praktik pengamalan tradisi pembacaan Surah Yasin ini
dilaksanakan setiap hari setelah salat magrib dan subuh di pimpin oleh para
Ustaz dan pengurus, Proses pembacaan Surah Yasin ini berbeda dengan
pembacaan Surah Yasin pada umumnya.
Menurut ustaz Izal Azmi guru Pondok Pesantren Al-Mubarak Jambi
Seberang, sangat perlu adanya implementasi secara umum di tengah para santri
agar para santri mengetahui bagaimana tata cara dalam melaksanakan sebuah
amalan baik itu dalam pembacaan Surah Yasin maupun amalan yang lain.
Kerena sesuatu yang dilakukan tanpa ada peraktek sebelumnya maka hasilnya
adalah sia-sia, ibaratkan kita ingin mengadakan suatu acara khataman Al-
Qur’an contohnya, akan tetapi tidak ada peraktek atau geladi sebelumnya,
maka haslinya tidak seperti apa yang kita inginkan, begitu juga dengan
peraktek sebuah amalan, jika tidak ada makanisme terlebih dahulu makan
amalan tersebut tidak akan mendapat kenikmatan dan kebarokahan dari apa
yang kita lakukan.73
Tradisi pembacaan Surah Yasin di Pondok Pesantren Al-Mubarak ini
diawali dengan wirid setelah salat subuh sekaligus dilanjutkan dengan tawasul,
disini tawasul dikhususkan untuk baginda Nabi Muhammad SWT.Tujuan dari
dibacakannya tawasul tadi adalah agar semua santri mendapatkan ridho dari
Allah SWT dan mendapatkan syafaat dari baginda Rasulullah SAW serta
mendapatkan berkah dari guru-guru. Pembacaan Surah Yasin ini juga di
73
Wawancara dengan Ustaz Izal Azmi 30 Agustus 2021
lanjutkan dengan tahlil untuk melengkapi pembacaan tersebut dan para harus
wajib mempuyai dan membuka mushaf Al-Qur’an masing-masing supaya
meraka tau di mana letak ilmu tajwid dan sifatul huruf dalam membaca Al-
Qur’an, serta mengambil keberkahan dari kitabullah (Allah).74
Dari pemaparan rangkaian atau praktik singkat pembacaan Surah
Yasin ini ditutup dengan doa dari pimpinan, para Ustaz dan santri bertujuan
untuk agar semua yang dihajatkan dapat terkabulkan di dunia maupun di
akhirat lebih-lebih berdoa untuk kemaslhatan dan berkembangnya Pondok
Pesantren Al-Mubarak Jambi Seberang. Kemudian jika dipandang melalui
sejarahnya ini berdasarkan visi-misi Pondok Pesantren Al-Mubarak Jambi
Seberang, “Mewujudkan generasi Islami yang terampil dan berakhlak mulia,
memotivasi dan membantu santri untuk mengenali kemampuan pribdi dan
melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mengembangkan
santri secara maksimal.75
Adapun secara rinci praktek pelaksanaan pembacaan Surah Yasin di
Pondok Pesantren Al-Mubarak adalah sebagai berikut:
1. Etika dalam proses pembacaan Surah Yasin
Etika dalam proses pembacaan ayat suci Al-Qur’an salah
satunya adalah Surah Yasin sangat penting dimiliki oleh seorang santri,
ustadz Muhammad Izat mengatakan seorang santri jika tidak memiliki
etika dalam seuatu hal apapun pastika yang dilakukanya tek
menghasilkan mamfaat, jangan kan memberi mamfaat kepada orang
lain, kepada dirinya sendiripun tidak ada yang di dapatkan. Pepatah
arab berkata ‫ األداب فوق العلم‬Adab itu lebih tinggi daripada ilmu, etika
dan ilmu ada satu jalan yang tidakbisa dipisahkan, adapun etika-
etikanya; 76
a. Khusyuk
b. Merendahkan suara dan berkonsentrasi tidak mengganggu
orang lain.
74
Wawacara santri Yusril 03 Mei 2021
75
Wawancara Ustaz Muzani 03 Mei 2021
76
Wawancara dengan ustaz M izat 30 Agustus 2021
c. Sesuai dengan Jama’ah irama dan suaranya, jika kebetulan
pembacaanya bersama-sama.
d. Bersih pakain dan tempat, memperhatikan tempat-tempat
yang layak dan waktu yang sesuai.
e. Mengkhiri dengan penuh khusyuk dan adab, menjauhi
kesalahan dan main-main, yang hal itu bisa menghilangkan
faedah dan pengaruh dalam pembacaan.77
B. Tata Cara pelaksanaan pembacaan Surah Yasin
Sebelum melakukan pelaksanaan pembacaan surah yasin tentunya para
santri harus terlebih dahulu mengetahui bagaimana tata cara dalam
melakukannya, menurut Ustadz Sudarmono, sesuatu apapun yang harus kita
lakukan, bagusnya terlebih dahulu kita mengetahui jalan yang harus kita
lakukan supaya tidak menjadi sebuah kegagalan dan kesalah pada suatu
pekerjaan dan amalan. Jika kita sudah mengetahui cara insyaallah dengan
semua yang kita lakukan di permudah oleh Allah Swt78.
Membaca Tawashul:
1. Al-fatihah ila hadrotin Nabi Muhammad SAW, wa’ala alihi Wa
ikhwanihi minannabiyyin wal mursalin waila malaikatil
muqorrobin wal karabiyyin kiromi, Al-Fatihah 1x
2. Tsumma ila arwahi ashabihi waqorobatihi watabi’in wasyuhada’i
wassholihin wal mujahidin wal muqollidihim fiddin, wal ulama’
wal amilin wal qoro’I wa aimmatil hadisi wal mufassirin wassa’
adatina shufiyatil muhaqqiqin, syai’u lillahi lahum al-fatihah 1x
3. Khususon untuk ayah pimpinan KH. MUHAMMAD DAUD AL-
HAFIZH
4. Khususon untuk pimpinan Pondok Pesantren Al-Mubarak KH.
AHMAD MUBARAK BIN KH. MUHAMMAD DAUD AL-
HAFIZH.
5. Khususon untuk majlis Guru Pondok Pesantren Al-Mubarak

77
Wawancara dengan santri Yusril 03 Mei 2021
78
Wawancara dengan Ustaz sudarmono 30 Agustus 2021
6. Khususon untuk para wali santri Pondok Pesantren Al-Mubarak
7. Khususon untuk Santri Pondok Pesantren Al-Mubarak
8. Dilanjutkan dengan pembacaan Surah al-fatihah sebagai berikut:79
         
        
       
      
 
Artinya : Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Yang menguasai di hari Pembalasan
Hanya Engkaulah yang Kami sembah dan hanya kepada Engkaulah Kami
meminta pertolongan.
Tunjukilah Kami jalan yang lurus,
Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan)
mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

(Dilanjutkan dengan surah Yasin)


        
        
         
        
       
       
      
.........‫ الخ‬.       
Artinya : Yaa siin
Demi Al Quran yang penuh hikmah,
Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,
(yang berada) diatas jalan yang lurus,
(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh yang Maha Perkasa lagi Maha
Penyayang,
Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka
belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
Sesungguhnya telah pasti Berlaku Perkataan (ketentuan Allah) terhadap
kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman.
79
Wawancara dengan Ustaz Rizki Amin 03 Mei 2021
Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka, lalu
tangan mereka (diangkat) ke dagu, Maka karena itu mereka tertengadah.
Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka
dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat
melihat.
Sama saja bagi mereka Apakah kamu memberi peringatan kepada mereka
ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan
beriman.

(Dilanjutkan dengan ayat tahlilan)


Tahlil dan Takbir.  
.ُ‫الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْكبَ ُر وَهلِل ِ ْال َح ْمد‬
Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah
maha besar lagi maha terpuji. 80
Surat Al-Ikhlas.
            
     
Artinya :Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
.ُ‫الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْكبَ ُر وَهلِل ِ ْال َح ْمد‬
Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah
maha besar lagi maha terpuji. 81
Surat Al-Alaq.
            
          
   
Artinya : Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,
Dari kejahatan makhluk-Nya,
Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada
buhul-buhul.
Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."

.ُ‫الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْكبَ ُر وَهلِل ِ ْال َح ْمد‬

80
Majmuati al-mudarrisin Masalaku saadah (Fi Azkar dan Wirid An-nubuwah) 85.
81
Ibid 85
Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah
maha besar lagi maha terpuji. 82
Surat An-Nas.
           
         
   
Artinya : Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara
dan menguasai) manusia.
Raja manusia.
Sembahan manusia.
Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
Dari (golongan) jin dan manusia.83
Awal Suroh Al-Baqoroh

           


     
       
        
        
Artinya : Alif laam miin.
Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa.
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat,
dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan
kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin
akan adanya (kehidupan) akhirat.
Mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan
merekalah orang-orang yang beruntung.

Tahlil dan Takbir84.

َ ‫ الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْكبَ ُر وَهلِل ِ ْا‬ 


.ُ‫لح ْمد‬
Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah
maha besar lagi maha terpuji.85

82
Ibid 85
83
Al-Qur’an in word.
84
Imam Haddad (ratib al haddad), 45
85
Ibidi 85
Ayat Kursi
‫ض ۗ َمن َذا‬ ِ ْ‫ت َو َما فِى ٱأْل َر‬ ِ ‫ٱهَّلل ُ ٓاَل إِ ٰلَهَ إِاَّل هُ َو ْٱل َح ُّى ْٱلقَيُّو ُم ۚ اَل تَأْ ُخ ُذهۥُ ِسنَةٌ َواَل نَوْ ٌم ۚ لَّ ۥهُ َما فِى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
‫ا‬¤¤‫ ْى ٍء ِّم ْن ِع ْل ِم ِٓۦه إِاَّل بِ َم‬¤‫ٱلَّ ِذى يَ ْشفَ ُع ِعن َد ٓۥهُ إِاَّل بِإِ ْذنِِۦه ۚ يَ ْعلَ ُم َما بَ ْينَ أَ ْي ِدي ِه ْم َو َما َخ ْلفَهُ ْم ۖ َواَل يُ ِحيطُونَ بِ َش‬
‫ُٔو ُدهۥُ ِح ْفظُهُ َما ۚ َوه َُو ْٱل َعلِ ُّى ْٱل َع ِظي ُم‬¤ُ‫ض ۖ َواَل ئَـ‬َ ْ‫ت َوٱأْل َر‬ ِ ‫َشٓا َء ۚ َو ِس َع ُكرْ ِسيُّهُ ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang
Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan
tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat
memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di
hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa
dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit
dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha
Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al Baqoroh: 255)
Kemudian praktek dan prosesnya diakhiri dengan doa penutup dengan
harapan agar apa yang telah dibacakan diterima oleh Allah SWT dan mendapat
faedah tersendiri bagi pembacanya. Pengakhiran kegiatan ini dengan doa :

،‫اح ِم ْي َن‬
ِ ‫الر‬ َ ِ‫ بَِر ْح َمت‬،‫الن ِار‬
َّ ‫ك َي ا أ َْر َح َم‬ َّ ‫اب‬ ِ ُّ ‫َربََّنا آتَِنا ِفي‬
َ ‫الد ْنَيا َح َسَنةً َو ِفي اآْل خ َر ِة َح َس َنةً َو ِقَن ا َع َذ‬
.‫العالَ ِم ْي َن‬
َ ‫ب‬
ِ ‫والحم ُد ِل‬
ِّ ‫له َر‬ َْ َ
Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat.
Lindungilah kami dari siksa neraka, dengan rahmat-Mu wahai Tuhan maha
penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”
C. Pemahaman para santri terhadap pembacaan Surah Yasin Setelah
Sholat Jama’ah magrib dan subuh
Santri Pondok Pesantren Al-Mubarak Menjadikan Pebacaan surah Yasih
sebagai proritas mereka. Umumnya mereka berintraksi dengan Al-Qur’an dengan
cara membaca dan menghafalkanya pada waktu yang sudah di tentukan oleh
pengasuh, para Ustaz dan Ustazah Pondok Pesantren. Dalam hasil wawancara
penelitian dengan santri Pondok Pesantren Al-Mubarak, tidak sedikit dari mereka
yang memahami bagaimana mengamalkan dan menjalakan rutinitas pembacaan
Surah Yasin.
Tradisi pembcaan suroh Yasin di Pondok Pesantren Al-Mubarok adalah
sebagai rutinitas untuk memenuhi kewajiban sebagai pencinta kitab suci Al-
Qur’an. Namun Juga menambah semangat dalam beribadah karena di lakukan
secara berjamaah dan mmerasa tenang karena pondok terasa ramai dan tidak
seperti kuburan86 Biarpun demikian niatan santri melakukan tradisi pembacaan
suroh Yasin perlu di contoh untuk umum.
Mereka dengan berbagai macam karekter tidak mengurangi solidarias
dalam melaksanakan tradisi pembacaan suroh Yasin, dalam hal ini yang lebih
berperan adalah pengasuh, Ustaz, Ustazah dan Para pengurus (Mudabbir) Pondok
Pesantren Al-Mubarak Jambi Seberang.
Tradisi pembacaan suroh Yasin di Pondok Pesantren Al-Mubarak
merupakan Suatu kegiatan yang harus dilakukan para santri dan Santri wati dan
juga sebagai Riyadhoh batiniyah yang berfungsi untuk mendekatkan diri kepda
Allah.
Menujukan rasa Syukur dan bukti keimanan seseorang Terhadap Al-
Qur’an. Pendekatan diri kepada allah SWT merupakan hal positif yang menjadi
Amalan bathiniyah santri Pondok Pesantren Al-Mubarok hal ini Terlihat
dampaknya para santri semakin khusyu’ dalam beribadah Dan lebih cinta untuk
membaca Al-Qur’an.87 Menyegerakan sholat, dan berpuasa berawal dari tradisi
pembacaan Surah Yasin.
Tradisi pembacaan Surah Yasin menunjukan rasa syukur dan Bukti
keimanan seseorang dalam mencintai Al-Qura’an. Peribadi Yang semangat, jujur
dan memiliki jiwa tenang menjadi poin Keberhasilan yang merupan prestasi tak
ternilai bagi Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mubarak Jambi Seberang. Hal ini
merupakan dampak pisitif dari pembacaan Surah Yasin.
Begitu besarnya peran pengurus agar berjalanya tradisi ini menuntut
mereka untuk senantiasa memberikan motivasi serta meningkatkan semangat
santri dalam mengamalkan tradisi ini pembacaan Surah Yasin ini. Karena sangat
membutuhkan kesadaran tinggi untuk para santri dalam mengamalkan tradisi
pembacaan Surah Yasin yang sudah di tetapkan atau sudah di sahkan oleh
Pimpinan Pondok.88
Dari hasil wawancara dengan para Ustaz Pondok Pesantren Al-Mubarak
Jambi Seberang. Bahwa menjelaskan sebagian santri belum faham betul mengenai
86
Wawan Cara Dengan Yusril Mahendra 10 Mei 2021
87
Wawancara Dengan Ustaz Sudarmono 12 Mei 2021
88
Wawancara dengan Ustaz Muhammad Nuh 13 Mei 2021
keutamaan dalam tradisi pembacaan Surah Yasin menurut beliau;
“Padahal banyak keutamaan di antaranya; mendapatkan Syafa’at bagi
pembacaanya, mendapatkan nur hidayah, mendapatkan limpah rahmat
Allah SWT, terkabul hajatnya, mendapatkan rezki yang berkah dan
menjauhkan dari maksiat.

Demikian hasil wawancara peneliti terhadap santri Pondok


Pesantren Al-Mubarak Jambi Seberang. Adapun Para santri melakukan
tradisi pembacaaan Surah Yasin adalah dengan mentaati peraturan yang di
buat oleh pengurus seperti halnya yang di katakan santri yang bernama
Abdullah Thohir.
“Cuma melakukan apa yang pengurus suruh, tidak berubah
Dalam diri saya, paling tidak bisa membuat diri saya bertanggung
jawab, ketundukan dan rasa patuh kepada guru maupun terhadap
peraturan Pondok Pesantren itu sebuah kebanggaan bagi kami
seorang santri. 89
Bagi Abdullah Thahir mendapat barakah terasakan dalam pengalaman.
Adapun pengalaman dalam tingkatan peribadi merasakan kenYamanan dalam
jiwanya sehingga mereka dapat menjalani hidup ini dengan penuh optimis dalam
bentuk mengharapkan kepada Allah adalah bentuk pemahaman yang baik karena
secara teoritis pembacaan Al-Qur’an memiliki keutamaan mendatangkan barokah
dari Allah Swt.
Namun yang paling besar Harapan para Ustaz untuk santri agar senantisa
mengamalkan tradisi tersebut, Bukan hanya di Pondok saja di proses
pengamalannya. Pembacaan Surah Yasin ini bisa di amalkan dalam keadaan
apapun agar senantiasa istiqomah dan mendapatkan ketentraman jiwa bukan
kesenangan jiwa. Sebagaiman wawancara peneliti dengan Ustaz tuan Guru Dzul
Azmi beliau mengatakan;
“Harapanya kepada para santri dan alumni tetap istiqomah
melakukan tradisi tersebut kerena pembacaan Surah Yasin itu sudah
ada sebelum kalian masuk ke Pondok Pesantren ini. Dan untuk santri
khusunya selalu agar memahami Faedah-faaedah dari ayat Al-
Qur’anyaitu Surah Yasin.

89
Wawan cara dengan Abdullah Thahir 15 Mei 2021
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari kajian Living Qur’an terhadap tradisi pembacaan
ayat suci Al-Qur’an Surah Yasin di Pondok Pesantren Al-Mubarak Jambi
seberang. Tradisi pembacaan Surah Yasin ini merupakan tradisi turun
temurun yang sampai saat ini tetap terlaksanakan di Pondok Pesantren.
Mempercayai bahwa Surah Yasin itu sendiri merupakan salah satu surah
yang memiliki banyak fadhilah salah satunya untuk mendoakan orang
yang sudah meninggal. Adapun Living Qur’an terhadap tradisi sebagai
berikut :
1. Tradisi pembacaan Surah Yasin di Pondok Pesantren Al-Mubarak
adalah sebuah aktivitas rutin santri yang sudah menjadi tradisi. Yang
mana tradisi ini didasari oleh keutamaan Al-Qur’an khususnya pada
Surat Yasin yang mana diyakini santri sepanjang zaman. Pada saat itu
kegiatan tradisi pembacaan Surah Yasin setalah selesai sholat magrib
dan sholat subuh berjama’ah, tradisi ini di laksanakan secara bersama-
sama dengan santri, pengurus dan Ustaz yang mana dilaksanakan di
kedung mushola Pondok Pesantren Al-Mubarak. Tradisi pembacaan
Surah Yasin ini di bawah oleh tuan guru KH. Ahmad Mubarak Bin
KH. Muhammad Daud Al-Hafiz. Yang mana amalan pembacaan Surah
Yasin ini beliau dapatkan dari guru-gurunya terdahulu baik yang di
indonesia maupun yang di luar negeri, mesir, dan sudan.
2. Prosesi tradisi pembacaan Surah Yasin yang di laksanakan di Pondok
Pesantren Al-Mubarak Jambi Seberang ini berbeda dengan yang
lainnya. Serta tawassul yang ditunjukan kepada Allah, Rosulullah, dan
pengasuh, serta ayah dari pengasuh Pondok tersebut. Tradisi
pembacaan Surah Yasin ini merupakan sebuah kegiatan rutin setiap
hari yang mana dilakukan setiap sehabis shalat jama’ah magrib dan
subuh, secara bersama-sama.

B. Saran-saran
Dalam penelitian in, penulis tentunya menyadari kemungkinan
kekurangan yang terdapat di dalam karya tulis. Setelah penulis melakukan
penelitian tentang Living Qur’an terkait tradisi pembacaan Surah Yasin di
Pondok Pesantren Al-Mubarak Jambi Seberang, Dengan sedarhana dan
secara global. Tentu banyak sekali objek penelitian Living Qur’an lainnya
yang masih relevan dan belum dikaji. Penuli sangat mengakui bahwa
penelitian ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh kerena itu,
penulis, mengharapkan kritik dan saran yang membagun untuk penulisan
berikutnya yang lebih lagi.
Setelah skripsi ini, penulis mencoba menemukan saran-saran yang
sangat diharapkan bias bermamfaa bagi penulis sendiri khususnya bagi
umat muslim secara umum. Adapun masukan dan saran-saran yang
penulis kemukakan adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti setelah ini diharapkan lebih memfokuskan kajian
Living Qur’an yang berkembang di masyarakat khususnya
tentang tradisi pembacaan Yasin supaya tradsi yang
berkembang tidak terkikis oleh zaman yang semakin maju.
2. Bagi Pondok Pesantren Al-Mubarak Jambi Seberang supaya
terus istqomah melestarikan tradisi yang sudah turun-menurun
di lakukan sejak mulai bedirinya sampai saa ini.
3. Bagi masyarakat terus mendukung kegiatan keagamaan seperti
tradisi pembacaan Surah Yasin dkerenakan sebagai sebuah
indentitas ajaran ahlu sunnah wal jama’ah.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an
Depertemen Agama Ri, Al-Qur’an dan terjemahannya, (Bogor: Pt. Sygma
Examedia Arkanlccma,2007)

Buku
Ahsin Sakho Muhammad. Keberkahan Al-Qur’an (Jakarta QAF.2017)
Abu Utsman Kharisma, Menggali kandungan makna Surah Yasin (Pustaka
Hudaya 2019)
Abdul somad, 37 Masalah Populer, Pekanbaru, Riau 2014
Izza Rohman, Memahami Surah Yasin dengan metode tafsir-Qur’an bil-Qur’an
(jakarta 2019)
M.H Ma’rifat, Kisah-Kisah Al Qur’an Antara Fakta Dan Metafora, (Yogyakarta:
Citra, 2013)
Hasbillah, Ahmad Ubaid. Ilmu Living Qur’an-Hadis cet.1, Banten: Maktabah
Darus Sunnah, 2019
Muhsin Imam, Tafsir Al-Qur’anDan Sosial Budaya Studi Nilai-Nilai Budaya
Jawa Dalam Tafsir Al-Huda Karya Bakri Syahid, Jakarta: Badan
Litbang
Dan Diklat Kementrian Agama RI, 2010
Mustaqim, Abdul, Dinamika Tafsir Al-Qur’an, Yogyakarta: Adab Press, 2014
Mansur, Muhammad, Living Qur`an Dalam Lintasan Sejarah Studi al-Qur`an,
Yogyakarta: Teras, 2007
Mannheim Karl, Ideologi dan Utopia: Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik,
terj. F. Budi Hardima, Yogyakarta: Kanisius, 1991
Muhammad, Mengungkap Pengalaman Muslim Berinteraksi dengan Al-Qur’an
dalam Sahiron Syamsudin, Metode Penelitian Living Quran dan
Hadis, (Yogyakarta: Teras, 2017)
Mannheim, Karl. Sosiologi Sistematis: Pengantar Studi Tentang Masyarakat
(Yogyakarta: Bina Aksara, 1987)
Nyoman Kurnia Ratna, metode penerian, (Yogyakarta: pustaka pelajar 2016)

Sahiron, Syamsudin, “Ranah-ranah Penelitian dalam Studi Al-Qur’an dan Hadits”


dalam Metodologi Living Qur’an dan Hadits, (Yogyakarta, Teras, 2007)
Syeikh Abdul Somad, Hidayatus Shalikin. (Jeddah Indonesia 1354)

Skripsi
Indra wiantoro, Tradisi pembacaan Surah Yasin di Pondok Pesantren panggung
Putra karangwaru tamanan tulungagung (tulungagung) Hal 13
Eka Rahayuni. Tradisi pembacaan surah Yasin di Pondok Pesantren Irsyadul
‘Ibad Pemayung, Batang Hari Jambi.
Agus Roiawan. Tradisi pembacaan Yasin (Studi Living Qur’an di Pondok
Pesantren Kendung Kenong Madiun)
Jurnal
Hasan, Ibrahim, tentang “ Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Al-Qur’an, Telaah
Surah Yasin dan al-fatihah, Jurnal Sumatra Utara, Vol. I, No. 2, (2017)
Heddy, Shri Ahimsa-Putra. “The Living Qur’an : Beberapa Perspektif
Antropologi”, Jurnal Walisongo, Volume 20, Nomor I, (2020)

Wabsite
Http://Journal.uinjkt.ac.id/index, di akses 25 Februari, pukul 14.00 WIB.
Tabel
Bagan struktur organisasi Pondok Pesantren Al-Mubarak Al-Islami
Litahfizil Qur’an Al-Karim Tahtul Yaman Jambi Seberang.

YAYASAN

PIMPIAN MA’HAD
Gr. Ustadz H. Mubarak, Lc., MA

BENDAHARA
SEKRETARIS
Gr. Izal Azmi MAJLIS GURU
Ustadz Muzani
Gr. Syarifuddin, SM

Pondok Pesantren perlu kiranya susunan bagan struktul organisasi kerena


merupakan jalur kerja yang di organisasi oleh pimpinan yang dibantu oleh
beberapa staf dalam menjalankan roda pendidikan dan proses belajar mengajar :

Pengurus
Penasehat/Pelindung : K.H. M. Daud Abdul Qodir Al-Haifizh
Pimpinan Ma’had : Ust. H. Ahmad Mubarak Daud Al-Hafizh
Wakil Pimpinan : Ust. H. Sulhi Muhammad Daud, Lc., MH
Sekretaris : Ust. Juhairi Muhammad Syukur Al-Hafihz
Bendahara : 1. Ust. Dzul Azmi Al-Hafizh
2. Ust. Syarifuddin Amir, SM., Al Hafizh
Penanggung Jawab Asrama dan Pembangunan : 1. Ust. M. Musytari
Al-Hafizh
2. Ust. M. Syarifuddin
Penanggung Jawab PPS Tk. ‘Ulya/Aliyah : Ust. Rifaat, S.Pd.I
Penanggung Jawab PPS Tk. Wustha/Tsnawiyah : Ust. Syarifuddin
Amir, SM., Al-Hafizh
Penanggung Jawab Konsumsi/Dapur : Ust. Ahmad Ridho
Al-Hafizh
Majlis Guru/ Tenaga Pengajar :
Adapun pengurus dan guru merupakan unsur dari teriakannya proses
pendidikan dan pembelajaran dalam suatu lembaga pendidikan. Guru merupakan
alat yang mentransper ilmu pengetahuan kepada siswa atau yang disebut sebagai
pemberi informasi. Tanpa guru suatu lembaga pendidikan tidak akan berjalan
sebagaimana mestinya90.
Majlis Guru/Tenaga Mengajar:
No
Nama Majlis Guru Alamat Pendidikan Jabatan
1 H. Ahmad Mubarak Daud Al- Jambi S2 Non PNS
Hafizh
2 Sulhi Muhammad Daud, Lc., MA Jambi S2 PNS
3 Dr. Sopian Ramli, M.Ag Musi Rawas S3 PNS
4 Dzul Azmi Al-Hafizh Desa Setiris Aliyah Non PNS
5 H. Izzat HM. Daud, Lc., MA Jambi S2 PNS
6 Muhammad Musytar Al-Hafizh Bangko Aliyah Non PNS
7 Muhammad Nuh Al-Hafizh Tambang Besi Aliyah Non PNS
8 Juhairi Al-Hafizh Penegah Aliyah Non PNS
9 Surayya Jambi Aliyah Non PNS
10 Nur Yana Al-Hafizh Tungkal Ilir Aliyah Non PNS
11 Mardiana Al-Hafizh Rantau Aliyah Non PNS
Panjang
90
Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Mubarak 19 April 2021
12 Tutut Al-Hafizh Jambi Aliyah Non PNS
13 Novi Aryanti Al-Hafizh Dusun Tendah Aliyah Non PNS
14 Rahel Al-Hafizh Sungai Dingin Aliyah Non PNS
15 Zainabun Al-Hafizh Jambi Aliyah Non PNS
16 Muhammad Syarifuddin Sei. Nek Aliyah Non PNS
17 Ahmad Muzani Al-Hafizh Tarikan Aliyah Non PNS
18 Maulana Rahmi Al-Hafizh Jambi Aliyah Non PNS
19 Misita Al-Hafizh Sungai Dingin Aliyah Non PNS
20 Latifah Jambi Aliyah Non PNS
21 Zainul Hayat Teluk Rendah Aliyah Non PNS
22 M. Makki Ishaq Jambi Aliyah Non PNS
23 Rif’at, S, Pd.I Jambi S1 PNS
24 Hanafi Al-Hafizh Embacang Aliyah Non PNS
Gedang
25 Syarifuddin Amir, SM, Al-Hafizh Bone S1 PNS
26 Siti Yusro Al-Hafizh Jambi Aliyah Non PNS
27 Salma Al-Hafizh Sengkati Baru Aliyah Non PNS
28 Akmal Izzah Azami Al-Hafizh Binangan Telu Aliyah Non PNS
29 Hairul Anam Al-Hafizh Setiris Aliyah Non PNS
30 Muhammad Alfurqon Al-Hafizh Londerang Aliyah Non PNS
31 Sami’un Al-Hafizh Sungai Bungur Aliyah Non PNS
32 Ahmad Ridho Al-Hafizh Bandar Aliyah Non PNS
Lampung
33 Muhammad Kudus Al-Hafizh Padang Kelapo Aliyah Non PNS
34 Samman Khatab Al-Hafizh Padang Kelapo Aliyah Non PNS
35 Ahmad Irwanto Al-Hafizh Talang Aliyah Non PNS
Tembago
36 Sudarmono Al-Hafizh Talang Aliyah Non PNS
Tembago
37 Wahyu Ilahi Al-Hafizh Papit Aliyah Non PNS
38 Maulana Suhendra Al-Hafizh Setiris Aliyah Non PNS
39 Muaimin Al-Hafizh Bukit Baling Aliyah Non PNS
40 Putra Ramadhan Al-Hafizh Lumahan Aliyah Non PNS
41 Hujansyah Al-Hafizh Tanjab Timur Aliyah Non PNS
42 Isanuddin Al-Hafizh Benteng Aliyah Non PNS
43 Kurnia Rizki Maarif Amin Al- Surya Indah Aliyah Non PNS
Hafizh
44 Indah Kurnia Ikahayat Al-Hafizh Rimbo Bujang Aliyah Non PNS
45 Eva Salwa Al-Hafizh Setiris Aliyah Non PNS
46 Khoirunnisa Al-Hafizh Pulau betung Aliyah Non PNS
47 Iklila Avivi Al-Hafizh Jambi Aliyah Non PNS
48 Nurul Hikmah Al-Hafizh Jambi Aliyah Non PNS
49 Asrorul Karimah Al-Hafizh Setiris Aliyah Non PNS
50 Fitri Yani Al-Hafizh Gurun Tuo Aliyah Non PNS
51 Nurul Izmi Al-Hafizh Penegah Aliyah Non PNS
52 Milla kamalatus salamah Al- Siak Aliyah Non PNS
Hafizh
53 Nur Halimah Al-Hafizh Tungkal Aliyah Non PNS
54 Malespi Al-Hafizh Padang Jering Aliyah Non PNS
55 Yevi Mawarti Al-Hafizh Rengas Aliyah Non PNS
Bandung
56 Nur Ahlami Mubarak Al-Hafizh Jambi Aliyah Non PNS
57 Ayu Astuti Al-Hafizh Arang-Arang Aliyah Non PNS

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA


TRADISI PEMBACAAN SURAH YASIN(KAJIAN LIVING QUR’AN)
DI PONDOK PESANTREN AL-MUBARAK JAMBI SEBERANG
No Jenis Data Metode Sumber Data

1 - Sejarah Berdirinya Pondok - Observasi - Setting


Pesantren Al-Mubarak - Dokumentasi - Dokumen Sejarah Al-
Mubarak
2 - Lokasi - Observasi - Keadaan Lokasi
- Dokumentasi - Dokumen Lokasi
3 - Visi, Misi dan Tujuan - Dokumentasi - Dokumen Visi, Misi dan
Pesantren Al-Mubarak Tujuan Pondok
4 - Tata Tertib dan Sistem - Dokumen Tata Tertib dan
Pembelajaran Pondok - Dokumentasi Sistem Pembelajaran
Pesantren
5 - Kegiatan dan Aktifitas Santri - Observasi - Keadaan dan Aktifitas
Pondok Pesantren Al- - Dokumentasi - Dokumen Kegiatan dan
Mubarak Aktifitas Santri
6 - Kepengurusan dan Program - Observasi - Keadaan Program Yang
Pengembangan Pesantren - Dokumentasi Dikembangkan
- Dokumen dan Nama-Nama
Pegurus Al-Mubarak
7 - Serana / Fasilitas Pesantren - Observasi - Keadaan Fasilitas
- Dokumentasi - Dokumen Fasilitas
8 - Praktik Tradisi Pembacaan - Observasi - Praktik Penerapan
Surah Yasĩn - Dokumentasi - Dokumen Implementasi
- Sejarah Mulainya Tradisi - Wawancara Ustaz/Santri Pondok Al-
Pembacaan Surah Yasĩn Mubarak

A. Panduan Observasi

No Jenis Data Objek Observasi

1 - Lokasi Pondok Pesantren Al-Mubarak - Keadaaan dan lokasi Pondok


Pesantren Al-Mubarak
2 - Sarana / Fasilitas Pondok Pesantren Al- - Sarana dan Prasarana yang
Mubarak tersedia di Pondok Pesantren Al-
Mubarak , seperti kelengkapan
Ruang Pondok
3 - Praktik Tradisi Pembacaan Surah Yasĩn - Lokasi Waktu kapan penerapan
di Pondok Pesantren Al-Mubarak dilakukan
- Etika Dalam Prosesi pembacaan
Surah Yasĩn
- Tata Cara Pelaksanaan dalam
Tradisi pembacaan Surah Yasĩn
4 - Pengaruh dari penerapan tradisi - Dampak dari pelaku tradisi
pembacaan Surah Yasĩn terhadap pembacaan Surah Yasĩn setelah
Ustadz dan Santri menjalankan tradisi tersebut
sangat berpengaruh tertutama
pada ketenangan jiwa dan
bathinnya.

B. Panduan Dokumentasi
No Jenis Data Data Dokumentasi

1 - Lokasi Pondok Pesantren Al-Mubarak - Data dokumentasi Pondok


Pesantren Al-Mubarak
2 - Jumlah Santri Pondok Pesantren Al- - Data dokumentasi buku induk
Mubarak Pondok Pesantren Al-Mubarak
3 - Program pengembangan Pondok - Data dokumentasi tentang
Pesantren Al-Mubarak Program pengembangan
Pesantren

4 - Praktik Tradisi pembacaan Surah - Data dokumentasi tentang para


Yasĩn Santri

5 - Proses Belajar mengajar - Data Dokumentasi tentang proses


belajar mengajar

6 - Kegiatan dan aktifitas santri - Data Dokumentasi tentang proses


kegiatan dan aktifitas Santri.

C. Butir-Butir Wawancara
No Jenis Data Sumber Data dan Substansi
Wawancara
1 - Letak Geografis Pondok Pesantren Al- Ustadz/Santri Al-Mubarak
Mubarak 1. Bagaimana setting geografis
Pondok Pesantren Al-Mubarak?
2. Bagaimana kondisi Sosial
Kebudayaan santri?
2 - Sejarah Tradisi pembacaan Surah Yasĩn Ustadz/Santri Al-Mubarak
di Pondok Pesantren Al-Mubarak 1. Bagaimana sejarah munculnya
pembacaan Surah Yasĩn di
Pondok Pesantren Al-Mubarak?
2. Sejak kapan pembacaan Surah
Yasĩn mulai dilaksanakan di
Pondok Pesantren Al-Mubarak?
3. Kenapa disebut pembacaan Surah
Yasĩn?
4. Apa manfaat dan fungsi tradisi
pembacaan Surah Yasĩn?
3 - Praktik pembacaan tradisi pembacaan Ustadz/Santri Al-Mubarak
Surah Yasĩn 1. Apa yang menjadi dasar Tradisi
pembacaan Surah Yasĩn?
2. Adakah ayat Al-Qur’ăn/Hadis
yang menjelaskan tentang Tradisi
pembacaan Surah Yasĩn?
3. Bagaimana aplikasi atau cara
masyarakat menggunakan ayat
4 - Tujuan atau motivasi pembacaan Ustadz/Santri Al-Mubarak
1. Apa tujuan anda mengamalkan
Surah Yasĩn?
2. Apa Motivasi anda dalam
melakukan tradisi pembacaan
Surah Yasĩn?
5 - Pengaruh dari pelaksanaan tradisi Ustadz/Santri Al-Mubarak
pembacaan Surah Yasĩn 1. Apa harapan anda dari
mengamalkan pembacaan Surah
Yasĩn?
2. Perubahan sikap dan prilaku apa
saja yang terjadi setelah
melaksanakan tradisi pembacaan
Surah Yasĩn?
CURICULUM VITAE

Nama : Hambali
Tempat & Tanggal Lahir : Lubuk Mas 12 April 1994
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat Asal : Dusun III Desa Lubuk Mas Musi Rawas Utara
Alamat Sekarang : Perumahan Villa Nusa Lorong Delima Rt 29
No. Tlp/ Hp : 08117442134
E-Mail : Uyahambali18@gmail.com

Riwayat Pendidikan Formal :


Nama Jenjang Tahun Lulus
SDN Desa Lubuk Mas 2004-2010
MTS Sa’adatuddarein 2010-2013
MAN Sa’adatuddarein 2013-2016
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi 2017-2021

SARANA DAN PRASARANA


PONDOK PESANTREN AL-MUBARAK JAMBI SEBERANG

LOGO
PIMPINAN MA’HAD
Ust. H. Ahmad
Mubarak Daud Al-
PEMBACAAN SURAH
YASIN SETELAH WAWANCARA
BERSAMA PARA

GEDUNG
PERKUMPULAN
RAPAT MAJLIS GURU
DAN PENGURUS
ACARA TAHUNAN PONDOK KHATAMIL
QUR’AN

LAPANGAN OLAHRAGA

PANITIA QURBAN
RUANG IBADAH SANTRI
AL-MUBARAK

HAFLAH KHATMIL QUR’AN


SANTRI DANPERLOMBAAN
SANTRIWATI SANTRI

Anda mungkin juga menyukai