SKRIPSI
HARDIYANA
201172260
SKRIPSI
HARDIYANA
201172260
i
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363
Assalamualaikum Wr.Wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk, dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudari:
Nama :Hardiyana
NIM :201172260
Prodi :Pendidikan Agama Islam
Judul :Efektivitas Penggunaan Metode Iqra Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Al-Qur‟an Di Taman Pendidikan Al-
Qur‟an Saidul Amin Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi
Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.
Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas
dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363
Assalamualaikum Wr.Wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk, dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudari:
Nama :Hardiyana
NIM :201172260
Prodi :Pendidikan Agama Islam
Judul :Efektivitas Penggunaan Metode Iqra Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Al-Qur‟an Di Taman Pedidikan Al-Qur‟an
Saidul Amin Kabupaten Tanjung Jabung Barat
iii
KEMENTRIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
TIM
Penguji I Penguji II
Pembimbing I Pembimbing I1
Habib Muhammad, M. Ag
NIP. 196710031997031001
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyampaikan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini yang saya susun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi seluruhnya
merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah ditulis sumbernya secara jelas, sesuai dengan norma,
kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Adapun di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan
hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-
bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Hardiyana
NIM. 201172260
v
PERSEMBAHAN
Sebagai bukti dan rasa banggaku, selalu ada do‟a agar beliau diberikan
kesehatan, serta umur panjang dan berkah. Dengan didikan dan pengorbanan yang
tak terhingga kepadaku, sehingga aku bisa menyelesaikan program pendidikan
strata satu ini tepat pada waktunya.
Dan semoga Allah memberikan berkah dan ridho-Nya kepada kita semua.
Aamiin ya Robbal „aalamiin.
vi
MOTTO
)فَاقَرَءَوَامَاتَيَسَرَمَهََالَقَرَاَنَََ(المزمل
َانَافضلكمَمهَتعلمَالقرانَوعلمه
(H.R. Al-Bukhari)
vii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT., Tuhan yang Maha
‘alim yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkan-Nya, atas rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan
waktu yang diharapkan. Dan tak lupa pula shalawat dan salam atas junjungan
Nabi yang paling mulia yakni Nabi Muhammad Saw. yang telah menjadi risalah
pencerahan bagi umatnya. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi
salah satu syarat akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Strata 1
(S1) dengan judul “Efektivitas penggunaan metode iqra dalam meningkatkan
motivasi belajar Al-Qur‟an di Tempat Pendidikan Al-Qur‟an Saidul Amin.”
Segala usaha dan upaya telah dilakukan oleh penulis dalam rangka
menyelesaikan skripsi ini dengan semaksimal mungkin. Namun, penulis
menyadari dengan sedalam-dalamnya bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah memberikan
motivasi, baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis menghaturkan
terimakasih dan rasa hormat yang tak terhingga kepada seluruh pihak yang telah
memberikan support dan dukungan kepada penulis. Untuk itu, melalui kolom ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA., Ph.D., Sebagai Rektor Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Fadhillah, M.Pd, Sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. Risnita, M.Pd, Sebagai Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Dr. Najmul Hayat, M.Pd.I, Sebagai Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Dr. Yusria, S.Ag. M.Ag Sebagai Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
viii
6. Mukhlis, S.Ag., M.Pd.I Sebagai Ketua Program Studi Penedidikan Agama
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Dr. Dailami Julis, M.Pd.I Dan Bapak Mukhlis, S.Ag., M.Pd.I Sebagai Dosen
Pembimbing I Dan II Yang Telah Meluangkan Waktu Dan Mencurahkan
Pemikirannya Demi Mengarahkan Penulis Dalam Menyelesaikan Penulisan
Skripsi Ini.
8. Ustadz Akhmad Bukhari, Sebagai Ketua Di TPA Saidul Amin Yang Telah
Membantu, Membimbing, Dan Telah Menjadi Informan Dalam Proses
Penulisan Skripsi.
9. Sahabat-Sahabat Konco Dolan, Nur Afifah, Yuli Artika, Puji Lia Lestari,
Nova Aggraini, Windi Yulimaya Sari, Hardiyanti Aditiya, Fitriana Amanah,
Fitriani Lestari Yang Selalu Memberikan Dukungan Serta Telah Menjadi
Partner Penulis Dalam Penyusunan Skripsi Ini.
10. Riky Riyanto Safutra Yang Selalu Memberi Motivasi Dan Semangat
11. Semua Teman-Teman Kelas PAI H Angkatan 2017 Yang Telah Memberikan
Dukungan Dan Do‟a.
Semoga Allah SWT. membalas segala amal kebaikan semua pihak yang telah
membantu. penulis sadar, meskipun telah semaksimal dalam proses penulisan
skripsi tetapi sebagai manusia pastilah terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
dengan senang hati penulis menerima saran dan masukan dari pembaca. Penulis
berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca pengembangan ilmu
pendidikan, Aamiin.
Hardiyana
NIM.201172260
ix
ABSTRAK
Nama :Hardiyana
Jurusan/Fakultas :Pendidikan Agama Islam/Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Judul :Efektivitas Penggunaan Metode Iqro‟ Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Membaca Al-Qur‟an di
Taman Pendidikan Al-Qur‟an Saidul Amin Kabupaten
Tanjung Jabung Barat
x
ABSTRACT
Name :Hardiyana
Major/Faculty :Islamic Education/Tarbiyah and Teacher Training Faculty
Title :The Effectiveness of Using the Iqro‟ Method in Increasing
the Motivation to Learn to Read the Koran in the Al-Qur‟an
Education Park Saidul Amin Districts Tanjung Jabung
Barat
This study aims to determine the effectiveness of using the iqro‟ method in
increasing the motivation to learn to read the Al-Qur‟an students in the place of
education Al-Qur‟an Saidul Amin. Researchers focused on the positive things
such as the effective use of the Iqro‟ method in increasing students‟ learning
motivation. Researchers are interested in knowing how the iqro‟ method in
increasing motivation to learn to read the Qur‟an quickly and precisely according
to the desired target of the iqro‟ method. This research belongs to the type of
qualitative research. Data collection techniques in this study using observation,
interviews, and documentation. The results of this study indicate that the
effectiveness of using the iqro method in increasing the motivation to learn Al-
Qur‟an in the said Al-Qur‟an educational park Saidul Amin has gone well and is
in accordance with the achievements achieved. As for the obstacles faced in
increasing the motivation to learn to read the koran in the Saidul Amin Al-Qur‟an
education park, among others, the obstacles that come from the head of the Al-
Qur‟an education park Saidul Amin, ustadz or ustadzah, and the obstacles from
students can be resolved with some offorts made in the park education Al-Qur‟an
Saidul Amin. As for the offorts to increase motivation to learn to read the koran
carried out in the Al-Qur‟an Education garden Saidul Amin, among others:
coopertion with parents or guardians of studens, giving more attention to children,
and giving praise or gifts.
Key Words: Effectiveness, Iqra‟ Method, Motivation, Learning to Read the Al-
Qur‟an.
xi
DAFTAR ISI
A. Efektivitas
1. Pengertian Efektivitas ..................................................................... 7
2. Faktor internal yang mempengaruhi keefektifan belajar siswa ...... 8
B. Metode Iqra‟
1. Pengertian Metode Iqra‟ ................................................................ 10
2. Tujuan Dari Pengajaran Iqra‟ ........................................................ 10
3. Strategi pembelajaran Iqro‟ ........................................................... 11
xii
4. Proses pembelajaran Iqro‟ ............................................................ 11
C. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar.......................................................... 11
2. Jenis-jenis motivasi Belajar .......................................................... 14
3. Hal-hal Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar............................. 15
4. Bentuk motivasi belajar ................................................................. 17
D. Al-Qur‟an
1. Pengertian Al –Qur‟an ................................................................... 19
2. Fungsi Al-Qur‟an .......................................................................... 20
3. Adab dan Etika Membaca Al-Qur‟an ............................................ 20
4. Metode Pengajaran Al-Qur‟an ....................................................... 21
E. Studi Relevan ..................................................................................... 21
xiii
9. Struktur Organisasi ..................................................................... 37
B. Temuan Khusus
1. Proses Pembelajaran Al-Qur‟an dengan Metode Iqra‟di
TPA Saidul Amin ...................................................................... 39
2. Efektivitas Penggunaan Metode Iqra‟ dalam pembelajaran
Al-Qur‟an di TPA Saidul Amin ............................................... 45
3. Kendala-Kendala dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Al-Qur‟an di TPA Saidul Amin ............................................... 49
4. Upaya Yang Dilakukan Dalam Meningkatkan
MotivasiBelajar Al-Qur‟an di TPA Saidul Amin ..................... 59
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................... 63
B. Saran ................................................................................................ 64
C. Kata Penutup .................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 66
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
18
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
يَايُهَاالنًّّاسُ قَ ْد َجا َء ْت ُك ْم َّم ْى ِعظَةٌ ِّم ْه َربِّ ٌك ْم َو ِشفَا ٌء لِّ َما فًِ الصُّ ُد ْو ِر َوهُدًّي
َّو َرحْ َمةٌ لِّلّ ُم ْؤ ِمنِي َْه
Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran
dari tuhanmu dan penyembuh penyakit-penyakit (yang berada)
3
ingin melanjutkan pada topik berikutnya harus melalui evaluasi yang bisa
dinyatakan lulus untuk melanjutkan tetapi bisa juga tidak lulus sehingga
harus lebih memperdalam cara-cara membacas yang baik. (Meda Sulistya,
2016: 3-4)
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti,
bahwa masih banyak anak-anak yang sulit untuk belajar membaca Al-
Qur‟an dan sehingga di TPA Saidul Amin digunakan metode iqra‟ dalam
meningkatkan motivasi belajar Al-Qur‟an pada anak, maka penulis tertarik
untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul “Efektivitas
Penggunaan Metode Iqra’ Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Al-Qur’an di Taman Pendidikan Al-Qur’an Saidul Amin Kabupaten
Tanjung Jabung Brat”
B. Fokus Penelitian
Untuk menjaga terjadinya pembahasan yang tarlalu luas dan
mencegah menyimpang dari rumusan masalah, serta keterbatasan waktu
maka perlu adanya pembatasan masalah penulis menfokuskan santri kelas
1 jilid 1 terdiri dari 6 orang Taman Pendidikan Al-Qur‟an Saidul Amin
Kabupaten Tanjung Jabung Brat.
C. Rumusan Masalah
Bertitik dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan dapat
ditegaskan bahwa yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini
adalah:
1. Bagaimana Proses Pelaksanaan Metode Iqra‟ Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Al-Qur‟an Di TPA Saidul Amin?
2. Bagaimana Efektivitas Pengunaan Metode Iqra‟ Dalam Pembelajaran Al-
Qur‟an Di TPA Saidul Amin?
3. Apa Yang Menjadi Kendala Dalam Penggunaan Metode Iqra‟ Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Al-Qur‟an Di TPA Saidul Amin?
4. Bagaimana Upaya Yang Dilakukan Guru Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Al-Qur‟an Di TPA Saidul Amin?
5
D. Tujuan
Dalam setiap melakukan penelitian tentunya mempunyai tujuan yang
jelas, sehingga apa yang dicapai kelak di harapkan dapat memberikan
sumbangan sebagai ilmu pengetahuan yang bersangkutn adapun
tujuannya adalah untuk mendeskripsikan:
1. Untuk Mengetahui Proses Penggunaan Metode Iqra‟ Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Al-Qur‟an Di TPA Saidul Amin.
2. Ingin Mengetahui Efektivitas Penggunaan Metode Iqra‟ Dalam
Pembelajaran Al-Qur‟an Di TPA Saidul Amin.
3. Ingin Mengetahui Kendala Dalam Penggunaan Metode Iqra Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Al-Qur‟an Di TPA Saidul Amin
4. Ingin Mengetahui Upaya Yang Dilakukan Guru Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Al-Qur‟an Di TPA Saidul Amin.
E. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis nantinya diharapkan mampu
memberikan kontribusi pemikiran serta memberikan manfaat yang
signifikan bagi semua pihak, khususnya bagi pihak-pihak yang
berkompeten dengan permasalahan yang diangkat dan memperkaya
wawasan dalam dunia pendidikan, serta perkembangan ilmu
pengetahuan, tentang cara meningkatkan motivasi belajar Al-Qur‟an di
TPA Saidul Amin. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat
menjadi acuan atau referensi tambahan dan perbandingan bagi penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis diantaranya adalah:
a. Bagi Peneliti
1) Penelitian ini memberikan pengalaman dan latihan kepada peneliti
dalam penulisan karya ilmiah secara teoritis dan praktik.
2) Penelitian ini memberikan wawasan pengetahuan peneliti tentang
efektivitas penggunaan metode Iqra‟ dalam meningkatkan motivasi
6
A. Efektivitas
1. Pengertian Efektivitas
Efektivitas dalam suatu kegiatan berkenaan dengan sejauh mana apa
yang direncanakan atau diinginkan dapat dilaksanakan. Bila ada sepuluh
jenis kegiatan yang direncanakan dan tercapai hanya empat, maka
efektivitas kegiatan masih belum memadai. Demikian pula bila da sepuluh
tujuan dan tercapai lima tujuan, maka usaha untuk mencapai tujuan
tersebuat masih dianggap kurang efektif.
Di bidang pendidikan, efektivitas ini dapat ditinjau dari dua segi, yaitu
efektivitas mengajar guru dan efektivitas belajar murid.
Efektifitas guru menyangkut sejauh mana jenis-jenis belajar mengajar
yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik. Sedangakan efektivitas
belajar murid menyangkut sejauh mana tujuan-tujuan pelajaran yang
diinginkan telah dapat dicapai melalui belajar mengajar yang di tempuh.
Menurut sebahagian pendapat mengatakan ada beberapa upaya untuk
meningkatkan efektivitas pengajaran yaitu:
a. Meningkatkan efektifitas mengajar guru diantaranya melalui penataran-
penataran dan kursus-kursus.
b. Meningkatkan efektivitas belajar murid melalui pemilihan jenis-jenis
metode atau alat yang dipandang paling ampuh dalam mencapai tujuan
yang diinginkan.
Jadi efektivitas sesuatu tersebut dapat dilihat dari pencapaian hasil,
tujuan atau akibat akibat yang dikehendaki, baik kualitas maupun kuantitas.
Menurut sebagian pendapat mengatakan keefektifan dapat diukur dari
jumlah siswa yang berhasil mencapai seluruh tujuan belajar dalam waktu
yang telah ditentukan. Sepesifikasi jumlah tersebut di nyatakan dalam
prosentase. Berapa besarnya prosentase dikatakan efektif tergantung
kepadastandar kreteria keberhasilan yang sudah ditentukan oleh pengajar
yang bersangkutan (Ahmad Syaifullah, 2013: 10-11)
7
2. Faktor Internal Yang Mempengaruhi Keefektifan Belajar Siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa terdiri dari dua aspek, yaitu
aspek fisiologis dan aspek psikologis.
a. Aspek fisiologis
Kondisi kesehatan tubuh secara umum mempengaruhi semangat dan
konsentrasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tubuh yang
lemah dan mudah sakit dapat menurunkan kualitas kognitif siswa,
sehingga materi pembelajaran menjadi sulit dicerna. Selain kebugeran
tubuh, kondisi organ-organ tubuh lainnnya perlu mendapat perhatian,
karena tingkat kesehatan indera pendengaran dan perlihatan sangan
memepengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi. Faktor
kelemahan fisik yang terdapat pada siswa yang dapat mengurangi
efektivitas pembelajaran yaitu:
1) Pusat susunan saraf tidak berkembang secara sempurna karena luka
atau cacat atau sakit sehingga membaca gangguan yang cenderung
menetap.
2) Pancaindra (mata, telinga, alat bicara) berkembang kurang sempurna,
sehingga menyulitkan proses interaksi secara efektif
3) Ketidakseimbangan perkembangan dan reproduksi serta
berfungsinya kelenjer tubuh, sehingga mengakibatkan kelainan
prilaku dan gangguan emosional
4) Cacat tubuh atau pertumbuhan yang kurang sempurna, yang dapat
mengakibatkan kurang percaya diri siswa
5) Penyakit menahun yang dapat mengakibatkan hambatan pada siswa
dalam belajar secara optimal.
b. Aspek pisikologis
Banyak faktor psikologis yang dapat memengaruhi kuantitas dan
kualitas pemebelajaran yang dapat diperoleh siswa, yaitu
1) Tingkat kecerdasan atau intelegensi siswa
Tingkat kecerdasan siswa atau in telegensi (IQ) berpengaruh
terhadap keberhasilan belajar siswa. Hal ini dapat diartikan bahwa
semakin tinggi tingkat intelegensi siswa, maka semakin besar
kemampuan siswa tersebut untuk mencapai hasil yang optimal.
Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi siswa, maka
semakin kecil kemungkinan untuk mencapai hasil optimal .
Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemempuan
psikofisik untuk mereaksi terhadap rangsangan atau menyesuaikan
diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.
2) Sikap siswa
Sikap adalah gejala internal berupa kecendruangan umtuk mereaksi
atau merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap suatu objek,
baik yang berupa orang, barang dan lain sebagainya, baik secara
positif maupun negatif. Kecendrungan tersebut dapat memeberikan
penilaian tentang sesuatu, yang mengakibatkan terjadinya sikap
menerima, menolak atau mengabaikan.
3) Bakat siswa
Bakat adalah kemampuan potensial individu untuk mencapai
keberhasilan dimasa yang akan datang. Dengan demikian, sebetulnya
setiap anak memeiliki bakat dalam arti berpotensi dalam mencapat
prestasi sampai dengan tingkat tertentu sesuai dengan kapasitasnya
masing-masing.
Pengorganisasian belajar erat hubungannya dengan bagaimana cara
siswa membentuk kebiasaan dalam belajar. Dalam kehidupan sehari-hari,
banyak kita jumpai adanya kebiasaan belajar yang dapat menurunkan
efektivitas belajar. Kebiasaan tersebut antara lain adalah:
a. Belajar pada saat menjelang ujian tau tes akan diadakan
b. Belajar dilakukan secara tidak teratur, misalnya tidak adanya jadwal
belajar
c. Menyia-nyiakan waktu belajar atau pada saat belajar, siswa lebih banyak
bermain
Kebiasaan-kebiasaan tersebut disebabkan oleh salah satunya
ketidakmengertian siswa pada arti belajar bagi diri sendiri. Hal ini dapat di
perbaiki melalui pembinaan disiplin membelajarkan diri, membangkitkan
semangat belajar dengan pemberian penguatan, dan meninggalkan
kesadaran siswa akan kemampuan diri sendiri. (Hamzah B.Uno,. dan Nurdin
Mohammad,. 2014: 198-202)
B. Metode Iqra’
1. Pengertian Metode Iqra’
Metode iqro‟ adalah suatu metode membaca AlQur‟an yang
menekankan langsung pada latihan membaca. Metode iqro‟ ini dalam
prakteknya tidak membutuhkan alat yang bermacam-macam, karena
ditekankan pada bacaannya (membaca huruf AlQur‟an dengan fasih).
Bacaan langsung tanpa dieja. Artinya diperkenalkan nama-nama huruf
hijaiyah dengan cara belajar siswa aktif (CBSA) dan lebih bersifat
individual. (Abi Alfiyah. 2014: 6-7)
a. Metode merupakan salah satu cara yang digunakan dalam melaksanakan
suatu kegiatan yang nantinya akan membantu terlaksananya kegiatan
dengan hasil yang baik dan maksimal. Dalam dunia pendidikan, metode
mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam kegiatan
pembelajaran sehingga tercapai sesuatu yang kondusif baik didalam
maupun diluar kelas. (Soejono, 2005, hal 48).
b. Iqra‟ adalah buku yang terdiri dari jilid satu sampai jilid enam susunan
ustadz As‟ad Humam (alm) bertujuan agar setiap siswa yang telah
menyelesaikan enam jilid sudah pandai membaca Al-Qur‟an dengan baik
dan benar.
Dengan demikian metode Iqra mempunyai arti sebagai salah satu cara
belajar membaca Al-Quran dengan menggunakan buku iqra‟jilid satu
sampai jilid enam. Ahmad Syaifullah, 2013: 11-12)
2. Tujuan Dari Pengajaran Iqra’
adalah untuk menyiapkan anak didik menjadi generasi yang qur'ani
yaitu generasi yang mencintaiAl-Qur'an, komitmen dengan Al-Qur'an dan
menjadikannya sebagai bacaan dan pandangan hidup sehari hari.
3. Strategi pembelajaran Iqro
Agar kegiatan belajar mengajar Iqro‟ dapat berjalan dengan baik
sehingga tercapai keberhasilan yang maksimal, maka harus memakai
strategi dalam mengajar Iqro‟ dikenal beberapa macam strategi :
a. CBSA (Cara Belajar Santri Aktif), guru sebagai penyimak saja, jangan
sampai menuntun, kecuali hanya memberikan contoh pokok pelajaran.
b. Privat Penyimakan seorang demi seorang secara bergantian, sedang bila
secara klasikal, ada buku khusus “IQRO‟ yang dilengkapi dengan
peraga.
c. Asistensi yaitu adanya metode belajar yang baik adalah dengan
mengajarkan kepada orang lain, maka strategi ini akan sangat membantu
peserta didik dalam mengajarkan kepada teman sekelasnya.
d. Komunikatif setiap huruf/ kata dibaca betul, guru jangan diam saja, tetapi
agar mengiyakan.
4. Proses pembelajaran Iqro’
Setiap metode pembelajaran yang digunakan tentu memiliki metode
tersendiri, namun secara umum metode pelaksanaan pembelajaran untuk
membuka pembelajaran itu sama, seperti niat, berdo‟a, dan lain-lain, namun
dalam kegiatan intinya yang memiliki teknik-teknik atau langkah-langkah
masing-masing yang berbeda setiap metode pembelajaran. (Abi Alfiyah.
2014: 6-7)
C. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi belajar
Menurut Wexley dan Yukl (dalam As‟ad, 1987) motivasi adalah
pemberian atau penimbulan motif. Dapat pula diartikan sebagai hal atau
keadaan yang menjadi motif. Menurut Mitchell (dalam Winardi, 2002)
motivasi mewakili proses-proses psikolokal yang menyembabkan
timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan suka
rela yang diarahkan pada tujuan tertentu. Gray (dalam Winardi, 2002)
mendefinisikan motivasi sebagai sejumlah proses yang bersifat internal atau
eksternal bagi seseorang individu yang menyebabkan timbulnya sikap
antusiame dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan
tertentu.
Suemanto (1987) mendifinisikan motivasi sebagai suatu perubahan
tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian
tujuan. Karena prilaku manusia itu selalu bertujuan, kita dapat
menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi
tingkah laku mencapai tujuan telah terjadi didalam diri seseorang.
Morgan (dalam Soemanto, 1987) mengemukakan bahwa motivasi
bertalian dengan tiga hal yang sekali gus merupakan aspek-aspek dari
motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah laku
(motivating states), tingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut
(motivated behavior), dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut (goals or
ends of such behavior). McDnald (dalam Suemanto, 1987) mendefinisikan
motivasi sebagai perubahan tenaga didalam diri seseorang yang ditandai
oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi mencapai tujuan. Motivasi
merupakan masalah kompleks dalam organisasi karena kebutuahan dan
keinginan setiap anggota organisasi berbeda satu sengan yang lainnya.
Motivasi merupakan kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan
individu untuk melakukan suatu kegiatan mencapai tujuan. Misalnya
kebutuhan seorang akan makanan menuntut seseorang terdorong untuk
berkerja. Kebutuhan akan pengakuan sosial mendorong seseorang untuk
melakukan berbagai upaya kegiatan sosial motivasi berbentuk oleh tenaga-
tenaga yang bersumber dari dalam dan dari luar individu. Terhadap tenaga
tersebut para ahli memberikan istilah yang berbeda seperti desakan atau
drive, motif atau motive, kebutuhan atau need dan keinginan atau wish.
Desakan atau drive diartikan sebagai dorongan yang diarahkan kepada
pemenuhan pemenuhan-kebutuhan jasmani. Motif adalah dorongan yang
terarah kepada pemenuhan kebutuhan psikis atau rohaniah. Kebutuhan atau
need adalah suatu keadan dimana individu merasakan adanya kekurangan
atau ketiadaan sesuatu yang diperlukannya, sedangkan wish adalah harapan
untuk mendapatkan atau memiliki sesuatu yang dibutuhkan. Kondisi-
kondisi yang mendorong individu untuk melakukan suatu kegiatan disebut
motivasi.
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk
melakukan atau mencapai suatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan
sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari
kegagalan hidup. Dengan kata lain, motivasi adalah sebuah proses untuk
tercapainya suatu tujuan.
Dari uraian di atas dapat disimpukan bahwa motivasi adalah energi
aktif yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada diri seseorang
yang tampak pada gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi sehingga
mendorong individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu dikarnakan
adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan yang harus terpuaskan. (Abdul
Majid, M.Pd. 2017: 307-309).
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yag
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Di dalam perumusan ini dapat kita lihat, bahwa ada tiga unsur yang
saling berkaitan, yaitu sebagai berokut.
a. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi,
perubahan-perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan-perubahan
tertentu didalam sistem neuropisiologis dalam urganisme manusia.
b. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan affective arousal. Mula-
mula merupakan kegiatan ketegangan fisikologis, lalu merupakan
suasana emosi. Suasana emosi ini menimbulkan kelakuan yang bermotif.
Perubahan ini mungkin bisa dan mungkin juga tidak , kita hanya dapat
melihatnya dalam perbuatan. Seorang tterlibat dalam suatu diskusi,
karena dia merasa tertarik pada masalah yang akan dibicarakan maka
suaranya akan timbul dan kata-kata nya dengan lancar dan cepat akan
keluar.
c. Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi
yang bermotivasi mengadakan respons-responsyang tertuju kearah satu
tujuan, respons-respons itu berfungsi mengurangi ketegangan yang
disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya. Setiap respons
merupakan suatu langkah kearah mencapai tujuan, misalnya si A ingin
mendapat hadiah maka ia akan belajar, mengikuti ceramah, bertanya,
membaca buku, dan mengikuti tes. (Oemar Hamalik. 2007: 158-159)
2. Motivasi Dalam Belajar
Dalam peilaku belajar terdapat motivasi belajar. Penguatan motivasi-
motivasi belajar tersebut nerada di tangan para guru atau pendidik dan
anggota masyarakat lain. Guru sebagai pendidik bertugas memperkuat
motivasi belajar selama minimum sembilan tahun pada usia wajib belajar.
Orang tua bertugas memperkuat motivasi belajar sepanjang hayat. Ulama‟
sebagai pendidik juga bertugas memperkuat motivasi belajar sepanjang
hayat.(Dimyati dan Mudjiono. 1999: 94)
3. Jenis-jenis Motivasi Belajar
Jenis motivasi dalam belajar dibedakan dalam dua jenis, masing-masing
adalah:
a. Motivasi ekstrimsik
Motivasi ekstrimsik, merupakan kegiatan belajar yang tumbuh dari
dorongan dan kebutuhan seseorng tidak secara mutlak berhubungan
dengan kegiatan belajarnya sendiri. Motivasi ini bukanlah tumbuh
diakibat oleh dorongan dari luar diri seseorang seperti dorongan dari
orang lain dan sebagainya, atau seperti seseorang siswa yang diminta
dibeli sebuah komputer agar terlaksana kegiatab belajar, ia rajin belajar,
belajar mudah diselesaikan, hubungan seperti ini tidak ada kaitannya
antara komputer dengan kegiatan belajar, pembelian komputer mungkin
merekadapat belajar, mungkin saja tidak, sebab komputer dilihat dari
azas manfaat kedua kemungkinan dapat dilakukan, manakala seseorang
dituntut untuk menyelesaikan tugas dengan cepat kumputer merupakan
alat pembantu, akan tetapi komputer dapat juga mengganggu kegiatan
belajar mana kala tidak dimanfaat sesuai kebutuhan belajar. Pembelian
komputer tersebut merupakan alasan yang dibuat-buat atau pintar-pintar
sendiri. Manakala siswa belajar dengan sungguh untuk mengharap baik
kelas, mendapat hadiah ini merupakan motivasi yang tumbuh sesuai
kebutuhannya yang tidak secara mutlak berkaitan kegiatan belajar
Motivasi instrinsik yakni motivasi internal dari dalam diri untuk
melakukan sesuatu, misalnya peserta didik mempelajari ilmu agama
islam karena dia menyenangi pelajran tersebut.
Motivasi mempengaruhi tingkat keberhasilan atau kegagalan belajar,
dan pada umumnya belajar tanpa motivasi akan sulit untuk berhasil. Oleh
sebab itu, pembelajaraan harus disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan,
motif, minat yang dimiliki oleh peserta didik. Penggunaan motivasi
dalaam mengajar bkan hanya melengkapi elemen pembelajaran, tetapi
juga menjadi faktor yang menentukan pembelajaran yang efektif.
Motivasi bukan sekedarmendorong atau memerintahkan seseorang untuk
melakukan sesuatu, melainkan sebuah seni yang melibatkan berbagai
kemampuan dalam mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan
orang lain.
Motivasi merupakan kondisi yang menimbulkan prilaku,
mengarahkan prilaku, atau mempertahankan intensitas prilaku. Motivasi
belajardapat dilakukan dengan meningkatkan perhatian (attention),
relevansi (relevance), kepercayaan diri (cinfidence), dan kepuasan
(satisfaction) peserta didik dalm belaja. .( Martinis Yamin,. 2003: 85).
4. Hal-hal Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Terdapat empat hal utrama yang mempengaruhi motivasi belajar anak
a. Budaya
Setiap kelompok etnis melaksanakan nilai-nilai pembelajran dalam
arti akademis maupun tradisional. Nilai-nilai ini ditranmisikan melalui
jalur-jalur utama sebagai agama dominan, mitos atau dongeng-dongeng,
legislasi polotas atas pendidikan, status dan gajih guru, dan harapan-
harapan orang tua atas usaha mempersipkan anak-anak mereka untuk
sekolah serta peran mereka dalam hubungannya dalam sekolah. Budaya
juga banyak berbicara mengenai penghargaan bagi murid-murid yang
belajar sehingga berhasil, seperti yang diharapakan.
b. Keluarga
Berdasarkan penelitian, hingga saat ini juga pengalaman klinis kami
sendiri para orang tua hendaknya tampil sebagai faktor pemberi pengaruh
utama bagi motivasi belajar anak. Efek membangun motivasi belajar
anak memiliki pengaruh mendalam pada setiap tingkah perkembangan
anak, yang bertahan hingga tahun-tahun sekolah tinggi dan diluarnya
setelahnya.
Seperti halnya sekolah-sekolah yang efektif, keluarga efektif
memiliki sebuah “tata aturan” yang mudah untuk melakukan identifikasi
karakter. Ini menghilangkan pengaruh penghasilan keluarga, pendidkan
dan laar belakang etnis. Mereka menetapkan kebenaran bagi rumah
tangga satu ataupun dua orang tua dan bagi keluarga dengan berkerja dan
melakukan pemantauaan atas kemajuan anak-anak mereka yang secara
umum berkerjasama dengan para guru. Mereka ingin tahu bagaimana
dapat mendukung pelajaran-pelajaran sekolah dengan aktivitas-aktivitas
rumah. Anak-anak melihat orang tua dan para guru sebagai kekuatan
yang disatukan untuk membantu mereka menjadi berhasil disekolah.
c. Sekolah
Ketika muncul motivasi belajar, para guru membuat diferensi. Pada
kebanyakan kasus, mereka tidak sekua orang tua, akan tetapi mampu
membuat kehidupan sekolah menyenangkan ataupun tidak menarik.
Masing-masing diantara kita dapat mengingatkan seseorang guru yang
memenuhi ruang kelas dengan kegembiraan dan harapan serta membuka
pintu kepada kita untuk mendapatkan pengetahuan yang memuaskan.
Salah satu ciri guru yang mampu memberikan motivasi adalah
antusiasme. Mereka peduli mengenai apa yang mereka ajarkan dan
mengomunikasikan kepada murid-murid, bahwa apa yang mereka
ajarkan adalah penting. Para guru seperti itu mengupayakan bukti nyata
ini dan memilih model-model tepat yang intensitasnya mengisyaratkan
identifikasi dan inspiras.
d. Anak-anak itu sendiri
Ketika mulai menimbulkan keunggulan dalam belajar, sebagian
besar guru hanya mereponnyadan membiarkan apadadanya. Guru berada
ditingkat yang lebih tinggi atas setiap profesi, semisal musik,
pengobatan, atau olahraga. Mereka memiliki sistem seleksi yang
memperlihatkan yang terbaik diantara mereka adalah yang paling cerdas
siswa-siswa yang memiliki kemampuanlah yang paling termotivasi.
Tidak ada yang kurang dari itu, diterima mereka. (Raymond J.
Wlodkowski dan Judith H. Jaines. 2004: 18-27).
5. Bentuk motivasi belajar
ada beberapa bentuk dari cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar disekolah.
a. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.
Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai
yang baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan
atau nilai-nilai pada rapor angkanya baik-baik
b. Hadiah
Hadiah juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu
demikian. Karena hadiah untuk suatu perkerjaan, mungkim tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu
pekerjaan tersebut. sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar
yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang siswa yang
tidak memiliki bakat menggambar.
c. Saingan/kompetensi
Saingan atau kopetensi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong belajar siswa. Baik persaingan individual maupun persaingan
kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsur
persaingan ini banyak dimanfaatkan di dalam dunia industri atau
perdagangan, tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan
kegiatan belajara siswa.
d. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran siswa agar merasakan pentingnya tugas
dan menerimanaya sebagai tantangan sehingga berkerja keras dengan
mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi
yang cukup penting. Seseorang berusah dengan segenap tenaga untuk
mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian
tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri. Begitu juga
untuk siswa si subjek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras bisa
jadi karena harga dirinya.
e. Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada
ulangan. Oleh karena itu, memeberi ulangan ini juga merupakan sarana
motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jang terlalu sering
(misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas.
Dalam hal ini guru hurus juga terbuka, maksudnya kalau akan ulangan
harus diberitahukan kepeda siswanya.
f. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil perkerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan,
akan mendorong siswa akan lebih giat belajar. Semakin mengetahui
bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa
untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
g. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas
dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk
reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.
Oleh karena itu, supaya pujiann ini merupakan motivasi, pemberiannya
harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang
menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan
membangkitkan harga diri.
h. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan
secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru
harus memahami prinsip-pronsip pemberian hukuman.
i. Hasrat unyuk belajar
Hasrat untuk belajar, bererti ada unsur kesengajaan, maksud untuk
belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri siswa
itu memeng ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu
hasilnya akan lebih baik.
j. Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar
itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Mengenai minat ini
anatara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:
1) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan
2) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau
3) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik
4) Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar
k. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan nyang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan
merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami
tujuann yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.
(sardirman, 2010).
D. Al-Qur’an
1. Pengertian Al –Qur’an
Secara etimologi Al-Qur‟an berarti bacaan. Kata dasarnya Qara‟a
yang artinya membaca.Al-Qur‟an bukan hanya dibaca tetapi isinya juga
harus diamalkan. Oleh karena itu Al-Qur‟an dinamakan kitab, yang
ditetapkan atau diwajibkan untuk dilaksanakan. Al-Qur‟an menurut bahasa
berarti bacaan, sedang dalam istilah berarti firman Allah Swt yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dalam bahasa arab yang
diriwayatkan secara mutawatir dan membacanya bernilai ibadah. Al-Qur‟an
menurut ulama ushul fiqih dan ulama bahasa adalah kalam Allah Swt yang
diturukan kepada nabi Muhammada Saw yang lafadz-lafadz nya
mengandung mukjizat, membacanya mendapat nilai ibadah, yang
diturunkan secara mutawatir yang ditulis pada mushaf, mulai dari surat Al-
Fatihah hingga surat An-Nas.
Dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan Al-Qur‟an adalah wahyu
yang Allah turunkan kepada nabi Muhammad dimana membacanya
memperoleh pahala dan sebagai petunjuk hidup umat manusia.
2. Fungsi Al-Qur’an
Al-Qur‟an merupakan kitab Allah Swt yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw untuk disampaikan kepada umatnya demi kemashlahatan
dan kepentingan mereka baik untuk kepentingan dunia dan kepentingan di
akhirat. Dengan demikian, Al-Qur‟an tidak saja digunakan dan dinikmati
oleh Nabi Muhammad Saw sendiri, tetapi akan digunakan dan dapat
digunakan dan dapat dijadikan pedoman oleh seluruh umat manusia,
terutama oleh umat islam.
3. Adap dan Etika Membaca Al-Qur’an
Ketika membaca Al-Qur‟an, setiap muslim sangat perlu
memperhatikan adab atau etika untuk mendapatkan kesempurnaan pahala
dalam membacanya. Karena bagaimana pun Al-Qur‟an dalah kalam Allah.
Berikut ini adalah adab atau etika dalam membaca Al – Qur‟an:
a. Membacanya dalam keadaan sempurna, suci dari hadats dan najis,
menutup aurat dengan pakaian sopan, dan dengan posisi duduk yang
santun dan tenang. Dianjurkan agar membersihkan mulut dengan
bersiwak sebelum membaca serta menghadap kiblat.
b. Membacanya dengan perlahan (tartil) dan tidak tergesa-gesa agar dapat
menghayati ayat yang dibaca.
c. Memperhatikan bacaan dengan memperhatikan ilmu tajwidnya.
d. Membaca Al-Qur‟an dengan membaca ta‟awudz
e. Membaca Al-Qur‟an dengan berusaha mengetahui artinya dan
memahami intisari dari ayat yang dibaca dengan beberapa kandungan
ilmu dan hikmah yang ada didalamnya.
4. Metode Pengajaran Al-Qur’an
Prinsip pengajaran Al-Quran pada dasarnya bisa dilakukan dengan
bermacam-macam metode itu ialah sebagai berikut.
Pertama guru membaca terlebuh dahulu, kemudian anak atau murid,
dengan merode ini, guru dapat menerpkan cara membaca hurup dengan
benar melalui lidahnya. Sedangan anak akan dapat melihat dan menyaksikan
langsung peraktik keluarnya, yang disebutkan dengan musyafahah “adu
lidah” metode ini diteraplan oleh Nabi swt. kepada kalangan sahabat.
Kedua murid membaca dihadapan guru, sedangkan guru
menyimaknya. Metode ini dikenal dengan metode sarongan atau “ardul
qira’ah”setoran bacaan. Metode ini diperaktikan oleh Rasullah swt.
bersama dengan malaikat jibril kala tes bacaan Al-Qur‟an dibulan
Ramadhan.
Ketiga, guru mengulang-ulang bacaan, sedang anak atau murid
menirunyakata perkata dan kalimat perkalimat juga secara berulang-ulang
sehinggaterampil dan benar.
Dari ketiga metode ini, metode yang banyak diterpkan dikalangan
anak-anak pada masa kini ialah metode kedua, karena dalam metode ini
terdapat sisi positif yaitu aktipnya murid (cara belajar siswa aktif). Untuk
tahap awal, proses pengenalan kepada anak-anak pemula, metode yang tepat
ialah metode pertama sehingga anak atau murid telah mampu
mengeksperesikan bacaan huruf-huruf hijaiyah secara tepat dan benar.
Sedangkan metode ke tiga cocok untuk mengajar anak-anak
menghapal.(Ahmad Syaifuddin. 2004: 81-82)
E. Studi Relevan
Ada beberapa penelitian yang secara tidak langsung berkaitan dengan tema
pembahasan pada penelitian tentang Efektivitas Metode Iqra‟ Dalam
Meningkatkan motivasi belajar Al-qur‟an di TPA Saidul Amin.
1. Peneliti yang dilakukan Diyana Baita Nim. Tp081146 yang berjudul:
“Upaya Guru Dalam Meningkatkan Minat Anak Belajar Al-Qur’an Pada
Pengajian Antara Maghrib dan Isya di Desa Sungai Duren Kecamatan
Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi”. Perbedaan yang peneliti
lakukan dengan peneliti yang dilakukan oleh Diyana Baita yaitu terlihat
bahwa peneliti ini memfokuskan upaya guru dalam meningkatkan belajar
Al-Qur‟an. Dan persamaannya yang berkaitan dengan penelitian yang
penulis lakukan adalah bagaimana menfokuskan minat anak belajar Al-
Qur‟an.
2. Peneliti yang dilakukan Sholihin mahasiswa UIN Sultan Tahaha Saifuddin
Jambi Tahun 2018 menulis skripsi berjudul Penerapan Seni Baca Al-Qur’an
Dalam Meningkatkan Kemampuan Tilawah Al-Qur’an Di TPA/ TPSA
Ikatan Persaudaraan Qori’, Qoriah, Hafiz Dan Hafizah (IPQAH) Provinsi
Jambi.
Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan yang pertama, memberikan
bimbingan kepada santri. Kemudian yang kedua memberikan motivasi dan
saran kepada santri.
Dengan diberikannya pengajaran serta arahan kepada santri supaya
lebih giat lagi dalam mengikuti kegiatan penerapan seni baca Al-Qur‟an di
TPA/TPSA Ikatan Persaudaran Qor-Qori-ah (IPQAH) Provinsi Jambi.
Dalam penelitian ini meneliti tentang penerapan seni baca Al-Qur‟an dalam
meningkatkan kemampuan tilawah Al-Qur‟an dan fokus peneliti ini lebih
kepada santri pada tingkat mahir yang mengalami kesulitan dalam
penerapan seni baca Al-Qur‟an dalam bidang lagu, bidang suara bidang
pernafasan dan bidang tajwid.
3. Peneliti yang dilakukan Aulia Nur Ayomi Nim. 143111239 yang berjudul:
Upaya Ustadzah Dalam Memotivasi Belajar Al-Qur’an di Taman
Pendidikan Al-Qur’an Sholihin”. Perbedaan yang peneliti lakukan dengan
peneliti yang dilakukan oleh Aulia Nur Ayomi yaitu terlihat bahwa peneliti
ini menfokuskan upaya ustadzah dalam memotivasi belajar Al-Qur‟an. Dan
persamaannya yang berkaitan dengan peneliti yang penulis lakukan adalah
mengenai upaya bagaimana memotivasi anak belajar Al-Qur‟an.
Dari beberapa studi relevan di atas bersamaannya dengan penelitian
sebelumnya adalah sama-sama menerapkan metode kualitatif, adapun
perbedaannya di bandingkan penelitian yang dilakukan sebelumya oleh
orang lain adalah penelitian ini lebih fokus pada penggunaaan metode iqra
dalam meningkatkan motivasi belajar Al-Qur‟an.
Penelitian ini lebih menekankan kepada siswa yang ingin belajar Al-
Qur‟an dengan menggunakan metode iqra‟dalam meningkatkan motivasi
belajar Al-Qur‟an yang sesuai dan benar. Dan agar dapat di aplikasikan
pada kehidupan sehari-hari dan memudahkan siswa untuk belajar membaca
Al-Qur‟an.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Sesuai dengan permasalahan,yang menjadi fokus dalam penelitian yang
berjudul Efektivitas Penggunaan Metode Iqra‟ dalam meningkatkan Motivasi
Belajar Al-Qur‟an di TPA Saidul Amin. Maka pendekatan dalam penelitian ini
peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, yang bersifat deskriptif, penelitian
kualitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh obyek penelitian dengan diskriptif dalam bentuk kata-
kata dan bahasa pada suatu konteks khusus alamiyah (Lexy J Meleong, 2014:
11)
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, upaya
penggalian pemahaman pemakanaan terhadap apa yang terjadi pada lembaga
individu atau kelompok, yang berasal dari persoalan sosial atau kemanusiaan
(Santana k, 2010, hlm, 1)
Dalam hal ini Peneliti yang akan dilakukan bertujuan untuk mendapatkan
gambaran yang obyektif, akurat dan sistematis mengenai efektivitas
penggunaan metode iqra dalam meningkatkan motivasi belajar Al-Qur‟an di
TPA saidul amin dan mencoba memaparkan semua data yang diperoleh dari
berbagai literature, wawancara langsung kemudian data-data yang terkumpul
berpedoman pada sumber-sumber yang tertulis. Melalui pendekatan kualitatif
ini diharapkan terangkat gambaran mengenai kualitas, realitas sosial dan
persepsi sasaran peneliti tanpa tercemar oleh pengukuran formal dan peneliti
mengupayakan agar kehadiran peneliti tidak merubah situasi dan prilaku orang
yang diteliti.
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Peneliti ini akan dilakukan di TPA Saidul Amin Desa Pematang lumut
Jln keramat Lr. Martapura RT 15 Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung
Jabung Barat. Hal ini dikarnakan dengan alasan: Sebagian orang tua masih
24
menganggap bahwa belajar Al-Qur‟an tidak lebih utama dibandingkan
dengan belajar ilmu umum dan masih rendahnya minat anak dalm belajar
Al-Qur‟an
2. Subjek Penelitian
Atas berbagai pertimbangan yang memberikan informasi tentang hal-
hal yang tengah diteliti, sekaligus paham dengan masalah yang diteliti yaitu:
a. Guru TPA Saidul Amin
b. Siswa/siswi TPA Saidul Amin
c. Kepala TPA Saidul Amin
Penentuan subjek berdasarkan dengan teknik purposive sampling yang
bersifat Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah pengambilan
sampel secara sengaja mengambil simpel tertentu jika orang berarti orang-
orang tertentu yang sesuai dengan persyaratan sifat-sifat, karakteristik, ciri,
kriteria sampel. (Moleong, 2010, hlm. 5)
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah efektivitas
penggunaan metode iqra dalam meningkatkan Motivasi belajar Al-Qur‟an di
TPA Saidul Amin.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati, dicatat
untuk pertama kalinya. Data diperoleh melalui wawancara dan
pengamatan terhadap Efektifitas Penggunaan Metode Iqra‟ Dalam
Meningkatkan Memotivasi belajar Al-qur‟an di TPA Saidul Amin
khususnya mengenai:
1) proses penggunaan metode iqra‟ dalam meningkatkan motivasi
belajar Al-Qur‟an di TPA Saidul Amin.
2) Efektivitas penggunaan metode iqra‟ dalam pembelajaran Al-
Qur‟an di TPA Saidul Amin .
3) Kendala dalam penggunaan metode iqra dalam meningkatkan
motivasi belajar Al-Qur‟an di TPA Saidul Amin
4) Upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi belajar
Al-Qur‟an di TPA Saidul Amin.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari data yang
sudah terdokumentasi. Data sekunder dapat diperoleh melalui
dokumentasi. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang
diambil mengenai gambaran umum Desa Pematang Lumut seperti:
1) Historis dan geografis
2) Struktur organisasi
3) Keadaan jama‟ah dan tenaga pengajar
4) Kedaan sarana dan prasarana
c. Sumber Data
Sumber data adalah dimana data diperoleh sumber data dalam
penelitian ini meliputi:
1) Kepala TPA Saidul Amin
2) Dewan Guru
3) Keadaan yang terjadi di TPA Saidul Amin
4) Arsip atau dokumentasi
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpula data merupakan langkah yang paling
starategis dalam penelitian karena tujuan penelitian adalah
mendapatkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai
setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Untuk mendapatkan data
yang empiris digunakan teknik pengumpulan data adalah segala usaha
yang dilakukan oleh peneliti dala rangkka melengkapi data yang di
perlukan. (Sugiono, 2007: 62) Untuk memudahkan peneliti dalam
mencari data maupun informasi, maka penulis gunakan beberapa
metode.
1. Observasi
Menurut Nasution (1988) dalam Sugiyono, 2007: hlm 226)
menyatakan bahwa “observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan”. Observasi adalah suatu proses yang yang tersusun
dari berbagai proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi
dilakukan dengan menggunakan panduan observasi yang
dipersiapkan untuk memudahkan dan membantu peneliti dalam
memperoleh data. Panduan tersebut dikembangkan dan diperbaharui
selama penulis berada dilokasi penelitian. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan partisipasi observasi, artinya peneliti dalam
pengamatan terhadap objek terlibat langsung. Observasi ini
digunakan untuk:
a. proses penggunaan metode iqra‟ dalam meningkatkan motivasi
belajar Al-Qur‟an di TPA Saidul Amin.
b. Efektifitas penggunaan metode iqra‟ dalam pembelajaran Al-
Qur‟an di TPA Saidul Amin
c. Kendala dalam pelaksanaan metode iqra dalam meningkatkan
motivasi belajar Al-Qur‟an di TPA Saidul Amin
d. Upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi
belajar Al-Qur‟an di TPA Saidul Amin.
2. Wawaancara
Menurut (Sugiyono, 2007: hlm 231) “wawancara adalah
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic
tertentu”.salah satu teknik pengumpulan data ialah dengan jalan
wawancara yaitu mendapatkan informasi dengan bertanya langsung
kepada responden.
Wawancara terstruktur penulis gunakan sebagai intrumen
pelengkap observasi untuk mengumpulkan data dilapangan
Efektifitas Metode Iqra‟ Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Al-
qur‟an di TPA Saidul Amin. Khususnya mengenai data tentang
a. Proses penggunaan metode iqra‟ dalam meningkatkan motivasi
belajar Al-Qur‟an di TPA Saidul Amin.
b. Efektivitas penggunaan metode iqra‟ dalam pembelajaran Al-
Qur‟an di TPA Saidul Amin
c. Kendala dalam penggunaan metode iqra dalam meningkatkan
motivasi belajar Al-Qur‟an di TPA Saidul Amin
d. Upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi
belajar Al-Qur‟an di TPA Saidul Amin
3. Dokomentasi
Menurut (Sugiyono, 2007: hlm 240) “Dokumen merupakan
catatan pristiwa yang sudah berlalu. Dokumin bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”. Dokumentasi
adalah kumpulan data varbel yang berbentuk tulisan, disebut
dokumen dalam arti sempit, dalam arti yang luas dokumen juga
meliputi monumen, artifact, foto, tape dan sebagainya. Data yang
dikumpul mengenai teknik tersebut berupa kata-kata, tindakan dan
dokumentasi tertulis lainnya. Data yang dikumpulkan mengenai
teknik tersebut berupa kata-kata, tindakan, dan dokumentasi tertulis
lainnya, dicatat dengan menggunakan catatan-catatan. Dengan
menggunakan metode ini maka dapat dilacak sejumlah data sebagai
berikut:
1) Histori dan geografis
2) Struktur organisasi Desa Pematang Lumut Tanjab Barat
3) Keadaan ketua dan anggota majlis ta‟lim
4) Keadaan majlis ta‟lim
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses mengorganisaikan dan mengurutkan
data kedalam pola, kategori, dan satuan uran dasar sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data
(Moleong, 2009:85).
Penelitian ini menggunakan analisis interaktif mengingat data yang
terkumpul sebagian besar merupakan data kualitatif. Teknik ini yang tepat
digunakan oleh peneliti sehingga menghasilkan data kualitatif yaitu data yang
tidak bias dikategorikan secara statistikan informasi, deskripsi dalam bentuk
narasi yang memungkinkan simpulan peneliti dapat dilakukan. (Sutopo,
2002:92).
Setelah pengumpulan data, maka data yang diperoleh terlebih dahulu
diseleksi menurut kelompok variabel-variabel tertentu dan dianalisis melalui
segi kualitatif. Dengan teknik:
a. Analisis Domain
Analisis domain umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran
umum dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti atau objek
penelitian. Diperoleh dari grand tour dan minitor question. Hasilnya berupa
gambaran umum tentang objek yang diteliti, yang sebelumnya belum pernah
diketahui. Dalam analisis ini informasi yang diperoleh belum mendalam,
masih dipermukaan, namun sudah menentukan domain-domain atau
kataegori situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2007: hlm 256)
Analisis domain ini digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh
dari lapangan peneliti secara garis besarnya yaitu mengenai masalah
terhadap Efektifitas Metode Iqra‟ Dalam Meningkatkan Memotivasi belajar
Al-qur‟an di TPA Saidul Amin
b. Analisis Taksonomi
Setelah penelitian melakukan analisis domain, sehingga dilakukan
domain-domai atau katagori dari situasi tertentu, maka selanjutnya domain
yang akan dipilih oleh peneliti dan selanjutnya ditetapkan sebagai fokus
penelitian, perlu diperdalam lagi melalui pengumpulan data dilapangan,
pengumpulan data dilakukan secara terus-menerus melalui pengamatan,
wawancara mendalam dokumentasi sehingga data yang terkumpul menjadi
banyak. Oleh karena itu pada tahap ini, diperlakukan analisis lagi yang
disebut dengan analisis taksonomi. Analisis taksonomi digunakan dalam
menganalisis data tentang terhadap Efektivitas Metode Iqra‟ Dalam
Meningkatkan Memotivasi belajar Al-qur‟an di TPA Saidul Amin.
Menurut (Sugiyono, 2007: hlm 261) “Analisis taksonomi adalah analisis
terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah
ditetapkan “.
c. Analisis Komponensial
Menurut (Sugiyono, 2007: hlm 264) “Dalam analisis taksonomi, yang
diurai adalah domain yang telah ditetapkan menjadi fokus. Melalui analisis
taksonomi, setiap doamain dicari elemen yang serupa atau serumpun. Ini
diperoleh melalui observasi dan wawancara serta dokumentasi yang
terfokus”. Pada analisis komponensial, yang dicarai untuk diorganisasikan
dalam domai bukanlah keserupaan dalam domain , tetapi justru yang
memiliki perbedaan atau yamg terseleksi. Dengan teknik pengumpulan data
yang bersifat triangualasi tersebut, sejumlah demensi yang spesifik dan
berbeda pada setiap elemen akan dapat ditemukan. Analisis kompenendial
ini digunakan untuk menjawab permasalahan-permasalahan dalam
pembinaan kegiatan terhadap Efektifitas Metode Iqra‟ Dalam
Meningkatkan Memotivasi belajar Al-qur‟an di TPA Saidul Amin
5. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Adapun tingkat kepercayaan data dalam proses penelitian dilakukan suatu
teknik pemeriksaan data antara lain, melakukan peneingkatan ketekunan dalam
penelitian, triangulasi dan diskusi dengan teman sejawat (Masri Singarimbun
dan Sofian Effendi, 1989: hlm 368) berikut penjelasannya:
1. Perpanjangan Pengamatan
Perpanjangan pengamatan penelitian akan kemungkinan peningkatan
derajat kepercayaan yang dikumpulkan. Melalui teknik ini, peneliti akan
berusaha untuk meningkatkan frekuensi kehadiran dilokasi penelitian dengan
mengunjungi TPA Saidul Amin pada waktu kerja agar peneliti dapat
menyelami aktivitas TPA Saidul Amin terkait terhadap Efektifitas Metode
Iqra‟ Dalam Meningkatkan Memotivasi belajar Al-qur‟an di TPA Saidul
Amin. Peneliti berupaya untuk berinteraksi dengan anggota Majlis
TPA/masyarakat Desa Pematang Lumut yang mengikuti anak-anak belajar di
TPA dan pengurus (ketua) TPA Saidul Amin perpanjangan ke ikut sertaan
yang dilakukan peneliti terus menerus dengan melakukan sejumlah
pengamatan dan wawancara tambahan mengenai permasalahan yang masih
rancu dan tidak jelas.
2. Peningkatan Ketekunan Dalam Penelitian
Penelitian berusaha menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi
yang sangat relevansi dengan persoalan yang berhubungan dengan
permasalahan dalam penelitian secara terperinci. Dalam hal ini, peneliti
melakukan pengamatan terhadapat permasalahan yang menonjol dalam
penelitian dan berusaha mencari solusinya dengan berpedoman pada literatur
yang ada, misalnya terhadap Efektifitas Metode Iqra‟ Dalam Meningkatkan
Memotivasi belajar Al-qur‟an di TPA Saidul Amin. Intensitas pengamatan
yang tinggi sangat dibutuhkan oleh peneliti untuk menjelskan fenomena
dilapangan mengenai gejala yang dibahas.
3. Triangulasi
Menurut Sugiyono (2007: hlm 241) “Triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada”.
Triangulasi yaitu pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara dan berbagai waktu. Jadi dalam hal ini mengecek sumber data
yang diperoleh dilapangan berkenaan dengan penelitian ini.
Peneliti ini menggunakan triangulasi data dengan sumber
membandingkan dan mengecek balik darajat kepercayaan atau informasi
yang diperoleh melalui berbagai waktu. Berdasarkan teknik triangulasi
tersebut, maka maksud untuk mengecek kebenaran dan keabsahan data data
yang diperoleh dilapangan tentang terhadap Efektifitas Metode Iqra‟ Dalam
Meningkatkan Memotivasi belajar Al-qur‟an di TPA Saidul. dari sumber
observasi, wawancara maupun melalui dokumentasi, sehingga dapat
dipertanggung jawabkan keselurihannya data yang diperoleh dilapangan dlam
penelitian tersebut.
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
1. Sejarah Taman Pendidikan Al-Qur,an Saidul Amin
TPA atau Taman Pendidikan Al-Qur‟an merupakan pendidikan Luar
sekolah (non-formal) jenis keagamaan. Muatan pengajaran TPA telah
menekankan aspek keagamaan dengan mengacu sumber utamanya yaitu Al-
Qur‟an dan Hadist.
Sejarah berdirinya Taman Pendidikan Al-Qur‟an yang berdiri pada
tahun 2017 pada tanggal 20 Agustus . yang beralamat di Jl. Keramat, Lorong
Martapura RT 15 Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
Provinsi Jambi yang diberi nama Saidul Amin, Yang diketuai oleh Al-Ustadz
Ahmad Bukhari, Taman Pendidikan Al-Qur‟an Saidul Amin menggunakan
metode pembelajaran Iqra‟.
Kini 4 tahun sudah TPA Saidul Amin meningkatkan kualitas
pengajaran baca tulis Al-Qur‟an dengan melakukan pembenahan secara
perlahan sehingga anak sejak dini sudah dikenalkan baca Al-Qur‟an dengan
baik dan benar.
2. Visi dan Misi
Dalam suatu lembaga pendidikan tentunhya mempunyai visi dan
misi, Taman Pendidikan Al-Qur‟an Saidul Amin yang mempunyai visi
dan misi sebagai berikut.
a. Visi
Membentuk generasi muslim yang fashih membaca AI-Qur‟an dan
berakhlak Al-Qur‟an
b. Misi
Menjadi santri bisa membaca Al-Qur‟an dengan fashih
Menanamkan dasar-dasar akahlak, adab dan aqidah islamiyah
kepada santri secara baik dan benar
menanamkan dasar-dasar ibadah dan kecakapan hidup kepada santri
secara baik dan benar.
3. Tujuan Berdirinya TPA Saidul Amin
Didirikannya tempat pendidikan Al-Qur‟an ini bertujuan untuk
mendidik anak-anak di Desa Pematang Lumut agar lebih mengenal Allah
dan cinta kepada Rasul-rasul dan Khususnya Nabi kita Muhammad SAW.
4. Geografis
Taman Pendidikan Al-Qur‟AN Saidul Amin beralamat di Ll.
Martapura, Jl. Keramat, Desa Pematang Lumut, Kecamatan Betara,
Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.
5. Keadaan Guru d TPA Saidul Amin
Guru mempunyai pengaruh penting dalam dunia pendidikan sebagai
seorang pendidik, guru mempunyai peran sebagai fasilitator dan motivator
serta orang yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan dan
ketercapaian tujuan pendidikan.
Taman Pendidikan Al-Qur‟an Saidul Amin memepunyai tenaga
pengajar berjumlah 7 orang denga data sebagai berikut:
Tabel 4.1
Guru TPA Saidul Amin Tahun 2021
NO Nama Guru Mapel Jabatan
1 Ustadz Akhmad Bukhari Pengajian kitab Kepala TPA
kuning
2 Jumi‟at Al-Qur‟an Pengelola
3 Ahmada Syukri Iqra‟ Guru
4 Muhammad Zulkifli Iqra‟ Guru
5 Raudatul Husna Al-Qur‟an Tatausaha
6 Mardiani Iqra‟ Guru
7 Linda Wati Iqra‟ Guru
Siswa
Tingkat kelas
Laki-laki Perempuan Jumlah
TPA 1 18 12 30
TPA 2 11 10 21
TPA 3 9 3 12
Jumlah Siswa 38 25 63
Tabel 4.4
9. Struktur Organisasi
Struktur adalah suatu susunan proposal yang tergabung dalam suatu
organisasi yang merupakan suatu perkumpulan atau kesatuan yang
ditetapkan.
Sebagai salah satu lembaga TPA Saidul Amin tentu mempunyai
struktur organisasi, adapun struktur organisasi TPA Saidul Amin adalah
sebagai berikut:
GAMBAR: 4.5 (2020)
STRUKTUR ORGANISASI
TAMAN PENGAJIAN AL-QUR’AN SAIDUL AMIN
KEPALA TPA
PENGELOLA
Jumi‟at
SEKRETARIS BENDAHARA
TATA USAHA
Raudatul Husna
GURU
SANTRI
B. Temuan Khusus dan Pembahasan
1. Proses Pembelajaran Al-Qur’an dengan Metode Iqra’di TPA Saidul
Amin
kegiatan proses pembelajaran membaca Al-Qur‟an dengan metode
iqra dilakukan setiap hari Senin sampai hari Minggu kecuali hari Jum‟at,
kegiatan pembelajaran siswa TPA Saidul Amin dimulai pukul 14.30, para
siswa masuk ke dalam kelas tidak di perbolehkan membawa sandal masuk
kedalam kelas, siswa hanya dihantarkan di depan kelas karena hanya pada
awal masuk sekolah ajaran baru para siswa boleh ditunggu oleh orang tua
selama seminggu.
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Ustadz Bukhari selaku
Kepala di TPA Saidul Amin bahwa:
“Proses pembelajaran Iqra‟ dilakukan setiap hari mulai dari hari Senin
hingga Minggu, dan libur pada hari Jum‟at. Siswa yang datang ke
TPA Saidul Amin biasanya diantarkan oleh orang tuanya dan biasanya
siswa yang baru ditunggu oleh orang tuanya di depan kelas untuk
beberapa hari saja sampai murid tersebut terbiasa dan tidak takut lagi
untuk datang belajar membaca Al-Qur‟an sendirian.” (Wawancara, 25
Januari 2021)
Ini sesuai wawancara penulis dengan salah satu siswa TPA Saidul
Amin yang bernama Nafisa Nur Aini, kelas 1 iqra‟ 5 mengatakan bahwa:
“Penggunaan metode iqra‟ dala pembelajaran Al-Qur‟an di TPA
Saidul Amin dilaksanakan setiap hari kecuali hari jum‟at dari pukul
14.30-17.00, kami harus sudah hadir sebelum kelas dimulai, biasanya
kegiatan diawali absen, do‟a sebelum belajar dan kami bersama-sama
membaca shalawat. Sebelum pulang kami membaca bacaan-bacaan
sholat serta membaca surah-surah pendek bersama-sama sebagai
bentuk hafalan. Saya senang belajar menggunakan metode iqra.
Karena saya bisa lebih cepat untuk membedakan antara huruf-huruf
hijaiyah dan makhroj-makroj bacaan. Sehinnga memudahkan saya
untuk belajar membaca Al-Qur‟an, saya juga senang belajar di selingi
dengan bernyanyi lagu-lagu islami dan membaca shalawat-ahalawat
Nabi. (Wawancara, 04 januari 2021)
Hal serupa juga dikemukakan oleh Putri, salah satu siswa TPA
Saidul Amin bahwa:
“Saya lebih mudah untuk menghafal shalawat-shalawat yang
diajarkan di TPA Saidul Amin dari pada belajar menggunakan
metode Iqro‟. Karena bagi saya belajar dengan metode Iqro‟
itu agak sedikit sulit.” (Wawancara, 20 februari 2021)
Hal yang di perkuat pula dari siswa yang bernama Nabila Salsabila
mengatakan:
“Di rumah saya selalu di ingatkan ibu saya sebelum mau pergi
belajar di TPA Saidul Amin untuk belajar yang benar, baik belajar
yang Sekolah Dasar maupun di TPA, apabila saya mendapat nilai
bagus maka ibu saya akan memberikan saya hadiah seperti
dibelikan buku baru, sendal baru dan lain-lain sebagainya.
Sehingga saya merasa bersemangat untuk belajar.” (wawancara
dengan siswa, Nabila Salsabila 22 februari 2021)
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dijelaskan melalui penguraian hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian yang didapatkan peneliti mengenai proses pembelajaran
di TPA Saidul Amin adalah proses pembelajaran yang pertama kali
dilakukan ialah membaca do‟a belajar kemudian dilanjutkan dengan
membaca shalawat bersama-sama. Setelah itu siswa menulis, membaca
kemudian belajar membaca Iqra‟ secara individual, maksudnya ialah
siswa membacanya satu persatu di depan Ustadz atau Ustadzah secara
bergantian dengan teman-teman yang lainnya. Ustadz atau Ustadzah juga
mengenalkan atau memberitahukan kepada siswa mengenai huruf-huruf
Hijaiyah dan dituliskannya di papan tulis. Siswa diminta untuk menulis
di buku yang telah dibawanya dari rumah masing-masing. Kemudian
guru mengabsen siswa. Selain itu di TPA Saidul Amin juga diajarkan
mengenai bacaan-bacaan shalat, Surah-Surah pendek dan dibaca secara
bersama-sama dengan harapan agar santri lebih mudah untuk
mengingatnya.
2. Efektivitas penggunaan metode iqra di TPA Saidul Amin dikatakan
efektif sudah sesuai dengan kurikulum metode iqra‟, terbukti dari
kegiatan belajar mengajarnya, dan terlihat pada penerapan metode iqra‟
yang dilaksanakan dari pikul 14.30-17.00 dari tahap ketahap santri selalu
di bimbing atau diajarkan secara individual dari jilid 1-6. Karena tujuan
pembelajaran tercapai, serta prestasi siswa meningkat dengan baik.
Penggunaan metode iqra‟ di TPA Saidul Amin telah mengatur
sedemikian rupa dari awal sampai akhir sehingga metode iqra adalah
metode yang efektif untuk permulaan dalam pembelajaran Al-Qur‟an.
3. Adapun beberapa kendala untuk meningkatkan motivasi belajar
membaca Al-Qur‟an yang terjadi di TPA Saidul Amin antara lain: masih
63
kurangnya fasilitas di TPA Saidul Amin, kurangnya perhatian dari orang
tua, tidak disiplin, tidak istiqomah (sering gonta-ganti guru), libur
semester, santri masih sulit untuk membedakan antara huruf-huruf
hijaiyah dengan harakat, tidak adanya pengulangan di rumah,
kemampuan dan minat santri yang berbeda-beda, dan sering berkelahi
antar santri.
4. Adapun beberapa upaya yang dapat menumbuhkan motivasi dalam
belajar membaca Al-Qur‟an di TPA Saidul Amin antara lain: kerja sama
dengan orang tua/wali murid, memberikan perhatian yang lebih kepada
anak, dan memberikan pujian atau hadiah.
B. Saran
1. Bagi kepala TPA Saidul Amin hendaknya lebih aktif untuk mengenalkan
lembaganya agar lebih dikenal di lingkungan luar, karena hasil dari
pengamatan, santri yang belajar di TPA Saidul Amin adalah anak-anak
yang berada di lingkungan masyarakat sekitar saja.
2. Bagi dewan guru, hendaknya lebih disiplin dan bertanggung jawab lagi
dengan apa yang sudah diembannya. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan peneliti masih terdapat sebagian guru yang tidak disiplin dalam
artian sering datang terlambat ke TPA Saidul Amin dan ketika mendapat
pekerjaan yang baru, guru tersebut tidak mengajar lagi di TPA. Sehingga
tidak ada rasa tanggung jawab pada diri guru.
3. Bagi masyarakat sekitar lingkungan TPA Saidul Amin untuk selalu
memberikan support pada lembaga tersebut. karena lembaga tersebut
merupakan lembaga yang sangat bagus untuk membangun jiwa religius,
sehingga memerlukan banyak dukungan baik dari dalam lingkungan
maupun luar agar semakin dikenal dan berkembang.
C. Penutup
Dengan mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah
SWT, bahwa peneliti telah dapat menyelesaikan penelitian kualitatif ini,
namun dalam penulisan karya ilmiyah ini tentunya masih terdapat
kekurangan-kekurangan, baik dalam sistematika penulisan maupun dalam
bentuk kata-kata.
Dengan begitu keritik dan saran sangat diharapkan penulis demi perbaikan
penelitian kualitatif ini. Kemudian penulis ingain mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah bersedia memberikan bantuan kepada peneliti
dalam penulisan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat
untuk semuanya.
DAFTAR PUSTAKA
As‟ad Humam. 1990. Buku Iqra’. Balai Litbang LPTQ Yogyakarta: Nasional
Team Tadarus “AMM”
Abdul Majid.2017. Strategi Pembelajaran. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya
Ahmad Syaifuddin. 2004. Mendidik Anak Membaca Menulis dan Mencintai Al-
Qur’an
Ahmad Saifullah. 2013. Efektivitas Metode Iqra’ Dalam Pembelajaran Al-
Qur’an. Yugyakarta.
Abi Alfiyah. 2015. Meningkatkankemampuan Baca Tulis Al-Qur’an. Surakarta
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT Rineka
Cipta.
Martinis Yamin. 2003. Strategi Pembelajaran Berbasis. Kopetensi. Jakarta:
Gaung Persada Pres
Moleong. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja
Rosdakarya.
........., Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung. PT Remaja
Rosdakarya.
........, Lexy J. 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. 1898, Metode Penelitian Survei. Jakarata:
Lp3es.
Meda Sulistya. 2016. Pengaruh Metose Iqra’ Terhadap Kemampuan Membaca
Huruf Hijaiyah. Surabaya.
Oemar Hamalik. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Pt Bumi Aksara
Hamzah B. Uno, dan Nurdin Mohamad,. 2014 Belajar Dengan Pendekatan
Pemebelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif Menarik.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Santana K, Septiawan. 2010. Menulis Ilmiah Metodologi Penelitian Kualitatif.
Jakarta:Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Sardirman, 2010 Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali
Pers.
Soejono. 2005. Sosiologi Suatu Penganter. Jakarta: Raja Grafindo Persada
............. 2007, Metode Penelitian Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta.
Sutupo. 2002. Pengantar Penelitian Kualitatif . Sukarta: Universitas Sebelas
Maret Press.
Lampiran 1
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh sebuah data sebagai berikut:
a. Efektifitas penggunaan metode iqra‟ dalam pembelajaran Al-Qur‟an Di
TPA Saidul Amin
b. Proses penggunaan metode iqra‟ dalam meningkatkan motivasi belajar
Al-Qur‟an di TPA Saidul Amin.
c. Kendala Dalam Penggunaan Metode Iqra Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Al-Qur‟an Di TPA Saidul Amin
d. Upaya Yang Dilakukan Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Al-
Qur‟an Di TPA Saidul Amin.
e. Keadaan TPA dan Struktur organisasi TPA Saidul Amin .
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait dengan
penggunaan metode iqra‟ dalam meningkatkan motivasi belajar Al-Qur‟an di
TPA Saidul Amin yang berkenan dengan;
a. Kepala pengelola TPA Saidul Amin
1) Izin penelitian
2) Visi misi dan tujuan pendidikan
3) Berapa jumlah siswa di TPA Saidul Amin
4) Berapa jumlah guru atau ustadz/ustadzah
5) Perinsif khusus yang digunakan dalam proses pembelajara di TPA
Saidul Amin?
6) Adakah keterlibatan kepala TPA secara langsung dalam pembelajaran
metode iqra‟?
7) Bagaimana pelaksanaan penggunaan metode iqra‟ dalam
meningkatkan motivasi belajar Al-Qur‟an di TPA Saidul Amin?
8) Apakah penggunaan metode iqra‟ efektif dalam meningkatkan
motivasi santri dalam membaca Al-Qur‟an di TPA Saidul Amin?
9) Apa saja kendala yang dihadapi oleh ustadz (kepala tpa) guru dan
siswa dalam penggunaan meyode iqra‟?
10) Bagaimana hasil dari penggunaan metode iqra‟?
11) Menurut ustadz seberapa pentingnnya belajar Al-Qur‟an di TPA Saidul
Amin?
12) Bagaimana kemajuan penggunaan metode iqra‟ dari awal berdirinya
TPA Saidul Amin sampai saat ini?
13) Apa aktivitas yang dilakukan di TPA Saidul Amin se;ain belajar
membaca Al-Qur‟an?
14) Apa saja fasilitas yang ada di TPA Saidul Amin?
15) Bagaimana upaya ustadz untuk meningkatkan motivasi santri dalam
belajar membaca Al-Qur‟an menggunakan metode iqra‟?
16) Apa harapan ustdaz selaku kepala TPA Saidul Amin terhadap
penggunaan metode iqra‟ untuk kedepannya?
b. Guru Pendidikan Agama Islam
1) Sejak kapan ustadz/ustadzah mengajar di TPA Saidul Amin?
2) Apa yang menjadi motivasi bagi ustadz/ustadzah untuk mengajar di
TPA Saidul Amin?
3) Bagaimana proses pelaksanaan penggunaan metode iqra dalam
meningkatkan motivasi belajar Al-Qur‟an di TPA Saidul Amin
4) Bagaimana cara ustdz/ustadzah dalam mengajar menggunakan metode
iqra‟?
5) Apasaja kendala yang dihadapi dalam pembelajaran menggunakan
metode iqra‟di TPA Saidul Amin?
6) Bagaimana menghadapi siswa yang kurang termotivasi dalam belajar
membaca Al-Qur‟an menggunakan metode iqra di TPA Saidul Amin?
c. Siswa TPA Saidul Amin
1) Adakah kesulitan belajar membaca menggunakan metode iqra‟?
2) Bagaimana minat anda dalam mempelajari buku iqra‟?
3) Bagaimana proses pembelajaran penggunaan metode iqra‟ yang
dilakukan guru/ustadz/ustadzah?
4) Apa yang anda dapatkan setelah belajar Al-Qur‟an menggunakan
Metode iqra?
3. Dokumentasi
Pengambilan data menggunakan dokumentasi agar dapat memperoleh
sesuatu yang berhubungan dengan:
1. Arsip
a. Historis dan geografis TPA Saidul Amin
b. Struktur lembaga TPQ Saidul Amin
c. Kendala guru/ustadz/ustadzah TPA Saidul Amin
d. Keadaan sarana dan prasarana TPA Saidul Amin
e. Program pembelajaran TPA Saidul Amin
f. Metode yang digunakan TPA Saidul Amin
2. Gambar
Foto-foto kegiatan secara langsung, efektiktivitas penggunaan
metode iqra‟ dalam meningkatkan motivasi belajara Al-Qur‟an di taman
pendidikan Al-Qur‟an Saidul Amin. Foto tersebut di hasilkan sendiri oleh
peneliti dengan kamera Handphone.
3. Rekaman wawancara
Peneliti melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang
terkait dalam penelitian tersebut.
Lampiran 2
DATA INFORMAN
NO NAMA KETERANGAN
1 Akhmad Bukhari Kepala TPA Saidul Amin
2 Jumi‟at Pengelola
3 Linda Wati Bendahara
4 Mardiani Sekretaris
5 Raudatul Husna Tata Usaha
Lampiran 3
DAFTAR RESPONDEN
NO NAMA KETERANGAN
1 Fitriyanti Orang tua/wali murid Nabila salsabila
2 Nabila Salsabila Santri jilid I
3 Putri Santri jilid I
4 Siti Fatimah Santri jilid I
5 M. Ahim Santri jilid I
6 Hazri Santri jilid I
7 Nafisa Nur Aini Santri jilid I
Lampiran 4
DOKUMENTASI
Keadaan Kelas di TPA Saidul Amin
Wawancara dengan Kepala TPA Saidul Amin
CURRICULUM VITAE
DATA PRIBADI
Nama : Hardiyana
Agama : Islam
Handpone : 085357679017
E_mail : hardiyana787@gmail.com
Data Pendidikan
TK : TK Al-Kautsar (2004-2005)