Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM, ILMU PENDIDIKAN

ISLAM, DAN PRAKTIK PENDIDIKAN ISLAM

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas kelompok pada Mata Kuliah Filsafat


Pendidikan Islam yang diampu oleh:

Drs. Anas Salahudin M.Pd.


Dr. Hj. Iis Salsabilah, M.Ag.

Oleh:

Humairotunnisa 1192090048

Ois Ratna Fauziah 1192090078

Regita Tiara 1192090086

Riska Laraswati 1192090088

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Hubungan Filsafat Pendidikan Islam, Ilmu
Pendidikan Islam, Dan Praktik Pendidikan Islam” ini dengan tepat waktu.

Makalah ini kami susun dengan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa makalah yang telah dibuat
sepenuhnya masih terdapat kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah yang telah kelompok
kami buat.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Hubungan Filsafat


Pendidikan Islam, Ilmu Pendidikan Islam, Dan Praktik Pendidikan Islam” ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bandung, 20 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Pengertian Filsafat Pendidikan Islam ........................................................... 3
B. Pengertian Ilmu Pendidikan Islam ............................................................... 3
C. Pengertian Praktik Pendidikan Islam ........................................................... 4
D. Hubungan Filsafat Pendidikan Islam dengan Teori Pendidikan Islam ........ 4
E. Hubungan Teori dengan Praktik Pendidikan Islam ..................................... 7
F. Hubungan Filsafat Pendidikan Islam, Ilmu Pendidikan Islam, dan Praktik
Pendidikan Islam ................................................................................................. 9
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11
A. Kesimpulan ................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia yang merupakan kata
majemuk yang terdiri dari kata philos dan sophia; philo artinya cinta dalam arti luas
yaitu ingin, dan karena itu lalu berusaha mencapai yang diinginkan itu; sophia
artinya kebijakan kebijakan yang artinya pandai, pengertian yang mendalam.
Filsafat dapat juga diartikan sebagai pengetahuan yang diperoleh dengan cara
berpikir logis tentang objek yang abstrak logis, kebenarannya hanya
dipertanggungjawabkan secara logis pula (Tafsir, 2018).

Filsafat sangat dibutuhkan manusia dalam upaya menjawab pertanyaan-


pertanyaan yang muncul dari berbagai lapangan kehidupan manusia. Titik jawaban
tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan sistematis, integral, dan menyeluruh
serta mendasar. Jawaban tersebut menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia
termasuk di bidang pendidikan Islam, sehingga sering kita dengar bahwa ada juga
yang dinamakan filsafat pendidikan Islam, ilmu atau teori pendidikan Islam,
maupun praktik pendidikan Islam.

Dalam mengamati dinamika masyarakat yang sering kali mengejalakan


perubahan-perubahan sosiociltural dalam proses pertumbuhannya tentu
membutuhkan filsafat sebagai pemikir pendidikan Islam untuk meneliti esensi dan
implikasi-implikasi di belakang perubahan itu dalam kerangka menemukan sumber
sebabnya. Dari sanalah Pendidikan Islam mengadakan modifikasi-modifikasi
terhadap strategi dan taktik yang inovatif terhadap program pembelajarannya,
sehingga kondusif terhadap aspirasi masyarakat. Di samping itu, untuk
mengaktualisasikan dan memfungsikan potensi manusia diperlukan ikhtiar
kependidikan yang sistematis berencana berdasarkan pendekatan dan wawasan
yang intradisipliner. Karena manusia semakin terlibat ke dalam proses
perkembangan masyarakat yang semakin kompleks. Oleh karena itu, proses
kependidikan Islam memerlukan konsep-konsep yang pada gillirannya dapat
dikembangkan menjadi teori-teori yang tertuju dalam praktik lapangan operasional.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Filsafat Pendidikan Islam?


2. Apa yang dimaksud dengan Ilmu Pendidikan Islam?
3. Apa yang dimaksud dengan Praktik Pendidikan Islam?
4. Bagaimana hubungan antara Filsafat Pendidikan Islam, Ilmu
Pendidikan Islam dan Praktik Pendidikan Islam?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Filsafat Pendidikan Islam.


2. Untuk mengetahui pengertian Ilmu Pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui pengertian Praktik Pendidikan Islam.
4. Untuk mengetahui hubungan antara Filsafat Pendidikan Islam, Ilmu
Pendidikan Islam dan Praktik Pendidikan Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Pendidikan Islam

Filsafat pendidikan adalah pengetahuan yang menyelidiki substansi


pelaksanaan pendidikan yang berkaitan dengan tujuan, latar belakang, cara, hasil,
dan hakikat ilmu pendidikan yang berhubungan dengan analisis kritis terhadap
struktur dan kegunaannya. Dalam filsafat pendidikan lebih merumuskan segala
sesuatu yang berkaitan dengan hakikat pendidikan dan pelaksanaannya.
Pelaksanaan pendidikan dilakukan dengan merujuk pada tujuan pendidikan yang
telah dirumuskan sebelumnya (Salahuddin, 2011).

Sedangkan Filsafat Pendidikan Islam pada hakikatnya merupakan konsep


berpikir tentang kependidikan yang bersumberkan atau berlandaskan ajaran-ajaran
agama Islam tentang hakikat kemampuan manusia untuk dapat dibina dan
dikembangkan, serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya
dijiwai oleh ajaran Islam. Dalam arti bahwa filsafat Pendidikan Islam mengkaji
tentang berbagai masalah yang ada hubungannya dengan Pendidikan, seperti
manusia sebagai subjek dan objek Pendidikan, kurikulum, metode, lingkungan,
guru, dan sebagainya. Bedanya dengan filsafat Pendidikan pada umumnya bahwa
di dalam filsafat Pendidikan Islam semua masalah kependidikan tersebut selalu
didasarkan kepada ajaran Islam yang bersumberkan al-Qur’an dan al-Hadits.
Dengan kata lain bagwa kata Islam yang mengiringi kata filsafaat Pendidikan itu
menjadi sifat, yakni sifat dari filsafat Pendidikan tersebut (Tolchah, 2015).

B. Pengertian Ilmu Pendidikan Islam

Ilmu Pendidikan Islam dapat diartikan sebagai kajian empiris, metodologis,


sistematis tentang segala upaya untuk mempersiapkan peserta didik secara terus
menerus di semua aspeknya, baik jasmani, akal maupun rohaninya agar dia menjadi
manusia yang bermanfaat bagi diri dan masyarakatnya sesuai dengan nilai-nilai
ajaran Islam. Dengan adanya nama Islam ini berarti teori-teori Pendidikan yang
disusun dan dikembangkan tidakk boleh terlepas dari ajaran nilai-nilai fundamental
yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadist.

3
Dengan kata lain yang lebih singkat, Ilmu Pendidikan Islam dapat diartikan
sebagai studi tentang proses kependidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran
Islam berdasarkan al-Qur’an dan hadis (Budiyanto, 2013).

C. Pengertian Praktik Pendidikan Islam

Praktik pendidikan Islam adalah serangkaian kegiatan bersama yang


bertujuan membantu pihak lain agar mendapatkan tingkah laku yang diharapkan
sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits. Praktik
pendidikan memiliki tiga dimensi, di antaranya dimensi tujuan, aspek proses
kegiatan, dan aspek motivasi. Tujuan dari praktik pendidikan adalah untuk pihak
lain dalam membawa perubahan mendasar (Hermawan, 2009).

D. Hubungan Filsafat Pendidikan Islam dengan Teori Pendidikan Islam

Antara filsafat dan ilmu Pendidikan memiliki hubungan yang erat.


Hubungan keduanya hanya dapat dibedakan tidak dapat dipisahkan. Hubungan
antara keduanya demikian erat ssehingga kadang-kadang filsafat Pendidikan
disebut dengan teori Pendidikan, demikian pula sebaliknya. Misalnya di negara
amerika teori atau ilmu Pendidikan disebut dengan filsafat Pendidikan atau
“Philosophy of Education) (Hermawan, 2009).

Secara singkat hubungan antara keduanya dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Filsafat Pendidikan memberikan pandangan-pandangan filsafiahnya kepada


teori Pendidikan, khususnya pandangannya tentang manusia, peserta didik,
tujuan Pendidikan, dan bagaimana seharusnya belajar;
2. Teori Pendidikan sebagai sebuah disiplin ilmu yang otonom, sering
menemui masalah-masalah yang membutuhkan bantuan filsafat
Pendidikan. Kadang-kadang pandangan filsafat Pendidikan dapat
mengubah teori Pendidikan;
3. Jika suatu teori Pendidikan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara
filsafiah, khususnya yang berhubungan dengan hidup dan manusia maka
akan mengakibatkan perlakuan yang tidak bertanggungjawab;
4. Pelaksanaan teori Pendidikan sering memberikan bahan-bahan baru kepada
filsafat Pendidikan untuk direnungkan;

4
5. Teori Pendidikan dapat meng-cover pandangan filsafat Pendidikan yang
cocok baginya meskipun pandangan-pandangan tersebut harus diolah
kembali.

Dari penjelasan di atas terlihat hubungan yang demikian era tantara


keduanya. Keduanya saling mempengaruhi. Sesuai dengan rumusan di atas dapat
dikatakan pula bahwa masalah-masalah kependidikan baik pada level filosofis
maupun tingkat teoritis dapat dijawab oleh relasi antara keduanya. Terdapat
hubungan fungsional antara keduanya.

Hubungan fungsional antar filsafat dan teori Pendidikan pula dapat


diuraikan sebagai berikut:

1. Filsafat dalam arti Analisa filsafat adalah salah satu pendekatan yang
digunakan oleh para ahli Pendidikan dalam memecahkan problematika
Pendidikan dan menyusun teori Pendidikan. Pandangan filsafat termasuk
aliran filsafat akan mempengaruhi bangunan teori
2. Filsafat berfungsi untuk memberikan arah agar teori Pendidikan yang telah
dikembangkan memiliki relevansi dengan dunia nyata. Teori yang
dikembangkan itu setelah diarahkan oleh filsafat sesuai dengan kehidupan
saat ini.
3. Filsafat memberi arah terhadap pengembangan teori Pendidikan menjadi
ilmu Pendidikan.

Hubungan antara filsafat dengan ilmu Pendidikan juga dapat saling


berkaitan. Filsafat mempengaruhi pertumbuhan ilmu-ilmu yang lain. Inilah
hubungan horizontal antara filsafat termasuk filsafat Pendidikan dengan keilmuan
yang lainnya. Filsafat Pendidikan memiliki hubungan yang vertical dengan ilmu
yang lainnya ketika berhubungan ke bawah atau ke atas. Seperti hubungan dengan
ilmu Pendidikan, sejarah Pendidikan, dan seterusnya (Sholikhah, 2020).

Perbedaan antara Filsafat Pendidikan dengan Teori Pendidikan


Di samping memiliki hubungan, filsafat pendidikan dan teori pendidikan
juga memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut disebabkan oleh karena filsafat

5
pendidikan maupun teori pendidikan memiliki objek, metode, dan sistematika yang
berbeda. Perbedaan antara keduanya antara lain sebagai berikut:

1. Filsafat pendidikan dan ilmu atau teori pendidikan merupakan dua disiplin
ilmu yang berbeda. Masing-masing memiliki objek, metode, dan
sistematika tersendiri yang berbeda;
2. Jika objek filsafat pendidikan adalah perenungan filosofis tentang masalah-
masalah pendidikan, maka objek teori pendidikan adalah situasi pendidikan
itu sendiri yang muncul secara jelas relasi antara pendidik dengan peserta
didik;
3. Jika filsafat pendidikan menggunakan pendekatan filosofis (sinopsis,
normatif, induktif) dalam menelaah objeknya, maka teori pendidikan
menggunakan pendekatan fenomenologis dalam menelaah objeknya;
4. Filsafat pendidikan dapat menjadi tamu terhormat bagi teori pendidikan,
tetapi teori pendidikan dapat menjadi tuan rumah. Sebagai tuan rumah, teori
pendidikan dapat menolak filsafat pendidikan yang tidak sesuai (Daniel,
1985: 101-102)
Perbedaan-perbedaan tersebut menunjukkan bahwa meskipun keduanya
memiliki hubungan juga memiliki perbedaan. Filsafat pendidikan memiliki objek
yang berbeda dengan objek teori pendidikan. Objek filsafat pendidikan berupa
perenungan filosofis atau hasil pemikiran. Pemikiran yang berasal dari para filosof
atau pemikir pendidikan termasuk pendidikan termasuk pendidikan Islam
merupakan objek situasi pendidikan ketika pendidikan itu berlangsung.

Ahmad Tafsir (2006: 5) memberikan matrik perbedaan antara filsafat dan teori
sebagai berikut:
Pengetahuan Paradigma Objek Metode Kriteria
Salin Sains (ilmiah) Empirik Sains Rasional-
(ilmiah) empirik
Filsafat Rasional Abstrak Rasional Rasional
Rasional

6
Berdasarkan matrik tersebut dapat diketahui bahwa filsafat dan teori atau
ilmu memiliki perbedaan. Menurut matrik di atas, perbedaan tersebut meliputi jenis
pengetahuan, paradigma, objek, metode dan kriteria.

E. Hubungan Teori dengan Praktik Pendidikan Islam

Hubungan antara teori pendidikan dan praktik pendidikan dapat dijelaskan


sebagai berikut.

1. Teori/ilmu pendidikan teoretis sebagai penjabaran dari filsafat pendidikan


melahirkan ilmu pendidikan praktis;
2. Teori/ilmu pendidikan praktis menjadi panduan dalam kegiatan pendidikan
langsung terutama kegiatan mendidik;
3. Pengalaman mendidik memberikan umpan balik kepada teori pendidikan ,
yang manfaatnya memungkinkan untuk merevisi teori semula;
4. Sebagai hasil revisi tersebut sangat mungkin teori pendidikan memberikan
umpan balik kepada filsafat pendidikan (Pidarta, 2007:83-84).

Implementasi teori-teori pendidikan dalam praktek pendidikan dapat dilihat


dari proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas. Yang mana dari dasar teori
tersebut dapat menghasilkan peserta didik yang terdidik dengan proses
pembelajaran yang dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung ataupun
diluar kelas.

Perbedaan antara teori pendidikan dengan praktik pendidikan

Teori pedagogis atau teori pendidikan merupakan suatu upaya untuk


menjelaskan bagaimana sesuatu terjadi dan/atau bagaimana hal itu digunakan
dalam proses belajar mengajar. Teori pendidikan juga diartikan sebagai hasil
kegiatan intelektual berupa rumusan-rumusan tentang prinsip-prinsip dasar
pendidikan. Prinsip-prinsip dasar ini berhubungan dengan masalah-masalah yang
dihadapi pendidikan. Teori pendidikan disebut juga ilmu pendidikan sistematis.
Dengan demikian maka fungsi teori pendidikan adalah merumuskan prinsip-prinsip
pendidikan guna kepentingan pendidikan (Daniel,1985:37). Perbuatan mendidik
bukanlah suatu perbuatan yang sewenang-wenang, melainkan suatu perbuatan yang

7
harus sungguh-sungguh ditetapkan dan diwujudkan untuk membawa seseorang
kepada suatu tujuan yang akan dicapai.
Sedangkan praktik pendidikan merupakan kegiatan seseorang atau
sekelompok orang atau lembaga dalam membantu individu atau sekelompok orang
untuk mencapai tujuan penddikan. Praktek pendidikan adalah seperangkat kegiatan
bersama yang bertujuan membantu pihak lain agar memdapatkan tingkah laku yang
diharapkan. Praktik pendidikan dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek tujuan,
aspek proses kegiatan, dan aspek motivasi. Tujuan praktik pendidikan adalah
membantu pihak lain agar mendapatkan perubahan yang fundamental
(Sadullah,1994:2).
Daniel (1985:125) memberikan perbandingan antara teori dan praktik dalam
matrik sebagai berikut:
No. Perbandingan Teori Pendidikan Praktik Pendidikan
1. Tujuan/Hasil Bertujuan merumuskan Bertujuan
prinsip-prinsip proses melaksanakan
dan kegiatan pendidikan prinsisp-prinsip
pendidikan dalam
rangka membantu yang
dididik mencapai
tujuan
2. Proses Kegiatan Merupakan seperangkat Merupakan
kegiatan intelektual seperangkat kegiatan
bersama/sosial
3. Dorongan Timbul karena rasa Timbul karena
ingin tahu (curiousity) merasakan adanya
kewajiban menolong
orang lain.

Dari tabel di atas dapat diketahui perbedaan antara teori dan praktek. Tetapi
hendaknya dipahami bahwa perbedaan dan perbandingan itu hanya untuk
memudahkan pemahaman. Sejatinya antara teori dan praktik memiliki hubungan
yang sangat erat.

8
F. Hubungan Filsafat Pendidikan Islam, Ilmu Pendidikan Islam, dan
Praktik Pendidikan Islam

Ilmu pendidikan dalam artian teori berawal dari pemikiran istilah


“pedagogik” atau “pedagogi”. Penggunaan istilah ini dalam pembicaraan
pendidikan memberikan kesan tentang pendidikan sebagai konsep dengan latar
belakang filsafat yang relevan. Teori pada hakikatnya terdiri atas konsep-konsep
yang tersusun secara logis. Pendidikan sistematis, sebagai teori, terdiri atas teori
dan berbagai komponen yang menjadi bagian. Konsepnya adalah pengertian-
pengertian yang sifatnya abstrak yang melandasi praktik. Brubacher menjelaskan
teori mempunyai fungsi memutuskan apa yang harus dikerjakan, teori berkaitan
dengan fakta, dan praktik dengan nilai.
Selanjutnya, teori dan praktik itu dapat diibaratkan sebagai dua sisi dari
sebuah mata uang. Hubungannya adalah satu dan satu, artinya penyusun suatu teori
atau minimal konsep seyogianya diandaikan dapat atau dimungkinkan bermuara
pada praktik. Menurut Pratte, seperti ditulis oleh Imam Barnadib, teori pendidikan
itu disusun sebagai latar belakang yang hakiki dan sebagai landasan rasional dari
praktik pendidikan serta pada dasarnya bersifat direktif. Direktif karena teori
pendidikan menunjukkan apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan dalam
dunia pendidikan.
Oleh karena itu, kedua jenis pendidikan itu seyogianya tidak dipisahkan,
sebaiknya siapa saja yang berkecimpung dalam bidang pendidikan perlu menguasai
keduanya. Teori mengandaikan praktik dan praktik berlandaskan teori. Teori an
sich tanpa adanya praktik akan menjadi mubadzir dan sia-sia, demikian sebaliknya
praktik saja tanpa berlandaskan teori akan berjalan tanpa arah yang jelas.
Keberadaan teori dan praktik dalam pendidikan adalah merupakan suatu keharusan.
Berkaitan dengan pemikiran pendidikan Islam adalah merupakan konsep-
konsep teoritik yang dibangun dalam kerangka dasar ajaran Islam. Pemikiran
pendidikan para pakar pendidikan Islam, dengan demikian dapat dijadikan rujukan
dalam praktik pendidikan Islam. Sebagai ilustrasi, misalnya teori Hasan
Langgulung tentang “Pendidikan Islam dan kesehatan Mental”, memberikan dasar
dalam pelaksanaan pendidikan moral di sekolah (madrasah). Ia dalam
permasalahan ini, menjelaskan bahwa pendidikan moral dalam Islam adalah

9
pengembangan potensi (sifat-sifat Tuhan) disertai dengan amanah. Demikian
hanya teori tentang pendidikan agama di sekolah-sekolah menengah, memberikan
landasan bagi praktik pendidikan agama di sekolah menengahbaik dalam tujuan,
kandungan, metode, maupun penilaian.
Segi pemikiran mempunyai dasar teori dan unsur praktis. Unsur teori dalam
pikiran berfungsi untuk memahami hakikat sesuatu dan makna dasar kaitan masalah
satu sama lain dalam dirinya sendiri. Unsur ini bermanfaat untuk mendalami
pengetahuan dan perkembangannya. Adapun unsur-unsur praktis lebih berfungsi
untuk menerapkan pemahaman akan satu hal pada keperluan-keperluan praktis
hidup manusia. Unsur ini sangat berguna agar pengetahuan dapat dimanfaatkan.
Sebegitu jauh pemikiran pakar pendidikan Islam, yang berupa teori-teori
pendidikan Islam itu, menuntut adanya praktik pendidikan. Sehingga teori tidak
sekedar teori, tetapi teori tanpa praktik. Dengan demikian, pemikiran pendidikan
Islam berimplikasi terhadap teori-teori dan praktik pendidikan Islam (Junaedi,
2017).

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Filsafat Pendidikan Islam pada hakikatnya merupakan konsep berpikir


tentang kependidikan yang bersumberkan atau berlandaskan ajaran-ajaran agama
islam tentang hakikat kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan,
serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh
ajaran islam. Ilmu Pendidikan Islam dapat diartikan sebagai kajian empiris,
metodologis, sistematis tentang segala upaya untuk mempersiapkan peserta didik
secara terus menerus di semua aspeknya, baik jasmani, akal maupun rohaninya agar
dia menjadi manusia yang bermanfaat bagi diri dan masyarakatnya sesuai dengan
nilai-nilai ajaran islam. Praktik pendidikan Islam adalah serangkaian kegiatan
bersama yang bertujuan membantu pihak lain agar mendapatkan tingkah laku yang
diharapkan sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits.

Ilmu pendidikan dalam artian teori berawal dari pemikiran istilah


“pedagogik” atau “pedagogi”. Segi pemikiran mempunyai dasar teori dan unsur
praktis. Unsur teori dalam pikiran berfungsi untuk memahami hakikat sesuatu dan
makna dasar kaitan masalah satu sama lain dalam dirinya sendiri. Unsur ini
bermanfaat untuk mendalami pengetahuan dan perkembangannya. Adapun unsur-
unsur praktis lebih berfungsi untuk menerapkan pemahaman akan satu hal pada
keperluan-keperluan praktis hidup manusia. Unsur ini sangat berguna agar
pengetahuan dapat dimanfaatkan. Maka dari itu antara filsafat, ilmu, maupun
praktiknya mempunyai suatu keterhubungan yang tidak bisa dipisahkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto, M. (2013). Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Ombak (Anggota


IKAPI).

Hermawan, H. (2009). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Departemen Agama RI.

Junaedi, M. (2017). Paradigma Baru Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta:


KENCANA.

Salahuddin, A. (2011). Filsafat Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Sholikhah, M. (2020). Hubungan Antara Filsafat dengan Pendidikan. Jurnal


Pendidikan Islam, Vol. 2, No. 2, Hlm. 22-30.

Tafsir, A. (2018). Filsafat Umum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tolchah, M. (2015). Filsafat Pendidikan Islam: Konstruksi Tipologis dalam


Pengembangan Kurikulum. Tsaqafah, Vol. 11, No. 2, Hlm. 381-398.

12

Anda mungkin juga menyukai