MAKALAH
Oleh:
Humairotunnisa 1192090048
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Hubungan Filsafat Pendidikan Islam, Ilmu
Pendidikan Islam, Dan Praktik Pendidikan Islam” ini dengan tepat waktu.
Makalah ini kami susun dengan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa makalah yang telah dibuat
sepenuhnya masih terdapat kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah yang telah kelompok
kami buat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia yang merupakan kata
majemuk yang terdiri dari kata philos dan sophia; philo artinya cinta dalam arti luas
yaitu ingin, dan karena itu lalu berusaha mencapai yang diinginkan itu; sophia
artinya kebijakan kebijakan yang artinya pandai, pengertian yang mendalam.
Filsafat dapat juga diartikan sebagai pengetahuan yang diperoleh dengan cara
berpikir logis tentang objek yang abstrak logis, kebenarannya hanya
dipertanggungjawabkan secara logis pula (Tafsir, 2018).
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dengan kata lain yang lebih singkat, Ilmu Pendidikan Islam dapat diartikan
sebagai studi tentang proses kependidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran
Islam berdasarkan al-Qur’an dan hadis (Budiyanto, 2013).
4
5. Teori Pendidikan dapat meng-cover pandangan filsafat Pendidikan yang
cocok baginya meskipun pandangan-pandangan tersebut harus diolah
kembali.
1. Filsafat dalam arti Analisa filsafat adalah salah satu pendekatan yang
digunakan oleh para ahli Pendidikan dalam memecahkan problematika
Pendidikan dan menyusun teori Pendidikan. Pandangan filsafat termasuk
aliran filsafat akan mempengaruhi bangunan teori
2. Filsafat berfungsi untuk memberikan arah agar teori Pendidikan yang telah
dikembangkan memiliki relevansi dengan dunia nyata. Teori yang
dikembangkan itu setelah diarahkan oleh filsafat sesuai dengan kehidupan
saat ini.
3. Filsafat memberi arah terhadap pengembangan teori Pendidikan menjadi
ilmu Pendidikan.
5
pendidikan maupun teori pendidikan memiliki objek, metode, dan sistematika yang
berbeda. Perbedaan antara keduanya antara lain sebagai berikut:
1. Filsafat pendidikan dan ilmu atau teori pendidikan merupakan dua disiplin
ilmu yang berbeda. Masing-masing memiliki objek, metode, dan
sistematika tersendiri yang berbeda;
2. Jika objek filsafat pendidikan adalah perenungan filosofis tentang masalah-
masalah pendidikan, maka objek teori pendidikan adalah situasi pendidikan
itu sendiri yang muncul secara jelas relasi antara pendidik dengan peserta
didik;
3. Jika filsafat pendidikan menggunakan pendekatan filosofis (sinopsis,
normatif, induktif) dalam menelaah objeknya, maka teori pendidikan
menggunakan pendekatan fenomenologis dalam menelaah objeknya;
4. Filsafat pendidikan dapat menjadi tamu terhormat bagi teori pendidikan,
tetapi teori pendidikan dapat menjadi tuan rumah. Sebagai tuan rumah, teori
pendidikan dapat menolak filsafat pendidikan yang tidak sesuai (Daniel,
1985: 101-102)
Perbedaan-perbedaan tersebut menunjukkan bahwa meskipun keduanya
memiliki hubungan juga memiliki perbedaan. Filsafat pendidikan memiliki objek
yang berbeda dengan objek teori pendidikan. Objek filsafat pendidikan berupa
perenungan filosofis atau hasil pemikiran. Pemikiran yang berasal dari para filosof
atau pemikir pendidikan termasuk pendidikan termasuk pendidikan Islam
merupakan objek situasi pendidikan ketika pendidikan itu berlangsung.
Ahmad Tafsir (2006: 5) memberikan matrik perbedaan antara filsafat dan teori
sebagai berikut:
Pengetahuan Paradigma Objek Metode Kriteria
Salin Sains (ilmiah) Empirik Sains Rasional-
(ilmiah) empirik
Filsafat Rasional Abstrak Rasional Rasional
Rasional
6
Berdasarkan matrik tersebut dapat diketahui bahwa filsafat dan teori atau
ilmu memiliki perbedaan. Menurut matrik di atas, perbedaan tersebut meliputi jenis
pengetahuan, paradigma, objek, metode dan kriteria.
7
harus sungguh-sungguh ditetapkan dan diwujudkan untuk membawa seseorang
kepada suatu tujuan yang akan dicapai.
Sedangkan praktik pendidikan merupakan kegiatan seseorang atau
sekelompok orang atau lembaga dalam membantu individu atau sekelompok orang
untuk mencapai tujuan penddikan. Praktek pendidikan adalah seperangkat kegiatan
bersama yang bertujuan membantu pihak lain agar memdapatkan tingkah laku yang
diharapkan. Praktik pendidikan dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek tujuan,
aspek proses kegiatan, dan aspek motivasi. Tujuan praktik pendidikan adalah
membantu pihak lain agar mendapatkan perubahan yang fundamental
(Sadullah,1994:2).
Daniel (1985:125) memberikan perbandingan antara teori dan praktik dalam
matrik sebagai berikut:
No. Perbandingan Teori Pendidikan Praktik Pendidikan
1. Tujuan/Hasil Bertujuan merumuskan Bertujuan
prinsip-prinsip proses melaksanakan
dan kegiatan pendidikan prinsisp-prinsip
pendidikan dalam
rangka membantu yang
dididik mencapai
tujuan
2. Proses Kegiatan Merupakan seperangkat Merupakan
kegiatan intelektual seperangkat kegiatan
bersama/sosial
3. Dorongan Timbul karena rasa Timbul karena
ingin tahu (curiousity) merasakan adanya
kewajiban menolong
orang lain.
Dari tabel di atas dapat diketahui perbedaan antara teori dan praktek. Tetapi
hendaknya dipahami bahwa perbedaan dan perbandingan itu hanya untuk
memudahkan pemahaman. Sejatinya antara teori dan praktik memiliki hubungan
yang sangat erat.
8
F. Hubungan Filsafat Pendidikan Islam, Ilmu Pendidikan Islam, dan
Praktik Pendidikan Islam
9
pengembangan potensi (sifat-sifat Tuhan) disertai dengan amanah. Demikian
hanya teori tentang pendidikan agama di sekolah-sekolah menengah, memberikan
landasan bagi praktik pendidikan agama di sekolah menengahbaik dalam tujuan,
kandungan, metode, maupun penilaian.
Segi pemikiran mempunyai dasar teori dan unsur praktis. Unsur teori dalam
pikiran berfungsi untuk memahami hakikat sesuatu dan makna dasar kaitan masalah
satu sama lain dalam dirinya sendiri. Unsur ini bermanfaat untuk mendalami
pengetahuan dan perkembangannya. Adapun unsur-unsur praktis lebih berfungsi
untuk menerapkan pemahaman akan satu hal pada keperluan-keperluan praktis
hidup manusia. Unsur ini sangat berguna agar pengetahuan dapat dimanfaatkan.
Sebegitu jauh pemikiran pakar pendidikan Islam, yang berupa teori-teori
pendidikan Islam itu, menuntut adanya praktik pendidikan. Sehingga teori tidak
sekedar teori, tetapi teori tanpa praktik. Dengan demikian, pemikiran pendidikan
Islam berimplikasi terhadap teori-teori dan praktik pendidikan Islam (Junaedi,
2017).
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
12