Anda di halaman 1dari 12

TELAAH KURIKULUM PAI

Perangkat Pembelajaran (Silabus dan RPP) Pendidikan Agama dan


Budi Pekerti Tingkat
SMP/MTS

Disusun Oleh :
1. M.Zikrullah Al-ikhlas(17-001-1007)
2. Yaruf Amarulah( 17-001-1654)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH RAUDHATUL ULUM
SAKATIGA INDRALAYA OGAN ILIR
TAHUN 2019
• Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam adalah bagian integral pari pada pendidikan nasional sebagai suatu
keseluruhan. Dalam UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37 ayat 1
menjelaskan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat antara lain
pendidikan agama. Dalam penjelasaannya dinyatakan bahwa pendidikan agama dimaksudkan
untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
TuhanYang Maha Esa serta berakhlak mulia.

Tujuan dan fungsi;


Secara umum tujuan pendidikan agama Islam adalah untuk membentuk
peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak
mulia.

Sedangkan fungsi pengajaran agama Islam adalah untuk menanamkan


keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta membiasakan siswa
berakhlak mulia.
• Silabus adalah seperangkat rencana yang
berisi garis besar atau pokok-pokok
pembelajaran yangmencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi
pembelajaran, indikator, penilaian,alokasi
waktu, dan sumber belajar yang
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
• Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP)
Pengertian merupakan rencana pelaksanaan
pembelajaran yangdijabarkan dari silabus
Silabus dan untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta
didik dalam upaya untukmencapai
RPP kompetensi. Terdapat komponen-komponen
RPP adalah identitas mata pelajaran,standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator
pencapaian kompetensi, tujuan
pembelajaran,materi ajar, alokasi waktu,
metode pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian hasil belajar,dan
sumber belajar.
Berikut ini kutipan teks dari isi berkas Silabus RPP PAI (Pendidikan Agama Islam dan
BudiPekerti) SMP MTs Kurikulum 2013 Kelas VII, VIII, IX:
• 1. Rasional
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan pendidikan yang secara mendasar
menumbuh kembangkan akhlak siswa melalui pembiasaan dan pengamalan ajaran Islam
secara menyeluruh (kaffah). Oleh karena itu, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
sebagai suatu mata pelajaran diberikan pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan
SMK/MAK, baik yang bersifat kokurikuler maupun ekstrakurikuler.
Kompetensi, materi, dan pembelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
dikembangkan melalui pertimbangan kepentingan hidup bersama secara damai dan harmonis
(to live together in peace and harmony). Pembelajaran dilaksanakan berbasisaktivitas pada
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Penumbuhan dan pengembangan
sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran, pembiasaan,keteladanan, dan pembudayaan
untuk mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Sekolah sebagai taman yang
menyenangkan untuk tumbuh berkembangnyapengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa
yang menempatkan pengetahuan sebagai perilaku (behavior), tidak hanya berupa hafalan atau
verbala.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berlandaskan pada aqidah Islam yang berisi
tentang keesaan Allah Swt. sebagai sumber utama nilai-nilai kehidupan bagi manusia dan
alam semesta. Sumber lainnya adalah akhlak yang merupakan manifestasi dari aqidah, yang
sekaligus merupakan landasan pengembangan nilainilai karakter bangsa Indonesia.
Membentuk manusia Indonesia yang beriman dan
bertakwa kepada Allah. Serta berakhlak mulia dan
berbudi pekerti luhur (Hubungan manusia dengan
Allah)

Pendidikan Agama Islam Menghargai, menghormati dan mengembangkan


dan potensi diri yang berlandaskan pada nilai-nilai
Budi Pekerti merupakan keimanan dan ketakwaan (Hubungan manusia
pendidikan yang ditujukan dengan diri sendiri).
untuk dapat
menserasikan,
menselaraskan dan Menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter
menyeimbangkan antara dan antar umat beragama serta
iman, Islam, dan ihsan menumbuhkembangkan akhlak mulia dan budi
yang pekerti luhur (Hubungan manusia dengan sesama).
diwujudkan dalam

Penyesuaian mental keislaman terhadap lingkungan


fisik dan sosial (Hubungan manusia dengan
lingkungan alam).
Kompetensi Yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Pendidikan Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


dikembangkan dengan tujuan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam hal
keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan pendidikan ini kemudian dirumuskan secara khusus dalam Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti sebagai berikut:

menumbuhkembangkan mewujudkan manusia Indonesia


aqidah melalui pemberian, yang taat beragama dan
pembinaan, dan berakhlak mulia yaitu manusia
pengembangan pengetahuan, yang berpengetahuan, rajin
beribadah, cerdas, produktif,
penghayatan, pengamalan,
jujur, adil, etis, berdisiplin,
pembiasaan, serta bertoleransi (tasamuh), menjaga
pengalaman siswa tentang keharmonisan secara personal
Agama Islam sehingga menjadi dan sosial serta mengembangkan
muslim yang terus budaya agama dalam kehidupan
berkembang keimanan dan sebagai warga masyarakat, warga
ketakwaannya kepada Allah negara, dan warga dunia
Swt
Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah

• Pengembangan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti diperkuat


melalui pengkondisian aktivitas berupa interaksi siswa baik di lingkungan sekolah,
keluarga, masyarakat, dan pergaulan dunia yang terintegrasi dalam proses
pembelajaran di kelas. Pada jenjang SMP kurikulum Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti dikembangkan untuk mengembangkan praktik-praktik dalam
pengamalan ajaran agama.
• Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti SMP Kelas VII sd IX mengikuti elemen pengorganisasi kompetendi dasar
(KD) yang mengacu pada kompetensi inti (KI). Ruang Lingkup Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti pada Sekolah Dasar meliputi:

Al-Quran dan
Keimanan Akhlak
Hadis

Sejarah
Fiqih Peradaban
Islam
Pembelajaran
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dilaksanakan
dengan menggunakan pendekatan saintifik (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi,mengasosiasi, dan mengomunikasikan). Di
samping itu, pembelajaran juga dapatdilakukan dengan berbagai macam
model dan pendekatan sesuai dengan karakteristik
materi yang dibelajarkan dan kompetensi yang akan dicapai
Pengembangan materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dapat
juga dikemas secara interaktif dan menarik. Salah satu caranya adalah
dengan menintegrasikan berbagai macam media sehingga siswa dapat
memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya, dan mendapatkan
jawaban melalui pemanfaatan komputer. Dengan demikian siswa memiliki
kebebasan belajar sesuai dengan keinginannya. Hal ini dimaksudkan agar
belajar menjadi tidak monoton, mengekang, dan menegangkan. Kebutuhan
siswa harus juga menjadi pertimbangan dalam pembelajaran.
Padaumumnya ada tiga tipe pembelajar, yaitu auditory, visual, dan
kinestetik. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,
pendidik dituntut untukdapat mengakomodasi kebutuhan siswa yang
karakteristiknya beragam. Dengan demikian, pendidik Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti telah mengimplementasikan ajaran Islam tentang
keadilan, berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, responsif,
dan nilai-nilai lain dalam ajaran Islam yang humanis.
Penilaian
• Aspek yang dinilai pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian sikap dilakukan melalui observasi,
penilaian diri, dan penilaian antar teman.
Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalaui
tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Penilaian
aspek keterampilan dilakukan melalui praktik,
produk, proyek dan portofolio
Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan
dan Siswa
Indonesia sebagai negara kesatuan yang terdiri atas berbagai suku bangsa,
agama,budaya, ras, dan kelas sosial merupakan kekayaan yang patut
disyukuri dan dipelihara agar tetap menjadi sumber kekuatan. Jika tidak
disikapi dengan bijak, keberagaman itu dapat menjadi sumber konflik. Oleh
karena itu, berbagai kearifan lokal yang telah mengakar di masyarakat
harus dipelihara dan dikembangkan sesuai nilai-nilai Islam yang humanis,
toleran, demokratis, multikultural, dan berwawasan kebangsaan.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
memanfaatkan berbagai sumber belajar seperti buku teks yang tersedia
dalam bentuk buku guru dan buku siswa. Sesuai dengan karakteristik
Kurikulum 2013, buku teks bukan satu-satunya sumber belajar. Guru dapat
menggunakan buku pengayaan atau referensi lainnya dan mengembangkan
bahan ajar sendiri seperti LKS (Lembar Kerja Siswa). Dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, LKS bukan hanya kumpulan
soal.
KESIMPULAN
Pendidikan agama Islam adalah bagian integral paripada
pendidikan nasional sebagai suatu keseluruhan. Dalam UU No.
20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37 ayat 1
menjelaskan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
wajib memuat antara lain pendidikan agama. Dalam penjelasaannya
dinyatakan bahwa pendidikan agama dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Kurikulum pendidikan agama Islam berarti seperangkat
rencana kegiatan dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran
PAI serta cara yang digunakan dan segenap kegiatan yang dilakukan
oleh guru agama untuk membantu siswa dalam memahami,
menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dan atau
menumbuhkembangkan nilai-nilai Islam.
Guru sebagai pilar penting dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran perlu mendapat perhatian dari semua kalangan, baik
pemerintah, tokoh pendidikan sertamasyarakat lainnya yang
bergerak di bidang pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai