SKRIPSI
ISNATUL AWLIAH
NIM : 201180033
2022
0
PENDIDIKAN AKHLAQ DALAM KITAB BULUGHUL MARAM BAB AL-
BIRR WASHILAH KARYA IBNU HAJAR ASQALANI DAN
RELEVANSINYA PADA MATERI AKIDAH AKHLAK KELAS XII
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata
Satu (S.1) dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
ISNATUL AWLIAH
NIM : 201180033
2022
KEMENTRIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
Tempat
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi Saudara :
i
KEMENTRIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
Tempat
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi Saudara :
ii
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Penulis
Isnatu Awliah
NIM. 201180033
iv
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirrohim
Ya allah…
Syukur Alhamdulillah….
Kini Aku tersenyum dalam iradat-Mu kini baru ku mengerti arti kesebaran
dalam penantian. Shalawat serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad
Shallahu’Alaihi Wa Sallam…
Untuk karya yang sederhana ini, ku persembahkan skripsi ini untuk
mereka yang telah ridha, yang telah memberikan dukungan, cinta dan kasih
sayang yang tiada terhingga dan tidak mungkin dapat kubalas hanya dengan
lembar kertas yang bertulis kan kata persembahan, maka saya persembahkan
untuk: Ayahanda dan Ibunda tercinta, Bapak Sehon dan Ibu Siti Mariyam. Apa
yang saya dapatkan hari ini belum mampu membayar semua kebaikan, keringat,
dan juga air mata bagi saya. Terimakasih atas segala dukungan serta doa kalian.
Karya ini saya persembahkan untuk kalian sebagai wujud rasa terimakasih atas
pengorbanan dan jerih payah kalian, sehingga saya dapat menggapai cita-cita ini.
Sahabat dan seluruh teman di penjuru dunia, tanpa kalian mungkin saya
akan menjadi biasa-biasa saja, maaf jika banyak salah dengan maaf yang tak
terucap. Terimakasih untuk dukungan yang luar biasa, sampai saya dapat
menyelesaikan ini dengan baik.
v
MOTTO
ترجو النجاة ولم تسلك مسالكها فاعلم فإن السفينة ال تجرى على اليبس
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah puji dan syukur kepada kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha ‘Alim yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas
iradahnya sehingga proposal Skripsi ini dapat dirampungkan. Shalawat dan salam
turut dilimpahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang sangat
dicintai. Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapat gelar sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
1. Bapak Prof. Dr. H Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D Selaku Rektor UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Dr. Ropikoh Ferwati, SE., M.E Selaku Wakil Rektor 1, Dr.As,ad
Isma, M.Pd. Selaku Wakil Rektor II dan Dr.Bahrul Ulum, S.Ag.
MA Selaku Wakil Rektor III universitas Islam Negri Sulthan
Thaha Seifuddin Jambi.
3. Ibu Dr. Hj. Fadila, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Ibu Prof Dr. Risnita, M.Pd. Bapak Dr. Najmul Hayat, M.Pd.I dan
Ibu Dr.Yusria, M.Ag Selaku Dekan 1, 2, 3 UIN Sulthan Thaha
Seifuddin Jambi.
5. Bapak Mukhlis, S.Ag dan bapak Habib Muhammad , S.Ag, M.Ag
selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam dan
Sekretaris program Studi Pendidikan Agama Islam yang telah
banyak berperan penting.
6. Bapak Drs.Habibuddin Ritonga. M.A. sebagai dosen Pembimbing I
yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya
demi mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Ibu Elly Surayya S.Ag, M.Pd.I. sebagai Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi
mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
vii
8. Dan Terima kasih kepada seluruh Pihak UIN Sulthan Thaha
Seifuddin Jambi Yang telah banyak meluangkan Waktunya dalam
kelancaran penyusunan Skripsi kami.
9. Kedua orang tua tercinta, Bapak Sehon dan Ibu Siti Mariam yang
telah mencurahkan semua kasih sayang nya, merawat, mendidik,
yang tak henti-hentinya berusaha dan berdoa untuk kesuksesan
putrinya dan selalu memberikan motivasi hingga menjadi
kekuatan pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Jasanya yang tak dapat dibalas dengan bentuk apapun. Semoga
keduanya selalu dalam lindungan Allah
10. Sahabat-sahabat seangkatan dan senasib seperjuangan dengan
peneliti, semangat dan motivasi kalian semua sangat membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan untuk mahasiswa
kelas PAI 7A yang telah menjadi partner diskusi dalam
penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini banyak terdapat
kelemahan dan kekurangan, oleh karna itu penulis berharap kepada semua pihak
untuk kiranya memberikan sumbang saran demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
Semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal semua pihak
yang telah membantu. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu.
Penulis
Isnatul Awliah
NIM.201180033
viii
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
The purpose of this study is to find out and analyze Moral Education in
human relations with God, with oneself, and with other humans in the al-birr
chapter is the shilah of the Bulughul Maram book and its relevance to the material
of aqidah morals for class XII. The research method used is library research. In
library research, data analysis uses content analysis. While the research approach
uses a descriptive qualitative approach.
Based on the analysis carried out, it can be said: Moral education in human
relations with God, namely not associating partners with Allah and believing in
Allah. With oneself that is hard work, and full of love. With other humans,
namely helping, being devoted to parents, giving, being friendly, helping others,
inviting help, establishing friendship, not helping each other, and prohibiting
fighting with Muslim brothers for more than three days.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
PENGESAHAN......................................................................................................i
NOTA DINAS.........................................................................................................ii
PERNYATAAN ORIENTITAS..........................................................................iii
PERSEMBAHAN .................................................................................................iv
MOTTO..................................................................................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
ABSTRAK...........................................................................................................viii
ABSTRACT............................................................................................................ix
DAFTAR ISI..........................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Kajian Teoritik.............................................................................................5
A. Tinjauan Tentang Pendidikan Akhlak...................................................5
1. Pengertian Pendidikan…..................................................................5
2. Pengertian Akhlak............................................................................6
3. Macam-macam pendidikan Akhlak..................................................8
4. Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak.................................................9
B. Materi Akidah Akhlak Kelas XII Madrasah Aliyah..........................14
1. Pengertian materi Akidah Akhlak..................................................14
2. Tujuan Materi Akidah Akhlak Di Madrasah Aliyah......................14
3. Ruang Lingkup Materi akidah Akhlak Madrasah Aliyah..............15
4. Materi Akidah Akhlak....................................................................15
xi
C. Profil Kitab Buluhgul Maram Karya Ibnu Hajar As-qalani................25
a. Riwayat Hidup Ibnu Hajar As-Qalani.............................................25
1. Biografi Ibnu Hajar As-Qalani.......................................................25
2. Riwayat pendidikan Ibnu Hajar As-Qalani....................................26
b. Kitab Bulughul Maram..................................................................29
1. Deskripsi Kitab Bulughul Maram..................................................29
2. Isi Kitab Bulughul Maram.............................................................31
D. Studi Relevan......................................................................................33
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................71
B. Saran......................................................................................................72
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................73
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................77
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Data Primer
Data Sekunder
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi ini ditandai oleh perubahan pesat di berbagai bidang
kehidupan dalam masyarakat. Perubahan itu membawa kemajuan maupun
kegelisahan pada banyak orang termasuk para mahasiswa. Proses transformasi
tersebut tentu saja menimbulkan ketegangan dalam masyarakat. Kondisi seperti
itu membuat masyarakat mengalami kebingungan. Salah satu hal yang
menggelisahkan adalah masalah akhlaq. Perubahan pesat di banyak bidang
menimbulkan banyak pertanyaan sekitar akhlaq. Banyak orang merasa tidak
mempunyai pegangan lagi tentang norma kebaikan. (Susila Wati, 2010, Hlm.. 11).
1
2
Untuk sampai pada tujuan diatas, memang tidaklah cukup dengan sekedar
membaca dan berteori, akan tetapi perlu dua tahapan seperti yang disampaikan
oleh Imam Al Ghazali; Attakhliyah (menghilangkan sifat buruk) dan Attahliyah
(penghiasan diri dengan perangai baik). Ini semua perlu adanya pengetahuan,
latihan, bimbingan dan lingkungan yang kondusif. Karena kita sekarang hidup di
era globalisasi, teknologi-tekonologi semakin canggih, sumber pembelajaran
sangat beragam, maka pengajaran nilai-nilai moral tidak harus selalu melalui
ceramah guru di kelas, tetapi bisa juga dengan perantara kitab-kitab klasik karya
ulama' terdahulu. Karena, guru harus selalu berinovasi dalam melakukan
pembelajaran, yakni bisa dengan pembelajaran menggunakan teknologi yang
canggih, dan bisa juga berinovasi dengan mengambil sumber belajar dari zaman
3
lampau yang sekiranya masih layak untuk dijadikan sumber pembelajaran di era
globalisasi seperti ini, agar siswa tidak bosan ketika dilakukan
pembelajaran.(Abdullah, 2006, Hlm. 16).
Salah satu kitab yang membahas tentang akhlaq yakni Kitab Bulughul
Maram yang merupakan sebuah karya yang penuh keberkahan dan bermanfaat,
walaupun bentuknya kecil ia sangat padat dan tidak bertele-tele. Para ulama, baik
ulama salaf maupun khalaf menerimanya. Tidak ada suatu kelompok pengkaji
ilmu, kecuali Bulughul Maram menjadi bagian awal dari kurikulumnya. Para
pencari ilmu menyambutnya dengan menghafal, mengkaji serta mencukupkan diri
dengannya dari karya-karya sejenis. Bulughul Maram menjadi karya yang dapat
diterima, sehingga di setiap masa banyak orang yang mengkajinya.(Azmi, 2006,
Hlm. 36).
Kitab Bulughul Maram juga menjadi kitab yang sering dikaji di pesantren-
pesantren sebagai mata pelajaran tambahan (muatan lokal) sebagai pendamping
pembelajaran ilmu-ilmu umum dan ilmu-ilmu agama lainnya karena
kepraktisannya dalam mempelajarinya. Selain hal diatas, untuk mencapai tujuan
tersebut, maka maka ada beberapa materi pendidikan Islam yang perlu diberikan
kepada peserta didik terutama di Madrasah Aliyah. Adapun materi pendidikan
yang dimaksudkan adalah pendidikan aqidah, ibadah dan akhlak.(Saproni, 2015,
Hlm. 5). Atas dasar pertimbangan di atas maka penulis bermaksud mengadakan
penelitian dan mengangkat permasalahan tersebut dan menuangkannya dalam
bentuk penulisan skripsi dengan judul “Pendidikan Akhlaq dalam Kitab Bulughul
Maram bab Al-birr Wal washilah Karya Ibnu Hajar Al-Asqalani Dan
Relevansinya Pada Materi Akidah akhlak Kelas XII Madrasah Aliyah”.
B. Fokus Permasalahan
Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terjadi kesimpang-siuran, maka
penulis memfokuskan penelitian ini pada pengamatan dan penemuan hasil
pendidikan akhlaq dalam kitab bulughul maram bab al-birr washilah karya ibnu
hajar asqalani dan relevansinya pada materi akidah akhlaq kelas XII Aliyah
C. Rumusan Masalah
1. Apa saja Pendidikan Akhlaq yang terdapat dalam bab al-birr was shilah
pada kitab Bulughul Maram?
2. Bagaimana relevansi atau keterkaitan Pendidikan Ahklaq pada bab al-birr
was shilah Terhadap Materi Akidah Akhlaq kelas XII ?
4
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang penulis angkat, maka tujuan penelitian yang
hendak dicapai adalah:
E. Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan Akhlaq
1. Pengertian Pendidikan Akhlaq
a. Pengertian Pendidikan
Menurut para ahli ada beberapa yang mengupas definisi dari pendidikan
itu sendiri, diantranya menurut John Dewey, pendidikan adalah merupakan salah
satu proses pembaharuan makna dan pengalaman. Sedangkan menurut H. Horne,
pendidikan merupakan proses yang terjadi secara terus menerus (abadi) dari
penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang secara fisik
dan mental, yang bebas dan sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasikan dalam
6
b. Pengertian Akhlaq
Akhlak berasal dari bahasa Arab. Ia adalah bentuk jama’ dari khuluq.
Secara etimologi, khuluq berarti ath-thab’u (karakter) dan as-sajiyyah (perangai).
(Ibrahim Bafadhol, 2017, Hlm. 45-61) Secara terminologi akhlak ialah suatu
keinginan yang ada di dalam jiwa yang akan dilakukan dengan perbuatan
tanpaintervensi akal/pikiran. Menurut Al Ghazali akhlak ialah sifat yang melekat
dalam jiwa seseorang yang menjadikan ia dengan mudah tanpa banyak
7
pertimbangan lagi. Sebagian ulama yang lain mengatakan akhlak itu adalah suat
sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang dan sifat itu akan timbul disetiap ia
bertindak tanpa merasa sulit (timbul dengan mudah) karena sudah menjadi budaya
sehari-hari. (Sri Narwanti, 2014:3)
kelangsungan hidupnya guna mencapai tingkah laku yang baik dan dijadikannya
suatu kebiasaan. (Sungkowo, 2014:33-63)
Akhlak sendiri mencakup dari beberapa aspek, menurut Ali Nurdin dalam
bukunya “Pendidikan Islam” ruang lingkup pendidikan akhlak sendiri meliputi
akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap diri sendiri, akhlak terhadap sesama
seperti orangtua dan keluarga, orang lain atau masyaakat. berikut akan dijelaskan
mengenai ruang lingkup pendidikan akhlak yaitu: (Ali Nurdin, 2019, Hlm.5.3.6)
Wara’ adalah perbuatan menjaga diri dari segala sesuatu yang tidak
berguna menurut agama, baik sesuatu yang mubah, haram, maupun
makruh.
7. Bekrja keras
Bekerja keras adalah salah satu ajaran Islam yang mengharuskan
umatnya untuk selalu bekerja keras untuk mencapai segala keinginan
dan cita-citanya. seperti perintah tentang kerja keras dalai surat asy-
syarh ayat 7:
Artinya: “Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan),
tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).” Maksud dari kutipan
ayat tersebut adalah, jika suatu urusan tersebut telah selesai, maka
jangan berhenti untuk terus bekerja keras menyelesaikan urusan yang
lain. Karena di Islam sendiri telah mengajarkan untuk selalu bekerja
keras.
c. Akhlak Kepada Sesama Makhluk
Seperti yang dikatakan Aristoteles bahwa manusia sebagai zone
politiken atau homo socius, yaitu manusia adalah makhluk sosial, dimana
manusia tidak mungkin hidup sendiri karena sejatinya manusia dalam
hidupnya membutuhkan orang lain. Bentuk perwujudan dari akhlak
kepada sesama yaitu:
1. Berbakti Kepada Orangtua
Artinya: “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah
kepada kedua orangtua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil,
dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh Allah tidak menyukai
orang yang sombong dan membanggakan diri.” [QS. An-Nisaa 4:36]
Maksud dari kutipan ayat tersebut adalah bahwa kita sebagai orang
muslim berbuat baik kepada siapapun tanpa terkecuali. Karena Allah
telah memerintahkan perintah untuk berbuat baik kepada sesama,
terlebih berbuat baik atau berbakti kepada kedua orangtua lebih
diutamakan. Karena Allah sangat membenci orang-orang yang
sombong serta membanggakan dirinya sendiri.
2. Membangun Sikap Ukhuwah Atau Persudaraan
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara,
karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisish) dan
bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” [QS. Al-
Hujurat 49:10]
Seperti yang telah dijelaskan pada surat Al-Hujurat ayat 10, bahwa
sesama muslim haruslah membangun sikap ukhuwah atau
13
8. Bermusyawarah
Musyawarah merupakan upaya memecahkan bersama untuk
menghindari penyimpangan dan meletakan langkahlangkah bersama
yang secara bulat di sepakati. (Ali Nurdin, 2019, Hlm. 5.6.3-
5.7.3)Seperti yang telah diperintahkan dalam Al-Qur’an:
Artinya: “Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu,
kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka bertakwalah
kepada Allah.” [QS. Ali Imran/3: 159]
Mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah adalah salah satu mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam yang merupakan peningkatan dari akidah dan
akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Tsanawiyah.
Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari dan memperdalam
akidah akhlak sebagai persiapan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih
tinggi dan untuk hidup bermasyarakat dan/atau memasuki lapangan kerja.Pada
aspek akidah ditekankan pada pemahaman dan pengamalan prinsip-prinsip akidah
Islam, metode peningkatan kualitas akidah, wawasan tentang aliran-aliran dalam
akidah Islam sebagai landasan dalam pengamalan iman yang inklusif dalam
kehidupan sehari-hari, pemahaman tentang, konsep Tauhid dalam Islam serta
perbuatan syirik dan implikasinya dalam kehidupan. Aspek akhlak, di samping
berupa pembiasaan dalam menjalankan akhlak terpuji dan menghindari akhlak
tercela sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, juga mulai
diperkenalkan tasawuf dan metode peningkatan kualitas akhlak.
tamu, melakukan takziyah, adab bergaul dengan orang yang sebaya, yang
lebih tua yang lebih muda dan lawan jenis, Adab membaca Al-Qur’an dan
berdoa.
e. Aspek Kisah meliputi: Kisah kelicikan saudara-saudara Nabi Yusuf a.s.,
Ulul Azmi, Kisah Sahabat dan Tokoh Fatimatuzzahrah, Abdurrahman bin
Auf, Abu Dzar al-Ghifari, Uwais al-Qarni, Imam al-Ghazali, Ibnu Sina,
Ibn Rusyd dan Muhammad Iqbal
Adapun Materi Akidah Akhlak Kelas XII Madrasah Aliyah adalah sebagai
berikut:
Sedangkan materi akidah akhlak kelas XII Madrasah Aliyah yang akan
direlevansikan penulis nanti adalah sebagai berikut:
A. Al-Asma Al-Husna
1. Al-Hasib
17
a. Saling Menghormati
Teman sebaya dimungkinkan dapat berasal dari berbagai kalangan
berbeda agama, tradisi dan kebudayaan dengan perbedaan. Sikap saling
18
menghormati inilah yang harus dimiliki oleh orang yang bergaul. Sikap
saling menghormati berarti menempatkan hak dan kewajiban secara
seimbang. Menempatkan persamaan hak dan kewajiban secara seimbang
sangat dianjurkan oleh Islam. Hal tersebut dilakukan sebagai perwujudan
ukhuwah insaniah.
d. Saling Menasehati
Bergaul dengan teman sebaya terkadang tidak selalu berjalan
mulus. Mungkin saja terjadi hal-hal yang tidak diharapkan seperti terjadi
salah pengertian atau bahkan ada teman yang membatasi diri terhadap kita
atau bahkan sering membuat ulah dan masalah. Menghadapi persoalan
seperti ini , hendaklah kita harus bijak. Ketika ada teman yang berselisih
atau bertengkar ataupun melakukan perbuatan yang tidak baik terhadap
teman-teman yang lain maka kita wajib menasehatinya. Kepada teman
yang berbuat salah hendaklah segera meminta maaf dari kesalahannya.
Begitu juga apabila kita berbuat salah atau kekeliruan, hendaklah kita
segera meminta maaf, baik disengaja maupun tidak disengaja, jangan
sampai menunda-nunda dalam meminta maaf.(Muhammad Reza, 2016:11-
12)
1. Bermusuhan
2. Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas merupakan salah satu akhlak madzmumah
(tercela). Bebas di sini berarti telah melewati norma-norma yang ada, baik
norma agama maupun norma sosial. Pergaulan bebas yang dimaksud
adalah berbaurnya kaum lelaki dan perempuan yang bukan muhrim di
20
3. Melanggar Norma-Norma
Pergaulan yang tidak beretika terkadang dapat melanggar norma
terutama norma agama. Melanggar norma agama berrati melakukan
perbuatan yang tidak sesuai dengan aturan-aturan dalam agama..
Sedangkan norma masyarakat dan Negara adalah segala peraturan, baik
tertulis maupun tidak tertullis yang ada dalam masyarakat atau Negara.
Selain orang tua yang melahirkan sebagai orang yang dituakan, guru juga
termasuk orang yang dituakan. Oleh karena itu menghormati guru dan mematuhi
nasehat-nasehatnya adalah kewajiban bagi kita. Guru merupakan pengganti orang
tua di rumah. Ia telah menanamkan saran dan nasehatnya kepada kita. Oleh karena
itu melaksanakan perintahnya yang tidak bertentangan dengan al Quran dan hadits
merupakan kewajiban bagi kita. Sebagai seorang murid menghormati guru dengan
menerima pengajarannya secara ikhlas dan dengan hati gembira.
F.Akhlak Terpuji
1. Amal Shalih
Secara istilah amal shalih adalah perbuatan bersungguhsungguh
dalam menjalankan ibadah atau menunaikan kewajiban agama yang
dilakukan dalam bentuk berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau
sesama manusia. Amal shalih adalah setiap pekerjaan yang baik,
bermanfaat dan patut dikerjakan, baik 40 pekerjaan yang bersifat ubudiyah
(seperti; sholat, puasa, zakat, haji dan lain-lain) atau pekerjaan yang
bersifat sosial (seperti; menolong orang lain, menyantuni anak yatim,
peduli pada sesama dan lain-lain). Amal shalih penting untuk dilakukan
oleh setiap muslim.
Allah Swt berfirman: “Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih,
baik lakilaki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala
yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97).
Selain itu orang yang melakukan amal shalih dijamin mendapatkan
surga oleh Allah Swt. Allah Swt berfirman: Sesungguhnya orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal shalih, mereka itu adalah Sebaik-baik
makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga ‘Adn yang
23
Ada beberapa nilai positif dari kreatif, diantaranya yaitu sebagai berikut:
a) Beretos Kerja Tinggi
Adanya etos kerja yang kuat memerlukan kesadaran pada orang
bersangkutan tentang kaitan bekerja dengan pandangan hidupnya yang
lebih menyeluruh. Etos kerja dalam Islam adalah hasil suatu
kepercayaan seorang Muslim bahwa bekerja mempunyai kaitan
dengan tujuan hidupnya, yaitu memperoleh ridha dari Allah SWT.
Berkaitan dengan ini penting untuk ditegaskan bahwa pada dasarnya,
Islam adalah agama amal atau kerja. Inti ajarannya ialah bahwa hamba
Alalh akan mendekati dan berusaha memperoleh ridha Allah melalui
bekerja atau amal shalih serta dengan memurnikan sikap penyembahan
hanya kepada-Nya.
b) Berhasil Karya
Dalam Islam beramal atau bekerja itu juga harus dilakukan dalam
bentuk shalih sehingga dikatakan amal shalih, yang secara harfiah
berarti sesuai, yaitu sesuai dengan standar mutu. Berorientasi kepada
mutu dan hasil yang baik.
25
G.Akhlak Tercela
1. Fitnah
Kata fitnah yang dimaksudkan di sini tentu saja maksudnya adalah
perkataan (tanpa dasar) yang dilancarkan untuk menjatuhkan atau
merendahkan martabat seseorang. Fitnah berintikan kebohongan yang
diciptakan untuk membunuh karakter (character assassination) seseorang
karena ada sebabsebab tertentu.
2. Namimah
Menurut al-Ghazali sesungguhnya namimah bersifat luas yaitu
dengan mengungkap sesuatu yang sesungguhnya tidak seharusnya
diungkap sehingga menimbulkan percekcokan di antara pihak-pihak yang
ada melalui ucapan, tulisan, perbuatan atau isyarat. Oleh karena itu bagi
seorang muslim sebaiknya merahasiakan segala sesuatu yang ia lihat dari
diri saudaranya kecuali apabila menceritakannya mengandung manfaat
atau dalam rangka menolak perbuatan maksiat seperti ketika seseorang
melihat si A mengambil harta si B, maka ia cukup menjadi saksi saja dan
menjaga hak si A. Namimah atau mengadu domba haram hukumnya
berdasarkan al Qur’an dan hadits nabi.
3. Ghibah
Secara terminology ghibah berarti mengemukakan atau
membicarakan perihal orang lain yang apabila orang lain tersebut
mendengarnya, maka ia tidak menyukainya. Ghibah dapat mencakup hal
fisik seperti mengemukakan seseorang kurus, hitam, dekil dan bentuk fisik
lainnya. Bisa juga terkait keturunan misalnya mengemukakan tentang
26
seseorang anak haram, anak pelacur atau anak orang miskin. Begitu pula
yang terkait dengan prilakunya misalnya pembohong, penipu dan sifat
buruk lainnya. Syaikh Jamaluddin al-Qasimi mengemukakan sesuatu dapat
dikatakan ghibah ketika ia berupa pengungkapan tentang seseorang yang
bersifat mengejek.
E. Studi Relevan
bab al-birr was shilah kitab Bulughul Maram dan relevansinya dengan
materi akidah akhlak kelas XII Madrasah Aliyah.
2. Skripsi dari Hanif Zulaiha, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam
(Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
tahun 2018 yang berjudul"Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Hadis
Dan Relevansinya Terhadap Akhlak Anak Masa Kini (Studi Analisis
Hadis tentang Mendoakan Orang Bersin, Makan dengan Tangan Kanan
dan Ghibah dalam Kitab Bulugh Al-Maram)". Penelitian ini berfokus pada
nilai-pendidikan akhlak dalam hadis tentang bersin, makan dengan tangan
kanan, dan ghibah dalam kitab Bulughul Maram dan relevansinya terhadap
akhlak masa kini.
Persamaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan
skripsi Hanif Zulaiha adalah obyek penelitiannya sama-sama
menggunakan kitab Bulughul Maram. Sedangkan perbedaannya adalah
jika dalam penelitian Hanif Zulaiha berfokus pada nilai-nilai pendidikan
akhlak dalam hadis tentang bersin, makan dengan tangan kanan, dan
ghibah dalam kitab Bulughul Maram dan relevansinya terhadap akhlak
masa kini. Sedangkan, dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti
adalah berfokus pada nilai pendidikan Akhlak dalam bab al-birr was shilah
kitab Bulughul Maram dan relevansinya dengan materi akidah akhlak
kelas XII Madrasah Aliyah.
3. Skripsi dari Muhammad Hotib, Mahasiswa Jurusan Tarjamah Fakuktas
Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2006 yang
berjudul"Analisis Diksi Terjemahan Buku Bulughul Maram pada Bab
Riba "Versi A. Hassan". Penelitian ini berfokus pada analisis diksi hasil
terjemahan bab "Riba" pada buku tersebut, yang berkaitan dengan
keserasian kata dengan konteks kalimat.
4. Skripsi dari Sarifah, Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas
Ushuluddin Adab dan Humaniora Institut Agama Islam Negeri Salatiga
tahun 2020 yang berjudul "Nilai-Nilai Edukasi dalam As-Siyaqun Nahyi
28
(Analisis Ilmu Ma'ani Terhadap Bab Jami'ul Adab dari Bulughul Maram)".
Penelitian ini berfokus pada bab Jami’ fil Adab dalam kitab Bulughul
Maram yakni Nilai-Nilai Edukasi dalam As-Siyaqun Nahyi dan Analisis
Ilmu Ma'ani pada bab tersebut.
Persamaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan
skripsi Sarifah adalah obyek penelitiannya sama-sama menggunakan kitab
Bulughul Maram. Sedangkan perbedaannya adalah jika dalam penelitian
Sarifah berfokus pada bab Jami’ fil Adab dalam kitab Bulughul Maram
yakni Nilai-Nilai Edukasi dalam As-Siyaqun Nahyi dan Analisis Ilmu
Ma'ani pada bab tersebut. Sedangkan, dalam penelitian yang akan
dilakukan peneliti adalah berfokus pada pendidikan Akhlak dalam bab al-
birr was shilah kitab Bulughul Maram dan relevansinya dengan materi
akidah akhlak kelas XII Madrasah Aliyah.
5. Skripsi dari Heri Nurdiansyah, Mahasiswa Jurusan Ilmu Hadis Fakuktas
Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung tahun
2019 yang berjudul "Studi Kritis atas Pemahaman A Hasan Terhadap
Hadis Waqaf dalam Kitab Bulughul Maram Min Adilatil Ahkam".
Penelitian ini berfokus pada tentang bagai mana ia memberikan tanggapan
(syarh) serta sikap kontekstualis nya dalam memberikan pemahaman
dalam bab waqaf.
Persamaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan
skripsi Heri Nurdiansyah adalah obyek penelitiannya sama-sama
menggunakan kitab Bulughul Maram. Sedangkan perbedaannya adalah
jika dalam penelitian Heri Nurdiansyah berfokus pada Studi Kritis atas
Pemahaman A Hasan Terhadap Hadis Waqaf dalam Kitab Bulughul
Maram Min Adilatil Ahkam tentang bagaimana ia memberikan tanggapan
(syarh) serta sikap kontekstualisnya dalam memberikan pemahaman dalam
bab waqaf. Sedangkan, dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti
adalah berfokus pada nilai pendidikan Akhlak dalam bab al-birr was shilah
kitab Bulughul Maram dan relevansinya dengan materi akidah akhlak
kelas XII Madrasah Aliyah.
Dilihat dari persamaan dan perbedaan penelitian diatas, penelitian
ini layak diteliti karena penelitian tentang Pendidikan Akhlaq dalam Kitab
Bulughul Maram Pada Bab Al-Birr Wal-washilah Karya Ibnu Hajar Al-
Asqalani dan Relevansinya Dengan Materi Akidah akhlak Kelas XII
Madrasah Aliyah belum pernah diteliti sebelumnya.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
30
makalah, laporan seminar, diskusi ilmiah, atau terbitan-terbitan resmi pemerintah
atau lembaga lain.
Sumber Data Primer Merupakan sumber data pokok yang berkaitan dan
diperoleh langsung dari objek penelitian. Dalam penelitian ini sumber primernya
adalah Kitab Bulughul Maram Karya Ibnu Hajar AlAtsqolani
A. Temuan Umum
A. Biografi Ibnu Hajar As-Qalani
1. Riwayat Hidup Ibnu Hajar As-qalani
34
Ibnu Hajar tumbuh dan besar sebagai anak yatim, ayah beliau
meninggal ketika ia berumur 4 tahun dan ibunya meninggal ketika ia
masih balita. Ayah beliau meninggal pada bulam rajab 777 H. setelah
berhaji dan mengunjungi Baitulmaqdis dan tinggal di dua tempat tersebut.
Waktu itu Ibnu Hajar ikut bersama ayahnya. Setelah ayahnya meninggal
beliau ikut dan diasuh oleh Az-Zaki Al-Kharubi (kakak tertua ibnu Hajar)
sampai sang pengasuh meninggal. Hal itu karena sebelum meninggal, sang
ayah berwasiat kepada anak tertuanya yaitu saudagar kaya bernama Abu
Bakar Muhammad bin Ali bin Ahmad Al-Kharubi (wafat tahun 787 H.)
untuk menanggung dan membantu adik-adiknya. Begitu juga sang ayah
berwasiat kepada syaikh Syamsuddin Ibnu Al-Qaththan (wafat tahun 813
H.) karena kedekatannya dengan Ibnu Hajar kecil.
Ibnu Hajar tumbuh dan besar sebagai anak yatim piatu yang
menjaga iffah (menjaga diri dari dosa), sangat berhati-hati, dan mandiri
dibawah kepengasuhan kedua orang tersebut. Zaakiyuddin Abu Bakar Al-
Kharubi memberikan perhatian yang luar biasa dalam memelihara dan
memperhatikan serta mengajari beliau. Dia selalu membawa Ibnu Hajar
ketika mengunjungi dan tinggal di Makkah hingga ia meninggal dunia
tahun 787 H. Pada usia lima tahun Ibnu Hajar masuk Al-Maktab
(semacam TPA sekarang) untuk menghafal Alquran, di sana ada seorang
guru yang bernama Syamsuddin bin Al-Alaf yang saat itu menjadi
gubernur Mesir dan juga Syamsuddin Al-Athrusy. Akan tetapi, ibnu Hajar
belum berhasil menghafal Alquran sampai beliau diajar oleh seorang ahli
fakih dan pengajar sejati yaitu Shadruddin Muhammad bin Muhammad
bin Abdurrazaq As-Safthi Al Muqri’. Kepada beliau ini lah akhirnya ibnu
Hajar dapat mengkhatamkan hafalan Alqurannya ketika berumur sembilan
tahun.
Keistimewaan lain dari kitab Bulughul Maram ini antara lain adalah:
Kitab yang mensyarahi Bulughul Maram ada banyak, diantaranya sebagai berikut:
َ َب أَ ْن يُ ْب
س َط ّللَا صلى هللا عليه وسلم ( َم ْن أ َ ََح ه ِ سو ُل َ هُ قَا َل َر:َع َْن أ َ ِبي ه َُري َْرةَ رضي هللا عنه َقال
فَ ْل َي ِص ْل َر ِح َمهُ ) أ َ ْخ َر َجهُ ا َ ْلبُ َخ ِاري,ِسأ َ لَهُ فِي أَث َ ِره
َ َوأ َ ْن يُ ْن,علَ ْي ِه فِي ِر ْزقِ ِه
َ
3. Hadist ke 1219 pada hadist ketiga dalam bab Al-Birr Wal Washilah
حَر َم ( إِنه َ ه:ّللَاِ صلى هللا عليه وسلم قَا َل
ّللَاَ ه سو ِل َ هُ س ِعيد رضي هللا عنه ع َْن َر َ ير ِة ب ِْن َ َوع َْن ا َ ْل ُم ِغ
َ َو َكثْ َرةَ اَلسؤَا ِل َوإِضَاعَة, َوك َِر َه لَ ُك ْم ِقي َل َوقَا َل,ت ِ َو َم ْنعًا َو َها,ت ْ
ِ َو َوأ َد ا َ ْلبَنَا,ت ُ َ عقُو
ِ ق ا َ ْْل همهَا ُ علَ ْي ُك ْم
َ
ع َليْه َ اَ ْل َما ِل ) ُمتهفَق
( َواَلهذِي نَ ْفسِي بِيَ ِد ِه َال يُؤْ ِم ُن:َوع َْن أَنَس رضي هللا عنه ع َْن اَلنهبِي ِ صلى هللا عليه وسلم قَا َل
علَ ْي ِه ِ َما يُ ِحب ِل َن ْف- أَ ْو ِْلَ ِخي ِه- َار ِه
َ س ِه ) ُمتهفَق عبْد َحتهى يُ ِح ه
ِ ب ِلج َ
Dari Anas bin Malik radhiallâhu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Tidaklah (sempurna) iman seseorang
diantara kalian hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia
mencintai dirinya sendiri". (H.R. Muttafaqun 'Alaih).
5. Hadist ke 1220 pada hadist kelima dalam bab Al-Birr Wal Washilah
َ ُ ( َواَلهذِي َن ْفسِي ِب َي ِد ِه َال يُؤْ ِمن:َوع َْن أَنَس رضي هللا عنه ع َْن اَل هن ِبي ِ صلى هللا عليه وسلم َقا َل
عبْد
علَ ْي ِه ِ َما يُ ِحب ِلنَ ْف- أَ ْو ِْلَ ِخي ِه- َار ِه
َ س ِه ) ُمتهفَق َحتهى يُ ِح ه
ِ ب ِلج
Dari Anas bin Malik radhiallâhu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Tidaklah (sempurna) iman seseorang
diantara kalian hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia
mencintai dirinya sendiri". (H.R. Muttafaqun 'Alaih).
6. Hadist ke 1221 pada hadist keenam dalam bab Al-Birr Wal Washilah
7. Hadist ke 1222 pada hadist ketujuh dalam bab Al-Birr Wal Washilah
:ّللَاِ صلى هللا عليه وسلم قَا َل ُ أَنه َر-ع ْن ُه َما
سو َل َ ه َر ِض َي َ ه- اص
َ ُّللَا ِ َع ْم ِرو ب ِْن ا ْلع ع ْب ِد َ ه
َ ّللَاِ ب ِْن َ َوع َْن
سب َ َ
سب أبَا اَ ه
ُ َ في,لر ُج ِل َ
ُ َ نَعَ ْم ي:لر ُج ُل َوا ِل َد ْي ِه؟ قا َل
سب ا َ ه َ ) ِم ْن ا َ ْل َكبَائِ ِر
شتْ ُم ا َ ه
ُ َ َو َه ْل ي:لر ُج ِل َوا ِل َد ْي ِه قِي َل
َ سب أ ُ همهُ ) ُمتهفَق
ع َل ْي ِه ُ َ فَي,ُسب أ ُ همه ُ َ َوي,ُأَبَاه
س ِلم أَ ْن يَ ْه ُج َر
ْ ( َال يَ ِحل ِل ُم:ّللَاِ صلى هللا عليه وسلم قَا َل ُ وب رضي هللا عنه أَنه َر
سو َل َ ه َ َوع َْن أَبِي أَي
س ََل ِم ) ُمت ه َفق َو َخي ُْر ُه َما اَلهذِي يَ ْب َدأ ُ بِال ه,ض َهذَا
ُ َويُ ْع ِر,ض َهذَا ُ فَيُ ْع ِر,ان َ أَ َخاهُ فَ ْو
ِ ق ثَ ََل
ِ َث لَيَال يَ ْلتَ ِقي
علَ ْي ِه
َ
ُص َدقَة ) أ َ ْخ َر َجه ُ َقا َل َر:ع َْن جَا ِبر رضي هللا عنه قَا َل
سو ُل َ ه
َ ّللَاِ صلى هللا عليه وسلم ( كُل َم ْع ُروف
اَ ْلبُ َخ ِاري
َ َوتَعَا َه ْد ِج, فَأ َ ْكثِ ْر َما َء َها,ًّللَاِ صلى هللا عليه وسلم ( إِذَا َط َب ْختَ َم َرقَة
) َيرانَك ُ قَا َل َر:ع ْنهُ قَا َل
سو ُل َ ه َ َو
ْ أَ ْخ َر َج ُه َما ُم
س ِلم
س ع َْن ُمؤْ ِمن َ ّللَاِ صلى هللا عليه وسلم ( َم ْن نَفه سو ُل َ ه ُ قَا َل َر:َوع َْن أَبِي ه َُري َْرةَ رضي هللا عنه قَا َل
س َر َ ه
ُّللَا يَ ه,علَى ُم ْعسِر َ س َر َو َم ْن يَ ه, ب يَ ْو ِم ا َ ْل ِق َيا َم ِةِ ع ْنهُ ك ُْربَةً ِم ْن ك َُر س َه
َ ُّللَا ِ ك ُْربَةً ِم ْن ك َُر
َ نَفه,ب اَلد ْنيَا
ّللَاُ فِي ع َْو ِن ا َ ْلعَ ْب ِد َما َو َ ه,ّللَاُ فِي اَلد ْنيَا َو ْاْل ِخ َر ِة ست َ َرهُ َ ه ْ ست َ َر ُم
َ ,س ِل ًما َ َو َم ْن,علَ ْي ِه فِي اَلد ْنيَا َو ْاْل ِخ َر ِة
َ
ْ َ َ ْ َ
ْ كَانَ العَ ْب ُد فِي ع َْو ِن أ ِخي ِه ) أخ َر َجهُ ُم
س ِلم
ِستَعَاذَ ُك ْم ِبا َ هلِل ْ ( ِم ْن ا: ع َِن النه ِبي ِ صلى هللا عليه وسلم َقا َل: قَا َل-ع ْن ُه َما َر ِض َي َ ه- ع َم َر
َ ُّللَا ُ َوع َْن اِب ِْن
َ َ َ ً َ َ َ َ
) ُ فا ْدعُوا لَه, ف ِإ ْن لَ ْم تَ ِجدُوا,ُ َو َم ْن أتَى إِلَ ْي ُك ْم َم ْع ُروفا فكَافِئ ُوه,ُسألَ ُك ْم بِا َ هلِلِ فأ ْع ُطوهَ َو َم ْن,ُفَأ َ ِعيذُوه
أ َ ْخ َر َجهُ ا َ ْلبَ ْي َه ِقي
Pendidikan akhlaq dalam bab al-birr was shilah kitab Bulughul Maram
Bab al-Birr was shilah adalah bab yang membahas tentang kebaikan dan
silaturahmi Bab al-Birr was shilah juga merupakan bab terakhir dari kitab
Bulughul Maram, yakni masuk ke dalam bab al-jami', yang termasuk pada sub
bab dari bab al-jami' itu sendiri. Bab al-birr was shilah memuat 14 hadits tentang
kebaikan dan silaturrahim, sesuai dengan judul babnya. Bab ini terdapat pada
halaman 323-326 dari kitab Bulughul Maram. Dalam pembahasan ini, peneliti
membahas pendidikan akhlaq dalam bab al-birr was shilah kitab Bulughul
Maram yang akan dijelaskan di bawah ini.
ّللَا صلى هللا عليه ِ سو ِل َ ه ُ س ِعيد رضي هللا عنه ع َْن َر َ ير ِة ْب ِنَ َوع َْن ا َ ْل ُم ِغ
,ت ِ َو َوأْ َد ا َ ْلبَنَا, ت
ِ َو َم ْنعًا َو َها, ت ِ عقُوقَ ا َ ْْل ُ هم َها
ُ علَ ْي ُك ْم َ ِإ هن َ ه:وسلم قَا َل
َ ّللَا َح هر َم
(علَ ْيه َ عةَ ا َ ْل َما ِل ) ُمتهفَق َ ضا َ َو َكثْ َرةَ اَلسؤَا ِل َو ِإ, َوك َِر َه لَ ُك ْم ِقي َل َوقَا َل
Dan Dari Mughiruh bin Syu'bah ra, bahwa Rasulullah saw
bersabda, "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan kepada kalian
berbuat durhaka kepada lbu, mengubur bayi wanita hidup-hidup, bakhil
dan suka meminta. Dan Allah membenci orang yang suka kosak-kusuk,
banyak bertanya dan orang yang suka menghambur-hamburkan harta."
(Muttafaq 'alaih).
َواَلهذِي: َوع َْن أَنَس رضي هللا عنه ع َْن اَلنه ِبي ِ صلى هللا عليه وسلم َقا َل
ِ َما يُ ِحب ِلنَ ْف- أ َ ْو ِْل َ ِخي ِه- ب ِل َج ِار ِه
س ِه َ ُنَ ْفسِي بِيَ ِد ِه َال يُ ْؤ ِمن
ع ْبد َحتهى يُ ِح ه
(علَ ْي ِه
َ ) ُمتهفَق
ari Anas ra, dari Rasulullah saw. beliau bersabda, "Demi Dzat yang
jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah beriman seorang hamba sampai ia
mencintai tetangganya atau saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya
sendiri." (Muttafaq 'alaih).
ع َِن النه ِبي ِ صلى هللا عليه وسلم: قَا َل- ع ْن ُه َما َر ِض َي َ ه-ع َم َر
َ ُّللَا ُ َوع َْن ِا ْب ِن
َو َم ْن أَتَى, ُطوه ُ سأَلَ ُك ْم ِبا َ هلِلِ فَأ َ ْع
َ َو َم ْن, ُست َ َعاذَ ُك ْم ِبا َ هلِلِ فَأ َ ِعيذُوه
ْ ِم ْن ا: قَا َل
(فَا ْدعُوا لَهُ ) أ َ ْخ َر َجهُ ا َ ْلبَ ْي َه ِقي, فَ ِإ ْن لَ ْم ت َ ِجدُوا, ُإِلَ ْي ُك ْم َم ْع ُروفًا فَكَافِئ ُوه
Dari lbnu Umar ra, dari Nabi saw, beliau bersabda, "Barangsiapa
meminta perlindungan kepada kalian dengan nama Allah maka
lindungilah. Barangsiapa meminta kepada kalian dengan nama Allah
maka berilah. Dan barangsiapa yang memberikan hal yang baik kepada
kalian maka balaslah, jika kamu tidak dapat membalasnya maka
berdoalah untuknya." (HR. Al-Baihaqi).
ّللَا صلى هللا عليه ِ سو ِل َ هُ س ِعيد رضي هللا عنه ع َْن َر َ ير ِة ْب ِن َ َوع َْن ا َ ْل ُم ِغ
ِ َو َوأْ َد ا َ ْل َبنَا, ت
َو َم ْنعًا, ت ِ عقُوقَ ا َ ْْل ُ هم َها
ُ علَ ْي ُك ْم َ ِإ هن َ ه: ( وسلم قَا َل
َ ّللَا َح هر َم
(علَ ْيه َ ضاعَةَ ا َ ْل َما ِل ) ُمت ه َفق َ ِ َو َكثْ َرةَ اَلسؤَا ِل َوإ, َوك َِر َه لَ ُك ْم قِي َل َوقَا َل, ت ِ َو َها
Dari Mughiruh bin Syu'bah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda,
"Sesungguhnya Allah telah mengharamkan kepada kalian berbuat
durhaka kepada lbu, mengubur bayi wanita hidup-hidup, bakhil dan suka
meminta. Dan Allah membenci orang yang suka kosak-kusuk, banyak
bertanya dan orang yang suka menghambur-hamburkan harta." (Muttafaq
'alaih).
َال:ّللَاِ صلى هللا عليه وسلمسو ُل َ ه ُ قَا َل َر: َوع َْن أ َ ِبي ذَر رضي هللا عنه قَا َل
َ َولَ ْو أ َ ْن ت َ ْلقَى أ َ َخاكَ ِب َوجْ ه, ش ْيئ ًا
ط ْلق ِ تَحْ ِق َر هن ِم ْن ا َ ْل َم ْع ُر
َ وف
Dan Dari Abu Dzar ra, dia berkata, Rasulullah saw bersabda, "Janganlah
sekali-kali kamu meremehkan hal yang baik, meski hanya bertemu kepada
saudaramu dengan muka ceria." (HR. Muslim).
ّللَاِ صلى هللا عليه سو ُل َ ه ُ قَا َل َر: َوع َْن أ َ ِبي ُه َر ْي َرةَ رضي هللا عنه قَا َل
ع ْنهُ ك ُْر َبةً ِم ْن س َ ه
َ ُّللَا ِ س ع َْن ُم ْؤ ِمن ك ُْر َبةً ِم ْن ك َُر
َ نَفه, ب اَلد ْن َيا َ َم ْن نَفه: وسلم
علَ ْي ِه فِي اَلد ْنيَاَ ُّللَاس َر َ ه يَ ه, علَى ُم ْعسِر َ س َر َو َم ْن يَ ه, ب يَ ْو ِم ا َ ْل ِقيَا َم ِة
ِ ك َُر
ّللَاُ فِي ع َْو ِن َو َ ه, ّللَاُ فِي اَلد ْنيَا َو ْاْل ِخ َر ِة
ست َ َرهُ َ ه
َ , س ِل ًما َ َو َم ْن, َو ْاْل ِخ َر ِة
ْ ست َ َر ُم
ْ َان ا َ ْل َع ْب ُد ِفي ع َْو ِن أ َ ِخي ِه ) أ َ ْخ َر َجهُ ُم
(س ِلم َ ا َ ْل َع ْب ِد َما ك
Dan Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, "Rasulullah saw
bersabda, 'Barangsiapa melepaskan kesusahan seorang muslim dari
kesusahan-kesusahan dunia, maka AIIah akan menghilangkan
kesusahannya di hari Kiamat. Barangsiapa memberi kemudahan orang
yang susah, niscaya Allah akan memudahkan dia di dunia dan akhirat.
Barangsiapa menutupi aib seorang muslim niscaya Allah akan menutupi
aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya
selama hamba tersebut mau menolong saudaranya."' (HR. Muslim).
ّللَا صلى هللا عليه ِ سو ُل َ ه ُ قَا َل َر: سعُود رضي هللا عنه قَا َل ْ َوع َْن أَبِي َم
ْ فَلَهُ ِمثْ ُل أَجْ ِر فَا ِع ِل ِه ) أ َ ْخ َر َجهُ ُم, علَى َخ ْير
(س ِلم َ َم ْن َد هل: وسلم
Dari Ibnu Mas'ud ra, dia berkata, "Rasulullah saw bersabda,
'Barangsiapa menunjukkan seseorang kepada kebaikan, maka ia akan
mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya."' (HR.
Muslim).
Nilai pendidikan akhlak dalam hadits terdapat pada kalimat َم ْن َد هل
فَلَهُ ِمثْ ُل أَجْ ِر فا ِع ِل ِه,علَى َخيْر
َ َ (kepada seseorang menunjukkan Barang siapa
kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang
yangmengerjakannya). Kalimat pada hadits tersebut menjelaskan bahwa
Rasul memerintahkan untuk mengajak kepada kebaikan, karena ia akan
mendapat pahala seperti orang yang mengerjakannya. Berdasarkan
penjelasan tersebut, terdapat nilai pendidikan akhlak sesame makhluk
dalam bab al-birr was shilah kitab Bulughul Maram yakni mengajak
kepada kebaikan.
Nilai pendidikan akhlak yang ketujuh yakni terdapat dalam hadits
nomor 1267 dari kitab Bulughul Maram, hadits urutan nomor 1 dari bab
al-birr was shilah, halaman 323, dan hadits nomor 1268 dari kitab
Bulughul Maram, hadits urutan nomor 2 dari bab al-birr was shilah,
halaman 323, yang berbunyi:
: ّللَا صلى هللا عليه وسلم ِ سو ُل َ هُ قَا َل َر: ع َْن أَبِي ُه َر ْي َرةَ رضي هللا عنه قَا َل
ُفَ ْليَ ِص ْل َر ِح َمه, سأ َ لَهُ فِي أَث َ ِر ِه
َ َوأ َ ْن يُ ْن, علَ ْي ِه فِي ِر ْزقِ ِه
َ ط َ ب أ َ ْن يُ ْب
َ س َم ْن أ َ َح ه
( )أ َ ْخ َر َجهُ ا َ ْلبُ َخ ِاري
Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, Rasulullah saw bersabda,
"Barangsiapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan
umurnya maka sambunglah tali silaturrahim. "' (HR. Al-Bukhari).
سو ُل َ ه
ّللَاِ صلى هللا عليه ُ قَا َل َر: َوع َْن ُجبَ ْي ِر ْب ِن ُم ْط ِعم رضي هللا عنه قَا َل
(علَ ْي ِه
َ اط َع َر ِحم ) ُمتهفَق ِ َ َال يَ ْد ُخ ُل ا َ ْل َجنهةَ ق:وسلم
ِ َاطع يَ ْعنِي ق
Dan Dari Jubair bin Muth'im ra, dia berkata, Rasulullah saw bersabda,
"Tidak masuk surga orang yang memutuskan. "'Yakni tali silaturrahim.
(Muttafaq 'alaih).
Nilai pendidikan akhlak dalam hadits pertama terdapat pada kalimat َم ْن
ُ فَ ْليَ ِص ْل َر ِح َمه,ِسأ َ لَهُ فِي أَث َ ِره
َ َوأ َ ْن يُ ْن,علَ ْي ِه فِي ِر ْزقِ ِه َ َب أ َ ْن يُ ْب
َ س َط ( أَح هBarang siapa yang
ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka sambunglah
tali silaturrahim), dan dalam hadits kedua terdapat pada kalimat ََال يَ ْد ُخ ُل ا َ ْل َجنهة
اط َع َر ِحمِ اطع يَ ْعنِي َق ِ َقsurga masuk Tidak orang yang memutuskan, yakni tali
silturrahim).
سو َل َ ه
ِّللَا ُ أ َ هن َر- ع ْن ُه َما َر ِض َي َ ه-اص
َ ُّللَا ِ َّللَاِ ْب ِن ع َْم ِرو ْب ِن ا ْلع ع ْب ِد َ ه َ َوع َْن
سب ُ َ َو َه ْل ي: لر ُج ِل َوا ِل َد ْي ِه قِي َل َ ِم ْن ا َ ْل َكبَائِ ِر: صلى هللا عليه وسلم قَا َل
شتْ ُم ا َ ه
سب ُ َفَي, ُسب أ ُ همهُ َ َوي, ُسب أَبَاه ُ َفَي, لر ُج ِلسب أَبَا ا َ ه ُ َنَعَ ْم ي: لر ُج ُل َوا ِل َد ْي ِه؟ قَا َل
اَ ه
َ أ ُ همهُ ) ُمتهفَق
(علَ ْي ِه
Dan Dari Abdullah bin 'Amr bin al-Ash ra, bahwasanya
Rasulullah saw bersabda, "Termasuk dosa besar adalah seseorang yang
mencaci maki kedua orang tuanya." Lalu beliau ditanya, "Apakah ada
seorang yang mencaci maki kedua orang tuanya?" Beliau bersabda, "Ya,
ia mencaci-maki bapak orang lain, lalu orang lain itu mencaci-maki
ayahnya dan ia mencaci-maki ibu orang lain, Ialu orang lain itu
mencacimaki ibunya." (Muttafaq 'alaih).
Nilai pendidikan akhlak dalam hadits tersebut terdapat pada
kalimat ُسب أ ُ همه ُ َ َوي,ُسب أَبَاه
ُ َ فَي,ُسب أ ُ همه سب أَبَا ا َ ه
ُ َ فَي,لر ُج ِل ُ َ( نَعَ ْم يYa, ia mencacimaki
bapak orang lain, lalu orang lain itu mencaci-maki ayahnya dan ia
mencaci-maki ibu orang lain, Ialu orang lain itu mencaci-maki ibunya).
Kalimat pada hadits tersebut menjelaskan bahwa Rasul memerintahkan
umatnya agar tidak saling mencaci orang lain, karena termasuk dosa besar.
Berdasarkan penjelasan tersebut, terdapat nilai pendidikan akhlak dalam
hubungan manusia dengan manusia lain dalam bab al-birr was shilah kitab
Bulughul Maram yakni tidak saling mencaci maki.
Nilai pendidikan akhlak yang kesembilan yakni terdapat dalam
hadits nomor 1274 dari kitab Bulughul Maram, hadits urutan nomor 8 dari
bab al-birr was shilah, halaman 325, yang berbunyi:
َال: ّللَا صلى هللا عليه وسلم قَا َل ِ سو َل َ ه ُ وب رضي هللا عنه أ َ هن َر َ َوع َْن أَبِي أَي
ض ُ فَيُ ْع ِر, ان
ُ َويُ ْع ِر, ض َهذَا ِ َث لَيَال يَ ْلت َ ِقيِ س ِلم أ َ ْن يَ ْه ُج َر أ َ َخاهُ فَ ْوقَ ث َ ََل
ْ يَ ِحل ِل ُم
(علَ ْي ِه َ س ََل ِم ) ُمت ه َفق َو َخ ْي ُر ُه َما اَلهذِي َي ْب َدأ ُ ِبال ه, َهذَا
Dari Abu Ayyub ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda,"Tidak halal
bagi seorang muslim memusuhi saudaranya lebih dari tiga malam, ketika
bertemu satu dengan yang lainnya mereka saling berpaling. Orang yang
paling baik di antara keduanya adalah orang yang memulai mengucapkan
salam." (Muttafaq 'alaih).
Sedangkan materi-materi akidah akhlak yang ada di kelas XII Madrasah Aliyah
adalah sebagai berikut:
Relevansi Pendidikan Akhlak Dalam Bab Al-Birr Was Shilah Kitab Bulughul
Maram dengan Materi Akidah Akhlak Kelas XII Madrasah Aliyah
No
Nilai pendidikan akhlak tidak menyekutukan Allah memiliki
1 keterkaitan dengan al-asma al-husna al-khaliq
Nilai pendidikan akhlak yakin kepada Allah memiliki keterkaitan
2 dengan al-asma al-husna al-hasib.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan analisis data hasil penelitian disimpulkan
sebagai berikut:
1. Nilai pendidikan akhlak dalam hubungan manusia dengan tuhan
dalam bab albirr was shilah kitab Bulughul Maram yakni tidak
menyekutukan Allah dan yakin kepada Allah.
2. Nilai pendidikan akhlak dalam hubungan manusia dengan diri
sendiri dalam bab al-birr was shilah kitab Bulughul Maram yakni
kerja keras dan penuh kasih.
3. Nilai pendidikan akhlak dalam hubungan manusia dengan manusia
lain dalam bab al-birr was shilah kitab Bulughul Maram yakni
tolong-menolong, berbakti kepadaa orang tua, suka memberi,
ramah, menolong orang lain, mengajak kepada kebaikan,
menyambung silaturrahim, tidak saling mencaci maki, dan
larangan berseteru dengan saudara muslim melebihi tiga hari.
4. Relevansi antara nilai pendidikan akhlak dalam bab al-birr was
shilah kitab Bulughul Maram dengan materi akidah akhlak kelas
XII Madrasah Aliyah yakni pendidikan akhlak tidak menyekutukan
Allah memiliki keterkaitan dengan al-asma al-husna al-khaliq, nilai
moral yakin kepada Allah memiliki kemterkaitan dengan al-asma
al-husna al-hasib, nilai akhlak kerja keras memiliki keterkaitan
dengan akhlak terpuji kreatif, yakni beretos kerja tinggi,
pendidikan akhlak penuh kasih memiliki keterkaitan dengan adab
bergaul dengan teman sebaya, yakni cinta dan kasih sayang,
pendidikan akhlak tolong-menolong memiliki keterkaitan dengan
adab bergaul dengan teman sebaya, yakni tolong-menolong,
pendidikan akhlak berbakti kepada orang tua memiliki keterkaitan
dengan adab bergaul dengan yang lebih tua, pendidikan akhlak
suka memberi sesuai dengan memiliki keterkaitan dengan akhlak
terpuji kompetisi dalam kebaikan, ramah memiliki keterkaitan
dengan akhlak terpuji kompetisi dalam kebaikan, pendidikan
akhlak menolong orang lain memiliki keterkaitan dengan akhlak
terpuji amal shalih, pendidikan akhlak mengajak kepada kebaikan
memiliki keterkaitan dengan akhlak terpuji kompetisi dalam
kebaikan, yakni melakukan dan menyebarkan kebaikan adalah
67
68
Allusy, Abu Abdullah bin Abd al-Salam. Ibanah Al-Ahkam Syarah Bulugh
AlMaram (Jilid Keempat). Selangor: Al-Hidayah Publication, 2010.
69
70
Saproni. Panduan Praktis Akhlak Seorang Muslim. Bogor: CV. Bina Karya
Utama, 2015.
Thabrani, Abdul Muis. Filsafat Dalam Pendidikan. Jember: IAIN Jember Press,
2015.
71
Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Kuantitatif, Kualitatif, Library, dan PTK Edisi Revisi. Ponorogo:
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Ponorogo, 2020.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
73
Pekerjaan : Mahasiswi
Riwayat Pendidikan :
Isnatul Awliah
74
75