SKRIPSI
HUSNATUN JANNAH
NIM : 201172272
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana
pendidikan
HUSNATUN JANNAH
NIM : 201172272
Nomor :-
Lampiran :-
Perihal : Nota Dinas
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di _
Jambi
Assalamualaikum Wr. Wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi :
Nama : Husnatun Jannah
NIM : 201172272
Judul Skripsi : Strategi Guru Tahfidzul Quran Bagi Santriwati di Pondok
Pesantren Darussalam Al-Hafidz KotaJambi
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Strata Satu dalam Program Pendidikan Agama Islam.
Dengan ini kami berharap agar skripsi/ tugas akhir saudara tersebut di atas dapat
segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapakan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jambi, 09 April 2021
Pembimbing I,
Dr. H.M.Junaid,M.Pd.I
NIP.195909121990031002
i
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Lintas Jambi-Ma. Bulian. KM. 16 Simpang Sungai Duren Muara Jambi 36363Telp/Fax: (0741)
583183-584118 website : www.iainjambi.ac.id
Nomor :-
Lampiran :-
Perihal : Nota Dinas
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di _
Jambi
Assalamualaikum Wr. Wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi :
Nama : Husnatun Jannah
NIM : 201172272
Judul Skripsi : Strategi Guru Tahfidzul Qur‟an Bagi Santriwati di Pondok
Pesantren Darussalam Al-Hafidz KotaJambi
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Strata Satu dalam Program Pendidikan Agama Islam.
Dengan ini kami berharap agar skripsi/ tugas akhir saudara tersebut di atas dapat
segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapakan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jambi, 08 April 2021
Pembimbing II
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Husnatun Jannah
NIM:201172272
iii
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi rabbil „Alamin Segala puji dan syukur kupanjatkan kepada Allah
SWT yang telah memberikan ku segala nikmat iman dan Islam, nikmat kekuatan,
nikmat kebahagiaan, nikmat taburan cinta yang penuh kasih sayang dan banyak lagi
nikmat-nikmat yang lainnya yang tak akan dapat dihitung oleh apapun di dunia ini.
Tak akan ada kata henti untuk ku selalu bersyukur atas apa yang telah Engkau
berikan kepada ku, terima kasih atas kekuatan dan kesabaran yang engkau berikan
dalam perjuangan ku selama ini , membekali ku dengan ilmu dan terima kasih atas
karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan.
Shalawat dan salam tak luput pula ku ucapkan kepada baginda nabi
Muhammad SAW, yang telah mengajarkan bagaimana menjadi orang yang bisa
memberikan manfaat untuk orang lain dalam hal kebaikan dan mengajarkan supaya
menjadi manusia yang memiliki akhlak uswatun hasanah.
Ayah skripsi ini kupersembahkan untuk mu juga, meskipun engkau sudah tak
lagi bersamaku sejak aku berumur 4 tahun, dahulu aku belum mengerti tentang
banyak hal, namun ketahuilah ayah bahwa gadis kecil mu dulu sekarang telah
berubah menjadi gadis dewasa dan Alhamdulillah dia telah menyelesaikan skripsinya
iv
tepat waktu. Tidak ada hal berarti apapun yang bisa kulakukan untukmu ayah, selain
satu do‟a semoga engkau tenang di sisiNya. Ayahku terkasih, tetaplah menjadi
semangatku di surga sana.
Abangku Hermanto, abang Awir dan abang Nazaruddin terima kasih sudah
menjadi abang yang terbaik untuk ku dahulu, sekarang dan akan tetap menjadi abang
yang terbaik untuk selamanya. Ayukku Ida laila, Ayuk Pik Ham dan Yuk Hayana
Terima kasih banyak atas perhatian dan terima kasih atas segala yang telah diberikan
kepadaku selama ini. Untuk Abang-abang ku dan ayuk-ayuk ku terima kasih atas
kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan kepada ku dan kesabaran kalian semua
dalam menghadapi tingkah laku adek bungsu kalian ini. Terima kasih untuk ponaan-
ponaan ku atas keceriaan yang selama ini diberikan, saat fikiran ini lelah untuk
menyusun skripsi serta keluarga besarku. Sesungguhnya kalian semua adalah
anugerah terindah yang Allah berikan kepada ku sehingga aku bisa kuat dalam
melalui setiap perjuangan.
Terima kasih kepada Guru-Guruku yang telah mengajariku dari yang tidak
tau menjadi tau dan juga sahabat-sahabat ku Rika Dwi Indrawayanti, Asti Amelia
dan Ardila Safitri atas perjuangan kita selama kuliah di UIN mulai dari semester satu
dan sampai nanti. Dan kuucapkan terimakasih juga kepada keluarga besar Ma‟had
Al-Jami‟ah UIN STS Jambi wabil khususnya bagi sahabat-sahabat seperjuangan ku
Demisioner 8. Dan juga kepada para Asatidzah Pondok Pesantren Darussalam Al-
Hafidz kota Jambi yang telah membantuku dalam menyusun skripsi.
Serta Sahabatku Keluarga besar PAI lokal E dan semua Angkatan 2017 terima
kasih kepada kalian semua yang telah sudah membantu selama penyelesaian skripsi ini.
v
MOTTO
: ِر ِ صلى اهلل عليو وسلم ل: ِ ِعِن عِثِ رضي اهلل عنو قِا
هلل
قِا ِل ِسِ و ِ ام
ِ لا ِن
ِلعِِِ ومِ (رواه البخاري وابو داود والترمذي ِخِ يِ رِك ِ تِعل اِلِ ق
والنسائ م ن ِم ِ أرِِن
ِ ِ
ِو
م
وابن ماجو ىكذا فى الترغيب وعزاه الى مسلم أيضا لكن حكى الحافظ فى الفتح
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kepada Allah SWT, Rabb yang Maha
„Alim yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas Iradahnya
hingga skripsi ini dapat dirampungkan. Shalawat dan salam atas Nami
Muhammad SAW pembawa risalah pencerahan bagi manusia.
1. Bapak Rektor Prof. Dr. Su‟aidi Asyari, MA. Ph. D, selaku Rektor UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dekan Dr. Hj. Fadhilah, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Muklis, S.Ag M.Pd. I, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama
Islam dan Bapak Habib Muhammad, S. Ag M. Ag selaku Sekretaris Program
Studi Pendidikan Agama Islam.
4. Bapak Dr. H. M. Junaid, M.Pd.I, selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Dra. R.
Magdalena, M.Pd.I, selaku Dosen Pembimbing II.
5. Segenap dosen dan karyawan/karyawati UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Bapak Zulkifli, S.Pd, selaku Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Al-
Hafidz Kota Jambi.
7. Orang Tua dan keluarga besar saya yang sudah memberikan motivasi dan
semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini .
8. Keluarga besar Ma‟had Al-Jami‟ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
9. Teman-teman Jurusan Pendidikan Agama islam angkatan 2017 khususnya
Lokal E
10. Para Asatidzah Pondok Pesantren Darussalam Al-Hafidz Kota Jambi
vii
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan
amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu.
Penulis
Husnatun Jannah
NIM: 201172272
viii
ABSTRAK
Nama : Husnatun Jannah
NIM 201172272
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Strategi Guru Tahfidz Dalam Mengajarkan Menghafal Al-Qur‟an
Bagi Santriwati di Pondok Pesantren Darussalam Al-Hafidz Kota
Jambi
Skripsi ini dilatar belakangi dengan adanya para santriwati yang mondok
di Pondok Pesantren Darussalam Al-Hafidz ini semuanya adalah santri yang
masih bersekolah di lembaga pendidikan umum seperti MI, MTS dan MA. Dalam
kesehariannya mereka harus dapat seimbang dalam semua pembelajaran dan
berusaha dengan lebih keras agar sukses dalam sekolah, sukses dalam menghafal
Al-Qur‟an yang merupakan target utama dan pelajaran kitab-kitab. Dengan
adanya strategi-strategi menghafal Al-Qur‟an yang digunakan oleh para asatidzah
mudah-han dapat membantu mereka dalam menghafal Al-Qur‟an.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Tempat penelitian dilaksanakan di Pondok Pesantren Darussalam Al-HAfidz Kota
Jambi dari bulan Desember sampai sekarang. Subjek penelitian adalah Guru
tahfidz, informan dalam penelitian ini adalah Pimpinan, 2 guru tahfidz, dan 3
Santriwati. Teknik pengumpulan data yang dipakai yaitu observasi, wawancara
dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan ialah reduksi
data, penyajian data dan penyimpulan. Selanjutnya uji keabsahan data yang
digunakan adalah perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan dan
triangulasi.
Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang
digunakan guru tahfidz dalam pembelajaran menghafal Al-Qur‟an di Pondok
Pesantren Darussalam Al-Hafidz kota Jambi ialah 1) strategi pengulangan ganda,
2) tidak beralih ke ayat yang berikutnya sebelum ayat yang sedang di hafal benar-
benar hafal dan lekat dalam ingatan, 3) menggunakan satu jenis mushaf, dan 4)
disetorkan kepada seorang pengampu.
Kata Kunci: Strategi menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren
Darussalam Al-Hafidz
ix
ABSTRACT
x
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah. ................................................................... 1
B. Fokus Penelitian. ................................................................................ 5
C. Rumusan Masalah. ............................................................................ 5
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian. ...................................................... 5
1. Tujuan Penelitian. ........................................................................ 5
2. Kegunaan Penelitian.....................................................................6
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 67
B. Saran ................................................................................................ 68
C. Kata Penutup ................................................................................... 68
xi
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Responden
2. Instrumen Pengumpulan Data
3. Dokumentasi
4. Daftar Riwayat Hidup
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
ucapannya, dimana tempat yang boleh atau pun dimana saja tempat yang
terlarang, dimana harus memulai, berhenti bahkan juga diatur lagu dan iramanya
sampai juga pada etika membaca al-qur‟an tersebut yang semuanya itu sudah
lengkap sekali penjelasannya di dalam ilmu tajwid.
Namun untuk mempelajarinya tidaklah sulit. Pada zaman saat ini banyak
ilmu yang mengkaji Al-Qur‟an yang di dukung dengan teknologi canggih.
Sehingga Al-Qur‟an bisa dipelajari dan dihafalkan oleh siapapun dari berbagai
kalangan . Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Qamar ayat 22:
َ لوََ قَديَ ََسَ نراَ اَلَ قَ أرََنلَل ََذَ كَ ر
ََ هَلَمَنَمََدكَ„ر. ف
pembelajaran Al-Qur‟an ini terbagi dalam beberapa waktu, yaitu pertama di waktu
setelah subuh sampai jam 06.30 dan kedua pada jam 07.30-09.15, diwaktu
selanjutnya, dilanjutkan dengan pembelajaran bahasa arab setelah itu
pembelajaran formal jam 10.00-11.20. Dan dilanjutkan pembelajaran diniyyah
diwaktu setelah zuhur dan setelah ashar.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, peneliti tertarik
untuk mengetahui lebih dalam tentang strategi yang digunakan dalam
pembelajaran Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Darussalam Al-Hafidz. Oleh karena
itu, peneliti melakukan sebuah penelitian dengan judul “Strategi Guru Tahfidzul
Qur’an Bagi Santriwati di Pondok Pesantren Darussalam Al-Hafidz Kota
Jambi”.
B. Fokus Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Darussalam Al-Hafidz
khususnya pada santriwati. Dari 10 khalaqah yang ada, peneliti mengambil 2
khalaqah al-qur‟an yang memiliki hafalan tertinggi.
C. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah terkait persoalan strategi guru
tahfidzul Qur‟an bagi santriwati di pondok pesantren darussalam al-hafidz kota
Jambi. Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini dapat diuraikan
dalam beberapa sub permasalahan berikut ini :
1. Bagaimana kondisi hafalan Al-Qur‟an santriwati di Pondok Pesantren
Darussalam Al-Hafidz?
2. Bagaimana penerapan strategi menghafal Al-Qur‟an bagi santriwati di
Pondok Pesantren Darussalam Al-Hafidz ?
3. Apa faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan strategi menghafal
Al-Qur‟an bagi santriwati di Pondok Pesantren Darussalam Al-Hafidz ?
A. Kerangka Teori
1. Pengertian Strategi
Secara umum istilah strategi mempunyai pengertian sebagai suatu
garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Istilah strategi (strategy) berasal dari kata benda dan kata kerja
dalam bahasa yunani. Sebagai kata benda, strategos, merupakan gabungan
kata stratos (militer) dengan ago (memimpin). Sebagai kata kerja, stratego
berarti merencanakan (to plan). Richard Lock Pullan memberikan defenisi
strategi dengan mengatakan the art of bringing forces to the battlefield in a
favourable position. Ungkapannya ini menunjukkan bahwa strategi adalah
suatu seni, yaitu seni membawa pasukan kedalam medan tempur dalam posisi
yang paling menguntungkan. Dalam perkembangan selanjutnya strategi tidak
lagi hanya seni, tetapi sudah merupakan ilmu pengetahuan yang dapat
dipelajari. Dengan demikian istilah strategi yang diterapkan dalam dunia
pendidikan, khususnya dalam kegiatan belajar-mengajar adalah suatu seni dan
ilmu untuk membawakan pengajaran di kelas sedemikian rupa sehingga tujuan
yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien. (Miftahul Huda,
2018. Hlm. 3-4)
Istilah strategi pertama kali dipakai di kalangan militer dan diartikan
sebagai seni dalam merancang (operasi) peperangan, terutama yang erat
kaitannya dengan gerakan pasukan dan navigasi dalam menyiasati perang
yang dipandang palling menguntungkan untuk memperoleh kemenangan. Dari
penetapan strategi tersebut harus didahului oleh analisis kekuatan musuh yang
meliputi jumlah personal, kekuatan persenjataan, kondisi lapangan, posisi
musuh, dan sebagainya. Dalam perwujudannya, strategi itu akan
dikembangkan dan dijabarkan lebih lanjut menjadi tindakan-tindakan nyata
dalam medan pertempuran. Istilah strategi lambat laun banyak dipinjam oleh
8
9
2. Guru
Dalam undang-undang tentang guru dan dosen pada bab 1 pasal 1
dikatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
10
7. Berdo‟alah
Setelah menghafal dan muraja‟ah jangan lupa untuk
berdo‟a agar dimudahkan dalam menghafal Al-Qur‟an, dijadikan
mutqin, serta mampu memahami dan mengamalkan nya. Doa
inilah yang menjadi pegangan.
Allah SWT berfirman, Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka
jahanam dalam keadaan hina dina. (Q.S.Ghafir:60)
Doa adalah senjata Ampuh menghafal Al-Qur‟an.
Berdoalah diwaktu-waktu mustajab seperti setelah Qiyamullail.
Mintalah doa dari keluarga, orang tua, dan orang-orang yang
shalih. (Herman Syam El-Hafidz, 2015. Hlm. 190)
d. Teknik Bermuraja’ah (Mengulangi) Hafalan Al-Qur’an
Setelah seseorang menghafal Al-Qur‟an, maka hal lain yang
perlu diperhatikan adalah bagaimana menjaga hafalan tersebut agar
tetap melekat pada ingatan. Jika seorang peghafal Al-Qur‟an sudah
hafal beberapa ayat, maka jangan sekali-kali meninggalkan ayat –ayat
yang sudah dihafalnya itu dengan alasan Cuma berfokus pada hafalan
yang baru.Karena Nabi Muhammad SAW pernah mengisyaratkan
bahwa menghafal Al-Qur‟an itu ibarat berburu di hutan, apabila
pemburu ini pusat perhatiannya ke binatang yang ada di depannya,
tidak memperhatiakan hasil buruannya, maka hasil buruannya akan
lepas pula. Begitu pula orang yang menghafal Al-Qur‟an, kalau pusat
perhatiannya hanya tertuju pada materi baru atau ayat-ayat baru yang
akan dihafalkannya, sedangkan ayat-ayat yang sudah dihafalkan
ditinggalkan begitu saja, maka akan sia-sia hafalannya, bisa lupa dan
bahkan sampai hilang.
Adapun salah satu cara yang digunakan untuk tetap menjaga
hafalan Al-Qur‟an ialah dengan bermuraja‟ah atau disebut juga dengan
mengulangi hafalan. Para sahabat berkata bahwa Rasulullah SAW
20
akan menindak lanjuti metode dakwahnya wali songo. Dakwah wali songo
itu ampuh mengislamkan masyarakat nusantara tanpa ada
peperangan,kekerasan, karenanya kabarkan tentang islam dengan tanpa
paksaan apalagi kekerasan. Itulah tugas seorang santri. Santri selain haus
ilmu, juga harus haus pengalaman, agar ketika kembali ke masyarakat
ready for me. Siap mengabdi di masyarakat, ummat dan bangsa ini. Ada
juga yang mengistilahkan santri sebagai berikut :
سنتري
س = سالك اىل األخرة
mempelajari kitab-kitab islam klasik. Oleh karena itu snatri adalah elemen
penting dalam sebuah pondok pesantren. Nenurut tradisi pesantren,
terdapat 2 kelompok santri :
1. Santri Mukim
Yaitu murid-murid yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap
dalam kelompok pesantren. Santri mukim yang paling lama tinggal
dipesantren tersebut biasanya merupakan satu kelompok tersendiri yang
memegang tanggung jawab mengurus kepentingan pesantren sehari-hari.
Mereka juga memikul tanggung jwab mengajar santri-santri muda tentang
kitab-kitab dasar dan menegah.
2. Santri Kalong
Yaitu murid-murid yang berasal dari desa-desa disekeliling
pesantren, yang biasanya tidak menetap dalam pesantren. Untuk mengikuti
pelajarannya mereka bolak balik dari rumahnya sendiri. (Zamakhsyari
Dhofier, 1994. Hlm. 51-52)
2. Hari Santri Nasional
Ada alasan pemerintah menetapkan 22 oktober menjadi Hari Santri
Nasional. Presiden RI ke-7, Ir, h. Joko Widodo memaparkan besarnya
peran santri bagi bangsa. Para tokoh-tokoh besar yang punya andil itulah
yang membuat pemerintah menilai hari santri penting ditetapkan. Jokowi
mengatakan mengingat peran historis para santri dalam menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik ndonesia (NKRI). Sejarah mencatat para santri
telah mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan
Indonesia dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan tersebut Para santri
dengan caranya masing-masing bergabung dengan seluruh elemen bangsa,
melawan penjajah, menyususn kekuatan di daerah-daerah terpencil,
mengatur strategi ,dan mengajarkan kesadaran tentang arti kemerdekaan.
Presiden Jokowi yakin penetapan hari santri nasional itu, tidak
akan menimbulkan sekat-sekat sosial atau memicu polarisasi antara santri
dan nonsantri. Justru sebaliknya, akan memperkuat semangat. (Nasrullah
Nurdin,2019.hlm.8)
BAB III
METODE PENELITIAN
23
24
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah I orang pimpinan pondok pesantren
Darussalam Al-hafidz, 1 orang „Amirah bagi santriwati, 2 orang ustadzah dan
beberapa orang santriwati yang berada dalam 2 khalaqah yang dipimpin oleh 2
orang ustadzah tadi. Subjek yang diteliti adalah dengan menggunakan cara
purposive sampling yaitu “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka
sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan”. (Sugiono, 2014.
hlm.85)
Penelitian ini selanjutnya menetapkan pimpinan sebagai informan
kunci (key informan), Amirah, para Asatidzah dan para santriwati sebagai
informan tambahan. Subjek dalam penelitian ini, sebagian di datangi dan
diwawancarai, dan sebagian lagi diamati dan di observasi secara langsung. Hal
ini dilakukan untuk penyesuaian informasi atau data yang diperoleh melalui
wawancara dengan data yang diperoleh melalui observasi melalui teknik
triangulasi, sehingga data atau informasi sampai pada titik jenuh.
2. Sumber Data
Sumber data adalah dimana data tersebut dapat diperoleh. Apabila
penelitian menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan
datanya, maka sumber data tersebut responden yaitu orang yang merespon
atau menjawab pertanyaan tertulis maupun lisan. (Moleong, 2005. hlm.26)
Sumber data disini merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh.
Sumber data dapat berupa orang, proses dan dokumentasi, photo kegiatan,
arsip dokumentasi yang berhubungan dengan strategi guru tahfidz dalam
mengajarkan menghafal Al-Qur‟an bagi santriwati di pondok pesantren
darussalam Al-Hafidz. Sumber data disini dapat diperoleh melalui :
a. Sumber data berupa manusia, yakni Pimpinan, „Amirah santriwati,
para Asatidzah dan santriwati pondok pesantren darussalam Al-Hafidz
b. Sumber data berupa dokumentasi, berupa foto kegiatan, asrip
dokumentasi resmi yang berhubungan dengan keberadaan santriwati,
seperti jumlah siswa.
1. Metode Observasi
Observasi merupakan suatu kegiatan mendapatkan informasi yang
diperlukan untuk menyajikan gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian
untuk menjawab pertanyaan penelitian, untuk membantu mengerti perilaku
manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek
tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Hasil
27
2. Metode Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh penjelasan untuk
mengumpulkan informasi dengan menggunakan cara tanya jawab bisa sambil
bertatap muka ataupun tanpa tatap muka yaitu melalui media telekomunikasi
antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman. Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan
untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah tema yang
diangkat dalam penelitian. Atau, merupakan proses pembuktian terhadap
informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain
sebelumnya. (V. Wiratna Sujarweni, 2019. hlm.31)
28
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data kualitatif
sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk
dokumentasi. Sebagian besar data berbentuk surat, catatan harian, arsip foto,
hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya (V. Wiratna
Sujarweni, 2019. hlm.33). Data tersebut antara lain:
a. Historis dan geografis pondok pesantren darussalam Al-hafidz.
b. Struktur organisasi pondok pesantren darussalam al-hafidz.
c. Keadaan asatidzah, pengurus dan santriwati di pondok pesantren
darussalam al-hafidz.
d. Keadaan sarana dan prasarana pondok pesantren darussalam al-hafidz.
E. Teknik Analisis Data
Menurut Mudjiaraharjo analisis data adalah sebuah kegiatan untuk
mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode atau tanda, dan
mengkategorikan nya sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau
masalah yang ingin dijawab. Melalui serangkaian aktivitas tersebut, data kualitatif
yang biasanya berserakan dan bertumpuk-tumpuk bisa disederhanakan untuk
akhirnya bisa dipahami dengan mudah. Setelah data terkumpul selanjutnya
dianalisis. Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian.
(V. Wiratna Sujarweni, 2019. hlm.34)
Untuk menganalisa berbagai data yang diperoleh, maka dari itu penelitian
ini menggunakan teknik analisis data sebagai berikut:
29
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang
terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh direduksi,
dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting.
Data hasil mengihtiarkan dan memilah-milah berdasarkan satuan konsep,
tema, dan kategori tertentu akan memberikan gambaran yang lebih tajam
tentang hasil pengamatan, juga memepermudah peneliti untuk mencari
kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang diperoleh jika
diperlukan. (V.Wiratna Sujarweni, 2019. hlm.35)
2. Penyajian data
Data yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok permasalahan
dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk melihat
pola –pola hubungan satu data dengan data lainnya. (V. Wiratna Sujarweni,
2019. hlm.35)
1. Perpanjangan Pengamatan
Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke
lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang
pernah ditemui maupun yang baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini
berarti hubungan peneliti dengan para sumber akan semakin terbentuk,
semakin akrab, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada
informasi yang disembunyikan lagi. (Sugiono, 2014. hlm.270-271)
2. Meningkatkan Ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih
cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data
dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.
(Sugiono, 2014. hlm.272)
3. Triangulasi
Triangulasi yaitu teknik pengecekan data dari berbagai sumber
dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Terdapat tiga cara triangulasi
tersebut yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu
(Sugiono, 2014. hlm.273)
Hal ini dapat dicapai dengan jalan:
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
b. Membandingkan apa yang dikatakan orang yang ada di depan umum
dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.
c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, dan orang yang
berpendidikan.
e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. TEMUAN UMUM
31
32
3. Tujuan
Adapun tujuan yang diuraikan dari Misi di atas adalah:
1. Untuk membekali santri dengan pengetahuan keagamaan serta
pengetahuan umun serta mampu mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari
2. Untuk menanamkan kesadaran beragama dikalangan individu,
keluarga dan masyarakat umum
34
2. Bintang Besar
- Makna Filosofi yang terkandung dari penggunaan satu buah bintang
besar yang ada di bagian paling atas adalah menandakan bahwa
lembaga ini mempunyai harapan dan cita-cita yang tinggi dalam
membina dan mendidik para peserta didik generasi penerus bangsa.
Sesuai dengan Visi lembaga ini yaitu : “Membentuk Karakter
Generasi Muda Yang Berahlaqul Karimah, Berintelegensi, dan
Bertaqwa Kepada Allah SWT”. Sejalan dengan Visi tersebut,
Lembaga ini akan berupaya sekuat tenaga untuk mewujudkan apa
yang menjadi cita-cita dan harapan lembaga pendidikan ini.
6. Kegiatan
Pondok Pesantren Darussalam Al-Hafidz adalah lembaga pendidikan
yang sifat pembelajarannya dalam satu hari dan satu malam ialah 24 jam. Setiap
santri mempunyai aktivitas yang sudah tersusun oleh lembaga pondok peantren
darussalam al-hafidz ini, mulai dari bangun tidur sebelum tahajud hingga santri
tersebut tidur lagi pada malam harinya.
Kegiatan yang seperti ini terlihat sangat berat, namun jika dijalani dan
sudah menjadi kebiasaan setiap harinya para santri tidak merasa berat lagi untuk
melaksanakan kegiatan- kegiatan yang sudah terkonsep di pondok pesantren
darussalam al- hafidz ini apalagi kegiatan membaca Al-Qur‟an setiap harinya.
Di Pondok Pesantren Darussalam Al-Hafidz ini mereka tidak hanya
disibukkan dengan membaca dan menghafal Al-Qur‟an saja, ada juga kegiatan
lain yang yang mereka kerjakan seperti mengikuti pembelajaran formal, belajar
diniyyah yaitu tentang kitab-kitab arab, pengamalan pembacaan ayat hirzi,
melaksanakan ta‟lim, mendengarkan masa‟il pembacaan surah Al-kahfi, dan yang
paling utama ialah diajarkan tentang adab atau akhlak terutama bagi santri yang
perempun, dan banyak lagi kegiatan yang lainnya.
Demi terciptanya santriwati yang sesuai dengan harapan, disusunlah
jadwal kegiatan yang akan mengatur aktifitas santri untuk menjadi lebih baik.
Baik dalam menghafal Al-Quran, belajar diniyah dan kedisiplinan yang nantinya
akan memberikan dampak positif dalam kehidupan mereka nantinya. Berikut ini
adalah jadwal kegiatan santriwati di Pondok Pesantren Darussalam al-Hafidz.
Tabel 4.1
Kegiatan Santriwati Pondok Pesantren Darussalam Al Hafidz selama 24 jam
WAKTU KEGIATAN KEGIATAN YANG BERLANGSUNG
03.30 Bangun tidur
04.00 Shalat tahajjud
04.15 Pembacaan istighasah
04.50 Shalat subuh
05.15 Pembacaan ayat hirzi
05.45 Khalaqah hafalan Al-Qur‟an
06.30 Shalat isra‟ dan shalat dhuha
38
06.45 Nadzhafah
07.20 Pembacaan nasyid
07.30 Khalaqah Al-Qur‟an
09.15 Keluar khalaqah
09.17 Bahasa Arab
09.30 Istirahat
10.00 Belajar formal
11.30 Selesai jam formal
12.05 Persiapan shalat zuhur dan shalat zuhur
12.45 Makan siang
13.00 Belajar alim diniyah
14.00 Selesai belajar diniyah
14.05 Tidur siang
15.20 Bangun tidur
15.40 Shalat asar dan pembacaan hadist
16.00 Belajar alim diniyah
17.00 Nadzafah dan kegiatan infiradi
18.05 Masuk mushalla untuk persiapan shalat magrib
18.30 Shalat magrib
18.45 Pembacaan ayat hirzi
19.15 Selesai pembacaan ayat hirzi
19.20 Ta‟lim
19.30 Makan malam
19.45 Shalat isya dan Witir
20.00 Mengaji Alqur‟an dan taqrar pelajaran alim diniyyah
pershaf
21.15 Do‟a
21.16 Istighasah dan taqrar bahasa arab
21.35 Persiapan tidur malam
21.50 Masuk kamar
22.00 Tidur malam
(Sumber Dokumentasi Pondok Pesantren)
Tabel 4.3
Daftar Pengurus Santri Pondok Pesantren Darussalam Al Hafidz
NO NAMA KELAS KETERANGAN
1 Nadia Ramadhani IX MTs Hirasah Kelompok 1
2 Mutia Purba X MA Hirasah Kelompok 1
3 Indriana Regita C. X MA Hirasah Kelompok 1
4 Husnul Yulfatin X MA Hirasah Kelompok 1
5 Mar‟atul Akmaliah X MA Hirasah Kelompok 1
6 Wulan Kurnia XI MA Hirasah Kelompok 1
7 Nyimas Gandarsari XII MA Hirasah Kelompok 2
8 Kholila Fahmi X MA Hirasah Kelompok 2
9 Ghita Elsa Putri X MA Hirasah Kelompok 2
10 Nur Faizah X MA Hirasah Kelompok 2
11 Erie Mutiara X MA Hirasah Kelompok 2
12 Ayu Fantika IX MTs Hirasah Kelompok 2
13 Suci Ramadhani IX MTs Hirasah Kelompok 2
14 Dinah Fitriyah X MA Hirasah Kelompok 3
15 Rif‟atul Audia X MA Hirasah Kelompok 3
16 Elyana Farida XII MA Hirasah Kelompok 3
17 Dian Oktaviani X MA Hirasah Kelompok 3
18 Aryanta Claire X MA Hirasah Kelompok 3
19 Nailah Shafiqah IX MTs Hirasah Kelompok 3
20 Puti Andam Eka Wanti IX MTs Hirasah Kelompok 4
21 Nur Halimah XII MA Hirasah Kelompok 4
22 Misratul Jannah X MA Hirasah Kelompok 4
23 Ayu Safitri XI MA Hirasah Kelompok 4
24 Maridza Rahayu X MA Hirasah Kelompok 4
40
Tabel 4.5
Tenaga Pengajar Tahfidz, Diniyyah dan Formal di Pondok Pesantren Darussalam
Al Hafidz
NO JENIS KELAMIN JUMLAH KETERANGAN
1 Perempuan 10 Tahfidz
2 Perempuan 12 Diniyyah
3 Laki-Laki 4 Diniyyah
4 Perempuan 18 Formal
Jumlah 44
(Sumber Dokumentasi Pondok Pesantren)
7. Struktur Organisasi
Sebagai satuan organisasi, baik itu satu lembaga pemerintahan maupun
lembaga swasta tidak akan terlepas dari suatu struktur organisasi kepengurusan,
karena kepengurusan itulah yang akan menjalankan roda-roda sebuah
keorganisasian. Maju atau mundurnya suatu organisasi sangat ketergantungan
pada manusia yang duduk dikepengurusan tersebut . Kemudian tugas seorang
pemimpin untuk mengatur dan memberikan kebijaksanaan dalam mengatur
langkah-langkah yang harus ditempuh, karena kepemimpinanlah yang mempunyai
wewenang dan tanggung jawab secara penuh. Untuk memperlancar suatu kegiatan
proses kegiatan pembelajaran dengan baik, suatu lembaga pendidikan sekolah
perlu dibuat suatu perencanaan kerja yang terarah, terutama dalam pembagian
kerjanya. Dalam pengorganisasian tersebut segala kegiatan yang dihadapi baik itu
mutu dalam proses pelaksanaan belajar mengajar maupun segala bentuk kegiatan
disekolah tersebut dikelola secara teratur dan saling membantu mendukung
kelancaran pendidikan.
Lembaga pendidikan formal maupun non formal sebagai penyelenggaraan
organisasi kerja, diselenggarakan secara sistematis, terpimpin dan terarah, karena
organisasi dilaksanakan untuk menciptakan proses serangkaian yang terarah pada
tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai organisasi kegiatan kerja, maka untuk
mencapai tujuan organisasi itu harus disusun sebagai tata laksana yang dapat
melaksanakan tugasnya masing-masing dengan baik. Untuk lebih jelasnya ada
baiknya kita lihat struktur organisasi Pondok Pesantren Darussalam Al-Hafidz
terkhusus bagi pengurus santriwati sebagaimana yang terlampir pada halaman
berikutnya.
47
KETUA YAYASAN
ZULKIFLI, S.Pd,I
KETUA PENGASUHAN
PUTRI
RINI RULIYATIN
SEKRETARIS BENDAHARA
LENA KURNIA WATI HAYANA, S.Pd
BAGIAN PENGAJARAN
BAGIAN KEAMANAN
HANISAH, S.Ag
SITI FAUZIAH
JANNATUL FIRDAUS
10 Laboratorium IPA 12 M2 1 √
Laboratorium Kimia
Laboratorium Fisika
Laboratorium Biologi
Laboratorium Bahasa
Laboratorium Multimedia
Laboratorium Komputer 24 M2 1 √
11 Ruang Perpustakaan 12 M2 1 √
12 Ruang Keterampilan
13 Ruang Serba Guna
14 WC Kepala Sekolah 4 M2 1 √
15 WC Guru Laki-Laki 4 M2 2 √
16 WC Guru Perempuan 4 M2 2 √
17 WC Siswa Laki-Laki 28 M2 17 √
18 WC Siswa Perempuan 20 M2 10 √
19 Rumah Penjaga Sekolah 36 M2 1 √
49
20 Perumahan Guru 18 M2 6 √
21 Musholla 84 M2 1 √
22 Lapangan Olah Raga 225 M2 1 √
23 Asrama Siswa 36 M2 12 √
24
(Sumber Dokumentasi Pondok Pesantren)
50
B. TEMUAN KHUSUS
1. Kondisi Hafalan Al-Qur’an Santriwati di Pondok Pesantren
Darussalam Al-Hafidz
a) Proses menghafal Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Darussalam Al-
Hafidz
lembaga pendidikan yang di dalam nya terdapat pembelajaran
menghafal Al-Qur‟an tentu lah mempunyai proses menghafal Al-Qur‟an
yang berbeda-beda dengan lembaga yang lainnya. Diantaranya ialah
proses menghafal Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Darussalam Al-Hafidz,
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Bapak Zulkifli, S.Pd.I selaku pimpinan
Pondok Pesantren Darussalam Al-Hafidz:
“Di Pondok ini proses menghafal Al-Qur‟annya ialah dengan bin-
nadzor atau dikatakan dengan membaca Al-Qur‟an terlebih dahulu, dan
juga dalam bin-nadzor tersebut tidak luput pula dari yang namanya tahsin
Al-Qur‟an supaya nantinya mereka menghafal Al-Qur‟an sesuai dengan
kaidah-kaidah ilmu tajwid baik itu panjang pendeknya, mana yang dibaca
izhar, ikhfa‟, idgham dan banyak lagi hukum-hukum yang lainnya. Setelah
bin-nadzor barulah mereka mulai untuk menghafal Al-Qur‟an juz 30
setelah itu baru ke juz yang lainnya.” (Wawancara, 04 Februari 2021)
yang dia hafal di keesokan harinya lagi jika waktu nya sudah habis.”
(Wawancara, 04 Maret 2021)
lebih dari yang lain dan juga lebih telaten dengan kesalahan-kesalahan
yang sudah ditandai tadi.” (Wawancara, 04 Maret 2021)
Setiap keinginan yang hendak dicapai pasti akan ada yang namanya
kemudahan dan kesulitan. Baik itu dari diri sendiri maupun dari luar.
Berdasarkan penelitian yang peneliti temukan di lapangan, faktor pendukung
dan penghambat pelaksanaan strategi menghafal al-qur‟an bagi santriwati di
pondok pesantren darussalam al-hafidz (Observasi, 22 Februari 2021) yaitu:
a) Faktor Pendukung
Faktor pendukung yang dimaksud disini adalah faktor-faktor yang
keberadaannya turut membantu dalam pelaksanaan strategi menghafal Al-
Qur‟an bagi santriwati di Pondok Pesantren Darussalam Al-Hafidz. Faktor-
faktor pendukung tersebut antara lain:
1) Niat yang kuat dari santriwati untuk menjadi seorang hafidzah.
Diantara banyak nya amal, yang paling utama sekali dibandingkan
dengan yang lainnya ialah niat. Karena setiap pekerjaan yang dilandasi
dengan niat insyaallah akan berkah. Berdasarkan pengamatan yang peneliti
lakukan dilapangan bahwa faktor pendukung yang paling kuat dalam
pelaksanaan strategi menghafal Al-Qur‟an ialah bahwa kebanyakan
santriwatinya memiliki niat yang kuat untuk menjadi seorang hafidzah.
(Observasi, 02 Maret 2021)
2) Adanya perlombaan hifdzil Qur‟an.
Di dalam agama islam, kita dianjurkan untuk melaksanakan yang
namanya Fastabiqul Khairat yaitu berlomba-lomba dalam kebaikan
dengan semata-mata mengharap ridha Allah SWT. Berdasarkan perkataan
yang disampaikanoleh salah seorang santriwati yang bernama ummi
zaharo habiba, yaitu:
“Semenjak saya berada di Pondok Pesantren Darussalam Al-hafidz
ini, biasanya sebelum libur semester kami mengadakan berbagai macam
perlombaan, diantaranya ialah dengan mengadakan perlombaan hifdzil
qur‟an. Bentuk perlombaannya ialah setiap hujrah wajib mengutuskan 3
orang anggota kamarnya untuk mengikuti perlombaan hifdzil qur‟an,
biasanya itu ada yang mempunyai hafalan dari juz 1 dan ada juga yang
63
hafalannya dari juz 30. Nanti setiap kelompok akan menjawab soal-soal
yang diberikan oleh para dewan juri, biasanya yang betul dikasih nilai 100
dan yang salah nilainya 0. (Wawancara, 03 Maret 2021)
3) Adanya syahadah bagi santriwati yang sudah menyelesaikan hafalan
Al- Qur‟an minimal 5 Juz.
Salah satu cara untuk meningkatkan hafalan bagi santriwati di
Pondok Pesantren Darussalam Al-Hafidz ini ialah dengan memberikan
syahadah atau piagam penghargaan kepada para santriwati yang sudah
menyelesaikan hafalannya minimal 5 juz, semua ini bertujuan untuk
memacu mereka supaya berlomba-lomba dalam kebaikan dan kita tidak
boleh iri dengan apapun yang ada di dunia ini kecuali dengan orang yang
menghafal Al-Qur‟an.(Observasi, 03 Maret 2021)
4) Adanya musyawarah yang dilakukan oleh para Asatidzah tentang
perkembangan hafalan santriwati khalaqah.
Biasanya dalam satu minggu para asatidzah mengadakan
musyawarah mingguan yaitu pada malam rabu, dan di dalam musyawarah
tersebut tidak hanya membahas tentang perkembangan hafalan anak,
namun juga membahas tentang tata tertib, kedisiplinan, tentang pengurus
dan juga yang lainnya.
5) Adanya targhiban/ pemberian motivasi setiap satu minggu sekali
Targhiban ini biasanya dilakukan setiap hari sabtu setelah selesai
khalaqah pagi, yaitu pada pukul 09.15 sampai sebelum pembelajaran
formal berlangsung, biasanya pemberian motivasi ini minimal 15 menit
dan selebihnya itu tergantung pada ustadzah yang bertugas untuk memberi
targhiban pada hari tersebut.
6) Adanya penginfakan Al-Qur‟an oleh para Donatur
Hasil wawancara dengan ustadzah Siti Fauziah tentang
penginfakan Al-Qur‟an yaitu:
“Alhamdulillah semenjak Pondok ini didirikan ada saja donator
yang menyumbangkan Al-Qur‟an untuk para santriwati disini. Syukur
Alhamdulillah Al-Qur‟an yang diinfakkan sangat bermanfaat sekali bagi
santriwati disini, apalagi kebanyakan Al-Qur‟an yang diinfakkan tersebut
64
b. Faktor Penghambat
Dalam Pelaksanaan strategi menghafal al-qur‟an di pondok pesantren
Darussalam al-hafidz ini tentu ada yang namanya hambatan dalam setiap
strategi yang diterapkan, (Observasi,22 Februari 2021) diantaranya:
1) Niat yang dimiliki oleh santriwati belum seutuhnya untuk menghafal
alqur‟an.
Ustadzah Rini Yuliyatin mengatakan:
“Santriwati yang berada di Pondok Pesantren ini, tidak semuanya
memiliki niat yang sama yaitu menghafal Al-Qur‟an. Kadang mereka ada
yang ingin mendalami kitab kuning dan ada juga yang dipaksa oleh
kemauan orang tuanya. Namun insya Allah di awal pertemuan-pertemuan
dengan mereka dan dalam seiring berjalannya waktu niat mereka yang
mula nya tidak seutuhnya ingin menghafal Al-Qur‟an insya Allah nanti
akan berubah.” (Wawancara, 04 Maret 2021)
Segala sesuatu itu harus didasari dengan niat, karena apapun yang
dikerjakan dengan niat maka itu lah hasilnya nanti yang akan di dapati.
65
Barang siapa yang memiliki niat yang buruk maka itu juga yang akan dia
dapatkan begitupun sebaliknya.
2) Kurangnya ketekunan
Dalam menghafal Al-Qur‟an ketekunan sangat lah diperlukan
sekali, Sebagaimana dijelaskan dalam wawancara dengan ustadzah Rini
Yuliyatin, yaitu:
“Santriwati disini mempunyai cara menghafal yang berbeda-beda.
Alhamdulillah dalam menghafal Al-Qur‟an mereka kebanyakan
bersungguh-sungguh dan tekun, namun ada juga beberapa orang anak
yang jangan kan tekun dalam menghafal Al-Qur‟an dengan mengurus diri
dia sendiri saja masih orang lain juga.” (Wawancara, 04 Maret 2021)
3) Malas
Sifat yang harus di hilangkan ialah sifat malas, karena dengan
kemalasan dapat menghancurkan apa yang dicita-cita kan, apa yang kita
inginkan nantinya akan hilang dengan sebab malas. Wawancara dengan
salah satu santriwati yang bernama Annisa Akmaliah, dia mengatakan
bahwa:
“Salah satu faktor penghambat dalam pelaksanaan strategi
menghafal Al-Qur‟an ialah sifat malas yang dimiliki oleh diri kami sendiri,
kami sadar bahwa sifat mala situ adalah sifat yang tidak baik, sebab
dengan kemalasan hafalan kami menjadi tidak lancar, hafalan yang ada
pun bisa hilang jadinya. Dan yang paling bahayanya lagi sebab sifat malas
itu apapun yang kami cita-citakan nanti nya akan hilang begitu saja. Insya
Allah kami semuanya disini akan belajar untuk menjadi santriwati yang
lebih baik lagi dari sebelum-sebelumnya.” (Wawancara, 05 Maret 2021)
4) Tidak sabar
Dalam proses menghafal Al-Qur‟an sifat sabar sangat dibutuhkan
sekali. Karena dalam menghafal Al-Qur‟an itu tak seperti membalikkan
telapak tangan, tentulah perlu adanya perjuangan dan kesabaran untuk
memperoleh hafalan yang lancar nantinya. Sebagaimana dikatakan oleh
ustadzah Rini Yuliyatin, yaitu:
“Kebanyakan dari santriwati disini orang yang tidak sabaran baik
itu dalam menghafal Al-Qur‟an, pas waktu setoran dengan ustadzahnya
66
dan juga yang lainnya. Inilah yang menyebabkan hafalan nya nanti bisa
cepat hilang dan juga cepat lupa. Terkadang itu mereka juga tidak sabar
jika Al-Qur‟annya robek pokoknya secepat mungkin mau minta ganti yang
baru sama orang tuanya.” (Wawancara, 04 Maret 2021)
67
68
B. Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat memberikan
bantuan pemikiran dengan mengemukakan beberapa saran kepada Pondok
Pesantren Darussalam Al-Hafidz Kota Jambi sebagai pertimbangan dalam
menghadapi masalah dalam pelaksanaan strategi menghafal Al-Qur‟an.
Adapun saran penulis sebagai berikut:
1. Agar strategi-strategi menghafal Al-Qur‟an dapat tercapai, maka
kerjasama antara pihak Ustadzah dan santriwati sangat diperlukan,
supaya tidak ada kecenderungan antara kedua belah pihak dan
santriwatinya dapat menceritakan apa yang dirasakan ketika dalam
keadaan sedih.
2. Diharapkan kepada para Ustadzahnya dapat memberikan pelajaran
tentang menghafal Al-Qur‟an lebih baik lagi dari sebelumnya, sehingga
santriwatinya dapat banyak pemahaman tentang menghafal Al-Qur‟an.
3. Diharapkan kepada guru tahfidz untuk dapat lebih tegas dalam
pembelajaran menghafal Al-Qur‟an dan memberikan sangsi yang sesuai
dengan kesalahan yang diperbuat dalam menghafal Al-Qur‟an, supaya
santriwatinya menjadi santri yang mempunyai rasa tanggung jawab.
C. Kata Penutup
Dengan mengucapkan kata Alhamdulillah dan memanjatkan rasa puja dan puji
syukur kehadirat Allah SWT, maka akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan
dan penyusunan skripsi ini dengan sebaik- baiknya dengan harapan agar semua pihak
dapat memberikan sumbangan dan saran-saran demi kesempurnaan karya tulis ini
sehingga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi kita semua.
69
DAFTAR PUSTAKA
M.Nawa Syarif Fajar Sakti. (2020). Santri Ducation 4.0. Jakarta: PT Elex
Media Kompotindo
No Nama Keterangan
A. Wawancara
1. Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Al-Hafidz
a. Berapa target hafalan santriwati dalam 1 tahun ?
b. Siapakah yang menentukan target tersebut ?
c. Apa yang dilakukan jika santriwatinya tidak mencapai target
tersebut ?
d. Apa saja strategi yang digunakan dalam proses menghafal Al-
Qur‟an ?
2. Guru Tahfidz
a. Bagaimana proses menghafal Al-Qur‟an bagi santriwati di
Pondok Pesantren Darussalam Al-Hafidz .
3. Santriwati
b. Struktur organisasi
c. Keadaan guru dan siswa
d. Keadaan sarana dan prasarana
e. Foto kegiatan menghafal Al-Qur’an
DOKUMENTASI
Gambar 5. Foto saat setoran kepada Ustadzah dan juga pengulangan ganda
Gambar 6. Foto saat sedang menghafal untuk persiapan setoran
Gambar 7. Foto saat membaca Al-Qur’an dengan cara bin – Nadzor sebelum
menghafal Al-qur’an
Gambar 8. Kegiatan santriwati
a. Pembelajaran Bahasa Arab
Biodata Pribadi
Pendidikan Formal
SD/MI, tahun tamat : SD N 130/VI Sungai Manau III, 2010
SMP/MTs, tahun tamat : MTs Haqqul Yaqin, 2014
SMA/MA, tahun tamat : MA Haqqul Yaqin, 2017
Pengalaman Organisasi
Husnatun Jannah