Anda di halaman 1dari 110

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM MENINGKATKAN IBADAH SHOLAT SISWA


DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM TERPADU
DINIYAH AL-AZHAR
KOTA JAMBI

SKRIPSI

RANI APRIDAWATI
NIM : TP. 161564

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM
MENINGKATKAN IBADAH SHOLAT SISWA DI SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA ISLAM TERPADU
DINIYAH AL-AZHAR
KOTA JAMBI

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu
(SI) Dalam Pendidikan Agama Islam

RANI APRIDAWATI
NIM : TP.161564

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020

i
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat :Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-Ma.Bulian
Km.16 Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363

PERSETUJUAN SKRIPSI

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku No Tanggal Halaman


Tanggal Revisi Revisi
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 22-08-2020 R-0 - 1 dari 1

Hal : Nota Dinas


Lampiran :-

Kepada
Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di Tempat

Assalamualaikum Wr.Wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan arahan sekaligus
mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku
pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara :
Nama : Rani Apridawati
NIM : TP.161564
Jurusan / Prodi : Pendidikan Agama Islam
Judul : “Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam
Meningkatkan Ibadah Sholat Siswa di Sekolah
Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyah Al-Azhar
Kota Jambi.
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Pendidikan Agama Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.
Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat
segera di munaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapka terimakasih.

Jambi, 29 Agustus 2020


Mengetahui,
Pembimbing I

Dr. H. Hilmi, M.Pd. I


NIP. 196012311991021002

ii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat :Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-Ma.Bulian
Km.16 Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363

PERSETUJUAN SKRIPSI

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku No Tanggal Halaman


Tanggal Revisi Revisi
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 22-02-2020 R-0 - 1dari 2

Hal : Nota Dinas


Lampiran :-

Kepada
Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di Tempat

Assalamualaikum Wr.Wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan arahan sekaligus
mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku
pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara :
Nama : Rani Apridawati
NIM : TP.161564
Jurusan / Prodi : Pendidikan Agama Islam
Judul : “Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam
Meningkatkan Ibadah Sholat Siswa di Sekolah
Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyah Al-Azhar
Kota Jambi.
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Pendidikan Agama Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.
Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat
segera di munaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapka terimakasih.

Jambi, 29 Agustus 2020


Mengetahui,
Pembimbing II

Ridwan, M.Psi, Psi


NIP. 197310162007011017

iii
iv
v
PERSEMBAHAN

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Dengan rasa syukur dan bahagia kupersembahkan skripsi ini kepada orang-

orang yang saya sayangi dan banggakan. Kupersembahkan kepada kedua

orangtuaku tercinta Ayahanda Muhammad Azri dan Ibunda Muhyati Ningsih.

Terimakasih untuk doa yang tulus, perhatian, cinta dan kasih sayang yang tiada

tergantikan.

Untuk adikku tersayang Sekar Ayu, terimakasih sudah menjadi motivasi

bagiku dan semangatku selama ini. Dengan dukungan dari keluarga yang tidak

ada putusnya yang membuat saya semangat menyelesaikan skripsi ini.

vi
MOTTO

‫هة تَْظهى‬ َّ ‫هة ﯀ ِا َّن‬


َ ‫الصم‬ َّ ‫اُْت ُل َمآ اُْو ِح َى ِاَل ْي َك ِم َن اْل ِكتب َواَ ِق ِم‬
َ ‫لصم‬
ِ ِ ِ
ْ َ‫َع ِن اْلَف ْح َشآ ء َواْل ُط ْظ َك ِر ﯀ َوَلذ ْك ُرهللا اَ ْكَب ُر ﯀ َوهللاُ َي ْعَم ُم َما ت‬
)۵۴ ( ‫صَظ ُع ْه َن‬

Artinya : “ Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al- kitab (Al-
Qur`an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan
–perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat)
adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan ”( QS. Al- Ankabut : 45 )

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji syukur kehadiran Allah SWT, tuhan semesta alam


yang tiada tempat untuk memohon kecuali kepada-nya atas ridho serta
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelasaikan skripsi
yang berjudul: Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam
Meningkatkan Ibadah Sholat siswa di sekolah Menengah Pertama
Terpadu Diniyah Al- Azhar Kota Jambi.

Sholawat serta salam tak luput pula penulis haturkan kepada junjungan
umat Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan
yang penuh dengan kebodohan menuju alam yang terang benderang yang
penuh dengan ilmu pengetahuan sehingga kita bisa membedakan mana yang
baik dan mana yang buruk semoga syafaat beliau selalu tercurahkan kepada
kita didunia dan diakhirat kelak.

Penulisan skripsi ini dimaksud untuk memenuhi salah satu syarat


akademik guna mendapat gelar sarjana pendidikan fakultas tarbiyah dan
keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak banyak melibatkan
pihak yang telah memberikan motivasi kepada penulis baik secara moril
maupun materil, untuk itu pada kesempatan ini dengan segala hormat saya
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari MA, Ph.D Selaku Rektor UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
3. Bapak Mukhlis, S. Ag, M.Pd.I Selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi

viii
4. Bapak Dr.H. Hilmi,M.Pd. I Sebagai Pembimbing 1 Yang Telah Banyak
Membantu Saya dan Memberikan Arahan Serta Masukan Selama
Penyusunan Skripsi Ini.
5. Bapak Ridwan, M.Psi, Psikolog Sebagai Pembimbing II Yang Telah
Banyak Membantu Saya dan Memberikan Arahan Serta Masukan
Selama Penyusunan Skripsi Ini.
6. Bapak Habib Muhammad, S.Ag, M.Ag Selaku Sekretaris Program Studi
Pendidikan Agama Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Khususnya
Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam Atas Ilmu dan
Pendidikan Yang Telah Bapak Ibu Berikan
8. Para karyawan dan karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
9. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti
hingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam menyelesai
skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat seperjuangan mahasiswa/i kelas PAI C, PPL, dan KKN
Gelombang ll angkatan tahun 2016 yang telah menjadi partner diskusi
dalam menyusun skripsi ini. Dan ibu Bety Febriani, S.Pd selaku guru
pendidikan agama islam serta siswa-siswi SMP IT Diniyah Al- Azhar
Kota Jambi yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna
oleh karena itu kritik dan saran ilmiah yang dapat membangun sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan skripsi ini

Jambi, 29 Agustus 2020

Penulis

Rani Apridawati
TP. 161564

ix
ABSTRAK

Nama : Rani Apridawati


Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan
Ibadah Sholat siswa di SMP IT Diniyah Al- Azhar Jambi

Skripsi ini membahas tentang strategi guru pendidikan agama islam dalam
meningkatkan ibadah sholat siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu
Diniyah Al-Azhar Jambi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan ibadah
sholat siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyah Al-Azhar Jambi.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan
analisis deskripsi, penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Islam
Terpadu (SMP IT ) Diniyah Al- Azhar Jambi. Sedangkan pengumpulan data
dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi, dan data yang
telah terkumpul kemudian diolah dengan teknik reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
Strategi yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam
meningkatkan ibadah sholat siswa SMP IT Al- Azhar ialah mengatur waktu
dengan baik dalam melaksanakan sholat dengan waktu istirahat, termasuk
kegiatan amaliyah untuk siswa-siswi. Dan guru PAI juga bertugas mengontrol,
mengawasi dan mengecek siswa-siswi pada saat mengambil air wudhu sampai
ketika sudah berada di masjid dan melaksanakan ibadah sholat di masjid.

Kata Kunci : Strategi Guru PAI, Ibadah Sholat

x
ABSTRACT

Name : Rani Apridawati


Department : Islamic Religious Education
Title : Strategies Teacher Education Islam in Improving Worship Prayer
students in junior IT Diniyah Al Azhar Jambi

Thesis is to discuss about strategies teacher education religion of Islam in


improving worship pray students School Secondary Firstly Islam Integrated (SMP
IT) Diniyah Al- Azhar Jambi. The purpose of research it is know how the
strategy of teacher education religion of Islam in improving worship pray students
Education Intermediate First Integrated Islam Diniyah Al-Azhar Jambi.
Research this is a research qualitative by using the approach to the analysis
of the description, the research is conducted in the School Fisrt Islamic Integrated
Diniyah Al- Azhar Jambi. while data collection is done by observation,
interviews, documentation, data collected and then techniques, data presentation,
and drawing conclusions.
Strategi were conducted by teacher education Islam in improving worship
prayer students School Secondary Firstly Islam Integrated Diniyah Al- Azhar is
set when the well in executing prayer with a time of rest, including activities
amaliyah for students. And teacher Islamic religions education also tasked to
control, supervise and check the students at the time of taking water ablution until
when it already was in the mosque and carry out worship prayers in the mosque.

Keywords: PAI Teacher Strategy , Prayer Service

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


NOTA DINAS ................................................................................................. ii
PERNYATAAN ORISINALITAS................................................................ iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................... v
MOTTO .......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... ix
ABSTRACT .................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Fokus Penilitian.................................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
D. Tujuan dan Kegunan Penelitian ........................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ........................................................................................ 7
1. Strategi ............................................................................................. 7
2. Guru ................................................................................................. 11
3. Pendidikan Agama Islam ................................................................. 16
4. Ibadah Sholat .................................................................................. 20
B. Studi relevan ....................................................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian ....................................................... 29
B. Setting dan Subjek Penelitian .............................................................. 30
C. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 31
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 32
E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 34
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data .................................................. 35
G. Jadwal Penelitian.................................................................................. 36

xii
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum ................................................................................... 38
1. Historis ........................................................................................... 38
2. Letak Geografis .............................................................................. 39
3. Visi dan Misi SMP IT Al- Azhar Jambi......................................... 40
4. Sarana dan Prasarana...................................................................... 40
5. Struktur Organisasi ........................................................................ 42
6. Keadaan Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik ........................ 44
B. Temuan Khusus.................................................................................. 48
1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Ibadah
Sholat Siswa di SMP IT Al- Azhar Jambi ....................................... 48
2. Kendala Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Ibadah
Sholat Siswa di SMP IT Al- Azhar Jambi ....................................... 56
3. Cara Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi Kendala
Meningkatkan Ibadah Sholat Siswa di SMP IT Al- Azhar Jambi …. 62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 65
B. Saran.................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jadwal Penelitian........................................................................ 37

Tabel 2 Sarana dan Prasarana ................................................................. 41

Tabel 3 Struktur Organisasi .................................................................... 42

Tabel 4 Tenaga Pengajar ......................................................................... 44

Tabel 5 Daftar Jumlah Siswa ................................................................. 47

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Pengumpulan Data (IPD)

Lampiran 2 Daftar informen dan responden

Lampiran 3 Kartu Konsul

Lampiran 4 Dokumentasi

Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae)

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyrakat bangsa dan Negara.
(Hasbullah, 2006 : hal. 304 )
Sebuah pendidikan bertumpu pada pendidikan tertumpu pada tiga
unsur pembentukan yaitu pertama adanya proses dalam aktivitas
pendidikan dengan mengembangkan, mendorong, mengajak peserta didik
untuk lebih maju dari kehidupan sebelumnya. Peserta didik yang tidak
memiliki pengetahuan dan pengalaman apa-apa dibekali dan dipersiapkan
dengan seperangkat pengetahuan agar ia mampu merespon dengan baik.
Kedua, seluruh usaha dalam proses pendidikan berlandaskan pada nilai-
nilai luhur dan mulia. Peningkatan pengetahuan dan pengalaman harus
dibarengi dengan peningkatan kualitas akhlak. Ketiga, upaya pendidikan
menjurus pada semua kecenderungan-kecenderungan, kemampuan, yang
dibawa peserta didik, dari seluruh domain pendidikan, kognitif (akal),
afektif (perasaan), psikomotorik ( perbuatan). (Muhammad Muntahibun
Nafis, 2011 : hal. 25 )
Pendidikan secara umum bertujuan untuk mengembangkan sumber
daya manusia yang utuh dan handal, tetapi seringkali sangat kurang
identitas dan tanpa arah, sehingga kurang relevan dengan kebutuhan di
lapangan. Hanya manusia berdaya yang mampu mengatasi problema
dalam hidup ini. Oleh karena itu diperlukan manusia-manusia yang
tangguh, handal, cerdas, berwatak dan kompetitif. Hal ini sangat
dipengaruhi oleh tiga faktor yakni sifat bawaan, lingkungan dan latihan.

1
2

Pendidikan agama merupakan salah satu bidang studi yang


diharapkan dapat memberi peranan dalam usaha menumbuh kembangkan
sikap beragama siswa. Sikap dan kemampuan siswa dalam beragama
merupakan cerminan dari keberhasilan guru agama disekolah dalam
menyalurkan ajaran agama melalui usaha pendidikan.
Dalam pendidikan islam tidak dikenal adanya diskriminasi hak
seseorang untuk mendapatkan pengetahuan dan pendidikan, baik anak-
anak maupun orang yang sudah tua sekalipun baik orang cacat ataupun
normal. Semua orang berhak mendapatkan pengetahuan sesuai tingkat
kecerdasan dan potensi yang ada pada dirinya yang tentunya dimiliki oleh
setiap manusia.
Ajaran islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh. Oleh
karena itu pendidikan islam adalah sekaligus pendidikan iman dan
pendidikan amal. Dan karena ajaran islam berisi ajaran tentang sikap dan
tingkah laku pribadi masyarakat, menuju kesejahteraan hidup perorangan
dan bersama. Maka pendidikan islam adalah pendidikan individu dan
masyakarat. (Zakiah Drajat, 2014 : 28 )
Tujuan pendidikan islam yaitu menghasilkan manusia yang berakal
cerdas, memiliki rohani yang berkualitas, serta jasmani yang sehat dengan
meletakkan seluruh aspek tersebut yang berdasarkan pada nilai-nilai islam,
ilmu pengetahuan islam dan ilmu pengetahuan lainnya. Atas dasar itu,
tidak berbeda pentingnya antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu
pengetahuan umum. Pentingnya kedua jenis ilmu yaitu tentang dunia dan
tentang akhirat. (Deden Makbuloh,2016 : 120 ).
Guru harus professional dalam membentuk kompetensi peserta
didik sesuai dengan karakeristik, individual masing-masing. Guru juga
harus menyenangkan, tidak saja bagi peserta didik, tetapi juga bagi
dirinya. Artinya, belajar dan pembelajaran harus menjadi makanan pokok
guru sehari-hari, Guru harus dicintai, agar dapat membentuk dan
membangkitkan rasa cinta dan nafsu belajar peserta didik.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


3

Dalam kondisi dan perubahan yang bagaimanapun dahsyatnya,


guru harus tetap guru, guru jangan terpengaruh oleh isu, dan jangan
bertindak terburu-buru.
Karena itu para pendidik harus dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik sehingga proses pendewasaan tersebut dapat terselenggara
dan tujuan bisa tercapai. Guru harus bisa mengajar dengan baik agar
supaya pengajaran bisa berhasil. Ciri pengajaran yang berhasil salah satu
diantaranya dilihat dari kadar kegiatan siswa belajar. Makin tinggi
kegiatan belajar siswa makin tinggi peluang berhasilnya pengajaran. Ini
berarti kegiatan guru mengajar harus merangsang kegiatan siswa
melakukan berbagai kegiatan belajar.
Shalat adalah satu-satunya ibadah dalam islam yang berlangsung
diwajibkan hukumnya di langit, berbeda dengan ibadah-ibadah yang lain
yang ditetapkan hukumnya dibumi. Shalat juga satu-satunya ibadah yang
tidak bisa diganti baik dengan denda atau fidyah, serta dalam kondisi
apapun tidak ada hal yang bisa mengugurkan kewajiban shalat.
Begitu pentingnya shalat untuk umat islam, tetapi ketika melihat
realita zaman sekarang, banyak anak yang meninggalkan shalat, padahal
mereka tahu hukum shalat yakni wajib, dan mereka tahu bagaimana tata
caranya untuk beribadah shalat. Namun masih ada anak-anak yang tidak
mengetahui bacaan sholatnya sama sekali.
Shalat merupakan salah satu ibadah mahdhah yang memiliki syarat
dan peraturan tertentu dalam melaksanakannya. Setiap muslim yang telah
baligh wajib untuk melaksanakan sholat, namun sejak kecil manusia juga
perlu dibiasakan sholat agar ketika dewasa ia terbiasa untuk menjalankan
sholat.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


4

Dari konteks tersebut, sebagai orang tua sudah seharusnya untuk


tidak bosan-bosan menyuruh anaknya untuk shalat. Sesuai dengan hadist
nabi yaitu :

‫صَّمى هللاُ َعَم ْي ِه َو َسَّم َم ُم ُرو ا‬ ِ


َ ‫هل ا هللا‬
ِ ِ
ُ ‫َع ْن َع ْبد ا هللا قاَ َل قاَ َل َر ُس‬

‫اء َع ْش ٍر‬ ِِ ِ َّ ‫أَولَد ُكم ِب‬


ُ ‫اض ِرُب‬
َ ‫هه ْم َعَم ْي َها َو ُه ْم أ َْبَظ‬ ْ ‫ين َو‬
َ ‫ااصالَ ة َو ُه ْم أ َْبظاَ ُء َس ْب ِع سظ‬ ْ َ

‫ضا ِج ِع‬ ِ ‫َوَف ِّرُقها َب ْيَظ ُه ْم‬


َ ‫في اْل َط‬
Dari Abdullah, Rasulullah saw berkata, “ suruhlah anakmu
mendirikan shalat ketika berumur tujuh tahun dan pukullah mereka karena
meninggalkannya ketika ia berumur sepuluh tahun. ( pada saat itu),
pisahkanlah tempat tidur mereka.” ( HR. Abu Dawud )
Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyah Al- Azhar
Jambi merupakan sekolah dibawah naungan yayasan pondok pesantren
Diniyah Al-Azhar Muaro Bungo, yang terletak di daerah sungai kambang.
SMP IT Al- Azhar sendiri termasuk sekolah yang favorit dikalangan
banyak orang. Karena SMP IT Al-Azhar mempunyai banyak prestasi
diberbagai bidang. Namun di SMP IT Al- Azhar sendiri masih terdapat
siswa-siswinya main-main dalam melaksanakan sholat dzuhur di sekolah.
Padahal ibadah sholat di sekolah sendiri termasuk ke dalam kegiatan
program siswa yang memiliki banyak manfaat bagi diri siswa sendiri,
karena dengan ikut melaksanakan sholat di sekolah akan melatih siswa
agar lebih terbiasa melaksanakan sholat dimanapun dan kapanpun.
Hasil grandtour awal yang dilakukan penulis, peneliti menemukan
masalah yaitu bahwa masih banyak sekali siswa-siswi SMP IT Diniyah
Al- Azhar Jambi yang tidak melaksanakan sholat dzuhur di sekolah
dengan banyak alasan dan susah diajak ke masjid dengan tepat waktu.
Pada saat waktu sholat tiba siswa-siswi masih ada yang dikantin dan
dikelas sehingga siswa-siswi agak lama turun tangga untuk menuju tempat
ambil wudhu.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


5

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin mengangkat


permasalahan dengan mengambil sebuah judul ”Strategi Guru
Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Ibadah Shalat di
Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyah Al- Azhar Kota
Jambi ”

B. Fokus Penelitian
Penelitian ini agar tidak menyimpang dari tujuan semula maka perlu
adanya pembatasan masalah yaitu penelitian ini difokuskan pada strategi
ekspositori guru pendidikan agama islam.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Apa strategi ekspositori guru Pendidikan Agama Islam dalam
meningkatkan ibadah shalat siswa di Sekolah Menengah Pertama
Islam Terpadu Diniyah Al-Azhar Kota Jambi ?
2. Apa saja kendala guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan
ibadah shalat siswa di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu
Diniyah Al-Azhar Kota Jambi ?
3. Bagaimana cara guru Pendidikan Agama Islam mengatasi kendala
dalam meningkatkan ibadah shalat siswa di Sekolah Menengah
Pertama Islam Terpadu Diniyah Al-Azhar Kota Jambi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini
adalah :
a. Ingin mengetahui apa strategi ekspositori guru pendidikan agama
islam dalam meningkatkan ibadah shalat siswa di Sekolah
Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyah Al-Azhar Kota Jambi
b. Ingin mengetahui apa saja kendala guru pendidikan agama islam
dalam meningkatkan ibadah shalat siswa di Sekolah Menengah
Pertama Islam Terpadu Diniyah Al-Azhar Kota Jambi
c. Ingin mengetahui bagaimana cara guru pendidikan agama islam
mengatasi kendala dalam meningkatkan ibadah shalat siswa di
Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyah Al-Azhar Kota
Jambi
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
1. Menambah pengetahuan tentang teori-teori pembelajaran
terkait dengan meningkatkan ibadah shalat siswa melalui
strategi ekspositori guru pendidikan agama islam
2. Menambah khazanah ilmu pengetahuan bagi penulis dalam
dunia pendidikan yang berkenaaan dengan pentingnya
memahami dan menguasai ilmu agama
3. Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
sarjana strata satu ( S1 )

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


7

b. Kegunaan praktis
1. Untuk mengetahui apa strategi ekspositori guru pendidikan
agama islam di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu
Diniyah
Al-Azhar Kota Jambi
2. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan ibadah shalat
siswa di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyah
Al-Azhar Kota Jambi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik
1. Strategi
a. Pengertian Strategi
Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “strategia”,
strategi merupakan sebuah perencanaan yang panjang untuk berhasil
dalam mencapai suatu keuntungan. Demikian juga strategi
didefinisikan sebagai suatu garis besar haluan bertindak untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dalam organisasi, strategi
adalah seperangkat pandangan-pandangan,pendirian-pendirian,
prinsip-prinsip, dan norma-norma yang ditetapkan untuk keperluan.
(Martinis Yamin, 2013 : 1 )
Secara umum strategi mempunyai pengertian “suatu garis-garis
besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang
telah ditentukan. Dihubungkan dengan pembelajaran, strategi bisa
diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru-anak didik dalam
perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang
telah digariskan. (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2010 : l 5)
Menurut martinis yamin dalam wina sanjaya istilah strategi
digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara
penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu
peperangan. Seorang yang berperan dalam mengatur strategi, untuk
memenangkan peperangan sebelum melakukan tindakan, ia akan
menimbangkan bagaimana kekuatan pasukan yang dimilikinya baik
dilihat dari kuantitas maupun kualitas.
Berdasarkan ilustrasi tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi
dapat digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan
dalam mencapai tujuan. ( Martinis Yamin,dkk,2009 : 134 ).

8
9

Strategi juga merupakan perencanaan,langkah, rangkaian untuk


mencapai suatu tujuan, maka dalam pembelajaran guru harus
membuat suatu rencana, langkah-langkah dalam mencapai tujuan.
Penerapan strategi pembelajaran di lapangan akan didukung oleh
metode-metode pembelajaran, strategi lebih bersifat tidak langsung
atau penerapannya sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan,
berbeda dengan metode yang merupakan cara guru menyampaikan
materi pelajaran, maka metode bersifat langsung.
Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi
hal-hal berikut :
1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi
perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana
yang diharapkan
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi
dan pandangan hidup masyarakat
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar
mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat
dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan
mengajarnya.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau
kriteria serta standar keberhasilan atau kriteria serta standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam
melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang
selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan
sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
(Syaiful Bahri Djamarah,dkk,2002 : 5 )
Dalam pendidikan strategi biasanya berkaitan dengan metode atau
teknik, metode dan teknik memiliki pengertian yang berbeda
meskipun tujuannya sama. Metode adalah jalan yang harus dimulai
untuk mencapai tujuan. Sedangkan teknik adalah cara mengerjakan
sesuatu.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


10

Jadi, metode memiliki pengertian yang lebih luas dan lebih ideal
serta konsensional. Strategi yang baik adalah bila dapat melahirkan
metode yang baik pula, sebab metode adalah suatu cara pelaksanaan
strategi. (M. Arifin,2008 : 39)
Menurut Abin Syamsuddin Makmun didalam buku Martinis
Yamin mengatakan bahwa strategi adalah suatu garis besar haluan
bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Selanjutnya
Mntzberg mendefinisikan strategi sebagai 5P, yaitu strategi sebagai
Perspectif, strategi sebagai posisi, strategi sebagai perencanaan
strategi sebagai pola kegiatan, dan strategi sebagai penipuan. (Martinis
Yamin, 2012, : hal 64 )
Adapun cakupan strategi, yaitu :
a. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi
hasil (output) seperti apa yang harus dicapai dan menjadi
sasaran (target) usaha itu, dengan mempertimbangkan aspirasi
dan selera masyarakat yang memerlukannya.
b. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama
(basic ways) manakah yang dipandang paling ampuh (affective)
untuk mencapai sasaran tersebut
c. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps)
mana yang akan ditempuh sejak titik awal sampai kepada titik
akhir dimana tercapainya sasaran tersebut.
d. Mempertimbangkan dan menetapkan tolak ukur ( criteria ) dan
patokan ukuran (standard) yang bagaimana dipergunakan
dalam mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement)
usaha tersebut.
Romiszowski (1981) menyatakan didalam buku Darmansyah
bahwa strategi adalah sebagai titik pandangan arah berbuat yang
diambil dalam rangka memilih metode pembelajaran yang tepat, yang
selanjutnya mengarah pada lebih khusus, yaitu rencana, taktik, dan
latihan.(Darmansyah,2011 : hal.18 )

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


11

Martinis yamin, memberikan definisi strategi pembelajaran yaitu


spesifikasi untuk menyeleksi dan mengatur kejadian-kejadian dan
kegiatan-kegiatan dalam satuan pelajaran. (Martinis Yamin,2012:l67).
Strategi pembelajaran berinteraksi dengan situasi belajar sering
digambarkan dengan model pengembangan pelajaran, karena itu
strategi dan model pengembangan pembelajaran merupakan gabungan
metode dan media. Metode dan media pembelajaran merupakan
bagian penting dalam pembelajaran, ia dipakai untuk menyampaikan
pesan kepada siswa, disamping itu metode dan media memudahkan
siswa memahami dan mengerti materi yang disampaikan kepadanya.
Pendidikan islam memerlukan strategi yang mantap dalam
melaksanakan proses pendidikan dengan melihat situasi dan kondisi
yang ada. Juga bagaimana agar dalam proses tersebut tidak ditemui
hambatan serta gangguan baik internal maupun eksternal yang
menyangkut kelembagaan atau lingkungan sekitarnya. Strategi
biasanya berkaitan dengan taktik. Taktik adalah segala cara dan daya
untuk menghadapi sasaran tertentu dalam kondisi tertentu agar
memperoleh hasil yang diharapkan secara maksimal.
Dengan demikian strategi pendidikan islam adalah seperti yang
ditunjukan Allah dalam Firman- Nya surah Al- Qashash : 77

‫َص ْيبَ َك ِمهَ الدُّ ْويَا َوا َ ْحس ِْه‬ ‫َوا ْبتَغ فِيمآ آت َكا هللا الد ا‬
ِ ‫َّارال ِخ َرة َ َولَ تَ ْى ِس و‬ ِ
َ‫إن هللاَ لَ ي ُِحبُّ ْال ُم ْف ِس ِديْه‬ َ َ‫سهَ هللا اِلَي َْك َولَ تَبْغِ ْالف‬
ِ ‫سا دَ فِى اْلَ ْر‬
َّ .‫ض‬ َ ‫َكمآ ا َ ْح‬
)٧٧ : ‫( القصص‬
Artinya :
“ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan ) negeri akhirat, janganlah kamu melupakan bahagiamu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka ) bumi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


12

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat


kerusakan.” (QS. Al-Qashash:77) (Anonim, Departemen agama 2000:
257 )
Strategi pembelajaran merupakan strategi atau teknik yang harus
dimiliki oleh para pendidik maupun calon pendidik. Hal tersebut
sangat dibutuhkan dan sangat menentukan kualifikasi atau layak
tidaknya menjadi seorang pendidik, karena proses pembelajaran itu
memerlukan seni, keahlian dan ilmu guna menyampaikan materi
kepada siswa sesuai tujuan, efesien, dan efektif.
Jadi strategi adalah perencanaan yang cermat mengenai suatu
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus, dan menjadi haluan untuk
bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Strategi juga dapat dikatakan metode, teknik, cara atau pendekatan
yang digunakan seseorang dalam melakukan kegiatan untuk mencapai
sesuatu yang diinginkan, dicita-citakan serta mendapatkan hasil yang
telah ditetapkan.

b. Macam – Macam Strategi Pembelajaran


Berikut macam – macam strategi pembelajaran yaitu :
1. Strategi Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran
yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal
dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar
siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari
pendekatan pembelajran yang berorientasi kepada guru, dikatakan
demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan yang
sangat penting atau dominan.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


13

Dalam sistem ini guru menyajikan dalam bentuk yang telah


dipersiapkan secara rapi, sistematik, dan lengkap sehingga anak didik
tinggal menyimak dan mencernanya saja secara tertib dan teratur.
Metode pembelajaran yang tepat menggambarkan strategi ini,
diantaranya :
a. Metode ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan
atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif
besar. Jadi ini sesuai dengan pengertian dan maksud dari
Strategi Ekspositori tersebut, dimana strategi ini merupakan strategi
ceramah atau satu arah.
b. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran
dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu
proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik
sebenarnya ataupun tiruan dengan lisan. Jadi guru memperagakan apa
yang sedang dipelajari kepada siswanya.
c. Metode sosiodrama
Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasi tingkah laku dalam
hubungannya dengan masalah sosial. Jadi dalam pembelajaran guru
memberikan penjelasan dengan mendramatisasikan tingkah laku untuk
memberikan contoh kepada siswa.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


14

2. Strategi Inquiry
Strategi Pembelajaran Inquiry (SPI) adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawabannya dari suatu
masalah yang ditanyakan.
Ada beberapa hal yang menjadi utama strategi pembelajaran
inquiry:
a) Menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk
mencari dan menemukan, artinya strategi inquiry menempatkan siswa
sebagai objek belajar.
b) Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk atau
konsep yang sudah jadi, akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu
pembuktian.
c) Jika proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa
terhadap sesuatu.
d) Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa rata-rata memilki
kemauan dan kemampuan berpikir, atrategi ini akan kurang berhasil
diterapkan kepada siswa yang kurang memiliki kemampuan untuk
berpikir.
e) Jika jumlah siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bisa
dikendalikan oleh guru.
f) Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan
pendekatan yang berpusat pada siswa
SPI merupakan strategi yang menekankan kepada
pembangunan intelektual anak. Perkembangan mental (intelektual) itu
menurut Piaget dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu maturation, physical
experience, social experience, dan equilibration.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


15

Strategi ini menggunakan beberapa metode yang relevan,


diantaranya :
a. Metode diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajara
dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis
sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Disini
siswa melakukan diskusi tentang suatu masalah yang diberikan oleh
guru, sehingga siswa menjadi aktif.
b. Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian
materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu
pekerjaan. Disini guru memberikan suatu tugas kepada siswa untuk
diselesaikan oleh siswa, sehingga siswa menjadi aktif.
c. Metode eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan
pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan
mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Jadi
metode ini dalam strategi pembelajaran merangsang siswa untuk
melakukan suatu aktivitas aktif yang berdasarkan pengalaman yang ia
alami.
d. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam
bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada
siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Disini guru
memberikan waktu untuk siswa bertanya kepada gurunya tentang
materi pembelajaran.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


16

3. Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial


Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial merupakan suatu
rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis,
kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri.
Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yang
relevan, diantaranya :
a. Metode eksperimen
Siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Siswa dituntut untuk
mengalami sendiri, mencari kebenaran atau mencoba mencari suatu
hukum atau dalil dan menarik kesimpulan atau proses yang
dialaminya itu.
b. Metode tugas atau resitasi
Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan
pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar. Siswa diberi tugas guna menggali
kemampuan dan pemahaman siswa akan tugas yang diberikan.
c. Metode latihan
Metode latihan maerupakan suatu cara mengajar yang baik
untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Siswa diajarkan
untuk melatih kemampuan yang dia miliki dan lebih mengasah
kemampuan yang dimiliki tersebut.
d. Metode karya wisata
Teknik karya wisata adalah teknik mengajar yang
dilaksanakan dengan mengajar siswa kesuatu tempat atau objek
tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu.
Siswa diajak untuk mendapatkan pembelajaran dari tempat atau objek
yang dikunjungi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


17

4. Contextual Teaching Learning


Contextual teaching and learning (CTL) adalah konsep belajar
yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan
situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari.
Karakteristik pembelajaran kontekstual:
1) Pembelajaran dilaksanakan dalam konteks autentik
2) Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengerjakan tugas-tugas yang bermakna (meaningful learning).
3) Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman
bermakna kepada siswa (learning by doing).
4) Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi,
saling mngoreksi antar teman (learning in a group).
5) Pembelajaran memberikan kesempatan untuk menciptakan rasa
kebersamaan, bekerja sama, dan saling memahami antara satu
dengan yang lain secara mendalam (learning to know each other
deeply).
6) Pemebelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif, dan
mementingkan kerja sama (learning to ask, to inquiry, to work
together).
7) Pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang
menyenangkan(learning ask an enjoy activity).

Metode pembelajaran yang tepat menggambarkan strategi ini


diantaranya :
a. Metode demonstrasi
Guru memperagakan materi apa sedang dipelajari kepada siswa
dengan menyangkutkan kegiatan sehari-hari, sehingga siswa lebih
memahami.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


18

b. Metode sosiodrama
Dalam pembelajaran guru memberikan penjelasan dengan
mendramatisasikan tingkah laku yang berhubungan dengan masalah
sosial disekitar siswa untuk memberikan contoh kepada siswa, sehingga
siswa lebih paham

5. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah


Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai
rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.
Metode pembelajaran yang tepat menggambarkan strategi ini,
diantaranya :
a. Metode problem solving
Metode problem solving bukan hanya sekedar metode mengajar,
tetapi juga merupakan suatu metode berfikir sebab dalam metode
problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang
dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
b. Metode diskusi
Disini siswa dituntut untuk dapat menemukan pemecahan
masalah dari masalah yang dihadapi dengan cara berdiskusi.

6. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir


Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir
merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan
berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan
begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses
menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis
yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa.
Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir
adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan
kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


19

pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang


diajarkan
Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yang
relevan, diantaranya :
a. Metode diskusi
Disini siswa dituntut untuk dapat menemukan pemecahan
masalah dari masalah yang dihadapi dengan cara berdiskusi.
b. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam
bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada
siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Disini guru
memberikan waktu untuk siswa bertanya kepada gurunya tentang
materi pembelajaran.
c. Metode eksperimen
Metode ini dalam strategi pembelajaran merangsang siswa untuk
melakukan suatu aktivitas aktif yang berdasarkan pengalaman yang ia
alami. Metode ini dalam strategi pembelajaran merangsang siswa untuk
melakukan suatu aktivitas aktif yang berdasarkan pengalaman yang ia
alami.

7. Strategi Pembelajaran Kooperatif/ Kelompok


Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan
belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.Strategi
pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat
sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan
akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen),
sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan
memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok tersebut
menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


20

Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yang


relevan, diantaranya :
a. Metode diskusi
Disini siswa dituntut untuk dapat menemukan pemecahan
masalah dari masalah yang dihadapi dengan cara berdiskusi.
b. Metode karya wisata
Siswa membentuk suatu kelompok guna untuk mendapatkan
pembelajaran dari tempat atau objek yang dikunjungi.
c. Metode eksperimen
Dengan berkelompok siswa melakukan eksperimen atau
percobaan tentang suatu hal guna melatih kemampuan dan pemahaman
mereka.
d. Metode tugas atau resitasi
Siswa disuruh membuat suatu kelompok belajar, kemudian
mereka diberi tugas guna menggali kemampuan, kekompakan, dan
pemahaman siswa akan tugas yang diberikan.

8. Strategi Pembelajaran Afektif


Strategi pembelajaran afektif memang berbeda dengan strategi
pembelajaran kognitif dan keterampilan. Afektif berhubungan dengan
nilai (value) yang sulit diukur karena menyangkut kesadaran seseorang
yang tumbuh dari dalam diri siswa. Dalam batas tertentu, afeksi dapat
muncul dalam kejadian behavioral. Akan tetapi, penilaiannya untuk
sampai pada kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan
membutuhkan ketelitian dan observasi yang terus menerus, dan hal ini
tidaklah mudah untuk dilakukan.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


21

Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yang


relevan, diantaranya :
a. Metode tugas atau resitasi
Siswa diberi tugas guna menggali kemampuan dan pemahaman
siswa akan tugas yang diberikan.
b. Metode latihan
Siswa diajarkan untuk melatih kemampuan yang dia miliki dan
lebih mengasah kemampuan yang dimiliki tersebut.

2. Guru
1. Pengertian Guru
Guru merupakan pendidik professional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, tugas utama
itu akan efektif jika guru memiliki derajat profesionalitas tertentu yang
tercermin dari kompetensi, kemahiran, kecakapan atau keterampilan
yang memenuhi standar mutu atau norma etik tertentu.
(Supardi,2013:11)
Dalam pengertian sederhana, guru adalah orang yang memberikan
ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan
masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-
tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa
juga di masjid, di surau/musholla, di rumah dan sebagainya. (Djamarah.
2013 : 31 )
Guru merupakan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus,
pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh orang yang tidak memiliki
keahlian untuk melakukan pekerjaan sebagai guru. Profesi guru
memerlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru professional,
yang harus menguasai seluk-beluk pendidikan dan pembelajaran
dengan berbagai ilmu pengetahuan. Profesi ini juga perlu pembinaan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


22

dan pengembangan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan


prajabatan. (Ningrum, 2013 : 101 )
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, guru diartikan sebagai
orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya ) mengajar. Dalam
undang-undang guru dan dosen No. 14 tahun 2005 pasal 2, dikatakan
sebagai tenaga profesional yang mengandung arti bahwa pekerjaan guru
hanya dapat dilakukan oleh seseorang mempunyai kualifikasi
akademik, kompetensi, dan sertifikasi pendidik sesuai dengan
persyaratan untuk setiap jenis dan pendidikan tertentu.
(Ningrum, 2013: 101 )
Saiful Bahri Djamarah secara keseluruhan guru adalah figur yang
menarik perhatian semua orang, entah dalam keluarga, dalam
masyarakat atau di sekolah. Tidak ada seorang pun yang tidak
mengenal guru. Hal ini dikarenakan figur seorang guru itu bermacam-
macam seperti guru silat, guru ngaji, guru mata pelajaran, dan lain-lain.
Ki Hajar Dewantara menyebutkan sosok guru sebagai berikut tut wuri
handayani, ing madyo mangun karso, ing ngarso sung tulodo. (Martinis
Yamin, Maisah, 2012 : 100)
Selain guru dalam pendidikan islam menurut Ahmad Tafsir siapa
saja yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik.
Dalam islam, orang yang paling bertanggung jawab tersebut adalah
orang tua (ayah dan ibu ) anak didik. Tanggung jawab ini disebabkan
sekurang-kurangnya oleh dua hak, pertama karena kodrat, yaitu karena
orang tua ditakdirkan menjadi orang tua anaknya, kedua karena
kepentingan terhadap kemajuan perkembangan anaknya, sukses
anaknya adalah sukses orang tua juga. (Martinis Yamin, Maisah,
2012:101 )
Sedangkan menurut Zakiah Daradjat, dalam bukunya ilmu
pendidikan islam, secara umum menjadi guru yang baik dan
diperkirakan dapat memenuhi tanggung jawab yang dibebankan
kepadanya hendaknya memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


23

a. Takwa kepada Allah


Guru, sesuai dengan tujuan ilmu pendidikan islam, tidak mungkin
mendidik anak agar bertakwa kepada Allah jika dia sendiri tidak
bertakwa kepada Allah.
b. Berilmu
c. Sehat jasmani
Guru akan mampu menunaikan tugasnya dengan baik bila
didukung dengan kesehatan yang baik. Kesehatan ini menjadi
penting akan mempengaruhi semangat mengajar dan tercapainya
tujuan pendidikan.
d. Berkelakuan baik
Guru merupakan pendidik professional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai
dan mengevaluasi siswa pada pendidikan formal, dasar, dan
menengah. Karenanya orang yang disebut guru adalah orang yang
memiliki kemampuan merancang program pembelajaran, serta
mampu menata dan mengelola kelas agar siswa dapat belajar dan
pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan
akhir dari proses pendidikan. (Jamil suprihatiningrum, 2014 : 24 )

2. Tugas guru
Islam adalah agama yang mengajarkan. Salah satu
implementasinya adalah melaksanakan tugas kodrat yang diemban oleh
seorang guru. Dalam hal ini ada beberapa tugas guru yaitu :
a. Sebagai orang yang mengkomunikasikan pengetahuan maka guru
harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang bahan yang
akan diajarkan.
b. Guru sebagai model yaitu dalam bidang studi yang diajarkannya
merupakan sesuatu yang berguna dan dipraktekkan dalam kehidupan
sehari-hari.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


24

Tugas utama pendidik adalah menyempurnakan, membersihkan,


dan menyucikan hati manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT Sejalan dengan pendapat ini, Al Nahlawi yang dikutip oleh
Suwaibatul Aslamiyah mengatakan bahwa tugas pendidik ada 2 yaitu :
a. Berfungsi sebagai penyucian, yakni berfungsi sebagai pembersih,
pemelihara, dan pengemban fitrah manusia.
b. Berfungsi sebagai pengajaran
Pendidik haruslah bertanggung jawab untuk mendidik individu
supaya beriman kepada Allah dan melaksanakan syariat-Nya. Mendidik
diri supaya beramal sholeh dan mendidik masyarakat untuk saling
menasihati dalam melaksanakan kebeneran, saling menasehati agar
tabah dalam menghadapi kesusahan, beribadah kepada Allah, dan
menegakkan kebenaran.
Suwaibatul Aslamiyah menyimpulkan bahwa tugas seorang
guru/pendidik adalah :
Sebagai pengajar yang bertugas merecanakan program-program
yang disusun serta mengakhiri dengan pelaksanaan penilaian
(evaluation) setelah program dilaksanakan. Sebagai pendidik yang
mengarahkan anak didik pada tingkat kedewasaan yang
kepribadian insan kamil, seiring dengan tujuan Allah
menciptakannya. Sebagai pemimpin (manager) yang memimpin
dan mengendalikan diri sendiri dan anak didik serta masyarakat
terkait, yang menyangkut upaya pengarahan, pengawasan,
pengorganisasian, pengontrolan, dan antisipasi atas program yang
telah dilakukan. (Siti Suwaibatul Aslamiyah, 2016 : 182 )

3. Syarat – syarat menjadi guru


Menjadi seorang guru/pendidik haruslah mempunyai syarat yang
harus ada pada diri seorang guru, syarat-syaratnya sebagai berikut :
a. Pendidik harus beriman
Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab membimbing
anak untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu beriman dan
bertaqwa kepada Allah. Agar tujuan tersebut dapat tercapai,
pendidik terlebih dahulu harus beriman.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


25

b. Pendidik harus berilmu


Seorang guru haruslah berilmu pengetahuan. Apabila pendidik
tidak berilmu pengetahuan, maka murid-murid yang diajarkan akan
sesat.
c. Pendidik harus mengamalkan ilmunya
Pendidik harus mengamalkan ilmunya, karena Allah
membenci orang-orang yang mengajarkan kebaikan tetapi ia
sendiri tidak mengerjakannya dan orang yang menasihati orang lain
agar meninggalkan yang buruk tetapi dia sendiri mengerjakannya.
d. Pendidik harus adil
Keadilan pendidik terhadap peserta didik mencakup dalam,
berbagai hal seperti memberikan perhatian, kasih sayang,
pemenuhan kebutuhan, bimbingan, pengajaran, dan pemberian
nilai. Apabila sifat adil tidak dimiliki pendidik maka dirinya tidak
akan disenangi oleh peserta didik dan berakibat pada
pembelajarannya tidak akan maksimal.
e. Pendidik harus berniat ikhlas
Setiap amal perbuatan harus didasari dengan niat, pendidik
hendaknya membebaskan niatnya, semata-mata untuk Allah dalam
seluruh kegiatan edukatifnya, baik berupa perintah, larangan,
nasihat, pengawasan maupun hukuman.
f. Pendidik harus berlapang dada
Berlapang dada merupakan sikap tidak mudah marah dan
apabila marah dapat mengendalikan diri secara normal. Seorang
guru yang memberikan nasihat ada peserta didik tidak boleh
menunjukkan sikap marah, untuk menjaga psikologi peserta didik.
Adapun syarat-syarat pendidik atau guru yang utama dalam
pendidikan islam adalah :
a. Muslim/muslimah
b. Berakhlakul Karimah
c. Mampu atau kompeten, baik penguasaan materi maupun metode

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


26

d. Peduli terhadap murid dan lingkungan


e. Memiliki sikap terbuka terhadap pemikiran haru
Syarat-syarat menjadi seorang guru harus diimbangi dengan
memiliki sifat-sifat kearifan dalam dirinya, yang bisa menunjukkan
dalam kesehariannya, sifat-sifat tersebut antara lain :
a. Sifat lemah lembut dan kasih sayang
b. Mengembalikan ilmu kepada Allah
c. Memperhatikan keadaan peserta didik
d. Berlaku dan berkata jujur

3. Pendidikan agama islam


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara.
Pendidikan merupakan sistem. Sebagai sistem, aktivitas
pendidikan terbangun dalam beberapa komponen yaitu pendidik, peserta
didik, tujuan pendidikan, alat pendidikan, dan lingkungan pendidikan.
(Sulaiman Saat, vol 8 no. 2 2015 : 01 )
Pendidikan menurut M. Arifin yang dipaparkan bahwa
pendidikan mengandung makna sebagai berikut :
“secara teoritis mengandung pengertian “memberi makan”
kepada jiwa anak didik sehingga mendapatkan kepuasan
rohaniah. Juga sering diartikan dengan “menumbuhkan”
kemampuan dasar manusia. Bila ingin diarahkan kepada
pertumbuhan sesuai dengan ajaran islam maka harus berproses
melalui kependidikan islam, baik melalui kelembagaan maupun
system kurikuler. Sedangkan pendidikan islam adalah usaha sadar
dewasa muslim yang bertaqwa secara sadar mengarahkan dan
membimbing pertumbuhan serta perkembangan fitrah
(kemampuan dasar) anak didik melalui ajaran islam kearah titik
maksimal pertumbuhan dan perkembangannya.
(M. Arifin, 2011 :22 )

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


27

Dilihat dari segi hakikat pendidikan, ternyata kegiatan mendidik


memang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan agama,
maka muncullah konsep pendidikan islam, perbedaan pendidikan dan
pendidikan islam tidak jauh berbeda karena tujuan pendidikan itu tidak
bisa lepas dari tujuan hidup manusia, jika pada pendidikan islam adalah
pendidikan yang seluruh aspek atau komponennya didasarkan pada
ajaran islam. Sedangkan pendidikan secara umum tidak semua
didasarkan pada ajaran islam. Muhammad Alim menjelaskan bahwa
pengertian Pendidikan Agama Islam adalah
“program yang terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk
mengenal, memahamai, menghayati, hingga mengimani ajaran
Agama Islam serta diikuti tuntunan untuk menghormati penganut
agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat
beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.”
(Muhammad Alim, 2011 : 6 )

PAI diajarkan di sekolah formal dengan maksud untuk


mempersiapkan peserta didik menyakini, memahami dan mengamalkan
ajaran islam. Pendidikan tersebut melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
PAI mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya
pencapaian tujuan proses pembelajaran karena PAI menjadi sarana yang
memberi makna materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum
pendidikan sehingga peserta didik mampu menyerap konsep-konsep
materi pelajaran yang akan berimbas terhadap tingkah lakunya sehari-
hari. (M. Nurul Ihsan Saleh, 2012 : 108 )
Secara khusus disekolah guru Pendidikan Agama Islam adalah di
samping harus dapat membeerikan pemahaman yang benar tentang
ajaran agama, juga diharapkan dapat membangun jiwa dan karakter
keberagaman yang dibangun melalui pengajaran agama tersebut.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


28

Artinya tugas pokok guru agama menurut Abuddin Nata


sebagaimana dikutip oleh Asnawi adalah menanamkan ideologi Islam
yang sesungguhnya pada jiwa anak. (Muhammad Asnawi, 2012 : 49 ).
Pendidikan Islam mengantarkan manusia pada perilaku dan
perbuatan manusia yang berpedoman pada syariat Allah. Artinya,
manusia tidak merasa keberatan atas ketatapan Allah dan Rasul-Nya
sebagaimana yang digambarkan Allah dalam Firmannya :

‫ثُ َّم لَ َي ِج ُد ْوا‬ ‫َب ْيَظ ُه ْم‬ ‫َفالَ َوَرِّب َك لَ ُيؤ ِم ُظ ْه َن َحتَّى ُي َح ِّك ُط ْه َك ِف ْي َطا َش َج َر‬

)٥٦ ( ‫ض ْي َت َوُي َسّمِ ُط ْها تَ ْسمِ ْي َطا‬ ِ ِِ ِ


َ ‫ام َّطا َق‬
ّ ‫ف ْى اَ ْنُفسه ْم َح َر َج‬
Artinya :
maka demi tuhanmu, mereka (pada hakikatnya ) tidak beriman
hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka
perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan
sepenuhnya. (An- Nisa : 65 )
Muhammad Athiya al- abrasyi, menyimpulkan bahwa tujuan
pendidikan islam terdiri atas lima sasaran, yaitu : (Samsul Nizar , 2002 :
37)
1. Membentuk akhlak mulia
2. Mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat
3. Persiapan untuk mencari rizki dan memelihara segi kemanfaatannya
4. Menumbuhkan semngat ilmiah dikalangan peserta didik
5. Mempersiapkan tenaga professional yang tampil
Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
mengimani, bertakwa berakhlak mulia, mengamal ajaran agama islam
dari sumber utamanya kitab suci Al- Qur`an dan Al- Hadist, melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta pengunaan pengalaman.
(Ramayulis, 2010 : 21 )

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


29

Pendidikan agama islam bertujuan untuk meningkatkan


keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik
tentang agama islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman
dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan
pribadi, bermasyarakat berbangsa dan bernegara. (Ramayulis, 2010 : 22).
Guru PAI adalah seseorang yang memiliki kualifikasi akademik
pendidikan agama islam dengan kegiatan pembelajarannya membantu
peserta didik dalam pembinaan keimanan (akidah ) sampai pelaksanaan
ibadah dan pengaplikasiannya dalam kehidupan berupa akhlak.
Menurut Al- Ghazali sebagaimana ditulis oleh Asnawi bahwa
seorang pendidik mempunyai kewajiban menyempurnakan,
membersihkan, menyucikan, serta membawakan hati manusia untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena fungsi pendidikan islam
yang utama adalah upaya untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan
kesempurnaan insan yang bermuara pada kebahagiaan di dunia dan di
akhirat.

4. Ibadah Sholat
1. Pengertian ibadah
Ibadah adalah segala sesuatu yang disukai Allah dan diridloi-
Nya, baik berupa perkataan maupun berupa perbuatan baik terang-
terangan maupun tersembunyi (As-Shiddieqy, 2000: 7). Menurut
Mas’ud dan Abidin (2000: 17), ibadah berarti penyembahan seorang
hamba terhadap Tuhannya yang dilakukan dengan jalan tunduk dan
merendahkan diri serendah-rendahnya yang dilakukan secara hati
ikhlas menurut tata cara yang ditentukan oleh agama.
Ibadah merupakan sari ajaran Islam yang berarti penyerahan
diri secara sempurna. Hal ini akan mewujudkan suatu sikap dan
perbuatan dalam bentuk ibadah bagi peribadatan atas berbagai bentuk,
di antaranya dengan ucapan dan perilaku baik bersifat badaniyah
maupun amaliyah, dan tidak hanya mencakup hubungan dengan Allah

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


30

SWT. Melainkan hubungan dengan sesama makhluk Tuhan yang


terdiri dari ibadah ritual dan ibadah sosial (Thoyib, dan Sugiyanto,
2002: 45).
Pada hakekatnya manusia diperintahkan supaya mengabdi
kepada Allah SWT. sehingga tidak ada alasan baginya untuk
mengabaikan kewajiban beribadah. Manusia diciptakan bukan sekedar
untuk hidup dan mengalami kematian saja tapi adanya
pertanggungjawaban terhadap penciptanya melainkan untuk
mengabdi.
Munawwir berpendapat bahwa ibadah berarti doa, menyembah
atau mengabdi. Sedangkan Ash Shiddieqy berpendapat bahwa ibadah
berasal dari bahasa Arab al-`ibadah yang berarti taat, menurut,
mengikut, tunduk. Secara terminologis ibadah diartikan “segala
sesuatu yang dikerjakan untuk mencapai keridhaan Allah dan
mengharap pahala-Nya di akhirat”. (Marzuki,2012 : 122 ).
2. Sholat
a. Pengertian sholat
Sholat merupakan ibadah yang paling penting, yang bila
dilakukan dengan benar dan penuh perhatian, amalan ini membuat ruh
dan hati manusia menjadi bersih dan bersinar. Dengannya dia juga akan
mampu melepas dan mengubah akhlak-akhlak yang terpuji dan
menggantikannya dengan akhlak-akhlak yang baik, yang tak terpuji dan
menggantikannya dengan akhlak-akhlak yang mulia. Sangat baiklah
kiranya jika seseorang senantiasa melakukan sholatnya pada awal
waktu dengan kehadiran hati dan jauh dari riya serta senantiasa ingat
kepada Allah dalam setiap kalimat yang diucapkannya dan juga sadar,
bahwa dirinya sedang berdialog dengan Allah SWT. ( Musyafiqi Pur,
2013 : 135 )
Sholat secara bahasa adalah Doa, sedangkan secara agama
adalah ibadah yang terdiri dari beberapa ucapan dan tindakan yang
dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Kalangan ulama

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


31

berbeda pendapat mengenai makna dasar sholat diantaranya sebagai


berikut :
Sholat ialah “ berharap hati kepada Allah sebagai ibadat, dalam
bentuk beberapa perkataan dan perbuatan, yang di mulai dengan takbir
dan diakhiri dengan salam serta menurut syarat-syarat yang telah
ditentukan syara` ( Moh. Rifai,2010 : 34 ).
Menurut Ibnu Qayyim Al- Jauziyyah “ Ketika sholat itu
mencakup setiap bacaan,zikir, dan do`a, yakni menghimpun seluruh
bagian-bagian ibadah dalam bentuk yang paling sempurna, maka ia
lebih baik dibandingkan semua bentuk bacaan,zikir, dan do`a yang
dilakukan secara perorangan. Sebab, sholat mencakup seluruh bentuk
ibadah yang di aplikasikan semua anggota tubuh”. (Muhammad Al-
Muqoddam,2007:20)
Adapun pengertian shalat dalam syariat islam ialah ibadah
yang tersusun dari beberapa kata dan perbuatan yang dimulai dengan
takbir diakhiri dengan salam, dan memenuhi syarat yang ditentukan.
Syekh Wahbah az-Zuhaili mendefinisikan sholat sebagai ucapan
dan perbuatan khusus, diawali dengan takbir dan ditutup dengan salam.
Shalat merupakan hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya,
shalat adalah tiang agama, seorang muslim bisa mendapatkan lezatnya
bermunajat dengan Tuhannya ketika shalat, sebab jiwanya menjadi
tenang, hatinya tentram, dadanya lapang, keperluannya terpenuhi, dan
dengannya sesorang bisa tenang dari kebimbangan dan problematika
duniawi.
Sholat menurut M. Hasbi Ash-shiddiqi ialah “ Melahirkan hajat
dan keperluan kita kepada Allah SWT yang kita sembah dengan
perkataan dan pekerjaan atau kedua-duanya.”
(Syahminan Zaini,2009 : 2 ).
Secara lahiriyah shalat berkaitan dengan perbuatan badan seperti
berdiri, duduk, ruku', sujud, dan semua perkataan dan perbuatan. Secara
bathiniyah berkaitan dengan hati, yaitu dengan mengagungkan Allah

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


32

SWT, membesarkan-Nya, takut, cinta, taat, memuji, dan bersyukur


kepada-Nya, bersikap merendah dan patuh kepada Allah.
Sholat merupakan kewajiban bagi manusia itu sendiri, oleh
karena orang tua mempunyai peran penting untuk melatih anaknya
sholat dari usia 6-12 tahun. Adapun sholat dalam syariat islam adalah
sebagai tiang agama. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya
kedudukan sholat dalam islam. Orang yang mendirikan sholat berarti
mendirikan agama, demikian pula sebaliknya apabila orang tersebut
tidak memperhatikan sholatnya sama hal dengan menghancurkan
sholatnya yang berarti sama dengan merusak agamanya.
Dalam islam, shalat diletakkan pada kedudukan yang sangat
terhormat dan tidak ada bandingnya. Sebab pokok perkara adalah islam,
tiangnya adalah shalat dalam agama adaah merupakan acuan pokok
tentang diterima tidaknya semua ibadah.
Jadi shalat merupakan pokok ibadah yang benar-benar
dikerjakan dan dilaksanakan dengan baik, di samping shalat merupakan
ibadah yang berhubungan langsung dengan Allah SWT shalat juga di
dalam ajaran islam dapat menjadi dasar penguat hati untuk tidak
berbuat yang tidak sesuai dengan ajaran yang telah di syariatkan islam.
Sholat dalam ajaran islam mempunyai kedudukan yang sangat
penting terlihat dari pernyataan-pernyataan yang terdapat pada Al-
Qur`an dan Sunnah, yang diantaranya :
a. Sholat dinilai sebagai tiang Agama
b. Sholat merupakan kewajiban yang paling pertama diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW ( Peristiwa Isra` Mi`raj )
c. Sholat merupakan kewajiban universal yang telah diwajibkan kepada
nabi-nabi sebelum nabi Muhammad SAW
d. Sholat merupakan wasiat Nabi Muhammad SAW
e. Sholat merupakan ciri penting dari orang yang bertaqwa
sebagaimana firman Allah SWT, Surah Al- Baqarah ayat 3

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


33

)۳( ‫هة َو ِم َّطا َرَزْقَظ ُه ْم ُي ْظ ِفُقه َن‬ ِ ‫ين يؤ ِم ُظه َن ِباْل َغ‬
َّ ‫يب َوُي ِق ْي ُط ْه َن‬
َ ‫الصَم‬
ِ
ْ ُ َ ‫اّلذ‬
Artinya :
Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan
sholat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan
kepada mereka. ( Al- Baqarah : 3 ).
b. Hukum shalat
Shalat diwajibkan berdasarkan Al-Qur‟an, As-Sunnnah dan Ijma‟,
bagi setiap muslim balig dan berakal, kecuali bagi wanita haid dan
nifas. Shalat hukumnya fardhu bagi setiap orang yang beriman, baik
laki-laki maupun perempuan.
Hukum shalat yang disyariatkan Islam ada dua macam yaitu shalat
Fardhu dan shalat sunnah. Shalat fardhu terdiri dari atas lima macam
yaitu shalat subuh, zuhur, `asar, magrib dan isya. Kelima shalat fardhu
tersebut wajib dilaksanakan oleh setiap muslim kecuali selama hayat
masih dikandung badan. (Junaidi Arsyad, 2017 : 185 )

c. Waktu, syarat, rukun, sunah shalat dan perkara yang membatalkan


shalat
a. Waktu shalat
Waktu merupakan penyebab zhahir diwajibkannya shalat
sementara penyebabnya gigihnya adalah perintah atau kekuatan dari
Allah. (Abdul Aziz, dkk, 2013 : 145).
Karena pelaksanaan shalat ditentukan waktu-waktu pelaksanaanya,
antara lain :
1. Waktu Zhuhur
Permulaan waktu dzuhur adalah ketika matahari bergeser dari
posisinya di tengah-tengah langit berdasarkan penglihatan mata.
Sementara akhir waktu shalat dzuhur berakhir seiring dengan
masuknya awal waktu shalat `ashar dengan rentang waktu yang kira-
kira cukup untuk menjalankan shalat empat rakaat.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


34

2. Waktu `Ashar
Permulaan waktu ashar adalah ketika ukuran bayangan sesuatu sama
panjang dengan ukuran aslinya setelah tergelincirnya matahari.
Adapun akhir waktu shalat ashar ketika tenggelamnya matahari.
3. Waktu Magrib
Waktu magrib masuk ditandai dengan tenggelamnya matahari.
Sedangkan mengenai akhir waktu magrib adalah ketika mendekati
sinarnya mega merah.
4. Waktu `Isya
Waktu isya dimulai sejak hilangnya mega merah, mengenai akhir
waktu isya adalah sepertiga malam yang pertama
5. Waktu subuh
Waktu subuh dimulai dari terbuka fajar dan berakhir dengan
terbitnya matahari.

b. Syarat Shalat
Syarat menurut bahasa adalah tanda, sedangkan menurut istilah
adalah sesuatu yang keabsahannya tergantung pada sesuatu yang lain
namun ia tidak menjadi bagian dari sesuatu tersebut. Syarat dibagi
menjadi dua yaitu syarat sah dan syarat wajib.
1. Syarat sah shalat
Syarat sah shalat adalah sesuatu yang harus dipenuhi sebelum
memulai shalat. Ada beberapa syarat sah shalat yaitu :
a. Suci tubuh, pakaian, dan tempat shalat
b. Masuknya waktu shalat
c. Menghadap kiblat
d. Menutup Aurat
2. Syarat wajib shalat
a. Islam
b. Berakal
c. Suci dari haid dan nifas

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


35

d. Sampainya dakwah
e. Mampu melaksanakan
f. Baligh
c. Rukun Shalat
Rukun shalat ada 13, terdiri dari 5 rukun ucapan dan 8 rukun
perbuatan. Adapun rukun shalat dari segi ucapan adalah :
1. Membaca takbiratul ihram
2. Membaca al-fatihah
3. Membaca tasyahud akhir
4. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Saw
5. Membaca salam pertama
Sedangkan rukun shalat dari segi perbuatan adalah sebagai
berikut :
1. Niat
2. Berdiri pada saat shalat bagi yang mampu
3. Ruku`
4. I`tidal
5. Sujud pertama dan kedua
6. Duduk diantara dua sujud
7. Duduk akhir
8. Tertib
d. Sunah Shalat
Perkara yang disunnahkan dalam shalat dibagi dua, yaitu sunnah
ab`adh dan sunah haiat. Sunah ab`adh adalah sunnah yang apabila
ditinnggalkan maka disunahkan untuk melakukan sujud sahwi. Sunah-
sunah jenis ini diantaranya adalah
1. Membaca tasyahud awal
2. Membaca shalawat pada tasyahud awal
3. Membawa shalawat atas keluarga Nabi Saw pada tasyahud akhir
4. Membaca qunut pada shalat subuh dan shalat witir

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


36

sedangkan sunah haiat adalah sunnah yang apabila ditinggalkan maka


tidak disunahkan melakukan sujud sahwi. Sunah jenis ini lebih banyak
diantaranya adalah
1. Menggangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram, ketika akan
ruku dan ketika berdiri dari ruku
2. Meletakkan telapak tangan yang kanan diatas pergelangan tangan
kiri ketika sekedap
3. Membaca doa iftitah sehabis takbiratul ihram
4. Membaca ta`awudz ketika hendak membaca fatihah
5. Membaca Amiin ketika sesudah membaca fatihah
6. Membaca surah Al- Qur`an pada dua rakat permulaan sehabis
membaca fatihah
7. Mengeraskan bacaan fatihah dan surah pada rakaat pertama dan
kedua, pada shalat magrib,isya, dan subuh selain makmum
8. Membaca takbir ketika gerakan naik turun
9. Membaca tasbih ketika ruku dan sujud
10. Membaca “sami allahu liman hamidah” ketika bangkit dari ruku
dan membaca “rabbanaa lakal hamdu” ketika i`tidal
11. Meletakkan kedua tangan diatas paha ketika duduk tasyahud akhir
dengan membentangkan yang kiri dan menenggelamkan yang
kanan, kecuali jari telunjuk
12. Duduk iftirasy dalam semua duduk shalat
13. Duduk tawarruk pada duduk tasyahud akhir
14. Membaca salam
e. Perkara yang membatalkan shalat
1. Makan dan minum dengan sengaja
2. Berkata-kata dengan sengaja dan buka untuk kepentingan shalat
3. Banyak bergerak dengan sengaja
4. Meninggalkan sesuatu rukun atau syarat shalat tanpa udzur atau
dengan sengaja
5. Tertawa dengan sengaja.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


37

B. Studi Relevan
Studi relevan adalah uraian hasil-hasil penelitian terdahulu
(penelitian-penelitian lain) terkait dengan penelitian ini pada aspek
fokus/tema yang diteliti. Di bawah ini adalah penelitian yang memiliki
keterkitan dengan penelitian ini, yaitu :
a. Skripsi Nur Laila ( 2018 ) berjudul Strategi Guru Pendidikan Agama
Islam Dalam Menanamkan Pembiasaan Shalat Berjama`Ah Di Sekolah
Menengah Pertama Negeri (SMPN) 20 Tanjung Jabung Timur.
Penelitian ini mengenai tentang siswa-siswi SMPN 20 Tanjabtim tidak
mempunyai motivasi untuk mengerjakan shalat dzuhur berjama`ah di
sekolah, terlebih lagi guru pendidikan agama islam terlihat tidak
memiliki upaya atau strategi apapun untuk menyikapi hal tersebut,
seharusnya guru pendidikan agama islam menjadi factor utama yang
harus berperan untuk menerapkan pembiasaaan shalat bagi siswa nya
disekolah, guru haruslah mempunyai strategi untuk membuat siswa mau
atau terbiasa menjalankan perintah shalat ini terutama shalat dzuhur
yang dilakukan di sekolah.
b. Skripsi Dian Oktorika Arnida (2018) berjudul Strategi Guru
Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 11 Lambur Luar Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Penelitian ini mengenai Permasalahan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 11 Lambur Luar secara
umum adalah rasa ingin tahu dari anak didik tidak ada atau rendah,
tidak mempunyai cita-cita yang akan diraih dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam, tidak ada keinginan untuk mengulangi
pelajaran di rumah, persepsi siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam yang menganggap mata pelajaran tidak penting, tidak ada
keinginan untuk mendapatkan nilai yang lebih baik dan mendalami
materi pelajaran.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian


Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yaitu
untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti.
Sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan data yang ojektif dalam
rangka mengetahui Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
Meningkatkan Ibadah Sholat Siswa Di sekolah Menengah Pertama Islam
Terpadu Diniyah Al-Azhar Kota Jambi.
Menurut Sugiyono (2011) . Metode penelitian kualitatif sebagai metode
baru, karena popularitasnya belum lama, dimanakan metode postpositivistik
karena berlandaskan filsafat postpositivisme. Metode disebut juga sebagai
metode artistik, karena proses penetitian lebih bersifat seni (kurang terpola),
dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih
berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan.
Metode ini juga sering disebut sebagai metode konstuktif karena, dengan
metode kualitatif dapat ditemukan data-data yang berserakan, selanjutnya
dikonstruksikan dalam suatu tema yang lebih bermakna dan mudah dipahami.
Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalisti
karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting).
Disebut juga metode etnografi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak
digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut sebagai
metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat
kualitatif.
Dengan demikian metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan filsafat postpositivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, (sebagai lawanya adalah
eksperimen) dimna penelitian sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan
data, dilakukan secara triaggulasi (gabungan), analisis data bersifat

38
39

induktif/kualitatif. Dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan makna dari


pada generalisasi.

B. Setting dan Subjek Penelitian


1. Setting penelitian
Penelitian ini dilaksanakan disekolah Menengah Pertama Islam
Terpadu Diniyah Al-Azhar Kota Jambi.
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah seseorang atau lapangan yang akan
dijadikan penelitian atau sumber yang dapat diteliti dengan metode dialog
sekaligus menjadikan data dalam penelitian. Atas beragai pertimbangan
sebagaimana dikemukakan diatas maka yang dijadikan informasi (subjek
penelitian) ini adalah:
a. Kepala sekolah di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyah
Al- Azhar Kota Jambi
b. Guru PAI di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyah Al-
Azhar Kota Jambi
c. Siswa kelas IX di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyah
Al- Azhar Kota Jambi berjumlah 52 siswa
Dalam pengambilan subjek, penelitian ini menggunakan cara
purposive sampling. Purposive adalah pengambilan sampel subjektif
peneliti berdasarkan pada karakteristik tertentu misal meneliti tentang
pendidikan, maka peneliti harus mencari sampel para ahli dalam
pendidikan, sampel ini digunakan dalam penelitian kualitatif. (Sugiono,
2009, hlm.9)
Berdasarkan pada pandangan diatas, maka pada dasarnya kehadiran
peneliti disini di samping sebagai instrument juga menjadi faktor penting
dalam seluruh kegiatan peneliti ini.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


40

C. Jenis dan Sumber Data


a. Jenis Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan sesuai
dengan tujuan peneliti lakukan dalam mengumpulkan data yang
berkaitan dengan kelengkapan data yang ingin diteliti maka diperlukan
dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder, data tersebut yang
meliputi:
1) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya,
diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Penelitian berhubungan
langsung dengan penelitian yang bersangkutan (Yamin, 2009, hlm
87).
Data yang diperoleh peneliti adalah:
a) Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah di Sekolah Menengah
Pertama Islam Terpadu Diniyah Al- Azhar Kota Jambi tentang
bagaimana strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam
Meningkatkan Ibadah Sholat Siswa di Sekolah Menengah Pertama
Islam Terpadu Diniyah Al- Azhar Kota Jambi.
b) Hasil wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam Sekolah
Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyah Al- Azhar Kota Jambi
tentang bagaimana strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam
Meningkatkan Ibadah Sholat Siswa di Sekolah Menengah Pertama
Islam Terpadu Diniyah Al-Azhar Kota Jambi.
c) Hasil wawancara dengan siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama
Islam Terpadu Diniyah Al-Azhar Kota Jambi tentang bagaimana
strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Ibadah
Sholat Siswa di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyah
Al – Azhar Kota Jambi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


41

2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulanya oleh peneliti tetapi data yang sudah jadi dituangkan
dalam lapangan penelitian, misalnya data dari biro statistik, majalah,
Koran, keterangan-keterangan atau publikasi lainnya. (Yamin, 2009,
hlm 87).
b. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah
subjek dari mana data diperoleh. (Suharsimi Arikunto, 2013, hlm 172 )
Sedangkan sumber data lain yaitu bentuk perkataan maupun tindakan,
yang didapatkan melalui wawancara. Sumber data peristiwa (situasi)
yang didapat melalui observasi. Dan sumber data dari dokumen didapat
dari instansi terkait.“Menurut Lofland sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah
tambahan seperti dokumentasi dan lain-lain. (Jam’an Satori, 2009, hlm
105)

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang valid. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. (Sugiono,
2011, hlm 308)
a. Observasi
Observasi merupakan observasi yang didalamnya peneliti langsung
turun kelapangan untuk mengamati prilaku dan aktivitas individu-individu
dilokasi penelitian. Dalam pengamatan ini, peneliti merekam, mencatat
baik dengan cara terstuktur maupun semistruktur misalnya, dengan
mengajukan sejumlah pertanyaan yang memang ingin diketahui oleh
peneliti, aktivitas-aktivitas dalam lokasi penelitian.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


42

Para peneliti kualitatif juga dapat terlibat dalam peran-peran yang


beragam. Mulai dari sebagai nonpartisipan hingga parstisipan utuh
(Creswell, 2013, hlm 267).
Penulis menggunakan metode observasi partisipan untuk melihat data
di lapangan yang bisa menjadi instrumen utama pengumpulan data untuk
mendapat informasi tentang strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam
Meningkatkan Ibadah Sholat Siswa di Sekolah Menengah Pertama Islam
Terpadu Diniyah Al-Azhar Kota Jambi.
Langkah-langkah yang dilakukan:
1) Mengamati bagaimana strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam
meningkatkan Ibadah Sholat siswa di Sekolah Menengah Pertama
Islam Terpadu Diniyah Al-Azhar Kota Jambi,
2) Mengamati bentuk dan cara siswa dalam meningkatkan ibadah sholat
Disekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyah Al-Azhar Kota
Jambi.
b. Wawancara
Menurut Lexy J Moeloeng (2004 : 135) wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua
orang pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang
diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan
cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada informan. Pertanyaan-
pertanyaan tersebut sudah disiapkan dan dibuat kerangka sistematis
dalam daftar pertanyaan sebelum ada dilokasi, selanjutnya pertanyaan
disampaikan kepada informan dan dikembangkan dengan sesuai
kejelasan jawaban yang dibutuhkan meskipun pertanyaan tersebut tidak
tercantum dalam daftar pertanyaan.
Dalam wawancara ini digunakan pedoman wawancara yang disiapkan
terlebih dahulu agar tidak menyimpang dari permasalahan yang diteliti.
Adapun metode ini digunakan untuk memperoleh data-data bagaimana
strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Ibadah Sholat

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


43

Siswa Disekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyah Al-Azhar


Kota Jambi. Wawancara dalam penelitian ini adalah kepala Sekolah, guru,
dan siswa kelas IX
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi, yaitu mencari data yang mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. (Suharsimi Arikunto, 2005,
hlm 158) metode yang peneliti gunakan untuk memperoleh data catatan,
surat-surat dokumen lainnya yang berhubungan dengan masalah
penelitian ini. Data tersebut antara lain:
1) Historis dan geografis.
2) Struktur organisasi.
3) Keadaan kepala sekolah, guru dan murid-muridnya
4) Keadaan sarana dan prasarana

E. Teknik Analisis Data


Untuk menganalisis data,maka penulis menggunakan analisis data
kualitatif. Data kualitatif ini akan dianalisa dengan:
a. Analisis Domain
Analisis domain dalam penjelasan Sugiono (2012:256) dilakukan
untuk memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh tentang situasi
yang sosial yang diteliti atau objek penelitian. Data diperoleh dari grand
tour dan minitour question. Hasilnya adalah gambaran umum tentang
objek yang sebelumnya belum pernah diketahui.
Dalam analisis ini informsi yang diperoleh belum mendalam, masih di
permukaan, namun sudah menemukan domain-domain atau kategori dari
situasi sosial yang diteliti. Di sini, dalam permulaan penelitian, peneliti
mengumpulkan data apa saja yang diperlukan untuk mendapatkan
gambaran umum tentang strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam
Meningkatkan Ibadah Sholat Siswa Disekolah Menengah Pertama Islam
Terpadu Diniyah Al-Azhar Kota Jambi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


44

b. Analisis Taksonomi
Pada analisis ini, fokus penelitian ditetapkan terbatas pada domain
tertentu yang sangat berguna dalam upaya mendeskripsikan atau
menjelaskan fenomena/pokus yang menjadi sasaran semula penelitian.
(Sanafiyah Faisal, 2005, hlm 98) pada tahapan ini, peneliti akan
menganalisis tentang bagaimana Strategi Guru Pendidikan Agama Islam
dalam Meningkatkan Ibadah Sholat Siswa Disekolah Menengah Pertama
Islam Terpadu Diniyah Al-Azhar Kota Jambi.
c. Analisis komponensial
Analisis komponensial juga baru dilakukan “setelah penelitian
mempunyai cukup banyak fakta/informasi-informasi dari hasil wawancara
dan observasi yang melacak kontras-kontras tersebut oleh peneliti
dipikir/dicarikan dimensi yag bisa menjawabnya.” Analisis komponensial
digunakan untuk menjawab permasalahan-permasalahan tentang Strategi
Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Ibadah Sholat Siswa
Disekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyah Al-Azhar Kota
Jambi.

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data


Dalam teknik pengumpulan data, trianggulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data
yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data
yang dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.
Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
yang berbada-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang
sama.(Sugiyono, 2011, hlm 327).

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


45

Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data yang akan peneliti lakukan


adalah dengan :
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
b. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa
yang dikatakan secara pribadi.
c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi peneliti
dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu
d. Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang pemerintah.
e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.
Triangulasi data digunakan untuk menguji kembali tentang keabsahan
data yang penulis peroleh dari lapangan, karena dengan teknik triangulasi
ini penulis dapat membandingkan hasil wawancara berkenaan dengan
Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Ibadah
Sholat Siswa Disekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Al-Fatih
Kecamatan Telanaipura Kota Jambi yang dianggap perlu, dan kemudian
dapat penulis bandingkan hasil wawancara dengan hasil observasi.

G. Jadwal Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dimulai dari bulan Desember 2019
sampai Oktober 2020, dengan langkah- langkah sebagai berikut

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


Tabel 1 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan ke tahun 2019 dan 2020

Desember Januari Februari Maret April Mei Juli Agustus Oktober November

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan penelitian X

2 Menyusun atau menulis X


konsep proposal

3 Mengajukan judul ke X
fakultas untuk
persetujuan judul

4 Konsultasi dengan dosen X X X X


pembimbing

5 Seminar proposal X

6 Perbaikan X X X

Pelaksanaan riset X X X X
7 Penulisan konsep skripsi

10 Konsultasi X X X X
kepada dosen
pembimbing
11 Penggandaan skripsi X X X X

12 Ujian munaqosah X X X X

Catatan: Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah

46
BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum
1. Historis
Perguruan Al-Azhar Jambi merupakan cabang dari Diniyyah di
Muaro Bungo yang di dirikan oleh Umi Hj. Rosmaini, M.Pd.I. Pondok
pesantren tersebut berdiri pada tanggal 5 Agustus 1977. Perguruan Al-
Azhar Jambi, berkembang menjadi beberapa jenjang pendidikan.
Mulai dari Play Group, TK, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.
SMP IT AL-AZHAR Jambi merupakan salah satu bentuk
keberhasilan Umi Hj. Rosmaini, M.Pd.I dalam mengembangkan
perguruan AL-AZHAR Jambi. SMP IT AL-AZHAR Jambi didirikan
pada tahun 2004 dengan Umi Hj. Rosmaini, M.Pd.I sebagai pimpinan
yayasan, Ustadz H.M. Hafidz Yusufi, M.Pd.I.M.M sebagai derektur
pendidikan dan di bantu oleh jajaran kepala sekolah sebagai berikut:
1. Kepala sekolah SMA IT AL-AZHAR Rini Kartini, S.Ag
2. Kepala sekolah SMP IT AL-AZHAR Rini Kartini, S.Ag
Mengenai data sekolah secara lengkap dapat dilihat pada
keterangan di bawah ini :
a. Nama sekolah : SMP IT Diniyah Al- Azhar Jambi
b. NPSN : 10505779
c. Jenjang Pendidikan : SMP
d. Status Sekolah : Swasta
e. Akreditasi :A
f. Alamat Sekolah : Jl. Kol. Amir Hamzah No 36 Sei Kambang
No 10 Kelurahan Simpang IV Sipin
kecamatan Telanaipura
Kota Jambi Kode Pos 36124
Provinsi Jambi

47
48

g. Posisi Geografis : - 1.6161 Lintang 103. 5866 Barat


h. SK Pendirian Sekolah : 425.11/437/PDK
i. Tanggal SK Pendirian : 2004-12-20
j. Status Kepemilikan : Yayasan
k. SK Izin Operasional :425.11/437/PDK
l. Tgl SK Izin Operasional : 2004-12-20
m. Telepon : 074160797
n. Email : smpitalazharjbi@gmail.com
o. Website Sekolah :-
p. Luas Lahan : 2.500 M2
q. Sumber listrik : PLN

2. Letak Geografis
Secara fisik SMP IT Al-Azhar Jambi didirikan diatas lahan
seluas ± 1500 SMP IT Al- Azhar berlokasi di Jl. Kolonel Amir
Hamzah No. 36 RT 06 Sei. Kambang kelurahan Simpang IV Sipin
Kecamatan Telanaipura Kota Jambi 36124.
Adapun batas-batas SMP IT Al-Azhar Jambi adalah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan jalan raya
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan penduduk
3. Sebelah Timur berbatasan dengan pemakaman umum sei.
Kambang
4. Sebelah Barat berbatasan dengan berbatasan dengan penduduk

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


49

3. Visi dan Misi Sekolah


Visi dan Misi SMP IT Al-Azhar
a. VISI :
Menjadi sekolah Islam yang unggul dalam segi Prestasi,
Beriman,Sempurna Berfikir Cerdas dan Berakhlak Mulia
b. MISI :
a. Melahirkan Generasi Muda yang Beriman dan Bertaqwa Sesuai
dengan Al-qur’an dan Hadits yang Mampu Diimplementasikan
dalam Kehidupan Sehari-hari
b. Menciptakan Lulusan yang Cerdas, Kreatif dan Berkualitas Secara
Akademik Keilmuan, Keagamaan (Relegius) dan Berkarakter
yang Mampu Berkompetisi Pada Taraf Nasional dan Di Kenal di
Dunia Internasional.
c. Memiliki Lulusan yang Terampil, Inovatif di Segala Bidang dan
Mampu Memenfaatkan Teknologi Untuk Hidup Mandiri Serta
Mampu Memanfaatkan Teknologi untuk Hidup Mandiri serta
Mampu Berkompetisi di Dunia Internasional.
d. Menciptakan Lulusan yang Santun, Berbudi Luhur, Berbudaya
dan Menjadi Sumber Daya Manusia yang Berilmu dan Berahlak
Mulia.

4. Keadaan Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana sekolah merupakan faktor yang menunjang
ketercapaian tujuan pendidikan di sekolah. Pengelolaan sarana dan
prasarana sekolah yang baik akan menimbulkan suasana pembelajaran
yang kondusif. Lengkapnya sarana dan prasarana sekolah juga akan
memperlancar proses pencapaian tujuan pembelajaran.
Sarana dan prasarana sekolah harus dikelola dan dirawat sebaik
mungkin. Perawatan merupakan tindakan yang dilakukan untuk
menjaga agar sarana dan prasarana sekolah dalam keadaan siap pakai.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


50

Bila proses perawatan diabaikan tentu akan bermuara pada


terganggunya proses pembelajaran yang kondusif di sekolah.
Perawatan sarana dan prasarana sekolah harus dilakukan secara
periodik dan terencana, tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja
warga sekolah/memperlancar aktivitas pendidikan, memperpanjang
usia pakai, dan menurunkan biaya perbaikan/menghemat pengeluaran
uang sekolah. Untuk mencapai tujuan demikian, peran kepala sekolah
sebagai organisator sekolah sangat diharapkan, sehingga sarana dan
prasarana sekolah yang ada dapat berfungsi semestinya.
Berdasarkan hasil observasi dan dari data dokumentasi di
lapangan diketahui bahwa SMP IT Diniyah Al- Azhar Jambi pada saat
ini telah memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang terdiri 12
ruang belajar, ruang guru, staf tata usaha dan kepala sekolah masing-
masing 1 buah. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat dari tabel berikut
ini :
Tabel 2 keadaan sarana dan prasarana SMP IT Al- Azhar Jambi

No Sarana Jumlah Keterangan


1. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
2. Ruang wakil kepala sekolah - -
3. Ruang BP/BK 1 Baik
4. Ruang majelis guru 1 Baik
5. Ruang bendahara 1 Baik
6. Ruang tata usaha 1 Baik
7. Ruang Osis 1 Baik
8. Ruang UKS 1 Baik
9. Ruang kelas 12 Baik
10. Ruang labor bahasa 1 Baik
11. Ruang labor IPA 1 Baik
12. Ruang perpustakaan 1 Baik

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


51

13. Ruang Komputer 1 Baik


14. Ruang Koperasi 3 Baik
15. Ruang Serba Guna 4 Baik
16. Ruang Ibadah/ Masjid 1 Baik
17. Ruang jaga/ pos satpam 1 Baik
18. WC Murid 9 Baik
19. WC Guru dan Pegawai 2 Baik
20. Ruang Gudang 1 Baik
Sumber : Dokumentasi SMP IT Al- Azhar Jambi

Berdasarkan data di atas dapat ditelaah dengan seksama, bahwa hampir


semua sarana di SMP IT Al- Azhar dalam keadaan baik baik dari ruang kelas,
majelis guru, kepala sekolah, sampai ruang penunjang belajar seperti ruang
labor bahasa,komputer, labor IPA dan Perpustakaan dalam keadaan baik.

5. Struktur Organisasi
Stuktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan pembagian
tugas (job decription) dan tanggung jawab serta hierarki kekuasaan mulai
dari pimpinan (top management) sampai bawahan (low management).
Struktur organisasi mencakup semua komponen yang terdapat di sekolah,
mulai dari kepala sekolah sampai peserta didik. Struktur organisasi juga
mencakup komponen yang berasal dari luar sekolah tetapi memiliki
korelasi dengan sekolah, seperti Dinas Pendidikan dan komite sekolah.
Besar dan kompleksnya struktur organisasi sebuah sekolah
mengindikasikan besar dan kompleksnya intensitas aktivitas yang
dilakukan pada sekolah tersebut. Berdasarkan data dokumentasi yang
penulis peroleh, struktur organisasi SMP IT Diniyah Al-Azhar Jambi
selengkapnya bisa dilihat dari bagan berikut ini :

Tabel 3. Struktur Organisasi SMP IT AL- AZHAR JAMBI

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


52

STRUKTUR ORGANISASI SMP IT AL-AZHAR JAMBI


TAHUN PELAJARAN 2020/2021

KETUA YAYASAN

Dra. Hj. Rosmaini, M.S,M.Pd.I

DIREKTUR PENDIDIKAN

H.M. Hafiz El- Yusufi, S.Pd.I, M.M

KEPALA SEKOLAH

Rini Kartini, S.Ag

WAKA KURIKULUM WAKA KESISWAAN

Efrina, S.Pd Erizal, S.Pd

MAJELIS GURU WALI KELAS

PESERTA DIDIK

Sumber data : Dokumentasi Struktur Organisasi SMP Al-Azhar Jambi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


53

6. Keadaan Tenaga Kependidikan dan Peserta didik


a. Keadaan Tenaga Pendidik
Tenaga kependidikan merupakan tenaga yang vital dalam proses
pembelajaran. Akan bagaimana warna pendidikan di sebuah lembaga, di
tangan merekalah jawabannya, karena mereka memiliki peran dan
memberikan kontribusi yang besar bagi terwujudnya lembaga pendidikan
yang berkualitas.
Di era globalisasi saat ini, dimana perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi ( IPTEK) kian pesat, maka tenaga pendidik diharapkan
mampu mengikuti perkembangan iptek di tengah-tengah kehidupan
mayarakat. Akan lebih berkontribusi lagi bagi mereka buat dunia
pendidikan, sekiranya mereka bisa mengimplementasikan iptek yang
mereka kuasai kedalam proses pembelajaran. Sehingga melalui sentuhan
tangan-tangan mereka yang kompeten di berbagai bidang maka
pembelajaran bisa menjadi menyenangkan dan sebuah kebutuhan. Untuk
lebih jelasnya, penulis akan menyajikan data tenaga pendidik di SMP IT
Diniyah Al-Azhar Jambi pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 keadaan tenaga pendidik SMP IT Al-Azhar Jambi

No Nama Tenaga Pendidik Jenis Jabatan/ Guru


Kelamin
1. Rini Kartini, S.Ag P Kepala Sekolah
2. Efrina, S.Pd P Waka Kurikulum
3. Erizal, S.Pd L Waka Kesiswaan
4. David Hermanto, Lc L Waka Azhari
5. M. Rizki, S.Pd.I L Wali Kelas VII A
6. Muchtar Hasan, S.Pd L Wali Kelas VII B
7. Nana Nurjannah, S.Pd P Wali Kelas VII C

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


54

8. Anita Wulandari, S.Pd P Wali Kelas VII D


9. Neno Putriana Jamal, S.Sos.I P Wali Kelas VIII A
10. M. Kurniawan, S.Pd L Wali Kelas VIII B
11. Sri Rezeki, S.Pd P Wali Kelas VIII C
12. Bety Febriani S.Pd P Wali Kelas VIII D
13. Prima, S.Pd L Wali Kelas IX A
14. Ratna Erlawati, M.Si P Wali Kelas IX B
15 Atia, S.Pd P Wali Kelas IX C
16. Inten, S.Pd P Wali kelas IX D
17. Nazratul Putri, S.Kom P Guru Bidang studi
18. Yusnayeti, S.Pd P Guru Bidang Studi
19 Abdurrahman, Lc L Guru Bidang Studi
20. Efiza Fitrianti, S.Pd L Guru Bidang Studi
Sumber data : Dokumentasi SMP IT Al- Azhar Jambi Tahun 2020

b. Keadaan Tenaga Kependidikan


Berdasarkan data dokumentasi yang ada di SMP IT Al-Azhar Jambi
oleh penulis bahwa ada beberapa karyawan/karyawati yang bekerja sebagai
Tenaga Usaha dan pekerjaan yang lainnya. Untuk lebih jelasnya penulis
akan memaparkan data tenaga kependidikan yang ada di SMP IT Al- Azhar
Jambi dalam bentuk tabel :
Tabel 4.2 Keadaan Tenaga Kependidikan SMP IT Al-Azhar Jambi
No Nama Jenis kelamin Jabatan
1. Reni Puspita Sari H, S.E Perempuan Bendahara
2. Prissy Nuri, A.Md Perempuan Tata Usaha
3. Devi Novita Perempuan Pustakawati
4. Erni Junita, S.Km Perempuan Perawat UKS
5. Yulis Mizar Laki-laki Pengantar Nasi
6. Ernita Perempuan Cuci Piring
7. Asrul Basri Laki-laki Pengantar Nasi
8. Efendi Han Laki-laki Satpam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


55

9. Bina Romi DB Laki-laki Cleaning Service


10. Sulami Perempuan Dapur (Masak)
11. Eka Susanti Perempuan Kebersihan
(Gedung
Musdalifah)
12. Eny Perempuan Kebersihan
(Gedung
Musdalifah)
Sumber data : Dokumentasi SMP IT Al- Azhar Jambi Tahun 2020

c. Keadaan Peserta Didik


Peserta didik merupakan orang yang menjadi target dari proses
pembelajaran. Keberhasilan suatu proses pembelajaran kebanyakan diukur
dari output/lulusan dari suatu lembaga pendidikan, baik dari segi kuantitas
maupun kualitas. Apabila kuantitas peserta didiknya sedikit dan kualitas
lulusannya tidak mampu berkompetisi dengan peserta didik dari sekolah lain,
maka ini mengindikasikan bahwa proses pembelajaran di sekolah tersebut
perlu pembenahan. Celakanya lagi, apabila suatu sekolah tidak ada peserta
didiknya sama sekali, tentu sekolah tidak dapat menjalankan tugas dan
fungsinya sebagai lembaga pendidikan.
Berdasarkan data dokumentasi yang penulis lakukan pada tahun 2020,
peserta didik SMP IT Al-Azhar Jambi secara keseluruhan berjumlah 197
orang dengan rincian, 65 orang kelas VII, 80 orang kelas VIII dan 52 orang
kelas IX. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


56

Tabel 5. Keadaan Peserta Didik SMP IT Al- Azhar Jambi


Jumlah Keadaan Peserta Didik
No Kelas Ruang
L P Jumlah
Belajar
1. VII 4 37 28 65
2. VIII 4 38 42 80
3. IX 4 26 26 52
Total 12 101 96 197
Sumber data : Dokumentasi SMP IT Al- Azhar Jambi tahun 2020

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


57

B. TEMUAN KHUSUS
1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan
Ibadah Sholat
Sholat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah
Mukallaf. Shalat yang diwajibkan dalam sehari semalam adalah lima
waktu sebagaimana yang dipahami dari ajaran islam. Barangsiapa yang
mengingkarinya maka ia termasuk orang kafir. ( Syaikh M. Arsyad Al
Banjari, 2008 hal. 305 )
Dalam proses pembelajaran guru sebagai pendidik dalam lembaga
pendidikan selain menggunakan metode belajar juga harus senantiasa
menggunakan strategi tertentu dengan tujuan agar materi pelajaran
yang diajarkan dapat dipahami secara sistematis dan mencapai tujuan,
salah satu faktor yang melatar belakangi adalah strategi yang
digunakan dalam mengajar.
Ibadah sholat yang dilaksanakan di sekolah merupakan trobosan
yang sangat bernilai mutu tinggi, karena sekolah turut mengambil
peran penting. Tentunya, hal ini menunjukkan bahwa sekolah mampu
membimbing dan mengarahkan siswa-siswi untuk bisa mengerjakan
sholat secara mandiri, tanpa keterpaksaan dan menjadi pembiasaan
pada diri siswa-siswi. Selain itu, ibadah sholat yang dilakukan di
sekolah, memiliki dampak tersendiri bagi siswa-siswi. Selain dari sikap
dalam pelaksanaan juga menjadi point pengetahuan tentang
keagamaan. Misalnya, dengan mengerjakan sholat, siswa-siswi
mengetahui nilai-nilai dalam sholat, pentingnya sholat itu, karena
sholat merupakan tiang agama.
Kegiatan sholat dzuhur berjama`ah yang dilaksanakan di SMP IT
Diniyah Al- Azhar Jambi bertujuan untuk membiasakan siswa dalam
melaksanakan shalat serta menanamkan kedalam diri siswa akan
pentingnya melaksanakan kewajiban melaksanakan perintah Allah
SWT yang utama.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


58

Ibadah sholat sendiri di SMP IT Al- Azhar termasuk program


kegiatan anak yang mana bukan hanya sholat wajib (sholat Zhuhur dan
Asar) yang dilaksanakan melainkan sholat sunah Dhuha juga
dilaksanakan disana. ( observasi juli 2020 )
Sebelum anak-anak diajarkan untuk melaksanakan sholat, guru
PAI terlebih dahulu memberikan ilmu pengetahuan yang terkait
dengan wudhu dimulai dari cara berwudhu hingga pengetahuan yang
berkaitan pula, seperti aurat laki-laki dan perempuan itu yang mana
saja dan pengetahuan lainnya yang berkaitan dengan sholat.
Selain itu, guru PAI juga memberikan pelajaran/ materi bahan
ajar mengenai materi sholat, karena amal ibadah itu harus dengan ilmu
jadi sebelum sholat ( mengerjakan sholat maksudnya). Mereka harus
tahu, baik siswa maupun siswi harus tahu apa itu sholat, rukunnya,
sujud sahwi, serta apa itu masbuk dalam sholat.
Setelah mendapatkan ilmu pengetahuan tentang sholat siswa dan
siswi akan diajarkan bagaimana tata cara sholat yang benar oleh guru
nya sehingga dalam melaksanakan sholat di sekolah siswa-siswi sudah
mengerti bagaimana sholat yang benar sesuai dengan ajaran islam.
Selain memberikan pengetahuan tentang wudhu dan pengetahuan
tentang sholat. Guru PAI juga menanamkan sikap/ kepribadian yaitu
seorang muslim, seperti saudara mengingatkan bahwa sholat itu adalah
tiang agama, jika kita tidak sholat maka kita meruntuhkan tiang agama
atau kita bisa ingatkan siswa-siswi dengan mengatakan bahwa
perbedaan antara orang kafir dengan muslim itu di sholatnya, maka
dari itu siswa-siswi semua harus sholat, apalagi sholat wajib, sholat
wajib itu harus/ mutlak dikerjakan.
Sebagai seorang guru tentunya kita adalah panutan/ teladan bagi
siswa-siswi tidak hanya guru PAI tapi semua guru punya peran yang
sama di mata siswa-siswi. Jadi perannya dalam ibadah, tentunya guru
mampu mencontohkan sikap atau keteladanannya dalam beribadah.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


59

Adapun peran guru turut menertibkan siswa- siswi saat sedang


melaksanakan proses beribadah, khususnya dilingkungan sekolah kita,
untuk dirumah itu adalah tugas orangtua masing-masing.
Biasanya di jam istirahat makan siang, setelah siswa-siswi makan
siang. Semua guru mengontrol siswa-siswi untuk diarahkan ke masjid
untuk sholat dzuhur berjama`ah. Khusus yang siswi biasanya ada yang
haid, jadi mereka di kelas dengan melakukan kegiatan lain seperti piket
kelas. Sesampai di masjid pun guru juga tetap mengontrol dan
memantau siswa-siswi agar tidak ada yang main-main atau menjahati
temannya saat sedang sholat. Guru pun juga terus mengingatkan siswa-
siswi tetap diam dan menjaga adab ketika di masjid agar suasana sholat
lebih khusyuk dan tenang. ( Observasi juli 2020 )
Ibadah sholat yang dilakukan di SMP IT Al- Azhar sendiri
termasuk program kegiatan siswa yang mana ada penanggung jawab
dari kegiatan tersebut. Kegiatan sholat yang dilakukan adalah kegiatan
sholat wajib dan sunnah yaitu sholat dzuhur, Ashar dan Sunnah Dhuha.
Siswa- siswi SMP IT Al- Azhar jambi biasa melaksanakan sholat baik
wajib maupun Sunnah di Masjid Al- Azhar Jambi yang terdiri dari 3
lantai yaitu lantai dasar untuk siswa/i tingkat SD, lantai 2 untuk siswa
dan guru laki-laki dan lantai 3 untuk siswi dan guru perempuan.
( observasi juli 2020 )
Adapun strategi yang dilakukan oleh guru pendidikan agama
islam adalah mengatur waktu dengan baik dalam melaksanakan sholat
dengan waktu istirahat. Sebagaimana wawancara penulis dengan ibu
(Bety Febriani ), Mengatakan :
kegiatan sholat dzuhur dilakukan oleh siswa-siswi SMP dari
tingkat kelas VII sampai kelas IX. Semua kelas diarahkan
melaksanakan sholat dzuhur berjamaah di sekolah sebelum
pulang sekolah. Waktu Sholat dzuhur dilakukan bersamaan
dengan waktu makan siang, jadi saya sebagai guru PAI harus
bisa mengatur waktu saya dengan baik untuk bisa membantu
guru-guru dalam mengontrol siswa-siswi yang sudah makan
siang diarahkan untuk segera mengambil air wudhu dan pergi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


60

ke masjid untuk menunaikan ibadah sholat dzuhur berjamaah di


masjid. (wawancara dengan Guru PAI (B) 16/07/2020)

Adapun strategi lain yang dilakukan oleh guru PAI adalah


termasuk kegiatan amaliyah untuk siswa-siswi. Sebagaimana
wawancara penulis dengan ibu (Bety Febriani), mengatakan :
kegiatan ibadah sholat di sekolah sudah kita programkan
disetiap semesternya yang wali kelas dibahas, diriview dan
diatur kembali pada RAKER ( Rapat Kerja ), nah disinilah
para guru-guru ( Murobbi/Murbobbiyah ) saling betukar
pendapat dan saling memberi masukan untuk meningkatkan
ibadah siswa, khususnya siswa/i SMP. Untuk situasi sekarang
ini ( pandemi covid-19 ) siswa-siswi tetap kami arahkan untuk
shalat berjama`ah di masjid, tapi tetap dengan protocol
kesehatan selain itu mereka tetap jaga jarak saat di masjid,
setelah itu baru siswa-siswi boleh pulang. Nah ini juga
merupakan strategi karena dikhawatirkan kalau siswa-siswi
dipulangkan sebelum zhuhur, sholat zhuhurnya tidak ontime.
Untuk saat ini mungkin itu strategi yang bisa kami terapkan
mengingat kondisi saat ini. Untuk kedepannya tentunya kami
akan membuat strategi lainnya dalam rangka meningkatkan
ibadah sholat siswa. Sebagai tambahan, siswa-siswi juga kami
biasakan sholat dhuha, yang kami agendakan di hari rabu dan
kamis. (wawancara dengan Guru PAI (B) 16/07/2020)

Selain dengan guru PAI penulis juga melakukan wawancara


dengan beberapa siswa dan siswi di SMP IT Al- Azhar mengenai
bagaimana cara siswa-siswi untuk bisa meningkatkan ibadah sholat
mereka masing-masing. Ini ada beberapa wawancara penulis dengan
siswi SMP IT Al- Azhar Jambi

Wawancara dengan Salma Nandita siswi kelas IX C Mengatakan :


Saya terbiasa mengikuti sholat dzuhur di sekolah dan saya
mempunyai cara/ strategi sendiri untuk bisa terbiasa dan teratur
melakukan sholat dzuhur baik di sekolah dan di rumah yaitu
dengan ingat bahwa sholat merupakan kewajiban bagi umat
islam yang harus dikerjakan karena sholat hukumnya wajib
bagi umat muslim, lalu ingat akan dosa jika tidak
melaksanakan sholat akan mendapatkan dosa bagi diri nya
sendiri jika dia telah aqil baligh dan sebagai jembatan ataupun
alternative untuk bisa lebih dekat dengan Allah SWT.
( Wawancara 03/08/2020 )

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


61

Wawancara dengan Syarina Balqis siswi kelas IX D Mengatakan :


Saya terbiasa mengikuti sholat dzuhur di sekolah dan saya
mempunyai cara/ strategi tersendiri dalam meningkatkan
ibadah sholat saya baik di sekolah maupun di rumah, yang
mana cara-caranya yaitu dengan mengingat bahwa sholat
merupakan kewajiban bagi umat muslim yang harus dikerjakan
dan hukumnya wajib bagi umat muslim, lalu ingat akan dosa
dan takut akan kematian. Karena bagi umat muslim
mengerjakan sholat hukumnya wajib, nah bagi umat muslim
yang tidak mengerjakan sholat akan mendapatkan dosa.
( Wawancara 03/08/2020 )
Wawancara dengan Ibnati Salsabila mengatakan :
Saya sering mengikuti sholat dzuhur di sekolah dan saya
mempunyai cara/ strategi dalam meningkatkan ibadah sholat
dia baik di sekolah maupun di rumah yaitu dengan cara
mengingat bahwa sholat merupakan kewajiban bagi orang
islam yang mana melaksanakan sholat hukumnya wajib dan
bagi kita yang tidak melaksanakannya maka akan berdosa dan
jika kita melakukannya dengan sepenuh hati maka insyaAllah
kita akan dimasukkan ke dalam surganya Allah.
( Wawancara 03/08/2020 )

Dari wawancara penulis dengan siswi SMP IT Al-Azhar dapat


disimpulkan bahwa dari ketiga siswi tersebut memiliki cara yang sama
dalam untuk meningkatkan ibadah sholat mereka yaitu dengan
mengingat bahwa sholat merupakan kewajiban bagi umat islam yang
harus dikerjakan, bila sholat tidak dikerjakan maka akan mendapat
dosa dan takut akan kematian jika tidak melaksanakan sholat, karena
sholat lah amalan yang pertama kali di hisab nanti di alam kubur serta
sebagai jemabatan untuk bisa lebih dekat dengan Allah dan jika sholat
dikerjakan maka akan mendapat pahala serta akan dimasukkan ke
dalam surganya Allah. ( Observasi 2020 )
Selain dengan siswi SMP, penulis juga melakukan wawancara
dengan siswa SMP IT Al- Azhar Jambi mengenai bagaimana strategi
mereka dalam meningkatkan ibadah sholat mereka baik di sekolah
maupun di rumah.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


62

Wawancara dengan Muhammad Rafa Maulana siswa kelas IX B


Saya selalu ikut sholat di sekolah, karena saya siswa yang
tinggal di asrama sekolah Al- Azhar Jambi sehingga saya
tidak pernah meninggalkan sholat berjamaah di masjid kecuali
jika saya sakit, saya juga mempunyai strategi sendiri untuk
meningkatkan ibadah sholat saya yaitu dengan cara
mengaktifkan alarm di rumah dan lima menit sebelum azan
berkumandang saya berusaha untuk sudah siap ke masjid untuk
melaksanakan sholat.
( Wawancara 03/08/2020 )
Wawancara dengan Tito siswa kelas IX A
saya selalu ikut sholat dzuhur di sekolah dan saya tidak pernah
tidak sholat di sekolah walaupun saya terlambat datang ke
masjid tetapi saya tetap melaksanakan sholat dzuhur sebelum
pulang sekolah. saya juga memiliki cara tersendiri untuk bisa
meningkatkan ibadah sholat saya yaitu dengan cara memahami
tentang pengetahuan sholat, dari memahami tentang sholat
akan timbul kesadaran untuk melakukan sholat dengan
sendirinya, saya juga mengusahakan untuk selalu sholat dan
saya juga akan melawan rasa malas untuk melaksanakan
sholat. ( Wawancara 03/08/2020 )
Wawancara dengan Tino Gunawan siswa kelas IX B
saya sering ikut sholat dzuhur di sekolah dan saya tidak pernah
tidak sholat di sekolah walaupun saya terlambat ke masjid
tetapi saya tetap melaksanakan sholat dzuhur terlebih dahulu
sebelum pulang sekolah. Saya juga memiliki cara sendiri untuk
meningkatkan ibadah sholat saya yaitu dengan cara tidak
bergadang terlalu sering di malam hari, jangan terlalu banyak
main game dan selalu ingat waktu saat bermain dan selalu
ingat waktu jika azan berkumandang segera melaksanakan
sholat. ( Wawancara 03/08/2020 )

Guru sebagai seorang pendidik harus memberikan pengetahuan


melalui proses belajar mengajar. Dalam proses tersebut, siswa
diharapkan mengalami perubahan menuju tingkat kedewasaan. Dengan
demikian, guru merupakan penentu dalam proses pendidikan terhadap
pembentukan, pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh
siswa. Tanpa bimbingan guru, siswa tidak akan mengalami perubahan
kearah yang lebih baik dan berkembang.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


63

Selain guru PAI yang bertugas mengontrol dan mengawasi siswa


dalam melaksanakan sholat dzuhur di sekolah, Wali kelas juga
memiliki strategi dalam meningkatkan ibadah sholat siswa.
Sebagaimana dalam wawancara penulis dengan ibu Bety Febriani
selaku wali kelas VIII D dan beliau mengatakan :
Saya mempunyai strategi sendiri dalam meningkatkan ibadah
sholat siswa yaitu mengontrol, mengawasi, mengecek siswa
ketika sudah berada di masjid. Bagi siswa-siswi yang tidak ke
masjid dalam artian terlambat atau sholat di kelas, saya berikan
nasihat dan motivasi bahwa sholat berjamaah itu pahalanya
lebih besar agar siswa termotivasi untuk ke masjid.
Senatiasa ikut serta, maksudnya jika siswa-siswi sholat ke
masjid kita sebagai gurunya juga ke masjid, tentunya ini
menjadi pengajaran bagi siswa-siswi bahwa ibadah sholat itu
untuk siapa saja dan tidak ada pengecualian.
Memberikan reward berupa pujian kepada siswa-siswi dan
memotivasi agar tertanam didalam diri siswa-siswi betapa
pentingnya sholat. ( Wawancara 03/08/2020 )

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, peneliti


menemukan :
1. Siswa akan diajak oleh guru sebelum melaksanakan sholat
berjamaah
2. Siswa mengambil air wudhu dengan bergantian dengan siswa lain
3. Siswa melaksanakan shalat dzuhur berjamaah di sekolah setiap hari
sebelum pulang ke rumah
Adapun yang dilakukan oleh guru sebelum siswa melaksanakan
shalat berjamaah di sekolah yaitu :
1. Pengawasan guru yang dilakukan secara intensif
Guru adalah orang yang diberi kepercayaan untuk
mengarahkan anak didiknya agar tumbuh menjadi manusia yang
berguna. Di samping fungsinya sebagai tenaga pengajar, ia juga
mempunyai fungsi sebagai pengarah, pembimbing dan pengawas
dan pengontrol terhadap siswanya. Jadi pengawasan yang
dilakukan guru secara intensif antara lain :

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


64

a. Mengontrol kebiasaan siswa untuk shalat dzuhur berjamaah


b. Mengawasi siswa selama proses belajar mengajar berlangsung
c. Mengawasi atau mengontrol dalam pergaulan siswa dengan
sesamanya.
2. Memberikan nasihat/ bimbingan kepada siswa
Guru sebagai pendidik di sekolah, tidak hanya
menyampaikan ilmu kepada siswa-siswinya, akan tetapi juga
berfungsi sebagai pembimbing atau pemberi nasihat. Sebagai
seorang pembimbing, guru mengetahui karakter siswanya agar
siswa dapat belajar dengan baik, dapat mempergunakan waktunya
seefisien mungkin dan sebagainya.
Begitu pula siswa yang malas ataupun kurang bergairah
dalam belajar, sebagai seorang guru yang baik dan bijak dapat
membantu siswa tersebut sehingga ia merasa ringan dari persoalan
yang dihadapinya. Betapa pentingnya arti bimbingan dan nasihat
terhadap siswa dalam menyelesaikan perseoalan yang mereka
hadapi. Jadi, beberapa bimbingan dan nasihat guru yaitu :
a. Memberikan arahan dan latihan-latihan kepada siswa serta
memberikan petunjuk dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
keagamaan, seperti ibadah shalat, puasa, pesantren kilat dan
peringatan hari besar Islam
b. Memberikan bimbingan dalam memahami arti dan pentingnya
pendidikan agama Islam terutama yang berkaitan dengan ibadah.
3. Memberikan motivasi kepada siswa
Dalam proses belajar mengajar, yang patut diperhatikan
adalah menciptakan kondisi atau proses yang mengarahkan siswa
untuk melakukan aktifitas belajar, dalam hal ini seorang hendaknya
melakukan suatu usaha, seperti memotivasi kepada siswa dengan
melakukan aktifitas belajar, seperti yang diungkapkan Guru
Pendidikan Agama Islam ibu (BF) yang mengatakan bahwa :

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


65

Mengadakan kegiatan shalat di sekolah seperti sholat dzuhur


setiap hari agar menjadi kebiasaan bagi siswa serta akan
memberikan pandangan-pandangan yang baik mengenai tentang
shalat sehingga siswa akan terbiasa melaksanakan sholat baik di
rumah maupun sekolah.( wawancara 16/07/2020)

2. Kendala Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan


Ibadah Sholat Siswa
Kegiatan sholat di SMP IT Al- Azhar sudah termasuk dalam
program kegiatan siswa. Yang mana siswa diharuskan untuk
melaksanakan sholat sebelum pulang sekolah. Kegiatan sholat yang
biasa dilakukan adalah sholat wajib dan sunnah. Sholat wajib yang
dilakukan ialah sholat dzuhur dan Ashar, sementara sholat sunnahnya
yaitu sholat dhuha yang dilakukan sebelum pelajaran dimulai dan di
waktu jam istirahat berlangsung.
Sebelum pandemi covid- 19 terjadi biasanya siswa melaksanakan
sholat ashar berjamaah di masjid terlebih dahulu sebelum pulang ke
rumah masing-masing, namun dalam keadaan pandemi covid- 19 ini,
siswa diperbolehkan belajar di sekolah dengan waktu belajar yang
terbatas dan harus sudah pulang setelah dzuhur. Dan untuk kegiatan
belajar mengajar, pihak yayasan dan para majelis guru Al- Azhar
membagi kegiatan belajar mengajar daring dan luring kepada siswa.
(observasi juli 2020)
Mengenai kesadaran siswa mengenai pentingnya mengerjakan
ibadah sholat di sekolah, telah banyak siswa yang sadar akan
pentingnya ibadah sholat dan mau mengerjakan nya, namun siswa juga
beranggapan bahwa ibadah sholat bisa dilakukan dimana saja dan
kapan pun.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


66

Namun pihak sekolah baik kepala sekolah dan majelis guru ingin
siswa-siswi SMP IT Al- Azhar menjadi terbiasa melaksanakan sholat
sehingga menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh siswa di setiap waktu
sholat masuk siswa-siswi langsung mngerjakan sholat baik di sekolah
maupun di rumah.
Mengenai kendala guru PAI dalam meningkatkan ibadah sholat
siswa yaitu masih ada siswa yang tidak tepat waktu dalam
mengerjakan sholat dan siswa juga masih melakukan sholat dengan
main-main.
Sebagaimana wawancara penulis dengan ibu (Bety Febriani),
mengatakan :
Bahwa masih ada baik siswa maupun siswi dari setiap tingkat
kelas yang melalaikan waktu dan tidak tepat waktu dalam
mengerjakan sholat, contoh waktu azdan berkumandang siswa-
siswi masih berlama-lama dikelas dan berlama-lama turun dari
kelas menuju tempat wudhu dan berlama-lama menuju masjid.
Selain siswa tidak tepat waktu dalam mengerjakan sholat. Masih
ada siswa-siswi yang sholatnya main-main, sehingga baik guru
PAI maupun guru bidang studi lain yang memperingatin siswa-
siswi sholatnya jangan main-main dan untuk menjaga dan
membuat ibadah sholat berjalan dengan baik, guru PAI dengan
guru yang lain bergantian mengontrol siswa dalam mengerjakan
sholat agar tidak terjadi keributan dan main-main dalam sholat.
(wawancara dengan Guru PAI (BF) 16/07/2020)

Selain masih ada siswa-siswi yang tidak tepat waktu dalam


mengerjakan sholat, ada kendala yang lain yaitu seperti dalam
wawancara penulis dengan guru PAI ibu ( Bety Febriani ) :
Mengenai kendala khusus menurut saya sebagai guru PAI tidak
begitu terlalu berat. Karena jumlah siswa-siswi yang banyak
sehingga harus mengantri yang agak susah saat mengambil air
wudhu. Tetapi kalau untuk kondisi sekarang ( pandemi covid- 19)
lebih mudah dalam mengambil dan antri mengambil air wudhu
karena siswa-siswi juga gak banyak yang datang ke sekolah
dikarenakan sekolah memakai aturan shift ganjil-genap.
(wawancara dengan Guru PAI (BF) 16/07/2020)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


67

Selain kendala siswa dalam mengantri pada saat mengambil air


wudhu, guru PAI ibu Bety Febriani juga menuturkan mengenai
masalah air untuk ambil air wudhu, seperti dalam wawancara penulis
dengan ibu Bety Febriani yaitu :
Untuk mengenai masalah air, Alhamdulillah kita cukup terus,
dan selain di tempat yang sudah disediakan oleh sekolah untuk
pengambilan air wudhu, ada di kamar mandi dan di masjid pun
juga tersedia air sehingga bisa membantu siswa dalam
mengambil ai wudhu. Mengenai mukenah dan sajadah pun
siswa-siswi punya sendiri dan di masjid juga disediakan,
namun pada saat sekarang ( pandemi covid-19 ) siswa-siswi
dianjurkan membawa mukenah sendiri dari rumah untuk
menjaga keamaanan dan kesehatan mereka. Dan juga masjid
yang ada di Al- Azhar juga besar sehingga bisa menampung
jumlah siswa-siswi SMP. Dan juga mengenai ketepatan waktu
siswa-siswi saja yang kadang terlambat datang ke masjid,
maklum siswa-siswi kan mengantri dalam berwudhu jadi
mereka bergantian.(wawancara dengan Guru PAI (BF)
16/07/2020)

Kegiatan sholat dzuhur di sekolah SMP IT Al- Azhar pada


masa pandemi covid-19 ini, pihak sekolah berupaya melakukan
beberapa hal yang terbaik untuk kesehatan siswa, di mulai dari dengan
disediakannya wastafel untuk mencuci tangan, siswa-siswi membawa
peralatan sholat sendiri seperti mukenah dan sajadah dari rumah, serta
adanya jarak antar shaf setiap siswa sehingga siswa satu dengan yang
lain tidak berdampingan sewaktu sholat dan tetap mematuhi protokol
kesehatan dan jaga jarak sesuai dengan anjuran dari pemerintah.
(observasi juli 2020)
Untuk mengenai kendala dalam melaksanakan sholat bagi siswa
perempuan, ada beberapa kendala yang membuat menjadi alasan
mereka tidak melaksanakan sholat diantaranya yaitu datangnya haid
bagi perempuan, melakukan piket di kelas terlebih dahulu, sakit perut,
dan dijemput oleh orangtua dengan alasan yang bisa diterima.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


68

Dan pada saat sebelum pandemi covid-19 melanda siswi yang


tidak melaksanakan sholat dengan alasan haid biasanya dikumpulkan
dipendopo dengan mengikuti beberapa kegiatan muhadarah dimulai
dari pembawa acara, memimpi doa, membaca sholawatan bersama serta
ada siswi yang bergiliran berceramah dan setelah kegiatan muhadarah
ini selesai maka ada tambahan dari guru baik nasihat maupun ceramah
untuk menambah pengetahuan dari siswi tersebut dan kegiatan
muhadarah ini juga disebut dengan kegiatan keputrian.
Namun pada keadaan sekarang ( pandemi Covid-19 ) ini kegiatan
keputrian sementara ditiadakan dikarenakan kegiatan ini memicu
keramaian dan berkumpulnya siswi dalam satu tempat, dan dengan
menjaga kesehatan dan jaga jarak siswa maka pihak sekolah
memberikan kebebasan siswa yang sedang haid bisa menunggu di aula
masjid ataupun menunggu di kelas sambil menunggu teman-teman
yang lain selesai sholat. ( observasi juli 2020)
Seperti wawancara penulis dengan beberapa siswa dan siswi SMP IT
Al- Azhar yaitu :

Wawancara penulis siswi Wani yang mengatakan :


Saya biasanya kalau tidak mengikuti sholat dzuhur di sekolah
karena haid, dan juga terkadang piket kelas. Dan biasanya
kalau saya haid, saya menunggu teman-teman yang sholat di
aula masjid kadang juga di kelas sampai teman-teman saya
pulang dari masjid baru kami pulang sekolah sama-sama.
(Wawancara 03/08/2020 )
Wawancara penulis siswi Maharani mengatakan :
Saya kan belum aqil baligh, belum juga datang haid. Jadi
biasanya saya kalau tidak ikut sholat dzuhur di sekolah
alasannya ya kalau tidak karena sakit ya piket di kelas, selain
dari itu saya usahakan selalu sholat dzuhur di sekolah.
(Wawancara 03/08/2020 )

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


69

Berdasarkan hasil wawancara tersebut menyatakan bahwa adanya


ketentuan yang diberikan dari pihak sekolah mengenai siswi yang
sedang tidak sholat, biasanya beberapa dari siswi mengatakan mereka
tidak sholat dengan alasan haid, piket kelas, sakit, serta di jemput
orang tua dan pulang duluan dari temannya, namun dari beberapa
wawancara penulis dengan siswi hampir rata-rata siswi mengatakan
alasan yang sama dan alasan yang paling banyak yaitu mereka sedang
haid sehingga tidak bisa melaksanakan sholat dzuhur di sekolah.
(Observasi 2020)

Dan untuk mengenai siswa laki-laki mereka hampir semua nya


melaksanakan sholat dzuhur di sekolah, tidak pernah absen kalaupun
mereka datang terlambat ke masjid tetapi mereka tetap melaksanakan
sholat dzuhur di sekolah. Sesuai dengan beberapa wawancara penulis
dengan beberapa siswa laki-laki yaitu :

Wawancara penulis dengan siswa Muhammad Syaiful Akbar


mengatakan bahwa :
Saya biasanya mengikuti sholat di sekolah terutama sholat
dzuhur, apalagi di sekolah dibiasakan untuk melaksanakan
sholat terlebih dahulu baru pulang ke rumah masing-masing,
dan saya akui bahwa saya tidak pernah absen sholat di masjid
walaupun saya terlambat datang ke masjid tetapi saya tetap
melaksanakan sholat dzuhur di sekolah.
(Wawancara 03/08/2020 )

Wawancara penulis dengan siswa Nabil Syaifullah mengatakan


bahwa :
Saya biasanya mengikuti sholat di sekolah terutama sholat
dzuhur, apalagi di sekolah dibiasakan untuk melaksanakan
sholat terlebih dahulu baru pulang ke rumah masing-masing,
dan saya akui bahwa saya tidak pernah absen sholat di masjid
walaupun saya terlambat datang ke masjid tetapi saya tetap
melaksanakan sholat dzuhur di sekolah.
(Wawancara 03/08/2020 )

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


70

Dari hasil wawancara tersebut menyatakan bahwa tidak hanya


siswi yang melaksanakan sholat di sekolah siswa pun juga
melaksanakannya bahkan mereka adayang tidak pernah tidak sholat di
sekolah tidak seperti siswi perempuan yang mempunyai hal yang lain
yg membuat mereka tidak sholat seperti datang nya haid.

Adapun mengenai sanksi yang diberlakukan di SMP IT Al- Azhar


Jambi yaitu ada beberapa sanksi yang diberikan kepada siswa yang
ketahuan tidak melaksanakan sholat dzuhur di sekolah tanpa adanya
alasan yang jelas, sehingga pihak sekolah dengan dibantu guru
memberikan hukuman ataupun sanksi seperti berikut :

1. Mendapat teguran dari guru


2. Dipanggil ke kantor dan diberikan nasihat kepada siswa-siswi serta
memotivasi siswa-siswi mengenai ibadah sholat
3. Adanya pengurangan poin disetiap hari jika tidak melaksanakan
sholat dikurangin 5 poin. Karena setiap melaksanakan sholat ketua
kelas ataupun wali kelas mengabsen siswa-siswinya apakah
melaksanakan sholat atau tidak.
4. Dihukum piket selama tiga hari jika tanpa keterangan tidak
melaksanakan sholat dzuhur di sekolah
5. Dihukum menghafal kosa kata dalam bahasa arab

Dari hasil observasi mengenai beberapa sanksi diatas bertujuan


untuk memberikan peringatan serta untuk menambah kedisplinan
siswa dalam melaksanakan ibadah sholat di sekolah maupun di rumah,
dengan siswa maupun siswi telah terbiasa melaksanakan sholat dzuhur
maupun sholat sunah dhuha diharapkan siswa-siswi mampu
melaksanakan sholat baik wajib maupun sunnah di rumah mereka
masing-masing bersama orangtua dan keluarga di rumah.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


71

3. Bagaimana cara guru pendidikan Agama Islam Mengatasi


kendala dalam meningkatkan ibadah sholat siswa
Kegiatan ibadah sholat dzuhur di sekolah SMP IT Al- Azhar
termasuk kedalam program kegiatan siswa-siswi. Yang mana ibadah
sholat ini memiliki penanggung jawabnya yang dibantu oleh guru PAI
serta guru bidang studi lain dan adanya kerjasama dengan wali kelas
untuk bisa membuat siswa-siswi terbiasa melakukan ataupun
mengikuti sholat dzuhur di sekolah. Dalam hal untuk mengontrol dan
mengawasi siswi dari mulai memantau pada saat menggantri dan
mengambil air wudhu bersama siswa perempuan.
Dengan adanya kendala-kendala dalam meningkatkan ibadah
sholat siswa di sekolah membuat guru bidang studi, wali kelas serta
guru PAI mencari cara ataupun solusi bagaimana cara mengatasi
kendala yg membuat siswa menjadi malas dan tidak mau mengikuti
sholat dzuhur di sekolah.
Lebih jelasnya untuk mengenai bagaimana cara mengatasi
kendala dalam meningkatkan ibadah sholat siswa diantaranya sebagai
berikut :
1. Menumbuhkan kesadaran siswa-siswi atas pentingnya kewajiban
menunaikan sholat
Baik guru PAI maupun guru bidang studi seharusnya
memotivasi siswa-siswi atas betapa pentingnya sholat, sekaligus
menjelaskan bahwa sholat itu adalah kewajiban bagi setiap umat
islam. Yang mana hukum melaksanakan sholat yaitu wajib
dikerjakan dan bila tidak dikerjakan maka akan mendapatkan dosa.
Dan juga sholat adalah tiangnya agama serta amalan yang paling
awal dihisab yaitu adalah amalan mengenai sholat.
Dengan kita menjaga sholat akan membuat hidup menjadi
tentram dan damai serta diberikan kebahagiaan oleh Allah SWT.
Dengan menjelaskan mengenai ibadah sholat kepada siswa-siswi
akan menumbuhkan rasa kesadaran pada diri siswa-siswi tersebut

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


72

serta akan membuat siswa-siswi terbiasa dan menjadi kebiasaan


dalam melaksanakan sholat dzuhur di sekolah maupun di rumah,
dengan menjadi kebiasaaan melaksanakan sholat di sekolah guru dan
pihak sekolah berharap siswa-siswi juga melaksanakan kewajiban
sholat di rumah.
2. Melakukan kerjasama antara penanggung jawab dari kegiatan ibadah
sholat bersama guru Pendidikan Agama Islam, guru bidang studi dan
wali kelas untuk mengontrol dan mengawasi siswa-siswi dalam
melaksanakan ibadah sholat di sekolah.
Kegiatan ibadah sholat di sekolah SMP IT Al- Azhar termasuk
program kegiatan siswa-siswi yang mana ada penanggung jawab dari
kegiatan tersebut. penanggung jawab kegiatan ibadah sholat
memiliki tugas yaitu mengontrol siswa dalam melaksanakan sholat
setelah sholat dzuhur dan menunjuk siswa dari tingkat SMP untuk
memberikan sedikit kultum kepada teman-teman yang lain serta
membaca doa setelah selesai melaksanakan sholat. Seperti yang
dituturkan oleh bapak (Muhammad Rizki) dalam wawancara dengan
penulis beliau mengatakan :

Saya sebagai penanggung jawab dalam kegiatan siswa yaitu


ibadah sholat di sekolah, yang mana tugas saya tidak hanya
mengontrol siswa dalam melaksanakan sholat serta bergantian
dengan guru laki-laki yang lain dalam mengawasi siswa
melaksanakan sholat. Saya juga bertugas untuk memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bisa menggali ilmu pengetahuan,
mental dan keberanian nya dalam menyampaikan kultum singkat
kepada para guru dan teman-temannya. (wawancara juli 2020 )
Kegiatan kultum setelah sholat dzuhur pada saat keadaan
sekarang ( covid-19 ) ini sementara waktu ditiadakan, mengingat
siswa yang dianjurkan untuk menghindari perkumpulan dan
kerumunan. Sementara untuk melaksanakan sholat dzuhur di
sekolah, siswa diharapkan membawa peralatan sholat sendiri seperti
sajadah dan mukenah.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


73

Dan mengenai shaf antar siswa satu dengan yang lain diberikan
jarak aman agar tidak bersentuhan dgn siswa yang lain, dengan
adanya jarak akan membuat siswa menjadi aman dan untuk menjaga
kesehatan siswa juga beserta para guru.
Selain bapak (Muhammad Rizki) Selaku penanggung jawab
dalam melaksanakan kegiatan sholat di sekolah. Guru PAI, guru
bidang studi serta wali kelas pun ikut serta dalam membantu PJ
kegiatan ibadah sholat siswa baik dalam mengontrol, mengawasi
siswa-siswi di kelas dan di tempat wudhu, para guru, wali kelas dan
guru PAI juga mengawasi dan mengontrol siswa-siswi pada saat
melaksanakan sholat dzuhur di masjid dan ikut serta sholat bersama
siswa-siswi di masjid sebagai bentuk contoh untuk membiasakan
siswa-siswi dalam melaksanakan sholat tepat waktu baik di masjid
maupun di rumah masing-masing.
Wali kelas pun juga mempunyai tugas yang sama seperti guru
PAI dan guru studi lainnya yang sama-sama mengawasi dan
mengontrol siswa-siswi dalam melaksanakan sholat dzuhur di
sekolah. Sesuai dengan wawancara penulis dengan ibu Bety Febriani
selaku wali kelas VIII D. dan beliau mengatakan :

Saya sebagai seorang wali kelas, tentunya sudah jadi tugas pokok
untuk mengontrol, mengawasi, dan bertanggung jawab kepada
siswa-siswi, khususnya kelas saya. Nah, cara mengontrol siswa
saat sholat yaitu diawal-awal mungkin sedikit susah tapi kelama-
lamaan karena sudah jadi kebiasaan, kita tidak perlu lagi
mengeluarkan tenang ekstra. Siswa-siswi sudah mengerti bahwa
sholat itu adalah kewajiban, jadi setelah makan siang mereka akan
turun dan bersiap-siap untuk ke masjid. Jadi, kita cukup
mengontrol ketika sudah sampai di masjid, tapi tidak menutup
kemungkinan jika kita sering melihat siswa-siswi ke kelas
kembali mengajak ke masjid untuk sholat dzuhur berjamaah.
Disisi lain, kegiatan sholat dzuhur ini sudah jadi program sekolah
dan dibuatkan juga untuk agenda sholat dzuhur bagi siswa-siswi.
(wawancara juli 2020 )

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


74

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya maka kesimpulan yang dapat dipeoleh dari hasil penelitian ini
adalah :
1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Ibadah
Sholat di SMP IT Diniyah Al-Azhar Jambi
Strategi yang dilakukan oleh guru PAI ialah mengatur waktu dengan baik
dalam melaksanakan sholat dengan waktu istirahat, termasuk kegiatan
amaliyah untuk siswa-siswi. Dan guru PAI juga bertugas mengontrol,
mengawasi dan mengecek siswa-siswi pada saat mengambil air wudhu
sampai ketika sudah berada di masjid dan melaksanakan ibadah sholat di
masjid. Bagi siswa-siswi yang tidak ke masjid dalam artian terlambat atau
sholat di kelas, guru PAI memberikan nasihat dan motivasi bahwa sholat
berjamaah itu pahalanya lebih besar agar siswa termotivasi untuk ke
masjid.
2. Kendala Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan
Ibadah Sholat Siswa di SMP IT Diniyah Al-Azhar Jambi
masih ada siswa yang tidak tepat waktu dalam mengerjakan sholat dan
siswa juga masih melakukan sholat dengan main-main, dan masih ada
siswa-siswi berlama-lama untuk mengambil air wudhu dan bergegas ke
masjid untuk melaksanakan sholat dan pada saat pengambillan air wudhu
siswa-siswi harus bergantian dan antri dalam mengambil wudhu.
Dikarenakan jumlah siswa yang banyak yang membuat siswa lama antri
dalam mengambil air wudhu, bukan hanya siswa yang mengambil wudhu
para guru-guru juga ikut bergantian dan antri dalam mengambil air wudhu
bersama siswa.

75
76

3. Bagaimana cara guru pendidikan Agama Islam Mengatasi kendala


dalam meningkatkan ibadah sholat siswa di SMP IT Diniyah Al-
Azhar Jambi
Untuk mengatasi kendala-kendala diatas, kami selaku guru PAI turut
berkolaborasi dengan PJ kegiatan ibadah sholat dan wali kelas masing-
masing untuk mengontrol siswa dalam melaksanakan sholat di masjid agar
tidak terjadi keributan dan main-main dalam sholat sehingga pelaksanaan
sholat tetap khusyuk dan tenang. Dan ditambahnya tempat khusus untuk
mengambil air wudhu bagi siswa dan guru untuk melaksanakan sholat
sehingga tidak ada antri yg terlalu lama pada saat pengambilan air wudhu
jika tempat mengambil air wudhu diperbanyak.

B. SARAN
Pada bagian akhir skripsi ini, perkenankanlah penulis memberikan
saran atau usulan sebagai masukan untuk lebih meningkatkan ibadah
sholat siswa di SMP IT Diniyah Al-Azhar Jambi.
1. Bagi kepala sekolah
a. Hendaknya melaksanakan pembinaan dan sosialisasi bagi guru-guru
agar ibadah sholat siswa bisa lebih optimal dan siswa terbiasa
melaksanakan sholat di sekolah.
b. Diharapkan juga bisa ikut melaksanakan ibadah sholat di masjid
sekolah bersama dengan guru-guru dan siswanya.
2. Bagi Guru
a. Hendaknya guru terus memberikan inspirasi, motivasi, serta
bimbingan kepada peserta didik mengenai kewajiban tentang ibadah
sholat
b. Diharapkan guru terus berionvasi agar peserta didik tidak merasa jenuh
dan bosan dalam melaksanakan ibadah sholat di sekolah
c. Hendaknya guru bisa terus meningkatkan interaksi dan komunikasi
dengan siswa agar terjalin kerjasama yang sinergis dalam pelaksanaan
ibadah sholat di sekolah agar berjalan dengan baik dan optimal

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


77

3. Bagi siswa
a. Hendaknya siswa melaksanakan ibadah sholat baik wajib maupun
sunnah di rumah agar menjadi kebiasaan yang tidak pernah
ditinggalkan.
b. Hendaknya siswa selalu mengikuti sholat di sekolah dengan perasaan
yang ikhlas dan bukan karena paksaan dari guru.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2000). Departemen Agama RI. Al-quran dan Terjemahannya.
Semarang: SYIFA

Cholid Narbuko. ( 2015 ). Metodologi penelitian. Jakarta : bumi aksara.

Darmansyah. (2011). Strategi pembelajaran menyenangkan dengan


humor. Jakarta : Bumi Aksara

Deden Makbuloh, M.Ag. (2012). Pendidikan Agama Islam.Jakarta : PT


Raja grafindo Persada.
Lexy J Moleong. (2011 ). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung :
Remaja Rosdakarya

M. Arifin. (2008). Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis


Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta : Sinar Grafika Offset

M. Arifin. (2011). Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis


Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta : PT Bumi Aksara

Martinis Yamin. (2012). Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik.


Jakarta : Referensi

Martinis Yamin.( 2013 ). Strategi dan Metode dalam Model


Pembelajaran, Jakarta: GP. Press Group

Muhammad Alim. (2011). Pendidikan Agama Islam, Upaya Pembentukan


Pemikiran dan Kepribadian Muslim, Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Mukhtar. ( 2010). Metode praktis penelitian deskriptif kualitatif . Jakarta:


GP Press Group.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kualitiatif, Kuantitatif Rsd, Bandung
: Alfabet

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar


Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


Lampiran 1
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

Judul Penelitian :

Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Ibadah


Sholat Di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyah Al- Azhar Kota
Jambi

A. Observasi
1. Mengamati Aktivitas Siswa di lingkungan sekolah
2. Mengamati siswa dalam melaksanakan ibadah sholat
3. Mengamati strategi yang digunakan guru PAI dalam meningkatkan ibadah
sholat siswa

B. Wawancara
A. Kepala Sekolah SMP IT Diniyah Al- Azhar Kota Jambi
1. Bagaimana sejarah dan latar belakang didirikannya SMP IT Diniyah
Al- Azhar Kota Jambi ?
2. Bagaimana perkembangan peserta didik SMP IT Diniyah Al- Azhar
Kota Jambi secara kualitas maupun kuantitas ?
3. Berapa jumlah keseluruhan peserta didik SMP IT Diniyah Al- Azhar
Kota Jambi?
4. Bagaimana letak geografis SMP IT Diniyah Al- Azhar Kota Jambi?
5. Bagaimana struktur organisasi yang ada di SMP IT Diniyah Al- Azhar
Kota Jambi?
6. Bagaimana sarana dan prasarana SMP IT Diniyah Al- Azhar Kota
Jambi?

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


B. Guru PAI
1. Apa peran guru PAI dalam proses meningkatkan ibadah sholat siswa ?
2. Bagaimana upaya yang dilakukan guru PAI supaya dalam hal ibadah
sholat siswa ada peningkatan dan bisa membuat siswa menjadi lebih
teratur dalam melaksanakan ibadah sholat ?
3. Bagaimana strategi yang dilakukan dalam meningkatkan ibadah sholat
siswa di SMP IT Diniyah Al- Azhar Kota Jambi?
4. Sanksi apa yang diberlakukan jika ada salah satu siswa yang sengaja
tidak sholat disaat waktu sholat telah tiba ?
5. Apa menjadi kendala guru PAI dalam meningkatkan ibadah sholat
siswa?
6. Apa solusi yang diambil untuk bisa mengatasi kendala guru PAI
dalam meningkatkan ibadah sholat siswa ?

C. Siswa
1. Namanya siapa ?
2. Sering ikut kegiatan sholat di sekolah tidak ?
3. Apa alasan tidak ikut melaksanakan sholat di sekolah ?
4. Biasanya kemana kalau tidak melaksanakan sholat di sekolah?
5. Ada sanksi tidak dari guru jika tidak melaksanakan sholat di sekolah ?
6. Selain di sekolah, biasanya di rumah melaksanakan sholat tidak ?
7. Bagaimana cara kamu dalam meningkatkan ibadah sholat agar menjadi
terbiasa dan lebih teratur lagi ?
C. Dokumentasi
1. Historis dan giografis, visi, misi
2. Struktur organisasi
3. Keadaan sarana dan prasarana
4. Keadaan tenaga Pendidik dan Peserta didik
5. Foto kegiatan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


Lampiran 2
DAFTAR INFORMAN

No Nama Keterangan
1. Efrina, S.Pd Waka Kurikulum
SMP IT Al- Azhar
Jambi
2. Bety Febriani, S.Pd Guru PAI
3. M. Rizki, S.Pd.I Penanggung Jawab
Kegiatan Ibadah
Sholat
4 Salma Nandita Siswi
5. Syarina Balqis Siswi
6 Melisa Ananda Stepani Siswi
7. Syakila Siswi
8. Ibnati Salsabila Siswi
9. Maharani Siswi
10. Wani Siswi
11. M. Rafa Maulana Siswa
12. Tito Siswa
13. Tino Gunawan Siswa
14. M. Rifqy Arfandy Siswa
15. Dimas Ranggat Tama Siswa
16. Nabil Syaifullah Siswa
17. Nabil Taufiqurrahman Siswa
18. Azka Siswa
19. M. Syaiful Akbar Siswa

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat :Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-Ma.Bulian
Km.16 Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI /TUGAS AKHIR


Kode Kode Formulir Berlaku No Tanggal Halaman
Dokumen tanggal Revisi Revisi
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 R-0 - 1 dari 1

Nama Mahasiswa : Rani Apridawati


NIM : TP.161564
Pembimbing I : Dr. H. Hilmi, M.Pd. I
Jurusan/ Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Judul : “Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan
Ibadah Sholat Siswa di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu
Diniyah Al-Azhar Kota Jambi.
Hari Konsultasi Materi Tanda tangan
No
Tanggal Ke Bimbingan Pembimbing
11 Januari 2020 Bimbingan Proposal
1 I

12 Februari 2020 Perbaikan proposal


2 II

12 Februari 2020 ACC Seminar Proposal


3 IV

27 Februari 2020 Seminar Proposal


4 V

06 Mei 2020 ACC Riset


5 VI

ACC Munaqasah
26 September
6 VII
2020

Jambi, 29 Agustus 2020


Mengetahui,
Pembimbing I

Dr. H. Hilmi, M.Pd. I


NIP. 196012311991021002

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


RI
KEMENTERIAN AGAMA
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat :Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-Ma.Bulian
Km.16 Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI /TUGAS AKHIR


Kode Kode Formulir Berlaku No Tanggal Halaman
Dokumen tanggal Revisi Revisi
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 R-0 - 1 dari 1

Nama Mahasiswa : Rani Apridawati


NIM : TP.161564
Pembimbing I : Ridwan, M.Psi, Psi
Jurusan/ Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Judul : “Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan
Ibadah Sholat Siswa di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu
Diniyah Al-Azhar Kota Jambi.
Hari Konsultasi Materi Tanda tangan
No
Tanggal Ke Bimbingan Pembimbing
10 Januari 2020 Bimbingan Proposal
1 I

10 Februari 2020 Perbaikan Proposal


2 II

10 Februari 2020 ACC Seminar Proposal


3 II

27 Februari 2020 Seminar Proposal


4 IV

23 Maret 2020 ACC Riset


5 V

31 Agustus 2020 ACC Munaqosah


6 VI

Jambi, 29 Agustus 2020


Mengetahui,
Pembimbing II

Ridwan, M.Psi, Psi


NIP. 197310162007011017

Lampiran 4

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


DOKUMENTASI

Tampak depan

Gedung SMP IT Al -Azhar Jambi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Foto kelas siswa SMP IT Al- Azhar Jambi

Gedung Masjid Al-Azhar

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


Lantai I Masjid Al- Azhar

Lantai II Masjid Al- Azhar

Lantai III Masjid Al- Azhar

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


Kegiatan belajar mengajar

Kegiatan Sholat Zhuhur di Sekolah

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Dokumentasi wawancara

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Lampiran 5

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(CURRICULUM VITAE)

Nama : Rani Apridawati

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Tempat/tanggal lahir : Kab.Kebumen, 01 April 1998

Alamat : Telanaipura

Pekerta : Mahasiswi UIN STS JAMBI

No.HP : 082377331406

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat Email : ranijambi1001@gmail.com

Pengalaman Pendidikan Formal:

1. SD Negeri 198/IV Kota Jambi Tamat Pada Tahun 2010


2. MTs Laboratorium Kota Jambi, Tamat Pada Tahun 2013
3. MA.Laboratorium Kota Jambi, Tamat Pada Tahun 2016
4. Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Anda mungkin juga menyukai