Anda di halaman 1dari 131

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI MEMBACA

AL-QUR’AN DENGAN METODE JIBRIL PADA SISWA


KELAS VII SMP NEGERI 07 KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh
JIHAN ABDILLAH
NIM: 111 14 128

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)
2018

i
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.


Dosen IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing

Lamp : 4 eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Saudara : Jihan Abdillah

Kepada:
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka
bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : Jihan Abdillah


NIM : 114-14-128
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Progdi : Pendidikan Agama Islam
Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA
AL-QUR’AN DENGAN METODE JIBRIL PADA
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 07 KOTA
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

iii
iv
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
Jalan. Lingkar Salatiga Km.2 Telp.(0298) 6031364 Salatiga 50716
Website : tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail : tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN METODE JIBRIL
PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 07 KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Disusun Oleh:
JIHAN ABDILLAH
NIM : 111-14-128

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Program Studi


Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama
Islam Negeri Salatiga, pada hari Senin, tanggal 10 September 2018, dan telah
dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan Panitia Penguji:

Ketua Penguji : Dr. Budiono Saputro, M.Pd


Sekretaris Penguji : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si
Penguji I : Jaka Siswanta, M.Pd
Penguji II : Dra. Ulfah Susilawati, M.Si

Salatiga,
Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan

Suwardi, M.Pd
NIP. 19670121 199903 1002

v
MOTTO

ِ ‫عَ ْهَ ُع ْثمانَر‬


َ‫ضًَللَاَع ْنوَُع ِهَالنَّ ِبًََصلىَللَاَعل ْي ِوَوسلَّم‬

ْ ‫َخ ْي ُر ُك ْمَم ْهَتعلَّم‬:َ‫قال‬


َ)‫َ(رواهَالبخاري‬.ُ‫َالقُرْ آَنَوعلَّمو‬

Dari Ustman bin Affan r.a. ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda: “Sebaik-baik

Kamu Adalah Orang yang Mempelajari Al-Qur’an dan yang Mengajarkannya”.

(HR. Bukhari)

“Tujuan Utama Kita Hidup Adalah Berjuang Agar Bisa Hidup Sampai Hari ini,

dan Esoknya pun Kita Masih Harus Berjuang Untuk Esok”.

( Portgas D. Ace Oleh Eichiiro Oda )

vi
PERSEMBAHAN

Dengan segala ketulusan dalam hati, saya persembahkan skripsi ini untuk:

1. Pengasuh PPTI Al FALAH, Ibu Hj. Latifah Zoemri yang penulis nantikan

nasihat, berkah dan do’anya.

2. Kedua orang tuaku Bapak Muhammad Zumri dan Ibu Aryanti dengan

tulus mendo’akan setiap waktu tanpa putus hingga aku menjadi seperti ini.

3. Adikku tercinta Aldhi Dhian Abdillah dan Alwi Ikhsan Abdillah.

4. Sahabat dan teman seperjuangan kamar F39 dan kelas I Ulya.

5. Semua jajaran Dewan Asatidz PPTI AL FALAH.

6. Mahasiswa PPTI Al-Falah dan PAI Angkatan 2014.

7. Semua teman-temanku yang ku sayang dan ku rindukan yang tidak bisa

kutuliskan dalam skripsi ini.

vii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohiim

Puji syukur alhamdulillah robbil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah

Swt yang selalu memberikan nikmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Membaca Al-Qur’an

dengan Metode Jibril pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 07 Kota Salatiga Tahun

Pelajaran 2017/2018.

Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada

nabi agung Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya

yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-

satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman

kegelapan menuju zaman terang benderang yakni dengan ajarannya agama Islam.

Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari

berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd.

2. Bapak Suwardi, M. Pd, selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag, selaku ketua Program Studi Pendidikan Agama

Islam.

4. Pembimbing Akademik, Bapak Mufiq, S.Ag. M. Phil.

5. Dosen pembimbing skripsi, Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

viii
6. Pengasuh PPTI Al FALAH, Ibu Hj. Latifah Zoemri yang penulis nantikan

nasihat, berkah dan do’anya.

7. Para Ustadz dan Ustadzah yang dengan ikhlas menyalurkan ilmunya.

8. Kepala SMP Negeri 07 Salatiga, Ibu Dra. Anna Maria Andharini, M.Pd yang

telah memberikan izin penelitian kepada penulis.

9. Bapak Muhammad Sintoro, S.Ag, selaku guru Pendidikan Agama Islam

SMP Negeri 07 Kota Salatiga.

Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya, serta para pembaca pada umumnya, Amin.

Salatiga, 20 Juli 2018

Penulis

ix
ABSTRAK

Abdillah, Jihan. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam


Materi Membaca Al-Qur’an dengan Metode Jibril pada Siswa Kelas VII
SMPN 07 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi, Salatiga:
Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dra. Siti
Asdiqoh, M.Si.
Kata Kunci: hasil belajar membaca al-Qur’an, metode jibril.
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar membaca Al-Qur’an
pada siswa kelas VII SMP Negeri 07 Kota Salatiga, yang disebabkan beberapa hal
diantaranya guru yang kurang terampil menerapkan berbagai macam metode
mengajar yang sesuai dengan materi membaca Al-Qur’an dan keterbatasan sarana
dan prasarana sekolah yang mendukung pembelajaran. Sekarang banyak ditemui
adanya metode pembelajaran membaca Al-Qur’an yang lebih menuntut siswa
berperan lebih aktif dan lebih siap untuk menerima pembelajaran membaca
Al-Qur’an diantaranya adalah metode Jibril. Pemilihan metode pembelajaran
membaca Al-Qur’an dengan menggunakan metode Jibril dirasa sesuai untuk
membantu siswa meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi
membaca Al-Qur’an secara tartil dan berdasarkan ilmu tajwid.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari
dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode tes, observasi, dan dokumentasi. Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas VII H SMP Negeri 07 Kota Salatiga sebanyak
30 siswa dan satu guru kolaborator yaitu Bapak Muhammad Sintoro, S.Ag.
Rumusan masalah dalam penelitian skripsi ini adalah: Apakah menggunakan
metode Jibril dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi
membaca Al-Qur’an pada siswa kelas VII SMP Negeri 07 Kota Salatiga tahun
ajaran 2017/2018 ?. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui penggunaan metode Jibril dapat meningkatkan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam materi membaca Al-Qur’an pada siswa kelas VII SMP
Negeri 07 Kota Salatiga tahun ajaran 2017/2018.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar Pendidikan Agama Islam
materi membaca Al-Qur’an siswa dengan metode Jibril pada siswa kelas VII H
SMP Kota Salatiga terdapat peningkatan, hasil pra siklus menunjukan siswa yang
lulus sebanyak 10 siswa atau dalam persen sebesar 33%. Pada siklus I siswa yang
lulus sebanyak 23 siswa atau dalam persen sebesar 77%. Sedangkan pada siklus
II siswa yang lulus sebanyak 27 siswa atau dalam persen sebesar 90%. Kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode Jibril dapat meningkatkan hasil
belajar siswa membaca Al-Qur’an. Hal ini dilihat dari semua siswa yang
memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru berlangsung dengan baik,
sehingga pembelajaran berjalan dengan lancar pada siswa kelas VII SMP 07 Kota
Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………..... i
HALAMAN BERLOGO .…………………………………………………. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING……….………………………………… iii
PENGESAHAN KELULUSAN …………………………………………... iv
DEKLARASI ................................................................................................ v
MOTTO…………………………………………………………………….. vi
PERSEMBAHAN………….……………………………………………….. vii
KATA PENGANTAR……………………………………………………… viii
ABSTRAK ..................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR DIAGRAM..................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Penelitian ........................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6

D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan ............................................. 6

E. Kegunaan Penelitian ....................................................................... 7

F. Definisi Operasional ....................................................................... 8

G. Metode Penelitian ........................................................................... 10

H. Sistematika Penulisan ..................................................................... 16

xi
BAB II: LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori................................................................................... 18

1. Hasil Belajar…………. .......................................................... 18

2. Pendidikan Agama Islam……………………………………. 21

3. Membaca Al-Qur’an………………………………………… 25

4. Kajian Materi Penelitian…………………………………….. 33

a. Pengertian Metode Jibril ..................................................... 33

b. Sejarah Metode Jibril.................. ........................................ 34

c. Tahap-Tahap Penerapan Metode Jibril ................................ 35

d. Tujuan Pembelajaran Metode Jibril ...................................... 36

e. Jenjang Pendidikan Metode Jibril.......................................... 37

f. Langkah-Langkah Pembelajaran Metode Jibril...................... 39

g. Kelebihan dan Kekurangan Metode Jibril.............................. 40

B. Kajian Pustaka ................................................................................. 41

BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian .............................................................................. 43

1. Sejarah SMP Negeri 07 Salatiga…………….……………........ 43

2. Profil Sekolah.............................................................................. 44

3. Visi dan Misi Sekolah................................................................. 45

4. Daftar Nama Guru....................................................................... 46

5. Keadaan Siswa............................................................................. 48

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian………………………………….. 51

xii
1. Pra Siklus………………………………………………………. 51

2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I................................... 53

3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II ................................. 58

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................. 62

1. Siklus I ........................................................................................ 62

2. Siklus II ...................................................................................... 68

B. Pembahasan ...................................................................................... 73

1. Hasil Penelitian Siklus I ............................................................. 73

2. Hasil Observasi Siklus I.............................................................. 74

3. Hasil Penelitian Siklus II ............................................................ 76

4. Hasil Observasi Siklus II............................................................. 81

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 82

B. Saran ............................................................................................................. 82

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 84

LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………… 86

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran SMP Negeri 07 Salatiga...... 46

Tabel 3.2 Keadaan Siswa .................................................................................. 48

Tabel 3.3 Siswa kelas VII H SMP Negeri 07 Salatiga....................................... 50

Tabel 3.4 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus .......................................................... 52

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I ........................................................................ 62

Tabel 4.2 Pengamatan Guru Siklus I…………………………………………. 64

Tabel 4.3 Pengamatan Siswa Siklus I………………………………………… 66

Tabel 4.4 Hasil Belajar Siklus II ....................................................................... 68

Tabel 4.5 Pengamatan Guru Siklus II………………………………………… 70

Tabel 4.6 Pengamatan Siswa Siklus II………………………………………... 71

Tabel 4.7 Data Presentase Hasil Belajar Siswa Siklus I .................................... 74

Tabel 4.8 Data Presentase Hasil Belajar Siswa Siklus II ................................... 76

Tabel 4.9 Nilai Hasil Belajar Siswa Per Siklus .................................................. 77

xiv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Rata-rata Membaca Al-Qur’an……….………………………….. 79
Diagram 4.2 Ketuntasan Siswa………………………………………………… 80

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ............................ 12

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I............... 86

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II.............. 86

Lampiran 3 : Pedoman Pengamatan Guru dan Siswa................................... 91

Lampiran 4 : Soal Evaluasi........................................................................... 97

Lampiran 5 : Gambar Dokumentasi Kegiatan Pembelajaraan..................... 103

Lampiran 6 : Lembar Konsultasi................................................................. 105

Lampiran 7 : Surat Tugas Pembimbing Skripsi........................................... 107

Lampiran 8 : Surat Izin Penelitian............................................................... 108

Lampiran 9 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian...................... 109

Lampiran 10 : Daftar SKK............................................................................. 110

Lampiran 11 : Daftar Riwayat Hidup............................................................. 114

xvii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan Agama merupakan salah satu dari tiga subyek pelajaran yang

harus dimasukkan dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan formal di

Indonesia. Hal ini dikarenakan kehidupan beragama merupakan salah satu

dimensi kehidupan yang diharapkan dapat terwujud secara terpadu dengan

dimensi kehidupan lain pada setiap individu warga negara.

Pasal 39 ayat 2 Undang-undang nomor 2 Tahun 1989, pendidikan Agama

merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketakwaan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang

bersangkutan dengan mempertimbangkan tuntunan untuk menghormati

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam

masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional (Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang, 1999: 11).

Pendidikan Agama Islam adalah usaha untuk memperkuat iman dan

ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan ajaran Islam,

bersikap inklusif, rasional dan filosofis dalam rangka menghormati orang lain

dalam hubungan kerukunan dan kerjasama antar umat beragama dalam

masyarakat untuk mewujudkan persatuan Nasional (Aminuddin, 2006: 1).

Pendidikan Agama Islam merupakan rumpun mata pelajaran yang

dikembangkan dari ajaran-ajaran pokok (dasar) yang terdapat dalam agama

Islam. Ditinjau dari segi isinya, Pendidikan Agama Islam merupakan mata

1
pelajaran pokok yang menjadi salah satu komponen, dan tidak dapat

dipisahkan dari rumpun mata pelajaran yang bertujuan, mengembangkan

moral dan kepribadian siswa. Dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

ini juga mengajarkan agar siswa dapat membaca Al-Qur’an dengan tartil dan

benar berdasarkan ilmu tajwid.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, membaca diartikan sebagai

melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau

hanya dalam hati) (KBBI, 2008: 113). Sedangkan membaca Al-Qur’an adalah

melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dalam Al-Qur’an dengan

tartil dan benar berdasarkan ilmu tajwid.

Al-Qur’an dari segi bahasa, berasal dari kata qara’a – yaqra’u – qira’atan

qur’anan, yang berarti sesuatu yang dibaca atau bacaan. Dari segi Istilah,

Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw,

dalam bahasa Arab, yang sampai kepada kita secara mutawattir, ditulis dalam

mushaf , dimulai dengan surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas,

membacanya berfungsi sebagai ibadah, sebagai mukjizat Nabi Muhammad

saw. Dan sebagai Hidayah atau petunjuk bagi umat manusia (Buku Paket

SMA/SMK, 2015: 47).

Al-Qur’an merupakan wahyu, kalam atau firman Allah yang mengandung

ajaran untuk dijadikan pedoman dan tuntunan dalam tata nilai kehidupan

manusia dan seluruh alam, karena pada dasarnya Al-Qur’an diturunkan

sebagai rahmat bagi semesta alam. Ajarannya berlaku sepanjang masa, sejak

diturunkan hingga hari kiamat. Kebenaran yang terkandung didalamnya tidak

2
dapat diragukan lagi, karena Allah sendiri yang menjaganya. Allah berfirman

didalam Al-Qur’an surat al-Hijr ayat 9 :

       َ

Artinya : “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan


sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”.
(Q.S Al-Hijr: 9)

Membaca Al-Qur’an harus memperhatikan aturan-aturan yang dimiliki

antara lain: Ilmu Tajwid, ilmu Gharib, Makharijul Huruf, serta mampu

memahami dan mengucapkan bacaan panjang ataupun pendek. Jadi, dalam

proses pembelajaran membaca Al-Qur’an, aturan-aturan tersebut harus

dipelajari dan difahami dengan sebenar-benarnya karena bila aturan-aturan

tersebut tidak difahami secara benar, maka bacaan al-Qur’an juga menjadi

salah.

Selain itu yang harus diperhatikan dalam membaca Al-Qur’an yaitu

membaca Al-Qur’an wajib menggunakan tartil. Sebagaimana perintah Allah

SWT dalam surat Al-Muzammil ayat 4 :

      َ

Artinya : “Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan
perlahan-lahan”. (Q.S Al-Muzammil: 4)

Pengajaran yang efektif artinya pengajaran yang dapat dipahami murid

secara sempurna. Dalam ilmu pendidikan sering juga dikatakan bahwa

pengajaran yang tepat ialah pengajaran yang befungsi pada murid.

3
“Berfungsi” artinya menjadi milik murid, pengajaran itu membentuk dan

mempengaruhi pribadinya (Tafsir, 2008: 9).

Metode Jibril adalah metode pembelajaran Al-Qur’an dengan tehnik dasar

talqin-taqlid (menirukan) seperti Nabi Muhammad menirukan bacaan

Malaikat Jibril. Proses pembelajaran Metode Jibril tersebut, selalu

menitikberatkan pada penerapan teori-teori ilmu tajwid secara baik dan benar

sesuai perintah Allah SWT yang mewajibkan pembacaan Al-Qur’an secara

tartil (Taufiqurrochman, 2005: 15).

Sejauh ini, hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi membaca

Al-Qur’an di SMP belum bisa tercapai secara maksimal seperti yang

diharapkan. Berdasarkan wawancara dengan guru pengampu PAI, kelas VII

H SMP Negeri 07 Kota Salatiga (Bapak Muhammad Sintoro, 16 Maret

2018), dengan KKM 75 dari 30 siswa, yang lulus hanya 10 siswa atau dalam

persen sebesar 33% dan yang tidak lulus ada 20 siswa atau dalam persen

sebesar 67% dengan rata-rata 67.60.

Setelah melakukan wawancara dengan guru pengampu PAI, Peneliti

menemukan beberapa problematika rendahnya hasil belajar Pendidikan

Agama Islam materi membaca Al-Qur’an pada siswa kelas VII SMP Negeri

07 Kota Salatiga, diantaranya adalah guru yang kurang terampil menerapkan

berbagai macam metode mengajar yang sesuai dengan materi membaca

Al-Qur’an dan keterbatasan sarana dan prasarana sekolah yang mendukung

pembelajaran.

4
Sekarang banyak ditemui adanya metode pembelajaran membaca

Al-Qur’an yang lebih menuntut siswa berperan lebih aktif dan lebih siap

untuk menerima pembelajaran membaca Al-Qur’an diantaranya adalah

metode Jibril. Pemilihan metode pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan

menggunakan metode Jibril dirasa sesuai untuk membantu siswa

meningkatkan hasil belajar membaca Al-Qur’an secara tartil dan berdasarkan

ilmu tajwid.

Berangkat dari hal tersebut maka penulis bermaksud mengadakan

penelitian pada siswa kelas VII H di SMP Negeri 07 Salatiga dengan

memberi judul penelitian:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN METODE JIBRIL PADA

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 07 KOTA SALATIGA TAHUN

PELAJARAN 2017/2018.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, penulis mengemukakan rumusan masalah yang akan

dibahas lebih lanjut, pokok masalah dalam penulisan skripsi ini adalah

sebagai berikut:

Apakah menggunakan metode Jibril dapat meningkatkan hasil belajar

Pendidikan Agama Islam materi membaca Al-Qur’an pada siswa kelas VII

SMP Negeri 07 Kota Salatiga tahun ajaran 2017/2018?

5
C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dari skripsi ini sebagai berikut:

Untuk mengetahui penggunaan metode Jibril dapat meningkatkan hasil

belajar Pendidikan Agama Islam materi membaca Al-Qur’an pada siswa kelas

VII SMP Negeri 07 Kota Salatiga tahun ajaran 2017/2018.

D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian,

yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris (Suryabrata, 2009:

21).

Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan

masalah penelitian. Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan hipotesis

dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah: ada peningkatan hasil

belajar Pendidikan Agama Islam materi membaca Al-Qur’an dengan

metode jibril pada siswa kelas 7 semester 1 SMP Negeri 07 Kota Salatiga

tahun ajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode Jibril dapat dikatakan efektif apabila indikator

yang diharapkan dapat tercapai. Indikator yang dapat dirumuskan penulis

adalah:

a. Adanya peningkatan hasil belajar membaca Al-Qur’an siswa secara

berkelanjutan (continue) dari siklus pertama ke siklus selanjutnya

6
dengan KKM untuk individual sesuai standar nasional dalam mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu 75.

b. Peneliti menetapkan ketuntasan belajar siswa secara klasikal minimal

85% dari jumlah keseluruhan siswa kelas VII SMP Negeri 07 Salatiga

telah mencapai nilai diatas KKM kelas.

E. Kegunaan Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis adalah pengujian terhadap teori tersebut dilakukan melalui

penelitian empiris, dan hasilnya bisa menolak, atau mengukuhkan, atau

merevisi teori yang bersangkutan (Gulo, 2010: 21). Dengan metode Jibril

diharapkan penelitian dapat menambah wawasan tentang metode

pembelajaran membaca Al-Qur’an yang efektif dan menuntut siswa

berperan lebih aktif.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis adalah untuk memecahkan masalah-masalah praktis.

Mengubah lahan kering menjadi lahan yang subur, mengubah cara kerja

supaya lebih efisien, dan mengubah kurikulum supaya lebih berdaya guna

bagi pembangunan sumber daya manusia (Gulo, 2010: 21).

1) Dapat meningkatkan profesionalitas mengajar bagi guru Pendidikan

Agama Islam.

2) Dapat meningkatkan kreativitas guru dalam menyajikan pembelajaran.

3) Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam.

7
4) Melalui metode Jibril, memudahkan siswa untuk meningkatkan hasil

belajar Pendidikan Agama Islam materi membaca Al-Qur’an dengan

fasih dan sesuai tajwid.

F. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap judul skripsi di atas, maka

penulis akan memaparkan penegasan istilah sebagai berikut:

1. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa

setelah mengalami aktifitas belajar (Saefullah, 2012: 204). Menurut

Bloom, hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada

diri siswa baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan

psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Suprijono, 2009: 5).

Secara sederhana, hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh

anak setelah melalui kegiatan pembelajaran. Anak yang berhasil dalam

belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.

2. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam

mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci

Al-Qur’an dan Al-Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,

latihan, serta penggunaan pengalaman (Majid, 2012: 11).

8
3. Membaca Al-Qur’an

Membaca diartikan sebagai melihat serta memahami isi dari apa

yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati) (KBBI, 2008:

113). Al –Qur’an adalah kalam Allah/wahyu Illahi sebagai mu’jizat

yang diturunkan dengan perantaraan Malaikat Jibril yang tertulis

dalam mushaf-mushaf yang dipindahkan kepada kita dengan jalan

mutawatir yang dianggap ibadah dengan membacanya dan dihukumi

kafir dengan mengingkarinya yang dimulai dengan surat al-Fatihah

dan diakhiri dengan surat an-Nas (Munjahid, 2007: 26).

Jadi membaca Al-Qur’an yang dimaksud peneliti adalah

memahami isi dari apa yang tertulis dalam Al-Qur’an secara fasih dan

sesuai dengan ilmu tajwid.

4. Metode Jibril

Metode Jibril adalah metode pembelajaran Al-Qur’an dengan

tehnik dasar talqin-taqlid (menirukan) seperti Nabi Muhammad

menirukan bacaan Malaikat Jibril. Proses pembelajaran Metode Jibril

tersebut, selalu menitikberatkan pada penerapan teori-teori ilmu tajwid

secara baik dan benar sesuai perintah Allah SWT yang mewajibkan

pembacaan Al-Qur’an secara tartil (Taufiqurrochman, 2005: 15).

Jadi yang dimaksud judul skripsi ini adalah menggunakan Metode

Jibril di SMP Negeri 07 Kota Salatiga untuk meningkatkan hasil

belajar membaca Al-Qur’an siswa secara fasih dan sesuai dengan ilmu

tajwid.

9
G. Metode Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan

oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat (Aqib, 2008:

3).

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penilitian yang penulis ambil adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Alasan utama pemilihan rancangan PTK

dikarenakan peneliti dapat secara langsung terlibat dalam proses

pembelajaran.

2. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas VII H SMP Negeri 07

Kota Salatiga yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari, 17 siswa laki-laki

dan 13 siswa perempuan. Alasan mengambil subjek siswa kelas VII H

dikarenakan rendahnya hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi

membaca Al-Qur’an dikarenakan guru yang kurang terampil menerapkan

berbagai macam metode mengajar yang sesuai dengan materi membaca

Al-Qur’an dan keterbatasan sarana dan prasarana sekolah yang

mendukung pembelajaran.

3. Lokasi Penelitian

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 07 terletak di Jl. Setiaki

No.15, Dukuh, Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50722.

10
1. Langkah-langkah Penelitian

a. Perencanaan Tindakan

Menyusun perangkat pembelajaran yang akan dilaksanakan meliputi

komponen sebagai berikut:

1) RPP pada siklus pertama dan seterusnya meliputi SK,

KD/Indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, strategi

pembelajaran (pendekatan, model, dan metode pembelajaran),

langkah-langkah kegiatan pembelajaran, alat/media/sumber, dan

penilaian.

2) Lembar bahan ajar (materi pembelajaran)

3) Lembar kerja/soal siswa tentang topik/judul, tujuan kegiatan,

alat/media/bahan yang digunakan, langkah-langkah kegiatan,

matrik pengamatan, dan pertanyaan.

4) Media/alat/sumber belajar.

b. Pelaksanaan (Action)

Meliputi pelaksanaan pembelajaran di kelas sebagai guru model

dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah direncanakan.

c. Pengamatan (Observation)

Pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan menggunakan lembar

observasi yang telah disusun. Pengamatan dalam penelitian ini

dilakukan peneliti sebagai penelitian kegiatan siswa dan guru

mengamati aktifitas peneliti selama melakukan pembelajaran.

11
d. Refleksi (Reflection)

Rekomendasi atas hasil evaluasi analisis data guna

ditindaklanjuti pada siklus berikutnya.

Keempat kegiatan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Hasil Penelitian

Gambar Skema 1.1 siklus PTK (Arikunto, 2006: 16)

5. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan oleh guru atau observer untuk

mengukur dan mengambil data yang akan dimanfaatkan untuk menetapkan

keberhasilan dari rencana tindakan yang dilakukan (Sumadayo, 2013: 75).

Instrumen yang peneliti gunakan meliputi :

a. Tes Tertulis
Tes digunakan pada setiap siklus untuk mendapatkan data nilai yang
menggambarkan pencapaian target kompetisi setelah mengikuti proses
pembelajaran.

12
b. Tes Baca
Tes baca digunakan pada setiap siklus untuk mengetahui adanya
peningkatan hasil belajar membaca Al-Qur’an siswa setelah proses
pembelajaran.
c. Lembar Observasi

Lembar observasi atau lembar pengamatan digunakan untuk mengamati

secara langsung kegiatan yang dilakukan siswa dan guru selama proses

pembelajaran membaca Al-Qur’an kelas VII melalui metode Jibril.

6. Tehnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian dimaksudkan untuk memperoleh

bahan-bahan, keterangan, kenyataan-kenyataan, dan informasi yang dapat

dipercaya (Sudaryono, 2013: 29). Dalam pengumpulan data penelitian

menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:

a. Tes

Tes adalah alat pengukur yang berharga bagi penelitian Pendidikan

(Furchan, 2004: 268). Tes digunakan peneliti untuk memperoleh data-data

yang berhubungan dengan hasil belajar yang diperoleh siswa dengan cara

memberi tes tertulis dan tes baca untuk mengukur hasil belajar dan

pemahaman siswa dalam pembelajaran.

b. Pengamatan/Observasi

Digunakan untuk mengamati kegiatan secara langsung yang sedang

dilakukan siswa dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur’an pada

kelas VII. Hasil observasi ini berupa catatan lapangan yang

13
mendeskripsikan proses kegiatan pembelajaran yang meliputi antusias

peserta didik dan kegiatan guru dalam mengajar.

c. Dokumentasi

Penggunaan metode dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk

menyimpan bukti kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

Dokumentasi ini berisi dokumen-dokumen hasil belajar yang diperoleh

dari penelitian dan berupa foto-foto atau gambar kegiatan penelitian.

7. Analisis Data

Penelitian ini dianalisis untuk mengetahui hasil akhir dari setiap siklus

penelitian.

a. Penilaian rata-rata

Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa, kemudian

membagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga memperoleh nilai rata-

rata. Penilaian ini menggunakan rumus sebagai berikut:

Χ=

X : Nilai rata-rata siswa

∑χ : Jumlah nilai siswa

N : Jumlah siswa

b. Penilaian untuk ketuntasan belajar

Dalam menghitung ketuntasan belajar, peneliti menggunakan rumus

sebagai berikut:

14
P= × 100%

Keterangan:

P : jumlah nilai dalam persen

F : jumlah nilai siswa

N : jumlah seluruh siswa

15
H. Sistematika penulisan

Sistem penulisan yang digunakan penulis skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Bagian awal

Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, halaman judul,

logo, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian

tulisan, motto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar

tabel, daftar diagram, daftar gambar, dan daftar lampiran.

2. Bagian Inti

a. BAB I: Pendahuluan

Bab Pendahuluan memuat (1) latar belakang, (2) rumusan masalah,

(3) tujuan penelitian, (4) hipotesis, (5) kegunaan penelitian, (6) definisi

operasional, (7) metode penelitian.

b. BAB II: Kajian Pustaka

Bab ini mencakup hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang

menjadi fokus penelitian yaitu kegiatan membaca Al-Qur’an dan

metode Jibril.

c. BAB III: Pelaksanaan Penelitian

Bab ini berisi tentang pelaksanaan penelitian meliputi (1) deskripsi

pelaksanaan penelitian siklus I (2) deskripsi pelaksanaan penelitian

siklus II.

d. BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini menyajikan hasil penelitian sesuai dengan urutan penilaian dan

pembahasan setiap selesai penelitian pada setiap siklusnya.

16
e. BAB V: Penutup

Bagian ini meliputi kesimpulan dan saran

3. Bagian Akhir

Bagian akhir mencakup daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

17
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut kamus bahasa Indonesia, hasil adalah suatu yang ada (terjadi)

oleh suatu kerja, berhasil, sukses. Hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan

keterampilan (Suprijono, 2011: 5).

Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa

keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau

pengalaman yang diperoleh (Sam’s, 2010: 33). Hasil belajar merupakan

perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas

belajar. Perubahan perilaku tersebut diperoleh bergantung pada yang

dipelajari oleh siswa (Saefullah, 2012: 204).

Menurut Gagne, perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar

berupa (Saefullah, 2012: 213) :

a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan

dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan

konsep dan lambang.

c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan

mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini

18
meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan

masalah.

d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian

gerak jasmani dalam urusan koordinasi, sehingga terwujud

otomatisme gerak jasmani.

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek

berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.

Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge

(pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan,

menringkas, contoh), aplication (menerapkan), analysis (menguraikan,

menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan,

membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif

adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon),

valuing (nilai), organization (organisasi), characterization

(karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan

rountinized (Suprijono, 2011: 7). Menurut Lingren hasil pembelajaran

meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap.

Dalam Q.S. Ar-Ra’d ayat 11 Allah swt menjelaskan bahwa tidak

akan merubah keadaan mereka, selama mereka tidak merubah sebab-

sebab kemunduran mereka.

19
             

              

         

Artinya:
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas
perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu
kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu
kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada
pelindung bagi mereka selain Dia”. (QS ar Ra’d: 11)
Hal tersebut dapat kita kaitkan dengan hasil belajar siswa dimana

jika kita tidak mencoba dan berusaha untuk belajar, maka hasil yang kita

inginkan tidak akan terwujud. Sebaliknya jika kita mencoba, meneliti dan

berusaha maka hasil yang kita inginkan pun akan tercapai.

Jadi, hasil belajar adalah perubahan perilaku dan kemampuan yang

dimiliki peserta didik setelah melaksanakan proses belajar mengajar

dengan lingkungannya, yang mana perubahan tersebut bukan hanya salah

satu aspek potensi kemanusiaan saja, melainkan segala aspek.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks.

Oleh karena itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses

belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Hasil

belajar dicapai oleh siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai

20
faktor yang mempengaruhi, baik faktor eksternal mampun faktor internal.

Secara terperinci, faktor eksternal dan internal adalah sebagai berikut:

a. Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri siswa yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu: keluarga, sekolah dan

masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa.

b. Faktor internal; faktor yang bersumber dari dalam diri siswa

sendiri, yang mana mempengaruhi kemampuan belajarnya. faktor

internal ini meliputi: kecerdasan, minat, perhatian, motivasi

belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan

kesehatan.

Wujud hasil belajar dapat dilihat dengan adanya wujud perubahan,

yaitu: kebiasaan, keterampilan, pengamatan, berpikir asosiatif dan daya

ingat, berpikir rasional dan kritis, sikap, apresiasi dan tingkah laku yang

efektif.

2. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan

ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan

21
Al-Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta

penggunaan pengalaman (Majid, 2012: 11).

Menurut Daradjat (1987:87), Pendidikan Agama Islam adalah

suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa

dapat memahami kandungan ajaran Islam secara menyuluruh,

menghayati makna tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta

menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.

Yusuf (1986:35) mengartikan Pendidikan Agama Islam sebagai

usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan,

kecakapan, dan keterampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi

manusia muslim, bertakwa kepada Allah Swt, berbudi pekerti luhur, dan

berkepribadian yang memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran

agama Islam dalam kehidupannya, sedangkan menurut Tafsir,

Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang

kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan

ajaran Islam.

Azizy (2002) mengemukakan bahwa esensi pendiidikan, yaitu

adanya proses transfer nilai, pengetahuan, dan keterampilan dari generasi

tua kepada generasi muda agar generasi muda mampu hidup. Oleh karena

itu, ketika kita menyebut pendidikan Islam, maka akan mencakup dua

hal, (a) memdidik siswa untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai atau

akhlak Islam; (b) mendidik siswa-siswi untuk mempelajari materi ajaran

Islam subjek berupa pengetahuan tentang ajaran Islam.

22
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam itu secara keseluruhannya

terliput dalam lingkup Al-Qur’an dan Al-Hadis, keimanan, akhlak,

fiqih/ibadah, dan sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang

lingkup Pendidikan Agama Islam mencakup perwujudan keserasian,

keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah Swt,

diri sendiri, sesama manusia, mahluk lainnya maupun lingkungannya

(Hablun minallah wa hablun ninannas) (Majid, 2012: 12-13).

Jadi Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar yang

dilakukan pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk

menyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah direncanakan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam untuk sekolah/madrasah berfungsi

sebagai berikut:

1. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan

peserta didik kepada Allah Swt. yang telah ditanamkan dalam

lingkungan keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama

kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan dilakukan

oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk

menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui

bimbingan, pengajaran, dan pelatihan agar keimanan dan

23
ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai

dengan tingkat perkembangannya.

2. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari

kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

3. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan

sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan

ajaran agama Islam.

4. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta

didik dalam keyakinan, pemahaman, dan pengalaman ajaran

dalam kehidupan sehari-hari.

5. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari

lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat

membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya

menuju manusia Indonesia seutuhnya.

6. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum

(alam nyata dan nirnyata), sistem dan fungsionalnya.

7. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang

memiliki bakat khusus di bidang Agama Islam agar bakat

tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat

dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain (Majid,

2012: 15-16).

24
c. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, pengahayatan, pengamalan serta pengalaman

peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim

yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa

dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan

yang lebih tinggi.

Tujuan Pendidikan Agama Islam di atas merupakan turunan dari

tujuan pendidikan nasional, suatu rumusan dalam UUSPN (UU No. 22

tahun 2003), berbunyi: “Pendidikan nasional bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab (Majid, 2012: 16-17).

3. Membaca Al-Qur’an

a. Pengertian Membaca

Membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang

berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam

tulisan. Hal ini berarti membaca merupakan proses berpikir untuk

memahami isi teks yang dibaca. Pada dasarnya kegiatan membaca

bertujuan untuk mencari dan memperoleh pesan atau memahami makna

25
melalui bacaan. Menurut Anderson (2003), ada tujuh macam tujuan dari

kegiatan membaca, (Dalman, 2014: 5-11) yaitu :

1. Reading for details or fact (Membaca untuk memperoleh fakta

dan perincian)

Membaca seperti ini membaca untuk menemukan atau

mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh

tokoh, apa-apa yang telah dibuat oleh tokoh, apa yang telah

terjadi pada tokoh khusus, atau untuk memecahkan masalah yang

dibuat oleh tokoh.

2. Reading for main ideas (Membaca untuk memperoleh ide-ide

utama).

Membaca seperti ini membaca untuk mengetahui mengapa hal

itu merupakan topik yang baik dan menarik, masalah yang

terdapat dalam cerita apa-apa yang dipelajari atau dialami tokoh,

atau merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh tokoh untuk

mencapai tujuannya.

3. Reading for sequence or organization (Membaca untuk

mengetahui urutan/susunan struktur karangan).

Membaca seperti ini membaca untuk menemukan atau

mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita, apa yang

terjadi mula-mula pertama, kedua, ketiga/seterusnya.

26
4. Reading for inference (Membaca untuk menyimpulkan).

Membaca seperti ini membaca untuk menemukan serta

mengetahui mengapa para tokoh merasakan cara mereka itu, apa

yang hendak diperlihatkan oleh pengarang kepada para pembaca,

mengapa para tokoh berubah, kualitas-kualitas para tokoh yang

membuat mereka berhasil atau gagal.

5. Reading to classify (Membaca untuk mengelompokkan atau

mengklasifikasikan).

Membaca seperti ini membaca untuk menemukan serta

mengetahui apa-apa yang tidak biasa, tidak wajar mengenai

seseorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau apakah cerita

itu benar atau tidak benar.

6. Reading to evaluate (Membaca untuk menilai, mengevaluasi).

Membaca seperti ini membaca untuk menemukan apakah tokoh

berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu, apakah kita

ingin berbuat seperti yang diperbuat oleh tokoh, atau bekerja

seperti cara tokoh bekerja dalam cerita itu.

7. Reading to compare or contrast (Membaca untuk

memperbandingkan atau mempertentangkan).

Membaca seperti ini membaca untuk menemukan bagaimana

caranya tokoh berubah, bagaimana hidupnya berbeda dari

kehidupan yang kita kenal, bagaimana dua cerita mempunyai

kesamaan.

27
b. Faktor-Faktor dalam Minat Membaca

Menurut Prasetyono (2008: 28), faktor-faktor yang mempengaruhi

rendahnya minat membaca sebagai berikut:

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang asalnya dari dalam diri

seseorang atau individu itu sendiri, faktor ini biasanya berupa sikap

juga sifat yang melekat pada diri seseorang. Faktor tersebut antara

lain intelegensi, usia, jenis kelamin, kemampuan membaca, sikap,

serta kebutuhan psikologis.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang asalnya dari luar diri

seseorang atau individu. Faktor eksternal dapat mendorong kita

membaca dengan lebih baik. Namun, dapat pula menghambat kita.

Beberapa contoh faktor eksternal antara lain, belum tersedianya

bahan bacaan yang sesuai, status sosial, orang tua atau keluarga dan

Guru.

c. Pengertian Al-Qur’an

Secara bahasa, Al-Qur’an berasal dari kata qara’a-yaqra’u-

qira’atan-wa qur’anan yang secara harfiah berarti bacaan. Sebagian

ulama menegaskan bahwa kata qur’an itu bentuk mashdar (kata kerja

yang dibendakan) yang diartikan dengan isim maf’ul, yakni dibaca. Jadi,

Al-Qur’an adalah bacaan yang dibaca. Sedangkan secara istilah

Al-Qur’an adalah kalam Allah yang (memiliki) mukjizat, diturunkan

28
kepada penutup para Nabi dan Rasul, dengan melalui Malaikat Jibril,

ditulis dalam berbagai mushaf, dinukilkan kepada kita dengan cara

mutawatir (teratur), dan dianggap ibadah membacanya yang dimulai

dengan surat al-Fatihah, dan ditutup oleh surat an-Nas (Izzan, 2013: 28-

29).

d. Adab dalam Membaca Al-Qur’an

Adab membaca Al-Qur’an adalah suatu kegiatan/aktifitas melihat

serta memahami sesuai dengan aturan yang ada dalam Al-Qur’an dan

melafalkan kalam Allah (Al-Qur’an) dengan lisan. Ada beberapa adab

yang harus diperhatikan, dipegang dan dijaga, sebelum dan disaat

membaca Al-Qur’an agar bermanfaat.

Adab membaca Al-Qur’an yang harus dilakukan bagi seorang

pembaca Al-Qur’an, di antaranya adalah sebagai berikut:

1) Niat Membaca dengan Ikhlas

Seseorang yang membaca Al-Qur’an hendaknya tidak

mengharapkan manfaat duniawi dan gaji atas bacaannya, jangan

sampai bertujuan untuk meraih hal-hal duniawi seperti harta,

pangkat, pekerjaan, dan menyaingi sesama. Jadi, seseorang yang

membaca Al-Qur’an hendaknya berniat yang baik, yaitu niat

beribadah yang ikhlas karena Allah SWT untuk mencari ridha-Nya.

29
2) Dalam Keadaan Suci

Seseorang yang hendak membaca Al-Qur’an harus dalam keadaan

suci baik dari hadas kecil, hadas besar, dan segala najis. (Faris,

2005: 84).

3) Memilih Tempat yang Pantas dan Suci

Tidak seluruh tempat sesuai untuk membaca Al-Qur’an. Ada

beberapa tempat yang tidak sesuai untuk membaca Al-Qur’an,

seperti: kamar mandi, WC, tempat-tempat kotor, dan lain-lain.

Hendaknya pembaca Al-Qur’an memilih tempat yang suci dan

tenang, seperti: masjid, mushalla, rumah, dan lain-lain yang

dipandang pantas dan terhormat.

4) Menghadap Kiblat dan Berpakaian Sopan

Pembaca Al-Qur’an disunnahkan mengahadap kiblat secara

khusyu’, tenang, dan berpakaian sopan, karena membaca Al-Qur’an

adalah beribadah kepada Allah SWT. (Khon, 2011: 35-39).

5) Membaca Ta’awwudz dan Basmalah

Membaca Al-Qur’an hendaknya membaca ta’awwudz dan

membaca basmalah ketika akan membaca Al-Qur’an. (Faris, 2005:

85). Sebagaimana firman Allah yang diterangkan dalam (Q.S An-

Nahl: 98) :

30
        

Artinya : “Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu


meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang
terkutuk.”

6) Membaca Al-Qur’an dengan Tartil

Tartil artinya membaca Al-Qur’an dengan perlahan-lahan, tidak

terburu-buru, dengan bacaan yang baik dan benar sesuai makhraj

dan sifat-sifatnya sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Ilmu

Tajwid.

Sebagaimana firman Allah yaitu, (QS. Al-Muzammil: 4) :

      َ

Artinya : “atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu
dengan perlahan-lahan”.

7) Merenungkan Makna Al-Qur’an

Adab membaca Al-Qur’an di antaranya adalah merenungkan arti

ayat-ayat Al-Qur’an yang dibaca, yaitu dengan menggerakan hati

untuk memahami kata-kata Al-Qur’an yang dibaca semampunya

atau yang digerakkan lidah sehingga mudah untuk memahami dan

kemudian diamalkan dalam praktik kehidupan di tengah-tengah

masyarakat.

31
8) Khusyu’ dan Khudu’

Di antara adab membaca Al-Qur’an adalah khusyu’ dan khudu’.

Khusyu’ dan khudu’ artinya merendahkan hati dan seluruh tubuh

tunduk kepada Allah SWT, sehingga Al-Qur’an yang dibaca

mempunyai pengaruh besar bagi pembacanya. (Khon, 2011: 41-

42). Sebagaimana firman Allah, yaitu: (QS.Al-Isra’: 109) :

      

Artinya: “Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil


menangis dan mereka bertambah khusyu´”.

9) Membaca dengan Irama dan Suara yang Indah

Adab membaca Al-Qur’an yang disepakati oleh ulama’ adalah

memperbagus suara saat membaca. Al-Qur’an tentunya adalah

bacaan yang indah bahkan sangat indah. Namun, suara yang indah

akan menambah keindahannya sehingga menggerakkan hati dan

menggoncangkan kalbu.(Al-Qardhawi, 1999: 233).

10) Tidak Dipotong dengan Pembicaraan Lain

Membaca Al-Qur’an adalah berdialog dengan Tuhan, karena

Al-Qur’an adalah firman-Nya. Maka di antara adabnya adalah tidak

memotong bacannya dengan pembicaraan orang lain atau berbicara

dengan orang lain, apalagi sambil tertawa-tawa atau bermain-main.

(Khon, 2008: 45).

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka membaca Al-Qur’an diartikan

sebagai suatu kegiatan untuk memahami isi teks yang tertulis di dalam

32
Al-Qur’an, yaitu kalam Allah yang (memiliki) mukjizat, diturunkan kepada

para Nabi dan Rasul, dengan melalui Malaikat Jibril, ditulis dalam berbagai

mushaf, dinukilkan kepada kita dengan cara mutawatir (teratur), dan

dianggap ibadah membacanya yang dimulai dengan surat al-Fatihah, dan

ditutup dengan surat an-Nas.

4. Kajian Materi Penelitian

a. Pengertian Metode Jibril

Pada dasarnya, terminologi (istilah) Metode Jibril yang digunakan

sebagai nama dari metode pembelajaran Al-Qur’an yang diterapkan di

Pesantren Ilmu Al-Qur’an (PIQ) Singosari-Malang, adalah

dilatarbelakangi perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW

untuk mengikuti bacaan Al-Qur’an yang telah dibacakan oleh Malaikat

Jibril, sebagai penyampai wahyu. Maka intisari dari Metode Jibril adalah

talqin-taqlid (menirukan), yaitu santri menirukan bacaan gurunya.

Dengan demikian, Metode Jibril bersifat teacher-centris, dimana posisi

guru sebagai sumber belajar atau pusat informasi dalam proses

pembelajaran.

Menurut KH.M. Basori Alwi, sebagai pencetus Metode Jibril,

bahwa tehnik dasar Metode Jibril bermula dengan membaca satu ayat

atau waqaf, lalu ditirukan oleh seluruh orang yang mengaji. Guru

membaca satu-dua kali lagi, yang masing-masing ditirukan oleh orang-

orang yang mengaji. Kemudian, guru membaca ayat atau lanjutan ayat

berikutnya, dan ditirukan kembali oleh semua yang hadir. Begitulah

33
seterusnya, sehingga mereka dapat menirukan bacaan guru dengan pas.

(Taufiqurrochman, 2005: 11).

b. Sejarah Metode Jibril

Problematika pembelajaran baca-tulis huruf Arab bagi Ghairi

an-Nathiqiin Biha (Non-Arab) memang tidak sedikit dan memerlukan

solusi alternatif untuk dapat mengatasinya. Lahirnya Metode Jibril

merupakan usaha inovatif dan upaya kreatif untuk menjawab beberapa

problematika pembelajaran baca-tulis huruf-huruf Arab, sekaligus

memperkaya khazanah metodologi pembelajaran Al-Qur’an.

Metode Jibril, menurut KH.M. Basori Alwi, diadopsi dari Imam

Al-Jazari. Dikisahkan, bahwa ketika Imam Al-Jazari berkunjung ke

Mesir, dia diminta untuk mengajar Al-Qur’an kepada masyarakat.

Karena banyaknya orang yang mengaji, beliau tidak mengajar mereka

satu per satu, melainkan dengan cara memperintahkan seseorang

membaca satu ayat, yang lalu ditirukan oleh semua orang. Selanjutnya,

giliran orang di samping orang pertama membaca ayat berikutnya, yang

ditirukan lainnya. Begitu seterusnya hingga semua orang kebagian giliran

membaca. Dengan demikian, secara langsung, terjadi proses tashih

(membenarkan bacaan yang salah) dan waktu pembelajaran berlangsung

efisien.

Cara tersebut, menurut beliau, dikombinasikan dengan cara

mengajar Imam Abdur Rahman As-Sulami, seorang ahli qira’ah pada era

awal kebangkitan Islam. Dikisahkan, bahwa As-Sulami mengajar di

34
Masjid Jami’ Al-Umawi Damaskus dengan membagi para santri dalam

kelompok-kelompok. Sulami mengajar 10 orang, lalu masing-masing

dari mereka mengajar 10 orang di bawahnya, dan begitu seterusnya,

sehingga seluruhnya berjumlah 1.000 orang.

Kombinasi metode Al-Jazari dan metode As-Sulami diatas,

diterapkan dalam tehnik metode Jibril, yang disebut Tashih. Tehnik ini

bermanfaat dalam pengkaderan guru yang profesional. Tehnik tashih atas

bacaan Al-Qur’an oleh seorang santri kepada guru yang mujawwid

seperti halnya diatas, juga dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Sejarah menyebutkan, bahwa Rasulullah SAW selalu menampilkan

bacaan Al-Qur’an untuk ditashih di hadapan Malaikat Jibril sekali dalam

setiap tahun, tepatnya pada bulan Ramadhan. Bahkan pada tahun dimana

Nabi SAW wafat, Rasulullah SAW menampilkan bacaannya sebanyak 2

(dua) kali di hadapan Malaikat Jibril untuk ditashih. (Taufiqurrochman,

2005: 9-10).

c. Tahap-Tahap Penerapan Metode Jibril

1) Tahap Tahqiq adalah pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan pelan

dan mendasar. Tahap ini dimulai dengan pengenalan huruf dan suara,

hingga kata dan kalimat menggunakan materi ajar kitab Bil-Qolam.

Tahap ini memperdalam artikulasi (pengucapan) terhadap sebuah

huruf dengan tepat dan benar sesuai dengan makhraj dan sifat-sifat

huruf.

35
2) Tahap Tartil adalah pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan durasi

sedang dan bahkan cepat sesuai irama lagu. Tahap ini dimulai dengan

pengenalan sebuah ayat atau beberapa ayat yang dibacakan guru, lalu

ditirukan oleh para santri secara berulang-ulang. Disamping

pendalaman artikulasi, dalam tahap tartil juga diperkenalkan praktek

hukum-hukum ilmu tajwid seperti: bacaan Mad, Waqaf dan Ibtida’,

hukum nun mati dan tanwin, hukum mim mati, dan sebagainya.

3) Tahap Tashih adalah proses evaluasi untuk mengukur kemampuan

membaca Al-Qur’an siswa oleh guru (pentashih), dilakukan terhadap

masing-masing siswa (15 menit untuk mengulang pelajaran yang telah

lalu, 30 menit untuk menambah pelajaran dan 15 menit untuk

pentashihan (Taufiqurrochman, 2005: 21).

d. Tujuan Pembelajaran Metode Jibril

Di dalam Metode Jibril, tujuan instruksional umum pembelajaran

Al-Qur’an adalah: siswa membaca Al-Qur’an dengan tartil sesuai dengan

perintah Allah SWT. Indikasinya, siswa mampu menguasai dan

menerapkan ilmu-ilmu tajwid, baik secara teoritis maupun praktis, pada

saat ia membaca Al-Qur’an.

Sedangkan tujuan instruksional khusus pembelajaran Al-Qur’an

dijabarkan sebagai berikut:

1) Siswa mampu mengenal huruf, melafalkan suara huruf, membaca

kata dan kalimat berbahasa Arab, membaca ayat-ayat Al-Qur’an

dengan baik dan benar.

36
2) Siswa mampu mempraktekan membaca ayat-ayat Al-Qur’an

(pendek maupun panjang) dengan bacaan bertajwid dan artikulasi

yang shahih (benar) dan jahr (jelas dan bersuara keras).

3) Siswa mengetahui dan memahami teori-teori dalam ilmu tajwid

walaupun secara global, singkat dan sederhana, terutama hukum-

hukum dasar ilmu tajwid seperti hukum : hukum lam sukun,

hukun nun sukun dan tanwin, mad dan qasr, dan sebagainnya.

4) Siswa mampu menguasai sifat-sifat huruf hijaiyah, baik yang

lazim maupun a’ridh.

5) Siswa mampu menghindarkan diri dari lahn (kesalahan

membaca), baik lahn jaly (salah yang jelas) maupun lahn khafy

(salah yang samar).

6) Siswa memiliki kebiasaan untuk muraja’ah (menelaah sendiri)

pelajarannya secara berkelanjutan, baik di dalam maupun di luar

kelas.

7) Siswa mampu mampu melagukan bacaan Al-Qur’an dengan baik,

benar, dan indah. (Taufiqurrochman, 2005: 33).

e. Jenjang Pendidikan Metode Jibril

Secara umum, jenjang Pendidikan yang digunakan dalam

penerapan Metode Jibril terbagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu:

1) Tingkat Pemula (Mubtadi’in)

Yaitu, siswa yang belum pernah mengenal dan mempelajari baca-

tulis huruf Hijaiyah dan tidak selalu terkait dengan usia tertentu.

37
Materi ajar di tingkat pemula adalah kitab “Bil-Qolam” yang

disusun oleh para santri senior PIQ di bawah bimbingan KHM.

Basori Alwi.

2) Tingkat Menengah (Mutawashitin)

Yaitu, siswa yang telah mengenal huruf Hijaiyah dan biasa

membacanya, walaupun belum lancar. Juga, siswa yang telah

mampu membaca dengan lancar tapi tidak biasa melafalkan dengan

baik dan benar. Tingkat Menengah (Mutawashitin) disebut juga

dengan ”Tahap Tahqiq”. Yakni, membaca pelan-pelan dengan

bersungguh-sungguh memperhatikan tiap-tiap hurufnya secara jelas

agar sesuai dengan makhraj dan sifatnya.

3) Tingkat Lanjutan (Mutaqaddimin)

Yaitu, siswa yang telah lulus di tingkat menengah. Ia telah fasih

membaca Al-Qur’an dan bacaannya tidak miring. Ia telah

memahami dasar-dasar ilmu tajwid secara teoritis dan mampu

mempraktekkannya saat membaca Al-Qur’an. Tingkat Lanjutan

(Mutaqaddimin) disebut juga dengan “Tahap Tartil”, yaitu

membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan artikulasi yang benar sesuai

dengan makhraj dan sifat-sifat huruf, biasa melagukan bacaan

dengan indah, dan berupaya memahami makna bacaan serta

merenungkan kandungannya. (Taufiqurrochman, 2005: 35).

38
f. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Jibril

Dengan adanya langkah-langkah untuk mengimplementasikan

metode Jibril akan sangat mempermudah seorang guru untuk

mengajarkan siswa dalam membaca Al-Qur’an. Oleh sebab itu maka

perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Sistem Pengajaran Membaca

a) Tahap Tahqiq :

- Terlebih dahulu, guru mengenalkan nama huruf-huruf

Hijaiyah secara keseluruhan dengan tepat dan benar sesuai

dengan makhraj dan sifat-sifat huruf.

b) Tahap Tartil :

- Guru menuntun atau memberi contoh yang tepat secara

berulang-ulang.

- Para siswa diharuskan meniru contoh bacaan yang

diberikan guru secara bersama-sama.

- Mengenal judul, guru langsung memberi contoh

bacaannya, tidak perlu banyak komentar.

c) Tahap Pentashihan :

- Dilakukan terhadap masing-masing siswa (15 menit untuk

mengulang pelajaran yang telah lalu, 30 menit untuk

menambah pelajaran dan 15 menit untuk pentashihan).

- Dilakukan berkelompok menurut alokasi waktu yang

tersedia.

39
d) Guru tidak perlu memberi contoh lagi, bila menemui

kesalahan siswa, cukup menegur dengan ketukan atau yang

lainnya.

e) Bila siswa tetap salah, maka guru memberi contoh lagi dan

ditirukan berulang-ulang oleh para siswa.

2) Evaluasi

1. Siswa dinyatakan tidak lulus, bila ada 5 huruf di antara huruf-

huruf Hijaiyah yang belum dikuasai dengan tepat dan benar

dengan cara membaca (Taufiqurrochman, 2005: 42-43).

g. Kelebihan dan Kekurangan Metode Jibril

Kelebihan-kelebihan Metode Jibril diantaranya :

1. Disamping mengajarkan membaca Al-Qur’an sesuai ilmu tajwid,

Metode Jibril juga mengajarkan membaca Al-Qur’an secara tartil.

2. Metode jibril dapat diterapkan untuk semua kalangan, baik di tingkat

kanak-kanak, remaja, dewasa, maupun kalangan orang tua.

3. Metode Jibril memiliki landasan teoritis yang ilmiah berdasarkan

wahyu dan landasan sesuai dengan teori-teori metodologi

pembelajaran. Dengan demikian, Metode Jibril, selain menjadi salah

satu khazanah ilmu pengetahuan, juga bisa menjadi objek penelitian

bagi para peneliti dan para guru untuk dikembangkan.

4. Metode Jibril, kendati pendekatan yang digunakan bersifat teacher-

centris, akan tetapi, dalam proses pembelajarannya, Metode Jibril

selalu menekankan sikap proaktif dari siswa.

40
5. Metode Jibril sebagai Metode Konvergensi (Sintesis dan Analisis)

dengan tehnik Metode Jam’i (Aradh dan Talqin), adalah metode

komprehensif. Metode Jibril bersifat fleksibel, kondisional dan mudah

diterapkan oleh guru sesuai dengan potensi yang ada, situasi, dan

kondisi pembelajaran.

Kekurangan-kekurangan Metode Jibril diantaranya :

1. Membutuhkan jumlah guru yang cukup saat proses pentashihan untuk

jumlah siswa yang banyak sehingga memakan waktu yang sangat

lama.

2. Siswa tidak diuji sebelum mengikuti proses pembelajaran atau tidak

ada penyaringan yang ketat, sehingga kemampuan para siswa dalam 1

kelas tidak sama. Ada siswa yang terlalu pandai dan ada yang

tertinggal (Taufiqurrochman, 2005: 26-27).

B. Kajian Pustaka

Ada satu penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan

oleh peneliti, dengan menggunakan metode yang sama yang dilakukan oleh

peneliti. Hal ini juga dijadikan sebagai sebuah pertimbangan oleh peneliti

dalam melakukan penelitiannya, berikut penelitian yang dilakukan oleh:

Penelitian oleh Nihayatul Hikma (2017) tentang meningkatkan kemahiran

membaca Al-Qur’an anak menggunakan Metode Jibril di TPA Darussalam

Desa Mekar Asri Lampung Utara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

Metode Jibril dapat meningkatkan kemahiran membaca Al-Qur’an anak di

TPA Darussalam Mekar Asri Lampung Utara. Hal ini dapat dilihat berdasarkan

41
hasil analisis data bahwa pada perolehan nilai 70-80 pada pra siklus terdapat 19

anak dengan perolehan persentase 43,18 % dan pada siklus I terlihat

mengalami peningkatan hasil belajar membaca Al-Qur’an anak, terdapat 26

anak dengan perolehan persentase 59,09%, kemudian pada siklus II terdapat 37

anak dengan perolehan persentase 84,09%. Pada siklus ini hasil belajar

mengalami peningkatan yang telah mencapai target indikator keberhasilan

yang ditentukan yaitu sebesar 80%.

Berdasarkan satu penelitian tersebut diatas memiliki kesamaan pada

metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan. Perbedaan dari

penelitian tersebut dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah pada

variabel yang diteliti, yaitu peningkatan kemahiran membaca Al-Qur’an

dengan peningkatan hasil belajar Al-Qur’an dan alat ukur yang digunakan,

karena alat ukur peneliti yang digunakan adalah tes baca dan soal tertulis

sedangkan alat ukur yang digunakan penelitian sebelumnya hanya dengan tes

lisan. Dapat disimpulkan bahwa metode jibril memiliki kontribusi terhadap

meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an. Dari hasil tersebut menjadi

salah satu dasar pertimbangan penilaian metode jibril yang digunakan dalam

PTK.

42
BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

1. Sejarah SMP Negeri 07 Salatiga

Tahun 1987 tepatnya pada bulan Juli SMP Negeri 07 Salatiga

berinduk di SMP Negeri 02 Salatiga di Jalan Kartini No. 26 Salatiga, saat

itu hanya ada 1 kelas dengan sistem masuk siang. Kemudian pada akhir

tahun 1987 SMP Negeri 07 Salatiga pindah di Jalan Setiaki No. 15

Salatiga. Tujuan didirikan sekolah di Jalan Setiaki No. 15 Salatiga adalah

menampung peserta didik yang tinggal di daerah Salatiga pinggiran.

Kepala sekolah yang pertama yaitu Ibu Sartidjah, beliau menjabat

sebagai Kepala Sekolah pada periode 1987-1990. Guru tetap yang

mengajar ada 4 orang termasuk Ibu Sartidjah, pada saat itu hanya ada 2

gedung dan masih beralaskan tanah.

Sejak awal berdirinya SMP Negeri 07 Salatiga kepemimpinan

Kepala Sekolah sudah berganti 7 kali kepemimpinan, yaitu :

a. Sartidjah tahun 1987-1990

b. Drs. Supii Darmo Siswoyo tahun 1990-1993

c. Khaerul Saleh, B.A tahun 1993-1998

d. Siswanto, B.A tahun 1998-2002

e. Drs. Tri Purnama Adi Putranta tahun 2002-2007

f. Edi Waspodo, S.Pd. tahun 2007-2013

g. Dra. Anna Maria Andharini, M.Pd. tahun 2013-sekarang

43
2. Profil Sekolah

Pada bab III ini, penelitian ingin menyampaikan keadaan lokasi

dilaksanakannya penelitian. Kondisi yang nyata menjadi sangat penting

ketika hasil dari penelitian akan dijadikan referensi. Secara garis besar

lokasi penelitian adalah sebagai berikut:

Tempat penelitian : SMP Negeri 07 Salatiga

Alamat penelitian : Jl. Setiaki 15, Dukuh, Sidomukti,

Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah.

Kode Pos : 50722

Telepon : 0298-322272

Email : tu smp7salatiga@yahoo.com

NPSN : 20328440

Status Sekolah : Negeri

Bentuk Pendidikan : SMP

Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

Akreditasi :A

Kurikulum : Kurikulum 2013

Luas Tanah : 12.780 m2

SMP Negeri 07 Salatiga mempunyai 24 ruang kelas, 1 ruang BK, 1

ruang UKS, 1 ruang musik, 1 buah dapur, 1 ruang kurikulum, 1 ruang

kepala sekolah, 1 ruang waka, 1 ruang TU, 1 ruang guru, 1 ruang OSIS,

dan ruang praktikan, 1 ruang agama, 1 ruang panitia & pengawas, sebuah

mushola, sebuah koperasi siswa, dan 6 buah kantin.

44
3. Visi dan Misi SMP Negeri 07 Salatiga

a. Visi

Terwujudnya insan yang “SIAP berprestasi” (Santun berperilaku, Iman

dalam bergama, menjaga Asri lingkungannya, dan Percaya diri untuk

meraih prestasi).

b. Misi

1) Menumbuhkan perilaku warga SMP Negeri 07 Salatiga untuk

bersikap santun dalam pergaulan.

2) Menumbuhkan kedisiplinan peserta didik dan tenaga kependidikan

untuk menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar disekolah

yang kondusif.

3) Menumbuhkan pengahayatan dan pengamatan terhadap ajaran

agama yang dianut melalui pendidikan agama dan budaya bangsa

sehingga terbangun peserta didik yang taqwa dan berahklak mulia.

4) Menanamkan sifat cinta lingkungan dan kebersihan dengan

pembinaan yang rutin dan terencana.

5) Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk mengenali

seluruh potensi dirinya sehingga dapat berkembang secara optimal.

6) Menumbuhkan semangat berprestasi secara intensif kepada seluruh

warga SMP Negeri 07 Salatiga.

(Wawancara dengan Ibu Vita,Rabu 16 Maret 2018. Pukul : 11.30 WIB).

45
4. Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran SMP Negeri 07 Salatiga

Tabel 3.1

Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran SMP Negeri 07 Salatiga

No. Kode Nama Mapel

1. AM Dra. Anna Maria Andharini, M.Pd Kepala Sekolah

2. D H. Dimyathi, S.Pd.I Pend. Agama Islam

3. L Layly Atiqoh, S.Ag Pend. Agama Islam

4. M Muhammad Sintoro, S.Ag Pend. Agama Islam

5. E Edy Hartoyo, S.Th Pend. Agama Kristen

6. Y Yoseph Widyawan Eka Tantara, S.Ag Pend. Agama Katolik

7. A Anita Windi Astuti, S.Ag Pend. Agama Budha

8. AK Anna Kurniawati, S.Pd PPKn

9. HT Hartanto, S.Pd PPKn

10. HI Hidayati, S.Pd PPKn

11. PR Priharyanto, S.Pd, S.Th, M.Pd Bahasa Indonesia

12. YL Yuliana AS, S.Pd Bahasa Indonesia

13. MK Siti Maskanah, S.Pd Bahasa Indonesia

14. HS Hadi Susanto, S.Pd Bahasa Indonesia

15. TR Trima Rofianti, S.Pd Bahasa Indonesia

16. SS SAS. Sulistyorini P, S.Pd Bahasa Inggris

17. DN Dini Asnuning Maharani, S.Pd Bahasa Inggris

18. AY Arief Dwiyuwono, S.Pd, M.Pd Bahasa Inggris

46
19. RD Rachmad Danang Yulianto, S.Pd Bahasa Inggris

20. SP Supadmi, S.Pd Matematika

21. TW Tri Wahyu Estiningsih, S.Pd Matematika

22. ML Sri Mulyani, S.Pd Matematika

23. JK Jaka Mahargono, Amd.Pd Matematika

24. NK Nur Kholis, S.Pd Matematika

25. SG H. Sugiharto, S.Pd, M.Pd IPA

26. PJ Emmanuel Pujono, S.Pd IPA

27. PI Supiyono, S.Pd IPA

28. GT Drs. Guntur Dwi Indradi IPA

29. PW Purnomowati, S.Pd IPA dan Prakarya

30. SY Drs. Supantiyono IPS

31. AD H. Agus Dwiyono, S.Pd IPS

32. SH Sigih Prastito, S.Pd IPS

33. KR Hj. Krisnuraini, S.Pd IPS

34. HN Sri Handayani, S.Pd IPS

35. GW Gisti Waliyatun IPS

36. YW Dra. Yekti Widowati IPS

37. SM Slamet Mulyono Seni Budaya

38. ER Endang Retno Haryati, S.Pd Seni Budaya

39. NA Nastain Arif, S.Pd Penjaskes

40. FK M. Fatkhurohman, S.Pd Penjaskes

47
41. HARI Heru Setyowibowo, S.Pd Penjaskes

42. AN Arif Nurhadi Bahasa Jawa

43. SD Sudiyo, S.Pd Bahasa Jawa

44. DA Dwi Ariyanti, S.Pd Prakarya

45. MJ Mujiani, S.Pd Prakarya dan Pend.

Agama Kristen

46. DH Dwi Haryono, S.Kom TIK

47. HD Dra. Hidayati BK

48. DM Dian Maret, S.Pd BK

49. DR Dwi Retno Setyaningrum, S.Pd BK

(Wawancara dengan Ibu Vita, Rabu 16 Maret 2018. Pukul : 12.00 WIB).

5. Keadaan Siswa

Tabel 3.2

Keadaan Siswa

No Kelas Jumlah siswa Jumlah seluruh siswa

1. VII A 30 236

2. VII B 30

3. VII C 32

4. VII D 32

5. VII E 25

6. VII F 26

7. VII G 31

48
8. VII H 30

No. Kelas Jumlah Siswa Jumlah Seluruh Siswa

1. VIII A 28 224

2. VIII B 29

3. VIII C 28

4. VIII D 28

5. VIII E 28

6. VIII F 28

7. VIII G 27

8. VIII H 28

No. Kelas Jumlah Siswa Jumlah Seluruh Siswa

1. IX A 26 197

2. IX B 24

3. IX C 24

4. IX D 23

5. IX E 24

6. IX F 24

7. IX G 26

8. IX H 26

Total Siswa 657

Pada pelaksanaan ini, yang menjadi objek penelitian adalah siswa

kelas VII H SMP Negeri 07 Salatiga. Dengan jumlah siswa sebanyak 30

anak yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

49
Tabel 3.3

Siswa kelas VII H SMP Negeri 07 Salatiga

No. Nama Siswa Jenis Kelamin

1. Adhe Satrio Rizki Resyadino Laki-Laki

2. Ahnaf Ghulam Fadhila Laki-Laki

3. Ananda Rizqy Bagus Setia.B Laki-Laki

4. Arimbi Nurhidayat F. Laki-Laki

5. Bagas Dwi Saputra Laki-Laki

6. Boy Rizky Ikhsan Kautsar Laki-Laki

7. Denis Anggi Savitri Perempuan

8. Dyar Mardha Kautsar Laki-Laki

9. Eka Setya Anggraeny Perempuan

10. Ellysa Putri Rahayu Perempuan

11. Farra Inaya Putri A. Perempuan

12. Fendi Cahyo Saputra Laki-Laki

13. Galih Kurniawan Laki-Laki

14. Handika Nur Ramadan Laki-Laki

15. Hasuna Nuril Afidati Perempuan

16. Itsna Amalia Azizah Perempuan

17. Juniar Cahyaningsih Perempuan

18. Mey Sela Ramadani Perempuan

19. Muhammad Amirul S. Laki-Laki

50
20. Muhammad Keysa Rizki V. Laki-Laki

21. Nabila Rista Devi Perempuan

22. Nada Karunia Pratiwi Perempuan

23. Reffaldo Nayaka Syawal B. Laki-Laki

24. Rifan Rahmad Dani Laki-Laki

25. Sadam Anwar Fauzi Laki-Laki

26. Septian Gilang Adi Saputra Laki-Laki

27. Sheren Amelia Wardani Perempuan

28. Taufik Hidayat Laki-Laki

29. Vina Lutfiana Perempuan

30. Yollanda Barhaq Majid Perempuan

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

1. Pra Siklus

Peneliti melakukan pre-test hasil belajar membaca Al-Qur’an

dengan memberikan soal tes tertulis dan tes baca pada siswa yang

bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum dilakukan

tindakan menggunakan metode Jibril selanjutnya melakukan post-test

setiap berakhirnya siklus.

Adapun hasil pra siklus dapat dilihat dalam tabel berikut:

51
Tabel 3.4

Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

No. Nama Nilai Keterangan

1. Adhe Satrio Rizki Resyadino 58 Belum Tuntas

2. Ahnaf Ghulam Fadhila 65 Belum Tuntas

3. Ananda Rizqy Bagus Setia.B 55 Belum Tuntas

4. Arimbi Nurhidayat.F 65 Belum Tuntas

5. Bagas Dwi Saputra 57 Belum Tuntas

6. Boy Rizky Ihksan Kautsar 77 Tuntas

7. Denis Anggi Savitri 58 Belum Tuntas

8. Dyar Mardha Kautsar 78 Tuntas

9. Eka Setya Anggraeny 68 Belum Tuntas

10. Ellysa Putri Rahayu 77 Tuntas

11. Farra Inaya Putri.A 80 Tuntas

12. Fendi Cahyo Saputra 70 Belum Tuntas

13. Galih Kurniawan 66 Belum Tuntas

14. Handika Nur Ramadan 66 Belum Tuntas

15. Hasuna Nuril Afidati 81 Tuntas

16. Itsna Amalia Azizah 84 Tuntas

17. Juniar Cahyaningsih 58 Belum Tuntas

18. Mey Sela Ramadani 85 Tuntas

52
19. M. Amirul S. 67 Belum Tuntas

20. M. Keysa Rizki.V 85 Tuntas

21. Nabila Rista Devi 54 Belum Tuntas

22. Nada Karunia Pratiwi 43 Belum Tuntas

23. Reffaldo Nayaka Syawal.B 49 Belum Tuntas

24. Rifan Rahmad Dani 72 Belum Tuntas

25. Sadam Anwar Fauzi 70 Belum Tuntas

26. Septian Gilang Adi Saputra 53 Belum Tuntas

27. Sheren Amelia Wardani 59 Belum Tuntas

28. Taufik Hidayat 75 Tuntas

29. Vina Lutfiana 71 Belum Tuntas

30. Yollanda Barhaq Majid 83 Tuntas

Jumlah 2.029

Rata-Rata 67.60

Data di atas dapat disimpulkan bahwa yang tuntas dengan KKM 75

sebanyak 10 siswa atau 33% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 30

siswa dan yang belum tuntas sebanyak 20 siswa atau 67% dari jumlah

siswa yang ada di kelas VII H SMP Negeri 07 salatiga.

2. Deskripsi Penelitian Siklus I

Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan dalam 4 tahapan, yaitu:

perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing)

dan refleksi (reflecting). Secara garis besar pelaksanaan siklus I ini dapat

didiskripsikan sebagai berikut:

53
1) Tahap perencanaan (Planning)

a. Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu

menjelaskan Huruf-huruf Hijaiyah, Makhorijul Huruf, dan harokat

huruf

b. Mempersiapkan RPP sebagai pedoman dalam kegiatan belajar

mengajar

c. Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

metode Jibril

d. Mempersiapkan soal evaluasi sebagai sarana untuk mengetahui

kemampuan siswa

e. Mempersiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru guna

mengetahui perubahan dan pengembangan dalam melaksanakan

pembelajaran

f. Mempersiapkan pengamatan terhadap siswa dengan

memperhatikan tingkah laku siswa secara teliti pada saat kegiatan

belajar mengajar

2) Tahap pelaksanaan (acting)

Pada tahap pelaksaan ini meliputi pelaksanaan pembelajarann di

kelas sebagai guru model dengan menggunakan perangkat

pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah didesain, yaitu:

54
a. Kegiatan Awal

1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa

bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh

khidmat

2) Guru mengabsen peserta didik

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

a) Guru mengenalkan nam Huruf-huruf Hijaiyah, Makhorijul

Huruf, dan harokat huruf secara keseluruhan

b) Guru menuntun atau memberi contoh yang tepat secara

berulang-ulang

c) Peserta didik diharuskan meniru contoh bacaan yang

diberikan guru secara bersama-sama

2) Elaborasi

a) Masing-masing peserta didik mengulang pelajaran yang

telah lalu untuk pentashihan dilakukan berkelompok

menurut alokasi waktu yang tersedia.

b) Guru tidak perlu memberi contoh lagi, bila menemui

kesalahan peserta didik, cukup menegur dengan ketukan

atau yang lainnya.

c) Bila peserta didik tetap salah, maka guru memberi contoh

lagi dan ditirukan berulang-ulang oleh peserta didik.

55
3) Konfirmasi

a) Guru memberikan beberapa soal latihan membaca, dan

meminta peserta didik maju per satu untuk membaca dari

soal latihan tersebut.

b) Peserta didik diminta menanyakan materi yang belum

dipahami.

c) Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

c. Kegiatan Akhir

1) Guru memberikan evaluasi lisan (membaca) dan evaluasi soal

tes dalam bentuk pilihan ganda dan essay, setelah selesai

mengerjakan peserta didik diminta mengumpulkan hasilnya,

2) Guru memberikan motivasi pada peserta didik untuk selalu

semangat dan bersungguh-sungguh dalam belajar.

3) Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan pada

pertemuan berikutnya.

4) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran

dengan berdoa dan disusun dengan salam.

3) Tahap pengamatan (observing)

Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengamati kegiatan siswa

dan guru ketika pembelajaran PAI berlangsung di kelas dengan

menggunakan metode Jibril. Observasi dilakukan dengan menggunakan

lembar observasi kegiatan siswa dan guru yang telah disiapkan.

56
4) Tahap refleksi (reflecting)

Setelah dilaksanakan perencanaan, tindakan dan pengamatan, maka

tahap selanjutnya yang dilaksanakan peneliti adalah refleksi dengan

menggunakan metode Jibril. Dengan model pembelajaran tersebut

apakah dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tahap refleksi dilakukan

dengan menganalisis hasil tindakan seberapa besar tingkat perubahan

kemampuan siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Dan

mengkaji keberhasilan belajar siswa sebagai persiapan tindakan

sebelumnya.

Adapun refleksi yang didapatkan dalam pelaksanaan siklus I ini

adalah penggunaan metode Jibril pada siklus ini penggunaan metode

kurang maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa masalah, antara

lain:

a. Guru kurang dalam menuntun atau memberi contoh yang tepat

secara berulang-ulang

b. Guru kurang dalam memperintahkan siswa meniru contoh

bacaan yang diberikan secara bersama-sama

c. Guru kurang dalam memperintahkan para siswa untuk

melakukan pentashihan bacaan yang dilakukan secara

berkelompok sehingga ada beberapa siswa bermain-main saat

melakukan pentashihan.

d. Guru kurang dalam memberikan contoh lagi bila ada siswa yang

masih salah dan ditirukan berulang-ulang oleh para siswa.

57
Untuk mengatasi hal-hal diatas, penelitian meningkatkan

keseriusan atau kesungguhan Guru agar siswa yang belum tuntas untuk

lebih bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran.

3. Deskripsi Penelitian Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan dalam 4 tahapan, yaitu:

perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing)

dan refleksi (reflecting). Secara garis besar pelaksanaan siklus I ini dapat

didiskripsikan sebagai berikut:

1) Tahap perencanaan (Planning)

a. Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu

menjelaskan Tajwid hukum bacaan Nun Mati atau Tanwin

b. Mempersiapkan RPP sebagai pedoman dalam kegiatan belajar

mengajar

c. Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

metode Jibril

d. Mempersiapkan soal evaluasi sebagai sarana untuk mengetahui

kemampuan siswa

e. Mempersiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru guna

mengetahui perubahan dan pengembangan dalam melaksanakan

pembelajaran

f. Mempersiapkan pengamatan terhadap siswa dengan

memperhatikan tingkah laku siswa secara teliti pada saat kegiatan

belajar mengajar

58
2) Tahap pelaksanaan (acting)

Pada tahap pelaksaan ini meliputi pelaksanaan pembelajarann di

kelas sebagai guru model dengan menggunakan perangkat

pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah didesain, yaitu:

a. Kegiatan Awal

1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa

bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh

khidmat.

2) Guru mengabsen peserta didik.

3) Apersepsi :

a) Guru menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya.

b) Guru menyampaikan materi dan tujuan pelaksanaan.

c) Guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar

mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum

dipahaminya.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

a) Guru menerangkan tentang materi Tajwid hukum bacaan

Nun Mati dan Tanwin.

b) Guru memberikan contoh bacaan Tajwid hukum bacaan

Nun Mati dan Tanwin.

59
2) Elaborasi

a) Guru memberikan penjelasan tentang pertanyaan bacaan

Tajwid yang masih sulit.

3) Konfirmasi

a) Guru memberikan beberapa soal latihan tertulis di dalam

lembaran soal dan jawaban tersebut, dan meminta peserta

didik untuk mengerjakan di lembaran soal dan jawaban

yang sudah dibagikan.

b) Peserta didik diminta untuk mengumpulkan pada lembaran

soal yang telah dikerjakan.

c) Peserta didik diminta menanyakan materi yang belum

dipahami.

d) Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

2. Kegiatan Akhir

a. Kegiatan Akhir

1) Guru memberikan evaluasi lisan (membaca) dan evaluasi soal

tes dalam bentuk pilihan ganda dan essay, setelah selesai

mengerjakan peserta didik diminta mengumpulkan hasilnya,

2) Guru memberikan motivasi pada peserta didik untuk selalu

semangat dan bersungguh-sungguh dalam belajar.

3) Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan pada

pertemuan berikutnya.

60
4) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran

dengan berdoa dan disusun dengan salam.

3) Tahap pengamatan (observing)

Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengamati kegiatan siswa

dan guru ketika pembelajaran PAI berlangsung di kelas dengan

menggunakan metode Jibril. Observasi dilakukan dengan

menggunakan lembar observasi kegiatan siswa dan guru yang telah

disiapkan.

4) Tahap refleksi (reflecting)

Setelah melakukan pengamatan pembelajaran di dalam kelas maka

selanjutnya dilaksanakan refleksi dari tindakan yang dilakukan. Hal-

hal yang perlu di perbaiki antara lain:

1) Guru harus melakukan tindakan remidi terhadap 3 (tiga) siswa

yang belum tuntas.

2) Meningkatkan keseriusan atau kesungguhan yang belum tuntas

untuk lebih bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses

pembelajaran.

KKM indikator sekolah yang diperoleh siswa pada siklus II ini

tercapai dengan maksimal.

61
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Siklus I

Pada siklus I pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan

post-test. Dari instrumen tersebut diperoleh data tentang hasil belajar

siswa dalam pembelajaran.

a. Nilai Hasil Belajar Siswa

Dari post-test yang dilakukan pada akhir pembelajaran siklus I

menggunakan metode Jibril kemampuan membaca Al-Qur’an

diperoleh hasil belajar siswa sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil Belajar Siswa Siklus 1

No. Nama Nilai Keterangan

1. Adhe Satrio Rizki Resyadino 65 Belum Tuntas

2. Ahnaf Ghulam Fadhila 75 Tuntas

3. Ananda Rizqy Bagus Setia.B 63 Belum Tuntas

4. Arimbi Nurhidayat.F 67 Belum Tuntas

5. Bagas Dwi Saputra 80 Tuntas

6. Boy Rizky Ikhsan Kautsar 83 Tuntas

62
7. Denis Anggi Savitri 68 Belum Tuntas

8. Dyar Mardha Kautsar 83 Tuntas

9. Eka Setya Anggraeny 80 Tuntas

10. Ellysa Putri Rahayu 86 Tuntas

11. Farra Inaya Putri.A 87 Tuntas

12. Fendi Cahyo Saputra 77 Tuntas

13. Galih Kurniawan 79 Tuntas

14. Handika Nur Ramadan 81 Tuntas

15. Hasuna Nuril Afidati 84 Tuntas

16. Itsna Amalia Azizah 88 Tuntas

17. Juniar Cahyaningsih 75 Tuntas

18. Mey Sela Ramadani 89 Tuntas

19. Muhammad Amirul S 76 Tuntas

20. Muhammad Keysa Rizki.V 88 Tuntas

21. Nabila Rista Devi 60 Belum Tuntas

22. Nada Karunia Pratiwi 58 Belum Tuntas

23. Reffaldo Nayaka Syawal.B 75 Tuntas

24. Rifan Rahmad Dani 77 Tuntas

25. Sadam Anwar Fauzi 75 Tuntas

26. Septian Gilang Adi Saputra 58 Tuntas

27. Sheren Amelia Wardani 77 Tuntas

28. Taufik Hidayat 90 Tuntas

63
29. Vina Lutfiana 74 Belum Tuntas

30. Yollanda Barhaq Majid 83 Tuntas

Jumlah 2.301

Rata-Rata 76.70

Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa hasil

penelitian siklus I dapat disimpulkan siswa yang tuntas dengan KKM

75 sebanyak 23 siswa atau 77 % dari keseluruhan siswa yang berjumlah

30 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 7 siswa atau 23 % dari

jumlah siswa yang ada di kelas VII H SMP Negeri 07 Salatiga.

a. Observasi

Tabel 4.2

Pedoman Pengamatan Guru Siklus I

No. Aspek yang diamati yaitu A B C D


penerapan metode Jibril
1. Tahap Tahqiq :
- Guru mengenalkan nama huruf- 
huruf Hijaiyah secara keseluruhan
dengan tepat dan benar sesuai
dengan makhraj dan sifat-sifat
huruf.
2. Tahap Tartil :
- Guru menuntun atau memberi 
contoh yang tepat secara

64
berulang-ulang.
- Guru memperintahkan siswa 
meniru contoh bacaan yang
diberikan secara bersama-sama.
3. Tahap Tashih :
- Guru memperintahkan siswa 
untuk membentuk kelompok
( 15 menit untuk mengulang
pelajaran yang telah lalu, 30 menit
untuk menambah pelajaran dan 15
menit untuk pentashihan).
- Guru memberikan contoh lagi bila 
ada siswa yang masih salah dan
ditirukan berulang-ulang oleh para
siswa.
Total 16
Kategori Baik
Keterangan:

Skor Rentang Kategori

A= 4 Nilai 16-20 (baik sekali)

B= 3 Nilai 12-16 (baik)

C= 2 Nilai 8-12 (sedang)

D= 1 Nilai 4-8 (rendah)

65
Tabel 4.3

Pedoman Pengamatan Siswa Siklus I

No. ASPEK PENGAMATAN A B C D


1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru 
2. Siswa menjawab pertanyaan guru 
3. Siswa bertanya pada siswa lain atau guru 
apabila tidak memahami penjelasan yang
disampaikan guru
4. Siswa semangat dan antusias dalam 
mengikuti pembelajaran dengan penerapan
pembelajaran Metode Jibril
5. Siswa menirukan contoh bacaan yang 
diberikan guru dengan penerapan
pembelajaran Metode Jibril secara bersama-
sama
6. Siswa melakukan pentashihan bacaan yang 
dilakukan secara berkelompok sesuai
petunjuk dari guru
7. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan 
tertib
Keterangan:

A : Sangat Baik C : Cukup

B : Baik D : Kurang Baik

b. Refleksi Siklus I

Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa

hasil penelitian siklus I dapat disimpulkan bahwa penerapan rata-rata

hasil belajar di siklus I ini belum mencapai indikator keberhasilan

66
yang ditentukan. Siklus I belum dapat dikatakan tuntas, dikarenakan

siswa yang tuntas dengan KKM 75 sebanyak 23 siswa atau 77 %

dari keseluruhan siswa yang berjumlah 30 siswa. Dan yang belum

tuntas sebanyak 7 siswa atau 23 % Dengan nilai rata-rata kelasnya

adalah 76.70% dan belum mencapai indikator ketercapaian

penelitian yaitu 85%.

Setelah melakukan pengamatan pembelajaran di dalam kelas

maka selanjutnya dilaksanakan refleksi dari tindakan yang

dilakukan. Hal-hal yang perlu di perbaiki antara lain:

a. Guru kurang dalam menuntun atau memberi contoh yang

tepat secara berulang-ulang

b. Guru kurang dalam memperintahkan siswa meniru contoh

bacaan yang diberikan secara bersama-sama

c. Guru kurang dalam memperintahkan para siswa untuk

melakukan pentashihan bacaan yang dilakukan secara

berkelompok sehingga ada beberapa siswa bermain-main

saat melakukan pentashihan.

d. Guru kurang dalam memberikan contoh lagi bila ada siswa

yang masih salah dan ditirukan berulang-ulang oleh para

siswa.

67
2. Siklus II

Dengan adanya masalah-masalah pada siklus I, maka peneliti akan

melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada

siklus I.

b. Nilai Siswa pada Siklus II

Nilai yang didapatkan pada siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Belajar Siswa Siklus II

No. Nama Nilai Keterangan

1. Adhe Satrio Rizki Resyadino 73 Belum Tuntas

2. Ahnaf Ghulam Fadhila 80 Tuntas

3. Ananda Rizqy Bagus Setia.B 75 Tuntas

4. Arimbi Nurhidayat.F 77 Tuntas

5. Bagas Dwi Saputra 90 Tuntas

6 Boy Rizky Ikhsan Kautsar 90 Tuntas

7. Denis Anggi Savitri 80 Tuntas

8. Dyar Mardha Kautsar 90 Tuntas

9. Eka Setya Amggraeny 88 Tuntas

10. Ellysa Putri Rahayu 93 Tuntas

11. Farra Inaya Putri.A 93 Tuntas

12. Fendi Cahyo Saputra 85 Tuntas

68
13. Galih Kurniawan 88 Tuntas

14. Handika Nur Ramadan 92 Tuntas

15 Hasuna Nuril Afidati 91 Tuntas

16. Itsna Amalia Azizah 89 Tuntas

17. Juniar Cahyaningsih 85 Tuntas

18. Mey Sela Ramadani 93 Tuntas

19 Muhammad Amirul S 81 Tuntas

20. Muhammad Keysa Rizki.V 95 Tuntas

21. Nabila Rista Devi 75 Tuntas

22. Nada Karunia Pratiwi 68 Belum Tuntas

23. Reffaldo Nayaka Syawal.B 83 Tuntas

24. Rifan Rahmad Dani 82 Tuntas

25. Sadam Anwar Fauzi 86 Tuntas

26. Septian Gilang Adi Saputra 70 Belum Tuntas

27. Sheren Amelia Wardani 85 Tuntas

28. Taufik Hidayat 95 Tuntas

29. Vina Lutfiana 82 Tuntas

30. Yollanda Barhaq Majid 90 Tuntas

Jumlah 2.544

Rata-Rata 85.00

Pembelajaran menggunakan metode Jibril, disimpulkan bahwa

siswa yang tuntas dengan KKM 75 sebanyak 27 siswa atau 90 % dari

keseluruhan siswa yang berjumlah 30 siswa dan yang belum tuntas

69
sebanyak 3 siswa atau 10 % dari jumlah siswa yang ada di kelas VII H

SMP Negeri 07 Salatiga. Peningkatan hasil belajar ini dikarenakan siswa

termotivasi guru dalam menyampaikan materi, sehingga siswa menerima

pelajaran dengan baik dan guru mampu mempraktikkan penggunaan

metode Jibril secara optimal dalam pembelajaran.

a. Observasi

Tabel 4.5

Pedoman Pengamatan Guru Siklus II

No. Aspek yang diamati yaitu penerapan A B C D


metode Jibril
1. Tahap Tahqiq :
- Guru mengenalkan nama huruf-huruf 
Hijaiyah secara keseluruhan dengan tepat
dan benar sesuai dengan makhraj dan
sifat-sifat huruf.
2. Tahap Tartil :
- Guru menuntun atau memberi contoh 
yang tepat secara berulang-ulang.
- Guru memperintahkan siswa meniru 
contoh bacaan yang diberikan secara
bersama-sama.
3. Tahap Tashih :
- Guru memperintahkan siswa untuk 
membentuk kelompok
( 15 menit untuk mengulang pelajaran
yang telah lalu, 30 menit untuk
menambah pelajaran dan 15 menit untuk

70
pentashihan).
- Guru memberikan contoh lagi bila ada 
siswa yang masih salah dan ditirukan
berulang-ulang oleh para siswa.
Total 20
Kategori Baik Sekali
Keterangan:

Skor Rentang Kategori

A= 4 Nilai 16-20 (baik sekali)

B= 3 Nilai 12-16 (baik)

C= 2 Nilai 8-12 (sedang)

D= 1 Nilai 4-8 (rendah)

Tabel 4.6

Pedoman Pengamatan Siswa Siklus II

No. ASPEK PENGAMATAN A B C D


1. Siswa memperhatikan penjelasan dari 
guru
2. Siswa menjawab pertanyaan guru 
3. Siswa bertanya pada siswa lain atau 
guru apabila tidak memahami
penjelasan yang disampaikan guru
4. Siswa semangat dan antusias dalam 
mengikuti pembelajaran dengan
penerapan pembelajaran Metode Jibril
5. Siswa menirukan contoh bacaan yang 
diberikan guru dengan penerapan

71
pembelajaran Metode Jibril secara
bersama-sama
6. Siswa melakukan pentashihan bacaan 
yang dilakukan secara berkelompok
sesuai petunjuk dari guru
7. Siswa mengerjakan soal evaluasi 
dengan tertib
Keterangan:

A : Sangat Baik C : Cukup

B : Baik D : Kurang Baik

b. Refleksi Siklus II

Pada siklus I ketuntasan hasil belajar mecapai 77%, dari

jumlah siswa 23. Namun pada siklus II ketuntasan hasil belajar

meningkat mencapai 90% dari jumlah siswa 27 yang mengalami

ketuntasan hasil belajar. Hasil pada siklus II ini telah berhasil dalam

mencapai ketuntasan belajar yang ditentukan dengan indikator

ketuntasan belajar yaitu 85%. Sedangkan 3 siswa atau dalam persen

sebesar 10%, belum tuntas yang dikarenakan kurang serius dan

kurang memperhatikan sehingga siswa tersebut kurang menguasai

materi yang sudah disampaikan.

Setelah melakukan pengamatan pembelajaran di dalam kelas

maka selanjutnya dilaksanakan refleksi dari tindakan yang

dilakukan. Hal-hal yang perlu di perbaiki antara lain:

72
1) Guru harus melakukan tindakan remidi terhadap 3 (tiga)

siswa yang belum tuntas.

2) Meningkatkan keseriusan atau kesungguhan yang belum

tuntas untuk lebih bersungguh-sungguh dalam mengikuti

proses pembelajaran.

B. Pembahasan

Hasil penelitian tindak kelas (PTK) yang dilaksanakan peneliti

menunjukkan bahwa kemampuan membaca Al-Qur’an siswa meningkat

dari sebelum dilaksanakan tindakan. Kemampuan membaca Al-Qur’an

tersebut meliputi hasil perolehan nilai post-test. Hal ini diperoleh setelah

melakukan pembelajaran menggunakan metode membaca Al-Qur’an Jibril

dengan membuat siswa lebih aktif.

Hasil penelitian yang dilakukan Siklus I, Siklus II adalah sebagai

berikut:

1. Hasil Penelitian Siklus I

Pada siklus I ini, ada 23 siswa atau 77% dari keseluruhan siswa yang

berjumlah 30 siswa yang telah tuntas. Dan masih ada sebanyak 7 siswa

atau 23% yang belum tuntas.

Adapun data persentase ketuntasan membaca Al-Qur’an siswa kelas

VII H SMP Negeri 07 Salatiga pada siklus I, dapat dilihat dalam tabel

berikut:

73
Tabel 4.7

Data Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus I

Jumlah Ketuntasan Persentase Ketuntasan

Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas


Siklus

23 7 77 % 23 %
I

Persentase hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada

Tabel 4.5, yaitu 77 % siswa yang tuntas dan 23 % siswa yang tidak

tuntas. Berdasarkan KKM di SMP Negeri 07 Salatiga tahun pelajaran

2017/2018 bahwa ketuntasan klasikal atau proses pembelajaran

dikatakan berhasil atau tuntas apabila hasil belajar secara klasikal

mencapai 85 % dari jumlah siswa yang ada mencapai nilai ≥ 75.

Dengan demikian ketuntasan klasikal pada siklus I belum mencapai

kriteria keberhasilan ketuntasan yang telah ditetapkan yakni 85 %,

maka proses pembelajaran atau penelitian bersiklus atau PTK ini

belum bisa dihentikan (masih perlu tindak lanjut).

2. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Pada Siklus I

Pada siklus I guru telah melakukan perbaikan secara nyata

pada langkah-langkah kegiatan pembelajaran siklus I. pada prasiklus

guru belum menggunakan media. Pada siklus I guru telah

menggunakan media dalam pembelajaran dan telah melaksanakan

74
pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang

direncanakan.

Aktivitas guru tersebut dapat diketahui terdapat 4 aspek yang

mendapat nilai kurang yaitu:

1) Guru kurang dalam menuntun atau memberi contoh yang

tepat secara berulang-ulang

2) Guru kurang dalam memperintahkan siswa meniru contoh

bacaan yang diberikan secara bersama-sama

3) Guru kurang dalam memperintahkan para siswa untuk

melakukan pentashihan bacaan yang dilakukan secara

berkelompok sehingga ada beberapa siswa bermain-main

saat melakukan pentashihan.

4) Guru kurang dalam memberikan contoh lagi bila ada siswa

yang masih salah dan ditirukan berulang-ulang oleh para

siswa.

Hasil pengamatan siswa pada siklus I pembelajaran PAI

membaca Al-Qur’an dengan metode Jibril. Kegiatan siswa

menyatakan bahwa pembelajaran pada siklus I belum mencapai

keberhasilan belajar dikarenakan masih terdapat aspek-aspek yang

masih kurang seperti:

1) Masih ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan

dari guru.

75
2) Siswa masih malu dan ragu-ragu untuk bertanya pada siswa

lain atau guru apabila tidak memahami penjelasan yang

disampaikan guru saat berlangsungnya pembelajaran

menggunakan metode Jibril.

3) Siswa kurang memperhatikan petunjuk guru saat melakukan

pentashihan bacaan yang dilakukan secara berkelompok

sehingga menjadikan kondisi kelas tidak kondusif.

3. Hasil Penelitian Siklus II

Pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa adalah 85 dengan

ketuntasan mencapai 90 %. Pada siklus II ini hasil belajar siswa sangat

meningkat dengan pesat. Adapun data persentase ketuntasan hasil

belajar siswa kelas VII H SMP Negeri 07 Salatiga pada siklus II,

dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.8

Data Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus II

Jumlah Ketuntasan Persentase Ketuntasan

Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas


Siklus

27 3 90 % 10 %
II

Persentase hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada

Tabel 4.6, yaitu 90 % atau keseluruhan siswa telah tuntas. Berdasarkan

KKM di SMP Negeri 07 Salatiga tahun pelajaran 2017/2018 bahwa

76
ketuntasan klasikal atau proses pembelajaran dikatakan berhasil atau

tuntas apabila hasil belajar secara klasikal mencapai 85 % dari jumlah

siswa yang ada mencapai nilai ≥ 75. Dengan demikian ketuntasan

klasikal pada siklus II telah mencapai kriteria keberhasilan ketuntasan

yang telah ditetapkan yakni 85 %, dan 90 % ≥ 85 %. Maka proses

pembelajaran atau penelitian bersiklus atau PTK ini sudah bisa

dihentikan (tidak perlu dilanjutkan).

Peningkatan nilai hasil belajar siswa berlangsung pada pra

siklus, siklus I dan siklus II. Dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

Tabel 4.9

Nilai Hasil Belajar Siswa Per Siklus

No. Nama Pre-test Siklus I Siklus II

1. Adhe Satrio Rizki R 58 65 73

2. Ahnaf Ghulam F 65 75 80

3. Ananda Rizqy Bagus 55 63 75

4. Arimbi Nurhidayat F. 65 67 77

5. Bagas Dwi Saputra 57 80 90

6. Boy Rizky Ikhsan K 77 83 90

7. Denis Anggi Savitri 58 68 80

8. Dyar Mardha Kautsar 78 83 90

9. Eka Setya Anggraeny 68 80 88

10. Ellysa Putri Rahayu 77 86 93

77
11. Farra Inaya Putri A. 80 87 93

12. Fendi Cahyo Saputra 70 77 85

13. Galih Kurniawan 66 79 88

14. Handika Nur R 66 81 92

15. Hasuna Nuril Afidati 81 84 91

16. Itsna Amalia Azizah 84 88 89

17. Juniar Cahyaningsih 58 75 85

18. Mey Sela Ramadani 85 89 93

19. Muhammad Amirul S. 67 76 81

20. Muhammad Keysa R 85 88 95

21. Nabila Rista Devi 54 60 75

22. Nada Karunia Pratiwi 43 58 68

23. Reffaldo Nayaka S 49 75 83

24. Rifan Rahmad Dani 72 77 82

25. Sadam Anwar Fauzi 70 75 86

26. Septian Gilang Adi S 53 58 70

27. Sheren Amelia W 59 77 85

28. Taufik Hidayat 75 90 95

29. Vina Lutfiana 71 74 82

30. Yollanda Barhaq M 83 83 90

Rata-rata 67.60 76.70 85.00

78
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa perolehan rata-

rata nilai siklus I meningkat menjadi 76.70, jika dibandingkan dengan

rata-rata nilai pra siklus yang hanya 67.60. Pada siklus II meningkat

menjadi 85.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pelaksanaan

PTK dengan menggunakan metode Jibril meningkatkan kemampuan

membaca siswa. Peningkatan rata-rata membaca Al-Qur’an pada pra

siklus, siklus I dan siklus II dilihat dalam diagram sebagai berikut:

Diagram 4.1

Rata-Rata Membaca Al-Qur’an

Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui nilai rata-rata

siswa kelas VIII H SMP Negeri 07 Kota Salatiga meningkat. Dari pra

siklus sebelum menggunakan metode pembelajaran membaca

Al-Qur’an Jibril nilai rata-rata siswa 67.60. Sedangkan nilai rata-rata

siklus I adalah 76.70 dan rata-rata siklus II adalah 85. Hal ini

79
menunjukkan peningkatan membaca Al-Qur’an dari pra siklus, siklus I

dan siklus II.

Untuk persentase membaca Al-Qur’an pra siklus, siklus I dan

siklus II terdapat peningkatan yang sangat mencolok dari ketuntasan

pra siklus yaitu 33%, pada siklus I 77% menjadi 90% atau dapat

dilukiskan dengan grafik sebagai berikut :

Diagram 4.2

Ketuntasan Siswa

Berdasarkan KKM di SMP Negeri 07 Kota Salatiga bahwa

proses pembelajaran dikatakan berhasil atau tuntas apabila hasil belajar

secara klasikal mencapai 85%. Dari pra siklus sebelum menggunakan

metode pembelajaran membaca Al-Qur’an Jibril ketuntasan siswa

33%. Sedangkan ketuntasan siswa siklus I adalah 77% dan ketuntasan

siswa siklus II adalah 90%. Dan 90% ≥ 85%. Maka penerapan metode

80
Jibril dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an dikatakan berhasil dan

penelitian bersiklus dikatakan dapat dihentikan.

4. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II

Aktifitas guru pada siklus II mengalami peningkatan


dibandingkan siklus I. Pada siklus II guru telah melakukan perbaikan
secara nyata pada langkah-langkah kegiatan pembelajaran yaitu
dengan memberikan pengarahan dan penegasan pada siswa sebelum
pembelajaran dimulai. Pada siklus II guru telah melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
direncanakan.

Setelah melakukan pembelajaran di dalam kelas maka

selanjutnya hal-hal yang perlu di perbaiki antara lain:

1) Guru harus melakukan tindakan remidi terhadap 3 (tiga)

siswa yang belum tuntas.

2) Meningkatkan keseriusan atau kesungguhan yang belum

tuntas untuk lebih bersungguh-sungguh dalam mengikuti

proses pembelajaran.

81
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan didapatkan hasil sebagai

berikut: melalui penggunaan metode Jibril dapat meningkatkan hasil belajar

membaca kelas VII SMP Negeri 07 Kota Salatiga Tahun 2017/2018.

Hasil belajar membaca Al-Qur’an dengan metode Jibril pada siswa kelas

VII SMP Negeri 7 Kota Salatiga terdapat peningkatan mulai dari hasil pra

siklus menunjukan siswa yang tuntas dengan KKM 75 sebanyak 10 siswa

atau dalam persen sebesar 33%. Pada siklus I siswa yang tuntas dengan KKM

75 sebanyak 23 siswa atau dalam persen sebesar 77%. Sedangkan pada siklus

II siswa yang tuntas dengan KKM 75 sebanyak 27 siswa atau dalam persen

sebesar 90%. Pencapaian 90 %, artinya jumlah siswa yang tuntas sudah

sesuai dengan kriteria klasikal yang telah ditetapkan peniliti yaitu 85 %, maka

penelitian tindakan kelas dinyatakan berhasil.

B. SARAN

Berdasarkan tindak lanjut dari penelitian ini, maka penulis memberikan

beberapa saran, diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

Hendaknya kepala sekolah memberikan dukungan kepada guru dalam

mengajar dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan guru untuk

82
mengajar, baik media pembelajaran maupun pelatihan-pelatihan untuk

mengembangkan keterampilan mengajar guru.

2. Bagi Guru

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refleksi bagi para pendidik

untuk dapat menemukan, menerapkan model strategi, maupun

metode pembelajaran yang tepat untuk dapat diterapkan dalam

proses pembelajaran dan dapat menciptakan proses pembelajaran

yang menyenangkan di kelas.

b. Guru yang akan menggunakan pendekatan pembelajaran dengan

menerapkan metode Jibril sebaiknya memberi pemahaman

mengenai cara kerja metode Jibril terlebih dahulu kepada siswa

supaya siswa dapat menciptakan kreatifitas belajar dan

memperoleh penguasaan materi secara mudah serta menyenangkan.

3. Bagi Siswa

Diharapkan siswa lebih menghargai guru dalam pembelajaran dan

bekerja sama baik dalam kelompok.

83
DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin, Wahid Aliaras & Moh. Rofiq 2006. Membangun Karakter dan
Kepribadian Melalui Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Aqib Zainul dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, SMP, SMA, SMK.
Bandung: CV. Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Dalman. 2014. Keterampilan Membaca. Jakarta: Rajawali Press.
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo. 1999. Metodologi Pengajaran Agama.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Furchan, Arief. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Gulo, W. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Izzan, Ahmad. 2013. Ulumul Qur’an: Telaah Tekstualitas dan Kontekstualitas
Al-Qu’ran. Bandung: Tafakur.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 2008. Jakarta: Pusat Bahasa.
Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Munjahid. 2007. Strategi Menghafal Al-Qur’an 10 Bulan Khatam. Yogyakarta:
IDEA Press.
Munir, Ahmad Sudarsono. 1994. Ilmu Tajwid dan Seni Baca Al-Qur’an. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Prasetyono, Dwi Sunar. 2008. Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca pada Anak
Sejak Dini. Jogjakarta: Think.
Saefullah, U. 2012. Psikologi Perkembangan dan Pendidikan. Bandung : CV
Pustaka Setia.
Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Sukses Offset.
Sudaryono, Margono Gaguk & Rahayu Wardani. 2013. Pengembangan Instrumen
Penelitian Pendidikan. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Sumadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suryabrata, Sumadi. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press.

84
Taufiqurrochman, H.R. 2005. Metode Jibril. Malang: Ikatan Alumni PIQ
(IKAPIQ)
Tafsir, Ahmad. 2008. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Thoha Chabib, Abdul Mu’ti. 1998. PBM-PAI di Sekolah Eksistensi dan Proses
Belajar-Mengajar Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Zawawie, Mukhlishoh. 2011. Pedoman Membaca, Mendengar, dan Menghafal
Al-Qur’an. Solo: Tinta Medina.

85
Lampiran 1 & 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I dan II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 7 Salatiga


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : VII/Satu
Materi Pokok : Membaca Al-Qur’an
Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (2 JP)

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudutpandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
KD Indikator
1. Membaca Dalam 1.1 Memahami huruf-huruf Hijaiyah dan
Al-Qur’an Makhorijul Huruf.
1..1 Memahami harokat fathah, kasrah,
dhomah, fathatain, kasrotain, dan
dhomatain.
1..1 Mengidentifikasikan tajwid hukum
bacaan nun mati dan tanwin.
1.1 Membaca Al-Qur’an dengan benar, fasih,
dan sesuai tajwid.

86
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN PERTAMA :
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
a. Memahami huruf-huruf Hijaiyah dan Makhorijul hurufnya.
b. Memahami harokat-harokat dalam contoh bacaan.
c. Membaca contoh bacaan dengan Makhorijul Huruf yang benar.
PERTEMUAN KEDUA :
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
a. Menuliskan contoh bacaan Nun Mati dan Tanwin.
b. Membaca contoh bacaan dengan tajwid yang benar.
C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi pembelajaran reguler:
a. Huruf-huruf hijaiyah
b. Makhorijul Huruf
c. Harokat-harokat Huruf
d. Tajwid Hukum Bacaan Nun Mati dan Tanwin
D. METODE PEMBELAJARAN
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Metode Jibril
d. Penugasan
E. MEDIA DAN BAHAN
1. Media
a. Whiteboard/Blackboard
2. Bahan
a. Pensil/Spidol
b. Kertas
c. Bahan-bahan lainnya
F. SUMBER BELAJAR
Kitab Bil-Qolam jilid I-III
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PERTEMUAN PERTAMA
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama
dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
2) Guru mengabsen peserta didik.

b. Kegiatan inti
Eksplorasi
1) Guru mengenalkan nama huruf-huruf Hijaiyah, Makhorijul huruf, dan
harokat-harokat huruf secara keseluruhan.
2) Guru menuntun atau memberi contoh yang tepat secara berulang-ulang.

87
3) Peserta didik diharuskan meniru contoh bacaan yang diberikan guru
secara bersama-sama.

Elaborasi
1) Masing-masing peserta didik mengulang pelajaran yang telah lalu untuk
pentashihan dilakukan berkelompok menurut alokasi waktu yang
tersedia.
2) Guru tidak perlu memberi contoh lagi, bila menemui kesalahan peserta
didik, cukup menegur dengan ketukan atau yang lainnya.
3) Bila peserta didik tetap salah, maka guru memberi contoh lagi dan
ditirukan berulang-ulang oleh peserta didik.

Konfirmasi
1) Guru memberikan beberapa soal latihan membaca, dan meminta peserta
didik maju per satu untuk membaca dari soal latihan tersebut.
2) Peserta didik diminta menanyakan materi yang belum dipahami.
3) Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru memberikan evaluasi lisan (membaca) dan evaluasi soal tes
dalam bentuk pilihan ganda dan essay, setelah selesai mengerjakan
peserta didik diminta mengumpulkan hasil dari soal tes.
2) Guru memberikan motivasi pada peserta didik untuk selalu semangat
dan bersungguh-sungguh dalam belajar.
3) Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
4) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan
berdoa dan disusun dengan salam.

PERTEMUAN KE-2
d. Kegiatan Awal
4) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama
dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
5) Guru mengabsen peserta didik.
6) Apersepsi :
d) Guru menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya.
e) Guru menyampaikan materi dan tujuan pelaksanaan.
f) Guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar
mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum
dipahaminya.

a. Kegiatan inti
Eksplorasi
1) Guru menerangkan tentang materi Tajwid hukum bacaan Nun Mati
dan Tanwin.
2) Guru memberikan contoh bacaan Tajwid hukum bacaan Nun Mati dan
Tanwin.

88
Elaborasi
1) Guru memberikan penjelasan tentang pertanyaan bacaan Tajwid yang
masih sulit.

Konfirmasi
1) Guru memberikan beberapa soal latihan tertulis di dalam lembaran
soal dan jawaban tersebut, dan meminta peserta didik untuk
mengerjakan di lembaran soal dan jawaban yang sudah dibagikan.
2) Peserta didik diminta untuk mengumpulkan pada lembaran soal yang
telah dikerjakan.
3) Peserta didik diminta menanyakan materi yang belum dipahami.
4) Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
e. Kegiatan Akhir
1) Guru memberikan evaluasi lisan (membaca) dan evaluasi soal tes
dalam bentuk pilihan ganda dan essay, setelah selesai mengerjakan
peserta didik diminta mengumpulkan hasil dari soal tes.
2) Guru memberikan motivasi pada peserta didik untuk selalu semangat
dan bersungguh-sungguh dalam belajar.
3) Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
4) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan
berdoa dan disusun dengan salam.

89
90
Lampiran 3 : Pedoman Pengamatan Guru dan Siswa Siklus I

No. Aspek yang diamati yaitu A B C D


penerapan metode Jibril
1. Tahap Tahqiq : 
- Guru mengenalkan nama huruf-
huruf Hijaiyah secara
keseluruhan dengan tepat dan
benar sesuai dengan makhraj
dan sifat-sifat huruf.
2. Tahap Tartil :
- Guru menuntun atau memberi 
contoh yang tepat secara
berulang-ulang.
- Guru memperintahkan siswa 
meniru contoh bacaan yang
diberikan secara bersama-sama.
3. Tahap Tashih :
- Guru memperintahkan siswa 
untuk membentuk kelompok
( 15 menit untuk mengulang
pelajaran yang telah lalu, 30
menit untuk menambah
pelajaran dan 15 menit untuk
pentashihan).
- Guru memberikan contoh lagi 
bila ada siswa yang masih salah
dan ditirukan berulang-ulang
oleh para siswa.
Total 16
Kategori Baik

91
Keterangan:

Skor Rentang Kategori

A= 4 Nilai 16-20 (baik sekali)

B= 3 Nilai 12-16 (baik)

C= 2 Nilai 8-12 (sedang)

D= 1 Nilai 4-8 (rendah)

Pedoman Pengamatan Siswa Siklus I

No. ASPEK PENGAMATAN A B C D


1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru 
2. Siswa menjawab pertanyaan guru 
3. Siswa bertanya pada siswa lain atau guru 
apabila tidak memahami penjelasan yang
disampaikan guru
4. Siswa semangat dan antusias dalam 
mengikuti pembelajaran dengan penerapan
pembelajaran metode Jibril
5. Siswa menirukan contoh bacaan yang 
diberikan guru dengan penerapan
pembelajaran metode Jibril secara bersama-
sama
6. Siswa melakukan pentashihan bacaan yang 
dilakukan secara berkelompok sesuai
petunjuk dari guru
7. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan 
tertib

92
Keterangan: A : Sangat Baik C : Cukup

B : Baik D : Kurang Baik

Salatiga, 21 Maret 2018

Peneliti,

Jihan Abdillah

111 14 128

93
Pedoman Pengamatan Guru Siklus II

No. Aspek yang diamati yaitu A B C D


penerapan metode Jibril
1. Tahap Tahqiq :
- Guru mengenalkan nama huruf- 
huruf Hijaiyah secara
keseluruhan dengan tepat dan
benar sesuai dengan makhraj
dan sifat-sifat huruf.
2. Tahap Tartil :
- Guru menuntun atau memberi 
contoh yang tepat secara
berulang-ulang.
- Guru memperintahkan siswa 
meniru contoh bacaan yang
diberikan secara bersama-sama.
3. Tahap Tashih :
- Guru memperintahkan siswa 
untuk membentuk kelompok
( 15 menit untuk mengulang
pelajaran yang telah lalu, 30
menit untuk menambah
pelajaran dan 15 menit untuk
pentashihan).
- Guru memberikan contoh lagi 
bila ada siswa yang masih salah
dan ditirukan berulang-ulang
oleh para siswa.
Total 20
Kategori Baik Sekali

94
Keterangan:

Skor Rentang Kategori

A= 4 Nilai 16-20 (baik sekali)

B= 3 Nilai 12-16 (baik)

C= 2 Nilai 8-12 (sedang)

D= 1 Nilai 4-8 (rendah)

Pedoman Pengamatan Siswa Siklus II

No. ASPEK PENGAMATAN A B C D


1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru 
2. Siswa menjawab pertanyaan guru 
3. Siswa bertanya pada siswa lain atau guru 
apabila tidak memahami penjelasan yang
disampaikan guru
4. Siswa semangat dan antusias dalam 
mengikuti pembelajaran dengan penerapan
pembelajaran metode Jibril
5. Siswa menirukan contoh bacaan yang 
diberikan guru dengan penerapan
pembelajaran metode Jibril secara bersama-
sama
6. Siswa melakukan pentashihan bacaan yang 
dilakukan secara berkelompok sesuai
petunjuk dari guru
7. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan 
tertib

95
Keterangan: A : Sangat Baik C : Cukup

B : Baik D : Kurang Baik

Salatiga, 21 Maret 2018

Peneliti,

Jihan Abdillah

111 14 128

96
Lampiran 4 : Soal Evaluasi Siklus I

Tes Baca Siklus I

Tes Tertulis Siklus I

97
Tes Tertulis Siklus I

98
99
Tes Baca Siklus II

100
Tes Tertulis Siklus II

101
102
Lampiran 5 : Gambar Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran

p
Guru sedang Memberikan Penjelasan Pelajaran pada Siswa dengan Metode Jibril

Para Siswa sedang Mengerjakan Soal Tes Tertulis pada Siklus I

103
Para Siswa sedang Mengerjakan Soal Tes Tertulis pada Siklus II

Para Siswa sedang Melakukan Tes Baca

104
Lampiran 6 : Lembar Konsultasi

105
106
Lampiran 7 : Surat Tugas Pembimbing Skripsi

107
Lampiran 8 : Surat Izin Penelitian

108
Lampiran 9 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

109
Lampiran 10 : Daftar SKK
DAFTAR NILAI
SKK

Nama : Jihan Abdillah Jurusan : FTIK

NIM : 111-14-128 Progdi : PAI

No. JENIS KEGIATAN WAKTU KETERANGAN NILAI


KEGIATAN
1. Sertifikat “OPAK STAIN 19 Agusutus 2014 Peserta 3
Salatiga 2014”
2. Sertifikat “OPAK 21 Agustus 2014 Peserta 3
TARBIYAH 2014”
3. Sertifikat “UPT Perpustakaan” 28 Agustus 2014 Peserta 2
STAIN
Salatiga
4. Sertifikat “ODK (Orientasi 21 Agustus 2014 Peserta 2
Dasar Keislaman) ITTAQO
2014”
5. Sertifikat “Achievement 23 Agustus 2014 Peserta 2
Motivation Training
(AMT)” CEC dan JQH
STAIN Salatiga
6. Sertifikat
Sertifikat Workshop
Workshop 13 September 2014 Peserta 2
Entrepreneurship
Entrepreneurship dengan
dengan
Tema “Optimalisasi Peran
Tema “Optimalisasi
Mahasiswa dalam Peran
Mahasiswa
Berwirausaha dalam
untuk
Berwirausaha untuk
Kemajuan Perekonomian
Indonesia” KSEI dan Kopma
Kemajuan Perekonomian
Indonesia” KSEISalatiga
Fatawa STAIN dan Kopma
7. Fatawa STAIN
Sertifikat Salatiga
“Training 17 September 2014 Peserta 2
Pembuatan Makalah” LDK
Darul Amal STAIN Salatiga
8. Sertifikat “Bedah Buku 01 Oktober 2014 Peserta 2
Membidik Bintang” LDK
Darul Amal STAIN Salatiga

110
9. Sertifikat Seminar Nasional 04 November 2014 Peserta 8
dengan tema”Implementasi
Kurikulum 2013 pada Mapel
Bahasa Arab Tingkat Dasar,
dan Tingkat Menengah dalam
Upaya Menjawab Tantangan
Pengajaran Bahasa Arab”
ITTAQO STAIN Salatiga

10. Sertifikat Seminar Nasional 13 November 2014 Peserta 8


dengan tema “Perbaikan Mutu
Pendidikan Melalui
Profesionalitas Pendidikan”
HMJ Tarbiyah STAIN
Salatiga
11. Sertifikat PERBASIS 27 November 2014 Peserta 2
(Perbandingan Bahasa Arab
Bahasa Inggris) CEC dan
ITTAQO STAIN Salatiga
12. Sertifikat GEMA (Gerbang 29 November 2014 Peserta 2
Masuk) ITTAQO STAIN
Salatiga
13. Sertifikat Panitia Peringatan 30 Desember 2014 Panitia 4
Maulid Nabi Muhammad
SAW PPTI AL-FALAH
14. Sertifikat Panitia Peringatan 04 Januari 2015 Panitia 4
Maulid Nabi Muhammad
SAW PPTI AL-FALAH
15. Sertifikat Panitia Peringatan 15 Mei 2015 Panitia 4
Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad
SAW PPTI AL-FALAH

16. Sertifikat Panitia Lomba 28 Mei 2015 Panitia 4


Akhirossanah Ke-XXI PPTI
AL-FALAH
18. Sertifikat Panitia Khotmil 10 Juli 2015 Panitia 4
Kutub Ramadhan 1436 H
PPTI AL-FALAH
19. Sertifikat Panitia Peringatan 1 14 Oktober 2015 Panitia 4
Muharram 1437 H PPTI AL-
FALAH

111
21. Sertifikat Seminar Nasional 28 November 2015 Peserta 8
dengan tema “Meneladani
Keutamaan Pangeran
Diponegoro untuk Menjadi
Insan Cerdas dan Berkarakter”
KMNU UNDIP

22. Sertifikat Seminar Nasional 10 Februari 2016 Peserta 8


dengan tema”Implementasi
Nilai-Nilai Pancasila sebagai
Benteng dalam Menolak
Gerakan Radikalisme” DEMA
IAIN Salatiga

23. Sertifikat Panitia Ziarah 16 Mei 2016 Panitia 4


Waliyullah PPTI AL-FALAH

24. Sertifikat Seminar Nasional 09 Agustus 2016 Peserta 8


dengan tema “Melawan
Radikalisme dan Komunisme”
PC PMII Salatiga

25. Sertifikat Memperingati Hari 22 Oktober 2016 Peserta 2


Santri Nasional PC PMII
Salatiga
26. Surat Keputusan (SK) 23 Oktober 2016 Pengurus 4
Pengurus PPTI AL-FALAH
Masa Khidmat 2016-2017

27. Sertifikat Seminar Nasional 04 September 2017 Peserta 8


dengan tema “Menumbuhkan
Semangat Berinvestasi Kaum
Santri, Menuju Kemandirian
Ekonomi” PPTI AL-FALAH

28. Sertifikat Seminar Online 14 Oktober 2017 Peserta 2


dengan tema “Tips and Trick
Student Exchange”
HAMADA Foundation

112
113
Lampiran 11 : Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Jihan Abdillah

Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 04 Oktober 1996

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat :Dukuh Krajan Rt.03 Rw.01 Jln. Wisnu No.02

Kel.Dukuh, Kec.Sidomukti, Kota Salatiga.

Riwayat Pendidikan :

1. TK Islam Darussalam Kota Serang, lulus 2002

2. SDN 1 Walantaka Kota Serang, lulus tahun

2008

3. MTs NU Kota Salatiga, lulus tahun 2011

4. MAN 1 Kota Salatiga, lulus tahun 2014

Demikian riwayat hidup ini dibuat sebenar-benarnya.

114

Anda mungkin juga menyukai