Anda di halaman 1dari 123

PERAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN DARING

DI MI DARUL ULUM PEDURUNGAN KOTA SEMARANG


TAHUN PELAJARAN 2020/2021

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

SITI NUR KHALIMAH


NIM. 23040160013

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
ii
PERAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN DARING
DI MI DARUL ULUM PEDURUNGAN KOTA SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

SITI NUR KHALIMAH


NIM. 23040160013

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020

iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Dr. Peni Susapti, M. Si.
Dosen IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing

Hal : Naskah Skripsi


Lamp : 4 (empat) eksemplar
Saudara : Siti Nur Khalimah
Kepada
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami
kirimkan naskah skripsi saudari:
Nama : Siti Nur Khalimah
NIM : 23040160013
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Judul : “PERAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN DARING DI
MI DARUL ULUM PEDURUNGAN KOTA SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2020/2021”
dengan ini kami mohon skripsi mahasiswa tersebut diatas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Salatiga, 01 Oktober 2020
Dosen Pembimbing

Dr. Peni Susapti, M. Si.


NIP. 19700403 200003 2 003

iv
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JalanLingkar Salatiga KM.2 Telepon (0298) 6031364KodePos 50716Salatiga
Website:http://tarbiyah.iainsalatiga.ac.ide-mail: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

SKRIPSI
PERAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN DARING
DI MI DARUL ULUM PEDURUNGAN KOTA SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Oleh:
SITI NUR KHALIMAH
NIM. 23040160013

Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi Program Studi


Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 27 Oktober
2020 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan atau S.Pd.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Drs. Bahroni, M.Pd. __________________
Sekretaris Penguji : Dr. Peni Susapti, M.Si. __________________
Penguji I : Dra. Nur Hasanah, M.Pd. __________________
Penguji II : Hesti Ariestina, S.Pd., M.Pd. __________________

Salatiga, 04 November 2020


Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan

Prof. Dr. Mansur, M.Ag.


NIP. 196806131994031004

v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

vi
MOTTO

“HIDUP UNTUK MENCARI KEBENARAN,


BUKAN UNTUK MENCARI PEMBENARAN”
Dengan mencari kebenaran, maka kesalahan dalam diri bisa diperbaiki.
Namun, jika mencari pembenaran, maka kesalahan pada diri akan semakin
bertambah parah.

vii
PERSEMBAHAN

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karunia-Nya,
skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Kedua orang tua saya tercinta, Bapak Imron dan Ibu Suwarni yang selalu
membimbingku, memberi semangat serta mencurahkan kasih sayang,
nasihat, dukungan dengan tulus dan ikhlas, serta doa dalam setiap harinya.
2. Saudara kandungku kakak Khoirul Aini Lathifah, adik Achmad Nurhadi,
dan adik Muhammad Khoirul Anwar yang selalu memberiku semangat ,
motivasi dan dukungan yang tak ada hentinya kepadaku sehingga proses
penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.
3. Keluarga besar PGMI 2016, terkhusus PGMI A 2016 terima kasih atas
kekeluargaan dan kerjasama yang memberikan semangat dan memberikan
perhatian yang luar biasa.
4. Keluarga besar kos Darma Putri, terima kasih atas kekeluargaan dan
kerjasama yang memberikan semangat dan memberikan perhatian yang luar
biasa.
5. Teman-teman PPL MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tahun 2019
6. Teman-teman sekaligus keluarga anggota KKN Posko 195 Desa Grogolan
Kec. Karanggede Kab. Boyolali yang telah memberikan banyak pelajaran
arti pentingnya tanggung jawab hidup bermasyarakat.
7. Terkhusus untuk Tias Sulistiarini, Uma Isti Indriyani, Eka Selviana, Puji
Aprilianti, Najibul Umami, Agus Winarko, Amin Samsuri, dan Atqiya‟ Al
„Alawi. Terimakasih telah atas segala bantuan dan suportnya selama ini.
Dan semua pihak telah membantu penyelesaian skripsi ini dan tidak bisa saya
sebutkan satu persatu. Kepada mereka semua, penulis tidak bisa memberikan
balasan apapun hanya ucapan terima kasih dan permohonan maaf, semoga
menjadikan amal sholeh buat mereka serta mendapat balasan yang berlipat
ganda dari Allah SWT. Aamiin..

viii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur alhamdulillahi robbil‟alamin, penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan nikmat, karunia, taufik, hidayah, rahmat, serta
inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dalam meneliti dan menyusun skripsi
ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat selesai dengan judul Peran Orang Tua
dalam Pembelajaran Daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang
Tahun Pelajaran 2020/2021.
Tidak lupa sholawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang selalu setia dan
menjadikannya suri tauladan yang manan beliaulah satu-satunya umat manusia
yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman
terang benerang yakni dengan ajarannya agama Islam dan selalu kita nantikan
syafaatnya kelak di Yaumul Akhir.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan
yang diterima dari berbagai pihak, baik berupa material maupun spiritual. Dengan
berakhirnya penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. BapakProf. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga.


2. Bapak Prof. Dr.H. Mansur. M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Dr. Peni Susapti, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga dan
selaku dosen pembimbing skripsi, yang senantiasa membimbing dan
mengarahkan dari awal hingga akhir sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
4. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik, yang senantiasa
membimbing dan mengarahkan dalam proses bimbingan akademik selama
kuliah.

ix
5. Bapak dan Ibu dosen beserta seluruh karyawan dan staf IAIN Salatiga, penulis
mengucapkan banyak terima kasih atas semua ilmu dan pengetahuan yang
telah diberikan.
6. Kepala Madrasah Ibtidayah Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang, Bapak
Muhamad Mufed, S.Pd.I., yang telah berkenan memberikan izin untuk
melakukan penelitian di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang.
7. Seluruh guru kelas dan seluruh staf MI Darul Ulum Pedurungan Kota
Semarang, yang berkenan membantu memberikan fasilitas dalam
berlangsungnya penelitian.
8. Orang tua siswa MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang yang telah
membantu dalam melaksanakan penelitian ini.
Tidak ada yang dapat penulis berikan kepada mereka selain ucapan terima
kasih dan iringan doa, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan mereka dengan
sebaik-baiknya balasan. Kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya skripsi
ini sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya, Aamiin Yaa Rabbal
„Alamiin.
Salatiga, 20 September 2020
Penulis

Siti Nur Khalimah


23040160013

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ...................................................................... i


LEMBAR BERLOGO IAIN ......................................................................... ii
HALAMAN SAMPUL DALAM ................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN .............................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ........................ vi
MOTTO .......................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
ABSTRAK ...................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1) Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
2) Fokus Penelitian .............................................................................. 7
3) Tujuan Penelitian ............................................................................. 8
4) Manfaat Penelitian ........................................................................... 8
5) Penegasan Istilah ............................................................................. 10
6) Sistematika penulisan ...................................................................... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ................................................................................ 14
1. Orang Tua .................................................................................. 14
a. Peran Orang Tua .................................................................. 14
b. Tanggung Jawab Orang Tua ................................................ 19
c. Hak dan Kewajiban Orang Tua ........................................... 22
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peranan Orang Tua dalam
Membimbing Belajar Anak ................................................. 23

xi
2. Pembelajaran Daring ................................................................. 26
a. Pembelajaran Daring ............................................................ 26
b. Karakteristik Pembelajaran Daring ...................................... 28
c. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Daring................ 29
3. Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Daring .......................... 34
B. Kajian Pustaka ................................................................................. 35
BAB III METODE PENELITIAN
1) Jenis Penelitian ................................................................................ 40
2) Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 40
3) Sumber Data .................................................................................... 41
4) Prosedur Pengumpulan Data ........................................................... 43
5) Analisis Data ................................................................................... 45
6) Pengecekan Keabsahan Data ........................................................... 47
BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA
1) Paparan Data .................................................................................... 49
2) Analisis Data ................................................................................... 69
BAB V PENUTUP
1) Simpulan .......................................................................................... 73
2) Saran ................................................................................................ 74
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 75
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 78
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 111

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 :Data Primer .................................................................................. 42


Tabel 4.1 :Data Pendidik MI Darul Ulum Pedurungan. ................................ 52
Tabel 4.2 :Data Siswa MI Darul Ulum Pedurungan ..................................... 53
Tabel 4.3 :Data Siswa Kelas V MI Darul Ulum Pedurungan........................54
Tabel 4.4 :Data Orang Tua Siswa Kelas V MI Darul Ulum Pedurungan ..... 56

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 :Komponen dalam Analisis Data (Flow Model) ....................... 46

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Foto Penelitian ............................................................................. 79


Lampiran 2: Instrumen Penelitian .................................................................... 84
Lampiran 3: Transkrip Wawancara dengan Guru Wali Kelas V ..................... 89
Lampiran 4: Transkrip Wawancara dengan Orang Tua Siswa Kelas V .......... 92
Lampiran 5: Surat Tugas Pembimbing ............................................................ 102
Lampiran 6: Lembar Konsultasi Pembimbing ................................................. 103
Lampiran 7: Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................... 108
Lampiran 8: Surat Keterangan Penelitian ........................................................ 109
Lampiran 9: Surat Kredit Kegiatan .................................................................. 110

xv
ABSTRAK

Khalimah, Siti Nur. 2020. Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Daring di MI
Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021.
Skripsi, Salatiga: Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing: Dr. Peni Susapti, M. Si.

Kata Kunci: peran orang tua; pembelajaran daring

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran orang tua dalam


pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang, serta untuk
mengetahui kesulitan orang tua dalam pembelajaran daring di MI Darul Ulum
Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan deskriptif. Subjek dalam penelitian ini yaitu orang tua siswa dan guru
wali kelas V. Pengumpulan data diambil melalui wawancara, observasi,
dokumentasi. Penulis berperan sebagai pewawancara langsung untuk menggali
data melalui orang tua dan guru wali kelas V.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua dalam pembelajaran
daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang yaitu orang tua
melaksanakan dua peran sekaligus pertama menjadi orang tua dan kedua menjadi
guru di rumah; menyediakan sarana dan prasarana kepada anak; memberikan
semangat; motivasi; mengarahkan anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimiliki oleh masing-masing anak. Kesulitan orang tua dalam pembelajaran
daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang yaitu latar belakang
pendidikan orang tua mempengaruhi tingkat kemudahan dan kesulitan orang tua
dalam mendidik anak; tingkat ekonomi orang tua mempengaruhi proses
pembelajaran secara daring terutama dalam hal memfasilitasi pembelajaran daring
anak; kesulitan membagi waktu antara anak dan pekerjaan; jumlah anggota
keluarga juga mempengaruhi orang tua dalam memberikan bimbingan kepada
anak dalam belajar di rumah.

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak adalah manusia yang diamanatkan Allah SWT kepada

manusia, dalam hal ini adalah orang tua. Mereka bertanggung jawab

terhadap anak-anak mereka di hadapan Allah. Anak diciptakan oleh Allah

SWT dengan dibekali potensi-potensi alamiah yang dapat diarahkan

menuju kebaikan, atau sebaliknya. Sudah menjadi kewajiban orang tua

untuk memanfaatkan potensi-potensi alamiah tersebut dengan

menyalurkannya ke jalan yang baik dengan membiasakan anak sejak dini

untuk berbuat baik kepada sesama makhluk yang diciptakan Allah SWT

dan adat istiadat yang baik agar anak dapat tumbuh dan berkembang

menjadi manusia yang berakhlakul karimah (Rahmayani, 2019: 1).

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia yang ada adalah melalui, pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan negara (UU No 20, 2003:3).

Berbicara mengenai mendidik anak, orang tua merupakan orang

yang bertanggung jawab dalam pendidikan anak-anak. Para orang tua yang

1
menentukan masa depan anak. Keluarga dan lingkungan adalah jalur

pendidikan informal (UU No 20, 2003: 1). Di dalam keadaan yang normal,

keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi anak.

Karena disanalah anak mulai mengalami proses sosialisasi awal, serta

mengenal dunia sekitarnya, juga pola pergaulan hidup yang berlaku sehari-

hari (Ni‟mah, 2016: 15).

Menempuh jalur pendidikan formal juga menjadi salah satu upaya

yang dilakukan orang tua untuk mengembangkan potensi-potensi alamiah

yang dimiliki anak agar dapat diarahkan ke arah yang lebih baik lagi.

Dalam hal ini, lembaga penyelenggara pendidikan formal adalah sekolah.

Sejalan dengan pendidikan nasional yang bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan

bertanggung jawab (UU No 20, 2003: 6).

Namun dalam mengakui keterbatasan dan peluang yang dimiliki,

sehingga orang tua meminta pihak luar lain membantu mendidik anak-

anak mereka, pihak lainnya adalah guru di sekolah. Namun demikian,

setelah anak-anak dititipkan di sekolah, orang tua tetap untuk bertanggung

jawab untuk keberhasilan pendidikan anak-anak mereka (Sukmadinata,

2009: 163).

Peran orang tua sangat penting dalam menentukan keberhasilan

pendidikan anak-anak mereka. Induk peran dan tanggung jawab antara lain

2
dapat diwujudkan dengan membimbing kelangsungan anak belajar di

rumah sesuai dengan program yang telah dipelajari oleh anak-anak di

sekolah belajar (Sukmadinata, 2009: 164).

Seiring kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, kini

pendekatan pembelajaran telah berubah ke arah pembelajaran abad

pengetahuan. Orang dapat belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa

saja. Itulah ciri pembelajaran abad pengetahuan yang dikenal sebagai

berbasis komputer (Kuntarto, 2017: 99).

Internet sudah mempengaruhi hampir dalam semua aspek

kehidupan manusia. Rasanya belum lama media seperti surat kabar,

majalah, radio, dan televisi merupakan sumber informasi yang paling

efektif. Realitas kini media seperti facebook, youtube, twitter, instagram,

whatsapp, dan sejenisnya menjadi media komunikasi dan informasi yang

paling digemari. Tempat perbelanjaan yang menawarkan berbagai fasilitas

mewah, kini terancam gulung tikar akibat berkembangnya penjualan

online. Alat transportasi umum ojek yang dulu dipandang sebelah mata,

kini menjadi transportasi online yang trend bagi semua kalangan.

Begitupun aspek kehidupan lainnya terus berkembang dan berinovasi

sebagai akibat tuntutan perubahan zaman terutama teknologi internet

(Chalim, 2018: 42).

Teknologi internet juga berdampak terhadap perilaku dan

kehidupan generasi masa kini. Anak-anak masa kini begitu akrab dengan

internet melalui berbagai perangkat gawai, seperti: komputer, laptop,

3
tablet, handphone, smartphone, dan perangkat sejenisnya. Kehidupan

mereka mulai dari; bermain, berkomunikasi, bergaul, menyalurkan hobi,

dan aspek-aspek lainnya tidak terlepas dari teknologi internet. Namun satu

hal yang disayangkan adalah internet masih sangat kecil digunakan untuk

keperluan pembelajaran (Chalim, 2018: 43).

Orang tua hendaknya mengawasi dan membimbing anak dalam

penggunaan media internet, supaya anak tidak menjadi candu dengan

internet dan berefek negatif untuk perilaku anak. Orang tua bertugas

mengarahkan anak untuk pemanfaatan internet yang positif, misalnya

untuk pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan. Orang tua

mengarahkan anak untuk membuka situs-situs yang bermanfaat, seperti

mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan menggunakan internet. Selain

itu, orang tua harus mampu memahami ragam aplikasi yang mendidik

anak dan memandu anak untuk memainkannya dengan baik, serta

mengawasi penggunaan media informasi tersebut agar tidak menyimpang

dari nilai-nilai pendidikan Islam. Kemudian, orang tua memberikan

batasan waktu kepada anak dalam penggunaan internet. Mengontrol

penggunaan internet tidak harus dilakukan dengan ketat. Mengontrol atau

mengawasi perlu dilakukan secara persuatif dengan tetap menghargai

privacy anak (Khairani, 2019: 10).

Melihat kasus pandemi akibat virus corona (Covid-19). Pemerintah

telah mengalihkan kegiatan pembelajaran dari sekolah ke rumah masing-

masing siswa sebagai bagian dari upaya menghentikan penyebaran virus

4
corona (Covid-19). Agar tidak disalahartikan sebagai hari libur, maka

proses kegiatan pembelajaran dilakukan secara online. Penggunaan media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu upaya

untuk meningkatkan efektivitas serta kualitas proses pembelajaran yang

pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.

Penggunaan media pembelajaran daring (online) sebagai media distance

learning (pembelajaran jarak jauh) menciptakan paradigma baru apabila

dibandingkan dengan pendidikan konvensional (Dewi, 2011: 4).

Pembelajaran daring bertujuan memberikan layanan pembelajaran

bermutu dalam jaringan (daring) yang bersifat masif dan terbuka untuk

menjangkau peminat yang lebih banyak dan lebih luas (Sofyana, 2019:

82).

Terkait dengan fenomena di MI Darul Ulum Pedurungan Kota

Semarang, berdasarkan hasil pra riset, orang tua yang terlalu sibuk dengan

pekerjaannya sehingga lupa dan tidak memperhatikan perannya dalam

pendidikan anak, atau orang tua yang benar-benar tidak memahami dan

menyadari perannya sehingga mereka cenderung menganggap bahwa

tugas pendidikan sepenuhnya diserahkan pada guru di sekolah (Kepala

Madrasah, 18 Juni 2020).

Permasalahan yang terjadi banyak orang tua siswa yang

mengeluhkan dirinya keteteran. Selama ini orang tua memberikan

tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru sekolah. Dikarenakan

melihat kondisi sekarang orang tua memiliki peran ganda dalam proses

5
pembelajaran daring di rumah. Selain tanggung jawab mendidik anak,

orang tua dituntut mendampingi anak belajar daring di rumah sebagai

ganti pembelajaran tatap muka. Dalam kondisi seperti saat ini, disadari

atau tidak, para orang tua menjalankan peran ganda pendidikan. Pertama,

peran utama orang tua. Secara universal, para orang tua dituntut

memikirkan dan merealisasikan pendidikan terbaik bagi anak-anak

mereka. Kewajiban ini melekat pada setiap individu orang tua. Sebab

hadirnya buah hati adalah sebagai penerus harapan dan masa depan

keluarga dan juga peradaban sebuah bangsa. Maka jelaslah orang tua harus

memastikan, melalui teladan, anaknya menjadi baik dari sisi kepribadian,

keilmuan dan juga masa depan. Kedua, peran tambahan orang tua. Peran

tambahan ini muncul seiring pembatasan sosial. Belajar dan bekerja di

rumah menjadi solusi yang tak terelakkan. Partisipasi orang tua diperlukan

dalam proses sekolah online. Pendek kata orang tua adalah guru, mewakili

sekolah, di rumah. Di mana mereka berperan mengadministrasikan

pembelajaran dari tahap anak mengerjakan tugas, melaporkan tugas,

hingga mengerjakan ujian daring (Nana Cahana, Kompasiana, 6 Mei

2020).

Hasil-hasil penelitian tentang peran orang tua sudah banyak

dilakukan. (Novrinda, 2017: Vol.2 No.1) melakukan penelitian terkait

“Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini Ditinjau dari Latar

Belakang Pendidikan”. (Muthmainnah, 2012: Vol.1Edisi.1) melakukan

penelitian terkait “Peran Orang Tua dalam Menumbuhkan Pribadi Anak

6
yang Androgynus Melalui Kegiatan Bermain”. (Martsiswati, 2014: Vol.1

No.2) melakukan penelitian terkait “Peran Orang Tua dan Pendidik dalam

Menerapkan Perilaku Disiplin Terhadap Anak Usia Dini”

Penelitian-penelitian yang menjelaskan bagaimana peran orang tua

dalam menciptakan pemanfaatan internet untuk pendidikan masih sangat

jarang dilakukan. Begitupun bagaimana peran orang tua dan guru dalam

membangun kebiasaan anak untuk memanfaatkan internet untuk

pembelajaran masih belum dilakukan. Peran orang tua dan guru ini sangat

penting, karena mereka adalah orang yang berhadapan langsung dengan

anak-anak dilingkungan keluarga dan sekolah. Kondisi tersebut menarik

peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul Peran Orang Tua

dalam Pembelajaran Daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota

Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat

dikemukakan suatu fokus penelitian dalam penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana peran orang tua dalam pembelajaran daring di MI Darul

Ulum Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021?

2. Apakah kesulitan yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran daring

di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran

2020/2021?

7
C. Tujuan Penelitian

Suatu penelitian pasti memiliki arah dan tujuan yang ditargetkan.

Tanpa tujuan, maka penelitian yang dilakukan tidak memberikan manfaat

dan penyelesaian dari penelitian yang dilakukan. Adapun tujuan utama

penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui peran orang tua dalam pembelajaran daring di MI

Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021.

2) Untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi orang tua dalam

pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

Tahun Pelajaran 2020/2021.

D. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian tidaklah berarti jika tidak memiliki manfaat yang

dapat diperoleh, oleh karena itu penelitian dikatakan berharga apabila

memiliki manfaat yang dapat diperoleh baik secara teoritis maupun

praktis. Adapun manfaat penelitian ini secara terperinci adalah:

1) Manfaat Teoritis

a. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya yang relevan

b. Menemukan pengetahuan/teori/model pembelajaran yang inovatif

yang dapat mendukung peningkatan kualitas pembelajaran di masa

yang akan datang.

c. Lebih meningkatkan kesadaran siswa dalam belajarnya dengan

memperhatikan dukungan dari orang tua.

8
2) Manfaat Praktis

a. Bagi Orang Tua

Meningkatkan peran orang tua dan rasa tanggung jawab

dalam mengawasi, mendidik, membimbing, dan memotivasi anak-

anaknya agar tetap dapat mencapai tujuan pembelajaran meskipun

dengan pembelajaran daring dan sebagai masukan agar mereka tidak

hanya memberikan tanggung jawab pendidikan kepada sekolah saja.

b. Bagi Guru

1) Membantu guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa

2) Menanamkan kreativitas guru dalam usaha pembenahan

pembelajaran.

c. Bagi Siswa

1) Melalui pembelajaran daring siswa dimungkinkan untuk tetap

dapat belajar sekalipun tidak hadir secara fisik didalam kelas.

Kegiatan belajar menjadi sangat fleksibel karena dapat

disesuaikan dengan ketersediaan waktu siswa

2) Meningkatkan semangat belajar siswa dengan adanya peranan

orang tua

d. Bagi Sekolah

1) Membangun motivasi untuk mengembangkan model

pembelajaran daring dalam meningkatkan hasil belajar dalam

rangka daya saing sekolah

9
2) Meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi lebih efektif dan

kreatif.

e. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan, pemahaman, pengalaman, dan

wawasan dalam meningkatkan kompetensi penulis.

f. Bagi Pembaca

1) Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi seluruh

masyarakat terutama pihak yang berkepentingan.

2) Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dan

memberikan tambahan wawasan serta pengetahuan bagi pembaca

atau mahasiswa lain yang tertarik untuk mengangkat topik yang

sama.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari adanya salah penafsiran pada judul diatas,

maka peneliti menjelaskan istilah-istilah pada judul sebagai berikut:

1. Peran orang tua

Menurut Khairani (2019: 20) peran merupakan suatu kompleks

pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan

berbuat dalam situasi tertentu yang berdasarkan status dan fungsi

sosialnya. Kata peran dalam kamus Oxford Dictionary diartikan

dengan Actor‟s Part, One‟s Task Of Function yang berarti aktor, tugas

seseorang atau fungsi.

10
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Peran mempunyai

arti pemain sandiwara (film), perangkat tingkah diharapkan yang

dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat”.

Menurut Novrinda (2017:42) “Orang tua adalah pria dan

wanita yang terikat dalam perkawinan dan siap sedia untuk memikul

tanggung jawab sebagai ayah dan ibu dari anak-anak yang

dilahirkannya”.

Menurut Muthmainnah (2012: 108) “Orang tua adalah sosok

yang seharusnya paling mengenal kapan dan bagaimana anak belajar

sebaik-baiknya”.

Menurut Martsiswati (2014: 190) “Orang tua adalah komponen

keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu dan merupakan hasil dari

sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah

keluarga”.

Jadi, peran yang dimaksud pada penelitian ini adalah tugas

utama atau kewajiban yang harus dilaksanakan oleh orang tua kepada

anaknya. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian tentang peran

orang tua dalam pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan

Kota Semarang tahun pelajaran 2020/2021.

2. Pembelajaran Daring

Menurut Tim Kemenristekdikti (2017: 1) “Daring atau dalam

jaringan adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna

tersambung ke dalam jaringan komputer”.

11
Menurut Dewi (2020: 56-58) “Pembelajaran daring merupakan

pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran dengan

pembelajaran daring siswa memiliki keleluasaan waktu belajar, dapat

belajar kapanpun dan dimanapun. Pembelajaran daring dilakukan

dengan disesuaikan kemampuan masing-masing sekolah. Pembelajaran

daring (online) dapat menggunakan teknologi digital seperti google

classroom, rumah belajar, zoom, videoconverence, telepon atau live

chat dan lainnya”.

Menurut Sofyana (2019: 82) “Pembelajaran daring bertujuan

memberikan layanan pembelajaran bermutu dalam jaringan (daring)

yang bersifat masif dan terbuka untuk menjangkau peminat yang lebih

banyak dan lebih luas”.

Pembelajaran daring yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah pemberian tugas melalui pemantauan pendampingan oleh guru

melalui whatsapp grup sehingga anak betul-betul belajar. Kemudian

guru-guru bekerja dari rumah dengan berkoordinasi dengan orang tua,

melalui video call maupun foto kegiatan belajar anak dirumah untuk

memastikan adanya interaksi antara guru dengan orang tua.

F. Sistematika Penulisan

Penelitian skripsi ini, peneliti akan membagi dalam beberapa bab

agar pembahasan dalam skripsi ini dapat tersusun dengan baik dan dapat

memenuhi standar penulisan sebagai karya ilmiah. Sistematika penulisan

dalam penyusunan penelitian ini terdiri dari lima BAB, yaitu:

12
BAB I Pendahuluan: Menjelaskan secara umum tentang arah

penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai peran orang tua dalam

pembelajaran daring, sehingga pembaca dapat mengetahui latar belakang

masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan

istilah, dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka: Berisi tentang pembahasan mengenai

landasan teori yang meliputi peran orang tua, pembelajaran daring, dan

kajian penelitian terdahulu yang relevan.

BAB III Profil Tempat Penelitian dan Metode Penelitian: Pada

bab ini merupakan penjelasan tentang metode penelitian, jenis penelitian,

lokasi dan waktu penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data,

analisis data, dan pengecekan keabsahan data.

BAB IV Analisis dan Temuan Data: Pada bab ini menyajikan

hasil data yang diperoleh oleh peneliti terhadap subjek dan objek

penelitian serta menyajikan tentang pemikiran peneliti mengenai teori

yang peneliti pahami dengan hasil data yang diperoleh.

BAB V Penutup: Berisi penutup yang terdiri atas kesimpulan yang

diperoleh dari penelitian dan saran bagi objek penelitian untuk aktivitas

yang perlu dikembangkan.

13
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1) Orang Tua

a. Peran Orang Tua

Menurut Khairani (2019: 20)peran merupakan suatu

kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus

bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu yang berdasarkan status

dan fungsi sosialnya. Kata peran dalam kamus Oxford Dictionary

diartikan dengan Actor‟s Part, One‟s Task Of Function yang

berarti aktor, tugas seseorang atau fungsi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Peran

mempunyai arti pemain sandiwara (film), perangkat tingkah

diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat”.

Menurut Novrinda (2017: 42) “Orang tua adalah pria dan

wanita yang terikat dalam perkawinan dan siap sedia untuk

memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu dari anak-anak

yang dilahirkannya”.

Menurut Muthmainnah (2012: 108) “Orang tua adalah

sosok yang seharusnya paling mengenal kapan dan bagaimana

anak belajar sebaik-baiknya”.

14
Menurut Martsiswati (2014: 190) “Orang tua adalah

komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, merupakan hasil

dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk

sebuah keluarga”.

Menurut Ni‟mah (2016: 15) “Orang tua adalah pendidik

utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah

anak-anak pertama kalinya mendapat pendidikan”.

Menurut Astita (2016: 41) “Orang tua adalah Orang yang

menjadi panutan bagi anak-anaknya, karena setiap anak mula-mula

mengagumi orang tuanya semua tingkah orang tuanya ditiru oleh

anak-anaknya. Orang tua sebagai pendidik yang utama dan yang

pertama dalam sebuah orang tua disebut pendidik utama karena

besar sekali pengaruhnya karena merekalah yang mendidik

anaknya sekolah, pesantren, les, dan lain sebagainya itu hanya

sekedar membantu orang tua saja”.

Heriyani (2010: 16-17) Mengatakan: “Orang tua ibu dan

ayah memegang peranan yang penting dan sangat berpengaruh atas

pendidikan anak-anaknya. Seorang ayah berperan mengelola dan

mengatur seluruh urusan anak serta memberi arah-arahan yang

tepat dan berguna. Seorang ayah juga berkewajiban untuk mencari

nafkah bagi keluarganya dan juga berkewajiban untuk mencari

tambahan ilmu bagi dirinya, karena dengan ilmu-ilmu itu dia akan

dapat membimbing dan mendidik dirinya sendiri dan keluarga

15
menjadi lebih baik. Demikian halnya seorang ibu, disamping

memiliki kewajiban untuk mencari ilmu karena ibulah yang selalu

dekat dengan anak-anaknya”.

Peran orang tua dalam pendidikan anak-anaknya tersirat

dalam Q.S At Tahrim: 6

ً ‫س ُك ْم َوأ َ ْه ِلي ُك ْم ن‬
‫َارا‬ َ ُ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُىا قُىا أَ ْنف‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka....”(Al-Aliyy, 2007: 448)

Dalam tafsir jalalain ayat ini mengandung makna untuk

menjaga keluarga mereka dari api neraka. Orang tua sebagai subjek

utama yang bertanggung jawab dalam keluarganya harus benar-

benar memperhatikan keadaan dan perkembangannya. Terutama

perkembangan anaknya agar mereka berkembang sesuai dengan

syariat Islam yaitu dengan mengacu pada Al-qur‟an dan Hadits.

Peranan orang tua sangat penting dalam mendampingi

anak-anaknya, karena pendampingan yang baik menjadi salah satu

faktor dalam proses tumbuh dan berkembangnya seorang anak.

Adanya pendampingan yang dilakukan oleh orang tua kepada

putra-putrinya dalam melakukan kegiatan belajar di rumah akan

berpengaruh terhadap tingkah laku yang mengarah pada

kedisiplinan dalam belajar. Motivasi yang diberikan kepada anak

hendaknya mengarah pada peningkatan motivasi yang kuat untuk

mengikuti kegiatan pendidikan. Situasi ini dapat tercipta apabila

16
terjadi ikatan emosional antara orang tua dengan anaknya. Suasana

rumah yang aman dan nyaman akan membantu anak untuk

mengembangkan dan mempersiapkan dirinya menuju masa depan

(Prasetyo, 2018: 16).

Menurut Widayati (2018: 28-29) menjelaskan bahwa peran

orang tua dalam keluarga terdiri dari:

1) Peran sebagai pendidik, orang tua perlu menanamkan kepada

anak-anak arti penting pendidikan dan ilmu pengetahuan yang

mereka dapatkan dari sekolah.

2) Peran sebagai pendorong, sebagai anak yang sedang

menghadapi masa peralihan, anak membutuhkan dorongan

orang tua untuk menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri

dalam menghadapi masalah.

3) Peran sebagai panutan, orang tua perlu memberikan contoh dan

teladan bagi anak, baik dalam berkata jujur maupun dalam

menjalankan kehidupan sehari-hari dan bermasyarakat.

4) Peran sebagai teman, menghadapi anak yang sedang

menghadapi masa peralihan. Orang tua lebih sabar dan

mengerti tentang perubahan anak. Orang tua dapat menjadi

informasi, teman bicara atau teman bertukar pikiran tentang

kesulitan atau masalah anak, sehingga anak merasa nyaman dan

terlindungi.

17
5) Peran sebagai pengawas, kewajiban orang tua adalah melihat

dan mengawasi sikap dan perilaku anak agar tidak keluar jauh

dari jati dirinya, terutama dari pengaruh lingkungan baik dari

lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

6) Peran sebagai konselor, orang tua dapat memberikan gambaran

dan pertimbangan nilai positif dan negatif sehingga anak

mampu mengambil keputusan yang terbaik.

Berdasarkan uraian diatas maka maksud peran orang tua

adalah pola tingkah laku dari ayah dan ibu berupa tanggung jawab

untuk mendidik, mengasuh, dan membimbing anak-anaknya untuk

mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap

hidup dalam kehidupan bermasyarakat.

Dengan demikian jelaslah bahwa orang tua memiliki

kedudukan dan tanggung jawab yang sangat besar terhadap

anaknya, karena mereka mempunyai tanggung jawab memberikan

nafkah, mendidik, mengasuh, serta memelihara anaknya untuk

mempersiapkan dan mewujudkan kebahagiaan hidup anak dimasa

depan. Dengan kata lain bahwa orang tua umumnya bertanggung

jawab atas segalanya dari kelangsungan hidup anak-anak mereka.

Jadi, peran yang dimaksud pada penelitian ini adalah tugas

utama atau kewajiban yang harus dilaksanakan oleh orang tua

kepada anaknya. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian

18
tentang peran orang tua dalam pembelajaran daring di MI Darul

Ulum Pedurungan Kota Semarang tahun pelajaran 2020/2021.

b. Tanggung Jawab Orang Tua

Dalam upaya menghasilkan generasi penerus yang tangguh

dan berkualitas, dibutuhkan adanya usaha atau upaya yang

konsisten dan terus-menerus dari orang tua didalam melaksanakan

tugas memelihara, mengasuh dan mendidik anak baik lahir maupun

batin sampai anak tersebut dewasa, dimana tugas ini merupakan

kewajiban orang tua.

Menurut Ni‟mah (2016: 17) tanggung jawab pendidikan

Islam yang menjadi beban orang tua sekurang-kurangnya harus

dilaksanakan dalam rangka:

1) Memelihara dan membesarkan anak. Ini adalah bentuk yang

paling sederhana dari tanggung jawab setiap orang tua dan

merupakan dorongan alami untuk mempertahankan

kelangsungan hidup manusia.

2) Melindungi dan menjamin kesamaan baik jasmaniah maupun

rohaniah dari berbagai gangguan penyakit dan penyelewengan

kehidupan dari tujuan hidup yang sesuai dengan falsafah hidup

dan agama yang dianutnya.

3) Memberi pelajaran dalam arti yang luas sehingga anak

memperoleh peluang untuk memiliki pengetahuan dan

kecakapan seluas dan setinggi mungkin yang dapat di capainya.

19
4) Membahagiakan anak, baik di dunia maupun di akhirat sesuai

dengan pandangan dan tujuan hidup muslim.

Imron (2016: 97-98) mengemukakan pentingnya pendidik

yang menurut beliau mencakup “mu‟allim” (guru), ayah dan ibu,

tokoh masyarakat (musyarraf ijtima‟i) untuk membina anak

dengan hal-hal yang sesuai dengan ajaran agama, terutama dalam

hal kepribadian anak baik fisik, psikis atau intelektual yang

nantinya dapat dikembangkan. Hal tersebut merupakan tanggung

jawab pendidikan terbesar bagi para pendidik, yaitu:

1) Tanggung Jawab Pendidikan Jasmani atau fisik,

Menurut Ulwan, (1999: 209) “Pendidikan jasmani

adalah pendidikan dalam rangka membentuk seorang anak agar

tumbuh dewasa dengan kondisi fisik yang kuat, sehat,

bergairah, dan bersemangat”.

Menurut Quthb, (1988: 182) Mengemukakan: Jasmani

dalam pendidikan yang dimaksud bukan hanya otot-ototnya,

panca indranya dan kelenjar-kelenjarnya, tetapi juga potensi

yang sangat energik yang muncul dari jasmani dan terungkap

melalui perasaan (Agama Islam sangat memperhatikan

kesehatan jasmani manusia pada umumnya dan kesehatan anak

pada khususnya, lantaran kesehatan jasmani sangat

berpengaruh pada kesehatan rohaninya.

20
2) Tanggung Jawab Pendidikan Intelektual/Aqliyah,

Pendidikan aqliyah (rasio) adalah membentuk pola pikir

anak dengan segala sesuatu yang bermanfaat, baik dari ilmu-

ilmu agama maupun ilmu hasil budaya manusia serta

peradaban sehingga anak itu muncul sebagai orang yang

mampu berpikir dan berbudaya. Di samping pendidikan fisik,

untuk membentuk pola pikir anak dibutuhkan pendidikan

intelektual, pendidikan intelektual tidak kalah pentingnya

dengan pendidikan fisik yang merupakan persiapan dan

pembentukan, sedangkan pendidikan intelektual ini merupakan

penyadaran, pembudayaan dan pengajaran (Imron, 2016: 108-

110).

3) Tanggung Jawab Pendidikan Rohani/Kejiwaan

Tanggung jawab pendidikan rohani/kejiwaan di sini

adalah mendidik anak sejak berakal untuk mempunyai sikap

berani, bertindak benar, merasa optimis akan kemampuannya,

menyenangi kebaikan bagi orang lain, mampu menahan diri

tatkala marah dan menghiasi diri dengan keutamaan-keutamaan

akhlak serta sikap-sikap positif yang lain (Imron, 2016: 110).

Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

tanggung jawab orang tua terhadap anak khususnya dalam hal

pendidikan berlangsung dari masa kanak-kanak. Dan dalam

pelaksanaannya tanggung jawab tersebut harus dilaksanakan

21
oleh orang tua dengan baik dan benar. Tanggung jawab orang

tua terhadap anak bukan hanya memenuhi kebutuhan

jasmaninya saja, tetapi kebutuhan rohani juga harus dipenuhi

oleh orang tua.

c. Hak dan Kewajiban orang tua

Kewajiban orang tua terhadap anak diatur dalam Undang-

Undang Nomor 35 Tahun 2014. UU tersebut merupakan perubahan

atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan

Anak. Pasal 26 Undang-Undang tersebut mengatakan bahwa

kewajiban orang tua terhadap anak mencakup empat hal, yaitu:

1) Mengasuh, memelihara, melindungi, dan mendidik anak

2) Menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan,

minat, dan bakatnya

3) Mencegah anak menikah pada usia dini

4) Memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai budi

pekerti anak.

Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1974 Tentang

Perkawinan, ketentuan-ketentuan perihal hak dan kewajiban orang

tua terhadap anak, pada pasal 45 ayat 1 mengatakan bahwa:

“Kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak

mereka sebaik-baiknya.”

22
Menurut Ni‟mah (2016: 19) Hak dan kewajiban orang tua

dalam rumah tangga yaitu: “Kepala keluarga ialah orang tua

sebagai pembentuk dan pimpinan keluarga mempunyai kewajiban

dan rasa tanggung jawab untuk membina seluruh anggota

keluarganya”.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peranan Orang tua dalam

Membimbing Belajar Anak

Menurut Valeza (2017:32-39) Ada beberapa faktor yang

mempengaruhi orang tua dalam melakukan bimbingan belajar pada

anak di rumah, diantaranya yaitu:

1) Latar Belakang Pendidikan Orang tua

Pada umumnya, orang tua yang berpendidikan tinggi

berbeda dengan orang tua yang berpendidikan rendah atau

dengan orang tua yangtidak berpendidikan sama sekali, dalam

melaksanakan kewajibannya terhadap anaknya, sebab orang tua

yang tinggi pendidikannya tentu luas pengetahuan,

pengalaman, dan pandangannya. Sehingga dalam menyikapi

segala persoalan, dapat lebih bijaksana.

Orang tua yang demikian beranggapan bahwa

pendidikan itu sangat penting arti dan pengaruhnya bagi anak-

anaknya, dan sebaliknya, bagi orang tua yang berpendidikan

rendah, kebanyakan mereka beranggapan bahwa pendidikan

kurang penting artinya bagi anak-anaknya, sehingga

23
mengakibatkan kurang perhatian mereka terhadap pendidikan

anak-anak mereka. Meskipun, tidak menutup kemungkinan

bagiorang tua yang berpendidikan rendah sangat

memperhatikan pendidikan anak-anak. Hal ini tergantung pada

sampai dimana kesadaran masing-masing orang tua terhadap

pentingnya arti pendidikan bagi kelangsungan hidup seseorang.

2) Tingkat Ekonomi Orang tua

Keadaan ekonomi orang tua sangat mempengaruhi

keberadaan bimbingan terhadap anak-anaknya. Sekalipun hal

tersebut tidak dapat diberlakukan kepada semua orang tua.

Tetapi, pada umumnya orang tuayang mempunyai ekonomi

mapan akan lebih banyak memperhatikan dan membimbing

anaknya dalam belajar. Hal tersebut memungkinkan orang tua

yang bersangkutan memenuhi fasilitas belajar yang dibutuhkan

oleh anak-anaknya dalam belajar. Di samping itu, ekonomi

yang mapan memungkinkan orang tua untuk berkonsentrasi

dalam memberikan bimbingan terhadap anak-anaknya dalam

belajar, karena tidak perlu merasa terganggu oleh adanya

desakan untuk mencari nafkah/bekerja demi memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari.

Meskipun demikian, tidak sedikit orang tua yang

walaupun termasuk pada kategori ekonomi pas-pasan, namun

pada kenyataannya lebih banyak punya kesempatan dalam

24
membimbing belajar anak-anak di rumah. Orang tua yang

demikian, tidak perlu menunggu kondisi atau keadaan ekonomi

harus mapan, namun mereka yang terpenting adalah bagaimana

memenuhi kebutuhan anak akan bimbingan dalam belajarnya

di rumah, walaupun dari segi pemenuhan fasilitas belajar anak,

mereka menemui kesulitan yang cukup berat, sebab kadang-

kadang anak memerlukan sarana belajar yang cukup mahal dan

tidak terjangkau oleh mereka.

3) Jenis Pekerjaan Orang tua

Waktu dan kesempatan orang tua untuk mendidik anak-

anaknya, biasanya mempunyai keterkaitan dengan pekerjaan

orang tua. Orang tua mempunyai pekerjaan yang berbeda-beda,

sehingga ada orang tua yang dapat membagi waktu dengan

baik dan ada pula yang selalu merasa dikejar-kejar waktu.

4) Waktu yang Tersedia

Sesibuk apapun orang tua dengan berbagai kegiatan

mereka, semestinya tetap meluangkan waktu untuk dapat

berkomunikasi dan memberikan bimbingan dalam berbagai hal,

terutama sekali dalam bimbingan belajar di rumah. Orang tua

yang bersedia meluangkan waktunya untuk selalu

mendampingi anak-anaknya. Pada waktu yang demikian

kepada mereka diberikan bimbingan, pengarahan, dan nasehat

yang bertujuan supaya mereka meningkatkan kegairahan dan

25
cara belajarnya di sekolah, karena baik buruknya prestasi yang

dicapai oleh anak di sekolah akan memberikan pengaruh

kepadanya dalam perkembangan pendidikan dan kehidupannya

buat selanjutnya.

5) Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah anggota keluarga juga mempengaruhi orang tua

dalam memberikan bimbingan kepada anak dalam belajar di

rumah. Jumlah anggota keluarga yang terlalu banyak dalam

sebuah rumah akan membuat suasana rumah menjadi gaduh,

sehingga sulit bagi anak untuk belajar dan berkonsentrasi

padapelajaran yang sedang dipelajarinya.

2) Pembelajaran Daring

a. Pembelajaran Daring

Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai

pengganti kata online yang sering kita gunakan dalam kaitannya

dengan teknologi internet. Daring adalah terjemahan dari istilah

online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan internet.

Pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran yang

dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran

maupun jejaring sosial.

Menurut Tim Kemenristekdikti (2017: 1) Daring atau

dalam jaringan adalah terjemahan dari istilah online yang

bermakna tersambung ke dalam jaringan komputer.

26
Yazdi (2012: 146) Mendefinisikan e-learning sebagai

sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan

rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk

menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada

pula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak

jauh yang dilakukan melalui media internet.

Menurut Dewi (2020: 56-58) Pembelajaran daring

merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses

pembelajaran. Dengan pembelajaran daring siswa memiliki

keleluasaan waktu belajar, dapat belajar kapanpun dan dimanapun.

Pembelajaran daring dilakukan dengan disesuaikan kemampuan

masing-masing sekolah. Pembelajaran daring (online) dapat

menggunakan teknologi digital seperti google classroom, rumah

belajar, zoom, video converence, telepon atau live chat dan lainnya.

Menurut Sofyana (2019: 82) “Pembelajaran daring

bertujuan memberikan layanan pembelajaran bermutu dalam

jaringan (daring) yang bersifat masif dan terbuka untuk

menjangkau peminat yang lebih banyak dan lebih luas”.

Pembelajaran daring yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah pemberian tugas melalui pemantauan pendampingan oleh

guru melalui whatsapp grup sehingga anak betul-betul belajar.

Kemudian guru-guru bekerja dari rumah dengan berkoordinasi

dengan orang tua, melalui video call maupun foto kegiatan belajar

27
anak di rumah untuk memastikan adanya interaksi antara guru

dengan orang tua.

b. Karakteristik Pembelajaran Daring

Menurut Mahnun (2018: 31) karakteristik dari

pembelajaran online yaitu memungkinkan peserta didik belajar

tanpa harus pergi ke ruang kelas, dan pembelajaran dapat

dijadwalkan sesuai kesepakatan antara instruktur dan peserta didik,

atau peserta didik dapat menentukan sendiri waktu belajar yang

diinginkan. Sedangkan menurut Ruth Colvin Clark dan Richard E.

Mayer yaitu; Pertama Pembelajaran berbasis online harus memiliki

dua unsur penting yaitu informasi dan metode pengajaran yang

memudahkan orang untuk memahami konten pelajaran. Kedua

Pembelajaran berbasis online dilakukan melalui komputer

menggunakan tulisan, suara, atau gambar seperti ilustrasi, photo,

animasi, dan video. Ketiga Pembelajaran berbasis online

diperuntukkan untuk membantu pendidik mengajar seorang peserta

didik secara objektif.

Pertimbangan penggunaan e-learning juga harus

memperhatikan beberapa karakteristik e-learning sebagaimana

yang diungkapkan oleh (Sari, 2015:26):

1) Memanfaatkan jasa teknologi elektronik sehingga dapat

memperoleh informasi dan melakukan komunikasi dengan

28
mudah dan cepat, baik antara pengajar dengan peserta didik

atau antar peserta didik satu dengan yang lain.

2) Memanfaatkan media komputer, seperti jaringan komputer

(computer networks atau media digital)

3) Menggunakan materi pembelajaran untuk dipelajari secara

mandiri (self learning materials)

4) Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer, sehingga

dapat diakses oleh pengajar dan peserta didik atau siapapun

tidak terbatas waktu dan tempat kapan saja dan di mana saja

sesuai dengan keperluannya.

5) Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga

untuk mengetahui hasil kemajuan belajar, atau administrasi

pendidikan, serta untuk memperoleh informasi yang banyak

dari berbagai sumber informasi.

c. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Daring

1) Kelebihan Pembelajaran Daring

Kelebihan e-learning sebagaimana tertulis dalam (Sari,

2015: 27-28) yaitu:

a) Mengatasi persoalan jarak dan waktu

E-learning membantu pembuatan koneksi yang

memungkinkan peserta didik masuk dan menjelajahi

lingkungan belajar yang baru, mengatasi hambatan jarak

jauh dan waktu. Hal ini memungkinkan pembelajaran bisa

29
diakses dengan jangkauan yang lebih luas atau bisa diakses

di mana saja dan tanpa terkendala waktu atau bisa diakses

kapan saja.

b) Mendorong sikap belajar aktif

E-learning memfasilitasi pembelajaran bersama

dengan memungkinkan peserta didik untuk bergabung atau

menciptakan komunitas belajar yang memperpanjang

kegiatan belajar secara lebih baik di luar kelas baik secara

individu maupun kelompok. Situasi ini dapat membuat

pembelajaran lebih konstruktif, kolaboratif, serta terjadi

dialog baik antar guru dengan peserta didik maupun antar

peserta didik satu sama lain.

c) Membangun suasana belajar baru

Dengan belajar secara online, peserta didik

menemukan lingkungan yang menunjang pembelajaran

dengan menawarkan suasana baru sehingga peserta didik

lebih antusias dalam belajar.

d) Meningkatkan kesempatan belajar lebih

E-learning meningkatkan kesempatan untuk belajar

bagi peserta didik dengan menawarkan pengalaman virtual

dan alat-alat yang menghemat waktu mereka, sehingga

memungkinkan mereka belajar lebih lanjut.

30
e) Mengontrol proses belajar

Baik guru maupun peserta didik dapat

menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang

terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga

keduanya bisa saling menilai bagaimana bahan ajar

dipelajari. E-learning juga menawarkan kemudahan guru

untuk mengecek apakah peserta didik mempelajari materi

yang diunggah, mengerjakan soal-soal latihan dan tugasnya

secara online.

f) Memudahkan pemutakhiran bahan ajar bagi guru

E-learning memberikan kemudahan bagi guru untuk

memperbaharui, menyempurnakan bahan ajar yang

diunggah dengan e-learning. Guru juga dapat memilih

bahan ajar yang lebih aktual dan kontekstual.

g) Mendorong tumbuhnya sikap kerja sama

Hubungan komunikasi dan interaksi secara online

antar guru, guru dengan peserta didik dan antar peserta

didik mendorong tumbuhnya sikap kerja sama dalam

memecahkan masalah pembelajaran.

h) Mengakomodasi berbagai gaya belajar

E-learning dapat menghadirkan pembelajaran

dengan berbagai modalitas belajar (multisensory) baik

audio, visual maupun kinestetik, sehingga dapat

31
memfasilitasi peserta didik yang memiliki gaya belajar

berbeda-beda.

2) Kelemahan Pembelajaran Daring

Kelemahan e-learning sebagaimana disarikan dari

pendapat (Munir, 2009: 176-177) antara lain:

a) Penggunaan e-learning sebagai pembelajaran jarak jauh,

membuat peserta didik dan pengajar/guru terpisah secara

fisik, demikian juga antara peserta didik satu dengan

lainnya. Keterpisahan secara fisik ini bisa mengurangi atau

bahkan meniadakan interaksi secara langsung antara

pengajar dan peserta didik. Kondisi itu bisa mengakibatkan

pengajar dan peserta didik kurang dekat sehingga bisa

mengganggu keberhasilan proses pembelajaran. Kurangnya

interaksi ini juga dikhawatirkan bisa menghambat

pembentukan sikap, nilai (value), moral, atau sosial dalam

proses pembelajaran sehingga tidak dapat diaplikasikan

dalam kehidupan sehari-hari.

b) Teknologi merupakan bagian penting dari pendidikan,

namun jika lebih terfokus pada aspek teknologinya dan

bukan pada aspek pendidikannya maka ada kecenderungan

lebih memperhatikan aspek teknis atau aspek

bisnis/komersial dan mengabaikan aspek pendidikan untuk

32
mengubah kemampuan akademik, perilaku, sikap, sosial

atau keterampilan peserta didik.

c) Proses pembelajaran cenderung ke arah pelatihan dan

pendidikan yang lebih menekankan aspek pengetahuan atau

psikomotor dan kurang memperhatikan aspek afektif.

d) Pengajar dituntut mengetahui dan menguasai strategi,

metode atau teknik pembelajaran berbasis TIK. Jika tidak

mampu menguasai, maka proses transfer ilmu pengetahuan

atau informasi jadi terhambat dan bahkan bisa

menggagalkan proses pembelajaran.

e) Proses pembelajaran melalui e-learning menggunakan

layanan internet yang menuntut peserta didik untuk belajar

mandiri tanpa menggantungkan diri pada pengajar. Jika

peserta didik tidak mampu belajar mandiri dan motivasi

belajarnya rendah, maka ia akan sulit mencapai tujuan

pembelajaran.

f) Kelemahan secara teknis yaitu tidak semua peserta didik

dapat memanfaatkan fasilitas internet karena tidak tersedia

atau kurangnya komputer yang terhubung dengan internet.

Belum semua lembaga pendidikan bisa menyediakan

fasilitas listrik dan infrastruktur yang mendukung

pembelajaran dengan e-learning. Jika peserta didik

33
berusaha menyediakan sendiri fasilitas itu atau menyewa di

warnet bisa terkendala masalah biaya.

g) Jika tidak menggunakan perangkat lunak sumber terbuka,

bisa mendapatkan masalah keterbatasan ketersediaan

perangkat lunak yang biayanya relatif mahal.

h) Kurangnya keterampilan mengoperasikan komputer dan

internet secara lebih optimal

3. Peran Orang tua dalam pembelajaran daring

Terdapat empat peran orang tua selama Pembelajaran Jarak

Jauh (PJJ) atau pembelajaran daring menurut (Cahyati, 2020: 155)

yaitu:

a. Orang tua memiliki peran sebagai guru di rumah, yang di mana

orang tua dapat membimbing anaknya dalam belajar secara jarak

jauh dari rumah.

b. Orang tua sebagai fasilitator, yaitu orang tua sebagai sarana dan

pra-sarana bagi anaknya dalam melaksanakan pembelajaran jarak

jauh.

c. Orang tua sebagai motivator, yaitu orang tua dapat memberikan

semangat serta dukungan kepada anaknya dalam melaksanakan

pembelajaran, sehingga anak memiliki semangat untuk belajar,

serta memperoleh prestasi yang baik.

d. Orang tua sebagai pengaruh atau director, Orang tua mempunyai

peran untuk selalu membimbing anaknya agar dapat mencapai

34
keberhasilan di masa yang akan datang. Orang tua juga berperan

untuk mengarahkan anak sesuai dengan bakat dan minat yang

dimiliki oleh masing-masing anak. Hal ini dikarenakan anak

mempunyai bakat yang berbeda-beda. Anak memiliki hak untuk

mewujudkan cita-citanya. Anak harus selalu dingatkan agar tidak

larut dalam situasi libur sekolah yang tidak menentu seperti saat

ini.

B. Kajian Pustaka

Suatu penelitian dikatakan relevan jika penelitian tersebut

merupakan uraian sistematik tentang hasil-hasil penelitian yang dilakukan

oleh peneliti terdahulu yang relevan sesuai dengan substansi yang diteliti.

Fungsinya untuk memposisikan penelitian yang sudah ada dengan

penelitian yang akan dilakukan. Beberapa penelitian yang dianggap

relevan dengan penelitian ini, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Skripsi oleh Heriyani (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “

Peran Orang Tua dalam Membimbing Belajar Anak Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV MI Ma‟arif Banjarparakan

Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran

2009/2010” menyimpulkan bahwa dalam membimbing belajar anak

orang tua dapat berperan sebagai pendidik, pelindung, motivator,

fasilitator, dan pembimbing. Adapun faktor pendukung dan

penghambat dari belajar siswa kelas IV MI Ma‟arif Bajarparakan

Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas.

35
Adapun terdapat persamaan penelitian yang dilaksanakan oleh

Heriyani dan peneliti adalah penggunaan metode Triangulasi.

Sedangkan perbedaan penelitian yang dilaksanakan oleh Heriyani

lebih menitik beratkan pada peran orang tua dalam membimbing anak

belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam. Sementara penelitian

yang akan peneliti lakukan lebih fokus kepada peran orang tua

terhadap pembelajaran anak secara daring (online). Penelitian Heriyani

memberikan kontribusi antara lain penambahan kajian teori sebagai

pedoman peneliti dalam membuat instrumen penelitian.

2. Skripsi oleh Aldila Siddiq hastomo (2013) dalam penelitiannya yang

berjudul “Efektivitas Media Pembelajaran E-learning Terhadap

Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa di SMA Negeri 1

Yogyakarta” menyimpulkan bahwa penerapan e-learning dalam

pembelajaran PAI dinyatakan efektif terhadap prestasi belajar siswa

dibuktikan dengan hasil angket yang disebarkan kepada siswa yang

menunjukkan bahwa e-learning sangat bermanfaat sebagai media

pendukung dalam pembelajaran PAI. Karena dengan adanya media e-

learning siswa dapat mempelajari materi PAI secara intensif dan

mandiri. Selain mudah untuk digunakan e-leraning juga memberikan

wadah diskusi dan juga konten-konten yang sangat berpengaruh pada

siswa dalam menyerap nila-nilai tentang materi PAI baik aspek

kognitif, aspek afektif, maupun aspek psikomotor.

36
Adapun terdapat persamaan peneitian Aldila dengan peneliti

adalah meneliti pembelajaran daring. Sedangkan perbedaan penelitian

yang dilaksanakan oleh Aldila Siddiq Hastomo lebih menitik beratkan

pada penerapan media E-learning dalam pembelajaran PAI serta

mengukur seberapa efektif kah media E-learning terhadap prestasi

belajar PAI peserta didik. Sementara penelitian yang akan peneliti

lakukan lebih fokus kepada peran orang tua terhadap pembelajaran

anak secara daring (online). Penelitian Aldila memberikan kontribusi

antara lain penambahan kajian teori terkait daring guna memperkaya

teori dalam penelitian ini.

3. Jurnal oleh Wahyu Aji Fatma Dewi (2020) dalam penelitiannya yang

berjudul “Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran

Daring di Sekolah Dasar” menyimpulkan bahwa dampak COVID-19

terhadap implementasi pembelajaran daring di sekolah dasar dapat

terlaksanakan dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil data 3

artikel dan 6 berita yang menunjukan bahwa dampak COVID-19

terhadap implementasi pembelajaran daring di SD dapat terlaksana

dengan cukup baik apabila adanya kerjasama antara guru, siswa dan

orang tua dalam belajar di rumah.

Adapun terdapat persamaan penelitian yang dilaksanakan

Wahyu dengan peneliti adalah penggunaan metode penelitian

triangulasi. Sedangkan perbedaan penelitian yang dilaksanakan oleh

Wahyu Aji Fatma Dewi lebih menitik beratkan pada implementasi

37
pembelajaran daring di rumah pada siswa Sekolah Dasar akibat dari

adanya pandemi COVID-19. Sementara penelitian yang akan peneliti

lakukan lebih fokus kepada peran orang tua terhadap pembelajaran

anak secara daring (online). Penelitian Wahyu memberikan kontribusi

antara lain pedoman sumber data dan alat analisis data dalam

penelitian ini.

4. Jurnal oleh Anita Wardani (2020) dalam penelitiannya yang berjudul

“Analisis Kendala Orang Tua dalam Mendampingi Anak Belajar di

Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19” menyimpulkan bahwa kendala-

kendala orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah pada

masa pandemi Covid-19 adalah kurangnya pemahaman materi oleh

orang tua, kesulitan orang tua dalam menumbuhkan minat belajar

anak, tidak memiliki cukup waktu untuk mendampingi anak karena

harus bekerja, orang tua tidak sabar dalam mendampingi anak saat

belajar di rumah, kesulitan orang tua dalam mengoperasikan gadget,

dan kendala terkait jangkauan layanan internet.

Adapun terdapatpersamaan penelitian Anita dengan peneliti

yaitu meneliti tentang kendala yang dihadapi orang tua. Sedangkan

perbedaan penelitian yang dilaksanakan oleh Anita Wardani lebih

menitik beratkan pada kendala-kendala orang tua dalam mendampingi

anak belajar di rumah pada masa pandemi Covid-19. Sementara

penelitian yang akan peneliti lakukan lebih fokus kepada peran orang

tua terhadap pembelajaran anak secara daring (online). Penelitian

38
Anita memberikan kontribusi antara lain penambahan materi terkait

kendala orang tua guna memperkaya teori dalam penelitian ini.

39
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif,

dimana penelitian ini lebih menekankan pada analisis pada penyimpulan

secara induktif dan deduktif dengan menggunakan logika ilmiah. Pada

penelitian kualitatif ini peneliti sendirilah yang menjadi instrumen

penelitian untuk mendapatkan data secara langsung dari sumbernya.

Alasan menggunakan metode deskriptif karena untuk mendapatkan

gambaran sistematis, faktual dan akurat mengenai peran orang tua dalam

pembelajaran daring dan kesulitan yang dihadapi orang tua dalam

pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

Tahun Pelajaran 2020/2021.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi yang akan dijadikan penelitian adalah MI Darul Ulum Jl.

Fatmawati No. 68, Pedurungan Kidul, Kec. Pedurungan Kota Semarang.

Penulis memilih penelitian di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

karena pihak sekolah ini sudah berjalan penerapan pembelajaran daring

yang mana peran orang tua sangatlah penting dalam proses belajar anak.

Maka dari itu, peneliti akan melakukan penelitian tentang peran orang tua

dalam pembelajaran daring dan kesulitan yang dihadapi orang tua dalam

40
pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang.

Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada 08-12 September 2020.

C. Sumber Data

Data merupakan bukti ataufakta suatu peristiwa yang digunakan

sebagai bahan pemecahan masalah. Sumber data adalah sumber dari mana

data akan digali. Dilihat dari segi pentingnya data, maka sumber data

dapat dibedakan menjadi sumber data primer dan sumber data sekunder.

Sumber data dalam penelitian ini peneliti fokuskan terhadap peran

orang tua dalam pembelajaran daring dan kesulitan yang dihadapi orang

tua dalam pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan Semarang

Tahun Pelajaran 2020/2021. Agar lebih mudah peneliti berikan penjelasan

terkait sumber data yang peneliti ambil, sebagai berikut:

1. Data Primer

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh peneliti dengan cara

observasi maupun wawancara. Dalam hal ini peneliti menentukan

informan untuk menggali sumber data. Sebelum menentukan informan

peneliti harus menyesuaikan dengan kriteria-kriteria informan.

Informan dalam penelitian kualitatif yakni informan penelitian yang

memahami informasi tentang objek penelitian. Informan yang dipilih

haruslah memiliki kriteria agar informasi yang didapatkan bermanfaat

untuk penelitian yang dilakukan.

41
Tabel 3.1 Data Primer

No Narasumber Data yang digali Data diperoleh

1 Kepala Madrasah Gambaran umum -Wawancara

madrasah -Dokumentasi

Guru Wali Kelas Peran Orang tua siswa -Observasi

V dalam pembelajaran

daring di MI Darul Ulum

Pedurungan Kota

Semarang.

2 4 Orang tua Siswa Peran Orang tua siswa -Wawancara

kelas V dalam pembelajaran -Observasi

daring di rumah.

Kesulitan yang dihadapi

orang tua dalam

pembelajaran daring di

rumah.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dimaksudkan untuk

melengkapi data primer. Data sekunder peneliti berupa data yang

terkait dengan peran orang tua dalam pembelajaran daring dan

kesulitan yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran daring di MI

Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang.

42
Dengan adanya dua data tersebut diharapkan peneliti dapat

mendeskripsikan tentang peran orang tua dalam pembelajaran daring di

MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Pada tahap penelitian ini agar diperoleh data yang valid dan bisa

dipertanggung jawabkan, maka dalam penelitian ini metode pengumpulan

data yang digunakan antara lain:

1. Wawancara

Peneliti menggunakan wawancara langsung dengan informan

secara mendalam karena peneliti ingin mengetahui secara menyeluruh

mengenai peran orang tua siswa dalam pembelajaran daring anaknya.

Agar wawancara ini dapat dilakukan dengan baik, maka hubungan

peneliti dengan subjek hendaknya merupakan suatu partnership.

Adapun pihak yang akan peneliti wawancara adalah kepala

madrasah untuk mengetahui keadaan umum madrasah, guru kelas V

dan orang tua siswa kelas V untuk mengetahui peran orang tua dalam

pembelajaran daring di rumah,dan kesulitan yang dihadapi orang tua

dalam pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota

Semarang. Sebelum melakukan wawancara peneliti terlebih dahulu

menyusun pertanyaan-pertanyaan terkait dengan permasalahan

penelitian yang terstruktur agar jawabannya nanti bisa terarah.

43
2. Dokumentasi

Adapun dokumentasi dalam penelitian ini merupakan sebagai

pelengkap data penelitian yakni untuk mendapatkan data tertulis

berupa data yang didalamnya memuat gambaran umum madrasah

seperti keadaan madrasah, visi dan misi, kondisi guru dan siswa,

sarana dan prasarana, perangkat guru mengajar serta data-data yang

menggambarkan peran orang tua dalam pembelajaran daring di rumah

serta data mengenai kesulitan yang dihadapi orang tua dalam

pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang.

3. Observasi

Metode observasi ini peneliti gunakan untuk memperoleh data

tentang peran orang tua dan kesulitan dalam pembelajaran daring di

MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang tahun pelajaran

2020/2021.

Adapun peneliti mengambil teknik observasi langsung. Peneliti

menggunakan alat bantu berupa buku catatan dan kamera yang

digunakan untuk mencatat dan memotret hal-hal yang berkaitan dalam

peran orang tua dan kesulitan dalam pembelajaran daring di MI Darul

Ulum Pedurungan Kota Semarang, diantaranya: Lokasi sekolah untuk

mencari data mengenai gambaran umum madrasah; Kegiatan

pembelajaran daring di madrasah; dan data-data yang menggambarkan

peran orang tua dalam pembelajaran daring di rumah serta data

44
mengenai kesulitan yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran

daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang.

E. Analisis Data

Setelah data terkumpul baik melalui observasi, wawancara maupun

pengumpulan dokumen-dokumen terkait. Setelah observasi langsung di

lokasi yang diteliti maka peneliti bisa melihat keabsahan data untuk

mengidentifikasikan terkait peran orang tua dalam pembelajaran daring di

sekolah tersebut. Hasil wawancara dan catatan lapangan segera dipaparkan

melalui paparan tertulis. Tidak lupa dokumentasi berupa dokumen-

dokumen mengenai peran orang tua dalam pembelajaran daring disana.

Maka tahap berikutnya adalah pengolahan dan analisis data.

Analisa data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data

dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan

analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang

diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti

akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data

yang dianggap kredibel.

Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung

secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan

conclusion drawing/verification (Sugiyono, 2015:337). Langkah-langkah

analisis ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut.

45
Gambar 3.1 Komponen dalam analisis data (flow model)

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Tahapan reduksi data dilakukan untuk mereduksi data-data

yang diperoleh dilapangan. Dalam penelitian ini berarti data dari hasil

wawancara, observasi, dan dokumentasi yang telah terkumpul

kemudian dirangkum, membuang yang tidak perlu dan memfokuskan

hal-hal yang berkaitan dengan peran orang tua dalam pembelajaran

daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan data, maka

akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan

kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

46
Langkah kedua adalah menyajikan data. Penyajian data dalam

penelitian ini dengan menguraikan hasil penelitian yang telah didapat

dengan teks naratif, sehingga peneliti dapat menyajikan data dengan

sistematis dan substantif. Maka dalam hal ini peneliti menyajikan data

dengan memilih data yang sesuai dengan penelitian peran orang tua

dalam pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota

Semarang.

3. Conclusion Drawing/verification

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Peneliti menarik kesimpulan dengan didukung oleh bukti-bukti data

yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan guna

mengumpulkan data, sehingga kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data,ada empat kriteria dalam menetapkan

keabsahan data yaitu: kepercayaan (credibility), keteralihan

(transferability), ketergantungan (dependability), kepastian

(confirmability).

Peneliti akan menggunakan kriteria kepercayaan (credbility).

Kriteria kepercayaan berfungsi untuk melakukan penelaahan data secara

akurat agar tingkat kepercayaan penemuan dapat dicapai. Peneliti

melakukan pengamatan secara teliti dan detail mengenai peran orang tua

dan kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran daring dengan

47
melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi sampai data yang

diperlukan cukup.

Berdasarkan keterangan tersebut, maka setiap tahap dalam proses

dilakukan untuk mendapatkan keabsahan data dengan menelaah seluruh

data yang ada dari berbagai sumber yang telah didapat dari lapangan dan

dokumen-dokumen yang didapatkan dengan melalui metode wawancara

yang didukung dengan observasi dan dokumentasi agar mendapatkan

sumber data.

48
BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data

1. Gambaran Umum MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

a. Letak Geografis dan Sejarah MI Darul Ulum Pedurungan Kota

Semarang

MI Darul Ulum yang berada di bawah naungan Yayasan

Pendidikan Islam Darul Ulum merupakan salah satu lembaga

pendidikan yang berciri khas Islam yang ada di Kelurahan

Pedurungan Kidul. MI Darul Ulum didirikan pada tahun 1989.

Pada awalnya MI Darul Ulum adalah sebuah madrasah yang

digunakan untuk Lembaga Pendidikan Diniyah, yang hanya diberi

nama Madrasah Diniyah Darul Ulum yang waktu belajarnya adalah

pada sore hari. Seiring dengan berjalannya waktu karena

banyaknya pendaftar yang datang akhirnya Madrasah Diniyah

Darul Ulum itu kemudian berkembang menjadi Madrasah

Ibtidaiyah yang kegiatan belajarnya waktu pagi hari.

Yayasan Pendidikan Islam Darul Ulum pada tahun 1998

sudah diakte notariskan, maka Madrasah Ibtidaiyah itu diberi

Nama Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum. Seiring berjalannya waktu

dari tahun ke tahun jumlah siswa semakin banyak dan

menunjukkan peningkatan.

49
b. Identitas Madrasah

Nama Madrasah : MI Darul Ulum

NISM : 111233740072

NPSN : 60713883

Alamat : Jalan Fatmawati No.68 Rt.05 Rw.01

Kelurahan Pedurungan Kidul Kecamatan

Pedurungan Kota Semarang Provinsi Jawa

Tengah Kode Pos 50192

No. Telp : 024-6700569

E-mail : midarululum.pedurungan@gmail.com

Status : Swasta

Tahun Berdiri : 1989

Bangunan : Milik sendiri

Sekolah

Dokumen Perizinan & Sertifikat ISO

No. SK Pendirian : No.SK D/Kd.11.33/MI/073/2008

Tanggal SK : 17 Desember 2008

No. SK Izin Operasional : No.SK

Kd.11/33/4/PP.00.4/5725/2008

Tanggal SK : 17 Desember 2008

Nama Kepala Madrasah : Muhamad Mufed, S.Pd.I

50
c. Visi dan Misi MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

1) Visi

“Membentuk generasi Khoiru Ummah”

2) Misi

a) Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga siswa

berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya.

b) Menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga

Madrasah.

c) Meletakkan dasar keimanan dan ketakwaan pada peserta

didik sehingga menjadi sumber kearifan.

d) Menginternalkan nilai-nilai keIslaman dan

mengimplementasikannya dalam kehidupan sehingga

terwujud pola hidup berdasarkan ajaran agama Islam.

e) Mendorong dan membagi siswa untuk mengenali potensi

dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal.

f) Menjalin kerjasama dengan orang tua dan masyarakat agar

terwujud keterpaduan dalam proses pendidikan.

d. Fasilitas Sekolah

Sarana dan prasarana merupakan salah satu hal yang sangat

penting dan merupakan fasilitas pendidikan yang sangat

menunjang bagi berlangsungnya proses belajar mengajar demi

tercapainya tujuan pendidikan. Sarana dan prasarana yang dimiliki

MI Darul Ulum berada dalam kondisi baik. Adapun sarana dan

51
prasarana yang ada di MI Darul Ulum Pedurungan, diantaranya

adalah:

3) Ruang Kelas;

4) Ruang Kepala Madrasah;

5) Ruang Guru;

6) Ruang Tata Usaha;

7) Ruang UKS;

8) Ruang Toilet Guru;

9) Ruang Toilet Siswa.

e. Data Pendidik MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

Data pendidik MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Data Pendidik MI Darul Ulum Pedurungan

No Pendidik Jabatan

1. Muhamad Mufed, S.Pd.I Kepala Madrasah

2. Erni Sugiyanti, S.Pd.I Wali Kelas I

3. Wan Ayunda, S.Pd.I Wali Kelas II

4. Pangesti Wigati, S.Pd. Wali Kelas III A

5. Suniah, S.Pd.I Wali Kelas III B

6. Iffah, S.Ag Wali Kelas IV

7. Suwarti, S.Pd.I Wali Kelas V

8. Sutomo, S.Pd.I Wali Kelas VI

52
9. Muhamad Rifai, S.Pd. Guru Bahasa Inggris

10. Dewi Setia Winanti, S.Pd. Guru SKI

11. Chasanatun Asyroh, A.Md Admin/Tata Usaha

12. Sholeh Syambudi Keamanan/Satpam

f. Data Siswa MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

Berikut adalah tabel jumlah keseluruhan siswa di MI Darul

Ulum Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021.

Tabel 4.2 Data Siswa MI Darul Ulum Pedurungan

Jenis Kelamin Jumlah


No Kelas
Laki-Laki Perempuan Siswa

1. I 11 18 29

2. II 14 15 29

3. III A 11 18 29

4. III B 17 11 28

5. IV 11 23 34

6. V 15 13 28

7. VI 10 9 19

Jumlah 196

53
g. Data Siswa Kelas V MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

Berikut adalah tabel data siswa kelas V MI Darul Ulum

Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021.

Tabel 4.3 Data Siswa Kelas V MI Darul Ulum Pedurungan Tahun Pelajaran

2020/2021.

No Nama Siswa Jenis Kelamin NIS

1. Fauzan Raditya Rizky


L 0838
Syahputra

2. Akhmad Baehaqii L 0857

3. Aida Syasya P 0858

4. Anisa Nurhayati P 0859

5. Annisa Zahidatul Ula P 0860

6. Bintang Maulana Arrahim L 0862

7. Ello Gupon Fortuna L 0864

8. Firdaus Chandra Syifa


L 0865
Sentana

9. Friezka Hayuningtyas P 0866

10. Harist Cahyo Laksono L 0867

11. Inggrid Annaya Putri


P 0869
Bachtiyar

12. Marwa Dwi Anggraini P 0870

13. Maulana Yusuf Saputra L 0871

54
14. Muhamad Nur Arif L 0872

15. Muhammad Iqbal Alghozi L 0874

16. Muhammad Muzakky


L 0875
Ainul Yaqin

17. Nadhif Arya Putra L 0876

18. Najicha Faricha P 0877

19. Prabu Bima Sakti L 0881

20. Reyla Refin Paraya P 0882

21. Sahat Putri Ningsolekhah P 0883

22. Salsabila Nona Putri


P 0884
Kania

23. Sandra Kusuma


P 0885
Damayanti

24. Shiba Maulidia Syafarani P 0886

25. Sultan Maulana Ibrahim L 0887

26. Muhammad Rizki


L 0896
Syaefullah

27. Sakhinas Hukma Sabiya P 0941

28. Yusuf Fadhil Harlino L 0942

55
h. Data Orang tua Siswa Kelas V MI Darul Ulum Pedurungan Kota

Semarang

Berikut adalah data orang tua siswa kelas V MI Darul Ulum

Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021.

Tabel 4.4 Data Orang tua Siswa Kelas V MI Darul Ulum Pedurungan Tahun

Pelajaran 2020/2021.

Nama Nama Orang Tua Siswa Alamat


No
Siswa Ayah Ibu Rumah

1. Fauzan Bambang Maryati Jl.

Raditya Murwanto (Alm) Pedurungan

Rizky Tengah IVA

Syahputra No.9 Rt.04/01

2. Akhmad Jumono Juminah Jl.

Baehaqii Pedurungan

Kidul IV

Rt.03/01

3. Aida Ali Imron Indarti Jl. Plamongan

Syasya Sari Rt.03/10

4. Anisa Anton Reni Jl. Amposari

Nurhayati Wijanarko Oktaviani III Rt.04/03

5. Annisa Izudin Nuryati Jl.

Zahidatul Pedurungan

56
Ula kidul Rt.02/01

6. Bintang Iwan Priyo Zulaekha Jl. Karanglo 4

Maulana Nugroho Nada Farkhati No.17

Arrahim Rt.05/04

7. Ello Gupon Dian Intan Permata Jl. Larasati II

Fortuna Ponza Kusumah No.497

Yustiara Plamongan

Hijau

Rt.04/11

8. Firdaus Subagio Erika Linda Rumah Dinas

Chandra Susanti Puskesmas

Syifa Kedungmund

Sentana u Rt.01/01

9. Friezka Agus Zuli Risminah Perum Grand

Hayuningty Priharjono Cataleya 3

as No.25 Dukuh

Krajan Desa

Kangkung

Rt.11/03

10. Harist Sholeh Fitri Jl. Sendang

Cahyo Syambudi Handayani Utara III

Laksono Rt.06/08

11. Inggrid Hendri Setyaningsih Jl. Karanglo

57
Annaya Bahtiyar Rt.02/03

Putri

Bachtiyar

12. Marwa Dwi Dwiyanto Suprihatin Jl. Tanggul

Anggraini Asri Rt.07/02

13. Maulana Ali Nuryani Jl. Amposari

Yusuf Mustakim Timur

Saputra Rt.05/03

14. Muhamad Eko Siti Kholifatur Jl.

Nur Arif Suwito Rosidah Pedurungan

Kidul

Rt.06/01

15. Muhammad Rozikin Istirohah Jl. Plamongan

Iqbal Sari Rt.04/12

Alghozi

16. Muhammad Chamdi Pujiarti Jl.

Muzakky Pedurungan

Ainul Yaqin Kidul III

Rt.03/01

17. Nadhif Nanang Nani Sumarni Jl. Karanglo

Arya Putra Kurnianto 10 Rt.04/03

18. Najicha Yusni Jumarmiyanti Jl.

Faricha Sadikin Pedurungan

58
Kidul

Rt.04/01

19. Prabu Bima Abdul Diroh Jl.

Sakti Mutholib Pedurungan

Kidul

Rt.01/01

20. Reyla Refin Yandi Fura Linda Jl.

Paraya Purnama Irawati Purwomukti

Alam Timur II

Rt.09/01

21. Sahat Putri Rokim Ngatini Jl. Karanglo

Ningsolekh Rt.02/04

ah

22. Salsabila Sholekhan Munawaroh Jl. Pucang

Nona Putri Gading Raya

Kania No.202

Rt.01/09

23. Sandra Sugeng Rohmiyanti Jl. Kwaron II

Kusuma Waluyo Rt.07/02

Damayanti

24. Shiba Suradi Puji Jl. Plamongan

Maulidia Sulistiyani Sari Rt.04/12

Syafarani

59
25. Sultan Sudarjono Jamilah Jl.

Maulana (Alm) Pedurungan

Ibrahim Kidul II

Rt.06/01

26. Muhammad Sugimanto Inayatul Jl. Tegal

Rizki Muammaroh Kangkung

Syaefullah Rt.04/02

27. Sakhinas Slamet Indra Jl.

Hukma Setyowati Pedurungan

Sabiya Kidul

Rt.06/12

28. Yusuf Agus Aning Dwi Jl. Plamongan

Fadhil Meilani Astuti Permai IV /

Harlino A.440

Rt.05/10

2. Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Daring

Orang tua bisa berperan sebagai guru, sedangkan guru pada

umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik. Maksud dari orang tua berperan sebagai

guru merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam

rangka memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami

60
kesulitan, sehingga orang tersebut mampu mengatasi sendiri dengan

penuh kesadaran. Kegiatan pendidikan maupun pembimbingan yang

diberikan orang tua terhadap anak dilakukan dari anak usia lahir

sampai dewasa, baik pemberian pelajaran hidup, agama, maupun

pembelajaran umum (Imron, 2016: 97-98).

Seperti pernyataan yang disampaikan oleh Wali Kelas Siswa Kelas V

Suwarti, S.Pd.I., (08 Sept 2020),

“Peran orang tua dalam pembelajaran daring sangat penting


seperti mengajari anak belajar. Orang tua siswa perlu
memahami bahwa meski di rumah anak mereka harus tetap
belajar”.

Selaras yang di sampaikan oleh orang tua Bintang Maulana

Ibrahim,Zulaekha NadaFarkhati (08 Sept 2020),

“Peran orang tua sebagai guru di rumah yaitu meskipun dalam


keadaan bekerja saya sempatkan untuk mengajari anak
beberapa materi yang dipelajari, meskipun terkadang saya
sendiri merasa kewalahan”.

Sama halnya seperti yang dikatakan oleh orang tua Sakhinas Hukma

Sabiya, Indra Setyowati (08 Sept 2020),

“Orang tua disebut juga guru pertama kali bagi anak di rumah,
sehingga selama masa pembelajaran normal maupun daring,
mau tidak mau minimal orang tua juga belajar untuk
menambah wawasan”.

Orang tua bisa berperan sebagai fasilitator, sedangkan

fasilitator secara umum memiliki makna sebagai orang yang

memberikan fasilitas atau kebutuhan. Maksud dari orang tua berperan

sebagai fasilitator yaitu orang tua berperan untuk memenuhi segala

61
kebutuhan yang dibutuhkan dalam pembelajaran daring kepada anak-

anaknya (Cahyati, 2020: 155).

Seperti pernyataan yang disampaikan oleh orang tua Frieizka

Hayuningtyas, Zuli Risminah (08 Sept 2020),

“Peran orang tua sebagai fasilitator seperti menyediakan


smartphone, LKS lengkap, kuota”.

Selaras yang di sampaikan oleh orang tua Sakhinas Hukma Sabiya,

Indra Setyowati (08 Sept 2020),

“Peran orang tua sebagai fasilitator seperti menyediakan


smartphone, buku paket, LKS, dan bahan ajar berupa video
pembelajaran”.

Fasilitas penting dalam pelaksanaan pembelajaran daring

adalah smartphone dan pembelian kuota agar dapat mengakses

jaringan internet. Oleh sebab itu peran orang tua sangatlah penting

dalam hal memfasilitasi anak dengan smartphone yang terhubung

dengan jaringan internet, dikarenakan smartphone tanpa jaringan

internet tidak akan dapat digunakan untuk pembelajaran daring.

Adapun selain smartphone dan jaringan internet, orang tua juga

perlu memberikan fasilitas berupa buku-buku ataupun media

pembelajaran lainnya yang berhubungan dengan materi anak. Tak lupa

juga memberikan fasilitas berupa tempat pembelajaran yang nyaman

untuk anak.

Sama halnya seperti yang dikatakan oleh orang tua Yusuf Fadhil

Harlino, Aning Dwi Astuti(08 Sept 2020),

62
“Peran orang tua dalam pembelajaran daring sangat penting
terutama dalam hal memberikan fasilitas, seperti membuat
suasana rumah senyaman mungkin untuk belajar, baik
kebersihan maupun kebisingan supaya anak-anak fokus untuk
belajar, memberikan fasilitas”.

Hal senada juga disampaikan olehorang tua Bintang Maulana Ibrahim,

Zulaekha Nada Farkhati(08 Sept 2020),

“Peran orang tua sebagai fasilitator itu memberikan fasilitas


suasana nyaman supaya anak fokus belajar”.

Orang tua bisa berperan sebagai motivator, sedangkan

motivator secara umum memiliki arti orang yang memiliki profesi atau

pekerjaan dengan memberikan motivasi kepada orang lain. Maksud

dari orang tua berperan sebagai motivator yaitu orang tua

menyebabkan timbulnya motivasi pada anak untuk melakukan sesuatu.

Seperti pernyataan yang disampaikan oleh orang tua Bintang Maulana

Ibrahim, Zulaekha Nada Farkhati(08 Sept 2020),

“Motivasi yang saya berikan kepada anak seperti jangan malas,


harus mau belajar biar pintar buat bekal masa depan”.

Selaras yang di sampaikan oleh orang tua Frieizka Hayuningtyas, Zuli

Risminah(08 Sept 2020),

“Motivasi yang saya berikan kepada anak seperti walaupun


belajar secara daring tetaplah terus belajar karena ilmu itu
penting. Agar anak semangat belajar terkadang saya kasih
hadiah walaupun nilainya tidak bagus”.

Adanya orang tua sebagai motivator bahkan ada pemberian

sebuah hadiah merupakan suatu respect orang tua agar anak tetap

63
melaksanakan pembelajaran dengan baik dan tidak kehilangan minat

belajar meskipun pembelajaran dilakukan secara daring.

Orang tua bisa berperan sebagai pengaruh, sedangkan pengaruh

secara umum memiliki arti daya yang timbul dari sesuatu (orang atau

benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan

seseorang. Maksud dari orang tua sebagai pengaruh adalah orang tua

memberikan keleluasaan terhadap anak terutama dalam pengembangan

minat dan bakat anak.

Seperti pernyataan yang disampaikan oleh orang tua Sakhinas Hukma

Sabiya, Indra Setyowati (08 Sept 2020),

“Peran orang tua sebagai pengaruh yaitu dengan cara saya


memberikan anak-anak keleluasaan melakukan hal-hal yang
disukai misalnya memberikan fasilitas untuk mengembangkan
bakat anak. Karena anak saya menyukai gambar dan berkreasi,
saya berikan buku gambar, kertas lipat dan hal-hal lain yang
bisa mendukung kreativitasnya agar tetap bersemangat belajar
ditengah pembelajaran jarak jauh”.

3. Kesulitan yang Dihadapi Orang Tua dalam Pembelajaran Daring

Orang tua yang berpendidikan tinggi beranggapan bahwa

pendidikan itu sangat penting arti dan pengaruhnya bagi anak-anaknya.

Begitu pun sebaliknya, bagi orang tua yang berpendidikan rendah,

kebanyakan mereka beranggapan bahwa pendidikan kurang penting

artinya bagi anak-anaknya, sehingga ketika pembelajaran dilakukan

secara daring mengakibatkan kurang perhatian mereka terhadap

pendidikan anak-anak mereka.

64
Meskipun, tidak menutup kemungkinan bagi orang tua yang

berpendidikan rendah sangat memperhatikan pendidikan anak-anak.

Hal ini tergantung pada sampai di mana kesadaran masing-masing

orang tua terhadap pentingnya arti pendidikan bagi kelangsungan

hidup seseorang(Valeza, 2017:32-34).

Seperti pernyataan yang disampaikan oleh Wali Kelas Siswa Kelas V

Suwarti, S.Pd.I., (08 Sept 2020),

“Kesulitan yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran


daring seperti kurangnya siswa dalam memahami materi yang
diterima pada saat pembelajaran daring dikarenakan karakter
siswa berbeda-beda”.

Selaras yang disampaikan oleh orang tua Sakhinas Hukma Sabiya,

Setyowati(08 Sept 2020),

“Latar belakang pendidikan orang tua itu mempengaruhi


proses pembelajaran. Karena setiap orang dengan latar
pendidikan yang beda pasti tidak semua menguasai bidang
ilmu yang sama dan disitulah kesulitan akan timbul”.

Orang tua yang mempunyai ekonomi mapan akan lebih banyak

memperhatikan dan membimbing anaknya dalam belajar. Hal tersebut

memungkinkan orang tua yang bersangkutan memenuhi fasilitas

belajar secara daring yang dibutuhkan oleh anak-anaknya dalam

belajar. Di samping itu, ekonomi yang mapan memungkinkan orang

tua untuk berkonsentrasi dalam memberikan bimbingan terhadap anak-

anaknya dalam belajar, karena tidak perlu merasa terganggu oleh

adanya desakan untuk mencari nafkah/bekerja demi memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari.

65
Meskipun demikian, tidak sedikit orang tua yang walaupun

termasuk pada kategori ekonomi pas-pasan, namun pada kenyataannya

lebih banyak punya kesempatan dalam membimbing belajar anak-anak

di rumah. Orang tua yang demikian, tidak perlu menunggu kondisi

atau keadaan ekonomi harus mapan, namun mereka yang terpenting

adalah bagaimana memenuhi kebutuhan anak akan bimbingan dalam

belajarnya di rumah, walaupun dari segi pemenuhan fasilitas belajar

anak, mereka menemui kesulitan yang cukup berat, sebab kadang-

kadang anak memerlukan sarana belajar yang cukup mahal dan tidak

terjangkau oleh mereka. Apalagi dengan kondisi pembelajaran daring

yang membutuhkan penggunaan jaringan internet dengan kuota yang

dikatakan cukup mahal (Dewi, 2020: 56-58).

Seperti pernyataan yang disampaikan oleh Wali Kelas Siswa Kelas V

Suwarti, S.Pd.I., (08 Sept 2020),

“Kesulitan yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran


daring seperti keterbatasan fasilitas terutama dalam hal kuota”.

Selaras yang dinyatakan oleh orang tua Yusuf Fadhil Harlino, Astuti

(08 Sept 2020),

“Kesulitan yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran


daring seperti keterbatasan kuota, meskipun harganya mahal
apabila untuk keperluan pendidikan anak akan saya belikan”.

Orang tuanya bekerja, jadi perhatian ke si anak berkurang,

karena tidak semua orang tua bisa mengawasi ataupun membimbing

anaknya setiap hari. Terkadang ada orang tua yang bisa bekerja

66
sekaligus mengawasi anak. Meskipun demikian berpengaruh tidaknya

itu bergantung pada kesadaran orang tua.

Seperti pernyataan yang disampaikan oleh orang tuaFriezka

Hayuningtyas, Risminah (08 Sept 2020),menyatakan bahwa

“Kesulitan yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran


daring seperti kurangnya perhatian orang tua, karena perhatian
orang tua terbagi-bagi antara pekerjaan dengan anak”.

Sesibuk apapun orang tua dengan berbagai kegiatan mereka,

semestinya tetap meluangkan waktu untuk dapat berkomunikasi dan

memberikan bimbingan dalam berbagai hal, terutama sekali dalam

pembelajaran daring(Valeza, 2017:37).

Seperti pernyataan yang disampaikan oleh Wali Kelas Siswa Kelas V

Suwarti, S.Pd.I., (08 Sept 2020),

“Kesulitan yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran


daring adalah waktu, biasanya mempunyai keterkaitan dengan
pekerjaan orang tua. Orang tua mempunyai pekerjaan yang
berbeda-beda, sehingga ada orang tua yang dapat membagi
waktu dengan baikdan ada pula yang selalu merasa dikejar-
kejar waktu”.

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri

dadi kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal

di bawah satu atap dengan keadaan saling ketergantungan

(Martsiswati, 2014: 189).

Seperti pernyataan yang disampaikan oleh orang tua Yusuf Fadhil

Harlino, Astuti (08 Sept 2020),

67
“Apabila dalam satu atap ditempati dengan jumlah anggota
keluarga yang terlalu banyak maka akan membuat suasana
rumah menjadi gaduh, sehingga sulit bagi anak yang belajar
secara daring dalam berkonsentrasi pada pelajaran yang sedang
dipelajarinya”.
B. Analisis Data

1. Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Daring di MI Darul Ulum

Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021

Hasil penelitian di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang,

peneliti dapat menyimpulkan dari setiap hasil wawancara, observasi

maupun dokumentasi mengenaiperan orang tua dalam pembelajaran

daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran

2020/2021 beberapa orang tua sudah mengetahui peran mereka sebagai

orang tua dalam menyongsong keberhasilan pendidikan anak-anak

mereka.

Orang tua berperan penting dalam menyongsong keberhasilan

pendidikan anak-anak mereka, terutama selama pembelajaran daring

peran orang tua sangat dibutuhkan seperti mengajari anak belajar dan

mendampingi anak belajar, memberikan suasana nyaman supaya anak

fokus belajar, memberi dorongan kepada anak supaya anak mau

belajar, memberikan fasilitas untuk belajar, mengarahkan anak sesuai

dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh masing-masing anak.

Hasil deskripsi data sebelumnya juga sudah menunjukkan

bahwa peran orang tua dalam pembelajaran daring meliputi : a) peran

orang tua sebagai guru; b) peran orang tua sebagai fasilitator; c) peran

68
orang tua sebagai motivator; d) peran orang tua sebagai pengaruh atau

director.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Nika Cahyati (2020) yang berjudul “Peran Orang Tua dalam

Menerapkan Pembelajaran di Rumah Saat Pandemi Covid 19”. Hasil

penelitian menunjukkan peran orang tua sangat diperlukan untuk

proses pembelajaran anak selama study from home ini, peran orang tua

juga sangat diperlukan untuk memberikan edukasi kepada anak-

anaknya yang masih belum bisa memahami tentang pandemi yang

sedang mewabah untuk tetap berdiam diri dirumah agar tidak tertular

dan menularkan wabah pandemi ini. Orang tua merasa pembelajaran di

rumah sangat efektif untuk diterapkan namun bukan berarti

pembelajaran di sekolah tidak lebih efektif dibandingkan dengan

kegiatan pembelajaran di rumah.

Penelitian ini juga sesuai oleh penelitian yang dilakukan

Heriyani (2010) yang berjudul “ Peran Orang Tua dalam Membimbing

Belajar Anak Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV

MI Ma‟arif Banjarparakan Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas

Tahun Pelajaran 2009/2010”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

dalam membimbing belajar anak orang tua dapat berperan sebagai

pendidik, pelindung, motivator, fasilitator, dan pembimbing. Adapun

faktor pendukung dan penghambat dari belajar siswa kelas IV MI

Ma‟arif Bajarparakan Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas.

69
2. Kesulitan yang Dihadapi Orang Tua dalam Pembelajaran Daring di MI

Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021

Hasil penelitian di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang,

peneliti dapat menyimpulkan dari setiap hasil wawancara, observasi

maupun dokumentasi mengenai kesulitan yang dihadapi orang tua

dalam pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota

Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021 beberapa orang tua mengalami

kesulitan yang serupa dalam pembelajaran daring.

Kesulitan yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran daring

seperti kurangnya siswa dalam memahami materi yang diterima pada

saat pembelajaran daring sehingga mengharuskan orang tua untuk

mempelajari materi yang bukan bidangnya, keterbatasan fasilitas

terutama dalam hal kuota, pembagian waktu antara bekerja dan

mendampingi anak selama pembelajaran daring, serta rumah yang

bising karena banyak orang membuat anak susah berkonsentrasi ketika

pembelajaran daring.

Hasil deskripsi data sebelumnya juga sudah menunjukkan

bahwa kesulitan yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran daring

meliputi: a) latar belakang pendidikan orang tua; b) tingkat ekonomi

orang tua; c) jenis pekerjaan orang tua; d) waktu yang tersedia; e)

jumlah anggota keluarga.

Hasil penelitian ini sesuai dengan oleh penelitian yang

dilakukan Anita Wardani (2020) yang berjudul “Analisis Kendala

70
Orang Tua dalam Mendampingi Anak Belajar di Rumah Pada Masa

Pandemi Covid-19”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara

umum kendala-kendala orang tua dalam mendampingi anak belajar di

rumah pada masa pandemi Covid-19 adalah kurangnya pemahaman

materi oleh orang tua, kesulitan orang tua dalam menumbuhkan minat

belajar anak, tidak memiliki cukup waktu untuk mendampingi anak

karena harus bekerja, orang tua tidak sabar dalam mendampingi anak

saat belajar dirumah, kesulitan orang tua dalam mengoperasikan

gadget, dan kendala terkait jangkauan layanan internet.

Penelitian ini juga sesuai oleh penelitian yang dilakukan Eka

Selviana (2020) yang berjudul “Peran Orang Tua dalam Pembelajaran

DaringSiswa Kelas IV Pada Pembelajaran Tematik Terhadap

Pencapaian KKM di MI Ma‟arif 2 WadasKecamatan Kandangan

Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 2019/2020”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kendala yang dihadapi orang tua yaitu: 1.

Mengatur emosional anak, 2. Minimnya tingkat pemahaman orang tua,

3. Faktor ekonomi orang tua, 4. Jenis pekerjaan orang tua. Pencapaian

KKM siswa kelas IV dari nilai harian dan nilai praktek menunjukkan

Pencapaian menunjukkan bahwa dalam pembelajaran daring siswa

kelas IV MI Ma‟arif 2 Wadas, Kandangan, Temanggung dapat

melampaui target dimana lebih dari 85% siswa mencapai KKM. Hal

ini menunjukkan bahwa peran orang tua dalam pembelajaran daring

memiliki pengaruh besar terhadap pencapaian KKM anak.

71
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

1. Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Daring di MI Darul Ulum

Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021 berbeda jika

dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Orang tua

melaksanakan dua peran sekaligus pertama menjadi orang tua dan

kedua menjadi guru di rumah; menyediakan sarana dan prasarana

kepada anak; memberikan semangat; motivasi; mengarahkan anak

sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh masing-masing anak.

2. Kesulitan yang Dihadapi Orang Tua dalam Pembelajaran Daring di MI

Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021

yaitu latar belakang pendidikan orang tua mempengaruhi tingkat

kemudahan dan kesulitan orang tua dalam mendidik anak; tingkat

ekonomi orang tua mempengaruhi proses pembelajaran secara daring

terutama dalam hal memfasilitasi pembelajaran daring anak; kesulitan

membagi waktu antara anak dan pekerjaan; jumlah anggota keluarga

juga mempengaruhi orang tua dalam memberikan bimbingan kepada

anak dalam belajar di rumah.

72
B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan diatas

maka ada beberapa saran yang akan penulis sampaikan, yaitu:

1. Saran untuk orang tua

a. Orang tua diharapkan dapat membimbing anak sesuai kebutuhan

anak dalam pembelajaran daring.

b. Orang tua diharapkan dapat menyediakan fasilitas penuh dalam

pelaksanaan pembelajaran daring.

c. Orang tua diharapkan dapat menyediakan waktu untuk

memberikan pendampingan serta bimbingan kepada anak.

d. Orang tua diharapkan dapat memberikan semangat serta motivasi

kepada anak agar tetap dapat melaksanakan pembelajaran daring

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan.

2. Saran untuk guru

Guru kelas diharapkan dapat memantau serta dapat melakukan

kerja sama bersama orang tua dengan baik. Sehingga tujuan dalam

pembelajaran dapat tercapai meskipun dilaksanakan secara daring.

3. Saran untuk siswa

Siswa diharapkan memiliki semangat dan mampu mengikuti

pembelajaran daring dengan baik agar tetap dapat mencapai hasil

belajar yang maksimal.

73
DAFTAR PUSTAKA

Al Aliyy. 2007. Al-Quran dan Terjemahannya. Bandung: CV Diponegoro.

Astita, Wida. 2016. Peran Orang Tua Dalam Mendidik Akhlak Anak Di Desa
Bangun Jaya Kecamatan Sungkai Utara Lampung Utara. Lampung
Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Raden Intan.

Cahana, Nana. 2020. Pembelajaran Daring dan Peran Ganda Orang tua.
Kompasiana.

Cahyati, Nika. 2020. Peran Orang Tua Dalam Menerapkan Pembelajaran di


Rumah Saat Pandemi Covid 19. Jurnal Golden Age, Universitas
Hamzanwadi, 04(1).

Chalim, Saifuddin dkk. 2018.Peran Orang tua dan Guru dalam Membangun
Internet sebagai Sumber Pembelajaran (The Role of Parents and
Teachers in Building the Internet as a Source of Learning). Jurnal
Penyuluhan, 14(1).

Dewi, Shinta Kurnia. 2011. Efektivitas E-Learning Sebagai Media


Pembelajaran Mata Pelajaran TIK Kelas XI di SMA Negeri 1 Depok.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri
Yogyakarta.

Dewi, Wahyu Aji Fatma. 2020. Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi


Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1).

Heriyani. 2010. Peran Orang Tua dalam Membimbing Belajar Anak Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV MI Ma‟arif
Banjarparakan Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas Tahun
Pelajaran 2009/2010. Purwokerto: Jurusan Pendidikan Agama Islam
STAIN Purwokerto.

Imron, Ali. 2016. Pendidikan Kepribadian Anak Menurut Abdullah Nashih


Ulwan. Jurnal Edukasia Islamika, I(1).

Khairani, Wardina. 2019. Peran Orang tua Terhadap Penggunan Media


Internet Dalam Perilaku Keagamaan Anak (Studi pada Keluarga
Muslim di Kelurahan Bandar Jaya Barat Kecamatan Terbanggi Besar).
Lampung: Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Raden Intan
Lampung.

74
Kuntarto, Eko. 2017. Keefektifan Model Pembelajaran Daring Dalam
Perkuliahan Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Journal Indonesian
Language Education and Literature, 3(1).

Mahnun, Nunu. 2018. Implementasi Pembelajaran Online dan Optimalisasi


Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Online di Perguruan Tinggi Islam
Dalam Mewujudkan World Class University. IJIEM: Kajian Teori dan
Hasil Penelitian Pendidikan, 1(1).

Martsiswati, Ernie dkk. 2014. Peran Orang Tua Dan Pendidik Dalam
Menerapkan Perilaku Disiplin Terhadap Anak Usia Dini. Jurnal
Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, 1(2).

Muthmainnah. 2012. Peran Orang Tua dalam Menumbuhkan Pribadi Anak


yang Androgynius Melalui Kegiatan Bermain. Jurnal Pendidikan Anak,
1(1).

Ni'mah. 2016. Peranan Orang Tua Dalam Membimbing Anak Untuk


Melaksanakan Sholat Lima Waktu Di Lingkungan Pasar Kahayan
Palangka Raya (Studi Terhadap Lima Kepala Keluarga yang
Berprofesi sebagai Pedagang). Palangka Raya: Jurusan Pendidikan
Agama Islam IAIN Palangka Raya.

Novrinda, dkk. 2017. Peran Orang tua Dalam Pendidikan Anak Usia Dini
Ditinjau Dari Latar Belakang Pendidikan. Jurnal Potensia PG-PAUD
FKIP UNIB, 2(1).

Prasetyo, Fajar Ahmad Dwi. 2018. Pendampingan Orang Tua dalam Proses
Belajar Anak (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi
Pendampingan Orang tua dalam Proses Belajar Anak menurut
Persepsi Siswa Kelas X SMK N 1 Nanggulan Tahun Ajaran
2017/2018). Yogyakarta: Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma.

Rahmayani, Ayu. 2019. Pengaruh Intensitas Komunikasi Terbuka Orang Tua


Dengan Anak Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) Peserta Didik Kelas Xi Sma Negeri 02 Brebes.
Semarang: Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Walisongo
Semarang.

Sari, Pusvyta. 2015. Memotivasi Belajar Dengan Menggunakan E-Learning.


Jurnal Ummul Qura, VI(2).

Sofyana, Latjuba dkk. 2019. Pembelajaran Daring Kombinasi Berbasis


Whatsapp Pada Kelas Karyawan Prodi Teknik Informatika Universitas
Pgri Madiun. Jurnal Nasional Pendidik, 8(1).

75
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.


Bandung: PT Rosdakarya.

Tim Kemenristekdikti. 2017. Buku Panduan Pengisian Survei Pembelajaran


dalam Jaringan. Jakarta.

Undang-undang Republik Indonesia No 1 Tahun 1974.

Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003.

Undang-undang Republik Indonesia No 35 Tahun 2014.

Valeza, Alsi Rizka. 2017. Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi
Anak di Perum Tanjung Raya Permai Kelurahan Pematang Wangi
Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung. Lampung: Jurusan
Bimbingan dan Konseling Islam UIN Raden Intan Lampung.

Widayati, Tri. 2018. Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak Perempuan
Perspektif Pendidikan Islam. Lampung Jurusan Pendidikan Agama
Islam UIN Raden Intan Lampung.

Yazdi, Mohammad. 2012. E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Interaktif


Berbasis Teknologi Informasi. Jurnal Ilmiah Foristek, 2(1).

76
LAMPIRAN-LAMPIRAN

77
Lampiran 1

Foto Penelitian

Foto dokumentasi MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

Foto dokumentasi Ruang Kepala Madrasah, Ruang Guru di MI Darul Ulum


Pedurungan Kota Semarang

Foto dokumentasi Ruang Kelas V di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

78
Foto dokumentasi Ruang Kelas V di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

Foto dokumentasi Wawancara dengan Bapak Muhamad Mufed, S.Pd.I

(Kepala Madrasah MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang)

Foto dokumentasi wawancara dengan Ibu Suwarti, S.Pd.I

(Guru kelas V MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang)

79
Foto dokumentasi Pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota
Semarang

Foto dokumentasi Peran orang tua dalam pembelajaran daring di rumah

Ibu Zulaekha Nada Farkhati orang tua dari siswa Bintang Maulana Arrahim

Foto dokumentasi Peran orang tua dalam pembelajaran daring di rumah

Ibu Indra Setyowati orang tua dari siswa Sakhinas Hukma Sabiya

80
Foto dokumentasi Peran orang tua dalam pembelajaran daring di rumah

Ibu Zuli Risminah orang tua dari siswa Friezka Hayuningtyas

Foto dokumentasi Peran orang tua dalam pembelajaran daring di rumah

Ibu Aning Dwi Astuti orang tua dari siswa Yusuf Fadhil Harlino

81
Foto dokumentasi Pembelajaran daring (perangkat guru mengajar)

82
Lampiran 2

Instrumen Penelitian

INSTRUMEN PENELITIAN

TEKNIK

FOKUS SUB. PENGUMPUL SUMBER


NO. INDIKATOR
MASALAH INDIKATOR AN DATA DATA
W O D

1 Peran orang Peran orang 1.1Orang tua    -Guru


tua dalam tua sebagai perlu Wali
pembelajaran guru di menambah Kelas V
daring rumah wawasan -Orang tua
pengetahuan siswa
terkait
mendidik yang
efektif
1.2Orang tua
perlu
menambah
wawasan
pengetahuan
terkait materi
pelajaran anak
1.3 Menciptakan
rumah sebagai
tempat belajar
yang nyaman
Orang tua 1.1 Sebagai   -Guru
sebagai sarana dan Wali

83
fasilitator pra-sarana Kelas V
bagi anak -Orang tua
siswa
Orang tua 1.1 Memberikan   -Guru
sebagai semangat Wali
motivator serta Kelas V
dukungan -Orang tua
kepada anak siswa
Orang tua 1.1 Memberikan   -Guru
sebagai pengaruh atau Wali
Pengaruh director Kelas V
atau director kepada anak -Orang tua
siswa
2 Kesulitan Latar 1.1 Tidak sekolah   -Orang tua
yang dihadapi Belakang 1.2 SD/MI siswa
orang tua Pendidikan Sederajat
dalam Orang tua 1.3 SMP/MTs
pembelajaran Sederajat
daring 1.4 SMA/MA/SM
K Sederajat
1.5 D1/D2/D3
1.6 S1/S2/S3
Tingkat 1.1 Memenuhi   -Orang tua
Ekonomi fasilitas siswa
Orang tua belajar yang
dibutuhkan
oleh anak
Jenis 1.1 Swasta,   -Orang tua
Pekerjaan Buruh, siswa
Orang tua Pedagang,

84
PNS, Tukang,
Penjahit,
Wiraswata,
dll.
Waktu yang 1.1 Meluangkan   -Orang tua
tersedia waktunya siswa
untuk
mendampingi
anak-anaknya
Jumlah 1.1.Orang tua,   -Orang tua
Anggota kakak, adik siswa
Keluarga

1. Pedoman Wawancara
a. Pedoman Wawancara Guru Wali Kelas V di MI Darul Ulum
Pedurungan Kota Semarang
No. Pertanyaan
1. Apa kesulitan yang dialami oleh siswa saat pembelajaran daring
berlangsung?
2. Faktor apa yang menyebabkan kesulitan itu terjadi?
3. Apa reaksi siswa ketika tidak dapat memahami materi yang
disampaikan?
4. Metode apa yang tepat digunakan ketika mengajar secara daring?
5. Apakah siswa mengalami kenaikan nilai saat ulangan secara
daring?
6. Upaya apa yang dilakukan apabila siswa tidak memahami materi
yang disampaikan?

85
b. Pedoman Wawancara Orang tua siswa Kelas V di MI Darul Ulum
Pedurungan Kota Semarang
No. Pertanyaan
1. Bagaimana cara bapak/ibu membimbing anak untuk
pembelajaran daring?
2. Apakah bapak/ibu ikut serta menambah wawasan dan
pengetahuan guna membimbing anak selama masa pembelajaran
daring? Alasannya?
3. Apa nasihat dan motivasi yang bapak/ibu berikan terhadap anak
selama pembelajaran daring?
4. Bagaimana cara bapak/ibu membuat lingkungan rumah menjadi
nyaman buat belajar anak selama pembelajaran daring?
5. Apa latar belakang pendidikan orang tua dapat mempengaruhi
proses pembelajaran daring? Alasannya?
6. Apa saja yang dibutuhkan oleh anak selama pembelajaran
daring?, apakah sudah memenuhi kebutuhan belajar anak?
7. Apa pekerjaan orang tua dapat mempengaruhi proses
pembelajaran daring bagi anak? Alasannya?
8. Bagaimana cara anda meluangkan waktu untuk mendampingi
anak-anak anda dalam pembelajaran daring?
9. Apa kesulitan yang dialami oleh anak saat pembelajaran daring
berlangsung?
10. Faktor apa yang menyebabkan kesulitan itu terjadi?

2. Pedoman Observasi
No. Data

1. Gambaran umum madrasah


2. Kegiatan pembelajaran daring di madrasah
3. Data-data yang menggambarkan peran orang tua dalam
pembelajaran daring di rumah

86
4. data mengenai kesulitan yang dihadapi orang tua dalam
pembelajaran daring

3. Pedoman Dokumentasi
No. Data
1. Profil MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang
2. Visi, misi, dan tujuan MI Darul Ulum Pedurungan Kota
Semarang
3. Letak geografis MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang
4. Saran dan Prasarana MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang
5. Data Pendidik/Guru dan Siswa MI Darul Ulum Pedurungan Kota
Semarang
6. Pembelajaran daring (perangkat guru mengajar)
7. Peran orang tua dalam pembelajaran daring

87
Lampiran 3

Transkrip Wawancara dengan Guru Kelas V

“Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Daring di MI Darul Ulum Pedurungan


Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021”

Nama : Suwarti, S.Pd.I


Hari/Tanggal : Selasa, 08 September 2020
Tempat : MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

No. Pertanyaan Jawaban


1. Apa kesulitan yang dialami oleh Fasilitas, kurang memahami materi
yang diterima pada saat pembelajaran
siswa saat pembelajaran daring
daring
berlangsung?
2. Faktor apa yang menyebabkan Keterbatasan fasilitas (kuota), lebih
senang dan mudah dipahami
kesulitan itu terjadi?
materinya jika dijelaskan seperti pada
saat pembelajaran tatap muka
3. Apa reaksi siswa ketika tidak Ada yang biasa saja, ada yang senang
juga. Karena siswa berbeda-beda ada
dapat memahami materi yang
yang lebih senang pada saat
disampaikan? pembelajaran daring, ada juga yang
lebih senang pada saat pembelajaran
tatap muka.
4. Metode apa yang tepat Pada saat pembelajaran daring saya
lebih menekankan pembelajaran lewat
digunakan ketika mengajar
WA grup, sesekali saya juga
secara daring? menggunakan zoom, google form,
voice note lewat WA dan video call
lewat WA.
Tetapi karena ada kendala jika
memakai zoom dan google form orang
tua ada yang tidak paham dengan cara
mengoperasikan aplikasi itu, maka
saya mempermudah pembelajaran,
memberikan materi, tugas-tugas,
ulangan lewat WA grup.
Itu saja kadang saya kewalahan jika
ada yang mengirimkan tugas kadang
lupa tidak diberi nama, jadi saya

88
bingung kalau mau mengoreksi dan
memberi nilai pada tugas yang
dikirimkan.
5. Apakah siswa mengalami Ya bervariasi nilai.
Ada yang pada saat pembelajaran
kenaikan nilai saat ulangan
tatap muka nilainya bagus tetapi pada
secara daring? saat pembelajaran daring malah
nilainya turun.
Ada juga yang pada saat pembelajaran
tatap muka nilainya jelek tetapi pada
saat pembelajaran daring malah
nilainya naik.
Semua itu karena cara anak
memahami materi berbeda-beda ada
yang lebih paham jika dijelaskan
seperti pada saat pembelajaran tatap
muka, ada juga yang masih bingung,
begitupun sebaliknya.
6. Upaya apa yang dilakukan Bisa tanya ke orang tua masing-
masing dirumah, bisa juga tanya
apabila siswa tidak memahami
saudara/kakak/lingkungan sekitar yang
materi yang disampaikan? bisa ditanya agar paham materi, bisa
juga tanya ke saya/guru lain melalui
telpon/WA, ada juga yang tanya
langsung datang kesekolahan dengan
mematuhi protokol kesehatan yang
diberlakukan.
Jadi saya sebagai guru tidak
mempersulit siswanya jika ada yang
tidak paham dengan materi yang
disampaikan pada saat pembelajaran
daring berlangsung.

89
Lampiran 4
Transkrip Wawancara dengan Orang Tua Siswa Kelas V

“Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Daring di MI Darul Ulum Pedurungan


Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021”

Nama Siswa : Bintang Maulana Arrahim


Nama Orang Tua : Zulaekha Nada Farkhati
Hari/Tanggal : Selasa, 08 September 2020
Tempat : Jl. Karanglo 4 No.17 Rt.05/04

No. Pertanyaan Jawaban


1. Bagaimana cara bapak/ibu Sambil mengerjakan pekerjaan rumah
membimbing anak untuk anak-anak saya ajari selain itu saya
pembelajaran daring? ikutkan les juga
2. Apakah bapak/ibu ikut serta Iya, perlu sekali soalnya tidak semua
menambah wawasan dan mata pelajaran mudah dipahami, saya
pengetahuan guna membimbing kadang sampai kewalahan ngajari
anak selama masa pembelajaran
daring? Alasannya?
3. Apa nasihat dan motivasi yang Jangan malas, harus mau belajar biar
bapak/ibu berikan terhadap anak pintar dan tidak ketinggalan pelajaran.
selama pembelajaran daring? Kalau pintar besok si anak yang enak
bukan orang tuanya
4. Bagaimana cara bapak/ibu Ketika waktu belajar TV dimatikan,
membuat lingkungan rumah jadi harus fokus belajar
menjadi nyaman buat belajar
anak selama pembelajaran
daring?
5. Apa latar belakang pendidikan Iya ada pengaruhnya supaya lebih
orang tua dapat mempengaruhi memudahkan orang tua untuk

90
proses pembelajaran daring? membimbing anaknya
Alasannya?
6. Apa saja yang dibutuhkan oleh Hp, buku pelajaran, kuota, bimbingan
anak selama pembelajaran dari guru.
daring? Apakah sudah Kalau buat saya belum, pelajaran
memenuhi kebutuhan belajar daring menurut saya kurang efektif
anak? dalam membentuk karakter anak,
karena anak-anak juga perlu sekolah
secara tatap muka, perlu sosialisasi
dengan lingkungan luar supaya bisa
membentuk karakter si anak dan untuk
pembentukan mental si anak juga biar
lebih percaya diri ketika bertemu
orang lain
7. Apa pekerjaan orang tua dapat Bisa mempengaruhi bisa juga tidak,
mempengaruhi proses tergantung bagaimana sikap orang tua
pembelajaran daring bagi anak? ke anak.
Alasannya? Ada orang tua yang kurang peduli
tentang pendidikan anak, jadi si anak
kurang terarah soal pendidikannya.
Ini juga bisa disebabkan orang tuanya
bekerja, jadi perhatian ke si anak
berkurang, karena tidak semua orang
tua bisa mengawasi ataupun
membimbing anaknya setiap hari.
8. Bagaimana cara anda Setiap pagi setelah masak saya ajari
meluangkan waktu untuk anak-anak saya sambil nyuci baju dan
mendampingi anak-anak dalam mengerjakan pekerjaan rumah lainnya.
pembelajaran daring? Jadi pintar-pintar kita sebagai orang
tua mengatur waktu.

91
9. Apa kesulitan yang dialami oleh Ada beberapa mata pelajaran yang
anak saat pembelajaran daring kurang dipahami, contoh matematika
berlangsung? kalau ada bab yang baru kadang si
anak kurang mengerti biarpun sudah
ada pembelajaran dari youtube.
Kalau setor pelajaran lewat link
Kedisiplinan anak dalam
menyelesaikan tugas
10. Faktor apa yang menyebabkan Kurangnya pemahaman materi, karena
kesulitan itu terjadi? anak lebih mudah memahami
pelajaran jika lewat pembelajaran
tatap muka
Kehabisan kuota jadi susah jika
belajar
Sebagai orang tua yang mengajari
saya tidak bisa fokus karena tugas
saya tidak hanya mengajari anak
belajar tetapi juga mengerjakan
pekerjaan rumah lainnya.

Nama Siswa : Yusuf Fadhil Harlino


Nama Orang Tua : Aning Dwi Astuti
Hari/Tanggal : Selasa, 08 September 2020
Tempat : Jl. Plamongan Permai IV / A.440 Rt.05/10

No. Pertanyaan Jawaban


1. Bagaimana cara bapak/ibu Caranya kami kesulitan banget karena
kita bukan guru
membimbing anak untuk
pembelajaran daring?
2. Apakah bapak/ibu ikut serta Tidak, Gimana caranya untuk

92
menambah wawasan dan menambah wawasan kan kita bukan
guru. Anak-anak sering mengeluh
pengetahuan guna membimbing
tentang pelajaran daring, anak-anak
anak selama masa pembelajaran bilang enakan belajar di sekolah sudah
bosan belajar di rumah.
daring? Alasannya?
3. Apa nasihat dan motivasi yang Ya suruh belajar sendiri di rumah
selama ada covid-19. Mau tidak mau
bapak/ibu berikan terhadap anak
harus belajar di rumah.
selama pembelajaran daring? Saya memberikan semangat ke anak
saya, jangan menyerah untuk
mencapai cita-cita.
4. Bagaimana cara bapak/ibu Membersihkan rumah supaya anak-
anak bisa belajar lebih nyaman,
membuat lingkungan rumah
membuat suasana rumah senyaman
menjadi nyaman buat belajar mungkin untuk belajar.
Kalau suasana rumah sedang ramai ya
anak selama pembelajaran
saya suruh seisi rumah diam dulu,
daring? jangan ramai karena ada anak-anak
lagi konsen untuk belajar.
5. Apa latar belakang pendidikan Tidak ada mempengaruhi proses
pembelajaran daring.
orang tua dapat mempengaruhi
proses pembelajaran daring?
Alasannya?
6. Apa saja yang dibutuhkan oleh Konsentrasi, hp, buku, dan butuh
bimbingan dari guru setiap hari, tanpa
anak selama pembelajaran
bimbingan dari guru anak-anak tidak
daring? Apakah sudah akan paham materi daring.
memenuhi kebutuhan belajar
anak?
7. Apa pekerjaan orang tua dapat Tidak ada pengaruhnya, demi anak
tidak masalah
mempengaruhi proses
pembelajaran daring bagi anak?
Alasannya?
8. Bagaimana cara anda Kalau orang tua lainya mungkin habis
pulang kerja baru bisa untuk
meluangkan waktu untuk
mendampingi anak-anak
mendampingi anak-anak dalam
pembelajaran daring?

93
9. Apa kesulitan yang dialami oleh Kesulitan memahami materi, kesulitan
pengiriman tugas lewat link selalu
anak saat pembelajaran daring
gagal terus untuk kirim tugas, jadi
berlangsung? saya kirim tugas langsung lewat
nomer wa bu guru, tidak bisa
mengikuti pelajaran daring
10. Faktor apa yang menyebabkan Kebingungan dalam memahami materi
lewat daring, kurang paham dalam
kesulitan itu terjadi?
mengoperasikan link, kuota habis

Nama Siswa : Sakhinas Hukma Sabiya


Nama Orang Tua : Indra Setyowati
Hari/Tanggal : Selasa, 08 September 2020
Tempat : Jl. Pedurungan Kidul Rt.06/12

No. Pertanyaan Jawaban


1. Bagaimana cara bapak/ibu Pastinya dengan meluangkan waktu
untuk mendampingi tapi tidak
membimbing anak untuk
sepenuhnya memberikan hp/laptop
pembelajaran daring? untuk dipegang sendiri oleh anaknya.
2. Apakah bapak/ibu ikut serta Ya secara tidak langsung orang tua
dituntut untuk menambah pengetahuan
menambah wawasan dan
karena selama masa pembelajaran
pengetahuan guna membimbing daring orang tua sebagai guru
pengganti dirumah bagi putra
anak selama masa pembelajaran
putrinya.
daring? Alasannya? Mau tidak mau pembelajaran di
sekolah yang bukan bidangnya
minimal orang tua juga belajar untuk
memahaminya.
3. Apa nasihat dan motivasi yang Untuk selalu tetap semangat,
mengumpulkan tugas tepat waktu.
bapak/ibu berikan terhadap anak
Karena anak-anak sudah mulai jenuh
selama pembelajaran daring? dengan pembelajaran daring, maaf
tidak hanya anaknya tetapi orang
tuanya juga. Apalagi orang tua yang
harus bekerja agak kesulitan dalam
pembagian waktu mendampingi putra
putrinya daring.
4. Bagaimana cara bapak/ibu Anak-anak diberikan keleluasaan
melakukan hal-hal yang disukai

94
membuat lingkungan rumah misalnya memberikan fasilitas untuk
mengembangkan bakat anak. Karena
menjadi nyaman buat belajar
anak saya menyukai gambar dan
anak selama pembelajaran berkreasi, saya berikan buku gambar,
kertas lipat dan hal-hal lain yang bisa
daring?
mendukung kreativitasnya agar tetap
bersemangat belajar ditengah
pembelajaran jarak jauh.
5. Apa latar belakang pendidikan Menurut saya mempengaruhi proses
pembelajaran. Karena setiap orang
orang tua dapat mempengaruhi
dengan latar Pendidikan yang beda
proses pembelajaran daring? pasti tidak semua menguasai bidang
ilmu yang sama dan disitulah kesulitan
Alasannya?
akan timbul.
6. Apa saja yang dibutuhkan oleh Smartphone, buku paket, LKS, dan
bahan ajar berupa video pembelajaran
anak selama pembelajaran
karena tidak bisa mendapat penjelasan
daring? Apakah sudah guru secara langsung dengan video
pembelajaran lebih membantu bila ada
memenuhi kebutuhan belajar
soal yang kurang dipahami. Meskipun
anak? tidak sejelas seperti guru ketika KBM
karena bisa timbal balik berupa tanya
jawab.
Pastinya belum memenuhi, karena
kehadiran guru dalam KBM tidak bisa
digantikan smartphone, video bahan
atau buku sekalipun. Karena dalam
KBM tatap muka siswa bisa
bersosialisasi membentuk pribadi dan
karakter, sopan santun serta
kerjasama. Fungsi guru sebagai
pendidik sekaligus pengajar juga
sebagai transfer moral dan disiplin
kepada anak didiknya.
7. Apa pekerjaan orang tua dapat Sangat mempengaruhi sekali,
alasannya karena banyak orang tua
mempengaruhi proses
yang tidak dapat mendampingi
pembelajaran daring bagi anak? anaknya saat belajar daring, dan ada
orang tua yang tidak mempunyai
Alasannya?
smartphone untuk memfasilitasi
anaknya belajar daring.
8. Bagaimana cara anda Menunggu pekerjaan orang tua selesai
baru bisa mendampingi anak belajar
meluangkan waktu untuk
daring.
mendampingi anak-anak dalam

95
pembelajaran daring?
9. Apa kesulitan yang dialami oleh Saat pembelajaran daring berlangsung
kadang jaringan internet kurang stabil,
anak saat pembelajaran daring
anak juga terkadang masih kurang
berlangsung? paham dengan materinya jika
diberikan lewat daring.
10. Faktor apa yang menyebabkan Ya karena sinyal jaringan tidak bisa
diprediksi selalu bagus, anak lebih
kesulitan itu terjadi?
paham kalau materinya dijelaskan
langsung oleh gurunya.

Nama Siswa : Friezka Hayuningtyas


Nama Orang Tua : Zuli Risminah
Hari/Tanggal : Selasa, 08 September 2020
Tempat : Perum Grand Cataleya 3 No.25 Dukuh Krajan Desa
Kangkung Rt.11/03

No. Pertanyaan Jawaban


1. Bagaimana cara bapak/ibu Saya mendampingi apabila anak tidak
paham, saya berusaha jadi guru
membimbing anak untuk
sekaligus ibu mendampingi
pembelajaran daring? belajarnya.
2. Apakah bapak/ibu ikut serta Iya, Kalau pasif hanya menerima
materi daring saja anak tidak mampu
menambah wawasan dan
memahami dengan cara kasih
pengetahuan guna membimbing wawasan di luar daring supaya anak
mampu memahami apa yang berkaitan
anak selama masa pembelajaran
dengan materi yang diberikan secara
daring? Alasannya? daring.
3. Apa nasihat dan motivasi yang Walaupun belajar secara daring
tetaplah terus belajar karena ilmu itu
bapak/ibu berikan terhadap anak
penting.
selama pembelajaran daring? Agar anak semangat belajar kita kasih
hadiah walaupun nilainya tidak bagus
tetap kita kasih hadiah.
4. Bagaimana cara bapak/ibu Saya berusaha anak-anak saya
kumpulin buat belajar bersama, kalau
membuat lingkungan rumah
sedang ramai ya biar main dulu baru
menjadi nyaman buat belajar nanti setelah main diajak belajar

96
anak selama pembelajaran
daring?
5. Apa latar belakang pendidikan Tidak, formalitas itu penting namun
pengalaman orang tua yang utama.
orang tua dapat mempengaruhi
Saya memberikan pengalaman ke
proses pembelajaran daring? anak ilmu itu dipelajari sambil
dimasukan seperti belajar waktu anak
Alasannya?
kelas TK dengan bernyanyi bisa hafal
dengan sendirinya.
6. Apa saja yang dibutuhkan oleh Smartphone, LKS lengkap.
Belum, masih terganjal kuota.
anak selama pembelajaran
daring? Apakah sudah
memenuhi kebutuhan belajar
anak?
7. Apa pekerjaan orang tua dapat Iya, saya harus mengalah demi
pembelajaran daring anak. Karena
mempengaruhi proses
saya ada sampingan buka laundry.
pembelajaran daring bagi anak? Jadi tidak bisa selalu fokus dalam
pembelajaran daring anak.
Alasannya?
8. Bagaimana caraanda Iya saya sambil ngerjain laundry, anak
saya belajar di sebelah saya. Jadi pada
meluangkan waktu untuk
saat belajar masih bisa saya pantau
mendampingi anak-anak dalam anak saya.
pembelajaran daring?
9. Apa kesulitan yang dialami oleh Anak terkadang kurang fokus kalau
sama orang tua, juga bisa bahaya buat
anak saat pembelajaran daring
anak belajar daring terus karena setiap
berlangsung? hari lihat hp. Apalagi ketika orang tua
tidak bisa menemani anak
mengerjakan tugas sendiri.
10. Faktor apa yang menyebabkan Kurangnya perhatian orang tua, karena
kesulitan itu terjadi? perhatian orang tua terbagi-bagi antara
pekerjaan dengan anak.

97
Lampiran 5

Surat Tugas Pembimbing

98
Lampiran 6

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI

Nama : Siti Nur Khalimah


NIM : 23040160013
Dosen Pembimbing : Dr. Peni Susapti, M. Si.

Judul Skripsi pada surat penunjukan pembimbing skripsi :“PERAN ORANG


TUA DALAM PEMBELAJARAN DARING DI MI DARUL ULUM
PEDURUNGAN KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2020/2021”

No. Tanggal Isi Konsultasi Catatan Pembimbing Paraf


1. 8 November Pengajuan Judul ACC, Lanjut proposal
2019

2. 23 April Pengajuan Tata tulis sesuaikan buku


2020 Proposal pedoman
Dalam 1 paragraf sebaiknya lebih
dari 1 kalimat
Cek keterkaitan antar paragraf
Rumusan masalah menggunakan
kata apakah
Tujuan menjawab rumusan
masalah
Posisi penelitian terhadap kajian
pustaka terdahulu, apa persamaan
atau perbedaannya
Tambahkan referensi jurnal
internasional

3. 30 Mei 2020 Pengajuan Judul ACC, Lanjut proposal


Baru

4. 9 Juni 2020 Pengajuan Karena judulnya umum, mungkin


Proposal lebih baik ditambahkan : Peran
Orang Tua dalam Implementasi
Pembelajaran Daring di....
Selanjutnya latarbelakang
penelitian disesuaikan
Latarbelakang sebaiknya
disertakan bukti data menunjang.

99
Bisa diambil dari hasil penelitian
orang lain atau artikel

5. 12 Juni 2020 Revisi Proposal Latar belakangnya harus fokus ke


peran orang tua
Itu kok ada peran-peran
pendidikan maksudnya apa
Susunlah kalimat dalam bentuk
SPOK, kata sambung tidak boleh
di awal kalimat
Coba baca buku pedoman skripsi
Pustakanya ditambah
Urutkan hubungan antar kalimat
Pertanyaannya coba
disederhanakan

17 Juni 2020 Revisi Proposal Latar belakang dimunculkan dan


ditambahkan permasalahan
6. tentang peran orang tua selama
ini dalam pembelajaran daring.
Cek pengutipan tata tulis dll
7. Rumusan masalah di tambah
apakah kesulitan yang dihadapi
orang tua

25 Juni 2020 Revisi Proposal Judul: Kata implementasi


dihilangkan saja
Rumusan masalah juga kata
implementasi dihilangkan
Di latar belakang belum muncul
masalah yang terkait dengan
permasalahan pembelajaran
8. daring di masa pandemi ini
Analisis data tolong dijelaskan
bagaimana langkah-langkahnya.
Referensi cari jurnal yang terkait.

30 Juni 2020 Revisi Proposal Coba dibetulkan metodenya


Di latar belakang: pasalnya
selama ini orang tua
memberatkan...diganti Selama ini
orang tua memberikan...
Kajian pustaka: tambahkan apa
perbedaan penelitian terdahulu
dengan penelitian yang akan
9. kamu laksanakan. Berdasarkan
hal tersebut akan muncul

100
10. kebaharuan dari penelitianmu
Di metode harusnya sudah tidak
ada sitasi lagi, jadi langsung
langkah-langkah penelitian yang
akan kamu kerjakan

3 Juli 2020 Revisi Proposal ACC, lanjut BAB I

11 Juli 2020 Pengajuan BAB I Hubungan antar paragraf harus


nyambung
Kata-kata sambung seperti di, ke,
dari, dalam, tetapi, pada dan lain-
lain jangan diletakkan di awal
kalimat.
Pernyataan kondisi di MI
Pedurungan disebutkan tanggal
berapa dari hasil wawancara
tersebut.
11. Penegasan istilah jangan hanya
peran, tapi peran orang tua
Referensi ditambah artikel jurnal
12.
13 Juli 2020 Revisi BAB I Di Peran Orang Tua, untuk
penulisan Menurut... dan kalimat
di bawahnya disambungkan saja.
Lanjut ke Bab 2

18 Juli 2020 Pengajuan BAB II Coba cara pengutipan diperbaiki.


Menurut Khaerani (th: halaman)
peran merupakan...dst
Jadi dijadikan 1 tidak terpisah
baris
13. Dalam mengutip jangan terlalu
panjang, coba cek di buku
pedoman skripsi aturan
pengutipan

18 Juli 2020 Revisi BAB II ACC, silahkan lanjut

27 Juli 2020 Pengajuan BAB Untuk bab 3 tidak usah pakai


III sitasi lagi, langsung langkah-
langkahnya saja.
Data sekunder yang digunakan
yang terkait dengan judul saja
Lanjutkan penelitian
14.
26 Agustus Pengajuan Fokus 1 sub 1 indikatornya

101
15. 2020 Instrumen dilengkapi peran orang tua
Penelitian sebagai guru di rumah
Fokus 2 sub ke 1 belum match
antara sub dan indikator, seperti
di sub latar belakang, jenis
pekerjaan orang tua harusnya
jenis pekerjaannya apa saja,
jumlah anggota keluarga
Pertanyaan penelitian itu ya
dibuat dari indikator diatas
diurutkan

04 September Revisi Instrumen Sub indikator, jumlah anggota


2020 Penelitian keluarga, kok sama semua
Misalnya dibuat:
1) Orang tua
2) Kakak
3) Adik
16.
04 September Revisi Instrumen Ya silahkan lanjut penelitian
2020 Penelitian
17.

17 September Pengajuan BAB 1) Tata tulis masih kurang bagus


2020 IV& V 2) Ikuti pedoman penulisan
bahasa Indonesia yang baku,
misal kata depan jangan di
awal kalimat, dalam satu
paragraf harus ada kalimat
inti, dll.
3) Bedakan kutipan langsung dan
tidak langsung hasil
18. wawancara
4) Kesimpulan, jangan point-
point. Secara ringkas untuk
menjawab rumusan masalah

17 September Revisi BAB IV Masih ada kata sambung di depan,


2020 seperti kemudian
Analisis data, harusnya datanya
seperti apa dianalisis dan
dikaitkan dengan teori atau hasil
penelitian orang lain yang sejenis.
Dianalisismu, kok malah
menganalisis punya Cahyati. Itu
19. peran orang tua. Tambahkan

102
artikel yang lain juga

20. 20 September Revisi BAB IV Ya, disusun semua secara lengkap


2020

21. 22 September Pengajuan Skripsi Daftar tabel, gambar, lampiran


2020 Lengkap belum ada halaman. Abstrak,
masih ada kata sambung di awal
kalimat: sedangkan. Gambar di
hal 51 sumbernya belum ada.
Daftar pustaka setiap judul dikasih
spasi 1

22. 22 September Revisi Skripsi Ya, ok ACC silahkan daftar


2020 Lengkap munaqosah

Dosen Pembimbing,

Dr. Peni Susapti, M. Si.


NIP. 19700403 200003 2 003

103
Lampiran 7

Permohonan izin penelitian

104
Lampiran 8

Surat Keterangan Penelitian

105
Lampiran 9

106
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Siti Nur Khalimah


Tempat, tanggal : Semarang, 06 Mei 1998
lahir
Jenis Kelamin : Perempuan
NIM : 23040160013
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Karanglo RT. 03 RW. 03, Kelurahan Gemah,
Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang 50191
Jawa Tengah
No. Handphone : 085715602218
E-mail : nurkhalimah0605@gmail.com
Pendidikan : 1) TK ABA 42 Semarang lulus tahun 2004
2) MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang lulus
tahun 2010
3) MTsN 1 Semarang lulus tahun 2013
4) MAN 1 Kota Semarang lulus tahun 2016
5) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah-S1 IAIN
Salatiga.

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 20 September 2020


Yang Membuat,

Siti Nur Khalimah


NIM. 23040160013

107

Anda mungkin juga menyukai