Anda di halaman 1dari 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PUASA


MELALUI METODE THE POWER OF TWO
PADA SISWA KELAS VIII MTs SUDIRMAN GETASAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

QOMARUDIN

NIM: 11113231

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERISALATIGA

2018

i
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PUASA
MELALUI METODE THE POWER OF TWO
PADA SISWA KELAS VIII MTs SUDIRMAN GETASAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

QOMARUDIN

NIM: 11113231

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERISALATIGA

2018

iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar


Hal : Naskah Skripsi
Qomarudin
Kepada
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Tempat

Assalamu‟alaikum. Wr.Wb.

Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami
kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : Qomarudin
NIM : 111-13-231
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : PAI

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN


FIQIH MATERI PUASA MELALUI METODE THE POWER
OF TWO PADA SISWA KELAS VIII MTS SUDIRMAN
GETASAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Dengan ini kami mohon kepada Bapak Dekan FTIK IAIN Salatiga agar skripsi
saudara tersebut di atas segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi
perhatian.

Wassalamu‟alaikum. Wr. Wb.

Salatiga, 23 februari 2018

Pembimbing

Imam Mas Arum M.Pd.

iv
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl.Lingkar Salatiga KM.2 Telepon (0298) 6031364 Kode Pos 50716 Salatiga
Website : .http:tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail:tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

PENGESAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR


MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PUASA
MELALUI METODE THE POWER OF TWO
PADA SISWA KELAS VIII MTs SUDIRMAN GETASAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Disusun Oleh :

QOMARUDIN
NIM : 111-13-231

Telah di pertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah


Dan Ilmu Keguruan PAI, Institut Agama Islam Negri (IAIN) Salatiga pada
tanggal 23 Maret 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh
gelar sarjana S1 Kependidikan.

Susunan Panitia Ujian

Ketua Penguji : Mufiq S.Ag. M.Phil ...................................

Sekertaris Penguji : Imam Mas Arum M.Pd ....................................

Penguji 1 : Ulfah Susilowati M.Si ....................................

Penguji : Drs. Abdul Syukur M.Si ....................................

Salatiga, 28 Maret 2018

Dekan Fakultas Tarbiyah


dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga

Suwardi, M. Pd.
NIP: 196701211999031002

v
vi
MOTTO

Mimpi berawal dari seorang guru yang mempercayaimu, yang menarik,


mendorong, membawamu ke dataran tinggi, kadang ia menusukmu dengan
tombak tajam bernama “Kebenaran”.

~ Dan Rather ~

vii
PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Almh. Ibuku (Siti Mar‟ah S.Pd.) dan Bapakku (Khalimi) sebagai wujud baktiku
Padanya, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan do‟anya.

Adikku (Dwi Susanti) dan suaminya (saifudin) serta anaknya atau sebagai
keponakan tercinta (Yoga Ahmad Dinanta) yang selalu memberi semangat dan
do‟anya.

Keluarga besarku yang selalu mendukung dan mendo‟akanku terutama Bibi Ku


(Nuryanti) dan Paman Ku (Zumri), serta adik-adik keponakan (Eko Mar‟atus
Sholihah, Desti Azira Bintang, Zuhri, Thoyib, Ipul, Irfan, Hanif)

Sahabatku (Eko Mar‟atus Sholihah, Mila Madatul Chusna, Yusuf Yoga Prayoga,
Muhammad Agung, Jauhari As‟ad, Shohib) yang selalu mendukung dan memberi
semangat

Teman-teman PAI angkatan 2013

viii
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Alhamdulillahirabbil‟alamin penulis ucapkan sebagai rasa syukur kehadirat

Allah SWT atas segala nikmat yang tak terhitung dan rahmat-Nya yang tiada

henti. Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Materi puasa Melalui Metode

The Power Of TwoPada Siswa Kelas VIII MTs Sudirman Kecamatan Getasan

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

Penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh

karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi,M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.


2. Bapak Suwardi,M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
IAIN Salatiga
4. Ibu Dra. Nur Hasanah, M.Pd. Selaku Pembimbing Akademik yang telah
mengarahkan, membimbing, memberi petunujuk, memberi motivasi dan
meluangkan waktunya selama berkuliah.
5. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah
mengarahkan, membimbing, memberi petunujuk, memberi motivasi dan
meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

ix
6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian
akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta
bantuan kepada penulis.
7. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mengasuh, mendidik, membimbing serta
memotivasi kepada penulis, baik moral dan spiritual
8. Bapak Saderi,S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MTs SudirmanGetasan beserta
guru-guru yang telah mengizinkan pada penulis untuk melakukan
penelitian di MTs Sudirman Getasan.
9. Siswa-siswi kelas VIII di MTs Sudirman Getasan yang telah mendukung
dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.
10. Teman-teman PAI angkatan 2013 yang selalu bersama dalam suka dan
duka.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini, yang tidak dapat penulis sebutkan, semoga segala bantuan yang telah
diberikan mendapat ba;asan dan ridh dari Allah SWT serta tercatat dalam
bentuk amalan ibadah. Amin.

Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan saran dan

kritik yang membangun dan semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi penulis

dan pembaca bagi umumnya.

Salatiga, 8 februari 2018

Penulis

Qomarudin

x
ABSTRAK

Qomarudin. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih


Materi Puasa Melalui Metode The Power Of Two pada Siswa Kelas VIII
MTs Sudirman Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing Imam Mas Arum, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar,The Power Of Two.
Dalam pembelajaran fiqih di MTs Sudirman Getasan masih bersifat
teoritis dimana guru hanya menggunakan metode ceramah sebagai metode
dominan dan jarang sekali terjadi interaksi tanya jawab maupun diskusi baik guru
dengan siswa maupun antar siswa. Dengan demikian, peneliti menerapkan metode
The Power Of Twountuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fiqih materi
puasa.Tujuan dari penelitian dengan menggunakan metode The Power of Two ini
untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII D MTs
Sudirman Getasan Tahun Pelajaran 2017/2018.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
langkah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan
dengan dua siklus. Subjek penelitian ini siswa kelas VIII D MTs Sudirman
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 yang
berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 25 siswa laki-laki dan 0 siswa perempuan.
Objek penelitian ini adalah hasil belajar Fiqih pada materi puasa melalui
metodeThe Power Of Two . Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes,
dukumentasi dan observasi terhadap guru dan siswa. Hasil tes dianalisis statistik
deskriptif.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penerapan metodeThe Power Of
Two dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fiqih materi puasa pada
siswa kelas VIII D MTs Sudirman Getasan. Hal ini terbukti dari hasil belajar yang
meningkat yaitu nilai pra siklus siswa yang mencapai KKM sebanyak 9 siswa
(36%), sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 16 siswa (64%) dengan rata-
rata 59,36. Selanjutnya pada siklus I siswa yang mencapai KKM sebanyak 20
siswa (80%) sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 5 siswa (20%) dengan
rata-rata kelas 80,5. Siklus II yang mencapai KKM sebanyak 25 anak atau
(100%) dan rata-rata kelasnya 88.

xi
DAFTAR ISI

SAMPUL JUDUL.....................................................................................................i
LEMBAR LOGO.....................................................................................................ii
JUDUL....................................................................................................................iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................................iv
PENGESAHAN KELULUSAN..............................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..............................................................vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.........................................................................vii
KATA PENGANTAR..........................................................................................viii
ABSTRAK...............................................................................................................x
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL..................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.........................................................................1


B. Rumusan Masalah..................................................................................5
C. Tujuan Penelitian...................................................................................5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan...................................6
E. Manfaat Penelitian.................................................................................6
F. Definisi Oprasional................................................................................7
G. Metode Penelitian...................................................................................8
H. Sistematika Penulisan...........................................................................14

BAB II KAJIAN PUSTAKA

xii
A. Belajar
1. Pengertian Belajar..........................................................................15
2. Ciri-ciri Belajar..............................................................................16
3. Prinsip-prinsip Belajar...................................................................17
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar.................................................................18
2. Macam-macam Hasil Belajar.........................................................20
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar..........................21
C. Ilmu Fiqih
1. Pengertian Ilmu Fiqih.....................................................................26
2. Objek Ilmu Fiqih............................................................................27
3. Tujuan Mempelajari Ilmu Fiqih.....................................................28
4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII...................29
5. Kurikulum fiqih..............................................................................29
D. Materi Puasa
1. Pengertian Puasa............................................................................30
2. Syarat dan Rukun Puasa.................................................................30
3. Amalan Sunah Puasa......................................................................33
4. Hal-hal Yang Makruh ketika Puasa................................................34
5. Hal-hal Yang Membatalkan Puasa.................................................34
6. Hikmah Puasa.................................................................................34
7. Macam-macam Puasa.....................................................................35
E. Metode The Power Of Two
1. Pengertian Metode..........................................................................40
2. Pengertian Metode The Power Of Two..........................................43

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTs Sudirma Getasan


1. Lokasi Penelitian............................................................................47
2. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Sudirman Getasan.....................47
3. Visi Misi dan Tujuan MTs Sudirman Getasan...............................48

xiii
4. Keadaan Guru dan Siswa MTs Sudirman Getasan........................50
5. Subjek Penelitian............................................................................55

B. Deskripsi Pelaksanaan Per-siklus


1. Siklus I...........................................................................................57
2. Siklus II..........................................................................................62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Awal.................................................................................66
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I......................................................68
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II.....................................................76
4. Pembahasan Hasil Penelitian.........................................................83

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................87
B. Saran.....................................................................................................87
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................89
LAMPIRAN

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Distribusi IQ menurut Stanford Revision.............................................22


Tabel 3.1 Data Nama Guru MTs Sudirman Kopeng Getasan
Tahun Ajaran 2017/2018.......................................................................................51

Tabel 3.2 Daftar Siswa MTs Sudirman Kopeng Getasan


Tahun Ajaran 2017/2018........................................................................................53

Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana MTs Sudirman Kopeng Getasan.........................54


Tabel 3.4 Struktur Organisasi Mts Sudirman Kopeng Getasan.............................54
Tabel 3.5 Data Siswa Kelas VIII D MTs Sudirman Kopeng Getasan...................56
Tabel 4.1 Data Nilai Hasil Belajar Sebelum Tindakan..........................................66
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I...........................................................71
Tabel 4.3 Data Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I.........................................74
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Terhadap Guru pada Siklus I...................................75
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II.........................................................78
Tabel 4.6 Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus II................................................81
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Terhadap Guru pada Siklus II..................................82
Tabel 4.8 Rata-rata Hasil Hasil Belajar Siswa Siklus I..........................................83
Tabel 4.9 Rata-rata Hasil Belajar Siswa Siklus II..................................................84
Tabel 4.10 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Kelas.......................................................85

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas.......................................................10


Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Rata-rata Nilai Kelas Hasil Belajar
Mata Pelajaran Fiqih..............................................................................................86

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I


Lampiran 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
Lampiran 3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran 4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran 5 Hasil Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran 6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 7 Bukti Auntetik Hasil Belajar Siswa Siklus I
Lampiran 8 Bukti Auntetik Hasil Belajar Siswa Siklus II
Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I
Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II
Lampiran 11 Foto Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 12 Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 13 Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 14 Lembar Konsultasi Pembimbing
Lampiran 15 Daftar SKK
Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara (UU RI No.20 Th.2003). Dalam hal ini Henderson mendefinisikan

pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan,

sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan

fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir. Warisan sosial

merupakan bagian dari lingkungan masyarakat, merupakan alat bagi

manusia untuk pengembangan manusia yang terbaik dan intelegen, untuk

meningkatkan kesejahteraan hidupnya (Sadulloh, 2014:5)

Peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan

disektor pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya

peningkatan kualitas manusia indonesia secara menyeluruh. Undang-

undang No 20 Tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang

1
maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kjreatif, mandiri dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab (sukardjo,

2009:14).

Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan

penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat

ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi

pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar

mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan

materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru

dan siswanya. Disamping peran serta guru dalam membimbing proses

belajar mengajar, metode pembelajaran juga harus diperhatikan guna

meningkatkan mutu pendidikan.

Hilgard mendefinisikan belajar merupakan proses perbuatan yang

dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang

keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.

Menurut Gagne belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan

dalam perubahan tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum

individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan

yang serupa itu (Abror, 1993:66-67). Proses belajar mengajar bukan hanya

menyampaikan ilmu pengetahuan saja, akan tetapi pemberian pemahaman

sangatlah penting karena secara psikologis anak merasa senang apabila

mereka diperhatikan. Dalam hal ini bukan hanya menyampaikan pesan

2
berupa mata pelajaran, melainkan pemahaman sikap dan nilai pada diri

peserta didik yang sedang belajar.

Metode pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan

pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode

mengajar tidak dapat diabaikan karena turut menentukan berhasil tidaknya

suatu proses belajar mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam

suatu sistem pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut harus

mampu memilih dan menerapkan metode pengajaran yang relevan dengan

situasi dan suasana pembelajaran agar tujuan yang direncanakan dapat

tercapai.

Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang berlangsung

tidak jarang biasanya berlangsung monoton, siswa tidak bersemangat,

sebagian siswa ramai sendiri, ada juga yang mengantuk, tak jarang siswa

asyik bermain atau bersendaugurau dengan teman sebelahnya. Banyak

peserta didik yang menganggap Pendidikan Agama Islam tidak begitu

penting karena bukan termasuk pelajaran yang menentukan kelulusan saat

ujian. Sehingga mereka mengabaikan pelajaran tersebut. Hal ini bila

dibiarkan berlarut-larut akan sangat membahayakan generasi penerus

bangsa.

Berdasarkan beberapa faktor penyebab diatas, peneliti mempunyai

pemecahan tersebut yaitu dengan cara mengubah metode pembelajaran

yang selama ini dilakukan. Hal ini membuktikan bahwa metode ceramah

siswa kurang maksimal dalam memahami materi yang disampaikan oleh

3
guru dan cenderung merasa bosan. Peneliti mengajukan alternatif solusi

dalam bentuk penerapan strategi pembelajaran aktif yaitu dengan

menggunakan metode the power of two.

Metode the power of two (kekuatan berdua) adalah suatu kegiatan

yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan belajar

kolaboratif dan mendorong siswa untuk belajar secara aktif dan mandiri.

Metode ini merupakan metode yang dapat digunakan pada kegiatan

pembelajaran aktif pada mata pelajaran fiqih materi puasa.

Ilmu fiqih merupakan suatu disiplin ilmu yang menduduki posisi

yang amat penting dijajaran ilmu Islam. Mempelajari ilmu fiqh wajib

hukumnya, karena di dalamnya menyangkut hukum islam berkenaan

dengan ibadah dan muamalah yang cakupan kajiannya sangat luas

meliputi seluruh aspek kegiatan manusia; perbuatan, perkataan, niat dan

sikapnya. Sehingga, ilmu ini seyogyanya tidak hanya sebatas pengetahuan

belaka namun menuntut semua siswa untuk memahaminya sebagai bekal

agar siswa didik dapat mengenal ajaran islam secara baik dan benar.

Pada proses pembelajaran Fiqih materi puasa agar siswa lebih aktif

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran maka digunakan strategi

pembelajaran aktif dengan metode the power of two. Metode ini

memperlihatkan kepada peserta didik proses terjadinya sesuatu dengan

cara berkolaborasi atau bertukar dan berbagi pengetahuan dengan teman

sebayanya sehingga siswa akan lebih mudah dalam memahami materi

yang disampaikan oleh teman sebayanya.

4
Berdasarkan hasil diskusi dengan guru mata pelajaran fiqih di MTs

Sudirman Getasan metode yang digunakan sebelumnya masih belum

optimal, diduga karena pemilihan metode tersebut kurang kreatif dan cara

mengajar guru yang monoton. Hal itu menyebabkan rendahnya

pemahaman konsep siswa, yang menyebabkan masih banyaknya siswa

yang mendapat nilai di bawah KKM. Rata-rata nilai siswa hanya mencapai

nilai kurang lebih 60, sedangkan nilai KKM mata pelajaran fiqih adalah

70,00. Dengan presentase siswa yang tuntas KKM adalah sebanyak 9

siswa atau 36%, dan yang belum tuntas adalah 16 siswa atau 64%.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka

dilakukan penelitian dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PUASA MELALUI

METODE THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS VIII MTs

SUDIRMAN GETASAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Apakah Penggunaan Metode The Power of Two dapat

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Materi Puasa pada

Siswa Kelas VIII di MTs Sudirman Getasan Tahun Pelajaran 2017/2018 ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar

mata pelajaran fiqih materi puasa dengan menggunakan metode the power

5
of two siswa kelas VIII di MTs Sudirman Getasan tahun Pelajaran

2017/2018.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Hipotesis yaitu suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Arikunto, 1993:62). Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah

“Penerapan Metode the power of two dapat meningkatkan prestasi belajar

fiqih materi pada siswa kelas VIII MTs Sudirman Getasan Tahun

Pelajaran 2017/2018 ”. Indikator keberhasilan yaitu tanda yang

menunjukkan bahwa tujuan tersebut telah tercapai. Indikator keberhasilan

dalam penelitian ini harus mencapai 85% dari nilai Kreteria Ketuntasan

Minimal (KKM) pada mata pelajaran fiqih kelas VIII MTs Sudirman

Getasan Tahun Pelajaran 2017/2018.

E. Manfaaat Penelitian

Hasil penelitian ini, diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini untuk mengetahui langkah-langkah strategi pembelajaran

fiqih melalui metode the power of two.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, penelitian ini mampu meningkatkan kemampuan

dalam merancang strategi pembelajaran yang bervariasi.

b. Bagi siswa, agar mencapai tujuan pembelajaran pada kwalitas yang

lebih baik.

6
c. Bagi guru, dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam

meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran fiqih.

d. Bagi sekolahan, dapat meningkatkan mutu dan efektifitas

pembelajaran khususnya pembelajara fiqih.

F. Definisi Operasional

Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan

pemahaman serta agar tidak terjadi kesalahan pemahaman terhadap judul

di atas, maka dijelaskan di bawah ini:

1. Hasil Belajar

Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang

menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor (Djamarah, 2011:13)

Jadi hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi

pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013:5)

2. Fiqih (Fiqh)

Salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang membahas

persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan pribadi,

masyarakat maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya.

Mempelajari ilmu fiqh wajib hukumnya, karena di dalamnya

menyangkut hukum islam berkenaan dengan ibadah dan muamalah

7
yang cakupan kajiannya sangat luas meliputi seluruh aspek kegiatan

manusia; perbuatan, perkataan, niat dan sikapnya.

3. Puasa

Merupakan menahan diri dari makan, minum, hubungan seks,

dan hal-hal lain yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar sampai

terbenam matahari dengan niat dan syarat tertentu (Hidayat, 2015:29).

4. Metode the power of two

The power of two artinya menggabungkan kekuatan dua orang.

Dalam hal ini adalah membentuk kelompok kecil, masing-masing

kelompok terdiri dari dua siswa. Kegiatan ini dilakukan agar

munculnya sinergi itu yaitu dua orang atau lebih, tentu lebih baik dari

pada satu orang.

(http://jaymind18.blogspot.co.id/2013/03/trategi-pembelajaran-

power-of-two.html?m=1 diakses pada tanggal 11 juni 2017 jam 10:15)

G. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yaitu penelitian

yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah pembelajaran dikelas.

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan

bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil

yang diinginkan.

1. Rancangan penelitian

8
Secara terperinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian

tindakan kelas meliputi: langkah-langkah yaitu:

a. Perencanaan

b. Rancangan tindakan

c. Tahapan pelaksanaan

d. Tahapan pemantauan

e. Refleksi

f. Siklus

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Sudirman

Getasan tahun pelajaran 2017/2018.

3. Siklus Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I, dan

siklus II. Maksud dari dua tahap ini untuk mengetahui kekurangan-

kekurangan yang ada, kemudian dilakukan penyempurnaan dalam

siklus berikutnya.

Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini

sebagaimana digambarkan seperti model penelitian tindakan yang

ditawarkan sebagai berikut:

9
Model Penelitian Tindakan

Perencanaan

SIKLUS I
Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Hasil Penelitian

Gambar 1.1

Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2008:16)

4. Tempat dan Waktu

a. Tempat penelitian adalah di kelas VIII MTs Sudirman Getasan

Kabupaten Semarang

b. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

2017/2018

10
5. Rumusan Tindakan

a. Perencanaan

Langkah pertama dalam penelitian tindakan kelas adalah

perencanaan. Dalam tahap ini peneliti:

1) Memperisapkan materi, membuat silabus, membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Menyiapkan media pembelajaran

3) Menyiapkan lembar observasi

4) Menyusun alat evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan

siswa

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Mengadakan apersepsi untuk mengetahui tingkat kemampuan

daya serap siswa

2) Mengadakan proses pembelajaran dengan menerapkan

metode the power of two untuk mengkongkritkan teori yang

diajarkan

3) Melakukan simulasi pelaksanaan, menyiapkan alat

pendukung atau sarana lain yang diperlukan.

c. Pengamatan/Observasi

Guru menggambarkan obyek yang akan diamati dengan cara:

1) Mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana yang telah

diterapkan.

11
2) Pengamatan dilakukan untuk menelaah seberapa jauh

pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dan untuk

menghasilkan perubahan yang dihasilkan. Dalam tahap ini,

peneliti mengumpulkan data yang diperlukan.

d. Refleksi

Hasil yang didapatkan dalam lembar observasi dikumpulkan serta

dianalisis dalam tahap ini. Dari hasil data observasi penelitian

dapat merefleksikan diri apakah tindakan yang telah dilakukan

dapat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak dan hasil

refleksi ini dipergunakan sebagai bahan untuk merancang

tindakan selanjutnya.

6. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Silabus,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Materi Pembelajaran,

Soal Tes, Lembar Observasi kegiatan belajar mengajar, dan tes

formatif yang disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

7. Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini adalah:

a. Observasi

Adalah untuk mengetahui perhatian dan motivasi anak dalam

mengikuti pembelajaran. Metode ini juga digunakan untuk

12
memperoleh data tentang kondisi fisik serta gambaran umum

keadaan sekolah MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan.

b. Dokumentasi

Untuk memperoleh data tentang visi, misi, tujuan, keadaan guru

dan keadaan siswa.

c. Tes

Tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar setelah

dilakukan tindakan penelitian kelas dengan menggunakan tes

soal formatif dengan skor pengukuran dari rantang nilai 0-100.

8. Analisis Data

Analisis data dapat diartikan sebagai proses yang

menghubung-hubungkan, memisah-misahkan, dan mengelompok-

ngelompokan data yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan

yang benart. Teknik analisi yang digunakan adalah analisis statistik

sederhana yaitu teknik analisi kualitatif dan kuantitatif.

Analisis data secara kualitatif digunakan untuk menganalisis

data hasil observasi yang diperoleh dari siswa selama proses

pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui perubahan

perilaku siswa. Data dapat diolah dengan mencari presentase tiap-

tiap kegiatan, dengan menggunakan rumus presentase (Djamarah,

2000:226). Adapun rumus penelitian sebagai berikut:

P= F X 100%

13
Keterangan:

P= presentasi

F= Jumlah siswa yang tuntas belajar

N= Jumlah semua siswa

H. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini, peneliti menyusun

sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi

operasional, metode penelitian, sistematika penulisan

Bab II Kajian Pustaka. Bab ini berisi prestasi, metode The Power

Of Two, pembelajaran fiqih, materi Puasa.

Bab III Pelaksanaan Penelitian. Bab ini memuat gambaran umum

MTs Sudirm Getasan, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi

pelaksanaan siklus II.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini berisi deskripsi

persiklus, pembahasan.

Bab V Penutup. Bab ini berisi kesimpulan, saran dan pada bagian

akhir dilengkapi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

14
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar

1. Pengertian belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Usaha

untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk

memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang

belum dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusia

menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki

tentang sesuatu (Baharuddin, 2008:13).

Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu

perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan atau kecakapan

(Purwanto, 1988:106). Beberapa pendapat yang menyangkut

pengertian belajar sebagai berikut: (Djamarah, 2011:13).

a. Cronbach berpendapat bahwa belajar sebagai suatu aktivitas yang

ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman.

b. Howard L. Kingskey mengatakan bahwa belajar adalah proses di

mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah

melalui praktek atau latihan.

c. Drs.Slameto menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

15
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman

individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

2. Ciri-ciri Belajar

Aktivitas belajar memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri belajar

meliputi : (Baharuddin, 2008:15)

a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change

behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati

dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak

tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa

mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat

mengetahui ada tidaknya hasil belajar.

b. Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relative permanent.

Perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu

tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi perubahan

tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.

c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat

proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut

bersifat potensial.

d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan suatu yang

memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk

mengubah tingkah laku.

16
3. Prinsip-prinsip Belajar

Di dalam melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru

perlu memperhatikan beberapa prinsip berikut : (Dimyati, 2012:42)

a. Perhatian dan Motivasi

Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa

apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila

bahan pelajaran itu merasa dibutuhkan, maka akan membangkitkan

motivasi untuk mempelajarinya.

b. Keaktifan

Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif

mengalami sendiri. John Dewey menambahkan bahwa belajar

adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya

sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru hanya

sekedar membimbing dan mengarahkan.

c. Keterlibatan langsung/berpengalaman

Belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman

langsung. Dalam belajar melalui pengalamn langsung siswa tidak

sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati,

terlibat langsung, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.

d. Pengulangan

Pengulangan dalam kegiatan belajar dilakukan untuk

melatih daya ingat, membentuk respon yang benar dan untuk

membentuk kebiasaan-kebiasaan.

17
e. Tantangan

Setiap siswa memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam

suatu pembelajaran. Tetapi selalu terdapat hambatan yaitu

mempelajari bahan belajar, maka timbullah itu yaitu dengan

mempelajari bahan ajar tersebut. Apabila hambatan itu dapat

teratasi maka tujuan belajarnya telah tercapai dan ia akan masuk

dalam tujuan dan tantangan baru.

f. Balikan dan Penguatan

Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan

mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik, merupakan balikan

yang menyenangkan dan berpengaruh baik lagi bagi usaha belajar

selanjutnya. Namun menurut Skinner, dorongan belajar tidak

hanya untuk penguatan yang menyenangkan tapi juga yang tidak

menyenangkan.

g. Perbedaan individual

Siswa merupakan individual yang unik untuk memiliki

karakter psikis, kepribadian dan sifat-sifat yang berbeda yang

berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.

B. Hasil Belajar

1. Pengertian hasil belajar

hasil belajar berasal dari kata hasil dan belajar. Menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (Kridalaksana, 1990:14,343) “hasil” adalah

suatu yang diadakan (dibuat, dijadikan) akibat usaha. “belajar adalah

18
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu untuk merubah tingkah

laku atau tanggapan yang disebabkan pengalaman.

(http://wwwrijal09.com/2016/03/pengertian-hasil-belajar.html?m=1

diakses pada tanggal 19 juni 2017 jam 21:00).

Hasil belajar merupakan hasil atau perubahan dari suatu aktivitas

yang dilakukan oleh seseorang yang menyangkut aspek kognitif,

afektif maupun psikomototik. Menurut K. Brahim, hasil belajar adalah

tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di

sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes

mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Belajar itu sendiri

merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk

memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap

(Susanto, 2013: 5).

Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah kemampuan yang

diperoleh anak setelah melalui kegitan belajar. Karena belajar

merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk

memperoleh suatu bentuk perubahan perilku yang relatif menetap.

Untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan

tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Dengan

dilakukannya evaluasi atau penilaian dapat dijadikan feedback atau

tindak lanjut, atau bahkancara untuk mengukur tingkat penguasaan

siswa. Penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang

dipelajari disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan

19
keterampilan yang bersangkutan dengan mata pelajaran yang diberikan

kepada siswa.

Dari berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran dari seluruh aspek,

baik aspek kognitif, afektif atau psikomotorik sebagai tingkat

keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah.

2. Macam-macam Hasil Belajar

Hasil belajar terdapat berbagai macam, yaitu : (Susanto, 2013:6)

a. Pemahaman konsep

Pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap

arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut

Bloom ini, adalah seberapa besar siswa mampu menerima,

menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru

kepada siswa, atau sejauhmana siswa dapat memahami serta

mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, dialami, atau yang ia

rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia

lakukan.

Menurut Skeel konsep merupakan sesuatu yang tergambar

dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan atau suatu pemikiran.

Jadi, konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat dalam hati

seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu

pengertian.

20
b. Keterampilan Proses

Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah

kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan sosial yang

mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam

diri individu sisswa.

c. Sikap

Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu

dengan cara, metode, pola dan teknik tertentu terhadap dunia

sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek

tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan

seseorang. Hubungannya dengan hasil belajar, sikap ini lebih

diarahkan pada pengertian pemahaman konsep.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan eksternal

yang saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga

menentukan kualitas hasil belajar (Baharuddin, 2008:19).

a. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri

individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-

faktor internal ini meliputi:

21
1) Faktor psikologis

Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan

dengan kondisi fisik individu yaitu berupa keadaan tonus

jasmani (kondisi fisik seseorang) dan keadaan fungsi

jasmani/fisiologis yang berupa pancaindra.

2) Faktor psikologis

Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis

seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar,

diantaranya:

(a) Kecerdasan intelegensi siswa

Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling

penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan

kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi

seorang individu, semakin besar peluang individu untuk

meraih kesuksesan dalam belajar. Para ahli membagi IQ

bermacam-macam, salah satunya penggolongan tingkat IQ

berdasarkan tes stenford-binet yang telah direvisi oleh

Terman dan Merill sebagai berikut: (Baharuddin, 2008:21)

Tabel 2.1 Distribusi IQ menurut Stanford Revision

Tingkat Kecerdasan (IQ) Klasifikasi

140-169 Amat superior

120-139 Superior

110-119 Rata-rata tinggi

22
90-109 Rata-rata

80-89 Rata-rata rendah

70-79 Batas lemah mental

20-69 Lemah mental

Dari tabel tersebut, dapat diketahui ada 7

penggolongan tingkat kecerdasan manusia, yaitu:

(1) Kelompok kecerdasan amat superior (every superior)

merentang antara IQ 140-IQ 169.

(2) Kelompok kecerdasan superior antara IQ 120-IQ 139.

(3) Kelompok rata-rata tinggi (high avarage) antara IQ

110-IQ 119

(4) Kelompok rata-rata (avarage) merentang antar IQ 90-

IQ 109

(5) Kelompok rata-rata rendah (low avarage) merentang

antara IQ 80-IQ 90

(6) Kelompok batas lemah mental (bordeline defactive)

berada pada IQ 70-IQ 79

(7) Kelompok kecerdasan lemah mental (mentally

defective) berada pada IQ 20-IQ 69, yang termasuk

dalam kecerdasan tingkat ini antara lain debil, imbisil,

idiot.

23
(b) Motivasi

Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi

keefektifan kegiatan belajar siswa. Menurut Slavin,

motivasi adalah dorongan dari diri individu untuk

memberikan arah dan menjaga perilaku setiap saat.

Motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik

(dalam diri individu) dan motivasi ekstrinsik (luar diri

individu)

(c) Minat

Minat (interest) berarti kecenderungan dan

kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar

terhadap sesuatu yang sesuai dengan keinginan.

(d) Sikap

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif

berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon

dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang,

peristiwa dan sebagainya baik sikap positif maupun

negatif.

(e) Bakat

Bakat adalah kemampuan seseorang yang

menjadi salah satu komponen yang diperlukan proses

belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan

bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan

24
mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan

besar ia akan berhasil.

b. Faktor-faktor Eksternal

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu:

(1) Lingkungan sosial

a) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi,

dan teman-teman sekolah dapat mempengaruhi proses

dan hasil belajar seorang siswa.

b) Lingkungan sosial masyarakat disekitar tempat tinggal

siswa.

c) Lingkungan sosial keluarga yaitu hubungan antara

anggota keluarga yang harmonis akan membantu siswa

melakukan aktivitas belajar dengan baik.

(2) Lingkungan nonsosial

a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar,

tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu

silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang

sejuk dan tenang.

b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar berupa

hardwere seperti gedung sekolah, alat-alat sekolah,

fasilitas belajar dll dan softwere seperti kurikulum

25
sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku-buku

panduan.

c) Faktor materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa,

disesuaikan dengan usia perkembangan siswa dan

metode mengajar guru.

C. Ilmu Fiqh

1. Pengertian Ilmu Fiqh

Fiqh berasal dari kata faqaha (ّ‫ )فق‬yang berarti “memahami” dan

“mengerti” (Koto, 2009:2).

Dalam peristilahan syar‟i, ilmu fiqh dimaksudkan sebagai ilmu yang

berbicara tentang hukum-hukum syar‟i amali (praktis) yang

penetapannya diupayakan melalui pemahaman yang mendalam

terhadap dalil-dalil yang terperinci (al-Tafshili) dalam nash (Alquran

dan Hadis).

Hukum syar‟i yang dimaksud dalam definisi diatas adalah segala

perbuatan yang diberi hukumannya itu sendiri dan diambil dari syariat

yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Kata amali sebagai

penjelasan bahwa yang menjadi lapangan pengkajian ilmu ini hanya

yang berkaitan dengan perbuatan („amaliyah) mukallaf dan tidak

termasuk keyakinan atau iktikad („aqidah) dari mukallaf itu. Dalil-dalil

terperinci (al-Tafshili) adalah dalil-dalil yang terdapat dan terpapar

dalam nash di mana satu persatunya menunjuk pada suatu hukum

tertentu (Koto, 2009:2).

26
Dalam ilmu bahasa kalimat fiqh mengandung dua makna: (Azzam,

2010: 3)

a. Pemahaman secara mutlak, yafqahu al-khaira wa asy-syar artinya

dia memahaminya.

b. Memahami maksud pembicaraan seseorang, memahami maksud

dari ucapan orang yang berbicara dan bukan hanya sekedar paham

lafal secara bahasa.

2. Objek Ilmu Fiqh

pokok yang menjadi objek pembahasan dalam ilmu fiqh adalah

perbuatan mukallaf dilihat dari sudut hukum syara‟ dikelompokkan

dalam tiga kelompok, yaitu: (Koto,2009:5)

a. Ibadah

Ibadah tercakup segala persoalan yang pada pokoknya

berkaitan dengan urusan akhirat. Artinya, segala perbuatan yang

dikerjakan dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah, seperti

shalat, puasa, haji, dan lain sebagainya.

b. Mu‟amalah

Mu‟amalah mencakup hal-hal yang berhubungan dengan harta,

seperti jual-beli, sewa-menyewa, pinjam-meminjam, amanah, dan

harta peninggalan.

c. „uqubah

„uqubah mencakup segala persoalan yang menyangkut tindak

pidana, seperti pembunuhan, pencurian, perampokan.

27
3. Tujuan Mempelajari Ilmu Fiqh

Tujuan mempelajari ilmu fiqh diantaranya: (Koto, 2009:10-11)

a. Untuk mengetahui penerapan hukum syariat kepada amal

perbuatan manusia, baik tindakan maupun perkataannya

b. Untuk mengetahui mana yang diperintah dan mana yang dilarang,

mana yang sah dan mana yang batal, mana yang halal dan mana

yang haram

c. Untuk memberi pelajaran, pengetahuan, atau petunjuk tentang

hukum, apa atau mana yang disuruh dan mana yang dilarang,

mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, serta menunjukkan

cara melaksanakan suatu perintah.

Fiqh merupakan salah satu bidang ilmu dalam syariat islam

yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur

berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi,

keluarga, masyarakat, atau yang berhubungan dengan negara dan

hubungan bilateralnya baik ketika dalam keadaan damai atau

perang maupun hubungan manusia dengan Penciptanya yang

tujuan akhirnya untuk membuat bahagia seluruh umat manusia di

dunia dan di akhirat. (Azzam, 2010:6)

4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fiqh Kelas VIII

Standar kompetensi mata pelajaran fiqh adalah:

a. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

28
b. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya

diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

c. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual,

dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

d. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

(Hidayat, 2015:2).

5. Kurikulum Fiqh

Kurikulum fiqh sebagai komitmen untuk menyiapkan generasi

emas anak sholeh dan sholihah, mulai tahun ajaran 2014-2015 seluruh

Madrasah dibawah pembinaan Kementrian Agama RI telah siap

melaksanakan Kurikulum 2013. Untuk keperluan dimaksud, maka

secara legal formal Kementrian Agama RI telah menerbitkan Peraturan

Menteri Agama (PMA) tentang Kurikulum 2013 yang berisi Kerangka

Dasar Kurikulum Madrasah 2013, Standar Kompetensi Lulusan

(SKL), Standar Kompetensi Isi, Standar Proses dan Standar Penilaian.

29
D. Materi Puasa

1. Ketentuan Puasa

a. Pengertian Puasa

Puasa menurut bahasa yaitu shaum adalah menahan atau

mencegah, sedangkan menurut istilah puasa yaitu menahan diri dari

segala sesuatu yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga

terbenam matahari disertai niat dan beberapa syarat tertentu.

b. Syarat dan Rukun Puasa

1) Syarat wajib puasa

Syarat wajib puasa adalah sebagai berikut :

a) Islam

b) Baligh

c) Berakal sehat

d) Mampu

e) Suci dari haid dan nifas

f) Menetap (mukim)

2) Syarat sah puasa

a) Islam

b) Tamyis

c) Suci dari haid dan nifas

d) Bukan pada hari-hari yang diharamkan

30
3) Rukun Puasa

Pada waktu kita berpuasa, ada dua rukun yang harus

diperhatikan yaitu :

a) Niat

Niat puasa yaitu suatu keinginan didalam hati untuk

menjalankan puasa semata-mata mengharap ridha Allah

SWT, karena menjalankan perintah-Nya. Semua puasa

tanpa adanya niat maka tidak bisa dikatakan sebagai puasa.

Untuk puasa wajib maka kita harus niat sebelum datang

fajar. Sementara untuk puasa sunah, kita di bolehkan berniat

setelah terbit fajar, dengan syarat kita belum melakukan

perbuatan yang membatalkan puasa seperti makan, minum,

berhubungan suami istri, dan lain-lain.

Nabi SAW bersabda dalam HR. Abu Dawud :

‫ هللا‬ٙ‫ّ ٔسهى اَ ٌَّ َسسُْٕ ُل هللاِ صه‬ٛ‫ هللا عه‬ٙ‫ صه‬ْٙ ِ‫ج اَََّج‬ َ ‫ع ٍَْ َخ ْف‬
ٍ ْٔ‫صخَ َص‬

ِ ‫َب َو قَج َْم ْانفَجْ ِش فَ ََل‬ٛ ِّ‫ُجْ ًِ ِع انص‬ٚ ‫ّ ٔسهى َي ٍْ نَ ْى‬ٛ‫عه‬


)‫َب ُو نَُّ (سٔاِ اثٕدٔد‬ٛ‫ص‬

Artinya : Dari istri Nabi SAW, bahwa Rasulullah SAW


bersabda: “barang siapa yang tidak meneguhkan niat
sebelum fajar, maka puasanya tidak sah”. (HR. Abu
Daud). (Al-Sijistani, 2015:392).

b) Meninggalkan segala sesuatu yang membatalkan puasa

mulai terbit fajar sampai terbenam matahari. Dan yang

membatalkanya ada empat macam :

31
1) Segala sesuatu yang masuk ke dalam ronnga melalui

mulut, berupa makanan atau minuman yang menjadi

konsumsi fisik atau tidak menjadi konsumsi fisik.

2) Sengaja muntah, sedang yang tidak sengaja tidak

membatalkan.

Rasulullah SAW bersabda dalam HR. Abu Dawud:

ّٛ‫ هللا عه‬ٙ‫ هللاُ َع ُُّْ قَ َم َسسُْٕ ُل هللاِ صه‬َٙ ‫ض‬


ِ ‫ َْشحَ َس‬ٚ‫ ُْْٕ َس‬ْٙ ِ‫ع ٍَْ اَث‬
ٌ ٌ َ َ‫ ِّ ق‬ْٛ َ‫ْس َعه‬
ِ ‫َ ْق‬ٛ‫ضأ َٔ اِ ٌِ ا ْستَقَأ فَ ْه‬
‫ض‬ َ َٛ‫ ٌء فَه‬ٙ‫انق‬
ْ ُّ‫ٔسهى َي ٍْ َر َس َع‬

)‫(سٔاِ اثٕدٔد‬

Artinya : dari Abu Hurairah r.a.“ Barang siapa yang


terpaksa muntah, maka ia tidak wajib qadha”. (HR.
Abu Dawud). (Al-Sijistani, 2015:381).

3) Istimna‟, yaitu sengaja mengeluarkan sperma baik

karena ciuman dengan istri, atau sentuhan tangan maka

hukumnya batal. Sedangkan jika karena melihat saja,

atau berfikir saja maka tidak membatalkan. Demikian

pula keluarnya madzi, tidak mempengaruhi puasa.

4) Jima‟, karena Allah SWT dalam Q.S al-Baqarah 187


berfirman tidak diperbolehkan kecuali diwaktu malam.

ُ‫بس نَ َك ْى َٔأَ َْتُ ْى نِجَبس‬


ِ َ‫ث ِإنَٗ َِ َسبئِ ُك ْى ُْ ٍَّ نِج‬ ّ ‫هَخَ ان‬ْٛ َ‫أُ ِح َّم نَ ُك ْى ن‬
َ َ‫َ ِبو ان َّشف‬ٛ‫ص‬

َ َ‫نَُٓ ٍَّ َعهِ َى هللاُ أَََّ ُك ْى ُك ُْتُ ْى تَ ْختَبَُْٕ ٌَ أَ َْفُ َس ُك ْى فَت‬


‫ ُك ْى َٔ َعفَب َع ُْ ُك ْى‬ْٛ َ‫بة َعه‬

Artinya :”dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan


puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka adalah
pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.
Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan

32
nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi
maaf kepadamu.”(Q.S al-Baqarah:187).

Semua hal yang membatalkan ini disyaratkan harus

dilakukan dengan ingat jika ia sedang puasa. Maka jika ia

makan, minum, istima‟ atau muntah, atau berhubungan

suami istri dalam keadaan lupa maka tidak membatalkan

puasanya, baik dalam bulan ramadhan maupun diluar

ramadhan.

c) Amalan Sunah Pada Waktu Puasa

Selain melaksanakan puasa wajib kita juga dianjurkan

melaksanakan amalan-amalan sunah untuk menggapai

kesempurnaan ibadah kita. Adapun amalaqn tersebut antara

lain:

1) Sahur ,sudah dianggap sahur meskipun hanya dengan

seteguk air. Waktu sahur dimulai dari sejak tengah malam

sampai terbit fajar dan disunahkan mengakhirinya.

2) Menyegerakan berbuka setelah maghrib.

3) Memberi buka puasa (tafhir salam)

4) Meninggalkan hal-hal yang akan menghilangkan nilai

puasa seperti berdusta.

5) I‟tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah

kepada Allah.

33
d) Hal-hal yang makruh ketika puasa

Ketika kita sedang berpuasa ada hal-hal yang makruh, yaitu:

1) Berkumur-kumur yang berlebihan,

2) Menyikat gigi,bersiwak,

3) Mencicipi makanan walaupun tidak ditelan,

4) Memperbanyak tidur ketika berpuasa,

5) Berbekan atau disuntik.

e) Hal-hal yang membatalkan puasa

Ada beberapa hal yang membatalkan puasa, yaitu;

1) Makan dan minum disengaja,

2) Murtad (keluar dari agam Islam)

3) Melakukan hubungan suami istri pada siang hari

4) Keluar darah haid atau nifas

5) Keluar air mani atau mazi yang disengaja

6) Merubah niat puasa

7) Hilang akal karena mabuk, pingsan, gila.

f) Hikmah Puasa

Apabila ditinjau secara mendalam, akan tampak bahwa

puasa mengandung hikmah amat besar bagi manusia baik

untuk kesehatan tubuh atau badan, maupun untuk jiwa atau

mental.

1) Membentuk manusia yang bertaqwa

2) Sebagai perisai dari segala tipu daya setan

34
3) Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah

4) Membina kejujuran dan kedisiplinan

5) Dapat memelihara kesehatan

6) Dapat mengendalikan hawa nafsu

7) Diampuni dosa-dosanya.

2. Macam-Macam Puasa

a. Puasa Wajib

Yaitu puasa yang jika dilaksanakan mendapat pahala, jika

ditinggalkan mendapat dosa. Contoh:

1) Puasa ramadhan, adalah puasa yang diwajibkan terhadap setiap

muslim selam sebulan penuh pada bulan Ramadhan. Puasa

Ramadhan diwajibkan oleh Allah SWT untuk pertama kalinya

pada tahun kedua hijriyah. Pda waktu itu, Rasulullah baru

dapat menerima perintah memindah arah kiblat dari Baitul

Maqdis di Palestina ke arah Masjidil Haram di Makkah. Firman

Allah SWT dalam Q.S al-Baqarah ayat 183 :

‫ٍَ ِي ٍْ قَ ْجهِ ُك ْى‬ْٚ ‫ت َعهَٗ انَّ ِز‬ َ ِ‫ٍَ اَيُُٕا ُكت‬ْٚ ‫َُّٓب انَّ ِز‬َٚ‫َب أ‬ٚ
َ ِ‫َضب ُو َك ًَب ُكت‬ٛ ِّ‫ ُك ُى انص‬ْٛ َ‫ت َعه‬

ٌَ ُْٕ‫نَ َعهَّ ُك ْى تَت َّق‬

Artinya :”hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu


berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu, agar kamu bertaqwa”( Q.S al-Baqarah ayat 183).

b. Puasa Nazar

Nazar artinya menjadikan sesuatu dari yang tidak wajib menjadi

wajib, atau ikatan janji yang diperintahkan untuk melaksaakanya.

35
Jadi, puasa nazar adalah puasa yang telah dijanjikan seseorang

karena mendapatkan sesuatu kebaikan.

Allah SWT berfirman dalam Q.S al-Hajj ayat 29 :

ِ ْٛ ِ‫ت ْان َعت‬


‫ق‬ ِ ْٛ َ‫َطَّ َّٕفُْٕ ا ثِ ْبنج‬ٛ‫ٔسُْ ْى َٔ ْن‬
َ ‫ُْٕ فُٕا َُ ُز‬ٛ‫َ ْقضُْٕ ا تَفَثَُٓ ْى َٔ ْن‬ٛ‫ثُ َّى ْن‬

Artinya:“Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran


yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka
menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah melakukan
tawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” ( Q.S al-Hajj ayat
29 ).

Berdasarkan ayat diatas dan karena puasa nazar merupakan puasa

yang telah dijanjikan oleh yang bersangkutan untuk dilaksanakan

maka hukumnya wajib.

c. Puasa Kafarat

Kafarat menurut bahas berati denda atau tebusan. Dengan

demikian, puasa kafarat adalah puasa yang dilakukan dengan

maksud untuk memenuhi denda atau tebusan. Melaksanakan puasa

kafarat hukumnya wajib.

Ada beberapa macam puasa kafarat , di antaranya sebagai berikut:

1) Puasa yang dilakukan karena melanggar larangan haji, yaitu

bagi orang yang melaksanakan ibadah haji dengan cara tamatu‟

atau qiran wajib membayar denda berupa mennyembelih

satuekor kambing. Apabila tidak mampu dia wajib berpuasa

selama tiga hario ketika masih di tanah suci dan tujuh hari

setelah sampai tanah kelahiranya.

36
2) Puasa kafarat karena sumpah dzihar, dzihar adalah seorang

suami yang menyerupakan istrinya sama dengan punggung

ibunya. Jika dia ingin berdamai maka dia wajib membayar

kafarat yaitu puasa dua bulan.

d. Puasa sunah

Puasa sunah adalah puasa yang dilakukan mendapat pahala dan

apabila ditinggalkan tidak mendapat dosa.

Adapun macam-macam puasa sunah adalah sebagai berikut:

1) Puasa 6 hari dibulan syawal

Hadis nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan HR. Muslim :

ِ ‫ُٕةْ َس‬ُٚ‫ ا‬ْٙ ِ‫عٍَ اَث‬


: ‫ قَ َم‬,‫ّ ٔسهى‬ٛ‫ هللا عه‬ٙ‫ هللاُ َع ُُّْ اَ ٌَّ َسسُْٕ ُل هللاِ صه‬َٙ ‫ض‬

)‫َ ِبو ان َّذ ْْ ِش(سٔاِ يسهى‬ٛ‫ص‬


ِ ‫ال َكبٌَ َك‬ َ ٍْ ‫ضبٌَ ثُ َّى اَ ْتجَ َعُّ ِستًّّب ِي‬
ٍ ٕ‫ش‬ َ ٍْ ‫َي‬
َ ‫صب َو َس َي‬

Artinya:Dari Abu Ayub r.a. bahwa Rasulullah SAW


bersabda:”barang siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu
menyambungnya dengan enam hari dibulan syawal, maka dia
seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Mslim) (Hakim,
2011:563)
2) Puasa senin dan kamis

Hadis Nabi yang diriwayatkan At-Tirmidzi ra:

ٍِْ َُٛ‫اال ْث‬ ْ َ‫ هللاُ َع ُُّْ قَبن‬َٙ ‫ض‬


َ َّٖ‫َت ََحش‬ٚ ‫ت َكبٌَ َسسُْٕ ُل هللا‬
ِ ‫صْٕ َو‬ ِ ‫َٔع ٍَْ عَبئِ َشخَ َس‬

َ ًِٛ َ‫َٔ ْانخ‬


)٘‫ْس (سٔاِ انتشيز‬

Artinya: Aisyah r.a berkata, “Rasulullah SAW senantiasa


menjaga puasa pada hari senin dan kamis”.(HR. At-
Tirmidzi).(Hakim, 2011:563)

37
3) Puasa dawud

Adalah puasa yang dilakukan oleh nabi Dawud as.

Tatacarannya adalah puasa berselang, maksudnya satu hari

puasa satu hari tidak puasa. Puasa ini merupakan puasa sunnah

yang diutamakan.

4) Puasa arafah

Adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 dzulhijah.

Puasa ini dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu

satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang.

5) Puasa asyura (10 muharam)

Nabi saw bersabda yang diriwayatkan HR. Muslim :

‫ّ ٔسهى ُسئِ َم‬ٛ‫ هللا عه‬ٙ‫ هللاُ َع ُُّْ اَ ٌَّ َسسُْٕ ُل هللاِ صه‬َٙ ‫ض‬
ِ ‫ قَتب َ َدحًّ َس‬ْٙ ِ‫َٔع ٍَِ اَث‬

َّ ‫ُ َكفِّ ُش ان‬ٚ (:‫فَقَ َم‬,‫ٕسا َء‬


ِ ًَ ‫سَُخَ ان‬
)‫(سٔاِ يسهى‬.)‫َخ‬ٛ‫بض‬ َ ‫َْٕ ِو عَب ُش‬ٚ ‫َ ِبو‬ٛ‫ص‬
ِ ٍَْ ‫ع‬

Artinya: Dari Abu Qatadah r.a. bahwa Rasulullah SAW di


tanya tentang puasa hari „ asyura, maka beliau menjawab, “ia
dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu.” (HR.Muslim).
(Hakim, 2011:562)

6) Puasa muharam

Bulan muharram adalah bulan yang dianjurkan untuk

memperbanyak puasa.

Hadits Nabi yang diriwayatkan HR. Muslim :

‫ّ ٔسهى‬ٛ‫ هللا عه‬ٙ‫قبل َسسُْٕ ُل هللاِ صه‬: ‫ هللاُ َع ُُّْ قبل‬َٙ ‫ض‬
ِ ‫ َْشحَ َس‬ٚ‫ ُْ َش‬ِٙ‫َٔع ٍَْ اَث‬

َ ‫ َٔاَ ْف‬,‫ َش ْٓ ُشهللاِ ْان ًُ َح َش ِو‬: ٌَ‫ضب‬


‫ض ُم انص َََّل ِح ثَ ْع َذ انفَ ِش‬ َ ‫(أَ ْف‬:
َ ‫َ ِبو ثَ ْع ًّذ َس َي‬ٛ ِّ‫ض ُم انص‬

)‫ ِْم) (سٔاِ يسهى‬َّٛ‫ص ََلحُ انه‬


َ :‫ْض ِخ‬
َ ٚ

38
Artinya : Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda,
“Puasa yang paling utama setelah ramadhan adalah puasa pada
bulan Allah al-muharam dan shalat yang paling uatama setelah
shalat wajib adalah shalat malam. (HR.Muslim). (Hakim,
2011:561).

e. Puasa haram

Yaitu puasa yang apabila dikerjakan berdosa dan apabila

ditinggalkan berpahala. Adapun macam-macam puasa haram

sebagai berikut:

1) Hari Raya Idul Fitri

Tanggal 1 syawal adalah hari kemenangan yang harus

dirayakan dengan gembira. Karena itu syariat telah mengatur

bahwa dihari itu tidak diperkenankan seseorang untuk

berpuasasampai pada tingkat haram.

2) Hari Raya Idul Adha

Hal yang sama juga pada tanggal 10 dzulhijjah sebagai hari

raya kedua bagi umat Islam. Hari itu diharamkan berpuasa dan

umat islam disunahkan untuk menyembelih hewan kurban dan

membagikanya pada fakir miskin dan kerabatserta keluarga.

3) Hari Tasyriq

Yaitu tanggal 11, 12, 13 bulan Dzulhijjah umat Islam masih

dalam suasana perayaan hari raya Idul Adha sehingga masih

diharamkan untuk berpuasa.

39
4) Puasa selamanya (puasa dahri)

Daharamkan bagi seseorang untuk berpuasa terus setiap hari.

Meski dia sanggup untuk mengerjakanya karena memang

tubuhnya kuat. Tetapi secara syar‟i puasa seperti itu dilarang

oleh Islam.

5) Puasa wanita haid atau nifas

Puasa ini diharamkan karena kondisi tubuh sedang dalam

keadaan tidak suci dari hadast besar. Apabila tetap

melaksanankan puasa, maka berdosa hukumnya.

f. Puasa makruh

Yaitu puasa yang apabila dikerjakan tidak berdosa dan apabila

ditinggalkan malahan berpahala.

a. Puasa pada hari jum‟at, kecuali hari sebelumnya atau

setelahnya berpuasa.

b. Puasa sunah pada paruh kedua bulan Sya‟ban, puasa ini mulai

setelah tanggal 15 Sya‟ban hingga akhir bulan Sya‟ban. Namun

bila puasa bulan Sya‟ban sebulan penuh, justru merupaka

sunah.

E. Metode The Power Of Two

1. Metode

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode

diperlukan oleh guru dan penggunaanya bervariasi sesuai dengan

40
tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru

tidak akan dapat melaksanakan tugasnya apabila dia tidak menguasai

satupun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan

para ahli psikologi dan pendidikan (Djamarah, 1995:53)

a. Kedudukan metode dalam belajar mengajar

Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar

bergairah bagi peserta didik. Salah satu usaha yang tidak pernah

guru tinggalkan adalah bagaimana kedudukan metode sebagai salah

satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan

belajar mengajar

Kedudukan metode dalam belajar mengajar antara lain: (Djamarah,

1995:82)

1) Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik

Sudirman (1980: 90) mengemukakan bahwa, motivasi

ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif karena adanya

perangsang dari luar. Metode berfungsi sebagai alat perangsang

dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.

2) Metode sebagai strategi pengajaran

Setiap anak didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda

dalam menerima suatu pembelajaran. Cepat lambatnya

penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan

memerlukan waktu yang bervariasi. Karena itu, guru harus

41
memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif

dan efisien, mengenai pada tujuan yang diharapkan.

Salah satu langkah untuk memliki strategi itu adalah harus

mengusai teknik-teknik penyajian atau yang biasa disebut

dengan metode mengajar. Dengan demikian, metode mengajar

adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan

yang diharapkan.

3) Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan

Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam

kegiatan belajar mengajar. Metode adalah salah satu cara untuk

mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode yang efektif,

akurat dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapain akan

menunjang keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode

Menurut Winarno (1990: 97) pemilihan dan penentuan metode

dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut:

1) Anak didik

Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan

pendidikan.

2) Tujuan

Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan

belajar mengajar.

42
3) Situasi

Situasi adalah suatu keadaan yang diciptakan pada saat

kegiatan belajar mengajar berlangsung.

4) Fasilitas

Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak

didik di sekolah.

5) Guru

Guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap

perkembangan anak didiknya dengan upaya mengembangkan

seluruh potensi anak didik, baik potensi efektif, kognitif

maupun psikomotoriknya.

2. The Power Of Two ( kekuatan berdua)

a. Pengertian metode the power of two

Metode the power of two (kekuatan berdua) adalah suatu

kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran untuk

meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong siswa untuk

belajar secara aktif dan mandiri (Sillberman, 2009:161).

Seperti metode-metode pembelajaran kooperatif lainya,

pembelajaran dengan metode the power of two diawali dengan

memberikan soal atau pertanyaan. Pesrta didik diminta untuk

menjawab pertanyaan yang diterimanya. Setelah semua selesai

menyelesaikan jawabanya, mintalah kepada peserta didik mencari

pasangan. Kemudian peserta didik bertukar informasi mengenai

43
jawaban dari masing-masing soal yang telah diberikan (Suprijono,

2011 :100).

b. Langkah-langkah metode the power of two

(Sillberman, 2009:161), mengemukakan bahwa langkah-

langkah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode the

power of two, yaitu:

1) Berikan peserta didik satu atau lebih pertanyaan yang

membutuhkan refleksi dan pikiran.

2) Minta peserta didik untuk menjawab pertanyaan

sendiri0sendiri.

3) Setelah semuanya melengkapi jawabanya, bentuk kedalam

pasangan dan minta mereka untuk berbagi jawaban dengan

yang lain.

4) Pasangan tersebut diminta untuk membuat jawaban baru untuk

masing-masing pertanyanan dengan memperbaiki respons

masing-masing individu.

5) Ketika semua pasangan menulis jawaban baru, bandingkan

jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan yang lain.

c. Tujuan metode the power of two

Adapun tujuan metode the power of two antara lain:

1) Membiasakan peserta didik belajar aktif secara individu dan

kelompok.

2) Untuk meningkatkan belajar kolaboratif.

44
3) Agar peserta didik memiliki keterampilan yang terkait dengan

materi pokok.

4) Meminimalkan kegagalan.

5) Meminimalkan kesenjangan antara peserta didik yanga satu

dengan yang lainya.

d. Kelebihan dan kekurangan metode the power of two

Kelebihan metode the power of two adalah sebagai berikut:

1) Siswa tidak terlalu tergantung pada guru, tapi dapat menambah

kepercayaan kemampuan berfikir sendiri.

2) Mengembangkan kemampuan mengungjapkan ide atu gagasan

dengan kata-kata verbal dan membandingkan ide-ide atau

gagasan orang lain.

3) Membantu anak agar dapat bekerjasama dengan orang lain, dan

menyadari segala keterbatasannya serta menerima

kekuranganya.

4) Membantu siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam

melaksanakan tugasnya.

5) Meningkatkan motivasi dan memberikan rangaangan untuk

berfikir.

Sedangkan kekurangan dari metode the power of two

adalah:

45
1) Dapat terjadi adanya pandangan dari berbagai sudut masalah

yang dipecahkan, bahkan mungkin pembicaraan menjadi

menyimpang sehingga memerlukan waktu yan g panjang.

2) Dengan adanya pembagian kelompok secara berpasang-

pasangan dan antar pasangan membuat pembelajaran kurang

kondusif.

3) Dengan adanya kelompok, siswa yang kurang bertanggung

jawab dalam tugas, membuat mereka lebih mengandalkan

pasanganya.

46
BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

1. Gambaran Umum MTs Sudirman Getasan

1. Lokasi Penelitian

Tempat Penelitian : MTs Sudirman Getasan

Alamat Lengkap : Jln. Raya Salatiga Kopeng KM 12, Desa Kopeng

Kecamatan Getasan (50774) Telp: 0298318171

Mata Pelajaran : Fiqih

Materi Pokok : Puasa

Kelas : VIII (Delapan)

2. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Sudirman Getasan

MTs Sudirman Getasan Kab. Semarang berdiri pada tahun 1991

yang di pelopori oleh para guru agama, tokoh Masyarakat di wilayah

Kecamatan Getasan yang memiliki kepedulian pada Pendidikan Islam.

Pada tahun 1991 hingga tahun 1997 MTs. Sudirman adalah satu-satunya

MTs di Kecamatan Getasan, Mengingat wilayah kecanatan Getasan 50%

penduduk ber Agama Islam”abangan” dengan 40% penduduk beragama

Nasrani, 10% beragama Budha. Oleh karena pendidikan Islam di wilayah

Kecamatan Getasan sangat dibutuhkan, maka para tokoh masyarakat

merasakan terpangil mendirikan Sekolah Islam dengan nama

MTs.Sudirman.

Sejak berdiri hingga tahun 2008 MTs Sudirman telah mengalami

peningkatan baik kualitas siswa maupun kualitas guru, pada tahun 2009

47
ini terdapat 298 siswa dengan latar belakang sosial ekonomi orang tua

petani dan buruh, kebanyakan siswa dari lereng gunung merbabu dan

gunung telomoyo (perbatasan Kab. Magelang).

Sedangkan Tenaga pendidik adalah alumni IAINdan IKIP, karena

merasa terpangil untuk memajukan pendidikan islam di MTs, maka para

pegawai dan tenaga pendidik rela diberi Honor (HR) yang kurang

memadai. Berkat semangat juang pengurus, tenaga pendidik, tokoh

masyarakat serta partisipasi Kandepag kabupaten dan Kanwil Depag jawa

Tengah,MTs Sudirman dapat meningkatkan mutu pembelajaran dengan

indikator bahwa lulusannya mencapai hampir 100%.

3. Visi Misi dan Tujuan MTs Sudirman Getasan

a. Visi

Beriman, Berprestasi, Terampil dan Berakhlakul Karimah

b. Misi

1) Melaksanakan pembelajaran dan Bimbingan secara efektif

sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan

potensi yang dimiliki

2) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada

seluruh warga Madrasah

3) Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya

sehingga dapat berkembang secara optimal

48
4) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran Agama Islam dan

juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam

bertindak

5) Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan warga

Madrasah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan

madrasah

6) Mendorong dan menyediakan fasilitas untuk meningkatkan

wawasan IMTAQ dan IPTEK seluruh warga madrasah

c. Tujuan

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada

tujuan umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sedangkan secara

khusus, sesuai dengan visi dan misi sekolah, serta tujuan MTs

Sudirman Getasan.

Pada setiap akhir tahun pelajaran, sekolah mengantarkan siswa

didik untuk:

1) Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan

pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered

learning), antara lain CTL, PAKEM, serta layanan bimbingan dan

konseling.

49
2) Melestarikan budaya daerah melalui MULOK bahasa daerah

dengan indikator; 85% siswa mampu berbahasa Jawa sesuai dengan

konteks

3) Menjadikan 85% siswa memiliki kesadaran terhadap kelestarian

lingkungan hidup di sekitarnya

4) Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan lewat kegiatan

PMR dan Pramuka.

5) Meraih kejuaraan dalam beberapa cabang olah raga di tingkat

Kabupaten

6) Terciptanya kehidupan religius di lingkungan MTs. Sudirman

Getasan yang diperlihatkan melalui Akhlakul Karimah, Ukhuwah,

Disiplin, Kreatif dan Inovatif.

7) Terwujudnya pemahaman dan kemampuan anak didik dalam Life

Skill (kecakapan hidup).

8) Diterimanya lulusan MTs. Sudirman Getasan di SMA, MA dan

SMK yang berkualitas.

4. Keadaan Guru dan Siswa MTs Sudirman Getasan

a. Keadaan Guru MTs Sudirman Getasan

Keadaan guru dan staf pengajar di MTs Sudirman Getasan,

Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2017/2018 berjumlah 22 orang. Nama-nama pengajar atau guru di

MTs Sudirman Getasan Tahun Pelajaran 2017/2018 secara rinci dapat

dilihat pada tabel berikut:

50
Tabel 3.1 Data Nama Guru MTs Sudirman Getasan Tahun 2017/2018

No Nama Jabatan Alamat

1. Saderi, S.Ag.M.Pd.I Kepala Sekolah Batur

2. Kuwadi Penjaga Plalar Kopeng

3. Dra. Aminatun Guru Sraten Tuntang

4. Saderi, S,Ag, M.PdI Guru Batur Kidul

5. Risnan, S.Ag Guru Sleker Kopeng

6. Sholihin, S.PdI Guru Batur Wetan

7. Nurkus Budiyantomo, Guru Sleker Kopeng

SH

8. Supriyadi, SP Guru Sengon Mangihan

9. Yasin, S.Pd Waka Krangkeng Batur

Kurikulum

10. Ira Robiyanti, SS Waka Plalar Kopeng

Kesiswaan

11. Sri Guru Sleker Kopeng

Lestariningsih,S.Pd

12. Hariyani, Ssi Guru Polobugo

51
13. Antoni Alif, A.Ma Guru Tawang Mbatur

14. Yahmi Dwi Astuti, Guru Dukuh Kopeng

S.Pd

15. Euis Ekawati, S.Pd Guru Sengon Mangihan

16. Ika Noviyaningrum, Guru Batur Kidul

S.Pd

17. Rosidi, S.Pd Waka Batur Kidul

Sar/prasarana

18. Jumali Pustakawan Plalar Kopeng

19. Muh Mujiyono TU Plalar Kopeng

20. Sri Suharmi, S.pd Guru Banyudono

21. Nur Yainudin, S.PdI Guru Jurug Wates

22. Eni Iswanti, S.Pd Guru Plalar Kopeng

b. Keadaan Siswa MTs Sudirman Getasan

Keadaan siswa sangat mempengaruhi proses pembelajaran. MTs

Sudirman Getasan mempunyai jumlah keseluruhan siswa 357.

Adapun daftar setiap kelasnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:

52
Tabel 3.2 Daftar Siswa MTs Sudirman Getasan Tahun ajaran 2017/2018

NO KELAS JUMLAH

1 VII 126

2 VIII 120

3 IX 111

JUMLAH 357

c. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan dalam kegiatan mengajar

sebab tujuan pembelajaran tidak akan tercapai apabila tidak didukung

oleh sarana dan prasarana.

Sarana dan prasarana MTs Sudirman Getasan dapat disajikan

dalam tabel berikut:

53
Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana Mts Sudirman Getasan

No Ruang Jumlah Luas

1 Ruang kelas 7 ruang 378

2 Ruang kepala sekolah 1 ruang 10

3 Ruang guru 1 ruang 56

4 Ruang perpustakaan 1 ruang 15

5 Ruang OSIS Pramuka 1 ruang 56

6 Ruang TU 1 ruang 56

7 Ruang UKS 1 ruang 56

8 Ruang kamar kecil 3 ruang 15

9 Ruang Komputer/bahasa 1 ruang 56

d. Struktur Organisasi MTs Sudirman Getasan

MTs Sudirman Getasan telah membentuk suatu struktur organisasi

yang bertujuan untuk mengelola segala bentuk kegiatan dan aktivitas

yang berada dilingkungan madrasah. Adapun struktur organisasi MTs

Sudirman Getasan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.4Struktur Organisasi Mts Sudirman Getasan

Ketua Yayasan Amat Mulyoko,Sag

Kepala Madrasah Saderi,M.PdI

Kepala Desa Rebo

Komite Syarifudin

Waka Kurikulum Risnan, S.Ag

54
Waka Kesiswaan Zakariya,S.PdI

Waka Sarpras dan Humas Rosidi,S.Pd

BP/BK Nur Zainudin, S.PdI

Guru Agama 1. Sholihin,S.PdI

2. M.Sa‟dullah,S.PdI

3. Drs.Musta‟in,M.PdI

4. Risnan, S.Ag

5. Saderi, M.PdI

6. Dra.Hj.Aminatun

Pembinaan Ekstra Pramuka 1. Sri Suharmi

2. M.Sa‟dullah

Pembina Drumband Rohim,S.PdI

Pembina Qiro‟ah Zakariya,S.PdI

Pembina Pidato M.Sa‟dullah, S.PdI

Kepala TU Muh Mujiono

Kepala Perpustakaan Jumali Amd

Kepala Lab Nur Khusbudiyantomo

5. Subjek Penelitian

Objek penelitian ini adalah siswa dikelas VIII tahun pelajaran

2017/2018 semester ganjil dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa yang

terdiri dari 25 laki-laki dan 0 perempuan. Adapun data siswa yang

menjadi obyek penelitian adalah sebagai berikut:

55
Tabel 3.5 Data Siswa Kelas VIII D Mts Sudirman Getasan

No Nama Jenis Kelami (L/P)

1 Nur Azis L

2 Salman Alfarizi L

3 Aqsa Jefri Islami L

4 Rifqi Kurniawan L

5 Agus Sofyanto L

6 Feri Listiyono L

7 Anas Khoirul Umam L

8 Sahrul L

9 Riyal Arifin L

10 Dimas Dwi Admaja L

11 Didik L

12 Zaki L

13 M.Sulkhannudin L

14 Hoirudin L

15 Yusuf Wahyu Adi L

16 Dani Setiawan L

17 Ifan Setiawan L

18 Rios Tri Handika L

19 Riyal Fauzi L

20 Edo Riskia Putra L

21 Taufik Isman L

56
22 Wahyudi L

23 Feri Ferdiawan L

24 M.Sholahudin L

25 Bayu Nugroho L

2. Deskripsi Pelaksanaan Per-siklus

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini merupakan suatu penelitian yang akar

permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan oleh guru yang

bersangkutan. Penelitian tindakan kelas juga merupakan bentuk kajian yang

sistematis dan reflektif oleh guru untuk memperbaiki kondisi dan

meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian yang bersifat reflektif

maksudnya yaitu dalam proses penelitian peneliti bertindak sebagai pengamat

dan guru yang harus memecahkan permasalahan yang terjadi dalam kelas.

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari II siklus, dalam setiap siklusnya

meliputi yaitu tahap perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan

(action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan

(observation and evaluation), dan refleksi (reflection).

1. Siklus I

a. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan ini berisi mengenai persiapan segala

sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan peneliti yang terdiri dari:

1) Membicarakan rencana penelitian tindakan kelas dengan kepala

sekolah dan guru mapel

57
2) Melakukan penyusunan kegiatan yang akan dilakukan

3) Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Kegiatan) yang

memuat seluruh konsep kegiatan pembelajaran sesuai dengan

pokok bahasan. (RPP terlampir)

4) Menyiapkan alat pembelajaran

5) Membuat Instrumen Penilaian, meliputi:

a) Lembar observasi kegiatan siswa, yaitu untuk mengamati

proses pembelajar dan kemampuan siswa

b) Lembar observasi kegiatan guru, yaitu untuk mengumpulkan

data tentang ketetapan guru dalam menggunakan metode the

power of two

c) Tes formatif, yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar

siswa pada siklus I.

b. Pelaksanaan (Acting)

Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 Agustus

2017 dengan materi tentang Thoharah. Pada siklus ini peneliti

menggunakan metode the power of two. Tahap-tahap yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

1) Pra pembelajaran

a) Menyiapkan bahan pembelajaran berupa materi yang

berkenaan dengan pengertian, ketentuan-ketentuan, dll.

Mengenai materi Puasa.

58
b) Menyiapkan perangkat atau media, lembar tes formatif yang

bertujuan untuk mengetahui hasil belajar pada siklus I.

2) Kegiatan awal

a) Guru mengucap salam pembuka dan membuka pelajaran

dengan bacaan Basmallah bersama-sama

b) Guru mengabsen siswa

c) Guru melakukan apersepsi, dengan mengajukan beberapa

pertanyaan sesuai dengan materi pembelajaran

d) Guru memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat

mempelajari seputar ketentuan puasa

e) Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat

f) Mengajukan beberapa pertanyaan mengenai materi yang

diajarkan

3) Kegiatan Inti

a) Guru menjelaskan materi tentang pengertian, tujuan, macam-

macam, dan manfaat puasa.

b) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-

masing kelompok terdiri dari 2 anggota.

c) Guru membagikan kertas yang berisi sebuah soal, setiap

anggota kelompok akan mendapatkan soal masing-masing.

d) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah

diberikan secara individu.

59
e) Setelah semua melengkapi jawabanya guru meminta kepada

setiap siswa saling bertukar pengetahuan dari soal dan

jawaban yang telah dikerjakan kepada teman sekelompoknya.

f) Setiap kelompok berdiskusi dan menjawab soal yang telah

diberikan oleh guru dari pengetahuan yang telah di dapatkan.

4) Kegiatan Akhir

a) Guru menanyakan hal yang belum jelas kepada siswa.

b) Pembelajaran ditutup dengan membaca Hamdallah bersama

dan diakhiri salam.

c. Pengamatan (observation)

Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal Tahap yang

dilakukan setelah pelaksanaan adalah tahap observasi atau

pengamatan. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui selama

pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi untuk

mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran menggunakan meto the

power of two dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

d. Refleksi (reflection)

Hasil belajar pada siklus I menunjukkan bahwa terdapat beberapa

hal yang mendukung dan menghambat proses pelaksanaan

pembelajaran Fiqih materi Puasa dengan menggunakan metode the

power of two . Berikut penjelasannya:

1) Hal-hal yang mendukung kegiatan pembelajaran:

a) Guru cukup jelas dalam mengucapkan salam

60
b) Guru cukup jelas dalam menyampaikan tujuan

pembelajaran

c) Guru cukup baik dalam penguasaan materi

d) Metode the power of two dapat diterapkan dalam

pembelajaran.

e) Soal evaluasi yang diberikan kepada siswa sudah cukup

jelas

f) Siswa dapat mengerjakan soal secara tertib

2) Hal-hal yang menghambat kegiatan pembelajaran:

a) Pengelolaan waktu kurang optimal

b) Pengelolaan kelas kurang maksimal, banyak siswa yang

berbicara sendiri.

c) Siswa belum memahami metode yang dipakai guru, yaitu

metode the power of two.

d) Siswa kurang memanfaatkan kesempatan untuk bertanya

kepada guru mengenai materi yang belum jelas.

3) Hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus kedua

a) Guru memberikan tugas membaca untuk pertemuan siklus

II, guna menunjang penguasaan materi

b) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih

efisien

c) Guru lebih terampil mengelola kelas

61
d) Guru harus lebih tegas kepada siswa yang berbicara atau

bermain sendiri

e) Guru harus membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

2. Siklus II

Pelaksanaan siklus II, peneliti memberi arahan pada siswa untuk lebih

aktif pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung agar indikator

pembelajaran tercapai. Beberapa tahap yang dilakukan peneliti antara lain:

a. Perencanaan

Tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu

yang berkaitan dengan kegiatan peneliti yang terdiri dari:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

memuat seluruh konsep kegiatan pembelajaran

2) Menyiapkan lembar tes formatif yang bertujuan untuk

mengetahui hasil belajar siswa pada siklus II

3) Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati proses

kegiatan pembelajaran dan kemampuan siswa

4) Lembar observasi guru untuk mengetahui perkembangan guru

dalam pembelajaran

b. Pelaksanaan

Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 29 Agustus 2017.

Pada siklus II peneliti berupaya untuk meningkatkan keefektifan

siswa dalam pembelajaran. Penjelasan secar rinci sebagai berikut:

62
1) Pra Pembelajaran

Menyiapkan alat pembelajaran berupa materi pembelajaran dan

media yang digunakan.

2) Kegiatan awal

a) Guru mengucapkan salam pembuka dan membuka pelajaran

dengan membaca Basmallah bersama

b) Guru mengabsen siswa

c) Guru melakukan appersepsi dan menanyakan tugasnya

dengan mengajukan beberapa pertanyaan sesuai dengan

materi pelajaran

d) Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat

e) Mengajukan beberapa pertanyaan

3) Kegiatan inti

a) Guru membagikan materi tentang Puasa yaitu macam-

macam dan manfaat puasa, kemudian memberi kesempatan

siswa untuk membacanya selama kurang lebih sepuluh

menit.

b) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-

masing kelompok terdiri dari 2 anggota.

c) Guru membagikan kertas yang berisi soal. Setiap kelompok

mendapatkan soal.

d) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah

diberikan secara individu.

63
e) Setelah semua melengkapi jawabanya, guru meminta

kepada siswa untuk saling bertukar pengetahuan dari soal

dan jawaban yang telah dikerjakan kepada teman

sekelompoknya.

4) Kegiatan Akhir

a) Guru memberikan kesimpulan sebagai penguatan akan

materi yang telah dipelajari

b) Guru menutup pembelajaran dengan berdo‟a bersama dan

mengucapkan salam

c. Observasi

Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data mengenai

hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran

melalui metode the power of two. Aspek pengamatan dalam

penelitian siklus II ini sama dengan siklus I yaitu mencakup aspek

pengamatan pada guru dan siswa.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi

pembelajaran pada siklus II ini banyak peningkatan dibanding

siklus sebelumnya dengan didapatkan pengelolaan waktu sudah

maksimal dan efisien, serta siswa dapat memperhatikan materi dan

mengikuti pembelajaran dengan kondusif.

64
Pada siklus II ini peneliti telah berhasil dalam

meningkatkan hasil belajar Fiqih melalui metode the power of two

pada materi Puasa.

65
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Kondisi Awal

Sebelum melakukan Penelitian Tindakan Kelas, kondisi awal siswa dalam

kegiatan belajar Fiqih masih menunjukkan rendahnya kemampuan siswa

dalam menerima pelajaran. Pada saat pembelajaran berlangsung dimana guru

menjelaskan materi banyak siswa yang asyik sendiri, dan bersendau gurau

dengan temannya. Kondisi awal ini menjadi acuan dalam melaksanakan

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas VIII MTs Sudirman Getasan,

Kabupaten Semarang.

Berdasarkan pengamatan terhadap siswa sebelum melakukan penelitian,

menunjukkan bahwa kemampuan siswa masih rendah terhadap mata

pelajaran fiqih. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran fiqih dapat dilihat

pada tabel data frekuensi berikut:

Tabel 4.1 Data Nilai Hasil Belajar Sebelum Tindakan:

No Nama Nilai Keterangan

1 Nur Azis 85 Tuntas

2 Salman Alfarizi 82 Tuntas

3 Aqsa Jefri Islami 64 Belum Tuntas

4 Rifqi Kurniawan 52 Belum Tuntas

66
5 Agus Sofyanto 57 Belum Tuntas

6 Feri Listiyono 62 Belum Tuntas

7 Anas Khoirul Umam 66 Belum Tuntas

8 Sahrul 60 Belum Tuntas

9 Riyal Arifin 77 Tuntas

10 Dimas Dwi Admaja 65 Belum Tuntas

11 Didik 74 Tuntas

12 Zaki 76 Tuntas

13 M.Sulkhannudin 58 Belum Tuntas

14 Hoirudin 35 Belum tuntas

15 Yusuf Wahyu Adi 55 Belum Tuntas

16 Dani Setiawan 44 Belum Tuntas

17 Ifan Setiawan 43 Belum Tuntas

18 Rios Tri Handika 38 Belum Tuntas

19 Riyal Fauzi 83 Tuntas

20 Edo Riskia Putra 72 Tuntas

21 Taufik Isman 39 Belum Tuntas

22 Wahyudi 53 Belum Tuntas

23 Feri Ferdiawan 78 Tuntas

24 M.Sholahudin 70 Tuntas

25 Bayu Nugroho 50 Belum Tuntas

Keterangan: KKM = 70

67
Melalui tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang telah tuntas

sebanyak 9 siswa (36%), sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 16

siswa (64%). Hal ini membuktikan rendahnya nilai ketuntasan hasil belajar

yang tidak sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang

diharapkan. Data di atas menjadi dasar dalam menerapkan pembelajaran

dengan menggunakan metode the power of two di MTs Sudirman Kecamatan

Getasan, Kabupaten Semarang.

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

a. Kegiatan Perencanaan Siklus I

Tahap perencanaan ini berisi mengenai persiapan segala sesuatu yang

berkaitan dengan kegiatan peneliti yang terdiri dari: 1) Membicarakan

rencana penelitian tindakan kelas dengan kepala sekolah dan guru mapel,

2) Melakukan penyusunan kegiatan yang akan dilakukan, 3)

Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Kegiatan) yang memuat

seluruh konsep kegiatan pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan.

(RPP terlampir), 4) Menyiapkan alat pembelajaran, 5) Membuat

Instrumen Penilaian, meliputi:Lembar observasi kegiatan siswa untuk

mengamati proses pembelajar dan kemampuan siswa, Lembar observasi

kegiatan guru untuk mengumpulkan data tentang ketetapan guru dalam

menggunakan metode the power of two, dan Tes formatif yang bertujuan

untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus I.

68
b. Proses Pembelajaran Siklus I

1) Pelaksanaan: proses pembelajaran siklus I dilaksanakan hari Senin

tanggal 22 Agustus 2017

2) Bahan pembelajaran: pengertian, ketentuan-ketentuan, dll. Mengenai

materi Puasa

3) Siswa yang hadir: 25 siswa (100%)

4) Alat dan sumber pembelajaran: rangkuman materi puasa dari Guru,

LKS dan buku paket

5) Kegiatan pokok pembelajaran: a) Guru membagikan materi tentang

Puasa yaitu ketentuan syarat dan rukun puasa, kemudian memberi

kesempatan siswa untuk membacanya selama kurang lebih sepuluh

menit. b) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-

masing terdiri dari 2 anggota, c) Guru membagikan kertas yang berisi

soal. Setiap anggota kelompok akan mendapatkan soal, d) Guru

meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah diberikan secara

individu, e) Setelah semua melengkapi jawabanya, guru meminta

kepada setiap siswa untuk bertukar pengetahuan dari soal dan

jawaban yang telah dikerjakan kepada teman sekelompoknya, f)

setiap kelompok berdiskusi dan menjawab soal yang telah diberikan

oleh guru dari pengetahuan yang didapatkan.

6) Metode yang diterapkan: the power of two

7) Evaluasi: setiap kelompok maju kedepan membacakan hasil diskusi.

69
c. Pendukung Pelaksanaan Siklus I

1) Guru cukup jelas dalam mengucapkan salam

2) Guru cukup jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran

3) Guru cukup baik dalam penguasaan materi

4) Soal evaluasi yang diberikan kepada siswa sudah cukup jelas

5) Siswa dapat mengerjakan soal secara tertib

6) Metode the power of two dapat diterapkan

d. Penghambat Pelaksanaan Siklus I

1) Pengelolaan waktu kurang optimal

2) Pengelolaan kelas kurang maksimal, banyak siswa yang berbicara

sendiri dan masih berkeliaran diluar kelas.

3) Siswa belum memahami metode yang dipakai guru, yaitu metode the

power of two

4) Siswa belum terlatih berbicara dengan keras dihadapan teman-

temannya

e. Hasil Evaluasi Siklus I

1) Hasil pengamatan terhadap siswa

Pada siklus I diperoleh dengan menggunakan lembar observasi pada

siswa dan tes formatif. Berikut adalah tabel hasil pengamatan pada siswa.

70
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

No Nama Aspek Yang di nilai J

Siswa Keaktifan Perhatian Penguasaan u

Siswa Siswa Materi m

la

3 2 1 3 2 1 3 2 1

1 Nur Azis V V v 8

2 Salman V V v 9

Alfarizi

3 Aqsa V v v 6

Jefri

Islami

4 Rifqi V v v 9

Kurniaw

an

5 Agus V v v 6

Sofyanto

6 Feri V V v 9

Listiyon

7 Anas V v v 6

Khoirul

71
Umam

8 Sahrul V v v 6

9 Riyal V v v 6

Arifin

10 Dimas V v v 6

Dwi

Admaja

11 Didik V V v 8

12 Zaki V v v 6

13 M.Sulkh V v v 5

annudin

14 Hoirudin V v v 6

15 Yusuf V v v 7

Wahyu

Adi

16 Dani V V v 7

Setiawan

17 Ifan V v v 6

Setiawan

18 Rios Tri V V v 9

Handika

19 Riyal V V v 7

Fauzi

72
20 Edo V v v 6

Riskia

Putra

21 Taufik V v v 6

Isman

22 Wahyudi V v v 6

23 Feri V v v 6

Ferdiawa

24 M.Shola V V v 7

hudin

25 Bayu V V v 6

Nugroho

Keterangan skala penilaian:

3 = Baik

2 = Cukup

1 = Kurang

Data di atas menunjukkan bahwa keaktifan siswa pada siklus I ini

sudah cukup baik, namun masih ada beberapa siswa yang kurang

aktif. Dalam bertanya siswa masih takut terhadap guru. Perhatian

siswa dalam pelajaran juga belum sepenuhnya tercurahkan pada

73
pembelajaran. Masih ada beberapa siswa yang belum dapat

menguasai materi.

Tabel 4.3 Data Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I

No Nama Nilai Keterangan

1 Nur Azis 80 Tuntas

2 Salman Alfarizi 80 Tuntas

3 Aqsa Jefri Islami 85 Tuntas

4 Rifqi Kurniawan 85 Tuntas

5 Agus Sofyanto 75 Tuntas

6 Feri Listiyono 75 Tuntas

7 Anas Khoirul Umam 85 Tuntas

8 Sahrul 85 Tuntas

9 Riyal Arifin 75 Tuntas

10 Dimas Dwi Admaja 75 Tuntas

11 Didik 80 Tuntas

12 Zaki 80 Tuntas

13 M.Sulkhannudin 75 Tuntas

14 Hoirudin 75 Tuntas

15 Yusuf Wahyu Adi 75 Tuntas

16 Dani Setiawan 75 Tuntas

17 Ifan Setiawan 65 Belum Tuntas

18 Rios Tri Handika 65 Belum Tuntas

74
19 Riyal Fauzi 75 Tuntas

20 Edo Riskia Putra 75 Tuntas

21 Taufik Isman 65 Belum Tuntas

22 Wahyudi 65 Belum Tuntas

23 Feri Ferdiawan 80 Tuntas

24 M.Sholahudin 80 Tuntas

25 Bayu Nugroho 60 Belum Tuntas

Keterangan: KKM = 70

Melalui tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang

telah tuntas sebanyak 20 siswa (80%), sedangkan siswa yang belum

tuntas sebanyak 5 siswa (20%). Hal ini membuktikan adanya

peningkatan nilai ketuntasan hasil belajar sesuai dengan kriteria

ketuntasan minimal (KKM).

2) Hasil Pengamatan Terhadap Guru

Hasil pengamatan terhadap guru pada kegiatan pembelajaran siklus I

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Terhadap Guru pada Siklus I

No Aspek yang dinilai Ya Tidak

1 Menyusun RPP v

2 Menyusun bahan ajar v

3 Menyususn materi v

4 Memilih media yang tepat v

75
5 Memilih sumber belajar v

6 Memilih metode yang tepat v

7 Memotivasi siswa v

8 Menjelaskan materi v

9 Membantu siswa yang kesulitan v

10 Menfasilitasi siswa dalam belajar v

11 Guru dan murid membuat v

kesimpulan

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

a. Kegiatan Perencanaan Siklus II

Tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang

berkaitan dengan kegiatan peneliti yang terdiri dari: 1) Menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat seluruh konsep

kegiatan pembelajaran, 2) Menyiapkan lembar tes formatif yang

bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus II, 3)

Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati proses kegiatan

pembelajaran dan kemampuan siswa, 4)Lembar observasi guru untuk

mengetahui perkembangan guru dalam pembelajaran.

b. Proses Pembelajaran Siklus II

1) Pelaksanaan Proses pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari

senin tanggal 29 agustus 2017

2) Bahan pembelajaran: materi Puasa (memahami syarat rukun puasa)

76
3) Siswa yang hadir: 25 siswa (100%)

4) Alat dan sumber pembelajaran: rangkuman materi, LKS, dan buku

paket

5) Kegiatan pokok pembelajaran: a) Guru membagikan materi tentang

Puasa yaitu ketentuan syarat dan rukun puasa, kemudian memberi

kesempatan siswa untuk membacanya selama kurang lebih sepuluh

menit. b) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-

masing terdiri dari 2 anggota, c) Guru membagikan kertas yang berisi

soal. Setiap anggota kelompok akan mendapatkan soal, d) Guru

meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah diberikan secara

individu, e) Setelah semua melengkapi jawabanya, guru meminta

kepada setiap siswa untuk bertukar pengetahuan dari soal dan

jawaban yang telah dikerjakan kepada teman sekelompoknya, f)

setiap kelompok berdiskusi dan menjawab soal yang telah diberikan

oleh guru dari pengetahuan yang didapatkan.

6) Metode yang diterapkan: the power of two

7) Evaluasi: setiap kelompok maju kedepan membacakan hasil diskusi.

c. Pendukung pelaksanaan siklus II

1) Respon positif dari siswa pada saat guru menjelaskan materi

2) Mulai mulai aktif dalam kegiatan pembelajaran

3) Adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fiqih

materi Puasa.

77
d. Penghambat pelaksanaan siklus II

Penghambat dalam pelaksanaan siklus II ini adalah adanya

beberapa siswa yang perlu dibimbing.

e. Hasil evaluasi siklus II

1) Hasil pengamatan terhadap siswa

Pada siklus II diperoleh dengan menggunakan dengan lembar

observasi pada siswa dan tes formatif. Berikut adalah tabel

pengamatan pada siswa.

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

No Nama Aspek Yang di nilai J

Siswa Keaktifan Perhatian Penguasaan u

Siswa Siswa Materi m

la

3 2 1 3 2 1 3 2 1

1 Nur Azis v v v 9

2 Salman v v v 9

Alfarizi

3 Aqsa Jefri v v v 7

Islami

4 Rifqi v v v 8

Kurniawan

5 Agus v v v 7

78
Sofyanto

6 Feri v v v 9

Listiyono

7 Anas v v v 7

Khoirul

Umam

8 Sahrul v v v 9

9 Riyal Arifin v v v 7

10 Dimas Dwi v v v 7

Admaja

11 Didik v v v 8

12 Zaki v v v 7

13 M.Sulkhann v v v 7

udin

14 Hoirudin v v v 8

15 Yusuf v v v 8

Wahyu Adi

16 Dani v v v 7

Setiawan

17 Ifan v v v 8

Setiawan

18 Rios Tri v v v 9

Handika

79
19 Riyal Fauzi v v v 8

20 Edo Riskia v v v 7

Putra

21 Taufik v v v 7

Isman

22 Wahyudi v v v 7

23 Feri v v v 8

Ferdiawan

24 M.Sholahud v v v 9

in

25 Bayu v v v 7

Nugroho

Keterangan skala penilaian:

3 = Baik

2 = Cukup

1 = Kurang

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa keaktifan, perhatian

dan penguasaan siswa pada siklus II ini semakin meningkat. Hasil

belajar siswa dengan menggunakan tes formatif diperoleh data

sebagai berikut:

80
Tabel 4.6 Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus II

No Nama Nilai Keterangan

1 Nur Azis 100 Tuntas

2 Salman Alfarizi 100 Tuntas

3 Aqsa Jefri Islami 95 Tuntas

4 Rifqi Kurniawan 95 Tuntas

5 Agus Sofyanto 100 Tuntas

6 Feri Listiyono 100 Tuntas

7 Anas Khoirul Umam 90 Tuntas

8 Sahrul 90 Tuntas

9 Riyal Arifin 90 Tuntas

10 Dimas Dwi Admaja 90 Tuntas

11 Didik 85 Tuntas

12 Zaki 85 Tuntas

13 M.Sulkhannudin 85 Tuntas

14 Hoirudin 85 Tuntas

15 Yusuf Wahyu Adi 80 Tuntas

16 Dani Setiawan 80 Tuntas

17 Ifan Setiawan 80 Tuntas

18 Rios Tri Handika 80 Tuntas

19 Riyal Fauzi 80 Tuntas

20 Edo Riskia Putra 80 Tuntas

81
21 Taufik Isman 90 Tuntas

22 Wahyudi 90 Tuntas

23 Feri Ferdiawan 85 Tuntas

24 M.Sholahudin 85 Tuntas

25 Bayu Nugroho 80 Tuntas

Keterangan: KKM = 70

Hasil data yang diperoleh dari tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa

pada siklus II, jumlah keseluruhan siswa yang mencapai nilai KKM

sebanyak 25 anak atau 100%.

2) Hasil Pengamatan Terhadap Guru

Hasil pengamatan terhadap guru pada kegiatan pembelajaran siklus

II adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Terhadap Guru pada Siklus II

No Aspek yang dinilai Ya Tidak

1 Menyusun RPP v

2 Menyusun bahan ajar v

3 Menyususn materi v

4 Memilih media yang tepat v

5 Memilih sumber belajar v

6 Memilih metode yang tepat v

7 Memotivasi siswa v

82
8 Menjelaskan materi v

9 Membantu siswa yang kesulitan v

10 Menfasilitasi siswa dalam belajar v

11 Guru dan murid membuat v

kesimpulan

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian berbagai kegiatan pada siklus I dan siklus II

diperoleh data nilai Fiqih dengan menggunakan metode the power of two.

Berikut hasil penelitian siklus I dan siklus II:

1. Siklus I

Hasil pengamatan siklus I diperoleh data nilai hasil belajar yang disusun

dalam bentuk frekuensi. Kemudian disimpulkan dalam bentuk tabel dibawah ini:

Tabel 4.8 Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Siklus I

No Keterangan Nilai

1 Nilai terendah 60

2 Nilai tertinggi 85

3 Nilai rata-rata kelas 80,5

4 Kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70

5 Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM 20

6 Jumlah siswa yang mendapat nilai di 5

83
bawah KKM

7 Persentase siswa yang mencapai KKM 80%

Berdasarkan tabel di atas siswa yang telah mencapai KKM adalah

sebanyak 20 siswa (80%). Pada siklus I ini hasil belajar siswa mengalami

peningkatan dari kondisi awal sebelum penelitian.

2. Siklus II

Data hasil belajar siswa pada siklus II dapat disimpulkan dengan tabel di

bawah ini:

Tabel 4.9 Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Siklus II

No Keterangan Nilai

1 Nilai terendah 80

2 Nilai tertinggi 100

3 Nilai rata-rata kelas 88

4 Kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70

5 Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM 25

6 Jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah 0

KKM

7 Persentase siswa yang mencapai KKM 100%

Hasil penelitian dari siklus I dan siklus II dapat diperoleh data nilai hasil

belajar keseluruhan di bawah ini:

84
Tabel 4.10 Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Kelas

No Keterangan Sebelum Siklus I Siklus II

Tindakan

1 Nilai terendah 35 60 80

2 Nilai tertinggi 85 85 100

3 Rata-rata nilai 59,36 80,5 88

4 Siswa yang mencapai 9 20 25

KKM

5 Siswa yang belum 16 5 0

mencapai KKM

6 Persentase siswa yang 36% 80% 100%

mencapai KKM

85
Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat grafik nilai rata-rata siswa

sebelum tindakan, siklus I dan siklus II

100
80
60
40
20
0 siklus II
siklus I
100 90 sebelum tindakan
80 70 60 50

Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Rata-rata Nilai Kelas Hasil

Belajar Mata Pelajaran Fiqih.

Berdasarkan data rekapitulasi di atas, terlihat adanya peningkatan

hasil belajar siswa dari sebelum dilakukan tindakan, bahwa siswa yang

mencapai ketuntasan hanya 36% dari keseluruhan jumlah siswa. Pada

siklus I setelah menerapkan metode pembelajaran the power of two

ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 80% dan pada siklus II

mencapai 100%.

86
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan berbagai pembahasan yang telah

diuraikan di depan , dapat disimpulkan bahwa penerapan metode the power

of two dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih materi Puasa pada siswa kelas

VIII D MTs Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2017/2018. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut dapat

dibuktikan dari nilai hasil belajar siswa mulai dari sebelum tindakan, siswa

yang tuntas KKM adalah sebanyak 9 siswa atau 36%, dan yang belum tuntas

adalah 16 siswa atau 64%. Pada siklus I persentase siswa yang mencapai

KKM adalah 20 siswa atau 80% dan yang belum tuntas sebanyak 5 siswa

atau 20%. Selanjutnya pada siklus II persentase siswa yang telah mencapai

nilai KKM adalah sebanyak 25 siswa atau 100%.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian ini, peneliti dapat menyampaikan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Bagi guru

a. Pembelajaran dengan metode the power of two diharapkan menjadi

alternatif dalam kegiatan belajar mengajar pembelajaran Fiqh. Siswa

87
dapat lebih aktif belajar karena situasi pembelajaran yang

menyenangkan, bervariasi dan kreatif.

b. Guru sebaiknya menerapkan metode the power of two pada

pembelajaran Fiqih untuk meningkatkan hasil belajar Fiqih.

2. Bagi siswa

a. Hendaknya para siswa lebih menyadari untuk berpartisipasi aktif

dalam kegiatan pembelajaran

b. Metode the power of two dapat meningkatkan motivasi belajar yang

diperoleh semakin meningkat

3. Bagi sekolah

Sekolah hendaknya memberi dorongan kepada para guru yang

menggunakan metode pembelajaran yanf bersifat kreatif dan inovatif

dengan memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan dan

mendukung.

88
DAFTAR PUSTAKA

Abror, Rachman. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT Tiara Wacana


Yogya.
Al-Sijistani, Abu Dawud. 2015.Sunan Abi Dawud. Lebanon: Dar Al-kotob Al-
Ilmiah-Beirut

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: PT Bina Aksara.

Azzam, Abdul Aziz Muhammad. 2010. Fiqh Muamalat Sistem Transaksi Dalam
Fiqh Islam. Jakarta: Amzah.

Baharuddin. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Dimyati, Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Hakim, Arif Rahman. 2011. Riyadhus Shalihin. Solo: Insan Kamil.

Hidayat,Ahmad.dkk.2015. Fikih untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII. Jakarta:


Kementrian Agama Republik Indonesia.

(http://jaymind18.blogspot.co.id/2013/03/trategi-pembelajaran-power-of-
two.html?m=1 diakses pada tanggal 11 juni 2017 jam 10:15)

(http://wwwrijal09.com/2016/03/pengertian-hasil-belajar.html?m=1 diakses pada


tanggal 19 juni 2017 jam 21:00).

Koto, Alaiddin. 2004. Ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Purwanto, Ngalim. 1988. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remadja Karya CV.

89
Sadullah, Uyoh. 2014. Pedagogik (ilmu mendidik).Bandung: Alfabeta,cv

Silbermen, Nana. 2009. Active Learning. Yogyakarta: Pustaka Intan Madani

Sriyanti, Lilik dkk. 2009. Teori-teori Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar.


Jakarta: PT Kharisma Putra Utam

90
LAMPIRAN
Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

No Nama Aspek Yang di nilai J


Siswa Keaktifan Perhatian Penguasaan u
Siswa Siswa Materi m
la
h
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Nur Azis v v v 8
2 Salman v v v 9
Alfarizi
3 Aqsa v v v 6
Jefri
Islami
4 Rifqi v v v 9
Kurniaw
an
5 Agus v v v 6
Sofyanto
6 Feri v v v 9
Listiyon
o
7 Anas v v v 6
Khoirul
Umam
8 Sahrul v v v 6
9 Riyal v v v 6
Arifin
10 Dimas v v v 6
Dwi
Admaja
11 Didik v v v 8
12 Zaki v v v 6
13 M.Sulkh v v v 5
annudin
14 Hoirudin v v v 6
15 Yusuf v v v 7
Wahyu
Adi
16 Dani v v v 7
Setiawan
17 Ifan v v v 6
Setiawan
Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

No Nama Aspek Yang di nilai J


Siswa Keaktifan Perhatian Penguasaan u
Siswa Siswa Materi m
la
h
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Nur Azis v v v 9
2 Salman v v v 9
Alfarizi
3 Aqsa Jefri v v v 7
Islami
4 Rifqi v v v 8
Kurniawan
5 Agus V v v 7
Sofyanto
6 Feri v v v 9
Listiyono
7 Anas v v v 7
Khoirul
Umam
8 Sahrul v v v 9
9 Riyal Arifin v v v 7
10 Dimas Dwi v v v 7
Admaja
11 Didik v v v 8
12 Zaki v v v 7
13 M.Sulkhann v v v 7
udin
14 Hoirudin v v v 8
15 Yusuf v v v 8
Wahyu Adi
16 Dani v v v 7
Setiawan
17 Ifan v v v 8
Setiawan
18 Rios Tri v v v 9
Handika
19 Riyal Fauzi v v v 8
20 Edo Riskia v v v 7
Putra
21 Taufik v v v 7
Isman
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
SIKLUS I

Mata Pelajaran : Fiqih


Satuan Pendidikan : MTs.Sudirman Getasan
Kelas/Semester : VIII/1
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secaraefektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
Memahami dan Menganalisis Ketentuan Ibadah Puasa
C. Indikator
1. Menyebutkan pengertian puasa dan dalilnya
2. Menyebutkan macam-macam puasa dan contohnya
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pelajaran, perta didik diharapkan memiliki kompetensi
berikut:
1. Siswa dapat menyebutkan pengertian puasa dan dalilnya
2. Siswa dapat menyebutkan macam-macam najis dan contohnya
E. Karakter peserta didik yang diharapkan:
Bersahabat/komunikatif, kerja keras, rasa ingin tahu, disiplin, tanggung
jawab, mandiri, jujur
F. Materi Pembelajaran
Pengertian dan macam-macam puasa
G. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Metode the power of two
4. Penugasan
H. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Uraian Kegiatan
Pendahulan a) Guru mengucap salam pembuka dan membuka pelajaran

dengan bacaan Basmallah bersama-sama

b) Guru mengabsen siswa

c) Guru melakukan apersepsi, dengan mengajukan

beberapa pertanyaan sesuai dengan materi pembelajaran

d) Guru memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat

mempelajari seputar ketentuan puasa

e) Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat

f) Mengajukan beberapa pertanyaan mengenai materi yang

diajarkan

Inti a. Guru menjelaskan materi tentang pengertian, tujuan,

macam-macam, dan manfaat puasa.

b. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok,


masing-masing kelompok terdiri dari 2 anggota.

c. Guru membagikan kertas yang berisi sebuah soal,

setiap anggota kelompok akan mendapatkan soal

masing-masing.

d. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang

telah diberikan secara individu.

e. Setelah semua melengkapi jawabanya guru meminta

kepada setiap siswa saling bertukar pengetahuan dari

soal dan jawaban yang telah dikerjakan kepada teman

sekelompoknya.

f. Setiap kelompok berdiskusi dan menjawab soal yang

telah diberikan oleh guru dari pengetahuan yang telah

di dapatkan.

Penutup a. Guru menanyakan hal yang belum jelas kepada siswa.

b. Pembelajaran ditutup dengan membaca Hamdallah

bersama dan diakhiri salam.

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Instrumen Penilaian Pengetahuan
No Nama siswa Aspek yang dinilai Jumlah Nilai
kerjasama Performen Hasil Skor
Keterangan:
a. Kerjasama
1. Selalu bekerjasama : 3
2. Kadang-kadang :2
3. Tidak bekerjasama :1
e. Hasil
1. Benar semua :3
2. Benar setengah :2
3. Hampir semua salah : 1
2. Instrumen Penilaian Tugas Individu
No Nama Nilai

Nilai = jumlah skor x 10


J. Istrumen Soal
1. Jelaskan pengertian puasa menurut bahasa dan istilah ?
2. Sebutkan syarat wajib puasa bagi umat islam yang menjalankan puasa ?
3. Salah satu rukun puasa adalah meninggalkan segala sesuatu yang
membatalkan puasa dari fajar sampai terbenamnya matahari. Dan yang
membatalkan ada empat macam yaitu apa saja, sebutkan ?
4. Tuliskan ayat yang menerangkan kewajiban puasa bagi umat muslim ?
5. Sebutkan amalan-amalan sunah pada waktu puasa ?
6. Dalam berpuasa terdapat hukum makruh berpuasa, jelaskan hukum
makruh puasa ?
7. Bagaimana hukum berpuasa bagi orang yang sedang sakit ?
8. Sebutkan macam-macam puasa ?
9. Jelaskan pengertian puasa sunah ?
10. Dalam menentukan awal dan akhir Ramadhan yaitu ada tiga cara,
sebutkan ?
Kunci Jawaban
1. Puasa menurut bahasa adalah menahan atau mencegah, sedangkan
menurut istilah yaitu menahan diri dari segala sesuatu yang
membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari disertai
niat dan syarat tertentu.
2. Yaitu:
- Islam
- Baligh
- Berakal
- Mampu
- Suci dari haid dan nifas
- Menetap atau mukim
3. Yaitu :
- Segala sesuatu yang masuk rongga mulut
- Sengaja muntah
- Istima‟
- Jima‟
4. Q.S al-Baqarah ayat 183
ٌٕ‫ٍ يٍ قجهكى نعهكى تتق‬ٚ‫بو كًب كتت عهٗ انز‬ٛ‫كى انص‬ٛ‫ٍ ايُٕا كتت عه‬ٚ‫ٓبانز‬ٚ‫بأ‬ٚ
Artinya :”hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu,
agar kamu bertaqwa”.
5. Yaitu:
- Sahur
- Menyegerakan berbuka
- Memberi buka puasa
- I‟tikaf
6. Yaitu puasa yang apabila dikerjakan tidak berdosa dan apabila
ditinggalkan malahan berpahala.
7. Boleh tidak berpuasa tetapi harus mengganti dengan membayar fidyah.
8. Yaitu
- Puasa wajib
- Puasa sunah
- Puasa makruh
- Puasa haram
9. Yaitu puasa yang apabila dilaksanakan mendapat pahala dan apabila
ditinggalkan tidak berdosa.
10. Yaitu;
- Rukyatul hilal
- Istikmal
- Hisab

K. Sumber Belajar
Buku materi Fiqih untuk MTs kelas VIII, LKS, dan buku pendamping.

Getasan, 21 februari 2018


Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Saderi, S.Ag.M.Pd. Sholihin, S.Pd.I


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
SIKLUS II

Mata Pelajaran : Fiqih


Satuan Pendidikan : MTs.Sudirman Getasan
Kelas/Semester : VIII/1
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secaraefektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan Ketentuan-ketentuan Ibadah Puasa dan Hikmah yang
Dapat Diambil.
C. Indikator
1. Menjelaskan syarat, rukun, dan macam-macam puasa
2. Menjelaskan hikmah puasa
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pelajaran, perta didik diharapkan memiliki kompetensi
berikut:
1. Siswa dapat menjelaskan syarat, rukun, dan macam-macam puasa
2. Siswa dapat menjelaskan hikmah puasa
E. Karakter peserta didik yang diharapkan:
Bersahabat/komunikatif, kerja keras, rasa ingin tahu, disiplin, tanggung
jawab, mandiri, jujur
F. Materi Pembelajaran
Ketentuan-Ketentuan dan Hikmah Puasa
G. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Metode the power of two
4. Penugasan
H. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Uraian Kegiatan
Pendahulan a) Guru mengucapkan salam pembuka dan membuka

pelajaran dengan membaca Basmallah bersama

b) Guru mengabsen siswa

c) Guru melakukan appersepsi dan menanyakan tugasnya

dengan mengajukan beberapa pertanyaan sesuai dengan

materi pelajaran

d) Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat

e) Mengajukan beberapa pertanyaan

Inti a. Guru membagikan materi tentang Puasa yaitu macam-

macam dan manfaat puasa, kemudian memberi

kesempatan siswa untuk membacanya selama kurang


lebih sepuluh menit.

b. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok,

masing-masing kelompok terdiri dari 2 anggota.

c. Guru membagikan kertas yang berisi soal. Setiap

kelompok mendapatkan soal.

d. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang

telah diberikan secara individu.

e. Setelah semua melengkapi jawabanya, guru meminta

kepada siswa untuk saling bertukar pengetahuan dari

soal dan jawaban yang telah dikerjakan kepada teman

sekelompoknya.

Penutup a. Guru memberikan kesimpulan sebagai penguatan akan

materi yang telah dipelajari

b. Guru menutup pembelajaran dengan berdo‟a bersama

dan mengucapkan salam

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Instrumen Penilaian Pengetahuan
No Nama siswa Aspek yang dinilai Jumlah Nilai
kerjasama Performen Hasil Skor
Keterangan:
b. Kerjasama
1. Selalu bekerjasama : 3
2. Kadang-kadang :2
3. Tidak bekerjasama :1
f. Hasil
1. Benar semua :3
2. Benar setengah :2
3. Hampir semua salah : 1
2. Instrumen Penilaian Tugas Individu
No Nama Nilai

Nilai = jumlah skor x 10


J. Istrumen Soal
1. Jelaskan pengertian puasa menurut bahasa dan istilah ?
2. Sebutkan syarat sah puasa ?
3. Sebutkan hal-hal yang makruh dilakukan saat berpuasa ?
4. Jelaskan perbedaan hukum puasa makruh dan puasa haram ?
5. Berikan contoh macam-macam puasa sunah (minimal 5) ?
6. Jelaskan bagaimana hukum puasa nazar ?
7. Jelaskan perbedaan Rukyatul hilal dan Hisab pada penentuan awal dan
akhir Ramadhan ?
8. Bagaimana hukum berpuasa bagi orang tua yang lanjut usia ?
9. Sebutkan macam-macam puasa yang diharamkan ?
10. Jelaskan beberapa hikmah bagi orang yang melakukan puasa ?
Kunci Jawaban
1. Puasa menurut bahasa adalah menahan atau mencegah, sedangkan
menurut istilah yaitu menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan
puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari disertai niat dan syarat
tertentu.
2. Yaitu:
- Islam
- Tamyiz
- Suci dari haid dan nifas
- Bukan pada hari-hari yang diharamkan
3. Yaitu :
- Berkumur-kumur berlebihan
- Menyikat gigi
- Mencicipi makanan
- Berbekam atau disuntik
4. Puasa makruh yaitu puasa yang apabila dikerjakan tidak berdosa dan
apabila ditinggalkan malahan berpahala.
Puasa haram yaitu puasa yang apabila dilaksanakan mendapat dosa,
apabila ditinggalkan berpahala.
5. Yaitu
- Puasa senin kamis
- Puasa dawud
- Puasa arafah
- Puasa assyura
- Puasa muharram
6. Nazar artinya menjadikan sesuatu menjadi wajib. Jadi puasa nazar adalah
puasa yang dijanjikan seseorang karena mendapat sesuatu
kebaiakan,maka hukumnya adalah wajib.
7. Rukyatul hilal yaitu dengan cara memperhatikan terbitnya bulan di hari ke
29 bulan sya‟ban.
Hisab yaitu memperhitungkan peredaran bulan dibandingkan dengan
perbedaan matahari.
8. Boleh tidak berpuasa tetapi harus mengganti dengan membayar fidyah.
9. Yaitu:
- Hari raya Idul Fitri
- Hari raya Idul Adha
- Hari Tasyriq
- Puasa selamanya
10. Yaitu:
- Membentuk manusia bertaqwa
- Dapat memelihara kesehatan
- Dapat mengendalikan hawa nafsu
- Diampuni dosa-dosanya

K. Sumber Belajar
Buku materi Fiqih untuk MTs kelas VIII, LKS, dan buku pendamping.

Getasan, 21 februari 2018


Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Saderi, S.Ag.M.Pd. Sholihin, S.Pd.I


PROSES PEMBELAJARAN

1. Perkenakan awal penelitian kepada siswa kelas VIII D


2. Proses pembelajaran dan evaluasi oleh guru fiqih dengan menggunakan
metode the power of two
3. Foto bersama setelah selesai penelitian

4. Tampak depan MTs Sudirman Getasan


SATUAN KREDIT KEGIATAN
Nama : Qomarudin
Fakultas / Jurusan : FTIK / PAI
NIM : 111 13 231
Dosen Pembimbing : Imam Mas Arum M.Pd.

NO KEGIATAN PELAKSANAAN SEBAGAI NILAI

“Orientasi Pengenalan Akademik


26-27Agustus
1 dan Kehamasiswaan (OPAK)” Peserta
2013 3
oleh STAIN Salatiga
OPAK TARBIYAH 2013
“ menjunjung tinggi nilai-nilai
2 29Agustus 2013 Peserta
kearifan lkal sebagai identitas 3

pendidikan indonesia”
Library user education
(pendidikan pemakai 16 september
3 Peserta
perpustakaan) oleh UPT 2013 2

Perpustakaan STAIN salatiga


Sosialisasi dan Silaturahmi
Nasional “Sosialisasi UU No.1
tahun 3013, Peran Serta Fungsi 30 september
4 OJK dan Peran Pemerintah Peserta
2013 8
Dalam Pengawasan LKM
(Lembaga Keuangan Mikro)”

SSC CUP III “Jadilah pemuda


yang berbangsa dan bernegara
dengan berolahraga menuju
5 1 oktober 2013 Peserta
pemuda berprestasi (be a 2

sportmen, sportive)
Dialog Interaktif Dan Edukatif
“ Diaspora politik Indonesia di
6 1 april 2014 Peserta
tahun 2014, memilih untuk 2

Salatiga Hati Beriman”


MAPABA PMII “Menemukan
7 jati diri menuju mahasiswa yang 4-6 oktober 2013 Peserta 2
peka dan peduli”
Lomba volly putra dalam acara
8 PORS ke- VI SSC STAIN 24-25 mei 2014 Juara 1 3
Salatiga
Orientasi Dasar Keislaman
(ODK) “Pemahama islam
9 rahmatan lil „alamin sebagai 21 agustus 2014 Peserta 2
langkah awal menjadi mahasiswa
berkarakter”
Gebyar Seni Qur‟aniyy (GSQ)
Umum Ke-VI Se-Jawa Tengah
10 5 november 2014 Peserta
“aktualisasi makna dan syi‟ar Al- 2

Qur‟an sebagai sumber inspirasi”


Seminar Nasional
16 november
11 Entrepreneurship oleh RACANA Peserta 8
2014
STAIN Salatiga
Seminar Nasional “ epistemologi
tafsir konteporer , integrasi 30 september
12 Peserta 8
hermeneutika dalam metode 2015
penafsiran Al-Qur‟an”
Panitia kegiatan saparan (merti
13 5 desember 2015 Panitia 2
dusun) dusun batur wetan
Surat keterangan mengajar di
14 TPA madrasah diniyyah 12 februari 2016 Pengajar 7
hidayatassibyan dusun batur
wetan
15 Surat keterangan mengajar 10 september Guru 7
yayasan RA GUPPI dusun 2016
kuncen
Pelantikan dan Dialog Interaktif 21 september
16 Peserta 2
oleh LDMI Cabang Salatiga 2016
Panitia kegiatan saparan (merti
17 26 desember 2016 Panitia 2
dusun) dusun batur wetan
Panitia pengajian akbar dalam
rangka memperingati maulud
18 21 januari 2017 Panitia 2
Nabi Muhammad SAW di dusun
batur wetan
Surat keterangan sebagai
pengurus organisasi mahasiswa
19 28 januari 2017 Pengurus 3
kabupaten semarang (KM
SEMAR) periode 2017/2018
Surat keterangan sebagai
pengurus remaja mushola Al-
20 04 april 2017 Pengurus 3
Amin dusun batur wetan periode
2017/2018
Seminar Internasional “Menjadi
21 Mobilepreuneur Dalam Era 25 april 2017 Peserta 7
E-commerce”
Seminar Nasional “In Art And
22 Language Exhibition 2017 (Kidung 26 april 2017 Peserta 8
Katresnan Dewi Arimbi)”
Seminar Nasional “Pemasyarakatan
23 Kewirausahaan oleh kementrian 27 april 2017 Pesrta 8
koperasi dan UKM”

Surat keterangan mengajar di


24 MIT AN-NUR SOWIJOYO 31 mei 2017 Guru 7
kuncen
25 Panitia akhirussanah madrasah 26 juni 2017 Panitia 3
diniyyah hidayatassibyan di
dusun batur wetan
Panitia kegiatan HUT RI ke 72
26 17 Agustus 2017 Panitia 3
dusun batur wetan
Panitia kegiatan HUT RI ke 72
27 20 agustus 2017 Panitia 3
sekelurahan batur
BBLM YOGYAKARTA DAN
KEMENTRIAN DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH 27 september
28 TERTINGGAL DAN sampai Peserta 2
TRANSMIGRASI RI “Pelatihan 01 oktober 2017
Kader Pemberdayaan Masyarakat
Desa Angkatan XXIX”
Ulang tahun satu dekade JOKER
29 03 desember 2017 Peserta 2
(Jogja King Racing)
Panitia Pengajian Akbar Maulid
30 10 desember 2017 Panitia 3
Nabi Muhammad SAW
JUMLAH SKOR 119

Salatiga, 12 januari 2018

Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama

Achmad Maimun, M.Ag


NIP. 19700510 199803 1 003
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA LENGKAP : QOMARUDIN


ALAMAT : DUSUN BATUR WETAN RT 002/RW
013, DESA BATUR, KEC.GETASAN,
KAB.SEMARANG
NO. HP : 0858-1567-5433
TEMPAT/TGL/LAHIR : KAB.SEMARANG, 22 DESEMBER 1993
AGAMA : ISLAM
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
GOLONGAN DARAH : AB
RIWAYAT PENDIDIKAN : RA RAUDLATUL-ATHFAL 2000
MI BATUR 01 2006
MTs SUDIRMAN GETASAN 2009
MAN SALATIGA 2013
IAIN SALATIGA (PAI) PROSES
PENGALAMAN ORGANISASI :

- Ketua Umum Organisasi Keluarga Mahasiswa Kabupaten Semarang (KM


SEMAR)
- Pengurus Program Nasional Masyakat Terpadu Kecamatan Getasan
- Anggota PPS Kecamatan Getasan
- Anggota Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jateng
- Ketua Jamaah Produksi Usaha Jaya Dusun Batur Wetan
- Pengurus Karang Taruna Warsa Muda Dusun Batur Wetan
- Pengurus Remaja Mshola Al-Amin Dusun Batur Wetan

PENGALAMAN BEKERJA : MENGAJAR DI RA GUPPI DAN MIT AN-NUR

KUNCEN mulai 2016

MOTTO HIDUP : “SOLIDARITAS DAN PEDULI SESAMA”

Anda mungkin juga menyukai