Anda di halaman 1dari 107

PENERAPAN METODE INFORMATION SEARCH DALAM

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MATA


PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6
TANJUNG JABUNG TIMUR
PROVINSI JAMBI

SKRIPSI

HARDIYANTI ADITIYA
NIM. 201172261

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021
PENERAPAN METODE INFORMATION SEARCH DALAM
MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6
TANJUNG JABUNG TIMUR
PROVINSI JAMBI

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Strata Satu (S1) dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

HARDIYANTI ADITIYA
NIM. 201172261

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021

i
ii
iii
iv
v
PERSEMBAHAN

   

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT karena atas segala
Rahmat-Nya, Tugas Akhir Skripsi ini saya persembahkan untuk orang yang
berarti dan berharga dalam hidupku yaitu Ayahanda tercinta Lamide dan Ibunda
tersayang Rosmiyati yang telah merawat dengan penuh kesabaran dan Adikku
Muhammad Fihris Al-Hafiz yang selalu memberi semangat.
Dan tidak lupa pula untuk keluarga besar serta sahabatku yang
memberikan dukungan, motivasi dan memberi pendapat serta doa yang tiada
henti-hentinya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan lancar dan tepat
waktu.
Semoga Allah SWT memberikan berkah kepada kita semua. Aamiin Ya
Robbal‘aalamiin.

MOTTO

vi
          
        
    
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam, Dia mengajarkan
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”
(Q.S. Al-Alaq (96) : 1-5)

KATA PENGANTAR

vii
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah dengan mengucapakan rasa syukur kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan baik. Shalawat dan salam tidak lupa penulis kirimkan kepada
Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah pencerahan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dengan judul “Penerapan Metode
Information Search dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 6 Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi”.
Penulisan laporan penelitian skripsi ini dapat terwujud atas bantuan dan
jasa dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi, MA, Ph.D., selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Dr. Risnita, M.Pd selaku wakil Dekan I, Bapak Dr. Najmul Hayat,
M.Pd.I selaku wakil Dekan II, Ibu Dr. Yusria, M.Ag., selaku wakil Dekan
III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
4. Bapak Mukhlis, S.Ag, M.Pd.I., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Agama Islam dan Bapak Habib Muhammad, S.Ag, M.Ag., selaku Sekretaris
Program Studi Pendidikan Agama Islam .
5. Bapak Drs. H. Kasful Anwar, M.Ag., selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu
Rapiko, M.Pd.I., selaku Dosen Pembimbing II Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang
telah banyak membantu dan memberikan arahan serta masukan dalam
penyusunan skripsi ini.

viii
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan
pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.
7. Kepala Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi dan pengelola Perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan serta
karyawan yang telah membantu penulis dalam melengkapi referensi dalam
penulisan skripsi ini.
8. Bapak Syaiful Naharman, S.Pd., selaku Kepala Sekolah Menengah Pertama
Negeri 6 Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi yang telah memberikan
kemudahan dalam memperoleh data di lapangan.
9. Bapak M. Subli, S.Ag., selaku Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam yang telah banyak memberikan ilmu guna mempermudah mengola
data dikelas.
10. Bapak dan ibu guru serta staff Sekolah Menengah Pertama Negeri 6
Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi yang membantu atas kelancaran
penelitian.
11. Siswa dan siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tanjung Jabung
Timur Provinsi Jambi.
12. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2017 terutama sahabat kelas PAI H
yang telah saling melengkapi selama lebih dari 3 tahun.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan bagi semua pihak yang
telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu.

Jambi, Mei 2021


Penulis

Hardiyanti Aditiya
NIM.201172261
ABSTRAK

ix
Nama : Hardiyanti Aditiya
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Penerapan Metode Information Search Dalam Meningkatkan
Keaktifan Belajas Siswa Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tanjung
Jabung Timur Provinsi Jambi.
Skripsi ini membahas tentang Penerapan Metode Information Search
Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tanjung Jabung Timur
Provinsi Jambi. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya keaktifan belajar
siswa sehingga siswa merasa bosan dalam proses pembelajaran dan kurangnya
variasi metode pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah peningkatan
keaktifan belajar siswa mata pelajaran pendidikan agama Islam dengan
menerapkan metode Information Search. Jenis penelitian ini menggunakan
pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap
siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanan, pengamatan dan rekfleksi. Subjek
penelitian adalah guru dan siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri
6 Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi yang berjumlah 20 siswa.
Hasil penelitian memperoleh kesimpulan bahwa hasil observasi keaktifan
belajar siswa yang dilakukan pada siklus I mencapai 59 % dan pada siklus II lebih
meningkat menjadi 76%. Peningkatan juga terjadi pada hasil tes belajar siswa
pada siklus I diperoleh rata-rata persentase yaitu 65% dan mengalami peningkatan
pada siklus II yaitu 76%. Peningkatan yang terjadi menunjukkan tercapainya
indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu minimal 75%.
Hasil penellitian penulis sejalan dengan hasil penelitian yang sudah
dikemukakan oleh beberapa peneliti yang sudah melakukan penelitian yang
menunjukkan bahwa metode information search dapat meningkatkan keaktifan
belajar siswa kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tanjung Jabung
Timur Provinsi Jambi. Berdasarkan analisis hasil keaktifan belajar siswa siklus I
dan Siklus II kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tanjung Jabung
Timur Provinsi Jambi dapat disimpulkan bahwa penerapan metode information
search dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas VIII A mata pelajaran
pendidikan agama Islam karena metode information search membuat siswa
berfikir dan berbuat atas apa yang ingin diketahuinya berdasarkan pertanyaan
yang diberikan oleh guru.

Kata Kunci : Metode Information Search, Keaktifan Belajar

ABSTRACT

x
Name : Hardiyanti Aditiya
Majors : Islamic Education
Title : Application of the information search methods In Increasing
Student Learning Activeness in Class VIII Islamic Religious
Education Subject at state Junior High School 6 Tanjung Jabung
Timur Jambi Province.
This thesis discusses the Application of Information Search Methods in
Increasing Student Learning Activeness in Class VIII Islamic Religious Education
Subjects at State Junior High School 6 Tanjung Jabung Timur Jambi Province.
The background of this research is the low student learning activeness so that
students feel bored in the learning process and the lack of variation in the learning
methods used by the teacher.
The purpose of this study was to determine the increase in student learning
activeness in the subjects of Islamic Religious Education by applying the
Information Search method. This type of research uses a Classroom Action
Research (CAR) approach which consists of two cycles. Each cycle consists of
planning, implementing, observing and reflecting. The research subjects were
teacher and students of class VIII A of State Junior High School 6, Tanjung
Jabung Timur, Jambi Province, totaling 20 students
The results of the study concluded that the results of observations of
student learning activeness in the first cycle reached 59 % and in the second cycle
it increased to 76%. An increase also occurred in the results of student learning
tests in the first cycle obtained an average percentage of 65% and an increase in
the second cycle of 76%. The increase that occurred showed the achievement of
the specified success indicators, namely at least 75%
The results of the author's research are in line with the results of research
that has been put forward by several researchers who have conducted research
which shows that the information search method can increase the learning activity
of grade VIII students at State Junior High School 6 Tanjung Jabung Timur Jambi
Province. Based on the analysis of the results of student learning activeness in
cycle I and cycle II of class VIII A Junior High School 6 Tanjung Jabung Timur,
Jambi Province, it can be concluded that the application of the information
method. search can increase the learning activeness of class VIII A students in
Islamic religious education subjects because the information search method makes
students think and act on what they want to know based on the questions given by
the teacher.

Keywords: Information Search, Learning Activeness

DAFTAR ISI

xi
HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
NOTA DINAS....................................................................................................ii
PENGESAHAN.................................................................................................iv
PERNYATAAN ORISINALITAS...................................................................v
PERSEMBAHAN..............................................................................................vi
MOTTO.............................................................................................................vii
KATA PENGANTAR.......................................................................................viii
ABSTRAK.........................................................................................................x
ABSTRACT.......................................................................................................xi
DAFTAR ISI......................................................................................................xii
DAFTAR TABEL..............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Identifikasi Masalah................................................................................3
C. Rumusan Masalah...................................................................................4
D. Tujuan Penelitian....................................................................................4
E. Manfaat Penelitian..................................................................................5
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori........................................................................................6
1. Metode Information Search..............................................................6
2. Keaktifan Belajar Siswa....................................................................10
3. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.........................................14
B. Studi Relevan..........................................................................................17
C. Kerangka Berfikir....................................................................................18
D. Hipotesis Penelitian.................................................................................19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian........................................................................................20
B. Setting dan Subjek Penelitian..................................................................21
1. Setting Penelitian..............................................................................21
2. Subjek Penelitian...............................................................................21

xii
C. Prosedur Peneltian...................................................................................21
1. Siklus I..............................................................................................22
2. Siklus II.............................................................................................23
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data..............................................24
1. Teknik Pengumpulan Data................................................................24
2. Instrumen Pengumpulan Data...........................................................25
E. Teknik Analisis Data...............................................................................28
F. Kriteria Keberhasilan PTK......................................................................29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah......................................................................30
B. Hasil Penelitian.......................................................................................36
C. Analisis Data...........................................................................................59
D. Pembahasan.............................................................................................62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................64
B. Saran .......................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................66
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

xiii
Tabel 3.1 Kisi-kisi lembar observasi keaktifan mengajar guru...........................25
Tabel 3.2 Kisi-kisi lembar observasi keaktifan belajar siswa.............................26
Tabel 3.3 Taraf keberhasilan tindakan PTK.......................................................29
Tabel 4.1 Daftar nama kepala sekolah................................................................30
Tabel 4.2 Identitas Smp Negeri 6 Tanjung Jabung Timur..................................31
Tabel 4.3 Data Guru............................................................................................34
Tabel 4.4 Data Siswa...........................................................................................34
Tabel 4.5 Sarana dan Prasarana..........................................................................35
Tabel 4.6 Kondisi awal keaktifan belajar setiap siswa.......................................37
Tabel 4.7 Kondisi awal keaktifan belajar siswa setiap indikator........................38
Tabel 4.8 Hasil observasi keaktifan mengajar guru siklus I...............................42
Tabel 4.9 Hasil observasi keaktifan belajar siswa siklus I pertemuan 1.............44
Tabel 4.10 Hasil observasi keaktifan belajar siswa setiap indikator...................44
Tabel 4.11 Hasil observasi keaktifan belajar siswa siklus I pertemuan 2...........45
Tabel 4.12 Hasil observasi keaktifan siswa setiap indikator...............................46
Tabel 4.13 hasil keseluruhan observasi keaktifan belajar siswa siklus I............46
Tabel 4.14 hasil tes belajar siswa siklus I...........................................................48
Tabel 4.15 hasil observasi keaktifan mengajar guru siklus II.............................53
Tabel 4.16 hasil observasi keaktifan belajar siswa siklus II pertemuan 1..........54
Tabel 4.17 hasil observasi keaktifan belajar siswa setiap indikator....................55
Tabel 4.18 hasil observasi keaktifan belajar siswa siklus II pertemuan 2..........55
Tabel 4.19 hasil observasi keaktifan belajar siswa setiap indikator siklus II
pertemuan1..........................................................................................................56
Tabel 4.20 hasil keseluruhan observasi keaktifan belajar siswa siklus II...........57
Tabel 4.21 hasil tes belajar siswa siklus II..........................................................58
Tabel 4.22 persentase skor kumulatif keaktifan mengajar guru.........................59
Tabel 4.23 persentase skor kumulatif keaktifan belajar siswa............................69

xiv
DAFTAR GAMBAR

xv
Gambar 3.1 Model Penelitian Kemmis & Taggart.............................................20
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekolah............................................................33
Gambar 4.2 Diagram Keaktifan Mengajar Guru.................................................60
Gambar 4.3 Diagram Keaktifan Belajar Siswa...................................................61
Gambar 4.4 Diagram Hasil Tes Belajar Siswa....................................................61

DAFTAR LAMPIRAN

xvi
Lampiran 1Surat Izin Riset.................................................................................68
Lampiran 2 RPP Siklus I dan Siklus II...............................................................68
Lampiran 3 Nilai Harian Siswa...........................................................................71
Lampiran 4 Lembar Observasi Keaktifan Mengajar Guru ................................72
Lampiran 5 Lembar Observasi Keaktifan Mengajar Siswa................................73
Lampiran 6 Lembar Wawancara.........................................................................74
Lampiran 7 Instrumen Tes Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II........................75
Lampiran 8 Hasil Tes Belajar Siswa...................................................................78
Lampiran 9 Kartu Konsultasi..............................................................................79
Lampiran 10 Dokumentasi..................................................................................81
Lampiran 11 Jadwal Penelitian..........................................................................85
Lampiran 12 Daftar Riwayat Hidup...................................................................86

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan sangat penting sebagai dasar dari pembangunan dan
kemajuan bangsa Indonesia. Dengan pendidikan manusia dapat
mewujudkan potensi dirinya untuk mencapai kedewasaan yang didapatkan
melalui ilmu pengetahuan. Manusia yang menuntut ilmu akan diangkat
derajatnya oleh Allah SWT sebagaimana firman-Nya dalam Q.S Al-
Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:
       
      

Artinya: “……Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman


diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S Al-
Mujadalah :11).

Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah SWT akan mengangkat


derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu
beberapa derajat. Artinya ilmu sangat penting, bahkan kedudukan ilmu
dalam pandangan Islam berdasarkan Al-Qur’an dan hadis adalah wajib.
Demikian pula pendidikan agama Islam merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari sistem pendidikan di Indonesia dalam Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal
12 ayat 1 butir 1 mengatakan bahwa:

1
2

“Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan


pendidikan agama sesuai yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang
seagama” (Undang-Undang Sisdiknas, hlm: 5).

Pendidikan agama Islam merupakan usaha memperkuat iman dan


ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang
dianut oleh peserta didik yang bersangkutan dengan memperhatikan
tuntutan untuk menghormati agama lain dengan hubungan kerukunan antar
umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.
Pendidikan agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan,
pemahaman, penghayatan, pengamalan peserta didik tentang agama Islam,
sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada
Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Muhaimin, 2012, hlm: 75-78).
Mutu pendidikan salah satu faktor utamanya ditentukan oleh guru
yang tidak hanya bertanggung jawab dalam memberikan materi pelajaran
tetapi bertanggung jawab mengatur, mengarahkan dan menciptakan
suasana kelas yang kondusif. Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam proses
belajar mengajar siswa harus dijadikan sebagai pusat dari kegiatan (Wina
Sanjaya, 2016, hlm: 103). Untuk itu kemampuan guru sangat dituntut
dalam mengelola kelas agar suasana belajar siswa selalu aktif melalui
metode mengajar yang direncanakan. Nana Sudjana menjelaskan bahwa
keaktifan belajar adalah suatu proses kegiatan belajar-mengajar dimana
peserta didik terlibat secara intelektual dan emosional sehingga betul-betul
berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar (2010,
hlm: 20). Belajar aktif diperlukan oleh siswa untuk mendapatkan hasil
belajar yang maksimal, ketika siswa pasif atau hanya menerima materi
pelajaran akibatnya siswa akan cenderung melupakan materi yang telah
dipelajari.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada tanggal 20
November 2020 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tanjung Jabung
Timur peneliti menemukan adanya proses pembelajaran yang masih
3

berpusat pada guru dengan metode ceramah dan tanya jawab sehingga
siswa terlihat bosan dan ketika guru memberi suatu permasalahan atau
mengajukan pertanyaan banyak siswa cenderung lamban dalam menjawab
apa yang ditanyakan, sebagian besar siswa pasif, hal ini dikarenakan siswa
merasa tidak terlibat dalam kegiatan belajar mengajar
Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti memberikan alternatif
kepada guru pendidikan agama Islam untuk menerapkan metode
information search (pencarian informasi). Metode ini memberi peluang
kepada siswa untuk lebih aktif karena metode information search adalah
metode yang bisa disamakan dengan ujian open book. Tim-tim di kelas
mencari informasi yang menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya.
Metode ini sangat membantu dalam materi yang membosankan
(Silberman, 2012, hlm: 164). Jadi metode information search adalah
metode yang mempersiapkan pertanyaan sebelum kegiatan pembelajaran.
Konsep pertanyaan yang diberikan mendorong siswa untuk menjawabnya
dengan cara mencari informasi yang didapatkan dari perpustakaan, internet
dan sumber belajar lainnya dengan harapan siswa bisa terlibat aktif
sehingga dapat memahami konsep pembelajaran dan mengaitkannya
dengan kehidupan nyata.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukkan diatas, peneliti
tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul:
“Penerapan Metode Information Search dalam Meningkatkan
Keaktifan Belajar Siswa Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tanjung Jabung
Timur Provinsi Jambi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disajikan ditarik identifikasi


masalah sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru.
4

2. Siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam masih cenderung


pasif.
3. Metode yang digunakan guru tidak bisa mendorong siswa aktif dalam
pembelajaran.
4. Nilai harian siswa masih banyak yang belum mencapai kkm.
5. Siswa jarang menjawab dan bertanya kepada guru.
6. Kurangnya variasi metode pembelajaran yang diterapkan.

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan metode information search dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa mata pelajaran pendidikann agama Islam kelas
VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tanjung Jabung Timur
Provinsi Jambi?
2. Apakah penerapan metode information search dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa mata pelajaran pendidikann agama Islam kelas
VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tanjung Jabung Timur
Provinsi Jambi?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan


metode information search dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa
mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas VIII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 6 Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi.

E. Manfaat Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan


manfaat baik teoritis maupun manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dalam penelitian ini yaitu dapat memberikan
kontribusi pemikiran tentang pentingnya penerapan metode information
5

search (pencarian informasi) dalam meningkatkan keaktifan belajar


siswa dan menambah keilmuan bagi para pembaca dan bisa juga
digunakan untuk bahan rujukan penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Mendapatkan pengalaman dan wawasan dalam menerapkan
metode information search serta hasil penelitian ini dapat dijadikan
bekal untuk menjadi tenaga pendidik yang lebih professional.
b. Bagi Siswa
Membantu siswa berfikir dan berbuat dalam memahami
materi pelajaran sehingga siswa tidak merasa bosan dan bersifat
aktif dalam proses pembelajaran.
c. Bagi Guru
Sebagai variasi metode pembelajaran yang menyenangkan
ketika mengajar di kelas.
d. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat membantu
pihak sekolah dalam meningkatkan keaktifan pembelajaran siswa
dengan metode yang efektif dan inovatif.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori
1. Metode Information Search
a. Pengertian Metode Information Search
Secara umum metode adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan
nyata agar tujuan yang disusun tercapai secara optimal (Wina
Sanjaya, 2006, hlm: 147). Metode information search adalah metode
yang disamakan dengan ujian open book. Secara berkelompok
peserta didik mencari informasi (biasanya tercakup dalam pelajaran)
yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada
mereka. Metode ini sangat membantu pembelajaran untuk lebih
menghidupkan materi yang dianggap kering (Hisyam Zaini, dkk,
2019, hlm: 48).
Sedangkan menurut Melvin L. Silberman information serach
adalah metode dimana tim-tim dalam kelas mencari informasi
dengan menjawab pertanyaan yang diberikan guru dan sangat
membantu dalam materi yang membosankan (2012, hlm: 164).
Metode information search merupakan metode pembelajaran yang
menjadikan siswa terlibat dan menumbuhkan keterkaitan mereka
pada topik yang akan dibahas (Sodikin, dkk. 2018, hlm: 51).
Prinsip dasar metode ini terdapat dalam Q.S. Al-Alaq: 1-5.
        
       
       

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang


menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

6
7

Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar


(manusia) dengan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya.” (Q.S. Al-Alaq: 1-5).

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT mengajar manusia


dengan perantara tulis baca dan adanya transformasi ilmu
pengetahuan yang dilakukan oleh Allah SWT (sebagai seorang guru)
kepada Nabi Muhammad SAW (sebagai seorang murid).
Hal ini berkaitan dengan aktifitas guru dalam proses belajar
mengajar dikelas. Pertanyaan yang guru berikan kepada siswa untuk
dijawab adalah sesuatu yang dapat mewakili tentang apa yang ingin
diketahui oleh siswa. Keingintahuan siswa akan terjawab ketika
siswa mencari jawaban melalui informasi yang dibutuhkan siswa,
seperti pada buku diperpustakaan, internet dan sumber lainnya.
Melalui metode information search siswa tidak hanya
mencari bahan-bahan pelajaran atau informasi namun juga harus
memahami informasi yang ditemukan. Siswa bekerja dalam
kelompok yang diberikan sumber belajar berbeda dalam mencari
jawaban pertanyaan yang sama kemudian mendiskusikan hasil nya
bersama-sama sehingga mampu memberi jawaban yang memuaskan
terkait pelajaran yang sedang diajarkan. Tugas guru mengelola kelas
agar setiap kelompok kerja sama untuk menemukan jawaban sendiri
dan guru juga dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam
berpendapat pada informasi yang diperolehnya.
Jadi metode information search (pencarian informasi) adalah
cara yang digunakan dalam proses belajar yang menjadikan siswa
terlibat dalam pembelajaran dan memberi kesempatan kepada siswa
untuk aktif mencari informasi di perpustakan secara berkelompok
dalam menjawab pertanyaan guru.
b. Langkah-Langkah Penerapan Metode Information Search
Melvin L. Silberman menyebutkan ada beberapa langkah-
langkah penerapan metode information search sebagai berikut:
8

1) Buatlah sekumpulan pertanyaan yang dapat dijawab dengan


mencari informasi yang ditemukan dari sumber materi yang telah
dibuat untuk siswa dari dokumen, buku paket, dan dari internet.
2) Berilah pertanyaan tentang topiknya.
3) Perintahkanlah siswa untuk mencari informasi dalam tim-tim
kecil (kompetisi yang bersahabat bisa diwujudkan dalam
mendorong partisipasi).
4) Bahaslah jawaban didepan kelas, kembangkan jawaban untuk
memperluas jangkauan belajar (Silberman, 2012, hlm: 164-165).
Langkah-langkah menurut Melvin L. Silberman tersebut
sejalan dengan pendapat Hisyam Zaini yang merincikan langkah-
langkah penerapan metode information search sebagai berikut:
1) Buatlah beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari
informasi yang dapat ditemukan dalam bahan-bahan sumber yang
bisa diakses peserta didik. Bahan-bahan sumber ini bisa dalam
bentuk dokumen, buku teks, internet dan perangkat keras seperti
computer dan sumber lainnya.
2) Bagikan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada peserta didik.
3) Minta peserta didik menjawab pertanyaan bisa individual atau
kelompok kecil. Kompetisi antar kelompok dapat diciptakan
untuk meningkatkan partisipasi.
4) Beri komentar atas jawaban yang diberikan peserta didik (2019,
hlm: 48-49).
Lebih lanjut Hisyam Zaini menjelaskan penerapan langkah-
langkah metode information serach dengan catatan membuat
pertanyaan yang mendorong peserta didik untuk menjawabnya
dengan cara menyimpulkan sumber informasi yang tersedia. Selain
mencari jawaban pertanyaan, peserta didik juga diberi tugas seperti
pemecahan masalah atau tugas dimana peserta didik harus
mencocokkan atau merangkai kata-kata yang menyimpulkan poin-
poin penting dari sumber bacaan.
9

c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Information Search


Hisyam Zaini menjelaskan kelebihan metode information
search adalah sebagai berikut:
1) Siswa menjadi siap memulai pelajaran, karena siswa belajar
terlebih dahulu sehingga memiliki sedikit gambaran dan menjadi
paham setelah mendapat tambahan penjelasan dari guru.
2) Siswa aktif bertanya dan mencari informasi.
3) Materi dapat diingat lebih lama.
4) Kecerdasan siswa diasah pada saat siswa mencari informasi
tentang materi tersebut tanpa bantuan guru.
5) Mendorong tumbuhnya keberanian mengutarakan pendapat
secara terbuka dan memperluas wawasan melalui bertukar secara
berkelompok.
6) Siswa belajar memecahkan masalah sendiri secara berkelompok
dan saling bekerjasama antara siswa yang pandai dengan siswa
yang kurang pandai.
7) Membantu pelajaran untuk menghidupkan materi yang dianggap
kering.
8) Menjadikan materi yang biasa-biasa menjadi lebih menarik
Adapun kekurangan metode information search yaitu
menurut Hisyam Zaini adalah sebagai berikut:
1) Waktu yang dibutuhkan untuk menggunakan metode information
search relatif lama.
2) Siswa bisa ribut (2007, hlm: 55).
Sedangkan menurut Sudiati kelebihan dan kekurangan
metode information search yaitu
Kelebihan Information search adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mencari
informasi.
2) Melatih ketanggapan peserta didik dalam melihat kasus atau
realita yang ada.
10

3) Melatih kekompakan dan kepedulian sosial peserta didik.


4) Meningkatkan kreatifitas peserta didik.
5) Melatih peserta didik untuk berkompetisi
Kekurangan metode information search yaitu:
1) Peserta didik sulit menemukan jawaban berdasarkan informasi
yang diterima.
2) Membutuhkan waktu lama dalam penerapannya, jika pertanyaan
yang diajukan terlalu sulit sekaligus kurangnnya informasi yang
diperoleh peserta didik.
3) Tidak dapat digunakan untuk semua jenjang pendidikan untuk
efektifitasnya (Sudiati, Jurnal Vol.3. No. 2. 2019: 182).
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
metode information search memiliki kelebihan yaitu siswa dapat
menerima pelajaran dengan baik, memecahkan masalah sendiri, aktif
bertanya dan berani berbicara di depan kelas dalam mengemukakan
pendapat, materi dapat diingat lebih lama, kecerdasan siswa dapat
diasah secara mandiri, dan pembelajaran lebih menarik dan tidak
membosankan.
Sedangkan kelemahannya adalah siswa bosan apabila materi
yang dibahas tidak disukai oleh siswa, waktu penerapannya relatif
lama dan tidak dapat digunakan untuk semua jenjang pendidikan
pada efektifitasnya.

1. Keaktifan Belajar Siswa


a. Pengertian Keaktifan Belajar Siswa
Keaktifan adalah aktif, kesibukan kerja atau salah satu
kegiatan yang dilaksanakan dalam tiap bagian di dalam suatu
kegiatan (KBBI, 2007, hlm: 411). Menurut Nana Sudjana keaktifan
belajar suatu proses kegiatan belajar-mengajar dimana peserta didik
terlibat secara intelektual dan emosional sehingga betul-betul
berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar
11

(2010, hlm: 20). Sedangkan menurut Sardiman keaktifan adalah


kegiatan yang bersifat fisik maupun mental yaitu berbuat dan berfikir
sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan (2012, hlm:
100).
Melvin L. Silberman menyebut bahwa belajar aktif (active
learning) yaitu:
Apa yang saya dengar, saya lupa.
Apa yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat.
Apa yang saya dengar, lihat, dan tanyakan atau diskusikan dengan
orang lain, saya mulai pahami.
Apa yang saya dengar, lihat, bahas dan terapkan, saya dapat
pengetahuan dan keterampilan.
Apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya kuasai (Melvin
L.Silberman,2012, hlm: 23).

Semakin baik pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru


semakin baik pula hasil yang dicapai siswa, semakin banyak
aktivitas yang dilakukan siswa maka semakin banyak pula
pengalaman belajar yang mereka pahami dan ketahui.
Jadi peneliti dapat menyimpulkan bahwa keaktifan belajar
adalah kegiatan atau kesibukan siswa yang bersifat fisik maupun
mental dalam kegiatan belajar tentang materi pelajaran tersebut. Jika
siswa sudah terlibat secara fisik dan mental, maka siswa akan
merasakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga hasil
belajar dapat dimaksimalkan.

b. Ciri-Ciri Keaktifan Belajar Siswa


Beberapa ciri-ciri pembelajaran aktif menurut panduan
pembelajaran model ALIS (Active Learning In School, 2009),
adalah sebagai berikut:
1) Pembelajaran berpusat pada siswa.
2) Pembelajaran terkait dengan kehidupan nyata.
3) Pembelajaran mendorong anak untuk berfikir tingkat tinggi.
12

4) Pembelajaran melayani gaya pembelajaran anak yang berbeda-


beda.
5) Pembelajaran mendorong anak untuk berinteraksi multiarah
(siswa-guru).
6) Pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai media dan
sumber pembelajaran.
7) Penataan lingkungan belajar memudahkan siswa untuk
melakukan kegiatan belajar.
8) Guru memantau proses belajar siswa.
9) Guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja anak
(Hamzah B. Uno, 2014, hlm: 75-76).
c. Indikator Keaktifan Belajar Siswa
Paul D. Deirich menyatakan bahwa indikator keaktifan
belajar siswa berdasarkan jenis aktivitasnya dalam proses
pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1) Kegiatan visual (visual activities), yaitu kegiatan siswa saat
membaca materi ajar yang ada di buku, memperhatikan gambar
dan tindakan siswa lain saat mengerjakan tugas di depan kelas.
2) Kegiatan lisan (oral activities), yaitu mengajukan pertanyaan
kepada guru dan mengemukakan pendapat tentang materi atau
saat diskusi.
3) Kegiatan mendengarkan (listening activities), yaitu
mendengarkan penyajian materi oleh guru dalam kegiatan belajar
mengajar, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok,
mendengarkan presentasi hasil tugas siswa lainnya.
4) Kegiatan menulis (writing activities), yaitu siswa menulis
kesimpulan dari penjelasan guru saat menjelaskan materi ajar,
menulis tugas laporan, cerita, membuat resume materi dari buku
atau sumber belajar lain.
5) Kegiatan menggambar (drawing activities), yaitu siswa
menggambar konsep materi sesuai dengan pemahamannya.
13

6) Kegiatan motorik (motor activities), yaitu melakukan percobaan


atau kontruksi jawaban tentang materi pelajaran.
7) Kegiatan mental (mental activities), yaitu siswa merenung,
mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor,
melihat hubungan-hubungan dan membuat keputusan.
8) Kegiatan emosional (emotional activities), yaitu siswa berani
berpendapat, tenang dan percaya diri saat mengemukakan
pendapat atau gagasaanya baik saat di depan kelas ataupun di
tempat duduknya (Sardiman, 2012, hlm: 101).
d. Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar Siswa
Terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yaitu:
1) Guru yang memiliki kemampuan tinggi akan bersikap kreatif dan
inovatif dengan mencoba menerapkan penemuan baru untuk
membelajarkan siswa.
2) Sikap professional guru berhubungan dengan motivasi yang
tinggi dalam melaksanakan tugas mengajarnya.
3) Ketersediaan sarana belajar meliputi ruang kelas, media dan
sumber belajar.
4) Lingkungan belajar yaitu lingkungan fisik seperti keadaan dan
kondisi sekolah serta lingkungan psikologi yaitu iklim sosial,
misalnya keharmonisan guru dengan guru lain, kepala sekolah
dan orang tua siswa (Wina Sanjaya, 2006, hlm: 142).
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat dirangsang
dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, siswa juga dapat
berlatih untuk berfikir kritis dan serta dapat memecahkan
permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Nana
Sudjana menyatakan bahwa ada lima hal yang mempengaruhi
keaktifan belajar, yakni:
1) Stimulus belajar yang dapat berbentuk verbal atau bahasa, visual,
auditif, taktik dan lain-lain. Stimulus hendaknya benar-benar
14

mengkomunikasikan informasi atau pesan yang ingin


disampaikan kepada siswa.
2) Perhatian dan motivasi yang dilakukan dengan cara variasi
mengajar, memberikan stimulus baru dan menggunakan media
yang menarik perhatian siswa.
3) Respons siswa terhadap stimulus guru meliputi perhatian,
mengerjakan tugas-tugas, dan menguasai informasi yang
diberikan oleh guru.
4) Penguatan belajar yang berasal dari luar seperti nilai, pengakuan
prestasi siswa, hadiah dan ganjaran merupakan cara untuk
memperkuat respons siswa (Nana Sudjana, 2010, hlm: 27).
Jadi peneliti dapat menyimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi keaktifan belajar siswa adalah memberikan
stimulus belajar, memberikan perhatian dan motivasi sehingga
mereka dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran,
memberikan tes kepada siswa sehingga kemampua siswa selalu
terpantau dan terukur serta menyimpulkan setiap materi yang
disampaikan di akhir pelajaran.

2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam


a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Di dalam UUSPN No. 2/1989 pasal 39 ayat (2) ditegaskan
bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib
memuat, antara lain pendidikan agama. Dan dalam penjelasannya
dinyatakan bahwa pendidikan agama merupakan usaha untuk
memperkuat iman dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang
bersangkutan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam
masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional (Muhaimin, 2012,
hlm: 75).
15

Sedangkan menurut Zuhairini pendidikan agama Islam


adalah usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu
anak didik agar mereka hidup sesuai ajaran Islam (Zuhairini, 1983,
hlm: 27).
Sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa pendidikan
agama Islam adalah suatu usaha sadar membina siswa untuk
memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta
toleransi beragama bersandarkan kepada ajaran Al-Qur’an dan
Sunnah.
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan umum pendidikan agama Islam yaitu membimbing
anak agar mereka menjadi orang Muslim sejati, beriman teguh,
beramal sholeh dan berakhlak mulia serta berguna bagi masyarakat,
Agama dan Negara (Zuhairini, 1983, hlm: 43). Hal ini sesuai dengan
firman Allah SWT dalam surah Az-Zariyat ayat 56 yang berbunyi:
      

Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar


mereka beribadah kepada-Ku” (Q.S Adz-Dzariyat: 56).

Menurut Muhaimin pendidikan agama Islam bertujuan untuk


meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, pengamalan
peserta didik tentang agama Islam, sehinga menjadi manusia muslim
yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak
mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara (Muhaimin, 2012, hlm: 78).
Jadi dapat peneliti simpulkan bahwa pendidikan agama Islam
bertujuan untuk menyiapkan siswa agar dapat meningkatkan
keimanan, ketaqwaan kepada Allah SWT, akhlak mulia dan
keilmuan terhadap ajaran Islam dalam kehidupan pribadi,
masyarakat, bangsa dan negara. Sehingga dengan pendidikan agama
16

tersebut dapat mengontrol segala tingkah lakunya di dunia dan dapat


menyelamatkan hidupnya kelak di akhirat.

c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam


5) Syari’ah (keislaman)
Syari’ah adalah berhubungan dengan amal lahir dalam
rangka mentaati peraturan dan hukum Tuhan, guna mengatur
hubungan antara manusia dengan tuhan dan mengatur pergaulan
hidup dan kehidupan manusia.
2) Aqidah (keimanan)
Aqidah adalah bersifat I’tiqad batin, mengajarkan keesaan
Allah SWT, Esa sebagai Tuhan yang mencipta, mengatur, dan
meniadakan alam ini.
3) Akhlak (ihsan)
Akhlak adalah suatu amalan yang bersifat pelengkap
penyempurna bagi kedua amal di atas dan yang mengajarkan
tentang tata cara pergaulan hidup manusia.
Dari tiga inti ajaran pokok ini, lahirlah beberapa keilmuan
Agama yaitu, ilmu tauhid, ilmu fiqh, dan ilmu akhlak. Ketiga
ilmu pokok agama ini kemudian dilengkapi dengan pembahasan
dasar hukum Islam yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadis serta ditambah
lagi dengan sejarah Islam (Tarikh) sehingga secara berurutan
sebagai berikut : Ilmu tauhid/keimanan, Ilmu fiqh, Al-Qur’an, Al-
hadis, Akhlak dan Tarikh Islam.
Ada pula materi pokok pendidikan agama Islam menurut
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia antara lain:
1) Al-Qur’an dan Hadis dalam aspek ini menjelaskan beberapa ayat
dalam Al-Qur’an dan sekaligus juga menjelaskan beberapa
hukum bacaannya yang terkait dengan ilmu tajwid dan juga
menjelaskan beberapa hadis Nabi Muhammad Saw.
17

2) Akidah Islam dalam aspek ini menjelaskan berbagai konsep


keimanan yang meliputi enam rukun iman dalam Islam.
3) Fiqih (syari’ah) merupakan sistem atau seperangkat aturan yang
mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT, sesama
manusia, dengan makhluk lainnya.
4) Sejarah kebudayaan Islam (SKI) merupakan catatan
perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke
masa dalam beribadah, bermuamalah dan berakhlak serta dalam
mengembangkan sistem kehidupan atau menyebarkan ajaran
Islam yang dilandasi oleh akidah (Peraturan Menteri Agama
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013).

B. Studi Relevan
Dalam melaksanakan penelitian ini, referensi tidak hanya diperoleh
melalui buku-buku tetapi diperoleh dari penelitian-penelitian sebelumnya
yang relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan.
1. Alfiatul Hasanah Rosyid
Dengan skripsinya yang berjudul “Upaya Meningkatkan Keaktifan
Siswa Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Melalui Metode
Information Search Pada Siswa Kelas Ix MTs Ma’arif Nu 1
Karanglewas Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2010/2011”.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu
penelitian yang dilakukan oleh guru yang bertujuan untuk memperbaiki
proses pembelajaran di dalam kelas sehingga keaktifan siswa bisa
meningkat. Temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa melalui
metode information search dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran aqidah akhlak pada siswa kelas Ix MTs Ma’rif Nu 1
Karanglewas Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2010/2011.
Dibuktikan dengan data yang diperoleh pada siklus I keaktifan siswa
sebesar 70% dengan kategori baik, sedangkan pada siklus II meningkat
18

menjadi 80% dengan kategori baik sekali. Perbedaannya pada pada


tempat dan waktu penelitian
2. Ari Zaid
Dengan skripsinya yang berjudul “Penerapan Metode Information
Search dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII pada Mata
Pelajaran Fiqih di SMP Al-Hikmah Pondok Cabe”. Unsur
persamaannya adalah menggunakan metode information search.
Sedangkan perbedaannya pada tujuan, tempat dan waktu penelitian.
Hasil penelitian yang diperoleh pada siklus I dengan tujuan
meningkatkan hasil belajar siswa memperoleh data 69,4% dan pada
siklus II menjadi 85,7%.
3. Fauzul Azim
Dengan skripsinya yang berjudul “Penerapan Metode Information
Search dan Role Play Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Fikih Di MTs Muhammadiyah I Ciputat. metode
information search. Sedangkan perbedaannya pada tujuan, tempat dan
waktu penelitiannya. Hasil penelitian yang diperoleh pada siklus I
dengan tujuan meningkatkan hasil belajar memperoleh data 66,66% dan
pada siklus II menjadi 80,88%. Unsur persamaannya adalah sama-sama
menggunakan Pemaparan dari ketiga studi relevan tersebut terdapat
kesamaan dengan penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan metode
information search dan perbedaannya terdapat pada tujuan yang ingin
ditingkatkan, tempat dan waktu penelitin.
Pemaparan dari ketiga studi relevan tersebut terdapat kesamaan
dengan penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan metode
information search dan perbedaannya terdapat pada tujuan yang ingin
ditingkatkan, tempat dan waktu penelitin.

C. Kerangka Berfikir
Hakikat belajar mengajar disekolah yaitu proses komunikasi yang
didalamnya terdapat berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan tersebut adalah
19

penyampaian materi pembelajaran, mampu membuat siswa aktf berfikir


dan berbuat namun proses pembelajaran pendidikan agama Islam di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tanjung Jabung Timur masih
berpusat pada guru yaitu dengan berceramah dan menggunakan metode
penugasan sehingga siswa merasa bosan.
Untuk mengatasi hal tersebut perlu diadakan perbaikan dalam
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Solusi dari permasalahan
tersebut adalah dengan menerapkan metode information search yang akan
membuat siswa antusias mengikuti pelajaran karena metode ini efektif
untuk membantu siswa menemukan suatu ilmu pengetahuan dengan proses
mencari sendiri dan bekerjasama dengan kelompoknya sehingga
pengetahuan siswa terbangun dengan baik dan memiliki banyak informasi
yang bermanfaat bagi proses belajar mengajar.
Dengan demikian jika metode information search efektif
digunakan dalam proses pembelajaran maka keaktifan belajar siswa akan
meningkat dari sebelum dilakukannya perbaikan.

D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka berfikir yang telah disampaikan,
maka dirumuskan hipotesis yang akan diuji kebenarannya adalah sebagai
berikut: penerapan metode information search dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas
VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tanjung Jabung Timur Provinsi
Jambi.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan PTK (Penelitian
Tindakan Kelas) yang berfokus pada upaya untuk mengubah kondisi
nyata yang ada sekarang kearah kondisi yang diharapkan. Penelitian
Tindakan Kelas merupakan suatu pendekatan untuk meningkatkan
pendidikan dengan melakukan perubahan kearah perbaikan terhadap
hasil pendidikan dan pembelajaran (Arikunto, 2012, hlm: 105).
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan keaktifan,
proses pembelajaran menjadi lebih menarik, serta meningkatkan
profesionalisme pendidik sehingga pendidikan yang dijalankan
berkualitas. Kemudian model yang digunakan pada penelitian ini yaitu
model Kemmis & Mc Taggart (Arikunto, 2012, hlm: 16-19).
Gambar 3.1 Model Penelitian Kemmis & Taggart
Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaa


n
Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaa


n
Pengamatan

Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan (Planning)


Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa,kapan, dimana,
oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian
tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara

20
21

pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses


jalannya tindakan.
Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Tahap pelaksanaan ini merupakan implementasi atau penerapan
isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan kelas.
Tahap 3: Pengamatan (Observasi)
Tahap pengamatan ini dilakukan ketika tindakan berlangsung
dengan mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh
data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.
Tahap 4: Refleksi (Reflecting)
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang sudah dilakukan dalam pelaksanaan dan pengamatan penelitian.

B. Setting dan Subjek Penelitian


1. Setting Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 6 Tanjung Jabung Timur. Alasan pemilihan lokasi tersebut
didasarkan atas keterjangkauan lokasi penelitian, masih minimnya
metode pembelajaran yang digunakan guru, serta sebelum
mengadakan penelitian telah berkomunikasi dengan pihak sekolah
sehingga mendapat izin secara informal dimulai pada tanggal 8 Maret
2021 sampai 23 April 2021.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah Guru pendidikan agama Islam dan
siswa kelas VIII dengan jumlah 20 siswa. Laki-laki sebanyak 7 orang
dan perempuan sebanyak 13 orang.

C. Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus I
dilakukan dalam 2 pertemuan dan siklus II dilakukan dalam 2 pertemuan.
Pada setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahapan yang meliputi
22

rencana tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan


(observasi), dan refleksi (reflection). Adapun tahapan-tahapannya sebagai
berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan Siklus I
1) Peneliti menentukan materi pembelajaran bersama guru
kolaborator sesuai dengan metode pembelajaran information
search.
2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai
dengan metode information search.
3) Memberikan gambaran kegiatan yang akan dilaksankan dalam
pembelajaran.
4) Membuat lembar diskusi siswa (LDS) yang disusun oleh peneliti
bersama guru kolaborator.
5) Menyiapkan lembar observasi keaktifan guru dan siswa serta
lembar soal yang digunakan pada akhir pembelajaran untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran
yang telah diberikan.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Peneliti dan guru kolaborator melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan RPP yang telah disiapkan. Adapun langkah-langkah
pembelajaran dengan metode information search mata pelajaran
pendidikan agama Islam siklus I secara garis besar sebagai berikut:
1) Guru memberikan gambar atau bacaan terkait materi Ibadah
Puasa Membentuk Pribadi Yang Bertakwa.
2) Membagi siswa dalam kelompok kecil (maksimal 5 orang).
3) Membagikan pertanyaan seputar puasa pada setiap kelompok.
4) Siswa diminta mencari informasi atau jawaban tersebut dengan
waktu (sekitar 10 menit) di perpustakaan yang sudah diketahui
bahwa informasi tersebut benar-benar ada.
5) Setelah mendapatkan informasi siswa kembali ke kelas.
23

6) Hasilnya didiskusikan bersama seluruh kelas.


7) Guru menjelaskan point penting dan memberikan kesimpulan.
c. Pengamatan Tindakan Siklus I
Peneliti sebagai observer mengamati setiap keaktifan
mengajar guru dan keaktifan belajar siswa selama proses
pembelajaran dengan metode information search dan mengamati
siswa dalam mengerjakan tes hasil belajar.
d. Refleksi Tindakan Siklus I
1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.
2) Guru dan peneliti bersama menganalisis dan mendiskusikan hasil
pengamatan. Selanjutnya membuat suatu refleksi, apakah ada
yang perlu dipertahankan dan diperbaiki?
3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
tindakan berikutnya.
4) Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan Siklus I.
1. Siklus II.
Untuk pelaksanaan Siklus II yang dilaksanakan di kelas VIII
adalah sebagai tindak lanjut evaluasi dari pelaksanaan Siklus I.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam Siklus II dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
berdasarkan refleksi pada siklus I.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
metode information search berdasarkan rencana pembelajaran hasil
refleksi pada siklus I
c. Pengamatan Tindakan Siklus II
Peneliti sebagai observer melakukan pengamatan terlebih
dahulu terhadap keaktifan mengajar guru dan keaktifan belajar siswa
selama proses pembelajaran dengan metode information search
24

dengan melakukan tindakan-tindakan perbaikan dari siklus I


sehhingg dapat jauh lebih baik.
d. Refleksi Tindakan Siklus II
Lembar observasi kemudian dikaji dan direnungkan. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui adanya kelemahan yang dilakukan di
siklus II. Hasil kajian dan perenungan digunakan untuk
menyimpulkan apakah siklus perlu dilanjutkan atau dinyatakan
berhasil. Bila belum berhasil diperlukan perubahan dilaksanakannya
pada siklus berikutnya.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data


1. Teknik Pengumpulan Data
Pada pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan
bantuan guru kelas sebagai kolaborasi untuk mengetahui peningkatan
keaktifan belajar siswa terkait dengan materi ajar dikelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 6 Tanjung Jabung Timur. Teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Adapun Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti
yaitu:
a. Observasi/Pengamatan
Observasi adalah mengamati dan mendengar perilaku
seseorang selama beberapa waktu tanpa melakukan manipulasi atau
pengendalian, serta mencatat penemuan yang menghasilkan atau
memenuhi syarat untuk digunakan kedalam tingkat penafsiran
analisis (Paizaluddin & Elmalinda, 2013, hlm: 113).
b. Wawancara
Wawancara dilakukan peneliti untuk memengetahui
bagaimana kondisi awal keaktifan belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran dan sikap siswa setelah menggunaan metode
information search untuk mendapatkan data tentang tingkat
25

keberhasilan pelaksanaan dalam pembelajaran. Teknik wawancara


juga digunakan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden
yang lebih mendalam dan jumlah responden sedikit atau kecil
(Sugiyono, 2016, hlm: 194).
Wawancara yang peneliti lakukan disini adalah wawancara
yang bebas terpimpin. Pedoman wawancara hanya berupa garis-garis
besar permasalahan yang akan ditanyakan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya dari seseorang.
Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh dokumen-dokumen yang
akan digunakan sebagai pendukung data-data hasil penelitian seperti
sejarah berdirinya, keadaan siswa dan guru, keadaan sarana
prasarana dan dokumentasi foto-foto kegiatan pembelajaran dikelas.
d. Tes
Tes adalah alat pengukur data yang berharga dalam
penelitian. Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimul) yang
diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan
jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Soal tes pendidikan
agama Islam ini bersifat individu dan diberikan pada akhir tindakan
setiap siklus.
2. Instrumen Pengmpulan Data
a. Lembar Pedoman Observasi
Lembar Observasi diisi oleh observer dengan menilai
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan keaktifan
belajar siswa selama proses pembelajaran. Dalam setiap indikator,
observer akan memberikan skor dengan nilai 1,2,3 dan 4.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keaktifan Mengajar Guru
No Aspek yang dinilai
1 Kegiatan pra pembelajaran
26

2 Kegiatan inti
A. Penguasaan materi pembelajaran
B. Pemanfaatan sumber belajar
C. Penilaian proses dan hasil belajar
3 Penutup

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa


No Indikator
1 Kegiatan visual (visual activities), yaitu kegiatan siswa saat
membaca materi ajar yang ada di buku, memperhatikan
gambar dan tindakan siswa lain saat mengerjakan tugas di
depan kelas.
2 Kegiatan lisan (oral activities), yaitu mengajukan pertanyaan
kepada guru dan mengemukakan pendapat tentang materi
atau saat diskusi.
3 Kegiatan mendengarkan (listening activities), yaitu
mendengarkan penyajian materi oleh guru dalam kegiatan
belajar mengajar, mendengarkan percakapan atau diskusi
kelompok, mendengarkan presentasi hasil tugas siswa
lainnya.
4 Kegiatan menulis (writing activities), yaitu siswa menulis
kesimpulan dari penjelasan guru saat menjelaskan materi
ajar, menulis tugas laporan, karangan, melakukan resume
materi dari buku atau sumber belajar lain.
5 Kegiatan menggambar (drawing activities), yaitu siswa
menggambar konsep materi sesuai dengan pemahamannya.
6 Kegiatan motorik (motor activities), yaitu melakukan
percobaan atau kontruksi jawaban terkait materi pelajaran.
7 Kegiatan mental (mental activities), yaitu siswa merenung,
mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-
faktor, melihat hubungan-hubungan dan membuat
27

keputusan.
Kegiatan emosional (emotional activities), yaitu siswa berani
8 berpendapat, tenang dan percaya diri saat mengemukakan
pendapat atau gagasaanya baik saat di depan kelas ataupun
di tempat duduknya.

b. Lembar Wawancara
Wawancara pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui
kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai
pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di
kelas. Lembar wawancara dilakukan untuk mengetahui proses
pembelajaran dalam penggunaan metode information search
terhadap siswa.
c. Dokumentasi
1) Dokumen sejarah berdirinya sekolah, keadaan siswa dan guru,
serta keadaan sarana dan prasarana.
2) Foto bersama kepala sekolah, guru agama, dan siswa.
3) Foto pada saat proses penerapan metode information search
(pencarian informasi) di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6
Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi.
d. Tes
Tes dilakukan pada setiap akhir siklus, tes tersebut berupa tes
tertulis pilihan ganda sebanyak 10 soal. Tes tersebut berguna untuk
mengetahui tingkat pengetahuan (kognitif) siswa setelah
pembelajaran. Penghitungan tes ini akan dilakukan menggunakan
skor.
Kisi-kisi dapat dilihat pada lampiran
Cara pengolahan hasil belajar
Setiap tes berisi 10 soal dengan keterangan skor 1 soal =10,
Skor maksimal = 100
E. Teknik Analisis Data
28

Analisis data dilakukan setiap kali siklus pembelajaran berakhir.


Aktifitas siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tanjung
Jabung Timur pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dapat
diidentifikasi pada saat proses pembelajaran. Penilaian keaktifan belajar
siswa didasarkan pada hasil observasi selama proses pelaksanaan tindakan
pada siklus I dan Siklus II. Indikator yang dijadikan penentu tingkat
keberhasilan penelitian tindakan kelas ditinjau dari keaktifan siswa selama
proses pembelajaran.
Data kualitatif yaitu menggunakan analisis interaktif yang
dikembangkan oleh Miles dan Huberman yang terdiri dari beberapa
komponen, yaitu:
1. Reduksi Data
Proses menyeleksi, menentukan, fokus, menyederhanakan,
meringkas dan mengubah bentuk data mentah yang ada dalam catatan
lapangan. Dalam proses ini dilakukan penajaman, pemilahan,
pemfokusan, penyelisishan data yang kurang bermakna dan menatanya
sedemikian rupa sehigga kesimpulan akhir dapat ditarik dan
diverifikasikan.
2. Penyajian Data
Setelah direduksikan, data siap dipaparkan. Artinya, tahapan
analisis sampai pada pemaparan data. Berbagai macam data perlu
diteliti tindakan yang telah direduksikan perlu dipaparkan dengan rapi
dalam bentuk narasi serta matrik grafik atau diagram.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan adalah proses pengambilan inti sari dari
sajian data yang telah diorganisasikan dari hasil paparan data dalam
bentuk pernyataan kalimat yang singkat dan padat tetapi mengandung
pengertian luas. Peningkatan atau perubahan yang terjadi dilakukan
secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara, yang ditarik pada
akhir siklus I dan terevisi pada siklus II dan kesimpulan akhir pada
siklus (Sugiyono, 2016, hlm: 338-341).
29

Kemudian data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka


hasil perhitungan yang diperoleh dengan cara dijumlahkan, sehingga
diperoleh persentase. Tolak ukur peningkatan keaktifan belajar siswa
dapat terwujud dengan persentasenya meningkat pada tiap siklus
(Arikunto, 2012, hlm: 246).
Indikator keberhasilan dapat diketahui menggunakan rumus:
n
P= x 100 %
N
Keterangan:
P = Angka Persentase,
n = Jumlah Skor Siswa,
N = Jumlah Skor Maksimal (Anas Sudijono, 2009, hlm: 43).
F. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas
Taraf keberhasilan tindakan dengan berpedoman pada persentase
yang telah dihitung dengan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.3 Taraf Keberhasilan Tindakan
No Nilai Keaktifan Taraf Keberhasilan
1 0%-39% Sangat Kurang Aktif
2 40%-55% Kurang Aktif
3 56%-65% Cukup Aktif
4 66%-79% Aktif
5 80%-100% Sangat Aktif
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila rata-rata
persentase keaktifan kelas meningkat minimal menjadi 75%.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah


1. Sejarah Berdirinya Sekolah
Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tanjung Jabung Timur
adalah salah satu sekolah yang berada di wilayah Kelurahan Sungai
Lokan, Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang
merupakan sekolah swasta bernama “SLTP Tut Wuri Handayani” yang
berdiri tahun 1983 dan yang menjadi Kepala Sekolah adalah Bapak
Ahmad Husi dan Wakil Kepala Sekolah Bapak Daud Rambe, BA.
Dalam perjalanannya, SLTP Tut Wuri Handayani, telah
meluluskan 1 angkatan di lahan seluas 150 m x 100 m, dibangunlah
sebuah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri Lengkap. Sekitar
Tahun Pelajaran 1984/1985 untuk pertama kalinya sekolah ini
menerima siswa baru dan juga mendapatkan pindahan siswa yang naik
ke kelas 2 dan 3 dari SLTP Tut Wuri Handayani. Sehingga pada Tahun
Pelajaran 1984/1985 atau sekitar bulan Juni 1985 untuk pertama kalinya
sekolah ini Meluluskan Siswanya yang berjumlah sekitar 23 siswa.
Sekolah ini sendiri sudah beberapa kali mengalami perubahan
nama, SLTP Negeri 1 Sungai Lokan, SLTP Negeri 1 Sadu dan terakhir
sekitar tahun pelajaran 2010/2011 sekolah ini berganti nama dari SLTP
Negeri 1 Sadu menjadi SMP Negeri 6 Tanjung Jabung Timur hingga
saat ini. Dengan menempati lokasi bangunan berstatus tanah pemerintah
daerah. Sekolah ini telah beberapa kali mengalami pergantian kepala
sekolah. Adapun Daftar Nama Kepala Sekolah yang pernah menjadi
pemimpin di sekolah ini adalah :
Tabel 4.1 Daftar Nama Kepala Sekolah SMPN 6 TJT
NO NAMA MASA JABATAN
1 DAUD RAMBE, BA 1984
2 SUBROTO, SH 1984-1987

30
31

3 IBRAHIM IMAM 1987-1990


4 Drs. BAMBANG SUSILO 1990-1995
5 HERI SAKIRUN 1995-1999
6 Drs. MEIHERIANSYAH 1999-2004
7 SYAMSUDIN, S.Pd 2004-2008
8 YOSQI, S.Pd 2008-2009
9 Drs. RACHMAD 2009-2013
10 Drs. H. AMIRUDDIN 2013-2018
11 SYAIFUL NAHARMAN, S.Pd 2018-Sekarang
Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 6 Tanjung Jabung Timur
2. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi
Mewujudkan siswa SMP NEGERI 6 TANJUNG JABUNG
TIMUR yang “Unggul dalam prestasi, Kompetitif, Religius,
Berkarakter dan Berwawasan lingkungan”.
b. Misi
1) Melaksanakan pembelajaran secara efektif.
2) Melaksanakan bimbingan secara intensif agar peserta didik
memiliki kemampuan berkompetensi secara global.
3) Mengembangkan potensi dan kreatifitas peserta didik secara
optimal.
4) Menanamkan nilai-nilai religius dan karakter pada peserta didik.
5) Menciptakan budaya sekolah yang santun, penuh rasa
kekeluargaan dan berwawasan lingkungan.
6) Menumbuhkan budaya melestarikan serta mencegah pencemaran
dan kerusakan lingkungan.
3. Data Umum Sekolah
Tabel 4.2 Identitas SMPN 6 TJT
1 Nama Sekolah SMP NEGERI 06 TANJAB TIMUR
2 NPSN 10504192
3 Jenjang Pendidikan SMP
32

4 Status Sekolah Negeri


5 Alamat Sekolah Jln. Hybrida. No 43 Sungai Lokan
RT/RW 0 / 0
Kode Pos 36573
Kelurahan Sungai Lokan
Kecamatan Sadu
Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Provinsi Jambi
Negara Indonesia
6 Posisi Geografis -1,055 Lintang
104,3274 Bujur
7 SK Pendirian Sekolah 234 Tahun 2009
8 Tanggal SK Pendirian 2009-08-06
9 Status Kepemilikan Pemerintah Daerah
10 SK Izin Operasional 234 Tahun 2009
Tanggal SK Izin 2009-08-06
11
Operasional
12 Nomor Rekening 3002423099
13 Nama Bank 9 Jambi
14 Cabang KCP/Unit Muara Sabak
15 Rekening Atas Nama SMP N 6 Tanjung Jabung Timur
16 MBS Ya
17 Memungut Iuran Tidak
18 Nominal/Siswa 0
SMP Negeri 6 Tanjung Jabung
19 Nama Wajib Pajak
Timur
20 NPWP 710211582334000
Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 6 Tanjung Jabung Timur
33

4. Struktur Organisasi Sekolah


Struktur Organisasi
Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tanjab Timur

Kepala Sekolah
Syaiful Naharman, S.Pd

Bendahara Wakil Kepala Sekolah Operator Sekolah


Kuswanyanto, S.Pd Fitri, S.Sos Selvia Arnas, S.Pd

Koor. Koor. Koor. ICT Koor.


Perpustakaan Administrasi Kuswanyanto, Kerohanian
Suriyani, S.IP Rosmawati, S.Pd S.Pd M. Subli, S.Ag

Pembina Pramuka Pembina Osis


1.Kuswanyanto, S.Pd Fitri, S.Sos
2.Selvia Arnas

Wali Kelas VII Wali Kelas VIII Wali Kelas IX


1. Ananto Dwi.S.Pd 1. Ambo Unga,S.Pd 1. Selvia Arnas, S.Pd
2. Fitri, S.Sos 2. Lasmaria S.Pd 2. Jayanti Lestari,S.Pd

Guru

Siswa

Gambar 4.1
Struktur Organisasi Sekolah

Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 6 Tanjung Jabung Timur


34

5. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan


a. Data Guru
Tabel 4.3 Data Guru
N
Nama Jabatan
O
1 Syaiful Naharman,S.Pd Kepala Sekolah
2 M. Subli, S.Ag Guru
3 Kuswanyanto, S.Pd Guru
4 Fitri, S.Sos Guru
5 Selvia Arnas, S.Pd Guru
6 Ambo Unga, S.Pd Guru
7 Ali Markoni, S.Pd Guru
8 Jayanti Lestari, S.Pd Guru
9 Lasmaria Lumban, S.Pd Guru
10 Bunga Walinono, S.Kom Guru
11 Harliadi Saputra S.Pd Guru
12 Ananto Dwi F, S.Pd Guru
13 Rosmawati, S.Pd Koor. Administrasi Sekolah
14 Siti Rahayu Tenaga Administrasi Sekolah
15 Musfika Tenaga Administrasi Sekolah
16 Suriyani, S.IP Koor. Perpustakaan

Sumber Data: Tata Usaha SMP Negeri 6 Tanjung Jabung Timur


b. Data Siswa
Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tanjung Jabung Timur
Provinsi Jambi memiliki enam kelas belajar yang terdiri atas kelas
VII A, VII B, VIII A, VIII B, IX A dan IX B.
Tabel 4.4 Data Siswa
Jumlah Siswa
No Kelas Jumlah Semua
L P
35

1 VII A 6 11 17
2 VII B 11 10 21
3 VIII A 7 13 20
4 VIII B 7 9 16
5 IX A 12 20 32
6 IX B 12 17 29
Total 55 70 125

Sumber Data: Tata Usaha SMP Negeri 6 Tanjung Jabung Timur


1. Keadaan Sarana dan Prasarana
Tabel 4.5 Sarana dan Prasarana

No Ruangan Jumlah Baik Rusak

1 Ruang Kelas 6 4 2
2 Ruang Kepsek 1 1 -
3 Ruang Guru 1 1 -
4 Ruang TU 1 1 -
5 Ruang Perpus 1 1 -
6 Ruang Lab IPA 1 1 -
7 Ruang Osis 1 1 -
8 Ruang Pramuka 1 1 -
9 Ruang Komputer 1 1 -
10 Ruang Serba Guna 1 - 1
11 Ruang Keterampilan 1 - 1
12 Perumahan Guru 3 3 -
13 WC Guru 2 2 -
14 WC Siswa 4 3 1
15 Musholah 1 1 -
16 Lapangan 1 1 -

Sumber Data: Tata Usaha SMP Negeri 6 Tanjung Jabung Timur.


36

B. Hasil Penelitian
Dalam sajian penelitian ini diungkapkan yang berkaitan dengan
keaktifan belajar siswa diperoleh data melalui observasi baik sebelum
maupun setelah tindakan dengan menggunakan variasi dalam mengajar.
Hasil penelitian ini adalah dari observasi terhadap guru pendidikan agama
Islam dan 20 siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 6
Tanjung Jabung Timur. Penelitian ini menggunakan metode information
search khusus nya pada mata pelajaran pendidikan agama Islam.
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dengan materi Ibadah Puasa
Membentuk Pribadi Yang Bertakwa. Penelitian dilakukan dengan peneliti
selaku observer dan guru sebagai pelaksana. Observasi dilakukan terhadap
2 aspek yaitu keaktifan guru dan keaktifan belajar siswa selama proses
pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi.
1. Kondisi Awal Sebelum Tindakan (Pra Siklus)
Sebelum digunakan variasi dalam mengajar pelaksanaan yang
dilakukan guru sebagai berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Memberi salam dan berdoa bersama sebelum memulai
pembelajaran.
2) Melakukan apersepsi dan memberikan motivasi kepada siswa
secara singkat.
3) Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang
akan dicapai.
4) Siswa diminta untuk menyiapkan buku pendidikan agama Islam.
b. Kegiatan Inti
1) Menjelaskan materi pelajaran.
2) Guru meminta siswa bertanya terkait materi pelajaran.
3) Guru memberikan tugas terkait materi berbaik sangka kepada
setiap siswa.
37

4) Guru mengambil tugas yang sudah dikerjakan oleh siswa di


kelasnya.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru memberikan kesimpulan dan meyampaikan materi
selanjutnya.
2) Guru berdoa dan mengucapkan salam.
Untuk lebih jelasnya hasil observasi yang dimaksud sebagai berikut:
Tabel 4.6 Kondisi Awal Keaktifan Belajar Setiap Siswa

No Nama Skor Kategori

1 Amelia Sahara 40 Kurang Aktif


2 Apriardi 44 Kurang Aktif
3 Cindi Tamara 78 Aktif
4 Dermawan 44 Kurang Aktif
5 Destiani 56 Cukup Aktif
6 Erdin Pratama 40 Kurang Aktif
7 Gusna Wati 44 Kurang Aktif
8 Indah Pertiwi 40 Kurang Aktif
9 Kiki Fahri 56 Cukup Aktif
10 Maulidina 75 Aktif
11 Misna Wati 40 Kurang Aktif
12 Novi Yanti 44 Kurang Aktif
13 Novika 40 Kurang Aktif
14 Nur Anisa 40 Kurang Aktif
15 Okta Ramalisa 40 Kurang Aktif
16 Ratna Wati 40 Kurang Aktif
17 Ridwan 44 Kurang Aktif
18 Riski Nugraha 40 Kurang Aktif
19 Sera Widiana 59 Cukup Aktif
20 Yudiansyah 46 Kurang Aktif
38

Tabel 4.7 Kondisi Awal Keaktifan Belajar Siswa Setiap Indikator


Kode Indikator Jumlah Rata-Rata Kategori
1 58 72 Tinggi
2 33 41 Rendah
3 42 52 Rendah
4 44 55 Rendah
5 41 51 Rendah
6 25 31 Rendah
7 24 30 Rendah
8 41 52 Rendah
Jumlah 308 48% Kurang Aktif
Sumber: Data Hasil Olahan Observasi, 12 Maret 2021
Keterangan Keaktifan Belajar Siswa
1. Siswa membaca materi atau memperhatikan gambar, penjelasan
guru dan teman sejawat, setelah diamati memperoleh nilai rata-
rata 72% dengan kategori “Tinggi”.
2. Siswa aktif bertanya dan memberi saran atau pendapat dalam
diskusi, setelah diamati memperoleh nilai rata-rata 41% dengan
kategori “Rendah”.
3. Siswa mendengarkan penyajian materi oleh guru dalam KBM
dan diskusi kelompok, setelah diamati memperoleh nilai rata-
rata 52% dengan kategori “Rendah”.
4. Siswa menulis atau menyalin materi yang dianggap penting,
setelah diamati memperoleh nilai rata-rata 55% dengan kateori
“Rendah”.
5. Siswa menggambar konsep materi sesuai pemahamannya,
setelah diamati memperoleh nilai rata-rata 51% dengan kategori
“Rendah”.
6. Siswa melakukan kontruksi jawaban melalui informasi yang
39

didapatkan, setelah diamati memperoleh nilai rata-rata 31%


dengan kategori “Sangat Rendah”.
7. Siswa dapat memecahkan masalah dan menganalisis materi serta
membuat keputusan, setelah diamati memperoleh nilai rata-rata
30% dengan kategori “Sangat Rendah”.
8. Siswa berani berpendapat dan percaya diri, gembira dan
bersemangat terhadap pembelajaran, setelah diamati
memperoleh nilai rata-rata 52% dengan kategori “Rendah”.
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas, maka dapat
dijelaskan bahwa keaktifan belajar siswa kelas sebelum tindakan
tergolong “Rendah” karena skor 48% berada pada rentang 40%-55%
dengan kategori “Kurang Aktif”. Artinya belum mencapai nilai
minimum yaitu 75%. Maka dapat disimpulkan bahwa perlu adanya
tindakan perbaikan terhadap keaktifan belajar siswa dengan melakukan
tindakan pada siklus I.
2. Siklus I
Siklus I untuk pertemuan 1 pada tanggal 19 Maret 2021,
pertemuan 2 pada tanggal 26 Maret 2021. Jadwal penelitian ini sesuai
dengan jadwal pembelajaran yang telah ditetapkan dikelas VIII A,
dimana dalam 1 minggu terdapat 1 kali pertemuan yang terdiri dari 3
jam pelajaran (3x40 menit). Adapun tahapan yang dilakukan sebagai
berikut :
a. Perencanaan Tindakan Siklus I
Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti:

1) Peneliti bersama guru kolaborator menentukan materi


pembelajaran yang sesuai dengan metode pembelajaran
information search.
2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai
dengan metode information search.
3) Memberikan gambaran kegiatan yang akan dilaksankan dalam
pembelajaran.
40

4) Menyiapkan lembar observasi keaktifan guru dan siswa serta


lembar soal yang diberikan pada akhir pembelajaran untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
5) Menyusun pertanyaan dalam bentuk lembar diskusi siswa (LDS)
yang disusun oleh peneliti bersama guru kolaborator yang akan
diberikan untuk setiap kelompok.
6) Menyiapkan sumber belajar.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
(Pertemuan 1)
Siklus I Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari jum’at tanggal
19 Maret 2021. Proses pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan
berdasarkan RPP yang telah disusun sebagai berikut:
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Guru dan membuka pelajaran dengan salam dan doa.
b) Guru mengabsen dan melakukan apersepsi kepada siswa.
c) Guru memotivasi dan menyebutkan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Guru mengawali pembelajaran dengan menjelaskan pengertian
puasa dan membaca dalil naqli tentang puasa Q.S. Al-Baqarah:
183.
b) Guru membagi siswa yang setiap kelompok terdiri dari 5
orang.
c) Guru membagikan pertanyaan mengenai dalil naqli puasa.
d) Secara berkelompok siswa mencari informasi dalam buku dan
Al-Qur’an di perpustakaan dalam waktu 10 menit agar tercipta
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan lalu kembali ke
kelas.
e) Guru menciptakan kompetisi antar kelompok dengan cara
meminta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
jawaban di depan kelas, kelompok lain mendengarkan,
bertanya dan menyanggah sehingga terjadi diskusi yang aktif.
41

f) Siswa diminta memberikan kesimpulan dari hasil diskusi


secara individu.
g) Guru menegaskan kembali materi yang telah dibahas agar
siswa tidak mengalami salah persepsi dengan dalil naqli puasa.
Sehingga siswa mengerti mengenai materi yang telah
ditegaskan kembali.

3) Kegiatan Penutup
a) Guru menyimpulkan materi yang telah di pelajari dan
melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah di
pelajari.
b) Guru memberikan soal tes akhir (post test) kepada siswa.
c) Guru menyampaikan materi dan rencana kegiatan pertemuan
berikutnya.
d) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdoa.
(Pertemuan 2)
Siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal
26 Maret 2021. Proses pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan
berdasarkan RPP yang telah disusun sebagai berikut:
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Guru dan membuka pelajaran dengan salam dan doa.
b) Guru mengabsen dan melakukan apersepsi kepada siswa.
c) Guru memotivasi dan menyebutkan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Guru meminta siswa membaca dan mengamati gambar
mengenai puasa wajib dan sunnah lalu mengidentifikasi
macam-macam puasa pada gambar.
b) Guru membagi siswa yang setiap kelompok terdiri atas 5
orang.
42

c) Guru memberikan pertanyaan terkait ketentuan, tata cara dan


hal yang membatalkan puasa.
d) Secara berkelompok siswa mencari informasi dalam buku di
perpustakaan dalam waktu 10 menit agar tercipta pembelajaran
yang aktif dan menyenangkan lalu kembali ke kelas.
e) Guru menciptakan kompetisi antar kelompok dengan cara
meminta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
jawaban di depan kelas, kelompok lain mendengarkan,
bertanya dan menyanggah sehingga terjadi diskusi yang aktif.
f) Siswa diminta memberikan kesimpulan dari hasil diskusi
secara individu.
g) Guru menegaskan kembali materi yang telah dibahas agar
siswa tidak mengalami salah persepsi dengan ketentuan, tata
cara dan hal-hal yang membatalkan puasa.
3) Kegiatan Penutup
a) Guru menyimpulkan materi yang telah di pelajari dan
melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah di
pelajari.
b) Guru memberikan soal tes akhir (posttest) kepada siswa setelah
pembelajaran selesai.
c) Guru menyampaikan materi dan rencana kegiatan pertemuan
berikutnya.
d) Guru mengucapkan salam dan berdoa.
c. Pengamatan Tindakan Siklus I
Pengamatan atau observasi yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah keaktifan guru dan keaktifan siswa yang diisi
oleh observer yaitu peneliti.
1. Observasi Keaktifan Mengajar Guru
Tabel 4.8 Hasil Observasi Keaktifan Mengajar Guru Siklus I
Jumlah
No Aspek yang dinilai Skor
P1 P2
43

1 Guru tepat waktu masuk kelas 3 3 6


Guru mengkondisikan siswa
2 2 3 5
saat pembelajaran dimulai
Guru memberikan motivasi
3 dan menjelaskan materi 3 3 6
pelajaran
Guru memberikan pertanyaan
4 2 3 5
dan membagi kelompok siswa
guru membimbing siswa dalam
5 2 3 5
berdiskusi
Guru menyimpulkan materi
6 2 3 5
pelajaran
Guru menerapkan metode
7 information search dengan 2 3 5
baik
Jumlah 16 21 38
Rata-rata 57 75 132
Rata-rata keseluruhan 66%

Berdasarkan hasil observasi keaktifan guru dapat dilihat


dari tabel diatas bahwa keaktifan guru pada proses pembelajaran
“Aktif”, hal ini dapat dilihat dari rata-rata keseluruhan yakni 66%,
namun hal ini menunjukkan masih ada beberapa keaktifan guru yang
masih kurang. Oleh karena itu di tingkatkan lagi pada siklus II.
2. Observasi Keaktifan Belajar Siswa
Pelaksanaan observasi keaktifan belajar siswa dilakukan
pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi
keaktifan belajar siswa pada siklus I sebagai berikut:
44

Tabel 4.9 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus I


Pertemuan 1

No Nama Skor Kategori

1 Amelia Sahara 40 Kurang Aktif


2 Apriardi 47 Kurang Aktif
3 Cindi Tamara 75 Aktif
4 Dermawan 40 Kurang Aktif
5 Destiani 68 Aktif
6 Erdin Pratama 44 Kurang Aktif
7 Gusna Wati 59 Cukup Aktif
8 Indah Pertiwi 53 Kurang Aktif
9 Kiki Fahri 62 Cukup Aktif
10 Maulidina 71 Aktif
11 Misna Wati 59 Cukup Aktif
12 Novi Yanti 53 Kurang Aktif
13 Novika 56 Cukup Aktif
14 Nur Anisa 50 Kurang Aktif
15 Okta Ramalisa 56 Cukup Aktif
16 Ratna Wati 59 Cukup Aktif
17 Ridwan 56 Cukup Aktif
18 Riski Nugraha 40 Kurang Aktif
19 Sera Widiana 68 Aktif
20 Yudiansyah 71 Aktif

Tabel 4.10 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa Setiap


Indikator Siklus I pertemuan 1
Kode Indikator Jumlah Rata-Rata Kategori
1 61 76 Tinggi
2 36 45 Rendah
3 55 69 Tinggi
45

4 54 68 Tinggi
5 43 54 Rendah
6 33 41 Rendah
7 31 39 Rendah
8 50 63 Cukup Tinggi
Jumlah 363 57 Cukup Aktif
Sumber : Data Hasil Olahan Observasi, 19 Maret 2021

Tabel 4.11 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus I


Pertemuan 2

No Nama Skor Kategori

1 Amelia Sahara 44 Kurang Aktif


2 Apriardi 56 Cukup Aktif
3 Cindi Tamara 78 Aktif
4 Dermawan 56 Cukup Aktif
5 Destiani 71 Aktif
6 Erdin Pratama 59 Cukup Aktif
7 Gusna Wati 56 Cukup Aktif
8 Indah Pertiwi 59 Cukup Aktif
9 Kiki Fahri 68 Aktif
10 Maulidina 75 Aktif
11 Misna Wati 62 Cukup Aktif
12 Novi Yanti 53 Kurang Aktif
13 Novika 56 Cukup Aktif
14 Nur Anisa 56 Cukup Aktif
15 Okta Ramalisa 65 Cukup Aktif
16 Ratna Wati 59 Cukup Aktif
17 Ridwan 56 Cukup Aktif
18 Riski Nugraha 50 Kurang Aktif
46

19 Sera Widiana 75 Aktif


20 Yudiansyah 68 Aktif

Tabel 4.12 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa Setiap


Indikator Siklus I Pertemuan 2
Kode Indikator Jumlah Rata-Rata Kategori
1 72 90 Tinggi
2 40 50 Rendah
3 56 70 Tinggi
4 53 66 Tinggi
5 47 59 Cukup Tinggi
6 35 44 Rendah
7 32 40 Rendah
8 58 73 Tinggi
Jumlah 393 61 Cukup Aktif
Sumber : Data Hasil Olahan Observasi, 26 Maret 2021
Dari data hasil observasi keaktifan belajar siswa pada
pertemuan 1 dan 2 setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I
didapatkan persentase keaktifan belajar siswa yaitu 59 % dengan
kategori “Cukup Aktif”.

Tabel 4.13 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I


No Indikator keaktifan Belajar P1 P2 Jumlah Kategori
Siswa membaca atau
Sangat
1 memperhatikan gambar, 76 90 83
Aktif
guru dan teman sejawat
Siswa aktif bertanya dan
Kurang
2 memberi saran atau 45 50 48
Aktif
pendapat dalam diskusi
47

Siswa mendengarkan
penyajian materi oleh guru
3 69 70 70 Aktif
dalam KBM dan diskusi
kelompok
Siswa menulis atau
4 menyalin materi penting 68 66 67 Aktif
yang dianggap penting
Siswa menggambar
Cukup
5 konsep materi sesuai 54 59 57
Aktif
pemahamannya
Siswa melakukan
Kurang
6 kontruksi jawaban melalui 41 44 43
Aktif
informasi yang didapatkan
Siswa dapat memecahkan
Sangat
masalah dan menganalisis
7 39 40 40 Kurang
materi serta membuat
Aktif
keputusan
Siswa berani berpendapat
dan percaya diri, gembira
8 63 73 68 Aktif
dan bersemangat terhadap
pembelajaran

Rata-rata (%) 57 61 118 Cukup


Rata-rata keseluruhan (%) 59% Aktif

Keterangan:

1. Sangat Kurang Aktif (0%-39%) P1: Pertemuan 1


2. Kurang Aktif (40%-55%) P2: Pertemuan 2
3. Cukup Aktif (56%-65%)
4. Aktif (66%-79%)
5. Sangat Aktif (80%-100%)
48

Adapun hasil tes belajar siswa akhir siklus I tentang materi


Ibadah Puasa Menjadikan Pribadi yang Bertakwa dengan metode
information search sebagai berikut:
Tabel 4.14 Hasil Tes Belajar Siswa
No Indikator Siklus I Kategori

1 Menjelaskan pengertian puasa 64% Cukup Tinggi

Mengidentifikasi ketentuan,
2 cara dan hal-hal yang 65% Cukup Tinggi
membatalkan puasa

Rata-rata keseluruhan 65% Cukup Tinggi

Dari hasil belajar siswa yang dilaksanakan diakhir siklus I


dapat dilihat pada lampiran
d. Refleksi Tindakan Siklus 1
Refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan
tindakan dan pengamatan. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk
mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus I sudah
mencapai keberhasilannya atau belum, selain itu hasil kegiatan
refleksi dapat dijadikan acuan peneliti dalam merancang tindakan
pada siklus selanjutnya untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa
yang diharapkan tidak mengulang kesalahan pada siklus
sebelumnya. Selanjutnya peneliti (observer) dan guru berkolaborasi
melakukan refleksi dengan menggunakan data-data yang telah
diperoleh selama proses pembelajaran. Setelah peneliti dan guru
berdiskusi dengan menggunakan data, diketahui hasil keaktifan guru
diperoleh persentase 66% dengan kategori “Aktif” dan keaktifan
belajar siswa akhir siklus I dalam kategori “Cukup Aktif” dengan
persentase 59% belum mencapai tingkat keberhasilan yaitu dengan
persentase 75%.
49

Berdasarkan lembar observasi keaktifan guru dan siswa


masih terlihat adanya kekurangan. Dalam proses pembelajaran pada
siklus I siswa masih kurang berpartisipasi secara aktif ketika diskusi
saat pembelajaran berlangsung, siswa masih belum berani
menanyakan hal yang kurang dipahami, siswa masih belum bisa
mengkontruksi jawaban dan mengambil keputusan atau kesimpulan
saat pembelajaran berlangsung. Hal ini dikarenakan guru belum
maksimal dalam mengkondisikan siswa saat pembelajaran dimulai,
mengajukan pertanyaan, membimbing jalannya diskusi dan
melaksanakan metode information search.
Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada
siklus I dan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa maka
dilanjutkan ke siklus II dengan melakukan perbaikan-perbaikan
sebagai berikut:
1) Guru dapat mengkondisikan siswa saat melaksanakan diskusi
kelompok.
2) Guru memberi reward atau hadiah kepada kelompok terbaik yang
aktif dalam menjalankan diskusi.
3) Berdasarkan hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa pada siklus I
keaktifan belajar siswa belum mencapai kategori maksimal, oleh
karena itu penelitian ini dilanjutkan ke siklus II.
3. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti:
1) Peneliti bersama guru kolaborator menentukan materi
pembelajaran yang sesuai dengan metode pembelajaran
information search.
2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
sesuai dengan metode information search.
3) Memberikan gambaran kegiatan yang dalam pembelajaran.
50

4) Menyiapkan lembar observasi keaktifan guru dan siswa serta


lembar soal yang diberikan pada akhir pembelajaran untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai materi
pelajaran yang telah diberikan.
5) Menyusun pertanyaan dalam lembar diskusi siswa (LDS)
yang disusun oleh peneliti bersama guru kolaborator.
6) Menyiapkan sumber belajar.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
(Pertemuan 1)
Siklus II Pertemuan 1 dilaksan akan pada hari jum’at
tanggal 9 April 2021. Proses pelaksanaan pembelajaran
dilaksanakan berdasarkan RPP yang telah disusun sebagai
berikut:
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Guru dan membuka pelajaran dengan salam dan doa.
b) Guru mengabsen dan melakukan apersepsi kepada siswa.
c) Guru memotivasi dan menyebutkan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan
bacaan kepada siswa mengenai orang yang boleh tidak
berpuasa.
b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa jika ada
yang ingin bertanya mengenai bacaan tersebut.
c) Guru membagi siswa yang setiap kelompok terdiri dari 5
orang.
d) Guru memberikan lembar diskusi siswa (LDS) pada
masing-masing kelompok dengan perintah mencari
informasi terkait pertanyaan mengenai hari yang
diharamkan berpuasa.
51

e) Secara berkelompok siswa mencari informasi dalam


buku diperpustakaan dalam waktu 10 menit lalu kembali
ke kelas.
f) Guru menciptakan kompetisi antar kelompok dengan
cara meminta masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan jawaban di depan kelas, kelompok
lain mendengarkan, bertanya dan menyanggah sehingga
terjadi diskusi yang aktif.
g) Siswa diminta memberikan kesimpulan dari hasil diskusi
secara individu.
h) Guru menegaskan kembali materi yang telah dibahas
agar siswa tidak mengalami salah persepsi dengan hari
yang diharamkan berpuasa.
3) Kegiatan Penutup
a) Guru menyimpulkan materi yang telah di pelajari dan
melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah di
pelajari.
b) Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik.
c) Guru memberikan soal tes akhir (posttest) kepada siswa.
d) Guru menyampaikan materi dan rencana kegiatan
pertemuan berikutnya.
e) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdoa.
(Pertemuan 2)
Siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Jum’at
tanggal 16 April 2021. Proses pelaksanaan pembelajaran
dilaksanakan berdasarkan RPP yang telah disusun sebagai berikut:
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Guru dan membuka pelajaran dengan salam dan doa.
b) Guru mengabsen dan melakukan apersepsi kepada siswa.
c) Guru memotivasi dan menyebutkan tujuan pembelajaran.
52

2) Kegiatan Inti
a) Guru membagi siswa yang setiap kelompok terdiri atas 5
orang.
b) Guru memberikan lembar diskusi siswa (LDS) terkait hikmah
berpuasa.
c) Secara berkelompok siswa mencari informasi dalam buku di
perpustakaan dalam waktu 10 menit agar tercipta pembelajaran
yang aktif dan menyenangkan lalu kembali ke kelas.
d) Guru menciptakan kompetisi antar kelompok dengan cara
meminta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
jawaban di depan kelas, kelompok lain mendengarkan,
bertanya dan menyanggah sehingga terjadi diskusi yang aktif.
e) Siswa diminta memberikan kesimpulan dari hasil diskusi
secara individu.
f) Guru menegaskan kembali materi yang telah dibahas agar
siswa tidak mengalami salah persepsi dengan hikmah
berpuasa.
3) Kegiatan Penutup
a) Guru menyimpulkan materi yang telah di pelajari dan
melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah di
pelajari.
b) Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik.
c) Guru memberikan soal tes akhir (posttest) kepada siswa.
d) Guru menyampaikan materi dan rencana kegiatan pertemuan
berikutnya.
e) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdoa.
c. Pengamatan Tindakan Siklus II
Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
mengamati keaktifan mengajar guru dan keaktifan belajar siswa
yang diisi oleh observer yaitu peneliti pada saat proses pembelajaran
53

sedang berlangsung. Dengan menggunakan lembar observasi yang


sudah disiap kan sebagai acuan penilaian. Hasil observasi keatifan
mengajar guru dan keaktifan belajar siswa bisa dilihat pada tabel
sebagai berikut:
1) Observasi Keaktifan Mengajar Guru
Tabel 4.15 Observasi Keaktifan Mengajar Guru Siklus II

No ASPEK YANG DINILAI P1 P2 Skor

1 Guru tepat waktu masuk kelas 4 4 8


Guru mengkondisikan siswa saat
2 3 3 6
pembelajaran dimulai
Guru memberikan motivasi dan
3 3 3 6
menjelaskan materi pelajaran
Guru memberikan pertanyaan
4 3 3 6
dan membagi kelompok siswa
Guru membimbing siswa dalam
5 3 4 7
berdiskusi
Guru menyimpulkan materi
6 3 4 7
pelajaran
Guru menerapkan metode
7 3 4 7
information search dengan baik
Jumlah 22 25 47
Rata-rata 78 89 167
Rata-rata keseluruhan 84%

Berdasarkan observasi keaktifan mengajar guru dapat dilihat


bahwa keaktifan guru pada proses pembelajaran sudah mengalami
peningkatan dalam menciptakan suasana yang dapat membuat siswa
aktif, hal ini dapat dilihat dari rata-rata sebelumnya pada siklus I
adalah 66%, dan pada siklus II menjadi 84%.
54

2) Observasi Keaktifan Belajar Siswa


Pelaksanaan observasi keaktifan belajar siswa
dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung sebagai
berikut:
Tabel 4.16 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1

No Nama Skor Kategori

1 Amelia Sahara 62 Cukup Aktif


2 Apriardi 68 Aktif
3 Cindi Tamara 84 Sangat Aktif
4 Dermawan 65 Cukup Aktif
5 Destiani 78 Aktif
6 Erdin Pratama 68 Aktif
7 Gusna Wati 71 Aktif
8 Indah Pertiwi 68 Aktif
9 Kiki Fahri 71 Aktif
10 Maulidina 84 Sangat Aktif
11 Misna Wati 75 Aktif
12 Novi Yanti 75 Aktif
13 Novika 75 Aktif
14 Nur Anisa 78 Aktif
15 Okta Ramalisa 78 Aktif
16 Ratna Wati 78 Aktif
17 Ridwan 71 Aktif
18 Riski Nugraha 68 Aktif
19 Sera Widiana 81 Sangat Aktif
20 Yudiansyah 81 Sangat Aktif
55

Tabel 4.17 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa Setiap Indikator


Siklus II Pertemuan 1

Kode Indikator Jumlah Rata-Rata Kategori


1 80 100 Tinggi
2 46 58 Cukup Tinggi
3 78 98 Tinggi
4 80 100 Tinggi
5 53 66 Tinggi
6 42 51 Rendah
7 39 49 Rendah
8 58 73 Tinggi
Jumlah 476 74 Aktif
Sumber : Data Hasil Olahan Observasi, 9 April 2021

Tabel 4.18 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2

No Nama Skor Kategori

1 Amelia Sahara 68 Aktif


2 Apriardi 71 Aktif
3 Cindi Tamara 87 Sangat Aktif
4 Dermawan 68 Aktif
5 Destiani 81 Aktif
6 Erdin Pratama 68 Aktif
7 Gusna Wati 75 Aktif
8 Indah Pertiwi 75 Aktif
9 Kiki Fahri 75 Aktif
10 Maulidina 84 Sangat Aktif
11 Misna Wati 75 Aktif
12 Novi Yanti 71 Aktif
13 Novika 78 Aktif
56

14 Nur Anisa 78 Aktif


15 Okta Ramalisa 78 Aktif
16 Ratna Wati 75 Aktif
17 Ridwan 78 Aktif
18 Riski Nugraha 71 Aktif
19 Sera Widiana 84 Sangat Aktif
20 Yudiansyah 81 Sangat Aktif

Tabel 4.19 Hasil observasi keaktifan belajar siswa setiap indikator siklus II
Pertemuan 2

Kode Indikator Jumlah Rata-Rata Kategori


1 80 100 Tinggi
2 58 73 Tinggi
3 80 100 Tinggi
4 60 75 Tinggi
5 54 68 Tinggi
6 46 58 Cukup Tinggi
7 48 60 Cukup Tinggi
8 64 80 Tinggi
Jumlah 490 77 Aktif
Sumber : Data Hasil Olahan Observasi, 16 April 2021

Dari data hasil observasi keaktifan belajar siswa pada


pertemuan 1 dan 2 setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I
didapatkan persentase keaktifan belajar siswa yaitu 76% dengan
kategori “Aktif”.
57

Tabel 4.20 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus II


No Indikator keaktifan Belajar P1 P2 Jumlah Kategori
Siswa membaca atau
Sangat
1 memperhatikan gambar, guru 100 100 100
Tinggi
dan teman sejawat
Siswa aktif bertanya dan
Cukup
2 memberi saran atau pendapat 58 73 67
Tinggi
dalam diskusi
Siswa mendengarkan penyajian
3 materi oleh guru dalam KBM 98 100 99 Tinggi
dan diskusi kelompok
Siswa menulis atau menyalin
4 materi penting yang dianggap 100 75 88 Tinggi
penting
Siswa menggambar konsep
5 66 68 66 Tinggi
materi sesuai pemahamannya
Siswa melakukan kontruksi
6 jawaban melalui informasi 51 58 54 Rendah
yang didapatkan
Siswa dapat memecahkan
masalah dan menganalisis
7 49 60 55 Rendah
materi serta membuat
keputusan

Siswa berani berpendapat dan


percaya diri, gembira dan
8 73 80 77 Tinggi
bersemangat terhadap
pembelajaran

Rata-rata (%) 74% 77% 606


Aktif
Rata-rata keseluruhan 76%
58

Keterangan:
1. Sangat Kurang Aktif (0%-39%) P1 : Pertemuan 1
2. Kurang Aktif (40%-55%) P2 : Pertemuan 2
3. Cukup Aktif (56%-65%)
4. Aktif (66%-79%)
5. Sangat Aktif (80%-100%)
Adapun hasil tes belajar siswa akhir siklus II tentang materi
Ibadah Puasa Menjadikan Pribadi yang Bertakwa dengan metode
information search sebagai berikut:

Tabel 4.21 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II


No Indikator Siklus II Kategori
Menjelaskan hari-hari yang diharamkan
1 74% Tinggi
puasa
2 Memahami hikmah berpuasa 77% Tinggi
Rata-rata keseluruhan 76% Tinggi

d. Refleksi Tindakan Siklus II


Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah
tindakan yang dilakukan pada siklus II sudah mencapai indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari hasil refleksi
yang diperoleh menunjukkan adanya perbaikan dan peningkatan
hasil pada siklus II.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut penelitian pada siklus II
dikatakan sudah berhasil karena sudah memenuhi indikator
keberhasilan yang ditetapkan dengan mendapatkan keaktifan
mengajar guru 84% dan keaktifan belajar siswa 76% dengan kategori
“Aktif” serta dengan adanya peningkatan hasil tes kemampuan yang
baik yaitu dengan nilai 76% dengan kategori “Tinggi”. Dengan
demikian, peneliti menghentikan tindakan sampai dengan siklus II
pertemuan 2.
59

C. Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, dan data
tersebut berupa hasil observasi keaktifan mengajar guru dan keaktifan
belajar siswa dan tes hasil belajar siswa. Hasil observasi yang diperoleh
anlisis data yang telah di uraikan di antaranya sebagai berikut:
1. Hasil observasi keaktifan mengajar guru pada siklus I diperoleh rata-
rata persentase sebesar 66% sedangkan pada siklus II diperoleh rata-
rata persentase sebesar 84%. Hal ini menunjukkan ada peningkatan
keaktifan mengajar guru dalam mengelola kelas.
2. Hasil observasi keaktifan belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata
persentase sebesar 59% sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata
persentase sebesar 76%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dengan menggunakan metode information search.
3. Hasil data yang diperoleh dari tes belajar siswa dengan memberikan
soal pilihan ganda sebanyak 10 soal setiap siklus yaitu pada tes akhir
siklus I diperoleh persentase sebesar 65% dengan kategori “Cukup
Tinggi” dan pada tes akhir siklus II diperoleh persenase sebesar 76%
dengan kategori “Tinggi”.
Dari hasil analisis data yang dilakukan diperoleh kesimpulan
bahwa terjadi peningkatan pada keaktifan mengajar guru dan keaktifan
belajar siswa serta mempengaruhi pemahaman siswa setelah perbaikan.
a. Lembar Observasi Keaktifan Mengajar Guru
Tabel 4.22 Persentase Skor Kumulatif Keaktifan Mengajar Guru
Skor Keaktifan Rata-Rata
Siklus I 66%
Siklus II 84%
Peningkatan 18%

Gambar 4.2 Diagram Keaktifan Mengajar Guru


b. Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa
60

Tabel 4.23 Persentase Skor Kumulatif Keaktifan Belajar


Skor Persentase dan Kategori
Keaktifan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-Rata

Siklus I 57% 61% 59% (Cukup Aktif)


Siklus II 74% 77% 76% (Aktif)
Peningkatan 19% 16% 17%

100% 100%
90%
80% 80%
70%
60% 60%
50%
40% 40%
30%
20% 20%
10%
0% 0%
SIKLUS I SIKLUS II

Gambar 4.3 Diagram Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa


c. Hasi Tes Belajar
61

1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
PERSEN
TASE

Gambar 4.4 Hasil Tes Belajar


D. Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mana
pelaksanaannya dilakukan dalam dua siklus dimulai dari Jum’at, 12 Maret
2021 sampai Jum’at 23 April 2021 telah menunjukkan hasil yang cukup
efektif karena adanya peningkatan keaktifan belajar siswa dengan
penerapan metode information search dalam proses pembelajaran
pendidikan agama Islam dikelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6
Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Hal ini terbukti berdasarkan hasil
observasi keaktifan mengajar guru pada siklus I adalah 66% dan siklus II
menjadi 84 %. Ini menunjukkan bahwa pengelolaan dalam pembelajaran
yang baik akan melahirkan proses pembelajaran yang efektif dan
mempengaruhi keaktifan belajar siswa.
Kemudian keaktifan belajar siswa yang mempelajari tentang
menjelaskan pengertian puasa, ketentuan, tata cara dan hal-hal yang
membatalkan puasa pada siklus I mencapai 59% namun belum mencapai
keberhasilan yang diinginkan yang disebabkan guru dan siswa belum
terbiasa menggunakan metode information search dan siswa masih
62

bingung terhadap apa yang diperintahkan guru. Kemudian melihat hasil


refleksi pada siklus I dan memperbaiki kekurangan tersebut pada siklus II
peningkatan keaktifan belajar siswa menjadi 76% yang artinya indikator
keberhasilan keaktifan belajar siswa telah tercapai yaitu taraf keberhasilan
minimal sebesar 75%.
Adanya peningkatan hasil tes belajar siswa dengan menggunakan
metode information search memperoleh data pada siklus I sebesar 65%
dan pada siklus II sebesar 76%. Kurang optimal nya hasil tes belajar siswa
pada siklus I karena guru belum dapat mengkondisikan kelas dengan baik
dengan metode yang baru digunakan. Dan pada siklus II meningkat karena
kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode
information search secara bersemangat.
Hasil penellitian penulis sejalan dengan hasil penelitian yang sudah
dikemukakan oleh beberapa peneliti yang sudah melakukan penelitian
yang menunjukkan bahwa metode information search dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6
Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Berdasarkan analisis hasil
keaktifan belajar siswa siklus I dan siklus II kelas VIII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 6 Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode information search dapat
meningatkan keaktifan belajar siswa kelas VIII mata pelajaran pendidikan
agama Islam karena metode information search yang membuat siswa
berfikir dan berbuat atas apa yang ingin diketahuinya berdasarkan
pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan proses yang telah dijalankan ada beberapa kelemahan
dan perbaikan yang dialami guru yaitu pada proses mencari informasi.
Guru berusaha membimbing siswa mencari informasi secara mandiri,
namun siswa masih belum maksimal dalam mencari informasi tersebut
meskipun guru telah memastikan bahwa referensi yang mereka cari
tersedia di perpustakaan. Di siklus II guru telah memperbaikinya dengan
memberi bimbingan dan pengawasan secara langsung saat proses
63

pencarian informasi tersebut, guru mendorong siswa untuk mengumpulkan


informasi dengan membaca buku-buku untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah sehingga mereka mampu menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan lebih baik. Kemudian
mengelola kelas dengan membentuk kelompok kecil pada siklus I dan
siklus II. Masih ada siswa yang memilih-milih teman dalam pembagian
kelompok, namun guru selalu mengingatkan bahwa dalam belajar tidak
ada yang pintar dan kurang pintar yang ada hanya siswa yang mau belajar
atau malas belajar.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian tindakan kelas (PTK), dapat
ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode information search dalam
meningkatkan keaktifan belajar siswa mata pelajaran pendidikan agama
Islam Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama 6 Tanjung Jabung Timur
telah berjalan dengan baik karena ada peningkatan disetiap siklusnya. Hal
ini dapat dilihat dari adanya keaktifan mengajar guru yang baik dimana
pada siklus I memperoleh nilai 66% dan pada siklus II menjadi 84% yang
membuat peningkatan dari keaktifan belajar siswa menggunakan metode
information search. Hasil observasi keaktifan belajar siswa yang dilakukan
pada siklus I mencapai 59% dan pada siklus II lebih meningkat menjadi
76%. Diakhir pembelajaran setiap siklusnya guru memberikan soal tes
pilihan ganda kepada siswa secara individu untuk melihat kemampuan
siswa dalam memahami materi pelajaran dengan menggunakan metode
information serach dan hasil dari tes tersebut pada siklus I diperoleh nilai
65% dan pada siklus II 76%. Artinya guru sudah melaksanakan metode
information search dengan baik yang berdampak pada keaktifan
mengajarnya, sehingga berpengaruh pada keaktifan belajar siswa dan
kemampuan siswa memahami pelajaran pada mata pelajaran pendidikan
agama Islam.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomendasikan kepada
guru sebagai berikut
1. Penerapan metode information search pada siswa kelas VIII di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tanjung Jabung Timur Provinsi
Jambi dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa sehingga dapat

64
65

dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran pendidikan agama


Islam.
2. Sebaiknya guru menyadari bahwa setiap siswa mempunyai keaktifan
yang berbeda sehingga guru harus terus mengasah kemampuan siswa
agar lebih dapat meningkat.
66

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2010). Al-Qur’an dan Terjemahan. Kementerian Agama RI. Jakarta :


PT. Madina Raihan Makmur

Anonim. Undang-Undang Sisdiknas. (2014). Jakarta : Sinar Grafika

Arikunto. Suharsimi. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi


Aksara

Muhaimin. (2012). Paradigma Pendidikan Islam. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya

Paizaluddin. (2016). Penelitian Tindakan Kelas (Panduan Teoritis dan Praktis).


Bandung : Alfabeta

Sanjaya, Wina. (2016). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media

Sardiman, A.M. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT


Raja Grafindo Persada.

Silberman, Melvin. (2012). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Yogyakarta: Bumi Media.

Sudjana, Nana. (2017). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT


Remaja Rosdakarya

Sudjana, Nana. (2010). Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar
Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sudijono, Anas. (2009). Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi


(Mixed Methods). Bandung : ALFABETA

Supian, dkk. (2017). Pendidikan Agama Islam Berbasis Karakter. Jakarta


Selatan : REFERENSI (Gaung Persada Press Group).

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1996).


Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Tim penyusun. (2018). Panduan penulisan skripsi fakultas tarbiyah dan keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
67

Uno, B. Hamzah. (2014). Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta : Bumi


Aksara.

Zaini, Hisyam. (2004). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : CTSD.

Zuhairini. (1983). Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya : Biro Ilmiah


Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang.

Sodikin, Muhammad, Kamin Sumardi dan Ega Berman. (2018). Penerapan


Metode Information Search Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi
Informasi Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kontrol Refrigerasi Dan
Tata Udara. Journal of Mechanical Engineering Education. Vol.5, No.1

Sudiati. (2019). Upaya Meningkatkan Aktifits Dan Hasil Belajar Peserta Didik
Kelas IV Semester Satu Tahun Pelajaran 2019/2019 Di SD Negeri 30
Mataram Dengan Penerapan Metode Information Search. Jurnal Ilmu
Sosial Dan Pendidikan. Vol.3, No.2
68

LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Riset


69

Lampiran 2 Rpp Siklus I dan Siklus II


70
71

Lampiran 3 Nilai Harian Siswa

NILAI HARIAN SISWA

No Nama Skor Ketuntasan

1 Amelia Sahara 50 Tidak Tuntas


2 Apriardi 40 Tidak Tuntas
3 Cindi Tamara 90 Tuntas
4 Dermawan 60 Tidak Tuntas
5 Destiani 80 Tuntas
6 Erdin Pratama 55 Tidak Tuntas
7 Gusna Wati 60 Tidak Tuntas
8 Indah Pertiwi 45 Tidak Tuntas
9 Kiki Fahri 75 Tuntas
10 Maulidina 85 Tuntas
11 Misna Wati 90 Tuntas
12 Novi Yanti 70 Tidak Tuntas
13 Novika 40 Tidak Tuntas
14 Nur Anisa 60 Tidak Tuntas
15 Okta Ramalisa 75 Tuntas
16 Ratna Wati 85 Tuntas
17 Ridwan 50 Tidak Tuntas
18 Riski Nugraha 40 Tidak Tuntas
19 Sera Widiana 80 Tuntas
20 Yudiansyah 75 Tuntas
72

Lampiran 4 Lembar Observasi Keaktifan Mengajar Guru

LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN MENGAJAR GURU


Keterangan:
Sangat Kurang Aktif (0%-39%)
Kurang Aktif (40%-55%)
Cukup Aktif (56%-65%)
Aktif (66%-79%)
Sangat Aktif (80%-100%)

No Aspek yang dinilai SKOR

1 Guru tepat waktu masuk kelas 1 2 3 4

2 Guru mengkondisikan siswa saat pembelajaran dimulai 1 2 3 4

Guru memberikan motivasi dan menjelaskan materi 1 2 3 4


3
pelajaran
Guru memberikan pertanyaan dan membagi kelompok 1 2 3 4
4
siswa
5 guru membimbing siswa dalam berdiskusi 1 2 3 4

6 Guru menyimpulkan materi pelajaran 1 2 3 4

7 Guru menerapkan metode information search dengan baik 1 2 3 4

Siklus 1 66%

Siklus II 84%

Observer

Hardiyanti Aditiya
NIM.201172261
73

Lampiran 5 Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa

LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA


Keterangan:
Sangat Kurang Aktif (0%-39%)
Kurang Aktif (40%-55%)
Cukup Aktif (56%-65%)
Aktif (66%-79%)
Sangat Aktif (80%-100%)
No Indikator keaktifan Belajar SKOR
Siswa membaca atau memperhatikan gambar, guru dan 1 2 3 4
1
teman sejawat
Siswa aktif bertanya dan memberi saran atau pendapat 1 2 3 4
2
dalam diskusi
Siswa mendengarkan penyajian materi oleh guru dalam 1 2 3 4
3
KBM dan diskusi kelompok
Siswa menulis atau menyalin materi penting yang 1 2 3 4
4
dianggap penting
5 Siswa menggambar konsep materi sesuai pemahamannya 1 2 3 4
Siswa melakukan kontruksi jawaban melalui informasi 1 2 3 4
6
yang didapatkan
Siswa dapat memecahkan masalah dan menganalisis 1 2 3 4
7
materi serta membuat keputusan
Siswa berani berpendapat dan percaya diri, gembira dan 1 2 3 4
8
bersemangat terhadap pembelajaran
Siklus 1 59%
Siklus II 76%

Observer

Hardiyanti Aditiya
NIM.20117261
74

Lampiran 6 Lembar Wawancara


Lembar wawancara dengan guru pendidikan agama Islam sebelum tindakan
dengan Bapak Subli, S.Ag,. pada hari senin, 08 Maret 2021 di sekolah dan
sesudah tindakan pada hari jum’at, 16 April 2021.
1. Bagaimana cara bapak mengajar dikelas VIII selama ini?
Jawaban : Metode yang sering saya gunakan adalah ceramah dan tanya jawab.
2. Apa kesulitan yang bapak temui dalam mengajarkan PAI ?
Jawaban : Dalam menyampaikan materi yang membuat siswa paham dan tidak
ribut dikelas.
3. Media apa yang sering bapak gunakan dalam pembelajaran?
Jawaban : Media infokus, namun karena sering pemadaman listrik sehingga
saat ini saya menggunakan buku teks yang ada.
4. Bagaimana keaktifan belajar dan minat baca siswa kelas VIII menurut bapak?
Jawaban : Siswa kelas VIII bisa dikatakan masih kurang aktif karena hanya ada
beberapa siswa yang bertanya atau menjawab pertanyaan selebihnya berbicara
dengan temannya dan minat baca siswa harus saya berikan stimulus seperti
memberi tugas hafalan ayat atau kisah terlebih dahulu.
5. Apakah bapak pernah menggunakan metode information search dan
bagaimana pendapat bapak mengenai penerapannya?
Jawaban : Saya belum pernah menggunakan metode information search
sebelumnya, setelah diterapkan ada banyak kelebihannya penyampaian materi
puasa yang banyak menjadi lebih praktis dan mudah dipahami siswa dengan
membuat siswa bersemangat mencari jawaban bersama temannya.
6. Apakah metode information search ini meningkatkan keaktifan siswa pak ?
Jawaban : Meningkat karena membangun kerjasama dengan mencari jawaban
secara berkelompok kemudian saling berpendapat untuk menentukan jawaban.
7. Apakah metode information search ingin bapak gunakan sebagai metode
pembelajaran bapak kedepannya?
Jawaban : Iya saya ingin menggunakan metode tersebut karena saya senang
mengajar menggunakan metode information search ini hanya saja pelaksanaan
dalam segi waktu, media dan pengelolaannya saja harus saya tingkatkan.
75

Lampiran 7 Instrumen Tes Siswa Siklus I dan Siklus II


Instrumen Tes Siswa (Siklus I)
1. Perintah untuk melaksanakan puasa wajib bagi umat Islam, di bulan
Ramadhan terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat…..
A. 181 B. 182 C. 183 D. 184
2. Perhatikan pernyataan berikut :
1) Puasa kifarat 2) Puasa syawal 3) Puasa nazar 4) Puasa arafah 5) Puasa
senin kamis
Yang merupakan puasa sunnah adalah…
A. 1, 2, 3 B. 2, 3, 4 C. 1, 2, 5 D. 2, 4, 5
3. Setiap bulan Ramadhan ada lomba keagamaan di sekolah. Rudi dan Bayu
ingin mengikuti lomba cerdas cermat karena mereka merasa pintar, namun
karena tidak ingin dikalahkan dengan segala cara mereka berhasil
mendapatkan kunci jawaban dari pertanyaan yang akan diberikan kepada
peserta lomba. Singkat cerita Rudi dan Bayu kalah karena kunci jawaban
yang didapat adalah kunci jawaban pada tahun lalu. Pelajaran apa yang
didapatkan dari perilaku tersebut…..
A. Kesombongan melahirkan kehancuran
B. Usaha tidak akan menghianati hasilnya
C. Puasa membentuk pribadi yang bertakwa salah satunya dengan
kejujuran
D. Pujian bukan suatu prestasi
4. Syarat wajib puasa, kecuali……
A. Murtad B. Berakal C. Baligh D. Mampu Berpuasa
5. Puasa yang harus dibayar sesuai dengan jumlah puasa Ramadhan yang
ditinggalkan adalah……
A. Kifarat B. Syawal C. Qadha D. Nazar
6. Berikut ini yang bukan hari diharamkan puasa adalah…..
A. Hari senin-kamis, idul fitri dan idul adha
B. Hari idul adha, jum’at dan senin
C. Hari tasyrik, senin dan kamis
76

D. Hari senin, kamis dan jum’at


7. Puasa Ramadhan dilaksanakan oleh umat Islam selama…..
A. 29 Hari B. 30 Hari C. 31 Hari D. 1 Bulan penuh
8. Ibadah dibulan Ramadhan salah satunya adalah sholat malam yaitu sholat
tarawih. Namun banyak orang yang masih lalai dalam melaksanakan
sholat tarawih. Maka dari itu motivasi apa yang harus ditanamkan……
A. Sering sholat malam akan baik bagi kesehatan
B. Sholat tarawih membuat silaturahim lebih terjaga
C. Sholat adalah tiang agama
D. Sholat termasuk rukun Islam
9. Penentuan puasa awal Ramadhan ditentukan melalui….
A. Keputusan tokoh masyarakat setempat
B. Penelitian ahli astronomi
C. Sidang isbat pemerintah
D. Keputusan pengadilan agama
10. Puasa sunnah yang dilakukan enam hari setelah hari taya idul fitri adalah
puasa….
A. Sya’ban B. Arafah C. Asyura D. Syawal

Instrumen Tes Siswa (Siklus II)


1. Pada tanggal 11,12,13 Zulhijjah diharamkan berpuasa karena hari itu
merupakan…..
A. Hari Idul Adha C. Hari Tasyrik
B. Hari Jum’at D. Hari Idul Fitri
2. Berapa hari dalam setahun yang diharamkan berpuasa…..
A. 4 Hari C. 6 Hari
B. 5 Hari D. 7 Hari
3. Hari yang diharamkan berpuasa kecuali……
A. Hari Idul Fitri C. Hari Idul Adha
B. Hari Tasyrik D. Hari Jum’at
77

4. Puasa dapat menjadikan manusia agar…..


A. Irit dalam berbelanja C. Mengurangi pahala
B. Bertakwa kepada Allah D. Masuk syurga
5. Yang termasuk berpuasa bisa menjaga kesehatan adalah kecuali……
A. Memperkuat sistem kekebalan tubuh
B. Detoksifikasi tubuh
C. Meningkatkan gula darah
D. Meningkatkan kesehatan jantung
6. Yang termasuk hikmah puasa kecuali…..
A. Menjaga kesehatan C. Menjaga keamanan
B. Mengendalikan hawa nafsu D. Rajin Menabung
7. Berpuasa dalam segi spiritual bisa memperkuat hubungan dengan Allah
dan……
A. Menjadi sehat C. Peduli lingkungan
B. Mendapat pahala D. Menahan hawa nafsu
8. Banyak orang yang tidak makan berhari-hari karena tidak ada uang.
Bagaimana kita menyikapinya….
A. Tidak boros C. Bersyukur
B. Tidak Peduli D. Malas Bekerja
9. Diharamkan berpuasa pada hari raya idul fitri disebabkan karena
kecuali……
A. Tanda selesainya kewajiban yang ditetapkan
B. Idul fitri hari kemenangan umat Islam
C. Sudah 30 hari puasa
D. Melebihkan kewajiban yang ditetapkan
10. Hari yang diharamkan untuk melaksanakan puasa adalah…..
A. Hari Jum’at
C. Hari
Minggu
B. Hari Tasyrik
D. Hari Senin
78

Lampiran 8 Hasil Tes Belajar Siswa

HASIL TES BELAJAR SISWA


HASIL TES
No Nama
SIKLUS I SIKLUS II
1 Amelia Sahara 30 50
2 Apriardi 40 50
3 Cindi Tamara 80 100
4 Dermawan 80 60
5 Destiani 80 80
6 Erdin Pratama 30 50
7 Gusna Wati 30 80
8 Indah Pertiwi 80 90
9 Kiki Fahri 80 60
10 Maulidina 80 60
11 Misna Wati 80 80
12 Novi Yanti 40 50
13 Novika 80 90
14 Nur Anisa 50 80
15 Okta Ramalisa 80 80
16 Ratna Wati 80 80
17 Ridwan 80 100
18 Riski Nugraha 30 90
19 Sera Widiana 80 80
20 Yudiansyah 80 80
Jumlah 1280 1490
Persentase 65% 76%
79

Lampiran 9 Kartu Konsultasi


80
81
82

Lampiran 10 Dokumentasi

(Foto Bersama Kepala Sekolah)


83

(Memberikan Surat Izin Riset)

(Proses Pembelajaran oleh Guru Pai)


84

(Foto Bersama Siswa-Siswi Kelas VIII A)

(Proses Pembelajaran dengan metode information search)


85

(Mengobservasi siswa selama proses pembelajaran)


86

(Wawancara dengan guru Pai)


87

Lampiran 11 Jadwal Penelitian

TAHUN AJARAN 2020/2021


No Kegiatan Jul Agt Okt Jan Feb Mar Apr Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul √

2 Menyusun/Menulis √ √
Proposal
3 Pengajuan DP √

4 Konsultasi dengan √ √ √ √
dosen Pembimbing
5 Pengajuan Seminar √
Proposal
6 Seminar proposal √
7 Izin atau Riset √

8 Pelaksanaan Riset √ √ √ √ √ √
9 Penyusunan Data √ √ √ √

10 ACC Skripsi √
88

11 Sidang Munaqosyah
89

Lampiran 12 Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)

Nama : Hardiyantu Aditiya


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl Lahir : Sungai Itik, 04 Maret 1999
Alamat (Asli) : Jl. H. Arifin, Dusun Temenggung ,
Rt 005, Rw 003, Desa Sungai Itik,
Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur,
Provinsi Jambi, Indonesia.
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat Email : hardiyanti43aditiya@gmail.com
No Kontak : 0813-6951-4699

Riwayat Pendidikan
1. SD/MI : SD N 40 Sungai Itik : 2011
2. SMP/MTs : SMP N 6 Tanjung Jabung Timur : 2014
3. SMA/MA : SMA N 6 Tanjung Jabung Timur : 2017
4. Perguruan Tinggi : UIN STS Jambi : 2021

Motto
“Sebaik-Baik Manusia Adalah Yang Bermanfaat Bagi Orang Lain”
(HR. Ahmad)

Anda mungkin juga menyukai