Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk
Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Anisa Putri Utami
NIM 1112018300015
i
ABSTRACT
This research aims to know the role of reward to enhance the role of analyzing the
motivation and learning outcomes of students in Social Science subjects in class V
C Harapan Ibu Elementary School of South Jakarta. This type of research this is a
class action research (PTK) which was implemented in two cycles and each cycle
consists of two times. This research is carried out through four stages, namely (1)
planning, (2) action, (3) the implementation of the observations, and (4) reflection.
The subject was a class V C students amounted to 18 students. Method of data
collection that is using a sheet of observation, interview, test guidelines, the
question form, and documentation. Research results with the role of reward
making students become more active in Social Science learning, students become
more motivated, excited, and more confident. It can be seen from the increasing
results now from the beginning of the meeting until the end of the meeting of
12,4% where at the beginning of the meeting before the actions/pre-action
proceeds now amounting to 53.9% and at the end of the meeting after the action
result the now increased to 66.3%. The increase also occurred on the test results of
the study. This increase occurs on cycle I and cycle II. The cycle of I in the first
and second meetings of the learning outcomes of students increased by 25%,
which in pre-test cycle I student learning outcomes reach 68.3% and at post-test
cycle I student learning outcomes reach 93,3%. Cycle II on the first and second
meetings of the learning outcomes of students increased by 23,4%, where as on
the results of pre-test cycle II was 74,4% and the results of the post-test cycle II
was 97.8%. The results of this study also reinforced with the score calculation by
using the formula N-gain, where in the cycle I calculation result is of 0.78 and
cycle II calculation result increased to 0.91. This indicates that there is a role of
prizes towards motivation and learning outcomes of students in class V C
Harapan Ibu Elementary School of South Jakarta.
ii
KATA PENGANTAR
Puja puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis diberi kesempatan dan
kemudahan untuk menyelesaikan laporan karya ilmiah berupa skripsi yang
berjudul, “Peranan Reward untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS
di Kelas V C SD Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan” dalam rangka menyelesaikan
studi S1 penulis.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan
kita yakni Nabi besar kita Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, arahan dan
bimbingan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Khalimi, M Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik
penulis.
4. Takiddin, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan sabar telah
membimbing, memberi masukan, ilmu, dan arahan yang amat
bermanfaat kepada penulis.
5. Drs. Mahmudi, selaku kepala sekolah SD Islam Harapan Ibu Jakarta
Selatan yang telah berbaik hati menerima dan memberi kesempatan
kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di SD Islam Harapan
Ibu Jakarta Selatan.
6. Sujadi, S.Pd., selaku guru kelas V C SD Islam Harapan Ibu Jakarta
Selatan yang selalu membantu, memberikan pesan, saran, dan arahan
yang amat bermanfaat kepada penulis.
iii
7. Seluruh dosen dan staf jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Selatan yang telah melimpahkan ilmu dan jasanya
kepada penulis.
8. Seluruh guru dan staf SD Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan yang telah
menerima dan membantu penulis dengan baik.
9. Bapakku tersayang, Sardji, dan Ibuku tercinta, Sumarsih, selaku orang
tua penulis yang sangat penulis sayangi dan kagumi yang tidak henti-
hentinya bersabar, memberikan do’a, semangat, dan dukungannya
kepada penulis baik moril maupun materil.
10. Suprihatin dan Sidik Suparno, selaku Tante dan Om penulis yang
sudah penulis anggap sebagai orang tua penulis sendiri yang selalu
berdoa dan memberikan dukungan untuk penulis.
11. Kakak-kakak kandung ku tercinta, Sapto Pratomo dan Prio Nugroho,
yang selalu memberikan dukungan kepada penulis sehingga penulis
dengan semangat menyelesaikan skripsi.
12. Prames, Isti, dan Sarah selaku sahabat kecil yang selalu berdoa dan
memberikan dukungan untuk penulis.
13. Sahabat-sahabat SMP-ku Annisa Kardina Z. Lubis, Vicianti, Siti Hana,
Citra Handini, Dhian Nur Gitayana, Marrisa, dan Tessara Adellia yang
selalu berdoa dan memberikan dukungan untuk penulis.
14. Sahabat-sahabat SMA-ku Nurul, Dhea, Tiara, Fira, Sheilla, Shelvia,
Candy, Sarah, Ragil, Linda, Silvia, dan Dhena yang selalu berdoa dan
memberikan dukungan untuk penulis.
15. Sahabat SAJAK-ku, Saly, Astria, Jingga, dan Kiki yang selalu
membantu, berdoa dan memberikan dukungan untuk penulis.
16. Ahmad Vihandri Putra Hasibuan, selaku yang selalu menyemangati,
berdoa, dan senantiasa membantu penulis pada saat sebelum dan
selama penulisan skripsi.
iv
17. Teman-teman skripsi “BIMBINGAN SKRIPSI KITA”, yang
senantiasa selalu mengingatkan, membantu, dan memberikan semangat
kepada penulis.
18. Teman-teman PGMI 2012 yang senantiasa membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
19. Para siswa dan siswi kelas V C SD Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan
yang selama ini telah bersedia belajar bersama-sama dengan penulis.
20. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Tidak ada gading yang tak retak, oleh karena itu penulis mengharapkan
saran dan kritik dari semua pihak guna perbaikan skripsi ini. Akhir kata, harapan
penulis semoga skripsi ini bermanfaat.
Penulis
Anisa Putri Utami
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................... x
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... xi
vi
3. IPS........................................................................................................... 17
a. Pengertian IPS ..................................................................................... 17
b. Tujuan IPS ........................................................................................... 18
c. Ruang Lingkup .................................................................................... 18
4. Reward .................................................................................................... 18
a. Pengertian Reward .............................................................................. 18
b. Macam-macam Ganjaran .................................................................... 20
c. Syarat-syarat Ganjaran ........................................................................ 23
B. Penelitian yang Relevan............................................................................. 24
C. Kerangka Berpikir...................................................................................... 24
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 26
vii
B. Pembahasan Peranan Hadiah untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar IPS di Kelas V C SD Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan .................. 68
DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
Lampiran 30 Hasil Wawancara Siswa Siklus I
Lampiran 31 Hasil Wawancara Siswa Siklus II
Lampiran 32 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 33 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi
Lampiran 34 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 35 Surat Keterangan Penelitian Dari Sekolah
Lampiran 36 Biodata Penulis
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Abu Ahmadi, dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), h.
119
2
Ibid., h. 120
1
2
3
Fadhilah Suralaga, dan Solicha, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Lembaga Penelitian, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 5
4
Abu Ahmadi, dan Widodo Supriyono, op. cit., h. 120
5
Ibid., h. 121.
3
6
Ngalim Purwanto, MP., Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosadakarya,
1995), h. 182
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Siswa mudah mengantuk dan bosan pada saat pelajaran IPS
berlangsung.
2. Gaya mengajar guru yang monoton.
3. Siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran IPS.
4. Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS yang rendah.
5. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS masih rendah.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada peranan reward untuk meningkatkan motivasi
dan hasil belajar IPS di kelas V C SD Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan.
5
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, perumusan
masalah penelitian adalah: “Bagaimana peranan reward dalam meningkatkan
motivasi dan hasil belajar IPS siswa kelas V C SD Islam Harapan Ibu Jakarta
Selatan?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui peranan reward dalam meningkatkan motivasi dan hasil
belajar IPS siswa kelas V C SD Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan.
F. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas maka, manfaat yang dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah perlunya peranan
reward dalam meningkatkan motivasi siswa dalam belajar,
meningkatkan keaktifan siswa, dan meningkatkan hasil belajar
siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini akan memberikan efek positif bagi siswa untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru agar lebih menyadari
peranan reward untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa.
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Kajian Teori
1. Hasil dan Motivasi Belajar IPS
a. Hasil Belajar
1) Pengertian Hasil Belajar
Belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja,
yang kemudian menimbulkan perubahan yang keadannya berbeda dari
perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.7
Istilah hasil belajar berasal dari bahasa Belanda “prestatie” yang
kemudian dalam Bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha.
Prestasi selalu dihubungkan dengan aktivitas tertentu, misalnya belajar.
Prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan siswa atau santri dalam
mempelajari materi pelajaran di sekolah atau pondok pesantren yang
dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah
materi pelajaran tertentu. Prestasi belajar berfungsi untuk mengetahui tingkat
kemajuan atau penguasaan yang telah dicapai siswa dalam segala aspek
meliputi ranah cipta (prestasi kognitif), ranah rasa (prestasi afektif), dan ranah
karsa (prestasi psikomotorik).8
Hasil belajar sering dipergunakan dalam arti yang sangat luas yakni
untuk bermacam-macam hal yang telah dicapai oleh siswa, misalnya ulangan
harian, tugas-tugas pekerjaan rumah, tes lisan yang dilakukan selama pelajaran
berlangsung, tes akhir caturwulan, atau indeks prestasi (IP).9
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari
kegiatan yang dilakukan secara sengaja untuk meningkatkan kecakapan atau
7
Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 1993), h.
66
8
Syah (1997) dalam Fadhilah Suralaga, dan Solicha, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Lembaga
Penelitian, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 94
9
Ibid., h. 94-95
6
7
keahlian yang dinyatakan dalam bentuk skor atau penilaian yang berfungsi
untuk mengetahui tingkat kemajuan atau penguasaan yang telah dicapai siswa.
2) Teori Belajar
Para ahli ilmu jiwa, dalam usahanya memahami, menduga, dan
mengontrol tingkah laku, terutama pada manusia, telah menghasilkan
sejumlah teori belajar. Masing-masing teori saling berbeda dan akibat dari
perbedaan ini akan sangat berpengaruh terhadap praktek pendidikan.10
(1) Teori Disiplin Mental
Teori ini berakar dari teori pembelajaran menurut Plato dan
Aristoteles. Teori ini menganggap bahwa dalam belajar, mental siswa harus
didisiplinkan dan dilatih. Menurut rumpun psikologi ini individu memiliki
kekuatan, kemampuan, atau potensi-potensi tertentu. Belajar merupakan
pengembangan dari kekuatan, kemampuan, dan potensi-potensi tersebut.11
(2) Teori Behaviorisme
Pembelajaran behaviorisme bersifat molekular, artinya lebih
menekankan kepada elemen-elemen pembelajaran, memandang kehidupan
individu terdiri dari unsur-unsur seperti halnya molekul. Behaviorisme
merupakan aliran psikologi yang memandang individu lebih kepada sisi
fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental seperti
kecerdasan, bakat, minat, dan perasaan individu dalam kegiatan belajar.
Para ahli behaviorisme berpendapat bahwa belajar adalah perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Belajar merupakan akibat adanya
interaksi antara stimulus (S) dengan respon (R). Menurut teori ini, dalam
belajar yang penting adalah adanya input berupa stimulus dan output yang
berupa respon. Para ahli yang mengembangkan teori ini antara lain E.L.
Thorndike, Ivan Palov, B.F. Skinner, J.B. Watson, Clark Hull, dan Edwin
Guthrie. Konsep dasarnya, seperti yang dikembangkan oleh Thorndike dan
10
Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 1993), h.
75
11
Suyono, dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012),
h. 56
8
12
Ibid., h. 58
13
Ibid., h. 73
14
Gage dan Berliner (1999) dalam Fadhilah Suralaga, dan Solicha., Psikologi Pendidikan,
(Jakarta: Lembaga Penelitian, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 96
9
15
Syah (2000) dalam Fadhilah Suralaga, dan Solicha, op. cit., h. 96
10
b. Motivasi Belajar
1) Pengertian Motivasi
Motif (motive) berasal dari akar kata bahasa latin “movere” yang
kemudian menjadi “motion”, yang artinya gerak atau dorongan untuk
bergerak. Sedangkan motivasi (motivation) berarti pemberian atau penimbulan
motif atau hal menjadi motif. Jadi motivasi adalah motif atau hal yang sudah
menjadi aktif pada saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai
tujuan terasa sangat mendesak.18
Motivasi sangat diperlukan dalam berbagai bidang, termasuk belajar.
Sering dijumpai siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi tetapi prestasi
belajarnya rendah, akibat kemampuan yang dimilikinya tidak atau kurang
berfungsi secara optimal. Salah satu faktor pendukung agar kemampuan
intelektual yang dimiliki dapat berfungsi secara optimal adalah adanya
motivasi untuk berprestasi yang tinggi dalam dirinya. 19
16
Ibid., h. 96
17
Crow and crow (1985) dalam Fadhilah Suralaga, dan Solicha., Psikologi Pendidikan, (Jakarta:
Lembaga Penelitian, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 97
18
Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 1993), h.
114
19
Fadhilah Suralaga, dan Solicha., Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Lembaga Penelitian, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 99
11
20
Ibid., h. 100
21
Ibid.
22
Abin Syamsuddin M., Psikologi Kependidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 37
23
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), h. 86
12
2) Teori-teori Motivasi
Dalam usaha menjelaskan motivasi, para ahli ilmu jiwa telah
mengajukan berbagai teori, sesuai dengan aliran yang dianutnya. Teori-teori
yang dimaksud antara lain:
(1) Teori Insting (instink theory). Teori ini menganggap bahwa semua
pikiran dan tingkahlaku kita merupakan hasil dari insting yang dibawa
sejak lahir. Tokohnya adalah Willian McDougall (1871-1938).24
(2) Teori reduksi dorongan (drive reduction theory). Sejak tahun 1920-an,
teori insting telah diganti oleh konsep dorongan. Teori ini
mendasarkan motivasi pada kebutuhan-kebutuhan jasmaniah yang
menimbulkan keadaan ketegangan atau dorongan, kemudian
organisme berusaha mereduksi dorongan tersebut dengan melakukan
sesuatu guna memenuhi kebutuhan.25
(3) Teori insentif (incentive theory). Sejak tahun 1950-an, para ahli ilmu
jiwa mulai mempertanyakan teori reduksi dorongan di atas sebagai
penjelasan tentang semua jenis tingkahlaku. Nyatanya kegiatan
organisme tidak semata-mata didorong oleh dorongan-dorongan
internal, perangsang-perangsang eksternal, yang disebut insentif, juga
memainkan peran penting dalam menimbulkan tingkahlaku. Teori
insentif ini menekankan pentingan kondisi-kondisi eksternal sebagai
sumber motivasi. Insentif dapat menimbulkan tingkah laku dan juga
mengarahkannya.26
(4) Teori psikoanalitik (psychoanalytic theory). Teori ini dikemukakan
oleh Sigmun Freud (1836-1939), yang menurut anggapannya bahwa
semua tindakan kita ditentukan oleh kekuatan dan impuls dari dalam
yang sering bekerja pada suatu tingkat yang tak disadari. Freud
menganggap bahwa semua tingkahlaku berasal dari dua kelompok
insting yang belawanan, yakni insting untuk hidup dan insting untuk
24
Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 1993), h.
117
25
Ibid.
26
Ibid.
13
27
Ibid., h. 118
28
Ibid.
14
itu, hingga timbul minat dan perasaan senang akan kegiatan yang
akan dilakukan.31
Kemudian Sardiman mengatakan bahwa jenis motivasi itu sangat
bervariasi, yaitu:
(1) Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
a. Motif-motif bawaan adalah motif yang di bawa sejak lahir, jadi
motivasi itu ada tanpa dipelajari. Contoh: dorongan untuk makan,
dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, untuk
beristirahat, dorongan seksual.
b. Motif-motif yang dipelajari artinya motif yang timbul karena
dipelajari. Contoh: dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu
pengetahuan. Dorongan untuk mengajar sesuatu di masyarakat.32
(2) Woodworth dan Marquis mengklasifikasikan motivasi sebagaimana
dijelaskan oleh Sardiman dalam bukunya Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Menurutnya pembagian motivasi sebagai berikut:
(1) Motif atau kebutuhan organis. Misalnya: kebutuhan untuk minum,
makan, bernafas, seksual, berbuat, dan kebutuhan untuk
beristirahat.
(2) Motif-motif darurat. Misalnya: dorongan untuk menyelamatkan
diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu.
Jelasnya motivasi jenis ini timbul karena rangsangan dari luar.
(3) Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk
melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh
minat. Motif-motif ini muncul karena dorongan untuk dapat
menghadapai dunia luar secara efektif.33
31
Ibid, h. 120
32
Sardiman A., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2003), cet. 10, h. 86
33
Ibid., h. 88
16
c. IPS
1) Pengertian IPS
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran
di tingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik
dengan istilah ”Social Studies” dalam kurikulum persekolahan di Negara lain,
khususnya di negara-negara barat seperti Australia dan Amerika Serikat.
Nama IPS yang lebih dikenal social studies di negara lain itu merupakan
istilah hasil kesepakatan dari para ahli atau pakar kita di Indonesia.37
Kurikulum 1975 IPS sebagai salah satu nama mata pelajaran yang
diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran IPS
merupakan sebuah mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah,
Geografi, Ekonomi serta mata pelajaran sosial lainnya. S. Nasution
mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan
sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian
kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam
masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi,
sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.38
36
Wasty Sumanto, Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1990), h. 67
37
Sapriya, dkk, Konsep Dasar IPS (Jakarta: UPI PRESS, 2006), h. 3
38
Iwan Purwanto, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: Fakultas Imu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayattullah Jakarta, 2014), h. 4
18
2) Tujuan IPS
Sama hanya dengan di tingkat SD/MI, mata pembelajaran IPS
bertujuan agar siswa memiliki kemampuan yang harus dicapai sekurang-
kurangnya meliputi hal-hal berikut:
a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan, dan memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja
sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di
tingkat lokasi nasional dan global.39
3) Ruang Lingkup
Ruang lingkup kajian IPS meliputi (a) substansi materi ilmu-ilmu
sosial yang bersentuhan dengan masyarakat dan (b) gejala, masalah, dan
peristiwa sosial tentang kehidupan masyarakat.40
2. Reward
a. Pengertian Reward
Reward merupakan respon terhadap suatu perilaku yang dapat
meningkatkan kemungkinan terulang kembali perilaku tersebut. Reward
dapat dilakukan secara verbal ataupun non verbal dengan prinsip
kehangatan, keantusiasan dan kebermakanaan.41 Reward ialah respon
positif terhadap suatu tingkah laku tertentu dari siswa yang
memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali.42
39
Ibid., h. 8
40
Ibid., h. 6
41
Mulyasa, Menjadi Guru Profesioanal Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 77
42
Buchari Alma, Guru Profesional Menguassai Metode Dan Terampil Belajar,
19
b. Macam-macam Ganjaran
Untuk menentukan ganjaran macam apakah yang baik diberikan
kepada anak merupakan suatu hal yang sangat sulit. Ganjaran sebagai alat
pendidikan banyak sekali macamnya. Sebagai contoh beberapa macam
perbuatan atau sikap pendidik yang dapat merupakan ganjaran bagi anak
didiknya:48
45
Amirulloh Syarbini dan Heri Gunawan, Mencetak Anak Hebat, (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2014), h. 243
46
Ibid.
47
Ibid., h. 244
48
Ngalim Purwanto, MP., Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosadakarya,
1995), h. 183
21
49
Amirulloh Syarbini dan Heri Gunawan, Mencetak Anak Hebat, (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2014), h. 246-250
22
c. Syarat-syarat Ganjaran
Kalau kita perhatikan apa yang telah diuraikan tentang maksud
ganjaran, bilamana dan siapa yang perlu mendapat ganjaran, serta ganjaran-
ganjaran macam apakah yang baik diberikan kepada seseorang, ternyata
bahwa memberi ganjaran bukanlah soal yang mudah. Ada beberapa syarat
yang perlu diperhatikan oleh pendidik:50
1) Untuk memberi ganjaran yang pedagogis, perlu sekali guru mengenal
betul-betul muridnya dan tau menghargai dengan tepat. Ganjaran dan
penghargaan yang salah dan tidak tepat, dapat membawa akibat yang
tidak diinginkan.
2) Ganjaran yang diberikan seorang anak janganlah hendaknya
menimbulkan rasa cemburu atau iri hati bagi anak yang lain yang
merasa pekerjaannya juga lebih baik, tapi tidak mendapat ganjaran.
3) Memberi ganjaran hendaklah hemat. Terlalu kerap atau terus-menerus
memberi ganjaran dan penghargaan akan menjadi hilang arti ganjaran
itu sebagai alat pendidikan.
4) Janganlah memberi ganjaran dengan menjanjikan lebih dulu sebelum
anak-anak menunjukkan prestasi kerjanya apalagi bagi ganjaran yang
diberikan kepada seluruh kelas. Ganjaran yang telah dijanjikan lebih
dahulu, hanyalah akan membuat anak-anak berburu-buru dalam
bekerja dan akan membawa kesukaran-kesukaran bagi beberapa orang
anak yang kurang pandai.
50
Ngalim Purwanto, MP., Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosadakarya,
1995), h. 184
24
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan observasi di Kelas V C SD Islam Harapan Ibu Jakarta
Selatan, motivasi belajar dalam pembelajaran IPS siswa masih rendah.
25
Context
Input
Peranan Reward untuk
Meningkatkan Motivasi dan Menggunakan reward sebagai
Hasil Belajar IPS di Kelas V media pembelajaran IPS
C SD Islam Harapan Ibu
Jakarta Selatan
Process
FEEDBACK
Product
51
Kunandar, Langkah Mudah Penelitin Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru,
(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2009), h. 45
52
Suharsimi Arikunto,Suhardjono, dan Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi
Kasara, 2008), h. 16
27
28
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V C SD Islam Harapan
Ibu Jakarta Selatan tahun ajaran 2015/2016.
b. Tahap Tindakan
1) Pelaksanaan pembelajaran
2) Pembelajaran siklus I terdiri dari dua kali pertemuan
3) Pada saat proses pembelajaran, menggunakan metode tanya
jawab, diskusi, dan pemberian reward di akhir pembelajaran
untuk siswa tertentu.
4) Pada setiap pertemuan observer melakukan pengamatan dengan
mengisi lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya.
c. Tahap Analisis dan Evaluasi
1) Penyebaran dengan angket dan tes kepada siswa.
2) Penyebaran dengan tes kepada siswa dilakukan sebelum
pertemuan I dan setelah pertemuan II dari siklus I selesai
dilaksanakan. Sedangkan penyebaran dengan angket kepada
siswa dilakukan sebelum pertemuan I pada siklus I.
3) Tujuan dari dengan angket dan tes kepada siswa adalah untuk
mengetahui perubahan yang ada pada siswa dari segi keaktifan
/ motivasi siswa dan hasil belajar siswa dalam belajar IPS.
d. Tahap Refleksi
1) Pada tahap refleksi dilakukan analisis kekurangan-kekurangan
yang ada pada siklus I
2) Analisis didiskusikan dengan observer, kemudian dibuat
perbaikan-perbaikan berdasarkan kekurangan yang ada
3) Hasil analis tersebut akan menjadi acuan baru dalam menyusun
RPP baru pada siklus II
3. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
1) Pembuatan RPP II dengan melihat hasil refleksi dari siklus I
2) Peneliti berdiskusi dengan observer dalam pembuatan RPP
31
b. Tahap Tindakan
1) Pelaksanaan pembelajaran
2) Dalam pelaksanaannya, tindakan kedua ini tidak jauh berbeda
dengan tindakan I
c. Tahap Analisis dan Evaluasi
1) Penyebaran dengan angket dan tes kepada siswa untuk
mengetahui perubahan yang terjadi pada siswa dengan
membandingkan hasil angket dan tes pada siklus I. Penyebaran
angket di siklus II dilakukan pada akhir pertemuan siklus II
2) Hasil angket dan tes kepada siswa dianalisis dengan
menggunakan metode yang sama pada tahap analisis siklus I
3) Menganalisis hasil lembar observasi dan membandingkan
dengan siklus I
d. Tahap Refleksi
1) Mengevaluasi perkembangan setelah dilakukan tindakan kedua
ini dengan melihat hasil dari lembar observasi, angket, dan
hasil tes siswa.
2) Berdiskusi dengan observer terhadap hasil yang didapat dalam
setiap instrumen penelitian.
3) Mengidentifikasi penyebab ketidak berhasilan penelitian pada
siklus II
4) Membandingkan hasil sebelum tindakan dan sesudah tindakan
a. Lembar Observasi
Lembar observasi ini digunakan sebagai alat pemantau kegiatan
guru maupun siswa selama proses pembelajaran IPS. Sebagai alat
pemantau kegiatan guru, observasi juga digunakan mengamati dan
mencatat setiap tindakan yang dilakukan oleh guru dalam
melaksanakan pembelajaran yang dilakukan melalui metode
pemberian reward dalam setiap siklus sehingga kelemahan dapat
diperbaiki pada siklus berikutnya.
b. Pedoman Wawancara
Wawancara berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan
kepada siswa kelas V C SD Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan
dengan tujuan untuk mengtahui hal-hal yang kurang jelas pada saat
observasi.
c. Tes
Tes yang dilakukan adalah tes objektif berupa pilihan ganda. Tes
ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa
terhadap materi yang telah diajarkan. Tes ini dilaksanakan untuk
mengetahui apakah hasil belajar siswa mengalami peningkatan sesuai
dengan harapan peneliti atau tidak.
33
d. Angket
Angket ini digunakan untuk mengetahui motivasi belajar
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada mata
pelajaran IPS. angket ini berupa pertanyaan yang diberikan
kepada siswa untuk mengetahui partisipasi, sikap, dan
tanggapan mereka setelah mengikuti pemebelajaran dengan
menggunakan metode reward.
Aspek dalam angket ini adalah motivasi siswa. Motivasi
siswa dapat dicirikan dengan beberapa indikator, kemudian
masing- masing indikator dijabarkan menjadi butir-butir item
pernyataan.
e. Dokumentasi
53
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitaf dan R&D, (Bandung; Alfabeta, 2012), cet.XII,
h. 121
54
Ibid, h. 274
35
55
Ibid, h. 125
36
Skor maksimum
37
38
2) Misi Sekolah
1. Mewujudkan lingkungan SD Islam Harapan Ibu yang Islami,
aman, bersih dan indah
2. Melaksanakan Proses Pembelajaran Aktif, Inovatif< Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) dengan mengedepankan
pendidikan Akhlakul Karimah
3. Mengoptimalkan potensi siswa baik potensi intelegensi,
potensial emosional, social, fisik dan spiritual
4. Mewujudkan system penilaian otentik
5. Membina kemandirian siswa melalui kegiatan pembiasaan dan
pengembangan diri yang terencana dan berkesinambungan
6. Meningkatkan kualitas SDM secara berkesinambungan
7. Mewujudkan sekolah yang unggul di bidang Agama, Bahasa,
Sains, Seni dan Teknologi Informatika
8. Memberdayakan lingkungan sebagai media belajar
Organisasi yang
1. Pertemuan 1/I Selasa, 03 Mei 2016 terbentuk menjelang
persiapan kemerdekaan
Tokoh-tokoh dalam
2. Pertemuan 2/I Senin, 09 Mei 2016 mempersiapkan
kemerdekaan
Sikap menghargai para
tokoh dalam
3. Pertemuan 1/II Selasa, 10 Mei 2016
mempersiapkan
kemerdekaan
Perlunya perumusan
dasar negara dan
4. Pertemuan 2/II Kamis, 12 Mei 2016
membiasakan diri
bermusyawarah
41
Gambar 4.1
Peneliti menjelaskan materi menggunakan power point
56
Melvin L. Silberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Penerbit
Nusamedia & Nuansa Cendekia, 2013), h. 171
44
Realisasi
No Aspek Yang Diamati Keterangan
Ada Tidak
1 Ketrampilan membuka pelajaran √
2 Ketrampilan guru dalam menerapkan reward
√
dalam pembelajaran
3 Kemampuan guru dalam membantu siswa
√
mengalami kesulitan dalam pembelajaran
4 Kemampuan memberi penguatan √
5 Penguasaan bahan pelajaran √
6 Kemampuan guru mengahargai pendapat
√
siswa
7 Kemampuan mengkondisikan kelas √
8 Kemampuan menggunakan waktu secara
√
efektif
9 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran √
46
Realisasi
No Aspek Yang Diamati Keterangan
Ada Tidak
1 Ketrampilan membuka pelajaran √
2 Ketrampilan guru dalam menerapkan reward
√
dalam pembelajaran
3 Kemampuan guru dalam membantu siswa
√
mengalami kesulitan dalam pembelajaran
4 Kemampuan memberi penguatan √
5 Penguasaan bahan pelajaran √
6 Kemampuan guru mengahargai pendapat
√
siswa
7 Kemampuan mengkondisikan kelas √
8 Kemampuan menggunakan waktu secara
√
efektif
9 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran √
4 Aal 2 1 1 2 1 1 1
5 AryD 2 2 2 1 2 1 1
6 Gha 2 1 2 2 1 2 2
7 Syi 2 2 1 2 1 1 2
8 Nas 1 2 2 1 2 2 1
9 Aya 2 2 1 1 1 2 2
10 Nin 2 1 2 1 2 2 1
11 Amr 1 1 1 1 2 1 2
12 Tav 2 2 2 2 1 1 1
13 Raf 1 2 1 2 1 2 1
14 Abh 2 2 2 2 2 1 1
15 Pri 2 1 2 1 1 1 2
16 She 3 2 2 2 2 2 2
17 Ung 3 2 2 2 2 2 1
18 AryS 2 1 1 2 1 3 1
6 Gha 3 2 2 2 1 2 2
7 Syi 2 2 1 2 1 1 2
8 Nas 2 2 2 1 2 2 1
9 Aya 2 2 1 3 1 2 2
10 Nin 3 1 2 1 2 2 2
11 Amr 2 3 1 1 2 1 2
12 Tav 2 2 2 2 1 1 1
13 Raf 3 2 1 2 1 2 1
14 Abh 2 2 2 2 2 1 1
15 Pri 2 1 2 1 1 1 2
16 She 3 2 2 2 2 2 2
17 Ung 3 2 2 2 2 2 1
18 AryS 2 1 1 2 1 3 1
2) Hasil Wawancara
Peneliti mendapatkan hasil wawancara dengan siswa kelas V C
SD Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan pada siklus I, yang dapat
peneliti jabarkan sebagai berikut:
Penulis : Apakah adik-adik merasa senang selama pembelajaran
IPS dengan menggunakan reward?
Narsumber : Senang Kak.
Penulis : Apakah motivasi belajar adik-adik meningkat dengan
49
Tabel 4.6
Hasil Angket Pertama
1 Aur 49
2 Apt 46
3 Rev 59
4 Aal 41
5 AryD 35
6 Gha 40
7 Syi 36
8 Nas 66
9 Aya 37
10 Nin 41
11 Amr 32
12 Tav 38
13 Raf 42
14 Abh 43
15 Pri 47
16 She 32
17 Ung 32
18 AryS 60
Jumlah 776
Presentase 53.9
Dari tabel 4.6, jumlah skor keseluruh dari angket bisa dilihat
mencapai 776 poin dan presentase yang di dapatkan adalah 53,9%
pada awal pertemuan. Hal ini dapat dikatakan cukup tinggi namun
masih kurang karena masih banyak poin angket siswa yang di bawah
51
15 Pri 80 100
16 She 70 100
17 Ung 70 100
18 AryS 70 100
Jumlah 1230 1680
Rata-rata/presentase 68.3 93.3
Post Test - Pre Test 450
Score Max. - Pre
570
Test
Uji N-Gain 0.78
Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa tes hasil belajar dari pertemuan
ke 1 ke pertemuan ke-2 siklus I terjadi peningkatan. Pertemuan
pertama (pre-test) siswa mendapatkan hasil 68,3% dan pada
pertemuan ke-dua (post-test) siswa mendapatkan hasil 93.3%. Hal ini
dapat dikatakan bahwa ada peningkatan sebesar 25% pada siklus
pertama.
Dapat disimpulkan pada penelitian siklus I telah terjadi
peningkatan yang berarti menunjukkan adanya peranan reward
terhadap peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. namun, masih
ada beberapa aspek terutama aspek afektif atau sikap siswa yang bisa
dilihat pada tabel observasi, bahwa siswa masih malu-malu dan
belum terbiasa walaupun aspek kognitif atau pengetahuan siswa yang
dapat dilihat dari tes hasil belajar sudah ada peningkatan yang cukup
tinggi.
Gambar 4.10
Siswa Menunjuk Tangan
Realisasi
No Aspek Yang Diamati Keterangan
Ada Tidak
1 Ketrampilan membuka pelajaran √
2 Ketrampilan guru dalam menerapkan reward
√
dalam pembelajaran
3 Kemampuan guru dalam membantu siswa
√
mengalami kesulitan dalam pembelajaran
4 Kemampuan memberi penguatan √
5 Penguasaan bahan pelajaran √
6 Kemampuan guru mengahargai pendapat
√
siswa
7 Kemampuan mengkondisikan kelas √
8 Kemampuan menggunakan waktu secara
√
efektif
9 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran √
Dari tabel 4.8 yang telah oberver amati selama peneliti mengajar
di kelas, dapat dilihat bahwa peneliti pada saat mengajar di kelas
telah melakukan segala aspek yang ada pada lembar observasi guru.
61
Tabel 4.9
Hasil Observasi Guru Pertemuan ke-2 Siklus II
Realisasi
No Aspek Yang Diamati Keterangan
Ada Tidak
1 Ketrampilan membuka pelajaran √
2 Ketrampilan guru dalam menerapkan reward
√
dalam pembelajaran
3 Kemampuan guru dalam membantu siswa
√
mengalami kesulitan dalam pembelajaran
4 Kemampuan memberi penguatan √
5 Penguasaan bahan pelajaran √
6 Kemampuan guru mengahargai pendapat
√
siswa
7 Kemampuan mengkondisikan kelas √
8 Kemampuan menggunakan waktu secara
√
efektif
9 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran √
Tabel 4.10
Hasil Observasi Siswa Pertemuan ke-1 Siklus II
5 AryD 2 4 2 4 2 3 2
6 Gha 3 2 3 2 2 2 3
7 Syi 2 2 2 3 3 3 2
8 Nas 3 2 2 2 2 4 2
9 Aya 2 4 3 3 3 3 3
10 Nin 3 2 2 3 2 2 2
11 Amr 2 3 2 2 2 3 2
12 Tav 4 2 2 2 3 4 3
13 Raf 3 2 3 4 3 2 3
14 Abh 2 2 2 2 2 2 2
15 Pri 2 3 2 3 4 3 2
16 She 3 2 3 2 2 2 3
17 Ung 3 2 2 4 2 2 3
18 AryS 2 3 2 2 2 3 2
Pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa segala aspek yang diamati
mulai meningkat dibandingkan dengan sebelumnya. Siswa mulai
senang dan antusias tehadap pelajaran. Keaktifan dan perhatian siswa
juga mulai meningkat. Pada kegiatan penelitian pun siswa sudah
mulai berani untuk mengutarakan pendapat dengan percaya diri.
Tabel 4.11
Hasil Observasi Siswa Pertemuan ke-2 Siklus II
14 Abh 3 3 2 2 2 4 4
15 Pri 3 3 2 3 4 3 2
16 She 3 4 3 4 2 2 3
17 Ung 4 4 2 4 2 3 4
18 AryS 3 3 2 2 2 3 3
2) Hasil Wawancara
Peneliti mendapatkan hasil wawancara dengan siswa kelas V C
SD Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan pada siklus II, yang dapat
peneliti jabarkan sebagai berikut:
Penulis : Apakah adik-adik merasa senang selama pembelajaran
IPS dengan menggunakan reward?
Narsumber : Sangat senang Kak.
Penulis : Apakah motivasi belajar adik-adik meningkat dengan
Adanya reward ini?
Narasumber : Sebelumnya belum terlalu, tapi sekarang saya jadi lebih
semangat Kak.
Penulis : Apakah adik-adik jadi lebih aktif dalam pembelajaran?
Narasumber : Iyaa Kak, soalnya Kakak selalu kasih semangat.
Penulis : Apakah adik-adik menjadi semangat menjawab
pertanyaan yang diajukan guru?
Narasumber : Semangat Kak, saya jadi lebih percaya diri sekarang.
Penulis : Menurut adik-adik, apakah pembelajaran dengan
menggunakan reward sesuai bila diterapkan
dalam pembelajaran IPS?
Narasumber : Sesuai Kak.
64
13 Raf 39
14 Abh 56
15 Pri 57
16 She 40
17 Ung 73
18 AryS 66
Jumlah 954
Presentase 66.3
4) Hasil Belajar
Pada kegiatan penelitian, peneliti menggunakan tes belajar yang
sama spserti pada siklus I yaitu berupa tes objektif yaitu pilihan
ganda untuk melihat adanya peningkatan hasil belajar siswa. Tes
hasil belajar diberikan 2 kali pada 1 siklus yaitu pada awal pertemuan
ke-1 siklus II (pre-test) sebelum dilakukannya penerapan reward
tanggal 10 Mei 2016 pukul 13.00 WIB dan pada akhir pertemuan ke-
2 siklus II (post-test) tanggal 12 Mei 2016 pukul 13.00 WIB. Adapun
hasil dari perhitungan tes belajar siswa pada pertemuan ke-1 dan ke-2
siklus II adalah:
Tabel 4.14
Hasil Tes Belajar
Siklus II
No. Nama
Pre-test Post-test
1 Aur 80 100
2 Apt 80 90
3 Rev 80 100
4 Aal 70 100
5 AryD 70 90
6 Gha 90 100
7 Syi 80 100
8 Nas 90 100
9 Aya 80 100
10 Nin 60 100
11 Amr 80 90
12 Tav 70 100
67
13 Raf 70 90
14 Abh 80 100
15 Pri 70 100
16 She 80 100
17 Ung 80 100
18 AryS 30 100
Jumlah 1340 1760
Rata-rata/presentase 74.4 97.8
Post Test - Pre Test 420
Score Max. - Pre
460
Test
Score Uji N-Gain 0.91
Pada tabel 4.14 dapat dilihat bahwa tes hasil belajar dari
pertemuan ke 1 ke pertemuan ke-2 siklus II terjadi peningkatan.
Pertemuan pertama (pre-test) siswa mendapatkan hasil 74,4% dan
pada pertemuan ke-dua (post-test) siswa mendapatkan hasil 97.8%.
Hal ini dapat dikatakan bahwa ada peningkatan sebesar 23,4% pada
siklus kedua. Rata-rata nilai tersebut sudah diatas nilai KKM.
Peningkatan hasil belajar siswa ini disebabkan siswa sudah
termotivasi untuk belajar. Dan siswa juga semangat untuk menjawab
pertanyaan dari guru.
tugas dan kewajibannya dengan baik. Para siswa terlihat senang dan
semangat pada saat mengikuti proses pembelajaran menggunakan
reward. Hal ini didukung dengan hasil belajar siswa yang terus
meningkat.
Hasil dari penerapan reward pada proses ini, sudah sesuai dengan
harapan peneliti. Pada setiap siklus, motivasi siswa selalu meningkat.
Hal ini ditandakan dengan siswa yang semangat dalam kegiatan
pembelajaran, selalu memperhatikan guru, belajar lebih tekun, siswa
lebih aktif, siswa tidak malu lagi saat bertanya dan menjawab, siswa
mampu dengan percaya diri untuk presentasi di depan kelas, dan
siswa terlihat senang pada saat proses pembelajaran brlangsung.
Tabel 4.15
Diagram Hasil Angket
1000
800
Jumlah Angka
600
400
200
0
1 2
Jumlah 776 954
Presentase 53,88888889 66,25
Tabel 4.16
Diagram Hasil Belajar
1500
Jumlah Angka
1000
500
0
1 2 3 4
Jumlah 1230 1680 1340 1760
Rata-rata/presentase 68,3333333 93,3333333 74,4444444 97,7777778
Peningkatan data hasil angket dan hasil belajar siswa ini dapat
terjadi karena adanya peranan reward dalam proses pembelajaran. Reward
yaitu segala yang diberikan guru berupa penghormatan yang menyenangkan
siswa atas dasar hasil baik yang telah dicapai dalam proses pendidikan
tujuannya memberikan motivasi kepada siswa agar dapat melakukan hal
yang terpuji dan berusaha untuk meningkatkan prestasi. Dalam agama
Islam reward terbukti dengan adanya pahala Allah SWT akan melipat
gandakan pahala bagi siapa saja yang berbuat kebaikan termasuk dalam hal
memberi reward, ini dikarenakan kita telah berbuat baik pada orang lain
(siswa) yaitu memberi reward yang dapat menyenangkan hati orang lain.
Sifat reward yang memberikan dorongan dan perasaan senang bagi
anak murid, membuat anak murid menjadi semangat dalam belajar. Dengan
adanya reward, anak murid menjadi merasa lebih dihargai hasil kerja keras
nya, dan dia pun dapat berbangga hati karena puas telah mendapatkan
reward dari guru. Reward yang diberikan tidak hanya berupa barang,
namun juga diberikan berupa perkataan dan perbuatan guru seperti guru
melakukan pujian dan tepuk tangan.
71
Reward yang berupa benda tidak harus mahal. Benda yang diberikan
adalah benda yang dapat menarik perhatian siswa dan membuat siswa senang
sehingga dapat memicu dorongan semangat belajar siswa. Jika, guru sudah
mendapatkan perhatian siswa, maka tidak akan sulit bagi guru untuk
mengendalikan siswa dalam arti mengendalikan semangat dan hasil belajar
siswa di kelas.
Pembelajaran dengan pemberian reward bagi siswa yang bisa
menjawab, aktif, dan dapat mengerjakan soal dengan hasil baik akan
menyebabkan:
1. Siswa merasa bahwa ketekunannya diperhatikan, sehingga siswa
akan mengulang untuk tekun belajar lagi yang dimana ketekunan itu
akan meningkatkan hasil belajarnya dan telah menumbuhkan
motivasi belajar dalam dirinya.
2. Siswa merasa senang, sehingga terwujud pembelajaran yang
menyenangkan.
3. Siswa yang mendapat reward tentunya merupakan siswa yang aktif,
sehingga peranan reward ini menuju ke pembelajaran siswa yang
aktif (student centre).
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil dari penelitian peneliti ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya
hasil angket dari awal pertemuan hingga akhir pertemuan sebesar 12.4% dimana
pada awal pertemuan sebelum tindakan/pra tindakan hasil angket sebesar 53.9%
dan pada akhir pertemuan setelah tindakan hasil angket meningkat menjadi
66.3%. Peningkatan juga terjadi pada tes hasil belajar. Peningkatan ini terjadi
pada siklus I dan siklus II. Siklus I pada pertemuan pertama dan kedua hasil
belajar siswa meningkat sebesar 25%, dimana pada pre-test siklus I hasil belajar
siswa mencapai angka 68,3% dan pada post-test siklus I hasil belajar siswa
mencapai angka 93,3%. Siklus II pada pertemuan pertama dan kedua hasil belajar
siswa meningkat sebesar 23,4%, dimana pada hasil pre-test siklus II adalah 74,4%
dan hasil post-tes siklus II adalah 97,8%. Hasil belajar ini juga diperkuat dengan
score perhitungan dengan menggunakan rumus N-gain, dimana pada siklus I hasil
perhitungan adalah sebesar 0.78 dan pada siklus II hasil perhitungan meningkat
menjadi 0.91. Hal ini menandakan bahwa terdapat peranan reward terhadap
motivasi dan hasil belajar siswa di kelas V C SD Islam Harapan Ibu Jakarta
Selatan.
B. Saran
1. Diharapkan metode pembelajaran menggunakan reward ini dapat
dipraktekan disetiap pembelajaran yang ada di sekolah. Walaupun, reward
tidak berupa barang setidaknya reward yang dipraktekan dapat berupa
perkataan dan tindakan seperti pujian dan tepuk tangan.
2. Sekolah hendaknya memfasilitasi guru agar dapat menerapkan metode
reward agar dapat berjalan dengan baik, sehingga pembelajaran yang aktif
dan menyenangkan sesuai dengan yang diharapkan dapat tercapai.
72
73
Wacana Yogya
Rajawali Pers
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta
Jakarta:PT Intermasa
Nasional.
Remaja Rosdakarya
74
75
Silberman, Melvin L. 2013. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Suyono, dan Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Rosdakarya
Syarbini, Amirulloh dan Heri Gunawan. 2014. Mencetak Anak Hebat. Jakarta:
A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam persiapan kemerdekaan Indonesia.
C. Indikator:
1. Menyebutkan organisasi yang dibentuk menjelang persiapan kemerdekaan Indonesia
2. Menjelaskan tugas dan tujuan utama organisasi yang dibentuk menjelang persiapan
kemerdekaan Indonesia
3. Menghafal tanggal terbentuknya organisasi dan peristiwa penting yang dibetuk
menjelang persiapan kemerdekaan Indonesia
4. Menyebutkan hasil penting dari organisasi yang dibentuk menjelang persiapan
kemerdekaan Indonesia
D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu:
1. Menyebutkan organisasi yang dibentuk menjelang persiapan kemerdekaan
Indonesia
2. Menjelaskan tugas dan tujuan utama organisasi yang dibentuk menjelang
persiapan kemerdekaan Indonesia
3. Menghafal tanggal terbentuknya organisasi dan peristiwa penting yang dibetuk
menjelang persiapan kemerdekaan Indonesia
4. Menyebutkan hasil penting dari organisasi yang dibentuk menjelang persiapan
kemerdekaan Indonesia
E. Materi Pokok
Persiapan kemerdekaan.
F. Strategi Pembelajaran
1. Metode : Ceramah, Diskusi, Penugasan, Tanya jawab, Reward.
2. Model : Cooperative Learning
3. Pendekatan : Pembelajaran Aktif, Pemusatan terhadap siswa.
2. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. Guru membagikan lembar materi kepada siswa
b. Guru memerintahkan siswa untuk membaca, memahami, dan menggaris
bawahi hal-hal apa saja yang penting pada materi yang telah dibagikan.
c. Guru memerintahkan siswa untuk maju mempresentasikan apa yang telah
di dapat setelah membaca materi yang telah dibagikan..
d. Guru memberikan pujian kepada siswa yang telah berani untuk
memberikan penjelasan di depan kelas.
e. Guru membagikan hadiah kepada siswa yang berani mempresentasikan ke
depan kelas.
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
b. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
1. Melakukan evaluasi.
2. Menunjukkan jawaban berdasarkan soal yang diberikan oleh guru.
3. Mengakhiri pembelajaran dengan berdoa bersama.
I. Penilaian
Nilai Budaya
Indikator Teknik Bentuk Contoh
Dan Karakter
Pencapaian Penilaian Instrumen Instrumen
Bangsa
Semangat Menyebutka Lisan Lembar Terlampir
kebangsaan n organisasi penilaian
: Cara yang
berpikir, dibentuk
bertindak, menjelang
dan persiapan
berwawasan kemerdekaan
yang Indonesia
menempatk Menjelaskan
an tugas dan
kepentingan tujuan utama
bangsa dan organisasi
negara di yang
atas dibentuk
kepentingan menjelang
diri dan persiapan
kelompokny kemerdekaan
a. Indonesia
Cinta tanah Menghafal
air : Cara tanggal
berfikir, terbentuknya
bersikap, organisasi
dan berbuat dan peristiwa
yang penting yang
menunjukka dibetuk
n kesetiaan, menjelang
kepedulian, persiapan
dan kemerdekaan
penghargaa Indonesia
n yang Menyebutka
tinggi n hasil
terhadap penting dari
bahasa, organisasi
lingkungan yang
fisik, sosial, dibentuk
budaya,ekon menjelang
omi, dan persiapan
politik kemerdekaan
bangsa Indonesia
Gemar
membaca:
Kebiasaan
menyediakan
waktu untuk
membaca
berbagai
bacaan yang
memberikan
kebajikan
bagi dirinya.
FORMAT KRITERIA PENILAIAN
1. PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1
2. PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan * Pengetahuan 3
* Kadang-Kadang Pengetahuan 2
* Tidak Pengetahuan 1
3. Sikap * Sikap 3
* Kadang-Kadang Sikap 2
* Tidak Sikap 1
LEMBAR PENILAIAN
Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan Praktek Sikap Skor
1. Aurel 1 2 2 5
2. Apta 1 1 1 3
3. Revan 2 2 1 5
4. Aaliyah 1 1 2 4
5. Arya Dravida 2 1 1 4
6. Ghania 1 2 1 4
7. Syifa 1 1 1 3
8. Nasywa 1 1 1 3
9. Ayasha 1 1 2 4
10. Nina 1 2 1 4
11. Amr Syach 1 1 1 3
12. Tavia 2 2 2 6
13. Rafi 2 2 1 5
14. Abhi Praya 1 2 1 4
15. Prita 1 1 2 4
16. Shehyar 1 1 2 4
17. Unggul 2 2 2 6
18. Arya Satya 2 3 1 6
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.
Jakarta, 03 Mei 2016
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
(Takiddin, M.Pd)
NIP 198312062011011005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam persiapan kemerdekaan Indonesia.
C. Indikator:
1. Menyebutkan tokoh-tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
2. Menjelaskan peranan tokoh-tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
3. Mengenali tokoh-tokoh yang berperan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu:
1. Menyebutkan tokoh-tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
2. Menjelaskan peranan tokoh-tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
3. Mengenali tokoh-tokoh yang berperan dalam mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia
F. Strategi Pembelajaran
1. Metode : Ceramah, Diskusi, Penugasan, Tanya jawab, Reward.
2. Model : Kooperatif tipe Team Games Tournament.
3. Pendekatan : Pembelajaran Aktif, Pemusatan terhadap Siswa.
Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. Menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
b. Menjelaskan peranan tokoh-tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia
c. Menunjukkan foto tokoh-tokoh yang berperan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
2. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. Membagi siswa menjadi 3 kelompok
b. Melakukan kegiatan Team Games Tournament, dimana tiap kelompok
menjawab pertanyaan dari guru dengan cara bergantian dari barisan yang
paling depan hingga barisan yang paling belakang sampai pertanyaan
habis.
c. Guru membagikan soal kepada siswa
d. Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru
e. Guru membimbing siswa saat mengerjakan soal
f. Guru memberikan pujian kepada siswa yang melakukan sesuai arahan
guru
g. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
h. Siswa menjawab pertanyaan dari guru
i. Guru memberi hadiah kepada kelompok terbaik
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
b. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
1. Melakukan evaluasi.
2. Menunjukkan jawaban berdasarkan soal yang diberikan oleh guru.
3. Mengakhiri pembelajaran dengan berdoa bersama.
I. Penilaian
Nilai Budaya
Indikator Teknik Bentuk Contoh
Dan Karakter
Pencapaian Penilaian Instrumen Instrumen
Bangsa
Semangat Menyebutka Tertulis Lembar Terlampir
kebangsaan n tokoh- penilaian
: Cara tokoh dalam
berpikir, mempersiapk
bertindak, an
dan kemerdekaan
berwawasan Indonesia
yang Menjelaskan
menempatk peranan
an tokoh-tokoh
kepentingan dalam
bangsa dan mempersiapk
negara di an
atas kemerdekaan
kepentingan Indonesia
diri dan Mengenali
kelompokny tokoh-tokoh
a. yang
Cinta tanah berperan
air : Cara dalam
berfikir, mempersiapk
bersikap, an
dan berbuat kemerdekaan
yang Indonesia
menunjukka
n kesetiaan,
kepedulian,
dan
penghargaa
n yang
tinggi
terhadap
bahasa,
lingkungan
fisik, sosial,
budaya,ekon
omi, dan
politik
bangsa
Gemar
membaca:
Kebiasaan
menyediakan
waktu untuk
membaca
berbagai
bacaan yang
memberikan
kebajikan
bagi dirinya.
FORMAT KRITERIA PENILAIAN
1. PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1
2. PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan * Pengetahuan 3
* Kadang-Kadang Pengetahuan 2
* Tidak Pengetahuan 1
3. Sikap * Sikap 3
* Kadang-Kadang Sikap 2
* Tidak Sikap 1
LEMBAR PENILAIAN
Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan Praktek Sikap Skor
1. Aurel 2 2 2 6
2. Apta 2 2 1 5
3. Revan 2 2 2 6
4. Aaliyah 2 1 2 5
5. Arya Dravida 2 2 1 5
6. Ghania 2 2 1 5
7. Syifa 2 1 1 4
8. Nasywa 2 1 1 4
9. Ayasha 2 1 2 4
10. Nina 2 2 1 5
11. Amr Syach 2 1 1 4
12. Tavia 2 3 2 7
13. Rafi 3 2 1 6
14. Abhi Praya 2 2 1 5
15. Prita 2 1 2 5
16. Shehyar 2 1 2 5
17. Unggul 3 2 2 7
18. Arya Satya 3 3 1 7
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.
Jakarta, 09 Mei 2016
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
(Takiddin, M.Pd)
NIP 198312062011011005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam persiapan kemerdekaan Indonesia.
C. Indikator:
1. Menjelaskan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mepersiapkan kemerdekaan
2. Mencirikan sikap yang mencerminkan menghargai jasa para tokoh dalam
mempersiapkan kemerdekaan
3. Mencontohkan sikap yang mencerminkan menghargai jasa para tokoh dalam
mempersiapkan kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari
4. Membedakan sikap yang mencerminkan menghargai jasa para tokoh dalam
mempersiapkan kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari dengan sikap yang tidak
mencerminkan menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan
dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu:
a. Menjelaskan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mepersiapkan kemerdekaan
b. Mencirikan sikap yang mencerminkan menghargai jasa para tokoh dalam
mempersiapkan kemerdekaan
c. Mencontohkan sikap yang mencerminkan menghargai jasa para tokoh dalam
mempersiapkan kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari
d. Membedakan sikap yang mencerminkan menghargai jasa para tokoh dalam
mempersiapkan kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari dengan sikap yang
tidak mencerminkan menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan
kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari
E. Materi Pokok
Persiapan kemerdekaan.
F. Strategi Pembelajaran
1. Metode : Ceramah, Diskusi, Penugasan, Tanya jawab, Reward.
2. Model : Cooperative Learning
3. Pendekatan : Pembelajaran Aktif, Pemusatan terhadap Siswa.
Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. Menjelaskan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mepersiapkan
kemerdekaan
b. Mencirikan sikap yang mencerminkan menghargai jasa para tokoh dalam
mempersiapkan kemerdekaan
c. Mencontohkan sikap yang mencerminkan menghargai jasa para tokoh dalam
mempersiapkan kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari
d. Mencontohkan perbedaan sikap yang mencerminkan menghargai jasa para
tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari
dengan sikap yang tidak mencerminkan menghargai jasa para tokoh dalam
mempersiapkan kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari
2. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. Guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok dengan menggunakan permen
b. Guru membagikan lembar materi pada tiap kelompok
c. Guru memerintahkan siswa untuk membaca dan memahami isi dari materi
yang dibagikan
d. Guru memerintahkan perwakilan dari tiap kelompok untuk melakukan
presentasi di depan kelas
e. Guru memerintahkan siswa dari kelompok yang berbeda untuk
memberikan penilaian atas presentasi yang dilakukan.
f. Guru membagikan hadiah kepada kelompok terbaik.
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
b. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
1. Melakukan evaluasi.
2. Menunjukkan jawaban berdasarkan soal yang diberikan oleh guru.
3. Mengakhiri pembelajaran dengan berdoa bersama.
I. Penilaian
Nilai Budaya
Indikator Teknik Bentuk Contoh
Dan Karakter
Pencapaian Penilaian Instrumen Instrumen
Bangsa
Semangat Menjelaskan Lisan Lembar Terlampir
kebangsaan sikap penilaian
: Cara menghargai
berpikir, jasa para
bertindak, tokoh dalam
dan mepersiapka
berwawasan n
yang kemerdekaan
menempatk Mencirikan
an sikap yang
kepentingan mencerminka
bangsa dan n menghargai
negara di jasa para
atas tokoh dalam
kepentingan mempersiapk
diri dan an
kelompokny kemerdekaan
a. Mencontohk
Cinta tanah an sikap
air : Cara yang
berfikir, mencerminka
bersikap, n menghargai
dan berbuat jasa para
yang tokoh dalam
menunjukka mempersiapk
n kesetiaan, an
kepedulian, kemerdekaan
dan dalam
penghargaa kehidupan
n yang sehari-hari
tinggi Membedakan
terhadap sikap yang
bahasa, mencerminka
lingkungan n menghargai
fisik, sosial, jasa para
budaya,ekon tokoh dalam
omi, dan mempersiapk
politik an
bangsa kemerdekaan
Gemar dalam
membaca: kehidupan
Kebiasaan sehari-hari
menyediakan dengan sikap
waktu untuk yang tidak
membaca mencerminka
berbagai n menghargai
bacaan yang jasa para
memberikan tokoh dalam
kebajikan mempersiapk
bagi dirinya. an
kemerdekaan
dalam
kehidupan
sehari-hari.
3. Sikap * Sikap 4
* Kadang-Kadang Sikap 2
* Tidak Sikap 1
LEMBAR PENILAIAN
Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan Praktek Sikap Skor
1. Aurel 3 3 2 8
2. Apta 3 2 1 6
3. Revan 2 3 2 7
4. Aaliyah 2 3 2 7
5. Arya Dravida 2 3 1 6
6. Ghania 2 3 1 6
7. Syifa 2 2 1 5
8. Nasywa 2 2 1 5
9. Ayasha 2 2 2 6
10. Nina 2 3 1 6
11. Amr Syach 2 2 1 5
12. Tavia 2 3 2 7
13. Rafi 3 3 1 7
14. Abhi Praya 2 3 1 6
15. Prita 2 2 2 6
16. Shehyar 2 2 2 6
17. Unggul 3 3 2 8
18. Arya Satya 3 3 1 7
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.
Jakarta, 10 Mei 2016
Guru Kelas Peneliti
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
(Takiddin, M.Pd)
NIP 198312062011011005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam persiapan kemerdekaan Indonesia.
C. Indikator:
1. Menjelaskan perlunya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan
2. Menyebutkan isi dari dasar negara Indonesia yaitu Pancasila
3. Membiasakan diri bermusyawarah dengan teman-teman
4. Menerapkan kegiatan bermusyawarah dengan teman-teman dalam kehidupan sehari-
hari
D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan perlunya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan
2. Menyebutkan isi dari dasar negara Indonesia yaitu Pancasila
3. Membiasakan diri bermusyawarah dengan teman-teman
4. Menerapkan kegiatan bermusyawarah dengan teman-teman dalam kehidupan
sehari-hari
Karakter siswa yang diharapkan :
Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, dan Gemar Membaca.
E. Materi Pokok
Persiapan kemerdekaan.
F. Strategi Pembelajaran
1. Metode : Ceramah, Diskusi, Penugasan, Tanya jawab, Reward.
2. Model : Cooperative Learning
3. Pendekatan : Pembelajaran Aktif, Pemusatan terhadap Siswa.
Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. Menjelaskan perlunya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan
b. Menyebutkan isi dari dasar negara Indonesia yaitu Pancasila
c. Menjelaskan apa arti dan pentingnya bermusyawarah
2. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
b. Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
c. Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
d. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik
e. Guru memberikan kuis lisan terkait materi pelajaran
f. Guru memberikan hadiah kepada siswa yang dapat menjawab quis dengan
tepat.
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
b. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
1. Melakukan evaluasi.
2. Menunjukkan jawaban berdasarkan soal yang diberikan oleh guru.
3. Mengakhiri pembelajaran dengan berdoa bersama.
I. Penilaian
Nilai Budaya
Indikator Teknik Bentuk Contoh
Dan Karakter
Pencapaian Penilaian Instrumen Instrumen
Bangsa
Semangat Menjelaskan Lisan Lembar Terlampir
kebangsaan perlunya penilaian
: Cara perumusan
berpikir, dasar negara
bertindak, sebelum
dan kemerdekaan
berwawasan Menyebutka
yang n isi dari
menempatk dasar negara
an Indonesia
kepentingan yaitu
bangsa dan Pancasila
negara di Membiasaka
atas n diri
kepentingan bermusyawar
diri dan ah dengan
kelompokny teman-teman
a. Menerapkan
Cinta tanah kegiatan
air : Cara bermusyawar
berfikir, ah dengan
bersikap, teman-teman
dan berbuat dalam
yang kehidupan
menunjukka sehari-hari
n kesetiaan,
kepedulian,
dan
penghargaa
n yang
tinggi
terhadap
bahasa,
lingkungan
fisik, sosial,
budaya,ekon
omi, dan
politik
bangsa
Gemar
membaca:
Kebiasaan
menyediakan
waktu untuk
membaca
berbagai
bacaan yang
memberikan
kebajikan
bagi dirinya.
FORMAT KRITERIA PENILAIAN
1. PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1
2. PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan * Pengetahuan 3
* Kadang-Kadang Pengetahuan 2
* Tidak Pengetahuan 1
3. Sikap * Sikap 3
* Kadang-Kadang Sikap 2
* Tidak Sikap 1
LEMBAR PENILAIAN
Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan Praktek Sikap Skor
1. Aurel 3 3 2 8
2. Apta 3 3 2 8
3. Revan 3 3 2 8
4. Aaliyah 3 3 2 8
5. Arya Dravida 3 3 2 8
6. Ghania 3 3 2 8
7. Syifa 3 3 2 8
8. Nasywa 2 3 2 7
9. Ayasha 2 3 2 7
10. Nina 2 3 2 7
11. Amr Syach 2 2 2 6
12. Tavia 3 3 3 9
13. Rafi 3 3 2 8
14. Abhi Praya 2 3 2 7
15. Prita 2 3 2 7
16. Shehyar 2 3 2 7
17. Unggul 3 3 3 9
18. Arya Satya 3 3 2 8
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.
Jakarta, 12 Mei 2016
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
(Takiddin, M.Pd)
NIP 198312062011011005
Kisi-kisi Instrumen Angket
Aspek
Nomor
No. motivasi Indikator yang diamati
soal
siswa
1 Rasa Saya senang diberi hadiah karena 1
Senang dapat menjawab pertanyaan guru
2 Saya suka kalau saat dikelas guru memberi 6
tambahan nilai
3 Saya menjadi lebih senang jika guru sering 11
memberi pujian
4 Rasa Saya cepat-cepat mengerjakan tugas untuk 2
Tertarik mendapatkan hadiah
5 Guru memberi pujian, saya akan lebih tekun 7
belajar
6 Dengan adanya hadiah, saya lebih tertarik 12
dengan pelajaran IPS
7 Rasa ingin Saya akan mengerjakan PR untuk menambah 3
tahu nilai
8 Saya akan bertanya saat mengalami kesulitan 8
dalam mengerjakan tugas
9 Saya mengulang kembali pelajaran IPS 13
dirumah
10 Dengan adanya hadiah, saya menjadi lebih 14
ingin tahu materi yang akan diajarkan
11 Rasa Saat pelajaran IPS saya memperhatikan guru 4
Perhatian
12 Saat guru memberi pujian saya lebih 9
memperhatikan guru dari pada berbicara
sendiri
13 Karena adanya tambahan nilai, saya 15
mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh
guru
14 Rasa Saya semangat menjawab pertanyaan ketika 5
Antusias guru memberi hadiah
15 Saya lebih giat belajar lagi untuk mempertinggi 10
prestasi
16 Saya menjadi lebih semangat belajar dan 16
menjawab pertanyaan dari guru karena diberi
hadiah
17 Dengan adanya hadiah, saya menjadi lebih 17
semangat bila guru menyuruh maju kedepan
kelas
18 Keaktifan Dengan adanya hadiah, saya menjadi lebih aktif 18
dalam berdiskusi didalam kelas
19 Dengan adanya pujian, saya lebih aktif 19
bertanya saat pelajaran berlangsung
20 Kesiapan Sebelum pelajaran IPS dimulai, saya selalu 20
siswa mempersiapkan buku dan alat tulis terlebih
dahulu
Angket Motivasi Belajar Siswa
Nama :
Kelas :
Hari/tanggal :
Keterangan:
SL : Selalu
SR : Sering
KD : Kadang-kadang
TP : Tidak Pernah
No Pertanyaan SL SR KD TP
Saya senang diberi hadiah karena dapat
1.
menjawab pertanyaan dari guru
Akhir Pertemuan
No. Nama Awal Pertemuan Penelitian
Penelitian
1 Aurel 49 51
2 Apta 46 49
3 Revan 59 56
4 Aaliyah 41 62
5 Arya Dravida 35 47
6 Ghania 40 62
7 Syifa 36 51
8 Nasywa 66 72
9 Ayasha 37 41
10 Nina 41 61
11 Amr Syach 32 33
12 Tavia 38 38
13 Rafi 42 39
14 Abhi Praya 43 56
15 Prita 47 57
16 Shehyar 32 40
17 Unggul 32 73
18 Arya Satya 60 66
Jumlah 776 954
Presentase 53.9 66.3
KISI-KISI TES HASIL BELAJAR
Kunci
No Indikator Soal C1 C2 C3 C4 Instrumen Soal
jawaban
5. Setelah BPUPKI dibubarkan, kemudian sebagai gantinya PPKI dibentuk. PPKI dibentuk pada
tanggal...
a. 07 Agustus 1945
b. 08 Agustus 1945
c. 09 Agustus 1945
d. 10 Agustus 1945
8. Pada akhir sidang BPUPKI yang pertama, dibentuk panitia kecil yang terdiri dari 9 orang,
sehingga disebut...
a. Putra Sembilan
b. Panitia Sembilan
c. Pemuda Sembilan
d. Pahlawan Sembilan
10. PPKI mengadakan sidang yang pertama dengan yang menghasilkan beberapa keputusan penting,
yaitu:
1) Mengesahkan dan menetapkan Undang Undang Dasar (UUD 1945) Republik Indonesia.
2) Memilih dan Menetapkan Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil
presiden.
3) Membentuk Komite Nasional Indonesia yang bertugas membantu presiden dalam
menjalankan tugasnya. Komite nasional ini berfungsi sebagai Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR).
Hasil keputusan sidang PPKI tersebut terjadi pada tanggal...
a. 17 Oktober 1945
b. 16 September 1945
c. 17 Agustus 1945
d. 18 Agustus 1945
11. Perdana menteri Jepang yang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia adalah...
a. Jenderal Kuniaki Koiso
b. Ir. Soekarno
c. Drs. Moh. Hatta
d. Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat
12. BPUPKI diketuai oleh...
a. Jenderal Kuniaki Koiso
b. Ir. Soekarno
c. Drs. Moh. Hatta
d. Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat
14. Tiga orang tokoh yang mengusulkan rumusan dasar negara dalam sidang BPUPKI adalah...
a. Mr. Muh. Yamin, Prof. Dr. Soepomo, dan Ir. Sokarno
b. Drs. Moh. Hatta, K.H. Wahid Hasyim, dan Mr. Achmad Subarjo
c. Kahar Muzakir, Mr. A.A. Maramis, dan Drs. Moh. Hatta
d. Wahid Hasyim, dan Mr. Achmad Subarjo, dan Kahar Muzakir
16. Tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia yang memberi nama dasar negara kita dengan
Pancasila adalah...
a. Ir. Soekarno
b. Drs. Moh. Hatta
c. Mr. Muh. Yamin
d. Dr. Soepomo
17. Yang bukan merupakan para tokoh Panitia Sembilan di bawah ini adalah...
a. Ir. Soekarno
b. Drs. Moh. Hatta
c. Mr. Muh. Yamin
d. Dr. Soepomo
22. Jasa para pahlawan yang telah berjuang demi merebut kemerdekaan Indonesia harus kita...
a. Lupakan dan tinggalkan
b. Kenang dan contoh perbuatan baiknya
c. Acuhkan, pura-pura tidak tahu
d. Jangan diperdulikan
23. Contoh sikap rela berkorban antara lain...
a. Acuh tak acuh terhadap sesama
b. Membiarkan teman yang kesusahan dan tidak berusaha menolongnya
c. Egois
d. Menyisihkan uang untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena bencana alam
24. Contoh yang mencerminkan sikap berani dalam kebenaran antara lain...
a. Melakukan perbuatan yang merugikan orang lain
b. Menghargai hasil karya orang lain
c. Tidak menghargai sebagai sesama manusia
d. Sering mencela
25. Rina mempelajari sejarah para pahlawan pejuang kemerdekaan. Rina memiliki sikap...
a. Rela berkorban
b. Berani dalam kebenaran
c. Cinta tanah air
d. Berjiwa besar
26. Janu telah merusak tempat pensil Tono, namun Janu tidak meminta maaf dan bersikap tidak
peduli. Sikap Janu tidak mencerminkan sikap...
a. Berjiwa Besar
b. Rela berkorban
c. Berani dalam kebenaran
d. Cinta tanah air
27. Mencoret-coret museum sejarah merupakan perilaku yang tidak mencerminkan sikap...
a. Berjiwa Besar
b. Rela berkorban
c. Berani dalam kebenaran
d. Cinta tanah air
28. Salah satu cara yang tidak menghargai jasa para pahlawan adalah dengan...
a. Membangun museum untuk mengenang jasa para pahlawan
b. Membangun monumen untuk para pahlawan yang telah berjasa
c. Merusak/mencoret-coret monumen pahlawan
d. Memakamkan para pahlawan di tempat terhormat
29. Ayah mirna selalu membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ayah Mirna
menerapkan sikap...
a. Berjiwa Besar
b. Rela berkorban
c. Berani dalam kebenaran
d. Cinta tanah air
30. Sheilla memuji gambar Nurul yang sangat bagus. Sheilla menunjukkan sikap...
a. Berjiwa Besar
b. Rela berkorban
c. Berani dalam kebenaran
d. Cinta tanah air
33. “Proses pembahasan suatu persoalan dengan maksud mencapai keputusan bersama”, merupakan
pengertian dari...
a. Rela berkorban
b. Berjiwa besar
c. Cinta tanah air
d. Musyawarah
35. Sila dalam Pancasila yang menyebutkan tentang harusnya menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
adalah...
a. Sila ke-4
b. Sila ke-3
c. Sila ke-2
d. Sila ke-1
3. Sidang BPUPKI yang pertama tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 membahas tentang...
a. Undang-undang Dasar
b. Lagu kebangsaan
c. Wilayah Indonesia
d. Dasar Negara
4. “Menyelesaikan dan mengesahkan Rancangan Undang-Undang Dasar dan memusyawarahkan
cara pelaksanaan proklamasi kemerdekaan bila tiba saatnya.” Pernyataan tersebut merupakan
tugas utama dari...
a. PPKI
b. BPUPKI
c. Panitia Sembilan
d. Ir. Soekarno
6. Pada akhir sidang BPUPKI yang pertama, dibentuk panitia kecil yang terdiri dari 9 orang,
sehingga disebut...
a. Putra Sembilan
b. Panitia Sembilan
c. Pemuda Sembilan
d. Pahlawan Sembilan
10. Tiga orang tokoh yang mengusulkan rumusan dasar negara dalam sidang BPUPKI adalah...
a. Mr. Muh. Yamin, Prof. Dr. Soepomo, dan Ir. Sokarno
b. Drs. Moh. Hatta, K.H. Wahid Hasyim, dan Mr. Achmad Subarjo
c. Kahar Muzakir, Mr. A.A. Maramis, dan Drs. Moh. Hatta
d. Wahid Hasyim, dan Mr. Achmad Subarjo, dan Kahar Muzakir
Soal Post-Test Siklus 1
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
SD Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan
NILAI
Nama :
Kelas :
Hari/Tanggal :
3. Perdana menteri Jepang yang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia
adalah...
a. Jenderal Kuniaki Koiso
b. Ir. Soekarno
c. Drs. Moh. Hatta
d. Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat
4. Tiga orang tokoh yang mengusulkan rumusan dasar negara dalam sidang BPUPKI adalah...
a. Mr. Muh. Yamin, Prof. Dr. Soepomo, dan Ir. Sokarno
b. Drs. Moh. Hatta, K.H. Wahid Hasyim, dan Mr. Achmad Subarjo
c. Kahar Muzakir, Mr. A.A. Maramis, dan Drs. Moh. Hatta
d. Wahid Hasyim, dan Mr. Achmad Subarjo, dan Kahar Muzakir
7. Pada akhir sidang BPUPKI yang pertama, dibentuk panitia kecil yang terdiri dari 9 orang,
sehingga disebut...
a. Putra Sembilan
b. Panitia Sembilan
c. Pemuda Sembilan
d. Pahlawan Sembilan
8. Gambar di samping merupakan tokoh pahlawan persiapan kemerdekaan
Indonesia yang bernama...
a. Drs. Moh. Hatta
b. Ir. Soekarno
c. Mr. Moh. Yamin
d. H. Agus Salim
9. Sidang BPUPKI yang pertama tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 membahas tentang...
a. Undang-undang Dasar
b. Lagu kebangsaan
c. Wilayah Indonesia
d. Dasar Negara
Siklus I
Pertemuan 1
1. D
2. C
3. D
4. A
5. A
6. B
7. B
8. A
9. C
10. A
Pertemuan 2
1. C
2. B
3. A
4. A
5. D
6. A
7. B
8. C
9. D
10. A
Soal Pre-Test Siklus II
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
SD Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan
NILAI
Nama :
Kelas :
Hari/Tanggal :
1. Jasa para pahlawan yang telah berjuang demi merebut kemerdekaan Indonesia harus kita...
a. Lupakan dan tinggalkan
b. Kenang dan contoh perbuatan baiknya
c. Acuhkan, pura-pura tidak tahu
d. Jangan diperdulikan
3. Rina mempelajari sejarah para pahlawan pejuang kemerdekaan. Rina memiliki sikap...
a. Rela berkorban
b. Berani dalam kebenaran
c. Cinta tanah air
d. Berjiwa besar
5. Salah satu cara yang tidak menghargai jasa para pahlawan adalah dengan...
a. Membangun museum untuk mengenang jasa para pahlawan
b. Membangun monumen untuk para pahlawan yang telah berjasa
c. Merusak/mencoret-coret monumen pahlawan
d. Memakamkan para pahlawan di tempat terhormat
6. “Proses pembahasan suatu persoalan dengan maksud mencapai keputusan bersama”, merupakan
pengertian dari...
a. Rela berkorban
b. Berjiwa besar
c. Cinta tanah air
d. Musyawarah
7. Sila dalam Pancasila yang menyebutkan tentang harusnya menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
adalah...
a. Sila ke-4
b. Sila ke-3
c. Sila ke-2
d. Sila ke-1
1. Rina mempelajari sejarah para pahlawan pejuang kemerdekaan. Rina memiliki sikap...
a. Rela berkorban
b. Berani dalam kebenaran
c. Cinta tanah air
d. Berjiwa besar
3. Jasa para pahlawan yang telah berjuang demi merebut kemerdekaan Indonesia harus kita...
a. Lupakan dan tinggalkan
b. Kenang dan contoh perbuatan baiknya
c. Acuhkan, pura-pura tidak tahu
d. Jangan diperdulikan
5. Salah satu cara yang tidak menghargai jasa para pahlawan adalah dengan...
a. Membangun museum untuk mengenang jasa para pahlawan
b. Membangun monumen untuk para pahlawan yang telah berjasa
c. Merusak/mencoret-coret monumen pahlawan
d. Memakamkan para pahlawan di tempat terhormat
7. Sila dalam Pancasila yang menyebutkan tentang harusnya menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
adalah...
a. Sila ke-4
b. Sila ke-3
c. Sila ke-2
d. Sila ke-1
9. “Proses pembahasan suatu persoalan dengan maksud mencapai keputusan bersama”, merupakan
pengertian dari...
a. Rela berkorban
b. Berjiwa besar
c. Cinta tanah air
d. Musyawarah
Siklus II
Pertemuan 1
1. B
2. D
3. C
4. D
5. C
6. D
7. C
8. A
9. B
10. C
Pertemuan 2
1. C
2. D
3. B
4. D
5. C
6. C
7. C
8. A
9. D
10. B
Data Nilai Hasil Belajar
Siklus I Siklus II
No. Nama
Pre-test Post-test Pre-test Post-test
1 Aurel 70 100 80 100
2 Apta 40 80 80 90
3 Revan 90 90 80 100
4 Aaliyah 70 90 70 100
5 Arya Dravida 60 100 70 90
6 Ghania 60 100 90 100
7 Syifa 60 90 80 100
8 Nasywa 80 90 90 100
9 Ayasha 50 100 80 100
10 Nina 70 70 60 100
11 Amr Syach 50 80 80 90
12 Tavia 80 100 70 100
13 Rafi 80 90 70 90
14 Abhi Praya 80 100 80 100
15 Prita 80 100 70 100
16 Shehyar 70 100 80 100
17 Unggul 70 100 80 100
18 Arya Satya 70 100 30 100
Jumlah 1230 1680 1340 1760
Rata-rata/presentase 68. 3 93. 3 74. 4 97. 8
Post Test - Pre Test 450 420
Score Max. - Pre
570 460
Test
Score Uji N-Gain 0.78 0.91
LEMBAR OBSERVASI GURU
Realisasi
No Aspek Yang Diamati Keterangan
Ada Tidak
1 Ketrampilan membuka pelajaran √
2 Ketrampilan guru dalam menerapkan reward
√
dalam pembelajaran
3 Kemampuan guru dalam membantu siswa
√
mengalami kesulitan dalam pembelajaran
4 Kemampuan memberi penguatan √
5 Penguasaan bahan pelajaran √
6 Kemampuan guru mengahargai pendapat
√
siswa
7 Kemampuan mengkondisikan kelas √
8 Kemampuan menggunakan waktu secara
√
efektif
9 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran √
Observer
(Rochmat Hidayat)
LEMBAR OBSERVASI GURU
Realisasi
No Aspek Yang Diamati Keterangan
Ada Tidak
1 Ketrampilan membuka pelajaran √
2 Ketrampilan guru dalam menerapkan reward
√
dalam pembelajaran
3 Kemampuan guru dalam membantu siswa
√
mengalami kesulitan dalam pembelajaran
4 Kemampuan memberi penguatan √
5 Penguasaan bahan pelajaran √
6 Kemampuan guru mengahargai pendapat
√
siswa
7 Kemampuan mengkondisikan kelas √
8 Kemampuan menggunakan waktu secara
√
efektif
9 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran √
Observer
(Aldi Renaldy)
LEMBAR OBSERVASI GURU
Realisasi
No Aspek Yang Diamati Keterangan
Ada Tidak
1 Ketrampilan membuka pelajaran √
2 Ketrampilan guru dalam menerapkan reward
√
dalam pembelajaran
3 Kemampuan guru dalam membantu siswa
√
mengalami kesulitan dalam pembelajaran
4 Kemampuan memberi penguatan √
5 Penguasaan bahan pelajaran √
6 Kemampuan guru mengahargai pendapat
√
siswa
7 Kemampuan mengkondisikan kelas √
8 Kemampuan menggunakan waktu secara
√
efektif
9 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran √
Observer
(Aldi Renaldy)
LEMBAR OBSERVASI GURU
Realisasi
No Aspek Yang Diamati Keterangan
Ada Tidak
1 Ketrampilan membuka pelajaran √
2 Ketrampilan guru dalam menerapkan reward
√
dalam pembelajaran
3 Kemampuan guru dalam membantu siswa
√
mengalami kesulitan dalam pembelajaran
4 Kemampuan memberi penguatan √
5 Penguasaan bahan pelajaran √
6 Kemampuan guru mengahargai pendapat
√
siswa
7 Kemampuan mengkondisikan kelas √
8 Kemampuan menggunakan waktu secara
√
efektif
9 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran √
Observer
(Aldi Renaldy)
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Skor penilaian
1 : kurang,
2 : cukup,
3 : tinggi,
4 : sangat tinggi
Observer
(Rochmat Hidayat)
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Skor penilaian
1 : kurang,
2 : cukup,
3 : tinggi,
4 : sangat tinggi
Observer
(Aldi Renaldy)
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Skor penilaian
1 : kurang,
2 : cukup,
3 : tinggi,
4 : sangat tinggi
Observer
(Aldi Renaldy)
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Skor penilaian
1 : kurang,
2 : cukup,
3 : tinggi,
4 : sangat tinggi
Observer
(Aldi Renaldy)
PEDOMAN WAWANCARA