Anda di halaman 1dari 293

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF

TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER


TERHADAP KEMAMPUAN PROSES KOGNITIF IPA
SISWA KELAS 4 MI/SD

( MI Tarbiyatul Islamiyah Jagakarsa Jakarta Selatan)

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

oleh :
Syifa Alinda Muthia
11140183000025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU


MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018

i
ii

ii
iii

iii
iv

iv
ABSTRAK

SYIFA ALINDA MUTHIA (11140183000025). Pengaruh Strategi


Pembelajaran Aktif Tipe Giving Question And Getting Answer Terhadap
Kemampuan Proses Kognitif IPA Siswa Kelas 4 MI/SD (MI Tarbiyatul
Islamiyah Jagakarsa Jakarta Selatan). Skripsi. Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran


aktif tipe giving question and getting answer terhadap kemampuan proses kognitif
IPA siswa kelas 4 MI/SD. Penelitian ini dilaksanakan di MI Tarbiyatul Islamiyah
tahun ajaran 2017/2018. Strategi giving question and getting answer merupakan
strategi peninjauan kembali yang berguna untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan kognitif siswa dalam menerima materi yang telah dipelajari.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen
semu (Quasi Eksperimen) dengan desain penelitian Pretest-Posttest Control
Group Design. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random
sampling. Sampel penelitian kelas eksperimen sejumlah 23 siswa dan kelas
kontrol sejumlah 17 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
instrumen tes berupa tes plihan ganda sebanyak 17 soal dan instrumen non tes
berupa observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran guru dan siswa. Teknik
analisis data menggunakan uji non parametrik Mann Witney untuk uji hipotesis.
Berdasarkan hasil posttest menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan
proses kognitif IPA siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran aktif tipe
giving question and getting answer lebih tinggi daripada nilai rata-rata
kemampuan proses kognitif IPA siswa yang diajarkan dengan metode ceramah.
Hal ini dibuktikan dengan uji hipotesis dengan uji non parametrik. Setelah diberi
perlakuan pada kelas eksperimen, diperoleh nilai rata-rata posttest yang diperoleh
kelas eksperimen sebesar 89,65 sedangkan kelas kontrol sebesar 78,12. Hasil
posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikansi dilihat dari
uji uji non parametrik Mann Witney untuk uji hipotesis sebesar 0,012 pada taraf
siginifikansi (2-tailed) < 0,025 yang dimana 0,012 < 0,025. Dapat disimpulkan H1
diterima dan H0 ditolak, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh penggunaan
strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer
kemampuan proses kognitif IPA.

Kata Kunci : Strategi Pembelajaran Giving Question and Getting Answer,


Kemampuan Proses Kognitif IPA

ii
iii

ABSTRACT

SYIFA ALINDA MUTHIA (11140183000025). The Influence Of Active


Learning Strategies Giving Question And Getting Answer Toward Ability of
Cognitive Processes The Student IPA Grade Fourth Students (MI Tarbiyatul
Islamiyah Jagakarsa South Jakarta). Essay. Departement Of Islamic
Elementaru School And Education (PGMI). Faculty of Tarbiyahand Teacher
Science (FITK). Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2018.

This research aims to determine the influence of active learning strategy


of giving question and getting answer to the result IPA learning outcomes of
fourth grade students of MI / SD. This research was conducted at MI Tarbiyatul
Islamiyah academic year 2017/2018. The strategy of giving question and getting
answer is a useful review strategy to know how far cognitive students ability in
receiving the material has been studied.
The research method used is Quasi Eksperimen with Pretest-Posttest
Control Group Design research design. Sampling using technique sampling
random. The sample of 23 students experiment class and 17 students control
class. Instruments used in this research a test instrument of multiple choice of 20
questions and non test instruments of observation in the implementation of
learning activities of teachers and students. The data analysis technique used the
non parametric test of Mann Witney to test the hypothesis.
Based on the result of posttest shows that the average value of students
'cognitive process ability which is taught with active learning strategy of giving
question and getting answer type is higher than the average value of students'
cognitive process ability taught by conventional method. This is proven by
hypothesis test with non parametric test. After being treated in the experimental
class, the average value of posttest obtained by the experiment class is 89.65
while the control class is 78.12. The posttest result of the experimental class and
the control class differed significantly from Mann Witney's nonparametric test for
hypothesis testing of 0.006 at the significance level (2-tailed) < 0.025 which was
0.012 <0.025. It can be concluded that H1 is accepted and H0 is rejected, so it can
be said that there is influence of using active learning strategy type Giving
Question and Getting Answer ability of cognitive process of IPA.

Keyword : Active Learning Strategies Giving Question And Getting Answer,


IPA Ability of Cognitive Processes

iii
iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbil‟aalamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis
diberi kesempatan dan kemudahan untuk menyelesaikan skripsi ini. Shalawat
serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang telah memberikan petunjuk kepada
kita semua sehingga kita dapat merasakan nikmat Iman dan Islam.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademik di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangga mencapai gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd). Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya
tidak akan terwujud tanpa mendapatkan bantuan dari banyak pihak. Oleh karena
itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
banyak memberikan bantuan, arahan, dan bimbingan serta motivasi sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih
khususnya penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Ahmad Thib‟Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya.
2. Dr. Khalimi, M.A., selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Mufida Awalia Putri, M.Pd., selaku Doses Pembimbing Skripsi yang telah
sabar memberikan bimbingan selama pembuatan skripsi, dan selalu
memberikan semangat untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi ini.\
4. Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberi bimbingan selama proses perkuliahan.
5. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

iv
v

6. H. Saadudin, selaku Kepala Sekolah MI Tarbiyatul Islamiyah yang telah


memberikan tempat dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian di sekolah yang beliau pimpin.
7. Siti Hanipah, S.Pd., selaku guru mata pelajaran IPA kelas IVA dan IVB yang
telah memberikan waktu, kesempatan, dan bersedia bekerja sama dalam
pelaksanaan penelitian.
8. Siswa-siswi kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah yang telah membantu penulis
untuk menyelesaikan penelitian.
9. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang
telah memberikan ilmunya sehingga penulis mampu menyelesaikan
perkuliahan ini dengan sebaik-baiknya.
10. Teristimewa dan terkasih orangtua penulis tercinta Ibu Ida Maskanah dan
Bapak Solihin yang telah banyak memberikan dukungan baik dari segi moral
dan material, yang selalu mendo‟akan tiada hentinya. Semoga Allah selalu
memberi kesehatan, keberkahan, perlindungan, umur, dan rizki yang berkah
serta diridhoi dalam setiap langkahnya. Tanpanya diri ini bukanlah apa-apa,
karena bersama, dekapan, dan nasehat mereka diri ini menjadi kuat dan
bermakna.
11. Adikku tercinta, Muhammad Azizi Ramadhan dan Nadya Annisa Kamila serta
Adik Sepupuku Syahrul Muhammad Yassir dan Siti Alifa Yasmin yang telah
memberi semangat, dukungan, bantuan tenaga untuk menemani penulis dan
menjadi tempat pelipur lara.
12. Teruntuk seluruh keluarga besarku, yang selalu memberikan semangat dan do,a
untuk penulis.
13. Teruntuk sahabatku tercinta dan sepanjang masa, Rihlah Fauziah yang telah
memberikan semangat untuk berjuang bersama dan motivasi secara tersirat
agar dapat menyelesaikan dengan tepat waktu.
14. Teruntuk teman seperbimbinganku, Elgita Herviani Munggaran yang menjadi
tempat bertukar fikiran dan semangat bersama-sama untuk cepat
menyelesaikan penulisan skripsi ini

v
vi

15. Teruntuk sahabat-sahabatku tersayang, Syifa Fauziyyah, Afifatun Nurjannah


Dara Ayu Nurunnida, Syifa Nurul Fauziah, Fusna Khanifatuzikrillah, dan
Nurul Azka yang telah memberikan tempat untuk berbagi cerita, dukungan dan
semangat.
16. Teruntuk Bolang-bolang cantik, Zharfa Nur Fajrina, Atikah Imas Nuraini,
Dwitia Nur Pradini dan Lulu Miftahul Huda yang telah memberikan dukungan
dan juga semangat.
17. Teruntuk kawan-kawan seperjuangan PGMI angkatan 2014, PGMI A dan B
yang telah berjuang bersama dan memberi dukungan sampai saat ini.
Harapan dan untaian doa penulis ucapkan semoga Allah swt meridhai dan
membalas amal baik semua pihak dengan berlipat kemuliaan. Aamiin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
terdapat banyak kesalahan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik
dari semua pihak guna perbaikan skripsi ini. Akhir kata, harapan penulis semoga
skripsi ini bermanfaat.

Jakarta, 16 April 2018

Syifa Alinda Muthia

vi
vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. ii
ABSTRACT ........................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ..................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ................................. 8
A. Deskripsi Teoretik ........................................................................................ 8
1. Pengertian Strategi Pembelajaran ............................................................. 8
2. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif ................................................. 12
3. Kelebihan dan Kekurangan Active Learning .......................................... 14
4. Strategi Pembelajaran Aktif tipe Giving Question and Getting Answer 16
5. Hasil Belajar ........................................................................................... 18
6. Kemampuan Kognitif ............................................................................. 24
7. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ........................................ 29
8. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar (SD ................................................. 34
9. Materi IPA Energi .................................................................................. 36
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 45
C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 47
D. Hipotesis Penelitian.................................................................................... 51
BAB III METODELOGI PENELITIAN .............................................................. 52
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 52
B. Metode dan Desain Penelitian.................................................................... 53

vii
viii

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ................................. 54


D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 55
E. Variabel Penelitian ..................................................................................... 57
F. Instrumen Penelitian................................................................................... 58
G. Uji Coba Instrumen Tes ............................................................................. 61
H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 64
I. Hipotesis Statistik ...................................................................................... 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 67
A. Deskripsi Pra Penelitian ............................................................................. 67
B. Deskripsi Data ............................................................................................ 67
1. Deskripsi Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............... 71
2. Deskripsi Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............. 75
C. Pengujian Persyaratan Analisis .................................................................. 79
D. Pengujian Hipotesis .................................................................................... 84
E. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 85
F. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 98
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 100
A. Kesimpulan .............................................................................................. 100
B. Saran ......................................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 102

viii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di zaman
modern seperti sekarang ini semakin berkembang. Untuk dapat mengikuti
arus perkembangan pengetahuan di zaman modern ini dibutuhkan
pengetahuan dan wawasan yang luas agar dapat mengetahui banyak
informasi. Dalam kemajuan zaman yang semakin modern ini juga dibutuhkan
pendidikan yang baik dan berkualitas. Meskipun di Indonesia masih banyak
anak-anak yang belum mendapatkan pendidikan secara layak, dikarenakan
banyak faktor salah satunya adalah sumber daya manusia yang masih belum
menyeluruh dan juga kualitasnya yang harus ditingkatkan untuk memberikan
pengajaran pada peserta didik. Pengajar bukan hanya mengajarkan anak
menjadi pintar tetapi pengajar juga harus membentuk kualitas pribadi seorang
anak menjadi lebih baik lagi dari sikap maupun perilakunya. Pendidikan
merupakan salah satu cara atau program pemerintah untuk mencerdaskan
anak bangsa dan membentuk karakter anak bangsa menjadi lebih baik dan
lebih bermoral. Pendidikan yang berkualitas baik maka seseorang akan
memiliki pengetahuan yang berkualitas baik dan dapat menjadi seorang yang
bermanfaat.
Umumnya pendidikan yang berkualitas didapat melalui sekolah, di
sekolah seseorang akan mendapatkan pendidikan melalui belajar. Belajar
merupakan suatu proses perubahan kegiatan dan reaksi terhadap lingkungan.
Perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh
pertumbuhan atau keadaan, sementara seseorang seperti kelelahan atau di
bawah pengaruh obat-obatan. Perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup
pengetahuan, kecakapan, dan tingkah laku.

1
2

Perubahan itu diperoleh melalui pengalaman (latihan) bukan dengan


sendirinya berubah karena kematangan atau keadaan sementara.1
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam upaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Terkait dengan
pentingnya pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM, suasana belajar di
sekolah perlu direncanakan sedemikian rupa menggunakan pembelajaran
yang tepat. Tepat yang dimaksudkan adalah sesuai dengan mata pelajaran dan
materi yang akan dibelajarkan, sehingga siswa memperoleh kesempatan
untuk berinteraksi satu sama lain.
Belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku berikut
adanya pengalaman. “Pembentukan tingkah laku ini meliputi perubahan
keterampilan, kebiasaan sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi. Oleh
karena itu, belajar juga dapat dikatakan suatu proses yang diarahkan pada
suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman”. 2 Jadi, belajar
merupakan proses aktivitas individu berinteraksi dengan lingkungannya
sehingga memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang dapat membuat
perubahan pada tingkah laku individu tersebut.
Di dalam al-Quran juga, Allah telah menjelaskan bahwa dengan belajar
diharapkan ada perubahan dalam diri manusia ke arah yang lebih baik.
Sebagaimana dalam Q.S. al-Hajj:54 berikut ini:

َ‫حّقُ مِنْ رَ ِّبكَ فَيُ ْؤمِنُىا ّبِهِ فَتُخْبِت‬


َ ْ‫وَلِ َيعْلَمَ الَذِينَ أُوتُىا ا ْلعِلْمَ أَ َّنهُ ال‬

ٍ‫صزَاطٍ مُسْتَقِيم‬
ِ ٰ‫َلهُ قُلُى ُّبهُمْ ۗ وَإِّنَ الَلهَ لَهَادِ الَذِينَ آمَنُىا إَِلى‬
Artinya : ”Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini
bahwasanya Al-Quran itulah yang haq dari Tuhan-mu lalu mereka beriman
dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah pemberi
petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.”

1
Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta : PT AR-
RUZZ MEDIA, 2016), Cet. 3, hal. 13-14.
2
Ibid
3

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu ilmu yang berkaitan
langsung dengan kehidupan manusia yang berhubungan dengan alam sekitar.
IPA dijadikan salah satu mata pelajaran di sekolah dasar yang terdapat di
kurikulum pendidikan dasar. IPA juga memiliki peranan yang sangat penting
dalam pembentukan kepribadian dan perkembangan intelektual anak. Oleh
karena pentingnya pendidikan IPA di SD, maka sangat diperlukan
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristiknya, sehingga siswa belajar
IPA secara bermakna. Mata pelajaran IPA dipelajari di setiap sekolah dasar
mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI dan IPA juga masuk ke dalam
salah satu mata pelajaran yang diikutsertakan dalam Ujian Nasional (UN).
Dalam proses belajar IPA kelas IV semester II pembelajaran IPA
membahas berbagai macam materi tentang lingkungan sekitar salah satunya
energi serta manfaat energi dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dalam
mempelajari energi agar siswa mengetahui berbagai macam energi dan
manfaat-manfaat yang terdapat di lingkungan sekitar. Proses pembelajaran
IPA mengharuskan siswa mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
permasalahan yang ditanyakan dan memberikan kesempatan siswa untuk
mengembangkan potensi intelektualnya. Sehingga mengaktifkan siswa dalam
pembelajaran dan memberikan ruang yang lebih besar untuk siswa berperan
dalam sebuah pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 19 Februari
sampai dengan 5 Maret 2018 di MI Tarbiyatul Islamiyah pada kelas IV
ditemukan permasalahan-permasalahan terkait pembelajaran IPA, pada materi
energi yang membahas mengenai energi panas, energi bunyi dan energi
alternatif. Siswa masih merasa kesulitan terutama untuk memahami energi
alternatif bagaimana cara pengguanaannya dan cara pengolahannya. Selain itu
juga penggunaan strategi pembelajaran yang kurang bervariasi. Guru kurang
kreatif menggunakan strategi ataupun metode pembelajaran pada saat
mengajar. Guru juga kurang menginovasikan media pembelajaran sebagai
salah satu alat yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA. Sumber
4

belajar yang digunakan guru saat pembelajaran hanya sebatas buku paket dan
LKS .
Permasalahan lainnya terdapat pada rendahnya semangat siswa dalam
mengikuti pembelajaran IPA sehingga siswa menjadi pasif. Siswa hanya
mendengarkan guru berbicara menjelaskan materi dan bahkan saat guru
sedang menjelaskan siswa berbicara dengan temannya. Adapun rendahnya
semangat yang dialami siswa dikarenakan menurut siswa pembelajaran IPA
merupakan pembelajaran yang sulit sehingga siswa jenuh, siswa sering
melupakan pelajaran yang telah diterimanya dan akhirnya pembelajaran tidak
berkesan. Permasalahan tersebut dibuktikan dengan rendahnya hasil belajar
pada pembelajaran IPA dikarenakan tidak semua siswa yang mencapai
KKM, 80% siswa saja yang telah mencapai KKM dalam pembelajaran IPA.
Dalam hal ini, guru harus kreatif menggunakan berbagai macam strategi
untuk membuat pembelajaran menjadi aktif. Dalam pembelajaran, tidak
hanya guru yang berbicara tetapi siswa pun boleh diikusertakan dalam
pembelajaran. Jadi, tidak hanya guru yang menyampaikan siswa hanya
menerima tetapi siswa juga dapat melakukannya dengan arahan dari guru
tersebut. Strategi pembelajaran yang digunakan guru bukan hanya membuat
pembelajaran menjadi aktif tetapi juga membuat pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan dan lebih berkesan sehingga siswa tidak mudah melupakan
proses pembelajaran tersebut.
Salah satu strategi dalam pembelajaran aktif yaitu strategi pembelajaran
aktif giving question and getting answer. Strategi pembelajaran giving
question and getting answer merupakan salah satu upaya yang menjadikan
pembelajaran IPA menjadi lebih aktif dan tidak terlupakan oleh siswa.
Strategi pembelajaran ini berpusat pada aktivitas siswa (student centered),
guru hanya sebagai fasilitator yang membantu mengarahkan aktivitas siswa.
Strategi pembelajaran aktif giving question and getting answer ini
dikembangkan untuk melatih kemampuan siswa dalam bertanya dan
menjawab pertanyaan. Pada strategi ini siswa diberi kesempatan untuk
memberikan pertanyaan mengenai materi pembelajaran yang belum
5

dimengerti pada saat pembelajaran dan memberikan pendapat mengenai


materi yang telah dimengerti pada saat pembelajaran. Strategi pembelajaran
aktif giving question and getting answer ini dilakukan oleh guru setelah
penyampaian materi pembelajaran selesai, karena strategi pembelajaran ini
bertujuan untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahaman siswa
terhadap materi yang disampaikan oleh guru selama pembelajaran
berlangsung. Strategi pembelajaran ini juga dapat meningkatkan keaktifan
siswa dalam mengemukakan gagasan baik dalam membuat pertanyaan
ataupun menjawab pertanyaan dan dilakukan tanpa membuat siswa merasa
cemas karena strategi pembelajaran ini dilakukan semenarik mungkin.
Dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif giving question and getting
answer ini diharapkan siswa tidak merasa jenuh dalam belajar sehingga
siswa semangat dalam belajar dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil
belajar yang baik dalam pembelajaran IPA tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut mengenai strategi pembelajaran aktif giving
question and getting answer dirasa dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Oleh karena itu penulis melalukan penelitian mengenai hal tersebut dan
memilih judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif tipe Giving Question
and Getting Answer Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 4 MI/SD”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut dapat
diidentifikasi maslah penelitian sebagai berikut :
1. Pembelajaran cenderung didominasi oleh guru sehingga siswa menjadi
kurang aktif pada saat pembelajaran.
2. Siswa melupakan hal-hal yang telah dipelajari sehingga siswa
memperoleh hasil yang tidak memuaskan.
3. Pembelajaran belum menggunakan strategi yang bervariasi sehingga
hasil belajar IPA siswa hanya 80% yang sudah mencapai KKM dari
yang ditentukan yaitu 70.
4. Siswa kurang bersemangat atau kurang termotivasi saat belajar.
Sehingga siswa terlihat jenuh saat belajar.
6

5. Pembelajaran lebih dominan menggunakan metode ceramah sehingga


pembelajaran menjadi monoton.

C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah maka peneliti membatasi
permasalahan yang difokuskan pada poin ketiga guru belum menggunakan
strategi yang bervariasi sehingga hanya 80% yang mencapai KKM.
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, pembatasan penelitian
peneliti pada pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe giving
question and getting answer untuk membantu siswa dalam pembelajaran
dan melihat proses kognitif siswa (C1 dan C2) siswa pada pembelajaran IPA
materi energi.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe giving
question and getting answer terhadap kemampuan proses kognitif IPA
pada siswa kelas 4 MI/SD ?
2. Seberapa besar pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe giving
question and getting answer terhadap kemampuan proses kognitif IPA
pada siswa kelas 4 MI/SD ?

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh
strategi pembelajaran aktif tipe giving question and getting answer terhadap
kemampuan proses kognitif siswa kelas 4 MI/SD.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman
tentang cara pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran giving
question and getting answer.
7

2. Bagi Siswa
Dapat memberikan strategi pembelajaran aktif yang menyenangkan dan
dapat meningkatkan hasil belajar yang diharapkan.
3. Bagi Guru
Dapat menjadi masukan untuk dapat meningkatkan pembelajaran yang
kreatif dan inovatif agar siswa tidak merasa jenuh dan pembelajaran
menjadi lebih berkesan.
4. Bagi Sekolah
Semoga menjadi penyempurna untuk pembelajaran IPA untuk dapat
mencapai tujuan pembelajaran dengan hasil belajar yang baik.
8

BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi berasal dari kata Yunani, strategia, yang berarti ilmu perang
atau panglima perang. Berdasarkan arti kata tersebut, strategi adalah suatu
seni merancang operasi di dalam peperangan, seperti cara-cara mengatur
posisi atau siasat berperang, angkatan darat atau laut. Strategia juga dapat
diartikan sebagai suatu keterampilan mengatur kejadian atau
peristiwa.Menurut KKBI, “Strategi adalah ilmu dan seni menggunakan
semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu
dalam perang dan damai. Dalam konteks pengajaran menurut Gagne,
strategi adalah kemampuan internal seseorang untuk berpikir,
3
memecahkan masalah, dan mengambil keputusan”.
Secara umum, strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar
haluan untuk bertindak dalam usaha untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan. “Berkaitan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan
sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan”.4
Ada empat dasar dalam belajar mengajar yang meiliputi hal-hal berikut.
a. Mengidentifikasi serta menerapkan spesifikasi dan kualifikasi
perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana
yang diharapkan.
b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi
dan pandangan hidup masyarakat.
c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar
mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat

3
Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Jakarta : PT Remaja Rosdakarya,
2013), h. 36-37
4
Ibid.

8
9

dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan


mengajarnya.
d. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau
kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan
pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan
belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik
untuk penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan
secara keseluruhan.
Strategi merupakan suatu kekuatan untuk menguatkan pertahanan
dalam berbagai macam keadaan. Dengan menggunakan strategi segala
sesuatunya akan menjadi lebih terancang, teratur dan terlihat lebih terarah
sehingga dapat mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan.
Pembelajaran (instruction) bermakna sebagai “upaya untuk
membelajarkan seseorang atau kelompok orang melaluo berbagai upaya
(effort) dan berbagai strategi, metode dan pendekatan kearah pencapaian
tujuan yang telah direncanakan”. 5 Pembelajaran dapat pula dipandang
sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk
membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan
sumber belajar.
Pembelajaran dikatakan berhasil apabila semua elemen dalam
pembelajaran digunakan dengan baik dan mencapai tujuan pembelajaran.
Dengan begitu hasil yang akan dicapai dapat memenuhi tujuan atau target
dan pembelajaran baik ketika pembelajaran tersebut melibatkan siswa
secara penuh karena objek utama dalam pembelajaran adalah siswa.
Menurut Corey “Pembelajaran adalah suatu proses di mana
lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia
turut serta dalam tungkah laku tertentu. Pembelajaran merupakan subjek
khusus dari pendidikan”. 6 Sedangkan di dalam Dalam UU Standar
Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, “Pembelajaran adalah proses

5
Ibid
6
Ibid
10

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar”. Menurut Oemar Hamalik, Pembelajaran adalah suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan, prosedur yang saling memengaruhi dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Gagne dan Brigga, “Pembelajaran
adalah rangkaian peristiwa (events) yang memengaruhi pembelajaran
sehingga proses belajar dapat berlangsung dengan mudah".7
Pembelajaran sesungguhnya ada pada diri invidu masing-masing
yang berusaha untuk mengembangkan pemahaman yang telah didapatnya,
berinteraksi dengan lingkungan sekitar, menghubungkan pengetahuan
yang telah didapatkan sebelumnya dengan pengetahuan yang baru dan
juga dapat menyimpulkan keseluruhannya.8
Dari beberapa ahli di atas yang telah mengemukakan mengenai
pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang dilakukan pendidik
kepada peserta didik beserta lingkungannya untuk saling memberi
pengaruh yang baik agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian
kegiatan) yang termasuk juga penggunaan metode dan pemanfaatan
berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti bahwa di
dalam penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan
rencana kerja sebelum sampai pada tindakan. Strategi disusun untuk
mencapai tujuan tertentu. Artinya disini bahwa arah dari semua keputusan
penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan sehingga penyusunan
langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber
belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.
Dalam dunia pendidikan, menurut J.R. David strategi diartikan
sebagai “a plan, method, or series of activities designed to achieves a

7
Ibid
8
Leilani A. Arthurs & Bailey Zo Kreager, “An integrative review of in-class activities that
enable active learning in college science classroom settings”, International Journal of Science
Education,Vol 39, 2017, hal.4
11

particular educational goal”.9 Jadi dengan demikian strategi pembelajaran


dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu.
Ada dua hal yang patut kita cermati dari pengertian di atas. Pertama,
strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber
daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi
baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada
tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya,
arah dari semua keputusan penyusunan stategi adalah pencapaan tujuan.
Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran,
pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan
dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan
strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur
keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu
strategi.
Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah
suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan
efisien. Senada dengan pendapat di atas, Dick and Carey (1985)
juga menyebutkan bhawa strategi pembelajaran itu adalah suatu
set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara
bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.10
Strategi pembelajaran merupakan rancangan suatu kegiatan
pembelajaran yang dibuat oleh guru sebelum memulai mengajar untuk
membuat pembelajaran lebih tersusun dan dapat mencapai tujuan
pembelajaran dengan baik. Setiap guru penting memiliki strategi dalam
pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan
efisisen, dengan adanya strategi pembelajaran akan semakin
mempermudah guru dalam mengajar sehingga guru tidak merasa bingung
apa yang harus dilakukan setiap langkah dalam pembelajaran.

9
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta :
Kencana, 2006), hal. 126
10
Ibid
12

2. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif


Strategi pembelajaran aktif (active learning) dikenalkan pertama kali
oleh Mel Silberman. Menurut Maslow, “nilai Karakter dari strategi ini
adalah “aktif” atau dalam bahasa psikologi humanistis disebut aktualisasi
diri”. “Strategi ini sangat baik digunakan untuk melibatkan peserta didik
dalam mengulang materi pelajaran yang telah disampaikan”. 11 Menurut
Azhari dalam artikelnya menyebutkan “strategi giving questions and
getting answer ditemukan oleh Spancer Kagan, orang berkebangsaan
Swiss pada tahun 1963”. 1 2
Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik berperan secara aktif dalam proses
pembelajaran, menjadikan siswa baik dalam bentuk interaksi antar peserta
didik ataupun peserta didik dengan guru dalam proses pembelajaran.
Secara umum suatu proses pembelajaran aktif memungkinkan
diperolehnya beberapa hal. Pertama, interksi yang timbul selama proses
pembelajaran akan menumbuhkan positive interdependence, dimana
konsolidasi pengetahuan yang dipelajari hanya dapat diperoleh secara
bersama-sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar. Kedua, setiap
individu harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran, dan guru harus
mendapatkan penilaian dari peserta didik sehingga terdapat individu
accountability. Ketiga, proses pembelajaran aktif memerlukan tingkat
kerjasama yang tinggi sehingga akan menumpuk social skill.13
Siswa belajar secara aktif ketika mereka secara terus-menerus terlibat,
baik secara mental maupun fisik. Pembelajaran aktif itu penuh semangat,
hidup, giat, berkesinambungan, kuat dan efektif. Pembelajaran aktif akan
terjadi ketika siswa bersemangat, siap secara mental, dan bisa memahami
pengalaman yang dialami. Jika guru dapat menjelaskan tujuan

11
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif,
(Yogakarta : Pustaka Insan Madani, 2008), hal 69
12
Ning Tias Prima Wilinda, “Keefektifan Strategi Giving Question And Getting Answer
Terhadap Hasil Belajar Sumber Daya Alam Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 06 Petarukan
Pemalang”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang, Semarang , 2013, hal. 27
13
Wina Sanjaya, Op.cit, hal. 126
13

pembelajaran dengan jelas, maka siswa akan mengerti dan bisa


menghubungkan tujuan tersebut dengan hasil yang akan mereka peroleh
dari pelajaran yang telah guru sampaikan. Hal ini adalah langkah pertama
yang sangat penting saat memulai suatu pelajaran. Siswa perlu merasa
bahwa mereka adalah bagian dari proses pembelajaran.14
Pembelajaran aktif merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang
lebih banyak melibatkan aktivitas peserta didik dalam mengakses berbagai
informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam pembelajaran
di kelas sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat
meningkatkan pemahaman dan kompetensinya. Lebih dari itu,
pembelajaran aktif memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan berfikir tingkat tinggi, seperti menganalisis dan mensintesis,
serta melakukan penilaian terhadap berbagai peristiwa belajar dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran aktif memiliki
persamaan dengan model pembelajaran self discovery learning, yakni
pembelajaran yang dilakukan peserta didik untuk menanyakan kesimpulan
sendiri sehingga dapat menjadikan nilai baru yang dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran
aktif guru dapat memposisikan dirinya sebagai fasilitator yang bertugas
memberikan kemudahan belajar (to facilitate of learning) kepada peserta
didik. Peserta didik terlibat secara aktif dan banyak berperan dalam proses
pembelajaran, sedangkan guru lebih banyak memberikan arahan,
bimbingan, serta mengatur sirkulasi proses pembelajaran.15
Strategi pembelajaran aktif merupakan strategi yang ditujukan untuk
membuat pembelajaran menjadi lebih hidup sehingga siswa menjadi aktif
dan memberikan konsep pengetahuan untuk siswa. Dengan siswa menjadi
aktif terjadinya interaktif antara siswa dengan guru serta siswa dengan
siswa lainnya. Pembelajaran aktif mengajarkan siswa bagaimana untuk

14
Pat Hollingsworth, Pembelajaran Aktif:Meningkatkan Keasyikan Kegiatan di Kelas, (Jakarta
: Indeks, 2008), hal viii
15
Isriani Hardini & Dewi Puspitasari, Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep &
Implementasi, 2012), (Yogyakarta: Familia), hal. 83.
14

mengembangkan potensi dirinya serta mengeksplor kemampuan yang


mereka miliki dengan cara yang menyenangkan.
Dengan pembelajaran aktif ini membuat pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan dan membuat siswa tidak merasa bosan saat pembelajaran
ketika hanya mendengarkan guru berbicara di depan kelas tetapi dengan
pembelajaran aktif siswa pun dapat mengemukakan apa yang ingin
dikatakan sesuai apa yang sedang dipelajarinya dengan memancing
konsep-konsep pengetahuan yang telah dipelajarinya. Maka dari itu dalam
pembelajaran aktif guru tidak sepenuhnya berperan saat pembelajaran
karena pembelajaran aktif memberikan ruang untuk siswa menunjukkan
kemampuannya. Dengan begitu siswa akan lebih memahami apa yang
telah dipelajarinya dikarenakan mereka ikut serta dalam pembelajaran
bukan hanya menerima semua yang telah disampaikan guru tetapi
mengkontruksi pengetahuan yang siswa miliki dengan pengetahuan yang
baru diterima saat pembelajaran.

3. Kelebihan dan Kekurangan Active Learning


Dalam setiap strategi pembelajaran memiliki berbagai macam cara untuk
membuat pembelajaran menjadi lebih baik dan lebih menyenangkan
sehingga peserta didik tidak merasa belajar itu hal yang membosankan.
Namun, disetiap strategi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
pun pasti memiliki kelebihan dan kekurangan dalam proses
pengaplikasiannya. Maka dari itu, berikut ini adalah kelebihan dan
kekurangan Active Learning sebagai berikut:
a. Kelebihan strategi Active Learning
Diantara keunggulan strategi pembelajaran aktif tersebut adalah
sebagai berikut :
1) Peserta didik dapat belajar dengan cara yang sangat
menyenangkan sehingga materi sesulit apapun tidak sempat
“mengernyitkan” kening mereka.
15

2) Aktivitas yang ditimbulkan dalam active learning dapat


meningkatkan daya ingat peserta didik, karana gerakan dapat
“mengikat” daya ingat pada memori jangka panjang.
3) Active Learning dapat memotivasi peserta didik lebih maksimal
sehingga dapat menghindarkan peserta didik dari sikap malas,
mengantuk dan sejenisnya.
b. Kekurangan strategi Active Learning
Adapun kelemahan yang terdapat di dalam stategi active learnig
adalah sebagai berikut:16
1) Hiruk-pikuknya kelas akibat dari aktivitas yang ditimbulkan
stratgi active learing justru sering kali dapat mengacaukan
suasana pembelajaran, sehingga standar kompetensi tidak
tercapai.
2) Secara rasional memang peserta didik yang belajar dengan
senang hati dapat mencapai prestasi yang lebih tinggi daripada
belajar dalam tekanan atau target materi. Namun demikian,
keleluasaan dengan penekanan pada aspek menyenangkan
memiliki resiko tinggi, yakni ketidaktersediaan peserta didik
untuk belajar lebih keras. Dengan kata lain, konsep belajar aktif
menyenangkan dapat pula membuat peserta didik lebih
menekankan pada pencarian kesenangan dalam belajar, dan
melupakan tugas utamanya untuk belajar.
Untuk mengatasi kelemahan di atas pada saat melaksanakan
strategi active learning yaitu saat siswa diminta untuk berkumpul
bersama teman kelompok yang telah ditentukan oleh guru, untuk
menghindari keramaian yang terjadi maka guru meminta satu persatu
kelompok untuk pindah secara bergantian dan agar siswa tidak
melupakan bahwa mereka sedang belajar sesekali guru mengingatkan
bahwa mereka sedang berdiskusi suatu materi yang telah ditentukan.

16
Suyadi, Op.Cit , h. 58-59
16

4. Strategi Pembelajaran Aktif tipe Giving Question and Getting Answer


Strategi peninjauan kembali salah satu cara yang pasti untuk
membuat pembelajaran tetap melekat dalam pikiran adalah dengan
mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang telah dipelajari.
Materi yang telah dibahas oleh siswa cenderung lebih melekat di dalam
pikiran daripada materi yang tidak dibahas. Dikarenakan pembahasan
kembali memungkinkan siswa untuk memikirkan kembali informasi
tersebut dan menemukan cara untuk menyimpan di dalam otak. 17
Dalam teknik pembelajaran ini, para siswa diminta secara aktif terlibat
dalam menciptakan kuis dan bahan-bahan tes yang akan digunakan guru,
baik sebagian atau seluruhnya. Pertanyaan kuis itu dituliskan dalam sehelai
kertas (pertanyaan tidak terlalu banyak, maksimal dua pertanyaan saja bagi
setiap siswa). Dengan cara ini guru mendorong siswa untuk berpikir lebih
mendalam mengenai bahan ajar yang telah dipelajarinya dengan
menggunakan proses berpikir tingkat tinggi. Sebagai variasi, dalam
implementasi pembelajaran kolaboratif, siswa dapat mendiskusikan
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan sendiri.18 Strategi
Giving Question and Getting Answer merupakan strategi pembentukan tim
untuk melibatkan siswa dalam peninjauan kembali materi pada pelajaran
sebelumnya atau pada akhir pelajaran.
Prosedur dalam menggunakan strategi Giving Question and Getting
answer yaitu guru memberikan dua kartu indeks kepada masing-masing
siswa lalu guru memerintahkan tiap siswa untuk melengkapi kalimat kartu
1 yang diisi dengan pertanyaan tentang apa yang belum dimengerti selama
pembelajaran dan kartu 2 diisi dengan pernyataan tentang materi yang
telah dimengerti dengan maksud untuk dijelaskan ke kelompok lain setelah
itu guru membuat kelompok kecil terdiri dari 4-5 siswa dan perintahkan
setiap kelompok untuk memilih pertanyaan paling relevan untuk diajukan

17
Melvin L. Silbermen, Active learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Diterjemahkan oleh :
Raisul Muttaqien. (Jakarta : Penerbit Nusamedia, 2006), Cet 3, hal. 249
18
Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hal.
45
17

dan pertanyaan paling menarik untuk dijawab dari kartu anggota kelompok
mereka. Selanjutnya setiap kelompok untuk melaporkan pertanyaan untuk
diajukan yang telah dipilih saat diskusi. Pastikan ada siswa yang dapat
menjawab pertanyaan itu, jika tidak guru harus menjawabnya. Terakhir
setiap kelompok untuk melaporkan pertanyaan untuk dijawab yang ia
pilih. Perintahkan anggota kelompoknya untuk berbagi jawaban dengan
siswa yang lainnya.19
Strategi Giving Question and Getting Answer ini sangat melibatkan
siswa dalam melakukan pengulangan dalam pembelajaran sehingga guru
dapat mengetahui kemampuan siswa dan dapat mengetahui apa yang telah
didapat selesai pembelajaran. Dalam strategi ini pun siswa yang
mengulang pembelajaran dengan hasil yang telah diperoleh pada saat
mendengarkan penjelasan materi yang telah disampaikan oleh guru. Siswa
diberikan penjelasan tentang materi energi pada pertemuan pertama siswa
diberikan sub materi tentang energi panas. Setelah guru menjelaskan
secara singkat, guru memberikan dua buah kertas kecil dengan bentuk dan
warna yang berbeda untuk meminta siswa menuliskan pertanyaan (materi
yang belum dipahami) dan pernyataan (materi yang telah dipahami). Siswa
selesai menulis pertanyaan dan pernyataan lalu guru meminta siswa untuk
membuat kelompok berdasarkan hitungan 1 sampai dengan 5, setelah
menghitung selesai terbentuklah 5 kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5
siswa disetiap kelompoknya. Setelah siswa sudah berkumpul bersama
kelompoknya siswa melakukan diskusi untuk memilih pertanyaan dan
pernyataan yang akan diajukan kepada teman kelompok lain, guru
memberikan waktu 2 menit untuk mendiskusikan hal tersebut. Guru
memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mengajukan
pertanyaan dan pernyataan, setelah salah satu kelompok mengajukan
pertanyaan mengenai perpindahan energi panas guru meminta kelompok
lain untuk mempersiapkan diri menjawab pertanyaan. Selesai mengajukan

19
Melvin L. Silbermen, Op.Cit, h. 254-255
18

pertanyaan dan dijawab oleh teman kelompok lain, guru memberikan


penguatan dari jawaban tersebut.
Jadi, pada strategi Giving Question and Getting Answer ini
dimaksudkan tidak hanya guru yang dapat menjelaskan suatu materi
pembelajaran namun siswa pun dapat menjelaskannya dengan bahasa
mereka sendiri yang telah mereka pahami sebelumnya dan tidak hanya
guru saja yang dapat memberikan kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari namun siswa juga dapat memberikan kesimpulan.

5. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan
sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,
pemahaman, atau pengetahuan baru sehinga memungkinkan sesorang
terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir,
merasa maupun bertindak.20
Menurut Winkel belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,
yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-
pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu
bersifat secara konstan dan berbekas.21

Secara umum, belajar dapat dimaknai dengan suatu proses bagi


seseorang untuk memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap.
“Belajar erat kaitannya dengan proses perubahan. Namun, tidak semua
proses perubahan dikatakan belajar. Misalnya, seseorang yang
meminum minuman keras, lalu mabuk. Maka perubahan itu tidaklah
dikatakan belajar”.22
Belajar merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan
perubahan pada diri seseorang. Perubahan yang terjadi setelah belajar

20
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013), hal.
4
21
Ibid
22
Ahmad Syarifuddin, “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Belajar Dan Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhinya”, Jurnal Edukasi, Vol XVI, 2011, hal. 115
19

merupakan perubahan kearah sesuatu yang bernilai positif jadi tidak


semua perubahan yang terjadi adalah belajar.
Hasil adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukan
sesuatu yang dicapai seseorang setelah melakukan suatu usaha. Hasil
belajar adalah hasil yang dicapai dari proses belajar mengajar sesuai
dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar adalah tingkah laku yang
diukur dengan tes mengenai bidang studi yang dipelajari, berupa
pengetahuan ditunjukkan oleh informasi yang tersimpan dalam
fikiran, sedangkan keterampilan ditunjukkan dengan aksi dan reaksi
yang dilakukan seseorang dalam mencapai tujuan. Hasil belajar pada
dasarnya terjadinya proses perubahan tingkah laku dari tidak tahu
menjadi tahu, dari sikap yang kurang baik menjadi lebih baik, dari
tidak terampil menjadi terampil pada peserta didik.
a. Tujuan Belajar
Tujuan belajar dalam Islam, yaitu mencari rezeki di dunia,
selamat dunia dan akhirat, dan memperkuat akhlak.
Menurut Dalyono tujuan belajar adalah sebagai berikut:
1) Belajar bertujuan mengadakan perubahan dalam diri
antara lain perubahan tingkah laku.
2) Belajar bertujuan mengubah kebiasaan yang buruk
menjadi baik.
3) Belajar bertujuan mengubah sikap dari negatif menjadi
positif, tidak hormat menjadi hormat, benci menjadi sayang
dan sebagainya.
4) Dengan belajar dapat memiliki keterampilan.
5) Belajar bertujuan menambah pengetahuan dalam
berbagai bidang ilmu.23
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan
belajar adalah terjadinya perubahan dalam diri seseorang terhadap
cara berfikir, meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
yang terpenting dapat meningkatkan iman dan taqwa di dalam diri
siswa serta membentuk perilaku siswa yang lebih baik, dapat
meningkatkan kemandirian seorang siswa yang meliputi sikap

23
Ahmad Syarifuddin, Op.cit, h.116
20

spiritual (K1), sikap social (K2), pengetahuan (K3), dan keterampilan


(K4).
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
Untuk memahami kegiatan yang disebut “belajar”, perlu
dilakukan analisis untuk menemukan persoalan-persoalan apa yang
terlibat di dalam kegiatan belajar itu. Di muka telah dikatakan
bahwa belajar merupakan suatu proses. Sebagai suatu proses sudah
tentu harus ada yang diproses (masukan atau input), dan hasil dari
pemrosesan (keluaran atau output). Jadi dalam hal ini kita dapat
menganalisis kegiatan belajar itu dengan pendekatan analisis
sistem. Dengan pendekatan sistem ini sekaligus kita dapat melihat
adanya berbagai faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil
belajar, dikarenakan belajar memerlukan waktu untuk dapat
memperoleh hasil yang baik.24
Di dalam proses belajar mengajar di sekolah, maka yang akan
dimaksud masukan mentah atau raw input adalah siswa sebagai
raw input siswa memiliki karakteristik tertentu, baik fisiologis
maupun psikologis. Mengenai fisiologis ialah bagaimana kondisi
fisiknya panca inderanya, dan sebagainya. Sedangkan yang
menyangkut psikologis adalahnya minatnya, tingkat kecerdaannya,
bakatnya, motivasinya, kemampuan kognitifnya, dan sebagainya.
Semua ini dapat mempengaruhi bagaimana proses dan hasil
belajarnya.25
Yang termasuk instrumental input atau faktor-faktor yang
disengaja dirancang dan dimanipulasikan adalah kurikulum atau
bahan pelajaran, guru yang memberikan pengajaran, sarana dan
fasilitas, serta manajemen yang berlaku di sekolah yang
bersangkutan. Di dalam keseluruhan sistem maka instrumental
input merupakan faktor yang sangat penting pula dan paling
24
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007), hal
106
25
Ibid, hal 107
21

menentukan dalam pencapaian hasil/output yang dikehendaki,


karena instrumental input inilah yang menentukan bagaimana
proses belajar mengajar itu akan terjadi di dalam diri pelajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya,
tetapi dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor
ekstern. 26
1) Faktor intern merupakan faktor yang terdapat dari dalam diri
individu atau faktor alamiah yang sudah ada sejak lahir.
Faktor intern terbagi menjadi tiga faktor yaitu:
a) Faktor jasmaniah, yaitu kesehatan yang ada di dalam diri
individu
b) Faktor psikologi seperti inteligensi, perhatian, minat,
bakat, motif, dan kematangan
c) Faktor kelelahan, yaitu kelelahan jasmani (terlihat
dengan lemah lunglainya tubuh) dan kelelahan rohani
(dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan,
sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan
sesuatu hilang).
2) Faktor ekstern merupakan faktor yang didapati dari luar
individu. Faktor ekstern terbagi menjadi tiga faktor yaitu:
a) Faktor keluarga, yaitu bagaimana cara orang tua
mendidik, rekasi antara anggota keluarga, suasana rumah
tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
b) Faktor sekolah, yaitu mencakup metode, mengajar,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan
siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah,
standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan
tugas rumah (PR).

26
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2015),
cet VI, hal. 54
22

c) Faktor masyarakat, yaitu keadaan siswa dalam proses


belajar juga dipengaruhi dari masyarakat seperti teman
bergaul maupun kehidupan masyarakat disekitarnya.
c. Keberhasilan Belajar
“Keberhasilan belajar adalah tahap pencapaian aktual yang
ditampilkan dalam bentuk perilaku yang meliputi aspek kognitif,
afektif, maupun psikomotor dan dapat di lihat dalam bentuk
kebiasaan, sikap, penghargaan”.27 Keberhasilan dalam belajar dapat
dikatakan jika semua aspek yang terkait dalam pembelajaran
berhasil dicapai dengan baik dan juga memberikan dampak yang
baik bagi siswa baik pada pengetahuannya maupun pada siswanya
sendiri.
d. Indikator Keberhasilan Belajar
Ada beberapa indikator yang dapat digunakan mengukur
keberhasilan belajar:28
1) Hasil belajar yang dicapai siswa
Hasil belajar yang dimaksudkan di sini adalah pencapaian
prestasi belajar yang dicapai siswa dengan kriteria atau nilai
yang telah diterapkan baik menggunakan penilaian acuan
patokan maupun penilaian acuan norma.
Contoh : Capaian hasil belajar berdasarkan penilaian acuan
patokan misalkan berdasarkan acuan patokan ditetapkan kriteria
ketuntasan minimum 75. Nilai yang dicapai siswa Ahmad 65,
berarti siswa Ahmad belum berhasil belajar.
Contoh : Capaian hasil belajar berdasarkan penialaian acuan
norma misalkan berdasarkan acuan patokan diterapkan kriteria
ketuntasan minimum 75. Nilai yang dicapai siswa Buchori 70.
Rata-rata nilai kelas 68. Meskipun berdasarkan penilaian acuan
patokan Buchori belu berhasil belajar. Tetapi berdasarkan
27
Supardi, Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif, dan Psikomotor, (Jakarta :
RajaGrafindo Persada, 2016), hal. 2
28
Ibid, hal. 5
23

penilaian acuan norma siswa Buchori telah mencapai


keberhasilan belajar.
2) Proses belajar mengajar
Hasil belajar yang dimaksudkan disini adalah prestasi belajar
yang dicapai siswa dibandingkan antara sebelum dan sesudah
mengikuti kegiatan belajar mengajar atau diberikan pengalaman
belajar. Pengukuran penilaian tes dan evaluasi terhadap proses
belajar tidak hanya terbatas pada membandingkan nilai awal
dengan nilai akhir siswa, akan tetapi juga menilai segala
aktivitas siswa dalam melakukan kegiatan dan pengalaman
belajar, baik keaktifannya dalam mengajukan pertanyaan
terhadap permasalahan atau materi pelajaran, menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru maupun siswa, minat,
semangat dan gairah serta motivasi belajar, sikap terhadap
materi pelajaran dan kegiatan belajar mengajar serta tanggung
jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh
guru.29
Hasil belajar merupakan pencapaian terakhir yang dilihat dalam
pembelajaran yang biasanya berupa nilai jika dilihat pada ranah
kognitifnya, tetapi jika dilihat dari ranah afektifnya hasil belajar
terlihat dari perubahan tingkah laku seseorang setelah belajar yang
menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hasil yang didapatkan dari
belajar ada dua kemungkinan baik dan buruk tetapi hasil tersebut juga
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang telah dijelaskan di atas,
jadi hasil belajar yang didapatkan bukan hanya semata-mata faktor
yang ada di dalam ruangan kelas saja tetapi banyak hal lain yang
menunjang suatu hasil belajar menjadi baik atau buruk.

29
Ibid, hal.6
24

6. Kemampuan Proses Kognitif


Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan,
baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan
klasifikasi hasil belajar dari Taksonomi Bloom yang secara garis besar
membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah proses kognitif, ranah
proses afektif, dan ranah proses psikomotorik. Penjelasan dari ranah
proses kognitif yang merupakan bagian dalam penelitian ini, dapat
30
diuraikan sebagai berikut. Domain kognitif merupakan proses
pengetahuan yang lebih banyak didasarkan perkembangannya dari
persepsi, intropeksi atau memori siswa 31 . “Ranah psikologis siswa
yang terpenting adalah ranah kognitif. Ranah kejiwaan yang
berkedudukan pada otak ini, dalam perspektif psikologis kognitif,
adalah sumber sekaligus pengendali ranah-ranah kejiwaan lainnya”.32
Dalam Taksonomi baru melakukan pemisahan yang tegas antara
dimensi pengetahuan dengan dimensi proses kognitif. Kalau pada
taksonomi yang lama dimensi pengetahuan dimasukkan pada jenjang
paling bawah (Pengetahuan), pada taksonomi yang baru pengetahuan
benar-benar dipisah dari dimensi proses kognitif. Pemisahan ini
dilakukan sebab dimensi pengetahuan berbeda dari dimensi proses
kognitif. Pengetahuan merupakan kata benda sedangkan proses
kognitif merupakan kata kerja.
Pengetahuan pada proses kognitif dimiliki melalui aktivitas
mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi,
hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam domain
pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas
belajar dalam domain keterampilan.33 Pengetahuan diperoleh melalui

30
Mochtar Kusuma, Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta : Parama Ilmu, 2016), hal. 102
31
Ibid.
32
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2008), cet XIV, hal. 83
33
Permendikbud No 22, Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, 2016, hal.
12
25

aktivitas “mengingat, memahami, menerapkan atau mengaplikasikan ,


menganalisis, mengevaluasi, mencipta”.34
Berikut ini merupakan penjabaran dari ranah proses kognitif dalam
revisi taksonomi Bloom:35
1) Mengingat (C1) berarti mengambil pengetahuan tertentu dari
memori jangka panjang. Jika tujuan pembelajaran adalah
menumbuhkan kemampuan untuk meretensi materi pelajaran,
maka kategori proses kognitif yang tepat adalah mengingat.
Proses kognitif ini meliputi mengenali dan mengingat.
2) Memahami (C2) adalah mengkonstruksi makna dari materi
pesan-pesan pembelajaran termasuk apa yang diucapkan, ditulis,
dan digambar ataupun grafis oleh guru. Menumbuhkan
kemampuan mentransfer. Proses-proses Kognitif meliputi:
menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum,
menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan.
3) Mengaplikasikan (C3) yaitu melibatkan penggunaan prosedur-
prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau
penyelesaian masalah. Proses kognitif terdiri dari mengeksekusi
(ketika tugas hanya soal latihan) dan mengimplemantasi (ketika
tugas merupakan masalah yang tidak familiar).
4) Menganalisis (C4) berarti melibatkan proses memecah-mecah
materi jadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan
hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan antara
bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan.
5) Mengevaluasi (C5) didefinisikan sebagai membuat keputusan
berdasarkan kriteria dan standar. Kriteria-kriteria yang paling
sering digunakan adalah kualitas, efisiensi, dan konsistensi.
6) Mencipta (C6) adalah memadukan bagianbagian untuk
membentuk sesuatu yang baru dan koheren atau membuat suatu
34
Ibid, hal.3
35
Sri Fatmawati, ” Perumusan Tujuan Pembelajaran Dan Soal Kognitif Berorientasi Pada
Revisi Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Fisika” Jurnal EduSains, 2014, hal 6-7
26

produk yang orisinal. Mencipta melibatkan proses menyusun


elemenelemen jadi sebuah keseluruhan yang koheren dan
fungsional. Meminta siswa membuat sebuah produk baru
dengan mengorganisasi sejumlah elemen atau bagian jadi suatu
pola atau struktur yang tidak pernah ada sebelumnya
Ranah proses kognitif tersebut diaplikasikan dalam pembelajaran
sesuai dengan strategi pembelajaran yang digunakan yaitu Giving
Question and Getting Answer. Ranah proses kognitif yang digunakan
dalam penelitian yaitu C1 dan C2.
“Dimensi pengetahuan diklasifikasikan menjadi faktual,
konseptual, prosedural, serta metakognitif yang penguasaannya
dimulai sejak Tingkat Pendidikan Dasar hingga Tingkat Pendidikan
Menengah”.36
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif
pada tingkah pendidikan dasar adalah sebagai berikut:
1) Faktual adalah pengetahuan dasar berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan diri
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, dan negara. 37 Pengetahuan faktual berisikan
elemen-elemen dasar yang harus diketahui siswa jika mereka
akan mempelajari suatu disiplin ilmu atau menyelesaikan
masalah dalam disiplin ilmu tersebut. Pengetahuan faktual
terdiri dari pengetahuan terminologi yang merupakan
pengetahuan tentang label dan simbol verbal dan nonverbal
(misalnya kata, angka, tanda, dan gambar) dan pengetahuan
tentang detail-detail dan elemen-elemen yang spesifik
merupakan pengetahuan yang meliputi semua informasi yang
medetail dan spesifik. 38 Jadi, pengetahuan faktual merupakan

36
Permendikbud No 21, Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah, 2016, hal. 5
37
Permendikbud No 20, Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah, 2016, hal 5
38
Sri Fatmawati, Op.cit , hal. 4-5
27

pengetahuan dasar yang diketahui oleh siswa secara fakta karena


pengetahuan tersebut mendasari pengetahuan-pengetahuan
berikutnya.
2) Konseptual adalah istilah yang digunakan, klasifikasi, kategori,
prinsip, dan generalisasi berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan budaya terkait dengan diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan
39
negara. Jenis pengetahuan ini ada tiga yaitu pertama
pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori yaitu menciptakan
hubungan-hubungan antara elemen-elemen, kedua pengetahuan
tentang prinsip dan generalisasi fakta dan peristiwa spesifik,
mendeskripsikan proses dan interelasi diantara detail-detail ini
dan menggambarkan proses dan interelasi diantara klasifikasi
dan kategori, dan ketiga pengetahuan tentang teori, model dan
struktur merupakan rumusan-rumusan yang abstrak dan dapat
menunjukkan interelasi dan susunan banyak detail, klasifikasi
dan kategori, dan prinsip dan generalisasi yang spesifik.40 Pada
pengetahuan ini siswa sudah dapat mengetahui suatu engetahuan
yang lebih kompleks dan dapat mengkonsep suatu fakta yang
luas.
3) Prosedural adalah pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu
atau kegiatan yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya terkait dengan diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa dan
41
negara. Pengetahuan ini mencakup pengetahuan tentang
keterampilan dan algoritme, teknik dan metode dan juga perihal
kriteria-kriteria yang digunakan untuk menentukan
dan/menjustifikasi “kapan melakukan sesuatu” dalam ranah-
ranah dan disiplin-disiplin ilmu tertentu. Dengan kata lain
39
Permendikbud No 20 Tahun 2016, Loc.cit.
40
Sri Fatmawati, Loc.cit.
41
Permendikbud No 20 Tahun 2016, Op.cit, hal. 6
28

bahwa pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan tentang


beragam “proses”. 42 Jadi, pada pengetahuan prosedural siswa
dapat mengetahui berbagai macam proses suatu ilmu
pengetahuan yang dipelajarinya.
4) Metakognitif adalah pengetahuan tentang kekuatan dan
kelemahan diri sendiri dan menggunakannya dalam
mempelajari ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya
terkait dengan diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa dan negara.43 Pengetahuan ini
meliputi pengetahuan strategis, pengetahuan tentang proses-
proses kognitif, termasuk pengetahuan kontekstual dan
kondisional serta pengetahuan diri.44 Pada pengetahuan ini siswa
sudah mampu mengukur kemampuan dirinya dalam mengikuti
pembelajaran di kelas.

Berikut ini merupakan analisis butir soal yang mengacu pada


dimensi pengetahuan revisi taksonomi Bloom. Soal yang dianalisis
tersebut adalah soal yang telah tervalidasi yang berjumlah 17 soal.
Tabel 2.1
Analisis Butir Soal yang Mengacu Pada Dimensi Pengetahuan
Revisi Taksonomi Bloom
No. Jenis Dimensi Indikator Nomor
Pengetahuan Soal
1. Pengetahuan 8.1.2 Menyebutkan sumber 17
Faktual energi panas
8.1.3 Menyebutkan 3, 4
manfaat energi panas
8.1.11 Menyebutkan 12, 14
contoh aplikasi bunyi di
kehidupan sehari-hari
8.2.1 Menjelaskan sumber 18, 19
energi alternatif

42
Sri Fatmawati, Loc.cit.
43
Permendikbud No 20 Tahun 2016, Loc.cit.
44
Sri Fatmawati, Op.cit, hal. 6
29

No. Jenis Dimensi Indikator Nomor


Pengetahuan Soal
2. Pengetahuan 8.1.1 Menjelaskan 1
Konseptual pengertian energi
8.1.4 Menjelaskan 5, 6
mengenai perpindahan
panas

8.1.5 Menjelaskan 7
pengertian energi bunyi
8.1.7 Menjelaskan 8
penyerapan bunyi
3. Pengetahuan 8.3.1 Menjelaskan proses 13, 15,
Prosedural terjadinya bunyi pada alat 16
musik
4. Pengetahuan 8.1.8 Menentukan media 9
Metakognitf perambatan bunyi
8.1.10 Menentukan jenis- 11
jenis bunyi

Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada dimensi pengetahuan


pembelajaran IPA materi energi, peneliti memberikan tes dengan
mengerjakan soal sebanyak 17 berbentuk pilihan ganda yang
dikerjakan secara individu.

7. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
llmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu
Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari bahasa Inggris
„science’. Kata „science’ sendiri berasal dari kata dalam Bahasa
Latin „scientia’ yang berarti saya tahu. „Science’terdiri dari social
sciences (ilmu pengetahuan sosial) dan natural science (ilmu
pengetauan alam). Namun, dalam perkembangannya science sering
diterjemahkan sebagai sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) saja, walaupun pengertian ini kurang pas dan bertentangan
dengan etimologi. Untuk itu, dalam hal ini kita tetap menggunakan
30

istilah IPA untuk merujuk pada pengertian sains yang kaprah yang
berarti natural science.45
Untuk mendefinisikan IPA tidaklah mudah, karena sering
kurang dapat menggambarkan secara lengkap pengertian sains
sendiri. Menurut H.W Fowler, “IPA adalah pengetahuan yang
sistematis dan dirumuskan, yangberhubungan dengan gejala-gejala
kebendaan dan didasarkann terutama atas pengamatan dan
deduksi”.46
IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di
permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang
dapat diamati indera maupun yang tidak dapat diamati dengan
indera. IPA atau ilmu kealaman adalah ilmu tentang dunia zat, baik
makhluk hidup maupun benda mati yang diamati.
Adapun Wahyana mengatakan bahwa IPA adalah suatu
kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam
penggunaanya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta,
tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.47
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA
adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara
umum terbatas pada gelaja-gejala alam, lahir, dan berkembang
melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta
menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu terbuka, jujur, dan
sebagainya.48
IPA merupakan suatu ilmu yang berkaitan dengan alam
yang dapat diamati dengan indera manusia dan menggunakan teori-
teori yang telah ditetapkan oleh penemu-penemu terdahulu yang

45
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Surabaya : PT Bumi Aksara, 2010), hal. 136
46
Ibid.
47
Ibid.
48
Ibid, hal 136-137
31

menjadikan IPA suatu pengetahuan yang telah tersusun dengan


sistematis.
a. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada hakekatnya
adalah produk, proses, sikap dan teknologi. Oleh karena itu
pembelajaran IPA sebaiknya dilasanakan secara inkuiri ilmiah.
Agar bisa mempelajari IPA secara inkuiri ilmiah, pembelajaran
IPA harus didukung dengan pengelolaan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru yang professional agar mendapatkan pelajaran
yang memuaskan.49
Guru sebagai ujung tombak mata pelajaran IPA merupakan
subjek utama yang perlu ditingkatkan profesionalnya, agar kualitas
pembelajaran meningkat. Hal ini karena kemampuan profesional
guru telah resmi dicanangkan oleh pemerintah bahwa profesi guru
disejajarkan dengan profesi lainnya sebagai tenaga profesional.
Secara formal, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai produk,
sebagai prosedur. Sebagai proses diartikian semua kegiatan ilmiah
untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk
menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan sebagai
hasil proses, berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah
atau di luar sekolah ataupun bahan bacaan untuk penyebaran atau
disiminasi pengetahuan. Sebagai prosedur dimaksudkan adalah
metodologi atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu (riset
pada umumnya) yang lazim disebut metode ilmiah (scientific
method).50

49
Apridayani Marasabessy, “Analisis Pengelolaan Pembelajaran yang Dilakukan Oleh Guru
yang Sudah tersertifikasi Danyang Belum Tersertifikasi Pada Pembelajaran Ipa Di Kelas V
Sekolah Dasar”, Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol 13, 2012, hal. 8
50
Trianto, Op.cit, hal 137
32

b. Hakikat Pembelajaran IPA


Secara umum hakikat IPA adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari gelaja-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal
dengan proses ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpenting
berupa konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara universal.51
Merujuk pada hakikat IPA sebagaimana dijelaskan di atas,
maka nilai-nilai IPA yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran
IPA antara lain sebagai berikut:
1) Kecakapan bekerja dan berpikir secara teratur dan sistematis
menurut langkah-langkah metode ilmiah.
2) Keterampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan,
mempergunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan
masalah.
3) Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan
masalah baik dalam kaitannya dengan pelajaran sains maupun
dalam kehidupan.
Sebagai alat pendidikan yang berguna untuk mencapai tujuan
pendidikan, maka pendidikan IPA di sekolah mempunyai tujuan-
tujuan tertentu yaitu:
1) Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang dunia tempat
hidup dan bagaimana bersikap;
2) Menanamkan sikap hidup ilmiah;
3) Memberikan keterampilan untuk melakukan pengamatan;
4) Mendidik siswa untuk mengenal, mengetahui cara kerja serta
menghargai para ilmuwan penemunya;
5) Menggunakan dan menerapkan metode ilmiah dalam
memecahkan permasalahan.
Pembelajaran IPA secara khusus sebagaimana tujuan
pendidikan secara umum sebagaimana termaktub dalam taksonomi
Bloom bahwa diharapkan dapat memberikan pengetahuan

51
Ibid, hal. 141
33

(kognitif), yang merupakan tujuan utama dari pembelajaran. Jenis


pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan dasar dari prinsip
dan konsep yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.
Pengetahuan secara garis besar tentang fakta yang ada di alam
untuk dapat memahami dan memperdalam lebih lanjut, dan melihat
adanya keterangan serta keteraturannya.
Dari uraian tersebut, maka hakikat dan tujuan pembelajaran IPA
diharapkan dapat memberikan antara lain sebagai berikut :
1) Kesadaran akan keindahan dan keteraturan alam untuk
meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang dasar dari prinsip dan
konsep, fakta yang ada di alam, hubungan saling
ketergantungan, dan hubungan antara sains dan teknologi.
3) Keterampilan dan kemampuan untuk menangani peralatan,
memecahkan masalah dan melakukan observasi.
4) Sikap ilmiah, antara lain skeptis, kritis, sensitif, obyektif, jujur,
terbuka, benar, dan dapat bekerja sama.
5) Kebiasaan mengembangkan kemampuan berfikir analitis
induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip
sains untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam.
6) Apresiatif terhadap sains dengan menikmati dan menyadari
keindahan keteraturan perilaku alam serta penerapanya dlam
teknologi.
Untuk itu perlu dikembangkan suatu model pembelajaran IPA
yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya. Guru hanya
menjadi tangga yang membantu siswa untuk mencapai tingkat
pemahaman yang lebih tinggi, namun harus diupayakan agar siswa
dapat menaiki tangga tersebut.52

52
Ibid, hal. 143
34

Pembelajaran IPA merupakan salah satu pembelajaran pokok


yang ada di sekolah dasar. Pembelajaran IPA memiliki banyak
materi yang harus di pelajari yang berkaitan tentang alam di sekitar
kita yang telah diketahui sampai yang belum dketahui. Dalam
pembelajaran IPA lebih mengutamakan proses penerimaan dalam
pembelajaran yang akan berdampak pada pemahaman siswa dalam
menerima pembelajaran IPA. Meskipun pembelajaran IPA
berkaitan dengan lingkungan sekitar tetapi pembelajaran IPA
memiliki kemampuan berpikir kritis sehingga banyak siswa yang
merasa kesulitan dalam mempelajarinya, maka dari itu dalam
mempelajari IPA haruslah diketahui konsep suatu materi tersebut
agar dapat memahami secara menyeluruh.
8. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar (SD)
Ada beberapa karakteristik anak di usia sekolah dasar yang perlu
diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik
khususnyadi tingkat Sekolah Dasar (SD). Seorang guru harus dapat
menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya,
maka sangat penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik
siswanya. Berikut ini adalah bentuk bentuk karakteristik siswa SD antara
lain sebagai berikut:53
a. Senang bermain
Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan
pendidikan yang bermuatan permainan lebih-lebih untuk kelas rendah.
Guru SD seharusnyanya merancang model pembelajaran yang
memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. Guru
hendaknya mengembangkan model pembelajaran yang serius tapi
santai. Penyusunan jadwal pelajaran hendaknya diselang seling antara
mata pelajaran serius seperti IPA, Mateematika, dengan pelajaran

53
Mohamad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada,
2015), hal. 154
35

yang mengandung unsur permainan seperti pendidikan jasmani, atau


seni budaya dan keterampilan dan dapat dilakukan secara terpadu.
b. Senang bergerak
Orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat
duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu,
guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan
anak berpindah atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk
jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan.
c. Anak senang bekerja dalam kelompok
Dari pergaulannya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek
yang penting dalam proses sosialisasi, seperti : belajar memenuhi
aturan-aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung
pada diterimanya di lingkungan, belajar menerimanya tanggung jawab
belajar bersaing dengan orang lain secara sehat, mempelajari olahraga
dan membawa implikasi bahwa guru harus merancang model
pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar
dalam kelompok, serta belajar keadilan dan demokrasi.
d. Senang merasakan atau melakukan/memperagakan sesuatu secara
langsung
Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD memasuki tahap
operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar
menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama.
Bagi anak SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih
dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan
memberi contoh bagi orang dewasa. Dengan demikian, guru hendak
merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat
langsung dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih
memahami tentang konsep IPA jika langsung dengan praktiknya.
Siswa sekolah dasar merupakan transisi dari masa kekanak-
kanakan menjadi masa anak-anak yang sudah diberikan tanggung
jawab ringan yang dilatih untuk menghadapi masa yang akan datang.
36

Karakteristik pada anak sekolah dasar masih senang dengan dunia


mereka yang penuh dengan keseruan masa anak-anak, yang memiliki
tingkat emosional belum stabil. Pada usia sekolah dasar anak masih
harus mendapat pengarahan dan tuntunan sehingga nantinya akan
terbentuk sebuah karakter yang baik. Begitu pun dalam pembelajaran,
seorang guru harus mengerti dan memahami karakteristik anak didik
yang satu sama lain tidaklah sama tetapi saat masih usia sekolah dasar
sebagian besar anak-anak masih dalam tahap berpikir secara konkret
yang harus diberikan contoh nyata yang ada di kehidupan sehari-hari.

9. Materi IPA Energi


Dalam pembelajaran IPA kelas IV ada beberapa materi pembahasan
yang perlu dipahami peserta didik. Dikarenakan semua merupakan konsep
dari ilmu yang perlu dipelajari. Namun, dalam penelitian ini peneliti
mengkaji materi energi yaitu energi panas, energi bunyi dan energi
alternatif. Karena materi tersebut terdapat beberapa konsep abstrak yang
perlu dipahami lebih jelas oleh peserta didik.
“ Istilah energi berasal dari bahasa Yunani yaitu έvργεια – energeia
yang berarti aktivitas. Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan
untuk melakukan kerja. Dalam pengertian sehari-hari, energi dapat
didefinisikan sebagai suatu pekerjaan. Tanpa energi, dunia ini akan diam
atau statis”.54 Di dalam Al-Qur‟an juga telah dijelaskan pada surah Yasiin
ayat 80 terdapat kandungan tentang energi
َ‫ا ّلَ رِي جَ عَ لَ ّلَ كُ مْ مِ نَ اّل ّشَ جَ سِ ا ّلْ أَ خْ ضَ سِ نَا زًا فَ إِ ذَا أَ نْ تُ مْ مِ نْ هُ تُو قِ دُو ن‬
Artinya: “yaitu (Allah) yang telah menjadikan untukmu api dari kayu
yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu.”
Hasil dari pepohonan tersebut yang berupa serat maupun karbohidrat,
selain untuk pangan juga bisa diolah menjadi sumber energi – seperti
bioethanol untuk jaman ini dan yang berupa minyak bisa diolah menjadi

54
Sutarno, Sumber Daya Energi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hal. 1
37

biodiesel. Ada beberapa energi di dalam kehidupan manusia antara lain


sebagai berikut:
a. Energi Panas
“Energi panas (kalor) sering juga disebut energi termis. Jadi, panas
(kalor) mengalir dari suhu yang lebih tinggi ke suhu yang lebih
rendah”.55 Panas didefinisikan sebagai bentuk energi dalam keadaan
transit. Adanya energi transit ini oleh karena perbedaan temparatur
antara sumber energi datang dengan energi yang pergi. Perlu
diketahui energi itu sendiri tidak dapat dikatakan panas apabila ia
sendiri belum mulai mengalir atau pergi. 56 “Panas yang terdapat
dipermukaan bumi berasal dari berbagai sumber panas, yaitu panas
dari alam (sinar matahari, panas bumi) dan panas dari buatan
manusia”. 57 Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan
panas alami di pagi maupun panas buatan. Semua benda yang dapat
menghasilkan panas disebut sumber panas. Sumber panas utama
kehidupan di bumi adalah matahari. Matahari yang sampai ke
permukaan bumi itu sebagian besar diubah menjadi bentuk energi
lain yang menjadi sumber energi dipermukaan bumi, misalnya
tanaman menggunakan cahaya matahri untuk melakukan fotosintesa
dan hewan serta manusia memakan tanaman.58 Selain matahari, api
juga dapat dikatakan sumber panas. Api memiliki banyak manfaat di
dalam kehidupan seperti untuk memasak ataupun digunakan untuk
membuat api unggun.
Panas dapat melakukan perpindahan, ada tiga cara perpindahan panas
yaitu konduksi, konveksi dan radiasi. “Perpindahan panas dapat
didefinisikan sebagai berpindahnya energi dari satu tempat ke tempat
lainnya karena adanya perbedaan suhu antara kedua tempat

55
Asan Damanik, Fisika Energi, (Yoygakarta: Universitas Sanata Dharma, 2011), hal. 58
56
J.f. Gabriel, Fisika Lingkungan, (Jakarta: Hipokrates, 2001), hal. 198
57
Ibid, hal. 199
58
Asan Damanik, Op.cit, hal. 127
38

tersebut” 59 . Proses perpindahan panas mengalir dengan sendirinya


yang mengakibatkan terjadinya gaya dorong pada aliran panas
tersebut adalah perubahan suhu.60 Berikut ini adalah pemaparan cara
perpindahan panas:
1) Konduksi
“Konduksi ialah pemaparan panas dari suatu objek yang
sepenuhnya lebih tinggi ke objek lain dengan jalan kontak
langsung”. 61 Konduksi juga merupakan proses perpindahan
kalor dimana kalor mengalir dari daerah bersuhu tinggi ke
daerah bersuhu rendah dalam suatu medium yang berlainan
62
yang bersinggungan secara langsung. Contoh apabila
memanaskan ujung besi maka ujung besi lainnya akan terasa
panas. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari ketika kita
sedang membuat teh atau kopi menggunakan air panas, maka
saat mengaduknya dengan menggunakan sendok yang berbahan
logam ujung sendok yang dipegang akan terasa panas.
Dalam proses konduksi ini, mekanisme mengalirnya energi
panas yang terjadi pada cairan, padat atau gas mempunyai
prinsip yang sama, namun ada sedikit perbedaan. Sebagai
contoh proses konduksi yang terjadi pada molekul gas nitrogen;
nitrogen secara normal mengandung diatomik.63
2) Konveksi
Pada proes konveksi, dimana energi panas
ditransfer/dipindahkan melalui aliran fluida/zat alir; pada saat
yang bersamaan terjadi pula proses konduksi, namun proses
konveksi diutamakan. Konveksi yang terjadi secara alami yaitu
udara panas dengan berat jenis ringan bergerak ke atas dari

59
M.Syaiful, M.S., Mekanisme Perpindahan Energi, (Bogor: IPB Press, 2009), hal. 3
60
Ibid, hal. 5
61
Sutrisno dan Arif Tjahjono, Fisika Dasar II (Untuk Sains dan Kedokteran), (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), hal. 92
62
Efrizon Umar, Buku Pintar Fisika, (Depok: Media Pusindo, 2008), hal. 128
63
J.f. Gabriel, Op.cit, hal.209
39

permukaan panas. Sedangkan udara dingin mempunyai berat


jenis lebih besar dari udara panas bergerak turun menduduki
tempat udara panas tadi. 64 Secara sederhana konveksi adalah
proses perpindahan kalor yang diikuti pula oleh perpindahan
artikel-partikel media perantaranya.” Konveksi sangat besar
peranannya dalam proses perpindahan kalor antara permukaan
padat cairan atau gas yang ada di dekatnya”. 65 Jadi, konveksi
merupakan perpindahan panas melalui zat perantara dan diikuti
oleh partikel-partikel zatnya. Contoh konveksi dalam kehidupan
sehari-hari yaitu ketika sedang memasak air menggunakan panci
dan diletakkan di atas kompor gas tampak ada energi pada
daerah tersebut.
3) Radiasi
Radiasi adalah proses perpindahan kalor yang terjadi dari
benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu lebih rendah yang
terpisah di dalam ruang, bahkan jika terdapat ruang hampa di
antara benda tersebut. “Laju perpindahan kalor dengan cara
radiasi yang meninggalkan suatu permukaan tergantung pada
suhu mutlak dan sifat permukaan pemancar kalor”. 66 Jadi,
radiasi merupakan perpindahan panas tanpa melalui zat
perantara. Adapun contoh dari radiasi yang kita temukan di
kehidupan sehari-hari yaitu pancaran sinar matahari pada siang
hari yang langsung dapat dirasakan oleh kulit, saat pembakaran
kayu untuk api unggun jika kita mendekat akan terasa panas.
Hal-hal tersebut merupakan perpindahan kalor secara radiasi
yang ada dilingkungan sekitar.

64
Ibid.
65
Efrizon Umar, Op.cit, hal. 129
66
Ibid, hal. 183
40

b. Energi Bunyi dan Proses Terjadinya Bunyi Pada Alat Musik


“Bunyi dapat juga diartikan getaran, sehingga energi bunyi berarti
juga getaran”.67 Banyak sekali fenomena yang menghasilkan bunyi.
Misalnya pembakaran minyak dalam suatu mesin, selalu
menghasilkan bunyi. Bunyi yang dihasilkan instrumen musik,
gerakan badan, pohon atau daun juga menghasilkan bunyi. Ruang
mulut dan ruang hidung manusia merupakan struktur resonansi untuk
menghasilkan vibrasi melalui pita suara. Demikian pula garputala
yang digetarkan akan menghasilkan bunyi. Dari contoh di atas dapat
disimpulkan bunyi itu bisa berasal dari alam, dan bisa berasal dari
perbuatan manusia.68
Untuk contoh yang lebih jelas mengenai adanya energi bunyi
atau energi getaran yaitu apabila orang melihat jatuhnya sebuah
benda dari suatu ketinggian tertentu. Pada saat benda itu jatuh di
suatu lantai, energi kinetinya berubah menjadi energi panas dan juga
energi getaran, yaitu timbulnya suatu getaran pada lantai yang
menimbulkan bunyi. Apabila getaran yang ditunjukkan itu sangat
besar, maka dapat diraskan adanya energi getarannya yaitu terlihat
getarannya benda-benda lain disekitarnya.69
Bunyi mempunyai frekuensi alah satuan Hertz (Hz). 70 Pada bunyi
dibedakan menjadi 3 daerah pembagian frekuensi bunyi yaitu:
1) 0-16 Hz (20 Hz) : Daerah infrasonik, yang termasuk di sini
adalah getaran tanah, gempa bumi. Frekuensi 0-16 Hz ini
biasanya ditimbulkan oleh getaran tanah, getaran bangunan
maupun mobil truk. Frekuensi lebih kecil dari 16 Hz akan
mengakibatkan perasaan yang kurang nyaman, kelesuan kadang-
kadang dapat menimbulkan perubahan pada penglihatan. Apabila

67
Drs. Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2002, cet XI,
hal. 83
68
Sutrisno dan Siti Ahmiarti, Fisika Dasar I (Mekanika, Fluida, Dan Gelombang), (Jakarta:
UIN Press, 2007), hal. 289
69
Drs. Maskoeri Jasin, Loc.cit.
70
J.f. Gabriel, Op.cit, hal. 168
41

vibrasi bunyi dengan frekuensi infra yang mengenai tubuh akan


menyebabkan resonansi dan akan terasa sakit pada beberapa
71
bagian tubuh. Adapun jenis makhluk hidup yang dapat
menerima frekuensi tersebut yaitu hewan. Seperti gajah, jangkrik
dan anjing.
2) 16-20.000 Hz : Daerah sonik, yaitu daerah yang termasuk
frekuensi yang dapat didengar/frekuensi pendengaran
(audiofrekuensi). Dari hasil percobaan, diperoleh kepekaan
telinga terhadap frekuensi bunyi berada diantara 16-4.000 Hz.72
Gendang telinga manusia juga hanya mampu menerima energi
getaran yang ditimbulkan oleh sumber getar yang frekuensinya
paling rendah 16 getaran per detik (Hertz) dan paling besar
20.000 getaran per detik.73
3) Di atas 20.000 Hz : Daerah ultrasonik (daerah diatas ambang
pendengaran).74 Frekuensi di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik
(jangan kacaukan dengan supersonik, yang digunakan untuk
benda yang bergerak dengan laju yang lebih cepat dari kecepatan
bunyinya). Banyak hewan dapat mendengar frekuensi ultrasonik;
anjing, misalnya, dapat mendengar bunyi setinggi 50.000 Hz, dan
kelelawar dapat mendeteksi frekuensi sampai setinggi 100.000
Hz.75
Energi bunyi juga di dapat pada alat musik, sumber dapat bunyi
atau bergetar jika dipukul, dipetik, ditiup dan digesek. Alat musik
secara alami dapat menimbulkan bunyi dikarenakan adanya
resonansi yang menggetarkannya. Sumber bunyi yang dimaksud
yaitu sumber getaran yang menggetarkan daerah sekelilinya. Kita
dapat membedakan berbagai wujud sumber bunyi antara lain senar

71
Sutrisno dan Siti Ahmiarti, Op.cit, hal. 289
72
Ibid, hal. 290
73
Drs. Maskoeri Jasin, Loc.cit.
74
Ibid.
75
Douglas. C. Giancoli, Fisika 1: edisi kelima, (Jakarta: Erlangga, 2001), hal. 409
42

atau dawai yang terbuat dari kawat yang ditegangkan dengan kedua
ujungnya yang dipegang tetap, dan juga permukaan suatu benda baik
yang berupa selaput atau lempengan dan rongga udara.76 Alat musik
bersenar dengan demikian menggunakan semacam penguat mekanis
yang dinamakan papan bunyi (piano) atau kotak bunyi (gitar, biola),
yang bekerja menguatkan bunyi dengan menyediakan permukaan
yang lebih luas yang bersentuhan dengan udara. Ketika senar
digetarkan, papan atau kotak bunyi digetarkan. Karena luas
permukaan yang bersentuhan dengan udara lebih besar, gelombang
bunyi yang dihasilkannya menjadi lebih kuat. Alat musik seperti alat
musik tiup, dan pipa organa menghasilkan bunyi dari getaran
gelombang berdiri di kolom udara dalam tabung atau pipa.
Gelombang berdiri dapat terjadi di udara dalam ruang apapun, tetapi
frekuensi yang ada cukup kecuali untuk bentuk yang sangat
sederhana seperti tabung yang panjang dan kecil.77
Gelombang bunyi mempunyai sifat memantul, diteruskan dan
diserap oleh benda. Apabila gelombang suara mengenai tubuh
manusia (dinding) maka sebagian dari gelombang tersebut akan
dipantulkan dan sebagian lainnya akan diteruskan ke dalam tubuh.78
Bunyi dapat dipantulkan ke benda yang memiliki permukaan yang
keras seperti tebing, papan, gedung dan lain sebagainya dapat
disebut gema dan bunyi dapat diserap ke benda yang memiliki
permukaan lunak seperti styrofoam, kain dan kertas dapat disebut
gaung. Bunyi juga dapat merambat dalam beberapa zat diantaranya
zat cair, padat, dan udara.
c. Energi Alternatif
Energi alternatif merupakan energi pengganti dari energi yang
sebelumnya dan bersifat tidak akan habis. Sumber energi alternatif
antara lain matahari, air, angin, panas bumi, dan biomassa.
76
Peter Soedojo, Fisika Dasar, (Yogyakarta: Andi,2004), hal. 25
77
Douglas. C. Giancoli, Op.cit, hal. 419
78
Sutrisno dan Siti Ahmiarti, Op.cit, hal 292
43

Matahari adalah sumber energi raksasa. Matahari dapat


memenuhi semua kebutuhan energi kita hingga berlipat-lipat
jumlahnya jika kita dapat memanfaatkannya secara efektif. Karena
matahari akan tetap bersinar sampai jutaan tahun lamanya, matahari
dapat menjadi sumber energi yang berkesinambungan. 79 Matahari
memiliki manfaat yang sangat banyak untuk kehidupan makhluk
hidup di bumi ini. Matahari dapat disebut juga energi surya. Energi
surya adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas
surya (matahari) melalui perlatan tertentu menjadi sumber daya alam
bentuk lain.80 Dalam pemanfataan energi surya dapat dikelompokkan
menjadi dua jenis yaitu, energi surya pasif dan energi surya aktif.
Energi surya pasif mengacu pada pemanfaatan energi matahari tanpa
menggunakan alat mekanik. Misalnya alat pemanas surya pasir, alat
pendingin surya pasif dan pencahayaan rumah. Energi surya aktif
mengacu pada pemanfatannya menggunakan energi mekanis dalam
pengumpulan, penyimpanan dan pendistribusian energi surya.
Misalnya pemanfaatan surya aktif untuk system pemanas air yang
disebut system pemanas surya aktif, system pompa surya aktif yang
digunakan untuk mensirkulasikan air melalui sistem.81
Air juga merupakan salah satu sumber energi alternatif. Energi
air adalah energi yang berasal dari kekuatan air yang bergerak.energi
air telah berkontribusi banyak bagi pembangunan kesejahteraan
manusia sejak beberapa puluh abad yang lalu. Diberbagai negara
telah memanfaatkan energi air sebagai pembangkit tenaga air
(PLTA). Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) termasuk bentuk
pembangkit energi terbarukan yang telah digunakan secara luas.
Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan pusat pembangkit tenaga
listrik yang mengubah energi gravitasi air menjadi energi listrik.
Mesin penggerak yang digunakan adalah turbin air untuk mengubah
79
John Stringer, Energi , (Solo: Tiga Serangkai, 2009), hal. 18
80
Sutarno, Op.cit, hal. 131
81
Ibid, hal. 132
44

energi potensial menjadi energi kerja mekanis poros yang akan


memutar rotor pada generator untuk menghasilkan energi listrik.
Air sebagai bahan buku PLTA dapat diperoleh dengan berbagai
cara, misalnya dari sungai secara langsung disalurkan untuk memutar
turbin, atau dengan cara ditampung dahulu (bersama-sama air hujan)
dengan menggunakan kolam tandon air atau waduk sebelum
disalurkan untuk memutar turbin.82
Angin merupakan sumber energi yang berkesinambungan
karena angin dapat diperbaharui dan tidak menghasilkan polutan dan
limbah. Angin dapat dimanfaatkan untuk memutar kincir angin dan
turbin angin. Kebanyakkan ladang turbin angin dibangun di daratan,
walaupun ada juga yang dibangun di laut.83 “Turbin angin terdahulu
banyak dibangun di Denmark, Belanda dan negara-negara Eropa
lainnya dan lebih dikenal dengan Windmill”.84
“Panas Bumi (geotermal) adalah sumber energi panas yang
terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral
dan gas lainnya secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan
85
dalam suatu sistem Panas Bumi”. Pembangkit listrik tenaga
geotermal menggunakan energi panas dari dalam Bumi. Cara
termudah untuk memanfaatkan energi ini adalah dengan memompa
air panas Bumi secara alamiah dan menggunakannya untuk
menghangatkan gedung atau memanfaatkan uap air yang dihasilkan
untuk membangkitkan listrik.86
Biomassa dapat dipahami sebagai regeneratif (terbarukan) bahan
organik yang digunakan untuk menghasilkan energi. Sumber-sumber
ini termasuk vegetasi akuatik atau terestrial, residu dari kehutanan
atau pertanian, limbah hewan dan limbah rumah tangga. Dalam

82
Ibid, hal. 107-108
83
John Stringer, Op.cit, hal. 22
84
Sutarno, Op.cit, hal.145
85
Ibid, hal. 87
86
John Stringer, Op.cit, hal. 30
45

istilah awam, biomassa berarti dibuat dari tanaman, kayu, pupuk


kandang, tanah mengisi gas dan bahan bakar alkohol.87
Energi biomassa berasal dari bahan organik dan sangat beragam
jenisnya. Sumber energi biomassa dapat berasal dari tanaman
perkebunan atau pertanian seperti minyak tepung jagung, minyak
kedelai, pati gandum, dan minyak sayur, berasal dari hutan,
perternakan atau bahkan sampah.88

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Untuk mendukung penelitian ini, peneliti menemukan beberapa kajian
hasil penelitian yang sesuai dengan apa yang akan peneliti lakukan
diantaranya yaitu:
Danny Sudrajat meneliti tentang Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif
Teknik Giving Question and Getting Answer Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa memberikan kesimpulan bahwa, dengan menggunakan
strategi pembelajaran Giving Question and Getting Answer dapat
meningkatkan Hasil belajar matematika siswa mempunyai kemampuan
matematika siswa lebih baik yaitu memiliki rata-rata sebesar 65,75. Hasil
belajar matematika siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional
metode eskpositori mempunyai kemampuan matematika siswa rata-rata
sebesar 58,8. Strategi pembelajaran Giving Question and Getting Answer
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa. Hal ini lebih lanjut
dapat di lihat dari hasil pengujian rata-rata hasil belajar matematika siswa
yang cukup signifikan. Secara empiris terlihat bahwa rata-rata hasil belajar
matematika yang diajar dengan strategi pembelajaran Giving Question and
Getting Answer lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan
pembelajaran konvensional.89

87
Sutarno, Op.cit, hal. 75
88
Ibid, hal.76
89
Danny Sudrajat, “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Teknik Giving Question and Getting
Answer Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, hal. 108, tidak dipublikasikan.
46

Ning Tias Prima Wilinda meneliti tentang Keefektifan Strategi Giving


Question And Getting Answer Terhadap Hasil Belajar Sumber Daya Alam
90
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 06 Petarukan Pemalang”
memberikan kesimpulan terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas IV yang
signifikan antara yang kegiatan pembelajarannya menerapkan strategi giving
question and getting answer dan yang kegiatan pembelajarannya berpusat
pada guru. Perbedaan ini dapat dilihat melalui signifikansi hasil uji U Mann
Whitney. Hasil pengujian yang diperoleh yaitu 0,048. Karena signifikansi
0,048 < 0,05, maka Ho ditolak, sehingga terdapat perbedaan hasil belajar
yang signifikan. Hasil belajar IPA siswa kelas IV yang pembelajarannya
menggunakan strategi giving question and getting answer lebih baik
dibanding yang kegiatan pembelajarannya berpusat pada guru, yang
ditunjukkan dengan rata-rata nilai hasil postes pada kelompok eksperimen
yaitu 88,26, sedangkan pada kelompok kontrol yaitu 81,20. Selisih antara
keduanya yaitu 7,06. Hal ini membuktikan bahwa hasil belajar siswa kelas IV
yang pembelajarannya menggunakan strategi giving question and getting
answer lebih baik dibandingkan dengan yang kegiatan pembelajarannya
berpusat pada guru.
Muhammad Aziz Azly meneliti tentang Pengaruh Metode Pembelajaran
Giving Question and Getting Answer Terhadap Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematis Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 6 Bandar Lampung,
memberikan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode
pembelajaran Giving Question and Getting Answer dibuktikan dengan hasil
uji t yang diperoleh bahwa thitung = 3,58 dan ttabel = 2.003. hasil perhitungan
tersebut menunjukkan bahwa thitung > ttabel . Dapat disimpulkan berarti H1
diterima dan H0 ditolak, maka terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan

90
Ning Tias Prima Wilinda, “Keefektifan Strategi Giving Question And Getting Answer
Terhadap Hasil Belajar Sumber Daya Alam Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 06 Petarukan
Pemalang”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013, hal. 66, tidak
dipublikasikan.
47

metode pembelajaran Giving Question and Getting Answer terhadap


91
kemampuan pemahaman matematis.
Hasil penelitian relevan yang saya gunakan ada kaitannya dengan
proposal penelitian yang saya buat. Pada hasil penelitian relevan yang
pertama kaitannya dengan proposal penelitian saya, yaitu terletak pada
penggunaan strategi pembelajaran giving question and getting answer. Dan
pada kaitan proposal penelitian yang saya buat dengan hasil penelitian
relevan yang kedua yaitu terletak pada pengaruh penggunaan strategi
pembelajaran question and getting answer terhadap hasil belajar tematik
siswa sekolah dasar.

C. Kerangka Berpikir
Pada pembelajaran aktif kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa atau
student centered, tetapi kenyataannya masih saja ada siswa yang belum berani
mengeluarkan potensi dirinya untuk meningkatkan kemampuan kognitif
siswa dalam pembelajaran IPA dan membuat lebih mengaktifkan siswa
dalam untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan efektif dengan
pembelajaran yang menyenangkan. Untuk meningkatkan hal-hal tersebut
guru dapat menggunakan berbagai cara salah satunya adalah menggunakan
strategi dalam pembelajaran, strategi yang digunakan merupakan strategi
yang dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.
Pada strategi ini siswa dinilai kognitifnya pada ranah kognitif C1 dan C2.
Pertama, pada saat guru memberikan dua kartu indeks kepada masing-masing
siswa saat itu terlihat perhatian siswa saat guru sedang memberikan arahan,
pada tahap ini siswa dikembangkan proses kognitif C1 yaitu mengingat
dimana siswa menedengarkan arahan guru. Kedua, guru memerintahkan tiap
siswa untuk melengkapi kalimat kartu 1 yang diisi dengan pertanyaan tentang
apa yang belum dimengerti selama pembelajaran dan kartu 2 diisi dengan
pernyataan tentang materi yang telah dimengerti dengan maksud untuk

91
M. Aziz Azly, “Pengaruh Metode Pembelajaran Giving Question and Getting Answer
Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 6
Bandar Lampung”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Lampung, 2017,
hal. 3, tidak dipublikasikan.
48

dijelaskan ke kelompok lain, pada langkah ini siswa dilatih kemampuan


proses kognitf C1 dengan siswa ditujukan untuk menyatakan hal yang belum
dimengerti dan yang telah dimengerti selama guru menjelaskan dengan
mengulang dan menjelaskannya melalui tulisan sekaligus siswa merangkum
dan mengingat apa yang telah ia dapatkan, pada tahap kedua ini siswa juga
dilatih kemampuan proses kognitif C2 dengan melatih kemampuan anak
memahami dalam bentuk merangkum apa yang telah didapatnya dan
mengkonstruksi materi apa yang telah dipelajari. Ketiga, guru membuat
kelompok kecil terdiri dari 4-5 siswa dan perintahkan setiap kelompok untuk
memilih pertanyaan paling relevan untuk diajukan dan pertanyaan paling
menarik untuk dijawab dari kartu anggota kelompok mereka.
Siswa dapat mendiskusikan dengan teman sekelompoknya lalu memilih
dan juga menentukan pertanyaan yang akan diajukan kepada teman kelompok
lain, pada tahap ini siswa dilihat kemampuan proses kognitif C2 dengan cara
memilih dan membandingkan pertanyaan dan pernyataan siapa yang akan
diajukan kepada kelompok lain dengan cara berdiskusi dan memutuskan satu
diantara pertanyaan dan pernyataan milik temannya yang lain dengan
kesepakaran bersama. Keempat, setiap kelompok untuk melaporkan
pertanyaan untuk diajukan yang telah dipilih saat diskusi, tahap ini mengarah
pada ranah proses kognitif C1 setiap siswa mengingat pertanyaan dan
pernyataan yang diajukan kelompok lain untuk dijawab oleh kelompoknya
secara bergantian agar setiap anggiota kelompoknya memiliki peran tidak
hanya mendengarkan saja dan ranah proses kognitif C2 dimana siswa mampu
mentransfer pengetahuan yang telah di dapat melalui pertanyaan kelompok
lain dan juga siswa dapat menyimpulkan makna dari pertanyaan tersebut
melalui jawabannya. Pastikan ada siswa yang dapat menjawab pertanyaan
itu, jika tidak guru harus menjawabnya, siswa diberi kesempatan untuk
menyebutkan pertanyaan yang telah dipilih melalui diskusi dan kelompok
lain berkesempatan untuk menjawab dengan mengemukakan apa yang telah
ia pahami mengenai pertanyaan tersebut. Kelima, pada tahap terakhir ini
setiap kelompok untuk melaporkan pertanyaan untuk dijawab yang ia pilih.
49

Perintahkan anggota kelompoknya untuk berbagi jawaban dengan siswa


yang lainnya, pada langkah akhir ini guru menugaskan siswa untuk
melaporkan apa yang telah diapat dari pelajaran yang telah dipelajari
sehingga tidak hanya satu siswa yang mengerti tetapi seluruhnya dapat
mengerti pelajaran yang telah dipelajari. Pada tahap terakhir ini siswa
diarahkan ke ranah proses kognitif C2 yaitu siswa dapat berbagi jawaban
yang berarti mentransfer kemampuan kognitifnya kepada temannya yang
masih belum memahami dan juga menyimpulkan materi yang telah dipelajari
dengan bersama-sama dan gurupun ikut serta untuk memberikan arahan saat
siswa menyimpulkan pelajaran.
Jadi, pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif
tipe giving question and getting answer ini dikembangkan proses kognitifnya
yaitu mengingat dan memahami, dikarenakan dengan siswa mengingat
disertai dengan memahami siswa dapat lebih mengerti makna dari
pembelajaran yang mereka laksanakan. Dengan menggunakan strategi ini
siswa tidak hanya mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan tetapi juga
dapat mengembangkan kemampuan proses kognitif dimana sebagian dari
mereka masih ada yang kurang dalam mengembangkan kemampuan proses
kognitifnya salah satunya bagian dari memahami yaitu mentranfer
pengetahuan dan merangkum atau menyimpulkan pelajaran yang telah
didapatkannya.
Dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif yaitu strategi giving
question and getting answer, siswa dapat lebih aktif sehingga memberikan
peluang kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan proses kognitifnya
dan keberaniannya dalam mengungkapkan gagasan dan yang nantinya dapat
menghasilkan hasil akhir dalam pembelajaran IPA lebih meningkat, lebih
melakat dalam ingatannya dan lebih baik dari sebelum menggunakan strategi
tersebut.
50

Guru kurang bervariasi dalam menggunakan strategi pembelajaran


sehingga hasil belajar siswa belum seluruhnya mencapai KKM

Strategi Pembelajaran Aktif tipe Giving Question and Getting


answer yang ditujukan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan
siswa setelah menerima pembelajaran

Langkah-langkah Strategi Aspek kognitif yang


Pembelajaran Aktif tipe Giving digunakan yaitu C1, C2 dan
Question and Getting answer C3.

1. Guru memberikan dua kartu indeks


C1
kepada masing-masing siswa.

2. Guru memerintahkan tiap siswa


untuk melengkapi kalimat C1 dan C2
kartu 1 : pertanyaan
kartu 2 : pernyataan

3. Guru membuat kelompok kecil


terdiri dari 4-5 orang dan untuk C2
memilih pertanyaan dan pernyataan
siapa yang akan diajukan

4. Setiap kelompok siap untuk C2


ditunjuk atau mengajukan diri untuk
bertanya dan mengemukakan materi
yang telah dipahami

5. Setiap kelompok untuk melaporkan


pertanyaan untuk dijawab yang ia C2
pilih. Perintahkan anggota
kelompoknya untuk berbagi
jawaban dengan siswa yang lainnya.

Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
51

D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan di
atas maka hipotesis penelitian ini dapat diajukan hipotesis penelitian, yaitu
terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan strategi pembelajaran aktif
tipe giving question and getting answer terhadap kemampuan proses kognitif
IPA siswa kelas 4 MI/SD.
52

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di MI Tarbiyatul Islamiyah Ciganjur Jakarta
Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada 19 Februari 2018 sampai dengan 5
Maret 2018 di semester genap tahun ajaran 2017/2018.
Tabel 3.1
Kegiatan dan Waktu Penelitian
No Kegiatan Bulan

November Desember Januari Februari Maret April

1. Penyusunan
Proposal
2. Pembuatan
Instrumen
3. Seminar
Proposal
4. Revisi
Proposal
5. Perbaikan
Instrumen
6. Uji Coba
Instrumen
7. Pelaksanaan
Penelitian
8. Analisis
Data
9. Penyempur
naan
Laporan

52
53

B. Metode dan Desain Penelitian


“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.92 “Metode penelitian
adalah cara-cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan,
pengesahan dan penjelasan kebenaran atau cara yang ilmiah untuk mencapai
kebenaran ilmu guna memecahkan masalah”.93
Pada penelitian ini menggunakan metode penelitiannya adalah metode
kuantitatif. Metode kuantitatif mementingkan adanya variavel-variabel
sebagai objek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan
dalam bentuk operasinalisasi masing-masing variabel. “Reliabilitas dan
validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan
pendekatan ini, karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil
penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model
penelitian jenis sejenis”.94
Jenis penelitian eksperimen yang digunakan di dalam penelitian ini
adalah quasi eksperimen. “Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi
tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar
yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen”.95
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-
Posttest Control Group Design. Paradigma dalam penelitian ini,
diilustrasikan sebagai berikut :
Tabel 3.2
Desain Penelitian
Kelas Tes Awal Perlakuan Tes Akhir
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O1 - O2

92
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung : ALFABETA,
2011), cet 14, hal. 2
93
Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada,
2010), hal 108
94
Ibid, hal. 121
95
Sugiyono, Op.cit , hal. 77
54

Keterangan :
O1 = Tes Awal (Pretest) kelas eskperimen dan kelas kontrol
X = Perlakuan/treatment yang diberikan di kelas eskperimen menggunakan
strategi giving question and getting answer
O2 = Tes Akhir (Posttest) kelas eskperimen dan kelas kontrol
Pada desain ini terdapat dua kelompok, kelompok pertama diberi
perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak diberi perlakuan (X). Kelompok
yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang
tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Kemudian kedua kelompok
diberi pretest (O1) dan postest (O2).96

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel


1. Populasi
“Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang di
tetapkan oleh peneliti. Untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. 97 Populasi dalam penelitian ini adalah kelas IV MI
Tarbiyatul Islamiyah tahun pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari 2 kelas
IV dengan jumlah 70 siswa/siswi. Penempatan siswa di MI Tarbiyatul
Islamiyah dilakukan secara merata dalam kemampuannya, tidak ada
kelas unggulan dan sebaliknya maka karakteristik antar kelas dapat
dikatakan homogen.
2. Sampel
“Sampel adalah suatu prosedur di mana hanya sebagian populasi saja
yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang
98
dikehendaki dari suatu populasi”. Sampel yang diambil dalam
penelitian ini adala 2 kelas, yaitu :

96
Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan
Matematika, (Bandung : PT Refika Aditama, 2015), hal.136
97
Sugiono, Op.cit, hal. 215
98
Syofian Siregar, Op.cit, hal. 145
55

a. Kelas eksperimen yaitu kelas B yang diberi perlakuan, kelas yang


dalam pembelajaran IPA menggunakan perlakuan strategi giving
question and getting anwer.
b. Kelas kontrol yaitu kelas A yang tidak diberi perlakuan, kelas
yang dalam pembelajaran IPA tidak menggunakan strategi giving
question and getting anwer hanya menggunakan metode ceramah
seperti biasa dilakukan.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Cluster Random Sampling. “Cluster Random Sampling adalah
teknik sampling daerah ini digunakan untuk menentukan sampel jika
objek/subjek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas”.99 Dari dua
kelas tersebut dipilih mana kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan
mengambil satu kertas yang bertuliskan kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 29 siswa/siswi
kelas IV B dan 26 siswa/siswi kelas IV A MI Tarbiyatul Islamiyah. Dari
sampel tersebut dilihat kehadirannya selama 5 kali pertemuan, jika hadir
dari pertemuan pertama sampai terakhir maka siswa tersebut akan
dijadikan sampel untuk diambil penilaian. Jadi sampel akhir setelah
siswa mengikuti 5 pertemuan adalah 23 siswa/siswi kelas IVB (kelas
eksperimen) dan 17 siswa/siswi kelas IVA (kelas kontrol).

D. Teknik Pengumpulan Data


1. Tes
Tes menurut Riduwan, “tes sebagai instrument pengumpulan data
adalah serangkaian pertanyaan/latihan yang digunakan untuk mengukur
keterampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki individu/kelompok”.100
Tes merupakan sekumpulan pertanyaan yang digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai kemampuan kognitif siswa sebelum atau

99
Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Op.cit, hal. 108
100
Ibid, hal. 153
56

setelah peroses pembelajaran berlangsung. Bentuk tes bermacam-macam,


seperti soal pilihan ganda, soal essay, soal menjodohkan, dan lain-lain.101
Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa setelah dilakukannya strategi giving question and getting answer
apakah terdapat peningkatan atau tidak. Tes yang digunakan dalam
bentuk pilihan ganda yang berjumlah 17 soal yang telah tervalidasi.
2. Non Tes
Teknik non tes digunakans sebagai pendukung pencapaian dalam
penelitian. Adapun teknik non tes yang digunakan yaitu:
a. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti.102
Wawancara dilakukan pada penelitian ini sebagai studi
pendahuluan untuk mengetahui pembelajaran IPA yang selama ini
berlangsung di sekolah berkaian dengan strategi yang digunakan
guru dalam melaksanakan pembelajaran dan untuk mengetahui
permasalahan dalam pembelajaran IPA seperti KKM dan
kemampuan proses kognitif (hasil belajar) pada mata pelajaran IPA.
b. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri
yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain. Sutrisno Hadi
mengemukakan bahwa “observasi merupakan suatu proses yang
kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis
dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses
pengamatan dan ingatan”.103
Dalam observasi ini dilihat keterlaksanaan pembelajaran di kelas
yang disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dimana
peneliti dengan bantuan observer, apakah pembelajaran telah
101
Ibid.
102
Sugiono, Op.cit, hal. 137
103
Ibid, hal. 145
57

terlaksana dengan baik atau perlu ditingkatkan lagi. Observasi ini


dilakukan oleh observer yang melihat aktivitas guru dan siswa saat
pembelajaran berlangsung.
Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data penelitian ini
adalah :
1) Sebelum melakukan penelitian, peneliti menentukan kelas
eskperimen dan kelas kontrol.
2) Sebelum memulai pembelajaran peneliti ingin melakukan tes
sebelum belajar yaitu pretest yang dilakukan di kelas kontrol
dan kelas eksperimen.
3) Melakukan pengajaran di kelas dengan cara mengajar di
kelas dan sekaligus melakukan observasi.
4) Melakukan pengajaran di kelas eskperimen dengan
menggunakan strategi giving question and getting answer
sebanyak tiga kali.
5) Melakukan pengajaran di kelas kontrol dengan menggunakan
metode konvensional (ceramah) sebanyak tiga kali.
6) Memberikan soal tes (posttest) pada kedua kelas, yaitu
berupa instrumen penelitian yang dibuat oleh peneliti dan
telah diuji sebelumnya.
Menilai hasil test (posttest) pada kedua kelompok, yaitu
kelompok eksperimen yang menggunakan strategi giving question
and getting answer dan kelas kontrol yang menggunakan metode
konvensional.

E. Variabel Penelitian
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.104 Variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi

104
Ibid, hal. 38
58

dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) . Variabel
dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. 105
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran
aktif giving question and getting answer.
2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. 106 Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah kemampuan proses kognitif IPA.

F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. 107 Instrumen
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu :
1. Instrumen Tes
Tes merupakan salah satu alat pengumpul data dalam penelitian
eksperimen pendidikan, apabila peneliti ingin mengukur hasil belajar
siswa. “Tes merupakan kumpulan pertanyaan yang digunakan untuk
menetahui aspek kognitif siswa setelah mempelajari suatu materi
pelajaran”.108
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulis dalam
bentuk soal pilihan ganda, sebelum divalidiasi jumlah soal sebanyak
40 soal dan setelah soal divalidasi jumlah soal menjadi 17 soal yang
diberikan kepada sampel penelitian untuk diuji cobakan melalui
pretest dan posttest mengetahui pengaruh strategi giving question
and getting answer terhadap hasil belajar IPA materi tentang energi.
Hasil tes tersebut akan dibandingkan untuk mengetahui nilai
kemampuan proses kognitif IPA materi tentang energi dengan

105
Ibid, hal. 39
106
Ibid.
107
Ibid, hal. 102
108
Jakni, Metode Penelitian Eksperimen Bidang Pnedidikaan, (Bandung: Alfabeta, 2016), hal.
155
59

menggunakan strategi giving question and getting answer dan yang


tidak menggunakan strategi giving question and getting answer.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Proses Kognitif Siswa
Standar Kompetensi Indikator Nomor Dimensi Jumlah
Kompetensi Dasar Soal kognitif soal
8. 8.1 8.1.1 1*, 2 C1 2
Memahami Mendeskripsi Menjelask
berbagai kan energi an
bentuk panas dan pengertian
energi dan bunyi yang energi
cara terdapat di 8.1.2 5, 7, C1 3
penggunaa lingkungan Menyebut 31*
nya dalam kan
kehidupan sumber
sehari-hari energi
panas
8.1.3 6, 8*, C1 4
Menyebut 9*, 10
kan
manfaat
energi
panas
8.1.4 11*, C2 3
Menjelask 12*, 13
an
mengenai
perpindah
an panas
8.1.5 14, 15* C1 2
Menjelask
an
pengertian
energi
bunyi
8.1.6 16, C2 2
Menentuk 20*
an media
perambata
n bunyi
60

Standar Kompetensi Indikator Nomor Dimensi Jumlah


Kompetensi Dasar Soal kognitif soal
8.1.7 17*, 19 C1 2
Menjelask
an
penyerapa
n bunyi

8.1.8 22*, C2 3
Menentuk 23, 26
an jenis-
jenis bunyi
8.1.9 24*, C1 2
Menyebut 27*
kan contoh
aplikasi
bunyi di
kehidupan
sehari-hari
8.2 8.2.1 32*, C2 4
Menjelaskan Menjelask 33,
berbagai an sumber 35*, 40
energi energi
alternatif dan alternatif
cara
penggunaanny
a

8.3 8.3.1 25*, C1 4


Menjelaskan Menjelask 28*,
perubahan an proses 29, 30*
enerfi bunyi terjadinya
melalui bunyi pada
penggunaan alat musik
alat musik
Jumlah soal sebelum divalidasi 40
Jumlah soal yang digunakan atau setelah divalidasi 17
Ket : * = soal yang digunakan

2. Instrumen Non-tes
Instrumen non-tes yang digunakan adalah observasi yang
dilakukan melalui pengamatan langsung oleh peneliti kepada sumber
data yang ada diamati. Observasi yang diamati yaitu pra penelitian
61

dan keterlaksanaan pembelajaran guru dan siswa selama


pembelajaran berlangsung.

G. Uji Coba Instrumen Tes


Uji coba intrumen tes dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas
instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Setelah
melakukan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah mengolah data
hasil uji coba dengan mencari validitas dan reliabilitas. Hal ini diuraikan
sebagai berikut:
1. Validitas
Validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. 109 Uji instrumen
dapat dilakukan dengan pendapat para ahli (judgement expert) yaitu
dosen pembimbing dan siswa di luar kelas eksperimen dan kelas
kontrol yaitu kelas V yang terdiri dari 46 siswa. Instrumen yang
diujicobakan terdiri dari 40 butir soal berbentuk pilihan ganda.
Untuk mengukur validitas soal tes yang akan digunakan dalam
penelitian, maka peneliti melakukan validitas butir soal dengan
menggunakan software ANATES versi 4.0.9. Adapun tolak ukur
untuk menginterpretasikan derajat validitas instrumen ditentukan
berdasarkan kriteria menurut Guilford (1956) sebagai berikut:110
Tabel 3.4
Kriteria Koefisien Korelasi Validitas Instrumen
Koefisien Korelasi Korelasi Interpretasi Validitas
0,90 ≤ rxy ≤ 1,00 Sangat tinggi Sangat tepat/sangat baik
0,70 ≤ rxy < 0,90 Tinggi Tepat/baik
0,40 ≤ rxy < 0,70 Sedang Cukup tepat/cukup baik
0,20 ≤ rxy < 0,40 Rendah Tidak tepat/buruk
rxy <0,20 Sangat rendah Sangat tidak tepat

109
Syofian Siregar, Op.cit, hal. 162
110
Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Op.cit, hal.193
62

Setelah dilakukan uji coba instrumen, maka didapatkan hasil sebagai


berikut:
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Instrumen
Keterangan Item Soal
Jumlah Siswa 46
Jumlah Soal 40
Nomor Soal Valid 1, 8, 9, 11, 12, 15, 17, 20, 22, 24,
25, 27, 28, 30, 31, 32, 35

Jumlah Soal Valid 17

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dari 14 indikator


dikembangkan menjadi 40 soal lalu di ujicoba kepada 46 siswa
kelas V setelah itu di uji validitas terdapat 11 indikator dan 17 soal
yang valid. Jadi, soal yang digunakan (valid) sejumlah 17 soal.

2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali
atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur
yang sama pula. 111 Tinggi rendahnya derajat reliabilitas suatu
instrumen ditentukan oleh nilai koefisien korelasi antara butir soal
atau item pernyataan/pertanyaan dalam instrumen tersebut yang
dinotasikan dengan r. Untuk mengukur validitas soal tes yang akan
digunakan dalam penelitian, maka peneliti melakukan validitas butir
soal dengan menggunakan software ANATES versi 4.0.9. Tolak ukur
untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen ditentukan
berdasarkan kriteria menurut Guilford (1956) berikut:112

111
Syofian Siregar, Op.cit, hal. 173
112
Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Op.cit, hal.206
63

Tabel 3.6
Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen
Koefisien Korelasi Korelasi Interpretasi
Reliabilitas
0,90 ≤ r ≤ 1,00 Sangat tinggi Sangat tepat/sangat baik
0,70 ≤ r < 0,90 Tinggi Tepat/baik
0,40 ≤ r < 0,70 Sedang Cukup tepat/cukup baik
0,20 ≤ r < 0,40 Rendah Tidak tepat/buruk
r <0,20 Sangat rendah Sangat tidak tepat

Hasil uji reliabilitas instrumen tes melalui software ANATES dapat


dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas Kategori
0,64 Sedang

Berdasarkan dari perhitungan tersebut diperoleh hasil nilai uji


reliabilitas instrumen tes penelitian ini sebesar 0,64 yang berarti
reliabilitas sedang dan cukup baik. Dapat disimpulkan bahwa
instrumen ini layak untuk digunakan dalam penelitian.
Dari 40 soal yang telah diuji coba 17 soal yang valid dengan
koefisien korelasi 0,47 dan reliabilitas 0,64. Hal ini berdasarkan pada
proporsi keterwakilan indikator dari 14 indikator yang telah
ditentukan. Maka peneliti menggunakan soal nomor 1, 8, 9, 11, 12,
15, 17, 20, 22, 24, 25, 27, 28, 30, 32, 35, 39 yang digunakan sebagai
soal pretes dan postest untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum
dan sesudah diberikan perlakuan.
64

H. Teknik Analisis Data


Analisis data dalam penelitian kuantitatif merupakan kegiatan setelah
data selutunya terkumpul. Penelitian ini menggunakan suatu teknik
menganalisisnya dengan perhitungan karena berhubungan dengan angka yaitu
hasil tes belajar IPA yang diberikan kepada siswa
Data dalam penelitian ini merupakan hasil pretest dan posttest, data
tersebut kemudian dianalisis menggunakan tiga teknik analisis data yaitu
menggunakan uji parametrik untuk data yang berdistribusi normal dan non
parametrik untuk data yang tidak berdistribusi normal. Setelah mendapatkan
data pertama peneliti mengadakan uji prasyarat yaitu menggunakan uji
normalitas dan uji homogenitas selanjutnya di uji hipotesis, tetapi jika data
tidak berdistribusi normal maka uji hipotesis tidak diadakan maka dilakukan
uji non parametrik dengan menggunakan uji Mann Withney U . Pengujian
data dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 17.
SPSS merupakan salah satu program analisis data yang dapat digunakan
untuk membantu melakukan pengolahan, perhitung, dan analisis data secara
statistik dari yang sederhana hingga yang rumit dan kompleks.113
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu uji prasyarat untuk memenuhi
asumsi kenormalan dalam analisis data statistik parametik. Pengujian
ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data berdistribusi
normal atau tidak. 114 Data tersebut dapat dikatakan normalitas atau
normal jika signifikansi > 0,05. Analisis data ini dilakukan
menggunakan program SPSS 17 dengan menggunakan teknik
Kolmogorov Smirnov.
b. Uji Homogenitas
Homogenitas data mempunyai makna, bahwa data memiliki variansi
atau keragaman nilai yang sama secara statistik. Uji homoginetas

113
Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung : PT Refika Aditama,
2010), hal. 266
114
Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Op.cit, hal. 243
65

merupakan salah satu uji prasyarat analisis data statistik. Uji


homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah variansi data dari
sampel yang dianalisis homogen atau tidak. 115 Data tersebut dapat
dikatakan homogen atau memiliki kesamaan jika signifikansi > 0,05.
Analisis data ini menggunakan menggunakan program SPSS 17 yaitu
One Way Anova.
2. Uji Hipotesis
Setelah uji normalitas dan uji homogenitas terpenuhi, maka
selanjutnya melakukan uji hipotesis dengan menggunakan program
SPSS 17 yaitu uji t (Independent Simpple t-Test) pada taraf signifikan
= 0,05.
a. Uji t untuk data sampel yang berdistribusi normal dan homogen.
b. Jika data tidak berdistribusi normal tidak diadakan uji hipotesis
melainkan uji non parametrik yaitu dengan menggunakan uji Mann
Whitney U .
Kriteria pengujian hipotesis :
Jika signifikansi (2-tailed) > 0,025 maka H0 diterima dan H1 ditolak
Jika signifikansi (2-tailed) < 0,025 maka H0 ditolak dan H1 diterima

I. Hipotesis Statistik
1. Hipotesis Kemampuan Awal
H0 : =
H1 : ≠
Keterangan :
H0 = Jika tidak terdapat pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe
giving question and getting answer terhadap kemampuan proses
kognitif IPA siswa MI Tarbiyatul Islamiyah
H1 =Jika terdapat pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe giving
question and getting answer terhadap kemampuan proses kognitif IPA
siswa MI Tarbiyatul Islamiyah

115
Ibid, hal.248
66

= Rata-rata kemampuan awal proses kognitif IPA siswa di kelas


eksperimen
= Rata-rata kemampuan awal proses kognitif IPA siswa di kelas
kontrol
Pengambilan Keputusan:
H0 diterima jika rata-rata kemampuan awal IPA siswa di kelas
eksperimen sama dengan rata-rata kemampuan proses kognitif IPA
kelas kontrol
H0 ditolak jika rata-rata kemampuan awal IPA siswa di kelas
eksperimen tidak sama dengan rata-rata kemampuan proses kognitif
IPA kelas kontrol.
2. Hipotesis Penelitian
H0 : =
H1 : ≠
Keterangan :
H0 = Jika tidak terdapat pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe
giving question and getting answer terhadap kemampuan proses
kognitif IPA siswa MI Tarbiyatul Islamiyah
H1 =Jika terdapat pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe giving
question and getting answer terhadap kemampuan proses kognitif IPA
siswa MI Tarbiyatul Islamiyah
= Rata-rata kemampuan proses kognitif IPA siswa di kelas
eksperimen
= Rata-rata kemampuan proses kognitif IPA siswa di kelas
kontrol
Pengambilan Keputusan:
H0 diterima jika rata-rata hasil belajar IPA siswa di kelas eksperimen
sama dengan rata-rata kemampuan proses kognitif IPA kelas kontrol
H0 ditolak jika rata-rata hasil belajar IPA siswa di kelas eksperimen
tidak sama dengan rata-rata kemampuan proses kognitif IPA kelas
kontrol.
67

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pra Penelitian


Pada saat sebelum dilakukan penelitian ini terlebih dahulu dilakukan pra
penelitian Pra penelitian dilakukan untuk mengetahui kondisi dan keadaan
sekolah, guru serta siswa di sekolah tersebut. Kegiatan yang dilakukan pada
pra penelitian yaitu mewawancari guru yang bersangkutan dan observasi pra
penelitian. Peneliti mewawancarai guru IPA Kelas 4 yaitu Ibu Siti Hanipah,
S.Pd., beliau sudah mengajar ± 10 tahun di sekolah tersebut. Latar belakang
pendidikan beliau yaitu diploma 3 manajeman, strata 1 pendidikan bahasa
Inggris, strata 1 linier PGMI. Peneliti mengajukan berbagai pertanyaan
berkaitan dengan pembelajaran IPA di kelas 4 yang dilakukan beliau. Pada
saat pembelajaran beliau pernah menggunakan media pembelajaran dan
metode pembelajaran agar pembelajaran lebih menarik tetapi pengajaran
beliau lebih didominasi dengan metode konvensional atau ceramah. Setelah
melakukan wawancara, peneliti melakukan observasi di kelas 4 dengan
melihat cara pembelajaran IPA secara langsung yang dilakukan oleh guru di
kelas. Setalah melakukan wawancara dan observasi peneliti langsung
melakukan penelitian pada hari berikutnya diawali dengan mengadakan
pretest yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dari sisi
kognitifnya dan penelitian diakhiri dengan posttest yang ditujukan untuk
mengatahui hasil akhir atau kemampuan kognitif siswa setelah dilakukannya
pembelajaran.

B. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di MI Tarbiyatul Islamiyah yang beralamat di Jl.
Moch Kahfi 1 Kel. Jagakarsa Kec. Jagakarsa Kota Jakarta Selatan pada kelas
IV yang terdiri dari 2 kelas sebagai sampel yaitu kelas IV A sebagai kelas
kontrol dan kelas IV B sebagai kelas eksperimen. Kelas kontrol diajar
dengan menggunakan metode konvensional (ceramah) dan kelas eksperimen

67
68

menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting


Answer.
Adapun penelitian ini dilakukan sebanyak lima kali tiap kelasnya, yaitu
satu pertemuan untuk diberikan pretest, tiga pertemuan untuk diberikan
pelaksanaan pembelajaran dimasing-masing kelas dan satu pertemuan
diberikan postest. Sebelum dilakukan pretest dan postest instrumen terlebih
dahulu dilakukan uji coba pada kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah yang
berjumlah 46 orang, dengan selang waktu empat hari sebelum pretest
dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah dilakukan uji
coba instrumen, selanjutnya instrumen dianalisis karakteristiknya meliputi
validitas, reliabilitas, taraf kesukaran butir soal dan daya pembeda butir soal.
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dari 40 soal yang
diujicobakan, 17 soal yang valid.
Sebelum dilakukan perlakuan atau pembelajaran peneliti memberikan
soal pretest sebanyak 17 soal berbentuk pilihan ganda kepada kelas kontrol
dan kelas eksperimen. Siswa mengisi soal dengan cara menyilang salah satu
jawaban yang mereka anggap benar dari empat pilihan jawaban. Hasil pretest
tersebut dihitung oleh peneliti. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hasil
belajar IPA materi energi kelas IV A memiliki kemampuan hampir sama
dengan siswa kelas IV B, hanya berselisih 3,05. Data yang normal dapat
dilihat dengan uji Kolmogorov Smirnov sedangkan data yang homogen dapat
dilihat dengan uji OneWay Anova, lalu akan di uji hipotesis dengan uji t atau
Independent T-test . Jika ternyata data tidak normal atau tidak homogen
maka data tersebut tidak dapat di uji hipotesis dikarenakan tidak memenuhi
persyaratan uji hipotesis yang mengharuskan data berdistribusi normal dan
homogen, maka akan di uji menggunakan uji non parametrik, salah satu uji
non parametrik yang digunakan yaitu uji Mann Witney U .
Berikut ini daftar nilai pretest dan posttest yang diperoleh kelas
eksperimen dan kelas kontrol :
69

Tabel 4.1
Daftar Nilai Pretest dan Postest Kelas Kontrol
Kelas Kontrol
No Nama Pretes Postes
1. Kahfi 82 88
2. Fatur 88 88
3. Ayu 59 76
4. Zahra 88 100
5. Azkiya 82 100
6. Davina 82 76
7. Dedy 76 59
8. Dicky 76 71
9. Dilan 82 94
10. Ernest 65 59
11. Faiz 65 65
12. Illu 71 53
13. Ja‟far 76 82
14. Dhika 71 82
15. Wardah 88 94
16. Ridwan 71 76
17. Ibrahim 65 65
Jumlah 1287 1328
Rata-rata 75,70 78,12

Tabel 4.2
Daftar Nilai Pretest dan Postest Kelas Eksperimen
Kelas Eksperimen
No Nama Pretes Postes
1. Anisa 68 94
2. Danu 65 100
70

Kelas Eksperimen
No Nama Pretes Postes
3. Faris 47 76
4. Irfan 47 71
5. Kathia 76 82
6. Alfi 82 100
7. Soleh 76 100
8. Nabil 88 100
9. Nadya 94 100
10. Oktavia 65 76
11. Putri 94 100
12. Raia 71 100
13. Salwa 65 65
14. Santi 65 100
15. Amanda 94 100
16. Zalva 68 88
17. Desi 71 82
18. Fadil 88 94
19. Thoriq 71 88
20. Fahri 75 94
21. Deva 59 76
22. Revan 71 88
23. Chesya 71 88
Jumlah 1671 2062
Rata-rata 72,65 89,65

Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata
pretest kelas eksperimen sebesar 72,65 dan kelas kontrol sebesar 75,70
sedangkan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen 89,65 dan kelas kontrol
sebesar 78,12. Nilai rata-rata kedua kelas tersebut tidak jauh berbeda dan
71

pada nilai postest kedua kelas tersebut mengalami peningkatan. Berikut


merupakan grafik nilai rata-rata pretest dan posttest yang diperoleh kelas
eksperimen dan kelas kontrol:

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pretest Postest

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Gambar 4.1
Grafik Histogram Nilai Rata-rata Pretest-Posttest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol

1. Deskripsi Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol


Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum
siswa mendapatkan perlakuan saat pembelajaran. Pretest dilakukan pada
kedua kelas yang dijadikan tempat penelitian yaitu kelas eskperimen dan
kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang pada proses
pembelajarannya mendapatkan perlakuan dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer, sedangkan
kelas kontrol dalam proses pembelajarannya menggunakan metode
konvensional berbentuk metode ceramah. Sebelum kedua kelas tersebut
memulai pembelajaran IPA tentang energi terlebih dahulu diberikan tes awal
yaitu pretest sebanyak 17 soal pilihan ganda tentang materi energi. Sampel
kelas eksperimen berjumlah 23 siswa dan kelas kontrol berjumlah 17 siswa.
72

Data hasil pretest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut :
Tabel 4.3
Deskripsi Data Pretest Kelas Eksperimen
Statistics
Pretest Kelas Eksperimen
N Valid 23
Missing 0
Mean 72,65
Median 71,00
Mode 71
Minimum 47
Maximum 94
Sum 1671

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dlihat bahwa pretest kelas


eksperimen memperoleh nilai rata-rata sebesar 72,65 dari jumlah
keseluruhan 1671 dibagi jumlah siswa sebanyak 23. Nilai minimum
yang diperoleh 47 dan nilai maksimum yang diperoleh 94. Median
sebesar 71,00 dan modus sebesar 71. Distribusi frekuensi perolehan nilai
pretest dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Kelas Eksperimen
Pretest Kelas Eksperimen
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 47 2 8.7 8.7 8.7
59 1 4.3 4.3 13.0
65 4 17.4 17.4 30.4
68 2 8.7 8.7 39.1
71 5 21.7 21.7 60.9
75 1 4.3 4.3 65.2
76 2 8.7 8.7 73.9
82 1 4.3 4.3 78.3
88 2 8.7 8.7 87.0
94 3 13.0 13.0 100.0
Total 23 100.0 100.0
73

Selain bentuk tabel data pretest kelas eksperimen, juga dapat


digambarkan ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

0
Nilai 42 Nilai 59 Nilai 65 Nilai 68 Nilai 71 Nilai 75 Nilai 76 Nilai 82 Nilai 88 Nilai 94

Gambar 4.2
Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas Eksperimen

Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat


diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 59, 75, dan 82 masing-
masing hanya terdapat 1 orang, siswa yang memperoleh nilai 47, 68, 76,
dan 88 masing-masing terdapat 2 orang, siswa yang memperoleh nilai 94
terdapat 3 orang, siswa yang memperoleh nilai 65 masing-masing
terdapat 4 orang sedangkan siswa yang memperoleh nilai 68 terdapat 5
orang. Jadi, dari rata-rata di atas siswa paling banyak memperoleh nilai
68. Hasil pretest menunjukkan bahwa rata-rata yang diperoleh masih
belum memenuhi standar KKM.

Hasil analisis deksripsi data pretest kelas kontrol dapat dilihat dari tabel
berikut ini :
74

Tabel 4.5
Deskripsi Data Pretest Kelas Kontrol
Statistics

Pretest Kelas Kontrol

N Valid 17
Missing 0
Mean 75,71

Median 76,00

Mode 82

Minimum 59

Maximum 88

Sum 1287

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dlihat bahwa pretest kelas


kontrol memperoleh nilai rata-rata sebesar 75,71 dari jumlah
keseluruhan 1287 dibagi jumlah siswa sebanyak 17. Nilai minimum yang
diperoleh 59 dan nilai maksimum yang diperoleh 88. Median sebesar
76,00 dan modus sebesar 82.
Distribusi frekuensi perolehan nilai pretest dapat disajikan dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Kelas Kontrol
Pretest Kelas Kontrol
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 59 1 5.9 5.9 5.9
65 3 17.6 17.6 23.5
71 3 17.6 17.6 41.2
76 3 17.6 17.6 58.8
82 4 23.5 23.5 82.4
88 3 17.6 17.6 100.0
75

Selain bentuk tabel data pretest kelas kontrol, juga dapat


digambarkan ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
5
4
4
3
3
2
2
1
1
0
Nilai 59 Nilai 65 Nilai 71 Nilai 76 Nilai 82 Nilai 88

Gambar 4.3
Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat
diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 59 masing-masing hanya
terdapat 1 orang, siswa yang memperoleh nilai 65, 71, dan 76 masing-
masing terdapat 3 orang, siswa yang memperoleh nilai 82 masing-
masing terdapat 4 orang sedangkan siswa yang memperoleh nilai 88
masing-masing terdapat 3 orang.

2. Deskripsi Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol


Posttest dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah siswa
mendapatkan perlakuan saat pembelajaran. Posttest dilakukan pada
kedua kelas yang dijadikan tempat penelitian yaitu kelas eskperimen dan
kelas kontrol. Sebelum dilakukannya posttest peneliti memberikan
perlakuan sebanyak tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama hingga
pertemuan ketiga dilakukan di kelas IV A (kelas kontrol) dan kelas IV B
(kelas eksperimen). Pertemuan di kelas IV B (kelas eksperimen) selama
tiga kali pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe
Giving Question and Getting Answer sedangkan di kelas IV A (kelas
kontrol) menggunakan metode konvensioal atau ceramah, yang
76

membedakan disetiap pertemuannya dari pertemuan pertama sampai


terakhir adalah materi energi yang dibagi menjadi tiga pertemuan. Pada
pertemuan pertama di kelas eksperimen maupun kelas kontrol membahas
materi energi panas, pertemuan kedua membahas materi energi bunyi dan
dipertemuan ketiga membahas materi energi alternatif. Disetiap akhir
pertemuan di kelas eksperimen maupun kelas kontrol siswa mengerjakan
soal latihan secara individu. Setelah pembahasan materi selesai kedua
kelas tersebut diberikan tes akhir (posttest), pada kelas eksperimen
dimaksudkan untuk melihat pencapaian hasil belajar yang dicapai dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting
Answer. Sedangkan pada kelas kontrol dimaksudkan untuk melihat
pencapaian hasil belajar dengan menggunakan metode konvensional.
Sampel kelas eksperimen berjumlah 23 siswa dan kelas kontrol berjumlah
17 siswa. Data hasil postest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.7
Deskripsi Data Posttest Kelas Eksperimen
Statistics
Posttest Kelas Eksperimen
N Valid 23
Missing 0
Mean 89,65
Median 94,00
Mode 100
Minimum 65
Maximum 100
Sum 2062

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat dlihat bahwa postest kelas


eksperimen memperoleh nilai rata-rata sebesar 89,65 dari jumlah
keseluruhan 2062 dibagi jumlah siswa sebanyak 23. Nilai minimum
77

yang diperoleh 65 dan nilai maksimum yang diperoleh 100. Median


sebesar 94,00 dan modus sebesar 100. Distribusi frekuensi perolehan
nilai postest dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Kelas Eksperimen
Posttest Kelas Eksperimen
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 65 1 4.3 4.3 4.3
71 1 4.3 4.3 8.7
76 3 13.0 13.0 21.7
82 2 8.7 8.7 30.4
88 4 17.4 17.4 47.8
94 3 13.0 13.0 60.9
100 9 39.1 39.1 100.0
Total 23 100.0 100.0

Selain bentuk tabel data posttest kelas eksperimen, juga dapat


digambarkan ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Nilai 65 Nilai 71 Nilai 76 Nilai 82 Nilai 88 Nilai 94 Nilai 100

Gambar 4.4
Grafik Histogram Nilai Posttest Kelas Eksperimen
Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat
diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 65 dan 71 hanya terdapat
78

1 orang, siswa yang memperoleh nilai 76, terdapat 3 orang, siswa yang
memperoleh nilai 82 masing-masing terdapat 2 orang, siswa yang
memperoleh nilai 88 terdapat 5 orang, siswa yang memperoleh nilai 94
terdapat 3 orang, sedangkan siswa yang memperoleh nilai 100 terdapat
9 orang
Tabel 4.9
Deskripsi Data Posttest Kelas Kontrol
Statistics
Posttest Kelas Kontrol
N Valid 17
Missing 0
Mean 78,12
Median 76,00
Mode 76
Minimum 53
Maximum 100
Sum 1328

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat dlihat bahwa posttest kelas


eksperimen memperoleh nilai rata-rata sebesar 78,12 dari jumlah
keseluruhan 1328 dibagi jumlah siswa sebanyak 17. Nilai minimum
yang diperoleh 53 dan nilai maksimum yang diperoleh 100. Median
sebesar 76,00 dan modus sebesar 76. Distribusi frekuensi perolehan nilai
postest dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Kelas Kontrol
Posttest Kelas Kontrol
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 53 1 5.9 5.9 5.9
59 2 11.8 11.8 17.6
65 2 11.8 11.8 29.4
71 1 5.9 5.9 35.3
76 3 17.6 17.6 52.9
79

Posttest Kelas Kontrol


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
82 2 11.8 11.8 64.7
88 2 11.8 11.8 76.5
94 2 11.8 11.8 88.2
100 2 11.8 11.8 100.0
Total 17 100.0 100.0

Selain bentuk tabel data posttest kelas kontrol, juga dapat


digambarkan ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
4

0
Nilai 53 Nilai 59 Nilai 65 Nilai 71 Nilai 76 Nilai 82 Nilai 88 Nilai 94 Nilai 100

Gambar 4.5
Grafik Histogram Nilai Posttest Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat
diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 59, 65, 82, 88, 94 dan 100
masing-masing hanya terdapat 2 orang, siswa yang memperoleh nilai 53,
1 orang, sedangkan siswa yang memperoleh nilai 76 masing-masing
terdapat 3 orang.

C. Pengujian Persyaratan Analisis


Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, maka data akan diolah dengan
melakukan uji hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu
80

akan dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas.
1. Pengujian Persyaratan Analisis Uji Tes Awal (Pretest)
a. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil kedua
kelas berdistribusi normal atau tidak. Data yang akan diuji
normalitasnya adalah data pretest kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Kriteria pengambilan keputusan adalah jika signifikansi >
0,05 berarti H0 diterima. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa
data hasil belajar awal kelas eksperimen dan kelas kontrol akan
dikatakan berdistribusi normal. Berikut ini adalah dari uji normalitas
data hasil pretest .
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Kelas Kolmogorov-Smirnov
Pretest Statistic df Sig.
Eksperimen 0.159 23 0.136
Kontrol 0.169 17 0.200
Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa hasil pretest


kelas eksperimen memperoleh signifikansi sebesar 0,136 > 0,05
menunjukkan bahwa data kelas ekperimen berdistribusi normal.
Sedangkan hasil pretest kelas kontrol memperoleh signifikansi
sebesar 0,200 < 0,05 menunjukkan bahwa data kelas kontrol
berdistribusi normal. Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil
kedua kelas memiliki tingkat varian data yang sama atau tidak. Data
yang akan diuji homogenitasnya adalah data pretest kelas
81

eksperimen dan kelas kontrol. Kriteria pengambilan keputusan


adalah jika signifikansinya > 0,05 berarti H0 diterima. Hal ini
memberikan kesimpulan bahwa data hasil belajar awal kelas
eksperimen dan kelas kontrol akan dikatakan homogen. Analisis ini
menggunakan program SPSS 17 yaitu One Way Anova. Berikut ini
adalah dari uji homogenitas data hasil pretest.
Tabel 4.12
Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.163 1 38 0.288

Berdasarkan tabel 4.12 hasil uji homogenitas pretest


diperoleh signifikansi 0,288 > 0,05. Dengan demikian hasil belajar
pretest kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki keragaman
nilai sama atau homogen.
b. Uji Hipotesis Pretest
Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t-test untuk
mengetahui perbedaan rata-rata kemampuan kognitif IPA materi
Energi antara kelas eksperimen yang menggunakan strategi
pembelajaran aktif tipe giving question and getting answer dengan
kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Analisis
data t-tes menggunakan SPSS 17 yaitu Independent Sample T-Test.
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
1. Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, jadi
tidak terdapat pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe giving
question and getting answer terhadap kemampuan proses
kognitif IPA kelas 4 MI Tarbiyatul Islamiyah.
2. Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, jadi
terdapat pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe giving question
82

and getting answer terhadap terhadap kemampuan proses


kognitif IPA kelas 4 MI Tarbiyatul Islamiyah

Tabel 4.13
Hasil Uji-T Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Independent Samples T-Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
Sig. Std.
(2- Mean Error
taile Differe Differen
F Sig. t df d) nce ce Lower Upper
Postes Equ 1.16 .288 - 38 .413 -3.054 3.687 - 4.410
al 3 .828 10.517
varia
nces
assu
med
Equ - 37.873 .387 -3.054 3.492 - 4.015
al .875 10.123
varia
nces
not
assu
med

Berdasarkan tabel 4.13 dari perhitungan nilai posttest kemampuan


proses kognitif IPA materi Energi kelas eksperimen dan kelas kontrol,
dapat dilihat jika signifikansi > 0,05, memenuhi kriteria signifikansi
(2-tailed) yaitu 0,025 maka H0 diterima. Terlihat pada nilai
signifikansi (2-tailed) adalah 0,413 Dengan demikian H1 ditolak
sedangkan H0 diterima dikarenakan 0,413 > 0,025, bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan nilai rata-rata kelas eksperimen
dengan rata-rata kelas kontrol. Jadi dapat disimpulkan tidak terdapat
83

pengaruh yang signifikan antara hasil pretest kelas eksperimen


dengan kelas kontrol.

2. Pengujian Persyaratan Analisis Uji Tes Akhir (Posttest)


a. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil kedua
kelas berdistribusi normal atau tidak. Data yang akan diuji
normalitasnya adalah data posttets kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Kriteria pengambilan keputusan adalah jika signifikansi >
0,05 berarti H0 diterima. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa
data hasil belajar awal kelas eksperimen dan kelas kontrol akan
dikatakan berdistribusi normal. Berikut ini adalah dari uji normalitas
data hasil posttest .
Tabel 4.14
Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Kelas Kolmogorov-Smirnov
Posttest
Statistic df Sig.
Eksperimen 0.198 23 0.006
Kontrol 0.137 17 0.200
Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa hasil posttest


kelas eksperimen memperoleh signifikansi sebesar 0,006> 0,05.
Sedangkan hasil posttest kelas kontrol memperoleh signifikansi
sebesar 0,200 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data dari kedua
kelas tersebut berdistribusi tidak normal. Dapat disimpulkan bahwa
uji normalitas pada hasil pretes tidak berdistribusi normal maka akan
dilakukan uji non parametrik dengan menggunakan uji Mann
Whitney U.
84

b. Uji Homogenitas posttets Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol


Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil
kedua kelas memiliki tingkat varian data yang sama atau tidak. Data
yang akan diuji homogenitasnya adalah data posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kriteria pengambilan keputusan
adalah jika signifikansinya > 0,05 berarti H0 diterima. Hal ini
memberikan kesimpulan bahwa data hasil belajar awal kelas
eksperimen dan kelas kontrol akan dikatakan homogen. Analisis ini
menggunakan program SPSS 17 yaitu One Way Anova. Berikut ini
adalah dari uji homogenitas data hasil posttest.
Tabel 4.15
Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.870 1 38 0.180

Berdasarkan tabel 4.15 hasil uji homogenitas posttets


diperoleh signifikansi 0,180 > 0,05. Dengan demikian kemampuan
proses kognitif posttets kelas eksperimen maupun kelas kontrol
memiliki keragaman nilai sama atau homogen.

D. Pengujian Hipotesis
Uji Mann Whitney U digunakan untuk analisis statistik dua sampel
independen dengan data tidak berdistribusi normal. Uji ini digunakan
karena tidak dapat memenuhi asumsi uji T (independent t test) disebabkan
ada data dari salah satu kelas hasil posttes t yang tidak berdistribusi
normal. Uji Non Parametrik Mann Whitney U menggunakan SPPS 17.
Berikut ini adalah hasil dari uji Mann Whitney U.
85

Tabel 4.16
Hasil Uji Mann Whirney U
Pretest
Mann-Whitney U 105.000
Wilcoxon W 258.000
Z -2.515
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.012

Berdasarkan tabel 4.13 diperoleh Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,012


< 0,025 maka H0 ditolak. Dapat disimpulkan pada pengujian Mann
Whitney U terdapat perbedaan antara nilai posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol.

E. Pembahasan Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan , terlihat bahwa perolehan
nilai kelas eksperimen setelah diberi perlakuan lebih tinggi daripada
perolehan nilai kelas kontrol. Sebelum diberi perlakuan, terlebih dahulu
dilakukan pretest pada kedua kelas. Pada kelas ekperimen diperoleh skor
tertinggi sebesar 94, skor terendah sebesar 47, nilai rata-rata pretest sebesar
72,65, median sebesar 71,00 dan modus sebesar 71. Pada kelas kontrol
diperoleh skor tertinggi sebesar 88, skor terendah sebesar 59, nilai rata-rata
pretest sebesar 75,71 median sebesar 76,00 dan modus sebesar 82.
Setelah pretest dilakukan, kemudian kedua kelas tersebut diberi
perlakuan sebanyak tiga kali yang dilakukan oleh peneliti sendiri. Setelah
dilakukan tiga kali pembelajaran diberikan posttest . nilai rata-rata yang
diperoleh siswa dikedua kelas penelitian menunjukkan angka yang berbeda.
Pada kelas ekperimen diperoleh skor tertinggi sebesar 100, skor terendah
sebesar 65, nilai rata-rata posttest sebesar 89,65, median sebesar 94,00 dan
modus sebesar 100. Pada kelas kontrol diperoleh skor tertinggi sebesar 100,
86

skor terendah sebesar 53, nilai rata-rata posttest sebesar 78,12, median
sebesar 76,00 dan modus sebesar 76.
Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil t-test skor posttest pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian uji-t dilakukan menggunakan uji non
parametrik Mann Witney U untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kedua kelas tersebut. Nilai
probabilitas yang diperoleh dari posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
dengan taraf signifikansi (2-tailed) 0,025 yaitu sebesar 0,012 < 0,025.
Perhitungan hipotesis dengan menggunakan uji non parametrik tersebut
menunjukkan bahwa signifikansi yang diperoleh lebih kecil dibandingkan
dengan taraf signifikansi. Artinya, nilai rata-rata posttest kelas eksperimen
dan kelas kontrol adalah berbeda.
Strategi pembelajaran aktif tipe giving question and getting answer
sangat tepat digunakan untuk memancing konsep pengetahuan siswa dalam
pembelajaran serta untuk meningkatkan kemampuan kognitif yang
sebelumnya memberikan hasil yang kurang memuaskan atau dibawah KKM.
Pada strategi ini siswa diberikan kesempatan untuk bertanya meskipun tidak
secara bebas dan harus bergantian dengan kelompok lain tetapi membuat
siswa antusias untuk bertanya dan juga menjawab pertanyaan. Strategi
pembelajaran aktif tipe giving question and getting answer melatih daya ingat
siswa untuk membuat pertanyaan ketika siswa merasa belum memahami apa
yang telah disampaikan oleh guru diawal pelajaran. Selain untuk membuat
pertanyaan, mereka juga dapat membuat pernyataan mengenai apa yang telah
mereka pahami tentang materi yang guru telah sampaikan di awal pelajaran.
Strategi pembelajaran aktif tipe giving question and getting answer sekaligus
membuat kesimpulan secara bersama-sama antara guru dengan murid dari
apa yang telah dipelajari melalui pertanyaan dan pernyataan yang dilakukan
semenarik mungkin sehingga tidak mudah dilupakan oleh siswa.
Dari perlakuan yang telah diberikan oleh peneliti pada kelas ekperimen
dan kelas kontrol, dapat disimpulkan pada kelas eksperimen dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe giving question and getting
87

answer mampu membantu siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran


sehingga menghasilkan hasil belajar IPA materi energi menjadi lebih baik
dibandingkan sebelumnya. Selain itu, siswa lebih semangat dalam belajar
tidak merasa jenuh dan mereka sangat antusias untuk bisa membacakan
pertanyaan dan juga menjawab pertanyaan. Sehingga terlihat mereka
berlomba-lomba menunjukkan ke guru bahwa mereka mampu menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh temannya. Siswa juga terlatih konsentrasi dan
daya ingatnya mengenai apa yang telah disampaikan guru pada saat
menjelaskan materi sebelum melakukan diskusi.
Berbeda dengan kelas kontrol yang hanya menggunakan metode
konvensional atau yang tidak menggunakan menggunakan strategi
pembelajaran aktif tipe giving question and getting answer. Siswa terlihat
kurang semangat dan merasa jenuh ketika guru sedang menerangkan materi
sehingga memperoleh hasil belajar yang kurang memuaskan. Mesikupun
begitu, dari kedua kelas tersebut terdapat siswa yang sudah memiliki daya
ingat dan konsentrasi yang baik sehingga perlu adanya peningkatan untuk
memotivasi siswa agar lebih fokus dalam pembelajaran.
Setelah mendapatkan perlakuan, kedua kelas tersebut diberikan
posttest. Soal posttest yang diberikan sama seperti soal pretest, yaitu soal
materi tentang energi sebanyak 17 soal pilihan ganda. Siswa diminta untuk
mengerjakannya secara individu dengan menyilang salah satu jawaban yang
tepat. Posttest dilakukan untuk tujuan mengetahui kemampuan kognitif siswa
tentang materi energi untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Setelah
diberikan perlakuan, kedua kelas tersebut mengalami peningkatan rata-rata.
Namun, kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata posttest lebih tinggi
daripada nilai rata-rata posttest yang diperoleh kelas kontrol.
Selain hasil pretest dan posttest yang didapatkan dari penelitian,
peneliti juga mendapatkan hasil dari observasi keterlaksanaan kegiatan
pembelajaran baik guru maupun siswa yang dilaksanakan pada kelas
eksperimen menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe giving question and
getting answer yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung,
88

pengamatan dilakukan oleh observer (guru mata pelajaran yang bersangkutan


yaitu guru IPA). Berikut adalah hasil observasi keterlaksanaan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru maupun siswa pada tiga pertemuan.
Tabel 4.17
Hasil Observasi Keterlaksanaan Guru Pembelajaran
Di Kelas Eksperimen
No Kegiatan Hasil Pengamatan
Pembelajaran Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
(Guru) Senin, 26 Rabu, 28 Jum‟at 02
Februari 2018 Februari Maret 2018
2018
T TL T TL T TL
1. Guru   
mengkondisikan
siswa untuk
memulai
pembelajaran
2. Guru   
memberikan
stimulus berupa
pertanyaan
tentang materi
pembelajaran
3. Guru   
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
4. Guru   
menyampaikan
materi dengan
jelas dan mudah
dimengerti
5. Guru   
memberikan
penjelasan
gambar yang
berkaitan dengan
materi tersebut
6. Guru   
memberikan
pertanyaan
berkaitan dengan
gambar
89

No Kegiatan Hasil Pengamatan


Pembelajaran Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
(Guru) Senin, 26 Rabu, 28 Jum‟at 02
Februari 2018 Februari Maret 2018
2018
T TL T TL T TL
7. Guru   
membagikan
setiap siswa 2
kertas untuk
menuliskan
pertanyaan dan
pernyataan
8. Guru   
mengelompokkan
siswa secara
heterogen
9. Guru meminta   
siswa untuk
berdiskusi
10. Guru meminta   
setiap kelompok
untuk
melaporkan
pertanyaan dan
pernyataan yang
telah
didiskusikan
11. Guru   
mempersilahkan
kelompok lain
menjawab
pertanyaan
12. Guru   
memberikan soal
latihan individu
13. Guru   
memberikan
penguatan dari
semua materi
yang
disampaikan
90

No Kegiatan Hasil Pengamatan


Pembelajaran Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
(Guru) Senin, 26 Rabu, 28 Jum‟at 02
Februari 2018 Februari Maret 2018
2018
T TL T TL T TL
14. Guru   
memberikan
pesan moral

15. Guru menutup   


pembelajaran
dengan
mengucapkan
salam

Keterlaksanaan 13 2 14 1 14 1
Rata-rata 87% 93% 93%

Berdasarkan tabel 4.17 hasil observasi keterlaksanaan guru selama


pembelajaran di kelas eksperimen yang diamati oleh observer. Pada
pertemuan pertama keterlaksanaan indikator sebesar 87%. Pada
pertemuan kedua peneliti memperbaikinya sehingga mengalami
peningkatan dalam keterlaksanaan indikator sebesar 93 %.
Tabel 4.18
Hasil Observasi Keterlaksanaan Siswa Dalam Pembelajaran
Di Kelas Eksperimen
No Kegiatan Hasil Pengamatan
Pembelajaran Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
(Siswa) Senin, 26 Rabu, 28 Jum‟at 02
Februari 2018 Februari 2018 Maret 2018
T TL T TL T TL
1. Siswa tertib,   
duduk di
tempat masing-
masing dan
siap untuk
belajar
2. Siswa   
91

No Kegiatan Hasil Pengamatan


Pembelajaran Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
(Siswa) Senin, 26 Rabu, 28 Jum‟at 02
Februari 2018 Februari 2018 Maret 2018
T TL T TL T TL
merespon
pertanyaan
yang diberikan
3. Siswa   
mendengarkan
tujuan
pembelajaran
yang
disampaikan
guru
4. Siswa   
menyimak
dengan penuh
perhatian dan
fokus
5. Siswa   
menyimak
dengan penuh
perhatian dan
fokus
6. Siswa   
merespon
pertanyaan
dengan
menjawabnya
7. Siswa   
menuliskan
pertanyaan dan
pernyataan
tentang materi
tersebut
8. Siswa   
berkumpul
dengan teman
sekelompoknya
92

No Kegiatan Hasil Pengamatan


Pembelajaran Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
(Siswa) Senin, 26 Rabu, 28 Jum‟at 02
Februari 2018 Februari 2018 Maret 2018
T TL T TL T TL
9. Siswa   
berdiskusi
bersama
kelompoknya
10. Siswa   
membacakan
pertanyaan
pernyataan
yang telah
dipilih oleh
kelompoknya
11. Siswa   
menjawab
pertanyaan
yang diajukan
dari kelompok
lain
12. Siswa   
mengerjakan
soal latihan
secara mandiri
13. Siswa   
menyimak
dengan penuh
perhatian dan
fokus
14. Siswa   
menyimak
dengan penuh
perhatian dan
fokus
15. Siswa   
menjawab
salam
93

No Kegiatan Hasil Pengamatan


Pembelajaran Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
(Siswa) Senin, 26 Rabu, 28 Jum‟at 02
Februari 2018 Februari 2018 Maret 2018
T TL T TL T TL
Keterlaksanaan 12 3 13 2 14 1

Rata-rata 80% 87% 93%

Berdasarkan tabel 4.18 hasil observasi keterlaksanaan siswa selama


pembelajaran di kelas eksperimen yang diamati oleh observer. Pada
pertemuan pertama keterlaksanaan indikator sebesar 80%. Pada
pertemuan kedua keterlaksanaan indikator meningkat sebesar 86%
dan pertemuan ketiga juga mengalami peningkatan keterlaksanaan
indikator sebesar 93%.
Tabel 4.19
Rekapitulasi Presentase Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas
Eksperimen
No Pertemuan Ke Guru Siswa
Presentase Presentase
Keterlaksanaan Keterlaksanaan
1. Pertemuan 1 87% 80%
Senin 26
Feburari 2018
2. Pertemuan 2 93% 87%
Rabu, 28
Februari 2018
3. Pertemuan 3 93% 93%
Jum‟at, 02
Maret 2018
Rata-rata 91% 87%

Berdasarkan tabel 4.19 dapat dilihat presentase keterlaksanaan guru


dalam pembelajaran pada kelas eksperimen dari pertemuan pertama
sampai terakhir mengalami peningkatan dari pertemuan pertama
87% lalu pertemuan kedua 93% dan di pertemuan ketiga masih sama
dengan pertemuan kedua dan memperoleh rata-rata yang sangat baik
94

yaitu 91% sedangkan presentase keterlaksanaan siswa dalam


pembelajaran pada kelas eksperimen dari pertemuan pertama 80%,
pertemuan kedua 87% dan dipertemuan ketiga 93% sehingga
memper memperoleh rata-rata yang baik yaitu 87%.
Tabel 4.20
Hasil Observasi Keterlaksanaan Guru Dalam Pembelajaran
Di Kelas Kontrol
No Kegiatan Hasil Pengamatan
Pembelajaran (Guru) Pertemuan 1 Pertemuan Pertemuan
Senin, 26 2 3
Februari 2018 Selasa, 27 Jum‟at 02
Februari Maret 2018
2018
T TL T TL T TL
1. Guru   
mengkondisikan
siswa untuk memulai
pembelajaran
2. Guru memberikan   
stimulus berupa
pertanyaan tentang
materi pembelajaran
3. Guru menyampaikan   
tujuan pembelajaran
4. Guru meminta siswa   
membacakan materi
5. Guru menanyakan   
tentang materi yang
telah dibaca oleh
salah satu siswa
95

No Kegiatan Hasil Pengamatan


Pembelajaran (Guru) Pertemuan 1 Pertemuan Pertemuan
Senin, 26 2 3
Februari 2018 Selasa, 27 Jum‟at 02
Februari Maret 2018
2018
T TL T TL T TL
6. Guru menjelaskan   
dari materi yang
telah dibacakan
7. Guru memberikan   
soal latihan individu
8. Guru memberikan   
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
9. Guru memberi   
penegasan terhadap
materi yang telah
dipelajari
10. Guru memberikan   
pesan moral dan
menutup
pembelajaran dengan
mengucapkan salam
Keterlaksanaan 8 2 9 1 10 0
Rata-rata 80% 90% 100%

Berdasarkan tabel 4.20 hasil observasi keterlaksanaan guru selama


pembelajaran di kelas kontrol yang diamati oleh observer. Pada
pertemuan pertama keterlaksanaan indikator sebesar 80%. Pada
pertemuan kedua keterlaksanaan indikator meningkat sebesar 90%
96

dan pertemuan ketiga peneliti menyempurnakan keterlaksanaan


indikator sebesar 100%.
Tabel 4.21
Hasil Observasi Keterlaksanaan Siswa Dalam Pembelajaran
Di Kelas Kontrol
No Kegiatan Hasil Pengamatan
Pembelajaran Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
(Siswa) Senin, 26 Selasa, 27 Jum‟at 02
Februari 2018 Februari Maret 2018
2018
T TL T TL T TL
1. Siswa tertib, duduk   
di tempat masing-
masing dan siap
untuk belajar
2. Siswa merespon   
pertanyaan yang
diberikan
3. Siswa   
mendengarkan
tujuan pembelajaran
yang disampaikan
guru
4. Siswa yang ditunjuk   
atau yang siap mulai
membaca materi
5. Siswa merespon   
pertanyaan dengan
menjawabnya
97

No Kegiatan Hasil Pengamatan


Pembelajaran Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
(Siswa) Senin, 26 Selasa, 27 Jum‟at 02
Februari 2018 Februari Maret 2018
2018
T TL T TL T TL
6. Siswa mendengarkan   
dengan penuh
perhatian
7. Siswa mengerjakan   
soal secara mandiri
8. Siswa menanyakan   
materi yang belum
dipahami
9. Siswa mendengarkan   
dengan penuh
perhatian

10. Siswa mendengarkan   


dengan penuh
perhatian

Keterlaksanaan 8 2 8 2 9 1
Rata-rata 80% 80% 90%

Berdasarkan tabel 4.21 hasil observasi keterlaksanaan siswa selama


pembelajaran di kelas kontrol yang diamati oleh observer. Pada
pertemuan pertama dan kedua keterlaksanaan indikator sebesar 80%.
Pada pertemuan ketiga keterlaksanaan indikator meningkat sebesar
90%.
98

Tabel 4.22
Rekapitulasi Presentase Keterlaksanaan Kelas Kontrol
No Pertemuan Ke Guru Siswa
Presentase Presentase
Keterlaksanaan Keterlaksanaan
1. Pertemuan 1 80% 80%
Senin 26 Feburari 2018
2. Pertemuan 2 90% 80%
Selasa, 27 Februari 2018

3. Pertemuan 3 100% 90%


Jum‟at, 02 Maret 2018

Rata-rata 90% 83%

Berdasarkan tabel 4.22 dapat dilihat presentase keterlaksanaan


guru dalam pembelajaran pada kelas kontrol dari pertemuan pertama
sampai terakhir mengalami peningkatan dari pertemuan pertama
80% , pertemuan kedua 90% dan di pertemuan ketiga smencapai
angka 100% sehingga memperoleh rata-rata 90% sedangkan
presentase keterlaksanaan siswa dalam pembelajaran pada kelas
eksperimen dari pertemuan pertama dan kedua 80%, dan
dipertemuan ketiga 90% sehingga memper memperoleh rata-rata
yang baik yaitu 83%.

F. Keterbatasan Penelitian
Selama penelitian berlangsung peneliti menyadari masih belum
sempurna. Berbagai upaya dilakukan agar dapat memperoleh hasil yang
maksimal. Dengan demikian masih banyak faktor yang sulit untuk
dikendalikan sehingga terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini
adalah antara lain:
99

1. Siswa kurang memiliki rasa percaya diri untuk mengemukakan


pendapatnya secara individu saat diminta memaparkan pendapat oleh
guru.
2. Saat proses pembelajaran peneliti masih merasa kesulitan dan
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengkondisikan siswa
agar bisa tenang saat belajar.
3. Kontrol penelitian hanya sebatas pada strategi pembelajaran aktif
Giving Question and Getting Answer, materi tentang energi dan
kemampuan proses kognitif. Variabel lain tidak terkontrol karena bisa
saja dapat dipengaruhi dari variabel lain selain variabel yang
ditetapkan dalam penelitian.
100

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari data yang diperoleh dapat disimpulkan


bahwa terdapat pengaruh dalam menggunakan strategi pembelajaran aktif
tipe giving question and getting answer terhadap kemampuan proses
kognitif IPA kelas IV pada materi Energi di MI Tarbiyatul Islamiyah. Hal
tersebut dapat dibuktikan dari hasil nilai rata-rata pretest kemampuan proses
kognitif IPA kelas eksperimen sebesar 72,65 dan nilai rata-rata pretest kelas
kontrol sebesar 75,71. Setelah diberi perlakuan pada kedua kelas, diperoleh
nilai posttest yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 89,65 dan nilai
posttest yang diperoleh kelas kontrol sebesar 78,12. Hasil posttest tersebut
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen yang menggunakan
strategi pembelajaran aktif tipe giving question and getting answer lebih
tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata posttest kelas kontrol yang
menggunakan metode konvensional (89,65 > 78,12).
Hasil tersebut diperkuat dengan dilakukan pengujian hipotesis dilakukan
dengan menggunakan uji non parametrik dengan menggunakan program
SPSS 17 yaitu Mann Witney U. Berdasarkan hasil pengujian non parametrik
dari data hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol diketahui
signifikansi sebesar 0,012 yang dimana 0,012< 0,025. Dapat disimpulkan H1
diterima dan H0 ditolak, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang
signifikan penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe giving question and
getting answer kemampuan proses kognitif IPA.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diajukan beberapa saran yaitu :


1. Guru hendaknya menggunakan strategi pembelajaran yang melibatkan
siswa lebih aktif salah satunya menggunakan strategi pembelajaran
aktif tipe giving question and getting answer untuk meningkatkan

100
101

keaktifan siswa dan siswa tidak mudah lupa dengan materi yang telah
disampaikan sehingga mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
2. Siswa hendaknya lebih aktif lagi tanpa harus adanya motivasi atau
dorongan dari guru dan bisa lebih fokus lagi dalam memperhatikan
materi yang sedang dijelaskan.
3. Sekolah senantiasa mendukung dan memfasilitasi guru dalam
memberikan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.
4. Bagi peneliti dapat dijadikan sebagai wawasan untuk menambah ilmu
pengetahuan dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe giving question
and getting answer pada materi pelajaran yang lain.
102

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta, Cet IX, 2014.


Arthurs, Leilani A. & Zo Kreager, Bailey. “An integrative review of in-class
activities that enable active learning in college science classroom settings”,
International Journal of Science Education. Vol 39. 2017.
Azly, M. Aziz “Pengaruh Metode Pembelajaran Giving Question and Getting
Answer Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Peserta
Didik Kelas VIII SMP Negeri 6 Bandar Lampung”, Skripsi pada
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung: 2017, tidak
dipublikasikan.
Damanik, Asan. Fisika Energi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2011.
Fatmawati, Sri. “Perumusan Tujuan Pembelajaran dan Soal Kognitif Berorientasi
Pada Revisi Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Fisika”. Jurnal
Edusains. Vol. 1. 2010.
Gabriel, J.f. Fisika Lingkungan. Jakarta: Hipokrates, 2001.
Giancoli, D. C. Fisika 1: edisi kelima. Jakarta: Erlangga, 2001.
Hardini, I., dan Puspitasari, Dewi. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori,
Konsep & Implementas. Yogyakarta: Familia, 2012.
Hollingsworth, Pat. Pembelajaran Aktif:Meningkatkan Keasyikan Kegiatan di
Kelas. Jakarta: Indeks, 2008.
Jakni. Metodologi Penelitian Eksperimen Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta,
2016.
Jasin, Maskoeri. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, cet XI,
2002.
Kusuma, Mochtar. Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Parama Ilmu, 2016.
Lestari, Karunia Eka dan Yudhanegara, Mokhammad Ridwan. Penelitian
Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika Aditama, 2015.
Marasabessy, Apridayani., “Analisis Pengelolaan Pembelajaran yang Dilakukan
Oleh Guru yang Sudah tersertifikasi Dan yang Belum Tersertifikasi Pada
Pembelajaran Ipa Di Kelas V Sekolah Dasar”, Jurnal Penelitian
Pendidikan. Vol 13, 2012.
Permendikbud No 20. Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar
Dan Menengah. 2016.
Permendikbud No 21. Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah.
2016.
Permendikbud No 22. Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah. 2016.

102
103

Prima .W., Ning Tias. “Keefektifan Strategi Giving Question And Getting Answer
Terhadap Hasil Belajar Sumber Daya Alam Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Negeri 06 Petarukan Pemalang”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang:
2013. tidak dipublikasikan.
Purwanto, M. Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007.
Rouf, Abdul. “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Active Learning Model Giving
Question And Getting Answers (GQGA) Pada Mata Pelajaran Ipa Materi
Pokok Gerak Tahun Pelajaran 2011/2012 Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas VII MTS Nurul Falah Bolang-Tirtajaya Kabupaten Karawang”,
Skripsi pada Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang: 2012.
tidak dipublikasikan.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana, 2006.
Silbermen, Melvin L. Active learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif,
Diterjemahkan oleh: Raisul Muttaqien. Jakarta: Penerbit Nusamedia, Cet
3, 2006.
Siregar, Syofian. Statistik Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2010.
Slameto. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka
Cipta, Cet VI, 2015.
Soedojo, Peter. Fisika Dasar. Yogyakarta: Andi, 2004.
Stringer, John. Energi . Solo: Tiga Serangkai, 2009.
Sudayat, Danny. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Teknik Giving Question
And Getting Answer Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMPN 8
Jakarta”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta: 2011. tidak dipublikasikan.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,. Bandung:
Alfabeta, Cet 14, 2011.
Sumantri, Mohamad Syarif. Strategi Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2015.
Sunhaji. Strategi Pembelajaran : Konsep dan Aplikasinya, Jurnal Pemikiran
Alternatif Pendidikan. Vol. 13, 2008.
Supardi. Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif, dan Psikomotor.
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2016.
Suprihatiningrum, Jamil. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
PT Ar-Ruzz Media, Cet. 3, 2016.
Susetyo, Budi. Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: PT Refika
Aditama, 2010.
Sutarno. Sumber Daya Energi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013
104

Sutrisno, dan Ahmiarti, Siti. Fisika Dasar I (Mekanika, Fluida, Dan


Gelombang). Jakarta: UIN Press, 2007.
Sutrisno dan Tjahjono, Arif. Fisika Dasar II (Untuk Sains dan Kedokteran).
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.
Suyadi. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Jakarta: PT Remaja
Rosdakarya, 2013.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, Cet XIV, 2008.
Syaiful, M. Mekanisme Perpindahan Energi. Bogor: IPB Press, 2009.
Syarifuddin, Ahmad. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative: Belajar Dan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jurnal Edukasi. Vol XVI, 2011.
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu. Surabaya: PT Bumi Aksara, 2010.
Umar, Efrizon. Buku Pintar Fisika. Depok: Media Pusindo, 2008.
Warsono dan Hariyanto. Pembelajaran Aktif. Bandung PT Remaja Rosdakarya,
2012.
Zaini, Hisyam., Munthe, Bermawy., dan Ayu Aryani, Sekar. Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogakarta: Pustaka Insan Madani, 2008.
Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta, 2009.
105

Lembar Wawancara dan Hasil Wawancara Kepada Guru IPA


Mengenai Pembelajaran IPA Di MI Tarbiyatul Islamiyah

Nama Responden : Siti Hanipah, S.Pd., S.Pd.I.


Instansi Tempat Bekerja : MI Tarbiyatul Islamiyah
Jenjang Pendidikan Terakhir : S-1

No Pertanyaan Jawaban
1. Apa latar belakang pendidikan Ibu ? D-3 Manajemen UPN
Veteran Jakarta
S-1 Pendidikan Bahasa
Inggris UNINDRA PGRI
S-1 Pendidikan Guru MI
STAI AL-HIKMAH
2. Bagaimana kegiatan pembelajaran IPA di Sudah tetapi belum 100%
MI?Apakah sudah dilaksanakan secara terpadu terlaksana. Beberapa
? materi telah dihubungkan
langsung dengan
kehidupan sehari-hari.
3. Apakah sekolah sudah melaksanakan kurikulum Belum. Dikarenakan
2013 ?Jika belum mengapa sarana prasarana sekolah
belum mendukung
4. Apakah Ibu guru pernah menggunakan media Pernah. Contohnya : jenis
pembelajaran IPA ?Jika pernah apa media yang media audiovisual seperti
digunakan? pemutaran video tentang
tumbuhan, film tentang
ekosistem.
5. Selain ceramah, strategi atau metode apa yang Menggunakan metode
pernah Ibu gunakan saat pembelajaran IPA? Talking Stick. Merupakan
metode yang
menggunakan tongkat
sebagai media. Tongkat
tersebut diberikan kepada
kelompok yang dituju
saat soal diberikan dan
secara bergantian.
106

No Pertanyaan Jawaban
6. Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses Peserta didik yang masih
belajar dalam pembelajaran IPA? malas untuk belajar,
kurang fokus, tidak
mengerjakan pr, bicara
saat guru menerangkan
7. Berapakah KKM yang diterapkan di sekolah? Sekolah menerapkan
KKM 70 untuk
pembelaran IPA
8. Bagaimana kondisi movitasi peserta didik Peserta didik merasa
terhadap pembelajaran IPA? Khususnya antusias dengan
terhadap tugas, pekerjaan rumah dan diskusi di pembelajaran IPA
kelas.
9. Bagaimanakah hasil belajar/pencapaian Sudah mencapai KKM
kompetensi IPA peserta didik? (ranah kognitif) walaupun beberapa
peserta didik masih
remedi
10. Bagaimana sikap ilmiah peserta didik dalam Disaat kerja kelompok
mata peljaran IPA? mereka merasa senang
dan antusias ketika
belajar secara langsung
dengan praktikum

Yang Mengetahui,
Guru IPA Kelas 4

Siti Hanipah, S.Pd.


Kisi-kisi Tes Kemampuan Proses Kognitif

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah


Kelas/Semester : IV/2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi : Energi dan perubahannya
Standar Kompetensi
8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar
8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan
8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya
8.3 Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik
Indikator
8.1.1 Menjelaskan pengertian energi
8.1.2 Menyebutkan sumber energi panas
8.1.3 Menyebutkan manfaat energi panas
8.1.4 Menjelaskan mengenai perpindahan panas
8.1.5 Menjelaskan pengertian energi bunyi
8.1.6 Menentukan media perambatan bunyi

107
8.1.7 Menjelaskan penyerapan bunyi
8.1.8 Menentukan jenis-jenis bunyi
8.1.9 Menyebutkan contoh aplikasi bunyi di kehidupan sehari-hari
8.2.1 Menjelaskan sumber energi alternatif
8.3.1 Menjelaskan proses terjadinya bunyi pada alat musik
Indikator Teknik Bentuk Butir Soal Dimensi Kunci Skor Ket
Penilaian Instrumen Proses Jawaban
Valid Tidak
Kognitif
valid
8.1.1 Tes Tulis Pilihan 1. Energi merupakan ..... C1 B 1

Menjelaskan Ganda a. Kemampuan untuk melakukan
pengertian gaya dan kecepatan
energi b. Kemampuan untuk melakukan
usaha atau kerja
c. Kemampuan benda
menghasilkan panas atau kalor
d. Hasil dari perpindahan benda
dari satu tempat ke tempat
lainnya

108
Indikator Teknik Bentuk Butir Soal Dimensi Kunci Skor Ket
Penilaian Instrumen Proses Jawaban
Valid Tidak
Kognitif
valid
2. Energi tidak dapat kita lihat B 1

namum dapat kita .....
a. Pegang
b. Rasakan
c. Lihat
d. Minum
8.1.2 Tes Tulis Pilihan 3. Panas merupakan bentuk ..... C1 C 1 X
Ganda
Menjelaskan a. Gaya
tentang energi b. Usaha
panas c. Energi
d. Kerja

109
Indikator Teknik Bentuk Butir Soal Dimensi Kunci Skor Ket
Penilaian Instrumen Proses Jawaban
Valid Tidak
Kognitif
valid
4. Energi panas merupakan energi D 1 X
yang dapat membuat suhu suatu
benda menjadi lebih tinggi.
Energi panas sering disebut .....
a. Konduksi
b. Konveksi
c. Kontruksi
d. Kalor
8.1.3 Tes Tulis Pilihan 5. Energi panas yang utama berasal C1 A 1 X
Ganda
Menyebutkan dari .....
sumber energi a. Matahari
panas b. Bulan
c. Planet
d. Bintang
7. Zaman dahulu orang membuat api D 1 X

110
Indikator Teknik Bentuk Butir Soal Dimensi Kunci Skor Ket
Penilaian Instrumen Proses Jawaban
Valid Tidak
Kognitif
valid
dari batu dan kayu yang
digesekkan terus-menerus sebab .
...
a. Batu merupakan sumber
energi panas
b. Kayu merupakan penghasil
api
c. Gesekan merupakan sumber
d. Gesekan merupakan sumber
api
31. Matahari merupakan sumber C 1

energi .....
a. Panas dan gerak
b. Bunyi dan cahaya
c. Panas dan cahaya

111
Indikator Teknik Bentuk Butir Soal Dimensi Kunci Skor Ket
Penilaian Instrumen Proses Jawaban
Valid Tidak
Kognitif
valid
d. Cahaya dan listrik

8.1.4 Tes Tulis Pilihan 6. Sumber energi panas yang C1 C 1 X


Ganda
Menyebutkan dimanfaatkan untuk mengambil
manfaat energi garam adalah matahari sebab .....
panas a. Panas matahari menguapkan
garam
b. Cahaya matahari dapat
menguapkan air
c. Panas matahari dapat
menguapkan air
d. Garam mengkristal pada
siang hari

8. Manfaat cahaya matahari bagi C 1



manusia sangat banyak, kecuali

112
Indikator Teknik Bentuk Butir Soal Dimensi Kunci Skor Ket
Penilaian Instrumen Proses Jawaban
Valid Tidak
Kognitif
valid
.....
a. Untuk mengeringkan pakaian
b. Untuk menjemur ikan
c. Untuk membakar hutan
d. Untuk mengeringkan padi
9. Cahaya matahari dapat digunakan B 1

pada tumbuhan untuk membuat
makanan pada proses .....
a. Pembakaran
b. Fotosintesis
c. Pernapasan
d. Pengangkutan
10. Api bermanfaat untuk ibu rumah A 1 X
tangga untuk .....
a. Memasak air

113
Indikator Teknik Bentuk Butir Soal Dimensi Kunci Skor Ket
Penilaian Instrumen Proses Jawaban
Valid Tidak
Kognitif
valid
b. Mencuci piring
c. Menjemur pakaian
d. Membakar hutan
8.1.5 Tes Tulis Pilihan
Ganda
11. Energi panas dapat berpindah C2 C 1

Menjelaskan dengan cara, kecuali .....
mengenai a. Konveksi
perpindahan b. Radiasi
panas c. Radiator
d. Konduksi
12. Perpindahan panas tanpa melalui A 1

zat perantara disebut .....
a. Radiasi
b. Resonansi
c. Reaksi
d. Reparasi

114
Indikator Teknik Bentuk Butir Soal Dimensi Kunci Skor Ket
Penilaian Instrumen Proses Jawaban
Valid Tidak
Kognitif
valid
13. Konveksi adalah ..... D 1 X
a. Perpindahan panas melalui
zat perantara tanpa diikuti
perpindahan partikel zat
tersebut
b. Perpindahan panas tanpa
melalui zat perantara
c. Perpindahan panas tanpa
melalui zat perantara dan
tanpa diikuti perpindahan
partikel zat tersebut
d. Perpindahan panas melalui
zat perantara dan diikuti
perpindahan partikel zat
tersebut

115
Indikator Teknik Bentuk Butir Soal Dimensi Kunci Skor Ket
Penilaian Instrumen Proses Jawaban
Valid Tidak
Kognitif
valid
8.1.6 Tes Tulis Pilihan 14. Bunyi adalah ..... C1 A 1 X
Ganda
Menjelaskan a. Getaran di udara
pengertian b. Gesekkan di tangan
energi bunyi c. Getaran di air
d. Gesekkan di tanah
15. Bunyi dapat terjadi karena benda B 1

.....
a. Dipanaskan
b. Bergetar
c. Didinginkan
d. Ditarik
8.1.7 Tes Tulis Pilihan 16. Media perambatan bunyi yaitu, C3 A 1 X
Ganda
Menentukan kecuali .....
media a. Ruang Hampa
perambatan b. Benda cair

116
Indikator Teknik Bentuk Butir Soal Dimensi Kunci Skor Ket
Penilaian Instrumen Proses Jawaban
Valid Tidak
Kognitif
valid
bunyi c. Benda padat
d. Gas
20. Bunyi dapat merambat melalui C 1

.....
a. Ruang hampa dan air
b. Benda padat dan ruang
hampa
c. Benda padat dan air
d. Ruang hampa dan udara
8.1.8 Tes Tulis Pilihan
Ganda
17. Benda dapat diserap jika C1 D 1

Menjelaskan memiliki permukaan .....
penyerapan a. Dua
bunyi b. Keras
c. Tebal
d. Lunak

117
Indikator Teknik Bentuk Butir Soal Dimensi Kunci Skor Ket
Penilaian Instrumen Proses Jawaban
Valid Tidak
Kognitif
valid
19. Benda yang dapat menyerap A 1 X
bunyi disebut .....
a. Peredam bunyi
b. Pemantul bunyi
c. Sumber bunyi
d. Getaran bunyi
8.1.9 Tes Tulis Pilihan 18. Bunyi pantul yang terdengar C3 A 1 X
Ganda
Menentukan setelah bunyi asli disebut .....
jenis-jenis a. Gema
pemantulan b. Gaung
bunyi c. Getaran
d. Gelombang
21. Bunyi pantul yang terdengar B 1 X
hampir bersamaan dengan bunyi
aslinya disebut .....

118
Indikator Teknik Bentuk Butir Soal Dimensi Kunci Skor Ket
Penilaian Instrumen Proses Jawaban
Valid Tidak
Kognitif
valid
a. Getaran
b. Gaung
c. Gelombang
d. Gema
8.1.10 Tes Tulis Pilihan
Ganda
22. Jenis bunyi yang dapat C3 A 1

Menentukan didengarkan oleh manusia adalah
jenis-jenis .....
bunyi a. Audiosonik
b. Ultrasonik
c. Infrasonik
d. Mediasonik
23. Contoh hewan yang memiliki C 1 X
jenis bunyi ultrasonik yaitu .....
a. Bebek
b. Angsa

119
Indikator Teknik Bentuk Butir Soal Dimensi Kunci Skor Ket
Penilaian Instrumen Proses Jawaban
Valid Tidak
Kognitif
valid
c. Kelelawar
d. Jangkrik
26. Bunyi yang frekuensinya kurang D 1 X
dari 20 getaran per detik disebut
.....
a. Ultrasonik
b. Audiosonik
c. Supersonik
d. Infrasonik
8.1.11 Tes Tulis Pilihan
Ganda
24. Tempat yang biasanya memakai C1 B 1

Menyebutkan peredam bunyi adalah .....
contoh aplikasi a. Dapur
bunyi di b. Studio musik
kehidupan c. Rumah makan
sehari-hari d. Rumah sakit

120
Indikator Teknik Bentuk Butir Soal Dimensi Kunci Skor Ket
Penilaian Instrumen Proses Jawaban
Valid Tidak
Kognitif
valid
27. Kita dapat mendengar bunyi D 1

lonceng dari dalam kelas karena
bunyi merambat melalui .....
a. Genting
b. Jendela
c. Lantai
d. Udara
8.2.1 Tes Tulis Pilihan
Ganda
32. Sumber energi alternatif yang tak C2 D 1

Menjelaskan terbatas adalah .....
sumber energi a. Bensin
alternatif b. Solar
c. Batu bara
d. Matahari
33. Uap air penghasil listrik disebut D 1 X
.....

121
Indikator Teknik Bentuk Butir Soal Dimensi Kunci Skor Ket
Penilaian Instrumen Proses Jawaban
Valid Tidak
Kognitif
valid
a. Pembangkit Listrik Tenaga
Darat
b. Pembangkit Listrik Tenaga
Air
c. Pembangkit Listrik Tenaga
Udara
d. Pembangkit Listrik Tenaga
Uap
35. Sumber energi yang dihasilkan C 1

dari penguraian bahan organik,
seperti kotoran hewan disebut .....
a. Energi biologi
b. Energi bioma
c. Energi biomassa
d. Energi panas bumi

122
Indikator Teknik Bentuk Butir Soal Dimensi Kunci Skor Ket
Penilaian Instrumen Proses Jawaban
Valid Tidak
Kognitif
valid
40. Sumber energi panas bumi A 1 X
disebut juga energi .....
a. Geotermal
b. Geologi
c. Geografi
d. Generator
8.2.2 Tes Tulis Pilihan 34. Gambar di bawah ini merupakan C3 A 1 X
Ganda
Menentukan penggunaan energi alternatif
cara
penggunaan
energi alternatif
berupa .....
a. Angin
b. Air
c. Panas

123
Indikator Teknik Bentuk Butir Soal Dimensi Kunci Skor Ket
Penilaian Instrumen Proses Jawaban
Valid Tidak
Kognitif
valid
d. Matahari
36. Perahu layar dapat bergerak A 1 X
dilaut dengan memanfaatkan
energi .....
a. Panas
b. Matahari
c. Cahaya
d. Angin
37. Kincir air di daerah pedesaan A 1 X
yang belum terjangkau oleh
listrik menggunakan energi
alternatif berupa .....
a. Air
b. Matahari
c. Angin

124
Indikator Teknik Bentuk Butir Soal Dimensi Kunci Skor Ket
Penilaian Instrumen Proses Jawaban
Valid Tidak
Kognitif
valid
d. Bunyi
38. Gambar di bawah ini penggunaan B 1 X
energi alternatif dengan .....

a. Angin
b. Aliran air
c. Panas
d. Sinar matahari
39. Energi alternatif yang ada D 1 X
dilingkungan sekitar kita
digunakan sebagai sumber energi

125
Indikator Teknik Bentuk Butir Soal Dimensi Kunci Skor Ket
Penilaian Instrumen Proses Jawaban
Valid Tidak
Kognitif
valid
.....
a. Cahaya
b. Listrik
c. Bunyi
d. Panas
8.3.1 Tes Tulis Pilihan
Ganda
25. Perubahan keras pelannya alat C1 A 1

Menjelaskan musik dipengaruhi oleh ..... yang
proses menghasilkan suara
terjadinya bunyi a. Getaran benda
pada alat musik b. Gesekkan benda
c. Dorongan benda
d. Tekanan benda
28. Di bawah ini adalah sumber C 1

energi bunyi, yang berasal dari
alat musik kecuali .....

126
Indikator Teknik Bentuk Butir Soal Dimensi Kunci Skor Ket
Penilaian Instrumen Proses Jawaban
Valid Tidak
Kognitif
valid
a. Gitar yang dipetik
b. Biola yang digesek
c. Seruling yang dipegang
d. Piano yang ditekan
29. Alat musik yang menggunakan A 1 X
dawai sebagai sumber bunyi
adalah .....
a. Biola, gitar, dan harpa
b. Keyboard, piano, dan pianika
c. Rebab, suling, dan
harmonika
d. Drum, gendang, dan rebana
30. Salah satu alat musik yang B 1

bergetar dan menghasilkan suara
bila dipukul adalah .....

127
Indikator Teknik Bentuk Butir Soal Dimensi Kunci Skor Ket
Penilaian Instrumen Proses Jawaban
Valid Tidak
Kognitif
valid
a. Suling
b. Gendang
c. Biola
d. Recorder
Jumlah Skor 40

128
129

Nama :

Kelas :

Lembar Soal Uji Coba Siswa

PETUNJUK
1. Tulislah namamu di sudut kanan atas
2. Mulailah dengan mengucapkan “ Bismillahirrahmanirrahim “
3. Tulisan harus jelas, bersih dan terang
4. Periksalah dahulu pekerjaanmu sebelum diserahkan kepada Bapak/Ibu Guru
5. Akhiri pekerjaanmu dengan mengucapkan “ Alhamdulillah “

Berilah tanda silang ( X ) pada huruf A, B, C atau D !

1. Energi merupakan .....


a. Kemampuan untuk melakukan gaya dan kecepatan
b. Kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja
c. Kemampuan benda menghasilkan panas atau kalor
d. Hasil dari perpindahan benda dari satu tempat ke tempat lainnya
2. Energi tidak dapat kita lihat namum dapat kita .....
a. Pegang c. Lihat
b. Rasakan d. Minum
3. Panas merupakan bentuk .....
a. Gaya c. Energi
b. Usaha d. Kerja
4. Energi panas merupakan energi yang dapat membuat suhu suatu benda
menjadi lebih tinggi. Energi panas sering disebut .....
a. Konduksi
b. Konveksi
c. Kontruksi
d. Kalor
5. Energi panas yang utama berasal dari .....
a. Matahari c. Planet
130

b. Bulan d. Bintang
6. Sumber energi panas yang dimanfaatkan untuk mengambil garam adalah
matahari sebab .....
a. Panas matahari menguapkan garam
b. Cahaya matahari dapat menguapkan air
c. Panas matahari dapat menguapkan air
d. Garam mengkristal pada siang hari
7. Zaman dahulu orang membuat api dari batu dan kayu yang digesekkan
terus-menerus sebab . . . .
a. Batu merupakan sumber energi panas
b. Kayu merupakan penghasil api
c. Gesekan merupakan sumber
d. Gesekan merupakan sumber api
8. Manfaat cahaya matahari bagi manusia sangat banyak, kecuali .....
a. Untuk mengeringkan pakaian
b. Untuk menjemur ikan
c. Untuk membakar hutan
d. Untuk mengeringkan padi
9. Cahaya matahari dapat digunakan pada tumbuhan untuk membuat
makanan pada proses .....
a. Pembakaran c. Pernapasan
b. Fotosintesis d. Pengangkutan
10. Api bermanfaat untuk ibu rumah tangga untuk .....
a. Memasak air
b. Mencuci piring
c. Menjemur pakaian
d. Membakar hutan
11. Energi panas dapat berpindah dengan cara, kecuali .....
a. Konveksi c. Radiator
b. Radiasi d. Konduksi
12. Perpindahan panas tanpa melalui zat perantara disebut .....
131

a. Radiasi c. Reaksi
b. Resonansi d. Reparasi
13. Konveksi adalah .....
a. Perpindahan panas melalui zat perantara tanpa diikuti perpindahan
partikel zat tersebut
b. Perpindahan panas tanpa melalui zat perantara
c. Perpindahan panas tanpa melalui zat perantara dan tanpa diikuti
perpindahan partikel zat tersebut
d. Perpindahan panas melalui zat perantara dan diikuti perpindahan
partikel zat tersebut
14. Bunyi adalah .....
a. Getaran di udara
b. Gesekkan di tangan
c. Getaran di air
d. Gesekkan di tanah
15. Bunyi dapat terjadi karena benda .....
a. Dipanaskan c. Didinginkan
b. Bergetar d. Ditarik
16. Media perambatan bunyi yaitu, kecuali .....
a. Ruang Hampa
b. Benda cair
c. Benda padat
d. Gas
17. Benda dapat diserap jika memiliki permukaan .....
a. Dua c. Tebal
b. Keras d. Lunak
18. Bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli disebut .....
a. Gema
b. Gaung
c. Getaran
d. Gelombang
132

19. Benda yang dapat menyerap bunyi disebut .....


a. Peredam bunyi
b. Pemantul bunyi
c. Sumber bunyi
d. Getaran bunyi
20. Bunyi dapat merambat melalui .....
a. Ruang hampa dan air
b. Benda padat dan ruang hampa
c. Benda padat dan air
d. Ruang hampa dan udara
21. Bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi aslinya
disebut .....
a. Getaran c. Gelombang
b. Gaung d. Gema
22. Jenis bunyi yang dapat didengarkan oleh manusia adalah .....
a. Audiosonik c. Infrasonik
b. Ultrasonik d. Mediasonik
23. Contoh hewan yang memiliki jenis bunyi ultrasonik yaitu .....
a. Bebek
b. Angsa
c. Kelelawar
d. Jangkrik
24. Tempat yang biasanya memakai peredam bunyi adalah .....
a. Dapur c. Rumah makan
b. Studio musik d. Rumah sakit
25. Perubahan keras pelannya alat musik dipengaruhi oleh ..... yang
menghasilkan suara
a. Getaran benda
b. Gesekkan benda
c. Dorongan benda
d. Tekanan benda
133

26. Bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 getaran per detik disebut .....
a. Ultrasonik
b. Audiosonik
c. Supersonik
d. Infrasonik
27. Kita dapat mendengar bunyi lonceng dari dalam kelas karena bunyi
merambat melalui .....
a. Genting c. Lantai
b. Jendela d. Udara
28. Di bawah ini adalah sumber energi bunyi, yang berasal dari alat musik
kecuali .....
a. Gitar yang dipetik
b. Biola yang digesek
c. Seruling yang dipegang
d. Piano yang ditekan
29. Alat musik yang menggunakan dawai sebagai sumber bunyi adalah .....
a. Biola, gitar, dan harpa
b. Keyboard, piano, dan pianika
c. Rebab, suling, dan harmonika
d. Drum, gendang, dan rebana
30. Salah satu alat musik yang bergetar dan menghasilkan suara bila dipukul
adalah .....
a. Suling c. Biola
b. Gendang d. Recorder
31. Matahari merupakan sumber energi .....
a. Panas dan gerak
b. Bunyi dan cahaya
c. Panas dan cahaya
d. Cahaya dan listrik
32. Sumber energi alternatif yang tak terbatas adalah .....
a. Bensin c. Batu bara
134

b. Solar d. Matahari
33. Uap air penghasil listrik disebut .....
a. Pembangkit Listrik Tenaga Darat
b. Pembangkit Listrik Tenaga Air
c. Pembangkit Listrik Tenaga Udara
d. Pembangkit Listrik Tenaga Uap
34. Gambar di bawah ini merupakan penggunaan energi alternatif berupa

.....
a. Angin
b. Air
c. Panas
d. Matahari
35. Sumber energi yang dihasilkan dari penguraian bahan organik, seperti
kotoran hewan disebut .....
a. Energi biologi
b. Energi bioma
c. Energi biomassa
d. Energi panas bumi
36. Perahu layar dapat bergerak dilaut dengan memanfaatkan energi .....
a. Panas
b. Matahari
c. Cahaya
d. Angin
37. Kincir air di daerah pedesaan yang belum terjangkau oleh listrik
menggunakan energi alternatif berupa .....
a. Air
b. Matahari
c. Angin
135

d. Bunyi
38. Gambar di bawah ini penggunaan energi alternatif dengan .....

a. Angin
b. Aliran air
c. Panas
d. Sinar matahari
39. Energi alternatif yang ada dilingkungan sekitar kita digunakan sebagai
sumber energi .....
a. Cahaya c. Bunyi
b. Listrik d. Panas
40. Sumber energi panas bumi disebut juga energi .....
a. Geotermal
b. Geologi
c. Geografi
d. Generator
136

Kunci Jawaban Soal Uji Coba

1. B 11. C 21. B 31. C


2. B 12. A 22. A 32. D
3. C 13. D 23. C 33. D
4. D 14. A 24. B 34. A
5. A 15. B 25. A 35. C
6. C 16. A 26. D 36. A
7. D 17. D 27. D 37. A
8. C 18. A 28. C 38. B
9. B 19. A 29. A 39. D
10. A 20. C 30. B 40. A
137

Korelasi Skor Butir Dengan Skor Total

Jumlah Subyek= 46
Butir Soal= 40
Nama berkas: BELUM_ADA_NAMA.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi


1 1 0.385 Signifikan
2 2 -0.125 -
3 3 0.094 -
4 4 0.233 -
5 5 0.290 -
6 6 0.209 -
7 7 0.141 -
8 8 0.373 Signifikan
9 9 0.415 Sangat Signifikan
10 10 0.254 -
11 11 0.313 Signifikan
12 12 0.371 Signifikan
13 13 0.032 -
14 14 0.261 -
15 15 0.496 Sangat Signifikan
16 16 0.220 -
17 17 0.419 Sangat Signifikan
18 18 0.228 -
19 19 0.266 -
20 20 0.357 Signifikan
21 21 0.263 -
22 22 0.319 Signifikan
23 23 0.051 -
24 24 0.595 Sangat Signifikan
138

25 25 0.514 Sangat Signifikan


26 26 0.274 -
27 27 0.403 Sangat Signifikan
28 28 0.348 Signifikan
29 29 -0.005 -
30 30 0.514 Sangat Signifikan
31 31 0.488 Sangat Signifikan
32 32 0.383 Signifikan
33 33 0.099 -
34 34 0.124 -
35 35 0.375 Signifikan
36 36 -0.094 -
37 37 -0.164 -
38 38 NAN NAN
39 39 0.198 -
40 40 -0.007 -

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01


10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
15 0,482 0,606 70 0,233 0,302
20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 0,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 125 0,174 0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.


139

Reliabilitas Tes

Rata2= 22.59
Simpang Baku= 4.15
KorelasiXY= 0.47
Reliabilitas Tes= 0.64
Nama berkas: BELUM_ADA_NAMA.ANA

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 1 Ryan 9 8 17
2 2 Fatur 6 8 14
3 3 Manda 10 15 25
4 4 Firzha 12 10 22
5 5 Ferdi 10 10 20
6 6 Aprilia 9 9 18
7 7 Naila 13 12 25
8 8 Naghita 12 10 22
9 9 Habib 12 13 25
10 10 Rayhan 11 13 24
11 11 Azizah 13 12 25
12 12 Ahmad 12 12 24
13 13 Abid 13 11 24
14 14 Khalisa 6 5 11
15 15 Haikal 10 10 20
16 16 Yulia 10 15 25
17 17 Tufail 15 15 30
18 18 Riduan 11 11 22
19 19 Alif 15 13 28
20 20 Anisa 14 16 30
21 21 Rofifah 14 13 27
22 22 Faza 13 11 24
140

23 23 Lisa 7 10 17
24 24 Rara 5 11 16
25 25 Anis 13 10 23
26 26 Ilham 10 11 21
27 27 Rizkya 12 13 25
28 28 Ajat 12 10 22
29 29 Daffa 14 15 29
30 30 Novita 9 10 19
31 31 Sri 9 15 24
32 32 Putri 10 10 20
33 33 Dwi 12 12 24
34 34 Ichsan 9 10 19
35 35 Agung 9 14 23
36 36 Malikal 9 8 17
37 37 Benaya 11 14 25
38 38 Sultan 7 11 18
39 39 Jihan 11 12 23
40 40 Ferry 14 12 26
41 41 Devita 11 10 21
42 42 Rahma 11 10 21
43 43 Haidar 15 15 30
44 44 Fathan 9 15 24
45 45 Afifah 12 13 25
46 46 Faqih 10 15 25
141

Nama :

Kelas :

Lembar Soal Pretest dan Posttest


Siswa Kelas IV

PETUNJUK
1. Tulislah namamu di sudut kanan atas
2. Mulailah dengan mengucapkan “ Bismillahirrahmanirrahim “
3. Tulisan harus jelas, bersih dan terang
4. Periksalah dahulu pekerjaanmu sebelum diserahkan kepada Bapak/Ibu Guru
5. Akhiri pekerjaanmu dengan mengucapkan “ Alhamdulillah “

Berilah tanda silang ( X ) pada huruf A, B, C atau D !

1. Energi merupakan .....


a. Kemampuan untuk melakukan gaya dan kecepatan
b. Kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja
c. Kemampuan benda menghasilkan panas atau kalor
d. Hasil dari perpindahan benda dari satu tempat ke tempat lainnya
2. Manfaat cahaya matahari bagi manusia sangat banyak, kecuali .....
a. Untuk mengeringkan pakaian
b. Untuk menjemur ikan
c. Untuk membakar hutan
d. Untuk mengeringkan padi
3. Cahaya matahari dapat digunakan pada tumbuhan untuk membuat
makanan pada proses .....
a. Pembakaran c. Pernapasan
b. Fotosintesis d. Pengangkutan
4. Energi panas dapat berpindah dengan cara, kecuali .....
a. Konveksi c. Radiator
142

b. Radiasi d. Konduksi
5. Perpindahan panas tanpa melalui zat perantara disebut .....
a. Radiasi c. Reaksi
b. Resonansi d. Reparasi
6. Bunyi dapat terjadi karena benda .....
a. Dipanaskan c. Didinginkan
b. Bergetar d. Ditarik
7. Benda dapat diserap jika memiliki permukaan .....
a. Dua c. Tebal
b. Keras d. Lunak
8. Bunyi dapat merambat melalui .....
a. Ruang hampa dan air
b. Benda padat dan ruang hampa
c. Benda padat dan air
d. Ruang hampa dan udara
9. Jenis bunyi yang dapat didengarkan oleh manusia adalah .....
a. Audiosonik c. Infrasonik
b. Ultrasonik d. Mediasonik
10. Tempat yang biasanya memakai peredam bunyi adalah .....
a. Dapur c. Rumah makan
b. Studio musik d. Rumah sakit
11. Perubahan keras pelannya alat musik dipengaruhi oleh ..... yang
menghasilkan suara
a. Getaran benda
b. Gesekkan benda
c. Dorongan benda
d. Tekanan benda
12. Kita dapat mendengar bunyi lonceng dari dalam kelas karena bunyi
merambat melalui .....
a. Genting c. Lantai
b. Jendela d. Udara
143

13. Di bawah ini adalah sumber energi bunyi, yang berasal dari alat musik
kecuali .....
a. Gitar yang dipetik
b. Biola yang digesek
c. Seruling yang dipegang
d. Piano yang ditekan
14. Salah satu alat musik yang bergetar dan menghasilkan suara bila dipukul
adalah .....
a. Suling c. Biola
b. Gendang d. Recorder
15. Matahari merupakan sumber energi .....
a. Panas dan gerak c. Panas dan cahaya
b. Bunyi dan cahaya d. Cahaya dan listrik
16. Sumber energi alternatif yang tak terbatas adalah .....
a. Bensin c. Batu bara
b. Solar d. Matahari
17. Sumber energi yang dihasilkan dari penguraian bahan organik, seperti
kotoran hewan disebut .....
a. Energi biologi
b. Energi bioma
c. Energi biomassa
d. Energi panas bumi
144

Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest

1. B 10. B
2. C 11. A
3. B 12. D
4. C 13. C
5. A 14. B
6. B 15. C
7. D 16. D
8. C 17. C
9. A
145
146
147
148
149
150
151

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP)
Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pokok : Energi
Kelas/Semester : IV/II
Pertemuan Ke :I
Alokasi Waktu : (2X30 menit)

A. Standar Kompetensi
8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari
B. Kompetensi Dasar
8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan
sekitar
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
8.1.1 Menjelaskan pengertian energi
8.1.2 Menyebutkan sumber energi panas
8.1.3 Menyebutkan manfaat energi panas
8.1.4 Menjelaskan mengenai perpindahan panas
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui metode diskusi, siswa dapat memahami energi panas contohnya
dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.
2. Melalui metode diskusi, siswa dapat menyebutkan sumber energi panas
yang diketahui dengan benar.
3. Melalui metode diskusi, siswa dapat mengetahui manfaat energi panas di
kehidupan, dengan benar.
4. Melalui metode diskusi, siswa dapat mengetahui cara perpindahan panas
dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
152

E. Materi Pembelajaran
Energi Panas dan Cara Perpindahan Panas
1. Sumber Energi Panas
Energi panas merupakan energi yang dapat membuat suhu suatu
benda menjadi lebih tinggi. Sumber energi panas antara lain matahari, api
unggun, api kompor, dan permukaan benda yang saling bergesekan.
Uraiannya sebagai berikut:
a. Matahari, merupakan sumber energi panas terbesar di muka bumi.
Bumi menjadi hangat karena adanya energi panas matahari. Panas
matahari ini banyak dimanfaatkan oleh manusia, diantaranya
untung mengeringkan pakaian. Selain itu, panas matahari juga
digunakan untuk mengeringkan bahan-bahan makanan, seperti ikan
asin, kerupuk, dan garam.
b. Api, merupakan sumber energi panas yang telah banyak
dimanfaatkan orang sejak zaman dahulu. Misalnya untuk
menghangatkan badan pada malam hari. Selain itu, api juga
digunakan untuk memasak makanan, mendidihkan air atau
membakar, dan melelehkan logam.
c. Gesekan dua benda dapat menimbulkan energi panas sehingga
dapat dikatakan sebagai sumber energi panas. Dua telapak tangan
yang saling bergesekan dapat menghasilkan panas. Oleh karena itu,
kamu dapat menggesek-gesekkan kedua tanganmu saat kamu
merasa dingin.
2. Perpindahan Panas
Saat kamu berjalan di bawah terik matahari, apa yang kamu
rasakan? Tentunya kamu akan merasakan tubuhmu menjadi sedikit hangat
dan lama-kelamaan kepanasan. Hal tersebut membuktikan bahwa panas
dapat berpindah. Panas dapat berpindah dengan tiga macam cara yaitu
konduksi, konveksi, dan radiasi.
a. Konduksi (hantaran panas)
153

merupakan perpindahan panas


melalui zat perantara tanpa diikuti perpindahan partikel-partikel zat
tersebut (hantaran panas melalui konduktor). Panas yang
dipindahkan secara konduksi dipengaruhi bahan zat perantaranya.
Ada zat perantara yang bersifat konduktor (mudah menghantar
panas), yaitu besi, alumunium, dan baja. Ada pula zat perantara
yang bersifat isolator (sukar memghantar panas) seperti kayu, karet,
dan kain.
b. Konveksi (aliran panas)

merupakan perpindahan melalui zat


perantara dan diikuti perpindahan partikel-partikel zat tersebut.
Misalnya, air yang direbus di dalam panci.
c. Radiasi (pancaran panas)

merupakan perpindahan panas


tanpa melalui zat perantara. Misalnya, radiasi api unggun dan
cahaya matahari.
154

3. Manfaat Energi Panas


Energi panas memiliki beberapa manfaat adalah sebagai berikut:
a. Energi panas matahari bermanfaat untuk kehidupan di bumi.
b. Energi panas api dimanfaatkan untuk memasak makanan dan
membuat api unggun.
F. Strategi dan Metode Pembelajaran
1. Strategi Pembelajaran : Strategi Giving Question and Getting
Answer
2. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu
 Orientasi

 Menyampaikan salam  Menjawab salam


 Berdoa bersama  Berdoa bersama
 Melakukan presensi  Menyimak
 Menyiapkan fisik dan  Mempersiapkan diri
psikis siswa untuk masing-masing
memulai kegiatan belajar

Pendahuluan 5 menit
 Apersepsi
 Memberikan pertanyaan  Menyimak lalu
seputar materi sebelumnya menjawab
dan materi Energi panas pertanyaan
dan sifat-sifatnya
 Menyampaikan tujuan  Menyimak
pembelajaran
Eksplorasi
 Memberikan gambar yang  Menyimak
Kegiatan berkaitan dengan Energi
155

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu


Inti panas
 Menjelaskan terkait materi  Menyimak 10 menit
energi panas dan sifat- penjelasan guru
sifatnya dengan penuh
perhatian
 Memberikan pertanyaan  Menjawab
berkaitan dengan gambar pertanyaan terkait
gambar
Elaborasi
 Membagi dua kertas kepada  Menulis pertanyaan
setiap murid, kertas pertama dan pernyataan
untuk menuliskan secara mandiri
pertanyaan dan kertas kedua
untuk menuliskan
pernyataan
 Membagi siswa ke dalam 5  Mempersiapkan diri
kelompok masing-masing
menuju kelompok
yang telah
ditentukan dengan
tertib
 Meminta siswa untuk  Melakukan diskusi 20 menit
berdiskusi perihal dengan disiplin dan
pertanyaan dan pernyataan kerjasama bersama
yang akan diajukan ke teman kelompok
kelompok lain
 Meminta setiap kelompok  Melaporkan
untuk melaporkan pertanyaan kepada
pertanyaan kelompok lain
 Mempersilahkan kelompok  Kelompok lain
lain untuk menjawab menyimak
pertanyaan sampai seluruh pertanyaan dan
156

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu


kelompok mengajukan dan mencatatnya
menjawab pertanyaan
 Meminta setiap kelompok  Perwakilan dari
untuk melaporkan kelompok
pernyataan yang telah melaporkan
disetujui oleh anggota pernyataan yang
kelompok mereka anggap
paling dimengerti
 Memberikan penguatan dari  Memperhatikan
jawaban yang telah diberikan jawaban guru
oleh siswa dengan penuh
perhatian
Konfirmasi
 Memberikan arahan dalam  Menyimak
bertanya dan menjawab
pertanyaan
 Memberikan penguatan  Mengerjakan soal
berupa soal latihan latihan secara
individu 20 menit
 Bertanya jawab terkait hal-  Merespon dengan
hal yang ingin ditanyakan tanya jawab guru
 Memberikan penegasan dari  Menyimak
semua materi yang telah kesimpulan yang
dipelajari disampaikan guru
 Memberikan pesan moral  Menyimak dengan
terkait dengan materi penuh perhatian
 Meminta salah seorang  Siswa yang ditunjuk
Penutup siswa untuk memimpin memimpin do’a 5 menit

do’a setelah belajar.


 Menutup kegiatan  Mengucapkan salam
pembelajaran dengan ke guru secara

mengucap salam bersama-sama


157

H. Sumber Belajar
1. Irene, Hilda, dan Khristiyono,. ESPS IPA untuk SD/MI kelas IV. Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2015.
2. Umar, Efrizon. Buku Pintar Fisika. Depok: Media Pusindo, 2008.
3. Damanik, Asan. Fisika Energi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma,
2011.
4. LKS IPA yang berjudul Energi Panas dan Cara Perpindahan Panas
5. Gambar terkait materi energi panas
I. Penilaian
1. Penilaian Kognitif (Pengetahuan)
Indikator Teknik Bentuk Soal atau Kunci Jawaban
Pencapaian Penilaian Instrumen kegiatan

8.1.1 Menjela Guru menanyakan ke siswa secara


skan langsung secara acak
pengerti
an
energi

8.1.2 Menye Tes tulis Essay 6. Apa saja Benda yang


butkan benda yang bersifat
sumber dapat konduktor.
energi menghantark Contohnya :
panas an besi,
panas?Berika alumunium, dan
n contohnya! baja.
158

Indikator Teknik Bentuk Soal atau Kunci Jawaban


Pencapaian Penilaian Instrumen kegiatan

1. Sebutkan 3 Matahari, Api,


sumber Gesekkan dua
energi benda
panas?
8.1.3 Menye 7. Apa saja 5Matahari :
butkan manfaat Untuk
manfaat energi panas kehidupan di
energi untuk bumi
panas kehidupan Api : Untuk
sehari-hari? memasak dan
membuat api
unggun

8.1.4 Menjel 2. Apa yang 2.Konveksi


askan dimaksud adalah
mengen dengan perpindahan
ai konveksi ? melalui zat
perpind perantara dan
ahan diikuti
panas perpindahan
partikel-partikel
zat tersebut

3. Mengapa 3. Karena kayu


kayu tidak bersifat isolator,
dapat isolator
menghantark merupakan sifat
an panas ? yang sukar
159

Indikator Teknik Bentuk Soal atau Kunci Jawaban


Pencapaian Penilaian Instrumen kegiatan

menghantarkan
panas
160

Format Kriteria Penilaian


Skor Soal Kriteria Penilaian Nilai Akhir
2 Siswa menjawab soal Skor maksimal = 10
dengan benar Nilai = (Skor yang
1 Siswa menjawab soal tetapi diperoleh/skor maksimum) x
salah 100%
0 Siswa tidak menjawab soal
161
162
Konduksi Konveksi Radiasi

163
164

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP)
Kelas Eskperimen

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pokok : Energi
Kelas/Semester : IV/II
Pertemuan Ke : II
Alokasi Waktu : (2X30 menit)

A. Standar Kompetensi
8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari
B. Kompetensi Dasar
8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan
sekitar
8.3 Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
8.1.5 Menjelaskan tentang energi bunyi
8.1.6 Menentukan perambatan bunyi
8.1.7 Menjelaskan penyerapan bunyi
8.1.8 Menentukan jenis-jenis bunyi
8.1.9 Menyebutkan contoh aplikasi bunyi di kehidupan sehari-hari
8.3.1 Menjelaskan proses terjadinya bunyi pada alat musik
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui metode diskusi, siswa dapat mengetahui tentang pengertian energi
bunyi serta sumber yang menyebabkan terjadinya bunyi dengan tepat.
2. Melalui metode diskusi, siswa dapat menjelaskan mengenai perambatan
dan penyerapan pada bunyi dengan benar.
165

3. Melalui metode diskusi, siswa dapat menjelaskan berbagai jenis bunyi,


dengan tepat.
4. Melalui metode diskusi, siswa dapat memberikan contoh bunyi yang
terdapat di kehidupan sehari-hari dengan benar.
5. Melalui metode diskusi, siswa dapat menjelaskan terjadinya bunyi pada alat
musik dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran
Energi Bunyi dan Proses Terjadinya Bunyi Pada Alat Musik
1. Energi Bunyi
Bunyi merupakan segala sesuatu yang dapat didengar oleh telinga
kita. Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, yaitu sumber bunyi.
Bunyi merupakan bentuk energi.
a. Sumber bunyi
Setiap bunyi yang kamu dengar dihasilkan dari benda yang
bergetar. Benda tersebut disebut juga sumber bunyi. Contoh
sumber bunyi antara lain senar gitar yang dipetik, gamelan yang
dipukul, seruling yang ditiup, dan orang berbicara.
b. Jenis-jenis bunyi
Setiap getar memiliki frekuensi tertentu. Frekuensi adalah banyak
getaran dalam satu detik. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz).
Berdasarkan frekuensinya bunyi dibedakan sebagai berikut:
A) Infrasonik, yaitu bynui yang memiliki frekuensi kurang dari
20 Hz. Bunyi tersebut hanya dapat didengar oleh hewan
seperti jangkrik, anjing, dan gajah.
B) Audiosonik, yaitu bunyi yang memiliki frekuensi antara
2020.000 Hz. Bunyi tersebut dapat didengar oleh manusia.
C) Ultrasonik, yaitu bunyi yang memiliki frekuensi lebih dari
20.000 Hz. Bunyi tersebut dapat didengar oleh kelelawar,
paus, dan lumba-lumba.
c. Sifat-sifat energi bunyi
166

Energi bunyi mempunyai sifat dapat berpindah ke tempat lain


dengan cara merambat melalui media tertentu. Selain itu, bunyi
juga dapat dipantulkan dan dapat diserap.
A) Bunyi dapat merambat melalui zat padat, cair, dan gas
Getaran bunyi merambat dalam bentuk gelombang. Oleh
karena itu, bunyi yang merambat disebut gelombang bunyi.
Gelombang bunyi dapat merambat melalui zat padat, cair,
dan gas. Sebagai contoh ketika lonceng sekolah berbunyi,
tentu seluruh siswa yang ada di sekotar sekolah akan
mendengarnya. Bunyi lonceng merambat melalui udara.
Udara merupakan gas, getaran lonceng mendorong molekul
di sekitarnya sehingga terdengarlah suara bunyi.
B) Bunyi diserap dan dipantulkan
Bunyi yang mengenai permukaan suatu benda dapat
dipantulkan ataupun diserap. Jika bunyi mengenai dinding,
akan dipantulkan. Oleh karena itu, bunyi tersebut mengalami
pemantulan. Biasanya benda yang keras, rapat, dan mengilat
bersifat memantulkan bunyi. Sedangkan benda atau bahan
yang berpori bersifat menyerap bunyi, misalnya gabus atau
styrofoam. Benda-benda yang dapat menyerap bunyi
dinamakan peredam bunyi.
d. Pemantulan Bunyi
Bunyi akan dipantulkan jika mengenai suatu benda. Macam-macam
bunyi pantul antara lain:
A) Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli, contohnya ketika
kamu bernyanyi di kamar mandi, suaramu terdengar lebih
nyaring. Bunyi yang merambat disebut gelombang bunyi.
B) Gema adalah bunyi pantul yang muncul setelah bunyi asli
selesai dikirim. Gema terjadi jika dinding pantul terletak amat
jauh dari sumber bunyi, misalnya saat kita berteriak di tebing
atau dalam gua.
167

C) Gaung adalah sebagian bunyi yang terdengar bersamaan dengan


bunyi asli sehingga bunyi terdengar tidak jelas. Gaung terjadi
dalam ruangan tertutup seperti gedung studio dan studio musik.
d. Manfaat Bunyi Pantul
A) Mengukur kedalaman laut
Untuk mengukur kedalaman laut, kapal memancarkan bunyi
dari alat yang ada di dasar kapal menuju dasar laut.
B) Mengetahui kedudukan benda dalam laut
Dengan mengarahkan gelombang bunyi ke dalam alut dapat
diketahui benda-benda yang ada di dalam laut.
C) Mendeteksi keretakan pada logam
Pancaran gelombang ultrasonik digunakan untuk memeriksa
retak-retak tersembunyi pada bagian pesawat terbang.
D) USG
Dalam bidang kedokteran gelombang ultrasonik dimanfaatkan
untuk pemeriksaan medis. Misalnya pemeriksaan kandungan
pada ibu hamil.
2. Proses Terjadinya Bunyi Pada Alat Musik
Sumber bunyi dapat berasal dari alat musik. Alat musik ada
bermcam-macam, antara lain:
a. Gitar, merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik
senarnya. Bagian paling penting dari gitar adalah badan gitar. Ruang
di dalam badan gitar berfungsi untuk memperkuat asli senar sehingga
dapat terdengar cukup keras untuk kita dengar. Peristiwa tersebut
dinamakan resonansi. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya
suatu benda karena pengaruh bergetarnya benda lain.
b. Perkusi, merupakan alat musik pukul yang dihasilkan dari
resonansi udara di dalam badan perkusi yang memperkuat bunyi
asli getaran kulit gendang.
168

c. Terompet, bunyi terompet berasal dai aliran udara yang


menggetarkan ruang tabung terompet. Pengaturan nada dilakukan
dengan menutup lubang yang ada pada badan terompet.
F. Strategi dan Metode Pembelajaran
1. Strategi Pembelajaran : Strategi Giving Question and Getting
Answer
2. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu
 Orientasi

 Menyampaikan salam  Menjawab salam


 Berdoa bersama  Berdoa bersama
 Melakukan presensi  Menyimak
 Menyiapkan fisik dan  Mempersiapkan diri
psikis siswa untuk masing-masing
memulai kegiatan belajar

Pendahuluan 5 menit
 Apersepsi
 Memberikan pertanyaan  Menyimak lalu
seputar materi menjawab
sebelumnya dan materi pertanyaan
energi bunyi beserta
sifat-sifatnya dan
proses bunyi pada alat
musik
 Menyampaikan tujuan  Menyimak
pembelajaran
Eksplorasi
 Memberikan gambar yang  Menyimak
berkaitan dengan Energi
169

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu


bunyi
Kegiatan  Menjelaskan terkait materi  Menyimak 10 menit
Inti energi energi bunyi penjelasan guru
beserta sifat-sifatnya dan dengan penuh

proses bunyi pada alat perhatian

musik
 Memberikan pertanyaan  Menjawab
berkaitan dengan gambar pertanyaan terkait
gambar
Elaborasi
 Membagi dua kertas kepada  Menulis pertanyaan
setiap murid, kertas pertama dan pernyataan
untuk menuliskan secara mandiri
pertanyaan dan kertas kedua
untuk menuliskan
pernyataan
 Membagi siswa ke dalam 5  Mempersiapkan diri
kelompok masing-masing
menuju kelompok
yang telah
ditentukan dengan
tertib
 Meminta siswa untuk  Melakukan diskusi 20 menit
berdiskusi perihal dengan disiplin dan
pertanyaan dan pernyataan kerjasama bersama
yang akan diajukan ke teman kelompok
kelompok lain
 Meminta setiap kelompok  Melaporkan
untuk melaporkan pertanyaan kepada
pertanyaan kelompok lain
 Mempersilahkan kelompok  Kelompok lain
lain untuk menjawab menyimak
170

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu


pertanyaan sampai seluruh pertanyaan dan
kelompok mengajukan dan mencatatnya
menjawab pertanyaan
 Meminta setiap kelompok  Perwakilan dari
untuk melaporkan kelompok
pernyataan yang telah melaporkan
disetujui oleh anggota pernyataan yang
kelompok mereka anggap
paling dimengerti
 Memberikan penguatan dari  Memperhatikan
jawaban yang telah diberikan jawaban guru
oleh siswa dengan penuh
perhatian
Konfirmasi
 Memberikan arahan dalam  Menyimak
bertanya dan menjawab
pertanyaan
 Memberikan penguatan  Mengerjakan soal
berupa soal latihan latihan secara
individu 20 menit
 Bertanya jawab terkait hal-  Merespon dengan
hal yang ingin ditanyakan tanya jawab guru
 Memberikan penegasan dari  Menyimak
semua materi yang telah kesimpulan yang
dipelajari disampaikan guru
 Memberikan pesan moral  Menyimak dengan
terkait dengan materi penuh perhatian
 Meminta salah seorang  Siswa yang ditunjuk
Penutup siswa untuk memimpin memimpin do’a 5 menit

do’a setelah belajar.


 Menutup kegiatan  Mengucapkan salam
pembelajaran dengan ke guru secara
171

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu


mengucap salam bersama-sama

H. Sumber Belajar
1. Irene, Hilda, dan Khristiyono,. ESPS IPA untuk SD/MI kelas IV. Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2015.
2. Sutrisno, dan Ahmiarti, Siti. Fisika Dasar I (MEKANIKA, FLUIDA, DAN
GELOMBANG). Jakarta: UIN Press, 2007.
3. Jasin, Maskoeri. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,
cet XI, 2002.
4. Giancoli, Douglas. C. Fisika 1: edisi kelima. Jakarta: Erlangga, 2001.
5. LKS IPA yang berjudul Energi Bunyi dan Proses Terjadinya Bunyi Pada
Alat Musik
6. Gambar terkait materi energi bunyi dan proses terjadinya bunyi pada alat
musik

I. Penilaian
1. Penilaian Kognitif (Pengetahuan)
Indikator Teknik Bentuk Soal atau Kegiatan Kunci Jawaban
Pencapaian Penilaian Instrumen
8.1.5 1. Banyaknya g. Frekuensi
Menjelaskan getaran dalam
tentang satu detik (...)
energi bunyi Tes Menjodohkan
8.1.6 Tulis 7. Gelombang a. Bunyi yang
Menentukan bunyi (...) merambat
perambatan
bunyi
172

Indikator Teknik Bentuk Soal atau Kegiatan Kunci Jawaban


Pencapaian Penilaian Instrumen

8.1.7 Tes Menjodohkan 5. Saat berteriak di c. Gema


Menjelaskan Tulis dalam gua (...)
penyerapan
bunyi 6. Bunyi pantul h. Gaung
yang terdengar
bersamaan dengan
bunyi asli sehingga
kurang jelas (...)
8.1.8 Tes Menjodohkan 2. Bunyi yang d. Audiosonik
Menentukan Tulis dapat didengar
jenis-jenis oleh manusia
bunyi (...)
3. Bunyi yang i. Infrasonik
frekuensinya
kurang dari 20
Hz (...)

8.1.9 8. Pemeriksaan e. USG


Menyebutkan kandungan
contoh pada ibu hamil
aplikasi (...)
bunyi di
kehidupan
173

Indikator Teknik Bentuk Soal atau Kegiatan Kunci Jawaban


Pencapaian Penilaian Instrumen
sehari-hari 4. Gelombang b. Manfaat bunyi
pantul
bunyi (...)

8.3.1 9. Seruling, f. Digesek


Menjelaskan terompet, dan
proses recorder (...)
terjadinya
10. Cara biola j. Alat musik
bunyi pada
menghasilkan tiup
alat musik
bunyi (...)
174

Format Kriteria Penilaian


Skor Soal Kriteria Penilaian Nilai Akhir

1 Siswa menjawab soal dengan benar Skor maksimal = 10


Nilai = (Skor yang
0 Siswa menjawab soal salah atau diperoleh/skor maksimum)
tidak menjawab x 100%
175

INFRASONIK

AUDIOSONIK

ULTRASONIK
176

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP)
Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pokok : Energi
Kelas/Semester : IV/II
Pertemuan Ke : III
Alokasi Waktu : (2X30 menit)

A. Standar Kompetensi
8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari
B. Kompetensi Dasar
8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
8.2.1 Menjelaskan sumber energi alternatif
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui metode diskusi, siswa dapat memahami sumber energi alternatif
dan cara penggunaan energi alternatif di kehidupan sehari-hari dengan
tepat.
2. Melalui metode diskusi, siswa dapat menjelaskan sumber energi alternatif
dan cara penggunaan energi alternatif di kehidupan sehari-hari dengan
tepat.
E. Materi Pembelajaran
Energi Alternatif dan Cara Penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari
1. Energi Alternatif
a. Sumber Energi Alternatif
177

Energi alternatif atau energi terbarukan atau disebut juga energi


berkelanjutan merupakan energi yang dapat dengan cepat
dipulihkan kembali secara alami dan selalu tersedia di alam.
Contoh energi air, energi angin, energi panas matahari, energi
panas bumi, dan energi biomassa.
A) Energi air, energi pada air yang mengalir dapat dimanfaatkan
untuk berbagai hal. Contoh energi air pada ombak di laut
dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Generator
diletakkan di dasar laut untuk mengubah energi gerak dari
ombak menjadi energi listrik. Air dapat menghasilkan energi
dalam bentuk arus air, gelombang dan air panas. Arus air
biasa dihasilkan oleh air tejun atau sungai.
B) Energi angin, energi gerak dari angin dimanfaatkan untuk
menggerakan kincir (turbin) pada pembangkit listrik tenaga
angin. Turbin dihubungkan dengan generator yang dapat
mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
C) Energi matahari, merupakan energi yang tidak ada habisnya.
Energi surya ditangkap oleh panel surya untuk selanjutnya
diubah menjadi energi listrik.
D) Energi panas bumi, disebut juga energi geotermal. Energi
panas bumi memanfaatkan sumber air panas bumi di
pegunungan. Uap panas dari dalam bumi dimanfaatkan untuk
memutar turbin.
E) Energi biomassa, merupakan energi yang dihasilkan dari
bahan organik. Contoh sumber energi biomassa yaitu kotoran
hewan, limbah pertanian, dan beberapa jenis tanaman seperti
jagung, kedelai, jarak, dan rami.
b. Manfaat energi alternatif
A) Harga relatif lebih murah dan terjangkau oleh seluruh
masyarakat.
178

B) Tidak akan habis karena berasal dari matahari dan sumber


daya alam lain yang dapat diperbarui.
C) Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan apabila
digunakan.
F. Strategi dan Metode Pembelajaran
1. Strategi Pembelajaran : Strategi Giving Question and Getting
Answer
2. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu
 Orientasi

 Menyampaikan salam  Menjawab salam


 Berdoa bersama  Berdoa bersama
 Melakukan presensi  Menyimak
 Menyiapkan fisik dan  Mempersiapkan diri
psikis siswa untuk masing-masing
memulai kegiatan belajar

Pendahuluan 5 menit
 Apersepsi
 Memberikan pertanyaan  Menyimak lalu
seputar materi menjawab
sebelumnya dan materi pertanyaan
sumber energi alternatif
dan cara penggunaan
energi alternatif di
kehidupan sehari-hari
 Menyampaikan tujuan  Menyimak
pembelajaran
Eksplorasi
179

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu


 Memberikan gambar yang  Menyimak
berkaitan dengan Energi
alternatif
Kegiatan  Menjelaskan terkait materi  Menyimak 10 menit
Inti sumber energi alternatif penjelasan guru

dan cara penggunaan dengan penuh

energi alternatif di perhatian

kehidupan sehari-hari
 Memberikan pertanyaan  Menjawab
berkaitan dengan gambar pertanyaan terkait
gambar
Elaborasi
 Membagi dua kertas kepada  Menulis pertanyaan
setiap murid, kertas pertama dan pernyataan
untuk menuliskan secara mandiri
pertanyaan dan kertas kedua
untuk menuliskan
pernyataan
 Membagi siswa ke dalam 5  Mempersiapkan diri
kelompok masing-masing
menuju kelompok
yang telah
ditentukan dengan
tertib
 Meminta siswa untuk  Melakukan diskusi 20 menit
berdiskusi perihal dengan disiplin dan
pertanyaan dan pernyataan kerjasama bersama
yang akan diajukan ke teman kelompok
kelompok lain
 Meminta setiap kelompok  Melaporkan
untuk melaporkan pertanyaan kepada
pertanyaan kelompok lain
180

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu


 Mempersilahkan kelompok  Kelompok lain
lain untuk menjawab menyimak
pertanyaan sampai seluruh pertanyaan dan
kelompok mengajukan dan mencatatnya
menjawab pertanyaan
 Meminta setiap kelompok  Perwakilan dari
untuk melaporkan kelompok
pernyataan yang telah melaporkan
disetujui oleh anggota pernyataan yang
kelompok mereka anggap
paling dimengerti
 Memberikan penguatan dari  Memperhatikan
jawaban yang telah diberikan jawaban guru
oleh siswa dengan penuh
perhatian
Konfirmasi
 Memberikan arahan dalam  Menyimak
bertanya dan menjawab
pertanyaan
 Memberikan penguatan  Mengerjakan soal
berupa soal latihan latihan secara
individu 20 menit
 Bertanya jawab terkait hal-  Merespon dengan
hal yang ingin ditanyakan tanya jawab guru
 Memberikan penegasan dari  Menyimak
semua materi yang telah kesimpulan yang
dipelajari disampaikan guru
 Memberikan pesan moral  Menyimak dengan
terkait dengan materi penuh perhatian
 Meminta salah seorang siswa  Siswa yang ditunjuk
Penutup untuk memimpin do’a memimpin do’a 5 menit
setelah belajar.
181

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu


 Menutup kegiatan  Mengucapkan salam
pembelajaran dengan ke guru secara
mengucap salam bersama-sama

H. Sumber Belajar
1. Irene, Hilda, dan Khristiyono,. ESPS IPA untuk SD/MI kelas IV. Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2015.
2. Sutarno. Sumber Daya Energi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013
3. Stringer, John. Energi . Solo: Tiga Serangkai, 2009.
4. LKS IPA yang berjudul Energi Alternatif dan Cara Penggunaannya dalam
Kehidupan sehari-hari
5. Gambar terkait materi sumber energi alternatif dan cara penggunaan energi
alternatif di kehidupan sehari-hari
I. Penilaian
1. Penilaian Kognitif (Pengetahuan)
Indikator Teknik Bentuk Soal Kunci Jawaban
Pencapaian Penilaian Instrumen
8.2.1 Tes Essay 1. Apa saja Energi Matahari,
Tulis
Menjelaskan sumber energi Energi Air,
sumber alternatif ? Energi Angin,
energi Energi Panas
alternatif Bumi dan
Energi
Biomassa
6. Apa yang Energi
kamu ketahui biomassa,
tentang energi merupakan
biomassa ? energi yang
dihasilkan dari
bahan organik.
182

Indikator Teknik Bentuk Soal Kunci Jawaban


Pencapaian Penilaian Instrumen
7. Apa Harga relatif
keuntungan lebih murah dan
sumber energi terjangkau oleh
alternatif bagi seluruh
kehidupan? masyarakat,
Tidak akan
habis karena
berasal dari
matahari dan
sumber daya
alam lain yang
dapat diperbarui,
dan Tidak
menimbulkan
pencemaran
lingkungan
apabila
digunakan.
Tes Essay 2. Bagaimana Dengan cara
Tulis
cara air mengalir,
menghasilkan misalnya arus
energi ? air biasa
dihasilkan oleh
air tejun atau
sungai.
3. Salah satu Untuk memutar
sumber energi turbin. Turbin
alternatif kemudian
adalah
183

Indikator Teknik Bentuk Soal Kunci Jawaban


Pencapaian Penilaian Instrumen
pabumi.
Apakah
kegunaan
panas bumi
tersebut ?
184

Energi matahari

Energi air

Energi angin
185

Energi panas bumi

Energi biomassa
186

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP)
Kelas Kontrol

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pokok : Energi
Kelas/Semester : IV/II
Pertemuan Ke :I
Alokasi Waktu : (2X30 menit)
A. Standar Kompetensi
8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari
B. Kompetensi Dasar
8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan
sekitar serta sifat-sifatnya
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
8.1.1 Menjelaskan pengertian energi
8.1.2 Menyebutkan sumber energi panas
8.1.3 Menyebutkan manfaat energi panas
8.1.4 Menjelaskan mengenai perpindahan panas
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memahami energi panas contohnya dalam kehidupan sehari-
hari melalui metode ceramah dengan tepat.
2. Siswa dapat menyebutkan sumber energi panas yang diketahui melalui
metode ceramah dengan benar.
3. Siswa dapat mengetahui manfaat energi panas di kehidupan melalui
metode ceramah dengan benar.
4. Siswa dapat mengetahui cara perpindahan panas dan contohnya dalam
kehidupan sehari-hari melalui metode ceramah dengan benar.
187

E. Materi Pembelajaran
Energi Panas dan Cara Perpindahan Panas
1. Sumber Energi Panas
Energi panas merupakan energi yang dapat membuat suhu suatu
benda menjadi lebih tinggi. Sumber energi panas antara lain matahari, api
unggun, api kompor, dan permukaan benda yang saling bergesekan.
Uraiannya sebagai berikut:
A) Matahari, merupakan sumber energi panas terbesar di muka bumi.
Bumi menjadi hangat karena adanya energi panas matahari. Panas
matahari ini banyak dimanfaatkan oleh manusia, diantaranya
untung mengeringkan pakaian. Selain itu, panas matahari juga
digunakan untuk mengeringkan bahan-bahan makanan, seperti ikan
asin, kerupuk, dan garam.
B) Api, merupakan sumber energi panas yang telah banyak
dimanfaatkan orang sejak zaman dahulu. Misalnya untuk
menghangatkan badan pada malam hari. Selain itu, api juga
digunakan untuk memasak makanan, mendidihkan air atau
membakar, dan melelehkan logam.
C) Gesekan dua benda dapat menimbulkan energi panas sehingga
dapat dikatakan sebagai sumber energi panas. Dua telapak tangan
yang saling bergesekan dapat menghasilkan panas. Oleh karena itu,
kamu dapat menggesek-gesekkan kedua tanganmu saat kamu
merasa dingin.
2. Perpindahan Panas
Saat kamu berjalan di bawah terik matahari, apa yang kamu
rasakan? Tentunya kamu akan merasakan tubuhmu menjadi sedikit hangat
dan lama-kelamaan kepanasan. Hal tersebut membuktikan bahwa panas
dapat berpindah. Panas dapat berpindah dengan tiga macam cara yaitu
konduksi, konveksi, dan radiasi.
A) Konduksi (hantaran panas)
188

merupakan perpindahan panas


melalui zat perantara tanpa diikuti perpindahan partikel-partikel zat
tersebut (hantaran panas melalui konduktor). Panas yang
dipindahkan secara konduksi dipengaruhi bahan zat perantaranya.
Ada zat perantara yang bersifat konduktor (mudah menghantar
panas), yaitu besi, alumunium, dan baja. Ada pula zat perantara
yang bersifat isolator (sukar memghantar panas) seperti kayu, karet,
dan kain.
B) Konveksi (aliran panas)

merupakan perpindahan melalui zat


perantara dan diikuti perpindahan partikel-partikel zat tersebut.
Misalnya, air yang direbus di dalam panci.
C) Radiasi (pancaran panas)

merupakan perpindahan panas


tanpa melalui zat perantara. Misalnya, radiasi api unggun dan
cahaya matahari.
189

3. Manfaat Energi Panas


Energi panas memiliki beberapa manfaat adalah sebagai berikut:
A) Energi panas matahari bermanfaat untuk kehidupan di bumi.
B) Energi panas api dimanfaatkan untuk memasak makanan dan
membuat api unggun.
F. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu
 Orientasi
 Menyampaikan salam
 Berdoa bersama  Menjawab salam
 Melakukan presensi  Berdoa bersama
 Menyiapkan fisik dan  Menyimak
psikis siswa untuk  Mempersiapkan diri
memulai kegiatan belajar masing-masing

Pendahuluan 10 menit
 Apersepsi
 Memberikan pertanyaan  Menyimak lalu
seputar materi menjawab pertanyaan
sebelumnya dan materi
Energi panas dan sifat-
sifatnya
 Menyampaikan tujuan  Menyimak
pembelajaran
Eksplorasi
190

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi


Waktu
 Meminta salah satu siswa  Menyimak teman yang
Kegiatan membaca materi sedang membaca
Inti
10 menit
 Memberikan pertanyaan  Menjawab pertanyaan
tentang energi panas
Elaborasi
 Menjelaskan tentang energi  Menyimak dengan
panas penuh perhatian
 Menjelaskan tentang sifat-sifat  Menyimak dengan
yang ada pada energi panas penuh perhatian
 Menjelaskan manfaat energi  Menyimak dengan 25 menit
panas penuh perhatian

 Memberikan soal latihan  Mengerjakan soal


latihan secara individu
Konfirmasi
 Bertanya jawab terkait hal-hal  Merespon dengan tanya
yang ingin ditanyakan jawab guru

 Memberikan penegasan dari  Menyimak kesimpulan


semua materi yang telah yang disampaikan guru 20 menit

dipelajari
 Memberikan pesan moral  Menyimak dengan
terkait dengan materi penuh perhatian
 Meminta salah seorang  Siswa yang ditunjuk
Penutup siswa untuk memimpin do’a memimpin do’a 5 menit

setelah belajar.
191

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi


Waktu
 Menutup kegiatan  Mengucapkan salam ke
pembelajaran dengan guru secara bersama-

mengucap salam sama

H. Sumber Belajar
1. Irene, Hilda, dan Khristiyono,. ESPS IPA untuk SD/MI kelas IV. Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2015.
2. Umar, Efrizon. Buku Pintar Fisika. Depok: Media Pusindo, 2008.
3. Damanik, Asan. Fisika Energi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma,
2011.
4. LKS IPA yang berjudul Energi Panas dan Cara Perpindahan Panas
I. Penilaian
1. Penilaian Kognitif (Pengetahuan)
Indikator Teknik Bentuk Soal atau Kunci Jawaban
Pencapaian Penilaia Instrumen kegiatan
n
8.1.1 Menjelask Guru menanyakan ke siswa secara
an langsung secara acak
pengertian
energi

8.1.2 4. Apa saja Benda yang bersifat


Menyebutkan benda yang konduktor. Contohnya
sumber energi dapat : besi, alumunium,
panas menghantarka dan baja.
n
panas?Berikan
192

Indikator Teknik Bentuk Soal atau Kunci Jawaban


Pencapaian Penilaia Instrumen kegiatan
n
Tes Essay contohnya!
tulis
3. Sebutkan 3 Matahari, Api,
sumber Gesekkan dua benda
energi
panas?
8.1.3 Menyebutk 5. Apa saja Matahari : Untuk
an manfaat manfaat energi kehidupan di bumi
energi panas untuk Api : Untuk
panas kehidupan memasak dan
sehari-hari? membuat api unggun

8.1.4 Menjelask 2. Apa yang Konveksi adalah


an dimaksud perpindahan melalui
mengenai dengan zat perantara dan
perpindah konveksi ? diikuti perpindahan
an panas partikel-partikel zat
tersebut

3. Mengapa Karena kayu bersifat


kayu tidak isolator, isolator
dapat merupakan sifat yang
menghantarka sukar menghantarkan
n panas ? panas
193
194

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP)
Kelas Kontrol

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pokok : Energi
Kelas/Semester : IV/II
Pertemuan Ke : II
Alokasi Waktu : (2X30 menit)

A. Standar Kompetensi
8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari
B. Kompetensi Dasar
8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan
sekitar serta sifat-sifatnya
8.3 Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
8.1.5 Menjelaskan tentang energi bunyi
8.1.6 Menentukan perambatan bunyi
8.1.7 Menjelaskan penyerapan bunyi
8.1.8 Menentukan jenis-jenis bunyi
8.1.9 Menyebutkan contoh aplikasi bunyi di kehidupan sehari-hari
8.3.1 Menjelaskan proses terjadinya bunyi pada alat musik
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui metode ceramah, siswa dapat mengetahui tentang pengertian
energi bunyi serta sumber yang menyebabkan terjadinya bunyi dengan
tepat.
2. Melalui metode ceramah, siswa dapat menjelaskan mengenai perambatan
dan penyerapan pada bunyi dengan benar.
195

3. Melalui metode ceramah, siswa dapat menjelaskan berbagai jenis bunyi


dengan tepat.
4. Melalui metode ceramah, siswa dapat memberikan contoh bunyi yang
terdapat di kehidupan sehari-hari dengan benar.
5. Melalui metode ceramah, siswa dapat menjelaskan terjadinya bunyi pada
alat musik dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran
Energi Bunyi dan Proses Terjadinya Bunyi Pada Alat Musik
1. Energi Bunyi
Bunyi merupakan segala sesuatu yang dapat didengar oleh telinga
kita. Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, yaitu sumber bunyi.
Bunyi merupakan bentuk energi.
a. Sumber bunyi
Setiap bunyi yang kamu dengar dihasilkan dari benda yang
bergetar. Benda tersebut disebut juga sumber bunyi. Contoh
sumber bunyi antara lain senar gitar yang dipetik, gamelan yang
dipukul, seruling yang ditiup, dan orang berbicara.
b. Jenis-jenis bunyi
Setiap getar memiliki frekuensi tertentu. Frekuensi adalah banyak
getaran dalam satu detik. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz).
Berdasarkan frekuensinya bunyi dibedakan sebagai berikut:
A) Infrasonik, yaitu bynui yang memiliki frekuensi kurang dari 20
Hz. Bunyi tersebut hanya dapat didengar oleh hewan seperti
jangkrik, anjing, dan gajah.
B) Audiosonik, yaitu bunyi yang memiliki frekuensi antara 20-
20.000 Hz. Bunyi tersebut dapat didengar oleh manusia.
C) Ultrasonik, yaitu bunyi yang memiliki frekuensi lebih dari
20.000 Hz. Bunyi tersebut dapat didengar oleh kelelawar, paus,
dan lumba-lumba.
c. Sifat-sifat energi bunyi
196

Energi bunyi mempunyai sifat dapat berpindah ke tempat lain


dengan cara merambat melalui media tertentu. Selain itu, bunyi
juga dapat dipantulkan dan dapat diserap.
A) Bunyi dapat merambat melalui zat padat, cair, dan gas
Getaran bunyi merambat dalam bentuk gelombang. Oleh
karena itu, bunyi yang merambat disebut gelombang bunyi.
Gelombang bunyi dapat merambat melalui zat padat, cair,
dan gas. Sebagai contoh ketika lonceng sekolah berbunyi,
tentu seluruh siswa yang ada di sekotar sekolah akan
mendengarnya. Bunyi lonceng merambat melalui udara.
Udara merupakan gas, getaran lonceng mendorong molekul
di sekitarnya sehingga terdengarlah suara bunyi.
B) Bunyi diserap dan dipantulkan
Bunyi yang mengenai permukaan suatu benda dapat
dipantulkan ataupun diserap. Jika bunyi mengenai dinding,
akan dipantulkan. Oleh karena itu, bunyi tersebut mengalami
pemantulan. Biasanya benda yang keras, rapat, dan mengilat
bersifat memantulkan bunyi. Sedangkan benda atau bahan
yang berpori bersifat menyerap bunyi, misalnya gabus atau
styrofoam. Benda-benda yang dapat menyerap bunyi
dinamakan peredam bunyi.
d. Pemantulan Bunyi
Bunyi akan dipantulkan jika mengenai suatu benda. Macam-macam
bunyi pantul antara lain:
A) Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli, contohnya ketika
kamu bernyanyi di kamar mandi, suaramu terdengar lebih
nyaring. Bunyi yang merambat disebut gelombang bunyi.
B) Gema adalah bunyi pantul yang muncul setelah bunyi asli
selesai dikirim. Gema terjadi jika dinding pantul terletak
amat jauh dari sumber bunyi, misalnya saat kita berteriak di
tebing atau dalam gua.
197

C) Gaung adalah sebagian bunyi yang terdengar bersamaan


dengan bunyi asli sehingga bunyi terdengar tidak jelas.
Gaung terjadi dalam ruangan tertutup seperti gedung studio
dan studio musik.
e. Manfaat Bunyi Pantul
A) Mengukur kedalaman laut
Untuk mengukur kedalaman laut, kapal memancarkan bunyi
dari alat yang ada di dasar kapal menuju dasar laut.
B) Mengetahui kedudukan benda dalam laut
Dengan mengarahkan gelombang bunyi ke dalam alut dapat
diketahui benda-benda yang ada di dalam laut.
C) Mendeteksi keretakan pada logam
Pancaran gelombang ultrasonik digunakan untuk memeriksa
retak-retak tersembunyi pada bagian pesawat terbang.
D) USG
Dalam bidang kedokteran gelombang ultrasonik dimanfaatkan
untuk pemeriksaan medis. Misalnya pemeriksaan kandungan
pada ibu hamil.
2. Proses Terjadinya Bunyi Pada Alat Musik
Sumber bunyi dapat berasal dari alat musik. Alat musik ada
bermcam-macam, antara lain:
a. Gitar, merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara
dipetik senarnya. Bagian paling penting dari gitar adalah badan
gitar. Ruang di dalam badan gitar berfungsi untuk memperkuat
asli senar sehingga dapat terdengar cukup keras untuk kita
dengar. Peristiwa tersebut dinamakan resonansi. Resonansi
adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh
bergetarnya benda lain.
b. Perkusi, merupakan alat musik pukul yang dihasilkan dari
resonansi udara di dalam badan perkusi yang memperkuat bunyi
asli getaran kulit gendang.
198

c. Terompet, bunyi terompet berasal dai aliran udara yang


menggetarkan ruang tabung terompet. Pengaturan nada
dilakukan dengan menutup lubang yang ada pada badan
terompet.
F. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu


 Orientasi
 Menyampaikan salam
 Berdoa bersama  Menjawab salam
 Melakukan presensi  Berdoa bersama
 Menyiapkan fisik dan  Menyimak
psikis siswa untuk  Mempersiapkan diri
memulai kegiatan masing-masing
belajar

Pendahuluan 10 menit
 Apersepsi
 Memberikan pertanyaan  Menyimak lalu
seputar materi menjawab pertanyaan
sebelumnya dan materi
Energi bunyi beserta
sifat-sifat pada energi
bunyi, dan proses
terjadinya bunyi
pada alat musik
 Menyampaikan tujuan  Menyimak
pembelajaran
Eksplorasi
199

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu


 Meminta salah satu siswa  Menyimak teman
Kegiatan membaca materi yang sedang membaca
Inti
10 menit
 Memberikan pertanyaan  Menjawab pertanyaan
tentang energi bunyi
Elaborasi
 Menjelaskan tentang energi  Menyimak dengan
bunyi penuh perhatian
 Menjelaskan tentang sifat-  Menyimak dengan
sifat yang ada pada energi penuh perhatian
bunyi 25 menit
 Menjelaskan manfaat pada  Menyimak dengan
bunyi pantul penuh perhatian

 Menjelaskan proses  Menyimak dengan


terjadinya bunyi pada alat penuh perhatian
musik
 Memberikan soal latihan  Mengerjakan soal
latihan secara individu
Konfirmasi
 Bertanya jawab terkait hal-  Merespon dengan
hal yang ingin ditanyakan tanya jawab guru

 Memberikan penegasan dari  Menyimak


semua materi yang telah kesimpulan yang 20 menit

dipelajari disampaikan guru


 Memberikan pesan moral  Menyimak dengan
terkait dengan materi penuh perhatian
 Meminta salah seorang  Siswa yang ditunjuk
Penutup memimpin do’a 5 menit
200

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu


siswa untuk memimpin
do’a setelah belajar.
 Menutup kegiatan  Mengucapkan salam
pembelajaran dengan ke guru secara

mengucap salam bersama-sama

H. Sumber Belajar
1. Irene, Hilda, dan Khristiyono,. ESPS IPA untuk SD/MI kelas IV. Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2015.
2. Sutrisno, dan Ahmiarti, Siti. Fisika Dasar I (MEKANIKA, FLUIDA, DAN
GELOMBANG). Jakarta: UIN Press, 2007.
3. Jasin, Maskoeri. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,
cet XI, 2002.
4. Giancoli, Douglas. C. Fisika 1: edisi kelima. Jakarta: Erlangga, 2001.
5. LKS IPA yang berjudul Energi Bunyi dan Proses Terjadinya Bunyi Pada
Alat Musik
I. Penilaian
1. Penilaian Kognitif (Pengetahuan)
Indikator Teknik Bentuk Soal atau Kunci Jawaban
Pencapaian Penilaian Instrumen Kegiatan
8.1.5 1. Banyaknya g. Frekuensi
Menjelaskan getaran
tentang dalam satu
energi bunyi Tes Menjodohkan detik (...)
Tulis
8.1.6 7. Mengukur b. Manfaat bunyi
Menentukan kedalaman pantul
perambatan laut (...)
bunyi
201

Indikator Teknik Bentuk Soal atau Kunci Jawaban


Pencapaian Penilaian Instrumen Kegiatan

8.1.7
Menjelaskan Tes
penyerapan Tulis Menjodohkan 5. Saat berteriak c. Gema
bunyi di dalam gua (...)

6. Bunyi pantul h. Gaung


yang terdengar
bersamaan
dengan bunyi
asli sehingga
kurang jelas (...)

8.1.8Menent Tes Menjodohkan 2. Bunyi yang d. Audiosonik


ukan jenis- Tulis dapat
jenis bunyi didengar oleh
manusia (...)
3. Bunyi yang i. Infrasonik
frekuensinya
kurang dari
20 Hz (...)

8.1.9 8. Pemeriksaan e. USG


Menyebutkan kandungan
contoh pada ibu
aplikasi hamil (...)
bunyi di
202

Indikator Teknik Bentuk Soal atau Kunci Jawaban


Pencapaian Penilaian Instrumen Kegiatan
kehidupan 4. Gelombang d. Bunyi yang
sehari-hari bunyi (...) merambat

8.3.1 9. Seruling, j. Alat musik tiup


Menjelaskan terompet,
proses dan recorder
terjadinya (...)
bunyi pada
10. Cara biola f. Digesek
alat musik
menghasilka
n bunyi (...)

Format Kriteria Penilaian


Skor Soal Kriteria Penilaian Nilai Akhir

1 Siswa menjawab soal dengan Skor maksimal = 10


benar Nilai = (Skor yang
0 Siswa menjawab soal salah atau diperoleh/skor maksimum) x
tidak menjawab 100%
203

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP)
Kelas Kontrol

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pokok : Energi
Kelas/Semester : IV/II
Pertemuan Ke : III
Alokasi Waktu : (2X30 menit)

A. Standar Kompetensi
8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari
B. Kompetensi Dasar
8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
8.2.1 Menjelaskan sumber energi alternatif
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui metode ceramah, siswa dapat memahami sumber energi alternatif
dan cara penggunaan energi alternatif di kehidupan sehari dengan tepat.
2. Melalui metode ceramah, siswa dapat menjelaskan sumber energi
alternatif dan cara penggunaan energi alternatif di kehidupan sehari-hari
dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran
Energi Alternatif dan Cara Penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari
1. Energi Alternatif
a. Sumber Energi Alternatif
Energi alternatif atau energi terbarukan atau disebut juga energi
berkelanjutan merupakan energi yang dapat dengan cepat
204

dipulihkan kembali secara alami dan selalu tersedia di alam.


Contoh energi air, energi angin, energi panas matahari, energi
panas bumi, dan energi biomassa.
A) Energi air, energi pada air yang mengalir dapat
dimanfaatkan untuk berbagai hal. Contoh energi air pada
ombak di laut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan
listrik. Generator diletakkan di dasar laut untuk mengubah
energi gerak dari ombak menjadi energi listrik. Air dapat
menghasilkan energi dalam bentuk arus air, gelombang dan
air panas. Arus air biasa dihasilkan oleh air tejun atau
sungai.
B) Energi angin, energi gerak dari angin dimanfaatkan untuk
menggerakan kincir (turbin) pada pembangkit listrik tenaga
angin. Turbin dihubungkan dengan generator yang dapat
mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
C) Energi matahari, merupakan energi yang tidak ada
habisnya. Energi surya ditangkap oleh panel surya untuk
selanjutnya diubah menjadi energi listrik.
D) Energi panas bumi, disebut juga energi geotermal. Energi
panas bumi memanfaatkan sumber air panas bumi di
pegunungan. Uap panas dari dalam bumi dimanfaatkan
untuk memutar turbin.
E) Energi biomassa, merupakan energi yang dihasilkan dari
bahan organik. Contoh sumber energi biomassa yaitu
kotoran hewan, limbah pertanian, dan beberapa jenis
tanaman seperti jagung, kedelai, jarak, dan rami.
b. Manfaat energi alternatif
A) Harga relatif lebih murah dan terjangkau oleh seluruh
masyarakat.
B) Tidak akan habis karena berasal dari matahari dan sumber
daya alam lain yang dapat diperbarui.
205

C) Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan apabila


digunakan.
F. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu


 Orientasi
 Menyampaikan salam
 Berdoa bersama  Menjawab salam
 Melakukan presensi  Berdoa bersama
 Menyiapkan fisik dan  Menyimak
psikis siswa untuk  Mempersiapkan diri
memulai kegiatan masing-masing
belajar

Pendahuluan 10 menit
 Apersepsi
 Memberikan pertanyaan  Menyimak lalu
seputar materi menjawab
sebelumnya dan materi pertanyaan
Sumber energi alternatif
dan cara
penggunaan energi
alternatif di kehidupan
sehari-hari
 Menyampaikan tujuan  Menyimak
pembelajaran
Eksplorasi
206

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu


 Meminta salah satu siswa  Menyimak teman
Kegiatan membaca materi yang sedang
Inti membaca
10 menit
 Memberikan pertanyaan  Menjawab
tentang energi alternatif pertanyaan
Elaborasi
 Menjelaskan tentang energi  Menyimak dengan
alternatif penuh perhatian
 Menjelaskan tentang cara  Menyimak dengan
penuh perhatian
penggunaan energi alternatif 25 menit
di kehidupan
sehari-hari
 Menjelaskan keuntunggan  Menyimak dengan
menggunakan energi penuh perhatian
alternatif

 Memberikan soal latihan  Mengerjakan soal


latihan secara
individu
Konfirmasi
 Bertanya jawab terkait hal-  Merespon dengan
hal yang ingin ditanyakan tanya jawab guru

 Memberikan penegasan dari  Menyimak


semua materi yang telah kesimpulan yang 20 menit

dipelajari disampaikan guru


 Memberikan pesan moral  Menyimak dengan
terkait dengan materi penuh perhatian
 Meminta salah seorang  Siswa yang ditunjuk
207

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu


Penutup siswa untuk memimpin memimpin do’a 5 menit
do’a setelah belajar.
 Menutup kegiatan  Mengucapkan salam
pembelajaran dengan ke guru secara

mengucap salam bersama-sama

H. Sumber Belajar
1. Irene, Hilda, dan Khristiyono,. ESPS IPA untuk SD/MI kelas IV. Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2015.
2. Sutarno. Sumber Daya Energi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2011
3. Stringer, John. Energi . Solo: Tiga Serangkai, 2009.
4. LKS IPA yang berjudul Energi Alternatif dan Cara Penggunaannya dalam
Kehidupan sehari-hari
1. Penilaian
1. Penilaian Kognitif (Pengetahuan)
Indikator Teknik Bentuk Soal Kunci Jawaban
Pencapaian Penilaian Instrumen
8.2.1 Tes Essay 5. Apa saja Energi Matahari,
Tulis
Menjelaskan sumber energi Energi Air,
sumber alternatif ? Energi Angin,
energi Energi Panas
alternatif Bumi dan
Energi
Biomassa
4. Apa yang Energi
kamu ketahui biomassa,
tentang energi merupakan
biomassa ? energi yang
dihasilkan dari
208

Indikator Teknik Bentuk Soal Kunci Jawaban


Pencapaian Penilaian Instrumen
bahan organik.
6. Apa Harga relatif
keuntungan lebih murah dan
sumber energi terjangkau oleh
alternatif bagi seluruh
kehidupan? masyarakat,
Tidak akan
habis karena
berasal dari
matahari dan
sumber daya
alam lain yang
dapat diperbarui,
dan Tidak
menimbulkan
pencemaran
lingkungan
apabila
digunakan.
Tes Essay 7. Bagaimana Dengan cara
Tulis
cara air mengalir,
menghasilkan misalnya arus
energi ? air biasa
dihasilkan oleh
air tejun atau
sungai.
8. Salah satu Untuk memutar
sumber energi turbin. Turbin
209

Indikator Teknik Bentuk Soal Kunci Jawaban


Pencapaian Penilaian Instrumen
alternatif kemudian
adalah panas memutar
bumi. Apakah generator
kegunaan sehingga listrik
panas bumi dihasilkan.
tersebut ?
210
211

LKS ILMU PENGETAGUAN ALAM

Matahari

Sumber Api

Energi Panas Gesekkan dua


benda

Cara perpindahan Konduks


panas i
Konveksi

Radiasi

Sumber Benda yang

Energi Energi Bunyi r


Pemantulan dan
bergetar

penyerapan

Perambatan melalui Zat padat


bunyi
Zat cair

Zat gas

Mataha
Energi Alternatif Sumber
Air

Angin

Panas bumi

Biomassa
212

Energi Panas

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Materi Pokok : Energi
Sub Materi Pokok : Energi Panas
Tempat : MI Tarbiyatul Islamiyah
Kelas : IV (Empat)

A. Standar Kompetensi
8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari
B. Kompetensi Dasar
8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan
sekitar
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
8.1.1 Menjelaskan pengertian energi
8.1.2 Menyebutkan sumber energi panas
8.1.3 Menyebutkan manfaat energi panas
8.1.4 Menjelaskan mengenai perpindahan panas
213

AYO BELAJAR !

Energi Panas dan Cara Perpindahan Panas

Energi panas itu energi


Apa energi yangt erdapat dari
benda-benda panas
panas itu ?

A. Sumber Energi Panas


Energi panas merupakan energi yang dapat membuat suhu suatu
benda menjadi lebih tinggi. Sumber energi panas antara lain matahari, api
unggun, api kompor, dan permukaan benda yang saling bergesekan.
Uraiannya sebagai berikut:
1. Matahari, merupakan sumber energi panas terbesar di muka bumi.
Bumi menjadi hangat karena adanya energi panas matahari. Panas
matahari ini banyak dimanfaatkan oleh manusia, diantaranya
untung mengeringkan pakaian. Selain itu, panas matahari juga
214

digunakan untuk mengeringkan bahan-bahan makanan, seperti ikan


asin, kerupuk, dan garam.
2. Api, merupakan sumber energi panas yang telah banyak
dimanfaatkan orang sejak zaman dahulu. Misalnya untuk
menghangatkan badan pada malam hari. Selain itu, api juga
digunakan untuk memasak makanan, mendidihkan air atau
membakar, dan melelehkan logam.
3. Gesekan dua benda dapat menimbulkan energi panas sehingga
dapat dikatakan sebagai sumber energi panas. Dua telapak tangan
yang saling bergesekan dapat menghasilkan panas. Oleh karena itu,
kamu dapat menggesek-gesekkan kedua tanganmu saat kamu
merasa dingin.
B. Perpindahan Panas
Saat kamu berjalan di bawah terik matahari, apa yang kamu
rasakan? Tentunya kamu akan merasakan tubuhmu menjadi sedikit hangat
dan lama-kelamaan kepanasan. Hal tersebut membuktikan bahwa panas
dapat berpindah. Panas dapat berpindah dengan tiga macam cara yaitu
konduksi, konveksi, dan radiasi.
1. Konduksi (hantaran panas)

merupakan perpindahan panas


melalui zat perantara tanpa diikuti perpindahan partikel-partikel zat
tersebut (hantaran panas melalui konduktor). Panas yang
dipindahkan secara konduksi dipengaruhi bahan zat perantaranya.
Ada zat perantara yang bersifat konduktor (mudah menghantar
panas), yaitu besi, alumunium, dan baja. Ada pula zat perantara
yang bersifat isolator (sukar memghantar panas) seperti kayu, karet,
dan kain.
215

2. Konveksi (aliran panas)

merupakan perpindahan melalui zat


perantara dan diikuti perpindahan partikel-partikel zat tersebut.
Misalnya, air yang direbus di dalam panci.
3. Radiasi (pancaran panas)

merupakan perpindahan panas


tanpa melalui zat perantara. Misalnya, radiasi api unggun dan
cahaya matahari.
C. Manfaat Energi Panas
Energi panas memiliki beberapa manfaat adalah sebagai berikut:
1. Energi panas matahari bermanfaat untuk kehidupan di bumi.
2. Energi panas api dimanfaatkan untuk memasak makanan dan
membuat api unggun.
216

MARI BERLATIH

Hari/tanggal :
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Nama :
Kelas : IV ( A / B )

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat !


1. Sebutkan 3 sumber energi panas?
Jawab :
...................................................................................................................
...................................................................................................................
2. Apa yang dimaksud dengan konveksi ?
Jawab :
...................................................................................................................
...................................................................................................................
3. Mengapa kayu tidak dapat menghantarkan panas ?
Jawab :
.................................................................................................................
.................................................................................................................
4. Apa saja benda yang dapat menghantarkan panas yang kamu ketahui?
Berikan contohnya!
Jawab :
...................................................................................................................
...................................................................................................................
5. Apa saja manfaat energi panas untuk kehidupan sehari-hari?
Jawab :
..................................................................................................................
...................................................................................................................

~Selamat Mengerjakan~
217
218

Energi Bunyi

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Materi Pokok : Energi
Sub Materi Pokok : Energi Bunyi dan Proses Terjadinya Bunyi Pada Alat
Musik
Tempat : MI Tarbiyatul Islamiyah
Kelas : IV (Empat)
A. Standar Kompetensi
8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari
B. Kompetensi Dasar
8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan
sekitar
8.3 Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
8.1.5 Menjelaskan tentang energi bunyi
8.1.6 Menentukan perambatan bunyi
8.1.7 Menjelaskan penyerapan bunyi
8.1.8 Menentukan jenis-jenis bunyi
8.1.9 Menyebutkan contoh aplikasi bunyi di kehidupan sehari-hari
8.3.1 Menjelaskan proses terjadinya bunyi pada alat musik
219

AYO BELAJAR !

Energi Bunyi dan Proses Terjadinya Bunyi


Pada Alat Musik

Kenapa yaa saat


Saat sedang memetik
sedang memetik
senar gitar memang
senar gitar,
menghasilkan bunyi
menghasilkan
dikarenakan adanya
bunyi?
getaran yang kita
lakukan. Getaran
tersebut
menghasilkan bunyi
220

A. Energi Bunyi
Bunyi merupakan segala sesuatu yang dapat didengar oleh telinga
kita. Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, yaitu sumber bunyi.
Bunyi merupakan bentuk energi.
1. Sumber bunyi
Setiap bunyi yang kamu dengar dihasilkan dari benda yang
bergetar. Benda tersebut disebut juga sumber bunyi. Contoh
sumber bunyi antara lain senar gitar yang dipetik, gamelan yang
dipukul, seruling yang ditiup, dan orang berbicara.
2. Jenis-jenis bunyi
Setiap getar memiliki frekuensi tertentu. Frekuensi adalah banyak
getaran dalam satu detik. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz).
Berdasarkan frekuensinya bunyi dibedakan sebagai berikut:
a. Infrasonik, yaitu bynui yang memiliki frekuensi kurang dari
20 Hz. Bunyi tersebut hanya dapat didengar oleh hewan
seperti jangkrik, anjing, dan gajah.
b. Audiosonik, yaitu bunyi yang memiliki frekuensi antara 20-
20.000 Hz. Bunyi tersebut dapat didengar oleh manusia.
c. Ultrasonik, yaitu bunyi yang memiliki frekuensi lebih dari
20.000 Hz. Bunyi tersebut dapat didengar oleh kelelawar,
paus, dan lumba-lumba.
3. Perambatan bunyi

Energi bunyi mempunyai sifat dapat berpindah ke tempat


lain dengan cara merambat melalui media tertentu. Bunyi dapat
merambat melalui zat padat, cair, dan gas. Getaran bunyi merambat
dalam bentuk gelombang. Oleh karena itu, bunyi yang merambat
221

disebut gelombang bunyi. Gelombang bunyi dapat merambat


melalui zat padat, cair, dan gas. Sebagai contoh ketika lonceng
sekolah berbunyi, tentu seluruh siswa yang ada di sekotar sekolah
akan mendengarnya. Bunyi lonceng merambat melalui udara.
Udara merupakan gas, getaran lonceng mendorong molekul di
sekitarnya sehingga terdengarlah suara bunyi.
4. Penyerapan bunyi
Bunyi yang mengenai permukaan suatu benda dapat
dipantulkan ataupun diserap. Jika bunyi mengenai dinding, akan
dipantulkan. Oleh karena itu, bunyi tersebut mengalami
pemantulan. Biasanya benda yang keras, rapat, dan mengilat
bersifat memantulkan bunyi. Sedangkan benda atau bahan yang
berpori bersifat menyerap bunyi, misalnya gabus atau styrofoam.
Benda-benda yang dapat menyerap bunyi dinamakan peredam
bunyi.
5. Pemantulan Bunyi
Bunyi akan dipantulkan jika mengenai suatu benda.
Macam-macam bunyi pantul antara lain:
a. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli, contohnya ketika
kamu bernyanyi di kamar mandi, suaramu terdengar lebih
nyaring. Bunyi yang merambat disebut gelombang bunyi.
b. Gema adalah bunyi pantul yang muncul setelah bunyi asli
selesai dikirim. Gema terjadi jika dinding pantul terletak amat
jauh dari sumber bunyi, misalnya saat kita berteriak di tebing
atau dalam gua.
c. Gaung adalah sebagian bunyi yang terdengar bersamaan
dengan bunyi asli sehingga bunyi terdengar tidak jelas. Gaung
terjadi dalam ruangan tertutup seperti gedung studio dan studio
musik.
6. Manfaat Bunyi Pantul
a. Mengukur kedalaman laut
222

Untuk mengukur kedalaman laut, kapal memancarkan bunyi


dari alat yang ada di dasar kapal menuju dasar laut.
b. Mengetahui kedudukan benda dalam laut
Dengan mengarahkan gelombang bunyi ke dalam alut dapat
diketahui benda-benda yang ada di dalam laut.
c. Mendeteksi keretakan pada logam
Pancaran gelombang ultrasonik digunakan untuk memeriksa
retak-retak tersembunyi pada bagian pesawat terbang.
d. USG
Dalam bidang kedokteran gelombang ultrasonik dimanfaatkan
untuk pemeriksaan medis. Misalnya pemeriksaan kandungan
pada ibu hamil.

B. Proses Terjadinya Bunyi Pada Alat Musik

Sumber bunyi dapat berasal dari alat musik. Alat musik ada
bermacam-macam, antara lain:
1. Gitar, merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik
senarnya. Bagian paling penting dari gitar adalah badan gitar.
Ruang di dalam badan gitar berfungsi untuk memperkuat asli
senar sehingga dapat terdengar cukup keras untuk kita dengar.
223

Peristiwa tersebut dinamakan resonansi. Resonansi adalah


peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh
bergetarnya benda lain.
2. Perkusi, merupakan alat musik pukul yang dihasilkan dari
resonansi udara di dalam badan perkusi yang memperkuat bunyi
asli getaran kulit gendang.
3. Terompet, bunyi terompet berasal dai aliran udara yang
menggetarkan ruang tabung terompet. Pengaturan nada dilakukan
dengan menutup lubang yang ada pada badan terompet.
224

MARI BERLATIH

Hari/tanggal :
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Nama :
Kelas : IV ( A / B )

Mari jodohkan pertanyaan di bawah ini dengan jawaban di sebelah kanan !

1. Banyaknya getaran dalam satu detik (...)


2. Bunyi yang dapat didengar a. Bunyi yang merambat
oleh manusia (...) b. Manfaat bunyi pantul
3. Bunyi yang frekuensinya kurang c. Gema
dari 20 Hz (...) d. Audiosonik
4. Gelombang bunyi (...) e. USG
5. Saat berteriak di dalam gua (...) f. Digesek
6. Bunyi pantul yang terdengar bersamaan g. Frekuensi
dengan bunyi asli sehingga kurang jelas (...) h. Gaung
7. Mengukur kedalaman laut (...) i. Infrasonik
8. Pemeriksaan kandungan pada j. Alat musik tiup
ibu hamil (...)
9. Seruling, terompet, dan recorder (...)
10. Cara biola menghasilkan bunyi (...)

GOOD LUCK
225
226

Energi
Alternatif

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Materi Pokok : Energi
Sub Materi Pokok : Energi alternatif dan cara penggunaannya di kehidupan
sehari-hari
Tempat : MI Tarbiyatul Islamiyah
Kelas : IV (Empat)

A. Standar Kompetensi
8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari
B. Kompetensi Dasar
8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
8.2.1 Menjelaskan sumber energi alternatif
227

AYO BELAJAR !

Apa kalian tahu


energi alternatif itu ?
Energi Alternatif dan Cara Penggunaannya dalam Kehidupan sehari-
hari

Nobi tahu Pak!


Apa yang Energi alternatif adalah
kalian
ketahui sumber energi yang
tentang
energi
digunakan untuk
alternatif ? menggantikan sumber
energi utama.
228

A. Energi Alternatif
1. Sumber Energi Alternatif
Energi alternatif atau energi terbarukan atau disebut juga energi
berkelanjutan merupakan energi yang dapat dengan cepat
dipulihkan kembali secara alami dan selalu tersedia di alam.
Contoh energi air, energi angin, energi panas matahari, energi
panas bumi, dan energi biomassa.
a. Energi air

energi pada air yang mengalir dapat dimanfaatkan untuk


berbagai hal. Contoh energi air pada ombak di laut dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Generator
diletakkan di dasar laut untuk mengubah energi gerak dari
ombak menjadi energi listrik. Air dapat menghasilkan energi
dalam bentuk arus air, gelombang dan air panas. Arus air
biasa dihasilkan oleh air tejun atau sungai.
b. Energi angin

energi gerak dari angin dimanfaatkan untuk


menggerakan kincir (turbin) pada pembangkit listrik tenaga
angin. Turbin dihubungkan dengan generator yang dapat
mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
c. Energi matahari
229

merupakan energi yang tidak ada habisnya. Energi surya


ditangkap oleh panel surya untuk selanjutnya diubah menjadi
energi listrik.
d. Energi panas bumi disebut juga energi geotermal.

Energi panas bumi


memanfaatkan sumber air panas bumi di pegunungan. Uap
panas dari dalam bumi dimanfaatkan untuk memutar turbin.
e. Energi biomassa

merupakan energi yang


dihasilkan dari bahan organik. Contoh sumber energi
biomassa yaitu kotoran hewan, limbah pertanian, dan
beberapa jenis tanaman seperti jagung, kedelai, jarak, dan
rami.
230

B. Manfaat energi alternatif


1. Harga relatif lebih murah dan terjangkau oleh seluruh
masyarakat.
2. Tidak akan habis karena berasal dari matahari dan sumber daya
alam lain yang dapat diperbarui.
3. Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan apabila
digunakan.
231

MARI BERLATIH

Hari/tanggal :
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Nama :
Kelas : IV ( A / B )
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar !

1. Apa saja sumber energi alternatif ?


Jawab : ........................................................................................................
.....................................................................................................................

2. Bagaimana cara air menghasilkan energi ?


Jawab : ........................................................................................................
.....................................................................................................................
3. Salah satu sumber energi alternatif adalah panas bumi. Apakah kegunaan
panas bumi tersebut ?
Jawab : .........................................................................................................
......................................................................................................................
4. Apa yang kamu ketahui tentang energi biomassa ?
Jawab : .........................................................................................................
......................................................................................................................
5. Apa keuntungan sumber energi alternatif bagi kehidupan?
Jawab : .........................................................................................................

.....................................................................................................................

Semangat Mengerjakan
232
Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Materi Energi

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah


Nama Kelas : IV B (Kelas Eksperimen)
Hari/Tanggal : Senin, 26 Februari 2018
Pertemuan :I

Berilah centang () pada indikator yang sesuaidengan setiap tahap pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan
T TL T TL
1. Guru mengkondisikan siswa untuk
 Siswa tertib, duduk di tempat

memulai pembelajaran masing-masing dan siap untuk
belajar
2. Guru memberikan stimulus berupa
 Siswa merespon pertanyaan

pertanyaan tentang materi yang diberikan
pembelajaran
3. Guru menyampaikan tujuan
 Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran pembelajaran yang disampaikan

233
No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan
T TL T TL
guru
4. Guru menyampaikan materi
 Siswa menyimak dengan penuh

dengan jelas dan mudah dimengerti perhatian dan fokus
5. Guru memberikan penjelasan
 Siswa menyimak dengan penuh

gambar yang berkaitan dengan perhatian dan fokus
materi tersebut
6. Guru memberikan pertanyaan
 Siswa merespon pertanyaan

berkaitan dengan gambar dengan menjawabnya
7. Guru membagikan setiap siswa 2
 Siswa menuliskan pertanyaan

kertas untuk menuliskan pertanyaan dan pernyataan tentang materi
dan pernyataan tersebut
8. Guru mengelompokkan siswa
 Siswa berkumpul dengan teman

secara heterogen sekelompoknya
9. Guru meminta siswa untuk
 Siswa berdiskusi bersama

berdiskusi kelompoknya
10. Guru meminta setiap kelompok
 Siswa membacakan pertanyaan

234
No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan
T TL T TL
untuk melaporkan pertanyaan dan pernyataan yang telah dipilih
pernyataan yang telah didiskusikan oleh kelompoknya
11. Guru mempersilahkan kelompok
 Siswa menjawab pertanyaan

lain menjawab pertanyaan yang diajukan dari kelompok
lain
12. Guru memberikan soal latihan
 Siswa mengerjakan soal latihan

individu secara mandiri
13. Guru memberikan penguatan dari
 Siswa menyimak dengan penuh

semua materi yang disampaikan perhatian dan fokus
14. Guru memberikan pesan moral
 Siswa menyimak dengan penuh

perhatian dan fokus
15. Guru menutup pembelajaran
 Siswa menjawab salam

dengan mengucapkan salam

235
236
Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Materi Energi

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah


Nama Kelas : IV B (Kelas Eksperimen)
Hari/Tanggal : Rabu, 28 Februari 2018
Pertemuan : II

Berilah centang () pada indikator yang sesuaidengan setiap tahap pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan
T TL T TL
1. Guru mengkondisikan siswa untuk
 Siswa tertib, duduk di tempat

memulai pembelajaran masing-masing dan siap untuk
belajar
2. Guru memberikan stimulus berupa
 Siswa merespon pertanyaan

pertanyaan tentang materi yang diberikan
pembelajaran

237
No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan
T TL T TL
3. Guru menyampaikan tujuan
 Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran pembelajaran yang disampaikan
guru
4. Guru menyampaikan materi
 Siswa menyimak dengan penuh

dengan jelas dan mudah dimengerti perhatian dan fokus
5. Guru memberikan penjelasan
 Siswa menyimak dengan penuh

gambar yang berkaitan dengan perhatian dan fokus
materi tersebut
6. Guru memberikan pertanyaan
 Siswa merespon pertanyaan

berkaitan dengan gambar dengan menjawabnya
7. Guru membagikan setiap siswa 2
 Siswa menuliskan pertanyaan

kertas untuk menuliskan pertanyaan dan pernyataan tentang materi
dan pernyataan tersebut
8. Guru mengelompokkan siswa
 Siswa berkumpul dengan teman

secara heterogen sekelompoknya
9. Guru meminta siswa untuk
 Siswa berdiskusi bersama

238
No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan
T TL T TL
berdiskusi kelompoknya
10. Guru meminta setiap kelompok
 Siswa membacakan pertanyaan

untuk melaporkan pertanyaan dan pernyataan yang telah dipilih
pernyataan yang telah didiskusikan oleh kelompoknya
11. Guru mempersilahkan kelompok
 Siswa menjawab pertanyaan

lain menjawab pertanyaan yang diajukan dari kelompok
lain
12. Guru memberikan soal latihan
 Siswa mengerjakan soal latihan

individu
13. Guru memberikan penguatan dari
 Siswa menyimak dengan penuh

semua materi yang disampaikan perhatian dan fokus
14. Guru memberikan pesan moral
 Siswa menyimak dengan penuh

perhatian dan fokus
15. Guru menutup pembelajaran
 Siswa menjawab salam

dengan mengucapkan salam

239
240
Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Materi Energi

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah


Nama Kelas : IV B (Kelas Eksperimen)
Hari/Tanggal : Jum’at, 02 Maret 2018
Pertemuan : III

Berilah centang () pada indikator yang sesuaidengan setiap tahap pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan
T TL T TL
1. Guru mengkondisikan siswa untuk
 Siswa tertib, duduk di tempat

memulai pembelajaran masing-masing dan siap untuk
belajar
2. Guru memberikan stimulus berupa
 Siswa merespon pertanyaan

pertanyaan tentang materi yang diberikan
pembelajaran

241
No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan
T TL T TL
3. Guru menyampaikan tujuan
 Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran pembelajaran yang disampaikan
guru
4. Guru menyampaikan materi
 Siswa menyimak dengan penuh

dengan jelas dan mudah dimengerti perhatian dan fokus
5. Guru memberikan penjelasan
 Siswa menyimak dengan penuh

gambar yang berkaitan dengan perhatian dan fokus
materi tersebut
6. Guru memberikan pertanyaan
 Siswa merespon pertanyaan

berkaitan dengan gambar dengan menjawabnya
7. Guru membagikan setiap siswa 2
 Siswa menuliskan pertanyaan

kertas untuk menuliskan pertanyaan dan pernyataan tentang materi
dan pernyataan tersebut
8. Guru mengelompokkan siswa
 Siswa berkumpul dengan teman

secara heterogen sekelompoknya
9. Guru meminta siswa untuk
 Siswa berdiskusi bersama

242
No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan
T TL T TL
berdiskusi kelompoknya
10. Guru meminta setiap kelompok
 Siswa membacakan pertanyaan

untuk melaporkan pertanyaan dan pernyataan yang telah dipilih
pernyataan yang telah didiskusikan oleh kelompoknya
11. Guru mempersilahkan kelompok
 Siswa menjawab pertanyaan

lain menjawab pertanyaan yang diajukan dari kelompok
lain
12. Guru memberikan soal latihan
 Siswa mengerjakan soal latihan

individu
13. Guru memberikan penguatan dari
 Siswa menyimak dengan penuh

semua materi yang disampaikan perhatian dan fokus
14. Guru memberikan pesan moral
 Siswa menyimak dengan penuh

perhatian dan fokus
15. Guru menutup pembelajaran
 Siswa menjawab salam

dengan mengucapkan salam

243
244
Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Materi Energi

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah


Nama Kelas : IV A (Kelas Kontrol)
Hari/Tanggal : Senin, 26 Februari 2018
Pertemuan :I

Berilah centang () pada indikator yang sesuaidengan setiap tahap pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan
T TL T TL
1. Guru mengkondisikan siswa untuk
 Siswa tertib, duduk di tempat

memulai pembelajaran masing-masing dan siap untuk
belajar
2. Guru memberikan stimulus berupa
 Siswa merespon pertanyaan

pertanyaan tentang materi yang diberikan
pembelajaran

245
No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan
T TL T TL
3. Guru menyampaikan tujuan
 Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran pembelajaran yang disampaikan
guru
4. Guru meminta siswa membacakan
 Siswa yang ditunjuk atau yang

materi siap mulai membaca materi
5. Guru menanyakan tentang materi
 Siswa merespon pertanyaan

yang telah dibaca oleh salah satu dengan menjawabnya
siswa
6. Guru menjelaskan dari materi yang
 Siswa mendengarkan dengan

telah dibacakan penuh perhatian
7. Guru memberikan soal latihan
 Siswa mengerjakan soal secara

individu mandiri
8. Guru memberikan kesempatan
 Siswa menanyakan materi yang

kepada siswa untuk bertanya belum dipahami
9. Guru memberi penegasan terhadap
 Siswa mendengarkan dengan

materi yang telah dipelajari penuh perhatian

246
No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan
T TL T TL
10. Guru memberikan pesan moral dan
 Siswa mendengarkan dengan

menutup pembelajaran dengan penuh perhatian

mengucapkan salam

247
Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Materi Energi

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah


Nama Kelas : IV A (Kelas Kontrol)
Hari/Tanggal : Selasa, 27 Februari 2018
Pertemuan : II

248
Berilah centang () pada indikator yang sesuaidengan setiap tahap pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan
T TL T TL
1. Guru mengkondisikan siswa untuk
 Siswa tertib, duduk di tempat

memulai pembelajaran masing-masing dan siap untuk
belajar
2. Guru memberikan stimulus berupa
 Siswa merespon pertanyaan

pertanyaan tentang materi yang diberikan
pembelajaran
3. Guru menyampaikan tujuan
 Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran pembelajaran yang disampaikan
guru
4. Guru meminta siswa membacakan
 Siswa yang ditunjuk atau yang

materi siap mulai membaca materi
5. Guru menanyakan tentang materi
 Siswa merespon pertanyaan

yang telah dibaca oleh salah satu dengan menjawabnya
siswa
6. Guru menjelaskan dari materi yang
 Siswa mendengarkan dengan

249
No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan
T TL T TL
telah dibacakan penuh perhatian
7. Guru memberikan soal latihan
 Siswa mengerjakan soal secara

mandiri
8. Guru memberikan kesempatan
 Siswa menanyakan materi yang

kepada siswa untuk bertanya belum dipahami
9. Guru memberi penegasan terhadap
 Siswa mendengarkan dengan

materi yang telah dipelajari penuh perhatian
10. Guru memberikan pesan moral dan
 Siswa mendengarkan dengan

menutup pembelajaran dengan penuh perhatian
mengucapkan salam

Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran


Materi Energi

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah


Nama Kelas : IV A (Kelas Kontrol)

250
251
Hari/Tanggal : Jum’at , 02 Maret 2018
Pertemuan : III

Berilah centang () pada indikator yang sesuaidengan setiap tahap pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan
T TL T TL
1. Guru mengkondisikan siswa untuk
 Siswa tertib, duduk di tempat

memulai pembelajaran masing-masing dan siap untuk
belajar
2. Guru memberikan stimulus berupa
 Siswa merespon pertanyaan

pertanyaan tentang materi yang diberikan
pembelajaran
3. Guru menyampaikan tujuan
 Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran pembelajaran yang disampaikan
guru
4. Guru meminta siswa membacakan
 Siswa yang ditunjuk atau yang

materi siap mulai membaca materi
5. Guru menanyakan tentang materi
 Siswa merespon pertanyaan

252
No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan
T TL T TL
yang telah dibaca oleh salah satu dengan menjawabnya
siswa
6. Guru menjelaskan dari materi yang
 Siswa mendengarkan dengan

telah dibacakan penuh perhatian
7. Guru memberikan soal latihan
 Siswa mengerjakan soal secara

mandiri
8. Guru memberikan kesempatan
 Siswa menanyakan materi yang

kepada siswa untuk bertanya belum dipahami
9. Guru memberi penegasan terhadap
 Siswa mendengarkan dengan

materi yang telah dipelajari penuh perhatian
10. Guru memberikan pesan moral dan
 Siswa mendengarkan dengan

menutup pembelajaran dengan penuh perhatian

mengucapkan salam

253
254
255

Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen


Kelas Eksperimen
No Nama Pretes Postes
1. Anisa 68 94
2. Danu 65 100
3. Faris 47 76
4. Irfan 47 71
5. Kathia 76 82
6. Alfi 82 100
7. Soleh 76 100
8. Nabil 88 100
9. Nadya 94 100
10. Oktavia 65 76
11. Putri 94 100
12. Raia 71 100
13. Salwa 65 65
14. Santi 65 100
15. Amanda 94 100
16. Zalva 68 88
17. Desi 71 82
18. Fadil 88 94
19. Thoriq 71 88
20. Fahri 75 94
21. Deva 59 76
22. Revan 71 88
23. Chesya 71 88
Jumlah 1671 2062
Rata-rata 72,65 89,65
256

Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol


Kelas Kontrol
No Nama Pretes Postes
1. Kahfi 82 88
2. Fatur 88 88
3. Ayu 59 76
4. Zahra 88 100
5. Azkiya 82 100
6. Davina 82 76
7. Dedy 76 59
8. Dicky 76 71
9. Dilan 82 94
10. Ernest 65 59
11. Faiz 65 65
12. Illu 71 53
13. Ja’far 76 82
14. Dhika 71 82
15. Wardah 88 94
16. Ridwan 71 76
17. Ibrahim 65 65
Jumlah 1287 1328
Rata-rata 75,70 78,12
257

Frekuensi Statistik Hasil Pretest dan Posttest


Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

a. Frekuensi Statistik Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Statistics

Pretes EKsperimen

N Valid 23

Missing 0

Mean 72.65

Median 71.00

Mode 71

Range 47

Minimum 47

Maximum 94

Sum 1671

b. Frekuensi Statistik Hasil Pretest Kelas Kontrol

Statistics

Pretes Kontrol

N Valid 17

Missing 0

Mean 75.71

Median 76.00

Mode 82

Range 29

Minimum 59

Maximum 88

Sum 1287
258

c. Frekuensi Statistik Hasil Posttest Kelas Eksperimen

Statistics

Postes Kelas Eksperimen

N Valid 23

Missing 0

Mean 89.65

Median 94.00

Mode 100

Minimum 65

Maximum 100

Sum 2062

d. Frekuensi Statistik Hasil Posttest Kelas Kontrol

Statistics

Postes Kelas Kontrol

N Valid 17

Missing 0

Mean 78.12

Median 76.00

Mode 76

Minimum 53

Maximum 100

Sum 1328
259

Distribusi Frekuensi Hasil Pretest dan Posttest


Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

a. Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Pretes EKsperimen

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 47 2 8.7 8.7 8.7

59 1 4.3 4.3 13.0

65 4 17.4 17.4 30.4

68 2 8.7 8.7 39.1

71 5 21.7 21.7 60.9

75 1 4.3 4.3 65.2

76 2 8.7 8.7 73.9

82 1 4.3 4.3 78.3

88 2 8.7 8.7 87.0

94 3 13.0 13.0 100.0

Total 23 100.0 100.0

b. Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol

Pretes Kontrol

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 59 1 5.9 5.9 5.9

65 3 17.6 17.6 23.5

71 3 17.6 17.6 41.2

76 3 17.6 17.6 58.8

82 4 23.5 23.5 82.4

88 3 17.6 17.6 100.0

Total 17 100.0 100.0


260

c. Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen

Postes Kelas Eksperimen

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 65 1 4.3 4.3 4.3

71 1 4.3 4.3 8.7

76 3 13.0 13.0 21.7

82 2 8.7 8.7 30.4

88 4 17.4 17.4 47.8

94 3 13.0 13.0 60.9

100 9 39.1 39.1 100.0

Total 23 100.0 100.0

d. Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol

Postes Kelas Kontrol

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 53 1 5.9 5.9 5.9

59 2 11.8 11.8 17.6

65 2 11.8 11.8 29.4

71 1 5.9 5.9 35.3

76 3 17.6 17.6 52.9

82 2 11.8 11.8 64.7

88 2 11.8 11.8 76.5

94 2 11.8 11.8 88.2

100 2 11.8 11.8 100.0

Total 17 100.0 100.0


261

Uji Normalitas Data Hasil Pretest dan Posttest


Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

a. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Kelas Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pretes eksperimen .159 23 .136 .933 23 .130


*
kontrol .169 17 .200 .933 17 .244

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

b. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Kelas Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Postes eksperimen .218 23 .006 .855 23 .003


*
kontrol .108 17 .200 .955 17 .538

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.


262

Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest


Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

a. Uji Homogenitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

Pretes

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.163 1 38 .288

b. Uji Homogenitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

Postes

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.064 1 38 .801
263

Uji-T Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji Independent t test Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Pretes eksperimen 23 72.65 13.051 2.721

kontrol 17 75.71 9.019 2.187

Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the
Difference

Mean Std. Error


Sig. (2- Differenc Differenc
F Sig. t df tailed) e e Lower Upper

Prete Equal variances 1.163 .288 -.828 38 .413 -3.054 3.687 -10.517 4.410
s assumed

Equal variances -.875 37.87 .387 -3.054 3.492 -10.123 4.015


not assumed 3
264

Uji Non Parametrik Data Posttest


Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji Non Parametrik Mann Whitney U

b
Test Statistics

Postes

Mann-Whitney U 105.000

Wilcoxon W 258.000

Z -2.515

Asymp. Sig. (2-tailed) .012

a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .013

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelas


265

Dokumentasi
266
267
268
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Profil Penulis

Syifa Alinda Muthia, lahir di Jakarta pada tanggal 08


Oktober 1996. Penulis merupakan putri pertama dari
tiga bersaudara dari pasangan Bapak Solihin dan Ibu
Ida Maskanah. Penulis beralamat di Jl. Moch Kahfi 1
No. 75 Rt 009 Rw 06 Gang. Macan Kp. Kandang
Jagakarsa Jakarta Selatan. Penulis mengenyam
pendidikan dimulai dari TK An-Nur Jagakarsa
Jakarta Selatan tahun 2001-2002, lalu melanjutkan
ke SDIT Al-Hidayah Cilandak Jakarta Selatan tahun
2002-2008, kemudian melanjutkan ke MTs Negeri 2
Ciganjur Jakarta Selatan tahun 2008-2011, dan
selanjutnya meneruskan ke MA Negeri 11 Lebak
Bulus Jakarta Selatan 2011-2014. Pada tahun 2014 penulis melanjutkan pendidikan S1 di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Menjadi seorang guru adalah cita-cita penulis sedari masih kecil. Guru merupakan profesi
yang sangat mulia dan penuh keberkahan karena setiap harinya membagikan ilmu kepada
peserta didiknya. Menjadi guru yang tidak terlupakan merupakan keinginan penulis, dengan
selalu meninggalkan kesan yang baik pada setiap pengajarannya maka setiap hari berusahan
untuk belajar menjadi guru yang lebih baik dan profesional.

Anda mungkin juga menyukai