Skripsi
Oleh:
Nidaa
11150162000026
Higher Order Thinking Skills (HOTS) rendah pada peserta didik disebabkan
oleh kurangnya variasi model pembelajaran yang diterapkan pendidik dalam
kegiatan belajar mengajar, sedangkan HOTS adalah salah satu kemampuan yang
dibutuhkan pada saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
model pembelajaran Discovery Learning terhadap HOTS pada materi faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah
Negeri (MAN) 12 Jakarta pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020. Metode
penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian
nonequivalent control grup design dimana dalam peneletian ini menggunakan 2
kelas berbeda, kelas eksperimen berfungsi untuk melihat adanya pengaruh dan
kelas lainnya berfungsi sebagai kelas kontrol. Adapun pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 38
peserta didik di masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sampel pada
kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dan kelas
kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Data diperoleh dari
instrumen soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) pilihan ganda sebanyak 30
soal. Hasil Uji Hipotesis posttest menggunakan uji-t menunjukkan adanya
penolakan H0 dan penerimaan H1 dengan nilai Sig. 2-tailed sebesar 0.016 < α (0.05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Terdapat pengaruh model pembelajaran
Discovery Learning terhadap Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada materi
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Model pembelajaran Discovery
learning dapat melatih Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada peserta didik.
i
ABSTRACT
Nidaa, NIM 11150162000026. The Effect of Discovery Learning Model on
Higher Order Thinking Skills Factors Affecting the Rate of Reaction. Skripsi.
Chemistry Education Studies Program, Department of Science Education, Faculty
of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University
Jakarta.
Higher Order Thinking Skills (HOTS) is low in student due to the lack of
variation in the learning model applied by educators in teaching and learning
activities, while HOTS is one of the abilities needed in this time. This study aimed
to know the effect of Discovery Learning Model on Higher Order Thinking Skills
(HOTS) in the factors affecting the rate of reaction material. This study conducted
at Islamic Senior High School 12 Jakarta in odd semester of academic year
2019/2020. Research method was quasi experiment and design research was
nonequivalent control group design where in this study using 2 different classes,
the experimental class functions to see the effect and the other class functions as a
control class. Sampling used purposive sampling with a sample size of 38 in each
experimental class and control class. Experimental class used Discovery Learning
Model and control class used conventional teaching method. Data were obtained
from 30 multiple choice Higher Order Thinking Skills (HOTS) questions
instruments. The results of the posttest hypothesis tested using t-test showed the
rejaction of H0 and H1 acceptance because of the Sig. 2-tailed obtained by 0.016 <
α (0.05). The results showed that: There is an influence of the Discovery Learning
learning model on Higher Order Thinking Skills (HOTS) on the material factors
that influence the reaction rate. Discovery Learning Model can train Higher Order
Thinking Skills (HOTS) on students.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrohim
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin. Puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik dan lancar. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para
sahabatnya, dan semoga kita selaku umatnya mendapatkan syafa’at-Nya di hari
akhir kelak. Aamiin.
Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning
terhadap Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada Materi Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Laju Reaksi” ini dibuat untuk memenuhi persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Strata Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Kimia,
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini tak lupa penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Burhanudin Milama, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Tonih Feronika, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, nasihat, motivasi, dan semangat
selama penulis menyusun skripsi. Semoga Allah SWT selalu memberkahi
dan merahmati bapak. Aamiin.
4. Luki Yunita, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, nasihat, motivasi, dan semangat
iii
selama penulis menyusun skripsi. Semoga Allah SWT selalu memberkahi
dan merahmati ibu. Aamiin.
5. Buchori Muslim, M.Pd., selaku validator instrumen yang telah memberikan
kritik dan saran kepada penulis selama proses validasi. Semoga Allah SWT
membalas semua kebaikan dan memberikan keberkahan ilmu yang telah
diberikan. Aamiin.
6. Rizky Nur Sholihat, M.Pd., selaku validator instrumen yang telah
memberikan kritik dan saran kepada penulis selama proses validasi. Semoga
Allah SWT membalas semua kebaikan dan memberikan keberkahan ilmu
yang telah diberikan.Aamiin.
7. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPA, khususnya dosen Program Studi
Pendidikan Kimia FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
memberikan ilmu yang bermanfaat selama penulis mengenyam pendidikan.
8. Dinar Inayah, S.Pd., selaku wakil kepala MAN 12 Jakarta bidang kurikulum
sekaligus guru kimia kelas XI MAN 12 Jakarta yang telah mengizinkan
serta mendukung penulis untuk melakukan penelitian ini.
9. Bapak dan Ibu (Drs. H. Zainuddin, S.Pd.I dan Dra. Hj. Hanan) yang selalu
mendukung penulis secara moril dan materil dan adik perempuan penulis
(Wardatul Jannah, Fatimah Az-zahra, dan ‘Aisyah Naura) yang telah
menyemangati penulis untuk menyelesaikan penelitian ini. Semoga Allah
selalu merahmati dan memberkahi keluarga penulis. Aamiin.
10. Guru MAN 12 Jakarta yang telah memberikan dukungan kepada penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat yang menemani penulis selama perkuliahan Ainun Nisa, Asrani
Harahap, Fatmah Hapirotul Adawiyah, Firda Aulia, Fitri Nurlaelah, Eka
Kharismayuni, Kiki Zakiah, Umi Khoerunnisa, dan Rifqoh Nur Afifah
Zaen yang selalu menemani, menjadi tempat berbagi, memotivasi, dan
berjuang jauh sebelum sebelum penulis menyelesaikan skripsi ini.
12. Sahabat kecil penulis yaitu Jabal Thoriq dan Nur Fadillah yang selalu
memotivasi, tempat berbagi dan menyemangati penulis untuk dapat
menyelesaikan skripsi ini.
iv
13. Sahabat Islamic Youthcare Indonesia yang selalu memotivasi, tempat
berbagi dan menyemangati penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
14. Sahabat Qolbun Salim yang telah penulis anggap sebagai keluarga kedua
yang selalu memotivasi, tempat berbagi, menasihati dan menyemangati
penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
15. Teman-teman Pendidikan Kimia Kelas A angkatan 2015 yang saling
memberikan dukungan dan memberikan motivasi.
16. Teman-teman bimbingan Bapak Tonih dan Ibu Luki yang saling
memberikan dukungan, memberikan motivasi, serta berbagi kesabaran.
17. Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu
proses tersusunnya skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak
yang telah membantu, menyemangati, dan menasihati penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan masukan masukan berupa kritik
dan saran bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi banyak pihak sehingga dapat
bernilai ibadah di hadapan Allah SWT. Aamiin.
Nidaa
NIM. 11150162000026
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah............................................................................... 6
D. Rumusan Masalah .................................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6
BAB II KAJIAN TEORI & PENGAJUAN HIPOTESIS.................................. 8
A. Kajian Teori ............................................................................................ 8
1. Higher Order Thinking Skills (HOTS) ............................................ 8
2. Model pembelajaran ...................................................................... 17
3. Laju Reaksi .................................................................................... 24
B. Penelitian Relevan ................................................................................ 27
C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 30
D. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 34
A. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 34
B. Metode Penelitian ................................................................................. 34
C. Desain Penelitian .................................................................................. 34
D. Prosedur Penelitian ............................................................................... 35
1. Pra Penelitian ................................................................................. 35
2. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 36
3. Pasca Pelaksanaan ......................................................................... 36
vi
E. Populasi dan Sampel Penelitian............................................................ 38
1. Populasi ......................................................................................... 38
2. Sampel ........................................................................................... 38
F. Variabel Penelitian ............................................................................... 38
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 39
a. Tes ................................................................................................. 39
H. Instrumen Penelitian ............................................................................. 39
1. Tes Pilihan Ganda Higher Order Thinking Skills pada Materi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi ........................... 39
I. Pengujian Instrumen ............................................................................. 41
1. Uji Validitas................................................................................... 41
2. Uji Reliabilitas ............................................................................... 41
3. Taraf Kesukaran ............................................................................ 42
4. Daya Pembeda ............................................................................... 43
J. Teknik Analisis Data ........................................................................... 44
1. Uji Prasyarat .................................................................................. 44
2. Uji Hipotesis .................................................................................. 45
K. Hipotesis Statistik ................................................................................. 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................. Error! Bookmark not defined.
A. Hasil Penelitian ...................................... Error! Bookmark not defined.
1. Sebaran Data Tes ............................ Error! Bookmark not defined.
2. Data Hasil Tes Berdasarkan Aspek Berpikir HOTS .............. Error!
Bookmark not defined.
3. Data Hasil Lembar Kerja Peserta Didik ....... Error! Bookmark not
defined.
4. Hasil Analisis Data ......................... Error! Bookmark not defined.
B. Pembahasan ........................................... Error! Bookmark not defined.
1. Indikator HOTS Teori Susan M. Brookhart . Error! Bookmark not
defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 48
A. Kesimpulan ........................................................................................... 48
B. Saran ..................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 49
vii
LAMPIRAN ......................................................................................................... 55
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 2 Bagan Kerangkar Berpikir .............................................................. 32
Gambar 3. 1 Alur Tahapan Model Discovery Learning Kimia ........................... 37
Gambar 4. 1 Persentase Indikator Menganalisis .. Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 2 Persentase Indikator Pemecahan Masalah ..... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 4. 3 Persentase Indikator HOTS pada LKPD ....... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 4. 4 Persentase Indikator Penalaran dan Logika ... Error! Bookmark not
defined.
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Analisis KD dan IndikatorAnalisis KD dan Indikator
Pembelajaran ............................................................................... 56
Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen ................................................................ 70
Lampiran 3. Lembar Kerja Peserta Didik ........................................................ 90
Lampiran 4. Kisi-kisi Instrumen Tes Higher Order Thinking Skills (HOTS) 109
Lampiran 5. Hasil Validasi Instrumen Tes ..................................................... 139
Lampiran 6. Soal Pretest dan Posttest Higher Order Thinking Skills (HOTS)
................................................................................................... 141
Lampiran 7. Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol........ 150
Lampiran 8. Descriptive Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........ 151
Lampiran 9. Persentase Indikator Higher Order Thinking Skills Pretest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................................. 152
Lampiran 10. Hasil Uji Normalitas, Homogenitas dan Uji-t Pretest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................................. 156
Lampiran 11. Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........ 157
Lampiran 12. Descriptive Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....... 158
Lampiran 13. Persentase Indikator Higher Order Thinking Skills Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................................. 159
Lampiran 14. Hasil Uji Normalitas, Homogenitas dan Uji-t Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................................. 163
Lampiran 15. Surat Keterangan Telah Melakukan Validasi ............................ 164
xi
Lampiran 16. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ......................... 165
Lampiran 17. Surat Bimbingan Skripsi ............................................................ 166
Lampiran 18. Uji Refrensi ................................................................................ 168
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu pilar peradaban, melalui pendidikan suatu
negara akan maju dan berkembang menjadi lebih baik. Itu artinya pendidikan
merupakan kunci untuk meningkatkan mutu suatu bangsa. Seiring memasuki
abad 21, perkembangan sains dan teknologi berkembang begitu pesat. Dimana
salah satu prinsip utama proses pembelajaran sains dan teknologi adalah
dengan memberikan pengajaran yang dapat melatih peserta didik terbiasa
komunikatif dalam berbahasa, berpikir logis, sistematis dan kreatif
(Kemendikbud, 2014, hal. 43).
Maka dengan demikian kurikulum pembelajaran sains dan teknologi
perlu dikembangkan untuk memberikan pendidikan yang sesuai agar peserta
didik aktif berpendapat dan dapat berpikir logis, sistematis, dan kreatif secara
mandiri. Pemerintah menerapkan kurikulum 2013 dalam rangka meningkatkan
kualitas peserta didik yang dapat berpotensi menghadapi tantangan di masa
mendatang. Harapan tersebut dapat diwujudkan dengan mengubah pola pikir
peserta didik dari sistem pembelajaran teacher centre menjadi student centre
dengan pendekatan saintifik untuk membangun kemampuan berpikir kritis,
kreatif, pemecahan masalah, kemampuan mengambil keputusan, dan
kemampuan berargumen pada peserta didik. Kemampuan mengambil
keputusan, berpikir kritis, pemecahan masalah, kemampuan berargumen pada,
dan kreatif peserta didik merupakan bagian dari Higher Order Thinking Skills
(HOTS) (Winarni, 2019).
Peningkatan Higher Order Thinking Skills (HOTS) peserta didik pada
dasarnya dapat dilakukan pendidik dengan beberapa kegiatan. Kegiatan
tersebut diantaranya adalah dengan menggunakan media pembelajaran,
menerapkan model pembelajaran, dan menggunakan instrumen soal Higher
Order Thinking Skills (HOTS) (Sari & Pradita, 2018). Melalui pembelajaran
HOTS peserta didik menjadi terbiasa menyampaikan suatu gagasan lebih jelas,
berpendapat dengan baik, memecahkan masalah dengan mandiri, mengaitkan
1
2
materi dengan contoh spesifik didik agar peserta didik terlibat aktif dan
termotivasi (Eggen & kauchak, 2012, hal. 177).
Model pembelajaran Discovery Learning memiliki enam tahapan
pembelajaran, yaitu stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data,
pengolahan data, verifikasi dan generalisasi (Sinambela, 2017). Pada tahap
identifikasi masalah, peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin masalah. Selanjutnya di tahap pengumpulan data dan
pemrosesan data, peserta didik bekerja bersama dengan kelompoknya untuk
mengumpulkan informasi dan membuatnya kedalam bentuk hipotesis.
Kemudian pada tahap verifikasi, peserta didik dituntut untuk dapat
membuktikan kebenaran hipotesis mereka. Pada tahap akhir yaitu generalisasi,
peserta didik diminta untuk membuat kesimpulan dari keseluruhan proses
belajar yang telah dilakukan. Dalam jurnal (Nurcahyo, Agung, & Djono, 2018)
dan (Rahman, 2017) mengatakan bahwa tahapan kegiatan pada model
pembelajaran Discovery Learning tersebut dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kreatif dan kritis. Oleh karena itu setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran menggunakan model Discovery Learning, peserta didik
diharapkan dapat menerapkannya pada masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
Salah satu mata pelajaran yang membutuhkan Higher Order Thinking
Skills (HOTS) ialah mata pelajaran kimia. Menurut (Yakina, Kurniati, &
Fadhilah, 2017) peserta didik menganggap kimia sebagai mata pelajaran yang
kurang menarik, faktornya ialah mata pelajaran kimia banyak mempelajari
mengenai istilah, konsep, dan perhitungan. Mata pelajaran kimia termasuk
kedalam suatu konsep yang abstrak dan kompleks sehingga peserta didik
merasa kesulitan dalam mempelajarinya (Marsita, Priatmoko, & Kusuma,
2010).
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Wartono, et al., 2018)
mengungkapkan bahwa penggunaan model pembelajaran Discovery Learning
dapat meningkatkan Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada peserta didik.
Model pembelajaran Discovery Learning juga memiliki kemampuan dalam
4
C. Pembatasan Masalah
Dari permasalahan yang sudah diuraikan, peneliti membatasi masalah
kepada beberapa hal sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Discovery
Learning.
2. Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah materi faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi.
3. Indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi menggunakan teori Susan M.
Brookhart meliputi 3 indikator yaitu, pemecahan masalah, menganalisis,
dan penalaran dan logika.
4. Tipe soal yang digunakan adalah soal pilihan ganda Higher Order Thinking
Skills (HOTS) pada indikator pemecahan masalah, menganalisis, dan
penalaran dan logika.
D. Rumusan Masalah
Dari permasalahan diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap
Higher Order Thinking Skills (HOTS) peserta didik pada materi faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian
adalah “Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Discovery Learning
terhadap Higher Order Thinking Skills (HOTS) peserta didik pada materi
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.”
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi semua pihak, antara
lain:
1. Bagi sekolah, sebagai masukan sekolah untuk dapat mengembangkan
pembelajaran kimia yang lebih menarik.
2. Bagi Pendidik, sebagai masukan untuk menjadikan model pembelajaran
Discovery Learning sebagai model pembelajaran alternatif untuk
meningkatkan Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada peserta didik.
7
A. Kajian Teori
1. Higher Order Thinking Skills (HOTS)
a. Pengertian Berpikir
Menurut Iskandar : 2009 berpikir adalah kegiatan penalaran yang
bersifat refleks, kreatif, dan kritis, yang merupakan bagian dari suatu
proses intelektual yang berkaitan dengan pembentukkan konsep, analisis,
aplikasi, menilai, komunikasi, dan refleksi (Nurhayati & Angraeni, 2017).
Dalam jurnalnya (Hayon, Wariani, & Bria, 2017) mengatakan bahwa
berpikir adalah suatu kegiatan psikis yang intens terhadap suatu masalah
dengan cara menghubungkan persoalan yang lalu dengan persoalan yang
saat ini sedang dihadapi sehingga menemukan jalan keluar atas
permasalahan yang sedang dihadapi. Kemudian (Irmawati, Supriyati, &
Suseno, 2018) mengatakan bahwa berpikir merupakan sebuah keputusan
untuk menyelesaikan masalah, dimana proses berpikir membutuhkan
pemikiran yang mendalam untuk memahami sesuatu, kemampuan berpikir
terdiri dari empat tingkatan yaitu menghafal, dasar, kritis, dan kreatif.
Kemampuan berpikir menurut (Behl & Ferreira, 2014) merupakan
kemampuan seseorang untuk memikirkan sesuatu yang kompleks,
sehingga kemampuan berpikir merupakan kegiatan berpikir seseorang
mengenai hal kompleks yang bukan saja dipahami secara satuan tetapi
dipahami secara menyeluruh. Lawson : 2002 juga menjelaskan bahwa
kemampuan berpikir sangat penting untuk menggambarkan dan
menjelaskan sesuatu. Kemampuan berpikir dapat digolongkan beberapa
hal sebagai berikut: (Nurhayati & Angraeni, 2017)
1) Penggambaran fenomena
2) Mengajukan pertanyaan setelah melihat fenomena
3) Membuat hipotesis sementara mengenai fenomena yang dilihat
4) Memiliki prediksi
8
9
grafik, tabel data, atau bahan dan masalah yang memerlukan informasi
untuk solusinya, pertanyaan tersebut menanyakan peserta didik untuk:
a) Menyelesaikan masalah dan menjelaskan alasannya.
b) Menyelesaikan masalah dan menjelaskan bagaimana solusinya
dapat diterapkan di peristiwa atau masalah lainnya atau menjelaskan
bagaimana solusi dapat diterapkan untuk masalah atau peristiwa
lainnya.
3) Untuk menilai kemampuan penalaran dan logika peserta didik maka
pendidik dapat menyediakan pertanyaan dalam bentuk pernyataan atau
peristiwa dan informasi dalam bentuk grafik, tabel, grafik, atau daftar,
pertanyaan tersebut menanyakan peserta didik untuk:
a) Menarik kesimpulan logis dan menjelaskannya.
b) Memilih kesimpulan logis dari serangkaian pilihan.
(Kemendikbud, 2019, hal. 39-44) membagi karakteristik instrumen
penilaian HOTS sebagai berikut:
1) Soal yang dibuat dapat mengukur HOTS pada peserta didik, peserta
didik bukan hanya dapat mengetahui, mengingat, dan mengulang.
Namun, peserta didik dapat memiliki kemampuan menganalisis,
memberikan argumen yang disertai alasan, merefleksikan pengetahuan,
menyusun, menerapkan konsep yang telah diperoleh, dan mencipta.
Higher Order Thinking Skills dapat membuat peserta didik memperoleh
kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berargumen,
keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan mengambil keputusan.
Soal yang dibuat terdiri dari:
a) Kemampuan penyelesaian permasalahan yang belum pernah ditemui
sebelumnya.
b) Kemampuan mengevaluasi informasi untuk menyelesaikan
permasalahan.
c) Menemukan model baru untuk menyelesaikan masalah.
2) Soal yang dibuat bersifat divergen, instrumen yang dibuat dapat
memungkinkan peserta didik memberikan jawaban yang beragam.
16
a. Teori Tumbukan
Reaksi kimia akan berlangsung hanya dapat terjadi ketika adanya
tumbukan efektif antar molekul, dan kecepatan laju reaksi yang
berlangsung tergantung pada frekuensi tumbukan tersebut (Petrucci, 1985,
hal. 162). (Dogra, 1990, hal. 654) juga menyatakan bahwa laju reaksi
sangat bergantung pada jumlah tumbukan dalam suatu reaksi dan besarnya
energi aktivasi suatu molekul.
Tidak semua tumbukan antar molekul dapat menghasilkan reaksi
kimia, reaksi kimia hanya dapat berlangsung jika molekul yang
berbenturan memiliki energi yang melebihi energi kritis (Oxtoby, Gillis,
& Nachtrieb, 2001, hal. 435).
Terdapat 2 faktor yang dapat menjelaskan bahwa hanya tumbukan
efektif yang menghasilkan reaksi kimia.
1) Hanya molekul yang memiliki energi tinggi yang dapat menghasilkan
tumbukan antar molekul.
2) Kemungkinan-kemungkinan tersebut tergantung pada orientasi
tumbukan antar molekul (Petrucci, 1985, hal. 162).
Enegi aktivasi atau yang biasa disebut dengan energi yang
diperlukan molekul untuk saling bereaksi. Laju reaksi bergantung pada
banyaknya frekuensi tumbukan dengan fraksi yang memiliki energi lebih
tinggi atau sama dengan energi aktivasinya. Maka, semakin tinggi energi
aktivasi, maka semakin sedikit fraksi molekul yang teraktifasi sehingga
menghasilkan reaksi yang berlangsung lambat (Petrucci, 1985, hal. 162).
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Cepat lambat suatu suatu laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor,
sebagai berikut:
1) Konsentrasi
Laju reaksi sangat bergantung dengan dengan jumlah tumbukan
antar molekul dalam suatu reaksi, semakin banyak jumlah partikel suatu
reaksi maka kemungkinan terjadinya tumbukan efektif antar molekul
semakin besar sehingga laju reaksi yang dihasilkan juga semakin cepat
26
(Sastrawijaya, Tresna, 1999, hal. 226). (Azizah, 2004, hal. 26) juga
menyatakan jika konsentrasi suatu reaksi diperbesar maka semakin
banyak jumlah partikel yang terdapat didalamnya, semakin besar
kemungkinan molekul saling bertumbukan, maka efek yang dihasilkan
oleh reaksi adalah reaksi akan berlangsung lebih cepat.
Dapat disimpulkan bahwa kecepatan laju reaksi bergantung dengan
banyaknya tumbukan efektif yang terjadi pada suatu reaksi.
2) Luas Permukaan
Semakin besar luas permukaan bidang sentuh, maka kemungkinan
terjadinya tumbukan antar partikel semakin besar, sehingga semakin
besar kemungkinan suatu reaksi berlangsung lebih cepat (Azizah, 2004,
hal. 27).
3) Suhu
Energi kinetik diperlukan suatu molekul untuk dapat bergerak, oleh
karena itu semakin cepat molekul bergerak maka energi kinetiknya
semakin besar sehingga semakin besar kemungkinan molekul saling
bertumbukan. Molekul yang bertumbukan harus memiliki nilai energi
kinetik yang sama atau lebih besar dari energi aktivasinya (Chang,
2004, hal. 44). Maka untuk meningkatkan kecepatan laju reaksi maka
dapat dilakukan dengan cara menaikkan suhu pada suatu reaksi, karena
dengan menaikkan suhu dapat meningkatkan energi kinetik pada suatu
reaksi, kemungkinan tumbukan efektif antar partikel semakin besar
sehingga laju reaksi yang dihasilkan semakin cepat (Sastrawijaya,
Tresna, 1999, hal. 227).
(Chang, 2004, hal. 45) juga menyatakan suatu reaksi akan lebih
stabil jika melepaskan kalor, sebaliknya suatu reaksi akan kurang stabil
jika menyerap kalor. Semakin tinggi energi aktivasi dalam suatu reaksi
maka semakin lambat laju reaksi yang terjadi sehingga laju reaksi dapat
meningkat dan menurun tergantung dengan energi aktivasi dan suhu.
27
4) Katalis
Untuk dapat menghasilkan suatu reaksi maka molekul-molekul
pada reaksi haru memiliki energi kinetik yang cukup, salah satu cara
untuk mempercepat laju reaksi adalah dengan menurunkan energi
aktivasi suatu reaksi, maka jalan yang harus ditempuh untuk
meningkatkan laju reaksi tersebut adalah dengan menambahkan katalis
(Sastrawijaya, Tresna, 1999, hal. 229). Katalis merupakan zat yang
dapat mempercepat reaksi kimia, tetapi katalis tidak menagalami
perubahan kimia. Dalam jumlah yang sedikit katalis dapat
mempengaruhi kecepatan laju reaksi, tetunya katalis ini dapat
menguntungkan dalam industri kimia. Terdapat 2 jenis katalis yaitu:
(Oxtoby, Gillis, & Nachtrieb, 2001, hal. 439-440)
a) Homogen
Katalis homogen ialah katalis yang berada dalam 1 fasa yang
sama, contohnya jika reaksi berlangsung dalam fasa gas maka
katalis yang digunakan juga dalam bentuk yang sama yaitu fasa
gas.
b) Heterogen
Berbeda dengan katalis homogen yang berada dalam 1 fasa
yang sama. Katalis heterogen terdapat dalam fasa yang berbeda
contohnya jika reaksi yang berlangsung dalam fasa gas, katalis
yang digunakan dalam fasa padat.
B. Penelitian Relevan
Banyak penelitian yang meneliti pengaruh model Discovery Learning
terhadap HOTS, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh (Raharjo, Kisworo, & Harianingsih, 2019)
dalam jurnalnya yang berjudul “The Implementation Effect of Discovery
Learning Model for Non-formal Education Students” pada tahun 2019. Data
diuji menggunakan uji parametrik independent sample t-test, kemudian
diperoleh nilai sig. 2 tailed independent sample t-test hasil belajar peserta didik
sebesar 0.011 < 0.05, artinya ada perbandingan signifikan antara penggunaan
28
memberikan efek positif terhadap Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada
materi listrik dinamis.
7. Penelitian yang dilakukan oleh (Wartono, et al., 2018) dalam jurnalnya yang
berjudul “Inqiury-Discovery Empowering High Order Thinking Skills an
Scientific Literacy on Substance Pressure Topic” pada tahun 2018. Data diuji
normalitas menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov One-Sampel dan uji
hipotesis menggunakan uji ANOVA dua arah, lalu data diuji tes prasyarat dan
uji hipotesis menggunakan uji N-Gain, diperoleh hasil sig sebesar 0.00 < 0.005
yang berarti model inquiry-Discovery Learning dapat meningkatkan Higher
Order Thinking Skills (HOTS) pada peserta didik. Disimpulkan bahwa peserta
didik yang menggunakan model pembelajaran inquiry-Discovery Learning
dapat meningkatkan Higher Order Thinking Skills (HOTS) lebih baik jika
dibandingkan dengan peserta didik yang menggunakan model konvensional.
C. Kerangka Berpikir
Kimia merupakan materi pelajaran yang wajib dipelajari peserta didik
jurusan MIA. Namun, banyak peserta didik yang kurang tertarik mempelajari
materi kimia, peserta didik menganggap kimia sebagai materi yang sulit dan
abstrak. Kurangnya ketertarikan peserta didik pada materi kimia menyebabkan
rendahnya HOTS. Padahal HOTS sangat dibutuhkan pada abad 21 diantaranya
adalah peserta didik dapat komunikatif dalam berbahasa, berpikir logis,
sistematis, dan kreatif. Model pembelajaran yang tidak divariasikan merupakan
salah satu penyebab rendahnya HOTS pada peserta didik. Untuk mencapai hasil
belajar yang maksimal maka model pembelajaran harus divariasikan sesuai
dengan Kompetensi Dasar (KD) yang ada. Oleh karena itu, dibutuhkan model
pembelajaran yang tepat untuk dapat meningkatkan HOTS. Model Discovery
Learning adalah salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan
keaktifan dan Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada peserta didik karena
pada tahapan model Discovery Learning peserta didik dituntut aktif terlibat dalam
menggali informasi dan membentuk pengetahuannya secara mandiri.
Dalam penelitian ini indikator yang digunakan pada proses pembelajaran
meliputi tiga indikator yaitu, menganalisis, pemecahan masalah, dan penalaran
31
logika. Dalam penelitian ini menggunakan 2 kelas yang memiliki fungsi yang
berbeda dimana 1 kelas berfungsi sebagai kelas eksperimen dan kelas lainnya
menjadi kelas kontrol untuk mengetahui bagaimana pengaruh model
pembelajaran Discovery Learning terhadap Higher Order Thinking Skills
(HOTS), model Discovery Learning diharapkan dapat meningkatkan Higher
Order Thinking Skills (HOTS) pada peserta didik. Kerangka berpikir pada
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut.
32
Higher Order Thinking Skills (HOTS) dapat melatih peserta didik pada
kemampuan :
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas, maka penulis
mengajukan hipotesis penelitian yaitu terdapat pengaruh model pembelajaran
Discovery Learning terhadap Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada materi
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
34
35
kemudian pada tahap akhir pembelajaran peserta didik diberikan posttest untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dengan kelas
kontrol (Sugiyono, 2011, hal. 79). Adapun desain penelitian dapat dilihat pada
Tabel 3.1 berikut. (Cresswell, 2012, hal. 310)
Tabel 3. 1 Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Kontrol A X T
Eksperimen A Y T
Keterangan:
A : Nilai hasil pretest soal Higher Order Thinking Skills (HOTS)
X : Perlakuan kelas kontrol menggunakan model konvensional
Y : Perlakuan kelas kontrol menggunaka model Discovery Learning
T : Nilai hasil posttest soal HOTS
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan 2 tahap pelaksanaan yaitu, pra penelitian
dan pelaksanaan penelitian, adapun tahap pelaksanaan yang dilakukan sebagai
berikut:
1. Pra Penelitian
Kegiatan pra penelitian merupakan kegiatan persiapan sebelum dilakukan
kegiatan penelitian, adapun langkah-langkah kegiatan tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Mencari permasalahan mengenai pendidikan di indonesia. Masalah yang
diangkat dalam penelitian ini adalah rendahnya Higher Order Thinking
Skills (HOTS) disebabkan kurangnya variasi model pembelajaran dalam
kegiatan belajar mengajar.
b. Mengumpulkan jurnal relevan mengenai permasalahan yang akan diteliti.
c. Menganalisis KI, KD, dan silabus kurikulum 2013 untuk menentukan
materi yang akan digunakan dalam penelitian. Materi yang diangkat adalah
materi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
d. Mengumpulkan segala literatur yang terkait dengan penelitian.
36
e. Verification (Pembuktian)
Pada tahap pembuktian peserta didik dilatih cermat dalam memeriksa kebenaran informasi yang
telah didapatkan dengan cara mengaitkan informasi satu dengan informasi lainnya, sehingga
dapat menjawab soal LKPD dan membuktikan kebenaran hipotesis sementara yang telah ditulis.
peneliti bertindak sebagai fasilitator membimbing jalannya diskusi setiap kelompok.
X Y
Keterangan:
X : Soal Pilihan Ganda Tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Y : Model Pembelajaran Discovery Learning
39
a. Tes
Tes merupakan pertanyaan yang dapat diberikan untuk mengukur
pengetahuan seseorang (Riduwan, 2013, hal. 76). Teknik pengumpulan data
tes berupa hasil belajar yang diambil setelah diberikan perlakuan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti untuk
memperoleh data yang sedang diteliti (Riduwan, 2013, hal. 77). Dokumentasi
yang diambil berupa foto kegiatan proses belajar mengajar saat penelitian
berlangsung.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat bantu yang berfungsi untuk mempermudah peneliti
mengukur variabel yang sedang diteliti sehingga dapat digunakan untuk menguji
hipotesis dan dapat menjawab rumusan masalah yang telah dibuat. (Riduwan,
2013, hal. 70) Pada penelitian instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. Tes Pilihan Ganda Higher Order Thinking Skills pada Materi Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah berupa soal pilihan
ganda yang terdiri dari 40 soal menggunakan aspek berpikir Higher Order
Thinking Skills (HOTS) Brookhart. Soal dibuat berdasarkan kisi-kisi
instrumen yang telah disusun seperti Tabel 3.2 berikut.
40
I. Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas suatu instrumen merupakan pengukuran seberapa benar
instrumen yang akan digunakan, dimana dengan kata lain instrumen yang
merupakan alat ukur suatu penelitian haruslah benar dan teruji kesahihannya
(Yusuf, 2015, hal. 239).
Instrumen soal yang telah lulus uji validitas dengan validator ahli,
kemudian diuji validitas empiriknya pada peserta didik MAN 12 Jakarta kelas
XII MIA yang berjumlah 30. Kemudian data diuji validitasnya menggunakan
Pearson Product Moment menggunakaan aplikasi software SPSS 25. Dimana
dalam program SPSS 25 skor tiap butir soal dikorelasikan dengan skor total,
lalu dibandingkan langsung dengan r tabel, dimana rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut: (Yusuf, 2015, hal. 240)
𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√{𝑛 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 }{∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 }
Keterangan:
rhitung = Koefisien Korelasi
n = Jumlah responden
∑ 𝑋 = Jumlah skor item
∑ 𝑌 = Jumlah skor total
rtabel = r (α,dk) = r (α, n-2)
Kevalidan suatu soal dapat dilihat dengan membandingkan rhitung dengan
rtabel menggunakan Product moment dengan α = 0,05. Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka
butir item tidak valid dan Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir item valid.
Berdasarkan 40 butir soal yang diujikan. Taraf signifikan 5% diperoleh rtabel
= 0.361. Dari 40 butir soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang
diujikan, terdapat 30 soal yang dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan kestabilan suatu instrumen jika diberikan kepada
responden yang sama dengan waktu yang berbeda, dengan kata lain sebarapa
besar instrumen yang dibuat dapat dipercaya dan memiliki nilai yang tidak
42
jauh berbeda apabila diujikan kepada responden lainnya (Yusuf, 2015, hal.
242). Dimana rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: (Yusuf, 2015,
hal. 245)
𝑛 𝑆𝐷𝑡2 − ∑ 𝑝𝑞
𝑟𝑡𝑡 = ( ) [1 − ]
𝑛−1 𝑆𝐷𝑡2
Keterangan :
rtt = Koefisien reliabilitas total
n = Total jumlah butir soal
SDt = Standar deviasi total
p = Populasi responden yang menjawab betul butir soal yang dicari
q = Populasi responden yang menjawab salah butir soal yang dicari
Reliabilitas dapat dikategorikan sebagai berikut (Arikunto & Jabar, 2009,
hal. 75).
Tabel 3. 3 Kategori Reliabilitas
Nilai rtt Keterangan
0,00- 0,20 Sangat rendah
0,21- 0,40 Rendah
0,41- 0,60 Sedang
0,61- 0,80 Tinggi
0,81-1,00 Tinggi sekali
Soal yang telah dibuat kemudian diuji reliabilitasnya menggunakan
koefisien Alpha Cronbach pada SPSS 25. Lalu diperoleh hasil reliabilitasnya
sebesar 0,86. Nilai reliabilitas tersebut membuktikan bahwa instrumen soal
Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang telah dibuat reliabel.
3. Taraf Kesukaran
Selain validitas dan reliabilitas, taraf kesukaran sangatlah penting untuk
menjaga keseimbangan taraf kesulitan soal dari mudah, sedang, dan sukar.
(Sudjana, 2012, hal. 135). Dimana rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut : (Purwanto, 2014, hal. 99-101)
∑𝐵
𝑇𝐾 =
∑𝑃
43
Keterangan :
P = Taraf Kesukaran
B = Responden yang menjawab betul butir soal yang sedang dicari
N = Total Responden
Taraf kesukaran dapat dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 3. 4 Taraf Kesukaran
Nilai P Keterangan
0,00 – 0,19 Sangat Sukar
0,20-0,39 Sukar
0,40-0,59 Sedang
0,60-0,79 Mudah
0,80 – 1,00 Sangat Mudah
Instrumen soal HOTS yang telah dibuat dihitung taraf kesukarannya
menggunakan Anates versi 4.0.
4. Daya Pembeda
Daya pembeda merupakan kesanggupan soal untuk dapat membedakan
peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi dengan peserta didik yang
memiliki kemampuan rendah, instrumen soal yang gagal tidak dapat mengukur
kemampuan peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi dan rendah,
sehingga hasil belajar peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi rendah,
dan jika soal diberikan kepada peserta didik kemampuan rendah hasilnya
tinggi. Dimana rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: (Purwanto,
2014, hal. 102)
𝐵𝑎 𝐵𝑏
𝐷= −
𝐽𝑎 𝐽𝑏
Keterangan:
D = Daya pembeda butir soal
Ba = Jumlah kelompok atas yang menjawab betul butir soal
Ja = Jumlah responden kelompok atas
Bb = Jumlah kelompok bawah yang betul butir soal
Jb = Jumlah responden kelompok bawah
Instrumen soal Higher Order Thinking Skills yang telah dibuat dihitung
daya pembedanya menggunakan Anates versi 4.0.
44
b. Jika nilai Sig.2 tailed < 0.05, maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh model
pembelajaran Discovery Learning terhadap Higher Order Thinking Skills
(HOTS) pada materi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis menggunakan uji-t dengan
taraf signifikan α=0,05. Rumus untuk menentukan uji hipotesis adalah sebagai
berikut:
𝑀1 −𝑀2 (𝑛1 −1)𝑣1+ (𝑛2 −1)𝑣2
𝑡= untuk mengetahui nilai SDt adalah : √
1
𝑆𝐷𝑡 √ −√
1 𝑛1 + 𝑛2 −2
𝑛1 𝑛2
Keterangan:
M1 = Nilai rata-rata kelas Eksperimen
M2 = Nilai rata-rata kelas Kontrol
SDt = Nilai Standar Deviasi
n1 = Banyak data kelompok eksperimen
n2 = Banyak data kelompok kontrol
v1 = Nilai varians data kelompok eksperimen
v2 = Nilai varians data kelompok kontrol
Apabila tt > t0 maka H0 diterima, dan apabila t0 > tt maka H0 ditolak. Untuk
menguji kebenaran hipotesis menggunakan software SPSS 25.
3. Kategori Nilai Peserta Didik
Data nilai yang dikumpulkan secara kuantitatif dapat dikategorikan
dengan statistik deskriptif, fungsi kategori nilai tersebut untuk mengetahui
keberhasilan belajar peserta didik. Pedoman kategori nilai peserta didik adalah
sebagai berikut: (Razak & Fatra, 2012, hal. 65)
Tabel 3. 5 Kategori Nilai Keberhasilan Peserta Didik
Interval Kategori
0 – 39.9 Sangat Kurang
40.0 – 54.9 Kurang
55.0 – 69.9 Cukup
70.0 – 84.5 Baik
85.0 – 100 Sangat Baik
47
K. Hipotesis Statistik
Rumusan hipotesis yang digunakan pada penelitian pengaruh model
pembelajaran Discovery Learning terhadap Higher Order Thinking Skills
(HOTS) pada materi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah
sebagai berikut.
H0 : 𝜇1 = 𝜇2
H1 : 𝜇1 ≠ 𝜇2
Keterangan :
H0 : Tidak ada pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap
Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada materi faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
H1 : Ada pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap Higher
Order Thinking Skills (HOTS) pada materi faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi..
µ1 : Rata-rata hasil belajar Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada kelas
eksperimen.
µ2 : Rata-rata hasil belajar Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada kelas
kontrol.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab IV, diperoleh nilai
Sig. (2-tailed) hasi uji hipotesis data posttest sebesar 0.016 < α (0.05), sehingga
adanya penolakan H0 dan penerimaan H1. Hal tersebut menunjukan adanya
perbedaan signifikan nilai rata-rata antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Perbedaan nilai rata-rata juga didukung dengan perolehan nilai rata-rata kelas
eksperimen sebesar 90 dan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 87. Dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Discovery Learning
terhadap Higher Order Thinking Skills (HOTS) peserta didik pada materi faktor-
faktor yang mempengeruhi laju reaksi.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka peneliti memiliki beberapa
saran sebagai berikut:
1. Model pembelajaran Discovery Learning dapat menjadi solusi untuk
meningkatkan Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada peserta didik,
sehingga model ini dapat diterapkan pada materi lain yang pokok bahasannya
berupa penyajian hasil penulusuran seperti pada materi sifat koligatif, kimia
unsur, dan tata nama senyawa benzena.
2. Model Discovery Learning membutuhkan waktu cukup banyak, sehingga
pendidik disarankan untuk mengatur waktu sebaik mungkin agar tahapan
model Discovery Learning berjalan secara maksimal.
48
49
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H., & Baradja, L. (2012). Demonstrasi Sains Kimia (Kimia Deskrptif
Melalui Demo Kimia). Bandung: Penerbit NUANSA.
Anderson, L. W., & Krathwol. (2014). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,
pengajaran, dan Asesmen. Pearson Education.
Annuru, T. A., Johan, R. C., & Ali, M. (2017, Agustus). Peningkatan Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Peserta
Didik Sekolah Dasar melalui Model Pembelajaran Treffinger.
Edutchnologia, 3(2), 136-144.
Arikunto, S., & Jabar, C. S. (2009). Evaluasi program Pendidikan Edisi kedua.
Jakarta: Bumi Aksara.
Awaliyah, S. (2018). Penyusunan Soal HOTS bagi Guru PPKN dan IPS Sekolah
Menengah Pertama. Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial, 1(1), 46-53.
Diambil kembali dari http://Journal2.um.ac.id/index.php/jpds/index/
Azizah, U. (2004). Laju Reaksi. Jakarta: Depdiknas.
Balim, A. G. (2009). The Effects of Discovery Learning on Students Succes and
Inquiry Learning Skills. Eurasian Journal of Education Research(35), 1-20.
Behl, D. V., & Ferreira, S. (2014). Systems Thinking: An Analysis of Key Factor
and Relationships. Procedia Computer Science, 104-109. doi:10.1016
Brookhart, S. (2010). How to Asses Higher Order Thinking Skills in Your
Classroom. Alexandria, Virginia USA: ASCD.
Chang, R. (2004). Kimia Dasar konsep-konsep inti, jilid 2 edisi ketiga. Jakarta:
Erlangga.
Cresswell, J. W. (2012). Educational Research Planning, Conducting, and
Evaluating Quantitative and Qualitative Reasearch. Boston: Pearson
Education.
Dogra, S. (1990). Kimia Fisik dan Soal-soal. Depok: UI Press.
Eggen, P., & kauchak, D. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran (Mengajarkan
Konten dan Keterampilan Berpikir, Edisi 6). Jakarta: Pearson.
Fakhomah, D. N., & Utami, M. S. (2019). Pre-Service English Teacher Perception
About Higher Order Thinking Skills (HOTS) in The 21st Century Learning.
International Journal of Indonesia Education and Teaching, 3(1), 41- 49.
doi:10.24071
Fitriyah, Murtadlo, A., & Warti, R. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran
Discovey Learning terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa MAN Model
Kota Jambi. Jurnal Pelangi, 9(2), 108-112. doi:10.22202
50
Tayeb, T. (2017). Analisis dan Manfaat Model Pembelajaran Analysis and Benefit
Learning Model. Auladuna: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 4(2), 48-55.
doi:10.24252
Tondang, K., & Sahyar. (2016). The Effect of Discovery Learning Model Toward
Student Higher Order Thinking Skills in Dynamic Electricity Subject Matter
at SMA Raksana Medan Academic Year 2014/2015. Jurnal Inovasi
Pembelajaran Fisika, 4(1), 54-61. doi:10.24114
Wartono, Takaria, J., Batlolona, J. R., Grusche, S., Hudha, M. N., & Jayanti, Y. M.
(2018). Inqiury- Discovery Empowering High Order Thinking Skills and
Scientific Literacy on Substance Pressure Topic. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Fisika Al-BiRuNi, 7(2), 139-151. doi:10.24042
Widana, Wayan. (2017). Higher Order Thinking Skills Assessment. Journal of
Indonesia Student Assessment and Evaluation, 3(1), 32- 44.
Widodo, T., & Kadarwati, S. (2013). Higher Order Thinking Berbasis Pemecahan
Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Berorientasi Pembentukan
Karakter siswa. Cakrawala Pendidikan Jurnal ilmiah Pendidikan(1), 161-
171. doi:10.21831
Winarni. (2019). Peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Menggunakan
Huruf Kapital melalui Penerapan Model PJBL di SDIT Izzatul Islam
Getasan. Jurnal Manajemen Pendidikan, 14(1), 18-24.
Wulandari, Y. I., Sunarto, & Totalia, S. A.-f. (2016). Implementasi Model
Discovery Learning dengan Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan
Kemampuan Berfikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Ekonomi Kelas XI IIS I SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran
2014/2015. Jurnal Pendidikan Bisnis dan ekonomi, 1(2), 1-21.
Yakina, Kurniati, T., & Fadhilah, R. (2017). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Kimia Kelas X di SMA Negeri 1 Sungai Ambawang. Ar-
Razi Jurnal Ilmiah, 5(2), 287-297.
Yusuf, M. (2015). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan Edisi Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Analisis KD dan IndikatorAnalisis KD dan Indikator Pembelajaran
56
No. KD Faktor Kegiatan KI HOTS
1 3.6 Menjelaskan faktor- Suhu Stimulation ( pemberian rangsangan) (Menganalisis)
faktor yang a. Peserta didik diberi beberapa stimulus oleh pendidik berupa demonstrasi langsung menganalisis
memengaruhi laju reaksi sebagai berikut: argumen
menggunakan teori Peserta didik mengamati demonstrasi secara langsung mengenai pengaruh suhu
tumbukan. terhadap teori tumbukkan, yaitu larutan Na2S2O3 ditambahkan dengan HCl 1 M di
4.6 Menyajikan hasil sebuah gelas beaker yang sebelumnya diberikan tanda X di bawah gelasnya
penelusuran informasi dengan suhu 50°C dengan Na2S2O3 ditambahkan dengan HCl 1 M bersuhu
cara-cara pengaturan dan normal. Na2S2O3 yang ditambahkan dengan HCl 1 M bersuhu tinggi akan lebih
penyimpanan bahan cepat bereaksi dibandingkan dengan Na2S2O3 ditambahkan dengan HCl 1 M
untuk mencegah bersuhu normal
perubahan fisika dan a. Peserta didik proaktif dalam mengidentifikasi anggapan mengenai informasi
kimia yang tak terkendali hasil demonstrasi tersebut dan menjawab pertanyaan yang ditanyakan pendidik
lewat power point seperti berikut:
- Faktor yang mempengaruhi perbedaan laju reaksi setiap percobaan.
- Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi laju reaksi.
- Hubungan laju reaksi dengan teori tumbukan.
b. Peserta didik bertanya jika ada materi yang tidak dipahami mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi laju reaksi kepada pendidik.
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“Pada awal pembelajaran peserta didik diberikan permasalahan oleh guru sehingga
timbul rasa ingin tahu peserta didik untuk menyelediki permasalahan yang diberikan
oleh guru. Sehingga dalam pembelajaran discovery learning guru hanya menjadi
fasilitator untuk memberikan pertanyaan dan arahan.”
Problem Statement ( Identifikasi Masalah) (Menganalisis)
a. Peserta didik membuat kelompok diskusi yang terdiri dari 5-6 kelompok secara memfokuskan
mandiri dan salah satu peserta didik membagikan LKPD yang telah disediakan pada pertanyaan
pendidik. Pendidik mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran. atau
b. Peserta didik disiplin dalam mengidentifikasi masalah sebanyak mungkin yang mengidentifikasi
berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi lewat power ide utama
57
point yang dibuat pendidik mengenai pembusukan makanan yang diletakkan di
suhu ruangan dan oksidasi logam natrium jika diletakan di udara bebas. Pendidik
mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran.
c. Peserta didik mengidentifikasi masalah sebanyak mungkin masalah yang ada
dalam wacana LKPD yang telah dibuat pendidik dan mengaitkannya dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukan,
contohnya :
- Penyebab makanan yang diletakan di dalam suhu ruangan lebih cepat
membusuk.
- Faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya suatu reaksi
Pendidik mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran.
- Peserta didik diminta pendidik untuk menstrukturkan identifikasi masalah
yang didapat menjadi hipotesis sementara.
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“Peserta didik diberikan kebebasan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
masalah dan kemungkinan kejadian yang terjadi dengan menggunakan bahan
pelajaran, lalu peserta didik diminta untuk merumuskan masalah dan dibentuk
menjadi hipotesis sementara.”
58
“Pada tahap pengumpulan data peserta didik diberi kesempatan untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai sebanyak-banyaknya, mengamati objek
masalah, melakukan uji coba sendiri, dll”.
Data Processing (pengolahan data) (Pemecahan
a. Peserta didik menyelesaikan masalah dan menjelaskan alasan mengenai informasi Masalah)
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukan Menjelaskan
melalui kegiatan diskusi kelompok dan mengolah informasi yang telah dengan data
didapatkan. Pendidik mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran.
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“ Peserta didik melakukan pengolahan informasi dan data yang telah didapatkan
sesuai dengan pembelajaran.”
Verification (pembuktian) (Pemecahan
a. Peserta didik diminta pendidik untuk bertanggung jawab dalam membuktikan Masalah)
kebenaran hasil penelusuran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju mengidentifikasi
reaksi ketidaktepatan
b. Peserta didik responsif dalam membandingkan dan mengidentifikasi elemen untuk mengatasi
yang relevan dan tidak relevan untuk menyelesaikan masalah penemuannya masalah
penemuannya.
c. Pendidik membimbing peserta didik untuk mengecek kembali kebenaran hasil
diskusi
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“Peserta didik melakukan pembuktian hasil rumusan masalah dan hipotesis
sementara yang telah dilakukan dengan cara menghubungkan teori yang didapat
dengan hasil pengolahan data yang telah dilakukan”
Generalization (menarik kesimpulan) (Penalaran dan
a. Peserta didik menarik kesimpulan dengan cara menarik kesimpulan logis dan Logika) membuat
menjelaskan informasi dididapat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi atau mengevaluasi
laju reaksi menggunakan teori tumbukkan dari keseluruhan pembelajaran. kesimpulan
Pendidik mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran. Melalui kegiatan : induktif
1. Setiap kelompok peserta didik untuk maju dan menyampaikan informasi
yang telah didapatkan.
59
2. Kelompok peserta didik lain santun dalam menilai hasil informasi temuan
yang disampaikan kelompok peserta didik yang maju.
b. Peserta didik mengkontruksi informasi yang dididapat mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukkan dari keseluruhan
pembelajaran. Pendidik membetulkan jika terjadi kesalahan dalam memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukan.
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“Peserta didik diminta untuk menarik kesimpulan dari tahapan-tahapan yang
dilakukan, dengan menarik kesimpulan diharapkan masalah yang pembelajaran
yang dihadapi siswa dapat dirumuskan menjadi prinsip yang mendasari
generalisasi.”
Konsentr Stimulation ( pemberian rangsangan) (Menganalisis)
asi a. Peserta didik diberi beberapa stimulus oleh pendidik berupa demonstrasi menganalisis
langsung sebagai berikut: argumen
Peserta didik mengamati demonstrasi secara langsung mengenai pengaruh
konsentrasi terhadap teori tumbukkan, yaitu Na2S2O3 ditambahkan dengan HCl
1 M di sebuah gelas beaker yang sebelumnya diberikan tanda X dengan Na2S2O3
ditambahkan dengan HCl 0,5 M. Na2S2O3 yang ditambahkan dengan HCl 1 M
akan lebih cepat bereaksi dibandingkan dengan Na2S2O3 ditambahkan dengan
HCl 0,5 M
b. Peserta didik proaktif dalam mengidentifikasi anggapan mengenai informasi
hasil demonstrasi tersebut dan menjawab pertanyaan yang ditanyakan pendidik
lewat power point seperti berikut:
- Faktor yang mempengaruhi perbedaan laju reaksi setiap percobaan.
- Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi laju reaksi.
- Hubungan laju reaksi dengan teori tumbukan.
c. Peserta didik bertanya jika ada materi yang tidak dipahami mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi laju reaksi kepada pendidik.
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“Pada awal pembelajaran peserta didik diberikan permasalahan oleh guru sehingga
timbul rasa ingin tahu peserta didik untuk menyelediki permasalahan yang diberikan
60
oleh guru. Sehingga dalam pembelajaran discovery learning guru hanya menjadi
fasilitator untuk memberikan pertanyaan dan arahan.”
Problem Statement ( Identifikasi Masalah) (Menganalisis)
a. Peserta didik membuat kelompok diskusi yang terdiri dari 5-6 kelompok secara memfokuskan
mandiri dan salah satu peserta didik membagikan LKPD yang telah disediakan pada pertanyaan
pendidik. Pendidik mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran. atau
b. Peserta didik disiplin dalam mengidentifikasi masalah sebanyak mungkin yang mengidentifikasi
berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi lewat power ide utama
point yang dibuat pendidik mengenai pembusukan makanan yang diletakkan di
suhu ruangan dan oksidasi logam natrium jika diletakan di udara bebas.
Pendidik mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran.
c. Peserta didik mengidentifikasi masalah sebanyak mungkin masalah yang ada
dalam wacana LKPD yang telah dibuat pendidik dan mengaitkannya dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukan,
contohnya :
- Penyebab logam Natrium yang diletakkan di udara bebas dapat mudah
meledak.
- Faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya suatu reaksi
Pendidik mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran.
d. Peserta didik diminta pendidik untuk menstrukturkan identifikasi masalah yang
didapat menjadi hipotesis sementara.
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“Peserta didik diberikan kebebasan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
masalah dan kemungkinan kejadian yang terjadi dengan menggunakan bahan
pelajaran, lalu peserta didik diminta untuk merumuskan masalah dan dibentuk
menjadi hipotesis sementara.”
Data Collection (Pengumpulan Data) (Pemecahan
a. Peserta didik mengidentifikasi masalah yang perlu diselesaikan dari informasi Masalah)
yang didapat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi Mengidentifikasi
menggunakan teori tumbukan, kegiatan tersebut dilakukan untuk pengumpulan dan menentukan
data. Pendidik meminta peserta didik untuk menggali informasi sebanyak masalah
61
mungkin melalui internet lewat link yang telah disediakan di dalam LKPD yang
dibuat pendidik.
b. Peserta didik bertanya mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami
soal wacana yang ada di dalam LKPD. Pendidik membantu peserta didik untuk
memahami soal wacana yang ada di dalam LKPD.
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“Pada tahap pengumpulan data peserta didik diberi kesempatan untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai sebanyak-banyaknya, mengamati objek
masalah, melakukan uji coba sendiri, dll”.
Data Processing (pengolahan data) (Pemecahan
a. Peserta didik menyelesaikan masalah dan menjelaskan alasan mengenai Masalah)
informasi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori Menjelaskan
tumbukan melalui kegiatan diskusi kelompok dan mengolah informasi yang dengan data
telah didapatkan. Pendidik mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran.
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“ Peserta didik melakukan pengolahan informasi dan data yang telah didapatkan
sesuai dengan pembelajaran.”
Verification (pembuktian) (Pemecahan
a. Peserta didik diminta pendidik untuk bertanggung jawab dalam membuktikan Masalah)
kebenaran hasil penelusuran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju mengidentifikasi
reaksi. ketidaktepatan
b. Peserta didik responsif dalam membandingkan dan mengidentifikasi elemen untuk mengatasi
yang relevan dan tidak relevan untuk menyelesaikan masalah penemuannya masalah
penemuannya.
c. Pendidik membimbing peserta didik untuk mengecek kembali kebenaran hasil
diskusi.
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“Peserta didik melakukan pembuktian hasil rumusan masalah dan hipotesis
sementara yang telah dilakukan dengan cara menghubungkan teori yang didapat
dengan hasil pengolahan data yang telah dilakukan”
62
Generalization (menarik kesimpulan) (Penalaran dan
a. Peserta didik menarik kesimpulan dengan cara menarik kesimpulan logis dan Logika) membuat
menjelaskan informasi dididapat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi atau mengevaluasi
laju reaksi menggunakan teori tumbukkan dari keseluruhan pembelajaran. kesimpulan
Pendidik mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran. Melalui kegiatan : induktif
1. Setiap kelompok peserta didik untuk maju dan menyampaikan informasi
yang telah didapatkan.
2. Kelompok peserta didik lain santun dalam menilai hasil informasi temuan
yang disampaikan kelompok peserta didik yang maju
c. Peserta didik mengkontruksi informasi yang dididapat mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukkan dari keseluruhan
pembelajaran. Pendidik membetulkan jika terjadi kesalahan dalam memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukan.
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“Peserta didik diminta untuk menarik kesimpulan dari tahapan-tahapan yang
dilakukan, dengan menarik kesimpulan diharapkan masalah yang pembelajaran
yang dihadapi siswa dapat dirumuskan menjadi prinsip yang mendasari
generalisasi.”
Katalis Stimulation ( pemberian rangsangan) (Menganalisis)
a. Peserta didik diberi beberapa stimulus oleh pendidik berupa demonstrasi menganalisis
langsung sebagai berikut: argumen
Peserta didik mengamati demonstrasi secara langsung mengenai pengaruh
katalis terhadap teori tumbukkan, yaitu larutan H2O2 yang diberikan serbuk
MnO2 dengan larutan H2O2 yang tidak diberikan serbuk MnO2. Larutan H2O2
yang diberikan serbuk MnO2 akan lebih cepat bereaksi dibandingkan H2O2 yang
tidak diberikan serbuk MnO2
b. Peserta didik proaktif dalam mengidentifikasi anggapan mengenai informasi
hasil demonstrasi tersebut dan menjawab pertanyaan yang ditanyakan pendidik
lewat power point seperti berikut:
- Faktor yang mempengaruhi perbedaan laju reaksi setiap percobaan.
- Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi laju reaksi.
63
- Hubungan laju reaksi dengan teori tumbukan.
c. Peserta didik bertanya jika ada materi yang tidak dipahami mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi laju reaksi kepada pendidik.
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“Pada awal pembelajaran peserta didik diberikan permasalahan oleh guru sehingga
timbul rasa ingin tahu peserta didik untuk menyelediki permasalahan yang diberikan
oleh guru. Sehingga dalam pembelajaran discovery learning guru hanya menjadi
fasilitator untuk memberikan pertanyaan dan arahan.”
Problem Statement ( Identifikasi Masalah) (Menganalisis)
a. Peserta didik membuat kelompok diskusi yang terdiri dari 5-6 kelompok secara memfokuskan
mandiri dan salah satu peserta didik membagikan LKPD yang telah disediakan pada pertanyaan
pendidik. Pendidik mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran. atau
b. Peserta didik disiplin dalam mengidentifikasi masalah sebanyak mungkin yang mengidentifikasi
berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi lewat power ide utama
point yang dibuat pendidik mengenai pembusukan makanan yang diletakkan di
suhu ruangan dan oksidasi logam natrium jika diletakan di udara bebas. Pendidik
mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran.
c. Peserta didik mengidentifikasi masalah sebanyak mungkin masalah yang ada
dalam wacana LKPD yang telah dibuat pendidik dan mengaitkannya dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukan,
contohnya :
- Cara mengeffisienkan waktu untuk produksi ammonia di industri.
- Faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya suatu reaksi
Pendidik mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran.
d. Peserta didik diminta pendidik untuk menstrukturkan identifikasi masalah yang
didapat menjadi hipotesis sementara.
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“Peserta didik diberikan kebebasan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
masalah dan kemungkinan kejadian yang terjadi dengan menggunakan bahan
pelajaran, lalu peserta didik diminta untuk merumuskan masalah dan dibentuk
menjadi hipotesis sementara.”
64
Data Collection (Pengumpulan Data) (Pemecahan
a. Peserta didik mengidentifikasi masalah yang perlu diselesaikan dari informasi Masalah)
yang didapat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi Mengidentifikasi
menggunakan teori tumbukan, kegiatan tersebut dilakukan untuk pengumpulan dan menentukan
data. Pendidik meminta peserta didik untuk menggali informasi sebanyak masalah
mungkin melalui internet lewat link yang telah disediakan di dalam LKPD yang
dibuat pendidik.
b. Peserta didik bertanya mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami soal
wacana yang ada di dalam LKPD. Pendidik membantu peserta didik untuk
memahami soal wacana yang ada di dalam LKPD.
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“Pada tahap pengumpulan data peserta didik diberi kesempatan untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai sebanyak-banyaknya, mengamati objek
masalah, melakukan uji coba sendiri, dll”.
Data Processing (pengolahan data) (Pemecahan
a. Peserta didik menyelesaikan masalah dan menjelaskan alasan mengenai informasi Masalah)
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukan Menjelaskan
melalui kegiatan diskusi kelompok dan mengolah informasi yang telah dengan data
didapatkan. Pendidik mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran.
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“ Peserta didik melakukan pengolahan informasi dan data yang telah didapatkan
sesuai dengan pembelajaran.”
Verification (pembuktian) (Pemecahan
a. Peserta didik diminta pendidik untuk bertanggung jawab dalam membuktikan Masalah)
kebenaran hasil penelusuran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju mengidentifikasi
reaksi. ketidaktepatan
b. Peserta didik responsif dalam membandingkan dan mengidentifikasi elemen untuk mengatasi
yang relevan dan tidak relevan untuk menyelesaikan masalah penemuannya masalah
penemuannya.
c. Pendidik membimbing peserta didik untuk mengecek kembali kebenaran hasil
diskusi
65
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“Peserta didik melakukan pembuktian hasil rumusan masalah dan hipotesis
sementara yang telah dilakukan dengan cara menghubungkan teori yang didapat
dengan hasil pengolahan data yang telah dilakukan”
Generalization (menarik kesimpulan) (Penalaran dan
a. Peserta didik menarik kesimpulan dengan cara menarik kesimpulan logis dan Logika) membuat
menjelaskan informasi dididapat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi atau mengevaluasi
laju reaksi menggunakan teori tumbukkan dari keseluruhan pembelajaran. kesimpulan
Pendidik mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran. Melalui kegiatan : induktif
1. Setiap kelompok peserta didik untuk maju dan menyampaikan informasi
yang telah didapatkan.
2. Kelompok peserta didik lain santun dalam menilai hasil informasi temuan
yang disampaikan kelompok peserta didik yang maju
d. Peserta didik mengkontruksi informasi yang dididapat mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukkan dari keseluruhan
pembelajaran. Pendidik membetulkan jika terjadi kesalahan dalam memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukan.
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“Peserta didik diminta untuk menarik kesimpulan dari tahapan-tahapan yang
dilakukan, dengan menarik kesimpulan diharapkan masalah yang pembelajaran
yang dihadapi siswa dapat dirumuskan menjadi prinsip yang mendasari
generalisasi.”
Luas Stimulation ( pemberian rangsangan) (Menganalisis)
Permuka a. Peserta didik diberi beberapa stimulus oleh pendidik berupa demonstrasi langsung menganalisis
an sebagai berikut: argumen
Peserta didik mengamati demonstrasi secara langsung mengenai pengaruh luas
permukaan terhadap teori tumbukkan, yaitu serbuk CaCO3 ditambahkan dengan
HCl 1 M di sebuah tabung reaksi dengan bongkahan CaCO3 ditambahkan dengan
HCl 1 M. Serbuk CaCO3 yang ditambahkan dengan HCl 1 M akan lebih cepat
bereaksi dibandingkan dengan bongkahan CaCO3 ditambahkan dengan HCl 1 M.
Na2S2O3 yang ditambahkan dengan HCl 1 M bersuhu tinggi akan lebih cepat
66
bereaksi dibandingkan dengan Na2S2O3 ditambahkan dengan HCl 1 M bersuhu
normal
b. Peserta didik proaktif dalam mengidentifikasi anggapan mengenai informasi
hasil demonstrasi tersebut dan menjawab pertanyaan yang ditanyakan pendidik
lewat power point seperti berikut:
- Faktor yang mempengaruhi perbedaan laju reaksi setiap percobaan.
- Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi laju reaksi.
- Hubungan laju reaksi dengan teori tumbukan.
c. Peserta didik bertanya jika ada materi yang tidak dipahami mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi laju reaksi kepada pendidik.
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“Pada awal pembelajaran peserta didik diberikan permasalahan oleh guru sehingga
timbul rasa ingin tahu peserta didik untuk menyelediki permasalahan yang diberikan
oleh guru. Sehingga dalam pembelajaran discovery learning guru hanya menjadi
fasilitator untuk memberikan pertanyaan dan arahan.”
Problem Statement ( Identifikasi Masalah) (Menganalisis)
a. Peserta didik membuat kelompok diskusi yang terdiri dari 5-6 kelompok secara memfokuskan
mandiri dan salah satu peserta didik membagikan LKPD yang telah disediakan pada pertanyaan
pendidik. Pendidik mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran. atau
b. Peserta didik disiplin dalam mengidentifikasi masalah sebanyak mungkin yang mengidentifikasi
berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi lewat power ide utama
point yang dibuat pendidik mengenai pembusukan makanan yang diletakkan di
suhu ruangan dan oksidasi logam natrium jika diletakan di udara bebas. Pendidik
mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran.
c. Peserta didik mengidentifikasi masalah sebanyak mungkin masalah yang ada
dalam wacana LKPD yang telah dibuat pendidik dan mengaitkannya dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukan,
contohnya :
- Penyebab obat puyer lebih mudah rusak dibandingkan dengan obat dalam
bentuk pil.
- Faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya suatu reaksi
67
Pendidik mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran.
d. Peserta didik diminta pendidik untuk menstrukturkan identifikasi masalah yang
didapat menjadi hipotesis sementara.
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“Peserta didik diberikan kebebasan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
masalah dan kemungkinan kejadian yang terjadi dengan menggunakan bahan
pelajaran, lalu peserta didik diminta untuk merumuskan masalah dan dibentuk
menjadi hipotesis sementara.”
Data Collection (Pengumpulan Data) (Pemecahan
a. Peserta didik mengidentifikasi masalah yang perlu diselesaikan dari informasi Masalah)
yang didapat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi Mengidentifikasi
menggunakan teori tumbukan, kegiatan tersebut dilakukan untuk pengumpulan dan menentukan
data. Pendidik meminta peserta didik untuk menggali informasi sebanyak masalah
mungkin melalui internet lewat link yang telah disediakan di dalam LKPD yang
dibuat pendidik.
b. Peserta didik bertanya mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami soal
wacana yang ada di dalam LKPD. Pendidik membantu peserta didik untuk
memahami soal wacana yang ada di dalam LKPD.
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“Pada tahap pengumpulan data peserta didik diberi kesempatan untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai sebanyak-banyaknya, mengamati objek
masalah, melakukan uji coba sendiri, dll”.
Data Processing (pengolahan data) (Pemecahan
a. Peserta didik menyelesaikan masalah dan menjelaskan alasan mengenai informasi Masalah)
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukan Menjelaskan
melalui kegiatan diskusi kelompok dan mengolah informasi yang telah dengan data
didapatkan. Pendidik mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran.
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“ Peserta didik melakukan pengolahan informasi dan data yang telah didapatkan
sesuai dengan pembelajaran.”
68
Verification (pembuktian) (Pemecahan
a. Peserta didik diminta pendidik untuk bertanggung jawab dalam membuktikan Masalah)
kebenaran hasil penelusuran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju mengidentifikasi
reaksi ketidaktepatan
b. Peserta didik responsif dalam membandingkan dan mengidentifikasi elemen untuk mengatasi
yang relevan dan tidak relevan untuk menyelesaikan masalah penemuannya masalah
penemuannya.
c. Pendidik membimbing peserta didik untuk mengecek kembali kebenaran hasil
diskusi
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“Peserta didik melakukan pembuktian hasil rumusan masalah dan hipotesis
sementara yang telah dilakukan dengan cara menghubungkan teori yang didapat
dengan hasil pengolahan data yang telah dilakukan”
Generalization (menarik kesimpulan) (Penalaran dan
a. Peserta didik menarik kesimpulan dengan cara menarik kesimpulan logis dan Logika) membuat
menjelaskan informasi dididapat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi atau mengevaluasi
laju reaksi menggunakan teori tumbukkan dari keseluruhan pembelajaran. kesimpulan
Pendidik mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran. Melalui kegiatan : induktif
1. Setiap kelompok peserta didik untuk maju dan menyampaikan informasi
yang telah didapatkan.
2. Kelompok peserta didik lain santun dalam menilai hasil informasi temuan
yang disampaikan kelompok peserta didik yang maju
e. Peserta didik mengkontruksi informasi yang dididapat mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukkan dari keseluruhan
pembelajaran. Pendidik membetulkan jika terjadi kesalahan dalam memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukan.
(Sinambela, 2017) menyatakan bahwa:
“Peserta didik diminta untuk menarik kesimpulan dari tahapan-tahapan yang
dilakukan, dengan menarik kesimpulan diharapkan masalah yang pembelajaran
yang dihadapi siswa dapat dirumuskan menjadi prinsip yang mendasari
generalisasi.”
69
70
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari pembelajaran ini adalah sebagai berikut :
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
2. Peserta didik dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori
tumbukan.
3. Peserta didik dapat menelusuri informasi cara-cara pengaturan dan penyimpanan bahan untuk mencegah
perubahan fisika dan kimia yang tak terkendali.
4. Peserta didik dapat menyajikan hasil penelusuran informasi cara-cara pengaturan dan penyimpanan
bahan untuk mencegah perubahan fisika dan kimia yang tak terkendali
D. Materi Pembelajaran
1. Laju Reaksi
Pada umumnya suatu reaksi memiliki laju yang berbeda-beda, ada reaksi yang berlangsung lama
dan ada juga reaksi yang berlangsung cepat, konsep yang mempelajari cepat lambatnya suatu reaksi adalah
konsep laju reaksi (Sastrawijaya, Tresna, 1999, hal. 199). Dimana laju reaksi merupakan perubahan
konsentrasi reaktan terhadap waktu. Persamaan umum tersebut dinyatakan sebagai berikut: (Chang, 2004,
hal. 30)
Reaktan → Produk
Persamaan ini menjelaskan bahwa ketika reaksi sedang berlangsung, molekul produk terbentuk hasil
dari reaksi molekul reaktan. Laju reaksi merupakan penurunan jumlah pereaksi disertai bertambahnya
jumlah produk, hal ini dapat dinyatakan sebagai berikut: (Chang, 2004, hal. 30)
A B
Laju reaksi = − atau Laju reaksi =
t t
Tanda negatif pada molekul A diartikan sebagai laju pengurangan konsentrasi molar dalam satuan
waktu dan tanpa tanda negatif pada molekul B yang menyatakan bahwa penambahan konsentrasi molar
dalam satuan waktu.
b. Teori Tumbukan
Reaksi kimia akan berlangsung hanya dapat terjadi ketika adanya tumbukan efektif antar molekul,
dan kecepatan laju reaksi yang berlangsung tergantung pada frekuensi tumbukan tersebut (Petrucci,
1985, hal. 162). (Dogra, 1990, hal. 654) juga menyatakan bahwa laju reaksi sangat bergantung pada
jumlah tumbukan dalam suatu reaksi dan besarnya energi aktivasi suatu molekul.
Tidak semua tumbukan antar molekul dapat menghasilkan reaksi kimia, reaksi kimia hanya dapat
berlangsung jika molekul yang berbenturan memiliki energi yang melebihi energi kritis. (Oxtoby, Gillis,
& Nachtrieb, 2001, hal. 435)
Terdapat 2 faktor yang dapat menjelaskan bahwa hanya tumbukan efektif yang menghasilkan
reaksi kimia.
3) Hanya molekul yang memiliki energi tinggi yang dapat menghasilkan tumbukan antar molekul.
4) Kemungkinan-kemungkinan tersebut tergantung pada orientasi tumbukan antar molekul. (Petrucci,
1985, hal. 162)
72
Enegi aktivasi atau yang biasa disebut dengan energi yang diperlukan molekul untuk saling
bereaksi. Laju reaksi tergantung pada banyaknya frekuensi tumbukan dengan fraksi yang memiliki
energi lebih tinggi atau sama dengan energi aktivasinya. Maka, semakin tinggi energi aktivasi, maka
semakin sedikit fraksi molekul yang teraktifasi sehingga menghasilkan reaksi yang berlangsung lambat.
(Petrucci, 1985, hal. 162)
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Cepat lambat suatu suatu laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut.
1. Konsentrasi
Laju reaksi sangat bergantung dengan dengan jumlah tumbukan antar molekul yang terjadi
dalam suatu reaksi, semakin banyak jumlah partikel suatu reaksi maka kemungkinan terjadinya
tumbukan efektif antar molekul semakin besar sehingga laju reaksi yang dihasilkan juga semakin
cepat (Sastrawijaya, Tresna, 1999, hal. 226). (Azizah, 2004, hal. 26) juga menyatakan jika
konsentrasi suatu reaksi diperbesar maka semakin banyak jumlah partikel yang terdapat didalamnya,
semakin besar kemungkinan molekul saling bertumbukan, maka efek yang dihasilkan oleh reaksi
adalah reaksi akan berlangsung lebih cepat.
Dapat disimpulkan bahwa kecepatan laju reaksi bergantung dengan banyaknya tumbukan efektif
yang terjadi pada suatu reaksi.
2. Luas Permukaan
Semakin besar luas permukaan bidang sentuh, maka semakin besar kemungkinan terjadinya
tumbukan antar partikel, sehingga semakin besar kemungkinan suatu reaksi berlangsung lebih cepat.
(Azizah, 2004, hal. 27)
3. Suhu
Energi kinetik diperlukan suatu molekul untuk dapat bergerak, oleh karena itu semakin cepat
molekul bergerak maka energi kinetiknya semakin besar sehingga semakin besar kemungkinan
molekul saling bertumbukan. Molekul yang bertumbukan harus memiliki nilai energi kinetik yang
sama atau lebih besar dari energi aktivasinya (Chang, 2004, hal. 44). Maka untuk meningkatkan
kecepatan laju reaksi maka dapat dilakukan dengan cara menaikkan suhu pada suatu reaksi, karena
dengan menaikkan suhu dapat meningkatkan energi kinetik pada suatu reaksi, kemungkinan
tumbukan efektif antar partikel semakin besar sehingga laju reaksi yang dihasilkan semakin cepat.
(Sastrawijaya, Tresna, 1999, hal. 227)
(Chang, 2004, hal. 45) juga menyatakan suatu reaksi akan lebih stabil jika melepaskan kalor,
sebaliknya suatu reaksi akan kurang stabil jika menyerap kalor. Semakin tinggi energi aktivasi
dalam suatu reaksi maka semakin lambat laju reaksi yang terjadi sehingga laju reaksi dapat
meningkat dan menurun tergantung dengan energi aktivasi dan suhu.
4. Katalis
Untuk dapat menghasilkan suatu reaksi maka molekul-molekul pada reaksi haru memiliki
energi kinetik yang cukup, jalan lain untuk mempercepat laju reaksi adalah dengan cara menurunkan
energi aktivasi suatu reaksi, maka jalan yang harus ditempuh untuk meningkatkan laju reaksi
73
tersebut adalah dengan menambahkan katalis (Sastrawijaya, Tresna, 1999, hal. 229). Katalis
merupakan zat yang dapat mempercepat reaksi kimia, tetapi katalis tidak menagalami perubahan
kimia. Dalam jumlah yang sedikit katalis dapat mempengaruhi kecepatan laju reaksi, tetunya katalis
ini dapat menguntungkan dalam industri kimia. Terdapat 2 jenis katalis yaitu: (Oxtoby, Gillis, &
Nachtrieb, 2001, hal. 439-440)
a) Homogen
Katalis homogen ialah katalis yang berada dalam 1 fasa yang sama, contohnya jika
reaksi berlangsung dalam fasa gas maka katalis yang digunakan juga dalam bentuk yang sama
yaitu fasa gas.
b) Heterogen
Berbeda dengan katalis homogen yang berada dalam 1 fasa yang sama. Katalis
heterogen terdapat dalam fasa yang berbeda contohnya jika reaksi yang berlangsung dalam fasa
gas, katalis yang digunakan dalam fasa padat.
E. Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Discovery Learning
2. Metode : Demonstrasi, observasi, diskusi, dan tanya jawab
F. Media Pembelajaran
• Alat:
1. Spidol dan papan tulis
2. Laptop dan infocus
• Media:
1. LKPD
2. LCD
G. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Siswa Kelas XI, Kemendikbud, Tahun 2016
2. Buku refensi yang relevan
3. Internet
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Keterangan Kegiatan Pendahuluan (pertemuan Ke-1)
kegiatan Jenjang Alokasi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Kognitif Waktu
Orientasi a. Peserta didik memberi salam kepada pendidik, lalu diabsen 3 menit
pendidik, merapikan tempat duduk, menjawab kabar, dan
berdoa bersama.
Apersepsi a. Peserta didik menjawab beberapa pertanyaan yang 2 menit
ditanyakan pendidik terkait dengan materi, seperti :
1. Materi yang dipelajari sebelumnya.
2. Pengertian laju reaksi.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
74
pembelajaran.
Verification a. Peserta didik diminta pendidik untuk bertanggung (Pemecahan 10 menit
(pembuktian) jawab dalam membuktikan kebenaran hasil Masalah)
penelusuran mengenai faktor-faktor yang mengidentifi
mempengaruhi laju reaksi. kasi
b. Peserta didik responsif dalam membandingkan dan ketidaktepat
mengidentifikasi elemen yang relevan dan tidak an untuk
relevan untuk menyelesaikan masalah penemuannya mengatasi
penemuannya. masalah
c. Pendidik membimbing peserta didik untuk mengecek
kembali kebenaran hasil diskusi
Generalization • Peserta didik menarik kesimpulan dengan cara (Penalaran
(menarik menarik kesimpulan logis dan menjelaskan informasi dan Logika)
kesimpulan) dididapat mengenai faktor-faktor yang membuat
mempengaruhi laju reaksi. Melalui kegiatan : atau
1. Setiap kelompok peserta didik untuk maju dan mengevaluas
menyampaikan informasi yang telah didapatkan. i kesimpulan
2. Kelompok peserta didik lain santun dalam menilai induktif
hasil informasi temuan yang disampaikan kelompok
peserta didik yang maju.
b. Peserta didik mengkontruksi informasi yang dididapat
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
menggunakan teori tumbukkan dari keseluruhan
pembelajaran. Pendidik membetulkan jika terjadi
kesalahan dalam memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori
tumbukan.
Kegiatan Penutup
Ket. Kegiatan Jenjang Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Kognitif Waktu
Kesimpulan a. Peserta didik diminta pendidik untuk mengajukan 5 menit
pertanyaan jika masih ada yang kurang dipahami.
b. Beberapa peserta didik diminta pendidik untuk
menyimpulkan kembali hasil pembelajaran yang telah
berlangsung.
Evaluasi a. Peserta didik menjawab beberapa pertanyaan evaluasi yang 3 menit
ditanyakan pendidik.
Informasi a. Peserta didik mendengarkan informasi yang dijelaskan 2 menit
pendidik mengenai materi yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya.
b. Peserta didik dan pendidik mengucapkan hamdalah
bersama-sama.
c. Peserta didik menutup kegiatan pembelajaran dan memberi
salam kepada pendidik.
77
I. Teknik Penilaian
Penugasan Tugas
3. Keterampilan Penilaian Portofolio Format Penilaian
J. Instrumen penilaian
- Penilaian Sikap: Lembar observasi sikap pada saat proses belajar mengajar sedang berlangsung
- Penilaian Pengetahuan: Soal pilihan ganda Higher Order Thinking Skill (HOTS) materi faktor – faktor
yang mempengaruhi laju reaksi
- Penilaian Keterampilan: Lembar pengamatan keterampilan pada saat mengamati “Peserta didik
mempersentasikan hasil temuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi”
1. Rubrik Penilaian Sikap
Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1
Tahun Pelajaran : 2019 / 2020 Waktu Pengamatan :
Bubuhkan tanda (√ )pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan
No Nama Peserta Didik Proaktif Disiplin Bertanggung Santun Responsif Rata Predikat
Jawab -rata
1
2
3
4
5
Petunjuk Penilaian:
Rubrik Penilaian Nilai observasi pada saat kegiatan Interval Nilai Predikat
pembelajaran
Skor 4 = sangat baik 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐤𝐨𝐫 90 < X ≤ 100 A
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝐱𝟏𝟎𝟎
Skor 3 = baik 𝟒𝟒 80 < X ≤ 90 B
Skor 2 = cukup 70 < X ≤ 80 C
Skor 1 = kurang 0.00 < X ≤ 70 D
78
Petunjuk Penilaian:
Rubrik Penilaian Nilai observasi pada saat kegiatan Interval Nilai Predikat
pembelajaran
Skor 4 = sangat baik 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐤𝐨𝐫 90 < X ≤ 100 A
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝐱𝟏𝟎𝟎
Skor 3 = baik 𝟒𝟒 80 < X ≤ 90 B
Skor 2 = cukup 70 < X ≤ 80 C
Skor 1 = kurang 0.00 < X ≤ 70 D
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Kimia, Peneliti,
A. Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari pembelajaran ini adalah sebagai berikut :
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
2. Peserta didik dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori
tumbukan.
3. Peserta didik dapat menelusuri informasi cara-cara pengaturan dan penyimpanan bahan untuk mencegah
perubahan fisika dan kimia yang tak terkendali.
4. Peserta didik dapat menyajikan hasil penelusuran informasi cara-cara pengaturan dan penyimpanan bahan
untuk mencegah perubahan fisika dan kimia yang tak terkendali
B. Materi Pembelajaran
1. Laju Reaksi
Pada umumnya suatu reaksi memiliki laju yang berbeda-beda, ada reaksi yang berlangsung lama
dan ada juga reaksi yang berlangsung cepat, konsep yang mempelajari cepat lambatnya suatu reaksi adalah
konsep laju reaksi (Sastrawijaya, Tresna, 1999, hal. 199). Dimana laju reaksi merupakan perubahan
konsentrasi reaktan terhadap waktu. Persamaan umum tersebut dinyatakan sebagai berikut: (Chang, 2004,
hal. 30)
Reaktan → Produk
Persamaan ini menjelaskan bahwa ketika reaksi sedang berlangsung, molekul produk terbentuk hasil
dari reaksi molekul reaktan. Laju reaksi merupakan penurunan jumlah pereaksi disertai bertambahnya
jumlah produk, hal ini dapat dinyatakan sebagai berikut: (Chang, 2004, hal. 30)
A B
Laju reaksi = − atau Laju reaksi =
t t
Tanda negatif pada molekul A diartikan sebagai laju pengurangan konsentrasi molar dalam satuan
waktu dan tanpa tanda negatif pada molekul B yang menyatakan bahwa penambahan konsentrasi molar
dalam satuan waktu.
a. Teori Tumbukan
Reaksi kimia akan berlangsung hanya dapat terjadi ketika adanya tumbukan efektif antar molekul,
dan kecepatan laju reaksi yang berlangsung tergantung pada frekuensi tumbukan tersebut (Petrucci,
1985, hal. 162). (Dogra, 1990, hal. 654) juga menyatakan bahwa laju reaksi sangat bergantung pada
jumlah tumbukan dalam suatu reaksi dan besarnya energi aktivasi suatu molekul.
Tidak semua tumbukan antar molekul dapat menghasilkan reaksi kimia, reaksi kimia hanya dapat
berlangsung jika molekul yang berbenturan memiliki energi yang melebihi energi kritis. (Oxtoby, Gillis,
& Nachtrieb, 2001, hal. 435)
Terdapat 2 faktor yang dapat menjelaskan bahwa hanya tumbukan efektif yang menghasilkan
reaksi kimia.
1) Hanya molekul yang memiliki energi tinggi yang dapat menghasilkan tumbukan antar molekul.
2) Kemungkinan-kemungkinan tersebut tergantung pada orientasi tumbukan antar molekul. (Petrucci,
1985, hal. 162)
82
Enegi aktivasi atau yang biasa disebut dengan energi yang diperlukan molekul untuk saling
bereaksi. Laju reaksi tergantung pada banyaknya frekuensi tumbukan dengan fraksi yang memiliki
energi lebih tinggi atau sama dengan energi aktivasinya. Maka, semakin tinggi energi aktivasi, maka
semakin sedikit fraksi molekul yang teraktifasi sehingga menghasilkan reaksi yang berlangsung lambat.
(Petrucci, 1985, hal. 162)
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Cepat lambat suatu suatu laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut.
1) Konsentrasi
Laju reaksi sangat bergantung dengan dengan jumlah tumbukan antar molekul yang terjadi
dalam suatu reaksi, semakin banyak jumlah partikel suatu reaksi maka kemungkinan terjadinya
tumbukan efektif antar molekul semakin besar sehingga laju reaksi yang dihasilkan juga semakin
cepat (Sastrawijaya, Tresna, 1999, hal. 226). (Azizah, 2004, hal. 26) juga menyatakan jika
konsentrasi suatu reaksi diperbesar maka semakin banyak jumlah partikel yang terdapat didalamnya,
semakin besar kemungkinan molekul saling bertumbukan, maka efek yang dihasilkan oleh reaksi
adalah reaksi akan berlangsung lebih cepat.
Dapat disimpulkan bahwa kecepatan laju reaksi bergantung dengan banyaknya tumbukan efektif
yang terjadi pada suatu reaksi.
2) Luas Permukaan
Semakin besar luas permukaan bidang sentuh, maka semakin besar kemungkinan terjadinya
tumbukan antar partikel, sehingga semakin besar kemungkinan suatu reaksi berlangsung lebih cepat.
(Azizah, 2004, hal. 27)
3) Suhu
Energi kinetik diperlukan suatu molekul untuk dapat bergerak, oleh karena itu semakin cepat
molekul bergerak maka energi kinetiknya semakin besar sehingga semakin besar kemungkinan
molekul saling bertumbukan. Molekul yang bertumbukan harus memiliki nilai energi kinetik yang
sama atau lebih besar dari energi aktivasinya (Chang, 2004, hal. 44). Maka untuk meningkatkan
kecepatan laju reaksi maka dapat dilakukan dengan cara menaikkan suhu pada suatu reaksi, karena
dengan menaikkan suhu dapat meningkatkan energi kinetik pada suatu reaksi, kemungkinan
tumbukan efektif antar partikel semakin besar sehingga laju reaksi yang dihasilkan semakin cepat.
(Sastrawijaya, Tresna, 1999, hal. 227)
(Chang, 2004, hal. 45) juga menyatakan suatu reaksi akan lebih stabil jika melepaskan kalor,
sebaliknya suatu reaksi akan kurang stabil jika menyerap kalor. Semakin tinggi energi aktivasi
dalam suatu reaksi maka semakin lambat laju reaksi yang terjadi sehingga laju reaksi dapat
meningkat dan menurun tergantung dengan energi aktivasi dan suhu.
4) Katalis
Untuk dapat menghasilkan suatu reaksi maka molekul-molekul pada reaksi harus memiliki
energi kinetik yang cukup, jalan lain untuk mempercepat laju reaksi adalah dengan cara menurunkan
energi aktivasi suatu reaksi, maka jalan yang harus ditempuh untuk meningkatkan laju reaksi tersebut
83
adalah dengan menambahkan katalis (Sastrawijaya, Tresna, 1999, hal. 229). Katalis merupakan zat
yang dapat mempercepat reaksi kimia, tetapi katalis tidak menagalami perubahan kimia. Dalam
jumlah yang sedikit katalis dapat mempengaruhi kecepatan laju reaksi, tetunya katalis ini dapat
menguntungkan dalam industri kimia. Terdapat 2 jenis katalis yaitu: (Oxtoby, Gillis, & Nachtrieb,
2001, hal. 439-440)
a) Homogen
Katalis homogen ialah katalis yang berada dalam 1 fasa yang sama, contohnya jika reaksi
berlangsung dalam fasa gas maka katalis yang digunakan juga dalam bentuk yang sama yaitu fasa
gas.
b) Heterogen
Berbeda dengan katalis homogen yang berada dalam 1 fasa yang sama. Katalis heterogen
terdapat dalam fasa yang berbeda contohnya jika reaksi yang berlangsung dalam fasa gas, katalis
yang digunakan dalam fasa padat.
C. Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Discovery Learning
2. Metode : Demonstrasi, observasi, diskusi, dan tanya jawab
D. Media Pembelajaran
• Alat:
1. Spidol dan papan tulis
2. Laptop dan infocus
• Media:
1. LKPD
2. LCD
E. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Siswa Kelas XI, Kemendikbud, Tahun 2016
2. Buku refensi yang relevan
3. Internet
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Keterangan Kegiatan Pendahuluan (pertemuan Ke-2)
kegiatan Jenjang Alokasi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Kognitif Waktu
Orientasi a. Peserta didik memberi salam kepada pendidik, lalu 3 menit
diabsen pendidik, merapikan tempat duduk, menjawab
kabar, dan berdoa bersama.
Apersepsi a. Peserta didik menjawab beberapa pertanyaan yang 2 menit
ditanyakan pendidik terkait dengan materi, seperti :
1. Materi yang dipelajari sebelumnya.
2. Pengertian laju reaksi.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
84
G. Teknik Penilaian
Penugasan Tugas
3. Keterampilan Penilaian Portofolio Format Penilaian
H. Instrumen penilaian
- Penilaian Sikap: Lembar observasi sikap pada saat proses belajar mengajar sedang berlangsung
- Penilaian Pengetahuan: Soal pilihan ganda Higher Order Thinking Skill (HOTS)materi faktor – faktor
yang mempengaruhi laju reaksi
- Penilaian Keterampilan: Lembar pengamatan keterampilan pada saat mengamati “Peserta didik
mempersentasikan hasil temuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi”
1. Rubrik Penilaian Sikap
Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1
Tahun Pelajaran : 2019 / 2020 Waktu Pengamatan :
Bubuhkan tanda (√) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan
No Nama Peserta Didik Proaktif Disiplin Bertanggung Santun Responsif Rata- Predikat
Jawab rata
1
2
3
4
5
Petunjuk Penilaian:
Rubrik Penilaian Nilai observasi pada saat kegiatan Interval Nilai Predikat
pembelajaran
Skor 4 = sangat baik 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐤𝐨𝐫 90 < X ≤ 100 A
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝐱𝟏𝟎𝟎
Skor 3 = baik 𝟒𝟒 80 < X ≤ 90 B
Skor 2 = cukup 70 < X ≤ 80 C
Skor 1 = kurang 0.00 < X ≤ 70 D
88
Petunjuk Penilaian:
Rubrik Penilaian Nilai observasi pada saat kegiatan Interval Nilai Predikat
pembelajaran
Skor 4 = sangat baik 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐤𝐨𝐫 90 < X ≤ 100 A
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝐱𝟏𝟎𝟎
Skor 3 = baik 𝟒𝟒 80 < X ≤ 90 B
Skor 2 = cukup 70 < X ≤ 80 C
Skor 1 = kurang 0.00 < X ≤ 70 D
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Kimia, Peneliti,
Nama :
Kelompok :
Kelas :
Hari/Tanggal :
91
Indikator :
3.6.1 Menjelaskan Faktor Konsentrasi yang Tujuan :
mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori 1. Peserta didik dapat menjelaskan
tumbukan pengertian laju reaksi dan faktor-
3.6.2 Menjelaskan Faktor Suhu yang faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori 2. Peserta didik dapat menganalisis
Kompetensi Dasar : tumbukan faktor-faktor yang mempengaruhi laju
3.6 Menjelaskan faktor-faktor yang 3.6.3 Menjelaskan Faktor Katalis yang reaksi menggunakan teori tumbukan.
memengaruhi laju reaksi mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori 3. Peserta didik dapat menelusuri
menggunakan teori tumbukan tumbukan informasi cara-cara pengaturan dan
4.6 Menyajikan hasil penelusuran 3.6.4 Menjelaskan Faktor Luas Permukaan penyimpanan bahan untuk mencegah
informasi cara-cara pengaturan dan yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan perubahan fisika dan kimia yang tak
penyimpanan bahan untuk teori tumbukan terkendali
mencegah perubahan fisika dan
4.6.1 Menelusuri informasi cara-cara 4. Peserta didik dapat menyajikan
kimia yang tak terkendali
pengaturan dan penyimpanan bahan untuk hasil penelusuran informasi cara-cara
mencegah perubahan fisika dan kimia yang tak pengaturan dan penyimpanan bahan
terkendali untuk mencegah perubahan fisika dan
kimia yang tak terkendali
4.6.2 Menyajikan hasil penelusuran informasi
cara-cara pengaturan dan penyimpanan bahan
untuk mencegah perubahan fisika dan kimia
yang tak terkendali
No. Link
1. https://rumus.co.id/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-laju-reaksi/
2. https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/3807/FAKTOR-
FAKTOR-YANG-MEMPENGARUHI-LAJU-REAKSI
3. https://www.pelajaran.co.id/2016/01/pengertian-teori-tumbukan-dan-
faktor-faktor-yang-mempengaruhi-laju-reaksi.html
4. https://bisakimia.com/2016/07/17/teori-tumbukan/
93
A. SUHU
Sumber
https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/909204-konsumsi-
makanan-berjamur-ini-bahayanya
https://www.ayahbunda.co.id/keluarga-tips/penyebab-makanan-berjamur-
94
Dari teks diatas, Identifikasilah argumen tersebut meliputi bukti yang Nilai
mendukung mengenai penyebab makanan dapat mengalami kerusakan??
Dari informasi yang telah didapat, Tariklah kesimpulan logis untuk Nilai
menjelaskan cara pengaturan dan penyimpanan untuk mencegah perubahan
fisika dan kimia pada makanan!
96
Nilai Total
97
B. KONSENTRASI
Sumber
https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-
files/kontenkm/km2016/KM201610/ReaksiAlkaliDenganAir.html
https://sainskimia.com/sifat-pembuatan-kegunaan-dan-sumber-dari-unsur-
kimia-natrium/)
Dari teks diatas, Identifikasilah argumen tersebut meliputi bukti yang Nilai
mendukung mengenai penyebab logam natrium dapat mengalami ledakan
jika diletakkan di ruang terbuka??
Dari informasi yang telah didapat, Tariklah kesimpulan logis untuk Nilai
menjelaskan cara pengaturan dan penyimpanan untuk mencegah perubahan
fisika dan kimia pada logam natrium!
100
Nilai Total
101
C. LUAS PERMUKAAN
Sumber
https://news.okezone.com/read/2009/02/13/1/192337/tahukah-anda-akan-
bahayanya-obat-puyer
102
Dari teks diatas, Identifikasilah argumen tersebut meliputi bukti yang Nilai
mendukung mengenai penyebab obat puyer tidak baik dikonsumsi ??
Dari informasi yang telah didapat, Tariklah kesimpulan logis untuk Nilai
menjelaskan cara pengaturan dan penyimpanan untuk mencegah perubahan
fisika dan kimia pada obat!
104
Nilai Total
105
D. KATALIS
Sumber
https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/5602/PROSES-HABER-
BOSCH-PADA-PEMBUATAN-AMONIA
106
Dari teks diatas, Identifikasilah argumen tersebut meliputi bukti yang Nilai
mendukung mengenai alasan industri amonia membutuhkan keefisienan
waktu dalam produksinya??
Dari informasi yang telah didapat, Tariklah kesimpulan logis untuk Nilai
menjelaskan cara pengaturan dan penyimpanan untuk mempercepat proses
pembuatan amonia dalam industri !
108
Nilai Total
Lampiran 4. Kisi-kisi Instrumen Tes Higher Order Thinking Skills (HOTS)
109
yang lebih dihasilkan sedikit sehingga laju reaksi
cepat. berlangsung cepat.
d. (1) semakin sedikit jumlah partikel
kemungkinan tumbukan efektif yang
dihasilkan sedikit sehingga laju reaksi
berlangsung cepat.
e. (2) semakin banyak jumlah partikel
kemungkinan tumbukan efektif yang
dihasilkan banyak sehingga reaksi berlangsung
lambat
2. Disajikan Pemecahan Seorang siswa sedang melakukan percoban untuk d Lempeng Fe 0,2 g 5
tabel data masalah ( mengetahui pengaruh luas permukaan bidang sentuh lebih lama larut di
percobaan menjelaskan dengan jumlah partikel menggunakan teori dalam larutan
mengenai dengan data tumbukan. Tabel Data hasil percobaan untuk reaksi H2SO4 1 M, hal ini
faktor - Teks antara logam Fe dengan larutan H2SO4 adalah disebabkan luas
konsentrasi - Gambar sebagai berikut: permukaan bidang
dan luas - Grafik No. Fe (0,2 gr) Larutan H2SO4 (10 sentuh lebih kecil
permukaan - Tabel data mL ) membuat
bidang Bahan dan 1. Serbuk 3M kemungkinan
sentuh masalah yang 2. Serbuk 2M tumbukan efektif
terhadap memerlukan 3. Lempeng 3M antar partikel
kecepatan informasi untuk 4. Lempeng 2M semakin sedikit
laju reaksi, solusinya) 5. Lempeng 1M sehingga laju
kemudian (Teori Penilaian Dari data, penyelesaian masalah dan alasan yang reaksi
peserta didik HOTS oleh paling tepat untuk mengetahui reaksi yang berlangsung lebih
diminta Susan M. berlangsung paling lambat adalah.... lambat,
untuk Brookhart) a. 1, luas permukaan bidang sentuh besar dengan konsentrasi
menyelasaik jumlah partikel banyak. larutan juga ikut
an masalah b. 2, luas permukaan bidang sentuh kecil dengan mempengaruhi
dan jumlah partikel sedikit kecepatan laju
menjelaskan c. 3, luas permukaan bidang sentuh besar dengan reaksi semakin
alasannya jumlah partikel sedikit. kecil konsentrasi
mengenai d. 5, luas permukaan bidang sentuh kecil dengan larutan maka
laju reaksi jumlah partikel sedikit. semakin sedikit
yang e. 4, luas permukaan bidang sentuh kecil dengan jumlah partikel
berlangsung jumlah pertikel sedikit didalamnya
lebih lambat. sehingga semakin
sedikit
kemungkinan
tumbukan efektif
110
partikel sehingga
laju reaksi
berlangsung
lambat.
3. Disajikan Menganalisis Dari reaksi logam Mg dengan larutan HCl berikut: c Meningkatkan 9
beberapa (menganalisis Mg(s) + 2 HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g) konsentrasi dapat
argumen argumen seperti Menghasilkan bebeberapa argumen seperti: membesar
sebuah - Teks 1. Meningkatkan konsentrasi larutan HCl peluang terjadinya
reaksi antara - Pidato 2. Meningkatkan suhu reaksi tumbukan efektif
logam - Masalah 3. Menggunakan pita magnesium antara pereaksi,
magnesium - Kebijakann 4. Menghilangkan gas hidrogen hasil reaksi dan
dengan HCl, - Kartun politik Identifikasi argumen yang yang paling tepat untuk Meningkatkan
peserta didik - Percobaan dan mengetahui perlakuan yang dapat meningkatkan suhu dapat
diminta hasilnya) tumbukan efektif antara logam Mg dengan larutan meningkatkan
untuk HCl ditunjukan oleh nomor.... kecepatan laju
mengidentifi (Teori Penilaian a. 3 dan 4, karena menggunakan pita magnesium reaksi yang akan
kasi argumen HOTS oleh dapat memperbesar kemungkinan tumbukan memeperbesar
meliputi Susan M. efektif antar partikel dan menghilangkan gas peluang tumbukan
bukti yang Brookhart) hidrogen dapat mempercepat reaksi. efektif antar
mendukung b. 2, dan 3 meningkatkan suhu dapat partikel
atau memperkecil kemungkinan tumbukan efektif
bertentangan antar partikel dan menggunakan pita
mengenai magnesium dapat meningkatkan energi kinetik
materi dan partikel.
metode c. 1 dan 2, karena menambah konsenstrasi dapat
berdasarkan meningkatkan jumlah partikel dalam suatu
tujuan yang reaksi dapat memungkinkan tumbukan efektif
dimaksud antar partikel semakin besar dan meningkatkan
mengenai suhu dapat meningkatkan energi kinetik
pernyataan partikel reaksi.
mana saja d. 1 dan 4 meningkatkan konsentrasi dapat
yang paling meningkatkan energi kinetik pada partikel
tepat. reaksi, menghilangkan gas hidrogen dapat
memperbesar kemungkinan tumbukan efektif
antar partikel.
e. 2 dan 4, meningkatkan suhu dapat
meningkatkan energi kinetik partikel dan
menghilangkan gas hidrogen dapat
mempebesar kemungkinan tumbukan efektif
antar partikel.
111
4. Disajikan Penalaran dan Diketahui grafik dari data hasil reaksi: e Isi grafik 13
grafik logika (Membuat Na2S2O3(aq) + 2 HCl (aq) → 2 NaCl(aq) + H2O(aq) + mengungkapkan
hubungan atau mengevaluasi SO2(g) + S(s), Adalah Sebagai berikut: bahwa Semakin
konsentrasi kesimpulan Kesimpulan logis dan penjelasan yang paling tepat tinggi konsentrasi
dengan induktif dari maka semakin
kecepatan - Pernyataan banyak jumlah
laju reaksi, - Peristiwa partikel
kemudian Informasi dalam kemungkinan
peserta didik bentuk grafik, tumbukan efektif
diminta tabel, atau daftar) yang dihasilkan
untuk banyak sehingga
menarik laju reaksi
kesimpulan berlangsung cepat
logis dan (Teori Penilaian
menjelaskan HOTS oleh Grafik tersebut adalah....
isi dari grafik Susan M. a. Semakin tinggi konsentrasi maka semakin
tersebut. Brookhart) sedikit jumlah partikel kemungkinan tumbukan
efektif yang dihasilkan banyak sehingga reaksi
berlangsung lebih cepat.
b. Semakin rendah konsentrasi maka semakin
banyak jumlah partikel kemungkinan
tumbukan efektif yang dihasilkan sedikit
sehingga laju reaksi berlangsung lebih cepat.
c. Semakin tinggi konsentrasi maka semakin
sedikit jumlah partikel kemungkinan tumbukan
efektif yang dihasilkan sedikit sehingga laju
reaksi berlangsung lebih cepat.
d. Semakin tinggi konsentrasi maka semakin
banyak jumlah partikel kemungkinan
tumbukan efektif yang dihasilkan banyak
sehingga reaksi berlangsung lebih lambat.
e. Semakin tinggi konsentrasi maka semakin
banyak jumlah partikel kemungkinan
tumbukan efektif yang dihasilkan banyak
sehingga laju reaksi berlangsung lebih cepat.
5. Disajikan Pemecahan Seorang mahasiswi mereaksikan Sebanyak 2 gram a Pada percobaan 1 17
beberapa masalah ( logam Zn dengan 50 mL larutan H2SO4 seperti dan 3 dapat
gambar menjelaskan gambar berikut! terlihat bahwa
larutan dengan data bentuk logam Zn
dengan - Teks sama, suhu larutan
112
perbedaan - Gambar H2SO4 sama, dan
suhu, luas - Grafik hanya konsentrasi
permukaan - Tabel data yang berbeda.
bidang Bahan dan Maka 1 dan 3
sentuh logam masalah yang dipengaruhi oleh
Zn, dan memerlukan konsentrasi
konsentrasi informasi untuk
larutan, solusinya)
peserta didik
diminta Penyelesaian masalah dan alasan yang paling tepat
untuk (Teori Penilaian untuk mengetahui laju reaksi yang hanya
menyelesaik HOTS oleh dipengaruhi oleh konsentrasi ditunjukan oleh
an masalah Susan M. nomor....
dan Brookhart) a. 1 dan 3, variabel terikat logam dan suhu variabel
menjelaskan bebas konsentrasi.
alasan b. 1 dan 5, variabel terikat konsentrasi dan logam
mengenai variabel bebas suhu.
laju reaksi c. 1 dan 2, variabel terikat logam dan suhu variabel
yang bebas konsentrasi.
dipengaruhi d. 1 dan 4, variabel terikat konsentrasi variabel
oleh bebas logam dan suhu.
konsentrasi e. 2 dan 4, variabel terikat konsentrasi dan logam
variabel bebas suhu.
113
menggambar b. dalam reaksi
kan atau tersebut
membuat sehingga
diagram dari kemungkinan
situasi besar partikel
masalah bertumbukan
mengenai efektif
kondisi yang c. - Semakin besar
dapat luas permukaan
meningkatka bidang sentuh
n laju reaksi. maka semakin
besar pula
d.
kemungkinan
partikel saling
bertumbukan.
e.
114
dengan Kesimpulan paling logis dan penjelasan yang paling
konsentrasi tepat adalah....
tersebut. a. Konsentrasi hasil reaksi mempengaruhi laju
reaksi.
b. Konsentrasi pereaksi mempengaruhi laju
reaksi.
c. Kepekatan pereaksi tidak mempengaruhi laju
reaksi.
d. Kepekatan hasil reaksi mempengaruhi laju
reaksi.
e. Kepekatan hasil reaksi berbanding lurus
dengan laju reaksi.
8. Disajikan Penalaran dan Perhatikan pernyataan sebab-akibat berikut! c Makin tinggi 29
pernyataan logika (Membuat Laju reaksi akan bertambah besar bila konsentrasi konsentrasi makin
sebab- akibat atau mengevaluasi zat yang bereaksi bertambah besar banyak molekul-
mengenai kesimpulan Sebab - Akibat molekul dalam
hubungan induktif Semakin besar konsentrasi zat yang bereaksi dengan setiap satuan luas
konsentrasi - Pernyataan zat lain, semakin sukar terjadinya tumbukan ruangan.
terhadap laju - Peristiwa antarmolekul Pengaruh
reaksi, - Informasi Kesimpulan logis yang paling tepat untuk konsentrasi
kemudian dalam bentuk mengetahui keterkaitan sebab-akibat berikut menyebabkan
peserta didik grafik, tabel, adalah.... tumbukkan antar
diminta atau daftar) a. Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 benar, molekul dalam
untuk keduanya berhubungan. suatu zat makin
memilih (Teori Penilaian b. Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 benar, sering terjadi
kesimpulan HOTS oleh keduanya tidak berhubungan. sehingga
logis dari Susan M. c. Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 salah. menghasilkan
serangkaian Brookhart) d. Pernyataan 1 salah, pernyataan 2 benar. tumbukkan efektif
pilihan e. Pernyataan 1 dan 2 salah makin besar dan
mengenai laju reaksi makin
kemungkina (SBMPTN 2015 kode 137) cepat
n sebab
tersebut
9. Disajikan Penalaran dan Perhatikan pernyataan sebab-akibat berikut! a Semakin besar 31
pernyataan logika (Membuat Semakin besar konsentrasi awal pereaksi, semakin konsentrasi
sebab- akibat atau mengevaluasi cepat laju reaksinya semakin cepat laju
mengenai kesimpulan Sebab - Akibat reaksi
hubungan induktif Semakin besar konsentrasi awal, semakin banyak
konsentrasi - Pernyataan jumlah tumbukan efektifnya Semakin besar
terhadap laju - Peristiwa konsentrasi
115
reaksi, Informasi dalam Kesimpulan logis yang paling tepat untuk semakin besar
kemudian bentuk grafik, mengetahui keterkaitan sebab-akibat berikut peluang terjadinya
peserta didik tabel, atau daftar) adalah.... tumbukan antar
diminta a. Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 benar, partikel
untuk (Teori Penilaian keduanya berhubungan.
memilih HOTS oleh b. Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 benar,
kesimpulan Susan M. keduanya tidak berhubungan.
logis dari Brookhart) c. Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 salah.
serangkaian d. Pernyataan 1 salah, pernyataan 2 benar.
pilihan e. Pernyataan 1 dan 2 salah
mengenai
kemungkina (Unggul Sudarmo Kimia SMA/MA Kelas XI
n sebab halaman 130 nomor 51)
tersebut.
10. Disajikan 2 Pemecahan d Semakin banyak 32
gambar masalah ( jumlah partikel
tumbukan menjelaskan maka semakin
antar partikel dengan data besar
hasil laju - Teks kemungkinan
reaksi yang - Gambar Perhatikan gambar! molekul
dipengaruhi - Grafik bertumbukkan
oleh - Tabel data satu dengan
konsentrasi, Bahan dan lainnya, sehingga
peserta didik masalah yang semakin cepat
diminta memerlukan reaksi
untuk informasi untuk berlangsung.
menyelesaik solusinya)
an masalah
dan
menjelaskan (Teori Penilaian Suatu reaksi akan lebih cepat berlangsung apabila
alasan HOTS oleh konsentrasi pereaksi semakin besar. Penyelesaian
mengenai Susan M. masalah dan alasan yang paling tepat untuk
hubungan Brookhart) mengetahui penyebab reaksi dapat berlangsung
antara lebih cepat adalah....
konsentrasi a. Semakin banyak jumlah partikel pereaksi,
dengan teori kemungkinan semakin sedikit tumbukan
tumbukan. efektif partikel.
b. Tumbukan antar-partikel akan menghasilkan
energi yang besar apabila jumlah partikel
pereaksi ditingkatkan.
116
c. Bertambahnya jumlah partikel pereaksi akan
menyebabkan sedikitnya tumbukan efektif
antar partikel.
d. Semakin banyak jumlah partikel, peluang
terjadinya tumbukan efektif yang
menghasilkan reaksi juga semakin besar.
e. Semakin besar jumlah partikel akan
menyebabkan suhu reaksi semakin tinggi.
1. Menganalisis Disajikan Pemecahan Seorang peneliti di dalam sebuah laboratorium d Variabel kontrol 2
faktor suhu yang gambar masalah ( sedang mereaksikan 3 gram CaCO3 dengan larutan pada percobaan 1
mempengaruhi mengenai menjelaskan 10 ml larutan HCl seperti gambar berikut! dan 3 adalah sama
laju reaksi perbedaan dengan data Penyelesaian masalah dan alasan yang paling tepat yaitu jumlah
menggunakan suhu, luas - Teks untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi laju partikel dan luas
teori tumbukkan permukaan - Gambar permukaan,
bidang - Grafik sedangkan yang
sentuh - Tabel data membedakan
CaCO3, dan Bahan dan hanyalah variabel
konsentrasi masalah yang bebas pada kedua
larutan HCl, memerlukan larutan tersebut
peserta didik informasi untuk yaitu suhu.
diminta solusinya) reaksi menggunakan teori tumbukan yang hanya Semakin tinggi
untuk dipengaruhi oleh suhu adalah.... suhu energi
menyelesaik a. 1 dan 5, variabel terikat konsentrasi dan CaCO3 kinetik pada
an masalah (Teori Penilaian variabel bebas suhu. pertikel semakin
dan HOTS oleh b. 1 dan 2, variabel terikat CaCO3 dan suhu meningkat
menjelaskan Susan M. variabel bebas konsentrasi. sehingga laju
alasan Brookhart) c. 1 dan 4, variabel terikat konsentrasi variabel reaksi
mengenai bebas logam dan suhu. berlangsung lebih
larutan yang d. 1 dan 3, variabel terikat CaCO3 dan konsentrasi cepat.
hanya variabel bebas suhu.
dipengaruhi e. 2 dan 4, variabel terikat konsentrasi dan CaCO3
oleh faktor variabel bebas suhu.
suhu.
2. Disajikan Penalaran dan Diketahui grafik dari data hasil reaksi: a Isi grafik 6
grafik logika (Membuat Na2S2O3(aq) + 2 HCl (aq) → 2 NaCl(aq) + H2O(aq) + menyatakan
hubungan atau mengevaluasi SO2(g) + S(s) bahwa Semakin
suhu dengan kesimpulan Adalah sebagai berikut: tinggi suhu, energi
kecepatan induktif kinetik partikel
laju reaksi, - Pernyataan akan semakin
kemudian - Peristiwa tinggi, sehingga
117
peserta didik Informasi dalam kemungkinan
diminta bentuk grafik, tumbukan efektif
untuk tabel, atau daftar) antar pertikel
menarik semakin banyak,
kesimpulan maka laju reaksi
logis dan (Teori Penilaian berlangsung lebih
menjelaskan HOTS oleh cepat.
mengenai Susan M.
grafik Brookhart)
tersebut.
Kesimpulan logis dan penjelasan yang paling tepat
dari Grafik tersebut adalah....
a. Semakin tinggi suhu maka energi kinetik antar
partikel semakin tinggi, sehingga kemungkinan
tumbukan efektif antar partikel yang dihasilkan
banyak, maka laju reaksi berlangsung cepat.
b. Semakin tinggi suhu maka energi kinetik antar
partikel semakin rendah kemungkinan
tumbukan efektif antar partikel yang dihasilkan
banyak, maka laju reaksi berlangsung cepat.
c. Semakin rendah suhu maka enegi kinetik antar
partikel semakin tinggi, sehingga kemungkinan
tumbukan efektif antar partikel yang dihasilkan
sedikit, maka laju reaksi berlangsung cepat.
d. Semakin tinggi suhu maka energi kinetik antar
parikel semakin rendah, sehingga
kemungkinan tumbukan efektif antar partikel
yang dihasilkan sedikit sehingga laju reaksi
berlangsung cepat.
e. Semakin tinggi suhu maka energi kinetik antar
partikel semakin tinggi, sehingga kemungkinan
tumbukan efektif antar partikel yang dihasilkan
banyak sehingga laju reaksi berlangsung
lambat.
3. Disajikan Pemecahan Perhatikan gambar berikut ! b Kenaikan suhu 10
gambar masalah ( dapat
percobaan menjelaskan mempercepat laju
tentang dengan data reaksi
reaksi - Teks dikarenakan
118
Larutan - Gambar semakin tinggi
Na2S2O3 - Grafik suhu semakin
dengan HCl, - Tabel data besar pula energi
peserta didik Bahan dan kinetik partikel
diminta masalah yang sehingga semakin
untuk memerlukan besar
menyelasaik informasi untuk kemungkinan
an masalah solusinya) partikel saling
dan bertumbukan.
menjelaskan (Teori Penilaian
alasannya HOTS oleh (1) (2)
mengenai Susan M. Melalui gambar percobaan. penyelesaian masalah
perbedaan Brookhart) dan alasan yang paling tepat untuk mengetahui
larutan yang perbedaan larutan Na2S2O3 yang direaksikan
direaksikan dengan larutan HCl pada suhu 27°C dengan larutan
pada suhu Na2S2O3 yang direaksikan dengan larutan HCl pada
27°C dengan suhu 47°C....
larutan a. Larutan Na2S2O3 yang direaksikan dengan
bersuhu larutan HCl pada suhu 47°C menghasilkan
47°C. energi kinetik yang rendah, sehingga
kemungkinan tumbukan efektif antar partikel
semakin besar, maka laju reaksi berlangsung
lambat.
b. Larutan Na2S2O3 yang direaksikan dengan
larutan HCl pada suhu 47°C menghasilkan
energi kinetik tinggi, sehingga kemungkinan
tumbukan efektif antar partikel semakin besar,
maka laju reaksi berlangsung cepat.
c. Larutan Na2S2O3 yang direaksikan dengan
larutan HCl pada suhu 27°C menghasilkan
energi kinetik tinggi, sehingga kemungkinan
tumbukan efektif antar partikel semakin besar,
maka laju reaksi berlangsung cepat.
d. Larutan Na2S2O3 yang direaksikan dengan
larutan HCl pada suhu 27°C menghasilkan
energi kinetik rendah, sehingga kemungkinan
tumbukan efektif antar partikel semakin besar,
maka laju reaksi berlangsung cepat.
e. Larutan Na2S2O3 yang yang direaksikan
dengan larutan HCl pada suhu 47°C tidak
119
menghasilkan energi kinetik sehingga
kemungkinan tumbukan efektif antar partikel
semakin besar, maka laju reaksi berlangsung
cepat.
4. Disajikan Menganalisis Seorang asisten laboratorium sedang mereaksikan a Penurunan energi 14
beberapa (menganalisis larutan 50 mL Na2S2O3 dengan larutan 10 mL HCl aktivasi
argumen argumen seperti bersuhu 60°C, dari kegiatan tersebut menghasilkan bergantung pada
mengenai - Teks bebeberapa argumen seperti: kenaikan suhu,
pengaruh - Pidato 1) Kenaikan suhu menyebabkan energi kinetik kenaikan suhu
suhu - Masalah antar partikel menurun juga dapat
terhadap - Kebijakann 2) Energi kinetik bergantung pada kenaikan suhu memperbesar
energi - Kartun politik 3) Temperatur naik, suhu akan naik sehingga kemungkinan
kinetik, - Percobaan dan energi kinetik akan turun partikel saling
peserta didik hasilnya) 4) Kenaikan suhu mengakibatkan laju reaksi bertumbukan
diminta berlangsung cepat sehingga dapat
untuk Identifikasi argumen yang yang paling tepat untuk mempercepat laju
mengidentifi (Teori Penilaian mengetahui pernyataan yang benar tentang reaksi
kasi argumen HOTS oleh pengaruh suhu terhadap energi kinetik adalah...
meliputi Susan M. a. 2 dan 4, karena energi aktivasi bergantung pada
bukti yang Brookhart) kenaikan suhu, kenaikan suhu juga dapat
mendukung memperbesar kemungkinan tumbukan efektif
atau antar partikel sehingga dapat mempercepat laju
bertentangan reaksi.
mengenai b. 2, dan 3, karena energi aktivasi dapat
pengaruh memperkecil tumbukan efektif antar partikel
suhu dan temperatur naik dapat mempercepat reaksi.
terhadap c. 1 dan 3, karena kenaikan suhu dapat
energi memperkecil kemungkinan tumbukan efektif
kinetik. antar partikel sehingga dapat memperlambat
reaksi.
d. 1 dan 2, karena kenaikan suhu dapat
memperkecil kemungkinan tumbukan efektif
antar partikel sehingga dapat memperlambat
reaksi, dan semakin tinggi semakin tinggi
energi aktivasi reaktan.
e. 1 dan 4, karena kenaikan suhu dapat
memperkecil kemungkinan tumbukan efektif
antar partikel sehingga dapat mempercepat
reaksi.
120
5. Disajikan Menganalisis Seorang mahasiswa sedang melakukan percobaan e Peningkatan suhu 18
beberapa (menganalisis untuk membuktikan adanya efek suhu reaktan dapat
argumen argumen seperti menggunakan teori tumbukan untuk mempercepat membuat partikel
mengenai - Teks laju reaksi. Mahasiswa tersebut menghasilkan bergerak semakin
hubungan - Pidato bebeberapa argumen seperti: cepat, hal itu
suhu dengan - Masalah 1) Energi kinetik partikel reaktan meningkat. menyebabkan
teori - Kebijakann 2) Jumlah partikel reaktan per volume semakin banyak
tumbukan, - Kartun politik bertambah. tumbukan efektif
peserta didik - Percobaan dan 3) Frekuensi tumbukan antara partikel dan yang terjadi
diminta hasilnya) reaktan meningkat. antarapartikel
untuk (Teori Penilaian 4) Energi aktivasi partikel reaktan meningkat dengan reaktan.
mengidentifi HOTS oleh Identifikasi argumen yang yang paling tepat untuk Selain itu karena
kasi argumen Susan M. mengetahui efek suhu terhadap teori tumbukan pergerakan
meliputi Brookhart) adalah... partikel yang
bukti yang a. 1 dan 2, karena meningkatnya energi kinetik cepat, energi
mendukung partikel dapat memperbesar kemungkinan kinetiknya juga
atau tumbukan efektif antar partikel dan semakin ikut meningkat
bertentangan meningkatnya suhu dapat meningkatkan
mengenai jumlah partikel zat.
pernyataan b. 2 dan 4, karena semakin meningkatnya suhu
berkaitan dapat meningkatkan jumlah partikel zat dan
dengan efek meningkatnya suhu dapat meningkatkan energi
suhu aktivasi partikel.
terhadap c. 3 dan 4, karena meningkatnya energi kinetik
teori partikel dapat memperbesar kemungkinan
tumbukan. tumbukan efektif antar partikel dan
meningkatnya suhu dapat meningkatkan energi
aktivasi partikel.
d. 1 dan 4, karena meningkatnya energi kinetik
partikel dapat memperbesar kemungkinan
tumbukan efektif antar partikel dan
meningkatnya suhu dapat meningkatkan energi
aktivasi partikel.
e. 1 dan 3, karena meningkatnya energi kinetik
partikel dapat memperbesar kemungkinan
tumbukan efektif antar partikel sehingga dapat
mempercepat laju reaksinya.
6. Disajikan Pemecahan Beberapa orang siswa melakukan percobaan untuk d Variabel kontrol 22
tabel data masalah ( mengetahui faktor yang mempengaruhi laju reaksi. antara larutan 2
percobaan Hasil data dari percobaan reaksi Mg(s) + HCl(aq) → dan 4 adalah sama
121
reaksi Mg + menjelaskan MgCl2(aq) + H2(g) dituliskan kedalam tabel sebagai yaitu konsentrasi
HCl → dengan data berikut: (Jumlah partikel )
MgCl2 + H2, - Teks No Mg (2 gr) Larutan Wakt Suhu (°C) zat Mg dan luas
peserta didik - Gambar HCl (10 u (s) permukaan zat
diminta - Grafik mL ) sebanyak 2 M,
untuk - Tabel data 1 Bongkah 2 M 30 25 sedangkan
menyelesaik Bahan dan an variabel bebasnya
an masalah masalah yang 2 Serbuk 2M 15 35 ada pada suhu.
dan memerlukan 3 Bongkah 3 M 5 25
menjelaskan informasi untuk an
alasan solusinya) 4 Serbuk 2M 50 25
mengenai 5 Bongkah 2 M 5 25
kondisi an
larutan yang (Teori Penilaian Penyelesaian masalah dan alasan yang paling tepat
dipengaruhi HOTS oleh untuk mengetahui laju reaksi yang hanya
oleh suhu. Susan M. dipengaruhi oleh suhu ditunjukan oleh nomor....
Brookhart) a. 1 dan 5, variabel terikat konsentrasi dan logam
variabel bebas suhu.
b. 1 dan 2, variabel terikat logam dan suhu
variabel bebas konsentrasi.
c. 1 dan 4, variabel terikat konsentrasi variabel
bebas logam dan suhu.
d. 2 dan 4, variabel terikat konsentrasi dan logam
variabel bebas suhu.
e. 1 dan 3, variabel terikat logam dan suhu
variabel bebas konsentrasi.
7. Disajikan Pemecahan Perhatikan gambar percobaan larutan Na2S2O3 a Kenaikan suhu 26
gambar masalah ( dengan larutan HCl berikut ! dapat
percobaan menjelaskan meningkatkan
larutan dengan data energi kinetik
Na2S2O3 - Teks partikel sehingga
dengan - Gambar semakin besar
larutan HCl, - Grafik terjadinya
peserta didik - Tabel data tumbukan antar
diminta Bahan dan partikel. Hal itu
untuk masalah yang menyebabkan
menyelesaik memerlukan reaksi
an masalah informasi untuk berlangsung lebih
dan solusinya) cepat.
menjelaskan
122
alasan
perbedaan (Teori Penilaian Percobaan
partikel HOTS oleh (1) (2)
tumbukan Susan M.
efektif antara Brookhart)
larutanyang
direaksikan
pada suhu
27°C dengan
larutan yang
direaksikan
pada suhu
47°C.
123
c. Apabila suhu dinaikkan, tumbukan efektif
antar-partikel semakin kecil .
d. Semakin tinggi suhu pereaksi, maka energi
kinetik antar partikel semakin kecil, sehingga
kemungkinan tumbukan efektif antar partikel
semakin kecil , hal itu menyebabkan reaksi
berlangsung lambat.
e. Semakin rendah suhu pereaksi, maka energi
kinetik antar partikel semakin besar, sehingga
kemungkinan tumbukan efektif antar partikel
semakin banyak, hal itu menyebabkan reaksi
berlangsung cepat.
8. Disajikan Penalaran dan Perhatikan peristiwa percobaan berikut! a Kenaikan suhu 33
peristiwa logika (Membuat Suatu percobaan memiliki langkah kerja sebagai dapat
mengenai atau mengevaluasi berikut: memperbesar
langkah- kesimpulan 1. Masukkan 15 mL Na2S2O3 0,1 M ke dalam energi kinetik
langkah induktif gelas kimia berisi 15 mL HCl 0,1 M yang sehingga semakin
percobaan - Pernyataan diletakkan diatas kertas bertanda X. besar
sebagai - Peristiwa 2. Amati reaksi sampai tanda X tidak terlihat dari kemungkinan
berikut, Informasi dalam atas. tumbukan antar
peserta didik bentuk grafik, 3. Naikkan suhu larutan Na2S2O3 menjadi 40℃, partikel, ini
diminta tabel, atau daftar) 50℃, dan 60℃, kemudian ulangi. menyebabkan
untuk Hasil percobaan tersebut, yaitu pada percobaan laju reaksi
menarik (Teori Penilaian pertama, didapatkan suhu campuran sebesar 29℃, berlangsung lebih
kesimpulan HOTS oleh laju reaksi berlangsung lambat dengan waktu 888 cepat, sehingga
logis dan Susan M. sekon. Pada suhu 40℃ laju reaksi berlangsung lebih waktu yang
menjelaskan Brookhart) cepat dengan waktu 103 sekon. Pada suhu 50℃, laju dibutuhkan lebih
hasil dari reaksi tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, yaitu singkat
percobaan dalam waktu 96 sekon. Pada suhu 60℃, laju reaksi
tersebut. berlangsung paling cepat dengan waktu 66 sekon.
Warna akhir larutan adalah putih pucat. Kesimpulan
paling logis dan penjelasan yang paling tepat
adalah....
a. Kenaikan suhu berbanding lurus dengan waktu
pereaksi.
b. Kenaikan suhu berbanding terbalik dengan
waktu pereaksi.
c. Kenaikan suhu berbanding terbalik dengan laju
reaksi.
124
d. Perubahan suhu tidak mempengaruhi laju
reaksi.
e. Perubahan suhu kadang-kadang
mempengaruhi laju reaksi
9. Disajikan Penalaran dan Perhatikan pernyataan berikut ! b Energi aktivasi 36
pernyataan logika (Membuat Pada Suhu Kamar, reaksi kimia yang mempunyai atau energi
sebab akibat atau mengevaluasi energi pengaktifan (Ea) tinggi berlangsung dengan pengaktifan
mengenai kesimpulan lambat adalah energi
pengaruh induktif Sebab - Akibat minimum yang
suhu - Pernyataan Energi Pengaktifan (Ea) reaksi- reaksi kimia selalu diperlukan oleh
terhadap - Peristiwa bernilai positif suatu reaksi mulai
kecepatan Informasi dalam dapat
laju reaksi, bentuk grafik, Kesimpulan logis yang paling tepat untuk berlangsung.
peserta didik tabel, atau daftar) mengetahui keterkaitan sebab-akibat berikut Reaksi yang
diminta adalah.... memiliki energi
untuk (Teori Penilaian a. Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 benar, pengaktifan
memilih HOTS oleh keduanya berhubungan. rendah
kesimpulan Susan M. b. Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 benar, berlangsung lebih
logis dari Brookhart) keduanya tidak berhubungan. cepat dari pada
serangkaian c. Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 salah. reaksi yang
pilihan d. Pernyataan 1 salah, pernyataan 2 benar. memiliki energi
mengenai e. Pernyataan 1 dan 2 salah pengaktifan
sebab akibat tinggi. Energi
dari 2 SIMAK UI 2015 Kode 122 pengaktifan selalu
pernyataan mempunyai nilai
tersebut. positif
10. Disajikan Penalaran dan Perhatikan pernyataan sebab-akibat berikut! a Semakin tinggi 39
pernyataan logika (Membuat Laju reaksi berbanding lurus dengan suhu reaksi suhu reaksi, maka
sebab- atau mengevaluasi Sebab-akibat energi kinetik
akibat, kesimpulan Semakin tinggi suhu reaksi, maka energi kinetik molekul semakin
peserta didik induktif molekul semakin besar sehingga dapat menurunkan besar sehingga
diminta - Pernyataan energi aktivasi. dapat menurunkan
untuk - Peristiwa Kesimpulan logis yang paling tepat untuk energi aktivasi
memilih Informasi dalam mengetahui keterkaitan sebab-akibat berikut
kesimpulan bentuk grafik, adalah....
logis dari tabel, atau daftar) a. Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 benar,
serangkaian keduanya berhubungan.
pilihan (Teori Penilaian b. Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 benar,
mengenai HOTS oleh keduanya tidak berhubungan.
kemungkina c. Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 salah.
125
n sebab Susan M. d. Pernyataan 1 salah, pernyataan 2 benar.
akibat Brookhart) e. Pernyataan 1 dan 2 salah
tersebut.
(Soal UM-UGM 2017 Kode 714)
1. Menganalisis Disajikan Pemecahan Seorang peneliti sedang mereaksikan larutan H2O2 e Katalis dapat 3
faktor katalis yang beberapa masalah ( dalam 3 gelas reaksi yang berbeda lalu setiap larutan menurunkan
mempengaruhi gambar menjelaskan H2O2 dalam gelas reaksi ditetesi dengan larutan energi aktivasi
laju reaksi larutan H2O2 dengan data yang berbeda untuk mengetahui perbedaan sehingga dapat
dengan - Teks kecepatan laju reaksi seperti gambar berikut! mempercepat laju
penambahan - Gambar reaksi
larutan lain, - Grafik
peserta didik - Tabel data
diminta Bahan dan
untuk masalah yang
menyelasaik memerlukan
an masalah informasi untuk
dan solusinya) Dari ketiga gambar tersebut. penyelesaian masalah
menjelaskan dan alasan yang paling tepat untuk mengetahui
alasannya larutan yang memiliki laju reaksi paling efektif
mengenai (Teori Penilaian adalah....
larutan yang HOTS oleh a. (1), Penambahan larutan NaCl dapat
memiliki laju Susan M. menurunkan energi aktivasi, sehingga laju
reaksi lebih Brookhart) reaksi berlangsung cepat.
cepat. b. (2), tanpa penambahan larutan lain, larutan
H2O2 memiliki energi aktivasi tinggi, sehingga
laju reaksi berlangsung cepat.
c. (3), penambahan katalis FeCl3 dapat
menaikkan energi aktivasi, sehingga laju
reaksi berlangsung lebih cepat.
d. (1), Penambahan larutan NaCl dapat
menaikkan energi aktivasi, sehingga laju reaksi
berlangsung cepat.
e. (3), penambahan katalis FeCl3 dapat
menurunkan energi aktivasi, sehingga laju
reaksi berlangsung lebih cepat.
2. Disajikan Penalaran dan Diketahui grafik suatu reaksi penguraian KClO3 b Fungsi katalis 7
diagram logika (Membuat murni pada suhu 25° tanpa katalis sebagai berikut: dalam suatu reaksi
grafik suatu atau mengevaluasi adalah untuk
reaksi kesimpulan menurunkan
penguraian induktif energi aktivasi
126
KClO3 - Pernyataan yang harus dicapai
murni pada - Peristiwa agar reaksi dapat
suhu 25° Informasi dalam berlangsung.
tanpa katalis, bentuk grafik,
peserta didik tabel, atau daftar)
diminta
untuk
menarik (Teori Penilaian Reaksi tersebut diulang menggunakan suatu katalis.
kesimpulan HOTS oleh Kesimpulan logis dan penjelasan yang paling tepat
logis dan Susan M.
untuk mengetahui pengaruh adanya katalis dalam
menjelaskan Brookhart)
reaksi terhadap nilai Ea dan kecepatan laju reaksi
efek larutan
produk adalah....
yang diberi
a. Menurunkan Ea menurunkan laju reaksi
katalis. produk.
b. Menurunkan Ea menaikan laju reaksi produk.
c. Menaikan Ea menurunkan laju reaksi produk.
d. Menaikan Ea menaikan laju reaksi produk.
e. Menurunkan Ea kecepatan laju reaksi tidak
berubah
3. Disajikan Menganalisis Dalam bidang industri ammonia bukan hal yang c Laju reaksi 11
beberapa (menganalisis asing lagi bila pabrik mengusahakan menggali terkatalis
argumen argumen seperti keuntungan sebanyak-banyaknya dan menekan bergantung pada
mengenai - Teks angka kerugian sekecil-kecilnya, untuk konsentrasi katalis
katalis, - Pidato mengefisienkan produksi amonia di pabrik maka Reaksi yang
peserta didik - Masalah dibutuhkan suatu zat yang dapat mempercepat berlangsung lama
diminta - Kebijakann reaksi, hal ini yang biasa dikenal dengan katalis. akan lebih cepat
untuk - Kartun politik Seorang pekerja pabrik memiliki beberapa argumen bila diberikan
mengidentifi - Percobaan dan mengenai katalis seperti: katalis
kasi argumen hasilnya) 1) Laju reaksi terkatalis tidak bergantung pada
meliputi konsentrasi katalis.
bukti yang 2) Bagi reaksi reversibel katalis mempercepat
mendukung (Teori Penilaian reaksi baik reaksi maju maupun reaksi balik.
atau HOTS oleh 3) Suatu reaksi, yang pada kondisi tertentu tidak
bertentangan Susan M. spontan, akan menjadi spontan bila
mengenai Brookhart) ditambahkan katalis.
argumen 4) Unsur-unsur transisi banyak digunakan dalam
tidak benar katalis heterogen
tentang Identifikasi argumen yang yang paling tepat untuk
katalis. mengetahui pernyataan yang tidak benar mengenai
katalis adalah...
127
a. 2, dan 3, karena Bagi reaksi reversibel katalis
mempercepat reaksi baik reaksi maju maupun
reaksi balik dan suatu reaksi akan menjadi
cepat bila ditambahkan katalis.
b. 2 dan 4, karena Bagi reaksi reversibel katalis
mempercepat reaksi baik reaksi maju maupun
reaksi balik dan unsur transisi dapat
mempercepat reaksi.
c. 1 dan 3, karena Laju reaksi terkatalis
bergantung pada konsentrasi katalis reaksi
yang berlangsung lama akan lebih cepat bila
diberikan katalis.
d. 1 dan 4, bertambahnya konsentrasi katalis
dapat lebih mempercepat reaksi.
e. 3 dan 4, penambahan katalis dapat
mempercepat reaksi dan unsur transisi dapat
mempercepat reaksi.
4. Disajikan Menganalisis Perhatikan reaksi berikut! b Gas NO berfungsi 15
beberapa (menganalisis O2(g) + 2SO2(g) → 2SO3(g) (energi aktivasi tinggi) sebagai katalis
argumen argumen seperti Setelah ditambahkan gas NO, maka tahapan reaksi
reaksi yang - Teks menjadi sebagai berikut ini:
ditambahkan - Pidato 2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g) (energi aktivasi rendah)
gas NO, - Masalah 2NO2(g) + 2SO3(g) → 2SO3(g) + 2NO(g) (energi
peserta didik - Kebijakann aktivasi rendah)
diminta - Kartun politik O2(g) + 2 SO2(g) → 2SO3(g)
untuk - Percobaan dan Dari reaksi, terdapat beberapa argumen seperti:
mengidentifi hasilnya) 1) Energi aktivasi rendah akan memperlambat
kasi argumen laju reaksi.
meliputi 2) Gas NO2 berperan sebagai inhibitor.
bukti yang (Teori Penilaian 3) Katalis akan menambah produk.
mendukung HOTS oleh 4) Gas NO berperan sebagai katalis .
atau Susan M. 5) Energi aktivasi tinggi dapat mempercepat laju
bertentangan Brookhart) reaksi
mengenai Identifikasi argumen yang yang paling tepat untuk
efek mengetahui pernyataan yang benar mengenai reaksi
penambaha tersebut adalah....
serbuk NO a. 1, karena energi aktivasi rendah membuat laju
pada reaksi reaksi berlangsung lebih lama.
tersebut. b. 4, karena gas NO berfungsi sebagai katalis
sehingga dapat mempercepat reaksi.
128
c. 2, karena gas NO2 dapat memperlambat laju
reaksi.
d. 5, karena semakain tinggi energi aktivasi
semakin cepat laju reaksi yang dihasilkan.
e. 3, karena katalis dapat menambah jumlah
partikel.
5. Disajikan Penalaran dan Perhatikan peristiwa berikut! d FeCl3 dan NaCl 19
peristiwa logika (Membuat Suatu percobaan dilakukan dengan menggunakan 5 berfungsi sebagai
langkah- atau mengevaluasi mL larutan H2O2 dalam 3 tabung reaksi. Jika tabung katalisator
langkah kesimpulan pertama sebagai pembanding, serta tabung kedua
percobaan 3 induktif ditambahkan dengan 2 tetes NaCl 0,1 M dan tabung
larutan H2O2 - Pernyataan ketiga ditambahkan dengan FeCl3 0,1 M 4 tetes,
yang diberi - Peristiwa hasil percobaannya adalah sebagai berikut.
perlakuan Informasi dalam 1. Laju reaksi pada tabung pertama berlangsung
yang bentuk grafik, selama 2 jam 1 menit 3 sekon.
berbeda- tabel, atau daftar) 2. Laju reaksi pada tabung kedua selama 1 jam 39
beda, peserta menit 22 sekon.
didik diminta (Teori Penilaian 3. Laju reaksi pada tabung ketiga selama 7 menit
untuk HOTS oleh 54 sekon
memilih Susan M. Kesimpulan logis yang paling tidak tepat
kesimpulan Brookhart) adalahLarutan H2O2 adalah katalisator
dan a. Larutan FeCl3 adalah katalisator.
menjelaskan b. Katalis mamiliki sifat spesifik.
hasil dari c. Katalis bersifat mempercepat laju reaksi.
percobaan d. Larutan H2O2 disebut sebagai katalisator
tersebut. positif.
e. Katalis bersifat menaikkan energi aktivasi.
6. Disajikan Penalaran dan Perhatikan pernyataan sebab-akibat berikut! d Pada batas 23
pernyataan logika (Membuat Laju reaksi pada reaksi terkatalis selalu tidak tertentu laju reaksi
sebab- akibat atau mengevaluasi bergantung pada konsentrasi katalis bergantung pada
mengenai kesimpulan Sebab- Akibat konsentrasi
katalis, induktif Pada akhir reaksi katalis ditemukan kembali dalam katalis. Katalis
peserta didik - Pernyataan jumlah yang sama dianggap tidak
diminta - Peristiwa Kesimpulan logis yang paling tepat untuk ikut bereaksi
untuk Informasi dalam mengetahui keterkaitan sebab-akibat berikut karena ditemukan
memilih bentuk grafik, adalah.... kembali pada
kesimpulan tabel, atau daftar) a. Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 benar, akhir reaksi dalam
logis dari keduanya berhubungan. jumlah yang sama
serangkaian (Teori Penilaian b. Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 benar,
pilihan dari HOTS oleh keduanya tidak berhubungan.
129
hubungan Susan M. c. Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 salah.
sebab- akibat Brookhart) d. Pernyataan 1 salah, pernyataan 2 benar.
dari e. Pernyataan 1 dan 2 salah
pernyataan
tersebut.
7. Disajikan Penalaran dan Pada reaksi pembuatan ammonia menggunakan b Pernyataan 1 dan 27
pernyataan logika (Membuat katalis serbuk besi. 2 benar tapi tidak
sebab-akibat atau mengevaluasi Sebab- Akibat berhubungan
mengenai kesimpulan Katalis serbuk besi adalah katalis heterogen
penggunaan induktif Kesimpulan logis yang paling tepat untuk
serbuk besi - Pernyataan mengetahui keterkaitan sebab-akibat berikut
dalam proses - Peristiwa adalah....
pembuatan Informasi dalam a. Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 benar,
ammonia, bentuk grafik, keduanya berhubungan.
peserta didik tabel, atau daftar) b. Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 benar,
diminta keduanya tidak berhubungan.
untuk (Teori Penilaian c. Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 salah.
memilih HOTS oleh d. Pernyataan 1 salah, pernyataan 2 benar.
kesimpulan Susan M. e. Pernyataan 1 dan 2 salah
logis dari Brookhart) (Soal UM-UGM 2016 Kode 612)
serangkaian
pilihan
mengenai
pernyataan
sebab-akibat
yang paling
tepat.
8. Disajikan Penalaran dan Perhatikan pernyataan berikut ! e Katalis adalah 30
pernyataan logika (Membuat Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat suatu zat yang
sebab- atau mengevaluasi reaksi dan tidak terlibat dalam reaksi kimia dapat
akibat, kesimpulan Sebab- Akibat mempercepat
peserta didik induktif Katalis dapat memperbesar nilai konstanta reaksi dan terlibat
diminta - Pernyataan kesetimbangan sehingga lebih banyak produk dalam reaksi
untuk - Peristiwa terbentuk kimia tetapi
memilih Informasi dalam a. Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 benar, diakhir reaksi
kesimpulan bentuk grafik, keduanya berhubungan. kembali lagi. Nilai
logis dari tabel, atau daftar) b. Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 benar, kesetimbangan
serangkaian (Teori Penilaian keduanya tidak berhubungan. hanya dipengaruhi
pilihan dari HOTS oleh c. Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 salah. oleh suhu.
pernyataan d. Pernyataan 1 salah, pernyataan 2 benar.
130
yang paling Susan M. e. Pernyataan 1 dan 2 salah
tepat. Brookhart) (Simak UI 2013 Kode 131)
9. Disajikan Penalaran dan Perhatikan peristiwa berikut! d Katalis MnO2 34
peristiwa logika (Membuat Proses penguraian KClO3 murni pada suhu 25° berfungsi sebagai
singkat atau mengevaluasi dapat terjadi meskipun dilakukan dengan cara penurun energi
mengenai kesimpulan pemanasan sampai mencair dan mendidih. Tetapi aktivasi suatu
penguraian induktif bila dicampurkan sedikit serbuk MnO2 penguraian reaksi, sehingga
KClO3 yang - Pernyataan berlangsung lebih cepat,. Kesimpulan paling logis reaksi
dicampurkan - Peristiwa dan penjelasan yang paling tepat faktor yang berlangsung lebih
serbuk Informasi dalam mempengaruhi laju reaksi dari peristiwa tersebut cepat
MnO2, bentuk grafik, adalah....
peserta didik tabel, atau daftar) a. Suhu karena menaikan energi kinetik partikel.
diminta b. Konsentrasi karena memperbanyak
untuk (Teori Penilaian kemungkinan tumbukan efektif antar partikel.
memilih HOTS oleh c. Luas Permukaan karena dapat mempeluas
menarik Susan M. bidang sentuh tumbukan efektif antar partikel.
kesimpulan Brookhart) d. Katalis karena menurunkan energi aktivasi.
logis dan e. Jumlah Partikel, karena dapat memperbanyak
menjelaskan tumbukan efektif antar partikel.
mengenai
faktor
mempengaru
hi kecepatan
laju reaksi
10. Disajikan Penalaran dan Perhatikan peristiwa berikut! c Dalam suatu 37
sebuah logika (Membuat Dalam suatu pabrik, proses pembuatan SO3 reaksi, katalis ikut
peristiwa atau mengevaluasi menggunakan suatu katalis yaitu Vanadium bereaksi dengan
singkat kesimpulan pentaoksida menurut persamaan reaksi : pereaksi. Katalis
mengenai induktif SO2(g) + O2(g) ⇌ 2SO3(g) menurunkan
penambahan - Pernyataan Kesimpulan paling logis dan penjelasan yang paling energi aktivasi
vanadium - Peristiwa tepat mengenai fungsi katalis dalam reaksi tersebut yang harus dicapai
kedalam Informasi dalam adalah…. sehingga reaksi
reaksi, bentuk grafik, a. Meningkatkan hasil reaksi. berjalan lebih
peserta didik tabel, atau daftar) b. Meningkatkan jumlah tumbukan partikel- cepat, dan ada lagi
diminta partikel pereaksi. saat reaksi selesai.
untuk (Teori Penilaian c. Menurunkan energi aktivasi.
memilih HOTS oleh d. Meningkatkan energi kinetik pereaksi.
kesimpulan Susan M. e. Memperbesar luas permukaan pereaksi
logis dari Brookhart)
serangkaian
131
pilihan dari
fungsi
katalis.
1. Menganalisis Disajikan 2 Pemecahan Perhatikan gambar e Semakin besar 4
faktor luas buah gambar masalah ( luas permukaan
permukaan yang mengenai menjelaskan bidang sentuh,
mempengaruhi faktor luas dengan data semakin besar
laju reaksi permukaan - Teks kemungkinan
menggunakan bidang - Gambar tumbukan efektif
teori tumbukkan sentuh - Grafik (1) (2) antar partikel
terhadap laju - Tabel data Berdasarkan gambar tersebut, penyelesaian masalah sehingga reaksi
reaksi Bahan dan dan alasan yang paling tepat untuk mengetahui berlangsung lebih
menggunaka masalah yang tumbukan yang menghasilkan laju reaksi yang lebih cepat.
n teori memerlukan cepat adalah...
tumbukan, informasi untuk a. 1, luas permukaan bidang sentuh semakin kecil
kemudian solusinya) kemungkinan tumbukan efektif yang
peserta didik dihasilkan banyak sehingga reaksi berlangsung
diminta cepat.
untuk b. 2, luas permukaan bidang sentuh semakin besar
menyelasaik (Teori Penilaian kemungkinan tumbukan efektif yang
an masalah HOTS oleh dihasilkan sedikit sehingga laju reaksi
dan Susan M. berlangsung cepat.
menjelaskan Brookhart) c. 1, luas permukaan bidang sentuh semakin kecil
alasannya kemungkinan tumbukan efektif yang
tumbukan dihasilkan sedikit sehingga laju reaksi
yang berlangsung cepat
menghasilka d. 2, luas permukaan bidang sentuh semakin besar
n laju reaksi kemungkinan tumbukan efektif yang
yang lebih dihasilkan banyak sehingga reaksi berlangsung
cepat. lamban.
e. 2, luas permukaan bidang sentuh semakin besar
kemungkinan tumbukan efektif yang
dihasilkan banyak sehingga laju reaksi
berlangsung cepat
2. Disajikan Penalaran dan Seorang siswa yang mengikuti sebuah praktikum e Variabel 8
tabel hasil logika (Membuat mereaksikan 2 gram logam Fe dengan 50 mL larutan kontrolnya adalah
percobaan atau mengevaluasi HCl menghasilkan tabel seperti berikut! konsentrasi
mengenai kesimpulan (jumlah partikel)
reaksi logam induktif HCl sedangkan
Fe dengan - Pernyataan variabel bebasnya
132
larutan HCl, - Peristiwa No Fe (2 gr) Larutan HCl 50 mL adalah Massa besi
peserta Informasi dalam 1 Serbuk 3M 2 gram
diminta bentuk grafik, 2 Serbuk 2M
untuk tabel, atau daftar) 3 Keping 3M
memilih 4 Keping 2M
kesimpulan (Teori Penilaian 5 Keping 1M
logis dari HOTS oleh Pada percobaan 1 dan 3. Kesimpulan paling logis
serangkaian Susan M. untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap
pilihan Brookhart) jalannya reaksi adalah...
mengenai a. Konsentrasi HCl
faktor apa b. Sifat-sifat
yang c. Suhu
mempengaru d. Katalis
hi pada e. Luas permukaan bidang sentuh
larutan
nomor 1 dan
3
3. Disajikan Penalaran dan Data percobaan hasil reaksi CaCO3 dengan larutan b Variabel kontrol: 12
tabel hasil logika (Membuat HCl yang dilakukan seorang siswa memiliki suhu
percobaan. atau mengevaluasi perbedaan dalam kecepatan laju reaksi yang Variabel bebas:
Peserta didik kesimpulan dihasilkan. Tabel hasil reaksi tersebut adalah luas permukaan
diminta induktif sebagai berikut:
untuk - Pernyataan
memilih - Peristiwa
kesimpulan Informasi dalam No. CaCO3 (1 Larutan HCl Waktu Suhu
logis dari bentuk grafik, gr) (10 mL) (s) (°C)
serangkaian tabel, atau daftar)
pilihan
1 Serbuk 2M 20 25
mengenai (Teori Penilaian
faktor laju HOTS oleh 2 Bongkah 1 M 10 25
reaksi yang Susan M. an
dipengaruhi Brookhart) 3 Bongkah 2 M 5 25
oleh luas an
permukaan 4 Padatan 2M 40 25
bidang 5 Serbuk 1M 5 25
sentuh. Kesimpulan paling logis untuk mengetahui faktor
laju reaksi yang dipengaruhi oleh luas permukaan
bidang sentuh adalah....
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
133
c. 2 dan 4
d. 1 dan 5
e. 3 dan 5
4. Disajikan Pemecahan Perhatikan gambar mengenai percobaan antara batu d Variabel kontrol: 16
gambar hasil masalah ( pualam dengan larutan HCl berikut: suhu dan
percobaan menjelaskan Berdasarkan data percobaan. Penyelesaian masalah konsentrasi
antara batu dengan data dan alasan yang paling tepat untuk mengetahui laju Variabel bebas:
pualam - Teks luas permukaan
dengan - Gambar
larutan HCl, - Grafik
peserta didik - Tabel data
diminta Bahan dan
untuk masalah yang
menyelesaik memerlukan reaksi yang dipengaruhi oleh luas permukaan
an masalah informasi untuk ditunjukan pada nomor...
dan solusinya) a. 1 dan 5, variabel terikat konsentrasi dan luas
menjelaskan permukaan bidang sentuh variabel bebas suhu.
alasan b. 1 dan 2, variabel terikat luas permukaan bidang
mengenai (Teori Penilaian sentuh dan suhu variabel bebas konsentrasi.
laju reaksi HOTS oleh c. 1 dan 4, variabel terikat konsentrasi variabel
yang Susan M. bebas luas permukaan bidang sentuh dan suhu.
dipengaruhi Brookhart) d. 3 dan 4, variabel terikat konsentrasi dan suhu
oleh luas variabel bebas luas permukaan bidang sentuh.
permukaan e. 1 dan 3, variabel terikat luas permukaan bidang
bidang sentuh dan suhu variabel bebas konsentrasi.
sentuh.
5. Disajikan Pemecahan Perhatikan tabel data hasil reaksi antara CaCO3 d Semakin besar 20
tabel data masalah ( dengan larutan HCl berikut! luas permukaan
hasil menjelaskan Dari data tersebut, Penyelesaian masalah dan alasan bidang sentuh
percobaan dengan data maka semakin
mengenai - Teks No. CaCO3 (5 gr) Larutan HCl cepat reaksi
luas - Gambar 50 mL terjadi dan
permukaan - Grafik 1 Butiran 0,1 M semakin tinggi
bidang - Tabel data 2 Serbuk 0,1 M konsentrasi dapat
sentuh Bahan dan 3 Butiran 0,5 M membuat reaksi
dengan masalah yang 4 Serbuk 0,5 M berlangsung lebih
kecepatan memerlukan 5 Bongkahan 0,5 M cepat
laju reaksi, informasi untuk yang paling tepat untuk mengetahui reaksi yang
kemudian solusinya) berlangsung cepat adalah....
peserta didik
134
diminta a. 1, luas permukaan bidang sentuh berbentuk
untuk butiran direaksikan dengan larutan HCl 0,1 M
menyelesaik dapat mempercepat laju reaksi.
an masalah b. 2, luas permukaan bidang sentuh berbentuk
dan serbuk direaksikan dengan larutan HCl 0,1 M
menjelaskan dapat mempercepat laju reaksi.
alasan reaksi c. 3, luas permukaan bidang sentuh berbentuk
yang butiran direaksikan dengan larutan HCl 0,5 M
berlangsung dapat mempercepat laju reaksi.
paling cepat d. 4, luas permukaan bidang sentuh berbentuk
melalui data serbuk direaksikan dengan larutan HCl 0,5 M
dari tabel dapat mempercepat laju reaksi.
tersebut. e. 5, luas permukaan bidang sentuh berbentuk
bongkahan direaksikan dengan larutan HCl 0,5
M dapat mempercepat laju reaksi.
6. Disajikan Penalaran dan Perhatikan peristiwa percobaan berikut! a Luas permukaan 24
peristiwa logika (Membuat Suatu percobaan memiliki langkah kerja sebagai semakin besar,
percobaan atau mengevaluasi berikut: semakin cepat
mengenai kesimpulan 1. Masukkan 0,3 gram batu pualam butiran waktu yang
pengaruh induktif sebesar pasir ke dalam salah satu kaki tabung dibutuhkan untuk
luas - Pernyataan Y terbalik. Sementara itu, ke dalam kaki yang bereaksi, maka
permukaan - Peristiwa lain dimasukkan 5 cm3 larutan HCl 3 M 10 mL. semakin cepat
bedang Informasi dalam 2. Tutup mulut tabung dengan sumbat berpipa, pula laju
sentuh bentuk grafik, kemudian reaksikan kedua zat tersebut. reaksinya
dengan tabel, atau daftar) 3. Tampung gas yang terjadi dalam gelas ukur.
kecepatan 4. Catat waktu untuk menampung 10 cm3 gas.
laju reaksi Hasil percobaannya adalah sebagai berikut.
sebagai No. Larutan CaCO3 (0,3 Waktu (s)
berikut, HCl 10 gr)
peserta didik mL
diminta
1 3M Butiran 20
untuk
menarik 2 3M Kepingan 200
kesimpulan Kesimpulan logis dan penjelasan paling tepat
logis dan mengenai pernyataan tidak benar tentang luas
menjelaskan permukaan bidang sentuh adalah....
pernyataan a. Luas permukaan bidang sentuh butiran maupun
yang tidak kepingan hanya mempengaruhi waktu
benar terbentuknya gas, tetapi tidak mempengaruhi
mengenai laju reaksi.
135
percobaan b. Butiran memiliki luas permukaan bidang
tersebut. sentuh yang lebih besar dibandingkan dengan
kepingan sehingga laju reaksi lebih cepat.
c. Butiran memiliki luas permukaan bidang
sentuh yang lebih luas dibandingkan dengan
kepingan sehingga bidang tumbukan lebih lua
dan laju reaksinya berlangsung cepat.
d. Luas permukaan kepingan memiliki luas
permukaan bidang sentuh lebih kecil dari
butiran dalam jumlah yang sama sehingga
waktu yang dibutuhkan kepingan lebih lambat.
e. Butiran memiliki luas permukaan bidang
sentuh yang lebih besar dibandingkan dengan
kepingan sehingga kesempatan bereaksi lebih
luas dan laju reaksinya lebih cepat.
7. Disajikan Menganalisis Seorang siswa melakukan beberapa percobaan d Semakin luas 28
beberapa (menganalisis untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi laju permukaan bidang
argumen argumen seperti reaksi menggunakan teori tumbukan, setelah sentuh, semakin
mengenai - Teks melakukan beberapa percobaan siswa tersebut besar
teori - Pidato bebeberapa argumen seperti: kemungkinan
tumbukan, - Masalah 1) Semakin tinggi suhu maka energi aktivasi tumbukan efektif
peserta didik - Kebijakann suatu reaksi menjadi lebih tinggi. antar partikel
diminta - Kartun politik 2) Semakin besar konsentrasi maka semakin besar sehingga reaksi
untuk - Percobaan dan kemungkinan terjadinya tumbukan efektif. berlangsung lebih
mengidentifi hasilnya) 3) Katalis mengubah tahap-tahap reaksi menjadi cepat.
kasi argumen reaksi yang energi aktivasinya rendah.
meliputi 4) Semakin luas permukaan zat padat maka
bukti yang (Teori Penilaian semakin besar kemungkinan terjadinya
mendukung HOTS oleh tumbukan efektif.
atau Susan M. 5) Semakin kecil konsentrasi dapat
bertentangan Brookhart) memperlambat laju reaksi
pilihan Identifikasi argumen yang tidak benar mengenai
pernyataan teori tumbukan adalah...
tidak benar. a. 1, karena semakin tinggi suhu dapat
mempercepat laju reaksi.
b. 2, karena semakin banyak tumbukan efektif antar
partikel laju reaksi berlangsung lebih cepat.
c. 3, karena katalis dapat memperkecil energi
aktivasi suatu reaksi.
136
d. 4, karena tumbukan efektif antar partikel
semakin banyak.
e. 5, karena semakin kecil konsentrasi
kemungkinan tumbukan efektif antar partikel
semakin kecil.
8. Disajikan Penalaran dan Perhatikan peristiwa berikut! c Magnesium 35
peristiwa logika (Membuat Seorang peneliti sedang membuktikan faktor luas berbentuk serbuk
percobaan atau mengevaluasi permukaan dengan kecepatan laju reaksi dari suatu halus lebih mudah
antara kesimpulan reaksi Mg(s) + 2 HCl(aq) → 2 MgCl2(aq) + H2(g). bereaksi karena
magnesium induktif Kesimpulan paling logis untuk mengetahui luas permukaan
dan HCl, - Pernyataan pembentukan gas H2 semakin cepat terbentuk jika bidang sentuh
peserta didik - Peristiwa logam magnesium dalam bentuk.... yang lebar
diminta Informasi dalam a. Bongkahan
untuk bentuk grafik, b. Lempengan
memilih tabel, atau daftar) c. Serbuk halus
kesimpulan d. Butiran sebesar pasir
logis dari e. Butiran sebesar kerikil
serangkaian
pilihan
mengenai
bentuk
magnesium
yang dapat
mempercepa
t laku reaksi
9. Disajikan Penalaran dan Perhatikan peristiwa percobaan berikut! e Semakin banyak 38
peristiwa logika (Membuat Suatu percobaan memiliki langkah kerja sebagai tumbukan, laju
percobaan atau mengevaluasi berikut: reaksi
laju reaksi, kesimpulan 1. Siapkan 2 tabung reaksi. berlangsung
peserta didik induktif 2. Isi tabung pertama dengan bongkahan batu semakin cepat
diminta - Pernyataan pualam sebesar 2 g lalu tambahkan 1 mL HCl
untuk - Peristiwa 2 M.
menarik Informasi dalam 3. Isi tabung kedua dengan serbuk batu pualam
kesimpulan bentuk grafik, sebesar 2 g lalu tambahkan 1 mL HCl 2 M.
logis dan tabel, atau daftar) Hasil percobaan membuktikan bahwa tabung
menjelaskan pertama membutuhkan waktu 1020 detik untuk
kesimpulan bereaksi, dan 600 detik untuk tabung kedua.
yang tidak Kesimpulan logis dan penjelasan paling tepat
benar. mengenai pernyataan tidak benar tentang luas
permukaan adalah
137
a. Luas permukaan berbanding lurus dengan laju
reaksi.
b. Luas permukaan identik dengan kesempatan
zat untuk bertumbukan.
c. Luas permukaan menentukan laju reaksi.
d. Tumbukan berbanding lurus dengan laju
reaksi.
e. Semakin banyak tumbukan, laju reaksi
semakin lambat.
10. Disajikan Penalaran dan Seorang peneliti mereaksikan logam Fe dalam e Grafik berisi 40
grafik logika (Membuat bentuk batangan dan logam Fe dalam bentuk serbuk, mengenai semakin
hubungan atau mengevaluasi dan didapatkan grafik seperti berikut! besar luas
luas kesimpulan permukaan bidang
permukaan induktif sentuh semakin
dengan - Pernyataan cepat reaksi
kecepatan - Peristiwa berlangsung
laju reaksi, Informasi dalam
kemudian bentuk grafik,
Kesimpulan logis dan penjelasan yang paling tepat
peserta didik tabel, atau daftar)
dari Grafik tersebut adalah....
menarik
a. Semakin besar luas permukaan bidang sentuh,
kesimpulan
semakin kecil kemungkinan tumbukan efektif
logis dan
antar partikel terjadi sehingga reaksi
menjelaskan
berlangsung lebih cepat.
grafik
b. Semakin kecil luas permukaan bidang sentuh,
tersebut.
semakin besar kemungkinan tumbukan efektif
antar partikel terjadi sehingga reaksi
berlangsung lebih cepat.
c. Semakin besar luas permukaan bidang sentuh,
semakin besar kemungkinan tumbukan efektif
antar partikel terjadi sehingga reaksi
berlangsung lebih lambat.
d. Semakin kecil luas permukaan bidang sentuh,
semakin besar kemungkinan tumbukan efektif
antar partikel terjadi sehingga reaksi
berlangsung lebih cepat.
e. Semakin besar luas permukaan bidang sentuh,
semakin besar kemungkinan tumbukan efektif
antar partikel terjadi sehingga reaksi
berlangsung lebih cepat.
138
Lampiran 5. Hasil Validasi Instrumen Tes
Rekap Analisis Butir Soal
Rata-rata : 23,10
Simpang Baku : 6,86
Korelasi XY : 0,75
Reliabilitas Tes : 0,86
Butir Soal : 40 Soal Pilihan Ganda
Jumlah Subjek : 30 Peserta Didik
No. Indikator Aspek Berpikir HOTS No. Validitas Soal
Pembelajaran menurut Brookhart Soal R R Sig (2- Validitas Daya Kesukaran Tafsiran
Hitung Tabel tailed) Pembeda (%) Kesukaran
(%)
1. Menganalisis faktor Pemecahan masalah 1 0,407 0,361 0,026 Valid 50,00 73,33 Mudah
konsentrasi yang (menjelaskan dengan data) 5 0,407 0,361 0,026 Valid 50,00 53,33 Sedang
mempengaruhi laju 17 0,423 0,361 0,020 Valid 62,50 46,67 Sedang
reaksi menggunakan 32 0,442 0,361 0,014 Valid 50,00 80,00 Mudah
teori tumbukan Menganalisis 9 0,428 0,361 0,018 Valid 50,00 50,00 Sedang
(menganalisis argumen)
Penalaran dan logika 13 0,402 0,361 0,028 Valid 50,00 63,33 Sedang
(Membuat atau 25 0,447 0,361 0,013 Valid 62,50 50,00 Sedang
mengevaluasi kesimpulan 29 -0,064 0,361 0,735 Tidak 0,00 36,67 Mudah
induktif) Valid
31 -0,033 0,361 0,863 Tidak 12,50 33,33 Sedang
Valid
Pemecahan Masalah 21 0,447 0,361 0,013 Valid 75,00 50,00 Sedang
(mencontohkan suatu
masalah)
2. Menganalisis faktor Pemecahan masalah 2 0,402 0,361 0,028 Valid 62,50 63,33 Sedang
suhu yang (menjelaskan dengan data) 10 0,431 0,361 0,017 Valid 50,00 63,33 Sedang
mempengaruhi laju 22 0,432 0,361 0,017 Valid 62,50 43,33 Sedang
reaksi menggunakan 26 0,379 0,361 0,039 Valid 62,50 53,33 Sedang
teori tumbukkan Menganalisis 14 0,437 0,361 0,016 Valid 62,50 50,00 Sedang
(menganalisis argumen) 18 0,421 0,361 0,020 Valid 50,00 66,67 Sedang
Penalaran dan logika 6 0,381 0,361 0,038 Valid 50,00 60,00 Sedang
(Membuat atau
139
mengevaluasi kesimpulan 33 0,402 0,361 0,028 Valid 50,00 63,33 Mudah
induktif) 36 -0,003 0,361 0,986 Tidak 25,00 40,00 Sedang
Valid
39 -0,105 0,361 0,580 Tidak -12,50 66,67 Sedang
Valid
3. Menganalisis faktor Pemecahan masalah 3 0,457 0,361 0,011 Valid 50,00 66,67 Sedang
katalis yang (menjelaskan dengan data)
mempengaruhi laju Menganalisis 11 0,446 0,361 0,013 Valid 62,50 60,00 Sedang
reaksi (menganalisis argumen) 15 0,389 0,361 0,011 Valid 62,50 70,00 Sedang
Penalaran dan logika 7 0,397 0,361 0,030 Valid 50,00 60,00 Sedang
(Membuat atau 19 0,437 0,361 0,016 Valid 50,00 66,67 Sedang
mengevaluasi kesimpulan 23 -0,41 0,361 0,831 Tidak 0,00 43,33 Sedang
induktif) Valid
27 -0,057 0,361 0,765 Tidak 0,00 40,00 Sedang
Valid
30 -0,053 0,361 0,782 Tidak -12,50 33,33 Sedang
Valid
34 -0,013 0,361 0,945 Tidak -12,50 33,33 Sedang
Valid
37 -0,163 0,361 0,390 Tidak -25,00 43,33 Sedang
Valid
4. Menganalisis faktor Pemecahan masalah 4 0,418 0,361 0,022 Valid 62,50 60,00 Sedang
luas permukaan yang (menjelaskan dengan data) 16 0,457 0,361 0,011 Valid 62,50 70,00 Sedang
mempengaruhi laju 20 0,404 0,361 0,027 Valid 62,50 46,67 Sedang
reaksi menggunakan Menganalisis 28 0,436 0,361 0,016 Valid 50,00 70,00 Sedang
teori tumbukkan (menganalisis argumen)
Penalaran dan logika 8 0,431 0,361 0,017 Valid 62,50 63,33 Sedang
(Membuat atau 12 0,399 0,361 0,029 Valid 50,00 60,00 Sedang
mengevaluasi kesimpulan 24 0,391 0,361 0,033 Valid 62,50 50,00 Sedang
induktif) 35 0,380 0,361 0,038 Valid 50,00 60,00 Sedang
38 0,431 0,361 0,017 Valid 50,00 63,33 Sedang
40 -0,221 0,361 0,241 Tidak -12,50 36,67 Sedang
Valid
140
141
Lampiran 6. Soal Pretest dan Posttest Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Nama :
Kelas :
Asal Sekolah :
Waktu : 2 x 45 Menit
Pilihan ganda Soal Laju reaksi 30 butir.
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d, atau e di depan jawaban yang tepat!
1. Perhatikan gambar! tumbukan yang hanya dipengaruhi oleh suhu
adalah....
a. 1 dan 5, variabel terikat konsentrasi dan
CaCO3 variabel bebas suhu
b. 1 dan 2, variabel terikat CaCO3 dan suhu
variabel bebas konsentrasi
c. 1 dan 4, variabel terikat konsentrasi variabel
(1) (2) bebas logam dan suhu
Diketahui bahwa partikel berwarna biru d. 1 dan 3, variabel terikat CaCO3 dan
merupakan partikel dari senyawa Fe dan partikel konsentrasi variabel bebas suhu
berwarna hijau merupakan partikel dari senyawa e. 2 dan 4, variabel terikat konsentrasi dan
HCl. Berdasarkan gambar tersebut, penyelesaian CaCO3 variabel bebas suhu
masalah dan alasan yang paling tepat untuk 3. Seorang peneliti sedang mereaksikan larutan
mengetahui tumbukan yang menghasilkan laju H2O2 dalam 3 gelas reaksi yang berbeda lalu
reaksi paling cepat adalah.... setiap larutan H2O2 dalam gelas reaksi ditetesi
a. (2) semakin banyak jumlah partikel dengan larutan yang berbeda untuk mengetahui
kemungkinan tumbukan efektif yang perbedaan kecepatan laju reaksi seperti gambar
dihasilkan banyak sehingga laju reaksi berikut!
berlangsung lebih cepat.
b. (1) semakin sedikit jumlah partikel
kemungkinan tumbukan efektif yang
dihasilkan banyak sehingga reaksi
berlangsung cepat.
c. (2) semakin banyak jumlah partikel
kemungkinan tumbukan efektif yang
dihasilkan sedikit sehingga laju reaksi Dari ketiga gambar tersebut, penyelesaian
berlangsung cepat. masalah dan alasan yang paling tepat untuk
d. (1) semakin sedikit jumlah partikel mengetahui larutan yang memiliki laju reaksi
kemungkinan tumbukan efektif yang paling efektif adalah....
dihasilkan sedikit sehingga laju reaksi a. (1), Penambahan larutan NaCl dapat
berlangsung cepat. menurunkan energi aktivasi, sehingga laju
e. (2) semakin banyak jumlah partikel reaksi berlangsung cepat.
kemungkinan tumbukan efektif yang b. (2), tanpa penambahan larutan lain, larutan
dihasilkan banyak sehingga reaksi H2O2 memiliki energi aktivasi tinggi,
berlangsung lambat. sehingga laju reaksi berlangsung cepat.
2. Seorang peneliti di dalam sebuah laboratorium c. (3), penambahan katalis FeCl3 dapat
sedang mereaksikan 3 gram CaCO3 dengan menaikkan energi aktivasi, sehingga laju
larutan 10 ml larutan HCl seperti gambar berikut! reaksi berlangsung lebih cepat.
d. (1), Penambahan larutan NaCl dapat
menaikkan energi aktivasi, sehingga laju
reaksi berlangsung cepat.
e. (3), penambahan katalis FeCl3 dapat
menurunkan energi aktivasi, sehingga laju
reaksi berlangsung lebih cepat.
(1) (2)
Berdasarkan gambar tersebut, penyelesaian
masalah dan alasan yang paling tepat untuk
mengetahui tumbukan yang menghasilkan
laju reaksi yang lebih cepat adalah...
a. 1, luas permukaan bidang sentuh
semakin kecil kemungkinan tumbukan
efektif yang dihasilkan banyak sehingga
reaksi berlangsung cepat.
b. 2, luas permukaan bidang sentuh tepat dari Grafik tersebut adalah....
semakin besar kemungkinan tumbukan a. Semakin tinggi suhu maka energi kinetik
efektif yang dihasilkan sedikit sehingga antar partikel semakin tinggi, sehingga
laju reaksi berlangsung cepat. kemungkinan tumbukan efektif antar partikel
c. 1, luas permukaan bidang sentuh semakin yang dihasilkan banyak, maka laju reaksi
kecil kemungkinan tumbukan efektif yang berlangsung cepat.
dihasilkan sedikit sehingga laju reaksi b. Semakin tinggi suhu maka energi kinetik
berlangsung cepat. antar partikel semakin rendah kemungkinan
d. 2, luas permukaan bidang sentuh semakin tumbukan efektif antar partikel yang
besar kemungkinan tumbukan efektif yang dihasilkan banyak, maka laju reaksi
dihasilkan banyak sehingga reaksi berlangsung cepat
berlangsung lamban. c. Semakin rendah suhu maka enegi kinetik
e. 2, luas permukaan bidang sentuh semakin antar partikel semakin tinggi, sehingga
besar kemungkinan tumbukan efektif yang kemungkinan tumbukan efektif antar partikel
dihasilkan banyak sehingga laju reaksi yang dihasilkan sedikit, maka laju reaksi
berlangsung cepat berlangsung cepat.
5. Seorang siswa sedang melakukan percoban d. Semakin tinggi suhu maka energi kinetik
untuk mengetahui pengaruh luas permukaan antar parikel semakin rendah, sehingga
bidang sentuh dengan jumlah partikel kemungkinan tumbukan efektif antar partikel
menggunakan teori tumbukan. Tabel Data hasil yang dihasilkan sedikit sehingga laju reaksi
percobaan untuk reaksi antara logam Fe dengan berlangsung cepat.
larutan H2SO4 adalah sebagai berikut: e. Semakin tinggi suhu maka energi kinetik
No. Fe (0,2 gr) Larutan H2SO4 (10 antar partikel semakin tinggi, sehingga
mL ) kemungkinan tumbukan efektif antar partikel
1. Serbuk 3M yang dihasilkan banyak sehingga laju reaksi
2. Serbuk 2M berlangsung lambat.
3. Lempeng 3M 7. Diketahui grafik suatu reaksi penguraian KClO3
4. Lempeng 2M murni pada suhu 25° tanpa katalis sebagai
5. Lempeng 1M berikut:
Dari data, penyelesaian masalah dan alasan yang
paling tepat untuk mengetahui reaksi yang
berlangsung paling lambat adalah....
a. 1, luas permukaan bidang sentuh besar
dengan jumlah partikel banyak.
b. 2, luas permukaan bidang sentuh kecil
dengan jumlah partikel sedikit.
c. 3, luas permukaan bidang sentuh besar
dengan jumlah partikel sedikit
d. 5, luas permukaan bidang sentuh kecil
dengan jumlah partikel sedikit.
143
mempercepat laju reaksi. Mahasiswa tersebut 20. Perhatikan tabel data hasil reaksi antara CaCO3
menghasilkan bebeberapa argumen seperti: dengan larutan HCl berikut!
1. Energi kinetik partikel reaktan meningkat.
2. Jumlah partikel reaktan per volume No. CaCO3 (5 gr) Larutan HCl
bertambah. (50 mL )
3. Frekuensi tumbukan antara partikel dan 1 Butiran 0,1 M
reaktan meningkat. 2 Serbuk 0,1 M
4. Energi aktivasi partikel reaktan meningkat 3 Butiran 0,5 M
Identifikasi argumen yang yang paling tepat 4 Serbuk 0,5 M
untuk mengetahui efek suhu terhadap teori 5 Bongkahan 0,5 M
tumbukan adalah... Dari data tersebut, Penyelesaian masalah dan
a. 1 dan 2, karena meningkatnya energi kinetik alasan yang paling tepat untuk mengetahui reaksi
partikel dapat memperbesar kemungkinan yang berlangsung cepat adalah....
tumbukan efektif antar partikel dan semakin a. 1, luas permukaan bidang sentuh berbentuk
meningkatnya suhu dapat meningkatkan butiran direaksikan dengan larutan HCl 0,1
jumlah partikel zat M dapat mempercepat laju reaksi.
b. 2 dan 4, karena semakin meningkatnya suhu b. 2, luas permukaan bidang sentuh berbentuk
dapat meningkatkan jumlah partikel zat dan serbuk direaksikan dengan larutan HCl 0,1 M
meningkatnya suhu dapat meningkatkan dapat mempercepat laju reaksi.
energi aktivasi partikel c. 3, luas permukaan bidang sentuh berbentuk
c. 3 dan 4, karena meningkatnya energi kinetik butiran direaksikan dengan larutan HCl 0,5
partikel dapat memperbesar kemungkinan M dapat mempercepat laju reaksi.
tumbukan efektif antar partikel dan d. 4, luas permukaan bidang sentuh berbentuk
meningkatnya suhu dapat meningkatkan serbuk direaksikan dengan larutan HCl 0,5 M
energi aktivasi partikel dapat mempercepat laju reaksi.
d. 1 dan 4, karena meningkatnya energi kinetik e. 5, luas permukaan bidang sentuh berbentuk
partikel dapat memperbesar kemungkinan bongkahan direaksikan dengan larutan HCl
tumbukan efektif antar partikel dan 0,5 M dapat mempercepat laju reaksi.
meningkatnya suhu dapat meningkatkan 21. Perhatikan deskripsi masalah tersebut!
energi aktivasi partikel Seorang ilmuwan ingin mereaksikan larutan
e. 1 dan 3, karena meningkatnya energi kinetik H2SO4 dengan logam Mg, reaksi antara larutan
partikel dapat memperbesar kemungkinan H2SO4 dengan logam Mg dapat dibuat pada
tumbukan efektif antar partikel sehingga berbagai macam kondisi. Gambarkan perlakuan
dapat mempercepat laju reaksinya manakah yang yang paling tepat dipilih seorang
19. Perhatikan peristiwa berikut! ilmuwan untuk mendapatkan laju reaksi yang
Suatu percobaan dilakukan dengan menggunakan paling cepat ....
5 mL larutan H2O2 dalam 3 tabung reaksi. Jika
tabung pertama sebagai pembanding, serta tabung
kedua ditambahkan dengan 2 tetes NaCl 0,1 M
dan tabung ketiga ditambahkan dengan FeCl3 0,1 a.
M 4 tetes, hasil percobaannya adalah sebagai
berikut.
1. Laju reaksi pada tabung pertama berlangsung
selama 2 jam 1 menit 3 sekon
2. Laju reaksi pada tabung kedua selama 1 jam
39 menit 22 sekon
3. Laju reaksi pada tabung ketiga selama 7 b.
menit 54 sekon
Kesimpulan logis yang paling tidak tepat
adalahLarutan H2O2 adalah katalisator
a. Larutan FeCl3 adalah katalisator
b. Katalis mamiliki sifat spesifik
c.
c. Katalis bersifat mempercepat laju reaksi
d. Larutan H2O2 disebut sebagai katalisator
positif
e. Katalis bersifat menaikkan energi aktivasi
147
d.
1 3M Butiran 20
2 3M Kepingan 200
Kesimpulan logis dan penjelasan paling tepat
mengenai pernyataan tidak benar tentang luas
permukaan adalah....
e. a. Luas permukaan bidang sentuh butiran
maupun kepingan hanya mempengaruhi
waktu terbentuknya gas, tetapi tidak
mempengaruhi laju reaksi
22. Beberapa orang siswa melakukan percobaan b. Butiran memiliki luas permukaan bidang
untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi sentuh yang lebih besar dibandingkan dengan
laju reaksi. Hasil data dari percobaan reaksi Mg(s) kepingan sehing laju reaksi lebih cepat
+ HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g) dituliskan kedalam c. Butiran memiliki luas permukaan bidang
tabel sebagai berikut: sentuh yang lebih besar dibandingkan dengan
No Mg (2 gr) Larutan Wa Suh kepingan sehingga bidang tumbukan lebih
HCl ktu u lua dan laju reaksinya berlangsung cepat
(10 mL (s) (°C) d. Luas permukaan bidang sentuh kepingan
) lebih kecil dari butiran dalam jumlah yang
1 Bongkahan 2M 30 25 sama sehingga waktu yang dibutuhkan
2 Serbuk 2M 15 35 kepingan lebih lambat.
3 Bongkahan 3M 5 25 e. Butiran memiliki luas permukaan bidang
4 Serbuk 2M 50 25 sentuh yang lebih luas dibandingkan dengan
5 Bongkahan 2M 5 25 kepingan sehingga kesempatan bereaksi lebih
luas dan laju reaksinya lebih cepat
Penyelesaian masalah dan alasan yang paling
24. Seorang siswa melakukan beberapa percobaan
tepat untuk mengetahui laju reaksi yang hanya
dipengaruhi oleh suhu ditunjukan oleh nomor.... untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi
a. 1 dan 5, variabel terikat konsentrasi dan laju reaksi menggunakan teori tumbukan, setelah
logam variabel bebas suhu. melakukan beberapa percobaan siswa tersebut
b. 1 dan 2, variabel terikat logam dan suhu bebeberapa argumen seperti:
variabel bebas konsentrasi. 1. Semakin tinggi suhu maka energi aktivasi
c. 1 dan 4, variabel terikat konsentrasi variabel suatu reaksi menjadi lebih tinggi.
bebas logam dan suhu.
2. Semakin besar konsentrasi maka semakin
d. 2 dan 4, variabel terikat konsentrasi dan
besar kemungkinan terjadinya tumbukan
logam variabel bebas suhu.
e. 1 dan 3, variabel terikat logam dan suhu efektif
variabel bebas konsentrasi 3. Katalis mengubah tahap-tahap reaksi menjadi
23. Perhatikan peristiwa percobaan berikut! reaksi yang energi aktivasinya rendah.
Suatu percobaan memiliki langkah kerja sebagai 4. Semakin luas permukaan zat padat maka
berikut: semakin besar kemungkinan terjadinya
1. Masukkan 0,3 gram batu pualam butiran tumbukan efektif.
sebesar pasir ke dalam salah satu kaki 5. Semakin kecil konsentrasi dapat
tabung Y terbalik. Sementara itu, ke dalam memperlambat laju reaksi
kaki yang lain dimasukkan 5 cm3 larutan Identifikasi argumen yang tidak benar
HCl 3 M 10 mL. mengenai teori tumbukan adalah...
2. Tutup mulut tabung dengan sumbat a. 1, karena semakin tinggi suhu dapat
berpipa, kemudian reaksikan kedua zat
mempercepat laju reaksi.
tersebut.
b. 2, karena semakin banyak tumbukan efektif
3. Tampung gas yang terjadi dalam gelas ukur.
4. Catat waktu untuk menampung 10 cm3 gas. antar partikel laju reaksi berlangsung lebih
Hasil percobaannya adalah sebagai berikut. cepat.
148
c. 3, karena katalis dapat memperkecil energi c. Kepekatan pereaksi tidak mempengaruhi laju
aktivasi suatu reaksi. reaksi.
d. Kepekatan hasil reaksi mempengaruhi laju
Percobaan
(1) (2) reaksi.
e. Kepekatan hasil reaksi berbanding lurus
dengan laju reaksi
26. Perhatikan gambar percobaan larutan Na2S2O3
dengan larutan HCl berikut!
Pada percobaan (1) larutan Na2S2O3 direaksikan
dengan larutan HCl pada suhu 27°C, sedangkan
pada percobaan (2) larutan Na2S2O3 direaksikan
dengan larutan HCl pada suhu 47°C, efek yang
dihasilkan pada larutan Na2S2O3 yang
direaksikan dengan larutan HCl pada suhu 47°C
adalah tumbukan efektif antar partikel semakin
banyak sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.
Penyelesaian masalah dan alasan yang paling
tepat untuk mengetahui laju reaksi yang hanya
dipengaruhi oleh suhu ditunjukan oleh nomor....
a. Semakin tinggi suhu pereaksi, maka energi
kinetik antar partikel semakin besar,
sehingga kemungkinan tumbukan efektif
antar partikel semakin banyak , hal itu
d. 4, karena tumbukan efektif antar partikel menyebabkan reaksi berlangsung cepat.
semakin banyak b. Semakin tinggi suhu pereaksi, maka energi
kinetik antar partikel semakin besar,
e. 5, karena semakin kecil konsentrasi
sehingga kemungkinan tumbukan efektif
kemungkinan tumbukan efektif antar partikel antar partikel semakin kecil , hal itu
semakin kecil. menyebabkan reaksi berlangsung lambat.
25. Perhatikan peristiwa berikut!Suatu percobaan c. Apabila suhu dinaikkan, tumbukan efektif
memiliki langkah kerja sebagai berikut. antar-partikel semakin kecil .
1. Sediakan 4 tabung reaksi, isi dengan pita d. Semakin tinggi suhu pereaksi, maka energi
magnesium berukuran 3 x 3. kinetik antar partikel semakin kecil,
2. Masukkan HCl 0,5 M pada tabung pertama, sehingga kemungkinan tumbukan efektif
antar partikel semakin kecil , hal itu
HCl 1 M pada tabung kedua, HCl 2 M pada
menyebabkan reaksi berlangsung lambat.
tabung ketiga, dan HCl 3 M pada tabung e. Semakin rendah suhu pereaksi, maka energi
keempat. kinetik antar partikel semakin besar,
3. Amati dan catat waktu yang dibutuhkan sehingga kemungkinan tumbukan efektif
sampai reaksi berhenti. antar partikel semakin banyak , hal itu
Hasil pengamatan adalah pada tabung pertama, menyebabkan reaksi berlangsung cepat
reaksi berjalan lambat dengan waktu 6.342 27. Perhatikan gambar!
sekon. Pada tabung kedua, reaksi berjalan agak
lambat dengan waktu 397 sekon. Pada tabung
ketiga reaksi berlangsung sedang dengan waktu
183 sekon. Sementara itu, pada tabung keempat,
reaksi berlangsung cepat dalam waktu 51 sekon.
Kesimpulan paling logis dan penjelasan yang
paling tepat adalah....
a. Konsentrasi hasil reaksi mempengaruhi laju
reaksi.
Suatu reaksi akan lebih cepat berlangsung apabila
b. Konsentrasi pereaksi mempengaruhi laju
konsentrasi pereaksi semakin besar. Penyelesaian
reaksi. masalah dan alasan yang paling tepat untuk
149
1 2 3 4 5 10 16 17 20 21 22 26 27 9 11 14 15 18 24 6 7 8 12 13 19 23 25 28 29 30
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0
3 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
7 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1
9 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
11 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0
12 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0
13 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0
14 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
15 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
16 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0
17 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
152
23 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1
24 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0
25 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
26 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0
27 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0
28 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
29 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
30 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0
31 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0
33 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
35 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1
36 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0
37 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1
Skor
19 14 17 14 14 14 12 16 8 14 11 12 15 14 13 12 11 8 12 7 12 11 10 11 8 10 8 5 3 5
Total
Rata 50, 36, 44, 36, 36, 36, 31, 42, 21, 36, 28, 31, 39, 36, 34, 31, 28, 21, 31, 18, 31, 28, 26, 28, 21, 26, 21, 13, 7,8 13,
-rata 00 84 74 84 84 84 58 11 05 84 95 58 47 84 21 58 95 05 58 42 58 95 32 95 05 32 05 16 9 16
(38) % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
Pers
entas 36,44% 30,70% 21,53%
e
153
2. Persentase Indikator Higher Order Thinking Skills Pretest Kelas Kontrol
Aspek Berpikir HOTS menurut Brookhart
Subj
Pemecahan masalah Menganalisis Penalaran dan logika
ek
1 2 3 4 5 10 16 17 20 21 22 26 27 9 11 14 15 18 24 6 7 8 12 13 19 23 25 28 29 30
1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0
2 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
3 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1
4 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0
5 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
6 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
8 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0
9 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
10 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1
11 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1
12 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0
13 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
14 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
17 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0
20 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
21 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
22 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
23 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0
24 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
154
25 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
29 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0
30 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0
31 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
32 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1
33 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
34 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0
35 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0
36 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
37 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0
38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Skor
17 13 14 16 13 15 13 14 10 16 16 13 11 16 12 12 16 10 16 9 11 17 6 14 7 10 6 4 7 5
Total
Rata 44, 34, 36, 42, 34, 39, 34, 36, 26, 42, 42, 34, 28, 42, 31, 31, 42, 26, 42, 23, 28, 44, 15, 36, 18, 26, 15, 10, 18, 13,
-rata 74 21 84 11 21 47 21 84 32 11 11 21 95 11 58 58 11 32 11 68 95 74 79 84 42 32 79 53 42 16
(38) % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
Perse
36,64% 35,96% 23%
ntase
155
156
Lampiran 10. Hasil Uji Normalitas, Homogenitas dan Uji-t Pretest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
1. Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji normalitas dihitung menggunakan aplikasi SPSS versi 25, menggunakan uji
Saphiro-wilk.
Pretest α Sig. Kesimpulan
Kelas Sig > 𝛼 maka H0 diterima, H1 ditolak
0.073
Eksperimen (Data Berdistribusi Normal)
0.05
Sig > 𝛼 maka H0 diterima, H1 ditolak
Kelas Kontrol 0.198
(Data Berdistribusi Normal)
Lampiran 11. Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistics Statistics
Hasil Hasil
N Valid 38 N Valid 38
Missing 0 Missing 0
Mean 90,0000 Mean 86,6671
Median 90,0000 Median 86,6700
Mode 90,00 Mode 86,67
Std. Deviation 5,69526 Std. Deviation 6,10204
Variance 32,436 Variance 37,235
Skewness ,000 Skewness ,000
Std. Error of Skewness ,383 Std. Error of Skewness ,383
Kurtosis -,797 Kurtosis -,939
Std. Error of Kurtosis ,750 Std. Error of Kurtosis ,750
Range 20,00 Range 20,00
Minimum 80,00 Minimum 76,67
Maximum 100,00 Maximum 96,67
Sum 3420,00 Sum 3293,35
Lampiran 13. Persentase Indikator Higher Order Thinking Skills Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
1. Persentase Indikator Higher Order Thinking Skills Posttest Kelas Eksperimen
Aspek Berpikir HOTS menurut Brookhart
Subj
Pemecahan masalah Menganalisis Penalaran dan logika
ek
1 2 3 4 5 10 16 17 20 21 22 26 27 9 11 14 15 18 24 6 7 8 12 13 19 23 25 28 29 30
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
6 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
15 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1
16 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1
19 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
159
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1
26 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
28 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1
31 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0
32 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
34 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
36 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
37 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Skor
32 34 37 36 35 37 34 37 34 35 34 34 33 33 33 34 33 33 30 33 34 35 36 33 35 31 35 36 34 36
Total
Rata 84, 89, 97, 94, 92, 97, 89, 97, 89, 92, 89, 89, 86, 86, 86, 89, 86, 86, 78, 86, 89, 92, 94, 86, 92, 81, 92, 94, 89, 94,
-rata 21 47 37 74 11 37 47 37 47 11 47 47 84 84 84 47 84 84 95 84 47 11 74 84 11 58 11 74 47 74
(38) % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
Pers
entas 91,50% 85,96% 90,43%
e
160
1. Persentase Indikator Higher Order Thinking Skills Posttest Kelas Kontrol
Aspek Berpikir HOTS menurut Brookhart
Subj
Pemecahan masalah Menganalisis Penalaran dan logika
ek
1 2 3 4 5 10 16 17 20 21 22 26 27 9 11 14 15 18 24 6 7 8 12 13 19 23 25 28 29 30
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0
5 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
6 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
10 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0
17 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
19 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0
20 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
23 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
161
25 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1
27 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
28 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
29 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
30 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
31 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
32 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
36 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
Skor
34 33 33 34 35 32 35 33 34 31 33 35 33 31 32 33 36 30 30 31 30 35 33 31 34 33 32 35 35 32
Total
Rata 89, 86, 86, 89, 92, 84, 92, 86, 89, 81, 86, 92, 86, 81, 84, 86, 94, 78, 78, 81, 78, 92, 86, 81, 89, 86, 84, 92, 92, 84,
-rata 47 84 84 47 11 21 11 84 47 58 84 11 84 58 21 84 74 95 95 58 95 11 84 58 47 84 21 11 11 21
(38) % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
Pers
entas 88,06% 84,21% 86%
e
162
163
Lampiran 14. Hasil Uji Normalitas, Homogenitas dan Uji-t Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
1. Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji normalitas dihitung menggunakan aplikasi SPSS versi 25, menggunakan uji
Saphiro-wilk.
Posttest α Sig. Kesimpulan
Kelas Sig > 𝛼 maka H0 diterima, H1 ditolak
0.101
Eksperimen (Data Berdistribusi Normal)
0.05
Sig > 𝛼 maka H0 diterima, H1 ditolak
Kelas Kontrol 0.052
(Data Berdistribusi Normal)