SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh :
FARAH KHOIRUNNISA
NIM: 11150163000068
Permasalahan utama dalam penelitian ini yaitu siswa belum terlatih dalam
memecahkan masalah fisika sehari-hari, hal ini menyebabkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh model Blended Learning terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa pada materi suhu dan kalor. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 6
Tangerang Selatan pada Bulan November 2019. Sampel diambil secara purposive
sampling yang terdiri dari kelas XI IPA 2 (kelas eksperimen) dan XI IPA 4 (kelas
kontrol). Jumlah siswa kedua kelas sama yaitu 34 siswa, total sampel yaitu 68
siswa. Berdasarkan hasil uji hipotesis terhadap hasil data posttest menggunakan
uji Mann-Whitney pada 𝛼 = 0,05, diperoleh nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000
dengan kesimpulan 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima. Model Blended Learning
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Kemampuan
berpikir tingkat tinggi kelas eksperimen meningkat lebih tinggi (N-Gain 0,47
dengan kategori sedang) dibandingkan dengan kelas kontrol (N-Gain 0,18 dengan
kategori rendah). Siswa tertarik dengan pembelajaran model Blended Learning
(76%). Kemampuan berpikir tingkat tinggi paling terlihat pada kelas eksperimen
adalah proses kognitif C5 dengan N-gain 0,59 (kategori sedang). Skor N-gain
kelas kontrol pada proses kognitif C5 adalah 0,06 (kategori rendah).
iv
ABSTRACT
Farah Khoirunnisa (11150163000068). The Effect of Blended Learning Model
Toward High-Order Thinking Ability of High School Students on Temperature
and Heat Concept. Undergraduate Thesis of Physics Education Program, Faculty
of Tarbiyah and Teacher Training, State Islamic University of Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2020.
The main problem in this study was that students have not been trained to solve
physics problems based on daily case, this causes the low ability of students’
high-order thinking. This study aimed to determine the effect of Blended Learning
model toward students high-order thinking ability on temperature and heat
concept. This study was conducted at SMAN 6 South Tangerang on November
2019. Samples were taken by purposive sampling consisted of XI IPA 2 students
(as experimental class) and XI IPA 4 students (as control class). The number of
students was 34 in each class, making 68 students in total. Based on the results of
hypothesis test using Mann-Whitney test on posttest data at α = 0.05, the value of
sig.(2-tailed) was 0.000 which means that H0 is rejected and H1 is accepted.
Blended Learning Model then influenced students' high-order thinking skills. The
experimental class’ skills of high-order thinking increased higher (N-Gain 0.47 at
moderate category) compared to control class’ (N-Gain 0.18 at low category).
Students were interested in Blended Learning model (76%). The most visible high-
order thinking skill on the experimental class was C5 cognitive process with N-
gain of 0.59 (medium category). The N-gain score of the control class at C5
cognitive process was 0.06 (low category).
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, taufik dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model
Blended Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Sma
Pada Materi Suhu Dan Kalor”. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada Nabi Muhammad Saw, kepada keluarganya, para sahabatnya dan kita
semua selaku umatnya hingga akhir zaman. Aamiin ya Rabbal’alamiin.
1. Dr. Sururin, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd., selaku ketua Program Studi
Pendidikan Fisika dan sekaligus dosen pembimbing yang telah meluangkan
banyak waktu dan pikirannya untuk membimbing dan memberikan saran
kepada peneliti selama proses pembuatan skripsi ini.
3. Ibu Kinkin Suartini, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing dan mengarahkan peneliti selama menjadi mahasiswi
pendidikan fisika.
4. Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
5. Dra. Hj. Sri Diani C, M.Pd., selaku Wakil Kesiswaan SMAN 6 Tangerang
Selatan yang telah memberikan izin melakukan penelitian di SMAN tersebut
dan Ibu Ismaini, S.Pd., selaku guru bidang studi fisika SMAN 6 Tangerang
Selatan yang telah memberikan dukungan dan saran kepada peneliti selama
penelitian berlangsung.
6. Keluarga tercinta, Bapak Sudrajat, Ibu Nunis Farrosa, Adik centil Amelia
Ummul Fathonah, Adik galak Muhammad Abdul Aziz dan Adik bontot
vi
Muhammad Hafidz, yang selalu memberikan doa, kasih sayang, motivasi dan
dukungan yang luar biasa kepada peneliti.
7. Keluarga Besar Pendidikan Fisika 2015 yang senantiasa menjadi keluarga
selama di perantauan, tempat peneliti berproses untuk menjadi lebih baik,
tempat berbagi penderitaan dan kasih sayang.
8. Sahabatku Dita, Raihan, Fahmi, Gilang, Jagad, Yoan, Nia, Jihan, Hilda dan
Eka yang telah menemani peneliti dalam suka maupun duka, tempat peneliti
untuk berproses menjadi lebih baik, selalu jadi sahabat terbaik, dan
memberikan dukungan dalam berbagai bentuk kepada peneliti.
9. Moh. Andri Sutanto, S.Pd., yang sudah menemani peneliti selama ini, selalu
menjadi tempat berbagi informasi, memberikan doa, semangat, waktu,
pikiran, tenaga, saran dan dukungan kepada peneliti.
10. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga segala bentuk bantuan, dorongan, saran dan bimbingan yang
diberikan kepada peneliti mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT.
Aamiin.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
peneliti harapkan untuk perbaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Amin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Peneliti
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI ......................................... I
KATA PENGANTAR ......................................................................................... VI
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ..................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian......................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian....................................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ............................ 7
A. Deskriptif Teoritik ....................................................................................... 7
1. Model Pembelajaran .................................................................................... 7
2. Blended Learning ........................................................................................ 8
3. Schoology .................................................................................................. 14
4. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ....................................................... 16
5. Materi Suhu dan Kalor .............................................................................. 20
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 28
C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 29
D. Hipotesis .................................................................................................... 30
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN .......................................................... 31
A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 31
B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................... 31
C. Variabel Penelitian .................................................................................... 32
D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 32
E. Prosedur penelitian .................................................................................... 33
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 35
G. Instrumen Penelitian .................................................................................. 37
H. Teknik Analisis Data Tes dan Nontes ....................................................... 46
I. Hipotesis Statistika .................................................................................... 49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 51
A. Deskripsi Data ........................................................................................... 51
B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 51
viii
1. Kondisi Kemampuan Awal Siswa Sebelum Penerapan Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi (Hasil Pretest) .................................................... 51
2. Kondisi Kemampuan Akhir Siswa Setelah Penerapan Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi (Hasil Posttest) .................................................. 54
3. Peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Pada Kelas
Eksperimen dan Kontrol ............................................................................ 56
4. Peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa ........................ 61
5. Peningkatan Ranah Kognitif C4, C5, C6 Siswa ........................................ 62
6. Peningkatan Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa
Berdsarkan Proses Kognitif ....................................................................... 63
7. Hasil Uji Prasyarat .................................................................................... 64
8. Hasil Uji Hipotesis .................................................................................... 66
9. Respon Siswa Terhadap Proses Pembelajaran Fisika Melalui Penerapan
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa ............................................ 67
C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 75
A. Kesimpulan................................................................................................ 75
B. Saran .......................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA….………………………………………………………79
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Konsep Suhu dan Kalor ........................................................... 20
Gambar 2.2 Titik Didih dan Titik Beku Berbagi Skala ....................................... 21
Gambar 2.3 Proses Perubahan Wujud .....................Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ........................................................................... 30
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian .......................................................................... 33
Gambar 4.1 Diagram Batang Distribusi Skor Pretest Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada
Tiap Interval Skor ............................................................................ 52
Gambar 4.2 Diagram Batang Skor Mean Pretest Kemampuan Bepikir Tingkat
Tinggi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................ 53
Gambar 4.3 Diagram Batang Distribusi Skor Posttest Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada
Tiap Interval Skor ............................................................................ 54
Gambar 4.4 Diagram Batang Skor Mean Posttest Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......... 56
Gambar 4.5 Diagram Batang Rrekapitulasi Skor Mean Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............................................. 57
Gambar 4.6 Gambaran Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Proses
Kognitif C4 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada Saat Awal
dan Akhir ......................................................................................... 59
Gambar 4.7 Gambaran Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Proses
Kognitif C5 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada Saat Awal
dan Akhir ......................................................................................... 60
Gambar 4.8 Gambaran Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Proses
Kognitif C6 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada Saat Awal
dan Akhir ......................................................................................... 61
Gambar 4.9 Perbandingan Rata-Rata Skor N-gain Indikator Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ............................................................................................. 64
x
Gambar 4.10 Gambaran Angket Respon Siswa terhadap Model Blended
Learning ........................................................................................... 68
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sintaks Model Blended Learning ..................................................................... 9
Tabel 2.2 Klasifikasi E-learning sebagai konsep dasar Blended Learning .................... 11
Tabel 2.3 Dimensi proses kognitif dan prosesnya .......................................................... 16
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
Lampiran C.14 Data Hasil Angket Siswa…………………………………..…305
Lampiran C.15 Surat Keterangan Penelitian……………………………….…306
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Syaiful Rochman, Zainal Hartoyo Ánalisis High Order Thinking (HOTS) Taksonomi
Menganalisis Permasalahan Fisika”, Jurnal Science and Physics Education Journal (SPEJ), Vol 1,
no 2, 2018, h.79
2
An Programme for International Student Assesment Result from PISA 2018 (Paris:
OECD Publishing, 2019), p.8.
3
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Standar Isi dan
Pendidikan Dasar dan Menengah (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), h.9.
4
Syifa Nuraini, I Wayan Distrik, Wayan Suana “pengembangan lembar kerja siswa
blended learning Berorientasi higher order thinking skils”, Jurnal of Physics and Science
Learning, Vol. 02 Nomor 1, 2018, h. 69
5
Ratih Andriyani, “Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Smp Dan Smma Para
Mata Pelajaran Fisika Dikota Tangerang Selatan” Skripsi Sarjana Strata Satu UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jakarta 2019, h. 54 – 55
1
2
6
Winastwan Gora Dan Sumarto, Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK, (Jakarta:
Elexmedia Komputindo, 2010), h. 8
7
Sucipto, “Pengembangan Keterampiln Berpikir Tingkat Tinggi Dengan Menggunakan
Strategi Metakognitif Model Pembelajaran Problem Based Learning”, Jurnal Pendidikan UNESA,
Vol.2 No.1, 2017, h. 63
8
Ibid
9
Rerrysta Yolanda, Syuhendri Dan Nely Andriani “Aanalisis Pemahaman Konsep Siswa
SMA Negeri Se-Kecamatan Ilir Barat I Palembang Pada Mmateri Suhu Dan Kalor Dengan
Instrumen TTCI Dan CRI”, Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran Fisika, h. 11
10
Iwan Permana Suwarna, “Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Kelas X Pada Mata
Pelajaran Fisika Melalui CRI (Certainty Of Respone Index) Termodifikasi”, Hasil Penelitian,
2013, h. 5
11
Syaiful Rochman Dan Zainal Hartoyo, Ánalisis High Order Thinkng Skills (HOTS)
Taksonomi Menganalisis Permaslahan Fisika”, Jurnal Science And Physics Education Journal
(SPEJ), Vol.1 N0.2, 2018, h.79
12
Sumarli “Analisis Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share Berbasis Pemecahan
Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa” Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika,
Vol.3, N0.1, 2018, h. 8
3
13
Fuaddilah Ali Sofyan, ”Implementasi HOTS pada Kurikulum 2013”, Jurnal inventa,
V0l.3 no. 1, 2019, h.7
14
I Wayan Redhana, “ Mengembangkan Keterampilan Abad Ke-21 Dalam Pembelajaran
Kimia”, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 13, No 1, 2019, h. 2239
15
Hermawanto, Dkk., Pengaruh Blended Learning Terhadap Penguasan Konsep Dan
Penalaran Fisikapeserta Didik Kelas X , Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia , Nomor 9, Januari
2013, h. 68
16
Mardapi Dan Suparno, “Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Peserta Didik SMA”¸Jurnal Penelitinan Dan Evaluasi Pendidikan, No.1, 2014, h.2
17
Rahman Fauzan Dan Fitria, ”Digital Distruption In Student Behavioral Learning,
Towards Industrial Revolution 4.0”, Jurnal Teknik Informatika Politeknik Hasnur, Vol.4,No.2,
2018, h.13
18
Syifa Nuraini, I Wayan Distrik, Wayan Suana “Pengembangan Lembar Kerja Siswa
Blended Learning Berorientasi Higher Order Thinking Skils”, Jurnal Of Physics And Science
Learning, Vol. 02 Nomor 1, 2018, h. 70
4
terbaik dari kemajuan inovatif pendidikan dan teknologi yang ditawarkan oleh
pembeljaran online dengan interaksi tebaik dari pembelajran konvensional.19
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dan disampaikan diatas, maka
peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Siswa SMA Pada Materi Suhu Dan Kalor.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
identifikasi beberapa masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada mata pelajaran fisika masih
rendah terutama pada materi Suhu dan Kalor.
2. Keterampilan pemecahan masalah siswa yang memiliki kesempatan untuk
mempelajari materi yang diinginkan masih rendah
3. Penyampaian materi fisika dalam penerapan model pembelajaran berbasisi
teknologi kurang memfasilitasi keaktifan siswa secara personal (teacher
center).
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terarah dan mendalam serta tidak terlalu
luas jangkauannya, maka dalam penelitian dilakukan pembatasan masalah
sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
Blended Learning menggunakan website E-Leaarning Schoology.
2. Penelitian ini terbatas pada kemampuan berpikir tingkat tinggi yang
didasarkan pada Taksonomi Bloom Anderson dan Krathwol, yaitu
kemampuan ranah kognitif C4 (Menganalisis), C5 (Mengevaluasi), dan C6
(Mencipta).
3. Materi suhu dan kalor dalam penelitian ini hanya pada Kompetensi Dasar
(KD) 3.5.
19
Ganis Astriyanti, ”Model Blended Lrearning Berbasis Task Dengan Menggunakan
Penliaian Jurnal Dan Hasil Belajar Terkait Pencapaian Ompetensi Dasar Kelas X”, Skripsi
Program Strata Satu Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2016, h. 3
5
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka
rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah model Blended Learning berpengaruh terhadap kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa?
2. Bagaimana peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa setelah
diberi perlakuan pembelajaran menggunakan model Blended Learning?
3. Bagaimana respon siswa terhadap model Blended Learning yang digunakan
dalam pembelajaran fisika pada materi Suhu dan Kalor?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui pengaruh model Blended Learning terhadap kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa.
2. Mengetahui peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa setelah
diberi perlakuan pembelajaran menggunakan model Blended Learning.
3. Mengetahui respon siswa terhadap model Blended Learning yang digunakan
dalam pembelajaran fisika pada materi Suhu dan Kalor.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang
terlibat diantaranya:
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi penulis, penelitian ini merupakan salah satusyrat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta sebagai
proses memperoleh ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan.
b. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan
selanjutnya dalam menerapkan tujuan pembelajaran bagi siswa sehingga
dapat meningkatkan mutu pembelajaran dalam dunia pendidikan sebagai
pendukung teori-teori mengenai model pembelajaran Blended Learning.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, memberikan informasi dan bahan pertimbangan agar dapat
menerapkan penggunaan model Blended Leaarning untuk mengetahui
6
A. Kesimpulan
1. Model pembelajaran Blended Learning berpengaruh terhadap Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi siswa. Hasil uji hipotesis diperoleh 0,030 Model
pembeljaran Blended Learning berpengaruh terhadap hasil posttest kelas
eksperimen pada ranah kognitif C4 sebesar 77%, ranah kognitif C5 sebesar 80%,
ranah kognitif C6 sebesar 67%
2. Peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi pada kelas eksperimen berada
pada kategori 0,47 (sedang). Peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
pada ranah kognitif C4 adalah 0,32 (sedang), peningkatan Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi pada ranah kognitif C5 adalah 0,59 (sedang), dan peningkatan
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi pada ranah kognitif C6 adalah 0,51
(sedang).
3. Hampir seluruh siswa tertarik terhadap pembelajaran dengan model Blended
Learning. Rata-rata presentase respon siswa terhadap pembelajaran dengan
model Blended Learning sebesar 76%.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menunjukan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran fisika dengan model Blended
Learning mampu meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi siswa,
sehingga model pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai pilihan utama dalam
melakukan pembelajaran fisika yang bisa melibatkan siswa secara aktif dan
meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi siswa
2. Peneliti maupun guru yang hendak menerapkan model Blended Learning perlu
menguasai materi, mengarahkan secara jelas, membimbing siswa dalam diskusi
75
76
sehingga penerapan model Blended Learning ini berajalan sesuai dengan rencana
pembelajaran.
3. Peneliti maupun guru yang ingin menerapkan pembelajaran model Blended
Learning dapat memastikan terlebih dahulu akses internet yang stabil di
smartphone masing-masing siswa untuk dapat mengakses aplikasi Schoology
secara pribadi.
4. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi siswa akan lebih maksimal jika selama
proses pembelajaran baik sinkronus maupun asinkronus dapat dikontrol dengan
sepenuhnya sehingga siswa dapat memahami konsep yang diajarkan dengan baik
selama proses pembelajaran.
5. Pembelajaran model Blended Learning dapat diapikasikan pada materi lain selain
dari konsep Suhu dan Kalor dalam fisika.
77
DAFTAR PUSTAKA
Dwi, I.M, H Arif, dan K. Sentot, “Pengaruh strategi Problem Based Learning
Berbasis ICT Terhadap Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan
Masalah Fisika”. Jurnal Penidikan Fisika Indonesia. vol.9. 2013
Ekawati Noor Emmy (2018) yang berjudul, “Aplication Of Blended Learning With
Edmodo Aplication Based On Pdeode Learning Strategy To Increse Student
Learning Achievement”2018
Fatimah “Pengaruh Penugasan Digital Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi Siswa SMA Pada Konsep Hukum Newton” Skripsi Sarjana Strata Satu
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta 2018
Fauzan, Rahman Dan Fitria, ”Digital Distruption In Student Behavioral Learning,
Towards Industrial Revolution 4.0”. Jurnal Teknik Informatika Politeknik
Hasnur. Vol.4.No.2. 2018
Gora, Winastwan Dan Sumarto. Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK.
Jakarta: Elexmedia Komputindo, 2010
Hasanah Nur, “Pengembangan E-Learning Dengan Schoology Sebagai Suplemen
Pembelajaran Fisika Pada Materi Elastisitas Dan Hukum Hooke”. Skripsi
Pada Sarjana Universitas Lampung, Lampung. 2016
Herlanti Yanti, Buku Saku Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014
Hermawanto, Dkk., Pengaruh Blended Learning Terhadap Penguasan Konsep Dan
Penalaran Fisikapeserta Didik Kelas X. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia.
Nomor 9, Januari 2013.
Husamah, Pembelajaran Bauran (Blended Learning). Jakarta: Prestasi Pustakarya.
2014
Kadir, Statistik Terapan Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali, 2015
Kartika, Cahya Dan Rina Harimurti, “Pengaruh E-Learning Berbasis Schoology
Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Perangkat Keras
Jaringan Kelas X TKJ 2 Pada SMK Negeri 3 Buduran, Sidoarjo”. Jurnal, IT-
Edu. Vol.01 No.01. 2016.
79
Kanginan Marthen, “FISIKA untuk SMA/MA Keals X”, (Jakarta: Erlangga, 2013), h.
306
Kamin Y Chinedu C. C dan Olabiyi O. S., Strategis for Improving Higher Order
Thinking Skills in Teaching and Learning of Desugn nd Technolog Education,
Journal of Technical Education and Training (JTET). vol.7. no.2. 2015
Ketut Lasmi Ni, Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Gelora Aksara Pratama.
2013
M.Subhana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia,
2005
Mardapi Dan Suparno. “Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Peserta Didik SMA”¸Jurnal Penelitinan Dan Evaluasi Pendidikan. No.1.
2014
Martono Nanang, Statistik Sosial Teori dan Aplikasi Program SPSS. Yogyakarta:
Gava Media, 2010
Purwaningsih Ria, “Pengaruh Penggunaan E-Learning Dengan Schoology Dalam
Pembelajaran Fisika Pada Materi Momentum Dan Impuls Terhadap Hasil
Belajar Peserta Didik”. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika. Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lampung, 2017
Nuraini Syifa, I Wayan Distrik, Wayan Suana “pengembangan lembar kerja siswa
Blended Learning Berorientasi higher order thinking skils”. Jurnal of Physics
and Science Learning. Vol. 02 Nomor 1. 2018
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Standar Isi
dan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2016
Rafianti Isna, “Keaktifan belajar matematika siswa dengan pembelajaran kooperatif
berbantuan alat peraga”. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
Matematika UNY. 2016
Redhana I Wayan, “ Mengembangkan Keterampilan Abad Ke-21 Dalam
Pembelajaran Kimia”. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. Vol 13. No 1. 2019
80
LAMPIRAN A
PERANGKAT PEMBELAJARAN
A. KOMPETENSI INTI
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, gotong royong,
kerja sama, toleran, damai,santun, responsif, dan pro aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.5.1 Kelompok siswa dapat menjelaskan pengertian suhu dengan benar setelah
mengamati kegiatan demonstrasi berdasarkan kegiatan show me
4.5.1 Perwakilan siswa dapat melakukan demonstrasi suhu menggunakan
termometer berdasarkan kegiatan show me
3.5.2 Kelompok siswa dapat menghitung suhu menggunakan skala termometer
dengan benar setelah mengamati kegiatan demonstrasi berdasarkan
kegiatan show me
3.5.3 Kelompok siswa dapat menganalisis besarnya suhu menggunakan
termometer dengan benar setelah melakukan demonstrasi kegiatan
support me
3.5.4 Kelompok siswa dapat menentukan besarnya pemuaian panjang pada
suatu benda dengan tepat setelah melakukan percobaan sederhana
berdasarkan kegiatan let me pada LKS 1
86
D. MATERI PEMBELAJARAN
Terlampir
E. MODEL PEMBELAJARAN
Blended Learning
F. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Flipped Classroom
G. METODE PEMBELAJARAN
Presentasi, Diskusi, Praktikum, Tanya jawab dan Penugasan
H. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media : Power point, LKS Konsep Suhu dan Kalor, Video
2. Alat dan bahan : Handphone, laptop, LCD, Papan tulis, Spidol, dan
Penghapus
3. Sumber belajar :
a. Douglas, C. Giancoli. Fisika Edisi kelima Jilid 1. Jjakarta: Erlangga 2001
dan Buku Fisika SMA Kelas XI
b. Website : www.schoology.com
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Belajar di luar kelas dapat menggunakan video pembelajaran, buku elektronika,
dan sumber-sumber belajar elektronik lainnya yang dapat diperoleh siswa dari
internet. Kemudian melakukan penugasan dengan menggunakan schoology. Dalam
hal ini, guru menyediakan bahan ajar di luar kelas dengan menggunakan schoology.
87
LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
Sub materi pembelajaran Dimensi pengetahuan
Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
Suhu ➢ Air panas, air ➢ Suhu ➢ Skema skala suhu
hangat, dan air Suhu adalah suatu ℃, ℉, °R dan °K
dingin besaran yang
➢ Tangan dapat menunjukan derajat C : R : (F− 32) : (K−
merasakan panas dari suatu benda. 273) = 100 : 80 : 180 :
perbedaan panas Semakin tinggi derajat 100 = 5 : 4: 9 : 5
dan dingin panas suatu benda,
maka semakin terasa 5 5
C = 4 R = 9 (F − 23) = k −
panas.
273
➢ Termometer
Termometer adalah alat
➢ Konversi skala celcius
yang digunakan untuk
dan reamur
mengukur suhu atau
5
alat yang digunakan 𝑇℃ = °R
untuk menyatakan 4
derajat panas atau
➢ Konversi skala celcius
dingin suatu benda.
dan Fahrenheit
➢ Skala termometer 5
Skala adalah garis-garis 𝑇℃ = (𝑇℉ − 32)
atau titik-titik berderet- 9
deret yang jaraknya
➢ Konversi skala celcius
sama dan digunakan
dan kelvin
sebagai acun hasil
93
Muai volume:
∆𝑉 = 𝑉0 𝛾∆𝑇
𝑉 = 𝑉0 + ∆𝑉
= 𝑉0 (1 + 𝛾∆𝑇)
𝛾 = 3𝛼
Dengan:
V= voume benda setelah
dipanaskan (m3)
𝐴0 = volume benda mula-
mula (m3)
𝛾= koefisien muai volume
benda (/℃)
∆𝐿= pertambahan Panjang
benda (m3)
∆𝑇= perubahan suhu benda
(℃)
INSTRUMEN PENILAIAN
1. Pernyataan yang tepat mengenai suhu adalah….
B. Besaran yang mempunyai kalor dan mengalir dari benda panas ke benda
dingin
C. Besaran yang menyatakan banyaknya kalor yang keluar dari suatu benda
D. Besaran yang menyatakan sifat dari suatu benda yang memiliki kalor
tertentu
E. Besaran yang menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu benda
F. Besaran yang yang menyebabkan suatu benda memuai
2. Suhu cairan yang dipanaskan menunjukan nilai 176℉. Termometer Y berpedoman
pada suhu titik beku air 40 °𝑦 dan titik didih air 140°𝑦 . jika termometer Y
digunakan untuk mengukur suhu cairan tersebut, nilai yang ditunjukan adalah….
A. 120°𝑌
B. 150°𝑌
C. 100°𝑌
D. 50°𝑌
E. 210°𝑌
3. Perhatikan tabel di bawah ini!
Titik Titik Suhu
Termometer
beku didih termometer
A 0℃ 100℃ 37℃
B 0°𝑅 80°𝑅 36°𝑅
C 273𝐾 373𝐾 300𝐾
D 32℉ 212℉ 80℉
E 283𝐾 383𝐾 315𝐾
Termometer diatas akan digunakan untuk mengukur suhu 45℃. Dari termometer
di atas yang menunjukkan konversi suhu yang benar adalah .…
A. termometer a
B. termometer b (*)
C. termometer c
D. termometer d
E. termometer e
4. Selembar baja pada suhu 40°𝐶 memiliki ukuran seperti gambar berikut.
98
40 cm
30 cm
Jika diketahui koefisien muai panjang baja adalah 12 × 10−6 /℃. Maka
pertambahan luas pada suhu 60°𝐶 adalah….
A. 0,68 𝑐𝑚2
B. O,82 𝑐𝑚2
C. 0,53𝑐𝑚2
D. 0,57𝑐𝑚2 (*)
E. 0,77𝑐𝑚2
5. Pada siang hari Andi ingin menyeduh kopi. Di atas meja terdapat tiga macam
gelas.
Benda Bahan Ketebalan (cm)
Keramik 0,5
Kaca
0,7
tebal
Kaca
0,4
tipis
Gelas
0,2
Plastik
Andi menggunakan gelas kaca tebal untuk membuat kopi agar gelas tidak mudah
pecah dan cepat menikmati kopinya. Menurut pendapatmu tindakan Andi tersebut
adalah….
99
Berikut adalah ukuran kusen kayu serta koefisien kayu dan kaca
B. Jendela tidak akan memuai karena luas kusen kayu lebih besar dari pada luas
kaca (*)
C. Jendela akan mengalami pemuaian karena luas kusen kayu lebih besar dari
pada luas kaca
D. Jendela tidak akan memuai karena luas kusen kayu yang digunakan tidak
mempengaruhi pemuaian
E. Pemuaian pada jendela tidak dipengaruhi oleh luas kusen dan luas kaca
tetapi dipengaruhi oleh tebal kaca
7. Amelia sedang melakukan percobaan dengan menggunakan tiga gelas. Ketiga
gelas tersebut terbuat dari kaca, jika αkaca = 1.10-5 0C-1. Berikut adalah hasil
percobaan yang dilakukan oleh Anisa.
Gelas A B C
Jenis zat cair Air Raksa Alkoh
ol
Koefisien 2,1.10- 1,8.10- 12.10-
muai (γ) 4 0 -1
C 40 -1
C 40 -1
C
Volume awal 400. 400. 400.
( m3) 10-6 10-6 10-6
Tawal (0C) 200C 200C 200C
Takhir (0C) 600C 600C 600C
volume 0,009 0,0075 0,0585
tumpah
( m3)
Ketiga gelas tersebut dipanaskan yang mengakibatkan zat cair dalam gelas
tumpah. Menurut kesimpulan mu mengenai data tersebut adalah ….
A. Semakin besar koefisien zat cair maka semakin besar volume zat cair yang
tumpah (*)
B. Semakin besar volume awal zat cair maka koefisien zat cair akan semakin
besar
C. Semakin besar koefisien zat cair maka semakin kecil volume zat cair yang
tumpah
D. Semakin kecil volume zat cair yang tumpah maka semakin kecil volume
awal zat cair
E. Koefisien zat cair tidak mempengaruhi volume zat cair yang tumpah
101
A. KOMPETENSI INTI
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli 9gotong royong,
kerja sama, toleran, damai),santun, responsif, dan pro aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Penutup
Lampiran 1
MATERI PEMBELAJARAN
Lampiran II
INSTRUMEN PENILAIAN
1. Dua cairan bersuhu berbeda dicampurkan kedalam satu wadah. Pernyataan yang
tepat terkait peristwa yang akan terjadi dari kegiatan tersebut adalah….
A. Air bersuhu lebih tinggi akan menyerap panas
B. Suhu campuan akan bernilai panas diatas suhu air yang lebih panas
C. Suhu campuran akan bernilai di bawah suhu air yang lebih dingin
D. Air dengan suhu lebih rendah akan mengeluarkan panas
E. Suhu akhir campuran bernilai di bawah suhu air anas dan diatas suhu air
dingin
2. Hafidz sedang melakukan uji coba pemanas air. Kekuatan daya maksimal filamen
pemanas sebesar 1000 watt. Hafidz melakukan uji coba menggunakan air dengan
massa 100 g, perubahan suhu air sebesar 300C selama 6000 sekon, dan kalor jenis
air 4200 J/Kg0C. Maka analisismu terhadap pemanas tersebut adalah....
A. Pemanas dapat digunakan karena suhu relatif kecil
B. Pemanas tidak dapat digunakan karena massa air melebihi batasnya
C. Pemanas dapat digunakan karena Hafidz ahli membuat pemanas air
D. Pemanas dapat digunakan karena suhu air lebih kecil dibandingkan suhu udara
E. Tidak dapat digunakan karena daya lebih besar dibandingkan dengan batas
maksimalnya
3. Air sebanyak 60 gram bersuhu 90℃ (kalor jenis air = 1 kal 𝑘𝑎𝑙. 𝑔−1 . ℃−1 )
dicampur 40 gram air sejenis bersuhu 25℃. Jika tidak da faktor lain yang
mempengaruhi proses ini, mka suhu campuran tersebut adalah….
A. 65℃
B. 64℃
C. 55℃
D. 54℃
E. 45℃
4. Ummul sedang melakukan percobaan asas black dengan menggunakan
𝑇
kalorimeter dengan suhu mula-mula air dalam kalorimeter (𝑇1 ) dengan
𝐵
menggunakan termometer.
Hasil percobaan terlihat pada tabel berikut:
Tembaga Alumunium
𝑚𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 82 82
112
𝑚𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑘 27 27
𝑚𝑎𝑖𝑟 100 80
𝑚𝑡𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎 67,4 22,4
𝑇1
⁄𝑇 45 45
𝐵
𝑇1
⁄𝑇 75 90
𝐴
𝑇3
⁄𝑇 50 50
𝑐
Kesimpulanmu mengenai data di atas adalah ….
A. Kalor jenis benda tergantung pada massa benda, tetapi tidak tergantung
dengan sifat dan jenis benda tersebut
B. Semakin besar kenaikan suhu suatu benda, maka semakin besar kalor yang
diserap
C. Semakin kecil penurunan suhu suatu benda, maka semakin besar kalor yang
diserap
D. Semakin besar kenaikan suhu suatu benda, maka semakin besar kalor yang
dilepas
E. Semakin besar kenaikan massa benda, maka semakin kecil kalor yang
diserap
5. Dibawah ini adalah grafik kalor terhadap suhu dari 1 kg uap pada tekanan normal.
uap
100
20 air
Kalor didih air 2256 x103 J/Kg dan kalor yang dilepas pada perubahan dari uap
menjadi air adalah….
A. 4,50 x 103 J
B. 5,20 x 103 J
C. 2,00 x 103 J
D. 2,26 x 103 J
E. 4,40 x 103 J
(kg)
Andri akan memanaskan
A 900 42550 0,20 10
tiga jenis benda yang
B 390 25890 0,15 10 masing-masing dengan
C 126 64000 0,18 10 suhu 40℃. Jenis bahan
D 230 88300 0,16 10 diatas yang lebih cepat
A. Benda E lebih cepat melebur karena kalor leburnya lebih kecil dari pada
benda lainnya
B. Benda D lebih cepat melebur karena kalor yang dihasilkan lebih besar
daripada benda C
C. Benda C lebih cepat melebur karena kalor lebih kecil daripada benda D
D. Benda B lebih cepat melebur karena kalor leburnya lebih besar dari pada
benda A
E. Benda A lebih cepat melebur karena kalor leburnya lebih besar dari pada
benda lain
7. Annisa mengisi air dalam gelas berisi 300 gram bersuhu 20℃, kemudian
dimasukan ke dalam 80 gram es bersuhu -10℃. Jika Annisa melakukan hal yang
sama tetapi suhu es berubah menjadi -4℃. Maka akan yang terjadi pada es adalah
.…
A. Suhu seluruh sistem dibawah 0℃
B. Seluruh es mencair dan suhunya 0℃
C. Seluruh es mencair dan suhunya diatas 0℃
D. Tidak seluruh es mencair dan suhunya 0℃
E. Sebagian air membeku dan suhu sistemnya 0℃
114
Kelas Eksperimen
Sekolah : SMA Negeri 6 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI/I
Materi Pokok : Suhu dan Kalor
Alokasi waktu : 2×45 menit
Konsep : Perpindahan Kalor
pertemuan : 3 (Tiga)
A. KOMPETENSI INTI
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong,
kerja sama, toleran, damai),santun, responsif, dan pro aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.5.1 Kelompok siswa dapat menjelaskan contoh perpindahan kalor dalam
kehidupan sehari-hari minimal tiga dengan benar setelah mengamati video
berdasarkan kegiatan show me
4.5.1 Kelompok siswa mengamati video peristiwa perpindahan kalor kegiatan
perubahan wujud berdasarkan kegiatan show me
3.5.2 Kelompok siswa dapat menghitung besarnya kalor pada perpindahan kalor
dengan benar berdasarkan kegiatan show me
3.5.3 Kelompok siswa dapat membedakan perpindahan kalor secara konveksi,
konduksi, dan radiasi dengan benar setelah melakukan kegiatan diskusi
berdasarkan kegiatan support me
116
D. MATERI PEMBELAJARAN
Terlampir
E. MODEL PEMBELAJARAN
Blended Learning
F. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Flipped Classroom
G. METODE PEMBELAJARAN
Presentasi, Diskusi, Praktikum, Tanya jawab dan Penugasan
H. MEDIA PEMBELAJARAN
4. Media : Power point, LKS Konsep Suhu dan Kalor, Video
5. Alat dan bahan : Handphone, laptop, LCD, Papan tulis, Spidol, dan
Penghapus
6. Sumber belajar :
a. Douglas, C. Giancoli. Fisika Edisi kelima Jilid 1. Jjakarta: Erlangga 2001
dan Buku Fisika SMA Kelas XI
b. Website : www.schoology.com
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Belajar di luar kelas dapat menggunakan video pembelajaran, buku elektronika,
dan sumber-sumber belajar elektronik lainnya yang dapat diperoleh siswa dari
117
Penutup
120
LAMPIRAN I
MATERI PEMBELAJARAN
LAMPIRAN II
INSTRUMEN PENILAIAN
1. Pernyataan mengenai laju perpindahan kalor berikut yang paling tepat adalah….
A. laju perpindahan kalor pada suatu benda berbanding terbalik dengan
perubahan suhu
B. semakin tinggi suhu benda, laju perpindahan kalor radiasi akan semakin
cepat(*)
C. laju perpindahan kalor pada peristiwa konduksi berbanding lurus dengan
panjang benda
D. laju perpindahan kalor akan lambat pada benda yang memiliki konduktivitas
bahan besar
E. benda dengan luas permukaan lebih kecil akan memiliki laju perpindahan
kalor lebih cepat
2. Batang A dan B mempunyai luas penampang dan panjang sama. Bila koefisien
konduksi batang A = 1/4 kali koefisien konduksi batang B, kemudian keduanya
dipanaskan pada salah satu ujungnya dan ternyata keduanya mengalami perubahan
suhu yang sama. Maka perbandingan kelajuan hantaran kalor batang A dan batang
B adalah…..
A. 1 : 4
B. 1 : 2
C. 1 : 1
D. 2 : 1
E. 4 : 1 (*)
3. Perhatikan tabel contoh kehidupan sehari-hari di bawah berikut!
125
Nabila mempunyai tiga benda yang berbeda. Menurutmu jenis benda diatas yang
lebih cepat mengalami perpindahan kalor adalah….
A. Kubus, karena kubus berbanding lurus dengan luas permukaan benda
B. Tabung, karena tabung berbanding lurus dengan luas permukaan benda
C. Bola pejal, karena bola pejal berbanding lurus dengan luas permukaan benda
D. Kubus, tabung dan bola pejal
126
E. Tidak ada
5. Hilda sedang melakukan percobaan perpindahan kalor secara konduksi. Percobaan
ini dilakukan dengan memasak tahu menggunakan dua bahan yang berbeda yaitu
aluminium dan teflon.
Data hasil percobaan dapat dilihat pada tabel berikut
A B
127
C D
E
Berikut informasi terkait koefisien bahan dan luas permukaan bahan
h (J/sm2K) A (m2)
A 8x10-2 0,05
B 6x10-2 0,05
C 7x10-2 0,05
D 4x10-2 0,05
E 5x10-2 0,05
Berikut informasi terkait volume air yang akan dimasak, suhu kompor, dan
perubahan suhu air
No V (𝒍) ΔT Tkompor
(0C) (0C)
1 1 60 1200
2 1,5 70 1000
3 2 55 1100
4 3 65 1300
5 2,5 75 1400
Menurutmu langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat kopi dengan
cepat adalah ….
A. Dita menuangkan air V2 pada panci D dengan suhu kompor T5 dan perubahan
suhu air ΔT3 karena air akan cepat matang jika suhu kompor semakin besar
daripada perubahan suhu air
B. Dita menuangkan air V3 pada panci B dengan suhu kompor T1 dan perubahan
suhu air ΔT4 karena perubahan suhu air tidak mempengaruhi air cepat matang
C. Dita menuangkan air V1 pada panci C dengan suhu kompor T4 dan perubahan
suhu air ΔT5 karena perubahan suhu air harus lebih besar daripada volume air
(*)
D. Dita menuangkan air V5 pada panci E dengan suhu kompor T3 dan perubahan
suhu air ΔT2 karena air akan cepat mendidih jika perubahan suhu semakin
besar
128
A. KOMPETENSI INTI
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, gotong royong,
kerja sama, toleran, damai),santun, responsif, dan pro aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
3.5.5 Mengevaluasi hubungan suhu dan 4.5.3 Menyajikan hasil diskusi pada LKS
pemuaian dalam kehidupan sehari- 1
hari
3.5.6 Memprediksi besarnya pemuaian
luas pada suatu benda
3.5.7 Menyimpulkan besarnya
pemuaian volume pada suatu benda
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.5.1 Kelompok siswa dapat menjelaskan pengertian suhu dengan benar setelah
mengamati kegiatan demonstrasi berdasarkan kegiatan mengamati
4.5.1 Perwakilan siswa dapat melakukan demonstrasi suhu menggunakan
termometer berdasarkan kegiatan menanya
3.5.2 Kelompok siswa dapat menghitung suhu menggunakan skala termometer
dengan benar setelah mengamati kegiatan demonstrasi berdasarkan
kegiatan menanya
3.5.3 Kelompok siswa dapat menganalisis besarnya suhu menggunakan
termometer dengan benar setelah melakukan demonstrasi kegiatan
menanya
131
D. MATERI PEMBELAJARAN
Terlampir
E. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Saintifik
F. METODE PEMBELAJARAN
Presentasi, Diskusi, Praktikum, Tanya jawab dan Penugasan
G. MEDIA PEMBELAJARAN
4. Media : Power point, LKS, Video ,
5. Alat dan bahan : papan tulis, spidol, penghapus, laptop
6. Sumber belajar : Douglas, C. Giancoli. Fisika Edisi kelima Jilid 1.
Jakarta: Erlangga 2001 dan Buku Fisika SMA Kelas XI
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi
Saintifik Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan
Inti
kehidupan sehari-hari
LKS 1
Penutup
LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
Muai volume:
∆𝑉 = 𝑉0 𝛾∆𝑇
𝑉 = 𝑉0 + ∆𝑉
= 𝑉0 (1 + 𝛾∆𝑇)
𝛾 = 3𝛼
Dengan:
V= voume benda setelah
dipanaskan (m3)
𝐴0 = volume benda mula-
mula (m3)
141
INSTRUMEN PENILAIAN
1. Pernyataan yang tepat mengenai suhu adalah….
A. Besaran yang mempunyai kalor dan mengalir dari benda panas ke benda
dingin
B. Besaran yang menyatakan banyaknya kalor yang keluar dari suatu benda
C. Besaran yang menyatakan sifat dari suatu benda yang memiliki kalor
tertentu
D. Besaran yang menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu benda
E. Besaran yang yang menyebabkan suatu benda memuai
2. Suhu cairan yang dipanaskan menunjukan nilai 176℉. Termometer Y berpedoman
pada suhu titik beku air 40 °𝑦 dan titik didih air 140°𝑦 . jika termometer Y
digunakan untuk mengukur suhu cairan tersebut, nilai yang ditunjukan adalah….
A. 120°𝑌
B. 150°𝑌
C. 100°𝑌
D. 50°𝑌
E. 210°𝑌
3. Perhatikan tabel di bawah ini!
Termomete Titik Titik Suhu
r beku didih termometer
A 0℃ 100℃ 37℃
B 0°𝑅 80°𝑅 36°𝑅
C 273𝐾 373𝐾 300𝐾
D 32℉ 212℉ 80℉
E 283𝐾 383𝐾 315𝐾
Termometer diatas akan digunakan untuk mengukur suhu 45℃. Dari termometer
di atas yang menunjukkan konversi suhu yang benar adalah .…
A. termometer a
B. termometer b (*)
C. termometer c
D. termometer d
E. termometer e
4. Selembar baja pada suhu 40°𝐶 memiliki ukuran seperti gambar berikut.
40 cm
30 cm
143
Jika diketahui koefisien muai panjang baja adalah 12 × 10−6 /℃. Maka
pertambahan luas pada suhu 60°𝐶 adalah….
A. 0,68 𝑐𝑚2
B. O,82 𝑐𝑚2
C. 0,53𝑐𝑚2
D. 0,57𝑐𝑚2 (*)
E. 0,77𝑐𝑚2
5. Pada siang hari Andi ingin menyeduh kopi. Di atas meja terdapat tiga macam
gelas.
Ketebalan
Bahan
(cm)
Keramik 0,5
Kaca
0,7
tebal
Kaca
0,4
tipis
Gelas
0,2
Plastik
Andi menggunakan gelas kaca tebal untuk membuat kopi agar gelas tidak mudah
pecah dan cepat menikmati kopinya. Menurut pendapatmu tindakan Andi tersebut
adalah….
A. Benar, karena bahan gelas tidak mempengaruhi pemuaian sehingga gelas
tidak pecah
B. Salah, karena air yang dituangkan mengalirkan panas secara merata ke
sebagian permukaannya dan menjadikan gelas memuai cepat hingga retak
144
C. Salah, karena air yang dituangkan mengalirkan panas secara tidak merata ke
seluruh permukaannya dan menjadikan gelas memuai perlahan-lahan hingga
retak dan akhirnya pecah (*)
D. Benar, karena air yang dituangkan mengalirkan panas secara merata ke
seluruh permukaannya dan menjadikan gelas tidak memuai perlahan-lahan
sehingga tidak retak dan tidak pecah
E. Benar, karena air yang dituangkan tidak mengalirkan panas secara merata ke
seluruh permukaannya dan menjadikan gelas tidak memuai sehingga tidak
retak dan tidak pecah
6. Aziz akan memasang jendela di ruang tamu. Perubahan suhu yang terjadi pada
siang hari 40℃. Jendela yang akan digunakan seperti gambar.
Berikut adalah ukuran kusen kayu serta koefisien kayu dan kaca
α kaca α kayu Akusen (m2)
(0C-1) (0C-1)
1 9 1,2 1×1
× 10−6 × 10−6
2 8 1,2
1,002 × 1,002
× 10−6 × 10−6
Jika ayah menggunakan ukuran kaca B dengan αkaca1 dan A2kusen, maka yang akan
terjadi adalah ….
A. Jendela akan mengalami pemuaian karena ukuran kaca yang digunakan kecil
B. Jendela tidak akan memuai karena luas kusen kayu lebih besar dari pada luas
kaca (*)
C. Jendela akan mengalami pemuaian karena luas kusen kayu lebih besar dari
pada luas kaca
D. Jendela tidak akan memuai karena luas kusen kayu yang digunakan tidak
mempengaruhi pemuaian
145
E. Pemuaian pada jendela tidak dipengaruhi oleh luas kusen dan luas kaca
tetapi dipengaruhi oleh tebal kaca
7. Amelia sedang melakukan percobaan dengan menggunakan tiga gelas. Ketiga
gelas tersebut terbuat dari kaca, jika αkaca = 1.10-5 0C-1. Berikut adalah hasil
percobaan yang dilakukan oleh Anisa.
Gelas A B C
Jenis zat cair Air Raksa Alkoh
ol
Koefisien 2,1.10- 1,8.10- 12.10-
muai (γ) 4 0 -1
C 40 -1
C 40 -1
C
Volume awal 400. 400. 400.
( m3) 10-6 10-6 10-6
Tawal (0C) 200C 200C 200C
Takhir (0C) 600C 600C 600C
volume 0,009 0,0075 0,0585
tumpah
( m3)
Ketiga gelas tersebut dipanaskan yang mengakibatkan zat cair dalam gelas
tumpah. Menurut kesimpulan mu mengenai data tersebut adalah ….
A. Semakin besar koefisien zat cair maka semakin besar volume zat cair yang
tumpah (*)
B. Semakin besar volume awal zat cair maka koefisien zat cair akan semakin
besar
C. Semakin besar koefisien zat cair maka semakin kecil volume zat cair yang
tumpah
D. Semakin kecil volume zat cair yang tumpah maka semakin kecil volume
awal zat cair
E. Koefisien zat cair tidak mempengaruhi volume zat cair yang tumpah
146
A. KOMPETENSI INTI
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli 9gotong royong,
kerja sama, toleran, damai),santun, responsif, dan pro aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
3.5.1 Membuktikan contoh kalor dalam 4.5.1 Mengamati video tentang kalor
kehidupan sehari-hari
3.5.2 Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kalor
3.5.3 Menentukan besarnya kalor 4.5.2 Melakukan percobaan sederhana
berdasarkan asas black asas black berdasarkan kegiatan LKS 2
3.5.4 Mengevaluasi besarnya kalor 4.5.3 Menyajikan hasil diskusi pada LKS
berdasarkan asas black dalam 2
kehidupan sehari-hari
3.5.5 Menemukan hubungan besarnya 4.5.4 Melakukan percobaan sederhana
kalor terhadap perubahan wujud perubahan wujud berdasarkan kegiatan
LKS 2
3.5.6 Menganalisis hubungan besarnya 4.5.5 Menyajikan hasil diskusi pada LKS
kalor terhadap perubahan wujud 2
3.5.7 Mengevaluasi hubungan besarnya
kalor terhadap perubahan wujud
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.5.1 Kelompok siswa dapat membuktikan contoh kalor dalam kehidupan
sehari-hari minimal tiga dengan benar setelah mengamati video
berdasarkan kegiatan mengamati
4.5.1 Perwakilan siswa mengamati video kalor berdasarkan kegiatan mengamati
3.5.2 Kelompok siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
kalor dengan benar setelah mengamati video berdasarkan kegiatan
menanya
3.5.3 Kelompok siswa dapat menentukan besarnya kalor berdasarkan asas black
dengan benar setelah melakukan percobaan sederhana berdasarkan
kegiatan mengumpulkaan Informasi
4.5.2 Kelompok siswa melakukan percobaan asas black berdasarkan kegiatan
mengumpulkaan Informasi
3.5.4 Kelompok siswa dapat mengevaluasi besarnya kalor berdasarkan asas
black dalam kehidupan sehari-hari dengan benar setelah melakukan
percobaan sederhana pada kegiatan mengelola informasi
4.5.3 Kelompok siswa dapat mengevaluasi hasil percobaan asas black
berdasarkan kegiatan mengelola informasi
3.5.5 Kelompok siswa dapat menemukan hubungan besarnya kalor terhadap
perubahan wujud berdasarkan kegiatan mengumpulkaan Informasi
148
Inti
Penutup
Lampiran 1
MATERI PEMBELAJARAN
Lampiran II
INSTRUMEN PENILAIAN
1. Dua cairan bersuhu berbeda dicampurkan kedalam satu wadah. Pernyataan yang
tepat terkait peristwa yang akan terjadi dari kegiatan tersebut adalah….
A. Air bersuhu lebih tinggi akan menyerap panas
B. Suhu campuan akan bernilai panas diatas suhu air yang lebih panas
C. Suhu campuran akan bernilai di bawah suhu air yang lebih dingin
D. Air dengan suhu lebih rendah akan mengeluarkan panas
E. Suhu akhir campuran bernilai di bawah suhu air anas dan diatas suhu air
dingin
2. Hafidz sedang melakukan uji coba pemanas air. Kekuatan daya maksimal filamen
pemanas sebesar 1000 watt. Hafidz melakukan uji coba menggunakan air dengan
massa 100 g, perubahan suhu air sebesar 300C selama 6000 sekon, dan kalor jenis
air 4200 J/Kg0C. Maka analisismu terhadap pemanas tersebut adalah....
A. Pemanas dapat digunakan karena suhu relatif kecil
B. Pemanas tidak dapat digunakan karena massa air melebihi batasnya
C. Pemanas dapat digunakan karena Hafidz ahli membuat pemanas air
D. Pemanas dapat digunakan karena suhu air lebih kecil dibandingkan suhu udara
E. Tidak dapat digunakan karena daya lebih besar dibandingkan dengan batas
maksimalnya
3. Air sebanyak 60 gram bersuhu 90℃ (kalor jenis air = 1 kal 𝑘𝑎𝑙. 𝑔−1 . ℃−1 )
dicampur 40 gram air sejenis bersuhu 25℃. Jika tidak da faktor lain yang
mempengaruhi proses ini, mka suhu campuran tersebut adalah….
A. 65℃
B. 64℃
C. 55℃
D. 54℃
E. 45℃
4. Ummul sedang melakukan percobaan asas black dengan menggunakan
𝑇
kalorimeter dengan suhu mula-mula air dalam kalorimeter (𝑇1 ) dengan
𝐵
menggunakan termometer.
Hasil percobaan terlihat pada tabel berikut:
Tembaga Alumunium
𝑚𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 82 82
157
𝑚𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑘 27 27
𝑚𝑎𝑖𝑟 100 80
𝑚𝑡𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎 67,4 22,4
𝑇1
⁄𝑇 45 45
𝐵
𝑇1
⁄𝑇 75 90
𝐴
𝑇3
⁄𝑇 50 50
𝑐
Kesimpulanmu mengenai data di atas adalah ….
A. Kalor jenis benda tergantung pada massa benda, tetapi tidak tergantung
dengan sifat dan jenis benda tersebut
B. Semakin besar kenaikan suhu suatu benda, maka semakin besar kalor yang
diserap
C. Semakin kecil penurunan suhu suatu benda, maka semakin besar kalor yang
diserap
D. Semakin besar kenaikan suhu suatu benda, maka semakin besar kalor yang
dilepas
E. Semakin besar kenaikan massa benda, maka semakin kecil kalor yang
diserap
5. Dibawah ini adalah grafik kalor terhadap suhu dari 1 kg uap pada tekanan normal.
uap
100
air
20
Kalor didih air 2256 x103 J/Kg dan kalor yang dilepas pada perubahan dari uap
menjadi air adalah….
A. 4,50 x 103 J
B. 5,20 x 103 J
C. 2,00 x 103 J
D. 2,26 x 103 J
E. 4,40 x 103 J
(kg)
A. Benda E lebih cepat melebur karena kalor leburnya lebih kecil dari pada
benda lainnya
B. Benda D lebih cepat melebur karena kalor yang dihasilkan lebih besar
daripada benda C
C. Benda C lebih cepat melebur karena kalor lebih kecil daripada benda D
D. Benda B lebih cepat melebur karena kalor leburnya lebih besar dari pada
benda A
E. Benda A lebih cepat melebur karena kalor leburnya lebih besar dari pada
benda lain
7. Annisa mengisi air dalam gelas berisi 300 gram bersuhu 20℃, kemudian
dimasukan ke dalam 80 gram es bersuhu -10℃. Jika Annisa m elakukan hal yang
sama tetapi suhu es berubah menjadi -4℃. Maka akan yang terjadi pada es adalah
.…
A. Suhu seluruh sistem dibawah 0℃
B. Seluruh es mencair dan suhunya 0℃
C. Seluruh es mencair dan suhunya diatas 0℃
D. Tidak seluruh es mencair dan suhunya 0℃
E. Sebagian air membeku dan suhu sistemnya 0℃
159
Kelas Kontrol
Sekolah : SMA Negeri 6 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI/I
Materi Pokok : Suhu dan Kalor
Alokasi waktu : 2×45 menit
Konsep : Perpindahan Kalor
pertemuan : 3 (Tiga)
A. KOMPETENSI INTI
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong,
kerja sama, toleran, damai),santun, responsif, dan pro aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan 4.5 Merancang dan melakukan percobaan
perpindahan kalor yang meliputi tentang karakteristik termal suatu bahan,
karakteristik termal suatu bahan, terutama terkait dengan kapasitas dan
kapasitas, dan konduktivitas kalor pada konduktivitas kalor, beserta presentasi
kehidupan sehari-hari. hasil percobaan dan pemanfaatannya.
IPK-3 IPK-4
3.5.1 Menjelaskan contoh perpindahan 4.5.1 Mengamati video peristiwa
kalor dalam kehidupan sehari-hari perpindahan kalor kegiatan perubahan
wujud
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.5.1 Kelompok siswa dapat menjelaskan contoh perpindahan kalor dalam
kehidupan sehari-hari minimal tiga dengan benar setelah mengamati
video berdasarkan kegiatan mengamati
4.5.1 Kelompok siswa mengamati video peristiwa perpindahan kalor kegiatan
perubahan wujud berdasarkan kegiatan mengamati
3.5.2 Kelompok siswa dapat menghitung besarnya kalor pada perpindahan
kalor dengan benar berdasarkan kegiatan menanya
161
D. MATERI PEMBELAJARAN
Terlampir
E. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Saintifik
F. METODE PEMBELAJARAN
Presentasi, Diskusi, Praktikum, Tanya jawab dan Penugasan
G. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media : Power point, LKS, Video ,
2. Alat dan bahan : papan tulis, spidol, penghapus, laptop
3. Sumber belajar : Douglas, C. Giancoli. Fisika Edisi kelima Jilid 1.
Jakarta: Erlangga 20001 dan Buku Fisika SMA Kelas XI
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Inti
LAMPIRAN I
MATERI PEMBELAJARAN
LAMPIRAN II
INSTRUMEN PENILAIAN
1. Pernyataan mengenai laju perpindahan kalor berikut yang paling tepat adalah….
A. laju perpindahan kalor pada suatu benda berbanding terbalik dengan perubahan suhu
B. semakin tinggi suhu benda, laju perpindahan kalor radiasi akan semakin cepat(*)
C. laju perpindahan kalor pada peristiwa konduksi berbanding lurus dengan panjang
benda
D. laju perpindahan kalor akan lambat pada benda yang memiliki konduktivitas bahan
besar
E. benda dengan luas permukaan lebih kecil akan memiliki laju perpindahan kalor lebih
cepat
2. Batang A dan B mempunyai luas penampang dan panjang sama. Bila koefisien konduksi
batang A = 1/4 kali koefisien konduksi batang B, kemudian keduanya dipanaskan pada
salah satu ujungnya dan ternyata keduanya mengalami perubahan suhu yang sama. Maka
perbandingan kelajuan hantaran kalor batang A dan batang B adalah…..
A. 1 : 4
B. 1 : 2
C. 1 : 1
D. 2 : 1
E. 4 : 1 (*)
3. Perhatikan tabel contoh kehidupan sehari-hari di bawah berikut!
Pernyataan yang tepat mengenai pemanfaatan perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari
adalah….
170
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 1 dan 3
D. 1, 2, dan 3
E. Tidak ada yang benar
4. Perhatikan gambar berikut!
Nabila mempunyai tiga benda yang berbeda. Menurutmu jenis benda diatas yang lebih cepat
mengalami perpindahan kalor adalah….
A. Kubus, karena kubus berbanding lurus dengan luas permukaan benda
B. Tabung, karena tabung berbanding lurus dengan luas permukaan benda
C. Bola pejal, karena bola pejal berbanding lurus dengan luas permukaan benda
D. Kubus, tabung dan bola pejal
E. Tidak ada
5. Hilda sedang melakukan percobaan perpindahan kalor secara konduksi. Percobaan ini
dilakukan dengan memasak tahu menggunakan dua bahan yang berbeda yaitu aluminium
dan teflon.
Data hasil percobaan dapat dilihat pada tabel berikut
t Suhu Suhu teflon (0C)
(s) aluminium(0C)
0 43 43
10 54 54
20 78 78
30 88 88
40 98 98
Hasil analisismu dari data tersebut adalah ….
A. Data tabel kurang tepat dan tidak akurat karena seharusnya lamanya waktu yang
diberikan tidak berpengaruh pada kenaikan suhu
B. Data pada tabel kurang tepat dan tidak akurat karena kenaikan suhu pada bahan teflon
seharusnya lebih besar daripada bahan aluminium
C. Data pada tabel kurang tepat dan tidak akurat karena kenaikan suhu bergantung pada
bahan yang digunakan maka suhu yang didapat pun akan berbeda(*)
171
D. Data pada tabel tepat dan akurat tetapi tidak sesuai dengan teori seharusnya lamanya
waktu yang diberikan akan berpengaruh pada kenaikan suhu dan massa wajan
E. Data pada tabel tepat dan akurat sehingga dapat disimpulkan bahwa lamanya waktu
yang diberikan dengan penggunaan bahan yang berbeda tidak mempengaruhi
kenaikan suhu
6. Dita sedang memasak air untuk membuat teh ayahnya, sedangkan ia harus bergegas ke
sekolah. Jika kalor yang dibutuhkan memasak air 600 J.
A B
C D
E
Berikut informasi terkait koefisien bahan dan luas permukaan bahan
h (J/sm2K) A (m2)
A 8x10-2 0,05
B 6x10-2 0,05
C 7x10-2 0,05
D 4x10-2 0,05
E 5x10-2 0,05
Berikut informasi terkait volume air yang akan dimasak, suhu kompor, dan perubahan
suhu air
A. Dita menuangkan air V2 pada panci D dengan suhu kompor T5 dan perubahan suhu
air ΔT3 karena air akan cepat matang jika suhu kompor semakin besar daripada
perubahan suhu air
B. Dita menuangkan air V3 pada panci B dengan suhu kompor T1 dan perubahan suhu
air ΔT4 karena perubahan suhu air tidak mempengaruhi air cepat matang
C. Dita menuangkan air V1 pada panci C dengan suhu kompor T4 dan perubahan suhu
air ΔT5 karena perubahan suhu air harus lebih besar daripada volume air (*)
172
D. Dita menuangkan air V5 pada panci E dengan suhu kompor T3 dan perubahan suhu
air ΔT2 karena air akan cepat mendidih jika perubahan suhu semakin besar
E. Dita menuangkan air V4 pada panci A dengan suhu kompor T2 dan perubahan suhu
air ΔT1 karena air yang dibutuhkan Dita harus banyak
7. Eka memiliki tiga buah bola berwarna hitam dengan jenis bahan yang sama yaitu alumunium
dan bersuhu 300K seperti pada gambar
1. __________________
2. __________________
3. __________________
4. __________________
5. __________________
6. __________________
Tujuan pembelajaran
3.5.8 Kelompok siswa dapat mengevaluasi hubungan suhu dan pemuaian dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat setelah melakukan percobaan sederhana
berdasarkan kegiatan let me pada LKS 1.
4.5.4 Kelompok siswa dapat melakukan percobaan sederhana permuaian panjang
berdasarkan kegiatan let me
3.5.9 Kelompok siswa dapat menentukan besarnya pemuaian panjang pada suatu benda
dengan benar setelah melakukan percobaan sederhana berdasarkan kegiatan check
me pada LKS 1
4.5.5 Kelompok siswa dapat menghitung hasil percobaan berdasarkan kegiatan check
me
174
Setelah melakukan kegiatan ini, siswa dapat mengevaluasi hubungan suhu dan
pemuaian dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat
1. Mistar 2. termometer
3. Korek api 4. Spritus
5. Alat Praktikum koefisien 6. Batang aluminium dan besi
muai panjang (Musschen Broek)
Langkah-Langkah Percobaan
Data Percobaan
Percobaan 1 menggunakan batang besi
Pengulangan 𝒍𝟎 (mm) 𝒍 (mm) 𝑻𝟎 (℃) 𝑻(℃) 𝜶(/℃)
percobaan
ke-
1
2
3
percobaan 2 menggunakan batang aluminium
175
3.5.7 Kelompok siswa dapat menganalisis hubungan besarnya kalor terhadap perubahan
wujud berdasarkan kegiatan coach me
4.5.5 Kelompok siswa dapat mengevaluasi hasil percobaan asas black berdasarkan
kegiatan coach me
Langkah-Langkah Percobaan
Data Percobaan
1 Air Dingin
Air Panas
2 Air Dingin
Air Panas
Langkah-Langkah Percobaan
Proses apa saja yang terjadi pada Mengapa pada serbuk kapur barus/
percobaan tersebut? kamper jika dibiarkan lama terkena udara
akan menghilang?
1. __________________
2. __________________
3. __________________
4. __________________
5. __________________
6. __________________
1. Let me
Kalian akan melakukan percobaan untuk menemukan informasi baru
2. Check me
Kalian akan menganalisis dataa hasil percobaan untuk menemukan informasi baru
Tujuan pembelajaran
3.5.4 Kelompok siswa menganalisis pengaruh besarnya kalor pada perpindahan kalor
setelah melakukan kegiatan percobaan sederhana berdasarkan kegiatan let me
berdasarkan LKS 3
4.5.2 Kelompok siswa melakukan percobaan perpindahan kalor berdasarkan kegiatan
let me
3.5.5 Kelompok siswa dapat menganalisis besarnya konduktivitas termal dalam
kehidupan sehari-hari setelah melakukan kegiatan percobaan sederhana
berdasarkan kegiatan check me
4.5.3 Kelompok siswa dapat menganalisis hasil percobaan perpindahan kalor
berdasarkan kegiatan check me
182
Prosedur percobaan:
1. Isilah wadah dengan air keran hingga
penuh dan tunggu hingga tenang
2. Lalu teteskan cairan pewarna makanan
dengan menggunakan stusuk sate ke
dalam gelas
3. Buat es batu menjadi beberapa potongan
dan masukan satu es batu ke dalam gelas
183
1. Ketika sendok dipanaskan dari ujung sednok yang dibakar sampai sendok yang kita
pegang, apakah ada bagian sendok yang berpindah?
184
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
2. Apakah fungsi liin pada percobaan tersebut?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
3. Konduksi merupakan perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel-partikel
zat perantara. Apkah dalam percobaan yang telah kalian lakukan perpindahan kalor
yang terjadi merupakan perpindahan kalor secara konduksi?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
Mengapa demikian? Jelaskan!
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
4. Apakah yang terjadi pada pewarna makanan ketika dimasukan kedalam air?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
5. Apakah terjadinya pergerakan angin pada proses angin darat dan angin laut
disebabkan oleh adanya perbedaan suhu antara daratan dan lautan?
Jika iya, pada malam hari dan siang hari suhu mana yang lebih panas antara daratan
dan lautan?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
6. Konveksi merupakan perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai perpindahan
partikel-partikel zat tersebut. Apakah dalam percobaan yang kalian lakukan
perpindahn kalor yang terjadi merupakan perpindahan kalor secara konveksi?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
Mengapa demikian? Jelaskan!
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
9. Radiasi merupakan perpindahan kalor yang melalui zat perantara. Apkah dalam
percobaan yang telah kalian lakukan perpindahan kalor yang terjadi merupakan
perpindahan kalor secara radiasi?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
LAMPIRAN B
INSTRUMEN PENILAIAN
1. Kisi-Kisi Instrumen Tes Uji Coba
Penelitian
2. Instrumen Tes Uji Coba Penelitian
3. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes
a. Analisis Validasi Ahli Materi
b. Analisis Validasi Ahli Konstruksi
c. Analisis Validasi Ahli Bahasa
d. Uji Validitas Butir Soal
e. Uji Reliabilitas Instrumen
f. Uji Daya Beda
g. Uji Taraf Kesukaran
h. Rekapitulasi Hasil Uji Coba
Instrumen
4. Soal Tes Yang Digunakan
5. Instrumen Nontes
6. Lembar Uji Validasi Instrumen Nontes
7. Lembar Validasi Ahhli Materi
8. Lembar Validasi Ahhli Konstruksi
9. Lembar Validasi Ahhli Bahasa
187
Indikator HOTS Σ
Indikator Soal
C4 C5 C6 Soal
besarnya kalor secara terkait peristiwa dengan
konveksi dalam menerapkan perpindahan kalor
kehidupan sehari-hari secara konveksi
merancang alat dan bahan yang
digunakan agar air cepat mendidih
18 1
berdasarkan perpindahan kalor
secara konveksi
Jumlah Total 6 6 6 18
33,3 33,3 33,3 100
Presentase Total
3% 3% 3% %
221
Validator Rata-
Nomor Dr. Sitti Ahmiarti Anugrah Edi Sanjaya, Elvan Ryan Rizaldi, Nilai CVR rata
Soal Saptari, M.Si Azhar, M.Si M.Si Yuniarti, M.Si M.Si CVR
A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Jumlah CVR 17,45
CVI 0,97
Sangat
Kategori
sesuai
223
No Validator
m Nilai CVR Rata-
or Iwan Permana Suwarna, Mochamad Feby rata
Sri Purwaningsih, M.Pd Dr. Prayekti Anugrah Azhar, M.Si
So
M.Pd Sumantri,M.Pd CVR
al
A B C D E F G H I A B C D E F G H I A B C D E F G H I A B C D E F G H I A B C D E F G H I A B C D E F G H I
0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 , 1 1 , 1 1 1 1 1 0,95
8 8
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
0
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 , 1 1 1 0,97
8
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
224
No Validator
m Nilai CVR Rata-
or Iwan Permana Suwarna, Mochamad Feby rata
Sri Purwaningsih, M.Pd Dr. Prayekti Anugrah Azhar, M.Si
So
M.Pd Sumantri,M.Pd CVR
al
A B C D E F G H I A B C D E F G H I A B C D E F G H I A B C D E F G H I A B C D E F G H I A B C D E F G H I
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
CVI 0,99
Sangat
Kategori sesuai
225
Validator
Dr. Elvi Dedi Neneng Teni Rata-
Nomor Dr. Nuryani, Nilai CVR
Susanti, Kusnendi, Nurjanah, Hikmatin, rata
Soal S.Pd, M.A
M.Pd M.Pd M.Hum M.Pd CVR
A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Jumlah CVR 17,5
CVI 0,97
Sangat
Kategori
sesuai
227
No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 2 A2 9 8 17
2 20 A20 7 8 15
3 3 A3 7 6 13
4 4 A4 7 6 13
5 7 A7 4 7 11
6 12 A12 5 6 11
7 15 A15 6 5 11
8 8 A8 4 6 10
9 17 A17 7 3 10
10 26 A26 5 5 10
11 9 A9 4 5 9
12 14 A14 4 5 9
13 29 A29 3 6 9
14 22 A22 5 3 8
15 10 A10 5 2 7
16 31 A31 4 3 7
17 1 A1 2 4 6
18 5 A5 4 2 6
19 11 A11 4 2 6
20 25 A25 4 2 6
21 28 A28 4 2 6
22 32 A32 2 4 6
23 13 A13 2 2 4
24 18 A18 0 3 3
25 23 A23 1 2 3
26 30 A30 1 2 3
27 16 A16 1 1 2
28 19 A19 1 1 2
29 24 A24 0 2 2
30 27 A27 0 2 2
31 6 A6 0 1 1
32 21 A21 0 1 1
228
Jumlah Subyek= 32
Klp atas/bawah(n)= 9
Butir Soal= 18
Nama berkas: D:\SKRIPSI\1. SKRIPSI\BAB\HASIL UJI COBA INSTRUMEN.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)
1 1 5 0 5 55,56
2 2 7 1 6 66,67
3 3 6 0 6 66,67
4 4 6 1 5 55,56
5 5 6 0 6 66,67
6 6 6 2 4 44,44
7 7 8 2 6 66,67
8 8 8 3 5 55,56
9 9 5 0 5 55,56
10 10 7 0 7 77,78
11 11 7 1 6 66,67
12 12 6 1 5 55,56
13 13 6 0 6 66,67
14 14 8 0 8 88,89
15 15 7 1 6 66,67
16 16 7 0 7 77,78
17 17 6 0 6 66,67
18 18 0 7 -7 -77,78
229
Jumlah Subyek= 32
Butir Soal= 18
Nama berkas: D:\SKRIPSI\1. SKRIPSI\BAB\HASIL UJI COBA INSTRUMEN.ANA
b. Instrumen Nontes
242
243
LAMPIRAN C
ANALISIS HASIL PENELITIAN
1. Hasil Pretest
2. Hasil Posttest
3. Hasil Olah Data Per Indikator Kognitif
4. Uji Normalitas Hasil Pretest
5. Uji Normalitas Hasil Posttest
6. Uji Homogenitas Hasil Pretest
7. Uji Homogenitas Hasil Posttest
8. Uji Hipotesis Hasil Pretest
9. Uji Hipotesis Hasil Posttest
10. Uji N-Gain
11. Uji Hipotesis N-Gain
12. Hasil Peningkatan Per Indikator
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
13. Hasil Peningkatan Per Indikator Ranah
Kognitif
14. Data Hasil Angket Siswa
15. Surat Keterangan Penelitian
256
28 10 11
29 9 11
30 9 10
31 7 7
32 7 6
33 9 5
34 9 11
Jumlah 273 244
Rata-Rata 8,02 7,18
SD 1,77 2,72
258
26 15 13
27 14 14
28 15 14
29 12 12
30 14 11
31 12 14
32 15 15
33 14 15
34 15 9
Jumlah 386 434
Rata-Rata 11,35 12,76
SD 2,94 2,26
260
Cases
Descriptives
Median 7,50
Variance 7,422
Minimum 2
Maximum 11
Range 9
Interquartile Range 4
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Uji Sharpio-Wilk menunjukan nilai Sig. 0,82. Karena nilai Sig. Sharpio-Wilk
lebih besar dari 0,05 maka 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
270
B. Kelas Kontrol
Langkah-langkah dalam melakukan uji normaitas:
1. Tetapkan hipotesis statistik
𝐻0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
𝐻1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2. Gunakan tingkat signifikan 𝛼 = 5%
3. Perhatikan significance (sig.) pada output setelah pengelolahan data
4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan dibawah ini:
a. Jika sig. > 0,05 (5%) maka 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak
b. Jika sig. < 0,05 (5%) maka 𝐻0 ditolak 𝐻1 diterima
Cases
Descriptives
Median 8,00
Variance 3,120
Minimum 4
Maximum 11
Range 7
Interquartile Range 2
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
271
Kesimpulan:
Uji Sharpio-Wilk menunjukan nilai Sig. 0,044. Karena nilai Sig. Sharpio-Wilk
lebih kecil dari 0,05 maka 𝐻0 ditolak 𝐻1 diterima. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
272
Cases
Descriptives
Median 7,00
Variance 6,589
Minimum 2
Maximum 11
Range 9
Interquartile Range 3
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Uji Sharpio-Wilk menunjukan nilai Sig. 0,082. Karena nilai Sig. Sharpio-Wilk
lebih besar dari 0,05 maka 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
274
B. Kelas Kontrol
Langkah-langkah dalam melakukan uji normaitas:
1. Tetapkan hipotesis statistik
𝐻0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
𝐻1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2. Gunakan tingkat signifikan 𝛼 = 5%
3. Perhatikan significance (sig.) pada output setelah pengelolahan data
4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan dibawah ini:
a. Jika sig. > 0,05 (5%) maka 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak
b. Jika sig. < 0,05 (5%) maka 𝐻0 ditolak 𝐻1 diterima
Cases
Descriptives
Median 12,00
Variance 8,660
Minimum 3
Maximum 16
Range 13
Interquartile Range 4
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
275
Uji Sharpio-Wilk menunjukan nilai Sig. 0,77. Karena nilai Sig. Sharpio-Wilk
lebih besar dari 0,05 maka 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
276
3,847 1 66 ,054
Kesimpulan :
Uji Levene menunjukan nilai Sig. 0,054. Karena nilai Sig. lebih besar dari 0,05,
maka 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian
kedua kelompok sama atau homogen.
277
1,781 1 66 ,187
Kesimpulan :
Uji Levene menunjukan nilai Sig. 0,187. Karena nilai Sig. lebih besar dari 0,05,
maka 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian
kedua kelompok sama atau homogen.
278
Total 68
Test Statisticsa
Nilai
Mann-Whitney U 480,500
Wilcoxon W 1075,500
Z -1,207
Asymp. Sig. (2-tailed) ,228
Kesimpulan:
Dari hasil diatas menunjukan bahwa, sig 0,228 > (𝛼 = 0,05) maka 𝐻0 diterima
𝐻1 ditolak, sehingga tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa pada kelas eksperimen dan siswa pada kelas kontrol.
279
Group Statistics
95% Confidence
Interval of the
Nila Equal
i variance
s 1,781 ,187 -2,220 66 ,030 -1,412 ,636 -2,682 -,142
assume
d
Equal
variance
s not -2,220 61,845 ,030 -1,412 ,636 -2,683 -,140
assume
d
280
Kesimpulan:
Dari hasil diatas menunjukan bahwa, sig 0,030 < (𝛼 = 0,05) maka 𝐻0 ditolak
𝐻1 diterima, sehingga terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa pada kelas eksperimen dan siswa pada kelas kontrol.
281
Mann-Whitney Test
Ranks
Total 68
Test Statisticsa
Nilai
Mann-Whitney U 381,500
Wilcoxon W 976,500
Z -2,432
Asymp. Sig. (2-tailed) ,015
Dari hasil diatas menunjukan bahwa, sig =0,015 > (𝛼 = 0,05) maka 𝐻0 ditolak
𝐻1 diterima, sehingga terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa pada kelas eksperimen dan siswa pada kelas kontrol.
284
b. Kelas Kontrol
1) Skor Pretest Kelas Kontrol
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
No. Nama Memilih Menganalisis Mengkritik Menyimpulkan Memprediksi Merancang
Jumlah
Absen Siswa 1 9 17 2 7 13 3 8 14 4 11 15 5 10 16 6 12
B E B C B C C B B A B C B D D E A
1 A1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 10
2 B1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 7
3 C1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 6
4 D1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 7
5 E1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 11
6 F1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 9
7 G1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 10
8 H1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 9
9 I1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 10
10 J1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 8
11 K1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 8
12 L1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7
13 M1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 8
14 N1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 8
15 O1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 7
16 U1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 6
17 Q1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 5
18 R1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 4
19 S1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 5
295
Penyampaian
Penggunaan Model Keunggulan Model Materi Model
Jenis Blended Lerning Blended Learning Blended
No Learning
Kelamin
(+) (-) (+) (-) (+) (-) (+) (-) (+) (-)
1 6 2 10 4 8 5 9 3 7
1 L 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4
2 P 4 4 4 3 4 3 5 5 3 5
3 P 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4
4 P 4 4 3 4 2 4 2 4 3 3
5 P 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5
6 P 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4
7 P 3 4 3 4 4 2 3 4 4 4
8 L 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3
9 L 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3
10 P 4 4 3 4 3 2 3 4 2 4
11 P 4 5 4 4 3 5 4 5 3 5
12 P 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3
13 P 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
14 L 4 4 3 4 3 4 5 4 3 4
15 P 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2
16 P 3 3 2 2 2 3 3 2 4 2
17 P 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5
18 L 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4
19 P 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4
20 P 4 3 4 4 3 4 5 4 3 3
21 P 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4
22 P 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 P 4 3 4 4 4 4 2 5 4 4
25 P 5 4 4 3 3 5 3 4 3 5
26 P 4 5 4 5 3 5 3 5 4 5
27 P 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3
28 P 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5
29 L 5 5 4 4 5 5 4 4 4 2
30 L 5 5 4 4 4 3 4 4 4 2
31 P 4 3 3 3 4 2 4 3 4 4
299
Penyampaian
Penggunaan Model Keunggulan Model
Materi Model
Jenis Blended Lerning Blended Learning Blended
No Learning
Kelamin
(+) (-) (+) (-) (+) (-) (+) (-) (+) (-)
1 6 2 10 4 8 5 9 3 7
32 P 5 5 4 4 4 4 5 4 5 3
33 P 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4
34 P 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4
136 136 127 130 126 125 128 137 127 128
PRESENTASE 80% 80% 75% 76% 74% 74% 75% 81% 75% 75%
PER-
INDIKATOR 80% 76% 74% 76% 75%
RATA-RATA
TOTAL 76%
300
LAMPIRAN D
SURAT KETERANGAN
1. Surat Permohonan Izin Penelitian
2. Surat Keterangan Penelitian
3. Uji Referensi
4. Foto Dokumentasi
5. Daftar Riwayat Hidup
302