Anda di halaman 1dari 220

PENGARUH MODEL BLENDED LEARNING TERHADAP

KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA SMA


PADA MATERI SUHU DAN KALOR
Penelitian Kuasi Eksperimen

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh :
FARAH KHOIRUNNISA
NIM: 11150163000068

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
i
ii
iii
ABSTRAK
Farah Khoirunnisa (11150163000068). Pengaruh Model Blended Learning
Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMA pada Materi
Suhu dan Kalor. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.

Permasalahan utama dalam penelitian ini yaitu siswa belum terlatih dalam
memecahkan masalah fisika sehari-hari, hal ini menyebabkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh model Blended Learning terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa pada materi suhu dan kalor. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 6
Tangerang Selatan pada Bulan November 2019. Sampel diambil secara purposive
sampling yang terdiri dari kelas XI IPA 2 (kelas eksperimen) dan XI IPA 4 (kelas
kontrol). Jumlah siswa kedua kelas sama yaitu 34 siswa, total sampel yaitu 68
siswa. Berdasarkan hasil uji hipotesis terhadap hasil data posttest menggunakan
uji Mann-Whitney pada 𝛼 = 0,05, diperoleh nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000
dengan kesimpulan 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima. Model Blended Learning
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Kemampuan
berpikir tingkat tinggi kelas eksperimen meningkat lebih tinggi (N-Gain 0,47
dengan kategori sedang) dibandingkan dengan kelas kontrol (N-Gain 0,18 dengan
kategori rendah). Siswa tertarik dengan pembelajaran model Blended Learning
(76%). Kemampuan berpikir tingkat tinggi paling terlihat pada kelas eksperimen
adalah proses kognitif C5 dengan N-gain 0,59 (kategori sedang). Skor N-gain
kelas kontrol pada proses kognitif C5 adalah 0,06 (kategori rendah).

Kata Kunci: Model Blended Learning; Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi;


Proses Kognitif C4, C5 dan C6; Suhu Kalor

iv
ABSTRACT
Farah Khoirunnisa (11150163000068). The Effect of Blended Learning Model
Toward High-Order Thinking Ability of High School Students on Temperature
and Heat Concept. Undergraduate Thesis of Physics Education Program, Faculty
of Tarbiyah and Teacher Training, State Islamic University of Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2020.

The main problem in this study was that students have not been trained to solve
physics problems based on daily case, this causes the low ability of students’
high-order thinking. This study aimed to determine the effect of Blended Learning
model toward students high-order thinking ability on temperature and heat
concept. This study was conducted at SMAN 6 South Tangerang on November
2019. Samples were taken by purposive sampling consisted of XI IPA 2 students
(as experimental class) and XI IPA 4 students (as control class). The number of
students was 34 in each class, making 68 students in total. Based on the results of
hypothesis test using Mann-Whitney test on posttest data at α = 0.05, the value of
sig.(2-tailed) was 0.000 which means that H0 is rejected and H1 is accepted.
Blended Learning Model then influenced students' high-order thinking skills. The
experimental class’ skills of high-order thinking increased higher (N-Gain 0.47 at
moderate category) compared to control class’ (N-Gain 0.18 at low category).
Students were interested in Blended Learning model (76%). The most visible high-
order thinking skill on the experimental class was C5 cognitive process with N-
gain of 0.59 (medium category). The N-gain score of the control class at C5
cognitive process was 0.06 (low category).

Keywords: Blended Learning Model; High-Order Thinking Skills; Cognitive


Processes C4, C5 and C6; Heat Temperature

v
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, taufik dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model
Blended Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Sma
Pada Materi Suhu Dan Kalor”. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada Nabi Muhammad Saw, kepada keluarganya, para sahabatnya dan kita
semua selaku umatnya hingga akhir zaman. Aamiin ya Rabbal’alamiin.

Apresiasi dan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah


berpartisipasi dalam penelitian ini. Secara khusus, apresiasi dan terima kasih
tersebut disampaikan kepada:

1. Dr. Sururin, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd., selaku ketua Program Studi
Pendidikan Fisika dan sekaligus dosen pembimbing yang telah meluangkan
banyak waktu dan pikirannya untuk membimbing dan memberikan saran
kepada peneliti selama proses pembuatan skripsi ini.
3. Ibu Kinkin Suartini, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing dan mengarahkan peneliti selama menjadi mahasiswi
pendidikan fisika.
4. Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
5. Dra. Hj. Sri Diani C, M.Pd., selaku Wakil Kesiswaan SMAN 6 Tangerang
Selatan yang telah memberikan izin melakukan penelitian di SMAN tersebut
dan Ibu Ismaini, S.Pd., selaku guru bidang studi fisika SMAN 6 Tangerang
Selatan yang telah memberikan dukungan dan saran kepada peneliti selama
penelitian berlangsung.
6. Keluarga tercinta, Bapak Sudrajat, Ibu Nunis Farrosa, Adik centil Amelia
Ummul Fathonah, Adik galak Muhammad Abdul Aziz dan Adik bontot

vi
Muhammad Hafidz, yang selalu memberikan doa, kasih sayang, motivasi dan
dukungan yang luar biasa kepada peneliti.
7. Keluarga Besar Pendidikan Fisika 2015 yang senantiasa menjadi keluarga
selama di perantauan, tempat peneliti berproses untuk menjadi lebih baik,
tempat berbagi penderitaan dan kasih sayang.
8. Sahabatku Dita, Raihan, Fahmi, Gilang, Jagad, Yoan, Nia, Jihan, Hilda dan
Eka yang telah menemani peneliti dalam suka maupun duka, tempat peneliti
untuk berproses menjadi lebih baik, selalu jadi sahabat terbaik, dan
memberikan dukungan dalam berbagai bentuk kepada peneliti.
9. Moh. Andri Sutanto, S.Pd., yang sudah menemani peneliti selama ini, selalu
menjadi tempat berbagi informasi, memberikan doa, semangat, waktu,
pikiran, tenaga, saran dan dukungan kepada peneliti.
10. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga segala bentuk bantuan, dorongan, saran dan bimbingan yang
diberikan kepada peneliti mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT.
Aamiin.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
peneliti harapkan untuk perbaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Amin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.

Jakarta, 14 Januari 2020

Peneliti

vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI ......................................... I
KATA PENGANTAR ......................................................................................... VI
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ..................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian......................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian....................................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ............................ 7
A. Deskriptif Teoritik ....................................................................................... 7
1. Model Pembelajaran .................................................................................... 7
2. Blended Learning ........................................................................................ 8
3. Schoology .................................................................................................. 14
4. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ....................................................... 16
5. Materi Suhu dan Kalor .............................................................................. 20
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 28
C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 29
D. Hipotesis .................................................................................................... 30
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN .......................................................... 31
A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 31
B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................... 31
C. Variabel Penelitian .................................................................................... 32
D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 32
E. Prosedur penelitian .................................................................................... 33
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 35
G. Instrumen Penelitian .................................................................................. 37
H. Teknik Analisis Data Tes dan Nontes ....................................................... 46
I. Hipotesis Statistika .................................................................................... 49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 51
A. Deskripsi Data ........................................................................................... 51
B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 51

viii
1. Kondisi Kemampuan Awal Siswa Sebelum Penerapan Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi (Hasil Pretest) .................................................... 51
2. Kondisi Kemampuan Akhir Siswa Setelah Penerapan Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi (Hasil Posttest) .................................................. 54
3. Peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Pada Kelas
Eksperimen dan Kontrol ............................................................................ 56
4. Peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa ........................ 61
5. Peningkatan Ranah Kognitif C4, C5, C6 Siswa ........................................ 62
6. Peningkatan Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa
Berdsarkan Proses Kognitif ....................................................................... 63
7. Hasil Uji Prasyarat .................................................................................... 64
8. Hasil Uji Hipotesis .................................................................................... 66
9. Respon Siswa Terhadap Proses Pembelajaran Fisika Melalui Penerapan
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa ............................................ 67
C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 75
A. Kesimpulan................................................................................................ 75
B. Saran .......................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA….………………………………………………………79
LAMPIRAN

ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Konsep Suhu dan Kalor ........................................................... 20
Gambar 2.2 Titik Didih dan Titik Beku Berbagi Skala ....................................... 21
Gambar 2.3 Proses Perubahan Wujud .....................Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ........................................................................... 30
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian .......................................................................... 33
Gambar 4.1 Diagram Batang Distribusi Skor Pretest Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada
Tiap Interval Skor ............................................................................ 52
Gambar 4.2 Diagram Batang Skor Mean Pretest Kemampuan Bepikir Tingkat
Tinggi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................ 53
Gambar 4.3 Diagram Batang Distribusi Skor Posttest Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada
Tiap Interval Skor ............................................................................ 54
Gambar 4.4 Diagram Batang Skor Mean Posttest Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......... 56
Gambar 4.5 Diagram Batang Rrekapitulasi Skor Mean Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............................................. 57
Gambar 4.6 Gambaran Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Proses
Kognitif C4 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada Saat Awal
dan Akhir ......................................................................................... 59
Gambar 4.7 Gambaran Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Proses
Kognitif C5 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada Saat Awal
dan Akhir ......................................................................................... 60
Gambar 4.8 Gambaran Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Proses
Kognitif C6 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada Saat Awal
dan Akhir ......................................................................................... 61
Gambar 4.9 Perbandingan Rata-Rata Skor N-gain Indikator Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ............................................................................................. 64

x
Gambar 4.10 Gambaran Angket Respon Siswa terhadap Model Blended
Learning ........................................................................................... 68

xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sintaks Model Blended Learning ..................................................................... 9
Tabel 2.2 Klasifikasi E-learning sebagai konsep dasar Blended Learning .................... 11
Tabel 2.3 Dimensi proses kognitif dan prosesnya .......................................................... 16

Tabel 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design............................... 31


Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 35
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ........................... 37
Tabel 3.4 Kategori Validasi............................................................................................ 39
Tabel 3.5 Kriteria Koefisien Kolerasi r_xy .................................................................... 40
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Konstruk Instrumen Tes .................................................. 40
Tabel 3.7 Kategori Nilai Content Validity Index (CVI)................................................. 41
Tabel 3. 8 Hasil Uji Validitas Isi .................................................................................... 41
Tabel 3.9 Kriteria Korelasi Reliabilitas .......................................................................... 42
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................................... 43
Tabel 3.11 Klasifikasi Daya Pembeda ........................................................................... 44
Tabel 3.12 Hasil Uji Daya Pembeda .............................................................................. 44
Tabel 3.13 Klasifikasi Indeks Kesukaran ....................................................................... 45
Tabel 3.14 Hasil Uji Taraf Kesukaran............................................................................ 45
Tabel 3.15 Kisi-Kisi Instrumen Nontes (Angket) .......................................................... 45
Tabel 3.16 Klasifikasi Nilai N-gain ............................................................................... 48
Tabel 3.17 Skala Penilaian Angket ................................................................................ 48
Tabel 3.18 Interprestasi Presentase Angket ................................................................... 49

xii
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN ...................................... 83


Lampiran A.1 Rpp Eksperimen………………………………………………...87
Lampiran A.2 Rpp Kontrol………………………………………………...….106
Lampiran A.3 Lembar Kerja Siswa (Lks)…………………………………….182

LAMPIRAN B INSTRUMEN PENILAIAN ................................................ 186


Lampiran B.1 Kisi-Kisi Instrumen Tes Uji Coba Penelitian………………….193
Lampiran B.2 Instrumen Tes Uji Coba Penelitian…………………………….195
Lampiran B.3 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes………………………..217
Lampiran B.4 Sol Tes Yang Digunakan………………………………………233
Lampiran B.5 Instrumen Non Tes…………………………………………….237
Lampiran B.6 Lembar Uji Validasi Instrumen Nontes……………………….246
Lampiran B.7 Lembar Uji Validasi Ahli Materi……………………………...249
Lampiran B.8 Lembar Uji Validasi Ahli Konstruksi…………………………253
Lampiran B.9 Lembar Uji Validasi Ahli Bahasa……………………………..257

LAMPIRAN C ANALISIS HASIL PENELITIAN ................................... 255


Lampiran C.1 Hasil Pretest…………………………………………………...262
Lampiran C.2 Hasil Postest…………………………………………………...264
Lampiran C.3 Hasil Olah Data Per Indiktor Kognitif………………………...266
Lampiran C.4 Uji Normalitas Hasil Pretest…………………………………..274
Lampiran C.5 Uji Normalitas Hasil Posttest………………………………….278
Lampiran C.6 Uji Homogenitas Hasil Pretest………………………………...280
Lampiran C.7 Uji Homogenitas Hasil Posttest………………………………..283
Lampiran C.8 Uji Hipotesis Hasil Pretest……………………………………287
Lampiran C.9 Uji Hipotesis Hasil Posttest……………………………………289
Lampiran C.10 Uji N-Gain……………………………………………………290
Lampiran C.11 Uji Hipotesis N-Gain…………………………………………294
Lampiran C.12 Hasil Peningkatan Perindikator Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi………………………………………………………………………….296
Lampiran C.13 Hasil Peningkatan Per Indikator Ranah Kognitif…………….304

xiii
Lampiran C.14 Data Hasil Angket Siswa…………………………………..…305
Lampiran C.15 Surat Keterangan Penelitian……………………………….…306

LAMPIRAN E SURAT KETERANGAN ................................................. 301


Lampiran D.1 Surat Keterangan Pemohonan Izin Penelitian…………………311
Lampiran D.2 Surat Keterangan Penelitian…………………………………...312
Lampiran D.3 Uji Referensi…………………………………………………...313
Lampiran D.4 Foto Dokumentasi……………………………………………..328
Lampiran D.4 Daftar Riwayat Hidup Peneliti……………...…………………329

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kemampuan berpikir tingkat tinggi masih rendah.1 Rendahnya
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa menempati peringkat 70 dari 78
negara dengan skor 396.2 Kompetensi yang diperlukan kemampuan
berpikir tingkat tinggi terdiri dari kemampuan berpikir kreatif,
kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan memecahkan masalah.3
Kemampuan berpikir tingkat tinggi sangat penting dimiliki oleh setiap
siswa.4 Kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat dikembangkan melalui
pembelajaran fisika disekolah. Tetapi kenyataannya proses belajar
mengajar di sekolah belum melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas XI Sekolah
Menengah Atas Negeri (SMAN) di wilayah Tanggerang Selatan masih
rendah. Fakta disekolah menunjukan untuk kemampuan menganalisis
(C4) 39% mengevaluasi (C5) 20% dan mencipta (C6) 15%. Aspek
menganalisis dan mengevaluasi masih tergolong kurang atau rendah,
sedangkan aspek mecipta tergolong sangat kurang atau rendah.5 Salah
satu contoh sulitnya yang dialami oleh siswa dalam menerapkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yaitu dengan diterapkannya
metode konvensional di sekolah sering terjadi kesulitan untuk menjaga
agar siswa tetap tertarik dengan apa yang dipelajari, dikarenakan metode

1
Syaiful Rochman, Zainal Hartoyo Ánalisis High Order Thinking (HOTS) Taksonomi
Menganalisis Permasalahan Fisika”, Jurnal Science and Physics Education Journal (SPEJ), Vol 1,
no 2, 2018, h.79
2
An Programme for International Student Assesment Result from PISA 2018 (Paris:
OECD Publishing, 2019), p.8.
3
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Standar Isi dan
Pendidikan Dasar dan Menengah (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), h.9.
4
Syifa Nuraini, I Wayan Distrik, Wayan Suana “pengembangan lembar kerja siswa
blended learning Berorientasi higher order thinking skils”, Jurnal of Physics and Science
Learning, Vol. 02 Nomor 1, 2018, h. 69
5
Ratih Andriyani, “Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Smp Dan Smma Para
Mata Pelajaran Fisika Dikota Tangerang Selatan” Skripsi Sarjana Strata Satu UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jakarta 2019, h. 54 – 55

1
2

tersebut mengamsumsikan bahwa cara belajar siswa sama dan tidak


bersifat pribadi, sehingga proses pembelajaran cenderung satu arah
(teacher center).6 Sedangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
dapat ditumbuhkembangkan melalui proses pembelajaran yang
berorientasi student centered.7 Proses pembelajaran yang dapat
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu pembelajaran
yang memberi kesempatan siswa untuk aktif dalam merekyasa dan
mensintesis informasi dalam melengkapi dan memperluas pemahaman
yang sudah siswa miliki.8
Salah satu pokok bahasan dalam fisika di SMA yang memerlukan
kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah materi Suhu dan Kalor.9
Sebanyak 18,37% siswa mengalami kesultitan dalam memahami materi
suhu kalor. Rendahnya suhu dan kalor bisa dilihat lebih spesifik pada
konsep suhu kalor dan perubahan wujud 16,7%, asas black 24,7% dan
perpindahan kalor 13,7%.10 Dalam materi pembelajaran fisika siswa perlu
dibiasakam untuk menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi.11
Pembelajaran fisika yang tidak memberikan pengalaman langsung pada
siswa untuk mengkonstruk pengetahuannya sendiri tidak efektif dalam
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.12
Kemampuan berpikir tingkt tinggi sangat penting dikembangkan oleh
siswa. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi jika tidak dikembangkan
akam berdampak pada kemampuan menyusun hipotesis dan argumen,

6
Winastwan Gora Dan Sumarto, Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK, (Jakarta:
Elexmedia Komputindo, 2010), h. 8
7
Sucipto, “Pengembangan Keterampiln Berpikir Tingkat Tinggi Dengan Menggunakan
Strategi Metakognitif Model Pembelajaran Problem Based Learning”, Jurnal Pendidikan UNESA,
Vol.2 No.1, 2017, h. 63
8
Ibid
9
Rerrysta Yolanda, Syuhendri Dan Nely Andriani “Aanalisis Pemahaman Konsep Siswa
SMA Negeri Se-Kecamatan Ilir Barat I Palembang Pada Mmateri Suhu Dan Kalor Dengan
Instrumen TTCI Dan CRI”, Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran Fisika, h. 11
10
Iwan Permana Suwarna, “Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Kelas X Pada Mata
Pelajaran Fisika Melalui CRI (Certainty Of Respone Index) Termodifikasi”, Hasil Penelitian,
2013, h. 5
11
Syaiful Rochman Dan Zainal Hartoyo, Ánalisis High Order Thinkng Skills (HOTS)
Taksonomi Menganalisis Permaslahan Fisika”, Jurnal Science And Physics Education Journal
(SPEJ), Vol.1 N0.2, 2018, h.79
12
Sumarli “Analisis Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share Berbasis Pemecahan
Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa” Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika,
Vol.3, N0.1, 2018, h. 8
3

menerapkan konsep ke dalam permasalahan, menjelaskan permasalahan,


serta membuat kesimpulan rendah.13 Pada abad 21 Teknologi Informasi
dan Komunikasi sangat penting untuk dimiliki oleh setiap siswa.14
Kurangnya penggunaan media pembelajaran yang berbasis teknologi
membuat siswa tidak antusias dalam proses pembelajaran. Sehingga
desain pembelajaran yang disusun harus mampu meningkatkan motivasi
dan kemampuan teknologi informasi dan komunikasi siswa sebagai
tuntutan pada Abad 21.15 Jika pembelajaran masih bersifat konvesional,
kemampuan berpikir tingkat tinggi tidak bisa meningkat. Akibatnya siswa
tidak bisa menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang akan mereka
kembangkan selama belajar pada konteks yang baru. Siswa tidak mampu
menyelesaikan masalah secara kulitatif dan kuantitatif.16
Salah satu upaya untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi selama
proses pembelajaran yaitu dengan menerapkan model Blended Learning. Model
pembelajaran Blended Learning adalah solusi yang tepat untuk mengatasi
rendahnya kemampuan berpikir tingkat tinggi. Blended Learning dapat
menunjang fleksibeilitas belajar, keaktifan dan partisipasi siswa tidak hanya
diruang kelas.17 Pembelajaran menggunakan model Blended Learning ternyata
mampu meningkatkan motivasi belajar dan menimbulkan ketertarikan siswa untuk
belajar dan berpengaruh terhadap hasil belajarnya serta memberikan hasil yang
berbeda sesuai dengan gaya belajarnya.18 Blended Learning merupakan perpaduan

13
Fuaddilah Ali Sofyan, ”Implementasi HOTS pada Kurikulum 2013”, Jurnal inventa,
V0l.3 no. 1, 2019, h.7
14
I Wayan Redhana, “ Mengembangkan Keterampilan Abad Ke-21 Dalam Pembelajaran
Kimia”, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 13, No 1, 2019, h. 2239
15
Hermawanto, Dkk., Pengaruh Blended Learning Terhadap Penguasan Konsep Dan
Penalaran Fisikapeserta Didik Kelas X , Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia , Nomor 9, Januari
2013, h. 68
16
Mardapi Dan Suparno, “Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Peserta Didik SMA”¸Jurnal Penelitinan Dan Evaluasi Pendidikan, No.1, 2014, h.2
17
Rahman Fauzan Dan Fitria, ”Digital Distruption In Student Behavioral Learning,
Towards Industrial Revolution 4.0”, Jurnal Teknik Informatika Politeknik Hasnur, Vol.4,No.2,
2018, h.13
18
Syifa Nuraini, I Wayan Distrik, Wayan Suana “Pengembangan Lembar Kerja Siswa
Blended Learning Berorientasi Higher Order Thinking Skils”, Jurnal Of Physics And Science
Learning, Vol. 02 Nomor 1, 2018, h. 70
4

terbaik dari kemajuan inovatif pendidikan dan teknologi yang ditawarkan oleh
pembeljaran online dengan interaksi tebaik dari pembelajran konvensional.19
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dan disampaikan diatas, maka
peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Siswa SMA Pada Materi Suhu Dan Kalor.”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
identifikasi beberapa masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada mata pelajaran fisika masih
rendah terutama pada materi Suhu dan Kalor.
2. Keterampilan pemecahan masalah siswa yang memiliki kesempatan untuk
mempelajari materi yang diinginkan masih rendah
3. Penyampaian materi fisika dalam penerapan model pembelajaran berbasisi
teknologi kurang memfasilitasi keaktifan siswa secara personal (teacher
center).

C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terarah dan mendalam serta tidak terlalu
luas jangkauannya, maka dalam penelitian dilakukan pembatasan masalah
sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
Blended Learning menggunakan website E-Leaarning Schoology.
2. Penelitian ini terbatas pada kemampuan berpikir tingkat tinggi yang
didasarkan pada Taksonomi Bloom Anderson dan Krathwol, yaitu
kemampuan ranah kognitif C4 (Menganalisis), C5 (Mengevaluasi), dan C6
(Mencipta).
3. Materi suhu dan kalor dalam penelitian ini hanya pada Kompetensi Dasar
(KD) 3.5.

19
Ganis Astriyanti, ”Model Blended Lrearning Berbasis Task Dengan Menggunakan
Penliaian Jurnal Dan Hasil Belajar Terkait Pencapaian Ompetensi Dasar Kelas X”, Skripsi
Program Strata Satu Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2016, h. 3
5

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka
rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah model Blended Learning berpengaruh terhadap kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa?
2. Bagaimana peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa setelah
diberi perlakuan pembelajaran menggunakan model Blended Learning?
3. Bagaimana respon siswa terhadap model Blended Learning yang digunakan
dalam pembelajaran fisika pada materi Suhu dan Kalor?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui pengaruh model Blended Learning terhadap kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa.
2. Mengetahui peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa setelah
diberi perlakuan pembelajaran menggunakan model Blended Learning.
3. Mengetahui respon siswa terhadap model Blended Learning yang digunakan
dalam pembelajaran fisika pada materi Suhu dan Kalor.

F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang
terlibat diantaranya:
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi penulis, penelitian ini merupakan salah satusyrat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta sebagai
proses memperoleh ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan.
b. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan
selanjutnya dalam menerapkan tujuan pembelajaran bagi siswa sehingga
dapat meningkatkan mutu pembelajaran dalam dunia pendidikan sebagai
pendukung teori-teori mengenai model pembelajaran Blended Learning.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, memberikan informasi dan bahan pertimbangan agar dapat
menerapkan penggunaan model Blended Leaarning untuk mengetahui
6

dan meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dimiliki oleh


siswa.
b. Bagi siswa, dapat memberikan solusi dalam mempelajari materi suhu dan
kalor, dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.
c. Bagi peneliti, memberikan bahan rujukan agar penelitian selanjutnya dapat
digunkanan untuk mengukur kemampuan berpikir tkritis, berpikir kreatif.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Model pembelajaran Blended Learning berpengaruh terhadap Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi siswa. Hasil uji hipotesis diperoleh 0,030 Model
pembeljaran Blended Learning berpengaruh terhadap hasil posttest kelas
eksperimen pada ranah kognitif C4 sebesar 77%, ranah kognitif C5 sebesar 80%,
ranah kognitif C6 sebesar 67%
2. Peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi pada kelas eksperimen berada
pada kategori 0,47 (sedang). Peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
pada ranah kognitif C4 adalah 0,32 (sedang), peningkatan Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi pada ranah kognitif C5 adalah 0,59 (sedang), dan peningkatan
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi pada ranah kognitif C6 adalah 0,51
(sedang).
3. Hampir seluruh siswa tertarik terhadap pembelajaran dengan model Blended
Learning. Rata-rata presentase respon siswa terhadap pembelajaran dengan
model Blended Learning sebesar 76%.

B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menunjukan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran fisika dengan model Blended
Learning mampu meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi siswa,
sehingga model pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai pilihan utama dalam
melakukan pembelajaran fisika yang bisa melibatkan siswa secara aktif dan
meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi siswa
2. Peneliti maupun guru yang hendak menerapkan model Blended Learning perlu
menguasai materi, mengarahkan secara jelas, membimbing siswa dalam diskusi

75
76

sehingga penerapan model Blended Learning ini berajalan sesuai dengan rencana
pembelajaran.
3. Peneliti maupun guru yang ingin menerapkan pembelajaran model Blended
Learning dapat memastikan terlebih dahulu akses internet yang stabil di
smartphone masing-masing siswa untuk dapat mengakses aplikasi Schoology
secara pribadi.
4. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi siswa akan lebih maksimal jika selama
proses pembelajaran baik sinkronus maupun asinkronus dapat dikontrol dengan
sepenuhnya sehingga siswa dapat memahami konsep yang diajarkan dengan baik
selama proses pembelajaran.
5. Pembelajaran model Blended Learning dapat diapikasikan pada materi lain selain
dari konsep Suhu dan Kalor dalam fisika.
77

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Sulaiman, Pungky Dan Setya Chendra Wibawa, “Penerapan Media


Pembelajaran Berbasis Schoology Mobile Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Pada Mata Pelajaran Jaringan Dasar Di Kelas X TKJ Di SMK Pahlawn
Mojosari”. Jurnal IT-EDU. Vol 03. 2018
Agustini Suci Pratiwi, “Pengaruh Blended Learning Berbantuan Google Classroom
Terhadap Hasil Belajar Siswa Sma Pada Konsep Gerak Lurus” Skripsi Sarjana
Strata Satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta 2018
An Programme for International Student Assesment Result from PISA 2018 (Paris:
OECD Publishing, 2019), p.8.
Andriyani Ratih, “Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Smp Dan Smma Para
Mata Pelajaran Fisika Dikota Tangerang Selatan” Skripsi Sarjana Strata Satu
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta 2019
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta, 2010
Astriyanti Ganis. ”Model Blended Lrearning Berbasis Task Dengan Menggunakan
Penliaian Jurnal Dan Hasil Belajar Terkait Pencapaian Ompetensi Dasar Kelas
X”. Skripsi Program Strata Satu Universitas Negeri Semarang, Semarang,
2016
Besana Stefano, “Schoology: The Learning Management System Goes Social”. TD
Tecnologie Didattiche. 2012
Darmadii, Pengembanagan Model Dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika
Belajar Siswa, (Yogyakartaa: Deepublish,2017). Cet.1
Douglas Giancoli, Fisika Prinsip dan Aplikasi Jilid 1 ed Kelima.. Jakarta : Erlangga.
1998
Dwiyogo Wasis D, Pembelajaran Berbasis Blended Learning, Depok: PT. Raja
Grafindo Persada, 2018. Cet 1
78

Dwi, I.M, H Arif, dan K. Sentot, “Pengaruh strategi Problem Based Learning
Berbasis ICT Terhadap Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan
Masalah Fisika”. Jurnal Penidikan Fisika Indonesia. vol.9. 2013
Ekawati Noor Emmy (2018) yang berjudul, “Aplication Of Blended Learning With
Edmodo Aplication Based On Pdeode Learning Strategy To Increse Student
Learning Achievement”2018
Fatimah “Pengaruh Penugasan Digital Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi Siswa SMA Pada Konsep Hukum Newton” Skripsi Sarjana Strata Satu
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta 2018
Fauzan, Rahman Dan Fitria, ”Digital Distruption In Student Behavioral Learning,
Towards Industrial Revolution 4.0”. Jurnal Teknik Informatika Politeknik
Hasnur. Vol.4.No.2. 2018
Gora, Winastwan Dan Sumarto. Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK.
Jakarta: Elexmedia Komputindo, 2010
Hasanah Nur, “Pengembangan E-Learning Dengan Schoology Sebagai Suplemen
Pembelajaran Fisika Pada Materi Elastisitas Dan Hukum Hooke”. Skripsi
Pada Sarjana Universitas Lampung, Lampung. 2016
Herlanti Yanti, Buku Saku Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014
Hermawanto, Dkk., Pengaruh Blended Learning Terhadap Penguasan Konsep Dan
Penalaran Fisikapeserta Didik Kelas X. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia.
Nomor 9, Januari 2013.
Husamah, Pembelajaran Bauran (Blended Learning). Jakarta: Prestasi Pustakarya.
2014
Kadir, Statistik Terapan Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali, 2015
Kartika, Cahya Dan Rina Harimurti, “Pengaruh E-Learning Berbasis Schoology
Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Perangkat Keras
Jaringan Kelas X TKJ 2 Pada SMK Negeri 3 Buduran, Sidoarjo”. Jurnal, IT-
Edu. Vol.01 No.01. 2016.
79

Kanginan Marthen, “FISIKA untuk SMA/MA Keals X”, (Jakarta: Erlangga, 2013), h.
306
Kamin Y Chinedu C. C dan Olabiyi O. S., Strategis for Improving Higher Order
Thinking Skills in Teaching and Learning of Desugn nd Technolog Education,
Journal of Technical Education and Training (JTET). vol.7. no.2. 2015
Ketut Lasmi Ni, Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Gelora Aksara Pratama.
2013
M.Subhana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia,
2005
Mardapi Dan Suparno. “Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Peserta Didik SMA”¸Jurnal Penelitinan Dan Evaluasi Pendidikan. No.1.
2014
Martono Nanang, Statistik Sosial Teori dan Aplikasi Program SPSS. Yogyakarta:
Gava Media, 2010
Purwaningsih Ria, “Pengaruh Penggunaan E-Learning Dengan Schoology Dalam
Pembelajaran Fisika Pada Materi Momentum Dan Impuls Terhadap Hasil
Belajar Peserta Didik”. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika. Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lampung, 2017
Nuraini Syifa, I Wayan Distrik, Wayan Suana “pengembangan lembar kerja siswa
Blended Learning Berorientasi higher order thinking skils”. Jurnal of Physics
and Science Learning. Vol. 02 Nomor 1. 2018
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Standar Isi
dan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2016
Rafianti Isna, “Keaktifan belajar matematika siswa dengan pembelajaran kooperatif
berbantuan alat peraga”. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
Matematika UNY. 2016
Redhana I Wayan, “ Mengembangkan Keterampilan Abad Ke-21 Dalam
Pembelajaran Kimia”. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. Vol 13. No 1. 2019
80

Rhodiatussholihah (2018) yang berjudul, “pengaruh pendekatan integrated science


technology enginering mathematics (STEM) Terhadap High Oreder Thingking
Skills (HOTS) Siswa Pada Konsep Hukum Newton” Skripsi Sarjana Strata
Satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta 2018
Richard Magsino M. “Enhacing Higer Order Thinking Skill in a Marine Biology
Class Trough Problem Based Learning” Asia Psific Journal of Multiciplinary
Reasearch, Vol.2,no.5, 2014
Riyanto Nokman, Tujuh Karya Satu Buku. (Banjarnegaara: Pelita Gemilang
Sejahtera, 2018), cet.1
Rochman, Syaiful Dan Zainal Hartoyo, Ánalisis High Order Thinkng Skills (HOTS)
Taksonomi Menganalisis Permaslahan Fisika”. Jurnal Science And Physics
Education Journal (SPEJ). Vol.1 N0.2. 2018
Rusman, Model-Model Pembelajaran Edisi Kedua (Jakarta: PT Raja Garfido
Persada, 2013) Cet.6.
Rusman. Belajar 7 Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
(Jakarta:Kenana,2017). Cet.1
Santoso Singgih, “Pengaruh Model Pembelajaran Kolaboratif dan Motivasi Belajar
Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X”. Jurnal Berkala
Fisika Indonesia. Vol. 5, 2013
Saputra Hatta, Pengembanagan Mutu Pendidikan Menuju Era Global: Penguatan
Mutu Pembelajaran Dengan Penerapan Hots. Bandung: Cv, SMILE’s
Indonesia Institut. 2016
Singgih Prihadi, Model Blended Learning Teori Dan Praktek Dalam Pembelajaran
Geografi. Surakartaa: Ayuma Pustaka. 2013
Syofian Siregar, statistik parametrik untuk penelitian kuantitatif, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014)
Sofyan Fuaddilah Ali, ”Implementasi HOTS pada Kurikulum 2013”, Jurnal inventa,
Vol.3 no. 1, 2019
81

Sucipto, “Pengembangan Keterampiln Berpikir Tingkat Tinggi Dengan


Menggunakan Strategi Metakognitif Model Pembelajaran Problem Based
Learning” Jurnal Pendidikan UNESA. Vol.2 No.1. 2017.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung; Alfabeta, 2015
Sukmadinata Nana Syaodid, Buku Saku Tanya Jawab Seputar Penelitin Pendidikan
Sains, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014)
Sumarli, “Analisis Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share Berbasis Pemecahan
Masalah terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa”. Jurnal Ilmu
Pendidikan Fisika. vol.3, no.1. 2018
Sunaryo Wowo, Taksonomi Kogntif. (Bandung; Remaja Rosdakarya. 2014
Suprihanto Nur Laila, “Pemanfaatan Schoology Untuk Meningkatkan Kemampuan
Membuat Dokumen Massal Dengan Mail Merge Siswa Kelas X SMK Negeri
1 Bawen”. Skripsi Jurusan Teknik Elektro. Fakultas Teknik . Universtitas
Negeri Semarang. 2016
Suwarna Iwan Permana, Laporan Penelitian Pengembangan Tata Kelola
Kelembagaan “Pengembangan Instrumen Ujian Komprehensif Mahasiswa
Melalui Computer Based Test pada Program Studi Pendidikan Fisika.
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan (PUSLITPEN) LP2M UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016
Suwarna Iwan Permana. “Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Kelas X Pada Mata
Pelajaran Fisika Melalui CRI (Certainty Of Respone Index) Termodifikasi”.
Hasil Penelitian. 2013
Ulva, Nur Laila, Sri Kantun, Joko Widodo, “Penerapan E-Learning Dengan
Menggunakan Media Schoology Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil
Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Konsep Badan Usaha
Dalam Perekonomin Indonesia”. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol 11 Nomer
2. 2017
82

W. Anderson, Lorin Dan David R. Krathwol, Kerangka Landasan Untuk


Pembelajaran, Pengajaran, Dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan
Bloom. Terj. Agung Prihanto. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015)1
Widyaiswara Madya Dan Pusdiklat Knpk, Taksonomi Bloom,
(Http://Www.Bppk.Depkeu.Go.Id)
Wahab Jufri, Belajar Dan Pembelajaran Sains (Bndung: Pustaka Reka Cipta, 2013)
Cet.1
Yendri Dodon, Blended Learning: Model Pembelajaran Kombinasi E-Learning
Dalam Pendidikan Jarak jauh. Jurnal Prodi Sistem Komputer Universitas
Andalas, 2011
Young Hug D. dan Roger A. Freedman, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid I
(Jakarta: Erlangga, 2001)
Yolanda, Rerrysta, Syuhendri Dan Nely Andriani “Aanalisis Pemahaman Konsep
Siswa SMA Negeri Se-Kecamatan Ilir Barat I Palembang Pada Mmateri Suhu
Dan Kalor Dengan Instrumen TTCI Dan CRI” Jurnal Inovasi Dan
Pembelajaran Fisika.
83

LAMPIRAN A
PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. RPP KELAS EKSPERIMEN


2. RPP KELAS KONTROL
3. LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
84

Lampiran A.1 RPP Kelas Eksperimen


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Kelas Eksperimen
Sekolah : SMA Negeri 6 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI/I
Materi Pokok : Suhu dan Kalor
Alokasi waktu : 2×45 menit
Konsep : Suhu dan Pemuaian
pertemuan : 1 (Satu)

A. KOMPETENSI INTI
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, gotong royong,
kerja sama, toleran, damai,santun, responsif, dan pro aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI (IPK)
KD-3 KD-4
3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan 4.5 Merancang dan melakukan percobaan
85

perpindahan kalor yang meliputi tentang karakteristik termal suatu bahan,


karakteristik termal suatu bahan, terutama terkait dengan kapasitas dan
kapasitas, dan konduktivitas kalor pada konduktivitas kalor, beserta presentasi
kehidupan sehari-hari. hasil percobaan dan pemanfaatannya.
IPK-3 IPK-4
3.5.1 Menjelaskan pengertian suhu
3.5.2 Menghitung pengukuran suhu 4.5.1 Melakukan demonstrasi suhu
menggunakan berbagai skala
termometer
3.5.3 Menganalisis besarnya suhu
menggunakan termometer
3.5.4 Menentukan besarnya pemuaian 4.5.2 Melakukan percobaan sederhana
panjang pada suatu benda berdasarkan kegiatan pemuaian panjang
LKS 1
3.5.5 Mengevaluasi hubungan suhu dan 4.5.3 Menyajikan hasil diskusi pada LKS
pemuaian dalam kehidupan sehari- 1
hari
3.5.6 Memprediksi besarnya pemuaian
luas pada suatu benda
3.5.7 Menyimpulkan besarnya
pemuaian volume pada suatu benda

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.5.1 Kelompok siswa dapat menjelaskan pengertian suhu dengan benar setelah
mengamati kegiatan demonstrasi berdasarkan kegiatan show me
4.5.1 Perwakilan siswa dapat melakukan demonstrasi suhu menggunakan
termometer berdasarkan kegiatan show me
3.5.2 Kelompok siswa dapat menghitung suhu menggunakan skala termometer
dengan benar setelah mengamati kegiatan demonstrasi berdasarkan
kegiatan show me
3.5.3 Kelompok siswa dapat menganalisis besarnya suhu menggunakan
termometer dengan benar setelah melakukan demonstrasi kegiatan
support me
3.5.4 Kelompok siswa dapat menentukan besarnya pemuaian panjang pada
suatu benda dengan tepat setelah melakukan percobaan sederhana
berdasarkan kegiatan let me pada LKS 1
86

4.5.2 Kelompok siswa dapat melakukan percobaan sederhana permuaian


panjang berdasarkan kegiatan let me
3.5.5 Kelompok siswa dapat mengevaluasi hubungan suhu dan pemuaian dalam
kehidupan sehari-hari dengan benar setelah melakukan percobaan
sederhana berdasarkan kegiatan check me pada LKS 1
4.5.3 Kelompok siswa dapat mengevaluasi hasil percobaan berdasarkan
kegiatan check me
3.5.6 Kelompok siswa dapat memprediksi pemuaian luas pada suatu benda
dengan benar setelah melakukan percobaan sederhana berdasarkan
kegiatan coach me
3.5.7 Kelompok siswa dapat menyimpulkan besarnya pemuaian volume pada
suatu benda dengan benar setelah melakukan percobaan sederhana
berdasarkan kegiatan connect me

D. MATERI PEMBELAJARAN
Terlampir
E. MODEL PEMBELAJARAN
Blended Learning
F. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Flipped Classroom
G. METODE PEMBELAJARAN
Presentasi, Diskusi, Praktikum, Tanya jawab dan Penugasan
H. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media : Power point, LKS Konsep Suhu dan Kalor, Video
2. Alat dan bahan : Handphone, laptop, LCD, Papan tulis, Spidol, dan
Penghapus
3. Sumber belajar :
a. Douglas, C. Giancoli. Fisika Edisi kelima Jilid 1. Jjakarta: Erlangga 2001
dan Buku Fisika SMA Kelas XI
b. Website : www.schoology.com

I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Belajar di luar kelas dapat menggunakan video pembelajaran, buku elektronika,
dan sumber-sumber belajar elektronik lainnya yang dapat diperoleh siswa dari
internet. Kemudian melakukan penugasan dengan menggunakan schoology. Dalam
hal ini, guru menyediakan bahan ajar di luar kelas dengan menggunakan schoology.
87

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Blended Learning Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan
Prepare me Meminta ketua kelas Ketua kelas 10
(persiapan) untuk memimpin doa menyiapkan, menit
dan memberi salam memimpin doa dan
kepada guru salam kepada guru
Memeriksa kehadiran Mengangkat tangan
siswa ketika namanya
disebut oleh guru
Mempersiapkan portal Mempersiapkan
elearning yang akan media yang akan
digunakan dalam diguanakan dalam
pembelarajan portal e-learning
yang diberikan oleh
guru
Membagi siswa ke Siswa berkumpul
dalam beberapa sesuai dengan
kelompok dimana setiap kelompok yang
kelompok terdiri dari 4-5 sudah dibagikan
orang secara heterogen
Tell me (presentasi) Menjelaskan langkah- Menyimak langkah-
langkah menggunakan langkah
schoology untuk menggunakan
pembelajaran schoology untuk
pembelajaran
Menjelaskan tujuan Menyimak tujuan
pembelajaran pembelajaran yang
dijelaskan oleh guru
Inti
Show me Meminta salah satu Siswa mengamati
(demonstrasi) siswa untuk melakukan demonstrasi yang
demonstrasi suhu dilakukan oleh 70
didepan kelas perwakilan siswa menit
didepan kelas
Meminta perwakilan Perwakilan siswa
88

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Blended Learning Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
siswa untuk menjelaskan menjelaskan hasil
demonstrasi yang telah demonstrasi yang
dilakukan didepan kelas telah dilakukan
didepan kelas
Mengklarifiksi hasil Mendengarkan
demonstrasi yang telah penjelasan dari guru
dilakukan didepan kelas
Let me Meminta siswa untuk Melakukan
(latihan/praktek) melakukan percobaan percobaan sederhana
sederhana pemuaian pemuaian panjang
panjang dengan alat dan yang telah disediakan
bahan yang telah pada LKS 1
disediakan pada LKS 1
Membimbing kelompok Melakukan
siswa dalam melakukan percobaan sederhana
percobaan sederhana dibimbing oleh guru
dengan mengunjungi
setiap kelompok
Check me Meminta dua kelompok Dua kelompok
sebagai perwakilan mempresentasikan
(Evaluasi) dalam hasil diskusi
mempresentasikan hasil
diskusi
Memeriksa data Kelompok siswa
praktikum setiap mengecek data hasil
kelompok siswa praktikum yang telah
diperiksa oleh guru
Mengklarifikasi data Mendengarkan
hasil presentasi yang penjelasan guru
telah dilakukan oleh tentang data hasil
kelompok siswa presentasi yang telah
dilakukan oleh
kelompok siswa
Support me Membimbing siswa Melakukan diskusi
dalam memahami materi
89

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Blended Learning Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
(dukungan/bantuan) yang akan didiskusikan oleh kelompoknya
oleh kelompok
Membimbing kelompok Mengklarifikasi
siswa dalam melakukan terkait hasil diskusi
diskusi dengan yang dibimbing oleh
mengunjungi setiap guru
kelompok
Coach me (saling Mengklarifikasi data Mendengarkan
melatih) hasil diskusi yang telah penjelasan guru
dilakukan oleh tentang data hasil
kelompok siswa diskusi yang telah
dilakukan oleh
kelompok siswa
Connect me Meminta siswa untuk Siswa mengerjakan
(kolaburasi/bergbung mengerjakan latihan soal-soal latihan
dalam kelompok) suhu dan pemuaian tentang suhu dan
dengan menggunakan pemuaian dengan
schoology menggunakan
schoology
Penutup
Kesimpulan Memberikan kesempatan Beberapa siswa
siswa untuk bertanya bertanya tentang hal
jika ada yang belum yang belum dipahami 10
paham menit

Menjawab pertanyaan Memperhatikan


siswa penjelasan guru
Bersama dengan siswa Bersama dengan guru
menarik kesimpulan membuat kesimpulan
yang telah dipelajari atas pelajaran yang
telah dipelajari
Refleksi Mengkomunikasikan sub Mendengarkan
materi pertemuan penjelasan guru
selanjutnya yaitu kalor tentang sub materi di
dan Asas Black pertemuan
90

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Blended Learning Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
selanjutnya yaitu
kalor dan Asas Black
91
92

LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
Sub materi pembelajaran Dimensi pengetahuan
Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
Suhu ➢ Air panas, air ➢ Suhu ➢ Skema skala suhu
hangat, dan air Suhu adalah suatu ℃, ℉, °R dan °K
dingin besaran yang
➢ Tangan dapat menunjukan derajat C : R : (F− 32) : (K−
merasakan panas dari suatu benda. 273) = 100 : 80 : 180 :
perbedaan panas Semakin tinggi derajat 100 = 5 : 4: 9 : 5
dan dingin panas suatu benda,
maka semakin terasa 5 5
C = 4 R = 9 (F − 23) = k −
panas.
273
➢ Termometer
Termometer adalah alat
➢ Konversi skala celcius
yang digunakan untuk
dan reamur
mengukur suhu atau
5
alat yang digunakan 𝑇℃ = °R
untuk menyatakan 4
derajat panas atau
➢ Konversi skala celcius
dingin suatu benda.
dan Fahrenheit
➢ Skala termometer 5
Skala adalah garis-garis 𝑇℃ = (𝑇℉ − 32)
atau titik-titik berderet- 9
deret yang jaraknya
➢ Konversi skala celcius
sama dan digunakan
dan kelvin
sebagai acun hasil
93

Sub materi pembelajaran Dimensi pengetahuan


Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
pengukuran. 𝑇℃ = 𝑇𝐾 − 273

➢ Konversi skala suhu


𝐴−𝐵 𝐷−𝐸
=
𝐴−𝐶 𝐷−𝐹
Dengan:
A = titik didih air pada
termometer X
B= suhu yang dketahui pada
termometer X
C= titik beku es pada
termometer X
D= titik didih air pda
termometer Y
E= suhu yang dikethui pada
thermometer Y
F= titik beku es pada
termometer
Pemuaian ➢ Air panas, air ➢ Pemuaian adalah ➢ Pemuaian zat padat
hangat, dan air contoh pengaruh suhu Muai Panjang
dingin terhadap benda. ∆𝐿 = 𝐿0 𝛼∆𝑇
94

Sub materi pembelajaran Dimensi pengetahuan


Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
➢ Air memuai jika Apabila suatu benda 𝐿 = 𝐿0 + ∆𝐿
dipanaskan menyerap kalor, benda = 𝐿0 (1 + 𝛼∆𝑇)
tersebut akan memuai. Dengan:
➢ Pemuaian zat padat L= Panjang benda setelah
Zat padat yang dipanaskan (m)
dipanaskan akan 𝐿0 = Panjang benda mula-
memuai dan akan mula (m)
menyusut jika 𝛼= koefisien muai Panjang
didinginkan. Macam- benda (/℃)
macam pemuaian zt ∆𝐿= pertambahan Panjang
padat ialah muai benda (m)
Panjang, muai luas, dan ∆𝑇= perubahan suhu benda
muai volume (℃)
➢ Pemuaian zat cair
Zat cair hanya Muai luas
mengalamai pemuaian ∆𝐴 = 𝐴0 𝛽∆𝑇
volume. Volume zat 𝐴 = 𝐴0 + ∆𝐴
cair bertambah jika = 𝐴0 (1 + 𝛽∆𝑇)
mengalami kenaikan 𝛽 = 2𝛼
suhu dan akan
menyusut ika Dengan:
mengalami penurunan A= luas benda setelah
suhu. dipanaskan (m2)
➢ Pemuaian zat gas 𝐴0 = luas benda mula-mula
(m2)
𝛽= koefisien muai luas
95

Sub materi pembelajaran Dimensi pengetahuan


Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
benda (/℃)
∆𝐿= pertambahan Panjang
benda (m2)
∆𝑇= perubahan suhu benda
(℃)

Muai volume:
∆𝑉 = 𝑉0 𝛾∆𝑇
𝑉 = 𝑉0 + ∆𝑉
= 𝑉0 (1 + 𝛾∆𝑇)
𝛾 = 3𝛼

Dengan:
V= voume benda setelah
dipanaskan (m3)
𝐴0 = volume benda mula-
mula (m3)
𝛾= koefisien muai volume
benda (/℃)
∆𝐿= pertambahan Panjang
benda (m3)
∆𝑇= perubahan suhu benda
(℃)

➢ Pemuaian zat cair


96

Sub materi pembelajaran Dimensi pengetahuan


Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
∆𝑉 = 𝑉0 𝛾∆𝑇
𝑉 = 𝑉0 + ∆𝑉
= 𝑉0 (1 + 𝛾∆𝑇)
𝛾 = 3𝛼

➢ Pemuaian zat gas


1
∆𝑉 = 𝑉0 ∆𝑇
273
𝑉 = 𝑉0 + ∆𝑉
1
= 𝑉0 (1 + ∆𝑇)
273
97

INSTRUMEN PENILAIAN
1. Pernyataan yang tepat mengenai suhu adalah….
B. Besaran yang mempunyai kalor dan mengalir dari benda panas ke benda
dingin
C. Besaran yang menyatakan banyaknya kalor yang keluar dari suatu benda
D. Besaran yang menyatakan sifat dari suatu benda yang memiliki kalor
tertentu
E. Besaran yang menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu benda
F. Besaran yang yang menyebabkan suatu benda memuai
2. Suhu cairan yang dipanaskan menunjukan nilai 176℉. Termometer Y berpedoman
pada suhu titik beku air 40 °𝑦 dan titik didih air 140°𝑦 . jika termometer Y
digunakan untuk mengukur suhu cairan tersebut, nilai yang ditunjukan adalah….
A. 120°𝑌
B. 150°𝑌
C. 100°𝑌
D. 50°𝑌
E. 210°𝑌
3. Perhatikan tabel di bawah ini!
Titik Titik Suhu
Termometer
beku didih termometer
A 0℃ 100℃ 37℃
B 0°𝑅 80°𝑅 36°𝑅
C 273𝐾 373𝐾 300𝐾
D 32℉ 212℉ 80℉
E 283𝐾 383𝐾 315𝐾
Termometer diatas akan digunakan untuk mengukur suhu 45℃. Dari termometer
di atas yang menunjukkan konversi suhu yang benar adalah .…
A. termometer a
B. termometer b (*)
C. termometer c
D. termometer d
E. termometer e
4. Selembar baja pada suhu 40°𝐶 memiliki ukuran seperti gambar berikut.
98

40 cm

30 cm

Jika diketahui koefisien muai panjang baja adalah 12 × 10−6 /℃. Maka
pertambahan luas pada suhu 60°𝐶 adalah….
A. 0,68 𝑐𝑚2
B. O,82 𝑐𝑚2
C. 0,53𝑐𝑚2
D. 0,57𝑐𝑚2 (*)
E. 0,77𝑐𝑚2
5. Pada siang hari Andi ingin menyeduh kopi. Di atas meja terdapat tiga macam
gelas.
Benda Bahan Ketebalan (cm)

Keramik 0,5

Kaca
0,7
tebal

Kaca
0,4
tipis

Gelas
0,2
Plastik

Andi menggunakan gelas kaca tebal untuk membuat kopi agar gelas tidak mudah
pecah dan cepat menikmati kopinya. Menurut pendapatmu tindakan Andi tersebut
adalah….
99

A. Benar, karena bahan gelas tidak mempengaruhi pemuaian sehingga gelas


tidak pecah
B. Salah, karena air yang dituangkan mengalirkan panas secara merata ke
sebagian permukaannya dan menjadikan gelas memuai cepat hingga retak
C. Salah, karena air yang dituangkan mengalirkan panas secara tidak merata ke
seluruh permukaannya dan menjadikan gelas memuai perlahan-lahan hingga
retak dan akhirnya pecah (*)
D. Benar, karena air yang dituangkan mengalirkan panas secara merata ke
seluruh permukaannya dan menjadikan gelas tidak memuai perlahan-lahan
sehingga tidak retak dan tidak pecah
E. Benar, karena air yang dituangkan tidak mengalirkan panas secara merata ke
seluruh permukaannya dan menjadikan gelas tidak memuai sehingga tidak
retak dan tidak pecah
6. Aziz akan memasang jendela di ruang tamu. Perubahan suhu yang terjadi pada
siang hari 40℃. Jendela yang akan digunakan seperti gambar.

Berikut adalah ukuran kusen kayu serta koefisien kayu dan kaca

No. α kaca α kayu Akusen (m2)


(0C-1) (0C-1)
1 9 1,2 1×1
× 10−6 × 10−6
2 8 1,2
1,002 × 1,002
× 10−6 × 10−6
Jika ayah menggunakan ukuran kaca B dengan αkaca1 dan A2kusen, maka yang akan
terjadi adalah ….
A. Jendela akan mengalami pemuaian karena ukuran kaca yang digunakan kecil
100

B. Jendela tidak akan memuai karena luas kusen kayu lebih besar dari pada luas
kaca (*)
C. Jendela akan mengalami pemuaian karena luas kusen kayu lebih besar dari
pada luas kaca
D. Jendela tidak akan memuai karena luas kusen kayu yang digunakan tidak
mempengaruhi pemuaian
E. Pemuaian pada jendela tidak dipengaruhi oleh luas kusen dan luas kaca
tetapi dipengaruhi oleh tebal kaca
7. Amelia sedang melakukan percobaan dengan menggunakan tiga gelas. Ketiga
gelas tersebut terbuat dari kaca, jika αkaca = 1.10-5 0C-1. Berikut adalah hasil
percobaan yang dilakukan oleh Anisa.
Gelas A B C
Jenis zat cair Air Raksa Alkoh
ol
Koefisien 2,1.10- 1,8.10- 12.10-
muai (γ) 4 0 -1
C 40 -1
C 40 -1
C
Volume awal 400. 400. 400.
( m3) 10-6 10-6 10-6
Tawal (0C) 200C 200C 200C
Takhir (0C) 600C 600C 600C
volume 0,009 0,0075 0,0585
tumpah
( m3)
Ketiga gelas tersebut dipanaskan yang mengakibatkan zat cair dalam gelas
tumpah. Menurut kesimpulan mu mengenai data tersebut adalah ….
A. Semakin besar koefisien zat cair maka semakin besar volume zat cair yang
tumpah (*)
B. Semakin besar volume awal zat cair maka koefisien zat cair akan semakin
besar
C. Semakin besar koefisien zat cair maka semakin kecil volume zat cair yang
tumpah
D. Semakin kecil volume zat cair yang tumpah maka semakin kecil volume
awal zat cair
E. Koefisien zat cair tidak mempengaruhi volume zat cair yang tumpah
101

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Kelas Eksperimen
Sekolah : SMA Negeri 6 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI/I
Materi Pokok : Suhu dan Kalor
Alokasi waktu : 2 × 45 menit
Konsep : Kalor dan Asas Black
Pertemuan : 2 (Dua)

A. KOMPETENSI INTI
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli 9gotong royong,
kerja sama, toleran, damai),santun, responsif, dan pro aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI (IPK)
KD-3 KD-4
3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan 4.5 Merancang dan melakukan percobaan
102

perpindahan kalor yang meliputi tentang karakteristik termal suatu bahan,


karakteristik termal suatu bahan, terutama terkait dengan kapasitas dan
kapasitas, dan konduktivitas kalor pada konduktivitas kalor, beserta presentasi
kehidupan sehari-hari. hasil percobaan dan pemanfaatannya.
IPK-3 IPK-4
3.5.1 Membuktikan contoh kalor dalam 4.5.1 Mengamati video tentang kalor
kehidupan sehari-hari
3.5.2 Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kalor
3.5.3 Menentukan besarnya kalor 4.5.2 Melakukan percobaan sederhana
berdasarkan asas black asas black berdasarkan kegiatan LKS 2
3.5.4 Mengevaluasi besarnya kalor 4.5.3 Menyajikan hasil diskusi pada LKS
berdasarkan asas black dalam 2
kehidupan sehari-hari
3.5.5 Menemukan hubungan besarnya 4.5.4 Melakukan percobaan sederhana
kalor terhadap perubahan wujud perubahan wujud berdasarkan kegiatan
LKS 2
3.5.6 Menganalisis hubungan besarnya 4.5.5 Menyajikan hasil diskusi pada LKS
kalor terhadap perubahan wujud 2
3.5.7 Mengevaluasi hubungan besarnya
kalor terhadap perubahan wujud
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.5.1 Kelompok siswa dapat membuktikan contoh kalor dalam kehidupan
sehari-hari minimal tiga dengan benar setelah mengamati video
berdasarkan kegiatan show me
4.5.1 Perwakilan siswa dapat mengamati video kalor berdasarkan kegiatan show
me
3.5.2 Kelompok siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
kalor dengan benar setelah mengamati video berdasarkan kegiatan show
me
3.5.3 Kelompok siswa dapat menentukan besarnya kalor berdasarkan asas black
dengan benar setelah melakukan percobaan sederhana berdasarkan
kegiatan let me
4.5.2 Kelompok siswa melakukan percobaan asas black berdasarkan kegiatan
let me
103

3.5.4 Kelompok siswa dapat mengevaluasi besarnya kalor berdasarkan asas


black dalam kehidupan sehari-hari dengan benar setelah melakukan
percobaan sederhana pada kegiatan check me
4.5.3 Kelompok siswa dapat mengevaluasi hasil percobaan asas black
berdasarkan kegiatan check me
3.5.5 Kelompok siswa dapat menemukan hubungan besarnya kalor terhadap
perubahan wujud berdasarkan kegiatan support me
4.5.4 Kelompok siswa melakukan percobaan perubahan wujud berdasarkan
kegiatan support me
3.5.6 Kelompok siswa dapat menganalisis hubungan besarnya kalor terhadap
perubahan wujud berdasarkan kegiatan coach me
4.5.5 Kelompok siswa dapat mengnalisis hasil percobaan perubahan wujud
berdasarkan kegiatan coach me
3.5.7 Kelompok siswa dapat mengevaluasi hubungan besarnya kalor terhadap
perubahan wujud berdasarkan kegiatan connect me
D. MATERI PEMBELAJARAN
Terlampir
E. MODEL PEMBELAJARAN
Blended Learning
F. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Flipped Classroom
G. METODE PEMBELAJARAN
Presentasi, Diskusi, Praktikum, Tanya jawab dan Penugasan
H. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media : Power point, LKS Konsep Suhu dan Kalor, Video
2. Alat dan bahan : Handphone, laptop, LCD, Papan tulis, Spidol, dan
Penghapus
3. Sumber belajar :
a. Douglas, C. Giancoli. Fisika Edisi kelima Jilid 1. Jjakarta: Erlangga 2001
dan Buku Fisika SMA Kelas XI
b. Website : www.schoology.com
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Belajar di luar kelas dapat menggunakan video pembelajaran, buku elektronika,
dan sumber-sumber belajar elektronik lainnya yang dapat diperoleh siswa dari
internet. Kemudian melakukan penugasan dengan menggunakan schoology. Dalam
hal ini, guru menyediakan bahan ajar di luar kelas dengan menggunakan schoology.
104

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Blended Learning Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan

Prepare me Meminta ketua kelas Ketua kelas 10


(persiapan) untuk memimpin doa menyiapkan, menit
dan memberi salam memimpin doa dan
kepada guru salam kepada guru

Memeriksa kehadiran Mengangkat tangan


siswa ketika namanya
disebut oleh guru

Mempersiapkan portal Mempersiapkan


elearning yang akan media yang akan
digunakan dalam diguanakan dalam
pembelarajan portal e-learning yang
diberikan oleh guru
Membagi siswa ke Siswa berkumpul
dalam beberapa sesuai dengan
kelompok dimana kelompok yang sudah
setiap kelompok terdiri dibagikan
dari 4-5 orang secara
heterogen

Tell me (presentasi) Menjelaskan langkah- Menyimak langkah-


langkah menggunakan langkah menggunakan
schoology untuk schoology untuk
pembelajaran pembelajaran

Menjelaskan tujuan Menyimak tujuan


pembelajaran pembelajaran yang
dijelaskan oleh guru
INTI

Show me Meminta siswa untuk Siswa mengamati


mengamati video yang video yang
105

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Blended Learning Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
(demonstrasi) ditayangkan oleh guru ditayangkan guru 70
didepan kelas didepan kelas menit
Meminta perwakilan Perwakilan siswa
siswa untuk menjelaskan video
menjelaskan video yang telah di
yang telah di tayangkan tayangkan guru
guru didepan kelas didepan kelas
Mengklarifiksi hasil Mendengarkan
video yang telah di penjelasan dari guru
tayangkan didepan
kelas
Let me Meminta siswa untuk Melakukan percobaan
(latihan/praktek) melakukan percobaan sederhana ass black
sederhana asas black yang telah disediakan
dengan alat dan bahan pada LKS 2
yang telah disediakan
pada LKS 2

Membimbing Melakukan percobaan


kelompok siswa dalam sederhana dibimbing
melakukan percobaan oleh guru
sederhana dengan
mengunjungi setiap
kelompok
Check me Meminta dua kelompok Dua kelompok
sebagai perwakilan mempresentasikan
(Evaluasi) dalam hasil diskusi
mempresentasikan hasil
diskusi

Memeriksa data Kelompok siswa


praktikum setiap mengecek data hasil
kelompok siswa praktikum yang telah
106

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Blended Learning Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
diperiksa oleh guru

Mengklarifikasi data Mendengarkan


hasil presentasi yang penjelasan guru
telah dilakukan oleh tentang data hasil
kelompok siswa presentasi yang telah
dilakukan oleh
kelompok siswa

Support me Meminta siswa untuk Melakukan percobaan


(dukungan/bantuan) melakukan percobaan sederhana ass black
sederhana perubahan yang telah disediakan
wujud dengan alat dan pada LKS 2
bahan yang telah
disediakan pada LKS 2

Membimbing Melakukan percobaan


kelompok siswa dalam sederhana dibimbing
melakukan percobaan oleh guru
sederhana dengan
mengunjungi setiap
kelompok

Coach me (saling Meminta dua kelompok Dua kelompok


melatih) sebagai perwakilan mempresentasikan
dalam hasil diskusi
mempresentasikan hasil
diskusi

Memeriksa data Kelompok siswa


praktikum setiap mengecek data hasil
kelompok siswa praktikum yang telah
diperiksa oleh guru

Mengklarifikasi data Mendengarkan


107

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Blended Learning Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
hasil presentasi yang penjelasan guru
telah dilakukan oleh tentang data hasil
kelompok siswa presentasi yang telah
dilakukan oleh
kelompok siswa

Connect me Meminta siswa untuk Siswa mengerjakan


(kolaburasi/bergbung mengerjakan latihan soal-soal latihan
kalor dan asas black tentang kalor dan asas
dalam kelompok)
dengan menggunakan black dengan
schoology menggunakan
schoology

Penutup

Kesimpulan Memberikan Beberapa siswa 10


kesempatan siswa bertanya tentang hal menit
untuk bertanya jika ada yang belum dipahami
yang belum paham

Menjawab pertanyaan Memperhatikan


siswa penjelasan guru

Bersama dengan siswa Bersama dengan guru


menarik kesimpulan membuat kesimpulan
yang telah dipelajari atas
108
109

Lampiran 1

MATERI PEMBELAJARAN

Sub Materi Dimensi Pengetahuan


Pembelajaran Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
Kalor • Air yang dimasak • Kalor adalah Formulasi matematis konsep Percobaan sederhana
akan mengalami energi panas zat kalor tentang kalor pada air
kenaikan suhu yang berpindah 𝑄 = 𝑚 𝑐∆𝑇 yang dipanaskan
dari suhu tinggi Keterangan :
ke suhu rendah. 𝑄= kalor yang dibutuhkan (J)
• Kalor jenis zat 𝑚= massa zat (kg)
adalah banyaknya 𝑐= kalor jenis zat (J/kg℃)
kalor yang ∆𝑇= perubahan suhu (℃)
diperlukan untuk
menaikan atau
melepaskan suhu
satu kilogram
massa suatu zat
sebesar 1℃ atau 1
kevin
• Kapasitas kalor
adalah banyaknya
kalor yang
diperlukan zat
untuk menaikan
atau melepaskan
suhu satu
kilogram massa
110

Sub Materi Dimensi Pengetahuan


Pembelajaran Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
suatu zat sebesar
1℃ atau 1 kevin
Asas Black • Air dingin yang Asas black digunakan Formulasi matematis konsep Percobaan sederhana
dicampurkan untuk menentukan Azas Black: tentang asas black
dengan air panas kalor jenis suatu zat 𝑄𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 = 𝑄𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 pada pencampuran air
suhu akhirnya dengan kalorimeter. panas dan air dingin
akan sama
Perubahan wujud • Air yang ditaruh • Perubahan suhu Formulasi matematematis Percobaan sederhana
zat di freezer akan yang terjadi pada pada proses mencair tentang perubahan
membeku suatu zat dapat 𝑄 = 𝑚𝑒𝑠 𝑐𝑒𝑠 (𝑇𝐵 − 𝑇𝐴 ) wujud pada es batu
• Es batu yang mengakibatkan Jika tidak ada perubahan yang didiamkan
didiam kan diatas terjadinya suhu, tetapi ada perubahan
meja akan perubahan wujud wujud dari es menjadi air :
mencair zat. 𝑄 = 𝑚𝑒𝑠 𝐿𝑒𝑠
• Air yang dimasak • Kalor laten Formulasi matematematis
akan menguap adalah kalor yang pada proses menguap
dengan dibutuhkan untuk 𝑄 = 𝑚𝑎𝑖𝑟 𝐶𝑎𝑖𝑟 (𝑇𝐷 − 𝑇𝐶 )
gelembung mengubah wujud Jika tidak ada perubahan
gelembung. zat dan bukan suhu, tetapi ada perubahan
menaikan suhu. wujud dari air menjadi uap :
𝑄 = 𝑚𝑎𝑖𝑟 𝑈
Keterangan :
𝑐𝑒𝑠 = kalor jenis es (J/kg℃)
𝐿𝑒𝑠 = kalor lebur es (J/kg)
𝑐𝑎𝑖𝑟 = kalor jenis air (J/kg℃)
𝑈 = kalor lebur uap (J/kg)
111

Lampiran II

INSTRUMEN PENILAIAN

1. Dua cairan bersuhu berbeda dicampurkan kedalam satu wadah. Pernyataan yang
tepat terkait peristwa yang akan terjadi dari kegiatan tersebut adalah….
A. Air bersuhu lebih tinggi akan menyerap panas
B. Suhu campuan akan bernilai panas diatas suhu air yang lebih panas
C. Suhu campuran akan bernilai di bawah suhu air yang lebih dingin
D. Air dengan suhu lebih rendah akan mengeluarkan panas
E. Suhu akhir campuran bernilai di bawah suhu air anas dan diatas suhu air
dingin
2. Hafidz sedang melakukan uji coba pemanas air. Kekuatan daya maksimal filamen
pemanas sebesar 1000 watt. Hafidz melakukan uji coba menggunakan air dengan
massa 100 g, perubahan suhu air sebesar 300C selama 6000 sekon, dan kalor jenis
air 4200 J/Kg0C. Maka analisismu terhadap pemanas tersebut adalah....
A. Pemanas dapat digunakan karena suhu relatif kecil
B. Pemanas tidak dapat digunakan karena massa air melebihi batasnya
C. Pemanas dapat digunakan karena Hafidz ahli membuat pemanas air
D. Pemanas dapat digunakan karena suhu air lebih kecil dibandingkan suhu udara
E. Tidak dapat digunakan karena daya lebih besar dibandingkan dengan batas
maksimalnya
3. Air sebanyak 60 gram bersuhu 90℃ (kalor jenis air = 1 kal 𝑘𝑎𝑙. 𝑔−1 . ℃−1 )
dicampur 40 gram air sejenis bersuhu 25℃. Jika tidak da faktor lain yang
mempengaruhi proses ini, mka suhu campuran tersebut adalah….
A. 65℃
B. 64℃
C. 55℃
D. 54℃
E. 45℃
4. Ummul sedang melakukan percobaan asas black dengan menggunakan
𝑇
kalorimeter dengan suhu mula-mula air dalam kalorimeter (𝑇1 ) dengan
𝐵
menggunakan termometer.
Hasil percobaan terlihat pada tabel berikut:

Tembaga Alumunium
𝑚𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 82 82
112

𝑚𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑘 27 27
𝑚𝑎𝑖𝑟 100 80
𝑚𝑡𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎 67,4 22,4
𝑇1
⁄𝑇 45 45
𝐵
𝑇1
⁄𝑇 75 90
𝐴
𝑇3
⁄𝑇 50 50
𝑐
Kesimpulanmu mengenai data di atas adalah ….
A. Kalor jenis benda tergantung pada massa benda, tetapi tidak tergantung
dengan sifat dan jenis benda tersebut
B. Semakin besar kenaikan suhu suatu benda, maka semakin besar kalor yang
diserap
C. Semakin kecil penurunan suhu suatu benda, maka semakin besar kalor yang
diserap
D. Semakin besar kenaikan suhu suatu benda, maka semakin besar kalor yang
dilepas
E. Semakin besar kenaikan massa benda, maka semakin kecil kalor yang
diserap
5. Dibawah ini adalah grafik kalor terhadap suhu dari 1 kg uap pada tekanan normal.

uap
100

20 air

Kalor didih air 2256 x103 J/Kg dan kalor yang dilepas pada perubahan dari uap
menjadi air adalah….
A. 4,50 x 103 J
B. 5,20 x 103 J
C. 2,00 x 103 J
D. 2,26 x 103 J
E. 4,40 x 103 J

6. Perhatikan tabel dibawah ini!


113

Jenis Kalor Kalor Massa Suhu


benda jenis(J/kg℃) (J) benda (℃)

(kg)
Andri akan memanaskan
A 900 42550 0,20 10
tiga jenis benda yang
B 390 25890 0,15 10 masing-masing dengan
C 126 64000 0,18 10 suhu 40℃. Jenis bahan
D 230 88300 0,16 10 diatas yang lebih cepat

E 130 24500 0,25 10 mengalami peleburan


adalah….

A. Benda E lebih cepat melebur karena kalor leburnya lebih kecil dari pada
benda lainnya
B. Benda D lebih cepat melebur karena kalor yang dihasilkan lebih besar
daripada benda C
C. Benda C lebih cepat melebur karena kalor lebih kecil daripada benda D
D. Benda B lebih cepat melebur karena kalor leburnya lebih besar dari pada
benda A
E. Benda A lebih cepat melebur karena kalor leburnya lebih besar dari pada
benda lain
7. Annisa mengisi air dalam gelas berisi 300 gram bersuhu 20℃, kemudian
dimasukan ke dalam 80 gram es bersuhu -10℃. Jika Annisa melakukan hal yang
sama tetapi suhu es berubah menjadi -4℃. Maka akan yang terjadi pada es adalah
.…
A. Suhu seluruh sistem dibawah 0℃
B. Seluruh es mencair dan suhunya 0℃
C. Seluruh es mencair dan suhunya diatas 0℃
D. Tidak seluruh es mencair dan suhunya 0℃
E. Sebagian air membeku dan suhu sistemnya 0℃
114

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas Eksperimen
Sekolah : SMA Negeri 6 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI/I
Materi Pokok : Suhu dan Kalor
Alokasi waktu : 2×45 menit
Konsep : Perpindahan Kalor
pertemuan : 3 (Tiga)

A. KOMPETENSI INTI
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong,
kerja sama, toleran, damai),santun, responsif, dan pro aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI (IPK)
KD-3 KD-4
3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan 4.5 Merancang dan melakukan percobaan
perpindahan kalor yang meliputi tentang karakteristik termal suatu bahan,
115

karakteristik termal suatu bahan, terutama terkait dengan kapasitas dan


kapasitas, dan konduktivitas kalor pada konduktivitas kalor, beserta presentasi
kehidupan sehari-hari. hasil percobaan dan pemanfaatannya.
IPK-3 IPK-4
3.5.1 Menjelaskan contoh perpindahan 4.5.1 Mengamati video peristiwa
kalor dalam kehidupan sehari-hari perpindahan kalor kegiatan perubahan
wujud
3.5.2 Menghitung besarnya kalor pada
perpindahan kalor
3.5.3 Membedakan perpindahan kalor
secara konveksi, konduksi, dan
radiasi
3.5.4 Menganalisis pengaruh besarnya 4.5.2 Melakukan percobaan
kalor pada perpindahan kalor sederhanaberdasarkan kegiatan
perpindahan kalor pada LKS 3
3.5.5 Menganalisis besarnya 4.5.3 Menyajikan hasil diskusi LKS 3
konduktivitas termal dalam
kehidupan sehari-hari
3.5.6 Memprediksi besarnya kalor
secara konveksi dalam kehidupan
sehari-hari
3.5.7 Mengevaluasi besarnya kalor
secara radiasi dalam kehidupan
sehari-hari

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.5.1 Kelompok siswa dapat menjelaskan contoh perpindahan kalor dalam
kehidupan sehari-hari minimal tiga dengan benar setelah mengamati video
berdasarkan kegiatan show me
4.5.1 Kelompok siswa mengamati video peristiwa perpindahan kalor kegiatan
perubahan wujud berdasarkan kegiatan show me
3.5.2 Kelompok siswa dapat menghitung besarnya kalor pada perpindahan kalor
dengan benar berdasarkan kegiatan show me
3.5.3 Kelompok siswa dapat membedakan perpindahan kalor secara konveksi,
konduksi, dan radiasi dengan benar setelah melakukan kegiatan diskusi
berdasarkan kegiatan support me
116

3.5.4 Kelompok siswa dapat menganalisis pengaruh besarnya kalor pada


perpindahan kalor dengan benar setelah melakukan kegiatan percobaan
sederhana berdasarkan kegiatan let me berdasarkan LKS 3
4.5.2 Kelompok siswa melakukan percobaan perpindahan kalor berdasarkan
kegiatan let me
3.5.5 Kelompok siswa dapat menganalisis besarnya konduktivitas termal dalam
kehidupan sehari-hari dengan benar setelah melakukan kegiatan percobaan
sederhana berdasarkan kegiatan check me
4.5.3 Kelompok siswa dapat menganalisis hasil percobaan perpindahan kalor
berdasarkan kegiatan check me
3.5.6 Kelompok siswa dapat memprediksi besarnya kalor secara konveksi
dalam kehidupan sehari-hari setelah melakukan kegiatan diskusi
berdasarkan kegiatan coach me
3.5.7 Kelompok siswa dapat mengevaluasi besarnya kalor secara radiasi dalam
kehidupan sehari-hari setelah melakukan kegiatan diskusi berdasarkan
kegiatan connect me

D. MATERI PEMBELAJARAN
Terlampir
E. MODEL PEMBELAJARAN
Blended Learning
F. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Flipped Classroom
G. METODE PEMBELAJARAN
Presentasi, Diskusi, Praktikum, Tanya jawab dan Penugasan
H. MEDIA PEMBELAJARAN
4. Media : Power point, LKS Konsep Suhu dan Kalor, Video
5. Alat dan bahan : Handphone, laptop, LCD, Papan tulis, Spidol, dan
Penghapus
6. Sumber belajar :
a. Douglas, C. Giancoli. Fisika Edisi kelima Jilid 1. Jjakarta: Erlangga 2001
dan Buku Fisika SMA Kelas XI
b. Website : www.schoology.com

I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Belajar di luar kelas dapat menggunakan video pembelajaran, buku elektronika,
dan sumber-sumber belajar elektronik lainnya yang dapat diperoleh siswa dari
117

internet. Kemudian melakukan penugasan dengan menggunakan schoology. Dalam


hal ini, guru menyediakan bahan ajar di luar kelas dengan menggunakan schoology
Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi
Blended Learning Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan

Prepare me Meminta ketua kelas Ketua kelas 10


(persiapan) untuk memimpin doa menyiapkan, menit
dan memberi salam memimpin doa dan
kepada guru salam kepada guru

Memeriksa kehadiran Mengangkat tangan


siswa ketika namanya
disebut oleh guru

Mempersiapkan portal Mempersiapkan


elearning yang akan media yang akan
digunakan dalam diguanakan dalam
pembelarajan portal e-learning
yang diberikan oleh
guru
Membagi siswa ke Siswa berkumpul
dalam beberapa sesuai dengan
kelompok dimana setiap kelompok yang
kelompok terdiri dari 4-5 sudah dibagikan
orang secara heterogen

Tell me (presentasi) Menjelaskan langkah- Menyimak langkah-


langkah menggunakan langkah
schoology untuk menggunakan
pembelajaran schoology untuk
pembelajaran

Menjelaskan tujuan Menyimak tujuan


pembelajaran pembelajaran yang
dijelaskan oleh guru
Inti
118

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Blended Learning Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Show me Meminta siswa untuk Siswa mengamati 70
(demonstrasi) mengamati video yang video yang menit
ditayangkan oleh guru ditayangkan guru
didepan kelas didepan kelas

Meminta perwakilan Perwakilan siswa


siswa untuk menjelaskan menjelaskan video
video yang telah di yang telah di
tayangkan guru didepan tayangkan guru
kelas didepan kelas
Mengklarifiksi hasil Mendengarkan
video yang telah di penjelasan dari guru
tayangkan didepan kelas
Let me Meminta siswa untuk Melakukan
(latihan/praktek) melakukan percobaan percobaan sederhana
sederhana perpindahan perpindahan kalor
kalor dengan alat dan yang telah disediakan
bahan yang telah pada LKS 3
disediakan pada LKS 3

Membimbing kelompok Melakukan


siswa dalam melakukan percobaan sederhana
percobaan sederhana dibimbing oleh guru
dengan mengunjungi
setiap kelompok
Check me Meminta dua kelompok Dua kelompok
sebagai perwakilan mempresentasikan
(Evaluasi) dalam hasil diskusi
mempresentasikan hasil
diskusi

Memeriksa data Kelompok siswa


praktikum setiap mengecek data hasil
kelompok siswa praktikum yang telah
119

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Blended Learning Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
diperiksa oleh guru

Mengklarifikasi data Mendengarkan


hasil presentasi yang penjelasan guru
telah dilakukan oleh tentang data hasil
kelompok siswa presentasi yang telah
dilakukan oleh
kelompok siswa

Support me Membimbing siswa Melakukan diskusi


(dukungan/bantuan) dalam memahami materi oleh kelompoknya
yang akan didiskusikan
oleh kelompok

Membimbing kelompok Mengklarifikasi


siswa dalam melakukan terkait hasil diskusi
diskusi dengan yang dibimbing oleh
mengunjungi setiap guru
kelompok

Coach me (saling Mengklarifikasi data Mendengarkan


melatih) hasil diskusi yang telah penjelasan guru
dilakukan oleh tentang data hasil
kelompok siswa diskusi yang telah
dilakukan oleh
kelompok siswa

Connect me Meminta siswa untuk Siswa mengerjakan


(kolaburasi/bergbung mengerjakan latihan soal-soal latihan
perpindahan kalor tentang perpindahan
dalam kelompok)
dengan menggunakan kalor dengan
schoology menggunakan
schoology

Penutup
120

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Blended Learning Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Kesimpulan Memberikan kesempatan Beberapa siswa 10
siswa untuk bertanya bertanya tentang hal menit
jika ada yang belum yang belum dipahami
paham

Menjawab pertanyaan Memperhatikan


siswa penjelasan guru

Bersama dengan siswa Bersama dengan guru


menarik kesimpulan membuat kesimpulan
yang telah dipelajari atas pelajaran yang
telah dipelajari

Refleksi Mengkomunikasikan sub Mendengarkan


materi pertemuan penjelasan guru
selanjutnya yaitu Teori tentang sub materi di
Kinetik Gas pertemuan
121
122

LAMPIRAN I
MATERI PEMBELAJARAN

Sub materi Dimensi pengetahuan


pembelajaran Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
Perpindahan Kalor ➢ Sendok ➢ Konduksi ➢ Konduksi ➢ Percobaan sederhana
menjadi Konduksi merupakan 𝑄 tentang perpindahan
𝐻 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐻
panas perpindahan kalor yang 𝑡 kalor secara konduksi
➢ Asap tidak disertai dengan 𝑘 𝐴 ∆𝑇 pada sendok yang
=
mengikuti perpindahaan partikel 𝐿 dipanaskan oleh lilin
aliran api penghantarnya Dengan: ➢ Percobaan sederhana
➢ Kain basah ➢ Konveksi k = konduktivitas tentang perpindahan
menjadi Konveksi adalah bahan (W/m K) kalor secara konveksi
kering perpindahan kalor yang H = laju kalor (J/s) pada perpindahan asap
disertai perpindahan A = luas oleh obat nyamuk
2
partikel-partikel zat penampang (m ) ➢ Percobaan sederhana
➢ Radiasi ∆𝑇 = perbedaan tentang perpindahan
Radiasi merupakan suhu kedua kalor secara radiasi pada
peristiwa memancarnya ujung batang kain basah yang dijemur
panas dari suatu benda (K) dibawah terik matahari
dalam bentuk gelombang L = Panjang batang
elektromagnetik (m)
Q = kalor yang
merambat
t = waktu (s)
➢ Konveksi
𝑄
𝐻=
𝑡
= ℎ 𝐴 ∆𝑇
123

Sub materi Dimensi pengetahuan


pembelajaran Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
Dengan:
h = tetapan
konveksi
(W/𝑚2 𝐾)
∆𝑇 = perbedaan
suhu kedua
tempat
berbeda (K)
H = laju kalor (J/s)
Q = kalor yang
merambat (J)
t = waktu (s)
➢ Radiasi
𝑄
𝐻=
𝑡
= 𝜎 𝐴 𝑇2
Dengan:
𝜎 = tetapan
Boltzmann =
5,67
10−4 (W
𝑚2 𝐾 4 )
H = laju kalor (J/s)
Q = kalor yang
merambat (J)
t = waktu (s)
T = suhu benda (K)
124

LAMPIRAN II
INSTRUMEN PENILAIAN
1. Pernyataan mengenai laju perpindahan kalor berikut yang paling tepat adalah….
A. laju perpindahan kalor pada suatu benda berbanding terbalik dengan
perubahan suhu
B. semakin tinggi suhu benda, laju perpindahan kalor radiasi akan semakin
cepat(*)
C. laju perpindahan kalor pada peristiwa konduksi berbanding lurus dengan
panjang benda
D. laju perpindahan kalor akan lambat pada benda yang memiliki konduktivitas
bahan besar
E. benda dengan luas permukaan lebih kecil akan memiliki laju perpindahan
kalor lebih cepat
2. Batang A dan B mempunyai luas penampang dan panjang sama. Bila koefisien
konduksi batang A = 1/4 kali koefisien konduksi batang B, kemudian keduanya
dipanaskan pada salah satu ujungnya dan ternyata keduanya mengalami perubahan
suhu yang sama. Maka perbandingan kelajuan hantaran kalor batang A dan batang
B adalah…..
A. 1 : 4
B. 1 : 2
C. 1 : 1
D. 2 : 1
E. 4 : 1 (*)
3. Perhatikan tabel contoh kehidupan sehari-hari di bawah berikut!
125

No Jenis Contoh kehidupn sehari-hari

1 konduksi Menaruh sendok di gelas sebelum


menuangkan air panas untuk mencegah
pecah nya gelas akibat pemuaian yang
tidak merata

2 Konveksi Gerakan naik turun jagung/kacang hijau


yang di rendam dalam air mendidih

3 radiasi Panas matahari yang dapat sampai menuju


bumi walaupun melewati berbagai ruang
hampa

Pernyataan yang tepat mengenai pemanfaatan perpindahan kalor dalam kehidupan


sehari-hari adalah….
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 1 dan 3
D. 1, 2, dan 3
E. Tidak ada yang benar
4. Perhatikan gambar berikut!

Nabila mempunyai tiga benda yang berbeda. Menurutmu jenis benda diatas yang
lebih cepat mengalami perpindahan kalor adalah….
A. Kubus, karena kubus berbanding lurus dengan luas permukaan benda
B. Tabung, karena tabung berbanding lurus dengan luas permukaan benda
C. Bola pejal, karena bola pejal berbanding lurus dengan luas permukaan benda
D. Kubus, tabung dan bola pejal
126

E. Tidak ada
5. Hilda sedang melakukan percobaan perpindahan kalor secara konduksi. Percobaan
ini dilakukan dengan memasak tahu menggunakan dua bahan yang berbeda yaitu
aluminium dan teflon.
Data hasil percobaan dapat dilihat pada tabel berikut

t (s) Suhu Suhu teflon


aluminium(0C) (0C)
0 43 43
10 54 54
20 78 78
30 88 88
40 98 98
Hasil analisismu dari data tersebut adalah ….
A. Data tabel kurang tepat dan tidak akurat karena seharusnya lamanya waktu
yang diberikan tidak berpengaruh pada kenaikan suhu
B. Data pada tabel kurang tepat dan tidak akurat karena kenaikan suhu pada
bahan teflon seharusnya lebih besar daripada bahan aluminium
C. Data pada tabel kurang tepat dan tidak akurat karena kenaikan suhu
bergantung pada bahan yang digunakan maka suhu yang didapat pun akan
berbeda(*)
D. Data pada tabel tepat dan akurat tetapi tidak sesuai dengan teori seharusnya
lamanya waktu yang diberikan akan berpengaruh pada kenaikan suhu dan
massa wajan
E. Data pada tabel tepat dan akurat sehingga dapat disimpulkan bahwa lamanya
waktu yang diberikan dengan penggunaan bahan yang berbeda tidak
mempengaruhi kenaikan suhu
6. Dita sedang memasak air untuk membuat teh ayahnya, sedangkan ia harus
bergegas ke sekolah. Jika kalor yang dibutuhkan memasak air 600 J.

A B
127

C D

E
Berikut informasi terkait koefisien bahan dan luas permukaan bahan
h (J/sm2K) A (m2)
A 8x10-2 0,05
B 6x10-2 0,05
C 7x10-2 0,05
D 4x10-2 0,05
E 5x10-2 0,05
Berikut informasi terkait volume air yang akan dimasak, suhu kompor, dan
perubahan suhu air
No V (𝒍) ΔT Tkompor
(0C) (0C)
1 1 60 1200
2 1,5 70 1000
3 2 55 1100
4 3 65 1300
5 2,5 75 1400
Menurutmu langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat kopi dengan
cepat adalah ….

A. Dita menuangkan air V2 pada panci D dengan suhu kompor T5 dan perubahan
suhu air ΔT3 karena air akan cepat matang jika suhu kompor semakin besar
daripada perubahan suhu air
B. Dita menuangkan air V3 pada panci B dengan suhu kompor T1 dan perubahan
suhu air ΔT4 karena perubahan suhu air tidak mempengaruhi air cepat matang
C. Dita menuangkan air V1 pada panci C dengan suhu kompor T4 dan perubahan
suhu air ΔT5 karena perubahan suhu air harus lebih besar daripada volume air
(*)
D. Dita menuangkan air V5 pada panci E dengan suhu kompor T3 dan perubahan
suhu air ΔT2 karena air akan cepat mendidih jika perubahan suhu semakin
besar
128

E. Dita menuangkan air V4 pada panci A dengan suhu kompor T2 dan


perubahan suhu air ΔT1 karena air yang dibutuhkan Dita harus banyak
7. Eka memiliki tiga buah bola berwarna hitam dengan jenis bahan yang sama yaitu
alumunium dan bersuhu 300K seperti pada gambar

Nilai σ = 5,67.10-8Wm-2K-4. Jika Bola B memiliki emisivitas 0,43. Bola A


memiliki emisivitas 1. Maka menurut prediksimu yang akan terjadi pada bola A
adalah ….
A. Radiasi yang dipancarkan bola A lebih besar daripada bola B karena
memiliki emisivitas sempurna
B. Radiasi yang dipancarkan bola A sama dengan bola B karena memiliki
emisivitas yang sama
C. Radiasi yang dipancarkan bola A lebih besar daripada bola B karena
memiliki luas permukaan yang kecil
D. Radiasi yang dipancarkan bola A lebih kecil daripada bola B karena
memiliki luas permukaan yang lebih kecil (*)
E. Radiasi yang dipancarkan bola A lebih kecil dari pada bola B karena
memiliki emisivitas yang lebih kecil
129

Lampiran A.2 RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Kelas Kontrol
Sekolah : SMA Negeri 6 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI/I
Materi Pokok : Suhu dan Kalor
Alokasi waktu : 2×45 menit
Konsep : Suhu dan Pemuaian
pertemuan : 1 (Satu)

A. KOMPETENSI INTI
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, gotong royong,
kerja sama, toleran, damai),santun, responsif, dan pro aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI (IPK)
KD-3 KD-4
3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan 4.5 Merancang dan melakukan percobaan
130

perpindahan kalor yang meliputi tentang karakteristik termal suatu bahan,


karakteristik termal suatu bahan, terutama terkait dengan kapasitas dan
kapasitas, dan konduktivitas kalor pada konduktivitas kalor, beserta presentasi
kehidupan sehari-hari. hasil percobaan dan pemanfaatannya.
IPK-3 IPK-4
3.5.1 Menjelaskan pengertian suhu

3.5.2 Menghitung pengukuran suhu 4.5.1 Melakukan demonstrasi suhu


menggunakan berbagai skala
termometer
3.5.3 Menganalisis besarnya suhu
menggunakan termometer
3.5.4 Menentukan besarnya pemuaian 4.5.2 Melakukan percobaan sederhana
panjang pada suatu benda berdasarkan kegiatan pemuaian panjang
LKS 1

3.5.5 Mengevaluasi hubungan suhu dan 4.5.3 Menyajikan hasil diskusi pada LKS
pemuaian dalam kehidupan sehari- 1
hari
3.5.6 Memprediksi besarnya pemuaian
luas pada suatu benda
3.5.7 Menyimpulkan besarnya
pemuaian volume pada suatu benda

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.5.1 Kelompok siswa dapat menjelaskan pengertian suhu dengan benar setelah
mengamati kegiatan demonstrasi berdasarkan kegiatan mengamati
4.5.1 Perwakilan siswa dapat melakukan demonstrasi suhu menggunakan
termometer berdasarkan kegiatan menanya
3.5.2 Kelompok siswa dapat menghitung suhu menggunakan skala termometer
dengan benar setelah mengamati kegiatan demonstrasi berdasarkan
kegiatan menanya
3.5.3 Kelompok siswa dapat menganalisis besarnya suhu menggunakan
termometer dengan benar setelah melakukan demonstrasi kegiatan
menanya
131

3.5.4 Kelompok siswa dapat menentukan besarnya pemuaian panjang pada


suatu benda dengan tepat setelah melakukan percobaan sederhana
berdasarkan kegiatan mengumpulkaan informasi pada LKS 1.
4.5.2 Kelompok siswa dapat melakukan percobaan sederhana permuaian
panjang berdasarkan kegiatan mengumpulkaan informasi
3.5.5 Kelompok siswa dapat mengevaluasi hubungan suhu dan pemuaian dalam
kehidupan sehari-hari dengan benar setelah melakukan percobaan
sederhana berdasarkan kegiatan mengelola informasi pada LKS 1
4.5.3 Kelompok siswa dapat mengevaluasi hasil percobaan berdasarkan
kegiatan mengelola informasi
3.5.6 Kelompok siswa dapat memprediksi pemuaian luas pada suatu benda
dengan benar setelah melakukan percobaan sederhana berdasarkan
kegiatan mengkomunikasikan
3.5.7 Kelompok siswa dapat menyimpulkan besarnya pemuaian volume pada
suatu benda dengan benar setelah melakukan percobaan sederhana
berdasarkan kegiatan mengkomunikasikan

D. MATERI PEMBELAJARAN
Terlampir
E. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Saintifik
F. METODE PEMBELAJARAN
Presentasi, Diskusi, Praktikum, Tanya jawab dan Penugasan
G. MEDIA PEMBELAJARAN
4. Media : Power point, LKS, Video ,
5. Alat dan bahan : papan tulis, spidol, penghapus, laptop
6. Sumber belajar : Douglas, C. Giancoli. Fisika Edisi kelima Jilid 1.
Jakarta: Erlangga 2001 dan Buku Fisika SMA Kelas XI

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi
Saintifik Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan

Orientasi Meminta ketua kelas Ketua kelas 10


untuk memimpin doa dan menyiapkan, menit
memberi salam kepada memimpin doa dan
132

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Saintifik Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

guru salam kepada guru

Memeriksa kehadiran Mengangkat tangan


siswa ketika namanya
disebut oleh guru

Membagi siswa ke dalam Berkumpul sesuai


beberapa kelompok dengan kelompok
dimana setiap kelompok yang sudah dibagikan
terdiri dari 5-6 orang
secara heterogen

Membagikan Lembar Setiap kelompok


Kegiatan Siswa (LKS) mendapatkan satu
pada setiap kelompok LKS serta bahan
demonstrasi

Menjelaskan tahap Menyimak penjelasan


pengerjaan LKS guru terkait cara
pengerjaan LKS

Motivasi Menyampaikan manfaat Memperhatikan


pembelajaran tentang tentang manfaat
konsep suhu konsep suhu

Apersepsi Mengukur pengetahuan Menjawab yang


awal siswa dengan dipertanyakan oleh
bertanya tentang konsep guru
suhu yang pernah
dipelajari saat SMP “apa
yang kalian ketahui
tentang suhu?”

Inti

Mengamati Guru memberi contoh Siswa mengamati 70


tentang suhu dalam penjelasan dari guru menit
133

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Saintifik Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

kehidupan sehari-hari

Meminta siswa Beberapa siswa


menyebutkan contoh menyebutkan contoh
suhu dalam kehidupan suhu dalam kehidupan
sehari-hari sehari-hari

Menanya Meminta satu siswa Perwakilan siswa


untuk melakukan melakukan kegiatan
demonstrasi suhu memegang es batu,
dan mendekatkan
tangannya ke api
sedangkan siswa yang
lain mengamati

Meminta satu siswa Perwakilan siswa


untuk menjelaskan menjelaskan
demonstrasi tersebut demonstrasi yang
telah dilakukan
temannya di depan
kelas sedangkan siswa
yang lain
mendengrkan

Guru mengklarifikasi Siswa mendengarkan


hasil demonstrasi penjelasan dari guru
tersebut

Mengumpulkaan Meminta siswa untuk Melakukan percobaan


Informasi melakukan percobaan dengan percobaan
dengan melakukan sederhana dengan alat
percobaan sederhana dan bahan yang telah
dengan alat dan bahan disediakan sesuai
yang telah disediakan dengan kegiatan
sesuai dengan kegiatan pemuaian panjang
pemuaian panjang pada pada LKS 1
134

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Saintifik Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

LKS 1

Membimbing kelompok Melakukan percobaan


siswa dalam melakukan sederhana dibimbing
percobaan sederhana oleh guru
dengan mengunjungi
setiap kelompok

Melakukan konfirmasi Memberikan


terhadap data dan konfirmasi terhadap
pengolahannya yang data dan
telah didapat oleh siswa pengolahannya yang
telah didapat oleh
guru

Mengelola Informasi Meminta dua kelompok Dua kelompok


sebagai perwakilan mempresentasikan
dalam mempresentasikan hasil diskusi
hasil diskusi

Memberikan apresiasi Menerima apresiasi


kepada kedua kelompok dari guru karena telah
yang telah mempresentasikan
mempresentasikan hasil hasil diskusi
diskusi

Mengkomunikasikan Meminta siswa Kelompok siswa


kelompok untuk berkolaborasi untuk
menganalisis dan menghitung besarnya
menghitung besarnya pemuaian panjang,
pemuaian luas, dan luas, dan volume yang
volume pada soal yang terjadi pada kasus
diberikan oleh guru konsep suhu pada
soal yang diberikan
oleh guru
135

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Saintifik Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Penutup

Kesimpulan Memberikan kesempatan Beberapa siswa 10


siswa untuk bertanya jika bertanya tentang hal menit
ada yang belum paham yang belum dipahami

Menjawab pertanyaan Memperhatikan


siswa penjelasan guru

Bersama dengan siswa Bersama dengan guru


menarik kesimpulan membuat kesimpulan
yang telah dipelajari atas pelajaran yang
telah dipelajari

Refleksi Mengkomunikasikan sub Mendengarkan


materi pertemuan penjelasan guru
selanjutnya yaitu Kalor tentang sub materi di
dan Asas Black pertemuan
136
137

LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN

Sub materi Dimensi pengetahuan


pembelajaran
Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
Suhu ➢ Air panas, air ➢ Suhu ➢ Skema skala suhu
hangat, dan air Suhu adalah suatu ℃, ℉, °R dan °K
dingin besaran yang
➢ Tangan dapat menunjukan derajat C : R : (F− 32) : (K−
merasakan panas dari suatu benda. 273) = 100 : 80 : 180 :
perbedaan panas Semakin tinggi derajat 100 = 5 : 4: 9 : 5
dan dingin panas suatu benda,
maka semakin terasa 5 5
C = 4 R = 9 (F − 23) = k −
panas.
273
➢ Termometer
Termometer adalah alat
➢ Konversi skala celcius
yang digunakan untuk
dan reamur
mengukur suhu atau
5
alat yang digunakan 𝑇℃ = °R
4
untuk menyatakan
derajat panas atau
➢ Konversi skala celcius
dingin suatu benda.
dan Fahrenheit
➢ Skala termometer 5
Skala adalah garis-garis 𝑇℃ = (𝑇℉ − 32)
9
atau titik-titik berderet-
deret yang jaraknya
138

Sub materi Dimensi pengetahuan


pembelajaran
Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
sama dan digunakan ➢ Konversi skala celcius
sebagai acun hasil dan kelvin
pengukuran. 𝑇℃ = 𝑇𝐾 − 273

➢ Konversi skala suhu


𝐴−𝐵 𝐷−𝐸
=
𝐴−𝐶 𝐷−𝐹
Dengan:
A = titik didih air pada
termometer X
B= suhu yang dketahui pada
termometer X
C= titik beku es pada
termometer X
D= titik didih air pda
termometer Y
E= suhu yang dikethui pada
thermometer Y
F= titik beku es pada
termometer
139

Sub materi Dimensi pengetahuan


pembelajaran
Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
Pemuaian ➢ Air panas, air ➢ Pemuaian adalah ➢ Pemuaian zat padat
hangat, dan air contoh pengaruh suhu Muai Panjang
dingin terhadap benda. ∆𝐿 = 𝐿0 𝛼∆𝑇
➢ Air memuai jika Apabila suatu benda 𝐿 = 𝐿0 + ∆𝐿
dipanaskan menyerap kalor, benda = 𝐿0 (1 + 𝛼∆𝑇)
tersebut akan memuai. Dengan:
➢ Pemuaian zat padat L= Panjang benda setelah
Zat padat yang dipanaskan (m)
dipanaskan akan 𝐿0 = Panjang benda mula-
memuai dan akan mula (m)
menyusut jika 𝛼= koefisien muai Panjang
didinginkan. Macam- benda (/℃)
macam pemuaian zt ∆𝐿= pertambahan Panjang
padat ialah muai benda (m)
Panjang, muai luas, dan ∆𝑇= perubahan suhu benda
muai volume (℃)
➢ Pemuaian zat cair
Zat cair hanya Muai luas
mengalamai pemuaian ∆𝐴 = 𝐴0 𝛽∆𝑇
volume. Volume zat 𝐴 = 𝐴0 + ∆𝐴
cair bertambah jika = 𝐴0 (1 + 𝛽∆𝑇)
mengalami kenaikan 𝛽 = 2𝛼
suhu dan akan
menyusut ika
140

Sub materi Dimensi pengetahuan


pembelajaran
Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
mengalami penurunan Dengan:
suhu. A= luas benda setelah
➢ Pemuaian zat gas dipanaskan (m2)
𝐴0 = luas benda mula-mula
(m2)
𝛽= koefisien muai luas
benda (/℃)
∆𝐿= pertambahan Panjang
benda (m2)
∆𝑇= perubahan suhu benda
(℃)

Muai volume:
∆𝑉 = 𝑉0 𝛾∆𝑇
𝑉 = 𝑉0 + ∆𝑉
= 𝑉0 (1 + 𝛾∆𝑇)
𝛾 = 3𝛼

Dengan:
V= voume benda setelah
dipanaskan (m3)
𝐴0 = volume benda mula-
mula (m3)
141

Sub materi Dimensi pengetahuan


pembelajaran
Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
𝛾= koefisien muai volume
benda (/℃)
∆𝐿= pertambahan Panjang
benda (m3)
∆𝑇= perubahan suhu benda
(℃)

➢ Pemuaian zat cair


∆𝑉 = 𝑉0 𝛾∆𝑇
𝑉 = 𝑉0 + ∆𝑉
= 𝑉0 (1 + 𝛾∆𝑇)
𝛾 = 3𝛼

➢ Pemuaian zat gas


1
∆𝑉 = 𝑉0 ∆𝑇
273
𝑉 = 𝑉0 + ∆𝑉
1
= 𝑉0 (1 + ∆𝑇)
273
142

INSTRUMEN PENILAIAN
1. Pernyataan yang tepat mengenai suhu adalah….
A. Besaran yang mempunyai kalor dan mengalir dari benda panas ke benda
dingin
B. Besaran yang menyatakan banyaknya kalor yang keluar dari suatu benda
C. Besaran yang menyatakan sifat dari suatu benda yang memiliki kalor
tertentu
D. Besaran yang menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu benda
E. Besaran yang yang menyebabkan suatu benda memuai
2. Suhu cairan yang dipanaskan menunjukan nilai 176℉. Termometer Y berpedoman
pada suhu titik beku air 40 °𝑦 dan titik didih air 140°𝑦 . jika termometer Y
digunakan untuk mengukur suhu cairan tersebut, nilai yang ditunjukan adalah….
A. 120°𝑌
B. 150°𝑌
C. 100°𝑌
D. 50°𝑌
E. 210°𝑌
3. Perhatikan tabel di bawah ini!
Termomete Titik Titik Suhu
r beku didih termometer
A 0℃ 100℃ 37℃
B 0°𝑅 80°𝑅 36°𝑅
C 273𝐾 373𝐾 300𝐾
D 32℉ 212℉ 80℉
E 283𝐾 383𝐾 315𝐾
Termometer diatas akan digunakan untuk mengukur suhu 45℃. Dari termometer
di atas yang menunjukkan konversi suhu yang benar adalah .…
A. termometer a
B. termometer b (*)
C. termometer c
D. termometer d
E. termometer e
4. Selembar baja pada suhu 40°𝐶 memiliki ukuran seperti gambar berikut.

40 cm

30 cm
143

Jika diketahui koefisien muai panjang baja adalah 12 × 10−6 /℃. Maka
pertambahan luas pada suhu 60°𝐶 adalah….
A. 0,68 𝑐𝑚2
B. O,82 𝑐𝑚2
C. 0,53𝑐𝑚2
D. 0,57𝑐𝑚2 (*)
E. 0,77𝑐𝑚2
5. Pada siang hari Andi ingin menyeduh kopi. Di atas meja terdapat tiga macam
gelas.
Ketebalan
Bahan
(cm)

Keramik 0,5

Kaca
0,7
tebal

Kaca
0,4
tipis

Gelas
0,2
Plastik

Andi menggunakan gelas kaca tebal untuk membuat kopi agar gelas tidak mudah
pecah dan cepat menikmati kopinya. Menurut pendapatmu tindakan Andi tersebut
adalah….
A. Benar, karena bahan gelas tidak mempengaruhi pemuaian sehingga gelas
tidak pecah
B. Salah, karena air yang dituangkan mengalirkan panas secara merata ke
sebagian permukaannya dan menjadikan gelas memuai cepat hingga retak
144

C. Salah, karena air yang dituangkan mengalirkan panas secara tidak merata ke
seluruh permukaannya dan menjadikan gelas memuai perlahan-lahan hingga
retak dan akhirnya pecah (*)
D. Benar, karena air yang dituangkan mengalirkan panas secara merata ke
seluruh permukaannya dan menjadikan gelas tidak memuai perlahan-lahan
sehingga tidak retak dan tidak pecah
E. Benar, karena air yang dituangkan tidak mengalirkan panas secara merata ke
seluruh permukaannya dan menjadikan gelas tidak memuai sehingga tidak
retak dan tidak pecah
6. Aziz akan memasang jendela di ruang tamu. Perubahan suhu yang terjadi pada
siang hari 40℃. Jendela yang akan digunakan seperti gambar.

Berikut adalah ukuran kusen kayu serta koefisien kayu dan kaca
α kaca α kayu Akusen (m2)
(0C-1) (0C-1)
1 9 1,2 1×1
× 10−6 × 10−6
2 8 1,2
1,002 × 1,002
× 10−6 × 10−6
Jika ayah menggunakan ukuran kaca B dengan αkaca1 dan A2kusen, maka yang akan
terjadi adalah ….
A. Jendela akan mengalami pemuaian karena ukuran kaca yang digunakan kecil
B. Jendela tidak akan memuai karena luas kusen kayu lebih besar dari pada luas
kaca (*)
C. Jendela akan mengalami pemuaian karena luas kusen kayu lebih besar dari
pada luas kaca
D. Jendela tidak akan memuai karena luas kusen kayu yang digunakan tidak
mempengaruhi pemuaian
145

E. Pemuaian pada jendela tidak dipengaruhi oleh luas kusen dan luas kaca
tetapi dipengaruhi oleh tebal kaca
7. Amelia sedang melakukan percobaan dengan menggunakan tiga gelas. Ketiga
gelas tersebut terbuat dari kaca, jika αkaca = 1.10-5 0C-1. Berikut adalah hasil
percobaan yang dilakukan oleh Anisa.
Gelas A B C
Jenis zat cair Air Raksa Alkoh
ol
Koefisien 2,1.10- 1,8.10- 12.10-
muai (γ) 4 0 -1
C 40 -1
C 40 -1
C
Volume awal 400. 400. 400.
( m3) 10-6 10-6 10-6
Tawal (0C) 200C 200C 200C
Takhir (0C) 600C 600C 600C
volume 0,009 0,0075 0,0585
tumpah
( m3)
Ketiga gelas tersebut dipanaskan yang mengakibatkan zat cair dalam gelas
tumpah. Menurut kesimpulan mu mengenai data tersebut adalah ….
A. Semakin besar koefisien zat cair maka semakin besar volume zat cair yang
tumpah (*)
B. Semakin besar volume awal zat cair maka koefisien zat cair akan semakin
besar
C. Semakin besar koefisien zat cair maka semakin kecil volume zat cair yang
tumpah
D. Semakin kecil volume zat cair yang tumpah maka semakin kecil volume
awal zat cair
E. Koefisien zat cair tidak mempengaruhi volume zat cair yang tumpah
146

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Kelas Kontrol
Sekolah : SMA Negeri 6 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI/I
Materi Pokok : Suhu dan Kalor
Alokasi waktu : 2 × 45 menit
Konsep : Kalor dan Asas Black
Pertemuan : 2 (Dua)

A. KOMPETENSI INTI
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli 9gotong royong,
kerja sama, toleran, damai),santun, responsif, dan pro aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI (IPK)
KD-3 KD-4
3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan 4.5 Merancang dan melakukan percobaan
perpindahan kalor yang meliputi tentang karakteristik termal suatu bahan,
karakteristik termal suatu bahan, terutama terkait dengan kapasitas dan
kapasitas, dan konduktivitas kalor pada konduktivitas kalor, beserta presentasi
kehidupan sehari-hari. hasil percobaan dan pemanfaatannya.
IPK-3 IPK-4
147

3.5.1 Membuktikan contoh kalor dalam 4.5.1 Mengamati video tentang kalor
kehidupan sehari-hari
3.5.2 Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kalor
3.5.3 Menentukan besarnya kalor 4.5.2 Melakukan percobaan sederhana
berdasarkan asas black asas black berdasarkan kegiatan LKS 2
3.5.4 Mengevaluasi besarnya kalor 4.5.3 Menyajikan hasil diskusi pada LKS
berdasarkan asas black dalam 2
kehidupan sehari-hari
3.5.5 Menemukan hubungan besarnya 4.5.4 Melakukan percobaan sederhana
kalor terhadap perubahan wujud perubahan wujud berdasarkan kegiatan
LKS 2
3.5.6 Menganalisis hubungan besarnya 4.5.5 Menyajikan hasil diskusi pada LKS
kalor terhadap perubahan wujud 2
3.5.7 Mengevaluasi hubungan besarnya
kalor terhadap perubahan wujud
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.5.1 Kelompok siswa dapat membuktikan contoh kalor dalam kehidupan
sehari-hari minimal tiga dengan benar setelah mengamati video
berdasarkan kegiatan mengamati
4.5.1 Perwakilan siswa mengamati video kalor berdasarkan kegiatan mengamati
3.5.2 Kelompok siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
kalor dengan benar setelah mengamati video berdasarkan kegiatan
menanya
3.5.3 Kelompok siswa dapat menentukan besarnya kalor berdasarkan asas black
dengan benar setelah melakukan percobaan sederhana berdasarkan
kegiatan mengumpulkaan Informasi
4.5.2 Kelompok siswa melakukan percobaan asas black berdasarkan kegiatan
mengumpulkaan Informasi
3.5.4 Kelompok siswa dapat mengevaluasi besarnya kalor berdasarkan asas
black dalam kehidupan sehari-hari dengan benar setelah melakukan
percobaan sederhana pada kegiatan mengelola informasi
4.5.3 Kelompok siswa dapat mengevaluasi hasil percobaan asas black
berdasarkan kegiatan mengelola informasi
3.5.5 Kelompok siswa dapat menemukan hubungan besarnya kalor terhadap
perubahan wujud berdasarkan kegiatan mengumpulkaan Informasi
148

4.5.4 Kelompok siswa melakukan percobaan perubahan wujud berdasarkan


kegiatan mengumpulkaan Informasi
3.5.6 Kelompok siswa dapat menganalisis hubungan besarnya kalor terhadap
perubahan wujud berdasarkan kegiatan mengelola informasi
4.5.5 Kelompok siswa dapat mengnalisis hasil percobaan perubahan wujud
berdasarkan kegiatan mengelola informasi
3.5.7 Kelompok siswa dapat mengevaluasi hubungan besarnya kalor terhadap
perubahan wujud berdasarkan kegiatan mengkomunikasikan
D. MATERI PEMBELAJARAN
Terlampir
E. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Saintifik
F. METODE PEMBELAJARAN
Presentasi, Diskusi, Praktikum, Tanya jawab dan Penugasan
G. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media : Power point, LKS, Video ,
2. Alat dan bahan : papan tulis, spidol, penghapus, laptop
3. Sumber belajar : Douglas, C. Giancoli. Fisika Edisi kelima Jilid 1.
Jakarta: Erlangga 2001 dan Buku Fisika SMA Kelas XI
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi
Saintifik Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan

Orientasi Meminta ketua kelas Ketua kelas 10


untuk memimpin doa dan menyiapkan, menit
memberi salam kepada memimpin doa dan
guru salam kepada guru

Memeriksa kehadiran Mengangkat tangan


siswa ketika namanya
disebut oleh guru

Membagi siswa ke dalam Berkumpul sesuai


beberapa kelompok dengan kelompok
dimana setiap kelompok yang sudah dibagikan
terdiri dari 5-6 orang
149

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Saintifik Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
secara heterogen

Membagikan Lembar Setiap kelompok


Kegiatan Siswa (LKS) mendapatkan satu
pada setiap kelompok LKS serta bahan
demonstrasi

Menjelaskan tahap Menyimak penjelasan


pengerjaan LKS guru terkait cara
pengerjaan LKS

Motivasi Menyampaikan manfaat Memperhatikan


pembelajaran tentang tentang manfaat
konsep suhu konsep suhu

Apersepsi Mengukur pengetahuan Menjawab yang


awal siswa dengan dipertanyakan oleh
bertanya tentang konsep guru
suhu yang pernah
dipelajari saat SMP “apa
yang kalian ketahui
tentang kalor?”

Inti

Mengamati Guru memberi contoh Siswa mengamati


tentang kalor dalam penjelasan dari guru
kehidupan sehari-hari

Meminta siswa Beberapa siswa


menyebutkan contoh menyebutkan contoh 70
kalor dalam kehidupan kalor dalam menit
sehari-hari kehidupan sehari-hari

Menanya Meminta siswa untuk Siswa mengamti


mengamati video tentang video tentang kalor
kalor yang ditayangkan yang ditayangkan
oleh guru di depan
150

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Saintifik Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
oleh guru di depan kelas kelas

Meminta satu siswa untuk Perwakilan siswa


menjelaskan video menjelaskan video
tersebut yang telah di
tayangkan di depan
kelas sedangkan
siswa yang lain
mendengrkan

Guru mengklarifikasi Siswa mendengarkan


tentang video tersebut penjelasan dari guru

Mengumpulkaan Meminta siswa untuk Melakukan


Informasi melakukan percobaan percobaan dengan
dengan melakukan percobaan sederhana
percobaan sederhana asas dengan alat dan
black dan perubabahan bahan yang telah
wujud dengan alat dan disediakan sesuai
bahan yang telah dengan kegiatan kalor
disediakan sesuai dengan dan asas black pada
kegiatan kalor dan asas LKS 2
black pada LKS 2

Membimbing kelompok Melakukan


siswa dalam melakukan percobaan sederhana
percobaan sederhana dibimbing oleh guru
dengan mengunjungi
setiap kelompok

Melakukan konfirmasi Memberikan


terhadap data dan konfirmasi terhadap
pengolahannya yang telah data dan
didapat oleh siswa pengolahannya yang
telah didapat oleh
151

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Saintifik Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
guru

Mengelola Informasi Meminta dua kelompok Dua kelompok


sebagai perwakilan dalam mempresentasikan
mempresentasikan hasil hasil diskusi
diskusi

Memberikan apresiasi Menerima apresiasi


kepada kedua kelompok dari guru karena telah
yang telah mempresentasikan
mempresentasikan hasil hasil diskusi
diskusi

Mengkomunikasikan Meminta siswa untuk Kelompok siswa


mengerjakan latihan kalor berkolaborasi untuk
dan asas black pada soal mengerjakan latihan
yang dbiberikan oleh guru kalor dan asas black
pada soal yang
diberikan oleh guru

Penutup

Kesimpulan Memberikan kesempatan Beberapa siswa 10


siswa untuk bertanya jika bertanya tentang hal menit
ada yang belum paham yang belum dipahami

Menjawab pertanyaan Memperhatikan


siswa penjelasan guru

Bersama dengan siswa Bersama dengan guru


menarik kesimpulan yang membuat kesimpulan
telah dipelajari atas pelajaran yang
telah dipelajari

Refleksi Mengkomunikasikan sub Mendengarkan


materi pertemuan penjelasan guru
selanjutnya yaitu tentang sub materi di
pertemuan
152

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Saintifik Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Perpindahan Kalor selanjutnya yaitu
Perpindahan Kalor

Mengkomunikasikan alat Memperhatikan


dan bahan yang perlu penjelasan dari guru
dibawa oleh setiap untuk persiapan
kelompok untuk percobaan sederhana
percobaan sederhana
153
154

Lampiran 1

MATERI PEMBELAJARAN

Sub Materi Dimensi Pengetahuan


Pembelajaran Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
Kalor • Air yang dimasak • Kalor adalah Formulasi matematis konsep Percobaan sederhana
akan mengalami energi panas zat kalor tentang kalor pada air
kenaikan suhu yang berpindah 𝑄 = 𝑚 𝑐∆𝑇 yang dipanaskan
dari suhu tinggi Keterangan :
ke suhu rendah. 𝑄= kalor yang dibutuhkan (J)
• Kalor jenis zat 𝑚= massa zat (kg)
adalah banyaknya 𝑐= kalor jenis zat (J/kg℃)
kalor yang ∆𝑇= perubahan suhu (℃)
diperlukan untuk
menaikan atau
melepaskan suhu
satu kilogram
massa suatu zat
sebesar 1℃ atau 1
kevin
• Kapasitas kalor
adalah banyaknya
kalor yang
diperlukan zat
untuk menaikan
atau melepaskan
suhu satu
kilogram massa
155

Sub Materi Dimensi Pengetahuan


Pembelajaran Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
suatu zat sebesar
1℃ atau 1 kevin
Asas Black • Air dingin yang Asas black digunakan Formulasi matematis konsep Percobaan sederhana
dicampurkan untuk menentukan Azas Black: tentang asas black
dengan air panas kalor jenis suatu zat 𝑄𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 = 𝑄𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 pada pencampuran air
suhu akhirnya dengan kalorimeter. panas dan air dingin
akan sama
Perubahan wujud • Air yang ditaruh • Perubahan suhu Formulasi matematematis Percobaan sederhana
zat di freezer akan yang terjadi pada pada proses mencair tentang perubahan
membeku suatu zat dapat 𝑄 = 𝑚𝑒𝑠 𝑐𝑒𝑠 (𝑇𝐵 − 𝑇𝐴 ) wujud pada es batu
• Es batu yang mengakibatkan Jika tidak ada perubahan yang didiamkan
didiam kan diatas terjadinya suhu, tetapi ada perubahan
meja akan perubahan wujud wujud dari es menjadi air :
mencair zat. 𝑄 = 𝑚𝑒𝑠 𝐿𝑒𝑠
• Air yang dimasak • Kalor laten Formulasi matematematis
akan menguap adalah kalor yang pada proses menguap
dengan dibutuhkan untuk 𝑄 = 𝑚𝑎𝑖𝑟 𝐶𝑎𝑖𝑟 (𝑇𝐷 − 𝑇𝐶 )
gelembung mengubah wujud Jika tidak ada perubahan
gelembung. zat dan bukan suhu, tetapi ada perubahan
menaikan suhu. wujud dari air menjadi uap :
𝑄 = 𝑚𝑎𝑖𝑟 𝑈
Keterangan :
𝑐𝑒𝑠 = kalor jenis es (J/kg℃)
𝐿𝑒𝑠 = kalor lebur es (J/kg)
𝑐𝑎𝑖𝑟 = kalor jenis air (J/kg℃)
𝑈 = kalor lebur uap (J/kg)
156

Lampiran II

INSTRUMEN PENILAIAN

1. Dua cairan bersuhu berbeda dicampurkan kedalam satu wadah. Pernyataan yang
tepat terkait peristwa yang akan terjadi dari kegiatan tersebut adalah….
A. Air bersuhu lebih tinggi akan menyerap panas
B. Suhu campuan akan bernilai panas diatas suhu air yang lebih panas
C. Suhu campuran akan bernilai di bawah suhu air yang lebih dingin
D. Air dengan suhu lebih rendah akan mengeluarkan panas
E. Suhu akhir campuran bernilai di bawah suhu air anas dan diatas suhu air
dingin
2. Hafidz sedang melakukan uji coba pemanas air. Kekuatan daya maksimal filamen
pemanas sebesar 1000 watt. Hafidz melakukan uji coba menggunakan air dengan
massa 100 g, perubahan suhu air sebesar 300C selama 6000 sekon, dan kalor jenis
air 4200 J/Kg0C. Maka analisismu terhadap pemanas tersebut adalah....
A. Pemanas dapat digunakan karena suhu relatif kecil
B. Pemanas tidak dapat digunakan karena massa air melebihi batasnya
C. Pemanas dapat digunakan karena Hafidz ahli membuat pemanas air
D. Pemanas dapat digunakan karena suhu air lebih kecil dibandingkan suhu udara
E. Tidak dapat digunakan karena daya lebih besar dibandingkan dengan batas
maksimalnya
3. Air sebanyak 60 gram bersuhu 90℃ (kalor jenis air = 1 kal 𝑘𝑎𝑙. 𝑔−1 . ℃−1 )
dicampur 40 gram air sejenis bersuhu 25℃. Jika tidak da faktor lain yang
mempengaruhi proses ini, mka suhu campuran tersebut adalah….
A. 65℃
B. 64℃
C. 55℃
D. 54℃
E. 45℃
4. Ummul sedang melakukan percobaan asas black dengan menggunakan
𝑇
kalorimeter dengan suhu mula-mula air dalam kalorimeter (𝑇1 ) dengan
𝐵
menggunakan termometer.
Hasil percobaan terlihat pada tabel berikut:
Tembaga Alumunium
𝑚𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 82 82
157

𝑚𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑘 27 27
𝑚𝑎𝑖𝑟 100 80
𝑚𝑡𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎 67,4 22,4
𝑇1
⁄𝑇 45 45
𝐵
𝑇1
⁄𝑇 75 90
𝐴
𝑇3
⁄𝑇 50 50
𝑐
Kesimpulanmu mengenai data di atas adalah ….
A. Kalor jenis benda tergantung pada massa benda, tetapi tidak tergantung
dengan sifat dan jenis benda tersebut
B. Semakin besar kenaikan suhu suatu benda, maka semakin besar kalor yang
diserap
C. Semakin kecil penurunan suhu suatu benda, maka semakin besar kalor yang
diserap
D. Semakin besar kenaikan suhu suatu benda, maka semakin besar kalor yang
dilepas
E. Semakin besar kenaikan massa benda, maka semakin kecil kalor yang
diserap
5. Dibawah ini adalah grafik kalor terhadap suhu dari 1 kg uap pada tekanan normal.

uap
100

air
20

Kalor didih air 2256 x103 J/Kg dan kalor yang dilepas pada perubahan dari uap
menjadi air adalah….
A. 4,50 x 103 J
B. 5,20 x 103 J
C. 2,00 x 103 J
D. 2,26 x 103 J
E. 4,40 x 103 J

6. Perhatikan tabel dibawah ini!


158

Jenis Kalor Kalor Massa Suhu


benda jenis(J/kg℃) (J) benda (℃)

(kg)

A 900 42550 0,20 10 Andri akan memanaskan


B 390 25890 0,15 10 tiga jenis benda yang

C 126 64000 0,18 10 masing-masing dengan


suhu 40℃. Jenis bahan
D 230 88300 0,16 10
diatas yang lebih cepat
E 130 24500 0,25 10
mengalami peleburan
adalah….

A. Benda E lebih cepat melebur karena kalor leburnya lebih kecil dari pada
benda lainnya
B. Benda D lebih cepat melebur karena kalor yang dihasilkan lebih besar
daripada benda C
C. Benda C lebih cepat melebur karena kalor lebih kecil daripada benda D
D. Benda B lebih cepat melebur karena kalor leburnya lebih besar dari pada
benda A
E. Benda A lebih cepat melebur karena kalor leburnya lebih besar dari pada
benda lain
7. Annisa mengisi air dalam gelas berisi 300 gram bersuhu 20℃, kemudian
dimasukan ke dalam 80 gram es bersuhu -10℃. Jika Annisa m elakukan hal yang
sama tetapi suhu es berubah menjadi -4℃. Maka akan yang terjadi pada es adalah
.…
A. Suhu seluruh sistem dibawah 0℃
B. Seluruh es mencair dan suhunya 0℃
C. Seluruh es mencair dan suhunya diatas 0℃
D. Tidak seluruh es mencair dan suhunya 0℃
E. Sebagian air membeku dan suhu sistemnya 0℃
159

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas Kontrol
Sekolah : SMA Negeri 6 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI/I
Materi Pokok : Suhu dan Kalor
Alokasi waktu : 2×45 menit
Konsep : Perpindahan Kalor
pertemuan : 3 (Tiga)

A. KOMPETENSI INTI
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong,
kerja sama, toleran, damai),santun, responsif, dan pro aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI (IPK)
KD-3 KD-4
160

3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan 4.5 Merancang dan melakukan percobaan
perpindahan kalor yang meliputi tentang karakteristik termal suatu bahan,
karakteristik termal suatu bahan, terutama terkait dengan kapasitas dan
kapasitas, dan konduktivitas kalor pada konduktivitas kalor, beserta presentasi
kehidupan sehari-hari. hasil percobaan dan pemanfaatannya.
IPK-3 IPK-4
3.5.1 Menjelaskan contoh perpindahan 4.5.1 Mengamati video peristiwa
kalor dalam kehidupan sehari-hari perpindahan kalor kegiatan perubahan
wujud

3.5.2 Menghitung besarnya kalor pada


perpindahan kalor
3.5.3 Membedakan perpindahan kalor
secara konveksi, konduksi, dan
radiasi
3.5.4 Menganalisis pengaruh besarnya 4.5.2 Melakukan percobaan
kalor pada perpindahan kalor sederhanaberdasarkan kegiatan
perpindahan kalor pada LKS 3

3.5.5 Menganalisis besarnya 4.5.3 Menyajikan hasil diskusi LKS 3


konduktivitas termal dalam
kehidupan sehari-hari
3.5.6 Memprediksi besarnya kalor
secara konveksi dalam kehidupan
sehari-hari
3.5.7 Mengevaluasi besarnya kalor
secara radiasi dalam kehidupan
sehari-hari

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.5.1 Kelompok siswa dapat menjelaskan contoh perpindahan kalor dalam
kehidupan sehari-hari minimal tiga dengan benar setelah mengamati
video berdasarkan kegiatan mengamati
4.5.1 Kelompok siswa mengamati video peristiwa perpindahan kalor kegiatan
perubahan wujud berdasarkan kegiatan mengamati
3.5.2 Kelompok siswa dapat menghitung besarnya kalor pada perpindahan
kalor dengan benar berdasarkan kegiatan menanya
161

3.5.3 Kelompok siswa dapat membedakan perpindahan kalor secara konveksi,


konduksi, dan radiasi dengan benar setelah melakukan kegiatan diskusi
berdasarkan kegiatan menanya
3.5.4 Kelompok siswa dapat menganalisis pengaruh besarnya kalor pada
perpindahan kalor dengan benar setelah melakukan kegiatan percobaan
sederhana berdasarkan kegiatan mengumpulkaan Informasi berdasarkan
LKS 3
4.5.2 Kelompok siswa melakukan percobaan perpindahan kalor berdasarkan
kegiatan mengumpulkaan Informasi
3.5.5 Kelompok siswa dapat menganalisis besarnya konduktivitas termal dalam
kehidupan sehari-hari dengan benar setelah melakukan kegiatan percobaan
sederhana berdasarkan kegiatan mengelola infromasi
4.5.3 Kelompok siswa dapat menganalisis hasil percobaan perpindahan kalor
berdasarkan kegiatan mengelola informasi
3.5.6 Kelompok siswa dapat memprediksi besarnya kalor secara konveksi
dalam kehidupan sehari-hari setelah melakukan kegiatan diskusi
berdasarkan kegiatan mengkomunikasikan
3.5.7 Kelompok siswa dapat mengevaluasi besarnya kalor secara radiasi dalam
kehidupan sehari-hari setelah melakukan kegiatan diskusi berdasarkan
kegiatan mengkomunikasikan

D. MATERI PEMBELAJARAN
Terlampir
E. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Saintifik
F. METODE PEMBELAJARAN
Presentasi, Diskusi, Praktikum, Tanya jawab dan Penugasan
G. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media : Power point, LKS, Video ,
2. Alat dan bahan : papan tulis, spidol, penghapus, laptop
3. Sumber belajar : Douglas, C. Giancoli. Fisika Edisi kelima Jilid 1.
Jakarta: Erlangga 20001 dan Buku Fisika SMA Kelas XI

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Saintifik Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
162

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Saintifik Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan

Orientasi Meminta ketua kelas Ketua kelas 10


untuk memimpin doa dan menyiapkan, menit
memberi salam kepada memimpin doa dan
guru salam kepada guru

Memeriksa kehadiran Mengangkat tangan


siswa ketika namanya
disebut oleh guru

Membagi siswa ke dalam Berkumpul sesuai


beberapa kelompok dengan kelompok
dimana setiap kelompok yang sudah dibagikan
terdiri dari 5-6 orang
secara heterogen

Membagikan Lembar Setiap kelompok


Kegiatan Siswa (LKS) mendapatkan satu
pada setiap kelompok LKS serta bahan
demonstrasi

Menjelaskan tahap Menyimak penjelasan


pengerjaan LKS guru terkait cara
pengerjaan LKS

Motivasi Menyampaikan manfaat Memperhatikan


pembelajaran tentang tentang manfaat
konsep suhu konsep suhu

Apersepsi Mengukur pengetahuan Menjawab yang


awal siswa dengan dipertanyakan oleh
bertanya tentang konsep guru
suhu yang pernah
dipelajari saat SMP “apa
yang kalian ketahui
tentang Perpindahan
163

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Saintifik Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Kalor?”

Inti

Mengamati Guru memberi contoh Siswa mengamati


tentang kalor dalam penjelasan dari guru
kehidupan sehari-hari

Meminta siswa Beberapa siswa


menyebutkan contoh menyebutkan contoh
perpindahan kalor dalam perpindahan kalor
kehidupan sehari-hari dalam kehidupan
sehari-hari

Menanya Meminta siswa untuk Siswa mengamti


mengamati video tentang video tentang
perpindahan kalor yang perpindahan kalor
ditayangkan oleh guru di yang ditayangkan
depan kelas oleh guru di depan
kelas

Meminta satu siswa Perwakilan siswa


untuk menjelaskan video menjelaskan video
tersebut yang telah di
tayangkan di depan
kelas sedangkan siswa
yang lain
mendengrkan

Guru mengklarifikasi Siswa mendengarkan


tentang video tersebut penjelasan dari guru

Mengumpulkaan Meminta siswa untuk Melakukan percobaan


Informasi melakukan percobaan dengan percobaan
dengan melakukan sederhana
percobaan sederhana perpindahan kalor
perpindahan kalor dengan alat dan bahan
164

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Saintifik Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
dengan alat dan bahan yang telah disediakan
yang telah disediakan sesuai dengan
sesuai dengan kegiatan kegiatan perpindahan
perpindahan kalor pada kalor pada LKS 3
LKS 3

Membimbing kelompok Melakukan percobaan


siswa dalam melakukan sederhana dibimbing
percobaan sederhana oleh guru
dengan mengunjungi
setiap kelompok

Melakukan konfirmasi Memberikan


terhadap data dan konfirmasi terhadap
pengolahannya yang data dan
telah didapat oleh siswa pengolahannya yang
telah didapat oleh
guru

Mengelola Informasi Meminta dua kelompok Dua kelompok


sebagai perwakilan mempresentasikan
dalam mempresentasikan hasil diskusi
hasil diskusi

Memberikan apresiasi Menerima apresiasi


kepada kedua kelompok dari guru karena telah
yang telah mempresentasikan
mempresentasikan hasil hasil diskusi
diskusi

Mengkomunikasikan Meminta siswa untuk Kelompok siswa


mengerjakan latihan berkolaborasi untuk
perpindahan kalor pada mengerjakan latihan
soal yang dbiberikan oleh perpindahan kalor
guru pada soal yang
diberikan oleh guru
165

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi


Saintifik Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Penutup

Kesimpulan Memberikan kesempatan Beberapa siswa 15


siswa untuk bertanya jika bertanya tentang hal menit
ada yang belum paham yang belum dipahami

Menjawab pertanyaan Memperhatikan


siswa penjelasan guru

Bersama dengan siswa Bersama dengan guru


menarik kesimpulan yang membuat kesimpulan
telah dipelajari atas pelajaran yang
telah dipelajari

Refleksi Mengkomunikasikan sub Mendengarkan


materi pertemuan penjelasan guru
selanjutnya yaitu Teori tentang sub materi di
Kinetik Gas pertemuan selanjutnya
yaitu Teori Kinetik
Gas
166
167

LAMPIRAN I
MATERI PEMBELAJARAN

Sub materi Dimensi pengetahuan


pembelajaran Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
Perpindahan Kalor ➢ Sendok ➢ Konduksi ➢ Konduksi ➢ Percobaan sederhana
menjadi Konduksi merupakan 𝑄 𝑘 𝐴 ∆𝑇 tentang perpindahan
panas perpindahan kalor yang 𝐻 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐻 = kalor secara konduksi
𝑡 𝐿
➢ Asap tidak disertai dengan Dengan: pada sendok yang
mengikuti perpindahaan partikel k = konduktivitas bahan dipanaskan oleh lilin
aliran api penghantarnya (W/m K) ➢ Percobaan sederhana
➢ Kain basah ➢ Konveksi H = laju kalor (J/s) tentang perpindahan
2
menjadi Konveksi adalah A = luas penampang (m ) kalor secara konveksi
kering perpindahan kalor yang ∆𝑇 = perbedaan suhu pada perpindahan
disertai perpindahan kedua ujung batang (K) asap oleh obat
partikel-partikel zat L = Panjang batang (m) nyamuk
➢ Radiasi Q = kalor yang merambat ➢ Percobaan sederhana
Radiasi merupakan t = waktu (s) tentang perpindahan
peristiwa memancarnya ➢ Konveksi kalor secara radiasi
panas dari suatu benda 𝑄 pada kain basah yang
𝐻 = = ℎ 𝐴 ∆𝑇
dalam bentuk 𝑡 dijemur dibawah terik
gelombang Dengan: matahari
elektromagnetik h = tetapan konveksi
(W/𝑚2 𝐾)
∆𝑇 = perbedaan suhu kedua
tempat berbeda (K)
H = laju kalor (J/s)
Q = kalor yang merambat
(J)
168

Sub materi Dimensi pengetahuan


pembelajaran Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
t = waktu (s)
➢ Radiasi
𝑄
𝐻 = = 𝜎 𝐴 𝑇2
𝑡
Dengan:
𝜎 = tetapan Boltzmann =
5,67 10−4 (W𝑚2 𝐾 4 )
H = laju kalor (J/s)
Q = kalor yang merambat
(J)
t = waktu (s)
T = suhu benda (K)
169

LAMPIRAN II
INSTRUMEN PENILAIAN
1. Pernyataan mengenai laju perpindahan kalor berikut yang paling tepat adalah….
A. laju perpindahan kalor pada suatu benda berbanding terbalik dengan perubahan suhu
B. semakin tinggi suhu benda, laju perpindahan kalor radiasi akan semakin cepat(*)
C. laju perpindahan kalor pada peristiwa konduksi berbanding lurus dengan panjang
benda
D. laju perpindahan kalor akan lambat pada benda yang memiliki konduktivitas bahan
besar
E. benda dengan luas permukaan lebih kecil akan memiliki laju perpindahan kalor lebih
cepat
2. Batang A dan B mempunyai luas penampang dan panjang sama. Bila koefisien konduksi
batang A = 1/4 kali koefisien konduksi batang B, kemudian keduanya dipanaskan pada
salah satu ujungnya dan ternyata keduanya mengalami perubahan suhu yang sama. Maka
perbandingan kelajuan hantaran kalor batang A dan batang B adalah…..
A. 1 : 4
B. 1 : 2
C. 1 : 1
D. 2 : 1
E. 4 : 1 (*)
3. Perhatikan tabel contoh kehidupan sehari-hari di bawah berikut!

No Jenis Contoh kehidupn sehari-hari

1 konduksi Menaruh sendok di gelas sebelum


menuangkan air panas untuk mencegah
pecah nya gelas akibat pemuaian yang
tidak merata

2 Konveksi Gerakan naik turun jagung/kacang hijau


yang di rendam dalam air mendidih

3 radiasi Panas matahari yang dapat sampai menuju


bumi walaupun melewati berbagai ruang
hampa

Pernyataan yang tepat mengenai pemanfaatan perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari
adalah….
170

A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 1 dan 3
D. 1, 2, dan 3
E. Tidak ada yang benar
4. Perhatikan gambar berikut!

Nabila mempunyai tiga benda yang berbeda. Menurutmu jenis benda diatas yang lebih cepat
mengalami perpindahan kalor adalah….
A. Kubus, karena kubus berbanding lurus dengan luas permukaan benda
B. Tabung, karena tabung berbanding lurus dengan luas permukaan benda
C. Bola pejal, karena bola pejal berbanding lurus dengan luas permukaan benda
D. Kubus, tabung dan bola pejal
E. Tidak ada
5. Hilda sedang melakukan percobaan perpindahan kalor secara konduksi. Percobaan ini
dilakukan dengan memasak tahu menggunakan dua bahan yang berbeda yaitu aluminium
dan teflon.
Data hasil percobaan dapat dilihat pada tabel berikut
t Suhu Suhu teflon (0C)
(s) aluminium(0C)
0 43 43
10 54 54
20 78 78
30 88 88
40 98 98
Hasil analisismu dari data tersebut adalah ….
A. Data tabel kurang tepat dan tidak akurat karena seharusnya lamanya waktu yang
diberikan tidak berpengaruh pada kenaikan suhu
B. Data pada tabel kurang tepat dan tidak akurat karena kenaikan suhu pada bahan teflon
seharusnya lebih besar daripada bahan aluminium
C. Data pada tabel kurang tepat dan tidak akurat karena kenaikan suhu bergantung pada
bahan yang digunakan maka suhu yang didapat pun akan berbeda(*)
171

D. Data pada tabel tepat dan akurat tetapi tidak sesuai dengan teori seharusnya lamanya
waktu yang diberikan akan berpengaruh pada kenaikan suhu dan massa wajan
E. Data pada tabel tepat dan akurat sehingga dapat disimpulkan bahwa lamanya waktu
yang diberikan dengan penggunaan bahan yang berbeda tidak mempengaruhi
kenaikan suhu
6. Dita sedang memasak air untuk membuat teh ayahnya, sedangkan ia harus bergegas ke
sekolah. Jika kalor yang dibutuhkan memasak air 600 J.

A B

C D

E
Berikut informasi terkait koefisien bahan dan luas permukaan bahan
h (J/sm2K) A (m2)
A 8x10-2 0,05
B 6x10-2 0,05
C 7x10-2 0,05
D 4x10-2 0,05
E 5x10-2 0,05
Berikut informasi terkait volume air yang akan dimasak, suhu kompor, dan perubahan
suhu air

No V (𝒍) ΔT (0C) Tkompor (0C)


1 1 60 1200
2 1,5 70 1000
3 2 55 1100
4 3 65 1300
5 2,5 75 1400
Menurutmu langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat kopi dengan cepat adalah
….

A. Dita menuangkan air V2 pada panci D dengan suhu kompor T5 dan perubahan suhu
air ΔT3 karena air akan cepat matang jika suhu kompor semakin besar daripada
perubahan suhu air
B. Dita menuangkan air V3 pada panci B dengan suhu kompor T1 dan perubahan suhu
air ΔT4 karena perubahan suhu air tidak mempengaruhi air cepat matang
C. Dita menuangkan air V1 pada panci C dengan suhu kompor T4 dan perubahan suhu
air ΔT5 karena perubahan suhu air harus lebih besar daripada volume air (*)
172

D. Dita menuangkan air V5 pada panci E dengan suhu kompor T3 dan perubahan suhu
air ΔT2 karena air akan cepat mendidih jika perubahan suhu semakin besar
E. Dita menuangkan air V4 pada panci A dengan suhu kompor T2 dan perubahan suhu
air ΔT1 karena air yang dibutuhkan Dita harus banyak
7. Eka memiliki tiga buah bola berwarna hitam dengan jenis bahan yang sama yaitu alumunium
dan bersuhu 300K seperti pada gambar

Nilai σ = 5,67.10-8Wm-2K-4. Jika Bola B memiliki emisivitas 0,43. Bola A memiliki


emisivitas 1. Maka menurut prediksimu yang akan terjadi pada bola A adalah ….
A. Radiasi yang dipancarkan bola A lebih besar daripada bola B karena memiliki
emisivitas sempurna
B. Radiasi yang dipancarkan bola A sama dengan bola B karena memiliki emisivitas
yang sama
C. Radiasi yang dipancarkan bola A lebih besar daripada bola B karena memiliki luas
permukaan yang kecil
D. Radiasi yang dipancarkan bola A lebih kecil daripada bola B karena memiliki luas
permukaan yang lebih kecil (*)
E. Radiasi yang dipancarkan bola A lebih kecil dari pada bola B karena memiliki
emisivitas yang lebih kecil
173

Lampiran A.3 Lembar Kerja Siswa

LEMBAR KERJA SISWA

KONSEP SUHU DAN PEMUIAN


KELAS DAN KELOMPOK
__________________

1. __________________
2. __________________
3. __________________
4. __________________
5. __________________
6. __________________

Petunjuk penggunan LKS


1. Let me
Kalian akan melakukan percobaan untuk menemukan informasi baru
2. Check me
Kalian akan menganalisis dataa hasil percobaan untuk menemukan informasi baru

Tujuan pembelajaran
3.5.8 Kelompok siswa dapat mengevaluasi hubungan suhu dan pemuaian dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat setelah melakukan percobaan sederhana
berdasarkan kegiatan let me pada LKS 1.
4.5.4 Kelompok siswa dapat melakukan percobaan sederhana permuaian panjang
berdasarkan kegiatan let me
3.5.9 Kelompok siswa dapat menentukan besarnya pemuaian panjang pada suatu benda
dengan benar setelah melakukan percobaan sederhana berdasarkan kegiatan check
me pada LKS 1
4.5.5 Kelompok siswa dapat menghitung hasil percobaan berdasarkan kegiatan check
me
174

Setelah melakukan kegiatan ini, siswa dapat mengevaluasi hubungan suhu dan
pemuaian dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat

Lakukan dan diskusikan praktikum ini bersama kelompokmu!

Alat dan bahan :

1. Mistar 2. termometer
3. Korek api 4. Spritus
5. Alat Praktikum koefisien 6. Batang aluminium dan besi
muai panjang (Musschen Broek)

Langkah-Langkah Percobaan

1. Menyiapkan alat dan bahan yang telah ditentukan


2. Mengukur panjang batang besi dan aluminium sebelum pemanasan
3. Mengkalibrasi Musschen Broek dan memastikan skala pada Musschen Broek
menunjukkan tepat angka nol
4. Mengukur suhu dengan termometer sebagai suhu awal (𝑇0 )
5. Letakkan batang besi pada alat Musschen Broek dan gantungkan termometer dengan
syarat termometer harus menempel pada setiap batang
6. Lakukan pembakaran pada batang besi yang telah diletakkan pada MusschenBroek
dengan menggunakan spirtus
7. Amati pergerakan skala pada alat Musschen Broek dan pergerakan suhu pada termometer
8. Mengambil batang besi dari alat Musschen Broek dan kemudian rendam batang besi pada
gelas yang berisi air setelah pembakaran agar suhunya turun seperti semula
9. Lakukan langkah-langkah seperti di atas pada batang aluminium sebanyak tiga kali

Data Percobaan
Percobaan 1 menggunakan batang besi
Pengulangan 𝒍𝟎 (mm) 𝒍 (mm) 𝑻𝟎 (℃) 𝑻(℃) 𝜶(/℃)
percobaan
ke-
1
2
3
percobaan 2 menggunakan batang aluminium
175

Pengulangan 𝒍𝟎 (mm) 𝒍 (mm) 𝑻𝟎 (℃) 𝑻(℃) 𝜶(/℃)


percobaan
ke-
1
2
3

Setelah melakukan percobaan, siswa dapat menentukan besarnya


pemuaian panjang pada suatu benda dengan benar

Setelah melakukan percobaan sederhana, jawablah pertanyaan di bawah ini!


1. Setelah batang besi dan batang alumunium, apakah jarum-jarum penunjuk bergerak?
Mengapa bisa demikian?
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________

2. Mengapa setiap benda mempunyai kemampuan muai yang berbeda?


________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
3. Batang manakah yang menunjukan pemuaian paling besar? Jelaskan!
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
4. Apakah suhu berpengaruh terhadap proses pemuaian?
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________

Berikan kesimpulanmu dari proses praktikum tersebut!


176

LEMBAR KERJA SISWA

KONSEP KALOR, ASAS BLACK DAN PERUBAHAN WUJUD


KELAS DAN KELOMPOK
__________________
1. __________________
2. __________________
3. __________________
4. __________________
5. __________________
6. __________________

Petunjuk penggunan LKS


1. Let me
Kalian akan melakukan percobaan untuk menemukan informasi baru
2. Check me
Kalian akan menganalisis data hasil percobaan untuk menemukan informasi baru
Tujuan pembelajaran
3.5.4 Kelompok siswa dapat menganalisis besarnya kalor berdasarkan asas black
dengan benar setelah melakukan percobaan sederhana berdasarkan kegiatan let me
4.5.2 Kelompok siswa melakukan percobaan asas black berdasarkan kegiatan let me
3.5.5 Kelompok siswa dapat mengevaluasi besarnya kalor berdasarkan asas black dalam
kehidupan sehari-hari dengan benar setelah melakukan percobaan sederhana pada
kegiatan check me
4.5.3 Kelompok siswa dapat mengevaluasi hasil percobaan asas black berdasarkan
kegiatan check me
3.5.6 Kelompok siswa dapat menemukan hubungan besarnya kalor terhadap perubahan
wujud berdasarkan kegiatan support me
4.5.4 Kelompok siswa melakukan percobaan perubahan wujud berdasarkan kegiatan let
me
177

3.5.7 Kelompok siswa dapat menganalisis hubungan besarnya kalor terhadap perubahan
wujud berdasarkan kegiatan coach me
4.5.5 Kelompok siswa dapat mengevaluasi hasil percobaan asas black berdasarkan
kegiatan coach me

Setelah melakukan kegiatan ini, siswa dapat menganalisis besarnya


kalor berdasarkan asas black dengan benar
Lakukan dan diskusikan praktikum ini bersama kelompokmu!
Percobaan 1

Alat dan bahan :


1. Gelas ukur 6. Neraca Ohauss
2. Air dingin 7. Termometer
3. Air kran 8. Bunsen
4. Kalorimeter 9. Kaki Tiga
5. Korek Api

Langkah-Langkah Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan yang telah disediakan


2. Timbang gelas ukur dengan menggunakan neraca Ohauss dan catat hasilnya
3. Masukkan air kran dan air dingin ke dalam gelas ukur sebanyak 50 ml
4. Gelas ukur yang berisi air kran dan air dingin ditimbang dengan neraca Ohauss dan
catat hasilnya
(massa air = massa gelas ukur yang berisi air - massa gelas ukur)
5. Ukur suhu awal air dingin di dalam gelas ukur sebagai suhu awal dengan menggunakan
termometer. Kemudian catat dalam tabel pengamatan
6. Panaskan air kran apada gelas ukur dengan menggunakan bunsen hingga mendidih
7. Ukur suhu awal air panas di dalam gelas ukur setelah mendidih sebagai suhu awal
dengan menggunakan termometer. Kemudian catat dalam tabel pengamatan
8. Campurkan kedua air tersebut ke dalam kalorimeter
9. Ukur suhu air campuran sebagai suhu campuran, Kemudian catat dalam tabel
pengamatan
10. Ulangi percobaan tersebut dengan variabel massa air

Data Percobaan

Percobaan Jenis Zat Massa Air Suhu (T) Perubahan


(m) Suhu (∆𝑻)
(℃)
(kg) (℃)
Awal Campuran
178

1 Air Dingin
Air Panas
2 Air Dingin
Air Panas

Setelah melakukan kegiatan ini, siswa dapat mengevaluasi besarnya


kalor berdasarkan asas black dalam kehidupan sehari-hari dengan benar

Setelah melakukan percobaan sederhana, jawablah pertanyaan di bawah ini!


1. Bagimana hubungan antara massa air dengan kenaikan suhunya?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
2. Bagaimana hubungan antara kalor dengan kenaikan suhu?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
3. Kelompokkan proses yang menyerap kalor dan melepas kalor!
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
4. Bagaimana perubahan suhu benda yang menyerap kalor dan suhu benda yang melepas
kalor?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
5. Sebutkan tiga contoh penerapan kalor berdasarkan asas black dalam kehidupan sehari-
hari!
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________

Berikan kesimpulanmu dari proses praktikum tersebut!


179

Lakukan dan diskusikan praktikum ini bersama kelompokmu!


Percobaan 2
Alat dan bahan :
1. Gelas dan tutup gelas
2. Kamper
3. Es batu
4. Bunsen
5. Kaki Tiga
6. Korek Api

Langkah-Langkah Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan yang telah disediakan


2. Letakan bunsen dibawah kaki tiga, lalu nayalakan bunses tersebut
3. Letakan gelas diatas kaki tiga
4. Masukan kamper yang sudah disiapkan kedalam gelas tersebut, lalu tutup gelas tersebut
dengan tutup gelas
5. Setelah semua kamper mencair, masukan es batu yang telah disediaan diatas tutup gelas
tersebut
6. Kemudian tunggu 2 menit, kemudian bukalah tutup gelas tersebut
180

Setelah melakukan kegiatan ini, siswa dapat menganalisis hubungan


besarnya kalor terhadap perubahan wujud dengan benar

Proses apa saja yang terjadi pada Mengapa pada serbuk kapur barus/
percobaan tersebut? kamper jika dibiarkan lama terkena udara
akan menghilang?

Mengapa bisa demikiann? Jelaskan!

Mengapa terdapat air di permukaan Sebutkan tiga contoh penerapan


bagian dalam penutup gelas pada saat perubahan wujud dalam kehidupan
gelas berisi air panas ditutup? sehari-hari!

Berikan kesimpulanmu dari proses praktikum tersebut!


181

LEMBAR KERJA SISWA

KONSEP PERPINDAHAN KALOR


KELAS DAN KELOMPOK
__________________

1. __________________
2. __________________
3. __________________
4. __________________
5. __________________
6. __________________

Petunjuk penggunan LKS

1. Let me
Kalian akan melakukan percobaan untuk menemukan informasi baru
2. Check me
Kalian akan menganalisis dataa hasil percobaan untuk menemukan informasi baru

Tujuan pembelajaran

3.5.4 Kelompok siswa menganalisis pengaruh besarnya kalor pada perpindahan kalor
setelah melakukan kegiatan percobaan sederhana berdasarkan kegiatan let me
berdasarkan LKS 3
4.5.2 Kelompok siswa melakukan percobaan perpindahan kalor berdasarkan kegiatan
let me
3.5.5 Kelompok siswa dapat menganalisis besarnya konduktivitas termal dalam
kehidupan sehari-hari setelah melakukan kegiatan percobaan sederhana
berdasarkan kegiatan check me
4.5.3 Kelompok siswa dapat menganalisis hasil percobaan perpindahan kalor
berdasarkan kegiatan check me
182

Setelah melakukan percobaan sederhana siswa dapat membedakan perpindahan kalor


secara konveksi, konduksi dan radiasi.

Percobaan 1:Perpindahan Kalor secara


Konduksi
Alat dan Bahan
1. Sendok
2. Lilin
3. Plastisin
4. Korek api
5. Stopwatch
Prosedur percobaan:
1. Bentuk plastisin dalam bentuk bola
dengan diameter 0,5 cm sebanyak 3 buah
2. Tempelkan plastisin ke sendok dengan
jarak 1 cm, 2 cm, dan 3 cm
3. Nyalakan lilin dan letakkan sendok di
atasnya
4. Amati apa yang terjadi. Catat waktu saat
jatuhnya bola-bola tersebut
Lakukan dan diskusikan praktikum ini bersama kelompokmu!

Tabel hasil percobaan 1


Bola ke- Jarak (cm) Waktu (detik)
1 1 cm
2 2 cm
3 3 cm

Percobaan 2: Perpindahan kalor secara


konveksi
Alat dan Bahan:
1. Es batu
2. Gelas tembus pandang
3. Wadah tembus pandang
4. Pewarna makanan
5. Tusuk sate

Prosedur percobaan:
1. Isilah wadah dengan air keran hingga
penuh dan tunggu hingga tenang
2. Lalu teteskan cairan pewarna makanan
dengan menggunakan stusuk sate ke
dalam gelas
3. Buat es batu menjadi beberapa potongan
dan masukan satu es batu ke dalam gelas
183

4. Amati yang terjadi dalam gelas.

Tabel hasil percobaan 2


Percobaan Jarak (cm) Waktu (detik)
1 1 cm
2 2 cm
3 3 cm

Percobaan 3: Perpindahan kalor secara


radiasi
Alat dan Bahan:
1. Stopwatch
2. Penggaris
3. Lilin
4. Mentega
5. Dua potong kertas kardus
Prosedur percobaan:
1. Oleskan mentega secukupnya pada kedua
potong kertas kardus
2. Nyalakan lilin. Lalu letakkan kedua kertas
di antara lilin pada jarak 1 cm
3. Amati yang terjadi pada mentega.
4. Hitunglah waktu yang digunakan mentega
untuk meleleh menggunakan stopwatch
5. Ulangilah langkah kedua pada jarak 2 cm
dan 3 cm. Catat hasil percobaanmu pada
tabel yang telah disediakan.

Tabel hasil percobaan 3


Percobaan Jarak (cm) Waktu (detik)
1 1 cm
2 2 cm
3 3 cm

Setelah melakukan percobaan sederhana siswa dapat menganalisis besarnya


konduktivitas termal dalam kehidupan sehari-hari

1. Ketika sendok dipanaskan dari ujung sednok yang dibakar sampai sendok yang kita
pegang, apakah ada bagian sendok yang berpindah?
184

_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
2. Apakah fungsi liin pada percobaan tersebut?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
3. Konduksi merupakan perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel-partikel
zat perantara. Apkah dalam percobaan yang telah kalian lakukan perpindahan kalor
yang terjadi merupakan perpindahan kalor secara konduksi?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
Mengapa demikian? Jelaskan!
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
4. Apakah yang terjadi pada pewarna makanan ketika dimasukan kedalam air?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
5. Apakah terjadinya pergerakan angin pada proses angin darat dan angin laut
disebabkan oleh adanya perbedaan suhu antara daratan dan lautan?
Jika iya, pada malam hari dan siang hari suhu mana yang lebih panas antara daratan
dan lautan?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
6. Konveksi merupakan perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai perpindahan
partikel-partikel zat tersebut. Apakah dalam percobaan yang kalian lakukan
perpindahn kalor yang terjadi merupakan perpindahan kalor secara konveksi?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
Mengapa demikian? Jelaskan!
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________

7. Bagaimana keadaan mentega sebelum dan setelah lilin dinyalakan?


_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
8. Apakah dibutuhkan perantara dalam mengalirkan kalor dari sumber kalor menuju
kertas yang diolesi mentega?
185

_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
9. Radiasi merupakan perpindahan kalor yang melalui zat perantara. Apkah dalam
percobaan yang telah kalian lakukan perpindahan kalor yang terjadi merupakan
perpindahan kalor secara radiasi?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________

Mengapa demikian? Jelaskan!


_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
10. Berikan 3 contoh konduksi, konveksi dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________

Berikan kesimpulanmu dari proses praktikum tersebut!

Konduksi Konveksi Radiasi


Berikan
kesimpulanmu
dari proses
praktikum
tersebut!
186

LAMPIRAN B
INSTRUMEN PENILAIAN
1. Kisi-Kisi Instrumen Tes Uji Coba
Penelitian
2. Instrumen Tes Uji Coba Penelitian
3. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes
a. Analisis Validasi Ahli Materi
b. Analisis Validasi Ahli Konstruksi
c. Analisis Validasi Ahli Bahasa
d. Uji Validitas Butir Soal
e. Uji Reliabilitas Instrumen
f. Uji Daya Beda
g. Uji Taraf Kesukaran
h. Rekapitulasi Hasil Uji Coba
Instrumen
4. Soal Tes Yang Digunakan
5. Instrumen Nontes
6. Lembar Uji Validasi Instrumen Nontes
7. Lembar Validasi Ahhli Materi
8. Lembar Validasi Ahhli Konstruksi
9. Lembar Validasi Ahhli Bahasa
187

Lampiran B.1 Kisi-Kisi Instrumen Tes Uji Coba Penelitian


Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba Penelitian
Indikator HOTS Σ
Indikator Soal
C4 C5 C6 Soal
Menganalisis Memilih termometer yang dapat
1* 1
besarnya suhu mengukur suhu tertentu
menggunakan Menganalisis akurasi pengukuran
beberapa skala termistor yang tepat pada waktu 2* 1
termometer malam hari
Mengevaluasi Mengkritisi peristiwa yang sesuai
3* 1
hubungan antara suhu dan terkait dengan pemuaian
dan pemuaian dalam Menyimpulkan berdasarkan hasil
4* 1
percobaan pada pemuaian volume
Memprediksi Memprediksi jendela yang akan
besarnya pemuaian digunakan Ayah berdasarkan 5* 1
luas pada suatu benda pemuaian luas
Merancang jendela agar kaca
6* 1
tidak pecah saat terjadi pemuaian
Menganalisis faktor- Menganalisis pemanas air dari
faktor yang besarnya daya maksimum 7* 1
mempengaruhi kalor pemanas air
Mengkritisi yang terjadi pada
pemanas air dari besarnya daya 8* 1
pemanas air
Menganalisis Memilih bahan yang dapat
hubungan besarnya melebur lebih cepat berdasarkan 9* 1
kalor terhadap kalor leburnya.
perubahan wujud Memprediksi besarnya
10* 1
perubahan wujud pada es
Mengevaluasi Menyimpulkan dengan tepat suatu
besarnya kalor data percobaan berdasarkan asas 11* 1
berdasarkan asas black
black dalam Merancang agar suhu air teh
kehidupan sehari-hari menjadi hangat terkait kalor 12* 1
berdasarkan asas black
Menganalisis Menganalisis konsep
besarnya konduktivitas dalam kehidupan 13* 1
konduktivitas termal sehari-hari pada bahan panci
dalam kehidupan Mengkritik konsep konduktivitas
sehari-hari pada bahan penanak nasi 14* 1

Mengevaluasi Menyimpulkan hubungan jarak


besarnya kalor secara kertas, waktu, dan suhu 15* 1
radiasi dalam berdasarkan data hasil percobaan
kehidupan sehari-hari Memprediksi yang terjadi pada
salah satu bola saat dipanaskan 16* 1
secara radiasi
Menganalisis Memilih pernyataan yang benar 17* 1
188

Indikator HOTS Σ
Indikator Soal
C4 C5 C6 Soal
besarnya kalor secara terkait peristiwa dengan
konveksi dalam menerapkan perpindahan kalor
kehidupan sehari-hari secara konveksi
merancang alat dan bahan yang
digunakan agar air cepat mendidih
18 1
berdasarkan perpindahan kalor
secara konveksi
Jumlah Total 6 6 6 18
33,3 33,3 33,3 100
Presentase Total
3% 3% 3% %
221

Lampiran B.3 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes


a. Analisis Validasi Ahli Materi
Validator Rata-
Nomor Dr. Sitti Ahmiarti Anugrah Edi Sanjaya, Elvan Ryan Rizaldi, Nilai CVR rata
Soal Saptari, M.Si Azhar, M.Si M.Si Yuniarti, M.Si M.Si CVR
A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0,8 0,95
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
5 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,8 0,8 1 0,90
6 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,8 0,8 1 0,90
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
8 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,8 1 1 0,95
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0,8 0,95
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
11 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,8 1 1 0,95
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
15 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,8 0,8 0,8 0,85
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
222

Validator Rata-
Nomor Dr. Sitti Ahmiarti Anugrah Edi Sanjaya, Elvan Ryan Rizaldi, Nilai CVR rata
Soal Saptari, M.Si Azhar, M.Si M.Si Yuniarti, M.Si M.Si CVR
A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Jumlah CVR 17,45
CVI 0,97
Sangat
Kategori
sesuai
223

b. Analisis Validasi Ahli Konstruksi

No Validator
m Nilai CVR Rata-
or Iwan Permana Suwarna, Mochamad Feby rata
Sri Purwaningsih, M.Pd Dr. Prayekti Anugrah Azhar, M.Si
So
M.Pd Sumantri,M.Pd CVR
al
A B C D E F G H I A B C D E F G H I A B C D E F G H I A B C D E F G H I A B C D E F G H I A B C D E F G H I

0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 , 1 1 , 1 1 1 1 1 0,95
8 8

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00

6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00

0
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 , 1 1 1 0,97
8

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
224

No Validator
m Nilai CVR Rata-
or Iwan Permana Suwarna, Mochamad Feby rata
Sri Purwaningsih, M.Pd Dr. Prayekti Anugrah Azhar, M.Si
So
M.Pd Sumantri,M.Pd CVR
al
A B C D E F G H I A B C D E F G H I A B C D E F G H I A B C D E F G H I A B C D E F G H I A B C D E F G H I

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00

16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00

18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00

Jumlah CVR 17,92

CVI 0,99
Sangat
Kategori sesuai
225

c. Analisis Validasi Ahli Bahasa


Validator
Dr. Elvi Dedi Neneng Teni Rata-
Nomor Dr. Nuryani, Nilai CVR
Susanti, Kusnendi, Nurjanah, Hikmatin, rata
Soal S.Pd, M.A
M.Pd M.Pd M.Hum M.Pd CVR
A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0,6 1 1 1 0,90
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0,6 1 1 1 0,90
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0,8 1 1 1 0,95
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0,8 1 1 1 0,95
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0,8 1 1 1 0,95
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0,8 1 1 1 0,95
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0,8 1 1 1 0,95
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0,8 1 1 1 0,95
226

Validator
Dr. Elvi Dedi Neneng Teni Rata-
Nomor Dr. Nuryani, Nilai CVR
Susanti, Kusnendi, Nurjanah, Hikmatin, rata
Soal S.Pd, M.A
M.Pd M.Pd M.Hum M.Pd CVR
A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Jumlah CVR 17,5
CVI 0,97
Sangat
Kategori
sesuai
227

d. Uji Validitas Butir Soal


e. Uji Reliabilitas Instrumen
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 7,16
Simpang Baku= 4,24
KorelasiXY= 0,69
Reliabilitas Tes= 0,82
Nama berkas: D:\SKRIPSI\1. SKRIPSI\BAB\HASIL UJI COBA INSTRUMEN.ANA

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 2 A2 9 8 17
2 20 A20 7 8 15
3 3 A3 7 6 13
4 4 A4 7 6 13
5 7 A7 4 7 11
6 12 A12 5 6 11
7 15 A15 6 5 11
8 8 A8 4 6 10
9 17 A17 7 3 10
10 26 A26 5 5 10
11 9 A9 4 5 9
12 14 A14 4 5 9
13 29 A29 3 6 9
14 22 A22 5 3 8
15 10 A10 5 2 7
16 31 A31 4 3 7
17 1 A1 2 4 6
18 5 A5 4 2 6
19 11 A11 4 2 6
20 25 A25 4 2 6
21 28 A28 4 2 6
22 32 A32 2 4 6
23 13 A13 2 2 4
24 18 A18 0 3 3
25 23 A23 1 2 3
26 30 A30 1 2 3
27 16 A16 1 1 2
28 19 A19 1 1 2
29 24 A24 0 2 2
30 27 A27 0 2 2
31 6 A6 0 1 1
32 21 A21 0 1 1
228

f. Uji Daya Beda


DAYA PEMBEDA
============

Jumlah Subyek= 32
Klp atas/bawah(n)= 9
Butir Soal= 18
Nama berkas: D:\SKRIPSI\1. SKRIPSI\BAB\HASIL UJI COBA INSTRUMEN.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)
1 1 5 0 5 55,56
2 2 7 1 6 66,67
3 3 6 0 6 66,67
4 4 6 1 5 55,56
5 5 6 0 6 66,67
6 6 6 2 4 44,44
7 7 8 2 6 66,67
8 8 8 3 5 55,56
9 9 5 0 5 55,56
10 10 7 0 7 77,78
11 11 7 1 6 66,67
12 12 6 1 5 55,56
13 13 6 0 6 66,67
14 14 8 0 8 88,89
15 15 7 1 6 66,67
16 16 7 0 7 77,78
17 17 6 0 6 66,67
18 18 0 7 -7 -77,78
229

g. Uji Taraf Kesukaran


TINGKAT KESUKARAN
=================

Jumlah Subyek= 32
Butir Soal= 18
Nama berkas: D:\SKRIPSI\1. SKRIPSI\BAB\HASIL UJI COBA INSTRUMEN.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran


1 1 12 37,50 Sedang
2 2 14 43,75 Sedang
3 3 8 25,00 Sukar
4 4 12 37,50 Sedang
5 5 12 37,50 Sedang
6 6 15 46,88 Sedang
7 7 21 65,63 Sedang
8 8 24 75,00 Mudah
9 9 12 37,50 Sedang
10 10 8 25,00 Sukar
11 11 11 34,38 Sedang
12 12 12 37,50 Sedang
13 13 10 31,25 Sedang
14 14 14 43,75 Sedang
15 15 14 43,75 Sedang
16 16 11 34,38 Sedang
17 17 12 37,50 Sedang
18 18 7 21,88 Sukar
230

h. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen


REKAP ANALISIS BUTIR
=====================
Rata2= 7,16
Simpang Baku= 4,24
KorelasiXY= 0,69
Reliabilitas Tes= 0,82
Butir Soal= 18
Jumlah Subyek= 32
Nama berkas: D:\SKRIPSI\1. SKRIPSI\BAB\HASIL UJI COBA INSTRUMEN.ANA

Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi


1 1 55,56 Sedang 0,512 Signifikan
2 2 66,67 Sedang 0,480 Signifikan
3 3 66,67 Sukar 0,635 Sangat Signifikan
4 4 55,56 Sedang 0,574 Sangat Signifikan
5 5 66,67 Sedang 0,574 Sangat Signifikan
6 6 44,44 Sedang 0,520 Signifikan
7 7 66,67 Sedang 0,468 Signifikan
8 8 55,56 Mudah 0,488 Signifikan
9 9 55,56 Sedang 0,605 Sangat Signifikan
10 10 77,78 Sukar 0,687 Sangat Signifikan
11 11 66,67 Sedang 0,524 Signifikan
12 12 55,56 Sedang 0,574 Sangat Signifikan
13 13 66,67 Sedang 0,491 Signifikan
14 14 88,89 Sedang 0,600 Sangat Signifikan
15 15 66,67 Sedang 0,480 Signifikan
16 16 77,78 Sedang 0,650 Sangat Signifikan
17 17 66,67 Sedang 0,496 Signifikan
18 18 -77,78 Sukar -0,635 -
240

Lampiran B.5 Instrumen Nontes


a. Kisi-kisi Instrumen Nontes
Kisi-Kisi Instrumen Nontes (Angket)

No. Indikator Angket Nomor Soal Jumlah


Positif Negatif Soal
1 Penggunaan model Blended Learning 1,2 6,10 4
2 Keunggulan model Blended Learning 4,5 8,9 4
dibandingkan dengan pembelajaran
yang biasa diterapkan
3 Penyampaian materi dengan model 3 7 2
Blended Learning dalam proses
pembelajaran
Jumlah Soal 5 5 10
241

b. Instrumen Nontes
242
243

Lampiran B.6 Lembar Uji Validasi Instrumen Nontes


244

Lampiran B.7 Lembar Validasi Ahhli Materi


245
246
247
248

Lampiran B.8 Lembar Validasi Ahhli Konstruksi


249
250
251
252

Lampiran B.9 Lembar Validasi Ahhli Bahasa


253
254
255

LAMPIRAN C
ANALISIS HASIL PENELITIAN

1. Hasil Pretest
2. Hasil Posttest
3. Hasil Olah Data Per Indikator Kognitif
4. Uji Normalitas Hasil Pretest
5. Uji Normalitas Hasil Posttest
6. Uji Homogenitas Hasil Pretest
7. Uji Homogenitas Hasil Posttest
8. Uji Hipotesis Hasil Pretest
9. Uji Hipotesis Hasil Posttest
10. Uji N-Gain
11. Uji Hipotesis N-Gain
12. Hasil Peningkatan Per Indikator
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
13. Hasil Peningkatan Per Indikator Ranah
Kognitif
14. Data Hasil Angket Siswa
15. Surat Keterangan Penelitian
256

Lampiran C.1 Hasil Pretest


Data Skor Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Siswa Pretest kontrol Pretest eksperimen
1 10 8
2 7 3
3 6 8
4 7 7
5 11 9
6 9 5
7 10 9
8 9 8
9 10 9
10 8 10
11 8 9
12 7 4
13 8 9
14 8 6
15 7 8
16 6 10
17 5 6
18 4 3
19 5 3
20 5 2
21 8 4
22 7 5
23 9 5
24 10 5
25 10 11
26 10 11
27 9 6
257

28 10 11
29 9 11
30 9 10
31 7 7
32 7 6
33 9 5
34 9 11
Jumlah 273 244
Rata-Rata 8,02 7,18
SD 1,77 2,72
258

Lampiran C.2 Hasil Posttest


Data hasil Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Siswa Posttest kontrol Posttest eksperimen
1 3 11
2 5 12
3 8 12
4 11 15
5 9 15
6 8 14
7 11 10
8 12 15
9 12 14
10 9 13
11 7 5
12 12 14
13 11 15
14 13 12
15 14 15
16 12 15
17 13 14
18 10 13
19 12 13
20 12 14
21 10 13
22 11 10
23 10 9
24 9 11
25 16 13
259

26 15 13
27 14 14
28 15 14
29 12 12
30 14 11
31 12 14
32 15 15
33 14 15
34 15 9
Jumlah 386 434
Rata-Rata 11,35 12,76
SD 2,94 2,26
260

Lampiran C.3 Hasil Olah Data Per Indikator Kognitif


Perhitungan Data Pretest Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa
Kelas Eksperimen
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
No. Nama C4 C5 C6
Jumlah
Absen Siswa 1 2 7 9 13 17 3 4 8 11 14 15 5 6 10 12 16
B C B E C B C A B B B C B E D A D
1 A1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 8
2 B1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
3 C1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 8
4 D1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 7
5 E1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 9
6 F1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 5
7 G1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 9
8 H1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 8
9 I1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 9
10 J1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 10
11 K1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 9
12 L1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4
13 M1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 9
14 N1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 6
15 O1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 8
16 P1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 10
17 Q1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 6
18 R1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3
261

KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI


No. Nama C4 C5 C6
Jumlah
Absen Siswa 1 2 7 9 13 17 3 4 8 11 14 15 5 6 10 12 16
B C B E C B C A B B B C B E D A D
19 S1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3
20 T1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
21 U1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4
22 V1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5
23 W1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 5
24 X1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 5
25 Y1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 11
26 Z1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 11
27 A2 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 6
28 B2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 11
29 C2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 11
30 D2 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 10
31 E2 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 7
32 F2 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 6
33 G2 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5
34 H2 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 11
Jumlah 17 28 9 10 18 25 11 22 13 6 15 14 14 19 7 5 11
Rata-rata 0,5 0,8 0,26 0,3 0,5 0,7 0,3 0,65 0,4 0,2 0,4 0,4 0,4 0,56 0,21 0,1 0,32
Presentase 50% 82% 26% 29% 53% 74% 32% 65% 38% 18% 44% 41% 41% 56% 21% 15% 32%
Presentase per
52% 40% 33%
Indikator
262

Perhitungan Data Pretest Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa


Kelas Kontrol
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
No. Nama C4 C5 C6
Jumlah
Absen Siswa 1 2 7 9 13 17 3 4 8 11 14 15 5 6 10 12 16
B C B E C B C A B B B C B E D A D
1 A1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 10
2 B1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 7
3 C1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 6
4 D1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 7
5 E1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 11
6 F1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 9
7 G1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 10
8 H1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 9
9 I1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 10
10 J1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 8
11 K1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 8
12 L1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 7
13 M1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 8
14 N1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 8
15 O1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7
16 P1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 6
17 Q1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 5
18 R1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 4
263

KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI


No. Nama C4 C5 C6
Jumlah
Absen Siswa 1 2 7 9 13 17 3 4 8 11 14 15 5 6 10 12 16
B C B E C B C A B B B C B E D A D
19 S1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 5
20 T1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 5
21 U1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 8
22 V1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 7
23 W1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 9
24 X1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 10
25 Y1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 10
26 Z1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 10
27 A2 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 9
28 B2 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 10
29 C2 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 9
30 D2 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 9
31 E2 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 7
32 F2 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 7
33 G2 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 9
34 H2 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 9
Jumlah 23 26 13 7 29 15 4 33 27 14 23 21 6 17 8 0 7
Rata-rata 0,7 0,8 0,38 0,2 0,9 0,4 0,1 0,97 0,8 0,4 0,7 0,6 0,2 0,5 0,24 0 0,21
Presentase 68% 76% 38% 21% 85% 44% 12% 97% 79% 41% 68% 62% 18% 50% 24% 0% 21%
Presentase per
55% 60% 22%
Indikator
264

Perhitungan Data Posttest Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa


Kelas Eksperimen
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
No. Nama C4 C5 C6
Jumlah
Absen Siswa 1 2 7 9 13 17 3 4 8 11 14 15 5 6 10 12 16
B C B E C B C A B B B C B E D A D
1 A1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 11
2 B1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 12
3 C1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 12
4 D1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 15
5 E1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 15
6 F1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 14
7 G1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 10
8 H1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15
9 I1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 14
10 J1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 13
11 K1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5
12 L1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 14
13 M1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 15
14 N1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 12
15 O1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 15
16 P1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 15
17 Q1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 14
18 R1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 13
265

KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI


No. Nama C4 C5 C6
Jumlah
Absen Siswa 1 2 7 9 13 17 3 4 8 11 14 15 5 6 10 12 16
B C B E C B C A B B B C B E D A D
19 S1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 13
20 T1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14
21 U1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 13
22 V1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 10
23 W1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 9
24 X1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 11
25 Y1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 13
26 Z1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 13
27 A2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 14
28 B2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 14
29 C2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 12
30 D2 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 11
31 E2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 14
32 F2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15
33 G2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15
34 H2 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 9
Jumlah 34 28 31 28 30 6 31 33 25 24 21 29 25 23 32 4 30
Rata-rata 1 0,8 0,91 0,8 0,9 0,2 0,9 0,97 0,7 0,7 0,6 0,9 0,7 0,68 0,94 0,1 0,88
Presentase 100% 82% 91% 82% 88% 18% 91% 97% 74% 71% 62% 85% 74% 68% 94% 12% 88%
Presentase per
77% 80% 67%
Indikator
266

Perhitungan Data Posttest Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa


Kelas Kontrol
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
No. Nama C4 C5 C6
Jumlah
Absen Siswa 1 2 7 9 13 17 3 4 8 11 14 15 5 6 10 12 16
B C B E C B C A B B B C B E D A D
1 A1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3
2 B1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 5
3 C1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 8
4 D1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 11
5 E1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 9
6 F1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 8
7 G1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 11
8 H1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 12
9 I1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 12
10 J1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 9
11 K1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 7
12 L1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 12
13 M1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 11
14 N1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13
15 O1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14
16 P1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 12
17 Q1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 13
18 R1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 10
267

KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI


No. Nama C4 C5 C6
Jumlah
Absen Siswa 1 2 7 9 13 17 3 4 8 11 14 15 5 6 10 12 16
B C B E C B C A B B B C B E D A D
19 S1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 12
20 T1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 12
21 U1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 10
22 V1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 11
23 W1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 10
24 X1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 9
25 Y1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
26 Z1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15
27 A2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 14
28 B2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 15
29 C2 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 12
30 D2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 14
31 E2 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 12
32 F2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 15
33 G2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 14
34 H2 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
Jumlah 34 16 29 25 23 12 20 24 27 25 20 25 12 27 26 11 30
Rata-rata 1 0,5 0,85 0,7 0,7 0,4 0,6 0,71 0,8 0,7 0,6 0,7 0,4 0,79 0,76 0,3 0,88
Presentase 100% 47% 85% 74% 68% 35% 59% 71% 79% 74% 59% 74% 35% 79% 76% 32% 88%
Presentase per
68% 69% 62%
Indikator
268

Lampiran C.4 Uji Normalitas Hasil Pretest


Uji Normalitas Hasil Pretest
Kelas Eksperimen dan Kontrol
A. Kelas Eksperimen
Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:
1. Tetapkan hipotesis statistik
𝐻0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
𝐻1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2. Gunakan tingkat signifikan 𝛼 = 5%
3. Perhatikan significance (sig.) pada output setelah pengelolahan data
4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan dibawah ini:
a. Jika sig. > 0,05 (5%) maka 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak
b. Jika sig. < 0,05 (5%) maka 𝐻0 ditolak 𝐻1 diterima

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Nilai 34 100,0% 0 0,0% 34 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Nilai Mean 7,18 ,467

95% Confidence Interval for Lower Bound 6,23


Mean Upper Bound 8,13

5% Trimmed Mean 7,23

Median 7,50

Variance 7,422

Std. Deviation 2,724

Minimum 2

Maximum 11

Range 9

Interquartile Range 4

Skewness -,159 ,403


269

Kurtosis -1,135 ,788

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai ,131 34 ,151 ,939 34 ,057

a. Lilliefors Significance Correction

Uji Sharpio-Wilk menunjukan nilai Sig. 0,82. Karena nilai Sig. Sharpio-Wilk
lebih besar dari 0,05 maka 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
270

B. Kelas Kontrol
Langkah-langkah dalam melakukan uji normaitas:
1. Tetapkan hipotesis statistik
𝐻0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
𝐻1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2. Gunakan tingkat signifikan 𝛼 = 5%
3. Perhatikan significance (sig.) pada output setelah pengelolahan data
4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan dibawah ini:
a. Jika sig. > 0,05 (5%) maka 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak
b. Jika sig. < 0,05 (5%) maka 𝐻0 ditolak 𝐻1 diterima

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Nilai 34 97,1% 1 2,9% 35 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Nilai Mean 8,03 ,303

95% Confidence Interval for Lower Bound 7,41


Mean Upper Bound 8,65

5% Trimmed Mean 8,09

Median 8,00

Variance 3,120

Std. Deviation 1,766

Minimum 4

Maximum 11

Range 7

Interquartile Range 2

Skewness -,503 ,403

Kurtosis -,498 ,788

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
271

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai ,179 34 ,007 ,935 34 ,044

a. Lilliefors Significance Correction

Kesimpulan:
Uji Sharpio-Wilk menunjukan nilai Sig. 0,044. Karena nilai Sig. Sharpio-Wilk
lebih kecil dari 0,05 maka 𝐻0 ditolak 𝐻1 diterima. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
272

Lampiran C.5 Uji Normalitas Hasil Posttest


Uji Normalitas Hasil Pretest
Kelas Eksperimen dan Kontrol
A. Kelas Eksperimen
Langkah-langkah dalam melakukan uji normaitas:
1. Tetapkan hipotesis statistik
𝐻0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
𝐻1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2. Gunakan tingkat signifikan 𝛼 = 5%
3. Perhatikan significance (sig.) pada output setelah pengelolahan data
4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan dibawah ini:
a. Jika sig. > 0,05 (5%) maka 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak
b. Jika sig. < 0,05 (5%) maka 𝐻0 ditolak 𝐻1 diterima
273

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Nilai 34 97,1% 1 2,9% 35 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Nilai Mean 6,68 ,440

95% Confidence Interval for Lower Bound 5,78


Mean Upper Bound 7,57

5% Trimmed Mean 6,67

Median 7,00
Variance 6,589

Std. Deviation 2,567

Minimum 2

Maximum 11

Range 9

Interquartile Range 3

Skewness ,246 ,403

Kurtosis -,672 ,788

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai ,126 34 ,186 ,944 34 ,082

a. Lilliefors Significance Correction

Uji Sharpio-Wilk menunjukan nilai Sig. 0,082. Karena nilai Sig. Sharpio-Wilk
lebih besar dari 0,05 maka 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
274

B. Kelas Kontrol
Langkah-langkah dalam melakukan uji normaitas:
1. Tetapkan hipotesis statistik
𝐻0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
𝐻1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2. Gunakan tingkat signifikan 𝛼 = 5%
3. Perhatikan significance (sig.) pada output setelah pengelolahan data
4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan dibawah ini:
a. Jika sig. > 0,05 (5%) maka 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak
b. Jika sig. < 0,05 (5%) maka 𝐻0 ditolak 𝐻1 diterima

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Nilai 34 97,1% 1 2,9% 35 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Nilai Mean 11,35 ,505

95% Confidence Interval for Lower Bound 10,33


Mean Upper Bound 12,38

5% Trimmed Mean 11,54

Median 12,00

Variance 8,660

Std. Deviation 2,943

Minimum 3

Maximum 16

Range 13

Interquartile Range 4

Skewness -,839 ,403

Kurtosis ,874 ,788

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
275

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai ,146 34 ,064 ,943 34 ,077

a. Lilliefors Significance Correction

Uji Sharpio-Wilk menunjukan nilai Sig. 0,77. Karena nilai Sig. Sharpio-Wilk
lebih besar dari 0,05 maka 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
276

Lampiran C.6 Uji Homogenitas Hasil Pretest


Uji Homogenitas Data Pretest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Langkah-langkah dalam melakukan uji homogenitas:
1. Tetapkan hipotesis statistik
𝐻0 = tidak ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (homogen)
𝐻1 = ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (tidak homogen)
2. Gunakan tingkat signifikan 𝛼 = 5%
3. Perhatikan significance (sig.) pada output setelah pengelolahan data
4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan dibawah ini:
a. Jika sig. > 0,05 (5%) maka 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak, yaitu varian
kedua kelompok sama atau homogen
b. Jika sig.< 0,05 (5%) maka 𝐻0 ditolak 𝐻1 diterima, yaitu varian kedua
kelompok berbeda atau tidak homogen

Test of Homogeneity of Variances


Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3,847 1 66 ,054

Kesimpulan :
Uji Levene menunjukan nilai Sig. 0,054. Karena nilai Sig. lebih besar dari 0,05,
maka 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian
kedua kelompok sama atau homogen.
277

Lampiran C.7 Uji Homogenitas Hasil Posttest


Uji Homogenitas Data Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Langkah-langkah dalam melakukan uji homogenitas:
1. Tetapkan hipotesis statistik
𝐻0 = tidak ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (homogen)
𝐻1 = ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (tidak homogen)
2. Gunakan tingkat signifikan 𝛼 = 5%
3. Perhatikan significance (sig.) pada output setelah pengelolahan data
4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan dibawah ini:
a. Jika sig. > 0,05 (5%) maka 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak, yaitu varian kedua
kelompok sama atau homogen
b. Jika sig.< 0,05 (5%) maka 𝐻0 ditolak 𝐻1 diterima, yaitu varian kedua
kelompok berbeda atau tidak homogen

Test of Homogeneity of Variances


Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,781 1 66 ,187
Kesimpulan :
Uji Levene menunjukan nilai Sig. 0,187. Karena nilai Sig. lebih besar dari 0,05,
maka 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian
kedua kelompok sama atau homogen.
278

Lampiran C.8 Uji Hipotesis Hasil Pretest


Langkah-langkah dalam melakukan uji hipotesis:
1. Tetapkan hipotesis statistik
𝐻0 = tidak terdapat perbedaan rata-rata pretest siswa kinesthetic style di
kelompok eksperimen dan siswa kinesthetic style di kelompok kontrol
𝐻1 = terdapat perbedaan rata-rata pretest siswa kinesthetic style di kelompok
eksperimen dan siswa kinesthetic style di kelompok kontrol
2. Gunakan tingkat signifikan 𝛼 = 5%
3. Perhatikan significance (sig.) pada output setelah pengelolahan data
4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan dibawah ini:
a. Jika sig.(2-tailed) < (𝛼 = 0,05) maka 𝐻0 ditolak 𝐻1 diterima
b. Jika sig.(2-tailed) > (𝛼 = 0,05) maka 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak

Mann- Whitney Test


Ranks

Kelas N Mean Rank Sum of Ranks

Nilai Kelas Kontrol 34 37,37 1270,50

Kelas Eksperimen 34 31,63 1075,50

Total 68

Test Statisticsa

Nilai

Mann-Whitney U 480,500
Wilcoxon W 1075,500
Z -1,207
Asymp. Sig. (2-tailed) ,228

a. Grouping Variable: Kelas

Kesimpulan:
Dari hasil diatas menunjukan bahwa, sig 0,228 > (𝛼 = 0,05) maka 𝐻0 diterima
𝐻1 ditolak, sehingga tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa pada kelas eksperimen dan siswa pada kelas kontrol.
279

Lampiran C.9 Uji Hipotesis Hasil Posttest


Langkah-langkah dalam melakukan uji hipotesis:
1. Tetapkan hipotesis statistik
𝐻0 = tidak terdapat perbedaan rata-rata pretest siswa kinesthetic style di
kelompok eksperimen dan siswa kinesthetic style di kelompok kontrol
𝐻1 = terdapat perbedaan rata-rata pretest siswa kinesthetic style di kelompok
eksperimen dan siswa kinesthetic style di kelompok kontrol
2. Gunakan tingkat signifikan 𝛼 = 5%
3. Perhatikan significance (sig.) pada output setelah pengelolahan data
4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan dibawah ini:
a. Jika sig.(2-tailed) < (𝛼 = 0,05) maka 𝐻0 ditolak 𝐻1 diterima
b. Jika sig.(2-tailed) > (𝛼 = 0,05) maka 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Nilai Kelas Kontrol 34 11,35 2,943 ,505

Kelas Eksperimen 34 12,76 2,257 ,387

Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the

Sig. (2- Mean Std. Error Difference

F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper

Nila Equal
i variance
s 1,781 ,187 -2,220 66 ,030 -1,412 ,636 -2,682 -,142
assume
d

Equal
variance
s not -2,220 61,845 ,030 -1,412 ,636 -2,683 -,140
assume
d
280

Kesimpulan:
Dari hasil diatas menunjukan bahwa, sig 0,030 < (𝛼 = 0,05) maka 𝐻0 ditolak
𝐻1 diterima, sehingga terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa pada kelas eksperimen dan siswa pada kelas kontrol.
281

Lampiran C.10 Uji N-Gain


Uji N-gain Kelas Eksperimen
No. Siswa Pretest Posttest d=X2-X1 N-gain Keterangan
(X1) (X2)
1 A1 8 12 3 0,44 Sedang
2 B1 3 13 9 0,71 Tinggi
3 C1 8 12 4 0,44 Sedang
4 D1 7 15 8 0,80 Tinggi
5 E1 9 16 6 0,88 Tinggi
6 F1 5 14 9 0,75 Tinggi
7 G1 9 11 1 0,25 Rendah
8 H1 8 15 7 0,78 Tinggi
9 I1 9 14 5 0,63 Sedang
10 J1 10 13 3 0,43 Sedang
11 K1 9 5 -4 -0,50 Rendah
12 L1 4 15 10 0,85 Tinggi
13 M1 9 15 6 0,75 Tinggi
14 N1 6 12 6 0,55 Sedang
15 O1 8 15 7 0,78 Tinggi
16 P1 10 15 5 0,71 Tinggi
17 Q1 6 14 8 0,73 Tinggi
18 R1 3 13 10 0,71 Tinggi
19 S1 3 14 10 0,79 Tinggi
20 T1 2 15 12 0,87 Tinggi
21 U1 4 14 9 0,77 Tinggi
22 V1 5 11 5 0,50 Sedang
23 W1 5 10 4 0,42 Sedang
24 X1 4 12 6 0,62 Sedang
25 Y1 10 13 2 0,43 Sedang
26 Z1 11 13 2 0,33 Sedang
27 A2 6 15 8 0,82 Tinggi
28 B2 11 15 3 0,67 Sedang
29 C2 10 13 1 0,43 Sedang
30 D2 10 12 1 0,29 Rendah
31 E2 7 15 7 0,80 Tinggi
32 F2 6 15 9 0,82 Tinggi
33 G2 5 15 10 0,83 Tinggi
34 H2 10 10 -2 0,00 Rendah
Rata-Rata 0,47 Sedang
282

Uji N-gain Kelas Kontrol


No. Siswa Pretest Posttest d=X2-X1 N-gain Keterangan
(X1) (X2)
1 A1 10 3 -7 -1,00 Rendah
2 B1 7 5 -2 -0,20 Rendah
3 C1 6 8 2 0,18 Rendah
4 D1 7 11 4 0,40 Sedamg
5 E1 11 9 -2 -0,33 Rendah
6 F1 9 8 -1 -0,13 Rendah
7 G1 10 11 1 0,14 Rendah
8 H1 9 12 3 0,38 Sedang
9 I1 10 12 2 0,29 Rendah
10 J1 8 9 1 0,11 Rendah
11 K1 8 7 -1 -0,11 Rendah
12 L1 7 11 5 0,40 Sedang
13 M1 8 11 3 0,33 Sedang
14 N1 8 13 5 0,56 Sedang
15 O1 7 14 7 0,70 Sedang
16 P1 6 11 6 0,45 Sedang
17 Q1 5 13 8 0,67 Sedang
18 R1 4 10 6 0,46 Sedang
19 S1 5 12 7 0,58 Sedang
20 T1 5 12 7 0,58 Sedang
21 U1 8 10 2 0,22 Rendah
22 V1 7 11 4 0,40 Sedang
23 W1 9 10 1 0,13 Rendah
24 X1 10 9 -1 -0,14 Rendah
25 Y1 10 16 6 0,86 Tinggi
26 Z1 10 15 5 0,71 Tinggi
27 A2 9 14 5 0,63 Tinggi
28 B2 10 15 5 0,71 Tinggi
29 C2 9 12 3 0,38 Sedang
30 D2 9 13 5 0,50 Sedang
31 E2 7 12 5 0,50 Sedang
32 F2 7 15 8 0,80 Tinggi
33 G2 9 14 5 0,63 Sedang
34 H2 9 14 6 0,63 Sedang
Rata-Rata 0,18 Sedang
283

Lampiran C.11 Uji Hipotesis N-Gain


Langkah-langkah dalam melakukan uji hipotesis:
1. Tetapkan hipotesis statistik
𝐻0 = tidak terdapat perbedaan rata-rata pretest siswa kinesthetic style di
kelompok eksperimen dan siswa kinesthetic style di kelompok kontrol
𝐻1 = terdapat perbedaan rata-rata pretest siswa kinesthetic style di kelompok
eksperimen dan siswa kinesthetic style di kelompok kontrol
2. Gunakan tingkat signifikan 𝛼 = 5%
3. Perhatikan significance (sig.2-tailed) pada output setelah pengelolahan data
4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan dibawah ini:
a. Jika sig.(2-tailed) < (𝛼 = 0,05) maka 𝐻0 ditolak 𝐻1 diterima
b. Jika sig.(2-tailed) > (𝛼 = 0,05) maka 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak

Mann-Whitney Test

Ranks

Kelas N Mean Rank Sum of Ranks

Nilai Kelas Kontrol 34 40,28 1369,50

Kelas Eksperimen 34 28,72 976,50

Total 68

Test Statisticsa

Nilai

Mann-Whitney U 381,500
Wilcoxon W 976,500
Z -2,432
Asymp. Sig. (2-tailed) ,015

a. Grouping Variable: Kelas

Dari hasil diatas menunjukan bahwa, sig =0,015 > (𝛼 = 0,05) maka 𝐻0 ditolak
𝐻1 diterima, sehingga terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa pada kelas eksperimen dan siswa pada kelas kontrol.
284

Lampiran C.12 Hasil Peningkatan Per Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat


Tinggi
Hasil Peningkatan Ranah Kognitif C4 Kelas Eksperimen
No. Siswa Pretest Posttest d=X2-X1 N-gain Keterangan
(X1) (X2)
1 A1 5 3 -2 -2,00 Rendah
2 B1 1 4 3 0,60 Sedang
3 C1 3 4 1 0,33 Sedang
4 D1 2 5 3 0,75 Tinggi
5 E1 4 5 1 0,50 Sedang
6 F1 3 5 2 0,67 Sedang
7 G1 5 4 -1 -1,00 Rendah
8 H1 3 5 2 0,67 Sedang
9 I1 4 5 1 0,50 Sedang
10 J1 3 4 1 0,33 Sedang
11 K1 4 3 -1 -0,50 Rendah
12 L1 3 5 2 0,67 Sedang
13 M1 3 5 2 0,67 Sedang
14 N1 2 4 2 0,50 Sedang
15 O1 1 6 5 1,00 Tinggi
16 P1 3 6 3 1,00 Tinggi
17 Q1 3 5 2 0,67 Sedang
18 R1 2 5 3 0,75 Tinggi
19 S1 2 5 3 0,75 Tinggi
20 T1 2 5 3 0,75 Tinggi
21 U1 2 5 3 0,75 Tinggi
22 V1 3 4 1 0,33 Sedang
23 W1 4 4 0 0,00 Rendah
24 X1 2 4 2 0,50 Sedang
25 Y1 5 4 -1 -1,00 Rendah
26 Z1 5 4 -1 -1,00 Rendah
27 A2 3 6 3 1,00 Tinggi
28 B2 5 6 1 1,00 Tinggi
29 C2 5 5 0 0,00 Rendah
30 D2 4 3 -1 -0,50 Rendah
31 E2 3 5 2 0,67 Sedang
32 F2 1 5 4 0,80 Tinggi
33 G2 3 5 2 0,67 Sedang
34 H2 4 4 0 0,00 Rendah
Rata-Rata 0,32 Sedang
285

Hasil Peningkatan Ranah Kognitif C5 Kelas Eksperimen


No. Siswa Pretest Posttest d=X2-X1 N-gain Keterangan
(X1) (X2)
1 A1 2 5 3 0,75 Tinggi
2 B1 2 5 3 0,75 Tinggi
3 C1 3 5 2 0,67 Sedang
4 D1 2 6 4 1,00 Tinggi
5 E1 3 6 3 1,00 Tinggi
6 F1 1 6 5 1,00 Tinggi
7 G1 2 4 2 0,50 Sedang
8 H1 2 5 3 0,75 Tinggi
9 I1 3 5 2 0,67 Sedang
10 J1 4 5 1 0,50 Sedang
11 K1 3 2 -1 -0,33 Rendah
12 L1 1 5 4 0,80 Tinggi
13 M1 4 6 2 1,00 Tinggi
14 N1 2 4 2 0,50 Sedang
15 O1 4 5 1 0,50 Sedang
16 P1 5 5 0 0,00 Rendah
17 Q1 2 5 3 0,75 Tinggi
18 R1 0 5 5 0,83 Tinggi
19 S1 0 5 5 0,83 Tinggi
20 T1 0 6 6 1,00 Tinggi
21 U1 1 5 4 0,80 Tinggi
22 V1 2 4 2 0,50 Sedang
23 W1 0 4 4 0,67 Sedang
24 X1 2 5 3 0,75 Tinggi
25 Y1 4 6 2 1,00 Tinggi
26 Z1 4 4 0 0,00 Rendah
27 A2 1 4 3 0,60 Sedang
28 B2 4 4 0 0,00 Rendah
29 C2 4 4 0 0,00 Rendah
30 D2 4 5 1 0,50 Sedang
31 E2 1 5 4 0,80 Tingggi
32 F2 3 5 2 0,67 Sedang
33 G2 2 5 3 0,75 Tinggi
34 H2 4 3 -1 -0,50 Rendah
Rata-Rata 0,59 Sedang
286

Hasil Peningkatan Ranah Kognitif C6 Kelas Eksperimen


No. Siswa Pretest Posttest d=X2-X1 N-gain Keterangan
(X1) (X2)
1 A1 1 3 2 0,60 Sedang
2 B1 0 3 3 0,67 Sedang
3 C1 2 3 1 0,25 Rendah
4 D1 3 4 1 0,33 Sedang
5 E1 2 4 2 0,75 Tinggi
6 F1 1 3 2 0,40 Sedang
7 G1 2 2 0 0,25 Rendah
8 H1 3 5 2 0,67 Sedang
9 I1 2 4 2 0,50 Sedang
10 J1 3 4 1 0,33 Sedang
11 K1 2 0 -2 -0,50 Rendah
12 L1 0 4 4 0,83 Tinggi
13 M1 2 4 2 0,50 Sedang
14 N1 2 4 2 0,50 Sedang
15 O1 3 4 1 0,33 Sedang
16 P1 2 4 2 0,50 Sedang
17 Q1 1 4 3 0,60 Sedang
18 R1 1 3 2 0,40 Sedang
19 S1 1 3 2 0,60 Sedang
20 T1 0 3 3 0,67 Sedang
21 U1 1 3 2 0,60 Sedang
22 V1 0 2 2 0,50 Sedang
23 W1 1 1 0 0,20 Rendah
24 X1 1 2 1 0,50 Sedang
25 Y1 2 3 1 0,40 Sedang
26 Z1 2 5 3 0,75 Tinggi
27 A2 2 4 2 0,75 Tinggi
28 B2 2 4 2 0,75 Tinggi
29 C2 2 3 1 0,60 Sedang
30 D2 2 3 1 0,50 Sedang
31 E2 3 4 1 0,67 Sedang
32 F2 2 5 3 0,75 Tinggi
33 G2 0 5 5 0,83 Tinggi
34 H2 3 2 -1 0,25 Rendah
Rata-Rata 0,51 Sedang
287

Hasil Peningkatan Ranah Kognitif C4 Kelas Kontrol


No. Siswa Pretest Posttest d=X2-X1 N-gain Keterangan
(X1) (X2)
1 A1 3 1 -2 -0,67 Rendah
2 B1 2 2 0 0,00 Rendah
3 C1 3 4 1 0,33 Sedang
4 D1 2 5 3 0,75 Tinggi
5 E1 5 4 -1 -1,00 Rendah
6 F1 4 3 -1 -0,50 Rendah
7 G1 5 4 -1 -1,00 Rendah
8 H1 5 4 -1 -1,00 Rendah
9 I1 3 4 1 0,33 Sedang
10 J1 3 3 0 0,00 Rendah
11 K1 4 3 -1 -0,50 Rendah
12 L1 3 4 1 0,33 Sedang
13 M1 4 4 0 0,00 Rendah
14 N1 3 5 2 0,67 Sedang
15 O1 4 5 1 0,50 Sedang
16 P1 3 4 1 0,33 Sedang
17 Q1 2 5 3 0,75 Tinggi
18 R1 1 4 3 0,60 Tinggi
19 S1 1 3 2 0,40 Sedang
20 T1 1 6 5 1,00 Tinggi
21 U1 3 2 -1 -0,33 Rendah
22 V1 3 5 2 0,67 Sedang
23 W1 4 4 0 0,00 Rendah
24 X1 5 3 -2 -2,00 Rendah
25 Y1 5 5 0 0,00 Rendah
26 Z1 3 5 2 0,67 Sedang
27 A2 4 5 1 0,50 Sedang
28 B2 3 5 2 0,67 Sedang
29 C2 4 4 0 0,00 Rendah
30 D2 4 5 1 0,50 Sedang
31 E2 3 4 1 0,33 Sedang
32 F2 3 6 3 1,00 Tinggi
33 G2 4 5 1 0,50 Sedang
34 H2 4 4 0 0,00 Rendah
Rata-Rata 0,11 Rendah
288

Hasil Peningkatan Ranah Kognitif C5 Kelas Eksperimen


No. Siswa Pretest Posttest d=X2-X1 N-gain Keterangan
(X1) (X2)
1 A1 5 1 -4 -4,00 Rendah
2 B1 3 2 -1 -0,33 Rendah
3 C1 2 2 0 0,00 Rendah
4 D1 3 3 0 0,00 Rendah
5 E1 4 3 -1 -0,50 Rendah
6 F1 4 5 1 0,50 Sedang
7 G1 4 4 0 0,00 Rendah
8 H1 3 5 2 0,67 Tinggi
9 I1 5 5 0 0,00 Rendah
10 J1 2 4 2 0,50 Sedang
11 K1 3 3 0 0,00 Rendah
12 L1 4 5 1 0,50 Sedang
13 M1 4 4 0 0,00 Rendah
14 N1 4 4 0 0,00 Rendah
15 O1 3 5 2 0,67 Sedang
16 P1 2 5 3 0,75 Tinggi
17 Q1 3 5 2 0,67 Sedang
18 R1 3 3 0 0,00 Rendah
19 S1 3 6 3 1,00 Tinggi
20 T1 3 4 1 0,33 Sedang
21 U1 3 4 1 0,33 Sedang
22 V1 2 4 2 0,50 Sedang
23 W1 5 3 -2 -2,00 Rendah
24 X1 5 3 -2 -2,00 Rendah
25 Y1 5 6 1 1,00 Tinggi
26 Z1 5 5 0 0,00 Rendah
27 A2 3 5 2 0,67 Sedang
28 B2 5 6 1 1,00 Tinggi
29 C2 3 4 1 0,33 Sedang
30 D2 3 4 1 0,33 Sedang
31 E2 3 5 2 0,67 Sedang
32 F2 3 4 1 0,33 Sedang
33 G2 5 4 -1 -1,00 Rendah
34 H2 5 6 1 1,00 Tinggi
Rata-Rata 0,06 Rendah
289

Hasil Peningkatan Ranah Kognitif C6 Kelas Eksperimen


No. Siswa Pretest Posttest d=X2-X1 N-gain Keterangan
(X1) (X2)
1 A1 2 1 -1 -0,25 Rendah
2 B1 2 1 -1 -0,25 Rendah
3 C1 1 2 1 0,20 Rendah
4 D1 2 3 1 0,25 Rendah
5 E1 2 2 0 0,00 Rendah
6 F1 1 0 -1 -0,20 Rendah
7 G1 1 3 2 0,40 Sedang
8 H1 1 3 2 0,40 Sedang
9 I1 2 3 1 0,25 Rendah
10 J1 3 2 -1 -0,33 Rendah
11 K1 1 1 0 0,00 Rendah
12 L1 0 3 3 0,33 Sedang
13 M1 0 3 3 0,50 Sedang
14 N1 1 4 3 0,60 Sedang
15 O1 0 4 4 0,67 Sedang
16 P1 1 3 2 0,20 Rendah
17 Q1 0 3 3 0,50 Sedang
18 R1 0 3 3 0,50 Sedang
19 S1 1 3 2 0,40 Sedang
20 T1 1 2 1 0,20 Rendah
21 U1 2 4 2 0,50 Sedang
22 V1 2 2 0 0,00 Rendah
23 W1 0 3 3 0,50 Sedang
24 X1 0 3 3 0,50 Sedang
25 Y1 0 5 5 0,83 Tinggi
26 Z1 2 5 3 0,75 Tinggi
27 A2 2 4 2 0,50 Sedang
28 B2 2 4 2 0,50 Sedang
29 C2 2 4 2 0,50 Sedang
30 D2 2 5 3 0,50 Sedang
31 E2 1 3 2 0,40 Sedang
32 F2 1 5 4 0,80 Tinggi
33 G2 0 5 5 0,83 Tinggi
34 H2 0 5 5 0,67 Sedang
Rata-Rata 0,36 Sedang
290

Lampiran C.13 Hasil Peningkatan Per Indikator Ranah Kognitif


Hasil Peningkatan Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Per Aspek Kognitif Kelas Eksperimen dan Kontrol
a. Kelas Eksperimen
1) Skor Pretest Kelas Eksperimen
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
No. Nama Memilih Menganalisis Mengkritik Menyimpulkan Memprediksi Merancang
Jumlah
Absen Siswa 1 9 17 2 7 13 3 8 14 4 11 15 5 10 16 6 12
B E B C B C C B B A B C B D D E A
1 A1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 8
2 B1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3
3 C1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 8
4 D1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 7
5 E1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 9
6 F1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 5
7 G1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 9
8 H1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 8
9 I1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 9
10 J1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 10
11 K1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 9
12 L1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
13 M1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 9
14 N1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 6
15 O1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 8
16 U1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 10
17 Q1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 6
291

KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI


No. Nama Memilih Menganalisis Mengkritik Menyimpulkan Memprediksi Merancang
Jumlah
Absen Siswa 1 9 17 2 7 13 3 8 14 4 11 15 5 10 16 6 12
B E B C B C C B B A B C B D D E A
18 R1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3
19 S1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3
20 T1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
21 U1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 4
22 V1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 5
23 W1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 5
24 X1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 5
25 Y1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 11
26 Z1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 11
27 A2 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 6
28 B2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 11
29 C2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 11
30 D2 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 10
31 E2 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 7
32 F2 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6
33 G2 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 5
34 H2 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 11
Jumlah 17 10 25 28 9 18 11 13 15 22 6 14 14 7 11 19 5
Rata-rata 0,5 0,3 0,7 0,8 0,3 0,5 0,3 0,4 0,4 0,6 0,2 0,4 0,4 0,2 0,3 0,6 0,1
Presentase 50% 29% 74% 82% 26% 53% 32% 38% 44% 65% 18% 41% 41% 21% 32% 56% 15%
Presentase per
51% 54% 38% 41% 31% 35%
Indikator
292

2) Skor Posttest Kelas Eksperimen


KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
No. Nama Memilih Menganalisis Mengkritik Menyimpulkan Memprediksi Merancang
Jumlah
Absen Siswa 1 9 17 2 7 13 3 8 14 4 11 15 5 10 16 6 12
B E B C B C C B B A B C B D D E A
1 A1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 11
2 B1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 12
3 C1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 12
4 D1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15
5 E1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15
6 F1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 14
7 G1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 10
8 H1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
9 I1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14
10 J1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 13
11 K1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5
12 L1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 14
13 M1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15
14 N1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 12
15 O1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 15
16 P1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 15
17 Q1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 14
18 R1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 13
19 S1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 13
20 T1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 14
293

KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI


No. Nama Memilih Menganalisis Mengkritik Menyimpulkan Memprediksi Merancang
Jumlah
Absen Siswa 1 9 17 2 7 13 3 8 14 4 11 15 5 10 16 6 12
B E B C B C C B B A B C B D D E A
21 U1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 13
22 V1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 10
23 W1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 9
24 X1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 11
25 Y1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 13
26 Z1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13
27 A2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 14
28 B2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 14
29 C2 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 12
30 D2 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 11
31 E2 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14
32 F2 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
33 G2 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
34 H2 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 9
Jumlah 34 28 6 28 31 30 31 25 21 33 24 29 25 32 30 23 4
Rata-rata 1,0 0,8 0,2 0,8 0,9 0,9 0,9 0,7 0,6 1,0 0,7 0,9 0,7 0,9 0,9 0,7 0,1
Presentase 100% 82% 18% 82% 91% 88% 91% 74% 62% 97% 71% 85% 74% 94% 88% 68% 12%
Presentase per
67% 87% 75% 84% 85% 40%
Indikator
294

b. Kelas Kontrol
1) Skor Pretest Kelas Kontrol
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
No. Nama Memilih Menganalisis Mengkritik Menyimpulkan Memprediksi Merancang
Jumlah
Absen Siswa 1 9 17 2 7 13 3 8 14 4 11 15 5 10 16 6 12
B E B C B C C B B A B C B D D E A
1 A1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 10
2 B1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 7
3 C1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 6
4 D1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 7
5 E1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 11
6 F1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 9
7 G1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 10
8 H1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 9
9 I1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 10
10 J1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 8
11 K1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 8
12 L1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7
13 M1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 8
14 N1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 8
15 O1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 7
16 U1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 6
17 Q1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 5
18 R1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 4
19 S1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 5
295

KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI


No. Nama Memilih Menganalisis Mengkritik Menyimpulkan Memprediksi Merancang
Jumlah
Absen Siswa 1 9 17 2 7 13 3 8 14 4 11 15 5 10 16 6 12
B E B C B C C B B A B C B D D E A
20 T1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 5
21 U1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 8
22 V1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 7
23 W1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 9
24 X1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 10
25 Y1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 10
26 Z1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 10
27 A2 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 9
28 B2 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 10
29 C2 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 9
30 D2 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 9
31 E2 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 7
32 F2 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 7
33 G2 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 9
34 H2 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 9
Jumlah 23 7 15 26 13 29 4 27 23 33 14 21 6 8 7 17 0
Rata-rata 0,7 0,2 0,4 0,8 0,4 0,9 0,1 0,8 0,7 1,0 0,4 0,6 0,2 0,2 0,2 0,5 0,0
Presentase 68% 21% 44% 76% 38% 85% 12% 79% 68% 97% 41% 62% 18% 24% 21% 50% 0%
Presentase per
44% 67% 53% 67% 21% 25%
Indikator
296

2) Skor Posttest Kelas Kontrol


KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
No. Nama Memilih Menganalisis Mengkritik Menyimpulkan Memprediksi Merancang
Jumlah
Absen Siswa 1 9 17 2 7 13 3 8 14 4 11 15 5 10 16 6 12
B E B C B C C B B A B C B D D E A
1 A1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3
2 B1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 5
3 C1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 8
4 D1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 11
5 E1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 9
6 F1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 8
7 G1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 11
8 H1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 12
9 I1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 12
10 J1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 9
11 K1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 7
12 L1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 12
13 M1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 11
14 N1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 13
15 O1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 14
16 U1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 12
17 Q1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 13
18 R1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 10
19 S1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 12
20 T1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 12
297

KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI


No. Nama Memilih Menganalisis Mengkritik Menyimpulkan Memprediksi Merancang
Jumlah
Absen Siswa 1 9 17 2 7 13 3 8 14 4 11 15 5 10 16 6 12
B E B C B C C B B A B C B D D E A
21 U1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 10
22 V1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 11
23 W1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 10
24 X1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 9
25 Y1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
26 Z1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 15
27 A2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 14
28 B2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15
29 C2 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 12
30 D2 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14
31 E2 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 12
32 F2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15
33 G2 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14
34 H2 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
Jumlah 34 25 12 16 29 23 20 27 20 24 25 25 12 26 30 27 11
Rata-rata 1,0 0,7 0,4 0,5 0,9 0,7 0,6 0,8 0,6 0,7 0,7 0,7 0,4 0,8 0,9 0,8 0,3
Presentase 100% 74% 35% 47% 85% 68% 59% 79% 59% 71% 74% 74% 35% 76% 88% 79% 32%
Presentase per
70% 67% 66% 73% 67% 56%
Indikator
298

Lampiran C.14 Data Hasil Angket Siswa

Penyampaian
Penggunaan Model Keunggulan Model Materi Model
Jenis Blended Lerning Blended Learning Blended
No Learning
Kelamin
(+) (-) (+) (-) (+) (-) (+) (-) (+) (-)
1 6 2 10 4 8 5 9 3 7
1 L 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4
2 P 4 4 4 3 4 3 5 5 3 5
3 P 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4
4 P 4 4 3 4 2 4 2 4 3 3
5 P 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5
6 P 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4
7 P 3 4 3 4 4 2 3 4 4 4
8 L 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3
9 L 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3
10 P 4 4 3 4 3 2 3 4 2 4
11 P 4 5 4 4 3 5 4 5 3 5
12 P 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3
13 P 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
14 L 4 4 3 4 3 4 5 4 3 4
15 P 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2
16 P 3 3 2 2 2 3 3 2 4 2
17 P 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5
18 L 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4
19 P 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4
20 P 4 3 4 4 3 4 5 4 3 3
21 P 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4
22 P 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 P 4 3 4 4 4 4 2 5 4 4
25 P 5 4 4 3 3 5 3 4 3 5
26 P 4 5 4 5 3 5 3 5 4 5
27 P 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3
28 P 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5
29 L 5 5 4 4 5 5 4 4 4 2
30 L 5 5 4 4 4 3 4 4 4 2
31 P 4 3 3 3 4 2 4 3 4 4
299

Penyampaian
Penggunaan Model Keunggulan Model
Materi Model
Jenis Blended Lerning Blended Learning Blended
No Learning
Kelamin
(+) (-) (+) (-) (+) (-) (+) (-) (+) (-)
1 6 2 10 4 8 5 9 3 7
32 P 5 5 4 4 4 4 5 4 5 3
33 P 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4
34 P 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4
136 136 127 130 126 125 128 137 127 128
PRESENTASE 80% 80% 75% 76% 74% 74% 75% 81% 75% 75%
PER-
INDIKATOR 80% 76% 74% 76% 75%
RATA-RATA
TOTAL 76%
300

Lampiran C.15 Surat Keterangan Penelitian


301

LAMPIRAN D
SURAT KETERANGAN
1. Surat Permohonan Izin Penelitian
2. Surat Keterangan Penelitian
3. Uji Referensi
4. Foto Dokumentasi
5. Daftar Riwayat Hidup
302

Lampiran D.1 Surat Permohonan Izin Penelitian


303

Lampiran D.2 Surat Keterangan Penelitian


304

Lampiran D.3 Uji Referensi


305
306
307
308
309
310
311
312
313

Lampiran E.4 Kegiatan Sinkron Langsung dan Kegiatan Ansinkron Mandiri


314

Lampiran E.5 Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

FARAH KHOIRUNNISA. Anak pertama dari empat


bersaudara pasangan Sudrajat dan Nunis Farossa. Lahir di
Bekasi, 28 September 1997 dan bertempat tinggal di Jalan
Pinus barat V blok B/2 RT 001/024 Kel. Pamulang barat,
Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis


diantaranya SD Negeri Pamulang 01 Tangerang Selatan lulus pada 2008, SMP
Muhammadiyah 22 Setiabudi Pamulang lulus pada 2011, SMA Negeri 6
Tangerang Selatan lulus pada 2015. Penulis tercatat sebagai mahasiswa
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Keguruan,
Program Studi Pendidikan Fisika jalur ujian mandiri.

Anda mungkin juga menyukai