SKRIPSI
Oleh:
NURRACHMAWATI
1112016200055
Yang mengesahkan,
i
ABSTRAK
Nurrachmawati (1112016200055). Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Hidrolisis
Garam”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa
masih terkategorikan rendah. Salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan
berpikir kreatif siswa digunakan model pembelajaran berbasis masalah tipe
Mothes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketercapaian kemampuan
berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes.
Penelitian yang dilaksanakan di SMA Negeri 86 Jakarta pada siswa kelas XI MIA
2 merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 34
orang siswa dengan metode purposive sampling. Data dikumpulkan dengan
menggunakan instrumen yang mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa dalam
bentuk tes LKS dan angket respon siswa sebagai instrumen pendukung. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa melalui
pembelajaran berbasis masalah pada konsep hidrolisis garam dikategorikan
dengan tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Hal ini ditentukan
berdasarkan hasil tes dengan nilai rata-rata 47,18. Kategori kemampuan berpikir
kreatif siswa yang paling dominan adalah kategori sedang. Sementara itu,
persentase ketercapaian indikator kemampuan berpikir kreatif siswa meliputi 64%
flexibility, 40% fluency, 41% elaboration dan 34% originality. Berdasarkan hasil
tersebut, kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran berbasis
masalah pada konsep hidrolisis garam masih mengalami kesulitan dalam
memahami konsep pembelajaran yang diterapkan di kelas.
v
ABSTRACT
Nurrachmawati (NIM: 1112016200055). “Analysis of Student Creative
Thinking Ability through Problem Based Learning on Salt Hydrolysis
Concept”. Research of Chemistry Education Studies Program, Department of
Educational Sciences, Faculty of Tarbiya and Teachers Training, State Islamic
University Syarif Hidayatullah Jakarta.
The result of preliminary study conducted at SMAN 86 Jakarta shows that
students' creative thinking ability is still low. One way to develop students'
creative thinking skills is to use the Mothes problem-based learning model. This
study aims to determine the achievement of students' creative thinking ability
through Mothes type based learning problems. The research conducted at SMA
Negeri 86 Jakarta on the students of class XI MIA 2 is a quantitative descriptive
research. The sample of this research is 34 students with purposive sampling
method. Data were collected using instruments that measure students' creative
thinking skills in the form of LKS tests and questionnaire responses of students as
supporting instruments. The results showed that students' creative thinking ability
through problem-based learning on the concept of salt hydrolysis was categorized
by three categories namely low, medium, and high. This is determined based on
test results with an average score of 47.18. The most dominant category of
creative thinking ability of students is the moderate category. Meanwhile, the
percentage of achievement of students' creative thinking ability indicator includes
64% flexibility, 40% fluency, 41% elaboration and 34% originality. Based on
these results, students' creative thinking ability through problem-based learning
on the concept of salt hydrolysis still have difficulty in understanding the concept
of learning applied in the classroom.
Keyword: Creative Thinking Ability, Problem Based Learning Mothes type, Salt
Hydrolysis
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yangberjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa melalui
Pembelajaran Berbasis Masalah pada Konsep Hidrolisis Garam”.
Shalawat serta salam juga tak lupa tercurah kepada baginda Nabi besar kita,
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-Nya yang membawa kita
semua dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang. Semoga kita
selalu berada dalam syafa’at-Nya. Aamiin.
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Burhanudin Milama, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Dedi Irwandi, M.Si, sebagai pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan perhatiannya kepada penulis selama penyusunan
skripsi ini.
vii
5. Dewi Murniati, M.Si, sebagai pembimbing II yang telah membimbing,
memberikan arahan, serta dorongan kepada penulis selama penyusunan skripsi
ini.
6. Dila Fairusi, M.Si., sebagai validator. Terimakasih atassaran dan masukan
dalam pembuatan instrument penelitian.
7. Luki Yunita, M.Pd, sebagai validator. Terimakasih atas saran dan masukan
dalam pembuatan instrument penelitian.
8. Seluruh jajaran dosen jurusan pendidikan IPA FITK UIN Jakarta. Terimakasih
banyak atas segala ilmu dan dedikasi yang diberikan bapak dan ibu sekalian
selama penulis mengenyam perkuliahan di program studi pendidikan Kimia
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
9. Bapak dan Mama tercinta, M. Arifin dan Ooh Hojanah, Kakak tersayang,
Tiara Wulandari, Adik Tersayang Fathoni Arief Hojiansyah, serta Keluarga
Besar di Jakarta dan di Tasikmalaya, terimakasih atas dukungan moril dan
materil, kasih sayang, do’a dan semangat yang tak henti diberikan kepada
penulis.
10. Ibu Kepala SMA Negeri 86 Jakarta, Terimakasih telah memberikan
kesempatan untuk melakukan penelitian.
11. Endang Mulyaningsih, M.Pd, selaku guru kimia kelas XI IPA 2 SMAN 86
Jakarta, Terimakasih telah memberikan kesempatan untuk melakukan
penelitian dan motivasi yang diberikan.
12. Kiki Sukirman, Widya Mulyana Putri, dan Nurhikmah yang telah bersedia
membantu peneliti dalam melakukan penelitian.
13. Widya Mulyana Putri dan Ma’wah Shofwah selaku teman seperjuangan.
Terimakasih atas dorongan dan semangat yang selalu diberikan.
14. Eka Nur Yuniar dan Agus Sulistio selaku teman seperjuangan dari SMA
Terimakasih atas motivasi dan dorongannya.
15. Siswa dan siswa kelas XI MIA 2 di SMA Negeri 86 Jakarta, terimakasih atas
kerjasamanya yang telah membantu dan mempermudah peneliti dalam
penelitian.
viii
16. Siswa dan siswa kelas XII MIA 2 di SMA Negeri 86 Jakarta, terimakasih atas
kerjasamanya yang telah membantu dan mempermudah peneliti dalam
validasi instrument penelitian.
17. Teman-teman Pendidikan Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan
2012, terimakasih atas motivasi yang selalu diberikan.
18. Teman-teman dari Odoj Star 5, Teh April, Mamah Ita, Mba Esti, Ka Ranting
dan yang lainnya, Terimakasih atas dukungan morilnya dan semangatnya.
19. Teman-teman dari Relawan Nusantara Rumah Zakat Jabodetabek, lampung
dan bandung terimakasih semangatnya.
20. Teman-teman PPKT tahun 2016 terimakasih Motivasi semangatnya.
21. Serta pihak terkait lain yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang
telah membantu hingga terselesaikannya karya ini.
Nurrachmawati
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...............................................................................................................v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Identifikasi Masalah ...........................................................................9
C. Pembatasan Masalah ..........................................................................9
D. Perumusan Masalah ............................................................................10
E. Tujuan Penelitian ................................................................................10
F. Manfaat Penelitian ..............................................................................11
x
4. Konsep Kimia : Hidrolisis Garam ................................................33
B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................41
C. Kerangka Berpikir ...............................................................................44
A. Kesimpulan .......................................................................................74
B. Saran .................................................................................................75
xi
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................76
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................................84
xii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran15PersentaseIndikatorKemampuanBerpikirKreatifBerdasarkanHasilLe
mbarObservasi ................................................................................... 296
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan yang dinamis
dan berkembang sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Oleh karena itu,
pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah
pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang
bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang
dihadapinya (Trianto, 2009, hlm. 1). Pendidikan yang diselenggarakan di
Indonesia sesuai dengan kurikulum 2013. Tujuan Kurikulum 2013 tercantum
dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 69 tahun 2013
“bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan
hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif kreatif, inovatif,
dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia” (hlm. 4).
Sesuai dengan tujuan kurikulum 2013 harus diarahkan untuk membentuk
manusia yang berkualitas, memiliki budi pekerti yang luhur dan bermoral yang
baik sesuai. Selain itu, pendidikan di Indonesia diselenggarakan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan supaya menghasilkan sumber daya manusia
yang mampu bersaing di era globalisasi dengan pemikiran kreatif. Pengembangan
kurikulum 2013 mengupayakan agar siswa memiliki keterampilan berpikir kreatif
yang dapat dikembangkan melalui pendidikan untuk menghadapi tantangan
kehidupan dimasa yang akan mendatang.
Khususnya pada abad 21, kemampuan inovasi dan kreativitas juga
dibutuhkan untuk bekerja (Sani, 2014, hlm, 7). Di dalam kerangka kompetensi
abad 21 menunjukkan bahwa siswa harus memiliki keterampilan hidup dan karir,
keterampilan belajar dan berinovasi (kritis dan kreatif), kemampuan
1
2
tidak berguna untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi dalam dunia nyata
(Purtadi & Permana, 2011. hlm.4).
Padahal, peran guru dalam menentukan metode pembelajaran yang
diajarkan menentukan keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Guru harus
dapat menentukan model yang baik digunakan dalam proses pembelajaran dan
sesuai didalam tujuan pendidikan saat ini. Salah satu model yang dapat diterapkan
ialah model pembelajaran inovatif, progresif, dan konstekstual yang dengan tepat
mampu mengembangkan dan menggali pengetahuan peserta didik secara konkret
dan mandiri serta mengembangkan kemampuan berpikir siswa (Trianto, 2009,
hlm. 12). Namun realitanya, masih banyak guru yang menggunakan metode
konvensional dalam menyampaikan materi pelajaran Hal ini juga sejalan dengan
penelitian Istiqomah (2012, hlm. 2), mengemukakan bahwa pembelajaran mata
pelajaran kimia cenderung bersifat teacher oriented, text book oriented dan
kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari sehingga cenderung menuju
kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan bagi siswa. Guru terbiasa
dengan metode konvensional sedangkan siswa hanya mendengar dan mencatat
apa yang dijelaskan guru tanpa konflik kognitif yang dapat melatih keterampilan
berpikir siswa serta kurang memperhatikan kemampuan berpikir siswa sehingga
motivasi belajar siswa menjadi berkurang.
Hasil wawancara yang telah dilakukan dengan salah guru mata pelajaran
kimia di SMAN 86 Jakarta, diperoleh bahwa siswa mengalami kesulitan dalam
memahami konsep hidrolisis. Metode pembelajaran yang digunakan guru ialah
inqury learning namun pembelajaran belum maksimal. Metode yang digunakan
adalah metode yang sesuai dengan cara untuk siswa memahami materi secara
tepat dan praktis. Hal tersebut disebabkan karena pembelajaran hanya
menekankan pada sub perhitungan pH larutan dan juga tuntutan soal berdasarkan
SKL UN materi kimia saja sehingga kemampuan berpikir kreatif siswa tidak
dikembangkan. Hal tersebut juga terlihat pada tahun 2015/2016 ketuntasan pada
materi terlihat tidak sebesar pencapaian materi-materi yang lainnya. Siswa
6
cenderung memberikan respon bahwa kimia sebagai mata pelajaran tersulit salah
satunya pada konsep hidrolisis garam.
Oleh karena itu hasil observasi permasalahan dan hasil wawancara yang
terjadi dari berbagai sumber menunjukkan bahwa keterampilan berpikir tingkat
tinggi khususnya kemampuan berpikir kreatif masih kurang dikembangkan
didalam pembelajaran kimia. Masih banyak guru yang menggunakan metode
konvensional, minim-nya variasi metode yang diterapkan dalam pembelajaran
kimia dan kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Karena pembelajaran
kimia yang efektif harus harus dilakukan dengan mengedepankan kemampuan
berpikir kreatif.
Salah satu alternatif pembelajaran yang mengembangkan kemampuan
berpikir kreatif siswa adalah pembelajaran yang memberikan ruang kepada siswa
untuk bisa menentukan dan membangun konsep sendiri dan dapat
mengembangkan kemampuan berpikir siswa (Puspitasari, 2012, hlm.3). Salah
satu model pembelajaran inovatif yang menekankan pada kemampuan berpikir
siswa adalah model pembelajaran berbasis masalah. Melalui model ini kegiatan
pembelajaran tidak bersifat monoton dan membosankan karena siswa ikut aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari itu dengan adanya model pembelajaran
yang lebih interaktif dan inovatif, siswa diharapkan bukan hanya dapat
memahami konsep kimia semata, melainkan lebih diharapkan pada efek iringan
pembelajaran yang salah satunya adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu
kemampuan berpikir kreatif.
Pembelajaran berbasis masalah menurut Kwon et al., dalam Tan
(2009.hlm.20) merupakan dorongan siswa mencari solusi baru untuk masalah
yang diajukan dengan menggunakan pengetahuan dan sumber daya yang tersedia.
Proses ini diyakini untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif mereka.
Menurut Smith dalam (Amir, 2009.hlm.27), penerapan pembelajaran berbasis
masalah memiliki banyak manfaat bagi siswa yaitu menjadi lebih ingat dan
meningkat pemahamannya atas materi ajar, meningkatkan fokus pada
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan
masalah-masalah sebagai berikut:
1. Keterampilan berpikir kreatif siswa di pendidikan formal kurang dilatih.
2. Berpikir kreatif siswa jarang sekali diperhatikan dalam pembelajaran kimia.
3. Pembelajaran kimia didominasi oleh guru yang menyampaikan materi
pembelajaran dengan metode ceramah.
4. Materi pembelajaran yang siswa rasakan tidak dapat diterapkan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi di kehidupan nyata.
5. Pembelajaran kimia cenderung bersifat teacher oriented, text book oriented,
dan kurang terkaitnya dengan kehidupan sehari-hari.
10
C. Pembatasan Masalah
Masalah yang diteliti terbatas pada hal-hal berikut:
1. Analisis kemampuan berpikir kreatif siswa menurut teory Guilford (1950)
dalam indikator fluency (kelancaran), flexibility (keluwesan), elaboration
(kerincian) dan originality (keaslian).
2. Model pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes (Hans Mothes, 1957)
yang diberikan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa.
3. Pokok bahasan/ materi yang diteliti adalah konsep hidrolisis garam.
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan diangkat pada penelitian ini adalah:
1. “Bagaimana profil kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran
berbasis masalah pada konsep hidrolisis garam?”
2. “Bagaimana ketercapaian indikator kemampuan berpikir kreatif siswa melalui
pembelajaran berbasis masalah pada konsep hidrolisis garam?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang sudah dirumuskan, maka tujuan
dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui profil kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran
berbasis masalah pada konsep hidrolisis garam.
2. Mengetahui ketercapaian indikator kemampuan berpikir kreatif siswa melalui
pembelajaran berbasis masalah pada konsep hidrolisis garam.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
siswa.
11
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Problem Based Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata untuk melatih berpikir kritis dan keterampilan
pemecahan masalah sehingga memperoleh pengetahuan dan konsep mata
pelajaran yang esensial (Sudarman, 2007. hlm. 69). Menurut Tan, dalam Rusman
(2012, hlm. 229) menjelaskan bahwa Problem Based Learning merupakan inovasi
dalam pembelajaran yang mengoptimalkan kemampuan berpikir siswa melalui
proses kerja kelompok yang menciptakan kemampuan berpikir yang
kesinambungan.
Menurut Duch (2001, hlm.6), pembelajaran berbasis masalah merupakan
pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengenal cara belajar dan
bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di
dunia nyata. Masalah didunia nyata yang kompleks digunakan untuk memotivasi
siswa untuk mengidentifikasi dan menyelidiki konsep dan prinsip yang mereka
butuhkan dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Pembelajaran berbasis masalah dikenal sebagai pendekatan pembelajaran
aktif yang berpusat pada siswa (learner-centered) yang menggunakan masalah
kehidupan nyata yang kompleks, dan tidak terstruktur sebagai awal yang
menggunakan masalah kehidupan nyata yang kompleks dan tidak terstruktur
sebagai awal dari proses pembelajaran (Tan, 2004 hlm.7). Sejak dipopulerkan di
McMaster University Canada pada tahun 1970-an, sebagai upaya menemukan
solusi dengan membuat pertanyaan-pertanyaan sesuai situsi yang ada (Rusman,
2012. hlm. 242). Maka dari itu, dengan diperkenalkan sejak beberapa tahun
terakhir pembelajaran berbasis masalah terus berkembang terutama karena
12
13
a) Tahap Motivasi
Motivasi merupakan dorongan mental yang menggerakkan dan
mengarahkan perilaku manusia (Dimyati dan Moedjiono, 2006, hlm.80).
Tujuan tahap motivasi pada pembelajaran adalah menuntun, membangkitkan
rasa ingin tahu, menyiapkan kesediaan dan meningkatkan antuasiasme siswa
menghadapi pembelajaran. Maka dari itu, tahap motivasi harus dilakukan
20
h) Tahap Konsolidasi
Pada tahap ini, bertujuan agar siswa memiliki penguasaan lebih
mengenai pengetahuan baru sehingga memungkinkan terintegrasi dan
teranalisasinya pengetahuan tersebut ke dalam struktur pengetahuan siswa
terdahulu. Tahap ini merupakan tahap terpenting pada proses pembelajaran
yang tidak cukup memahami fakta-fakta. Karena pembelajaran pada tahap ini
menuntun siswa untuk menghasilkan produk tertentu yang mewakili bentuk
penyelesaian masalah. Produk tersebut berupa laporan yang sudah
direncanakan oleh siswa kemudian mendemonstrasikan ke siswa lainnya
(Trianto, 2014, hlm.67).
b. Berpikir Kreatif
1) Pengertian Berpikir Kreatif
Isaksen dalam Mahmudi (2010, hlm.2) mendefinisikan bahwa berpikir
kreatif adalah proses konstruksi ide yang menekankan pada aspek
kelancaran, keluwesan, kebaruan dan kerincian. Menurut Facione dalam
McGregor (2007, hlm.171), berpikir kreatif adalah berpikir yang mengarah
pada perolehan wawasan baru, pendekatan baru, perspektif baru, atau cara
baru dalam memahami sesuatu. Menurut Mirreshtine dalam Al-Khalili (2006,
hlm. 22) berpikir kreatif merupakan suatu proses berpikir untuk memperoleh
pengetahuan dalam bidang tertentu, baik berupa pengetahuan dasar, data teoretis
dan melakukan eksperimen untuk membuktikan data-data tersebut, lalu hasilnya
disampaikan kepada orang lain. Selanjutnya menurut Munandar (1992, hlm.
47) mengenai mendefinisikan kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir
divergen) sebagai kemampuan – berdasarkan data atau informasi yang
tersedia – menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah
dimana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman
jawaban. Definisi tersebut mendukung definisi Guilford dalam Al-Khaili
(2006, hlm. 24) yang menyatakan bahwa kreativitas adalah sistem dari
kemampuan nalar yang sederhana, dan sistem-sistem ini berbeda satu sama
lain dikarenakan perbedaan bidang kreativitas tersebut.
Kemampuan berpikir kreatif adalah salah satu kemampuan berpikir
tingkat tinggi yang efektif dalam pembelajaran sains. Kemampuan berpikir
kreatif dapat diajarkan di sekolah dengan melatih pola/kebiasaan berpikir
26
a) Tahap Persiapan
Tahap persiapan, adalah tahap seseoranng mempersiapkan diri untuk
memecahkan masalah dengan berpikir, mencari jawaban, dan
menghimpun data.
b) Tahap Inkubasi
Tahap inkubasi merupakan tahap kedua dari proses kreatif, dimana
setiap individu sejenak tidak memikirkan masalah secara sadar namu
tahap ini pemikiran tersebut “dieramnya atau mengeram” di alam pra
sadar.
c) Tahap Iluminasi
Dimana, inspirasi/gagasan baru bersama proses psikologis mengawali
dan mengikuti munculnya inspirasi/gagasan baru atau yang disebut
dengan “Aha-Erlebnis”.
d) Tahap Verifikasi
Tahap pengujian ide/gagasan terhadap realitasnya.
Indikator berpikir
Tahapan PBL Tipe
Kegiatan Siswa kreatif yang
Mothes
dikembangkan
pewangi pakaian, pemutih
pakaian)
Indikator berpikir
Tahapan PBL Tipe
Kegiatan Siswa kreatif yang
Mothes
dikembangkan
sabun detergen, pewangi
pakaian, pemutih
pakaian) (Penentuan sifat
dan pH limbah produk
hidrolisis garam, cara
penetralan limbah
tersebut)
Tahap 6 Siswa menyimpulkan Indikator flexibility
Kesimpulan penyelesaian masalah
terkait cara
penanggulangan masalah
pencemaran limbah zat
kimia rumah tangga
(limbah mencuci) (produk
hidrolisis garam: sabun
detergen, pewangi
pakaian, pemutih
pakaian).
Tahap 7 Siswa membuat Indikator fluency
Abstraksi generalisasi berdasarkan
kesimpulan yang telah
dibuat.
Tahap Siswa menyampaikan Indikator fluency
Konsolidasi laporan percobaan cara
penanggulangan masalah
pencemaran limbah kimia
dari limbah rumah tangga
melalui presentasi, serta
menyimak penjelasan
guru mengenai konsep
kimia yang terkait
pemanfaatan
33
= pH air, yaitu pH 7 atau bersifat netral. Garam yang tersusun dari asam
kuat dan basa kuat tidak memberikan perubahan warna lakmus, baik
lakmus merah maupun lakmus biru. Hal tersebut menunjukkan bahwa
larutan garam bersifat netral. Contoh garam yang tersusun dari asam kuat
34
dan basa kuat adalah NaCl yang tersusun atas HCl (asam kuat) dan NaOH
(basa kuat) (Muchtaridi & Justiana, 2007, hlm. 238).
b. Garam yang Menghasilkan Larutan Asam
Garam yang menghasilkan larutan asam tersusun dari asam kuat
dan basa lemah mengubah kertas lakmus biru menjadi merah dan tidak
mengubah kertas lakmus merah. Perubahan warna kertas lakmus tersebut
menunjukkan bahwa larutan garam bersifat asam. Contoh garam yang
tersusun dari asam kuat dan basa lemah adalah garam NH4Cl yang
tersusun dari HCl (asam kuat) dan NH4OH (basa lemah) (Muchtaridi &
Justiana, 2007, hlm. 238). Larutan garam yang berasal dari asam kuat dan
basa lemah akan terionisasi sebagian dalam air. Sebagai contoh garam
ammonium klorida (NH4Cl) yang berasal dari asam kuat HCl dan basa
+
lemah NH4OH. Dalam air, NH4Cl akan terurai menjadi ion NH4 akan
terhidrolisis oleh air sedangkan ion Cl– tidak dapat terhidrolisis oleh air
karena berasal dari asam kuat. Dengan demikian, NH4OH akan hanya
+
terhidrolisis sebagian. Keadaan ini mengakibatkan konsentrasi H dan
-
OH menjadi lebih besar sehingga karutan bersifat asam dan pH < 7.
(asam lemah) dan NaOH (basa kuat). Garam tersebut mempunyai pH > 7.
(Muctaridi & Justiana, 2007, hlm. 239). Garam tersebut berasal dari tidak
terhidrolisisnya ion Na+ sedangkan ion CH3COO– adalah basa konjugat dari
asam lemah CH3COOH dan dengan demikian miliki afinitas ion H+.
Sehingga reaksi hidrolisisnya sebagai berikut (Chang, 2004, hlm. 116):
CH3COOH-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH–(aq)
Karena reaksi ini menghasilkan ion OH– larutan natrium asetat akan
bersifat basa.
d. Garam yang Menghasilkan Larutan Netral dari Basa Lemah dan Asam
Lemah
Garam yan tersusun dari asam lemah dan basa lemah dapat bersifat
asam, basa, atau netral. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa
lemah mengalami hidrolisis total (kation dan anion mengalami hidrolisis).
Adapun pH larutan, secara kuantitatif sukar dikaitkan dengan nilai Ka dan
Kb maupun konsentrasi garam. Sifat larutan bergantung pada kekuatan
realatif asam dan bas yang bersangkutan. Jika asam lebih lemah daripada
basa (Ka< Kb), maka anion akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan
akan bersifat basa. Jika basa lebih lemah daripada asam (Ka> Kb), maka
kation akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan berifat asam.
Sedangkan, jika asam sama lemahnya dengan basa (Ka = Kb), larutan akan
bersifat netral (Purba & Sunardi, 2006. Hlm. 264).
notasi Kh dan nilainya tergantung nilai Ka dan Kb. Hubungan tetapan hidrolisis
dengan Ka dan Kb dapat dijelaskan menurut reaksi hidrolisis yang terjadi
sebagai berikut (Priyambodo, E dkk. 2015. hlm. 201):
a. Larutan Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Salah satu contoh garam dari asam kuat dan basa lemah adalah garam
NH4Cl. Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah mempunyai pH
< 7. Rumus untuk menghitung pH larutan garam sebagai berikut:
pH = - log [H+]
pH dapat dicari dengan rumus:
pH = ½ (pKw – pKa – pKb)
5. Pengelolaan Lingkungan
a. Limbah Rumah Tangga
Berdasarkan peraturan pemerintah (PP) No. 18 tahun 1999
mendefinisikan bahwa “limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan
manusia”. Menurut Widjajanti (2009, hlm. 1) mendefinisikan limbah domestik
atau rumah tangga adalah limbah cair yang berasal dari masyarakat urban
termasuk di dalamnya limbah kota dan aktifitas industri. Limbah rumah tangga
atau domestik adalah semua buangan yang berasal dari kamar mandi, kaskus,
dapur, tempat cuci piring, cuci peralatan rumah tangga, dan sebagainya, yang
secara kuantitatif limbah tadi terdiri atas zat organic berupa bentuk padat
maupun cair (Sastrawijya, 2009. hlm.123).
Limbah domestik berpotensi mencemari lingkungan khususnya
lingkungan perairan (Santoso, t.t. hlm.2). Jika terjadi penyimpangan dari
keadaan normalnya dapat dikatakan air sudah tercemar maka disebut dengan
pencemaran air (Romdhoni, (t.t). hlm.6). Dampak negatif yang diakibatkan
oleh limbah rumah tangga membuat gejala cukup serius bagi lingkungan
(Santoso, t.t. hlm.2). Penyebab terbesar terjadinya pencemaran lingkungan
akibat limbah rumah tangga berasal dari limbah mencuci. Limbah mencuci
berasal dari limbah sabun, detergen, pemutih pakaian yang merupakan sisa air
buangan mencuci yang tidak dipakai lagi. Seringkali, penggunaan detergen
39
yang semakin meningkat akan berdampak juga pada jumlah limbah yang
dihasilkan (Sopiah, t.t, hlm. 99). Begitu juga dalam penggunaan pemutih
pakaian. Berawal dari pembuangan limbah mencuci langsung ke lingkungan
akan memicu pencemaran khususnya lingkungan air sehingga akan
menimbulkan efek pencemarannya. Efek dari pencemaran air tersebut dapat
terlihat dengan; (1) perubahan suhu air, (2) perubahan pH atau konsentrasi
hydrogen, (3) perubahan warna, bau, dan rasa air normal (Wardhana, 2004).
Sementara itu, dampak negatif yang cukup serius terjadi dari pembuangan
limbah detergen menurut penelitian Sopiah (t,t, hlm.99) yaitu terjadinya
masalah pendangkalan peraiaran, terhambatnya transfer oksigen hingga
menurunnya estetika lingkungan yang disebabkan timbulnya bau dan busa.
Pembuangan limbah pemutih pun tidak jauh berbeda dengan dampak negatif
dari pembuangan limbah detergen. Hal tersebut dikarenakan dari karakteristik
detergen maupun pemutih pakaian memiliki kesamaan.
Detergen merupakan bahan pembersih yang memiliki senyawa kimia
yang keberadaanya sangat dekat dalam kehidupan sehari-hari. Detergen
mengandung garam sangat basa karena pH detergen berkisar (9,5 – 12),
bersifat korosif, dan memiliki sifat membuat iritasi pada kulit (Sopiah, t,t,
hlm.101). Sedangkan, pemutih pakaian merupakan bahan pemutih yang biasa
digunakan untuk pakaian berwarna putih. Pemutih pakaian mengandung garam
senyawa natrium hipoklorit yang bersifat basa dan pH >7. Penggunaan
pemutih pakaian memiliki dampak negatif yang dapat merusak serat pakaian
dan juga dapat menyebabkan iritasi kulit karena pemutih pakaian memiliki
sifat yang korosif.
Detergen dan pemutih pakaian merupakan produk aplikasi dari
hidrolisis garam yang sangat berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari.
Penggunaan detergen dan pemutih pakaian pada umunya dicampurkan terlebih
dahulu dengan air untuk melarutkan garam senyawa kimianya sehingga limbah
yang dihasilkan pun akan memicu terjadinya pencemaran khususnya
40
C. Kerangka Berpikir
Kemampuan berpikir kreatif siswa masih tergolong rendah. Hal ini
disebabkan proses pembelajaran di pendidikan sekolah. Proses pembelajaran di
sekolah masih didominasi oleh guru yang menyampaikan materi pembelajaran
dengan metode ceramah dan berpikir kreatif jarang sekali diperhatikan khususnya
pada pembelajaran kimia. Padahal belajar kimia sarat akan kegiatan berpikir,
salah satu berpikir yang dapat dikembangkan dari berpikir tingkat tinggi salah
satunya berpikir kreatif. Sementara itu, pembelajaran yang didominasi oleh guru
43
Hidrolisis Garam
Tahap Motivasi
Berpikir Lancar
Berpikir Luwes
Tahap Penyusunan Opini (Flexibility)
Tahap Perencanaan
& Konstruksi Berpikir Merinci
(Elaboration)
Tahap Percobaan
Berpikir Keaslian
Tahap Kesimpulan (Originality)
Tahap Abstraksi
Tahap Konsolidasi
46
47
dalam teknik ini, diambil dengan pertimbangan tertentu agar dapat memberikan
hasil secara maksimal (Arikunto, 2006, hlm.16). Sampel yang diambil
merupakan siswa kelas XI MIA dari kelas pilihan yang memiliki nilai rata-rata
ulangan harian yang lebih tinggi dibandingkan kelas lainnya, tujuannya untuk
mempermudah proses pembelajaran dan penerapan model pembelajaran berbasis
masalah tipe Mothes dalam penelitian ini. Kemudian, sampel yang didapat
dikelompokkan menjadi tiga kategori kelompok, yaitu kelompok tinggi,
kelompok menengah/sedang dan kelompok rendah. Siswa dikelompokkan
berdasarkan hasil standar deviasi yang diperoleh dari data tes kemampuan
berpikir kreatif siswa melalui kategori menurut Sugiyono (2013, hlm.189).
Kelompok tinggi = nilai siswa ≥ ̅
Kelompok menengah/ sedang = ̅
Kelompok rendah = nilai siswa ≤ ̅
*SD : Standar Deviasi
Berdasarkan hasil perhitungan (Lampiran 14) diperoleh data
penggolongan kelompok siswa dapat dilihat dalam Tabel 3.1 berikut:
Kelompok Kriteria Jumlah Siswa
Tinggi ≥ 58,8 7 Siswa
Sedang 35,5< Nilai siswa < 58,8 24 Siswa
Rendah ≤ 35,5 3 Siswa
D. Prosedur Penelitian
Pada penelitian ini terdapat beberapa tahap penelitian yang dilakukan.
Tahap-tahap penelitian tersebut bertujuan agar penelitian ini lebih tersistematis
dan terurut. Tahap-tahap penelitian tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Pengambilan masalah dalam dunia pendidikan yang sedang dihadapi di
masa sekarang yaitu kemampuan berpikir kreatif siswa yang kurang
48
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam 3 kali
pertemuan. Pada pertemuan pertama dan kedua peneliti menerapkan RPP
yang telah dibuat untuk proses belajar mengajar. Pada pertemuan pertama
peneliti melakukan apersepsi, pemberian orientasi permasalahan dan
praktikum didalam Laboratorium. Adapun tahap-tahapanya yaitu sebagai
berikut:
a. Membagi siswa dalam lima kelompok terdiri dari 6 – 7 orang siswa.
49
3. Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian adalah tahap terakhir dalam kegiatan penelitian.
Adapun kegiatan dalam tahap penyelesaian diantaranya:
Menyusun RPP konsep hidrolisis garam sesuai k13 dan menyusun instrument
utama (soal esay sesuai dengan indikator berpikir kreatif) serta instrument
pendukung (LKS dan angket)
Observasi di Lapangan
Menentukan Prosedur
Pengumpulan data
F. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode
(Arikunto, 2006, hlm.149). Menurut istiqomah (2012, hlm. 37) mengemukakan
bahwa instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data
penelitian. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah lembar kerja
siswa, tes keterampilan berpikir kreatif, observasi dan angket sikap siswa.
1. Format Lembar Kerja Siswa (LKS)
Menurut Istiqomah (2012, hlm. 37) mengemukakan bahwa “Lembar
Kerja Siswa (LKS) merupakan lembaran-lembaran berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh siswa. LKS ini merupakan panduan siswa untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan dalam pembelajaran yang
diberikan tiap kelompok, kemudian penilaian jawaban LKS dinilai
berdasarkan format LKS yang sudah dibuat. Format penilaian LKS ini
digunakan untuk memperoleh informasi mengenai keterlaksanaan
pembelajaran berbasis masalah dari segi siswa. LKS yang digunakan
mengacu pada tahap-tahap pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes.
Adapun penilaian terhadap LKS mengacu pada pedoman penilaian yang
dibuat oleh peneliti. Pedoman penilaian ini digunakan sebagai standar
penilaian terhadap aspek-aspek yang diberikan dalam LKS.
52
G. Validitas Instrumen
Validitas (validity) atau keasahan yang berarti sejauh mana ketetapan
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya
(Sudaryono, 2012. hlm.138). Suatu instrument yang valid atau sahih
mempunyai validitas yang tinggi. Sebuah instrument dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrument dikatakan valid
apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Tinggi rendahnya instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul
tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto,
2006, hlm. 168). Uji validitas yang dilakukan terhadap instrument ini adalah
uji validitas isi (content validity), yaitu dimana suatu isi tes sesuasi dengan
atau mewakili sampel hasil-hasil belajar yang seharusnya dicapai menurut
54
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah karakter lain dari evaluasi. Reabilitas diartikan
sama dengan konsistensi atau keajegan. (Sukardi, 2009. hlm. 43). Pada
penelitian ini perhitungan uji reliabilitas butir soal dalam penelitian ini
menggunakan bantuan software Anates versi 4.0. Data reliabilitas yang
diperoleh kemudian disesuaikan dengan kriteria yang terdapat dalam Tabel
3.4.
Tabel 3.4 Kriteria Indeks Reliabilitas Butir Soal
Rentang Kriteria
0,8 – 1,00 Sangat Tinggi
0,6 – 0,79 Tinggi
0,4 – 0,59 Sedang
0,2 – 0,39 Rendah
0,0 – 0,19 Sangat Rendah
3. Tingkat Kesukaran
Untuk menjadi soal yang baik, soal tersebut tidak boleh terlalu mudah
dan jangan pula terlalu sukar (Arikunto, 1999, hlm. 207). Perhitungan taraf
kesukaran butir soal dalam penelitian ini menggunakan bantuan software
Anates versi 4.0. Data tingkat kesukaran yang diperoleh kemudian disesuaikan
dengan kriteria yang terdapat dalam Tabel 3.5.
Anates versi 4.0. Adapun kriteria daya pembeda seperti yang terdapat dalam
Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Indeks Kriteria Daya Pembeda
Indeks daya beda Kriteria
0,00 – 0,20 buruk
0,21 – 0,40 cukup
0,41 – 0,70 baik
0,71 – 1,00 Baik sekali
Keterangan:
NP = nilai peran yang dicari atau diharapkan
R = skor mentah yang diperoleh siswa
SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100 = bilangan tetap
(Purwanto, 2004. hlm. 102)
d. Menentukan kategori kemampuan siswa untuk tiap sub indicator
keterampilan berpikir berdasarkan skala kemampuan seperti pada Tabel 3.7
berikut: (Riduwan, 2015, hlm 89)
Tabel 3.7 Skala Kategori Kemampuan Berpikir Kreatif
Nilai (%) Kategori
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
3. Angket Respon Siswa
Analisis respon siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah ini
menggunakan skala Likert -5. Skor yang akan diberikan pada tiap tipe jawaban
disesuaikan dengan orientasi jawaban yang diharapkan. Adapun skornya dapat
lihat pada Tabel 3.8 sebagai berikut :
58
Tabel 3.8 Cara Pemberian Skor Angket Pembelajaran dengan PBM tipe Mothes
Soal Berorientasi Soal Berorientasi
Jawaban Responden
Jawaban Positif 1) Jawaban Negatif 2)
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-ragu (RR) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
Keterangan :
1)
Soal berorientasi jawaban positif : Soal yang diharapkan agar responden menjawab dengan
jawaban berorientasi positif
2)
Soal berorientasi jawaban negatif : Soal yang diharapkan agar responden menjawab dengan
jawaban berorientasi negatif
A. Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 86
Jakarta pada siswa kelas XI IPA. Penelitian dilakukan dengan menganalisis
kemampuan berpikir tingkat tinggi yakni berpikir kreatif siswa kelas XI pada
konsep hidrolisis garam melalui pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes. Hasil
penelitian berupa hasil observasi dan tes untuk mengukur kemampuan berpikir
kreatif kemudian LKS dan angket respon siswa sebagai data pendukung.
59
60
adalah sebesar 24. Dengan demikian, standar deviasi yang diperoleh siswa
sebesar 11,7 seperti yang dijelaskan pada lampiran 13.
Hasil tes kemampuan berpikir kreatif yang diperoleh kemudian
dikelompokkan untuk mengetahui profil kemampuan berpikir kreatif siswa
secara keseluruhan. Dari data yang diperoleh, maka profil kemampuan
berpikir kreatif siswa kelas XI IPA di SMAN terbagi ke dalam tiga kategori,
yaitu kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun rekapitulasi persentase
siswa pada masing-masing kemampuan berpikir kreatif dapat dilihat Tabel
4.2
Tabel 4.2 Persentase (%) Jumlah Siswa Tiap Kategori Kemampuan
Berpikir Kreatif Berdasarkan Hasil Tes
paling tinggi berada pada posisi sedang, disusul oleh kategori tinggi dan
kategori rendah.
b. Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif
Adapun hasil lengkap ketercapaian indikator kemampuan berpikir
kreatif siswa secara keseluruhan berdasarkan tes yang disajikan dalam bentuk
Tabel 4.3
Tabel 4.3 Persentase (%) Ketercapaian Indikator Kemampuan
Berpikir Kreatif Siswa Berdasarkan Hasil Tes
Memberikan jawabann
benar dan beragam.
Mencari arti yang
mendalam terhadap
Elaboration
jawaban /pemecahan
masalah dengan
melakukan langkah- 41 Cukup
langkah terperinci.
Mengembangkan,
menambah,memperkaya
62
suatu gagasan.
Mengungkapkan
Originality gagasan baru 34 Kurang
(%)
Tahapan PBL-tipe Mothes Kategori
Pencapaian
B. Pembahasan
Penelitian ini mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan
empat indikator berpikir kreatif. Empat indikator kemampuan berpikir kreatif
(fluency, flexibility, elaboration, dan originality) yang diukur kemudian dianalisis
berdasarkan pada instrumen penelitian yang peneliti gunakan. Hasil analisis tes
kemampuan berpikir kreatif yang diperoleh terdapat pada Tabel 4.3. Sementara,
profil kemampuan berpikir kreatif siswa diukur untuk mengetahui kategori
kemampuan berpikir kreatif siswa setelah pembelajaran berbasis masalah tipe
Mothes dalam hasil tes dapat dilihat pada Tabel 4.2. Berikut merupakan penjelasan
yang lebih rinci dalam penelitian menggunakan pembelajaran berbasis masalah
65
tipe Mothes dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sesuai dengan indikator-
indikator berpikir kreatif yang digunakan sebagai berikut:
1. Profil Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa melalui Pembelajaran Berbasis
Masalah pada Konsep Hidrolisis Garam
Pada penelitian ini, digunakan tes kemampuan berpikir kreatif sebagai
instrumen utama yang berupa soal dalam bentuk esay yang diberikan setelah
penerapan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes. Data hasil tes kemampuan
berpikir kreatif siswa berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh hasil bahwa profil
kemampuan berpikir kreatif siswa berbeda-beda dan menunjukkan kategori
sedang yang dicapai dengan persentase tertinggi sebesar 70,6%. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari, Sumiati, dan Siahaan (2013. hlm. 63)
di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung bahwa profil kemampuan berpikir
kreatif siswa dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) pada
kategori sedang diperoleh hasil yang menunjukkan jumlah siswa tertinggi jika
dilihat hasil tes kemampuan berpikir kreatif siswa. Pada hasil penelitian yang
dilakukan peneliti, profil kemampuan berpikir kreatif lebih dari separuh siswa di
kelas (70,6%) terkategorikan sedang karena selama pembelajaran siswa cukup
mampu mengikuti proses pembelajaran walaupun sebagian siswa di kelas masih
ada yang mengalami sedikit kesulitan memahami pembelajaran serta siswa dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kreatifnya dengan cukup baik. Sementara
itu, hanya beberapa siswa dari kelompok unggul di kelas yang termotivasi
mengikuti proses pembelajaran dan dapat mengembangkan kemampuan berpikir
kreatifnya dengan sangat baik. Tidak hanya itu, pada kelas penelitian terdapat tiga
siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah.Hal tersebut dikarenakan
siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan mengikuti pembelajaran yang
diterapkan di kelas dan kurang memahami konsep pembelajaran.
Keberagaman kategori dalam kemampuan berpikir kreatif siswa dalam
pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes menunjukkan bahwa kemampuan
berpikir kreatif siswa berbeda-beda. Data hasil tes kemampuan berpikir kreatif
66
c. Indikator Elaboration
Indikator elaboration atau kerincian adalah indikator berpikir kreatif
yang memberikan arti/jawaban yang lebih mendalam/memperinci detail-detail
terhadap suatu masalah/kejadian dan kemampuan memperkaya dan
mengembangkan suatu gagasan/produk (Munandar,1992.hlm.90).
Ketercapaian hasil tes kemampuan berpikir kreatif siswa untuk indikator
elaboration hanya sebesar 40% yang terkategorikan kurang. Indikator
elaboration merupakan indikator terendah kedua setelah indikator originality
berdasarkan hasil tes. Hal tersebut dibuktikan dengan kemampuan berpikir
merinci dalam jawaban siswa yang masih rendah, yaitu soal perhitungan nilai
pH,perhitungan nilai pH dari pembuatan garam basa, dan merincikan alat dan
bahan, yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan.
Pada indikator elaboration, tahap perencanaan dan konstruksi, serta
tahap percobaan persentase ketercapaian siswa sebesar 76% dan 88%. Hal ini
menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada tahap perencanaan dan konstruksi
serta tahap percobaan pada LKS terkategorikan baik dan sangat baik. Hal
tersebut dibuktikan dengan kemampuan siswa dalam membuat prosedur
praktikum untuk menyelesaikan masalah, memperinci tujuan praktikum,
menuliskan alat dan bahan, langkah-langkah percobaan, tabel pengamatan, dan
analisis data. Seperti yang diungkapkan oleh Liliawati (2011,hlm.97), bahwa
kemampuan berpikir merinci siswa dilatih pada tahap percobaan PBM yaitu
mengembangkan penyelidikkan yang dicetuskan dalam LKS dan merincinya
ke dalam langkah kerja untuk melakukan percobaan sesuai dengan uraian yang
dibuat sendiri.
Pada soal indikator elaboration siswa diminta menguraikan alat dan
bahan percobaan yang dipakai dalam penyelidikkan sifat dan pH larutan
garamyang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari serta mengembangkan
penyelesaian perhitung pH larutan garam. Namun, rendahnya indikator
elaboration pada hasil tes, salah satunya dikarenakan oleh faktor sumber
71
belajar. Pada tes kemampuan berpikir kreatif siswa dihadapkan dengan soal
berbentuk essay dan diminta menyelesaikan permasalahan yang terdapat
nomor soal elaboration tanpa bantuan sumber belajar. Karena, dengan sumber
belajar peserta didik terdorong untuk ingin tahu terhadap sesuatu (Wardani,
2013. hlm. 54). Namun, rendahnya pencapaian elaboration pada hasil tes
terbukti siswa belum terbiasa dengan soal mencari arti yang mendalam lebih
rinci jika diberikan suatu permasalahan.Karena pembelajaran yang biasa siswa
lakukan adalah mengerjakan latihan soal dibandingkan soal memahami
aplikasi atau bacaan bacaan yang bersifat mengingat. Sedangkan pada hasil
angket indikator elaboration mencapai lebih dari 80% yang menunjukkan
siswa mampu mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain ketika
dihadapkan pada permasalahan. Apabila pembelajaran tersebut tercapai jika
diterapkan dengan model pembelajaran berbasis masalah diharapkan dapat
melatih dan mengembangkan berpikir elaboration seperti yang dilakukan
berdasarkan penelitian Wulandari, Liliasari dan Supriyanti, (2011, hlm. 119)
yang mengungkapkan bahwa pembelajaran berbasi masalah diharapkan dapat
melatih dan mengembangkan berpikir elaboration. Berpikir elaboration
mengalami peningkatan tertinggi melalui pembelajaran berbasis masalah pada
konsep larutan penyangga.
d. Indikator Fluency
Pada indikator fluency, persentase ketercapaian siswa dicapai hanya
mampu sebesar 41% seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.3 yang
terkategorikan cukup baik. Rendahnya persentase ketercapaian pada indikator
fluency dibuktikan dengan siswa cukup mampu menghasilkan pemikiran
dengan banyak gagasan. Pada soal indikator fluency, salah satu soal yakni
siswa diharuskan mengemukakan gagasan mengenai solusi yang tepat untuk
menyelesaikan masalah yang terdapat dalam wacana permasalahan. Namun
pada soal tersebut rata-rata siswa hanya dapat memberikan dua gagasan saja
mengenai solusi penyelesaian, sehingga dapat dibuktikan bahwa kemampuan
72
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan pada bab IV
mengenai kemampuan berpikir kreatif siswa kelas XI pada pembelajaran konsep
hidrolisis garam melalui pembelajaran berbasis masalah, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Profil kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran berbasis masalah
pada konsep hidrolisis garam dikategorikan dengan tiga kategori yaitu rendah,
sedang, dan tinggi. Hal ini ditentukan berdasarkan hasil tes dengan nilai rata-
rata 47,18. Kategori kemampuan berpikir kreatif siswa yang paling dominan
adalah kategori sedang sebesar 70,6% jumlah siswa di kelas atau sebanyak 24
siswa.
2. Berdasarkan hasil tes, persentase ketercapaian indikator kemampuan berpikir
kreatif siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep hidrolisis
garam meliputi 64% flexibility, 40% fluency, 41% elaboration dan 34%
originality.
B. Saran
Setelah melaksanakan penelitian ini, maka peneliti memberikan saran
sebagai berikut:
1. Penerapan pembelajaran berbasis masalah disarankan lebih sering diterapkan
untuk melatih kemampuan berpikir kreatif siswa.
2. Penerapan pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran memerlukan
alokasi waktu yang banyak, jadi guru yang ingin menerapkan model ini dapat
mengatur waktu dengan baik, supaya tahapan pembelajaran berbasis masalah
terlaksana dengan baik.
74
75
Amir, T.M. (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta:
Kencana.
76
77
Clouston, dkk. (2010). Problem-Based Learning in Health and Social Care. Oxford:
Wiley-Blackwell
Dimyati dan Moedjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Duch, B.J., Grogh, E.S., dan Allen, E.D. (2001). The Power of Problem-Based
Learning. Sterling: Stylus Publishing.
Eggen, P & Kauchak, D. Diterjemahkan Oleh: Satrio Wahono. (2012). Strategi dan
Model pembelajaran: Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir.
Jakarta: Indeks
Istiqomah, (2012). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Model Problem
Based Learning. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
Ismaimuza, Dasa. (2013). Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis Siswa
SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Strategi Konflik
Kognitif. .Jurnal Teknologi 63:2. ISSN 0127-9696
Muchtaridi, & Justiana, S. (2007). Kimia 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Yudhistira
79
Partnership for 21st Century. (2009). Framework for 21st Century Learning. Dapat
diakses pada http://www.p21.org/about-us/p21-framework.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.69. (2013). Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Purba, M & Sunardi, (2006). Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
80
Referat, K,M. dan Korff, S. (2007). Entdeckender und forschender Unterricht. Physik
lehren und lernen II. Diakses dari:
http://www.frerichmax.de/files/physik/PLL-
Entdeckender%20und%20forschender%20Unterricht.
Santoso, S. (2014). Pengolahan Limbah Domestik Secara Fisika, Kimia, dan Biologi.
Diakses dari: io.unsoed.ac.id
Sari, I. M., Sumiati, E., & Siahaan, P. (2013). Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa SMP dalam Pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD). Jurnal
Pengajaran MIPA vol 18 no.1. Universitas Pendidikan Indonesia
Sugita, Ashadi, & Masykuri. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving
terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Kreativitas Siswa pada Materi Termokimia
Kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2015/2016. Jurnal
Pendidikan Kimia, 5 (2), 50-67. ISSN 2337-9995.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sukardi, H.M. (2009). Evaluasi Pendidikan: Prinsip & Operasionalnya. Jakarta: Bumi
Aksara
Widya, dkk. (2014). Buku Siswa: Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Klaten: Intan Pariwara
83
Wulandari, W., F.M, Liliasari., & Supriyanti, T.(2011). Problem Based Learning
untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep
Siswa pada Materi Larutan Penyangga, Jurnal Pengajaran MIPA, Vol 16
No. 2 Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Zulfiani, Feronika, T., & Suartini, K. (2009). Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
Lampiran 1
Analisis KI dan KD
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI IPA/Genap
Tahun Pelajaran : 2016/2017
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsive dan pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
permasalahan dalam berinteraksi dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
84
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan
koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentative.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta
dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan
melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli lingkungan serta hemat dalam
memanfaatkan sumberdaya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsive dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan pemecahan masalah dan
membuat keputusan.
3.11 Menganalisis kesetimbangan ion dan menghubungkan pHnya.
4.11 Melaporkan percobaan tentang sifat asam basa berbagai larutan garam
Indikator
Tahapan Problem
Indikator Materi Aktifitas Guru Aktifitas Siswa Berpikir
Based Learning
Kreatif
3.11.1Memahami Hidrolisis 1. Menampilkan video 1. Menyimak video yang Motivasi
Konsep mengenai aplikasi ditampilkan dan
kesetimbanga produk hidrolisis garam mendiskusikan
85
n ion larutan dan permasalahan pertanyaan serta
garam. kondisis pencemaran jawaban yang
lingkungan oleh limbah ditampilkan ke video.
bahan kimia di
kehidupan nyata.
86
4. Meminta siswa untuk 4. Siswa duduk secara
duduk berkelompok lalu berkelompok dan
membagikan LKS 1 menerima LKS 1.
pada setiap kelompok.
87
LKS 1.
88
yang diidentifikasi dan
menuliskannya pada
soal nomor 3 LKS 1.
89
detergen dan zat kimia
lainnya berdasarkan
arahan dari guru.
12.Mengkonsultasikan
solusi alternative yang
diperoleh kepada guru.
90
alternatif pemecahan memahami instruksi di
masalah, memberikan LKS. Perencanaan dan Indikator
LKS 2 dan Konstruk originality dan
menginstruksikan siswa 15. Siswa mendiskusikan elaboration
4.11.1 untuk membaca dan dan merencanakan (Kemampuan
Merancang memahaminya. suatu percobaan dari berpikir
percobaan untuk solusi alternative yang keaslian dan
menunjukkan sifat mereka pilih. Mencatat merinci).
asam basa berbagai 13. Mengarahkan siswa hasill diskusi (bagian
larutan garam. untuk mendiskusikan dari
dan merencanakan perencanaan)sebagai
suatu percobaan dari data perencanaan dan
solusi alternative yang menjawab soal dalam
mereka pilih. LKS 2 bersama teman
Perencanaan dan kelompok.
konstruk yang siswa
buat diantaranya judul 16. Siswa menerima arahan
dan tujuan percobaan, dari guru jika mendapat
alat dan bahan yang kesulitan dalam
91
digunakan, langkah perencanaan dan
kerja, hingga konstruksi dari
merencakanan hasil percobaan.
pengamatan sebelum
perlakuan dan sesudah
perlakuan.
92
4.11.2 12.Membagikan LKS 3 16.Siswa memperoleh LKS
Melakukan pada setiap kelompok 3 dari guru, dan
percobaan untuk dan mengarahkan siswa mempersiapkan alat Percobaan Indikator
menunjukkan untuk mempersiapkan dan bahan percobaan elaboration
sifat asam basa alat dan bahan. yang dibutuhkan (Kemampuan
berbagai larutan sesuai dengan catatan berpikir
garam. 13.Memberikan sedikit diskusi perencanaan merinci)
pengarahan mengenai kelompok.
percobaan dilakukan
selama 1 jam sehingga 17.Menyimak pengarahan
siswa harus dari guru, dan
memanfaatkan waktu melakukan percobaan
seefektif mungkin. serta memnfaatkan
waktu seefisien
14. Mempersilahkan siswa mungkin selama 1 jam
untuk memulai percobaan .
percobaan.
18. Melakukan percobaan
pengujian sifat dan pH
93
15.Selama siswa pada limbah bahan
melakukan percobaan kimia yang
guru berkeliling mengandung garam
mengecek pekerjaan kimia/bahan produk
siswa serta aplikasi hidrolisis
3.11.4 membimbing siswa. diteruskan dengan
Menganalisis sifat melakukan percobaan
kesetimbangan ion 16.Menginstruksikan siswa penetralan limbah
larutan garam. untuk mengisi LKS 3 dengan air.
dan mencatat hasil
3.11.5 pengamatan. 19.Menuliskan hasil
Menghubungkan pengamatan dari
pH kesetimbangan percobaan yang telah
ion larutan garam. dilakukan pada LKS 3.
4.11.3 Menyimpulkan
94
hasil 17.Meminta siswa 21. Menyimpulkan hasil Kesimpulan Indikator
pengamatan mengkomunikasikan percobaan yang telah flexibility
percobaan kesimpulan yang telah dilakukan. (Kemampuan
kesetimbangan dibuatnya dalam Berpikir
ion larutan kelompok berdasarkan Luwes)
garam. hasil percobaan.
95
di depan kelas.
4.11.5 Melaporkan 19. Mempersilahkan siswa 23. Menyampaikan laporan Konsolidasi Fluency
hasil untuk menyampaikan percobaan cara
pengamatan laporan percobaan yang penanggulangan
percobaan telah mereka lakukan. masalah pencemaran
kesetimbangan limbah kimia dari
ion larutan limbah rumah tangga
garam. melalui presentasi, serta
menyimak penjelasan
guru mengenai konsep
kimia yang terkait
pemanfaatan
96
Lampiran 2
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsive dan pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
permasalahan dalam berinteraksi dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
97
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan
koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentative.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan
fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam
merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli lingkungan serta hemat dalam
memanfaatkan sumberdaya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsive dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan pemecahan masalah
dan membuat keputusan.
3.11 Menganalisis kesetimbangan ion dan menghubungkan pHnya.
4.11 Melaporkan percobaan tentang sifat asam basa berbagai larutan garam
98
C. Indikator Percapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI 1
1.1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat larutan sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.
2. Indikator KD pada KI 2
2.1.1 Menunjukkan perilaku disiplin dengan hadir di kelas tepat waktu, mengerjakan tugas, dan dalam melakukan
praktikum.
2.1.2 Menunjukkan perilaku ulet dalam melaksanakan tugas yang diberikan
2.2.1 Membangun kerjasama dengan anggota kelompok dalam melaksanakan praktikum dan memecahkan masalah.
2.3.1 Membiasakan diri menghargai pendapat orang lain dalam diskusi
3. Indikator KD pada KI 3
3.11.1 Memahami konsep kesetimbangan ion larutan garam.
3.11.2 Menghubungkan kesetimbangan ion larutan garam dengan masalah di kehidupan sehari-hari.
3.11.3 Menganalisis cara untuk mengatasi masalah kesetimbangan ion di kehidupan sehari-hari.
3.11.4 Menganalisis sifat kesetimbangan ion larutan garam berdasarkan data pengamatan.
3.11.5 Menghubungkan pH kesetimbangan ion larutan garam.
4. Indikator KD pada KI 4
4.11.1 Merancang percobaan untuk menunjukkan sifat asam basa berbagai larutan garam.
99
4.11.2 Melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat asam basa berbagai larutan garam.
4.11.3 Menyimpulkan hasil pengamatan percobaan kesetimbangan ion larutan garam.
4.11.4 . Menyajikan hasil pengamatan percobaan untuk menunjukkan sifat asam dan basa berbagai larutan garam
4.11.5 Melaporkan hasil pengamatan percobaan kesetimbangan ion larutan garam.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu memahami konsep kesetimbangan ion larutan garam.
Siswa mampu menghubungkan kesetimbangan ion larutan garam dengan masalah di kehidupan nyata
Siswa menganalisis cara untuk mengatasi masalah kesetimbangan ion di kehidupan nyata.
Siswa menganalisis sifat kesetimbangan ion larutan garam.
Siswa menghubungkan pH kesetimbangan ion larutan garam.
Siswa merancang percobaan untuk menunjukkan sifat asam basa berbagai larutan garam.
Siswa melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat asam basa berbagai larutan garam.
Siswa menyimpulkan hasil pengamatan percobaan kesetimbangan ion larutan garam.
Siswa melaporkan hasil pengamatan percobaan kesetimbangan ion larutan garam.
100
D. Materi Pembelajaran
Fakta:
101
Konsep:
A. Definisi Hidrolisis Garam
Hidrolisis berasal dari kata hydro dan lisis yaitu istilah yang umum digunakan untuk reaksi dengan air (kata
hydro yang berarti air dan lysis yang berarti penguraian). Hidrolisis adalah reaksi penguraian garam oleh air atau
ion-ion garam dengan air. Garam adalah senyawa elektrolit yang dihasilkan dari reaksi netralisasi asan dengan
basa. Sebagai elektrolit, garam akan terionisasi dalam larutannya menghasilkan kation dan anion. Kation yang
dimiliki garam adalag kation dari basa asalnya. Sedangkan anion yang dimiliki oleh garam adalah anion yang
berasal dari asam pembentuknya. Kedua ion inilah yang nantinya akan menentukan sifat dari suatu garam jika
dilarutkan dalam air.
102
Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat tidak memberikan perubahan warna lakmus, baik
lakmus merah maupun lakmus biru.Hal ini menunjukkan bahwa larutan garam bersifat netral.Contoh garam
yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat adalah NaCl yang tersusun atas HCl (asam kuat) dan NaOH (basa
kuat) (Muctaridi dan Justiana, 2007).
103
yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat adalah garam CH3COONa yang tersusun dari CH3COOH (asam
lemah) dan NaOH (basa kuat).Garam tersebut mempunyai pH > 7.
104
Begitu juga sebaliknya untuk garam dari asam kuat dan basa lemah jika dilarutkan dalam air, maka
kation dari basa lemah dapat terhidrolisis, sedangkan anion dari asam kuat tidak mengalami hidrolisis sehingga
menyebabkan larutan bersifat asam. Contohnya adalah (NH4)2SO4.
2. Hidrolisis Total
Hidrolisis total menjelaskan jika suatu garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah dilarutkan
dalam air, maka kation dari basa lemah maupun anion dari asam lemah dapat mengalami hidrolisis. Sifat
larutannya ditentukan oleh harga tetapan kesetimbangan asam (Ka) dan tetapan kesetimbangan basa (Kb) dari
kedua reaksi tersebut. Harga Ka dan Kb menyatakan kekuatan relative dari asam dan basa yang bersangkutan.
Jika Ka > Kb, maka garam bersifat asam
Jika Ka < Kb, maka garam bersifat basa,
Jika Ka=Kb, maka garam bersifat netral.
Contohnya adalah CH3COONH4.
3. Tidak Terhidrolisis
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis, sehingga menghasilkan
garam yang bersifat netral. Contohnya adalah NaCl.
105
D. pH Larutan Garam
1. Tetapan Hidrolisis (Kh) dan pH Larutan Garam
Hidrolisis terjadi pada garam yang mengandung komponen asam lemah atau basa lemah. Sifat garam
menentukan nilai pH larutan hidrolisisnya.Dalam reaksi hidrolisis tetapan hidrolisis yang merupakan hasil
kali tetapan kesetimbangan dengan konsentrasi H2O. Tetapan hidrolisis dinyatakan dengan notasi Kh dan
nilainya tergantung nilai Ka dan Kb. Hubungan tetapan hidrolisis dengan Ka dan Kb dapat dijelaskan menurut
reaksi hidrolisis yang terjadi sebagai berikut:
1). Larutan Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Salah satu contoh garam dari asam kuat dan basa lemah adalah garam NH4Cl. Garam yang tersusun
dari asam kuat dan basa lemah mempunyai pH < 7. Rumus untuk menghitung pH larutan garam sebagai
berikut:
106
2). Larutan Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Misal reaksi hidrolisis garam CH3COONa dalam larutannya.Rumus untuk menghitung pH larutan
garam sebagai berikut:
107
pH = - log [H+]
108
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama
Tahapan
Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Alokasi
Berbasis Masalah Waktu
Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam. a. Siswa menjawab salam dari guru.
Tahap I 10 menit
Motivasi b. Guru mengecek ketidak hadiran siswa. b. Siswa menjawab ketidakhadiran ketika
dicek oleh guru.
c. Guru memberikan apersepsi dan
motivasi melalui video dan pertanyaan:
109
- Produk apa saja yang digunakan dalam - Obat batuk, pupuk cair, dan sabun
kegiatan yang kalian lihat? detergen.
110
demikian?
- Limbah sabun yang dibuang akan
- Pada video 3, kegiatan seorang ibu menimbulkan dampak negatif terhadap
sedang mencuci pakaian menggunakan lingkungan karena dapat merusak dan
sabun. Sabun yang sering kita guanakan mencemari lingkungan, terutama pada
pastinya sudah mengetahui mengandung tanah dan air.
sifat zat kimianya. Namun terlihat
setelah mencuci, bagaimanakah limbah
air sabunnya dibuang. Menurutmu
bagaimana dampak limbah terhadap
lingkungan kita?
111
limbah cair dan zat kimia lainnya dalam
konsep hidrolisis garam. e. Siswa membaca tujuan pembelajaran
yang ditampilkan guru.
e. Guru menampilkan tujuan pembelajaran
melalui slide pembelajaran. f. Siswa berkumpul dengan kelompoknya
sesuai dengan hal yang ditentukan
f. Guru meminta siswa untuk duduk guru. Satu kelompok terdiri dari 5-6
berkelompok. siswa.
Kegiatan inti a. Guru membagikan dua buah gelas kimia a. Siswa menerima dua gelas kimia berisi
berisi limbah perendaman kain kotor limbah perendaman kain kotor 25 menit
Tahap II berwarna dengan pemutih berwarna dengan pemutih pakaian +
Penjabaran pakaian+detergen dan detergen pada detergen dan detergen saja yang
Masalah masing-masing kelompok. diberikan oleh guru.
112
b. Guru meminta siswa untuk
mengidentifikasi perbedaan fisik dari b. Siswa mengidentifikasi perbedaan
dua jenis limbah tersebut dan fisik dari dua jenis limbah tersebut dan
menuliskannya di LKS 1. menuliskannya pada LKS 1.
113
1. Adapun rumusan masalah yang
diharapkan adalah:
Bagaimana cara membuang limbah
pemutih pakaian dan detergen serta zat
kimia lainnya agar tidak merusak
lingkungan?
Tahap III a. Guru meminta siswa untuk mencari a. Siswa mencari berbagai alternatif
Penyusunan Opini alternatif pemecahan masalah melalui pemecahan masalah dari berbagai 20
studi pustaka baik dari buku dan sumber seperti buku dan internet untuk menit
internet. dapat menjawab rumusan masalah
yang telah dirumuskan sebelumnya.
b. Guru berkeliling pada setiap kelompok
untuk memberikan pengarahan- b. Siswa merumuskan solusi untuk
pengarahan jika siswa menemukan menyelesaikan masalah terkait cara
kesulitan dalam merumuskan membuang limbah pemutih pakaian,
solusinya. detergen dan zat kimia lainnya
berdasarkan arahan dari guru.
114
c. Siswa mengkonsultasikan solusi
alternative yang diperoleh kepada
guru.
Tahap IV
Perencanaan dan a.Setelah mencari alternatif pemecahan a. Siswa menerima LKS 2 dan
Konstruksi masalah, guru memberikan LKS 2 dan memahami instruksi di LKS.
menginstruksikan siswa untuk
membaca dan memahaminya. 15. Siswa mendiskusikan dan
merencanakan suatu percobaan dari
b. Guru mengarahkan siswa untuk solusi alternative yang mereka pilih.
mendiskusikan dan merencanakan Mencatat hasill diskusi (bagian dari
115
suatu percobaan dari solusi alternative perencanaan)sebagai data
yang mereka pilih. Perencanaan dan perencanaan dan menjawab soal
konstruk yang siswa buat diantaranya dalam LKS 2 bersama teman
judul dan tujuan percobaan, alat dan kelompok.
bahan yang digunakan, langkah kerja,
hingga merencakanan hasil 16. Siswa menerima arahan dari guru jika
pengamatan sebelum perlakuan dan mendapat kesulitan dalam
sesudah perlakuan. perencanaan dan konstruksi dari
percobaan.
c. Berkeliling pada setiap kelompok untuk
memberikan pengarahan-pengarahan
jika siswa menemukan kesulitan
dalam membuat perencanaan dan
konstruksi sebuah percobaan.
116
b. Guru memberikan pengarahan bahwa alternatif pemecahan masalahnya.
pertemuan selajutnya akan merancang
percobaan pembuangan limbah pemutih b. Siswa menyimak pengarahan yang
pakaian, detergen, dan zat kimia diberikan oleh guru.
lainnya sebagai salah satu alternatif
yang telah dipilih siswa serta akan
melakukan percobaan awal yaitu
pengujian sifat dan pH limbah, dan
pengenceran limbah yang mengandung
zat kimia. Masing-masing kelompok
diminta membawa garam dapur,
detergen, dan obat paracetamol.
c. Siswa mencatat tugas yang diberikan
c. Guru memberikan tugas siswa untuk oleh guru.
membaca tentang sifat dan pH larutan
garam dan langkah percobaan
pengujian sifat dan pH pada larutan
garam. d. Siswa menjawab salam dari guru.
117
d. Guru mengucapkan salam.
Pertemuan ke dua
Tahapan
Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Alokasi
Berbasis Masalah Waktu
Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam. a. Siswa menjawab salam dari guru.
10 menit
b. Guru mengecek ketidak hadiran siswa. b. Siswa menjawab ketidakhadiran ketika
dicek oleh guru.
c. Guru memberikan apersepsi dan
motivasi melalui pertanyaan:
118
penanganan limbah cair dan zat kimia hari ini adalah
konsep hidrolisis garam. Coba siapa Pengujian sifat larutan garam dan
yang mau mengungkapkan judul solusi penanganan limbah cair dan zat
percobaan yang akan dilakukan? kimia konsep hidrolisis garam.
Kegiatan inti a. Guru meminta siswa untuk duduk a. Siswa duduk secara berkelompok.
Tahap V berkelompok. b. Siswa memperoleh LKS 3 dari guru. 60 menit
Percobaan b. Guru membagikan LKS 3 pada setiap c. Siswa mempersiapkan alat dan bahan
kelompok yang dibutuhkan untuk percobaan.
c. Guru memberikan sedikit pengarahan
mengenai percobaan dilakukan selama 1
jam sehingga siswa harus
memanfaatkan waktu seefektif
mungkin.
119
d. Selama siswa melakukan percobaan d. Siswa melakukan percobaan pengujian
guru berkeliling mengecek pekerjaan sifat larutan garam dan pengenceran
siswa serta membimbing siswa. limbah larutan garam berdasarkan
e. Guru meminta siswa untuk mengisi rancangan percobaan yang telah
LKS 3 disusun.
e. Siswa menuliskan hasil pengamatan
dari percobaan yang telah dilakukan
pada LKS 3.
f. Siswa mengisi LKs 3 secara
berkelompok.
120
Penutup a. Guru meminta siswa untuk a. Siswa menyimpulkan hasil
menyimpulkan pembelajaran hari ini. pembelajaran hari ini. 5 menit
b. Guru meminta siswa untuk membuat
laporan hasil percobaan yang telah b. Siswa menyimak tugas dari guru.
dilakukan, serta mempersiapkan power
point untuk mempresentasikan hasil
percobaannya didepan kelas pada
pertemuan selanjutnya.
Pertemuan ke tiga
Tahapan Pembelajaran
Berbasis Masalah Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Alokasi Waktu
Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam. a. Siswa menjawab salam 10 menit
dari guru.
b. Guru mengecek kehadiran
siswa. b.Siswa menjawab
ketidakhadiran ketika
121
dicek oleh guru.
122
limbah tersebut
berbahaya? Berikan Sabun detergen
alasannya. Sifat: basa
pH : >7
d. Guru menampilkan tujuan Berbahaya jika
pembelajaran. penggunaannya
berlebihan dan tidak
. diencerkan, karena dapat
menimbulkan
pencemaran.
123
menimbulkan
pencemaran.
124
untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini
pembelajaran hari ini.
125
H. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Instrumen Penilaian
Kognitif - Tes Kemampuan Berpikir Kreatif - Soal Essay
- Observasi - Lembar Observasi
Afektif - Observasi - Lembar Observasi
Psikomotorik - Observasi - Lembar Observasi
- Laporan Praktikum - Format Laporan Praktikum
- Presentasi - Format Penilaian Presentasi
126
127
Indikator:
2.1.1 Menunjukkan perilaku disiplin dengan hadir di kelas tepat waktu,
mengerjakan tugas, dan dalam melakukan praktikum.
2.1.2 Menunjukkan perilaku ulet dalam melaksanakan tugas yang diberikan
2.2.1 Membangun kerjasama dengan anggota kelompok dalam melaksanakan
praktikum dan memecahkan masalah.
2.3.1 Membiasakan diri menghargai pendapat orang lain dalam diskusi
A. Berilah skor dari rentang 1-4 untuk setiap aspek pada tabel dibawah ini!
Menghargai
Kerjasama
Tanggung
Disiplin
Jawab
No. Nama Siswa
1.
2.
3.
4.
5.
…
B. Pedoman Penskoran
Aspek yang
4 3 2 1
dinilai
Siswa disiplin Siswa Siswa sering Siswa tidak
Disiplin hadir di kelas mengerjakan terlambat hadir mau
dengan tepat tugas dan di kelas mengerjakan
128
Indikator :
Pentunjuk Pengisian
1. Berikan tanda check list (√) pada kolom keterlaksanaan untuk setiap indicator yang
terpenuhi
2. Skor diberikan sesuai jumlah check list (√) yang ada pada setiap aspek yang dinilai
Kelompok :
Anggota Kelompok : 1. 3. 5.
2. 4.
Total Skor
Pedoman Penskoran
Penskoran Kriteria
Jika siswa mengerjakan sendiri sesuai
4. dengan prosedur secara tepat dan tanpa
disuruh.
Jika siswa mengerjakan sesuai dengan
3. prosedur secara tepat melalui
pengawasan guru/aslab.
Jika siswa melakukan praktikum jika
2.
disuruh.
1. Tidak melakukan praktikum
134
Indikator:
Total
No. Aspek Kriteria Skor
skor
- Power point terdiri dari judul, isi materi,
dan daftar pustaka
- Power point disusun secara sistematis
sesuai dengan materi
1 Kelengkapan 4
- Mencantumkan sumber dilengkapi dengan
gambar/animasi yang menarik yang sesuai
dengan materi yang tidak berlebihan
Indikator
Indikator Jenjang Sub Indikator Berpikir No.
Kompetensi Indikator Soal Berpikir Butir Soal
Pembelajaran Kognitif Kreatif Soal
Dasar Kreatif
3.12. 3.12.1 Memahami 1. Menyebutkan definisi C1 - Fluency - Menghasilkan banyak 1, 2, 3, Perhatikan gambar berikut ini!
Menganalisis Konsep Hidrolisis. hidrolisis garam. C2 - Flexibility gagasan jawaban dan dan 4
kesetimbangan C3 - Originality penyelesaian masalah.
ion dan 2. Menjelaskan contoh C4 (fluency)
menghubungkan aplikasi hidrolisis
pHnya garam. - Menghasilkan gagasan
jawaban penafsiran
3. Menuliskan persamaan (interpretasi) yang
reaksi hidrolisis bervariasi terhadap Gambar diatas adalah produk pemutih pakaian, yang
masalah. (flexibility) merupakan salah satu contoh dari produk hidrolisis garam.
Larutan pemutih pakaian ini terbentuk dari asam lemah
- Mengungkapkan gagasan HOCl dan basa kuat NaOH sehingga membentuk larutan
136
memiliki sifat reaktif dan tidak sesuai dengan kulit normal,
maka dari itu penggunaannyatidak bisa sembarangan dan
harus sesuai dengan aturan pemakaiannya.
5 dan 6
3.12. 3.12.1 Memahami 4.Memberikan alasan C1 - Fluency - Menghasilkan banyak
Menganalisis konsep hidrolisis produk aplikasi sebagai C2 - Fleksibility gagasan jawaban dan
kesetimbangan contoh hidrolisis garam - Originality penyelesaian masalah.
ion dan (fluency)
menghubungkan 5.Menyebutkan contoh
pHnya produk aplikasi - Menghasilkan gagasan
Pernahkah kamu merasakan sakit kepala, demam karena
hidrolisis jawaban penafsiran
137
(interpretasi) yang flu? Untuk mengatasi rasa sakit kepala dan demam karena
6.Memberikan solusi dari bervariasi terhadap flu biasanya dokter memberikan obat yang mengandung N-
pemanfaatan produk masalah. (flexibility) (4-hydroxyphenyl)ethanamide yang dikenal dengan nama
hidrolisis garam. paracetamol. Paracetamol merupakan garam dari asam
Mengungkapkan gagasan lemah N-(4-hydroxyphenyl)ethanamide. Paracetamol
baru (originality) adalah salah satu obat sakit kepala. Paracetamol cepat
terlarut dalam air. Proses melarutnya paracetamol tersebut
merupakan salah satu contoh aplikasi dari konsep hidrolisis.
Dimana dalam reaksi hidrolisis paracetamol sebagai
berikut:
138
kesetimbanga berdasarkan data kesetimbangan ion
n ion pengamatan. berdasarkan kurva
larutan garam.
8.Menentukan sifat C2 - Fluency - Menghasilkan banyak 8, 9, Amati tabel hasil pengamatan berikut!
3.12. garam melalui data - Elaboration gagasan jawaban dan dan 10
Menganalisis pengamatan. penyelesaian masalah.
kesetimbangan (fluency)
ion dan 9.Menejelaskan sifat
menghubungkan garam - Menggolongkan
pHnya gagasan/jawaban
10.Menentukan jenis terhadap masalah. 8. Berdasarkan data percobaan diatas garam yang bersifat
garam yang (flexibility) asam, basa, dan netral yaitu… (fluency) C2
terhidrolisis. 9. Mengapa larutan garam ada yang bersifat asam, basa atau
netral ? (flexibility) C2
10. Mana sajakah larutan garam yang mengalami hidrolisis
parsial dan hidrolisis total? Jelaskan dengan
persamaan reaksi ionisasinya! (flexibility) C2
3.12. - Fluency
Menganalisis 11. Menganalisis C2 - Menghasilkan 11, Pada pengelolahan air PDAM, dilakukan dengan
Menganalisis - Elaboration
sifat garam sifat garam yang C4 banyak gagasan 12, menambahkan tawas (Al2(SO4)3) sebanyak 5 kg
139
kesetimbangan berdasarkan garam jawaban dan 13, untuk 1 kolam besar. Penambahan ini dilakukan
ion dan
aplikasi di penyelesaian dengan tujuan
menghubungkan
kehidupan nyata 12. Menentukan masalah. (fluency) untuk menjernihkan air. Hal tersebut sesuai
pHnya
sifat garam dengan konsep hidrolisis garam.
melalui rumus - Mencari arti yang 11. Prediksikan sifat garam yang terkandung
kimia mendalam terhadap dalam tawas. Jelaskan! (fluency) C4
jawaban /pemecahan 12. Sebutkan produk yang mengandung garam
13. Memberikan masalah dengan asam, garam basa, dan garam netral.
penjelasan tentang melakukan langkah- (fluency)C2
kurva titrasi langkah terperinci. 13. Prediksikan sifat garam (asam, basa, atau
(Elaboration) netral) dari rumus kimia berikut:
CaCl2, NH4Cl, KCN, (NH4)2SO4.
(elaboration) C2
3.12.Menganalisis 14.Siswa C2 (flexibility) Memberikan jawabann benar 14, dan Perhatikan tabel dibawah ini!
3.12. kesetimbangan mengidentifikasi dan beragam. (flexibility) 15
Menganalisis ion larutan kesetimbangan ion
kesetimbangan garam berdasarkan data Memberikan banyak
ion dan berdasarkan data pengamatan. jawaban/ gagasan.(fluency)
menghubungkan pengamatan
140
pHnya 15.Siswa menjelaskan
proses hidrolisis
garam berdasarkan
kesetimbangan ion
larutan garam.
3.12. 3.12. 16.Menggambarkan C3 - Originality - Mengungkapkan cara lain 16. Jika 50 mL CH3COOH 0.1 M dititrasi 50 mL NaOH 0.1
Menganalisis Menghubungkan kurva titrasi larutan (originality) 16 M, menghasilkan nilai pH sebelum titrasi 2.89 dan nilai
kesetimbangan kurva pH larutan garam. pH pada titik ekuivalen 8.72 dengan Ka = 1.8 x 10–5 .
ion dan garam. Gambarkan Kurva titrasi larutan garam tersebut
menghubungkan !(originality) C3
pHnya
141
kesetimbangan sifat garam dalam larutan garam. - Originality penyelesaian masalah. sekitarnya. Ia ingin mencoba eksperimen baru. Bahan yang
ion dan (fluency) ia bawa diantaranya, mecin (Na-glutamat), sampo (Taxafon
berdasarkan
menghubungkan 18.Siswa memprediksi danNa2CO3), soda kue (NaHCO3), pupuk pertanian
aplikasi di
pHnya kesetimbangan ion -Menggolongkan ((NH4)2SO4), pestisida tanaman (CuSO4), suplemen
kehidupan nyata dalam produk larutan gagasan/jawaban terhadap makanan (NH4Cl). Namun Sari bingung,
garam masalah. (flexibility) bagaimana cara memulai eksperimennya. Karena kertas
lakmus dan kertas pH universal tidak tersedia
19.Siswa menentukan -Mengungkapkan cara lain dilaboratorium.
sifat garam (originality) 17. Bagaimana cara sari mengetahui sifat garam yang
berdasarkan nilai pH. terkandung dalam bahan eksperimen yang Sari bawa?
(originality) C4
18. Prediksikan nilai pH dari bahan eksperimen yang Sari
bawa berdasarkan rumus kimianya! (fluency)C4
19. Mana sajakah produk yang mengandung garam asam,
garam basa, dan garam netral ? (flexibility) C2
3.12. 3.12.
Menganalisis Menghitung pH 20.Menyebutkan masalah C1 - Fluency - Menghasilkan banyak 20, 21, Seorang petani ingin membunuh hama yang merusak
garam-garam larutan garam yang ditimbulkan dari C2 - Elaboration gagasan jawaban dan dan 22 tanamannya dengan menggunakan pestisida tanaman
yang pemakaian produk C5 - Originality penyelesaian masalah. (CuSO4). Saat ingin menggunakan pestisida, petani
mengalaami hidrolisis garam yang (fluency) khawatir kesuburan tanahnya akan terganggu. Didalam
hidrolisis. tidak sesuai. label komposisi pestisida, menunjukkan bahwa pestisida
- Mencari arti yang mengandung pH = 5. Untuk menghindari hal yang buruk
21. Menentukan pH mendalam terhadap pada tanamannya kelak, setiap pemakaian pestisida, petani
pengenceran jawaban /pemecahan menuangkan 1 cup ( 1 cup= 250ml) ke dalam ember dan
masalah dengan diencerkan dengan 10.000ml air. (Kb = 10–5).
142
22.Membuat kesimpulan melakukan langkah- 20. Menurutmu, selain masalah kesuburan tanah sebutkan
dari informasi yang langkah terperinci. masalah lain yang dapat ditimbulkan jika pemakaian
terkait. (Elaboration) pestisida tidak dilakukan dengan pengenceran terlebih
dahulu ? (fluency) C1
- Mengungkapkan dengan 21. Berapakah pH pestisida setelah pengenceran oleh
cara lain (originality) 10.000mL air ? (elaborasi) C3
22. Berikan kesimpulan dari informasi diatas! (originality)
C5
143
nilai pH campuran 24. Jika gambar kurva AL – BL menunjukkan pada pH 8
yang ditentukan. untuk titik ekuivalennya. Berapakah nilai Ka tersebut,
jika Kb= 10–5 ? (elaboration) C3
25. Jika larutan CH3COOH (Ka= 10–5 ) direaksikan dengan
NH4OH (Kb= 10–5). Berapa nilai pH yang terkandung
dalam garam tersebut ? (elaboration) C3
26. Bagaimana cara untuk memperoleh nilai pH = 7 dari
campuran larutan HCN dan larutan NH4OH ? (fluency)
C2
3.12. 3.12 27.Menyebutkan langkah C2 - Fluency - Memberikan banyak 27, 28, Hana adalah seorang siswi yang menyukai sains dan
Menganalisis Menghitung pH pembuatan larutan C3 - Originality gagasan dan pemecahan 29 memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Setiap eksperimen ia
kesetimbangan larutan garam garam dengan pH C5 - Elaboration masalah (fluency) selalu penasaran dan ingin mencoba hal yang baru. Yaitu
ion dan tertentu. ingin mencoba eksperimen baru. Saat ini ia ingin membuat
menghubungkan - Mengungkapkan gagasan larutan garam yang memiliki pH = 8 dalam 1000mL larutan
pHnya 28.Menentukan massa baru. (originality) kalium asetat. (Ka = 10-5)
larutan dari pH yang 27.Menurutmu, bagaimana cara membuat larutan garam
di tentukan - Mengembangkan, kalium asetat dengan pH= 8? (fluency)C3
menambah, memperkaya 28.Berapa massa KCl yang dibutuhkan untuk membuat
29.Membuat kesimpulan suatu gagasan. larutan garam dengan pH = 8 ? (Ar H = 1, Ar C= 12, Ar
pada soal cerita. (Elaboration) O= 16, Ar K= 39) (elaboration) C2
29. Berikan kesimpulan pada percobaan yang telah hana
lakukan !(originality) C5
144
3.12. 3.12 30 Menentukan pH C3 - Elaboration - Mencari arti yang 30, dan Suatu pembuatan 0.1 M obat suplemen makanan (NH4Cl) di
Menganalisis Menghitung pH larutan berdasarkan C4 - Originality mendalam terhadap 31 suatu industry, memerlukan bahan yang mengandung asam
kesetimbangan larutan garam data tabel jawaban /pemecahan kuat (HCl) dan basa lemah (NH4OH). Proses pembuatannya
ion dan percobaan. masalah dengan melalui yaitu dengan langkah titrasi. Seorang laboran
menghubungkan melakukan langkah- industri membuat obat suplemen tersebut dengan menitrasi
pHnya 31.Menggambarkan langkah terperinci. 50 ml larutan basa lemah dengan 0.1 asam kuat. Langkah
kurva titrasi dari BL (Elaboration) titrasi ini dilakukan sebanyak 2 kali percobaan, seperti tabel
dan AK. berikut ini.
- Mengungkapkan gagasan
dengan cara lain.
(originality)
145
3.12. 3.12. 32.Siswa Fluency - Memberikan banyak 32, 33, Pak firman seorang pengusaha budidaya ikan nila di
Menganalisis Menghubungkan mengidentifikasi Flexibility jawaban atau gagasan dan 34 kab. Bandung Barat. Tempat usaha pak firman berada di
kesetimbangan kesetimbangan ion masalah yang terkait (Fluency) wilayah penggunungan gunung kapur sehingga kawasan
ion dalam larutan garam dengan konsep - Memberikan jawaban industri kapur yang sedang berkembang. Usaha budidaya
larutan garam dengan masalah di kesetimbangan ion benar dan beragam ikan nila pak firman mendapatkan sumber pengairan yang
dan kehidupan nyata. larutan garam (flexibility) berasal dari sungai di sekitar kawasan penambangan batuan
menghubungkan kapur. Namun akhir-akhir ini usahanya mengalami
pH nya 33.Siswa menghasilkan kendala karena pasca penanaman bibit ikan, sebagian besar
rumusan masalah ikan mas didapati telah banyak yang mati. Setelah
terkait masalah yang diselidiki, ternyata pH air kolamnya tinggi sekitar 8,5.
dihubungkan dengan Adapun pH optimum untuk kehidupan ikan nila berkisar 6
konsep – 8. Setelah terjadi permasalahan ini, pak firman berusaha
kesetimbangan ion mencegahnya dengan cara yang sesuai agar budidaya
larutangaram. ikannya tidak merugi lagi.
34.Siswa mengemukakan
solusi alternative
terkait masalah yang
dihubungkan dengan
konsep hidrolisis Dari permasalahan diatas,
garam. 32. Identifikasi masalah yang terdapat dalam wacana
diatas! Flexibility
33. Buatlah rumusan masalah dari wacana diatas!
Flexibility
34. Kemukakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan
masalah tersebut ! (fluency)
146
4.12 Melakukan 4.12. 35.Menuliskan C4 - Originality - Menghasilkan banyak 35, 36, Didunia perindustrian pastinya tidak terlepas dari proses
percobaan untuk Merancang rancangan langkah C6 - Fluency gagasan jawaban dan dan 37 pengolahan produk yang akan diproduksi. Contohnya,
menunjukkan percobaan untuk pembuatan dari - Flexibility penyelesaian masalah. produk yang berkaitan dengan aplikasi hidrolisis garam di
sifat asam basa menentukan sifat produk aplikasi (fluency) teknologi bidang pertanian, kebersihan dan kesehatan.
berbagai larutan larutan garam hidrolisis Pupuk ZA adalah salah satu contoh produk di teknologi
garam - Memberikan jawaban benar bidang pertanian, obat tetes mata di teknologi bidang
36. Memprediksikan sifat dan beragam (flexibility) kesehatan, dan sabun di teknologi bidang kebersihan.
dan pH garan yang Setelah kalian mengetahui produk apa saja yang menjadi
terkandung didalam aplikasi hidrolisis garam dari sumber yang relevan,
produk hidrolisis 35. Buatlah / rancanglah suatu ide tentang langkah
garam. pembuatan produk aplikasi hidrolisis dari :bidang
pertanian, bidang kesehatan, bidang kebersihan.
37. Menghubungkan sifat (pilih salah satu) (fluency) C6
garam dengan sifat 36. Prediksikan sifat garam dan pH garam yang terkandung
komponen asam didalam produk tersebut dari produk yang kamu pilih !
dam basa (flexibility) C4
pembentuk dari 37. Adakah hubungannya sifat garam (asam, basa, netral)
yang terkandung yang terkandung didalam produk hidrolisis garam
dalam produk (pupuk ZA, obat mata, dan sabun) terhadap sifat
hidrolisis garam. komponen asam dan basa pembentuknya? (flexibility) C4
3.12. 3.12.2 Siswamenentukancaraunt C2 Fluency - Menuliskan banyak 38, dan Seorang siswa ingin membuat larutan garam yang bersifat
Menganalisis Menghubungkan pH ukmendapatkanlarutanga C4 Elaboration gagasan (fluency) 39 basa dengan volume 200mL. Dua larutan dengan sifat yang
kesetimbangan larutan garam . ramdengansifattertentu. berbeda. Telah tersedia larutan NaOH 0.1 M, dan larutan
ion dalam - Mencari arti yang CH3COOH 0.1 M. Masing-masing larutan memiliki volume
147
larutan garam Siswamenghitung pH mendalam terhadap 100mL.
dan 4.12. larutangaram jawaban /pemecahan 38. Bagaimana cara siswa untuk mendapatkan larutan
menghubungkan Melakukan masalah dengan garam yang bersifat basa dengan volume 200mL
pH nya percobaan untuk melakukan langkah- ?(fluency) C4
menentukan sifat langkah terperinci. 39.Tentukan pH yang terbentuk dari larutan garam tersebut!
dan pH asam dan (Elaboration) (elaboration) C2
basa dari berbagai
4.12 larutan garam.
Melakukan
percobaan untuk
menunjukkan
sifat asam basa
berbagai larutan
garam
4.12 Melakukan 4.12.1 Menuliskan 40, dan
percobaan rancangan 40 Menyebutkan alat dan C1 - Flexibility - Mengungkapkan cara lain 41 Siswa kelas XI MIPA 3 di sekolah X akan melaksanakan
untuk percobaan untuk bahan yang C3 - Originality (originality) praktikum pengujian larutan garam. Mereka diberi tugas
menunjukkan menunjukkan sifat digunakan untuk oleh guru kimia untuk:
sifat asam basa asam basa berbagai percobaan. - Memberikan jawaban benar a) menganalisis sifat garam dan, b) menguji nilai pH yang
berbagai larutan garam dan beragam (flexibility) terkandung di dalam contoh produk hidrolisis garam.
larutan garam 41.Membuat rancangan Produk yang diuji yakni produk di bidang pangan, farmasi,
langkah-langkah pertanian, dan kebersihan.
percobaan. 40. Sebutkan alat dan bahan apa saja yang digunakan dalam
percobaan ini ? (flexibility) C1
41. Gambarkan rancangan langkah-langkah dari percobaan
ini ! (originality) C3
148
4.12 Melakukan 42 dan
percobaan Melakukan 42.Menuliskan langkah- C2 - Elaboration -Mengembangkan, 43 Suatu percobaan untuk membuat larutan garam (NH4)2SO4
untuk percobaan langkah percobaan C3 - Fluency menambah, memperkaya sebanyak 100 mL dan kosentrasi 2 M. Pada percobaan ini
menunjukk untuk menentukan suatu gagasan. (Elaboration) tersedia alat dan bahan yang akan digunakan seperti pada
an sifat jenis garam yang 43.Menghitung massa - Menghasilkan banyak tabel berikut:
asam basa mengalami dan Mr dari salah gagasan jawaban dan
berbagai hidrolisis. satu senyawa garam. penyelesaian masalah.
larutan (fluency)
garam
4.12 Melakukan 44
percobaan 4.12 Menyajikan 44.Menuliskan hasil C3 - Flexibility - Memberikan jawaban benar Siswa kelas XI MIPA 2 melaksanakan praktikum
untuk hasil pengamatan pengamatan . menentukan sifat-sifat garam dan nilai pH dari garam.
menunjukk percobaan untuk Mereka diberi tugas oleh guru kimia untuk menganalisis
an sifat menunjukkan sifat sifat garam dan menguji nilai pH yang terkandung dalam
149
asam basa asam dan basa produk industry di bidang pangan, farmasi, pertanian,
berbagai berbagai larutan dan kebersihan. Setelah melakukan percobaan, dari salah
larutan garam satu kelompok mendapatkan hasil pengamatannya sebagai
garam berikut:
150
44. Tuliskan hasil pengamatan di atas jika disajikan dalam
bentuk laporan praktikum!(flexibility)
151
Lampiran 4
Indikator
Butir Soal Jawaban Berpikir Penskoran
Kreatif
Perhatikan gambar berikut ini! (originality) 4. Jika siswa memberikan lebih dari 3 jawaban
1. Gambar diatas adalah pemutih pakaian. Pemutih pakaian yang relevan tentang informasi pemutih
mengandung basa kuat dan garam NaOCl. Garam ini bersifat basa. pakaian.
Pemutih mudah melarut dalam air. Proses melarutnya pemutih Originality 3. Jika siswa memberikan 3 jawaban yang
−
adalah proses dari hidrolisis. Dalam air, ion OCl akan relevan tentang informasi pemutih pakaian.
−
terhidrolisis menjadi HOCl dan ion OH . NaOCl mengalami 2. Jika siswa memberikan kurang dari atau
hidrolisis parsial dan memiliki ph > 7. NaOCl bersifat reaktif dan sama dengan dua jawaban yang relevan
melurukan pewarna. Oleh karena itu, pakaian berwarna tidak tentang informasi pemutih pakaian.
Gambar diatas adalah produk pemutih pakaian, yang boleh diberi pemutih pakaian. 1. Jika siswa memberikan beberapa jawaban
merupakan salah satu contoh dari produk hidrolisis garam. yang kurang relevan tentang informasi
Larutan pemutih pakaian ini terbentuk dari asam lemah (Flexibility) pemutih pakaian
HOCl dan basa kuat NaOH sehingga membentuk larutan 2. . Persamaan ionisasi. 0. Jika siswa tidak memberikan jawaban sama
garam yang bersifat basa. Larutan pemutih pakaian NaOCl(aq) → Na+(aq) + OCl−(aq) sekali yang relevan/ jawaban salah.
memiliki sifat reaktif dan tidak sesuai dengan kulit
normal, maka dari itu penggunaannyatidak bisa (Fluency)
sembarangan dan harus sesuai dengan aturan 3. Hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang 4. Jika siswa menuliskan 4 jawaban relevan
pemakaiannya. berarti penguraian. Hidrolisis adalah reaksi penguraian molekul dengan tepat. (rumus senyawa, persamaan
152
1.Berdasarkan gambar diatas, berikan informasi yang dalam air membentuk ion-ionnya. Maka hidrolisis garam adalah ionisasi, dengan fase reaksi, dan ion
berkaitan dengan konsep hidrolisis garam! (originality) reaksi penguraian ion garam oleh air. Ion-ion garam dalam air penyusunnya)
− +
C2 bereaksi sehingga ai terurai menjadi ion OH dan ion H3O . Flexibility 3. Jika siswa menuliskan 3 jawaban relevan
dengan tepat, (rumus senyawa, persamaan
2.Tuliskan persaman ionisasi dari produk tersebut! (fluency) ionisasi, dengan fase reaksi namun
(flexibility) C3 4. Karena, larutan pemutih pakaian memiliki: penulisan ion penyusunnya belum tepat)
- ph > 7 , 2. Jika siswa menuliskan < 3 jawaban relevan
3.Apa yang dimaksud dengan hidrolisis garam? - bersifat basa dengan tepat. (rumus senyawa, persamaan
(fluency)C1 - sifat korosif yang dapat melunturkan warna dan membuat ionisasi tepat namun tidak lengkap dengan
pakaian rusak. fase reaksinya dan penulisan ion
4.Pemakaian pemutih hanya dapat diberikan pada pakaian penyusunnya belum tepat)
berwarna putih dan tidak dibolehkan untuk pakaian 1. Jika siswa menuliskan hanya satu jawaban
berwarna. Mengapa demikian? (minimal 3 alasan) yang benar (rumus molekul)
(fluency) C4 0. Jika siswa tidak menuliskan jawaban /tidak
menjawab sama sekali.
153
hidrolisis dan tepat.
0. Jika siswa tidak memberikan jawaban sama
Fluency sekali yang relevan/ jawaban salah
154
flu? Untuk mengatasi rasa sakit kepala dan demam karena Pengolahan air minum oleh PDAM menggunakan 2 Jika siswa memberikan beberapa jawaban
flu biasanya dokter memberikan obat yang mengandung garam aluminium fosfat yang terhidrolisis total dalam air. yang kurang relevan tentang alasan
N-(4-hydroxyphenyl)ethanamide yang dikenal dengan paracetamol sebagai aplikasi hidrolisis
nama paracetamol. Paracetamol merupakan garam dari . - Penggunaan Sabun garam.
asam lemah N-(4-hydroxyphenyl)ethanamide. 1. Jika siswa memberikan hanya satu jawaban
Paracetamol adalah salah satu obat sakit kepala. Sabun cuci terbuat dari asam lemak (asam stearat) yang yang tepat dari beberapa jawaban yang
Paracetamol cepat terlarut dalam air. Proses melarutnya direaksikan dengan basa (NaOH atau KOH) sehingga sabun kurang relevan tentang alasan paracetamol
paracetamol tersebut merupakan salah satu contoh aplikasi merupakan garam. Reaksi Sabun dengan air menghasilkan asam sebagai aplikasi hidrolisis garam
dari konsep hidrolisis. Dimana dalam reaksi hidrolisis stearat dan basa NaOH. Asam stearat akan mengikat kotoran 0. Jika siswa tidak memberikan jawaban sama
paracetamol sebagai berikut: pada baju dengan membentuk misel. sekali yang relevan/ jawaban salah.
Fluency
Misalnya sabun cuci yang mengandung garam natrium 4 Jika siswa menyebutkan dan menjelaskan > 4
stearat (C17H35Na). Garam tersebut akan mengalami hidrolisis contoh aplikasi hidrolisis garam dengan
jika larut dalam air, menghasilkan asam stearat dan biasanya, tepat
yaitu natrium hidroksida. Reaksinya: 3. Jika siswa menyebutkan dan menjelaskan 3-
4 contoh aplikasi hidrolisis garam dengan
C17H35Na + H2O ⇌ C17H35COOH + NaOH tepat.
2. Jika siswa menyebutkan dan menjelaskan 2
Oleh karena itu, jika garam tersebut digunakan untuk contoh aplikasi hidrolisis garam dengan
5. Mengapa paracetamol dikatakan sebagai contoh
2+
mencuci airnya harus bersih dan tidak mengandung garam Ca tepat.
aplikasi dari konsep hidrolisis garam? (flexibility) C2
2+ 2+ 2+
atau Mg . Garam Ca dan Mg banyak terdapat dalam air 1. Jika siswa menyebutkan dan menjelaskan
6. Selain paracetamol, sebutkan aplikasi hidrolisis garam
2+
sadah. Jika yang digunakan mengandung garam Ca , terjadi hanya 1 contoh aplikasi hidrolisis garam
yang lain dalam kehidupan sehari-hari! (fluency) C1
reaksi dengan asam stearat. Sehingga buih yang dihasilkan dengan tepat.
sangat sedikit. akhirnya cucian tidak bersih karena fungsi buih 0. Jika siswa tidak menjawab sama
untuk memperluas permukaan kotoran agar mudah larut dalam sekali/jawaban yang dituliskan semuanya
air. salah.
155
- Penggunaan Pupuk
- Pemutih Pakaian
7. Berikan informasi tentang gambar kurva CH3COONa Originality 4. Jika siswa mampu melahirkan ungkapan
dibawah ini! Originality C2 7. Informasi yang diperoleh dari kurva titrasi adalah: Originality yang baru/jawaban dengan cara sendiri,
melalui konsep kimia yang sudah
- Merupakan kurva titrasi asam lemah dan basa kuat. terarah dan hasilnya tepat.
- Basa kuat ditambahkan ke asam lemah 3. Jika siswa mampu melahirkan ungkapan
- CH3COONa mengalami hidrolisis parsial yang baru/jawaban dengan cara sendiri,
- CH3COONa dalam air mengalami hidrolisis sehingga melalui konsep kimia yang sudah
–
membentuk ion OH terarah dan hasilnya sebagian tepat.
156
- Titik ekuivalen ditunjukan dengan 2. Jika siswa mampu melahirkan ungkapan
pH > 7, prediksi nilai pH = 8,8 yang baru/jawaban dengan cara sendiri,
- Larutan garam bersifat basa melalui konsep kimia yang sudah
terarah dan hasilnya tidak tepat.
1. Jika siswa mampu melahirkan ungkapan
yang baru/jawaban dengan cara sendiri,
tanpa melalui konsep kimia yang
terarah dan hasilnya tidak tepat.
0. Jika siswa tidak memberikan jawaban
Amati tabel hasil pengamatan berikut! Fluency Fluency 4. Jika siswa memberikan 4 jawaban tepat
8. Garam yang bersifat asam adalah (NH4)2SO4, garam yang
bersifat basa KCN, garam yang bersifat netral NaCl dan 3. Jika siswa memberikan 3 jawaban tepat
CH3COONH4.
2. Jika siswa memberikan 2 jawaban tepat
Flexibility
9. Suatu larutan garam ada yang bersifat asam, basa, netral. 1. Jika siswa memberikan 1 jawaban tepat
8. Berdasarkan data percobaan diatas garam yang bersifat Karena:
asam, basa, dan netral yaitu… (fluency) C2 - Pada uji kertas lakmus menghasilkan perubahan warna yang 0. Jika siswa tidak memberikan jawaban/
9. Mengapa larutan garam ada yang bersifat asam, basa berbeda. Lakmus merah berubah menjadi berwarna biru menjawab salah
atau netral ? (flexibility) C2 dalam larutan basa sedangkan dalam larutan asam dan netral
10. Mana sajakah larutan garam yang mengalami tidak terjadi perubahan warna. Lakmus biru berubah warna
hidrolisis parsial dan hidrolisis total? Jelaskan menjadi merah dalam larutan asam, sedangkan dalam larutan
dengan persamaan reaksi ionisasinya! (flexibility) C2 basa dan netral tidak terjadi perubahan. 4. Jika siswa memberikan banyak alasan
- Pada uji nilai pH dengan indicator universal menghasilkan Flexibility yang relevan dengan menggunakan
nilai pH yang beragam. konsep kimia.
157
- Hasil perhitungan pH. Jika pH <7 larutan bersifat asam, pH
= 7 larutan bersifat netral, pH >7 larutan bersifat basa. 3. Jika siswa memberikan sedikit alasan
relevan tetapi belum dengan
Flexibility menggunakan konsep kimia.
10. Garam yang mengalami hidrolisis parsial adalah (NH4)2SO4,
dan KCN. 2. Jika siswa memberikan masing-masing 1
(NH4)2SO4 + 2H2O ⇌ 2NH4OH + H2SO4 alasan dengan menggunakan konsep
+ 2-
(NH4)2SO4 2NH4 + SO4 kimia
NH4 + H2O ⇌ NH4OH + H (terhidrolisis)
+ +
SO42- + H2O ⇌ (tidak ada reaksi) 1. Jika siswa memberikan alasan tanpa dengan
+ menggunakan konsep kimia.
Ion NH4 berasal dari basa lemah sehingga akan terhidrolisis.
2-
Sedangkan ion SO4 berasal dari asam kuat sehingga tidak
akan terhidrolisis. Maka dari ini, garam yang terbentuk dari Flexibility 0. Jika siswa tidak memberikan alasan sama
asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis parsial. sekali/alasan yang diberikan tidak tepat.
KCN (mengalami hidrolisis parsial)
KCN + H2O ⇌ KOH + HCN
KCN K+ + CN-
K+ + H2O (tidak ada reaksi) 4. Jika siswa mengelompokkan jenis garam
CN- + H2O ⇌ HCN + OH-(terhidrolisis) yang terhidrolisis tepat dengan
+
Ion K berasal dari basa kuat sehingga tidak terhidrolisis. menggunakan konsep kimia dan diikuti
Sedangkan ion berasal dari basa kuat sehingga tidak akan penulisan persamaan reaksinya tepat.
-
terhidrolisis. Maka dari ini, CN garam yang terbentuk dari
asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis parsial. 3. Jika siswa mengelompokkan jenis garam
yang terhidrolisis belum tepat dengan
Garam yang mengalami hidrolisis total CH3COONH4. menggunakan konsep kimia dan diikuti
CH3COONH4 CH3COO- + NH4+ penulisan persamaan reaksinya tepat.
158
CH3COONH4 + H2O ⇌ CH3COOH + NH4OH
CH3COO- + H2O ⇌ CH3COOH + OH- (terhidrolisis) 2. Jika siswa mengelompokkan jenis garam
NH4 + H2O ⇌ NH4OH + H
+ +
yang terhidrolisis belum tepat dengan
(terhidrolisis) menggunakan konsep kimia dan diikuti
+
Ion NH4 berasal dari basa lemah sehingga terhidrolisis. penulisan persamaan reaksinya belum
Sedangkan ion berasal dari basa lemah sehingga akan tepat.
-
terhidrolisis. Maka dari ini, CH3COO garam yang terbentuk
dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total . 1. Jika siswa mengelompokkan jenis garam
Garam yang tidak terhidrolisis adalah NaCl. yang terhidrolisis tanpa menggunakan
NaCl + H2O ⇌ NaOH + HCl konsep kimia dan diikuti penulisan
+ - persamaan reaksinya kurang tepat.
NaCl Na + Cl
Na + H2O ⇌ (tidak ada reaksi)
+
Cl- + H2O ⇌ (tidak ada reaksi) 0. Jika siswa mengelompokkan salah dan
tidak ada persamaan reaksinya/ tidak
menjawab sama sekali.
Pada pengelolahan air PDAM, dilakukan dengan Fluency Fluency 4. Jika siswa memberikan sebanyak ≥ 5
menambahkan tawas (Al2(SO4)3) sebanyak 5 kg untuk 1 a. Tawas mengandung garam yang bersifat asam. Karena tawas jawaban yang tepat (sifat yaaang
kolam besar. Penambahan ini dilakukan dengan tujuan mengandung zat kimia alumunium sulfat ( Al2(SO4)3). Alumunium terkaandung dalam garam tawas dan
untuk menjernihkan air. Hal tersebut sesuai dengan sulfat tebentuk dari asam penyusun H2SO4 (asam kuat) dan basa alasannya).
konsep hidrolisis garam. penyusun (Al(OH)3) (basa lemah). Karena sifat asam kuat H2SO4 3. Jika siswa memberikan sebanyak 3 – 4
11. Prediksikan sifat garam yang terkandung dalam tawas. yang dominan, maka ( Al2(SO4)3). jawaban yang tepat (sifat yang
Jelaskan! (fluency) C4 Jika dillihat hidrolisis dalam air, garam tawas ( Al2(SO4)3) yang terkaandung dalam garam tawas dan
159
12. Sebutkan produk yang mengandung garam asam, terurai menjadi ion Al3+ dan ion SO42- dan hanya ion Al3+ yang alasannya).
+
garam basa, dan garam netral. (fluency)C2 dapat terhidrolisis oleh air menjadi Al(OH)3 dan ion H . 2. Jika siswa memberikan beberapa
2-
13. Prediksikan sifat garam (asam, basa, atau netral) dari Sedangkan ion SO4 tidak terhidrolisis oleh air. Maka dari itu ( jawaban namun 2 jawaban yang tepat
rumus kimia berikut: Al2(SO4)3) memiliki sifat asam karena mengalami hidrolisis (sifat yaaang terkaandung dalam garam
CaCl2, NH4Cl, KCN, (NH4)2SO4. parsial dan memiliki ph < 7. tawas dan alasannya.
(elaboration) C2 1. Jika siswa memberikan hanya 1 jawaban
Fluency yang tepat (sifat yang terkandung dalam
b. garam netral: garam dapur, mecin, dll garam tawas namun tanpa penjelasan
garam asam: obat suplemen, tawas, pestisida, pupuk ZA, dll alasannya).
garam basa: soda kue, pemutih pakaian, sabun, dll 0. Jika siswa tidak memberikan jawaban
yang tepat/ tidak menjawab.
160
KCN = garam basa 4. Jika siswa menuliskan persamaan ionisasi
+ –
KCN → K + CN tepat dan sifat larutan benaar.
+
K + H2O → (tidak ada reaksi) 3. Jika siswa menuliskan persamaan ionisasi
–
CN + H2O ⇌ NH3 + H3O (terhidrolisis)
+
tepat dan larutan salah.
elaboration 2. Jika siswa menuliskan persaamaan ionisasi
(NH4)2SO4 = Garam asam kurang tepat dan larutan tepat.
NH4 + H2O ⇌ NH3 + H3O (terhidrolisis)
+ +
1. Jika siswa menuliskan persamaan ionisasi
2–
SO4 + H2O → (tidak ada reaksi) kurang tepat dan larutan tidak tepat.
0. Jika siswa tidak menjawab/ menjawab salah.
(Fluency) Fluency
4. Jika siswa menyebutkan semua alat dan
Siswa kelas XI MIPA 3 di sekolah X akan melaksanakan Alat yang digunakan oleh siswa XI MIPA diantaranya:
bahan secara lengkap dan tepat sesuai
praktikum pengujian larutan garam. Mereka diberi tugas 1. Kertas lakmus merah dan biru keperluan yang digunakan dalam
eksperimen.
oleh guru kimia untuk: 2. Kertas pH universal
a) menganalisis sifat garam dan, b) menguji nilai pH yang 3. Gelas kimia 3. Jika siswa menyebutkan setengah dari
jumlah alat dan bahan dengan tepat dan
terkandung di dalam contoh produk hidrolisis garam. 4. Gelas ukur
sesuai keperluan yang digunakan dalam
Produk yang diuji yakni produk di bidang pangan, 5. Pipet tetes eksperimen.
farmasi, pertanian, dan kebersihan. 6. Pelat tetes
2. Jika siswa menyebutkan sebanyak 2 – 3
161
40. Sebutkan alat dan bahan apa saja yang digunakan 7. Label contoh masing-masing dari alat dan bahan
dengan tepat dan sesuai keperluan yang
dalam percobaan ini ? (flexibility) C1 8. Tissue
digunakan dalam eksperimen
41. Gambarkan rancangan langkah-langkah dari 9. Alat tulis
1. Jika siswa menyebutkan hanya 1 contoh
percobaan ini ! (originality) C3
masing-masing dari alat dan bahan dengan
tepat dan sesuai keperluan yang
digunakan dalam eksperimen
Bahan yang digunakan oleh siswa XI MIPA diantaranya:
1. Larutan sabun detergen (kebersihan)
0. Jika siswa tidak memberikan jawaban/
2. Larutan garam dapur (pangan) Originality
menjawab salah
3. Larutan obat maag (farmasi)
4. Larutan MSG (pangan)
5. Larutan obat paracetamol (farmasi) 4. Jika siswa mampu melahirkan ungkapan
yang baru dalam bentuk gambar
6. Larutan pemutih (kebersihan)
rancangan/jawaban dengan cara sendiri,
7. Larutan pupuk UPK (pertanian) melalui konsep kimia yang sudah terarah
dan hasilnya tepat.
8.Larutan pestisida (pertanian)
3. Jika siswa mampu melahirkan ungkapan
yang baru dalam bentuk gambar
rancangan /jawaban dengan cara sendiri,
melalui konsep kimia yang sudah terarah
dan hasilnya sebagian tepat.
162
0. Jika siswa tidak memberikan jawaban
Larutan
produk
farmasi
163
Uji sample larutan produk kebersihan dengan kertas lakmus merah
dan biru, sera kertas pH universal.
164
(elaboration) C2 1. Menentukan massa dari (NH4)2SO4 dengan konsentrasi 2M. 0. Jika siswa tidak memberikan jawaban/
43. Tuliskan langkah-langkah percobaan tersebut ! 2. Mencuci bersih dan mengeringkan alat yang akan digunakan, menjawab salah.
(fluency) C3 diantaranya: kaca arloji, spatula, batang pengaduk, gelas ukur, Fluency
dan gelas kimia.
3. Sebelum lan gkah menimbang, pastikan neraca o’hauss 4. Jika siswa menuliskan jawaban seb any ak ≥
berfungsi dengan baik dan bersihkan neraca dengan tissue. 6 langk ah dengan tepat, dan berurutan.
4. Letakkan kaca arloji diatas lengan neraca. Timbang kaca arloji 3. Jika siswa menuliskan jawaban sebanyak 4-
di n eraca o’hauss. 5 langkah dengan tepat, dan berurutan.
5. Mengambil padatan (NH4)2SO4 dengan spatula, dan tuangkan 2. Jika siswa menuliskan jawaban sebanyak 2-
diatas kaca arloji. 3 langkah dengan tepat, dan berurutan.
6. Timbang padatan (NH4)2SO4 di neraca o’hauss den gan massa 1. Jika siswa menuliskan jawaban hanya 1
0,282 gram. langkah dengan tepat, dan berurutan.
7. Setelah menimbang, siapkan 100mL air. Ukur dengan gelas 0. Jika siswa tidak menjawab
ukur 100mL.
8. Tuangkan air ke gelas kimia.
9. Kemudian masukkan padatan 0,282 gram ke dalam 100 mL air.
Aduklah larutan tersebut dengan batang pengaduk.
165
Mereka diberi tugas oleh guru kimia untuk menganalisis 3. Jika siswa dapat menuliskan data
sifat garam dan menguji nilai pH yang terkandung dalam Larutan garam pengamatan dalam bentuk tabel, data
produk industry di bidang pangan, farmasi, pertanian, Sifat Nilai pH Jenis Hidrolisis tidak lengkap dan belum tepat.
dan kebersihan. Setelah melakukan percobaan, dari salah Larutan garam 2. Jika siswa menuliskan data pengamatan
satu kelompok mendapatkan hasil pengamatannya sebagai (NaCl) Tidak dalam bentuk deskripsi.
Netral 7
berikut: Terhidrolisis 1. Jika siswa menuliskan data pengamatan
Larutan pupuk dalam bentuk deskripsi hanya beberapa
Parsial
((NH4)2SO4) Asam <7 larutan saja.
Larutan obat 0. Jika siswa tidak menuliskan data
suplemen pengamatan.
Asam <7 Parsial
makanan
Larutan
pemutih
Basa >7 Parsial
pakaian
Larutan
pengembang
Basa >7 Parsial
kue
166
44. Tuliskan hasil pengamatan di atas jika disajikan dalam
bentuk laporan praktikum! (flexibility)
167
168
Lampiran 5
Rata-rata = 65.53
Simpangan Baku = 6.80
Korelasi XY = 0.06
Reliabilitas Tes = 0.12
Butir Soal = 44
Jumlah Subyek = 32
No.
Butir DP (%) Tingkat Kesukaran Korelasi Signifikan
Soal Korelasi
1. 19.44 Sedang 0.273 Signifikan
2. 22.22 Sedang 0.275 Signifikan
3. 0.00 Sedang 0.091 -
4. 19.44 Sedang 0.290 Signifikan
5. -2.78 Sukar -0.030 -
6. 22.22 Sukar 0.118 -
7. 22.22 Sangat sukar 0.495 Sangat signifikan
8. 2.78 Sukar 0.101 -
9. 19.44 Sedang 0.351 Signifikan
10 0.00 Sangat sukar 0.051 -
11. 11.11 Sedang 0.180 -
12. 2.78 Sedang -0.001 -
13. 2.78 Sangat sukar 0.069 -
14. 19.44 Sedang 0.307 Signifikan
15. 19.44 Sukar 0.495 Sangat signifikan
16. 11.11 Sangat sukar 0.152 -
17. 8.33 Sangat sukar 0.378 Sangat signifikan
18 5.56 Sangat sukar 0.117 -
19. 22.22 Sangat sukar 0.314 Siginfikan
20. 2.78 Sedang 0.162 -
21. 5.56 Sedang 0.262 -
22. -2.78 Sedang 0.054 -
23. 2.78 Sangat sukar 0.119 -
24. -5.56 Sangat sukar -0.291 -
25. 19.44 Sedang 0.291 Signifikan
26 8.33 Sedang -0.018 -
169
Indikator
Kompetensi No.
Indikator Berpikir Butir Soal
Dasar Soal
Kreatif
3.11 3.11.2 Wacana Permasalahan:
Menganalisis Menghubungkan 1*
kesetimbangan kesetimbangan flexibility Pak firman seorang pengusaha
ion dan ion larutan budidaya ikan nila di kab.
menghubungkan garam dengan Bandung Barat. Tempat usaha pak
pH nya. masalah di firman berada di wilayah
kehidupan penggunungan gunung kapur
sehari-hari sehingga kawasan industri kapur
yang sedang berkembang. Usaha
budidaya ikan nila pak firman
mendapatkan sumber pengairan
yang berasal dari sungai di sekitar
kawasan penambangan batuan
kapur. Namun akhir-akhir ini
usahanya mengalami kendala
karena pasca penanaman bibit
ikan, sebagian besar ikan mas
181
garam di
kehidupan
sehari-hari.
3.11.4 4* Perhatikan tabel dibawah ini!
Menganalisis flexibility
sifat
kesetimbangan
ion larutan
garam
berdasarkan data
pengamatan
ion larutan
garam
4.11.2 8* Seorang siswa ingin membuat
Melakukan fluency larutan garam yang bersifat basa
percobaan untuk dengan volume 200 mL dari dua
menentukan larutan dengan sifat yang berbeda.
sifat dan pH Telah tersedia: 100 mL larutan
asam dan basa NaOH 0.1 M, 50 mL larutan
dari berbagai NH4OH 0.1 M, 50 mL larutan HCl
larutan garam. 0.1 M dan 100 mL larutan
CH3COOH 0.1 M. Berdasarkan
uraian diatas bagaimana cara siswa
untuk mendapatkan larutan garam
yang bersifat basa dengan volume
200 mL ?
pengamatan.
Lampiran 8
Kelompok : ………………….
Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
190
Lembar Permasalahan
Wacana
dan iritasi.
Selain itu, penggunaan pemutih pakaian yang Santi gunakan sering tidak sesuai
yang berasal dari garam natrium hipoklorit dan terlarut dalam air.
Pemutih pakaian merupakan salah satu contoh produk dari konsep hidrolisis
garam. Pemutih pakaian dibuat dalam bentuk garam yang terlarut dalam air. Hal ini agar
lebih mudah proses penetralan pH zat kimianya dengan air. Karena proses penetralan pH
zat kimia sebelum sangat dibutuhkan karena dapat menurunkan pH zat kimian sesuai
kebutuhan lingkungan.
191
Gelas A Gelas B
No. Sifat fisik (limbah pemutih pakaian (limbah detergen)
+ detergen) 50 mL
50 mL
1.
2.
3.
Setelah kamu amati sifat fisik dari limbah pemutih pakaian dengan limbah detergen keadaan
mana yang tidak sesuai dengan kondisi kain yang normal ?
________________________________________________________________________________
192
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
3. Jelaskan teori yang berhubungan dengan masalah yang kalian temukan pada
wacana !
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
4. Buatlah rumusan masalah berdasarkan masalah yang kamu temukan !
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
193
telah kamu rumuskan (silahkan cari melalui pustaka dan website). Kemudian
alternatif tersebut!
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
194
Kemudian, setelah kalian menguji sifat dan nilai pH, rancanglah percobaan
dari alternative penyelesaian masalah limbah pemutih pakaian yang kamu
pilih. Lakukan percobaan ini dengan zat kimia lainnya agar tidak menimbulkan
pencemaran lingkungan baru !
A. JUDUL PERCOBAAN
Judul apa yang sesuai untuk percobaan yang akan kamu lakukan ?
..........................................................................................................................................................
B. TUJUAN PERCOBAAN
.......................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................................
195
g. h. i. j. k. l.
m. n. o.
g. h. i. j. k.
196
-
Alat dan bahan apa saja yang akan kamu gunakaan untuk melakukan
percoban ? (tuliskan nama dan jumlahnya).
Setelah kamu menyebutkan alat dan bahan yang akan digunakan, apa fungsi
penggunaan alat dan bahan dalam percobaan tersebut ? Jelaskan !
……………………………………………… ……………………………………………………………
……………………………………………… ……………………………………………………………
……………………………………………… ……………………………………………………………..
………………………………………........ ...............................................................
.................................................
........
……………………………………………………………
………………………………………………
……………………………………………………………
………………………………………………
……………………………………………………………..
………………………………………………
………………………………………........ ...............................................................
.................................................
........
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………..
197
D. LANGKAH KERJA
Percobaan pengujian sifat dan nilai pH limbah pemutih pakaian dan zat kimia
lainnya !
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
198
E. TABEL PENGAMATAN
Tulis data sebelum perlakuan pada percobaan alternatif penyelesaian masalah yang
kamu pilih disini!
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Tuliskan data sesudah perlakukan pada percobaan alternatif penyelesaian masalah
yang kamu pilih disini !
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
199
Tabel Pengamatan
1. Coba tusliskan hasil pengamatan dari percobaan pengujian sifat dan pH limbah
pemutih pakaian dan bahan kimia lainnya yang mengandung garam dan telah
kamu lakukan kedalam tabel berikut!
Perlakuan
No. Nama Larutan Uji Kertas Lakmus Uji Kertas Sifat Asam Basa
Lakmus Lakmus pH Penyusun Penyusun
Merah Biru universal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2. Setelah melakukan percobaan pengujian sifat dan nilai pH pada bahan yang
kamu pilih, coba tuliskan hasil pengamatanmu dari percobaan alternatif
penyelesaian masalah dari limbah bahan kimia bersifat asam yang kamu pilih
agar tidak menimbulkan masalah baru !
Penambahan Uji Kertas
pH Sifat limbah
Nama limbah Air pH Sifat
No. awal kimia
kimia (mL) universal
1 7 Netral
2 7 Netral
3 7 Netral
4 7 Netral
5 7 Netral
6 7 Netral
7 7 Netral
8 7 Netral
200
F. Pertanyaan
Bahan apa saja yang kamu gunakan untuk menyelesaikan masalah limbah bahan
kimia? Apa fungsinya?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………
Untuk menyelesaikan masalah limbah yang bersifat asam, basa dan netral
berapa volume bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah pada setiap
limbah yang bersifat asam, basa, dan netral? Berikan alasanmu !
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
5!
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
201
Jika dikaitkan dengan konsep hidrolisis garam, limbah bahan kimia yang
bersifat apa saja yang dapat mengalami hidrolisis total, hidrolisis
parsial dan tidak mengalami hidrolisis ? Jelaskan !
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
202
Setelah kamu mengetahui sifat garam dari bahan yang kamu uji,
tuliskan reaksi hidrolisis dari senyawa kimia produk baking
powder (Ca(CO3)2) , garam dapur (NaCl), dan tawas ((Al)2(SO4)3).
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
Seorang siswa ingin mengetahui pH dari larutan garam basa
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
Ca(CH3COO)2 0,1 M dengan Ka CH3COOH adalah 2 x 10-5 ,
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………… maka perhitungan untuk menentukan pH larutaan garam
basa tersebut adalah?
203
G. KESIMPULAN
H. ABSTRAKSI
Berdasarkan kesimpulan yang kamu buat, buatlah suatu abstraksi dari perobaan
solusi penyelesaian limbah zat kimia yang bersifat asam !
204
Laporan Praktikum
Tahapan
PBL tipe- Pertanyaan Kunci Jawaban Penskoran
Mothes
Tuliskan hasil pengamatanmu Gelas A Gelas B 4. Jika siswa menuliskan ≥4 hasil
No. Sifat (limbah (limbah
pada tabel berikut! Setelah fisik pemutih detergen) pengamatannya dan menarik
kamu amati sifat fisik dari pakaian + 50 mL kesimpulan dengan tepat.
detergen)
limbah pemutih pakaian dengan 50 mL
1. Warna Limbah Limbah
limbah detergen keadaan mana limbah berwarna agak ke 3. Jika siswa menuliskan ≥4 hasil
yang tidak sesuai dengan kondisi keruh merahan pengamatannya dan menarik
berwarna
kain yang normal ? (No. 1 LKS merah kesimpulan namun salah
Penjabaran 1) satunya ada yang kurang tepat.
2. Warna Hampir Warna
Masalah pakaian 70% warna tetap
setelah menjadi dengan
direndam luntur pakaian 2. Jika siswa hanya menuliskan
(bersifat normal
<4 hasil pengamatannya
reaktif)
3. Aroma Bau Bau sabun dengan tepat.
limbah pemutih
pakaian
4. Kondisi Rapuh dan Normal 1. Jika siswa hanya menuliskan
pakaian mudah
robek kesimpulannya saja.
5. Kondisi Gatal- Tidak
205
sentuhan gatal, terjadi 0. Jika siswa tidak menjawab
dengan iritasi, dan iritasi, dan
kulit licin. fisik.
206
air (terhidrolisis). tepat.
3. Jika siswa menjelaskan teori
Pemutih pakaian merupakan produk yang mengandung yang berhubungan (hidrolisis
garam basa dan merupakan aplikasi dari hidrolisis. garam dan produk aplikasinya)
Pemutih pakaian mengandung garam natrium clorat yang dengan masalah sesuai konsep
bersifat garam basa. Namun, pemutih pakaian kimia kurang lengkap dan
mengandung sifat reaktif yang tidak cocok dengan kulit. tepat
Nilai pH >7 yang terkandung didalam pemutih pakaian 2. Jika siswa menjelaskan salah
yang membuktikan bahwa sifat pemutih pakaian bersifat satu teori yang berhubung
basa. Pemutih pakaian terbentuk dari asam lemah + basa (hidrolisis garam atau produk
kuat. Karena memiliki sifat yang kuat berasal dari basa, aplikasinya) dengan masalah
maka garam pemutih pakaian mengalami hidrolisis sesuai konsep kimia dan tepat.
sebagian jika bereaksi dengan air. 1. Jika siswa menjelaskan salah
satu teori yang berhubung
(hidrolisis garam atau produk
aplikasinya) dengan masalah
namun tidak sesuai konsep
kimia dan kurang tepat.
0 Jika siswa menjawab salah/tidak
menjawab.
207
Buatlah rumusan masalah Rumusan masalah yang dibuat adalah: 4. Jika siswa membuat banyak
berdasarkan masalah yang kamu - Upaya apa yang dilakukan untuk menanggulangi rumusan masalah yang relevan
temukan ! (No. 4 LKS 1) limbah bahan kimia yang baik agar tidak terjadi terkait dengan permasalahan
pencemaran lingkungan? dan tepat.
- Bagaimana cara menanggulangi limbah bahan kimia 3. Jika siswa membuat 3 rumusan
yang bersifat garam asam ? masalah yang relevan terkait
- Bagaimana cara menanggulangi limbah bahan kimia dengan permasalahan dan
yang bersifat garam basa? tepat.
- Bagaimana hasil pengujian dari cara penanggulangan 2. Jika siswa membuat 2 rumusan
limbah bahan kimia yang bersifat asam dan basa? masalah yang dikaitkan
dengan permasalahan dan
tepat.
1. Jika siswa membuat 1 rumusan
masalah yang dikaitkan
dengan permasalahan dan
tepat.
0. Jika siswa tidak menjawab/
menjawab salah.
Penyusunan Carilah alternatif untuk Solusi alternative untuk menyelesaikan masalah limbah 4. Jika siswa menuliskan >3 solusi
Opini menyelesaikan masalah limbah pemutih pakaian: dan menuliskan alasan dengan
208
pemutih pakaian yang telah - Menambahkan air pada limbah/menetralkan limbah tepat.
kamu rumuskan (silahkan cari dengan air. Fungsi air adalah untuk mengurangi 3. Jika siswa menuliskan 3 solusi
melalui pustaka dan website). nilai pH dan sifat limbah sebelum dibuang ke dan alasan dengan tepat.
Kemudian tuliskan salah satu lingkungan. 2. Jika siswa menuliskan 2 solusi
alternatif yang menurutmu dan alasan dengan tepat.
paling efektif untuk 1. Jika siswa menuliskan hanya 1
menyelesaikan masalah limbah solusi dan alasan dengan tepat
pemutih pakaian ! Berikan tepat.
alasanmu memilih alternatif
tersebut! (No. 5 LKS 1)
Judul apa yang sesuai untuk Judul yang sesuai dengan percobaan: 4. Jika siswa menuliskan judul
percobaan yang akan kamu - Solusi alternative pembuangan limbah pemutih dengan lengkap (dihubungkan
lakukan ? (No.1 LKS 2) pakaian (pengujian pH dan sifat limbah serta dengan permasalahan, sesuai
pentralannya). dengan tujuan solusi, konsep
- Penetralan sebagai solusi alternative untuk kimia dengan tepat).
menanggulangi masalah limbah. 3. Jika siswa menuliskan judul
sebagian lengkap
(dihubungkan dengan
permasalahan, sesuai dengan
209
Perencanaan tujuan solusi, namun konsep
dan kimianya kurang tepat).
Konstruksi 2. Jika siswa menuliskan judul
hanya dihubungkan dengan
tujuannya dan konsep
kimianya tepat.
1. Jika siswa menuliskan judul
hanya tujuannya tanpa konsep
kimia yang jelas.
0. Jika siswa menjawab salah atau
tidak menjawab.
Apa tujuan kamu melakukan Tujuan melakukan percobaan: 4. Jika siswa menuliskan >3
percobaan ini ? (No. 2 LKS 2) - Sebagai cara untuk menyelesaikan masalah tujuan sesuai dengan
pencemaran lingkungan. hubungan dari permasalahan
- Untuk mengetahui sifat dan pH yang dimiliki limbah. dan solusi dengan tepat.
- Untuk mengetahui pH dan sifat limbah setelah 3. Jika siswa menuliskan 3 tujuan
penetralan. sesuai dengan hubungan dari
permasalahan dan solusi
dengan tepat.
2. Jika siswa menuliskan 2 tujuan
sesuai dengan hubungan dari
210
permasalahan dan solusi
dengan tepat.
1. Jika siswa menuliskan hanya 1
tujuan sesuai dengan
hubungan dari permasalahan
dan solusi dengan tepat.
0. Jika siswa menjawab
salah/tidak menjawab.
Jika disediakan alat dan bahan 4. Jika siswa menuliskan alat dan
yang terdapat dalam gambar Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan bahan percobaan, dan fungsi
dibawah ini, alat dan bahan apa percobaan: secara lengkap (nama dan
saja yang akan kamu gunakaan Alat jumlah yang butuhkan) dengan
untuk melakukan percoban ? - Tabung reaksi + rak (jumlah tabung reaksi sesuai tepat.
(tuliskan nama dan jumlahnya) dengan jumlah bahan yang digunakan). 3. Jika siswa menuliskan alat dan
- Pipet tetes (2) bahan percobaan, dan fungsi
Setelah kamu menyebutkan alat - Kertas lakmus merah dan biru (disesuaikan) (nama dan jumlah yang
dan bahan yang akan digunakan, - Kertan uji pH dan indikator universal (1) butuhkan) namun sebagian
apa fungsi penggunaan alat dan - Gelas kimia (1) jawaban yang tepat.
bahan dalam percobaan tersebut 2. Jika siswa menuliskan alat dan
? Jelaskan ! (No. 3 LKS 2) bahan percobaan, dan fungsi
(nama dan jumlah yang
211
Bahan butuhkan) namun sedikit
- Pemutih pakaian jawaban yang tepat.
- Soda kue 1. Jika siswa menuliskan alat dan
- Tawas bahan percobaan, dan fungsi
- Garam (nama dan jumlah yang
- Air butuhkan) namun hanya 1
- Detergen jawaban yang tepat
- Paracetamol 0.Jika siswa menjawab salah/tidak
- menjawab sama sekali.
Kertas lakmus
Berfungsi: sebagai pengujian sifat larutan.
Pipete tetes
Berfungsi: sebagai alat untuk mengambil
larutan.
Tabung reaksi + Rak
Berfungsi: sebagai alat untuk mereaksikan zat
Botol semprot
Berfungsi : untuk menyimpan aquades
Air
212
Berfungsi: sebagai zat penetral atau pelarut.
Langkah-langkah apa saja yang Langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan pada 4. Jika siswa menuliskan langkah
akan kamu lakukan pada percobaan. kerja percobaan yang umum
percobaan ini? (No. 4 LKS 2) atau cara yang berbeda,
A. Pengujian Sifat dan pH (pengujian sifat, dan pH serta
Langkah-langkah percobaan : penetral) secara lengkap dan
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk tepat.
menguji sifat dan pH 3. Jika siswa menuliskan langkah
2. Mencuci bersih dan mengeringkan alat (pipet tetes, kerja percobaan yang umum
gelas kimia dan tabung reaksi) agar tidak terindikasi atau cara yang berbeda
dengan zat lain. (pengujian sifat, dan pH serta
3. Mengambil bahan yang sudah disediakan sesuai penetral) namun sebagian
dengan kebutuhan. Mengambil bahan menggunakan jawaban tepat.
pipet tetes dan menuangkan di tabung reaksi. 2. Jika siswa menuliskan langkah
4. Ujia sifat limbah dengan mencelupkan kertas lakmus kerja percobaan yang umum
merah dan lakmus biru ke dalam bahan, dan lihat atau cara yang berbeda
perubahan warna kertas lakmus. (pengujian sifat, dan pH serta
213
5. Uji pH limbah dengan mencelupkan kertas uji pH ke penetral) namun sedikit
dalam bahan. Lihat perubahan warna kertas uji pH jawaban yang tepat.
dan mencocokkan warna kertas uji pH dengan 1. Jika siswa menuliskan langkah
indikator indikator pH universal. kerja percobaan yang umum
6. Menuliskan hasil pengamatan dan mengulangi atau cara yang berbeda
langkah pengujian dengan bahan lainnya. (pengujian sifat, dan pH serta
penetral) hanya 1 jawaban
yang tepat.
B. Penetralan limbah sederhana 0. Jika siswa menjawab salah/
(Pengenceran dengan air) tidak menjawab sama sekali.
Langkah-langkah percobaan :
1. Menuangkan aquades/air ke gelas kimia sesuai
dengan kebutuhan.
2. Uji penetralan limbah dengan meteskan air sesuai
kebutuhan ke dalam tabung reaksi hingga mencapai
pH = 7 dan bersifat netral.
3. Uji pH dan sifat limbah untuk mengecek kembali
kondisi bahan setelah penetralan.
4. Catat hasil pengamatan dan ulangi langkah
penetralan dengan bahan lainnya.
Bagaimana kamu akan Rencana menuliskan data hasil pengamatan: 4. Jika siswa menuliskan rencana
214
menuliskan data hasil (Sebelum perlakuan penetralan) hasil pengamatan sesuai dengan
pengamatanmu? (Tuliskan data Pengujian sifat dan pH limbah. tujuan langkah percobaan
sebelum dan sesudah perlakuan) secara lengkap dan juga tepat
(No. 5 LKS 2) (pengujian sifat, pH, dan
Uji Kertas Lakmus Uji penetralan).
Nama Lakmus Lakmus Kertas Asam Basa
Bahan merah biru pH Penyusun Penyusun 3. Jika siswa menuliskan rencana
universal hasil pengamatan sesuai dengan
Bahan
1 tujuan langkah percobaan
Bahan
2 namun sebagian jawaban yang
Bahan
3
tepat (pengujian sifat, pH, dan
penetralan).
(Sesudah perlakuan penetralan) 2. Jika siswa menuliskan rencana
Pengujian penetralan limbah hasil pengamatan sesuai dengan
Penamb Uji tujuan langkah percobaan
Nama pH Sifat
ahan Kertas Sifat namun sedikit jawaban yang
Bahan awal Bahan
Air pH tepat (pengujian sifat, pH, dan
Bahan
penetralan).
1
1. Jika siswa menuliskan rencana
Bahan
hasil pengamatan sesuai dengan
2
tujuan langkah percobaan
Bahan
namun hanya 1 jawaban yang
3
tepat (pengujian sifat, pH, dan
215
penetralan).
0. Jika siswa menjawab
salah/tidak menjawab sama
sekali.
216
(pengujian sifat, dan pH)
1. Jika siswa menuliskan hasil
pengamatan percobaan sesuai
dengan teori konsep kimia
namu hanya satu jawaban tepat
(pengujian sifat, dan pH)
0.Jika siswa menjawab salah/tidak
menjawab sama sekali.
Setelah melakukan percobaan 4. Jika siswa menuliskan hasil
pengujian sifat dan nilai pH pada pengamatan percobaan sesuai
bahan yang kamu pilih, coba dengan teori konsep kimia dan
tuliskan hasil pengamatanmu Pengujian penetralan limbah dengan air tepat (pengujian penetralan ).
dari percobaan alternatif Penamb Uji 3. Jika siswa menuliskan hasil
Nama pH Sifat
penyelesaian masalah dari ahan Kertas Sifat pengamatan percobaan sesuai
Bahan awal Bahan
limbah bahan kimia yang kamu Air pH dengan teori konsep kimia
Bahan
pilih agar tidak menimbulkan <7 Asam … ml 7 Netral namun sebagian jawaban tepat
1
masalah baru ! (No. 2 LKS 3) (pengujian penetralan )
Bahan
>7 Basa … ml 7 Netral
2
Bahan apa saja yang kamu Bahan yang digunakan menyelesaikan limbah bahan kimia 4. Jika siswa memberikan banyak
217
gunakan untuk menyelesaikan dalam permasalahan ini adalah air. Air berfungsi untuk jawaban yang relevan
masalah limbah bahan kimia? merubah sifat dan nilai pH (menetralkan) karena air mengenai bahan yang
Apa fungsinya? (No. 3 LKS 3) memiliki sifat yang netral. digunakan untuk
menyelesaikan masalah dan
fungsinya yang
menghubungkan konsep kimia
dengan tepat.
3.Jika siswa memberikan beberapa
jawaban yang relevan
mengenai bahan yang
digunakan untuk
menyelesaikan masalah dan
fungsinya yang
menghubungkan konsep kimia
dengan tepat.
2. Jika siswa memberikan
beberapa jawaban yang relevan
mengenai bahan yang
digunakan untuk
menyelesaikan masalah dan
fungsinya namun tidak
218
menghubungkan ke konsep
kimia dengan tepat.
1. Jika siswa memberikan sedikit
jawaban yang relevan
mengenai bahan yang
digunakan untuk
menyelesaikan masalah dan
fungsinya namun tidak
menghubungkan ke konsep
kimia dengan tepat.
0. Jika siswa tidak memberikan
jawaban sama sekali/menjawab
salah.
219
Jika dikaitkan dengan konsep Limbah bahan kimia yang mengandung asam yakni 4. Jika siswa mengelompokkan jenis
garam yang terhidrolisis tepat dan
hidrolisis garam, limbah bahan terbentuk dari asan kuat (AK) dan basa lemah (BL)
menghubungkannya pada konsep
kimia yang bersifat apa saja mengalami hidrolisis parsial. Dimana limbah yang
kimia dengan tepat.
yang dapat mengalami mengandung asam, hanya ion pembentuk dari basa lemah
hidrolisis total, hidrolisis (BL) akan terhidrolisis dengan air dan membentuk ion 3. Jika siswa mengelompokkan jenis
+ garam yang terhidrolisis kurang
parsial dan tidak mengalami H3O sedangkan ion pembentuk dari asam kuat tidak
tepat dan menghubungkannya pada
hidrolisis ? Jelaskan ! mengalami hidrolisis. Maka dari itu, limbah bahan kimia
konsep kimia dengan tepat.
(No. 5 LKS 3) dari sifat asam mengalami hidrolisis sebagian (parsial).
2. Jika siswa mengelompokkan jenis
Limbah bahan kimia yang mengandung basa yakni garam yang terhidrolisis tidak tepat
dan menghubungkannya pada
terbentuk dari basa kuat (BK) dan asam lemah (AL)
konsep kimia dengan kurang tepat.
mengalami hidrolisis parsial. Dimana limbah yang
mengandung basa, hanya ion pembentuk dari asam lemah 1. Jika siswa mengelompokkan jenis
(AL) akan terhidrolisis dengan air dan membentuk ion garam yang terhidrolisis tepat dan
OH—sedangkan ion pembentuk dari basa kuat tidak tanpa menghubungkannya pada
konsep kimia.
mengalami hidrolisis. Maka dari itu, limbah bahan kimia
dari sifat basa mengalami hidrolisis sebagian (parsial). 0. Jika siswa mengelompokkan salah /
tidak menjawab sama sekali.
220
dari asam kuat dan basa kuat tidak terhidrolisis karena
sama-sama memiliki sifat yang kuat.
Sedangkan, limbah bahan kimia yang bersifat netral yakni
yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah (AL –
BL) mengalami hidrolisis total. Dimana limbah yang
mengandung netral tersebut, ion pembentuk dari basa
lemah (BL) dan asam lemah (AL) akan terhidrolisis
dengan air dan membentuk ion H3O+ dan ion OH--.
221
Percobaan alternative Solusi terbaik yang dipakai adalah prinsip penetralan 4. Jika siswa memberikan jawaban
menyelesaikan masalah (Reaksi penetralan). tepat dan menuliskan
limbah pemutih pakaian dan pengertiannya menggunakan
limbah bahan kimia lainnya Reaksi penetralan adalah reaksi yang membentuk unsur konsep kimia dengan lengkap
yang kamu lakukan adalah bersifat netral yaitu air (H2O) yang berasal dari zat asam dan tepat.
+
solusi terbaik. Namun, yang melepaskan ion H3O dengan zat basa yang 3. Jika siswa memberikan jawaban
prinsip apa yang kamu melepaskan ion OH-- . tepat dan menuliskan sedikit
lakukan untuk mendasari pengertiannya menggunakan
penyelesaian masalah konsep kimia dengan tepat.
limbah tersebut ? Apa 2. Jika siswa memberikan jawaban
pengertian dari prinsip yang tepat dan menuliskan sedikit
kamu pilih ? Jelaskan pengertiannya menggunakan
dengan bahasamu ! konsep kimia namun kurang
(No. 6 LKS 3) tepat.
1. Jika siswa memberikan jawaban
tepat dan tidak menuliskan
pengertiannya menggunakan
konsep kimia.
0. Jika siswa memberikan jawaban
salah/ tidak menjawab.
222
Setelah kamu mengetahui sifat Reaksi Hidrolisis: 4. Jika siswa menuliskan 3 reaksi
hidrolisis pada bahan yang diuji secara
garam dari bahan yang kamu uji, a. Baking powder
lengkap dan tepat (reaksi ioniasi, fase
tuliskan reaksi hidrolisis dari (Ca(CO3)2)(aq) Ca2+(aq) + 2CO32+(aq)
reaksi, penentuan reaksi atau tidak
senyawa kimia produk baking Ca2+(aq) + H2O(l) tidak ada reaksi bereaksi).
—
powder (Ca(CO3)2) , garam 2CO32+(aq) + H2O(l) HCO3(aq) + OH (aq) 3. Jika siswa menuliskan 3 reaksi
dapur (NaCl), dan tawas hidrolisis pada bahan yang diuji kurang
lengkap namun tepat (reaksi ioniasi,
((Al)2(SO4)3). b. Garam dapur
penentuan reaksi atau tidak bereaksi,
(No. 7 LKS 3) NaCl + H2O NaOH + HCl tanpa fase reaksi/sebaliknya).
+ -
NaCl Na + Cl 2. Jika siswa menuliskan <3 reaksi
Na+ + H2O (tidak ada reaksi) hidrolisis pada bahan yang diuji secara
lengkap dan tepat (reaksi ioniasi, fase
Cl- + H2O (tidak ada reaksi)
reaksi, penentuan reaksi atau tidak
bereaksi).
c. Tawas 1.Jika siswa menuliskan <3 reaksi
((Al)2(SO4)3) aq) 2Al3+(aq) + 3SO42-(aq) hidrolisis pada bahan yang diuji kurang
lengkap namun tepat (reaksi ioniasi,
Al3+(aq) + H2O Al(OH)3 (aq) + H+(aq)
penentuan reaksi atau tidak bereaksi,
SO42-(aq) + H2O (tidak ada reaksi) tanpa fase reaksi/sebaliknya).
0. Jika siswa tidak menjawab/ menjawab
salah
Jika kamu ingin mengetahui pH Diketahui: 4. Jika siswa memberikan jawaban
dari larutan garam basa melalui Ca(CH3COO)2 (aq) Ca2+(aq) + 2CH3COO- (aq) yang terperinci, tepat dan
perhitungan dari : 0,1 M 0,1M 0,1M berurutan (langkah perhitungan,
223
Ca(CH3COO)2 0,1 M dengan Ka Reaksi hidrolisis: penulisan rumus, penulisan
-5 2+
CH3COOH adalah 2 x 10 , Ca (aq) + H2O (tidak ada reaksi) persamaan reaksi dan jawaban)
maka perhitungan untuk CH3COO- (aq) + H2O CH3COOH(aq) + OH– (aq) sesuai konsep kimia
menentukan pH larutaan garam 0,2 M 0,2 M 3. Jika siswa memberikan jawaban
basa tersebut adalah? (No.8 LKS yang terperinci, tepat dan tidak
3) berurutan namun sesuai dengan
[OH—] = √ = √ √ = 10 –5
konsep kimia.
224
Buatlah suatu kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan bahwa: 4. Jika siswa membuat kesimpulan
berdasarkan percobaan yang - Untuk mengupayakan penanggulangan limbah bahan sesuai dengan jawaban
telah kamu lakukan ! kimia yang baik agar tidak terjadi pencemaran rumusan masalah secara
(No. 9 LKS 3) lingkungan dilakukan upaya penetralan limbah dengan lengkap dan tepat.
bahan air. 3. Jika siswa membuat kesimpulan
- Percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sesuai dengan jawaban
pengujian untuk menyelesaikan masalah rumusan masalah kurang
penanggulangan limbah bahan kimia bersifat asam dan lengkap namun tepat.
basa (yakni salah satunya limbah pemutih pakaian) 2. Jika siswa membuat kesimpulan
dilakukan dua pengujian, yaitu pengujian sifat dan pH namun kurang sesuai dengan
limbah, serta penetralan limbah. jawaban rumusan masalah dan
- Hasil pengujiannya membuktikan bahwa, limbah kurang lengkap.
bersifat asam memiliki pH <7, limbah bersifat basa 1. Jika siswa hanya membuat 1
memiliki pH >7 dan limbah bersifat netral memiliki kesimpulan yang tepat sesuai
pH = 7 setelah melalui perlakuan dengan uji kertas dengan jawaban rumusan
lakmus dan kertas pH universal. Kemudian masalah.
dilanjutkan dengan uji penetralan yang dilakukakn 0. Jika siswa tidak menjawab/
dengan menambahkan air sesuai dengan kebutuhan menjawab salah.
masing-masing sifat (asam dan basa) hingga mencapai
pH = 7 dan bersifat netral.
225
Berdasarkan kesimpulan yang ABSTRAK 4. Jika siswa menuliskan abstrak
kamu buat, buatlah suatu Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui sifat dan secara lengkap (tujuan, metode,
Abstraksi abstraksi dari perobaan solusi pH yang dimiliki limbah sebelum dan setelah penetralan hasil pengamatan, kesimpulan)
penyelesaian limbah zat kimia sebagai cara penyelesaian masalah pencemaran dan tepat.
yang bersifat asam ! lingkungan. Percobaan ini menggunakan pengujian 3. Jika siswa menuliskan abstrak
(No. 10 LKS 3) dengan kertas lakmus dan pH universal sebagai pengujian sebagian lengkap dan tepat.
sifat dan pH limbah bahan kimia, serta penambahan air 2. Jika siswa menuliskan abstrak
pada limbah bahan kimia setelah percobaan untuk sedikit lengkap dan tepat.
menetralkan sifat dan pH bahan limbah kimia. Bahan 1. Jika siswa hanya menuliskan
limbah kimia yang digunakan sebagai bahan percobaan hasil pengamatannya saja.
adalah bahan limbah kimia yang berasal dari limbah 0. Jika siswa tidak menjawab/
rumah tangga (detergen, sabun, shampo, pemutih pakaian, menjawab salah.
karbol, dll) yang mengandung garam kimia (produk
aplikasi hidrolisis garam), yang pemakaiannya tidak sesuai
dengan prosedur dan akan menyebabkan pencemaran jika
dibuang ke lingkungan, serta bahan limbah kimia lainnya
yang berasal dari garam kimia di Laboratorium. Hasil
percobaan berdasarkan pengujian sifat dan pH, limbah
bahan kimia digolongkan menjadi asam, basa, dan netral.
Kemudian dilanjutkan dengan pengujian penetralan, pada
limbah bahan kimia ditambahkan banyaknya air sebesar
226
…. ml untuk bersifat asam, … ml untuk bersifat basa
hingga kedua limbah menjadi pH = 7 dan bersifat netral.
Sedangkan hanya limbah bahan kimia yang bersifat netral
tidak ditambahkan air.
227
228
Lampiran 10
Nama: Kelas:
Lampiran 12
∑
Mencari Standar Deviasi Mencari Mean ̅
√∑ (
∑
) ̅
Keterangan :
SD = Standar Deviasi
N = Jumlah Siswa
√ ( )
√
√
SD = 11.7
Nomor Soal
3 5 8 12 1 2 4 6 11 16 10 13 15 17 14 7 9
SSD 4 3 4 2 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 2 3 3
1 81
NPM 4 3 3 1 2 4 4 2 1 2 1 1 3 1 2 3 3
2 59
VFW 1 0 0 3 3 1 4 1 3 4 1 2 0 0 0 2 0
3 37
SF 3 0 0 1 3 2 4 2 3 2 4 0 2 4 1 3 3
4 54
NPP 2 0 1 2 1 4 4 1 3 2 2 2 1 1 2 0 0
5 41
TAW 4 0 0 1 4 0 4 2 2 3 1 1 0 0 0 3 3
6 41
ACI 4 0 0 3 4 4 4 1 3 0 2 0 1 0 0 0 0
7 38
MrJ 1 0 0 3 2 3 4 1 3 4 1 2 0 0 0 3 1
8 41
SNA 3 0 4 2 2 4 4 3 4 2 0 1 3 1 2 3 3
9 60
AF 4 0 0 3 4 4 4 1 3 2 4 0 2 4 3 3 3
10 65
ISL 1 3 0 2 3 1 4 2 3 2 2 0 3 1 1 3 3
11 50
MFA 3 3 4 2 4 3 4 2 4 2 2 3 2 1 3 2 0
12 65
ARP 4 0 0 2 4 4 4 1 2 4 1 2 0 4 3 3 3
13 60
DA 0 0 0 3 0 2 4 3 4 2 2 1 0 0 3 2 1
14 40
APD 3 0 2 3 2 4 4 2 3 2 1 3 2 1 2 0 2
15 53
RtP 2 1 0 2 3 2 4 2 4 4 1 1 3 0 0 3 3
16 51
ATR 4 1 1 2 2 4 4 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3
17 71
LBD 4 0 0 2 4 0 4 2 3 1 1 1 2 1 4 2 1
18 47
RfA 4 2 2 2 2 2 4 2 2 1 1 1 0 0 2 0 2
19 43
AuR 4 0 0 2 3 2 4 4 3 1 3 3 0 0 2 0 0
20 46
RstF 4 0 0 2 4 4 4 1 3 0 1 0 2 0 0 3 0
21 41
233
22 FqR 2 0 0 3 2 1 4 2 2 2 1 1 1 1 2 1 3 41
NAP 4 0 0 1 4 3 4 2 2 0 1 0 2 0 0 3 0
23 38
NPr 3 2 0 2 2 1 4 3 3 2 2 1 3 0 1 3 2
24 50
AEP 3 0 3 1 1 1 4 3 1 2 3 1 3 0 0 3 0
25 43
BND 4 1 0 2 4 2 2 1 2 3 3 0 0 1 0 0 0
26 37
ADA 4 0 0 2 1 3 4 3 1 1 0 0 0 0 0 3 2
27 35
DmW 4 0 0 2 4 0 4 2 1 4 2 1 0 0 0 3 3
28 44
RJS 1 2 0 2 2 1 4 3 2 4 0 1 3 1 0 3 3
29 47
ENA 2 3 0 2 1 1 4 2 2 2 3 1 3 1 0 1 3
30 46
RNA 2 0 0 1 2 2 4 2 0 0 2 1 0 0 0 0 0
31 24
EJC 0 0 2 3 1 0 4 1 3 4 2 3 0 2 3 2 0
32 44
RdS 3 0 0 2 3 0 4 3 1 0 1 1 0 0 0 2 3
33 34
KRt 1 0 0 3 4 4 4 0 0 1 1 2 1 3 2 0 0
34 38
Total 96 24 26 71 91 77 134 67 81 72 58 43 48 36 43 68 56
(%) 40 64 34 41
234
235
Lampiran 14
Tahap
PBL No. Kel. Kel. Kel Kel Kel Skor Persentase
NO 4 5
Total Skor
maksimal (%)
Kategori
Tipe Soal 1 2 3
Mothes
1
1 (LK 4 4 3 3 3 17
Penjabaran Masalah
S 1)
Baik
2 39 60 65%
2 (LK 3 3 3 3 3 15
S 1)
3
3 (LK 0 0 1 3 3 7
S 1)
4
Penyusunan Opini
4 (LK 3 3 3 2 3 14
S 1)
Baik
27 40 68%
5
5 (LK 3 3 2 2 3 13
S 1)
1
6 (LK 3 3 3 3 4 16
S 2)
Perencanaan dan Konstruksi
2
7 (LK 3 3 3 3 4 16
S 2)
3
Baik
6
11 (LK 1 2 4 4 3 14
S 2)
1
12 (LK 3 4 3 4 4 18
S 3)
Sangat Baik
Percobaan
2
13 (LK 3 4 3 4 4 18 53 60 88%
S 3)
3
14 (LK 2 4 3 4 4 17
S 3)
4
15 (LK 2 3 2 0 0 7
S 3)
5
16 (LK 1 3 4 2 2 12
S 3)
Kesimpulan
Cukup
17 (LK 3 2 4 2 2 13 55 100 55%
S 3)
7
18 (LK 2 2 2 2 3 11
S 3)
8
19 (LK 2 3 4 0 3 12
S 3)
Abstraksi
Kurang
9
20 (LK 0 0 4 0 1 5 5 20 25%
S 3)
TOTAL 44 53 61 52 60
SKOR MAKSIMAL 80
66. 76.
NILAI 55 65 75
3 25
Lampiran 15
No. Pertanyaan
No. Responden Indikator Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Berbasis Masalah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 ACI 4 3 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3
2 ATR 4 3 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3
3 AEP 4 3 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3
4 ADA 4 3 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3
5 APD 4 3 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3
6 AF 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2
7 ARP 4 3 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3
8 AuR 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1
9 BND 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2
10 DW 4 4 2 3 4 5 4 4 5 4 4 3
11 DA 3 5 4 5 2 4 3 2 3 4 3 2
12 EJC 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3
13 ENA 3 5 4 5 2 4 3 2 3 4 3 2
14 FqR 2 2 4 3 5 5 4 3 3 4 4 1
15 ISL 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1
16 KRt 4 3 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3
17 LBD 4 2 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3
18 MFA 3 3 2 4 4 5 4 4 4 3 2 2
19 MrJ 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
20 NAP 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3
21 NPM 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 1
22 NPP 3 5 4 5 2 4 3 2 3 4 3 2
23 NPr 4 2 4 3 4 4 5 5 4 5 4 2
237
24 RdS 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3
25 RNA 4 4 2 3 4 5 4 4 5 4 4 3
26 RfA 4 3 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3
27 RtP 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
28 RJS 3 2 2 2 2 4 3 2 3 3 3 2
29 RsF 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
30 SF 2 2 4 3 5 5 4 3 3 4 4 1
31 SNA 2 2 3 3 1 4 2 1 3 1 3 1
32 SSD 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
33 TAW 4 3 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3
34 VFW 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
TOTAL 122 109 127 119 115 157 131 122 128 131 126 85
71.8% 64.1% 74.7% 70.0% 67.6% 92.4% 77.1% 71.8% 75.3% 77.1% 74.1% 50.0%
SKOR 1472
SKOR MAKSIMAL 2040
(%) 72.2%
KATEGORI BAIK
238
KETERCAPAIAN INDIKATOR TANGGAPAN SISWA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR
KREATIF DALAM MODEL PROBLEM BASED LEARNING
NO PERTANYAAN
MATERI HIDROLISIS
No. Responden FLUENCY FLEXIBILITY ORIGINALITY ELABORATION
GARAM
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 ACI 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 5
2 ATR 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 5 4 5
3 AEP 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3
4 ADA 2 4 4 4 3 4 4 3 5 4 5 4 5
5 APD 2 4 4 4 3 4 4 3 5 4 5 4 5
6 AF 3 3 3 2 4 2 3 3 4 2 4 3 4
7 ARP 2 4 4 4 3 4 4 3 5 3 5 4 5
8 AuR 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 5 4 5
9 BND 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3
10 DW 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 5 5
11 DA 3 3 3 2 4 2 3 3 4 2 4 3 4
12 EJC 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 5
13 ENA 3 3 3 2 4 2 3 3 4 2 4 3 4
14 FqR 3 3 3 2 3 1 3 3 4 2 4 4 4
15 ISL 3 3 3 2 3 1 3 3 4 2 4 4 4
16 KRt 2 4 4 4 3 4 4 3 5 4 5 4 5
17 LBD 3 3 3 2 4 2 3 3 4 2 4 3 4
18 MFA 4 3 3 2 4 2 2 4 4 2 3 4 4
19 MrJ 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
20 NAP 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4
21 NPM 3 3 3 2 3 1 3 3 4 2 4 3 3
22 NPP 2 4 4 3 2 4 4 2 2 4 4 3 3
239
23 NPr 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4
24 RdS 2 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4
25 RNA 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
26 RfA 2 4 4 4 3 4 4 3 5 4 5 4 5
27 RtP 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5
28 RJS 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4
29 RsF 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4
30 SF 3 3 3 2 3 1 3 3 4 2 4 4 4
31 SNA 3 1 2 2 2 2 3 2 4 3 4 2 4
32 SSD 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
33 TAW 2 4 4 4 3 4 4 3 5 4 5 4 5
34 VFW 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
TOTAL 93 108 106 106 113 102 119 106 138 107 144 127 136
(%) TIAP
54.7% 63.5% 62.4% 62.4% 66.5% 60.0% 70.0% 62.4% 81.2% 62.9% 84.7% 74.7% 80.0%
INDIKATOR
Sangat Sangat Sangat
KATEGORI Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik
baik Baik Baik
SKOR 307 440 106 245 407
SKOR MAKSIMAL 510 680 170 340 510
(%) 60.2% 64.7% 62.4% 72% 79.8%
KATEGORI CUKUP BAIK BAIK BAIK BAIK
240
241
Lampiran 16
a. fluency (Skor 4)
(Skor 3)
(Skor 2)
(Skor 1)
(Skor 0)
242
b. flexibility(Skor 4)
(Skor 3)
(Skor 2)
243
(Skor 1)
(Skor 0)
244
c. elaboration
(Skor 3)
(Skor 2)
(Skor 1)
245
(Skor 0)
d. originality (Skor 4)
(Skor 3)
246
(Skor 2)
(Skor 1)
(Skor 0)
247
Lampiran 17
251
Page
251
252
Page 252
253
Page 253
Lampiran 20