Anda di halaman 1dari 313

ANALISIS KESESUAIAN SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS)

BIOLOGI KELAS X DI JAKARTA SELATAN BERDASARKAN


TAKSONOMI BLOOM REVISI

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat-
syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
ALIESTYA LUFINSKY KRISNANINGRUM
NIM: 11170161000053

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2022
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Analisis Kesesuaian Soal Penilaian Akhir Semester (PAS)


Biologi Kelas X di Jakarta Selatan berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi
disusun oleh Aliestya Lufinsky Krisnaningrum, NIM. 11170161000053, Program
Studi Tadris Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah
sebagai karya ilmiah yang berhak untuk dijadikan pada sidang munaqasah sesuai
ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 22 April 2022

Yang Mengesahkan,

Pembimbing

Dr. Nengsih Juanengsih, M. Pd


NIP. 19790510200604 2 001

i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

iii
ABSTRAK
Aliestya Lufinsky Krisnaningrum, 11170161000053, Analisis Kesesuaian Soal
Penilaian Akhir Semester (PAS) Biologi Kelas X di Jakarta Selatan
berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi, Skripsi, Program Studi Tadris Biologi,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis soal Penilaian Akhir


Semester (PAS) SMA Biologi kelas X berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi di
beberapa sekolah di Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada soal PAS Biologi
bila ditinjau dari level dimensi proses kognitif, maka level mengingat (C1) dan
memahami (C2) adalah yang paling sering ditemukan sedangkan mengaplikasikan
(C3) sampai dengan mengevaluasi (C5) sedikit ditemukan dan mencipta (C6) tidak
ditemukan. Rata-rata kemunculan level proses kognitif yang tertinggi pada Sekolah
Negeri ada pada level mengingat (C1) 57,91%. Soal bentuk pilihan ganda pada
Sekolah Swasta mendapatkan rata-rata tertinggi pada level mengingat (C1) 52,50%
sedangkan bentuk esai rata-rata juga didominasi oleh level mengingat (C1) 60%.
Persentase tersebut menunjukkan baik pada sekolah Swasta maupun Negeri, pada
keduanya masih banyak ditemukan soal dengan kategori LOTS. Soal PAS yang
ditinjau dari dimensi pengetahuan meliputi adanya pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural. Soal PAS bentuk pilihan ganda Sekolah Negeri rata-
rata kemunculan dimensi pengetahuan tertingginya ada pada pengetahuan
konseptual 77,50%. Pengetahuan konseptual juga yang paling banyak ditemukan
pada soal PAS Sekolah Swasta bentuk pilihan ganda dan esai yang secara berturut-
turut sebesar 85% dan 100%. Jenjang kognitif yang diukur dari soal PAS Biologi
pada beberapa sekolah di Jakarta Selatan ternyata masih kurang beragam karena
ada lebih dari 50% jumlah soal yang merupakan soal dengan kategori LOTS. Selain
itu, soal PAS juga masih kurang sesuai dengan level kognitif yang ingin dicapai
pada Kompetensi Dasar Biologi.

Kata Kunci: Kompetensi Dasar, Dimensi Proses Kognitif, Dimensi Pengetahuan,


Taksonomi Bloom Revisi

iv
ABSTRACT
Aliestya Lufinsky Krisnaningrum, 11170161000053, Analysis of the Conformity
of the Final Semester Assessment (PAS) Questions for Biology Class X in South
Jakarta based on Revised Bloom's Taxonomy, Thesis, Study Program of Biology
Education, Faculty of Education and Teacher Training, Islamic State University
of Syarif Hidayatullah Jakarta.

The purpose of this study was to analyze the Final Semester Assessment
(PAS) questions for SMA Biology class X based on Revised Bloom's Taxonomy in
several schools in South Jakarta. The method used is descriptive method. Sampling
was done by using the purposive sampling technique. The results showed that in
terms of PAS Biology when viewed from the level of cognitive process dimensions,
the levels of remembering (C1) and understanding (C2) were the most frequently
found while applying (C3) to evaluating (C5) were found and created (C6) were
few not found. The average appearance of the highest level of cognitive processing
in public schools is at the level of remembering (C1) 57.91%. Multiple-choice
questions in private schools get the highest average at the level of remembering
(C1) at 52.50% while the average essay form is also dominated by the level of
remembering (C1) at 60%. This percentage shows that both in private and public
schools, there are still many questions in the LOTS category. PAS questions that
are viewed from the knowledge dimension include factual, conceptual, and
procedural knowledge. PAS questions in the form of multiple-choice State Schools
have the highest average appearance of knowledge dimensions in conceptual
knowledge at 77.50%. Conceptual knowledge is also the most widely found in the
PAS Private School questions in the form of multiple-choice and essays which are
85% and 100%, respectively. The cognitive level as measured by the PAS Biology
questions at several schools in South Jakarta is still less diverse because there are
more than 50% of the questions in the LOTS category. In addition, PAS questions
are also still not in accordance with the cognitive level to be achieved in Basic
Biology Competencies.

Keywords: Basic Competence, Cognitive Process Dimension, Knowledge


Dimension, Revised Bloom's Taxonomy

v
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaykum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.,


atas segala karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW., serta seluruh keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir
zaman. Alhamdulillah, atas pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana
pendidikan (S1) dari Program Studi Tadris Biologi di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi
bantuan baik dalam bentuk saran maupun dukungan selama proses penyusunan
skripsi berlangsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Surunin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Tadris Biologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Meiry Fadilah Noor, M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Tadris Biologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Dr. Nengsih Juanengsih, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang selalu
sabar dan tidak lelah memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada
penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Ibu Dina Rahma Fadlilah M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik Tadris
Biologi B angkatan 2017 yang telah memberikan bimbingan serta arahan
selama masa perkuliahan.
6. Ibu Evi Muliyah, M.Si, Dosen Tadris Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
selaku pengamat ahli yang telah bersedia membantu dan memberi arahan
penulis dalam proses analisis data.

vi
7. Seluruh Dosen Program Studi Tadris Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat selama
perkuliahan.
8. Pengelola perpustakaan utama serta perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyediakan buku
referensi dan melayani dengan baik sehingga penulis dapat lebih mudah untuk
menyelesaikan skripsi.
9. Seluruh kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, dan guru
Biologi SMA di Jakarta Selatan yaitu SMAN 47 Jakarta, SMAN 26 Jakarta,
SMA 2 Perguruan “Cikini”, dan MA Quran Al Ihsan yang telah memberikan
izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
10. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta yaitu Bapak Ferry Maryono dan
Ibu Luluk Ainun Injayati yang selalu mendoakan, memberikan dukungan dan
motivasi, memberikan kasih sayang yang tidak terhingga dan memenuhi segala
kebutuhan sehingga penulis dapat sampai pada tahap ini. Serta untuk adikku
tercinta Dhaffa Dwi Noormansyah yang selalu memberikan semangat kepada
penulis.
11. Teman-teman terbaik Dwi Ningrum, Vidia Ramadhanti, Salsabila Milenia dan
Mulyani Fatekhatul Jannah yang selalu menemani dari awal perkuliahan
sampai akhir dengan banyak memberikan dukungan, motivasi, doa, dan
hiburan yang tidak terlupakan. Terimakasih telah mengajarkan banyak hal
bermanfaat, selalu setia menjadi pendengar dan pemberi saran terbaik.
12. Sahabat-sahabat forum K-Drama; Tasya Salsabila, Fitriani Hasanah, Maulida
Nur Afra, dan Nadiyah Aulia Rahmah yang selalu mendengarkan keluh kesah
penulis, memberikan saran dan dukungan kepada penulis.
13. Teman-teman seperjuangan Tadris Biologi khususnya Mangifera B yang selalu
memberikan pengalaman tidak terlupakan, memberikan semangat, dan
dukungan. Serta Teman-teman seperjuangan Tadris Biologi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2017 yang
juga berjuang bersama dari awal perkuliahan.

vii
14. Keluarga UKM LDK Syahid UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
mewarnai kehidupan kampus dan memberi wadah untuk mengembangkan diri
semasa duduk di bangku perkuliahan.
15. Serta terima kasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.

Semoga Allah membalas segala kebaikan seluruh pihak yang telah membantu
penyelesaian skripsi ini. Semoga skripsi yang dikerjakan penulis dapat bermanfaat.
Skripsi ini tidak terlepas dari berbagai kesalahan dan kekurangan yang menjadi
keterbatasan penulis. Kritik dan saran yang bermanfaat terhadap skripsi akan
penulis terima untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Terima kasih

Wassalaamu’alaikum, Wr. Wb

Jakarta, April 2022

Aliestya Lufinsky Krisnaningrum

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI................................... i


LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................ ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ................................................ iii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 15
A. Latar Belakang ........................................................................................ 15
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 19
C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 19
D. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian ........................................ 20
E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 20
F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 20
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR ......................... 22
A. Deskripsi Teoritis .................................................................................... 22
1. Evaluasi .............................................................................................. 22
2. Instrumen Evaluasi Bentuk Tes.......................................................... 26
3. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar............................................. 29
4. Taksonomi Bloom .............................................................................. 33
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................... 40
C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................... 45
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 45
B. Metode Penelitian ................................................................................... 45
C. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 46
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 46

ix
E. Instrumen Penelitian ............................................................................... 47
F. Teknik Analitik Data............................................................................... 49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 52
A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 52
1. Data Koefisien Kesepakatan Pengamat untuk Analisis terhadap Level
Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi Pengetahuan pada Soal.............. 52
2. Pengelompokkan Butir Soal Penilaian Akhir Semester (PAS)
berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) ..................................................... 54
3. Data Kemunculan dan Persentase Level Dimensi Proses Kognitif dan
Dimensi Pengetahuan.............................................................................. 56
4. Data Kesesuaian Soal PAS Biologi dengan Kompetensi Dasar
berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi ................................................... 64
B. Pembahasan............................................................................................. 68
1. Koefisien Kesepakatan Pengamat ...................................................... 68
2. Pengelompokkan Butir Soal PAS berdasarkan Kompetensi Dasar
(KD) ........................................................................................................ 69
3. Kemunculan dan Persentase Level Dimensi Proses Kognitif dan
Dimensi Pengetahuan.............................................................................. 70
4. Kesesuaian Soal PAS Biologi dengan Kompetensi Dasar berdasarkan
Taksonomi Bloom Revisi ....................................................................... 76
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 80
A. Kesimpulan ............................................................................................. 80
B. Saran ....................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 82
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 87

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Kompetensi Inti untuk SMA/MA ............................................. 31


Tabel 2. 3 Hasil Analisis Butir Soal berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi 38
Tabel 3. 1 Pengelompokan Butir Soal berdasarkan Dimensi Proses Kognitif
dan Dimensi Pengetahuan ........................................................ 48
Tabel 3. 2 Validasi Analisis Butir Soal berdasarkan Dimensi Proses Kognitif
dan Dimensi Pengetahuan ........................................................ 48
Tabel 4. 1 Koefisien Kesepakatan (KK) Pengamat untuk Dimensi Proses
Kognitif dan Dimensi Pengetahuan pada Sekolah Negeri ....... 53
Tabel 4. 2 Koefisien Kesepakatan (KK) Pengamat untuk Dimensi Proses
Kognitif dan Dimensi Pengetahuan pada Sekolah Swasta ....... 53
Tabel 4. 3 Pengelompokkan Butir Soal Bentuk Pilihan Ganda Berdasarkan
Kompetensi Dasar pada Sekolah Negeri .................................. 54
Tabel 4. 4 Pengelompokkan Butir Soal Bentuk Pilihan Ganda Berdasarkan
Kompetensi Dasar pada Sekolah Swasta .................................. 55
Tabel 4. 5 Pengelompokkan Butir Soal Bentuk Esai Berdasarkan Kompetensi
Dasar pada Sekolah Swasta ...................................................... 55
Tabel 4. 6 Kemunculan dan Persentase Level Dimensi Proses Kognitif Soal
PAS Biologi berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi pada Sekolah
Negeri ....................................................................................... 56
Tabel 4. 7 Kemunculan dan Persentase Level Dimensi Proses Kognitif Soal
PAS Biologi berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi pada Sekolah
Swasta ....................................................................................... 58
Tabel 4. 8 Kemunculan dan Persentase Level Dimensi Pengetahuan Soal PAS
Biologi berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi pada Sekolah Negeri
.................................................................................................. 59
Tabel 4. 9 Kemunculan dan Persentase Level Dimensi Pengetahuan Soal PAS
Biologi berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi pada Sekolah Swasta
.................................................................................................. 61

xi
Tabel 4. 10 Proporsi Taksonomi Soal PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda pada
Sekolah Negeri ......................................................................... 63
Tabel 4. 11 Proporsi Taksonomi Soal PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda pada
Sekolah Swasta ......................................................................... 63
Tabel 4. 12 Proporsi Taksonomi Soal PAS Biologi Bentuk Esai pada Sekolah
Swasta ....................................................................................... 64
Tabel 4. 13 Kesesuaian Soal PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda dengan
Kompetensi Dasar berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi pada
Sekolah Negeri ......................................................................... 65
Tabel 4. 14 Kesesuaian Soal PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda dengan
Kompetensi Dasar berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi pada
Sekolah Swasta ......................................................................... 66
Tabel 4. 15 Kesesuaian Soal PAS Biologi Bentuk Esai dengan Kompetensi
Dasar berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi pada Sekolah Swasta
.................................................................................................. 67

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir .................................................................... 44


Gambar 4. 1 Rata-rata Proporsi Dimensi Proses Kognitif Soal PAS Biologi
Bentuk Pilihan Ganda pada Sekolah Negeri ............................ 57
Gambar 4. 2 Proporsi Rata-rata Dimensi Proses Kognitif Soal PAS Biologi
Bentuk Pilihan Ganda pada Sekolah Swasta ............................ 58
Gambar 4. 3 Proporsi Rata-rata Dimensi Proses Kognitif Soal PAS Biologi
Bentuk Esai pada Sekolah Swasta ............................................ 59
Gambar 4. 4 Proporsi Rata-rata Dimensi Pengetahuan Soal PAS Biologi Bentuk
Pilihan Ganda pada Sekolah Negeri ......................................... 60
Gambar 4. 5 Proporsi Rata-rata Dimensi Pengetahuan Soal PAS Biologi Bentuk
Pilihan Ganda pada Sekolah Swasta......................................... 62
Gambar 4. 6 Proporsi Dimensi Pengetahuan Soal PAS Biologi Bentuk Esai pada
Sekolah Swasta ......................................................................... 62
Gambar 4. 7 Kesesuaian Soal PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda dengan
Kompetensi Dasar .................................................................... 67
Gambar 4. 8 Kesesuaian Soal PAS Biologi Bentuk Esai dengan Kompetensi
Dasar ......................................................................................... 68

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Pengelompokan Soal Berdasarkan Jenis Sekolah dan


Kelengkapan Instrumen ............................................................ 88
Lampiran 2 Hasil Uji Validasi oleh Pengamat I .......................................... 89
Lampiran 3 Hasil Uji Validasi oleh Pengamat II ......................................... 154
Lampiran 4 Tabel Kontingensi Kesepakatan Dimensi Proses Kognitif dan
Dimensi Pengetahuan Soal PAS Biologi .................................. 241
Lampiran 5 Data Kemunculan dan Persentase Level Dimensi Proses Kognitif
dan Dimensi Pengetahuan pada Soal PAS Biologi .................. 248
Lampiran 6 Perhitungan Tabel Taksonomi .................................................. 255
Lampiran 7 Analisis Kompetensi Dasar Biologi Kelas X Semester Ganjil . 259
Lampiran 8 Soal PAS Kelas X ..................................................................... 260
Lampiran 9 Surat-surat................................................................................. 298
Lampiran 10 Lembar Uji Referensi ............................................................... 306

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan dimaknai sebagai suatu upaya untuk mencapai tujuan melalui proses
pelatihan atau cara mendidik. Demikian dengan Indonesia, pendidikan adalah satu
dari sekian hal yang menjadi tanggung jawab Negara. Undang-undang No. 20
Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana guna mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Sekolah sebagai lembaga pendidikan menjadi salah
satu bagian penting dalam proses pendidikan.1 Sains telah menjadi kebutuhan
manusia oleh karena sains dapat menjadikan manusia memiliki cara berpikir untuk
membangun pengetahuan yang utuh. Pembelajaran sains terbagi ke dalam dua
displin ilmu, yaitu matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pada rumpun
IPA, terbagi menjadi tiga bidang ilmu, yaitu biologi, kimia, dan fisika.2 Biologi
merupakan bidang ilmu yang besar pengaruhnya bagi penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi.3

Kurikulum, pada umumnya berisi rancangan yang memuat seperangkat mata


pelajaran dan/atau materinya yang akan dipelajari atau yang akan diajarkan guru
kepada peserta didik.4 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 menyatakan
bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

1
Munir Yusuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Palopo: Lembaga Penerbit Kampus IAIN Palopo,
2018), h. 10.
2
Ericka Darmawan, Yusnaeni, Nur Ismirawati, Rizhal Hendi, Strategi Belajar Mengajar
Biologi, (Magelang: Pustaka Rumah C1nta, 2021), h. 1.
3
Siti Dewi Muawanah, Mei Sulistyoningsih, dan Prasetiyo, “Analisis Butir Soal Ulangan
Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran Biologi Kelas XI di SMA Kabupaten Kendal” disampaikan
pada Seminar Nasional Sains & Enterpreneurship IV, Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPATI
Universitas PGRI Semarang, Semarang, Agustus 2017.
4
Mohamad Ansyar, Hakikat, Fondasi, Desain dan Pengembangan, (Jakarta: Kencana, 2017),
h. 22.

15
16

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Semua gerak kehidupan kependidikan yang dilaksanakan di sekolah
berdasarkan yang telah direncanakan kurikulum. Kurikulum selain menjadi dasar,
juga sekaligus sebagai pengontrol terhadap aktivitas pendidikan.5

Kurikulum yang telah disusun diturunkan ke dalam silabus yang merupakan


acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk tiap mata pelajaran. Dalam silabus
terkandung kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, kegiatan pembelajaran,
materi pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Kompetensi
Dasar (KD) dari kompetensi inti 3 (KI3) dan kompetensi inti 4 (KI4) dijabarkan ke
dalam satu atau lebih indikator.6 Pembelajaran kompetensi dasar yang disampaikan
melalui mata pelajaran merupakan bentuk pencapaian dari kompetensi inti. Hal
tersebut menunjukkan bahwa capaian pembelajaran pada mata pelajaran diuraikan
ke dalam kompetensi-kompetensi dasar. Di antara beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada saat mengembangkan rumusannya, yaitu karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran sebagai pendukung
pencapaian.7

Tujuan pendidikan dikelompokkan ke dalam tiga bagian kawasan atau aspek


tujuan instruksional, yang terdiri atas aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dalam teori pembelajaran dikenal beberapa taksonomi tujuan instruksional dan
taksonomi tujuan yang paling banyak diadopsi ke dalam pendidikan di Indonesia
adalah taksonomi tujuan Bloom. Taksonomi tersebut membagi pengetahuan
intelektual mulai dari yang sederhana sampai pada pengetahuan yang kompleks.8
Objek penilaian hasil belajar terdiri dari ketiga aspek tersebut dan aspek kognitiflah

5
Lise Chamisijatin & Fendy Hardian P., Telaah Kurikulum, (Malang: UMMPress, 2020), h.
4-7.
6
Sari Wahyuni, dkk, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Pekalongan: NEM, 2022), h.
53.
7
Asfiati, Pendekatan Humanis dalam Pengembangan Kurikulum, (Medan: Perdana
Publishing, 2016), h. 65.
8
Chomsin S. Widodo & Jasmadi, Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi,
(Jakarta: Elex Media Komputindo, 2008), h. 22.
17

yang paling banyak dinilai oleh para guru dikarenakan berkaitan langsung dengan
kemampuan peserta didik dalam menguasai bahan pelajaran.9

Dalam hal untuk memastikan ketercapaian tujuan pendidikan dan semua


komponen telah berjalan sebagaimana yang telah ditetapkan maka perlu diadakan
evaluasi secara komprehensif. Evaluasi merupakan proses sistematis dalam
pengumpulan, analisis, dan penafsiran informasi untuk memberi keputusan
terhadap tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan.
Hasil dari evaluasi pembelajaran digunakan untuk perbaikan pembelajaran, baik
mengenai perbaikan perencanaannya maupun pelaksanaannya. Tiga hal yang perlu
menjadi perhatian dalam kegiatan evaluasi ialah tujuan pembelajaran, proses
pembelajaran, dan evaluasi.10 Pengukuran, asesmen, dan evaluasi pendidikan
sebagai pilar penyangga pengendali mutu sering menjadi rapuh dikarenakan
keterbatasan, ketepatan, dan keakuratan informasi yang tersedia sehingga keliru
dalam memaknai dan/atau memberi arti dan nilai berdasarkan informasi yang telah
dikumpulkan.11

Setiap kompetensi yang digali dan dikembangkan dalam proses pembelajaran


dan telah disesuaikan dengan kurikulum harus dinilai dengan instrumen penilaian
yang tepat agar kompetensi yang diharapkan dapat diukur dan hasilnya dapat
dianalisis sehingga dapat digunakan pula untuk bahan evaluasi terkait keberhasilan
dan perbaikan mutu pendidikan. Standar kompetensi yang tercantum pada
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 21 Tahun 2016 mengenai
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, yaitu berkaitan dengan penerapan
kemampuan berpikir dan bertindak. Materi yang dipelajari peserta didik biasanya
mencakup materi-materi yang bersifat faktual atau sesuai kenyataan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga perlu bagi seorang guru mengarahkan proses
pembelajaran dan penilaian yang HOTS (Higher Order Thinking Skills).

9
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2014), h. 23.
10
Alif Hasanah, dkk, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Media Sains Indonesia, 2021), h. 3-
4.
11
A. Muri Yusuf, Asesmen dan Evaluasi Pendidikan: “Pilar Penyedia Informasi dan Kegiatan
Pengendalian Mutu Pendidikan Edisi Pertama”, (Jakarta: Prenamedia Group, 2015), h. 2.
18

Sebagaimana yang disampaikan oleh Supahar bahwa tujuan pembelajaran IPA


yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan
sekitar.12

Pelaksanaan penilaian di lapangan sayangnya masih kurang sejalan dengan yang


ditujukan. Puspendik Kemendikbud menjelaskan bahwa kemampuan peserta didik
dalam penalaran, analisis, dan evaluasi masih dalam kategori rendah. 13 Penelitian
di berbagai daerah pun menunjukkan kondisi yang sama. Salah satu penelitian yang
dilakukan oleh Indri Putri Utami tentang analisis soal menggunakan Taksonomi
Bloom Revisi menunjukkan hasil di mana dimensi proses kognitif yang paling
banyak digunakan pada soal ujian ada pada level C1 dengan rata-rata sebesar 41,3%
sedangkan level C6 tidak ditemukan di dalam soal. Sebaran dimensi proses kognitif
pada kelas XII yang tertinggi adalah level C2, yaitu 48%.14

Pengamatan yang dilakukan terhadap kisi-kisi soal ujian dari beberapa SMA di
Jakarta Selatan menunjukkan bahwa soal evaluasi yang dibuat kurang
memerhatikan level kognitif dan pengetahuan yang ingin dicapai oleh suatu
Kompetensi Dasar. Kompetensi Dasar yang memuat kata kerja operasional (KKO)
dan jenis pengetahuan dapat diturunkan ke dalam KKO di butir-butir soal. Hal yang
sesuai ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Amrina Alhumaira, di mana
instrumen soal yang digunakan tidak sesuai dengan Kompetensi Dasar yang ada.
Analisis pada instrumen soal ujian menunjukkan soal didominasi oleh
mengaplikasikan pengetahuan prosedural sedangkan pada Kompetensi Dasar yang
dominan adalah menganalisis pengetahuan konseptual.15

12
Puji Hartini, Hari Setiadi, dan Ernawati, Instrumen Penilaian Berbasis LOTS dan HOTS
Buatan Guru, 2020, h.15, http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/7818/1/5912-Article%20Text-
15836-1-10-20201211.pdf.
13
Ibid., h. 15.
14
Indri Putri Utami dan Aryeni, “Analisis Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Biologi
berdasarkan Dimensi Proses Kognitif Taksonomi Anderson”, Jurnal Pelita Pendidikan, Vol. 6,
2018, h. 187.
15
Amrina Alhumaira, “Analisis Kesesuaian Instrumen Ujian Kenaikan Kelas (UKK) Kimia
SMA dengan Kompetensi Dasar Berdasarkan Taksonomi Revisi”, Skripsi pada Program Sarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2018, h. 60, tidak dipublikasikan.
19

Penelitian mengenai analisis soal banyak dilakukan di berbagai daerah di


Indonesia. Dalam observasi yang dilakukan penulis, penelitian analisis soal
berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi khususnya pada mata pelajaran Biologi kelas
X belum pernah dilaksanakan di kota Jakarta Selatan. Oleh karena itu, penulis
bermaksud untuk mengadakan penelitian mengenai “Analisis Kesesuaian Soal
Penilaian Akhir Semester (PAS) Biologi Kelas X di Jakarta Selatan
Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi”.

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah penelitian ini, antara lain:
1. Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) didominasi oleh pengujian level
kognitif tingkat rendah.
2. Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) kurang beragam baik dalam dimensi
proses kognitif maupun dimensi pengetahuan.
3. Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) dibuat dengan kurang memerhatikan
level kognitif yang ingin dicapai dalam kompetensi.

C. Pembatasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada beberapa hal berikut:
1. Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) yang dianalisis adalah soal PAS Kelas
X pada Kurikulum 2013 semester ganjil Tahun Ajaran 2021/2022 di SMA
di Jakarta Selatan.
2. Kompetensi Dasar yang digunakan dalam penelitian adalah berdasarkan
Permendikbud No. 24 Tahun 2016, yaitu Kompetensi Dasar bagian 3
mengenai aspek kognitif, khususnya pada semester ganjil KD 3.1 sampai
dengan 3.6.
3. Taksonomi Bloom Revisi yang digunakan dalam penelitian adalah dimensi
proses kognitif dan dimensi pengetahuan oleh Anderson dan Krathwohl.
20

D. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian


Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kesesuaian Soal
PAS Biologi kelas X di Jakarta Selatan berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi”.
Berdasarkan rumusan permasalahan tersebut diperoleh pertanyaan penelitian
sebagai berikut:

1. Bagaimana proporsi dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan soal


PAS Biologi Kelas X berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi di SMA yang
ada di Kota Jakarta Selatan?
2. Bagaimana proporsi dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan pada
Kompetensi Dasar 3.1 sampai dengan 3.6 berdasarkan Taksonomi Bloom
Revisi?
3. Bagaimana kesesuaian soal PAS Biologi SMA Kelas X semester ganjil
dengan Kompetensi Dasar berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis soal PAS Biologi SMA Kelas X semester ganjil dengan
melihat proporsi dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan
berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi di SMA yang ada di Kota Jakarta
Selatan.
2. Menganalisis Kompetensi Dasar 3.1-3.6 Biologi SMA Kelas X semester
ganjil dengan melihat proporsi dimensi proses kognitif dan dimensi
pengetahuan berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi di SMA yang ada di
Kota Jakarta Selatan.
3. Menganalisis kesesuaian soal PAS Biologi kelas X semester ganjil dengan
Kompetensi Dasar.

F. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru atau pendidik
21

Bagi guru, diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan
memacu guru maupun lembaga untuk memerhatikan dan mengembangkan
soal evaluasi agar selaras dengan tujuan pembelajaran yang tertuang dalam
Kompetensi Dasar dan dimensi proses kognitif serta dimensi pengetahuan
pada Taksonomi Bloom Revisi.
2. Bagi peneliti
Bagi peneliti, penelitian ini dapat menjadi pengalaman dan pembelajaran
sebagai calon guru untuk mengembangkan kemampuan membuat soal
evaluasi dan memberikan pengetahuan bagi peneliti terkait kondisi soal-soal
tes mata pelajaran Biologi SMA kelas X semester ganjil.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Deskripsi Teoritis
1. Evaluasi
a. Pengertian Evaluasi
Evaluasi pembelajaran umumnya dikenal sebagai kegiatan ujian
yang sering dilakukan di sekolah. Kedua hal tersebut saling berkaitan,
namun dalam kegiatan ujian belum sepenuhnya merepresentasikan
makna dari evaluasi pembelajaran. Ujian atau ulangan seperti ulangan
harian dan ujian akhir sekolah tidak bisa dijadikan satu-satunya kegiatan
dari evaluasi pembelajaran, apalagi bila dikaitan dengan penerapan
kurikulum 2013. Hal tersebut dikarenakan evaluasi tidak hanya berarti
menilai hasil belajar pada satu kali kesempatan, namun juga menilai
keseluruhan proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru dengan
peserta didik.1
Menurut William A. Mohrens dalam Asrul, evaluasi merupakan
proses penggambaran dan penyempurnaan informasi yang memiliki
fungsi untuk menetapkan alternative. Evaluasi memiliki pengertian yang
lebih luas, di mana evaluasi mengandung arti tes dan measurement dan
bisa diluar keduanya. Data kuantitatif maupun kualitatif dapat dijadikan
sebagai data evaluasi secara baik. Hasil evaluasi dapat memberikan
keputusan yang professional.2
Pengertian evaluasi yang dikemukakan oleh Arifin dalam Asrul
bahwa evaluasi pada hakikatnya merupakan suatu proses yang sistematis
dan berkelanjutan dalam menentukan kualitas (nilai dan arti) pada

1
Asrul, Rusydi Ananda dan Rosnita, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Citapustaka Media,
2015), h. 1-2.
2
Ibid., h. 3.

22
23

sesuatu guna menentukan keputusan berdasarkan pertimbangan dan


kriteria tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, dijelaskan beberapa hal mengenai
evaluasi yaitu sebagai berikut:3
1) Evaluasi merupakan suatu proses, bukan hasil atau produk. Kegiatan
yang mengantarkan pada pemberian nilai dan arti itulah yang disebut
dengan evaluasi. Gambaran kualitas yang menjadi tujuan dari
evaluasi merupakan konsekuensi logis sebagai hasil dari proses
evaluasi. Proses tersebut dilakukan secara sistematis dan
berkelanjutan. Dalam arti lain ialah proses yang terencana, sesuai
dengan prosedur dan aturan serta dilakukan secara terus-menerus.
2) Evaluasi memiliki tujuan, yaitu menentukan kualitas daripada
sesuatu, terutama yang berkaitan dengan nilai dan arti.
3) Pertimbangan atau judgement merupakan sesuatu yang ada dalam
proses evaluasi. Pada dasarnya pemberian pertimbangan merupakan
konsep dasar evaluasi. Nilai dan arti yang didapati dari proses
evaluasi diperoleh dari pemberian pertimbangan tersebut. Kegiatan
evaluasi tanpa pertimbangan tidak dapat dikatakan sebagai proses
evaluasi.
Terdapat kriteria tertentu dalam memberikan pertimbangan untuk
nilai dan arti. Pemberian pertimbangan untuk nilai dan arti tanpa kriteria
yang jelas belum bisa diklasifikasikan sebagai proses evaluasi. Kriteria
yang dibuat oleh evaluator memperhatikan hal-hal berikut: a) hasil
evaluasi dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, b) evaluator
memiliki sikap percaya diri, c) menghindari subjektifitas, d)
memungkinkan hasil evaluasi yang sama walaupun dilakukan pada
waktu dan orang yang berbeda, dan e) kemudahan penafsiran hasil
evaluasi bagi seorang evaluator

3
Asrul, Rusydi Ananda dan Rosnita, Op.cit., h. 4.
24

b. Fungsi Evaluasi
Evaluasi dengan kegiatan mengajar merupakan rangkaian kegiatan
yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Guru yang juga
berperan dalam proses ini harus mengetahui tugas dan fungsi dari
kegiatan evaluasi. Hal tersebut perlu dilakukan oleh guru agar guru dapat
dengan mudah menerapkan evaluasi dalam menilai kegiatan
pembelajaran apakah sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Jahja
Qohar Al-Haj dalam Mahirah mengemukakan fungsi evaluasi, yaitu:4
1) Berdasarkan sisi peserta didik, evaluasi memiliki fungsi untuk
mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dalam proses
pembelajaran. Evaluasi juga yang menetapkan keefektifan dalam
pengajaran serta rencana kegiatan, memberikan basis Laporan
Kemajuan dari peserta didik, menentukan kenaikan serta kelulusan.
2) Berdasarkan sisi program pengajaran, evaluasi berfungsi sebagai
berikut:
a) Menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan kenaikan dan
promosi peserta didik,
b) Menjadi dasar penyusunan dan pengelompokkan peserta didik
yang homogen,
c) Mendiagnosa pekerjaan peserta didik,
d) Menjadi dasar pembimbingan dan penyuluhan,
e) Memberi angka dan rapor untuk menilai kemajuan peserta didik,
f) Memberi motivasi belajar bagi peserta didik,
g) Mengidentifikasi serta mengkaji kelainan pada peserta didik,
h) Menafsirkan kegiatan sekolah ke dalam lingkungan masyarakat,
i) Untuk mengadministrasi sekolah,
j) Sebagai pertimbangan dalam mengembangkan kurikulum, dan
k) Mempersiapkan penelitian pendidikan untuk di sekolah.

4
Mahirah B., Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa), Jurnal Idaarah, Vol. 1 No. 2 Tahun
2017, h. 261-262.
25

Berdasarkan fungsi-fungsi tersebut, maka dapat dianalisis bahwa


kegiatan evaluasi dapat memberi masukan bagi peserta didik maupun
pihak sekolah dalam menilai perkembangan belajar, grafik belajar dan
dalam penentuan kelulusan peserta didik. Semua informasi yang ada di
lingkup sekolah dapat menjadi data yang akurat guna menjadi bahan
pertimbangan dalam mengembangkan dan memperbaiki sekolah pada
saat melakukan evaluasi, khususnya dalam meningkatkan mutu atau
kualitas dari peserta didik.5

Secara umum, evaluasi dapat dilihat sebagai parameter bagi peserta


didik, guru, orang tua, sekolah, dan masyarakat terhadap kegiatan
pembelajaran. Evaluasi bagi peserta didik dapat menjadi informasi
tentang bagaimana grafik dari hasil belajarnya, apakah ada kemajuan
atau tidak. Bagi orang tua, dengan evaluasi orang tua dapat mengetahui
kualitas dari anaknya dalam mengikuti proses pembelajaran dengan
melihat buku laporan hasil belajar peserta didik. Melalui evaluasi, kepala
sekolah beserta semua guru juga dapat mengetahui perkembangan grafik
kelulusan dari peserta didiknya sedangkan fungsi evaluasi bagi
masyarakat agar masyarakat mengetahui mutu sekolah yang ada di
sekitarnya dan dapat membandingkan dengan sekolah lainnya. Selain itu,
masyarakat juga dapat melihat sendiri tentang kesiapan lulusan di
sekolah tersebut untuk masuk ke dunia kerja.

Tidak hanya fungsi-fungsi di atas, fungsi evaluasi juga difungsikan


sebagai berikut:6

1) Penilaian berfungsi selektif. Fungsi tersebut berarti guru dapat


menjadikan evaluasi sebagai alat untuk menyeleksi peserta didik.
2) Penilaian berfungsi diagnostik. Dengan melewati proses penilaian
yang tepat, hasil evaluasi dapat dijadikan alat untuk mengetahui
kelemahan peserta didik serta sebab atas kelemahan tersebut.

5
Mahirah B., Op.cit., h. 263.
6
Ibid., h. 264-265.
26

Evaluasi dapat memberikan masukan tentang kebaikan atau


kelemahan peserta didik. Dengan begitu, guru pun dapat dengan
mudah menentukan treatment yang tepat untuk peserta didik.
3) Penilaian berfungsi sebagai penempatan. Dalam pendidikan dikenal
kemampuan individual yang memunculkan pendidikan bersifat
individual, artinya peserta didik lahir dengan bakatnya masing-
masing. Di lain hal, juga dikenal adanya pengajaran secara
berkelompok. Pengelompokkan tersebut tentu tidak dilakukan
dengan asal, maka perlu adanya penilaian terlebih dahulu untuk
mengetahui di mana peserta didik ditempatkan.
4) Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan. Fungsi keempat
ini merupakan fungsi evaluasi yang dapat melihat sejauh mana suatu
program berhasil diterapkan. Keberhasilan tersebut dilihat dari
beberapa faktor, di antara faktor guru, metode pengajaran, kurikulum,
sarana, dan sistem administrasi.

2. Instrumen Evaluasi Bentuk Tes


a. Tes sebagai Alat Ukur
Dalam pembelajaran penting dilakukannya penilaian yang objektif,
adil, dan menyeluruh. Hal tersebut akan berlaku bila didukung juga oleh
adanya alat ukur (tes) yang handal dan terpercaya. Alat ukur, pengukuran
dan penilaian merupakan bagian integral dalam sebuah pembelajaran
sebab ketiga hal tersebut satu kesatuan dalam menentukan hasil
pembelajaran. Alat ukur (tes) banyak terdapat di bidang lainnya selain
bidang pendidikan, seperti barometer, timbangannya, stetoskop dan
sebagainya. Keberadaan alat ukur di banyak bidang mengartikan
pentingnya suatu alat ukur, begitu pula pada bidang pendidikan. Proses
pembelajaran tidak membatasi alat ukur hanya pada satu jenis karena
sebagai guru bukan hanya mengukur hasil belajar peserta didik, namun
juga mengukur apa yang telah peserta didik ketahui, kesulitan belajar
27

yang dialami peserta didik, dan mata pelajaran yang paling cocok bagi
peserta didik.7
Dengan adanya alat ukur, maka pengukuran akan dapat dilakukan
oleh guru. Pada praktiknya sering terjadi hasil pengukuran yang berbeda
setelah diukur berulang baik dengan alat ukur yang sama ataupun
berbeda. Dalam hal ini, maka perlu ketelitian seorang guru dalam
melakukan pengukuran. Setelah menjalani pengukuran, maka hal
selanjutnya ialah keputusan guru dalam menindaklanjuti adanya alat
ukur dan hasil pengukuran. Keputusan tentang penilaian tidak hanya
ditentukan oleh hasil pengukuran semata, namun juga unsur
pertimbangan dari seorang guru. Unsur pertimbangan juga yang
menentukan nilai akhir peserta didik dalam pembelajaran. Artinya
pertimbangan profesional guru tidak dapat ditiadakan dalam menentukan
nilai peserta didik.8

b. Macam-macam Bentuk Tes


Instrumen evaluasi pembelajaran dengan tes merupakan teknik yang
paling banyak digunakan dalam kegiatan pengukuran. Teknik ini banyak
memberikan hasil yang tepat pada beberapa tujuan. Jenis dari tes ini pun
bermacam-macam seperti tes prestasi belajar, tes penguasaan, tes bakat,
tes diagnostik, dan tes penempatan. Berdasarkan bentuk jawaban dari
peserta didik, tes dibedakan menjadi tes tertulis, tes lisan, dan tes
perbuatan. Tes tertulis sendiri dibedakan menjadi bentuk uraian (essay)
dan bentuk objektif (objective).9
1) Tes Tertulis Bentuk Uraian
Tes dalam bentuk uraian merupakan tes yang membutuhkan
jawaban uraian baik secara bebas maupun terbatas. Dalam bentuk ini,

7
Noehi Nasoetion, Pengertian Tes, Pengukuran, dan Penilaian, Tanpa Tahun, h. 3-6,
http://repository.ut.ac.id/4610/1/PEKI4302-M1.pdf, Diakses tanggal 29 Mei 2020 pukul 14.00
WIB.
8
Ibid., h. 8.
9
Asrul, Rusydi Ananda dan Rosnita, Op.cit., h. 42.
28

khususnya uraian secara bebas, peserta didik dituntut untuk


mengorganisasi dan menyusun jawaban menggunakan kata-kata
sendiri. Selain itu, tes bentuk uraian juga dapat menguji kecakapan
peserta didik dalam berpikir tingkat tinggi sebab pertanyaan-
pertanyaan dari tes yang menuntut kegiatan memecahkan masalah,
menganalisa masalah, membandingkan, menyatakan hubungan,
membuat kesimpulan dan sebagainya.10
2) Tes Hasil Belajar Bentuk Objektif
Pemeriksaan secara seragam menjadi alasan dalam menamakan tes
ini menjadi tes objektif. Tes tersebut juga dikenal dengan sebutan tes
jawaban pendek dan merupakan salah satu tes yang terdiri atas butir-
butir soal yang dijawab dengan memilih salah satu (atau lebih), di
antara beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan
dengan butir soal atau menuliskan kata atau simbol tentu sebagai
jawaban pada butir soal yang bersangkutan. Beberapa jenis tes
objektif di antaranya bentuk melengkapi, pilihan ganda,
menjodohkan, dan bentuk pilihan benar-salah.11
3) Tes Tindakan
Tes tindakan merupakan tes yang mencakup penilaian terhadap
perilaku, tindakan atau perbuatan di bawah pengawasan penguji yang
mengamati. Hasil pengamatan atau observasi tersebut yang dapat
membuat keputusan tentang kualitas hasil belajar yang ditampilkan.
Tes tindakan dapat menilai tentang kualitas pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh peserta didik, termasuk dalam keterampilan dan
ketepatan menyelesaikan pekerjaan dan kecepatan serta kemampuan
dalam merencanakan. Penilaian dengan bentuk ini cocok untuk
menilai ketercapaian keterampilan peserta didik yang menunjukkan
unjuk kerjanya. Bentuk tes ini juga dinilai lebih otentik daripada tes

10
Asrul, Rusydi Ananda dan Rosnita, Op.cit., h. 42.
11
Ibid., h. 45.
29

tulis sebab menilai kemampuan peserta didik secara langsung lewat


apa yang peserta didik cerminkan.12
Tes jenis ini memberikan manfaat dalam memperbaiki kemampuan
atau perilaku peserta didik. Hal tersebut dikarenakan penilaian yang
secara objektif dilakukan dengan mengamati dan mengukur
kesalahan-kesalahan peserta didik sehingga hasilnya dapat dijadikan
pertimbangan untuk praktik selanjutnya. Seperti tes lainnya, tes
tindakan tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan tes
tindakan di antaranya satu-satunya tes yang dapat menilai
keterampilan, dapat mencocokkan antara pengetahuan teori dengan
penerapannya, tidak memungkinkan peserta didik untuk saling
menyontek, dan guru dapat lebih mengenal karakteristik dari masing-
masing peserta didik. Adapun kekurangan atau kelemahan dari tes
tindakan adalah membutuhkan waktu yang lama, dalah beberapa hal
memakan biaya yang besar, membuat cepat bosan, pada kondisi tes
sudah menjadi hal yang rutin dapat membuat tes tidak berarti apa-apa,
dan membutuhkan syarat-syarat pelengkap seperti waktu, biaya serta
tenaga.13

3. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL
menjadi suatu kualitas yang harus dimiliki oleh seorang peserta didik yang
telah melalui proses pembelajaran pada jenjang pendidikan tertentu.
Kompetensi Inti juga menjadi gambaran tentang kompotensi utama yang
mencakup pada tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan di
setiap jenjang dan mata pelajaran tertentu yang dipelajari oleh peserta didik.

12
Asrul, Rusydi Ananda dan Rosnita, Op.cit., h. 51.
13
Ibid., h. 52.
30

Kualitas baik softskill maupun hardskill menjadi hal yang perlu ada dalam
pengembangan kompetensi inti.14

Kompetensi Inti memiliki fungsi sebagai unsur yang mengorganisasi


kompetensi dasar. Berdasarkan fungsi tersebut, Kompetensi Inti mengikat
organisasi vertikal dan horizontal Kompetensi Dasar. Keterkaitan antara
konten Kompetensi Dasar pada satu jenjang dengan jenjang di atasnya
merupakan fungsi dari organisasi vertikal. Hal tersebut nantinya akan
mengakumulasi konten yang telah dipelajari peserta didik secara
berkesinambungan sehingga tercapai tujuan dari pembelajaran. Berbeda
dengan organisasi vertikal, secara organisasi horizontal terjadi suatu
hubungan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan
konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang lainnya sehingga tercipta
proses yang saling menguatkan.

Pada proses perancangan, Kompetensi Inti dibangun dari empat


kelompok yang saling berkaitan. Empat kelompok tersebut yaitu sikap
keagamaan sebagai Kompetensi Inti 1, sikap sosial sebagai Kompetensi Inti
2, pengetahuan sebagai Kompetensi Inti 3 serta penerapan dari pengetahuan
sebagai Kompetensi Inti 4. Keempat kelompok tersebut yang dikembangkan
dalam Kompetensi Dasar dalam kegiatan pembelajaran yang integratif.
Sikap keagamaan dan sosial diterapkan atau dipelajari secara tidak langsung
(indirect teaching) pada waktu pembelajaran tentang pengetahuan dan
penerapan pengetahuan yang merupakan direct teaching atau pembelajaran
secara langsung.15

14
Kementerian Pendidikan dan Budaya, Kompetensi Dasar SMA/MA, 2013, h.7,
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/drs-sudarmaji-mpd/03-kompetensi-dasar-sma-
2013.pdf, Diakses tanggal 30 Mei 2020 pukul 13.00 WIB.
15
Ibid.
31

Tabel 2. 1 Kompetensi Inti untuk SMA/MA16

KELAS X KELAS X1 KELAS XII


1.Menghayati dan 1.Menghayati dan 1.Menghayati dan
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya. agama yang dianutnya. agama yang dianutnya.
2.Mengembangkan 2.Mengembangkan 2.Mengembangkan
perilaku (jujur, disiplin, perilaku (jujur, disiplin, perilaku (jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli, tanggung jawab, peduli, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah santun, ramah santun, ramah
lingkungan, gotong lingkungan, gotong lingkungan, gotong
royong, kerjasama, cinta royong, kerjasama, cinta royong, kerjasama, cinta
damai, responsif dan damai, responsif dan damai, responsif dan
proaktif) dan proaktif) dan proaktif), menunjukkan
menunjukkan sikap menunjukkan sikap sikap sebagai bagian dari
sebagai bagian dari sebagai bagian dari solusi atas berbagai
solusi atas berbagai solusi atas berbagai permasalahan bangsa,
permasalahan bangsa permasalahan bangsa serta memosisikan diri
dalam berinteraksi dalam berinteraksi sebagai agen
secara efektif dengan secara efektif dengan transformasi
lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan masyarakat dalam
alam serta dalam alam serta dalam membangun peradaban
menempatkan diri menempatkan diri bangsa dan dunia
sebagai cerminan sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan bangsa dalam pergaulan
dunia dunia
3.Memahami dan 3.Memahami, 3.Memahami,
menerapkan menerapkan, dan menerapkan, dan
pengetahuan faktual, menjelaskan menjelaskan pengetahuan
konseptual, prosedural pengetahuan faktual, faktual, konseptual,

16
Kementerian Pendidikan dan Budaya, Op. cit., h. 8.
32

KELAS X KELAS X1 KELAS XII


dalam ilmu konseptual, prosedural, prosedural, dan
pengetahuan, teknologi, dan metakognitif dalam metakognitif dalam ilmu
seni, budaya, dan ilmu pengetahuan, pengetahuan, teknologi,
humaniora dengan teknologi, seni, budaya, seni, budaya, dan
wawasan kemanusiaan, dan humaniora dengan humaniora dengan
kebangsaan, wawasan kemanusiaan, wawasan kemanusiaan,
kenegaraan, dan kebangsaan, kebangsaan, kenegaraan,
peradaban terkait kenegaraan, dan dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, peradaban terkait penyebab fenomena dan
serta menerapkan penyebab fenomena kejadian, serta
pengetahuan prosedural dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
pada bidang kajian yang menerapkan prosedural pada bidang
spesifik sesuai dengan pengetahuan prosedural kajian yang spesifik
bakat dan minatnya pada bidang kajian yang sesuai dengan bakat dan
untuk memecahkan spesifik sesuai dengan minatnya
masalah bakat dan minatnya untukmemecahkan
untuk memecahkan masalah
masalah
4.Mencoba, mengolah, 4.Mencoba, mengolah, 4.Mencoba, mengolah,
dan menyaji dalam dan menyaji dalam menyaji, dan mencipta
ranah konkret dan ranah ranah konkret dan ranah dalam ranah konkret dan
abstrak terkait dengan abstrak terkait dengan ranah abstrak terkait
pengembangan dari pengembangan dari dengan pengembangan
yang dipelajarinya di yang dipelajarinya di dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, sekolah secara mandiri, sekolah secara mandiri
dan mampu bertindak secara serta bertindak secara
menggunakan metoda efektif dan kreatif, efektif dan kreatif, dan
sesuai kaidah keilmuan serta mampu mampu menggunakan
33

KELAS X KELAS X1 KELAS XII


menggunakan metoda metoda sesuai kaidah
sesuai kaidah keilmuan keilmuan

Kompetensi Dasar merupakan turunan dari Kompetensi Inti pada setiap


mata pelajaran di setiap kelas. Kompetensi Dasar bermuatan konten atau
kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan ketampilan di mana
Kompetensi Inti yang menjadi sumber dalam pengembangannya untuk
dikuasai oleh peserta didik. Karakteristik peserta didik, kemampuan awal
serta bobot dari suatu mata pelajaran menjadi hal yang diperhatikan dalam
penyusunan kompetensi. Konten untuk menguasai kompetensi bersumber
dari mata pelajaran. Mata pelajaran dapat berfungsi sebagai organisasi
konten yang dikembangkan dengan berdasarkan berbagai disiplin ilmu atau
non disiplin ilmu yang dibolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial,
progresif maupun humanisme.17

4. Taksonomi Bloom
Kata taksonomi secara etimologi tersusun atas taxos dan nomos yang
berasal dari bahasa Yunani. Taxos memiliki pengertian pengaturan atau
divisi dan nomos berarti hukum. Berdasarkan hal tersebut, maka secara
etimologi taksonomi diartikan sebagai hukum yang mengatur sesuatu.
Dalam arti lain, taksonomi merupakan pengelompokkan pada suatu hal yang
berdasarkan hierarki atau tingkatan tertentu. Sementara dalam lingkup
pembelajaran, taksonomi dikenal dengan fungsinya dalam memprediksi
kemampuan peserta didik dengan mengklasifikasikan pertanyaan-
pertanyaan sebagai hasil dari proses pembelajaran.18
Taksonomi Bloom sendiri telah banyak memengaruhi proses
pendidikan baik dalam segi pengembangan kurikulum, desain dalam

17
Kementerian Pendidikan dan Budaya, Op.cit., h. 9.
18
I Putu Ayub Darmawan dan Edy Sujoko, Revisi Taksonomi Pembelajaran Benyamin S.
Bloom, Jurnal Satya Widya, Vol. 29 No. 1 Tahun 2013, h. 30.
34

pembelajaran serta pendidikan bagi guru. Taksonomi Bloom memiliki tiga


ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Setiap ranah memiliki
cakupannya masing-masing, di mana ranah kognitif merupakan pemfokusan
pada pengembangan intelektual melalui pengenalan terhadap fakta tertentu,
pola prosedural, dan berbagai konsep. Singkatnya, ranah afektif berkaitan
dengan perkembangan sikap, nilai, dan emosi dan ranah psikomotorik yang
mencakup kegiatan yang mengasah motorik.

a. Kategori-kategori Dalam Taksonomi Lama

Sebelum direvisi, ranah kognitif dalam Taksonomi Bloom terdiri


atas enam hal. Pengklasifikasian menjadi enam hal tersebut, yaitu 1)
Pengetahuan (knowledge), dalam hal ini menekankan pada proses
mengingat. Hal ini berkaitan erat dalam mengenali fakta, data, definisi,
istilah, prosedur, prinsip dasar dan sebagainya; 2) Pemahaman
(Comprehension), pada kondisi ini hal yang perlu dilakukan ialah
menyederhanakan informasi yang didapat agar mudah dipahami.
Pemisalan dalam praktik pemahaman dapat melalui informasi yang
disampaikan dalam bentuk grafik, gambar, tabel dan sebagainya; 3)
Aplikasi (application), bagian ini menuntut pada hasil belajar dengan
kondisi atau situasi yang konkret dan kaitannya pada pemecahan suatu
masalah. Biasanya pada bagian ini hal yang dilakukan adalah
menerapkan pengetahuan akan prosedur, gagasan, rumus, teori atau
sebagainya; 4) Analisis (analysis), klasifikasi ini berkaitan dengan
kegiatan memilah informasi menjadi bagian-bagian yang lebih rinci guna
mudahnya mengenali fungsi, kaitan, dan organisasi secara keseluruhan;
5) Sintesis (synthesis) merupakan proses penyatuan bagian-bagian
menjadi satu kesatuan yang baru dan unik; dan 6) Evaluasi (evaluation)
35

berkaitan dengan pertimbangan-pertimbangan yang dimunculkan untuk


menilai suatu tujuan tertentu.19

b. Taksonomi Bloom Revisi

Dalam Taksonomi Bloom Revisi beberapa hal yang diubah ialah


letak evaluasi dan sintesa serta adanya nama yang diganti, yaitu
komprehensi menjadi memahami dan sintesa yang menjadi mencipta.
Pengubahan nama komprehensi atau pemahaman menjadi memahami
disebabkan oleh istilah umum yang seharusnya diterapkan dalam tujuan,
sementara pada Taksonomi lama dikenal adanya inklusi yang sering
dikritiki. Kategori sintesa yang diubah menjadi mencipta yang berisi
kegiatan penyusunan elemen-elemen menjadi kesatuan yang fungsional.
Dalam praktiknya, peserta didik akan belajar membuat produk dengan
pola baru yang sebelumnya belum ada.20

Pada Taksonomi lama terdapat subkategori di setiap kategorinya.


Kategori pengetahuan dan komprehensi memiliki banyak subkategori.
Perubahan subkategori dalam Taksonomi Bloom Revisi juga terjadi, di
mana perubahan yang menonjol terlihat pada kategori memahami dan
menganalisa. Perubahan tersebut disebabkan oleh berubahnya nama
kategori sehingga membuat subkategori ikut berubah. Subkategori dalam
memahami cara penggunaannya menjadi lebih luas sebab ada batasan
yang dapat ditukarposisikan dengan kategori mengaplikasi. Definisi
pada tiap kategori pokok di Taksonomi Bloom Revisi juga menjadi
sangat jelas dalam pemaparan dengan sub-subkategori dan proses-proses
kognitif yang spesifik.21

Sub-subkategori dalam Taksonomi Bloom Revisi mengalami


perubahan yang sebelumnya berbentuk kata benda kemudian diubah

19
I Putu Ayub Darmawan dan Edy Sujoko, Op.cit., h. 31.

20
I Putu Ayub Darmawan dan Edy Sujoko, Op.cit., h. 32.
21
Ibid., h. 33.
36

menjadi kata kerja. Berubahnya kata benda menjadi kata kerja


disebabkan oleh penggunaannya yang lebih bermanfaat bagi guru dalam
merumuskan tujuan, menentukan aktivitas pembelajaran, dan bentuk
asesmennya. Alasan lebih jelas disampaikan oleh Anderson dan
Krathwohl (2010) di mana terdapat dua alasan, yaitu perepresentasian
kata kerja dalam proses kognitif dan keidentikkan penggunaan kata kerja
dalam rumusan tujuan atau rencana unit pengajaran.

Taksonomi Bloom Revisi membagi pada dua dimensi, yaitu dimensi


atau kategori proses kognitif dan pengetahuan. Apabila dijelaskan,
dimensi proses kognitif meliputi 6 hal dimensi, yaitu yaitu Mengingat
(C1), Memahami (C2), Mengaplikasikan (C3), Menganalisis (C4),
Mengevaluasi (C5) dan Mencipta (C6). Sementara dimensi pengetahuan
yang terdapat pada Taksonomi Bloom Revisi terdiri atas pengetahuan
Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif.22

Berdasarkan apa yang telah direvisi pada Taksonomi Bloom Revisi,


maka penjelasan terhadap tiap-tiap dimensi pun ada yang berbeda
berdasarkan perubahan yang terjadi. Dalam dimensi proses kognitif, (1)
mengingat, artinya terdapat proses mengulas pengetahuan yang telah
disimpan dalam memori jangka panjang, terdapat dua tahapan dalam
proses ini yaitu mengenali dan mengingat kembali. (2) Memahami,
dalam proses ini berlaku pengontruksian makna dari suatu yang telah
dipelajari, meliputi proses menjelaskan, mengidentifikasi, menafsirkan
dan sebagainya. (3) Mengaplikasikan, merupakan proses dengan
kaitannya terhadap prosedur-prosedur yang berlaku dalam
menyelesaikan soal atau masalah, proses ini meliputi eksekusi dan
implementasi. (4) Menganalisis, berkaitan dengan proses pemecahan
masalah dengan membagi ke dalam bagian-bagian kecil dan
menghubungkan bagian-bagian tersebut. (5) Mengevaluasi, proses ini

22
Sri Fatmawati, Perumusan Tujuan Pembelajaran dan Soal Kognitif Berorientasi pada Revisi
Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Fisika, Jurnal EduSains, Vol. 1 No. 2 Tahun 2013, h. 2-3.
37

didefinisikan sebagai proses yang melihat kembali guna menilai apakah


sesuatu telah sesuai dengan kriteria yang ada atau belum. Umumnya
proses ini terdiri atas memeriksa dan mengkritik. Dimensi proses kognitif
yang terakhir ialah (6) mencipta, yang mana proses tersebut merupakan
penyatuan terhadap berbagai elemen agar menjadi satu keseluruhan yang
fungsional.23

Dalam sisi dimensi pengetahuan Taksonomi Bloom Revisi, (1)


pengetahuan faktual yang dimaksud ialah pengetahuan yang meliputi
pengetahuan tentang istilah dan pengetahuan mengenai hal-hal yang
mendetail atau khusus. (2) Pengetahuan konseptual, atau dalam artian
singkat merupakan pengetahuan mengenai konsep. Pengetahuan
berkaitan dengan penggolongan, prinsip dan generalisasi, serta
pengetahuan mengenai teori, model, dan struktur. (3) Pengetahuan
prosedural, berarti pengetahuan dengan meliputi pengetahuan mengenai
subjek keterampilan khusus, teknik atau metode tertentu, dan mengenai
penentuan prosedur yang sesuai. (4) Pengetahuan metakognitif¸ yang
mana pengetahuan ini meliputi pengetahuan mengenai strategi,
kontekstual dan kondisional yang sesuai, dan pengetahuan pribadi.24

Pengetahuan metakognitif merupakan hal yang juga perlu


diperhatikan dalam revisi Taksonomi Bloom. Secara umum,
metakognitif dibagi menjadi dua hal yang saling berkaitan. Pertama,
pengetahuan metakognitif yang merupakan berpikir secara sadar. Kedua,
kemampuan pengaturan akan kecapakan dalam mengelola proses
berpikirnya sendiri. Aktivitas memantau diri (self monitoring) adalah
bentuk aktivitas yang dapat dikatakan sebagai metakognitif.
Pengetahuan metakognitif adalah pengetahuan tentang kognitif secara
umum, seperti kesadaran diri dan pengetahuan tentang kognitif diri

23
Faisal, Mengintegrasikan Revisi Taksonomi Bloom Kedalam Pembelajaran Biologi, Jurnal
Sainsmat, Vol. 4 No. 2 Tahun 2015, h. 104.
24
Husamah, Yuni Pantiwati, Arina Restian, dan Puji Sumarsono, Belajar dan Pembelajaran,
(Malang, UMM Press, 2018), h. 152-153.
38

sendiri. Pengetahuan kognitif cenderung diterima sebagai pengetahuan


tentang proses kognitif yang dapat digunakan untuk mengontrol proses
kognitif.25

Tabel 2. 2 Hasil Analisis Butir Soal berdasarkan Taksonomi Bloom


Revisi26

Dimensi
Dimensi
Ranah Proses Contoh Soal
Kognitif
Kognitif
List Berikut ini beberapa ciri
makhluk hidup:
1) Bernapas
2) Tumbuh
3) Berpindah tempat
4) Beradaptasi
5) Berkembang biak
Kegiatan di atas yang
Mengingat
C1 menunjukkan ciri-ciri
(remember)
makhluk hidup adalah…
a. 1 dan 2
b. 2, 4 dan 5
c. 2, 3 dan 5
d. 4 dan 5
Recall Unit terkecil dan fungsional
dari penyusun tubuh
makhluk hidup disebut ……

25
Srini M. Iskandar, Pendekatan Keterampilan Metakognitif Dalam Pembelajaran Sains Di
Kelas, Jurnal Erudio, Vol. 2 No. 2 Tahun 2014, h. 15.
26
Yuni Pantiwati dan Fendy Hardian Permana, “Analisis Butir Soal oleh Mahasiswa S1
Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdasarkan Pisa dan Taksonomi
Bloom Revisi”, Seminar Nasional Kedua Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan (The
Second Progressive and Fun Education Seminar) Mataram, 3 Agustus 2017, h. 711-712.
39

Dimensi
Dimensi
Ranah Proses Contoh Soal
Kognitif
Kognitif
Identify

Gambar bagian yang


berfungsi mengangkut air
dari dalam tanah masuk ke
daun ditunjukkan oleh
nomor….
Summarize Manusia dapat menerima
rangsang karena manusia
tersebut mempunyai…
a. Alat indra
b. Organ tubuh
c. Rangka
d. Akal
Classify Berikut ini merupakan
perbedaan sel hewan dan
Memahami
C2 sel tumbuhan yang benar
(understand)
adalah…
a. Sel tumbuhan punya
nukleus, sel hewan tidak
punya nukleus
b. Sel tumbuhan tidak punya
mitokondria sel hewan
punya mitokondria
c. Sel tumbuhan tidak punya
dinding sel, sel hewan
40

Dimensi
Dimensi
Ranah Proses Contoh Soal
Kognitif
Kognitif
punya dinding sel
d. Sel tumbuhan punya
plastida, sel hewan tidak
punya plastida

Ciri-ciri soal yang baik dari segi materi adalah soal yang sesuai dengan
indikator, dalam hal ini indikator adalah kompetensi dasar. Selain penyajian soal
harus sesuai dengan materi, tingkat kesulitannya juga harus bervariasi untuk
mendukung tercapainya kompetensi. Dalam praktiknya, tingkat kesulitan soal
akan mengikuti hirarki taksonomi kognitif dari Bloom. Proporsi soal yang baik
dan mampu meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik, yaitu terdiri dari
30% untuk level mengingat dan memahami, 40% untuk level mengaplikasi dan
menganalisis, serta 30% untuk tingkat mengevaluasi dan membuat.27 Tingkatan
kognitif soal berhubungan erat dengan kualitas soal, sangat diharapkan peserta
didik dapat mengerjakan soal yang mencakup semua tingkatan menurut
Taksonomi Bloom Revisi, dimulai dari tingkat C1-faktual hingga C6-
metakognitif. Peserta didik yang berkemampuan menguasai soal dengan
tingkatan tersebut dapat memahami dan mengetahui penyelesaian tugas-tugas
dengan bermacam-macam strategi.28

B. Hasil Penelitian Yang Relevan


Hasil penelitian oleh Siti Salmah Lubis, Syarifuddin, dan Herawati
Dongoran yang berjudul “Analisis Butir Soal dan Kemampuan Siswa Menjawab
Tes UN dan UAS Ganjil Mata Pelajaran Biologi kelas XI SMAN/MAN di Kota
Medan” menunjukkan bahwa sebaran soal UAS Ganjil Tahun Pelajaran

27
Erniyati, M. Junus, dan Muliati Syam, Analisis Ranah Kognitif Soal Latihan Berdasarkan
Taksonomi Bloom Revisi pada Buku Fisika Kelas X (Studi pada Buku Karya Ni Ketut Lasmi),
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika, Vol. 1 No. 2 Tahun 2020, h. 116.
28
Ibid., h. 121.
41

2016/2017 dari 6 sekolah yang diteliti berdasarkan dimensi proses kognitif


Taksonomi Bloom belum merata, di mana belum sesuai dengan proporsi soal
yang seimbang, yaitu C1 (40%) C2 (20%) C3 (20%) C4 (10%) C5 (5%) dan C6
(5%). Sebaran soal ranah kognitif Taksonomi Bloom pada soal UAS MAN 1
Medan, MAN 2 Model Medan, SMAN 4 Medan dan SMAN 18 Medan
didominasi oleh soal ranah kognitif C2 (memahami) sedangkan pada soal UAS
SMAN 9 Medan dan SMAN 11 Medan didominasi oleh soal ranah kognitif C1
(mengingat).29

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Seraceddin Levent Zorluoğlu,


Kübra Elif Bağrıyanık, dan Ayşe Şahintürk dengan judul “ Analyze of the Science
and Technology Course TEOG Questions Based on the Revised Bloom
Taxonom and Their Relation Between the Learning Outcomes of the
Curriculum” menjelaskan bahwa pada hasil pembelajaran kelas 8 kurikulum
sains dan teknologi menunjukkan tidak adanya pertanyaan mengenai tingkat
pengetahuan metakognitif berdasarkan dimensi pengetahuan dan tingkat
menciptakan pada dimensi proses kognitif berdasarkan Taksonomi Bloom.30

Hasil penelitian oleh Seraceddin Levent Zorluoglu, Aydin Kizilaslan dan


Melek Donmez Yapucuoglu yang berjudul “The Analysis of 9th Grade
Chemistry Curriculum and Textbook According to Revised Bloom’s
Taxonomy” menunjukkan bahwa sebagian besar hasil belajar kelas 9 pada
kurikulum kimia fokus pada tingkat pemahaman (61%). Sementara menurut
analisis dimensi pengetahuan kimia kelas 9, sebagian besar hasil belajar fokus
pada dimensi pengetahuan konseptual. Menurut analisis buku teks kimia,
sebagian besar fokus pada dimensi pengetahuan konseptual (76%). Analisis
pertanyaan evaluasi pada akhir setiap unit dalam buku teks kimia menurut RBT

29
Siti Salmah Lubis, Syarifuddin, dan Herawati Dongoran, Analisis Butir Soal dan
Kemampuan Siswa Menjawab Tes UN dan UAS Ganjil Mata Pelajaran Biologi kelas XI
SMAN/MAN di Kota Medan, Jurnal Pelita Pendidikan, Vol. 5 No. 3 Tahun 2017, h. 321.
30
Seraceddin Levent Zorluoğlu, Kübra Elif Bağrıyanık, dan Ayşe Şahintürk, Analyze of the
Science and Technology Course TEOG Questions Based on the Revised Bloom Taxonom and Their
Relation Between the Learning Outcomes of the Curriculum, International Journal of Progressive
Education, Vol. 15 No. 2 Tahun 2019, h. 110.
42

dalam hal dimensi pengetahuan didominasi oleh konseptual, sementara


berdasarkan dimensi proses kognitif didominasi oleh mengingat (C1).31

Hasil penelitian oleh Sunarmi, Triastono Imam Prasetyo, dan Charinda


Bella Ramadhiana yang berjudul “Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester
Gasal Biologi kelas X dan XI Tahun Pelajaran 2016/2017 di SMAN 1 Kampak
berdasarkan Teori Tes Klasik” mengemukakan bahwa kesesuaian butir soal
UAS dengan aspek materi kelas X sebesar 87,5% dan XI sebesar 85,83%; aspek
konstruksi kelas X sebesar 95,71% dan XI sebesar 84,29%; aspek bahasa kelas
X sebesar 89,16% dan XI sebesar 91,67%. Pada tingkat kesukaran butir soal
UAS kelas X: 52,5% sukar, sedangkan kelas XI: 32,5% sukar. Daya beda butir
soal UAS kelas X 25% baik, sedangkan kelas XI 15% baik. Efektivitas pengecoh
butir soal UAS kelas X: 17,5% sangat baik, 52,5%, sedangkan kelas XI: 5%
sangat baik; reliabilitas soal UAS kelas X sebesar 0,426 (kriteria cukup) dan
kelas XI sebesar 0,331 (kriteria rendah).32

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ikhsanudin dan B. Subali dengan judul
“Content Validity Analysis of First Semester Formative Test on Biology Subject
for Senior High School” menjelaskan bahwa validitas konten instrumen ada di
kategori tinggi ditunjukkan oleh angka 0,81 untuk tes CVR dan 0,84 untuk
indeks V. Secara kuantitatif, ada item yang perlu direvisi sehingga item seperti
itu berguna dalam pengujian. Revisi item juga perlu mempertimbangkan hasil
tinjauan kualitatif. Revisi atau perbaikan yang ditekankan oleh para ahli adalah
pada penulisan dalam hal tata bahasa dan konstruksi benda uji. Kedua aspek ini
juga disarankan untuk diperhatikan dalam persiapan soal-soal tes secara
keseluruhan.33

31
Seraceddin Levent Zorluoglu, Aydin Kizilaslan dan Melek Donmez Yapucuoglu, The
Analysis of 9th Grade Chemistry Curriculum and Textbook According to Revised Bloom’s
Taxonomy, Cypriot Journal of Educational Sciences, Vol. 15 No. 1 Tahun 2020, h. 12.
32
Sunarmi, Triastono Imam Prasetyo, dan Charinda Bella Ramadhiana, Analisis Butir Soal
Ulangan Akhir Semester Gasal Biologi kelas X dan XI Tahun Pelajaran 2016/2017 di SMAN 1
Kampak berdasarkan Teori Tes Klasik, Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 8 No. 1 Tahun 2016, h. 29.
33
Ikhsanudin dan B. Subali, Content Validity Analysis of First Semester Formative Test on
Biology Subject for Senior High School, Journal of Physics, Conf. Series 1097 (2018), h. 8.
43

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Indri Putri Utami dan Aryeni dengan
judul “Analisis Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Biologi Berdasarkan
Dimensi Proses Kognitif Taksonomi Anderson” menerangkan bahwa soal ujian
akhir semester ganjil di SMA Negeri Kisaran menunjukkan sebaran dimensi
proses kognitif yang belum merata pada masing-masing jenjang, yaitu kelas X,
XI, dan XII. Soal ujian tersebut banyak memuat dimensi proses kognitif dengan
level mengingat (C1) dan memahami (C2). Selain berdasar dimensi proses
kognitif, soal ujian juga tidak memuat beberapa kompetensi dasar dan indikator
sehingga dapat dikatakan persebaran kompetensi dasar dan indikator juga belum
merata.34

C. Kerangka Berpikir
Proses pembelajaran merupakan suatu hal yang dilakukan dalam dunia
pendidikan. Proses tersebut erat kaitannya dengan hubungan antara peserta didik
dengan guru yang terjadi di sekolah. Dalam sebuah proses tentu ada tujuan-
tujuan yang ingin dicapai dan akhir dari proses tersebut merupakan hasil yang
dapat menentukan apakah sudah atau belum tujuan yang dirumuskan tercapai.
Pada ranah pendidikan di sekolah, terdapat tujuan-tujuan yang dituangkan dalam
Kompetensi Dasar. Ketercapaian tujuan yang berdasarkan Kompetensi Dasar
tersebut dapat diketahui dengan adanya kegiatan evaluasi di dalam proses
pembelajaran.

Tes merupakan salah satu alat ukur dalam evaluasi yang digunakan untuk
mengukur kesesuaian hasil belajar dengan kompetensi dasar yang diharapkan.
Salah dua bentuk tesnya berupa tes pilihan ganda maupun tes uraian untuk
menguji aspek kognitif. Dalam kegiatan pembelajaran pada satu jenjang, untuk
mengetahui pencapaian peserta didik di akhir semester tersebut umumya
diadakan Ujian Akhir Semester (UAS). Saat ini UAS dikenal dengan istilah
Penilaian Akhir Semester (PAS). Soal PAS dibuat berdasarkan kisi-kisi yang

34
Indri Puteri Utami dan Aryeni, Analisis Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Biologi
Berdasarkan Dimensi Proses Kognitif Taksonomi Anderson, Jurnal Pelita Pendidikan, Vol. 6 No.
3 Tahun 2018, h. 191.
44

mengacu pada tujuan pembelajaran yang tertuang pada kompetensi. Tujuan ini
yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik setelah melalui proses pembelajaran.
Soal PAS masih sering kali dibuat dengan tidak memerhatikan tingkat kognitif
yang ingin dicapai oleh suatu kompetensi.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka menganalisis soal merupakan salah


satu alternatif dalam melihat jenjang kognitif pada soal ujian. Analisis tersebut
akan menghasilkan data kesesuaian antara soal ujian dengan tujuan
pembelajaran yang terdapat di dalam Kompetensi Dasar.

Evaluasi yang dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan


pembelajaran

Soal ujian dibuat berdasarkan Kompetensi Dasar

Analisis soal ujian untuk melihat keberhasilannya dalam


mengukur capaian hasil belajar

Capaian hasil belajar Capaian hasil belajar


berdasarkan berdasarkan klasifikasi
Kompetensi Dasar Taksonomi Bloom
Revisi

Analisis sebaran KD berdasarkan Taksonomi pendidikan


pada instrumen PAS

Hasil sebaran KD berdasarkan Taksonomi pendidikan


pada instrumen PAS

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian terkait soal PAS Biologi SMA kelas X semester ganjil tahun
ajaran 2021/2022 dilaksanakan pada bulan Desember 2021 sampai dengan
Maret 2022 di SMA Jakarta Selatan.

B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, di mana metode tersebut
digunakan untuk memperoleh informasi mengenai status gejala ketika penelitian
dilakukan. Penelitian dengan metode ini akan diarahkan kepada penentuan sifat
pada situasi di waktu penyelidikan dilakukan.1

Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan variabel


atau kondisi yang ada dalam suatu situasi. Metode deskripsi dapat membuat
pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta maupun sifat-
sifat pada populasi maupun daerah tertentu. Dalam hal ini, penelitian deskriptif
hanyalah akumulasi dari data-data dasar yang didasari oleh cara deskriptif
semata dan tidak diperlukannya pencarian mengenai keterikatan hubungan.2

Penyelidikan dengan menganalisis data dari catatan maupun dokumen


dikenal dengan analisis dokumenter, di mana hal tersebut merupakan salah satu
jenis dari penelitian dekriptif. Analisis dokumenter juga dikenal dengan istilah
analisis isi. Hal tersebut mengartikan perhitungan sederhana tidak menjadi
batasan, namun dapat juga untuk menyelidiki variabel sosiologis dan
psikologis.3 Beberapa data yang dapat diperoleh dari analisis dokumenter di

1
Soebardhy., dkk, Kapita Selekta Metodologi Penelitian, (Pasuruan: Qiara Media, 2020), h.
83.
2
Ibid.
3
Ibid., h. 87.

45
46

antaranya ialah buku pribadi, buku induk, rapor, daftar kehadiran peserta didik,
daftar nilai peserta didik serta rekaman audiovisual.4

C. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi merupakan subjek maupun objek secara keseluruhan yang
berfungsi sebagai sasaran penelitian. Berdasarkan objek penelitian, populasi
penelitian ialah data dengan karakteristik serta variasi tertentu yang ditentukan
oleh peneliti hingga menyebabkan munculnya kemudahan dalam
mengumpulkan, menganalisis, dan mengambil kesimpulan dari data tersebut.5
Populasi yang menjadi target dalam penelitian ini adalah soal Penilaian Akhir
Semester (PAS) Biologi SMA di Jakarta Selatan tahun ajaran 2021/2022.
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah soal Penilaian Akhir Semester
(PAS) Biologi Kelas X SMA di Kota Jakarta Selatan tahun ajaran 2021/2022.

Sampel dalam penelitian berfungsi sebagai bagian yang memberikan


gambaran umum dari populasi. Sampel dan populasi penelitian mempunyai
karakteristik yang sama atau hampir sama. Hal tersebut agar sampel yang
digunakan dalam penelitian dapat mewakili populasi yang telah ditentukan.
Wilayah populasi yang besar umumnya akan membuat sulitnya pengumpulan
data sehingga dibutuhkan teknik pengambilan sampel.6 Pengambilan sampel
dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Soal yang menjadi
sampel pada penelitian ini ialah soal pada sekolah dengan kriteria sebagai
berikut: (1) melaksanakan ujian secara daring atau online; dan (2) mengizinkan
untuk dilakukan penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data


Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung
dan studi dokumenter.

4
Susilo Rahardjo dan Gudnanto, Pemahaman Individu Teknik Nontes, (Jakarta: Kencana,
2013), h. 185
5
Slamet Riyanto dan Aglis Anditha Hatmawan, Metode Riset Penelitian di Bidang
Manajemen, Teknik, Pendidikan dan Eksperimen, (Yogyakarta: Deepublish, 2020), h. 11.
6
Ibid., h. 12.
47

1. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara guna memastikan beberapa hal, di


antaranya memastikan jika sekolah yang akan dilakukan penelitian di
dalamnya melaksanakan tes secara online (dalam jaringan), mempunyai soal
Penilaian Akhir Semester (PAS) Biologi kelas X, dan mengizinkan untuk
dilakukan penelitian.

2. Studi Dokumenter

Metode dokumentasi atau dikenal juga dengan studi dokumenter


merupakan pengumpulan data, mempelajari, dan menganalisis data tersebut
sebagai salah satu cara untuk memahami individu. Data yang diambil berisi
penjelasan maupun pemikiran yang berhubungan dengan keperluan yang
dibutuhkan atau dalam kata lain difokuskan pada tujuan dan lingkup
masalah. Dokumen yang dipilih dapat berupa dokumen tertulis ataupun
digital.7

3. Analisis Dokumen Terkait

Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal PAS Biologi
SMA dengan butir soal tersebut yang menjadi bagian yang dianalisis.
Kegiatan analisis yang dilakukan meliputi kesesuaian butir soal dengan
Kompetensi Dasar dan pengelompokan dimensi proses kognitif serta
dimensi pengetahuan berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi. Data yang
diperoleh untuk selanjutnya diolah dengan teknik deskriptif.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan merupakan instrumen yang diadopsi
dari penelitian yang telah dilakukan oleh Regita Nurani (2020), maka
berdasarkan fokus penelitian yang mengacu pada analisis soal ujian dari aspek
kognitif, maka instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut.

7
Susilo Rahardjo dan Gudnanto, Loc.cit.
48

1. Lembar Pengelompokan Butir Soal berdasarkan Dimensi Proses Kognitif


dan Dimensi Pengetahuan

Dimensi proses kognitif pada butir soal PAS ditentukan melalui


penggunaan kata kerja serta tingkat berpikir yang dituntut dalam proses
pengerjaan soal ujian. Sementara, jenis pengetahuan yang digunakan untuk
menyelesaikan soal ujian dapat menentukan dimensi pengetahuan yang
diterapkan dalam soal tersebut.

Tabel 3. 1 Pengelompokan Butir Soal berdasarkan Dimensi Proses Kognitif


dan Dimensi Pengetahuan

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif
No. Butir Soal Pengetahuan
C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M

2. Lembar Validasi Analisis Butir Soal berdasarkan Dimensi Proses Kognitif


dan Dimensi Pengetahuan

Tabel 3. 2 Validasi Analisis Butir Soal berdasarkan Dimensi Proses


Kognitif dan Dimensi Pengetahuan

Dimensi Kesesuai
Dimensi Proses Kognitif
Butir Pengetahuan -an
No. Ket
Soal Ti-
C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya
dak
49

F. Teknik Analitik Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:8
1. Mengelompokan butir soal berdasarkan dimensi proses kognitif dan dimensi
pengetahuan yang ditinjau dari Taksonomi Bloom Revisi
Butir soal yang berasal dari soal PAS Biologi untuk selanjutnya dianalisis
berdasarkan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan pada
Taksonomi Bloom Revisi. Analisis yang dilakukan terhadap dimensi proses
kognitif soal dilakukan dengan melihat kata kerja yang menunjukkan proses
berpikir dalam menyelesaikan soal. Berbeda dengan dimensi proses kognitif,
analisis terhadap dimensi pengetahuan dilihat dari informasi atau jenis
pengetahuan yang dibutuhkan.
2. Melakukan validasi terhadap analisis soal-soal PAS Biologi
Hasil yang diperoleh dari pengelompokan soal berdasarkan Kompetensi
Dasar serta analisis instrumen PAS berdasarkan dimensi proses kognitif dan
dimensi pengetahuan pada Taksonomi Bloom Revisi divalidasi oleh para
ahli. Data yang valid dan reliabel perlu dipastikan sebelum masuk ke proses
analisis data.
3. Melakukan reliabilitas pengamatan
Reliabilitas pengamatan merupakan proses analitik berikutnya yang bersifat
observatif pada hasil yang diperoleh dari lembar validasi analisis soal PAS
berdasarkan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan pada
Taksonomi Bloom Revisi. Langkah ini dilakukan guna menghindari unsur
subjektifitas pada penelitian. Selain itu, dilakukannya reliabilitas
pengamatan juga dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana kaitan
pengamatan seorang peneliti dengan pengamat lain.

8
Regita Nurani, Analisis Soal Tes Sumatif SMA Biologi Kelas XII Ditinjau dari Taksonomi
Bloom Revisi, Skripsi pada Program Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2020, h. 45,
tidak dipublikasikan.
50

4. Menentukan koefisien kesepakatan pengamatan


Penentuan koefisien kesepakatan pengamatan berfungsi untuk menghasilkan
ketentuan toleransi terhadap perbedaan hasil pengamatan. Dalam hal
penentuan ini digunakan teknik pengetesan reliabilitas pengamatan. Rumus
yang digunakan adalah rumus yang dikemukakan oleh H.J.X. Fernandes dan
telah dimodifikasi oleh Suharsimi Arikunto sebagaimana berikut ini:

2S
KK =
N1 + N2
Keterangan:

KK = Koefisien Kesepakatan

S = Sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama

N1 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat I

N2 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II

Hasil perhitungan yang didapatkan dengan rumus di atas untuk selanjutnya


dicocokan dengan pengategorian Kappa seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.5 Kategori Kesepakatan Pengamat

Rentang Hasil Kesepakatan Kategori Kategori


>0,75 Sangat bagus
0,4 – 0,75 Bagus
<0,4 Jelek
Apabila hasil realibilitas pengamatan menghasilkan kesepakatan dengan
kategori yang baik, maka data yang sesuai tersebut dapat digunakan oleh
peneliti. Jika kesepakatan yang dihasilkan berbeda di antara pengamat, maka
menurut Anderson dan Krathwol dalam Regita Nurani Tahun 2020,
keputusan akhir diputuskan oleh peneliti.9

9
Regita Nurani, Op.cit., h. 47.
51

5. Menghitung persentase kemunculan butir soal berdasarkan dimensi proses


kognitif dan dimensi pengetahuan pada Taksonomi Bloom Revisi
Persentase yang dihasilkan dapat digambarkan dengan tabel, grafik maupun
diagram yang disertai dengan penjelasan mengenai hasil analisis.
6. Menentukan kesesuaian soal PAS Biologi dengan Kompetensi Dasar (KD)
Data berupa level dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan pada
soal PAS yang merupakan hasil penelitian disesuaikan dengan level dimensi
proses kognitif dan dimensi pengetahuan pada Kompetensi Dasar (KD).
Hasil penyesuaian ini menghasilkan data yang sesuai dengan KD dan data
yang tidak sesuai dengan KD. Data yang tidak sesuai berdasarkan dimensi
proses kognitif untuk kemudian dikelompokkan ke dalam beberapa bagian,
yaitu data dengan dimensi proses kognitifnya 1 tingkat lebih rendah dari KD,
2 tingkat lebih rendah dari KD, 3 tingkat lebih rendah dari KD, dan data yang
tingkat proses kognitifinya lebih tinggi dari KD.
7. Menulis kesimpulan
Kesimpulan yang dibuat didasari oleh tujuan penelitian yang telah
ditentukan pada awal penelitian.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada 4 sekolah, yaiu SMAN A, SMAN B, SMA
C, dan SMA D, telah diperoleh hasilnya. Pada bagian ini akan dipaparkan
mengenai hasil dan pembahasan terhadap penelitian tersebut. Penelitian ini
berisi tentang analisis kesesuaian soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Biologi
kelas X dengan indikator soal dan kompetensi dasar yang didasari pada
Taksonomi Bloom Revisi. Soal-soal yang diperoleh dari sejumlah sekolah
tersebut didominasi oleh soal dalam bentuk pilihan ganda, di mana hanya 1
sekolah yang terdapat soal bentuk esai dalam soal Penilaian Akhir
Semesternya. Data kualitatif yang diperoleh dari penelitian ini
mendeskripsikan soal PAS Biologi kelas X yang diamati dari sisi proporsi level
dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan dan kesesuaiannya dengan
KD berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi yang terdapat pada masing-masing
soal PAS. Hasil penelitian dipaparkan dalam bentuk tabel dan visual, baik
secara grafik maupun diagram.

1. Data Koefisien Kesepakatan Pengamat untuk Analisis terhadap Level


Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi Pengetahuan pada Soal
Analisis soal PAS dilakukan dengan berdasarkan dimensi proses
kognitif dan dimensi pengetahuan pada Taksonomi Bloom Revisi.
Selanjutnya, data diserahkan kepada dua orang ahli untuk dilakukan
pengecekan. Data yang telah dicek, kemudian dilakukan perhitungan untuk
menemukan Koefisien Kesepakatan. Berikut ini, Tabel 4.1 yang merupakan
pemaparan hasil Koefisien Kesepakatan (KK) untuk dimensi proses kognitif
dan dimensi pengetahuan pada Sekolah Negeri dan Tabel 4.2 untuk hasil
Koefisien Kesepakatan (KK) untuk dimensi proses kognitif dan dimensi
pengetahuan pada Sekolah Swasta.

52
53

Tabel 4. 1 Koefisien Kesepakatan (KK) Pengamat untuk Dimensi Proses


Kognitif dan Dimensi Pengetahuan pada Sekolah Negeri

Soal PAS Bentuk


No. Dimensi KK Kategori
Biologi Soal
Sangat
Dimensi Proses Kognitif 0,8
Bagus
1 A PG
Sangat
Dimensi Pengetahuan 0,93
Bagus
Sangat
Dimensi Proses Kognitif 0,8
Bagus
2 B PG
Sangat
Dimensi Pengetahuan 0,85
Bagus
Berdasarkan hasil perhitungan, Tabel 4.1 menunjukkan bahwa baik
soal PAS A maupun soal PAS B pada sekolah Negeri menghasilkan
kesepakatan yang sangat bagus dalam analisis butir soal berdasarkan
dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan.

Tabel 4. 2 Koefisien Kesepakatan (KK) Pengamat untuk Dimensi Proses


Kognitif dan Dimensi Pengetahuan pada Sekolah Swasta

Soal PAS Bentuk


No. Dimensi KK Kategori
Biologi Soal
Sangat
Dimensi Proses Kognitif 0,87
Bagus
PG
Sangat
Dimensi Pengetahuan 0,92
Bagus
1 C
Sangat
Dimensi Proses Kognitif 1
Bagus
Esai
Sangat
Dimensi Pengetahuan 1
Bagus
54

Soal PAS Bentuk


No. Dimensi KK Kategori
Biologi Soal
Sangat
Dimensi Proses Kognitif 0,85
Bagus
2 D PG
Sangat
Dimensi Pengetahuan 1
Bagus
Hasil perhitungan yang ditunjukkan pada Tabel 4.2 memperlihatkan
bahwa analisis butir soal berdasarkan dimensi proses kognitif dan dimensi
pengetahuan terhadap soal PAS C dan soal PAS D untuk sekolah Swasta,
secara keseluruhan menghasilkan kesepakatan yang termasuk dalam
kategori sangat bagus.

2. Pengelompokkan Butir Soal Penilaian Akhir Semester (PAS)


berdasarkan Kompetensi Dasar (KD)
Analisis dalam penelitian juga dilakukan pada analisis
pengelompokkan butir soal berdasarkan kompetensi dasar. Hal tersebut
bertujuan untuk mengetahui jumlah soal yang mewakili tiap-tiap
kompetensi dasar. Hasil dari analisis dapat dilihat dalam Tabel 4.3 untuk
bentuk pilihan ganda pada Sekolah Negeri, Tabel 4.4 untuk bentuk pilihan
ganda pada Sekolah Swasta, dan Tabel 4.5 untuk bentuk esai pada Sekolah
Swasta.

Tabel 4. 3 Pengelompokkan Butir Soal Bentuk Pilihan Ganda Berdasarkan


Kompetensi Dasar pada Sekolah Negeri

Kompetensi Dasar (%) Jumlah


Soal PAS
3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 (%)
A 30 16,67 16,67 16,67 20 0 100
B 0 0 0 50 50 0 100
x̅ 15 8,33 8,33 33,33 35 0 100
55

Tabel 4. 4 Pengelompokkan Butir Soal Bentuk Pilihan Ganda Berdasarkan


Kompetensi Dasar pada Sekolah Swasta

Kompetensi Dasar (%) Jumlah


Soal PAS
3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 (%)
C 25 12,50 12,50 10 15 25 100
D 25 25 25 25 0 0 100
x̅ 25 18,75 18,75 17,50 7,50 12,50 100

Tabel 4. 5 Pengelompokkan Butir Soal Bentuk Esai Berdasarkan


Kompetensi Dasar pada Sekolah Swasta

Kompetensi Dasar (%) Jumlah


Soal PAS
3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 (%)
C 20 20 20 20 0 20 100
x̅ 20 20 20 20 0 20 100

Keterangan :

3.1 Menjelaskan ruang lingkup biologi (permasalahan pada


berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan),
melalui penerapan metode ilmiah dan prinsip keselamatan
kerja

3.2 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di


Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya beserta
ancaman dan pelestariannya

3.3 Menjelaskan prinsip-prinsip klasifikasi makhluk hidup


dalam lima kingdom

3.4 Menganalisis struktur, replikasi dan peran virus dalam


kehidupan

3.5 Mengidentifikasi struktur, cara hidup, reproduksi dan


peran bakteri dalam kehidupan

3.6 Mengelompokkan protista berdasarkan ciri-ciri umum


kelas dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan
56

Analisis terhadap kemunculan kompetensi dasar pada soal PAS


Biologi di Sekolah Negeri hasilnya ditunjukkan oleh Tabel 4.3.
Kemunculan soal paling banyak, yaitu pada soal dengan kompetensi dasar
3.5 sebesar 35% dan soal dengan kompetensi dasar 3.6 tidak ditemui dalam
instrumen PAS tersebut.

Tabel 4.4 yang menunjukkan soal bentuk pilihan ganda pada


Sekolah Swasta, memunculkan soal paling banyak ada pada kompetensi
dasar 3.1, yaitu sebesar 25% dan kemunculan soal paling sedikit ditemui
pada kompetensi dasar 3.5 sebesar 7,5%. Soal dalam bentuk esai, seperti
yang tertera pada Tabel 4.5, menunjukkan soal pada kompetensi dasar 3.1,
3.2, 3.3, 3.4, 3.6 menunjukkan besar persentase yang sama, yaitu 20%,
sementara soal dengan kompetensi dasar 3.5 tidak ditemukan sama sekali.

3. Data Kemunculan dan Persentase Level Dimensi Proses Kognitif dan


Dimensi Pengetahuan
Analisis dalam penelitian ini juga dilakukan terhadap soal PAS
Biologi berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi untuk dimensi proses
kognitif dan dimensi pengetahuan. Kemunculan dan persentase untuk soal
PAS Biologi Sekolah Negeri tercantum pada Tabel 4.6, sementara pada
Tabel 4.7 untuk soal Sekolah Swasta.

Tabel 4. 6 Kemunculan dan Persentase Level Dimensi Proses Kognitif Soal


PAS Biologi berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi pada Sekolah Negeri

Level Dimensi Proses Kognitif


Soal PAS Bentuk
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Biologi Soal
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
A PG 43,33 43,33 3,33 10 0 0
B PG 72,50 25 0 2,50 0 0
Berdasarkan Tabel 4.6, kemunculan soal bentuk pilihan ganda pada
Sekolah Negeri menunjukkan hasil yang berbeda. Soal PAS A didominasi
57

oleh level mengingat (C1) dan memahami (C2), yaitu masing-masing


43,33% dan persentase 0% pada soal dengan level mengevaluasi (C5) dan
mencipta (C6). Soal PAS B memiliki lebih banyak soal dengan level
mengingat (C1) 72,50% dan tidak ditemukan soal dengan level
mengaplikasikan (C3), mengevaluasi (C5), serta mencipta (C6). Rata-rata
data kemunculan level dimensi proses kognitif pada soal PAS Biologi
seluruhnya dapat dilihat pada Gambar 4.1.

6,25% 0,00%
0,00%
1,66%

34,16%
57,91%

C1 (Mengingat) C2 (Memahami) C3 (Mengaplikasikan)


C4 (Menganalisis) C5 (Mengevaluasi) C6 (Mencipta)

Gambar 4. 1 Rata-rata Proporsi Dimensi Proses Kognitif Soal


PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda pada Sekolah Negeri
Rata-rata kemunculan level dimensi proses kognitif pada soal PAS
Biologi pada Sekolah Negeri yang ditunjukkan oleh Gambar 4.1,
memperlihatkan level mengingat (C1) pada soal sebesar 57,91%,
memahami (C2) sebesar 34,16%, mengaplikasikan (C3) sebesar 1,66%, dan
level menganalisis (C4) sebesar 6,25%, sementara untuk level mengevaluasi
(C5) dan mencipta (C6) tidak ditemukan pada soal.
58

Tabel 4. 7 Kemunculan dan Persentase Level Dimensi Proses Kognitif Soal


PAS Biologi berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi pada Sekolah Swasta

Level Dimensi Proses Kognitif


Soal PAS Bentuk
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Biologi Soal
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
PG 45 47,50 2,50 2,50 2,50 0
C
Esai 60 20 0 20 0 0
D PG 60 35 0 5 0 0
Tabel 4.7 menunjukkan kemunculan level dimensi proses kognitif
pada soal bentuk pilihan ganda sekolah C yang didominasi oleh level
memahami (C2) yaitu 47,50% dan soal dengan level mengingat (C1) yaitu
60% yang banyak ditemukan pada sekolah D. Soal bentuk esai pada sekolah
C didominasi oleh soal dengan level mengingat (C1) yaitu sebesar 60%.
Rata-rata kemunculan level dimensi proses kognitif untuk soal bentuk
pilihan ganda digambarkan pada Gambar 4.2 dan soal esai pada Gambar
4.3.
3,75% 1,25%
0,00%
1,25%

41,25% 52,50%

C1 (Mengingat) C2 (Memahami) C3 (Mengaplikasikan)


C4 (Menganalisis) C5 (Mengevaluasi) C6 (Mencipta)

Gambar 4. 2 Proporsi Rata-rata Dimensi Proses Kognitif Soal PAS


Biologi Bentuk Pilihan Ganda pada Sekolah Swasta
59

Gambar 4.2 menunjukkan rata-rata kemunculan level dimensi


proses kognitif pada soal pilihan ganda soal PAS C dengan level mengingat
(C1) 52,50%, memahami (C2) 41,25%, mengaplikasikan (C3) 1,25%,
menganalisis (C4) 3,75%, mengevaluasi (C5) 1,25%, serta level mencipta
(C6) yang tidak ditemukan pada soal.

0,00% 0,00%

20,00%
0,00%

20,00% 60,00%

C1 (Mengingat) C2 (Memahami) C3 (Mengaplikasikan)


C4 (Menganalisis) C5 (Mengevaluasi) C6 (Mencipta)

Gambar 4. 3 Proporsi Rata-rata Dimensi Proses Kognitif Soal PAS


Biologi Bentuk Esai pada Sekolah Swasta
Gambar 4.3 memperlihatkan bahwa kemunculan level mengingat
(C1) pada soal esai sebesar 60%, level memahami (C2) dan menganalisis
(C4) masing-masing sebesar 20%, sementara level mengaplikasikan (C3),
mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6) tidak ditemukan pada soal esai
tersebut.

Tabel 4. 8 Kemunculan dan Persentase Level Dimensi Pengetahuan Soal


PAS Biologi berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi pada Sekolah Negeri

Level Dimensi Pengetahuan


Soal PAS Bentuk
Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif
Biologi Soal
(%) (%) (%) (%)
A PG 16,67 80 3,33 0
60

Level Dimensi Pengetahuan


Soal PAS Bentuk
Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif
Biologi Soal
(%) (%) (%) (%)
B PG 25 75 0 0
Persentase kemunculan level dimensi pengetahuan pada soal PAS A
dan B diperlihatkan pada Tabel 4.8. Baik soal PAS A maupun B, keduanya
sama-sama memunculkan soal dengan level dimensi pengetahuan faktual
dan konseptual. Pengetahuan faktual pada soal PAS A sebesar 16,67% dan
konseptual 80%, sementara 25% untuk pengetahuan faktual pada soal PAS
B dan konseptual 75%. Soal PAS A juga memunculkan soal dengan
pengetahuan prosedural, yaitu sebesar 3,33%. Kedua soal PAS yang berasal
dari Sekolah Negeri tidak memunculkan soal dengan pengetahuan
metakognitif di dalamnya.

Analisis kemunculan level dimensi pengetahuan pada kedua soal


PAS Biologi menghasilkan rata-rata proporsi dimensi pengetahuan yang
dapat dilihat pada Gambar 4.4.

1,66% 0,00%

20,83%

77,50%

Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif

Gambar 4. 4 Proporsi Rata-rata Dimensi Pengetahuan Soal


PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda pada Sekolah Negeri
61

Gambar 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata proporsi tertinggi untuk


level dimensi pengetahuan di antara kedua soal PAS tersebut adalah
pengetahuan konseptual sebesar 77,50%, selanjutnya disusul oleh
pengetahuan faktual sebesar 20,83%, pengetahuan prosedural sebesar
1,66%, dan tidak temukan di dalam kedua soal PAS untuk pengetahuan
metakognitif.

Tabel 4. 9 Kemunculan dan Persentase Level Dimensi Pengetahuan Soal


PAS Biologi berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi pada Sekolah Swasta

Level Dimensi Pengetahuan


Soal PAS Bentuk
Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif
Biologi Soal
(%) (%) (%) (%)
PG 15 85 0 0
C
Esai 0 100 0 0
D PG 15 85 0 0
Berdasarkan Tabel 4.9, kemunculan level dimensi pengetahuan baik
pada soal PAS C maupun D bentuk soal pilihan ganda menunjukkan
persentase yang sama. Soal PAS C didominasi oleh soal dengan
pengetahuan konseptual sebesar 85%, begitu pula dengan soal PAS D. soal
PAS C yang memiliki soal bentuk esai, menunjukkan angka persentase
100% untuk pengetahuan konseptual.

Analisis kemunculan level dimensi pengetahuan pada kedua soal


PAS Biologi menghasilkan rata-rata proporsi dimensi pengetahuan yang
dapat dilihat pada Gambar 4.5 untuk soal pilihan ganda dan Gambar 4.6
untuk soal esai.
62

0,00% 0,00%

15,00%

85,00%

Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif

Gambar 4. 5 Proporsi Rata-rata Dimensi Pengetahuan


Soal PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda pada Sekolah
Swasta

Gambar 4.5 memperlihatkan bahwa rata-rata tertinggi dari proporsi


dimensi pengetahuan pada soal pilihan ganda diduduki oleh pengetahuan
konseptual, yaitu sebesar 85%. Tertinggi kedua adalah pengetahuan faktual
sebesar 15%, sementara untuk pengetahuan prosedural dan metakognitif
tidak ditemukan dalam soal.
0,00% 0,00% 0,00%

100,00%

Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif

Gambar 4. 6 Proporsi Dimensi Pengetahuan Soal PAS


Biologi Bentuk Esai pada Sekolah Swasta
Persentase proporsi level dimensi pengetahuan pada bentuk soal esai
ditunjukkan oleh Gambar 4.6. Soal PAS C yang memiliki soal dalam bentuk
esai, di dalamnya didominasi oleh pengetahuan konseptual sebesar 100%
63

dan tidak ditemukan sama sekali di dalam soal untuk pengetahuan faktual,
prosedural, dan metakognitif.

Soal PAS Biologi yang berasal dari berbagai sekolah setelah


dianalisis, baik dari sisi proporsi dimensi proses kognitif maupun dimensi
pengetahuan, untuk selanjutnya dirangkum ke dalam Tabel taksonomi, yaitu
Tabel 4.10 untuk Sekolah Negeri, sementara Tabel 4.11 dan Tabel 4.12
untuk Sekolah Swasta.

Tabel 4. 10 Proporsi Taksonomi Soal PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda


pada Sekolah Negeri

Dimensi Proses Kognitif


Dimensi Total
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Pengetahuan (%)
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
Faktual 20,84 20,84
Konseptual 37,09 32,50 1,66 6,25 77,50
Prosedural 1,66 1,66
Metakognitif 0
Total (%) 57,93 34,16 1,66 6,25 0 0 100

Tabel 4. 11 Proporsi Taksonomi Soal PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda


pada Sekolah Swasta

Dimensi Proses Kognitif


Dimensi Total
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Pengetahuan (%)
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
Faktual 12,50 2,50 15
Konseptual 40 38,75 1,25 3,75 1,25 85
Prosedural 0
Metakognitif 0
Total (%) 52,50 41,25 1,25 3,75 1,25 0 100
64

Tabel 4. 12 Proporsi Taksonomi Soal PAS Biologi Bentuk Esai pada


Sekolah Swasta

Dimensi Proses Kognitif


Dimensi Total
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Pengetahuan (%)
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
Faktual 0
Konseptual 60 20 20 100
Prosedural 0
Metakognitif 0
Total (%) 60 20 20 0 0 0 100
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa pada soal bentuk pilihan ganda soal
PAS yang berasal dari Sekolah Negeri didominasi oleh dimensi proses
kognitif mengingat (C1) dan dimensi pengetahuan konseptual, yaitu sebesar
37,09%. Tabel 4.11 yang berisikan proporsi dimensi proses kognitif dan
dimensi pengetahuan dari soal pilihan ganda pada Sekolah Swasta, tertinggi
ada pada dimensi proses kognitif mengingat (C1) dan pengetahuan
konseptual, sedangkan Tabel 4.12 menunjukkan level tertinggi diduduki oleh
dimensi proses kognitif mengingat (C1) dan pengetahuan konseptual pada
soal esai Sekolah Swasta.

4. Data Kesesuaian Soal PAS Biologi dengan Kompetensi Dasar


berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi
Soal PAS Biologi yang telah dianalisis berdasarkan level dimensi
proses kognitif dan dimensi pengetahuan untuk selanjutnya disesuaikan
degan level dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan pada
Kompetensi Dasar (KD). Dua buah data yang dihasilkan dalam proses
analisis ini, di antaranya adalah data yang sesuai dan data yang tidak sesuai
dengan KD. Pengelompokkan bagian dari ketidaksesuaian dimensi proses
kognitif terhadap KD terdiri atas data dengan dimensi proses kognitifnya 1
tingkat lebih rendah dari KD (C3), 2 tingkat lebih rendah dari KD (C2), 3
tingkat lebih rendah dari KD (C1), dan data dengan level dimensi proses
kognitifnya lebih tinggi dari KD. Persentase kesesuaian instrumen PAS
Biologi pada Sekolah Negeri dapat dilihat pada Tabel 4.13, sementara pada
65

Sekolah Swasta dapat dilihat di Tabel 4.14 untuk bentuk pilihan ganda dan
Tabel 4.15 untuk bentuk esai.

Tabel 4. 13 Kesesuaian Soal PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda dengan


Kompetensi Dasar berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi pada Sekolah
Negeri

Kesesuaian
Kesesuaian Dimensi Proses Kognitif Dimensi
Pengetahuan
Soal PAS Tidak Sesuai (%)
Biologi 1 2 3 Tidak
Sesuai Sesuai
tingkat tingkat tingkat Lebih Sesuai
(%) (%)
lebih lebih lebih tingi (%)
rendah rendah rendah
A 36,67 3,33 20 30 10 80 20
B 40 0 25 35 0 75 25
∑x 76,67 3,33 45 65 10 155 45
x̅ 38,34 1,66 22,50 32,50 5 77,50 22,50
Persentase kesesuaian dimensi proses kognitif dan dimensi
pengetahuan yang tertera pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa tingkat
kesesuaian dimensi proses kognitif dengan KD yang tertinggi ada pada soal
PAS B, yaitu 40% dibandingkan dengan soal PAS A yang tingkat
kesesuaiannya sebesar 36,67%. Analisis kesesuaian dimensi pengetahuan
menghasilkan tingkat kesesuaian tertinggi yang berasal dari soal PAS A,
yaitu 80%.
66

Tabel 4. 14 Kesesuaian Soal PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda dengan


Kompetensi Dasar berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi pada Sekolah
Swasta

Kesesuaian
Kesesuaian Dimensi Proses Kognitif Dimensi
Pengetahuan
Soal PAS Tidak Sesuai (%)
Biologi 1 2 3 Tidak
Sesuai Sesuai
tingkat tingkat tingkat Lebih Sesuai
(%) (%)
lebih lebih lebih tingi (%)
rendah rendah rendah
C 37,50 2,50 22,50 35 2,50 85 15
D 15 0 20 60 5 85 15
∑x 52,50 2,50 42,50 95 7,50 170 30
x̅ 26,25 1,25 21,25 47,5 3,75 85 15
Hasil analisis yang dapat dilihat pada Tabel 4.14 memperlihatkan
bahwa di antara soal PAS C dan D, hasil analisis dengan tingkat kesesuaian
tertinggi pada dimensi proses kognitif adalah soal PAS C 37,50%,
sementara soal PAS D sebesar 15%. Tingkat kesesuaian dimensi
pengetahuan pada kedua soal PAS menunjukkan hasil persentase yang
sama, yaitu sebesar 85%.
67

Tabel 4. 15 Kesesuaian Soal PAS Biologi Bentuk Esai dengan Kompetensi


Dasar berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi pada Sekolah Swasta

Kesesuaian
Kesesuaian Dimensi Proses Kognitif Dimensi
Pengetahuan
Soal PAS Tidak Sesuai (%)
Biologi 1 2 3 Tidak
Sesuai Sesuai
tingkat tingkat tingkat Lebih Sesuai
(%) (%)
lebih lebih lebih tingi (%)
rendah rendah rendah
C 20 0 20 60 0 100 0
∑x 20 0 20 60 0 100 0
x̅ 20 0 20 60 0 100 0
Tabel 4.15 menunjukkan hasil persentase pada tingkat kesesuaian
dimensi proses kognitif soal PAS C sebesar 20%. Berdasarkan dimensi
pengetahuan, hasil analisis menunjukkan tingkat kesesuaian sebesar 100%.
Hasil analisis dari tingkat kesesuaian dimensi proses kognitif dan
dimensi pengetahuan pada soal PAS Biologi dengan Kompetensi Dasar
(KD) seluruhnya dapat dilihat pada Gambar 4.7 untuk bentuk pilihan ganda
dan Gambar 4.8 untuk bentuk esai.

90,00% 85,00% 85,00%


80,00%
80,00% 75,00%
70,00%
60,00%
50,00% 40,00%
36,67% 37,50%
40,00%
30,00%
20,00% 15,00%
10,00%
0,00%
Instrumen PAS Instrumen PAS Instrumen PAS Instrumen PAS
Gambar 4. 7 AKesesuaian BSoal PAS Biologi
C Bentuk
D Pilihan

Dimensi
Ganda dengan Proses Kognitif
Kompetensi Dasar Dimensi Pengetahuan
68

Persentase kesesuaian yang digambarkan pada Gambar 4.7


menunjukkan tingkat kesesuaian dimensi proses kognitif soal PAS dengan
kompetensi dasar banyak ditemui pada soal PAS B, yaitu 40% sedangkan
kesesuaian terhadap dimensi pengetahuan didominasi oleh soal PAS C dan
D, yaitu sebesar 85%.

120,00%
100,00%
100,00%
80,00%
60,00%
40,00%
20,00%
20,00%
0,00%
Instrumen PAS C

Dimensi Proses Kognitif Dimensi Pengetahuan

Gambar 4. 8 Kesesuaian Soal PAS Biologi Bentuk Esai


dengan Kompetensi Dasar

Gambar 4.8 memperlihatkan persentase kesesuaian dimensi proses


kognitif dan dimensi pengetahuan pada soal PAS C. Tingkat kesesuaian
dimensi proses kognitif mendapati angka 20%, sedangkan pada dimensi
pengetahuan mencapai angka 100%.

B. Pembahasan
1. Koefisien Kesepakatan Pengamat
Data sebagai hasil penelitian yang didapatkan, yaitu analisis
terhadap kesesuaian dengan indikator soal, dimensi proses kognitif, dan
dimensi pengetahuan diperoleh melalui kesepakatan dari dua orang
pengamat. Kesepakatan tersebut untuk selanjutnya dilakukan pengukuran
dengan menggunakan koefisien Cohen’s Kappa. Cohen mengemukakan,
bahwa suatu ukuran kesepakatan antara dua penilai dilakukan dengan
69

mengklasifikasikan beberapa subjek ke dalam satu dari dua kategori yang


mungkin. Bila nilai statistik Kappa yang mendekati satu, maka hal itu
menunjukkan kesepakatan yang sangat baik antar-dua pengamat,
sedangkan nilai yang mendekati nol menunjukkan kesepakatan yang lemah
di antara kedua pengamat.1
Pengukuran kesepakatan terhadap analisis level dimensi proses
kognitif dan dimensi pengetahuan dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel
4.2. Kesepakatan antar-dua pengamat terhadap hal tersebut, seluruhnya
menghasilkan nilai dengan kategori sangat bagus. Apabila ditemukan
perbedaan hasil dari kedua pengamat, maka keputusan akhir ditentukan
oleh peneliti.2

2. Pengelompokkan Butir Soal PAS berdasarkan Kompetensi Dasar (KD)


Butir soal bentuk pilihan ganda dalam soal PAS Biologi yang
berasal dari Sekolah Negeri belum mewakili sejumlah Kompetensi Dasar
(KD) yang seharusnya. Berdasarkan Tabel 4.3, pada soal PAS B hanya
menyantumkan dua KD dari total enam KD, sementara untuk soal PAS A
tidak menyantumkan satu KD. Hasil dari analisis terhadap kedua soal PAS
tersebut didapati bahwa KD yang sering muncul dalam soal adalah KD 3.5,
yaitu “Mengidentifikasi struktur, cara hidup, reproduksi dan peran bakteri
dalam kehidupan”. KD 3.5 lebih banyak ditemukan di dalam soal dengan
memuat materi mengenai karakteristik dan perkembangan bakteri, dasar
pengelompokan bakteri, menginokulasi bakteri, pengecatan gram, serta
peran bakteri dalam kehidupan. Namun, KD 3.6 yang tidak dimuat di
dalam soal dikarenakan konsep tersebut belum secara utuh dipelajari. Soal
PAS B hanya memuat KD 3.4 dan 3.5, sementara KD 3.1-3.3
dipertimbangkan oleh pembuat soal telah diujikan pada penilaian tengah
semester.

1
Mega Anisa Rachim, dkk., Uji Keberartian Koefisien Raw Agreement, Jurnal Statistika,
Vol. 9 No. 2 Tahun 2009, h. 83.
2
Suci Monica Sari, Analisis Kesesuaian Instrumen Penilaian Akhir Tahun (PAT) Biologi
SMA dengan Kompetensi Dasar berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi, Skripsi pada Program
Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2020, h. 77, tidak dipublikasikan..
70

Pengelompokkan butir soal untuk bentuk pilihan ganda pada


Sekolah Swasta seperti pada Tabel 4.4 menunjukkan, bahwa pada soal PAS
C didapati semua KD yang diwakili oleh sejumlah soal. Hal berbeda
terlihat pada soal PAS D, di dalamnya masih terdapat dua KD yang tidak
dicantumkan. Rata-rata persebaran KD pada kedua instrumen tersebut
didominasi oleh KD 3.1, yaitu “Menjelaskan ruang lingkup biologi
(permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi
kehidupan), melalui penerapan metode ilmiah dan prinsip keselamatan
kerja”. KD 3.1 yang mendominasi di dalam soal memuat materi terkait
permasalahan biologi pada berbagai objek biologi dan tingkat organisasi
kehidupan, cabang-cabang ilmu dalam biologi dan kaitannya dengan
pengembangan karir di masa depan, manfaat mempelajari biologi bagi diri
sendiri dan lingkungan, serta masa depan peradaban bangsa, metode ilmiah
serta keselamatan kerja.
Butir soal bentuk esai yang telah dikelompokkan berdasarkan
Kompetensi Dasar yang berasal dari Sekolah Swasta menunjukkan
persebaran KD yang hanya diwakili satu soal dikarenakan jumlah soal esai
hanya 5 butir. Oleh karena hal tersebut, satu KD dari total enam KD yang
seharusnya ada pada semester ganjil tidak dicantumkan, yaitu KD 3.5
“Mengidentifikasi struktur, cara hidup, reproduksi dan peran bakteri dalam
kehidupan”.

3. Kemunculan dan Persentase Level Dimensi Proses Kognitif dan


Dimensi Pengetahuan
Analisis terhadap soal bentuk pilihan ganda pada soal PAS Biologi
Sekolah Negeri yang didasari oleh level dimensi proses kognitif seperti
yang ada pada Tabel 4.6 menunjukkan tingkatan kognitif dengan
kemunculan terbanyak adalah level mengingat (C1) dengan rata-rata
sebesar 57,91%. Rata-rata kemunculan tingkatan kognitif terbanyak kedua
pada soal PAS Sekolah Negeri bentuk pilihan ganda adalah level
memahami (C2) 34,16%, kemudian diikuti dengan level menganalisis (C4)
6,25% dan mengaplikasikan (C3) 1,66%.
71

Soal PAS yang berasal dari Sekolah Swasta dalam bentuk pilihan
ganda seperti pada Tabel 4.7 menunjukkan rata-rata proporsi dimensi
proses kognitif didominasi oleh level mengingat (C1) sebesar 52,50%.
Rata-rata tingkat kognitif terbanyak kedua adalah level memahami (C2)
sebesar 41,25%, kemudian level menganalisis (C4) sebesar 3,75% dan
terakhir level mengaplikasikan (C3) serta mengevaluasi (C5) yang sama
besar, yaitu 1,25%. Analisis soal berbentuk esai pada Sekolah Swasta
menghasilkan rata-rata kemunculan level mengingat (C1) yang paling
banyak, yaitu sebesar 60% dan diikuti level memahami (C2) dan
menganalisis (C4) yang sama-sama sebesar 20%.
Kemunculan soal dengan level dimensi proses kognitif mengingat
(C1) dan memahami (C2) masih lebih banyak ditemukan dalam soal PAS
Biologi bila dibandingkan dengan level proses kognitif lainnya. Hal ini
selaras dengan hasil penelitian Juhanda pada tahun 2016 yang
menyebutkan bahwa rerata persentase kemunculan soal untuk C1
(mengingat) dan C2 (memahami) pada BSE Biologi SMA tergolong
tinggi.3 Proses kognitif-mengingat (C1) merupakan proses berpikir dengan
mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka panjang. Proses
tersebut diawali dengan mengenal untuk kemudian mengingat kembali.4
Walau level C1 (mengingat) adalah tingkatan yang paling sederhana,
namun dalam proses menyelesaikannya tetap dibutuhkan keterampilan
karena soal-soal C1 dapat tergolong sukar, di mana peserta didik harus
mengingat beberapa rumus dan peristiwa, menghafal definisi atau
menyebutkan langkah-langkah melakukan sesuatu.5
Level C2 (memahami) adalah kemampuan untuk menentukan
makna pesan instruksional, termasuk komunikasi lisan, tulisan, dan grafis.
Bila dibandingkan dengan level C1 (mengingat) yang hanya

3
Aa Juhanda, Analisis Soal Jenjang Kognitif Taksonomi Bloom Revisi pada Buku Sekolah
Elektronik (BSE) Biologi SMA, Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 21 No. 1 Tahun 2016, h. 63.
4
B. Widharyanto dan S. Widanarto, Menilai Peserta Didik, (Yogyakarta: Sanata Dharma
University Press, 2021), h. 19.
5
Wiwik Setiawati, dkk, Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills, (Jakarta:
Kemendikbud, 2019), h. 45.
72

dioperasionalkan oleh dua kata kerja, kemampuan memahami


dioperasionalkan melalui banyak kata kerja seperti menafsirkan,
mencontohkan, klasifikasi, meringkas, membandingkan, dan menjelaskan.6
Instrumen PAS Biologi yang dianalisis tetap memasukkan soal dengan
level kognitif C3 (mengaplikasikan), C4 (menganalisis), dan C5
(mengevaluasi) dengan jumlah yang tidak sebanyak C1 dan C2.
Berdasarkan ranah kognitif, menerapkan atau mengaplikasikan (C3)
merupakan kemampuan menggunakan prosedur verbal dalam situasi
tertentu.7 Baik dimensi proses berpikir menganalisis (C4) dan
mengevaluasi (C5), keduanya merupakan level kemampuan berpikir
tingkat tinggi (HOTS). Hal tersebut dikarenakan untuk menjawab soal-soal
pada level ini, peserta didik perlu memiliki kemampuan mengingat,
memahami, dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural serta memiliki logika dan penalaran yang tinggi untuk
memecahkan masalah-masalah kontekstual.8
Level proses kognitif yang tidak ditemukan dalam soal PAS Biologi
kelas X, baik yang berasal dari Sekolah Negeri maupun Sekolah Swasta
adalah soal dengan level C6 (mencipta). Hasil penelitian yang dipaparkan
oleh Zulkardi, G., dan Hiltrimartin, C., pada tahun 2015 dalam Yuni P., dan
Fendy H., juga menyimpulkan bahwa soal dengan tingkat kognitif C6 tidak
ditemukan di dalam soal-soal buku teks. Menurut Yuni P., dan Fendy H.,
kualitas soal yang tidak menekankan aspek HOTS hanya akan
menghasilkan soal yang memaparkan fakta, pengetahuan, dan hukum tanpa
adanya keterampilan mengaitkan konten materi dengan kehidupan sehari-
hari.9

6
David Firna Setiawan, Prosedur Dalam Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish,
2018), h. 21.
7
Ibid., h. 22.
8
Yuniawatika, Ibrahim Sani Ali M. dan Feby Dwi Rahmasari, Penyusunan Instrumen Tes
dan Pembuatan Online Quiz Bagi Guru, (Madiun: Bayfa Cendekia Indonesia, 2021), h. 11.
9
Yuni Pantiwati dan Fendy Hardian Permana, Analisis Butir Soal oleh Mahasiswa S1
Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdasarkan PISA dan Taksonomi
Bloom Revisi, Seminar Nasional Kedua Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan, h. 713.
73

Soal dapat dikatakan baik bila mengikuti konsep dari Taksonomi


Bloom Revisi agar peserta didik dapat mengasah kemampuan dalam aspek
HOTS yang dimuat di tingkatan Taksonomi Bloom Revisi.10 Dalam
dimensi proses kognitif, walaupun terdapat tingkatan berpikir yang rendah,
namun bukan berarti bisa dilewatkan begitu saja. Sebagaimana yang
disampaikan Vanesya Sari Lubis, Zulkarnaen, dan M. Junus bahwa tingkat
kognitif dengan keterampilan berpikir rendah seperti level C1 dan C2
adalah kebutuhan dasar dari pengetahuan yang harus dimiliki peserta didik
agar terbiasa mengingat kembali suatu konsep, fakta atau istilah, definisi
dan rumus dalam menyelesaikan suatu soal.11
Soal-soal PAS yang berasal dari masing-masing sekolah yang teliti,
bila menurut Anderson dan Krathwohl dalam modul penyusunan soal dari
Siti S. dan Anwar S., telah mencakup soal dengan kategori Low Order
Thinking Skills (LOTS), Medium Order Thinking Skills (MOTS), dan High
Order Thinking Skills (HOTS) walau dengan jumlah yang tak sama.12 Soal
PAS Biologi bentuk pilihan ganda baik pada Sekolah Negeri dan Sekolah
Swasta telah memasukkan soal dengan kategori LOTS yaitu level
mengingat (C1) dan kategori MOTS yang terdiri atas memahami (C2) dan
mengaplikasikan (C3). Kategori HOTS pada Sekolah Negeri hanya terdiri
atas level menganalisis (C4), sementara Sekolah Swasta menyantumkan
level menganalisis (C4) dan mengevaluasi (C5). Soal PAS Biologi bentuk
esai Sekolah Swasta menyantumkan soal level C1 yang termasuk kategori
LOTS, level C2 kategori MOTS, dan kategori HOTS yang
direpresentasikan oleh soal dengan level C4.

Kemunculan dimensi pengetahuan dalam soal PAS Biologi Sekolah


Negeri bentuk pilihan ganda, yang paling banyak ditemukan adalah

10
Yuni Pantiwati dan Fendy Hardian Permana, Loc.cit.
11
Vanesya Sari L., dkk, Pemetaan Taksonomi Soal-soal Evaluasi Materi Gelombang Cahaya
pada Buku Paket Fisika SMA/MA, Jurnal Literasi Pendidikan Fisika, Vol. 2 No. 2 Tahun 2021, h.
181.
12
Neni Hermita, dkk, Inovasi Pembelajaran Abad 21, (Surabaya: Global Aksara Pres, 2021),
h. 62.
74

pengetahuan konseptual sebesar 77,50%. Analisis terhadap soal bentuk


pilihan ganda maupun esai pada soal PAS Sekolah Swasta juga
menunjukkan kesamaan bahwa soal didominasi oleh pengetahuan
konseptual dengan persentase berturut-turut sebesar 85% dan 100%. Hal
ini menunjukkan bahwa soal yang termuat dalam soal PAS tersebut lebih
mengutamakan pengetahuan yang bersifat konsep dibandingkan yang lain.
Cakupan pengetahuan konseptual di antaranya mengenai kategori,
klasifikasi, dan hubungan antara pengetahuan yang lebih kompleks dan
terorganisir.13
Proporsi pengetahuan faktual dalam soal PAS bentuk pilihan ganda
pada Sekolah Negeri sebesar 20,83%, sedangkan soal bentuk pilihan ganda
pada Sekolah Swasta sebesar 15% dan 0% untuk soal bentuk esai.
Pengetahuan faktual mencakup unsur dasar yang perlu diketahui peserta
didik untuk mengenal suatu disiplin atau memecahkan masalah di
dalamnya, seperti pengetahuan tentang peristilahan dan pengetahuan
tentang detail dan elemen spesifik.14
Kemunculan pengetahuan prosedural pada soal pilihan ganda
Sekolah Negeri sebesar 1,66%, sementara pada Sekolah Swasta dalam
bentuk pilihan ganda maupun esai tidak memuat sama sekali soal dengan
dimensi pengetahuan-prosedural. Hal ini menunjukkan adanya
ketidaksamaan dalam penyebaran dimensi pengetahuan pada soal yang
dibuat, yaitu antara soal pengetahuan prosedural dengan soal pengetahuan
konseptual dan faktual. Pengetahuan prosedural erat kaitannya dengan
tentang bagaimana melakukan sesuatu, seperti metode penyelidikan dan
kriteria untuk menggunakan keterampilan, algoritme, teknik, dan metode.15
Menurut David Firna Setiawan dalam bukunya menyebutkan bahwa
mungkin tidak tepat untuk mengukur pemrosesan informasi mengenai
pengetahuan prosedural dalam soal bentuk pilihan ganda karena hasil

13
Yul Ifda T., dkk, Kajian Pengetahuan Konseptual (Teori &Soal), (Bandung: Media Sains
Indonesia, 2020), h. 5.
14
David Firna Setiawan, Op.cit., h. 17.
15
David Firna Setiawan, Op.cit., h. 18.
75

belajar yang dapat menunjukkan eksistensi pengetahuan tersebut adalah


dengan demonstrasi.16
Soal dengan pengetahuan metakognitif tidak ditemukan di dalam
soal PAS baik yang berasal dari Sekolah Negeri maupun Sekolah Swasta.
Pengetahuan metakognitif merupakan pengetahuan mengenai kognisi pada
umumnya serta kesadaran dan pengetahuan tentang kognisi seseorang.17
Hal yang selaras disampaikan oleh David Firna Setiawan dalam bukunya,
bahwa soal bentuk pilihan ganda lebih tepat untuk mengukur dan
mengamati pemrosesan informasi tentang pengetahuan faktual dan
konseptual.18 Penelitian yang dilakukan oleh Mar’atus S., Siti Z., dan
Susriyati M. menggunakan soal esai untuk mengukur pengetahuan
metakognitif.19 Hal tersebut mengartikan soal metakognitif masih dapat
dikembangkan di dalam soal bentuk esai.
Tabel 4.10 untuk Sekolah Negeri dan Tabel 4.11 serta Tabel 4.12
untuk Sekolah Swasta merupakan hasil analisis level dimensi proses
kognitif dan dimensi pengetahuan yang disajikan dalam Tabel Taksonomi.
Soal PAS Biologi bentuk pilihan ganda pada Sekolah Negeri lebih banyak
didominasi oleh soal C1-konseptual. Hal yang tidak berbeda ditunjukkan
oleh soal bentuk pilihan ganda dan esai pada Sekolah Swasta yang dalam
soal keduanya banyak ditemukan soal dengan tingkatan C1-konseptual.
Artinya keseluruhan soal PAS tersebut memiliki hasil yang sama dan ini
menunjukkan masih belum sesuai dengan hasil analisis KD yang lebih
didominasi oleh tingkatan C4-konseptual.
Level C1-konseptual yang mendominasi soal PAS bentuk pilihan
ganda pada Sekolah Negeri memberi arti bahwa peserta didik masih lebih
diharapkan memiliki kemampuan berpikir dalam mengenal dan mengingat

16
David Firna Setiawan, Op.cit., h. 188.
17
Ibid, h. 18.
18
Ibid, h. 187.
19
Mar’atus Sholihah, Siti Zubaidah dan Susriyati Mahanal, Keterampilan Metakognitif
Siswa SMA Negeri Batu pada Mata Pelajaran Biologi, Prosiding Seminar disampaikan pada
Seminar Nasional Biologi/IPA dan Pembelajarannya, Universitas Negeri Malang, Malang, Oktober
2015, h. 1671.
76

kembali penjabaran atas konsep materi yang telah dipelajari. Pada soal PAS
bentuk pilihan ganda dan esai di Sekolah Swasta pun kemampuan yang
lebih diutamakan masih seputar kemampuan mengenal dan mengingat
kembali konsep. Harapan yang ditaruh pada peserta didik disebabkan
dalam perencanaan evaluasi pembelajaran terdapat pendekatan melalui
perspektif penilaian hasil belajar yang memerhatikan pada domain hasil
belajar, proses dan hasil belajar, serta kompetensi.20
Kegiatan evaluasi pembelajaran tidak terlepas dari proses
pembelajaran dan karakteristik peserta didik. Pada pembuatan soal PAS di
sekolah Negeri dan Swasta yang sama-sama didominasi C1-konseptual
dapat menunjukkan bahwa pembuat soal mempertimbangkan pembelajaran
yang telah dilakukan di kelas dan karakteristik peserta didik ke dalam soal
yang dibuatnya sehingga masih banyak memuat soal dengan tingkatan C1-
konseptual. Namun, Facione dalam Erniyanti menyatakan bahwa guru
harus mengajarkan peserta didik untuk dapat mengambil keputusan
berdasarkan pemikiran kritis seperti yang dapat dilatih pada soal dengan
tingkatan C5 ataupun C6 walau dengan persentase yang kecil.21

4. Kesesuaian Soal PAS Biologi dengan Kompetensi Dasar berdasarkan


Taksonomi Bloom Revisi
Analisis terhadap Kompetensi Dasar Biologi kelas X semester ganjil
tercantum pada Lampiran 7. Analisis tersebut menunjukkan bahwa soal
PAS Biologi bentuk soal pilihan ganda pada Sekolah Negeri berdasarkan
Taksonomi Bloom Revisi masih belum sesuai dengan Kompetensi Dasar
(KD) yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.13, yang
mana rata-rata persentase kesesuaian soal PAS Biologi dengan KD pada
dimensi proses kognitif masih lebih rendah bila dibandingkan dengan soal
yang tidak sesuai. Namun, hal berbeda ditunjukkan pada dimensi

20
Haryanto, Evaluasi Pembelajaran (Konsep dan Manajemen), (Yoygyakarta: UNY Press,
2020), h. 120.
21
Erniyanti, M. Junus, dan Muliati Syam, Analisis Ranah Kognitif Soal Latihan berdasarkan
Taksonomi Bloom Revisi pada Buku Fisika Kelas X (Studi pada Buku Karya Ni Ketut Lasmi),
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika, Vol. 1 No. 2 Tahun 2020, h. 121.
77

pengetahuan yang mencapai tingkat kesesuaian dengan KD lebih tinggi


daripada yang tidak sesuai.
Tabel 4.14 dan 4.15 memperlihatkan rata-rata persentase soal PAS
pilihan ganda dan esai pada Sekolah Swasta. Tabel tersebut
menggambarkan bahwa baik soal pilihan ganda maupun esai memiliki
tingkat kesesuaian yang rendah dengan KD pada dimensi proses kognitif.
Sama dengan Sekolah Negeri, pada Sekolah Swasta juga memiliki tingkat
kesesuaian dengan KD yang lebih tinggi pada dimensi pengetahuannya,
bahkan pada soal esai mencapai 100%.
Hasil dari analisis yang telah dilakukan menjadi dasar untuk
menyimpulkan bahwa keempat soal PAS masih lebih mengutamakan untuk
memunculkan soal dengan tingkat C1 (mengingat) dan pengetahuan
konseptual pada dimensi pengetahuannya. Hasil yang sama juga
ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan oleh Regita Nurani, di mana
dari ketujuh soal tes sumatif berdasarkan dimensi proses kognitif masih
lebih banyak ditemukan soal dengan kemampuan berpikir tingkat rendah.22
Namun usaha untuk memunculkan soal dengan kategori LOTS, MOTS,
dan HOTS telah dilakukan pada beberapa soal PAS yang diteliti walau
dengan jumlah yang jauh berbeda sehingga perlu untuk terus
dikembangkan.
Kompetensi Dasar (KD) yang dimuat dalam dokumen kurikulum
nasional menjadi dasar untuk menyusun rancangan pembelajaran. Tiap
guru harus mempersiapkan rencana asesmen yang terdiri atas setiap
kompetensi dasar. Langkah tersebut bertujuan untuk menciptakan
keselarasan antara apa yang dipelajari di kelas dengan aktivitas penilaian.
Kata kerja spesifik yang terdapat pada kompetensi harus dikembangkan ke
dalam pembelajaran dan penilaian.23 Namun, dalam penelitian ini,

22
Regita Nurani, Analisis Soal Tes Sumatif SMA Biologi Kelas XII Ditinjau dari Taksonomi
Bloom Revisi, Skripsi pada Program Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2020, h. 77,
tidak dipublikasikan.
23
Herman Yosep S. E., Strategi Menilai Keterampilan Bepikir Tingkat Tinggi (HOTS),
(Yogyakarta: Kanisius, 2021), h. 88-89.
78

kesesuaian soal PAS dengan KD khususnya pada ranah dimensi proses


kognitif masih lebih rendah dibandingkan dengan ketidaksesuaiannya.
Kompetensi yang perlu dimiliki guru tidak selalu berkaitan dengan
kompetensi dalam menguasai materi dan mengolah kegiatan belajar
mengajar, namun juga tentang pelaksanaan evaluasi. Kemampuan dalam
mengukur kompetensi yang telah dicapai peserta didik dari setiap
pembelajaran atau setelah beberapa unit pelajaran perlu dimiliki oleh
seorang guru agar guru dapat mengetahui apakah diperlukan adanya
perbaikan maupun untuk menentukan rencana pembelajaran berikutnya.24
Salah satu bentuk evaluasi agar guru dapat mengembangkan proses
pembelajaran adalah Penilaian Akhir Semester (PAS). Sejumlah soal PAS
yang kurang atau tidak sesuai dengan KD, sebagaimana yang dijelaskan
Herman Yosep S. E. dalam bukunya, ketidaksesuaian itu dimungkinkan
karena guru belum dapat menjabarkan tujuan pembelajaran yang termuat
dalam keduanya secara konkret ke dalam materi yang diujikan ataupun
bentuk soal yang digunakan.25
Hasil analisis terhadap kesesuaian butir soal pada soal PAS Biologi
Sekolah Negeri maupun Swasta tidak menunjukkan hasil yang jauh
berbeda. Hal ini mengartikan bahwa dalam pelaksanaan aktivitas penilaian
di kedua sekolah mengalami kondisi serupa, yaitu dalam memfasilitasi soal
yang diharapkan oleh KD dan mencakup pengujian kemampuan berpikir
tingkat tinggi. Sebagaiman penelitian yang dilakukan oleh Nasyirwan,
bahwa pencapaian standar penilaian yang diterapkan baik pada sekolah
negeri maupun sekolah swasta tidak terdapat perbedaan dan tetap
berdasarkan pada Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).26
Tes buatan guru walau diperlukan hanya untuk ujian berbasis kelas,
namun merupakan instrumen yang paling bermakna yang dapat digunakan

24
Akhmad Riadi, Kompetensi Guru dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran, Ittihad
Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan, Vol. 15 No. 28 Tahun 2017, h. 53.
25
Herman Yosep S. E., Op.cit., h. 91.
26
Nasyirwan, Pencapaian 8 (Delapan) Standar Nasional Pendidikan oleh Kepala Sekolah
untuk Meningkatkan Mutu Lulusam, Jurnal Manajer Pendidikan, Vol. 9 No. 6 Tahun 2015, h. 734.
79

oleh guru. Tes ini dimaksudkan untuk mengevaluasi sejauh mana


keberhasilan metode pengajaran di kelas dan sejauh mana program
kurikuler telah tercapai melalui proses belajar dan mengajar yang dilakukan
guru.27 Perancangan butir soal untuk tes harus memerhatikan bahwa semua
butir soal telah mewakili atau merepresentasikan semua kompetensi dasar
dan materi yang dinilai. Keseimbangan isi butir soal harus dibangun karena
aktivitas asesmen yang menggunakan butir soal dari berbagai tingkatan
berpikir, hasilnya akan membantu guru dalam mengevaluasi derajat
pengetahuan siswa dengan baik.28

27
Sumardi, Teknik Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar, (Yogyakarta: Deepublish,
2020), h. 112.
28
Herman Yosep S. E., Op.cit., h. 87.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Analisis yang telah dilakukan berdasarkan data yang didapatkan dari
keempat sekolah mengarahkan pada kesimpulan bahwa kemunculan dimensi
proses kognitif pada soal PAS Biologi bentuk pilihan ganda di Sekolah Negeri
didominasi oleh level mengingat (C1) sebesar 57,91%. Level dimensi proses
kognitif yang juga banyak ditemukan pada soal PAS bentuk pilihan ganda di
Sekolah Swasta adalah level mengingat (C1) 52,50%, begitu pula untuk soal
PAS bentuk esai yang didominasi oleh level mengingat (C1) 60%. Hal yang
demikian mengartikan bahwa soal PAS yang digunakan untuk mengukur
pencapaian peserta didik selama satu semester masih termasuk ke dalam
kategori LOTS. Soal dengan kategori MOTS dan HOTS sudah mulai dimuat
dalam beberapa soal PAS, walau pun dengan jumlah yang tidak banyak.
Dimensi pengetahuan pada Taksonomi Bloom Revisi yang meliputi
pengetahuan-faktual, konseptual, dan prosedural telah dimuat di dalam soal
PAS, namun dengan persentase yang berbeda-beda. Pengetahuan-metakognitif
yang juga termasuk ke dalam dimensi pengetahuan tidak ditemukan satu pun
pada keempat soal PAS. Persentase tertinggi dari rata-rata kemunculan dimensi
pengetahuan pada Sekolah Negeri bentuk soal pilihan ganda adalah sebesar
77,50% yang termasuk pengetahuan konseptual. Pada Sekolah Swasta bentuk
soal PAS pilihan ganda didapati persentase tertinggi sebesar 85% untuk
pengetahuan konseptual sedangkan pada bentuk soal esai yang tertinggi juga
pengetahuan konseptual sebesar 100%. Melihat hasil tersebut, soal PAS yang
disajikan untuk menguji pemahamanan peserta didik masih dapat ditingkatkan
dengan lebih mengakomodir soal dengan kategori LOTS, MOTS maupun
HOTS. Dimensi pengetahuan yang lebih banyak didominasi oleh pengetahuan
konseptual bahkan mencapai di atas 50% menunjukkan masih kurang
beragamnya soal PAS. Kesesuaian dimensi proses kognitif pada soal dengan

80
81

tuntutan KD pun masih didapati hasil rata-rata tertinggi tidak sesuai sedangkan
dimensi pengetahuan rata-rata sesuai.

B. Saran
1. Level kognitif dan pengetahuan pada Kompetensi Dasar yang menjadi
acuan atau rujukan dalam pembelajaran di kelas, sebaiknya diperhatikan
dalam pembuatan soal ujian yang merupakan alat evaluasi atas
pembelajaran peserta didik selama di kelas.
2. Pemuatan dimensi proses kognitif di dalam soal sebaiknya sedikit demi
sedikit mulai menambahkan jumlah soal untuk kategori MOTS dan HOTS
agar tidak secara terus-menerus hanya berfokus pada soal level mengingat
(C1). Hal yang sama juga untuk dimensi pengetahuan agar soal dengan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural maupun metakognitif
tercantum di dalam soal.
3. Peningkatkan kemampuan guru dalam membuat soal evaluasi dapat
diakomodir pihak sekolah dengan mengadakan pelatihan yang diisi oleh
seorang ahli dan ditindaklanjuti dengan adanya Focus Group Discussion
(FGD) dan tim validator khusus pada setiap kegiatan ujian yang dilakukan
serentak di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Alhumaira, Amrina. 2018. “Analisis Kesesuaian Instrumen Ujian Kenaikan Kelas


(UKK) Kimia SMA dengan Kompetensi Dasar Berdasarkan Taksonomi
Revisi”. Skripsi pada Program Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. tidak
dipublikasikan.
Ansyar, Mohamad. Hakikat, Fondasi, Desain dan Pengembangan. Jakarta:
Kencana, 2017.
Asfiati. Pendekatan Humanis dalam Pengembangan Kurikulum. Medan: Perdana
Publishing, 2016.
Asrul, Rusydi Ananda dan Rosnita. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Citapustaka
Media, 2015.
B, Mahirah. 2017. Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa). Jurnal Idaarah. Vol. 1
No. 2. h. 257-267.
Chamisijatin, Lise & Fendy Hardian P.. Telaah Kurikulum. Malang: UMMPress,
2020.
Darmawan, Ericka, Yusnaeni, Nur Ismirawati, Rizhal Hendi. Strategi Belajar
Mengajar Biologi. Magelang: Pustaka Rumah C1nta, 2021.
Darmawan, I Putu Ayub dan Edy Sujoko. 2013. Revisi Taksonomi Pembelajaran
Benyamin S. Bloom. Jurnal Satya Widya. Vol. 29 No. 1. h. 30-39.
E, Herman Yosep S. Strategi Menilai Keterampilan Bepikir Tingkat Tinggi
(HOTS). Yogyakarta: Kanisius, 2021.
Erniyati, M. Junus, dan Muliati Syam. 2020. Analisis Ranah Kognitif Soal Latihan
Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi pada Buku Fisika Kelas X (Studi pada
Buku Karya Ni Ketut Lasmi), Jurnal Literasi Pendidikan Fisika, Vol. 1 No. 2.
h. 116.
Faisal. 2015. Mengintegrasikan Revisi Taksonomi Bloom Kedalam Pembelajaran
Biologi. Jurnal Sainsmat. Vol. 4 No. 2. h. 104.
Fatmawati, Sri. 2013. Perumusan Tujuan Pembelajaran dan Soal Kognitif
Berorientasi pada Revisi Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Fisika. Jurnal
EduSains. Vol. 1 No. 2.

82
83

Harmurni, Lindri. Instrumen Penilaian dan Validasinya. Jawa Timur: Uwais


Inspirasi Indonesia, 2019.
Hartini, Puji, Hari Setiadi, dan Ernawati. 2020. Instrumen Penilaian Berbasis LOTS
dan HOTS Buatan Guru.
http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/7818/1/5912-Article%20Text-15836-
1-10-20201211.pdf. h.15.
Haryanto. Evaluasi Pembelajaran (Konsep dan Manajemen). Yoygyakarta: UNY
Press, 2020.
Hasanah, Alif, dkk. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Media Sains Indonesia,
2021.
Hermita, Neni, dkk, Inovasi Pembelajaran Abad 21. Surabaya: Global Aksara Pres,
2021.
Husamah, Yuni Pantiwati, Arina Restian, dan Puji Sumarsono. 2018. Belajar dan
Pembelajaran. Malang: UMM Press.
Ikhsanudin dan B. Subali. 2018. Content Validity Analysis of First Semester
Formative Test on Biology Subject for Senior High School. Journal of Physics.
Conf. Series 1097. h. 1-9.
Iskandar, Srini M. 2014. Pendekatan Keterampilan Metakognitif Dalam
Pembelajaran Sains Di Kelas. Jurnal Erudio. Vol. 2 No. 2. h. 15.
Juhanda, Aa. 2016. Analisis Soal Jenjang Kognitif Taksonomi Bloom Revisi pada
Buku Sekolah Elektronik (BSE) Biologi SMA. Jurnal Pengajaran MIPA. Vol.
21 No. 1. h. 63.
Kementerian Pendidikan dan Budaya. 2013. Kompetensi Dasar SMA/MA.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/drs-sudarmaji-mpd/03-
kompetensi-dasar-sma-2013.pdf. 30 Mei 2020.
Kusuma, Mochtar. Evaluasi Pendidikan; Pengantar, Kompetensi dan Implentasi.
Yogyakarta: Parama Ilmu, 2016.
Lubis, Siti Salmah, Syarifuddin, dan Herawati Dongoran. 2017. Analisis Butir Soal
dan Kemampuan Siswa Menjawab Tes UN dan UAS Ganjil Mata Pelajaran
Biologi kelas XI SMAN/MAN di Kota Medan. Jurnal Pelita Pendidikan. Vol.
5 No. 3. h. 320.
84

L, Vanesya Sari, dkk. 2021. Pemetaan Taksonomi Soal-soal Evaluasi Materi


Gelombang Cahaya pada Buku Paket Fisika SMA/MA. Jurnal Literasi
Pendidikan Fisika. Vol. 2 No. 2. h. 181.
Mauliandri, Ratih, dkk. 2021. Kesesuaian Alat Evaluasi dengan Indikator
Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada RPP Matematika. Jurnal
Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 5 No. 1. h. 806.
Muawanah, Siti Dewi, Mei Sulistyoningsih, dan Prasetiyo. 2017. “Analisis Butir
Soal Ulangan Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran Biologi Kelas XI di SMA
Kabupaten Kendal” disampaikan pada Seminar Nasional Sains &
Enterpreneurship IV. Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPATI
Universitas PGRI Semarang, Semarang, Agustus 2017.
Nasoetion, Noehi. Tanpa tahun. Pengertian Tes, Pengukuran, dan Penilaian.
(http://repository.ut.ac.id/4610/1/PEKI4302-M1.pdf). 29 Mei 2020. h. 3-6.
Nasyirwan. 2015. Pencapaian 8 (Delapan) Standar Nasional Pendidikan oleh
Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Mutu Lulusam. Jurnal Manajer
Pendidikan. Vol. 9 No. 6. h. 734.
Nurani, Regita. 2020. Analisis Soal Tes Sumatif SMA Biologi Kelas XII Ditinjau
dari Taksonomi Bloom Revisi. Skripsi pada Program Sarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. tidak dipublikasikan
Pantiwati, Yuni dan Fendy Hardian Permana. 2017. Analisis Butir Soal oleh
Mahasiswa S1 Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang
(UMM) berdasarkan Pisa dan Taksonomi Bloom Revisi. Seminar Nasional
Kedua Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan (The Second
Progressive and Fun Education Seminar), Mataram: 3 Agustus 2017. h. 708.
Rachim, Mega Anisa, dkk. 2009. Uji Keberartian Koefisien Raw Agreement.
Jurnal Statistika. Vol. 9 No. 2. h. 83.
Rahardjo, Susilo dan Gudnanto. Pemahaman Individu Teknik Nontes. Jakarta:
Kencana, 2013.
Riadi, Akhmad. 2017. Kompetensi Guru dalam Pelaksanaan Evaluasi
Pembelajaran. Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan. Vol. 15 No.
28. h. 53.
85

Riyanto, Slamet dan Aglis Anditha Hatmawan. Metode Riset Penelitian di Bidang
Manajemen, Teknik, Pendidikan dan Eksperimen. Yogyakarta: Deepublish,
2020.
Sari, Suci Monica. 2020. Analisis Kesesuaian Instrumen Penilaian Akhir Tahun
(PAT) Biologi SMA dengan Kompetensi Dasar Berdasarkan Taksonomi
Bloom Revisi. Skripsi pada Program Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
tidak dipublikasikan.
Setiawan, David Firna. Prosedur Dalam Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:
Deepublish, 2018.
Setiawati, Wiwik, dkk. Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills.
Jakarta: Kemendikbud, 2019.
Sholihah, Mar’atus, Siti Zubaidah dan Susriyati Mahanal. 2015. Keterampilan
Metakognitif Siswa SMA Negeri Batu pada Mata Pelajaran Biologi. Prosiding
Seminar disampaikan pada Seminar Nasional Biologi/IPA dan
Pembelajarannya. Universitas Negeri Malang, Malang, Oktober 2015. h. 1671.
Soebardhy, Muchlas Samani, Muslimin Ibrahim, Ispardjadi, Walujo, dan Alimufi
Arif . Kapita Selekta Metodologi Penelitian. Pasuruan: Qiara Media, 2020.
SS, Lubis., Syarifuddin., Dongoran, H. 2017. Analisis Butir Soal dan Kemampuan
Siswa Menjawab Tes UN dan UAS Ganjil Mata Pelajaran Biologi Kelas XI
SMAN/MAN di Kota Medan. Jurnal Pelita Pendidikan. Vol. 5 No. 3. h. 318-
325.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014.
Sumardi. Teknik Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Yogyakarta:
Deepublish, 2020.
Sunarmi, Triastono Imam Prasetyo, dan Charinda Bella Ramadhiana. 2016.
Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Gasal Biologi kelas X dan XI
Tahun Pelajaran 2016/2017 di SMAN 1 Kampak berdasarkan Teori Tes Klasik.
Jurnal Pendidikan Biologi. Vol. 8 No. 1. h. 27-31.
Suryadi, Rudi Ahmad dan Aguslani Mushlih. Desain dan Perencanaan
Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish, 2019.
86

Supriyatna, Akhmad dan Eka Nurwulan. Cara Mudah Merumuskan Indikator


Pembelajaran. Serang: Pustaka Bina Putera, 2019.
T, Yul Ifda, dkk. Kajian Pengetahuan Konseptual (Teori &Soal). Bandung: Media
Sains Indonesia, 2020.
Wahyuni, Sari, dkk. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Pekalongan: NEM,
2022.
Widharyanto B. dan S. Widanarto. Menilai Peserta Didik. Yogyakarta: Sanata
Dharma University Press, 2021.
Widodo, Chomsin S. & Jasmadi. Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2008.
Yuniawatika, Ibrahim Sani Ali M. dan Feby Dwi Rahmasari. Penyusunan
Instrumen Tes dan Pembuatan Online Quiz Bagi Guru. Madiun: Bayfa
Cendekia Indonesia, 2021.
Yusuf, A. Muri. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan: “Pilar Penyedia Informasi dan
Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan Edisi Pertama”. Jakarta:
Prenamedia Group, 2015.
Yusuf, Munir. Pengantar Ilmu Pendidikan. Palopo: Lembaga Penerbit Kampus
IAIN Palopo, 2018.
Zorluoglu, Seraceddin Levent, Aydin Kizilaslan dan Melek Donmez Yapucuoglu.
2020. The Analysis of 9th Grade Chemistry Curriculum and Textbook
According to Revised Bloom’s Taxonomy. Cypriot Journal of Educational
Sciences. Vol. 15 No. 1. h. 9-20.
Zorluoğlu, Seraceddin Levent, Kübra Elif Bağrıyanık, dan Ayşe Şahintürk. 2019.
Analyze of the Science and Technology Course TEOG Questions Based on the
Revised Bloom Taxonom and Their Relation Between the Learning Outcomes
of the Curriculum. International Journal of Progressive Education. Vol. 15
No. 2. h. 104-117.
87

LAMPIRAN-LAMPIRAN
88

Lampiran 1 Data Pengelompokan Soal Berdasarkan Jenis Sekolah dan Kelengkapan Instrumen

Kelengkapan Instrumen Bentuk Soal Soal yang Dianalisis


Berdasarkan
Instrumen
No. Jenis Sekolah Indikator Berdasarkan Taksonomi
PAS Butir Soal PG Esai
Soal Indikator Bloom
Revisi
1 A Negeri ✓ ✓ 30 - PG 30 PG 30
2 B Negeri ✓ ✓ 40 - PG 40 PG 40
3 C Swasta ✓ ✓ 40 5 PG 40 PG 40
ESAI 5 ESAI 5
4 D Swasta ✓ ✓ 20 - PG 20 PG 20
89

Lampiran 2 Hasil Uji Validasi oleh Pengamat I

Pengamat 1 : Evi Muliyah M. Si.


Kesesuaian Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi Pengetahuan

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
3.1 Menjelaskan ruang Seringnya kita mendengarkan kata Biologi ketika ✓ ✓ ✓
lingkup biologi belajar di SD , SMP ataupun SMA,
(permasalahan pada namun pengertian biologi yang paling tepat untuk
berbagai obyek biologi
dijabarkan harus kita ketahui. Manakah penjabaran
dan tingkat organisasi
kehidupan), melalui yang tepat untuk Biologi ...
penerapan metode a. Biologi adalah ilmu yang menjelaskan arti
ilmiah dan prinsip keseimbangan alam.
keselamatan kerja b. Biologi adalah ilmu yang mempelajari
1
hubungan antara produsen dan konsumen.
c. Biologi adalah ilmu yang mempelajari semua
makhluk yang hidup sekarang ini.
d. Biologi adalah ilmu yang mempelajari semua
makhluk yang hidup di masa kini dan masa
silam.
e. Biologi adalah ilmu yang mempelajari adanya
jaring-jaring kehidupan.
Seorang anak menderita sakit malaria dan TBC. Anak ✓ ✓ ✓ C2, K
tersebut tinggal pada lingkungan yang kumuh. Dari
data tersebut diatas maka cabang Ilmu Biologi dan
2
tingkat organisasi kehidupan yang relevan adalah …
A. Organologi dan ekosistem
B. Kedokteran dan ekosistem
90

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
C. Kedokteran dan bioma
D. Bakteriologi dan sanitasi
E. Pulmologi dan sel
Biologi sebagai ilmu memiliki objek kajian berupa ✓ ✓ ✓
berbagai permasalahan makhluk hidup dalam
berbagai tingkat organisasi. Fenomena atau kejadian
berikut ini yang bukan merupakan objek kajian
biologi adalah...
A. kandungan mineral dalam batuan
B. bangkai tikus berbau busuk setelah beberapa
3
hari
C. mangga mentah menjadi manis dan berwarna
merah ketika masak
D. ada berbagai benda kecil yang bergerak aktif
pada pengamatan air kolam dengan
menggunakan mikroskop
E. pembuatan tempe menggunakan jamur
Seorang siswa ingin mengetahui apakah ada pengaruh ✓ ✓ ✓
jenis ragi terhadap tekstur, warna, dan rasa tapai yang
dihasilkan. Ia melakukan percobaan pembuatan tapai
dari singkong putih dengan menggunakan ragi tapai,
ragi tempe dan ragi roti. Dari uraian diatas maka
4 rumusan masalah yang paling tepat adalah …
A. Bagaimanakah cara membuat tapai dari
singkong dengan menggunakan berbagai jenis
ragi ?
B. Apakah singkong dapat difermentasi oleh ragi
tempe, ragi roti, dan ragi tapai ?
91

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
C. Apakah ada pengaruh perbedaan jenis ragi
terhadap tekstur, warna, dan rasa tapai yang
dihasilkan ?
D. Mengapa ragi dapat digunakan untuk membuat
tapai ?
E. Berapa banyak dosis ragi yang diperlukan utnuk
memfermentasi singkong menjadi tapai ?
Perhatikan langkah - langkah metode ilmiah berikut ! ✓ ✓ ✓
1. Merumuskan masalah.
2. Melakukan eksperimen.
3. Menyusun hipotesis.
4. Mempublikasikan hasil penelitian.
5. Merencanakan eksperimen.
6. Menarik kesimpulan.
5
Urutan langkah metode ilmiah yang benar adalah…
A. 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6
B. 2 – 1 – 3 – 4 – 6 – 5
C. 3 – 1 – 2 – 5 – 4 – 6
D. 1 – 3 – 5 – 2 – 6 – 4
E. 4 – 5 – 2 – 1 – 3 – 6

Pelajar SMA melakukan penelitian dengan judul ✓ ✓ ✓


“pengaruh jenis pupuk terhadap pertumbuhan
tanaman jagung”. Tanaman B dipupuk UREA dan
6
tanaman A dipupuk dengan pupuk kandang. Setiap
hari diadakan pengamatan dan dicatat tinggi tanaman
pada table berikut :
92

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
Tinggi
Hari ke tanaman
A B
1 1 cm 1 cm
2 2 cm 1 cm
3 5 cm 2 cm
4 8 cm 3 cm
5 9 cm 3 cm
Rata- 5 cm 2 cm
rata
Dari hasil percobaan tersebut dihasilkan rata-rata
hasil percobaan tanaman A lebih tinggi kecepatan
pertumbuhannya dari pada tanaman B.

Dari percobaan diatas, siswa tersebut telah


melakukan tahapan metode ilmiah berupa …

A. Membuat hipotesis
B. Mengambil kesimpulan
C. Mengumpulkan data
D. Menganalisis data
E. Merumuskan masalah
Seorang petani ingin meneliti tentang pengaruh ✓ ✓ ✓ C2, K
pemberian pupuk fosfat terhadap kecepatan
pertumbuhan tanaman jagung dengan mengukur
7
tinggi tanaman. Petani menanam tanaman dalam 4
petak sawah.
1. Kelompok I : tidak diberi pupuk.
93

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
2. Kelompok II : diberi pupuk 1 kg
3. Kelompok III : diberi pupuk 2 kg
4. Kelompok IV : diberi pupuk 3 kg

Rumusan masalah yang tepat dari penelitian dibawah


adalah...

A. Mengapa tanaman jagung diberi pupuk fosfat?


B. Apakah pengaruh pemberian pupuk fosfat
terhadap panjang daun tanaman jagung?
C. Siapa yang memberikan pupuk fosfat pada
tanaman jagung?
D. Berapa kilo pupuk fosfat yang diberikan pada
tanaman jagung?
E. Apakah pemberian pupuk fosfat
mempengaruhi tinggi tanaman jagung?

Seorang petani ingin meneliti tentang pengaruh ✓ ✓ ✓


pemberian pupuk fosfat terhadap kecepatan
pertumbuhan tanaman jagung dengan mengukur
tinggi tanaman. Petani menanam tanaman dalam 4
petak sawah, seperti berikut dibawah ini !
1. Kelompok I : tidak diberi pupuk.
8 2. Kelompok II : diberi pupuk 1 kg
3. Kelompok III : diberi pupuk 2 kg
4. Kelompok IV : diberi pupuk 3 kg

Variabel terikat dalam penelitian diatas adalah ...

A. jenis jagung
94

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
B. tinggi tanaman jagung jagung
C. luas petak tanah
D. banyaknya pupuk fosfat
E. jumlah jagung yang ditanam

Seorang petani ingin meneliti tentang pengaruh ✓ ✓ ✓ C2, K


pemberian pupuk fosfat terhadap kecepatan
pertumbuhan tanaman jagung dengan mengukur
tinggi tanaman.
Petani menanam tanaman dalam 4 petak sawah,
seperti berikut dibawah ini!

1. Kelompok I : tidak diberi pupuk.


2. Kelompok II : diberi pupuk 1 kg
3. Kelompok III : diberi pupuk 2 kg
4. Kelompok IV : diberi pupuk 3 kg

9 Hipotesis alternatif dari penelitian diatas adalah...

A. Pemberian pupuk fosfat mempengaruhi


tinggi tanaman jagung.
B. Pupuk fosfat tidak mempengaruhi tinggi
tanaman jagung
C. Tanaman jagung terhambat
pertumbuhannya jika diberi pupuk fosfat.
D. Tanaman jagung akan mati jika diberi
pupuk 3 kg
E. Tanaman jagung yang tidak diberi pupuk
akan mati.
95

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
3.2 Menganalisis Perhatikan gambar keanekaragaman hayati berikut ✓ ✓ ✓
berbagai tingkat
keanekaragaman hayati
di Indonesia beserta
dibawah ini:
ancaman dan
pelestariannya beserta Dari gambar tersebut diatas merupakan
ancaman dan keanekaragaman hayati tingkat …
10
pelestariannya
A. Tingkat gen
B. Tingkat spesies
C. Tingkat filogenetik
D. Tingkat gen dan jenis
E. Tingkat jenis dan filogenetik

Perhatikan gambar keanekaragaman hayati berikut ✓ ✓ ✓


dibawah ini :

Dari gambar tersebut diatas merupakan


11 keanekaragaman hayati tingkat …

A. Tingkat gen
B. Tingkat jenis
C. Tingkat spesies
D. Tingkat filogenetik
E. Tingkat gen dan jenis

Berikut dibawah ini merupakan wilayah sebaran ✓ ✓ ✓


12
hewan di dunia:
96

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
1. Afrika
2. Australia
3. Selandia Baru
4. Rusia
5. Meksiko
6. Colombia
Yang termasuk wilayah sebaran zona Neotropik
adalah …

A. Afrika – Australia
B. Australia – Selandia Baru
C. Rusia – Meksiko
D. Rusia – Colombia
E. Meksiko – Colombia
Perhatikan table berikut dibawah ini! ✓ ✓ ✓
Manakah hubungan yang cocok antara zona sebaran
dengan hewan?

Zona
Hewan khas
sebaran
13 Harimau, gajah,
Zona
1 badak bercula,
oriental
bison

Landak, bison,
Zona
2 kucing, beruang,
Paleartik
menjangan
97

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
Lemur, gorilla,
Zona
3 bison kalkun,
Neartik
salamander
Menjangan,
Zona babi, antilop,
4
Neotropik kuda, badak
bercula
Kangguru, koala,
Zona
5 burung kasuari,
Australasia
badak bercula

Perusakan hutan di Kalimantan mendapat perhatian ✓ ✓ ✓


yang besar dari penduduk dunia karena dapat
mengancam kehidupan di bumi. Hutan di Kalimantan
merupakan paru-paru dunia yang masih tersisa.
Fungsi hutan sebagai paru-paru dunia dikarenakan
kemampuan tumbuhan untuk …
A. Menggunakan oksigen untuk menghasilkan
bahan makanan pada proses respirasi
14
B. Menyerap oksigen dari udara untuk membentuk
uap air pada proses transpirasi
C. Menyerap karbon dioksida untuk membentuk
uap air pada proses evaporasi
D. Menyerap karbon dioksida untuk
membentuk oksigen pada proses fotosintesis
E. Menyerap uap air untuk membentuk bahan
makanan pada proses asimilasi
98

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
3.3 Menjelaskan Perhatikan nama-nama takson berikut dibawah ini! ✓ ✓ ✓
prinsip-prinsip 1. Kelas
klasifikasi makhluk 2. Kongdom
hidup dalam lima
3. Familia
kingdom
4. Species
5. Ordo
6. Genus
7. Divisio
15 Urutan takson tumbuhan yang benar dari yang
tertinggi ke yang terendah adalah …

A. 1-6-3-7-4-2-5
B. 1-7-2-4-6-5-3
C. 2-5-1-7-3-6-4
D. 2-7-1-5-3-6-4
E. 2-7-5-1-3-6-4

Perhatikan tata cara penamaan dan penulisan nama ✓ ✓ ✓ C1, K


organisme berikut!
1. Terdiri dari satu kata atau lebih
2. Terdiri atas dua kata
3. Dalam Bahasa Inggris
16 4. Dalam Bahasa Latin
5. Digaris bawah per kata
6. Diberi garis bawah tidak putus
Tata cara penulisan dan penamaan Ilmiah species
suatu organisme yang sesuai dengan Tata Nama
Binomial ditunjukkan oleh nomor …
99

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
A. 1-3-5
B. 1-3-6
C. 2-3-5
D. 2-4-6
E. 2-4-5
Seorang pelajar SMA menemukan suatu organisme ✓ ✓ ✓
dengan ciri-ciri sebagai berikut dibawah ini:
1. Uniseluler atau multiseluler berbentuk hifa
2. Eukariotik
3. Tidak berklorofil
4. Reproduksi dengan spora
17 5. Dinding sel dari kitin
Organisme tersebut tergolong dalam …

A. Bakteri
B. Jamur
C. Alga
D. Lumut
E. Paku
Menurut Klasifikasi 5 Kingdom, makhluk hidup yang ✓ ✓ ✓
tidak memiliki membrane inti sel dimasukkan ke
dalam Kingdom …
A. Monera , contohnya alga hijau biru, bakteri,
18 Amoeba
B. Protista, contohnya algahijau biru, bakteri,
Amoeba
C. Monera, contohnya alga hijau biru, bakteri,
Archaebacteria
100

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
D. Protista, contohnya alga hijau biru, bakteri ,
Archaebacteria
E. Monera, contohnya Alga , bakteri,
Archaebacteria

Perhatikan nama -nama tumbuhan berikut dibawah ✓ ✓ ✓


ini.
1. Jahe
2. Kacang hijau
3. Lengkuas
4. Nangka
5. Lamtoro
6. Mangga
19 7. Kacang tanah
Tumbuhan yang tergolong ke dalam Leguminoceae
ditunjukkan oleh nomor …

A. 1-2-3
B. 2-3-4
C. 2-4-5
D. 5-6-7
E. 2-5-7

3.4 Menganalisis Perhatikan ciri-ciri Virus berikut dibawah ini. ✓ ✓ ✓


struktur, replikasi dan 1. Dapat dikristalkan
20 peran virus dalam 2. Tubuh terdiri atas asam nucleat DNA atau
kehidupan
RNA
3. Mampu bereproduksi/replikasi
101

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
4. Tidak memiliki inti sel

Virus digolongkan dalam makhluk hidup karena


memiliki ciri-ciri yang ditunjukkan oleh nomor …

A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
E. 1 dan 4

Perhatikan gambar berikut dibawah ini. ✓ ✓ ✓

21 Dari gambar tersebut diatas bagian kepala- serabut


ekor-DNA-leher ditunjukkan oleh nomor …

A. 1-2-3-4
B. 2-3-4-5
C. 1-5-3-4
D. 1-5-2-4
E. 1-5-4-3

Perhatikan proses-proses yang dilakukan ✓ ✓ ✓ C1, K


22
bakteriofage di dalam sel inang berikut
102

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
1. Melisiskan dinding sel bakteri
2. Menyintesis dinding sel bakteri
3. Menghancurkan DNA bakteri
4. Mereplikasi DNA Virus
5. Merakit kapsid menjadi virus baru

Urutan proses yang benar pada daur litik adalah …

A. 1-3-5-2-4
B. 2-4-1-5-3
C. 4-1-3-2-5
D. 5-3-4-1-2
E. 3-4-2-5-1
Perhatikan siklus berikut dibawah ini. ✓ ✓ ✓

23
Dari siklus diatas, pada siklus litik yang ditunjukkan
oleh nomor 1, 3 dan 5 adalah …

A. Fase adsorsi , penetrasi, lisis


B. Fase Penetrasi, perakitan, lisis
C. Fase Adsorbsi, perakitan, lisis
D. Fase Adsorbsi , lisis, perakitan
E. Fase Penetrasi, lisis, perakitan
103

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut dibawah ✓ ✓ ✓
ini.
1. Kaum homoseksual
2. Pengguna narkoba jenis suntik
3. Berenang dikolam renang umum
4. Tenaga medis perawat penderita AIDS
5. Pasien penerima transfusi darah
6. Pengguna toilet umum
7. Anak yang dilahirkan dari ibu penderita AIDS
24 8. Pelaku seks bebas berganti-ganti pasangan
Kalangan yang rentan tertular penyakit AIDS
ditunjukkan oleh nomor …

A. 1-2-5-7 dan 8
B. 1-3-4-6 dan 8
C. 1-4-5-7 dan 8
D. 2-3-4-5 dan 6
E. 3-4-5-6 dan 7

3.5 Mengidentifikasi Perhatikan gambar berikut dibawah ini. ✓ ✓ ✓


struktur, cara hidup,
reproduksi dan peran
bakteri dalam
kehidupan
25
104

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
Bagian yang ditunjukkan oleh nomor 1,2,3,4,5,6,7
adalah … .

A. Kapsul-dinding sel-membran plasma-flagel-


ribosom-plasmid-DNA
B. Kapsul-membran plasma-dinding sel-flagel-
ribosom-plasmid-kromosom
C. Membran plasma-dinding sel-kapsul-flagel-
ribosom-kromosom-plasmid
D. Dinding sel-kapsul-membran plasma-flagel-
ribosom-plasmid-kromosom
E. Kapsul-dinding sel-membran plasma-flagel-
ribosom-sitoplasma-plasmid
Perhatikan gambar nodul (bintil akar) berikut ✓ ✓ ✓
dibawah ini!

26

Pada bintil akar tersebut terdapat symbiosis antar


bakteri dengan akar tanaman kacang-kacangan. Nama
Bakteri pengikat Nitrogen dan tanaman kacang-
kacangan yang bersimbiosis adalah …
105

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
A. Azotobacter - Arachis hipogaea
B. Rhyzobium - Arachis hipogaea
C. Nitrosomonas- Arachis hipogaea
D. Nitrobacter- Arachis hipogaea
E. Nitrosococcus- Arachis hipogaea

Suatu jenis bakteri mempunyai ciri-ciri sebagai ✓ ✓ ✓


berikut dibawah ini:
1. Berbentuk spiral
2. Menyebabkan penyakit kelamin

Bakteri tersebut adalah …


27
A. Neisseria gonorhoe
B. Chlamydia trachomatis
C. Diplococcus pneumonia
D. Treponema pallidum
E. Staphylococcus epidermidis

Perhatikan bakteri berikut dibawah ini. ✓ ✓ ✓ C1, K


1. Thiobacillus
2. Clostridium tetani
3. Salmonella typhosa
28 4. Spirilum minus
5. Escherichia colli
Bakteri yang termasuk ke dalam an aerob obligat dan
an aerob fakultatif adalah nomor …

A. 1-2-3
106

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
B. 2-3-4
C. 2-3-5
D. 3-4-5
E. 1-4-5
Perhatikan gambar produk berikut dibawah ini. ✓ ✓ ✓

Dari gambar tersebut diatas maka pernyataan


29 dibawah ini yang cocok adalah …

A. Bahan air kelapa dan bakteri Acetobacter


xylinium
B. Bahan kelapa muda dan Acetobacter xylinium
C. Bahan air kelapa dan Lactobacillus bulgaricus
D. Bahan kelapa muda dan Lactobacillus
bulgaricus
E. Bahan susu kental dan Acetobacter xylinium

Perhatikan berbagai cara sterilisasi berikut dibawah ✓ ✓ ✓


ini.
1. Pemanasan dengan oven pada suhu 170 0 C
30
selama 2 jam
2. Pemanasan dalam dandangpada suhu 100 0C
selam 1 jam sebanyak 3 kali
107

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
3. Pemanasan dalam autoklaf selama 15 menit
4. Pasteurisasi
5. Ozonisasi
Sterilisasi alat laboratorium dan alat kedokteran dapat
dilakukan dengan cara …

A. 1 dan 2
B. 1 dan 5
C. 2 dan 5
D. 2 dan 4
E. 2 dan 3

3.4 Menganalisis Fungsi Kaki serabut pada bakterifag yang ✓ ✓ ✓


struktur, replikasi dan merupakan perpanjangan ekor yaitu untuk ….
peran virus dalam a. Reproduksi virus
kehidupan
1 b. Menancapkan diri ke bakteri
c. Bergeraknya bakteri
d. Menancapkan diri ke b erbagai substrat
e. Bergeraknya virus
Setelah melakukan reproduksi, virus akan ✓ ✓ ✓
menghancurkan sel induk. Pernyataan tersebut
termasuk dalam infeksi secara ….
a. Replika
2 b. Litik
c. Fase absorpsi dan infeksi
d. Lisogenik
e. Fase penggabungan
108

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
Kelompok penyakit di bawah ini yang disebabkan ✓ ✓ ✓
oleh virus yaitu ….
a. kolera, demam berdarah, influenza, polio
3 b. trakom, tifus, cacar, influenza
c. kolera, demam berdarah, influenza, TBC
d. Influenza, rabies, cacar, polio
e. Campak, polio, radang paru-paru, cacar

Berikut ini tidak termasuk struktur virus adalah .... ✓ ✓ ✓ C1, K


a. Tubuh tersusun dari asam nukleat
b. Virus bersifta aseluler
4 c. Virus hanya memiliki RNA dan DNA saja
d. Virus berukuran lebih kecil dari bakteri
e. Bisa di kristalkan

Di bawah ini merupakan pernyataan yang benar ✓ ✓ ✓


mengenai susunan tubuh virus yaitu….
a. virus adalah organisme nonseluler dan
mempunyai kristal yang mengandung plasmid
b. Virus mempunyai selubung dari protein
dan materi genetik DNA/RNA
5 c. Kapsid virus tersusun dari lipoprotein dan
materi genetik berupa kromosom
d. Virus mempunyai selubung dari lemak dan
materi genetik berupa DNA/RNA
e. kapsid virus tersusun dari karbohidrat
polisakarida dan materi genetik berupa plasmid
109

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
Perhatikan gambar di abwah ini. Berdasarkan daur ✓ ✓ ✓
hidup, secara berurutan virus x, y, dan z secara
berurutan adalah….

a. absorbsi, sintesis, lisis


b. penetrasi, perakitan, lisis
c. lisis, penetrasi, absorbsi
d. penetrsi, absorbsi, sintesis
e. absorbsi, penetrasi, sintesis
Fase pembiakan virus yang materi genetiknya ✓ ✓ ✓ C1, K
(DNA) menempel pada bakteri (sel inang), karena
bakteri memiliki daya tahan dan tidak terbentuk
bagian-bagiannya disebut fase…
7 a. Litik
b. Konjugasi
c. Lisogenik
d. Transduksi
e. Trasnformasi
Perbedaan antara litik dan lisogenik yaitu…. ✓ ✓ ✓
8 a. sel inang tidak hancur pada fase litik
b. DNA virus menempel pada DNA sel inang
110

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
pada fase lisogenik
c. daya tahan sel inang rendah pada fase
lisogenik
d. DNA virus melebur pada DNA sel inang pada
fase lisogenik
e. DNA menempet pada DNA sel inang pada
fase litik Membran plasma terdiri dari lipid bilayer
Perhatinkan ciri Jasad renik di bawah ini. ✓ ✓ ✓
(1) ultramikroskopis
(2) berkembang biak pada sel hidup
(3) sel bersifat prokariotik
(4) mempunyai materi gen RNA/ DNA
(5) mempunyai sitoplasma
9 Berdasarkan uraian di atas, ciri-ciri virus yaitu
nomor….
a. 3, 4, dan 5
b. 1, 2, dan 3
c. 2, 3, dan 4
d. 1, 2, dan 4
e. 2, 3, dan 5
Di bawah ini yang merupakn pernyataan yang benar ✓ ✓ ✓ C1, K
tentang virus yaitu …..
a. Klasifikasi virus yaitu dibawah tingkat seluler
10 organisasi biologis
b. Partikel virus memiliki DNA dan RNA
c. Partikel virus bisa dilihat dengan menggunakan
mikroskop cahaya
111

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
d. Perakitan kapsid virus dari protein memerlukan
sel inang
e. Pertumbuhan partikel virus setelah perakitan
kapsid, berlanjut sampai pada pelepasan partikel-
partikel virus baru
Perhatikan macam-macam virus di bawah ini! ✓ ✓ ✓ C1, K
1) Simplexvirus
2) Bakteriofag
3) Lyssavirus
4) Enterovirus
5) Ortohepadnavirus
11 Berdasarkan data di atas, yang termasuk dalam asam
inti RNA yaitu …..
a. 4 dan 5
b. 1,2,3, dan 4
c. 3,4, dan 5
d. 2,3, dan 5
e. 3 dan 4

HIV yang ada pada penderita AIDS mengakibatkan ✓ ✓ ✓


penderita mengalami ……
a. Kerusakan hati
b. Peningkatan kadar trombosit
12
c. Rapuhnya sistem kekebalan
d. Penurunan kadar trombosit
e. Menurunya sistem kekebalan
112

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
Medium yang bisa dipakai untuk menumbuhkan ✓ ✓ ✓ C1, K
virus adalah ….
a. selai yang dibuat dari agar-agar, vitamin, dan
mineral
b. agar-agar diberi vitamin dan mineral
13
c. air steril yang diberi mineral dan pupuk
d. embrio telur ayam yang hidup
e. agar-agar yang diberi glukosa, karbohidrat, dan
lemak

Virus mempunyai sifat sebagai benda mati yaitu…. ✓ ✓ ✓


a. belum merupakan sel
b. dapat dikristalkan
14 c. dapat hidup dalam medium agar-agar
d. terdiri atas ADN atau ARN saja
e. hanya dapat hidup pada sel hidup

Perhatikan gambar di bawah ini! Nomor 1,2, dan 3 ✓ ✓ ✓


merupakan ...

15

a. DNA, kapsid, ekor


113

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
b. kapsid, DNA, ekor
c. DNA, ekor, kapsid
d. kapsid, RNA, ekor
e. kepala, kapsid, ekor

Wendell Meredith Stanley adalah ilmuan Amerika ✓ ✓ ✓


yang menemukan penyakit pada tembakau. Dalam
eksperimennya Wendell mengemukakan bahwa
virus merupakan suatu mirkoorganisme yang
memiliki ciri seperti benda tak hidup. Eksperimen
yang dimaksud adalah !

a. Virus dapat dikristalkan


16
b. Virus hanya dapat hidup di sel yang hidup
c. Virus mempunyai bentuk yang beraneka
ragam
d. Virus menyebabkan penyakit pada
tanaman tembakau
e. Virus dapat menembus kertas saring pada
penyaringan ekstrak daun tembakau

Perhatikan data tahapan replikasi virus berikut ini ! ✓ ✓ ✓ C1, K

1. Adsorbsi
17 2. Penetrasi
3. Penggabungan
4. Sintesis
5. Pembelahan sel inang
114

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
6. Lisis

Dari tahapan tersebut yang tidak terdapat pada


replikasi virus secara litik adalah....

a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 3 dan 4
d. 3 dan 5
e. 5 dan 6

Perhatikan gambar salah satu tahap replikasi virus ✓ ✓ ✓


secara litik berikut ini !

18
Berdasarkan gambar merupakan tahapan....

a. Adsorpsi
b. Penetrasi
c. Sintesis
d. Pematangan
e. Lisis

Penyakit yang menyerang tanaman padi, sehingga ✓ ✓ ✓ C1, K


19
mengganggu pertumbuhan tanaman dan
115

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
menyebabkan kekerdilan. Penyebab penyakit ini
adalah virus....

a. TMV
b. TYLCV
c. Tungro
d. TYM
e. BGM

Perhatikan gambar salah tahap replikasi virus berikut ✓ ✓ ✓ C1, K


ini !

20

Berdasarkan gambar adalah tahapan...


a. Adsorbsi
b. Penetrasi
c. Replikasi
d. Sintesis
e. Lisis
3.5 Mengidentifikasi Ciri yang dapat membedakan antara ganggang biru ✓ ✓ ✓
21 struktur, cara hidup, dan bakteri yaitu …
reproduksi dan peran a. ganggang biru bergerak, bakteri tidak bergerak
116

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
bakteri dalam b. bakteri dapat melakukan pembelahan sel,
kehidupan ganggang biru tidak
c. ganggang biru bersifat autotrof, bakteri
umumnya bersifat heterotrof
d. bakteri hidup bersimbiosis, ganggang biru tidak
e. ganggang biru mempunyai membran inti , bakteri
tidak mempunyai membran inti
Ciri organisme prokariotik yaitu… ✓ ✓ ✓
a. tidak mempunyai dinding sel
b. tidak mempunyai inti sel
22
c. tidak mempunyai membran sel
d. tidak mempunyai membran inti sel
e. tidak berflagela
Berdasarkan pewarnaan Gram dan lapisan ✓ ✓ ✓ C1, K
peptidoglikannya, bakteri dibedakan menjadi bakteri
Gram negatif dan bakteri Gram positif. Di bawah ini
merupakan pernyataan yang benar, yaitu…
a. peptidoglikan bakteri gram negatif tersusun
atas lipid (lemak), sedangkan bakteri gram positif
tersusun atas karbohidrat dan protein
23 b. peptidoglikan bakteri gram negatif lebih tebal
daripada bakteri gram positif
c. jika ditetesi dengan pewarnaan gram,
peptidoglikan bakteri gram positif akan berwarna
merah
d. peptidoglikan bakteri gram positif lebih
tebal daripada bakteri gram negatif
e. jika ditetesi dengan pewarnaan gram,
117

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
peptidoglikan bakteri gram negatif akan berwarna
ungu
Perhatikan gambar berikut. ✓ ✓ ✓

24

Berdasarkan gambar reproduksi bakteri tersebut,


terlihat bahwa perpindahan materi genetik saluran
diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Cara
reproduksi tersebut termasuk…
a. transduksi
b. pembelahan biner
c. transformasi
d. fragmentasi
e. konjugasi
Sel bakteri sama seperti sel tumbuhan karena ✓ ✓ ✓ C1, K
mempunyai dinding sel. Akan tetapi,
struktur dinding sel bakteri berbeda dengan
25
tumbuhan, karena struktur sel bakteri terdiri dari …
a. lipid
b. lignin
118

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
c. selulosa
d. peptidoglikan
e. Hemiselulosa
Seorang ilmuwan Rusia yang melakukan percobaan ✓ ✓ ✓
dengan menyaring getah tembakau berpenyakit
dengan saringan yang didesain khusus untuk
menyaring bakteri adalah ….
26 a. Dimitri Ivanowsky
b. Adolf Mayer
c. Martinus Beijerinck
d. Wendell Stanley
e. Stanley PrusinerPerhatikan gambar berikut.
Perhatikan gambar dibawah ini! ✓ ✓ ✓

27
Bagian tubuh bakteri yang ditunjukkan oleh no.9
berfungsi sebagai ... .
a. Pelindung terluar tubuh bakteri
b. Alat pergerakan
c. Alat untuk melekat dengan bakteri lain
d. Pembawa informasi genetic
e. Pemberi bentuk sel
119

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
Salah satu contoh pemanfaatan bakteri dalam ✓ ✓ ✓
pengelolaan lingkungan adalah … .

a. Sebagai bio-remediasi pengolahan


limbah
28 b. Pembuatan yoghurt
c. Meningkatkan daya serap tanaman
d. Sebagai filtrasi udara kotor
e. Sebagai sumber makanan biota laut

Bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan ✓ ✓ ✓


peptidoglikan yang tebal dinamakan bakteri ...
a. anaerob
29 b. Gram-positif
c. heterotrof
d. Gram-negatif
e. aerob
Rambut-rambut halus pada bakteri dinamakan ... ✓ ✓ ✓
a. silia
b. pilus
30 c. endospora
d. flagela
e. bulu cambuk

Perhatikan gambar koloni berikut! ✓ ✓ ✓

31
120

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
Koloni
bakteri
streptokokus
yaitu huruf ...
a. A

b. B
c. C
d. D
e. E
Bakteri yang mempunyai cambuk (flagela) tersebar ✓ ✓ ✓ C1, K
di seluruh permukaan sel yaitu ...
a. monotrik
32 b. amfitrik
c. lopotrik
d. artrik
e. peritrik

Jika diberi pewarnaan Gram, maka Bakteri Gram- ✓ ✓ ✓


positif akan berwarna ...
a. hijau kebiruan
33 b. ungu
c. merah muda
d. merah
e. biru
Bakteri ada yang mempunyai kemampuan ✓ ✓ ✓
34 melakukan gerakan/lokomosi. Struktur sel bakteri
yang mendukung kemampuan tersebut yaitu ...
121

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
a. klorosom
b. fimbria
c. flagela/flagelum
d. pilus
e. kapsul

Penyebab TBC yaitu Mycobacteriumtuberculosis ✓ ✓ ✓


merupakan jenis bakteri yang hidup pada paru-paru
manusia. Bakteri tersebut termasuk…
a. kemoautotrof
35 b. aerobik
c. saprofit
d. anaerobik
e. parasit

Bakteri mempunyai kemampuan untuk melakukan ✓ ✓ ✓ C1, K


reproduksi secara seksual, yaitu melalui ...
a. pembelahan sel
36 b. perkawinan antara bakteri betina dan jantan
c. pertukaran materi rekombinasi/genetik
d. perkawinan yang bersifat hermafrodit
e. fragmentasi

Setelah melakukan rekombinasi gen, maka Bakteri ✓ ✓ ✓


kemudian akan ...
37 a. ukurannya membesar
b. mempunyai sifat baru
c. melahirkan sel-sel baru
122

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
d. membentuk sel-sel baru
e. membelah diri

Di bawah ini yang termasuk contoh bakteri ✓ ✓ ✓ C1, K


metanogen, yaitu ...
a. E. coli
38 b. Halobacterium
c. Thermoplasma
d. Methanobacterium
e. Sulfolobus

Contoh bakteri yang menyebabkan penyakit pada ✓ ✓ ✓ C1, K


manusia yaitu ...
a. Mycobacterium tuberculosis
39 b. Sulfolobus
c. Nitrosomonas
d. Lactobacillus bulgaricus
e. Pseudomonas solanacearum

Bahan makanan agar tetap segar dalam waktu lama ✓ ✓ ✓ C1, K


harus diawetkan. Yang bukan merupakan cara
pengawetan susu agar tetap segar yaitu ...
a. pengasinan
b. pasteurisasi
40
c. pengeringan
d. pemanasan pada suhu 70 derajat Celcisus yang
diulang-ulang
e. sterilisasi
123

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
3.1. Menjelaskan ruang Perhatikan hal-hal berikut ini! ✓ ✓ ✓
lingkup biologi (1). Sel
(permasalahan pada (2). Molekul
berbagai obyek biologi
(3). Organisme
dan tingkat organisasi
kehidupan), melalui (4). Populasi
penerapan metode (5). Sistem organ
ilmiah dan prinsip (6). Jaringan
keselamatan kerja (7). Komunitas
(8). Ekosistem
(9). Biosfer
1 (10). Bioma
(11). Organ

Urutan tingkatan organisasi kehidupan yang tepat


dimulai dari tingkatan yang paling sederhana hingga
tingkatan yang paling kompleks adalah . . . .
A. 1 – 2 – 6 – 11 – 5 – 3 – 4 – 7 – 8 – 9 – 10
B. 2 – 1 – 6 – 11 – 5 – 3 – 4 – 7 – 8 – 10 – 9
C. 2 – 6 – 1 – 11 – 5 – 4 – 3 – 7 – 8 – 10 – 9
D. 2 – 10 – 11 – 1 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 -8 – 9
E. 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 1 – 2 – 10 – 11
Perhatikan pernyataan di bawah ini! ✓ ✓ ✓
(1) kumpulan kelelawar di Goa Kalong
(2) kumpulan sapi dan kumpulan kambing yang
2 terdapat dalam padang rumput
(3) kumpulan belalang dan ulat yang memakan padi
(4) kumpulan seluruh manusia di bumi telah
mencapai angka 7.6 miliar jiwa
124

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
(5) kumpulan sistem organ yang menyusun tubuh
seseorang

Dari pernyataaan di atas yang merupakan contoh dari


populasi ditunjukkan oleh nomor . . . .

A. 1 dan 3
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5
Pak Dirga mengalami gangguan fungsi ginjal berupa ✓ ✓ ✓
pembentukan materi keras menyerupai batu yang
berasal dari mineral dan garam di dalam ginjal.
Berdasarkan tingkat organisasi kehidupan, bagian
tubuh Pak Dirga yang memiliki gangguan dipelajari
pada tingkat . . . .
3
A. Organ
B. Jaringan
C. Organisme
D. Sistem organ
E. Sistem jaringan

Penebangan hutan dan pencemaran air sungai dapat ✓ ✓ ✓


menyebabkan banyak organisme kematian, selain itu
4
kegiatan tersebut juga dapat menyebabkan perubahan
struktur tanah serta terjadinya perubahan suhu
125

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
lingkungan. Peristiwa tersebut merupakan contoh
permasalahan biologi yang terjadi pada tingkat . . . .

A. Bioma
B. Populasi
C. Ekosistem
D. Organisme
E. Komunitas
Seorang siswa melakukan penelitian dengan judul ✓ ✓ ✓
“Pengaruh Pemberian Air Kelapa terhadap
Pertumbuhan Tanaman Vanda sp.” Berdasarkan judul
penelitian tersebut, yang merupakan variabel bebas
dan variabel terikat secara berurutan adalah . . . .

5 A. Air kelapa dan penyinaran


B. Pertumbuhan tanaman Vanda sp. dan air kelapa
C. Pertumbuhan tanaman Vanda sp. dan penyinaran
D. Jenis tanaman dan pertumbuhan tanaman Vanda
sp.
E. Konsentrasi air kelapa dan pertumbuhan
tanaman Vanda sp.
Perhatikan data hasil observasi berikut ini! ✓ ✓ ✓
(1) Panjang daun
(2) Rasa buah
(3) Diameter batang
6
(4) Tekstur buah
(5) Karakteristik batang
(6) Panjang batang
126

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
Dari data hasil observasi tersebut yang termasuk data
kuantitatif adalah . . . .
A. 1, 2, dan 4
B. 1, 3, dan 5
C. 1, 3, dan 6
D. 2, 3, dan 6
E. 2, 4, dan 5
Seorang siswa melakukan percobaan, dengan cara ✓ ✓ ✓ C2, K
mengisi empat gelas beker yang diberi nomor I
sampai IV dengan volume air kolam yang sama, lalu
menempatkan keempat gelas beker tersebut pada
kondisi suhu yang berbeda. Suhu gelas beker I, II, III,
dan IV divariasikan menggunakan pemansa air yang
dipertahankan pada suhu berturut yaitu 5oC, 15 oC, 25
o
C, dan 35 oC. Selanjutnya siswa memasukkan enam
ekor tungau kelapa (Aceria guerreronis) ke dalam
7
masing-masing gelas beker, sambal mencatat waktu
pemasukkan. Setelah satu jam tiga ekor Aceria
guerreronis dikeluarkan dari masing-masing gelas
beker lalu dilihat dibawah mikroskop. Aceria
guerreronis memiliki tubuh transparan yang dapat
jelas teramati dengan mikroskop cahaya. Denyut
jantung Aceria guerreronis diamati dan dicatat dalam
satuan denyut per menit. Hasil pengamatan
ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
127

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak

Kesimpulan yang tepat berdasarkan hasil penelitian di


atas adalah . . . .
A. Suhu tidak mempengaruhi rata-rata denyut
jantung Aceria guerreronis
B. Suhu berpengaruh terhadap rata-rata denyut
jantung Aceria guerreronis
C. Semakin rendah suhu, semakin tinggi rata-rata
denyut jantung Aceria guerreronis
D. Waktu pemasukan dan pengeluaran Aceria
guerreronis mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan Aceria guerreronis
E. Aceria guerreronis dapat diamati di bawah
mikroskop dan memperlihatkan rata-rata denyut
jantung/menit.
Rossa sedang melakukan pengamatan terhadap suatu ✓ ✓ ✓ C2, K
jenis tumbuhan yang baru Ia temukan di hutan.
8
Pengamatan yang dilakukan oleh Rossa meliputi
struktur morfologi dan anatomi tumbuhan tersebut
128

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
sehingga diharapkan nama tumbuhan dan kelompok
tumbuhan tersebut dapat diketahui. Cabang ilmu
biologi yang sangat berkaitan untuk mengetahui nama
dan kelompok tumbuhan yang dilakukan oleh Rossa
adalah . . . .
A. Fisologi
B. Patologi
C. Tertologi
D. Taksonomi
E. Paleontologi
Raya ingin menumbuhkan biji kacang hijau di dalam ✓ ✓ ✓ C2, K
media tanam. Pada percobannya, Raya membuat
media tanam berupa campuran antara sekam bakar,
sekam kering, dan dicampur dengan pupuk kompos.
Selanjutnya, Raya meletakkan beberapa biji kacang
hijau di media tanam tersebut. Setelah beberapa hari
kemudian, ternyata biji kacang hijau tersebut tidak
tumbuh sama sekali. Raya tidak tinggal diam dengan
9 hasil percobannya. Raya mencari penyebab tidak
tumbuhnya biji kacang hijau tersebut. Sikap yang
dilakukan Raya menujukkan sikap ilmiah seorang
peneliti, yaitu . . . .
A. ulet dan gigih
B. berani mencoba
C. bertanggung jawab
D. terbuka dan fleksibel
E. memiliki rasa ingin tahu
129

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
Berikut merupakan hal-hal prinsip keselamatan kerja ✓ ✓ ✓ C1, K
yang harus diperhatikan, kecuali . . . .
A. Diperbolehkan makan, minum, dan merokok
di laboratorium
B. Melaporkan setiap kecelakaan yang terjadi
meskipun kecelakaan itu kecil
10
C. Membersihkan peralatan yang digunakan dan
mengembalikkan di tempat semula
D. Memahami rambu-rambu keselamatan kerja di
laboratorium dan melaksanakannya dengan baik
E. Mengetahui tempat alat pemadam kebakaran dan
Kotak PPPK serta tahu cara penggunaannya
3.2. Menganalisis Negara Indonesia merupakan negara dengan jumlah ✓ ✓ ✓
berbagai tingkat penduduk lebih dari 200 juta jiwa. Hal ini
keanekaragaman hayati menyebabkan kebutuhan lahan untuk pemukiman dan
di Indonesia beserta
investasi sector pertanian semakin meningkat. Di sisi
ancaman dan
pelestariannya beserta lain, Indonesia juga merupakan negara dengan
ancaman dan Kawasan hutan terluas yaitu sekitar 128 juta. Akan
pelestariannya tetapi, angka deforestasi (hilangnya hutan) Indonesia
11 periode 2014-2015 mencapai 1,09 hektar dan periode
2015-2017 mencapai 0,63 hektar. Berdasarkan
pemahaman kalian, setujukah kalian jika hutan di
Indonesia dialihfungsikan menjadi lahan pemukiman
dan pertanian?

A. Setuju, karena angka deforestasi di Indonesia


masih rendah sehingga luas hutan yang ada
130

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
masih cukup untuk dialihfungsikan dalam
beberapa tahun ke depan
B. Tidak setuju, karena pengalihfungsian hutan
menjadi lahan pemukiman dan lahan
pertanian akan menyebabkan penurunan
keanekaragaman hayati
C. Setuju, karena pengalihfungsian hutan menjadi
lahan pertanian berpengauh positif terhadap
perkembangan sector pertanian di Indonesia
D. Tidak setuju, karena hutan yang dialihfungsikan
menyebabkan satwa liar menjadi menyerang
lahan pertanian warga
E. Tidak setuju, karena hutan merupakan sumber
pangan terbesar sehingga pengalihfungsian
hutan menjadi lahan pemukiman tidak
menghasilkan manfaat apapun
Perhatikan gambar berikut! ✓ ✓ ✓

Di halaman rumah Ibu Tari terdapat tanaman hias


12
salah satunya yaitu tanaman mawar. Warna-warni
yang terdapat pada bunga mawar di atas
menunjukkan keanekaragaman tingkat . . .

A. Gen
B. Jenis
131

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
C. Hayati
D. Spesies
E. Ekosistem
Keanekaragaman hayati menunjukkan keseluruhan ✓ ✓ ✓
variasi gen, jenis, dan ekosistem di suatu daerah.
Penyebab keanekragaman hayati ada dua faktor, yaitu
gen (faktor dalam) dan lingkungan (faktor luar).
Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi
menjadi tiga tingkat, yaitu keanekaragaman hayati
tingkat gen, keanekaragaman hayati tingkat jenis
(spesies), dan keanekaragaman hayati tingkat
ekosistem. Salah satu tingkat keanekaragaman hayati
13 yaitu tingkat gen dimana merupakan keanekaragaman
individu dalam satu jenis makhluk hidup. Dua
individu yang menempati daerah yang sama dapat
disebut satu jenis (spesies) apabila . . . .

A. penyusun gennya sama


B. cara reproduksinya sama
C. habitat dan makanannya sama
D. makanan dan tingkah lakunya sama
E. dapat saling kawin dan keturunannya fertil
Di antara pernyatan berikut ini yang tidak benar ✓ ✓ ✓
tentang daerah dan hewan Oriental di Indonesia
adalah . . . .
14
A. ditemukan hewan Primata
B. banyak ditemukan mamalia besar
132

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
C. tidak ditemukan mamalia berkantung
D. burung mempunyai warna bulu yang
menarik
E. wilayahnya meliputi Jawa, Sumatera, dan
Kalimantan
Perhatikan peta berikut ini! ✓ ✓ ✓

15 Berdasarkan peta tersebut, fauna yang terdapat pada


wilayah yang diapit oleh garis nomor 1 dan 2 adalah .
...
A. Anoa dan Maleo
B. Badak dam Anoa
C. Harimau dan Gajah
D. Tapir dan Kangguru
E. Cendrawasih dan Tapir
3.3. Menjelaskan Keanekaragaman makhluk hidup yang melimpah ✓ ✓ ✓
prinsip-prinsip sangat sulit dipelajari. Oleh karena itu, perlu
klasifikasi makhluk dilakukan pengelompokkan (klasifikasi) makhluk
16 hidup dalam lima
hidup. Manfaat dari klasifikasi makhluk hidup adalah
kingdom
untuk, kecuali . . . .
A. mengetahui ciri dan sifat masing-masing jenis
133

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
B. mengetahui manfaat masing-masing jenis
makhluk hidup
C. memprediksi kepunahan makhluk hidup di
masa depan
D. mengetahui adanya saling ketergantungan di
antara makhluk hidup
E. mengetahui kekerabatan antarmakhluk hidup
yang beraneka ragam
Sistem klasifikasi yang mengelompokkan makhluk ✓ ✓ ✓
hidup dengan lihat persamaan sejarah evolusi
makhluk hidup serta berdasarkan jauh dekatnya
hubungan kekerabatan antara takson yang satu
dengan yang lain adalah sistem klasifikasi . . . .
17
A. alami
B. buatan
C. divergen
D. filogenetik
E. konvergen
18 Perhatikan gambar di bawah ini! ✓ ✓ ✓
134

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak

Kunci dikotom yang sesuai untuk hewan pada gambar


di atas adalah . . . .
A. 1b – 2a – 4a
B. 1b – 4a
C. 1a – 4b – 5a
D. 1b – 4b
E. 1b – 2b – 4a
Perhatikan tabel di bawah ini! ✓ ✓ ✓
19
135

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak

Pasangan yang tepat antara kingdom dengan ciri-


cirinya ditunjukkan oleh huruf . . . .

A. A
B. B
C. C
D. D
E. E
Nama ilmiah lada adalah Piper nigrum, sedang nama ✓ ✓ ✓
ilmiah sirih adalah Piper betle. Hal ini berarti lada dan
sirih . . . .
A. spesies sama, genus sama
20
B. genus sama, famili berbeda
C. genus sama, spesies berbeda
D. spesies sama, genus berbeda
E. spesies, genus, dan famili berbeda
3.4. Menganalisis Cermati ciri-ciri virus berikut. ✓ ✓ ✓
21 struktur, replikasi dan (1) Virus dapat dikristalkan.
(2) Virus tidak melakukan metabolisme.
136

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
peran virus dalam (3) Virus dapat memperbanyak diri dalam sel
kehidupan hospesnya.
(4) Virus berukuran lebih besar dari bakteri.
(5) Virus mengandung asam nukleat berupa DNA
atau RNA.

Sejak lama penggolongan virus sebagai makhluk


hidup atau makhluk tidak hidup masih menjadi
perdebatan di kalangan ilmuwan. Virus dikatakan
sebagai makhluk tidak hidup karena memiliki ciri
nomor . . . .
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 4)
D. 3) dan 4)
E. 3) dan 5)
Perhatikan gambar virus berikut ✓ ✓ ✓

22

Struktur virus di atas berbentuk . . . dan yang


merupakan bagian dari materi genetik ditunjukkan
oleh nomor . . . .
137

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
A. Huruf T; 1
B. Polihedral; 2
C. Huruf T; 3
D. Batang; 4
E. Polihedral; 3
Berdasarkan gambar daur hidup virus, fase x, y, dan z ✓ ✓ ✓
secara berurutan adalah . . . .

23

A. adsorpsi, sintesis, lisis


B. penetrasi, lisis, sintesis
C. sintesis, replikasi, adsorpsi
D. replikasi, adsorpsi, sintesis
E. adsorpsi, penetrasi, sintesis
Perhatikan gejala penyakit yang disebabkan oleh ✓ ✓ ✓
virus berikut.
(1) Sakit kepala
24
(2) Sering mual dan muntah
(3) Sakit pada tenggorokan disertai demam tinggi
(4) Tulang belakang dan tulang leher terasa kaku
138

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
(5) Penderita yang umumnya anak-anak mengalami
kelumpuhan

Berdasarkan gejala-gejalanya, jenis penyakit yang


dimaksud adalah . . . .
A. Influenza
B. Hepatitis
C. Herpes
D. Cacar
E. Polio
3.5. Mengidentifi-kasi Kingdom Monera merupakan satu-satunya kingdom ✓ ✓ ✓
struktur, cara hidup, yang anggotanya memiliki sel bersifat prokariotik.
reproduksi dan peran Sedangkan Kingdom Protista, Fungi, Plantae, dan
bakteri dalam
Animalia merupakan kingdom-kingdom yang seluruh
kehidupan
anggotanya memiliki sel bersifat eukariotik. Berikut
ini merupakan hal yang benar tentang sel prokariotik
25
yaitu . . . .
A. Bersifat patogen
B. Tidak mempunyai dinding sel
C. Tidak mempunyai sitoplasma
D. Tidak mempunyai mitokondria
E. Tidak mempunyai membran inti sel
Kingdom monera dibedakan menjadi dua kelompok ✓ ✓ ✓ C1, K
besar, yaitu: Archaebacteria dan Eubacteria. Suatu
bakteri digolongkan ke dalam Archaebacteria jika . . .
26
A. tidak memiliki dinding sel
B. tidak memiliki membran inti
C. tidak memiliki materi genetik
139

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
D. tidak memiliki peptidoglikan dalam dinding
selnya
E. tidak memiliki peptidoglikan dalam membran
selnya
Bakteri merupakan makhluk hidup,sehingga salah ✓ ✓ ✓
satu cirinya yaitu dapat melakukan reproduksi.
Diketahui reproduksi bakteri dapat dilakukan secara
aseksual dan paraseksual. Jenis proses reproduksi
secara paraseksual (rekombinasi) dengan cara
27 membuat jembatan pillus dinamakan . . . .
A. Pembelahan biner
B. Transformasi
C. Transduksi
D. Konjungsi
E. Konjugasi
Perhatikan bentuk bakteri berikut! ✓ ✓ ✓

28
140

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
Bentuk bakteri Diplococcus pneumoniae penyebab
pneumonia dan Vibrio cholerae penyebab penyakit
kolera secara berurutan ditunjukkan oleh huruf . . .

A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 2 dan 5
E. 3 dan 5
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen untuk ✓ ✓ ✓
melakukan metabolisme. Bakteri dibedakan menjadi
bakteri aerob dan anaerob. Bakteri anaerob berbeda
dengan aerob karena . . . .
29 A. bakteri aerob hidup tanpa oksigen
B. bakteri aerob hidup di tempat yang lembab
C. bakteri anaerob hidup tanpa oksigen bebas
D. bakteri anaerob hidup di tempat yang kering
E. bakteri anaerob hidup dengan adanya oksigen
Perhatikan tabel di bawah ini! ✓ ✓ ✓

30

Pasangan yang tepat antara nama bakteri dengan


peranannya ditunjukkan oleh huruf . . . .

A. A
141

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
B. B
C. C
D. D
E. E
3.6. Mengelompokkan Perhatikan gambar organisme berikut! ✓ ✓ ✓
protista berdasarkan
ciri-ciri umum kelas
dan mengaitkan
peranannya dalam
kehidupan

31
Dari gambar ketiga organisme tersebut
dikelompokkan ke dalam protozoa karena . . . .
A. Bersifat parasit dengan inti eukariotik
B. Cara hidup heterotroph sebagai parasit
C. Bentuk morfologi yang berbeda-beda
D. Bersel satu dan memiliki alat gerak
E. Hidup soliter dan tidak memiliki alat gerak
Berikut adalah tahapan konjugasi dari Paramecium ✓ ✓ ✓
sp.
1. Dua Paramecium sp. dan saling mendekat
32 2. Pertukaran mikronukleus
3. Pembelahan mitosis menjadi 2 mikronukleus
4. Pembelahan meiosis menghasilkan 4
mikronukleus haploid
142

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
5. Terjadi kerusakan mikronukleus, hingga tersisa
1
6. Kedua sel saling memisahkan diri

Urutan yang benar untuk menggambarkan proses


konjugasi adalah . . . .

A. 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
B. 1, 3, 4, 5, 2, dan 6
C. 1, 4, 5, 3, 2, dan 6
D. 1, 3, 5, 4, 2, dan 6
E. 1, 2, 4, 5, 3, dan 6
John dan kawan-kawannya mengamati sesuatu ✓ ✓ ✓
makhluk kecil di bawah mikroskop. Mereka melihat
makhluk kecil tersebut bergerak-gerak, dengan ciri-
ciri gerakan sangat cepat, mempunyai bulu cambuk,
dan hanya terdiri dari satu sel sehingga John dan
kawan-kawan berkesimpulan bahwa makhluk hidup
33
kecil ini adalah . . . .
A. Cilliata
B. Sporozoa
C. Flagellata
D. Rhizopoda
E. Foraminifera
Di bawah ini ciri-ciri protista: ✓ ✓ ✓
(1) Tipe prokariotik
34
(2) Pada umumnya berklorofil
(3) Membuat makanan sendiri
143

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
(4) Bersifat fagositosis
(5) Memiliki pirenoid yang berfungsi menyimpan
amilum
(6) Habitat di tempat lembap dan lingkungan berair

Ciri-ciri yang hanya dimiliki oleh protista mirip


tumbuhan adalah . . . .
A. (1), (2), dan (4)
B. (1), (3), dan (6)
C. (2), (3), dan (5)
D. (2), (4), dan (6)
E. (3), (4), dan (5)
Berikut merupakan ciri-ciri dari kelompok protista ✓ ✓ ✓
mirip tumbuhan.
(1) Secara umum bersifat uniseluler
(2) Hampir keseluruhannya hidup di perairan laut
(3) Reproduksi seksualnya dengan cara penyatuan
gamet yang berlainan jenis
(4) Memiliki klorofil a dan c, karoten, santofil
35 (5) Pigmen dominannya fikosantin

Uraian di atas merupakan ciri dari kelompok alga . . .


.

A. Rhodophyta
B. Chrysophyta
C. Phaeophyta
D. Cyanophyta
144

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
E. Phaeophyta
Jenis Alga yang dapat dibuat sebagai bahan agar-agar ✓ ✓ ✓
adalah Eucheuma, Gelidium dan Gracillaria. Alga
tersebut merupakan anggota kelompok . . . .

36 A. Rhodophyta
B. Chrysophyta
C. Phaeophyta
D. Cyanophyta
E. Phaeophyta
Bersamaan dengan keluarnya cairan ludah nyamuk ✓ ✓ ✓
saat menghisap darah manusia maka ada
kemungkinan masuknya Plasmodium ke dalam
manusia, yaitu dalam bentuk . . . .
37 A. Ookinet
B. Gametosit
C. Tropozoit
D. Sporozoit
E. Merozoit
Perhatikan gambar Protozoa berikut! ✓ ✓ ✓

38
145

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
Berdasarkan gambar, makhluk hidup tersebut adalah
…..
A. Euglena viridis kelas Flagellata
B. Paramecium caudatum kelas Cilliata
C. Paramecium caudatum kelas Flagellata
D. Paramecium caudatum kelas Rhizopoda
E. Euglena viridis kelas Cilliata
Perhatikan ciri-ciri protista mirip jamur di bawah ini! ✓ ✓ ✓
1. Habitatnya di air
2. Saprofit pada ikan mati atau bangkai hewan air
lainnya
3. Dapat menjadi pathogen bagi ikan sehat saat ikan
stress, cedera, gizi buruk, dan system pertahanan
tubuh menurun
39
Ciri-ciri tersebut dimiliki oleh . . . .
A. Saprolegnia sp.
B. Achyla sp.
C. Plasmophora viticola
D. Phytium sp.
E. Phytophora infestanas
Kelompok protozoa yang dapat menyebabkan ✓ ✓ ✓ C1, F
penyakit tidur dengan hospes perantaranya adalah
lalat tse-tse adalah . . . .
40 A. Entamoeba histolytica
B. Trichomonas vaginalis
C. Toxoplasma gondii
D. Leishmania donovani
146

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
E. Trypanosoma gambiense
3.1 Menjelaskan ruang Seorang peneliti tidak hanya mengandalkan otak ✓ ✓ ✓
lingkup biologi yang cerdas, tetapi harus memiliki sikap ilmiah. Sikap
(permasalahan pada ilmiah tersebut juga dapat diterapkan dalam
berbagai obyek biologi
kehidupan sehari-hari. Sebutkan sikap-sikap ilmiah
dan tingkat organisasi
kehidupan), melalui yang harus dimiliki oleh seorang peneliti! (minimal 5)
penerapan metode
ilmiah dan prinsip Jawaban
keselamatan kerja
Sikap-Sikap Ilmiah
41 • Rasa ingin tahu yang tinggi
• Jujur
• Objektif
• Berpikir secara terbuka
• Memiliki kepedulian
• Teliti
• Tekun
• Berani dan santun
• Kepedulian terhadap lingkungan
3.2 Menganalisis Keseimbangan makhluk hidup dapat terganggu jika ✓ ✓ ✓
berbagai tingkat keadaan lingkungannya berubah. Apa akibat yang
keanekaragaman hayati terjadi jika hutan dijadikan areal perindustrian?
di Indonesia beserta
42 ancaman dan Jawaban
pelestariannya beserta
ancaman dan • Menurunnya jumlah keanekaragaman hayati
pelestariannya
• Hilangnya resapan air, sehingaa dapat
menyebabkan erosi maupun banjir
147

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
• Menurunnya jumlah kadar oksigen di bumi
3.3 Menjelaskan Pemberian nama ilmiah merupakan suatu hal yang ✓ ✓ ✓
prinsip-prinsip sangat penting dalam kegiatan klasifikasi makhluk
klasifikasi makhluk hidup. Di Indonesia, banyak makhluk hidup dari jenis
hidup dalam lima
yang sama memiliki sebutan berbeda di setiap daerah.
kingdom
Bahkan, ada makhluk hidup dengan sebutan sama,
namun jenisnya berbeda. Oleh karena itu, adanya
nama ilmiah memiliki peranan yang sangat besar.
Nama ilmiah yang diberikan kepada makhluk hidup
dikenal di seluruh dunia. Sistem tata nama ilmiah
pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus
yang disebut dengan system Binomial Nomenclature.
43 Bagaimana cara pemberian nama spesies dengan
prinsip Binomial nomenclature?

Jawaban

• Menggunakan Bahasa latin


• Terdiri atas dua kata
• Kata pertama menunjuukan genus dan diawali
huruf besar
• Kata kedua menunjukkan petunjuk spesies dan
diawali huruf kecil
• Diberi garis bawah terpisah atau cetak miring
3.4 Menganalisis Penyakit influenza adalah penyakit yang disebabkan ✓ ✓ ✓
struktur, replikasi dan oleh virus yang menyerang saluran pernapasan. Apa
44 peran virus dalam tindakan yang tepat jika terserang influenza?
kehidupan
148

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
Jawaban

• Menutup mulut dan hidung menggunakan tissue


atau sapu tangan Ketika bersin atau batuk
• Membiasakan hidup bersih
• Menggunakan masker
• Rutin mencuci tangan
• Istirahat yang cukup
• Makan makanan yang bergizi dan seimbang
• Berolah raga
3.6 Mengelompok-kan Sebutkan 4 peran menguntungkan dari protista! ✓ ✓ ✓
protista berdasarkan
ciri-ciri umum kelas Jawaban
dan mengaitkan
peranannya dalam • Sebagai fioplankton dalam rantai makanan
kehidupan • Sebagai bahan konsumsi
45
• Sebagai bahan penggosok, bahan pembuat
isolasi
• Sebagai bahan pembuatan agar-agar
• Petunjuk adanya lapisan minyak bumi
• Sebagai dekomposer
3.1 Menjelaskan ruang Seseorang yang sering merokok akan mengalami ✓ ✓ ✓
lingkup biologi kerusakan pada salah satu organ pernapasannya. Oleh
(permasalahan pada karena itu, sebaiknya diperiksa oleh dokter yang ahli
berbagai obyek biologi dalam bidang ilmu …
1
dan tingkat organisasi a. Endokrinologi
kehidupan), melalui b. Kriminologi
penerapan metode c. Kardiologi
d. Embriologi
149

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
ilmiah dan prinsip e. Pulmonologi
keselamatan kerja Hal pertama seorang peneliti dalam melakukan ✓ ✓ ✓
penelitian berdasarkan metode ilmiah ialah karena
adanya …
a. Dana yang cukup besar
2 b. Keuntungan dari hasil penelitian
c. Pertanyaan yang muncul atas fenomena
yang terjadi
d. Ingin mendapat gelar
e. Unsur ketidaksengajaan
Jika Anton mampu menguasai mikroskop dengan ✓ ✓ ✓
baik berarti dia telah menguasai …
a. Perumusan masalah
3 b. Penentuan hipotesis dan tujuan
c. Metode penelitian
d. Penyajian hasil
e. Pengumpulan literatur
Pengumpulan literatur yang baik dapat dilakukan ✓ ✓ ✓
dengan mendapatkan sumber dari, kecuali …
a. Seminar ilmiah
4 b. Buku ensiklopedia
c. Jurnal
d. Situs internet
e. Social media
Di suatu tempat terdapat kumpulan kelompok ✓ ✓ ✓
belalang, kelompok semut dan kelompok padi.
Kumpulan tersebut akan membentuk …
5 a. Ekosistem
b. Komunitas
c. Bioma
d. Biosfer
150

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
e. Lingkungan
3.2 Menganalisis Organisme yang menunjukkan berbagai macam ✓ ✓ ✓
berbagai tingkat variasi pada komunitas ekosistem dan spesies dapat
keanekaragaman hayati menimbulkan …
di Indonesia beserta a. Varietas
6
ancaman dan b. Spesies baru
pelestariannya beserta c. Populasi
ancaman dan d. Biodiversitas
pelestariannya e. Habitat baru
Garis yang memisahkan jenis fauna Indonesia bagian ✓ ✓ ✓
timur dengan bagian tengah adalah garis …
a. Weber
7 b. Khatulistiwa
c. Wales
d. Lintang
e. Bujur
Berikut ini yang termasuk fauna tipe Australis adalah ✓ ✓ ✓

a. Anoa, komodo, dan kuskus
b. Gajah, badak bercula satu, dan burung
8 merak
c. Kanguru, cendrawasih, dan burung
kasuari
d. Anoa, gajah, dan badak jawa
e. Komodo, babirusa, dan beruang
Berikut ini adalah aktivitas manusia yang dapat ✓ ✓ ✓ C2, K
menyebabkan punahnya hewan atau tumbuhan,
kecuali …
9
a. Membangun tempat tinggal baru dalam
hutan
b. Memburu hewan langka
151

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
c. Membuat cagar alam
d. Perluasan lahan pertanian
e. Membuat pertambangan
Tempat pelestarian di luar habitat aslinya yang berada ✓ ✓ ✓
di Indonesia adalah …
a. Cagar Alam Pangandaran
10 b. Taman Nasional Baluran
c. Suaku Margasatwa Pulau Komodo
d. Taman Safari Bogor
e. Taman Nasional Bukit Batu
3.3 Menjelaskan Makhluk hidup dibagi menjadi 2 kingdom. ✓ ✓ ✓
prinsip-prinsip Pernyataan ini dikemukakan oleh …
klasifikasi makhluk a. Carolus Linnaeus
11 hidup dalam lima b. Charles Darwin
kingdom c. JB De Lamarck
d. Albert Einstein
e. Aristoteles
Pemberian tata nama ganda diatur dalam kode ✓ ✓ ✓
Internasional yang disebut dengan …
a. Binomial nomenklatur
12 b. Pengelompokan
c. Kunci determinasi
d. Identifikasi
e. Klasifikasi
Tingkat terendah dari klasifikasi tumbuhan dan ✓ ✓ ✓
hewan adalah …
a. Kingdom
13 b. Kelas
c. Spesies
d. Divisi
e. Filum
152

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
Pisang, mangga, kelengkeng dan durian ✓ ✓ ✓
dikelompokkan dalam tumbuhan buah-buahan,
pengklasifikasian ini tergolong dalam klasifikasi
sistem …
14 a. Natural
b. Manfaat
c. Artifisial
d. Buatan
e. Praktis
Pada taksonomi dari kingdom ke spesies kondisi ✓ ✓ ✓
jumlah makhluk hidup yang berbeda dalam setiap
takson akan …
a. Semakin sedikit
15
b. Semakin banyak
c. Berubah-ubah
d. Mengikuti posisi
e. Taksonnya konstan
3.4 Menganalisis Virus dapat dikelompokan sebagai makhluk hidup, ✓ ✓ ✓ C1, K
struktur, replikasi dan sebab …
peran virus dalam a. Memiliki selubung protein
16 kehidupan b. Dapat diperbanyak di medium agar-agar
c. Bereproduksi di dalam sel inang
d. Memiliki DNA dan RNA
e. Membutuhkan makanan
Bakteriofage merupakan istilah yang digunakan ✓ ✓ ✓
untuk …
a. Bakteri yang memakan virus
17 b. Bakteri yang diserang virus
c. Virus yang menyerang bakteri
d. Virus yang diserang bakteri
e. Bakteri yang menginfeksi virus
153

Dimensi
Dimensi Proses Kognitif Kesesuaian
No. Kompetensi Dasar Butir Soal Pengetahuan Komentar/Saran

C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M Ya Tidak
Siklus hidup virus pada sel inang tanpa menyebabkan ✓ ✓ ✓
kerusakan atau pecah membran sel inang disebut
siklus …
a. Litik
18
b. Lisogenik
c. Penetrasi
d. Absorpsi
e. Replikasi
Salah satu pemanfaatan dari virus adalah sebagai ✓ ✓ ✓ C1, K
vaksin. Vaksin adalah …
a. Virus yang sudah dilemahkan
b. Bakteri yang mengandung virus dan sudah
19
mati
c. Cairan berisi virus yang siap bereproduksi
d. Zat yang mengandung virus dan bakteri
e. Suplemen penambah daya tahan tubuh
Virus yang menyerang manusia dan kera dengan ✓ ✓ ✓
gejala pendarahan di dalam dan di luar tubuh adalah

a. Virus herpes
20
b. Virus SARS
c. Virus kanker serviks
d. Virus campak
e. Virus ebola
154

Lampiran 3 Hasil Uji Validasi oleh Pengamat II

Nama Pengamat : Dr. Nengsih Juanengsih, M. Pd.


Kesesuaian Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi Pengetahuan
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241

Lampiran 4 Tabel Kontingensi Kesepakatan Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi Pengetahuan
Soal PAS Biologi

Soal PAS Biologi Sekolah A


1. Kesesuaian Soal berdasarkan Dimensi Proses Kognitif

Dimensi
Proses C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah
Kognitif
12, 15, 16,
18, 19, 20,
C1 22 28 14
21, 23, 25,
26, 27, 29
1, 3, 5, 6,
8, 10, 11,
C2 2 13, 14, 4, 7, 9 16
17, 24,
30

C3

C4

C5

C6

Jumlah 13 12 1 4 0 0 30

2S 2 X 24 48
KK = = = = 0,8
N1 + N2 30 + 30 60

2. Kesesuaian Soal berdasarkan Dimensi Pengetahuan


Dimensi
Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif Jumlah
Pengetahuan

Faktual 21, 25, 26 3


1, 3, 4, 6, 7,
8, 9, 10, 11,
Konseptual 2, 16 26
12, 13, 14,
15, 17, 18,
242

19, 20, 22,


23, 24, 27,
28, 29, 30
Prosedural 5 1

Metakognitif 0

Jumlah 5 24 1 0 30

2S 2 X 28 56
KK = = = = 0,93
N1 + N2 30 + 30 60

Soal PAS Biologi Sekolah B


1. Kesesuaian Soal berdasarkan Dimensi Proses Kognitif

Dimensi
Proses C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah
Kognitif
1, 2, 3, 4, 5,
6, 9, 13, 14,
15, 16, 18,
19, 20, 21, 7, 10, 11,
C1 22, 26, 27, 23, 25, 17 37
28, 29, 30, 36, 40
31, 32, 33,
34, 35, 37,
38, 39

C2 8, 12, 24 3

C3 0

C4 0

C5 0

C6 0

Jumlah 29 10 0 1 0 0 40
243

2S 2 X 32 64
KK = = = = 0,8
N1 + N2 40 + 40 80
2. Kesesuaian Soal berdasarkan Dimensi Pengetahuan
Dimensi
Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif Jumlah
Pengetahuan
15, 16, 26,
Faktual 4
30
1, 2, 3, 5, 6, 7, 8,
9, 10, 11, 12, 14,
17, 18, 19, 21,
4, 13, 20,
Konseptual 22, 23, 24, 25, 36
32, 38, 39
27, 28, 29, 31,
33, 34, 35, 36,
37, 40
Prosedural 0

Metakognitif 0

Jumlah 10 30 0 0 40

2S 2 X 34 68
KK = = = = 0,85
N1 + N2 40 + 40 80

Soal PAS Biologi Sekolah C


1. Kesesuaian Soal berdasarkan Dimensi Proses Kognitif
a. Soal Bentuk Pilihan Ganda

Dimensi
Proses C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah
Kognitif
1, 12, 15,
17, 19, 22,
23, 25, 27, 10, 26, 31,
C1 22
28, 30, 32, 40
34, 35, 36,
37, 38, 39
2, 3, 4, 5,
C2 6, 8, 9, 13, 7 16
14, 16, 20,
244

21, 24, 29,


33

C3 18 1

C4 11 1

C5 0

C6 0

Jumlah 18 19 1 1 1 0 40

2S 2 X 35 70
KK = = = = 0,87
N1 + N2 40 + 40 80

b. Soal Bentuk Esai

Dimensi
Proses C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah
Kognitif

C1 41, 43, 45 3

C2 44 1

C3 0

C4 42 1

C5 0

C6 0

Jumlah 3 1 0 1 0 0 5

2S 2 X 5 10
KK = = = =1
N1 + N2 5 + 5 10
245

2. Kesesuaian Soal berdasarkan Dimensi Pengetahuan


a. Soal Bentuk Pilihan Ganda
Dimensi
Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif Jumlah
Pengetahuan
15, 22, 28,
Faktual 40 5
38
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
10, 11, 12, 13, 14,
16, 17, 18, 19, 20,
Konseptual 8, 9 21, 23, 24, 25, 26, 35
27, 29, 30, 31, 32,
33, 34, 35, 36, 37,
39
Prosedural 0

Metakognitif 0

Jumlah 6 34 0 0 40

2S 2 X 37 74
KK = = = = 0,92
N1 + N2 40 + 40 80

b. Soal Bentuk Esai


Dimensi
Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif Jumlah
Pengetahuan

Faktual 0

Konseptual 41, 42, 43, 44, 45 5

Prosedural 0

Metakognitif 0

Jumlah 0 5 0 0 5

2S 2 X 5 10
KK = = = =1
N1 + N2 5 + 5 10
246

Soal PAS Biologi Sekolah D


1. Kesesuaian Soal berdasarkan Dimensi Proses Kognitif

Dimensi
Proses C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah
Kognitif
1, 4, 7, 8,
10, 11, 12,
C1 16, 19 14
13, 14, 17,
18, 20
2, 5, 6, 9,
C2 5
15

C3 0

C4 3 1

C5 0

C6 0

Jumlah 12 8 0 0 0 0 20

2S 2 X 17 34
KK = = = = 0,85
N1 + N2 20 + 20 40
2. Kesesuaian Soal berdasarkan Dimensi Pengetahuan
Dimensi
Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif Jumlah
Pengetahuan

Faktual 7, 10, 11 3
1, 2, 3, 4, 5,
6, 8, 9, 12,
Konseptual 13, 14, 15, 17
16, 17, 18,
19, 20
Prosedural 0

Metakognitif 0

Jumlah 3 17 0 0 20
247

2S 2 X 20 40
KK = = = =1
N1 + N2 20 + 20 40
248

Lampiran 5 Data Kemunculan dan Persentase Level Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi
Pengetahuan pada Soal PAS Biologi

1. Soal PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda pada Sekolah Negeri


Soal PAS Level Dimensi Proses Kognitif
Biologi C1 C2 C3 C4 C5 C6
A 2, 12, 15, 1, 3, 4, 5, 22 7, 9, 28
16, 18, 19, 6, 8, 10,
20, 21, 23, 11, 13, 14,
25, 26, 27, 17, 24, 30
29
∑ 13 13 1 3 0 0
% 43,33% 43,33% 3,33% 10% 0% 0%
B 1, 2, 3, 4, 7, 8, 10, 17
5, 6, 9, 13, 11, 12, 23,
14, 15, 16, 24, 25, 36,
18, 19, 20, 40
21, 22, 26,
27, 28, 29,
30, 31, 32,
33, 34, 35,
37, 38, 39
∑ 29 10 0 1 0 0
% 72,50% 25% 0% 2,50% 0% 0%

2. Soal PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda pada Sekolah Negeri


Soal PAS Level Dimensi Pengetahuan
Biologi Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif
A 2, 16, 21, 25, 26 1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 5
10, 11, 12, 13, 14,
15, 17, 18, 19, 20,
22, 23, 24, 27, 28,
29, 30
∑ 5 24 1 0
% 16,67% 80% 3,33% 0%
B 4, 13, 15, 16, 20, 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9,
26, 30, 32, 38, 39 10, 11, 12, 14, 17,
18, 19, 21, 22, 23,
24, 25, 27, 28, 29,
31, 33, 34, 35, 36,
37, 40
∑ 10 30 0 0
% 25% 75% 0% 0%
249

3. Soal PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda pada Sekolah Swasta


Soal PAS Level Dimensi Proses Kognitif
Biologi C1 C2 C3 C4 C5 C6
C 1, 12, 15, 2, 3, 4, 5, 18 11 7
17, 19, 22, 6, 8, 9, 10,
23, 25, 27, 13, 14, 16,
28, 30, 32, 20, 21, 24,
34, 35, 36, 26, 29, 31,
37, 38, 39 33, 40
∑ 18 19 1 1 1 0
% 45% 47,50% 2,50% 2,50% 2,50% 0%
D 1, 4, 7, 8, 2, 5, 6, 9, 3
10, 11, 12, 15, 16, 19
13, 14, 17,
18, 20
∑ 12 7 0 1 0 0
% 60% 35% 0% 5% 0% 0%

4. Soal PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda pada Sekolah Swasta


Soal PAS Level Dimensi Pengetahuan
Biologi Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif
C 8, 9, 15, 22, 28, 38 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
10, 11, 12, 13, 14,
16, 17, 18, 19, 20,
21, 23, 24, 25, 26,
27, 29, 30, 31, 32,
33, 34, 35, 36, 37,
39, 40
∑ 6 34 0 0
% 15% 85% 0% 0%
D 7, 10, 11 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9,
12, 13, 14, 15, 16,
17, 18, 19, 20
∑ 3 17 0 0
% 15% 85% 0% 0%

5. Soal PAS Biologi Bentuk Esai pada Sekolah Swasta


Soal PAS Level Dimensi Proses Kognitif
Biologi C1 C2 C3 C4 C5 C6
250

C 41, 43, 45 44 42
∑ 3 1 0 1 0 0
% 60% 20% 0% 20% 0% 0%

6. Soal PAS Biologi Bentuk Esai pada Sekolah Swasta


Soal PAS Level Dimensi Pengetahuan
Biologi Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif
C 41, 42, 43, 44, 45
∑ 0 5 0 0
% 0% 100% 0% 0%
251

Perhitungan Kemunculan Level Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi Pengetahuan

A. Soal PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda pada Sekolah Negeri


1. Soal PAS Biologi Sekolah A
a. ∑ C1 d. ∑ C4
13 3
% C1 = = 43,33% % C4 = = 10%
30 30
b. ∑ C2 e. ∑ C5
13 0
% C2 = = 43,33% % C5 = = 0%
30 30
c. ∑ C3 f. ∑ C6
1 0
% C3 = = 3,33% % C6 = = 0%
30 30

2. Soal PAS Biologi Sekolah B


a. ∑ C1 d. ∑ C4
29 1
% C1 = = 72,50% % C4 = = 2,50%
40 40
b. ∑ C2 e. ∑ C5
10 0
% C2 = = 25% % C5 = = 0%
40 40
c. ∑ C3 f. ∑ C6
0 0
% C3 = = 0% % C6 = = 0%
40 40

B. Soal PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda pada Sekolah Swasta


1. Soal PAS Biologi Sekolah C
a. ∑ C1 d. ∑ C4
18 1
% C1 = = 45% % C4 = = 2,50%
40 40
b. ∑ C2 e. ∑ C5
19 1
% C2 = = 47,50% % C5 = = 2,50%
40 40
c. ∑ C3 f. ∑ C6
1 0
% C3 = = 2,50% % C6 = = 0%
40 40
252

2. Soal PAS Biologi Sekolah D


a. ∑ C1 d. ∑ C4
12 1
% C1 = = 60% % C4 = = 5%
20 20
b. ∑ C2 e. ∑ C5
7 0
% C2 = = 35% % C5 = = 0%
20 20
c. ∑ C3 f. ∑ C6
0 0
% C3 = = 0% % C6 = = 0%
20 20
C. Soal PAS Biologi Bentuk Esai pada Sekolah Swasta
1. Soal PAS Biologi Sekolah C
a. ∑ C1 d. ∑ C4
3 1
% C1 = = 60% % C4 = = 20%
5 5
b. ∑ C2 e. ∑ C5
1 0
% C2 = = 20% % C5 = = 0%
5 5
c. ∑ C3 f. ∑ C6
0 0
% C3 = = 0% % C6 = = 0%
5 5
253

Perhitungan Kemunculan Level Dimensi Pengetahuan pada Soal PAS Biologi

A. Soal PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda pada Sekolah Negeri


1. Soal PAS Biologi Sekolah A
a. ∑ Pengetahuan Faktual
5
% Pengetahuan Faktual = = 16,67%
30
b. ∑ Pengetahuan Konseptual
24
% Pengetahuan Konseptual = = 80%
30
c. ∑ Pengetahuan Prosedural
1
% Pengetahuan Prosedural = = 3,33%
30
d. ∑ Pengetahuan Metakognitif
0
% Pengetahuan Metakognitif = = 0%
30

2. Soal PAS Biologi Sekolah B


a. ∑ Pengetahuan Faktual
10
% Pengetahuan Faktual = = 25%
40
b. ∑ Pengetahuan Konseptual
30
% Pengetahuan Konseptual = = 75%
40
c. ∑ Pengetahuan Prosedural
0
% Pengetahuan Prosedural = = 0%
40
d. ∑ Pengetahuan Metakognitif
0
% Pengetahuan Metakognitif = = 0%
40

B. Soal PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda pada Sekolah Swasta


1. Soal PAS Biologi Sekolah C
a. ∑ Pengetahuan Faktual
6
% Pengetahuan Faktual = = 15%
40
b. ∑ Pengetahuan Konseptual
34
% Pengetahuan Konseptual = = 85%
40
c. ∑ Pengetahuan Prosedural
0
% Pengetahuan Prosedural = = 0%
40
d. ∑ Pengetahuan Metakognitif
254

0
% Pengetahuan Metakognitif = = 0%
40
2. Soal PAS Biologi Sekolah D
a. ∑ Pengetahuan Faktual
3
% Pengetahuan Faktual = = 15%
20
b. ∑ Pengetahuan Konseptual
17
% Pengetahuan Konseptual = = 85%
20
c. ∑ Pengetahuan Prosedural
0
% Pengetahuan Prosedural = = 0%
20
d. ∑ Pengetahuan Metakognitif
0
% Pengetahuan Metakognitif = = 0%
20

C. Soal PAS Biologi Bentuk Esai pada Sekolah Swasta


1. Soal PAS Biologi Sekolah C
a. ∑ Pengetahuan Faktual
0
% Pengetahuan Faktual = = 0%
5
b. ∑ Pengetahuan Konseptual
5
% Pengetahuan Konseptual = = 100%
5
c. ∑ Pengetahuan Prosedural
0
% Pengetahuan Prosedural = = 0%
5
d. ∑ Pengetahuan Metakognitif
0
% Pengetahuan Metakognitif = = 0%
5
255

Lampiran 6 Perhitungan Tabel Taksonomi

1. Soal PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda pada Sekolah Negeri


a. Soal PAS Biologi A

Dimensi Dimensi Proses Kognitif


Total
Pengetahuan C1 C2 C3 C4 C5 C6
Faktual 2, 16, 21, 5
25, 26
Konseptual 12, 15, 1, 3, 4, 6, 22 7, 9, 24
18, 19, 8, 10, 11, 28
20, 23, 13, 14, 17,
27, 29 24, 30
Prosedural 5 1
Metakognitif 0
Total 13 13 1 3 0 0 30

Dimensi Dimensi Proses Kognitif Total


Pengetahuan C1 (%) C2 (%) C3 (%) C4 (%) C5 (%) C6 (%) (%)
Faktual 16,67 16,67
Konseptual 26,67 40 3,33 10 80
Prosedural 3,33 3,33
Metakognitif 0
Total (%) 43,34 43,33 3,33 10 0 0 100

b. Soal PAS Biologi B

Dimensi Dimensi Proses Kognitif


Total
Pengetahuan C1 C2 C3 C4 C5 C6
Faktual 4, 13, 15, 16, 10
20, 26, 30,
32, 38, 39
Konseptual 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 17 30
9, 14, 18, 19, 11, 12,
21, 22, 27, 23, 24,
28, 29, 31, 25, 36,
33, 34, 35, 37 40
Prosedural 0
Metakognitif 0
Total 29 10 0 1 0 0 40
256

Dimensi Dimensi Proses Kognitif Total


Pengetahuan C1 (%) C2 (%) C3 (%) C4 (%) C5 (%) C6 (%) (%)
Faktual 25 25
Konseptual 47,50 25 2,50 75
Prosedural 0
Metakognitif 0
Total (%) 72,50 25 0 2,50 0 0 100

2. Soal PAS Biologi Bentuk Pilihan Ganda pada Sekolah Swasta


a. Soal PAS Biologi C

Dimensi Dimensi Proses Kognitif


Total
Pengetahuan C1 C2 C3 C4 C5 C6
Faktual 15, 22, 28, 8, 9 6
38
Konseptual 1, 12, 17, 2, 3, 4, 5, 6, 18 11 7 34
19, 23, 25, 10, 13, 14,
27, 30, 32, 16, 20, 21,
34, 35, 36, 24, 26, 29,
37, 39 31, 33, 40
Prosedural 0
Metakognitif 0
Total 18 19 1 1 1 0 40

Dimensi Dimensi Proses Kognitif Total


Pengetahuan C1 (%) C2 (%) C3 (%) C4 (%) C5 (%) C6 (%) (%)
Faktual 10 5 15
Konseptual 35 42,50 2,50 2,50 2,50 85
Prosedural 0
Metakognitif 0
Total (%) 45 47,50 2,50 2,50 2,50 0 100

b. Soal PAS Biologi D

Dimensi Dimensi Proses Kognitif


Total
Pengetahuan C1 C2 C3 C4 C5 C6
Faktual 7, 10, 11 3
Konseptual 1, 4, 8, 12, 2, 5, 6, 9, 3 17
13, 14, 17, 15, 16, 19
18, 20
Prosedural 0
Metakognitif 0
Total 12 7 0 1 0 0 20
257

Dimensi Dimensi Proses Kognitif Total


Pengetahuan C1 (%) C2 (%) C3 (%) C4 (%) C5 (%) C6 (%) (%)
Faktual 15 15
Konseptual 45 35 5 85
Prosedural 0
Metakognitif 0
Total (%) 60 35 0 5 0 0 100

3. Soal PAS Biologi Bentuk Esai pada Sekolah Swasta


a. Soal PAS Biologi C

Dimensi Dimensi Proses Kognitif


Total
Pengetahuan C1 C2 C3 C4 C5 C6
Faktual 0
Konseptual 41, 43, 45 44 42 5
Prosedural 0
Metakognitif 0
Total 3 1 0 1 0 0 5

Dimensi Dimensi Proses Kognitif Total


Pengetahuan C1 (%) C2 (%) C3 (%) C4 (%) C5 (%) C6 (%) (%)
Faktual 0
Konseptual 60 20 20 100
Prosedural 0
Metakognitif 0
Total (%) 60 20 20 0 0 0 100

4. Rata-rata Pilihan Ganda pada Sekolah Negeri


Dimensi Dimensi Proses Kognitif Total
Pengetahuan C1 (%) C2 (%) C3 (%) C4 (%) C5 (%) C6 (%) (%)
Faktual 20,84 20,84
Konseptual 37,09 32,50 1,66 6,25 77,50
Prosedural 1,66 1,66
Metakognitif 0
Total (%) 57,93 34,16 1,66 6,25 0 0 100

5. Rata-rata Pilihan Ganda pada Sekolah Swasta


Dimensi Dimensi Proses Kognitif Total
Pengetahuan C1 (%) C2 (%) C3 (%) C4 (%) C5 (%) C6 (%) (%)
Faktual 12,50 2,50 15
Konseptual 40 38,75 1,25 3,75 1,25 85
Prosedural 0
Metakognitif 0
Total (%) 52,50 41,25 1,25 3,75 1,25 0 100
258

6. Rata-rata Esai pada Sekolah Swasta


Dimensi Dimensi Proses Kognitif Total
Pengetahuan C1 (%) C2 (%) C3 (%) C4 (%) C5 (%) C6 (%) (%)
Faktual 0
Konseptual 60 20 20 100
Prosedural 0
Metakognitif 0
Total (%) 60 20 20 0 0 0 100
259

Lampiran 7 Analisis Kompetensi Dasar Biologi Kelas X Semester Ganjil

Dimensi Dimensi Proses Kognitif


Total
Pengetahuan C1 C2 C3 C4 C5 C6
Faktual 0
3.2
3.1
Konseptual 3.5 3.4 6
3.3
3.6
Prosedural 0
Metakognitif 0
Total 1 2 0 3 0 0 6

Dimensi Dimensi Proses Kognitif Total


Pengetahuan C1 (%) C2 (%) C3 (%) C4 (%) C5 (%) C6 (%) (%)
Faktual 0
Konseptual 16,67 33,33 50 100
Prosedural 0
Metakognitif 0
Total (%) 16.67 33,33 0 50 0 0 100
260

Lampiran 8 Soal PAS Kelas X


261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298

Lampiran 9 Surat-surat
299
300
301
302
303
304
305
306

Lampiran 10 Lembar Uji Referensi


307
308
309
310
311
312

Anda mungkin juga menyukai