Anda di halaman 1dari 146

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA

PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI SMPN WILAYAH


KABUPATEN LEBAK

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun oleh:
Nur’aeni Aprillia Alfajri
NIM. 11170161000063

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran


Jarak Jauh di SMPN Wilayah Kabupaten Lebak disusun oleh Nur’aeni
Aprillia Alfajri NIM 11170161000063, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dinyatakan
Lulus dalam ujian munaqosah pada senin 28 Maret 2022 di hadapan dewan penguji.
Karena itu, penulis Nur’aeni Aprillia Alfajri memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd)
dalam bidang Pendidikan Biologi.
Jakarta, 28 Maret 2022

Panitia Ujian Munaqosah

Ketua Panitia (Ketua Program Studi Tadris Tanggal Tanda Tangan


Biologi)

Dr.Yanti Herlanti, M.Pd 08-04-2022


NIP. 197101192008012010

Penguji 1 03-03-2022
Dr.Yanti Herlanti, M.Pd
NIP. 197101192008012010

Penguji 2
06-04-2022
Yuke Mardiati, M.Si
NIP. 197601172007012013

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dr.Sururin, M.Ag
NIP. 197103191998032001

i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Pada


Pembelajaran Jarak Jauh di SMPN Wilayah Kabupaten Lebak disusun
oleh Nur’aeni Aprillia Alfajri, NIM 11170161000063, Program Studi
Tadris Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan
dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diajukan pada
sidang munaqasah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 14 Maret 2022

Yang Mengesahkan,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd. Dina Rahma Fadlilah, M.Si.


NIP. 196501151987031020 NIDN.2028128903

ii
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR) No. Revisi: : 01
FITK
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI


Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Nur’aeni Aprillia Alfajri


Tempat/Tanggal : Lebak, 04 April 1999
Lahir
NIM : 11170161000063
Jurusan/Prodi : Tadris Biologi
Judul Skripsi : Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Pada
Pembelajaran Jarak Jauh di SMPN Wilayah
Kabupaten Lebak
Dosen Pembimbing : Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd.
Dina Rahma Fadlilah, M.Si.

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya
sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta, 21 Maret 2022


Mahasiswa Ybs,

Nur’aeni Aprillia Alfajri


NIM. 11170161000063

iii
ABSTRAK

Nur’aeni Aprillia Alfajri. 11170161000063. Analisis Keterampilan Proses


Sains Siswa Pada Pembelajaran Jarak Jauh di SMPN Wilayah Kabupaten
Lebak. Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterampilan proses sains siswa saat
melaksanakan pembelajaran jarak jauh di wilayah kabupaten Lebak. Jenis
penelitian ini ialah deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan metode survei.
Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas 8 di SMPN 1 Bayah, SMPN 1 Cihara,
SMPN 1 Malingping, dan SMPN 1 Panggarangan. Masing-masing sekolah
digunakan 1 kelas sebagai sampel, dengan total sebanyak 113 siswa. Hasil
keterampilan proses sains siswa diperoleh melalui instrumen utama yaitu tes esai
sebanyak 10 soal, yang terdiri dari 5 aspek keterampilan proses sains yaitu
mengamati, menanya, mengklasifikasi, menginterpretasi, dan mengkomunikasi.
Hasil penelitian menyatakan bahwa secara keseluruhan keterampilan proses sains
siswa berada pada kategori cukup. Dengan persentase pada aspek mengamati
sebesar 70% termasuk kategori baik, aspek menanya 63% termasuk kategori cukup,
aspek mengklasifikasi 62% termasuk kategori cukup, aspek menginterpretasi 51%
termasuk kategori kurang, dan aspek mengkomunikasi 67% termasuk kategori
cukup. Hasil yang kurang optimal ini dikarenakan berbagai faktor seperti kondisi
sinyal, kurangnya motivasi, dan lingkungan belajar yang kurang mendukung.

Kata Kunci: Keterampilan Proses Sains, Keterampilan Siswa, Pembelajaran Jarak


Jauh, Pembelajaran daring, Pembelajaran IPA.

iv
ABSTRACT

Nur’aeni Aprillia Alfajri. 11170161000063. Analysis The Science Process Skills


of Students in Distance Learning at SMPN Lebak District. Thesis, Departement
of Biology Education Program, Faculty of Tarbiya’ and Teaching Training,
Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

This study aims to analyze the science process skills of students when implementing
distance learning in the Lebak district. This type of research is descriptive
quantitative, using a survey method. The samples of this study were 8th grade
students at SMPN 1 Bayah, SMPN 1 Cihara, SMPN 1 Malingping, and SMPN 1
Panggarangan. Each school used 1 class as a sample, with a total of 113 students.
The results of the students' science process skills were obtained through the main
instrument, namely an essay test of 10 questions, which consisted of 5 aspects of
the science process skills of observing, asking, classifying, interpreting, and
communicating. The results of the study stated that overall the students' science
process skills were in the sufficient category. With the percentage in the observing
aspect of 70% in the good category, the questioning aspect 63% in the sufficient
category, in the classifying aspect in 62% in the sufficient category, in the
interpreting aspect in 51% in the poor category, and in the communication aspect
in 67% in the sufficient category. This suboptimal result is due to various factors
such as signal conditions, lack of motivation, and an unsupportive learning
environment.

Key Word: Science Process Skills, Student Skills, Distance Learning, online
learning, Science Learning.

v
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT, atas nikmat dan karunia-Nya yang telah
banyak diberikan. Salawat serta salam tak lupa penulis curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang dengan jasanya sehingga penulis dapat merasakan nikmat
Islam hingga saat ini. Banyaknya nikmat sehat serta ridha yang telah diberikan,
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Keterampilan Proses
Sains Siswa Pada Pembelajaran Jarak Jauh di SMPN Wilayah Kabupaten Lebak”.

Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas akhir dalam
menyelesaikan program pendidikan S1 pada prodi pendidikan biologi. Penulis
menyadari bahwa proses penyusunannya, tak lepas dari bantuan banyak pihak.
Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd., selaku dosen pembimbing I dan Dina Rahma
Fadlillah, M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang telah banyak meluangkan
waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan dengan sabar dalam
penyelesaian skripsi.
4. Ibu/Bapak guru SMPN 1 Bayah, SMPN 1 Cihara, SMPN 1 Malingping, dan
SMPN 1 Panggarangan, yang telah memberikan banyak bantuan serta
semangat dalam penyelesaian skripsi.
5. Siswa dan siswi SMPN 1 Bayah, SMPN 1 Cihara, SMPN 1 Malingping, dan
SMPN 1 Panggarangan, yang telah banyak membantu dalam proses
pengambilan data skripsi.
6. Orang tua dan keluarga besar yang selalu memberikan doa serta memberikan
kesabaran dalam proses penyelesaian skripsi.
7. Teman-teman pendidikan biologi Angkatan 2017 atas semua semangat dan
dukungannya.

vi
8. Farhan Azizi AR, Syahda Dwi Oktavanni dan Fatin Nadhiroh yang telah
membantu dalam penyebaran instrumen.

Serta berbagai pihak lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
penulis berterima kasih banyak dan semoga digantikan dengan pahala yang
setimpal oleh Allah SWT. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.

Jakarta, Maret 2022

Penulis

vii
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ iv
ABSTRACT ............................................................................................................ v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 7
A. Kajian Pustaka ......................................................................................... 7
1. Pembelajaran Jarak Jauh ................................................................. 7
2. Keterampilan Proses Sains Siswa ................................................. 11
B. Penelitian Relevan ................................................................................. 20
C. Kerangka Pikir ....................................................................................... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 25
A. Lokasi penelitian................................................................................... 25
B. Waktu penelitian ................................................................................... 25
C. Metode Penelitian ................................................................................. 25
D. Populasi dan Sampel ............................................................................. 26
E. Prosedur Penelitian ............................................................................... 27
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 28
G. Instrumen Penelitian ............................................................................. 28
H. Kalibrasi Instrumen .............................................................................. 32
I. Teknik Analisis Data ............................................................................ 35
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 38
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 38
1. Tes Soal Keterampilan Proses Sains Siswa ................................ 38
2. Kuesioner Keterampilan Proses Sains Siswa .............................. 41
3. Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa .............................. 43
4. Wawancara .................................................................................. 44
B. Pembahasan ........................................................................................ 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 56
A. Kesimpulan ........................................................................................... 56
B. Saran ..................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 57


LAMPIRAN ......................................................................................................... 61

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis-Jenis Indikator Keterampilan Proses Sains Siswa ....................... 18

Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan sampel Penelitian ................................................ 27

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Tentang Keterampilan Proses Sains Siswa ............... 30

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Soal Keterampilan Proses Sains Siswa ........................... 31

Tabel 3.4 Hasil Taraf Kesukaran Instrumen Tes .................................................. 34

Tabel 3.5 Hasil Interpretasi Daya Pembeda Instrumen Tes .................................. 35

Tabel 3.6 Kriteria Interpretasi Skor ...................................................................... 36

Tabel 4.1 Data Statistik Tes Soal Keterampilan Proses Sains Siswa .................... 39

Tabel 4.2 Kategori Keterampilan Proses Sains Melalui Tes Soal Secara

Keseluruhan........................................................................................... 40

Tabel 4.3 Kategori Keterampilan Proses Sains Melalui Tes Soal Berdasarkan

Sekolah dan Secara Keseluruhan ........................................................ 40

Tabel 4.4 Data Statistik Kuesioner Keterampilan Proses Sains Siswa ................. 41

Tabel 4.5 Kategori Keterampilan Proses Sains Melalui Kuesioner Secara

Keseluruhan........................................................................................... 42

Tabel 4.6 Kategori Keterampilan Proses Sains Melalui Kuesioner Berdasarkan

Sekolah dan Secara Keseluruhan ........................................................ 43

Tabel 4.7 Kategori Keterampilan Proses Sains Melalui Observasi Berdasarkan

Sekolah dan Secara Keseluruhan ........................................................ 44

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 24

Gambar 4.1 Distribusi frekuensi Hasil Tes Soal Keterampilan Proses Sains

Siswa ................................................................................................. 38

Gambar 4.2 Distribusi frekuensi Hasil Kuesioner Keterampilan Proses Sains

Siswa ................................................................................................. 41

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi dan Rubrik Lembar Observasi .......................................... 61

Lampiran 2 Pedoman Instrumen Wawancara Kepada Guru IPA ......................... 66

Lampiran 3 Rubrik Instrumen Kuesioner Kepada Siswa ...................................... 67

Lampiran 4 Kisi-Kisi dan Rubrik Instrumen Tes.................................................. 69

Lampiran 5 Hasil Uji Validasi Instrumen Kuesioner ............................................ 78

Lampiran 6 Hasil Uji Validasi Instrumen Tes ...................................................... 78

Lampiran 7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kuesioner ....................................... 79

Lampiran 8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes ................................................. 80

Lampiran 9 Hasil Tingkat Kesukaran Instrumen Tes ........................................... 82

Lampiran 10 Hasil Daya Pembeda Instrumen Tes................................................ 83

Lampiran 11 Data Statistik Tes Soal Keterampilan Proses Sains Siswa .............. 84

Lampiran 12 Perhitungan Distribusi Frekuensi Hasil Tes .................................... 84

Lampiran 13 Data Statistik Kuesioner Keterampilan Proses Sains Siswa ............ 86

Lampiran 14 Perhitungan Distribusi Frekuensi Hasil Kuesioner ......................... 86

Lampiran 15 Data Kategori Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Tes Soal

Secara Keseluruhan .......................................................................... 88

Lampiran 16 Data Kategori Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Kuesioner

Secara Keseluruhan .......................................................................... 94

Lampiran 17 Data Kategori Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Observasi

Berdasarkan Sekolah Dan Secara Keseluruhan .............................103

Lampiran 18 Data Persentase Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Tes Soal

Berdasarkan Sekolah .....................................................................105

Lampiran 19 Data Persentase Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui

Kuesioner Berdasarkan Sekolah ...................................................113

Lampiran 20 Hasil Wawancara Guru Ipa............................................................121


xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada abad ke-21 saat ini terdapat banyak perubahan dalam kehidupan
manusia dikarenakan adanya kemajuan yang pesat dalam berbagai bidang.
Seiring dengan semakin maju dan berkembangnya dunia maka seluruh
aspek kehidupan manusia pun ikut berubah. Hal ini juga tentunya berlaku
dalam dunia pendidikan. Pada dasarnya dunia pendidikan sendiri tidak
dapat bersifat statis, dan selalu bersifat dinamis. Sehingga semakin
berkembang zaman perubahan-perubahan akan terus terjadi dan dunia
pendidikan dituntut mampu beradaptasi dengan semua keadaan.
Pendidikan di Indonesia dan beberapa negara saat ini sedang
dihadapkan pada suatu permasalahan yang disebabkan oleh pandemi.
Adanya pandemi covid-19 mengakibatkan proses pendidikan tidak dapat
dilakukan dengan cara bertatap muka secara langsung. Setiap hari
dikabarkan bahwa korban semakin bertambah karena virus yang terus
menerus menyebar dengan cepat. Tingginya angka kematian akibat covid-
19 akhirnya mengakibatkan Indonesia masuk ke dalam kondisi darurat
nasional.
Pandemi covid-19 secara tiba-tiba membawa banyak perubahan dalam
menjalani keseharian. Berbagai kebijakan dan ketentuan ditetapkan
pemerintah salah satunya pada sektor pendidikan. Kebijakan ini tentunya
dibuat agar sebisa mungkin mencegah bertambahnya korban akibat
pandemi covid-19. Maka diubahlah sistem pendidikan di Indonesia yang
semula harus melakukan pembelajaran di lingkungan sekolah dan berada di
tempat yang sama menjadi di rumah masing-masing tanpa adanya tatap
muka secara langsung. Anjuran stay at home dan physical and social
distancing menggantikan proses tatap muka secara langsung dengan
pembelajaran jarak jauh.1

1
Dian Ratu Ayu Uswatun Khasanah dkk, Pendidikan Dalam Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal Sinestesia, Vol.10 (1), 2020, hlm.41–48.
1
2

Pembelajaran jarak jauh saat ini diterapkan di semua jenjang


pendidikan, sistem ini dianggap paling tepat digunakan dalam keadaan
pandemi covid-19. Sistem ini, meniadakan interaksi secara langsung antara
pengajar dan murid dengan menerapkan pembelajaran di ruangan atau
tempat masing-masing yang berbeda. Pembelajaran jarak jauh memiliki dua
pilihan penyelenggaraan yaitu, secara dalam jaringan (daring) ataupun luar
jaringan (luring). Pembelajaran secara daring mengharuskan siswa
menggunakan gawai atau komputer yang terkoneksi dengan internet.
Berbeda dengan luring, siswa tidak harus terkoneksi dengan internet. Siswa
dapat menggunakan media lain seperti televisi, modul pembelajaran, dan
juga lembar kerja untuk melakukan pembelajaran. Setiap sekolah dapat
menentukan pilihannya masing-masing dalam menerapkan pembelajaran
jarak jauh secara luring maupun daring. Penerapan ini disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi siswa di sekolah tersebut.2
Penerapan pembelajaran jarak jauh juga sering kali dikaitkan dengan
sistem belajar dari rumah (BDR), tidak jarang pula yang menganggap
keduanya adalah sama. Merujuk pada surat edaran yang dikeluarkan oleh
kemendikbud nomor 15 tahun 2020 yang berisi mengenai pedoman
penyelenggaraan belajar dari rumah. Pemerintah menetapkan bahwa selama
pandemi covid-19 guna memutuskan mata rantai penyebaran, pembelajaran
dilakukan dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh baik secara luring
maupun secara daring. Menyesuaikan dengan kondisi dan fasilitas di
sekolah masing-masing.3 Melihat pernyataan tersebut, dapat diartikan
bahwa pembelajaran jarak jauh dengan belajar dari rumah adalah dua hal
yang berbeda.
Pembelajaran jarak jauh di Indonesia sudah mulai diterapkan sejak
lama, sementara kebijakan belajar dari rumah merupakan kebijakan baru
yang diambil pemerintah sejak terjadinya pandemi covid19. Umumnya

2
Sarwa, Pembelajaran Jarak Jauh: Konsep, Masalah, dan Solusi, (Indramayu: Penerbit
Adab, 2021), hlm. 6.
3
Kemendikud, Surat Edaran Mendikbud No. 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease
(Covid-19). 2020.
3

pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan secara luring maupun daring


dengan ciri khas dapat dilakukan dimana saja, tanpa adanya batasan tempat.
Kelebihan pembelajaran jarak jauh yang membuat siswa tidak harus
bertatap muka secara langsung dengan guru, menjadi suatu solusi di masa
saat ini. Solusi ini diperkuat dengan dikeluarkannya kebijakan belajar dari
rumah. Sehingga para pelajar tetap bisa melaksanakan pembelajaran tanpa
adanya ketertinggalan, dengan mengganti sistem pembelajaran
konvensional menjadi sistem pembelajaran jarak jauh.
Meskipun pelaksanaan sistem pembelajaran jarak jauh, berbeda dengan
sistem pembelajaran konvensional akan tetapi keduanya tetap memiliki
tuntutan atau target capaian yang sama. Siswa harus dapat menguasai tiga
bidang yaitu, pengetahuan, sikap, dan juga keterampilan. Pada
pembelajaran jarak jauh, pencapaian bidang keterampilan perlu disiasati
mengingat banyaknya kegiatan yang memerlukan pertemuan secara
langsung. Hal ini perlu dilakukan mengingat pentingnya peran bidang
keterampilan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sesuai dengan
kurikulum 2013 yang menuntut siswa aktif dalam proses belajar, bahwa
dalam proses belajar mengajar mampu mewujudkan suasana belajar yang
aktif dan mampu mengembangkan keterampilan siswa. Hal ini juga
dirumuskan menurut undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
tahun 2003 pasal 1 ayat 1.4
Salah satu keterampilan proses yang tidak dapat terlepas dari
pembelajaran IPA ialah keterampilan proses sains. KPS memiliki manfaat
untuk siswa dapat memperoleh fakta, konsep, dan nilai melalui hasil dari
memproses informasi. Pengembangan KPS pada siswa sangatlah penting,
karena dengan KPS siswa mampu secara aktif membentuk informasinya
sendiri, melalui suatu proses memahami temuan hingga membentuk suatu
konsep.5

4
Zulfiani, Meiry F. Noor, dan Lailatul Tarwiyati, Penggunaan Lembar kerja peserta didik
(LKPD) Berbasis Keterampilan Proses Pada Pembelajaran Biologi Implementasi Kurikulum 2013,
Seminar Nasional Pendidikan IPA “Towards Creative and Innovative Science Teachers Through
Lesson plans Development Based on the 2013 National Curiculum, 2013, hlm. 1-14.
5
Putu Victoria M. Risamasu, Peran Pendekatan Keterampilan Proses Sains dalam
Pembelajaran IPA, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, 2016, hlm. 73-81.
4

Beberapa aspek dalam keterampilan proses sains proses


pengembangannya sangat erat dengan kegiatan praktikum. Diantaranya
seperti mengorganisasi, mengkomunikasikan, serta menginterpretasi hasil
dari observasi.6 Hal ini menjadi masalah ketika diketahui bahwa salah satu
keterbatasan dalam proses pembelajaran jarak jauh adalah pelaksanaan
praktikum secara langsung. Keterbatasan ini membuat suatu pertanyaan
mengenai ketercapaian keterampilan proses sains selama pembelajaran
jarak jauh.
Berdasarkan beberapa penjabaran di atas, perlunya analisis untuk
melihat bagaimana keterampilan proses sains yang dimiliki siswa dengan
adanya penerapan pembelajaran jarak jauh saat ini. Maka peneliti
mengambil judul “Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa pada
Pembelajaran Jarak Jauh di SMPN Wilayah Kabupaten Lebak”. Melalui
penerapan pembelajaran jarak jauh saat ini, keterampilan proses sains siswa
dapat terasah dengan baik atau sebaliknya terutama di wilayah kabupaten
Lebak. Hasil dari penelitian ini juga dapat dijadikan suatu pertimbangan
untuk menetapkan sistem pembelajaran jarak jauh menjadi permanen atau
hanya sementara.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini dipaparkan sebagai berikut:
1. Adanya kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia dan seluruh
dunia, sehingga pembelajaran tidak dapat dilakukan dengan bertatap
muka secara langsung.
2. Pembelajaran pada aspek keterampilan saat ini tidak dapat dilakukan
melalui praktik secara langsung di dalam kelas, melainkan melalui
pembelajaran jarak jauh.

6
M.Thalib, Pengembangan Penuntun Praktikum Berbasis Keterampilan Proses Sains
(KPS) pada Materi Biologi Kelas X, Prosiding Seminar Nasional Biologi VI, 2019, hlm. 450-460.
5

3. Belum banyak analisis mengenai pembelajaran jarak jauh yang dapat


menerapkan pembelajaran dengan pengembangan keterampilan proses
sains (KPS).

C. Pembatasan Masalah
Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada analisis
keterampilan proses sains siswa melalui pembelajaran jarak jauh yang
diterapkan pada mata pelajaran IPA di tingkat SMPN kabupaten Lebak.
Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII saat materi struktur dan jaringan
tumbuhan, dengan memperhatikan lima aspek keterampilan proses sains
yaitu mengamati, menanya, mengklasifikasi, menginterpretasi, dan
mengkomunikasi.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah “Bagaimana keterampilan proses sains siswa melalui
pembelajaran jarak jauh pada mata pelajaran IPA di SMPN wilayah
kabupaten Lebak?”

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kualitas
keterampilan proses sains siswa di SMPN wilayah Kabupaten Lebak dengan
diterapkannya pembelajaran jarak jauh pada mata pelajaran IPA.

F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, maka manfaat dari
pengembangan instrumen penilaian ini diharapkan dapat bermanfaat secara
teoritis dan praktis.
1. Manfaat Teoretis
Secara teoritis, analisa ini dapat dijadikan suatu pertimbangan atas
kekurangan dan kelebihan dari penerapan sistem pembelajaran jarak jauh
pada siswa SMPN di wilayah kabupaten Lebak dengan melihat kualitas
keterampilan proses sains yang dimiliki oleh siswa-siswa tersebut. Juga
sebagai pertimbangan apakah sistem pembelajaran jarak jauh ini dapat
6

dijadikan sistem pembelajaran yang permanen di masa depan atau


sebaliknya.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak, yakni bagi
guru, siswa dan bagi peneliti pribadi.
a. Bagi Guru
Mengetahui kemampuan sains yang dimiliki oleh siswa di sekolahnya
sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi pembelajaran.
b. Bagi Siswa
Mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimiliki sehingga dapat
menjadi bahan evaluasi dan motivasi.
c. Bagi Peneliti
Menambah pengalaman dan pengetahuan untuk menganalisis
keterampilan proses sains siswa SMP, serta mengetahui kelebihan dan
kekurangan pada sistem pembelajaran jarak jauh.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran Jarak Jauh
a. Pembelajaran Jarak Jauh di Indonesia
Pembelajaran jarak jauh yang merupakan bagian dari
pendidikan jarak jauh sebenarnya bukanlah hal yang baru. Dimulai
dari tahun 1883, pendidikan dengan metode jarak jauh telah
digunakan. Jika dihitung mulai dari tahun 1883, pendidikan dengan
jarak jauh telah memasuki generasi kelima. Setiap generasi memiliki
perbedaan dalam pelaksanaannya. Generasi pertama masih berpusat
dengan cara surat-menyurat, generasi kedua memasuki fase
perkembangan radio dan televisi. Perkembangan teknologi semakin
berlanjut hingga ditemukannya komputer yang menandakan
generasi ketiga penerapan pendidikan dengan jarak jauh, selanjutnya
terjadilah penggabungan cara pembelajaran dari generasi satu
sampai tiga yang menandai dimulainya generasi keempat. Dan yang
saat ini dihadapi telah memasuki pada tahap generasi kelima dimana
ciri utamanya adalah lingkungan belajar yang dapat dibuat sebagai
pembelajaran baru dimasa depan, hingga pembelajaran dapat
terlaksana oleh siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal jarak.1
Indonesia mulai mengenal metode pembelajaran jarak jauh
sejak pasca kemerdekaan. Namun, proses pembelajaran jarak jauh
dapat berjalan secara intensif di tahun 1970. Saat itu Indonesia
mendapatkan sumber biaya yang besar dari hasil minyak bumi,
sehingga sektor pendidikan dapat dikembangkan. Lahirnya proses
pembelajaran jarak jauh di Indonesia didasari karena adanya
kesenjangan pada masyarakat. Kesenjangan antara tingginya

1
Dewi Salma Prawiradilaga dkk, Mozaik Teknologi Pendidikan E-Learning, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016), hlm. 47.

7
8

kebutuhan masyarakat dengan masih rendahnya sarana dan fasilitas


pendidikan. Pemerintah akhirnya mencoba mengatasi kesenjangan
ini dengan menerapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh atau yang
pada saat itu dikenal juga dengan belajar terbuka atau pendidikan
terbuka. Penerapan pembelajaran jarak jauh ini dilakukan secara
merata baik di semua jenjang, jalur, dan juga jenis pendidikan.2
Pendidikan jarak jauh memiliki keunggulan dalam
pelaksanaan pembelajaran yang tidak mengenal jarak, hal ini dapat
menjadi solusi dari permasalahan pendidikan di Indonesia mengenai
perbedaan kualitas pendidikan. Sebelum solusi ini diterapkan
terdapat pula beberapa solusi lain seperti pelaksanaan pendidikan
gratis, sampai dengan ketentuan wajib belajar 9 tahun. Sebagai
bentuk keseriusan untuk menjadikan pendidikan jarak jauh sebagai
solusi maka pelaksanaannya diatur dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 31, dan Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi pasal 31 ayat 1. Kedua Undang-Undang
ini menjelaskan bahwa pendidikan jarak jauh boleh dilaksanakan
pada semua jenjang dan jenis pendidikan juga sebagai bentuk
pelayanan pendidikan kepada masyarakat yang tidak dapat
mengikuti pembelajaran melalui bertatap muka secara langsung.3
b. Konsep Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran jarak jauh merupakan bagian dari proses suatu
pendidikan. Pembelajaran jarak jauh, memiliki suatu konsep yang
berbeda dengan pembelajaran secara langsung. Perbedaan terletak
pada bagian proses pengajaran atau pemaparan materi, dilakukan
oleh seseorang yang mungkin berada di tempat dan waktu berbeda
dengan pelajar. Proses ini membuat berkurangnya peran pengajaran
melalui tatap muka secara langsung. Tentunya untuk mewujudkan

2
Munir Tubagus, Model Pembelajaran Terbuka Jarak Jauh Kajian Teoritis dan Inovasi,
(Yogyakarta: Nas Media Pustaka, 2021), hlm. 8.
3
Muhammad Yaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Prenadamedia Group,
2018), hlm. 225.
9

pembelajaran jarak jauh ini, dibutuhkan penggunaan beberapa


media instruksional. Media inilah yang menjadi jembatan untuk
terjadinya pertukaran informasi, data, maupun pengetahuan antara
pengajar dengan pelajar.4
Pembelajaran secara langsung sampai saat ini terbatas pada
logika synchoronous, berbeda dengan pembelajaran jarak jauh yang
memiliki logika tambahan yaitu asynchoronous. Perbedaan
mencolok antara keduanya yaitu synchoronous memegang konsep
agar siswa melakukan pembelajaran berada di waktu yang sama
walaupun di tempat yang berbeda. Sementara asynchoronous
terbilang lebih leluasa dengan konsep siswa dapat melakukan
pembelajaran di waktu dan tempat yang berbeda. Jika logika
synchoronous ini diterapkan sepenuhnya pada pembelajaran jarak
jauh tentunya akan memberatkan bagi siswa dengan keterbatasan
fasilitas dan membuat pembelajaran tidak maksimal. Maka
menjadikan logika asynchoronous sebagai pilihan yang lain untuk
diterapkan pada pembelajaran jarak jauh adalah suatu keputusan
yang tepat.5
Proses pembelajaran jarak jauh dapat dipahami bahwa dalam
proses pelaksanaannya guru tidak dapat memegang kendali secara
penuh. Tentunya ini menjadi suatu tantangan bagi guru untuk
menciptakan pembelajaran yang bermakna. Salah satu cara yang
dapat diterapkan untuk mengembangkan kompetensi siswa ialah
dengan 5M. Cara 5M dianggap dapat mewujudkan pembelajaran
yang bermakna, menyenangkan, serta melibatkan siswa, orang tua,
atau bahkan komunitas. Cara 5M terdiri dari6:
1. Memanusiakan hubungan
2. Memahami konsep
3. Membangun keberlanjutan

4
Tubagus, op. cit., hlm. 11.
5
Robert Bala, Cara Mengajar Kreatif Pembelajaran Jarak Jauh, (Jakarta: PT Grasindo,
2021), hlm. 4-5.
6
Sarwa, op. cit., hlm. 7.
10

4. Memilih tantangan
5. Memberdayakan konteks
c. Kekurangan dan kelebihan Pembelajaran Jarak Jauh
Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh tentunya tidak
sepenuhnya sempurna. Proses pembelajaran ini masih memiliki
beberapa kekurangan. Kekurangan ini seperti, dibutuhkannya waktu
yang lebih banyak untuk guru mempersiapkan proses pembelajaran.
Persiapan ini membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan
saat pembelajaran tatap muka. Guru juga membutuhkan banyak
dukungan administratif, yang bertujuan untuk melayani jumlah
peserta didik yang banyak. Selain itu baik kuota maupun akses
jaringan menjadi hal yang sangat penting untuk terlaksananya proses
pembelajaran jarak jauh secara daring. Permasalahan juga seringkali
berasal dari siswa yang kurang memiliki motivasi atau inovasi untuk
melakukan proses pembelajaran. Hal ini bisa terjadi diakibatkan
karena sebagian siswa merasa kurang tertarik melaksanakan
pembelajaran tanpa interaksi secara langsung dengan teman-teman
maupun guru.7
Tentunya dibalik semua tantangan yang ada, pembelajaran
jarak jauh membawa banyak kelebihan sesuai dengan tujuannya.
Pembelajaran jarak jauh diterapkan sebagai solusi agar terpenuhinya
hak Pendidikan siswa dalam situasi darurat atau pandemik seperti
yang dialami saat ini. Tidak dilaksanakannya pembelajaran tatap
muka, secara tidak langsung dapat melindungi tenaga kependidikan
maupun para siswa dari dampak negatif covid-19. Perlindungan
seperti ini sudah seharusnya menjadi perhatian bagi semua pihak
pendidikan, agar sedikit demi sedikit penyebaran dan penularan
covid-19 di lingkungan pendidikan dapat berkurang hingga teratasi.
Kelebihan lainnya yang dimiliki pembelajaran jarak jauh ialah dapat

7
Kemendikbud, Belajar dari Rumah Melalui Pembelajaran Jarak Jauh di SMA, (Jakarta;
Kemendibud, 2020), hlm. 7-8.
11

memastikan terpenuhinya psikososial baik bagi para pendidik,


siswa, maupun orang tua siswa. Dimana hal tersebut menjadi sesuatu
yang sangat berarti pada saat ini.8
2. Keterampilan Proses Sains Siswa
a. Pengertian Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses sains dapat diartikan sebagai, suatu
keterampilan siswa dalam menemukan fakta-fakta, konsep, sikap,
dan nilai dalam ilmu sains. Dimana kemampuan tersebut biasa
digunakan oleh para ilmuan dalam melakukan penyelidikan ilmiah.
Pengembangan keterampilan proses sains sangat disarankan dalam
pembelajaran IPA. Keterampilan proses sains tidak hanya
mengembangkan fakta dan konsep pada siswa tetapi juga
mengembangkan kreativitas atau keterampilan siswa.9
Guru dapat mengembangkan keterampilan proses sains
dalam pembelajaran sains dengan kegiatan pembelajaran yang
berorientasi proses (student centered). Siswa akan memiliki bekal
kemampuan dalam menemukan konsep. Sesuai dengan
karakteristik sains yang berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, bukan hanya fakta, konsep,
prinsip saja namun menekankan pada penemuan. Maka
keterampilan proses sains dibangun dari tiga keterampilan, yaitu:
manual, intelektual, dan sosial. Terlatihnya siswa dalam
menggunakan keterampilan proses tersebut akan
memudahkannya dalam menerapkan konsep sains dalam
kehidupan sehari-hari (pemecahan masalah). Sehingga peran guru
adalah sebagai fasilitator.10
Beberapa alasan keterampilan proses sains diperlukan
dalam pendidikan dasar dan menengah ialah:

8
Sarwa, op. cit., hlm. 4-5.
9
Bahtiar, Strategi Belajar Mengajar Sains (IPA), (Mataram: IAIN Mataram, 2015), hlm.
106-107.
10
Zulfiani, Meiry F. Noor, dan Lailatul Tarwiyati, op. cit., hlm. 4.
12

a. Memiliki manfaat dalam memecahkan masalah


yang dihadapi dalam kehidupan.
b. Memberi bekal siswa untuk membentuk konsep
sendiri dan cara bagaimana mempelajari sesuatu.
c. Membantu siswa mengembangkan dirinya sendiri.
d. Sangat membantu siswa yang masih berada pada taraf
perkembangan berpikir konkret.
e. Mengembangkan kreativitas siswa.11

Keterampilan proses sains juga bisa dipahami sebagai cara


berpikir atau kemampuan individu dalam menemukan suatu fakta,
konsep, ataupun menentukan prinsip-prinsip dalam peristiwa sains
yang ditemuinya. Selama proses ini, individu akan terus dilatih agar
dapat berpikir objektif, kritis, dan analisis seperti layaknya seorang
ilmuan. Keterampilan proses sains dapat menjadi suatu dasar pada
individu anak untuk dapat berinteraksi dengan baik dalam
kehidupannya. Keterampilan proses sains dibagi menjadi
keterampilan proses sains dasar dan terpadu atau terintegrasi.
Dimana keterampilan proses sains dasar menjadi suatu landasan
untuk dapat terbentuknya keterampilan proses sains berikutnya,
yaitu keterampilan proses sains terintegrasi.12

b. Keterampilan Proses Sains Dasar


Melakukan sains adalah bagian alami dari anak-anak yang
belajar mengeksplorasi keingintahuan mereka tentang dunia alami.
Dalam eksplorasi sains awal, anak-anak secara bertahap
mengembangkan keterampilan proses sains mereka untuk
mengeksplorasi dan menarik kesimpulan dari dunia alami dari
pengalaman mereka. Ada beberapa keterampilan proses sains dasar
yang harus digunakan anak-anak dalam penjelajahan mereka, yaitu;

11
Ibid., hlm. 3.
12
Suci Utami Putri, Pembelajaran Sains untuk Anak Usia Dini, (Bandung: Royyan Press,
2019), hlm. 35.
13

mengamati (observasi), mengklasifikasi, menghubungkan


ruang/waktu, menggunakan bilangan/angka, mengukur,
berkomunikasi, menyimpulkan (inferensi), dan memprediksi.13
Terdapat dua alasan yang memperkuat agar keterampilan
proses dasar ini wajib diberikan pada siswa. Pertama, ilmu
pengetahuan dan teknologi seiring berjalannya waktu bersifat
dinamis dan terus berubah-ubah. Jika seorang guru diwajibkan
untuk terus memberikan fakta dan konsep pada siswa tentunya hal
tersebut tidak mungkin dapat tercapai dengan baik. Sehingga siswa
perlu dibimbing untuk dapat menemukan dan memahami fakta serta
konsep itu sendiri. Kedua, siswa harus memahami bahwa dalam
sains tidak hanya dikenal dimensi produk atau hasil tetapi dikenal
juga dengan dimensi proses. 14
c. Keterampilan Proses Sains Terintegrasi
Keterampilan terintegrasi merupakan dasar dari
keterampilan proses sains dasar. Keterampilan proses sains dasar
dapat diperoleh siswa sejak usia dini, sedangkan keterampilan
terintegrasi dapat diperoleh dari kelas satu sekolah dasar.
Keterampilan proses sains terintegrasi biasa dimiliki oleh para
ilmuan. Namun, keterampilan proses sains tidak hanya harus
dimiliki oleh ilmuan akan tetapi oleh setiap individu. Individu yang
memiliki keterampilan proses baik dasar maupun terintegrasi
cenderung dapat memecahkan masalah lebih mudah. Karena
keterampilan proses dasar dan integrasi akan saling melengkapi,
sehingga siswa dapat memiliki keterampilan berpikir tingkat
tinggi.15

13
Chanyah Dahsah dan Navara Seetee, Science process skills in kindergarten projects, In
Conference Proceedings. New Perspectives in Science Education, (it Edizioni: Libreriauniversitaria,
2017), hlm. 408- 410.
14
Bahtiar, op. cit., hlm. 118.
15
Aydogdu B., Buldur S., dan Kartal S., The effect of open-ended science experiments
based on scenarios on the science process skills of the pre-service teachers. Procedia-Social and
Behavioral Sciences, Vol. 93, 2013, hlm. 1162-1168.
14

Keterampilan proses terintegrasi adalah keterampilan yang


muncul atau dimiliki setelah memiliki landasan keterampilan proses
dasar. Keterampilan proses dasar yang terus menerus dilatih secara
tidak langsung akan memunculkan keterampilan proses terintegrasi.
Keterampilan ini biasa dilakukan oleh para ilmuwan, diantaranya
adalah: merumuskan hipotesis, membuat grafik dan tabel data,
membuat definisi operasional, merancang eksperimen, dan
melakukan eksperimen. Saat proses ini dilakukan pula kegiatan
berkomunikasi. Komunikasi di dalam keterampilan proses berarti
menyampaikan pendapat hasil keterampilan proses lainnya baik
secara lisan maupun tulisan . Dalam tulisan bisa berbentuk
rangkuman, grafik, tabel, gambar, poster dan sebagainya.16
d. Jenis Keterampilan Proses Sains
Berikut penjelasan dari beberapa jenis keterampilan proses
sains, diantaranya:
a. Mengamati
Mengamati yaitu menggunakan alat indra yang dimiliki
untuk melakukan sains atau memperoleh informasi.
Keterampilan untuk melakukan observasi merupakan
keterampilan dasar yang sangat penting untuk dikuasai, karena
dengan menguasai keterampilan mengamati keterampilan
lainnya akan lebih mudah dikembangkan. Keterampilan lainnya
yang dimaksud ialah seperti klasifikasi, komunikasi, maupun
prediksi. Kegiatan mengamati sangat disarankan untuk tidak
hanya menggunakan satu indera, karena semakin banyak indra
digunakan maka akan semakin baik informasi yang
dikumpulkan.17
Sebagai contoh ketika melakukan penelitian, informasi
mengenai suatu objek atau peristiwa akan lebih lengkap jika
menggunakan banyak indra. Indra penglihatan digunakan untuk

16
Supit Pusung, Penerapan Model Pembelajaran dan Tugas Terstruktur dalam
Pembelajaran Sains, (Jakarta: Jakad Media Publishing, 2019), hlm. 13.
17
Putri, op. cit., hlm. 36.
15

melihat warna, bentuk, dan ukuran. Indra pendengaran


digunakan untuk mendengar bunyi tertentu atau kecil kerasnya
suara. Indra pembau digunakan untuk mencium aroma atau bau
pada sesuatu yang diamati. Indra peraba dapat merasakan tekstur
ataupun menebak objek. Dan indra pengecap dapat digunakan
untuk merasakan rasa pada objek.18
Proses mengamati dibagi menjadi dua jenis yaitu kuantitatif
dan kualitatif. Pengamatan kualitatif didefinisikan sebagai
pengamatan yang dilakukan dengan beberapa atau seluruh
indera, yaitu dengan mendeskripsikan apa yang dilihat, apa yang
dirasa, apa yang dibau, apa yang didengar, apa yang dicicipi dari
objek yang diamati. pengamatan ini dilakukan hanya dengan
menggunakan indera tanpa mengacu kepada satuan
pengukuran baku tertentu. Sedangkan pengamatan yang
dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang mengacu
kepada satuan pengukuran baku tertentu disebut
pengamatan kuantitatif. Besaran yang diperoleh dari
mencacah termasuk pengamatan kuantitatif. 19
b. Menanya
Semua pengetahuan dan pemahaman dimulai dari rasa ingin
tahu dari peserta didik tentang siapa, apa, dan dimana atau “who,
what dan where” dari apa yang ada di sekitar peserta didik. Pada
pembelajaran rasa keingintahuan ini dapat difasilitasi dalam
kegiatan tanya jawab baik mulai dari kegiatan pendahuluan
kegiatan inti dan penutup. Selain tanya jawab, dapat juga dengan
melalui memberikan suatu masalah, fakta-fakta atau kejadian
alam yang ada di sekitar peserta didik.20

18
Ibid.
19
Bahtiar, op. cit., hlm. 111.
20
Kemendikbud, Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP/MTs IPA.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan, (Jakarta: kemendikbud, 2013), hlm. 214.
16

c. Mengklasifikasi
Klasifikasi merupakan suatu proses yang digunakan untuk
suatu penyusunan atau penggolongan atas suatu peristiwa atau
objek yang ditelaah. Seseorang dapat melakukan keterampilan
klasifikasi jika telah menguasai hal di bawah ini:
a. Mengidentifikasi atau menuliskan sifat-sifat yang dapat
diamati dari sekelompok objek. Hal ini dapat dijadikan
suatu dasar untuk melakukan klasifikasi.
b. Menyusun klasifikasi dalam tingkatan-tingkatan tertentu
sesuai dengan sifat yang dimiliki objek. 21
Keterampilan mengklasifikasikan atau menggolong-
golongkan adalah salah satu kemampuan yang penting dalam
kerja ilmiah. Klasifikasi berguna untuk melatih peserta didik
menunjukkan persamaan, perbedaan, dan hubungan timbal
baliknya. Guru hendaknya melatih peserta didik agar terampil
dalam membuat klasifikasi, misalnya dengan mengelompokkan
berbagai jenis daun-daunan menurut bentuk, warna, berduri
tidaknya, berbulu tidaknya, dan corak tulang daun,
mengelompokkan berbagai jenis burung menurut bentuk paruh,
kaki, jenis makanan, dan cara hidupnya.22
d. Menginterpretasi
Menginterpretasi atau menafsirkan merupakan suatu
kegiatan, untuk menjelaskan hasil informasi atau data yang telah
dikumpulkan agar lebih mudah untuk dipahami. Kegiatan
menginterpretasi kebanyakan diawali dengan proses
pengumpulan data, kemudian melakukan analisis data, dan hasil
dari analisis inilah yang nantinya dapat diinterpretasi menjadi
penjelasan yang lebih mudah untuk dipahami. Mencatat kegiatan
pengamatan, menghubungkan hasil pengamatan, menemukan

21
Laely Mahmudah, “Pentingnya Pendekatan Keterampilan Proses Pada Pembelajaran
IPA Di Madrasah”, Elementary. Vol. 4(1), 2016, Hlm. 168-187.
22
Ibid. hlm.174.
17

pola dari suatu pengamatan, hingga akhirnya menarik suatu


kesimpulan merupakan ciri khas dari kegiatan
menginterpretasi.23
Ciri perilaku siswa dalam melakukan interpretasi pada suatu
data adalah: (a) melakukan penyusunan suatu data; (b)
melakukan pengenalan berbagai pola dan hubungan; (c) menarik
kesimpulan sementara yang tepat pada data yang ada; (d)
membuat ringkasan keseluruhan secara tepat.24
e. Mengkomunikasikan
Komunikasi saat ini menjadi salah satu keterampilan di abad
ke-21. Karakteristik komunikasi di dalam keterampilan proses
sains maupun di abad ke-21 ini memiliki kesamaan. Keduanya
dibagi menjadi dua jenis, yaitu komunikasi secara lisan dan
komunikasi secara tulis. Pengembangan kemampuan
komunikasi pada anak dapat dilakukan dengan kegiatan
bercakap-cakap, bercerita, eksperimen, maupun penugasan. 25
Komunikasi adalah mengatakan apa yang diketahui
seseorang dengan ucapan kata-kata, tulisan, gambar,
demonstrasi, atau grafik. Jadi penting menyatakan sesuatu atau
menulis data sejelas-jelasnya. Beberapa perilaku yang
dikerjakan siswa pada saat melakukan komunikasi adalah: (a)
pemaparan pengamatan atau dengan menggunakan
perbendaharaan kata yang sesuai; (b) pengembangan grafik atau
gambar untuk menyajikan pengamatan dan peragaan data; dan
(c) perancangan poster atau diagram untuk menyajikan orang
lain.26 Indikator pada beberapa jenis keterampilan proes sains
dijelaskan pada Tabel 2.1.

23
Ibid., hlm. 178.
24
Bahtiar, op. cit., hlm. 115.
25
Putri, op. cit., hlm. 51.
26
Bahtiar, op. cit., hlm. 113.
18

Tabel 2.1 Jenis-Jenis Indikator Keterampilan Proses


Sains Siswa
Indikator Sub Indikator Keterampilan Proses Sains
Siswa

Mengamati • Menggunakan sebanyak mungkin alat


indera.
• Mengumpulkan/menggunakan fakta yang
relevan.
Menanya • Bertanya apa, mengapa, dan bagaimana.
• Bertanya untuk meminta penjelasan;
Mengajukan pertanyaan yang berlatar
belakang hipotesis.
Mengklasifikasi • Mencatat setiap pengamatan secara terpisah.
• Mencari perbedaan, persamaan;
Mengontraskan ciri-ciri; Membandingkan
• Mencari dasar pengelompokan atau
penggolongan

Menginterpretasi • Menghubungkan hasil-hasil pengamatan.


• Menemukan pola dalam suatu seri
pengamatan; Menyimpulkan
Mengkomunikasikan • Mengubah bentuk penyajian
• Menggambarkan data empiris hasil
percobaan atau pengamatan dengan grafik
atau tabel atau diagram; Menyusun dan
menyampaikan laporan secara sistematis;
Menjelaskan hasil percobaan atau
penelitian; Membaca grafik atau tabel atau
diagram; Mendiskusikan hasil kegiatan
mengenai suatu masalah atau suatu
peristiwa.

(Sumber : Kemendikbud (2013:215))

e. Manfaat Keterampilan Proses Sains Siswa


Keterampilan proses sains yang diterapkan pada siswa
memiliki banyak manfaat. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa
dengan memiliki keterampilan proses sains siswa dapat terbantu saat
belajar maupun dalam hal yang bersifat praktik, siswa juga menjadi
lebih memiliki rasa tanggung jawab secara pribadi maupun
kelompok. Tentunya pembelajaran dengan keterampilan proses
19

sains juga memberikan kesempatan pada siswa untuk menjadi lebih


aktif, yang mana hal ini dapat meningkatkan prestasi siswa. Saat
siswa terlibat lebih aktif maka akan terbentuk interaksi antara
pemahaman fakta, konsep, dan prinsip sains. Ketika tiga hal ini telah
menyatu maka akan menumbuhkan suatu sikap ilmiah dalam diri
siswa. Sikap ilmiah ini tentunya sangat bermanfaat saat siswa
melakukan kegiatan ilmiah yang harus menggabungkan antara
keterampilan psikomotor, afektif, dan juga kognitif. 27
Siswa yang memiliki sikap positif terhadap sains dan juga
memiliki keterampilan proses sains yang baik, akan terpacu untuk
terus meningkatkan kemampuan berpikirnya. Selain itu, seseorang
yang memiliki keterampilan proses sains yang baik, tidak akan
merasa cepat puas. Sehingga ia akan berusaha menjelajahi alam
semesta sedalam dan seluas-luasnya. Hal ini terjadi karena ilmu
sains sendiri akan terus berkembang mengikuti kemajuan dunia,
sama halnya dengan teknologi. Semakin majunya teknologi tidak
akan pernah bisa lepas dari keterampilan proses sains. Kemajuan
antara keduanya ini dapat menjadi landasan perkembangan suatu
negara. Mengingat banyaknya manfaat dari keterampilan proses
sains tersebut, maka keterampilan proses sains diterapkan pada
semua jenjang pendidikan.28

B. Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Mirza Roma Apsari dan Mohammad
Budiyanto mengenai peningkatan hasil belajar siswa menggunakan LKS
berorientasi KPS. Penelitian mengenai hasil belajar ini dilakukan selama
masa pandemi, dan LKS diberikan secara daring. Penilaian keterampilan
proses sains terintegrasi ditinjau dari 7 aspek, yaitu merumuskan masalah,

27
Juhji, J, Prasart, Nuangchalerm, Interaction between Scientific Attitudes and Science
Process Skills toward Technological Pedagogical Content Knowledge, Journal for the Education of
Gifted Young Scientists, Vol. 8(1), 2020, hlm.1-16.
28
Zulirfan, dkk, Science Process Skills and Attitudes toward Science of Lower Secondary
Students of Merbau Island: A Preliminary Study on the Development of Maritime Based Contextual
Science Learning Media. Journal of Educational Sciences, Vol.2 (2), 2018, hlm.90-99.
20

menentukan variabel, membuat definisi operasional variabel, merumuskan


hipotesis, melakukan praktikum, menginterpretasikan data dan membuat
simpulan. Berdasarkan penilaian hasil belajar keterampilan proses sains
terintegrasi 85,04 termasuk kriteria sangat baik. Sehingga disimpulkan
bahwa, lembar kerja peserta didik berorientasi keterampilan proses sains
dapat meningkatkan hasil belajar dimensi pengetahuan dan hasil belajar
dimensi keterampilan proses sains terintegrasi.29
Penelitian yang dilakukan oleh Putri Wahyuningsih dan Siti Fatonah
mengenai analisis berkomunikasi siswa dalam KPS, melalui pembelajaran
daring pada mata pelajaran IPA. Keterampilan proses sains pada tahap
mengkomunikasikan siswa kelas V dalam mata pelajaran IPA berwujud
dalam bentuk melaporkan data. Hasil tugasnya baik secara lisan maupun
tulisan berada dalam kriteria baik. Terbukti siswa hanya memahami konsep
tabel dan kurang mampu membedakan tabel dan grafik. Sementara
intensitas komunikasi antara guru dan siswa selama pembelajaran daring di
SDN 2 Negerikaton Pesawaran Lampung sangat kurang.30
Penelitian yang dilakukan oleh Elsa Octavia Sitohang, I Nyoman
Suardana, dan Kompyang Slamet. Mengenai kesigapan belajar dan metode
belajar siswa SMP terhadap hasil belajar IPA pada pembelajaran jarak jauh.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif dan
signifikan antara kesiapan belajar dan metode belajar secara simultan
dengan hasil belajar IPA. Kesigapan belajar dan metode belajar juga
berkontribusi secara positif terhadap hasil belajar IPA dengan hasil
sumbangan efektif (SE) kedua prediktor terhadap variabel kriterium yaitu
sebesar 90,5%.31

29
Mirza Roma Apsari dan Mohammad Budiyanto, "Peningkatan Hasil Belajar di Masa
Pandemi dengan Menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik Berorientasi Keterampilan Proses
Sains." Pensa E-Jurnal: Pendidikan Sains. Vol.9 (2), 2021, hlm. 171-175.
30
Putri Wahyuningsih dan Siti Fatonah, “Analisis Berkomunikasi dalam Keterampilan
Proses Sains Siswa Melalui Pembelajaran Daring Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V di SDN 2
Negerikaton Pesawaran Lampung”, Tarbiyah Wa Ta’lim: Jurnal Penelitian Pendidikan &
Pembelajaran, Vol.8(1), 2021, hlm. 1-22.
31
Elsa O. Sitohang, I Nyoman Suardana, dan Kompyang Slamet, “Analisis Kontribusi
Kesigapan Belajar dan Metode Belajar Siswa SMP Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Pembelajaran
Jarak Jauh”, Jurnal IPA Terpadu, Vol.4 (2), 2021, hlm. 43-52.
21

Penelitian yang dilakukan oleh Pramudiyanti dan Reni Munazir


mengenai KPS peserta didik kelas VIII selama pembelajaran daring pada
materi sistem gerak. Analisis keterampilan proses sains peserta didik kelas
VIII di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung, menunjukkan hasil
tergolong pada kategori “cukup” dengan persentase 46.85%. Jika dilihat
dari persentase per indikator keterampilan proses sains yaitu pada indikator
mengamati 33.13%, mengklasifikasi 51.22%, memprediksi 58.75%,
menyimpulkan 50.91%, dan mengomunikasikan 40.85%. Peserta didik
sudah mampu menguasai beberapa indikator keterampilan proses sains
dalam kegiatan pembelajaran daring.32
Penelitian yang dilakukan oleh Evi Eliyana mengenai penerapan dan
pengembangan keterampilan proses sains selama kegiatan pembelajaran
daring di masa pandemi Covid-19. Hasil analisis menunjukkan persentase
kemunculan proses sains secara keseluruhan sebesar 77,1%. Kelima aspek
keterampilan proses sains yang diujikan, semua muncul dengan nilai yang
bervariasi. Aspek mengamati dengan persentase sebesar 76,3%, aspek
menanya dengan persentase sebesar 91%, aspek mengumpulkan informasi
dengan persentase sebesar 68,6%, aspek mengasosiasikan dengan
persentase sebesar 81,6%, dan aspek mengkomunikasikan dengan
persentase 68,4%. Maka disimpulkan penerapan keterampilan proses sains
di masa pandemi Covid-19 baik dapat diterima oleh siswa, dan hasil analisis
keterampilan proses sains di masa pandemi Covid-19 terlihat berhasil dan
berpengaruh baik untuk siswa.33
Penelitian yang dilakukan oleh Norma Yunita dan Tutut Nurita
terdapat 10 aspek KPS yang diteliti. Diantaranya yaitu aspek mengamati,
mengklasifikasi, memprediksi, merumuskan masalah, merumuskan
hipotesis, menentukan variabel, menyelidiki, menganalisis data,
menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Aspek tertinggi terdapat pada

32
Pramudiyanti dan Reni Munazir, “Analisis Keterampilan Proses Sains Peserta Didik
Kelas VIII dalam Pembelajaran Daring Di SMP”, Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah,
Vol.9 (1), 2021, hlm. 80-86.
33
Evi Eliyana, “Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Belajar IPA Materi Tumbuhan
Hijau Pada Siswa Kelas V SDN 3 Panjerejo di Masa Pandemi Covid-19”, Eduproxima, Vol.2 (2),
2020, hlm. 87-100.
22

aspek mengamati, sementara aspek terendah yaitu mengkomunikasikan.


Selama pembelajaran daring keterampilan proses sains siswa dinilai pada
kategori sedang.34
Penelitian yang dilakukan oleh ferina rahmadanty bahwa
keterampilan proses sains siswa di SMA/MA di Kabupaten Sidoarjo berada
pada kategori cukup. Dengan aspek tertinggi pada bagian merumuskan
hipotesis dan terendah pada aspek menentukan variabel. Tidak ada
perbedaan signifikan antar KPS siswa laki-laki dan perempuan.35
Hasil penelitian di atas mendukung penelitian yang dilakukan
penulis karena berkaitan dengan menganalisis keterampilan proses sains
pada siswa. Sementara perbedaan dengan penelitian yang dilakukan ialah,
analisis KPS dilakukan di SMPN kelas viii yang berada di Kabupaten
Lebak. Selain itu analisis KPS siswa ini dinilai selama pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh.

C. Kerangka Pikir
Keterampilan proses sains ialah berupa keterampilan atau
kemampuan yang dipelajari oleh siswa saat mereka melakukan sains atau
hal-hal yang bersifat ilmiah seperti pengamatan (observasi),
mengklasifikasikan, menafsirkan, meramalkan, berkomunikasi,
mengajukan pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan,
menggunakan alat atau bahan serta menerapkan konsep. Dengan
keterampilan proses sains, siswa dapat mengetahui bagaimana cara
menerapkan ilmu pengetahuan dalam suatu pekerjaan. Sehingga ilmu
pengetahuan yang diberikan tidak hanya berbentuk konsep melainkan dapat
menghasilkan suatu produk atau penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada saat dilakukan pembelajaran seperti biasa, keterampilan proses
sains siswa sering dikembangkan oleh guru melalui praktikum secara
langsung di kelas atau saat jam pelajaran. Namun, saat ini Indonesia sedang

34
Norma Yunita dan Tutut Nurita, Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Pada
Pembelajaran Daring, Pensa: E-Jurnal Pendidikan Sains, Vol.9 (3), 2021, hlm.378-385.
35
Ferina Rahmadanty, Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Sma/Ma Dan Kaitannya
Dengan Pemahaman Konsep Getaran Harmonik, IPF: Inovasi Pendidikan Fisika, Vol.9 (3), 2020,
hlm. 428-438.
23

mengalami situasi yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Perbedaan


ini, disebabkan oleh adanya pandemi Covid19 yang terjadi di hampir
seluruh dunia. Adanya pandemi ini, juga sangat berpengaruh dalam dunia
pendidikan. Sekolah-sekolah terpaksa harus ditutup karena tidak
memungkinkan untuk bertatap muka secara langsung. Hingga akhirnya
pemerintah mengambil suatu keputusan agar pembelajaran yang biasa
dilakukan dengan bertatap muka digantikan dengan pembelajaran jarak
jauh. Pergantian sistem proses pembelajaran ini, tentunya menjadi suatu hal
yang cukup baru bagi para guru dan siswa itu sendiri. Sehingga
diperlukannya penyesuaian-penyesuaian agar tujuan pembelajaran tetap
dapat terpenuhi dengan baik.
Salah satu hal yang harus mengalami penyesuaian ialah proses
mengembangkan keterampilan proses sains siswa. Proses pengembangan
yang biasanya dilakukan secara bertatap muka kini harus digantikan melalui
media teknologi dan bersifat online. Para guru pun sebisa mungkin
mengubah inovasi pembelajaran agar tujuan pembelajaran salah satunya
mengembangkan keterampilan proses sains siswa tetap dapat terlaksana
dengan baik.
Perubahan-perubahan ini tentunya memerlukan suatu analisis.
Sehingga dapat terlihat keterampilan proses sains siswa semakin meningkat
atau semakin menurun pada mata pelajaran IPA selama pembelajaran jarak
jauh. Hasil dari penelitian tentunya juga dapat dijadikan suatu bahan
evaluasi juga bahan pertimbangan, apakah sistem pembelajaran jarak jauh
ini efektif dalam mengembangkan keterampilan proses sains siswa dan
dapat diteruskan atau justru sebaliknya. Mengingat banyaknya pernyataan-
pernyataan yang disebutkan pemerintah mengenai kemungkinan sistem
pembelajaran jarak jauh ini diterapkan secara permanen di Indonesia.
Keseluruhan kerangka berpikir ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.
24

Pendidikan di Indonesia mencakup


tiga aspek yang harus dicapai dalam
pembelajaran yaitu, pengetahuan,
sikap, dan keterampilan.

Salah satu keterampilan yang


harus dimiliki siswa ialah
keterampilan proses sains.
Keterampilan Keterampilan proses
proses sains dasar sains terintegrasi

Pandemi membuat
pengembangan keterampilan Materi Struktur dan
proses sains siswa dilakukan Jaringan Tumbuhan
melalui pembelajaran jarak jauh
secara online

Maka perlu dilakukan analisis


keterampilan proses sains pada
siswa

Hasil dari analisis ini Sebagai pertimbangan


dapat dijadikan suatu mengenai sistem pembelajaran
bahan evaluasi jarak jauh yang diterapkan.

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di kelas VIII pada empat SMPN wilayah
Kabupaten Lebak yaitu SMPN 1 Bayah, SMPN 1 Cihara, SMPN 1
Malingping, dan SMPN 1 Panggarangan.

B. Waktu penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun 2021, bulan
Agustus-Desember di kelas VIII pada mata pelajaran IPA BAB struktur dan
jaringan tumbuhan.

C. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan pada skripsi ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif. Pendekatan kuantitatif sangat mementingkan variabel
sebagai objek penelitian. Tujuan akhir dari pendekatan kuantitatif ialah
menghasilkan deskripsi statistik, menguji teori, memberikan perbandingan
antar variabel dan sebagainya.1 Penelitian deskriptif pada umumnya
membahas mengenai masalah yang terjadi, tata cara, maupun suatu proses
yang sedang terjadi dalam masyarakat karena pengaruh suatu fenomena. 2
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Menurut
arti yang luas penelitian deskriptif disebut sebagai penelitian survei. Metode
penelitian survei digunakan peneliti untuk mengumpulkan informasi
melalui sampel dengan berbagai instrumen, hingga menghasilkan berbagai
aspek mewakili populasi.3 Pada penelitian ini, bertujuan untuk menganalisis
mengenai bagaimana keterampilan proses sains yang dimiliki oleh siswa
pada pembelajaran IPA yang diberikan melalui pembelajaran jarak jauh.

1
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013), hlm. 110.
2
Iwan Hermawan, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, & Mixed
Methode, (Kuningan: Hidayatul Quran Kuningan, 2019), hlm. 37.
3
Wagiran, Metodologi Penelitian Pendidikan (Teori dan Implementasi), (Yogyakarta:
Deepublish, 2019), Hlm. 135-136.

25
26

D. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi merupakan sekelompok manusia atau objek yang hidup
bersama dalam suatu lingkungan daerah. Populasi direncanakan untuk
menjadi akhir kesimpulan dari suatu penelitian yang dilakukan. Populasi
tersebut dapat berupa orang, benda, gejala, atau wilayah yang ingin
diketahui oleh peneliti.4 Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VIII di empat SMPN wilayah Kabupaten Lebak, yaitu SMPN 1 Bayah,
SMPN 1 Cihara, SMPN 1 Malingping, dan SMPN 1 Panggarangan. Jumlah
siswa di sekolah yang menjadi populasi dijelaskan pada Tabel 3.1. Alasan
peneliti memilih empat sekolah ini ialah karena adanya kesamaan akreditasi
A yang dimiliki sekolah, dan termasuk pada sekolah yang
menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh dengan baik.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi. Dapat dikatakan bahwa
sampel merupakan miniatur atau bagian kecil populasi. Sampel dipilih
dengan berbagai cara dari jumlah populasi. Sampel memiliki
karakteristik sama dengan yang dimiliki populasinya, sehingga sampel
dapat mewakili populasi.5 Teknik pengambilan sampel yang dilakukan
pada penelitian ini adalah teknik non probability sampling yaitu setiap
populasi tidak mendapat kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.
Dengan cara purposive sampling. Teknik ini digunakan karena adanya
pertimbangan atau tujuan tertentu.6 Maka untuk jumlah ukuran sampel
dilakukan dengan taraf kesalahan 10% menggunakan rumus Slovin:7
N
𝑛=
1 + N. (e)2
Keterangan :
n = jumlah sampel

4
Ibid., hlm. 156.
5
Yulingga Nanda Hanief dan Wasis Himawanto, Statistik Pendidikan, (Yogyakarta:
Deepublish, 2017), hal 39.
6
Ibid., hlm. 42-43.
7
Wagiran, op. cit., hlm. 161.
27

N = jumlah populasi
e = batas kesalahan

Berdasarkan hasil perhitungan sampel dengan rumus di atas, diperoleh


sampel minimal 86 siswa. Maka perolehan sampel penelitian secara
rinci ditunjukkan pada Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Jumlah populasi dan sampel penelitian


Sekolah Jumlah Siswa Jumlah sampel Jumlah
kelas VIII kelas VIII sampel Siswa
SMPN 1 Bayah 120 1 30
SMPN 1 Cihara 107 1 23
SMPN 1 Malingping 280 1 30
SMPN 2 Panggarangan 151 1 30
Jumlah 658 4 113

E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian terdiri dari tiga tahapan, yaitu:
1. Tahapan Persiapan
a. Membuat instrumen-instrumen sebagai alat pengumpulan data yaitu
lembar observasi, wawancara, lembar kuesioner, dan lembar tes
soal.
b. Memvalidasi instrumen penelitian oleh dosen pembimbing
kemudian diperbaiki sesuai dengan arahan. Validasi juga dilakukan
melalui uji coba untuk instrumen kuesioner dan tes soal. Apabila
instrumen tersebut telah disetujui dan telah valid, maka instrumen
tersebut akan langsung digunakan untuk penelitian.
2. Tahap pelaksanaan
Setelah dilakukan tahap awal, maka langkah selanjutnya adalah
pelaksanaan penelitian. Langkah awal pada tahap ini adalah melakukan
wawancara kepada guru IPA di sekolah masing-masing, sekaligus
menganalisis mengenai aspek keterampilan proses sains siswa yang ada
28

saat pembelajaran jarak jauh. Kemudian dilanjutkan dengan proses


observasi selama pembelajaran disertai dengan analisis tugas yang
dikerjakan. Lalu untuk memperkuat hasil observasi dilakukan
penyebaran kuesioner (angket) kepada siswa untuk menganalisis dari
sudut pandang siswa mengenai keterampilan proses sains yang dimiliki
siswa-siswa tersebut. Dilanjutkan dengan penyebaran lembar tes soal
agar keterampilan siswa dapat lebih terukur. Selain itu lembar tes soal
ini juga dapat memvalidasi hasil observasi, wawancara, dan juga
kuesioner yang telah dilakukan.
3. Tahap penyelesaian
Kegiatan pada tahap ini meliputi:
a. Mengolah data hasil observasi, wawancara, kuesioner, dan tes soal
yang telah dijawab oleh siswa.
b. Menganalisis dan membahas hasil penelitian.
c. Mengambil kesimpulan dari hasil analisis.

F. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara kepada
guru IPA di masing-masing sekolah. Lalu dilanjutkan dengan kegiatan
observasi dan analisis dokumen tugas di setiap kelas pada empat sekolah.
Kemudian, hasil dari wawancara dan observasi ini dikuatkan kembali
dengan teknik non-tes yaitu angket. Terakhir dilakukan pengumpulan data
dengan teknik tes pada siswa di setiap sekolah yang menjadi tempat
penelitian. Melalui teknik pengumpulan data ini dapat diketahui mengenai
proses pembelajaran jarak jauh yang dilakukan sehingga dapat dianalisis
dan dijadikan suatu pembahasan.

G. Instrumen Penelitian
1. Lembar Observasi Pembelajaran dan Analisis Tugas
Observasi merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan secara
langsung mengenai kondisi lingkungan objek mendukung dengan
29

penelitian yang dilakukan.8 Tahap observasi dilakukan dengan


mengamati kegiatan pembelajaran IPA secara jarak jauh di masing-
masing sekolah serta menganalisis hasil tugas yang dilakukan. Melalui
observasi ini, akan terlihat bagaimana keterampilan proses sains siswa
selama melakukan pembelajaran.9 Hasil dari observasi ini akan
didukung dengan adanya proses wawancara pada guru dan pengisian
angket oleh siswa.
2. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan/data untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat yang
dinamakan panduan wawancara.10 Wawancara ini dilakukan kepada
guru IPA di masing-masing sekolah. Melalui proses wawancara ini
dapat diperoleh data mengenai bagaimana proses pembelajaran jarak
jauh dilakukan.11 Hasil data mengenai proses pembelajaran jarak jauh
ini akan dikaitkan dengan kemampuan keterampilan proses sains yang
dimiliki oleh siswa-siswanya.
3. Kuesioner (Angket)
Kuesioner adalah Teknik pengambilan data yang memungkinkan
analisis berbagai macam sikap, keyakinan, perilaku, maupun
karakteristik. Analisis ini dapat disimpulkan melalui jawaban-jawaban
siswa. Kuesioner dibagi menjadi dua jenis, yaitu kuesioner terbuka dan
tertutup. Pada penelitian ini digunakan kuesioner tertutup, yaitu dengan
pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan beberapa pilihan yang
dirasa sesuai dengan apa yang dirasakan siswa. 12 Kuesioner yang
diberikan pada siswa dalam penelitian ini (Tabel 3.2) dimaksudkan
untuk, mengetahui sejauh mana keterampilan proses sains siswa melalui
proses pembelajaran jarak jauh yang diterapkan.13

8
Siregar, op. cit., hlm. 19.
9
Lampiran 1 kisi-kisi dan rubrik instrumen lembar observasi, hlm.61.
10
Siregar, op. cit., hlm. 18.
11
Lampiran 2 rubrik instrumen pedoman wawancara, hlm.66.
12
Siregar, Op.Cit.., hlm. 21.
13
Lampiran 3 rubrik instrumen kuesioner, hlm.67.
30

Tabel 3.2 Kisi- Kisi Angket Tentang Keterampilan Proses


Sains Siswa.
No Indikator Sub Indikator Keterampilan Proses Nomor
Sains Siswa Soal

1. Mengamati 1. Menggunakan sebanyak mungkin 1, 2,3,4


alat indera.
2. Menanya 1. Bertanya apa, mengapa, dan 5,6,7,8
bagaimana.
2. Bertanya untuk meminta penjelasan;
Mengajukan pertanyaan yang
berlatar belakang hipotesis.
3. Mengklasifikasi 1. Mencatat setiap pengamatan secara 9,10,11
terpisah. ,12

2. Mencari perbedaan, persamaan;


Mengontraskan ciri-ciri;
Membandingkan.

4. Menginterpretasi 1. Menghubungkan hasil-hasil 13,14,1


pengamatan. 5,16
2. Menemukan pola dalam suatu
pengamatan; Menyimpulkan
5. Mengkomunikasi 1. Menyampaikan laporan secara 17,18,1
kan sistematis; Menjelaskan hasil 9,20
percobaan atau penelitian; Membaca
grafik atau tabel atau diagram
2. Mendiskusikan hasil kegiatan
mengenai suatu masalah atau suatu
peristiwa.
Jumlah Soal Angket 20 butir
31

4. Tes
Tes merupakan prosedur sistematis untuk melakukan pengamatan
terhadap perilaku seseorang dan mendeskripsikan perilaku tersebut
dengan bantuan skala angka atau suatu sistem penggolongan. Indikator
perilaku yang diungkap oleh instrumen tes bersifat kinerja maksimal
(maximum performance) karena suatu tes dirancang untuk
mengungkapkan kemampuan individu secara maksimal.14 Tes yang
diberikan pada siswa dalam penelitian ini (Tabel 3.3) dimaksudkan
untuk, mengetahui sejauh mana keterampilan proses sains siswa
melalui proses pembelajaran jarak jauh yang diterapkan. Tes soal yang
diberikan dalam bentuk esai sebanyak 10 soal mengenai materi pada
BAB struktur dan jaringan tumbuhan.15
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Soal Keterampilan Proses Sains Siswa
Indikator Nomor Soal Jumlah
Mengamati 1, 2 2
Menanya 3,4 2
Mengklasifikasi 5, 7 2
Menginterpretasi 6,8 2
Mengkomunikasi 9, 10 2
Jumlah soal 10 Soal

H. Kalibrasi Instrumen
Kalibrasi instrumen dilakukan bertujuan untuk menguji bagaimana
kualitas dari instrumen yang digunakan. Pada penelitian ini instrumen diuji
menggunakan uji validitas.
1. Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk melihat sejauh mana instrumen
yang diberikan mengukur secara akurat apa yang dimaksudkan untuk

14
Zulkifli Matondang, dkk, Evaluasi Hasil Belajar, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2019),
hlm. 52.
15
Lampiran 4 kisi-kisi dan rubrik instrumen tes soal, hlm.69.
32

diukur.16 Menemukan nilai dari uji validitas dapat dengan menggunakan


rumus korelasi product moment. Sebelumnya koefisien korelasi product
moment ini dicari terlebih dahulu menggunakan beberapa cara, salah
satunya dengan angka kasar. Rumus yang digunakan dapat dilihat
sebagai berikut17:
𝑁 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥 )(∑ 𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2 }{𝑁 ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦)2 }

Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 : Koefisien validitas (koefisien product moment)
𝑁 : Banyaknya peserta tes
𝑥 : Nilai hasil tes yang akan diuji validitasnya
𝑦 : Nilai hasil tes standar

Uji validitas yang dilakukan pada instrumen lembar observasi, dan


pedoman wawancara ialah uji validitas isi. Jenis validitas ini melihat
sejauh mana instrumen mampu mewakili keterampilan proses siswa
yang diukur. Untuk mendapatkan instrumen yang valid, semua
instrumen dikonsultasikan terlebih dahulu dengan kedua dosen
pembimbing. Sementara untuk instrumen kuesioner uji validitasnya
dilakukan dengan aplikasi SPSS dan untuk instrumen tes dilakukan uji
validitas menggunakan aplikasi ANATES. Keduanya dapat dilihat pada
Tabel 3.4 dan Tabel 3.5. Hasil dari uji validitas instrumen kuesioner
yang diujikan kepada 35 siswa pada aplikasi SPSS didapatkan data
bahwa 20 soal kuesioner dinyatakan valid, dengan r hitung ≥ r tabel.18
Begitupun hasil dari uji validitas tes soal melalui ANATES dinyatakan
10 soal valid.19

2. Uji Reliabilitas
Syarat suatu instrumen atau tes tidak hanya dengan valid tetapi juga
harus reliabel. Validitas dan reliabilitas merupakan dua hal yang

16
Sumardi, Teknik Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar, (Yogyakarta: Deepublish,
2020), hlm.75.
17
Ibid.,hlm. 82.
18
Lampiran 5 hasil uji validitas SPSS instrumen kuesioner, hlm. 78.
19
Lampiran 6 hasil uji validitas ANATES instrumen tes, hlm.78.
33

berbeda akan tetapi saling berkaitan dan mempengaruhi. Jika validitas


berfokus pada tingkat akurasi yang dimiliki instrumen, sementara
reliabilitas berfokus pada tingkat konsistensi instrumen tersebut. Uji
Reliabilitas bertujuan untuk melihat tingkat konsisten instrumen yang
digunakan dari waktu ke waktu.20 Mendapatkan nilai dari uji reliabilitas
dapat menggunakan rumus sebagai berikut:21

2𝑟𝑥𝑦
𝑟𝑛𝑛′ =
1 + (𝑛 − 1)𝑟𝑥𝑦

Keterangan:
𝑟𝑛𝑛′: Nilai uji reliabilitas
𝑟𝑥𝑦 : Nilai korelasi produk
𝑛 :2

Hasil dari uji reliabilitas yang dilakukan pada instrumen kuesioner di


aplikasi SPSS menghasilkan nilai sebesar 0,821.22 Sementara untuk uji
reliabilitas pada instrumen tes di aplikasi ANATES menghasilkan nilai
sebesar 0,96.23 Baik pada instrumen kuesioner maupun instrumen tes
keduanya memiliki nilai reliabilitas yang termasuk pada kategori
“sangat tinggi”.

3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran setiap butir tes dapat terlihat melalui jawaban siswa.
Semakin banyak siswa menjawab benar pada soal tersebut, maka akan
semakin mudah kategori soal. Sebaliknya, semakin sedikit siswa yang
mampu menjawab benar, maka akan semakin sulit kategori soal.
Menghitung tingkat kesukaran instrumen tes dapat dilakukan melalui
rumus berikut:24
𝑋̅𝑖
𝑇𝐾𝐵 =
𝑋𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

20
Sumardi., op.cit., hlm. 87
21
Ibid.,hlm. 92
22
Lampiran 7 hasil uji reliabilitas SPSS instrumen kuesioner, hlm.79.
23
Lampiran 8 hasil uji reliabilitas ANATES instrumen tes, hlm.80.
24
Yahya Hairun, Evaluasi Penilaian dalam Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish,
2020), hlm. 121-122.
34

Keterangan:
TKB : Tingkat Kesukaran Butir
𝑋̅𝑖 : Rata-rata skor butir ke-1

Pengujian tingkat kesukaran butir tes dilakukan melalui aplikasi


ANATES yang dapat dilihat pada Tabel 3.4.25

Tabel 3.4 Hasil Taraf Kesukaran Instrumen Tes


Tingkat Kategori Nomor Jumlah Persentase
Kesukaran Soal Soal
0,00-0,30 Sukar 9 1 10%
0,30-0,70 Sedang 2,5,6,7,8,10 6 60%
0,71-1,00 mudah 1,3,4 3 30%
Jumlah 10 100%

4. Daya Pembeda
Daya pembeda merupakan tingkat kemampuan soal atau instrumen
untuk membedakan antara kelompok siswa yang memiliki skor tinggi
dengan kelompok siswa yang memiliki skor rendah. Semakin tinggi
skor daya beda yang dimiliki soal maka semakin tinggi pembedaan skor
antar kedua kelompok tersebut. Rumus untuk mencari daya beda dapat
dilihat sebagai berikut:26
𝑋𝑆𝑎 − 𝑋𝑆𝑏
𝐷𝑃 =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Keterangan:
𝐷𝑃 : Nilai daya pembeda
𝑆𝑎 : Rata-rata skor kelompok A
𝑆𝑏 : Rata-rata skor kelompok B

25
Lampiran 9 hasil uji tingkat kesukaran ANATES instrumen tes, hlm. 82.
26
Yahya Hairun, op.cit., hlm.119.
35

Pengujian daya pembeda pada instrumen tes dilakukan dengan aplikasi


ANATES dengan hasil yang dapat dilihat pada Tabel 3.5.27

Tabel 3.5 Hasil Interpretasi Daya Pembeda Tes


Interval Skor Daya Nomor Jumlah Persentase
Pembeda Soal Soal
≥ 0,40 Sangat baik 1,3,4,8,10 5 50%
0,30-0,39 Baik 2,5,6,7 4 40%
0,20-0,29 Cukup 9 1 10%
≤ 0,19 Kurang - - -
Jumlah 10 100%

I. Teknik Analisis Data


Setelah data terkumpul, analisis yang dilakukan adalah deskriptif
kuantitatif. Pada tahap ini, data yang berasal dari hasil observasi,
wawancara, hasil kuesioner, dan tes digabungkan. Kemudian dianalisis
secara bersamaan untuk mengkonfirmasi dan saling menguatkan data hasil
penelitian.
Adapun langkah-langkah teknik analisa dari data yang digunakan
adalah sebagai berikut:
a. Data yang diperoleh dari hasil wawancara diterjemahkan secara
deskriptif. Kemudian data tersebut dianalisis sehingga dapat diketahui
mengenai bagaimana proses pembelajaran jarak jauh pada siswa,
sehingga dapat mengembangkan dan mengasah keterampilan proses
sains yang dimiliki siswa.
b. Memberikan skor terhadap lembar tes, lembar observasi dan lembar
kuesioner yang telah diisi siswa berdasarkan kriteria penilaian yang
sudah dibuat.
c. Kemudian dicari persentase masing-masing kriteria berdasarkan rumus
berikut:

27
Lampiran 10 daya Pembeda ANATES instrumen tes, hlm.83.
36

R
NP = SM X 100

Keterangan :
NP = nilai persen yang dicari atau yang diharapkan
R = skor mentah yang diperoleh siswa
SM = skor maksimum
100 = bilangan tetap

d. Kemudian dihitung rata-rata skor seluruh siswa atau seluruh kelas


berdasarkan sekolah untuk setiap kategori keterampilan proses sains
yang ditentukan. Mencari rata-rata dapat dilakukan dengan rumus :

Jumlah Nilai
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
Banyaknya data

e. Hasil dari skor rata-rata siswa yang diperoleh, dapat dikategorikan


dalam pedoman konversi persentase rata–rata keterampilan proses sains
siswa (Tabel 3.6). Sehingga dapat dilihat tingkat penguasaan siswa
dalam keterampilan proses sains.

Tabel 3.6 Kriteria Interpretasi Skor28


Nomor Tingkat penguasaan Kategori
1 80-100 Sangat Baik
2 70 – 79 Baik
3 60 – 69 Cukup
4 50 – 59 Kurang
5 ≤ 49 Sangat Kurang

28
Muhammad Hanif, dkk, Panduan Pelaksanaan Model Nampe, Menginternalisasi Nilai
Kesenian Dongkrek Guna Meningkatkan Ketahanan Budaya Siswa SMA, (Yogyakarta: Deepublish,
2018), hlm.54.
37

f. Menginterpretasi secara deskriptif data persentase tiap-tiap aspek


keterampilan proses sains siswa yang muncul selama dilakukannya
penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN Kabupaten Lebak. Sekolah
yang menjadi tempat penelitian yaitu SMPN 1 Malingping, SMPN 1 Cihara,
SMPN 1 Panggarangan, dan SMPN 1 Bayah. Hasil penelitian ini terdiri dari,
hasil tes soal keterampilan proses sains siswa, hasil observasi siswa di dalam
kelas saat pembelajaran, hasil jawaban kuesioner keterampilan proses sains
oleh siswa, dan hasil wawancara kepada guru IPA di keempat sekolah
tersebut. Hasil penelitian yang telah didapatkan sebagai berikut:

1. Tes Soal Keterampilan Proses Sains Siswa


Jawaban hasil tes dari setiap siswa diolah dengan distribusi frekuensi
menggunakan rumus sturges. Distribusi frekuensi ini dapat dilihat pada
Gambar 4.1 dengan data masing-masing individu serta rincian
perhitungan yang disajikan pada lampiran 12.1

Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Tes Soal KPS


20 19
18 18
18
16 15
14
14 12
Frekuensi

12
10 9
8
8
6
4
2
0
29-37 38-46 47-55 56-64 65-73 74-82 83-91 92-100
Interval

Gambar 4.1 Distribusi frekuensi Hasil Tes Soal Keterampilan Proses Sains
Siswa

1
Lampiran 12 Perhitungan distribusi frekuensi hasil tes soal, hlm. 84.
38
39

Melalui data sebelumnya data statistik menunjukkan bahwa nilai


terendah yaitu 29, dan nilai tertinggi yaitu 97. Hasil dari data statistik
pada instrumen tes dihasilkan rata-rata sebesar 63,23 dan nilai modus 63.
Data statistik secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.1.2

Tabel 4.1 Data Statistik Tes Soal Keterampilan Proses Sains


Siswa
Keterangan Nilai

Jumlah Skor 7145

Rata-rata 63,23

Nilai Tengah 63

Modus 63

Standar Deviasi 18,01

Varian 324,393

Nilai Terkecil 29

Nilai Tertinggi 97

Berdasarkan interpretasi pada Tabel 3.6 hasil dari tes soal dibuat
menjadi 5 kategori yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat
kurang. Hasil terbanyak pada tes soal terdapat pada kategori cukup,
dengan persentase sebesar 25,66% atau sebanyak 29 siswa. Sementara
untuk hasil terendah terdapat pada kategori baik dengan persentase
14,15% atau sebanyak 16 siswa. Keseluruhan hasil kategori ini dapat
dilihat melalui Tabel 4.2.3

2
Lampiran 11 Data Statistik Tes Soal Keterampilan Proses Sains Siswa, hlm.84.
3
Lampiran 15 data kategori keterampilan proses sains melalui tes soal secara keseluruhan,
hlm.88.
40

Tabel 4.2 Kategori Keterampilan Proses Sains Melalui Tes Soal


Secara Keseluruhan
Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Baik 22 Siswa 19,46%

Baik 16 Siswa 14,15%

Cukup 29 Siswa 25,66%

Kurang 19 Siswa 16,81%

Sangat Kurang 27 Siswa 23,89%

Sementara untuk persentase keterampilan proses sains melalui tes


soal berdasarkan sekolah dan secara keseluruhan, empat sekolah
memiliki persentase yang berbeda-beda. Hasil persentase ini dapat dilihat
melalui Tabel 4.3.4

Tabel 4.3 Kategori Keterampilan Proses Sains Melalui Tes Soal


Berdasarkan Sekolah dan Secara Keseluruhan

Aspek KPS A B C D Rata-rata Kategori


Mengamati 74% 53% 83% 68% 70% Baik
Menanya 68% 47% 76% 60% 63% Cukup
Mengklasifikasikan 61% 51% 73% 63% 62% Cukup
Menginterpretasi 56% 31% 63% 52% 51% Kurang
Mengkomunikasi 66% 57% 83% 63% 67% cukup
Rata-rata 65% 48% 75% 61%
Kategori Cukup Sangat Baik Cukup 63% Cukup
Kurang
Keterangan:
A : SMPN 1 Bayah C : SMPN 1 Malingping
B : SMPN 1 Cihara D : SMPN 1 Panggarangan

4
Lampiran 18 data kategori keterampilan proses sains melalui tes soal berdasarkan sekolah
dan secara keseluruhan, hlm.105.
41

Melalui Tabel di atas persentase aspek tertinggi yaitu mengamati sebesar


70% yang termasuk kategori baik. Sementara aspek terendah yaitu
menginterpretasi dengan persentase 52% yang termasuk kategori rendah.

2. Kuesioner Keterampilan Proses Sains Siswa


Distribusi frekuensi jawaban setiap siswa dapat dilihat pada Gambar
4.2. Untuk perhitungan lengkap distribusi frekuensi hasil kuesioner
disajikan pada lampiran 14.5

Grafik Distribusi Frekuensi Hasil


Kuesioner KPS
50
39
40 31
Frekuensi

30
17 17
20
10 5
1 1 1 1
0

Interval

Gambar 4.2 Distribusi frekuensi Hasil Kuesioner Keterampilan Proses


Sains Siswa

Sementara untuk keseluruhan mengenai hasil data statistik pada hasil


kuesioner keterampilan proses sains untuk siswa dapat dilihat pada Tabel
4.4.6
Tabel 4.4 Data Statistik Kuesioner Keterampilan Proses Sains
Siswa
Keterangan Nilai Keterangan Nilai

Jumlah Skor 7439 Standar Deviasi 10,068

Rata-rata 65,83 Varian 101,355

Nilai Tengah 65 Nilai Terkecil 34

Modus 66 Nilai Tertinggi 100

5
Lampiran 14 Perhitungan distribusi frekuensi hasil kuesioner.hlm.86.
6
Lampiran 13 Data Statistik Kuesioner Keterampilan Proses Sains Siswa, hlm.86.
42

Kategori keterampilan proses sains melalui kuesioner secara


keseluruhan, menunjukkan hasil tertinggi pada kategori “cukup” dengan
nilai yang cukup jauh sebesar 46,90%. Lalu diikuti dengan kategori
“kurang” sebesar 23,89%.. Hasil kategori keterampilan proses sains
melalui kuesioner secara keseluruhan dapat dilihat melalui Tabel 4.5.7

Tabel 4.5 Kategori Keterampilan Proses Sains Melalui


Kuesioner Secara Keseluruhan
Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Baik 11 Siswa 9,73%

Baik 20 Siswa 17,69%

Cukup 53 Siswa 46,90%

Kurang 27 Siswa 23,89%

Sangat Kurang 2 Siswa 1,7%

Persentase keterampilan proses sains melalui kuesioner berdasarkan


sekolah dan secara keseluruhan, menunjukkan bahwa aspek KPS
tertinggi terdapat pada aspek mengamati dengan persentase 70% dalam
kategori baik. Sementara aspek terendah terdapat pada aspek
mengklasifikasi dengan persentase 61% dalam kategori cukup. Seluruh
hasil persentase ini dapat dilihat melalui Tabel 4.6.8

7
Lampiran 16 data kategori keterampilan proses sains melalui kuesioner secara
keseluruhan, hlm.94.
8
Lampiran 19 data kategori keterampilan proses sains melalui kuesioner berdasarkan
sekolah dan secara keseluruhan, hlm.113.
43

Tabel 4.6 Kategori Keterampilan Proses Sains Melalui


Kuesioner Berdasarkan Sekolah dan Secara Keseluruhan

Aspek KPS A B C D Rata-rata Kategori


Mengamati 67% 70% 75% 69% 70% Baik
Menanya 63% 66% 66% 64% 65% Cukup
Mengklasifikasi 58% 64% 61% 62% 61% Cukup
Menginterpretasi 63% 66% 71% 69% 67% Cukup
Mengkomunikasi 59% 66% 70% 65% 65% Cukup
Rata-rata 62% 67% 69% 66%
66% Cukup
Kategori Cukup Cukup Cukup Cukup
Keterangan:
A : SMPN 1 Bayah C : SMPN 1 Malingping
B : SMPN 1 Cihara D : SMPN 1 Panggarangan

3. Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa


Persentase keterampilan proses sains melalui observasi berdasarkan
sekolah dan secara keseluruhan, menunjukkan aspek tertinggi yang
didapat adalah aspek mengamati dengan persentase 78% dan termasuk
kategori baik. Kemudian aspek terendah terdapat pada mengklasifikasi
dengan persentase 56% dan termasuk kategori kurang. Sementara hasil
observasi pada empat kelas di setiap sekolah terlihat bahwa yang
memiliki nilai keterampilan proses sains tertinggi adalah SMPN 1
Malingping dengan persentase 70% dengan kategori baik, dan sekolah
dengan nilai terendah yaitu SMPN 1 Cihara dengan persentase 50% pada
kategori kurang. Seluruh hasil persentase ini dapat dilihat melalui Tabel
4.7.9

9
Lampiran 17 data kategori keterampilan proses sains melalui observasi secara umum dan
Secara Keseluruhan, hlm.103.
44

Tabel 4.7 Kategori Keterampilan Proses Sains Melalui


Observasi Berdasarkan Sekolah dan Secara Keseluruhan

Aspek KPS A B C D Rata-rata Kategori


Mengamati 88% 50% 88% 88% 78% Baik
Menanya 63% 50% 75% 63% 63% Cukup
Mengklasifikasi 50% 63% 63% 50% 56% Kurang
Menginterpretasi 63% 50% 63% 63% 59% Kurang
Mengkomunikasi 63% 38% 63% 75% 59% Kurang
Rata-rata 65% 50% 70% 68%
63% Cukup
Kategori Cukup Kurang Baik Cukup
Keterangan:
A : SMPN 1 Bayah C : SMPN 1 Malingping
B : SMPN 1 Cihara D : SMPN 1 Panggarangan

4. Wawancara
Wawancara dilaksanakan dengan mengajukan pertanyaan kepada
guru mata pelajaran IPA di keempat sekolah. Hasil dari wawancara ini
dapat menggambarkan mengenai bagaimana keterampilan proses sains
siswa selama pembelajaran jarak jauh berlangsung.10 Secara umum
keempat sekolah menyatakan bahwa untuk memunculkan dan
mengembangkan keterampilan proses sains siswa saat pembelajaran jauh
memiliki banyak keterbatasan, sehingga peneliti menyimpulkan
berdasarkan jawaban guru di keempat sekolah 5 aspek keterampilan
proses sains siswa yang sering muncul yaitu mengamati, menanya,
mengklasifikasi, menginterpretasi, dan mengkomunikasi. (pertanyaan
nomor 2)
Aspek mengamati dapat dikategorikan sebagai aspek yang paling
baik menurut para guru di empat sekolah tersebut. Memunculkan aspek
ini biasanya dilakukan dengan pertemuan melalui media online, namun
cara ini juga masih banyak menemui kendala seperti sinyal yang tidak

10
Lampiran 20 hasil wawancara dengan guru IPA di masing-masing Sekolah, hlm.121.
45

mendukung, keterbatasan kuota, dan sebagainya. Sehingga pembelajaran


melalui cara tersebut tidak dapat dilakukan berturut-turut. Guru di SMPN
1 Cihara biasanya menyiasati hal ini dengan membuat modul
pembelajaran yang dibagikan kepada siswanya. Sementara untuk ketiga
sekolah lainnya menyiasati dengan mengirimkan power point maupun
video pembelajaran yang dapat diunduh siswa. Beberapa cara tersebut
membuat aspek mengamati dalam pembelajaran jarak jauh ini masih
dapat dimunculkan dan dikembangkan. (pertanyaan nomor 1,3, dan 4)
Berbeda dengan aspek mengamati, aspek menanya memiliki
perbedaan pada beberapa sekolah. Pada SMPN 1 Bayah dan SMPN 1
Malingping siswa cenderung memiliki respon yang baik serta dapat
memunculkan pertanyaan yang kritis, yang membuat aspek menanya
dapat dikembangkan. Meskipun guru dari kedua sekolah ini menyatakan
bahwa, untuk menghadirkan aspek menanya guru harus lebih berusaha
dan kreatif agar siswa terpacu untuk memberikan pertanyaan maupun
jawaban. Sekolah lainnya yaitu SMPN 1 Cihara dan SMPN 1
Panggarangan, menyatakan bahwa aspek menanya ini masih sulit untuk
dimunculkan pada semua siswa. Hanya Sebagian atau beberapa anak
yang terbilang sudah cukup baik, hal ini disebutkan karena kurangnya
faktor motivasi yang dimiliki siswa saat belajar. (pertanyaan nomor 5,6,
dan 7)
Dua aspek berikutnya yaitu mengklasifikasi dan menginterpretasi,
para guru secara umum melihat dari hasil LKS yang ditugaskan, maupun
tugas laporan setelah kegiatan praktikum. Karena kebanyakan tugas ini
dilakukan secara kelompok, hasil dari pengerjaan tergolong cukup di
semua sekolah. Walaupun guru juga mengakui bahwa, beberapa anak
ketika diberikan pertanyaan untuk menguji keterampilan klasifikasi dan
interpretasi ini masih terbilang kurang. (pertanyaan nomor 8,9,10, dan
11)
Aspek terakhir yaitu mengkomunikasi, menurut hasil wawancara
aspek ini dapat dilihat guru melalui berbagai cara. Seperti saat
melakukan diskusi, secara umum siswa dinyatakan cukup antusias ketika
46

diadakan kegiatan berdiskusi dengan teman. Akan tetapi, pada SMPN 1


Cihara guru mengungkapkan bahwa rasa antusias tersebut masih hanya
dimiliki Sebagian anak. Para guru juga mengeluhkan rasa percaya diri
siswa yang masih kurang saat diminta untuk berpendapat,
menyampaikan jawaban, maupun melakukan presentasi. Selain itu aspek
komunikasi ini menjadi hal yang paling banyak dikeluhkan guru saat
pembelajaran jarak jauh ini. Mereka menyebutkan bahwa membangun
komunikasi dua arah antara guru dan siswa dalam kondisi jarak jauh ini
sangatlah sulit, dibandingkan dengan saat pembelajaran tatap muka
secara langsung. Kesulitan ini banyak berkaitan dengan kekurangan-
kekurangan yang dimiliki pembelajaran jarak jauh itu sendiri.
(pertanyaan nomor 12,13, 14, dan 15)

B. Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan untuk melihat hasil analisis tingkat kualitas
keterampilan proses sains yang dimiliki siswa SMPN, di wilayah kabupaten
Lebak selama masa pembelajaran jarak jauh. Seperti yang diketahui bahwa
sejak tanggal 17 Maret 2020 menteri pendidikan dan kebudayaan
mengeluarkan surat edaran mengenai pembelajaran saat masa pandemi.
Bahwasanya untuk mencegah penyebaran dari virus covid19, pembelajaran
dilakukan dari rumah. Peraturan mengenai belajar dari rumah ini,
menggantikan proses pembelajaran tatap muka secara langsung. 11
Hasil yang diperoleh peneliti menunjukkan bahwa tingkat kualitas
keterampilan proses sains siswa berada pada tingkatan cukup, dengan
rentang skor antara 60-69% , dan nilai persentase yang dimiliki ialah
25,66% atau sebanyak 29 orang dari 113 siswa memperoleh nilai dengan
kategori cukup. Tingkatan kualitas cukup disimpulkan berdasarkan
instrumen utama, hasil uji tes soal keterampilan proses sains yang dapat
dilihat pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3. Hasil dari uji tes soal ini diperkuat
dengan beberapa data pendukung yaitu, melalui observasi di dalam kelas
saat pembelajaran, dengan kuesioner mengenai keterampilan proses sains

11
I Ketut sudarsana, dkk., Covid-19 Perspektif Pendidikan, (Medan: Yayasan Kita
Menulis, 2020), hlm. 37
47

yang diberikan pada siswa, serta wawancara yang dilakukan pada guru IPA
di masing-masing sekolah.
Tes soal dibuat dalam bentuk uraian untuk tujuan tertentu. Peneliti
mengharapkan soal dalam bentuk uraian mampu menghadirkan
kemampuan proses yang dimiliki siswa. Diharapkan pula bahwa jawaban
yang diberikan bukan berasal dari suatu penghafalan kata-kata serta kalimat
yang bersumber dari buku ataupun sumber pembelajaran lainnya.12
Sehingga keterampilan yang dimiliki siswa dapat terukur dengan baik. Tes
soal yang diberikan kepada siswa, dibuat agar sebisa mungkin dapat
mengukur tingkat keterampilan siswa dan bukan terfokus pada kognitif
siswa.
Hal ini pula yang mendasari soal dibuat dalam bentuk esai disertai
dengan rubrik kriteria jawaban dan bukan berupa tipe soal pilihan ganda.
Karena peneliti menginginkan penilaian terfokus pada keterampilan proses
sains siswa. Peneliti menggunakan rubrik sebagai sistem penilaian,
menggunakan dua unsur utama yaitu kriteria penilaian dan deskripsi pada
setiap kriterianya. Rubrik mampu mendefinisikan tingkat ketercapaian
keterampilan siswa dengan lebih efektif, konsisten atau reliabel, juga
menyajikan tingkat keterampilan proses sains siswa dengan lebih sistematis.
Sehingga sistem penilaian rubrik ini sangat cocok untuk digunakan untuk
menganalisis keterampilan proses sains yang dimiliki siswa.13
Kategori cukup yang didapatkan melalui tes soal, selaras dengan
paparan yang diungkapkan para guru IPA di masing-masing sekolah melalui
kegiatan wawancara (lampiran 20) pada jawaban pertanyaan nomor 2.
Secara keseluruhan para guru IPA merasa bahwa pembelajaran jarak jauh
ini lebih banyak membatasi keterampilan proses sains anak dibandingkan
dengan pembelajaran tatap muka secara langsung. “Selama pjj mungkin
KPS yang didapatkan tidak sebanyak saat pertemuan tatap muka”, salah satu
ungkapan dari guru IPA di SMPN 1 Bayah. Banyak keterampilan proses sains

12
Abdul Hamid, Penyusunan Tes Tertulis, (Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019),
hlm.30.
13
Herman Yosep Sunu Endrayanto, Teknik Penilaian Kinerja untuk Menilai Keterampilan
Siswa, (Jakarta: kanisius), hlm.104.
48

siswa yang sulit untuk dikembangkan saat menjalani pembelajaran jarak


jauh sehingga pembelajaran kurang optimal.
Pembelajaran jarak jauh nyatanya memang belum dapat berjalan secara
optimal. Pada satu sisi pembelajaran dengan sistem ini dianggap paling
terbaik di era pandemi covid19, akan tetapi disisi lain masih banyaknya
kendala yang ditemui. Kendala utama yang ditemui terutama di daerah
kabupaten Lebak ini ialah mengenai kondisi sinyal, yang jauh dari kata
stabil di titik titik daerah tertentu. Bahkan jika dilihat secara luas, terdapat
banyak sekali daerah di nusantara yang bahkan belum memiliki akses listrik.
Sehingga sangat memungkinkan jika beberapa aspek keterampilan proses
sains pada siswa tidak berkembang optimal.14
Menyiasati kendala ini tentunya guru tidak tinggal diam. Permasalahan
sinyal yang menjadi salah satu kendala dalam pelaksanaan pembelajaran
jauh, disiasati dengan memberikan materi yang dapat diunduh kapan saja,
sampai dengan pemberian modul cetak yang disebarkan pada siswa.
Pemberian modul ini dinilai sebagai cara yang tepat. Nugroho,2019 menilai
bahwa modul sangat bermanfaat untuk siswa. Karena dengan modul siswa
dapat melakukan pembelajaran dimana saja dan kapan saja tanpa harus
berpusat pada tenaga pendidik. Modul membantu siswa untuk belajar
mandiri sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.15
Memperkuat hasil dari tes soal, kegiatan observasi siswa saat
pembelajaran menunjukkan hasil yang sama. Dapat dilihat pada Tabel 4.7
bahwa keterampilan proses sains yang dimiliki siswa secara umum berada
dalam kategori cukup. Dari keseluruhan empat kelas di setiap sekolah, dua
kelas mendapatkan hasil dengan kategori cukup, sementara 1 pada kategori
rendah, dan 1 kelas lagi berada pada kategori baik.
Saat melakukan observasi peneliti melakukan suatu penyelidikan
sistematis menggunakan alat indra, mengenai kejadian saat pembelajaran

14
Ana Widyastuti, OPTIMALISASI Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Daring Luring, BdR,
(Jakarta: Gramedia, 2021), hlm.9.
15
Yuli Sutoto Nugroho, dkk, Pengembangan Modul Pembelajaran Mata Kuliah Energi
Alternatif Program Studi Pendidikan Vokasional Teknik Elektro. JINoP (Jurnal Inovasi
Pembelajaran), Vol.5 (1), 2019, hlm. 93–106.
49

baik yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Observasi


digunakan dalam penelitian karena, memiliki objek berupa suatu perilaku
ataupun kondisi yang tampak maupun terselubung. Hasil dari kegiatan
observasi berupa suatu catatan yang berfungsi untuk disesuaikan dengan
rubrik penilaian yang telah dibuat.16
Saat dilakukan kegiatan observasi, sering terlihat bahwa siswa
seringkali kehilangan fokusnya saat di tengah-tengah pembelajaran
berlangsung. Melihat hal tersebut guru dituntut memiliki tingkat kepekaan
lebih tinggi dalam membaca situasi muridnya. Hal tersebut dapat menjadi
salah satu faktor pencapaian keterampilan proses sains hanya pada tingkat
cukup dan belum mencapai pada tingkatan baik.
Kehilangan fokus saat belajar memang salah satu kendala yang dialami
saat situasi pembelajaran jarak jauh saat ini. Selain hilang rasa fokus, siswa
juga seringkali merasa bosan saat pembelajaran. Karena, kondisi yang terus
menerus di dalam rumah, keterbatasan akses internet, dan sebagainya.
Menyiasati hal ini dibutuhkan bantuan dari berbagai peran. Tidak hanya
guru, melainkan keluarga terutama orang tua. Hal-hal yang bisa dilakukan
orang tua seperti memahami gaya belajar anak sehingga fokus mereka
terjaga, selain itu orang tua dapat menciptakan suasana belajar yang
kondusif di dalam rumah.17
Hasil serupa juga disampaikan siswa melalui data pendukung lainnya
yaitu jawaban kuesioner yang diberikan peneliti. Secara keseluruhan, hasil
dari kuesioner menyatakan bahwa sebanyak 53 dari 113 orang siswa
mendapatkan nilai dalam kategori cukup. 53 orang siswa menilai bahwa
kemampuan keterampilan proses sains yang mereka dapatkan atau mampu
mereka kembangkan selama pembelajaran jarak jauh belum begitu optimal.
Sementara di bawah itu, sebanyak 27 orang menilai bahwa kemampuan
mereka masih berada dalam kategori kurang. Disusul dengan 20 orang
berikutnya yang menilai dirinya sudah ada pada tahapan yang baik.

16
Kadek Agus Bayu Pramana dan Dewa Bagus Ketut Ngurah Semara Putra, Merancang
Penilaian Autentik, (Bali: CV Media Education, 2019), hlm.39.
17
Eva Luthfi Fakhru Ahsani, Strategi orang tua dalam mengajar dan mendidik anak dalam
pembelajaran at the home masa pandemi COVID-19. Jurnal Al Athfal. Vol.3.(1), 2020, hlm: 37-46.
50

Melalui kuesioner, siswa diminta agar menilai bagaimana kemampuan


dirinya mengenai keterampilan proses sains selama melakukan
pembelajaran jarak jauh. Kuesioner ini memiliki pilihan mulai dari sangat
sering, sering, jarang, dan tidak pernah. Diharapkan pilihan-pilihan ini
mampu mewakili jawaban dari setiap siswa dalam melakukan penilaian diri.
Hasil kategori cukup yang dijawab siswa, menyatakan bahwa keterampilan
proses sains mereka sudah cukup baik pada beberapa aspek, namun masih
belum optimal di aspek lainnya.
Jika dilihat berdasarkan aspek, pada hasil penelitian di Tabel 4.3
ditemukan bahwa aspek mengamati adalah aspek dengan kategori tertinggi
mencapai kategori baik. Dengan rentang skor yang dicapai sebesar 70%.
Hal ini mengartikan bahwa pada aspek mengamati, para guru telah mampu
mengembangkan keterampilan siswa dengan optimal, sehingga hasilnya
mencapai pada kategori baik.
Pada aspek mengamati setiap guru sudah sangat berusaha
menggunakan berbagai media, sebagai penunjang pembelajaran jarak jauh.
Disampaikan pada saat melakukan wawancara bahwa aspek mengamati
yang dimiliki siswa terbilang masih cukup baik selama pembelajaran jarak
jauh ini. Hal ini dikarenakan, guru di setiap sekolah menggunakan media
seperti google meet, zoom, video interaktif, power point, google class,
whatsapp group, dan sebagainya. Meskipun tidak sama persis dengan
kegiatan belajar tatap muka secara langsung di kelas, akan tetapi melalui
media-media yang disebutkan sebelumnya sedikit dapat menggantikan
pertemuan secara langsung di kelas.
Keterampilan proses sains pada aspek mengamati sangat mungkin
dikembangkan selama pembelajaran jarak jauh. Chusni,2021 menjelaskan
bahwa mengamati pada dasarnya dapat dilakukan melalui dua cara yaitu,
mengamati secara langsung dan mengamati secara tidak langsung. Saat
pembelajaran jarak jauh aspek mengamati didapatkan melalui pengamatan
secara tidak langsung. Melalui media seperti video, gambar, atau chart
siswa menggunakan pancaindra atau alat bantu panca indra untuk
51

memperoleh informasi, mengidentifikasi, ataupun menyebutkan


karakteristik pada suatu objek atau kejadian.18
Pencapaian aspek mengamati pada kategori yang termasuk baik,
diperkuat dengan hasil data pendukung dari observasi dan jawaban
kuesioner. Hasil data keduanya pada Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 menyebutkan
bahwa aspek mengamati telah termasuk pada kategori yang baik.
Kesesuaian dari data utama serta data pendukung yang dihasilkan,
menguatkan bahwa keterampilan proses sains siswa dalam aspek
mengamati telah optimal dikembangkan.
Sementara untuk aspek terendah pada keterampilan proses sains siswa
ialah aspek menginterpretasi. Aspek ini hanya mampu mencapai skor 51%
dengan kategori kurang. Aspek menginterpretasi biasanya dilatih melalui
kegiatan praktikum dan penyampaian laporan. Namun, saat ini harus sedikit
mengalami perubahan selama pembelajaran jarak jauh. Tentunya perubahan
serta keterbatasan ini mempengaruhi tingkatan keterampilan proses sains
salah satunya pada aspek menginterpretasi.
Diperkuat dengan penelitian sebelumnya bahwa keterampilan proses
pada dasarnya tidak bisa hanya didapatkan melalui teori di dalam kelas,
dibutuhkan peran laboratorium di dalamnya. Dimana keterampilan proses
melibatkan keterampilan kognitif, psikomotorik, dan sosial. Keterampilan
ini dapat tercapai jika siswa ikut berperan langsung dalam tahap persiapan,
pelaksanaan, hingga pelaporan. Diketahui bahwa pembelajaran IPA sangat
mengedepankan mengenai keterampilan proses. Keterampilan proses
sangat diutamakan agar siswa mampu memahami dan meniru mengenai
bagaimana para saintis berpikir juga bekerja.19 Penerapan pembelajaran
jarak jauh mengharuskan siswa untuk belajar dari rumah, namun diharapkan
kreativitasnya tetap dapat dikembangkan.
Dipaparkan melalui wawancara bahwa berbagai cara dilakukan untuk
menggantikan kegiatan praktikum selama pembelajaran jarak jauh ini.

18
Muhammad Minan Chusni,dkk, Strategi Belajar Inovatif, (Sukoharjo: Pradina Pustaka,
2021), hlm.45.
19
Edi Irawan, dkk, Pendidikan Tinggi di Masa Pandemi Transformasi,Adaptasi, dan
Metamorfosis Menyongsong New Normal, (Yogyakarta: Zahir Publishing, 2020).
52

Meskipun guru mengakui bahwa hasilnya ataupun proses pengembangan


keterampilan proses sains siswa tidak sebaik saat melakukan praktikum
secara langsung. Akan tetapi hal ini dinilai jalan terbaik dibandingkan
dengan tidak adanya kegiatan praktikum sama sekali.
Tidak jauh berbeda dengan aspek menginterpretasi, aspek
mengklasifikasi yang biasanya erat dengan kegiatan praktikum dan laporan
juga belum cukup dikembangkan secara optimal. Pada Tabel 4.6 dan Tabel
4.7 aspek mengklasifikasi meraih skor terendah pada hasil kuesioner dan
observasi. Hasil tersebut menyatakan keterampilan proses sains pada aspek
mengklasifikasi harus lebih dikembangkan.
Mengembangkan keterampilan mengklasifikasi bukanlah hal yang
mudah. Mengingat keterampilan mengklasifikasi merupakan keterampilan
yang cukup kompleks. Sebelum melakukan klasifikasi siswa harus lebih
dahulu menguasai keterampilan mengamati, karena siswa diharuskan untuk
mengidentifikasi objek yang ditemui dan menemukan ciri khusus yang ada
pada objek. Barulah setelah itu, klasifikasi dapat dilakukan dengan
mengelompokkan ciri tersebut. Selain dibantu dengan keterampilan
mengamati, untuk melakukan klasifikasi juga dibutuhkan pengetahuan
konseptual. Dengan memiliki dua hal itu, maka proses mengklasifikasi data,
objek, dan informasi akan semakin baik dan terinci.20
Meskipun dua aspek diatas masih tergolong kurang dan belum optimal,
para guru tetap berusaha untuk mengembangkan aspek menginterpretasi
dan mengklasifikasi. Seperti dengan pelaksanaan praktikum sederhana yang
dapat dilakukan di rumah, disertai dengan pemberian LKPD. Pemberian
LKPD tentunya membantu guru dalam proses kegiatan pembelajaran,
sesuai dengan fungsinya sebagai media yang mendukung proses
pembelajaran baik secara individu maupun kelompok. Tidak hanya itu guru
berharap dengan siswa mengerjakan LKPD pembelajaran secara mandiri
dapat terlaksana. Sehingga siswa mampu memahami suatu konsep materi

20
Chusni,dkk, Op.cit., hlm.45.
53

yang dipelajari, sikap yang harus dilakukan, serta menguasai


keterampilan.21
Kekurangan juga masih terdapat pada kedua aspek berikutnya yaitu,
menanya dan mengkomunikasi. Kedua aspek ini secara umum mendapatkan
kategori cukup, dapat diartikan bahwa masih diperlukan pengembangan
yang optimal pada keterampilan siswa untuk dapat mencapai kategori baik.
Mengingat pentingnya keterampilan proses pada pembelajaran IPA yang
dijabarkan sebelumnya.
Pada aspek menanya, dinilai keterampilan siswa baik saat
menyampaikan pertanyaan ataupun menjawab pertanyaan. “Ada, sesi
pertanyaan ini dibuka baik di bagian komentar youtube maupun di grup
whatsapp. Keaktifannya sendiri hanya sekitar 30%, bisa dikarenakan
kurangnya motivasi untuk belajar”. Melalui kutipan tersebut guru
menyampaikan bahwa murid-murid sangat membutuhkan suatu acuan atau
stimulus untuk menimbulkan rasa aktif pada diri mereka, dan sangat sulit
untuk mewujudkan siswa yang aktif jika hanya mengandalkan rasa inisiatif
dari siswa itu sendiri karena kurangnya motivasi belajar siswa.
Rasa inisiatif ini sangat perlu dikembangkan mengingat keterampilan
bertanya merupakan salah satu keterampilan yang penting. Keterampilan
bertanya sama halnya dengan kegiatan berpikir. Ketika terdapat kegiatan
bertanya maka secara tidak langsung terjadi penjelasan materi. Dengan
bertanya, siswa akan mendapatkan suatu informasi jawaban atas pertanyaan
yang disampaikan. Adanya kegiatan tanya jawab antar siswa atau guru
dengan siswa menandakan pembelajaran berlangsung dengan bermakna,
karena adanya partisipasi siswa ditandai dengan komunikasi yang dinamis
dan terjadi secara dua arah.22
Guru menilai kurangnya rasa inisiatif yang dimiliki siswa karena
kurangnya motivasi yang dimiliki selama belajar di rumah. Seperti yang kita

21
D. Ariyansah, L. Hakim, R. Sulistyowati, Pengembangan e-LKPD Praktikum Fisika
Pada Materi Gerak Harmonik Sederhana Berbantuan Aplikasi Phyphox Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Peserta Didik, Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika. Vol.12 (2), 2021, hlm:
173-181.
22
Anita purba, dkk, Pengajar Profesional: Teori dan Konsep, (Medan: Yayasan Kita
Menulis, 2021), hlm. 133.
54

ketahui bahwa saat pembelajaran jarak jauh ini peran berbagai pihak sangat
dibutuhkan. Selama pembelajaran jarak jauh, mayoritas kualitas pendidikan
tidak hanya bergantung pada pihak sekolah, tetapi pihak keluarga ikut
berperan penting.
Mayoritas kualitas pendidikan dapat dikatakan bergantung pada
keluarga terutama pada seorang ibu. Jika hanya mengandalkan guru,
pemberian tugas, serta penjelasan yang didapatkan anak sangatlah minim.
Keluarga dituntut agar mampu berperan sebagai guru di rumah dengan
memberikan penjelasan, serta pemahaman atas kebingungan siswa. Dapat
menjadi suatu masalah apabila ibu atau keluarga tidak dapat memenuhi hal
ini. Akibatnya siswa tidak mendapatkan pendidikan secara utuh di dalam
rumah.23 Sehingga sangat penting untuk membangun peran antar pihak
sekolah dan keluarga sehingga motivasi siswa dapat terbangun dengan baik.
Aspek terakhir yaitu mengkomunikasi. Pembelajaran jarak jauh akan
berlangsung baik dan lancar, apabila siswa merasa nyaman dan terdapat
komunikasi yang baik antar guru dengan siswa. Maka penting sekali untuk
membangun komunikasi dalam melakukan pembelajaran. Salah satu hal
yang diperhatikan pada aspek mengkomunikasi ialah rasa kepercayaan diri
saat menyampaikan pendapat, menjelaskan materi, maupun menyampaikan
informasi.
Rendahnya kemampuan komunikasi, serta rasa percaya diri yang
dimiliki dapat diakibatkan oleh berbagai faktor. Diantaranya yaitu karena
faktor siswa atau teman, lingkungan, dan juga guru. Pada faktor guru, hal
ini terjadi karena guru belum dapat menentukan model pembelajaran yang
tepat dalam pembelajaran yang dilakukan. Sehingga menyebabkan, tidak
munculnya rasa percaya diri siswa dan keterampilan komunikasi yang
kurang terlatih.24
Berkaitan dengan apa yang dipaparkan guru di SMPN 1 Cihara, bahwa
kebanyakan dari siswa yang bersekolah disana memiliki rumah yang tidak

23
Widyastuti, Op. Cit., hlm.8.
24
Arie Anang Setyo, dkk, Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan
Software Geogebra untuk Kemampuan Komunikasi Matematis dan Self Confidence Siswa SMA,
(Makassar: Yayasan Barcode, 2020), hlm. 5.
55

terjangkau oleh sinyal. Hal ini membuat siswa-siswa tersebut sulit


mengikuti kegiatan pembelajaran jika berbasis online, sehingga guru harus
lebih banyak menyiasati seperti membagikan modul pembelajaran.
Pembelajaran interaktif dinilai sangat baik bagi beberapa sekolah untuk
mengembangkan keterampilan proses sains terutama pada aspek
mengkomunikasi, akan tetapi guru harus tetap memperhatikan model
pembelajaran seperti apa yang paling cocok untuk diterapkan pada
siswanya. Karena kondisi setiap kelas ataupun setiap sekolah tidak dapat
disamaratakan.
Hasil dari tes soal keterampilan proses sains siswa sebagai data utama
yang digunakan peneliti, memiliki keselarasan dengan data pendukung.
Maka dapat dinyatakan bahwa keseluruhan keterampilan proses sains siswa
di SMPN kabupaten Lebak tergolong pada kategori cukup dengan
persentase nilai diantara 60-69%. Namun, tingkat keterampilan proses sains
siswa ini masih dapat ditingkatkan dan dikembangkan dengan
memperhatikan beberapa hal seperti pemberian media pembelajaran modul
atau LKPD yang mengandung KPS, menyesuaikan gaya belajar siswa
dengan model pembelajaran yang diterapkan, serta membangun peranan
berbagai pihak agar siswa mendapatkan motivasi belajar yang baik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, didapatkan hasil bahwa tingkat kualitas
keterampilan proses sains siswa SMPN di wilayah kabupaten Lebak secara
umum berada pada kategori cukup dengan rentang skor antara 60-69%. Skor
tertinggi yang dicapai terdapat pada aspek mengamati sebesar 70% yang
termasuk pada kategori baik. Sementara untuk aspek terendah berada pada
aspek menginterpretasi dengan skor 51% dengan kategori kurang. Namun,
tingkat keterampilan proses sains siswa ini masih dapat ditingkatkan dan
dikembangkan dengan memperhatikan beberapa hal seperti pemberian
media pembelajaran modul atau LKPD yang mengandung KPS,
menyesuaikan gaya belajar siswa dengan model pembelajaran yang
diterapkan, serta membangun peranan berbagai pihak agar siswa
mendapatkan motivasi belajar yang baik.

B. Saran
Saran pada penelitian ini dapat digunakan bagi berbagai pihak yaitu:
a. Bagi guru
Hasil analisis keterampilan proses sains yang dimiliki siswa selama
pembelajaran jarak jauh masih tergolong pada kategori cukup, sehingga
guru perlu memperhatikan beberapa hal seperti pemberian media
pembelajaran modul atau LKPD yang mengandung KPS,
menyesuaikan gaya belajar siswa dengan model pembelajaran yang
diterapkan, serta membangun peranan berbagai pihak agar siswa
mendapatkan motivasi belajar yang baik.
b. Bagi Siswa
Pentingnya membangun komunikasi dengan pihak keluarga dan
guru terkait kendala yang dialami agar pembelajaran dapat berlangsung
optimal.
c. Bagi peneliti
Peneliti perlu memperhatikan instrumen agar dapat mengukur
keterampilan proses sains dan tidak terfokus pada konsep materi.

56
DAFTAR PUSTAKA

Ahsani, E. L. F. 2020. Strategi orang tua dalam mengajar dan mendidik anak dalam
pembelajaran at the home masa pandemi COVID-19. Jurnal Al Athfal. Vol.3.(1).
Hlm. 37-46.

Apsari, M. R., dan Budiyanto, M. 2021 "Peningkatan Hasil Belajar di Masa


Pandemi dengan Menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik Berorientasi
Keterampilan Proses Sains." Pensa E-Jurnal: Pendidikan Sains. Vol.9(2). hlm.
171-175.

Ariyansah, D., Hakim, L., Sulistyowati, R. 2021. Pengembangan e-LKPD


Praktikum Fisika Pada Materi Gerak Harmonik Sederhana Berbantuan Aplikasi
Phyphox Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Peserta Didik. Jurnal
Penelitian Pembelajaran Fisika. Vol.12 (2). Hlm: 173-181.

Bahtiar. 2015. Strategi Belajar Mengajar Sains (IPA). Mataram: Iain Mataram.

Bala, R. 2021. Cara Mengajar Kreatif Pembelajaran Jarak Jauh. Jakarta: PT


Grasindo.

Bulent, Aydogdu, Buldur, Serkan, dan Kartal. B. 2013. The effect of open-ended
science experiments based on scenarios on the science process skills of the pre-
service teachers. Procedia-Social and Behavioral Sciences. Vol. 93. hlm. 1162-
1168.

Chusni, M. M, dkk. 2021. Strategi Belajar Inovatif. Sukoharjo: Pradina Pustaka.

Dahsah, C., dan Navara, S. 2017. Science process skills in kindergarten projects,
In Conference Proceedings. New Perspectives in Science Education. it Edizioni:
Libreriauniversitaria.

Eliyana, E. 2020. “Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Belajar IPA Materi
Tumbuhan Hijau pada Siswa Kelas V SDN 3 Panjerejo di Masa Pandemi Covid-
19”. Eduproxima. Vol.2 (2). Hlm. 87-100.

Endrayanto, H. Y. S. 2019. Teknik Penilaian Kinerja untuk Menilai Keterampilan


Siswa. Jakarta: Kanisius.

Hairun, Y. 2020. Evaluasi Penilaian dalam Pembelajaran. Yogyakarta:


Deepublish.

57
58

Hanif, M., Hartono, Y., Anjar, M. W. 2018. Panduan Pelaksanaan Model Nampe,
Menginternalisasi Nilai Kesenian Dongkrek Guna Meningkatkan Ketahanan
Budaya Siswa SMA. Yogyakarta: Deepublish.

Hanief, Y. N., dan Himawanto, W. 2017. Statistik Pendidikan. Yogyakarta:


Deepublish.

Hamid, A. 2019. Penyusunan Tes Tertulis, Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.

Hermawan, I. 2019. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, &


Mixed Methode. Kuningan : Hidayatul Quran Kuningan.

Irawan, E., Arif, S., Hakim, A. R., Fatmahanik, U., Fadly, W., Hadi, S., Pertiwi, F.
N., Fauziah, H. N., Santoso, L. 2020. Pendidikan Tinggi di Masa Pandemi
Transformasi,Adaptasi, dan Metamorfosis Menyongsong New Normal.
Yogyakarta: Zahir Publishing.

Juhji, J, dan Nuangchalerm, P. 2020. Interaction between Scientific Attitudes and


Science Process Skills toward Technological Pedagogical Content Knowledge,
Journal for the Education of Gifted Young Scientists. Vol. 8(1). hlm.1-16.

Kemendikbud. 2020. Belajar dari Rumah Melalui Pembelajaran Jarak Jauh di


SMA. Jakarta: Kemendibud.

Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013


SMP/MTs IPA. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Jakarta.

Khasanah, D. R. A. U., Pramudibyanto, H., Widuroyekti, B. 2020. Pendidikan


Dalam Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Sinestesia. Vol.10 (1). Hlm. 41-48.

Mahmudah, L. 2016. “Pentingnya Pendekatan Keterampilan Proses Pada


Pembelajaran IPA Di Madrasah”. Elementary. Vol. 4 (1). Hlm. 168-187.

Nugroho, Y. S., Suyitno, Daryanto, Achmad, F., Rohman, M. 2019. Pengembangan


Modul Pembelajaran Mata Kuliah Energi Alternatif Program Studi Pendidikan
Vokasional Teknik Elektro. JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Vol. 5 (1).
Hlm. 93-106.

Pramana, K. A. B., dan Dewa, B. K. N. S. P. 2019. Merancang Penilaian Autentik.


Bali: CV Media Education.
59

Pramudiyanti dan Munazir, R. 2021. “Analisis Keterampilan Proses Sains Peserta


Didik Kelas VIII dalam Pembelajaran Daring di SMP”. Jurnal Bioterdidik:
Wahana Ekspresi Ilmiah. Vol.9(1). Hlm. 80-86.

Prawiradilaga, D. S., Ariani, D., Handoko, H. 2016. Mozaik Teknologi Pendidikan


E-Learning. Jakarta: Prenadamedia Group.

Purba, A., Asnewastri, Gultom, S., Girsang, S. E. E., Sinaga, D. P., Saragih, R.
2021. Pengajar Profesional: Teori dan Konsep. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Pusung, S. 2019. Penerapan Model Pembelajaran dan Tugas Terstruktur dalam


Pembelajaran Sains. Jakarta: Jakad Media Publishing.

Putri, S. U. 2019. Pembelajaran Sains Untuk Anak Usia Dini. Bandung: Royyan
Press.

Rahmadanty, F. 2020. Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Sma/Ma Dan


Kaitannya Dengan Pemahaman Konsep Getaran Harmonik. Inovasi Pendidikan
Fisika. Vol.9 (3),. Hlm. 428-438.

Risamasu, P. V. M. 2016. Peran Pendekatan Keterampilan Proses Sains dalam


Pembelajaran IPA. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan. Hlm: 73-81.

Sarwa. 2021. Pembelajaran Jarak Jauh: Konsep, Masalah, dan Solusi. Indramayu:
Penerbit Adab.

Setyo, A. A., Fathurahman, M., Anwar, Z. 2020. Model Pembelajaran Problem


Based Learning Berbantuan Software Geogebra untuk Kemampuan Komunikasi
Matematis dan Self Confidence Siswa SMA. Makassar: Yayasan Barcode.

Siregar, S. 2013. Metode Penelitian Kuantitaftif Dilengkapi dengan Perbandingan


Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Prenadamedia Group.

Sitohang, E. O., Suardana, I N., dan Slamet, K. 2021. Analisis Kontribusi


Kesigapan Belajar dan Metode Belajar Siswa SMP Terhadap Hasil Belajar IPA
Pada Pembelajaran Jarak Jauh. Jurnal IPA Terpadu. Vol.4 (2). Hlm. 43-52.

Sudarsana, I K., Lestari, N. G. A. M. Y., Krisdayanthi, A., Andayani, K. Y. 2020.


Covid-19 Perspektif Pendidikan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Sumardi. 2020. Teknik Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Yogyakarta:


Deepublish.
60

Thalib, M. 2019. Pengembangan Penuntun Praktikum Berbasis Keterampilan


Proses Sains (KPS) pada Materi Biologi Kelas X. Prosiding Seminar Nasional
Biologi VI. Hlm. 450-460.

Tubagus, M. 2021. Model PembelajaranTerbuka Jarak Jauh Kajian Teoritis dan


Inovasi. Yogyakarta: Nas Media Pustaka.

Wagiran. 2019. Metodologi Penelitian Pendidikan (Teori dan Implementasi).


Yogyakarta: Deepublish.

Wahyuningsih, P., dan Fatonah, S. 2021. Analisis Berkomunikasi dalam


Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Pembelajaran Daring Pada Mata
Pelajaran IPA Kelas V di SDN 2 Negerikaton Pesawaran Lampung. Tarbiyah
Wa Ta’lim: Jurnal Penelitian Pendidikan & Pembelajaran. Vol.8 (1). Hlm. 1-
22.

Widyastuti, A. 2021. OPTIMALISASI Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Daring


Luring, BdR. Jakarta: Gramedia.

Yaumi, M. 2018. Media dan Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Prenadamedia


Group.

Yunita, N., dan Nurita, T. 2021. Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Pada
Pembelajaran Daring. Pensa: E-Jurnal Pendidikan Sains. Vol.9 (3). Hlm. 378-
385.

Zulfiani, Noor, M. F., dan Tarwiyati, L. 2013. Penggunaan Lembar kerja peserta
didik (LKPD) Berbasis Keterampilan Proses Pada Pembelajaran Biologi
Implementasi Kurikulum 2013. Seminar Nasional Pendidikan IPA “Towards
Creative and Innovative Science Teachers Through Lesson plans Development
Based on the 2013 National Curiculum. Hlm. 1-14.

Zulirfan, Rahmad, M., Yennita, Kurnia, N., Hadi, M. S. 2018. Science Process
Skills and Attitudes toward Science of Lower Secondary Students of Merbau
Island: A Preliminary Study on the Development of Maritime Based Contextual
Science Learning Media. Journal of Educational Sciences. Vol.2 (2). Hlm. 90-
99.
61

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
KISI-KISI DAN RUBRIK LEMBAR OBSERVASI DAN ANALISIS TUGAS
Aspek KPS yang Pertanyaan Skor Kategori
diamati
1. Apakah siswa membaca dan 4 - Adanya stimulus pertanyaan yang diberikan oleh guru atau
memperhatikan materi IPA? pemateri, untuk melihat siswa sudah membaca dan materi.
- Siswa mengamati dan mengetahui pembelajaran apa yang akan
disampaikan, dilihat dari jawaban siswa diawal pembelajaran.
- Siswa memperhatikan dengan menyalakan video saat pembelajaran
berlangsung.
- Pembelajaran yang diberikan oleh guru atau pemateri
menggunakan media gambar, ppt, atau video.
3 - Jika melakukan 3 kriteria di atas.
2 - Jika melakukan 2 kriteria di atas.
1 - Jika melakukan 1 kriteria di atas.
MENGAMATI 0 - Jika tidak melakukan sama sekali kriteria di atas.
2. Apakah siswa mendengarkan dan 4 - Pembelajaran dilakukan dengan suara baik berupa penjelasan guru,
mencari informasi seputar materi IPA maupun melalui media.
yang disampaikan? - Siswa mendengarkan dengan baik saat pembelajaran berlangsung.
Bisa dibuktikan dengan stimulus pertanyaan dari guru.
- Siswa mengetahui informasi seputar materi dari hasil mencari tahu
secara mandiri sebelum pembelajaran.
- Siswa membuat catatan mengenai informasi yang diberikan.
3 - Jika melakukan 3 kriteria di atas.
62

Aspek KPS yang Pertanyaan Skor Kategori


diamati
2 - Jika melakukan 2 kriteria di atas.
1 - Jika melakukan 1 kriteria di atas.
0 - Jika tidak melakukan sama sekali kriteria di atas.
3. Apakah siswa bertanya saat pembelajaran 4 - Adanya waktu atau kesempatan untuk siswa mengajukan
berlangsung? pertanyaan.
- Siswa bertanya kepada guru atau pemateri sesuai dengan konsep
materi yang disampaikan.
3 - Siswa bertanya kepada guru atau pemateri di luar konsep materi
yang disampaikan tetapi masih berkaitan.
2 - Siswa bertanya atau menanggapi mengenai hal yang disampaikan
teman, guru, maupun pemateri.
1 - Siswa bertanya mengenai sesuatu yang telah dijelaskan guru atau
pemateri (meminta penjelasan ulang).
0 - Jika tidak melakukan sama sekali kriteria di atas.
4. Apakah siswa memberikan timbal balik, 4 - Siswa mencoba menjawab dengan jawaban yang tepat.
MENANYA saat diberikan pertanyaan? 3 - Siswa membantu menambahkan dari jawaban siswa yang lain.
2 - Siswa menjawab dengan jawaban yang kurang tepat.
1 - Siswa menyanggah atau menyetujui pernyataan dari jawaban
siswa, guru, atau pemateri yang lain.
0 - Jika tidak melakukan sama sekali kriteria di atas.
5. Apakah siswa mampu menjelaskan suatu 4 - Adanya kegiatan pembelajaran atau pertanyaan yang diberikan
konsep materi dan membedakannya guru untuk siswa menjelaskan suatu konsep materi.
dengan konsep lain? - Siswa menjelaskan konsep materi yang sesuai.
- Siswa mencari atau menjelaskan perbedaan atau persamaan secara
konsep materi.
63

Aspek KPS yang Pertanyaan Skor Kategori


diamati
- Siswa mencari atau menjelaskan hubungan antara materi yang
disampaikan
3 - Jika melakukan 3 kriteria di atas.
2 - Jika melakukan 2 kriteria di atas.
MENGKLASIFI 1 - Jika melakukan 1 kriteria di atas.
KASI 0 - Jika tidak melakukan sama sekali kriteria di atas.
6. Apakah siswa dapat mencari informasi 4 - Adanya kegiatan belajar untuk siswa mencari beberapa informasi
sesuai dasar materi? yang berkaitan.
- Siswa mencari informasi sesuai materi yang disampaikan
- Siswa menuliskan hasil pencarian informasi atau pembelajaran
sesuai dengan yang disampaikan.
- Siswa memahami pembelajaran atau hasil pencarian dengan baik.
3 - Jika melakukan 3 kriteria di atas.
2 - Jika melakukan 2 kriteria di atas.
1 - Jika melakukan 1 kriteria di atas.
0 - Jika tidak melakukan sama sekali kriteria di atas.
MENGINTERPR 7. Apakah siswa dapat menghubungkan 4 - Adanya kegiatan belajar yang membuat siswa memiliki beberapa
ETASI hasil-hasil dari pengamatan atau hasil pengamatan atau pencarian informasi.
pencarian informasi? - Siswa menghubungkan konsep yang dijelaskan oleh guru (maupun
yang ada di buku) dengan berbagai hasil informasi/ pengamatan
yang didapat.
- Siswa mendapat persamaan atau perbedaan hasil informasi/
pengamatan dengan konsep yang dijelaskan oleh guru (maupun
yang ada di buku)
- Siswa menggunakan hasil informasi/ pengamatan dalam menjawab
permasalahan atau pertanyaan yang ada.
64

Aspek KPS yang Pertanyaan Skor Kategori


diamati
3 - Jika melakukan 3 kriteria di atas.
2 - Jika melakukan 2 kriteria di atas.
1 - Jika melakukan 1 kriteria di atas.
0 - Jika tidak melakukan sama sekali kriteria di atas.
8. Apakah siswa dapat menyimpulkan 4 - Terdapat pemberian kesempatan untuk siswa menyimpulkan
materi/pembelajaran yang dilakukan? materi/pembelajaran baik secara inisiatif maupun dipilih oleh guru.
- Siswa menyimpulkan materi/pembelajaran sesuai dengan konsep
yang disampaikan
- Siswa menghubungkan konsep dengan informasi yang dimiliki
siswa.
- Siswa menyimpulkan dengan bahasa yang baik.
3 - Jika melakukan 3 kriteria di atas.
2 - Jika melakukan 2 kriteria di atas.
1 - Jika melakukan 1 kriteria di atas.
0 - Jika tidak melakukan sama sekali kriteria di atas.
9. Apakah siswa dapat menyampaikan 4 - Terdapat aktivitas pembelajaran atau pertanyaan yang diberikan
MENGKOMUNI pendapatnya? guru untuk siswa dapat menyatakan pendapat atau jawabannya.
KASI - Siswa berpendapat atau menjawab sesuai dengan materi yang
disampaikan.
- Siswa memahami dengan baik materi yang disampaikan.
- Siswa menyampaikan pendapat atau jawaban dengan rasa percaya
diri dan tutur bahasa yang baik.
3 - Jika melakukan 3 kriteria di atas.
2 - Jika melakukan 2 kriteria di atas.
1 - Jika melakukan 1 kriteria di atas.
0 - Jika tidak melakukan sama sekali kriteria di atas.
65

Aspek KPS yang Pertanyaan Skor Kategori


diamati
10. Apakah siswa dapat menyampaikan hasil 4 - Siswa diberi kesempatan untuk presentasi baik secara inisiatif
diskusi atau informasi yang didapat? maupun dipilih.
- Siswa menyajikan hasil sesuai dengan materi yang disampaikan
- Siswa menyajikan hasil informasi atau diskusi dengan sistematis.
- Siswa menyajikan data dengan media seperti grafik, tabel, maupun
diagram.
- Siswa menyampaikan hasil dengan rasa percaya diri, dan bahasa
yang baik.
3 - Jika melakukan 3 kriteria di atas.
2 - Jika melakukan 2 kriteria di atas.
1 - Jika melakukan 1 kriteria di atas.
0 - Jika tidak melakukan sama sekali kriteria di atas.
Total Skor : 40
66

LAMPIRAN 2

PEDOMAN INSTRUMEN WAWANCARA KEPADA GURU IPA

1. Ketika melakukan pembelajaran jarak jauh, seperti apa model pembelajaran


yang digunakan pada mata pelajaran IPA?
2. Bagaimana cara model pembelajaran tersebut menerapkan KPS? aspek
KPS apa saja yang biasanya diterapkan?
3. Saat menjelaskan materi IPA melalui pembelajaran jarak jauh, apakah
sering ditampilkan media untuk menarik perhatian siswa?
4. Berkaitan dengan sebelumnya, apakah saat pembelajaran bapak/ibu lebih
suka memberi penjelasan melalui suara sendiri atau menapilkan banyak
media seperti video?
5. Saat pembelajaran berlangsung apakah siswa diberikan waktu atau forum
untuk menyampaikan pertanyaan? Jika iya apakah siswa aktif bertanya?
6. Lalu apakah guru atau pemateri biasanya memberikan pertanyaan kepada
siswa? Jika iya, bagaiamana timbal balik dari siswa?
7. Apakah siswa juga suka menambahkan atau menyetujui jawaban siswa lain?
8. Apakah siswa biasanya diberikan pertanyaan seputar konsep materi? Jika
iya, apakah siswa melakukannya dengan sesuai?
9. Apakah siswa dapat mengetahui perbedaan antara satu materi dengan materi
lain?
10. Dalam model pembelajaran yang diterapkan, apakah terdapat kegiatan
penelitian atau tugas mencari informasi secara mandiri? Bagaimana siswa
mengerjakannya?
11. Ketika siswa mendapat tugas pengamatan atau diminta mencari informasi
secara mandiri, apakah ia dapat menghubungkan dari berbagai hasil
pengamatan atau informasi?
12. Ketika diminta menyimpulkan hasil pengamatan atau pembelajaran, apakah
siswa melakukannya dengan baik?
13. Ketika pembelajaran berlangsung apakah bapak/ibu pernah mengadakan
kegiatan diskusi? Bagaimana tanggapan siswa?
14. Jika terdapat kegiatan berdiskusi, apakah hasilnya di presentasikan?
Bagaimana proses presentasi siswa?
15. Apakah siswa terlihat antusias jika diminta menyampaikan pendapat atau
jawaban? bagaimana cara mereka menyampaikannya?
16. Menurut bapak/ibu apakah tugas mandiri untuk siswa penting? Jika iya,
tugas seperti apa yang diberikan dan bagaimana cara pembahasan tugas
tersebut?
67

LAMPIRAN 3

RUBRIK INSTRUMEN KUESIONER KEPADA SISWA


Nama :
Sekolah :
Petunjuk Pengisian
a. Isilah angket dengan jujur berdasarkan pengalaman belajar IPA, saat
pembelajaran jarak jauh berlangsung
b. Isilah kotak pilihan yang tersedia dengan memberikan tanda ceklis (√)
dengan keterangan berik
SS : Sangat Sering J : Jarang S: Sering TP: Tidak pernah
1. Saya memperhatikan pembelajaran dengan baik.
SS S J TP

2. Ketika tidak ada tugas, saya tidak suka mencari informasi (melalui
internet/buku) seputar materi IPA.
SS S J TP

3. Saya suka meninggalkan laptop/hp selama pembelajaran.


SS S J TP

4. Saya tetap membuat catatan seputar materi IPA


SS S J TP

5. Saya suka bertanya mengenai informasi baru yang diberikan teman atau
guru ketika mereka menyampaikan materi.
SS S J TP

6. Saya lebih suka diam dan tidak meminta penjelasan ulang ketika ada hal
yang belum saya pahami mengenai materi.
SS S J TP

7. Saya suka menyampaikan tambahan atau menyetujui jawaban teman ketika


menjawab pertanyaan guru/pemateri.
SS S J TP

8. Saya lebih suka diam ketika guru atau pemateri memberikan pertanyaan.
SS S J TP

9. Saya dapat menjelaskan suatu materi dalam mata pelajaran IPA dengan
baik.
68

SS S J TP

10. Saya merasa kesulitan dalam menghubungkan satu materi dengan materi
lain dalam mata pelajaran IPA.
SS S J TP

11. Saya dapat membedakan dengan jelas antara satu materi dengan materi lain
dalam mata pelajaran IPA.
SS S J TP

12. Saya sering melakukan kesalahan ketika menuliskan hasil diskusi atau hasil
mencari informasi yang tidak sesuai dengan konsep materi yang
disampaikan
SS S J TP

13. Saya dapat menggabungkan beberapa jawaban hasil pengamatan atau hasil
mencari informasi.
SS S J TP

14. Saya tidak mampu menjawab pertanyaan guru maupun pertanyaan yang ada
di buku IPA, menggunakan jawaban hasil penelitian atau hasil mencari
informasi sendiri.
SS S J TP

15. Ketika diminta menyimpulkan suatu materi saya merasa percaya diri dan
menggunakan Bahasa yang baik
SS S J TP

16. Saya merasa kesulitan ketika diminta menyimpulkan pembelajaran yang


saya lakukan.
SS S J TP

17. Saya senang jika diminta menyampaikan pendapat atau jawaban


pertanyaan.
SS S J TP

18. Saya lebih suka diam ketika diminta menyampaikan jawaban/pendapat


karena saya tidak memahami materi yang disampaikan
SS S J TP

19. Saya mampu membaca data dari suatu grafik, tabel, maupun diagram yang
ada di pembelajaran.
SS S J TP

20. Saya sering menolak ketika diminta/harus menyampaikan


(mempresentasikan) hasil diskusi atau informasi.
SS S J TP
69

LAMPIRAN 4
KISI-KISI DAN RUBRIK INSTRUMEN TES

Indikator Aspek KPS Soal dan Jawaban Kategori Skor


yang diamati Skor Maksimal
Mengamati Mengamati 1. Amatilah gambar di bawah ini! 4 : Menjawab bunga 4
struktur bunga lengkap dan alasan tepat
dan menentukan dengan menyebutkan
jenis bunga
struktur bunga secara
lengkap atau tak
lengkap benar lebih dari 5.
3 : Menjawab bunga
lengkap dan alasan tepat
dengan menyebutkan
struktur bunga secara
Berdasarkan gambar di atas, apa saja struktur bunga yang terdapat pada benar lebih dari 3.
gambar tersebut? apakah bunga tersebut termasuk pada bunga lengkap 2 : Salah menjawab
atau tak lengkap, dan apa alasannya? antara bunga lengkap
ataupun struktur bunga.
Jawaban :
Pada gambar struktur bunga yang terlihat ialah mahkota, putik, benang 1 : Jawaban tidak tepat
sari, kelopak, bakal buah, bakal biji, dan tangkai. Gambar bunga tersebut 0 : Tidak menjawab.
termasuk pada bunga lengkap karena memiliki putik dan benangsari
secara bersamaan.
Mengamati 2. Amatilah gambar di bawah ini! 3 : Bila menjawab 3
struktur daun dan struktur dan jenis
membedakan tumbuhan secara tepat
jenis tanaman
70

Indikator Aspek KPS Soal dan Jawaban Kategori Skor


yang diamati Skor Maksimal
dikotil dan 2 : Bila salah satu
monokotil jawaban tidak tepat
1 : Jawaban tidak tepat
0 : Tidak menjawab

Bagaimana ciri atau struktur daun tersebut? Dan termasuk tumbuhan


apakah daun tersebut?
Jawaban :
Daun tersebut memiliki struktur tulang daun menjari dan termasuk
tumbuhan dikotil
71

Indikator Aspek KPS Soal dan Jawaban Kategori Skor


yang diamati Skor Maksimal
Menanya Mengajukan 3. 4 : Membuat 3 4
pertanyaan No Jaringan Letak Fungsi pertanyaan
seputar hasil 1 Epidermis Di seluruh Perlindungan kehilangan 3 : Membuat 2
penelitian permukaan luar air pertanyaan
jaringan tumbuhan. 2 : Membuat 1
tumbuhan 2 Meristem ujung batang dan Pertumbuhan pertanyaan
primer ujung akar vertikal atau perpanjangan 1 : Membuat pertanyaan
akar dan batang tetapi tidak tepat
3 Pembuluh Tersebar pada Mengangkut air dan hasil 0 : Tidak menjawab
Berkas meristem fotosintesis

Buatlah 3 pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatan di atas!

Jawaban :
- Apa saja jenis jaringan pada tumbuhan?
- Dimana saja letak jaringan pada tumbuhan?
- Apa saja fungsi yang dimiliki jaringan tumbuhan?
- Apakah setiap jaringan memiliki fungsi yang sama?
72

Indikator Aspek KPS Soal dan Jawaban Kategori Skor


yang diamati Skor Maksimal
Membuat 4. Perhatikan gambar penampang melintang akar dikotil (a) dan akar 4 : Membuat 3 4
pertanyaan monokotil (b) di bawah ini! pertanyaan
seputar hasil 3 : Membuat 2
penelitian pertanyaan
struktur akar 2 : Membuat 1
dikotil dan pertanyaan
monokotil 1 : Membuat pertanyaan
tetapi tidak tepat
0 : Tidak menjawab

Buatlah 3 pertanyaan berdasarkan gambar di atas!

Jawaban :
- Apakah akar dikotil dan monokotil memiliki struktur yang sama?
- Bagaimana letak jaringan pembuluh pada akar dikotil dan monokotil?
- Apakah susunan korteks akar dikotil dan monokotil memiliki
perbedaan?
- Bagaimana membedakan struktur akar dikotil dan monokotil?
73

Mengklasifikasi Mengelompokka 5. Perhatikan 3 gambar jaringan tumbuhan di bawah ini! 3 : Menjawab 2 3


n berbagai jenis penggolongan sesuai
jaringan 2 : menjawab 2
tumbuhan penggolongan tetapi
tidak tepat
1 : Jawaban tidak tepat
0 : Tidak menjawab
Semua jawaban tepat

1 2
3

Sebutkanlah nama jaringan di atas lalu kelompokkan gambar di atas


berdasarkan jenis jaringannya!
Jawaban :
Gambar di atas dikelompokkan menjadi 2 jenis jaringan. Jaringan
meristem terdiri dari gambar 1, dan jaringan dewasa yang terdiri dari
gambar 2 dan 3 yaitu jaringan epidermis dan jaringan pembuluh
74

Indikator Aspek KPS Soal dan Jawaban Kategori Skor


yang diamati Skor Maksimal
Mengelompokka 6. Di bawah ini terdapat berbagai gambar daun 3 : Penggolongan benar 3
n jenis tumbuhan dengan alasan sesuai
dikotil dan 2 : Penggolongan salah
monokotil dengan alasan sesuai
berdasarkan atau sebaliknya
cirinya 1 : Jawaban tidak tepat
0 : Tidak menjawab
Semua jawaban tepat
A B

C D

Dari keempat jenis daun di atas klasifikasikanlah (kelompokkanlah) daun


yang termasuk tumbuhan monokotil dan alasannya!

Jawaban :
Daun B dan C termasuk tanaman monokotil karena memiliki tulang daun
sejajar.
75

Indikator Aspek KPS Soal dan Jawaban Kategori Skor


yang diamati Skor Maksimal
Menginterpretasi Menginterpretasi 7. 4 : Bila jawaban tepat 4
menentukan Karakteristik Monokotil Dikotil 3 : Bila jawaban tepat
kesimpulan hasil Jenis Akar Serabut Tunggang tapi kurang sempurna
penelitian Kambium Tidak ada Ada 2 : Bila jawaban terlalu
karakteristik Empulur Luas Sempit/ tidak ada umum atau kurang tepat
tanaman dikotil 1 : Bila jawaban tidak
dan monokotil Dari hasil penelitian di atas, bagaimana kesimpulannya? tepat
Jawaban : 0 : Tidak menjawab
- Tumbuhan monokotil dan dikotil dapat dibedakan berdasarkan
jenis akar, kambium, dan empulur
- Pada tumbuhan monokotil akarnya serabut, sementara pada
dikotil akarnya tunggang
- Pada tumbuhan monokotil memiliki empulur yang luas tetapi
tidak memiliki kambium
- Pada tumbuhan dikotil memiliki kambium tetapi memiliki
empulur yang sempit atau tidak memiliki.
76

Indikator Aspek KPS Soal dan Jawaban Kategori Skor


yang diamati Skor Maksimal
Menginterpretasi 8. 3 : Bila hubungan dan 3
menentukan alasan tepat.
hubungan antar 2 : Bila hubungan dan
jaringan alasan kurang tepat
tumbuhan 1 : jawaban tidak tepat
0 : tidak menjawab

Berdasarkan kedua gambar di atas apakah hubungan yang dimiliki


keduanya?

Jawaban:
Keduanya merupakan bagian dari jaringan penyokong atau penguat yang
termasuk pada jaringan dewasa yang dimiliki tumbuhan

Mengkomunikasi Membuat tabel 9. Berdasarkan gambar pada no.6 temukanlah karakteristik gambar 4 : Bila jawaban benar 4
menentukan a sampai D dalam bentuk tabel! semua
karakteristik Karakteristik Gambar 3 : Bila jawaban lebih
berbagai gambar A B C D banyak jumlah benar
tanaman Tulang daun …. …. …. …. 2 : Bila jawaban hanya
Monokotil/ …. …. ….. …. sedikit jumlah benar
Dikotil 1 : Jawaban tidak ada
yang tepat
Jawaban: 0 : tidak menjawab
77

Indikator Aspek KPS Soal dan Jawaban Kategori Skor


yang diamati Skor Maksimal
Karakteristik Gambar
A B C D
Tulang daun Menjari Sejajar Sejajar Menyirip
Monokotil/ Dikotil Monokotil Monokotil Dikotil
Dikotil

Membaca hasil 10. 3 : Bila jawaban tepat 3


tabel Hasil Pengamatan Pada Bagian Akar dan menyebutkan
pengamatan akar Nama Bentuk struktur Fungsi Utama informasi data.
tumbuhan Tumbuhan Akar 2 : Bila jawaban kurang
Wortel Seperti Tombak Penyerapan air dan tepat tetapi menyebutkan
menyimpan informasi data.
cadangan makanan 1 :Jawaban Tidak tepat
Lidah buaya Seperti serabut menyimpan 0 : Tidak menjawab
cadangan air
Empulur Seperti jaring Menyimpan nutrisi

Dari tabel di atas informasi apa yang di dapatkan mengenai bentuk dan
fungsi akar wortel, lidah buaya, dan empulur?
Jawaban :
- Bentuk dan struktur akar memiliki karakteristik yang berbeda
diantaranya ada yang berbentuk seperti tombak, serabut, dan
jaring,
- Beberapa akar memiliki fungsi khusus seperti menyimpan
cadangan makanan, menyimpan air serta nutrisi.
Jumlah Skor 35
78

LAMPIRAN 5

HASIL UJI VALIDASI INSTRUMEN KUESIONER

total Pearson Correlation .367* .431** .435** .349* .538** .675** .369* .723** .500** .410* .366*
Sig. (2-tailed) .030 .010 .009 .040 .001 .000 .029 .000 .002 .014 .031
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

.441** .492** .434** .515** .494** .578** .516** .483** .468**


.008 .003 .009 .002 .003 .000 .002 .003 .005
35 35 35 35 35 35 35 35 35

LAMPIRAN 6
HASIL UJI VALIDASI INSTRUMEN TES

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL


=================================

Jumlah Subyek= 32
Butir Soal= 10
Nama berkas: D:\SKRIPSI\INSTRUMEN DAN HASIL AMBIL DATA\UJI COBA INSTRUMEN TES ESAI TUMBUHAN
FIX.AUR
79

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi


1 1 0,926 Sangat Signifikan
2 2 0,825 Sangat Signifikan
3 3 0,923 Sangat Signifikan
4 4 0,908 Sangat Signifikan
5 5 0,785 Sangat Signifikan
6 6 0,883 Sangat Signifikan
7 7 0,629 Signifikan
8 8 0,722 Sangat Signifikan
9 9 0,667 Signifikan
10 10 0,701 Signifikan

LAMPIRAN 7
HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN KUESIONER

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.821 20
80

LAMPIRAN 8

HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN TES

RELIABILITAS TES
================
Rata2= 23,97
Simpang Baku= 6,66
KorelasiXY= 0,92
Reliabilitas Tes= 0,96
Nama berkas: D:\SKRIPSI\INSTRUMEN DAN HASIL AMBIL DATA\UJI COBA INSTRUMEN TES ESAI TUMBUHAN
FIX.AUR

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 1 Diyana Mutiara 15 16 31
2 7 Dion 15 16 31
3 14 Siti Sopiah 15 16 31
4 12 Savira 14 15 29
5 22 Dini satuhari 14 15 29
6 4 Fauzan Ahsori 13 15 28
7 6 Adelia 16 12 28
8 8 Sinta Aulia 14 14 28
9 23 Ryeza Naylah ... 12 16 28
10 24 Usi Puji Lestari 13 15 28
11 3 Udin 13 14 27
81

12 10 Siti Khairunnisa 13 14 27
13 15 Naila Batrisyia 12 15 27
14 17 Salsabila Az-... 12 15 27
15 32 Azel 12 15 27
16 2 Talitha 13 13 26
17 9 Nizva 13 13 26
18 13 Tiara 12 14 26
19 20 Elok 12 14 26
20 26 Tatam 13 13 26
21 19 Aen Siti nurj... 12 13 25
22 21 Diana 12 13 25
23 31 Alya Azahra 12 13 25
24 29 Raicha 12 12 24
25 30 Aisha Ayu 12 12 24
26 25 Zaskia Sri Le... 11 11 22
27 16 Dinita Sari 6 7 13
28 11 Alvi 6 6 12
29 28 Niken Livia P... 6 6 12
30 18 Mira Dwi santika 5 6 11
31 5 Agung 4 5 9
32 27 Ahmad Raehah 4 5 9
82

LAMPIRAN 9

HASIL TINGKAT KESUKARAN INSTRUMEN TES

TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 32
Butir Soal= 10
Nama berkas: D:\SKRIPSI\INSTRUMEN DAN HASIL AMBIL
DATA\UJI COBA INSTRUMEN TES ESAI TUMBUHAN FIX.AUR

No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran


1 1 76,39 Mudah
2 2 62,96 Sedang
3 3 76,39 Mudah
4 4 72,22 Mudah
5 5 62,96 Sedang
6 6 65,28 Sedang
7 7 55,56 Sedang
8 8 56,94 Sedang
9 9 27,78 Sukar
10 10 57,41 Sedang
83

LAMPIRAN 10
HASIL DAYA PEMBEDA INSTRUMEN TES
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 32
Klp atas/bawah(n)= 9
Butir Soal= 10
Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku
Nama berkas: D:\SKRIPSI\INSTRUMEN DAN HASIL AMBIL DATA\UJI COBA INSTRUMEN TES ESAI TUMBUHAN
FIX.AUR
No No Btr Asli Rata2Un Rata2As Beda SB Un SB As SB Gab t DP(%)
1 1 4,00 2,11 1,89 0,00 0,78 0,26 7,25 47,22
2 2 2,44 1,33 1,11 0,53 0,50 0,24 4,59 37,04
3 3 4,00 2,11 1,89 0,00 1,05 0,35 5,38 47,22
4 4 3,89 1,89 2,00 0,33 0,93 0,33 6,09 50,00
5 5 2,44 1,33 1,11 0,53 0,87 0,34 3,29 37,04
6 6 3,22 2,00 1,22 0,44 0,87 0,32 3,77 30,56
7 7 2,22 1,11 1,11 0,67 0,93 0,38 2,92 37,04
8 8 3,11 1,44 1,67 0,78 0,88 0,39 4,24 41,67
9 9 1,56 0,67 0,89 0,53 0,50 0,24 3,67 22,22
10 10 2,33 1,11 1,22 0,50 0,33 0,20 6,10 40,74
84

LAMPIRAN 11

DATA STATISTIK TES SOAL KETERAMPILAN PROSES SAINS


SISWA

Statistics
VAR00001
N Valid 113
Missing 0
Mean 63.23
Std. Error of Mean 1.694
Median 63.00
Mode 63a
Std. Deviation 18.011
Variance 324.393
Skewness .065
Std. Error of Skewness .227
Kurtosis -.801
Std. Error of Kurtosis .451
Range 68
Minimum 29
Maximum 97
Sum 7145
a. Multiple modes exist. The smallest
value is shown

LAMPIRAN 12

PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL TES SOAL


skor

skor

skor

No No No
Nama Nama Nama
1 A 29 9 I 37 17 Q 43
2 B 29 10 J 37 18 R 43
3 C 29 11 K 37 19 S 46
4 D 34 12 L 37 20 T 46
5 E 34 13 M 37 21 U 46
6 F 34 14 N 37 22 V 46
7 G 37 15 O 40 23 W 46
8 H 37 16 P 40 24 X 49
85

skor

skor

skor
No No No
Nama Nama Nama
25 Y 49 55 BC 63 85 CG 77
26 Z 49 56 BD 63 86 CH 77
27 AA 49 57 BE 63 87 CI 77
28 AB 51 58 BF 63 88 CJ 77
29 AC 51 59 BG 63 89 CK 77
30 AD 51 60 BH 63 90 CL 77
31 AE 51 61 BI 66 91 CM 77
32 AF 51 62 BJ 66 92 CN 80
33 AG 51 63 BK 66 93 CO 80
34 AH 51 64 BL 66 94 CP 83
35 AI 51 65 BM 66 95 CQ 83
36 AJ 51 66 BN 69 96 CR 86
37 AK 54 67 BO 69 97 CS 86
38 AL 54 68 BP 69 98 CT 86
39 AM 54 69 BQ 69 99 CU 86
40 AN 54 70 BR 69 100 CV 86
41 AO 54 71 BS 69 101 CW 89
42 AP 54 72 BT 69 102 CX 89
43 AQ 57 73 BU 69 103 CY 91
44 AR 57 74 BV 69 104 CZ 91
45 AS 57 75 BW 69 105 DA 91
46 AT 57 76 BX 71 106 DB 94
47 AU 60 77 BY 71 107 DC 94
48 AV 60 78 BZ 71 108 DD 94
49 AW 60 79 CA 74 109 DE 94
50 AX 60 80 CB 74 110 DF 97
51 AY 63 81 CC 74 111 DG 97
52 AZ 63 82 CD 74 112 DH 97
53 BA 63 83 CE 74 113 DI 97
54 BB 63 84 CF 74

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ


k= 1 + 3,3 Log n 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = 𝑘

97−29 68
k= 1 + 3,3 Log 113 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = = = 8,5 (9)
8 8

k= 1 + 6,775

k = 7,775 (8)
86

LAMPIRAN 13

DATA STATISTIK KUESIONER KETERAMPILAN PROSES


SAINS SISWA

Statistics
VAR00001
N Valid 113
Missing 0
Mean 65.83
Std. Error of Mean .947
Median 65.00
Mode 66
Std. Deviation 10.068
Variance 101.355
Skewness .455
Std. Error of Skewness .227
Kurtosis 1.184
Std. Error of Kurtosis .451
Range 66
Minimum 34
Maximum 100
Sum 7439

LAMPIRAN 14

PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL KUESIONER


skor

skor

skor

No No No
Nama Nama Nama
1 A 34 11 K 54 21 U 58
2 B 49 12 L 54 22 V 58
3 C 50 13 M 54 23 W 58
4 D 50 14 N 54 24 X 59
5 E 51 15 O 55 25 Y 59
6 F 51 16 P 55 26 Z 59
7 G 53 17 Q 55 27 AA 59
8 H 53 18 R 56 28 AB 59
9 I 53 19 S 56 29 AC 59
10 J 54 20 T 58 30 AD 60
87

skor

skor

skor
No No No
Nama Nama Nama
31 AE 60 59 BG 66 87 CI 71
32 AF 60 60 BH 66 88 CJ 71
33 AG 60 61 BI 66 89 CK 73
34 AH 60 62 BJ 66 90 CL 74
35 AI 61 63 BK 66 91 CM 74
36 AJ 61 64 BL 66 92 CN 74
37 AK 61 65 BM 66 93 CO 74
38 AL 61 66 BN 66 94 CP 74
39 AM 61 67 BO 66 95 CQ 75
40 AN 61 68 BP 66 96 CR 75
41 AO 63 69 BQ 68 97 CS 75
42 AP 63 70 BR 68 98 CT 78
43 AQ 63 71 BS 68 99 CU 78
44 AR 63 72 BT 68 100 CV 79
45 AS 63 73 BU 68 101 CW 79
46 AT 63 74 BV 68 102 CX 79
47 AU 63 75 BW 68 103 CY 81
48 AV 63 76 BX 69 104 CZ 81
49 AW 63 77 BY 69 105 DA 81
50 AX 64 78 BZ 69 106 DB 81
51 AY 64 79 CA 69 107 DC 83
52 AZ 64 80 CB 69 108 DD 83
53 BA 64 81 CC 69 109 DE 85
54 BB 65 82 CD 69 110 DF 89
55 BC 65 83 CE 70 111 DG 89
56 BD 65 84 CF 70 112 DH 91
57 BE 65 85 CG 71 113 DI 100
58 BF 65 86 CH 71

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ


k= 1 + 3,3 Log n 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = 𝑘

100−34 66
k= 1 + 3,3 Log 113 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = = = 8,25 (8)
8 8

k= 1 + 6,775

k = 7,775 (8)
88

LAMPIRAN 15
DATA KATEGORI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MELALUI TES SOAL SECARA KESELURUHAN

Nomor Soal

Total

Skor
No Nama Siswa Kategori
1 2 3 4 5 8 6 7 9 10
1 Ayu Risma Wati 4 2 4 1 2 3 4 2 3 3 28 80 Sangat Baik
2 Syavira Silviana 4 3 4 4 2 2 1 2 3 2 27 77 Baik Jumlah Skor 7145
3 Satrya 4 2 2 3 2 2 3 2 2 2 24 69 Cukup Rata-rata 63,23
4 Dewata Dooney Habibillah 2 3 3 1 2 2 4 0 3 2 22 63 Cukup Nilai Tengah 63
5 Gevin 4 2 3 3 2 2 4 1 2 3 26 74 Baik Modus 63
6 Parel Adiansyah 4 2 2 2 2 1 2 1 2 3 21 60 Cukup Standar Deviasi 18,01
7 Rivaldi 3 2 2 0 2 1 2 1 2 3 18 51 Kurang Varian 324,393
8 Wafda Wicaksana F. 3 2 2 2 2 1 2 1 2 3 20 57 Kurang Nilai Terkecil 29
9 Sunandi 2 1 1 4 2 2 1 1 2 2 18 51 Kurang Nilai Tertinggi 97
10 Nurul Fadilah 3 1 2 2 2 1 2 1 2 2 18 51 Kurang
11 Ratu Syaqila K. 2 2 4 4 0 0 4 1 3 2 22 63 Cukup Keterangan :
12 Yeni Anggraeni 2 2 4 3 2 3 4 1 3 2 26 74 Baik Sangat Baik(22) 80-100
13 Lisar Sundari 4 3 1 2 2 1 2 3 2 2 22 63 Cukup Baik(16) 70-79
14 Nazwa Alya Oktavia 2 1 4 4 2 3 4 1 3 2 26 74 Baik Cukup(29) 60-69
15 Zahra Zahziria 4 3 4 4 2 3 4 1 3 2 30 86 Sangat Baik Kurang(19) 50-59
Sangat
22 ≤49
16 Andini Oktavia Ssuci 3 3 1 3 2 2 2 1 3 2 63 Cukup Kurang(27)
17 Raihana Gazma Damar 4 3 4 3 2 3 4 1 3 2 29 83 Sangat Baik
18 Dika Irwansyah 1 2 3 3 2 1 1 1 2 0 16 46 Sangat Kurang
89

Nomor Soal

Total

Skor
No Nama Siswa Kategori
1 2 3 4 5 8 6 7 9 10
19 Ashilah Tasyifa 3 2 3 3 2 1 1 2 2 1 20 57 Kurang
20 Cinta Amelia 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 20 57 Kurang
21 Fitri 2 3 1 1 2 1 2 2 3 2 19 54 Kurang
22 Adisti Herlina 4 2 2 4 2 1 2 3 2 1 23 66 Cukup
23 Bintang Putra 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 21 60 Cukup
24 Aline Renaldi 1 2 4 2 1 1 1 1 2 2 17 49 Sangat Kurang
25 Rana Sheila Nada 4 3 4 4 2 3 2 1 3 2 28 80 Sangat Baik
26 Cecep Safaat 2 2 4 2 2 1 4 1 4 2 24 69 Cukup
27 Farel Firmansyah 2 2 4 2 2 1 4 0 4 2 23 66 Cukup
28 Gisti Reta Pertiwi 4 2 1 2 2 3 2 1 3 2 22 63 Cukup
29 Raihan F. 3 2 4 3 2 2 2 1 2 3 24 69 Cukup
30 M. Abdul Aziz 4 2 2 4 2 3 4 1 2 3 27 77 Baik
31 Rema Aulia 2 2 2 2 1 3 2 1 4 3 22 63 Cukup
32 Sarinah Hamdani 2 3 3 2 2 3 1 1 4 2 23 66 Cukup
33 Sri Elga 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 12 34 Sangat Kurang
34 M.Sehan 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 13 37 Sangat Kurang
35 M. Bakti Kurnia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 29 Sangat Kurang
36 Azriel Fahriza 4 1 1 2 2 1 1 1 2 1 16 46 Sangat Kurang
37 Fazri Niko 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 14 40 Sangat Kurang
38 Hipdi Pitriatun 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 13 37 Sangat Kurang
39 Hifdi Firmansyah 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 13 37 Sangat Kurang
90

Nomor Soal

Total

Skor
No Nama Siswa Kategori
1 2 3 4 5 8 6 7 9 10
40 Putri Mayasari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 29 Sangat Kurang
41 Maelani 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 13 37 Sangat Kurang
42 Intan 4 1 1 4 2 1 1 1 2 1 18 51 Kurang
43 Desy Putri H. 2 1 1 1 2 2 1 1 4 2 17 49 Sangat Kurang
44 Fitriyanti 3 1 1 3 1 1 1 1 4 2 18 51 Kurang
45 Giyats Delfitra 3 2 4 1 2 3 4 1 4 3 27 77 Baik
46 Hilda Salsabila 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 29 Sangat Kurang
47 Fauzan Alghani 1 2 4 4 1 3 1 1 2 2 21 60 Cukup
48 Adisa 1 3 4 3 2 1 1 1 2 1 19 54 Kurang
49 Aldi 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 14 40 Sangat Kurang
50 Alif 2 3 4 4 2 3 1 1 2 2 24 69 Cukup
51 Dea Aulia 1 1 2 1 1 1 1 1 4 3 16 46 Sangat Kurang
52 Azis 4 1 1 2 1 1 1 1 2 1 15 43 Sangat Kurang
53 Lukmanul Hakim 4 3 4 2 2 3 1 1 2 2 24 69 Cukup
54 Siti Nurmalika E. 1 3 4 4 3 3 4 2 4 3 31 89 Sangat Baik
55 Tiana Maulidia Purwana 2 2 4 3 2 1 1 1 3 2 21 60 Cukup
56 Sintia Nurmala 4 3 4 4 2 3 1 2 4 3 30 86 Sangat Baik
57 Azmiy 4 2 4 4 2 2 1 1 3 1 24 69 Cukup
58 Radithya Derisetya 4 3 4 4 2 3 4 3 4 3 34 97 Sangat Baik
59 Miktisari Ramadhan 4 3 4 4 2 1 4 1 2 2 27 77 Baik
60 Sopandi 4 3 0 0 1 3 0 1 4 3 19 54 Kurang
91

Nomor Soal

Total

Skor
No Nama Siswa Kategori
1 2 3 4 5 8 6 7 9 10
61 M. Ristian Maulana 4 3 3 3 2 3 4 1 3 3 29 83 Sangat Baik
62 Tubagus Gema Alamsyah 4 3 4 4 2 3 4 3 4 3 34 97 Sangat Baik
63 Erlin 4 3 4 0 0 3 0 3 4 1 22 63 Cukup
64 M. Turmudi 4 3 4 3 2 3 1 1 3 2 26 74 Baik
65 Maria Mariyani 4 3 4 4 2 3 1 3 3 3 30 86 Sangat Baik
66 Rista Angraeni 4 3 4 4 2 3 4 3 4 3 34 97 Sangat Baik
67 Moch Haikal D. 4 2 2 1 1 1 1 1 2 1 16 46 Sangat Kurang
68 Laura Ramadani 4 2 4 3 1 3 4 3 4 3 31 89 Sangat Baik
69 Shallhah Anilla Putri 1 1 3 3 2 3 4 3 3 3 26 74 Baik
70 Sinta 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 33 94 Sangat Baik
71 Shinta Julia 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 33 94 Sangat Baik
72 Siti Nursita Mutmainah 4 3 4 4 2 2 4 3 4 3 33 94 Sangat Baik
73 Reisya Sri Agustin 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 33 94 Sangat Baik
74 Sella Febriyanti 2 3 3 2 2 3 1 2 2 2 22 63 Cukup
75 Rafi Putri Gustiana 1 1 3 3 1 1 2 1 4 2 19 54 Kurang
76 Muhamad Erfin 4 3 4 2 2 3 2 1 4 2 27 77 Baik
77 Santi Susilawati 4 2 4 3 2 1 4 1 2 1 24 69 Cukup
78 Rizki Arditya 1 1 0 2 1 1 1 1 2 2 12 34 Sangat Kurang
79 Yayu Rahmayanti 4 2 2 1 2 3 4 1 4 2 25 71 Baik
80 Zaneta Nabila Rudiana 4 1 4 2 2 3 0 2 2 3 23 66 Cukup
81 Putri Auliya Rahmania 3 1 4 2 2 3 2 1 4 3 25 71 Baik
92

Nomor Soal

Total

Skor
No Nama Siswa Kategori
1 2 3 4 5 8 6 7 9 10
82 Muhamad Imam 4 1 1 0 1 2 1 1 3 2 16 46 Sangat Kurang
83 Siti Nurjanah 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 34 97 Sangat Baik
84 Eka Permana Tunggal 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 13 37 Sangat Kurang
85 Wenda Wahyudin 3 3 1 3 2 1 1 1 2 2 19 54 Kurang
86 M.Rizki Saputra 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 13 37 Sangat Kurang
87 Haifa Fatihatun Nufus 4 3 2 4 2 3 4 2 3 3 30 86 Sangat Baik
88 Aulia Nur Ramadhani 1 2 1 3 2 2 2 1 2 2 18 51 Kurang
89 Anggun Sulastri 4 3 1 3 2 2 3 1 3 1 23 66 Cukup
90 Irma Maelani 4 3 4 3 1 2 1 3 2 1 24 69 Cukup
91 Ersa Amelia 4 3 4 3 2 2 2 1 2 3 26 74 Baik
92 Diana Wati 4 3 4 4 2 3 2 3 4 3 32 91 Sangat Baik
93 Nengsih 4 3 2 2 2 1 1 1 2 2 20 57 Kurang
94 Pera Ardila 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 13 37 Sangat Kurang
95 Zikri Saputra 2 1 3 3 2 2 1 1 2 2 19 54 Kurang
96 Rian 4 3 2 2 2 2 1 1 4 3 24 69 Cukup
97 Oktavia Khaerunnisa 4 2 1 4 2 2 2 1 2 2 22 63 Cukup
98 Dika Saputra 4 2 2 3 2 1 1 1 4 2 22 63 Cukup
99 Selpi 2 1 3 3 1 2 2 1 2 1 18 51 Kurang
100 Barli 2 1 1 1 1 2 1 3 2 1 15 43 Sangat Kurang
101 Galuh 2 2 2 2 2 3 4 3 2 3 25 71 Baik
102 Nendi 3 3 4 3 2 2 4 2 2 2 27 77 Baik
93

Nomor Soal

Total

Skor
No Nama Siswa Kategori
1 2 3 4 5 8 6 7 9 10
103 Risma Meilani 3 3 4 4 2 3 4 2 4 3 32 91 Sangat Baik
104 Wini Andriani 1 2 1 4 1 2 2 1 2 2 18 51 Kurang
105 Abidzar N.R. 4 2 3 3 2 2 3 1 2 2 24 69 Cukup
106 Jimiy Ghazie 4 2 3 2 2 3 2 3 3 3 27 77 Baik
107 Ratna Sari 4 2 4 4 2 3 4 3 3 3 32 91 Sangat Baik
108 Selvvila 2 1 3 4 3 3 4 3 4 3 30 86 Sangat Baik
109 Resi Prasasti 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 13 37 Sangat Kurang
110 Siti Maelani 2 2 2 1 1 1 2 3 2 1 17 49 Sangat Kurang
111 Desta Aulia 1 2 1 4 2 2 1 1 2 2 18 51 Kurang
112 Sazkia Apriziani 1 3 1 1 2 2 2 1 2 2 17 49 Sangat Kurang
113 Suci Ana Aulia 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 12 34 Sangat Kurang
Jumlah 319 237 288 286 198 227 240 169 306 231 2501 7145
94

LAMPIRAN 16
DATA KATEGORI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MELALUI KUESIONER SECARA KESELURUHAN

Total
No Responden Butir Angket Kategori

Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Ayu Risma Wati 2 3 2 3 1 4 1 3 1 1 2 4 1 3 1 2 2 2 2 2 42 kurang
53
2 Syavira Silviana 2 2 2 1 4 4 1 2 2 3 2 3 4 3 2 3 1 3 3 3 50 Cukup
63
3 Satrya 2 4 2 1 1 2 2 2 1 4 2 2 1 4 3 3 1 1 3 3 44 kurang
55
4 Dewata Dooney 2 3 3 2 3 4 2 4 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 3 49 Cukup
Habibillah 61
5 Gevin 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 50 Cukup
63
6 Parel Adiansyah 2 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 27 Sangat
34 Kurang
7 Rivaldi 3 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 65 Sangat
81 baik
8 Wafda 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 53 Cukup
Wicaksana F. 66
9 Sunandi 3 2 0 2 2 3 3 3 4 1 2 3 2 2 1 2 1 2 1 2 41 kurang
51
10 Nurul Fadilah 3 3 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 3 1 1 2 3 1 1 1 41 kurang
51
11 Ratu Syaqila K. 3 3 2 3 2 3 3 3 1 1 2 1 3 2 3 1 2 1 2 1 42 kurang
53
12 Yeni Anggraeni 2 4 4 3 3 2 3 2 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 52 Cukup
65
95

Total
No Responden Butir Angket Kategori

Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
13 Lisar Sundari 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 60 Baik
75
14 Nazwa Alya 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 0 3 3 3 3 3 53 Cukup
Oktavia 66
15 Zahra Zahziria 3 3 3 2 4 1 2 2 2 3 3 3 4 3 2 3 2 4 3 2 54 Cukup
68
16 Andini Oktavia 4 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 52 Cukup
Suci 65
17 Raihana Gazma 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 51 Cukup
Damar 64
18 Dika Irwansyah 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 53 Cukup
66
19 Ashilah Tasyifa 2 2 3 3 3 4 3 1 1 2 3 4 4 3 3 3 2 2 3 2 53 Cukup
66
20 Cinta Amelia 2 2 2 3 1 3 2 3 2 2 3 1 2 3 3 3 2 2 2 3 46 kurang
58
21 Fitri 3 0 3 4 3 4 3 2 2 1 2 4 2 1 2 1 2 2 2 4 47 kurang
59
22 Adisti Herlina 3 2 3 2 4 2 4 1 4 1 2 2 4 1 4 2 3 2 3 4 53 Cukup
66
23 Bintang Putra 3 3 4 1 3 4 1 1 3 2 3 3 4 2 3 3 3 1 1 2 50 Cukup
63
24 Aline Renaldi 2 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 4 3 3 57 Baik
71
25 Rana Sheila 2 3 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 1 4 2 4 43 kurang
Nada 54
96

Total
No Responden Butir Angket Kategori

Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
26 Cecep Safaat 3 3 3 2 3 2 2 4 2 1 2 2 3 2 4 2 3 3 2 2 50 Cukup
63
27 Farel 2 4 3 1 3 3 3 3 2 4 3 2 2 4 3 2 2 3 3 2 54 Cukup
Firmansyah 68
28 Gisti Reta 3 3 3 3 2 3 2 2 4 1 4 3 1 1 2 1 2 1 1 1 43 kurang
Pertiwi 54
29 Raihan F. 2 4 3 3 4 4 2 4 2 3 3 2 2 4 4 2 2 4 2 3 59 Baik
74
30 M. Abdul Aziz 3 3 4 2 2 3 1 3 2 2 1 1 2 3 3 4 3 3 2 4 51 Cukup
64
31 Rema Aulia 4 3 3 4 2 3 2 3 4 1 4 3 3 3 3 1 1 3 2 4 56 Baik
70
32 Sarinah 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 1 2 2 4 2 3 55 Cukup
Hamdani 69
33 Sri Elga 3 3 2 2 4 2 2 1 4 1 2 1 3 2 4 1 3 3 3 1 47 kurang
59
34 M.Sehan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80 Sangat
10 baik
0
35 M. Bakti Kurnia 3 3 1 3 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 2 48 Cukup
60
36 Azriel Fahriza 1 3 3 3 3 3 1 4 1 3 1 4 1 4 1 4 2 3 1 4 50 Cukup
63
37 Fazri Niko 4 3 2 2 4 3 3 1 4 2 4 3 4 1 4 1 4 1 2 1 53 Cukup
66
38 Hipdi Pitriatun 3 2 2 3 3 2 2 2 0 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 46 kurang
58
97

Total
No Responden Butir Angket Kategori

Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
39 Hifdi 4 2 2 4 1 1 3 2 1 1 1 1 2 3 4 1 3 4 1 4 45 kurang
Firmansyah 56
40 Putri Mayasari 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 65 Sangat
81 baik
41 Maelani 2 3 4 1 3 2 2 1 4 1 3 3 4 1 2 1 2 1 2 3 45 kurang
56
42 Intan 2 3 3 1 2 3 0 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 43 kurang
54
43 Desy Putri H. 3 4 1 3 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 55 Cukup
69
44 Fitriyanti 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55 Cukup
69
45 Giyats Delfitra 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 4 3 62 Baik
78
46 Hilda Salsabila 3 3 4 3 2 3 1 3 2 3 2 3 2 2 2 3 1 2 2 3 49 Cukup
61
47 Fauzan Alghani 3 3 1 3 3 1 1 3 1 1 2 3 3 3 2 2 2 1 3 3 44 kurang
55
48 Adisa 3 2 1 3 4 2 3 2 2 2 4 2 2 2 4 1 3 2 2 3 49 Cukup
61
49 Aldi 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 65 Sangat
81 baik
50 Alif 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 47 kurang
59
51 Dea Aulia 3 3 4 2 4 4 0 4 2 2 2 4 2 4 4 2 3 4 2 4 59 Baik
74
98

Total
No Responden Butir Angket Kategori

Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
52 Azis 3 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 54 Cukup
68
53 Lukmanul 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 4 52 Cukup
Hakim 65
54 Siti Nurmalika 3 2 4 2 2 4 1 4 1 3 4 4 4 2 4 3 3 4 2 4 60 Baik
E. 75
55 Tiana Maulidia 3 3 3 4 2 3 3 1 1 3 2 2 2 3 3 2 3 1 2 4 50 Cukup
Purwana 63
56 Sintia Nurmala 4 3 3 4 4 3 3 1 3 1 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 59 Baik
74
57 Azmiy 3 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 71 Sangat
89 baik
58 Radithya 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 73 Sangat
Derisetya 91 baik
59 Miktisari 4 3 2 4 3 2 3 1 3 1 4 2 3 3 4 4 4 1 4 2 57 Baik
Ramadhan 71
60 Sopandi 3 3 3 3 4 3 1 1 2 2 3 3 3 2 3 3 1 4 2 4 53 Cukup
66
61 M. Ristian 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 63 Baik
Maulana 79
62 Tubagus Gema 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 2 2 3 3 49 Cukup
Alamsyah 61
63 Erlin 3 3 4 2 4 2 3 3 1 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 4 53 Cukup
66
64 M. Turmudi 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2 3 2 2 4 1 3 1 2 1 2 39 Sangat
49 Kurang
99

Total
No Responden Butir Angket Kategori

Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
65 Maria Mariyani 2 3 3 1 3 3 1 2 2 1 2 1 3 3 3 2 2 3 2 2 44 kurang
55
66 Rista Angraeni 3 3 4 2 4 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 57 Baik
71
67 Moch Haikal D. 3 3 4 2 4 2 3 3 1 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 4 55 Cukup
69
68 Laura Ramadani 3 2 3 1 2 1 1 4 2 1 2 3 3 1 3 3 1 2 1 4 43 kurang
54
69 Shallhah Anilla 3 3 4 2 4 2 3 3 1 2 1 3 3 4 3 3 2 4 2 4 56 Baik
Putri 70
70 Sinta 3 3 3 3 2 2 3 2 1 2 2 3 3 1 4 3 2 3 3 4 52 Cukup
65
71 Shinta Julia 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63 Baik
79
72 Siti Nursita 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 1 2 1 3 2 2 3 3 3 4 59 Baik
Mutmainah 74
73 Reisya Sri 2 2 2 2 4 3 1 4 1 1 2 3 3 3 4 1 2 2 2 3 47 kurang
Agustin 59
74 Sella Febriyanti 3 3 3 4 1 4 2 4 3 1 3 2 3 2 2 2 3 3 4 2 54 Cukup
68
75 Rafi Putri 3 3 3 3 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 3 4 53 Cukup
Gustiana 66
76 Muhamad Erfin 2 4 2 2 2 3 1 3 1 1 2 1 2 3 2 2 2 3 2 2 42 kurang
53
77 Santi Susilawati 4 3 4 2 2 3 1 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 3 2 1 53 Cukup
66
100

Total
No Responden Butir Angket Kategori

Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
78 Rizki Arditya 3 2 4 3 4 3 1 1 2 3 3 3 2 3 2 2 3 4 2 4 54 Cukup
68
79 Yayu 2 2 4 2 3 3 1 2 2 2 3 3 4 4 4 4 2 2 3 3 55 Cukup
Rahmayanti 69
80 Zaneta Nabila 4 3 4 2 2 3 1 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 66 Sangat
Rudiana 83 baik
81 Putri Auliya 3 4 4 3 4 4 2 4 3 3 4 2 2 4 4 4 2 4 2 4 66 Sangat
Rahmania 83 baik
82 Muhamad Imam 4 2 4 3 3 4 2 4 2 4 4 2 4 2 2 2 3 3 2 3 59 Baik
74
83 Siti Nurjanah 2 2 2 3 1 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 4 2 3 3 2 49 Cukup
61
84 Eka Permana 1 4 1 1 1 2 4 2 4 3 1 2 3 4 4 4 4 4 1 1 51 Cukup
Tunggal 64
85 Wenda 2 2 4 2 2 4 3 1 2 1 3 2 3 3 4 3 2 2 2 3 50 Cukup
Wahyudin 63
86 M.Rizki Saputra 3 1 4 2 1 1 1 2 1 2 1 4 1 4 1 3 1 2 3 2 40 kurang
50
87 Haifa Fatihatun 3 3 2 1 1 1 2 1 2 3 4 4 3 1 3 1 2 1 1 1 40 kurang
Nufus 50
88 Aulia Nur 2 2 3 3 1 1 4 2 1 3 2 2 4 2 4 2 2 2 2 4 48 Cukup
Ramadhani 60
89 Anggun Sulastri 3 4 4 3 2 4 3 4 2 2 1 3 4 2 2 2 1 3 1 2 52 Cukup
65
90 Irma Maelani 2 4 3 1 3 4 2 3 1 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 48 Cukup
60
101

Total
No Responden Butir Angket Kategori

Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
91 Ersa Amelia 3 3 2 1 2 2 1 2 3 4 2 2 2 4 2 3 1 2 1 4 46 kurang
58
92 Diana Wati 2 1 2 2 3 2 2 4 2 3 1 2 3 3 2 2 2 3 2 4 47 kurang
59
93 Nengsih 1 3 4 1 1 4 1 3 1 4 1 3 1 4 1 4 2 4 1 4 48 Cukup
60
94 Pera Ardila 2 4 2 2 1 1 2 8 4 4 2 2 2 4 2 4 1 4 3 3 57 Baik
71
95 Zikri Saputra 2 2 1 2 4 4 2 1 3 1 2 4 2 2 2 4 2 3 3 2 48 Cukup
60
96 Rian 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2 2 4 2 4 3 2 2 3 1 4 55 Cukup
69
97 Oktavia 4 3 4 4 4 2 4 2 3 1 3 1 3 3 3 2 1 2 2 4 55 Cukup
Khaerunnisa 69
98 Dika Saputra 3 3 4 4 2 2 2 1 2 2 4 2 3 3 3 0 2 2 3 3 50 Cukup
63
99 Selpi 3 2 4 3 4 4 3 4 2 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 65 Sangat
81 baik
100 Barli 3 3 4 2 2 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 54 Cukup
68
101 Galuh 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 71 Sangat
89 baik
102 Nendi 3 2 2 2 3 1 3 1 4 3 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 51 Cukup
64
103 Risma Meilani 3 3 4 2 3 2 3 2 1 2 3 1 3 2 4 1 2 1 3 1 46 kurang
58
102

Total
No Responden Butir Angket Kategori

Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
104 Wini Andriani 4 4 4 4 3 4 2 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 68 Sangat
85 baik
105 Abidzar N.R. 3 3 4 2 3 4 3 3 2 3 2 4 1 4 2 3 2 4 2 4 58 Baik
73
106 Jimiy Ghazie 3 1 3 3 2 1 1 2 3 2 1 1 2 3 4 2 2 2 2 3 43 kurang
54
107 Ratna Sari 4 2 4 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 63 Baik
79
108 Selvvila 3 1 3 3 4 3 4 1 3 3 2 2 3 4 4 3 3 4 3 4 60 Baik
75
109 Resi Prasasti 2 3 4 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 62 Baik
78
110 Siti Maelani 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 50 Cukup
63
111 Desta Aulia 3 4 2 4 3 2 2 3 3 2 4 3 1 2 4 3 2 3 3 1 54 Cukup
68
112 Sazkia Apriziani 3 4 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 3 2 4 3 3 2 49 Cukup
61
113 Suci Ana Aulia 3 4 2 2 4 2 1 2 2 1 1 2 2 2 3 2 4 2 3 3 47 kurang
59

Keterangan :
Sangat Baik (11) : 80-100 Baik(20): 70-79 Cukup(53): 60-69 Kurang(27): 50-59 Sangat kurang(2): ≤ 49
Jumlah Skor 7439 Modus 66 Nilai Terkecil 34
Rata-rata 65,83 Standar Deviasi 10,068 Nilai Tertinggi 100
Nilai Tengah 65 Varian 101,355
103

LAMPIRAN 17
DATA KATEGORI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MELALUI OBSERVASI BERDASARKAN SEKOLAH
DAN SECARA KESELURUHAN

Panggarangan
Malingping
SMPN 1

SMPN 1

SMPN 1

SMPN 1
TOTAL

TOTAL
Cihara

SKOR

SKOR
Bayah
Aspek KPS
yang diamati Pertanyaan kategori

1. Apakah siswa membaca dan 4 2 3 4 13


memperhatikan materi IPA?

MENGAMA 2. Apakah siswa mendengarkan dan mencari 3 88% 2 50% 4 88% 3 88% 12 78 Baik
TI informasi seputar materi IPA yang
disampaikan?

3. Apakah siswa bertanya saat pembelajaran 3 2 2 2 9


berlangsung?
75% 50% 63% 63% 63 Cukup
MENANYA 4. Apakah siswa memberikan timbal balik, 3 2 3 3 11
saat diberikan pertanyaan?
104

5. Apakah siswa mampu menjelaskan suatu 3 2 2 2 9


konsep materi dan membedakannya
dengan konsep lain? 63% 63% 50% 50% Kurang
MENGKLAS 6. Apakah siswa dapat mencari informasi 2 3 2 2 9 56
IFIKASI sesuai dasar materi?

7. Apakah siswa dapat menghubungkan 3 2 3 3 11


MENGINTE hasil-hasil dari pengamatan atau
RPRETASI pencarian informasi? 63% 50% 63% 63%
59 Kurang
8. Apakah siswa dapat menyimpulkan 2 2 2 2 8
materi/pembelajaran yang dilakukan?

9. Apakah siswa dapat menyampaikan 2 1 3 2 8


MENGKOM pendapatnya? 63% 38% 75%
UNIKASI 10. Apakah siswa dapat menyampaikan hasil 3 2 3 3 63% 11 59 Kurang
diskusi atau informasi yang didapat?

TOTAL 28 20 27 26

SKOR 70 50 68 65

Kategori Baik Kurang Cukup Cukup


105

LAMPIRAN 18
DATA PERSENTASE KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MELALUI TES SOAL BERDASARKAN SEKOLAH

SMPN 1 Bayah

X1 X2 X3 X4 X5

Total

Total

Total

Total

Total
Skor

Skor

Skor

Skor

Skor
Nomor Nomor
No Nama Siswa
Nomor Soal Soal Soal Nomor Soal Nomor Soal
1 2 3 4 5 8 6 7 9 10
1 Ayu R. 4 2 6 85,7 4 1 5 62,5 2 3 5 83,3 4 2 6 85,7 3 3 6 85,7
2 Syavira S. 4 3 7 100 4 4 8 100 2 2 4 66,7 1 2 3 42,9 3 2 5 71,4
3 Satrya 4 2 6 85,7 2 3 5 62,5 2 2 4 66,7 3 2 5 71,4 2 2 4 57,1
4 Dewata D. 2 3 5 71,4 3 1 4 50 2 2 4 66,7 4 0 4 57,1 3 2 5 71,4
5 Gevin 4 2 6 85,7 3 3 6 75 2 2 4 66,7 4 1 5 71,4 2 3 5 71,4
6 Parel A. 4 2 6 85,7 2 2 4 50 2 1 3 50 2 1 3 42,9 2 3 5 71,4
7 Rivaldi 3 2 5 71,4 2 0 2 25 2 1 3 50 2 1 3 42,9 2 3 5 71,4
8 Wafda W. 3 2 5 71,4 2 2 4 50 2 1 3 50 2 1 3 42,9 2 3 5 71,4
9 Sunandi 2 1 3 42,9 1 4 5 62,5 2 2 4 66,7 1 1 2 28,6 2 2 4 57,1
10 Nurul F. 3 1 4 57,1 2 2 4 50 2 1 3 50 2 1 3 42,9 2 2 4 57,1
11 Ratu S.. 2 2 4 57,1 4 4 8 100 0 0 0 0 4 1 5 71,4 3 2 5 71,4
12 Yeni A. 2 2 4 57,1 4 3 7 87,5 2 3 5 83,3 4 1 5 71,4 3 2 5 71,4
13 Lisar S. 4 3 7 100 1 2 3 37,5 2 1 3 50 2 3 5 71,4 2 2 4 57,1
14 Nazwa A. 2 1 3 42,9 4 4 8 100 2 3 5 83,3 4 1 5 71,4 3 2 5 71,4
15 Zahra Z. 4 3 7 100 4 4 8 100 2 3 5 83,3 4 1 5 71,4 3 2 5 71,4
16 Andini O. 3 3 6 85,7 1 3 4 50 2 2 4 66,7 2 1 3 42,9 3 2 5 71,4
106

X1 X2 X3 X4 X5

Total

Total

Total

Total

Total
Skor

Skor

Skor

Skor

Skor
Nomor Nomor
No Nama Siswa
Nomor Soal Soal Soal Nomor Soal Nomor Soal
1 2 3 4 5 8 6 7 9 10
17 Raihana G. 4 3 7 100 4 3 7 87,5 2 3 5 83,3 4 1 5 71,4 3 2 5 71,4
18 Dika I. 1 2 3 42,9 3 3 6 75 2 1 3 50 1 1 2 28,6 2 0 2 28,6
19 Ashilah T. 3 2 5 71,4 3 3 6 75 2 1 3 50 1 2 3 42,9 2 1 3 42,9
20 Cinta A. 3 2 5 71,4 1 2 3 37,5 2 2 4 66,7 2 2 4 57,1 2 2 4 57,1
21 Fitri 2 3 5 71,4 1 1 2 25 2 1 3 50 2 2 4 57,1 3 2 5 71,4
22 Adisti H. 4 2 6 85,7 2 4 6 75 2 1 3 50 2 3 5 71,4 2 1 3 42,9
23 Bintang P. 3 2 5 71,4 2 3 5 62,5 2 1 3 50 2 2 4 57,1 2 2 4 57,1
24 Aline R. 1 2 3 42,9 4 2 6 75 1 1 2 33,3 1 1 2 28,6 2 2 4 57,1
25 Rana S. 4 3 7 100 4 4 8 100 2 3 5 83,3 2 1 3 42,9 3 2 5 71,4
26 Cecep S. 2 2 4 57,1 4 2 6 75 2 1 3 50 4 1 5 71,4 4 2 6 85,7
27 Farel F. 2 2 4 57,1 4 2 6 75 2 1 3 50 4 0 4 57,1 4 2 6 85,7
28 Gisti R. 4 2 6 85,7 1 2 3 37,5 2 3 5 83,3 2 1 3 42,9 3 2 5 71,4
29 Raihan F. 3 2 5 71,4 4 3 7 87,5 2 2 4 66,7 2 1 3 42,9 2 3 5 71,4
30 M. Abdul 4 2 6 85,7 2 4 6 75 2 3 5 83,3 4 1 5 71,4 2 3 5 71,4
JUMLAH 2214 2025 1833 1671 1986
Rata-rata 74% 68% 61% 56% 66%
KPS 65%
Keterangan
X1: Mengamati X2: Menanya X3: Mengklasifikasi X4: Menginterpretasi X5: Mengkomunikasi
107

SMPN 1 Cihara

X1 X2 X3 X4 X5

Total

Total

Total

Total

Total
Skor

Skor

Skor

Skor

Skor
No Nama Siswa Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal
1 2 3 4 5 8 6 7 9 10
1 Rema A. 2 2 4 57,1 2 2 4 50 1 3 4 66,7 2 1 3 42,9 4 3 7 100
2 Sarinah H. 2 3 5 71,4 3 2 5 62,5 2 3 5 83,3 1 1 2 28,6 4 2 6 85,7
3 Sri E. 2 1 3 42,9 1 1 2 25 1 1 2 33,3 1 1 2 28,6 2 1 3 42,9
4 M.Sehan 1 2 3 42,9 1 2 3 37,5 1 1 2 33,3 1 1 2 28,6 2 1 3 42,9
5 M. Bakti 1 1 2 28,6 1 1 2 25 1 1 2 33,3 1 1 2 28,6 1 1 2 28,6
6 Azriel F. 4 1 5 71,4 1 2 3 37,5 2 1 3 50 1 1 2 28,6 2 1 3 42,9
7 Fazri N. 2 1 3 42,9 1 2 3 37,5 2 1 3 50 1 1 2 28,6 2 1 3 42,9
8 Hipdi P. 2 1 3 42,9 1 1 2 25 1 1 2 33,3 1 1 2 28,6 2 2 4 57,1
9 Hifdi F. 1 2 3 42,9 1 2 3 37,5 1 1 2 33,3 1 1 2 28,6 2 1 3 42,9
10 Putri M. 1 1 2 28,6 1 1 2 25 1 1 2 33,3 1 1 2 28,6 1 1 2 28,6
11 Maelani 1 3 4 57,1 1 1 2 25 1 1 2 33,3 1 1 2 28,6 2 1 3 42,9
12 Intan 4 1 5 71,4 1 4 5 62,5 2 1 3 50 1 1 2 28,6 2 1 3 42,9
13 Desy P. 2 1 3 42,9 1 1 2 25 2 2 4 66,7 1 1 2 28,6 4 2 6 85,7
14 Fitriyanti 3 1 4 57,1 1 3 4 50 1 1 2 33,3 1 1 2 28,6 4 2 6 85,7
15 Giyats D. 3 2 5 71,4 4 1 5 62,5 2 3 5 83,3 4 1 5 71,4 4 3 7 100
16 Hilda S. 1 1 2 28,6 1 1 2 25 1 1 2 33,3 1 1 2 28,6 1 1 2 28,6
17 Fauzan A. 1 2 3 42,9 4 4 8 100 1 3 4 66,7 1 1 2 28,6 2 2 4 57,1
18 Adisa 1 3 4 57,1 4 3 7 87,5 2 1 3 50 1 1 2 28,6 2 1 3 42,9
19 Aldi 2 1 3 42,9 1 1 2 25 2 2 4 66,7 1 1 2 28,6 2 1 3 42,9
20 Alif 2 3 5 71,4 4 4 8 100 2 3 5 83,3 1 1 2 28,6 2 2 4 57,1
108

X1 X2 X3 X4 X5

Total

Total

Total

Total

Total
Skor

Skor

Skor

Skor

Skor
No Nama Siswa Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal
1 2 3 4 5 8 6 7 9 10
21 Dea A. 1 1 2 28,6 2 1 3 37,5 1 1 2 33,3 1 1 2 28,6 4 3 7 100
22 Azis 4 1 5 71,4 1 2 3 37,5 1 1 2 33,3 1 1 2 28,6 2 1 3 42,9
23 Lukmanul H. 4 3 7 100 4 2 6 75 2 3 5 83,3 1 1 2 28,6 2 2 4 57,1
JUMLAH 47 38 85 1214 42 44 86 1075 33 37 70 1167 27 23 50 714 55 36 91 1300
Rata-rata 53% 47% 51% 31% 57%
KPS 48%

Keterangan
X1: Mengamati X2: Menanya X3: Mengklasifikasi X4: Menginterpretasi X5: Mengkomunikasi

SMPN 1 Malingping

X1 X2 X3 X4 X5
Total

Total

Total

Total

Total
Skor

Skor

Skor

Skor

Skor
Nama Nomor Nomor Nomor Nomor Nomor
No
Siswa Soal Soal Soal Soal Soal
1 2 3 4 5 8 6 7 9 10
1 Siti N. 1 3 4 57,1 4 4 8 100 3 3 6 100 4 2 6 85,7 4 3 7 100
2 Tiana M. 2 2 4 57,1 4 3 7 87,5 2 1 3 50 1 1 2 28,6 3 2 5 71,4
3 Sintia N. 4 3 7 100 4 4 8 100 2 3 5 83,3 1 2 3 42,9 4 3 7 100
4 Azmiy 4 2 6 85,7 4 4 8 100 2 2 4 66,7 1 1 2 28,6 3 1 4 57,1
5 Radithya 4 3 7 100 4 4 8 100 2 3 5 83,3 4 3 7 100 4 3 7 100
6 Miktisari 4 3 7 100 4 4 8 100 2 1 3 50 4 1 5 71,4 2 2 4 57,1
109

X1 X2 X3 X4 X5

Total

Total

Total

Total

Total
Skor

Skor

Skor

Skor

Skor
Nama Nomor Nomor Nomor Nomor Nomor
No
Siswa Soal Soal Soal Soal Soal
1 2 3 4 5 8 6 7 9 10
7 Sopandi 4 3 7 100 0 0 0 0 1 3 4 66,7 0 1 1 14,3 4 3 7 100
8 M. Ristian 4 3 7 100 3 3 6 75 2 3 5 83,3 4 1 5 71,4 3 3 6 85,7
9 Tubagus 4 3 7 100 4 4 8 100 2 3 5 83,3 4 3 7 100 4 3 7 100
10 Erlin 4 3 7 100 4 0 4 50 0 3 3 50 0 3 3 42,9 4 1 5 71,4
11 Turmudi 4 3 7 100 4 3 7 87,5 2 3 5 83,3 1 1 2 28,6 3 2 5 71,4
12 Maria M. 4 3 7 100 4 4 8 100 2 3 5 83,3 1 3 4 57,1 3 3 6 85,7
13 Rista A. 4 3 7 100 4 4 8 100 2 3 5 83,3 4 3 7 100 4 3 7 100
14 Moch H. 4 2 6 85,7 2 1 3 37,5 1 1 2 33,3 1 1 2 28,6 2 1 3 42,9
15 Laura R. 4 2 6 85,7 4 3 7 87,5 1 3 4 66,7 4 3 7 100 4 3 7 100
16 Shallhah 1 1 2 28,6 3 3 6 75 2 3 5 83,3 4 3 7 100 3 3 6 85,7
17 Sinta 4 3 7 100 4 3 7 87,5 2 3 5 83,3 4 3 7 100 4 3 7 100
18 Shinta J. 4 3 7 100 3 3 6 75 3 3 6 100 4 3 7 100 4 3 7 100
19 Siti N. 4 3 7 100 4 4 8 100 2 2 4 66,7 4 3 7 100 4 3 7 100
20 Reisya S. 3 3 6 85,7 3 4 7 87,5 3 3 6 100 4 3 7 100 4 3 7 100
21 Sella F. 2 3 5 71,4 3 2 5 62,5 2 3 5 83,3 1 2 3 42,9 2 2 4 57,1
22 Rafi P. 1 1 2 28,6 3 3 6 75 1 1 2 33,3 2 1 3 42,9 4 2 6 85,7
23 M. Erfin 4 3 7 100 4 2 6 75 2 3 5 83,3 2 1 3 42,9 4 2 6 85,7
24 Santi S. 4 2 6 85,7 4 3 7 87,5 2 1 3 50 4 1 5 71,4 2 1 3 42,9
25 Rizki A. 1 1 2 28,6 0 2 2 25 1 1 2 33,3 1 1 2 28,6 2 2 4 57,1
26 Yayu R. 4 2 6 85,7 2 1 3 37,5 2 3 5 83,3 4 1 5 71,4 4 2 6 85,7
110

X1 X2 X3 X4 X5

Total

Total

Total

Total

Total
Skor

Skor

Skor

Skor

Skor
Nama Nomor Nomor Nomor Nomor Nomor
No
Siswa Soal Soal Soal Soal Soal
1 2 3 4 5 8 6 7 9 10
27 Zaneta N. 4 1 5 71,4 4 2 6 75 2 3 5 83,3 0 2 2 28,6 2 3 5 71,4
28 Putri A. 3 1 4 57,1 4 2 6 75 2 3 5 83,3 2 1 3 42,9 4 3 7 100
29 M. Imam 4 1 5 71,4 1 0 1 12,5 1 2 3 50 1 1 2 28,6 3 2 5 71,4
30 Siti N. 4 3 7 100 4 4 8 100 3 3 6 100 3 3 6 85,7 4 3 7 100
JUMLAH 2486 2275 2183 1886 2486

Keterangan
X1: Mengamati X2: Menanya X3: Mengklasifikasi X4: Menginterpretasi X5: Mengkomunikasi

SMPN 1 Panggarangan

X1 X2 X3 X4 X5
Total

Total

Total

Total

Total
Skor

Skor

Skor

Skor

Skor
No Nama Siswa Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal
1 2 3 4 5 8 6 7 9 10
1 Eka P. 1 1 2 28,6 1 1 2 25 2 2 4 66,7 1 1 2 28,6 2 1 3 42,86
2 Wenda W. 3 3 6 85,7 1 3 4 50 2 1 3 50 1 1 2 28,6 2 2 4 57,14
3 M.Rizki 2 1 3 42,9 2 1 3 37,5 1 1 2 33,3 1 1 2 28,6 2 1 3 42,86
4 Haifa F. 4 3 7 100 2 4 6 75 2 3 5 83,3 4 2 6 85,7 3 3 6 85,71
5 Aulia N. 1 2 3 42,9 1 3 4 50 2 2 4 66,7 2 1 3 42,9 2 2 4 57,14
6 Anggun S. 4 3 7 100 1 3 4 50 2 2 4 66,7 3 1 4 57,1 3 1 4 57,14
7 Irma M. 4 3 7 100 4 3 7 87,5 1 2 3 50 1 3 4 57,1 2 1 3 42,86
111

X1 X2 X3 X4 X5

Total

Total

Total

Total

Total
Skor

Skor

Skor

Skor

Skor
No Nama Siswa Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal
1 2 3 4 5 8 6 7 9 10
8 Ersa A. 4 3 7 100 4 3 7 87,5 2 2 4 66,7 2 1 3 42,9 2 3 5 71,43
9 Diana W. 4 3 7 100 4 4 8 100 2 3 5 83,3 2 3 5 71,4 4 3 7 100
10 Nengsih 4 3 7 100 2 2 4 50 2 1 3 50 1 1 2 28,6 2 2 4 57,14
11 Pera A. 2 1 3 42,9 1 1 2 25 1 2 3 50 1 1 2 28,6 2 1 3 42,86
12 Zikri S. 2 1 3 42,9 3 3 6 75 2 2 4 66,7 1 1 2 28,6 2 2 4 57,14
13 Rian 4 3 7 100 2 2 4 50 2 2 4 66,7 1 1 2 28,6 4 3 7 100
14 Oktavia K. 4 2 6 85,7 1 4 5 62,5 2 2 4 66,7 2 1 3 42,9 2 2 4 57,14
15 Dika S. 4 2 6 85,7 2 3 5 62,5 2 1 3 50 1 1 2 28,6 4 2 6 85,71
16 Selpi 2 1 3 42,9 3 3 6 75 1 2 3 50 2 1 3 42,9 2 1 3 42,86
17 Barli 2 1 3 42,9 1 1 2 25 1 2 3 50 1 3 4 57,1 2 1 3 42,86
18 Galuh 2 2 4 57,1 2 2 4 50 2 3 5 83,3 4 3 7 100 2 3 5 71,43
19 Nendi 3 3 6 85,7 4 3 7 87,5 2 2 4 66,7 4 2 6 85,7 2 2 4 57,14
20 Risma M. 3 3 6 85,7 4 4 8 100 2 3 5 83,3 4 2 6 85,7 4 3 7 100
21 Wini A. 1 2 3 42,9 1 4 5 62,5 1 2 3 50 2 1 3 42,9 2 2 4 57,14
22 Abidzar 4 2 6 85,7 3 3 6 75 2 2 4 66,7 3 1 4 57,1 2 2 4 57,14
23 Jimiy G. 4 2 6 85,7 3 2 5 62,5 2 3 5 83,3 2 3 5 71,4 3 3 6 85,71
24 Ratna S. 4 2 6 85,7 4 4 8 100 2 3 5 83,3 4 3 7 100 3 3 6 85,71
25 Selvvila 2 1 3 42,9 3 4 7 87,5 3 3 6 100 4 3 7 100 4 3 7 100
26 Resi P. 1 1 2 28,6 1 2 3 37,5 1 2 3 50 1 1 2 28,6 2 1 3 42,86
27 Siti M. 2 2 4 57,1 2 1 3 37,5 1 1 2 33,3 2 3 5 71,4 2 1 3 42,86
28 Desta A. 1 2 3 42,9 1 4 5 62,5 2 2 4 66,7 1 1 2 28,6 2 2 4 57,14
112

X1 X2 X3 X4 X5

Total

Total

Total

Total

Total
Skor

Skor

Skor

Skor

Skor
No Nama Siswa Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal
1 2 3 4 5 8 6 7 9 10
29 Sazkia A. 1 3 4 57,1 1 1 2 25 2 2 4 66,7 2 1 3 42,9 2 2 4 57,14
30 Suci A. 1 1 2 28,6 1 1 2 25 1 2 3 50 1 1 2 28,6 2 1 3 42,86
JUMLAH 2029 1800 1900 1571 1900
Rata-rata 68% 60% 63% 52% 63%
KPS 61%

Keterangan
X1: Mengamati X2: Menanya X3: Mengklasifikasi X4: Menginterpretasi X5: Mengkomunikasi
113

LAMPIRAN 19
DATA PERSENTASE KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MELALUI KUESIONER BERDASARKAN SEKOLAH

SMPN 1 Bayah

X1 X2 X3 X4 X5

Total

Total

Total

Total

Total
Skor

Skor

Skor

Skor

Skor
Nama Nomor
No
Siswa Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Ayu 2 3 2 3 10 62,5 1 4 1 3 9 56,25 1 1 2 4 8 50 1 3 1 2 7 43,8 2 2 2 2 8 50
2 Syavira 2 2 2 1 7 43,75 4 4 1 2 11 68,75 2 3 2 3 10 62,5 4 3 2 3 12 75 1 3 3 3 10 62,5
3 Satrya 2 4 2 1 9 56,25 1 2 2 2 7 43,75 1 4 2 2 9 56,3 1 4 3 3 11 68,8 1 1 3 3 8 50
4 Dewata 2 3 3 2 10 62,5 3 4 2 4 13 81,25 2 2 2 1 7 43,8 3 2 2 2 9 56,3 2 3 2 3 10 62,5
5 Gevin 3 3 3 3 12 75 2 2 2 2 8 50 2 2 3 3 10 62,5 3 3 3 2 11 68,8 2 2 2 3 9 56,25
6 Parel 2 3 2 2 9 56,25 2 1 1 1 5 31,25 1 1 1 2 5 31,3 1 1 1 1 4 25 1 1 1 1 4 25
7 Rivaldi 3 4 4 4 15 93,75 3 4 3 2 12 75 4 3 3 3 13 81,3 3 3 4 3 13 81,3 3 3 3 3 12 75
8 Wafda 3 2 3 3 11 68,75 2 2 2 3 9 56,25 2 3 3 2 10 62,5 3 3 3 3 12 75 2 3 3 3 11 68,75
9 Sunand 3 2 0 2 7 43,75 2 3 3 3 11 68,75 4 1 2 3 10 62,5 2 2 1 2 7 43,8 1 2 1 2 6 37,5
10 Nurul 3 3 2 3 11 68,75 3 2 2 2 9 56,25 2 1 3 2 8 50 3 1 1 2 7 43,8 3 1 1 1 6 37,5
11 Ratu 3 3 2 3 11 68,75 2 3 3 3 11 68,75 1 1 2 1 5 31,3 3 2 3 1 9 56,3 2 1 2 1 6 37,5
12 Yeni 2 4 4 3 13 81,25 3 2 3 2 10 62,5 3 1 3 2 9 56,3 3 2 3 2 10 62,5 3 2 3 2 10 62,5
13 Lisar 3 3 3 3 12 75 2 3 3 2 10 62,5 4 3 4 3 14 87,5 2 4 3 3 12 75 3 3 3 3 12 75
14 Nazwa 3 3 4 2 12 75 2 3 3 2 10 62,5 2 3 3 2 10 62,5 3 3 0 3 9 56,3 3 3 3 3 12 75
15 Zahra 3 3 3 2 11 68,75 4 1 2 2 9 56,25 2 3 3 3 11 68,8 4 3 2 3 12 75 2 4 3 2 11 68,75
16 Andini 4 3 3 2 12 75 3 3 2 3 11 68,75 2 2 2 2 8 50 3 3 3 2 11 68,8 2 3 2 3 10 62,5
114

X1 X2 X3 X4 X5

Total

Total

Total

Total

Total
Skor

Skor

Skor

Skor

Skor
Nama Nomor
No
Siswa Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
17 Raihan 3 3 3 2 11 68,75 3 2 2 2 9 56,25 2 3 3 3 11 68,8 3 3 2 2 10 62,5 2 3 2 3 10 62,5
18 Dika 3 3 4 3 13 81,25 3 3 3 2 11 68,75 2 2 2 2 8 50 3 3 3 2 11 68,8 2 3 2 3 10 62,5
19 Ashilah 2 2 3 3 10 62,5 3 4 3 1 11 68,75 1 2 3 4 10 62,5 4 3 3 3 13 81,3 2 2 3 2 9 56,25
20 Cinta 2 2 2 3 9 56,25 1 3 2 3 9 56,25 2 2 3 1 8 50 2 3 3 3 11 68,8 2 2 2 3 9 56,25
21 Fitri 3 0 3 4 10 62,5 3 4 3 2 12 75 2 1 2 4 9 56,3 2 1 2 1 6 37,5 2 2 2 4 10 62,5
22 Adisti 3 2 3 2 10 62,5 4 2 4 1 11 68,75 4 1 2 2 9 56,3 4 1 4 2 11 68,8 3 2 3 4 12 75
23 Bintang 3 3 4 1 11 68,75 3 4 1 1 9 56,25 3 2 3 3 11 68,8 4 2 3 3 12 75 3 1 1 2 7 43,75
24 Aline R. 2 3 3 2 10 62,5 3 4 3 4 14 87,5 3 3 2 2 10 62,5 3 2 3 3 11 68,8 2 4 3 3 12 75
25 Rana S. 2 3 2 1 8 50 1 2 2 2 7 43,75 1 2 2 2 7 43,8 2 3 3 2 10 62,5 1 4 2 4 11 68,75
26 Cecep S. 3 3 3 2 11 68,75 3 2 2 4 11 68,75 2 1 2 2 7 43,8 3 2 4 2 11 68,8 3 3 2 2 10 62,5
27 Farel F. 2 4 3 1 10 62,5 3 3 3 3 12 75 2 4 3 2 11 68,8 2 4 3 2 11 68,8 2 3 3 2 10 62,5
28 Gisti R. 3 3 3 3 12 75 2 3 2 2 9 56,25 4 1 4 3 12 75 1 1 2 1 5 31,3 2 1 1 1 5 31,25
29 Raihan 2 4 3 3 12 75 4 4 2 4 14 87,5 2 3 3 2 10 62,5 2 4 4 2 12 75 2 4 2 3 11 68,75
30 Abdul 3 3 4 2 12 75 2 3 1 3 9 56,25 2 2 1 1 6 37,5 2 3 3 4 12 75 3 3 2 4 12 75
Jumlah 2006 1894 1725 1888 1769
Rata-rata 67% 63% 58% 63% 59%
KPS 62%

Keterangan
X1: Mengamati X2: Menanya X3: Mengklasifikasi X4: Menginterpretasi X5: Mengkomunikasi
115

SMPN 1 Cihara

X1 X2 X3 X4 X5
Nomor Nomor

Total

Total

Total

Total

Total
Skor

Skor

Skor

Skor

Skor
Nama
No Soal Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal
Siswa
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 Rema A. 4 3 3 4 14 87,5 2 3 2 3 10 62,5 4 1 4 3 12 75 3 3 3 1 10 62,5 1 3 2 4 10 62,5
2 Sarinah 3 4 2 3 12 75 3 3 3 3 12 75 4 3 3 3 13 81,3 1 3 1 2 7 43,8 2 4 2 3 5 31,3
3 Sri E. 3 3 2 2 10 62,5 4 2 2 1 9 56,3 4 1 2 1 8 50 3 2 4 1 10 62,5 3 3 3 1 4 25
4 M.Sehan 4 4 4 4 16 100 4 4 4 4 16 100 4 4 4 4 16 100 4 4 4 4 16 100 4 4 4 4 8 50
5 M. Bakti 3 3 1 3 10 62,5 4 4 3 2 13 81,3 2 2 2 2 8 50 2 2 2 2 8 50 2 1 4 2 4 25
6 Azriel F. 1 3 3 3 10 62,5 3 3 1 4 11 68,8 1 3 1 4 9 56,3 1 4 1 4 10 62,5 2 3 1 4 6 37,5
7 Fazri N. 4 3 2 2 11 68,8 4 3 3 1 11 68,8 4 2 4 3 13 81,3 4 1 4 1 10 62,5 4 1 2 1 5 31,3
8 Hipdi P. 3 2 2 3 10 62,5 3 2 2 2 9 56,3 0 2 3 2 7 43,8 3 2 3 2 10 62,5 3 2 3 2 5 31,3
9 Hifdi F. 4 2 2 4 12 75 1 1 3 2 7 43,8 1 1 1 1 4 25 2 3 4 1 10 62,5 3 4 1 4 7 43,8
10 Putri M. 4 2 4 4 14 87,5 4 4 2 2 12 75 4 4 2 4 14 87,5 3 3 3 4 13 81,3 3 3 3 3 6 37,5
11 Maelani 2 3 4 1 10 62,5 3 2 2 1 8 50 4 1 3 3 11 68,8 4 1 2 1 8 50 2 1 2 3 5 31,3
12 Intan 2 3 3 1 9 56,3 2 3 0 2 7 43,8 2 3 2 3 10 62,5 2 2 2 2 8 50 2 3 2 2 4 25
13 Desy P. 3 4 1 3 11 68,8 2 3 2 2 9 56,3 2 1 3 3 9 56,3 3 3 4 4 14 87,5 3 3 3 3 6 37,5
14 Fitriyanti 2 3 3 2 10 62,5 2 3 2 3 10 62,5 2 3 3 3 11 68,8 3 3 3 3 12 75 3 3 3 3 6 37,5
15 Giyats D. 4 3 2 3 12 75 2 3 3 3 11 68,8 3 3 3 4 13 81,3 2 4 4 3 13 81,3 3 3 4 3 6 37,5
16 Hilda S. 3 3 4 3 13 81,3 2 3 1 3 9 56,3 2 3 2 3 10 62,5 2 2 2 3 9 56,3 1 2 2 3 4 25
17 Fauzan 3 3 1 3 10 62,5 3 1 1 3 8 50 1 1 2 3 7 43,8 3 3 2 2 10 62,5 2 1 3 3 5 31,3
18 Adisa 3 2 1 3 9 56,3 4 2 3 2 11 68,8 2 2 4 2 10 62,5 2 2 4 1 9 56,3 3 2 2 3 6 37,5
116

X1 X2 X3 X4 X5
Nomor Nomor

Total

Total

Total

Total

Total
Skor

Skor

Skor

Skor

Skor
Nama
No Soal Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal
Siswa
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
19 Aldi 3 3 3 3 12 75 4 4 3 4 15 93,8 3 2 4 2 11 68,8 3 4 3 4 14 87,5 3 4 3 3 6 37,5
20 Alif 3 2 2 2 9 56,3 3 3 3 2 11 68,8 2 3 3 2 10 62,5 3 2 2 2 9 56,3 2 2 2 2 4 25
21 Dea A. 3 3 4 2 12 75 4 4 0 4 12 75 2 2 2 4 10 62,5 2 4 4 2 12 75 3 4 2 4 7 43,8
22 Azis 3 2 3 2 10 62,5 3 3 3 3 12 75 2 1 3 2 8 50 3 3 3 3 12 75 3 3 3 3 6 37,5
23 Lukmanul 3 3 3 3 12 75 3 4 2 2 11 68,8 2 2 3 3 10 62,5 3 3 2 2 10 62,5 2 2 1 4 9 56,3
JUMLAH 1613 1525 1463 1525 1525
Rata-rata 70% 66% 64% 66% 66%
KPS 67%

Keterangan
X1: Mengamati X2: Menanya X3: Mengklasifikasi X4: Menginterpretasi X5: Mengkomunikasi

SMPN 1 Malingping

X1 X2 X3 X4 X5
Total

Total

Total

Total

Total
Skor

Skor

Skor

Skor

Skor
Nama
No Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Siti N. 3 2 4 2 11 68,8 2 4 1 4 11 68,8 1 3 4 4 12 75 4 2 4 3 13 81,3 3 4 2 4 13 81,3
2 Tiana M. 3 3 3 4 13 81,3 2 3 3 1 9 56,3 1 3 2 2 8 50 2 3 3 2 10 62,5 3 1 2 4 10 62,5
3 Sintia N. 4 3 3 4 14 87,5 4 3 3 1 11 68,8 3 1 3 3 10 62,5 2 4 3 4 13 81,3 3 3 3 2 11 68,8
4 Azmiy 3 4 4 3 14 87,5 3 4 2 4 13 81,3 3 4 3 4 14 87,5 4 4 4 4 16 100 3 4 3 4 14 87,5
117

X1 X2 X3 X4 X5

Total

Total

Total

Total

Total
Skor

Skor

Skor

Skor

Skor
Nama
No Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
5 Radithya 4 4 4 4 16 100 3 3 3 4 13 81,3 4 4 4 4 16 100 4 2 4 2 12 75 4 4 4 4 16 100
6 Miktisari 4 3 2 4 13 81,3 3 2 3 1 9 56,3 3 1 4 2 10 62,5 3 3 4 4 14 87,5 4 1 4 2 11 68,8
7 Sopandi 3 3 3 3 12 75 4 3 1 1 9 56,3 2 2 3 3 10 62,5 3 2 3 3 11 68,8 1 4 2 4 11 68,8
8 Ristian 4 4 3 4 15 93,8 4 3 3 3 13 81,3 3 3 3 3 12 75 3 3 3 2 11 68,8 3 3 3 3 12 75
9 Tubagus 3 3 3 2 11 68,8 3 2 2 2 9 56,3 2 2 1 3 8 50 3 3 3 2 11 68,8 2 2 3 3 10 62,5
10 Erlin 3 3 4 2 12 75 4 2 3 3 12 75 1 3 2 3 9 56,3 2 2 2 3 9 56,3 2 2 3 4 11 68,8
11 Turmudi 2 3 2 1 8 50 2 1 1 2 6 37,5 2 2 3 2 9 56,3 2 4 1 3 10 62,5 1 2 1 2 6 37,5
12 Maria M. 2 3 3 1 9 56,3 3 3 1 2 9 56,3 2 1 2 1 6 37,5 3 3 3 2 11 68,8 2 3 2 2 9 56,3
13 Rista A. 3 3 4 2 12 75 4 2 3 3 12 75 1 3 3 3 10 62,5 3 3 3 2 11 68,8 2 3 3 4 12 75
14 Moch H. 3 3 4 2 12 75 4 2 3 3 12 75 1 3 2 3 9 56,3 3 2 3 2 10 62,5 2 3 3 4 12 75
15 Laura R. 3 2 3 1 9 56,3 2 1 1 4 8 50 2 1 2 3 8 50 3 1 3 3 10 62,5 1 2 1 4 8 50
16 Shallhah 3 3 4 2 12 75 4 2 3 3 12 75 1 2 1 3 7 43,8 3 4 3 3 13 81,3 2 4 2 4 12 75
17 Sinta 3 3 3 3 12 75 2 2 3 2 9 56,3 1 2 2 3 8 50 3 1 4 3 11 68,8 2 3 3 4 12 75
18 Shinta J. 4 2 4 4 14 87,5 3 4 3 3 13 81,3 3 3 3 3 12 75 3 3 3 3 12 75 3 3 3 3 12 75
19 Siti N. 4 4 4 4 16 100 4 3 3 3 13 81,3 3 3 1 2 9 56,3 1 3 2 2 8 50 3 3 3 4 13 81,3
20 Reisya S. 2 2 2 2 8 50 4 3 1 4 12 75 1 1 2 3 7 43,8 3 3 4 1 11 68,8 2 2 2 3 9 56,3
21 Sella F. 3 3 3 4 13 81,3 1 4 2 4 11 68,8 3 1 3 2 9 56,3 3 2 2 2 9 56,3 3 3 4 2 12 75
22 Rafi P. 3 3 3 3 12 75 2 4 2 3 11 68,8 2 2 2 2 8 50 2 2 3 2 9 56,3 2 4 3 4 13 81,3
23 M. Erfin 2 4 2 2 10 62,5 2 3 1 3 9 56,3 1 1 2 1 5 31,3 2 3 2 2 9 56,3 2 3 2 2 9 56,3
24 Santi S. 4 3 4 2 13 81,3 2 3 1 3 9 56,3 2 3 3 3 11 68,8 3 4 2 3 12 75 2 3 2 1 8 50
25 Rizki A. 3 2 4 3 12 75 4 3 1 1 9 56,3 2 3 3 3 11 68,8 2 3 2 2 9 56,3 3 4 2 4 13 81,3
118

X1 X2 X3 X4 X5

Total

Total

Total

Total

Total
Skor

Skor

Skor

Skor

Skor
Nama
No Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
26 Yayu R. 2 2 4 2 10 62,5 3 3 1 2 9 56,3 2 2 3 3 10 62,5 4 4 4 4 16 100 2 2 3 3 10 62,5
27 Zaneta N. 4 3 4 2 13 81,3 2 3 1 3 9 56,3 3 4 4 3 14 87,5 4 4 4 3 15 93,8 4 4 4 3 15 93,8
28 Putri A. 3 4 4 3 14 87,5 4 4 2 4 14 87,5 3 3 4 2 12 75 2 4 4 4 14 87,5 2 4 2 4 12 75
29 M. Imam 4 2 4 3 13 81,3 3 4 2 4 13 81,3 2 4 4 2 12 75 4 2 2 2 10 62,5 3 3 2 3 11 68,8
30 Siti N. 2 2 2 3 9 56,3 1 3 2 3 9 56,3 2 2 2 3 9 56,3 2 3 3 4 12 75 2 3 3 2 10 62,5
JUMLAH 2263 1988 1844 2138 2106
Rata-rata 75% 66% 61% 71% 70%
KPS 69%

Keterangan
X1: Mengamati X2: Menanya X3: Mengklasifikasi X4: Menginterpretasi X5: Mengkomunikasi

SMPN 1 Panggarangan

X1 X2 X3 X4 X5
Total

Total

Total

Total

Total
Skor

Skor

Skor

Skor

Skor
Nama
No Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Eka P. 1 4 1 1 7 43,8 1 2 4 2 9 56,3 4 3 1 2 10 62,5 3 4 4 4 15 93,8 4 4 1 1 10 62,5
2 Wenda 2 2 4 2 10 62,5 2 4 3 1 10 62,5 2 1 3 2 8 50 3 3 4 3 13 81,3 2 2 2 3 9 56,3
3 M.Rizki 3 1 4 2 10 62,5 1 1 1 2 5 31,3 1 2 1 4 8 50 1 4 1 3 9 56,3 1 2 3 2 8 50
4 Haifa F. 3 3 2 1 9 56,3 1 1 2 1 5 31,3 2 3 4 4 13 81,3 3 1 3 1 8 50 2 1 1 1 5 31,3
5 Aulia N. 2 2 3 3 10 62,5 1 1 4 2 8 50 1 3 2 2 8 50 4 2 4 2 12 75 2 2 2 4 10 62,5
119

X1 X2 X3 X4 X5

Total

Total

Total

Total

Total
Skor

Skor

Skor

Skor

Skor
Nama
No Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
6 Anggun 3 4 4 3 14 87,5 2 4 3 4 13 81,3 2 2 1 3 8 50 4 2 2 2 10 62,5 1 3 1 2 7 43,8
7 Irma M. 2 4 3 1 10 62,5 3 4 2 3 12 75 1 3 2 3 9 56,3 2 3 2 2 9 56,3 2 2 2 2 8 50
8 Ersa A. 3 3 2 1 9 56,3 2 2 1 2 7 43,8 3 4 2 2 11 68,8 2 4 2 3 11 68,8 1 2 1 4 8 50
9 Diana 2 1 2 2 7 43,8 3 2 2 4 11 68,8 2 3 1 2 8 50 3 3 2 2 10 62,5 2 3 2 4 11 68,8
10 Nengsih 1 3 4 1 9 56,3 1 4 1 3 9 56,3 1 4 1 3 9 56,3 1 4 1 4 10 62,5 2 4 1 4 11 68,8
11 Pera A. 2 4 2 2 10 62,5 1 1 2 8 12 75 4 4 2 2 12 75 2 4 2 4 12 75 1 4 3 3 11 68,8
12 Zikri S. 2 2 1 2 7 43,8 4 4 2 1 11 68,8 3 1 2 4 10 62,5 2 2 2 4 10 62,5 2 3 3 2 10 62,5
13 Rian 3 2 4 3 12 75 3 3 3 2 11 68,8 3 2 2 4 11 68,8 2 4 3 2 11 68,8 2 3 1 4 10 62,5
14 Oktavia 4 3 4 4 15 93,8 4 2 4 2 12 75 3 1 3 1 8 50 3 3 3 2 11 68,8 1 2 2 4 9 56,3
15 Dika S. 3 3 4 4 14 87,5 2 2 2 1 7 43,8 2 2 4 2 10 62,5 3 3 3 0 9 56,3 2 2 3 3 10 62,5
16 Selpi 3 2 4 3 12 75 4 4 3 4 15 93,8 2 4 3 2 11 68,8 3 3 3 4 13 81,3 3 4 3 4 14 87,5
17 Barli 3 3 4 2 12 75 2 3 1 2 8 50 3 3 3 3 12 75 2 3 3 3 11 68,8 3 2 2 4 11 68,8
18 Galuh 4 3 4 2 13 81,3 4 4 3 4 15 93,8 3 3 4 3 13 81,3 3 4 4 3 14 87,5 4 4 4 4 16 100
19 Nendi 3 2 2 2 9 56,3 3 1 3 1 8 50 4 3 3 2 12 75 4 3 2 3 12 75 3 2 2 3 10 62,5
20 Risma 3 3 4 2 12 75 3 2 3 2 10 62,5 1 2 3 1 7 43,8 3 2 4 1 10 62,5 2 1 3 1 7 43,8
21 Wini A. 4 4 4 4 16 100 3 4 2 4 13 81,3 2 3 3 3 11 68,8 3 3 4 4 14 87,5 3 4 3 4 14 87,5
22 Abidzar 3 3 4 2 12 75 3 4 3 3 13 81,3 2 3 2 4 11 68,8 1 4 2 3 10 62,5 2 4 2 4 12 75
23 Jimiy G. 3 1 3 3 10 62,5 2 1 1 2 6 37,5 3 2 1 1 7 43,8 2 3 4 2 11 68,8 2 2 2 3 9 56,3
24 Ratna S. 4 2 4 4 14 87,5 4 2 3 3 12 75 3 2 3 3 11 68,8 3 3 4 3 13 81,3 3 3 3 4 13 81,3
25 Selvvila 3 1 3 3 10 62,5 4 3 4 1 12 75 3 3 2 2 10 62,5 3 4 4 3 14 87,5 3 4 3 4 14 87,5
26 Resi P. 2 3 4 3 12 75 4 4 3 4 15 93,8 2 3 3 4 12 75 3 3 3 3 12 75 3 3 2 3 11 68,8
120

X1 X2 X3 X4 X5

Total

Total

Total

Total

Total
Skor

Skor

Skor

Skor

Skor
Nama
No Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal Nomor Soal
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
27 Siti M. 2 3 2 2 9 56,3 3 3 2 3 11 68,8 2 2 2 3 9 56,3 2 3 2 3 10 62,5 3 3 2 3 11 68,8
28 Desta A. 3 4 2 4 13 81,3 3 2 2 3 10 62,5 3 2 4 3 12 75 1 2 4 3 10 62,5 2 3 3 1 9 56,3
29 Sazkia 3 4 2 2 11 68,8 2 2 1 2 7 43,8 3 2 2 2 9 56,3 2 3 3 2 10 62,5 4 3 3 2 12 75
30 Suci A. 3 4 2 2 11 68,8 4 2 1 2 9 56,3 2 1 1 2 6 37,5 2 2 3 2 9 56,3 4 2 3 3 12 75
JUMLAH 2055 1913 1850 2081 1950
Rata-rata 69% 64% 62% 69% 65%
KPS 66%

Keterangan
X1: Mengamati X2: Menanya X3: Mengklasifikasi X4: Menginterpretasi X5: Mengkomunikasi
121

LAMPIRAN 20

HASIL WAWANCARA GURU IPA MENGENAI ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA
PEMBELAJARAN JAUH DI SMPN WILAYAH KABUPATEN LEBAK

NO Pertanyaan SMPN 1 Bayah SMPN 1 Cihara SMPN 1 Malingping SMPN 1 Panggarangan


1. Ketika melakukan Selama pjj yang ibu terapkan biasanya Pembelajaran dilakukan Waktu itu dilakukan secara Selama pjj pembelajaran
pembelajaran jarak jauh, menggunakan zoom, grup whatsapp, melalui 60% daring dan daring melalui google dilakukan melalui google
seperti apa model bisa juga dengan membagikan modul 40% luring. Pembelajaran classroom dan grup meet satu kali dalam
pembelajaran yang ataupun LKS dan juga menggunakan daring dilakukan melalui whatsapp juga google meet. seminggu serta diberikan
digunakan pada mata google form baik untuk ujian maupun zoom dan grup Whatsapp Kebanyakan pembelajaran penugasan melalui grup
pelajaran IPA? latihan-latihan. yang berisi video di upload melalui youtube, whatsapp
pembelajaran, sementara sehingga nanti ketika ada
pembelajaran luring dengan pertanyaan disampaikan
memberikan modul secara melalui grup whatsapp dan
fisik ke siswa sebagai mengumpulkan tugas
pelengkap buku paket yang melalui google classroom.
dimiliki.
2. Bagaimana cara model Selama pjj mungkin KPS yang Selama pjj pembelajaran Melalui pembelajaran Dengan menampilkan
pembelajaran tersebut didapatlan tidak sebanyak saat tetap diusahakan untuk kemarin siswa lebih sering berbagai media, dan
menerapkan KPS? aspek pertemuan tatap muka, biasanya siswa menerapkan KPS, aspek menganalisis, pembelajaran yang
lebih sering mengamati, menanya, KPS yang biasanya berkomunikasi, mengamati interaktif maka terdapat
122

KPS apa saja yang biasanya mengklasifikasi dan menganalisis saat diberikan siswa selama ini juga melalui media media aspek mengamati,
diterapkan? praktikum, dan sedikit komunikasi. terbatas pada aspek KPS dan ada sedikit kegiatan menanya, dan
dasar karena cukup bertanya. mengkomunikasi.
terhambat selama pjj.
Kemampuan mengamati,
dan menginterpretasi
merupakan dua aspek yang
paling sering muncul
selama pjj.
3. Saat menjelaskan materi IPA Iya, seringkali lewat power point, dan Sering terutama pada modul Iya, biasanya dalam bentuk Iya, karena setiap kali
melalui pembelajaran jarak video-video. disisipkan gambar sebagai media video yang berisi diadakan pertemuan
jauh, apakah sering pelengkap, selain itu video materi dan penjelasan dari ditampilkan materi lewat
ditampilkan media untuk pembelajaran juga sering saya. power point yang
menarik perhatian siswa? diberikan melalui grup didalamnya telah
Whatsapp. Saat zoom juga dilengkapi berbagai gambar
saya biasa menjelaskan maupun video penjelasan.
dengan power point
4. Berkaitan dengan Tergantung materi yang sedang Lebih suka dengan suara Biasanya digabungkan Lebih senang dengan suara
sebelumnya, apakah saat dipelajari, misalnya jika suatu materi sendiri, yaitu dengan antara keduanya jadi ada saya langsung, karena lebih
pembelajaran bapak/ibu lebih saya rasa lebih cocok dengan video merekam penjelasan saya suara dari video lalu saya
123

suka memberi penjelasan biasanya saya share link video dari sendiri untuk kemudian tambahkan dengan enak dan jelas dengan
melalui suara sendiri atau berbagai sumber. Tapi jika diarasa dijadikan video penjelasan suara saya di penjelasan bahasa sendiri.
menapilkan banyak media materi membutuhkan penjelasan detail pembelajaran bagi anak. dalam video.
seperti video? maka lebih baik dengan penjelasan
suara saya sendiri
5. Saat pembelajaran Sesi bertanya ada, hanya saja untuk Selalu diberikan, untuk Ada, sesi pertanyaan ini Iya, ketika sesi bertanya
berlangsung apakah siswa inisiatif bertanya siswa masih kurang. responnya sendiri selama pjj dibuka baik dibagian dibuka anak sudah cukup
diberikan waktu atau forum Namun biasanya siswa terpancing ini hanya beberapa anak komentar youtube maupun aktif dan kritis dalam
untuk menyampaikan bertanya saat ada pembahasan latihan yang aktif bertanya, di grup whatsapp. bertanya.
pertanyaan? Jika iya apakah soal. sementara sebagian yang Keaktifannya sendiri hanya
siswa aktif bertanya? lain biasanya sering sekitar 30%, bisa
berkendala ataupun masih dikarenakan kurangnya
kurang termotivasi untuk motivasi untuk belajar.
bertanya.
6. Lalu apakah guru atau Betul, karena biasanya inisiatif anak Biasanya iya, namun Iya karena biasanya kita Sering terutama di awal
pemateri biasanya bertanya kurang maka biasanya saya kembali untuk responnya mengupayakan pembelajaran, responnya
memberikan pertanyaan yang memberikan pertanyaan. sendiri hanya beberapa pembelajaran dua arah, dan sudah cukup baik meskipun
kepada siswa? Jika iya, Responnya sendiri jauh lebih baik siswa yang aktif jadi tidak untuk tanggapananya sama belum sepenuhnya materi.
bagaiamana timbal balik dari daripada mereka diminta bertanya. merata. dengan kegiatan bertanya,
siswa?
124

ada yang aktif tapi tidak


merata.
7. Apakah siswa juga suka Untuk ini anak masih terbilang pasif, Untuk menambahkan atau Biasanya ada, terutama jika Kebanyakan siswa lebih
menambahkan atau murid masih cenderung diam jika tidak menyetujui jawaban selama ada jawaban dari salah satu sering menyetujui jawaban
menyetujui jawaban siswa ditanya. pjj ini masih terbilang siswa yang kurang tepat temannya dibandingkan
lain? kurang atau jarang. maka yang lain sering mengkritisi atau
mengkritisi. menyanggah jawaban.
8. Apakah siswa biasanya Sudah sesuai, untuk jawaban yang Iya, pertanyaan di modul Jika dilihat secara Iya, untuk hasilnya sendiri
diberikan pertanyaan seputar diberikan alhamdulillah sudah baik. sendiri kebanyakan berisi keseluruhan sudah terbilang sudah tergolong baik
konsep materi? Jika iya, seputar konsep materi. Hasil baik, hanya beberapa saja kebanyakan jawaban sesuai
apakah siswa melakukannya dari kebanyakan siswa yang kadang masih terdapat dengan apa yang
dengan sesuai? sudah sesuai. kesalahan karena belum diharapkan.
memiliki buku sumber dari
sekolah.
9. Apakah siswa dapat Untuk membedakan materi satu dengan Sejauh ini siswa dapat Sampai saat ini siswa sudah Sebagian besar dari siswa
mengetahui perbedaan antara yang lain anak sudah paham, karena membedakan materi satu dapat membedakan materi sudah dapat membedakan,
satu materi dengan materi biasanya dipancing dengan pemahaman dengan yang lain. satu dengan lainnya, tapi hanyas sebagian kecil saja
lain? tujuan pembelajaran. terkadang memang ada yang kadang masih keliru.
beberapa anak yang perlu
diingatkan kembali.
125

10. Dalam model pembelajaran Penelitian mandiri biasanya ada, untuk Ada biasanya saya berikan Ada, penelitian ini biasanya Untuk praktik atau
yang diterapkan, apakah praktikum yang terbilang sederhana tugas untuk praktikum siswa diminta mencari penelitian ada, tetapi
terdapat kegiatan penelitian dan mudah. Nanti ibu buatkan dulu mandiri yang bisa dilakukan langkah kerja sendiri teori dilakukannya langsung saat
atau tugas mencari informasi lembar kerjanya lalu mereka tinggal masing-masing di rumah. dan sebagainya. Lalu gmeet berlangsung.
secara mandiri? Bagaimana mengerjakannya. Hasil pengerjaanya Kebanyakan siswa hasilnya di resentasikan Hasilnya kebanyakan sudah
siswa mengerjakannya? sangat baik dan antusias juga sesuai mengerjkan dengan baik oleh perwakilan siswa. sesuai dengan seharusnya
Langkah kerja yang ada. dan terlihat lebih antusias.
11. Ketika siswa mendapat tugas Siswa kebanyakan sudah memiliki Dilihat dari hasilnya sejauh Hasil praktikum cukup baik Iya siswa sudah baik dalam
pengamatan atau diminta kemampuan ini, terutama dengan ini siswa sudah cukup baik di sekolah ini, walaupun menghubungkan berbagai
mencari informasi secara adanya pertanyaan-pertanyaan dimodul masih ada saja anak yang hasil penelitian yang
mandiri, apakah ia dapat praktikum siswa menjadi lebih paham masih belum begitu dilakukan.
menghubungkkan dari memahami.
berbagai hasil pengamatan
atau informasi?
12. Ketika diminta Hasilnya baik, sesuai dengan hasil Untuk menyimpulkan Menyimpulkan sendiri Hasil kesimpulan terbilang
menyimpulkan hasil praktikum yang seharusnya. beberapa siswa sudah cakap siswa sudah baik dan berani. sudah baik dan mencakup
pengamatan atau dan baik, tetapi sebagian Meskipun terkadang masih materi atau hasil yang
pembelajaran, apakah siswa masih kurang. ada bahasa yang berbelit. didapat.
melakukannya dengan baik?
126

13. Ketika pembelajaran Ada, terutama jika anak diberi lembar Pernah, selama pjj beberapa Ada, terutama jika anak Terdapat proses diskusi
berlangsung apakah kerja. Diskusi biasanya lebih hidup dari kali sempat diadakan diberi lembar kerja. Diskusi tanggapannya siswa cukup
bapak/ibu pernah kegiatan tersebut karena mengkritisi kegiatan diskusi. biasanya lebih hidup dari antusias, Kerjasama satu
mengadakan kegiatan jawaban satu sama lain. Tanggapan siswa sendiri kegiatan tersebut karena dan lainnya juga sudah
diskusi? Bagaimana justru jauh lebih baik mengkritisi jawaban satu mulai terbangun
tanggapan siswa? dibandingkan saat sama lain.
melakukan pembelajaran
secara individu
14. Jika terdapat kegiatan Selama pjj kemarin hasil diskusi Terkadang ada proses Iya biasanya siswa Iya biasanya hasil dari
berdiskusi, apakah hasilnya biasanya ibu tanya secara global jadi persentasi, tetapi untuk menyampaikan jawabannya, kegiatan dipresentasikan,
di presentasikan? Bagaiaman tidak ada urutan presentasi, dengan siswa yang berani maupaun lalu nanti temannya setiap siswa memiliki
proses presentasi siswa? begitu mau tidak mau semua anak sudah baik dalam memberi tanggapan apakah tingkat kepercayaan diri
menyampaikan hasil diskusinya. Untuk mempersentasikan masih pertanyaan ters8ebut betul yang berbeda-beda dan
prosesnya secara umum sudah bagus, belum banyak. atau salah kebanyakan memang harus
tapi memang masih ada beberapa anak lebih dilatih kembali.
yang masih kurang percaya diri karena
belum begitu paham.
15. Apakah siswa terlihat Jika diberikan suatu masalah, siswa Selama pjj ini untuk Biasanya siswa jauh lebih Sebagian cukup merasa
antusias jika diminta sangat aktif terutama jika diminta memulai komunikasi dua antusias jika ada kegiatan antusias, meskipun
menyampaikan pendapat atau arah antar siswa dan guru diskusi, mereka lebih sebagiannya masih belum.
127

jawaban? bagaimana cara membahas mengenai pembelajaran terbilang cukup sulit, senang ketika inisiatif Untuk siswa yang antusias
mereka menyampaikannya? atau praktikum yang telah dilakukan. sehingga bisa dikatakan menyampaikan pendapat penyampaiannya baik
siswa kurang antusias. dibandingkan dengan meskipun terkadang masih
Untuk beberapa anak yang diminta atau ditugaskan. sering terbelit dalam
sering menyampaikan penyampaian.
pendapat hasilnya cukup
baik.
16. Menurut bapak/ibu apakah Tugas mandiri tentunya penting, Sangat penting terutama Penting sekali, karena Sangat penting untuk
tugas mandiri untuk siswa meskipun selama pjj kemarin guru untuk melihat pemahaman selama pjj berlangsung ini mengukur penguasaan
penting? Jika iya, tugas harus lebih antusias untuk anak, tugas biasanya saya motivasi belajar siswa dapat materi anak maupun
seperti apa yang diberikan mengingatkan tugas. Pembahasan tugas berikan lewat modul dan dibilang sangatlah kurang. ketercapaian tujuan
dan bagaimana cara selalu ada, biasanya ibu siapkan satu saya koreksi. Adanya tugas mandiri ini pembelajaran. Pembahasan
pembahasan tugas tersebut? pertemuan untuk khusus timbal balik, Pembahasannya saya setidaknya mengharuskan untuk tugas dilakukan
membahas tugas, maupun mengulas paparkan dipertemuan mereka mau membaca sebelum pembelajaran
kembali materi yang dibahas selanjutnya secara singkat untuk menjawab tugas dimulai ketika pertemuan
sebelumnya. sehingga dapat melakukan google meet dimulai dengan
kegiatan belajar. beberapa anak diminta
menyampaikan
jawabannya.
128

LEMBAR UJI REFERENSI


Nama : Nur’aeni Aprillia Alfajri
NIM 11170161000063
Judul Skripsi : Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Jarak Jauh di
SMPN Wilayah Kabupaten Lebak
Pembimbing : 1. Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd.
2. Dina Rahma Fadlilah, M.Si.
Paraf Pembimbing
No Referensi
I II
BAB I PENDAHULUAN
1. Dian Ratu Ayu Uswatun Khasanah dkk, Pendidikan Dalam Masa
Pandemi Covid-19. Jurnal Sinestesia, Vol.10 (1), 2020, hlm.41–
48.
2. Sarwa, Pembelajaran Jarak Jauh: Konsep, Masalah, dan Solusi,
(Indramayu: Penerbit Adab, 2021), hlm. 6.
3. Kemendikud, Surat Edaran Mendikbud No. 15 Tahun 2020 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa
Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).
2020.
4. Zulfiani, Meiry F. Noor, dan Lailatul Tarwiyati, Penggunaan
Lembar kerja peserta didik (LKPD) Berbasis Keterampilan Proses
Pada Pembelajaran Biologi Implementasi Kurikulum 2013,
Seminar Nasional Pendidikan IPA “Towards Creative and
Innovative Science Teachers Through Lesson plans Development
Based on the 2013 National Curiculum, 2013, hlm. 1-14.
5. Putu Victoria M. Risamasu, Peran Pendekatan Keterampilan
Proses Sains dalam Pembelajaran IPA, Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan, 2016, hlm. 73-81.
6. M.Thalib, Pengembangan Penuntun Praktikum Berbasis Keterampilan
Proses Sains (KPS) pada Materi Biologi Kelas X, Prosiding Seminar
Nasional Biologi VI, 2019, hlm. 450-460.
BAB II LANDASAN TEORI
1. Dewi Salma Prawiradilaga dkk, Mozaik Teknologi Pendidikan E-
Learning, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016), hlm. 47.
2. Munir Tubagus, Model Pembelajaran Terbuka Jarak Jauh Kajian
Teoritis dan Inovasi, (Yogyakarta: Nas Media Pustaka, 2021),
hlm. 8.
129

3. Muhammad Yaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran, (Jakarta:


Prenadamedia Group, 2018), hlm. 225.
4. Tubagus, Op. Cit., hlm. 11.

5. Robert Bala, Cara Mengajar Kreatif Pembelajaran Jarak Jauh,


(Jakarta: PT Grasindo, 2021), hlm. 4-5.
Sarwa, Op. Cit., hlm. 7.
6.
7. Kemendikbsud, Belajar dari Rumah Melalui Pembelajaran Jarak
Jauh di SMA, (Jakarta; Kemendibud, 2020), hlm. 7-8.
8. Sarwa, Op. Cit., hlm. 4-5.

9. Bahtiar, Strategi Belajar Mengajar Sains (IPA), (Mataram: IAIN


Mataram, 2015), hlm. 106-107.
10. Zulfiani, Meiry F. Noor, dan Lailatul Tarwiyati, Op. Cit., hlm. 4.

11. Ibid., hlm. 3.

12. Suci Utami Putri, Pembelajaran Sains untuk Anak Usia Dini,
(Bandung: Royyan Press, 2019), hlm. 35.
13. Chanyah Dahsah dan Navara Seetee, Science process skills in
kindergarten projects, In Conference Proceedings. New
Perspectives in Science Education, (it Edizioni:
Libreriauniversitaria, 2017), hlm. 408- 410.
14. Bahtiar, Op. Cit., hlm. 118.

15. Aydogdu B., Buldur S., dan Kartal S., The effect of open-ended
science experiments based on scenarios on the science process skills
of the pre-service teachers. Procedia-Social and Behavioral
Sciences, Vol. 93, 2013, hlm. 1162-1168.
16. Supit Pusung, Penerapan Model Pembelajaran dan Tugas
Terstruktur dalam Pembelajaran Sains, (Jakarta: Jakad Media
Publishing, 2019), hlm. 13.
17. Putri, Op. Cit., hlm. 36.

18. Ibid.

19. Bahtiar, Op. Cit., hlm. 111.

20. Kemendikbud, Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum


2013 SMP/MTs IPA. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan, (Jakarta: kemendikbud, 2013), hlm. 214.
130

21. Laely Mahmudah, “Pentingnya Pendekatan Keterampilan Proses


Pada Pembelajaran IPA Di Madrasah”, Elementary. Vol. 4(1),
2016, Hlm. 168-187.
22. Ibid. hlm.174.

23. Ibid., hlm. 178.

24. Bahtiar, Op. Cit., hlm. 115.

25. Putri, Op. Cit., hlm. 51.

26. Bahtiar, Op. Cit., hlm. 113.

27. Juhji, J, Prasart, Nuangchalerm, Interaction between Scientific


Attitudes and Science Process Skills toward Technological
Pedagogical Content Knowledge, Journal for the Education of
Gifted Young Scientists, Vol. 8(1), 2020, hlm.1-16.
28. Zulirfan, dkk, Science Process Skills and Attitudes toward Science
of Lower Secondary Students of Merbau Island: A Preliminary
Study on the Development of Maritime Based Contextual Science
Learning Media. Journal of Educational Sciences, Vol.2 (2), 2018,
hlm.90-99.
29. Mirza Roma Apsari dan Mohammad Budiyanto, "Peningkatan
Hasil Belajar di Masa Pandemi dengan Menggunakan Lembar
Kerja Peserta Didik Berorientasi Keterampilan Proses Sains."
Pensa E-Jurnal: Pendidikan Sains. Vol.9 (2), 2021, hlm. 171-175.
30. Putri Wahyuningsih dan Siti Fatonah, “Analisis Berkomunikasi
dalam Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Pembelajaran
Daring Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V di SDN 2 Negerikaton
Pesawaran Lampung”, Tarbiyah Wa Ta’lim: Jurnal Penelitian
Pendidikan & Pembelajaran, Vol.8(1), 2021, hlm. 1-22.
31. Elsa O. Sitohang, I Nyoman Suardana, dan Kompyang Slamet,
“Analisis Kontribusi Kesigapan Belajar dan Metode Belajar Siswa
SMP Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Pembelajaran Jarak
Jauh”, Jurnal IPA Terpadu, Vol.4 (2), 2021, hlm. 43-52.
32. Pramudiyanti dan Reni Munazir, “Analisis Keterampilan Proses
Sains Peserta Didik Kelas VIII dalam Pembelajaran Daring Di
SMP”, Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah, Vol.9 (1),
2021, hlm. 80-86.
33. Evi Eliyana, “Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Belajar
IPA Materi Tumbuhan Hijau Pada Siswa Kelas V SDN 3 Panjerejo
di Masa Pandemi Covid-19”, Eduproxima, Vol.2 (2),
2020, hlm. 87-100.
131

34. Norma Yunita dan Tutut Nurita, Analisis Keterampilan Proses


Sains Siswa Pada Pembelajaran Daring, Pensa: E-Jurnal
Pendidikan Sains, Vol.9 (3), 2021, hlm.378-385.
35. Ferina Rahmadanty, Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa
Sma/Ma Dan Kaitannya Dengan Pemahaman Konsep Getaran
Harmonik, Inovasi Pendidikan Fisika, Vol.9 (3), 2020, hlm. 428-
438.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1. Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan
Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2013), hlm. 110.
2. Iwan Hermawan, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif,
Kualitatif, & Mixed Methode, (Kuningan: Hidayatul Quran
Kuningan, 2019), hlm. 37.
3. Wagiran, Metodologi Penelitian Pendidikan (Teori dan
Implementasi), (Yogyakarta: Deepublish, 2019), Hlm. 135-136.
4. Ibid., hlm. 156.

5. Yulingga Nanda Hanief dan Wasis Himawanto, Statistik


Pendidikan, (Yogyakarta: Deepublish, 2017), hal 39.
6. Ibid., hlm. 42-43.

7. Wagiran, Op. Cit., hlm. 161.

8. Siregar, Op. Cit., hlm. 19.

9. Lampiran 1 kisi-kisi dan rubrik instrumen lembar observasi, -


hlm.61.
10. Siregar, Op. Cit., hlm. 18.

11. Lampiran 2 rubrik instrumen pedoman wawancara, hlm.66.


12. Siregar, Op.Cit.., hlm. 21.

13. Lampiran 3 rubrik instrumen kuesioner, hlm.67. -


14. Zulkifli Matondang, dkk, Evaluasi Hasil Belajar, (Medan:
Yayasan Kita Menulis, 2019), hlm. 52.
15. Lampiran 4 kisi-kisi dan rubrik instrumen tes soal, hlm.69. -
16. Sumardi, Teknik Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar,
(Yogyakarta: Deepublish, 2020), hlm.75.
17. Ibid.,hlm. 82

18. Lampiran 5 hasil uji validitas SPSS instrumen kuesioner, hlm. 78 -


19. Lampiran 6 hasil uji validitas ANATES instrumen tes, hlm.78. -
132

20. Sumardi., Op.Cit., hlm. 87

21. Ibid.,hlm. 92.

22. Lampiran 7 hasil uji reliabilitas SPSS instrumen kuesioner, -


hlm.79.
23. Lampiran 8 hasil uji reliabilitas ANATES instrumen tes, hlm.80. -
24. Yahya Hairun, Evaluasi Penilaian dalam Pembelajaran,
(Yogyakarta: Deepublish, 2020), hlm. 121-122.
25. Lampiran 9 hasil uji tingkat kesukaran ANATES instrumen tes, -
hlm. 82.
26. Yahya Hairun, Op.Cit., hlm.119.

27. Lampiran 10 daya Pembeda ANATES instrumen tes, hlm.83. -


28. Muhammad Hanif, dkk, Panduan Pelaksanaan Model Nampe,
Menginternalisasi Nilai Kesenian Dongkrek Guna Meningkatkan
Ketahanan Budaya Siswa SMA, (Yogyakarta: Deepublish, 2018),
hlm.54.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Lampiran 12 Perhitungan distribusi frekuensi hasil tes soal, -
hlm.84.
2. Lampiran 11 Data Statistik Tes Soal Keterampilan Proses Sains -
Siswa, hlm.84.
3. Lampiran 15 data kategori keterampilan proses sains melalui tes -
soal secara keseluruhan, hlm.88.
4. Lampiran 18 data kategori keterampilan proses sains melalui tes -
soal berdasarkan sekolah dan secara keseluruhan, hlm.105.
5. Lampiran 14 Perhitungan distribusi frekuensi hasil kuesioner, -
hlm.86.
6. Lampiran 13 Data Statistik Kuesioner Keterampilan Proses Sains -
Siswa, hlm.86.
7. Lampiran 16 data kategori keterampilan proses sains melalui -
kuesioner secara keseluruhan, hlm.94.
8. Lampiran 19 data kategori keterampilan proses sains melalui -
kuesioner berdasarkan sekolah dan secara keseluruhan, hlm.113.
9. Lampiran 17 data kategori keterampilan proses sains melalui -
observasi secara keseluruhan dan berdasarkan jenis sekolah,
hlm.103.
10. Lampiran 20 hasil wawancara dengan guru IPA di masing-masing -
Sekolah, hlm.121.
11. I Ketut sudarsana, dkk., Covid-19 Perspektif Pendidikan, (Medan:
Yayasan Kita Menulis, 2020), hlm. 37
12. Abdul Hamid, Penyusunan Tes Tertulis, (Ponorogo: Uwais
Inspirasi Indonesia, 2019), hlm.30.
133

13 Herman Yosep Sunu Endrayanto, Teknik Penilaian Kinerja untuk


Menilai Keterampilan Siswa, (Jakarta: kanisius), hlm.104.
14. Ana Widyastuti, OPTIMALISASI Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),
Daring Luring, BdR, (Jakarta: Gramedia, 2021), hlm.9.
15. Yuli Sutoto Nugroho, dkk, Pengembangan Modul Pembelajaran
Mata Kuliah Energi Alternatif Program Studi Pendidikan
Vokasional Teknik Elektro. JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran),
Vol.5 (1), 2019, hlm. 93–106.
16. Kadek Agus Bayu Pramana dan Dewa Bagus Ketut Ngurah
Semara Putra, Merancang Penilaian Autentik, (Bali: CV Media
Education, 2019), hlm.39.
17. Eva Luthfi Fakhru Ahsani, Strategi orang tua dalam mengajar dan
mendidik anak dalam pembelajaran at the home masa pandemi
COVID-19. Jurnal Al Athfal. Vol.3.(1), 2020, hlm: 37-46.
18. Muhammad Minan Chusni,dkk, Strategi Belajar Inovatif,
(Sukoharjo: Pradina Pustaka, 2021), hlm.45.
19. Edi Irawan, dkk, Pendidikan Tinggi di Masa Pandemi
Transformasi,Adaptasi, dan Metamorfosis Menyongsong New
Normal, (Yogyakarta: Zahir Publishing, 2020), hlm.101.
20. Chusni,dkk, Op.Cit., hlm.45.

21. D. Ariyansah, L. Hakim, R. Sulistyowati, Pengembangan e-LKPD


Praktikum Fisika Pada Materi Gerak Harmonik Sederhana
Berbantuan Aplikasi Phyphox Untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Peserta Didik, Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika.
Vol.12 (2), 2021, hlm: 173-181.
22.. Anita purba, dkk, Pengajar Profesional: Teori dan Konsep,
(Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021), hlm. 133.
23. Widyastuti, Op. Cit., hlm.8.

24. Arie Anang Setyo, dkk, Model Pembelajaran Problem Based


Learning Berbantuan Software Geogebra untuk Kemampuan
Komunikasi Matematis dan Self Confidence Siswa SMA,
(Makassar: Yayasan Barcode, 2020), hlm. 5.

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd. Dina Rahma Fadlilah, M.Si.


NIP. 196501151987031020 NIDN. 2028128903

Anda mungkin juga menyukai