Skripsi
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Indah Larasati
1401411184
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa isi skripsi ini benar-
benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan atau hasil karya orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau
Indah Larasati
1401411184
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diuji ke sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada tanggal 1 Juni 2015.
Mengetahui,
iii
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul Keefektifan Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar Sifat-
sifat Cahaya Siswa Kelas V SDN 1 Prigi Kabupaten Banjanegara, oleh Indah Larasati
1401411184, telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FIP UNNES
PANITIA UJIAN
Ketua Sekretaris
Penguji Utama
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
1. Lakukanlah yang terbaik untuk dirimu, maka kamu akan memberikan yang
Brody)
3. Jangan engkau katakan setiap apa yang engkau ketahui, tapi ketahuilah setiap
(Penulis)
Persembahan:
v
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Keefektifan Metode
Eksperimen terhadap Hasil Belajar Sifat-sifat Cahaya Siswa Kelas V SDN 1 Prigi
Kabupaten Banjarnegara”.
Banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu
1. Prof. Dr. Fatur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah
2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
4. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal, yang telah
5. Drs. Daroni, M.Pd., Dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran,
dan motivasi yang sangat bermanfaat kepada peneliti demi terselesaikannya skripsi
ini.
vi
6. Suhada, S.Pd.SD., Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Prigi Kabupaten Banjarnegara
8. Bapak/Ibu dosen jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPP Tegal yang telah
9. Umi Nurhayati S.Pd.SD. dan Robingah S.Pd.SD., guru kelas V SDN 1 Prigi
penelitian.
10. Siswa kelas V SD Negeri 1 Prigi Kabupaten Banjarnegara yang telah menjadi
11. Retno, Ratih, Sanah, Isti, Resti, Cicih, Mega, Nirwana, Agung, dan teman-teman
mahasiswa PGSD UPP Tegal angkatan 2011, yang telah membantu dan memberikan
12. Pihak-pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.
Peneliti
vii
ABSTRAK
Larasati, Indah. 2015. Keefektifan Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar Sifat-sifat
Cahaya Siswa Kelas V SDN 1 Prigi Kabupaten Banjarnegara. Skripsi.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pengetahuan, Universitas Negeri
Semarang. Pembimbing: Drs. Daroni, M.Pd.
Kata Kunci: Metode eksperimen, hasil belajar, IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib
diajarkan di sekolah dasar. IPA mengajarkan siswa untuk menemukan konsep dengan
melalui proses terlebih dahulu. Dengan adanya proses yang dijalani selama penemuan,
siswa dilatih untuk berpikir kritis, berpendapat, bekerja sama, serta menghargai orang
lain. Secara tidak langsung IPA akan melatih dan membangun karakter siswa. Oleh
karena itu, pembelajaran IPA di sekolah dasar hendaknya berjalan dengan baik agar dapat
mencapai tujuan yang diharapkan. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
berhasilnya suatu pembelajaran, salah satunya yaitu pemilihan metode pembelajaran.
Metode pembelajaran adalah suatu teknik yang dipilih dan digunakan untuk
menyampaikan materi pelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang cocok diterapkan
pada pelajaran IPA yaitu metode eksperimen. Metode eksperimen melatih siswa untuk
mempelajari IPA secara konsep yang berdasarkan fakta. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui keefektifan metode pembelajaran eksperimen dibandingkan dengan metode
demonstrasi pada pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya kelas V.
Populasi dalam penelitian ini yaitu 22 siswa kelas VA dan 21 siswa kelas VB
SDN 1 Prigi Kabupaten Banjarnegara. Seluruh populasi dijadikan sebagai anggota sampel
karena peneliti menggunakan teknik sampling jenuh. Teknik pengumpulan data yang
digunakan meliputi wawancara tidak terstruktur, dokumentasi, dan tes. Teknik analisis
data yang digunakan yaitu uji prasyarat analisis meliputi normalitas, homogenitas, dan
kesamaan rata-rata. Analisis akhir atau pengujian hipotesis pada penelitian ini
menggunakan uji-t.
Hasil uji hipotesis data hasil belajar siswa menggunakan rumus independent
sample t test menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 2,648 dan ttabel sebesar 2,020 (thitung >
ttabel) maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan hasil belajar
IPA materi sifat-sifat cahaya siswa kelas V antara yang menggunakan metode eksperimen
dan yang menggunakan metode demonstrasi. Sementara hasil uji keefektifan
menggunakan rumus one sample t test menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 3,588 dan
ttabel sebesar 2,086 (thitung > ttabel), maka Ho2 ditolak dan Ha2 diterima. Berdasarkan
penghitungan tersebut, maka dapat diketahui bahwa hasil belajar IPA materi sifat-sifat
cahaya siswa kelas V yang menggunakan metode eksperimen lebih baik dari pada yang
menggunakan metode demonstrasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa, metode eksperimen
efektif terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi sifat-sifat
cahaya.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ........................................................................................................................... i
Pengesahan ................................................................................................................. iv
Prakata ....................................................................................................................... vi
Bab
1. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
ix
1.6.1 Manfaat Teoritis ......................................................................................... 9
x
3.2 Populasi dan Sampel ................................................................................... 37
3.2.2 Sampel........................................................................................................... 38
xi
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 52
4.3 Pembahasan..................................................................................................... 75
5. PENUTUP....................................................................................................... 82
xii
5.2 Saran............................................................................................................... 83
LAMPIRAN ............................................................................................................... 86
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.7 Hasil Penghitungan Uji Kesamaan Rata-rata Nilai Tes Awal .......................... 65
xiv
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
13. Kisi-kisi Soal Tes Awal dan Tes Akhir .............................................................. 179
16. Kunci Jawaban Soal Uji Coba, Tes Awal, dan Tes Akhir ................................... 195
xvi
19. Pembagian Kelompok Atas dan Bawah .............................................................. 200
22. Daftar Nilai Tes Awal Siswa Kelas Kontrol ........................................................ 205
23. Daftar Nilai Tes Awal Siswa Kelas Eksperimen ................................................ 206
24. Daftar Nilai Tes Akhir Siswa Kelas Kontrol ...................................................... 207
25. Daftar Nilai Tes Akhir Siswa Kelas Eksperimen ................................................. 208
28. Output Uji Normalitas, Homogenitas, dan Kesamaan Rata-rata Nilai Tes Awal 214
29. Output Uji Normalitas dan Homogenitas Nilai Tes Akhir .................................. 219
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
dan manfaat penelitian. Berikut ini merupakan penjabaran dari beberapa sub bab
pendahuluan.
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang harus dimiliki oleh
mengembangkan diri dan potensi yang nantinya dijadikan sebagai bekal bersaing
pengetahuan tentang dunia, mampu bersaing dan memperoleh karir yang baik,
serta mampu membangun karakter sehingga menjadi warga negara yang beradab
1
2
secara umum dapat diartikan sebagai suatu usaha sadar yang dilakukan seseorang
Dinyatakan pula pada pasal 14 bahwa “Jalur pendidikan formal terdiri atas
tulis, hitung, pengetahuan, dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa
Kelas I, II, dan III merupakan kelas rendah, dimana pada usia ini anak-anak masih
dalam tahap senang bermain dan penyesuaian belajar. Sedangkan kelas IV, V, dan
VI merupakan kelas tinggi dimana siswa sudah dapat dituntut untuk lebih
Takson inilah yang membedakan proses belajar anak. Siswa pada kelas
rendah hanya belajar berhitung, membaca, dan menulis. Tingkat pemikiran anak
akan dikembangkan di kelas tinggi melalui mata pelajaran yang lebih kompleks.
Mata pelajaran pada pendidikan formal telah di atur dalam kurikulum. Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab X pasal 37
pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani
diberikan oleh suatu lembaga pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang
akan diberikan kepada siswa dalam satu periode jenjang pendidikan. Undang-
merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib tersusun dalam kurikulum
rumpun ilmu yang memiliki karakteristik khusus yaitu mengkaji fenomena alam
4
Berdasarkan pendapat tersebut maka IPA merupakan salah satu mata pelajaran
yang penting untuk diajarkan. IPA melatih anak untuk berpikir kritis dan objektif
dalam pelaksanaan penelitian dan pemecahan masalah. IPA juga sesuai dengan
tingkat perkembangan siswa sekolah dasar, dimana anak masih berpikir realistis.
Konsep mata pelajaran IPA yang abstrak namun dikemas dengan penemuan-
penemuan langsung saat mempelajari konsep yang ada menjadikan siswa selalu
beberapa hal yang membentuk kewibawaan guru, salah satunya yaitu metode
mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa (Susanto 2013: 92).
beberapa metode mengajar yang utama ialah: ceramah, diskusi, tanya jawab,
widyawisata, proyek, pameran, latihan, dsb. Setiap metode mengajar itu memiliki
keunggulan dan kekurangan. Ada enam hal yang perlu kita pertimbangkan dalam
memilih metode belajar untuk pembelajaran IPA yakni tujuan belajar, psikologi
5
belajar, kemampuan siswa, bahan ajar, alokasi waktu, dan prasarana yang tersedia,
lebih bermakna. Pembelajaran pada umumnya akan lebih bermakna bagi siswa
apabila siswa menjadi subjek utama dalam proses pembelajaran. Artinya, siswa
masih berperan aktif dalam pemberian materi, bukan sebagai fasilitator, sehingga
siswa menjadi pasif dalam menerima informasi. Ini juga disebabkan kurangnya
variasi model atau metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Guru
hendaknya mencari model atau metode yang menarik perhatian siswa, serta
atau kejadian yang dilakukan oleh guru dengan disertai penjelasan dalam
ceramah tanpa bantuan media dan alat peraga. Metode demonstrasi baik
menghadirkan objek yang sebenarnya melalui alat peraga. Siswa juga akan
metode ini diterapkan di dalam kelas dengan jumlah siswa yang banyak, maka
siswa sukar untuk melihat dengan jelas proses demonstrasi tersebut sehingga
penting.
Metode pembelajaran inovatif yang lain dan menurut peneliti baik untuk
metode yang memberikan siswa ruang untuk bisa aktif mengamati dan
berbasis sains lebih nyata dan akan lebih mudah dipahami sehingga pembelajaran
ekpserimen guru hanya mengamati proses penelitian yang dilakukan oleh siswa
masalah yang mempengaruhi hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di SD.
(1) Guru umumnya belum menerapkan metode yang variatif atau masih
(2) Guru belum menerapkan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi
sifat-sifat cahaya.
Untuk menghindari kesalahan maksud dan tujuan serta agar lebih efektif
sebagai berikut:
Banjarnegara.
(2) Penelitian memfokuskan pada mata pelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya.
masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
demonstrasi?
9
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini dibagi
metode eksperimen materi sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SDN 1 Prigi
Kabupaten Banjarnegara.
Manfaat hasil penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat
sifat-sifat cahaya.
Manfaat praktis hasil penelitian ini berupa manfaat bagi siswa, guru dan
sekolah.
mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya. Karena metode ini membantu siswa
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh sekolah untuk perbaikan kualitas
IPA.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis. Berikut ini merupakan penjabaran dari
cahaya.
11
12
sebuah proses perubahan melalui kegiatan atau latihan di dalam kelas maupun
dalam lingkungan alamiah. Belajar di dalam kelas siswa dapat memperoleh teori
tentang pengetahuan, sedangkan di luar kelas siswa dapat menerapkan teori yang
sudah dipelajarinya serta dapat terlihat pula perubahan perilku yang terjadi pada
siswa setelah mempelajari sebuah teori. Proses belajar juga terjadi pada
Belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai
29). Tujuan dari belajar adalah adanya suatu perubahan yang terjadi dalam diri
individu. Perubahan ini biasanya bersifat permanen dan menuju ke arah yang
lebih baik.
dasarnya belajar merupakan proses kognitif yang terjadi dalam diri seseorang.
Ada tiga proses kognitif yang terjadi dalam belajar, yaitu (1) proses perolehan
tersebut yaitu perubahan pengetahuan atau tingkah laku. Perubahan ini biasanya
bersifat permanen dan menuju ke arah yang lebih baik. Proses perubahan ini bisa
pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja dikendalikan dan bertujuan agar
guru dan siswa. Unsur material, fasilitas, dan perlengkapan yang bisa menunjang
pembelajaran.
adalah suatu usaha yang dilakukan oleh guru untuk mengarahkan siswa dalam
pembelajaran yaitu berupa pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari. Cara
maupun lingkungan. Teknik atau metode yang dipilih guru dalam pembelajaran
satu sama lain, akan menghasilkan persepsi yang sama dalam bentuk ingatan
jangka panjang.
proses belajar atau pemerolehan informasi. Jika belajar merupakan usaha yang
terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut. Misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik 2008: 30). Hal
ini sejalan dengan pengertian hasil belajar menurut Rifa‟i dan Anni (2011: 85),
“hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah
perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif,
(1956) dalam Rifa‟i dan Anni (2011: 86) menyampaikan tiga taksonomi yang
15
disebut ranah belajar yaitu: ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berikut
perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
Ciri-ciri hasil belajar dari ranah afektif akan terlihat pada peserta didik dalam
akibat dari kegiatan belajar. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang diukur berupa
ranah kognitif siswa dan diukur dengan menggunakan tes akhir pembelajaran atau
postest.
atau Sains yang semula berasal dari bahasa Inggris „science‟. Kata „science‟
16
sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Latin „scientia‟ yang berarti saya tahu
(Trianto 2010: 136). Adapun Wahyana (1986) dalam Trianto (2010: 136)
alam.
bahwa IPA hakikatnya merupakan suatu produk, proses, dan aplikasi. Sebagai
bagan konsep. Sebagai suatu proses, IPA merupakan proses yang dipergunakan
sains, dan sebagai aplikasi, teori-teori IPA akan melahirkan teknologi yang dapat
Carin (1993:5) adalah : (1) mengamati, (2) mencoba memahami apa yang diamati,
(3) mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang terjadi, (4)
tersebut benar (Samatowa 2011: 5). Ardiyanti (2013: 1-2) juga mengungkapkan
tersebut”.
17
(1) Bahwa IPA berfaedah bagi suatu bangsa. Kesejahteraan materil suatu bangsa
banyak sekali tergantung pada kemampuan bangsa itu dalam bidang IPA,
punggung pembangunan.
(2) Bila diajarkan IPA menurut cara tepat, maka IPA merupakan suatu mata
(3) Bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh
anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan
belaka.
(4) Mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu dapat membentuk
adalah sekumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan terbatas pada
apa yang ada di alam. Selain itu, IPA juga merupakan pengetahuan yang
banyak manfaat bagi individu itu maupun masyarakat luas. Inilah alasan mengapa
pada usia 6 tahun. Diperkirakan anak pada usia ini sudah siap menerima pelajaran
18
dan dapat mengalami kemajuan belajar secara teratur dalam tugas sekolah
(Sumantri dan Syaidoh 2011: 3.5). Berdasarkan usianya, kemampuan anak secara
Untuk anak usia sekolah dasar, yaitu 7-11 tahun, menurut Piaget termasuk
ke dalam tahap operasional konkret. Pada tahap operasional konkret (7-11 tahun)
kemampuan berpikir logis seorang anak sudah muncul. Mereka dapat berpikir
dalam tahap operasional konkret. Usia ini anak memerlukan pembelajaran yang
nyata. Artinya perlu pengamatan langsung untuk memahami suatu konsep atau
persoalan. Karakteristik siswa pada penelitian ini sama seperti karakteristik siswa
pada umumnya. Siswa kelas V SDN 1 Prigi masih senang bermain, bergerak,
menyatakan bahwa metode merupakan suatu cara berpikir yang teratur dan untuk
mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan), selain itu juga digunakan untuk
mengartikan metode sebagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai
dengan tujuan agar siswa termotivasi dalam belajar serta dapat meningkatkan
metode pembelajaran merupakan suatu jalan atau cara yang dilakukan untuk
pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk
pembelajaran.
20
pembelajaran adalah suatu cara yang yang dilakukan oleh guru untuk membantu
pelajaran. Metode yang dipilih oleh guru juga hendaknya memungkinkan siswa
untuk belajar melalui banyak proses, bukan hanya belajar produk. Belajar dengan
proses memungkinkan siswa untuk mendapatkan lebih banyak materi dan akan
kepada seluruh siswa mengenai sesuatu proses sehingga siswa dapat mengamati
demonstrasi.
menegangkan.
(3) Mengamati semua siswa agar siswa tetap terfokus mengikuti jalannya
(4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih
lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
pembelajaran guru harus bisa menempatkan dan mengatur siswa agar siswa secara
tugas tertentu yang relevan berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi. Hal ini
(1) Membantu siswa memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau sistem
IPA.
(3) Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui
(1) Siswa terkadang sukar melihat demonstrasi dengan jelas jika dilaksanakan
(3) Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai
materi.
Pada sub bab ini akan dibahas beberapa teori meliputi pengertian, tahap,
teori-teori tersebut.
metode eksperimen adalah metode yang sesuai dengan pembelajaran sains. Hal ini
serta emosional siswa. Keterlibatan fisik dan mental serta emosional diharapkan
mampu menumbuhkan sikap percaya diri, inovatif dan kreatif pada siswa.
cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal,
menemukan dan memahami suatu konsep atau teori IPA yang dipelajari
diterapkan pada mata pelajaran IPA. Hal ini karena mata pelajaran IPA bersifat
abstrak dan siswa bisa memahami materi yang ada dalam mata pelajaran IPA
dikemukakan oleh Duru (2010: 585), yaitu: “Experimental teaching method helps
to improve student’s hand skills, makes them more productive, and increases their
percobaan.
hasil pengamatannya.
(4) Verifikasi, kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang
dilaporkan hasilnya.
(6) Evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep. Penerapan
pokok bahasan.
(1) Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau
(3) Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-
eksperimen
(5) Siswa terlibat aktif mengumpulkan fakta dan informasi yang diperlukan
untuk percobaan.
(6) Dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berfikir
ilmiah.
(7) Dapat memperkaya pengalaman dan berpikir siswa dengan hal-hal yang
(8) Melalui eksperimen siswa dapat menghayati sepenuh hati dan mendalam,
(9) Siswa dapat aktif mengambil bagian untuk berbuat bagi dirinya, dan tidak
(10) Siswa dapat aktif mengambil bagian yang besar, untuk melaksanakan
mengadakan ekperimen.
(2) Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, siswa harus menanti
(3) Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru dalam
keputusan.
26
(6) Bagi guru yang telah terbiasa dengan metode ceramah secara rutin misalnya.
memberatkan.
pertemuan yang terdiri dari materi sifat-sifat cahaya yaitu cahaya dapat merambat
lurus, cahaya dapat menembus benda, dan cahaya dapat dipantulkan serta sifat-
sifat cahaya yaitu cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat diuraikan.
cahaya adalah rambatan gelombang yang dihasilkan oleh gabungan medan listrik
dan medan magnet. Gelombang yang dihasilkan dari gabungan medan listrik dan
nanometer. Cahaya dapat berasal dari matahari, lampu, senter, dsb. Benda-benda
yang dapat menghasilkan cahaya disebut sumber cahaya. Sumber cahaya yang
Cahaya dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu cahaya tampak dan cahaya
tidak tampak. Cahaya tampak adalah cahaya yang dapat ditangkap oleh mata.
Cahaya tidak tampak adalah cahaya yang tidak dapat ditangkap oleh mata,
misalnya sinar x, sinar ultraviolet, sinar gama, dan sinar infra merah.
bagi kehidupan. Sifat-sifat cahaya yaitu: cahaya merambat lurus, cahaya dapat
menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan, dan cahaya dapat dibiaskan
bila melalui dua medium yang berbeda (Syuri dan Nurhasanah 2006:167).
bahwa materi sifat-sifat cahaya penting untuk disampaikan karena materi tersebut
Siswa akan menjadi lebih paham karena dapat membuktikan secara nyata
pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dari pra siklus
dengan nilai rata-rata 5,4 meningkat 6,5 pada siklus I dan meningkat lagi menjadi
dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklusnya terdiri atas perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi. Melalui metode eksperimen ini hasil belaajr siswa
menunjukkan adanya peningkatan, yaitu pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah
68,00 dan presentase KKM 54,28%. Sedangkan nilai rata-rata siklus II adalah
78,57 dan 80% untuk pencapaian KKM-nya. Berdasarkan hasil penelitian di atas,
aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya.
ceramah. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran Daur Air melalui metode
dan emosional dalam pembelajaran IPA dengan metode eksperimen pada siswa
digunakan adalah penelitian survey. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas (PTK). Dari hasil pengamatan pra tindakan siswa yang terlibat aktif rata-rata
baru mencapai 44,9% dan meningkat menjadi 78 % pada siklus II. Dengan
Tanak.
(t.t) yang berjudul “Penerapan Metode Eksperimen dengan Media Realia dalam
tiga siklus. Tiap siklus mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
IPA bagi siswa kelas IV. Pada proses pembelajaran siklus I, persentase siswa
mencapai 61,11%, pada siklus II 73,46%, dan pada siklus III meningkat menjadi
83,33%. Pada pra tindakan persentase ketuntasan siswa masih 0%, setelah
pada siklus II meningkat menjadi 73,46% dan siklus III meningkat menjadi
83,33%.
bentuk penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat kolaboratif. Teknik yang
digunakan yaitu observasi langsung dan pengukuran dengan alat pengumpul data
berupa lembar observasi guru dan lembar soal. Penelitian ini dilaksanakan dalam
sebesar 13,5 (rata-rata 2,7) dan pada siklus II sebesar 17,0 (rata-rata 3,4). Ada
sebesar 10,21 pada siklus I dan 14,21 pada siklus II, ada peningkatan 4,0.
Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 59,09 dan 81,82
metode pembelajaran eksperimen lebih baik daripada hasil belajar siswa yang
metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Prigi Kabupaten
Banjarnegara.
pembelajaran eksperimen yang diterapkan pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini
berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Meilinda dan Lestari yang
merupakan penelitian tindakan kelas. Selain itu, penelitian ini juga memiliki
penelitian ini yaitu kelas V sekolah dasar. Selain sampel dan jenis penelitian,
penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Juminarti, Rustiyarso, dan
dalam penelitian ini hanya hasil belajar, sama dengan dua penelitian lain.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang
wajib diajarkan di sekolah dasar. Hal ini karena IPA adalah mata pelajaran yang
sekolah dasar seharusnya mampu mengembangkan rasa ingin tahu dan daya
berpikir kritis pada siswa, namun pada kenyataannya pembelajaran IPA di sekolah
dasar jarang melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran juga masih berpusat
pada guru dan kurang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran IPA yang bersifat abstrak akan sulit dipahami siswa yang
menjelaskan materi tanpa mengajak siswa secara aktif mengkaji materi, maka
pembelajaran akan kurang bermakna bagi siswa. Siswa memahami suatu konsep
hanya dari penjelasan guru. Dengan begitu, menjadikan siswa untuk menghafal
suatu konsep abstrak, bukan mempelajari dan memahami secara nyata. Untuk itu,
penemuan untuk memahami secara nyata sebuah konsep atau fakta dari materi
pelajaran. Hal ini akan menimbulkan konsep atau fakta tersebut menjadi ingatan
33
jangka panjang bagi penemunya. Pembelajaran juga akan lebih bermakna bagi
siswa.
dan metode demonstrasi pada kelas kontrol. Kemudian hasil belajar dari kedua
dapat diketahui model mana yang lebih efektif terhadap hasil belajar siswa.
terhadap hasil belajar materi sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SDN 1 Prigi
Metode Metode
eksperimen di Proses demonstrasi di
kelas pembelajaran
eksperimen kelas kontrol
2.4 Hipotesis
yang relevan, dan kerangka berpikir, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ho1 : tidak terdapat perbedaan hasil belajar sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V
Ha1 : terdapat perbedaan hasil belajar sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SDN
Ho2 : hasil belajar sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SDN 1 Prigi Kabupaten
Ha2 : hasil belajar sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SDN 1 Prigi Kabupaten
efektif dari yang mendapat metode pembelajaran demonstrasi. (µ1 > µ2)
BAB 3
METODE PENELITIAN
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang desain penelitian, populasi dan
teknik analisis data. Berikut ini merupakan penjelasan setiap metode penelitian
Bentuk desain penelitian Quasi Experimental yang akan digunakan peneliti adalah
O1 X O2
O3 O4
Keterangan:
35
36
true experimental bentuk pretest-posttest control group design, hanya saja pada
desain ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara
metode eksperimen).
dan eksperimen. Tes awal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
kedua kelas tersebut. Menurut Sugiyono (2014: 114), kedua kelompok tersebut
bisa dijadikan subjek penelitian jika memenuhi syarat, yaitu bila hasil tes awal
antara kedua kelompok tidak berbeda secara signifikan (O1 = O3). Apabila hasil
dari tes awal tidak menunjukkan tingkat kemampuan siswa yang sama, peneliti
menerapkan metode demonstrasi pada kelas kontrol, dimana metode ini sudah
biasa digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPA. Berbeda dengan kelas
perlakuan.
penelitiannya berupa data kuantitatif guna menerangkan hasil belajar siswa setelah
metode demonstrasi.
Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai besar populasi dan penentuan
sebagai berikut.
3.2.1 Populasi
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas V SDN 1 Prigi
dari dua kelas yaitu kelas paralel dengan jumlah populasi 43 siswa, kelas VA
lingkungan sosial siswa yang relatif sama karena masih berada dalam satu
wilayah; guru di kedua kelas tersebut memiliki kualifikasi yang sama yakni
tersebut memiliki kemampuan awal yang sama, dibuktikan dengan uji kesamaan
rata-rata nilai tes awal mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya. Hasil uji
3.2.2 Sampel
wakil dari populasi yang akan diteliti. Sugiyono (2014: 126) menjelaskan bahwa
penggunaan seluruh anggota populasi dapat dilakukan jika peneliti ingin membuat
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
64). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.
akibat, karena adanya variabel bebas” (Sugiyono 2014:64). Variabel terikat dalam
39
penelitian ini yaitu hasil belajar IPA materi sifat-sifat cahaya siswa kelas V SDN
64). Variabel bebas dari penelitian ini yaitu penerapan metode eksperimen dalam
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk
ini, teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu wawancara tidak
pembelajaran, maupun hasil belajar siswa sehingga peneliti nantinya akan mampu
3.4.2 Dokumentasi
tujuan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-
40
dokumenter, dan data penelitian yang relevan (Riduwan 2013: 58). Teknik
data nama-nama siswa yang menjadi sampel penelitian, foto-foto serta video
3.4.3 Tes
inteligensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”
Riduwan (2013:57). Dalam penelitian ini tes terbagi menjadi dua, yaitu tes awal
dan tes akhir. Tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa
Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes pilihan ganda dengan
dalam penelitian ini yaitu soal tes tentang materi sifat-sifat cahaya untuk
mengukur hasil belajar siswa dan lembar pengamatan pembelajaran untuk menilai
aktivitas guru dan siswa. “Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban yang kemudian
41
yang dilakukan pada penelitian ini berupa tes tertulis. Bentuk tes yaitu pilihan
diujicobakan kepada kelas di luar sampel. Kelas uji coba dalam penelitian ini
yaitu siswa kelas VI SDN 1 Prigi kabupaten Banjarnegara. Data hasil analisis
kesukaran dan daya beda. langkah-langkah analisis soal tersebut akan dijelaskan
atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
memiliki validitas rendah” (Arikunto 2010: 211). Dalam penelitian ini terdapat
pertimbangan para ahli. Validitas ini juga mempunyai peran penting untuk tes
pencapaian hasil belajar. Tidak ada formula matematis khusus, pengamatan serta
menggambarkan cakupan isi yang hendak diukur (Sukardi 2011: 33). Pada
penelitian ini, validitas logis dilakukan oleh dua ahli yaitu Drs. Daroni, M.Pd.
sudah diuji dari pengalaman” (Arikunto 2012: 81). Pengujian tersebut dilakukan
sebuah ukuran. Jadi, sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas apabila
sudah dilakukan uji coba. Peneliti melakukan uji coba instrumen kepada siswa
1 Kalibenda sebagai kelas uji coba karena adanya kesamaan kualitas sekolah baik
guru maupun siswa, serta wilayah yang tidak terlalu jauh sehingga masih
Correlation. Menu yang digunakan untuk mencari validitas pada SPSS 17 yaitu
analyze – scale – reliability analysis. Kriterianya yaitu butir soal dikatakan valid
jika rhitung ≥ rtabel pada taraf signifikansi 0,05, dan jika rhitung < rtabel, maka hasil
rhitung pada butir tertentu dinyatakan tidak valid (Priyatno 2010: 91). Rekap data
hasil penghitungan SPSS versi 17 pada soal tes uji coba dapat dibaca pada Tabel
Tabel 3.1 Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba dengan rtabel = 0,396;
Taraf Signifikansi 0,05 dan n= 25 (Corrected Item-Total Correlation)
diperoleh 22 butir soal yang valid dan 18 butir soal yang tidak valid. Butir soal
yang valid terdiri dari soal nomor 1, 3, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 18, 19, 22, 24, 25, 27,
29, 31, 32, 33, 36, 37, dan 40. Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 18.
dalam menilai apa yang dinilai. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut
digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama (Sudjana 2011: 16).
metode cronbach alpha. Menu yang digunakan yaitu analyze – scale – reliability
analysis.
dalam Priyatno (2010: 98) yaitu reliabilitas kurang dari 0,6 dinyatakan kurang
baik, reliabilitas 0,7 dapat diterima dan reliabilitas di atas 0,8 dinyatakan baik.
Hasil uji reliabilitas tiap butir soal dapat dilihat pada lampiran 18. Berikut adalah
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.865 40
Hasil dari uji reliabilitas di atas menerangkan bahwa nilai cronbach alpha
sebesar 0,865. Jadi, dapat dikatakan bahwa soal-soal uji coba tersebut sudah
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu
mudah. Soal yang terlalu mudah akan membuat siswa tidak berpikir lebih dalam
memecahkan masalah. Soal yang terlalu sukar juga akan membuat siswa mudah
putus asa (Arikunto 2012: 222). Untuk mengetahui taraf kesukaran soal dapat
B
P=
JS
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
dengan membandingkan jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar pada
setiap butir soalnya dan dibandingkan dengan banyaknya jumlah siswa peserta
tes. Berikut rekapitulasi hasil perhitungan manual analisis tingkat kesukaran. Soal
yang dianalisis tingkat kesukarannya hanya soal yang sudah valid dan reliabel.
45
suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan
Keterangan:
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
Untuk menafsirkan hasil dari analisis daya beda, Arikunto (2012: 232)
dengan cara rangking. Kelompok ini nantinya dinamakan kelompok atas dan
kelompok bawah. Kelompok atas yaitu siswa dengan rangking 1 sampai 12,
sedangkan kelompok bawah yaitu siswa dengan rangking 14 sampai 25. Siswa
dengan rangking 13 tidak diikutkan dalam kelompok dan tidak ikut dihitung
atas yang menjawab soal dengan benar dibanding jumlah siswa kelas atas (P A)
dikurangi jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
dibanding jumlah siswa kelas bawah (PB). Berdasarkan hasil perhitungan maka
diperoleh soal dengan kategori jelek, cukup, baik, dan baik sekali. Berikut
cukup, 9 soal dengan kategori baik, dan 6 soal dengan kategori baik sekali. Dari
hasil analisis soal-soal uji coba tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat 22
butir soal yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai instrumen
penelitian. Memenuhi syarat dalam hal ini karena suda dinyatakan valid, reliabel
47
dan memenuhi kriteria mudah, sedang, sukar, dan memiliki daya beda cukup,
baik, dan baik sekali. Selanjutnya, dari 22 butir soal tersebut peneliti memilih 20
metode analisis data yang digunakan. Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi deskripsi data, uji prasyarat analisis, dan analisis akhir.
terhadap hasil belajar IPA dengan materi sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V
SDN 1 Prigi. Hasil dari penelitian ini yaitu berupa data kuantitatif berupa hasil
belajar siswa. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data
hipotesis yang sesuai dengan data yang diperoleh. Uji prasyarat analisis yang
dipakai dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
kesamaan rata-rata.
program SPSS versi 17. Menu yang digunakan untuk mengetahui normalitas data
48
menentukan data tersebut berdistribusi normal atau tidak, peneliti melihat nilai
maka dapat dikatakan data tersebut berdistribusi normal atau jika signifikansi <
0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Selanjutnya jika uji normalitas data
tidaknya sifat homogen pada varians antar kelompok. Priyatno (2010: 76) juga
beberapa varians populasi data adalah sama atau tidak. Selanjutnya, Priyatno
(2010: 35) menjelaskan bahwa sebelum dilakukan uji t, harus dilakukan uji
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui rumus uji t mana yang akan
digunakan. Jika varians sama, maka uji t menggunakan Equal Variances Assumed
dan jika varians berbeda, menggunakan Equal Variances Not Assumed. Uji
kesalahan 5%. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka datanya
kemampuan awal siswa pada kelas kontrol dan eksperimen sebelum pembelajaran
49
dilaksanakan. Uji ini dilakukan dengan cara menganalisis hasil tes awal siswa
test. Untuk mengetahui apakah Ha atau Ho diterima atau ditolak yaitu dengan
melihat nilai t dalam kolom T-Test for Equality of Means. Nilai thitung
dibandingkan dengan nilai ttabel. Jika didapatkan nilai thitung > ttabel, maka dapat
juga bisa dilihat dari nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansinya lebih dari
0,05 maka Ho diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya kurang dari 0,05
dilakukan penelitian. Analisis ini untuk menguji hasil belajar siswa pada materi
saat semua data di lapangan telah terkumpul. Analisis akhir yang dilakukan yaitu
mengetahui apakah Ha atau Ho diterima atau ditolak, yaitu dengan melihat nilai t
dalam kolom t-test for equality of means. Nilai thitung dibandingkan dengan nilai
ttabel. Jika didapatkan nilai thitung lebih besar daripada ttabel, maka dapat ditarik
dilihat dari nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansinya lebih dari 0,05 maka
ditolak (Priyatno 2010: 35). Ketentuan di atas digunakan untuk menguji hipotesis
Ho diterima atau ditolak yaitu dengan melihat nilai pada kolom asymp. Sig. (2-
tailed). Ketentuan dalam uji U Mann Whitney yaitu apabila Uhitung kurang dari
Utabel atau nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Sebaliknya, apabila Uhitung lebih dari atau sama dengan Utabel atau nilai signifikansi
lebih dari atau sama dengan 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
menggunakan rumus:
(O3-O1) - (O4-O2)
Keterangan:
menggunakan uji pihak kanan (Sugiyono 2014: 219). Untuk melakukan uji pihak
kanan, harus mencari thitung terlebih dulu, kemudian dibandingkan dengan ttabel.
Dari pengujian menggunakan uji t ini akan diketahui perbedaan rata-rata nilai
diterima, artinya hasil belajar IPA materi sifat-sifat cahaya siswa kelas eksperimen
tidak lebih baik daripada kelas kontrol. Jika –ttabel>thitung dan thitung> ttabel, maka Ho
ditolak, artinya hasil belajar IPA materi sifat-sifat cahaya siswa kelas eksperimen
simpulan dan saran dari hasil penelitian. Simpulan dan saran dari hasil penelitian
5.1 Simpulan
(1) Terdapat perbedaan hasil belajar IPA materi sifat-sifat cahaya siswa kelas V
melalui program SPSS versi 17 yang menunjukkan nilai thitung= 2,648, ttabel =
2,020, dan nilai signifikansi sebesar 0,011. Artinya thitung > ttabel dan nilai
signifikansi < 0,05. Dengan demikian maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima.
(2) Hasil belajar IPA materi sifat-sifat cahaya siswa kelas V yang menggunakan
82
83
Selain itu juga dengan perolehan uji pihak kanan dengan one sample t test
yang menunjukkan bahwa thitung = 3,588 ttabel = 2,086 dan nilai signifikansi
0,002. Artinya bahwa thitung > ttabel dan nilai signifikansi < 0,05. Dengan
5.2 Saran
Sementara itu, dalam rangka mendapatkan hasil belajar siswa yang lebih
tetap saja ada beberapa siswa yang kurang termotivasi untuk mencari
pengetahuannya sendiri.
(2) Memberikan pengarahan kepada siswa untuk bersikap sportif atas keputusan
secara rinci dan jelas, agar siswa benar-benar memahami tata cara
eksperimen lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa daripada metode
yang memadai, dan buku-buku relevan yang dapat digunakan guru untuk
hasil belajar siswa. Dengan demikian, guru kelas dapat menerapkan metode
Haryono. 2013. Pembelajaran IPA yang Menarik dan Mengasyikkan: Teori dan
Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Kepel Press
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisis Statistika Data dengan SPSS. Yogyakarta:
Mediakom
Rifa‟i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang:
UNNES Press
85
86
Rositawaty, S dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
5 untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu
Perlu. Bogor: Ghalia Indonesia
Syuri, Ita dan Nurhasanah. 2006. Next Step IPA Aktif 5 untuk Sekolah Dasar
Kelas V. Erlangga.
Lampiran 1
No NAMA L/P
1 Antiyani P
2 Hafidz L
3 Bela S. P
4 Jaka Antoni L
5 Kabul P. L
6 M. Z. Karim L
7 Afiyah A. P
8 Aldiana Dwi P. P
9 Alwan Nata P. L
10 Anggi L. P
11 Anggita N. P
12 Annas N. L
13 Arjuna V. R L
14 Dea Hasna P
15 Diva Dzari H. L
16 Andi N. L
17 K. Pangky T. L
18 Wisnu A. L
19 Fadil M. L
20 Dina S. R P
21 Mei Ristiana P
22 Riska Triana P
89
Lampiran 2
No NAMA L/P
1 Nasib Junanto L
2 Feri Budiyanto L
3 Jaka Swara L
4 Puput Romadhon L
5 Yuliati Chomsyiyah P
6 Caisar Yudha Permana L
7 Faisal Fahrudin L
8 Mico Hendra Pratama L
9 Oca Willy L
10 Rahmadhan Dwi P. L
11 Rina Trianahayu P
12 Safana Dani Puspita P
13 Safitri Wahyu Agustin P
14 Safitna Azzakiyah P
15 Sofyan Ali Imron L
16 Tohid Darusman L
17 Vera Deka R. P
18 Vista Rahayu P
19 Wahyu Tani Hidayat L
20 Tegar Arya Guna L
21 Rohmatin Maghfiroh L
90
Lampiran 3
Mengetahui,
Lampiran 4
SILABUS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
91
percobaan
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber
dasar pembelajaran Tehnik Bentuk Contoh waktu
Instrumen Instrumen
Melaporkan hasil - Mendemonstras 3. Sebutkan
diskusi (pleno) ikan percobaan dua contoh
Perbaikan dan yang peristiwa
rangkuman menyelidiki pembiasan
Melakukan percobaan sifat cahaya cahaya
yang menyelidiki sifat dapat yang dapat
cahaya dapat dipantulkan kita
dipantulkan jumpai
Diskusi hasil - Mendemonstras dalam
percobaan ikan percobaan kehidupan
Melaporkan hasil yang sehari-
diskusi (pleno) menyelidiki hari!
Perbaikan dan sifat cahaya
rangkuman dapat dibiaskan
Melakukan percobaan
yang menyelidiki sifat - Memberi
cahaya dapat dibiaskan contoh
peristiwa
Diskusi hasil
pembiasan
percobaan
dalam
Melaporkan hasil kehidupan
diskusi (pleno) sehari-hari
Perbaikan dan
rangkuman - Menjelaskan
Melakukan pemantulan
pengamatan tentang pada cermin
peristiwa yang (datar, cekung
92
menunjukkan
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber
dasar pembelajaran Tehnik Bentuk Contoh waktu
Instrumen Instrumen
pembiasan cahaya dan cembung)
dalam kehidupan
sehari-hari
Diskusi hasil
pengamatan
Melaporkan hasil
diskusi (pleno)
Perbaikan dan
rangkuman
Melakukan percobaan
yang menyelidiki
pemantulan cahaya
pada cermin datar,
cekung dan cembung
Diskusi hasil
percobaan
Melaporkan hasil
diskusi (pleno)
Perbaikan dan
rangkuman
6.2.Membuat Membuat Menceritakan cara - Merancang Tertulis Isian 1. Periskop 6jp Buku
suatu periskop membuat model model periskop merupakan IPA
karya/model sederhana periskop atau lensa dan lensa alat ....
misal: Periskop sederhana dalam sederhana 2. Tujuan
atau lensa dari penerapan sifat-sifat merancang
93
bahan-bahan cahaya - Membuat gambar
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber
dasar pembelajaran Tehnik Bentuk Contoh waktu
Instrumen Instrumen
sederhana Membuat periskop dan periskop dan adalah ....
lensa sederhana sesuai lensa sederhana 3. Periskop
rancangan dari bahan- sesuai biasanya
bahan yang ada di rancangannya dipakai
lingkungan sekitar dari bahan- pada ....
Menguji penggunaan bahan yang ada
periskop dan lensa dilingkungan
sederhana yang telah sekitar
dibuat
Mendiskusikan hasil - Membuat
pengujian laporan hasil
Perbaikan dari hasil pengujian model
karyanya periskop dan
Membuat laporan dari lensa sederhana
hasil pengujian model
periskop dan lensa
sederhana
Memprosentasekan
laporan
94
SILABUS PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lampiran 5
METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN
95
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber
dasar pembelajaran Teknik Bentuk Contoh waktu
instrumen instrumen
merambat lurus, cahaya dapat
dan dapat dipantulkan
dipantulkan.
b. Pengamatan:
bersamaan
dengan
percobaan,
siswa juga
melakukan
pengamatan
dengan
mencatat hal-
hal penting
yang terjadi saat
proses
percobaan.
c. Hipotesis awal:
setelah siswa
selesai
melakukan
percobaan,
kemudian siswa
berdiskusi
untuk
merumuskan
hipotesis
sementara
96
berdasarkan
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber
dasar pembelajaran Teknik Bentuk Contoh waktu
instrumen instrumen
hasil
pengamatannya
pada percobaan.
d. Verifikasi:
setelah diskusi
selesai, siswa
menyampaikan
hasil dskusi di
depan kelas.
Guru bertugas
sebagai
pendamping
dan pengawas
dalam
presentasi serta
meluruskan hal-
hal yang kurang
benar selama
proses diskusi.
e. Aplikasi konsep
dan evaluasi:
siswa
mengerjakan
soal yang
berhubungan
dengan materi.
97
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber
dasar pembelajaran Teknik Bentuk Contoh waktu
instrumen instrumen
6.1. Sifat-sifat a. Percobaan awal: - Mendemonstrasika Tertulis Uraian 1. Mengap 2jp Next Step
Mendeskripsika cahaya: setelah guru n percobaan yang a cahaya IPA Aktif 5
n sifat-sifat 1. Dapat membagi siswa menyelidiki sifat putih untuk
cahaya dibiaskan dalam beberapa cahaya dapat dikataka Sekolah
2. Dapat kelompok, dibiaskan n terdiri Dasar
diuraikan siswa kemudian - Mendemonstrasika dari Kelas V,
melakukan n percobaan yang berbagai karangan
percobaan menyelidiki sifat warna? Ita Syuri
untuk cahaya dapat dan
membuktikan diuraikan Nurhasana
adanya sifat- h
sifat cahaya
dapat dibiaskan
dan dapat
diuraikan.
b. Pengamatan:
bersamaan
dengan
percobaan,
siswa juga
melakukan
pengamatan
dengan
mencatat hal-
hal penting
yang terjadi saat
proses
98
percobaan.
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber
dasar pembelajaran Teknik Bentuk Contoh waktu
instrumen instrumen
c. Hipotesis awal:
setelah siswa
selesai
melakukan
percobaan,
kemudian siswa
berdiskusi
untuk
merumuskan
hipotesis
sementara
berdasarkan
hasil
pengamatannya
pada percobaan.
d. Verifikasi:
setelah diskusi
selesai, siswa
menyampaikan
hasil dskusi di
depan kelas.
Guru bertugas
sebagai
pendamping
dan pengawas
dalam
presentasi serta
99
meluruskan hal-
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber
dasar pembelajaran Teknik Bentuk Contoh waktu
instrumen instrumen
hal yang kurang
benar selama
proses diskusi.
e. Aplikasi konsep
dan evaluasi:
siswa
mengerjakan
soal yang
berhubungan
dengan materi.
100
Lampiran 6
SILABUS PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI
101
- Guru an percobaan
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber
dasar pembelajaran Teknik Bentuk Contoh waktu
instrumen instrumen
menjelaskan yang menyelidiki
materi tentang sifat cahaya dapat
sifat cahaya dipantulkan
merambat lurus.
- Guru
melakukan
demonstrasi
percobaan
tentang sifat
cahaya dapat
merambat lurus.
- Guru
menjelaskan
materi tentang
sifat cahaya
menembus
benda bening.
- Guru
melakukan
demonstrasi
percobaan
tentang sifat
cahaya
menembus
benda bening.
- Guru
menjelaskan
102
materi tentang
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber
dasar pembelajaran Teknik Bentuk Contoh waktu
instrumen instrumen
sifat cahaya
dapat
dipantulkan.
- Guru
melakukan
demonstrasi
percobaan
tentang sifat
cahaya dapat
dipantulkan.
b. Elaborasi
- Siswa secara
berkelompok
mengamati
demonstrasi
yang dilakukan
oleh guru.
- Siswa mencatat
peristiwa
tersebut pada
lembar kerja
dan
pengamatan.
- Siswa
mendiskusikan
hasil
pengamatan
103
yang diperoleh
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber
dasar pembelajaran Teknik Bentuk Contoh waktu
instrumen instrumen
dari
demonstrasi
guru.
- Siswa
merumuskan
hipotesis
tentang sifat
cahaya dapat
merambat lurus,
menembus
benda bening
dan dapat
dipantulkan.
- Siswa
melaporkan
hasil diskusi
kepada
kelompok lain.
c. Konfirmasi
- Guru
memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk
menanyakan
hal-hal yang
kurang
104
dimengerti.
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber
dasar pembelajaran Teknik Bentuk Contoh waktu
instrumen instrumen
- Guru
memberikan
umpan balik
positif dan
penguatan
dalam bentuk
lisan terhadap
keberhasilan
siswa.
6.1. Sifat-sifat 1. Kegiatan Inti - Mendemonstrasik Tertulis Uraian 2. Mengapa 2jp Next
Mendeskripsik cahaya: a. Eksplorasi an percobaan cahaya Step IPA
an sifat-sifat 1. Dapat - Guru membagi yang menyelidiki putih Aktif 5
cahaya dibiaskan siswa menjadi sifat cahaya dapat dikataka untuk
2. Dapat lima kelompok, dibiaskan n terdiri Sekolah
diuraikan masing-masing dari Dasar
kelompok - Mendemonstrasik berbagai Kelas V,
beranggotakan an percobaan warna? karangan
4-5 siswa. yang menyelidiki Ita Syuri
- Guru sifat cahaya dapat dan
menjelaskan diuraikan Nurhasan
materi tentang ah
sifat cahaya
dapat dibiaskan.
- Guru
melakukan
demonstrasi
105
percobaan
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber
dasar pembelajaran Teknik Bentuk Contoh waktu
instrumen instrumen
tentang sifat
cahaya dapat
dibiaskan.
- Guru
menjelaskan
materi tentang
sifat cahaya
dapat diuraikan.
- Guru
melakukan
demonstrasi
percobaan
tentang sifat
cahaya dapat
diuraikan.
b. Elaborasi
- Siswa secara
berkelompok
mengamati
demonstrasi
yang dilakukan
oleh guru.
- Siswa mencatat
peristiwa
tersebut pada
lembar kerja
dan
106
pengamatan.
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber
dasar pembelajaran Teknik Bentuk Contoh waktu
instrumen instrumen
- Siswa
mendiskusikan
hasil
pengamatan
yang diperoleh
dari
demonstrasi
guru.
- Siswa
merumuskan
hipotesis
tentang sifat
cahaya dapat
dibiaskan dan
dapat diuraikan.
- Siswa
melaporkan
hasil diskusi
kepada
kelompok lain.
c. Konfirmasi
- Guru
memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk
menanyakan
107
hal-hal yang
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber
dasar pembelajaran Teknik Bentuk Contoh waktu
instrumen instrumen
kurang
dimengerti.
- Guru
memberikan
umpan balik
positif dan
penguatan
dalam bentuk
lisan terhadap
keberhasilan
siswa.
108
109
110
Lampiran 7
oleh
Indah Larasati
1401411184
A. STANDAR KOMPETENSI
6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu
karya/model
B. KOMPETENSI DASAR
6.1. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
C. INDIKATOR PEMBELAJARAN
6.1.1. Mendemonstrasikan percobaan sifat-sifat cahaya yang menyelidiki
sifat cahaya merambat lurus
6.1.2. Mendemonstrasikan percobaan sifat-sifat cahaya yang menyelidiki
sifat cahaya dapat menembus benda bening
6.1.3. Mendemonstrasikan percobaan sifat-sifat cahaya yang menyelidiki
sifat cahaya dapat dipantulkan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah melakukan percobaan tentang sifat cahaya dengan metode
eksperimen, siswa dapat menjelaskan sifat cahaya merambat lurus.
2. Setelah melakukan diskusi kelompok tentang sifat cahaya, siswa dapat
menyebutkan contoh sifat cahaya merambat lurus dalam kehidupan
sehari-hari.
112
F. MATERI POKOK
Sifat cahaya dapat menembus benda bening, merambat lurus dan dapat
dipantulkan (Terlampir)
G. METODE PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran:
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Pemberian tugas
4. Tanya-jawab
5. Eksperimen
113
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan awal
a. Guru memasuki kelas dan memberi salam.
b. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
c. Guru melakukan presensi.
d. Guru melakukan apersepsi dengan memainkan game.
- Separuh anak diinstruksikan untuk maju ke depan kelas,
setelah itu kembali ke tempat duduk. Selanjutnya, separuh lagi
maju namun saat kembali ke tempat duduk dengan keadaan
mata tertutup. Kemudian guru melakukan tanya jawab setelah
melakukan permainan tersebut.
e. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
- Guru menyampaikan materi tentang cahaya sebagai pengantar.
Kemudian menjelaskan sedikit tentang sifat cahaya merambat
lurus, menembus benda bening dan dapat dipantulkan.
- Guru membagi siswa menjadi lima kelompok, masing-masing
kelompok beranggotakan 4-5 siswa.
b. Elaborasi
- Percobaan awal: setelah guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok, siswa kemudian melakukan percobaan untuk
membuktikan adanya sifat-sifat cahaya dapat menembus benda
bening, merambat lurus, dan dapat dipantulkan.
- Pengamatan: bersamaan dengan percobaan, siswa juga melakukan
pengamatan dengan mencatat hal-hal penting yang terjadi saat
proses percobaan.
- Hipotesis awal: setelah siswa selesai melakukan percobaan,
kemudian siswa berdiskusi untuk merumuskan hipotesis sementara
berdasarkan hasil pengamatannya pada percobaan.
114
10. Lilin
11. Korek api
12. Stereofoam
13. Cutter/silet
14. Gunting
15. Sendok alumunium
16. Cermin
B. Sumber Belajar:
- Next Step IPA Aktif 5 untuk Sekolah Dasar Kelas V karangan Ita
Syuri M.Pd. dan Dra. Nurhasanah, Penerbit Erlangga, Tahun 2006,
halaman 165-187.
- Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5 untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas V karangan S Rositawaty dan
Aris Muharam, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,
Tahun 2008, halaman 97-114.
- Azmiyawati, Choiril, Wigati Hadi Omegawati, dan Rohana
Kusumawati, Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional, Tahun 2008,
halaman 109-117.
J. PENILAIAN
1. Prosedur Penilaian : Penilaian hasil
2. Teknik Penilaian : Tes
3. Jenis Penilaian : Tes tertulis
4. Bentuk Penilaian : Isian
5. Instrumen Penilaian :
- Lembar Kerja Siswa (terlampir)
- Lembar Evaluasi (terlampir)
- Kunci Jawaban (terlampir)
- Kisi-kisi soal (terlampir)
6. Skor Penilaian :
Jumlah skor maksimal = 50
116
Lampiran
MATERI AJAR
Nama kelompok :
Nama anggota kelompok :
1. ....................................
2. ....................................
3. ....................................
4. ....................................
5. ....................................
Pertanyaan Diskusi:
1. Apa saja benda yang dapat ditembus cahaya senter?
2. Apa saja benda yang tidak dapat ditembus cahaya senter?
3. Apakah cahaya senter dapat menembus botol berisi air jernih?
4. Apakah cahaya senter dapat menembus botol berisi air keruh?
5. Apa yang dapat kalian simpulkan dari kegiatan tersebut?
Jawaban:
121
Nama kelompok :
Nama anggota kelompok :
1. ....................................
2. ....................................
3. ....................................
4. ....................................
5. ....................................
5. Lihatlah cahaya lilin dari depan potongan kardus yang paling dekat
dengan mata. Dapatkah kamu melihat lilin itu?
6. Salah satu karton digeser ke kanan atau kiri sehingga ketiga lubang
tidak dalam satu garis lurus. Dapatkah kamu melihat cahaya lilin?
7. Catatlah hasil kegiatanmu pada tabel berikut dengan memberi
tanda (√)
Tabel hasil pengamatan
No. Posisi lubang-lubang Cahaya lilin
Terlihat Tidak terlihat
Pertanyaan Diskusi:
1. Kapan cahaya lilin dapat terlihat ?
2. Kapan cahaya lilin tidak dapat terlihat?
3. Apa yang kamu dapat simpulkan dari kegiatan tersebut?
Jawaban:
123
Nama kelompok :
Nama anggota kelompok :
1. ....................................
2. ....................................
3. ....................................
4. ....................................
5. ....................................
Jawaban:
125
SOAL EVALUASI
Nama :
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester : V (Lima) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 10 menit
KUNCI JAWABAN
126
Lampiran 8
oleh
127
Indah Larasati
1401411184
128
Semester : 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model
B. KOMPETENSI DASAR
6.1. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
C. INDIKATOR PEMBELAJARAN
6.1.4. Mendemonstrasikan percobaan yang menyelidiki sifat cahaya dapat dibiaskan
6.1.5. Mendemonstrasikan percobaan yang menyelidiki sifat cahaya dapat diuraikan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah melakukan percobaan tentang sifat cahaya dengan metode eksperimen, siswa dapat menjelaskan sifat cahaya dapat
dibiaskan.
2. Setelah melakukan diskusi kelompok tentang sifat cahaya, siswa dapat menyebutkan contoh sifat cahaya dapat dibiaskan
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Setelah melakukan percobaan tentang dengan metode eksperimen, siswa dapat menjelaskan sifat cahaya dapat diuraikan.
129
4. Setelah melakukan diskusi kelompok tentang sifat cahaya, siswa dapat menyebutkan contoh sifat cahaya dapat diuraikan
dalam kehidupan sehari-hari.
F. MATERI POKOK
Sifat cahaya dapat dibiaskan dan dapat diuraikan (Terlampir)
G. METODE PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran:
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Eksperimen
4. Pemberian tugas
130
5. Tanya-jawab
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan awal
a. Guru memasuki kelas dan memberi salam.
b. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran.
c. Guru melakukan presensi.
d. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya.
e. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
- Guru menjelaskan sedikit tentang sifat cahaya dapat dibiaskan dan dapat diuraikan.
- Guru membagi siswa menjadi lima kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 siswa.
b. Elaborasi
- Percobaan awal: setelah guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, siswa kemudian melakukan percobaan untuk
membuktikan adanya sifat-sifat cahaya dapat dibiaskan dan dapat diuraikan.
- Pengamatan: bersamaan dengan percobaan, siswa juga melakukan pengamatan dengan mencatat hal-hal penting yang terjadi
saat proses percobaan.
131
- Hipotesis awal: setelah siswa selesai melakukan percobaan, kemudian siswa berdiskusi untuk merumuskan hipotesis
sementara berdasarkan hasil pengamatannya pada percobaan.
- Verifikasi: setelah diskusi selesai, siswa menyampaikan hasil dskusi di depan kelas. Guru bertugas sebagai pendamping dan
pengawas dalam presentasi serta meluruskan hal-hal yang kurang benar selama proses diskusi.
- Aplikasi konsep dan evaluasi: siswa mengerjakan soal yang berhubungan dengan materi.
c. Konfirmasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti.
- Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan terhadap keberhasilan siswa.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru menyimpulkan materi yang diajarkan dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang telah diajarkan.
b. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.
c. Setelah semua siswa selesai mengerjakan, guru bersama siswa mengoreksi hasil evaluasi.
d. Guru memberikan tindak lanjut/PR kepada siswa.
e. Guru mengucapkan salam penutup.
132
3. Gelas bening
4. Kertas karton
5. Kertas putih
6. Lem
7. Gunting
8. Jarum
9. Benang
10. Jangka
11. Spidol warna
B. Sumber Belajar:
- Next Step IPA Aktif 5 untuk Sekolah Dasar Kelas V karangan Ita Syuri M.Pd. dan Dra. Nurhasanah, Penerbit
Erlangga, Tahun 2006, halaman 165-187.
- Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5 untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas V karangan S Rositawaty
dan Aris Muharam, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008, halaman 97-114.
- Azmiyawati, Choiril, Wigati Hadi Omegawati, dan Rohana Kusumawati, Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional,
Tahun 2008, halaman 109-117.
J. PENILAIAN
133
1. Prosedur Penilaian : Penilaian hasil
2. Teknik Penilaian : Tes
3. Jenis Penilaian : Tes tertulis
4. Bentuk Penilaian : Isian
5. Instrumen Penilaian :
- Lembar Kerja Siswa (terlampir)
- Lembar Evaluasi (terlampir)
- Kunci Jawaban (terlampir)
6. Skor Penilaian :
Jumlah skor maksimal = 40
NA = skor perolehan x 100
skor maksimal
134
Lampiran
MATERI AJAR
135
Apabila cahaya merambat melalui dua zat yang kerapatannya berbeda, cahaya tersebut akan dibelokkan. Peristiwa
pembelokan arah rambatan cahaya setelah melewati medium rambatan yang berbeda disebut pembiasan.
Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis
normal. Misalnya cahaya merambat dari udara ke air. Sebaliknya, apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat
yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Misalnya cahaya merambat dari air ke udara.
Pembiasan cahaya sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dasar kolam terlihat lebih dangkal
daripada kedalaman sebenarnya. Gejala pembiasan juga dapat dilihat pada pensil yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi
air. Pensil tersebut akan tampak patah.
2. Cahaya dapat Diuraikan
Pelangi terjadi karena peristiwa penguraian cahaya (dispersi). Dispersi merupakan penguraian cahaya putih menjadi
berbagai cahaya berwarna. Cahaya matahari yang kita lihat berwarna putih. Namun, sebenarnya cahaya matahari tersusun atas
banyak cahaya berwarna. Cahaya matahari diuraikan oleh titik-titik air di awan sehingga terbentuk warna-warna pelangi.
Kamu juga dapat mengamati peristiwa dispersi cahaya pada balon air. Kamu dapat menggunakan air sabun untuk
membuat balon air. Jika air sabun ditiup di bawah sinar matahari, kamu akan melihat berbagai macam warna berkilauan pada
permukaan balon air tersebut.
136
Nama kelompok :
Nama anggota kelompok :
1. ....................................
2. ....................................
3. ....................................
4. ....................................
5. ....................................
137
2. Isi salah satu gelas bening dengan air
3. Letakkan pensil/pulpen dan sendok ke dalam kedua gelas tersebut
4. Amati apa yang terjadi
5. Catat hasil kegiatanmu pada tabel berikut!
Tabel hasil pengamatan
No. Nama benda Gelas berisi Gelas kosong
air
1. Sendok
2. Pulpen/pensil
Pertanyaan Diskusi:
1. Bagaimana sendok dan pulpen yang terlihat pada gelas kosong?
2. Bagaimana sendok dan pulpen yang terlihat pada gelas berisi air?
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut?
Jawaban:
138
139
LEMBAR KEGIATAN SISWA 2
Nama kelompok :
Nama anggota kelompok :
1. ....................................
2. ....................................
3. ....................................
4. ....................................
5. ....................................
140
1. Kertas karton
2. Kertas putih
3. Spidol warna
4. Benang
5. Jarum
6. Gunting
7. Jangka
8. Lem
B. Langkah Kegiatan
1. Sediakan kertas karton, kertas manila putih, pensil dan spidol warna
2. Buatlah 2 buah lingkaran dari kertas karton dan kertas manila putih dengan garis tengah 12 cm
3. Bagilah lingkaran manila putih I menjadi 6 bagian dan warnailah tiap-tiap bagian dengan warna yang berbeda yaitu
merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu
4. Bagilah lingkaran manila putih II menjadi 4 bagian dan warnailah dengan warna yang berbeda yaitu merah, kuning, biru
dan hijau
5. Tempelkan kertas manila tersebut pada kertas karton
6. Lubangi bagian tengah lingkaran tersebut menggunakan jarum dan masukkan benang ke dalam lubang tersebut sehingga
menjadi cakram
7. Putar cakram tersebut dan amati apa yang terjadi pada lingkaran saat berputar
141
8. Catat hasil pengamatanmu pada tabel
Tabel hasil pengamatan
No. Lingkaran Bagaimana warna yang
terlihat pada cakram
1. Lingkaran I
2. Lingkaran II
Pertanyaan Diskusi:
1. Bagaimana warna cakram saat berputar dengan cepat?
2. Mengapa demikian?
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut?
Jawaban:
142
SOAL EVALUASI
Nama :
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester : V (Lima) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 10 menit
143
1. Pembiasan cahaya (10)
2. Spektrum cahaya (10)
3. Penguraian cahaya (10)
4. Mendekati (10)
144
KISI – KISI SOAL EVALUASI
145
146
Lampiran 9
oleh
Indah Larasati
1401411184
A. STANDAR KOMPETENSI
6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu
karya/model
B. KOMPETENSI DASAR
6.1. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
C. INDIKATOR PEMBELAJARAN
6.1.1. Mendemonstrasikan percobaan sifat-sifat cahaya yang menyelidiki
sifat cahaya merambat lurus
6.1.2. Mendemonstrasikan percobaan sifat-sifat cahaya yang menyelidiki
sifat cahaya dapat menembus benda bening
6.1.3. Mendemonstrasikan percobaan sifat-sifat cahaya yang menyelidiki
sifat cahaya dapat dipantulkan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah melakukan percobaan dengan metode eksperimen, siswa dapat
menjelaskan sifat cahaya merambat lurus.
2. Setelah melakukan diskusi kelompok tentang sifat cahaya, siswa dapat
menyebutkan contoh sifat cahaya merambat lurus dalam kehidupan
sehari-hari.
148
F. MATERI POKOK
Sifat cahaya dapat menembus benda bening, merambat lurus dan dapat
dipantulkan (Terlampir)
G. METODE PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran:
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Pemberian tugas
4. Tanya-jawab
5. Demonstrasi
149
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan awal
a. Guru memasuki kelas dan memberi salam.
b. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
c. Guru melakukan presensi.
d. Guru melakukan apersepsi dengan memainkan game.
- Separuh anak diinstruksikan untuk maju ke depan kelas,
setelah itu kembali ke tempat duduk. Selanjutnya, separuh lagi
maju namun saat kembali ke tempat duduk dengan keadaan
mata tertutup. Kemudian guru melakukan tanya jawab setelah
melakukan permainan tersebut.
e. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
- Guru menyampaikan materi tentang cahaya sebagai pengantar.
- Guru membagi siswa menjadi lima kelompok, masing-masing
kelompok beranggotakan 4-5 siswa.
- Guru menjelaskan materi tentang sifat cahaya merambat lurus.
- Guru melakukan demonstrasi percobaan tentang sifat cahaya
dapat merambat lurus.
- Guru menjelaskan materi tentang sifat cahaya menembus
benda bening.
- Guru melakukan demonstrasi percobaan tentang sifat cahaya
menembus benda bening.
- Guru menjelaskan materi tentang sifat cahaya dapat
dipantulkan.
- Guru melakukan demonstrasi percobaan tentang sifat cahaya
dapat dipantulkan.
150
b. Elaborasi
- Siswa secara berkelompok mengamati demonstrasi yang
dilakukan oleh guru.
- Siswa mencatat peristiwa tersebut pada lembar kerja dan
pengamatan.
- Siswa mendiskusikan hasil pengamatan yang diperoleh dari
demonstrasi guru.
- Siswa merumuskan hipotesis tentang sifat cahaya dapat
merambat lurus, menembus benda bening dan dapat
dipantulkan.
- Siswa melaporkan hasil diskusi kepada kelompok lain.
c. Konfirmasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti.
- Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan terhadap keberhasilan siswa.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru menyimpulkan materi yang diajarkan dengan memberikan
pertanyaan tentang materi yang telah diajarkan.
b. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.
c. Setelah semua siswa selesai mengerjakan, guru bersama siswa
mengoreksi hasil evaluasi.
d. Guru memberikan tindak lanjut/PR kepada siswa.
e. Guru mengucapkan salam penutup.
5. Kertas tipis
6. Botol bening berisi air jernih
7. Botol bening berisi air keruh
8. Buku
9. Kaca bening
10. Lilin
11. Korek api
12. Stereofoam
13. Cutter/silet
14. Gunting
15. Sendok alumunium
16. Cermin
B. Sumber Belajar:
- Next Step IPA Aktif 5 untuk Sekolah Dasar Kelas V karangan Ita
Syuri M.Pd. dan Dra. Nurhasanah, Penerbit Erlangga, Tahun 2006,
halaman 165-187.
- Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5 untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas V karangan S Rositawaty dan
Aris Muharam, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,
Tahun 2008, halaman 97-114.
- Azmiyawati, Choiril, Wigati Hadi Omegawati, dan Rohana
Kusumawati, Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional, Tahun 2008,
halaman 109-117.
J. PENILAIAN
1. Prosedur Penilaian : Penilaian hasil
2. Teknik Penilaian : Tes
3. Jenis Penilaian : Tes tertulis
4. Bentuk Penilaian : Isian
5. Instrumen Penilaian :
- Lembar Kerja Siswa (terlampir)
152
Lampiran
MATERI AJAR
senter dapat menembus gelas itu. Gelas termasuk benda bening karena dapat
ditembus cahaya.
3) Cahaya dapat Dipantulkan
Mungkin kamu pernah mengalami mati lampu di rumahmu pada malam
hari. Ketika itu, di sekeliling rumah gelap gulita. Orang tuamu akan menyalakan
lilin atau menggunakan lampu senter untuk melihat sekeliling rumahmu.
Coba kamu sorotkan senter ke dinding kamarmu yang gelap itu. Kamu
akan melihat cahaya senter dipantulkan baur atau tidak teratur oleh dinding.
Mengapa demikian?
Sekarang lakukan kegiatan berikut di sekolah. Lihatlah teman sebangkumu
melalui cermin. Temanmu dapat terlihat di cermin karena cahaya yang berasal
dari temanmu dipantulkan ke cermin, kemudian oleh cermin dipantulkan kembali
ke mata. Hal ini merupakan salah satu sifat cahaya yaitu cahaya dapat dipantulkan
jika mengenai suatu permukaan.
Ketika cahaya mengenai permukaan yang licin, seperti cermin datar,
cahaya akan dipantulkan. Cermin datar akan memantulkan sinar pada satu arah
saja. Pemantulan cermin ini disebut pemantulan teratur. Akan tetapi, jika cahaya
mengenai permukaan yang kasar, pantulan cahayanya akan terhambur ke segala
arah. Pemantulan cahaya seperti ini disebut pemantulan baur (difus).
155
Nama kelompok :
Nama anggota kelompok :
1. ....................................
2. ....................................
3. ....................................
4. ....................................
5. ....................................
Pertanyaan Diskusi:
1. Apa saja benda yang dapat ditembus cahaya senter?
2. Apa saja benda yang tidak dapat ditembus cahaya senter?
3. Apakah cahaya senter dapat menembus botol berisi air jernih?
4. Apakah cahaya senter dapat menembus botol berisi air keruh?
5. Apa yang dapat kalian simpulkan dari kegiatan tersebut?
Jawaban:
157
Nama kelompok :
Nama anggota kelompok :
1. ....................................
2. ....................................
3. ....................................
4. ....................................
5. ....................................
Petunjuk:
Cermatilah demonstrasi yang dilakukan oleh gurumu. Catatlah alat dan bahan apa saja
yang digunakan serta langkah-langkah yang dilakukan dalam demonstrasi. Kemudian
tulislah hasil pengamatanmu pada tabel dan diskusikan pertanyaan dengan benar!
Pertanyaan Diskusi:
1. Kapan cahaya lilin dapat terlihat ?
2. Kapan cahaya lilin tidak dapat terlihat?
3. Apa yang kamu dapat simpulkan dari kegiatan tersebut?
Jawaban:
159
Nama kelompok :
Nama anggota kelompok :
1. ....................................
2. ....................................
3. ....................................
4. ....................................
5. ....................................
Pertanyaan Diskusi:
1. Bagaimana bayangan yang terbentuk pada cermin datar?
2. Bagaimana bayangan yang terbentuk pada sendok bagian dalam?
3. Bagaimana bayangan yang terbentuk pada sendok bagian luar?
4. Bagaimana arah sinar matahari pada cermin?
5. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut?
Jawaban:
161
SOAL EVALUASI
Nama :
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester : V (Lima) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 10 menit
KUNCI JAWABAN
163
163
164
Lampiran 10
oleh
Indah Larasati
1401411184
A. STANDAR KOMPETENSI
6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu
karya/model
B. KOMPETENSI DASAR
6.1. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
C. INDIKATOR PEMBELAJARAN
6.1.4. Mendemonstrasikan percobaan yang menyelidiki sifat cahaya
dapat dibiaskan
6.1.5. Mendemonstrasikan percobaan yang menyelidiki sifat cahaya dapat
diuraikan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah melakukan percobaan dengan metode eksperimen, siswa dapat
menjelaskan sifat cahaya dapat dibiaskan.
2. Setelah melakukan diskusi kelompok tentang sifat cahaya, siswa dapat
menyebutkan contoh sifat cahaya dapat dibiaskan dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Setelah melakukan percobaan dengan metode eksperimen, siswa dapat
menjelaskan sifat cahaya dapat diuraikan.
166
F. MATERI POKOK
Sifat cahaya dapat dibiaskan dan dapat diuraikan (Terlampir)
G. METODE PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran:
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Eksperimen
4. Pemberian tugas
5. Tanya-jawab
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan awal
a. Guru memasuki kelas dan memberi salam.
b. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
c. Guru melakukan presensi.
d. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan materi pelajaran
pada pertemuan sebelumnya.
e. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
167
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
- Guru membagi siswa menjadi lima kelompok, masing-masing
kelompok beranggotakan 4-5 siswa.
- Guru menjelaskan materi tentang sifat cahaya dapat dibiaskan.
- Guru melakukan demonstrasi percobaan tentang sifat cahaya
dapat dibiaskan.
- Guru menjelaskan materi tentang sifat cahaya dapat diuraikan.
- Guru melakukan demonstrasi percobaan tentang sifat cahaya
dapat diuraikan.
b. Elaborasi
- Siswa secara berkelompok mengamati demonstrasi yang
dilakukan oleh guru.
- Siswa mencatat peristiwa tersebut pada lembar kerja dan
pengamatan.
- Siswa mendiskusikan hasil pengamatan yang diperoleh dari
demonstrasi guru.
- Siswa merumuskan hipotesis tentang sifat cahaya dapat
dibiaskan dan dapat diuraikan.
- Siswa melaporkan hasil diskusi kepada kelompok lain.
c. Konfirmasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti.
- Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan terhadap keberhasilan siswa.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru menyimpulkan materi yang diajarkan dengan memberikan
pertanyaan tentang materi yang telah diajarkan.
b. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.
c. Setelah semua siswa selesai mengerjakan, guru bersama siswa
mengoreksi hasil evaluasi.
168
J. PENILAIAN
1. Prosedur Penilaian : Penilaian hasil
2. Teknik Penilaian : Tes
169
Lampiran
MATERI AJAR
Nama kelompok :
Nama anggota kelompok :
1. ....................................
2. ....................................
3. ....................................
4. ....................................
5. ....................................
Pertanyaan Diskusi:
1. Bagaimana sendok dan pulpen yang terlihat pada gelas kosong?
2. Bagaimana sendok dan pulpen yang terlihat pada gelas berisi air?
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut?
Jawaban:
173
Nama kelompok :
Nama anggota kelompok :
1. ....................................
2. ....................................
3. ....................................
4. ....................................
5. ....................................
Pertanyaan Diskusi:
1. Bagaimana warna cakram saat berputar dengan cepat?
2. Mengapa demikian?
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut?
Jawaban:
175
SOAL EVALUASI
Nama :
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester : V (Lima) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 10 menit
KUNCI JAWABAN
176
LEMBAR VALIDASI SOAL OBJEKTIF BENTUK PILIHAN GANDA
Lampiran 11
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : V/ 2
Petunjuk
Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 1
Prigi Kabupaten Banjarnegara, berilah tanda cek (√) atau tanda silang (x) pada kolom yang tersedia. Jika butir soal sesuai dengan
kriteria telaah, maka berilah tanda cek (√). Jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria telaah, maka berilah tanda silang (x).
Nomor Soal
No. Aspek yang Diperhatikan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A. Materi
1. Soal sudah sesuai de-ngan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
indikator soal dalam kisi-kisi.
2. Materi yang ditanyakan sesuai √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dengan jenis tes/bentuk soal yang
dipergunakan.
3. Pilihan jawaban homogen dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
logis.
4. Hanya ada satu kunci jawaban. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B. Konstruksi
5. Pokok soal dirumuskan dengan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
singkat, jelas, dan tegas.
177
Nomor Soal
No. Aspek yang Diperhatikan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
6. Rumusan pokok soal dan pilihan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
jawaban merupakan pernyataan
yang diperlukan saja.
7. Pokok soal tidak memberi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
petunjuk kunci jawaban.
8. Pokok soal bebas dari pernyataan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
yang bersifat negatif ganda.
9. Pilihan jawaban homogen dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
logis ditinjau dari segi materi.
10. Gambar, grafik, tabel, diagram, - - - - - - - - - - - - - √ √ - - - - -
atau sejenisnya jelas dan
berfungsi.
11. Panjang pilihan jawaban relatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sama.
12. Pilihan jawaban tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
menggunakan pernyataan
"semua jawaban di atas
salah/benar" dan sejenisnya.
13. Pilihan jawaban yang berbentuk √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
angka/waktu disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya angka atau
kronologisnya.
14. Butir soal tidak bergantung pada √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
jawaban soal sebelumnya.
178
Nomor Soal
No. Aspek yang Diperhatikan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
C. Bahasa/Budaya
15. Bahasa soal sudah komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan sesuai dengan jenjang pen-
didikan peserta didik.
16. Soal sudah mengguna-kan bahasa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Indonesia baku.
17. Soal tidak menggunakan bahasa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
yang berlaku setempat/tabu.
18. Pilihan jawaban tidak mengulang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kata/ kelom-pok kata yang sama,
kecuali merupakan satu kesatuan
pengertian.
179
Nomor Soal
No. Aspek yang Diperhatikan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
A. Materi
1. Soal sudah sesuai dengan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
indikator soal dalam kisi-
kisi.
2. Materi yang ditanyakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sesuai dengan jenis tes/
bentuk soal yang diper-
gunakan.
3. Pilihan jawaban homogen √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan logis.
4. Hanya ada satu kunci √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
jawaban.
B. Konstruksi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Pokok soal dirumuskan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dengan singkat, jelas, dan
tegas.
6. Rumusan pokok soal dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pilihan jawaban merupakan
pernyataan yang diperlukan
saja.
7. Pokok soal tidak memberi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
petunjuk kunci jawaban.
8. Pokok soal bebas dari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
180
pernyataan yang bersifat
Nomor Soal
No. Aspek yang Diperhatikan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
negatif ganda.
9. Pilihan jawaban homogen √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan logis di-tinjau dari segi
materi.
10. Gambar, grafik, tabel, - - - - - - - - - - - - - √ - - - - - -
diagram, atau sejenisnya
jelas dan ber-fungsi.
11. Panjang pilihan jawa-ban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
relatif sama.
12. Pilihan jawaban tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
menggunakan pernyataan
"semua jawaban di atas
salah/benar" dan sejenisnya.
13. Pilihan jawaban yang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
berbentuk angk/waktu
disusun berdasarkan urutan
besar kecilnya angka atau
krono-logisnya.
14. Butir soal tidak bergantung √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pada jawaban soal
sebelumnya.
C. Bahasa/Budaya
181
Nomor Soal
No. Aspek yang Diperhatikan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
15. Bahasa soal sudah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
komunikatif dan sesuai
dengan jenjang pendidikan
peserta didik.
16. Soal sudah meng-gunakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
bahasa Indonesia baku.
17. Soal tidak menggunakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
bahasa yang berlaku
setempat/tabu.
18. Pilihan jawaban tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
mengulang kata/ kelompok
kata yang sama, kecuali
meru-pakan satu kesatuan
pengertian.
Tegal,
Penilai Ahli 1 Penilai Ahli 2
182
KISI – KISI SOAL UJI COBA
Lampiran 12
SATUAN PENDIDIKAN : SEKOLAH DASAR
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM ( IPA )
KELAS / SEMESTER :V/2
ALOKASI WAKTU : 60 MENIT
183
No Standar Kompetensi Materi Indikator Soal Jenis Ranah Nomor Tingkat
Kompetensi Dasar Pokok Soal Kognitif Soal Kesulitan
contoh sifat cahaya dapat
dipantulkan dalam
kehidupan sehari-hari
- Siswa dapat menjelaskan PG C2 7, 27 Sedang
proses pembiasan cahaya
berdasarkan arah
rambatannya
- Siswa dapat menunjukkan PG C3 8, 28 Sukar
pemanfaatan penggunaan
cermin cembung pada
benda
- Dipaparkan sebuah PG C3 9, 29 Sukar
peristiwa contoh penerapan
sifat cahaya merambat
lurus. Siswa dapat
mengidentifikasi peristiwa
cahaya berdasarkan
peristiwa
- Siswa dapat menjelaskan PG C2 10, 30 Mudah
proses pemantulan teratur
- Siswa dapat menunjukkan PG C3 11, 31 Sedang
kegiatan untuk
membuktikan sifat cahaya
dapat diuraikan
- Siswa dapat menyebutkan PG C1 12, 32 Mudah
tempat terjadinya
pemantulan baur
- Siswa dapat menjelaskan PG C2 13, 33 Sedang
184
pengertian benda bening
No Standar Kompetensi Materi Indikator Soal Jenis Ranah Nomor Tingkat
Kompetensi Dasar Pokok Soal Kognitif Soal Kesulitan
- Disajikan gambar tentang PG C3 14, 34 Sedang
percobaan sifat cahaya
merambat lurus. Siswa
dapat menjelaskan
percobaan sifat cahaya
merambat lurus
berdasarkan gambar
- Disajikan gambar tentang PG C3 15, 35 Sedang
percobaan sifat cahaya
dapat dibiaskan. Siswa
dapat menjelaskan
percobaan sifat cahaya
dapat dibiaskan
berdasarkan gambar
- Siswa dapat menjelaskan PG C2 16, 36 Sedang
proses pembiasan cahaya
berdasarkan arah
rambatannya
- Siswa dapat menyebutkan PG C1 17, 37 Mudah
sifat bayangan pada cermin
datar
- Siswa dapat menyebutkan PG C1 18, 38 Sukar
contoh pemanfaatan
cermin cekung pada benda
- Dipaparkan data tentang PG C1 19, 39 Sedang
sifat bayangan pada cermin
datar. Siswa dapat
menunjukkan sifat
185
bayangan pada cermin
No Standar Kompetensi Materi Indikator Soal Jenis Ranah Nomor Tingkat
Kompetensi Dasar Pokok Soal Kognitif Soal Kesulitan
datar berdasarkan data
- Siswa dapat menyebutkan PG C1 20, 40 Sedang
persamaan sifat bayangan
cermin datar dan cembung
186
KISI – KISI SOAL TES AWAL DAN TES AKHIR
Lampiran 13
SATUAN PENDIDIKAN : SEKOLAH DASAR
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM ( IPA )
KELAS / SEMESTER :V/2
ALOKASI WAKTU : 60 MENIT
187
No Standar Kompetensi Materi Indikator Soal Jenis Ranah Nomor Tingkat
Kompetensi Dasar Pokok Soal Kognitif Soal Kesulitan
terjadinya peristiwa
dispersi cahaya
- Siswa dapat memberikan PG C3 6 Sedang
contoh sifat cahaya dapat
dipantulkan dalam
kehidupan sehari-hari
- Siswa dapat menjelaskan PG C2 27 Sedang
proses pembiasan cahaya
berdasarkan arah
rambatannya
- Siswa dapat menunjukkan PG C3 8 Sukar
pemanfaatan penggunaan
cermin cembung pada
benda
- Dipaparkan sebuah PG C3 9 Sukar
peristiwa contoh penerapan
sifat cahaya merambat
lurus. Siswa dapat
mengidentifikasi peristiwa
cahaya berdasarkan
peristiwa
- Siswa dapat menjelaskan PG C2 10 Mudah
proses pemantulan teratur
- Siswa dapat menunjukkan PG C3 31 Sedang
188
kegiatan untuk
No Standar Kompetensi Materi Indikator Soal Jenis Ranah Nomor Tingkat
Kompetensi Dasar Pokok Soal Kognitif Soal Kesulitan
membuktikan sifat cahaya
dapat diuraikan
- Siswa dapat menyebutkan PG C1 12 Sedang
tempat terjadinya
pemantulan baur
- Siswa dapat menjelaskan PG C2 33 Mudah
pengertian benda bening
- Disajikan gambar tentang PG C3 14 Sedang
percobaan sifat cahaya
merambat lurus. Siswa
dapat menjelaskan
percobaan sifat cahaya
merambat lurus
berdasarkan gambar
- Disajikan gambar tentang PG C3 15 Mudah
percobaan sifat cahaya
dapat dibiaskan. Siswa
dapat menjelaskan
percobaan sifat cahaya
dapat dibiaskan
berdasarkan gambar
- Siswa dapat menjelaskan PG C2 36 Sedang
proses pembiasan cahaya
berdasarkan arah
189
rambatannya
No Standar Kompetensi Materi Indikator Soal Jenis Ranah Nomor Tingkat
Kompetensi Dasar Pokok Soal Kognitif Soal Kesulitan
- Siswa dapat menyebutkan PG C1 37 Mudah
sifat bayangan pada cermin
datar
- Siswa dapat menyebutkan PG C1 18 Sedang
contoh pemanfaatan
cermin cekung pada benda
- Dipaparkan data tentang PG C1 19 Sukar
sifat bayangan pada cermin
datar. Siswa dapat
menunjukkan sifat
bayangan pada cermin
datar berdasarkan data
- Siswa dapat menyebutkan PG C1 40 Sedang
persamaan sifat bayangan
cermin datar dan cembung
190
191
Lampiran 14
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang
benar!
1. Benda yang memancarkan cahaya disebut ....
a. sumber cahaya c. bohlam
b. benda bening d. lampu
2. Di bawah ini benda yang tidak dapat ditembus cahaya yaitu ....
a. gelas bening c. rumah kaca
b. kaca jendela d. dinding
3. Kita dapat melihat benda di balik kaca jendela, karena ....
a. kaca jendela tipis
b. kaca jendela mengilap
c. cahaya dapat melewati kaca
d. benda memancarkan cahaya
4. Perhatikan data di bawah ini!
1) Semu
2) Nyata
3) Diperbesar
4) Diperkecil
Berdasarkan data di atas, yang merupakan sifat bayangan cermin
cembung ditunjukkan oleh nomor ....
a. 1, 3 c. 1, 4
b. 2, 3 d. 2, 4
192
11. Cakram warna saat diputar dengan cepat akan menghasilkan warna putih.
Hal ini membuktikan sifat cahaya ....
a. dapat dibiaskan
b. dapat diuraikan
c. merambat lurus
d. menembus benda bening
12. Pemantulan baur dapat terjadi pada ....
a. air yang bergelombang c. air yang membeku
b. air yang tenang d. lantai keramik
13. Benda yang dapat ditembus cahaya adalah benda ....
a. gelap c. keruh
b. putih d. bening
14. Perhatikan gambar di bawah ini!
Lampiran 15
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang
benar!
7. Cahaya akan dipantulkan menjauhi garis normal ketika dibelokkan dari ...
a. zat yang rapat menuju zat yang kurang rapat
b. zat yang rapat menuju zat yang rapat
c. zat yang kurang rapat menuju zat yang rapat
d. zat yang kurang rapat menuju zat yang kurang rapat
11. Untuk membuktikan sifat cahaya dapat diuraikan, dapat dilakukan dengan
kegiatan ....
a. membuat cakram warna
b. memasukkan pensil ke dalam gelas
c. berhias di depan cermin
d. melihat ikan di aquarium
16. Cahaya akan dipantulkan mendekati garis normal ketika dibelokkan dari ..
a. zat yang rapat menuju zat yang kurang rapat
b. zat yang rapat menuju zat yang rapat
c. zat yang kurang rapat menuju zat yang rapat
d. zat yang kurang rapat menuju zat yang kurang rapat
17. Semu, tegak, sama besar merupakan sifat bayangan pada cermin ....
a. cekung c. cembung
b. datar d. prisma kaca
20. Sifat bayangan yang sama-sama dimiliki oleh cermin datar dan cembung
yaitu ....
a. maya, tegak c. maya, diperbesar
b. nyata, terbalik d. nyata, diperkecil
203
Lampiran 16
1. A 11. A
2. D 12. A
3. C 13. D
4. C 14. D
5. B 15. A
6. C 16. C
7. A 17. B
8. B 18. B
9. A 19. A
10. A 20. A
Lampiran 17
No Nama Nilai
Lampiran 18
Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
no1 22,80 50,417 ,494 ,859
no2 22,44 54,090 ,000 ,866
no3 22,64 50,657 ,562 ,858
no4 23,16 52,973 ,136 ,866
no5 22,64 54,490 -,094 ,870
no6 22,84 49,223 ,658 ,855
no7 22,92 54,993 -,154 ,873
no8 23,20 50,500 ,549 ,858
no9 23,20 50,917 ,480 ,859
no10 22,72 50,710 ,486 ,859
no11 22,80 51,500 ,334 ,862
no12 22,96 49,123 ,658 ,855
no13 22,48 54,593 -,184 ,868
no14 22,84 49,223 ,658 ,855
no15 22,64 51,157 ,474 ,860
no16 22,88 55,277 -,192 ,874
no17 22,88 53,527 ,041 ,869
no18 22,80 49,000 ,707 ,854
no19 23,16 50,307 ,550 ,858
no20 22,92 51,077 ,378 ,861
no21 22,76 52,607 ,182 ,865
no22 22,68 49,727 ,679 ,855
no23 22,92 54,077 -,033 ,870
no24 22,96 50,457 ,466 ,859
no25 22,96 49,123 ,658 ,855
no26 22,76 52,607 ,182 ,865
no27 22,96 49,123 ,658 ,855
no28 22,72 52,460 ,214 ,865
no29 23,20 50,917 ,480 ,859
no30 22,48 53,510 ,185 ,865
no31 22,80 49,000 ,707 ,854
no32 22,68 51,143 ,442 ,860
no33 22,68 51,143 ,442 ,860
no34 22,84 55,223 -,186 ,873
no35 23,24 53,440 ,081 ,867
no36 22,96 50,457 ,466 ,859
no37 22,84 49,223 ,658 ,855
no38 22,92 53,077 ,101 ,867
no39 23,08 53,827 ,003 ,869
no40 22,80 49,000 ,707 ,854
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
207
,865 40
Keterangan:
signifikasi= 0,05 dan n= 25. Dari output data uji validitas dapat diketahui bahwa
soal yang valid sebanyak 22 soal, dan semua soal reliabel karena nilai cronbach’s
alpha lebih dari 0,6. Berikut rekapitulasi uji validitas dan reliabilitas soal uji coba.
Corrected Cronbach's
No. Soal Item-Total Validitas Alpha if Item Reliabilitas
Correlation Deleted
1 0.494 Valid 0.859 Reliabel
3 0.562 Valid 0.858 Reliabel
6 0.658 Valid 0.855 Reliabel
8 0.549 Valid 0.858 Reliabel
9 0.480 Valid 0.859 Reliabel
10 0.486 Valid 0.859 Reliabel
12 0.658 Valid 0.855 Reliabel
14 0.658 Valid 0.855 Reliabel
15 0.474 Valid 0.860 Reliabel
18 0.707 Valid 0.854 Reliabel
19 0.550 Valid 0.858 Reliabel
22 0.679 Valid 0.855 Reliabel
24 0.466 Valid 0.859 Reliabel
25 0.658 Valid 0.855 Reliabel
27 0.658 Valid 0.855 Reliabel
29 0.480 Valid 0.859 Reliabel
31 0.707 Valid 0.854 Reliabel
32 0.442 Valid 0.860 Reliabel
33 0.442 Valid 0.860 Reliabel
36 0.466 Valid 0.859 Reliabel
37 0.658 Valid 0.855 Reliabel
40 0.707 Valid 0.854 Reliabel
209
Lampiran 19
PEMBAGIAN KELOMPOK ATAS DAN BAWAH
Soal 1-20
Nomor Soal
No Nama Siswa Kelompok
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Ahmad Fadhil M 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 Atas
2 Ahmad Salis 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 Atas
3 Damar Rojab S 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0
4 Fisnu Giri Pandito 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 Bawah
5 Rifky Agil Saputra 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 Atas
6 Tiana Rahmawati 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 Bawah
7 Amalia Nisaul F 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 Atas
8 Aninda Dewi H 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 Atas
9 Arrafika Mauly A 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 Bawah
10 Candra Oktavianto 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Atas
11 Firdausa Meiana K 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 Bawah
12 Laela Kholifatun N 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 Bawah
13 Melani Putri Syifa 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 Bawah
14 Meilia Nur A 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 Atas
15 Mega Andriana A 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 Bawah
16 Nanang Feriawan P 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Atas
17 Rere Gavriella A 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 Bawah
18 Silvia Pitri Insania 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 Bawah
19 Tri Nur Khasanah 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 Bawah
20 Yoga Prasetyo 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 Atas
210
21 Putri Eka Maharani 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 Atas
Nomor Soal
No Nama Siswa Kelompok
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
22 Arifana Fajar Zacky 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 Bawah
23 Melati K 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 Atas
24 Syafii‟ah Dhiya U 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 Bawah
25 Dimas Fadhil A 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 Atas
Total 16 25 20 7 20 15 13 6 6 18 16 12 24 15 20 14 14 16 7 13
Soal 21-40
Nomor Soal Skor
No Nama Siswa
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Total
1 Ahmad Fadhil M 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 29
2 Ahmad Salis 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 29
3 Damar Rojab S 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 24
4 Fisnu Giri Pandito 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 24
5 Rifky Agil Saputra 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 28
6 Tiana Rahmawati 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 22
7 Amalia Nisaul F 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 29
8 Aninda Dewi H 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 25
9 Arrafika Mauly A 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 19
10 Candra Oktavianto 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 35
11 Firdausa Meiana K 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 21
12 Laela Kholifatun N 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 21
13 Melani Putri Syifa 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 16
211
14 Meilia Nur A 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 34
Nomor Soal Skor
No Nama Siswa
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Total
15 Mega Andriana A 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 14
16 Nanang Feriawan P 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 34
17 Rere Gavriella A 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 7
18 Silvia Pitri Insania 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 18
19 Tri Nur Khasanah 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 10
20 Yoga Prasetyo 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 26
21 Putri Eka Maharani 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 28
22 Arifana Fajar Zacky 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 19
23 Melati K 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 30
24 Syafii‟ah Dhiya U 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 16
25 Dimas Fadhil A 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 28
Total 17 19 13 12 12 17 12 18 6 24 16 19 19 15 5 12 15 13 9 16 586
212
213
Lampiran 20
ANALISIS TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL
No
Soal B Js P Kriteria
1 16 25 0,64 Sedang
3 20 25 0.8 Mudah
6 15 25 0.6 Sedang
8 6 25 0.24 Sukar
9 6 25 0,24 Sukar
10 18 25 0.72 Mudah
12 12 25 0.48 Sedang
14 15 25 0.6 Sedang
15 20 25 0.8 Mudah
18 16 25 0.64 Sedang
19 7 25 0.28 Sukar
22 19 25 0.76 Mudah
24 12 25 0.48 Sedang
25 12 25 0.48 Sedang
27 12 25 0.48 Sedang
29 6 25 0.24 Sukar
31 16 25 0.64 Sedang
32 19 25 0.76 Mudah
33 19 25 0.76 Mudah
36 12 25 0,48 Sedang
37 15 25 0,6 Sedang
40 16 25 0,64 Sedang
Keterangan: data di atas merupakan butir soal telah valid dan reliabel
214
Lampiran 21
No
BA JA BB JB PA PB D Kriteria
Soal
1 11 12 4 12 0,92 0,33 0,58 Baik
3 12 12 7 12 1 0,58 0,42 Baik
6 11 12 4 12 0,92 0,33 0,58 Baik
8 6 12 0 12 0,5 0 0,5 Baik
9 5 12 1 12 0,42 0,08 0,33 Cukup
10 11 12 7 12 0,92 0,58 0,33 Cukup
12 10 12 1 12 0,83 0,08 0,75 Baik Sekali
14 11 12 4 12 0,92 0,33 0,58 Baik
15 12 12 7 12 1 0,58 0,42 Baik
18 12 12 3 12 1 0,25 0,75 Baik Sekali
19 6 12 1 12 0,5 0,08 0,42 Baik
22 12 12 6 12 1 0,5 0,5 Baik
24 8 12 4 12 0,67 0,33 0,33 Cukup
25 10 12 1 12 0,83 0,08 0,75 Baik Sekali
27 10 12 1 12 0,83 0,08 0,75 Baik Sekali
29 5 12 1 12 0,42 0,08 0,33 Cukup
31 12 12 3 12 1 0,25 0,75 Baik Sekali
32 11 12 7 12 0,92 0,58 0,33 Cukup
33 11 12 7 12 0,92 0,58 0,33 Cukup
36 8 12 4 12 0,67 0,33 0,33 Cukup
37 11 12 4 12 0,97 0,33 0,58 Baik
40 12 12 3 12 1 0,25 0,75 Baik Sekali
Keterangan: data di atas merupakan butir soal telah valid dan reliabel
215
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Nama Praktikan :
Nama Pengamat :
Hari/ Tanggal :
Petunjuk:
Amatilah proses pembelajaran IPA materi Sifat-Sifat Cahaya dengan
menggunakan metode eskperimen! Berilah tanda ceklis (√) pada kolom tingkat
kemampuan yang sesuai dengan indikator observasi!
Keterangan:
1 : kurang
2 : cukup
3 : baik
4 : sangat baik
Skor maksimal = 40
Lampiran 27
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
DALAM PELAKSANAAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI
PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS KONTROL
Nama Praktikan :
Nama Pengamat :
Hari/ Tanggal :
Petunjuk:
Amatilah proses pembelajaran IPA materi Sifat-Sifat Cahaya dengan
menggunakan metode eskperimen! Berilah tanda ceklis (√) pada kolom tingkat
kemampuan yang sesuai dengan indikator observasi!
Keterangan:
1 : kurang
2 : cukup
3 : baik
4 : sangat baik
Skor maksimal = 40
Lampiran 28
OUTPUT UJI NORMALITAS, HOMOGENITAS,
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
kontrol ,176 21 ,087 ,933 21 ,161
*
eksperimen ,137 21 ,200 ,949 21 ,332
225
226
227
Group Statistics
Std. Std. Error
kelas N Mean Deviation Mean
tesawal kelas 21 45,24 14,788 3,227
eksperimen
kelas kontrol 22 44,32 10,834 2,310
F Sig.
tesawal Equal variances 3,483 ,069
assumed
Equal variances not
assumed
Lampiran 29
OUTPUT UJI NORMALITAS DAN HOMOGENITAS
NILAI TES AKHIR
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
kontrol ,182 21 ,069 ,954 21 ,407
*
eksperimen ,133 21 ,200 ,963 21 ,589
230
231
232
233
Group Statistics
Std. Std. Error
Kelas N Mean Deviation Mean
Tesakhir kelas 21 71,43 12,859 2,806
eksperimen
kelas kontrol 22 61,36 12,069 2,573
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality
of Variances
F Sig.
Tesakhir Equal variances ,042 ,839
assumed
Equal variances not
assumed
Lampiran 30
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
DI KELAS EKSPERIMEN
Lampiran 31
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
DI KELAS KONTROL
235
Lampiran 32
SURAT IJIN PENELITIAN
236
Lampiran 33
Lampiran 34
238