Anda di halaman 1dari 150

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN

MENGGUNAKAN LKS BERBASIS GUIDED


INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
MTS PADA MATERI KEANEKARAGAMAN
MAKHLUK HIDUP

Skripsi

disusun sebagai salah satu syarat


untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

oleh
Novi Vidiantoro Kondang
4401411021

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2015
AAN
Saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat, dan apabila di kemudian hari
terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Semarang, 8 September 2015

Novi Vidiantoro Kondang


NIM 4401411021

ii
PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul


Efektivitas Pembelajaran Menggunakan LKS Berbasis Guided Inquiry
terhadap Hasil Belajar Siswa MTs pada Materi Keanekaragaman Makhluk
Hidup.
disusun oleh
Novi Vidiantoro Kondang
4401411021
Telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA pada
tanggal 8 September 2015

Panitia:
Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt. Andin Irsadi, S.Pd., M.Si.
196412231988031001 197403102000031001

Penguji Utama

Prof. Dr. Ir. Amin Retnoningsih, M.Si.


196007121990032001

Anggota Penguji/ Anggota Penguji/


Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Retno Sri Iswari, S.U. Drs. Supriyanto, M.Si.


195202071979032001 195109191979031005

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat serta
hidayah-Nya dan tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada
Rasulullah Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul ” Efektivitas Pembelajaran Menggunakan LKS Berbasis Guided Inquiry
terhadap Hasil Belajar Siswa MTs pada Materi Keanekaragaman Makhluk
Hidup”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Progam Studi Pendidikan Biologi Universitas Negeri
Semarang.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan serta dukungan dari
berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian.
2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin
untuk melaksanakan penelitian.
3. Ketua Jurusan Biologi yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan
penelitian.
4. Dr. Retno Sri Iswari, S.U. dan Drs. Supriyanto, M.Si., selaku dosen
pembimbing yang telah tulus dan sabar membimbing dan memberikan
pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
5. Prof. Dr. Ir. Amin Retnoningsih, M.Si., sebagai dosen penguji yang dengan
penuh rasa kesabaran telah memberikan saran dan pengarahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak/Ibu dosen Jurusan Biologi atas seluruh ilmu yang telah diberikan
sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.
7. Beasiswa BIDIKMISI yang telah membiayai kuliah dan dana Living Cost
saya selama 8 semester ini.

iv
8. H. Achmad Musafak, S.Pd.I., selaku Kepala Sekolah MTs NU Ungaran yang
telah mengijinkan penulis melaksanakan penelitian.
9. Yuwono Saputro, S.Pd., selaku guru IPA MTs NU Ungaran yang telah
memberi kesempatan penulis untuk melaksanakan penelitian dan senantiasa
memberikan dukungannya.
10. Siswa-siswa MTs NU Ungaran, khususnya kelas VII B dan VII C yang telah
membantu kesuksesan jalannya penelitian.
11. Bapak Sudarno, ibu Pasri, dan adikku Evi yang senantiasa mengiringi
langkah penulis dengan doa yang tulus dan seluruh keluarga besar yang telah
memberikan doa, pengorbanan, dukungan dan perjuangan serta kasih sayang
yang tiada henti hingga terselesaikannya skripsi ini.
12. Sahabat-sahabatku (Imam, Rota & Aziz), teman-teman penghuni Santana
Kost, teman-teman PIMNAS (Irna, Erlin & Mas Phaksi), teman-teman
HIMA Biologi Unnes 2012 & 2013, teman-teman KKN di Desa Lerep,
teman-teman PPL di SMP N 2 Boja, dan juga rekan-rekan Pendidikan
Biologi 2011.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuannya demi terselesaikannya skripsi ini.
Tidak ada satupun yang dapat penulis berikan sebagai imbalan, kecuali
untaian doa semoga Allah SWT berkenan memberikan balasan yang sebaik-
baiknya dan berlimpah rahmat serta hidayah-Nya.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
serta menjadi bahan kajian dalam bidang ilmu yang terkait. Amin.

Semarang, September 2015

Penulis

v
ABSTRA

Kondang, Novi Vidiantoro. 2015. Efektivitas Pembelajaran Menggunakan


LKS Berbasis Guided Inquiry terhadap Hasil Belajar Siswa MTs pada Materi
Keanekaragaman Makhluk Hidup. Skripsi, Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing Utama Dr. Retno Sri Iswari, S.U. dan Pembimbing Pendamping
Drs. Supriyanto, M.Si.

Kata Kunci : LKS Berbasis Guided Inquiry, Hasil Belajar, Aktivitas Siswa.

Pembelajaran di MTs NU Ungaran menggunakan metode konvensional dengan


metode ceramah dan menggunakan LKS yang beredar secara umum, sehingga
hasil belajar dan aktivitas siswa masih kurang. Hal ini ditunjukkan hanya 60%
siswa yang mencapai ketuntasan klasikal (KKM 70). Pembelajaran berbasis
inkuiri dapat mendorong kemampuan siswa untuk melakukan penyelidikan
melalui kegiatan pengamatan dan observasi, sehingga penggunaan model
pembelajaran guided inquiry diharapkan dapat menjadi alternatif pembelajaran.
Penggunaan LKS berbasis guided inquiry merupakan solusi dalam menunjang
kegiatan pembelajaran yang menuntut siswa untuk aktif melalui kegiatan
pengamatan dan observasi secara langsung di lingkungan. Penelitian ini
merupakan penelitian Quasi Experimental menggunakan rancangan penelitian
Posttest-Only Control Group Design. Data yang diambil berupa hasil belajar
siswa, aktivitas siswa, tanggapan siswa dan tanggapan guru. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar kelas eksperimen (78,51) dan
kelas kontrol (74,09) dengan (thitung = 2,786 dengan dk = 71 dan tTabel = 1,671).
Karena thitung > tTabel, maka nilai akhir antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
menunjukkan perbedaan yang signifikan pada taraf signifikan 5 %. Aktivitas
siswa rata-rata pada kelas eksperimen mencapai kriteria aktivitas sangat aktif
dengan rata-rata persentase 82,5%, sedangkan kelas kontrol mencapai kriteria
aktif dengan rata-rata persentase 74%. Siswa dan guru memberikan tanggapan
kategori baik dengan persentase 90% dan 82,14%. Berdasarkan hasil penelitian di
maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan LKS berbasis guided inquiry efektif
diterapkan pada materi keanekaragaman makhluk hidup di MTs NU Ungaran.

vi
DAFTAR

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iv
ABSTRAK..............................................................................................................vi
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xi
BAB
1. PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................4
1.5 Penegasan Istilah.......................................................................................5
2. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................7
2.1 Efektivitas Pembelajaran Biologi..............................................................7
2.2 Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Guided Inquiry...............................9
2.3 Hasil Belajar............................................................................................11
2.4 Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup...............................................13
2.5 Kerangka Berpikir...................................................................................14
2.6 Hipotesis Penelitian.................................................................................15
3. METODE PENELITIAN...................................................................................16
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................16
vii
DAFTAR
3.2 Jenis dan Desain Penelitian.....................................................................16
3.3 Populasi dan Sampel................................................................................17
3.4 Variabel Penelitian..................................................................................17
3.5 Prosedur Penelitian..................................................................................17
3.6 Data dan Cara Pengumpulan Data...........................................................20
3.7 Analisis Instrumen...................................................................................21
3.8 Metode Analisis Data..............................................................................25
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................................31
4.1 Hasil Penelitian........................................................................................31
4.2 Pembahasan.............................................................................................37
5. PENUTUP..........................................................................................................44
5.1 Simpulan..................................................................................................44
5.2 Saran........................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................45
LAMPIRAN...........................................................................................................49
DAFTAR
viii
DAFTAR

Tabel Halaman
3.1 Data dan Instrumen...........................................................................................21
3.2 Hasil Perhitungan Validasi Soal.......................................................................22
3.3 Interpretasi Koefisien Reliabilitas Soal............................................................23
3.4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal..................................................................23
3.5 Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran Soal..........................................................24
3.6 Klasifikasi Daya Pembeda Soal........................................................................24
3.7 Hasil Perhitungan Daya Pembeda soal.............................................................25
3.8 Kriteria Persentase Keaktifan Siswa.................................................................28
3.9 Kriteria Penilaian Tanggapan Siswa.................................................................29
3.10 Kriteria tanggapan Guru.................................................................................30
4.1 Rata-rata nilai psikomotorik siswa setiap aspek selama pembelajaran
materi keanekaragaman makhluk hidup...........................................................32
4.2 Hasil belajar siswa pembelajaran keanekaragaman makhluk hidup
menggunakan LKS Berbasis guided inquiry di MTs NU Ungaran..................32
4.3 Hasil uji t data hasil belajar siswa pembelajaran keanekaragaman
makhluk hidup menggunakan LKS Berbasis guided inquiry di MTs NU
Ungaran............................................................................................................33
4.4 Hasil Aktivitas siswa selama pembelajaran keanekaragaman makhluk
hidup menggunakan LKS Berbasis guided inquiry di MTs NU Ungaran.......34
4.5 Hasil rekapitulasi aktivitas siswa selama pembelajaran keanekaragaman
makhluk hidup di MTs NU Ungaran................................................................35
4.6 Tanggapan siswa pada pembelajaran keanekaragaman makhluk hidup
menggunakan LKS berbasis guided inquiry di MTs NU Ungaran..................36

ix
DAFTAR

Gambar Halaman
2.1 Kerangka berpikir pada penelitian efektivitas pembelajaran dengan LKS
berbasis guided inquiry terhadap hasil belajar siswa pada materi
keanekaragaman makhluk hidup....................................................................14
2.2 Rancangan penelitian Posttest-Only Control Design....................................16

x
DAFTAR

Lampiran Halaman
1. Silabus Pembelajaran......................................................................................50
2. RPP Kelas Eksperimen...................................................................................52
3. RPP Kelas Kontrol..........................................................................................59
4. Sampel Jawaban LKS Siswa...........................................................................65
5. Kisi-kisi Soal Uji Coba...................................................................................81
6. Soal Uji Coba..................................................................................................82
7. Kunci Jawaban Soal Uji Coba........................................................................89
8. Rekapitulasi Penentuan soal posttest..............................................................90
9. Hasil Analisis Uji Coba Soal..........................................................................91
10. Perhitungan Analisis Uji Coba Soal...............................................................95
11. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Soal.................................................................100
12. Data Awal Nilai Siswa..................................................................................102
13. Uji Normalitas Data Awal............................................................................104
14. Uji Homogenitas Data Awal.........................................................................105
15. Sampel Jawaban Posstest Kelas Eksperimen...............................................106
16. Sampel Jawaban Posstest Kelas Kontrol......................................................107
17. Panduan penilaian pskomotorik siswa dalam LKS......................................108
18. Penilaian aspek psikomotorik siswa kelas eksperimen................................109
19. Penilaian aspek psikomotorik siswa kelas konrol........................................110
20. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Ekperimen.................................................111
21. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol.......................................................112
22. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa.....................................................113
23. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa..................................................114
24. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Belajar Siswa (Uji T)..........................115
25. Rubrik Penskoran Aktivitas Siswa...............................................................116
26. Sampel Penilaian Aktivitas Siswa................................................................118
27. Data Aktivitas Siswa Kelas Ekperimen........................................................119

xi
28. Data Aktivitas Siswa Kelas Kontrol.............................................................125
29. Sampel Angket Tanggapan Siswa................................................................131
30. Data Analisa Tanggapan Siswa....................................................................132
31. Sampel Angket Tanggapan Guru..................................................................133
32. Data Analisa Tanggapan Guru......................................................................134
33. SK Pembimbing............................................................................................135
34. Surat Keterangan Penelitian..........................................................................136
35. Dokumentasi Penelitian................................................................................137

xii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai proses yang diselenggarakan oleh
guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar, sehingga siswa memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Dimyati & Mudjiono 2006). Di dalam
sebuah pembelajaran terdapat tiga ranah yang dapat diukur, yakni psikomotorik,
kognitif, dan afektif. Keberhasilan suatu proses pembelajaran dipengaruhi oleh
banyak faktor, diantaranya adalah siswa, guru dan strategi pembelajaran yang
diterapkan.
Guru merupakan komponen yang sangat menentukan dalam implementasi
suatu strategi pembelajaran karena proses belajar mengajar merupakan kegiatan
yang sangat kompleks. Karakteristik penting bagi guru yang berhasil harus
menguasai sejumlah keterampilan mengajar, khususnya model-model pengajaran
sebagai sarana untuk mendorong keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran
dan meningkatkan hasil belajar (Trianto 2009).
Nilai-nilai penting dalam pembelajaran tidak dapat diperoleh siswa jika guru
hanya menggunakan metode ceramah dalam mengajar. Siswa harus diberi
kesempatan dalam berinteraksi dengan lingkungan belajarnya, khususnya dalam
pembelajaran IPA (sains biologi) yang berkaitan dengan kerja ilmiah.
Pembelajaran IPA sangat tepat jika guru memilih dan menerapkan metode inkuiri
karena dalam materi tertentu, guru perlu memberikan kesempatan pada siswa
untuk mengembangkan rasa ingin tahunya dan memberikan peluang untuk
menemukan sendiri jawaban atas rasa keingintahuan siswa pada alam, bukan
justru membunuh keingintahuannya, atau bahkan menuntut hanya satu cara dalam
menemukan jawaban atas persoalan Sains (Bruce 2001). Namun demikian, untuk
menumbuhkan keingintahuan dan keterampilan siswa menemukan berbagai
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, guru perlu memberikan bimbingan

11
2

(guide), terlebih pada siswa yang belum biasa melakukan langkah-langkah kerja
ilmiah ini.
Pembelajaran berbasis inkuiri dapat mendorong kemampuan siswa untuk
melakukan penyelidikan melalui kegiatan pengamatan dan observasi, maka sangat
disarankan menggunakan model pembelajaran guided inquiry. Kebijakan
pendidikan nasional juga menjelaskan bahwa pada hakikatnya dalam
pembelajaran IPA lebih menekankan pada proses penemuan karena berpotensi
dapat mempengaruhi hasil belajar dan aktivitas siswa, sehingga bermanfaat untuk
memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri untuk
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Aktivitas siswa akan meningkat jika
dalam diri siswa itu sendiri ada kemauan, dorongan/keinginan untuk belajar,
karena dengan peningkatan aktivitas belajar maka siswa akan tergerak, terarahkan
sikap dan perilakunya untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.
Gulo (2002) menyatakan bahwa suatu strategi inkuiri berarti suatu
rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan
siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis,
sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya
diri. Sasaran utama dalam kegiatan inkuiri adalah 1) Keterlibatan siswa secara
maksimal dalam proses kegiatan belajar; 2) Keterarahan kegiatan secara logis dan
sistematis pada tujuan pembelajaran; dan 3) Mengembangkan sikap percaya diri
siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.
Penerapan langkah-langkah kerja ilmiah sebagai contoh prinsip klasifikasi
makhluk hidup, tentu siswa harus paham dan menguasai betul tentang ciri-cirinya.
Siswa juga dituntut untuk melakukan pengamatan dan percobaan secara langsung
dengan teliti dan sistematis agar mendapatkan data yang lebih detail.
Berdasarkan hasil observasi di MTs NU Ungaran dalam kegiatan
pembelajaran belum menerapkan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode
inkuiri. Guru masih menggunakan metode konvensional berupa ceramah dengan
menggunakan LKS yang beredar secara umum di sekolah. Metode tersebut dirasa
kurang efektif untuk diterapkan, sehingga hasil belajar dan aktivitas siswa juga
3

masih kurang. Hal ini ditunjukkan dengan hasil belajar siswa yang hanya
mencapai 60% yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM ) yaitu 70.
Pelaksanaan pembelajaran IPA membutuhkan perangkat pembelajaran yang
mendukung, diantaranya bahan ajar, lembar kerja siswa (LKS), media dan lain-
lain. LKS berbasis guided inquiry dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas
siswa dalam kegiatan pembelajaran. LKS merupakan salah satu sarana
pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman siswa dalam melaksanakan
kegiatan atau kerja baik yang bersifat peorangan atau kelompok. Hal yang sama
diungkapkan oleh Kaymakcy (2012), bahwa LKS merupakan salah satu bahan
yang paling penting untuk mencapai tujuan dari aktivitas pembelajaran, demikian
juga Faizanah (2005) menyatakan bahwa dengan memanfaatkan LKS siswa lebih
mudah dalam menguasai materi dan memperoleh hasil belajar yang lebih optimal.
MTs NU Ungaran dalam proses belajar mengajar sudah menggunakan LKS
yang sudah ada dari penerbitan buku, akan tetapi LKS IPA yang digunakan hanya
mencakup rangkuman materi dengan disertai soal-soal, baik soal pilihan ganda,
isian singkat, dan uraian. Menurut Rohaeti dkk (2012), bahwa LKS seharusnya
sebagai petunjuk bagi siswa untuk mencari informasi bukan alat pemberitahu
informasi sehingga siswa cenderung menghafal materi yang ada dalam LKS dan
menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Materi yang ada di dalam
LKS pada umumnya berisi materi yang menyebabkan rasa keingintahuan siswa
menjadi kurang karena hanya mengerjakan soal-soal yang ada di dalam LKS.
Pada materi keanekaragaman makhluk hidup, selama ini guru hanya
memanfaatkan LKS yang sudah ada yang isinya kurang memunculkan keaktifan
siswa. Perlu adanya suatu tindakan yang harus dilakukan guru agar pembelajaran
di dalam kelas berlangsung secara efektif sehingga tujuan dari pembelajaran dapat
tercapai.
Penggunaan LKS berbasis guided inquiry pada materi keanekaragaman
makhluk hidup merupakan solusi dalam menunjang kegiatan pembelajaran yang
menuntut siswa untuk aktif melalui kegiatan pengamatan dan observasi secara
langsung di lingkungan. Kegiatan pembelajaran melibatkan siswa pada berbagai
tugas, seperti melakukan kegiatan mengamati dan mengobservasi lingkungan dan
4

makhluk hidup disekitarnya, membuat laporan mengenai pengamatan yang telah


dilakukan, dan mempresentasikan hasil pengamatannya berdasarkan kemampuan
dalam mengkonstruksikan pengetahuan yang sudah didapatkan. Berdasarkan latar
belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian yang berjudul “Efektivitas
Pembelajaran Menggunakan LKS Berbasis Guided Inquiry Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup Di MTs NU
Ungaran”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah Pembelajaran Menggunakan LKS Berbasis Guided
Inquiry Efektif terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Keanekaragaman
Makhluk Hidup di MTs NU Ungaran?”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menguji bahwa Pembelajaran Menggunakan
LKS Berbasis Guided Inquiry Efektif terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi
Keanekaragaman Makhluk Hidup di MTs NU Ungaran.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Siswa
Sebagai sarana untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas terhadap
konsep materi yang disampaikan.
1.4.2 Bagi Guru
Sebagai bahan pertimbangan dan informasi dalam memilih metode dan
media pembelajaran yang efektif dan efisien dalam kegiatan pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
1.4.3 Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan kepada sekolah tentang pembelajaran yang efektif,
sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah tersebut.
1.4.4 Bagi Peneliti
Sebagai wahana dalam menambah pengetahuan khususnya dalam
pembelajaran biologi guna meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui
5

pembelajaran yang inovatif dan bervariasi menggunakan media lembar kerja


siswa (LKS) yang telah dikembangkan.
1.5 Penegasan Istilah
Menghindari kesalahpahaman dan penafsiran yang berbeda dalam
pembelajaran, maka dalam penelitian ini perlu diberikan penjelasan tentang arti
beberapa istilah penting antara lain:
1.5.1 Efektivitas Pembelajaran
Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keberhasilan tentang
usaha atau tindakan, yaitu keberhasilan pembelajaran menggunakan LKS berbasis
guided inquiry. Pembelajaran efektif jika dihasilkan data hasil belajar siswa
melebihi nilai KKM (70). Data tersebut diuji menggunakan uji t, apabila ada
perbedaaan signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol maka
pembelajaran tersebut efektif.
1.5.2 Pembelajaran LKS Berbasis Guided Inquiry
LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh
siswa. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk dan langkah-langkah untuk
menyelesaikan suatu tugas. Lembar kegiatan untuk mata pelajaran IPA harus
disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran IPA, salah satu pendekatan yang
disarankan yaitu pendekatan keterampilan proses (Devi, 2009).
Pembelajaran guided inquiry yaitu suatu model pembelajaran inkuiri yang
dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cukup luas
kepada siswa. Perencanaannya yang dibuat oleh guru, siswa dibantu untuk
merumuskan problem atau masalah. Pembelajaran Inkuiri terbimbing guru tidak
melepas begitu saja kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Guru
memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa dalam melakukan kegiatan-
kegiatan sehingga siswa yang berpikir lambat atau siswa yang mempunyai
kemampuan berpikir rendah tetap mampu mengikuti kegiatan-kegiatan yang
sedang dilaksanakan dan siswa mempunyai intelegensi tinggi tidak memonopoli
ketika pembelajaran sedang berlangsung.
Pembelajaran menggunakan LKS berbasis Guided inquiry yang dimaksud
dalam penelitian ini merupakan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar
6

cetak yang berbentuk buku yang berisi tentang kegiatan pengamatan, percobaan,
dan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan kegiatan yang akan membantu
siswa menemukan konsep melalui penyelidikan, melatih berfikir kritis,
menyelesaikan masalah sehingga tidak menekankan pada penguasaan materi saja.
1.5.3 Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini
mencakup bidang kognitif dan psikomotorik yang berorientasi pada proses belajar
mengajar yang dialami siswa. Penelitian ini mengukur hasil belajar siswa dalam
ranah kognitif melalui tes diakhir pembelajaran dan ranah psikomotorik melalui
nilai LKS selama proses pembelajaran, serta penilaian aktivitas siswa melalui
kegiatan pembelajaran yang sedang dilakukan.
1.5.4 Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup
Materi keanekaragaman makhluk hidup merupakan materi IPA yang
dipelajari di Kelas VII SMP/MTs semester II dengan kurikulum yang dipakai
adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Materi keanekaragaman
makhluk hidup yang dipelajari meliputi konsep klasifikasi makhluk hidup, yaitu
memahami ciri-ciri setiap makhluk hidup, mengetahui peran setiap makhluk
hidup, dan manfaatnya bagi manusia. Kompetensi dasar yang harus dicapai siswa
dalam penelitian ini yaitu KD 6.1 mengindentifikasi ciri-ciri makhluk hidup
dengan indikator pencapaian belajarnya; 1) mengidentifikasi ciri-ciri mahluk
hidup; 2) Membuat laporan ciri-ciri makhluk hidup berdasar hasil observasi; 3)
Membedakan ciri tumbuhan dan hewan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Efektivitas Pembelajaran Biologi


Pembelajaran biologi merupakan proses belajar yang menyangkut hubungan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Suatu proses belajar yang selalu
berhubungan dengan aktivitas dunia nyata. Sehingga terjadinya interaksi antara
siswa dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan lingkungannya. Siswa
diharapkan mampu menyatu dengan lingkungannya, menyatu dengan
ekosistemnya, dan yang terpenting adalah siswa mampu memecahkan persoalan
biologi di lingkungannya.
Pembelajaran biologi di sekolah menengah diharapkan dapat menjadi
wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta proses
pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari. Penting
sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar siswa,
agar dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang
tepat dan serasi bagi siswa (Hamalik, 2010).
Biologi merupakan bagian dari IPA yang mencakup pengetahuan, proses
investigasi/eksplorasi, dan nilai. Selain itu, Biologi adalah the fact yang juga
bagian dari kehidupan sehari-hari. Pembelajaran biologi hendaknya dapat
mengembangkan beragam potensi siswa melalui proses perolehan konsep yang
berorientasi pada student centered learning. Dalam implementasinya,
pembelajaran biologi diarahkan pada proses eksplorasi, penyelidikan, dan
penemuan suatu fenomena alam, selain pemahaman tentang fakta, konsep, dan
prinsip biologi, kemampuan proses ilmiah siswapun dapat dikembangkan
(Saptono, 2009).
Pengertian efektivitas pembelajaran dapat dinyatakan sebagai tingkat
keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Ruseno (2005)
mengemukakan bahwa pembelajaran efektif merupakan suatu pembelajaran yang
memungkinkan siswa untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan
dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.

77
8

Menurut Norcahyo (2010) menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif adalah


pembelajaran yang menyediakan kesempatan sendiri atau melakukan aktivitas
seluas-luasnya kepada siswa untuk belajar, penyediaan kesempatan belajar sendiri
dan beraktivitas seluas-luasnya diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami, konsep yang sedang dipelajari. Kusnarti (2009) mengemukakan
bahwa “Efektivitas tidak hanya dilihat dari sisi produktivitas, tetapi juga dilihat
dari sisi persepsi seseorang”. Pembelajaran dikatakan efektif apabila tujuan dari
pembelajaran tersebut tercapai. Demikian juga dalam pembelajaran, efektivitas
bukan semata-mata dilihat dari tingkat keberhasilan siswa dalam konsep yang
ditunjukkan dengan nilai hasil belajar tetapi juga dilihat dari respon tanggapan
siswa terhadap pembelajaran yang telah diikuti.
Muijs & Reynolds (2009) menyatakan bahwa makna dari efektivitas adalah
ketepatgunaan, hasil guna, dan menunjang tujuan. Pembelajaran merupakan
komunikasi dua arah, dimana kegiatan guru sebagai pendidik harus mengajar dan
murid sebagai terdidik yang belajar. Dari sisi siswa sebagai pelaku belajar dan sisi
guru sebagai pembelajar, dapat ditemukan adanya perbedaan dan persamaan.
Hubungan guru dan siswa adalah hubungan fungsional, dalam arti pelaku
pendidik dan pelaku terdidik. Dari segi tujuan akan dicapai baik guru maupun
siswa sama-sama mempunyai tujuan sendiri-sendiri. Meskipun demikian, tujuan
guru dan siswa tersebut dapat dipersatukan dalam tujuan instruksional.
Belajar dan perkembangan dari segi proses, merupakan proses internal
siswa. Pada belajar dan perkembangan, siswa sendiri yang mengalami,
melakukan, dan menghayatinya. Inilah yang dimaksud dengan pembelajaran,
dimana proses interaksi terjadi antara guru dengan siswa, yang bertujuan untuk
meningkatkan perkembangan mental, sehingga menjadi mandiri dan utuh,
disamping itu pula proses belajar tersebut terjadi berkat siswa memperoleh
sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Dalam Proses belajar tersebut, siswa
menggunakan kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar.
Kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dibelajarkan dengan bahan
belajar menjadi suku rinci dan menguat. Adanya informasi tentang sasaran
9

belajar, penguatan, evaluasi dan keberhasilan belajar, menyebabkan siswa


semakin sadar akan kemampuan dirinya (Darsono 2004).
Guru membelajarkan siswa dengan harapan bahwa siswa belajar dari
kegiatan interaksi belajar-mengajar, maka ranah-ranah pembelajaaran semakin
berfungsi sebagai ilustrasi. Pada ranah kognitif siswa dapat memiliki pengetahuan,
pemahaman, dapat menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan berkreasi. Pada
ranah afektif siswa dapat melakukan penerimaan, partisipasi, menentukan sikap,
mengorganisasi dan membentuk pola hidup. Pada ranah psikomotorik siswa dapat
mempersepsi, bersiap diri, membuat gerakan-gerakan sederhana dan kompleks,
membuat penyesuaian pola gerak dan menciptakan gerak-gerak baru (Susanti
2009).
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa pengertian efektivitas
pembelajaran adalah ukuran keberhasilan dari suatu proses interaksi antar siswa,
maupun antar siswa dengan guru dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Efektivitas pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa, sikap
sosial, dan analisis aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, serta respon
tanggapan siswa dan guru terhadap pembelajaran.
2.2 Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Guided Inquiry
LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh
siswa. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk dan langkah-langkah untuk
menyelesaikan suatu tugas. Lembar kegiatan untuk mata pelajaran IPA harus
disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran IPA, salah satu pendekatan yang
disarankan yaitu pendekatan keterampilan proses (Devi, 2009).
LKS merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah
dalam kegiatan belajar mengajar karena akan terbentuk interaksi yang efektif
antara siswa dan guru, sehingga dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam dalam
peningkatan prestasi belajar. Penggunaan LKS, siswa akan mendapatkan uraian
materi, tugas dan latihan yang berkaitan dengan materi yang diberikan. LKS akan
membuka kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk ikut aktif dalam
pembelajaran, demikian juga Yildrim (2011), mengatakan bahwa lembar kerja
adalah bahan dimana siswa diberikan langkah-langkah transaksi mengenai apa
1

yang seharusnya siswa lakukan untuk belajar. LKS juga termasuk kegiatan yang
memberikan siswa tanggung jawab utama dalam pembelajaran siswa sendiri,
maka dapat disimpulkan bahwa LKS adalah lembaran kertas yang berisi
informasi, petunjuk kerja serta soal-soal yang harus dijawab oleh siswa baik itu
secara individu maupun kelompok.
Keberadaan LKS memberi pengaruh yang cukup besar dalam proses belajar
mengajar, sehingga penyusunan LKS harus memenuhi berbagai persyaratan yang
ada. Menurut Prastowo (2012) LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa
lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk
pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh siswa, yang mengacu
pada kompetensi dasar yang harus dicapai. Oleh karena itu, agar LKS memenuhi
syarat dan tujuan yang diharapkan, maka formatnya harus sesuai dengan tingkat
kemampuan dan penalaran siswa. Kesesuaian format LKS sangatlah penting
sebab hal ini dapat mempengaruhi motivasi dan minat belajar siswa.
Kuhlthau & Todd (2007) memaknai Guided Inquiry sebagai sebuah cara
guru dalam siswa membangun pengetahuan dan pemahaman yang mendalam
mengenai materi pelajaran, melalui inkuiri, yang direncanakan dengan hati-hati
dan diawasi dengan seksama, namun gradual, juga membekali dan mengarahkan
siswa menuju pembelajaran yang bebas.
Guided inquiry merupakan salah satu model pembelajaran yang berperan
penting dalam membangun paradigma pembelajaran konstruktivistik yang
menekankan pada keaktifan belajar siswa. Kegiatan pembelajaran ditujukan untuk
menumbuhkan kemampuan siswa dalam menggunakan keterampilan proses
dengan merumuskan pertanyaan yang mengarah pada kegiatan investigasi,
menyusun hipotesis, melakukan percobaan, mengumpulkan dan mengolah data,
mengevaluasi dan mengkomunikasikan hasil temuannya dalam masyarakat
belajar. Kegiatan inkuiri sangat penting karena dapat mengoptimalkan keterlibatan
pengalaman langsung siswa dalam proses pembelajaran. Joyce & Weil (1992)
menyatakan bahwa inkuiri perlu didesain untuk membelajarkan proses penelitian
yang dapat mempengaruhi cara siswa memproses informasi dan mengembangkan
komitmen terhadap inkuiri ilmiah. Inkuiri juga dapat merangsang pengembangan
1

sikap keterbukaan dan kemampuan untuk mengambil keputusan dengan cara yang
tepat dan semangat kerjasama yang tinggi.
Lembar kerja siswa (LKS) berbasis Guided Inquiry merupakan LKS yang
didesain untuk membantu siswa dalam memahami materi keanekaragaman
makhluk hidup. Bahan ajar cetak yang berbentuk buku yang berisi tentang
kegiatan pengamatan, percobaan, dan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan kegiatan yang akan membantu siswa menemukan konsep melalui
penyelidikan, melatih berfikir kritis, menyelesaikan masalah sehingga tidak
menekankan pada penguasaan materi saja.
LKS berbasis Guided Inquiry merupakan LKS yang didesain untuk
mendukung proses pembelajaran siswa dengan cara memunculkan kemampuan
menemukan konsep sendiri dan berpikir kritis. Siswa diasah dalam mempelajari
materi keanekaragaman makhluk hidup dengan mengembangkan kemampuan
tersebut, sehingga siswa tidak hanya unggul dalam nilai kognitifnya saja, namun
juga aktivitasnya.
Hal ini sesuai dengan penelitian Damayanti dkk (2013) pengembangan LKS
dengan pendekatan inkuiri terbimbing untuk mengoptimalkan kemampuan
berpikir kritis siswa pada materi listrik dinamis SMA N 3 Purworejo kelas X
layak digunakan dan mampu mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis siswa
serta meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian serupa juga diungkapkan oleh
Astuti & Setiawan (2013) tentang penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing
menunjukkan bahwa dalam pembelajaran siswa terlibat lebih aktif dalam
pembelajaran serta menemukan konsep-konsep melalui konstruksinya sendiri.

2.3 Hasil Belajar


Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Hasil
belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar
dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik (Sudjana, 2009). Dimyati dan Mudjiono (2006) juga menyebutkan
hasil belajar merupakan hasil dari interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.
1

Sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari
puncak proses belajar.
Benjamin S. Bloom ( dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006) menyebutkan
enam jenis perilaku ranah kognitif, yaitu :
a. Mengingat, mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah
dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berupa fakta,
peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip atau metode.
b. Memahami, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang
hal yang dipelajari.
c. Menerapkan, mencakup tentang kemampuan menerapkan metode dan
kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya :
menggunakan prinsip.
d. Menganalisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam
bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan
baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang lebih
sederhana.
e. Mengevaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang
beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya, kemampuan menilai
hasil ulangan.
f. Mengkreasi, mencakup kemampuan memadukan unsur-unsur menjadi
sesuatu bentuk baru yang utuh dan koheren,atau menciptakan sesuatu
yang orisinil. Contoh: Membuat metode pembeajaran dengan
mengintegrasikan pendapat dan materi dari beberapa sumber.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan
evaluasi bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang menunjukkan
tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Penelitian hasil
belajar yang digunakan dari ranah kognitif yaitu diukur melalui nilai tes, dan
ranah psikomotorik hasil proses kegiatan di dalam LKS yang sudah disediakan.
1

2.4 Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup


Keanekaragaman makhluk hidup tidak ada satu pun yang benar-benar sama
dalam segala hal di bumi ini. Hal inilah yang menyebabkan munculnya
perbedaan-perbedaan dari setiap makhluk hidup. Oleh karena itu,
keanekaragaman makhluk hidup menyatakan adanya berbagai perbedaan dari
makhluk hidup tersebut. Dari perbedaaan-perbedaan inilah maka perlu
mengetahui dan mempelajarinya dalam konsep klasifikasi makhluk hidup,
sehingga manfaat yang diperoleh dalam mempelajari keanekaragaman makhluk
hidup ini, antara lain memahami ciri-ciri setiap makhluk hidup, mengetahui peran
setiap makhluk hidup, dan dapat mengetahui manfaatnya bagi manusia (Saiful,
2009).
Materi keanekaragaman makhluk hidup ini merupakan materi IPA yang
dipelajari di Kelas VII SMP/MTs semester II dalam kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) tentang konsep klasifikasi makhluk hidup, meliputi
memahami ciri-ciri setiap makhluk hidup, mengetahui peran setiap makhluk
hidup, serta manfaatnya bagi manusia. Kompetensi dasar yang harus dicapai oleh
siswa dalam pembelajaran materi keanekaragaman makhluk hidup dalam
penelitian ini yaitu KD 6.1 mengindentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.
Berdasarkan kompetensi dasar yang harus dicapai tersebut maka
penggunaan LKS berbasis Guided Inquiry ini akan mengarahkan siswa melalui
pengamatan dan observasi sehingga siswa mempunyai kemampuan untuk
menganalisis penemuannya sendiri secara mandiri dan tidak hanya hasil belajar
siswa yang meningkat, tetapi aktivitas siswa juga akan meningkat.
1

2.5 Kerangka Berpikir


Kerangka berfikir yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar
2.1.

 Nilai ulangan
 Pembelajaran berbasisharian dandapat
inkuiri praktikum siswakemampuan
mendorong masih siswa
untuk di
melakukan penyelidikan
bawah KKM 70 melalui kegiatan pengamatan dan
observasi secara langsung
 Keaktifan siswa dalam pembelajaran masih rendah
 Pembelajaran masih berpusat pada guru (metode ceramah)
 Perangkat pembelajaran (LKS)Solusi
yang ada kurang mengaktifkan siswa

Pembelajaran Inovatif

Guided Inquiry LKS

Pembelajaran menggunakan LKS berbasis Guided Inquiry pada materi keanekaragaman Makhluk hidup

Melakukan uji hipotesis

Efektivitas hasil pembelajaran:

Hasil belajar siswa lebih baik


Siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

Gambar 2.1 Kerangka berpikir pada penelitian efektivitas pembelajaran dengan


LKS berbasis guided inquiry terhadap hasil belajar siswa pada materi
keanekaragaman makhluk hidup.
1

2.6 Hipotesis Penelitian


Berdasarkan kerangka berfikir tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah “Pembelajaran Menggunakan LKS Berbasis Guided Inquiry Efektif
terhadap Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa MTs pada Materi Keanekaragaman
Makhluk Hidup”.
1

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di MTs NU Ungaran Jl. Kaligarang No.9 Kec.
Ungaran Barat Kab. Semarang pada semester genap tahun ajaran 2014/2015.
3.2 Jenis dan Desain Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Sugiyono (2010)
menyatakan bahwa eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan
untuk mencari perbedaan hasil penelitian dengan perlakuan tertentu terhadap
keadaan objek penelitian yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
3.2.2 Desain Penelitian
Penelitian eksperimen dengan desain penelitian Quasi Experimental Design
dengan model penelitian Posttest-Only Control Group Design. Sugiyono (2010)
menyatakan bahwa dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing
dipilih secara random, selanjutnya kedua kelompok diberikan perlakuan yang
berbeda yaitu kelas eksperimen diberikan perlakuan menggunakan pembelajaran
menggunakan LKS berbasis Guided inquiry sedangkan kelas kontrol
menggunakan pembelajaran secara konvensional dengan menggunakan LKS biasa
yang sudah disediakan sekolah dengan metode ceramah dan tanya jawab.
Langkah selanjutnya yaitu diberikan posttest sebagai evaluasi akhir untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan yang berbeda. Berikut ini adalah
pola rancangan desain penelitian ditunjukkan oleh Gambar 3.1.

R X O1
R O2

Gambar 3.1 Rancangan penelitian Posttest-Only Control Design (Sugiyono,2010)

16
1

Keterangan:

X = Perlakuan kelompok eksperimen, menggunakan LKS


berbasis guided inquiry.
O1 = Hasil post-test kelompok eksperimen
O2 = Hasil post-test kelompok kontrol
R = Random
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs NU meliputi 5
kelas yaitu kelas VII A sampai kelas VII E. Sampel diambil 2 kelas dengan teknik
pengambilan sampel secara “Purposive sampling” yaitu teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono 2010). Pengambilan sampel dilakukan
oleh guru biologi yang bersangkutan atas dasar kemampuan siswa, jam pelajaran,
dan guru kelas. Sampel diuji homogenitas dan normaliltasnya terlebih dahulu
untuk mengetahui kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam keadaan
homogen dan berdistribusi normal. Berdasarkan uji data tersebut, maka sampel
yang digunakan yaitu kelas VII C sebagai kelas kontrol dan VII B sebagai kelas
eksperimen.
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan
LKS berbasis guided inquiry pada materi keanekaragaman makhluk hidup.
3.4.2 Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan aktivitas siswa.
3.4.3 Variabel kontrol
Variabel kontrol pada penelitian ini adalah jumlah jam pelajaran, soal
evaluasi, dan guru.
3.5 Prosedur Penelitian
3.5.1 Persiapan penelitian
Kegiatan persiapan pelaksanaan penelitian yaitu penyusunan rencana
penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan penelitian yang telah
1

dilakukan. Disamping itu, untuk mempermudah langkah-langkah yang akan


ditempuh selama melaksanakan penelitian. Adapun persiapan penelitian ini
meliputi:
1. Melakukan observasi awal tentang pembelajaran IPA khususnya materi
keanekaragaman makhluk hidup dan strategi atau metode yang
digunakan.
2. Melakukan analisis data awal yaitu menguji homogenitas dan normalitas
sampel.
3. Merancang strategi pembelajaran yang diterapkan dengan membuat
rencana pembelajaran berupa silabus & RPP (Lampiran 1, 2 dan 3).
4. Menyusun instrumen penelitian yaitu: soal posttest (untuk mendapatkan
data hasil belajar), lembar observasi (untuk mendapatkan data aktivitas
siswa), dan angket (untuk mendapatkan data tanggapan siswa dan guru).
Langkah-langkah penyusunan instrumen evaluasi adalah sebagai berikut:
a. Materi yang diberikan sesuai dengan konsep materi keanekaragaman
makhluk hidup.
b. Menyusun lembar kerja siswa (LKS) berbasis Guided Inquiry yang
dijadikan pedoman siswa dalam pembelajaran kelas eksperimen
(Lampiran 4).
c. Menentukan tipe soal untuk menguji kemampuan siswa berupa soal
pilihan ganda.
d. Menyusun kisi-kisi soal sesuai dengan aspek pengetahuan (C1), aspek
pemahaman (C2), aspek penerapan (C3), aspek analisis (C4), aspek
evaluasi (C5), aspek mencipta (C6) (Lampiran 5).
e. Menyusun lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar angket
tanggapan siswa dan guru serta kinerja guru.
f. Analisis uji coba perangkat tes, uji coba perangkat tes ini untuk
mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya
pembeda soal. Selanjutnya melakukan analisis uji coba untuk
menentukan butir soal yang akan digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa (Lampiran 6 dan 7).
1

g. Menentukan soal-soal yang memenuhi syarat yang akan dijadikan post


test berdasarkan data poin (f).
h. Menyusun soal-soal yang memenuhi syarat yang akan dijadikan post-
test ( Lampiran 8 dan 9).
3.5.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan memberi perlakuan pada siswa kelas VII yang
dijadikan subyek penelitian. Pada tahap ini dilakukan kegiatan penelitian yang
telah direncanakan yaitu melakukan proses-proses pembelajaran pada kelas
eksperimen melalui pembelajaran menggunakan lembar kerja siswa (LKS)
berbasis Guided Inquiry dan melakukan proses pembelajaran pada kelas kontrol
dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Langkah-langkah tahap
pelaksanaan penelitian di kelas eksperimen menggunakan LKS berbasis Guided
Inquiry adalah sebagai berikut:
(1) Guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi pokok yang akan
diajarkan,
(2) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil masing-masing terdiri
atas 5 siswa.
(3) Guru membagikan LKS berbasis Guided Inquiry dan menjelaskan kepada
siswa tugas yang harus dilakukan yaitu kegiatan pengamatan, dan percobaan.
(4) Guru membimbing siswa saat melakukan kegiatan pengamatan, dan
percobaan dan menyimpulkan hasil pengamatan dan percobaan serta memberi
kesempatan kepada siswa untuk mempelajari dan bertanya mengenai materi
yang belum dimengerti,
(5) Pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran yang
dilakukan observer.
Pada kelas kontrol digunakan model konvensional (ceramah dan tanya
jawab) disertai dengan media presentasi power point. Langkah-langkah tahap
pelaksanaan penelitian di kelas kontrol adalah sebagai berikut:
(1) Guru melakukan ceramah di depan kelas dengan menggunakan media yang
tersedia yaitu LCD dan buku yang tersedia serta mengguakan LKS yang
tersedia dari sekolah tersebut,
2

(2) Guru menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu
mengamati gambar/video,
(3) Siswa duduk dan mendengarkan penjelasan guru,
(4) Siswa menulis mencatat apa yang disampaikan oleh guru,
(5) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa juga menanyakan hal-
hal yang belum diketahui apabila ada konsep yang belum dimengerti,
(6) Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama mengenai pembelajaran yang
sudah dilaksanakan,
(7) Pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran yang
dilakukan oleh observer.
3.5.3 Tahap Pengambilan Data
Pengambilan data berupa hasil belajar siswa (pengetahuan), nilai LKS
(psikomotorik), hasil observasi aktivitas siswa, angket tanggapan siswa dan guru.
3.5.4 Tahap Analisis Data
Tahap analisis yang dilakukan adalah menganalisis data hasil penelitian
yaitu kemampuan kognitif, psikomotorik dan aktivitas siswa kedua sampel serta
tanggapan siswa dan guru terhadap pembelajaran LKS berbasis guided inquiry.
Pada tahap analisis ini diperoleh data yang dapat menjawab hipotesis penelitian
yang telah ditentukan.
3.6 Data dan Cara Pengumpulan Data
3.6.1 Sumber data
Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs NU Ungaran tahun
ajaran 2014/2015.
3.6.2 Jenis data
Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa dan aktivitas siswa, respon siswa
dan guru melalui angket setelah pembelajaran berakhir.
3.6.3 Cara pengumpulan data
1) Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa diperoleh dari hasil penilaian hasil,
tugas LKS dan evaluasi akhir (nilai posttest).
2) Data tentang keaktifan dalam proses pembelajaran diambil dengan lembar
observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
2

3) Data tentang tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran diambil dengan


lembar angket tanggapan siswa diakhir pembelajaran.
4) Data tentang tanggapan guru terhadap penerapan pembelajaran diambil
melalui lembar angket tanggapan setelah aktivitas pembelajaran.
Adapun teknik pengumpulan data dapat diperinci pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Data dan Instrumen
Data yang
Jenis Instrumen Data Waktu Pengambilan
dikumpulkan
Hasil belajar
siswa dalam Tes obyektif
Nilai posttest Akhir pembelajaran
ranah berupa soal
kemampuan pilihan ganda
kognitif dan
LKS Nilai LKS Saat pembelajaran
psikomotorik
Isian data hasil Pada saat
Aktivitas Lembar Observasi observasi pembelajaran
Hasil angket
Angket berupa
Tanggapan siswa tanggapan Akhir pembelajaran
check list
siswa
Hasil angket
Angket berupa
Tanggapan Guru check list tanggapan Akhir pembelajaran
guru

3.7 Analisis Instrumen


Analisis perangkat tes merupakan analisis untuk mengetahui; validitas,
reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda soal, dilakukan penghitungan
sebagai berikut :
3.7.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu
menunjukkan apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel
yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2010). Validitas soal bentuk pilihan ganda
menggunakan rumus korelasi poin biserial.
2

M p  Mtp
rpbis  Stq

Keterangan:

rpbis = koefisien korelasi poin biserial


M p = rerata skor siswa yang menjawab benar
Mt = rerata skor siswa total
p = proporsi skor siswa yang menjawab benar
q = proporsi skor siswa yang menjawab salah (1-p)
St = standar deviasi total (Arikunto, 2012)
Jika rpbis > rTabel, butir soal dinyatakan valid.
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Validasi Soal
No. Nomor Soal Jumlah Soal Kriteria
1. 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 31 Valid
19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27,29,30, 31,
32, 34, 35, 36, 37, 38, 39,
2. 3, 9, 10, 11, 12, 26, 28, 33, 40 9 Tidak Valid

Setelah dianalisis, harga rxy dari 20 soal lebih tinggi dari rTabel (0,361).
soal tersebut dinyatakan valid karena rpbis > rTabel (𝘢 = 5%) (Lampiran 9, 10,
dan 11).
3.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010). Reliabilitas soal pilihan ganda
dapat dihitung dengan rumus K-R 21.

𝑘 𝑀(𝑘 − 𝑀)
𝑟11 = [ ] [1 − ]
𝑘−1 𝑘. 𝑉𝑡

Keterangan :
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
k = banyaknya butir soal
2

∑F
𝑀= = rerata skor total
𝑁
(∑ 𝑦)2
∑ F2−
𝑉 �= 𝑁 = Varians total
𝑁

Setelah r11 diketahui, kemudian dibandingkan dengan harga rTabel. Jika r11
> rTabel, maka instrumen tersebut reliabel (Arikunto, 2012).
Tabel 3. 3 Interpretasi Koefisien Reliabilitas Soal
Koefisien Reabilitas (r) Interpretasi
0,80 < r ≤ 1,00 Sangat
tinggi 0,60 < r ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < r ≤ 0,60 Sedang
0,20 < r ≤ 0,40 Rendah
0,00 ≤ r ≤ 0,20 Sangat
rendah
r negatif Tidak reliabel
Hasil uji reliabilitas tes diperoleh r11=0,8805 sementara rTabel = 0,361
sehingga instrumen soal tersebut reliabel dengan kategori sangat tinggi (r11 > rTabel)
(Lampiran 9, 10, dan 11).
3.7.3 Tingkat Kesukaran
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut
indeks kesukaran (difficulty index). Indeks kesukaran dinyatakan dengan bilangan
antara 0 - 1. Taraf kesukaran untuk soal bentuk objektif, digunakan rumus:

B
P=
JS

Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal


Rentang Kriteria
0,00 - 0,30 Sukar
0,31 - 0,70 Sedang
0,71 - 1,00 Mudah

(Arikunto, 2012)
2

Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran Soal


No. Nomor Soal Jumlah Soal Kriteria
1. 37, 38, 39, 40 4 Sukar
2. 1, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 18, 19, 23, 24, 20 Sedang
26, 28, 29, 31, 33, 34.
3. 2, 3, 5, 12, 15, 16, 17, 20, 21, 22, 25, 27, 30, 16 Mudah
32, 35, 36.

Berdasarkan hasil analisis, didapatkan sebanyak 16 dari 40 soal masuk


dalam kategori mudah, sedangkan 20 soal lainnya termasuk dalam tingkatan
sedang, dan 4 soal sisanya termasuk kategori sukar (Lampiran 9, 10, dan 11).
3.7.4 Daya Pembeda
Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang dapat menjawab soal dengan siswa yang tidak
dapat menjawab soal. Untuk menghitung daya beda soal menggunakan rumus
berikut:
BA BB
DP = − = PA − PB
JA JB
Keterangan:
DP = daya pembeda
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab
benar Tabel 3.6 Klasifikasi daya pembeda soal
Rentang Kriteria
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 sangat baik
Negatif sangat jelek
(Arikunto, 2012).
2

Soal yang digunakan adalah soal yang memiliki nilai deskriminasi 0,41 soal
dianggap baik (Arikunto, 2012).
Tabel 3.7 Hasil perhitungan daya pembeda soal
No. Nomor Soal Jumlah Soal Kriteria
1. 4, 22, 24, 25, 29, 34, 36, 37, 38, 39. 10 Baik
2. 1, 2, 5, 6, 7, 8, 12, 13, 14, 15 16, 17, 18, 24 Cukup
19, 20, 21, 23, 26, 30, 31, 32, 33, 35, 40.
3. 3, 9, 10, 27. 4 Jelek
4. 11, 28 2 Sangat Jelek

Berdasarkan hasil analisis didapatkan 12 soal masuk dalam kategori sangat


baik, 5 soal kategori baik, 17 soal kategori cukup, 4 soal masuk dalam kategori
jelek dan 2 soal termasuk kategori sangat jelek (Lampiran 9, 10, dan 11).
3.7.5 Penentuan Soal Tes
Soal yang dipakai untuk tes kemampuan kognitif merupakan soal yang
memenuhi kriteria validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda
yang ditentukan. Selain itu, pengambilan soal juga memperhatikan indikator yang
ditentukan untuk tes hasil belajar dalam kemampuan kognitif. Setiap indikator
harus ada soal yang mewakili, sehingga kemampuan siswa pada indikator yang
ditentukan dapat diukur melalui soal yang dipilih. Berdasarkan pertimbangan
tersebut, diambil 30 soal untuk soal posttest (Lampiran 8 dan 11).
3.8 Metode Analisis Data
3.8.1 Analisis Data Tahap Awal
Analisis tahap awal dilakukan untuk membuktikan bahwa kelas
eksperimen dengan kelas kontrol berangkat dari titik tolak yang sama. Data yang
digunakan untuk menganalisis pada tahap awal ini adalah nilai Ulangan Tengah
Semester (UTS) genap kelas VII B dan kelas VII C MTS NU Ungaran tahun
ajaran 2014/2015. Analisis ini meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
3.8.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya data
awal yang akan dianalisis sehingga kesimpulan yang diambil tidak menyimpang
dan dapat dipertanggungjawabkan. Uji statistik yang digunakan adalah chi-
kuadrat dengan rumus:
2

(k f 0  f h
2  )
 i1
fh
Keterangan:
χ 2 = Chi-kuadrat
f0 = frekuensi yang diperoleh dari data
penelitian fh = frekuensi yang diharapkan
k = banyaknya kelas interval

Taraf signifikansinya adalah 5% dengan derajat kebebasan dk=k-1.


Kriteria kenormalannya adalah jika χ2hitung χ2Tabel maka data tersebut berdistribusi
normal (Sugiyono, 2010).
Setelah melalui perhitungan, x2hitung nilai UTS genap kelas VII B sebesar
6,40. Data tersebut berdistribusi normal, karena χ 2hitung χ2Tabel (6,40 11,07).
Sementara itu, x2 hitnilai UTS genap kelas VII C sebesar 9,16. Data tersebut
berdistribusi normal, karena χ2hitung χ2Tabel (9,16 11,07) ( Lampiran 12 dan 13).
3.8.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel
penelitian berangkat dari kondisi yang sama atau homogen. Misalkan dua kelas uji
coba dengan varians σ12 dan σ22, akan diuji untuk hipotesis:
Ho : σ12 = σ22 berarti kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai
varian yang sama.
Ha : σ12 ≠ σ22 berarti kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai
varian yang sama.

Rumus yang
digunakan:
𝑉𝑎𝑟i𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹=
𝑉𝑎𝑟i𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐i𝑙

Kriteria pengujian, jika Jika Fhitung < FTabel dengan dk = k-1 dan taraf
signifikan 5%, maka Ho diterima yang artinya sampel dalam keadaan homogen
2

(Sudjana, 2009). Setelah melalui perhitungan, F hitung sebesar 1,206. Data tersebut
homogen (sama), karena Fhitung < FTabel (1,206 < 1,78) ( Lampiran 14).
3.8.2 Analisis Data Tahap Akhir
3.8.2.1 Analisis Hasil Belajar Siswa
Analisis data akhir bertujuan untuk menjawab hipotesis yang telah
dikemukakan. Data yang digunakan dalam analisis tahap akhir ini adalah hasil
belajar siswa dalam kemampuan kognitif yang diambil dari nilai posstest dan
kemampuan psikomotorik yang diambil dari nilai LKS, data aktivitas siswa baik
kelas eksperimen maupun kelas kontrol dan angket tanggapan siswa dan guru.
Analisis hasil belajar secara kuantitatif untuk nilai tes dan nilai LKS. Hasil belajar
siswa selama proses pembelajaran diperoleh dari nilai LKS ,dan nilai tes evaluasi,
dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Analisis
Jumlah skor diperoleh
𝑁i𝑙𝑎i 𝑡𝑒𝑠 = 𝑥 100%
Skor maksimal

Menghitung hasil belajar

𝐻𝑎𝑠i𝑙 𝑏𝑒𝑙𝑎j𝑎𝑟 (𝑁𝐴) = 1 ( nilai LKS) + 2 ( 𝑛i𝑙𝑎i 𝑡𝑒𝑠𝑡)


3

3.8.2.2 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata


Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk menguji ada tidaknya
perbedaan hasil belajar siswa antara kelas perlakuan dan kelas pembanding. Data
yang diuji yaitu nilai hasil belajar siswa antara kedua kelompok. Berdasarkan
hipotesis yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan hipotesis statistik sebagai
berikut:
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 > µ2
µ1 adalah ketuntasan hasil belajar kelompok eksperimen
µ2 adalah ketuntasan hasil belajar kelompok kontrol
Sesuai dengan hipotesis maka teknik yang digunakan adalah sebagai berikut:
2

𝑥1 − 𝑥2
𝑡=
1 1
𝑆 √𝑛1 + 𝑛2

Rumus untuk menghitung varians yaitu:

2 (n1−1)s12 + (n2−1)s22
S= n1+ n2 −2
(Sudjana 2005)

Keterangan:
x1 = rata-rata nilai kelompok eksperimen
x2 = rata-rata nilai kelompok kontrol
S = Simpangan baku
S 21= Varians Kelas Eksperimen
S 22 = Varians Kelas Kontrol
n1 = jumlah subjek kelas eksperimen
n2 = jumlah subjek kelas kontrol
Jika thitung > tTabel maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
3.8.2.3 Analisis Data Aktivitas Siswa
Analisis data aktivitas siswa dengan menggunakan analisis deskriptif
kualitatif. Data aktivitas siswa dinilai dengan menggunakan lembar observasi
aktivitas siswa dalam kelas. Adapun kriteria aktivitas siswa bisa dilihat pada
Tabel berikut:
Menghitung persentase keaktifan siswa menggunakan rumus:

N
 skor yang
diperoleh
100%

Keterangan:
 skor maksimal
N: persentase keaktifan siswa
∑: jumlah
Tabel 3.8 Kriteria persentase keaktifan siswa
No Persentase Skor (%) Kriteria
1 81< Ps ≤100 Sangat aktif
2 61< Ps ≤80 Aktif
3 41< Ps ≤60 Cukup aktif
4 21< Ps ≤40 Kurang aktif
5 0<Ps≤20 Tidak aktif
2

Keterangan :
Ps = Keaktifan siswa
Keefektifan pembelajaran siswa yang diterapkan antar kelas kontrol dan
kelas eksperimen jika persentase pada kelas eksperimen lebih besar dari kelas
kontrol.
3.8.2.4 Analisis Tanggapan Siswa
Analisis tanggapan siswa, menggunakan deskripsi kualitatif. Tanggapan
siswa penerapan pembelajaran menggunakan LKS berbasis guided inquiry,
pembelajaran dianalisis dengan cara :

P (%)= f/N x 100%

Keterangan:
P =analisis tanggapan
F = banyak responden yang memilih jawaban Ya
N = banyak responden yang menjawab jawaban kuisioner
Penskoran: jawaban Ya diberi skor 1 untuk pernyataan positif, diberi skor 0 untuk
pernyataan negatif.
Jawaban tidak diberi skor 0 untuk pernyataan positif, diberi skor 1 untuk
pernyataan negatif.
Tabel 3.9 Kriteria penilaian tanggapan siswa:
No Persentase Skor Kriteria
1 81,25< Ps ≤100 Sangat baik
2 62,5 < Ps ≤81,25 Baik
3 43,75< Ps ≤62,5 Cukup
4 25 < Ps ≤43,75 Jelek
Keterangan :
Ps = Hasil tanggapan siswa

3.8.2.5 Analisis Tanggapan Guru


Analisis tanggapan guru digunakan data hasil pengisian angket oleh guru.
Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk
3

mengetahui tanggapan guru terhadap pembelajaran dengan langkah- langkah


sebagai berikut:
a. Membuat rekapitulasi hasil kuesioner mengenai tanggapan guru terhadap
kegiatan pembelajaran. Dalam menganalisis data yang berasal dari angket
untuk pilihan “SS” diberi nilai 4, “S” diberi nilai 3, “TS” diberi nilai 2 dan
“STS” diberi nilai 1.
b. Menghitung jumlah jawaban siswa kemudian dianalisis berdasarkan kriteria
penilaian yang telah dibuat dengan rumus sebagai berikut:
𝑛i
Persentase skor = ∑ 𝑥 100%
𝑁
Keterangan
Ps = nilai tanggapan guru
ni = skor yang dicapai
N = skor total
Tabel 3.10 Kriteria Tanggapan Guru
No Persentase Skor Kriteria
1 81,25< Ps ≤100 Sangat baik
2 62,5 < Ps ≤81,25 Baik
3 43,75< Ps ≤62,5 Cukup
4 25 < Ps ≤43,75 Jelek
Keterangan :
Ps = Hasil tanggapan guru
Penerapan pembelajaran menggunakan LKS guided inquiry dapat
dikatakan efektif pada pembelajaran materi keanekaragaman makhluk hidup
apabila memenuhi syarat-syarat:
1. Terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil uji t antara nilai akhir kelas
eksperimen dan kontrol serta persentase aktivitas kelas eksperimen lebih tinggi
daripada kelas kontrol.
2. Lebih dari atau sama siswa dan guru memberi tanggapan yang termasuk
kategori baik.
3

BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Hasil penelitian ini berupa data hasil belajar siswa yaitu aspek
pengetahuan (kognitif) yang diambil dari nilai posttest dan aspek keterampilan
(psikomotorik) diambil dari nilai LKS siswa. Data lain yang diperoleh ialah data
aktivitas siswa, data tanggapan siswa terhadap pembelajaran, dan data tanggapan
guru terhadap pembelajaran.
4.1.1 Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh dari nilai
evaluasi harian dan nilai evaluasi akhir. Nilai evaluasi harian yaitu aspek
psikomotorik diperoleh dari nilai LKS. Nilai LKS diberikan bobot 1 karena
kegiatan belajar dilaksanakan secara berkelompok, sedangkan nilai posttest
diberikan bobot 2 karena dilaksanakan secara individu. Soal posttest yang
diberikan berjumlah 30 soal dalam pilihan ganda dengan 4 opsi jawaban.
Gambaran data aspek kognitif (posttest) setelah pembelajaran dan data aspek
psikomotorik (LKS) dengan berbagai aspek penilaian yang dinilai selama
pembelajaran berlangsung.
Penilaian aspek psikomotorik siswa selama kegiatan dalam LKS dinilai
dari tiga kegiatan yang ada di dalam LKS. Aspek psikomotorik (LKS) terdapat 5
aspek yang dinilai untuk menentukan nilai psikomotorik siswa selama
pembelajaran berlangsung meliputi keterampilan melakukan pengamatan,
keterampilan menalar dan menjawab pertanyaan, keterampilan melakukan
percobaan, keterampilan membuat laporan, dan keterampilan membuat
kesimpulan. Aspek yang memberikan kontribusi tertinggi terhadap nilai
psikomotorik yaitu nilai aspek keterampilan menalar dan menjawab pertanyaan
sedangkan kontribusi terendah terdapat pada aspek keterampilan membuat
laporan. Data semua aspek psikomotorik pada setiap kegiatan dalam LKS
ditunjukkan pada Tabel 4.1.

31
3

Tabel 4.1. Rata-rata nilai psikomotorik siswa setiap aspek selama pembelajaran
materi keanekaragaman makhluk hidup

Aspek yang Kelas eksperimen Kelas kontrol


No.
diamati Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
1 2 3 1 2 3
Keterampilan
1 melakukan 11,4 5,1 4,2 11 5 4,2
pengamatan
Keterampilan
menalar dan
menjawab 11,4 10,8 17,2 11 10,4 16,6
2
pertanyaan
Keterampilan
3 melakukan - 4,2 - - 3,8 -
percobaan
Keterampilan
4 membuat - 7,6 - - 7 -
laporan
Keterampilan
5 membuat 5,6 4,6 5,4 5,4 4,4 5,2
kesimpulan
Nilai akhir
87,39 84,00
LKS
*Data selengkapnya pada Lampiran 17, 18 dan 19
Hasil analisis penilaian psikomotorik antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol menunjukkan bahwa hanya sedikit rentang nilai yang dihasilkan antara
kedua kelas tersebut. Nilai hasil belajar siswa yang dihasilkan oleh data nilai
kognitif siswa memberikan kontribusi yang paling berpengaruh terhadap rata-rata
hasil belajar siswa. Data rekapitulasi hasil belajar siswa secara keseluruhan dapat
dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil belajar siswa pembelajaran keanekaragaman makhluk hidup
menggunakan LKS Berbasis guided inquiry di MTs NU Ungaran

Rata- Rata-
Rata-Rata
Jumlah Nilai Nilai Rata Rata
Kelas Siswa Tertinggi Terendah Hasil
Nilai Nilai
belajar
posttest LKS
Eksperimen 38 89,33 64,00 74,07 87,39 78,51
Kontrol 35 85,67 62,00 69,14 84,00 74,09
*Data selengkapnya pada Lampiran 15, 16, 20 dan 21.
Hasil analisis hasil belajar siswa pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa rata-
rata nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol
3

yang menerapkan pembelajaran ceramah dan menggunakan LKS yang sudah ada.
Berdasarkan perhitungan analisis statistik data hasil belajar siswa menunjukkan
bahwa data berdistribusi normal, karena χ2hitung kelas eksperimen dan kelas kontrol
< χ2Tabel (10,684 & 10,820) < χ2Tabel (11,070) dan homogen, karena Fhitung < FTabel
(1,58 < 1,78) ( Lampiran 22 dan 23).
Data diuji untuk memastikan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih
baik daripada kemampuan kognitif dan psikomotorik kelas kontrol, dengan
statistik menggunakan uji t dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil uji t data hasil belajar siswa pembelajaran keanekaragaman
makhluk hidup menggunakan LKS Berbasis guided inquiry di MTs
NU Ungaran

Kelas Nilai akhir Varians Dk thitung tTabel


Eksperimen 78,51 55,70
71 2,786 1,671
Kontrol 74,09 35,16
*Data selengkapnya pada Lampiran 24.
Hasil perhitungan data diperoleh thitung = 2,786 dengan dk = 71 dan ttabel =
1,671. Karena thitung > ttabel, maka nilai akhir antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol menunjukkan perbedaan yang signifikan pada taraf signifikan 5 %
sehingga hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
4.1.2 Aktivitas Siswa
Penilaian aktivitas siswa dilakukan selama proses pembelajaran materi
keanekaragaman makhluk hidup. Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil
observasi menggunakan lembar obsevasi aktivitas siswa yang dilakukan oleh
observer pada kelas VII B dan VII C MTs NU Ungaran selama proses
pembelajaran (Lampiran 25 dan 26). Data aktivitas siswa digunakan untuk
mengetahui sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Lembar observasi aktivitas siswa yang digunakan untuk menilai keaktifan
siswa mencakup 7 aspek. Aspek memiliki skor tertinggi 4 dan terendah 1.
Keseluruhan aspek direkapitulasi dan dibuat kesimpulan apakah siswa beraktivitas
sangat aktif, aktif, cukup aktif, kurang aktif atau tidak aktif. Rekapitulasi hasil
observasi aktivitas siswa menggunakan LKS berbasis guided inquiry disajikan
pada Tabel 4.4 dan 4.5.
3

Tabel 4.4. Hasil aktivitas siswa selama pembelajaran keanekaragaman makhluk


hidup di MTs NU Ungaran

Kelas Eksperimen Kelas kontrol


No Aspek yang diamati Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan
1 2 1 2
Memperhatikan dan
1. mendengarkan 3,59 3,73 3,74 3,79
penjelasan guru
Aktivitas dalam 3,01 3,04 2,01 2,23
2. bertanya
Aktivitas dalam
3. menjawab 3,56 3,66 3,50 3,37
pertanyaan
Aktivitas siswa
4. mengemukakan 2,81 2,86 1,80 2,03
pendapat
Membuat catatan 3,50 3,50 3,56 3,56
5. materi
Aktivitas diskusi 3,26 3,27 3,06 3,09
6. dan kerjasama tim
Aktivitas siswa
7. dalam menghargai 3,31 3,27 2,80 3,06
pendapat teman
*Data selengkapnya pada Lampiran 25 dan 26
Hasil aktivitas siswa selama pembelajaran setiap aspek menunjukkan bahwa
aktivitas kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai sedikit rentang
perbedaan, kecuali pada aspek “aktivitas siswa mengemukakan pendapat” yang
menunjukkan hasil yang jauh berbeda antara kedua kelas. Aspek yang
menunjukkan aktivitas kelas kontrol lebih tinggi daripada kelas ekperimen yaitu
aspek “memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru” dan aspek “membuat
catatan materi”. Aspek yang mempunyai rentang hasil yang berbeda antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol yaitu aspek “aktivitas dalam bertanya”. Persentase
aktivitas siswa secara keseluruhan disajikan pada Tabel 4.5.
3

Tabel 4.5. Hasil rekapitulasi aktivitas siswa selama pembelajaran keanekaragaman


makhluk hidup di MTs NU Ungaran

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2
Kriteria ∑ ∑ Kriteria ∑ ∑
% % % %
siswa siswa siswa siswa
Sangat Sangat
28 73% 30 79% 7 20% 6 17%
aktif aktif
Aktif 8 21% 6 16% aktif 23 66% 27 77%
cukup cukup
1 3% 2 5% 5 14% 2 6%
aktif aktif
kurang kurang
1 3% 0 0 0 0 0 0
aktif aktif
tidak tidak
0 0 0 0 0 0 0 0
aktif aktif
% 82% 83% 73% 75%
Rata-
82,5% (sangat aktif) 74% (aktif)
rata
*Data selengkapnya pada Lampiran 27 dan 28.
Berdasarkan Tabel 4.5 terdapat perbedaan kriteria antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol dengan kriteria dari sangat aktif sampai tidak aktif dalam dua
pertemuan. Aktivitas siswa kelas eksperimen pada pertemuan pertama terdapat
seorang siswa dengan kriteria kurang aktif sedangkan pada kelas kontrol tidak
terdapat siswa yang mempunyai kriteria kurang aktif. Keseluruhan rekapitulasi
aktivitas siswa rata-rata pada kelas eksperimen mencapai kriteria aktivitas sangat
aktif dengan rata-rata persentase 82,5%, sedangkan kelas kontrol mencapai
kriteria aktif dengan rata-rata persentase 74%. Hal ini menunjukkan aktivitas
siswa kelas eksperimen lebih baik daripada aktivitas siswa kelas kontrol.
4.1.3 Analisis Angket Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran
Data tanggapan siswa diperoleh dengan memberikan lembar angket yang
berisi 8 butir pernyataan tentang pembelajaran yang diterapkan guru dan diisi oleh
siswa setelah mengerjakan tes evaluasi pada akhir pertemuan. Analisis tanggapan
siswa dilakukan untuk mengetahui sejauh mana respon siswa terhadap
pembelajaran menggunakan LKS berbasis guided inquiry dalam materi
keanekaragaman makhluk hidup yang telah diterapkan. Lembar angket memiliki
3

tingkatan respon “ya” dan “tidak”. Hasil jawaban siswa terhadap angket disajikan
pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Tanggapan siswa pada pembelajaran keanekaragaman makhluk hidup
menggunakan LKS berbasis guided inquiry di MTs NU Ungaran

Jawaban Presentase
No Pernyataan
Ya Tidak %
Saya tertarik mengikuti proses pembelajaran
1 keanekaragaman makhluk hidup 37 1 97%
menggunakan LKS Berbasis Guided Inquiry
Saya memahami materi keanekaragaman
2 makhluk hidup menggunakan LKS Berbasis 27 11 71%
Guided Inquiry
Penggunaan LKS Berbasis Guided Inquiry
memotivasi saya untuk mengikuti
3 37 1 97%
pembelajaran keanekaragaman makhluk
hidup
4 Saya menyukai suasana pembelajaran saat 34 4 89%
menggunakan LKS Berbasis Guided Inquiry
Penggunaan LKS Berbasis Guided Inquiry
5 memudahkan saya saat menemukan konsep 38 0 100%
secara mandiri
Penggunaan LKS Berbasis Guided Inquiry
6 meningkatkan aktivitas saya dalam 37 1 97%
pembelajaran
Materi yang disampaikan lebih mudah
7 dipahami dengan menggunakan LKS 29 9 76%
Berbasis Guided Inquiry
Penggunaan LKS Berbasis Guided Inquiry
8 perlu digunakan dalam materi 35 3 92%
keanekaragaman makhluk hidup
Rata-rata tanggapan siswa 90 %
*Data selengkapnya pada Lampiran 29 dan 30.
Berdasarkan hasil analisis tanggapan siswa menunjukkan bahwa siswa
mempunyai tanggapan baik terhadap pembelajaran menggunakan LKS berbasis
guided inquiry pada materi keanekaragaman makhluk hidup. Ada 2 aspek yang
mempunyai kriteria kurang dari 80%, yaitu aspek “Saya memahami materi
keanekaragaman makhluk hidup menggunakan LKS Berbasis Guided Inquiry”
dan aspek “Materi yang disampaikan lebih mudah dipahami dengan menggunakan
3

LKS Berbasis Guided Inquiry” tetapi secara klasikal rata-rata tanggapan siswa
mencapai 90 %.
4.1.4 Analisis Angket Tanggapan Guru terhadap Pembelajaran
Tanggapan guru terhadap pembelajaran materi keanekaragaman makhluk
hidup dengan menggunakan LKS berbasis guided inquiry diperoleh dari lembar
angket. Data tanggapan guru menunjukkan bahwa guru sangat setuju
penggunaaan LKS berbasis guided inquiry dalam pembelajaran materi
keanekaragaman makhluk hidup. Berdasarkan data juga diperoleh bahwa guru
menyatakan setuju jika penggunaan LKS tersebut dapat mengoptimalkan kualitas
pembelajaran sehingga kompetensi dapat dicapai oleh siswa karena selain
meningkatkan hasil belajar siswa baik dari ranah kognitif maupun psikomotorik.
Selain itu, penggunaan LKS berbasis guided inquiry dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa.
Berdasarkan hasil angket secara keseluruhan diketahui bahwa
pembelajaran yang menggunakan LKS berbasis guided inquiry sangat baik
diterapkan dalam pembelajaran dengan persentase skor mencapai 82,14 %
(Lampiran 31 dan 32).
4.2 Pembahasan
Hasil belajar siswa diperoleh dari nilai evaluasi harian dan nilai evaluasi
akhir. Nilai evaluasi harian yaitu aspek psikomotorik diperoleh dari nilai LKS.
Hasil nilai evaluasi akhir aspek kognitif siswa diperoleh dari hasil posttest. Nilai
LKS diberikan bobot 1 karena kegiatan belajar dilaksanakan secara berkelompok,
sedangkan nilai posttest diberikan bobot 2 karena dilaksanakan secara individu.
Hasil belajar siswa pada aspek psikomotorik menunjukkan rata-rata
menghasilkan data yang kurang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Penilaian hasil posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai untuk memperoleh hasil belajar
siswa. Materi yang dibahas dan urutan materinya sama. Hasil belajar yang
mempunyai kontribusi paling tinggi yaitu nilai kognitif siswa yang membuat nilai
hasil belajar siswa menjadi lebih baik dari kelas kontrol. Nilai posttest siswa yang
diberi perlakuan pembelajaran aktif (praktikum) meningkat secara signifikan
3

dibandingkan dengan siswa yang diberi perlakuan pembelajaran pasif (ceramah)


(Slish, 2005)
Penilaian aspek psikomotorik siswa selama kegiatan dalam LKS dinilai
dari tiga kegiatan yang ada di dalam LKS. Aspek yang dinilai dalam LKS
meliputi keterampilan melakukan pengamatan, keterampilan menalar dan
menjawab pertanyaan, keterampilan melakukan percobaan, Keterampilan
membuat laporan, dan keterampilan membuat kesimpulan. Aspek yang memiliki
nilai kontribusi paling tinggi yaitu nilai aspek keterampilan menalar dan
menjawab pertanyaan sedangkan nilai yang terendah terdapat pada aspek
keterampilan membuat laporan. Hal tersebut karena dalam pembelajaran siswa
mengerjakan sesuai dengan pengalaman secara nyata di lingkungan luar kelas
yang sudah siswa dapat ketika melakukan pembelajaran. Cara belajar eksploratif
di luar kelas dengan mempelajari suatu fenomena nyata dapat meningkatkan
pemahaman siswa tentang suatu konsep dan meningkatkan daya tahan
pemahaman tersebut (informasi) dalam pikiran siswa (Muslich 2009).
Hasil belajar siswa secara keseluruhan dapat ditunjukkan dengan adanya
perbedaan antara hasil nilai akhir antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji t, maka dapat dilihat bahwa ada
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Perbedaan hasil belajar tersebut menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih baik
dibandingkan kelas kontrol, sehingga pembelajaran menggunakan LKS berbasis
guided inquiry pada materi keanekaragaman makhluk hidup di MTs NU Ungaran
efektif untuk diterapkan. Pembelajaran berbasis guided inquiry berpengaruh nyata
terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif karena LKS berbasis inkuiri berisi
kegiatan untuk melakukan pengamatan dan dan praktikum sederhana yang dapat
membantu siswa menemukan konsep sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa
meningkat (Rofa, 2012).
Penggunaan pembelajaran inkuiri menyatakan bahwa pembelajaran
tersebut membuat siswa tertarik untuk menemukan hipotesa (jawaban) melalui
hasil percobaan. Pembelajaran menggunakan LKS berbasis guided inquiry, siswa
dihadapkan pada suatu fenomena atau permasalahan yang disajikan dalam LKS,
3

dari situlah muncul rumusan permasalahan. Siswa diberi kesempatan untuk


merencanakan prosedur yang akan dilakukan sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya, kemudian menyelidiki dan mengorganisasi data yang diperoleh,
menganalisis eksplorasi, menjelaskan hingga diberi kesempatan untuk
mengembangkan dan memantapkan pemahamannya sendiri tentang konsep serta
menerapkannya dalam situasi nyata (Manzoor, 2009).
Pembelajaran menggunakan LKS berbasis Guided Inquiry lebih efektif
diterapkan daripada menggunakan metode konvensional (ceramah). Hal ini karena
dalam proses pembelajaran siswa tidak hanya duduk dan mendengarkan
penjelasan dari guru akan tetapi, siswa terlibat aktif dalam melakukan proses
pembelajaran dengan panduan mengerjakan LKS tersebut. LKS didesain untuk
mengarahkan siswa dalam melakukan serangkaian kegiatan ilmiah melalui
pengamatan dan percobaan sederhana. Proses pembelajaran yang telah dilakukan
menjadikan siswa terlibat secara langsung dengan melakukan interaksi dengan
lingkungan, sehingga dalam prosesnya siswa dapat memperoleh konsep materi
secara mantap. Proses pembelajaran yang sedang berlangsung tersebut
menjadikan siswa mendapatkan memori pengetahuan lebih kuat dan tidak mudah
hilang. Penggunaan LKS berbasis inkuiri mampu mempermudah siswa dalam
memahami materi karena LKS dapat merangsang aktivitas dan kreativitas dengan
dilengkapi kegiatan pengamatan dan percobaan (Assalma, 2013).
Data lain yang menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan LKS
berbasis guided inquiry lebih baik dapat dilihat dari ativitas siswa. Berdasarkan
data aktivitas siswa yang diukur dengan lembar kinerja aktivitas siswa
menunjukan hasil rata-rata aktivitas (sangat aktif) pada kelas eksperimen, dan
rata-rata aktivitas (aktif) pada kelas kontrol. Berdasarkan data aktivitas siswa
antara kedua kelas tersebut menunjukan aktivitas yang sama-sama aktif, tetapi
rata-rata aktivitas kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Hal
tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan LKS berbasis guided
inquiry lebih mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran (pengamatan dan
percobaan) dari pada pembelajaran yang hanya menggunakan LKS yang sudah
ada dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
4

Pada kelas eksperimen aktivitas pada saat pertemuan pertama


pembelajaran terdapat satu orang siswa yang mempunyai indeks aktivitas kurang
aktif. Hal tersebut karena menurut guru kondisi anak tersebut mempunyai
kepribadian yang tertutup sehingga susah untuk bersosialisasi dengan hal-hal yang
dianggap baru. Setelah pertemuan ke 2 siswa tersebut sudah mulai berani
berinteraksi dengan suasana pembelajaran yang diterapkan sehingga nilai
aktivitasnya menjadi lebih baik.
Aktivitas siswa pada kelas eksperimen secara klasikal menunjukkan
kategori sangat aktif. Hal ini ditunjukkan dari kegiatan pembelajaran dengan
melakukan pengamatan dan percobaan sederhana sehingga siswa lebih
bersemangat dan memotivasi dirinya untuk mengembangkan rasa ingin tahunya
terhadap materi yang sedang dipelajari dengan cara berinteraksi secara langsung
melalui lingkungan di sekitarnya. Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran
yang melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan konsep, prinsip, teori dan
model. Alasan yang diambil karena dalam pembelajaran inkuiri untuk LKS
menggunakan langkah-langkah yang ada dalam pembelajaran sesuai dengan
bahan ajar yang serta sesuai dengan karakteristik siswa yang masih baru
menerima model pembelajaran konstruktivis (Sujudi, 2011).
Data pendukung yang menunjukkan pembelajaran menggunakan LKS
berbasis guided inquiry dikatakan lebih baik diperoleh dari hasil tanggapan siswa
dan guru. Analisis tanggapan siswa dilakukan dengan penyebaran angket. Hasil
angket yang telah diisi menunjukan bahwa siswa mempunyai tanggapan baik dan
tertarik terhadap pembelajaran menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada
materi keanekaragaman makhluk hidup. Aspek tanggapan siswa yang
memperoleh indeks persentase 100 % adalah mengenai tanggapan siswa dalam
menemukan konsep setelah menggunakan LKS berbasis guided inquiry. Hal ini
sesuai tujuan dari pembelajaran inkuiri yaitu siswa dapat menemukan konsepnya
sendiri setelah melaksanakan pembelajaran menggunakan LKS tersebut. Aspek
yang memiliki tanggapan paling rendah sebesar 71 % yaitu mengenai pemahaman
materi dengan menggunakan LKS dalam pembelajaran. Aspek tersebut
mendapatkan kriteria paling rendah karena dalam memahami materi siswa harus
4

menemukan konsep secara mandiri terlebih dahulu dengan tingkat kemampuan


siswa yang berbeda-beda.
Penggunaan LKS berbasis guided inquiry efektif diterapkan pada materi
keanekaragaman makhluk hidup di MTs NU Ungaran. Selain itu, berbagai
aktivitas tersebut siswa juga menjadikan siswa merasa senang apabila LKS
digunakan saat pembelajaran karena membuat siswa mengerti cara merancang
percobaan dan pengamatan dengan langkah percobaan yang sederhana, mudah
dipahami, dan mudah dilaksanakan (Wulandari, 2012).
Efektivitas pembelajaran menggunakan LKS berbasis inkuiri terhadap hasil
belajar siswa juga dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya motivasi, antusiasme
dan ketertarikan siswa terhadap kegiatan belajar. Hal tersebut sejalan dengan
tanggapan siswa yang menyatakan bahwa siswa menyukai suasana saat
pembelajaran dan termotivasi untuk belajar lebih baik. Suasana pembelajaran di
luar kelas membuat siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran karena
siswa dibebaskan belajar lewat lingkungan secara bebas sehingga siswa tidak
merasa bosan dan malas karena pembelajaran dilakukan secara terbuka dan luas
(Tahe, 2013).
Suasana pembelajaran yang menyenangkan pada kegiatan pengamatan dan
praktikum dapat menjadikan siswa yang pasif menjadi aktif dan dengan keaktifan
siswa yang tinggi dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa dalam belajar
(Santiningtyas, 2012). Hal tersebut juga sesuai dengan hasil tanggapan siswa yang
menunjukkan bahwa siswa antusias untuk mengikuti pembelajaran dan menyukai
suasana pembelajaran.
Berdasarkan hasil angket yang sudah diisi guru juga menunjukkan bahwa
guru sangat tertarik pada pembelajaran menggunakan LKS berbasis guided
inquiry. Beberapa tanggapan guru yang lain menyatakan sangat setuju bahwa
materi yang diajarkan dengan menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada
materi keanekaragaman sudah mencakup semua indikator yang ada dan sudah
sesuai SK dan KD.
Kelemahan dari pembelajaran ini menurut guru yaitu memerlukan
persiapan yang cukup lama dan matang untuk membuat LKS serupa yang akan
4

digunakan dalam pembelajaran materi IPA lainnya. Menurut guru hambatan


dalam penerapan pembelajaran menggunakan LKS ini adalah pengkondisian
siswa selama melakukan pengamatan dan percobaan karena masing-masing siswa
mempunyai karakter yang berbeda-beda dan persiapan dalam merancang LKS
berbasis guided inquiry membutuhkan waktu persiapan yang cukup.
Berdasarkan hasil angket secara keseluruhan bahwa guru tertarik untuk
menerapkan pembelajaran mengunakan LKS berbasis guided inquiry karena dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Pembelajaran tersebut dapat
membantu pemahaman dan penguasaan pada materi keanekaragaman makhluk
hidup, sehingga hasil belajar menjadi lebih baik yang menunjukkan bahwa LKS
dapat membantu guru dalam memfasilitasi siswa untuk meningkatkan aktivitas
membaca, berpikir, mengembangkan keterampilan proses dan berkolaborasi, serta
berdasarkan keterampilan proses juga dapat mendukung pengetahuan tentang
keterampilan proses (Karsli & Sahin, 2009).
Pembelajaran menggunakan LKS berbasis guided inquiry tersebut efektif
untuk diterapkan karena siswa menyukai pembelajaran yang menarik, dan tidak
terkesan monoton serta membosankan yang menunjukkan bahwa LKS berbasis
inkuiri terbimbing yang dikembangkan mendapatkan respon yang positif dari
siswa dan guru (Wahyuningsih, 2014).
Berdasarkan data yang telah diperoleh menunjukkan bahwa pembelajaran
menggunakan LKS berbasis guided inquiry efektif untuk diterapkan, akan tetapi
masih ada beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki sebagai acuan bagi
penelitian lainnya. Kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini diantaranya terkait
pengambilan data nilai LKS siswa yang hanya mengambil nilai siswa secara
berkelompok sehingga dikhawatirkan belum bisa mengukur nilai dari masing-
masing siswa.
Penilaian pada saat mengerjakan pengamatan dan percobaan cenderung
menjadi nilai kelompok, sehingga kemampuan masing-masing individu dalam
mengerjakan LKS tidak terekam. Penilaian kelompok tidak dapat menggambarkan
kemampuan masing-masing individu. Selain itu, kelemahan dari kerja kelompok
adalah jika ada siswa yang pasif dan titip nama pada kelompoknya yang
4

menyebabkan tingkat pemahaman yang diperoleh berbeda, sehingga nilai individu


yang diperoleh lebih rendah dari nilai yang diperoleh secara berkelompok (Tanta
2010).
Ada beberapa kendala yang ditemui dalam kegiatan penggunaan LKS yaitu
kesulitan dalam mengawasi siswa ketika berada di lapangan secara bersamaan.
Sebelum melakukan pengamatan di lapangan diperlukan pengarahan dan
memberikan tanggung jawab kepada ketua kelompok untuk mengkondisikan
masing-masing kelompoknya, sehingga pembelajaran dapat berlangsung sesuai
dengan yang direncanakan.
Kelemahan lain dalam penelitian ini yang perlu diperhatikan adalah tekait
materi pembelajaran yang hanya penggunaan LKS disesuaikan dengan
pembelajaran pada materi keanekaragaman makhluk hidup. Penelitian ini perlu
dikembangkan lebih lanjut mengenai materi, karakter siswa dan kondisi
lingkungan yang berbeda.
BAB 5
PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dta dan pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa pembelajaran menggunakan LKS berbasis guided inquiry
efektif terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi keanekaragaman
makhluk hidup di MTs NU Ungaran.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
menyarankan:
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pembelajaran menggunakan
LKS berbasis guided inquiry terhadap hasil belajar siswa dan aktivitas siswa
pada materi, siswa, dan kondisi lingkungan yang berbeda untuk bahan
pertimbangan sehingga diperoleh informasi lebih banyak tentang
penerapannya dalam pembelajaran.
2. Perlu adanya persiapan dan perencanaan yang lebih matang dari guru
sebelum melaksanakan pembelajaran menggunakan LKS berbasis guided
inquiry.
3. Pengambilan data hasil kinerja kelompok dalam mengerjakan LKS
hendaknya secara individu sehingga dapat mengukur nilai hasil belajar siswa
secara akurat sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa. .

444
4

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Assalma, NE. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Dengan Pendekatan


Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) Dan Berwawasan Salingtemas.
J.Biol.Educ. 2(1)

Astuti, Y & Setiawan. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis
Pendekatan Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Kooperatif Pada Materi
Kalor. Jurnal Pendidikan Ipa Indonesia 2 (1) (2013) 88-92.

Bruce, C. 2001. Teaching Science: The Inquiry Process and Engaging in Inquiry.
(Online).(http://www.isrl.uiuc.edu/~chip/teach/resources/D_Process.sht ml,
diakses pada tanggal 24 Mei 2014).

Damayanti, D.S., Nur N., & Eko S.K. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa
(LKS) Dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Untuk Mengoptimalkan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Listrik Dinamis SMA Negeri 3
Purworejo Kelas X Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Radias 3 (1) (2013).

Darsono, M. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang.

Devi, P. K. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk Guru SMP. Jakarta:


PPPPTK IPA.

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rajagrafindo


Persada.

Faizanah, L. 2005. Pemanfaatan Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk
Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di
SMP Negeri 3 Malang. Skripsi. Malang: Fakultas Tarbiyah Universitas Islam
Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

Gulo, W. 2002. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta. Penerbit Grasindo.

Hamalik, O. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Joyce, B & Weil M. 1992. Models of Teaching (Fourth Edition). Massachussets:


Allyn and Bacon Publishing Company.

454
4

Karsli, F & Sahin, C. 2009. Developing Worksheet Based on Science Prosess Skills:
Factors Affecting Solubility. Journal Asia-Pasific Forum on Science Learning
and Teaching, 10 (1): 1-12.

Kaymakcy, S. 2012. A Review of Studies on Worksheet in Turkey. Journal of US-


China Education, 57.

Kuhlthau, C & Todd, D. 2007. Guided Inquiry: A framework for learning through
school librariesin 21st century schools. New Jersey: CISSL. (Jurnal Online).
(http://cissl.-scils.rutgers.edu/guided inquiry/introduction.-html.htm, diakses
tanggal 7 Juni 2014).

Kusnarti, A. 2009. Efektivitas Penerapan Metode Tutor Sebaya pada Pembelajaran


Konsep Sistem Saraf (Skripsi). Semarang: Unnes.

Manzoor, A.K. 2009. Teaching of heat and temperature by hypothetical inquiry


approach: A sample of Inquiry teaching. Journal Of Pysics Teacher Education
Online. Vol. 5 (2): 43-64.

Muslich, M. 2009. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Dasar Pemahaman


dan Pengembangan. Jakarta: Bumi aksara.

Muijs, D. & Reynolds D. (2009). Effective Teaching, (Teori dan Aplikasi).


Yogyakarta.: Pustaka Pelajar.

Norcahyo, T. 2010. Keefektifan Gambar Karikatur pada Pembelajaran Sistem Gerak


Manusia (skripsi). Semarang: Unnes.

Prastowo, A. 2012. Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif: menciptakan


metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Yogyakarta: Diva
press.

Rofa, N., Maridi, & Joko A. 2012. Strategi Pembelajaran Guided Inquiry dan Demonstrasi
Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten Tahun Pelajaran
2011/2012. Jurnal Pendidikan Biologi 3 (1) (2012).

Rohaeti, E., Widjajanti E, & Padmaningrum, R. T. 2012. Pengembangan Lembar


Kerja Siswa (LKS) Mata Pelajaran Sains Kimia Untuk SMP Kelas VII, VIII,
Dan IX. Artikel penelitian.

Ruseno, A. 2005. Metode pembelajaran tutor teman sebaya meningkatkan hasil


belajar berdasr regulasi-diri, the effectiveness of peer tutoring method on self-
regulated learning. Jurnal Penelitian 5(1):17-27.
4

Saiful. 2009. Belajar IPA untuk Kelas VII SMP/MTS. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

Santiningtyas. 2012. Pengaruh Outdoor Learning Berbasi Inkuiri terhadap Hasil


Belajar Materi Ekosistem. Unnes.J.Biol.Educ. Vol. 2 2012.

Saptono, S. 2009. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang. Universitas Negeri


Semarang.

Slish D. 2005. Assessment of the use of the Jigsaw method and Active Learning in
non majors Introductory Biologi. Journal of Science Education 31(4)

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sujudi. 2011. Pendekatan Inkuiri untuk Mengembangkan Kemampuan Bertanya


Siswa dalam Pembelajaran Fisika. Jurnal Fisika dan Pembelajarannya, 15 (1)
(2011).

Susanti, F. 2009. Pembelajaran Sistem Gerak Berbasis Bioedutainment dengan


Menerapkan MIC (Music in Concert) Di SMA Negeri 5 Semarang (Skripsi).
Semarang: Unnes.

Tahe, H. 2013. Penggunaan Metode Field Study dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa pada Materi Pelajaran IPS Geografi di Kelas VIII SMP Negeri 11
Palu. E-journal Geo-Tadulako FKIP UNTAD

Tanta. 2010. Pengaruh Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata
Kuliah Biologi Umum Program Studi Pendidikan Biologi Universitas
Cenderawasih. Jurnal kependidikan dasar vol. 1 no. 1 September 2010

Trianto. 2009. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi & Implementasi


dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Wahyunigsih, F., S. Saputro, & S. Mulyani. 2014. Pengembangan Lks Berbasis


Inkuiri Terbimbing Pada Materi Pokok Hidrolis Garam Untuk SMA/MA.
Jurnal Pendidikan Kimia, 3 (1) (2014).
4

Wulandari, S. 2012. Pengembangan LKS Pend. IPA Dengan Menerapkan Pendekatan


Guided Inquiry Pada Tema Penjernihan Air Untuk SMP. Jurnal IPA FMIPA
UNY, 1 (3):1-14 .

Yildrim, N., S. Kurt, & A. Ayas. 2011. The Effect Of The Worksheets On
StudentsAchievement In Chemical Equilibrium. Journal Of Turkish Science
Education, 45-58 (8).
4

LAMPIRAN
5

Lampiran 1
SILABUS PEMBELAJARAN

Sekolah : MTs Nu Ungaran


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : VII / 2
Standar Kompetensi : 6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup

Penilaian
Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Kompetensi Karakter Teknik Bentuk Contoh
Pokok pembelajaran Kompetensi Waktu Belajar
Dasar Instrumen Instrumen
6.1.Mengindentifikasi  Kerjasama Ciri-ciri o Mengamati ciri-  Mengidentifikasi ciri- Tes PG Berikut ini ciri yang bukan 4 x 40’ Buku
ciri-ciri makhluk  Rasa Ingin makhluk ciri makhluk ciri mahluk hidup tertulis hanya dimiliki oleh mahluk siswa,
tahu hidup
hidup hidup hidup yaitu ... lingkun
 Jujur o Merumuskan
 Membuat laporan ciri- a. tumbuh membesar gan,
 Tanggung karakteristik /ke Tes Tes unjuk
Jawab ciri makhluk hidup b. memerlukan sumber LKS
khasan ciri kinerja kerja
berdasar hasil energi
makhluk hidup produk
observasi
o Mengamati c.memerlukan oksigen
perbedaan ciri untuk pembakaran
tumbuhan, hewan  Membedakan ciri Tes d. beradaptasi terhadap
dan manusia tumbuhan dan hewan tertulis Uraian lingkungan*
Pilihlah tiga mahluk hidup
yang ada di sekitar dan
lidentifikasilah ciri-cirinya
minimum 4 ciri, dan
buatlah laporannya!
Manakah di antara ciri-ciri
mahluk hidup yang dapat
dipakai untuk membedakan
hewan dan tumbuhan?

5
5

Ungaran, Februari 2015


Mengetahui
Guru Mata Pelajaran IPA, Peneliti, Kepala Sekolah Mts NU Ungaran

Yuwono Saputro, S.Pd. Novi Vidiantoro Kondang Achmad Musafak, S.Pd. I.


NIP. - NIM. 4401411021 NIP. -
52

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : MTs NU UNGARAN


Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas / Semester : VII / Genap
Alokasi waktu : 4 X 40’ (2 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi
6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup
B. Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.

C. Indikator
1. Mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup
2. Membuat laporan ciri-ciri makhluk hidup berdasar hasil observasi
3. Membedakan ciri tumbuhan dan hewan
D. Karakter yang diharapkan
 komunikatif/kerjasama
 Rasa ingin tahu
 Jujur
 Bertanggungjawab

E. Tujuan Pembelajaran
Diharapkan setelah pembelajaran,
1. Siswa secara mandiri dapat menjelaskan perbedaan makhluk hidup dan
makhluk tak hidup, kemudian mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) dan
melakukan pengamatan sederhana.
2. Siswa secara mandiri dapat menyebutkan ciri-ciri makhluk hidup, kemudian
mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) dan melakukan pengamatan
sederhana.
3. Siswa secara mandiri dapat Menentukan ciri-ciri makhluk hidup berdasarkan
pengamatan langsung di lingkungan sekitar atau mengamati video
pembelajaran, kemudian mengerjakan lembar kerja siswa (LKS).
4. Siswa secara mandiri dapat Membuat laporan ciri-ciri makhluk hidup berdasar
hasil observasi dan eksperimen sederhana dengan menuliskan hasil
penemuaanya dalam lembar kerja siswa (LKS).

5
53

5. Siswa secara mandiri dapat menjelaskan perbedaan antara hewan dan


tumbuhan berdasar hasil observasi dan eksperimen sederhana dengan
menuliskan hasil penemuaanya dalam lembar kerja siswa (LKS)

F. Materi Pembelajaran
A. Ciri-ciri Makhluk Hidup
Manusia, hewan, dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang ada di
bumi. Ukuran, bentuk, kebiasaan, tempat, dan cara hidup berbagai makhluk
hidup itu bermacam-macam. Meskipun demikian semua makhluk hidup
mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk tak hidup dan benda
mati. Ciri-ciri makhluk hidup adalah sebagai berikut.
1. Bernapas
Setiap saat makhluk hidup selalu bernapas. Bernapas adalah proses
pengambilan oksigen dari udara bebas serta melepaskan karbon dioksida
dan uap air. Oksigen digunakan untuk pembakaran zat makanan yang
disebut proses oksidasi biologis.
Proses oksidasi menghasilkan energi yang digunakan untuk berbagai
aktivitas. Sedangkan sisa oksidasi berupa karbon dioksida dan uap air
dikeluarkan bersama udara yang dihembuskan ketika bernapas.
2. Memerlukan nutrisi
Ciri makhluk hidup yang kedua adalah memerlukan makanan atau
nutrisi. Tumbuhan berhijau daun mempunyai klorofil yang dapat
digunakan untuk membuat makanan sendiri dengan fotosintesis.
Fotosintesis memerlukan bahan-bahan berupa karbon dioksida, air dan
cahaya matahari. Dalam proses fotosintesis dihasilkan oksigen dan
karbohidrat. Tumbuhan juga memerlukan berbagai macam mineral atau
unsur hara untuk menunjang kehidupannya.
3. Bergerak
Tumbuhan juga melakukan gerak, misalnya gerak akar tumbuh
menuju ke tempat yang banyak mengandung air dan mineral, gerak sulur
membelit tiang, gerak ujung batang ke atas, dan gerak kuncup bunga yang
mekar. Gerak tumbuhan sangat lambat dan tidak mengakibatkan
perpindahan tempat sehingga disebut gerak pasif. Sedangkan pada
makhluk hidup lainnya umumnya pergerakannya bisa dilihat dengan jelas.
4. Iritabilitas
Hewan dan manusia mempunyai indera. Melalui indera inilah hewan
dan manusia mengetahui rangsangan dari lingkungannya. Manusia
mempunyai lima indera pokok yang disebut panca indera, yaitu mata yang
peka terhadap rangsangan cahaya, telinga peka terhadap rangsangan suara,
54

hidungpeka terhadap rangsang bau, lidah peka terhadap rangsangan rasa,


dan kulityang peka terhadap rangsangan sentuhan, tekanan, panas, dingin,
dan rasa sakit
5. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan supaya dapat bertahan hidup. Contoh adaptasi pada
hewan adalah terdapat berbagai bentuk paruh dan kaki pada burung sesuai
dengan jenis makanan dan tempat hidupnya. Contoh adaptasi pada
tumbuhan adalah bentuk daun yang berbeda antara tumbuhan yang hidup
di daerah lembap, berair, dan kering. Adaptasi juga dapat berbentuk
tingkah laku, misalnya kerbau berkubang ketika udara panas.
6. Berkembang biak
Berkembang biak adalah menghasilkan keturunan. Untuk melestarikan
jenisnya maka makhluk hidup memiliki kemampuan berkembang biak.
Cara perkembangbiakan makhluk hidup ada dua cara, yaitu secara
seksual/generatif dan secara aseksual/vegetatif. Perkembangbiakan secara
generatif didahului dengan peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin
betina. Contoh perkembangbiakan secara seksual adalah unggas bertelur,
mamalia melahirkan, dan tumbuhan menghasilkan biji. Perkembangbiakan
secara aseksual tidak melalui peleburan dua jenis sel kelamin, misalnya
amoeba membelah diri, hydra menghasilkan tunas, mencangkok, stek,
umbi lapis, dan merunduk.
7. Tumbuh dan berkembang
Tumbuh merupakan perubahan ukuran tubuh akibat bertambahnya
jumlah sel dan volume tubuh. Pertumbuhan bersifat ireversibel, artinya
tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan berkembang merupakan
proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif. Misalnya telur katak
menetas menjadi berudu, lalu menjadi katak berekor, katak muda, dan
akhirnya berkembang menjadi katak dewasa.
Pertumbuhan pada manusia dan hewan bersifat terbatas, artinya hanya
tumbuh sampai usia tertentu dan sesudah itu pertumbuhannya akan
berhenti. Sedangkan pertumbuhan pada tumbuhan umumnya tidak
terbatas, artinya tumbuhan akan selalu tumbuh selama hidupnya.
8. Mengeluarkan zat sisa
Setiap makhluk hidup mengeluarkan zat sisa agar tidak
membahayakan dan meracuni tubuhnya. Alat ekskresi pada manusia
berupa paru-paru, kulit, ginjal, dan anus. Paru-paru mengeluarkan zat sisa
berupa karbon dioksida dan uap air. Kulit mengeluarkan zat sisa berupa
keringat yang terdiri dari air, urea, dan garam. Ginjal mengeluarkan zat
sisa berupa urin yang terdiri dari air, garam, dan urea. Anus merupakan
poros sistem pencernaan yang mengeluarkan zat sisa berupa tinja, air, dan
garam.
55

G. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Kontekstual
2. Model Pembelajaran : Guided Inquiry
3. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, observasi, pengamatan

H. Media, Alat, dan Sumber


Belajar
1. Media : Buku , Video, LKS,
2. Alat : Alat tulis dan bahan percobaan
3. Sumber belajar : Internet, Buku/ Artikel/ Modul IPA yang terkait
dengan materi dan Lingkungan sekitar.

I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
Langkah-langkah Alokasi
Tahap Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Meraih perhatian siswa, merangsang 5
pemikiran, mengungkapkan pengetahuan menit
yang siswa miliki.
a. Guru memberikan salam dan dengan
penuh tanggung jawab mengajak siswa
Pendahuluan

Apersepsi
berdoa bersama.
b. siswa bersama guru menentukan tujuan
pembelajaran secara sistematis.
c. Guru memberikan pertayaan pendahuluan
untuk membangun persepsi serta konsep
awal mengenai pembelajaran yang akan
dilakukan.

 Ekspolarasi 30
Merencanakan, menyelidiki, dan menit
mengorganisasikan.
a. Guru mengajak kelapangan untuk
melakukan pengamatan dan observasi.
Kegiatan Inti

Eksplorasi
b. Peserta didik mengamati berbagai jenis
makhluk hidup yang ada di lingkungan
sekitar sekolah

 Elaborasi 40
Elaborasi
Mengembangkan dan memantapkan menit
pemahaman
56

Langkah-langkah Alokasi
Tahap Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
a. Guru membimbing peserta didik dalam
pembentukan kelompok untuk
melaksanakan pengamatan dan
observasi dipertemuan selanjutnya untuk
mengembangkan karakter siswa
(kerjasama, rasa ingin tahu, jujur, dan
bertanggungjawab) sesuai LKS yang
diberikan.
 Guru membimbing siswa untuk
melakukan observasi secara mandiri
berdasarkan LKS yang sudah
diberikan.
 Konfirmasi
Siswa dan guru mereview hasil
pembelajaran.
Evaluasi proses dan output 5
a. Guru dengan penuh tanggung jawab menit
Penutup

memberikan tugas untuk menyiapkan


Evaluasi
kegiatan pembelajaran dalam pertemuan
selanjutnya dan mengakhiri kegiatan
belajar.

Pertemuan ke 2 (2x 40 menit)


Langkah-langkah Alokasi
Tahap Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Meraih perhatian siswa, merangsang 5
pemikiran, mengungkapkan pengetahuan menit
yang siswa miliki setelah melakukan
pembelajaran pada pertemuan 1.
a. Guru memberikan salam dan dengan
Pendahuluan

Apersepsi
penuh tanggung jawab mengajak siswa
berdoa bersama. .
b. siswa bersama guru menentukan tujuan
pembelajaran secara sistematis.
c. Guru mereview kembali hasil dari
pertemuan sebelumnya yang sudah
didapatkan.

 Eksplorasi 45
gia
tan

Eksplorasi
Merencanakan, menyelidiki, dan menit
57

mengorganisasikan.
a. Guru membimbing siswa untuk
menuliskan hasil Observasi dan
pengamatan di dalam LKS yang sudah
disedikan guru.
b. Guru membimbing siswa menjelaskan
hasil dari observasi dan pengamatan
yang telah dilakukan sebelumnya
c. Peserta didik mempresentasikan tentang
ciri-ciri makhluk hidup dalam observasi
tersebut.
 Elaborasi
Mengembangkan dan memantapkan
pemahaman
 Guru membimbing dan memberikan
arahan peserta didik dalam
memantapkan konsep yang sudah
Elaborasi
didapat dalam pengamatan dan
observasi yang sudah dilakukan.
 Konfirmasi
b. Siswa dan guru mereview hasil
pembelajaran dan menarik kesimpulan
dan menuliskan dalam LKS yang
sudah diberikan.
Evaluasi proses dan 30
Penutup

output Guru melakukan akhir dengan menit


Evaluasi evaluasi
memberikan soal Post test.

J. Penilaian

Indikator Pencapaian Teknik Bentuk


Instrumen/ Soal
Kompetensi Penilaian Instrumen
 Mengidentifikasi ciri- Tes tertulis PG Berikut ini ciri yang bukan hanya
ciri mahluk hidup dan uraian dimiliki oleh mahluk hidup
yaitu ...
a. tumbuh membesar
b. memerlukan sumber energi
c. memerlukan oksigen untuk
pembakaran
d. beradaptasi terhadap
58

lingkungan*
 Membuat laporan ciri- Tes tertulis Membuat
ciri makhluk hidup laporan mengidentifikasi ciri-cirinya
berdasar hasil pengamatan minimum 4 ciri yang ditemuakan
observasi dan dalam kegiatan eksperimen yang
eksperimen telah dilakaukan,
Tes tertulis PG dan mempresentasikan dan buatlah
 Membedakan ciri Uraian laporannya dalam LKS yang
tumbuhan dan hewan sudah disediakan!

Manakah di antara ciri-ciri mahluk


hidup yang dapat dipakai untuk
membedakan hewan dan
tumbuhan?

Mengetahui, …..,…………………… 2015


Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam Peneliti

(Yuwono Saputro, S.Pd.) (Novi Vidiantoro Kondang)


NIP/NIK : NIM :4401411021
59

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


KELAS KONTROL

Sekolah : MTs NU UNGARAN


Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas / Semester : VII / Genap
Alokasi waktu : 4 X 40’ (2 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi
6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup
B. Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.
C. Indikator
a. Mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup
b. Membuat laporan ciri-ciri makhluk hidup berdasar hasil observasi
c. Membedakan ciri tumbuhan dan hewan
D. Karakter yang diharapkan
 komunikatif/kerjasama
 Rasa ingin tahu
 Jujur
 Bertanggungjawab

E. Tujuan Pembelajaran
Diharapkan setelah pembelajaran,
6. Siswa secara mandiri dapat menjelaskan perbedaan makhluk hidup dan
makhluk tak hidup melalui pengamatan dan penjelasan guru
7. Siswa secara mandiri dapat menyebutkan ciri-ciri makhluk hidup melalui
pengamatan dan penjelasan guru.
8. Siswa secara mandiri dapat Menentukan ciri-ciri makhluk hidup berdasarkan
pengamatan langsung di lingkungan sekitar atau mengamati video
pembelajaran.
9. Siswa secara mandiri dapat Membuat laporan ciri-ciri makhluk hidup berdasar
hasil observasi.
10. Siswa secara mandiri dapat menjelaskan perbedaan antara hewan dan
tumbuhan berdasar hasil observasi.
60

F. Materi Pembelajaran
B. Ciri-ciri Makhluk Hidup
Manusia, hewan, dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang ada di
bumi. Ukuran, bentuk, kebiasaan, tempat, dan cara hidup berbagai makhluk
hidup itu bermacam-macam. Meskipun demikian semua makhluk hidup
mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk tak hidup dan benda
mati. Ciri-ciri makhluk hidup adalah sebagai berikut.
9. Bernapas
Setiap saat makhluk hidup selalu bernapas. Bernapas adalah proses
pengambilan oksigen dari udara bebas serta melepaskan karbon dioksida
dan uap air. Oksigen digunakan untuk pembakaran zat makanan yang
disebut proses oksidasi biologis.
Proses oksidasi menghasilkan energi yang digunakan untuk berbagai
aktivitas. Sedangkan sisa oksidasi berupa karbon dioksida dan uap air
dikeluarkan bersama udara yang dihembuskan ketika bernapas.
10. Memerlukan nutrisi
Ciri makhluk hidup yang kedua adalah memerlukan makanan atau
nutrisi. Tumbuhan berhijau daun mempunyai klorofil yang dapat
digunakan untuk membuat makanan sendiri dengan fotosintesis.
Fotosintesis memerlukan bahan-bahan berupa karbon dioksida, air dan
cahaya matahari. Dalam proses fotosintesis dihasilkan oksigen dan
karbohidrat. Tumbuhan juga memerlukan berbagai macam mineral atau
unsur hara untuk menunjang kehidupannya.
11. Bergerak
Tumbuhan juga melakukan gerak, misalnya gerak akar tumbuh
menuju ke tempat yang banyak mengandung air dan mineral, gerak sulur
membelit tiang, gerak ujung batang ke atas, dan gerak kuncup bunga yang
mekar. Gerak tumbuhan sangat lambat dan tidak mengakibatkan
perpindahan tempat sehingga disebut gerak pasif. Sedangkan pada
makhluk hidup lainnya umumnya pergerakannya bisa dilihat dengan jelas.
12. Iritabilitas
Hewan dan manusia mempunyai indera. Melalui indera inilah hewan
dan manusia mengetahui rangsangan dari lingkungannya. Manusia
mempunyai lima indera pokok yang disebut panca indera, yaitu mata yang
peka terhadap rangsangan cahaya, telinga peka terhadap rangsangan suara,
hidungpeka terhadap rangsang bau, lidah peka terhadap rangsangan rasa,
dan kulityang peka terhadap rangsangan sentuhan, tekanan, panas, dingin,
dan rasa sakit
13. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan supaya dapat bertahan hidup. Contoh adaptasi pada
61

hewan adalah terdapat berbagai bentuk paruh dan kaki pada burung sesuai
dengan jenis makanan dan tempat hidupnya. Contoh adaptasi pada
tumbuhan adalah bentuk daun yang berbeda antara tumbuhan yang hidup
di daerah lembap, berair, dan kering. Adaptasi juga dapat berbentuk
tingkah laku, misalnya kerbau berkubang ketika udara panas.
14. Berkembang biak
Berkembang biak adalah menghasilkan keturunan. Untuk melestarikan
jenisnya maka makhluk hidup memiliki kemampuan berkembang biak.
Cara perkembangbiakan makhluk hidup ada dua cara, yaitu secara
seksual/generatif dan secara aseksual/vegetatif. Perkembangbiakan secara
generatif didahului dengan peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin
betina. Contoh perkembangbiakan secara seksual adalah unggas bertelur,
mamalia melahirkan, dan tumbuhan menghasilkan biji. Perkembangbiakan
secara aseksual tidak melalui peleburan dua jenis sel kelamin, misalnya
amoeba membelah diri, hydra menghasilkan tunas, mencangkok, stek,
umbi lapis, dan merunduk.
15. Tumbuh dan berkembang
Tumbuh merupakan perubahan ukuran tubuh akibat bertambahnya
jumlah sel dan volume tubuh. Pertumbuhan bersifat ireversibel, artinya
tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan berkembang merupakan
proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif. Misalnya telur katak
menetas menjadi berudu, lalu menjadi katak berekor, katak muda, dan
akhirnya berkembang menjadi katak dewasa.
Pertumbuhan pada manusia dan hewan bersifat terbatas, artinya hanya
tumbuh sampai usia tertentu dan sesudah itu pertumbuhannya akan
berhenti. Sedangkan pertumbuhan pada tumbuhan umumnya tidak
terbatas, artinya tumbuhan akan selalu tumbuh selama hidupnya.
16. Mengeluarkan zat sisa
Setiap makhluk hidup mengeluarkan zat sisa agar tidak
membahayakan dan meracuni tubuhnya. Alat ekskresi pada manusia
berupa paru-paru, kulit, ginjal, dan anus. Paru-paru mengeluarkan zat sisa
berupa karbon dioksida dan uap air. Kulit mengeluarkan zat sisa berupa
keringat yang terdiri dari air, urea, dan garam. Ginjal mengeluarkan zat
sisa berupa urin yang terdiri dari air, garam, dan urea. Anus merupakan
poros sistem pencernaan yang mengeluarkan zat sisa berupa tinja, air, dan
garam.

G. Strategi Pembelajaran
4. Pendekatan : Kontekstual
5. Model Pembelajaran : Direct Instruction
6. Metode : Ceramah, tanya jawab, pengamatan.
62

H. Media, Alat, dan Sumber Belajar


3. Media : Buku , Video, LKS,
4. Alat : Alat tulis dan bahan percobaan
3. Sumber belajar : Internet, Buku/ Artikel/ Modul IPA yang terkait dengan
materi dan Lingkungan sekitar.

I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
Langkah-langkah Alokasi
Tahap Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Meraih perhatian siswa, merangsang 5
pemikiran, mengungkapkan pengetahuan menit
yang siswa miliki.
d. Guru memberikan salam dan dengan
Pendahuluan

Apersepsi penuh tanggung jawab mengajak siswa


berdoa bersama.
e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
secara yang akan dilakukan.
f. Guru memberikan pertanyaan
pendahuluan untuk membangun persepsi
awal terhadap pembelajaran yang akan
dilakukan.
 Ekspolarasi 25
Merencanakan, menyelidiki, dan menit
mengorganisasikan.
c. Guru menjelaskan ciri-ciri makhluk
hidup.
Eksplorasi d. Peserta didik mengamati video tentang
ciri-ciri makhluk hidup
e. Peserta didik mengamati berbagai jenis
Kegiatan

makhluk hidup yang ada di lingkungan


Inti

sekolah

 Elaborasi
Mengembangkan dan memantapkan 45
pemahaman menit
Elaborasi c. Guru menyuruh peserta didik dalam
pembentukan kelompok untuk
melaksanakan observasi di sekitar
lingkungan sekolah.
 Konfirmasi
63

Langkah-langkah Alokasi
Tahap Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Siswa dan guru mereview hasil
pembelajaran
Evaluasi proses dan output 5
a. Guru dengan penuh tanggung jawab menit
Penutup

memberikan tugas untuk menyiapkan


Evaluasi
kegiatan pembelajaran dalam pertemuan
selanjutnya, mengerjakan LKS dan
mengakhiri kegiatan belajar.

Pertemuan ke 2 (2x 40 menit)


Langkah-langkah Alokasi
Tahap Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Meraih perhatian siswa, merangsang 5
pemikiran, mengungkapkan pengetahuan menit
yang siswa miliki setelah melakukan
pembelajaran pada pertemuan 1.
Pendahuluan

Apersepsi d. Guru memberikan salam dan dengan


penuh tanggung jawab mengajak siswa
berdoa bersama.
e. siswa menyebutkan fenomena yang
terjadi setelah melakukan pengamatan.
f. siswa bersama guru menentukan tujuan
pembelajaran secara sistematis.

 Eksplorasi 45
Merencanakan, menyelidiki, dan menit
mengorganisasikan.
d. Guru menyuruh siswa untuk menuliskan
hasil pengamatan dalam buku tugas
masing-masing.
Eksplorasi
Kegiatan Inti

e. Guru menyuruh siswa menjelaskan hasil


dari pengamatan yang telah dilakukan
sebelumnya
f. Setiap kelompok mempresentasikan
tentang ciri-ciri makhluk hidup dalam
pengamatan tersebut.
 Elaborasi
Elaborasi Mengembangkan dan memantapkan
pemahaman
d. Guru memberikan arahan peserta didik
64

dalam memantapkan konsep yang sudah


didapat dalam pengamatan yang sudah
dilakukan dengan menuliskan
kesimpulannya dalam buku tugas
masing-masing.
 Konfirmasi
Siswa dan guru mereview hasil
pembelajaran dan menarik kesimpulan
Evaluasi proses dan output 30
Penutup

Guru melakukan evaluasi akhir dengan menit


Evaluasi
memberikan soal Post test.

J. Penilaian

Indikator Pencapaian Teknik Bentuk


Instrumen/ Soal
Kompetensi Penilaian Instrumen
 Mengidentifikasi ciri- Tes tertulis PG Berikut ini ciri yang bukan hanya
ciri mahluk hidup dimiliki oleh mahluk hidup
yaitu ...
a. tumbuh membesar
b. memerlukan sumber energi
c. memerlukan oksigen untuk
pembakaran
d. beradaptasi terhadap
lingkungan*
 Membuat laporan ciri- Tes tertulis Tes
ciri makhluk hidup mengerjakan mengidentifikasi ciri-cirinya
berdasar hasil Laporan minimum 4 ciri yang ditemuakan
observasi dan pengamatan dalam kegiatan pengamatan yang
eksperimen telah dilakaukan,

 Membedakan ciri PG Manakah di antara ciri-ciri mahluk


Tes tertulis
tumbuhan dan hewan hidup yang dapat dipakai untuk
membedakan hewan dan
tumbuhan?

Mengetahui, …..,…………………… 2015


Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam Peneliti

(Yuwono Saputro, S.Pd.) (Novi Vidiantoro Kondang)


NIP/NIK : NIM :4401411021
65

Lampiran 4

SAMPEL JAWABAN LKS SISWA

6
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81

Lampiran 5

KISI-KISI SOAL UJI COBA


Standar Kompetensi:
Memahami keanekaragaman makhluk hidup

Kompetensi dasar:
Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup

Jenjang
No Indikator
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mengidentifikasi ciri- 2,3,22 4,5,23,25 6,7,21,30 24,37
1.
ciri mahluk hidup ,26,29 ,28 ,31,32
Membuat laporan ciri- 38,39
10,11,12,
2. ciri makhluk hidup 9 15,16,33 34,35,
berdasar hasil observasi 13,14
36
Membedakan ciri 40
3. 1,8,17 18,19 20,27
tumbuhan dan hewan
Jumlah 9 12 11 3 5
82

Lampiran 6

SOAL UJI COBA


Mata Pelajaran : IPA
Pokok bahasan : Keanekaragaman Makhluk Hidup
Kelas/Semester : VII/II
Petunjuk pengerjaan Waktu : 30 menit
:
1. Tulis identitas dan kelas anda pada lembar jawab yang tersedia.
2. Beri tanda (X) pada huruf a, b, c, d dan e pada lembar jawab sebagai
jawaban yang dianggap benar.
3. Apabila jawaban yang dipilih ternyata salah dan anda ingin mengganti
maka berilah tanda (=) pada huruf yang telah disilang dan diberi tanda (X)
pada huruf lain yang dianggap benar.
Contoh: a b c d e diganti a bc d e
4. Apabila terdapat ketidakjelasan dalam soal tanyakan pada pengawas.
5. Setelah semua pertanyaan selesai dijawab serahkan lembar jawaban
dan lembar soal kepada pengawas.
6. Selamat mengerjakan.

1. Pada tumbuahan hijau dapat memperoleh makanannya sendiri berbeda dengan


hewan. Proses pembentukan makanan oleh tumbuhan hijau merupakan salah
satu ciri dari tumbuhan yang membedakannya dengan hewan. Proses tersebut
yaitu….
a. respirasi
b. iritabilitas
c. fotosintesis
d. ekskresi
2. Seekor kucing mengeluarkan air kencingnya di pohon merupakan salah satu
ciri dari makhluk hidup. Proses pengeluaran zat sisa yang dilakukan kucing
tersebut disebut proses….
a. respirasi
b. fotosintesis
c. nutrisi
d. ekskresi
3. Makhluk hidup di bumi tidak mudah punah karena makhluk hidup dapat…
a. bergerak c. berkembang biak
b. bernapas d. tumbuh
4. Ciri makhluk hidup yang bisa kita lihat untuk membedakan antara burung dan
pesawat terbang adalah..
a. Burung dapat bergerak
b. Burung berkembang biak
c. Burung memerlukan energi

8
83

d. Burung mengeluarkan zat sisa


5. Jika tanaman putri malu (Mimosa pudica) disentuh, daun tanaman tersebut
akan mengatup. Ini menunjukkan bahwa tumbuhan putri malu….
a. Memerlukan makanan
b. berkembang biak
c. peka terhadap rangsang
d. menyesuaikan terhadap perubahan lingkungan
6. Kita merasa lapar setelah bekerja keras. Hal ini menunjukkan bahwa makhluk
hidup mempunyai ciri yaitu….
a. memerlukan makan
b. peka terhadap rangsang
c. memerlukan oksigen
d. menyesuaikan terhadap perubahan lingkungan
7. Andi melakukan sebuah percobaan menggunakan 2 tanaman yang sama jenis
dan umurnya. Salah satu tanaman diberi pupuk, sedangkan yang satu lagi
tidak. Percobaan yang dilakukan siswa tersebut adalah untuk membuktikan
bahwa …..
a. tumbuhan memerlukan nutrisi
b. tumbuhan akan mati jika tidak diberi pupuk
c. tumbuhan akan baik pertumbuhannya jika diberi pupuk
d. pupuk sangat diperlukan oleh tumbuhan
8. Ciri yang membedakan hewan dengan tumbuhan adalah….
a. reproduksi c. fotosintesis
b. pernapasan d. pengeluaran zat sisa
9. Apabila kita mengamati akar tumbuhan yang tumbuh secara langsung akan
sulit karena akar tersebut tumbuh bergerak ke arah…
a. Sumber air c. datangnya sinar
b. Pusat bumi d. rangsang sentuhan
10. Seekor siput apabila kita amati tidak mempunyai kaki karena alat gerak siput
tersebut berupa....
a. sayap c. kaki
b. otot perut d. kaki palsu
11. Setelah beberapa hari bunga yang mula-mula kuncup kemudian mekar. Hal itu
menunjukkan bahwa tumbuhan…
a. bernapas c. bergerak
b. melakukan iritabilitas d. memerlukan makanan
12. Apabila kita mengamati lingkungan sekitar, makhluk hidup yang dapat
membuat bahan organik sendiri dari bahan-bahan anorganik yang ada di
dalam tanah yaitu….
84

a. hewan air c. hewan darat


b. tumbuhan hijau d. manusia
13. Setiap ciri makhluk hidup yaitu mempunyai kemampuan untuk berkembang
biak. Berkembang biak adalah ….
a. kemampuan makhluk hidup untuk berfotosintesis
b. kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan
c. kemampuan makhluk hidup untuk membesarkan keturunan
d. cara makhluk hidup untuk memperthankan diri
14. Makhluk hidup hasil perkembangbiakan secara vegetatif yang bisa kita amati
di lingkungan sekitar adalah….
a. anak ayam c. anak kambing
b. anak kucing d. anakan tumbuhan pisang
15. Cara untuk mendeteksi adanya proses respirasi pada suatu percobaan
menggunakan kecambah adalah dengan mengamati perubahan yang terjadi air
kapur menjadi.…
a. keruh c. berwarna biru
b. tetap jernih d. bergelembung
16. Warna hijau pada daun tumbuhan yang kita lihat menunjukkan adanya ….
a. kloroplas c. vakuola
b. inti sel e. dinding sel
17. Makhluk hidup memiliki sejumlah ciri khas. Ciri-ciri yang dimiliki oleh
semua makhluk hidup adalah….
a. bernapas, mengeluarkan zat sisa, mendengar
b. berkembang biak, tumbuh, berfotosintesis
c. bernapas, mengeluarkan zat sisa, berkembangbiak
d. dapat melihat, mengeluarkan zat sisa
18. Tanaman jagung dan belalang yang membedakannya antara keduamya
yaitu….
a. Tanaman jagung mempunyai klorofil
b. Belalang Memerlukan makanan
c. Tanaman jagung mampu berkembang biak
d. Belalang melakukan respirasi
19. Berikut ini beberapa kegiatan makhluk hidup.
1. Bernapas 4. Beradaptasi
2. Tumbuh 5. Berevolusi
3. Berpindah tempat 6. Berkembang biak
Kegiatan di atas yang termasuk ciri-ciri makhluk hidup adalah ….
a. 1, 2 dan 5
b. 2, 4 dan 6
c. 2, 3 dan 6
85

d. 4, 5 dan 6
20. Cara berkembang biak pada makhluk hidup ada yang secara kawin dan tak
kawin. Secara tak kawin dapat dilakukan dengan cara, kecuali .…
a. membentuk spora dan membelah diri
b. bertelur dan beranak
c. membentuk spora dan bertunas
d. bertunas dan membelah diri
21. Jika ada tumbuhan yang tumbuh ke arah matahari, berarti tumbuhan itu
bereaksi terhadap rangsangan yang merupakan salah satu ciri makhluk hidup,
rangsangan tersebut berupa ....
a. tanah yang gembur
b. pupuk
c. sentuhan
d. cahaya
22. Proses perubahan ukuran tubuh pada makhluk hidup sehingga bertambah
besar. Ciri makhluk hidup tersebut biasa disebut ….
a. pertumbuhan
b. perkembangan
c. pertumbuhan dan perkembangan
d. pendewasaan
23. Proses menghirup oksigen dan melepaskan karbon dioksida merupakan ciri
makhluk hidup yang disebut ….
a. iritabilitas
b. respirasi
c. ekskresi
d. fotosintesis
24. Perhatikan beberapa pernyataan berikut!
I. Teratai mempunyai daun lebar dan tangkai daun berongga.
II. Daun putri malu mengatup jika disentuh.
III. Burung mempunyai pundi-pundi hawa untuk membantu pernapasan saat
terbang.
IV. Itik berkaki selaput untuk memudahkan berenang.
Pernyataan yang menunjukkan ciri makhluk hidup yang beradaptasi terhadap
lingkungan yaitu . . . .
a. I, II, dan III
b. I, II, dan IV
c. I, III, dan IV
d. II, III, dan IV
25. Amati gambar di bawah ini!
86

Ciri makhluk hidup yang ditunjukkan pada gambar di atas yaitu . . . .


a. beradaptasi c. tumbuh
b. mempunyai bahan genetik d. bergerak
26. Peristiwa keluarnya keringat termasuk proses dari ciri makhluk hidup yaitu. . .
.
a. ekskresi c. defekasi
b. respirasi d. transpirasi
27. Gerak tidak pindah tempat terdapat pada kelompok makhluk hidup dibawah
ini yaitu . . . .
a. kuda, singa, dan harimau
b. kelapa, kambing, dan rambutan
c. angsa, bambu, dan ular
d. pepaya, jeruk, dan jambu
28. Peranan makanan bagi tubuh manusia sangatlah penting menunjukkan salah
satu ciri dari makhluk hidup yang berfungsi sebagai....
a. pengganti organ-organ tubuh yang rusak
b. pengolah zat anorganik menjadi zat organik
c. sumber tenaga untuk beraktivitas
d. pengolah zat organik menjadi zat anorganik
29. Zat sisa dari respirasi yang kita keluarkan merupakan salah satu indikasi ciri
makhluk hidup, zat tersebut dapat berupa ....
a. oksigen dan karbon dioksida
b. oksigen dan energi
c. energi dan uap air
d. uap air dan karbon dioksida
30. Salah satu ciri dari setiap makhluk hidup yang dapat kita lihat yaitu
mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Kemampuan seperti itu disebut ….
a. Adaptasi
b. Oksidasi
c. Fotosintesis
d. Oksidasi biologis
31. Berikut ini zat yang dibutuhkan tumbuhan untuk membuat makanan sendiri,
kecuali ....
a. oksigen
b. air
87

c. karbon dioksida
d. cahaya matahari
32. Pernyataan berikut yang benar mengenai gerak hewan yaitu . . . .
a. melakukan gerak tidak pindah tempat
b. dipengaruhi oleh sinar matahari
c. hanya menggerakkan sebagian tubuhnya
d. dapat berpindah tempat
33. Manusia dan hewan dapat menanggapi rangsang karena kedua makhluk hidup
tersebut mempunyai . . . .
a. organ tubuh c. akal
b. alat indra d. rangka
34. Jika kita berolahraga pasti mengeluarkan cairan melalui kulit. Kulit tersebut
dikeluarkan melalui kulit berupa ....
a. karbon dioksida
b. tinja
c. keringat dan urin
d. urea dalam keringat
35. Laron akan terbang mengerumuni cahaya, sebagai tanda/ciri makhluk hidup
untuk ....
a. berkembang biak c. bernapas
b. peka terhadap rangsangan d. tumbuh
36. Gerak tumbuhan karena rangsangan cahaya yang dapat kita amati pada
tumbuhan bunga matahari disebut…
a. Tigmotropisme c. Fototropisme
b. Hidrotropisme d. Geotropisme

37. Tumbuhan di berikut ini mampu bertahan hidup di daerah kering. Tumbuhan
tersebut mempunyai struktur tubuh khusus di batang yang mampu menyimpan
cadangan air. Ciri hidup yang ditunjukkan oleh tumbuhan itu yaitu….

a. bernapas c. adaptasi
b. mengeluarkan zat sisa d. peka terhadap rangsang
38. Taufiq memetik sebuah daun tanaman cocor bebek. Kemudian dia meletakkan
daun tersebut di atas tahan. Setelah satu minggu kemudian dia melihat banyak
88

tanaman yang muncul dari tepi daunnya. Dari peristiwa tersebut kita dapat
menyimpulkan bahwa….
a. Daun tersebut merupakan alat perkembangbiakan
b. Daun tersebut merupakan benda mati
c. Daun tersebut melakukan adaptasi
d. Daun tersebut melakukan fotosintesis
39. Suatu ketika didit melihat 2 hewan yang berbeda yaitu ayam dan bebek. Dari
kedua jenis hewan tersebut dia melihat dari 2 kakinya yang berbeda. Ayam
tidak mempunyai selaput sedangkan bebek mempunyai selaput. Dari
pengamatan mengapa mereka mempunyai hal yang berbeda?
a. Karena kedua hewan tersebut berbeda jenis
b. Karena kedua jenis hewan tersebut mempunyai bentuk yang berbeda
c. Karena kedua jenis hewan tersebut menanggapi rangsangan yang berbeda
d. Karena kedua jenis hewan tersebut menyesuaikan dengan keadaan tempat
hidupnya
40. Makhluk hidup memerlukan oksigen untuk pernapasannya. Untuk
membuktikan hal tersebut, dilakukan percobaan dengan memasukkan lilin
yang menyala dan tikus hidup pada toples yang berbeda dan ditutup rapat.
Pada toples A api pada lilin menyala sebentar kemudian meredup dan mati.
Pada toples B setelah beberapa menit tikus mati. Pernyataan berikut yang
salah adalah ….
a. api memerlukan oksigen untuk proses pembakaran
b. tikus memerlukan oksigen untuk bernapas
c. api memerlukan oksigen untuk tetap menyala
d. tikus memerlukan karbondioksida untuk respirasi

SELAMAT MENGERJAKAN
89

Lampiran 7

Kunci Jawaban Soal Uji Coba

1. C 11. C 21. D 31. A


2. D 12. B 22. A 32. D
3. C 13. B 23. B 33. B
4. B 14. D 24. C 34. D
5. C 15. A 25. C 35. B
6. A 16. A 26. A 36. C
7. A 17. C 27. D 37. C
8. C 18. A 28. C 38. A
9. B 19. B 29. D 39. D
10. B 20. B 30. A 40. D
90

Lampiran 8

Rekapitulasi Penentuan Soal Posttest

Soal Uji Coba Soal Posttest


1 1
2 2
4 3
5 4
6 5
7 6
8 7
13 8
14 9
15 10
16 11
17 12
18 13
19 14
20 15
21 16
22 17
23 18
24 19
25 20
29 21
30 22
31 23
32 24
34 25
35 26
36 27
37 28
38 29
39 30
91

Lampiran 9

Hasil Analisis Uji Coba Soal


Nomor Soal
No Kode
1 2 3 4 5 6 7 8
1 A-28 1 1 1 1 1 1 1 1
2 A-09 1 1 1 1 1 1 1 1
3 A-13 1 1 1 1 1 1 0 1
4 A-18 0 1 1 1 1 1 1 1
5 A-26 1 1 1 1 1 1 0 1
6 A-21 1 1 1 1 1 1 1 1
7 A-24 1 1 1 1 1 1 1 1
8 A-27 1 1 1 1 1 1 1 1
9 A-30 1 1 1 0 1 1 1 1
10 A-01 1 1 1 1 1 1 1 1
11 A-02 0 0 1 1 1 0 1 1
12 A-10 1 1 1 1 1 1 0 0
13 A-11 1 1 1 1 1 0 0 1
14 A-14 1 0 0 1 1 0 1 1
15 A-15 1 1 1 1 1 0 0 1
16 A-20 0 1 1 0 1 1 1 1
17 A-22 1 0 1 1 1 0 0 1
18 A-25 1 1 1 0 1 0 1 1
19 A-04 0 1 1 0 1 1 0 1
20 A-06 1 1 1 0 1 0 1 1
21 A-08 0 1 1 0 1 1 0 1
22 A-19 1 1 1 1 1 0 1 1
23 A-07 1 0 1 0 1 1 0 0
24 A-16 0 1 1 1 0 0 1 0
25 A-03 0 1 1 1 1 1 0 0
26 A-12 1 0 1 1 1 1 0 1
27 A-23 0 1 0 0 1 0 1 0
28 A-05 1 0 0 1 0 0 0 0
29 A-29 0 0 1 0 0 0 0 0
30 A-17 0 0 1 0 0 0 0 0
Jumlah 20 22 27 20 26 17 16 22
Taraf Kesukaran 0.666667 0.7333 0.9 0.6667 0.8667 0.5667 0.5333 0.7333
Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah
Uji Validitas
r hitung (pearson) 0.415219 0.5264 0.33021 0.4152 0.6918 0.4864 0.3786 0.7089
r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Kategori Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
Uji Reliabilitas
pq 0.222222 0.1956 0.09 0.2222 0.1156 0.2456 0.2489 0.1956
Varian Total 57.20575
Reliabilitas r11 (KR 2 0.883902
Kategori Reliabel
JBA 13 13 14 14 15 11 10 14
Daya Pembeda

JBB 7 9 13 6 11 6 6 8
JSA 15 15 15 15 15 15 15 15
JSB 15 15 15 15 15 15 15 15
DP 0.4 0.2667 0.06667 0.5333 0.2667 0.3333 0.2667 0.4

Kategori Cukup Cukup Jelek Baik Cukup Cukup Cukup Cukup


Kriteria Soal Dipakai Dipaka Dibuang Dipaka Dipaka Dipaka Dipaka Dipakai
i i i i i
92

Nomor Soal
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1
1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0
0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1
1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1
0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0
1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1
0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0
0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0
24 12 17 19 24 14 14 26 26 22 19
0.8 0.4 0.56667 0.63333 0.8 0.4667 0.4667 0.8667 0.8667 0.7333 0.6333
Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang

0.226366 0.24339 -0.2373 0.24216 0.6522 0.3852 0.4211 0.5336 0.56 0.5568 0.4561
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Tidak Tidak Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

0.16 0.24 0.24556 0.23222 0.16 0.2489 0.2489 0.1156 0.1156 0.1956 0.2322

13 7 6 12 14 9 9 15 15 13 12
11 5 11 7 10 5 5 11 11 9 7
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
0.133333 0.13333 - 0.33333 0.2667 0.2667 0.2667 0.2667 0.2667 0.2667 0.3333
0.33333

Jelek Jelek Sgt Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
93

Nomor Soal
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1
0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1
1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1
0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1
1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1
0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0
0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0
0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1
0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
16 24 13 26 11 17 22 27 23 22 24
0.5333 0.8 0.4333 0.8667 0.3667 0.5667 0.73333 0.9 0.76667 0.7333 0.8
Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah

0.4864 0.4729 0.373 0.6127 0.3811 0.414 0.3541 0.41986 0.23916 0.5467 0.5738
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid

0.2489 0.16 0.2456 0.1156 0.2322 0.2456 0.19556 0.09 0.17889 0.1956 0.16

10 14 10 15 9 11 13 14 11 15 14
6 10 3 11 2 6 9 13 12 7 10
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
0.2667 0.2667 0.4667 0.2667 0.4667 0.3333 0.26667 0.06667 -0.0667 0.5333 0.2667

Cukup Cukup Baik Cukup Baik Cukup Cukup Jelek Sgt Jelek Baik Cukup
Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai
94

Nomor Soal Skor Siswa


31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Y y2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 36 1296
1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 36 1296
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 34 1156
0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 33 1089
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 33 1089
1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 32 1024
0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 31 961
1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 30 900
1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 30 900
0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 30 900
0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 30 900
1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 29 841
1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 29 841
1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 28 784
1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 28 784
1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 27 729
0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 26 676
0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 26 676
0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 25 625
0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 24 576
1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 23 529
0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 21 441
1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 21 441
1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 19 361
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 19 361
1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 16 256
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 15 225
0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 11 121
0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 11 121
0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 8 64
16 22 12 16 25 22 9 9 9 9 761 20963
0.5333 0.7333 0.4 0.5333 0.8333 0.7333 0.3 0.3 0.3 0.3
Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Sukar Sukar Sukar Sukar

0.4055 0.4352 0.26169 0.5673 0.5633 0.4453 0.3785 0.5742 0.5742 0.0949
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak

0.2489 0.1956 0.24 0.2489 0.1389 0.1956 0.21 0.21 0.21 0.21 7.91

11 13 8 12 15 15 8 8 8 6
5 9 4 4 10 7 1 1 1 3
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
0.4 0.2667 0.26667 0.5333 0.3333 0.5333 0.4667 0.4667 0.4667 0.2

Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Jelek
Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang
95

Lampiran 10

Perhitungan Analisis Uji Coba Soal

Perhitungan validitas butir soal

Rumus

Keterangan:
M p = rerata skor total yang menjawab benar pada butir soal
Mt = rerata skor siswa total
p = proporsi skor siswa yang menjawab benar pada setiap butirr soal
q = proporsi skor siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal
St = standar deviasi total
Kriteria
Apabila rpbis > rtabel , maka butir soal valid.
Perhitungan
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang
lain dihitung dengan cara yang sama.
Kode Butir soal no 1 Skor T otal
No (X) (Y) Y2 XY
1 A-28 1 36 1296 36
2 A-09 1 36 1296 36
3 A-13 1 34 1156 34
4 A-18 0 33 1089 0
5 A-26 1 33 1089 33
6 A-21 1 33 1089 33
7 A-24 1 31 961 31
8 A-27 1 30 900 30
9 A-30 1 30 900 30
10 A-01 1 30 900 30
11 A-02 0 30 900 0
12 A-10 1 30 900 30
13 A-11 1 29 841 29
14 A-14 1 28 784 28
15 A-15 1 27 729 27
16 A-20 0 27 729 0
17 A-22 1 26 676 26
18 A-25 1 26 676 26
19 A-04 0 25 625 0
20 A-06 1 25 625 25
21 A-08 0 24 576 24
22 A-19 1 24 576 24
23 A-07 1 23 529 23
24 A-16 0 22 484 0
25 A-03 0 20 400 0
26 A-12 1 17 289 17
27 A-23 0 15 225 0
28 A-05 1 11 121 11
29 A-29 0 11 121 0
30 A-17 0 8 64 0
Jumlah 20 774 21546 583
96

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh:

Jumlah skor total yang menjawab benar pada no 1


M p = Banyaknya siswa yang menjawab benar pada no 1

583
= 20

= 29,15

Jumlah skor total


M t = Banyaknya siswa

774
= 30

= 25,80

Jumlah skor yang menjawab benar pada no 1


p = Banyaknya siswa

20
= 30

= 0,66

q = 1 ─ p = 1 ─ 0,66 = 0,44
(774)2
21546 −
St =√ 30
= 7,24
30

rpbis = 29,15 −25,80 0,66



7,24 0,44

= 0,56

Pada α = 5% dengan n = 30 diperoleh rtabel = 0, 349

Karena rpbis > rtabel, maka soal no 1 valid.


97

Perhitungan Reliabilitas Soal

Rumus:

Keterangan:
K = banyaknya butir soal
M = rerata skor total
Vt = Varians total

Kriteria

Apabila r11 > rtabel maka instrumen tersebut variabel.

Berdasarkan tabel pada analisis uji coba diperoleh:

Koefisien Reabilitas (r) Interpretasi


0,80 < r ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 < r ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < r ≤ 0,60 Sedang
0,20 < r ≤ 0,40 Rendah
0,00 ≤ r ≤ 0,20 Sangat rendah
r negatif Tidak reliabel
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:
(774)2
21546 −
Vt = 30
= 52,56
30

∑Y 774
M = 30 = 30
= 25,80
40
r11 = [ 25,80(40−25,80)
40 − 1] [1 − 40 K 52,56 ]

= 0,842

Pada α 5% dengan n = 30 diperoleh rtabel = 0,349

Karena r11 > rtabel, dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dengan
kategori sangat tinggi.
98

Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

Rumus:

Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria
P = 0,00 – 0,30 = Sukar
P = 0,31 – 0,70 = Sedang
P = 0,71 – 1,00 = Mudah

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang
lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir
soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
1 A-28 1 1 A-20 0
2 A-09 1 2 A-22 1
3 A-13 1 3 A-25 1
4 A-18 0 4 A-04 0
5 A-26 1 5 A-06 1
6 A-21 1 6 A-08 0
7 A-24 1 7 A-19 1
8 A-27 1 8 A-07 1
9 A-30 1 9 A-16 0
10 A-01 1 10 A-03 0
11 A-02 0 11 A-12 1
12 A-10 1 12 A-23 0
13 A-11 1 13 A-05 1
14 A-14 1 14 A-29 0
15 A-15 1 15 A-17 0
Jumlah 13 Jumlah 7

20
IK =
30

= 0,66

Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran sedang.


99

Perhitungan Daya Beda Soal

Rumus

Keterangan:
DP = daya pembeda
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
Kriteria
Rentang Kriteria
Negatif Sangat jelek
0,00 – 0,20 jelek
0,21 – 0,40 cukup
0,41 – 0,70 baik
0,71 – 1,00 sangat baik

Perhitungan
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang
lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir
soal

7
DP = 13 − = 0,40
15 15

Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda cukup.


10

Lampiran 11

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Soal

Daya Korelasi
Reliabilita Tingkat
No Pembeda Kategori skor Kesimpulan
s Kesukaran
(nilai) butir
1 0,400 Cukup 0,88 Sedang valid soal dipakai
2 0,266 Cukup 0,88 mudah valid soal dipakai
3 0,067 Jelek 0,88 mudah Tidak valid soal dibuang
4 0,533 Baik 0,88 Sedang valid soal dipakai
5 0,266 Cukup 0,88 mudah valid soal dipakai
6 0,333 Cukup 0,88 Sedang valid soal dipakai
7 0,266 Cukup 0,88 Sedang valid soal dipakai
8 0,400 Cukup 0,88 mudah valid soal dipakai
9 0,133 Jelek 0,88 mudah Tidak valid soal dibuang
10 0,133 Jelek 0,88 Sedang Tidak valid soal dibuang
11 -0,333 Sangat Jelek 0,88 Sedang Tidak valid soal dibuang
12 0,333 Cukup 0,88 Sedang Tidak valid soal dibuang
13 0,266 Cukup 0,88 mudah valid soal dipakai
14 0,267 Cukup 0,88 Sedang valid soal dipakai
15 0,266 Cukup 0,88 Sedang valid soal dipakai
16 0,266 Cukup 0,88 mudah valid soal dipakai
17 0,266 Cukup 0,88 mudah valid soal dipakai
18 0,266 Cukup 0,88 mudah valid soal dipakai
19 0,333 Cukup 0,88 Sedang valid soal dipakai
20 0,266 Cukup 0,88 Sedang valid soal dipakai
21 0,266 Cukup 0,88 mudah valid soal dipakai
22 0,467 Baik 0,88 Sedang valid soal dipakai
23 0,266 Cukup 0,88 mudah valid soal dipakai
24 0,467 Baik 0,88 Sedang valid soal dipakai
25 0,333 Baik 0,88 Sedang valid soal dipakai
26 0,266 Cukup 0,88 mudah Tidak valid soal dibuang
27 0,0667 Jelek 0,88 mudah valid soal dibuang
28 -0,067 Sangat Jelek 0,88 mudah Tidak valid soal dibuang
29 0,533 Baik 0,88 mudah valid soal dipakai
30 0,267 Cukup 0,88 mudah valid soal dipakai
31 0,400 Cukup 0,88 Sedang valid soal dipakai
32 0,267 Cukup 0,88 mudah valid soal dipakai
33 0,267 Cukup 0,88 Sedang Tidak valid soal dibuang
34 0,533 Baik 0,88 Sedang valid soal dipakai
35 0,333 Cukup 0,88 mudah valid soal dipakai
10

36 0,467 Baik 0,88 mudah valid soal dipakai


37 0,467 Baik 0,88 Sukar valid soal dipakai
38 0,467 Baik 0,88 Sukar valid soal dipakai
39 0,467 Baik 0,88 Sukar valid soal dipakai
40 0,266 Cukup 0,88 Sukar Tidak valid soal dibuang
10

Lampiran 12

Data Awal Nilai Siswa


(Kelas Eksperimen)
No. Kode Siswa Nilai
1 E1 47
2 E2 60
3 E3 65
4 E4 55
5 E5 80
6 E6 50
7 E7 74
8 E8 30
9 E9 55
10 E 10 58
11 E 11 50
12 E 12 65
13 E 13 55
14 E 14 65
15 E 15 65
16 E 16 35
17 E 17 47
18 E 18 39
19 E 19 55
20 E 20 52
21 E 21 65
22 E 22 71
23 E 23 48
24 E 24 55
25 E 25 73
26 E 26 58
27 E 27 74
28 E 28 80
29 E 29 50
30 E 30 74
31 E 31 57
32 E 32 65
33 E 33 65
34 E 34 57
35 E 35 70
36 E 36 80
37 E 37 40
38 E 38 74
10

Daftar Awal Nilai Siswa


(Kelas Kontrol)
No. Kode Siswa Nilai
1 K1 47
2 K2 60
3 K3 65
4 K4 55
5 K5 80
6 K6 50
7 K7 74
8 K8 30
9 K9 55
10 K 10 58
11 K 11 50
12 K 12 65
13 K 13 55
14 K 14 65
15 K 15 65
16 K 16 35
17 K 17 47
18 K 18 39
19 K 19 55
20 K 20 52
21 K 21 65
22 K 22 71
23 K 23 48
24 K 24 55
25 K 25 73
26 K 26 58
27 K 27 74
28 K 28 80
29 K 29 50
30 K 30 74
31 K 31 57
32 K 32 65
33 K 33 65
34 K 34 57
35 K 35 70
10

Lampiran 13

Uji Normalitas Data Awal


Kelas Eksperimen (VII-B)

Kelas Batas ((fo-


fo Fh (fo-fh) (fo-fh)2
Interval Kelas fh)2/fh)
30-38 29.5 2 1.026 0.974 0.948676 0.92463548
39-47 38.5 4 5.0692 -1.0692 1.14318864 0.22551658
48-56 47.5 10 12.9048 -2.9048 8.43786304 0.65385462
57-65 56.5 12 12.9048 -0.9048 0.81866304 0.06343865
66-74 65.5 7 5.0692 1.9308 3.72798864 0.73541952
75-83 74.5 3 1.026 1.974 3.896676 3.79792982
Jumlah 38 38 0 18.9730554 6.40079466
Dk= n-1=6-1=5

Taraf signifikansi= 5%

χ2tabel= 11,070

Berdasarkan perhitungan, χ2hitung (6.40079466) < χ2tabel (11,070), maka data


berdistribusi normal

Normalitas Data Awal


Kelas Kontrol (VII C)

Kelas Batas
fo Fh (fo-fh) (fo-fh)2 ((fo-fh)2/fh)
Interval Kelas
30-38 29.5 3 0.945 2.055 4.223025 4.468809524
39-47 38.5 6 4.669 1.331 1.771561 0.379430499
48-56 47.5 8 11.886 -3.886 15.100996 1.27048595
57-65 56.5 9 11.886 -2.886 8.328996 0.70074003
66-74 65.5 7 4.669 2.331 5.433561 1.163752624
75-83 74.5 2 0.945 1.055 1.113025 1.177804233
Jumlah 35 35 0 35.971164 9.161022859
Dk= n-1=6-1=5
Taraf signifikansi= 5%
χ2tabel= 11,070
Berdasarkan perhitungan, χ2hitung (9.161022859) < χ2tabel (11,070), maka data
berdistribusi normal
10

Lampiran 14

Uji Homogenitas Data Awal


Hasil nilai UTS dua kelas uji coba dengan varians σ1 dan σ2, akan diuji untuk
hipotesis :
Ho : σ 21= σ 2

Ha: σ 21 ≠ σ 2

𝑉𝑎𝑟i𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
Dengan rumus : Fhitung =𝑉𝑎𝑟i𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐i𝑙
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Hasil Belajar VII B Hasil Belajar VII C
Jumlah 2258 2042
N 38 35
x̅ 59,42 58.34
Varians (s2) 159,43 192,29

159,43
F = = 1,206 , F = 1,78
hitung tabel
192,29

Fhitung < Ftabel maka Ho diterima, dimana Ftabel dengan dk = n-1 dan taraf signifikansi
5%.
10

Lampiran 15

SAMPEL JAWABAN POSTTEST KELAS EKSPERIMEN


10

Lampiran 16

SAMPEL JAWABAN POSTTEST KELAS KONTROL


10

Lampiran 17
Panduan penilaian pskomotorik siswa dalam LKS

Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3


No Jumlah Jumlah Jumlah
Aspek (A) Aspek (A) Aspek (A)
nilai Nilai Nilai
Keterampilan Keterampilan Keterampilan
1 melakukan 6 x 2 = 12 melakukan 6 melakukan 5
pengamatan pengamatan pengamatan
Keterampilan (3 Keterampilan Keterampilan 3x3= 9
menalar dan pertanyaa menalar dan 6x2= menalar dan Pembah
2
menjawab n) 3x 4 = menjawab 12 menjawab asan =
pertanyaan 12 pertanyaan pertanyaan 10
Keterampilan Keterampilan Keterampilan
3 melakukan - melakukan 6 melakukan -
percobaan percobaan percobaan
Keterampilan Keterampilan Keterampilan
4 membuat - membuat 10 membuat -
laporan laporan laporan
Keterampilan Keterampilan Keterampilan
5 membuat 6 membuat 6 membuat 6
kesimpulan kesimpulan kesimpulan
Jumlah 30 40 30

1
10

Lampiran 18
Penilaian aspek psikomotorik siswa kelas eksperimen

Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3


Kode siswa Nilai LKS
A1 A2 A5 A1 A2 A3 A4 A5 A1 A2 A5
E-1 10 10 5 5 10 4 7 4 4 16 5 80
E-2 12 12 6 5 11 4 8 5 4 16 5 88
E-3 12 12 6 5 11 4 8 5 4 16 5 88
E-4 11 11 5 5 11 4 8 5 4 16 5 85
E-5 12 12 6 5 11 4 8 5 4 16 5 88
E-6 12 12 6 5 10 4 7 4 5 19 6 90
E-7 11 11 5 5 11 4 8 5 4 16 5 85
E-8 12 12 6 5 11 4 8 5 4 16 5 88
E-9 12 12 6 6 12 5 8 5 4 19 6 95
E-10 11 11 5 5 11 4 8 5 4 16 5 85
E-11 10 10 5 5 10 4 7 4 4 16 5 80
E-12 10 10 5 5 10 4 7 4 4 16 5 80
E-13 11 11 5 5 11 4 8 5 4 16 5 85
E-14 12 12 6 6 12 5 8 5 4 19 6 95
E-15 10 10 5 5 10 4 7 4 4 16 5 80
E-16 12 12 6 5 10 4 7 4 5 19 6 90
E-17 12 12 6 5 11 4 8 5 4 16 5 88
E-18 11 11 5 5 11 4 8 5 4 16 5 85
E-19 12 12 6 5 10 4 7 4 5 19 6 90
E-20 12 12 6 6 12 5 8 5 4 19 6 95
E-21 11 11 5 5 11 4 8 5 4 16 5 85
E-22 12 12 6 5 11 4 8 5 4 16 5 88
E-23 12 12 6 5 10 4 7 4 5 19 6 90
E-24 10 10 5 5 10 4 7 4 4 16 5 80
E-25 12 12 6 6 12 5 8 5 4 19 6 95
E-26 12 12 6 5 10 4 7 4 5 19 6 90
E-27 12 12 6 6 12 5 8 5 4 19 6 95
E-28 11 11 5 5 11 4 8 5 4 16 5 85
E-29 12 12 6 5 10 4 7 4 5 19 6 90
E-30 10 10 5 5 10 4 7 4 4 16 5 80
E-31 10 10 5 5 10 4 7 4 4 16 5 80
E-32 10 10 5 5 10 4 7 4 4 16 5 80
E-33 12 12 6 6 12 5 8 5 4 19 6 95
E-34 11 11 5 5 11 4 8 5 4 16 5 85
E-35 12 12 6 5 10 4 7 4 5 19 6 90
E-36 12 12 6 5 10 4 7 4 5 19 6 90
E-37 12 12 6 5 11 4 8 5 4 16 5 88
E-38 12 12 6 6 12 5 8 5 4 19 6 95
Rata-rata 11.4 11.4 5.58 5.18 10.8 4.18 7.58 4.58 4.21 17.2 5.39 87.39474
11

Lampiran 19
Penilaian aspek psikomotorik siswa kelas konrol
kegiatan 1 kegiatan 2 kegiatan 3
kode siswa Nilai LKS
A1 A2 A5 A1 A2 A3 A4 A5 A1 A2 A5
K1 12 12 6 5 11 4 7 5 4 16 5 87
K2 11 11 5 5 11 4 8 5 4 16 5 85
K3 10 10 5 5 10 4 7 4 4 16 5 80
K4 11 11 5 5 11 4 8 5 4 16 5 85
K5 10 10 5 5 10 3 6 4 4 16 5 78
K6 12 12 6 5 11 4 7 5 4 16 5 87
K7 10 10 5 5 10 4 7 4 4 16 5 80
K8 12 12 6 5 10 4 7 4 5 19 6 90
K9 12 12 6 5 11 4 7 5 4 16 5 87
K 10 10 10 5 5 10 3 6 4 4 16 5 78
K 11 12 12 6 5 10 4 7 4 5 19 6 90
K 12 12 12 6 5 10 4 7 4 5 19 6 90
K 13 10 10 5 5 10 3 6 4 4 16 5 78
K 14 10 10 5 5 10 4 7 4 4 16 5 80
K 15 11 11 5 5 11 4 8 5 4 16 5 85
K 16 12 12 6 5 10 4 7 4 5 19 6 90
K 17 10 10 5 5 10 3 6 4 4 16 5 78
K 18 10 10 5 5 10 4 7 4 4 16 5 80
K 19 12 12 6 5 11 4 7 5 4 16 5 87
K 20 10 10 5 5 10 3 6 4 4 16 5 78
K 21 11 11 5 5 11 4 8 5 4 16 5 85
K 22 10 10 5 5 10 4 7 4 4 16 5 80
K 23 12 12 6 5 10 4 7 4 5 19 6 90
K 24 11 11 5 5 11 4 8 5 4 16 5 85
K 25 12 12 6 5 11 4 7 5 4 16 5 87
K 26 11 11 5 5 11 4 8 5 4 16 5 85
K 27 10 10 5 5 10 4 7 4 4 16 5 80
K 28 12 12 6 5 10 4 7 4 5 19 6 90
K 29 11 11 5 5 11 4 8 5 4 16 5 85
K 30 10 10 5 5 10 3 6 4 4 16 5 78
K 31 12 12 6 5 11 4 7 5 4 16 5 87
K 32 12 12 6 5 10 4 7 4 5 19 6 90
K 33 10 10 5 5 10 4 7 4 4 16 5 80
K 34 10 10 5 5 10 3 6 4 4 16 5 78
K 35 12 12 6 5 11 4 7 5 4 16 5 87
Rata -rata 11 11 5.4 5 10.4 3.8 7 4.4 4.2 16.6 5.2 84
11

Lampiran 20
Data Hasil Belajar Kelas Esperimen
Kode Siswa Nilai posttest Nilai LKS Nilai Akhir
E-1 70 80 73.33
E-2 56 88 66.67
E-3 90 88 89.33
E-4 83 85 83.67
E-5 70 88 76.00
E-6 66 90 74.00
E-7 66 85 72.33
E-8 83 88 84.67
E-9 63 95 73.67
E-10 66 85 72.33
E-11 80 80 80.00
E-12 73 80 75.33
E-13 73 85 77.00
E-14 66 95 75.67
E-15 56 80 64.00
E-16 56 90 67.33
E-17 86 88 86.67
E-18 66 85 72.33
E-19 70 90 76.67
E-20 76 95 82.33
E-21 66 85 72.33
E-22 86 88 86.67
E-23 76 90 80.67
E-24 66 80 70.67
E-25 76 95 82.33
E-26 80 90 83.33
E-27 66 95 75.67
E-28 73 85 77.00
E-29 70 90 76.67
E-30 83 80 82.00
E-31 66 80 70.67
E-32 66 80 70.67
E-33 86 95 89.00
E-34 73 85 77.00
E-35 80 90 83.33
E-36 76 90 80.67
E-37 80 88 82.67
E-38 73 95 80.33
Jumlah 2945.00
Rata-rata 78.51
Varians 55.70
11

Lampiran 21

Data Hasil Belajar Kelas Kontrol


Kode Siswa Nilai posttest Nilai LKS Nilai Akhir
K1 73 87 77.67
K2 66 85 72.33
K3 53 80 62.00
K4 63 85 70.33
K5 73 78 74.67
K6 60 87 69.00
K7 66 80 70.67
K8 70 90 76.67
K9 73 87 77.67
K 10 70 78 72.67
K 11 80 90 83.33
K 12 76 90 80.67
K 13 56 78 63.33
K 14 66 80 70.67
K 15 63 85 70.33
K 16 53 90 65.33
K 17 70 78 72.67
K 18 70 80 73.33
K 19 63 87 71.00
K 20 76 78 76.67
K 21 60 85 68.33
K 22 76 80 77.33
K 23 70 90 80.00
K 24 86 85 85.67
K 25 63 87 71.00
K 26 86 85 85.67
K 27 66 80 70.67
K 28 73 90 78.67
K 29 70 85 75.00
K 30 80 78 79.33
K 31 80 87 82.33
K 32 60 90 70.00
K 33 60 80 66.67
K 34 80 78 79.33
K 35 70 87 75.67
Jumlah 2593.33
Rata-rata 74.09
Varians 35.16
11

Lampiran 22

Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa


Kelas Eksperimen (VII-B)

Kelas Batas
fo fh (fo-fh) (fo-fh)2 ((fo-fh)2/fh)
Interval Kelas
66-70 65.5 3 1.026 1.974 3.896676 3.797929825
71-75 70.5 10 5.0692 4.9308 24.3127886 4.796178616
76-80 75.5 12 12.9048 -0.9048 0.81866304 0.063438646
81-85 80.5 9 12.9048 -3.9048 15.247463 1.181534238
86-90 85.5 3 5.0692 -2.0692 4.28158864 0.844628075
91-95 90.5 1 1.026 -0.026 0.000676 0.000658869
1.5543E-
Jumlah 38 38 48.5578554 10.68436827
15

Dk= n-1=6-1=5
Taraf signifikansi= 5%
χ2tabel= 11,070
Berdasarkan perhitungan, χ2hitung (10.68436827) < χ2tabel (11,070), maka data
berdistribusi normal

Normalitas Data Hasil Belajar Siswa


Kelas Kontrol (VII C)

kelas Batas
fo fh (fo-fh) (fo-fh)2 ((fo-fh)2/fh)
interval Kelas
62-66 61.5 3 0.945 2.055 4.223025 4.468809524
67-71 66.5 9 4.669 4.331 18.757561 4.017468623
72-76 71.5 10 11.886 -1.886 3.556996 0.299259297
75-79 76.5 7 11.886 -4.886 23.872996 2.008497055
80-84 79.5 5 4.669 0.331 0.109561 0.023465624
85-89 84.5 1 0.945 0.055 0.003025 0.003201058
Jumlah 35 35 -5.55E-16 50.523164 10.82070118

Dk= n-1=6-1=5
Taraf signifikansi= 5%
χ2tabel= 11,070
Berdasarkan perhitungan, χ2hitung (10.82070118) < χ2tabel (11,070), maka data
berdistribusi normal
11

Lampiran 23

Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa


Hasil nilai Hasil belajar siswa dua kelas dengan varians σ1 dan σ2, akan diuji untuk
hipotesis :
Ho : σ 21= σ 2

Ha: σ 21 ≠ σ 2

𝑉𝑎𝑟i𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
Dengan rumus : Fhitung =𝑉𝑎𝑟i𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐i𝑙
Dari data diperoleh:

sumber variasi Eksperimen Kontrol


Jumlah 2983.67 2593.33
N 38 35
Rata-rata 78.51 74.09
Varians 55.70 35.16
55,70
F = = 1,58 F = 1,78
hitung tabel
35,16

Fhitung < Ftabel maka Ho diterima, dimana Ftabel dengan dk = n-1 dan taraf signifikansi
5%.
11

Lampiran 24

UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR SISWA (UJI T)


Hipotesis

Ho : µ1 = µ2 µ1 adalah ketuntasan hasil belajar kelompok eksperimen


Ha : µ1 > µ2 µ2 adalah ketuntasan hasil belajar kelompok kontrol

Uji hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

𝑥1−𝑥2 (n1−1)s12 + (n2−1)s22


𝑡=𝑆 1 1
√ + Dimana, S2=
n1+ n2 −2
𝑛1 𝑛2

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika thitung < ttabel

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol


Jumlah 2945 2595
N 38 35
x̅ 78.51 74.09
Varians (s2) 55.70 35.16
Standart deviasi (s) 6,14 5,71
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
(38 − 1)55,70 + (35 − 1)35, 16
𝑆=√ = 6,772
38 + 35 − 2

78,51−74,09
𝑡 = 6,772 √ 1 + 1 = 2,786
38 35
Untuk α = 5 % dengan dk = (n1+ n2) − 2 = 71, maka diperoleh ttabel = 1,671
Karena thitung > ttabel, maka Ho ditolak sehingga Ha diterima. Hal ini berarti nilai hasil
belajar kelas eksperimen lebih baik daripada nilai hasil belajar kelas kontrol.
11

Lampiran 25

RUBRIK PENSKORAN AKTIVITAS SISWA

No. Aspek yang diamati Skor


1. Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru
Duduk tertib, tidak berbicara dengan teman, pandangan fokus pada
4
guru
Duduk tertib, sesekali berbicara dengan teman 3
Duduk kurang tertib, sering berbicara dengan teman 2
Duduk tidak tertib dan ribut sendiri 1
2. Aktivitas dalam bertanya
Bertanya lebih dari 3 kali saat pelajaran dan pertanyaan sesuai
4
dengan materi
Bertanya 2-3 kali saat pembelajaran, pertanyaan sesuai materi 3
Sekali bertanya saat pembelajaran, pertanyaan sesuai materi 2
Saat pembelajaran tidak bertanya 1
3. Menjawab pertanyaan
Menjawab pertanyaan lebih dari 3 kali, jawaban benar dan tepat 4
Menjawab pertanyaan 2-3 kali, jawaban benar dan tepat 3
Menjawab pertanyaan sekali, jawaban benar dan tepat 2
Tidak dapat menjawab pertanyaan 1
4. Mengemukakan pendapat
Mengemukakan pendapat lebih dari 3 kali mengenai pembelajaran 4
Mengemukakan pendapat 2-3 kali mengenai pembelajaran 3
Sekali mengemukakan pendapat mengenai pembelajaran 2
Tidak mengemukakan pendapat 1
5. Membuat catatan materi
Mencatat semua materi yang disampaikan 4
Mencatat sebagian materi yang disampaikan 3
Kadang-kadang mencatat materi 2
Tidak membuat catatan materi 1
6. Aktivitas diskusi dan kerjasama tim
Mengemukakan ide, menjawab pertanyaan, menanggapi pertanyaan
4
teman, mengerjakan tugas dalam tim
Menjawab pertanyaan, menanggapi pertanyaan teman,
3
mengerjakan tugas dalam tim
Mengerjakan tugas dalam tim 2
Tidak mengerjakan tugas dalam tim 1
7. Aktivitas siswa dalam menghargai pendapat teman

1
11

Memperhatikan dan merespon pendapat teman, perhatian tidak


4
tertuju pada hal lain
Memperhatikan dan merespon pendapat teman, perhatian kadang
3
tertuju pada hal lain
Kurang memperhatikan dan merespon pendapat teman 2
Sama sekali tidak mendengarkan dan merespon pendapat teman 1
118

Lampiran 26

SAMPEL PENILAIAN AKTIVITAS SISWA

1
11

Lampiran 27

Data Aktivitas Siswa Kelas Ekperimen Pertemuan 1

Aspek 1 Aspek 2
No Kode siswa 1 2 rata-rata 1 2 rata-rata
1 E-1 2 3 2.5 3 2 2.5
2 E-2 4 4 4 3 3 3
3 E-3 3 4 3.5 3 3 3
4 E-4 3 4 3.5 2 2 2
5 E-5 4 4 4 3 3 3
6 E-6 4 4 4 3 3 3
7 E-7 4 4 4 3 3 3
8 E-8 3 4 3.5 3 3 3
9 E-9 4 4 4 3 3 3
10 E-10 4 4 4 3 3 3
11 E-11 4 4 4 3 3 3
12 E-12 3 4 3.5 2 3 2.5
13 E-13 3 4 3.5 2 3 2.5
14 E-14 4 4 4 3 4 3.5
15 E-15 2 4 3 3 3 3
16 E-16 2 4 3 4 4 4
17 E-17 4 4 4 3 4 3.5
18 E-18 4 4 4 3 4 3.5
19 E-19 2 3 2.5 2 2 2
20 E-20 4 4 4 3 4 3.5
21 E-21 2 2 2 3 4 3.5
22 E-22 3 4 3.5 2 4 3
23 E-23 4 4 4 3 4 3.5
24 E-24 4 4 4 3 4 3.5
25 E-25 4 4 4 3 4 3.5
26 E-26 4 4 4 4 4 4
27 E-27 3 4 3.5 2 2 2
28 E-28 4 4 4 3 4 3.5
29 E-29 4 4 4 3 4 3.5
30 E-30 4 4 4 3 3 3
31 E-31 1 2 1.5 1 1 1
32 E-32 2 4 3 2 3 2.5
33 E-33 4 4 4 3 4 3.5
34 E-34 4 4 4 3 4 3.5
35 E-35 3 4 3.5 2 3 2.5
36 E-36 3 4 3.5 2 3 2.5
37 E-37 3 4 3.5 2 3 2.5
38 E-38 4 4 4 3 3 3
rata-rata tiap aspek 3.59 3.01
Jumlah 125.5 105.5
kriteria Tinggi Tinggi
12

Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5


1 2 rata-rata 1 2 rata-rata 1 2 rata-rata
3 3 3 2 2 2 3 4 3.5
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
3 2 2.5 1 2 1.5 3 4 3.5
4 4 4 3 3 3 4 4 4
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
1 2 1.5 1 2 1.5 3 3 3
4 4 4 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 4 4 4
4 4 4 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
3 3 3 2 2 2 3 4 3.5
3 4 3.5 3 4 3.5 4 4 4
3 4 3.5 3 4 3.5 4 3 3.5
4 4 4 3 3 3 4 4 4
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
3 4 3.5 3 3 3 4 4 4
3 4 3.5 3 3 3 3 4 3.5
4 4 4 4 3 3.5 3 4 3.5
3 2 2.5 3 2 2.5 3 4 3.5
3 4 3.5 3 3 3 4 4 4
3 4 3.5 3 3 3 3 3 3
3 4 3.5 3 3 3 4 4 4
1 1 1 1 1 1 2 2 2
4 4 4 3 3 3 4 4 4
3 4 3.5 3 3 3 3 4 3.5
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
3 3 3 2 3 2.5 3 4 3.5
3 3 3 2 3 2.5 3 4 3.5
3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 3.5 3 3 3 4 4 4
3.56 2.81 3.50
124.5 98.5 122.5
Tinggi Cukup Tinggi
12

Aspek 6 Aspek 7
1 2 rata-rata 1 2 rata-rata Jumlah Nilai (%) Kriteria
3 4 3.5 4 3 3.5 20.5 73 Aktif
3 4 3.5 3 4 3.5 24.5 88 Sangat Ak
3 4 3.5 3 3 3 23.5 84 Sangat Ak
2 3 2.5 4 4 4 19.5 70 Aktif
3 3 3 3 3 3 24 86 Sangat Ak
3 4 3.5 3 3 3 24 86 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 24.5 88 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 24 86 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 24.5 88 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 24.5 88 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 24.5 88 Sangat Ak
2 2 2 2 2 2 16 57 Cukup Akt
2 2 2 3 4 3.5 21.5 77 Aktif
3 3 3 3 3 3 23.5 84 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 24 86 Sangat Ak
3 3 3 3 4 3.5 23.5 84 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 25 89 Sangat Ak
3 4 3.5 3 3 3 24.5 88 Sangat Ak
3 3 3 3 3 3 19 68 Aktif
3 4 3.5 3 4 3.5 25.5 91 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 23 82 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 24.5 88 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 25 89 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 25 89 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 24.5 88 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 26 93 Sangat Ak
4 3 3.5 3 4 3.5 21 75 Aktif
4 4 4 3 4 3.5 25.5 91 Sangat Ak
2 3 2.5 2 2 2 21.5 77 Aktif
4 3 3.5 3 4 3.5 24.5 88 Sangat Ak
2 3 2.5 2 2 2 11 39 Kurang Ak
3 3 3 3 4 3.5 23 82 Sangat Ak
3 3 3 3 4 3.5 24 86 Sangat Ak
3 3 3 3 4 3.5 24.5 88 Sangat Ak
4 4 4 4 4 4 23 82 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 22 79 Aktif
3 4 3.5 3 4 3.5 22 79 Aktif
3 4 3.5 3 4 3.5 24.5 88 Sangat Ak
3.26 3.31 82 Sangat Ak
114 116
Tinggi Tinggi
12

Data Aktivitas Siswa Kelas Ekperimen Pertemuan 2

Aspek 1 Aspek 2
No Kode siswa 1 2 rata-rata 1 2 rata-rata
1 E-1 3 4 3.5 3 2 2.5
2 E-2 4 4 4 3 3 3
3 E-3 3 4 3.5 3 3 3
4 E-4 4 4 4 2 2 2
5 E-5 3 4 3.5 3 3 3
6 E-6 4 4 4 3 3 3
7 E-7 4 4 4 3 3 3
8 E-8 3 4 3.5 3 3 3
9 E-9 4 4 4 3 3 3
10 E-10 4 4 4 3 3 3
11 E-11 4 4 4 3 3 3
12 E-12 3 4 3.5 2 3 2.5
13 E-13 3 4 3.5 2 3 2.5
14 E-14 4 4 4 3 4 3.5
15 E-15 2 4 3 3 3 3
16 E-16 2 4 3 4 4 4
17 E-17 4 4 4 3 4 3.5
18 E-18 4 4 4 3 4 3.5
19 E-19 2 3 2.5 2 2 2
20 E-20 4 4 4 3 4 3.5
21 E-21 3 3 3 3 4 3.5
22 E-22 4 4 4 2 4 3
23 E-23 4 4 4 3 4 3.5
24 E-24 4 4 4 3 4 3.5
25 E-25 4 4 4 3 4 3.5
26 E-26 4 4 4 4 4 4
27 E-27 4 4 4 2 2 2
28 E-28 4 4 4 3 4 3.5
29 E-29 4 4 4 3 4 3.5
30 E-30 4 4 4 3 3 3
31 E-31 2 2 2 2 2 2
32 E-32 4 4 4 2 3 2.5
33 E-33 4 4 4 3 4 3.5
34 E-34 4 4 4 3 4 3.5
35 E-35 4 4 4 2 3 2.5
36 E-36 4 4 4 2 3 2.5
37 E-37 4 4 4 2 3 2.5
38 E-38 4 4 4 3 3 3
rata-rata tiap aspek 3.73 3.04
Jumlah 130.5 106.5
kriteria Tinggi Tinggi
12

Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5


1 2 rata-rata 1 2 rata-rata 1 2 rata-rata
3 3 3 2 2 2 3 4 3.5
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
3 3 3 1 2 1.5 3 4 3.5
4 4 4 3 3 3 4 4 4
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
2 2 2 2 2 2 3 3 3
4 4 4 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 4 4 4
4 4 4 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
3 3 3 2 2 2 3 4 3.5
3 4 3.5 3 4 3.5 4 4 4
3 4 3.5 3 4 3.5 4 3 3.5
4 4 4 3 3 3 4 4 4
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
3 4 3.5 3 3 3 4 4 4
3 4 3.5 3 3 3 3 4 3.5
4 4 4 4 3 3.5 3 4 3.5
3 3 3 3 2 2.5 3 4 3.5
3 4 3.5 3 3 3 4 4 4
3 4 3.5 3 3 3 3 3 3
3 4 3.5 3 3 3 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 4 4 3 3 3 4 4 4
3 4 3.5 3 3 3 3 4 3.5
4 4 4 3 3 3 3 4 3.5
4 4 4 2 3 2.5 3 4 3.5
3 3 3 3 3 3 3 4 3.5
3 3 3 3 3 3 4 4 4
3 4 3.5 3 3 3 4 4 4
3.66 2.86 3.50
128 100 122.5
Tinggi Cukup Tinggi
12

Aspek 6 Aspek 7
1 2 rata-rata 1 2 rata-rata Jumlah Nilai (%) Kriteria
3 4 3.5 4 4 4 22 79 Aktif
3 4 3.5 3 4 3.5 24.5 88 Sangat Ak
3 4 3.5 3 3 3 23.5 84 Sangat Ak
3 3 3 4 4 4 21 75 Aktif
3 3 3 3 3 3 23.5 84 Sangat Ak
3 4 3.5 3 3 3 24 86 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 24.5 88 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 24 86 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 24.5 88 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 24.5 88 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 24.5 88 Sangat Ak
2 2 2 2 2 2 17 61 Cukup Akt
2 2 2 3 4 3.5 21.5 77 Aktif
3 3 3 3 3 3 23.5 84 Sangat Ak
3 4 3.5 4 4 4 24.5 88 Sangat Ak
3 3 3 4 4 4 24 86 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 25 89 Sangat Ak
3 4 3.5 3 3 3 24.5 88 Sangat Ak
3 3 3 3 3 3 19 68 Aktif
3 4 3.5 3 3 3 25 89 Sangat Ak
3 4 3.5 3 3 3 23.5 84 Sangat Ak
3 4 3.5 3 3 3 24.5 88 Sangat Ak
3 4 3.5 3 3 3 24.5 88 Sangat Ak
3 4 3.5 3 3 3 24.5 88 Sangat Ak
3 4 3.5 3 3 3 24 86 Sangat Ak
3 4 3.5 3 3 3 25.5 91 Sangat Ak
4 3 3.5 3 4 3.5 22 79 Aktif
4 4 4 3 4 3.5 25.5 91 Sangat Ak
2 3 2.5 2 2 2 21.5 77 Aktif
4 3 3.5 4 4 4 25 89 Sangat Ak
2 3 2.5 2 2 2 14.5 52 Cukup Akt
3 3 3 3 4 3.5 24 86 Sangat Ak
3 3 3 3 4 3.5 24 86 Sangat Ak
3 3 3 3 4 3.5 24.5 88 Sangat Ak
4 4 4 4 4 4 24.5 88 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 23 82 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 23.5 84 Sangat Ak
3 4 3.5 3 4 3.5 24.5 88 Sangat Ak
3.27 3.27 83 Sangat Ak
114.5 114.5
Tinggi Tinggi
12

Lampiran 28

Data Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan 1

Aspek 1 Aspek 2
No Kode siswa 1 2 rata-rata 1 2 rata-rata
1 K-1 4 4 4 3 2 2.5
2 K-2 4 4 4 2 3 2.5
3 K-3 2 3 2.5 1 1 1
4 K-4 4 4 4 3 2 2.5
5 K-5 4 4 4 3 3 3
6 K-6 4 4 4 3 3 3
7 K-7 4 4 4 4 4 4
8 K-8 3 4 3.5 2 2 2
9 K-9 4 4 4 1 1 1
10 K-10 4 4 4 3 3 3
11 K-11 4 4 4 2 2 2
12 K-12 4 4 4 1 2 1.5
13 K-13 4 4 4 1 2 1.5
14 K-14 4 4 4 1 2 1.5
15 K-15 2 3 2.5 2 2 2
16 K-16 2 3 2.5 2 2 2
17 K-17 4 4 4 1 2 1.5
18 K-18 4 4 4 1 1 1
19 K-19 3 3 3 2 2 2
20 K-20 4 4 4 3 2 2.5
21 K-21 4 4 4 3 2 2.5
22 K-22 3 4 3.5 1 2 1.5
23 K-23 4 4 4 1 2 1.5
24 K-24 4 4 4 3 3 3
25 K-25 4 4 4 3 2 2.5
26 K-26 4 4 4 1 1 1
27 K-27 4 4 4 1 1 1
28 K-28 4 4 4 2 2 2
29 K-29 3 4 3.5 1 1 1
30 K-30 3 4 3.5 2 2 2
31 K-31 4 4 4 2 2 2
32 K-32 4 4 4 2 2 2
33 K-33 3 4 3.5 2 2 2
34 K-34 3 4 3.5 3 2 2.5
35 K-35 3 4 3.5 2 2 2
rata-rata tiap aspek 3.74 2.01
Jumlah 131 70.5
kriteria sangat Tinggi Cukup
12

Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5


1 2 rata-rata 1 2 rata-rata 1 2 rata-rata
4 4 4 2 2 2 4 4 4
4 4 4 2 2 2 4 4 4
3 3 3 1 1 1 4 4 4
4 4 4 2 3 2.5 3 4 3.5
4 4 4 2 2 2 3 4 3.5
4 4 4 2 2 2 3 4 3.5
3 4 3.5 2 2 2 3 3 3
3 2 2.5 1 1 1 4 4 4
4 4 4 3 2 2.5 3 3 3
3 3 3 2 2 2 4 4 4
4 4 4 2 2 2 4 4 4
4 4 4 2 2 2 4 4 4
4 4 4 2 3 2.5 4 4 4
4 4 4 2 3 2.5 4 4 4
2 2 2 1 1 1 4 4 4
3 3 3 1 1 1 4 4 4
4 4 4 2 2 2 4 4 4
4 4 4 2 2 2 4 4 4
4 4 4 2 2 2 3 4 3.5
4 4 4 1 1 1 3 3 3
4 4 4 1 1 1 3 3 3
2 2 2 1 1 1 3 3 3
4 4 4 2 2 2 4 4 4
4 4 4 2 2 2 3 4 3.5
4 4 4 2 2 2 3 4 3.5
3 3 3 1 1 1 3 4 3.5
4 4 4 3 3 3 4 4 4
4 4 4 2 2 2 3 4 3.5
3 2 2.5 2 2 2 3 4 3.5
3 2 2.5 1 1 1 3 3 3
4 4 4 2 3 2.5 3 3 3
4 4 4 2 3 2.5 3 3 3
3 2 2.5 2 1 1.5 3 3 3
3 2 2.5 1 1 1 3 3 3
2 3 2.5 1 2 1.5 3 3 3
3.50 1.80 3.56
122.5 63 124.5
Tinggi Rendah Tinggi
12

Aspek 6 Aspek 7
1 2 rata-rata 1 2 rata-rata Jumlah Nilai (%) Kriteria
4 4 4 3 3 3 23.5 84 Sangat akt
4 4 4 3 3 3 23.5 84 Sangat akt
4 4 4 3 3 3 18.5 66 Aktif
3 3 3 2 3 2.5 22 79 Aktif
3 3 3 3 4 3.5 23 82 Sangat akt
3 3 3 3 4 3.5 23 82 Sangat akt
4 4 4 3 3 3 23.5 84 Sangat akt
3 3 3 3 2 2.5 18.5 66 Aktif
3 3 3 4 4 4 21.5 77 Aktif
3 3 3 2 2 2 21 75 Aktif
4 4 4 4 4 4 24 86 Sangat akt
4 4 4 3 3 3 22.5 80 Aktif
3 3 3 3 4 3.5 22.5 80 Aktif
3 3 3 4 4 4 23 82 Sangat akt
3 3 3 2 2 2 16.5 59 Cukup akt
3 3 3 2 3 2.5 18 64 Aktif
3 3 3 3 2 2.5 21 75 Aktif
3 3 3 3 2 2.5 20.5 73 Aktif
2 2 2 3 2 2.5 19 68 Aktif
3 3 3 3 2 2.5 20 71 Aktif
3 3 3 3 2 2.5 20 71 Aktif
3 3 3 4 3 3.5 17.5 63 Aktif
3 3 3 2 3 2.5 21 75 Aktif
3 3 3 2 3 2.5 22 79 Aktif
3 3 3 2 3 2.5 21.5 77 Aktif
3 3 3 3 3 3 18.5 66 Aktif
3 3 3 3 3 3 22 79 Aktif
3 3 3 3 2 2.5 21 75 Aktif
4 4 4 3 3 3 19.5 70 Aktif
2 2 2 3 3 3 17 61 Cukup akt
3 3 3 2 3 2.5 21 75 Aktif
3 3 3 3 3 3 21.5 77 Aktif
2 2 2 3 2 2.5 17 61 Cukup akt
2 2 2 2 2 2 16.5 59 Cukup akt
1 3 2 1 1 1 15.5 55 Cukup akt
3.06 2.80 73 Aktif
107 98
Tinggi Cukup
12

Data Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan 2

Aspek 1 Aspek 2
No Kode siswa 1 2 rata-rata 1 2 rata-rata
1 K-1 4 4 4 3 3 3
2 K-2 4 4 4 2 3 2.5
3 K-3 3 3 3 1 2 1.5
4 K-4 4 4 4 3 2 2.5
5 K-5 4 4 4 3 3 3
6 K-6 4 4 4 3 3 3
7 K-7 4 4 4 4 4 4
8 K-8 3 4 3.5 2 3 2.5
9 K-9 4 4 4 1 1 1
10 K-10 4 4 4 3 3 3
11 K-11 4 4 4 2 2 2
12 K-12 4 4 4 2 2 2
13 K-13 4 4 4 2 2 2
14 K-14 4 4 4 2 2 2
15 K-15 3 3 3 2 2 2
16 K-16 2 3 2.5 2 2 2
17 K-17 4 4 4 2 2 2
18 K-18 4 4 4 2 1 1.5
19 K-19 3 4 3.5 2 2 2
20 K-20 4 4 4 3 2 2.5
21 K-21 4 4 4 3 2 2.5
22 K-22 3 4 3.5 2 2 2
23 K-23 4 4 4 2 2 2
24 K-24 4 4 4 3 3 3
25 K-25 4 4 4 3 2 2.5
26 K-26 4 4 4 1 1 1
27 K-27 4 4 4 1 1 1
28 K-28 4 4 4 2 2 2
29 K-29 3 4 3.5 1 2 1.5
30 K-30 3 4 3.5 2 2 2
31 K-31 4 4 4 2 3 2.5
32 K-32 4 4 4 2 3 2.5
33 K-33 3 4 3.5 2 3 2.5
34 K-34 3 4 3.5 3 3 3
35 K-35 3 4 3.5 2 2 2
rata-rata tiap aspek 3.79 2.23
Jumlah 132.5 78
kriteria sangat Tinggi Cukup
12

Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5


1 2 rata-rata 1 2 rata-rata 1 2 rata-rata
4 4 4 2 3 2.5 4 4 4
4 4 4 2 3 2.5 3 4 3.5
3 3 3 2 1 1.5 3 4 3.5
4 4 4 2 3 2.5 3 4 3.5
4 4 4 2 2 2 3 4 3.5
4 4 4 3 2 2.5 3 4 3.5
3 4 3.5 2 2 2 3 4 3.5
3 2 2.5 1 1 1 4 4 4
4 4 4 3 2 2.5 3 3 3
3 3 3 2 2 2 4 4 4
3 3 3 2 2 2 4 4 4
3 3 3 2 3 2.5 4 3 3.5
3 3 3 2 3 2.5 4 3 3.5
4 3 3.5 2 3 2.5 3 4 3.5
2 2 2 1 1 1 4 3 3.5
3 3 3 1 1 1 4 4 4
4 4 4 2 3 2.5 4 4 4
4 4 4 3 2 2.5 4 4 4
4 4 4 3 2 2.5 3 4 3.5
4 4 4 1 1 1 4 4 4
4 4 4 2 2 2 3 4 3.5
2 2 2 2 1 1.5 3 4 3.5
4 4 4 2 2 2 4 4 4
4 4 4 2 3 2.5 3 4 3.5
4 4 4 2 2 2 3 3 3
3 3 3 2 3 2.5 3 3 3
3 4 3.5 3 3 3 4 4 4
3 4 3.5 2 2 2 3 4 3.5
3 2 2.5 2 2 2 3 4 3.5
3 2 2.5 1 1 1 3 3 3
4 4 4 2 3 2.5 3 4 3.5
4 4 4 2 3 2.5 3 3 3
3 2 2.5 2 1 1.5 4 3 3.5
3 2 2.5 1 2 1.5 4 3 3.5
2 3 2.5 1 2 1.5 3 3 3
3.37 2.03 3.56
118 71 124.5
Tinggi Cukup Tinggi
13

Aspek 6 Aspek 7
1 2 rata-rata 1 2 rata-rata Jumlah Nilai (%) Kriteria
3 4 3.5 3 3 3 24 86 Sangat akt
3 4 3.5 3 3 3 23 82 Sangat akt
4 4 4 4 4 4 20.5 73 Aktif
3 3 3 2 4 3 22.5 80 Aktif
3 3 3 3 4 3.5 23 82 Sangat akt
3 3 3 3 4 3.5 23.5 84 Sangat akt
4 4 4 3 3 3 24 86 Sangat akt
3 3 3 3 3 3 19.5 70 Aktif
3 3 3 4 4 4 21.5 77 Aktif
3 3 3 2 2 2 21 75 Aktif
4 3 3.5 4 4 4 22.5 80 Aktif
4 3 3.5 3 3 3 21.5 77 Aktif
3 3 3 3 4 3.5 21.5 77 Aktif
3 3 3 4 4 4 22.5 80 Aktif
3 3 3 3 3 3 17.5 63 Aktif
3 3 3 3 3 3 18.5 66 Aktif
3 3 3 3 3 3 22.5 80 Aktif
3 3 3 3 3 3 22 79 Aktif
2 3 2.5 3 3 3 21 75 Aktif
3 3 3 3 3 3 21.5 77 Aktif
3 3 3 3 3 3 22 79 Aktif
3 3 3 3 3 3 18.5 66 Aktif
3 3 3 3 3 3 22 79 Aktif
3 4 3.5 3 3 3 23.5 84 Sangat akt
3 4 3.5 3 3 3 22 79 Aktif
3 3 3 3 3 3 19.5 70 Aktif
3 3 3 3 3 3 21.5 77 Aktif
3 3 3 3 3 3 21 75 Aktif
4 4 4 3 3 3 20 71 Aktif
2 2 2 3 3 3 17 61 Cukup akt
3 3 3 3 3 3 22.5 80 Aktif
3 3 3 3 3 3 22 79 Aktif
3 2 2.5 2 2 2 18 64 Aktif
3 2 2.5 2 3 2.5 19 68 Aktif
2 3 2.5 2 2 2 17 61 Cukup akt
3.09 3.06 75 Aktif
108 107
Tinggi Tinggi
13

Lampiran 29

SAMPEL ANGKET TANGGAPAN SISWA


13

Lampiran 30

Data Analisa Tanggapan Siswa

Pernyataan
No. Kode Siswa Skor Presentase (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 E-01 1 1 1 1 1 1 1 1 8 100
2 E-02 1 1 1 1 1 1 1 1 8 100
3 E-03 1 1 1 1 1 1 1 1 8 100
4 E-04 1 1 1 1 1 1 1 1 8 100
5 E-05 1 0 1 1 1 1 0 1 6 75
6 E-06 1 0 1 1 1 1 1 1 7 87.5
7 E-07 1 0 1 1 1 1 0 1 6 75
8 E-08 1 1 1 1 1 1 1 1 8 100
9 E-09 1 1 1 0 1 1 1 1 7 87.5
10 E-10 1 1 1 0 1 1 0 1 6 75
11 E-11 1 0 1 0 1 1 0 1 5 62.5
12 E-12 1 1 1 1 1 1 0 1 7 87.5
13 E-13 1 1 1 1 1 1 1 1 8 100
14 E-14 1 0 1 1 1 1 0 1 6 75
15 E-15 1 1 1 1 1 0 0 0 5 62.5
16 E-16 1 1 1 1 1 1 1 1 8 100
17 E-17 1 1 1 1 1 1 1 1 8 100
18 E-18 1 1 1 1 1 1 0 0 6 75
19 E-19 1 1 1 1 1 1 1 1 8 100
20 E-20 1 0 1 1 1 1 1 1 7 87.5
21 E-21 1 1 1 1 1 1 1 1 8 100
22 E-22 1 1 1 0 1 1 0 0 5 62.5
23 E-23 1 0 1 1 1 1 1 1 7 87.5
24 E-24 1 0 1 1 1 1 1 1 7 87.5
25 E-25 1 0 1 1 1 1 1 1 7 87.5
26 E-26 1 1 1 1 1 1 1 1 8 100
27 E-27 1 1 1 1 1 1 1 1 8 100
28 E-28 1 1 1 1 1 1 1 1 8 100
29 E-29 1 1 1 1 1 1 1 1 8 100
30 E-30 1 1 1 1 1 1 1 1 8 100
31 E-31 1 0 1 1 1 1 1 1 7 87.5
32 E-32 1 1 1 1 1 1 1 1 8 100
33 E-33 1 0 1 1 1 1 1 1 7 87.5
34 E-34 1 1 0 1 1 1 1 1 7 87.5
35 E-35 1 1 1 1 1 1 1 1 8 100
36 E-36 0 1 1 1 1 1 1 1 7 87.5
37 E-37 1 1 1 1 1 1 1 1 8 100
38 E-38 1 1 1 1 1 1 1 1 8 100
Jumlah 37 27 37 34 38 37 29 35 274 90.13157895
13

Lampiran 31

SAMPEL ANGKET TANGGAPAN GURU


13

Lampiran 32

Data Analisa Tanggapan Guru

Butir
Aspek Skor Keterangan
Ke
Saya tertarik menggunakan LKS
Berbasis Guided Inquiry dalam Sangat
1 4
pembelajaran keanekaragaman Setuju
makhluk hidup
Penggunaan LKS Berbasis Guided
2 Inquiry memudahkan saya untuk 3 Setuju
menyampaikan materi
Penggunaan LKS Berbasis Guided
3 Inquiry memudahkan siswa saya 3 Setuju
untuk memahami materi
Penggunaan LKS Berbasis Guided
4 Inquiry dapat mengaktifkan siswa 3 Setuju
saya dalam pembelajaran
Penggunaan LKS Berbasis Guided
Inquiry sangat tepat diterapkan
5 3 Setuju
dalam pembelajaran
keanekaragaman makhluk hidup
Kompetensi dasar dan standar
Sangat
6 kompetensi tercapai melalui LKS 4
setuju
Berbasis Guided Inquiry
Penggunaan LKS Berbasis Guided
Inquiry mengoptimalkan kualitas
7 3 Setuju
pembelajaran keanekaragaman
makhluk hidup
Jumlah skor 23
Sangat
Persentase 82,14 %
Baik
13

Lampiran 33

SK Pembimbing
13

Lampiran 34

Surat Keterangan Penelitian


13

Lampiran 35

Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Pembelajaran kelas kontrol Gambar 2. Pembelajaran kelas


eksperimen

Gambar 3.Observer menilai aktivitas Gambar 4. Siswa melakukan percobaan


siswa sederhana

Gambar 5. Siswa mengerjakan posttest Gambar 6. Siswa melakukan tanyajawab

Anda mungkin juga menyukai