Anda di halaman 1dari 130

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PUZZLE

& WORD SQUARE TERHADAP MINAT DAN HASIL


BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 7 LUWU
PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

INDAR PRATIWI NANDAR


1701412059

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2021

i
P E N G A R U H M O D E L P E M B E L A J A R A N P U Z Z L E & WORD
SQUARE TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS XI SMAN 7 LUWU PADA KONSEP
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana


Pendidikan Program Studi Pendidikan biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Cokrominoto Palopo

INDAR PRATIWI NANDAR


1701412059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2021

ii
PENGESAHAN SKRIPSI

Judul : Pengaruh model pembelajaran Puzzle & Word Square terhadap


Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMAN 7 Luwu pada
Konsep Sistem Pencernaan Manusia
Nama : Indar Pratiwi Nandar
NIM : 1701412059
Program studi : Pendidikan Biologi
Tanggal Ujian : 11 oktober 2021

Menyetujui,

Pembimbing II, Pembimbing I,

Sukmawati Syam, S.Si., M.Pd. Akhmad Syakur,S.Pd., M.Sc.


Tanggal: Tanggal:

Mengesahkan,

Ketua Program Studi Dekan Fakultas FKIP,


Pendidikan Biologi,

Akhmad Syakur,S.Pd., M.Sc. Rusdiana Junaid, M.Hum, MA

iii
ABSTRAK
Indar Pratiwi Nandar, 2021. Pengaruh Model Pembelajaran Puzzle & Word
Square terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMAN 7 Luwu pada
Konsep Sistem Pencernaan Manusia (dibimbing oleh Akhmad Syakur dan
Sukmawati Syam).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat dan hasil belajar biologi
siswa sebelum dan setelah menerapkan model pembelajaran Puzzle & Word
Square dan untuk mengetahui adakah pengaruh model pembelajaran Puzzle &
Word Square terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 7 Luwu.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen Desain penelitian
ini adalah Quasi Eksperiment dengan menggunakan Non-equivalent control
group design. Sampel penelitian yang diambil adalah siswa kelas XI MIPA 1 dan
kelas MIPA 2 SMAN 7 Luwu tahun ajaran 2021 dengan total seluruh 40 siswa.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar biologi
(pretest & posttest) dan angket/kuisoner. Teknik analisis data yang digunakan
adalah statistika deskriptif dan inferensial. Dari hasil analisis deskriptif nilai
persentase minat belajar siswa kelas XI SMAN 7 diperoleh 85% berada dikategori
sangat berminat. Rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas XI MIPA 2 SMAN 7
Luwu dengan menerapkan model pembelajaran Puzzle & Word Square diperoleh
91,15 % berada dikategori sangat tinggi. Hasil analisis inferensial pada minat
belajar siswa dengan data minat belajar siswa bahwa nilai Sighitung 0,000<0,05
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan terhadap minat siswa kelas
XI SMAN 7 Luwu. Hasil analisis inferensial pada hasil belajar siswa dengan
menggunakan uji t-independent sample t-test diperoleh nilai sebesar 0,000 nilai
Sig. (2-tailed) sebesar 0,000<0,05 dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan pada hasil belajar menerapkan model pembelajaran Puzzle &
Word Square pada siswa kelas XI MIPA SMAN 7 Luwu.

Kata Kunci: model Puzzle & Word Square, minat belajar, hasil belajar

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya, sehingga skripsi dengan judul “Pengaruh model pembelajaran
puzzle & word square terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 7
Luwu pada konsep sistem pencernaan manusia” dapat terselesaikan meskipun
dalam bentuk sederhana.
Shalawat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang
merupakan uswatun hasanah bagi kita umat islam selaku para pengikutnya.
Kepada keluarganya, sahabatnya serta orang-orang yang senantiasa berada di
jalannya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini ditemui berbagai
kesulitan dan hambatan, akan tetapi dengan penuh keyakinan, doa, ibadah dan
ikhtiar, serta bantuan, petunjuk, masukan dan dorongan moral dari berbagai pihak
sehingga alhamdulillah skripsi ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada kedua
orang tua yang senantiasa memberikan kasih sayang dan dukungan kepada
penulis. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Rahman Hairuddin,S.P., M.si., Rektor Universitas Cokroaminoto Palopo.
2. Dr. Ma’rufi, M.Pd., Rektor Universitas Cokroaminoto Palopo.
3. Dr. Rusdiana Junaid, M.Hum., M.A., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo.
4. Akhmad Syakur,S.Pd.,M.Sc., Ketua Prodi Pendidikan Biologi Universitas
Cokroaminoto Palopo dan Pembimbing I yang telah banyak meluangkan
waktu untuk membimbing kami sehingga proposal ini dapat terselesaikan.
5. Sukmawati Syam, S.Si., M.Pd., Pembimbing II penelitian yang penuh
kesabaran dalam membimbing dan mengarahkan penulis sehingga proposal
ini dapat terselesaikan.
6. Kepada staf dan dosen Program Studi Pendidikan Biologi yang selalu
membantu penulis selama kuliah sebagai mahasiswa Universitas

v
Cokroaminoto Palopo
7. Kepada teman-teman angkatan 2017 yang telah member bantuan dan
kerjasama dengan baik dalam penyusunan proposal ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa segala yang teruraikan dalam skripsi
ini masih banyak terdapat kekurangan. Hal ini dikarenakan keterbatasan penulis
dari segi tenaga, waktu maupun dana. Oleh karena itu kritik dan saran dari
berbagai pihak yang sifatnya membangun senantiasa penulis harapkan demi
kelengkapan skripsi ini.

Palopo, Agustus 2021

Indar Pratiwi Nandar

vi
RIWAYAT HIDUP

Indar Pratiwi Nandar, lahir di Belopa kabupaten luwu sulawesi

selatan, pada tanggal 19 februari 2000, anak tunggal dari

pasangan Nandar dan Mariama. Penulis memasuki jenjang

pendidikan PAUD pada tahun 2004 di TK Dewi Sartika

Surabaya dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2006 penulis

melanjutkan pendidikan d sekolah dasar SDN Wonokromo 4 Surabaya sampai

tahun 2008 dan melanjutkan pendidikan kembali di SDN 270 Lebani Kab.luwu

dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan

di bangku sekolah menengah pertama di SMPN 4 Belopa tamat pada tahun 2015.

Lalu pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Luwu

dan tamat pada tahun 2017. Penulis melanjutkan pendidikan di Universitas

Cokroaminoto Palopo pada tahun 2017, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(FKIP), program studi Pendidikan Biologi, selama menjadi mahasiswa Penulis

sempat tergabung dalam organisasi Sanggar Seni Universitas Cokroaminoto

Palopo (S2UCP) pada tahun 2017. Penulis menyelesaikan strata satu (S1), dengan

judul skripsi “Pengaruh Model Pembelajaran Puzzle & Word Square terhadap

minat dan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 7 Luwu pada konsep Sistem

Pencernaan Manusia”.

vii
DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL................................................................................................................i
HALAMAN JUDUL.............................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii
ABSTRAK
KATA PENGANTAR..........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori..............................................................................................9
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan................................................................16
2.3 Kerangka Pikir........................................................................................17
2.4 Hipotesis.................................................................................................18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................................20
3.2 Jenis dan Desain Penelitian....................................................................20
3.3 Populasi dan Sampel...............................................................................21
3.4 Definisi Operasional Variabel................................................................22
3.5 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................22
3.6 Instrumen Penelitian...............................................................................23
3.7 Teknik Analisis Data..............................................................................25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian.......................................................................................31
4.2 Pembahasan............................................................................................38

viii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan....................................................................................................42
5.2 Saran..............................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................46
LAMPIRAN.........................................................................................................49

ix
1

DAFTAR TABEL
Halaman
1. Sintak Model Pembelajaran Puzzle & Word Square…………………….........11
2. Non-equivalent Control Group Design. ……………………………………...20

3. Rincian Populasi………………………………………………………………21
4. Rincian hasil nilai biologi siswa kelas XI…………………………………….22
5. Rincian kategori minat belajar…………………………………………….......25
6. Rincian kategori skor minat belajar……………………………………...……25
7. Rincian kategori hasil belajar ………………………………………………...26
8. Rincian pembagian skor gain ternomalisi……………………..………………27
9. Konversi nilai tingkat keterlaksanaan pembelajaran. …………………….......28
10. Rekapitulasi skor persentase keterlaksanaan pembelajaran…………………...31
11. Kategorisasi nilai minat belajar siswa sebelum diajar Puzzle & Word Square
SMAN 7 Luwu……………………………………………..............................32
12. Kategorisasi nilai minat belajar siswa setelah diajar Puzzle & Word Square
SMAN 7 Luwu……………………………………………..............................32
13. Kategorisasi skor minat belajar siswa ……………….……………………….32
14. Statistika deskriptif hasil belajar biologi siswa kelas Eksperimen XI MIPA 2
sebelum dan setelah penerapan Puzzle & Word Square dan kelas Kontrol XI
MIPA1 penerapan pembelajaran konvensional………………………………..33
15. Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas XI MIPA 2 sebelum diajar dengan
model pembelajaran Puzzle & Word Square……………………………………….34
16. Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas XI MIPA 2 setelah diajar dengan
model pembelajaran Puzzle & Word Square……………………………………….34
17. Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas XI MIPA 1 sebelum diajar dengan
model pembelajaran Konvensional……………………………………….……35
18. Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas XI MIPA 1 setelah diajar dengan
model pembelajaran Konvensional…………………………………………….35
19. Normalitas Gain………………………………………………………………..36
20. Test of normality…………………………….………………………………....37
21. Test of homogeneity variance ……………………………………………….....37
22. Uji Koefisien ………………………………………………………………………….38
2

23. Uji Independent t-test…………………………………………………………..38


3

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1.Perangkat Pembelajaran………………………………………………..….50
2. Instrumen Penelitian…………………………………………………..….100
3. Hasil Analisis Data………………………………………………….……118
4. Persuratan…………………………………………………………….…..121
5. Dokumentasi……………………………………………………….……..123
4

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan kegiatan makro yang terdapat perbuatan belajar baik
oleh peserta didik maupun pendidik, sehingga terjadi perubahan tingkah laku yang
semakin terampil dan efisien serta bersifat permanen (Tarki, 2017). Pada
dasarnya, proses belajar mengajar ini dapat didefinisikan sebagai inti atau dasar
dari suatu proses pendidikan yang berlangsung dengan menyeluruh. Kelancaran
dan berhasilnya suatu proses pendidikan ini didukung dengan berbagai komponen
pendidikan, dalam hal ini terdirikan dari sarana pembelajaran, kurikulum, tenaga
pendidik, peserta didik dan juga model pembelajaran yang pendidik manfaatkan
guna menunjang proses berlangsungnya belajar mengajar. Lembaga pendidikan
formal dapat didefinisikan sebagai sub-sistem dari pendidikan nasional yang
memainkan peran fundamental guna melaksanakan pengembangan sumber daya
manusia, yang nantinya akan menjadi modal utama untuk proses pembangunan
nasional. Dengan demikian dibutuhkan upaya guna menaikkan mutu pendidikan
melalui pendidikan formal ini, satu dari upaya tersebut ialah meningkatkan mutu
pembelajaran yang dilaksanakan guru pada semua mata pelajaran, dalam hal ini
mencangkup juga untuk mata pelajaran Biologi.
Biologi (ilmu hayat) dapat didefinisikan sebagai kajian yang membahaskan
mengenai kehidupan dan juga organisme hidup, dalam hal ini mencangkup
dengan taksonomi, persebaran, evolusi, pertumbuhan, fungsi dan juga strukturnya
juga. Ilmu biologi modern ini melaksanakan pengkajian terhadap ilmu
pengetahuan yang ekletik, luas dan juga mencangkup beberapa jenis cabang dan
juga subdisiplin. Keseluruhan cabang keilmuan biologi ini secara umum disatukan
oleh sautu konsep dasar yang mengorganisasikan keseluruhan penelitian biologi,
dalam hal ini mencangkup dengan konsep dari evolusi, sel dan juga gen. Sel ini
dianggap sebagai suatu satuan dasar kehidupan, sel dianggap sebagai satuan dasar
pewarisan turun temurun, sedangkan evolusi ini dianggap sebagai suatu
mekanisme yang mendukung spesies yang baru tercipta. Lebih dari itu,
keberlangsungan hidup dari makhluk hidup ini dianggap dengan terdapatnya
5

perubahan energi, perilaku konsumsi dan juga peraturan yang menjaga vitalitas
dan juga kestabilan kondisi tubuh.
Konsep materi yang digunakan dalam penelitian nanti adalah materi Sistem
Pencernaan Manusia. Sistem Pencernaan Manusia adalah kumpulan organ yang
saling terintegrasi untuk melakukan proses pengubahan suatu zat menjadi nutrisi
yang dibutuhkan tubuh. Didalam materi sistem pencernaan manusia ialah
menganalisis mekanisme proses makanan masuk ke dalam tubuh manusia,
mengetahui organ-organnya, menganalisis beberapa zat-zat yang dibutuhkan oleh
tubuh beserta zat makanan serta gangguan fungsi pada sistem pencernaan.
Berdasarkan hasil wawancara pada hari selasa tanggal 7 April 2021 dengan
salah satu guru bidang studi Biologi kelas XI MIPA di SMAN 7 Luwu, beberapa
kegiatan pembelajaran ini pendidik masih begitu mendominasi, di dalam
pembelajaran, kegiatan pembelajaran ini siswa hanya sebataskan menerima materi
pelajaran yang diajarkan dengan menggunakan metode ceramah. Tidak hanya itu
beberapa guru menjelaskan materi yang terdapat dalam buku, sesudah siswa
selesai, kemudian nantinya diarahkan agar mengerjakan berbagai soal latihan
yang ada di dalam buku, baik itu soal isian ataupun pilihan ganda. Hal semacam
ini yang pada dasarnya mengakibatkan banyak siswa menjadi mengeluh dan cepat
bosan untuk menjalankan proses pembelajaran Biologi ini.
Dengan permasalahan semacam ini, dibutuhkan solusi dari model
pembelajaran, yang dalam implementasiannya tersebut nantinya dapat menaikkan
minat dan juga hasil belajar siswa. Dengan ini, peneliti mengimplementasikan
model pembelajaran Puzzle & Word Square .
Model pembelajaran Puzzle &Word Square merupakan model pembelajaran
yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam
mencocokkan jawaban pada kotak-kotak jawaban. Model ini suatu pembelajaran
melalui sebuah permainan “belajar sambil bermain” tetapi yang ditekankan adalah
belajarnya dan sangat cocok diterapkan untuk meningkatkan minat dan hasil
belajar siswa.
Keunggulan model Puzzle & Word Square ini ialah dimana proses
pembelajaran mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran selain itu
siswa terlatih untuk bersikap teliti dan berpikir kritis dan dapat merangsang siswa
6

untuk berfikir efektif. Model ini juga sangat berpengaruh pada minat dan hasil
belajar siswa yang dimana Puzzle & Word Square menerapkan belajar sambil
bermain tetapi yang ditekankan adalah belajarnya. Sehingga minat siswa
meningkat begitu juga hasil belajarnya.
Merujuk pemaparan yang dinyatakan Kurniasih (2016) menjelaskan bahwa
model pembelajaran dari Puzzle & Word Square ini diartikan sebagai suatu model
yang berorientasikan terhadap ketelitian dari siswa. Model ini dapat mengasah
kemampuan dan juga kejelian siswa alam mencocokan huruf yang terdapat pada
kotak jawaban agar menjadi suatu kata yang sesuai dan juga tepat. Sementara itu,
berdasarkan pendapat Mujiman (2007) menjelaskan bahwa model pembelajaran
Puzzle & Word Square ini dapat didefinisikan sebagai suatu model pengembangan
dari model ceramah yang berorientasikan terhadap keaktifan siswa di dalam suatu
proses pembelajaran yang dilangsungkan. Model ini memadukan antara
kemampuan dalam menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam melaksanakan
pencocokan jawaban yang terdapat pada kotak jawaban yang disediakan. Model
ini mirip dengan mengisi teka-teki silang, namun yang membedakan ialah bahwa
model ini telah mempunyai jawaban di sebelahnya, akan tetapi jawaban tersebut
disamarkan dengan cara memberikan tambahan kotak jawaban dengan angka atau
huruf yang mengecoh. Model pembelajaran ini memiliki keistimewaan,
diantaranya ialah memungkinkan untuk diimplementasikan ke dalam semua mata
pelajaran, hanya saja bagaimana guru mampu memprogramkan beberapa
pertanyaan yang terpilih, yang mampu merangsang atau menstimulus siswa agar
dapat dan bersedia untuk berpikir dengan efektif. Tujuan ataupun angka pengecoh
ini tidak dimaksudkan untuk memberikan kesulitan pada pebelajar, melainkan
untuk melatih sikap kritis dan teliti dari pebelajar.
Motivasi belajar ini berguna untuk pebelajar agar dapat mendukung
keberhasilan dan juga jika siswa ini senantiasa diberikan motivasi yang terus
menerus. Dengan terdapatnya motivasi yang diperuntukkan pada pebelajar,
dengan ini nantinya pebelajar akan bersemangat dalam belajar, dengan demikian
ini nantinya akan memberi pengaruh pada hasil yang pebelajar tersebut raih.
Harapan dalam judul penelitian ini adalah agar pengaruh model Puzzle & Word
Square dapat memotivasi siswa SMAN 7 Luwu dalam meningkatkan minat dan
7

hasil belajar mereka.


Hasil belajar yang didapatkan pada model Puzzle & Word Square ini
adalah terpenuhnya salah satu persyaratan pokok dalam dunia pendidikan dan
adanya murid atau terdidik yang komunikatif dan aktif tidak pasif serta istikomah.
Hasil akhir yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberi umpan balik
(feed-back) pada pebelajar dan juga pendidik, ini dimaksudkan agar dapat
memperbaiki proses pembelajaran, menyelenggarakan pengayaan dan juga
perbaikan untuk pebelajar, dan juga meletakkan pebelajar ke dalam kondisi
pembelajaran yang tebih tepat yang sejalan dengan tingkatan kemampuannya
tersebut, menyediakan berbagai informasi pada pebelajar mengenai tingkatan
kesuksesannya di dalam proses pembelajaran yang dimaksudkan agar dapat
memperluas, memperbaiki dan juga mendalami pelajaran tersebut.
Berdasarkan hal tersebut di atas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Puzzle & Word Square
terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMAN 7 Luwu Pada Konsep
Sistem Pencernaan Manusia”.

1.2 Rumusan Masalah


Beberapa masalah yang ingin diselesaikan dalam proses penelitian adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah minat belajar siswa kelas XI SMAN 7 Luwu sebelum dan
setelah diajar dengan menggunakan model berbasis Puzzle & Word Square
pada konsep sistem pencernaan?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas XI SMAN 7 Luwu sebelum dan setelah
diajar dengan menggunakan model berbasis Puzzle & Word Square pada
konsep sistem pencernaan?
3. Adakah pengaruh model berbasis Puzzle & Word Square terhadap minat belajar
siswa kelas XI SMAN 7 Luwu pada konsep sistem pencernaan?
4. Adakah pengaruh model berbasis Puzzle & Word Square terhadap hasil belajar
siswa kelas XI SMAN 7 Luwu pada konsep sistem pencernaan?
8

1.3 Tujuan Penelitian


Beberapa tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui minat belajar siswa kelas XI SMAN 7 Luwu sebelum dan
setelah diajar dengan menggunakan penggunaan model Puzzle & Word Square
pada konsep sistem pencernaan manusia.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XI SMAN 7 Luwu sebelum dan
setelah diajar dengan menggunakan model Puzzle &Word Square pada konsep
sistem pencernaan.
3. Untuk mengetahui pengaruh model berbasis Puzzle & Word Square terhadap
minat belajar siswa pada konsep sistem pencernaan.
4. Untuk mengetahui pengaruh model berbasis Puzzle & Word Square terhadap
hasil belajar siswa pada konsep sistem pencernaan.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian merupakan sesuatu yang diharapkan ketika sebuah
penelitian sudah selesai. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
adalah:

1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang poitif terhadap
perekembangan ilmu pengetahuan khusunya dalam pendidikan. Wujud
sumbangan itu adalah hasil dari penelitian ini dapat menjadi rujukan untuk
perkembangan ilmu pendidikan dalam penerapan model pembelajaran yang
inovatif dalam pembelajaran di sekolah.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti serta
diharapkan dapat menjadi referensi penelitian yang terkait dan memberikan
sumbangan penelitian dalam dunia pendidikan.

b. Bagi Siswa
Menumbuhkan minat dan semangat belajar siswa dalam proses
pembelajaran
9

c. Bagi Guru
Untuk menambah wawasan dan referensi bagi guru tentang pembelajaran
dengan model yang lebih bervariasi untuk menumbuhkan minat siswa belajar
secara aktif, partisipatif dan tidak hanya berpusat pada guru sehingga hasil belajar
siswa menjadi lebih optimal.

d. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memperbaiki dan
memajukan serta meningkatkan mutu pendidikan.
10

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


1. Model Pembelajaran Puzzle & Word Square
a. Pengertian model Puzzle & Word Square
Merujuk pemaparan yang dinyatakan oleh Kurniasih (2016) menjelaskan
bahwa model pembelajaran Puzzle & Word Square ini dapat didefinisikan sebagai
suatu model pengembangan dari model ceramah yang berorientasikan terhadap
keaktifan siswa di dalam suatu proses pembelajaran yang dilangsungkan. Model
ini memadukan antara kemampuan dalam menjawab pertanyaan dengan kejelian
dalam melaksanakan pencocokan jawaban yang terdapat pada kotak jawaban yang
disediakan. Model ini mirip dengan mengisi teka-teki silang, namun yang
membedakan ialah bahwa model ini telah mempunyai jawaban di sebelahnya,
akan tetapi jawaban tersebut disamarkan dengan cara memberikan tambahan
kotak jawaban dengan angka atau huruf yang mengecoh. Model pembelajaran ini
memiliki keistimewaan, diantaranya ialah memungkinkan untuk
diimplementasikan ke dalam semua mata pelajaran, hanya saja bagaimana guru
mampu memprogramkan beberapa pertanyaan yang terpilih, yang mampu
merangsang atau menstimulus siswa agar dapat dan bersedia untuk berpikir
dengan efektif. Tujuan ataupun angka pengecoh ini tidak dimaksudkan untuk
memberikan kesulitan pada pebelajar, melainkan untuk melatih sikap kritis dan
teliti dari pebelajar
Merujuk pemaparan yang dinyatakan Trianto (2011) menjelaskan bahwa
Word Square berasal dari Word yang diartikan sebagai kata dan sedangkan untuk
istilah Square yang berarti persegi, Word Square ini didefinisikan sebagai model
yang menggabungkan atau mengkombinasikan antara kemampuan dalam
menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokkan jawaban yang tersedia
di kotak-kotak jawaban yang disediakan. Ini sama halnya dengan teka-teki silang,
namun yang membedakannya ialah terdapat jawaban yang tersedia tersebut
disamarkan dengan cara melaksanakan penambahan kotak tambahan dengan
angka penyamar dan huruf sembarang yang dapat mengecoh.
11

Merujuk pernyataan yang dinyatakan Istarani (2012) mengungkapkan


bahwa model pembelajaran Puzzle &Word Square ini didefinisikan dengan model
pembelajaran yang memadukan antara kemampuan dalam menjawab pertanyaan
dengan kejelian dalam melaksanakan pencocokan jawaban yang terdapat pada
kotak jawaban yang disediakan. Sedangkan menurut Urdang (1968) menjelaskan
bahwa Word Square ini adalah kumpulan kata-kata yang jika disusun satu di
bawah yang lain dalam bentuk persegi dibaca seperti mendatar
Model pembelajaran Puzzle & Word Square ini di dalamnya memiliki
berbagai aktivitas yang dapat mendorong dan juga menarik pebelajar agar
bersedia untuk ambil bagian dengan lebih aktif di dalam proses pembelajaran
yang dilangsungkannya tersebut, serta mampu melaksanakan pelatihan proses
konsentrasi dari pebelajar dalam belajar, yang dilaksanakan melalui lembar
kegiatan ataupun soal yang bentuknya ialah teka-teki acak bilangan ataupun kata,
yang mana ada berbagai pertanyaan yang mana bahwa jawabannya tersebut telah
tercantum berbentuk susunan angka acak ataupun huruf, dengan demikian
pebelajar akan terdorong guna menerumkan atau mendapatkan pengetahuan
dengan sebanyak mungkin (Gunawan, 2015).
Merujuk pemaparan pendapat para ahli di atas dapat dihasilkan
kesimpulan bahwa model pembelajaran Puzzle & Word Square ini didefinisikan
sebagai suatu model pembelajaran yang bentuknya mirip dengan mengisi teka-teki
silang, namun hal yang membedakan ialah bahwa jawabannya tersebut sudah
tersedia di dalam kotak-kotak yang tersedia, akan tetapi diberikan kotak tambahan
dengan huruf atau angka penyamar yang dapat mengecoh. Pebelajar mencari
jawaban yang terdapat pada kotak, lalu mengarsirkan jawabannya tersebut secara
diagonal, horizontal ataupun vertikal.

b. Langkah-langkah Model Pembelajaran Puzzle & Word Square


Di dalam model pembelajaran Puzzle & Word Square memiliki berbagai
langkah tertentu, diantaranya ialah (1) Pendidik memberikan materi pelajaran
yang sejalan dengan tujuan pembelajaran yang dilaksanakan, (2) pendidik
memberikan lembaran soal yang berbentuk dengan kotak kata, (3) pebelajar
diminta agar mengerjalan dan menyelesaikan soal tersebut, langkah selanjutnya
ialah mengarsir huruf yang terdapat dalam kotak kata yang sejalan dan sesuai
12

dengan jawaban tersebut, baik itu secara diagonal, horizontal dan juga vertikal,
dan (4) pendidik memberi poin terhadap tiap jawaban. Sesudah memahami
berbagai langkah ini, dengan demikian ini akan memberikan kemudahan di dalam
berlangsungnya proses pembelajaran (Noviana dan Rahman, 2013).

Tabel 1. Sintak Model Pembelajaran Puzzle & Word Square


Fase Sintaks Puzzle & Word Square Kegiatan Guru

1. Menyampaikan tujuan - Guru menyampaikan tujuan


pembelajaran yang ingin dicapai sesuai
kompetensi.
- Siswa dibagi dalam kelompok 3-5
orang
2. Menyajikan informasi - Guru menyampaikan materi dengan
cara siswa menyimak cerita yang
dibacakan oleh guru.
3. Membimbing siswa dalam bekerja - Guru membimbing siswa dalam
dan belajar mengerjakan LKS Puzzle & Word
Square.
4. Evaluasi - Guru memberikan evaluasi kepada
siswa untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran yang telah disampaikan.
5. Memberikan penghargaan - Guru memberikan penghargaan
terhadap upaya maupun hasil belajar
siswa berupan 1 poin untuk setiap
jawaban yang benar.
Sumber : Agiari, (2016)

c. Kelebihan Model Pembelajaran Puzzle & Word Square


Model pembelajaran Puzzle & Word Square ini memiliki berbagai
keunggulan, diantaranya ialah sebagaimana di bawah ini;
1) Di dalam proses pembelajaran yang menerapkan model Puzzle & Word
Square ini memberikan dorongan terhadap pemahaman pebelajar akan materi
pelajaran.
2) Pebelajar akan terlatih agar lebih disiplin.
3) Ini sebagai latihan untuk bersikap kritis dan juga teliti.
4) Ini dapat menstimulus pebelajar agar dapat bersedia untuk berfikir dengan
efektif (Kurniasih, 2016).
Merujuk pemaparan yang dinyatakan Noviana dan Rahman (2013)
mengemukakan bahwa keunggulan dari model Puzzle & Word Square ini
13

didefinisikan sebagai model yang dapat menyebabkan ketelitian dari pebelajar


semakin meningkat dan menyebabkan pebelajar dapat berpikir secara kritis, hal
ini disebabkan bahwa pebelajar diminta agar mencarikan jawaban yang paling
sesuai serta diharuskan untuk jeli dalam mencari jawaban yang sebenarnya sudah
tersedia di dalam kotak kata yang ada di dalam lembar kerja tersebut.

d. Kekurangan Model Pembelajaran Puzzle & Word Square


Model pembelajaran Puzzle & Word Square ini memiliki berbagai
kelemahan, diantaranya ialah sebagaimana di bawah ini;
1) Melalui materi pelajaran yang sebelumnya sudah disiapkan, ini nantinya akan
dapat menyebabkan kreativitas siswa menjadi lumpuh
2) Pebelajar hanya menerima bahan mentah
3) Pebelajar tidak memungkinkan untuk melaksanakan pengembangan materi
pelajaran yang tersedia dengan potensi dan juga kemampuan yang dimilikinya
tersebut (Kurniasih, 2016).
Menurut (Noviana dan Rahman 2013) kekurangan Model Pembelajaran
Puzzle & Word Square yaitu dapat mematikan kreatifitas peserta didik dan peserta
didik tinggal menerima bahan mentah.

2. Minat Belajar
Minat dapat didefinisikan sebagai kondisi tertentu yang mana bahwa
seorang individu memiliki perhatian khusus akan suatu hal, serta diikuti dengan
rasa ingin tahu agar dapat memahami dan juga mempelajarinya tersebut. Minat ini
muncul disebabkan terdapatnya perhatian yang mendalam akan suatu objek
tertentu, yang mana bahwa perhatian ini menyebabkan timbulnya rasa ingin tahu,
memahami dan juga bahkan membuktikannya secara lanjut (Buchori 2003).
Merujuk pemaparan yang dinyatakan Sardiman (2011) menjelaskan bahwa
minat ini dapat didefinisikan sebagai kondisi atau keadaan yang berlangsung bila
seorang individi melihat arti ataupun ciri khas tertentu, sementara itu situasi
tersebut dihubungkan terhadap berbagai kebutuhan dan juga keinginannya sendiri.
Hal ini selaras dengan yang dinyatakan Kamisa (1997) ini menjelaskan bahwa
pengertian dari minat ini dapat didefinisikan dengan kesukaan, kehendak ataupun
keinginan. Merujuk pernyataan yang dinyatakan James (dalam Usman, 1995)
14

menganggap bahwa minat ini dipertimbangkan sebagai faktor utama yang dapat
menetapkan tingkatan keaktifan belajar dari pebelajar. Sedangkan merujuk
pemaparan Syah (2005) menjelaskan bahwa minat ini dapat didefinisikan sebagai
bentuk dari kegairahan dan juga kecenderungan yang tinggi serta rasa ingin tahu
yang menggebu-gebu akan suatu hal tertentu. Hal ini selaras dengan pernyataan
yang dijelaskan Sabri (2010) yang mengungkapkan bahwa minat ini dapat
didefinisikan sebagai bentuk dari kecenderungan agar senantiasa mencermati,
memperhatikan dan juga mengingat suatu hal tertentu secara terus-menerus.
Beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan
bahwa pengertian minat belajar adalah suatu ketertarikan terhadap suatu pelajaran
yang kemudian mendorong individu untuk mempelajari dan menekuni pelajaran
tersebut.

3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Merujuk penjelasan yang dinyatakan Bloom, dkk (dalam Arifin, 2013)
menyebutkan bahwa hasil belajar ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga domain
tertentu, diantaranya ialah domain kognitif (cognitif domain). domain kognitif
(cognitif domain) ini didefinisikan sebagai aspek yang memiliki keterkaitan
hubungan dengan kemampuan dalam berpikir, dalam aspek ini mencangkup
dengan pengetahuan (knowledge), yakni memahami mengenai kaidah, prinsip,
fakta khusus, istilah dan juga berbagai hal khusus lainnya, aspek pemahaman
(comprehension) ini didefinisikan sebagai tingkatan kemampuan yang menuntut
pebelajar agar dapat memahami konsep atau makna, fakta dan juga situasi yang
dipahaminya tersebut. Aspek penerapan (aplication) dapat didefinisikan dengan
penggunaan abstraksi di dalam situasi khusus ataupun konkrit. Abstraksi ini dapat
diartikan dengan teori, ide ataupun petunjuk teknik. Analisis (analysis), sintesis
(synthesis) dan evaluasi (evaluation). b) domain afektif (affective domain), yang
mencangkup dengan penerimaan (recieving), respons (responding), penilaian
(valuing), organisasi (organization), karakterisasi (characterization by a value or
value-complex); dan c) domain psikomotor (psychomotor domain), yang meliputi
15

persepsi (perception), kesiapan melakukan suatu pekerjaan (set), respons


terbimbing (guided response), kemahiran (complex overt response), adaptasi
(adaptation), dan orijinasi (origination). Kualitas pembelajaran, secara
operasional dapat didefinisikan dengan intensitas untuk keterkaitan sinergis dan
juga sistematis, yang memperlibatkan fasilitas, media, bahan belajar, kurikulum,
siswa, guru, dan juga sistem pembelajaran guna menghasilkan suatu proses dan
juga hasil belajar yang optimal yang sejalan dengan tuntutan kurikulernya
tersebut.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006), hasil belajar ialah hasil yang
dicapai dalam bentuk angka-angka skor setelah diberikan tes hasil belajar pada
setiap akhir pembelajaran. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi
guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak penggiring.
Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan peserta didik.
Menurut Hamalik (2006), hasil belajar ialah sebagai terjadinya perubahan
tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai
terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak
tahu menjadi tahu.
Sudjana (2009) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya ialah
perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas
mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar adalah suatu
akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes
yang disusun secara terencana.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas hasil belajar merupakan prestasi
belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan
membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang yang
hasilnya dituangkan dalam bentuk angka atau nilai. Untuk menyatakan bahwa
suatu proses belajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan
masing-masing sejalan dengan filsafatnya.
16

4. Keterkaitan Model Puzzle & Word Square dengan Materi Sistem


Pencernaan
Model Puzzle & Word Square diterapkan pada mata pelajaran Biologi
materi sistem pencernaan manusia untuk melatih keterampilan berpikir kritis,
yaitu berpikir yang mendalam. Peserta didik yang berpikir kritis akan sangat
senang dalam menanggapi sesuatu.
Model Puzzle & Word Square diterapkan pada pembelajaran Biologi,
terlebih dahulu pendidik harus menerangkan topik pembahasan mengenai materi
sistem pencernaan manusia. Materi sistem pencernaan manusia adalah materi
biologi yang menarik yang dimana materi ini diajarkan di kelas XI semester ganjil
yang menganalisis mekanisme proses makanan masuk ke dalam tubuh,
mengetahui organ-organ yang berperan didalamnya, hingga pada gangguan fungsi
sistem pencernaan manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
Materi sistem pencernaan manusia meskipun menarik tetapi belum tentu
dipahami oleh siswa sebab memiliki cangkupan materi yang rumit dan memiliki
mekanisme yang sangat panjang terutama dibagian pembahasan mekanisme
pencernaan kimiawi dan mekanik makanan yang masuk kedalam tubuh yang
disertai fungsi masing-masing organnya.
Menerapkan model pembelajaran ini adalah sebuah solusi baru yang akan
diteliti, maka pendidik harus mempersiapkan medianya terlebih dahulu
diantaranya adalah membuat pertanyaan dan membuat kotak kata. Selain kedua
hal tersebut pendidik juga harus menyiapkan jawaban atas pertanyaan yang
kemudian dituangkan dalam kotak kata secara acak. Salah satu contoh materi
yang dapat menggunakan model pembelajaran Puzzle & Word Square pada mata
pelajaran Biologi materi sistem pencernaan manusia.
Upaya alternatif pemilihan model pembelajaran Puzzle & Word Square
pada pembahasan materi sistem pencernaan manusia dikarenakan selama ini
masih ada bentuk proses pembelajaran konvensional yang bersifat kurang
menantang. Penggunaan pembelajaran konvensional juga ternyata tidak dirancang
dengan baik, sehingga hasilnya kurang memuaskan bagi siswa. Materi pelajaran
Biologi pada konsep sistem pencernaan manusia yang dipahami siswa sebagai hal
17

yang abstrak dan banyak menggunakan bahasa latin (asing) terutama di bagian
fungsi organ sistem pencernaan manusia. Sehingga untuk dapat memahaminya
siswa memerlukan inovasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran
Puzzle & Word Square yang dalam pengaplikasiannya dilengkapi dengan gambar,
LKS, charta, dan video yang dapat meminimalisasi tingkat kesulitan sehingga
minat dan hasil belajar siswa dapat meningkat sesuai yang di harapkan.

2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan


1. Nesi (2018), berdasarkan penelitian, hasil belajar IPA Biologi kelompok siswa
yang diajarkan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) Model Word Square
dapat meningkatkan minat belajar siswa meskipun ada minat siswa rendah.
Perolehan nilai rata-rata tes hasil belajar menggunakan LKS Model Word
Square pada siswa yang memiliki minat tinggi dengan perolehan nilai rata-rata
80.42, sedangkan menggunakan metode ceramah siswa yang memiliki minat
tinggi dengan nilai rata-rata 68.58.
2. Lestari dkk (2012), hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) hasil belajar IPS
siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran word square
dengan mean= 29 termasuk dalam kategori tinggi, (b) hasil belajar IPS siswa
yang mengikuti pembelajaran konvesional dengan mean= 22,22 termasuk
dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan
penggunaan model word square berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar
IPS siswa.
3. Ulfah dkk (2013), berdasarkan data hasil belajar siswa dengan penerapan LKS
berbasis Word Square yang diperoleh pada saat uji coba skala kecil sebanyak
93% siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM).
4. Junaidi dkk (2019), dalam penelitiannya menyatakan bahwa penerapan model
pembelajaran word square dapat meningkatkan minat pemahaman konsep
siswa SMPIT AN-NIDA’ dengan hasil analisis data untuk kelas eksperimen
diperoleh sebanyak 73,08% siswa yang mencapai KKM.
18

2.3 Kerangka Pikir


Kerangka pikir yang dapat dilihat di bawah ini.

Guru Biologi

Pengaruh model pembelajaran


Puzzle &Word Square
Pembelajaran Konvensional

Minat dan hasil belajar siswa


Materi Sistem Pencernaan meningkat
Manusia

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

Materi yang terdapat dalam pelajaran Biologi sangat dekat dengan


peristiwa dalam kehidupan sehari-hari, Biologi merupakan salah satu pelajaran
yang sangat penting untuk dipelajari. Salah satunya adalah materi sistem
pencernaan. Banyak aplikasi materi sistem pencernaan dalam kehidupan sehari-
hari. Namun selama ini yang terjadi di sekolah, guru hanya mengajarkan dengan
menggunakan buku teks dan menggunakan metode ceramah dan mencatat.
Sehingga siswa kurang diaktifkan dalam proses belajar. Padahal pembelajaran
Biologi sangat cocok diajarkan dengan pembelajaran aktif siswa ikut dilibatkan
dalam proses belajar.
Pemilihan dan penggunaan model mengajar memiliki arti penting untuk
mencapai keberhasilan dalam pendidikan. Salah satu keberhasilan pendidikan
banyak ditentukan oleh pendidikan dalam mengunakan model pembelajaran.
Model pembelajaran Puzzle & Word Square dapat meningkatkan potensi
19

intelektual siswa. Hal ini dikarenakan siswa diberi kesempatan untuk dalam
proses pembelajaran siswa dituntut untuk menemukan konsep berdasarkan
pengalaman, sedangkan guru sebagai fasililator menjelaskan tujuan pembelajaran.
Melalui belajar menggunakan model Puzzle & Word Square dapat
memperpanjang proses ingatan. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikiran
sendiri akan lebih mudah diingat. Belajar dengan model pembelajaran word
square, siswa dapat memahami konsep-konsep sains dan ide-ide dengan baik.
Sehingga hasil akhirnya hasil belajar siswa dapat meningkat. Selain itu, proses
pembelajaran model Puzzle & Word Square juga berdampak sebagau
pembentukan sikap dan karakter siswa yang sesuai dengan upaya pemerintah
dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Tujuan dari pembelajaran adalah untuk menghasilkan kompetensi bagi
peserta didik, tentunya tidak akan lepas dari indikator-indikator prestasi belajar,
yang secara singkat menjadi kognitif, afektif dan psikomotorik. Berdasarkan fakta
yang ditemui di lapangan, bahwa penggunaan model pembelajaran masih terbatas.
Khususnya yang menggunakan model pembelajaran Puzzle & Word Square. Pada
penelitian ini mencoba pengaruh penggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Puzzle & Word Square Terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa dengan
materi Sistem Pencernaan Manusia diharapkan dapat meningkatkan minat belajar
siswa, aktivitas dan dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran dengan
hasil yang lebih baik.

2.4. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap sesuatu masalah yang
dapat diperkirakan benar tetapi masih membutuhkan pembuktian atas
kebenarannya. Menurut Sugiyono (2016) hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Hipotesis dalam penelitian terdapat pengaruh yang signifikan model
pembelajaran Puzzle & Word Square terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa XI
SMAN 7 Luwu pada Konsep Sistem Pencernaan Manusia.
20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 7 Luwu yang berlokasi di Jln.
Sungai Paremang, Desa Pammanu, Kecamatan Belopa Utara, Kabupaten Luwu.
Penelitian dilaksanakan di semester ganjil Tahun Ajaran 2021/2022 pada tanggal
4 Juli sampai 20 Juli tahun 2021.

3.2 Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian ini bersifat deskriftif kuantitatif. Menurut Sugiyono
(2016), data penelitian pada penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Quasi Experimental
Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen.
Desain penelitian yang digunakan adalah non-equivalent control group
design. Dalam desain ini, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
dibandingkan dari kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui
random. Dua kelompok diberi pretest, kemudian diberikan perlakuan dan yang
terakhir diberi posttest.

Tabel 2. Non-equivalent Control Group Design.

Kelas Pretest Perlakuan Posttest


Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O3 X2 O4

Sumber: Sugiyono (2016)

Keterangan:
O1:pretest (tes awal kelas ekperimen)
O2: posttest (tes akhir eksperimen)
O3: pretest (tes awal kelas kontrol)
21

O4: posttest (tes akhir kelas kontrol)


X1: perlakuan menggunakan model pembelajaran Puzzle & Word Square.
X2: perlakuan pembelajaran langsung

3.3. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Sugiyono (2016), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
merupakan objek yang menjadi sasaran penelitian. Penelitian ini, peneliti
mengambil populasi pada siswa kelas XI MIPA SMAN 7 Luwu yang berjumlah 5
kelas dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3. Populasi Kelas XI MIPA SMAN 7 Luwu


No Populasi Banyak Siswa Total
1 XI MIPA 1 20
2 XI MIPA 2 20
3 XI MIPA 3 20
4 XI MIPA 4 20
5 XI MIPA 5 20
100
Sumber: SMAN 7 Luwu, (2021)

2. Sampel
Arikunto (2010) mengatakan sampel adalah bagian dari populasi (sebagian
atau mewakili populasi yang diteliti). Sampel penelitian sebagian dari populasi.
Sugiyono (2016) memberikan pengertian sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Teknik pengambilan pada penelitian ini menggunakan teknik sampling
purposive. Menurut Sugiyono (2016), sampling purposive adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang digunakan
peneliti untuk menentukan sampel adalah dengan melihat nilai rata-rata
kemampuan yang dimiliki siswa pada setiap kelasnya. Sampel dalam penelitian
ini adalah kelas XI MIPA 1 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang, dan kelas XI
MIPA 2 dengan jumlah peserta didik sebanyak 20 orang.
22

Tabel 4. Hasil nilai biologi siswa kelas XI


No Nilai rata-rata Kelas
1 77,5 XI MIPA 1
2 77,3 XI MIPA 2
3 80 XI MIPA 3
4 73,5 XI MIPA 4
5 72,5 XI MIPA 5
Sumber: SMAN 7 Luwu, (2021)

3.4. Definisi Operasional Variabel


Menurut Sugiyono (2016) mendefinisikan pengertian variabel sebagai
berikut: Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk mempelajari sehingga diperoleh informasi, hal tersebut kemudian ditarik
kesimpulannnya.
1. Model pembelajaran Puzzle & Word Square adalah model yang mirip seperti
mengisi teka-teki silang tetapi bedanya jawabannya sudah ada didalam kotak-
kotak namun diberi kotak tambahan dengan huruf penyamar atau pengecoh.
Model ini suatu pembelajaran melalui sebuah permainan “belajar sambil
bermain” tetapi yang ditekankan adalah belajarnya dan sangat cocok diterapkan
untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.
2. Hasil belajar siswa dapat dilihat berupa nilai yang diperoleh setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa melalui lembar
evaluasi. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa mencakup penilaian tugas yang
bersifat kognitif berupa hasil pretest dan posttest yang dicapai siswa.
3. Minat belajar dapat dilihat dari yang dicapai oleh siswa mencakup pernyataan
atau pertanyaan berupa sebuah angket/kuisoner yang diberikan setelah kegiatan
pembelajaran selesai.

3.4 Prosedur Pelaksanaan Penelitian


Tahap pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:
23

1. Tahap Perencanaan
Tahap ini peneliti terlebih dahulu melengkapi hal-hal yang dibutuhkan
dilapangan yaitu:
a) Melakukan observasi di SMAN 7 Luwu Kec Belopa Utara Kab Luwu.
b) Merumuskan makna berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan.
c) Peneliti menarik subjek penelitian dan menentukan sampel penelitian.
d) Melakukan penentuan pokok bahasan yang akan diajarkan.
e) Membuat RPP, Silabus, LKS, angket, dan lembar evaluasi.
f) Membuat kisi-kisi posttest dan pretest.
g) Membuat tes soal objektif untuk mengevaluasi hasil dan minat belajar.
h) Menyusun kisi-kisi soal tes belajar Biologi.
2. Tahap Pelaksanaan
Pengumpulan data hasil penelitian ini dilakukan melalui tes hasil belajar.
Langkah-langkah penyusunan tes hasil dan minat belajar biologi adalah sebagai
berikut:
a) Tahap pengenalan peneliti dan peserta didik
b) Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui hasil dan minat belajar siswa
sebelum perlakuan.
c) Melaksanakan proses belajar mengajar dikelas dengan menerapkan rencana
pembelajaran yang disusun sebelumnya.
d) Menerapkan rancangan pembelajaran Puzzle & Word Square pada kelas
eksperimen I sesuai dengan langkah-langkah pelaksanaanya.
e). Memberikan tes akhir ( posttest) setelah penerapan perlakuan.

3.5. Instrumen Penelitian


Upaya mengumpulkan data selama penelitian berlangsung, peneliti
memerlukan instrumen penelitian. Instrumen adalah alat yang digunakan peneliti
untuk mengumpulkan data. Adapun instrumen yang digunakan oleh peneliti,
yakni sebagai berikut:
1. Silabus digunakan, karena jika tidak ada silabus maka peneliti tidak bisa
menyusun dengan sempurna sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran.
24

Silabus juga mencangkup isi-isi materi yang akan diajarkan kepada siswa
nantinya.
2. RPP adalah instrumen penelitian yang penting untuk digunakan dalam
penelitian. Karena dalam penelitian ini peneliti melakukan proses belajar
mengajar yang dimana pastinya harus ada sebuah rencana pelaksanaan
pembelajaran. Konsep materi yang digunakan di dalam RPP adalah sistem
pencernaan manusia yang dimana mencangkup mekanisme proses pencernaan,
menganalisis organ-organ yang berperan, mengetahui bahan dan zat makanan,
serta gangguan fungsi pada organ sistem penceernaan manusia. Proses
pembelajaran dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan atau 2 x 45 menit.
3. Lembar Kerja Siswa yang berisikan tugas secara berkelompok ataupun
individu yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar ini dapat digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa.
4. Lembar evaluasi akan digunakan setelah siswa mengerjakan sebuah tugas.
Lembar evaluasi ini berisikan soal-soal yang harus dikerjakan oleh siswa secara
individu. Lembar evaluasi ini digunakan untuk mengukur seberapa paham
siswa terhadap keseluruhan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
5. Angket yang dimana ini digunakan nantinya setelah proses belajar selesai.
Angket ini mencangkup pertanyaan atau pernyataan yang akan diberikan
kepada siswa untuk mengetahui minat belajar siswa.
6. Lembar Data Keterlaksanaan Pembelajaran digunakan untuk memperoleh data
tentang kemampuan guru dalam mengolah pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Puzzle & Word Square pada kelas eksperimen,
menggunakan analisis deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan bagaimana
keterlaksanaan yang diterapkan di dalam kelas.

3.6. Teknik Pengumpulan Data


1. Tes
Penilaian hasil belajar siswa kelas XI SMAN 7 Luwu diperoleh dari hasil
pelaksanaan tes lembar kegiatan siswa (LKS) dan hasil evaluasi yang dilakukan
diakhir pelaksanaan tindakan dalam setiap siklus kegiatan pembelajaran, sehingga
pengaruh penerapan model pembelajaran Puzzle & Word Square pada mata
25

pelajaran Biologi dapat dihitung rata-rata dan presentasenya. Tes yang digunakan
adalah tes tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda sebanyak 30 nomor. Tes ini
terdiri atas :
a) Pretest adalah untuk mengukur penguasaan awal siswa terhadap materi
pembelajaran sebelum pelaksanaan pembelajaran.
b) Posttest adalah untuk mengukur penguasaan akhir siswa terhadap materi
pembelajaran setelah pelaksanaan pembelajaran.
2. Observasi
Observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah melakukan pengamatan
terhadap segenap keterlaksanaan pembelajaran guru dan siswa pengamatan
terhadap pengaruh model pembelajaran Puzzle & Word Square terhadap minat
dan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 7 Luwu.
3. Dokumentasi
Dokumentasi ini dapat diperoleh dalam bentuk foto, arsip, daftar siswa, dan
lain sebagainya yang dapat mendukung penelitian ini.

3.7. Teknik Analisis Data


Penelitian kuantitatif teknik analisis data yang digunakan biasanya
menggunakan statistik. Statistik digunakan dalam penelitian ini adalah statistik
deskriptif. Menurut Sugioyono (2016), teknik analisis deskriptif kuantitatif
merupakan analisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum

1. Statistik Deskriptif
a. Data Minat Belajar
Pengambilan data minat belajar dilakukan dengan menggunakan angket
(kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada siswa untuk
dijawab. Angket ini menggunakan respon skala lima, dimana alternatif responnya
antara lain Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS),
Sangat Tidak Setuju (STS).
26

Tabel 5. Kategori Minat Belajar


No Simbol Kategori Skor
1 SS Sangat Setuju 5
2 S Setuju 4
3 KS Kurang Setuju 3
4 TS Tidak Setuju 2
5 STS Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Pasaribu, (2017)

Tabel 6. Kategori Skor Minat Belajar


No Jumlah Skor Kategori Minat Belajar

1 80-100 Sangat Berminat


2 70-79 Berminat
3 50-69 Cukup Berminat
4 25-49 Tidak Berminat
Sumber: Wardani, (2007)

Berdasarkan uraian di atas untuk menentukan jarak interval antara jenjang


sikap mulai dari sangat tidak setuju (STS) sampai sangat setuju (SS) digunakan r
umus :
skor tertinggi−skor terendah
Jarak Interval (i) =
jumlah kelasinterval

Selanjutnya untuk menghitung rata-rata skor angket minat belajar siswa


dapat menggunakan rumus berikut:

jumlah skor siswa


RerataSkor =
jumlah siswa

b. Data Hasil Belajar


Digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar yang diperoleh siswa pada
kelompok eksperimen. Guna mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil
belajar siswa, maka dilakukan pengelompokkan. Pengelompokkan tersebut
27

dilakukan kedalam 5 kategori : sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat


rendah. Adapun langkah-langkah analisis deskriptif yaitu sebagai berikut:

Tabel 7. Kategori Hasil Belajar


No Tingkat Penguasaan (%) Kategori

1 90-100 Sangat Tinggi


2 80-89 Tinggi
3 65-79 Sedang
4 55-64 Rendah
5 0-50 Sangat Rendah
Sumber: Purwanto (2012)

Jenis data berupa hasil belajar selanjutnya dikategorikan secara kuantitatif


berdasarkan pendapat peneliti sendiri dengan meninjau nilai KKM sekolah yaitu
80 yang akan di teliti, sebagai berikut:

NA = NS x 100 : Nm

NA= x100
Keterangan:
NA= Nilai Akhir
NS= Nilai diperoleh siswa
NM= Nilai maksimal

Analisis deskriptif digunakan untuk menghitung ukuran pemusatan dari


hasil tes belajar Biologi pada siswa. Data yang diperoleh dari hasil pretest dan
posttest dianalisis untuk mengetahui peningkatan sebelum dan sesudah
pembelajaran dengan rumus gain ternomalisasi.
Hake (1999) mengemukakan gain ternormalisasi merupakan yang baik
untuk menganalisis hasil pretest dan posttest. Besarnya peningkatan sebelum dan
sesudah pembelajaran dengan rumus gain ternormalisasi sebagai berikut:
S pre−Spos
g=
Smax−Spre
28

Keterangan :
g: Gain ternomalisasi
Spre :Skor pretest
Spost: Skor posttest
Smax: Skor maksimum ideal
Berdasarkan uraian di atas adapun tingkat perolehan gain ternomalisasi
dikategorikan dalam tiga kategori seperti pada tabel berikut:

Tabel 8. Pembagian Skor Gain Ternomalisasi


Nilai N-Gain Kategori
g > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
Sumber : Melzer dalam Syahfitri, (2008)

c). Data Keterlaksanaan Pembelajaran


Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan guru
dalam mengolah pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Puzzle & Word Square pada kelas eksperimen, menggunakan analisis deskriptif
dengan tujuan mendeskripsikan bagaimana keterlaksanaan yang diterapkan di
dalam kelas.
Data observasi keterlaksanaan pembelajaran selama proses pembelajaran
berlangsung dianalisis dengan melihat rata-rata aktivitas hasil pengamatan yang
dilakukan oleh observer. Kegiatan pengambilan data ini dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung
persentase keterlaksanaan pembelajaran yaitu:
Ns
P= x 100 %
Nt
Keterangan :
P = Persentase keterlaksanaan
Ns = Aspek pembelajaran yang terlaksana
Nt = Aspek pembelajaran total
29

Tabel 9. Konversi Nilai Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran


N Skor (%) Kategori
o

1 81-100 Terlaksana dengan sangat baik


2 61-80 Terlaksana dengan baik
3 41-60 Cukup terlaksana
4 21-40 Kurang terlaksana
5 0-20 Tidak terlaksana dengan baik
Sumber : Purwanto, (2012)

2. Statistik Inferensial
Teknik ini digunakan untuk keperluan pengujian hipotesis penelitian.
Untuk pengujian hipotesis digunakan statistik parametric dengan uji-t, dengan
taraf signifikasi untuk menguji hipotesis digunakan. Jenis uji-t yang digunakan
adalah one sampel t-test, karena uji hipotesis yang digunakan dipersyaratkan
memiliki data yang berdistrubusi normal, maka sebelum dilakukan pengujian
hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dari data angket siswa dan data
hasil pretest posttest siswa.

a. Uji Normalitas
Dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang diteliti berasal dari
populasi berdistribusi normal atau tidak. Data berdistrubusi normal jika nilai
probabilitas pada uji Kolmogorovsminow. Adapun kriteria yaitu:
a. Nilai probabilitas maka data berdistribusi tidak normal.
b. Nilai probabilitas maka data berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas
Dilakukan sebagai syarat dilakukannya uji-t (hipotesis). Uji homogenitas
dilakukan dengan membandingkan antara kelompok eksperimen dengan kontrol.
Pengujian homogenitas menggunakan uji F dengan rumus sebagai berikut:
30

varians terbesar
F=
v arians terkecil
Kriteria pengujian adalah jika Fhitung < Ftabel pada taraf nyata dengan Ftabel
didapat dari distribusi F dengan derajat kebebasan masing-masing sesuai dengan
dk pembilang dan dk penyebut pada taraf α = 0,05. Pengujian homogenitas data
dalam penelitian ini menggunakan program software statistical product and
service solution (SPSS)Versi 25. Menu yang digunakan untuk mengetahui
homogenitas adalah analyse-descriptive statics-explore. Pengujian homogenitas
dengan hasil olahan SPSS versi 25 yaitu sign> α maka data homogen dan jika
sign> α maka data tidak homogen.

c. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis data dalam penelitian ini menggunakan program
software statistical product and service solution (SPSS) Versi 25. Hipotesis diuji
dengan menggunakan statistic uji t-test Independent Sample t-Test, yaitu analisis
pengukuran pada subjek yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan
tertentu. Pengukuran pertama dilakukan sebelum diberi perlakuan tertentu
pengukuran kedua dilakukan setelah dilakukan sesudahnya. (Trihendradi, 2010).

 d i

2i d i
2
Nd
t=
 N
1
Ket:
t = Nilai t
d = Selisih nilai post dan pre ( nilai post – nilai pre)
N = banyaknya sampel pengukuran
Pengujian hipotesis statistik sebagai berikut :
H0:gH1:g
Keterangan :
H0: Tidak ada pengaruh model pembelajaran Puzzle & Word Square terhadap
minat dan hasil belajar siswa XI SMAN 7 Luwu pada konsep Sistem
Pencernaan Manusia.
31

H1: Ada pengaruh model pembelajaran Puzzle & Word Square terhadap minat dan
hasil belajar siswa XI SMAN 7 Luwu pada konsep Sistem Pencernaan
Manusia.
g : Parameter rata-rata gain ternormalisasi hasil biologi (pretest-posttest) siswa
kelas XI SMAN 7 Luwu sesudah penerapan model pembelajaran Puzzle &
Word Square.
Pengujian hipotesis penelitian digunakan uji-t. Kriteria pengambilan
kesimpulannya adalah:
a. Jika nilai probalitas maka Hi diterima
b. Jika nilai probalitas maka H α ditolak
Taraf signifikasi yang digunakan ( ) adalah 0,05 atau 5%.
32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

1. Hasil analisis deskriptif

Hasil ini bertujuan mendeskriptifkan variasi data yang telah dirangkum


melalui instrument penelitian pada penerapan model pembelajaran Puzzle & Word
Square. Adapun data yang dianalisis adalah data keterlaksanaan pembelajaran,
minat belajar siswa, dan hasil belajar siswa.

a.Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang diobservasi adalah kegiatan pembelajaran


dengan model Puzzle & Word Square. Adapun observasi terhadap kegiatan
tersebut memacu pada RPP, obsever kegiatan selama 4 kali pertemuan memacu
pada dua kategori yaitu “YA” jika terlaksana dan “TIDAK” jika tidak terlaksana.

Hasil rekapitulasi skor obsever dan rata-rata skor hasil obsever selama 4
kali pertemuan dapat tabel dibawah.

Tabel 10. Rekapitulasi skor persentase keterlaksanaan pembelajaran

Pertemuan Rata-rata Persentase Kategori


Keterlaksanaan (%)
I 60 Terlaksana cukup baik
II 85 Terlaksana baik
III 90 Terlaksana baik
IV 90 Terlaksana sangat baik
Skor Rata-rata 81,25 Terlaksana sangat baik

Sumber: (Hasil Analisis Data Primer 2021)

Berdasarkan data keterlaksanaan pembelajaran, pada pertemuan pertama


persentase sebesar 60%, pertemuan kedua sebesar 85%, pertemuan ketiga sebesar
90% dan pertemuan keempat sebesar 90%. Dari jumlah rata-rata persentase
seluruh keterlaksanaan pembelajaran selama 4 kali pertemuan adalah 81,25% bisa
disimpulkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran dengan model Puzzle & Word
Square dikategorikan Terlaksana Sangat Baik.
33

b. Hasil Minat Belajar Siswa

Tabel 11. Kategorisasi Nilai Minat Belajar siswa kelas XI SMAN 7 Luwu

Parameter Statistik Deskriptif Nilai


Nilai Maksimum 58
Nilai Minimum 85
Mean 80
Standar Deviasi 8

Sumber: (Hasil Analisis Data Primer 2021)

Hasil penelitian analis deskriptif pada minat belajar siswa diperoleh nilai
minimum sebesar 52 dan nilai maksimum sebesar 85 nilai mean atau rata-rata
nilai 80 dengan standard deviasi sebesar 8.

Tabel 12. Kategorisasi Skor Minat Sebelum diajar Puzzle & Word Square

Kategori Frekuensi Persentase Minat belajar


(%)

Sangat Berminat 0 0
Berminat 3 15
Kurang Berminat 5 65
Tidak Berminat 12 20
Total 20 100
Sumber: (Hasil Analisis Data Primer 2021)

Tabel 13. Kategorisasi Skor Minat Belajar siswa kelas XI SMAN 7 Luwu

Kategori Frekuensi Persentase Minat belajar


(%)

Sangat Berminat 10 50
Berminat 7 35
Kurang Berminat 0 0
Tidak Berminat 3 15
Total 20 100
Sumber: (Hasil Analisis Data Primer 2021)

Berdasarkan hasil analisis data bahwa pada nilai rata-rata minat belajar
siswa sebelum diajar dengan model Puzzle & Word Square senilai 65% dengan 12
siswa dengan kategori kurang berminat, 5 siswa (20%) termasuk dikategori tidak
berminat dan sebagian kecil terdapat 3 siswa (15%) dikategori berminat.
34

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar minat belajar siswa kelas
XI SMAN 7 Luwu setelah diajar dengan model Puzzle & Word Square termasuk
dalam kategori sangat berminat yaitu sebesar 10 siswa (50%), kategori berminat
sebanyak 7 siswa (35%) dan kategori tidak berminat sebanyak 3 siswa (15%).
Hasil deskriptif tersebut dapat disajikan dalam bentuk diagram dan tabel seperti
berikut:

Kategori Minat Belajar Siswa


10

3 3
2
1

Rendah Sedang Tinggi

Gambar 2. Diagram Kategoti Minat Belajar Siswa

c. Hasil Belajar Siswa

Tabel 14. Statistika deskriptif hasil belajar biologi siswa kelas Eksperimen
XI MIPA 2 sebelum dan setelah penerapan Puzzle & Word Square dan kelas
Kontrol XI MIPA1 penerapan pembelajaran konvensional.

N Minimum Maksimum Mean Std.Deviasi

Pre-test 20 39 92 64,55 10,560


Eksperimen
Post-test 20 75 100 91,15 6,953
Eksperimen
Pre-test 20 49 92 62,55 14,354
Kontrol
Post-test 20 65 92 77,00 8,176
Kontrol
Sumber: (Hasil Analisis Data Primer 2021)
35

Berdasarkan pada tabel diatas yang berisikan gambaran umum hasil


belajar Biologi siswa sebelum dan setelah diajar dengan menggunakan model
pembelajaran Puzzle & Word Square yang di ambil dari data pretest. Dari 20
siswa XI MIPA 2 SMAN 7 Luwu yang menjadi sampel pada penelitian hasil
belajar siswa sebelum diajar dengan model pembelajaran Puzzle & Word Square
pada pretest diketahui nilai maksimum yang diperoleh siswa adalah 92, nilai
minimum 39, nilai rata-rata 64,55. Sedangkan pada posttest diketahui nilai
maksimum 100, nilai minimum 75, nilai rata-rata 91,15. Skor hasil belajar Biologi
siswa dapat dikelompokkan lima kategori yang diperoleh tabel seperti berikut.

Tabel 15. Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas XI MIPA 2 sebelum diajar
dengan model pembelajaran Puzzle & Word Square.

Statistik Kategori Frekuensi Pretest (%)


0-50 Sangat Rendah 1 5
55-64 Rendah 13 65
65-79 Sedang 4 20
80-89 Tinggi 1 5
90-100 Sangat Tinggi 1 5
Total Persentase Nilai 64,55
Rata-rata
Sumber: (Hasil Analisis Data Primer 2021)

Tabel 16. Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas XI MIPA 2 setelah diajar
dengan model pembelajaran Puzzle & Word Square.

Statistik Kategori Frekuensi Posttest (%)


0-50 Sangat Rendah 0 0
55-64 Rendah 0 0
65-79 Sedang 1 20
80-89 Tinggi 9 45
90-100 Sangat Tinggi 10 50
Total Persentase Nilai 91,15
Rata-rata
Sumber: (Hasil Analisis Data Primer 2021)

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi hasil belajar menunjukkan bahwa


dari 20 siswa kelas XI MIPA 2 yang menjadi sampel penelitian sebelum dan
setelah menerapkan model pembelajaran Puzzle & Word Square. Pada tabel
sebelum diberi perlakuan terlihat bahwa sebanyak 20 orang siswa dengan total
persentase nilai rata-rata hasil belajar siswa 64,55 % dikategori rendah.
Sumber: (
Sumber: Hasil Analisis Data Primer 2021
36

Sedangkan yang sudah diberikan perlakukan dengan model Puzzle & Word
Square dengan total persentase nilai rata-rata hasil belajar siswa 91,15%
dikategori sangat tinggi. Maka bisa disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran Puzzle & Word Square berpengaruh untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas XI SMAN 7 Luwu.

Tabel 17. Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas XI MIPA 1 sebelum diajar
dengan model pembelajaran Konvensional

Statistik Kategori Frekuensi Pretest (%)


0-50 Sangat Rendah 0 0
55-64 Rendah 0 0
65-79 Sedang 12 60
80-89 Tinggi 6 30
90-100 Sangat Tinggi 2 10
Total Persentase Nilai 62,55
Rata-rata
Sumber: (Hasil Analisis Data Primer 2021)

Tabel 18. Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas XI MIPA 1 setelah diajar
dengan model pembelajaran Konvensional

Statistik Kategori Frekuensi Posttest (%)


0-50 Sangat Rendah 0 0
55-64 Rendah 0 0
65-79 Sedang 14 65
80-89 Tinggi 4 25
90-100 Sangat Tinggi 2 10
Total Persentase Nilai 77,00
Rata-rata
Sumber: (Hasil Analisis Data Primer 2021)

Berdasarkan tabel deskriptif menunjukkan bahwa dari 20 siswa kelas XI


MIPA 1 yang menjadi sampel penelitian menerapkan model pembelajaran
konvensional dengan total rata-rata nilai hasil belajar 62,55 % dikategori rendah.
Masih dengan menerapkan model pembelajaran konvensional dari hasil test
pretest- posttest bahwa sedikitnya meningkat siswa dengan total rata-rata nilai
hasil belajar siswa 77,00% dikategori sedang. Maka bisa disimpulkan bahwa
penerapan model konvensional kurang berpengaruh hasil belajar siswa kelas XI
SMAN 7 Luwu.
37

d. Hasil Skor Normalitas Gain

Tabel 19. Normalitas Gain

Interval Nilai Frekuensi Persentase Kategori

g>0,7 19 0,19 Tinggi


0,3≤g≤0,7 1 0,01 Sedang
g<0,3 0 0 Rendah

g>0,7 0,19 Tinggi

Sumber: (Hasil Analisis Data Primer 2021)

Uji normalitas gain dianalisis untuk mengetahui peningkatan sebelum dan


setelah penerapan model pembelajaran dengan rumus gain ternomalisasi.
Berdasarkan hasil normalitas gain pada tabel diatas diketahui frekuensi kelas
eksperimen sebesar 19 siswa dikategorikan tinggi, dan terdapat 1 siswa masuk
dikategori sedang. Maka bisa disimpulkan bahwa adanya peningkatan sebelum
dan setelah penerapan model pembelajaran Puzzle & Word Square.

2. Hasil Analisis Inferensial


a.Uji Normalitas
Pengujian dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah data
yang diteliti berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Hasil yang
diambil dari output SPSS 25 yaitu nilai signifikan dari tabel test of normality
dikolom kolmogorv-smirnov. Berdasarkan output pada tabel diketahui nilai
signifikansi (Sighitung) untuk analisis kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 0,5
(Sighitung≥0,05). Maka disimpulkan bahwa data kelas eksperimen dan kelas control
berdistribusi normal (simetris).
38

Tabel 20. Test Of Nomality

Kolmogorov-Smirnov Kelas Statistik Df Sig.


Hasil belajar siswa Pre-test ,200 20 ,036
Eksperimen
Post-test ,148 20 ,200
Eksperimen
Pre-test Kontrol ,276 20 ,000
Post-test Kontrol ,147 20 ,200

Sumber: (Hasil Analisis Data Primer 2021)

b.Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang


diteliti memiliki variasi yang homogen. Berdasarkan output pada tabel test of
homogeneity diketahui nilai Sighitung adalah (0,579≥0,05) maka disimpulkan bahwa
varians data kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama atau homogen.

Tabel 21. Test of Homogeneity of Variance

Hasil belajar siswa Lavene Static Df1 Df2 Sig.


Mean ,313 1 38 ,579
Median ,140 1 38 ,711

Sumber: (Hasil Analisis Data Primer 2021)

c. Uji Koefisien Minat belajar siswa

Tabel.22. Uji Koefisien Minat belajar Siswa

Model Unstandardized Standardized Sig.


Coefficients Coefficients
Constant 96.087 - .000
Minat .067 .197 .738
Belajar Siswa
Sumber : (Hasil Analisis Data Primer 2021)

Dari hasil analisis pada tabel Uji Koefiesien Minat Belajar Siswa diperoleh
Sig. 000 karena <0,05 berarti diterima hipotesis H 1 dan tolak hipotesis H0 Jadi, ada
pengaruh minat dan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 7 Luwu dengan model
pembelajaran Puzzle & Word Square.

d. Uji Hipotesis (Uji Independent t-test)


39

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan secara


signifikan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dengan kelas
kontrol. Berdasarkan hasil output pada tabel independent samples t-test dari hasil
pengujian normalitas dan homogenitas , maka dilakukan uji hipotesis dengan nilai
sebesar 0,000 nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000<0,05 maka disimpulkan ada
perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol.

Tabel 23. Independent Samples Test

Hasil belajar Siswa Sig.(2-tailed) Mean


Equal variance assumed ,000 14,150
Equal varience not assumed ,000 14,150

Sumber : (Hasil Analisis Data Primer 2021)

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah disajikan pada bagian ini akan
diuraikan pembahasan mengenai hasil penelitian yakni hasil analisis data statistik
deskriptif dan analisis statistik inferensial.

a.Data Keterlaksanaan Model Pembelajaran Puzzle & Word Square

Diperoleh dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dengan


menggunakan lembar keterlaksanaan model pembelajaran yang memacu dengan
langkah-langkah model pembelajaran masing-masing yang sesuai dengan RPP
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pengamat (obsever) mengisi lembar
keterlaksanaan model pembelajaran dengan memberi tanda (√) pada kolom
yang telah tertera sesuai aspek yang akan dinilai.

Teknik analisis data terhadap keterlaksanaan model pembelajaran


menggunakan analisis statistik deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan
bagaimana keterlaksanaan model pembelajaran yang di terapkan didalam kelas
eksperimen pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Puzzle & Word Square. Dari hasil analisis diperoleh data bahwa
40

pada kelas eksperimen pertemuan pertama sebesar 60% pada pertemuan ini
terdapat kesalahan teknis peneliti dan gugup sehingga ada lima keterlaksanaan
pembelajaran yang tidak terlaksana salah satu keterlaksanaan yang tidak
terlaksana yaitu pemberian motivasi. Pertemuan kedua sebesar 85% pada
pertemuan ini berada pada jam kedua peneliti terlambat datang karena ada
halangan dijalan sehingga ada proses pembelajaran lambat berlamgsung
sehingga ada tiga keterlaksanaan pembelajaran yang tidak terlaksana. Pertemuan
ketiga dan keempat sebesar 90% pada pertemuan ini tidak ada kesalahan teknis
dan gugup sehingga keterlaksanaan pembelajaran hampir semuanya terlaksana
tetapi masih ada satu keterlaksanaan yang tidak terlaksana yaitu penyampaian
materi selanjutnya.

Berdasarkan hasil keterlaksanaan model pembelajaran diperoleh nilai rata-


rata kategori terlaksana lebih besar dari pada nilai rata-rata kategori tidak
terlaksana untuk setiap pertemuan melalui pertemuan pertama sampai
pertemuan akhir. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan untuk empat kali pertemuan dapat dikatakan “Terlaksana sangat
baik” hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata persentase.

b. Minat Belajar Siswa

Berdasarkan hasil penelitian analis deskriptif pada minat belajar siswa


diperoleh nilai rata-rata sebesar 85% yang dimana masuk dikategori sangat
berminat. Ini terbukti dengan nilai koefisien sebagian besar minat belajar siswa
termasuk dalam kategori sangat berminat yaitu sebesar 10 siswa (50%),
kategori berminat sebanyak 7 siswa (35%) dan kategori tidak berminat
sebanyak 3 siswa (15%). Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model
pembelajaran Puzzle & Word Square terhadap minat belajar siswa kelas XI
SMAN 7 Luwu.

Menurut Erlando (2016), Minat belajar merupakan sikap positif yang


kadang dapat terjadi pada siswa. Kondisi ini harus ditekan semaksimal
mungkin, artinya siswa harus diupayakan agar mengalami suatu kondisi yang
41

nyaman, tenang dan menyenangkan dalam belajar. Agar siswa memiliki minat
yang besar dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.

c.Hasil Belajar Siswa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan data hasil analisis


deskriptif kelas ekperimen XI MIPA 2 SMAN 7 Luwu yang mengikuti
pembelajaran dengan model Puzzle & Word Square memiliki hasil yang lebih
tinggi dibandingkan dengan sebelum diajar dengan model Puzzle & Word
Square . Rata-rata hasil belajar sebelum diajar 64,55 dikategorikan rendah dan
setelah diajar dengan model pembelajaran Puzzle & Word Square diperoleh
dengan nilai 91,15 dikategorikan sangat tinggi. Hal tersebut disebabkan karena
adanya perlakuan yang berbeda pada langkah-langkah pembelajaranya. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) guru menyampaikan materi sesuai
kompetensi yang ingin dicapai. 2) guru membagikan lembaran kegiatan sesuai
contoh. 3) siswa menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai
jawaban. 4) berikan poin setiap jawaban dalam kotak.

Berdasarkan langkah-langkah yang telah dipaparkan pada model Puzzle &


Word Square memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut Tukiran (2013)
Kelebihan yaitu mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran,
menciptakan pembelajaran dengan suasana yang menyenangkan karena
pembelajaran berupa permainan, melatih siswa berdisplin, merangsang siswa
untuk berfikir efektif. Selain itu, dapat melatih ketelitian dan ketepatan dalam
menjawab dan mencari jawaban pada lembar jawaban. Proses pembelajarannya
yang menyenangkan dapat menimbulkan minat belajar siswa.

Berdasarkan dengan hipotesis penelitian, diperoleh bahwa setelah hasil


dari pretest-posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol di analilis dengan uji
independent t-test diperoleh probabilitas 0,000<0,05 dengan demikian H0 ditolak.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan
dengan menggunakan model pembelajaran Puzzle & Word Square pada populasi
sampel secara keseluruhan meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.
42

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Wina (2013),
dengan judul penelitian “ Efektivitas Model Pembelajaran Word Square Dengan
Ban tuan Alat Peraga Pada Materi Geometri” menyatakan bahwa hasil pada uji-t
diketahui nilai Sig2tailed pada kelas eksperimen dan kelas kontrol <0,05 artinya
terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol.

Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa perlakuan yang berbeda


menyebabkan terjadi hasil akhir yang berbeda antara sebelum diajar dengan
model pembelajaran Puzzle & Word Square dan setelah diajar dengan model
pembelajaran Puzzle & Word Square . Dengan demikian bukti bahwa model
pembelajaran Puzzle & Word Square dapat berpengaruh dalam meningkatkan
hasil belajar siswa.
43

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Minat belajar siswa kelas XI SMAN 7 Luwu sebelum diajar menggunakan


model Puzzle & Word Square sebesar 65% dengan kategori kurang berminat
dan setelah diajar dengan model Puzzle & Word Square terjadi peningkatan
sebesar 80% dengan kategori sangat berminat.
2. Hasil Belajar siswa kelas XI SMAN 7 Luwu Sebelum diajar menggunakan
model Puzzle & Word Square sebesar 64,55% dengan kategori rendah dan
setelah diajar dengan model Puzzle & Word Square terjadi peningkatan sebesar
91,15% dengan kategori sangat tinggi
3. Hasil uji Koefisien Minat Belajar Siswa nilai Sig. 000 karena <0,05 berarti
diterima hipotesis H1 dan tolak hipotesis H0. Jadi, ada pengaruh minat dengan
hasil belajar siswa kelas XI SMAN 7 Luwu dengan model pembelajaran Puzzle
& Word Square
4. Hasil uji Independent Samples Test nilai sebesar 0,000 nilai Sig. (2-tailed)
sebesar 0,000<0,05 maka dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan rata-
rata hasil belajar siswa kelas XI SMAN 7 Luwu dengan model pembelajaran
Puzzle & Word Square.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka peneliti mengajukan
beberapa saran sebagai berikut:

1. Guru
Melihat peningkatan rata-rata minat dan hasil belajar Biologi siswa yang diajar
dengan model Puzzle & Word Square , model ini dapat digunakan sebagai
bahan ajar karena lebih meningkatkan daya tarik siswa untuk belajar.
44

2. Siswa
Bagi siswa sebaiknya lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran seperti
berdiskusi, bertanya , berani , mengungkapkan ide-ide ata gagasan selama
diskusi serta lebih dilatih lagi dalam berbicara.

3. Sekolah

Bagi sekolah model pembelajaran Puzzle & Word Square sebaiknya digunakan
sebagai bahan referensi dan bahan ajar pembelajara, khususnya untuk
meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.

4. Peneliti

Bagi peneliti diharapkan untuk mengembangkam jangkauan yang lebih luas


dan sebaik mungkin sehingga dapat memperkuat informasi tentang pengaruh
penggunaan model Puzzle & Word Square terhadap minat dan hasil belajar siswa.
45

DAFTAR PUSTAKA

Agiari. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Word Square Untuk


Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Pada Siswa Kelas V. e-
journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. Vol.4. No.1.h.1-10.

Arifin. (2013). Evaluasi pembelajaran prinsip teknik prosedur (Cet. V). Bandung:
PT remaja Rosdakarya..

Arikunto. (2010). Prosedur penilitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka


Cipta. Jakarta.
Buchori. (2003). Psikologi pendidikan. Jakarta : Aksara Baru.
Dimyanti dan Mudjiono (2006). Belajar dan pembelajaran. Jakarta : (Cet.
Kedua). PT Asdi Maahastya.

Djamarah. (2002). Psikologi belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Erlando. (2016) pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar matematika.


Jurnal Formatif. Vol 6. No.1. h 35-43

Febriana. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match


Untuk meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN
Kalibanteng Kidul 01 kota Semarang. Jurnal Kreatif , Vol. 1. No 2. h.155.

Gunawan. (2015). Metode penelitian kualitatif teori dan praktik. Jakarta: Bumi
Aksara

Hake, R, R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. AREA-D American


Education Research Association’s Devision,D, Meansurement and
Reasearch Methodology. Unpublished (online) UR :
http://www.physics.Indiana. Edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf.

Hamalik. (2006) . Proses belajar mengajar. Jakarta: (Cet. Pertama). PT Bumi


Aksara.
Istarani. (2012). Model pembelajaran inovatif. Medan: Media Persada.

Junaidi, Ariani, dan Arini. (2019). Pengaruh model Pembelajaran Word Square
Terhadap Hasil Belajar Fisika. SPEJ: Science and Phsics Eduacation
Journal.Vol 2. No 2. h.72-81.

Kamisa. (1997). Kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika.

Kurniasih.(2012).Ragam Pengembangan Model pembelajaran untuk peningkatan


profesionalitas guru. Jakarta: ( Cet. Keempat). Kata Pena.
Lestari. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Word Square Terhadap Hasil
Belajar IPS kelas III SD. MIMBAR PGSD Undiksha. Vol 1. No.1. h.1-10.
46

Mujiman. (2007). Model pembelajaran word square. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

Nesi . (2018). Pengaruh Minat dan Penggunaan Metode Word Square Terhadap
Hasil Belajar IPA Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Jayapura.
BIOEDUSAINS: Journal Pendidikan Biologi dan Sains. Vol 1, No 1.h. 80-
94.

Noviana dan Rahman (2013). Efektifitas Model Pembelajaran Word Square


dengan Bantuan Alat Peraga Pada Materi Geometri. EDU-MAT. Vol.1,
No.1 h. 91.

Pasaribu. (2017). Upaya Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Fisika Siswa
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Talking Stick Pada Materi
Listrik Dinamis Dikelas X SMAN 10 MUARO JAMBI. Jurnal EduFisika.
Vol.02 No. 01, h.65.

Priyatno. (2010). Teknik mudah dan cepat melakukan analisis data penelitian
dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom.

Sabri. (2010). Strategi belajar mengajar micro teaching. Jakarta: PT.Ciputat


Press.

Sardiman. (2011). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Rajawali


Press.

Sriwina. (2013). Efektivitas model pembelajaran word square dengan bantuan alat
peraga pada materi geometri. EDU-MA. Vol.1.No.1.h 90-95

Sudjana. (2009). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Jakarta: PT Remaja


Rosdakarya.
Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

Sukardi. (2003).Metodologi Penelitian pendidikan kompetensi dan prakteknya.


Jakarta: Bumi Aksara.

Syah. (2005). Psikologi belajar. Jakarta: Raya Grafindo Perkasa.

Tarki.(2017).Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS dengan Menggunakan


Metode Pembelajaran Pratice Rehearsal Pairs Berbantu Media Audio
Visual. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi. Vol .4, No 1. h 1-6.

Trianto. (2011). Model pembelajaran terpadu dalam teori dan praktek. Jakarta:
(Cet.Pertama.) Prestasi Pustaka Publisher.
47

Trihendradi. (2010). Step by step SPSS 18 analisis data statistik. Yogyakarta.


Andi.

Tukiran. (2013). Model-model pembelajaran inovatif dan efektif. Bandung: (Cet


Keempat). Penerbit Alfabeta.

Ulfah, Bintari, dan Pamelasari . (2013). Pengembangan LKS IPA berbasis Word
Square Model Keterpaduan Connected. Journal Science Education. Vol.2
No 1. h 239-244.

Usman. (1995). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Wardani. (2007). Pengantar pendidikan luar biasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Zainal. (2013). Evaluasi pembelajaran prinsip, teknik, dan prosedur, Jakarta:


(Cetakan Kedelapan). Rosda Karya .
48

L
A
M
P
I
R
A
N

PERANGKAT PEMBELAJARAN
49

Lampiran 1

SILABUS
Biologi
Satuan Pendidikan : SMAN 7 LUWU
Kelas : XI IPA
Alokasi waktu : 8 x 45 menit
Kompetensi Inti :
 KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional”.
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
 KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah
keilmuan.

Kompetensi Kegiatan
Indikator Materi Pokok
Dasar Pembelajaran
3.7  Menganalisis zat Struktur dan Fungsi  Menganalisis
makanan yang Sel pada Sistem zat makanan
Menganalis diperlukan tubuh Pencernaan yang
is manusia sehari-  Zat Makanan. diperlukan
hubungan hari dari  Menu sehat tubuh manusia
antara berbagai sumber  Struktur dan sehari-hari dari
struktur informasi fungsi sel berbagai
jaringan  Mengidentifikasi penyusun jaringan sumber
penyusun salah satu bagian pada organ informasi
organ pada saluran pencer- pencernaan  Mengamati
sistem naan hewan  Struktur dan salah satu
pencernaan ruminansia, fungsi jaringan bagian saluran
dalam saluran sistem pencernaan pencernaan
kaitannya pencernaan hewan hewan
dengan manusia melalui ruminansia. ruminansia,
nutrisi, berbagai media  Penyakit/ganggua saluran
bioproses informasi dan n bioproses sistem pencernaan
dan mengenali posisi pencernaan manusia
50

Kompetensi Kegiatan
Indikator Materi Pokok
Dasar Pembelajaran
gangguan alat dan kelenjar melalui
fungsi yang pencernaan berbagai media
dapat serta fungsinya informasi dan
terjadi pada  Membandingkan mengenali
sistem organ posisi alat dan
pencernaan pencernaan kelenjar
manusia makanan pencernaan
manusia serta fungsinya
dalam kerja
kelompok.

 dengan hewan   Menganalisis


ruminansia proses
menggunakan pencernaan di
gambar/carta mulut dan
 Menyusun menu membanding-
makanan kan organ
seimbang untuk pencernaan
kategori makanan
aktivitas normal manusia
dengan hewan
4.7  Melaporkan
ruminansia
secara tertulis
menggunakan
Menyajika cara menjaga
gambar/carta
n laporan kesehatan diri
hasil uji zat dengan prinsip-  Menyusun
makanan prinsip dalam menu makanan
yang perolehan seimbang
terkandung nutrisi, energi untuk kategori
dalam melalui makanan aktivitas
berbagai dalam kerja normal selama
jenis bahan sistem 3 hari melalui
makanan pencernaan kerja mandiri
dikaitkan  Menganalisis
dengan informasi
kebutuhan kelainan-
energi kelainan yang
setiap mungkin
individu terjadi pada
serta sistem
teknologi pencernaan
pengolahan manusia dari
pangan dan berbagai
keamanan sumber dan
pangan mengaitkan
antara konsep
dengan hasil
pengamatan/pe
rco- baan dan
menyimpulkan
nya serta
51

Kompetensi Kegiatan
Indikator Materi Pokok
Dasar Pembelajaran
mempresenta-
sikan secara
lisan tentang
struktur sel
penyusun
jaringan, organ
pencernaan,
fungsi dan
prosesnya
 Melaporkan
secara tertulis
cara menjaga
kesehatan diri
dengan
prinsip-prinsip
dalam
perolehan
nutrisi, energi
melalui
makanan
dalam kerja
sistem
pencernaan
52

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(KELAS EKSPERIMEN)
Nama Sekolah : SMAN 7 LUWU
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X I (dua)
Peminatan : IPA
MateriPokok : Sistem Pencernaan Manusia
AlokasiWaktu : 2x45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramahlingkungan, gotong royong, kerjasama, cintadamai, responsifdan
pro- aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, procedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur  Menganalisis zat makanan yang diperlukan tubuh
jaringan penyusun organ pada sistem manusia sehari-hari dari berbagai sumber informasi
pencernaan dalam kaitannya dengan nutrisi,  Mengidentifikasi salah satu bagian saluran pencernaan
bioproses dan gangguan fungsi yang dapat manusia melalui berbagai media informasi dan
terjadi pada sistem pencernaan manusia. mengenali posisi alat dan kelenjar pencernaan serta
fungsinya
 Membandingkan organ pencernaan makanan manusia
4.7 Menyajikan laporan hasil uji zat makanan dengan hewan ruminansia menggunakan gambar/carta
yang terkandung dalam berbagai jenis  Menyusun menu makanan seimbang untuk kategori
bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan aktivitas normal
energi setiap individu serta teknologi  Melaporkan secara tertulis cara menjaga kesehatan diri
pengolahan pangan dan keamanan pangan dengan prinsip-prinsip dalam perolehan nutrisi, energi
melalui makanan dalam kerja sistem pencernaan

B. Indikator Pembelajaran
53

 Menganalisis zat makanan yang diperlukan tubuh manusia sehari-hari dari


berbagai sumber informasi, Menyusun menu makanan seimbang untuk
kategori aktivitas normal

C. Tujuan Pembelajaran

 Siswa mampu menganalisis zat dan menu sehat makanan yang diperlukan
tubuh manusia sehari-hari dari berbagai sumber informasi.
D. Materi Pembelajaran

 Zat makanan dan menu sehat

E.Metode Pembelajaran

1. Model pembelajaran : Puzzle & Word Square


2. Metode pembelajaran : Ceramah, Diskusi, dan Pemberian Tugas

F.Media

1. Gambar/charta
2. LKS
3. LCD proyektor
4. Lembar penilaian
G.Sumber Belajar

1. Modul pengayaan Biologi SMA/MA kelas XI


2. Sumber lain yang relevan seperti internet

H. Sintaks Langkah-langkah Model Pembelajaran Puzzle & Word Square


Pertemuan 1

Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahulua  Guru masuk dan mengucapkan salam 10
n Menit
 Berdoa kepada Tuhan YME untuk menanamkan rasa syukur
atas nikmat yang telah diberikan-Nya
 Mengecek kehadiran siswa dan siswa menanggapi dengan
santun
54

Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Guru membentuk kelompok 3-5 orang tiap kelompok.
 Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang
dimana siswa mampu : Menganalisis zat dan menu sehat
makanan yang diperlukan tubuh manusia sehari-hari dari
berbagai sumber informasi.

Eksplorasi :
1. Guru menjelaskan penting sistem pencernaan manusia
materi zat makanan yang diperlukan oleh tubuh serta menu
sehat makanan kemudian meminta beberapa siswa untuk
menjelaskan ulang.
2. Siswa bersama guru berdiskusi mendeskripsikan berbagai
sistem pencernaan, zat makanan dan menu sehat makanan.
Elaborasi:
Siswa yang bersama teman kelompoknya berdiskusi terkait tentang
menyusun menu sehat dan menganalisis zat makanan yang dibutuh
oleh tubuh.
Konfirmasi: 70
Kegiatan
1. Guru meminta perwakilan kelompok untuk menjelaskan Menit
Inti
hasil diskusi mereka.
2. Memberikan evaluasi kepada siswa tentang materi yang
telah dibahas
3. Guru membagikan lembar kerja Puzzle & Word Square
dengan jawaban jawaban dalam bentuk kotak-kotak seperti
teka-teki silang.
4. Guru membimbing dan mengawasi siswa dalam
mengerjakan LKS Puzzle & Word Square
5. Guru memberikan penghargaan terhadap upaya maupun
hasil belajar siswa berupa 1 poin untuk setiap jawaban
yang benar

1. Guru meminta beberapa siswa untuk menyimpulkan hasil


dari materi yang telah diajarkan
2. Guru memberikan lembar evaluasi/ kuis. 10
Penutup
3. Guru Memotifasi siswa mempelajari bahan untuk Menit
pertemuan lanjutan.
4. Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
55

I. Penilaian
1. Penilaian proses
Penilaian proses kelompok dengan pengamatan proses kerja kelompok
Penilaian hasil.
2. Penilaian individu dan kelompok.
a. Individu teknik : tertulis
Bentuk : pilihan ganda
b. Penilaian kelompok berupa penilaian rata-rata dari semua anggota
kelompok
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai
berikut :

     skor tertulis


Nilai = x Skor
skor maksum

                                        Peneliti, 2021

Indar Pratiwi Nandar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN)
56

Nama Sekolah : SMAN 7 LUWU


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI (dua)
Peminatan : IPA
MateriPokok : Sistem Pencernaan Manusia
AlokasiWaktu : 2x45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramahlingkungan, gotong royong, kerjasama, cintadamai, responsifdan
pro- aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, procedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur  Menganalisis zat makanan yang diperlukan tubuh
jaringan penyusun organ pada sistem manusia sehari-hari dari berbagai sumber informasi
pencernaan dalam kaitannya dengan nutrisi,  Mengidentifikasi salah satu bagian saluran pencernaan
bioproses dan gangguan fungsi yang dapat manusia melalui berbagai media informasi dan
terjadi pada sistem pencernaan manusia. mengenali posisi alat dan kelenjar pencernaan serta
fungsinya
 Membandingkan organ pencernaan makanan manusia
4.7 Menyajikan laporan hasil uji zat makanan dengan hewan ruminansia menggunakan gambar/carta
yang terkandung dalam berbagai jenis  Menyusun menu makanan seimbang untuk kategori
bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan aktivitas normal
energi setiap individu serta teknologi  Melaporkan secara tertulis cara menjaga kesehatan diri
pengolahan pangan dan keamanan pangan dengan prinsip-prinsip dalam perolehan nutrisi, energi
melalui makanan dalam kerja sistem pencernaan

B. Indikator Pembelajaran
57

 Mengidentifikasi salah satu bagian saluran pencernaan manusia melalui


berbagai media informasi dan mengenali posisi alat dan kelenjar pencernaan
serta fungsinya

C. Tujuan Pembelajaran
 Siswa mampu Mengidentifikasi salah satu saluran pencernaan manusia
melalui berbagai media informasi dan mengenali posisi alat dan kelenjar
pencernaan serta fungsinya

D. Materi Pembelajaran

 Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan serta alat dan kelenjar pencernaan
serta fungsinya

E.Metode Pembelajaran

1. Model pembelajaran : Puzzle & Word Square


2. Metode pembelajaran : Ceramah, Diskusi, dan Pemberian Tugas

F.Media

1. Gambar/charta
2. LKS
3. LCD proyektor
4. Lembar penilaian
G.SumberBelajar

1. Modul pengayaan Biologi SMA/MA kelas XI


2. Sumber lain yang relevan seperti internet
H. Sintaks Langkah-langkah Model Pembelajaran Puzzle & Word Square
Pertemuan 2

Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahulua 1. Guru masuk dan mengucapkan salam 10
n 2. Berdoa kepada Tuhan YME untuk menanamkan rasa syukur Menit

atas nikmat yang telah diberikan-Nya


3. Mengecek kehadiran siswa dan siswa menanggapi dengan
santun
58

Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
4. Guru membentuk kelompok 3-5 orang tiap kelompok.
5. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran
yang dimana siswa mampu : Mengidentifikasi salah satu
saluran pencernaan manusia melalui berbagai media
informasi dan mengenali posisi alat dan kelenjar
pencernaan serta fungsinya

Eksplorasi :
1. Guru menyajikan contoh struktur serta fungsi pada sel
penyusun organ, mengenali posisi alat dan kelenjar sistem
pencernaan manusia serta fungsinya
2. Siswa bersama guru berdiskusi bersama
Elaborasi:
Siswa yang bersama teman kelompoknya menganalisis terkait
tentang struktur serta fungsi pada sel penyusun organ, kelenjar
sistem pencernaan manusia.
Konfirmasi:
1. Guru meminta perwakilan kelompok untuk menjelaskan 70
Kegiatan
hasil diskusi mereka. Menit
Inti
2. Memberikan evaluasi kepada siswa tentang materi yang
telah dibahas
3. Guru membagikan lembar kerja Puzzle & Word Square
dengan jawaban jawaban dalam bentuk kotak-kotak seperti
teka-teki silang.
4. Guru membimbing dan mengawasi siswa dalam
mengerjakan LKS Puzzle & Word Square
5. Guru memberikan penghargaan terhadap upaya maupun
hasil belajar siswa berupa 1 poin untuk setiap jawaban
yang benar

1. Guru meminta beberapa siswa untuk menyimpulkan hasil


dari materi yang telah diajarkan
2. Guru memberikan lembar evaluasi/ kuis. 10
Penutup
3. Guru Memotifasi siswa mempelajari bahan untuk Menit
pertemuan lanjutan.
4. Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
59

II. Penilaian
1. Penilaian proses
Penilaian proses kelompok dengan pengamatan proses kerja kelompok
Penilaian hasil.
2. Penilaian individu dan kelompok.
a. Individu teknik : tertulis
Bentuk : pilihan ganda
b. Penilaian kelompok berupa penilaian rata-rata dari semua anggota
kelompok
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai
berikut :

     skor tertulis


Nilai = x Skor
skor maksum

                                        Peneliti, 2021

Indar Pratiwi Nandar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN)
Nama Sekolah : SMAN 7 LUWU
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI (dua)
60

Peminatan : IPA
MateriPokok : Sistem Pencernaan Manusia
AlokasiWaktu : 2x45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramahlingkungan, gotong royong, kerjasama, cintadamai, responsifdan
pro- aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, procedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur  Menganalisis zat makanan yang diperlukan tubuh
jaringan penyusun organ pada sistem manusia sehari-hari dari berbagai sumber informasi
pencernaan dalam kaitannya dengan nutrisi,  Mengidentifikasi salah satu bagian saluran pencernaan
bioproses dan gangguan fungsi yang dapat manusia melalui berbagai media informasi dan
terjadi pada sistem pencernaan manusia. mengenali posisi alat dan kelenjar pencernaan serta
fungsinya
 Membandingkan organ pencernaan makanan manusia
4.7 Menyajikan laporan hasil uji zat makanan dengan hewan ruminansia menggunakan gambar/carta
yang terkandung dalam berbagai jenis  Menyusun menu makanan seimbang untuk kategori
bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan aktivitas normal
energi setiap individu serta teknologi  Melaporkan secara tertulis cara menjaga kesehatan diri
pengolahan pangan dan keamanan pangan dengan prinsip-prinsip dalam perolehan nutrisi, energi
melalui makanan dalam kerja sistem pencernaan

B. Indikator Pembelajaran
 Membandingkan organ pencernaan makanan manusia dengan hewan
ruminansia menggunakan gambar/carta

C. Tujuan Pembelajaran
61

 Siswa mampu mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan


hewan ruminansia.

D. Materi Pembelajaran
 Struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan hewan ruminansia

E.Metode Pembelajaran

1. Model pembelajaran : Puzzle & Word Square


2. Metode pembelajaran : Ceramah, Diskusi, dan Pemberian Tugas

F.Media

1. Gambar/charta
2. LKS
3. LCD proyektor
4. Lembar penilaian
G.SumberBelajar

1. Modul pengayaan Biologi SMA/MA kelas XI


2. Sumber lain yang relevan seperti internet

H. Sintaks Langkah-langkah Model Pembelajaran Puzzle & Word Square


Pertemuan 3
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru masuk dan mengucapkan salam
2. Berdoa kepada Tuhan YME untuk menanamkan rasa syukur
atas nikmat yang telah diberikan-Nya
3. Mengecek kehadiran siswa dan siswa menanggapi dengan
santun
10
Pendahuluan 4. Guru membentuk kelompok 3-5 orang tiap kelompok. Menit
5. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran
yang dimana siswa mampu : Mengidentifikasi struktur dan
fungsi jaringan sistem pencernaan hewan ruminansia.

Kegiatan Eksplorasi :
62

Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru menyajikan contoh struktur organ penyusun sistem
pencernaan hewan ruminansia
2. Siswa bersama guru berdiskusi bersama
Elaborasi:
Siswa yang bersama teman kelompoknya menganalisis terkait
tentang struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan hewan
ruminansia
Konfirmasi:
1. Guru meminta perwakilan kelompok untuk menjelaskan
70
hasil diskusi mereka.
Menit
Inti 2. Memberikan evaluasi kepada siswa tentang materi yang
telah dibahas
3. Guru membagikan lembar kerja Puzzle & Word Square
dengan jawaban jawaban dalam bentuk kotak-kotak seperti
teka-teki silang.
4. Guru membimbing dan mengawasi siswa dalam
mengerjakan LKS Puzzle & Word Square
5. Guru memberikan penghargaan terhadap upaya maupun
hasil belajar siswa berupa 1 poin untuk setiap jawaban yang
benar

1. Guru meminta beberapa siswa untuk menyimpulkan hasil


dari materi yang telah diajarkan
2. Guru memberikan lembar evaluasi/ kuis. 10
Penutup
3. Guru Memotifasi siswa mempelajari bahan untuk Menit
pertemuan lanjutan.
4. Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

III. Penilaian
1. Penilaian proses
Penilaian proses kelompok dengan pengamatan proses kerja kelompok
Penilaian hasil.
2. Penilaian individu dan kelompok.
a. Individu teknik : tertulis
Bentuk : pilihan ganda
b. Penilaian kelompok berupa penilaian rata-rata dari semua anggota
kelompok
63

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai


berikut :

     skor tertulis


Nilai = x Skor
skor maksum

Peneliti, 2021

Indar Pratiwi Nandar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN)
Nama Sekolah : SMAN 7 LUWU
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI (dua)
64

Peminatan : IPA
MateriPokok : Sistem Pencernaan Manusia
AlokasiWaktu : 2x45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramahlingkungan, gotong royong, kerjasama, cintadamai, responsifdan
pro- aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, procedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur  Menganalisis zat makanan yang diperlukan tubuh
jaringan penyusun organ pada sistem manusia sehari-hari dari berbagai sumber informasi
pencernaan dalam kaitannya dengan nutrisi,  Mengidentifikasi salah satu bagian saluran pencernaan
bioproses dan gangguan fungsi yang dapat manusia melalui berbagai media informasi dan
terjadi pada sistem pencernaan manusia. mengenali posisi alat dan kelenjar pencernaan serta
fungsinya
 Membandingkan organ pencernaan makanan manusia
4.7 Menyajikan laporan hasil uji zat makanan dengan hewan ruminansia menggunakan gambar/carta
yang terkandung dalam berbagai jenis  Menyusun menu makanan seimbang untuk kategori
bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan aktivitas normal
energi setiap individu serta teknologi  Melaporkan secara tertulis cara menjaga kesehatan diri
pengolahan pangan dan keamanan pangan dengan prinsip-prinsip dalam perolehan nutrisi, energi
melalui makanan dalam kerja sistem pencernaan

B. Indikator Pembelajaran
 Mengidentifikasi penyakit/gangguan pada sistem pencernaan manusia.

C. Tujuan Pembelajaran
 Siswa mampu mengidentifikasi penyakit/gangguan pada sistem pencernaan
manusia.
65

D. Materi Pembelajaran
 Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan

E.Metode Pembelajaran

1. Model pembelajaran : Puzzle & Word Square


2. Metode pembelajaran : Ceramah, Diskusi, dan Pemberian Tugas

F.Media

1. Gambar/charta
2. LKS
3. LCD proyektor
4. Lembar penilaian
G.SumberBelajar

1. Modul pengayaan Biologi SMA/MA kelas XI


2. Sumber lain yang relevan seperti internet

H. Sintaks Langkah-langkah Model Pembelajaran Puzzle & Word Square


Pertemuan 4
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru masuk dan mengucapkan salam
2. Berdoa kepada Tuhan YME untuk menanamkan rasa syukur
atas nikmat yang telah diberikan-Nya
3. Mengecek kehadiran siswa dan siswa menanggapi dengan
santun 10
Pendahuluan
Menit
4. Guru membentuk kelompok 3-5 orang tiap kelompok.
5. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran
yang dimana siswa mampu: mengidentifikasi
penyakit/gangguan pada sistem pencernaan manusia.

Kegiatan Eksplorasi :
Inti 1. Guru menyajikan contoh materi penyakit/gangguan 70
bioproses sistem pencernaan manusia. Menit
2. Siswa bersama guru berdiskusi bersama
Elaborasi:
Siswa yang bersama teman kelompoknya menganalisis terkait
66

Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
tentang penyakit gangguan pada sistem pencernaan manusia.

Konfirmasi:
1. Guru meminta perwakilan kelompok untuk menjelaskan
hasil diskusi mereka.
2. Memberikan evaluasi kepada siswa tentang materi yang
telah dibahas
3. Guru membagikan lembar kerja Puzzle & Word Square
dengan jawaban jawaban dalam bentuk kotak-kotak seperti
teka-teki silang.
4. Guru membimbing dan mengawasi siswa dalam
mengerjakan LKS Puzzle & Word Square
5. Guru memberikan penghargaan terhadap upaya maupun
hasil belajar siswa berupa 1 poin untuk setiap jawaban
yang benar

1. Guru meminta beberapa siswa untuk menyimpulkan hasil


dari materi yang telah diajarkan
2. Guru memberikan lembar evaluasi/ kuis. 10
Penutup
3. Guru Memotifasi siswa mempelajari bahan untuk Menit
pertemuan lanjutan.
4. Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

IV. Penilaian
1. Penilaian proses
Penilaian proses kelompok dengan pengamatan proses kerja kelompok
Penilaian hasil.
2. Penilaian individu dan kelompok.
a. Individu teknik : tertulis
Bentuk : pilihan ganda
b. Penilaian kelompok berupa penilaian rata-rata dari semua anggota
kelompok
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai
berikut :

skor tertulis
Nilai = x Skor
skor maksum
67

Peneliti, 2021

Indar Pratiwi Nandar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS KONTROL)

Nama Sekolah : SMAN 7 LUWU


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI (dua)
Peminatan : IPA
MateriPokok : Sistem Pencernaan Manusia
68

AlokasiWaktu : 2x45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramahlingkungan, gotong royong, kerjasama, cintadamai, responsifdan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, procedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar Indikator

3.7 Menganalisis hubungan antara 1.Mendeskripsikan fungsi dan jenis makanan


struktur jaringan penyusun organ berdasar kandungan zat yang ada didalamnya
pada sistem pencernaan dalam 2.Membedakan antara saluran pencernaan dan
kaitannya dengan nutrisi, bioproses kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem
dan gangguan fungsi yang dapat pencernaan manusia
terjadi pada sistem pencernaan 3. Mendeskripsikan sistem pencernaan hewan
manusia. ruminansia
4. Menyebutkan contoh kelainan dan penyakit
pada sistem pencernaan yang biasa dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari dan upaya
fungsinya

B. Indikator Pembelajaran
 Mendeskripsikan fungsi dan jenis makanan berdasar kandungan zat yang ada
didalamnya

C. Tujuan Pembelajaran
 Siswa mampu Mendeskripsikan fungsi dan jenis makanan berdasar kandungan
zat yang ada didalamnya

D. Materi Pembelajaran

 Zat makanan dan menu sehat


69

E.Metode Pembelajaran

1. Model pembelajaran : Direc instruction (DI) dan Kooperatif learning


2. Metode pembelajaran : Kajian materi, Diskusi kelompok, demonstrasi,
penugasan

F.Media

1. Gambar/charta
2. LKS
3. LCD proyektor
4. Lembar penilaian
G.SumberBelajar

1. Modul pengayaan Biologi SMA/MA kelas XI


2. Sumber lain yang relevan seperti internet

H. Sintaks Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif learning


Pertemuan 1
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru masuk dan mengucapkan salam
2. Berdoa kepada Tuhan YME untuk menanamkan rasa syukur
atas nikmat yang telah diberikan-Nya
3. Mengecek kehadiran siswa dan siswa menanggapi dengan
santun 10
Pendahuluan
Menit
4. Guru membentuk kelompok 3-5 orang perkelompok
uru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang
dimana siswa mampu : Mendeskripsikan fungsi dan jenis
makanan berdasar kandungan zat yang ada didalamnya

Kegiatan Eksplorasi :
Inti 1. Guru menyajikan contoh materi fungsi makanan dan 70
kandungan zat yang ada didalamnya Menit
2. Siswa menyimak bahan ajar terkait (makanan dan
fungsinya bagi tubuh) dalam buku sumber
3. Melalui kerja kelompok , guru menugasi siswa
70

Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
melakukan identifikasi kandungan makanan dalam suatu
produk makanan kemasan, kelompok lainnya melakukan
uji kandungan amilum, lemak dan protein dalam
makanan dengan bimbingan guru
4. Siswa bersama guru berdiskusi bersama

Elaborasi:
1. Setiap kelompok mendiskusikan dan mengkomunikasi
hasil kerja kelompok terkait fungsi makanan bagi tubuh,
hasil identifikasi kandungan makanan, serta hasil tes
lemak, karbohidrat, protein
2. Kelompok lain merespon laporan hasil kerja kelompok
atas tugas yang diberikan

Konfirmasi:
1. Guru memberikan lembar kertas untuk mengerjakan
tugas
2. Peserta didik ditugasi untuk mengkomunikasikan
kembali: apa fungsi makanan, apa saja zat-zat kandungan
makanan yang diperlukan tubuh manusia, dan bagaimana
cara melakukan identifikasinya.

1. Guru meminta beberapa siswa untuk menyimpulkan hasil


dari materi yang telah diajarkan.
2. Guru melakukan evaluasi atas tugas individu /kelompok
10
Penutup atas ketercapaian tujuan
Menit
3. Peserta didik membuat kesimpulan/rangkuman hasil belajar
4. Guru mengakhiri pelajaran

I. Penilaian
1. Penilaian proses
71

Penilaian proses kelompok dengan pengamatan proses kerja kelompok


Penilaian hasil.
2. Penilaian individu dan kelompok.
a. Individu teknik : tertulis
Bentuk : pilihan ganda
b. Penilaian kelompok berupa penilaian rata-rata dari semua anggota
kelompok
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai
berikut :

  skor tertulis
Nilai = x Skor
skor maksum

Penulis, 2021

Indar Pratiwi Nandar


72

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS KONTROL)

Nama Sekolah : SMAN 7 LUWU


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI (dua)
Peminatan : IPA
MateriPokok : Sistem Pencernaan Manusia
AlokasiWaktu : 2x45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramahlingkungan, gotong royong, kerjasama, cintadamai, responsifdan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, procedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur 1. Mendeskripsikan fungsi dan jenis makanan
jaringan penyusun organ pada sistem berdasar kandungan zat yang ada didalamnya
pencernaan dalam kaitannya dengan 2.Membedakan antara saluran pencernaan dan
nutrisi, bioproses dan gangguan fungsi kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem
yang dapat terjadi pada sistem pencernaan manusia
pencernaan manusia. 3. Mendeskripsikan sistem pencernaan hewan
ruminansia
4. Menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada
sistem pencernaan yang biasa dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan upaya fungsinya

B. Indikator Pembelajaran
 Membedakan antara saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai
penyusun sistem pencernaan manusia
73

C. Tujuan Pembelajaran
 Siswa mampu membedakan antara saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan sebagai penyusun sistem pencernaan manusia

D. Materi Pembelajaran
 Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan serta alat dan kelenjar pencernaan
serta fungsinya

E.Metode Pembelajaran

1. Model pembelajaran : Direc instruction (DI) dan Kooperatif learning


2. Metode pembelajaran : Kajian materi, Diskusi kelompok, demonstrasi,
penugasan

F.Media

1. Gambar/charta
2. LKS
3. LCD proyektor
4. Lembar penilaian
G.SumberBelajar

1. Modul pengayaan Biologi SMA/MA kelas XI


2. Sumber lain yang relevan seperti internet

H. Sintaks Langkah-langkah Model Kooperatif learning


Pertemuan 2
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru masuk dan mengucapkan salam 10
2. Berdoa kepada Tuhan YME untuk menanamkan rasa syukur Menit

atas nikmat yang telah diberikan-Nya


3. Mengecek kehadiran siswa dan siswa menanggapi dengan
santun
4. Guru membentuk kelompok 3-5 orang perkelompok
5. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang
dimana siswa mampu : membedakan antara organ-organ
pada saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai
74

Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
penyusun sistem pencernaan pada manusia

Eksplorasi :
1. Guru menyajikan contoh materi Struktur dan fungsi sel
penyusun jaringan serta alat dan kelenjar pencernaan serta
fungsinya
2. Peserta didik menyimak bahan ajar terkait (Organ dan
kelenjar penyusun tubuh pada sistem pencernaan manusia)
dalam buku sumber
3. Melalui kerja kelompok , guru menugasi siswa melakukan
identifikasi organ-organ dan kelenjar penyusun tubuh pada
sistem pencernaan manusia beserta kelompok lainnya
dengan bimbingan guru.
4. Siswa bersama guru berdiskusi bersama

Elaborasi: 70
Kegiatan
5. Setiap kelompok mendiskusikan dan mengkomunikasi hasil Menit
Inti
kerja kelompok terkait organ-organ dan kelenjar penyusun
tubuh pada sistem pencernaan. Kelompok lain merespon
laporan hasil kerja kelompok atas tugas yang diberikan.
6. Kelompok lain merespon laporan hasil kerja kelompok atas
tugas yang diberikan

Konfirmasi:
1. Guru memberikan lembar kertas untuk mengerjakan tugas
2. Peserta didik ditugasi untuk mengkomunikasikan kembali:
apa saja organ yang meliputi pada sistem pencernaan, apa
fungsi organ tersebut, dan apa saja kelenjar yang terdapat di
organ penyusun sistem pencernaan.

Penutup 1. Guru meminta beberapa siswa untuk menyimpulkan hasil 10


dari materi yang telah diajarkan. Menit
2. Guru melakukan evaluasi atas tugas individu /kelompok
atas ketercapaian tujuan
75

Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
3. Peserta didik membuat kesimpulan/rangkuman hasil belajar
4. Guru memberikan tugas rumah ( perbedaan sistem
pencenaan mekanik dan kimiawi)
5. Guru mengakhiri pelajaran

II. Penilaian
1. Penilaian proses
Penilaian proses kelompok dengan pengamatan proses kerja kelompok
Penilaian hasil.
2. Penilaian individu dan kelompok.
a. Individu teknik : tertulis
Bentuk : pilihan ganda
b. Penilaian kelompok berupa penilaian rata-rata dari semua anggota
kelompok
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai
berikut :

skor tertulis
Nilai = x Skor
skor maksum

Penulis, 2021

Indar Pratiwi Nandar


76

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS KONTROL)

Nama Sekolah : SMAN 7 LUWU


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI (dua)
Peminatan : IPA
MateriPokok : Sistem Pencernaan Manusia
AlokasiWaktu : 2x45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramahlingkungan, gotong royong, kerjasama, cintadamai, responsifdan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, procedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar Indikator

3.7 Menganalisis hubungan antara struktur 1.Mendeskripsikan fungsi dan jenis makanan
jaringan penyusun organ pada sistem berdasar kandungan zat yang ada didalamnya
pencernaan dalam kaitannya dengan 2.Membedakan antara saluran pencernaan dan
nutrisi, bioproses dan gangguan fungsi kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem
yang dapat terjadi pada sistem pencernaan manusia
pencernaan manusia. 3. Mendeskripsikan sistem pencernaan hewan
ruminansia
4. Menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada
sistem pencernaan yang biasa dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan upaya fungsinya

B. Indikator Pembelajaran
 Mendeskripsikan sistem pencernaan hewan ruminansia

C. Tujuan Pembelajaran
77

 Siswa mampu mendeskripsikan sistem pencernaan hewan ruminansia

D. Materi Pembelajaran
 Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan sistem pencernaan hewan
ruminansia

E.Metode Pembelajaran

1. Model pembelajaran : Direc instruction (DI) dan Kooperatif learning


2. Metode pembelajaran : Kajian materi, Diskusi kelompok, demonstrasi,
penugasan

F.Media

1. Gambar/charta
2. LKS
3. LCD proyektor
4. Lembar penilaian
G.SumberBelajar

1. Modul pengayaan Biologi SMA/MA kelas XI


2. Sumber lain yang relevan seperti internet

H. Sintaks Langkah-langkah Model Kooperatif learning


Pertemuan 3
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru masuk dan mengucapkan salam
2. Berdoa kepada Tuhan YME untuk menanamkan rasa
syukur atas nikmat yang telah diberikan-Nya
3. Mengecek kehadiran siswa dan siswa menanggapi dengan
10
Pendahuluan santun
Menit
4. Guru membentuk kelompok 3-5 orang perkelompok
5. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran
yang dimana siswa mampu : mendeskripsikan sistem
pencernaan pada hewan rumnansia

Kegiatan Eksplorasi :
Inti 1. Guru menyajikan contoh materi Struktur dan fungsi sel 70
78

Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
penyusun sel penyusun jaringan sistem pencernaan hewan
ruminansia
2. Peserta didik menyimak bahan ajar terkait (Organ
penyusun sistem pencernaan hewan ruminansia) dalam
buku sumber
3. Melalui kerja kelompok , guru menugasi siswa melakukan
identifikasi organ-organ penyusun sel jaringan sistem
pencernaan hewan ruminansia beserta kelompok lainnya
dengan bimbingan guru.
4. Siswa bersama guru berdiskusi bersama

Elaborasi: Menit
1. Setiap kelompok mendiskusikan dan mengkomunikasi hasil
kerja kelompok terkait organ-organ penyusun sistem
pencernaan hewan ruminansia. Kelompok lain merespon
laporan hasil kerja kelompok atas tugas yang diberikan.
2. Kelompok lain merespon laporan hasil kerja kelompok atas
tugas yang diberikan

Konfirmasi:
1. Guru memberikan lembar kertas untuk mengerjakan tugas
2. Peserta didik ditugasi untuk mengkomunikasikan kembali:
apa saja organ yang meliputi pada sistem pencernaan
hewan ruminansia apa fungsi organ tersebut, dan
bagaimana mekanisme pencernaan hewan ruminansia?

1. Guru meminta beberapa siswa untuk menyimpulkan hasil


dari materi yang telah diajarkan.
2. Guru melakukan evaluasi atas tugas individu /kelompok
10
Penutup atas ketercapaian tujuan
Menit
3. Peserta didik membuat kesimpulan/rangkuman hasil belajar
4. Guru mengakhiri pelajaran

III. Penilaian
79

1. Penilaian proses
Penilaian proses kelompok dengan pengamatan proses kerja kelompok
Penilaian hasil.
2. Penilaian individu dan kelompok.
a. Individu teknik : tertulis
Bentuk : pilihan ganda
b. Penilaian kelompok berupa penilaian rata-rata dari semua anggota
kelompok
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai
berikut :

  skor tertulis
Nilai = x Skor
skor maksum

Penulis, 2021

Indar Pratiwi Nandar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS KONTROL)

Nama Sekolah : SMAN 7 LUWU


80

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/Semester : XI (dua)
Peminatan : IPA
MateriPokok : Sistem Pencernaan Manusia
AlokasiWaktu : 2x45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramahlingkungan, gotong royong, kerjasama, cintadamai, responsifdan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, procedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur 1. Mendeskripsikan fungsi dan jenis makanan
jaringan penyusun organ pada sistem berdasar kandungan zat yang ada didalamnya
pencernaan dalam kaitannya dengan 2. Membedakan antara saluran pencernaan dan
nutrisi, bioproses dan gangguan fungsi kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem
yang dapat terjadi pada sistem pencernaan manusia
pencernaan manusia. 3. Mendeskripsikan sistem pencernaan hewan
ruminansia
4. Menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada
sistem pencernaan yang biasa dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan upaya fungsinya

B. Indikator Pembelajaran
 Menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang biasa
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya fungsinya

C. Tujuan Pembelajaran
 Siswa mampu menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada sistem
pencernaan yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya
fungsinya
81

D. Materi Pembelajaran

 Penyakit/gangguan bioproses sistem pencenaan

E.Metode Pembelajaran

1. Model pembelajaran : Direc instruction (DI) dan Kooperatif learning


2. Metode pembelajaran : Kajian materi, Diskusi kelompok, demonstrasi,
penugasan

F.Media

1.Gambar/charta
2. LKS
3. LCD proyektor
4.Lembar penilaian
G.SumberBelajar

1. Modul pengayaan Biologi SMA/MA kelas XI


2. Sumber lain yang relevan seperti internet

H. Sintaks Langkah-langkah Model Kooperatif learning


Pertemuan 4
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru masuk dan mengucapkan salam
2. Berdoa kepada Tuhan YME untuk menanamkan rasa
syukur atas nikmat yang telah diberikan-Nya
3. Mengecek kehadiran siswa dan siswa menanggapi dengan
santun
10
Pendahuluan 4. Guru membentuk kelompok 3-5 orang perkelompok Menit
5. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran
yang dimana siswa mampu : Siswa mampu menyebutkan
contoh gangguan/kelainan dan penyakit pada sistem
pencernaan yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari dan upaya mengatasinya.

Kegiatan Eksplorasi :
Inti 1. Guru menyajikan contoh materi penyakit/gangguan pada 70
82

Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
sistem pencernaan manusia dan upaya mengatasinya
2. Peserta didik menyimak bahan ajar terkait( gangguan,
penyebab sistem pencernaan manusia) dalam buku sumber
3. Melalui kerja kelompok , guru menugasi siswa melakukan
identifikasi penyakit sistem pencernaan manusia dan upaya
mengatasi beserta kelompok lainnya dengan bimbingan
guru.
4. Siswa bersama guru berdiskusi bersama

Elaborasi:
1. Setiap kelompok mendiskusikan dan mengkomunikasi Menit
hasil kerja kelompok terkait apa saja penyakit pada sistem
pencernaan.
2. Kelompok lain merespon laporan hasil kerja kelompok atas
tugas yang diberikan

Konfirmasi:
1. Guru memberikan lembar kertas untuk mengerjakan tugas
2. Peserta didik ditugasi untuk mengkomunikasikan kembali:
apa saja penyebab gangguan/penyakit pada sistem
pencernaan manusia? Bagaimana upaya cara
mengatasinya?

1. Guru meminta beberapa siswa untuk menyimpulkan


hasil dari materi yang telah diajarkan.
2. Guru melakukan evaluasi atas tugas individu /kelompok
atas ketercapaian tujuan 10
Penutup
3. Peserta didik membuat kesimpulan/rangkuman hasil Menit
belajar
4. Guru mengakhiri pelajaran

IV. Penilaian
1. Penilaian proses
83

Penilaian proses kelompok dengan pengamatan proses kerja kelompok


Penilaian hasil.
. 2. Penilaian individu dan kelompok.
a. Individu teknik : tertulis
Bentuk : pilihan ganda
b. Penilaian kelompok berupa penilaian rata-rata dari semua anggota
kelompok
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai
berikut :

  skor tertulis
Nilai = x Skor
skor maksum

Penulis, 2021

Indar Pratiwi Nandar


1

Materi Pokok Indikator Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan Kelompok Soal


Sistem Pencernaan Menjelaskan zat Siswa dapat Zat makanan dan C1 C2 C3 C4 C5 C6
Manusia makanan, fungsi dan menjelaskan zat fungsinya
pengertian sistem makanan, fungsi dan 1 2 7 8 10
pencernaan manusia pengertian sistem Proses pencernaan 4 9
secara mekanik dan pencernaan manusia secara mekanik dan 5 3
kimiawi secara mekanik dan kimiawi 6
kimiawi

Mengidentifikasi organ- Siswa dapat Organ sistem 11 13 14 17 19 18


organ sistem pencernaan menyebutkan organ- pencernaan manusia 12 15
manusia organ sistem pencernaan 16
manusia

Menjelaskan proses Siswa dapat Proses pencernaan 22 21 20


sistem pencernaan menjelaskan proses manusia
manusia sistem pencernaan
manusia
Mengidentifikasi enzim Siswa dapat Enzim yang dihasilkan 23 24
yang dihasilkan organ mengidentifikasi enzim organ pencernaan 26 25
pencernaan yang dihasilkan organ
Menjelaskan pencernaan Kelainan /gangguan 27 28 29
kelainan/gangguan yang pada sistem pencernaan 30
terjadi pada sistem Siswa dapat manusia
pencernaan manusia menjelaskan
kelainan/gangguan yang
terjadi pada sistem
pencernaan manusia
2

Lampiran 3 Kisi-kisi Materi Sistem Pencernaan Manusia

2
1

Lampiran 3 Kisi-kisi Materi Sistem Pencernaan Manusia


Lampiran 4 LKS PUZZLE & WORD SQUARE

2
3
4
5
6
LEMBAR KERJA SISWA KELAS XI MIPA 1

7
Lampiran 5 Butir soal Pilihan Ganda Pretest- Posttest

Satuan Pendidikan : SMAN 7 Luwu

Nama :

Kelas/ Semester : XI (sebelas) / 2

Petunjuk soal:

 Tuliskan identitas anda pada lembar jawaban yang tersedia.


 Periksa dan bacalah soal sebelum anda menjawabnya.
 Jawablah pertanyaan dengan menyilang (X) option yang benar

1. Berikut yang termasuk sumber energi tertinggi adalah .....


A. Air
B. Protein
C. Lemak
D. Karbohidrat
E. Vitamin dan mineral

2. Bahan makanan yang sejak di dalam mulut telah mengalami pencernaan makanan
secara kimiawi adalah.....
A. Protein
B. Lemak
C. Vitamin
D. Mineral
E. Karbohidrat

3. Agar makanan mudah dicerna, dalam pencernaan mekanik makanan dicampur


enzim ptialin yang terdapat didalam .....
A. Rongga mulut
B. Kerongkongan
C. Lambung
D. Usus halus
E. Usus besar

4. Pernyataan yang tepat mengenai hubungan antara jenis makanan, kandungan zat,
dan fungsinya adalah .....
Jenis Kandungan Fungsi
Makanan Zat
A. Susu Glukosa Menjaga keseimbangan
tubuh
B. Tempe Karbohidrat Sumber energy
C. Sayuran Vitamin Sumber energy
D. Mentega Lemak Sumber energi utama
E. Ikan Protein Pertumbuhan dan
Perkembangan

5. Pencernaan makanan mekanis terjadi dalam .....


A. Mulut
B. Hati
C. Usus halus
8
D. Usus besar
E. Anus

6. Pencernaan makanan yang bersifat mekanis dan kimiawi terjadi di .....


A. Duodenum
B. Kerongkongan
C. Ileum
D. Mulut
E. Colon

7. Tidak semua kolesterol berbahaya bagi tubuh. HDL (High Density Lipoprotein)
adalah kolesterol yang dapat melarutkan sumbatan pada kapiler darah. Kolesterol
itu mengandung asam lemak tak jenuh, antara lain terdapat pada makanan, yaitu
.....
A. Buah alpukat
B. Minyak goreng nabati
C. Minyak goreng hewani
D. Biji kacang-kacangan
E. Serat tumbuhan kacang-kacangan

8. Berikut ini merupakan hubungan yang benar antara nama, sumber, dan fungsi vitamin yaitu..
A. Vitamin D; minyak ikan, susu,telur; pembekuan darah
B. Vitamin B12; Susu, telur; pertumbuhan jaringan dan metabolism sel
C. Vitamin E; Kecambah,susu; memelihara kesehatan mata
D. Vitamin A; buah berwarna merah, kuning dan sayuran; pertumbuhan tulang dan gigi
E. Vitamin K; Daging, hati; membentuk eritrosit

9. Pernyataan yang salah mengenai metabolism karbohidrat adalah…


A. Pemecahan glikogen menjadi glukosa memerlukan hormon insulin
B. Proses pemecahan glikogen menjadi glukosa disebut glikogenolisis
C. Hormon insulin berfungsi untuk mengatur glukosa darah
D. Sel alfa pancreas menghasilkan hormone glucagon
E. Sei beta pancreas menskeresi hormone insulin

10. Perhatikan zat-zat makanan berikut ini


1. Karbohidrat 4. Vitamin
2. Protein 5. Mineral
3. Lemak 6. Air
Zat makanan yang merupakan sumber energi adalah .....
A. 1, 2, 4
B. 2, 3, 5
C. 2 dan 6
D.1 dan 5
E.1 dan 3

11. Bagian-bagian yang terdapat dalam rongga mulut adalah seperti berikut kecuali
.....
A. Gigi
B. Lidah
C. Kelenjar ludah
D. Enzim
E. Usus halus
9
12. Organ-organ pada sistem pencernaan makanan manusia dapat dibedakan
menjadi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Berikut ini, organ yang
merupakan saluran pencernaan sekaligus kelenjar pencernaan adalah….
A. Pankreas dan hati
B. Pankreas dan usus halus
C. Lambung dan hati
D. Lambung dan usus halus
E. Mulut dan usus halus

13. Fungsi utama usus halus adalah.....


A. Penyerapan zat makanan
B. Menghancurkan sisa makanan
C. Mengeluarkan sisa-sisa makanan
D. Membusukkan zat sisa pencernaan
E. Mengatur kadar air sisa makanan

14. Perhatikan gambar sistem pencernaan berikut ini !

Bagian yang berlabel K pada gambar organ pencernaan tersebut menunjukkan


tempat penghasil enzim .....
A. Pepsinogen
B. Erepsinogen
C. Tripsinogen
D. Sakarase
E. Lactase

15. Perhatikan gambar dari sistem pencernaan pada manusia dibawah ini !

Pada organ yang berlabel 1 terjadi .....


A. Pencernaan secara kimiawi saja
B. Pencernaan karbohidrat menjadi glukosa
C. Pengaktifan tripsinogen menjadi tripsin
D. Perubahan lemak menjadi emulsi lemak
E. Pengendapan kasein dari air susu

16. Perhatikan gambar berikut !

10
Bagian yang berfungsi untuk menghasilkan zat yang dapat mengemulsi lemak
adalah nomor .....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

17. Apabila kita sedang makan, sebaiknya jangan banyak bicara agar tidak tersedak.
Tersedak dapat terjadi karena .....
A. Makanan tidak dapat terkunyah sampai halus
B. Makanan ditelan lebih cepat
C. Makanan kurang dikunyah
D. Tenggorokan menjadi kering karena banyak bicara
E. Ada sedikit makanan yang masuk ke tenggorokan

18. Urutan sistem pencernaan makanan pada manusia adalah.....


A. Mulut – kerongkongan – usus halus – lambung – usus besar – anus
B. Mulut – kerongkongan– lambung – usus besar – usus halus – anus
C. Mulut – kerongkongan– lambung – usus 12 jari – usus halus – anus
D. Mulut – kerongkongan– lambung – usus halus – usus besar – anus
E. Mulut – kerongkongan– lambung – usus halus – usus 12 jari – usus besar –
anus

19. Berikut adalah berbagai organ:


1) Tenggorokan
2) Lambung
3) Usus halus
4) Pankreas
5) Hati
6) Ginjal

Organ diatas yang terlibat dalam proses pencernaan adalah…

A. 1,2,3,4,5 dan 6
B. 2,3,4,5, dan 6
C. 2,3,4 dan 5
D. 2,3 dan 4
E. 2 dan 3

20. Berikut ini adalah beberapa proses pencernaan:

1) Penyerapan air
2) Penyerapan mineral
11
3) Penyerapan ion-ion
4) Pembusukan oleh Escherichia coli

Proses pencernaan yang terjadi dalam usus besar adalah…

A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 1 dan 3
D. 2 dan 4
E. 1 dan 4

21. Proses pencernaan yang terjadi di rongga mulut dapat berlangsung secara kimiawi
dengan menggunakan enzim ptialin sebagai katalisator. Zat yang dicerna oleh enzim
tersebut adalah .....
A. Vitamin
B. Protein
C. Lemak
D. Karbohidrat
E. Mineral

22. Yang dimaksud dengan pencernaan adalah.....


A. Penyerapan makanan oleh epitel usus
B. Penyerapan makanan di dalam usus
C. Penyerapan enzim pencernaan untuk memecah zat-zat makanan
D. Pemecahan zat-zat makanan sehingga dapat diserap oleh usus
E. Penghancuran makanan secara mekanik

23. Enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan berfungsi merombak protein
menjadi asam amino adalah .....
A. Amilopsin
B. Pepsin
C. Renin
D. Tripsin
E. Kasein

24. Perhatikan data berikut ini !


Nama Nama Hasil
Enzim Bahan Pengolahan
(1) Protein Asam amino
Amilase (2) Gula
Lipase Lemak (3)
Pernyataan yang sesuai dengan urutan (1), (2), dan (3) adalah
.....
A. Renin, amilum, dan glukosa
B. Pepsin, amilum, asam lemak dan gliserol
C. Renin, karbohidrat, dan asam lemak
D. Tripsin, amilum, asam lemak dan gliserol
E. ptialin, amilum, dan glukosa

12
25. Perhatikan tabel berikut !
No Organ Enzim Peran Enzim
1. Mulut Ptialin Penguraian amilum
2. Lambung Renin Menggumpalkan kasein susu
3. Usus Halus Tripsinogen Penguraian protein menjadi
Pepton
4. Pankreas Erepsinogen Maltosa menjadi glukosa
5. Hati Streapsin Penguraian amilum menjadi
Glukosa
Hubungan yang tepat untuk organ, enzim, dan peran enzim pada proses pencernaan
dalam tabel tersebut adalah......
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
E. 3 dan 5

26. Lambung dapat menyekresikan getah lambung yang komponennya terdiri atas ....
A. HCL, ptialin, gastrin, dan lipase
B. HCL, pepsin, renin dan lipase
C. HCL, pepsin, renin dan disakarida
D. HCL, ptialin, enterokinase, dan renin
E. HCL, pepsin, enterokinase dan amilase

27. Gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh infeksi pada dinding colon yang
ditandai dengan peristiwa keluarnya feses dalam bentuk encer adalah .....
A. Kolik
B. Konstipasi
C. Diare
D. Ulkus
E. Gastritis

28. Seorang anak harus menjalani operasi untuk pemotongan pada umbai cacingnya
dikarenakan terjadi peradangan yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Gangguan
pencernaan yang ditandai dengan pada peradangan pada umbai cacing disebut
.....
A. Kolik
B. Konstipasi
C. Gastritis
D. Apendiksitis
E. Diflagia

29. Berikut adalah gejala-gejala gangguan pada sistem pencernaan


(1) Tinja keras karena penyerapan yang berlebihan
(2) Peradangan pada selaput dinding rongga perut
(3) Infeksi umbai cacing
(4) Rasa nyeri karena salah makan
(5) Luka pada dinding usus

13
Gangguan yang disebut peritonitis dan kolik ditunjukkan oleh nomor .....
A. . (1) dan (2)
B.. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D.. (2) dan (4)
E.. (3) dan (5)

30. Andika sering mengkonsumsi alkohol secara berlebihan, merokok


dan sering mengkonsumsi makanan awetan sehingga memunculkan
sel-sel kanker pada lambungnya. Gangguan pencernaan yang dialami
andika adalah .....
A. Diare
B. Konstipasi
C. Kanker lambung
D. Ulkus
E. Kolik

KUNCI JAWABAN

1. D 11.E 21.D
2. E 12.D 22.D
3. A 13.A 23.B
4. E 14.A 24.B
5. A 15.E 25.A
6. D 16.A 26.B
7. B 17.E 27.C
8. B 18.D 28.D
9. D 19.C 29.D
10. E 20.E 30.C
LEMBAR KERJA SISWA PRETEST KELAS XI MIPA 1

2
3
4
5
6
7
8
LEMBAR KERJA SISWA POSTTEST KELAS XI MIPA 1

9
10
Lampiran 6 DAFTAR ANGKET MINAT BELAJAR

1. IDENTITAS
Nama :
Kelas :
No.urut :

2. PETUNJUK UMUM
1. Perhatikan dan cermati setiap pertanyaan atau pernyataan sebelum
anda menjawab.
2. Gunakan kejujuran anda pada saat menjawab pertanyaan atau
pernyataan.
3. Gunakan jawaban anda sendiri, jangan terpengaruh oleh jawaban
teman anda.

3. PETUNJUK KHUSUS

Pilih satu jawaban dari masing-masing pertanyaan, jangan takut dan ragu-
ragu pada saat menjawab pertanyaan atau pernyataan.

beri tanda (√) pada jawaban yang menurut anda paling benar

ada 5 skala yang digunakan dalam tiap pertanyaan

No Pertanyaan SS S KS TS STS
SS (Sangat (Setuju) (Kurang
Sangat Setuju (Tidak (Sangat
Setuju) Setuju) Setuju) Tidak
S Setuju Setuju)
A KSPerasaan 4 3
Kurang 2
Setuju 1 0
Senang
1. TS Tidak Setuju
Saya sangat
senang
STS dengan Sangat Tidak Setuju
mata pelajaran
Biologi
2. Saya merasa
senang Belajar
Biologi dengan
model Puzzle &
Word Square

11
3. Kuis / Tugas
Puzzle & Word
Square
memberikan
tantangan bagi
saya untuk
belajar
4 Saya
mengerjakan
kuis/tugas Puzzle
& Word Square
dengan sunguh-
sunguh
5 Saya
mendengarkan
arahan guru
ketika akan
mengerjakan
kuis/tugas Puzzle
& Word Square
6 Pada saat
pelajaran Biologi
saya tidak
merasa bosan
7 Penjelasan guru
dalam
Mengajar
Biologi mudah
dipahami dengan
model Puzzle &
Word Square
8 Saya tidak
memperhatikan
penjelasan guru
dalam mengajar
Biologi dan
mengerjakan
tugas Puzzle &
Word square
9 Saya
memperhatikan
peringkat saya
ketika saya
mengikuti kuis
Puzzle & Word
Square dan itu
membuat saya
semakin minat

12
untuk belajar
B. Ketertarikan
Siswa
10 Sayabelajar
dirumah sebelum
mengikuti
pembelajaran
Biologi
11 Saya menyimak
dengan baik saat
kegiatan
pembelajaran
Biologi
berlangsung
12 Saya sangat
tertarik dengan
model Puzzle &
Word Square dan
materi yang
disampaikan guru
Biologi
13 Saya mengantuk
saat
pembelajaran
Biologi
berlangsung
14 Saya tidak
tertarik dengan
model Puzzle &
Word square
yang diterapkan
oleh guru
15 Saya mempunyai
cita cita menjadi
guru Biologi
yang
Professional
16 Materi pelajaran
Biologi sangat
menarik apalagi
menerapakn
model Puzzle &
Word Square
bagi saya untuk
selalu mengikuti
C Perhatian Siswa
17 Saat guru
menjelaskan

13
pelajaran, saya
mengobrol
dengan teman
18 Saya mempunyai
keinginan agar
jam pelajaran
Biologi
Ditambah
19 Saya tidak
menjawab
pertanyaan guru
karena takut
jawaban saya
salah
20 Saya selalu
mengerjakan
tugas dengan
tepat waktu
dari guru Biologi
21 Saya selalu
memperhatikan
setiap guru yang
menyampaikan
materi
Pelajaran
22 Saya mencatat
poin penting
Yang
disampaikan
guru Biologi
23 Saya tidak
menghiraukan
anak anak yang
berlalu lalang
diluar kelas
ketika pelajaran
Biologi
Berlangsung
24 Catatan biologi
saya tidak
lengkap dan
tidak tapi
D Keterlibatan
Siswa
26 Ketika saya
belum paham
materi yang di
jelaskan guru

14
saya selalu
bertanya
27 Saya sering mencari
informasi diinternet
tentang pelajaran
Biologi
28 Saya akan berusaha
keras
dalam belajar supaya
bisa memeperoleh
nilai tinggi
29 Saya lebih senang
belajar kelompok,
karena dapat
menyelesaikan tugas
bersama sama
30 Belajar kelompok
melatih
saya untuk bekerja
sama dan kompak
dalam belajar
31 Saya kurang
memahami
penjelasan guru yang
fokus pada materi
32 Saya sulit
memecahkan soal-
soal biologi

Lampiran 7 HASIL ANALISIS DATA

1. Hasil Belajar Siswa

15
2. Hasil Minat Belajar Siswa

16
3. Hasil Analisis statistika deskriptif

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pre-test Eksperimen 20 39 92 64,55 10,560
Post-test Eksperimen 20 75 100 91,15 6,953
Pre-test Kontrol 20 49 92 62,55 14,354
Post-test Kontrol 20 65 92 77,00 8,176
Valid N (listwise) 20

4. Uji koefisien

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 96.087 14.641 6.563 .000
Minat belajar siswa -.067 .197 -.080 -.339 .738

17
5. Uji N-Gain
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
NGain_Persen Eksperimen Mean 69,1424 9,00201
95% Confidence Interval for Lower Bound 50,3009
Mean Upper Bound 87,9838
5% Trimmed Mean 76,1304
Median 71,0526
Variance 1620,725
Std. Deviation 40,25823
Minimum -87,50
Maximum 100,00
Range 187,50
Interquartile Range 35,70
Skewness -3,305 ,512
Kurtosis 13,152 ,992
Kontrol Mean 26,5257 11,42122
95% Confidence Interval for Lower Bound 2,6208
Mean Upper Bound 50,4305
5% Trimmed Mean 34,7865
Median 40,5882
Variance 2608,883
Std. Deviation 51,07723
Minimum -172,73
Maximum 77,08
Range 249,81
Interquartile Range 22,61
Skewness -3,381 ,512
Kurtosis 13,316 ,992

18
6. Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Kelas Statistic df Sig. Statistic df Sig.


Hasil belajar Pre-test Eksperimen ,200 20 ,036 ,886 20 ,023
siswa (Puzzle)
Post-test Eksperimen ,148 20 ,200* ,909 20 ,061
(Puzzle)
Pre-test Kontrol ,276 20 ,000 ,802 20 ,001
*
4 ,147 20 ,200 ,939 20 ,233
*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

7. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances


Levene Statistic df1 df2 Sig.
Hasil belajar siswa Based on Mean ,313 1 38 ,579
Based on Median ,140 1 38 ,711
Based on Median and with ,140 1 33,782 ,711
adjusted df
Based on trimmed mean ,296 1 38 ,590

8. Uji Hipotesis (Uji Independent t-test)

Independent Samples Test


Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
Std. 95% Confidence
Mean Error Interval of the
Sig. (2- Differen Differen Difference
F Sig. t df tailed) ce ce Lower Upper
Hasil Equal ,313 ,579 5,89 38 ,000 14,150 2,400 9,292 19,008
belajar variances 6
siswa assumed
Equal 5,89 37,0 ,000 14,150 2,400 9,288 19,012
variances not 6 45
assumed

19
Lampiran 8

PERSURATAN

SURAT KETERANGAN VALIDITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini, selaku Penguji Validitas Instrumen Penelitian
menerangkan bahwa:

Nama : Indar Pratiwi Nandar

Nim : 1701412059

Tempat/Tanggal Lahir : Belopa, 19 Februari 2000

Fakultas Program Studi : FKIP / Pendidikan Biologi

Judul :Pengaruh Model Pembelajaran Puzzle & Word Square Terhadap Minat dan Hasil
Belajar Siswa Kelas XI MIPA SMAN 7 Luwu pada Konsep Sistem Pencernaan Manusia.

Setelah memeriksa dan mencermati instrumen penelitian, maka instrumen ( Silabus, RPP,
LKS Puzzle & Word Square, Lembar keterlaksanaan pembelajaran, Soal pretest-
posttest, angket Minat belajar) tersebut dinyatakan telah memenuhi validitas isi layak
digunakan untuk penelitian.

Demikian surat keterangan diberikan untuk dipergurnakan sebagaimana mestinya.

Palopo, Agustus 2021

Validator

Sukmawati Syam, S.Si., M.Pd

20
21
Lampiran 9

DOKUMENTASI

Foto Bersama dikelas XI


MIPA 2

Foto Bersama dikelas XI


MIPA 1
22
23

Anda mungkin juga menyukai