Anda di halaman 1dari 58

PENERAPAN APLIKASI PEMBELAJARAN DARING PADA

MAHASISWA PROGRAM STUDI PPKn DI


UNIVERSITAS COKROAMINOTO
PALOPO

YULIA KURAIS
1701401040

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2021
PENERAPAN APLIKASI PEMBELAJARAN DARING PADA
MAHASISWA PROGRAM STUDI PPKn DI
UNIVERSITAS COKROAMINOTO
PALOPO

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo

YULIA KURAIS
1701401040

PRORAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2021

i
PENGESAHAN SKRIPSI

Judul : Penerapan Aplikasi Pembelajaran Daring pada Mahasiswa


Program Studi PPKn di Universitas Cokroaminoto Palopo
Nama : Yulia Kurais
NIM : 1701401040
Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Tanggal Ujian :

Menyetujui,
Pembimbing II, Pembimbing I

Muslim Andi Yusuf, S.H., M.H. Dr. Rusdiana Junaid, M.Hum., M.A

Mengesahkan,
Ketua Program Studi PPKn, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikann

Jusrianto, S.Pd., M.Pd. Dr. Rusdiana Junaid, M.Hum., M.A.


Tanggal : Tanggal :

ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH SKRIPSI

Judul : Penerapan Aplikasi Pembelajaran Daring pada Mahasiswa


Program Studi PPKn di Universitas Cokroaminoto Palopo
Nama : Yulia Kurais
NIM : 1701401040
Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Tanggal Ujian :

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri. Bukan merupakan pengambilalihan tulisan
atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan
bahwa sebagian atau keseluruhan skripsi ini hasil karya orang lain, saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Palopo, 2021

Yulia Kurais

iii
HALAMAN KETERANGAN UJI SIMILARITY

iv
ABSTRAK

Yulia Kurais. 2021. Penerapan Aplikasi Pembelajaran daring Mahasiswa PPKn


pada Mahasiswa Program Studi PPKn di Universitas Cokroaminoto Palopo.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan aplikasi


pembelajaran daring pada mahasiswa Program Studi PPKn. Penelitian ini
dilaksanakan di Universitas Cokroaminoto Palopo. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kualitatif dengan responden 19 Narasumber diantaranya 3
dosen PPKn dan 15 Mahasiswa PPKn. Hasil penelitian menujukkan bahwa
Penerapan aplikasi pembelajaran daring pada mahasiswa PPKn Pembelajaran
berjalan dengan baik dan lancar sesuai kesepakatan bersama. Aplikasi yang
digunakan oleh dosen pengampu sangat bervariasi, walaupun banyak kendala
yang dialami pada saat Pembelajaran Daring berlangsung contohnya, Loading
Network, Kuota Mahal, banyaknya gangguan ketika pembelajaran daring
berlangsung.

Kata kunci : Media Video Pembelajaran, daring, hasil belajar

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Penerapan Aplikasi Pembelajaran Daring
pada Mahasiswa Program Studi PPKn di Universitas Cokroaminoto Palopo”,
sehingga dapat menyelesaikan tugas penulisan Skripsi ini meskipun dalam bentuk
yang sederhana. Meskipun dalam penyusunan skripsi ini, banyak menghadapi
berbagai macam hambatan dan masalah yang harus dilalui tetapi berkat
pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa dan berbagai pihak sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan. Dengan segala keterbatasan waktu dan kemampuan yang ada,
penulis menyadari bahwa penulis skripsi ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan.
Selama penulisan skripsi ini penulis mengalami beberapa tantangan,
kecermatan penulis, bantuan serta dukungan dari beberapa pihak baik secara
material maupun psikis. Oleh, karena itu, dengan penuh ketulusan hati dan
keikhlasan penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Sudah sepatutnya dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Dr. Ma’Rufi. M.Pd. Selaku Rektor Universitas Cokroaminoto Palopo
2. Dr. Rusdiana Junaid, M Hum, M.A. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo. Sekaligus pembimbing I
yang akan memeberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk untuk
pembuatan proposal ini
3. Muslim Andi Yusuf, S.H.,M.H. Sekaligus pembimbing II yang akan
memeberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk untuk pembuatan
proposal ini
4. Bapak Jusrianto S.Pd., M.Pd. Sekaligus ketua Program studi pendidikan
pancasila dan kewarganegaraan Universitas Cokroaminoto Palopo
5. Orang tua dan keluarga yang sering mendoakan saya agar bisa
menyelesaikan studi ini.

vi
6. Untuk Surya Pratiwi terima kasih telah membantu saya menyelesaikan
proposal ini sehingga selesai dengan baik
Palopo, 2021

vii
RIWAYAT HDUP

Yulia Kurais lahir di Desa Lalong, Kecematan Walenrang


Kabupaten Luwu, Provensi Sulawesi Selatan pada tanggal 14
November 1998, Penulis merupakan anak keenam dari 10
bersaudara merupakan buah hati dari pasangan Kurais dan
Roselvina. Penulis menempuh pendidikan sekolah dasar pada tahun 2005 di SDN
375 Lalong Selatan dan lulus pada tahun 2011. Kemudian melanjutkan
Pendidikan Sekolah Menengah Pertama pada tahun 2011 di SMPN 2 Lamasi dan
lulus pada tahun 2014. Kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan di SMK Negeri 2 Walenrang dan lulus pada tahuan 2017. Kemudian
melanjutkan pendidikan Perguruan Tinggi Swasta di Universitas Cokroaminoto
Palopo pada tahun 2017 dengan mengambil jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan memperoleh gelar
sarjana S.Pd. penulis menyusun skripsi pada berjudul “ Penerapan Aplikasi
Pembelajaran Daring Pada Mahasiswa Program Studi PPKn di Universitas
Cokroaminoto Palopo”.

viii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................ ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH SKRIPSI ............................ iii
HALAMAN KETERANGAN UJI SIMILARITY ............................................ iv
ABSTRAK ......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 5
2.1 Kajian Teori .................................................................................... 5
1. Konsep Dasar Pembelajaran .................................................... 5
2. Konsep Pendidikan ................................................................... 5
3. Aplikasi Pembelajaran Daring ................................................. 7
4. Pembelajaran Daring ................................................................ 12
5. Kelebihan Pembelajaran Daring............................................... 17
2.2 Penelitian yang Relevan .................................................................. 18
2.3 Kerangka Pikir ................................................................................ 18
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 20
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ............................................................. 20
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 20
3.3 Sumber Data .................................................................................... 20
3.4 Instrumen Penelitian......................................................................... 21

ix
3.5 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 21
3.6 Prosedur Penelitian .......................................................................... 22
3.7 Teknik Analisis Data ....................................................................... 22
3.8 Teknik Keabsahan Data................................................................... 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 24
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 24
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian........................................... 24
2. Hasil Wawancara......................................................................... 25
4.2 Pembahasan ..................................................................................... 35
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 37
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 37
5.2 Saran ................................................................................................ 38
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 38
LAMPIRAN ....................................................................................................... 40

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Wawancara ...................................................................... 41


Lampiran 2. Dokumentasi ................................................................................. 43

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ditengah maraknya kasus penyebaran virus covid-19 yang terjadi
Indonesia ternyata membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan.
Pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan atau langkah yang dapat
dilakukan selama pandemi virus corona ini berlangsung. Salah satu kebijakan
yang diambil yaitu meliburkan semua kegiatan belajar mengajar yang
kemudian berubah menjadi sistem daring atau online. Adanya surat Edaran
Kemendikbud nomor 2 tahun 2020 dan nomor 3 tahun 2020 tentang
pencegahan dan penanganan virus disease (covid-19) mewajibkan lembaga
pendidikan untuk memberlakukan pembelajaran secara daring.
Melalui pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh, mahasiswa
dapat bekomunikasi dengan dosen kapan saja. Demikian juga sebaliknya, sifat
komunikasinya bisa tertutup antar satu mahasiswa dengan dosen atau bahkan
secara bersama-sama melalui papan pengumuman. Komunikasinya juga masih
dipilih, mau secara serentak atau tidak. Secara yuridis pembelajaran jarak
jauh merupakan pola pembelajaran yang berlangsung dengan adanya
keterpisahan antara guru dan anak didik. Menurut Undang-undang Nomor 20
tahun 2003 pasal 1 ayat 15 pendidikan jarak jauh merupakan pendidikan yang
anak didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggubakan
berbagai sumber belajar melalui teknologi dan komunikasi dan media lain.
Pendidikan jarak jauh di kenal dengan E-Learning
E-Learning merupakan aplikasi tercipta untuk mengatasi keterbatasan
antara pendidik dan anak didik, terutama dalam hal ruang dan waktu dengan
E-learning pendidik dan anak didik terutama dalam hal ruang dan waktu,
dengan E-Learning pendidik dan anak didik tidak harus berada dalam satu
dimensi ruang dan waktu dan pembelajaran dapat berjalan dan mengabaikan
kedua hal tersebut (Putri, 2011). Metode pembelajaran jarak jauh dapat
digunakan pada keempat komponen pendidikan yakni: pendidikan umum,
memperkuat pengetahuan pendidikan tentang mata pelajaran yang diajarkan,
2

pengajaran pedagogi dan perkembangan anak, dan sebagai panduan menuju


kelas yang lebih baik ( Firman, 2019 ).
Pemilihan media pembelajaran teknologi berbasis internet harus benar-
benar dipertimbangkan karena jika tidak tepat guna dapat memberikan
dampak buruk pada manfaat belajar. Dimana seorang pendidik harus dapat
memahami prinsip dan faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas teknologi
digital dalam proses pembelajaran (Putrawansa dan Hasana, 2018). Salah satu
pembelajaran jarak jauh yang dapat diimplementasikan pada mahasiswa
adalah dengan video conference. Pembelajaran dengan video conference dapat
menggantikan yang biasanya dilakukan dengan tatap muka di kelas menjadi
kegiatan tatap muka secara visual melalui bantuan aplikasi yang terkoneksi
dengan jaringan internet. Pemanfaatan video conference dalam pembelajaran
jarak jauh dapat membantu anak didik dan pendidik tetap melakukan interaksi
tatap muka meskiput tidak berdekatan.
Pembelajaran yang idealnya memiliki interaktifitas antara pendidik
dan peserta didik walaupun tidak dalam satu tempat yang sama, dengan
adanya video conference akan membantu proses pembelajaran yang dilakukan,
karena pendidik akan terlibat langsung dengan peserta didik (Sandiwarno,
2016). Video conference termasuk dalam synchronous learning, synchronous
learning, merupakan aktivitas yang dilakukan secara bersama-sama pendidik
dan peserta didik. Synchronous learning bersifat real time yang menggunkan
video conference dan teknik multimedia lainnya yang dapat memungkinkan
pendidik dan anak didik berinteraksi satu sama lain pada saat yang bersamaan
walaupun sedang berada di tempat yang berbeda (Chen, 2005).
Pemanfaatan video conference pada pembelajaran jarak jauh akan
sangat membantu mahasiswa dalam belajar karena pendidik dapat berinteraksi
walaupun di tempat yang berbeda. Untuk merangsang semua aspek
perkembangan pada mahasiswa tidak lepas dari media pembelajaran,
dikarenakan mahasiswa belajar dilakukan menggunakan media pembelajaran
yang nyata, dan dengan media pembelajaran ini mahasiswa dapat belajar
secara efektif (Zainin & Dewi, 2017). Pemnfaatan video conference memiliki
peran yang sangat baik, terlebih jika dilakukan secara tepat (Hyder et al 2017).
3

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Denissa Alfyany Luhulima, dkk


pada tahun 2016 menemukan bahwa media pembelajaran menggunakan video
sangat membantu dalam proses belajar baik dalam pendidikan formal maupun
pendidik non formal, anak-anak generasi Z yakni generasi yang lahir pada
zaman canggih akan teknologi sehingga gaya dan media pembelajaran yang
digunakan dalam belajar sangat general dan visual (Lambuan, 2019).Salah
satu aplikasi yang menyediakan fasilitas interaksi tatap muka pendidik dan
peserta didik secara virtual melalui video conference dengan PC atau laptop
atau smartphone adalah zoom Cloud Meeting, aplikasi ini merupakan aplikasi
yang digunakan sebagai media komunkasi jarak jauh dengan menggabungkan
konferensi vidio, obrolan, pertemuan daring dan kolaborasi seluler.
Penggunaan meeteng dalam aplikasi ini bisa menampung 1000 peserta dalam
satu pertemuan secara virtual. Aplikasi ini dapat didownload secara gratis,
tetapi tetap fungsional, fitur yang ada antara lain panggilan telephone,
webinar, presentasi, dan masih banyak lainnya. Aplikasi ini di niliai punya
banyak kualitas yang baik, dapat di buktikan dengan perusahaan yang sudah
masuk dalam fortune 500 sudah menggunakan layanan ini (Wibawanto, 2020)
Kebijakan yang di terapkan oleh kampus Universitas Cokroaminoto
Palopo terkait pelaksanaan proses akademik pada perkuliahan selama masa
pandemi Covid-19 yaitu adanya bantuan kuota pendidikan yang sangat
berguna bagi mahasiswa sehingga melancarkan kegiatan pembelajaran jarak
jauh berlangsung, kemudian mahasiswa mendapatkan bantuan UKT/SPP bagi
mahasiswa yang mengalami kesulitan membayar uang semester karena
terdampak pandemi Covid-19. Mahasiswa juga mendapatkan bantuan biaya
registrasi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut:
Bagaimana penerapan aplikasi pembelajaran daring pada mahasiswa
PPKn di Universitas Cokroaminoto Palopo
4

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini
sebagai berikut :
Mengetahui penerapan aplikasi yang digunakan pada masa pembelajaran
daring terhadap mahasiswa PPKn di Universitas Cokroaminoto Palopo.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis merupakan manfaat yang dapat membantu
memahami suatu teori atau konsep dalam suatu disiplin ilmu. Penelitian
ini diharapkan dapat membantu menambah pengetahuan tentang
manfaat dan penggunaan aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran
daring.
2. Manfaat Praktis merupakan manfaat yang dapat digunakan oleh
mahasiswa selama pembelajaran daring agar mahasiswa dapat lebih
mudah belajar menggunakan aplikasi pada saat pembelajaran daring.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


1. Konsep Dasar Pembelajaran
Pendidikan memiliki peranan penting dalam pengembangan
kepribadian seseorang, sesuai dengan Undang-Undang nomor 20 Tahun
2003 pasal 1 ayat 1 yang menyatakan bahwa pendidikan penciptakan
potensi pada diri berupa kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
untuk dapat dihidup masyarakat dengan usaha sadar dan terancam. Belajar
adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara
sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa
penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan
pengalamannya. Upaya dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran pada
mahasiswa di ikuti dengan kegiatan memilih, menetapkan,
mengembangkan model suatu pembelajaran untuk mencapai hasil
pembelajaran yang di inginkan. Kegiatan pemilihan, penetapan dan
pengembangan model tersebut di dasarkan pada kondisi pembelajaran
yang telah tersedia.
Berdasarkan pernyataan tersebut, pembelajaran hakekat
perencanaan atau disebut juga perancangan sebagai upaya dalam
melaksanakan tindakan pembelajaran pada mahsiswa. Maka itulah
sebabnya mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran daring tidak hanya
berinteraksi dengan dosen saja namun berinteraksi juga dengan semua
sumber belajar yang memungkinkan untuk dipakai guna memperoleh
tujuan pembelajaran dengan menggunkan aplikasi zoom. Kata
pembelajaran adalah terjemahan dari instruction , yang banyak dipakai
dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini banyak dipengaruhi
oleh aliran psikologi kognitif-wholistik, yang menempatkan peserta didik
sebagai sumber dari kegiatan. Selain itu, istilah ini juga dipengaruhi oleh
perkembangan teknologi yang diasumsikan dapat mempermudah peserta
5

didik mempelajari segala sesuatu lewat berbagai macam media seperti


bahan cetak, program televise, gambar, audio, dan lain sebagainya. Hal ini
seperti yang di ungkapkan Gagne, yang menyatakan bahwa “instruction is
a set of event that effect learners in such a way that learning is
facilitated.” Oleh karena itu menurut Gagne, mengajar atau teaching
merupakan bagian dari pembelajaran (instruction) dimana peran guru lebih
ditekankan kepada bagaiamana merancang atau mengaransemenkan
berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia untuk digunakan atau
dimanfaatkan peserta didik dalam memperlajari sesuatu lebih lengkap.
Menurut Sagala (2009) pembelajaran adalah membelajarkan siswa
menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan
penentu utama keberhasilan pedidikan. Pembelajaran merupakan proses
komunikasi dua arah. Mengajara di lakukan pihak guru sebagai pendidik.
pembelajaran sebagai proses belajar yang di bangun oleh guru untuk
mengembangkan kreatifitas berfikir yang dapat meningkatkan kemapuan
berfikir siswa serta dapat meningkatkan kemampuan mengontruksikan
pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik
terhadap materi pembelajaran.
2. Konsep Pendidikan
Pendidikan merupakan bagian dari hak asasi manusia sebagaimana
tertuang dalam piagam Hak Asasi Manusia. Oleh karenanya pendidikan
harus bersifat inklusif, tidak ada yang dikecualikan. Didalam
penyelenggaraan pendidikan, mahasiswa dengan kebutuhan khusus
terkadang kurang mendapat tempat dan layanan yang memadai. Terlebih
di masa pandemi Covid-19 ini, perguruan tinggi harus memindahkan
pembelajaran didalam kelas ke pembelajaran melalui daring. Untuk
memastikan hak-hak mahasiswa berkebutuhan khusus terpenuhi dan
terfasilitasi, diperlukan panduan untuk melaksanakan pembelajaran daring
bagi mereka. Kehadiran panduan ini sangat dinantikan dan diharapkan
dapat menjadi dasar dalam memastikan pembelajaran daring yang tidak
melupakan hak dan kesempatan belajar bagi mahasiswa dengan kebutuhan
khusus. Panduan pendidikan adalah suatu proses dalam rangka
6

mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik


mungkin dengan lingkungan serta demikian akan menimbulkan
perubahan-perubahan dalam dirinya yang memungkinkan pendidikan
berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan dalam arti luas
mengandung makna bahwa pendidikan tidak hanya berlangsung dalam
satu lembaga pendidikan yang disebut dengan sekolah. Akan tetapi
pendidikan berlangsung dalam setiap ruang kehidupan manusia dalam
seluruh sektor pembangunan. Pendidikan sebagai pengalaman belajar
mempunyai bentuk, suasana dan pola yang beraneka ragam.
Menurut Belle (1976) pendidikan dipandang sebagai difusi sikap,
informasi, dan keterampilan belajar yang diperoleh dari partisipasi
sederhana dalam program-program yang berbasis masyarakat. Sedangkan
menurut Dharma dan Bhatnagar (1980) pendidikan merupakan proses
membawa perubahan yang diinginkan dalam perilaku manusia. Pendidikan
dapat juga diartikan sebagai proses perolehan pengetahuan dan kebiasaan-
kebiasaan melalui pembelajaran atau study.
Menurut H. Horne (2012), pendidikan adalah proses yang terus
menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia
yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar
kepada tuhan, seperti termanifestasi (terwujud) dalam alam sekitar
intelektual, emosional, dan kemanusiaan dari manusia. Setiap negara maju
tidak akan pernah terlepas dengan dunia pendidikan. Semakin tinggi
kualitas pendidikan suatu negara, maka semakin tinggi pula kualitas
sumber daya manusia yang dapat memajukan dan mengharumkan
negaranya.
Pendidikan merupakan faktor yang penting bagi masyarakat, demi
maju mundurnya kualitas masyarakat atau bangsa yang sangat bergantung
pada pendidikan yang ada pada rakyat bangsa tersebut. Para masyarakat
mengartikan bahwa pendidikan adalah pengajaran yang dilakukan di
sekolah yang mana sekolah tersebut sebagai tempat terjadinya pengajaran
atau pendidikan formal. Jadi pendidikan tidak seluruhnya terjadi di
7

sekolah tetapi pendidikan bisa jadi di rumah yang mana orang tua yang
menjadi gurunya.
3. Aplikasi Pembelajaran Daring
Aplikasi adalah suatu sub kelas dari suatu perangkat lunak
komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer secara langsung
untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Aplikasi sering
juga di sebut sebagai perangkat lunak merupakan program komputer yang
isi instruksinya dapat diubah dengan mudah. Adapun aplikasi yang sering
digunakan pada saat pembelajaran daring kususnya pada mahasiswa PPKn
yaitu :
1) Zoom Cloud Meeting.
Aplikasi Zoom Cloud Meeting adalah aplikasi yang menyediakan
layanan konferensi jarak jauh dengan menggabungkan konferensi vidio,
pertemuan online, orolan, hingga kolaborasi seluler. Aplikasi ini banyak di
gunakan sebagai media komunikasi jarak jauh. Terkait penyebaran wabah
Covid-19 diberbagai wilayah WHO menghimbau agar semua masyarakat
mulai melakukan sosial distance atau jarak sosial. Kelebihan dari aplikasi
Zoom Cloud Meeting yaitu :
a. Kapasitas ruang besar, Sebuah aplikasi pertemuan virtual tentu
harus bisa menampung banyak partisipan dalam satu sesi
konfersi.
b. Kualitas dan suara terbaik, Suatu pertemuan online tentu akan
menjadi sangat buruk jika kualitas suara dan resolusi vidio yang
ditampilkan bukan yang terbaik. Bisa-bisa kita tidak bisa
menangkap apa yang lawan bicara ucapkan.
c. Tersedia berbagai vitur menarik Kelebihan yang tak kalah
menakjubkan dari aplikasi zoom ialah tersedia berbagai macam
fitur-fitur menarik. Bisa merekam dan menyimpan video
selama meeting berlangsung. Mencerahkan warna kulit wajah,
mengubah background sesuai dengan yang diinginkan, hinggah
menjadwalkan pertemuan online.
8

d. Mendukung presentasi Bagi mahasiswa yang ingin menjelaskan


atau memahami sebuah materi secara lebih dalam, di dalam
aplikasi zoom bisa mempresentasikan file materi kepada
partisipasi lainnya. Baik partisipan maupun pemateri bisa
mencoret-coret presentasi tersebut sehingga akan lebih mudah
mempermudah pendalaman materi.
e. Fitur on/off video Jika di dalam meeting tidak lagi
membutuhkan wajah atau suara untuk di tampilkan maka kita
bisa mengatur untuk mematikan vidio atau audio.
f. Tersedia di berbagai macam perangkat Dapat di jalankan di
berbagai perangkat di antaranya HP android, iphone, PC,
ataupun laptop
Kekurangan dari aplikasi Zoom Cloud Meeting yaitu :
a. Tidak tersedia bahasa Indonesia Aplikasi Zoom Cloud Meeting
menggunakan bahasa Inggris di dalamnya, sehingga akan
cukup menyulitkan bagi seseorang yang kurang memahami
bahasa Inggris.
b. Boros Kuota Biasanya aplikasi yang menampilkan video akan
lebih bayak menguras kuota.
c. Kurang aman Belakangan ini aplikasi zoom tengah menjadi
pusat perhatian dikarenakan bocornya data-data pengguna
publik. Zoom disinyalir juga dapat dengan mudah diakses oleh
hacker dengan bantuan software tertentu. Tentunya ini menjadi
masalah terbesar.
2) Google Classroom
Google classroom (ruang kelas google) merupakan layanan web
gratis yang dikembangkan oleh google untuk sekolah maupun kampus
yang bertujuan untuk membuat, mendistribusikan dan menilai tugas tanpa
kertas. Google classroom adalah suatu serambi aplikasi pembelajaran
campuran secara daring yang dapat digunakan secara gratis. Mahasiswa
bisa membuat kelas mereka sendiri dan membagikan kode kelas tersebut
atau mengundang sumber lainnya. Google Classroom ini di peruntukkan
9

untuk membantu semua ruang lingkup pendidikan yang membantu


mahasiswa untuk menemukan atau mengatasi kesulitan pembelajaran,
membagikan pelajaran dan membuat tugas tanpa harus hadir di kelas.
Kelebihan Google Classroom:
a. Mudah mengelola tugas yang di berikan Untuk mengetahui apakah
ada tugas yang telah di berikan cukup membuka halaman kelas
saja dan akan muncul semua tugas yang telah diberikan. Materi
yang di berikan juga otomatis akan tersampaikan kelaman atau
bisa juga dapatkan melalui materi.
b. File masuk di Google Drive Semua file yang di bagikan atau di
kumpulkan akan masuk di google drive. Google Classroom secara
otomatis akan melakukan sinkronisasi antara akun email dengan
akun Google Class yang kita gunakan.
c. Aplikasi Gratis, Aplikasi gratis adalah aplikasi yang banyak di cari
oleh sebagian orang. Google Classroom menjamin bahwa aplikasi
tersebut gratis tanpa perlu biaya.
Kekurangan Google Classroom yaitu :
a. Tampilan yang kurang menarik Salah satu dari kekurangan
aplikasi tersebut adalah tampilan yang sangat sederhana dan
kurang menarik.
b. Google Drive penuh, file tidak bisa di kirim Biasanya mengalami
pengriman file yang eror jika sudah terlalu banyak file yang
tersimpan di Google Drive. Hal ini terjadi karena Google
Clasroom belum mempunyai penyimpanan sendiri dehingga harus
mengandalkan Google Clasroom.
3) Google Meet
Google meet merupakan sebuah aplikasi video konferensi atau
biasa juga disebut meeting online. Google meet merupakan salah satu
produk buatan google yang merupakan bagian dari hangout ini dibuat
secara khusus untuk lembaga, organisasi maupun perusahaan. Aplikasi ini
tidak hanya di gunakan untuk pembelajaran saja tetapi bisa digunakan
untuk utusan perkantoran maupun urusan lainnya. Aplikasi ini gratis jadi
10

dapat digunakan oleh siapapun tanpa batas waktu dan tanpa batas jumlah
peserta jika menggunakan domain kampus. Dalam aplikasi google meet
kita bisa berkomunikasi langsung dengan siapapun lewat video. Banyak
kemudahan yang disediakan oleh google meet dalam menunjang
pembelajaran jarak jauh sehingga tentunya aplikasi ini digunakan oleh
banyak orang dan dapat berbagi layar untuk menampilkan dokumen,
presentasi, dll. Kelebihan dari google meet yaitu:
a. User Interface yang menarik Google meet memiliki tampilan antar
atau interface yang unik,menarik serta fungsional. Aplikasi ini
juga mempunyai ukuran yang ringan, sehingga penggunaanya
menjadi lebih cepat serta peneglolaan aplikasinya efisien.
b. Memberikan kemudahan bagi para pekerja Aplikasi google meet
yang merupakan aplikasi video conference dapat sangat membantu
masyarakat khususnya bagi para pekerja atau karyawan. Tentunya
aplikasi ini bisa mempermudah dan memperlancar pekerjaan.
c. Dapat mengundang peserta rapat yang cukup banyak Aplikasi
google meet lebih canggih dibanding aplikasi yang sejenisnya
seperti zoom. Dengan menggunakan fitur gratisnya, aplikasi
google meet mampu mengundang peserta rapat sebanyak 30
orang.
d. Terintegrasi dengan Google Calender Aplikasi ini juga terintegrasi
dengan produk google lainnya, yaitu google calender. Sehingga
pengguna dapat mengetahui agendanya secara cepat dan detail,
serta pengguna dapat melakukan panggilan rapat hanya dengan
satu klik saja.
e. Dapat diakses disemua platform Aplikasi google meet dapat
digunakan dan diakses dengan menggunakan platform apapun,
baik itu menggunakan pc atau dekstop, ataupun perangkat seluler
dengan sistem operasi android dapat mengakses google meet
dimanapun dan kapanpun.
11

Kekurangan Google Meet yaitu :


a. Pilihan paket berbayar Seperti yang diketahui aplikasi google meet
tersedia gratis tapi sayangnya fitur gratis yang dimiliki hanya
mampu melakukan panggilan video sebanyak 30 orang peserta. Jadi
jika ingin melakukan vidio call lebih dari 30 orang maka harus
membeli paketnya.
b. Tidak dapat mengubah layar background Berbeda dengan aplikasi
lainnya yang sejenis, aplikasi google meet belum bisa mengubah
background dengan latar belakang virtual yang memungkinkan
untuk mengatur gambar atau video sesuai dengan keinginan selama
pembelajaran berlangsung.
4) Whatsapp
Whatsapp grup sebagai media komunikasi dalam belajar daring.
Para dosen atau pendidik memberikan pengajaran dengan cara mengontrol
para mahasiswa dengan melalui whatsapp group. Media sosial Whatsapp
saat ini banyak digunakan oleh berbagai kalangan pelajar. Anwar & Riadi
(2017:3) mendefinisikan Whatsapp sebagai aplikasi chatting yang bisa
mengirim pesan teks, gambar, suara, lokasi dan juga video ke orang lain
dengan menggunakan smartphone jenis apapun. Aplikasi whatsapp
biasanya menggunakan koneksi 3G/4G atau WIFI untuk komunikasi
data. Dengan menggunakan whatsapp seseorang dapat melakukan obrolan
online, berbagi file, dan bertukar informasi. (suryadi, 2018 :5),
Berdasarkan penelitian pembelajaran melalui Whatsapp merupakan
aplikasi favorit. Sebab sangat familier penggunaannya di kalangan
masyarakat. Whatsapp menjanjikan beberapa fitur yang menarik serta
mudah pengoperasiannya. Kelebihan aplikasi Whatsapp yaitu :
a. Tidak harus login terlebih dahulu untuk mengakses Whatsapp jika
nomor ponsel sudah terdaftar.
b. Langsung terhubung dengan kontak pengguna Whatsapp lainnya
c. Pengguna dapat bertukar kontak dengan pengguana lainnya
12

d. Dapat mebagikan membagikan lokasi terkini dan dapat mengirim


pesan ke banyak orang
e. Aplikasi ini tidak menguras kuota terlalu banyak, dosen dan
mahasiswa dapat berdiskusi dan tanya jawab dengan roleks
f. Dapat melihat siapa saja yang sudah membaca dan siapa yang
tidak
Kelemahan aplikasi Whatsapp yaitu :
a. Pengguna harus terhubung dengan layanan internet untuk
menggunakan aplikasi ini, jika tidak terhubung akan menghambat
proses pembelajaran secara daring
b. Komunikasi hanya dengan chat saja, kapasitas orang terbatas jika
ingin bertatap muka secara virtual (video call).
4. Pembelajaran Daring
Pandemi virus corona (Covid-19) belum menunujukan tanda-tanda
akan berakhir. Perguruan tinggi masih tetap mengambil kebijakan dengan
menonaktifkan kegiatan pekuliahan di lingkungan kampus untuk
melakukan untuk melakukan karantina mandiri mahasiswa, dosen, dan
tenaga pendidikan termasuk tidak melakukan aksi pertemuan di tempat
umum sekaligus menghidupkan perkuliahan tesis/skripsi secara daring
atau jarak jauh. Perguruan tinggi mengambil kebijakan pembelajaran
daring untuk pencegahan tersebar penyakit wabah tersebut.
Pembelajaran daring adalah pendidikan jarak jauh atau pendidikan
formal berbasis lembaga yang instrukturnya berada di lokasi terpisah
sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk
menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang di perlukan di
dalamnya. Pembelajaran daring online merupakan bagian dari pendidikan
jarak jauh yang secara khusus menggabungkan teknologi elektronika dan
teknologi berbasis internet. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran jarak
jauh yaitu tersedianya fasilitas e-moderating di mana mahasiswa dapat
berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet tanpa di batasi oleh
jarak,tempat,dan waktu. Mahasiswa dapat belajar dengan mudah dan
dimanapun kapan saja diperlukan. Mahasiswa dapat melakukan diskusi
13

melalui internet yang dapat di ikuti dengan jumlah peserta yang jumlah
banyak sehinggah menambah ilmu dan wawasan yang lebih luas dan
merubah kebiasaan yang pasif menjadi aktif. Adapun kekurangan dari
pembelajaran jarak jauh yaitu kecenderungan mengabaikan aspek
akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek
bisniskomensial. Pembelajaran daring pada dasarnya adalah pembelajaran
dengan menggunakan teknik berkomunikasi secara asinkronus.
Komunikasi asinkronis merupakan cara berkomunikasi tidak langsung.
Apabila kita menyampaikan pesan pagi 08.00 maka penerima pesan kita
sangat di mungkinkan untuk menerima pesan saat itu.
a. Tantangan penerapan aplikasi pembelajaran daring
Adapun tantangan penerapan aplikasi pembelajaran daring
Salahsatu masalah utama yang banyak di hadapi oleh mahasiswa adalah
jaringan internet yang lambat , padahal pembelajaran daring membutuhkan
jarungan yang cukup kuat mengingat media yang di gunakan berupa
zoom,goole meet,whatsapp,google clasroom dan aplikasi lainnya yang di
gunakan pada pembelajaran daring. Aplikasi untuk menghadiri vidio
tersebut membutuhkan jaringan internet yang kuat agar proses
pembelajaran tetap lancar dan tidak terkenadala vidio yang tiba-tiba
berhenti atau suara yang putus-putus. Permasalahan teknis seperti suara
putus-putus dan vidio berhenti menyebabkan pembelajaran tidak efektif
dan mahasiswa tidak menyerap informasi yang di sampaikan secara utuh.
Faktor penghambat pembelajaran daring yaitu karena pengguna
yang masih belum mandiri mengatasi permasalahan pengaksesan laman
pembelajaran secara daring sehingga masih perlu pendampingan. Hal ini
berakhibar pada pelaksanaan ujian daring, sering di dapati mahasiswa
yang masih merasa bingung sehingga banyak waktu terbuang. Proses
pembelajaran dari rumah melalui pembelajaran online idealnya tetap dapat
mengakomodasi kebutuhan belajar mahasiswa untuk mengembangkan
bakat dan minat sesuai dengan jenjang pendidikannya. Untuk mewujudkan
hal tersebut di perlukan kesiapan belajar serta dukungan jaringan yang
stabil sehinggah komunikasi antara dosen dapat berjalan dengan baik.
14

Kondisi pembelajaran online saat ini masih belum dapat di sebut ideal
sebab masih terdapat berbagai hambatan yang di hadapi. Hambatan
tersebut sekaligus menjadi tantangan dalam pelaksanaan pembelajaran
daring
b. Panduan pembelajaran daring pada Mahasiswa
1) Persiapan
a) Perguruan tinggi harus mendapatkan rekomendasi atau
berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota setempat
melaui satuan tugas penanganan Covid-19.
b) Perguruan tinggi hanya di perbolehkan menyelenggarakan
kegiatan jurikuler melalui pembelajaran,penelitian, dan
penganbdian kepada masyarakat.
c) Perguruan tinggi menyediakan sarana dan prasarana
pembelajaran campuran (hybrid learning) bagi mahasiswa yang
belajar secara daring serta dosen yang mengajar secara daring.
Perguruan tinggi siap menerapkan protokol kesehatan
sebagaimana di tetapkan dalam keputusan bersama di atas dan
keputusan mentri kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang pedoman tentang
pencegahan dan penegndalian Corona virus Disease 2019
(Covid-19).
d) Perguruan tinggi membentuk satuan satuan tugas penanganan
Covid-19 di perguruan tinggi untuk menyusun dan menerapkan
standar operasional prosedur protokol kesehatan.
e) Pemimpin perguruan tinggi menerbitkan pedoman
pembelajaran , wisudah, maupun kegiatan lainnya bagi sivitas
akademika dan tenaga kependidikan di lingkungan perguruan
tinggi.
2) Pelaksanaan
a) Melaporkan penyelenggaraan pembelajaran kepada satuan tugas
penanganan Covid-19 secara rutin.
15

b) Sivitas akademik dan tenaga kependidikan yang melakukan


aktivitas di kampus harus:
 Dalam keadaan sehat
 Dapat mengelola dan mengontrol bagi yang memiliki
penyakit penyerta.
 Khusus mahasiswa yang berada pada umur di bawah 21
tahun harus mendapat persetujuan dari orang tua atau dari
pihak yang menanggungnya.
 Mahasiswa dari luar daerah/luar negri wajib memastikan
diri dalam keadaan sehat, melakukan karantina mandiri
selama 14 hari atau melakukan tes usap, atau sesuai
peraturan/protokol yang berada di daerah.
3) Melakukan tindakan pencegahan penyebar an Covid-19 dengan :
a) Melakukan pengecekan suhu tubuh bagi setiap orang masuk
perguruan tinggi
b) Menghindari penggunaan sarana pembelajaran yang tertutup,
menimbulkan kerumunan, dan terjadinya kontak jarak
dekat.
c) Meniadakan kegiatan dan ruang yang berpotensi
mengundang kerumunan (kantin, co-working space, kegiatan
kokurikuler dan ekstra kurikuler, dsb.)
d) Menyediakan tempat cuci tangan/hand sanitizer di tempat-
tempat strategis.
e) Menerapkan penggunaan masker kain 3 (tiga) lapis atau
masker medis sekali pakai sesuai standar kesehatan.
f) Menerapkan jaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter
antar orang.
g) Membatasi penggunaan ruang maksimal 50% (lima puluh
persen) kapasitas okupansi ruangan/kelas/laboratorium dan
maksimal 25 (dua puluh lima) orang.
h) Menerapkan upaya saling peduli, saling menjaga dan
melindungi.
16

i) Menerapkan etika batuk/bersin yang benar.


j) Menyediakan ruang isolasi sementara bagi sivitas akademika
dan tenaga kependidikan yang memiliki gejala/kriteria
Covid-19.
k) Menyiapkan mekanisme penanganan temuan kasus Covid-19
di lingkungan perguruan tinggi (baik bagi yang bersangkutan
maupun contact tracing)
l) Menyiapkan dukungan tindakan kedaruratan penanganan
Covid-19
m) Melaporkan kepada satuan gugus tugas penanganan Covid-
19 daerah setempat apabila ditemukan kasus Covid-19.
4) Warga kampus diharapkan dapat menjadi duta perubahan perilaku di
lingkungan masing-masing.
5) Dalam hal ditemukan kasus konfirmasi positif Covid-19 di
perguruan tinggi, pemimpin perguruan tinggi menghentikan
sementara pembelajaran tatap muka, sampai kondisi aman.
6) Dalam hal terjadi peningkatan status peningkatan resiko Covid-19 di
kabupaten/kota, pemimpin perguruan tinggi berkoordinasi dengan
satuan tugas penanganan Covid-19 setempat untuk melanjutkan atau
menghentikan pembelajaran tatap muka.
7) Apabila terdapat kondisi khusus atau permintaan dari pemerintah
provinsi/kabupaten/kota, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melalui Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi dapat
memberhentikan pembelajaran tatap muka pada perguruan tinggi.
3. Pemantauan
1) Perguruan tinggi menegakkan standar operasional prosedur protokol
kesehatan serta melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala
terhadap pelaksanaan standar operasional prosedur penegakan
protokol kesehatan.
2) Perguruan tinggi diharapkan dapat saling berbagi pengalaman dan
praktik baik dalam penyelenggaraan pembelajaran campuran selama
masa pandemi Covid-19. Pembelajaran daring (online) di
17

Departemen Ekonomika dan Bisnis tahun ajaran 2020/2021 di


laksanakan dengan dua metode yaitu:
a) Pembelajaran Sinkron yaitu pembelajaran tatap muka langsung
dosen dan mahasiswa.
b) Pembelajaran Non-Sinkron yaitu pemebelajaran secara mandiri
terarah yang di lakukan oleh mahasiswa yang dengan
mempelajari bahan ajar dan atau materi lainnya dari dosen yang
ada di sistem pengelolaan pembelajaran (Learning Management
System- LMS) yang di miliki oleh UGM yaitu e-LOK.
5. Kelebihan pembelajaran daring
Dalam perkuliahan daring atau kuliah non tatap muka, mahasiswa
tidak di tuntut rutin datang di kampus dan memenuhi imbauan tentang
pelaksanaan kuliah di rumah saja pada situasi pandemi Corona Covid-19.
Kuliah daring merupakan salah satu sarana pembelajaran interaktif. Dosen
dan mahasiswa dapat berkomunikasi dengan menggunakan media internet.
Kelebihan pembelajaran daring adalah para mahasiswa bisa mengikuti
perkuliahan dimana saja dan memiliki koneksi internret dengan baik,
menghemat biaya transportasi ataupun tempat tinggal. Materi perkuliahan
bisa di pilih sesuai tingkat kemampuan dan juga keinginannya, tanya
jawab dalam perkuliahan bersifat fleksibel karena bisa di nyatakan lewat
chatting baik itu kepada dosen atau teman sekelas, dan waktu masa
perkuliahan lebih singkat di bandingkan perkuliahan bersifat
konvensional. Dan menumbuhkan kesadaran pada mahasisbeba gawai bisa
di gunakan untuk hal-hal yang lebih produktif dan mencerdaskan, tidak
hanya untuk bermain sosial medua dan game saja.
6. Kekurangan pembelajaran daring
Selain memiliki kelebihan, program kuliah juga memiliki
kekurangan adalah sangat tergantung pada internet, bila jaringan lambat
atau sinyal lemah maka proses pembelajaran akan tertinggal terlebih jika
sudah mencakup ujian kuliah, sangat tergantung pada sikap di siplin para
mahasiswa, jika kurang di siplin maka akan tertinggal pula dalam
pembelajaran, dalam hal interaksi sosial menjadi sulit karena terbiasa
18

sendiri, ada beberapa mata kuliah yang tidak bisa di ajarkan secara daring,
dan speksifikasi komputer dan gadget yang bagus dan memerlukan biaya
mahal, pembelajaran lebih banyak bersifat teoretis dan minim praktik
karena tidak di mungkinkan adanya interaksi langsung dengan mahasiswa.

2.2 Penelitian Yang relevan


Beberapa penelitian yang telah relevan dalam penelitian pembelajran daring :
a. Penelitian yang di lakukan oleh Mustakim pada tahun 2020 dengan judul “
efektivitas pembelajaran daring mengguankan media Online selama
pandemi Covid-19 pada mata pelajaran Matematika” dengan seluruh
peserta didik SMA1 Wajo kelas XI MIPA yang di pilih menggunakan
teknik simpel random sampling dengan mempertimbangkan homogenitas
populasi. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner
pembelajaran daring. Analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil
penelitian menggambarkan peserta didik menilai pembelajaran matematika
menggunakan media online sangat efektif (23%), sebagian besar mereka
menilai efektif (46,7%), dan menilai biasa saja (20%). Dengan demukian
pembelajaran daring selama Covid-19 efektif untuk di terapkan oleh
pendidik.
b. Penelitian yang di lakukan oleh Sobron dan kawan-kawan pada tahun
2019 dengan judul “Pengaruh Daring Learning terhadap Hasil Belajar IPA
Siswa Sekolah Dasar” dengan sampelnya adalah siswa SD Negeri 03
Karanglo Tawangmangu kelas VI berjumlah 26 siswa terbagi menjadi 2
kelas yaitu kelas VI A yang berjumlah 13 siswa menjadi kelas eksperimen
sedangkan kelas VI B yang berjumlah 13 siswa menjadi kelas kontrol,
yang menunjukkan nilai mean pada kelompok.

2.3 Kerangka Pikir


Pada akhir tahun 2019, dunia di gemparkan dengan kasus virus ganas
dan mematikan yang di kenal dengan virus Corona atau Covi-19, tidak
terelakkan pula pada saat sudah mewabah ke Indonesia. Kasus positis Covid-
19 di Indonesia sudah memakan banyak korban, hari demi hari status positif
Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Berkembangnya virus corona ini
19

ternyata tidak hanya berdampak di bidang kesehatan saja namun juga pada
sektor ekonomi, pendidikan dan lainnya. Melihat situasi dan kondisis seperti
ini, pemerintah menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan social
distancing dan physical distancing. Salah satunya peme

rintah pusat mengeluarkan kebijakan dengan meniadakan kegiatan


pembelajaran langsung di sekolah dan menggantinya dengan pembelajaran
secara online dengan menggunakan bantuan teknologi.
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan selama hidupnya mulai dari lahir hungga meninggal. Pendidikan
memegang peran yang sangat penting bagi kemajuan bangsa maupun negara,
karena pendidikan akan menentukan kualitas sumber daya manusia suatu
bangsa. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegatan
belajar mengajar, dimana proses belajara mengajar yang ada merupakan
penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan siswa yang belajar
diharapkan mengalami perubahan baik dalam bidang pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap. Arsyad (2017,hlm.1) menyatakan
bahwa belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap
orang sepanjang hidupnya. Proses beajar iti terjadi karena ada interaksi anatara
seseorang dengan lingkungannya, sehingga belajar dapat terjadi kapan saja
dan dimana saja. Pandemi Covid-19 ini menjadi permasalahan di bidang
pendidikan khususnya dalam pembelajaran, sehingga peserta didik di tuntut
untuk belajar di rumah secara online melalui Whatsapp
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian


Penelitian dengan judul “Penerapan Aplikasi Pembelajaran Daring
Mahasiswa PPkn pada Program Studi PPKn di Universitas Cokroaminoto
Palopo” ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, artinya Penelitian
kualitatif adalah menekankan pada orientasi teoritis, artinya lebih berorientasi
untuk mengembangkan atau membangun teori sebagai suatu cara memandang
dunia (jazuli, 2001).. Metode kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati
(moleong, 2005).
Desain penelitin ini juga masuk dalam format desain deskriptif kualitatif.
Sementara itu, penelitian deksriptif adalah suatu bentuk penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena
yang ada, baik fenomena alamiah maupun rekayasa manusia.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Cokroaminoto Palopo, sebagai
lokasi penelitian.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus s/d September tahun 2021.

3.3 Sumber Data


Data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah data primer
dan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Dalam penelitian ini
sumber data primer berupa kata diperoleh oleh hasil wawancara dengan para
informan yang telah ditentukan oleh peneliti, sedangkan sumber data sekunder
dikumpulkan oleh peneliti sebagai penunjang data primer, data sekunder
didapatkan melalui dokumentasi-dokumentasi saat observasi di Universitas
Cokroaminoto Palopo. Dimana peneliti menentukn beberapa subjek yang akan
dijadikan sebagai sumber data dalam penelitian ini yaitu:
21

1. Dosen
Subjek penelitian yang pertama adalah dosen, dipilih untuk
mendeskripsikan tentang penerapan aplikasi pembelajaran daring pada
mahasiswa PPKn.
2. Mahasiswa
Subjek penelitia kedua yaitu adalah mahasiswa, yang dipilih untuk
mendeskripsikan tentang penerapan aplikasi pembelajaran daring pada
mahasiswa PPKn

3.4 Instrumen Penelitian


Dalam penelitian kualitatif, instrument merupakan alat yang penting
digunakan oleh peneliti untuk mengmpulkan data dan menginterprestasikan
data dengan menggunakan pedoman observasi, wawancara serta
dokumentasi. Dengan menggunakan pedoman obervasi dan wawancara
mendalam dapat memahami makna interaksi sosial, mendalami perasaan dan
nilai-nilai yang tergambar dalam ucapan responden.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Adapun proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
beberapa teknik yaitu sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi ialah suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk
memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis. Jadi dalam observasi ini peneliti
datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut dalam kegiatan
tersebut. Peneliti akan mengamati proses pelaksanaan penerapan pembelajaran
melalui aplikasi daring di Universitas Cokroaminoto Palopo yang di
laksanakan , dosen dan Mahasiswa dengan mengunakan alat bantu pedoman
observasi.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu proses percakapan antara dua individu atau lebih
yang terarah, dimana salah satu pihak menjadi pencari informasi, dan dipihak
lain sebagai pemberi informasi tentang suatu hal yang akan diungkapkan.
dalam penelitian ini wawancara digunakan untuk mengetahui proses
22

penerapan Aplikasi pembelajaran daring Adapun peneliti melakukan


wawancara mendalam dengan subjek penelitian, yaitu dosen dan mahasiswa
di Universitas Cokroaminoto Palopo.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode mengkaji dan mengolah data dari dokumen-
dokumen yang sudah ada sebelumnya dan mendukung data penelitian.

3.6 Prosedur Penelitian


Menurut Moleong (2007:126) menjelaskan bahwa tahapan penelitian
kualitatif menyajikan 3 tahapan yaitu Tahap Perlapangan, Tahap Pekerjaan
lapangan dan tahapan analisis data.
1. Tahap Pra lapangan
Tahap ini merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti sebelum
pengumpulan data. Tahap ini diawali dengan penjajakan lapangan untuk
menentukan permasalahan atau focus penelitian.
2. Tahap pekerjaan Lapangan
Tahap ini merupakan kegiatan peneliti yang dilakukan ditempat
penelitian. Pada tahapan pelaksaan ini, peneliti mengumpulkan data sesuai
dengan focus masalah dan tujuan penelitian. Pengumpulan data dilakukan
melalui observasi, wawancara, dan dokuemntasi.

3.7 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualtitatif
mencakup transkip hasil wawancara, reduksi data, analisis, interprestasi data
dan triangulasi. Dari hasil analisis data yang kemudian dapat ditarik
kesimpulan. Berikut ini adalah teknik analisi data yang digunakan oleh
peneliti :
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, megarahkan, dan mengorganisasikan data sedimikian
rupa sehingga diperoleh kesimpulan akhir dan di verifikasi.
2. Penyajian Data
23

Penyajian data adalah kegiatan mengkelompokkan data yang telah


direduks. Penggolongan data dilakukan dengan menggunakan label atau
lainnya.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan adalah kegiatan analisis yang lebih dikhususkan
pada penafsiran data yang telah diasajikan.
3.8 Teknik Keabsahan Data
Penelitian ini menggunakan data triangulasi sumber dan
teknik.triangulasi yang digunakan peneliti guna meningkatkan keabsahan data
adalah triangulasi sumber di mana peneliti membandingkan dan mengecek
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan
alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
berdiri sejak tanggal 1 Maret 1967 dengan nama Jurusan Civics Hukum
Filial Pinrang Universitas Cokroaminoto Makassar. Berdasarkan Surat
Keputusan Koordinator Kopertis Wilayah VII Sulawesi, Maluku dan Irian
Jaya Nomor 11 tahun 1976 berubah menjadi Sekolah Tinggi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Cokroaminoto Palopo yang berdiri sendiri, dipimpin oleh
seorang Dekan dengan Jurusan Civics Hukum program Sarjana Muda
dan pada tahun 1986 ditingkatkan menjadi program Sarjana (S1) dan
Diploma III dengan membina Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial program studi Pendidikan Moral Pancasila dan Kewargaan Negara
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI
Nomor: 0392/O/1986 tentang penetapan kembali penyesuaian jalur,
jenjang, dan program pendidikan serta nama unit/fakultas dan
jurusan/program studi status terdaftar pada Perguruan Tinggi Swasta di
lingkungan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IX Sulawesi
tanggal 22 Mei 1986.
Program Studi PPKn telah diakreditasi untuk pertama kalinya oleh
BAN-PT pada tahun 2000 dengan peringkat B (Baik) berdasarkan
Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor:
021/BAN-PT/Ak/IV/VIII/2000 tentang hasil dan peringkat akreditasi
program studi untuk program Sarjana di Perguruan Tinggi. Selanjutnya
pada tahun 2008, program studi PPkn mengajukan Reakreditasi ke BAN-
PT dan memperoleh peringkat B (Baik) berdasarkan Surat Keputusan
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 032/BAN-PT/Ak-
X/S1/I/2008 tanggal 12 Januari 2008. Program Studi PPKn memperoleh
perpanjangan izin operasional No. 1750/D/T/2007 tanggal 12 Juli 2007
yang berlaku sampai 12 Juli 2011. Pada tanggal 1 Juli 2011 dikeluarkan
25

perpanjangan izin operasional No. 7609/D/T/K-IX/2011 yang berlaku


sampai dengan tanggal 12 Juli 2015. Tahun 2013 Program studi S1 PPKn
Universitas Cokroaminoto Palopo mendapat akreditasi dan BAN-PT
dengan nomor: 180/SK/BAN-PT/AK-XVI/S/VIII/2013 tanggal 30
Agustus 2013 dengan Nilai 348 peringkat B serta masa berlaku sampai
tanggal 30 Agustus 2018 berakhir. Adapun Visi dan Misi Program Studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan :
Visi : Menjadi program studi yang unggul dalam menghasilkan
sumberdaya manusia yang cerdas, demokratis dan bertanggung jawab pada
tahun 2024.
Misi :
1. Menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan sumberdaya
manusia yang cerdas, demokratis dan bertanggungjawab dibidang
` Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
2. Melaksanakan penelitian untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dan penerapan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untukqaw kehidupan
masyarakat yang demokratis dan bertanggungjawab.
4. Melaksanakan kerja sama dengan stakeholders dalam
pengembangan dan penerapan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan untuk kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni
2. Hasil wawancara
Setelah penulis memberikan gambaran umum keadaan jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan maka selanjutnya penulis
mengemukakan data hasil wawancara yang telah didapat. Peneliti
melakukan wawancara kepada 3 dosen jurusan PPKn dan 15 Mahasiswa
masing-masing 5 narasumber dari mahasiswa semester 3, 5 dan 7.
Menurut bapak ilyas melaui whatsaap (daring) 15 september 2021
Aplikasi yang sering di gunakan yaitu aplikasi zoom dan whatsapp
26

namun sekarang saya memakai google meet karena agak mudah dan
menyesuaikan jaringan walaupun pembelajaran berjalan dengan baik
namun ada kendala mengenai jaringan sehingga focus dalam mengikuti
pembelajaran itu tidak maksimal, kita sebagai dosen juga belajar
bagaimana menyiapkan segalanya melalui daring, mahasiswa pun juga
belajar bagaimana menyiapkan segalanya melalui daring, mahasiswaa
belajar berdaptasi dengan pembelajaran daring dan metode pemberian
penugasan kemudian saya meberikan mahasiswa menjelaskan dan
menyampaikan informasi yang mereka dapatkan dalam materi yang saya
berikan. Strategi saya agar mahasiswa tertarik dalam pembelajaran daring
memberikan penugasan untuk membaca dan memberikan materi karena
melalui daring susah karena banyak yang tidak bisa bergabung karena
masalah jaringan. Teknik evaluasi yang saya berikan kepada mahasiswa
yaitu secara tertulis saya memberikan soal yang ada di dalam materi jadi
pada permulaan pertemuan kami menggunakan zoom dan penugasan
melalui whatsapp dan berdasarkan hasil evaluasi cukup memuaskan atau
baik. kendala yang di hadapi pada pembelaran daring kendalanya rata-
rata dari mahasiswa mengenai jaringan dan masih ada mahasiswa yang
tidak mempunyai hp apalagi kondisi yang sekarang ini banyak
mahasiswa yang keterbatasan ekonomi.
Menurut ibu Dr. Sunarni Yassa, S.Ag, M.Pd melalui wawancara
(luring) pada tanggal 9 oktober 2021 aplikasi yang saya sering gunakan
yaitu zoom meeting dan whaatsap grup, Kalau berbicara kondisi ada sisi
negarif dan positifnya. Kalau sisi negartifnya mungkin kalau dari segi
jaringan kalau suasannya tidak mendukung cuaca kurang bagus pasti
pembelajaran menjadi tidak baik kadang jaringan keluar masuk. Namun
dalam sisi positifnya dalam pembelajaran daring dimanapun kita bisa
mengakses jadi mungkin jika tidak ada waktu atau waktunya bersamaan
atau jaraknya sangat jauh kita bisa mengakses dari rumah jadi istilanya
meberikan kemudahan dalam proses pembelajaran. untuk merancang
pembelajaran dengan sistim sekarang setiap mata kuliah di haruskan
membuat rps yaitu rancangan pembelajaran semester lalu untuk di dalam
27

pelaksanaannya di buat dalam bentuk sab, jadi setiap kali ada pertemuan
ada sab lalu dalam membuat sab itu yang pertama di perhatikan yaitu
teori belajarnya di sesuaikan dengan tema yang akan di ajarkan lalu pilih
reori-teori yang akan kita gunakan ketika mengajar lalu pilih model
pembelajaran yang akan di gunakan dan media yang akan di gunakan,
jadi ada tiga hal teori belajar,model pembelajaran, dan media yg akan di
gunakan. Karena media sekarang istilahnya multi media kita tinggal pilih
mau zoom, google meet dan lain-lain.
Berbicara strategi dalam daring sangat terbatas waktunya jadi kalau
mau menggunakan banyak metode-metode yang sifatnya menarik di
sinilah salah satu tantangannnya atau kesulitannta karena waktu sangat
terbatas nah kalau misalahnya jaringannya kurang bagus pasti kacau, jadi
untuk mengakalinya untuk membuat pembelajaran dalam suatu grup.
untuk ini saya tidak bisa mengatakan bahwa mahasiswa menguasai
karena saya tidak mengacukan evaluasi jadi kalau misalnya untuk
melihat mereka menguasai atau tidak maka saya melihat hasil
belajaranya. Pada umumnya yang saya dengar bahwa kalau pembelajran
daring itu jarang orang menangkap dengan baik dan bahkan banyak
kasusnya berhenti kuliah karena sistim pembelajaran daring tidak bisa
mereka sesuaikan. Teknik evaluasi yang saya berikan dalam bentuk
tertulis, apakah itu dalam bentuk penugasan atau kuis tapi di kerjakan
dalam bentuk tertulis, jadi saya tidak bisa mengevaluasi contohnya
memberikan pertanyaan secara lisan lalu sya memngidentifikasi apakah
anak ini pintar atau tidsk karena saya tidak menilai secara langsung. Jadi
itulah saya meberikan tugas secra tertulis. Banyak kendala pertama dari
segi ekonomis (kuota) jadi kalau misalnya banyak menggunakan aplikasi
zoom maka banyak menggunakan kuota, jaringan tidak baik, lalu saya
tidak bisa mengevaluasi mahasiswa khususnya dalam pembelajaran ppkn
paling prioritas yaitu karakter mahasiswa atau akhlaknya jadi kalau
misalnya pembelajran daring kita tidak bisa melihat secara langsung
apakah mahasiswa ini moralnya bagus atau buruk.
28

Menurut Jusrianto, S.Pd., M.Pd melalui wawancara (luring) pada


tanggal 9 oktober 2021 Kalau yang saya gunakan alhamdulillah berjalan
dengan lancar menggunkan aplikasi whatsapp, google class. Dan metode
pembelajaran saya membuat ptt dan lalu mengajar melalui aplikasi yang
saya gunakan, karna dengan menggunakan metode tersebut mahasiswa
bisa menyimpan file ppt tersebut lalu mereka mempelajarinya. Kalau saat
ini strategi saya sangat antusias pertama buat ptt yang menarik dan
pengantarnya juga harus bagus sehingga mahasiswa tidak jenuh dan
sampai sekarang alhamdulillah semua mahasiswa mendapat nilai A dan
saya berharap kedepannya mahassiwa harus mempertahankan nilainya.
Cara saya mengevaluasi yaitu pada saat UTS dan UAS. Kendala pada
saat pembelajaran daring pertama jaringan, kemudian mahasiswanya
yang tinggal di daerah terpencil dan kekurangan ekonomi.
Setelah penulis mengemukakan hasil wawancara dari 3 dosen
jurusn PPKn maka selanjutnya penulis mengemukakan hasil wawancara
dari 15 mahasiswa jurusan PPKn.
Menurut Dian Aminarwati mahasiswa semester 5 pada tanggal 10
Oktober 2021 melalui wawancara (luring). saya tidak menyukai
pemberlajaran daring, karena saat pembelajaran daring materi kuliah sulit
untuk dipahami oleh mahasiswa. Materi yang dibawakan oleh dosen
melalui aplikasi daring terkadang bisa dimengerti dan terkadang juga
kurang dimengerti. Tergantung dari cara dosen membawakan materi
selama kegiatan pembelajaran. Aplikasi yang digunakan saat pembelajaran
daring ialah : WhatsApp, Zoom, Classroom, Google meet. Kendala yang
saya alami selama perkuliahan daring bermacam-macam mulai dari
masalah koneksi jaringan internet, kemudian ada beberapa dosen yang
acuh tak acuh serta tidak masuk mengajar. Tanggapan saya pembelajaran
daring kurang efektif karena selama pelajaran daring kita kurang
berinteraksi dengan teman-teman dan dosen. Melalui Pembelajaran tatap
muka, materi perkuliahan lebih mudah dimengerti karena terjadi interaksi
antar mahasiswa dan dosen secara langsung.
29

Menurut Hafsah Mahasiswa semester 5 pada tanggal 10 Oktober


2021 melalui wawancara (luring) saya tidak menyukai pembelajaran
daring Karena menurut saya kuliah daring tidak memberikan feed back
bagi mahasiswa artinya tidak ada pembelajaran yang di dapat hanya 1 atau
2 orang saja yang mengerti dengan materi yang di bawakan dosen
disamping itu kuliah daring juga banyak mengalami kendala seperti halnya
jaringan yang jelek dan juga ada beberapa diantara mahasiswa yang
terkendala pada kuota. Saya kadang mengerti dan kadang juga tidak,
namun itu kembali lagi kepada dosen itu sendiri karena ada dosen yang
mampu mebawakan materi dengan baik dalam artian dia bisa
menghidupkan suasana belajar meskipun hanya melalui daring namun ada
juga dosen yang hanya memberikan tugas saja kepada mahasiswanya dan
hal ini sangat tidak efektif dalam perkuliahan. Aplikasi yang paling sering
digunakan adalah zoom meeting menurut saya aplikasi ini sangat efesien
ketimbang mahasiswa harus diberi tugas melalui wa karena melalui zoom
meeting mahasiswa bisa berinteraksi langsung dengan dosen seca optimal.
Kendala saya saat pembelajaran daring ialah ketika saya berada di
kampung yang notabenenya kampung saya pelosok ialah jaringan dimana
terkadang saya kesulitan dalam mengakses media pembelajaran seperti
classrom, google meet terkhusus zoom itu sangat sulit diakses dan selain
itu ada juga dosen yang hanya memberikan tugas dan tidak menjelaskan
nah disini saya sendiri sebagai mahasiswa kurang paham artinya kita
hanya di suruh mencari jawaban dan tidak ada tindak lanjut dari dosen
dalam hal ini tidak ada penjelasan spesifik mengenai materi yang di
berikan. Menurut saya pembelajaran daring sangat tidak efektif namun
kembali lagis kita melihat kondisi bahwasanya kita tidak memungkinkan
kuliah offline dan selain itu kuliah daring ada bagusnya juga seperti halnya
mahasiswa yang rumahnya jauh dia tidak usah bayar kost dan keluar kota
lagi dan juga bisa mengurangi uang jajan mahasiswa Kemudian pendapat
saya mengenai kuliah offline (tatap muka) menurut saya sangat efektif
dalam hal pemberian materi oleh dosen kepada mahasiswa karena
30

mahsiswa bisa berinteraksi secara langsung dengan dosen serta rekan-


rekannya.
Menurut Ella Pratiwi Mahasiswa semester 5 melalui wawancara
via whatsap (daring) saya tidak menyukai pembelajaran daring karna
banyak kendala contohnya loading network Dengn menggunakan aplikasi
dari saya Kadang mengerti, trgantung dari cara dosen memaparkan materi.
aplikasi apa yang paling sering di gunakan selama pembelajaran daring
WA, Zoom, Google Classroom. Menurut saya Pembelajaran Daring itu
kurang efisien karna banyak sekali kendala & keluhan terutama dengan
jaringan tdk stabil, terbatasnya kuota, mahasiswa jadi malas, kadang dosen
memberikan banyak tugas-tugas & memaparkan materi yang tidak rinci.
Sedangkan Pembelajaran Tatap Muka lebih efisien karena memudahkan
para mahasiswa untuk mengerti pelajaran apa yang diajarkan, bertemu
dengan teman-teman & ketika dosen menjelaskan materi secara rinci
membuat kita lebih mudah memahami pelajaran tersebut.
Menurut Nindi Mahasiswa semester 7 Saya tidak menyukai
pembelajaran daring, Misalnya saja pada hari ini jadwal untuk
mempelajari materi pada jam 1 siang, maka kita bisa menggunakan
beberapa jam sebelum kelas dimulai untuk membaca ulang materi yang
telah disampaikan di kelas sebelumnya dan Saya agak sulit memahami
karena kurang konsentrasi kerena banyaknya ganggu dari orng-orang
sekitar. Aplikasi yang sering saya gunakan dalam melakukan
pembelajaran yaitu classroom, zoom dengan google meeting. Kendala
saya dalam melakukan pembelajaran daring itu seperti ketika jaringan
yang kurang baik dan juga sedikitnya waktu pembelajaran yg dilakukan
kerna melalui aplikasi yang memiliki batas waktu yg singkat. Tanggapan
saya tentang pembelajaran daring itu lebih sulit memahami materi-materi
pelajaran, berbeda dengan tatap muka yg saya lebih cepat memahami
materi-materi pelajaran kerna kita terima secara langsung melalui dosen.
Menurut Mukhlis Mahasiswa semester 7 pada tanggal 12 oktober
2021 melalui via whatsapp (daring) menurut saya suka tidak suka untuk
pembelajarn daring, sukanya karna tetap tinggal di rumah dapat berkumpul
31

dengan keluarga, tidak sukanya karna tidak berkumpul dengan teman-


teman dan menikmati suasana kampus. ketika pembelajaran daring
berlangsung kadang mengerti kadang tidak karna jaringan kadang
mengalami gangguan sehingga apa yang di sampaikan dosen mengalami
tidak dapat di dengar dengan jelas. Aplikasi yang sering digunakan yaitu
zoom, whatsapp grup, google classroom dan google meet. Kendala yang
dialami pada saat daring yaitu pastinya jaringan karna rumah saya jauh
dari pusat kota. Pembelajaran daring menurut saya kurang efektif
digunakan karna kita dapat berbuat sesukanya seperti belajar sampai
tiduran, pakaian kadang tidak sopan, kalau pembelajaran tatap muka kita
dapat berbaur langsung dengan dosen dan lebih bisa menjaga sikap,
berpakaian rapi ke kampus atau ke sekolah.
Menurut Hera Yanti semester 7 pada tanggal 12 oktober 2021
melalui wawancara via whatsaap (daring) Mnurut saya pembelajaran
daring itu suka atau tidak suka tetap akan saya lakukan karena
pembelajran daring ini mungkin menjadi sejarah pertama yang terjadi di
negara kita dimana adanya penyakit Covid yang saat ini belum pulih di
negara kita bahkan d luar negara kita yang mengharuskan kita sebagai
anak didik mulai dari TK SD SMP SMA bahkan Perguruan Tinggi untuk
melakukan pembelajran secara daring, sesuai dengan aturan yang di
keluarkan oleh pemerintah. Dengan menggunakan aplikasi daring materi
yg di papaprkan oleh dosen terkadang membuat sy mengerti terkadang
pula sy juga tidak mengerti. Kenapa..? karena terkadang materi yg
dipaparkan seperti materi perhitungan agak sulit di pahami ketika
djelaskan saja berbeda jika di paparkan secara tatap muka mungkin dengan
di paparkan secara tatap muka akan terjadi reaksi secara langsung di
papan Tulis berbeda jika secara daring walaupun kita terkdang bertanya
tetapi agak berbeda suasananya. Aplikasi yang digunakan yaitu Whatsapp,
Zoom, classroom, google meet, YouTube. Kendala saya yaitu Jaringan
Internet yang Lambat, banyak gangguan dirumah, Dosen dan Pelajar
Masih Belum ahli Menggunakan Teknologi Digital. Menurut saya
pembeljaran daring Dapat mengatur waktu. Dengan pembelajaran di
32

rumah, saya dapat fleksibel mengatur waktu, seperti kapan mengerjakan


tugas sekolah, membantu orang tua, istirahat, beribadah, dan lain-lain.
Menambah wawasan dan kemampuan menggunakan berbagai aplikasi
dalam proses pembelajaran. Awalnya saya tidak tahu apa itu aplikasi
Zoom. Melalui pembelajaran Jarak Jauh, saya akhirnya mengetahui dan
terbiasa menggunakan apikasi Zoom untuk belajar. Aplikasi ini
memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan beberapa orang tanpa
bertemu secara langsung. Menambah kedekatan dengan keluarga. Salah
satu yang saya suka dari Pembelajaran Jarak Jauh ini adalah saya
mempunyai waktu lebih banyak untuk berkumpul bersama keluarga.
Sedangkan Pembljran tatap muka mnurut saya Sangat efektif karena
pembljran dlakukan secara langsung d dlm kelas bersama dengan dosen
dan para rekan" mahasiswa . Dengan pembelajaran tatap muka dapat
membuat interaksi jauh lebih baik karena kita berhubungan langsung
dengan dosen dan mahasiswa.
Menurut Suci Pratiwi Semester 3 pada tanggal 12 oktober 2021
Melalui wawancara (luring) menurut saya pembelajaran daring Kadang
suka kadang tidak menurut saya belajar online atau daring itu lebih santai
meskipun kurang efektif seperti belajar tatap muka seperti biasanya. Salah
satu yang saya suka dari Pembelajaran online atau dari ini adalah saya
mempunyai waktu lebih banyak untuk berkumpul bersama keluarga.
Dengan menggunakan aplikasi pembeljaran kadang mengerti tetapi
terkadang juga saya tidak megerti karna kendala jaringan apa lagi pada
saat dosen menjelaskan jaringan tiba-tiba tidak bagus jadi otomatis suara
dosen jadi terputus-putus. tanggapan saya mengenai proses pembelajaran
daring Menambah wawasan dan kemampuan menggunakan berbagai
aplikasi dalam proses pembelajaran. Awalnya saya tidak tahu apa itu
aplikasi Zoom, google met dan classroom tetapi melalui pembelajaran
Jarak Jauh (daring) saya akhirnya mengetahui dan terbiasa menggunakan
apikasi Zoom, google met dan classroom untuk belajar. Tetapi disisi
negatifnya terkadang juga ribet dikarenakan semuanya serba online
walaupun sistem online memudahkan banyak pekerjaan, namun dalam
33

proses pembelajaran, saya jadi mendapatkan tambahan pekerjaan, yaitu


membuat dan mengirimkan foto, video, download materi, dan upload
tugas yang telah dikerjakan apa lagi kalau kondisi jaringan sudah jelek
disitu biasanya saya merasa pusing belum lagi kalau tugasnya harus di
kumpul tepat waktu, menurut saya waktu pembelajaran tatap muka sistem
belajarnya lebih efektif karna siswa dan guru bisa berinteraksi secara
langsung seperti pada saat guru menjelaskan siswa bisa memperhatikan
secara detail dan membuat para siswa lebih berkomunikasi lagi antar guru-
guru.
Menurut Dyah Utami semester 3 pada tanggal 12 oktober melalui
wawancara (luring) Saya tidak menyukai pembelajaran daring karena
pembelajaran daring tidak efektif dengan menggunakan aplikasi daring
materi tersebut membuat saya mengerti terkadang saya tidak mengerti
karna kendala jaringan, biasanya jika dosen semantara menjelaskan materi
jaringan saya terputus-putus jadi otomatis saya tidak bisa mendengarkan
penjelasan dari dosen secara jelas. Aplikasi yang sering digunakan zoom,
classroom serta whatsapp. Kendalanya adalah ada sisi positifnya dan ada
pula juga sisi negatifnya. Sisi positifnya adalah bisa lebih santai, bisa
belajar di mana saja dan paling terpenting aman dari bahaya virus Corona.
Sisi negatifnya adalah kurang efektif karena jaringan kurang mendukung
apalagi jika pelajar yang di daerah terpencil jaringan internet tidak
terjangkau dan ada juga pelajar yang belum mempunyai handphone jadi
dengan dukungan internet yang bagus maka pembelajaran secara daring
bisa berjalan lancar tanpa kendala apapun Tanggapan saya Tentang
pembelajaran tatap muka adalah lebih menyenangkan dan bisa juga di
bilang efektif karna bisa mendengar penjelasan dari dosen secara langsung
serta lebih mudah memahami materi yang telah dijelaskan dan bisa
berkumpul bersama teman-teman.
Menurut Nurul Aisyah semester 3 pada tanggal 13 oktober 2021
melalui wawancara (daring) Saya tidak menyukai pembelajaran daring
karena banyak materi yang tidak terlalu di fahami. Kadang tidak faham
ketika dosen memberika materi berlangsung di karenakan jaringan yang
34

kadang jelek,jadi ketika dosen membawakan materi kadang suaranya


dosen terputus" Kendalanya adalah data,karena tidak semua orang tua
memiliki uang untuk slalu membelikan kita data. Tanggapan saya tentang
pembelajaran tatap muka yaitu,materi mudah untuk di fahami,sedangkan
pembelajaran daring susah di mengerti,karena jaringan dan kadang
mahasiswa mematikan cameranya dan mahasiswa tidak mendengarkan
materi yg di bawakan oleh dosen.
Menurut Tina Hardianti semester 3 pada tanggal 13 melalui
wawancara daring Saya tidak menyukai pembelajaran daring karena
menurut saya materinya susah di mengerti disamping itu banyaknya
kendala salah satunya masalah jaringan. Kadang materi yang di sampaikan
saya Mengerti, namun kembali lagi ke pada dosennya apa kah dosen itu
bisa membuat suasana belajar yang lebih efektif lagi. kendala saya ketika
belajar daring yaitu saya susah mengerti materi yang di jelaskan oleh
dosen dikarenakan adanya kendala pada jaringan sehingga membuat suara
dosen putus-putus dan juga terkadang membuat kita mahasiswa
mengantuk. Tanggapan saya tentang pembelajaran daring yaitu banyak
kendala terutama jaringan, terutama terkadang dosen hanya masuk
memberi materi dalam bentuk PPT, sedangkan pembelajaran tatap muka
kita bisa belajar tatap muka secara langsung tidak hanya melalui aplikasi
yang ada di hp saja.
35

4.2 Pembahasan
Penerapan aplikasi pembelajaran daring ini merupakan salah satu
bentuk pembelajaran alternatif yang dapat dilaksanakan selama masa darurat
covid-19. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang menggunakan
jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan
kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran.
penggunaan internet dan teknologi multimedia mampu merombak cara
penyampaian pengetahuan dan dapat menjadi alternatif pembelajaran yang
dilaksanakan dalam kelas tradisional.
Pembelajaran daring pada pelaksanaannya membutuhkan dukungan
perangkat-perangkat mobile seperti telepon pintar, tablet, dan laptop yang
dapat digunakan untuk mengakses informasi di mana saja dan kapan saja.
Penggunaan teknologi mobile memiliki kontribusi besar di dunia pendidikan,
termasuk di dalamnya adalah pencapaian tujuan pembelajaran jarak jauh.
Berbagai aplikasi juga dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan
pembelajaran secara daring. Misalnya kelas-kelas virtual menggunakan
layanan google classroom, google meet, zoom, e-learning, edmodo, schoology,
rumah belajar dan aplikasi pesan instan seperti whatsapp. Menurut pandangan
peneliti bahwa penerapan aplikasi pembelajarn terhadap mahasiswa PPKn
Pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan kesepakatan
bersama. Aplikasi yang digunakan oleh dosen pengampu sangat bervariasi
sehingga mahasiswa tidak akan mudah bosan dalam mengikuti perkuliahan
daring. Adapun aplikasi yang digunakan yaitu google classroom, google meet,
LMS berbasis moodle dan whatsapp grup.
36

Fakta di lapangan yang penulis temukan penerapan aplikasi


pembelajaran daring di kalangan mahasiswa mengalami berbagai dari segi
akses internet yaitu kesulitan akses jaringan internet dan borosnya penggunaan
kuota internet. Dari segi tingkat keterampilan yaitu dituntut untuk bisa
beradaptasi menggunakan aplikasi pembelajaran daring dan kurangnya
penjelasan dari beberapa dosen. Dari segi perencanaan pembelajaran yaitu
tidak memiliki persiapan yang dirancang sebelumnya dan diberlakukannya
pembelajaran daring secara tiba-tiba. Dari segi proses pembelajaran yaitu
mahasiswa kesulitan dalam memahami materi secara daring, tidak fokus saat
mengikuti pembelajaran, adanya rasa bosan, banyaknya tugas yang diberikan
sedangkan waktu pengumpulannya sebentar, dan interaksi yang terbatas oleh
ruang. Dari segi penilaian pembelajaran yaitu untuk penilaian sikap (afektif)
menjadi tantangan bagi dosen, karena pembelajaran dilakukan secara daring
maka dosen tidak bisa melihat apakah mahasiswa tersebut benar-benar
mengikuti pembelajaran atau tidak.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK), internet merupakan sarana komunikasi interaktif antara pendidik dan
peserta didik, apalagi dalam masa pandemi di tahun 2020. Penerapan program
pembelajaran daring memberi peluang besar kepada mahasiswa untuk lebih
mandiri mengakses sendiri materi pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang interaktif. Pada era milenial ini, pembelajaran daring
merupakan sebuah peluang bagi seluruh elemen pendidikan untuk
mengembangkan secara berkelanjutan, sebagai momentum peralihan dari
pembelajaran secara konvensional. Artinya, pembelajaran daring tidak hanya
berhenti ketika pandemi ini berakhir, namun tetap dilakukan kajian dan
evaluasi secara bertahap dalam mewujudkan efektifitas hasil pembelajaran.
Pembelajaran daring ini memberi peluang bagi guru atau dosen untuk
menumbuhkan interaksi akademik yang tidak dibatasi ruang dan waktu. Hal
ini selaras dengan program Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yakni
Merdeka Belajar yang tidak mengikat siswa atau mahasiswa belajar harus di
kelas.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Penerapan aplikasi pembelajaran daring pada mahasiswa PPKn
Pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar sesuai kesepakatan bersama.
Aplikasi yang digunakan oleh dosen pengampu sangat bervariasi, ada yang
menggunakan aplikasi google classroom, google meet, whatsaap grup, dan
zoom meating Mahasiswa juga sangat aktif ketika mengikuti pembelajaran
walaupun banyak kendala yang dialami dan bisa dikatakan kendalanya adalah
90% Jaringan. Dan banyak mahasiswa yang kesulitan dan banyak juga yang
tidak memahami materi pada saat Proses belajar mengajar berlangsung.

5.2 Saran
Untuk menjadi bahan masukan dalam rangka mengembangkan dan
meningkatkan penerapan aplikasi pembelajaran daring, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Dosen
Dosen yang mengampu mata kuliah di kelas B hendaknya selalu
mengembangkan dan berinovasi untuk dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran terutama dalam menggunakan aplikasi pembelajaran daring.
2. Bagi Jurusan PPKn
Hasil penelitian ini bisa menjadi pedoman atau referensi untuk
penelitian berikutnya yang sejenis.
3. Bagi Mahasiswa
Hendaknya ketika mengetahui bahwa kuliah akan dilaksanakan di
mohon untuk membpersiapkan bahan untuk belajar daring seperti kuota
atau pergi ke tempat yang mempunyai jaringan yang bisa di jangkau.
DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Firman, dan Rosyidi, A. H. (2014). Efektivitas Pembelajaran Induktif


Berbantuan Geogebra pada Materi Garis Singgung Persekutuan Dua
Lingkaran di Kelas VIII SMP Negeri 1 Surabaya. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Matematika FKIP Universitas Negeri Surabaya. 3(3), 69-78.
Anwar, N. & Riadi, I. (2017). Analisis Investigasi Forensik WhatsApp Messenger
Smartphone Terhadap WhatsApp Berbasis Web. Jurnal Ilmu Teknik
Elektro Komputer dan Informatika (JITEKI). 3(1).
Arsyad, A. (2017). Media pembelajaran. Jakarta : Rajagrafindo Persada.
Brahma, I. A. (2020). Penggunaan zoom sebagai pembelajaran berbasis online
dalam mata kuliah sosiologi dan antropologi pada mahasiswa PPKn di
STIKIP Kusumanegra Jakarta. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal
6(2).
Belle, L., Thomas J. (1976). Nonformal education and social change in latin
america. Los Angeles: UCL A Latin American CenterPublications &
University of California.
Chen, Ming-Chin, Shu, J. C & Hwang, Y. (2005). An Empirical Investigation of
The Relationship Between Intellectual Capital and Firm`s Market Value
and Financial Performance. Journal of Intellectual Capital. 6 (2), 159-176.
Dahama, O.P. & O.P. Bhatnagar. (1980). Education and comunication for
development. Oxford & IBH Publishing CO: New Delhi.
Dini Fitriawati, Junita Monica, (2020) Efektivitas Penggunan Aplikasi zoom
sebagai media pembelajaran Online pada mahasiswa saat pandemic covid
19
Firmaan, (2020). Pembelajaran online ditengah pandemic Covid-19. Indonesian
journal of education science volume 02, No 02 Maret 2020, 82

Hamalik, O. (2007). Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Horne, James C. Van., dan Wachowicz. (2012). Prinsip-prinsip manajemen


keuangan (edisi 13). Jakarta : Salemba Empat.
39

Jazuli, M. (2001). Paradigma seni pertunjukan. Yogyakarta: Yayasan Lentera. 


Jurnal Dediksi Pendidikan, Vo 4, No 2, Juli 2020
Lambuan, H., Mas’amah, M., & Letuna, M. A. N. (2019). Penggunaan Whatsapp
sebagai Media komunikasi pacaran jarak jauh. Jurnal Communio : Jurnal
Jurusan Ilmu Komunikasi, 8 (2), 1362-1391.
Moleong, L. (2005). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja.
Rosdakarya.
Moleong, L. (2007). Metodologi penelitian kualitatif, edisi revisi. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya. 
Putrawangsa, S., & Hasanah, U. (2018). Integrasi Teknologi Digital Dalam
Pembelajaran Di Era Industri 4.0 Jurnal Tatsgif, 16(1), 42-54)
Putri, M. K. (2011). Implementasi Elearning pada SMA Negeri 2 Surakarta
Menggunakan PHP dan Mysqal (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
Sagala, S. (2009). Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sandiwarno, S. (2016). Perancangan Moel E-Learning Berbasis Collaborative
Video Conference Learning Gunaa Mendapatkan Hasil Pembelajaran
Yang Efektif Dan Efisien. Jurnal Ilmiah Fifo 8(2),191.
Suryadi, E. (2018). Strategi komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
UU no 20 tahun 2003
Wibawanto, T. (2020). Pemanfaatan Video Conference Dalam Pembelajaran
Tatap Muka Jarak Jauh Dalam Rangka Belajar Dari Rumah.
LAMPIRAN
41

Lampiran 1 Lembar Wawancara

Teks Wawancara dosen

Nama dosen :

Mata kuliah :

1. Bagaimana kondisi pembelajaran daring selama pandemic melalui aplikasi


yang digunakan?
2. Bagaimana cara anda dalam merencanakan metode pembelajaran daring pada
mata kuliah yang anda bawakan ?
1. Bagaimana strategi apa saja agar mahasiswa tertarik pada pembelajaran
tersebut menggunakan metode pembelajaran daring?
2. Apakah mahasiswa menguasai materi pembelajaran yang anda bawakan?
3. Aplikasi apa yang anda sering gunakan selama melaksanakan pembelajaran
daring?
4. Bagaimana teknik evaluasi yang anda berikan ke mahasiswa ?
5. Apa saja kendala yang di hadapi pada pembelajaran daring ?
42

Teks wawancara mahasiswa

Nama mahasiswa :

Nim :

1. Apakah anda menyukai pembelajaran daring?


2. Apakah dengan menggunakan aplikasi daring membuat anda mengerti dengan
materi yang dibawakan oleh dosen anda?
3. Aplikasi apa yang paling sering anda gunakan selama pembelajaran daring?
4. Apa kendala anda selama pembelajaran daring?
5. Bagaimana tanggapan anda tentang pembelajaran daring dan pembelajaran
tatap muka?
43

Lampiran 2. Dokumentasi

Gambar 1. Wawancara daring dengan bapak


Muhammad Ilyas

Gambar 2. Wawancara (Luring) dengan Ibu


Dr. Sunarni Yassa. S.Ag., M.Pd
44

Gambar 3. Wawancara (Luring) dengan Bapak


Jusrianto. S.Pd., M.Pd

Gambar 4. Wawancara Mahasiswa


45

Gambar 5. Wawancara Mahasiswa

Gambar 6. Wawancara Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai