BERTA
1601401022
SKRIPSI
BERTA
1601401022
h4enyetujut
Mengesahkan;
M.Hum„M.AT
Jusrifi , Std.;•&ted
SURAT PERNVATAAJN
CASUAL NAsKAT1 SKRH•SI
Adalah benar merupakan lcarya asli saya yang ctibuat berdasarkan serangkaian
gagasan, rumusan, metode, dan penelitian yang telah saya laksanakan sendiri.
Sumber informasi clalam karya ini telah dituliskan sesuai dengan kaidah
pengutipan yang berlaku data telah dicantumkan dalam daftar piistaka dan belum
pernahdipubñkaslao.
16D1401022
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmaanirrahiim
Puji Syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
petunjuk dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan
baik. Tidak lupa sholawat serta salam selalu terucap kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah memberikan tauladan bagi kita.
Proposal ini yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran
Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di UPT SMP Negeri 1
Sabbang” disusun sebagai persyaratan untuk melakukan penelitian dan sebagai
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pedidikan (S.Pd) pada program studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendikan.
Penulis sangatlah menyadari bahwa terwujudnya penulisan ini berkat dukungan dan
motivasi dari berbagai pihak baik secara material maupun psikis, jadi sudah
sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak
yang telah turut membantu dalam penulisan proposal ini, baik itu dosen maupun
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan proposal ini. Oleh karena
itu, dengan sepenuh hati, keikhlasan penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Drs. H. Hanafie Mahtika, M.S. Rektor Universitas Cokroaminoto
Palopo.
2. Ibu Dr. Rusdiana Junaid, M.Hum., MA, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Cokroaminoto Polopo.
3. Bapak Jusrianto, S.Pd., M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Cokroaminoto Palopo.
4. Bapak Prof. H. Hanafie Mahtika, M.S. Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, saran dan arahanya kepada penulis.
5. Bapak Jusrianto , S.Pd., M.Pd. Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, saran dan arahannya kepada penulis.
vii
6. Kepada kedua orang tua Ayahanda Agus Leong dan Ibunda Yosina yang telah
mengasuh dan medidik penulis dengan penuh kasih sayang sejak kecil hingga
sekarang. Sungguh penulis menyadari bahwa tidak mampu untuk membalas
semua itu, hanya doa yang dapat penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa agar kedua orang tua tercinta selalu diberikan kesehatan, keselamatan di
dunia dan akhirat.
7. Kepada Bapak dan Ibu dosen beserta staf Program Studi Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
8. Kepada rekan-rekan mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan khususnya kelas PKn A atas persaudaraan dan
dukungannya sehingga sampai pada penyelesaian proposal ini. Semoga Allah
SWT senantiasa memberikan pahala atas bantuan dan motivasi yang telah
diberikan dan memperhitungkan amal baik kita sebagai amal jariyah.
9. Kepala Sekolah UPT SMP Negeri 1 Sabbang yang telah senang hati menerima
penulis untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 1 Sabbang.
10. Bapak Drs.Harmin Selaku guru PKn kelas VIII di UPT SMP Negeri 1 Sabbang
yang telah meluangkan waktu dan pikirannya kepada penulis dalam melakukan
penelitian.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih banyak mengandung
kekurangan dan kelemahan atau keterbatasan pengetahuan. Oleh karena itu
diharapkan kritikan dan saran dari semua pihak.
BERTA
viii
RIWAYAT
ix
DAFTAR
Halaman
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH SKRIPSI...............................iii
KETERANGAN HASIL SIMILARITY SKRIPSI...............................................iv
ABSTRAK............................................................................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
RIWAYAT HIDUP...............................................................................................vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................x
DAFTAR TABEL.................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori....................................................................................4
2.2 Hasil Penelitian yang Relavan........................................................13
2.3 Kerangka Pikir................................................................................13
2.4 Hipotesis Penlitian..........................................................................14
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian.............................................................15
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian..........................................................17
3.3 Subjek penelitian............................................................................17
3.4Instrumen Penelitian........................................................................17
x
xi
DAFTAR
Halaman
1. KerangkaPikir..................................................................................................14
2. Prosedur penelitian Tindakan Kelas................................................................16
xii
DAFTAR
Halaman
xiii
DAFTAR
Halaman
xiv
BAB
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mudjiono (2006).
“Belajar adalah perubahan tingka laku atau penampilan, dengan serangkaian
kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain
sebagainya”(Menurut Slameto (2003:2).
Menurut Thursan Hakim (2002) “mendefenisikan belajar merupakan suatu
proses usaha yang dilakukan seseorng untuk memperoleh suatu perubahan tingka
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi
dalam lingkungannya”.
Bila persoalan belajar proses itu dikaitkan dengan CBSA (Cara Belajar
Siswa Aktif), maka tampak beberapa kesamaan konseptual. Baik belajar konsep,
maupun belajar proses keduanya mempunyai ciri-ciri:
a. Menekankan pentingnya makna belajar untuk mencapai hasil belajar yang
memadai.
b. Menekankan pentingnya keterlibatan siswa di dalam proses belajar agar
mencapai tujuan.
c. Menekankan bahwa belajar adalah proses dua arah yang dapat dicapai oleh
siswa.
d. Menekankan hasil belajar secara tuntas dan utuh sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
“belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorng untuk mendapatkan
perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman”
(Syah). Kalau belajar dikatakan kegiatan siswa maka mengajar dikatakan kegiatan
5
5. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan siswa yang dimiliki setelah melakukan
kegiatan pembelajaran. Pembejaran dikatakan berhasil jika siswa mampu mencapai
tujuan instruksional pembelajaran, yaitu rumusan secara terperinci tentang
kompetensi dasar apa saja yang harus dikuasi oleh siswa setelah ia melewati proses
pembelajaran Slameto (2003) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan ynag
terjadi dalam diri seseorang secara berkesinambungan dalam belajar PKn, tidak statis.
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang dilakukan pembelajar setelah
mengalami aktivitas belajar (Anni 2006).
Menurut Djemarih (2008) hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan
yang terjadi didalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar.
Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:200) menyatakan bahwa hasil
belajar merupakan tingkat keberhasilan yang diperoleh oleh siswa setelah mengikuti
proses pembelajaran yang ditandai dengan nilai atau hasl dari pencapaian siswa itu
sendiri. Sedangkan menurut (Hamalik, 2008) “menyatakan bahwa hasil belajar adalah
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran di
sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah
materi pelajaran tertentu”.
Sasaran evaluasi hasil belajar menurut (Hamalik 2015:161-163) adalah
sebagai berikut:
a. Ranah kognitif (pengetahuan/pemahaman)
Penilaian terhadap pengetahuan pada tingkat satuan pelajaran menuntut
perumusan secara lebih khusus setiap aspek pengetahuan, yang dikategorikan
sebagai: konsep, prosedur, fakta, dan prinsip. Untuk menilai pengetahuan dapat
digunakan pengujian sebagai berikut:
1) Sasaran penilaian aspek pengenalan (recognition) caranya, dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan bentuk pilihan ganda, yang menuntut siswa
agar melakukan identifikasi tentang fakta, definisi, contoh-contoh yang betul
(correct).
9
b. Ranah afektif
Sasaran evaluasi ranah afektif (sikap dan nilai) meliputi aspek-aspek,
sebagai berikut:
1) Aspek penerimaan, yakni kesadaran peka terhadap gejala dan stimulus serta
menerima atau menyelesaikan stimulus atau gejala tersebut
2) Sambutan, yakni aktif mengikuti dan melaksanakan sendiri suatu gejala di
samping menyadari/menerimanya .
3) Aspek penilaian, yakni perilaku yang konsisten, stabil dan mengandung
kesungguhan kata hati dan control secara aktif terhadap perilakunya .
4) Aspek organisasi, yakni perilaku menginternalisasi, mengorganisasi dan
memantapkan interaksi antara nilai-nilai dan menjadikannya sebagai suatu
pendirian yang teguh.
5) Aspek karakteristik diri dengan suatu nilai atau kompleks nilai, ialah
menginternalisasikan suatu nilai ke dalam sistem nilai dalam diri individu,
yang berprilaku konsisten dengan sistem nilai tersebut
c. Ranah keterampilan
Sasaran evaluasi ketrampilan reproduktif :
1) Aspek ketrampilan kognitif, misalnya masalah-masalah yang familier untuk
dipecahkan dalam rangka menentukan ukuran-ukuran ketepatan dan kecepatan
1
tersebut tercapai. Selain itu penilaian tersebut dilakukan untuk mengetahui efektifitas
proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Dengan kata lain rendahnya hasil
belajar yang dicapai siswa tidak hanya disebabkan oleh kurang berhasilnya guru
mengajar.
6. Model Pembelajaran Discovery Learning
Berhasilnya suatu pembelajaran tentu terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi, diantaranya model pemeblajaran. Pada bagian ini akan dijelaskan
mengenai pembahasan tentang model pembelajaran dan model discovery learning.
Kegiatan belajar mengajar dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang manarik
agar siswa tidak merasa bosan dengan materi yang diajarkan oleh guru.
Menurut (Suryosubroto 2009) metode penemuan (discovery learning)
merupakan suatu model pembelajaran untuk mengembangkan cara berfiir aktif setiap
peseta didik. Dengan cara menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka
pengetahuan yang diperoleh peserta didik akan bertahan lama di ingatan.
Menurut (Hanafiah 2009) metode penemuan (discovery learning) adalah
suatu kegiatan pembelajaran yang menuntut siswanya untuk menemukan konsep
melalaui serangkaian data atau informasi. Dimana data tersebut diperoleh peserta
didik secara langsung melalui pengamatan ataupun melalui percobaan.
Pada pembelajaran discovery learning aktivitas belajar lebih banyak berpusat
kepada siswa. Dalam hal ini guru hanya bertindak sebagai penyampai informasi,
fasilitator, dan pembimbing.
Menurut Alma Buchari (2010) Model Discovery Learningadalah pola strategi
dasar yang dapat dibagi ke dalam empat strategi belajar, yaitu: (1) penentuan
problem, (2) perumusan hipotesa, (3) pengumpulan dan pengolahan data, dan (4)
merumuskan kesimpulan. Menurut Kemendikbud (dalam materi pelatihan guru
implementasi kurikulum 2013), Adapun langkah-langkah model discovery learning
ada tiga tahap yang terdiri atas persiapan, pelaksanaan dan evaluasi:
a. Langkah Persiapan Model Discovery Learning
1) Menentukan tujuan pembelajaran
1
Kerangka pikir ialah alur pemikiran yang sesuai dengan tema dan
permasalahan yang terdapat dalan penelitian, serta berlandaskan pada kajian
teoritis.Kerangka pikir ini digambarkan dengan skema secara holistik dan sistematis.
Selaras dengan judul penelitian “Efektivitas Penggunaan Model Discovery Learning
1
KERANGKA BERFIKIR
Kondisi Awal
Perencanaan
Refleksi Siklus I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Siklus II
Pelaksanaan
Pengamatan
Hasil
1. Observasi
Menurut Jogiyanto (2008), “Observasi merupakan kegiatan mengamati
dan mengawasi kegiatan suatu objek yang diteliti. Observasi dalam penilitian ini
bertujuan untuk memperoleh data berupa keterangan mengenai lokasi penelitian,
kondisi populasi dan sampel, serta keadaan pembelajaran.Jadi penelitian langsung
melakukan pengamatan dilokasi untuk memperoleh data mengenai lokasi
penelitian, kondisi populasi dann sampel, serta keadaan
pembelajaran.Danaktivitassiswa dalam pembelajaran PKn menggunakan
pendekatan model discovery learning”.
2. Dokumentasi
Menurut Djarwato (2011) “Dokumentasi digunakan untuk memperoleh
data langsung dari tempat penelitian, dan data yang relevan dengan penelitian ini.
Diantaranya data-data keadaan siswa, keadaan guru dan data-data tentang sekolah
tersebut, yaitu berupa buku, RPP, Absensi siswa, kegiatan siswa, seta gambar atau
hal-hal yang diambil dari UPT SMP Negeri 1 Sabbang yang kemudian dpat
mendukung penelitian ini”.
3. Teknik Tes
Teknik tes melakukan untuk mengatur tingkat penguasaan dan
kemampuan sesuai dengan tuntutan oleh peneliti dalam kegiatan belajar mengajar
yang menunjukkan hasil belajar peserta didik secara individual dalam ilmu
pengetahuan. Tes ini diberikan pada saat melakukan tindakan pembelajaran siklus I
dan II (Arikunto 2006) Sebagai bahan acuan untuk mengetahui hasil belajar siswa
dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning.
variable yang diperoleh dari seluruh responden. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan statistik deskriptif. Statistik
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk umum atau generalisasi (Sugiyono,
2016:207). Analisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa perlu
dilakukan dengan memberikan evaluasi kepada siswa setelah proses belajar mengajar
melalui tes tertulis.
Perhitungan persentase ketuntasan belajar menggunakan rumus sebagai
berikut:
Frekuensi Persentase%
Nilai Kategori Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
85-100 Sangat tinggi
75-84 Tinggi
65-74 Sedang
50-64 Rendah
0-49 Sangat Rendah
Sumber: Aqib (2006)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
persentase 6,45%, siswa yang memperoleh nilai pada kategori rendah sebanyak 7
orang dengan persentase 22,520%, siswa yang memperoleh nilai pada kategori sangat
rendah sebanyak 21 orang dengan persentase 67,520%.
Hasil ketuntasan belajar siswa secara keselurahn pada tes awal (Pre Test) di
Perhitungan persentase ketuntasan belajar menggunakan rumus sebagai berikut:
Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa hasil tes siswa pada siklus I
belum maksimal. Hal ini bisa terlihat pada mata pelajaran PKn dari 31 siswa yang
mengikuti tes kelas VIII A UPT SMP Negeri 1 Sabbang hanya 15 orang siswa yang
dinyatakan lulus dengan persentase hanya sekitar 48,387%.
4. Refleksi Siklus I
Refleksi dilakukan dengan tujuan untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan
pembelajaran yang terjadi, persoalan yang timbul dan kekurangan yang masih ada
saat proses pembelajaran seperti, ada siswa yang tidak memperhatikan siswa lain
terlihat tidak fokus dan nampak kebingungan ketika mendengar penjelasan dari guru
serta siswa masih asyik sendiri dengan kegiatannya seperti, mengobrol dengan teman.
Hasil observasi atau pengamatan yang telah dilakukan pada siklus I mengambarkan
adanya kendala dalam pelaksanaan penerapan model discovery learning.
Dalam hal ini, kelemahan dapat terjadi dikarenakan guru kurang mampu
mengkondusifkan kelas.Oleh karena itu perlu diadakannya peningkatan dan
perbaikan agar siswa bisa lebih fokus pada materi yang disampaikan guru.Maka dari
itu pembelajaranakan dilanjutkan pada siklus berikutnya yaitu siklus II.
2. Pembelajaran Siklus II
1. Perencanaan Siklus II
Melihat perolehanpeningkatan hasil belajar siswa pada siklus I belum
mendapatkan nilai KKM yang diinginkan maka tahap pelaksanaan dilanjutkan pada
siklus II akan dilakukan perbaikan proses pembelajaran. Untuk memperbaiki
ketuntasan hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I, maka siklus II ini peneliti
melakukan suatu perencanaan yaitu:
2
Dari hasil tes akhir (post test) pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa
ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 90,32% digategorikan sangat tinggi dan sudah
mencapai ketuntasan hasil belajar siswa yang telah ditetapkan atau dengan kata lain
sudah tuntas dalam mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
4. Refleksi Siklus II
Dari kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dengan menggunakan
model discovery learning, maka tujuan utama dari penelitian yaitu meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PKn) dikelas VIII A UPT SMP Negeri 1 Sabbang, pada siklus II ditemukan
keberhasilan dari permasalahan pada siklus sebelumnya. Keberhasilan yang dicapai
pada siklus II adalah penerapan model pembelajaran discovery learning dalam
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PKn) kelas VIII A di UPT SMP Negeri 1 Sabbang.
Berdasarkan hasil refleksi diatas dapat dikatakan bahwa hasil belajar pada
siklus II secara keseluruhan sudah mencapai ketuntasan hasil belajar yang telah
ditetapkan atau dengan kata lain sudah berhasil dan mencapai nilai KKM yang telah
dibuat oleh sekolah, hasil belajar siswa sudah meningkat oleh sebab itu, penelitian
dianggap cukup sampai siklus II. Pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran discovery learning ini perlu dipertahankan.
4.2 Pembahasan
Bagian ini diuraikan pembahasan yang diperoleh dari hasil penelitian temuan
yang dihasilkan adalah peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran discovery learning pada mata pelajaran PKn kelas VIII A UPT SMP
Negeri 1 Sabbang Kabupaten Luwu Utara.
Dilihat dari akumulasi hasil belajar siswa PKn kelas VIII.A UPT SMP Negeri
1 Sabbang Kabupaten Luwu Utara sebagai berikut:
Tabel 7.Taraf keberhasilan siswa siklus I dan siklus II.
Frekuensi Persentase%
Nilai Kategori Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
mengikuti tes mendapatkan nilai yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yaitu ≥75.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran PKn kelas VIII A UPT SMP Negeri 1 Sabbang, Kabupaten Luwu Utara.Hal
tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar siswa melalui tes siklus
I dan siklus II.
Keberhasilan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 48,387% sedangkan
tingkat keberhasilan yang dicapai pada siklus II mengalami peningkatan lagi menjadi
90,32% atau hampir seluruh siswa dinyatakan tuntas atau seluruh siswa rata-rata
dinyatakan berhasil dalam mengikuti mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PKn) dengan menerapkan model discovery learning.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka untuk Efektivitas Penggunaan Discovery
Learning untuk meningkatkan hasil belajar. Ada beberapa saran bagi guru yaitu :
1. Melalui penilitian ini bagaimana membimbing semua siswa, dan memberikan
arahan sehingga semua siswa dapat lebih mendapatkan hasil yang memuaskan
pada saat melaksanakan pembelajaran.
2. Dalam melalui penlitian ini dimana pembelajaran yang dibutuhkan siswa ialah
pembelajaran yang siswa aktif sehingga mudah materi yang dipelajari dapat
dipaham.
DAFTAR PUSTAKA
Alma. Buchari. 2010. Guru Profesional: Menguasai Metode Dan Terampil
Mengajar. Bandung. Alfabeta
Anni, Catharina Tri, dkk 2006. Psikologi Belajar. Semarang: Universitas Negeri
Semarang Press.
Arikunto, S., 2009.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 6.
Jakarta : Rineka Cipta.
Adi S. (2003). “Pengertian Peningkatan Menurut Para
Ahli”.www.duniapelajar.com/pengertian peningkatan menurut para ahli.
Diakses pada: 4 September 2015.
Andrias Harefa. (2005). Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta: PT Kompas Media
Nusantara.
Djemari Mardapi, 2008,Teknik Penyusunan Instrumen Tes Dan Non Tes, Yogyakarta:
Mitra Cendikia Pres.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineke Cipta
Djamarah dan Syaiful Bahri. 2002. Psikologi belajar. PT. Rineka Cipta: Jakarta.
2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukasi Suatu Pendekatan Teoritis
Psikologis. Rineka Cipta: Jakarta.
Hakim, Thursan. 2002. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika
Hanafiah, Nanang. dan Cucu, Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. PT
Refika Aditama. Bandung.
Isjoni. 2009. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, Bandung:
Alfabeta
Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. CV Andi
Offset.Yogyakarta.
Kemendikbud. 2013. Kerangka Dasar Kurikulum 2013. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar .Jakarta.
Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. Rosda Karya.
33
LAMPIRAN
3
Lampiran 1
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan prilaku jujur,disiplin,tanggung jawab,peduli (toleransi,gotong
royong) santun, percaya diri,dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dana alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi,seni
budaya terkait fenomena dan kejadia tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai,memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori
B. KOMPETENSIDASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIKOMPETENSI
3.4.3Mewujudkan Perilaku
Semangat dan Komitmen
Kebangsaan dalam Kehidupan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan dapat menjaga tetap tegaknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Menentukan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan pentingnya semangat
dan komitmen kebangsaan
2. Mendiskusikan hasil telaah pendiri Negara yang memiliki semangat dan
komitmen kebangsaan yang kuat.
3. Menjelaskan peran tokoh masyarakat akan pentingnya semangat dan
komitmen kebangsaan untuk memperkuat NKRI
E. METODE dan MODEL PEMBELAJARAN
1. Metode : Tanya Jawab , Diskusi, Penugasan Kelompok
2. Model : Discovery Learning
F. MEDIA DAN BAHAN
1. Media
Gambar
Buku Cetak
2. Bahan
3
I. PENILAIAN
1. Penilaian Kompetensi Sikap
3
Hari, Tanggal :
Pertemuan Ke
Materi Pokok :
Aspek Penilaia
Nama
No Peserta Mensyukuri Menghargai Tanggung
Didik Jasa Peduli Kerjasama
Pancasila Jawab
Pahlawan
Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai.
4
Mendefinisika
Mendefinisi n
Nama Mendefinis kan dan
Menjawab
No Peserta ikan Sedikit dan
Saja
Didik Uraian Penjelasan
Logis
4
1 2 3
Penskoran
No Aspek
4. Pembelajaran Remedial
Remedial dilaksanakan untuk peserta didik yang belum memahami
Memelihara Semangat Persatuan dan Kesatuan.Kegiatan remedial dilakukan
dengan mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik yang belum tuntas
dibawah 75%. Sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas lebih dari 75%
maka kegiatan remedial dilakukan antara lain:
a.Mengulang materi pokok diluar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum
tuntas.
b. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas.
5. Pembelajaran Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah
menguasai materi Memelihara Semangat Persatuan dan Kesatuan. Bentuk
pengayaan dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Guru memberikan tugas lebih lanjut tentang materi pokok dari berbagai sumber
dan mencatat hal – hal yang penting. Selanjutnya menyajikan dalam bentuk
laporan tertulis
b. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
( 1825-1830)
4
Jumlah 100
5
Lampiran 6
Lampiran 7
NKRI
4 Sikap rela berkorban adalah sikap 20
yang mencerminkan adanya
kesediaan dan keihkhasan
memberikan sesuatu yang dimiliki
untuk orang lain, walau pun akan
menimbulkan penderitaan bagi diri
sendiri
5 a. Kesiapan SDM, terutama 20
kesiapan dengan pengetahuan
yang dimiliki dan
kemampuannya.
b. Kesiapan sosial budaya untuk
terciptanya suasana yang
kompetitif dalam berbagai sektor
kehidupan.
c. Kesiapan keamanan, baik
stabilitas politik dalam negeri
maupun luar negeri/regional.
d. Kesiapan perekonomian rakyat.
e. Di bidang pertahanan negara,
kemajuan tersebut memengaruhi
pola dan bentuk ancaman.
Jumlah 100
5
Lampiran 8
Kelas : VIII.A
Petunjuk : berilah tanda ceklis pada nomor 1,2,3 menurut hasil pengamatan anda.
proses pembelajaran
4 Kemampuan menyampaikan
ide atau pendapat
Observer
BERTA
5
Lampiran 9
Nilai Nilai
Siklus I Siklus II
1 Amelisa Buranna 50 70
3 Augy Salsabila 75 75
4 Chelsea Olivia H 70 80
5 Dini Valentine 65 80
6 Ferdi 75 70
7 Fhidel Gilbert T 50 75
8 Hasya Hafda M 75 75
9 Ilawati Syam 75 80
10 Irsal Otniel 60 85
11 Jane Shelvanny L 75 75
12 Jenny Claudya 80 90
13 Khaerunnisa 75 80
5
14 Malika Zahira A 80 90
15 M. Naufal R 60 75
16 M. Rifqy T 75 75
17 Nadhifa Azzahara 70 75
18 Nisa Maripadang 75 85
19 Novianti 70 80
20 Olivia Putri P 60 85
21 Orvil Teguh A 75 90
22 Resky Aprilian T 70 80
23 Revalina 75 90
24 Rio Sadewa 70 80
25 Saharul 75 90
26 Siti Fatimah 65 85
28 Slatan Ibrahim M 75 80
29 Sli Ratu 55 85
30 Try Fadiah S 70 85
31 Windy Lestary 70 85
5
Lampiran 10
DOKUMENTASI
Penelitimembentuk kelompokpembelajaran
5
Lampiran 12
Persuratan
6
Lampiran 13