SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
APLIANA TAMO INYA
NIM 181011550018
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
APLIANA TAMO INYA
NIM 181011550018
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Panitia Ujian
Ketua Penguji
Penguji I Penguji II
Mengetahui Mengesahkan
Ketua Program Studi Pendidikan Pancasila Dekan Fakultas Keguruan dan
dan Kewarganegaraan Ilmu Pendidikan
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
1. Karya tulis skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik sarjana di Universitas Pamulang maupun di
perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak orang lain, kecuali arahan dari dosen pembimbing dan
masukan dari Tim Penelaah/Tim Penguji.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpanan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang
telah diperoleh karna karya ini, serta sanksi lainnya sesuai ketentuan yang
berlaku di lingkungan Univeristas Pamulang.
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Dengan mengucap rasa syukur
saya kupersembahkan sebuah karya yang sederhana ini kepada orang-orang yang
sangat berarti dalam perjalanan hidupku.
1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak dan Ibu (Alm. Petrus Rangga Muda dan
Paulina Hemba Leko) Terimakasih atas doa dan kasih sayang yang
berlimpah tiada henti, Sungguh kasih sayang dari kalianlah yang memberi
suntikan energi luar biasa untuk keberhasilanku dalam menggapai cita-cita,
meskipun engkau jauh disampingku tapi Doa dan Restu tiada henti aku pinta
kepada engkau.
2. Kepada orang tercintaku suami dan anakku (Marinus Moto Kaka dan
Kresensia Juwitha Kaka) Terimakasih atas doa, dukungan dan kasih sayang
yang berlimpah tiada henti-hentinya yang sungguh luar biasa dalam
hidupku,
3. Guru serta Dosenku yang mulia yang dengan rela dan ikhlas memberikan
ilmunya kepada saya, sehingga berkat jasa kalianlah saya bisa menjadi
pribadi yang berakhlak dan bertambah ilmu. Semoga imu yang engkau
berikan bermanfaat dan barokah khususnya bagi saya dan umumnya untuk
orang lain, Aamiin.
4. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dukungan kepadaku dalam
mengerjakan karya ilmiah ini.
5. Serta seluruh rekan dan semua yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini
saya ucapkan terimakasih atas dukungan, kebaikan, perhatian, dan
kebijaksanaannya sehingga saya tahu cara untuk tetap semangat dan
pantang menyerah.
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena
Anugera-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia besar sehingga penyunan
skripsi inidapat menyelesaikan dengan berjudul “IMPLEMENTASI NILAI-
NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER PRAMUKA
DI SMP NEGERI 7 RAWA BUNTU” dapat diselesaikan dengan baik.
Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini.
Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
selama proses penyelesaian studi, diantaranya:
1. Bapak Dr. Pranoto, S.E., M.M., Dr. (HC) Drs. H. Darsono selaku Ketua
Yayasan Sasmita Jaya yang telah mewujudkan mimpi-mimpi anak bangsa
dengan mempelopori adanya pendidikan dengan biaya terjangkau dan
berkualitas.
2. Bapak Dr. E. Nurzaman AM., M.M, M. Si, Selaku Rektor Univeristas selaku
Rektor Universitas Pamulang yang telah berupaya keras menjadikan
Universitas Pamulang semakin berkualitas.
3. Drs. Alinurdin, M. Pd, Selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan menjadi semakin baik
4. Ibu Nurdiyana, S.Pd., M.H, Sebagai Dosen Pembimbimbing yang telah
memberikan pengarahan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
5. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program
Studi Pendidikan Pancasila dan Kewaganegaraan.
6. Kepala Sekolah Ibu Lely Yuliana, M. Pd yang telah mempermudah dan
mengizinkan saya untuk melakukan penelitian dalam penyusunan skripsi.
7. Berbagai pihak yang telah memberikan bantuan untuk karya tulis ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
vii
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan
ilmu pengetahuan dan para praktisi yang membutuhkan.
viii
DAFTAR ISI
ix
D. Teknik dan Instrumen Pengumpul Data ................ Error! Bookmark not defined.
1. Teknik Wawancara .................................................. Error! Bookmark not defined.
2. Teknik Observasi ..................................................... Error! Bookmark not defined.
3. Teknik Dokumentasi................................................ Error! Bookmark not defined.
E. Keabsahan Data........................................................ Error! Bookmark not defined.
F. Teknik Analisis Data ............................................... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................. Error! Bookmark not defined.
A. Hasil Penelitian ........................................................ Error! Bookmark not defined.
1. Profil Sekolah ............................................................ Error! Bookmark not defined.
2. Visi Misi Sekolah ....................................................... Error! Bookmark not defined.
1. Sarana dan Prasarana Sekolah ................................ Error! Bookmark not defined.
2. Potensi Siswa ............................................................ Error! Bookmark not defined.
3. Potensi Guru dan Karyawan ................................... Error! Bookmark not defined.
4. Ekstrakulikuler ......................................................... Error! Bookmark not defined.
B. Deskripsi Khusus Hasil Penelitian ......................... Error! Bookmark not defined.
1. Nilai Pancasila yang dikembangkan dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka di
SMPN 7 Rawa Buntu ..................................................... Error! Bookmark not defined.
2. Kendala yang dihadapi dalam implementasi nilai-nilai Pancasila di kegiatan
kepramukaan SMPN 7 Rawa Buntu............................. Error! Bookmark not defined.
3. Solusi untuk mengatasi kendala dalam implementasi nilai-nilai Pancasila di
kegiatan ekstrakurikuler Pramuka SMPN 7 Rawa BuntuError! Bookmark not
defined.
C. Pembahasan................................................................ Error! Bookmark not defined.
1. Proses implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan ekstrakurikuler
Pramuka di SMPN 7 Rawa Buntu ............................ Error! Bookmark not defined.
2. Nilai Pancasila yang dikembangkan dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di
SMPN 7 Rawa Buntu ..................................................... Error! Bookmark not defined.
3. Kendala-kendala yang dihadapi dalam mengimplimentasikan nilai-nilai
Pancasila dalam kegiatan kepramukaan di SMPN 7 Rawa Buntu ...........Error!
Bookmark not defined.
x
4. Solusi untuk mengatasi kendala dalam implementasi nilai-nilai Pancasila di
kegiatan ekstrakurikuler Pramuka SMPN 7 Rawa BuntuError! Bookmark not
defined.
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
sila dalam Pancasila merupakan hal yang wajib dilakukan bagi tiap-tiap warga
kebudayaan dan sejarah masyarakat Indonesia yang telah ada jauh sebelum bangsa
Indonesia merdeka. Pancasila sebagai suatu realita, artinya ada dalam diri manusia
Indonesia dan masyarakatnya, sebagai suatu kenyataan hidup bangsa, yang tumbuh,
sebagai pandangan hidup dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa
nilai-nilai Pancasila harus selalu dijadikan landasan pokok bagi pengaturan serta
penyelenggaraan Negara.
1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa yang telah diuji
Indonesia.
meletakkan aliran pendidikannya pada jiwa merdeka di kalangan rakyat. Aliran ini
1
2
didasarkan atas jiwa dan semangat bangsa Indonesia waktu itu yang relatif lemah
dalam meraih kemerdekaan. Inilah yang dikembangkan hingga kini dalam filosofi
pendidikan Taman Siswa. Atas dasar pemahaman di atas, maka konsep pendidikan
dimana peran sekolah sebagai mata rantai perantara dan media pengembangan diri,
intelegensi, imajinasi kreatif, dan pembentukan watak atau karakter dari anak didik.
daya manusia yang baik dapat didukung oleh pendidikan yang baik pula.
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
serta dukungan dari segala aspek baik secara materi maupun fisik. Sebagai ideologi
dan dasar negara, Pancasila harusnya bukan cuma dihafal dan dipahami saja. Tapi,
pendidikan menurunnya pro Pancasila terjadi di semua level. Pada 2018 angka
tersebut dibawah 80%. Segmen lulusan SD 2005 86,5% menjadi 76,3% pada 2018.
Segmen lulusan SLTP/sederajat 84,5% 2005 menjadi 76,5% 2018. Untuk segmen
lulusan SMA/seserajat pada 2005 83,3% turun menjadi 74% pada 2018. Kemudian
pendidikan kuliah ke atasnya juga mengalami penurunan dari 82,2% pada 2005
menjadi 72,8% pada 2018. Survei tersebut dilakukan pada 28 Juni 2015 - 5 Juli
2018 dengan jumlah responden 1.200 orang diambil secara acak di 34 provinsi di
face). Survei dengan metode multistage random sampling itu atau margin of eror
lebih kurang sebesar 2,9%. Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia
(LSI) JA yang digelar hingga Agustus 2018, pendukung Pancasila sebagai ideologi
bangsa terus menurun. Penurunan itu terjadi mulai tahun 2005 hingga 2018. Selama
13 tahun pendukung Pancasila menurun mencapai 10 persen, yakni dari 85,2 persen
pada 2005 menjadi 75,3 persen pada 2018. Tren menurun ini terjadi permanen. Pada
waktunya jika tak ada counter culture (budaya kontra), pendukung Pancasila bisa
bangsa serta ideologi negara, yang notabene sebagai landasan sekaligus menjadi
sepenuhnya dapat dilihat dalam realitas kehidupan berbangsa dan bernegara bahkan
4
terhadap suatu negara salah satunya adalah lunturnya nilai-nilai luhur yang melekat
disuatu negara, inipun yang sedang terjadi di Indonesia saat ini, dengan banyaknya
pengaruh Globalisasi salah satunya adanya pengaruh dari budaya luar yang tidak
masyarakat Indonesia lupa akan jati diri bangsanya sendiri yang menjunjung tinggi
berfungsi untuk menjalankan proses mempelajari nilai dan norma masyarakat yang
menawarkan program studi dengan kurikulum tertentu, akan tetapi sekolah harus
menyediakan sarana dan fasilitas belajar yang memadai, berkualitas sesuai dengan
perkembangan teknologi dan perubahannya. Selain itu perlu disertai atau didukung
dengan iklim sekolah yang kondusif, yang dipandang akan memberikan kontribusi
positif bagi mutu proses dan mutu produk sekolah. Penanaman nilai-nilai Pancasila
memiliki karakter yang terpuji dan menjadi generasi penerus bangsa yang bijak.
Dalam menyikapi permasalahan pada remaja ini dibutuhkan wadah yang tepat
moral yang terkandung di dalamnya. Salah satunya melalui pendidikan yang bisa
berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai
nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam
2010 menjadi dasar atau acuan bagi semua komponen bangsa untuk secara mandiri
sebagai bagian pendidikan nasional yang dilandasi sistem among, prinsip dasar dan
Pancasila tercermin pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka. Berdasarkan BAB IV Pasal 8 Ayat (1), (2), (3), dan 4 tentang Prinsip
2. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya.
program kegiatan Pramuka relevan dan disesuaikan dengan minat bakat remaja.
Dalam Pramuka siswa akan mendapatkan dua hal, yaitu belajar berorganisasi dan
Kegiatan ini bisa merangsang kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.
Dengan demikian, pertumbuhan otak kanan dan otak kiri siswa semakin pesat.
Kegiatan Pramuka juga membentuk siswa menjadi pribadi yang disiplin. Ini dapat
yang memiliki kepribadian yang tangguh dan karakter yang kuat, hingga menjadi
pemuda cerdas yang mampu menguasai ilmu pengetahuan, yang luhur budi
pekertinya, serta pemuda yang kompak dan rukun terhadap sesama. Karena pemuda
yang demikianlah yang akan sanggup menghadapi persoalan di negeri ini, juga
mampu menghadapi tantangan serta sanggup untuk menatap masa depan yang lebih
baik.
tahun. Secara umum usia tersebut disebut masa sosial (Kohnstam) atau disebut juga
masa remaja awal yaitu masa pencarian jati diri, memiliki semangat yang kuat, suka
berdebat, kemauannya kuat, agak sulit dicegah kemauannya apabila tidak melalui
7
lain jenis kelamin. Kepenggalangan adalah latihan ke arah kemandirian dan tidak
menjadi beban orang lain, persaudaraan bakti, mendidik diri sendiri dengan
cara hidup dengan berpedoman Trisatya dan Dasa Dharma. Penggalang dianggap
tunastunas bangsa yang tangguh dan bertanggung jawab, karena Gerakan Pramuka
menitik beratkan pada pembinaan mental dan disiplin yang tinggi kepada para
anggotanya. Maka dari itu, Gerakan Pramuka harus terus menerus ditumbuhkan dan
sehat menarik, teratur, praktis dan terarah dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan.
menginternalisasikan nilai-nilai atau aturan agama serta norma sosial, baik lokal
maupun nasional, ataupun global untuk membentuk insan yang tangguh, sehingga
terpuji, yang sasaran akhirnya adalah watak, akhlak dan budi pekerti luhur serta
memilki kecakapan hidup yang bermanfaat bagi remaja tersebut. Dengan kata lain
perkembangan peserta didik, sesuai dengan potensi, bakat, kebutuhan, dan minat
mereka, melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik atau
Kepramukaan dapat bersinergi secara baik sehingga dapat membuat sikap dan
kehormatan, yaitu kode etik dan kode moral. Kodeetik dalam Pramuka yaitu Tri
Satya artinya tiga janji, yang isinya adalah : “Demi kehormatanku aku berjanji akan
sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat, menepati Dasa Dharma”.
9
Pramuka. Kode Moral di Pramuka adalah Dasa Dharma yang artinya 10 butir sikap
dan norma tindakan yang harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari baik
dijelaskan dalam Satuan Kecakapan Khusus (SKK) yang menjadi alat untuk
norma-norma yang ada. Anggota Pramuka usia 11 sampai dengan 15 tahun mampu
10
ambalan Dewa Ruci dan Dewi Arimbi. Kegiatan Pramuka yang dilakukan
membentuk peserta didik menjadi pribadi yang disiplin. Contoh seperti ini dapat
yang baik dengan yang buruk bagi dirinya. Di dalam Gerakan Pramuka SMP Negeri
7 Rawa Buntu ada beberapa permasalahan seperti halnya sebagian orang tua ada
main-main saja sehingga orang tua tidak mempercayai anaknya mengikuti kegiatan
Pramuka, ditambah sarana dan prasarana yang masih kurang mendukung dalam
Buntu selalu berupaya untuk melakukan perbaikan. Pada akhirnya segala usaha
berupa pembinaan watak, mental, emosional, jasmani dan bakat, serta dapat
meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, ilmu pengetahuan,
kegiatan kemitraan dan masih banyak lagi kegiatan yang diadakan oleh Gerakan
Pramuka berskala lokal, nasional dan internasional. Karakter kepribadian yang ada
dalam pendidikan kepramukaan inilah yang diharapkan menjadi bekal remaja agar
11
menjadi pribadi yang tangguh jasmani maupun rohani sehingga memiliki karakter
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
Buntu?
12
D. Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui kendala dan solusi apa saja yang dihadapi dalam
E. Manfaat Penelitian
Pancasila. Dalam hal ini agar dapat secara konsisten mampu mewujudkan
pendidikan:
13
a. Bagi Guru
b. Bagi Siswa
c. Bagi Sekolah
A. Landasan Teoretis
1. Pengertian Implementasi
adalah suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu
adalah “put something into effect” (penerapan sesuatu yang memberikan efek
tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.
dapat dievaluasi dengan cara mengukur atau membandingkan antara hasil akhir
14
15
juga kepada suatu kegiatan yang direncanakan dengan serius mengacu kepada
2. Definisi Nilai
menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Dalam pembahasan ini nilai
merupakan kualitas yang berbasis moral. Dalam filsafat, istilah ini digunakan
untuk menunjukkan kata benda abstrak yang artinya keberhargaan yang setara
menyatakan bahwa nilai yang ada pada seseorang dipengaruhi oleh adanya adat
segala hal yang berhubungan dengan tingkah laku manusia mengenai baik atau
16
buruk yang diukur oleh agama, tradisi, etika, moral, dan kebudayaan yang
yaitu :
istilah “Panca Syila” dengan vocal i pendek yang memiliki makna leksikal
“berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima
Budha adalah lima aturan (larangan) atau five moral principles, yang harus
tentang suatu calon rumusan dasar negara Indonesia yang akan dibentuk.
berpidato secara lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar negara
sebagai berikut :
4. Kesejahteraan Sosial.
Adapun “Tri Sila” tersebut masih bisa diperas lagi menjadi “Eka Sila”
atau satu sila yang intinya adalah “gotong royong”. Kemudian untuk
“Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut Soekarno atas saran
dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli Bahasa (Muhammad Yamin)
18
dan secara bulat diterima oleh sidang BPUPKI. Pada tanggal 17 Agustus
termasuk pembukaan UUD 1945 di mana termuat isi rumusan lima prinsip
sebagai satu dasar negara yang diberi nama Pancasila. Sejak saat itulah
secara leksikal yaitu “Panca” artinya “Lima” dan “Syila” artinya “Dasar”.
démikian, Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan
tentang tingkah laku yang penting dan baik. Selanjutnya menurut Ir.
falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.
yang terkandung dalam Pancasila memiliki arti yang penting dan mendalam
nilai yang memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya, tetapi nilai-nilai
Pancasila yang lain. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila
tujuan manusia sebagai Makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Segala hal
arti dan makna sila Ketuhanan Yang Maha Esa antara lain sebagai
berikut :
atheis.
Manusia ada di dunia ini diciptakan oleh sang pencipta yaitu Tuhan.
bangsa Indonesia mempunyai satu asas yang dipegang teguh yaitu bebas
beragama, atau orang dapat memeluk agama dalam suasana yang bebas,
Dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin setiap warga negara
yang Maha Esa terkandung nilai bahwa Negara yang didirikan adalah
Maha Esa. Oleh karena itu segala hal yang berkaitan dengan pelaksaan
Dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin setiap warga negara
dengan baik.
Yang Adil dan Beradab terkandung nilai-nilai bahwa negara harus dapat
manusia sebagai hak dasar (hak asasi) harus dijamin dalam peratuuran
23
berbangsa dan bernegara harus dilandasi oleh sifat adil karena hakikat
yang sama serta mempunyai hak yang sama sebagai warga negara
Adil dan Beradab adalah menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
berikut :
Makna dalam hal ini nilai kemanusiaan yang adil mengandung suatu
beradab harus berkodrat adil. Baik harus adil dalam hubungan dengan
diri sendiri, adil terhadap manusia lain, adil terhadap masyarakat bangsa
royong.
Permusyawatan/ Perwakilan.
kekuatan terbesar negara. Negara adalah oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk
juga harus disertai dengan rasa tanggung jawab oleh warga negara. Sila
kepentingan bersama.
kekeluargaan.
h. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dnegan hati nurani
yang luhur.
melaksanakan permusyawaratan.
28
hak warga negara untuk berpendapat dimuka umum, dan pengambilan suatu
keputusan secara bulat dan bijaksana serta dilaksanakan dengan penuh rasa
kejujuran dan tanggung jawab. Pada dasarnya nilai demokrasi yang paling
hakiki adalah bahwa aspirasi rakyat menjadi titik sentral dalam kehidupan
sesuai dengan haknya. Dalam sila kelima nilai keadilan harus terwujud
dijiwai oleh hakikat keadilan yaitu adil terhadap diri sendiri, sesama
manusia, lingkungan, dan kepada Tuhan yang Maha Esa. Rukiyati dkk
(2008: 72) menyatakan pokok pikiran yang perlu dipahami dalam sila
kelima ini adalah kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti
pada hak dan kewajiban. Keadilan legal adalah yaitu suatu keadilan
hubungan antara warga negara dengan negara dan dalam masalah ini pihak
suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan lainnya secara timbal
warga negara. Negara juga harus memberikan keadilan kepada setiap warga
negara sesuai dengan hak dan kewajibannya. Nilai-nilai keadilan juga harus
dapat dijadikan dasar oleh negara untuk mewujudkan tujuan negara yaitu
diri sendiri, di bawah ini disajikan inti nilai-nilai Pancasila beserta kaidah
pengamalannya. Contoh : Salah satu inti nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
bagus, tetapi hal itu belum cukup karena masih ada nilai dan indikator kaidah
2. Mengakui keberagaman
agama/ kepercayaan pada
Tuhan Yang Maha Esa.
3. Mempunyai toleransi
agama/ kepercayaan pada
Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membantu yang lemah,
menderita dan miskin.
2.Kemanusiaan 1. Kemanusiaan 1. Mengakui kesamaan
Yang Adil dan derajat manusia.
Beradab 2. Menyayangi, menolong,
kerjasama sesama
manusia.
3. Mengakui kebutuhan
rohani-jasmani dan
individu- sosial.
4. Memegang teguh dan
menerapkan kejujuran,
kebenaran dan keadilan.
1. Memberlakukan semua
2. Keadilan dan manusia
Keberadaban 2. Memberlakukan aturan
emas.
3. Menaati semua norma
yang berlaku.
4. Mengakui hak atas
perlindungan dari
kekerasan,
32
kontribusinya serta
kreativitas yang inovatif.
Maka dari pernyataan Rindjin, jika seseorang sudah bisa menanamkan nilai-
nilai Pancasila itu maka seseorang akan bisa menjiwai dari Pancasila itu sendiri.
dirinya atas tanggung jawab pribadi dan masyarakat. Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup bangsa memiliki nilai-nilai yang bersifat khusus
membedakan antara negara Indonesia dengan negara lain. Nilai-nilai ini yaitu
nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai
keadilan. Nilai ini perlu diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.
nilai Pancasila yang dilaksanakan dalam suatu kegiatan atau aktivitas. Pancasila
konsisten dalam kehidupan agar cita-cita dan harapan bangsa Indonesia dapat
tercapai.
5. Ekstrakurikuler
Menurut Yudha (dalam Afnani, 2017:11), mengatakan bahwa kegiatan
berbagai macam kegiatan di hadapan orang lain tentang kegiatan apa yang
memperluas wawasan atau kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata
jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai keadaan dan
juga untuk lebih mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program
bangsa yang berkepribadian sesuai dengan falsafah dan tujuan hidup bangsa
KMD (2011:20).
37
Pramuka adalah anggota Gerakan Pramuka yang terdiri dari anggota muda
yang memiliki arti orang muda yang suka karya. Gerakan Pramuka
adalah anak muda yang penuh karya kreatif dan mandiri serta memiliki
untuk melatih fisik, mental dan spiritual para pesertanya serta mendorong
terdiri atas Satya Pramuka dan Dharma pramuka. Satya Pramuka (janji)
disebut sebagai ‘Trisatya’ yang terdiri atas tiga butir janji. Sedangkan
yang terdiri atas sepuluh butir sikap dan norma tindakan yang harus
a. Trisatya
3) Menepati DasaDharma
b. Dasa Dharma
menyebutkan :
40
e) Tolong menolong
masing
n) Memiliki daya pikir dan daya nalar yang baik pada saat
melatih fisik, mental dan spritual para pesertanya serta mendorong mereka
dan fisiknya
kebangsaan.
Pancasila
bangsa agar bermanfaat dan menjadi generasi yang lebih baik, bertanggung
yang lebih baik. Pemahaman nilainilai Pancasila dimulai sejak usia dini
karena masa usia dini adalah masa keemasan, artinya masa tersebut
merupakan masa terbaik dalam proses belajar, yang hanya sekali dan tidak
dan bosan. Itulah upaya dari Gerakan Pramuka kepanduan dalam membantu
keluarga.
44
2) Universal, artinya tidak terlepas dari idealism prinsip dasar dan metode
3) Sukarela, yaitu tidak ada unsur paksaan, kewajiban dan keharusan untuk
5) Non politik
menjadi generasi yang lebih baik, yang sanggup bertanggung jawab dan
45
(2011:18).
f. Metode Kepramukaan
yang disesuaikan kondisi, situasi dan kegiatan peserta didik dalam Tim
9) Kiasan dasar
46
remaja memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, semangat yang kuat, sangat
aktif, dan suka berkelompok. Oleh karena itu titik berat dari latihan Pasukan
Penegak terletak pada kegiatan regu yang didasari oleh sistem beregu dalam
1) Kegiatan Mingguan
b) Bakti Kampus
2) Kegiatan Tahunan
a) Latihan Gabungan
b) Raimuna
c) Perkemahan Wirakarya
f) Pengembaraan
47
j) Sidang Paripurna
k) Musyawarah Ambalan
l) Hiking
m) Musppanitera
n) Ulang Janji
3) Kegiatan Insidental
a) Nilai Ketuhanan
Maha Esa serta tidak adanya upaya pemaksaan atau pelarangan oleh
Contoh : Di dalam latihan rutin yang diadakan setiap hari Sabtu, ketika
dhuhur wajib berjamaah bagi penganut agama Islam dan juga membina
b) Nilai Kemanusiaan
sebagainya.
49
lainnya.
c) Nilai Persatuan
sendiri dan selalu ingin memberi bantuan kepada orang lainya yang
yang membutuhkan bantuan dan tidak mengerti, pasti anggota lain turut
dimengerti.
d) Nilai Kerakyatan
kebutuhan ambalan.
e) Nilai Keadilan
B. Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian yang relevan digunakan sebagai bahan perbandingan
terhadap penelitian yang ada, baik mengenai kekurangan dan kelebihan yang ada
sebelumnya. Selain itu juga andil dalam rangka mendapatkan suatu informasi yang
ada sebelum teori-teori yang ada kaitannya dengan judul yang digunakan untuk
masyarakat Indonesia saat ini faktanya telah jauh dari makhluk Tuhan yang di
katakanan adil, beradab dan berbuat sesuai kodrat hakikat manusia yang sopan
dan susila nilai. Masyarakat Indonesia saat ini cenderung bersifat individu, acuh
51
tak acuh atau masa bodoh dengan keadaan di sekitarnya. Yang kemudian
Demokrasi.
2013”. Dengan latar belakang masalah bahwa seiring perubahan global dengan
akselerasi keluar masuknya berbagai kultur dan peradaban baru dari berbagai
yang bermutu dan profesional agar mereka memiliki karakter daya tahan yang
3. Skripsi karya Khurotul A’yun, Jurusan PAI FTK Universitas Islam Negeri
peserta didik yang terlambat datang kesekolah sebanyak kurang lebih 5-10
orang setiap harinya dan peserta didik yang tidak masuk mencapai 5 orang
penelitian pada Nilai-Nilai Pancasila Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
7 Rawa Buntu, penelitian ini akan diperinci lagi membahas nilai-nilai Pancasila
INPUT:
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kegiatan
Ekstrakulikuler Pramuka Di Smp Negeri 7 Rawa Buntu
PERMASALAHAN:
1. Pancasila sebagai ideologi bangsa yang memiliki nilai-nilai luhur.
Akan tetapi generasi muda belum mengamalkan nilai-nilai Pancasila
secara baik dan benar.
2. Dalam prinsipnya kegiatan Pramuka berupaya mewujudkan nilai-
nilai Pancasila, namun belum sepenuhnya bisa terwujud khususnya di
SMP Negeri 7 Rawa Buntu.
3. Untuk menunjang kegiatan Pramuka dalam mengimplementasikan
nilai-nilai Pancasila dibutuhkan faktor pendukung pelaksanaannya,
namun ada saja hambatan yang membuat belum sepenuhnya
terlaksana.
4. Dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di kegiatan
Pramuka terdapat hambatan namun belum sepenuhnya dapat diatasi
dengan baik
ALAT ANALISIS:
Nilai-nilai Implementasi Pancasila menurut Rindjin (2012:192- 193)
OUTPUT:
1. Untuk menjelaskan proses implementasi nilai-nilai Pancasila dalam
kegiatan ekstrakulikuler Pramuka di SMP Negeri 7 Rawa Buntu.
2. Untuk mengetahui nilai Pancasila yang dikembangkan dalam kegiatan
ekstrakulikuler Pramuka di SMP Negeri 7 Rawa Buntu.
3. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dalam
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di kegiatan ekstrakulikuler
Pramuka SMP Negeri 7 Rawa Buntu.
4. Untuk mengetahui solusi dalam mengatasi kendala implementasi nilai-
nilai di kegiatan Pramuka SMP Negeri 7 Rawa Buntu.
maupun kelompok dalam penelitian ini. Selanjutnya menurut Bogdan & Taylor
penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan menurut Patton
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi
subyek atau obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat) pada saat sekarang
berdasarkan fakta - fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Data yang
dikumpulkan berupa kata - kata, gambar, dan bukan angka- angka. Data tersebut
54
55
catatan lapangan, foto, video tape, dokumen pribadi, atau memo, dan dokumen
resmi lainnya. Yang dirumuskan dengan kata-kata dan informasi yang diperoleh
mencatat secara hati- hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap
evaluasi untuk menemukan kekuatan dan kelemahan dari berbagai macam unsur
yang terlibat dengan analisis keberkaitan yang mengarah pada berbagai kelemahan
dan kesesuaian serta ketidak tepatan antar unitnya. Metode deskripsi ini digunakan
secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu
dalam hal ini bidang secara aktual dan cermat. Oleh karenanya penelitian ini
B. Latar Penelitian
ini dilakukan pada Bulan Maret-Mei 2023. Adapun subjek utama dalam penelitian
ini adalah Pembina Pramuka SMP Negeri 7 Rawa Buntu dan Anggota
Dalam penelitian ini menggunakan data dan sumber data. Data yang
dibutuhkan peneliti adalah data langsung yaitu melalui teknik wawancara langsung
56
kepada pembina pramuka dan anggota ekstrakulikuler pramuka. Sumber data dalam
penelitian ini mengguakan dua sumber data yaitu primer dan data sekunder. Berikut
1) Data Primer
Menurut Umar (2011:82) data primer adalah data yang diperoleh atau
atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer ini disebut juga
data asli atau data baru. Data primer dalam penelitian ini merupakan data
utama yang diambil langsung dari lokasi penelitian. Data yang dikumpulkan
dalam data primer berupa data hasil wawancara dengan guru dan siswa.
2) Data Sekunder
Data sekunder yakni sumber yang tidak langsung memberikan data, dalam
hal ini melalui dokumen atau data dan buku-buku lainnya yang
pelengkap data primer. Data sekunder disebut juga data seperti dokumen-
dokumen profil sekolah Dan arsip-arsip lain yang relevan yang sesuai dengan
berikut :
1. Teknik Wawancara
dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu
dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui
harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
teknik wawancara mendalam untuk memperoleh data yang tidak bisa ditemukan
2. Teknik Observasi
observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat
bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh
bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari
partisipatif pasif, dalam observasi ini peneliti datang di tempat kegiatan orang
yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Observer
antara Pembina dan siswa, hubungan siswa dengan siswa lainnya, kendala yang
3. Teknik Dokumentasi
tempat kerja, dan autobiografi. Hasil penelitian juga semakin kredibel apabila
didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada.
E. Keabsahan Data
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dikatakan valid apabila tidak
ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya
terjadi pada obyek yang diteliti. Hasil penelitian kualitatif sering kali diragukan
karena dianggap tidak memenuhi syarat validitas dan reabilitas, oleh sebab itu ada
yaitu:
semakin terbentuk, semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, saling
telah diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak. Bila
data yang diperoleh selama ini setelah dicek kembali pada sumber data asli atau
sumber data lain ternyata tidak benar, maka peneliti melakukan pengamatan lagi
dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka ini sehingga diperoleh data yang pasti
kebenarannya.
b. Meningkatkan Ketekunan
cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan
urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Dengan
kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak, demikian juga
data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamatai. Melalui pengamatan
yang kontinue peneliti akan dapat memberikan deskripsi yang tepat dan
membaca maka wawasan peneliti akan semakin luas dan tajam, sehingga dapat
c. Triangulasi
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
61
Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan
untuk memperkaya data dengan berbagai cara dan berbagai waktu. William
waktu. Pada penelitian ini, dari ketiga macam triangulasi tersebut, npeneliti
secara logis dan sistematis. Teknik analisis ini dimulai dari peneliti sejak awal
terjun ke lapangan berinteraksi dengan latar dan orang (subjek) dalam rangka
pengumpulan data kemudian menelaah data yang diperoleh dari beberapa sumber
yang telah terkumpul, dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari
berbagai sumber. Pada penelitian ini menggunakan analisis data yang dikemukakan
analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (dalam Ahmadi,
Dalam proses reduksi ini peneliti benar-benar mencari data yang benar-
dicek ulang dengan informan lain yang dirasa peneliti lebih mengetahui.
apa yang telah dipahami dan menarik kesimpulan dari implementasi nilai-
Rawa Buntu. Oleh karena itu, sajianya harus tertata secara rapih.
Rawa Buntu. Makna-makna yang muncul dari data harus selalu diuji
dinilai paling tepat dan akurat dalam proses pengolahan data berlangsung.
Dan juga ketiga teknik ini yang banyak direkomendasikan oleh para ahli
A. Hasil Penelitian
Pada bab hasil penelitian ini akan dituliskan secara deskriptif hasil
Pramuka di SMP Negeri 7 Rawa Buntu. Hasil penelitian ini diperoleh dengan
1. Profil Sekolah
a) Nama Sekolah : SMP NEGERI 7 RAWA BUNTU
b) NPSN : 20613591
e) Akreditasi :A
Banten
i) No Telp : 02175685895
j) E-mail : info.smpn7tangsel@gmail.com
64
65
a) Visi Sekolah
b) Misi Sekolah
inovatif
4. Potensi Siswa
Jumlah siswa SMPN 7 Rawa Buntu begitu banyak. Sekolah sudah
865
85% sudah gol IVB. Berikut adalah daftar jumah guru dan karyawan di
6. Ekstrakulikuler
SMPN 7 Rawa Buntu menyediakan kegiatan ekstrakurikuler yang
masing peserta didik. Adapun esktrakulikuler yabg ada di SMP & Rawa
Buntu antara lain sebgai berikut: Pramuka, Rohis, PMR, Karate, Futsal,
Buntu. Pengambilan sumber data yang dilakukan oleh peneliti ini adalah untuk
Pramuka di SMP Negeri 7 Rawa Buntu dengan mengamati sampai data yang
diperoleh berada di titik jenuh. Responden dalam penelitian ini adalah Wakil
Buntu, Pembina Pramuka SMP 7 Rawa Buntu dan anggota Pramuka SMP
Negeri 7 Rawa Buntu. Untuk dapat menjawab rumusan masalah yang terdapat
7 Rawa Buntu
Negeri 7 Rawa
Buntu
Buntu
- Nesha Pranaporamita
Pramuka SMP Negeri 7 Rawa Buntu. Pada penelitian ini peneliti memperoleh
berdasarkan rumusan masalah yang ada pada BAB I. Agar penelitian dapat
menjawab permasalahan penelitian dan agar penelitian ini tidak keluar dari
tujuan penelitian, maka penelitian ini difokuskan ke dalam tiga hal yaitu : Untuk
Pramuka di SMP Negeri 7 Rawa Buntu. Untuk mengetahui kendala apa saja
a) Nilai Ketuhanan
Dalam kegiatan sholat ini siswa berbaur antara siswa satu dengan siswa
lainnya, namun dalam kegiatan sholat ini masih banyak siswa yang
besar keagamaan seperti hari raya Idul Fitri & dan hari Natal. Selain itu
b) Nilai Kemanusiaan
budaya senyum, salam, sapa dan menghormati kepada yang lebih tua
akan menegur siswa apabila ada yang tidak bersikap sopan. Sesuai
siswa, jenis kelamin dan lain sebagainya. Hal itu terlihat ketika
ada sistem lebah yang dipakai. Sistem lebah yakni dimana ada materi
orang lain dan tidak boleh menjatuhkan sesama anggota serta bisa
Namun jika rumahnya jauh hanya perwakilan beberapa siswa saja yang
membantu korban bencana alam dan lainnya juga tampak dari rasa
nilai sila Kemanusiaan Yang Adil dan beradab pada kegiatan Gerakan
baik. Implementasi nilai sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab yang
manusia, hal ini juga sesuai dengan hakikat sila kedua yaitu menjunjung
c) Nilai Persatuan
dengan berbagai cara. Menanamkan rasa cinta bangsa dan tanah air,
“Sudah diterapkan, yang jelas itumah awal dari mulai SD itu sudah
ada karena Pramuka itu ada kode kehormatan ada janji, kode
kehormatan itu tri satya dan dasa dharma, tri satya itu diantaranya
poin yang kedua itu menolong sesama hidup dan menjalankan,
mengamalkan Pancasila dan negara kesatuan republik Indonesia
kemudian poin ketiganya adalah menepati Dharma pramuka
semuanya dari Pancasila. 1 Taqwa kepada ketuhanan yang Maha
Esa mengacu kepada Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, 2 Cinta alam
dan kasih sayang sesama manusia mengacu kepada Sila Kedua
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Hasil Pancasila dikemas dan
dikembangkan menjadi dasa dharma.” .” (Wawancara pada tanggal
1 Maret 2023 pada pukul 09.00 WIB).
Contoh lainnya terjadi saat latihan baris berbaris (latihan ini dapat
antara Pembina dengan siswa dan siswa dengan siswa supaya bisa
d) Nilai Kerakyatan
sebagai berikut :
“Menurut Wakil Kepala Sekolah yaitu Jelas sudah pasti, sudah nyerap
banget. Karena membuat program kerja harus memahami
kegiatannya, makanya kita sebagai Pembina hanya memberikan
masukan. Di dalam program kerja atihan gabungan utnuk tahun ini
ditambahi jadi pertiga bulan, kemudian ada kegiatan keluar
misalkan jelajah alam, rutenya Cuma 3 KM untuk penegak kurang
harus 15 KM, ditambahin 15 KM. Oh ini dananya darimana gede
banget diganti, itu semua dari hasil anak tidak lepas dari konsultasi
ke kita kami para Pembina. Dalam tulisan sederhana ya, kak kita ada
program keluar dari biasanya ini dituangkan gak kak dalam promes
atau protanya, oh silahkan asalkan tidak mengganggu yang lain. Ada
yang namanya binaan mental, istirahat sebentar doank kasih the
manis suruh ngerayap lagi, setelah ngerayap bangun suruh baca dasa
Dharma kalau gak hapal dasa Dharma suruh ngerayap balik lagi
sepanjang merayap itu menghapalkan dasa Dharma jadi sistem
seperti itu apa yang dihapalkan menyerap banget.” (Wawancara
pada tanggal 1 Maret 2023 pada pukul 09.00 WIB).
77
e) Nilai Keadilan
bedakan satu sama lain. Penerapan nilai keadilan tampak dari tingkat
berikut :
nilai sila Kemanusiaan Yang Adil dan beradab pada kegiatan Gerakan
mendapat perlakuan yang sama dan adil, muncul sikap peduli dengan
mau berbagi, dan menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
dapat bermanfaat bagi diri sendiri juga orang lain. Dalam penelitian
sebagai berikut:
79
2023) serta wawancara yang dilakukan terhadap Wakil Kepala Sekolah Bidang
mengikuti kegatan Pramuka karena melihat kondisi fisik anak yang lemah,
Pramuka.
b. Tenaga Pengajar Tidak adanya tenaga pengajar yang menjadi salah satu
c. Sarana dan prasarana Sarana dan prasarana yang ada dalam Pramuka Gugus
Depan SMPN 7 Rawa Buntu masih kurang baik, karena beberapa sarana
d. Motivasi Diri Motivasi diri dari beberapa siswa yang mentalnya masih
rumah yang kurang baik dan kebiasaan di rumah yang kurang baik, hal itu
82
seperti dilupakan.
SMPN 7 Rawa Buntu ada beberapa solusi yang dilakukan diantaranya yaitu:
c) Sistem berkelompok
Tujuan dari metode ini dibuat agar anak lebih mudah memahami
b) Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
seisinya
i) Kiasan dasar
d) Kuat Mental
e) Tinggi Moral
f) Tinggi kecerdasan
g) Terampil
Kode etik dalam Pramuka adalah Tri Satya yang isinya yaitu :
Pancasila
c) Menepati DasaDharma
etik dan kode moral adalah ketaatan kepada Tuhan, cinta kepada
kehidupan sehari-hari.
4) Sistem Kaderisasi
Salah satu cara mengatasi tidak adanya pelatih yaitu dengan sistem
kepramukaan.
88
5) Membiasakan siswa
dengan selalu mengingatkan siswa jika ada yang kurang baik agar tidak
melakukannya kembali.
ada solusi untuk mengatasi kendala yang ada didukung dengan adanya
C. Pembahasan
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi pendidikan luar sekolah dan
Gerakan Pramuka menjadi wadah yang tepat untuk membantu pihak sekolah
peran dan fungsi sebagai wadah pengembangan bakat peserta didik, yang
menantang bagi peserta didik dan sebagai wadah pengabdian bagi anggota
dengan dibuat sesuai kebutuhan peserta didik serta sudah berjalan cukup
baik. Program yang dibuat ini sebelumnya sudah melalui analisis yang
91
menghargai pendapat orang lain dan sikap gotong royong. Hal ini sesuai
Tabel 4.7
Sikap Hidup Dasa Dharma Pramuka
No. Dasa Dharma Sikap Hidup
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Beribadah menurut agama
Maha Esa masingmasing dengan sebaik-baiknya,
dengan menjalankan semua perintah-
perintah Nya serta meninggalkan segala
larangan-larangan-Nya. Patuh dan
berbakti kepada orang tua dan sayang
kepada saudara
2. Cinta alam dan kasih sayang Menjaga kebersihan sanggar dan
lingkungan sekolah, ikut menjaga
kelestarian alam, membantu fakir
miskin dan mengunjungi yang sakit.
3. Patriot yang sopan dan kesatria Mengikuti upacara sekolah dan upacara
latihan dengan baik, ikut serta dalam
pertahanan bela negara, melindungi
kaum yang lemah, belajar di sekolah
dengan baik dan ikut serta dalam
kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
4. Patuh dan suka Mengerjakan tugas-tugas dari guru,
bermusyawarah Pembina atau orang tua dengan
sebaikbaiknya. Patuh kepada orang tua,
guru dan Pembina. Berusaha mufakat
dalam setiap musyawarah. Tidak
mengambil keputusan yang tergesa-
gesa, yang didapatkan melalui
musyawarah.
5. Rela menolong dan taba Berusaha menolong orang yang sedang
mengalami musibah atau kesusahan.
93
tugas pokok dari Gerakan Pramuka dalam pelaksanaanya sudah baik, namun
ada beberapa program yang masih perlu diperbaiki dikarenakan tidak sesuai
dengan kebutuhan peserta didik, selain itu ada beberapa program yang
melalui proram mingguan dan tahunan yang dibuat oleh Pembina Pramuka,
tahunan yaitu MOP (Masa Orientasi Pramuka) kepada seluruh peserta didik
Berok, Anyer, juga ada program mingguan yaitu latihan rutin dan bakti
anggota pramuka diajarkan untuk berbagi, baik itu makanan, tempat tidur
95
dan lain sebagainya yang menggambarkan arti dari nilai keadilan dan
Ambalan, selain itu anggota Pramuka diajarkan menjadi pemimpin baik dan
manfaat dan nilai kerja sama yang kuat, kekompakan dan kecerdikan agar
diajarkan untuk memilki sikap cekatan, kesabaran dan disiplin yang tinggi.
bermanfaat untuk dirinya dan orang lain di sekitar. Didukung oleh pendapat
suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu
Van Meter dan Var Horn (dalam Wahab, 2008:65) Implementasi adalah
berbagai macam kegiatan berupa latihan rutin yang dilaksanakan pada hari
norma sosial, baik lokal maupun nasional, ataupun global untuk membentuk
adalah watak, akhlak dan budi pekerti luhur serta memilki kecakapan hidup
a. Nilai Ketuhanan
98
bersama serta sebelum latihan diadakan shalat dhuha di masjid bagi yang
siswa satu dengan siswa lainnya. Pada kegiatan sholat dhuhur juga
makna sila Ketuhanan Yang Maha Esa antara lain sebagai berikut :
atheis.
99
saling menghormati dan bekerja sama antar umat beragama. Hal ini
dengan baik. Dalam sila Ketuhanan yang Maha Esa terkandung nilai
Maha Esa.
b. Nilai Kemanusiaan
Gugus Depan SMPN 7 Rawa Buntu dapat dilihat dari kebiasaaan siswa
kepada yang lebih tua juga menghargai yang lebih muda. Kegiatan
yang lebih tua dan menghargai hak-hak orang lain dibiasakan ketika
yang sama tanpa memandang latar belakang siswa, jenis kelamin dan lain
ada sistem lebah yang dipakai. Sistem lebah yakni dimana ada materi
lain dan tidak boleh menjatuhkan sesama anggota serta bisa menghargai
Indonesia yang tercermin dalam nilai – nilai Kemanusiaan yang Adil dan
(5) Keadaban.
menjenguk, dengan kegiatan yang dilakukan seperti ini maka siswa dapat
merupakan tempat bagi pemuda guna berlatih kerja sama. Mereka belajar
korban bencana alam dan lainnya juga tampak dari rasa kasih sayang
antar anggota Pramuka. Dalam hal ini sesuai dengan pernyataan menurut
dan bernegara harus dilandasi oleh sifat adil karena hakikat manusia
sama serta mempunyai hak yang sama sebagai warga negara Indonesia.
Maha Esa”.
berbudaya dan beradab harus berkodrat adil. Baik harus adil dalam
hubungan dengan diri sendiri, adil terhadap manusia lain, adil terhadap
c. Nilai Persatuan
104
tanah air, bisa memulainya dengan hal-hal yang ada di lingkungan sekitar
Pramuka.
Contoh lainnya terjadi saat latihan baris berbaris (PBB), latihan ini
berlangsung dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari sikap anggota
apabila diperlukan.
Indonesia.
Ika.
d. Nilai Kerakyatan
kepentingan bersama.
kekeluargaan.
melaksanakan permusyawaratan.
e. Nilai Keadilan
kesempatan yang sama kepada siswa untuk berpendapat dan berlaku adil
terhadap sesama tanpa membeda-bedakan satu sama lain serta tidak pilah
109
ras dan budaya. Hal ini diharapkan akan menjadikan siswa merasa sama
kepada siswa yang rajin serta menegur atau memberikan motivasi kepada
“Pokok pikiran yang perlu dipahami dalam sila kelima ini adalah
kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan
bidangnya”.
belum semua nilai dapat terimplimentasikan dengan baik. Hal ini dapat
dilihat dari sikap anggota SMPN 7 Rawa Buntu di setiap latihan dan
nilai kemanusiaan tampak dari rasa kasih sayang antar anggota Pramuka.
SMPN 7 Rawa Buntu, yang pertama orang tua kurang mendukung anaknya
mengikuti kegiatan Pramuka, hal ini mengarah pada pemikiran orang tua
tidak adanya tenaga pengajar yang menjadi salah satu kendala dalam
latihan yang diadakan setiap minggunya, sarana dan prasarana yang ada
yang ada tidak layak pakai, motivasi diri dari beberapa siswa yang
baik dan kebiasaan di rumah yang kurang baik, hal itu akan menyulitkan
kepramukaan itu tidak begitu penting, sehingga orang tua kurang begitu
lemah, sehingga orang tua sangat khawatir dan akhirnya tidak mengijinkan,
(Pelatih), karena dalam hal ini terkadang siswa mengalami kesulitan untuk
mempelajari materi serta praktek pada kegiatan latihan rutin yang diadakan
agar paham.
Selain itu sarana dan prasarana yang ada dalam Gerakan Pramuka
masih terbilang kurang baik, karena ada beberapa sarana yang tidak layak
yang kurang baik dan kebiasaan di rumah yang kurang baik, sehingga
113
terhadap hal-hal yang baru dan keinginan untuk berpartisipasi dalam segala
sistem lebah yang dipakai. Sistem lebah yakni dimana ada materi semua
anggota harus menjawab walaupun jawaban itu salah ataupun benar semua
pertanyaan.
praktek membuat tiang bendera dari tongkat maupun membuat rak sepatu.
lapangan terbuka seperti kegiatan hiking. Tujuan dari metode ini dibuat
belajar”.
kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental, tinggi moral, tinggi kecerdasan,
terampil, kuat, sehat jasmani dan rohani, anngota Pramuka yang berjiwa
menjadi anggota yang baik dan berguna, dapat membangun dirinya sendiri
dan dasadharma.
dan kode moral, kode etik merupakan tiga janji yang dipegang teguh oleh
115
yang haru diamalkan oleh anggota Pramuka. Penanaman kode etik dan kode
Penegak. Nilai dari kode etik dan kode moral adalah nilai ketaatan kepada
menanamkann kode etik dan kode moral adalah praktek langsung ketika
Pancasila pada kehidupan sehari-hari karena kode etik dan kode moral
kaderisasi atau senioritas, yaitu mengajak para alumni yang semasa sekolah
karena nantinya akan memunculkan motivasi siswa untuk lebih rutin dalam
dan sebagainya, karena yang masuk dalam institusi tersebut nantinya kaan
siswa jika ada yang kurang baik agar tidak melakukannya kembali.
Pancasila dalam kehidupan sehari dan dapat berguna bagi diri sendiri serta
orang lain.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
yang ada yaitu program Mingguan dan Tahunan, yang terlibat dalam
peserta didik serta sudah berjalan cukup baik. Program yang dibuat ini
Depan SMPN 7 Rawa Buntu memiliki kendala yakni kendala yang berasal
117
118
dari individu dan kendala yang berasal dari lingkungan penunjang. Kendala
tersedia, sarana dan prasarana yang kurang memadai menjadi salah satu
salah satu alat bantu yang mendukung anak memahami materi, faktor
kebiasaan di rumah yang kurang baik, sehingga kebiasaan yang sudah baik
rumah.
metode Sistem lebah yakni dimana ada materi semua anggota harus
menjawab walaupun jawaban itu salah ataupun benar semua diterima, lalu
terbuka seperti kegiatan hiking. Cara mengatasi tidak adanya pelatih dalam
yaitu mengajak para alumni yang semasa sekolah aktif dalam kegiatan
B. Saran
Sumber Buku
Ahmadi, Ruslam.2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Najib, Moh. 2014. Pendidikan Nilai Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung:
CV. Pustaka Setia
Lorenza, Dina Ade. Dkk. 2017. Implementasi Smart Government Dalam Upaya
Reformasi Birokrasi Di Kota Bandung. Serang.
LAMPIRAN
Lampiran 1
HASIL OBSERVASI
(Observasi 1)
Hari Sabtu pada tanggal 01 Maret 2023, pukul 09.20 WIB. Peneliti datang ke
sekolah untuk melakukan observasi awal dalam kegiatan latihan rutin Pramuka
SMPN 7 Rawa Buntu. Disabut siswa anggota Pramuka dengan menyapa salam dan
berjabat tangan. Pada hari ini, siswa belajar baris – berbaris karena ada agenda
terdekat untuk mengikuti Lomba dalam acara Badn Powell Day yang salah satu
lomba yang diikuti adalah baris-berbaris. Sebelum memulai kegiatan, para anggota
Pramuka dan Pembina Pramuka berdoa bersama sesuai agama dan kepercayaannya
masing-masing. Setelah berdoa selesai, dilanjutkan dengan memilih seorang
Danton (Pemimpin Regu) untuk menyiapkan pasukan dan memberikan instruksi
baris-berbaris, pertama secara sukarela siapa yang ingin menjadi Danton untuk
memimpin pasukan, tetapi setelah beberapa menit berselang tidak ada yang
mengajukan diri sebagai Danton secara sukarela maka ditunjuk oleh Pembina
Pramuka yaitu Bapak Entus. Siswa bernama Yusril ditunjuk menjadi Danton untuk
memimpin rekan-rekannya baris-berbaris yang baik dan benar juga agar terlihat
kompak dan rapih. Selama latihan baris-berbaris berlangsung memberikan arahan
dan masukan untuk mengevaluasi kesalahan yang terdapat ketika latihan
berlangsung. Pak Entus mengamati siswa dalam baris-berbaris dan ketika ada siswa
yang terlihat banyak melakukan kesalahan, maka digantikan oleh siswa lainnya
agar baris-berbaris terlihat bagus dari segi kekompakan dan keserasian. Siswa
anggota SMPN 7 Rawa Buntu tampak antusias dalam latihan hari ini dan terlihat
banyak siswa yang hadir, hanya beberapa yang tidak hadir dikarenakan sakit dan
tidak bisa mengikuti latihan hari ini. Jam mendekati pukul 12.00 WIB pertanda
latihan hari ini selesai dan akan dilanjutkan minggu depan. Sebelum mengakhiri
kegiatan latihan hari ini, berdoa terlebih dahulu menurut agama dan kepercayaan
masing-masing yang dipimpin oleh Pak Entus. Sebelum pulang ke rumah masing-
masing, anggota yang beragama Islam melakukan shalat dzuhur berjamaah di
masjid sekolah yang terletak di sebelah ruang guru SMPN 7 Rawa Buntu.
HASIL OBSERVASI
(Observasi 2)
Observasi kedua dilakukan pada tanggal 08 Maret 2023, dimulai sejak pagi hari
yaitu pukul 08.00 WIB. Pada pagi hari kegiatan dimulai dengan diadakannya salam
pagi yang berlangsung di halaman sekolah. Salam pagi merupakan kegiatan rutin
yang dilakukan setiap pagi sebelum memulai latihan. Kegiatan salam pagi
dilakukan dengan siswa berjabat tangan dengan Bapak Pembina di halaman
sekolah. Siswa berjabat tangan dan biasanya mengucapkan selamat pagi atau
Assalamualaikum. Pada kesempatan ini Kakak Pembina menanyakan kabar siswa
dan menyapanya sambil tersenyum. Kegiatan salam pagi ini merupakan salah satu
cara untuk mewujudkan kebiasaan senyum, salam sapa. Pada pagi hari juga terlihat
aktivitas siswa anggota Pramuka melakukan kegiatan bersih-bersih di halaman
sekolah sebelum memulai latihan. Pada pagi ini siswa terlihat sangat rajin
membersihkan halaman sekolah yang tampak sampah dari daun-daun pepohonan
berguguran. Terlihat siswa saling bergotong royong menyapu dan membuang
sampah yang ada ke tempat pembuangan sampah yang tersedia di halaman sekolah.
Setelah jam menunjukkan pukul 09.00 WIB, siswa bersiap-siap untuk memulai
latihan rutin. Agenda hari ini melanjutkan latihan minggu kemarin yaitu baris-
berbaris dan tali-temali. Sebelum memulai kegiatan latihan pada hari ini, diawali
dengan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Setelah berdoa
selesai, Danton yang ditunjuk kemarin menyiapkan pasukan baris-berbaris yang
telah di pilih. Aba-aba siap gerak di lantangkan dengan keras oleh Danton agar
terdengar hingga penjuru pasukan baris-berbaris. Latihan kali ini berjalan lebih baik
dibandingkan hari pertama latihan baris-berbaris. Di lain sisi lapangan terdapat
siswa anggota Pramuka yang sedang berlatih tali-temali untuk membuat suatu karya
yang dapat digunakan dalam waktu yang telah ditentukan, terlihat kekompakan
kerja sama tim dalam tali temali ini, membantu satu sama lain sehingga pekerjaan
pun cepat selesai. Di awasi juga oleh Pak Entus dan dievaluasi jika terdapat
kesalahan pada latihan kali ini. Latihan hari ini berlangsung selama 3 Jam. Setelah
jam menunjukkan pukul 12.00 WIB dan terdengar suara adzan dari masjid pertanda
latihan hari ini selesai, sebelum mengakhiri latihan diadakan doa terlebih dahulu
menurut agama dan keyakinan masing-masing. Sebelum pulang menuju rumah
masing-masing, anggota pramuka beserta Bapak Pembina melalukan shalat dzuhur
berjamaah di masjid sekolah.
HASIL OBSERVASI
(Observasi 3)
Observasi tanggal 15 Maret 2023, dimulai pukul 08.00 pagi. Pada pagi hari seperti
biasa kegiatan di sekolah dimulai dengan kegiatan salam pagi di halaman sekolah.
Pada kesempatan ini Bapak Pembina yaitu Pak Entus tidak bisa mendampingi
latihan dikarenakan sedang ada acara. Pada kegiatan salam pagi ini siswa berjabat
tangan dan mengucapkan salam atau hanya sekedar tersenyum. Pada pagi ini juga
terlihat beberapa aktivitas siswa yang sedang bersih-bersih, ada juga siswa yang
baru saja membuang sampah dari tong sampah ke pembuangan sampah bersama di
sekolah. Setelah siswa bersih-bersih, ada beberapa siswa terlihat duduk-duduk dan
mengobrol tentang suatu hal serta ada yang bermain bersama teman-teman. Pada
latihan hari ini agendanya adalah diskusi kelompok mengenai pemakaian atribut.
Dilaksanakan di ruang kelas 02 berdekatan dengan ruang kurikulum sekolah.
Sebelum memulai diskusi hari ini tidak lupa berdoa terlebih dahulu menurut agama
dan keyakinan masing-masing. Setelah berdoa selesai, Pradana Putra bernama
Fakhry memimpin diskusi kali ini, dimulai dengan pembagian kelompok yakni
kelompok Pro dan Kontra serta kelompok Netral. Setelah dibagi menjadi 3
kelompok, setiap kelompok diisi oleh 5 orang siswa. Pada diskusi kali ini
membahas mengenai pemakaian atribut yang digunakan oleh anggota Pramuka di
seragam Pramukanya. Diskusi berjalan dengan tertib dan aman dengan tata krama
peserta diskusi dengan bergantian menyampaikan pendapatnya dan mengacungkan
jari ketika ingin menyampaikan pendapat, ketika diberi kesempatan oleh moderator
diskusi barulah mereka boleh menyampaikan pendapatnya. Kegitan diskusi ini
menunjukkan sikap berdemokrasi dan mengajarkan sikap menghargai pendapat
serta tidak membeda-bedakan satu sama.
Lampiran 4
TRANSKRIP WAWANCARA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG
KESISWAAN SMP NEGERI 7 RAWA BUNTU
2. Apa saja yang menjadi visi dan misis SMP Negeri 7 Rawa Buntu?
Jawab : Visi sekolah yaitu Terbentuknya Peserta Didik Berakhlak Mulia,
Dan Kompetitif dalam Iptek, Serta Peduli Terhadap Lingkungan” dan Misi
Sekolah yaitu Untuk mencapai visi tersebut, SMP Negeri 7 Kota Tangerang
Selatan mengembangkan misi sebagai berikut: Mewujudkan pribadi yang
berakhlak mulia berlandaskan IMTAQ. Mewujudkan pribadi yang
berkompetitif bersikap kreatif, dan inovatif Mewujudkan lingkungan
sebagai Media Pembelajaran Alam berbasis Teknologi Informasi.
3. Kurikulum apa yang digunakan di SMP Negeri 7 Rawa Buntu?
Jawab : Kurikulum 2013
10. Menurut Bapak, apakah Bapak Ibu Guru di SMP Negeri 7 Rawa Buntu
sudah memanfaatkan lingkungan sekolah dan sarana prasarana yang ada di
sekolah untuk mengimplementasikan pengamalan sila Pancasila dengan
baik ?
Jawab : Sudah, meskipun belum 100%.
11. Menurut Bapak, apakah teladan dari Guru penting dan sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan pengamalan nilai-nilai sila Pancasila pada anak?
Jawab : Iya jelas, memang keteladanan dari guru sangat penting sekali
kalau tidak anak-anak tidak akan melaksanakan kalau tidak dicontohkan.
12. Apakah sekolah pernah mengadakan suatu kegiatan khusus yang dapat
menanamkan pengamalan nilai-nilai Pancasila pada anak ?
Jawab : Iya pastinya ada, seperti di pagi hari kamis kita mengadakan
kultum sebelum pembelajaran dimulai dengan menghadirkan ustadz untuk
mengisi ceramah kepada anak-anak, agar anak-anak mendapatkan ilmu
agama dan pelajaran hidup yang baik.
Narasumber Pewawancara
6. Apakah Kakak memberikan kesempatan yang sama kepada siswa jika ingin
menyampaikan pendapat?
Jawab : Ya, karena kita tidak membeda-bedakan.
7. Jika ada siswa yang sakit, apakah siswa biasanya diajak menjenguk
kerumah?
Jawab : Ya, kalau dekat, kalau jauh biasanya perwakilan.
10. Bentuk kegiatan seperti apa yang mencerminkan nilai Pancasila pada
kegiatan ekstrakurikuler Pramuka ? Atau kegiatan di dalam program kerja ?
Jawab : Program minggunan setiap latihan dilaksanakan hari sabtu itu
mingguan, bulanan dan tahunan. Karena di pramuka ada haling rintang,
cebur ke kali, cebur ke lumpur, tetapi karena kita memberikan metode yang
sifatnya menantang dan menyenangkan anak itu senang aja walaupn kotor-
kotoran atau guling-gulingan diantaranya metodenya itu dinamakan system
among jadi kalau dulu sistem komando, kamu harus lakukan ini, kamu harus
lakukan itu nggak sekarang mah betul-betul kita itu harus merangkul anak
itu , betul-betul anak ini sebagai adik, jadi ada metode system among
(mengasuh, memberikan kasih sayang, melindungi).
11. Kalau untuk kegiatan dalam implementasi program kerja apakah anak-anak
sudah memahami ?
Jawab : Jelas sudah pasti, sudah nyerap banget. Karena membuat program
kerja harus memahami kegiatannya, makanya kita sebagai Pembina hanya
memberikan masukan. Di dalam program kerja atihan gabungan utnuk
tahun ini ditambahi jadi pertiga bulan, kemudian ada kegiatan keluar
misalkan jelajah alam, rutenya Cuma 3 KM untuk penegak kurang harus 15
KM, ditambahin 15 KM. Oh ini dananya darimana gede banget diganti, itu
semua dari hasil anak tidak lepas dari konsultasi ke kita kami para Pembina.
Dalam tulisan sederhana ya, kak kita ada program keluar dari biasanya ini
dituangkan gak kak dalam promes atau protanya, oh silahkan asalkan tidak
mengganggu yang lain. Ada yang namanya binaan mental, istirahat sebentar
doank kasih the manis suruh ngerayap lagi, setelah ngerayap bangun suruh
baca dasa Dharma kalau gak hapal dasa Dharma suruh ngerayap balik lagi
sepanjang merayap itu menghapalkan dasa Dharma jadi
sistem seperti itu apa yang dihapalkan menyerap banget.
15. Upaya yang dilakukan ada untuk mengatasi adanya Faktor Penghambat
tersebut ?
Jawab : Faktor kesiapan fisik, yang saya katakan di pertama kalau anak itu
ikutnya dari bawah SD kemudian naik ke penggalang terus ke penegak terus
continue bersambung bahkan ketika sudah lulus pun dia sudah tetap. Ada
beberapa alumni yang sampai sekarang masih ikut latihan dan melatih adik-
adiknya. Walaupun dia sudah kerja dan sudah berkeluarga, makanya saya
di hari Sabtu iitu Cuma memantau saja ada alumninya 4 sampai 5 orang
yang sudah berkeluarga dan sudah bekerja masih ikut berkontribusi karena
di Pramuka kalau jiwanya sudah melekat dan disana dia itu mengamalkan
tri satya maka akan selalu teringat saya ini sudah berjanji dalam diri saya
bahwa saya melakukan ini. Kalau anak yang malasmalasan jiwa trisatya dan
dasa Dharma belum melekat dan belum menyerap. Kalau di Pramuka itu
kalau mau ngucap dan berkata itu mohon maaf kak usul, izin walaupun itu
anak SD, SMP atau SMA sudah menerapkan sopan santun.
Narasumber Pewawancara
8. Apakah sering ada konflik antar siswa ? Jika ada bagaimana biasanya
masalah tersebut diselesaikan Kak ?
Jawab : Ya, pernah ada, biasanya perbedaan pendapat mereka, tapi
tidak
sampai menjurus ke hal-hal yang lebih parah hanya sampai sebatas
berbeda pendapat ya kita selesaikan. Kita selesaikan secara musyawarah
juga penyelesaiannya. Kita rembug bareng-bareng mana yang kurang pas
kita paskan biar mereka juga terus tidak ada kesalahpahaman lagi tidak ada
masalah lagi.
10. Menurut Kakak, apakah sarana dan prasarana yang ada di sekolah sudah
mendukung dalam pengamalan nilai-nilai sila Pancasila pada anak ?
Jawab : Kalau mendukung atau tidaknya ya tergantung dari kita.
Kalau kita hanya untuk apa ya sudah mendukung tetapi kalau untuk lebih
luasnya ya mungkin belum, tergantung dari kita sendiri. Kalau kita untuk
mempaskan ya sudah pas sudah ada, ya tapi kalau kita ingin lebih luas lagi
ya mungkin belum.
Narasumber Pewawancara
6. Jika ada temanmu yang sakit, apa yang akan kamu lakukan?
Jawab : Menjenguknya kerumah
8. Apakah kamu mau meminta maaf jika punya salah terhadap teman?
Jawab : Mau
Narasumber Pewawancara
6. Jika ada temanmu yang sakit, apa yang akan kamu lakukan?
Jawab : Menjenguk dan mendoakannya supaya cepat sembuh
8. Apakah kamu mau meminta maaf jika punya salah terhadap teman?
Jawab : Iya Kak, karena tidak baik kalau bermusuhan hanya karena
kesalahan yang dianggap sepele.
9. Apakah kamu selalu mengikuti upacara bendera dengan tertib ?
Jawab : Iya Kak
Narasumber Pewawancara
6. Jika ada temanmu yang sakit, apa yang akan kamu lakukan?
Jawab : Menjenguknya
8. Apakah kamu mau meminta maaf jika punya salah terhadap teman?
Jawab : Mau
9. Apakah kamu selalu mengikuti upacara bendera dengan tertib ?
Jawab : Selalu
Narasumber Pewawancara
Gambar 1
Wawancara Bersama Wakil Kepala
Sekolah SMPN 7 Rawa Buntu
Gambar 2
Wawancara Bersama Koordinator
Pramuka SMPN 7 Rawa Buntu
Gambar 3
Wawancara Bersama Pembina
Pramuka SMPN 7 Rawa Buntu
Gambar 4
Wawancara Bersama Perwakilan
Anggota Pramuka Kelas VII
Gambar 5
Wawancara Bersama Perwakilan
Anggota Pramuka Kelas VIII
Gambar 6
Wawancara Bersama Perwakilan
Anggota Pramuka Kelas IX
Gambar 7
Foto Bersama Dengan
Anggota Pramuka Kelas VII,
VIII, IX
Gambar 8
Kegiatan Tali Temali
Gambar 9
Pembagian Materi Pada Saat
Kegiatan Pramuka