SKRIPSI
OLEH
NIM. A1E310415
1
2
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN
SKRIPSI
OLEH
NIM. A1E310415
BANJARMASIN
3
2014
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh Asni Deselia Khairunnisa ini telah diperiksa dan disetujui untuk
Pembimbing I,
Drs. H. Ramadi, M. Pd
NIP. 19580903 198803 1 002
Pembimbing II,
4
PERSETUJUAN PENGUJI
5
ABSTRAK
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini di lakukan dalam 2 siklus. Tiap siklus
terdiri dari 2 kali pertemuan pada siwa kelas V semester 2 dengan jumlah siswa
36 orang. Analisis yang di gunakan pada penelitian ini menggunakan data
kualitatif dan kuantitatif. Cara pengambilan data melalui observasi dan tes. Teknik
analisis data didapat dari lembar observasi kegiatan pembelajaran guru, lembar
observasi aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dan lembar kerja
kelompok (LKK) serta lembar kerja siswa (LKS).
6
guru disiklus I 68,7% sedangkan pada siklus II meningkat 93,7%. Pada aktivitas
siswa siklus I 65% sedangkan pada siklus II meningkat 88,3%. Untuk hasil belajar
siklus I 61,1% sedangkan pada siklus II meningkat 88,9%.
7
KATA PENGANTAR
dengan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis akan
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
dan dorongan serta bimbingan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat
ketekunan memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini serta
telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk memberikan arahan dan bimbingan
dalam penulisan skripsi yang berbentuk penelitian tindakan kelas ini. Ucapan
Lambung Mangkurat,
8
2. Bapak Drs. H. Ahmad Sofyan, M.A selaku Dekan FKIP Universitas
Lambung Mangkurat Banjarmasin,
5. Ibu Dra. Hj. Aslamiah, M.Pd, Ph.D selaku Ketua Pengelola Program Studi
PGSD/PG-PAUD FKIP Unlam Banjarmasin,
7. Seluruh Dosen dan Staf S-1 PGSD FKIP Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin yang telah memberikan bantuan selama perkuliahan,
10. Seluruh Dewan Guru dan siswa-siswi kelas V SDN Kuin Utara 4
Banjarmasin yang telah memberikan bantuan kepada penulis,
9
12. Seluruh teman-teman mahasiswa S1 PGSD Angakatan 2010 Kelas D serta
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan
demi kesempurnaan skripsi dengan tema yang sama di masa yang akan datang.
Penulis,
NIM. A1E310415
10
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
11
C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 14
D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 15
a. Belajar ....................................................................................... 18
b. Pembelajaran ............................................................................. 20
Pembelajaran ............................................................................. 22
5. Membaca ......................................................................................... 33
d. Jenis-jenis Membaca................................................................... 39
e. Membaca pemahaman................................................................ 40
12
7. Model Pembelajaran CIRC ............................................................. 45
B. Kerangka Berfikir..................................................................................... 58
C. Hipotesis ................................................................................................... 60
13
F. Indikator Keberhasilan ........................................................................ ..... 87
.................................................. ....................................................... 91
a. Pertemuan 1 ............................................................................. 96
14
BAB V. PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
15
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.3 Hasil observasi kegiatan guru Siklus 1 Pertemuan 1 ........................... 102
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Secara Kelompok Siklus I
Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas kelompok Siswa Siklus I Pertemuan 1 ....... 107
Tabel 4.10. Hasil Observasi Aktivitas individu siswa Siklus I Pertemuan 1 ........ 111
Tabel 4.12 Hasil Belajar Individu Siswa Siklus 1 Pertemuan 1 ........................... 113
Tabel 4.13. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 1 Pertemuan 2 ...................... 126
16
Tabel 4. 16 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Secara Kelompok
Tabel 4.22 Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa Siklus I pertemuan 2 ........ 137
Tabel 4.25 Perbandingan Hasil Belajar Kelompok Siklus 1 pertemuan 1 dan 2 .. 140
Tabel 4.26 Hasil Belajar Individu Siswa Siklus 1 Pertemuan 2 .......................... 142
Tabel 4.27 Perbandingan Hasil Belajar individu Siklus 1 pertemuan 1 dan 2 ...... 143
Tabel 4.29 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 1 ...................... 157
17
Tabel 4.32 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Secara Kelompok
Tabel 4.35 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 ..................... 165
Tabel 4.37 Hasil Belajar Individu Siswa Siklus II Pertemuan 1 ........................... 168
Tabel 4.38 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 2 ....................... 178
Tabel 4.43 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Siswa Siklus II Pertemuan 2 .. 184
Tabel 4.47 Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa Siklus II Pertemuan 2 ....... 188
18
Siklus II pertemuan 1 dan 2 .................................................................. 190
Tabel 4.50 Perbandingan Hasil Belajar Kelompok Siklus II pertemuan 1 dan 2 . 192
Tabel 4.51 Hasil Belajar Individu Siswa Siklus II Pertemuan 2 .......................... 193
Tabel 4.53 Perbandingan Hasil Belajar individu Siklus II pertemuan 1 dan 2 ..... 194
19
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa pada
Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa pada
20
Gambar 4.11 Grafik Aktivitas Guru pada siklus 1 dan II ......................................... 198
Gambar 4.12 Grafik Aktivitas Kelompok Siswa pada siklus I dan siklus II............. 200
Gambar 4.13 Grafik Aktivitas Siswa secara Individu pada siklus I dan siklus II...... 201
Gambar 4.14 Grafik Perbandingan Aktivitas Siswa pada siklus 1 dan siklus II........ 203
Gambar 4.16 Ketuntasan Klasikal siswa pada siklus I dan siklus II ........................ 206
21
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 13. Lembar Nilai Hasil Belajar siswa Semester 1..................................... 439
22
Lampiran 17. Surat Izin Penelitian dari SD .............................................................. 445
Lampiran 19. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari SD ................ 447
23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
daya manusia bagi kehidupan dimasa yang akan datang. Melalui proses
pendidikan seseorang akan memperoleh bekal hidup dan cita diri bagi
dirinya secara aktif dalam kegiatan belajar baik fisik, mental maupun
Pendidikan Nasional pada BAB I pasal 1, Pendidikan adalah usaha sadar dan
yang ada. Bruner mengatakan bahwa belajar tidak untuk mengubah tingkah
sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah mempelajari sesuatu
2010:10).
24
Kita semua menyadari bahwa perubahan dan perkembangan Ilmu
persaingan antar bangsa semakin ketat di era globalisasi saat ini. Karenanya
tiada hal lain yang harus dilakukan kecuali dengan pembangunan pendidikan
Daya Manusia yang unggul dan dapat bersaing dalam membangun bangsa.
yang tertera dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
yang lebih baik kedepannya. Dan semua berawal dari jenjang pendidikan yang
seorang anak dan jadi apa nantinya. Pembelajaran baik di kelas maupun di
25
pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa baik aktif fisik maupun
Interaksi antara guru dan siswa, antara siswa dengan siswa dan antara siswa
2011:76)
Sekolah Dasar (SD) akan diajarkan semua hal yang nantinya bisa dijadikan
pengetahuan yang baik bagi peserta didik. Pembelajaran yang berhasil optimal
Salah satu mata pelajaran inti yang diberikan dalam pendidikan formal
26
merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.
Karena dengan memahami bahasa dengan baik maka akan dapat mencerna
dengan baik. Komunikasi ini dapat dilakukan baik secara lisan maupun
alat-alat komunikasi lainnya seperti bahasa tubuh, bahasa binatang, dan kode-
kode morse. Pada permulaan dikatakan bahwa bahasa adalah alat komunikasi
verbal. Inilah fungsi bahasa yang esensial dan umum, dan fungsi ini bersifat
sosial. Dikatakan bersifat sosial, karena dalam komunikasi selalu ada pihak
Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra. Dan yang pasti dalam
27
dalam setiap kondisi belajar akan menumbuhkan minat belajar yang baik.
dengan baik dan benar. Dengan bisa menguasai Bahasa Indonesia dengan baik
dan benar berarti juga ikut menjaga kelestarian budaya bangsa yang memang
(writing skill). Setiap keterampilan itu, berhubungan erat sekali dengan tiga
keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Apabila semua bisa
dikuasai dengan baik oleh peserta didik akan berarti akan sangat mudah dalam
Dengan membaca kita akan mengetahui dan dengan membaca kita menjadi
28
bisa. Kemampuan membaca sangat penting dikuasai, dalam rangka
bangsa. Buku akan menjadi sumber informasi dan bahkan menjadi guru yang
dapat hadir kapan saja. Melalui membaca segala bentuk kejadian dan
baik akan memiliki banyak informasi dan pengetahuan tentang suatu hal atau
masalah dibandingkan dengan orang yang tidak suka membaca. Karena seperti
yang kita ketahui, proses belajar itu akan berjalan lancar bila disertai minat,
begitu juga dalam hal membaca minat sangat diperlukan. Minat merupakan
alat yang utama yang dapat membangkitkan kegairahan belajar siswa. Oleh
karena itu, guru perlu membangkitkan minat siswa agar pelajaran yang
setiap siswa. Banyak manfaat yang dapat diambil dari kegiatan membaca tidak
hanya untuk keberhasilan siswa dalam pembelajaran, tetapi juga sebagai bekal
29
kemampuan kepada siswa untuk menguasai teknik-teknik membaca dan
menangkap isi bacaan dengan baik dan benar. Membaca perlu dapat perhatian
baik dari guru, sekolah, orang tua, dan pemerintah. Karena makna belajar
diciptakan pembelajar dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami
yang diharapkan. Selain itu, berdasarkan data yang di tunjukkan oleh guru
didapatkan hasil bahwa pada semester 1 yang lalu Tahun Ajaran 2013/2014
sekolah yaitu 68. Dari data diatas, kesulitan membaca yang dialami oleh anak
disebabkan oleh bahan bacaan yang tidak menarik, suasana belajar yang tidak
metode ceramah dan penugasan saja, kurang variasi dalam menyajikan cerita
yang menarik serta menyukai hal yang praktis dikarenakan juga harus
30
Untuk itu diperlukan kegiatan yang bisa menjadikan anak terbiasa
melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu,
khusus yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai modal awal untuk
(Rusman, 2011:80).
dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi. Siswa diajari menjadi pendengar
teman lain, dan sebagainya. Menurut Slavin (Arini, 2009: 15) CIRC dalam
31
model pembelajaran kooperatif merupakan tipe pembelajaran yang
kelompok kecil dan lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif dari pada
semangat kerja.
sebelumnya yang sudah relevan, bahwa terbukti ke dua model tersebut sama-
kelas V pada setting yang berbeda, dengan demikian tidak salahnya jika
peneliti.
32
Berdasarkan masalah yang terjadi, maka diadakan penelitian tindakan
Banjarmasin”
1. Rumusan Masalah
Banjarmasin ?
Banjarmasin ?
33
c. Apakah terdapat peningkatan kemampuan membaca dilihat dari hasil
masalah yang telah dinyatakan, maka salah satu upaya yang dapat
(CIRC) dan Numbered Head Together (NHT). Penggunaan model ini untuk
lebih menarik dan saling berbagi pendapat, yang mana akan di laksanakan
pada SD kelas V yang menjadi objek penelitian ini. Hal ini ditandai dengan
masih banyak siswa yang kurang mampu menguasai dan memahami bahan
anggap sulit bagi siswa karena mereka juga kurang tertarik dalam
siswa pasif.
34
Kelebihan dari model pembelajaran Cooperative Integrated
(http://nurkhosun.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-
oleh Krismanto (2003:63) yaitu, siswa dapat bekerja sama dan menghargai
pendapat orang lain, melatih siswa untuk bisa menjadi tutor Sebaya,
(http://ri1990.blogspot.com/2013/05/model-pembelajaran-kooperatif-
antara lain :
35
a. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 – 5 orang yang secara
heterogen.
f. Penutup
antara lain:
mengerjakannya
jawabannya
d. Guru memanggil salah satu nomor peserta didik dan peserta didik
kelompoknya.
36
e. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor
f. Kesimpulan
(Depdiknas :2008).(http://literaturkti.blogspot.com/2012/09/model-
C. Tujuan Penelitian
Banjarmasin.
Banjarmasin.
37
Integrated Reading and Composition (CIRC) dan Numbered Heads
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
membaca pemahaman.
2. Bagi Sekolah
selanjutnya. Agar selalu ada inovasi untuk menjadi lebih maju lagi
38
dengan penelitian yang dianggap relevan dan dapat membantu
39
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
Anak Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu peserta didik yang
operasional konkret. Anak akan mencapai tahap ini pada usia 7-11 tahun atau
12 tahun. Pada tahap ini anak dalam berpikirnya menjadi operasional yang
peristiwa yang langsung dialami. Tahap ini juga anak baru mampu mengingat
definisi yang telah ada dan mengungkapkannya kembali, tetapi belum mampu
untuk merumuskan sendiri definisi tersebut secara tepat. Anak belum mampu
40
2. Belajar dan Pembelajaran
sebuah kebutuhan. Agar bisa terus mengikuti alur kehidupan tatkala zaman
yang terus berkembang dan bisa menjadi manusia yang cerdas untuk
a. Belajar
bahwa belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri
setiap orang sepanjang hidupnya. Untuk itu belajar tak mengenal waktu
dan usia selama hayat masih di kandung badan. Dan untuk lebih
sebagai berikut :
1) Skiner
41
2) Cronbach
2008: 13).
3) Gagne
4) Piaget
5) Slameto
yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan raga. Dan
42
raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
b. Pembelajaran
oleh seseorang (guru atau yang lain) untuk membelajarkan siswa yang
melalui satu atau lebih strategi, metode, dan pendekatan tertentu kearah
43
atau sekelompok orang agar bisa belajar dengan baik. Oleh sebab itu,
bervariasi.
siswa atau dalam hal-hal tertentu dari siswa terhadap guru. Demikianlah
44
antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa untuk dapat menciptakan
Pembelajaran
2) Keaktifan
siswa sendiri.
45
3) Keterlibatan langsung/berpengalaman Belajar harus dilakukan
pengalaman langsung.
4) Pengulangan
5) Tantangan
46
dapat diatasi berarti tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan
7) Perbedaan individual
47
7) Bertujuan dan terarah.
8) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses
sistemik yang dinamis, konstruktif dan organik. Belajar merupakan
kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.
Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada
dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya ( Suprijono, 2009:5).
oleh para ahli yang satu dengan yang lainnya memiliki persamaan dan
beberapa prinsip yang umum dan telah digambarkan di atas. Dan ada
48
bahasa. Bukan sebaliknya, pembelajaran bahasa adalah aktivitas
(http://hananunayhafifah.blogspot.com/2013/03/prinsip-prinsip-
49
dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda dan oleh
1. Kondisi Fisiologis
menerima pelajaran.
2. Kondisi Psikologis
a) Minat
minat.
50
b) Kecerdasan
kurang cerdas.
2008:12-13).
51
c) Bakat
d) Motivasi
52
Mengingat motivasi adalah motor penggerak dalam
e) Kemampuan kognitif
anak.
tentulah berbeda antara anak yang satu dengan anak lainnya. Kemampuan
53
bertahap. Kemajuan berbahasa mereka berjalan seiring dengan
(Faisal,dkk, 2010:2–27).
apabila aspek motorik bicara (koordinasi otot bicara) dan aspek mental
bicara (kemampuan berpikir) anak sudah berfungsi dengan baik. Pada saat
anak mulai masuk sekolah merupakan saat yang paling baik untuk belajar
bahasa. Anak selalu bertanya mengenai segala yang dilihat dan ditemui
merangkai/ mengganti dari apa saja yang dijumpai anak dalam kehidupan
sehari-hari khususnya mengenai warna, waktu, uang dan kata popular yang
2005:20).
yang tidak bisa membaca menjadi bisa membaca, dari yang tidak bisa
54
pembentukan kalimat, dimulai dengan kalimat sederhana menjadi kalimat
lengkap.
4. Hakikat Bahasa
manusia perlu berinteraksi dengan manusia yang lain pada saat manusia
nya disebut language berasal dari bahasa latin yang berarti “lidah”. Yang
55
serta mengandung beberapa sifat yakni sistematik, ujar, manusiawi dan
komunikatif.
5. Membaca
a. Pengertian Membaca
56
Membaca merupakan salah satu kunci keberhasilan seseorang meraih ilmu
media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar
pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat
diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan
yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu
57
Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian
interpretasi terhadap ujaran yang berada dalam bentuk tulisan adalah suatu
bahasa. Oleh karena itu maka para pelajar haruslah dibantu untuk
58
Demikianlah makna itu akan berubah, karena setiap pembaca
b. Tujuan Membaca
59
Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta
oleh sang tokoh; apa-apa yang telah dibuat oleh sang tokoh; apa yang telah
mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik,
masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari atau dialami
sang tokoh, dan merangkum hal-hal yang dilakukan oleh sang tokoh untuk
mencapai tujuannya.
seperti menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian
mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh sang tokoh berubah,
atau gagal.
60
tidak wajar mengenai seseorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau
tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti cara sang tokoh bekerja dalam
cerita itu.
pembaca.
c. Aspek-aspek Membaca
61
2) Keterampilan yang bersifat pemahaman mencakup:
d. Jenis-jenis membaca
1) Membaca Nyaring
62
b) Membaca intensif meliputi pula membaca telaah isi dan
a) Membaca teliti
c) Membaca kritis
d) Membaca ide
e. Membaca Pemahaman
merespon apa yang tersurat atau tersirat dalam teks. Sebenarnya proses
63
yang lebih tinggi, frekuensi kegiatan membaca teknis seperti ini semakin
pemahaman adalah:
64
1) membaca dengan vokalisasi, baik dengan suara terdengar,
berbisik, atau hanya komat-kamit mulut saja;
memantau kegiatan baca anak didik bukan hanya sekedar dituntut untuk
65
wacana dengan kriteria yang ada dalam dirinya atau kriteria dari
pemahaman evaluasi
6. Model Pembelajaran
66
film, komputer, dan lain-lain. Arends (Abbas, 2000:10) mengatakan
pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang
demokratis.
berfikir induktif.
67
3) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar
membaca dan menulis yaitu sebuah program komprehensif atau luas dan
68
sekolah dasar. Model CIRC merupakan model pembelajaran kooperatif
6) Penutup
69
c. Komponen-komponen dalam pembelajaran CIRC
sebaiknya ada siswa yang pandai, sedang atau lemah, dan masing-masing
diharapkan para siswa dapat meningkatkan cara berfikir kritis, kreatif dan
terdiri atas 4 atau 5 siswa; (2). Placement test, misalnya diperoleh dari
70
kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas;
(6). Teaching group, yakni memberikan materi secara singkat dari guru
test atau ulangan berdasarkan fakta yang diperoleh siswa; (8). Whole-
class units, yaitu pemberian rangkuman materi oleh guru di akhir waktu
yaitu: (1). Salah satu anggota atau beberapa kelompok membaca soal,
71
b. Guru siap melatih siswa untuk meningkatkan keterampilan
heterogen.
memberikan penilaian.
72
k. Guru membubarkan kelompok dan siswa kembali ke tempat
duduknya.
dalam kelompok.
pekerjaannya.
73
f) Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan
Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam
siswa dalam mereview bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan
74
pelajaran(Ibrahimatall,2000:28).(http://mi1kelayu.blogspot.com/2012/06/
mengerjakannya
jawabannya
diskusi kelompoknya.
6) Kesimpulan
(Depdiknas :2008).(http://literaturkti.blogspot.com/2012/09/mo
75
del-pembejaran-numbered-head-together.html diakses 16
Januari 2014).
Dalam kelompok ini tidak dibedakan atas jenis kelamin, suku/bangsa, atau
tingkat kecerdasan siswa. Jadi, dalam kelompok ini sebaiknya ada siswa
yang pandai, sedang atau lemah, dan masing-masing siswa merasa cocok
berikut:
76
2) Langkah 2, pengajuan pertanyaan: guru mengajukan suatu
dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama
(http://www.tuanguru.com/2011/12/pembelajaran-kooperatif-
NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh
2) Memperbaiki kehadiran
77
7) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
guru.
yang baru pertama kali dilakukan, sudah banyak penelitian terdahulu yang
78
1) Penelitian yang dilakukan oleh Sapariah (2012) yaitu
pemahaman.
membaca pemahaman.
79
CIRC dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa dan
yang berbeda dan obyek penelitian yang berbeda pula, maka peneliti dapat
80
Composition (CIRC) dan Numbered Head Together (NHT) dapat
Indonesia.
B. Kerangka Berpikir
tokoh diatas, maka kerangka berpikir dalam hal ini dinyatakan bahwa mata
berbahasa tersebut salah satu keterampilan yang bisa menjadi jalan pembuka
informasi adalah membaca. Dengan membaca kita akan mengetahui dan dengan
suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata atau bahasa
tulisan”. Membaca merupakan keterampilan yang penting dan harus dikuasai oleh
setiap siswa. Banyak manfaat yang dapat diambil dari kegiatan membaca tidak
hanya untuk keberhasilan siswa dalam pembelajaran, tetapi juga sebagai bekal
81
Namun pembelajaran Bahasa Indonesia yang dianggap gampang oleh
siswa SD, ternyata masih sulit untuk membuat siswa berminat. Salah satu
pembahasan mata pelajaran Bahasa Indonesia yang masih dianggap kurang yaitu
yang dialami oleh siswa disebabkan oleh bahan bacaan yang tidak menarik,
pembelajaran karena belum dikuasai oleh pengajar. Anak akan malas membaca
bahkan tidak mau membaca untuk bacaan yang tidak menarik minatnya, sehingga
menentukan ide-ide pokok pada suatu bacaan serta lemahnya kemampuan dalam
sebuah cerita sehingga anak cenderung pasif dan cepat merasa bosan. Untuk
dan termotivasi untuk belajar secara individual maupun kelompok. Salah satu
model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran CIRC dan
NHT. Model ini sangat sesuai dengan karakteristik siswa usia SD. Dengan
diharapkan akan memberikan variasi metode mengajar bagi guru sehingga siswa
tidak cepat merasa bosan dan mereka akan terlibat aktif dalam pembelajaran,
dapat membantu siswa yang lemah, dapat membaur dalam kelompok, kegiatan
belajar berpusat pada siswa, serta siswa lebih tertantang dalam memperhatikan
82
bahan bacaan sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang
B. Hipotesis
meningkat”.
83
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
sosial, sikap, persepsi dari setiap individu maupun pada kelompok tertentu.
Penelitian jenis ini bersifat induktif, dimana data di lokasi riset akan menjadi
penelitian ini dilakukan hanya dalam satu kelas di satu sekolah, yaitu kelas V
SDN Kuin Utara 4 Banjarmasin. Data yang diperoleh dari kelas tersebut
84
apakah hanya berjalan satu siklus atau dua siklus, setelah siklus pertama
hasil yang tidak dapat dipastikan sebelumnya. Mungkin untuk siklus satu dari
kualitatif pada penelitian ini, selain beberapa alasan tadi peneliti juga
2. Jenis Penelitian
penelitian yang di pilih adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), tapi terlebih
85
1) Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek
bagi peneliti.
3) Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas,
Supardi 2010:2-3).
yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri yang hasilnya
86
guru untuk segera dapat menanggulangi masalah-masalah kelas dan
sebuah proses,
87
subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat
(PTK), yaitu :
kondisi pembelajaran.
Banjarmasin.
88
3) penelitian ini akan di adakan dalam satu kelas sebagai subyeknya
inginkan.
(http://www.lpmpdki.web.id/pdf/sulipan.pdf ).
89
2) Dilakukan secara kolaboratif melalui kerja sama dengan pihak
lain.
pembelajaran.
siklus.
(http://www.lpmpdki.web.id/pdf/sulipan.pdf )
90
d. Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Secara garis besar empat tahapan yang lazim dilalui dalam sebuah
gambar berikut :
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
91
seorang praktisi akan lebih mudah untuk mengatasi kesulitan dan
efektif.
tindakan berlangsung.
semula.
92
3) Pengamatan Tindakan (Observing)
93
media pembelajaran, alokasi waktu, ketercapaian materi, serta rendahnya
penelitian adalah guru dan siswa kelas V SDN Kuin Utara 4 Banjarmasin.
Siswa kelas V SDN Kuin Utara 4 Banjarmasin ini berjumlah 36 siswa terdiri
wawancara dengan guru terkait (Marliana, S.Pd) masalah apa yang dihadapi
guru di semester 1 yang lalu untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, bahwa
atau untuk memahami suatu bacaan memang dirasa sulit oleh siswa kelas V
94
1. Faktor guru
wacana, guru memanggil salah satu nomor yang dipanggil untuk melaporkan
disiapkan dengan empat kategori penilaian yaitu kurang baik, cukup baik,
95
baik dan sangat baik menyesuaikan hasil skor atau persentase ketercapaian
langkah-langkah model yang termuat dalam kegiatan awal, inti dan akhir
disiapkan.
2. Faktor siswa
(CIRC) dan Numbered Heads Together (NHT) di kelas V SDN Kuin Utara 4
melalui aktivitas siswa dalam belajar, baik dalam kerja kelompok ataupun
Dengan empat kategori penilaian kurang aktif, cukup aktif, aktif dan sangat
disediakan.
96
Reading and Composition (CIRC) dan Numbered Heads Together (NHT) di
kelas V SDN SDN Kuin Utara 4 Banjarmasin baik itu hasil belajar
penilaian dilakukan pada setiap pertemuan pada saat evaluasi yaitu siswa
D. Skenario Tindakan
Pada proses penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus yaitu
Siklus 1
1. Perencanaan
kepada siswa.
97
c. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru,
siswa.
Banjarmasin.
2. Pelaksanaan Tindakan
disambut oleh seluruh siswa. Setelah mengkondisikan kelas dan siswa siap
Dan mengkaitkannya dengan materi yang dibahas pada pelajaran yang akan
98
rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam kegiatan yang akan
gilirannya.
99
b. Pertemuan kedua (2x35 menit)
siswa berdoa dan mulai memeriksa absensi. Guru memotivasi siswa dengan
materi yang dibahas pada pelajaran yang akan dilaksanakan. Setelah siswa
tidak lupa menyampaikan tujuan ataupun tahapan rencana kegiatan yang akan
100
kelompok untuk menulis hasil kolaboratifnya tentang wacana tersebut
(Dan kali ini tanpa menghilangkan rasa pilih kasih. Guru mencoba
mendapatkan gilirannya.
apabila pada pertemuan ini hasil yang diperoleh masih belum mencapai
101
Composition (CIRC) dan Numbered Heads Together (NHT). Observasi
4. Refleksi
Siklus 2
sesuai apa yang terjadi pada siklus pertama. Siklus kedua ini disusun dengan
perhatian pada butir yang lemah, dengan harapan hasilnya lebih maksimal dari
siklus pertama. Dan pada akhirnya dapat mencapai hasil sesuai dengan
indikator yang sudah ditetapkan dalam penelitian, baik itu untuk aktivitas
guru, aktivitas siswa maupun hasil belajar yang ingin dicapai dalam Penelitian
102
sebelumnya agar semua hasil yang ingin dicapai bisa mencapai indikator yang
1. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SDN
2. Jenis Data
kualitatif. Yang mana kedua data tersebut dapat di uraikan sebagai berikut
103
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan
Utara 4 Banjarmasin.
104
membaca pemahaman di kelas V SDN Kuin Utara 4 Banjarmasin,
empat kategori penilaian yaitu kurang baik, cukup baik, baik dan
disiapkan.
kategori penilaian kurang Aktif, cukup Aktif, Aktif dan sangat Aktif
105
menghargai pendapat siswa lain dan mempresentasikan hasil kerja
pelajaran.
c. Data hasil belajar siswa diperoleh dari penilaian tugas evaluasi pada
diperoleh guru dari beberapa aspek yang diamati. Untuk satu aspek
yang diamati skornya 1-4 sesuai dengan bagaimana aktivitas guru yang
adalah 8 atau sama dengan 25% dan untuk skor maksimal aktivitas guru
𝑓
Persentase Pencapaian: 𝑁 x 100% = . . . %
Keterangan :
106
f = jumlah skor perolehan
berikut:
individual.
107
2. Kerjasama, dengan skor maksimal 4
maksimal 4
adalah :
sebagai berikut :
108
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
Persentase Pencapaian = x 100
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
Yang mana setiap satu soal yang benar untuk 1 soal nilainya 20
109
10 butir soal evaluasi untuk setiap pertemuannya. Yang mana setiap
cara :
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓
Ketuntasan Individual = x 100
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
F. Indikator Keberhasilan
aktivitas siswa serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
pembelajaran CIRC dan NHT pada kelas V SDN Kuin Utara 4 Banjarmasin
dapat mencapai :
1. Aktivitas Guru
2. Aktivitas Siswa
110
a. Hasil belajar siswa secara individual
111
BAB IV
HKSN Kuin Utara RT.09 N0.199. Kode Pos 70127 dengan NSS.
bidang studi Bahasa Indonesia pada sub bahasan membaca pemahaman kelas
dari pagi hari, pada hari senin sampai dengan hari kamis pembelajaran dimulai
pada pukul 07.45 sampai dengan 12.55 Wita. Hari Senin diadakan upacara
dari pukul 07.45 sampai 08.20 Wita. Hari Jumat pagi diadakan jumat taqwa
bersama seluruh warga sekolah yaitu, siswa, guru-guru, kepala sekolah, dan
dilaksanakannya, dimulai dari pukul 07.45 sampai dengan 08.15 Wita. Namun
112
dimulai pukul 08.20 sampai dengan pukul 10.55 Wita. Untuk hari sabtu
kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 07.45 sampai dengan 11.30 Wita.
Kelas ini adalah ruang kelas V. Jumlah siswa kelas V adalah 36 orang,
yang cukup baik. Ruangan kelas cukup luas, dapat menampung semua
siswa yang jumlahnya cukup banyak yaitu 36 orang. Sarana yang ada
seperti meja dan kursi sudah mencukupi dengan kondisi yang baik,
sirkulasi udara cukup baik. Di dalam ruangan kelas terdapat sebuah meja
panjang untuk menaruh buku paket dan buku latihan siswa, meja guru
dan kursi guru, pada dinding terdapat aksesoris seperti jam dinding,
113
siswa yang ada. Kursi yang digunakan adalah kursi kayu biasa dengan
meja kayu yang berlaci, sedangkan papan tulis yang digunakan adalah
white board yang terbuat dari kayu triplek / Plywood dan menggunakan
spidol.
kelas dan teras, menghapus papan tulis, dan membersihkan meja guru.
Kelas
a. Siswa
bacaan yang tidak menarik, suasana belajar yang tidak aktif, pembelajaran
pembelajaran, malu bertanya dan lebih cepat bosan karena siswa hanya
114
kurang paham terhadap bahan bacaan yang ia baca, sulit dalam
tersebut.
b. Guru
mengejar target materi yang akan disampaikan dan juga selalu merasa
pembelajaran.
115
bangunan sekolah sudah mulai diperbaiki menjadi bangunan yang
B. Persiapan Penelitian
1. Persiapan Administrasi
116
2. Penunjukkan Observer
pendidikan S-1. Alasan peneliti memilih Ibu Marliana, S.Pd sebagai observer
selain karena ditunjuk langsung oleh kepala sekolah, ibu Marliana, S.Pd juga
Tabel 4.1. Jadwal pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dari siklus I sampai
siklus II
117
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
siswa.
evaluasi individu.
1. Siklus 1
118
Tabel 4.2. Jadwal pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas siklus I
Hari/
Siklus Pertemuan Jam Materi Penilian
Tanggal
Tes tertulis
Teks cerita anak tentang
Selasa/ 04 dan
Pertama 07.45 – 08.55 “Kisah Abu Nawas
Maret 2014 pengamatan
tidak bisa kehujanan”
I
Tes tertulis
Sabtu/ 08 Teks cerita anak tentang dan
Kedua 07.45 – 08.55
Maret 2014 “Gajah Sirkus” pengamatan
a. Pertemuan 1
kelompok.
119
d) Guru merancang kelompok belajar secara heterogen, tiap
diperlukan.
a) Kegiatan Awal
120
mengadakan kegiatan apersepsi dan bertanya jawab dengan
a. Kegiatan Inti
LCD yang menayangkan contoh teks cerita anak. Ini bertujuan agar
soal melalui tanya jawab dengan siswa dan meminta siswa untuk
121
heterogen dan masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa.
dengan pertanyaannya.
122
jawabannya dan memperbaiki pekerjaannya apabila ada yang
kelompok.
123
membubarkan kelompok dan siswa diminta merapikan tempat
b. Kegiatan Akhir
124
Tabel 4.3 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 1 Pertemuan 1
Terlaksana Skor
No Aspek yang diamati
Ya Tidak 1 2 3 4
Aktivitas Guru
Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara
1. √ √
heterogen. (CIRC)
Guru membagikan nomor kepala kepada setiap anggota
2. √ √
kelompok.(NHT)
Guru memberikan wacana/cerita sesuai dengan topik
3. √ √
pembelajaran.(CIRC)
Guru mengamati siswa dalam bekerja sama saling membacakan
4. dan menemukan pokok dan memberi tanggapan terhadap √ √
wacana/cerita dan ditulis pada lembar kertas.(CIRC)
Guru meminta kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan
5. memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/ √ √
mengetahui jawabannya(NHT)
Guru memanggil salah satu nomor siswa dan siswa yang
6. nomornya dipanggil melaporkan hasil kerjasama diskusi √ √
kelompoknya.(NHT)
Guru meminta tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru
7. √ √
menunjuk nomor yang lain, dst. (NHT)
8. Guru membuat kesimpulan bersama siswa. (CIRC) √ √
- 10 9 -
Jumlah Skor Perolehan 8 -
19
Skor Maksimal 32
Persentasi aktivitas (Skor perolehan : Skor Maksimal x 100) 59,4 %
Keterangan : Penentuan skor pada aspek penilaian dilihat pada rubrik klasifikasi
125
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa sebagian
kategori “Cukup Baik”. Skor 1 (kurang baik) tidak ada poin (0%).
mendapat poin 9 (28, 12%) dan skor 4 (sangat baik) tidak ada poin
126
individu. Agar terlihat sebuah aktivitas yang diharapkan dengan
1 sebagai berikut :
127
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Secara Kelompok Siklus I
Pertemuan 1.
128
Keterangan :
A. Membaca
B. Kerjasama
C. Partisipasi
Kriteria Penilaian.
129
Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Siswa Siklus I Pertemuan 1
Jumlah
No Klasifikasi Keaktifan Persentase
Kelompok
1 Sangat Aktif - -
2 Aktif 3 33,3 %
3 Cukup Aktif 6 66,7 %
4 Kurang Aktif - -
Jumlah 9 100 %
Kriteria Persentase Cukup Aktif
130
2. Aktivitas siswa secara individu
131
Tabel 4.8. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Secara Individu Siklus 1 Pertemuan 1
132
Keterangan :
A. Kedisiplinan
B. Keaktifan
C. Perhatian
133
Tabel 4.10. Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa Siklus I Pertemuan 1
hal ini adalah data hasil belajar kelompok siswa. Data hasil
134
belajar kelompok pada siklus 1 pertemuan 1 disajikan pada
tabel berikut.
Kriteria
No Nilai Frekuensi Persentase Tidak
Tuntas
Tuntas
1. 100 1 Kelompok 11,1 % √ -
2. 90 1 Kelompok 11,1 % √ -
3. 80 2 Kelompok 22,2 % √ -
4. 70 - - - -
5. 60 3 Kelompok 33,3% - √
6. 50 1 Kelompok 11,1 % - √
7. 40 1 Kelompok 11,1 % - √
8. 30 - - - -
9. 20 - - - -
10. 10 - - - -
Jumlah 9 Kelompok 100 % 4 5
Persentase 44,4 % 55,6%
terdapat di lampiran)
135
5 kelompok masih dibawah standar yang ditetapkan yaitu 68
dan belum sesuai dengan harapan. Untuk itu peran guru di sini
terkait tugas yang akan dikerjakan siswa harus lebih baik lagi.
lampiran)
136
6 orang (16,7%), nilai 70 sebanyak 4 orang (11,1%), nilai 60
a. Kegiatan Guru
137
motivasi sudah cukup baik dalam merangsang minat belajar anak
memberikan contoh yang lebih jelas dan rinci, guru masih belum
siswa dapat ikut serta dan tidak lagi waktu terbuang hanya pada
138
pengerjaan soal agar tidak terulang kehabisan waktu hanya pada
a) Aktivitas Siswa
itupun dengan suara yang kecil sehingga teman yang lain tidak
139
dikarenakan ada kecanggungan dengan anggota kelompok yang
lagi dan semangat agar seluruh anggota kelompok terlibat aktif dan
belum jelas dan mengerti apa yang siswa harus lakukan didalam
140
beberapa siswa yang sungkan dalam mengajukan pertanyaan
merasa malu takut di ejek oleh teman yang lain. Karena itu pada
pembelajaran.
b) Hasil Belajar
141
sudah dibacanya. Hal ini sangat jauh dari ketuntasan yang
ini sangat jauh dari ketuntasan yang ditetapkan peneliti, yang mana
dengan materi ajar anak, serta bahasa yang dibuat dalam butir soal
142
b. Pertemuan 2
“Gajah Sirkus”,
kelompok,
143
f) Guru mempersiapkan lembar kerja kelompok (LKK) yang
diperlukan.
a. Kegiatan Awal
144
dengan mengadakan kegiatan apersepsi dan bertanya jawab
b. Kegiatan Inti
soal melalui tanya jawab dengan siswa dan meminta siswa untuk
145
heterogen dan masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang
soal essai yang mana siswa harus mencari, menuliskan ide pokok
pertanyaannya.
146
nomor soal. Kemudian guru meminta siswa untuk
147
Setelah selesai guru dapat membubarkan kelompok dan siswa
c. Kegiatan Akhir
mendapatkan teks cerita anak “Gajah Sirkus” beserta dengan soal yang
berkaitan dengan cerita anak tersebut. Dari evaluasi tersebut guru dapat
dijalani.
148
Tabel 4.13. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 1 Pertemuan 2
Terlaksana Skor
No Aspek yang diamati
Ya Tidak 1 2 3 4
Aktifitas Guru
Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara
1. √ √
heterogen. (CIRC)
Guru membagikan nomor kepala kepada setiap anggota
2. √ √
kelompok.(NHT)
Guru memberikan wacana/cerita sesuai dengan topik
3. √ √
pembelajaran.(CIRC)
Guru mengamati siswa dalam bekerja sama saling membacakan
4. dan menemukan pokok dan memberi tanggapan terhadap √ √
wacana/cerita dan ditulis pada lembar kertas.(CIRC)
Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan
5. tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/ mengetahui √ √
jawabannya(NHT)
Guru memanggil salah satu nomor siswa dan siswa yang
6. nomornya dipanggil melaporkan hasil kerjasama diskusi √ √
kelompoknya.(NHT)
Guru meminta tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru
7. √ √
menunjuk nomor yang lain, dst. (NHT)
8. Guru membuat kesimpulan bersama siswa. (CIRC) √ √
- 6 15 -
Jumlah Skor Perolehan 8 -
22
Skor Maksimal 32
Persentasi aktivitas (Skor perolehan : Skor Maksimal x 100) 68,7 %
Kategori Baik
Keterangan : Penentuan skor pada aspek penilaian dilihat pada rubrik klasifikasi
149
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa sebagian
perolehan skor skor 1 (kurang baik) tidak ada poin (0%). Skor 2
poin 18 (56,25%) dan skor 4 (sangat baik) tidak ada poin (0%).
82% dari aktivitas guru secara keseluruhan. Jadi, guru tetap harus
150
Dari tebel diatas dapat kita lihat peningkatan dari
Pertemuan 1 dan 2
151
b) Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 2
152
Tabel 4. 16 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Secara Kelompok Siklus 1
Pertemuan 2
153
Keterangan :
A. Membaca
B. Kerjasama
C. Partisipasi
Kriteria Penilaian.
154
Tabel 4.18 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Secara Kelompok
Siklus I Pertemuan 2
Jumlah
No Klasifikasi Keaktifan Persentase
Kelompok
1 Sangat Aktif - -
2 Aktif 5 55,6 %
3 Cukup Aktif 4 44,4 %
4 Kurang Aktif - -
Jumlah 9 100 %
Kriteria Persentase Aktif
berikut.
155
Tabel 4.19 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara
Kelompok Siklus I Pertemuan 1 dan 2
berikut.
156
aktivitas kelompok yang semula pada siklus 1 pertemuan 1
sebagai berikut :
157
Tabel 4.20 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Secara Individu Siklus 1 Pertemuan 2
158
Keterangan :
A. Kedisiplinan
B. Keaktifan
C. Perhatian
159
Tabel 4.22 Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa Siklus I pertemuan 2
160
Dari tebel diatas dapat kita lihat peningkatan dari
berikut.
66%
68.0%
66.0%
64.0%
62.0% 58.6%
60.0%
58.0%
56.0%
54.0%
Siklus I Pertemuan 1 Siklus I Pertemuan 2
161
persentase yang didapat 66%, dengan 22 (61,1%) pada
162
Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah kelompok
kerjasama.
163
tuntas menjadi 44,4%. Bisa dikatakan pada pertemuan ke
40.0% Tuntas
tidak tuntas
30.0%
20.0%
10.0%
0.0%
pertemuan 1 pertemuan 2
Pertemuan 1 dan 2
164
Tabel 4.26 Hasil Belajar Individu Siswa Siklus 1 Pertemuan 2
yaitu ≥ 68.
165
Tabel 4.27 Perbandingan Hasil Belajar individu Siklus 1 pertemuan 1 dan 2
menjalankan siklus 2.
80%
61.10%
60% 50% 50% Tuntas
38.90%
tidak tuntas
40%
20%
0%
pertemuan 1 pertemuan 2
Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Individu Siklus 1 Pertemuan 1
dan 2
166
Peningkatan yang terjadi pada siklus 1 pertemuan 1 dan 2
a) Kegiatan Guru
167
mempresentasikan hasil kerja kelompok siswa sudah dijalankan
situasi dan kondisi kelas agar hasil yang dicapai bisa maksimal.
168
b) Aktivitas Siswa
169
2. Aktivitas siswa secara individu
170
persentase yang menunjukan bahwa kategori yang didapat
c) Hasil Belajar
mengembangkan nalarnya.
171
2. Hasil Belajar Individu
172
tanggapan atas bacaan melalui kegiatan tanya jawab
membuat tanggapan.
2. Siklus 2
Hari/
Siklus Pertemuan Jam Materi Penilian
Tanggal
a. Pertemuan 1
173
a) Guru membuat skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-
Gisela”.
174
h) Guru mempersiapkan soal evaluasi siklus II pertemuan 1 yang
a. Kegiatan Awal
175
b. Kegiatan Inti
contoh teks cerita anak. Ini bertujuan agar seluruh siswa dapat
176
soal essai yang mana siswa harus mencari, menuliskan ide pokok
pertanyaannya.
177
setiap kelompok dalam menyelesaikan tugasnya dan melakukan
c. Kegiatan Akhir
178
evaluasi tersebut guru dapat mengambil hasil pekerjaan siswa dan
179
Tabel 4.29 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 1
Terlaksana Skor
No Aspek yang diamati
Ya Tidak 1 2 3 4
Aktivitas Guru
Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara
1. √ √
heterogen. (CIRC)
Guru membagikan nomor kepala kepada setiap anggota
2. √ √
kelompok.(NHT)
Guru memberikan wacana/cerita sesuai dengan topik
3. √ √
pembelajaran.(CIRC)
Guru mengamati siswa dalam bekerja sama saling membacakan
4. dan menemukan pokok dan memberi tanggapan terhadap √ √
wacana/cerita dan ditulis pada lembar kertas.(CIRC)
Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan
5. tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/ mengetahui √ √
jawabannya(NHT)
Guru memanggil salah satu nomor siswa dan siswa yang
6. nomornya dipanggil melaporkan hasil kerjasama diskusi √ √
kelompoknya.(NHT)
Guru meminta tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru
7. √ √
menunjuk nomor yang lain, dst. (NHT)
8. Guru membuat kesimpulan bersama siswa. (CIRC) √ √
- - 21 4
Jumlah Skor Perolehan 8 -
25
Skor Maksimal 32
Persentasi aktivitas (Skor perolehan : Skor Maksimal x 100) 78 %
Kategori Baik
Keterangan : Penentuan skor pada aspek penilaian dilihat pada rubrik klasifikasi
180
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar
skor Skor 1 (kurang baik) tidak ada poin (0%). Skor 2 (cukup baik)
tidak ada poin (0%). Skor 3 (baik) mendapat poin 21 (65,6%) dan
yang didapat adalah 25 (78 %). Jadi guru sudah melaksanakan 78%
sesuai dengan faktor yang ingin diteliti yaitu dalam hal ini
181
individu. Agar terlihat sebuah aktivitas yang diharapkan dengan
1 sebagai berikut :
182
Tabel 4.31 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Secara Kelompok Siklus II
pertemuan 1
183
Keterangan :
A. Membaca
B. Kerjasama
C. Partisipasi
Kriteria Penilaian.
184
Tabel 4.32 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Secara Kelompok Siklus II
Pertemuan 1
Jumlah
No Klasifikasi Keaktifan Persentase
Kelompok
1 Sangat Aktif 3 33,3%
2 Aktif 6 66,7 %
3 Cukup Aktif - -
4 Kurang Aktif - -
Jumlah 9 100 %
185
2. Aktivitas siswa secara individu
siklus II pertemuan 1.
186
Tabel 4. 33 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Secara Individu Siklus II Pertemuan 1
187
Keterangan :
Aspek yang di amati.
A. Kedisiplinan
B. Keaktifan
C. Perhatian
“Aktif”.
188
Dari tabel diatas diketahui bahwa pada siklus II
sebelumnya dan juga melihat hasil yang telah dicapainya ini sudah
siswa minimal semua harus berada pada kategori yang sangat aktif
baik lagi dan banyak siswa yang bisa mencapai kategori Sangat
189
c) Hasil Belajar Siklus II Pertemuan 1
Kriteria
No Nilai Frekuensi Persentase Tidak
Tuntas
Tuntas
1. 100 4 Kelompok 44,4% √ -
2. 90 2 Kelompok 22,2 % √ -
3. 80 - - - -
4. 70 1 Kelompok 11,1% √ -
5. 60 2 Kelompok 22,2% - √
6. 50 - - - -
7. 40 - - -
8. 30 - - - -
9. 20 - - - -
10. 10 - - - -
Jumlah 9 Kelompok 100 % 7 2
Persentase 77, 8% 22,2%
(Data lengkap hasil belajar kelompok siklus II pertemuan 1 terdapat di
lampiran)
Dengan hasil ini nilai hasil belajar kelompok siswa sudah baik
190
ketuntasan. Namun masih perlu diperbaiki lagi karena belum
3. 80 4 11,1% √ -
4. 70 8 22,2% √ -
5. 60 4 11,1% - √
6. 50 3 8,3% - √
7. 40 - - - -
8. 30 1 2,8% - √
9. 20 - - - -
10. 10 - - - -
Jumlah 36 100 % 28 8
Persentase 77,8 % 22,2%
(Data lengkap hasil belajar individu siswa siklus II pertemuan 1 terdapat di
lampiran)
191
sebanyak 8 orang (22,2%), nilai 60 sebanyak 4 orang
a) Kegiatan Guru
192
adalah pendisipilinan penggunaan topi bernomor siswa dan pada saat
siswa untuk terus belajar lagi hingga kegiatan akhir. Dan pencapai
lagi.
b) Aktivitas Siswa
maupun kelompok. Hal ini bisa tercapai karena siswa sudah mulai
pendapatnya masing-masing.
c) Hasil Belajar
193
pertemuan 2 nanti dan adanya cerita yang lebih menarik dan
b. Pertemuan 2
194
c) Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kelompok.
195
2) Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan 2
a. Kegiatan Awal
b. Kegiatan Inti
196
dengan judul “Pedagang yang Tidak Jujur”. Dalam penyampaian
soal melalui tanya jawab dengan siswa dan meminta siswa untuk
197
Masing-masing kelompok diupayakan agar terjadi
198
melihat, dan mendatangi setiap kelompok dalam menyelesaikan
c. Kegiatan Akhir
199
tersebut guru dapat mengambil hasil pekerjaan siswa dan guru
dijalani.
200
Tabel 4.38 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 2
Terlaksana Skor
No Aspek yang diamati
Ya Tidak 1 2 3 4
Aktivitas Guru
Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara
1. √ √
heterogen. (CIRC)
Guru membagikan nomor kepala kepada setiap anggota
2. √ √
kelompok.(NHT)
Guru memberikan wacana/cerita sesuai dengan topik
3. √ √
pembelajaran.(CIRC)
Guru mengamati siswa dalam bekerja sama saling membacakan
4. dan menemukan pokok dan memberi tanggapan terhadap √ √
wacana/cerita dan ditulis pada lembar kertas.(CIRC)
Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan
5. tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/ mengetahui √ √
jawabannya(NHT)
Guru memanggil salah satu nomor siswa dan siswa yang
6. nomornya dipanggil melaporkan hasil kerjasama diskusi √ √
kelompoknya.(NHT)
Guru meminta tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru
7. √ √
menunjuk nomor yang lain, dst. (NHT)
8. Guru membuat kesimpulan bersama siswa. (CIRC) √ √
- - 6 24
Jumlah Skor Perolehan 8 -
30
Skor Maksimal 32
Persentasi aktivitas (Skor perolehan : Skor Maksimal x 100) 93,7 %
Kategori Sangat Baik
Keterangan : Penentuan skor pada aspek penilaian dilihat pada rubrik klasifikasi
201
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa sebagian
dengan perolehan skor Skor 1 (kurang baik) tidak ada poin (0%).
Skor 2 (cukup baik) tidak ada poin (0%). Skor 3 (baik) mendapat
dengan kategori Sangat Baik. Hal ini sesuai dengan faktor yang
202
Tabel 4.40 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 2
Pertemuan 1 dan 2
80%
60%
40%
20%
0%
Siklus 2 Pertemuan 1 Siklus 2 Pertemuan 2
Pertemuan 1 dan 2
203
baik. Dengan skor yang hampir maksimal dan meningkat dari
berikut :
204
Tabel 4.41 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Secara Kelompok Siklus II
pertemuan 2
205
Keterangan :
A. Membaca
B. Kerjasama
C. Partisipasi
Kriteria Penilaian.
206
Tabel 4.43 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Siswa Siklus II Pertemuan 2
Jumlah
No Klasifikasi Keaktifan Persentase
Kelompok
1 Sangat Aktif 8 88,9 %
2 Aktif 1 11,1 %
3 Cukup Aktif - -
4 Kurang Aktif - -
Jumlah 9 100 %
Kriteria Persentase Sangat Aktif
pertemuan 2 ini hasil itu sudah bisa dicapai bisa dilihat dari data
lagi dan sudah cukup pada siklus 2 pertemuan 2 ini. Sudah terlihat
207
efektif dalam hal penerapanya terbukti dengan hasil yang sudah
dicapai.
berikut.
85.0%
76.7%
80.0%
75.0%
70.0%
Siklus 2 Pertemuan 1 Siklus 2 Pertemuan 2
208
Sudah terlihat pada grafik yang ada di gambar 4.7 di
kelompok siswa sudah tidak perlu ada perbaikan lagi dan sudah
siklus II pertemuan 2.
209
Tabel 4. 45 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Secara Individu Siklus II Pertemuan 2
210
Keterangan :
A. Kedisiplinan
B. Keaktifan
C. Perhatian
211
Dari tabel diatas diketahui bahwa pada pertemuan siklus
212
Tabel 4.48 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa Siklus II
pertemuan 1 dan 2
berikut.
90%
85% 78%
80%
75%
70%
Siklus I Pertemuan 1 Siklus I Pertemuan 2
Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa pada
Siklus II Pertemuan 2
213
c) Hasil Belajar Siklus II Pertemuan 2
Kriteria
No Nilai Frekuensi Persentase Tidak
Tuntas
Tuntas
1. 100 4 Kelompok 44,4% √ -
2. 90 - - - -
3. 80 2 Kelompok 22,2% √ -
4. 70 2 Kelompok 22,2% √ -
5. 60 1 Kelompok 11,1% - √
6. 50 - - - -
7. 40 - - -
8. 30 - - - -
9. 20 - - - -
10. 10 - - - -
Jumlah 9 Kelompok 100 % 8 1
Persentase 88,9% 11,1%
(Data lengkap hasil belajar kelompok siklus II pertemuan 2 terdapat di lampiran)
mencapai hasil yang maksimal dan semua kelompok tutas, dan itu
214
Untuk dapat melihat peningkatan dari hasil belajar
Pertemuan 1 dan 2
215
2. Hasil Belajar Individu
3. 80 5 13,9% √ -
4. 70 9 25% √ -
5. 60 4 11,1% - √
6. 50 - - - -
7. 40 - - - -
8. 30 - - - -
9. 20 - - - -
10. 10 - - - -
Jumlah 36 100 % 32 4
Persentase 88,9 % 11,1%
(Data lengkap hasil belajar individu siswa siklus II pertemuan 2 terdapat di
lampiran)
216
harus mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥ 68.
mencapai 77,8% dan siswa yang tidak tuntas mencapai 22,2% dan
217
Perbandingan Ketuntasa Hasil Belajar Individu
Siklus II pertemuan 1 dan 2
88.9%
90.0% 77.8%
80.0%
70.0%
60.0% Tuntas
50.0% tidak tuntas
40.0%
30.0% 22.2%
20.0% 11.1%
10.0%
0.0%
pertemuan 1 pertemuan 2
218
dan nilai hasil belajar siswa pada siklus II pertemuan 2 dengan
a) Kegiatan Guru
b) Aktivitas Siswa
219
keberhasilan. Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan
tertuju langsung pada fokus aktivitas membaca anak. Dan hal lain
c) Hasil Belajar
aktivitas siswa secara individu dan nilai hasil belajar siswa sudah
perbaikan lagi.
220
Tabel 4.54 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Guru pada siklus 1 dengan
siklus II
dilakukan oleh guru mulai dari siklus 1 hingga siklus 2 dapat dilihat dalam
grafik berikut :
221
Data yang terdapat pada grafik di atas memperlihatkan kenaikan
Tabel 4.55 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Siswa pada Siklus
1 dengan siklus II
222
Perbandingan Aktivitas Kelompok Siswa Siklus I dan
Siklus II 88.3%
90.0% 76.7%
80.0% 65%
70.0% 57.6%
60.0% pertemuan 1
50.0% pertemuan 2
40.0%
30.0%
20.0%
10.0%
0.0%
Siklus 1 Siklus 2
Gambar 4.12 Grafik Aktivitas Kelompok Siswa pada siklus I dan siklus II
meningkat menjadi 13(65%) atau pada kategori aktif dan pada siklus
menunjukkan peningkatan.
223
b. Aktivitas Siswa Secara Individu
Tabel 4.56 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Siswa secara Individu pada
40.0% pertemuan 2
20.0%
0.0%
Siklus 1 Siklus 2
Gambar 4.13 Grafik Aktivitas Siswa secara Individu pada siklus I dan siklus II
224
Tabel dan grafik hasil observasi aktivitas siswa
meningkat menjadi 13,2(66%) atau pada kategori aktif dan pada siklus
Tabel 4.57 Perbandingan ketuntasan hasil belajar kelompok pada siklus 1 dengan
siklus II
Kelompok Kelompok
No Pembelajaran Persentase
Tuntas Tidak tuntas Ketuntasan
Siklus Pertemuan 1 4 5 44,4%
1
1 Pertemuan 2 5 4 55,6%
Siklus Pertemuan 1 7 2 77,8%
2
2 Pertemuan 2 8 1 88,9%
225
kedua. Dimana kelompok tuntas menunjukan peningkatan yang stabil
sebagai berikut.
30.0% 22.2%
20.0% 11.1%
10.0%
0.0%
Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 2
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2
Gambar 4.14 Grafik Perbandingan Aktivitas Siswa pada siklus 1 dan siklus II
226
Tabel 4.58 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Individu siswa pada siklus 1
dengan siklus II
tidak tuntas pada setiap pertemuan dalam siklus 1 dan siklus 2, serta
siklus 1 pertemuan pertama siswa yang tuntas ada 18 orang dan yang
tuntas ada 28 orang dan yang tidak tuntas ada 8 orang. Jadi ketuntasan
meningkat yaitu siswa yang tuntas sebanyak 32 orang dan yang belum
227
klasikal sebesar 88,9%, ini berarti secara keseluruhan 88,9% siswa
dengan siklus II
22 siswa yang tuntas pada pertemuan 2 siklus 1. Dan begitu juga pada
orang tuntas.
228
Perbandingan Ketuntasan Klasikal hasil belajar
Siswa Siklus I dan Siklus II
100% 88.9%
77.8%
80% 61.1%
60% 50%
40% Persentase
20%
0%
Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 2
pertemuan 1 pertemuan 2 pertemuan 1 pertemuan 2
dalam pelaksanaannya.
D. Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I yang terdiri dari
Sedangkan siklus II yang terdiri dari pertemuan pertama dan kedua hasilnya
229
mengalami peningkatan dan dapat mencapai indikator keberhasilan yang telah
guru sebesar 54,4% atau ada pada katagori cukup baik. Pada siklus pertama
aktivitas guru menjadi 78% atau masih pada katagori baik. Pada siklus
230
pembelajaran siswa ada pengajaran baik kepada sesama siswa atau dalam
lepas dari peran guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang efektif
guru dalam mengelola kelas dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif
dalam penggunaan media dan sumber belajar dapat membantu siswa untuk
pengelolaan kelas.
231
CIRC singkatan dari Cooperative Integrated Reading and
menulis yaitu sebuah program komprehensif atau luas dan lengkap untuk
dalam mereview bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek
232
model tersebut sangatlah cukup bekal seorang guru untuk membentuk pola
kreatif, menumbuhkan rasa sosial yang tinggi, dapat memahami makna soal
dan saling mengecek pekerjaannya dan yang pasti Dominasi guru dalam
pembelajaran berkurang.
khusus yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai modal awal untuk
sangat penting bagi anak SD. Siswa akan dapat hal bermakna dalam
yang mana kita ketahui bersama motivasi yang paling besar untuk seorang
individu adalah yang ada dalam dirinya sendiri, agar dia bisa menentukan
motor penggerak dalam perbuatan, maka bila siswa yang kurang memiliki
(Djamarah, 2011:201).
233
Untuk itu penting bagi kita bisa memahami karakteristik dan
tindakan yang dapat menciptakan proses belajar yang kondusif bagi siswa
untuk terus lebih baik lagi seiring perkembangan zaman yang sudah tidak
Utara 4 Banjarmasin ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
cukup baik dan meningkat pada siklus kedua dengan skor (88,25%) yang
234
peningkatan aktivitas guru pada siklus I sebesar 67% (Kurang Baik)
siswa kelas V SDN Alalak Selatan 4 Banjarmasin. Hasil penelitian ini dapat
Selain itu penelitian ini juga didukung oleh Rahmi Agustina (2013)
guru pada siklus I 55% atau masih pada katagori cukup baik sedangkan
pada siklus II meningkat menjadi 81,67% atau masih pada katagori sangat
baik.
235
penelitian tersebut menunjukkan peningkatan aktivitas guru pada siklus I
Indonesia.
mendapat skor rata-rata 15,6 (78%) dengan kategori aktif, dan siklus 2
kategori sangat aktif dan hal ini menunjukan aktivitas yang terjadi
236
dengan kategori aktif dan pada siklus 2 pertemuan pertama mendapat
dan hal ini menunjukan aktivitas yang terjadi pada siklus 1 meningkat
faktor, yaitu faktor internal siswa dan faktor eksternal siswa. Pada
Faktor internal siswa yang dapat guru pancing adalah minat dan
belajar siswa. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat siswa
2011:167).
237
Selain minat, motivasi juga merupakan aspek vital yang
dari luar, yaitu motivasi ekstrinsik agar siswa termotivasi untuk ikut
bervariasi.
238
belajar keadilan dan demokrasi. Zainal Aqib (2013:3) berpendapat
berpusat pada siswa, maka dari itu jika siswa senang bekerja dalam
dalam hal ini ada aktivitas yang tidak membosankan karena anak tidak
(NHT) ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sapariah
239
Penelitian ini juga didukung oleh Norhasanah (2010) dengan
(Sangat Aktif).
siklus II 84,50%.
240
siklus I Pertemuan I belum berhasil, namun pada pertemuan II
dinyatakan berhasil.
tidak tuntas dan hasil tersebut meningkat pada pada siklus 1 pertemuan
241
kelompok yang tuntas dalam mengerjakan tugas kelompoknya. Tugas
kelompok yang diberikan agar siswa dapat bekerja sama untuk saling
orang dan yang tidak tuntas ada 18 orang. Jadi ketuntasan klasikalnya
klasikal 61,1%. Namun target yang ingin dicapai adalah secara klasikal
dapat mencapai ketuntasan 82%. Maka dari itu menjadi alasan kembali
yang tuntas ada 28 orang dan yang tidak tuntas ada 8 orang. Jadi
siswa yang tuntas 32 orang dan yang tidak tuntas ada 4 orang, ini
siklus 2 pertemuan 2. Dari data ini dapat dikatakan bahwa hasil belajar
242
stabil begitu juga peningkatan secara klasikal terlihat menunjukan
kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak
makna tersendiri bagi para siswa bahwa belajar itu tidak akan
dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami (Suyono &
243
Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar sebagai hasil
(Rusman, 2012:13).
menjadi 100%.
244
pada Siswa Kelas V SDN Karang Mekar 1 Banjarmasin. Dari kegiatan
disiklus II.
100%.
245
dengan Menerapkan Model Cooperative Integrated Reading and
hasil belajar siswa yang terlihat dari ketuntasan klasikal belajar pada
246
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
kategori sangat baik. Dapat dilihat dari peningkatan tiap siklus, pada siklus
siklus I mencapai 65% dengan kategori aktif dan pada siklus II mencapai
Terlihat pada Siklus I rata-rata nilai siswa 72,5 dengan ketuntasan klasikal
247
mencapai 61,1% dan pada siklus II rata-rata nilai siswa 83 dengan
B. Saran
1. Untuk Guru
Together (NHT).
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan masukan
248
proses pembelajaran yaitu untuk meningkatkan kemampuan membaca
dokumentasi guna membantu peneliti lain agar selalu ada inovasi untuk
menjadi lebih maju lagi dengan penelitian yang dianggap relevan dan
249
DAFTAR PUSTAKA
Pada Siswa Kelas V SDN Alalak Selatan 4 Banjarmasin. Skripsi tidak diterbitkan.
Atmono, Dwi. (2009). Panduan Praktis Penelitian Tindakan Kelas. Banjarbaru : Scripta
Cendikia.
http://literaturkti.blogspot.com/2012/09/model-pembejaran-numbered-head-
250
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi Belajar. Edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Faisal, M. dkk. (2010). Kajian Bahasa Indonesia. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
http://mi1kelayu.blogspot.com/2012/06/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-n.html,
http://www.tuanguru.com/2011/12/pembelajaran-kooperatif-tipe-nht.html, Diakses 16
januari 2014).
Alfabeta.
http://juprimalino.blogspot.com/2011/11/jenis-jenis-membaca-nyaring-dalam-
251
Muslikah. (2010). Sukses Profesi Guru Dengan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Interprebook.
Norhasanah (2010) dengan judul Penerapan Model Cooperative Integrated Reading and
pada siswa kelas IV SDN Alalak Tengah 3 Banjarmasin.. Skripsi tidak diterbitkan.
http://qoriyanti12.blogspot.com/2013/03/pengertian-membaca-menurut-para-
252
Sanjaya, Wina. (2009). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta :
Kencana.
menggunakan model Numbered Heads Together (NHT) siswa kelas IV SDN Sei
Sareb, Putra, R. Masri. (2008). Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini. Jakarta: Indeks.
Situmorang, J.B & Winarno. (2008). Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Pendidik. Klaten:
Saka Mitra.
http:///www.staff.uny.ac.id/sites/default/files/.../Karakteristik%Siswa%SD.pdf ,
2014.
http://suluhpendidikan.blogspot.com/2010/06/membacapemahaman.html. diakses
10 januari 2014.
Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta
: Pustaka Belajar.
253
Suriansyah, A, Aslamiah, Sulaiman, & Norhafizah. 2010. Strategi Pembelajaran.
Mangkurat.
Lambung Mangkurat.
Susilo, Wilhelmus Hary. (2010). Penelitian Kualitatif. Jakarta : Susilo & Ivy.
Bandung: Angkasa.
Rineka Cipta.
http://matematikacerdas.wordpress.com/2010/01/28/model-pembelajaran
254
LAMPIRAN
255
SILABUS PEMBELAJARAN
Kumpulan
Buku Cerita
Anak
256
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
OLEH :
NIM. A1E310415
257
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus 1 pertemuan 1
A. Standar Kompetensi
Membaca
7. Memahami teks dengan memebaca sekilas, membaca memindai dan
membaca cerita anak
B. Kompetensi Dasar
7.3 menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat
C. Indikator
1. Membaca cerita
2. Menjawab pertanyaan
3. Menuliskan isi kesimpulan
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated
Reading And Composition (CIRC) dan Numbered Heads Together (NHT)
siswa dapat :
1. menentukan ide pokok wacana tersebut dengan tepat. (C2)
2. menentukan jawaban pertanyaan dengan baik dan benar. (C2)
3. menjelaskan hasil dari kerja kelompok dengan baik dan benar. (C3)
4. menunjukkan tanggapan terhadap tugas yang sudah diberikan dengan
baik dan benar. (C3)
5. menyimpulkan hasil kerja kelompok dengan baik dan benar. (C4)
258
E. Karakter yang Diharapkan
- Kreatif, Aktif, Kerjasama, Tanggung jawab, Disiplin
F. Materi Pembelajaran
1. Membaca Pemahaman
Dalam membaca pemahaman ada beberapa hal yang dapat membantu
dalam memahami sebuah cerita, yaitu :
a. Membaca cerita anak berulang-ulang dengan seksama.
b. Mengambil inti atau pokok-pokok masalah cerita tersebut.
c. Merangkai pokok-pokok masalah yang ditemukan dalam cerita
d. menyusun kalimat tersebut secara runtun.
e. Kemudian menjawab pertanyaan secara bersama-sama sesuai
dengan wacana yang di berikan.
2. Cerita Anak
Kisah Abu Nawas Tidak Bisa Kehujanan
Hari itu, Baginda benar-benar kesal kepada Abu Nawas . sudah lewat satu jam, ia
menunggu kedatangan Abu Nawas. akan tetapi , Abu Nawas tidak kunjung datang. Baginda lalu
memutuskan akan menghukumnya karena tidak mengindahkan panggilan Raja.
Tak lama kemudian, Abu Nawas datang. Baginda kemudian memanggil Perdana
Menteri dan membisikkan sesuatu kepada Perdana Menteri. Lalu, Baginda meninggalkan ruang
kerjanya. Perdana Menteri bertanya. “hai Abu Nawas, mengapa kamu terlambat? “ampun seribu
ampun, tuan! Hamba terlambat karena ketika hendak berangkat, datanglah tamuhamba dari
negeri mesir. Hamba harus menghormati tamu dulu,tuan.” Jawab abu nawas.
“alasanmu tidak dapat kami terima.sekarang, kamu harus menerima hukuman atas
keterlambatanmu ini, “ jelas Perdana Menteri.siap, tuan! ” jawab Abu Nawas. “antarkan buku
dan alat tulis ini kepada Baginda di tempat peristirahatannya. Buku ini harus kamu antar sekarang
dengan keledaimu. Kamu tidak boleh pulang untuk mengambil tas atau payung. Nanti, saat tiba
259
di hadapan Baginda, kamu dan alat tulis ini harus dalam keadaan kering. Jika sampai kamu dan
alat tulis ini basah kena hujan, kamu akan di hukum lebih berat lagi, “ jelas Perdana Menteri.
Setelah menerima bungkusan dari Perdana Menteri, Abu Nawas keluar dari istana
menuju tempat keledainya. Ia memandang keledainya dengan perasaan cemas. Selintas, ia
membayangkan bahwa nanti Baginda pasti akan menghukum dirinya lebih berat lagi. Saat itu,
sedang musim hujan angin sehingga mustahil dirinya dapat menghadap raja dalam keadaan
kering.
Abu Nawas berpikir keras sambil berdoa. Akhirnya, ia menemukan jalan keluarnya.
Dengan senyum penuh percaya diri, ia naiki keledainya yang kurus dan sakit- sakitan itu. Ia
susuri jalan gurun yang terjal di luar kota menuju kawasan perbukitan di utara kota Baghdad.
Akhirnya, sampai lah abunawas di peristirahatan Baginda di sebuah bukit yang sejuk dan
rindang. Di sana, sudah menunggu Baginda dan Perdana Menteri. ”Ampun, Tuan-Tuan yang
hamba hormati! Izinkanlah hamba menghadap dan menyerahkan bungkusan ini kepada
Baginda, “kata Abu Nawas dengan sikap penuh hormat sambil menyerahkan bungkusan.
Begitu melihat Abu Nawas dan bungkusan yang di bawanya tidak basah sedikit pun,
Baginda Raja dan Perdana Menteri terheran-heran. Mereka sangat heran karena dalam keadaan
hujan angin begini, pakaian yang di kenakan dan bungkusan yang di bawanya tidak basah.
“Baik, Abu Nawas! Bungkusan kami terima. Kamu sudah melaksanakan tugas dengan baik.
Akan tetapi, saya ingin tanya, bagaimana kamu dapat bebas dari air hujan, padahal, hari ini
hujan anginterus menerus? “tanya Perdana Menteri.
”Oh, bagi hamba, itu mudah, Tuan! Waktu hujan turun,hamba lepas semua pakaian,
lalu hamba lipat bersama bungkusan itu. Kemudian, hamba duduki sehingga tidak terkena air
hujan. Jika hujan reda, pakaian hamba pakai kembali. Demikian hamba lakukan berulang - ulang
hingga sampailah hamba di sini, “jelas Abu Nawas.
G. Strategi Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Kooperatif
2. Tipe :Cooperative Integrated Reading And
Composition (CIRC) dan Numbered Heads Together (NHT).
3. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi Kelompok, Tanya Jawab,
Penugasan.
260
H. Langkah – Langkah Kegiatan
Alat/Media Alokasi
Tahap Uraian Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Mengkondisikan siswa siap belajar ±5
Awal 2. Apersepsi menit
3. Pemberian motivasi
4. Penyampaian tujuan pembelajaran
5. Menyampaikan rencana kegiatan-kegiatan
yang akan dilaksanakan selama pembelajaran
berlangsung
Kegiatan 6. Mengarahkan dan menjelaskan materi Wacana ± 50
Inti pelajaran yang akan diberikan mengenai “Cerira menit
membaca pemahaman. Anak”
7. Membentuk kelompok yang anggotanya 4
orang secara heterogen. (CIRC)
8. Guru membagikan nomor kepala kepada setiap
anggota kelompok.(NHT) Lembar
9. Guru memberikan wacana/cerita sesuai dengan Kerja
topik pembelajaran.(CIRC) Kelompok
(LKK)
10. Siswa bekerja sama saling membacakan dan
menemukan ide pokok dan memberi tanggapan
terhadap wacana/cerita dan ditulis pada lembar
kertas.(CIRC)
11. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar
dan memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya/ mengetahui
jawabannya(NHT)
12. Guru memanggil salah satu nomor siswa dan
siswa yang nomornya dipanggil melaporkan
hasil kerjasama diskusi kelompoknya.(NHT)
13. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian
guru menunjuk nomor yang lain, dst
Kegiatan 15. Menyimpulkan pelajaran Soal evaluasi ± 15
Akhir 16. Membagikan soal evaluasi menit
17. Mengajak siswa untuk merefleksikan tentang
kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan
261
I. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
2. Sumber Belajar :
- Buku Bahasa Indonesia Untuk Kelas V SD/MI oleh Umri nur’aini dan
Indriyani. Buku Sekolah Elektronik. Tahun 2008 Hal 71-73. Jakarta
- Buku Bahasa Indonesia Untuk Kelas V SD/MI oleh Edi Warsidi.
Buku Sekolah Elektronik. Tahun 2008 Hal 57. Jakarta
- Buku Bahasa Indonesia Sasebi SD Kelas 5, Penerbit Erlangga
- LCD
J. Penilaian
Mengetahui,
Kepala SDN Kuin Utara 4
Rahmadi, M.Pd
NIP. 19700602 199903 1 004
262
Lembar Kerja Kelompok ( LKK I )
Kelompok :
Nama :
1.
2.
3.
4.
5.
Hari itu, Baginda benar-benar kesal kepada Abu Nawas . sudah lewat satu jam, ia
menunggu kedatangan Abu Nawas. akan tetapi , Abu Nawas tidak kunjung datang. Baginda lalu
memutuskan akan menghukumnya karena tidak mengindahkan panggilan Raja.
Tak lama kemudian, Abu Nawas datang. Baginda kemudian memanggil Perdana
Menteri dan membisikkan sesuatu kepada Perdana Menteri. Lalu, Baginda meninggalkan ruang
263
kerjanya. Perdana Menteri bertanya. “hai Abu Nawas, mengapa kamu terlambat? “ampun seribu
ampun, tuan! Hamba terlambat karena ketika hendak berangkat, datanglah tamuhamba dari
negeri mesir. Hamba harus menghormati tamu dulu,tuan.” Jawab abu nawas.
“alasanmu tidak dapat kami terima.sekarang, kamu harus menerima hukuman atas
keterlambatanmu ini, “ jelas Perdana Menteri.siap, tuan! ” jawab Abu Nawas. “antarkan buku
dan alat tulis ini kepada Baginda di tempat peristirahatannya. Buku ini harus kamu antar sekarang
dengan keledaimu. Kamu tidak boleh pulang untuk mengambil tas atau payung. Nanti, saat tiba
di hadapan Baginda, kamu dan alat tulis ini harus dalam keadaan kering. Jika sampai kamu dan
alat tulis ini basah kena hujan, kamu akan di hukum lebih berat lagi, “ jelas Perdana Menteri.
Setelah menerima bungkusan dari Perdana Menteri, Abu Nawas keluar dari istana
menuju tempat keledainya. Ia memandang keledainya dengan perasaan cemas. Selintas, ia
membayangkan bahwa nanti Baginda pasti akan menghukum dirinya lebih berat lagi. Saat itu,
sedang musim hujan angin sehingga mustahil dirinya dapat menghadap raja dalam keadaan
kering. Abu Nawas berpikir keras sambil berdoa. Akhirnya, ia menemukan jalan keluarnya.
Dengan senyum penuh percaya diri, ia naiki keledainya yang kurus dan sakit- sakitan itu. Ia
susuri jalan gurun yang terjal di luar kota menuju kawasan perbukitan di utara kota Baghdad.
Akhirnya, sampai lah abunawas di peristirahatan Baginda di sebuah bukit yang sejuk dan
rindang. Di sana, sudah menunggu Baginda dan Perdana Menteri. ”Ampun, Tuan-Tuan yang
hamba hormati! Izinkanlah hamba menghadap dan menyerahkan bungkusan ini kepada
Baginda, “kata Abu Nawas dengan sikap penuh hormat sambil menyerahkan bungkusan.
Begitu melihat Abu Nawas dan bungkusan yang di bawanya tidak basah sedikit pun,
Baginda Raja dan Perdana Menteri terheran-heran. Mereka sangat heran karena dalam keadaan
hujan angin begini, pakaian yang di kenakan dan bungkusan yang di bawanya tidak basah.
“Baik, Abu Nawas! Bungkusan kami terima. Kamu sudah melaksanakan tugas dengan baik.
Akan tetapi, saya ingin tanya, bagaimana kamu dapat bebas dari air hujan, padahal, hari ini
hujan anginterus menerus? “tanya Perdana Menteri.
”Oh, bagi hamba, itu mudah, Tuan! Waktu hujan turun,hamba lepas semua pakaian,
lalu hamba lipat bersama bungkusan itu. Kemudian, hamba duduki sehingga tidak terkena air
hujan. Jika hujan reda, pakaian hamba pakai kembali. Demikian hamba lakukan berulang - ulang
hingga sampailah hamba di sini, “jelas Abu Nawas.
264
Ayo, jawablah pertanyaan berdasarkan kutipan cerita diatas !
1. Apakah gagasan utama paragraf pertama?
2. Tulislah gagasan utama paragraf kedua, ketiga, dan keempat!
3. Pada paragraf empat, apakah yang menandai latar waktu?
4. Pada paragraf keempat, bagaimanakah cara Abu Nawas hingga berhasil
menjalankan hukumannya?
5. Apakah komentar atau tanggapanmu tentang Abu Nawas?
Jawab
265
NAMA :
KELAS :
Soal Evaluasi
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang
benar!
1. Pokok-pokok cerita “ Abu Nawas Tidak Bisa Kehujanan” adalah...
a. Abu nawas yang diberi hukuman
b. Abu nawas yang punya banyak akal
c. Abu nawas yang telambat
d. Abu nawas sedang melintasi hujan badai
2. Pernyataan berikut yang sesuai dengan paragraf kedua adalah...
a. Hamba terlambat karena ketika hendak berangkat, datanglah tamu hamba dari
negeri antah berantah. Hamba harus menghormati tamu dulu,tuan.” Jawab abu
nawas.
b. Hamba terlambat karena ketika hendak berangkat, datanglah tamu hamba dari
negeri mesir. Hamba berbincang-bincang dengan tamu dulu,tuan.” Jawab abu
nawas.
c. Hamba terlambat karena ketika hendak berangkat, datanglah tamu hamba dari
negeri mesir. Hamba harus menghormati tamu dulu,tuan.” Jawab abu nawas.
d. Hamba terlambat karena ketika hendak berangkat, cuaca diluar rumah sedang
hujan . Hamba harus menunggu reda dulu ,tuan.” Jawab abu nawas.
3. Pada paragraf berapa abu nawas diberi hukuman oleh raja ....
a. Lima c. Dua
b. Empat d. Tiga
4. Hukuman apa yang dijatuhkan oleh Perdana Mentri untuk Abu Nawas...
a. Mengantarkan buku dan alat tulis kepada Baginda
b. Mengatrakan buku dan alat tulis kepada Patih
c. Mengantarkan keledai kepada baginda
d. Mengatarkan keledai kepada perdana mentri
5. Syarat apa yang diajukan Perdana Mentri untuk Abu Nawas..
266
a. Abu nawas dan alat tulisnya harus dalam keadaan kering sampai ia menjumpai
Perdana Mentri.
b. Abu nawas dan alat tulisnya harus dalam keadaan kering sampai ia menjumpai
Baginda.
c. Abu Nawas , keledai dan alat tulisnya harus dalama keadaan kering sampai ia
menjumpai baginda
d. Abu Nawas , keledai dan alat tulisnya harus dalama keadaan kering sampai ia
menjumpai Perdana Mentri
6. Pertanyaan berikut yang sesuai dengan pokok-pokok cerita diatas adalah..
a. Apa yang Abu Nawas Perintahkan Kepada Perdana Mentri ?
b. Bagaimana cara Abu Nawas menaiki keledai nya yang tu dan sakit-sakitan ?
c. Apa yang dilakukan abu nawas di atas Bukit Peristirahatan Baginda?
d. Bagaimana cara Abu Nawas terbebas dari hujan sedangkan hujan pada saat itu
sangat angin?
7. Menurut jawaban no. 6 pada paragraf berapakah pokok pikiran tersebut ?
a. Paragraf ke tiga c. Paragraf ke lima
b. Paragraf ke empat d. Paragraf ke enam
8. Apa yang dilakukan Baginda Ketika melihat Abu Nawas tidak kehujanan?
a. Terkaget-kaget
b. Terheran-heran
c. Tersenyum
d. Marah
267
9. Sewaktu hujan turun apa yang Abu Nawas lakukan terhadap bungkusan yang dibawa nya....
a. Melepas semua pakaiannya dan kemudian melipatnya bersama bungkusan tersebut
b. Menaruh bungkusan diatas kepala Abu Nawas
c. Mengikat Bungkusan pada keledai Abu Nawas
d. Mengenakan baju dan membungkus bungkusannya.
10. Simpulan yang tepat untuk cerita diatas adalah....
a. Jangan pergi keluar istana ketika hujan
b. Jangan menggunakan keledai yang kurus dan sakit-sakitan
c. Jangan terlamat ketika menuju istana
d. Banyak cara yang dilakukan pada saat terdesak NILAI :
KUNCI JAWABAN
268
269
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus 1 pertemuan 2
A. Standar Kompetensi
Membaca
7. Memahami teks dengan memebaca sekilas, membaca memindai dan membaca
cerita anak
B. Kompetensi Dasar
7.3 menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat
C. Indikator
1. Membaca cerita
2. Menjawab pertanyaan
3. Menuliskan isi kesimpulan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca wacana yang sudah diberikan oleh guru siswa dapat
menentukan ide pokok wacana tersebut dengan tepat. (C2)
2. Setelah membaca wacana yang sudah diberikan oleh guru siswa dapat
menentukan jawaban pertanyaan dengan baik dan benar. (C2)
3. Setelah membaca wacana yang sudah diberikan oleh guru siswa dapat
menjelaskan hasil dari kerja kelompok dengan baik dan benar. (C3)
4. Setelah membaca wacana yang sudah diberikan oleh guru siswa dapat
menunjukkan tanggapan terhadap tugas yang sudah diberikan dengan tepat.
(C3)
270
5. Setelah membaca wacana yang sudah diberikan oleh guru siswa dapat
menyimpulkan hasil kerja kelompok dengan baik dan benar. (C4)
F. Materi Pembelajaran
3. Membaca Pemahaman
Dalam membaca pemahaman ada beberapa hal yang dapat membantu dalam
memahami sebuah cerita, yaitu :
a. Membaca cerita anak berulang-ulang dengan seksama.
b. Mengambil inti atau pokok-pokok masalah cerita tersebut.
c. Merangkai pokok-pokok masalah yang ditemukan dalam cerita
d. menyusun kalimat tersebut secara runtun.
e. Kemudian menjawab pertanyaan secara bersama-sama sesuai dengan
wacana yang di berikan.
4. Cerita Anak
Menaklukkan Gajah Sirkus
271
melakukan berbagai macam atraksi, sang pelatih melontarkan tantangan pada para
penonton. ”Gajah kami tidak hanya pintar melakukan atraksi. Tapi dia juga tidak akan
taat pada orang lain kecuali diriku,” sumbar pelatih pada para penonton. “Mau tahu
buktinya? Silakan coba! Barang siapa bisa membuat gajah mengangguk-anggukkan
kepala, dia akan kuberi hadiah seratus ribu dinar.” Para penonton banyak yang penasaran
dengan tantangan si pelatih.
Mereka antri untuk mendapat giliran. Satu per satu mereka bertanya pada sang
gajah. Tapi apa pun pertanyaan yang diajukan, jawaban sang gajah adalah gelengan
kepala. Sang pelatih merasa amat bangga dan semakin besar kepala. “Ayo siapa lagi yang
mau bertanya?” ujar sang pelatih membuka lagi tantangannya. “Aku yang akan
bertanya!” tiba-tiba Abunawas menyeruak di antara kerumunan para penonton. ”Silakan!
Silakan Tuan Abunawas. Kalau Tuan berhasil membuat gajahku menganggukkan kepala,
akan kami hadiahi uang tunai seratus ribu dinar. Tunai!” kata sang pelatih berkesan
meremehkan kemampuan Abunawas.
”Hai gajah!” Abunawas mulai melontarkan muslihatnya. “Apakah kau mau kuberi
hadiah?” Gajah itu menggelengkan kepalanya. Para penonton pun bersorak memuji
kecerdikan sang gajah. ”Atau kalau kamu tidak mau hadiah, aku punya usul lain.
Bagaimana kalau kamu kubebaskan dari belenggu sirkus keparat ini?” Sang gajah
kembali menggeleng. Dia sama sekali tak bergeming. Iming-iming Abunawas tak mampu
membuat sang gajah tergoda.”Jangan hanya geleng-geleng kepala. Jawablah!” bentak
Abunawas pura-pura gusar. “Kalau kamu tetap geleng-geleng kepala, kau akan kuadukan
pada tuanmu, lho! Apakah kamu tidak takut kepada tuanmu?” Sang gajah hendak
menggeleng tapi spontan diurungkannya. Dia mulai ragu. Bayangan rotan berduri
menyelimuti benaknya. Kebimbangan sang gajah benar-benar dimanfaatkan oleh
Abunawas. ”Ayo jawab! Apakah kamu tidak takut dengan tuanmu, hah?! Kau takut, kan?
Kau takut dicambuk dengan rotan berduri, kan?” cecar Abunawas menjatuhkan mental
sang gajah. Sang gajah ketakutan. Dia akhirnya menganggukkan kepala saking takutnya.
Seketika penonton terperangah. Mereka bersorak sorai. Tepukan meriah
diberikan pada Abunawas. Sebaliknya, Pemilik sirkus menjadi gusar. Dia menatap tajam
sang gajah. Dia seakan mendamprat binatang peliharaannya itu. “Belum. Aku belum
kalah,” kata sang pemilik sirkus pada Abunawas. “Aku mau mengajakmu bertaruh sekali
272
lagi. Kalau kau bisa membuat gajahku menggelengkan kepala, akan kubayar engkau
seratus ribu dinar lagi. Tapi kalau kau gagal, berarti impas. Bagaimana, setuju?!”
Abunawas menerima tantangan itu. Dia mencari akal untuk membuat gajah itu
menggelengkan kepala. Disaat dia garuk-garuk kepala memikirkan muslihat, Abunawas
menemukan sebutir nasi di kepalanya. “Rupanya aku sarapan terlalu lahap tadi pagi.
Sampai sebutir nasi menempel di rambut aku tidak tahu,” gumam Abunawas dalam hati.
”Hai gajah, kau sayang pada tuanmu, kan? Bagaimana kalau tuanmu kutempeleng sampai
babak belur? Boleh, kan?” Abunawas mulai bertanya. Gajah itu menganggukkan kepala.
Dia berjanji tak mau terjebak lagi dengan muslihat Abunawas. ”Rupanya kau benar-benar
tega pada tuanmu. Tapi apakah kamu masih tega kalau tuanmu kupermalukan di depan
umum? Dia akan kulucuti pakaiannya hingga tinggal celana kolor saja. Apakah kau
masih tega?” Gajah itu menganggukkan kepala. Dia tidak mau dibodohi Abunawas untuk
kedua kalinya.
”Kau benar-benar tidak tahu membalas budi!” Abunawas pura-pura marah. “Kau
telah membalas kebaikan tuanmu dengan air tuba. Binatang sepertimu tidak pantas
dipelihara. Kau harus diberi pelajaran agar tahu berterima kasih.” Sambil berkata begitu,
Abunawas memasukkan sebutir nasi ke telinga sang gajah. Seketika saja, sang gajah
geleng-geleng kepala karena kegelian. Penonton sontak terperangah. Pemilik sirkus juga
tidak kalah kagetnya. Untuk kedua kalinya binatang kesayangannya dibodohi Abunawas.
Itu artinya, uang dua ratus ribu dinar harus rela jatuh ke tangan Abunawas.
G. Strategi Pembelajaran
4. Model Pembelajaran : Kooperatif
5. Tipe :Cooperative Integrated Reading And
Composition (CIRC) dan Numbered Heads Together (NHT)
6. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi Kelompok, Tanya Jawab,
Penugasan.
273
H. Langkah – Langkah Kegiatan
Alat/Media Alokasi
Tahap Uraian Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Mengkondisikan siswa siap belajar ±5
Awal 2. Apersepsi menit
3. Pemberian motivasi
4. Penyampaian tujuan pembelajaran
5. Menyampaikan rencana kegiatan-kegiatan
yang akan dilaksanakan selama pembelajaran
berlangsung
Kegiatan 14. Mengarahkan dan menjelaskan materi Wacana ± 50
Inti pelajaran yang akan diberikan mengenai “Cerira menit
membaca pemahaman. Anak”
15. Membentuk kelompok yang anggotanya 4
orang secara heterogen. (CIRC)
16. Guru membagikan nomor kepala kepada
setiap anggota kelompok.(NHT)
17. Guru memberikan wacana/cerita sesuai
274
dengan topik pembelajaran.(CIRC)
2. Sumber Belajar :
- Buku Bahasa Indonesia Untuk Kelas V SD/MI oleh Umri nur’aini dan
- Buku Bahasa Indonesia Untuk Kelas V SD/MI oleh Edi Warsidi. Buku Sekolah
- LCD
275
J. Penilaian
Penilaian (terlampir)
Mengetahui,
Kepala SDN Kuin Utara 4
Rahmadi, M.Pd
NIP. 19700602 199903 1 004
Nama :
6.
7.
8.
9.
10.
276
Bacalah wacana/ cerita anak di bawah ini bersama kelompokmu! Kemudian,
jawablah pertanyaan di bawah ini!
277
”Hai gajah!” Abunawas mulai melontarkan muslihatnya. “Apakah kau mau kuberi
hadiah?” Gajah itu menggelengkan kepalanya. Para penonton pun bersorak memuji
kecerdikan sang gajah. ”Atau kalau kamu tidak mau hadiah, aku punya usul lain.
Bagaimana kalau kamu kubebaskan dari belenggu sirkus keparat ini?” Sang gajah
kembali menggeleng. Dia sama sekali tak bergeming. Iming-iming Abunawas tak mampu
membuat sang gajah tergoda.”Jangan hanya geleng-geleng kepala. Jawablah!” bentak
Abunawas pura-pura gusar. “Kalau kamu tetap geleng-geleng kepala, kau akan kuadukan
pada tuanmu, lho! Apakah kamu tidak takut kepada tuanmu?” Sang gajah hendak
menggeleng tapi spontan diurungkannya. Dia mulai ragu. Bayangan rotan berduri
menyelimuti benaknya. Kebimbangan sang gajah benar-benar dimanfaatkan oleh
Abunawas. ”Ayo jawab! Apakah kamu tidak takut dengan tuanmu, hah?! Kau takut, kan?
Kau takut dicambuk dengan rotan berduri, kan?” cecar Abunawas menjatuhkan mental
sang gajah. Sang gajah ketakutan. Dia akhirnya menganggukkan kepala saking takutnya.
Seketika penonton terperangah. Mereka bersorak sorai. Tepukan meriah
diberikan pada Abunawas. Sebaliknya, Pemilik sirkus menjadi gusar. Dia menatap tajam
sang gajah. Dia seakan mendamprat binatang peliharaannya itu. “Belum. Aku belum
kalah,” kata sang pemilik sirkus pada Abunawas. “Aku mau mengajakmu bertaruh sekali
lagi. Kalau kau bisa membuat gajahku menggelengkan kepala, akan kubayar engkau
seratus ribu dinar lagi. Tapi kalau kau gagal, berarti impas. Bagaimana, setuju?!”
Abunawas menerima tantangan itu. Dia mencari akal untuk membuat gajah itu
menggelengkan kepala. Disaat dia garuk-garuk kepala memikirkan muslihat, Abunawas
menemukan sebutir nasi di kepalanya. “Rupanya aku sarapan terlalu lahap tadi pagi.
Sampai sebutir nasi menempel di rambut aku tidak tahu,” gumam Abunawas dalam hati.
”Hai gajah, kau sayang pada tuanmu, kan? Bagaimana kalau tuanmu kutempeleng sampai
babak belur? Boleh, kan?” Abunawas mulai bertanya. Gajah itu menganggukkan kepala.
Dia berjanji tak mau terjebak lagi dengan muslihat Abunawas. ”Rupanya kau benar-benar
tega pada tuanmu. Tapi apakah kamu masih tega kalau tuanmu kupermalukan di depan
umum? Dia akan kulucuti pakaiannya hingga tinggal celana kolor saja. Apakah kau
masih tega?” Gajah itu menganggukkan kepala. Dia tidak mau dibodohi Abunawas untuk
kedua kalinya.
278
”Kau benar-benar tidak tahu membalas budi!” Abunawas pura-pura marah. “Kau
telah membalas kebaikan tuanmu dengan air tuba. Binatang sepertimu tidak pantas
dipelihara. Kau harus diberi pelajaran agar tahu berterima kasih.” Sambil berkata begitu,
Abunawas memasukkan sebutir nasi ke telinga sang gajah. Seketika saja, sang gajah
geleng-geleng kepala karena kegelian. Penonton sontak terperangah. Pemilik sirkus juga
tidak kalah kagetnya. Untuk kedua kalinya binatang kesayangannya dibodohi Abunawas.
Itu artinya, uang dua ratus ribu dinar harus rela jatuh ke tangan Abunawas.
279
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus 2 pertemuan 1
A. Standar Kompetensi
Membaca
7. Memahami teks dengan memebaca sekilas, membaca memindai dan membaca
cerita anak
B. Kompetensi Dasar
7.3 menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat
C. Indikator
1. Membaca cerita
2. Menjawab pertanyaan
3. Menuliskan isi kesimpulan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca wacana yang sudah diberikan oleh guru siswa dapat
menentukan ide pokok wacana tersebut dengan tepat. (C2)
2. Setelah membaca wacana yang sudah diberikan oleh guru siswa dapat
menentukan jawaban pertanyaan dengan baik dan benar. (C2)
3. Setelah membaca wacana yang sudah diberikan oleh guru siswa dapat
menjelaskan hasil dari kerja kelompok dengan baik dan benar. (C3)
4. Setelah membaca wacana yang sudah diberikan oleh guru siswa dapat
menunjukkan tanggapan terhadap tugas yang sudah diberikan dengan tepat.
(C3)
280
5. Setelah membaca wacana yang sudah diberikan oleh guru siswa dapat
menyimpulkan hasil kerja kelompok dengan baik dan benar. (C4)
F. Materi Pembelajaran
1. Membaca Pemahaman
Dalam membaca pemahaman ada beberapa hal yang dapat membantu dalam
memahami sebuah cerita, yaitu :
a. Membaca cerita anak berulang-ulang dengan seksama.
b. Mengambil inti atau pokok-pokok masalah cerita tersebut.
c. Merangkai pokok-pokok masalah yang ditemukan dalam cerita
d. menyusun kalimat tersebut secara runtun.
e. Kemudian menjawab pertanyaan secara bersama-sama sesuai dengan
wacana yang di berikan.
2. Cerita Anak
Putri Gisela
Dalam sebuah hutan yang gelap dan penuh dengan pohon besar, tinggal seorang
wanita tua yang bernama Gisela. Ia hidup seorang diri. Tidak ada seorangpun yang mau
menemaninya karena wajahnya buruk. Penduduk disekitar itu menyebutnya “Penyihir
Tua”. Anak-anak dilarang bermain di dekat rumahnya.
Gisela hanya berteman dengan burung-burung yang terbang dan bertengger di
atap rumahnya. Sambil bernyanyi-nyanyi, Gisela bermain dengan burung-burung itu. Ia
merasa bahagia mempunyai teman meskipun hanya burung. Kepada burung-burung
itulah Gisela mencurahkan segala perasaannya.
Sebenarnya, Gisela adalah seorang putri raja di negeri Anta. Ia disihir oleh
penasehat kerajaan. Oleh karena itu, ia berubah menjadi wanita tua. Ia difitnah dan
dianggap sebagai penjelmaan iblis jahat. Gisela diusir dari istana.
281
Suatu malam, ketika Gisela sedang menyalakan obor untuk menerangi rumahnya,
ada seorang berkuda menghampiri gubuknya. Ternyata, orang itu adalah pemuda yang
cakap. Pemuda itu berkata,”Permisi, Nenek yang baik. Saya tersesat dan kemalaman.
Bolehkah saya menumpang tidur di rumah Nenek?” Gisela menjawab,”Oh,tentu saja.
Silakan masuk. Apakah kamu sudah makan? Kalau belum, aku akan menyiapkan
makanan untukmu.” Gisela senang karena ada yang mau berbicara padanya. Sebenarnya,
ia sedikit kecewa karena dianggap sudah tua.
Sambil menyiapkan makanan, Gisela bertanya pada pemuda itu, “Siapakah kamu?
Mau kemanakah kamu? Pemuda itu menjawab,”Aku Pangeran Jonathan. Aku mau ke
negeri Anta. Di sana ada sayembara. Raja sedang mencari putrinya yang hilang. Katanya,
putrinya disihir oleh penasihat kerajaan. Raja kemudian mengetahui bahwa putrinya
disihir oleh penasihat kerajaan. Penasihat kerajaan dihukum. Sekarang, raja sedang
mencari putrinya.”
Gisela terkejut bercampur senang dan sedih. Senang, karena ayahnya mencarinya.
Sedih karena ia tidak tahu caranya untuk menjadi muda kembali. Tanpa disadarinya, ia
bergumam,”Apakah benar warga negeri Anta menginginkan aku kembali?” Pangeran
Jonathan mendengar ucapan Gisela dan bertanya,”Nek, siapakah Nenek ini? Mengapa
Nenek tinggal seorang diri di hutan ini?” Dengan sedih Gisela menjawab, “Sebenarnya,
aku ini Gisela, putri raja Anta. Aku disihir menjadi tua. Aku ingin kembali, tetapi pasti
tidak ada seorangpun yang akan menyukaiku. Wajahku buruk dan tua.”
Pangeran Jonathan berkata,”Jangan khawatir, Gisela. Aku akan membantumu
supaya kamu bisa berubah. Aku yakin, kamu pasti seorang putri yang cantik, yang sangat
cantik...!” Setelah ia mengucapkan kata yang terakhir itu, tiba-tiba...keluar asap dari
tubuh Gisela...dan Gisela berubah kembali menjadi Putri Gisela yang cantik. Rupanya,
Gisela dapat berubah jika ada seorang pangeran yang menyebutnya cantik. Gisela senang
sekali. Bersama Pangeran Jonathan, Gisela kembali ke negeri Anta. Raja Anta senang
sekali melihat putrinya kembali. Akhirnya, Gisela menikah dengan Pangeran Jonathan
dan hidup bahagia.
G. Strategi Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Kooperatif
282
2. Tipe :Cooperative Integrated Reading And
Composition (CIRC) dan Numbered Heads Together (NHT)
3. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi Kelompok, Tanya Jawab,
Penugasan
283
10. Siswa bekerja sama saling membacakan dan
menemukan ide pokok dan memberi tanggapan
terhadap wacana/cerita dan ditulis pada lembar
kertas.(CIRC) Lembar
11. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar Kerja
dan memastikan tiap anggota kelompok dapat Kelompok
mengerjakannya/ mengetahui (LKK)
jawabannya(NHT)
12. Guru memanggil salah satu nomor siswa dan
siswa yang nomornya dipanggil melaporkan
hasil kerjasama diskusi kelompoknya.(NHT)
13. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian
guru menunjuk nomor yang lain, dst
Kegiatan 21. Menyimpulkan pelajaran Soal evaluasi ± 15
Akhir 22. Membagikan soal evaluasi menit
23. Mengajak siswa untuk merefleksikan tentang
kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan
2. Sumber Belajar :
- Buku Bahasa Indonesia Untuk Kelas V SD/MI oleh Umri nur’aini dan
- Buku Bahasa Indonesia Untuk Kelas V SD/MI oleh Edi Warsidi. Buku Sekolah
284
- LCD
J. Penilaian
Penilaian (terlampir)
Mengetahui,
Kepala SDN Kuin Utara 4
Rahmadi, M.Pd
NIP. 19700602 199903 1 004
285
Lembar Kerja Kelompok ( LKK III )
Nama :
1.
2.
3.
4.
5.
Bacalah wacana/ cerita anak di bawah ini bersama kelompokmu! Kemudian,
jawablah pertanyaan di bawah ini!
Putri Gisela
Dalam sebuah hutan yang gelap dan penuh dengan pohon besar, tinggal seorang
wanita tua yang bernama Gisela. Ia hidup seorang diri. Tidak ada seorangpun yang mau
menemaninya karena wajahnya buruk. Penduduk disekitar itu menyebutnya “Penyihir
Tua”. Anak-anak dilarang bermain di dekat rumahnya.
Gisela hanya berteman dengan burung-burung yang terbang dan bertengger di
atap rumahnya. Sambil bernyanyi-nyanyi, Gisela bermain dengan burung-burung itu. Ia
merasa bahagia mempunyai teman meskipun hanya burung. Kepada burung-burung
itulah Gisela mencurahkan segala perasaannya.
Sebenarnya, Gisela adalah seorang putri raja di negeri Anta. Ia disihir oleh
penasehat kerajaan. Oleh karena itu, ia berubah menjadi wanita tua. Ia difitnah dan
dianggap sebagai penjelmaan iblis jahat. Gisela diusir dari istana.
Suatu malam, ketika Gisela sedang menyalakan obor untuk menerangi rumahnya,
ada seorang berkuda menghampiri gubuknya. Ternyata, orang itu adalah pemuda yang
cakap. Pemuda itu berkata,”Permisi, Nenek yang baik. Saya tersesat dan kemalaman.
Bolehkah saya menumpang tidur di rumah Nenek?” Gisela menjawab,”Oh,tentu saja.
Silakan masuk. Apakah kamu sudah makan? Kalau belum, aku akan menyiapkan
makanan untukmu.” Gisela senang karena ada yang mau berbicara padanya. Sebenarnya,
ia sedikit kecewa karena dianggap sudah tua.
286
Sambil menyiapkan makanan, Gisela bertanya pada pemuda itu, “Siapakah kamu?
Mau kemanakah kamu? Pemuda itu menjawab,”Aku Pangeran Jonathan. Aku mau ke
negeri Anta. Di sana ada sayembara. Raja sedang mencari putrinya yang hilang. Katanya,
putrinya disihir oleh penasihat kerajaan. Raja kemudian mengetahui bahwa putrinya
disihir oleh penasihat kerajaan. Penasihat kerajaan dihukum. Sekarang, raja sedang
mencari putrinya.”
Gisela terkejut bercampur senang dan sedih. Senang, karena ayahnya mencarinya.
Sedih karena ia tidak tahu caranya untuk menjadi muda kembali. Tanpa disadarinya, ia
bergumam,”Apakah benar warga negeri Anta menginginkan aku kembali?” Pangeran
Jonathan mendengar ucapan Gisela dan bertanya,”Nek, siapakah Nenek ini? Mengapa
Nenek tinggal seorang diri di hutan ini?” Dengan sedih Gisela menjawab, “Sebenarnya,
aku ini Gisela, putri raja Anta. Aku disihir menjadi tua. Aku ingin kembali, tetapi pasti
tidak ada seorangpun yang akan menyukaiku. Wajahku buruk dan tua.”
Pangeran Jonathan berkata,”Jangan khawatir, Gisela. Aku akan membantumu
supaya kamu bisa berubah. Aku yakin, kamu pasti seorang putri yang cantik, yang sangat
cantik...!” Setelah ia mengucapkan kata yang terakhir itu, tiba-tiba...keluar asap dari
tubuh Gisela...dan Gisela berubah kembali menjadi Putri Gisela yang cantik. Rupanya,
Gisela dapat berubah jika ada seorang pangeran yang menyebutnya cantik. Gisela senang
sekali. Bersama Pangeran Jonathan, Gisela kembali ke negeri Anta. Raja Anta senang
sekali melihat putrinya kembali. Akhirnya, Gisela menikah dengan Pangeran Jonathan
dan hidup bahagia.
287
NAMA :
KELAS :
Soal Evaluasi
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang benar!
1. Pada paragraf pertama,
2. dimanakah latar cerita tersebut terjadi...
a. Hutan
b. Kerajaan
c. Pasar
d. Gubuk tua
7. Apa yang dilakukan sang pangeran ditengah hutan pada saat itu..
a. Hanya mampir sebentar
b. Tersesat dan hari sudah malam
c. Tersesat dan meminta makan
d. Menanyakan alamat kerajaan kepada sang nenek
288
8. Dimanakah sang pangeran bertemu dengan putri gisela pertama kali...
a. Digubuk ditengah hutan
b. Digubuk ditengah persawahan
c. Di kerajaan
d. Di pinggir kerajaan
10. “Sebenarnya, aku ini Gisela, putri raja Anta. Aku disihir menjadi tua. Kalimat
tersebut terdapat pada paragraf...
a. ketiga
NILAI :
b. ke empat
c. ke lima
d. keenam e
289
KUNCI JAWABAN
1. A. Hutan
2. C. Seorang putri raja dari negeri Anta
3. B. Penasihat kerajaan
4. D. Jahat
5. D. Penasihat kerajaan dihukum. Sekarang, raja sedang mencari putrinya.
6. B. Tersesat dan hari sudah malam
7. A. Digubuk ditengah hutan
8. C. Melakukan sayembara
9. D. ke enam
10. A. Putri gisela adalah seorang putri yang disihir menjadi nenek tua yang kemudian
berubah menjadi cantik kembali berkat pertolongan sang pangeran
290
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus 2 pertemuan 2
A. Standar Kompetensi
Membaca
7. Memahami teks dengan memebaca sekilas, membaca memindai dan membaca
cerita anak
B. Kompetensi Dasar
7.3 menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat
C. Indikator
1. Membaca cerita
2. Menjawab pertanyaan
3. Menuliskan isi kesimpulan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca wacana yang sudah diberikan oleh guru siswa dapat
menentukan ide pokok wacana tersebut dengan tepat. (C2)
2. Setelah membaca wacana yang sudah diberikan oleh guru siswa dapat
menentukan jawaban pertanyaan dengan baik dan benar. (C2)
3. Setelah membaca wacana yang sudah diberikan oleh guru siswa dapat
menjelaskan hasil dari kerja kelompok dengan baik dan benar. (C3)
4. Setelah membaca wacana yang sudah diberikan oleh guru siswa dapat
menunjukkan tanggapan terhadap tugas yang sudah diberikan dengan tepat. (C3)
5. Setelah membaca wacana yang sudah diberikan oleh guru siswa dapat
menyimpulkan hasil kerja kelompok dengan baik dan benar. (C4)
291
F. Materi Pembelajaran
5. Membaca Pemahaman
Dalam membaca pemahaman ada beberapa hal yang dapat membantu dalam
memahami sebuah cerita, yaitu :
f. Membaca cerita anak berulang-ulang dengan seksama.
g. Mengambil inti atau pokok-pokok masalah cerita tersebut.
h. Merangkai pokok-pokok masalah yang ditemukan dalam cerita
i. menyusun kalimat tersebut secara runtun.
j. Kemudian menjawab pertanyaan secara bersama-sama sesuai dengan wacana
yang di berikan.
6. Cerita Anak
Pedagang yang Tidak Jujur
Tersebutlah kisah seorang bernama Buyung. Sudah kurang lebih dua tahun, dia
mencari nafkah dengan berdagang. Lumayan sekadar untuk menutup kebutuhan sehari-hari.
Namun, tidak setiap hari dagangan Buyung itu laku. Segala sesuatu itu membutuhkan
kesabaran. Pagi ini, Buyung ke rumah seorang saudagar kaya di kampungnya. Di sana, dia
mengambil beberapa potong kain untuk dijual. Dengan teliti, dia memilih kain yang
menurutnya bagus dan mudah laku ”Tuan, saya berangkat,” kata Buyung kepada saudagar
kaya itu.
Buyung mulai berjalan menjajakan kain. Semua kampung dia lewati. Namun, belum
satu pun kain terjual. Karena lelah dan lapar, dia beristirahat di bawah sebuah pohon. Ketika
beristirahat, dia membuka satu per satu lipatan kain dagangannya. Kemudian, dia melipat
kembali kain-kain itu sambil Menyembunyikan sebagian kain di tempat lain. Dalam keadaan
lelah, dia kembali ke rumah saudagar itu.“Mengapa sudah kembali dari berdagang? Apakah
daganganmu habis terjual?” tanya saudagar.
“Dagangan saya memang laku sebagian,” jawab Buyung pelan. ”Bagus kalau begitu,
tetapi kenapa cepat pulang?” tanya saudagar lagi. ”Beberapa kain dirampok orang jahat,”
jawab Buyung sambil menyerahkan sisa kain. ”Kasihan sekali kamu, Buyung!” ujar
saudagar sambil meneliti kain-kainnya. Buyung pulang dengan hati girang. Dalam hatinya
dia berkata, betapa mudahnya saudagar kaya itu dibohongi.
Setibanya di rumah, Buyung menyimpan sisa kain itu di tempat yang aman. Kepada
istrinya, dia mengaku telah dirampok. Suatu hari, istri si Buyung menemukan kain-kain lain
292
yang disembunyikan oleh Buyung. Ia merasa penasaran dengan kain-kain itu. Setelah sekian
lama menyimpan kain-kain milik saudagar itu, Buyung tetap merasa gelisah. Takut suatu
ketika ketahuan oleh saudagar. Ia pun tidak tahu jika istrinya sudah tahu soal kain-kain itu.
Pada suatu hari, saudagar itu mengundang penduduk kampung untuk merayakan
pesta. Buyung pun diundang. Dalam pesta itu, saudagar mendekati Buyung sambil berkata
sopan, ”Aku tahu orang yang telah merampok kain itu.” Sikap sopan saudagar itu justru
membuat Buyung gugup. ”Itu wanita yang mengaku telah menemukan kain yang dirampok,”
lanjut saudagar sambil menunjuk seorang wanita, yang tiada lain istri Buyung. ”Bukankah
wanita itu istrimu, Buyung? Jadi, siapa yang menyimpan kain-kain itu di dalam rumahmu?”
tanya saudagar lagi. Buyung benar-benar tidak berkutik. Kebohongannya terbongkar begitu
mudah.
Sebenarnya saudagar itu telah tahu sejak awal sebab kain-kain yang dijualkan oleh
Buyung tidak terdapat tanda-tanda bekas perampokan. Wajah Buyung memerah. Semua
penduduk kampung menatap ke arahnya.”Kali ini, aku memaafkanmu. Jika mengulang lagi
perbuatan tercela itu, kamu tahu sendiri akibatnya,” kata saudagar. Buyung berlalu dari
kerumunan sambil menyesali perbuatan tidak jujurnya.
G. Strategi Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Kooperatif
2. Tipe :Cooperative Integrated Reading And
Composition (CIRC) dan Numbered Heads Together (NHT) Metode
Pembelajaran : Ceramah, Diskusi Kelompok, Tanya Jawab,
Penugasan
293
H. Langkah – Langkah Kegiatan
Alat/Media Alokasi
Tahap Uraian Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Mengkondisikan siswa siap belajar ±5
Awal 2. Apersepsi menit
3. Pemberian motivasi
4. Penyampaian tujuan pembelajaran
5. Menyampaikan rencana kegiatan-kegiatan
yang akan dilaksanakan selama pembelajaran
berlangsung
Kegiatan 6. Mengarahkan dan menjelaskan materi Wacana ± 50
Inti pelajaran yang akan diberikan mengenai “Cerira menit
membaca pemahaman. Anak”
7. Membentuk kelompok yang anggotanya 4
orang secara heterogen. (CIRC)
8. Guru membagikan nomor kepala kepada setiap
anggota kelompok.(NHT)
9. Guru memberikan wacana/cerita sesuai dengan
topik pembelajaran.(CIRC)
294
I. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
2. Sumber Belajar :
- Buku Bahasa Indonesia Untuk Kelas V SD/MI oleh Umri nur’aini dan Indriyani.
- Buku Bahasa Indonesia Untuk Kelas V SD/MI oleh Edi Warsidi. Buku Sekolah
- LCD
J. Penilaian
Penilaian (terlampir)
Mengetahui,
Kepala SDN Kuin Utara 4
Rahmadi, M.Pd
NIP. 19700602 199903 1 004
295
Lembar Kerja Kelompok ( LKK IV )
Nama :
11.
12.
13.
14.
15.
Tersebutlah kisah seorang bernama Buyung. Sudah kurang lebih dua tahun,
dia mencari nafkah dengan berdagang. Lumayan sekadar untuk menutup kebutuhan
sehari-hari. Namun, tidak setiap hari dagangan Buyung itu laku. Segala sesuatu itu
membutuhkan kesabaran. Pagi ini, Buyung ke rumah seorang saudagar kaya di
kampungnya. Di sana, dia mengambil beberapa potong kain untuk dijual. Dengan
teliti, dia memilih kain yang menurutnya bagus dan mudah laku ”Tuan, saya
berangkat,” kata Buyung kepada saudagar kaya itu.
Buyung mulai berjalan menjajakan kain. Semua kampung dia lewati. Namun,
belum satu pun kain terjual. Karena lelah dan lapar, dia beristirahat di bawah sebuah
pohon. Ketika beristirahat, dia membuka satu per satu lipatan kain dagangannya.
Kemudian, dia melipat kembali kain-kain itu sambil menyembunyikan sebagian kain
di tempat lain. Dalam keadaan lelah, dia kembali ke rumah saudagar itu.“Mengapa
sudah kembali dari berdagang? Apakah daganganmu habis terjual?” tanya saudagar.
“Dagangan saya memang laku sebagian,” jawab Buyung pelan. ”Bagus kalau
begitu, tetapi kenapa cepat pulang?” tanya saudagar lagi. ”Beberapa kain dirampok
orang jahat,” jawab Buyung sambil menyerahkan sisa kain. ”Kasihan sekali kamu,
Buyung!” ujar saudagar sambil meneliti kain-kainnya. Buyung pulang dengan hati
girang. Dalam hatinya dia berkata, betapa mudahnya saudagar kaya itu dibohongi.
Setibanya di rumah, Buyung menyimpan sisa kain itu di tempat yang aman.
Kepada istrinya, dia mengaku telah dirampok. Suatu hari, istri si Buyung menemukan
kain-kain lain yang disembunyikan oleh Buyung. Ia merasa penasaran dengan kain-
kain itu. Setelah sekian lama menyimpan kain-kain milik saudagar itu, Buyung tetap
merasa gelisah. Takut suatu ketika ketahuan oleh saudagar. Ia pun tidak tahu jika
istrinya sudah tahu soal kain-kain itu.
296
Pada suatu hari, saudagar itu mengundang penduduk kampung untuk
merayakan pesta. Buyung pun diundang. Dalam pesta itu, saudagar mendekati
Buyung sambil berkata sopan, ”Aku tahu orang yang telah merampok kain itu.” Sikap
sopan saudagar itu justru membuat Buyung gugup. ”Itu wanita yang mengaku telah
menemukan kain yang dirampok,” lanjut saudagar sambil menunjuk seorang wanita,
yang tiada lain istri Buyung. ”Bukankah wanita itu istrimu, Buyung? Jadi, siapa yang
menyimpan kain-kain itu di dalam rumahmu?” tanya saudagar lagi. Buyung benar-
benar tidak berkutik. Kebohongannya terbongkar begitu mudah.
Sebenarnya saudagar itu telah tahu sejak awal sebab kain-kain yang dijualkan
oleh Buyung tidak terdapat tanda-tanda bekas perampokan. Wajah Buyung memerah.
Semua penduduk kampung menatap ke arahnya.”Kali ini, aku memaafkanmu. Jika
mengulang lagi perbuatan tercela itu, kamu tahu sendiri akibatnya,” kata saudagar.
Buyung berlalu dari kerumunan sambil menyesali perbuatan tidak jujurnya.
297
NAMA :
KELAS :
Soal Evaluasi
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang benar!
3. Manakah penggalan kalimat yang benar, sesuai dengan cerita “pedagang yang tidak
jujur”...
a. Karena hujan badai, dia berteduh di bawah sebuah pohon.
b. Karena lelah dan lapar, dia beristirahat di bawah sebuah pohon.
c. Karena kelelahan, dia beristirahat dan pulang kerumah.
d. Karena kelaparan, dia memutskan untuk makan sambil beristirahat disebuah
warung.
4. Apa yang dilakukan si Buyung pada saat sedang beristirahat....
a. Menyembunyikan sebagian perhiasan yang akan djual di tempat lain.
b. Melipat kain dagangannya dan memberikan sebagian kain kepada orang yang
lewat.
c. Melipat buku dagangannya dan menyembunyikan di tempat lain.
d. Melipat kain dagangannya dan menyembunyikan sebagian kain di tempat lain.
5. Alasan apa yang disampaikan si Buyung kepada saudagar mengapa ia pulang cepat
dari berdagang dan ,...
a. Si Buyung beralasan karna kelelahan dan kelaparan.
b. Si Buyung beralasan telah dirampok orang jahat
c. Si Buyung beralasan dagangannya sudah laku terjual.
d. Si Buyung beralasan dagangan tidak laku.
298
6. Sepulangnya dari rumah saudagar, buyung langsung menyimpan kain sisa yang dia
selipkan. Dimanakah Buyung menyimpan sisa kain tersebut...
a. Di rumah
b. Di gudang
c. Di kotak
d. Di lipat kemudan di titipkan kepda istrinya.
10. Kesimpulan yang dapat diambil dari “cerita pedangang yang tidak jujur”
a. Saudagar mengetahui tindakan jahat si Buyung hingga saudagar menunggu waktu
yang tepat untuk membongkarnya yaitu pada saat saudagar mengadakan pesta
b. Sibuyung adalah seorang pedagang kain yang tidak jujur
c. Sibuyung mencoba membohongi sang sudagara yang pada akhirnya ketahuan juga
d. Kebohongan si Buyung kepada saudagar terbongkar karena istrinya mengadu
NILAI :
299
KUNCI JAWABAN
1. B. Pedagang
2. C. Kain
3. B. Karena lelah dan lapar, dia beristirahat di bawah sebuah pohon.
4. D. Melipat kain dagangannya dan menyembunyikan sebagian kain di tempat
lain.
5. B. Si Buyung beralasan telah dirampok orang jahat
6. A. Di rumah
7. D. Paragraf empat
8. C. Istri si Buyung
9. A. Tetap memaafkan perilaku si Buyung
10. B. Sibuyung adalah seorang pedagang kain yang tidak jujur
300
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN
Siklus 2 pertemuan 1
Terlaksana Skor
No Aspek yang diamati
Ya Tidak 1 2 3 4
Aktivitas Guru
1 Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara
heterogen. (CIRC)
2 Guru membagikan nomor kepala kepada setiap anggota
kelompok.(NHT)
3 Guru memberikan wacana/cerita sesuai dengan topik
pembelajaran.(CIRC)
4 Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan
ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/cerita
dan ditulis pada lembar kertas.(CIRC)
5 Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan
memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/
mengetahui jawabannya(NHT)
6 Guru memanggil salah satu nomor siswa dan siswa yang
nomornya dipanggil melaporkan hasil kerjasama diskusi
kelompoknya.(NHT)
7 Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk
nomor yang lain, dst (NHT)
8 Guru membuat kesimpulan bersama siswa. (CIRC)
Skor Maksimal 32
Persentasi aktivitas (Skor perolehan : Skor Maksimal x 100)
Kategori
Keterangan : Penentuan skor pada aspek penilaian dilihat pada rubrik klasifikasi kategori
keberhasilan guru dalam pembelajaran.
Skor terendah 8 , Skor tertinggi 32
301
Kriteria Penilaian
Observer, Peneliti,
302
RUBRIK KRITERIA PENILAIAN OBSERVASI GURU DALAM MELAKSANAKAN
PEMBELAJARAN
303
tidak runtut dan pilih teman
5 Kelompok mendiskusikan Semua anggota dalam kelompok mendiskusikan jawaban
jawaban yang benar dan yang benar dengan sangat baik dan memastikan semua
4
memastikan tiap anggota anggota kelompok dapat mengerjakan/mengetahui
kelompok dapat jawabannya.
mengerjakannya/ mengetahui Semua anggota dalam kelompok mendiskusikan jawaban
jawabannya(NHT) yang benar dengan baik dan memastikan semua anggota 3
kelompok dapat mengerjakan/mengetahui jawabannya.
Hanya beberapa anggota dalam kelompok yang
mendiskusikan jawaban yang benar dengan cukup baik dan
2
tidak memastikan semua anggota kelompok dapat
mengerjakan/mengetahui jawabannya.
Hanya satu anggota dalam kelompok yang menjawab
jawaban yang benar dengan tidak baik dan tidak
1
memastikan semua anggota kelompok dapat
mengerjakan/mengetahui jawabannya.
6 Guru memanggil salah satu Guru memanggil salah satu nomor siswa perwakilan dari
nomor siswa dan siswa yang kelompok yang sudah ditentukan untuk
4
nomornya dipanggil mempresentasikan/membacakan hasil kelompok didepan
melaporkan hasil kerjasama kelas dengan sangat baik dan saling bergantian.
diskusi kelompoknya.(NHT) Guru memanggil salah satu nomor siswa perwakilan dari
kelompok yang sudah ditentukan untuk
3
mempresentasikan/membacakan hasil kelompok didepan
kelas dengan baik dan saling bergantian.
Guru hanya memanggil salah satu nomor siswa perwakilan
dari beberapa kelompok yang sudah ditentukan untuk
2
mempresentasikan/membacakan hasil kelompok didepan
tempat duduk saja.
Guru memanggil acak salah satu nomor siswa perwakilan
dua dari kelompok yang sudah ditentukan untuk
1
mempresentasikan/membacakan hasil kelompok ditempat
duduk saja.
7 Tanggapan dari teman yang Tangapan dari teman yang lain dengan sangat baik dan
4
lain, kemudian guru menunjuk kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
nomor yang lain.(NHT) Tangapan dari teman yang lain dengan cukup baik dan
3
kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
Hanya beberapa Tangapan dari teman yang lain dengan
cukup baik dan kemudian guru menunjuk nomor secara 2
acak lagi.
Hanya satu Tangapan dari teman yang lain dengan tidak
1
baik dan guru tidak menunjuk nomor yang lain.
8 Guru membuat kesimpulan Guru membuat kesimpulan bersama siswa dengan singkat,
4
bersama siswa. (CIRC) tepat, jelas dan dengan sangat baik
Guru membuat kesimpulan hanya dengan beberapa siswa
3
dengan singkat, tepat, cukup jelas dan dengan baik
Guru membuat kesimpulan dan hanya dengan sedikit siswa
dengan panjang lebar, kurang tepat tidak secara bersamaan 2
dan kurang baik.
Guru membuat kesimpulan dengan satu siswa dengan
1
terbata-bata, kurang tepat dan kurang baik.
304
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SECARA KELOMPOK
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC DAN NHT
Hari / Tanggal :
Siklus / Pertemuan : II / II
Aspek yang diamati
Jumlah Persentase
No Nama Kelompok A B C D E Kriteria
Skor (%)
1-4 1-4 1-4 1-4 1-4
Kelompok 1 (Buah Anggur)
1 Sarmila
2 Muhammad Aini
3 Aulia Damayanti
4 Aulia Nasari
Kelompok 2 (Buah manggis)
1 Amanda Elok Ragawi
2 Amalia Setya Wardani
3 Helda Mustika
4 Khairul Waro’ah
Kelompok 3 (Buah Pir)
1 Elysa Fahrianti
2 Jasmine kinasih
3 M. Dani Kusuma
4 M. Ihsan Kamil
Kelompok 4 (Buah apel)
1 Maulana
2 M. Bashir Hanafi
3 Nur Kholisa
4 Rizka Hasna M
Kelompok 5 (Buah Nanas)
1 Sabrina Kashmira
2 M. Zhafir Ajim
3 M. Firmansyah
4 Nadia safitri
Kelompok 6 ( Jambu air)
1 Algina Mentari Ayu
2 Nazwa Sitti Humairoh
3 Putri Dewi Lestari
4 M.Nur Rifani
Kelompok 7 (Buah mangga)
1 M. Imam Sudibyo
2 Riska Ode
3 Rianni Wahyuni
4 Reza Fahlevi
Kelompok 8 (Buah pisang)
1 Rusiana Chaya Anisa
2 Salsabila Putri Pratiwi
3 Tirta Rizki Ramadhini
4 Tiara
Kelompok 9 (Buah Stroberry)
1 Adela
2 Safitri Kusuma Dewi
3 Reza firdaus
4 M. Rafiq Hidayah
Jumlah Skor Perolehan
Skor Maksimal 180
Skor Rata-rata (Jumlah skor perolehan : jumlah kelompok)
Persentase(Skor yang diperoleh : Skor Maksimal x 100 )
305
Keterangan :
Kriteria Penilaian Skala Penialian
306
RUBRIK OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SECARA BERKELOMPOK DALAM
1. Membaca
a. Siswa tidak membaca artikel/wacana yang diberikan 1
b. Siswa membaca artikel yang diberikan dengan suara pelan/hanya bisa
didengar oleh dirinya sendiri
2
c. Siswa membaca artikel yang diberikan dengan suara nyaring namun tidak
dapat dipahami oleh teman kelompoknya
d. Siswa membaca artikel yang diberikan dengan suara nyaring dan dapat 3
dipahami oleh teman kelompoknya
4
2. Kerjasama
a. Siswa tidak membantu teman sekelompok dalam menyelesaikan tugas 1
kelompoknya
b. Siswa membantu teman sekelompok dalam menyelesaikan satu soal saja pada 2
tugas kelompoknya
c. Siswa membantu teman sekelompok dalam menyelesaikan separuh tugas 3
kelompoknya
d. Siswa membantu teman sekelompok dalam menyelesaikan seluruh tugas 4
kelompoknya
3. Partisipasi
a. Siswa tidak mencari, tidak berdiskusi dan tidak saling menjelaskan mengenai 1
jawaban dari tugas kelompoknya
b. Siswa mencari, namun tidak berdiskusi dan tidak saling menjelaskan
mengenai jawaban dari tugas kelompoknya 2
c. Siswa mencari, dan berdiskusi namun tidak saling menjelaskan mengenai
jawaban dari tugas kelompoknya 3
d. Siswa mencari, berdiskusi dan saling menjelaskan mengenai jawaban dari
tugas kelompoknya 4
4. Menghargai pendapat siswa lain
a. Siswa tidak menghargai dan mendengarkan pendapat dari kelompok lain dan 1
tidak memberi tanggapan sama sekali
b. Siswa mendengarkan pendapat dari kelompok lain dengan cukup baik namun 2
tidak memberi tanggapan
c. Siswa mendengarkan pendapat dari kelompok lain dengan baik dan tidak 3
mengejek pendapat temannya
d. Siswa mendengarkan pendapat dari kelompok lain dengan sangat baik setelah
itu baru ia menyampaikan pendapatnya dan tidak mengejek pendapat 4
temannya
5. Mempresentasikan hasil kerja kelompok
a. Siswa tidak mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
1
b. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan benar namun tidak
2
lengkap
3
c. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan benar namun kurang
lengkap
4
d. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan benar dan lengkap
307
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SECARA INDIVIDU
DALAM MODEL PEMBELAJARAN CIRC DAN NHT
Hari / Tanggal :
Siklus / Pertemuan : II / I
Aspek yang diamati
Jumlah Persentase
No Nama Siswa A B C D E Kriteria
Skor (%)
1-4 1-4 1-4 1-4 1-4
Kelompok 1 (Buah Anggur)
1 Sarmila
2 Muhammad Aini
3 Aulia Damayanti
4 Aulia Nasari
Kelompok 2 (Buah manggis)
1 Amanda Elok Ragawi
2 Amalia Setya Wardani
3 Helda Mustika
4 Khairul Waro’ah
Kelompok 3 (Buah Pir)
1 Elysa Fahrianti
2 jasmine kinasih
3 M. Dani Kusuma
4 M. Ihsan Kamil
Kelompok 4 (Buah apel)
1 Maulana
2 M. Bashir Hanafi
3 Nur Kholisa
4 M. Rizka Hasna
Kelompok 5 (Buah Nanas)
1 Sabrina Kashmira
2 M. Zhafir Azmi
3 M. Firmansyah
4 Nadia safitri
Kelompok 6 ( Jambu air)
1 Algina
2 Nazwa Sitti Humairoh
3 Putri Dewi Lestari
4 M.Nur Rifani
Kelompok 7 (Buah mangga)
1 Imam Sudibyo
2 Riska Ode
3 Rianni Wahyuni
4 Reza Fahlevi
Kelompok 8 (Buah pisang)
1 Rusiana Chaya Anisa
2 Salsabila Putri Pratiwi
3 Tirta Rizki Ramadhini
4 Tiara
Kelompok 9 (Buah Stroberry)
1 Adela
2 Safitri Kusuma Dewi
3 Reza firdaus
4 M. Rafiq Hidayah
Jumlah Skor Perolehan
Skor Maksimal 720
Skor Rata-rata ( jumlah skor yang diperoleh : jumlah siswa )
Persentase ( Skor yang perolehan : skor maksimal x 100 )
308
Keterangan :
Kriteria Penilaian Skala Penialian
Observer, Peneliti,
309
RUBRIK OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SECARA INDIVIDU
1. Kedisiplinan
a. Siswa berbicara sendiri, mengganggu teman dan tidak memperhatikan 1
penjelasan guru pada saat proses pembelajaran.
b. Siswa duduk rapi, bermain sendiri kadang memperhatikan penjelasan guru 2
pada saat proses pembelajaran.
c. Siswa memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran dengan 3
baik.
d. Memperhatikan penjelasan guru dengan sangat baik dan bersikap sopan pada 4
saat proses pembelajaran
2. Keaktifan
a. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran 1
b. Siswa cukup aktif dalam mengikuti pembelajaran 2
c. Siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran 3
d. Siswa sangat aktif dalam mengikuti pembelajaran 4
3. Perhatian
a. Siswa kurang memperhatikan setiap instruksi dan bimbingan dari guru 1
b. Siswa cukup memperhatikan setiap instruksi dan bimbingan dari guru 2
c. Siswa aktif memperhatikan setiap instruksi dan bimbingan dari guru 3
d. Siswa sangat memperhatikan setiap instruksi dan bimbingan dari guru 4
4. Keberanian dalam mengajukan pertanyaan
pelajaran 4
Hari/Tanggal :
Siklus / Pertemuan : II / II
SOAL KRITERIA
NO NAMA SISWA NILAI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 T TT
1 Adela
2 Algina Mentari ayu
3 Amalia Setya Wardani
4 Amanda Elok Ragawi
5 Aulia Damayanti
6 Aulia Nasari
7 Elysa Fahrianti
8 Helda Mustika
9 M. Imam Sudibyo
10 Jasmine kinasih
11 Khairul Waro’ah
12 M. Bashir Hanafi
13 M. Dani Kusuma
14 M. Firmansyah
15 M. Ihsan Kamil
16 M. Rafiq Hidayah
17 M. Zhafir Ajim
18 M.Nur Rifani
19 Maulana
20 Muhammad Aini
21 Nadia safitri
22 Nazwa Sitti Humairoh
23 Nur Kholisa
24 Putri Dewi Lestari
25 Reza Fahlevi
26 M. Rezza firdaus
27 Rianni Wahyuni
28 Riska Ode
29 Rizka Hasna M
30 Rusiana Chaya Hanisa
31 Shabrina Kasmira
32 Safitri Kusuma Dewi
33 Salsabila Putri Pratiwi
34 Sarmila
35 Tiara
36 Tirta Rizki Ramadhini
Jumlah Keseluruhan
Nilai Rata-rata
Ketuntasan Individual
Tingkat Ketuntasan Klasikal
311
Keterangan :
Pemberian Skor : 1 Soal yang benar bernilai 10
Jumlah : Hasil Keseluruhan nilai siswa
Rata-rata : Hasil keseluruhan nilai siswa
Jumlah siswa
Tingkat ketuntasan Kalsikal : Ketuntasan Nilai Siswa ≥ 68 x 100%
Jumlah siswa Keseluruhan
KKM = ≥ 68
312
LEMBAR PENILAIAN HASIL BELAJAR INDIVIDU
SIKLUS I / PERTEMUAN I
Kelas : V / II
Keterangan
No Nama Siswa Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 Adela 20 - √
5 Aulia Damayanti 80 √ -
6 Aulia Nasari 60 - √
7 Elysa Fahrianti 30 - √
8 Helda Mustika 10 - √
9 M. Imam Sudibyo 40 - √
10 Jasmine kinasih 90 √ -
11 Khairul Waro’ah 90 √ -
12 M. Bashir Hanafi 80 √ -
13 M. Dani Kusuma 60 - √
14 M. Firmansyah 90 √ -
15 M. Ihsan Kamil 60 - √
16 M. Rafiq Hidayah 40 - √
17 M. Zhafir Ajim 80 √ -
18 M.Nur Rifani 60 - √
19 Maulana 70 √ -
20 Muhammad Aini 40 - √
313
21 Nadia safitri 70 √ -
23 Nur Kholisa 90 √ -
25 Reza Fahlevi 90 √ -
27 Rianni Wahyuni 70 √ -
28 Riska Ode 50 - √
29 Rizka Hasna M 80 √ -
31 Shabrina Kasmira 80 √ -
34 Sarmila 40 - √
35 Tiara 90 √ -
314
LEMBAR PENILAIAN HASIL BELAJAR INDIVIDU
SIKLUS I / PERTEMUAN 2
Kelas : V / II
Keterangan
No Nama Siswa Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 Adela 60 - √
5 Aulia Damayanti 90 √ -
6 Aulia Nasari 60 - √
7 Elysa Fahrianti 50 - √
8 Helda Mustika 60 - √
9 M. Imam Sudibyo 50 - √
12 M. Bashir Hanafi 80 √ -
13 M. Dani Kusuma 40 - √
14 M. Firmansyah 90 √ -
15 M. Ihsan Kamil 60 - √
16 M. Rafiq Hidayah 60 - √
17 M. Zhafir Ajim 80 √ -
18 M.Nur Rifani 50 - √
19 Maulana 70 √ -
315
20 Muhammad Aini 50 - √
21 Nadia safitri 80 √ -
23 Nur Kholisa 70 √ -
25 Reza Fahlevi 70 √ -
27 Rianni Wahyuni 90 √ -
28 Riska Ode 70 √ -
29 Rizka Hasna M 90 √ -
31 Shabrina Kasmira 80 √ -
34 Sarmila 60 - √
35 Tiara 60 - √
Siswa dikatakan “Tuntas” apabila dapat memperoleh nilai ≥ 68 dan pembelajaran dikatakan
mencapai target apabila hasil belajar individu siswa secara kalsikal mencapai minimal 82 %
316
LEMBAR PENILAIAN HASIL BELAJAR INDIVIDU
SIKLUS II / PERTEMUAN I
Kelas : V / II
Keterangan
No Nama Siswa Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 Adela 60 - √
7 Elysa Fahrianti 80 √ -
8 Helda Mustika 80 √ -
9 M. Imam Sudibyo 30 - √
11 Khairul Waro’ah 70 √ -
12 M. Bashir Hanafi 70 √ -
13 M. Dani Kusuma 70 √ -
14 M. Firmansyah 90 √ -
15 M. Ihsan Kamil 70 √ -
16 M. Rafiq Hidayah 50 - √
18 M.Nur Rifani 60 - √
19 Maulana 70 √ -
20 Muhammad Aini 60 - √
317
21 Nadia safitri 60 - √
25 Reza Fahlevi 70 √ -
26 M. Rezza firdaus 90 √ -
28 Riska Ode 70 √ -
29 Rizka Hasna M 90 √ -
34 Sarmila 50 - √
35 Tiara 100 √ -
318
LEMBAR PENILAIAN HASIL BELAJAR INDIVIDU
SIKLUS II / PERTEMUAN 2
Kelas : V / II
Keterangan
No Nama Siswa Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 Adela 60 - √
5 Aulia Damayanti 90 √ -
7 Elysa Fahrianti 90 √ -
9 M. Imam Sudibyo 80 √ -
12 M. Bashir Hanafi 70 √ -
13 M. Dani Kusuma 70 √ -
14 M. Firmansyah 90 √ -
15 M. Ihsan Kamil 70 √ -
16 M. Rafiq Hidayah 70 √ -
17 M. Zhafir Ajim 80 √ -
18 M.Nur Rifani 70 √ -
19 Maulana 60 - √
20 Muhammad Aini 70 √ -
319
21 Nadia safitri 70 -
23 Nur Kholisa 90 √ -
25 Reza Fahlevi 60 - √
26 M. Rezza firdaus 90 √ -
34 Sarmila 90 √ -
35 Tiara 60 - √
320
NILAI HASIL BELAJAR SEMESTER 1 SEBELUM ADANYA PERBAIKAN
Kelas :V
No
Nama Siswa Nilai KKM Nilai
1 Adela 68 54
2 Algina Mentari ayu 68 50
3 Amalia Setya Wardani 68 66
4 Amanda Elok Ragawi 68 54
5 Aulia Damayanti 68 70
6 Aulia Nasari 68 82
7 Elysa Fahrianti 68 68
8 Helda Mustika 68 68
9 M. Imam Sudibyo 68 68
10 Jasmine kinasih 68 66
11 Khairul Waro’ah 68 68
12 M. Bashir Hanafi 68 54
13 M. Dani Kusuma 68 78
14 M. Firmansyah 68 80
15 M. Ihsan Kamil 68 68
16 M. Rafiq Hidayah 68 82
17 M. Zhafir Ajim 68 66
18 M.Nur Rifani 68 70
19 Maulana 68 56
20 Muhammad Aini 68 54
21 Nadia safitri 68 50
22 Nazwa Sitti Humairoh 68 56
23 Nur Kholisa 68 76
24 Putri Dewi Lestari 68 52
25 Reza Fahlevi 68 60
26 M. Rezza firdaus 68 60
27 Rianni Wahyuni 68 62
28 Riska Ode 68 58
29 Rizka Hasna M 68 80
30 Rusiana Chaya Hanisa 68 64
321
31 Shabrina Kasmira 68 80
32 Safitri Kusuma Dewi 68 72
33 Salsabila Putri Pratiwi 68 44
34 Sarmila 68 56
35 Tiara 68 50
36 Tirta Rizki Ramadhini 68 68
Jumlah Nilai 2310
Nilai rata-rata (Jumlah Nilai : jumlah siswa) 64, 2
Ketuntasan klasikal (jumlah siswa yang tuntas : jumlah 44,4
siswa X 100)
Keterangan :
Mengetahui,
Kepala SDN Kuin Utara 4 Wali Kelas V
322
PERSETUJUAN PROPOSAL
OLEH :
ASNI DESELIA KHAIRUNNISA
NIM. A1E310415
DISETUJUI OLEH :
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Mengetahui,
Ketua Pengelola Program PGSD / PG-PAUD,
323
Perihal : Izin Penelitian
Di.
Banjarmasin
NIM : A1E310415
Dengan ini memohon Surat Pengantar Izin untuk melakukan Penelitian di SDN Kuin
Utara 4 Banjarmasin Kabupaten Banjar.
Penelitian ini untuk memperoleh informasi data dalam rangka menyusun skripsi yang
berjudul “Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Menerapkan
Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan Numbered Heads
Together (NHT ) pada siswa kelas V SDN Kuin Utara 4 Banjarmasin”.
Demikian surat permohonan ini saya sampaikan, atas kesediannya saya ucapkan
terima kasih.
Pemohon
324
PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN
DINAS PENDIDIKAN
Alamat : Jl. HKSN Kuin Utara RT.09 N0.199 Telp. (0511) 336957 Banjarmasin Kode Pos 70127
Banjarmasin, 01 maret 2014
Lampiran : -
di Banjarmasin
NIM : A1E310415
Untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) guna memperoleh informasi dalam rangka
penyusunan skripsi yang berjudul :
Rahmadi, M.Pd
325
PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN
DINAS PENDIDIKAN
Alamat : Jl. HKSN Kuin Utara RT.09 N0.199 Telp. (0511) 336957 Banjarmasin Kode Pos 70127
Berdasarkan Surat Rekomendasi dari An. Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Nomor
: 070/937-Sekr/Dipendik pada tanggal 25 februari 2014 tentang Ijin Melakukan Penelitian, maka yang
bertanda tangan dibawah ini, Kepala Sekolah Dasar Negeri Kuin Utara 4 Banjarmasin, menerangkan
bahwa :
NIM : A1E310415
Telah benar-benar melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Sekolah Dasar Negeri
Kuin Utara 4 Banjarmasin dari tanggal 04 maret s/d 22 maret 2014 dalam rangka pengumpulan data /
informasi guna penyusunan skripsi yang berjudul :
Demikian keterangan ini diberikan untuk dipergunakan dan mendapat perhatian sebagaimana
mestinya.
Dikeluarkan di : Banjarmasin
Rahmadi, M.Pd
Tembusan :
326
LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI
PROGRAM : S1-PGSD
NIM : A1E310415
Materi
No Hari / Tanggal Bimbingan Penelitian Paraf
Konsultasi
Perbaiki :
1. Senin, 20-01-2014 Proposal
- Latar belakang
- Rumusan masalah
Buatkan :
- Rpp
- Format pengamatan guru dengan
rubriknya
- Format pengamatan siswa dengan
rubriknya
327
- Kata pengantar
Buatkan :
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Lampiran
Pembimbing I Peneliti
328
LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI
PROGRAM : S1-PGSD
NIM : A1E310415
Materi
No Hari / Tanggal Bimbingan Penelitian Paraf
Konsultasi
Pembimbing II Peneliti
329
Banjarmasin, April 2014
di-
Banjarmasin
Dengan hormat,
NIM : A1E310415
Mengajukan permohonan agar kiranya dapat dilaksanakan ujian skripsi. Bersama ini
saya lampirkan :
330
LEMBAR REVISI SKRIPSI
PROGRAM : S1-PGSD
NIM : A1E310415
331
LEMBAR PERNYATAAN PENULIS
NIM : A1E310415
Atas pernyataan ini, saya bersedia menanggung resiko atau sanksi apabila kemudian
hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dari karya tulis atau adanya
tuntutan dari pihak lain terhadap karya tulis ini.
332
RIWAYAT HIDUP PENELITI
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jln. A yani Km 25.500 Gg. Dermawan No 08
RT.02 RW. 008, Landasan Ulin Timur
7. Riawayat Pendidikan : TK Kartika-IV Landasan Ulin
SDN LUT – 3 (1997-2003)
MTsN 2 Gambut (2003-2006)
MAN 1 Martapura (2006-2009)
333