Anda di halaman 1dari 307

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS

MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY


DENGAN MEDIA POWERPOINT DI SDN BENDAN
NGISOR KOTA SEMARANG

SKRIPSI

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
AFRINIA NUR FATIMAH 1401411499

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


i
Nama : Afrinia Nur Fatimah

NIM : 1401411499

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi :Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model

Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint di SDN

Bendan Ngisor Kota Semarang

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri,

bukan jiplakan karya tulis orang lain baik sebagian atau keseluruhan. Pendapat atau

tulisan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik

ilmiah.

Semarang, 10 Juni 2015

Peneliti

Afrinia Nur Fatimah

NIM 1401411499

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi atas nama Afrinia Nur Fatimah, NIM 1401411499, berjudul “Peningkatan

Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Two Stay Two Stray dengan Media

Powerpoint di SDN Bendan Ngisor Kota Semarang” telah disetujui oleh dosen

pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang pada:

i
i
hari : Kamis

tanggal : 25 Juni 2015

Semarang, 10 Juni 2015

Mengetahui,

Ketua Jurusan PGSD Dosen Pembimbing

Dr. Eko
Purwanti,
M.Pd.

NIP 19571026 198203 2 001


Dra. Hartati, M. Pd.
iv
NIP 19551005 198012 2 001

PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi atas nama Afrinia Nur Fatimah, NIM 1401411499, dengan judul

“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Two Stay Two Stray

dengan Media Powerpoint di SDN Bendan Ngisor Kota Semarang”, telah

dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan

Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada:

hari : Kamis

tanggal : 25 Juni 2015

Panitia Ujian Skripsi

i
ii
Ketua, Sekretaris,

Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd. Drs. Moch Ichsan, M.Pd.

NIP. 195604271986031001 NIP. 195006121984031001

Penguji Utama

Dra. Munisah, M.Pd

NIP. 195506141988032001

Penguji I Penguji II

Dra. Arini Estiastuti, M.Pd Dr. Eko Purwanti, M.Pd

NIP.195806191987022001 NIP. 195710261982032001

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO
“Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat serta

keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan. Dan pengetahuan adalah

hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak

disertai cinta” (Khalil Gibran)

i
v
“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua “(Aristoteles)

PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Kedua orang tuaku tercinta, kakakku tersayang, dan seluruh keluarga

Yang telah memberi doa dan dukungan dalam setiap langkahku

Almamaterku

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-

Nya, peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Two Stay Two Stray

dengan media Powerpoint”. Skripsi ini merupakan syarat akademis dalam

menyelesaikan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

v
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati peneliti menyampaikan terimakasih dan rasa hormat kepada

semua pihak antara lain:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan kesempatan studi dan menyelesaikan skripsi

2. Prof. Dr. Fahrudin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah

memberikan ijin penelitian dan pengesahan skripsi.

3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah

memperlancar penyelesaian skripsi ini.

4. Dr. Eko Purwanti, M.Pd., Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan

arahan dengan penuh kesabaran, tanggung jawab, dan kesungguhan hati sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan

5. Dra. Mu’nisah, M.Pd., Dosen Penguji Utama Skripsi yang telah menguji dengan

teliti dan sabar serta memberikan banyak masukan kepada penulis.

vii

6. Dra. Arini Estiastuti, M.Pd., Dosen Penguji I yang telah menguji dengan teliti dan

sabar serta memberikan banyak masukan kepada penulis.

7. Sri Sunarti, S.Pd., Kepala SDN Bendan Ngisor Kota Semarang yang telah

menerima peneliti untuk melakukan penelitian

8. Ratih Juwariah, S.Pd., Guru kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota Semarang yang

telah memberikan bimbingan dan bantuan yang berharga

9. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat

saya sebutkan satu persatu

v
i
Demikian yang dapat peneliti sampaikan, semoga semua bantuan dan

bimbingan yang telah diberikan menjadi amal kebaikan dan mendapat berkah yang

berlimpah dari Allah SWT. Harapan peneliti, semoga skripsi ini dapat memberi

manfaat kepada peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Semarang, 10 Juni 2015

Peneliti

viii

ABSTRAK
Fatimah, Afrinia Nur. 2015. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melaui
Model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint di SDN Bendan Ngisor
Kota Semarang. Skripsi. Jurusan PGSD. Fakultas Ilmu Pendidikan.
Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing Dr. Eko Purwanti, M.Pd.
192 halaman.

Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu


dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan
di masyarakat. Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil refleksi diri peneliti dalam
pembelajaran IPS pada kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota Semarang yang
menunjukkan perlu adanya peningkatan. Beberapa permasalahan penyebab kondisi
tersebut diantaranya: (1) keterampilan guru: guru belum maksimal menggunakan
model pembelajaran ; (2) aktivitas siswa: dalam kegiatan keja kelompok hanya
beberapa siswa saja yang aktif, dan siswa yang lain bermain sendiri; (3) hasil
belajar: hanya 13 dari 24 siswa yang mendapat hasil belajar mencapai KKM.
v
ii
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah meningkatkan
kualiatas pembelajaran yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil
belajar dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray dengan media
Powerpoint pada siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota Semarang. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan
hasil belajar pembelajaran IPS pada siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota
Semarang.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan
tiga kali pertemuan. Subjek penelitian adalah guru dan 37 siswa SDN Bendan
Ngisor Kota Semarang. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan nontes.
Analisis data menggunakan analisis statistik kuantitatif dan analisis deskriptif
kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan guru pada siklus I
memperoleh kategori baik, pada siklus II dan pada siklus III memperoleh kategori
sangat baik. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I memperoleh kategori cukup,
pada siklus II memperoleh kategori baik, dan pada siklus III memperoleh kategori
sangat baik. Hasil belajar ranah pengetahuan siswa pada siklus I memperoleh
kategori cukup, pada siklus II dan pada siklus III memperoleh kategori baik.
Simpulan penelitian ini adalah melalui model Two Stay Two Stray dengan
media Powerpoint pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan keterampilan guru,
aktivitas siswa, dan hasil belajar. Saran penelitian ini adalah guru hendaknya
menerapkan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint sebagai upaya
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS.

Kata Kunci: Kualitas pembelajaran, media Powerpoint, IPS, Two Stay Two Stray ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................................i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................ ii

PENGESAHAN KELULUSAN.................................................................................. iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................................iv

PRAKATA .................................................................................................................... v

ABSTRAK.................................................................................................................. vii
v
iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN ...................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvii

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 197

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ............................................ 7

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 9

3.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 10

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori ................................................................................................ 11

2.1.1 Hakikat Belajar ............................................................................................11

2.1.1.1 Pengertian Belajar .....................................................................................11


x

2.1.1.2 Prinsip-prinsip belajar ............................................................................... 12

2.1.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ............................................... 13

2.1.2 Hakikat pembelajaran ............................................................................... 15

2.1.2.1 Pengertian pembelajaran ......................................................................... 15

2.1.2.1 Ciri-ciri pembelajaran ............................................................................. 17

2.1.3 Kualitas pembelajaran .............................................................................. 17

2.1.3.1 Keterampilan guru ................................................................................... 22

2.1.3.2 Aktivitas siswa ........................................................................................ 32

2.1.2.3 Hasil Belajar ........................................................................................... 34

i
x
2.1.4 Hakikat IPS ............................................................................................. 40

2.1.4.1 Pengertian IPS ......................................................................................... 40

2.1.4.2 Tujuan IPS ............................................................................................... 41

2.1.4.3 Ruang Lingkup IPS .................................................................................. 33

2.1.5 Strategi Pembelajaran ............................................................................... 44

2.1.5.1 Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray .......................... 44

2.1.5.1.1 Pembelajaran Kooperatif ........................................................................ 44

2.1.5.1.2 Pengertian model pembelajaran Two Stay Two Stray ............................ 46

2.1.5.1.3 Langkah-langkah model pembelajaran Two Stay Two Stray ................. 47

2.1.5.1.4 Tahapan-tahapan model pembelajaran Two Stay Two Stray.................... 47

2.1.5.2 Media Pembelajaran ................................................................................ 50

2.1.5.2.1 Pengertian Media Pembelajaran ............................................................... 50

2.1.5.2.2 Pengertian Media Powerpoint .................................................................50

2.1.5.2.3 Kelebihan Media Powerpoint ..................................................................54 xi

2.1.5.2.4 Fungsi media pembelajaran .............................................................. 55

2.1.5.3 Pendekatan Saintifik ......................................................................... 56

2.1.6 Teori Belajar yang mendasari Model Two Stay Two Stray ................ 59

2.1.6.1 Teori Belajar Kognitif ........................................................................ 59

2.1.6.1 Teori Belejar Konstruktivisme ........................................................... 61

2.1.7 Penerapan Model Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint .. 62

2.2 Kajian Empiris ................................................................................. 66

2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................. 74

2.4 Hipotesis Tindakan .......................................................................... 77

III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................ 78


x
3.2 Perencanaan Tahap Penelitian .......................................................... 81

3.3 Subjek Penelitian .............................................................................. 92

3.4 Tempat Penelitian ............................................................................. 92

3.5 Variabel Penelitian ............................................................................ 92

3.6 Data dan Teknik Pengumpulan Data ................................................. 94

3.6.1 Sumber Data ..................................................................................... 94

3.6.2 Jenis Data ......................................................................................... 95

3.6.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 96

3.6.3.1 Teknik Tes ........................................................................................ 96

3.6.3.2 Teknik Non Tes ................................................................................. 97

3.7 Teknik Analisis Data ....................................................................... 98

3.7.1 Kuantitatif ...................................................................................... 98 xii

3.7.2 Kualitatif ....................................................................................... 101

3.8 Indikator Keberhasilan .................................................................. 104

IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 105

4.1.1 Deskripsi pelaksanaan siklus I ........................................................ 105

4.1.1.1 Perencanaan siklus I ....................................................................... 105

4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I....................................................... 107

4.1.1.3 Observasi siklus I ........................................................................... 109

4.1.1.4 Refleksi Siklus I ............................................................................ 124

4.1.2 Deskripsi pelaksanaan siklus II ...................................................... 127

4.1.2.1 Perencanaan siklus II...................................................................... 127

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II ..................................................... 128

x
i
4.1.2.3 Observasi siklus II .......................................................................... 131

4.1.2.4 Refleksi Siklus II ........................................................................... 145

4.1.3 Deskripsi pelaksanaan siklus III .................................................... 147

4.1.3.1 Perencanaan siklus III .................................................................... 147

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus III .................................................... 147

4.1.3.3 Observasi siklus III ........................................................................ 150

4.1.3.4 Refleksi Siklus III ......................................................................... 164

4.1.5 Rekapitulasi Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ............................... 167

4.2 Pembahasan ................................................................................... 172

4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian ..................................................... 172 xiii

4.2.1.1 Peningkatan Keterampilan Guru dalam Pembelajaran IPS Melalui

Model Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint ............... 173

4.2.1.2 Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPS Melalui

Model Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint ............ 180

4.2.1.3 Peningkatan Hasil Belajar dalam Pembelajaran IPS Melalui Model

Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint ......................... 186

4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian .......................................................... 193

4.2.2.1 Implikasi Teoritis ....................................................................... 193

4.2.2.2 Implikasi Praktis ........................................................................ 194

4.2.2.3 Implikasi Pedagogis ................................................................... 194

V PENUTUP

5.1 Simpulan .................................................................................... 195

5.2 Saran ........................................................................................... 196

Daftar Pustaka ........................................................................... 198

x
ii
Lampiran .................................................................................... 201

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jurnal Penelitian ............................................................................. 58


Tabel 3.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ................................ 73
Tabel 3.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................................ 76
Tabel 3.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III .............................. 79
Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar Siswa .................................. 90
Tabel 3.5 Konversi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan .......................... 90
Tabel 3.6 Kategori Kriteria Ketuntasan ......................................................... 92
Tabel 3.7 Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru ........................................ 93
Tabel 3.8 Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa .............................................. 93
Tabel 4.1 Perencanaan Siklua I ...................................................................... 96
Tabel 4.2 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I ................................. 99
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ....................................... 102
Tabel 4.4 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siklus I ..................................... 107
Tabel 4.5 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus I ............................ 108
Tabel 4.6 Hasil Belajar Sikap Sosial Siswa Siklus I ..................................... 109
Tabel 4.7 Hasil Observasi Keterampilan Siswa Siklus I................................ 118
Tabel 4.8 Rencana Pelaksaaan Pembelajaran Siklus II .................................. 115
x
iii
Tabel 4.9 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II ............................... 118
Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ................................... 122
Tabel 4.11 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siklus II ................................. 126
Tabel 4.12 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus II ......................... 127
xv

Tabel 4.13 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus II ............................. 128

Tabel 4.14 Hasil Observasi Keterampilan Siswa Siklus II ............................ 130

Tabel 4.15 Rencana Pelaksaaan Pembelajaran Siklus III .............................. 134

Tabel 4.16 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus III ............................ 137

Tabel 4.17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III .................................. 141

Tabel 4.18 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siklus III ................................ 145

Tabel 4.19 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus III ........................ 147

Tabel 4.20 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus III ............................ 148

Tabel 4.21 Hasil Observasi Keterampilan Siklus III ..................................... 149

x
iv
xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale .................................................. 47

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir ........................................................................ 67

Bagan 3.1 Siklus PTK ................................................................................... 69


xvii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I ............................ 99


Diagram 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I .................................. 103

Diagram 4.3 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siswa Siklus I ..................... 107

Diagram 4.4 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus I ........................ 108

Diagram 4.5 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus I............................. 109

Diagram 4.6 Hasil Observasi Ranah Keterampilan Siswa Siklus I ............... 111

Diagram 4.7 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II ........................... 119

Diagram 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ................................ 122

Diagram 4.9 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siswa Siklus II .................... 126

Diagram 4.10 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus II ..................... 127

Diagram 4.11 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus II ......................... 129

Diagram 4.12 Hasil Observasi Keterampilan Siswa Siklus II ....................... 130

Diagram 4.13 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus III ....................... 138

Diagram 4.14 Hasil Obsevasi Aktivitas Siswa Siklus III .............................. 142

Diagram 4.15 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siswa Siklus III ................ 146

x
v
Diagram 4.16 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus III .................... 147

Diagram 4.17 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus III ........................ 148
150
Diagram 4.18 Hasil Observasi Ranah Keterampilan Siswa Siklus III ...........

Diagram 4.19 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I, Siklus II, dan
154
Siklus III .................................................................................

Diagram 4.20 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I, Siklus II, dan

siklus III .................................................................................. 155


xviii

Diagram 4.21 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siklus I, Siklus II, dan
156
Siklus III .................................................................................

Diagram 4.22 Hasil Belajar Ranah Sikap Spiritual Siswa Siklus I, Siklus II,
157
dan Siklus III .........................................................................

Diagram 4.23 Hasil Belajar Ranah Sikap Sosial Siswa Siklus I, Siklus II,
158
dan Siklus III .........................................................................

Diagram 4.24 Hasil Belajar Ranah Keterampilan Siswa Siklus I, Siklus II,

dan Siklus III ......................................................................... 159

x
vi
xix

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Penetapan Indikator .................................................... 201
Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian .................................................... 206
Lampiran 3 Lembar Observasi Keterampilan Guru ....................................... 211
Lampiran 4 Lembar Oservasi Aktivitas Siswa .............................................. 221
Lampiran 5 Catatan Lapangan Keterampilan Guru ....................................... 234
Lampiran 6 Catatan Lapangan Aktivitas Siswa ............................................. 239
Lampiran 7 Perangkat Pembelajaran ............................................................. 244
Lampiran 8 Hasil Belajar Siswa ..................................................................... 332
Lampiran 9 Surat-surat Penelitian .................................................................. 365
Lampiran 10 Foto-foto Penelitian .................................................................. 369

x
vii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pembelajaran adalah proses belajar mengajar yang dilakukan antara guru

dengan siswa yang harus berlangsung secara efektif. Keberhasilan proses belajar

mengajar pada pembelajaran dapat dilihat dari keberhasilan siswa yang mengikuti

kegiatan tersebut. Agar tujuan pembelajaran tercapai yaitu dengan adanya

peningkatan prestasi belajar siswa dan peningkatan kualitas. Peningkatan kualitas

pembelajaran ditunjukkan dengan peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa,

dan hasil belajar siswa.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan

nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan darinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pasal 3 tentang tujuan dari

pendidikan di Indonesia adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.


2

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006

tentang Satndar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI menyebutkan mata

pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang dirancang untuk mengembangkan

pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial

masyarakat dalam memasuki kehidupan bermayarakat yang dinamis. Mata

pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu dalam proses

pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat

(BSNP, 2006:575).

Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mengembangkan potensi

peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,

memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi,

dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari–hari baik yang menimpa

dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat (Trianto, 2014:176). Tujuan

pembelajaran IPS di SD agar peserta didik memiliki kemampuan dalam (1)

mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan

lingkungannya; (2) berkemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin

tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; (3)

memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan;

serta (4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi

dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global (BSNP,

2006:575).

Tujuan pembelajaran IPS tercapai ditandai dengan adanya peningkatan

prestasi belajar siswa dan peningkatan kualitas pembelajaran. Kualitas


3

pembelajaran adalah keterkaitan sistemik dan sinergis antara guru, siswa, kurikulum

dan bahan belajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan

proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler. Indikator

kualitas pembelajaran dapat dilihat antara lain dari perilaku pembelajaran pendidik,

perilaku dan dampak belajar siswa, hasil belajar, iklim pembelajaran, materi

pembelajaran, kualitas media pembelajaran. Dalam penelitian ini indikator tersebut

akan akan dikaji dalam 3 variabel yaitu: keterampilan guru, aktivitas siswa, dan

hasil belajar.

Hasil refleksi peneliti saat melakukan pembelajaran dikelas VB SDN

Bendan Ngisor menggunakan kurikulum 2013 tema 3 mencakup muatan

pembelajaran IPA, IPS, Bahasa Indonesia dan Penjasorkes difokuskan pada muatan

IPS. Pada muatan IPS tujuan pembelajaran belum optimal karena mengalami

beberapa kendala antara lain: dari keterampilan guru: guru belum optimal dalam

mengelola kegiatan siswa dalam pada saat kerja kelompok dan belum

memanfaatkan media pembelajaran dalam menyampaikan materi, aktivitas siswa:

dalam pembelajaran IPS siswa cenderung untuk menghafal materi dan dalam

kegiatan kerja kelompok hanya beberapa siswa saja yang aktif dan siswa yang lain

bermain sendiri. Pencapaian hasil belajar muatan IPS masih rendah, ditunjukkan

nilai ulangan harian siswa kelas VB hanya 37% siswa yang mencapai KKM yaitu

65. Berdasarkan data hasil belajar dan pelaksanaan mata pelajaran IPS maka

diperlukan peningkatan proses pembelajaran, agar siswa sekolah dasar lebih

antusias dan aktif dalam pembelajaran IPS, sehingga dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran IPS.
4

Berdasarkan kondisi diatas, guru bersama guru mitra melakukan tindakan

perbaikan kualitas pembelajaran yang mengaktifkan semua siswa dan

menciptakan kondisi belajar menyenangkan dengan menerapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dan

menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan santifik

berdasar pada pembelajaran dalam Kurikulum 2013 yang

menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu

menggunakan pendekatan saintifik (pendekatan ilmiah). Pendekatan

santifik menerapkan lima pengalaman belajar pokok yaitu: a) mengamati; b)

menanya; c) mengumpulkan informasi;

d) mengasosiasi; dan e) mengkomunikasikan seperti yang tertulis pada Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014. Penggunaan

pendekatan santifik dimaksudkan untuk mendorong siswa dalam mencari tahu

informasi dari berbagai sumber serta memberikan pemahaman dalam mengenal.

Proses pembelajaran tersebut bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa

dalam belajar yang mencakup pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan

yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan sesuai dengan standar kelulusan

tahun 2013.

Pendekatan saintifik ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan

siswa dalam belajar yang mencakup pengembangan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray ini diharapkan

siswa dapat belajar dengan lebih semangat karena siswa akan merasakan

pembelajaran yang melibatkan siswa dengan belajar bersama kelompok secara

langsung dengan menggunakan media presentasi yang menarik.


5

Kelebihan penggunaan Two Stay Two Stray adalah dapat meningkatkan

aktivitas peserta didik dalam pembelajaran yang membuat cara belajar peserta didik

menjadi lebih bermakna, sehingga tidak akan terjadi pembelajaran yang teacher

center namun mengarah student center, dengan demikian teknik ini dapat

meningkatkan penguasaan materi IPS karena peserta didik bisa bertukar pendapat

serta berdiskusi dengan teman-teman saat kerja kelompok. Model Two

Stay Two Stray ini cukup efektif untuk meningkatkan penguasaan materi IPS.

Sehingga peneliti memilih teknik pembelajaran ini untuk meningkatkan penguasaan

konsep pada peserta didik kelas VB SDN Bendan Ngisor. Tujuan penggunaan

model Two Stay Two Stray akan mengarahkan peserta didik untuk aktif, baik dalam

berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi

yang dijelaskan oleh teman.

Selain menggunakan model Two Stay Two Stray juga digunakan media

powerpoint. Penggunaan media pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan

minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan

bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan

media Powerpoint disini menjadikan pembelajaran IPS lebih kondusif dan efektif.

Siswa tertarik dengan materi pembelajaran sehingga kondisi kelas lebih tenang dan

konsentrasi akan terbangun dengan sendirinya pada diri masing-masing siswa.

Hasil penelitian yang menunjukkan tentang keberhasilan berkaitan

penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray dalam kegiatan pembelajaran

antara lain penelitian yang dilakukan oleh Cici Indriyani dengan judul

“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS dengan Model Pembelajaran Kooperatif


Teknik Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas IV SD Tambakaji 05

Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang”. Hasil penelitian yang diperoleh dalam


6

penelitian ini yaitu; bahwa skor rata-rata keterampilan guru pada siklus I adalah

2,8 dengan persentase 70% termasuk dalam kategori baik, pada siklus II adalah 3,33

masuk dalam kategori sangat baik dengan persentase 83%. Hal ini menunjukkan

bahwa terjadi peningkatan pada keterampilan guru sebesar 0,53 dengan persentase

13%. Sedangkan rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah

2,85 dengan persentase 72,5%, pada siklus II menjadi 3,22 dengan persentase 80,5%

sehingga terjadi peningkatan yang cukup baik yaitu sebesar 0,37 dengan persentase

8%. Persentase ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu pada

siklus I persentase ketuntasan belajar mencapai 69%. Pada siklus II mengalami

peningkatan yaitu 82%. (Jurnal Kependidikan Dasar Vol 1 No.2

Tahun 2011: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined/article/view/989/

1017. Diakses pada tanggal 28 januari 2015)

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran IPS. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan santifik, model

Two Stay Two Stray, dan media Powerpoint. Penerapan model Kooperatif Two Stay

Two Stray dalam pembelajaran bentuk kelompok dapat meningkatkan partisipasi

siswa, dan penggunaan media Powerpoint diharapkan pembelajaran lebih menarik

karena guru menggunakan media penyampaian materi sehingga hasil belajar siswa

meningkat.

Berdasarkan uraian latar belakang, maka peneliti akan melakukan

penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru sendiri ketika

mendapatkan permasalahan pada pembelajaran dan mencarikan solusinya dalam

upaya memperbaiki kualitas pembelajarannya. Penelitian ini mengambil judul


7

“Peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray dengan

media Powerpoint di SDN Bendan Ngisor Kota Semarang”.

1.2 RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

1.2.1 Rumusan Masalah

1.2.1.1 Rumusan Umum

Bagaimanakah model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di kelas VB SDN Bendan Ngisor

Kota Semarang?

1.2.1.2 Rumusan Khusus

1. Apakah model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint

dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS di kelas VB

SDN Bendan Ngisor Kota Semarang?

2. Apakah model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint

dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VB SDN

Bendan Ngisor Kota Semarang?

3. Apakah model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint

dapat meningkatkan hasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VB

SDN Bendan Ngisor Kota Semarang?

1.2.2 Pemecahan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan pada pembelajaran IPS

kelas VB SDN Bendan Ngisor maka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

perlu diambil tindakan yaitu melalui perencanaan penerapan model Two Stay Two
8

Stray menurut Agus Suprijono (2012:140), dikombinasikan dengan media

Powerpoint menurut Daryanto (2012: 70), dan menngunakan pendekatan saintifik

menurut Hosnan (2014: 39-41). Adapun langkah-langkah tindakan tersebut adalah:

1) Guru menyiapkan materi dan siswa mempersiapkan diri.

2) Guru membuka pelajaran dan melakukan apersepsi.

3) Siswa mendengarkan materi dari guru dan mengamati tayangan powerpoint

tentang tokoh perjuangan kemerdekaan yang telah disiapkan oleh guru

kemudian melakukan tanya jawab. (mengamati, menanya)

4) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2

anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu, dan siswa

menggunakan tanda di kepala berbentuk bulan sebagai tuan rumah dan bintang

sebagai tamu. (membuat jejaring)

5) Siswa diberikan lembar kerja yang dibahas bersama-sama dengan anggota

kelompoknya. (menalar)

6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya

untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam

kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu

mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan

temuan mereka dari kelompok lain untuk mencocokkan dan membahas

hasilhasil kerja mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

8) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan).
9

9) Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran kemudian melakukan

evaluasi. (mengkomunikasikan, menalar)

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian adalah :

1.3.1 Tujuan Umum

Meningkatkan kualitas pembelajaran IPS SD dengan penerapan model Two Stay

Two Stray berbantuan media Powerpoint.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mendiskripsikan peningkatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS

dengan penerapan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada

siswa kelas VB SD Negeri Bendan Ngisor Kota Semarang.

2. Mendiskripsikan peningkatan aktivitas siswa pada pembelajaran IPS dengan

penerapan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada siswa

kelas VB SD Negeri Bendan Ngisor Kota Semarang.

3. Mendiskripsikan peningkatan hasil belajar IPS dengan penerapan model Two

Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada siswa kelas VB SD Negeri

Bendan Ngisor Kota Semarang.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Manfaaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengembangan teori

pembelajaran IPS, menjadi kajian tentang hasil penelitian Ilmu Pengetahuan


10

Sosial serta sebagai referensi atau bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah:

1. Siswa

Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint

menjadikan pembelajaran siswa dikelas lebih bervariasi sehingga

meningkatkan minat dan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran IPS. Hasil

belajar siswa yang dicapai siswa dalam pembelajaran IPS meningkat dan

membentuk karakter siswa.

2. Guru

Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint

bisa diterapkan guru dalam memberikan pengetahuan maupun materi serta

memberikan pengalaman baru tentang model pembelajaran kooperatif dan

membuat guru lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran.

3. Lembaga/ Sekolah

Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dapat

memberikan panduan model dan media pembelajaran untuk diterapakan

sehingga bisa meningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Hakikat Belajar

2.1.1.1 Pengertian Belajar


11

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan

yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkunganya

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata

pada seluruh aspek tingkah laku.Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamn sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.

Perubahan yang terjadi dalam diri seseprang banyak sekali baik sifat maupun

jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang

merupakan perubahan dalam arti belajar (Slameto, 2013:2). Belajar merupakan

suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya

mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan

suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Tujuan belajar itu

prinsipnya sama, yakni perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara atau usaha

pencapaiannya. Pengertian ini menitik beratkan pada interaksi antara individu

dengan lingkungan.Didalam interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman-

pengalaman belajar. Belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses

untuk mencapai tujuan. Jadi,

11
merupakan langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh (Oemar Hamalik,

2014:28).

Cronbach, Haronld Spears, dan Geoch mengungkapkan definisi belajar

yaitu (1) Cronbach memberikan definisi ,”Learning is shown by a change in

behavior as a result of experience.” (Belajar adalah memperlihatkan perubahan

dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman). (2) Harold Spears memberikan
12

batasan,”Learning is to be observe, to read, to iniate, to try something themselves,

to listen, to follow direction.” (Belajar adalah mengamati, membaca, berinisisasi,

mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjik). (3) Geoch

mengatakan, ”Learning is change in perfomance as a result of practice.” (Belajar

adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktik) (Hamdani,2011:20).

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan

perubahan tingkah laku atau penampilan yang keadaaannya berbeda dari sebelum

individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa

itu dengan beberapa kegiatan antara lain membaca, mengamati, mendengarkan,

meniru, dan lainya . Belajar itu mempunyai sifat aktif dan terarah yang mempunyai

intensitas tergantung pada tingkat kematangan fisik, mental, dan tendensi pada

seorang individu yang melakukanya.

2.1.1.2 Prinsip-prinsip belajar

Dalam Suprijono, (2012 : 4-5), menyatakan bahwa prinsip-prinsip belajar

terdiri dari tiga hal.

Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil belajar

yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut:

a. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental, yaitu perubahan yang disadari.

b. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.

c. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.

d. Positif atau berakumulasi.

e. Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.

f. Permanen atau tetap, sebagaimana dikatakan oleh Wittig, belajar sebagai


13

“any relatively permanent change in an organism’s behavioral repertoire

that accurs as a result of experience”.

g. Bertujuan dan terarah.

h. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.

Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena dorongan kebutuhan

dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah sistemik yang dinamis, konstruktif,

dan organic. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen

belajar.

Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya

adalah hasil interaksi antara peserta didik dan lingkungannya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar ada tiga, yaitu

belajar merupakan perubahan tingkah laku, belajar merupakan proses, dan belajar

merupakan bentuk pengalaman bagi setiap individu.

2.1.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat

digolongkan menjadi dua bagian yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri

peserta didik (intern) dan faktor-faktor yang berasal dari luar diri peserta didik

(ektern). Faktor intern adalah faktor yang ada didalam individu yang sdang belajar,

sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu (Slameto,

2013:54).

Salah satu faktor internal adalah kecerdasan, kecerdasan merupakan salah

satu aspek yang penting dan sangat menentukan berhasil-tidaknya studi seseorang.

Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau diatas normal,
14

secara potensi ia dapat mencapai prestasi tinggi (Kartono dalam

Hamdani,2011:139).

Selain kecerdasan yang merupakan faktor internal antara lain: (1)faktor

jasmani atau faktor fisiologis yang pada umumnya sangat berpengaruh terhadap

kemampuan belajar seseorang (2) Sikap seseorang yang dapat dipengaruhi oleh

pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan (3) minat, menurut para ahli psikologis

minat merupakan suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat

sesuatu secara terus menerus (4) bakat, merupakan kemampuan potensial yang

dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (5)

motivasi, yang merupakan pendorong seseorang untuk melakukan sesuatu

(Hamdani, 2011:142).

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar adalah: (1)faktor

keluarga, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara

orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan

keadaan ekonomi keluarga, (2) keadaan sekolah, faktor sekolah yang

mempengaruhi belajar ini mencangkup metode mengajar, kurikulum, relasi

gurudengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu

sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah, (3)

lingkungan masyarakat, masyarakat merupakan faktor ektern yang juga

berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya

siswa dalam masyarakat (Slameto, 2013:60)

Suatu faktor atau pendorong yang biasanya besar pengaruhnya dalam

belajarnya anak-anak didik kita adalah cita-cita. Cita-cita merupakan pusat dari

bermacam-macam kebutuhan, artinya kebutuhan-kebutuhan biasanya


15

disentralisasikan di sekitar cita-cita itu, sehingga dorongan tersebut mampu

memobilisasikan energi psikis untuk belajar (Daryanto, 2013:58).

Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa faktor- faktor

yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor ekternal dan intern. Faktot internal

terdiri dari kecerdasan, faktor jasmani, sikap, minat, bakat, dan motivasi. Kemudian

utuk faktor ekternal terdiri dari lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. Faktor

internal dan ekternal saling mempengaruhi prestasi belajar siswa, serta cita-cita

peserta didik juga merupakan faktor yang mempengaruhi

belajarnya.

2.1.2 Hakikat pembelajaran

2.1.2.1 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran berdasarkan makna lesikal berarti proses, cara, perbuatan

memahami.Subjek pembelajaran adalah peserta didik. Pembelajaran berpusat pada

peserta didik. Pembelajaran adalah dialog interaktif, merupakan proses organik dan

konstruktif (Suprijono, 2012:13).

Salah satu sasaran pembelajaran adalah membangun gagasan sainstifik setelah

siswa berinteraksi dengan lingkungan, peristiwa, dan informasi dari sekitarnya.

Pada dasarnya semua siswa mempunyai gagasan atau pengetahuan awal yang sudah

terbangun. Dari pengetahuan awal dan pengalaman yang ada, siswa menggunakan

informasi yang berasal dari lingkunganya dalam rangka mengonstruksi interpretasi

pribadi serta makna-maknanya. Makna dibangun ketika guru memberikan

permasalahan yang relevan dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah ada

sebelumnya, memberi kesempatann kepada siswa menemukan dan menerapkan


16

idenya sendiri. Untuk membangun makna tersebut, poses belajar mengajar berpusat

pada siswa (Hamdani, 2011: 23).

Pembelajaran yang baik mempunyai beberapa ciri yaitu; (1) inisiasi,

fasilitasi, dan peningkatan proses belajar siswa; (2) adanya sebuah interaksi antara

peserta didik dngan lingkungan belajarnya yang sengaja diprogramkan; (3) dalam

prosesnya akan melibatkan berbagai komponen antara lain: (a) tujuan, biasanya

berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit

dalam tujuan pembelajaran (b) subjek pembelajaran, dalam sistem pembelajaran

merupakan komponen utama karena berperan sebagai subjek sekaligus objek

(c)materi pelajaran, merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran

karena materi pelajaran akan memberi warnna dan bentuk kegiatan pembelajaran

(d) strategi pembelajaran, merupakan pola umum mewujudkan proses pembelajaran

yang diyakini efektifitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran (e) media

pembelajaran adalah alat atau wahana yang digunakan guru dalam proses

pembelajaran (f) Penunjang, dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas belajar, alat

pelajaran, bahan pelajaran dan semacamnya (Sugandi dalam Hamdani, 2011:48)

Dari beberapa uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran

adalah suatu kegiatan untuk memfasilitasi dalam meningkatkan kualitas belajar

pada peserta didik. Proses pembelajaran yaitu komunikasi antara peserta didik

dengan pendidik yang menggunakan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

yang terarah pada tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Sehingga kegiatan

pembelajaran melibatkan beberapa komponen antara lain: tujuan pembelajaran,

subjek belajar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, strategi, metode,

model, teknik, dan media untuk mencapai keberhasilan.


17

2.1.2.2 Ciri-ciri Pembelajaran

Ciri-ciri pembelajaran adalah sebagai berikut: (1) pembelajaran dilakukan

secara sadar dan direncanakan secara sistematis; (2) pembelajaran dapat

menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar; (3) pembelajaran dapat

menyediakan bahan ajar yang menarik perhatian dan menantang; (4) pembelajaran

dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik; (5) pembelajaran

dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa; (6)

pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, (7) pembelajaran

menekankan keaktifan siswa, (8) pembelajaran dilaksanakan secara sadar dan

sengaja (Darsono dalam Hamdani, 2011:47) .

Dari ciri-ciri pembelajaran diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

pembelajaran harus dilakukan secara sadar, kreatif, kondusif agar siswa tertarik

pada pembelajaran dan menumbuhkan motivasi positif pada diri siswa.

2.1.3 Kualitas pembelajaran

Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau keefektifan (Etzioni dalam

Hamdani, 2011:194). Secara definitive, efektifitas dapat dinyatakan sebagai tingkat

keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Efektifitas merupakan suatu

konsep yang lebih luas mencakup beberapa faktor di dalam maupun diluar

seseorang.

Efektifitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, tetapi juga dapat

dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya (Robbins dalam Hamdani, 2011: 194)

Disamping itu efektivitas juga dapat dilihat dari tingkat kepuasan yang

dicapai oleh orang. Bahwa belajar dikatakan sebagai komunikasi terencana yang
18

menghasilkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam hubungan dengan

sasaran khusus yang berkaitan dengan pola perilaku individu untuk mewujudkan

tugas atau pekerjaan tertentu (Bramley dalam Hamdani, 2011:194) .

Menurut Depdiknas (2004: 7) kualitas pembelajaran adalah keterkaitan sistemik

dan sinergis antara guru, siswa, kurikulum dan bahan belajar, media, fasilitas, dan

sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal

sesuai dengan tuntutan kurikuler. Indikator kualitas pembelajaran dapat dilihat

antara lain dari perilaku pembelajaran pendidik, perilaku dan dampak belajar siswa,

hasil belajar, iklim pembelajaran, materi pembelajaran, kualitas media

pembelajaran. Kualitas pembelajaran terdiri dari berbagai komponen yaitu :

a. Perilaku pembelajaran pendidik, dapat dilihat dari kinerjanya sebagai berikut:

 Membangun persepsi dan sikap positif siswa terhadap belajar.


19


Menguasai disiplin ilmu berkaitan dengan keluasan dan kedalaman

jangkauan substansi dan metodologi dasar keilmuan, serta mampu memilih,

menata, mengemas, dan merepresentasikan materi sesuai kebutuhan siswa

agar dapat memberikan layanan pendidikan yang

berorientasi pada kebutuhan siswa.

 Menguasai pengelolaan pembelajaran yang mendidik yang berorientasi

pada siswa tercermin dalam kegiatan merencanakan, melaksanakan, serta

mengevaluasi dan memanfaatkan hasil evaluasi pembelajaran secara

dinamis untuk membentuk kompetensi yang dikehendaki.

 Mengembangkan kepribadiandan keprofesionalan sebagai kemampuan

untuk dapat mengetahui, mengukur, dan mengembang-mutakhirkan

kemampuannya secara mandiri.

b. Perilaku dan dampak belajar siswa dapat dilihat dari kompetensinya berikut

ini:

 Memiliki persepsi dan sikap positif terhadap belajar.

 Mau dan mampu mendapatkan dan mengintegrasikan pengetahuan dan

keterampilan serta membangun sikapnya.

 Mau dan mampu memperluas serta memperdalam pengetahuan dan

ketrampilan serta memantapkan sikapnya.

 Mau dan mampu menerapkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikapnya

secara bermakna.

 Mau dan mampu membangun kebiasaan berpikir, bersikap dan bekerja


20


produktif.
Mampu menguasai materi ajar mata pelajaran dalam kurikulum

sekolah/satuan pendidikan sesuai dengan bidang studinya.

c. Iklim pembelajaran mencakup :

 Suasana kelas yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan

pembelajaran yang menarik, menantang, menyenangkan dan bermakna

bagi pembentukan profesionalitas kependidikan.

 Perwujudan nilai dan semangat ketauladanan, prakarsa, dan kreatifitas

guru.

d. Materi pembelajaran yang berkualitas tampak dari:

 Kesesuaiannya dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus

dikuasai siswa.

 Ada keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan waktu

yang tersedia.

 Materi pembelajaran sistematis dan kontekstual.

 Dapat mengakomodasikan partisipasi aktif siswa dalam belajar

semaksimal mungkin.

 Dapat menarik manfaat yang optimal dari perkembangan dan kemajuan

bidang ilmu, teknologi, dan seni.

 Materi pembelajaran memenuhi kriteria filosofis, profesional,

psikopedagogis, dan praktis.

e. Kualitas media pembelajaran tampak dari:


21


 Dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna.
Mampu memfasilitasi proses interaksi antara siswa dan guru, siswa dan

siswa, serta siswa dengan ahli bidang ilmu yang relevan.

 Melalui media pembelajaran, mampu mengubah suasana belajar dari siswa

pasif dan guru sebagai sumber ilmu satu-satunya, menjadi siswa aktif

berdiskusi dan mencari informasi melalui berbagai sumber belajar yang

ada.

f. Sistem pembelajaran mampu menunjukkan kualitas jika:

 Memiliki penekanan dan kekhususan lulusannya, responsif terhadap

berbagai tantangan secara internal maupun eksternal.

 Memiliki perencanaan yang matang dalam bentuk rencana strategis dan

rencana operasional .

 Ada semangat perubahan yang dicanangkan dalam pembelajaran yang

mampu membangkitkan upaya kreatif dan inovatif dari semua civitas

akademika melalui berbagai aktivitas pengembangan.

Aspek-aspek efektivitas belajar yaitu: (1) peningkatan pengetahuan;(2)

peningkatan keterampilan; (3) perubahan sikap; (4) perilaku; (5) kemampuan

adaptasi; (6) peningkatan integrasi; (7) peningkatan partisipasi; (8) peningkatan

interaksi kultural. Indikator kualitas pembelajaran dilihat dari aktivitas siswa,

aktivitas guru, iklim pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran dan

hasil belajar. Dalam penelitian ini indikator kualitas pembelajaran tersebut akan
22


dikaji dalan 3 variabel penelitian yaitu keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil

belajar.
23

2.1.3.1 Keterampilan guru

Dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif diperlukan keterampilan

guru yang memadai antara lain keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar

sangat diperlukan dalam pembelajaran karena konstruksi belajar mengajar berpusat

pada guru, guru mengajari peserta didik, guru menyampaikan pengetahuan kepada

peserta didik dan peserta didik sebagai pihak penerima. Guru bertindak sebagai

“panglima”, guru dianggap paling dominan, dan guru dipandang sebagai orang

yang paling mengetahui (Agus Suprijono, 2012:12).

Ada 8 (delapan) keterampilan mengajar atau membelajarkan yang sangat

berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, diantaranya:

1) Keterampilan bertanya

Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting

sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat

akan memberikan dampak positif terhadap siswa. Keterampilan bertanya

menurut Turney (dalam Mulyasa, 2009:70) sangat perlu dikuasai guru untuk

menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, karena hampir

dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuk mengajukan pertanyaan,

dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban

peserta didik.

Kegiatan tanya jawab harus dilakukan secara tepat, berkenaan dengan

memberikan pertanyaan yang baik ada beberapa ciri, yaitu: jelas dan mudah

dimengerti siswa; berisi informasi yang cukup agar siswa bisa menjawab

pertanyaan; difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu; berikan waktu

yang cukup kepada siswa untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaan;


24

berikan pertanyaan kepada siswa secara merata; berikan respon yang ramah

dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk menjawab dan

bertanya (Rusman, 2014:82)

2) Keterampilan memberi penguatan

Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah

bersifat verbal ataupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi

tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan memberikan

informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima atas perbuatannya

sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan juga merupakan respon

terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan

berulangnya kembali tingkah laku tersebut.

Ada empat cara dalam memberikan penguatan yaitu: Penguatan kepada

pribadi tertentu, peguatan harus jelas kepada siapa ditunjukkan, yaitu dengan

cara menyebutkan namanya, sebab jika tidak jelas akan tidak efektif;

Penguatan kepada kelompok siswa. Caranya dengan memberikan

penghargaan kepada kelompok siswa yang dapat menyelesaikan tugas dengan

baik; Pemberian penguatan dengan cara segera. Penguatan seharusnya

diberikan sesegera mingkin setelah munculnya tingkah laku atau respon siswa

yang diharapkan. Penguatan yang ditunda cenderung kurang efektif; Variasi

dalam penggunaan. Jenis penguatan yang diberikan hendaknya bervariasi,

tidak terbatas pada satu jenis saja karena akan menimbulkan kebosanan, dan

lama kelamaan akan kurang efektif (Rusman, 2014:84)

3) Keterampilan mengadakan variasi


25

Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi

belajar mengajar yang ditujukan untuk mengtatasi kebosanan siswa sehingga,

dalam situasi belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan,

antusiasme, serta penuh partisipasi.

Ada tiga komponen variasi stimulus yang dapat dilakukan guru menurut

pendapat Sanjaya (2011: 39) yaitu :

1) Variasi pada waktu melaksanakan proses pembelajaran

Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan guru untuk menjaga

agar proses pembelajaran tetap kondusif yaitu :

a. Penggunaan variasi suara

Guru harus terampil untuk mengatur volume suaranya, sehingga siswa mudah

menangkap dan memahami pesan. Selain itu guru juga harus dapat mengatur

irama suara sesuai dengan isi pesan yang akan disampaikan. Melalui intonasi

dan pengaturan suara yang baik dapat memberikan semangat belajar siswa dan

proses pembelajaran yang berlangsung tidak membosankan.

b. Pemusatan perhatian

Memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yag dianggap penting dapat

dilakukan oleh guru untuk memfokuskan perhatian siswa.

c. Kebisuan guru

Maksud kebisuan guru yaitu ada kalanya guru tidak berkata apa-apa untuk

menarik perhatian siswa. Hal ini dilakukan manakala siswa dalam keadaan

gaduh, kemudian guru diam sambil menatap siswa satu per satu, pasti mereka

akan diam. Teknik ini dapat digunakan sebagai alat menstimulus ketenangan

dalam belajar.
26

d. Mengadakan kontak pandang

Ada kalanya guru memandang setiap mata siswa dengan penuh perhatian

sebagai tanda bahwa guru memperhatikan siswa dan untuk meyakinkan kepada

siswa bahwa apa yang dikatakan guru akan sangat bermanfaat bagi siswa.

2) Variasi dalam penggunaan media dan alat pembelajaran

Media dan alat pembelajaran merupakan sarana dan prasarana yang

digunakan guru untuk mempermudah penyampaian materi kepada siswa. Guru

dituntut untuk terampil menggunakan variasi dalam penggunaan media dan

alat pembelajaran. Secara umum ada tiga bentuk media, yaitu media yang dapat

didengar, dapat dilihat, dan dapat diraba. Untuk penggunaanya harus

disesuaikan dengan kebutuhan.

3) Variasi dalam berinteraksi

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa dengan

lingkungannya. Guru perlu mengadakan interaksi secara penuh dengan

memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berinteraksi

dengan lingkungannya. Dalam berinteraksi guru perlu menggunakan variasi

dua arah, yaitu pola interaksi siswa-guru-siswa, bahkan pola interaksi yang

multiarah.

4) Keterampilan menjelaskan

Keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan

yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan

yang satu dengan yang lainnya. Penyampaian informasi yang terencana dengan
27

baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan

menjelaskan (Uzer Usman, 2010:74).

Prinsip-prinsip yang harus dikuasai guru agar siswa memperoleh

pemahaman yang utuh dan jelas tentang materi yang disampaikan oleh guru

antara lain: (1) keterkaitan dengan tujuan; (2) relevan antara penjelasan dengan

materi dan karakteristik siswa; (3) kebermaknaan; (4) dinamis, dan; (5)

penjelasan dilakukan dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan kegiatan penutup

(Rusman, 2013:88).

5) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

Membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang dilakukan

oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prokondusi bagi

siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya

sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan

belajar. Sedangkan menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan

oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Usaha

menutup pelajaran itu dimaksudkan untuk memberi gambaran menyeluruh

tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaian

siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar-mengajar ( Rusman,

2014:84).

Komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi: (1) menarik perhatian;

(2) memberikan motivasi; (3) memberi acuan; dan (4) mengaitkan materi

pelajaran. Sedangkan keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan

yang dilakukan guru ketika akan mengakhiri kegiatan pembelajaran. Dalam

kegiatan ini guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengutarakan


28

simpulan tentang pembelajaran pada pertemuan tersebut dan mengetahui

tingkat pemahaman siswa (Djamarah, 2010:142).

Tujuan kegiatan membuka pelajaran, yaitu: (1) untuk menarik perhatian

siswa; (2) menumbuhkan motivasi bela-jar siswa, dan; (3) memberikan acuan

atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan dilakukan. Sedangkan

keterampilan menutup pelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang

dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud untuk memberikan

gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa serta

keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat

keberhasilan siswa, serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses

pembelajaran menurut (Sanjaya, 2013:43).

6) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

Menurur Rusman (2014: 89) diskusi kelompok adalah suatu proses yang

teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka untuk

mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah. Diskusi kelompok adalah

suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi

tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi,

pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok

merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau

memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan

untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan

demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta

membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya keterampilan


29

berbahasa. Komponen-komponen yang harus diperhatikan guru dalam

membimbing diskusi kelompok kecil menurut Rusman (2014: 89)

yaitu :

a. Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi Cara yang

digunakan dalam memusatkan siswa pada tujuan dan topik yaitu

merumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal diskusi,

mengemukakan masalah-masalah khusus, dan mencatat rangkunman

hasil

diskusi.

b. Memperluas masalah atau urunan pendapat

Tugas guru dalam memimpin diskusi untuk memperjelas masalah yaitu

mengurai kembali masalah tersebut hingga menjadi jelas, meminta komentar

siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan, dan menguraikan gagasan

siswa dengan memberikan informasi tambahan.

c. Menganalisis pandangan siswa

Apabila didalam diskusi terdapat perbedaan pendapat maka guru hendaknya

mampu menganalisis alasan perbedaan dengan cara meneliti apakah alasan

tersebut mempunyai dasar yang kuat dan memperjelas hal-hal yang disepakati

dan yang tidak desepakati.

d. Meningkatkan urunan siswa

Cara untuk meningkatkan urunan siswa yaitu mengajukan beberapa pertanyan

yang menantang, memberikan beberapa contoh verbal atau nonverbal yang

sesuai, memberi waktu untuk berpikir, dan memberikan dukunga terhadap

pendapat siswa dengan penuh perhatian.


30

e. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi

Penyebaran kesempatan berpartisipasi dapat dilakukan dengan cara

memancing pertanyaan kepada siswa yang enggan berpartisipasi, mencegah

terjadinya pembicaraan serentak dengan memberikan kesempatan kepada

siswa yang pendiam, mencegah dengan bijaksana siswa yang sering

memonopoli pembicaraan, dan mendorong siswa untuk berkomentar terhadap

pertanyaan temannya.

f. Menutup diskusi

Hal-hal yang dapat dikuasai guru dalam menutup diskusi adalah membuat

rangkuman hasil diskusi dengan bantuan para siswa, memberi gambaran

tentang tindak lanjut hasil diskusi, dan mengajak siswa untuk menilai proses

maupun hasil diskusi.

7) Keterampilan mengelola kelas

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan

memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi

gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain kegiatan-kegiatan

untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya

proses belajar mengajar, misalnya penghentian tingkah laku siswa yang

menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu

penyelesaian tugas oleh siswa, atau penetapan norma kelompok yang

produktif.

Komponen-komponen dalam mengelola kelas adalah sebagai berikut :

a. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan

kondisi belajar yang optimal, seperti menunjukan sikap tanggap, membagi


31

perhatian, memusatkan perhatian kelompok, memberikan petunjukpetunjuk

yang jelas, menegur, memberi penguatan

b. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang

optimal, Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan

siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan

tindakan remidial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.

c. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah

(Rusman, 2014:90).

Menghindari perilaku-perilaku yang dapat mengganggu dalam

pengelolaan kelas dapat dilakukan dengan teknik-teknik berikut: (1)

penciptaan kondisi belajar yang opti-mal; (2) menunjukkan sikap tanggap; (3)

memusatkan perhatian; (4) memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas, serta;

(5) memberi teguran dan penguatan (Sanjaya, 2013:45).

8) Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan

Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu

berkisar antara 3- 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk

perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan

guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan

yang lebih akrab antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan siswa

(Uzer Usman, 2010:74).

Keterampilan mengajar yang akan diamati dalam pembelajaran IPS melalui

model Two Stay Two Stray dengan media powerpoint meliputi 9

indikator, antara lain:

1. Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa


(Keterampilan
32

mengelola kelas).

2. Membuka pembelajaran (Keterampilan membuka dan menutup pelajaran).

3. Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan media powerpoint

(Keterampilan menjelaskan).

4. Melakukan tanya jawab dengan siswa. (keterampilan bertanya)

5. Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok. (Keterampilan

mengadakan variasi, Keterampilan mengelola kelas)

6. Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi.(keterampilan membimbing

diskusi kelompok kecil)

7. Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan tuan rumah dengan

model two stay two stray.(Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil).

8. Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil


kerja

kelompok.(Keterampilan memberi penguatan)

9. Menutup pembelajaran (Keterampilan membuka dan menutup pelajaran).

2.1.3.2 Aktivitas siswa

Aktivitas belajar terdiri dari beberapa prinsip yang berorientasi pada

pandangan ilmu jiwa, yakni menurut pandangan ilmu jiwa lama dan pandangan ilmu

jiwa modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama aktivitas didominasi oleh guru

sedangkan pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh siswa (Menurut

Sardiman, 2011:103).

Aktivitas siswa antara lain: (1) memperhatikan situasi belajar, (2)

menetapkan tujuan, (3) mengadakan percobaan usaha dalam bidang:kognitif,


33

psikomotorik, (4) latihan/praktek, (5) menilai tingkah laku sendiri, (6) mencapai

tujuan, (7) memperoleh kepuasan (Slameto, 2013:18).

Karena aktivitas belajar itu banyak sekali macamnya maka para ahli

mengadakan klasifikasi atas macam-macam aktivitas tersebut. Paul D. Diedrich

membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok, ialah:

1) Visual activities

Yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar

demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.

2) Oral activities

Seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan

pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.

3) Listening activities

Sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.

4) Writing activities

Seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.


5) Drawing activities

Misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram.

6) Motor activities

Yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat

konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.

7) Mental activities

Sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal,

menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.

8) Emotional activities
34

Seperti misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat,

bergairah, berani, tenang, gugup. (Oemar Hamalik, 2014 :173)

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan aktivitas siswa merupakan

segala kegiatan peserta didik yang terjadi selama kegiatan belajar mengajar.

Aktivitas siswa yang diamati dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two

Stray dengan media Powerpoint dengan mengkombinasikan pendekatan saintifik

berdasar pandapat Paul D. Diedrich dalam membagi kegiatan belajar, maka

indikator yang akan diamati meliputi; visual activity, oral activity, listening

activity, writing activity, mental dan emotional activity. Adapun indikator aktivitas

siswa yang akan diamati sebagai berikut:

1. Kesiapan siswa dalam belajar (emotional activities).

2. Memperhatikan penjelasan dari guru. (visual activities).

3. Menjawab pertanyaan dari guru (oral activities)

4. Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran (oral, mental activities).


5. Siswa aktif dalam diskusi kelompok (mental activities, oral activities)

6. Siswa berbagi informasi sebagai tamu dan tuan rumah (listening activities,

writing activities, oral activities).

7. Siswa berperan aktif dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya(oral

activities).

8. Menyimpulkan materi yang sedang dipelajari (writing, dan oral activities).

9. Mengerjakan soal evaluasi(writing dan emotional activities).

2.1.3.3 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

sikap-sikap, apresiasi, abilitas dan keterampilan. Hasil belajar diterima oleh murid

apabila memberi kepuasan pada kebutuhanya dan berguna serta bermakna baginya.
35

Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dengan

kecepatan yang berbeda-beda (Oemar Hamalik, 2014:31).

Benyamin S.Bloom (dalam Rifa’i, 2011:86) menjelaskan pengukuran hasil

belajar dalam tiga taksonomi pembelajaran yaitu ranah kognitif, afektif, dan ranah

psikomotorik. Ranah kognitif merupakan ranah yang berkaitan dengan hasil

kemahiran intelektual yang meliputi enam kriteria yaitu: pengetahuan,

pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian. Berdasarkan taksonomi

Bloom (1956) yang terbaru direvisi oleh Anderson L.W. dan Krathwohl, D.R tahun

2001 aspek kognitif meliputi :

1) Mengingat (C1): kemampuan menyebutkan kembali informasi/pengetahuan

yang tersimpan dalam ingatan.

2) Memahami (C2): kemampuan memahami instruksi dan menegaskan

pengertian/makna ide atau konsep yang telah diajarkan baik dalam bentuk lisan,

tertulis, maupun grafik/diagram.

3) Menerapkan (C3): kemampuan melakukan sesuatu dan mengaplikasikan

konsep dalam situasi tetentu.

4) Menganalisis (C4): kemampuan memisahkan konsep kedalam beberapa

komponen dan mnghubungkan satu sama lain untuk memperoleh pemahaman

atas konsep tersebut secara utuh.

5) Mengevaluasi (C5): kemampuan menetapkan derajat sesuatu berdasarkan

norma, kriteria atau patokan tertentu.

6) Mencipta (C6): kemampuan memadukan unsur-unsur menjadi sesuatu bentuk

baru yang utuh dan koheren, atau membuat sesuatu yang orisinil
36

Hasil belajar IPS ranah kognitif dalam penelitian ini terdiri dari 10 indikator,

antara lain: 1).Menyebutkan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat

menjelang kemerdekaan; 2).Menjelaskan pergerakan nasional yang ada di indonesia

pada saat menjelang kemerdekaan; 3).Menjelaskan proses terbentuknya BPUPKI;

4).Menjelaskan proses terbentuknya PPKI;

5).Menyebutkan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan;

6).Menjelaskan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan;

7).Menjelaskan proses detik-detik proklamasi kemerdekaan; 8).Menyebutkan 4

tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan; 9).Menjelaskan peranan 4

tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan; 10).Menjelaskan cara

menghormati jasa-jasa para pahlawan kemerdekaan.

Penilaian ranah afektif berkaitan dengan penanaman sikap untuk mengukur

karakter yang terbentuk dalam diri peserta didik melalui proses pembelajaran yang

diikutinya. Dalam kurikulum 2013, domain afektif (sikap) dibagi menjadi dua, yaitu

sikap spiritual atau kompetensi inti 1 (KI 1) dan sikap sosial atau kompetensi inti 2

(KI2). Masing-masing nilai dalam sikap afektif mempunyai indikator yang terukur.

Indikator dimaksud sebagimana dalam tabel berikut.

Tabel 2.1

Materi nilai dan indikatornya yang dibelajarkan


Jenis Indikator Perilaku
karakter

Cinta dan • Ungkapan hati, pikiran, dan perbuatan untuk menunjukkan


kasih sayang kasih sayang yang tinggi pada seseorang, baik dalam
bentuk fisik maupun nonfisik
• Sikap memahami dan memerhatikan oranglain secara
sungguh-sungguh
37

Kepedulian • Menanggaoi perasaan pikiran, dan pengalaman orang lain


dan empati karena merasakan kepedulian pada sesama
• Berupaya mengenali pribadi orang lain dan ingin
membantu orang lain yang sedang dalam keadaan susah
• Mengenali rasa kemanusiaan sendiri terhadap orang lain
Kerjasama • Menggabungkan tenaga diri pribadi dengan orang lain
untuk bekerja demi mencapai suatu tujuan
• Membagi pekerjaan dengan orang lain untuk suatu tujuan
Berani • Kemampuan menghadapi kesulitan, bahaya, atau sakit
dengan cara dapat mengendalikan sesuatu
• Mengenali sesuatu yang menakutkan atau menantang dan

kemudian memikirkan strategi untuk menghadapinya


Keteguhan Bertahan dalam mencapai cita-cita, pekerjaan, dan segala
hati dan urusan
komitmen
Janji yang dipegang teguh terhadap keyakinan
Adil Memperlakukan orang lain dengan sikap tidak memihak
dan wajar

Mempunyai pandangan yang jujur dalam kehidupan


seharihari dan didalam situasi khusus, tanpa pengaruh dari
manapun dan siapapun

Suka Kebiasaan membantu orang lain


menolong
Selalu siap mengulurkan tangan dan dengan aktif mencari
cara untuk menyumbang

Kejujuran Berbicara tidak bohong dan memperlakukan orang lain


dan intregitas secara adil

Jujur terhadap diri sendiri dan berpegang teguh pada


nilainilai moral sendiri

Humor Kemampuan untuk merasakan dan menanggapi kelucuan


diluar dan didalam diri sendiri
38

Menciptakan kecerahan dalam kehidupan sehari-hari


dengan tersenyum pada situasi senang dan tertawa pada
situasi yang menggelikan

Mandiri dan Kebebasan melakukan kebutuhan diri sendiri


percaya diri
Mempertimbangkan pilihan dan membuat keputusan
sendiri

Disiplin diri Membiasakan diri mematuhi peraturan atau kesepakatan


yang telah dibuat

Melakukan suatu perbuatan yang baik secara ajeg

Loyalitas Tetap setia terhadap komitmen dengan orang lain atau


dengan kelompok tertentu

Tetap berkomitmen dalam keadaan sulit maupun adanya

rintangan
Sabar Mampu mengendalikan diri dari kelambatan mencapai
citacita

Menunggu segala kebutuhan dan kepentingan dengan


tenang

Mampu mengendalikan diri dari gangguan orang lain


Menunda keinginan yang dapat merugikan dirinya

Rasa bangga Menghargai diri sendiri


Merasa senang ketika dapat menyelesaikan suatu tugas yang
menantang

Banyak akal Mampu berpikir secara kreatif dalam upaya menanggulani


situasi yang baru atau sulit

Mampu membuat pertimbangan menggunakan imajinasi


dan semua pilihan terbaik dalam pemecahan masalah

Sikap hormat Menghormati orang lain


Sopan pada orag lain dan memperlakukan dengan baik

Tanggung Dapat dipercaya dan diandalkan


jawab
Dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya
39

Toleransi Saling menghormati antar sesama


Saling membantu dalam kebaikan

(Fitri, 2012:107-109)

Indikator ranah afektif dalam pembelajaran IPS dengan menerapkan model

Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint adalah:

(1) Sikap spiritual meliputi: berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan,

toleransi dalam beribadah, dan perilaku syukur.

(2) Sikap sosial meliputi :

a. Disiplin dengan deskriptor: mematuhi peraturan bermain peran dalam

berkelompok, mengerjakan lembar kerja kelompok dengan baik, bersikap

mandiri dalam mengerjakan tugas, menyelesaikan tugas tepat waktu

b. Kerjasama dengan deskriptor: saling membantu dalam mengerjakan tugas,

membagi tugas dengan anggota kelompok yang lain, mengerjakan tugas

kelompok bersama anggota lain dengan sunguh-sungguh, berpartisipasi

aktif dalam setiap kegiatan

c. Teliti dengan deskriptor: mengerjakan soal dengan cermat, mengecek

kembali soal yang diangap sulit, meneliti kembali pekerjaan yang sudah

dilakukan, dan melakukan sesuatu dengan penuh ketelitian

d. Rasa ingin tahu dengan diskriptor: Menanyakan sesuatu karena belum

faham pada sustu materi, sering bertanya tentang hal baru, selalu antusias

dalam penjelasan materi, selalu aktif dalam setiap kegiatan.


40

Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik siswa seperti

keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori

jenis perilaku untuk ranah psikomotorik adalah persepsi (perception), kesiapan

(set), gerakan terbimbing (guided response), gerakan terbiasa

(mechanism), gerakan kompleks (complex overt response), penyesuaian

(adaptation), dan kreativitas (originality). Dalam kurikulum 2013, ranah

psikomotorik dimasukkan dalam kompetensi inti 4 (KI 4). Berdasarkan

Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa aspek

keterampilan diperoleh siswa melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba,

menalar, menyaji, dan menciptakan. Sedangkan keterampilan yang harus dimiliki

siswa SD seperti yang dijelaskan dalam Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013

tentang SKL adalah memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan

kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

Indikator ranah psikomotorik/keterampilan dalam pembelajaran

pembelajaran IPS dengan menerapkan model Two Stay Two Stray dengan media

Powerpoint diantaranya: 1) Merencanakan pemecahan masalah; 2) Mengerjakan

soal dalam lembar kerja; 3) Melaksanakan diskusi sebagai tuan rumah dan tamu;

4) Ketrampilan menyajikan hasil diskusi.

2.1.4 Hakikat IPS

2.1.4.1 Pengertian IPS

IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti

sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Ilmu pengetahuan

Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu

pendekatan interdisiplinerdari aspek dan cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah,


41

geografi, ekonomi, politik, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya) (Trianto,

2014:171).

IPS adalah merupakan suatu pendekatan interdsipliner (Inter-disciplinary

Approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai

cabang Ilmu-ilmu Sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial,

sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Mata pelajaran tersebut

mempunyai ciri-ciri yang sama, sehingga dipadukan menjadi satu bidang studi yaitu

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dengan demikian jelas bahwa IPS adalah fusi dari

disiplin-disiplin Ilmu-ilmu Sosial. Pengertian fusi disini adalah bahwa IPS

merupakan bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak disiplin

ilmu yang ada. Artinya bahwa bidang studi IPS tidak lagi mengenal adanya pelajaran

geografi, ekonomi, sejarah secara terpisah, melainkan semua disiplin tersebut

diajarkan secara terpadu. Dalam kepustakaan kurikulum pendekatan terpadu

tersebut dinamakan pendekatan “broadfielt”. Dengan pendekatan tersebut batas

disiplin ilmu menjadi lebur, artinya terjadi sintesis antara beberapa disiplin ilmu

(Mulyono dalam Petrus,2010:1.8)

Hakikat IPS di sekolah dasar memberikan pengetahuan dasar

danketerampilan sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga negara sedini

mungkin. Karena pendidikan IPS tidak hanya memberikan pengetahuan semata,

tetapi harus berorientasi pada pengembangan keterampilan berfikir kritis, sikap,

dan kecakapan-kecakapan dasar siswa yang berpijak pada kenyataan kehidupan

sosial kemasyarakatan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan bagi kehidupan sosial

siswadi masyarakat (Susanto, 2013:138)


42

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa IPS adalah fusi dari

disiplindisiplin Ilmu-ilmu Sosial untuk mengembangkan konsep pemikiran yang

berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di lingkungan siswa.

2.1.4.2 Tujuan IPS

Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,

memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi,

dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari–hari baik yang menimpa

dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Hal tersebut dapat dicapai

manakala program-program pelajaran IPS di sekolah

diorganisasikan secara baik (Trianto, 2014:176).

Tujuan pembelajaran IPS di sekolah dasar agar siswa mampu

mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya

dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti, tujuan pendidikan IPS bukan hanya

sekedar membekali siswa berbagai informasi yang bersifat hafalan (kognitif) saja,

akan tetapi pendidikan IPS harus mampu mengembangkan keterampilan berfikir,

agar siswa mampu mengkaji berbagai kenyataan sosial beserta permasalahannya

(Susanto, 2014:149)

Pengembangan kurikulum IPS di Indonesia telah menetapkan delapan

tujuan umum pengajaran IPS, antara lain: meningkatkan kesadaran ekonomi rakyat,

meningkatkan kesejahteraan jasmani dan kesejahteraan jasmani, meningkatkan

kejujuran dan keadilan bagi semua warga negara, meningkatkan mutu lingkungan,

menjamin keamanan dan keadilan bagi semua warga negara, memberi pengertian

tentang hubungan internasional bagi kepentingan bangsa indonesia dan perdamaian


43

dunia, meningkatkan saling pengertian dan kerukunan, memelihara sifat keagungan

sifat-sifat kemanusiaan (Abdul Azis: 2012: 33).

Jadi tujuan pembelajaran IPS adalah untuk memberikan pengetahuan

mengembangkan kemampuan berfikir dan dapat melanjutkan kebudayaan bangsa,

dan untuk mengembangkan kemampuan dalam lingkungannya dan melatih anak

didik untuk menempatkan dirinya dalam masyarakat.

2.1.4.3 Ruang Lingkup IPS

Ditinjau dari aspek-aspeknya, ruang lingkup IPS meliputi hubungan sosial,

ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah, geografi, dan politik. Ruang lingkup

kelompoknya meliputi keluarga, rukun tetangga, rukun kampung, warga desa,

organisasi masyarakat, sampai tingkat bangsa. Ditinjau dari ruangnya, meliputi

tingkat lokal, regional, sampai ke global. Sedangkan dari proses interaksi sosialnya,

meliputi interaksi dalam bidang kebudayaan, politik, dan ekonomi (Taneo,

2010:1.40).

Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di

masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai

sumber dan objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada

kenyataan.Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain: (1) Segala sesuatu atau apa

saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa,

kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai

permasalahannya; (2) Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan,

keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi; (3) Lingkungan geografi dan

budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari

lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh; (4) Kehidupan masa lampau,
44

perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan

terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang

besar; (4) Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan,

pakaian, permainan, keluarga (Tjokrodikaryo dalam Hidayati, 2008: 1-26)

Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber

materi IPS sekaligus juga menjadi laboratoriumnya. Pengetahuan konsep, teoriteori

IPS yang diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan sekaligus

diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat.

Ruang lingkup IPS pada kelas V semester II adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Standar Kompetensi kelas V semester II

Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran

IPS kelas V semester 2, peneliti menentukkan ruang lingkup penelitian

pada KD 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia.

2.1.5 Strategi Pembelajaran

2.1.5.1 Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

2.1.5.1.1 Pembelajaran Kooperatif


45

Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis

kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin guru atau diarahkan guru.

Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana

guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan

dan informasi yang dirancang untuk membantu siswa menyelesaikan masalah (Agus

Suprijono, 2012:54).

Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar dalam belajar

kelompok, ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan

pembelajaran kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model

pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas

lebih efektif. Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan

pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang mempunyai ciri-ciri: a).

Memudahkan siswa belajar sesuatu yang bermantaat seperti fakta , keterampilan,

nilai, konsep, dan cara hidup serasi dengan sesama, b). pengetahuan, nilai, dan

keterampilan diakui oleh mereka yang berkompeten menilai (Agus Suprijono

2012:58).

Pembelajaran kooperatif bergantung pada efektivitas kelompok-kelompok

siswa. Dalam pembelajaran ini, guru diharapkan mapu membentuk

kelompokkelompok kooperatif dengan berhati-hati agar semua anggotanya dapat

bekerja bersama-sama untuk memaksimalkan pembelajaranya sendiri dan

pembelajaran teman-teman satu kelompoknyaPembelajaran kooperatif biasanya

menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil selam beberapa mingggu atau

bulan kedepan untuk kemudian diuji secara individual pada hari ujian yang telah

ditentukan (Miftahul Huda, 2014:32).


46

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang mengacu peda metode pembelajaran dimana

siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar yang

kemudian diuji secara individual.

2.1.5.1.2 Pengertian model pembelajaran Two Stay Two Stray

Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dikembangkan oleh

Spencer Kagan, dapat dikombinasikan dengan teknik kepala bernomor bisa

diterapkan untuk semua pelajaran dan tingkatan umur, memungkinkan setiap

kelompok untuk saling berbagi informasi dengan kelompok-kelompok lain

(Miftahul Huda,2011:140). Struktur Two Stay Two Stray yaitu memberi kelompok

untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain (Lie dalam Aris

Shoimin, 2014:222).

Model pembelajaran kooperatif dua tinggal dua tamu adalah dua orang

siswa tinggal dikelompok dan dua orang siswa bertamu ke kelompok lain. Dua

orang yang tinggal bertugas memberikan informasi kepada tamu tentang hasil

kelompoknya, sedangkan yang bertamu bertugas mencatat hasil diskusi kelompok

yang dikunjunginya (Aris Shoimin, 2014:222).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

Two Stay Two Stray akan mengarahkan peserta didik untuk aktif, baik dalam

berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi

yang dijelaskan oleh teman.

2.1.5.1.3 Langkah-langkah model pembelajaran Two Stay Two Stray


47

Adapun langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe

Two Stay Two Stray seperti yang diungkapkan, antara lain: (1) Guru membagi siswa

dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa, dua

siswa berperan sebagai tamu dan dua siswa berperan sebagai tuan rumah. Kelompok

yang dibentuk pun merupakan kelompok heterogen seperti pada pembelajaran

kooperatif tipe Two Stay Two Stray yang bertujuan untuk memberikan kesempatan

pada siswa untuk saling membelajarkan (Peer Tutoring) dan saling mendukung. (2)

Guru memberikan sub pokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas

bersama-sama dengan anggota kelompoknya masingmasing. (3) Siswa bekerjasama

dalam kelompok beranggotakan empat orang. (4) Setelah selesai, dua orang dari

masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok

lain. (5) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja

dan informasi mereka ke tamu mereka. (6) Tamu mohon diri dan kembali ke

kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (7)

Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. (8) Masing-

masing kelompok

mempresentasikan hasil kerja mereka (Agus Suprijono ,2012:140).

2.1.5.1.4 Tahapan – tahapan model pembelajaran Two Stay Two Stray

Pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray terdiri dari beberapa

tahapan sebagai berikut:

1. Persiapan

Pada tahap persiapan ini, hal yang dilakukan guru adalah membuat silabus dan

sistem penilaian, desain pembelajaran, menyiapkan tugas siswa dan membagi


48

siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota 4 siswa.

Setiap anggota kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi akademik

siswa.

2. Presentasi guru

Pada tahap ini guru menyampaikan indikator pembelajaran, mengenal dan

menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.

3. Kegiatan kelompok

Pada kegiatan ini pembelajaran menggunakan lembar kegiatan yang berisi

tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok.

Setelah menerima lembar kegiatan yang berisi permasalahan-permasalahan

yang berkaitan dengan konsep materi dan klasifikasinya, siswa mempelajari

dalam kelompok kecil (4siswa), yaitu mendiskusikan masalah tersebut

bersama-sama anggota kelompoknya. Masing-masing kelompok

menyelesaikan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara mereka

sendiri. Kemudian, 2 dari 4 anggota dari masing-masing kelompok

meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok yang lain, sementara 2

anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan

informasi mereka ke tamu. Setelah memperoleh informasi dari 2 anggota yang

tinggal, tamu mohon diri untuk kembali ke kelompok masing-masing untuk

melaporkan temuannya serta mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja

mereka.

4. Formalisasi
49

Setelah belajar dalam kelompok dan menyelesaikan permasalahan yang

diberikan, salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelomponya

untuk dikomunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnyak.

Kemudian guru membahas dan mengarahkan siswa ke bentuk formal

5. Evaluasi kelompok dan penghargaan

Tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa

memahami materi yang telah diperoleh dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray. (Aris Shoimin, 2014:223).

2.1.5.1.5 Kelebihan model pembelajaran Two Stay Two Stray

Kelebihan dari model Two Stay Two Stray antara lain: (1) mudah dipecah

menjadi berpasangan; (2) lebih banyak tugas yang dilakukan; (3) guru mudah

memonitor; (4) dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan; (5) kecenderungan

belajar siswa menjadi lebih bermakna; (6) lebih berorientasi pada keaktifan; (7)

siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya; (8) menambah kekompakan dan

rasa percaya diri siswa; (9) kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan;

(10) membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar, (Arif Shoimin, 2014:225).

Kelebihan penggunaan Two Stay Two Stray adalah dapat meningkatkan

aktivitas peserta didik dalam pembelajaran yang membuat cara belajar peserta didik

menjadi lebih bermakna, sehingga tidak akan terjadi pembelajaran yang teacher

center namun mengarah student center, dengan demikian teknik ini dapat

meningkatkan penguasaan konsep IPS karena peserta didik bisa bertukar pendapat

serta berdiskusi dengan teman-teman saat kerja kelompok.

2.1.5.1.6 Kekurangan model pembelajaran Two Stay Two Stray


50

Kekurangan dari model Two Stay Two Stray antara lain: (1) membutuhkan

waktu yang lama; (2) siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok; (3) bagi

guru, membutuhkan banyak persiapan; (4) guru cenderung kesulitan dalam

pengelolaan kelas; (5) membutuhkan sosialisasi yang lebih baik; (6) jumlah ganjil

bisa menyulitkan pembentukan kelompok; (7) siswa mudah melepaskan diri dari

keterlibatan dan tidak memperhatikan guru; (8) kurang kesempatan untuk

memerhatikan guru (Arif Shoimin, 2014:225).

Untuk mengatasi kekurangan dari model Two Stay Two Stray maka

diperlukan persiapan yang matang dari guru baik dari model dan media yang

digunakan, pada saat pembagian kelompok sebaiknya dikelompokan secara

heterogen, dan harus selalu ada komunikasi yang baik antar guru dan murid maupun

antar murid dengan murid.

2.1.5.2 Media Pembelajaran

2.1.5.2.1 Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

tengah, perantara atau pengantar. Media apabila dipahami secara garis besar adalah

manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa

mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap (Gerlach dan

Elly dalam Arsyad 2014: 3).


Media adalah komponen sumber belajar atau wahan afisik yang

mengandung materi intruksional di lingkungan siswa, yang dapat merangsang

siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa

pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-

maksud pengajaran (Hamdani, 2011:243).


51

Media sebagai sarana untuk menyampaikan pesan dan informasi dalam

proses belajar memiliki tingkatan yang dijadikan acuan sebagai landasan

penggunaan media dalam proses belajar. Tingkatan tersebut disebut dengan

Kerucut Pengalaman Dale. Menurut Dale (dalam Arsyad, 2014:14) kerucut tersebut

merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga tingkatan pengalaman yang

dikemuka-kan oleh Bruner. Berikut merupakan kerucut pengalaman Dale.

Abstrak

Lambang
Lambang
Kata
Kata
Lambang
Lambang
Visual
Visual
Gambar
Gambar Diam,
Diam,
Rekaman
Rekaman Radio
Radio
Gambar
Gambar Hidup
Hidup Pameran
Pameran

Televisi
Televisi

Karyawisata
Karyawisata

Dramatisasi
Dramatisasi

Benda Tiruan/Pengamatan
Benda Tiruan/Pengamatan
Konkret Pengalaman Langsung
Pengalaman Langsung

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale


Kerucut pengalaman Dale menggambarkan bahwa hasil belajar seseorang

diperoleh mulai dari pengalaman langsung (konkret), kenyataan yang ada di

lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada

lambang verbal (abstrak). Menurut Arsyad (2014:14), tingkatan-tingkatan tersebut

tidak berarti proses belajar dan interaksi belajar harus selalu dimulai dari

pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan pengalaman yang paling sesuai


52

dengan ke-butuhan dan kemampuan kelompok siswa yang dihadapi dengan

mempertimbang-kan situasi belajarnya.

Dari beberapa uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa media

pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang

bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran yang

membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

2.1.5.2.2 Pengertian Media Powerpoint

Powerpoint merupakan media yang sangat cocok digunakan untuk

menyampaikan suatu materi kepada siswa, hal ini karena Powerpoint memang

program komputer yang didesain untuk media presentasi yang dilengkapi dengan

segala fasilitas yang menarik. Powerpoint merupakan program yang dirancang

khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh

perusahaan, pemerintahan, pendidikan maupun perseorangan dengan berbagai fitur

menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.

Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat

presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, dan gambar, serta

animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreativitas penggunanya (Daryanto,

2012 : 141) .

Powerpoint merupakan salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan

oleh orang-orang dalam mempresentasikan bahan ajar, laporan, atau karya (Arsyad,

2014: 193). Program powerpoint di dalam komputer dikelompokkan dalam

program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus untuk menyampaikan

presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan,

maupun perorangan. Dalam dunia pendidikan pemanfaatan media presentasi ini


53

dapat digunakan oleh pendidik maupun peserta didik untuk mempresentasikan

materi pembelajaran ataupun tugas-tugas yang akan diberikan. Beberapa hal yang

menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi adalah

berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, dan gambar, serta animasi-animasi

yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya. Pada prinsipnya program

ini terdiri dari beberapa unsur rupa dan pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa

yang dimaksud terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat

dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut

dapat dibuat tanpa gerak atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan.

Beberapa hal yang perlu dipahami dalam menulis naskah presentasi antara

lain adalah sebagai berikut:

1. Menentukan topik sesuai dengan materi yang akan disampaikan.

2. Menyiapkan materi yang sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.

3. Mengidentifikasi bahan-bahan materi tersebut untuk diseleksi.


4. Menulis materi yang telah dipilih secara singkat dan hanya memuat poin-poin

yang penting saja.

5. Menyajikan pesan-pesan dalam berbagai format seperti teks (kata-kata),

gambar, animasi atau audio visual

6. Memastikan bahwa materi yang ditulis telah cukup lengkap, jelas dan mudah

dipahami oleh siswa.

7. Menyajikan materi secara urut dan sistematis agar mempermudah siswa dalam

memahami materi (Daryanto, 2012: 70-71).

Media Powerpoint adalah media yang paling tepat untuk

mempresentasikan materi. Peneliti dalam pembejaran IPS ini menggunakan media

Powerpoint tentang upaya mempersiapkan kemerdekaan RI. Penggunaan media


54

Powerpoint selama kegiatan pembelajaran diharapkan materi dapat difahami oleh

siswa dengan jelas.

2.1.5.2.3 Kelebihan Media Powerpoint

Kelebihan dari media Powerpoint adalah sebagai berikut: 1) Penyajiannya

menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi; 2) Adanya animasi teks

maupun animasi gambar atau foto; 3) Lebih merangsang siswa untuk mengetahui

lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji; 4) Pesan informasi secara

visual mudah dipahami peserta didik; 5) Tenaga pendidik tidak perlu banyak

menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan, 6) Dapat diperbanyak sesuai

kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-ulang; 7) Praktis, karena dapat

disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik (Daryanto, 2011:158)

Penggunaan media Powerpoint dapat mempermudah guru untuk menyampaikan

materi pembelajaran kepada siswa yang berupa tulisan, gambar, maupun animasi

lainya. Media Powerpoint ini lebih menarik perhatian siswa sehingga siswa akan

lebih termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

2.1.5.2.4 Fungsi media pembelajaran

Dalam dunia pendidikan media memiliki fungsi yang dapat menunjang

tercapainya suatu tujuan pendidikan. Fungsi media khusunya media gambar dalam

dunia pendidikan adalah untuk mempermudah siswa dalam mengungkapkan ideide

ataupun pikiran-pikiran serta daya imajinasi yang muncul akibat adanya kreativitas

yang dimiliki oleh peserta didik dalam bentuk lisan ataupun tulisan.

Ada empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, seperti

berikut: (1) Fungsi Atensi, Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan

mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang


55

berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi

pelajaran. (2) Fungsi Afektif, Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan

siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang

visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang

menyangkut masalah sosial atau ras.(3) Fungsi Kognitif, Media visual terlihat dari

temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual ataugambar

memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau

pesan yang terkandung dalam gambar. (4) Fungsi Kompensatoris, Media

pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan

konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk

mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata

lain, media pengajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan

lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau

disajikan secara verbal, (Levie & Lentz dalam Arsyad 2014: 20-21)

Berdasarkan uraian di atas, media memiliki fungsi yang sangat banyak,

dalam pembelajaran dapan digunakan sebagai sarana guru untuk meingkatkan

konsentrasi dan pemahaman siswa. Dengan penggunaan media dapat memperjelas

penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam bentuk kata-kata

tertulis atau lisan belaka), juga mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya

indera.

2.1.5.3 Pendekatan saintifik

2.1.5.3.1 Pengertian Pendekatan saintifik

Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang


56

dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik. Pembelajaran dengan

pendekatan saintifik adalah proses pembelajarn yang dirancang sedemikian rupa

agar peserta didik secara aktif mengkontruksi konsep, hukum atau prinsip melalui

tahapan- tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan

hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik

kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan

(Hosnan, 2014:34).

Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan

keterampilan proses, seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan,

menjelaskan dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut,

bantuan guru diperlukan. Akan tetapi, bantuan guru tersebut harus semakin

berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya

kelas siswa (Hosnan, 2014:35)

2.1.5.3.2 Karakteristik Pendekatan saintifik

Karakteristik pendekatan saintifik dalam pembelajaran diantaranya yaitu:

1. Berpusat pada siswa.

2. Melibatkan ketrampilan proses sains dalam mengkontruksi konsep, hukum

atau prinsip.

3. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang

perkembangan intelek, khusunya keterampilan berfikir tingkat tinggi siswa.

4. Dapat mengembangkan karakter siswa (Hosnan, 2014:36)

2.1.5.3.3 Langkah-langkah Pembelajaran saintifik

Langkah-langkah Pembelajaran saintifik terdiri atas lima langkah, yaitu

mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring.


57

a. Mengamati

Mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran

(meaningfull learning). Mengamati memiliki keunggulan tertentu, seperti

menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan

mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka

pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang,

biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna

serta tujuan pembelajaran.

b. Menanya

Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan

mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan

pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau

memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan

peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi

penyimak dan pembelajar yang baik.

c. Menalar

Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah

yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta

didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi

peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang

logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk

memperoleh simpulan berupa pengetahuan.

d. Mencoba
58

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus

mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang

sesuai. Pada mata pelajaran IPS, misalnya,peserta didik harus memahami konsep-

konsep IPS dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun harus

memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam

sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk

memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.

e. Jejaring

Jejaring Pembelajaran disebut juga Pembelajaran Kolaboratif.

Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar

sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya

merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan

memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan

disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan

bersama (Hosnan, 2014:39-81).

2.1.6 Teori Belajar yang Mendasari Model Two Stay Two Stray

2.1.6.1 Teori Belajar Kognitif

Menurut teori belajar kognitif, belajar dinyatakan sebagai proses

pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal

dan memahami stimulus yang datang dari luar. Belajar pada diri manusia

ditekankan pada proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat, dan

menggunakan pengetahuan (Suprijono, 2012:22).

Proses belajar harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan kognitif

yang dilalui siswa. Tahapan tersebut dibagi menjadi empat tahap, yaitu tahap
59

sensori motor, tahap pra-operasional, tahap operasional konkret, dan tahap

operasional formal.

a. Tahap sensori motor

Pada tahap sensori motor (0-2 tahun), seorang anak belajar mengembangkan

dan mengatur kegiatan fisik dan mental menjadi perbuatan yang bermakna.

b. Tahap pra-operasional

Pada tahap pra-operasional (2-7 tahun), seorang anak masih sangat dipengaruhi

oleh hal-hal khusus yang didapat dari pengalaman menggunakan indra

sehingga ia belum mampu melihat hubungan-hubungan dan

menyimpulkan sesuatu secara konsisten.

c. Tahap operasional konkret

Pada tahap operasional konkret (7-11 tahun), seorang anak dapat membuat

kesimpulan dari sesuatu pada situasi nyata atau dengan menggunakan benda

konkret, dan mampu mempertimbangkan dua aspek dari situasi nyata secara

bersama-sama (misalnya, antara bentuk dan ukuran).

d. Tahap operasional formal

Pada tahap operasional formal (11 tahun ke atas), kegiatan kognitif seseorang

tidak mesti menggunakan benda nyata. Pada tahap ini, kemampuan menalar

secara abstrak meningkat sehingga seseorang mampu untuk berpikir secara

deduktif. Pada tahap ini pula, seorang mampu mempertimbangkan beberapa

aspek dari situasi secara bersama-sama (Trianto, 2009:23).

Pada pembelajaran IPS dengan menerapkan model Two Stay Two Sray

akan dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam berinteraksi dengan


60

teman-teman dan guru kelas pada saat pembelajaran maupun saat diskusi. Sesuai

dengan uraian diatas dapat diketahui bahwa anak usia sekolah dasar berada pada

tahap operasional konkret (7-11 tahun), oleh karena itu dalam pembelajaran ini

menggunakan media powerpoint yang dapat menampilkan materi yang berisi

gambar dan teks.

2.1.6.2 Teori Belajar Konstruktivisme

Teori pembelajaran konstruktivisme merupakan teori pembelajaran kognitif

yang baru dalam psikologi pendidikan yang menyatakan bahwa siswa harus

menemukan sendiri dan menstraformasikan informasi kompleks, dan mengecek

informasi baru. Siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan

pengetahuan, mereka harus bekerja memcahkan masalah,

menemukan sesuatu untuk dirinya (Trianto, 2009:27).

Pendekatan Konstruktivisme dalam pengajaran menerapkan pembelajaran

kooperatif secara intensif, atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah

menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat

mendiskusikan masalah-masalah itu dengan temannya (Slavi dalam Trianto,

2009:29).

Pada pembelajaran IPS dengan menerapkan model Two Stay Two Stray ini

siswa harus aktif untuk menemukan dan memahami materi dengan mendiskusikan

masalah-masalah itu dengan temannya. Peran guru dalam pembelajaran sebagai

fasilitator yang menyediakan media dan materi pembelajaran, memberikan

bimbingan, bantuan kepada siswa ketika mengalami kesulitan belajar.


61

2.1.7 Penerapan Model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint

2.1.7 Penerapan Pembelajaran IPS melalui Model Two Stay Two Stray dengan

Media Powerpoint

Penelitian ini menggunakan model Two Stay Two Stray dengan Media

Powerpoint. Model ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan

motivasi belajar siswa, mengajak siswa untuk belajar secara berkelompok dan

pembelajaran diharapkan berpusat pada siswa. Adapun komponen dan

langkahlangkah penerapan pembelajaaran IPS dengan model two stay two stray

(Suprijono, 2012:140) dan media powerpoint yang dipadukan dengan pendekatan

saintifik adalah sebagai berikut:

2.1.7.1 Sintak model Make A Match

1 Guru menyiapkan materi dan siswa mempersiapkan diri.

2 Guru membuka pelajaran dan melakukan apersepsi.

3 Siswa mendengarkan materi dari guru dan mengamati tayangan powerpoint

tentang tokoh perjuangan kemerdekaan yang telah disiapkan oleh guru

kemudian melakukan tanya jawab. (mengamati, menanya)

4 Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2

anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu, dan siswa

menggunakan tanda di kepala berbentuk bulan sebagai tuan rumah dan bintang

sebagai tamu. (membuat jejaring)

5 Siswa diberikan lembar kerja yang dibahas bersama-sama dengan anggota

kelompoknya. (menalar)

6 Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya

untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam
62

kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu

mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

7 Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan

temuan mereka dari kelompok lain untuk mencocokkan dan membahas

hasilhasil kerja mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

8 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan).

9 Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran kemudian melakukan

evaluasi. (mengkomunikasikan, menalar).

2.1.7.2 Sistem Sosial

Penerapan model two stay two stray dengan media powerpoint dalam

pembelajaran IPS membentuk pola interaksi antara keterampilan guru dan aktivitas

siswa. Komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa sangat baik, dimana pada

saat guru memberikan penjelasan siswa memperhatikan dan ketika guru

memberikan pertanyaan yang membutuhkan jawaban siswa langsung

memberikan tanggapan dan respon yang baik. Berikut adalah tabel interaksi antara

guru dan siswa.

Tabel 2.3 Sistem Sosial Kegiatan Guru dan Aktivitas Siswa


KEGIATAN GURU AKTIVITAS SISWA

1) Guru menyiapkan materi. 1) Siswa mempersiapkan diri mengikuti


2) Guru membuka pelajaran pembelajaran.
dan melakukan apersepsi. 2) Siswa memperhatikan apersepsi dari
3) Guru menjelaskan materi guru.
63

dengan menggunakan 3) Siswa mendengarkan materi dari guru


powerpoint tentang tokoh (mengamati, menanya)
perjuangan kemerdekaan 4) Siswa membentuk kelompok secara
4) Guru mengajukan heterogen yang benggotakan 4 anak, 2
beberapa pertanyaan anak sebagai tuan rumah dan 2 anak
kepada siswa. lainya sebagai tamu. (membuat jejaring)
5) Guru membentuk Siswa diberikan lembar kerja (menalar)
kelompok secara 5) Dua orang siswa dari masing-masing
heterogen yang 6) kelompok meninggalkan kelompoknya
benggotakan 4 anak, 2 anak untuk bertamu ke kelompok lain.
sebagai tuan rumah dan 2 (mencoba, mengkomunikasikan)
anak lainya sebagai tamu. Tamu mohon diri dan kembali ke
Guru memberikan lembar 7) kelompok mereka sendiri dan
6) kerja yang akan dibahas melaporkan temuan mereka dari
siswa bersama-sama kelompok lain. (mencoba,
dengan anggota mengkomunikasikan)
kelompoknya Masing-masing kelompok
masingmasing. 8) mempresentasikan hasil kerja mereka.
Guru membimbing siswa (mengkomunikasikan).
7) yang berperan sebagai tuan Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan
rumah dan tamu. 9) pembelajaran kemudian melakukan
Guru mengajak beberapa evaluasi.
8) kelompok untuk (mengkomunikasikan, menalar)
mempresentasikan hasil
kerja kelompok.
Guru menyimpulkan
9) kegiatan pembelajaran
kemudian melakukan
evaluasi..

2.1.7.3 Prinsip Reaksi

Prinsip reaksi adalah berkaitan dengan cara guru memperhatikan siswa dan

merespon siswa. Beberapa perilaku guru yang tergambar dalam sintak model two

stay two stray dengan media powerpoint adalah sebagai berikut:

1) Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa


(Keterampilan

mengelola kelas).
2) Membuka pelajaran dan melaksanakan apersepsi (Keterampilan membuka dan

menutup pelajaran).
64

3) Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan media powerpoint

(Keterampilan menjelaskan).

4) Melakukan tanya jawab dengan siswa. (keterampilan bertanya)

5) Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.(Keterampilan

mengadakan variasi, Keterampilan mengelola kelas)

6) Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi.(keterampilan membimbing

diskusi kelompok kecil)

7) Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan tuan rumah dengan

model two stay two stray.(Keterampilan membimbing diskusi kelompok

kecil).

8) Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil


kerja

kelompok.(Keterampilan memberi penguatan)

9) Menutup pelajaran dengan memberi kesimpulan (Keterampilan membuka dan

menutup pelajaran).

2.1.7.4 Sistem Pendukung

Sistem pendukung dalam pembelajaran IPS melalui model two stay two stray

dengan media powerpoint adalah berkaitan dengan segala hal yang dapat

memberikan dorongan sehingga dapat lebih optimal dalam kegiatan

belajarmengajar, baik berupa keterampilan guru, aktivitas siswa, maupun hasil

belajar siswa. Sistem pendukung tersebut antara lain: 1) rencana pembelajaran yang

disusun dengan menggunakan langkah-langkah model two stay two stray dengan

media powerpoint, 2) media powerpoint yang disesuaikan dengan materi, dan 3)

penilaian pembelajaran yang disertai dengan rubrik dan penskoran.

2.1.7.5 Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring


65

Dampak yang ditimbulkan dari penerapan model two stay two stray dengan

media powerpoint diharapkan dalam dua dampak, yaitu dampak instruksional dan

dampak pengiring. Dampak instruksional dslam penelitian ini adalah meingkatnya

kualitas pembelajaran IPS. Sedangkan untuk dampak pengiring adalah dapat

membentuk sikap ketepatan waktu, kerjasama, teliti, dan rasa ingin tahu

2.2 KAJIAN EMPIRIS

Penelitian tentang penerapan model Two Stray Two Stay dengan media

gambar seri telah banyak dikaji dan dilakukan. Namun, hal tersebut masih menarik

untuk diadakan penelitian lebih lanjut lagi. Beberapa penelitian mengenai

penerapan model Two Stay Two Stray dengan media powerpoint yang telah

dilakukan dan dapat dijadikan kajian dalam penelitian ini adalah penelitian dari:

Tabel 2.4 Jurnal Penelitian

1. Nama Jurnal Journal of Primary Educational


Sumber http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe/article/view/1
240/1291 diakses tanggal 28 januari 2015
Penulis Isnani Af Idatunnisa
Judul Tulisan PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY
SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN
KONSEP GLOBALISASI
Ringkasan Isi Pada pra tindakan, nilai rata-rata pemahaman konsep siswa
adalah 61,25 dengan ketuntasan klasikal 38,89% atau 14
siswa;Siklus I nilai rata-rata pemahaman konsep
66

siswa meningkat menjadi 78,22 dengan ketuntasan


klasikal 72,22% atau 26 siswa; Siklus II nilai rata-rata
pemahaman konsep siswa meningkat menjadi 83,25
dengan ketuntasan klasikal 86,11% atau 31 siswa dan
Siklus III nilai rata-rata pemahaman konsep siswa
meningkat menjadi 86,25 dengan ketuntasan klasikal
91,67% atau 33 siswa.

2. Nama Jurnal Pendidikan Biologi


Sumber http://download.portalgaruda.org/article.php?article=5067
2&val=4057 diakses tanggal 27 januari 2015
Penulis Irma Yuniar Wardhani
Judul Tulisan PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY
DISERTAI MEDIA AUDIO-VISUAL UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN
BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA 5 SMA NEGERI 7
SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Ringkasan Isi Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray disertai media
audiovisual mampu meningkatkan kualitas pembelajaran
biologi siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 7 Surakarta
tahun pelajaran 2011/2012 yang meliputi aspek
kinerja/performance guru dalam kelas, fasilitas
pembelajaran dalam kelas, iklim kelas, sikap ilmiah siswa
dan motivasi belajaran siswa.

3. Nama Jurnal Jurnal PGSD UNS


Sumber http://download.portalgaruda.org/article.php?article=1079
08 diakses tanggal 27 januari
2015
67

Penulis Ria Puti Apriani


Judul Tulisan PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY
UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP
PESAWAT SEDERHANA
Ringkasan Isi Hasilnya tingkat ketuntasan klasikal penguasaan konsep
peserta sederhana siklus I meningkat menjadi 70,83%.
Hasil ini belum memenuhi indikator ketercapaian
penelitian ini sehingga perlu dilanjutkan ke siklus II.
Hasilnya, ketuntasan klasikal pada siklus II meningkat
menjadi 95,83%. Hasil pada siklus II ini telah mencapai
indikator ketercapaian yang diharapkan dalam penelitian,
sehingga penelitian ini dihentikan dan dinyatakan berhasil.

4. Nama Jurnal Unnes Journal of Biology Education


Sumber http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb/article/view/
1240/1291, diakses tanggal 28 januari 2015
Penulis Lia Retnaningsih
Judul Tulisan KEEFEKTIFAN MEDIA SPESIMEN DENGAN
METODE TWO STAY-TWO STRAY PADA MATERI
ARTHROPODA
Ringkasan Isi Data keaktifan siswa diperoleh dengan lembar observasi
keaktifan (pengamatan dan diskusi), data hasil belajar
menggunakan tes tertulis berupa multiple choise pada
akhir pembelajaran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
keaktifan siswa pada kategori aktif dan sangat aktif
mencapai 96,97% di kelas X.3 dan 97,6% di kelas X.4.
Hasil belajar siswa di kelas X.3 secara klasikal 93,93% dan
91,17% di kelas X.4.

5. Nama Jurnal Economic Education Analysis Journal


Sumber http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujet/article/view/1
68

240/1291, diakses tanggal 28 januari 2015

Penulis Dian Listianah


Judul Tulisan MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN EKONOMI MELALUI PERPADUAN
METODE CERAMAH DAN METODE TWO STAY
TWO STRAY PADA KELAS X AP SMK HIDAYAH
SEMARANG
Ringkasan Isi Hasil penelitian ini diperoleh presentase aktivitas siswa
pada pembelajaran siklus I dengan kategori baik (70%) dan
pada siklus II meningkat dengan kategori amat baik
(87,5%). Persentase aktivitas guru pada pembelajaran
siklus I yaitu dengan kategori baik (66,6%) dan pada siklus
II meningkat dengan kategori amat baik (90,2%). Rata-rata
kelas yang dicapai pada siklus I adalah 71,81 dengan
ketercapaian ketuntasan klasikal yaitu sebesar 75% dan
pada siklus II rata-rata kelas meningkat menjadi 80,23 dan
ketercapaian ketuntasan klasikal yaitu sebesar 91,6%. Dari
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
pada kelas dengan perpaduan metode ceramah dan metode
Two Stay Two Stray mampu meningkatkan hasil belajar
siswa dan aktivitas siswa.

6. Nama Jurnal Unnes Journal of Biology Education


Sumber http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb , diakses
tanggal 18 Maret 2015

Penulis Nur Liya Khasanah


Judul Tulisan EFEKTIVITAS STRATEGI QUESTION STUDENT
HAVE DAN MEDIA POWERPOINT PADA MATERI
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
Ringkasan Isi Hasil penelitian menunjukkan rata-rata jumlah siswa aktif
dan sangat aktif kelas eksperimen lebih tinggi daripada
69

kontrol, yaitu 86,87% > 76,04%. Hasil uji t hasil belajar


siswa menunjukkan thitung 2,38 lebih tinggi daripada
ttabel 2,30, artinya rata-rata hasil belajar kelas eksperimen
lebih tinggi secara signifikan daripada kontrol. Ketuntasan
belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada kontrol
yaitu 90,9% > 81,3%. Simpulan penelitian ini
adalahstrategi question student have dan media
powerpoint efektif diterapkan pada materi struktur dan
fungsi jaringan tumbuhan.

7. Nama Jurnal Unnes Journal of Mathematics Education


Sumber http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme/article/view/
3362/3115 Diakses pada tanggal 18 Maret 2015
Penulis Eli Pri Mahanani
Judul Tulisan KEEFEKTIFAN MODEL COURSE REVIEW HORAY
BERBANTUAN POWERPOINT PADA KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH SISWA
Ringkasan Isi Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kemampuan
pemecahan masalah siswa dengan pembelajaran Course
Review Horay berbantuan powerpoint dapat mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal klasikal yang ditetapkan;
persentase kemampuan pemecahan masalah siswa dengan
pembelajaran Course Review Horay berbantuan
powerpoint lebih tinggi daripada persentase kemampuan
pemecahan masalah siswa dengan pembelajaran
ekspositori; rata-rata kemampuan pemecahan masalah
siswa dengan pembelajaran Course Review Horay
berbantuan powerpoint lebih tinggi daripada rata-rata
kemampuan pemecahan masalah siswa dengan
pembelajaran ekspositori. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
70

Course Review Horay berbantuan powerpoint efektif pada


kemampuan pemecahan masalah.

8. Nama Jurnal International Electronic Journal of Mathematics


Education
Sumber http://www.iejme.com/012010/d2.pdf
Diakses pada tanggal 18 Maret 2015
Penulis Benchawan Wiwatanapataphee
Judul Tulisan An Integrated Powerpoint-Maple based Teaching-
Learning Model for Multivariate Integral Calculus
Ringkasan Isi Teaching triple integral calculus is a challenging task. In
traditional mode of classroom teaching, students often find
it difficult to understand instructors’ explanations due to
the difficulty in imagining the 3D integration domain. To
overcome this problem, a teaching toolis developed
utilizing the animation feature of PowerPoint display and
the graphic visualization function of the Maple software
(Pengajaran kalkulus integral tiga adalah tugas yang
menantang. Dalam modus tradisional kelas mengajar,
siswa sering merasa sulit untuk memahami penjelasan
instruktur karena kesulitan dalam membayangkan
integrasi domain 3D. Untuk mengatasi masalah ini ,alat
pengajaran dikembangkan memanfaatkan fitur animasi
Powerpoint layar dan grafis Fungsi visualisasi perangkat
lunak)

9. Nama Jurnal International Journal of Learning & Development


Sumber http://dx.doi.org/10.5296/ijld.v4i2.4908 diakses
tanggal 26 januari 2015

Penulis Dwi Sulisworo


Judul Tulisan The Effect of Cooperative Learning, Motivation and
71

Information Technology Literacy to Achievement

Ringkasan Isi The learning quality improvement has not given a


significant result, because the teachers still do not have
sufficient skills. The promoting of learning process
improvement that more students centered in the classroom
is very important in order to improve student motivation to
learn science better. Learning strategy had significant
effect to the physics learning achievement. The
cooperative learning, Two Stay Two Stray in this case, has
better strategy to improve student achievement on physics
learning rather than the conventional strategy. Motivation
has effect or influence on student learning achievement.
There is a tendency that the better the student's motivation,
it can be estimated that he/ she will have a good learning
achievement. However, the students' IT literacy did not
have a significant effect on learning achievement.
(Kualitas pembelajaran belum memberikan hasil yang
signifikan, karena para guru masih belum memiliki cukup
keterampilan. Proses pembelajaran yang lebih baik
seharusnya banyak berpusat pada siswa dikelas sangat
penting dalam rangka meningkatkan motivasi siswa untuk
belajar ilmu pengetuan yang lebih baik .Strategi
pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap prestasi
belajar fisika .Two Stay Two Stray dalam hal ini , memiliki
strategi yang lebih baik untuk meningkatkan prestasi siswa
daripada strategi konvensional.)

10. Nama Jurnal International Journal of Education and Research


Sumber http://www.ijern.com/journal/2015/January-2015/13.pdf
diakses tanggal 26 januari 2015

Penulis Faad Maonde


72

Judul Tulisan The Discrepancy of Students’ Mathematic Achievement


through Cooperative Learning Model, and the ability in
mastering Languages and Science

Ringkasan Isi Based on the result it was concluded that: (a) empirically,
students’ math achievement in senior high schools in 2014
tends to be better than previous research in junior high
school in 2012 and in elementary school in 2013 by the
mean=71, median=73, minimum score=26, maximum
score=92, and deviation standard=11.37, under cooperative
learning models; jigsaw, TSTS, and STAD with the certain
mastery level of Indonesian, English, and Science; (b) math
has positive and significant effect on students’ achievement
in Indonesian, English, and Science which contributes
0.084, 0.098, and 0.808 respectively.
(Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa :(a)
secara empiris, prestasi matematika siswa di SMAsekolah
pada tahun 2014 cenderung lebih baik dari penelitian
sebelumnya di SMP pada tahun 2012 dan di SD sekolah
pada tahun 2013 oleh rata-rata = 71 , median = 73 , skor
minimal = 26 , skor maksimum = 92 ,dan deviasistandar
=11,37,di bawah model pembelajaran kooperatif; jigsaw,
TSTS , dan STAD dengan tingkat penguasaan tertentudari
Indonesia, Bahasa Inggris,dan Ilmu Pengetahuan;(b)
matematika berpengaruh positif dan signifikan terhadap
prestasi siswa dalam Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ilmu
yang memberikan kontribusi
0,084 , 0,098 , dan 0,808 masing-masing.)

Dengan demikian dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa:

(1) penggunaan model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan

keaktifan siswa, (2) model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan
73

hasil belajar , (3) model pembelajaran Two Stay Two Stray meningkatkan

pemahaman konsep, (4) model pembelajaran Two Stay Two Stray meningkatkan

kualitas pembelajaran, (5) model pembelajaran Two Stay Two Stray meningkatkan

motivasi belajar, (6) penggunaan media powerpoint memudahkan untuk

penyampaian materi pembelajaran, (7) penggunaan media powerpoint

meningkatkan pemahaman materi bagi siswa.

Dari sepuluh penelitian tersebut telah berhasil meningkatkan kualitas

pembelajaran secara signifikan. Selain itu penelitian tersebut juga berfungsi sebagai

pendukung untuk penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS

melalui Model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint di SDN Bendan

Ngisor”.

2.3 KERANGKA BERFIKIR

IPS merupakan mata pelajaran yang dirancang untuk mengembangkan

pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi social

masyarakat dalam memasuki kehidupan bermayarakat yang dinamis.Tujuan

pembelajaran IPS tercapai ditandai dengan adanya peningkatan prestasi belajar

siswa dan peningkatan kualitas pembelajaran. Dalam penelitian ini indikator

tersebut akan akan dikaji dalam 3 variabel yaitu: keterampilan guru, aktivitas siswa,

dan hasil belajar.

Hasil refleksi pelaksanaan pembelajaran dikelas VB SDN Bendan Ngisor

pada muatan IPS tujuan pembelajaran belum optimal karena mengalami beberapa

kendala antara lain: guru belum optimal dalam mengelola kegiatan siswa dalam pada

saat kerja kelompok dan belum memanfaatkan media pembelajaran dalam

menyampaikan materi, dalam pembelajaran IPS siswa cenderung untuk menghafal


74

materi dan dalam kegiatan kerja kelompok hanya beberapa siswa saja yang aktif dan

siswa yang lain bermain sendiri. Pencapaian hasilbelajar muatan IPS masih rendah,

ditunjukkan nilai ulangan harian siswa kelas VB hanya 37% siswa yang mencapai

KKM yaitu 65.

Untuk mengatasi masalah tersebut dipilih penerapan model yang sesuai

dengan pokok permasalahan yaitu dengan menerapkan model pembelajaranTwo

Stay Two Straydengan media Powerpoint Melalui model pembelajaranTwo Stay

Two Stray ini diharapkan siswa dapat belajar dengan lebih semangat karena

penggunaan model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam

pembelajaran yang membuat cara belajar siswa menjadi lebih bermakna, sehingga

pembelajaran berpusat pada siswa. Penggunaan media Powerpoint dalam

pembelajaran menjadikan pembelajaran IPS lebih kondusif dan efektif. Sehingga

jika dilaksanakan secara efektif akan meningkatkan keterampilan guru dan aktivitas

siswa yang berdampak pada hasil belajar, dengan demikian kualitas pembelajaran

akan meningkat. Kerangka berfikir tersebut dapat disajikan dalam bagan sebagai

berikut:
75

Kondisi Awal

1).Guru: guru belum optimal dalam mengelola kegiatan


siswa dalam pada saat kerja kelompok, guru belum
memanfaatkan media pembelajaran dalam menyampaikan
materi;
2).Siswa:dalam pembelajaran IPS siswa cenderung untuk
menghafal materi, dalam kegiatan kerja kelompok hanya
beberapa siswa saja yang aktif dansiswa yang lain bermain
sendiri;
3).Hasil Belajar:hasil belajar belum mencapai KKM,
ketuntasan belajar siswa hanya sebesar 37%.

Tindakan

LangkahPembelajarandenganmenggunakan Model Two


Stay Two Straydengan media powerpoint :
1) Mempersiapkan materi
2) Membuka pelajaran dan melakukan apersepsi
3) Menjelaskan materi
4) Membentuk kelompok sebagai tuan rumah dan tamu
5) Melakukan diskusi kelompok
6) Melakukan peran sebagai tamu dan tuan rumah
7) Mencocokan hasil kerja dengan kelompok masing-masing
8) Mempresentasikan hasil kerja
9) Menyimpulkan kegiatan pembelajaran kemudian
melakukan evaluasi.

Kondisi Akhir

1. Keterampilan guru dalam pembelajaran meningkat


dengan kriteria sekurang-kurangnya baik
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat dengan
kriteria sekurang-kurangnya baik
3. Hasil belajar mengalami peningkatan dengan ketuntasan
klasikal >75% dan ketuntasan individual minimal ≥65.

Bagan 2.2 Kerangka Berfikir


76

2.4 HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan kajian teori, kajian empiris, dan kerangka berpikir yang telah

dikemukakan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Dengan

menggunakan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media powerpoint

pada pembelajaran IPS VB SDN Bendan Ngisor maka keterampilan guru, aktifitas

siswa, dan hasil belajar siswa kelas VB SD Negeri Bendan Ngisor akan meningkat.

BAB III
77

METODE PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN

Peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas

berasal dari istilah bahasa inggris Classroom Action Research yang berarti

penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan

yang diterapkan pada suatu subyek penelitian dikelas tersebut. Penelitian tindakan

kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru sendiri ketika mendapatkan

permasahan pada pembelajaran dan mencarikan solusinya dalam upaya

memperbaiki kualitas pembelajarannya (Trianto, 2012:13). Penelitian tindakan

kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersamaan (Arikunto, 2010:3). Tahapan dalam penelitian tindakan dapat

digambarkan dengan bagai seperti dibawah ini:


78

Permasalahan Perencanaan Pelaksanaan


Tindakan I Tindakan I

Refleksi I Pengamatan /
SIKLUS I Pengumpulan Data I

Permasalahan baru, Perencanaan


Pelaksanaan
hasil refleksi Tindakan II
Tindakan II

Pengamatan /
SIKLUS II Refleksi II
Pengumpulan Data II

Bila permasalahan Dilanjutkan ke siklus


belum terselesaikan berikutnya

Bagan 3.1 siklus kegiatan

74
Setelah permasalahan ditetapkan, pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus

pertama yang terdiri atas empat kegiatan. Apabila sudah diketahui keberhasilan atau

hambatan dalam tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama, peneliti

kemudian mengidentifikasi permasalahan baru untuk menentukan rancangan siklus

berikutnya. Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan

sebelumnya bila ditunjukkan untuk mengulangi keberhasilan, untuk meyakinkan,

atau untuk menguatkan hasil (Trianto, 2012:72). Adapun tahapannya secara jelas

antara lain:

3.1.1 Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa,

kapan,dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan (Arikunto,

2010:17). Perencanaan tindakan tahapannya terdiri atas kegiatan-kegiatan antara

lain: (1) menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban; (2)
79

menentukan cara yang tepat untuk menguji hipotesis tindakan; (3) membuat secara

rinci rancangan tindakan yang akan dilaksanaka (Trianto, 2012:77)

Dalam tahap perencanaan ini peneliti melakukan kegiatan perencanaan

antara lain sebagai berikut:

1) Peneliti bersama kolaborator menelaah materi, SK, dan KD serta indikator mata

pelajaran yang akan dilakukan penelitian.

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai SK, KD, serta

indikator yang telah ditetapkan bersama dalam penelitian.

3) Membuat dan menyiapkan media yang digunakan dalam penelitian.


4) Membuat dan menyiapkan lembar observasi dan berbagai instrumen pengumpul

data yang akan digunakan dalam penelitian.

5) Membuat dan menyiapkan alat evaluasi yaitu tes tertulis.

3.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Tahap kedua dalam penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang

merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan

dikelas (Arikunto, 2010:18). Pada tahapan ini, rancangan strategi dan skenario

pembelajaran diterapkan. Skenario tindakan harus dilaksanakan secara benar

tampak berlaku wajar. (Trianto, 2012:77)

Pada pelaksanaan penelitian tindakain kelas ini, peneliti merencanakan

pelaksanaan dalam dua Siklus. Untuk siklus pertama peneliti akan melaksanakan

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray dengan

media Powerpoint. Selanjutnya siklus kedua dilaksanakan untuk memperbaiki

segala sesuatu yang masih kurang dalam pelaksanaan siklus 1 yang diperoleh dari

hasil refleksi setelah siklus 1.


80

3.1.3 Observasi

Tahapan ini sebenarnya berjalan secara bersamaan pada saat pelaksanakan

tindakan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, keduanya

berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahapan ini peneliti melakukan

pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama

pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan

menggunakan format observasi/penilaian yang telah disusun. Termasuk juga

pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu yang

dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat

berupa data kuantitatif (hasil tes, hasil kuis, presensi, nilai tugas, dan lainlain), tetapi

juga data kuantitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa, mutu

diskusi yang dilakukan,dan lain-lain (Trianto, 2012:78).

Peneliti melakukan observasi secara berkolaborasi dengan guru kelas VB

SD Negeri Bendan Ngisor tujuanya untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar

siswa khususnya pada mata pelajaran IPS. Peneliti menggunakan data yang akurat

dari obsrvasi ini untuk perbaikan siklus berikutnya.

3.1.4 Refleksi

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah

dilakukan, berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian melakukan evaluasi

guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya. Refleksi dalam PTK

mencangkup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pngamatan atas

tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi, maka dilakukan

proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan:


81

prencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahan

yang dihadapi dapat teratasi (Trianto, 2012:79)

3.2 PERENCANAAN TAHAP PENELITIAN

Perencanaan dalam siklus

3.2.1 Perencanaan Siklus Pertama

3.2.1.1 Perencanaan

a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Tabel 3.1 Perencanaan Siklus I


Siklus I

SK 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam


mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia

KD Indikator

2.2 Menghargai peranan tokoh 2.2.1 Menyebutkan pergerakan nasional yang


perjuangan dalam mempersiapkan ada di indonesia pada saat menjelang
kemerdekaan Indonesia kemerdekaan
2.2.2 Menjelaskan pergerakan nasional yang
ada di indonesia pada saat menjelang
kemerdekaan
2.2.3 Menjelaskan proses terbentuknya
BPUPKI.
2.2.4 Menjelaskan proses terbentuknya PPKI.
b. Menyiapkan sumber belajar (buku paket IPS kelas V) dan media

pembelajaran berupa Powerpoint.

c. Menyiapkan alat evaluasi yaitu tes keterampilan proses dan lembar soal.

d. Menyiapkan lembar observasi dan alat pengumpul data lainnya yang akan

digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru.


82

3.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan 3.2.1.2.1

Pra kegiatan

a. Salam

b. Berdoa

c. Presensi

d. Pengkondisian kelas

3.2.1.2.2 Kegiatan Awal

a. Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Hari Merdeka” yang dilakukan oleh

siswa dipimpin oleh guru kelas.

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “usaha dalam mempersiapkan

kemerdekaan”.

c. Guru memberikan motivasi kepada siswa secara verbal.

3.2.1.2.3 Kegiatan inti

a. Guru menyiapkan media powerpoint tentang usaha dalam rangka

mempersiapkan kemerdekaan dan mengajak siswa untuk mengamati tampilan

powerpoint tersebut. (mengamati)

b. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang berisikan

usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan. (menanya)

c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen, 2

siswa bertugas menjadi tamu dan 2 siswa lainya bertugas menjadi tuan rumah.

Bagi siswa yang berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk bintang,

dan siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala berbentuk

bulan. (membentuk jejaring)


83

d. Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas

bersama-sama dengan anggota kelompoknya.(menalar)

e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan

kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain sejumlah 3 kelompok secara

bebas. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil

kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

f. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan

temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)

g. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. (menalar)

h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan)

i. Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan bimbingan dari guru.

(menalar)

j. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja kelompok.

3.2.1.2.4 Kegiatan Akhir

a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.

b. Guru memberikan soal evaluasi.

c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara individu (PR).

d. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan

selanjutnya.

e. Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan salam kepada

siswa.

3.2.1.3 Observasi

a. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada siklus


84

1.

b. Melakukan pengamatan ketrampilan guru dalam pembelajaran IPS pada

siklus 1

c. Memantau diskusi dan kerja sama antar siswa pada siklus I.


3.2.1.4 Refleksi

a. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada siklus I.

b. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran pada siklus I.

c. Menemukan dan menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus I.

d. Membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus II.

3.2.2 Perencanaan Siklus Kedua

3.2.2.1 Perencanaan

a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Tabel 3.2 Perencanaan Siklus II


Siklus I

SK 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam


mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia

KD Indikator

2.2 Menghargai peranan tokoh 2.2.5 Menyebutkan peristiwa yang


perjuangan dalam mempersiapkan terjadi menjelang proklamasi
kemerdekaan Indonesia kemerdekaan.
2.2.6 Menjelaskan peristiwa yang terjadi
menjelang proklamasi
kemerdekaan.
2.2.7 Menjelaskan proses detik-detik
proklamasi kemerdekaan.

b. Menyiapkan sumber belajar (buku paket IPS kelas V) dan media

pembelajaran berupa Powerpoint.


85

c. Menyiapkan alat evaluasi yaitu tes keterampilan proses dan lembar soal.
d. Menyiapkan lembar observasi dan alat pengumpul data lainnya yang akan

digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru.

3.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan 3.2.2.2.1

Pra kegiatan

a. Salam

b. Berdoa

c. Presensi

d. Pengkondisian kelas 3.2.2.2.2 Kegiatan Awal

a. Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” yang dilakukan oleh siswa

dipimpin oleh guru kelas.

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “proklamasi kemerdekaan”.

e. Guru memberikan motivasi kepada siswa secara verbal.

3.2.2.2.3 Kegiatan inti

a. Guru menyiapkan media powerpoint tentang detik-detik menjelang proklamasi

dan proklamasi kemerdekaan , mengajak siswa untuk mengamati tampilan

powerpoint tersebut. (mengamati)

b. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang berisikan

tentang detik-detik menjelang proklamasi dan proklamasi kemerdekaan.

(menanya)

c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen

seperti pada siklus I, 2 siswa bertugas menjadi tamu bergantian menjadi tuan

rumah dan 2 siswa lainya bertugas menjadi tuan rumah bergantian menjadi

tamu. Bagi siswa yang berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk
86

bintang, dan siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala

berbentuk bulan. (membentuk jejaring)

d. Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas

bersama-sama dengan anggota kelompoknya.(menalar)

e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan

kelompoknya untuk bertamu ke kelompok yang sudah ditentukan sejumlah 3

kelompok. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan

hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba,

mengkomunikasikan)

f. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan

temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)

g. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. (menalar)

h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan)

i. Guru dan siswa bersama-sama membahas kembali hasil kerja kelompok.

(mengkomunikasikan)

j. Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan bimbingan dari guru.

(menalar)

3.2.2.2.4 Kegiatan Akhir

a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.

b. Guru memberikan soal evaluasi.


c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara individu (PR).

d. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan

selanjutnya.
87

e. Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan salam kepada

siswa.

3.2.1.3 Observasi

a. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada siklus

II.

b. Melakukan pengamatan ketrampilan guru dalam pembelajaran IPS pada

siklus II.

c. Memantau diskusi dan kerja sama antar siswa pada siklus II.

3.2.2.3 Refleksi

a. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.

b. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran pada siklus II.

c. Menemukan dan menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II.

d. Membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus III.

3.2.3 Perencanaan Siklus ketiga

3.2.3.1 Perencanaan

a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Tabel 3.3 Perencanaan Siklus III


Siklus I

SK 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam


mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia

KD Indikator
88

2.2 Menghargai peranan tokoh 2.2.8 Menyebutkan 4 tokoh perjuangan


perjuangan dalam mempersiapkan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia kemerdekaan.
2.2.9 Menjelaskan peranan 4 tokoh
perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan.
2.2.10 Menjelaskan cara menghormati
jasa-jasa para pahlawan
kemerdekaan.

b. Menyiapkan sumber belajar (buku paket IPS kelas V) dan media

pembelajaran berupa Powerpoint.

c. Menyiapkan alat evaluasi yaitu tes keterampilan proses dan lembar soal.

d. Menyiapkan lembar observasi dan alat pengumpul data lainnya yang akan

digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru.

3.2.3.2 Pelaksanaan Tindakan 3.2.3.2.1

Pra kegiatan

a. Salam

b. Berdoa

c. Presensi

d. Pengkondisian kelas
3.2.3.2.2 Kegiatan Awal

a. Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Mengheningkan Cipta” yang dilakukan

oleh siswa dipimpin oleh guru kelas.

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “Mengenal tokoh-tokoh

perjuangan kemerdekaan”.

c. Guru memberikan motivasi kepada siswa secra verbal.


89

3.2.3.2.3 Kegiatan inti

a. Guru menyiapkan media powerpoint tentang tokoh-tokoh perjuangan

kemerdekaan dan mengajak siswa untuk mengamati tampilan powerpoint

tersebut. (mengamati)

b. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang berisikan

tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan. (menanya)

c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen, 2

siswa bertugas menjadi tamu dan 2 siswa lainya bertugas menjadi tuan rumah.

Bagi siswa yang berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk bintang,

dan siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala berbentuk

bulan. (membentuk jejaring)

d. Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas

bersama-sama dengan anggota kelompoknya.(menalar)

e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan

kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain sejumlah 3 kelompok yang

sudah ditentukan. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas

membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba,

mengkomunikasikan)

f. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan

temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)

g. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. (menalar)

h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan)

i. Guru dan siswa bersama-sama membahas kembali hasil kerja kelompok.


90

(mengkomunikasikan)

j. Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan bimbingan dari guru.

(menalar)

k. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja kelompok.

3.2.3.2.4 Kegiatan Akhir

a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.

b. Guru memberikan soal evaluasi.

c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara individu (PR).

d. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan

selanjutnya.

e. Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan salam kepada

siswa.

3.2.3.3 Observasi

a. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada siklus

III.

b. Melakukan pengamatan ketrampilan guru dalam pembelajaran IPS pada

siklus III.

c. Memantau diskusi dan kerja sama antar siswa pada siklus III.

3.2.3.4 Refleksi

a. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.

b. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran pada siklus II.

c. Menemukan dan menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II.

d. Membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus III.


91

3.3 SUBJEK PENELITIAN

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VB sebanyak 37 siswa yang terdiri

dari 16 siswa perempuan dan 21 siswa laki-laki.

3.4 TEMPAT PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Bendan Ngisor, Kecamatan Gajah

Mungkur , Kota Semarang.

3.5 VARIABEL PENELITIAN

3.5.1 Variabel Masalah

3.5.1.1 Keterampilan Guru

Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan model Two Stay Two

Stray dengan media powerpoint, indikatornya meliputi: 1).Menyiapkan

pembelajaran dan mengkondisikan siswa (Keterampilan mengelola kelas);

2).Membuka pelajaran dan melaksanakan apersepsi (Keterampilan membuka dan

menutup pelajaran); 3).Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan

media powerpoint (Keterampilan menjelaskan); 4).Melakukan tanya jawab dengan

siswa. (keterampilan bertanya); 5).Membimbing siswa dalam pembentukan

kelompok.(Keterampilan mengadakan variasi, Keterampilan mengelola kelas);

6).Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi.(keterampilan membimbing

diskusi kelompok kecil); 7).Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu

dan tuan rumah dengan model two stay two stray.(Keterampilan membimbing

diskusi kelompok kecil); 8).Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil

kerja kelompok.(Keterampilan memberi penguatan); 9).Menutup pelajaran dengan

memberi kesimpulan (Keterampilan membuka dan menutup pelajaran).

3.5.1.2 Aktivitas Siswa


92

Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan model Two Stay Two Stray dengan

media powerpoint, indikatornya meliputi: 1).Kesiapan siswa dalam belajar

(emotional activities); 2).Memperhatikan penjelasan dari guru. (visual activities);

3).Menjawab pertanyaan dari guru (Oral activities); 4).Siswa aktif dalam kegiatan

pembelajaran (oral, mental activities); 5).Siswa aktif dalam diskusi kelompok

(emotional activities, mental activities); 6).Siswa berbagi informasi sebagai tamu

dan tuan rumah (oral activities); 7).Siswa berperan aktif dalam mempresentasikan

hasil kerja kelompoknya(oral, emotional activities); 8).Menyimpulkan materi yang

sedang dipelajari (writing, dan oral activities); 9).Mengerjakan soal evaluasi

(writing dan emotional activities).

3.5.1.3 Hasil Belajar

Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan model Two Stay Two

Stray dengan media powerpoint, indikatornya meliputi; 1).Menyebutkan pergerakan

nasional yang ada di indonesia pada saat menjelang kemerdekaan; 2).Menjelaskan

pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat menjelang kemerdekaan;

3).Menjelaskan proses terbentuknya BPUPKI; 4).Menjelaskan proses terbentuknya

PPKI; 5).Menyebutkan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan;

6).Menjelaskan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan;

7).Menjelaskan proses detik-detik proklamasi kemerdekaan; 8).Menyebutkan 4

tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan; 9).Menjelaskan peranan 4

tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan; 10).Menjelaskan cara

menghormati jasa-jasa para pahlawan kemerdekaan.


93

3.5.2 Variabel Tindakan

Variabel tindakan pada penelitian ini adalah penerapan model Two Stay Two Stray

dengan media Powerpoint dalam pembelajaran IPS kelas VB SDN

Bendan Ngisor.

3.6 DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

3.6.1 Sumber Data

3.6.1.1 Siswa

Sumber data siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor Semarang yang diperoleh

dari hasil observasi yang dilaksanakan secara sistematis selama pelaksanaan siklus

pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga. Data tersebut berupa lembar aktivitas siswa

dan hasil evaluasi

3.6.1.2 Guru

Sumber data guru kelas VB SDN Bendan Ngisor Semarang yang diperoleh

dari hasil observasi yang dilaksanakan secara sistematis selama pelaksanaan siklus

pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga. Data tersebut berupa lembar observasi

keterampilan dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two

Stray dengan media powerpoint.

3.6.1.3 Data dokumen

Data dokumen bersumber dari data awal nilai, hasil tes setelah dilakukan

tindakan yaitu setelah pembelajaran menggunakan model Two Stay Two Stray

dengan media powerpoint, absensi kelas VB SDN Bendan Ngisor Semarang pada

saat proses kegiatan pembelajaran, serta foto aktivitas siswa dan guru dalam

pembelajaran. Tujuannya adalah untuk memperkuat data-data yang diperoleh

selama pelaksanaan observasi


94

3.6.1.4 Catatan lapangan

Sumber data yang berupa catatan lapangan diperoleh dari catatan selama

proses pembelajaran pada siklus pertama, siklus kedua, dan siklus selanjutnya.

Berupa data keterampilan guru dan data aktivitas siswa pada pembelajaran IPS.

3.6.2 Jenis Data

3.6.2.1 Data Kuantitatif

Data kuantitatif dapat dianalisis dengan statistik deskriptif. Statistik

deskriptif adalah usaha untuk melihat gambaran data rerata, mean, median, dan

standar deviasi. Dari data tersebut dapat disajikan dalam bentuk-bentuk penyajian

data yang lebih menarikdan mudah dimengerti atau dipahami, yaitu dengan

menggunakan tabel, grafik, chart (Widhihastrini, 2012:51). Dalam penelitian ini

data kuantitatif berupa peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS

melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint.

3.6.2.2 Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang tidak bisa diukur dengan angka. Data

kualitatif dapat berupa: berbagai isi jurnal, hasil transkrip wawancara, hasil angket

terbuka, hasil lembar observasi, dan lain-lain (Widhihastirini, 2012:52). Dalam

penelitian ini data kualitatif diambil dari hasil observasi dengan menggunakan

lembar pengamatan aktivitas siswa dan keterampilan guru.

3.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini antara lain:

teknik tes, teknik non tes:

3.6.3.1 Teknik Tes


95

Tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan

yang harus dijawab oleh siswa untuk mengukur tingkat pemahaman dan

penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan

tujuan pengajaran tertentu (Poerwanti, 2008: 1.5)

Teknik tes dalam evaluasi pendidikan terdapat tiga macam tes, antara lain: (1)

tes diagnostik, (2) tes formatif, (3) tes sumatif (Hamdani, 2011:313).

Teknik tes dalam peneilitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan dasar

dan prestasi belajar siswa. Tes diberikan kepada siswa secara individu untuk

mengetahui kemampuan kognitif siswa. Tes ini digunakan untuk mengukur

penguasaan siswa terhadap matei yang diberikan oleh guru yang dilaksanakan pada

saat siklus pertama, siklus kedua, dan siklus selanjutnya.

3.6.3.2 Teknik Non Tes

3.6.3.2.1 Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti

mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis trhadap objek yang

diteliti, baik dalam situasi buatan yang secara khusus diadakan maupun dalam

situasi alamiah atau sebenarnya. Observasi terdiri atas tiga macam, yaitu (1)

observasi partisipan, yaitu pengamat terlibat dalam kegiatan kelompok yang

diamati, (2) observasi sistematik, yaitu pngamat tidak terlibat dalam kelompok yang

diamati (Hamdani, 2011:312). Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui

keterlaksanaan RPP dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Hasil

pengamatan ini dituangkan dalam lembar pengamatan keterlaksanaan RPP dan

aktivitas siswa selama pembelajaran (Trianto, 2012:62).


96

Pada penelitian ini observasi berisi catatan aktivitas siswa dalam

pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media

Powerpoint dan keterampilan guru pada saat pelaksanaan pembelajaran IPS

melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint.

3.6.3.2.2 Catatan lapangan

Catatan lapangan berisi rangkuman seluruh data lapangan yang terkumpul selama

sehari atau periode tertentu, yang disusun berdasarkan catatan pendek, catatan

harian, log lapangan, dan juga mencangkup data terkait yang berasal dari dokumen,

rekaman, dan catatan telaah dan pemahan terhadap situasi sosial yang

bersangkutan. Catatan ini disusun sesegera mungkin setelah observasi pada hari

yang bersangkutan selesai, sehingga berupa data segar dan tidak menganggu

pengumpulan data selanjutnya (Trianto, 2012:57).

Pada penelitian ini catatan lapangan berisi rangkuman seluruh data lapangan

aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Two Stay Two

Stray dengan media Powerpoint dan keterampilan guru pada saat pelaksanaan

pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media

Powerpoint.

3.7 TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

3.7.1 Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dapat dianalisis dengan tenik

analisis statistik deskriptif dengan menentukan nilai siswa, mean, nilai tertinggi,
97

nilai terendah, dan ketuntasan belajar secara individual dan klasikal yang

ditampilkan dalam bentuk persentase. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Menentukan nilai

Nilai siswa = x 100

(Suwandi, 2011:155)

b. Menghitung mean atau rerata kelas

Rerata merupakan jumlah dari seluruh nilaidata dibagi dengan banyaknya

data.Adapun rumus untuk menghitung mean atau rerata adalah sebagai berikut:

X=

Dengan:

X = nilai rata-rata

∑X = jumlah semua nilai siswa

N = jumlah siswa

(Aqib, 2011:40))

c. Menghitung persentase ketuntasan belajar

Ada dua ketuntasan belajar, yaitu secara perseorangan dan secara klasikal.

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai

berikut
:

(Aqib, 2010 :41)

Adapun kriteria untuk menentukan taraf keberhasilan tindakan dalam proses

pembelajaran adalah sebagai berikut:


98

3.7.1.1 Menentukan batas minimal nilai ketuntasan

Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan kualifikasi

penguasaan peserta didik terhadap kompotensi yang telah dikontrakkan dalam

pembelajaran. Untuk menentukan batas minimal nilai ketuntasan peserta tes dapat

menggunakan pedoman yang ada (Poerwanti, 2008:6-15).

Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa

(KKM SDN Bendan Ngisor Semarang) yang dikelompokan ke dalam

kategori tuntas dan tidak tuntas, kriterianya yaitu:

Tabel 3.4 Kriteria ketuntasan belajar


Kriteria ketuntasan Kualifikasi
≥ 67 Tuntas
< 67 Belum tuntas
( Sumber: KKM SDN Bendan Ngisor Semarang)

Menurut Djamarah (2013: 108) apabila 75% dari jumlah siswa yang

mengikuti proses pembelajaran mencapai taraf keberhasilan minimal, maka

proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan baru.

Berdasarkan pendapat diatas, dalam penelitian ini peneliti menentukan batas

ketuntasan klasikal juga 75 %.

Dalam pembelajaran ini ketuntasan belajar siswa dilihat dari tiga aspek,

antara lain: sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sesuai dengan permendikbud

nomor 104 kategori penilaiannya sebagai berikut:

Tabel 3.5 Konversi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan


Sikap Pengetahuan Keterampilan
Modus Predikat Rentang Huruf Rentang angka Huruf
angka
4 SB 3,85- 4,00 A 3,85- 4,00 A
3,51-3,84 A- 3,51-3,84 A-
3 B 3,18-3,50 B+ 3,18-3,50 B+
99

2,85-3,17 B 2,85-3,17 B
2,51-2,84 B- 2,51-2,84 B-
2 C 2,18-2,50 C+ 2,18-2,50 C+
1,85-2,17 C 1,85-2,17 C
1,51-1,84 C- 1,51-1,84 C-
1 K 1,18-1,50 D+ 1,18-1,50 D+
1,00-1,17 D 1,00-1,17 D
(Permendikbud Nomor 104 (2014: 11)

3.7.2 Kualitatif

Data kualitatif berupa data hasil observasi dalam proses pembelajaran

dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media powerpoint berupa

keterampilan guru dan aktivitas siswa, serta hasil catatan lapangan dianalisis

dengan analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif ini berasal dari pengolahan data

instrumen pengamatan guru dan aktivitas siswa.

Instrumen untuk mengukur minat peserta didik yang telah berhasil dibuat ada 10

butir. Jika rentangan yang dipakai adalah 1 sampai 5, maka skor terendah seorang

peserta didik adalah 10, yakni dari 10 x 1 dan skor tertinggi sebesar 50, yakni dari

10 x 5. (Poerwanti, 2008:6-9).

Maka dari contoh tersebut untuk menentukan skor dalam 4 kategori,

langkah-langkah yang ditempuh yaitu:

1. Menentukan skor tertinggi

2. Menentukan skor terendah

3. Menentukkan jarak interval,

Jika:

m =

skor maksimal

k = skor
100

minimal t =

jumlah kelas

interval i =

jarak interval

maka:

i= (Widiyoko, 2013: 110)

4. Membagi rentang skor menjadi 4 kategori (sangat baik, baik, cukup, kurang)
Maka dapat dikategorikan menjadi:

Tabel 3.6 Kategori kriteria ketuntasan


Jumlah Skor Kualifikasi Tingkat
Keberhasilan

> (k+3(i)) s/d m Sangat Baik Berhasil


> (k+2(i)) s/d (k+3(i)) Baik Berhasil
> (k+i) s/d (k+2(i)) Cukup Tidak Berhasil
k s/d (k+i) Kurang Tidak Berhasil

Dalam penelitian ini peneliti menentukan kriteria penilaian yang

digunakan untuk menentukan klasifikasi nilai keterampilan guru dan aktivitas

siswa yaitu sebagai berikut:

1) Keterampilan guru

Dalam penelitian ini terdapat 9 indikator keterampilan guru dalam

pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan model Two Stay Two

Stray dengan media powerpoint. Setiap indikator keterampilan guru dalam

pembelajaran IPS menggunakan model Two Stay Two Stray dengan media

powerpoint terdiri atas 4 deskriptor, sehingga:


101

m =9x

4 = 36 k = 9 x

1=9t=4

i= , sehingga i =

Jadi, i = 6,75

Tabel 3.7 Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru


Jumlah Skor Kualifikasi Tingkat
Keberhasilan

> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil


> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil
> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil
9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil
2) Aktivitas siswa

Dalam penelitian ini terdapat 9 indikator aktivitas siswa dalam

pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan model Two Stay Two

Stray dengan media powerpoint.Setiap indikator aktivitas siswa dalam

pembelajaran IPS menggunakan model Two Stay Two Stray dengan media

powerpoint terdiri atas 4 deskriptor, sehingga:

m = 9 x 4 = 36

k=9x1=9t

=4

i= , sehingga i =

Jadi, i = 6,75

Tabel 3.8 Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa


102

Jumlah Skor Kualifikasi Tingkat


Keberhasilan

> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil


> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil
> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil
9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil

3.8 INDIKATOR KEBERHASILAN

Pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray

berbantuan media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa

kelas VB SD Negeri Bendan Ngisor, indikatornya antara lain:

a. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two

Stray dengan media powerpoint meningkat dengan kriteria

sekurangkurangnya baik (> 22,5 s/d 29,25).

b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray

dengan media powerpoint meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya

baik (> 22,5 s/d 29,25).

c. Ketuntasan hasil belajar klasikal ranah pengetahuan ≥75% dan individual ≥

65, capaian optimum ≥ 2,67 untuk ranah ketrampilan, modus ≥ 3 dengan

predikat B untuk ranah sikap.


103
195

BAB V PENUTUP

5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas tentang

peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray dengan

media Powerpoint di kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota Semarang, dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.

5.1.1 Keterampilan guru kelas VB SDN Bendan Ngisor pada pembelajaran IPS

melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint mengalami

peningkatan setiap siklusnya. Keterampilan guru pada siklus I mendapatkan

skor 29 termasuk kategori baik, pada siklus II mendapatkan skor 30 termasuk

kategori sangat baik, dan pada siklus III mendapatkan skor 32 termasuk

kategori sangat baik.

5.1.2 Aktivitas siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor pada pembelajaran IPS melalui

model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint mengalami peningkatan

setiap siklusnya. Aktivitas siswa pada siklus I mendapatkan rata-rata skor 22,2

termasuk kategori cukup, pada siklus II mendapatkan rata-rata skor 27

termasuk kategori baik, dan pada siklus III mendapatkan rata-rata skor 29,9

termasuk kategori sangat baik.

5.1.3 Hasil belajar siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor pada pembelajaran IPS

melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint mengalami

peningkatan pada setiap siklus. Hasil belajar tersebut meliputi hasil belajar

pada ranah pengetahuan, sikap spiritual, sikap sosial dan keterampilan.

195
196

Ketuntasan klasikal hasil belajar pada siklus I sebesar 48%, pada siklus

sebesar 74 % dan pada siklus III sebesar 86%. Kemudian peningkatan hasil

belajar pada ranah sikap spiritual, pada siklus I memperoleh skor modus 3

dengan predikat B (Baik). Pada siklus II memperoleh skor modus 3 dengan

predikat B (Baik). Pada siklus III memperoleh skor modus 4 dengan predikat

SB(Sangat Baik). Peningkatan hasil belajar sikap sosial pada siklus I

memperoleh skor modus 3 dengan predikat B (Baik). Pada siklus II

memperoleh skor modus 3 dengan predikat B (Baik). Pada siklus III

memperoleh skor modus 4 dengan predikat SB (Sangat Baik). Peningkatan

hasil unjuk kerja siswa (ranah keterampilan) ditunjukkan dengan perolehan

skor capaian optimum, pada siklus I memperoleh skor capaian optimum 2,51

dengan kriteria B-, siklus II memperoleh skor capaian optimum 2,87 dengan

predikat B,dan siklus III memperoleh skor capaian optimum 3,21 dengan

predikat B+.

Berdasarkan simpulan tersebut dapat dinyatakan bahwa penerapan model

Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada pembelajaran IPS dapat

meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar pada siswa kelas

VB SDN Bendan Ngisor Kota Semarang.

5.2 SARAN
Berdasarkan pengamatan peneliti dalam melaksanakan pembelajaran IPS

dengan menerapakan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint, maka

peneliti memberikan saran sebagai berikut:


197

5.2.1 Guru

Hendaknya guru memilih model pembelajaran, dan media yang bervariasi

sesuai dengan materi pelajaran agar mampu meningkatkan interaksi siswa. Dengan

menerapkan model Two Stay Two Stray dan media Powerpoint dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran IPS, maka model tersebut bisa digunakan sebagai acuan guru

untuk pelaksanaan pembelajaran yang lainnya

5.2.2 Siswa

Siswa disarankan lebih aktif dalam pembelajaran, membangun kebiasaan berpikir

kritis, mampu memecahkan suatu permasalahan dan senang mengikuti

pembelajaran. Melalui penerapan model Two Stay Two Stray dengan media

Powerpoint sebagai upaya meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran.

5.2.3 Sekolah

Untuk peningkatan kualitas pembelajaran dan pendidikan, hendaknya

sekolah memberikan pelatihan kepada guru tentang model dan media pembelajaran

yang inovatif sehingga guru dapat menerapkannya di dalam kelas dengan baik.

Salah satunya adalah menerapkan model Two Stay Two Stray dan media

Powerpoint dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
198

Aqib, Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB dan TK.
Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Akasara.
Arsyad Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Depok: RajaGrafindo Persada.
Azis, Abdul. 2012. Metode dan Model-model Mengajar IPS. Bandung: Alfabeta.

Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya.

________. 2012. Media pembelajaran. Bandung: Yrama Widya.

Depdiknas. 2007. Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.


Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2014. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar.Bandung: Pustaka Setia.

Hidayati,dkk. 2010. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Jakarta: Dirjen Pendidikan


Tinggi Depdiknas.

Hosnan. 2014. Pendekatan Scientific dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad


21. Bogor: Ghalia Indonsia.

Huda, Miftahul. 2014. Cooperatif Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Idatunnisa, A. 2011. Penerapan Metode Two Stay Two Stray Sebagai Upaya
Meningkatkan Pemahaman Konsep Globalisai. Skripsi, Universitas
Negeri Semarang. Fakultas Ilmu Sosial. Dapat diakses
di http:/journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe/ article/view/1291,
diunduh tanggal 28 januari 2015

Indriyani, C. 2011. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS dengan Model


Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas
IV SD Tambakaji 05 Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. Skripsi,
Universitas Negeri Semarang. Fakultas Ilmu Pendidikan. Dapat diakses
dihttp://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined/article/view/989/10
17, diunduh tanggal 28 januari 2015
Liya, N. 2013. Efektivitas Strategi Question Student Have dan Media Powerpoint
Pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. Skripsi,
Universitas Negeri Semarang. Dapat diakses di
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb diunduh tanggal 18 Maret
2015
199

Listiyanah, D. 2013. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Melalui


Perpaduan Metode Ceramah dan Metode Two Stay Two Stray Pada
Kelas X AP SMK Hidayah Semarang . Skripsi, Universitas Negeri
Semarang.Pendidikan Ekonomi. Dapat diakses di http:journal.unnes
.ac.id/sju/index.php/ujbe/article/view/1147/1113,diunduh tanggal
28 januari 201

Maonde, F. The Discrepancy of Students’ Mathematic Achievement through


Cooperative Learning Model, and the ability in mastering Languages
and Science. Dapat diakses
dihttp://www.ijern.com/journal
/2015/January-2015/13.pdf, diunduh tanggal 26 januari 2015 Petrus,dkk.
2010. Kajian IPS SD. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas
Poerwanti, Endang dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen Dikti.
Pri, E. 2013. Keefektivan Model Course Review Horay Berbantuan Powerpoint
Pada Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa. Skripsi, Universitas
Negeri Semarang. Dapat diakses di
http://journal.unnes.ac.id/ sju/index.php/ujme/article/view/3362/3115
diunduh tanggal 18 Maret 2015
Puti, R. 2011. Penggunaan Teknik Two Stay Two Stray Untuk Meeningkatkan
Penguasaan Konsep Pesawat Sederhana. Dapat
diakses di
http://download.portalgaruda.org /arti cle.php?article=107908&val=
4065&title=PENGGUNAAN%20TEKNIK%20TWO%20STAY%20T
WO%20STRAY%20UNTUK%20MENINGKATKAN%20PENGUAS
AAN%20KONSEP%20PESAWAT%20SEDERHANA, diunduh
tanggal 27 januari 2015
Retnaningsih, L. 2013. Keefektifan Media Spesimen Dengan Metode Two Stay
Two Stray Pada Materi Arthropoda .Dapat diakses
dihttp://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb/article/view/1240 /1291,
diunduh tanggal 28 januari 2015
Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam kurikulum 2013.
Jogja: ARRUZZ.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka


Cipta.
Sulisworo, D. The Effect of Cooperative Learning, Motivation and Information
Technology Literacy to Achievement. Dapat diakses
di http://dx.doi.org/10.5296/ijld.v4i2.4908. diunduh tanggal 26 januari
2015
200

Suprijono, Agus. 2012. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Fajar Interpratama Mandiri
Suwandi, Sarwiji. 2011. Model-model Asesmen dalam Pembelajaran. Surakarta:
Yuma Pustaka
Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
______. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Usman, Uzer. 2013. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.


UU No.20 Tahun 2003. Dapat di akses di http://www.kemenag.go.id/file/
dokumen/UU2003, diunduh pada tanggal 27 januari 2015

Widoyoko, Eko Putro. 2014. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.


Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Wiwatanapataphee, B. An Integrated Powerpoint-Maple based Teaching Learning


Model for Multivariate Integral Calculus. Dapat diakses di
http://www.iejme.com/012010/d2.pdf. Diunduh pada tanggal 18 Maret
2015

Yuniar, I .2012.Penerapan Model Pmebelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two


Stray Disertai Media Audio-Visual Untuk Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran biologi Siswa Kelas XI IPA 5 SMA Negeri 7 Surakarta
TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Dapat diaskses di
http://download.portalgaruda.org/ article.php?article=50672&val=4057
diunduh tanggal 27 januari 2015
201

LAMPIRAN 1

PEDOMAN PENETAPAN

INDIKATOR

PEDOMAN PENETAPAN INDIKATOR KETERAMPILAN GURU

DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO

STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT SERI PADA SISWA

KELAS VB SDN BENDAN NGISOR SEMARANG


202

Keterampilan Dasar Keterampilan Guru Indikator keterampilan


Mengajar Menggunakan Model Two Guru dalam pembelajaran
Stay Two Stray dengan media dengan model Model Two
powerpoint Stay Two Stray dengan media
powerpoint

1) Keteranpilan 1) Guru menyiapkan materi. 1) Menyiapkan pembelajaran


bertanya 2) Guru membuka pelajaran dan dan mengkondisikan siswa
(questioning melakukan apersepsi. (Keterampilan mengelola
skillls) 3) Guru menjelaskan materi kelas).
2) Keterampilan dengan menggunakan 2) Membuka pelajaran dan
memberi powerpoint tentang tokoh melaksanakan apersepsi
penguatan perjuangan kemerdekaan (Keterampilan membuka dan
(reinforcement 4) Guru mengajukan beberapa menutup pelajaran).
skills) pertanyaan kepada siswa. 3) Menyampaikan dan
3) Keterampilan 5) Guru membentuk kelompok menjelaskan materi
mengadakan secara heterogen yang menggunakan media
variasi benggotakan 4 anak, 2 anak powerpoint (Keterampilan
(variation skills) sebagai tuan rumah dan 2 anak menjelaskan).
4) Keterampilan lainya sebagai tamu. 4) Melakukan tanya jawab
menjelaskan 6) Guru memberikan lembar dengan siswa.
(explaning skills) kerja yang akan dibahas siswa (keterampilan bertanya)
5) Keterampilan bersama-sama dengan anggota 5) Membimbing siswa dalam
membuka dan kelompoknya masing-masing. pembentukan
menutup kelompok.(Keterampilan
7) Guru membimbing siswa mengadakan variasi,
203

6) pelajaran (set 8) yang berperan sebagai tuan Keterampilan mengelola


induction and rumah dan tamu. kelas)
closure) Guru mengajak beberapa 6) Memberikan lembar
Keterampilan kelompok untuk kerja kepada kelompok
7) membimbing 9) mempresentasikan hasil diskusi.(keterampilan
diskusi kerja kelompok. membimbing diskusi
kelompok kecil kelompok kecil)
8) Guru menyimpulkan
Keterampilan
kegiatan pembelajaran 7) Membimbing diskusi
mengelola kelas
kemudian melakukan
Keterampilan kelompok siswa sebagai
evaluasi.
mengajar
tamu dan tuan rumah
kelompok kecil
dan dengan model two stay
perseorangan two stray.(Keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil).
8) Memberikan penjelasan
dan penguatan tentang
hasil kerja
kelompok.(Keterampilan
memberi penguatan)
9) Menutup pelajaran
dengan memberi
kesimpulan
(Keterampilan membuka
dan menutup pelajaran).

PEDOMAN PENETAPAN INDIKATOR AKTIVITAS SISWA DALAM


204

PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY

DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR SEMARANG

Aktivitas Siswa Aktivitas Siswa melalui Indikator


Model Two Stay Two Stray Aktivitas siswa
dengan media powerpoint dalam
pembelajaran
melalui Model
Two Stay Two
Stray dengan media
powerpoint

1) Visual aktivities, yang 1) Siswa mempersiapkan diri 1) Kesiapan siswa


termasuk didalamnya mengikuti pembelajaran. dalam belajar
misalnya, membaca, 2) Siswa memperhatikan (emotional
memperhatikan gambar, apersepsi dari guru. activities).
demonstrasi, percobaan, 3) Siswa mendengarkan materi 2) Memperhatikan
pekerjaan orang lain dari guru tentang tokoh penjelasan dari
2) Oral activities, seperti: perjuangan kemerdekaan guru. (visual,
menyatakan, yang telah disiapkan oleh listening
merumuskan, bertanya, guru kemudian melakukan activities).
dan memberi saran, tanya jawab.(mengamati, 3) Menjawab
mengeluarkan pendapat, menanya) pertanyaan dari
mengadakan wawancara, 4) Siswa membentuk guru (0ral
diskusi, interupsi kelompok secara heterogen activities)
yang benggotakan 4 anak, 2
3) Listening activities, anak sebagai tuan rumah 4) Siswa aktif
sebagai contoh dan 2 anak lainya sebagai dalam kegiatan
mendengarkan: uraian, pembelajaran
205

percakapan, diskusi, 5) tamu. (membuat jejaring) (oral, mental


musik, pidato Siswa diberikan lembar activities).
4) Writing activitie, seperti kerja yang dibahas bersama- 5) Siswa aktif
misalnya menulis cerita, sama dengan anggota dalam diskusi
karangan, laporan, kelompoknya kelompok
angket, menyalin 6) masing-masing. (menalar) (emotional,oral,
5) Drawing activities, Dua orang siswa dari mental
misalnya: menggambar, masing-masing kelompok activities)
membuat grafik, peta, meninggalkan kelompoknya 6) Siswa berbagi
diagram untuk bertamu ke kelompok informasi
6) Motor activities, yang lain. Dua orang siswa yang sebagai tamu
termasuk di dalamnya tinggal dalam kelompok dan tuan rumah
antara lain: melakukan bertugas membagikan hasil (oral activities).
percobaan, membuat kerja dan informasi mereka 7) Siswa berperan
konstruksi, model ke tamu mereka. (mencoba, aktif dalam
mereparasi, bermain, 7) mengkomunikasikan) mempresentasik
berkebun, beternak Tamu mohon diri dan an hasil kerja
7) Mental activities, sebagai kembali ke kelompok kelompoknya(o
contoh misalnya: mereka sendiri dan ral activities).
menghadapi, mengingat, melaporkan temuan mereka 8) Menyimpulkan
memecahkan soal, (mencoba, materi yang
menganalisa, melihat 8) mengkomunikasikan) sedang
hubungan, mengambil Masing-masing kelompok dipelajari
keputusan mempresentasikan hasil (writing, oral
8) Emotional activities, kerja mereka. activities).
seperti misalnya: (mengkomunikasikan). 9) Mengerjakan
menaruh minat, merasa 9)
Menyimpulkan kegiatan soal
bosan, gembira, evaluasi(emotio
bersemangat, bergairah, pembelajaran kemudian nal, writing
berani, tenang, dan gugup
melakukan evaluasi. emotional)
(mengkomunikasikan,
menalar)
206

LAMPIRAN 2 KISI-
KISI INSTRUMEN
PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

JUDUL :

Peningkatan hasil belajar IPS SD melalui model Two Stay Two Stray dengan

media Powerpoint di SDN Bendan Ngisor Semarang


207

No. Variabel Indikator Sumber Alat/


Data Instrumen
1. Keterampilan 1) Menyiapkan pembelajaran 1. Guru kelas • Lembar
VB observasi
guru dalam dan mengkondisikan siswa
2. Foto • Catatan
pembelajaran (Keterampilan mengelola 3. Catatan lapangan
IPS melalui kelas). Lapangan

model Two 2) Membuka pelajaran dan


Stay Two melaksanakan apersepsi
Stray dengan (Keterampilan membuka dan
media menutup pelajaran).
gambar seri
3) Menyampaikan dan
menjelaskan materi
menggunakan media
powerpoint (Keterampilan
menjelaskan).
4) Melakukan tanya jawab
dengan siswa. (keterampilan
bertanya)
5) Membimbing siswa dalam
pembentukan
kelompok.(Keterampilan
mengadakan variasi,
Keterampilan mengelola
kelas)
208

6) Memberikan lembar kerja


kepada kelompok
diskusi.(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
7) Membimbing diskusi
kelompok siswa sebagai tamu
dan tuan rumah dengan model
two stay two
stray.(Keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil).
8) Memberikan penjelasan dan
penguatan tentang hasil kerja
kelompok.(Keterampilan
memberi penguatan)
9) Menutup pelajaran dengan
memberi kesimpulan
(Keterampilan membuka dan
menutup pelajaran).

2. Aktivitas 1) Kesiapan siswa dalam belajar 1. Siswa • Lembar


kelas observasi
siswa dalam (emotional activities).
VB • Catatan
pembelajaran 2) Memperhatikan penjelasan 2. Foto lapangan
IPS dari guru. (visual, listening 3. Catatan
Lapang
melalu activities). an
i model 3) Menjawab pertanyaan dari
Two guru (0ral activities)
Stay Two 4) Siswa aktif dalam kegiatan
Stray dengan pembelajaran (oral, mental
media activities).
gambar seri
5) Siswa aktif dalam diskusi
209

kelompok (emotional,oral,
mental activities)
6) Siswa berbagi informasi
sebagai tamu dan tuan
rumah (oral activities).
7) Siswa berperan aktif dalam
mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya(oral
activities).
8) Menyimpulkan materi yang
sedang dipelajari (writing,
oral activities).
9) Mengerjakan soal
evaluasi(emotional, writing
emotional)
3. Hasil Belajar a. Ranah pengetahuan Siswa • Tes
Siswa dalam Hasil belajar, indiktornya antara tertulis
pembelajaran
IPS melalui lain: • Tes unjuk
kerja
model Two 1. Menyebutkan pergerakan
Stay Two Stray • Lembar
nasional yang ada di penilaian
dengan media
gambar seri indonesia pada saat sikap
• Lembar
menjelang kemerdekaan penilaian
2. Menjelaskan pergerakan keterampil
an (kinerja)
nasional yang ada di
indonesia pada saat
menjelang kemerdekaan
3. Menemukan beberapa
usaha yang dilakukan
oleh tokohtokoh
kemerdekaan pada sidang
BPUPKI dan PPKI.
4. Menjelaskan beberapa
usaha yang dilakukan
oleh tokoh-
210

tokoh kemerdekaan pada


sidang BPUPKI dan PPKI.
5. Menyebutkan beberapa
tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan
kemerdekaan.
6. Mengidentifikasikan
beberapa tokoh
perjuangan dalam
mempersiapkan
kemerdekaan.
7. Menjelaskan peranan
beberapa tokoh
perjuangan dalam
mempersiapkan
kemerdekaan.
8. Menyebutkan jasa-jasa
para pahlawan
kemerdekaan.
9. Menemukan cara
menghormati jasa-jasa
para pahlawan
kemerdekaan.
10. Menjelaskan cara
menghormati jasa-jasa
para pahlawan
kemerdekaan dikaitkan
dengan kehidupan sehari-
hari.
b. Ranah Sikap
Sikap siswa
211

saat
pembelajaran
c. Ranah
Keterampilan
Keterampilan dalam kegiatan
pemecahan masalah
212

LAMPIRAN 3 LEMBAR
OBSERVASI
KETERAMPILAN GURU

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU DALAM

PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY

DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB SDN

BENDAN NGISOR

Siklus……….
Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor

Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)

Mata Pelajaran : IPS


213

Nama Guru : Afrinia Nur Fatimah


:
Hari/Tanggal
Petunjuk :
1. Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor
1.
b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.
c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.
d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.
(Sukmadinata 2009:231)
2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!
Skor
No. Indikator Deskriptor Check
1. Menyiapkan 1. Mempersiapkan ruangan
pembelajaran dan 2. Mempersiapkan sumber
mengkondisikan siswa belajar
(Keterampilan 3. Memimpin berdo’a
mengelola kelas). 4. Mengecek kehadiran siswa
2. Membuka 1. Melakukan apresepsi dengan
pembelajaran bernyanyi

(Keterampilan membuka 2. Menarik perhatian siswa


dan menutup pelajaran). 3. Menumbuhkan motivasi
4. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
3. Menyampaikan dan 1. Menyampaikan materi
menjelaskan materi dengan jelas
menggunakan media 2. Menggunakan media
powerpoint powerpoint yang sesuai
(Keterampilan dengan tujuan pembelajaran
menjelaskan). 3. Menggunakan media
powerpoint yang mampu
mendukung materi yang
diajarkan.
4. Mengunakan bahasa yang
baik dan benar
214

4. Melakukan tanya jawab 1. Memberikan pertanyaan


dengan siswa. secara jelas
(Keteranpilan bertanya).2. Memberi pertanyaan secara
logis
3. Mengolah kalimat tanya
dengan baik dan benar
4. Guru menyampaikan
konfirmasi jawaban
5. Membimbing siswa 1. Membentuk siswa menjadi
dalam pembentukan beberapa kelompok kecil
kelompok. (Keterampilan 2. Pembagian kelompok secara
mengadakan variasi, heterogen
Keterampilan mengelola 3. Membagi kelompok sesuai
kelas) kemampuan siswa
4. Menjelaskan aturan kegiatan
kelompok sebagai tamu dan
tuan rumah
6. Memberikan lembar kerja 1. Memberikan lembar kerja
kepada kelompok sesuai materi
diskusi.(keterampilan 2. Memberikan aturan pengerjaan
membimbing diskusi soal yang jelas
kelompok kecil) 3. Membimbing siswa secara
perseorangan dalam melakukan
diskusi
4. Membimbing siswa secara
kelompok dalam melakukan
diskusi
7. Membimbing diskusi 1. Membimbing jalanya diskusi
kelompok siswa sebagai antar kelompok
tamu dan tuan rumah 2. Memberi bimbingan sesuai
dengan model two stay kebutuhan siswa
two stray. 3. Membimbing siswa yang
(Keterampilan berperan sebagai tamu
membimbing diskusi 4. Membimbing siswa yang
kelompok kecil). berperan sebagai tuan rumah.
8. Memberikan penjelasan 1. Melakukan refleksi hasil kerja
dan penguatan tentang siswa.
hasil kerja kelompok. 2. Memberikan penguatan
(Keterampilan memberi secara verbal.
penguatan) 3. Memberikan penguatan
dengan memberikan reward
4. Memberikan penguatan
dengan gerakan/ acungan
jempol.
215

9. Menutup pembelajaran 1. Meninjau kembali dengan


(Keterampilan mengadakan refleksi
membuka dan menutup 2. Menyimpulkan materi
pelajaran). pembelajaran
3. Melakukan
evaluasi(penilaian)
4. Memberikan umpan balik
terhadap proses dan hasil
pembelajaran.

Jumlah skor = …………………… Kategori……………………..


Tabel Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru
Tingkat
Jumlah Skor Kategori
Keberhasilan
> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil
> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil
> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil
9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil

Semarang, ..............................

Observer,

............................................

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU


Siklus I
Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor

Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)

Mata Pelajaran : IPS

Nama Guru : Afrinia Nur Fatimah


: Senin, 13 April 2015
Hari/Tanggal
Petunjuk :
216

1.Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor
1.
b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.
c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.
d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.
(Sukmadinata 2009:231)
2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!
Deskriptor
No Indikator yang Diamati Skor
1 2 3 4
1 Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa √ √ √ √ 4
2 Membuka pembelajaran √ √ √ 3
3 Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan √ √ √ √ 4
media powerpoint
4 Melakukan tanya jawab dengan siswa √ √ √ 3
5 Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok √ √ √ 3
6 Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi. √ √ √ 3
7 Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan √ √ √ 3
tuan rumah dengan model two stay two stray
8 Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil kerja √ √ √ 3
kelompok
9 Menutup pembelajaran √ √ √ 3
Jumlah Skor 29
Persentase 80 %
Kategori Baik

Tabel Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru


Tingkat
Jumlah Skor Kategori
Keberhasilan
> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil
> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil
> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil
9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil

Semarang,13 April 2015


217

Observer,

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU


Siklus II
Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor

Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)

Mata Pelajaran : IPS

Nama Guru : Afrinia Nur Fatimah


:Senin, 20 April 2015
Hari/Tanggal
Petunjuk :
1. Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor
218

1.
b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.
c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.
d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.
(Sukmadinata 2009:231)
2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!
Deskriptor
No Indikator yang Diamati Skor
1 2 3 4
1 Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa √ √ √ √ 4
2 Membuka pembelajaran √ √ √ √ 4
3 Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan √ √ √ √ 4
media powerpoint
4 Melakukan tanya jawab dengan siswa √ √ √ √ 4
5 Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok √ √ √ 3
6 Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi. √ √ √ 3
7 Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan √ √ √ 3
tuan rumah dengan model two stay two stray
8 Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil √ √ √ 3
kerja kelompok
9 Menutup pembelajaran √ √ √ 3
Jumlah Skor 30
Persentase 83 %
Kategori Sangat
Baik

Tabel Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru


Tingkat
Jumlah Skor Kategori
Keberhasilan
> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil
> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil
> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil
9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil

Semarang, 20 April 2015

Observer
219

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU


Siklus III
Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor

Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)

Mata Pelajaran : IPS

Nama Guru : Afrinia Nur Fatimah


: Jum’at, 24 April 2015
Hari/Tanggal
Petunjuk :
1. Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor
1.
b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.
c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.
220

d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.


(Sukmadinata 2009:231)
2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!
Deskriptor
No Indikator yang Diamati Skor
1 2 3 4
1 Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa √ √ √ √ 4
2 Membuka pembelajaran √ √ √ √ 4
3 Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan √ √ √ √ 4
media powerpoint
4 Melakukan tanya jawab dengan siswa √ √ √ 3
5 Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok √ √ √ 3
6 Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi. √ √ √ 3
7 Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan √ √ √ √ 4
tuan rumah dengan model two stay two stray
8 Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil √ √ √ 3
kerja kelompok
9 Menutup pembelajaran √ √ √ √ 4
Jumlah Skor 32
Persentase 88 %
Kategori Sangat
Baik

Tabel Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru


Tingkat
Jumlah Skor Kategori
Keberhasilan
> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil
> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil
> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil
9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil

Semarang, 24 April 2015

Observer,
221

LAMPIRAN 4

LEMBAR PENGAMATAN
222

AKTIVITAS SISWA

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM


PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO
STRAY
DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS
VB SDN BENDAN NGISOR SEMARANG Siklus……….
Nama Siswa :

Kelas/Semester : V (Lima) /2 (Dua)

Mata Pelajaran : IPS

Nama Guru : Afrinia Nur Fatimah


:
Hari/Tanggal
Petunjuk :
a. Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor
1.
b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.
223

c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.


d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.
(Sukmadinata 2009:231)
b. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!
No Indikator Deskriptor Check Skor

1. Kesiapan siswa 1. Berbaris di depan kelas


dalam belajar 2. Masuk ruang kelas
(emotional 3. Duduk dengan tenang
activities). 4. Menyiapkan alat tulis dan
buku pelajaran
2. Memperhatikan 1. Memperhatikan penjelasan
penjelasan dari guru. dari guru.

(visual, listening 2. Mencatat penjelasan materi.


activities). 3. Menanyakan hal yang belum
difahami
4. Memperhatikan penjelasan
guru dengan serius dan
berkonsentarsi.
3. Menjawab 1. Mengangkat tangan untuk
pertanyaan dari guru bertanya atau menjawab
(0ral activities) pertanyaan
2. Berani untuk bertanya
3. Berani untuk menjawab
4. Berani mengeluarkan
pendapat dengan percaya diri
4. Siswa aktif dalam 1. Memperhatikan pembelajaran
kegiatan 2. Berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran (oral, pembelajaran
mental activities). 3. Menjalin komunikasi dengan
guru saat pembelajaran
4. Berani perpendapat pada saat
pembelajaran

5. Siswa aktif dalam 1. Memberanikan diri untuk


diskusi kelompok memimpin diskusi
(emotional, oral, 2. Mengeluarkan pendapat saat
mental activities) diskusi
3. Menghargai pendapat teman
4. Memancing teman lain untuk
mengeluarkan pendapat
224

6. Siswa membagi 1. Melakukan peran sebagai


informasi ke tamu tuan rumah dan tamu
dan tuan rumah (oral 2. Mengeluarkan pendapat
activities) kepada kelompok lain
3. Menghargai pendapat teman
4. Menjalin komunikasi yang
baik dengan teman yang
menjadi tamu
7. Siswa berperan aktif 1. Menyimpulkan hasil diskusi
dalam sendiri
mempresentasikan 2. Menyimpulkan hasil diskusi
hasil kerja dengan teman
kelompoknya(oral 3. Menyampaikan hasil diskusi
activities). sesuai dengan hasil kelompok
4. Menyampaikan hasil diskusi
dengan guru

8. Menyimpulkan 1. Siswa mampu memahami


materi yang sedang materi
dipelajari (oral 2. Membuat ringkasan tentang
activities). materi
3. Mampu memberikan
simpulan
4. Berani menyampaikan
simpulan yang dibuat
9. Mengerjakan soal 1. Mengerjakan evaluasi
evaluasi(writing, dengan tenang
emotional activities). 2. Mengerjakan evaluasi
dengan percaya diri
3. Mengerjakan evaluasi tepat
waktu
4. Mengerjakan evaluasi sendiri
Jumlah skor

Jumlah skor = …………………… Kategori……………………..

Tabel Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa


Tingkat
Jumlah Skor Kategori
Keberhasilan
> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil
> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil
> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil
9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil
225

Semarang, ..............................

Observer,

.............................................

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA


SIKLUS I

No Nama Indikator

1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 IDS 3 1 2 2 1 2 1 1 2 15 C

2 ISA 3 2 3 2 2 3 3 2 4 24 B

3 RAH 4 3 3 4 2 2 2 2 4 26 B

4 MA 3 2 2 1 2 1 1 2 3 17 C

5 A.A. C 4 3 2 3 3 3 3 2 2 25 B

6 AI 3 2 2 2 2 2 3 3 3 22 C

7 AR 3 2 2 2 2 2 3 2 4 22 C

8 AIT 3 4 3 4 4 4 4 3 4 33 SB

9 ASY 2 2 1 1 1 2 2 1 4 16 C
226

10 AIPP 3 2 2 2 2 3 3 2 3 22 C

11 CS - - - - - - - - - - -

12 DP 4 3 2 2 2 2 2 2 4 23 B

13 DAS - - - - - - - - - - -

14 DA 3 2 2 2 2 2 2 2 3 20 C

15 FRA 3 2 2 2 2 2 2 2 2 19 C

16 FTS 3 2 3 3 3 3 3 2 3 25 B

17 FMP 3 2 2 2 2 2 2 2 3 20 C

18 GA 4 3 3 3 4 3 3 2 3 28 B

19 GLZ 3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C

20 HAT 4 3 3 4 2 3 3 2 4 28 B

21 ISR 3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C

22 LCP 4 2 2 3 3 3 3 2 3 25 B

23 LDS 3 2 2 2 2 2 3 2 4 22 C

24 MR 4 4 3 4 4 4 4 3 3 33 SB

25 MJS 3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C

26 MBR 2 2 2 2 2 2 3 2 3 19 C

27 MS 4 2 2 2 2 3 3 2 4 22 C

28 NSF 3 3 3 3 3 2 2 2 4 24 B

29 PFT 3 2 2 2 2 3 3 3 3 23 B
227

30 RAK 3 2 2 2 2 1 2 2 4 20 C

31 RY 4 3 2 3 3 2 3 2 4 26 B

32 SN 3 2 2 2 2 3 3 2 3 20 C

33 S L 4 3 3 4 4 4 4 4 3 33 SB

34 SB 3 2 2 2 2 2 2 2 2 19 C

35 WSL 3 3 3 3 3 3 3 2 4 27 B

36 AN 4 3 2 3 4 3 3 2 3 27 B

37 MB 2 1 1 2 1 1 1 2 2 15 C

Jumlah 1 0 2 2 2 3 3 3 2 0
yang 2 3 21 20 20 21 17 12 28 7
mendapat 3 17 10 10 8 6 12 17 4 12
skor
4 11 2 3 5 5 3 3 1 16
Jumlah skor 105 82 84 86 83 85 90 74 114
Rata-rata 3 2,3 2,4 2,5 2,4 2,4 2,5 2,1 3,2
Jumlah skor seluruh
indikator
779
Jumlah rata-rata seluruh
indikator
22,2
Kategori Cukup
Presentase keberhasilan 62 %
228

Observer I Observer II

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA


SIKLUS II

No Nama Indikator

1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 IDS 2 1 2 2 1 2 2 1 3 16 C

2 ISA 3 3 2 2 2 2 2 2 4 22 C

3 RAH 4 3 3 3 3 2 2 2 3 25 B

4 MA 3 2 3 3 2 3 3 2 4 25 B

5 A.A. C 3 2 3 3 4 3 3 2 2 25 B

6 AI 4 3 3 3 3 3 3 3 4 29 B

7 AR 4 4 3 3 3 3 4 3 4 31 SB

8 AIT 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35 SB
229

9 ASY 3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C

10 AIPP 4 3 3 3 4 3 3 3 4 30 SB

11 CS - - - - - - - - - - -

12 DP 3 2 3 3 3 3 3 3 4 27 B

13 DAS 4 3 3 4 3 3 3 3 4 30 SB

14 DA 3 2 3 3 2 3 3 3 4 26 B

15 FRA 3 2 2 3 4 3 3 3 3 26 B

16 FTS 4 3 3 3 2 2 2 3 3 25 B

17 FMP 4 3 3 4 4 3 3 4 4 32 SB

18 GA 4 3 3 3 4 3 4 3 4 31 SB

19 GLZ 4 2 3 3 4 3 3 3 4 29 B

20 HAT 3 2 2 3 4 3 3 3 4 27 B

21 ISR 3 2 2 2 2 3 3 2 4 23 B

22 LCP 4 2 3 3 4 4 3 3 4 30 SB

23 LDS 4 3 3 4 3 3 3 3 4 30 SB

24 MR 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34 SB

25 MJS 4 2 3 3 2 3 2 2 4 25 B

26 MBR 3 2 3 4 4 3 4 3 4 29 B

27 MS - - - - - - - - - - -

28 NSF 4 4 3 3 3 3 3 3 4 30 SB
230

29 PFT 3 2 2 2 2 2 2 2 2 19 C

30 RAK 4 4 3 3 2 2 3 3 3 27 B

31 RY 3 2 3 4 4 3 3 3 3 28 B

32 SN 4 4 3 3 3 4 4 4 4 33 SB

33 S L 4 3 4 4 4 3 3 4 4 33 SB

34 SB 4 3 3 3 4 3 3 3 4 30 SB

35 WSL 3 3 2 3 2 2 4 2 4 23 B

36 AN 4 4 4 4 4 3 4 3 3 32 SB

37 MB 2 2 2 2 1 2 3 2 2 17 C

Jumlah 1 0 1 0 0 2 0 0 1 0
yang
2 2 15 10 6 10 9 8 10 3
mendapat
skor
3 13 13 22 20 8 23 20 19 7

4 20 6 3 9 15 3 7 5 25

Jumlah 123 94 98 108 106 99 100 98 127


Rata-rata 3,5 2,7 2,8 3,1 3 2,8 2,8 2,8 3,6
Jumlah skor seluruh
indikator
946
Jumlah rata-rata seluruh
indikator

27
Kategori Baik

Presentase keberhasilan 75,6 %


231

Observer I Observer II

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA

SIKLUS III
No Nama Indikator

1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 IDS 3 2 3 2 2 3 2 2 3 22 C

2 ISA 3 2 2 4 2 3 2 2 4 24 B

3 RAH 4 3 2 4 3 2 3 3 3 27 B

4 MA 3 1 3 3 2 3 2 2 4 23 B

5 A.A. C 4 3 2 2 2 3 3 3 3 25 B

6 AI 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 SB

7 AR 4 4 3 4 4 3 3 3 4 32 SB

8 AIT 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 SB

9 ASY 2 2 3 3 2 2 2 2 4 22 C
232

10 AIPP 4 4 4 4 2 3 3 3 4 31 SB

11 CS 3 3 2 4 4 2 2 2 2 24 B

12 DP 4 2 3 4 4 4 3 3 4 31 SB

13 DAS 4 3 3 4 4 4 4 3 4 33 SB

14 DA 4 3 3 4 4 3 3 3 4 31 SB

15 FRA 3 4 3 3 3 3 3 3 4 29 B

16 FTS 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34 SB

17 FMP 4 4 4 4 4 3 3 3 4 33 SB

18 GA 4 4 3 4 4 4 4 3 4 34 SB

19 GLZ 4 4 3 4 4 3 3 3 4 32 SB

20 HAT - - - - - - - - - - -

21 ISR 4 2 3 3 2 3 2 2 3 24 B

22 LCP 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34 SB

23 LDS 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35 SB

24 MR 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 SB

25 MJS 4 4 4 4 4 3 4 3 4 34 SB

26 MBR 4 3 3 3 3 3 3 3 4 29 B

27 MS 4 2 3 3 4 3 3 2 4 28 B

28 NSF 4 4 4 4 4 3 3 2 4 32 SB

29 PFT 3 3 3 3 2 3 3 3 4 27 B
233

30 RAK 4 2 3 3 3 3 3 4 4 29 B

31 RY 4 2 3 4 4 3 3 2 4 29 B

32 SN 4 3 4 4 4 3 4 3 4 33 SB

33 S L 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 SB

34 SB 4 3 3 4 4 4 3 3 4 32 SB

35 WSL 4 3 3 4 2 3 3 2 4 28 B

36 AN 4 4 4 4 2 4 4 3 4 33 SB

37 MB 3 2 2 3 3 2 2 1 2 20 C

Jumlah 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0
yang
mendapat 2 1 10 5 2 10 4 7 10 2
skor
3 7 9 20 9 5 20 19 20 4

4 28 16 11 25 21 12 10 5 30

Jumlah 135 112 114 131 119 116 111 104 136
Rata-rata 3,75 3,1 3,1 3,6 3,3 3,2 3,1 2,9 3,8
Jumlah skor seluruh 1078
indikator

Jumlah rata-rata seluruh 29,94


indikator

Kategori Sangat Baik


Presentase keberhasilan 83 %
234

Observer I Observer II

LAMPIRAN 5 CATATAN
LAPANGAN
KETERAMPILAN GURU
235
236

LEMBAR CATATAN LAPANGAN


DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI M
KETERAMPILAN GURU
ODEL TWO STAY TWO
STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB SDN
BENDAN NGISOR

Siklus…….

Hari/Tanggal :
Kelas/Semester :
Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………

Semarang,

Observer,

.........................
237

LEMBAR CATATAN LAPANGAN KETERAMPILAN GURU


DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL

TWO STAY TWO


STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB SDN
BENDAN NGISOR

Siklus I

Hari/Tanggal : Senin, 13 April 2015


Kelas/Semester : VB/II
Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

1. Guru dalam keterampilan mengajar kurang menumbuhkan motivasi siswa


2. Sebaiknya guru memberikan pertanyaan yang menjadikan siswa berfikir aktif
sehingga suasana kelas lebih hidup / ada feedback antara guru dan siswa
3. Guru harus membimbing secara keseluruhan, agat model “ Two Stay Two
Stray” ini dapat dirasakan hasilnya oleh siswa

Semarang, 13 April 2015

Observer,
238

LEMBAR CATATAN LAPANGAN KETERAMPILAN GURU


DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL

TWO STAY TWO


STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB SDN
BENDAN NGISOR

Siklus II

Hari/Tanggal : Senin, 20 April 2015


Kelas/Semester : VB/II
Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

1. Dalam pembelajaran IPS melalui model “Two Stay Two Stray” materi
peristiwa menjelang proklamasi dengan media Powerpoint sangat membantu
siswa untuk bisa lebih mendalami materi melalui penayangan gambar
2. Model “Two Stay Two Stray” , guru harus menyebarkan perhatian kepada
semua siswa. Jangan sampai anak gaduh sendiri membahas hal diluar materi
pelajaran.

Semarang, 20 April 2015

Observer,
239

LEMBAR CATATAN LAPANGAN KETERAMPILAN GURU


DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL

TWO STSTRAY
DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB
SDN BENDAN NGISOR

Siklus III

Hari/Tanggal : Jum’at, 24 April 2015


Kelas/Semester : VB/II
Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

1. Dengan menggunakan model “Two Stay Two Stray” perlu bimbingan yang
intensif agar semua siswa dapat belajar secara aktif dan belajar bekerjasama
dengan siswa yang lain
2. Penggunaan media Powerpoint yang menayangkan gambar tokoh perjuangan,
siswa menjadi tertarik dalam mengikuti pembelajaran dan membantu siswa
dalam memahami materi pembelajaran tentang tokoh-tokoh perjuangan.

Semarang, 24 April 2015

Observer,
240

LEMBAR CATATAN LAPANGAN KETERAMPILAN GURU


DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL
241

LAMPIRAN 6 CATATAN
LAPANGAN AKTIVITAS
SISWA

LEMBAR CATATAN LAPANGAN AKTIVITAS SISWA


DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO
STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB SDN
BENDAN NGISOR

Siklus…….

Hari/Tanggal :
242

Kelas/Semester :
Pukul :

Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………

Semarang,

Observer,

.........................
LEMBAR CATATAN LAPANGAN AKTIVITAS SISWA
DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO
STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB SDN
BENDAN NGISOR

Siklus I

Hari/Tanggal : Senin, 13 April 2015


243

Kelas/Semester : V/II
Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

1. Ada beberapa siswa yang tidak sungguh-sungguh dalam mengikuti


pembelajaran
2. Pada saat berdiskusi siswa kurang tertib, dan pada saat perpindahan kelompok
masih ada beberapa siswa yang bingung
3. Pada saat berdiskusi (bertamu dan tuan rumah) ada satu siswa yang membuat
kegaduhan didalam kelas.
4. Siswa yang lain tidak memperhatikan teman yang presentasi dan ramai sendiri
5. Siswa yang presentasi kurang keras

Semarang, 15 April 2015

Observer

LEMBAR CATATAN LAPANGAN AKTIVITAS SISWA


DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO
STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB SDN
BENDAN NGISOR

Siklus II

Hari/Tanggal : Senin, 20 April 2015


Kelas/Semester : V/II
244

Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

1. Ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan materi dari guru
2. Saat diskusi masih ada beberapa siswa yang gaduh
3. Ketika diskusi ada siswa yang ramai dan menganggu teman yang lain
4. Pada saat siswa membacakan hasil diskusi, siswa yang lain masih ramai
5. Pada saat evaluasi berlangsung ada beberapa siswa yang masih bertanya
kepada teman yang lain

Semarang, 20 April 2015

Observer

LEMBAR CATATAN LAPANGAN AKTIVITAS SISWA


DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO
STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB SDN
BENDAN NGISOR

Siklus III

Hari/Tanggal : Jum’at, 24 April 2015


Kelas/Semester : V/II
245

Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

1. Sebagian besar siswa sudah memperhatikan pembelajaran


2. Saat diskusi semua siswa sudah mengikuti aturan, baik siswa yang berperan
sebagai tamu maupun sebagai tuan rumah
3. Pada saat guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi siswa berebut
untuk maju ke depan kelas
4. Siswa yang membacakan hasil diskusi sudah membacakan dengan baik
5. Pada saat evaluasi sudah berjalan dengan tertib

Semarang, 24 April 2015

Observer
246

LAMPIRAN 7
PERANGKAT
PEMBELAJARAN
237

SILABUS PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Kelas/Semester : V/ II
Mata Pelajaran : IPS
StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan
Indonesia.
Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Indikator Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber
Pokok Waktu Belajar

245
2.2.1 Menyebutkan Upaya a. Guru mengajak siswa untuk mengamati tayangan powerpoint Tes dan 3 x 35 a. Standar
pergerakan nasional yang Persiapan tentang “Upaya Persiapan Kemerdekaan”. Non Tes menit (1 IsiJakarta:
ada di indonesia pada saat Kemerdekaan (mengamati) pertemuan) Depdiknas.
menjelang kemerdekaan b. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4. (membentuk b.Standar
2.2.2 Menjelaskan jejaring) Proses.
pergerakan nasional yang c. Kemudian mengerjakan lembar kerja kelompok. (menalar) Permendiknas
ada di indonesia pada saat d. Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat No 41 Tahun
menjelang kemerdekaan orang. (menalar) 2007
2.2.3 Menjelaskan Proses e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok c.BSE IPS
terbentuknya meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain Kelas V SD
BPUPKI. sejumlah 3 kelompok. (mencoba, mengkomunikasikan)
2.2.4 Menjelaskan f. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja
Proses terbentuknya PPKI. mereka. (menalar)
g. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
mereka. (mengkomunikasikan)
249

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah : SDN Bendan Ngisor
Mata Pelajaran : IPS
Kelas : V (Lima)
Semester : II (Dua)
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1 pertemuan)

I. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
II. Kompetensi Dasar
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
III. Indikator
2.2.11 Menyebutkan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat
menjelang kemerdekaan
2.2.12 Menjelaskan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat
menjelang kemerdekaan
2.2.13 Menjelaskan proses terbentuknya BPUPKI.
2.2.14 Menjelaskan proses terbentuknya PPKI. IV.
Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru tentang persiapan kemerdekaan, siswa mampu
menyebutkan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat
menjelang kemerdekaan dengan lengkap.
2. Melalui tayangan powerpoint tentang persiapan kemerdekaan, siswa
mampu siswa mampu menjelaskan pergerakan nasional yang ada di
indonesia pada saat menjelang kemerdekaan dengan benar.
3. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan proses
terbentuknya BPUPKI BPUPKI denan runtut.
250

4. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan proses


terbentuknya PPKI dengan runtut.
 Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines),
Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun (diligence), Tanggung
jawab ( responsibility),Berani (courage), Integritas (integrity), Peduli
(caring), Jujur(fairnes).
V. Materi Ajar
Usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan.(terlampir)
VI. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model pembelajaran : Two Stay Two Stray
3. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi kelompok
c. Penugasan
d. Tanya jawab
VII. Langkah-langkah Kegiatan
NO KEGIATAN WAKTU
A. Pra Kegiatan 15 menit
 Salam
 Doabersama
 Presensi
 Pengkondisian kelas
Kegiatan awal
a. Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Hari Merdeka” yang
dilakukan oleh siswa dipimpin oleh guru kelas.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “usaha para
pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia”.
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa.
B. Kegiatan Inti 65 menit
a. Guru menyiapkan powerpoint tentang tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan dan mengajak siswa untuk
mengamati tayangan powerpoint tersebut. (mengamati)
b. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang tayangan
powerpoint tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan.
(menanya)
c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara
251

heterogen, 2 siswa bertugas menjadi tamu dan 2 siswa lainya


bertugas menjadi tuan rumah. Siswa yang berperan sebagai tamu
diberi tanda kepala bintang, dan siswa yang berperan sebagai tuan
rumah diberi tanda kepala lingkaran.(membentuk jejaring)
d. Guru memberikan lembar kerja kelompok untuk didiskusikan
bersama. (menalar)
e. Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang.
(menalar)
f. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok
meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain
sejumlah 3 kelompok.
(mencoba, mengkomunikasikan)
g. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan
hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba,
mengkomunikasikan)
h. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba,
mengkomunikasikan)
i. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
(menalar)
j. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
(mengkomunikasikan)
k. Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan bimbingan
dari guru. (menalar)
l. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja
kelompok. (konfirmasi)
C. KegiatanPenutup 25 menit
a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.
b. Guru memberikan soal evaluasi.
c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara
individu (PR).
d. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya.
e. Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan
salam kepada siswa.

VIII. Media dan Sumber Belajar


1. Media :
a. Tayangan powerpoint tentang upaya persiapan kemerdekaan.

b. Teks lagu “Hari Merdeka”.


2. Sumber Belajar:
a. Standar Isi Permendiknas No.22 Tahun 2006.
252

b. Pedoman penilaian Permendikbud No.104 Tahun 2014


c. BSE IPS Kelas V
IX. Penilaian
1. Teknik Penilaian :
a. Test
b. Non Test Akhir
2. Bentuk Penilaian :
a. Tertulis
b. Unjuk kerja
3. Bentuk Test :
a. Lembar test berupa soal pilihan ganda dan isian (terlampir)
b. Lembar penilaian disertai rubrik (terlampir)
4. Remidial dan pengayaan
Semarang,................................
Guru Mitra

Ratih Juwariah, S.Pd Afrinia Nur Fatimah

NIP. 19860731 201001 2 028 NIM 1401411499

Guru Kelas VB (Peneliti) Lampiran

Lampiran 1

Materi Ajar
253

PERSIAPAN KEMERDEKAAN
1. Pergerakan Nasional
a. Budi Utomo
Pada tahun 1908, dr. Wahidin Sudirohusodo menemui seorang pemuda bernama
Sutomo. Ketika itu, Sutomo masih menjadi mahasiswa Sekolah Kedokteran di
Jakarta. Mereka memperbincangkan nasib bangsa Indonesia. Akibat penjajahan,
kebanyakan bangsa Indonesia mengalami kebodohan dan Kemiskinan.

Sebagai kaum terpelajar, mereka prihatin terhadap nasib bangsanya. Kemudian dr.
Wahidin menganjurkan agar Sutomo mendirikan perkumpulan sebagai alat
perjuangan. Sutomo merasa sangat tertarik dengan anjuran dr. Wahidin. Pada
tanggal 20 Mei 1908, ia mengumpulkan mahasiswa sekolah kedokteran. Rapat
dipimpin sendiri oleh Sutomo. Hasil rapat menyepakati untuk mendirikan
perkumpulan yang dinamakan Budi Utomo. Tujuannya, mencapai kemajuan dan
meningkatkan derajat bangsa. Ketua Budi Utomo adalah Sutomo. b. Sarekat
Islam
Rasa persatuan nasional juga tumbuh di kalangan orang-orang Islam. Pada tahun
1912 didirikan perkumpulan ”Sarekat Dagang Islam” di Surakarta. Pendirinya
adalah H. Samanhudi. Tujuan didirikan Sarekat Islam adalah untuk memajukan
perdagangan Indonesia dibawah panji-panji Islam. Pada tahun 1912 perkumpulan
itu diperluas. Anggotanya bukan hanya para pedagang yang beragama Islam saja.
Setiap orang dapat menjadi anggota, namanya pun diubah menjadi ”Sarekat Islam”.
Perubahan nama itu atas usul H.O.S. Cokroaminoto.Para pemimpin Sarekat Islam
254

sangat gigih dalam melawan penjajah. Sarekat Islam berusaha meningkatkan


kesadaran nasional kepada rakyat.

c. Perhimpunan Indonesia
Sejak dulu para pemuda Indonesia selalu ingin maju. Termasuk mereka yang ingin
menuntut ilmu. Ada di antara mereka yang meneruskan pendidikan ke negeri
Belanda. Di samping belajar, mereka juga berjuang untuk kemerdekaan bangsanya.

Pada tahun 1908 mereka mendirikan sebuah perkumpulan yang dinamakan


Indische Vereeniging. Tujuannya, mengurusi kepentingan orang-orang Indonesia
di negeri Belanda.Pada tahun 1922 nama perkumpulan itu diubah menjadi
PerhimpunanIndonesia. Tujuannya juga diubah, yakni memperjuangkan hak,
menentukannasib sendiri, dan lepas dari penjajahan.Tokoh-tokoh Perhimpunan
Indonesia berjuang gigih menuntut pemerintah Belanda agar memberi kebebasan
bagi pergerakan kemerdekaan di Indonesia. Tuntutan itu tentu saja ditolak oleh
pemerintah Belanda. Pada tahun 1927 tokoh Perhimpunan Indonesia ditangkap.
255

Mereka adalah Moh. Hatta, Nazir Pamuncak, Abdulmajid Joyodiningrat, dan


AliSastroamijoyo. Akan tetapi, karena tidak bersalah mereka dibebaskan.
2. Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
Persiapan kemerdekaan oleh BPUPKI, yaitu Perdana Menteri Jepang, Jenderal
Kuniaki Koiso, pada tanggal 7 September 1944 mengumumkan bahwa Indonesia
akan dimerdekakan kelak, sesudah tercapai kemenangan akhir dalam perang Asia
Timur Raya. Dengan cara itu, Jepang berharap tentara Sekutu akan disambut rakyat
Indonesia sebagai penyerbu negara mereka. Pada tanggal 1 Maret 1945, Pemerintah
Militer Jepang di Jawa, Kumakici Harada, mengumumkan pembentukan Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam
bahasa Jepang disebut Dokuritsu Zumbi Coosakai. BPUPKI dibentuk untuk
mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia
merdeka.

BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945, bertepatan dengan ulang tahun
kaisar Jepang. Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk menjadi ketua
didampingi dua orang ketua muda, yaitu R.P Suroso dan Ichibangase. Selain
menjadi ketua muda, R.P. Suroso juga diangkat menjadi kepala kantor tata usaha
BPUPKI dibantu Toyohiko Masuda dan Mr. A.G.Pringgodigdo. Tanggal 28 Mei
1945, diadakan upacara pelantikan dan sekaligus upacara pembukaan sidang
pertama BPUPKI di gedung Chuo Sangiin (Gedung Pancasila sekarang). Berikut
ini daftar nama anggota-anggota BPUPKI.
256

Selama berdiri BPUPKI mengadakan dua kali masa sidang resmi, yaitu:
1. Sidang resmi pertama
Sidang resmi pertama berlangsung lima hari, yaitu 28 Mei sampai 1 Juni 1945. Pada
masa sidang resmi pertama ini, dibahas dasar negara.Banyak anggota sidang yang
memberikan pandangannya tentang bentuk negara dan dasar negara. Masa sidang
pertama BPUPKI ini dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya Pancasila.
Seluruh anggota BPUPKI yang berjumlah 62 orang ditambah 6 anggota tambahan
berkumpul dalam satu ruang sidang.

b. Sidang resmi kedua


Sidang resmi kedua berlangsung tanggal 10-17 Juli 1945. Sidang ini membahas
bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, rancangan undang-undang dasar,
ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, pendidikan dan pengajaran. Pada termin
ini, anggota BPUPKI dibagi-bagi dalam panitia-panitia kecil. Panitiapanitia yang
terbentuk antara lain Panitia Perancang Undang-Undang Dasar (diketuai Sukarno),
Panitia Pembelaan Tanah Air (diketuai Abikusno Cokrosuyoso), dan Panitia
Ekonomi dan Keuangan (diketuai Mohammad Hatta).Di antara dua sidang resmi
257

itu, berlangsung pula sidang tidak resmi yang dihadiri 38 orang. Sidang yang
dipimpin Bung Karno ini membahas rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945, yang kemudian dibahas pada sidang resmi kedua BPUPKI (10-17 Juli 1945).
b . Persiapan kemerdekaan oleh PPKI
Setelah BPUPKI menyelesaikan tugas-tugasnya, pada 7 Agustus 1945 dibentuk
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Badan ini bertugas
mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi
negara Indonesia baru. Badan ini beranggotakan 21 orang. Adapun yang ditunjuk
sebagai ketua adalah Ir. Sukarno, sedangkan wakil ketuanya Drs. Moh Hatta.
Sebagai penasihat ditunjuk Mr. Ahmad Subarjo. Kemudian, anggota PPKI
ditambah lagi sebanyak enam orang, yaitu Wiranatakusumah, Ki Hajar Dewantara,
Mr. Kasman Singodimejo, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, dan Ahmad
Subarjo.

Ketika PPKI terbentuk, keinginan rakyat Indonesia untuk merdeka semakin


memuncak. Memuncaknya keinginan itu terbukti dengan adanya tekad dari semua
golongan untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Golongan
muda menghendaki agar kemerdekaan diproklamasikan tanpa kerja sama dengan
Jepang sama sekali, termasuk proklamasi kemerdekaan dalam rapat PPKI. Ada
anggapan dari golongan muda bahwa PPKI adalah badan bentukan Jepang. Di lain
pihak PPKI adalah badan yang ada untuk menyiapkan hal-hal yang perlu bagi suatu
negara. Dalam suasanaseperti inilah PPKI bekerja sebagai badan yang bertugas
menyiapkan ketatanegaraan Indonesia Baru.
258

PPKI baru dapat bersidang sehari setelah proklamasi kemerdekaan. Selama


terbentuk PPKI melakukan beberapa kali sidang.
1. Sidang pertama dilaksanakan tanggal 18 Agustus 1945, di Gedung Kesenian
Jakarta. Pada sidang ini dihasilkan beberapa keputusan penting yang menyangkut
kehidupan ketatanegaraan serta landasan politik bagi bangsa Indonesia yang
merdeka, yaitu:
a. mengesahkan UUD1945 setelah mendapat beberapa perubahan pada
pembukannya,
b. memilih presiden dan wakil presiden, yakni Ir. Sukarno dan Drs.Moh. Hatta,
c. menetapkan bahwa Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah
Komite Nasional.
2. Sidang kedua dilakukan pada hari berikutnya, tanggal 19 Agutus 1945.
Sidang hari kedua ini menghasilkan keputusan:
259

a. membentuk 12 departemen dan sekaligus menunjuk pemimpinnya (menteri),


b. menetapkan pembagian wilayah negara Republik Indonesia menjadi delapan
provinsi dan sekaligus menunjuk gubernurnya,
c. memutuskan agar tentara kebangsaansegera dibentuk.
3. Sidang ketiga (20 Agustus 1945) PPKI membahas tentang Badan Penolong
Keluarga Korban Perang. Sidang ketiga PPKI menghasilkan delapan pasal
ketentuan. Salah satu pasalnya, yakni pasal 2 berisi tentang pembentukan Badan
Keamanan Rakyat (BKR).
4. Sidang keempat dilakukan pada tanggal 22 Agustus 1945 membahas tentang:
a. Komite Nasional
b. Partai Nasional
c. Badan Keamanan Rakyat.
Pada tanggal 23 Agustus 1945, Presiden Sukarno dalam pidatonya menyatakan
berdirinya tiga badan baru, yaitu Komite Nasional Indonesia (KNI), Partai Nasional
Indonesia (PNI), dan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Sejak dibentuknya
lembaga-lembaga kenegaraan tersebut, berakhirlah tugas PPKI. PPKI sangat
berperan dalam penataan awal negara Indonesia. Walaupun kelompok muda
menganggap PPKI sebagai lembaga buatan Jepang, peran dan jasa badan ini tidak
boleh kita lupakan. Anggota PPKI telah menjalankan tugas yang diembankan
kepada mereka dengan sebaik-baiknya. Sampai akhirnya PPKI dapat meletakkan
dasar-dasar ketatanegaraan bagi negara Indonesia yang baru saja berdiri.
Lampiran 2

Teks Lagu

Hari Merdeka

Tujuh belas agustus tahun empat lima

Itulah hari kemerdekaan kita

Hari merdeka nusa dan bangsa

Hari lahirnya bangsa Indonesia


260

Merdeka

Sekali merdeka tetap merdeka

Selama hayat masih dikandung badan

Kita tetap setia tetap setia

Mempertahankan Indonesia

Kita tetap setia tetap setia

Membela negara kita

Lampiran 3

Lembar Kerja kelompok


Nama kelompok : 1.................................... (tuan rumah)
2.................................... (tuan rumah)
3.................................... (tamu)
4.................................... (tamu)

Diskusikan dan isilah jawaban pada kotak – kotak dibawah ini!


Gambar Pertanyaan Jawaban
261

a. Siapakan tokoh
pergerakan tersebut?
b. Bentuk pergerakan
nasional apa yang
mereka bentuk?
c. Pada tanggal berapa
perkumpulan tersebut
mengadakan rapat?

a. Siapakan tokoh
pergerakan tersebut?
b. Bentuk pergerakan apa
nasional apa yang
mereka bentuk?
c. Pada tanggal berapa
perkumpulan tersebut
mengadakan rapat?

a. Bentuk pergerakan
nasional apa yang
dibentuk oleh tokoh
pejuang pada gambar
disamping?
b. Pada tanggal berapa
perkumpulan
tersebut mengadakan
rapat?
262

a. Merupakan
gambar rapat apa?
b. BPUPKI dibentuk
pada tanggal berapa?
c. Sebutkan 5
anggota BPUPKI!
d. Pada tanggal
berapa saja sidang BPUPKI
berlangsung?

a. Merupakan
gambar rapat apa?
b. PPKI dibentuk
pada tanggal berapa?
c. Sebutkan 5
anggota PPKI!
d. Pada tanggal
berapa saja sidang PPKI
berlangsung?

Lampiran 4

Kunci Jawaban
Lembar Kerja Kelompok

1. a.Budi Utomo, Dr. Soetomo


b. Budi Utomo
c. 20 Mei 1908
263

3. a. H. Samanhudi, Cokroaminoto, Agus Salim


b. Serikat Dagang Islam
c. 1912
4. a. Perhimpunan Indonesia
b. 1922
5. a. BPUPKI
b. 29 April1945
c. Moh.Yamin, Moh.Hatta, Sutardjo, K.H. Wachid, Ki. Bagus Hadi Kusumo
d. 28 Mei- 1 Juni 1945
5. a. PPKI
b. 7 Agustus 1945
c. Soepomo, Radjiman, Suroso, Sutarjo, Ki Hajar Dewantoro
d. 18 Agustus 1945, 19 Agustus 1945, 20 agustus 1945

Lampiran 5
Pedoman Penilaian
Lembar Kerja Kelompok

NO SKOR
1 4
2 5
264

3 2
4 9
5 10
Jumlah 30
Skor

Nilai Akhir = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 x 100


𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

Lampiran 6
Kisi-kisi Soal

Kelas/Semester : V/ II

Mata Pelajaran : IPS

StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam


mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
265

Materi Indikator Penilaian Sumber


Pokok Belajar
Teknik Bentuk Ranah Nomor
Instrumen Soal
Upaya 2.2.5 Menyebutkan Tertulis Pilihan C1 1,2 BSE IPS
Persiapan pergerakan nasional ganda dan (pilihan Kelas V
Kemerdekaan yang ada di Isian ganda) 1
indonesia pada saat (isian)
menjelang
kemerdekaan
2.2.6 Menjelaskan Pilihan 5,9
C2
pergerakan nasional ganda dan (pilihan
yang ada di Isian ganda)
indonesia pada saat
2(isian)
menjelang
kemerdekaan
2.2.7 Menjelaskan
Proses terbentuknya Pilihan C2 3,7,10
BPUPKI. ganda dan (pilihan
Isian ganda)
3,5(isian)
2.2.8 Menjelaskan
Proses terbentuknya
Pilihan 4,6,8
PPKI. C2
ganda (pilihan
Isian ganda) 4
(isian)

Lampiran 7

LEMBAR SOAL

Mata pelajaran : IPS

Kelas : V (Lima)

A. Untuk soal no 1-10 Pilihlah satu jawaban yang benar dengan


memberi tanda silang ( X ) pada huruf a , b , c , atau d pada lembar jawab!
266

1. Sutomo mendirikan perkumpulan sebagai alat perjuangan disebut...


a. Budi Utomo c. Pergerakan Sutomo
b. Budi Sutomo d. Pergerakan Utomo
2. Banyak pergerakan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam rangka
mempersiapkan kemerdekaan. Akan tetapi, semua pergerakan bangsa
Indonesia tersebut dilarang, kecuali organisasi atau badan-badan yang
tugasnya membantu...
a. Vietnam
b. Jepang
c. Malaysia
d. Singapura
3. Kepanjangan dari BPUPKI adalah ...
a. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
b. Badan Penyelidik Untuk Persiapan Kemerdekaan Indonesia
c. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Pencapaian Kemerdekaan Indonesia
d. Badan Pembuat Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
4. Presiden Sukarno dalam pidatonya menyatakan berdirinya tiga badan baru,
kecuali...
a. KNI c. BKR
b. PNI d. PDI
5. Perkumpulan yang dinamakan Indische Vereeniging Pada tahun...
a. 1808 c. 1908
b. 1909 d. 1809
6. PPKI dibentuk pada tanggal...
a. 7 Januari 1945 c. 1 Maret 1945
b. 1 Februari 1945 d. 7 Agustus 1945
7. Ir. Soekarno yang mengajukan rancangan dasar negara dan memberi nama
Pancasila. Berapakah jumlah rancangan tersebut...
a. 4 c. 6
b. 5 d. 7
8. PPKI beranggotakan...
a. 20 orang c. 30 orang
b. 21 orang d. 31 orang
267

9. Pada tahun 1912 didirikan perkumpulan ”Sarekat Dagang Islam” di...


a. Surabaya c. Surakarta
b. Jakarta d. Jogjakarta
10. BPUPKI mengadakan sidang kedua pada ...
a. 8-16 Juli 1945 c. 10-16 Juli 1945
b. 9-16 Juli 1945 d. 11-16 Juli 1945
B. Isilah dengan jawaban yang benar pada lembar jawab yang telah
disediakan!
1. Sebutkan 2 contoh pergerakan nasional !
2. Apakah tujuan didirikan Sarekat Islam ?
3. BPUPKI tersebut diketuai oleh?
4. Apa kepanjangan dari PPKI?
5. Apa yang dihasilkan BPUPKI pada saat mengadakan sidang kedua?

Lampiran 8

KUNCI JAWABAN

A. Pilihan Ganda

1. A
2. B
3. A
4. D
5. C
6. D
7. B
268

8. B
9. A
10. C
B. Isian

1. Sarekat islam, budi utomo


2. Memajukan perdagangan Indonesia dibawah panji-panji Islam.
3. dr. Radjiman Wedyodiningrat
4. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
5. Rancangan Undang-Undang Dasar untuk Indonesia merdeka Lampiran 9
PENILAIAN TEST (KOGNITIF)
a. Pilihan Ganda

No Skor Penskoran pilihan ganda:


1 1
- jika benar = mendapat skor 1
2 1
3 1 - jika salah = mendapat skor 0
4 1
5 1
6 1
7 1
8 1
9 1
10 1
Jumlah 10
b. Isian
No Skor
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10
Penskoran isian:
- jika benar dan lengkap = mendapat skor 2
- jika jawaban kurang lengkap = mendapat skor 1
269

- jika salah = mendapat skor 0

Skor maksimum pilihan ganda dan isian = 20

Nilai Akhir = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 x 100


𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
270

10

PENILAIAN ASPEK SIKAP SPIRITUAL (AFEKTIF)


Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
NHari/Tanggal :
Petunjuk:
Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:
a. 4 = sangat baik
b. 3 = baik
c. 2 = cukup
d. 1 = kurang

NO Nama Siswa Sikap spiritual yang diamati


Berdoa sebelum Perilaku syukur
Toleransi dalam
dan sesudah
beribadah
melakukan kegiatan
1
2
3
4
5

Kategori Sikap Spiritual

Modus Kategori
4 SB
3 B
2 C
1 K
(permendikbud no.104 2014: 11)

Rubrik Penilaian Sikap Spiritual


271

Lampiran
Nilai sikap Kriteria
spiritual yang
Baik Sekali Baik 3 Cukup Kurang 1
diamati
4 2

Berdoa Sebelum Siswa selalu Siswa sering Siswa berdoa Siswa tidak
dan Sesudah melakukan doa berdoa hanya sebelum berdoa
melakukan sebelum dan sebelum dan atau sesudah sebelum dan
kegiatan sesudah sesudah melakukan sesudah
melakukan melakukan kegiatan melakukan
kegiatan kegiatan pembelajaran kegiatan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran
Toleransi dalam Siswa Siswa sering Siswa Siswa tidak
beribadah menunjukkan menunjukkan kadangkadang menunjukkan
sikap toleransi sikap menunjukkan sikap toleransi
dalam beribadah toleransi sikap toleransi dalam
dalam dalam beribadah
beribadah beribadah
Perilaku syukur Siswa selalu Siswa Siswa Siswa tidak
mengucapkan sesekali mengucapkan pernah
syukur setiap mengucapkan hanya pada saat mengucapkan
akhir aktifitas syukur setiap akhir syukur selama
belajar ataupun akhir aktifitas pembelajaran proses
saat mendapat belajar pembelajaran
sesuatu ataupun saat
mendapat
sesuatu

11
272

PENILAIAN SIKAP SOSIAL (AFEKTIF)


Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
Hari/Tanggal :
Petunjuk:
Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut: a.
4 = sangat baik
b. 3 = baik
c. 2 = cukup
d. 1 = kurang
Skor
No. Indikator Deskriptor Check
1. Disiplin 1. mematuhi peraturan bermain
peran dalam berkelompok
2. mengerjakan lembar
kerja kelompok dengan baik
3. bersikap mandiri dalam
mengerjakan tugas
4. menyelesaikan tugas tepat
waktu
2. Kerjasama 1. saling membantu dalam
mengerjakan tugas
2. membagi tugas dengan anggota
kelompok yang lain
3. mengerjakan tugas kelompok
bersama anggota lain dengan
sunguh-sungguh
4. berpartisipasi aktif dalam setiap
kegiatan
3. Teliti 1. mengerjakan soal
dengan cermat
2. mengecek kembali soal yang
diangap sulit
3. meneliti kembali
pekerjaan
273

Lampiran
yang sudah dilakukan
4. melakukan sesuatu dengan penuh
ketelitian
4. Rasa ingin tahu 1. Menanyakan sesuatu karena
belum faham pada sustu materi
2. sering bertanya tentang hal baru
3. selalu antusias dalam penjelasan
materi
4. selalu aktif dalam setiap
kegiatan.

Modus

Kategori Sikap Sosial


Modus Kategori
4 SB
3 B
2 C
1 K

(permendikbud no.104, 2014: 11)


274

12

PENILAIAN KETERAMPILAN (PSIKOMOTORIK)

Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor


Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
Nama Guru : Afrinia Nur Fatimah
Hari/Tanggal :
Petunjuk :

Berilah skor penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:

a. 1 jika kinerja siswa tidak kompeten

b. 2 jika kinerja siswa cukup kompeten

c. 3 jika kinerja siswa kompeten

d. 4 jika kinerja siswa sangat kompeten

(Suwandi, 2011:86)

NO Nama Aspek yang diamati Nilai Huruf


Siswa
Melaksanakan Ketrampilan
Merencanakan Mengerjakan diskusi menyajikan
pemecahan soal dalam sebagai tuan hasil diskusi
masalah lembar kerja rumah dan
tamu
1
2
3
4
5

Pedoman Penskoran

Skor minimal : 4
275

Lampiran
Skor maksimal :16
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
Nilai :
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑥4

Kategori Penilaian Keterampilan

Keterampilan

Rentang angka Huruf

3,85- 4,00 A

3,51-3,84 A-

3,18-3,50 B+

2,85-3,17 B

2,51-2,84 B-

2,18-2,50 C+

1,85-2,17 C

1,51-1,84 C-

1,18-1,50 D+

1,00-1,17 D

(Permendikbud no.104, 2014:12)


276

Rubrik Penilaian Keterampilan (Kinerja)


Aspek yang Skor
diamati
4 3 2 1

Merencanakan Siswa membaca Siswa Siswa Siswa tidak


pemecahan soal dengan membaca soal membaca soal membaca soal
masalah cermat, bertanya dengan cermat, namun masih dan bersikap
apabila tidak bertanya terlihat gaduh gaduh
memahami isi soal, apabila tidak
serta bersikap memahami isi
tenan soal dan
bersikap gaduh
Mengerjakan Mampu Mampu Mampu Mampu
soal dalam menyelesaikan menyelesaikan menyelesaikan menyelesaikan
lembar kerja semua pertanyaan hampir semua beberapa beberapa
dengan benar dan pertanyaan pertanyaaan pertanyaan
tepat serta mudah dengan benar dengan benar namun kurang
dimengerti dan tepat serta namun kurang benar dan tepat
mudah tepat dan sulit serta tidak
dimengerti dimengerti dapat
dimengerti
Melaksanakan Seluruh anggota Hampir Beberapa Hanya sedikit
diskusi sebagai kelompok seluruh anggota anggota
tuan rumah mengikuti langkah anggota kelompok kelompok
dan tamu - langkah yaitu kelompok mengikuti yang
sebagai tuan rumah mengikuti langkah - mengikuti
dan tamu dan langkah - langkah yaitu langkah -
bekerjasama langkah yaitu sebagai tuan langkah yaitu
sebagai tuan rumah laporan sebagai tuan
rumah dan rumah dan
tamu tamu
Ketrampilan Hasil diskusi Hasil diskusi Hasil diskusi Hasil diskusi
menyajikan disampaikan disampaikan disampaikan disampaikan
hasil diskusi dengan cara yang dengan cara dengan cara dengan cara
kreatif dan yang cukup yang kurang yang tidak
dikembangkan kreatif dan menarik, menarik, tidak
dengan dapat dipahami kurang inovatif, kurang
menggunakan
inovatif, dan jelas dan belum
kalimat-kalimat
masih perlu dapat
buatan sendiri dan
diperbaiki agar dimengerti
mudah dipahami
dapat lebih
dimengerti
Lampiran 13
277

SINTAKS PEMBELAJARAN
PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY
DENGAN MEDIA POWERPOINT
1) Siswa mengamati tayangan powerpoint yang telah disiapakan oleh guru.
(mengamati)
2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tayangan powerpoint.
(menanya)
3) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2
anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu. (membuat jejaring)
4) Siswa diberikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama-sama dengan
anggota kelompoknya masing-masing. (mengamati)
5) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang. (mengamati,
menalar)
6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya
untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam
kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu
mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)
7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)
8) Setiap kelompok untuk mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
(menalar)
9) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
mereka.
(mengkomunikasikan).
278
275

SILABUS PEMBELAJARAN
SIKLUS II

Kelas/Semester : V/ II
Mata Pelajaran : IPS
StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan
Indonesia.
Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Indikator Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber
Pokok Waktu Belajar
2.2.4 Menyebutkan Peristiwa a. Guru mengajak siswa untuk mengamati tayangan powerpoint Tes dan 3x 35 menit a.Standar
peristiwa menjelang tentang “Peristiwa menjelang Proklamasi”. (mengamati) Non Tes (1 Isi Jakarta:
yang terjadi Proklamasi b. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4. (membentuk pertemuan) Depdiknas.
menjelang jejaring) b.Standar
proklamasi c. Kemudian mengerjakan lembar kerja kelompok. (menalar) Proses.
kemerdeka d. Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat Permendikn
2.2.5 Menjelaskan orang. (menalar) as No 41
peristiwa e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok Tahun 2007
yang terjadi meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain c.BSE IPS
menjelang sejumlah 3 kelompok. (mencoba, mengkomunikasikan) Kelas V SD
proklamasi f. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja
kemerdekaan. mereka. (menalar)
2.2.6 Menjelaskan g. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
proses detik-detik mereka. (mengkomunikasikan)
proklamasi
kemerdekaan.

275
281

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah : SDN Bendan Ngisor
Mata Pelajaran : IPS
Kelas : V (Lima)
Semester : II (Dua)
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1 pertemuan)

I. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
II. Kompetensi Dasar
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
III. Indikator
2.2.7 Menyebutkan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi
kemerdekaan.
2.2.8 Menjelaskan peristiwa yang terjadi menjelang
proklamasi kemerdekaan.
2.2.9 Menjelaskan proses detik-detik proklamasi kemerdekaan. IV.
Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru tentang peristiwa menjelang proklamasi
kemerdekaan, siswa mampu menyebutkan peristiwa yang terjadi
menjelang proklamasi kemerdekaan dengan benar.
2. Melalui tayangan powerpoint tentang peristiwa menjelang proklamasi
kemerdekaan, siswa mampu menyebutkan peristiwa yang terjadi
menjelang proklamasi kemerdekaan dengan dengan lengkap.
3. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan proses detikdetik
proklamasi kemerdekaan dengan runtut.
 Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines),
Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun (diligence), Tanggung
282

jawab ( responsibility),Berani (courage), Integritas (integrity), Peduli


(caring), Jujur(fairnes).
V. Materi Ajar
Peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi dan saat detik-detik
proklamasi.(terlampir)
VI. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model pembelajaran : Two Stay Two Stray
3. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi kelompok
c. Penugasan
d. Tanya jawab
VII. Langkah-langkah Kegiatan
NO KEGIATAN WAKTU
A. Pra Kegiatan 15 menit
 Salam
 Doabersama
 Presensi
 Pengkondisian kelas
Kegiatan awal
a. Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Indonesia raya” yang
dilakukan oleh siswa dipimpin oleh guru kelas.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “Peristiwa yang
terjadi menjelang proklamasi dan saat detik-detik proklamasi”.
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa.
B. Kegiatan Inti 65 menit
k. Guru menyiapkan media powerpoint tentang detik-detik
menjelang proklamasi dan proklamasi kemerdekaan , mengajak
siswa untuk mengamati tampilan powerpoint tersebut.
(mengamati)
l. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang
berisikan tentang detik-detik menjelang proklamasi dan
proklamasi kemerdekaan. (menanya)
m. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara
heterogen seperti pada siklus I, 2 siswa bertugas menjadi tamu
bergantian menjadi tuan rumah dan 2 siswa lainya bertugas
menjadi tuan rumah bergantian menjadi tamu. Bagi siswa yang
283

berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk bintang, dan


siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala
berbentuk bulan. (membentuk jejaring)
n. Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok
untuk dibahas bersama-sama dengan anggota
kelompoknya.(menalar)
o. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok
meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok yang
sudah ditentukan sejumlah 3 kelompok. Dua orang yang tinggal
dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi
mereka ke tamu mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)
p. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba,
mengkomunikasikan)
q. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
(menalar)
r. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
(mengkomunikasikan)
s. Guru dan siswa bersama-sama membahas kembali hasil kerja
kelompok. (mengkomunikasikan)
t. Masing-masing kelompok membuat kesimpulan
dengan
bimbingan dari guru. (menalar)
u. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja
kelompok.
C. KegiatanPenutup 25 menit
a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.
b. Guru memberikan soal evaluasi.
c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara
individu (PR).
d. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya.
e. Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan
salam kepada siswa.

VIII. Media dan Sumber Belajar


1. Media :
a. Tayangan powerpoint tentang Peristiwa yang terjadi menjelang
proklamasi dan saat detik-detik proklamasi.

b. Teks lagu “Indonesia raya”.


2. Sumber Belajar:
a. Standar Isi Permendiknas No.22 Tahun 2006.
284

b. Pedoman penilaian Permendikbud No.104 Tahun 2014


c. BSE IPS Kelas V
IX. Penilaian
1. Teknik Penilaian :
a. Test
b. Non Test Akhir
2. Bentuk Penilaian :
a. Tertulis
b. Unjuk kerja
3. Bentuk Test :
a. Lembar test berupa soal pilihan ganda dan isian (terlampir)
b. Lembar penilaian disertai rubrik (terlampir)
4. Remidial dan pengayaan
Semarang,................................
Guru Mitra

Ratih Juwariah, S.Pd Afrinia Nur Fatimah

NIP. 19860731 201001 2 028 NIM 1401411499

Kepala Sekolah SD N Bendan Ngi

Sri Sunarti, S.Pd

NIP. 19650727 199211 2


Guru Kelas VB (Peneliti) Lampiran

Lampiran 1

Materi Ajar

A. Peristiwa Sebelum Proklamasi Kemerdekaan


285

Sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, ada beberapa peristiwa


penting yang terjadi.Peristiwa-peristiwa tersebut adalah kekalahan Jepang dari
sekutu dan peristiwa Rengasdengklok.

1. Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II

Pada tanggal 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota
Hirosima. Nagasaki juga dibom pada tanggal 9 Agustus 1945.Kedua bom atom
tersebut mengakibatkan korban jiwa yang sangat besar serta berbagai fasilitas juga
hancur. Pemerintah Jepang benar-benar dalam kesulitan. Akhirnya pada tanggal 14
Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

Para pejuang di Indonesia terutama para pemuda dengan cepat mendengar berita
penyerahan Jepang kepada Sekutu. Setelah para pemuda mengetahui berita
kekalahan Jepang mereka sepakat untuk menemui Ir. Soekarno dan Drs. Moh.
Hatta. Mereka mendesak agar kedua tokoh itu mau menyatakan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia dengan segera. Tetapi, Bung Karno dan Bung Hatta tidak
mau memenuhi tuntutan para pemuda tersebut. Kedua tokoh itu berpendapat bahwa
masalah proklamasi harus dibicarakan dengan anggota PPKI. Pandangan Bung
Karno dan Bung Hatta yang semacam itu ditolak oleh para pemuda. Para pemuda
gagal mendesak Bung Karno dan Bung Hatta untuk menyatakan kemerdekaan
Indonesia. Lalu para pemuda kembali berkumpul di Jalan Cikini Nomor 71 untuk
286

membahas langkah-langkah berikutnya. Beberapa tokoh pemuda saat itu, antara


lain Sukarni, Singgih, Wikana, Chaerul

Saleh, B.M. Diah, Yusuf Kunto, dan Adam Malik.

2. Peristiwa Rengasdengklok

Para pemuda sepakat untuk mengasingkan Bung Karno dan Bung Hatta ke luar
Kota Jakarta. Pengasingan ke luar kota ini diharapkan agar kedua tokoh itu terbebas
dari tekanan-tekanan Jepang dan lebih tenang. Pada hari Kamis tanggal 16 Agustus
1945, sekitar pukul 04.00 WIB pagi rombongan pemuda membawa Ir. Soekarno
dan Drs. Moh. Hatta. Mobil melaju ke arah timur, yaitu ke Rengasdengklok. Turut
serta dalam rombongan adalah Ibu Fatmawati, istri Bung Karno, dan putranya,
Guntur Soekarno Putra. Dalam kondisi tegang, datanglah Ahmad Subarjo dari
Jakarta. Ia menjadi penengah antara Soekarno, Hatta, dan para pemuda. Ahmad
Subarjo memberikan jaminan kepada para pemuda. Beliau menyatakan bahwa
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus
1945, kalau Bung Karno dan Bung Hatta dapat kembali pada saat itu juga ke
Jakarta. Ahmad Subarjo menyatakan kalau sampai pukul 12.00 WIB tanggal 17
Agustus 1945, proklamasi itu belum terjadi, dirinya sanggup menjadi jaminannya.
287

Dengan jaminan Ahmad Subarjo itu, Ir. Soekarno dan Drs Moh.Hatta beserta
rombongan kembali ke Jakarta.

3. Perumusan Teks Proklamasi

Pada malam hari sekitar pukul 23.00 WIB tanggal 16 Agustus 1945, BungKarno
dan Bung Hatta beserta rombongan tiba di Jakarta. Mereka pergi ke rumah
Laksamana Maeda. Di rumah Maeda ini, mereka mengumpulkan anggota PPKI dan
tokoh-tokoh pergerakan serta para pemuda. Laksamana Maeda adalah perwira
tentara Jepang yang bersimpati terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ir.
Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Subarjo kemudian masuk di sebuah ruangan
(ruang makan keluarga Maeda) yang diikuti Sukarni, Sayuti Melik, dan B.M.
Diah. Proklamasi dirumuskan sampai dini hari. Konsep proklamasi ditulis Soekarno
kemudian dibahas bersama. Setelah sepakat, naskah proklamasi diketik oleh Sayuti
Melik. Mereka juga sepakat untuk melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB. Tempat pelaksanaan
proklamasi disepakati di rumah Bung Karno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56
Jakarta.

B. Detik -detik Proklamasi


288

Sejak pagi hari, halaman rumah Jalan Pegangsaan Timur No. 56 sudah sangat sibuk.
Suwiryo selaku Wakil Wali Kota Jakarta tampak sibuk. Suhud, seorang anggota
Barisan Pelopor ditugasi untuk mencari tiang bendera dan menyiapkan bendera
Merah Putih. Tiang bendera menggunakan sebatang bambu, sedangkan bendera
Merah Putih diperoleh dari Ibu Fatmawati yang dijahit sendiri olehnya. Pada pukul
10.00 WIB acara dimulai. Acara dibuka dengan pidato Ir. Soekarno sebagai
pengantar. Selanjutnya, Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi yang telah
ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Setelah pembacaan
proklamasi, dilakukan pengibaran bendera Merah Putih. Pengibaran bendera Merah
Putih dilakukan oleh seorang mantan komandan Peta, Latif Hendraningrat, dibantu
oleh S. Suhud. Tanpa dikomando,bersamaan dengan naiknya bendera Merah Putih,
para hadirin mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Lagu tersebut adalah ciptaan
W.R.Supratman. Dengan dibacakannya proklamasi kemerdekaan, maka bangsa
Indonesia telah merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945.
289

Lampiran 2

Teks Lagu

INDONESIA RAYA

Indonesia tanah airku


Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
290

Indonesia Kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu

Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk indonesia raya

Indonesia raya
Merdeka Merdeka
Tanahku Negriku yang kucinta

Indonesia raya
Merdeka merdeka
Hiduplah indonesia raya

Lampiran 3

Lembar Kerja kelompok

Siklus 2
Nama kelompok : 1.................................... (tuan rumah)
2.................................... (tuan rumah)
3.................................... (tamu)
291

4.................................... (tamu)

Diskusikan dan isilah jawaban pada kotak – kotak dibawah ini!


Gambar Pertanyaan Jawaban

a. Disamping merupakan
gambaran pada perang
dunia II, dikota manakah
jepang dibom oleh
amerika?
b. Pada tanggal berapa
jepang dibom oleh
amerika?
c. Pada tanggal berapa
jepang menyerah pada
sekutu?
d. Disamping merupakan
gambar rumah untuk
mengasingkan Bung
Karno dan Bung Hatta,
Berada dimanakah
rumah tersebut?
e. Apa tujuan para pemuda
mengasingkan Bung
Karno dan Bung Hatta?
f. Pada tanggal berapa
pengasingan Bung
Karno dan Bung Hatta?

d. Disamping merupakan
gambar teks apa?
e. siapakah yang menulis
konsep teks tersebut?
f. Siapakah yang mengetik
naskah tersebut?
292

a. Disamping merupakan
gambar peristiwa apa?
b. Siapakah yang
membaca teks
proklamasi?
c. Dimanakah teks
prolamasi
dikumandangkan?
d. Siapakah yang
menjahit bendera
merah putih yang
digunakkan pada
detik- detik
proklamasi?
e. Siapakah yang
menciptakan lagu
indonesia raya?

Lampiran 4

Kunci Jawaban
Lembar Kerja Kelompok

1. a. Nagasaki dan Hirosima


b. 6 agustus 1945
c. 14 Agustus 1945
3. a. Rengasdengklok, Jawa Barat
b. Agar Tidak terpengaruh oleh jepang
c. 16 Agustus 1945
4. a. Proklamasi Kemerdekaan RI
b. Ir. Soekarno
c. Sayuti Melik
5. a. Pembacaan Teks Proklamasi
b. Ir. Soekarno
c. Jln. Pegangsaan Timur No. 56
d. Fatmawati
293

e. WR. Supratman

Lampiran 5

Pedoman Penilaian
Lembar Kerja Kelompok

NO SKOR
1 3
2 4
3 3
4 5
Jumlah 15
Skor

Nilai Akhir = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 x 100


𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
294

Lampiran 6
Kisi-kisi Soal

Kelas/Semester : V/ II

Mata Pelajaran : IPS

StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam


mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Materi Indikator Penilaian Sumber
Pokok Belajar
Teknik Bentuk Ranah Nomor
Instrumen Soal
295

Peristiwa 2.2.5 Menyebutkan Tertulis Pilihan C1 1,3 BSE


menjelang peristiwa yang ganda dan (pilihan IPS
Proklamasi terjadi Isian ganda) Kelas
menjelang 1 (isian) V
proklamasi
kemerdeka
2.2.6 Menjelaskan Pilihan 2,4,5,6
C2
peristiwa yang ganda dan (pilihan
terjadi Isian ganda)
menjelang
2
proklamasi
kemerdekaan. ,3(isian)
2.2.7 Menjelaskan
proses Pilihan C2 7,8,9,10
ganda dan (pilihan
detikdetik
Isian ganda)
proklamasi
kemerdekaan. 4,5(isian)

Lampiran 7

LEMBAR SOAL EVALUASI

SIKLUS 2

Mata pelajaran : IPS

Kelas : V (Lima)

A. Untuk soal no 1-10 Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi
tanda silang ( X ) pada huruf a , b , c , atau d pada lembar jawab!

1. Pada perang dunia II jepang dibom oleh...


a. Amerika c. Cina
296

b. Inggris d. Belanda
2. Pada tanggal berapa kota Hirosima dibom oleh amerika?
a. 3 Agustus 1945
b. 4 Agustus 1945
c. 5 Agustus 1945
d. 6 Agustus 1945
3. Pada saat menjelang proklamasi para tokoh pejuang diasingkan oleh para
pemuda, peristiwa itu disebut ...
a. Peristiwa Penculikan
b. Peristiwa pengasingan
c. Peristiwa rengasdengklok
d. Peristiwa pemuda
4. Para pejuang kemerdekaan diasingkan oleh para pemuda pada tanggal...
a. 16 Agustus 1945 c. 14 Agustus 1945
b. 15 Agustus 1945 d. 13 Agustus 1945
5. Pada perang dunia II Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada
tanggal...
a. 16 Agustus 1945 c. 14 Agustus 1945
b. 15 Agustus 1945 d. 13 Agustus 1945
6. Beberapa tokoh pemuda saat itu menjelang kemerdekaan disebutkan dibawah
ini, kecuali...

a. Sukarni c. Yusuf Kunto


b. Sukarno d. Adam malik
7. Teks proklamasi dirumuskan dirumah...
a. Sukarno c. Laksamana Maeda
b. Moh.hatta d. Laksamana Muda
8. Konsep Proklamasi ditulis...
a. Sukarno c. Laksamana Maeda
b. Moh.hatta d. Laksamana Muda
9. Teks proklamasi diketik oleh...
a. Sukarno c. Achmad Subarjo
297

b. Moh.hatta d. Sayuti Melik


10. Lagu Indonesia raya yang dinyanyikan pada saat proklamasi
kemerdekaan diciptakan oleh ...
a. W.R. Supratman c. Achmad Subarjo
b. W.R. Subarjo d. Sayuti Melik
B. Isilah dengan jawaban yang benar pada lembar jawab yang telah
disediakan!
1. Sebutkan 2 peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi !
2. Apa saja akibat dari bom di hirosima dan nagasaki ?
3. Apa tujuan para pemuda mengasingkan bung karno dan bung hatta?
4. Dimanakah tempat pelaksanaan proklamasi?
5. Siapakah yang menandatangani teks proklamasi?

Lampiran 8

KUNCI JAWABAN

A. Pilihan Ganda

1. A
2. D
3. C
4. A
5. C
6. B
7. C
8. A
9. D
298

10. A
B. Isian

1. Perang dunia II, Peristiwa Rengasdengklok, Perumusan teks proklamasi


2. Kedua bom atom tersebut mengakibatkan korban jiwa yang sangat besar
serta berbagai fasilitas juga hancur.
3. Pengasingan ke luar kota ini diharapkan agar kedua tokoh itu terbebas dari
tekanan-tekanan Jepang dan lebih tenang.
4. Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta
5. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta

Lampiran 9
PENILAIAN TEST (KOGNITIF)
a. Pilihan Ganda

No Skor Penskoran pilihan ganda:


1 1
- jika benar = mendapat skor 1
2 1
3 1 - jika salah = mendapat skor 0
4 1
5 1
6 1
7 1
8 1
9 1
10 1
Jumlah 10
b. Isian
No Skor
1 2
299

2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10
Penskoran isian:
- jika benar dan lengkap = mendapat skor 2
- jika jawaban kurang lengkap = mendapat skor 1
- jika salah = mendapat skor 0

Skor maksimum pilihan ganda dan isian = 20

Nilai Akhir = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 x 100


𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

Lampiran 10

PENILAIAN ASPEK SIKAP SPIRITUAL (AFEKTIF)


Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
Hari/Tanggal :
Petunjuk:
Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:
a. 4 = sangat baik
b. 3 = baik
c. 2 = cukup
d. 1 = kurang

NO Nama Siswa Sikap spiritual yang diamati


Berdoa sebelum Perilaku syukur
Toleransi dalam
dan sesudah
beribadah
melakukan kegiatan
300

1
2
3
4
5

Kategori Sikap Spiritual

Modus Kategori
4 SB
3 B
2 C
1 K
(permendikbud no.104 2014: 11)

Rubrik Penilaian Sikap Spiritual

Nilai sikap Kriteria


spiritual yang
Baik Sekali Baik 3 Cukup Kurang 1
diamati
4 2

Berdoa Sebelum Siswa selalu Siswa sering Siswa berdoa Siswa tidak
dan Sesudah melakukan doa berdoa hanya sebelum berdoa
melakukan sebelum dan sebelum dan atau sesudah sebelum dan
kegiatan sesudah sesudah melakukan sesudah
melakukan melakukan kegiatan melakukan
kegiatan kegiatan pembelajaran kegiatan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran
Toleransi dalam Siswa Siswa sering Siswa Siswa tidak
beribadah menunjukkan menunjukkan kadangkadang menunjukkan
sikap toleransi sikap menunjukkan sikap toleransi
dalam beribadah toleransi sikap toleransi dalam
dalam dalam beribadah
beribadah beribadah
301

Perilaku syukur Siswa selalu Siswa Siswa Siswa tidak


mengucapkan sesekali mengucapkan pernah
syukur setiap mengucapkan hanya pada saat mengucapkan
akhir aktifitas syukur setiap akhir syukur selama
belajar ataupun akhir aktifitas pembelajaran proses
saat mendapat belajar pembelajaran
sesuatu ataupun saat
mendapat
sesuatu

Lampiran 11

PENILAIAN SIKAP SOSIAL (AFEKTIF)


Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
Hari/Tanggal :
Petunjuk:
Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut: a.
4 = sangat baik
b. 3 = baik
c. 2 = cukup
d. 1 = kurang
Skor
No. Indikator Deskriptor Check
302

1. Disiplin 5. mematuhi peraturan bermain


peran dalam berkelompok
6. mengerjakan lembar
kerja kelompok dengan baik
7. bersikap mandiri dalam
mengerjakan tugas
8. menyelesaikan tugas tepat
waktu
2. Kerjasama 5. saling membantu dalam
mengerjakan tugas
6. membagi tugas dengan anggota
kelompok yang lain
7. mengerjakan tugas kelompok
bersama anggota lain dengan
sunguh-sungguh
8. berpartisipasi aktif dalam setiap
kegiatan
3. Teliti 5. mengerjakan soal
dengan cermat
6. mengecek kembali soal yang
diangap sulit
7. meneliti kembali
pekerjaan
yang sudah dilakukan
8. melakukan sesuatu dengan penuh
ketelitian
4. Rasa ingin tahu 5. Menanyakan sesuatu karena
belum faham pada sustu materi
6. sering bertanya tentang hal baru
7. selalu antusias dalam penjelasan
materi
8. selalu aktif dalam setiap
kegiatan.

Modus

Kategori Sikap Sosial


Modus Kategori
303

4 SB
3 B
2 C
1 K

(permendikbud no.104, 2014: 11)

Lampiran 12

PENILAIAN KETERAMPILAN (PSIKOMOTORIK)

Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor


Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
Hari/Tanggal :
Petunjuk :

Berilah skor penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:

a. 1 jika kinerja siswa tidak kompeten

b. 2 jika kinerja siswa cukup kompeten

c. 3 jika kinerja siswa kompeten


304

d. 4 jika kinerja siswa sangat kompeten

(Suwandi, 2011:86)

NO Nama Aspek yang diamati Nilai Huruf


Siswa
Melaksanakan Ketrampilan
Merencanakan Mengerjakan diskusi menyajikan
pemecahan soal dalam sebagai tuan hasil diskusi
masalah lembar kerja rumah dan
tamu
1 IDS
2 ISA
3 RAH
4 MA
5 A.A. C

Pedoman Penskoran

Skor minimal : 4

Skor maksimal :16


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
Nilai :
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑥4

Kategori Penilaian Keterampilan

Keterampilan

Rentang angka Huruf

3,85- 4,00 A

3,51-3,84 A-
305

3,18-3,50 B+

2,85-3,17 B

2,51-2,84 B-

2,18-2,50 C+

1,85-2,17 C

1,51-1,84 C-

1,18-1,50 D+

1,00-1,17 D

(Permendikbud no.104, 2014:12)

Rubrik Penilaian Keterampilan (Kinerja)


Aspek yang Skor
diamati
4 3 2 1

Merencanakan Siswa membaca Siswa Siswa Siswa tidak


pemecahan soal dengan membaca soal membaca soal membaca soal
masalah cermat, bertanya dengan cermat, namun masih dan bersikap
apabila tidak bertanya terlihat gaduh gaduh
memahami isi soal, apabila tidak
serta bersikap memahami isi
tenan soal dan
bersikap gaduh
Mengerjakan Mampu Mampu Mampu Mampu
soal dalam menyelesaikan menyelesaikan menyelesaikan menyelesaikan
lembar kerja semua pertanyaan hampir semua beberapa beberapa
dengan benar dan pertanyaan pertanyaaan pertanyaan
tepat serta mudah dengan benar dengan benar namun kurang
dimengerti dan tepat serta namun kurang benar dan tepat
mudah tepat dan sulit serta tidak
dimengerti dimengerti dapat
dimengerti
306

Melaksanakan Seluruh siswa Hampir Beberapa Hanya sedikit


diskusi sebagai mengikuti langkah seluruh siswa siswa siswa yang
tuan rumah - langkah yaitu mengikuti mengikuti mengikuti
dan tamu sebagai tuan rumah langkah - langkah - langkah -
dan tamu dan langkah yaitu langkah yaitu langkah yaitu
bekerjasama sebagai tuan sebagai tuan sebagai tuan
rumah dan rumah laporan rumah dan
tamu tamu
Ketrampilan Hasil diskusi Hasil diskusi Hasil diskusi Hasil diskusi
menyajikan disampaikan disampaikan disampaikan disampaikan
hasil diskusi dengan cara yang dengan cara dengan cara dengan cara
kreatif dan yang cukup yang kurang yang tidak
dikembangkan kreatif dan menarik, menarik, tidak
dengan dapat dipahami kurang inovatif, kurang
menggunakan inovatif, dan jelas dan belum
kalimat-kalimat masih perlu dapat
buatan sendiri dan diperbaiki agar dimengerti
mudah dipahami dapat lebih
dimengerti
Lampiran 13

SINTAKS PEMBELAJARAN
PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY
DENGAN MEDIA POWERPOINT
1) Siswa mengamati tayangan powerpoint yang telah disiapakan oleh guru.
(mengamati)
2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tayangan powerpoint.
(menanya)
3) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2
anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu. (membuat jejaring)
4) Siswa diberikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama-sama dengan
anggota kelompoknya masing-masing. (mengamati)
5) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang. (mengamati,
menalar)
307

6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya


untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam
kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu
mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)
7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)
8) Setiap kelompok untuk mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
(menalar)
9) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
mereka.
(mengkomunikasikan).
303

SILABUS PEMBELAJARAN
SIKLUS III

Kelas/Semester : V/ II
Mata Pelajaran : IPS
StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan
Indonesia.
Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Indikator Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber
Pokok Waktu Belajar

303
2.2.8 Menyebutkan 4 Peranan para a. Guru mengajak siswa untuk mengamati tayangan powerpoint Tes dan 3 x 35 menit a. Standar
tokoh perjuangan tokoh tentang “Peranan para tokoh perjuangan dalam meraih Non Tes (1 IsiJakarta:
dalam perjuangan kemerdekaan”. (mengamati) pertemuan) Depdiknas.
mempersiapkan dalam meraih b. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4. (membentuk b.Standar
kemerdekaan. kemerdekaan jejaring) Proses.
2.2.9 Menjelaskan c. Kemudian mengerjakan lembar kerja kelompok. (menalar) Permendiknas
peranan 4 tokoh d. Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat No 41 Tahun
perjuangan dalam orang. (menalar) 2007
mempersiapkan e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok c.BSE IPS
kemerdekaan. meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain Kelas V SD
2.2.10 Menjelaskan cara sejumlah 3 kelompok. (mencoba, mengkomunikasikan)
menghormati f. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja
jasajasa para mereka. (menalar)
pahlawan g. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
kemerdekaan. mereka. (mengkomunikasikan)
310

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah : SDN Bendan Ngisor
Mata Pelajaran : IPS
Kelas : V (Lima)
Semester : II (Dua)
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1 pertemuan)

I. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
II. Kompetensi Dasar
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia
III. Indikator
2.2.8 Menyebutkan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan.
2.2.9 Menjelaskan peranan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan.
2.2.10 Menjelaskan cara menghormati jasa-jasa para pahlawan
kemerdekaan.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru tentang tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan, siswa mampu menyebutkan 4 tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan dengan benar.
2. Melalui tayangan powerpoint tentang tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan, siswa mampu menjelaskan peranan 4
tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan dengan
lengkap.
3. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan cara menghormati
jasa-jasa para pahlawan kemerdekaan dengan tepat.
311

 Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines),


Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun (diligence), Tanggung
jawab ( responsibility),Berani (courage), Integritas (integrity), Peduli
(caring), Jujur(fairnes).
V. Materi Ajar
Peranan para tokoh perjuangan dalam meraih kemerdekaan.(terlampir)
VI. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model pembelajaran : Two Stay Two Stray
3. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi kelompok
c. Penugasan
d. Tanya jawab
VII. Langkah-langkah Kegiatan
NO KEGIATAN WAKTU
A. Pra Kegiatan 15 menit
 Salam
 Doa bersama
 Presensi
 Pengkondisian kelas
Kegiatan awal
a. Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Mengheningkan Cipta” yang
dilakukan oleh siswa dipimpin oleh guru kelas.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “Peranan para
tokoh perjuangan dalam meraih kemerdekaan”.
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa.
B. Kegiatan Inti 65 menit
a. Guru menyiapkan media powerpoint tentang tokoh-tokoh
perjuangan kemerdekaan dan mengajak siswa untuk mengamati
tampilan powerpoint tersebut. (mengamati)
b. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang
berisikan tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan. (menanya)
c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara
heterogen, 2 siswa bertugas menjadi tamu dan 2 siswa lainya
bertugas menjadi tuan rumah. Bagi siswa yang berperan sebagai
tamu diberi tanda kepala berbentuk bintang, dan siswa yang
berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala berbentuk
312

bulan. (membentuk jejaring)


d. Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok
untuk dibahas bersama-sama dengan anggota
kelompoknya.(menalar)
e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok
meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain
sejumlah 3 kelompok yang sudah ditentukan. Dua orang yang
tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan
informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba,
mengkomunikasikan)
f. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba,
mengkomunikasikan)
g. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
(menalar)
h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
(mengkomunikasikan)
i. Guru dan siswa bersama-sama membahas kembali hasil kerja
kelompok. (mengkomunikasikan)
j. Masing-masing kelompok membuat kesimpulan
dengan
bimbingan dari guru. (menalar)
k. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja
kelompok.
C. KegiatanPenutup 25 menit
a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.
b. Guru memberikan soal evaluasi.
c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara
individu (PR).
d. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya.
e. Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan
salam kepada siswa.

VIII. Media dan Sumber Belajar


1. Media :
a. Tayangan powerpoint tentang “Peranan para tokoh perjuangan dalam meraih
kemerdekaan”.
b. Teks lagu “Mengheningkan Cipta”.
2. Sumber Belajar:
a. Standar Isi Permendiknas No.22 Tahun 2006.
b. Pedoman penilaian Permendikbud No.104 Tahun 2014
c. BSE IPS Kelas V
313

IX. Penilaian
1. Teknik Penilaian :
a. Test
b. Non Test Akhir
2. Bentuk Penilaian :
a. Tertulis
b. Unjuk kerja
3. Bentuk Test :
a. Lembar test berupa soal pilihan ganda dan isian (terlampir)
b. Lembar penilaian disertai rubrik (terlampir)
4. Remidial dan pengayaan
Semarang,................................
Guru Mitra

Ratih Juwariah , S.Pd Afrinia Nur Fatimah

NIP. 19860731 201001 2 028 NIM 1401411499


Mengetahui,

Kepala Sekolah SD N Bendan Ngisor

Sri Sunarti, S.Pd

NIP. 19650727 199211 2 001

Guru Kelas VB (Peneliti) Lampiran

Lampiran 1

Materi Ajar

Peranan para tokoh perjuangan


dalam mempersiapkan kemerdekaan
314

Kemerdekaan yang bangsa Indonesia tidak lepas dari peran tokoh-tokoh nasional
yang ada. Tokoh-tokoh tersebut berjasa besar dalam proses proklamasi
kemerdekaan.

1. Beberapa Tokoh dalam Mempersiapkan Kemerdekaan

Banyak tokoh yang berperan dalam mempersiapkan kemerdekaan. Beberapa tokoh yang
terlibat di antaranya adalah sebagai berikut

a. Ir. Soekarno

Ir. Soekarno lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901. Soekarno dikenal sebagai
pemuda yang pemberani dan cerdas. Pada masa penjajahan, ia berhasil meraih gelar
insinyur di Bandung.Pada masa pergerakan nasional, Soekarno selalu tampil
sebagai pemimpin organisasi. Pada 1927 Soekarno mendirikan
Partai Nasional Indonesia (PNI). Namun, ia ditangkap oleh Belanda. Soekarno diadili dan
dihukum. Pada 1945 Soekarno dibebaskan oleh Jepang. Pada masa penjajahan Jepang, Soekarno
memimpin organisasi Pusat Tenaga Rakyat (Putera). Ia bersama Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara,
dan K.H. Mas Mansyur mengelola Putera. Pada sidang BPUPKI pertama, 29 Mei sampai 1 Juni
1945, Soekarno mengenalkan lima asas pokok dalam suatu negara. Lima asas ini ditetapkan
BPUPKI dengan nama Pancasila. Hasil sidang BPUPKI yang lain, yaitu dibentuknya Panitia
Sembilan yang beranggotakan sembilan orang. Panitia ini diketuai Ir. Soekarno. Panitia Sembilan
ini bertugas merumuskan asas dan tujuan negara merdeka. Hasil rumusan Panitia Sembilan ini
dikenal dengan nama Jakarta Charter atau Piagam Jakarta.Pada 7 Agustus 1945, BPUPKI
dibubarkan. Sebagai gantinya dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan
beranggotakan 21 orang yang diketuai oleh Ir. Soekano.

b. Drs. Moh. Hatta


315

Drs. Moh. Hatta lahir di Batuampar, Sumatera Barat pada 12 Agustus 1902.
Nama aslinya Mohammad Khattan. Ia dikenal sebagai anak yang taat beragama.
Gelar sarjana diraihnya di Belanda.Pada masa pergerakan nasional, Drs. Moh.
Hatta menjadi ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda. Perhimpunan
Indonesia ini merupakan gerakan mahasiswa Indonesia yang memperjuangka Pada
masa pendudukan Jepang, Drs. Moh. Hatta memimpin Pusat Tenaga Rakyat
(Putera). Ia bersama Ir. Soekarno, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.
Peranan Drs. Moh. Hatta sangat penting bersama Ir. Soekarno pada saat persiapan
kemerdekaan.n kemerdekaan.

c. Prof. Dr. R. Soepomo, S.H.

Buah pikirannya banyak dipakai dalam penyusunan UUD 1945. Ia ahli ilmu
tata negara dan hukum. Karena kemampuannya ini, ia dapat duduk dalam
keanggotaan BPUPKI. Pada sidang BPUPKI ia menjadi ketua panitia kecil yang
316

bertugas merancang Undang-Undang Dasar. Dalam sidang pertama BPUPKI, 31


Mei 1945, Soepomo mengemukakan lima dasar negara. Ia juga diberi tugas
memperbaiki redaksi dari rancangan UUD. Yakni sebagai panitia penghalus
bahasa. Akhirnya UUD RI dapat diterima seluruhnya oleh sidang BPUPKI.
Terakhir Soepomo duduk sebagai anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI).
d. Prof. Mohammad Yamin, S.H.

Moh Yamin berpikiran cerdas dan luas. Ia mempunyai cita-cita tinggi dan gemar
membaca. Kegiatan berorganisasi dimulainya dengan memasuki Jong Sumatranen
Bond.Kemudian menjadi Indonesia Muda. Ia juga salah satu tokoh lahirnya Sumpah
Pemuda pada 28 Oktober 1928.Dalam sidang BPUPKI, Moh. Yamin menyampaikan
gagasan mengenai dasar falsafah negara yang kemudian dinamakan Pancasila. Ia juga
banyak memberikan masukan dalam perumusan UUD 1945. Ia adalah salah satu anggota
PPKI.
2. Ada beberapa cara mengenang dan menghormati jasa para pahlawan, di antaranya
sebagai berikut
a. Pada waktu upacara di sekolah atau di kantor, dilakukan acara mengheningkan cipta
yang tujuannya untuk mengenang jasa para pahlawan.
317

b. Melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan dan mendoakan semoga arwahnya


diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

c. Meneladani semangat perjuangan para pahlawan dalam kehidupan seharihari.


318

d. Mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif dan membangun Indonesia supaya
lebih maju.

Kita pantas menghargai usaha tokoh-tokoh bangsa dalam mempersiapkan


kemerdekaan kita. Berkat usaha mereka, kita dapat hidup di alammerdeka dan
menikmati sistem ketatanegaraan yang mereka perjuangkan.Bentuk penghormatan
kepada mereka dapat kita ungkapkan dengan mengenang jasa-jasa mereka. Kita
juga bisa berziarah ke makam mereka dan berdoa untuk mereka.Bentuk
penghargaan yang tak kalah penting adalah mencontoh sikap-sikap positif yang
mereka tunjukkan dan meneruskan perjuangan mereka.

Sikap positif tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh antara lain:
1. Rela berjuang demi bangsa dan negara.
2. Berpendirian tetapi juga menghormati pendapat orang lain.
Para tokoh bangsa terkenal memegang teguh pendapat dan
memperjuangkan pendapatnya. Namun, ketika suatu kesepakatan bersama telah
diambil dengan lapang dada mereka menerima keputusan itu .Karya mereka
membangun dasar negara harus kita teruskan agar sendi-sendi negara ini makin
kokoh. Undang-Undang Dasar 1945 yang mereka hasilkan merupakan karya yang
amat mengagumkan. Namun demikian, seiring dengan perkembangan zaman
undang-undang dasar itu ternyata dirasa perlu untuk disempurnakan. Maka kita
mengenal adanya amandemen terhadap UUD 1945. Usaha ini harus tetap kita
lakukan agar tercipta suatu sistem yang lebih baik. Ini menjadi tugas kita sekarang
sebagai generasi penerus bangsa.
319

Lampiran 2

Teks Lagu

MEHENINGKAN CIPTA

Dengan seluruh angkasa raya memuji


Pahlawan negara
Nan gugur remaja diribaan bendera
Bela nusa bangsa

Kau kukenang wahai bunga putra bangsa


Harga jasa
Kau cahya pelita
Bagi Indonesia merdeka
320

Lampiran 3

Lembar Kerja kelompok

Siklus 3
Nama kelompok : 1.................................... (tuan rumah)
2.................................... (tuan rumah)
3.................................... (tamu)
4.................................... (tamu)

A. Diskusikan dan isilah jawaban pada kotak – kotak dibawah ini!


Gambar Pertanyaan Jawaban
321

a. Siapakah nama tokoh


disamping?
b. Tokoh tersebut lahir
pada tanggal berapa?
c. Sebutkan 2 peran
tokoh tersebut untuk
mencapai
kemerdekaan
indonesia?

a. Siapakah nama
tokoh disamping?
b. Tokoh tersebut lahir
pada tanggal berapa?
c. Sebutkan 2 peran
tokoh tersebut untuk
mencapai
kemerdekaan
indonesia?

a. Siapakah nama
tokoh disamping?
b. Sebutkan 2 peran
tokoh tersebut untuk
mencapai
kemerdekaan
indonesia?

c. Siapakah nama tokoh


disamping?
f. Sebutkan 2 peran
tokoh tersebut untuk
mencapai
kemerdekaan
indonesia?

b. Sebutkan 2 cara mengenang dan menghormati jasa para pahlawan!


322

Lampiran 4

Kunci Jawaban
Lembar Kerja Kelompok

1. a. Ir. Soekarno
b. 6 Juni 1901
c. Tokoh Proklamator, ketua PPKI, presiden pertama
2. a. Moh. Hatta
b. 12 Agustus 1903
c. Mendirikan PNI, sebagai wakil presiden RI
3. a. Dr. Soepomo
b. Mengetuai panitia perancang UUD, mendirikan organisasi budi utomo
4. a. Moh. Yamin
b. Mendirikan BPUPKI, mendirikan organisasi
323

Lampiran 5

Pedoman Penilaian
Lembar Kerja Kelompok

NO SKOR
1 5
2 4
3 3
4 3
Jumlah 15
Skor

Nilai Akhir = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 x 100


𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
324

Lampiran 6
Kisi-kisi Soal

Kelas/Semester : V/ II

Mata Pelajaran : IPS

StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam


mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
Materi Indikator Penilaian Sumber
Pokok Belajar
Teknik Bentuk Ranah Nomor
Instrumen Soal
Peranan para 2.2.8 Menyebutkan 4 Tertulis Pilihan C1 1,2 BSE
tokoh tokoh ganda dan (pilihan IPS
perjuangan perjuangan Isian ganda) Kelas
dalam meraih dalam 4 (isian) V
kemerdekaan mempersiapkan
kemerdekaan.
2.2.9 Menjelaskan Pilihan 3,4,5,6,7,
C2
peranan 4 tokoh ganda dan 8
perjuangan Isian (pilihan
dalam ganda)
mempersiapkan 2
kemerdekaan. ,3(isian)
2.2.10Menjelaskan
Pilihan 9,10
cara C2
ganda dan (pilihan
menghormati
Isian ganda)
jasa-jasa
1,5(isian)
para pahlawan
kemerdekaan.
325

Lampiran 7

LEMBAR SOAL EVALUASI

SIKLUS 3

Mata pelajaran : IPS

Kelas : V (Lima)

A. Untuk soal no 1-10 Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi
tanda silang ( X ) pada huruf a , b , c , atau d pada lembar jawab!
1.Dibawah ini beberapa tokoh perjuangan, kecuali...
a. Soekarno c. Supomo
b. Bung hatta d. Moh.Yanin

2.
Siapa nama tokoh diatas?
a. Soekarno c. Supomo
b. Bung hatta d. Moh.Yanin
3. Salah satu tokoh kemerdekaan yang memimpin Pusat Tenaga Rakyat
(Putera) adalah......
a. Soekarno c. Supomo
b. Bung hatta d. Moh.Yanin
4. Ir. Sokarno lahir pada tanggal...
a. 6 Juni 1901
b. 7 Juni 1901
326

c. 8 Juni 1901
d. 7 Juni 1901
5. Ir Soekarno berhasil meraih gelar insinyur di...
a. Semarang c. Jakarta
b. Surabaya d. Bandung
6. Soepomo menjadi ketua panitia kecil yang bertugas merancang UndangUndang pada
sidang...
a. BPUPKI II c. PPKI II
b. BPUPKI d. PPKI I
7. Ir. Soekarno mendirikan sebuah partai yaitu...
a. PNI c. PNN
b. PDI d. PDN
8.Moh. Yamin menyampaikan gagasan mengenai dasar falsafah negara yang kemudian
dinamakan...
a. UUD 45 c. Pancasila
b. Piagam Jakarta d. Dasasila
9. Pada saat waktu upacara di sekolah, untuk mengenang jasa para pahlawan dinyanyikan
lagu...
a. Hari merdeka c. Para Pahlawan
b. Indonesia Raya d. Mengheningkan cipta
10. Sikap positif tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh antara lain,kecuali...
a. Rela berkorban c. Menghargai pendapat orang lain
b. Mengambil keputusan sendiri d. Berpendirian
B. Isilah dengan jawaban yang benar pada lembar jawab yang telah
disediakan!
1. Sebutkan 2 cara mengenang dan menghormati jasa para pahlawan!
2. Sebutkan 2 peranan Drs. Moh. Hatta dalam memperjuangkan kemerdekan!
3. Dr. Soepomo pada sidang BPUPKI ia menjadi ketua panitia kecil yang bertugas?
4. Sebutkan 2 tokoh perjuangan dalam meraih kemerdekaan!
5. Sebutkan salah satu sikap positif tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh!
Lampiran 8

KUNCI JAWABAN
327

A. Pilihan Ganda

1. D
2. C
3. B
4. A
5. D
6. B
7. A
8. C
9. D
10. B
B. Isian

1. Pada waktu upacara di sekolah dilakukan acara mengheningkan cipta, Melakukan ziarah
ke Taman Makam Pahlawan.
2. menjadi ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda, memimpin Pusat Tenaga Rakyat
(Putera)
3. merancang Undang-Undang Dasar
4. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
5. Rela berjuang demi bangsa dan negara

Lampiran 9
PENILAIAN TEST (KOGNITIF)
a. Pilihan Ganda

No Skor
1 1
2 1
3 1
4 1
5 1
328

6 1 Penskoran pilihan ganda:


7 1
- jika benar = mendapat skor 1
8 1
9 1 - jika salah = mendapat skor 0
10 1
Jumlah 10

b. Isian
No Skor
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10
Penskoran isian:
- jika benar dan lengkap = mendapat skor 2
- jika jawaban kurang lengkap = mendapat skor 1
- jika salah = mendapat skor 0

Skor maksimum pilihan ganda dan isian = 20

Nilai Akhir = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 x 100


𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

Lampiran 10

PENILAIAN ASPEK SIKAP SPIRITUAL (AFEKTIF)


Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
Hari/Tanggal :
329

Petunjuk:
Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:
a. 4 = sangat baik
b. 3 = baik
c. 2 = cukup
d. 1 = kurang

NO Nama Siswa Sikap spiritual yang diamati


Berdoa sebelum Perilaku syukur
Toleransi dalam
dan sesudah
beribadah
melakukan kegiatan
1
2
3
4
5

Kategori Sikap Spiritual

Modus Kategori
4 SB
3 B
2 C
1 K
(permendikbud no.104 2014: 11)
Rubrik Penilaian Sikap Spiritual

Nilai sikap Kriteria


spiritual yang
Baik Sekali Baik 3 Cukup Kurang 1
diamati
4 2

Berdoa Sebelum Siswa selalu Siswa sering Siswa berdoa Siswa tidak
dan Sesudah melakukan doa berdoa hanya sebelum berdoa
melakukan sebelum dan sebelum dan atau sesudah sebelum dan
kegiatan sesudah sesudah melakukan sesudah
melakukan melakukan kegiatan melakukan
kegiatan kegiatan pembelajaran kegiatan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran
330

Toleransi dalam Siswa Siswa sering Siswa Siswa tidak


beribadah menunjukkan menunjukkan kadangkadang menunjukkan
sikap toleransi sikap menunjukkan sikap toleransi
dalam beribadah toleransi sikap toleransi dalam
dalam dalam beribadah
beribadah beribadah
Perilaku syukur Siswa selalu Siswa Siswa Siswa tidak
mengucapkan sesekali mengucapkan pernah
syukur setiap mengucapkan hanya pada saat mengucapkan
akhir aktifitas syukur setiap akhir syukur selama
belajar ataupun akhir aktifitas pembelajaran proses
saat mendapat belajar pembelajaran
sesuatu ataupun saat
mendapat
sesuatu

Lampiran 11

PENILAIAN SIKAP SOSIAL (AFEKTIF)


Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
Hari/Tanggal :
Petunjuk:
Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut: a.
4 = sangat baik
b. 3 = baik
c. 2 = cukup
d. 1 = kurang
331

Skor
No. Indikator Deskriptor Check
1. Disiplin 1. mematuhi peraturan bermain
peran dalam berkelompok
2. mengerjakan lembar
kerja kelompok dengan baik
3. bersikap mandiri dalam
mengerjakan tugas
4. menyelesaikan tugas tepat
waktu
2. Kerjasama 1. saling membantu dalam
mengerjakan tugas
2. membagi tugas dengan anggota
kelompok yang lain
3. mengerjakan tugas kelompok
bersama anggota lain dengan
sunguh-sungguh
4. berpartisipasi aktif dalam setiap
kegiatan
3. Teliti 1. mengerjakan soal
dengan cermat
2. mengecek kembali soal yang
diangap sulit
3. meneliti kembali
pekerjaan
yang sudah dilakukan
4. melakukan sesuatu dengan penuh
ketelitian
4. Rasa ingin tahu 1. Menanyakan sesuatu karena
belum faham pada sustu materi
2. sering bertanya tentang hal baru
3. selalu antusias dalam penjelasan
materi
4. selalu aktif dalam setiap
kegiatan.

Modus

Kategori Sikap Sosial


Modus Kategori
4 SB
332

3 B
2 C
1 K

(permendikbud no.104, 2014: 11)

Lampiran 12

PENILAIAN KETERAMPILAN (PSIKOMOTORIK)

Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor


Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
Hari/Tanggal :
Petunjuk :

Berilah skor penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:

a. 1 jika kinerja siswa tidak kompeten

b. 2 jika kinerja siswa cukup kompeten

c. 3 jika kinerja siswa kompeten

d. 4 jika kinerja siswa sangat kompeten

(Suwandi, 2011:86)
333

NO Nama Aspek yang diamati Nilai Huruf


Siswa
Melaksanakan Ketrampilan
Merencanakan Mengerjakan diskusi menyajikan
pemecahan soal dalam sebagai tuan hasil diskusi
masalah lembar kerja rumah dan
tamu
1
2
3
4
5

Pedoman Penskoran

Skor minimal : 4

Skor maksimal :16


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
Nilai :
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑥4

Kategori Penilaian Keterampilan

Keterampilan

Rentang angka Huruf

3,85- 4,00 A

3,51-3,84 A-

3,18-3,50 B+

2,85-3,17 B

2,51-2,84 B-

2,18-2,50 C+
334

1,85-2,17 C

1,51-1,84 C-

1,18-1,50 D+

1,00-1,17 D

(Permendikbud no.104, 2014:12)

Rubrik Penilaian Keterampilan (Kinerja)


Aspek yang Skor
diamati
4 3 2 1

Merencanakan Siswa membaca Siswa Siswa Siswa tidak


pemecahan soal dengan membaca soal membaca soal membaca soal
masalah cermat, bertanya dengan cermat, namun masih dan bersikap
apabila tidak bertanya terlihat gaduh gaduh
memahami isi soal, apabila tidak
serta bersikap memahami isi
tenan soal dan
bersikap gaduh
Mengerjakan Mampu Mampu Mampu Mampu
soal dalam menyelesaikan menyelesaikan menyelesaikan menyelesaikan
lembar kerja semua pertanyaan hampir semua beberapa beberapa
dengan benar dan pertanyaan pertanyaaan pertanyaan
tepat serta mudah dengan benar dengan benar namun kurang
dimengerti dan tepat serta namun kurang benar dan tepat
mudah tepat dan sulit serta tidak
dimengerti dimengerti dapat
dimengerti
Melaksanakan Seluruh siswa Hampir Beberapa Hanya sedikit
diskusi sebagai mengikuti langkah seluruh siswa siswa siswa yang
tuan rumah - langkah yaitu mengikuti mengikuti mengikuti
dan tamu sebagai tuan rumah langkah - langkah - langkah -
dan tamu dan langkah yaitu langkah yaitu langkah yaitu
bekerjasama sebagai tuan sebagai tuan sebagai tuan
rumah dan rumah laporan rumah dan
tamu tamu
335

Ketrampilan Hasil diskusi Hasil diskusi Hasil diskusi Hasil diskusi


menyajikan disampaikan disampaikan disampaikan disampaikan
hasil diskusi dengan cara yang dengan cara dengan cara dengan cara
kreatif dan yang cukup yang kurang yang tidak
dikembangkan kreatif dan menarik, menarik, tidak
dengan dapat dipahami kurang inovatif, kurang
menggunakan inovatif, dan jelas dan belum
kalimat-kalimat masih perlu dapat
buatan sendiri dan diperbaiki agar dimengerti
mudah dipahami dapat lebih
dimengerti
Lampiran 13

SINTAKS PEMBELAJARAN
PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY
DENGAN MEDIA POWERPOINT
1) Siswa mengamati tayangan powerpoint yang telah disiapakan oleh guru. (mengamati)
2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tayangan powerpoint. (menanya)
3) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2 anak sebagai
tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu. (membuat jejaring)
4) Siswa diberikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama-sama dengan anggota
kelompoknya masing-masing. (mengamati)
5) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang. (mengamati,
menalar)
6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk
bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas
membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba,
mengkomunikasikan)
7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan
mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)
8) Setiap kelompok untuk mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
(menalar)
9) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
(mengkomunikasikan).
336

LAMPIRAN 8 HASIL
BELAJAR SISWA
337

DATA AWAL HASIL BELAJAR SISWA


MATA PELAJARAN IPS
KELAS VB SDN BENDAN NGISOR
JENIS
NO NAMA NILAI KKM KRITERIA
KELAMIN
1 Ilham Dwi Setiawan L 50 65 TIDAK TUNTAS
2 Ina Setyo Arum P 60 65 TIDAK TUNTAS
3 Ryan Adi Herlambang L 55 65 TIDAK TUNTAS
4 Muhammad Afrizal L 60 65 TIDAK TUNTAS
5 A.A. Komang Candra L 60 65 TIDAK TUNTAS
6 Anggreini Indah P 65 65 TUNTAS
7 Anisa Ratasya P 60 65 TIDAK TUNTAS
8 Ardine Ibtihal Tamir L 70 65 TUNTAS
Aswa Salsabela
9 Yanayir P 40 65 TIDAK TUNTAS
10 Aulia Ika Putri Puspita P 65 65 TUNTAS
11 Chrisandito Sebastian L 60 65 TIDAK TUNTAS
12 Daffa Pawahyangan L 50 65 TIDAK TUNTAS
13 Danda Arya Syahputra L 60 65 TIDAK TUNTAS
14 Dewangga Ananta L 60 65 TIDAK TUNTAS
Fahchri Rizky
15 Ardhiarta L 60 65 TUNTAS
16 Faza Triadi Saputra L 60 65 TIDAK TUNTAS
17 Firda Maya Pratiwi P 75 65 TUNTAS
18 Gavin Azarya P 70 65 TUNTAS
19 Gyda Leilani Zaneta P 60 65 TIDAK TUNTAS
20 Harya Aditya Tama L 75 65 TUNTAS
Isnal Syahrul
21 Ramadhan L 60 65 TIDAK TUNTAS
22 Leoni Calista Putri P 75 65 TUNTAS
23 Linda Dea Safira P 60 65 TIDAK TUNTAS
24 Maulida Rahma P 70 65 TUNTAS
Meishita Jasmine
25 Sharira P 75 65 TUNTAS
26 Mohamad Bagus Rizal L 60 65 TIDAK TUNTAS
Muhammad Shidiq
27 Mulya L 63 65 TIDAK TUNTAS
28 Nafiza Salsabila Faliha P 70 65 TUNTAS
29 Peggy Farsha Tintya P 60 65 TIDAK TUNTAS
30 Rafi Adiatma Kurnia L 66 65 TUNTAS
338

31 Rifki Yahya L 60 65 TIDAK TUNTAS


32 Sandra Nabila P 75 65 TUNTAS
33 Sausan Lintang P 60 65 TIDAK TUNTAS
34 Syailendra Bintang L 50 65 TIDAK TUNTAS
Willy Samudra
35 Laksana L 60 65 TIDAK TUNTAS
36 Azhar Nafi'ah P 65 65 TUNTAS
37 Muhammad Basman L 40 65 TIDAK TUNTAS
61,7297
Rata-rata 3
Nilai tertinggi 75

Nilai terendah 40

Jumlah siswa yang tuntas 13

Jumlah siswa yang tidak tuntas 24

Persentase ketuntasan belajar 37%


339

HASIL BELAJAR SISWA DENGAN NILAI TERTINGGI SIKLUS I


340

HASIL BELAJAR SISWA DENGAN NILAI TER ENDAH SIKLUS I


341

HASIL BELAJAR SISWA DENGAN NILAI TERTINGGI SIKLUS II


342

HASIL BELAJAR SISWA DENGAN NILAI TERENDAH SIKLUS II


343

HASIL BELAJAR SISWA DENGAN NILAI TERTINGGI SIKLUS III

HASIL BELAJAR SISWA DENGAN NILAI TERENDAH SIKLUS III


344
345

HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DALAM PEMBELAJARAN


IPS
SIKLUS I

NO NAMA L/P NILAI KKM KRITERIA


1 Ilham Dwi Setiawan L 45 65 TIDAK TUNTAS
2 Ina Setyo Arum P 45 65 TIDAK TUNTAS
3 Ryan Adi Herlambang L 50 65 TIDAK TUNTAS
4 Muhammad Afrizal L 45 65 TIDAK TUNTAS
5 A.A. Komang Candra L 75 65 TIDAK TUNTAS
6 Anggreini Indah P 55 65 TIDAK TUNTAS
7 Anisa Ratasya P 65 65 TUNTAS
8 Ardine Ibtihal Tamir L 80 65 TUNTAS
9 Aswa Salsabela Yanayir P 45 65 TIDAK TUNTAS
10 Aulia Ika Putri Puspita P 75 65 TUNTAS
11 Chrisandito Sebastian L s
12 Daffa Pawahyangan L 70 65 TIDAK TUNTAS
13 Danda Arya Syahputra L s
14 Dewangga Ananta L 70 65 TUNTAS
15 Fahchri Rizky Ardhiarta L 70 65 TUNTAS
16 Faza Triadi Saputra L 55 65 TIDAK TUNTAS
17 Firda Maya Pratiwi P 65 65 TUNTAS
18 Gavin Azarya P 55 65 TIDAK TUNTAS
19 Gyda Leilani Zaneta P 55 65 TIDAK TUNTAS
20 Harya Aditya Tama L 55 65 TIDAK TUNTAS
21 Isnal Syahrul L 65 65 TUNTAS
Ramadhan
22 Leoni Calista Putri P 55 65 TIDAK TUNTAS
23 Linda Dea Safira P 55 65 TIDAK TUNTAS
24 Maulida Rahma P 75 65 TUNTAS
25 Meishita Jasmine P 70 65 TUNTAS
Sharira
26 Mohamad Bagus Rizal L 65 65 TUNTAS
27 Muhammad Shidiq L 60 65 TIDAK TUNTAS
Mulya
28 Nafiza Salsabila Faliha P 75 65 TUNTAS
29 Peggy Farsha Tintya P 50 65 TIDAK TUNTAS
30 Rafi Adiatma Kurnia L 65 65 TUNTAS
346

31 Rifki Yahya L 70 65 TUNTAS


32 Sandra Nabila P 60 65 TIDAK TUNTAS
33 Sausan Lintang P 75 65 TUNTAS
34 Syailendra Bintang L 55 65 TIDAK TUNTAS
35 Willy Samudra Laksana L 45 65 TIDAK TUNTAS
36 Azhar Nafi'ah P 65 65 TUNTAS
37 Muhammad Basman L 40 65 TIDAK TUNTAS
Rata-rata 60,57143
Nilai tertinggi 80
Nilai terendah 40
Jumlah siswa yang tuntas 17
Jumlah siswa yang tidak tuntas 18
Persentase ketuntasan belajar 48%
347

HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DALAM PEMBELAJARAN


IPS

SIKLUS II

NO NAMA L/P NILAI KKM KRITERIA

1 Ilham Dwi Setiawan L 50 65 TIDAK TUNTAS


2 Ina Setyo Arum P 65 65 TUNTAS
3 Ryan Adi Herlambang L 80 65 TUNTAS
4 Muhammad Afrizal L 70 65 TUNTAS
5 A.A. Komang Candra L 75 65 TUNTAS
6 Anggreini Indah P 85 65 TUNTAS
7 Anisa Ratasya P 95 65 TUNTAS
8 Ardine Ibtihal Tamir L 75 65 TUNTAS
9 Aswa Salsabela Yanayir P 50 65 TIDAK TUNTAS
10 Aulia Ika Putri Puspita P 75 65 TUNTAS
11 Chrisandito Sebastian L s
12 Daffa Pawahyangan L 75 65 TUNTAS
13 Danda Arya Syahputra L 70 65 TUNTAS
14 Dewangga Ananta L 90 65 TUNTAS
15 Fahchri Rizky Ardhiarta L 95 65 TUNTAS
16 Faza Triadi Saputra L 85 65 TUNTAS
17 Firda Maya Pratiwi P 95 65 TUNTAS
18 Gavin Azarya P 90 65 TUNTAS
19 Gyda Leilani Zaneta P 60 65 TIDAK TUNTAS
20 Harya Aditya Tama L 55 65 TIDAK TUNTAS
21 Isnal Syahrul L 65 65 TUNTAS
Ramadhan
22 Leoni Calista Putri P 60 65 TIDAK TUNTAS
23 Linda Dea Safira P 60 65 TIDAK TUNTAS
24 Maulida Rahma P 90 65 TUNTAS
25 Meishita Jasmine P 95 65 TUNTAS
Sharira
26 Mohamad Bagus Rizal L 70 65 TUNTAS
348

27 Muhammad Shidiq L s
Mulya
28 Nafiza Salsabila Faliha P 95 65 TUNTAS
29 Peggy Farsha Tintya P 70 65 TUNTAS
30 Rafi Adiatma Kurnia L 75 65 TUNTAS
31 Rifki Yahya L 60 65 TIDAK TUNTAS
32 Sandra Nabila P 85 65 TUNTAS
33 Sausan Lintang P 80 65 TUNTAS
34 Syailendra Bintang L 95 65 TUNTAS
35 Willy Samudra Laksana L 50 65 TIDAK TUNTAS
36 Azhar Nafi'ah P 60 65 TIDAK TUNTAS
37 Muhammad Basman L 70 65 TUNTAS
Rata-rata 74,71429
Nilai tertinggi 95
Nilai terendah 50
Jumlah siswa yang tuntas 26
Jumlah siswa yang tidak tuntas 9
Persentase ketuntasan belajar 74%
349

HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DALAM PEMBELAJARAN


IPS

SIKLUS III

NO NAMA L/P NILAI KKM KRITERIA

1 Ilham Dwi Setiawan L 60 65 TIDAK TUNTAS


2 Ina Setyo Arum P 70 65 TUNTAS
3 Ryan Adi Herlambang L 75 65 TUNTAS
4 Muhammad Afrizal L 75 65 TUNTAS
5 A.A. Komang Candra L 50 65 TIDAK TUNTAS
6 Anggreini Indah P 85 65 TUNTAS
7 Anisa Ratasya P 80 65 TUNTAS
8 Ardine Ibtihal Tamir L 75 65 TUNTAS
9 Aswa Salsabela Yanayir P 60 65 TIDAK TUNTAS
10 Aulia Ika Putri Puspita P 85 65 TUNTAS
11 Chrisandito Sebastian L 85 65 TUNTAS
12 Daffa Pawahyangan L 85 65 TUNTAS
13 Danda Arya Syahputra L 80 65 TUNTAS
14 Dewangga Ananta L 90 65 TUNTAS
15 Fahchri Rizky Ardhiarta L 85 65 TUNTAS
16 Faza Triadi Saputra L 85 65 TUNTAS
17 Firda Maya Pratiwi P 95 65 TUNTAS
18 Gavin Azarya P 80 65 TUNTAS
19 Gyda Leilani Zaneta P 60 65 TIDAK TUNTAS
20 Harya Aditya Tama L s
21 Isnal Syahrul L 70 65 TUNTAS
Ramadhan
22 Leoni Calista Putri P 60 65 TIDAK TUNTAS
23 Linda Dea Safira P 65 65 TUNTAS
24 Maulida Rahma P 95 65 TUNTAS
25 Meishita Jasmine P 70 65 TUNTAS
Sharira
26 Mohamad Bagus Rizal L 70 65 TUNTAS
27 Muhammad Shidiq L 80 65 TUNTAS
Mulya
28 Nafiza Salsabila Faliha P 95 65 TUNTAS
350

29 Peggy Farsha Tintya P 80 65 TUNTAS


30 Rafi Adiatma Kurnia L 85 65 TUNTAS
31 Rifki Yahya L 95 65 TUNTAS
32 Sandra Nabila P 80 65 TUNTAS
33 Sausan Lintang P 75 65 TUNTAS
34 Syailendra Bintang L 70 65 TUNTAS
35 Willy Samudra Laksana L 95 65 TUNTAS
36 Azhar Nafi'ah P 80 65 TUNTAS
37 Muhammad Basman L 80 65 TUNTAS
Rata-rata 77,91667
Nilai tertinggi 95
Nilai terendah 60
Jumlah siswa yang tuntas 31
Jumlah siswa yang tidak tuntas 5
Persentase ketuntasan belajar 86%
351

HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SPIRITUAL


SIKLUS I

NO NAMA INDIKATOR YANG


DIAMATI

1 2 3
1 IDS 4 3 3

2 ISA 4 3 3

3 RAH 4 3 3

4 MA 4 3 3

5 A.A. C 4 3 3

6 AI 4 4 3

7 AR 4 3 3

8 AIT 4 4 4

9 ASY 4 3 3

10 AIPP 4 3 3

11 CS

12 DP 4 3 3

13 DAS

14 DA 4 3 3

15 FRA 4 3 4

16 FTS 4 3 3

17 FMP 4 3 3

18 GA 4 3 3

19 GLZ 4 3 3

20 HAT 4 3 3
352

21 ISR 4 3 3

22 LCP 4 3 3

23 LDS 4 4 4

24 MR 4 4 4

25 MJS 4 3 3

26 MBR 4 3 3

27 MS 4 4 3

28 NSF 4 3 3

29 PFT 4 3 3

30 RAK 4 3 3

31 RY 4 3 3

32 SN 4 3 3

33 S L 4 3 3

34 SB 4 3 4

35 WSL 4 3 3

36 AN 4 4 3

37 MB 4 3 3

Jumlah 1 0 0 0
yang 2 0 0 0
mendapat 3 0 29 30
skor 4 35 6 5
Modus 4 3 3
Modus 3
Kriteria B
353

HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SPIRITUAL


SIKLUS II
NO NAMA INDIKATOR YANG DIAMATI

1 2 3
1 IDS 4 3 3

2 ISA 4 3 3

3 RAH 4 3 4

4 MA 4 4 4

5 A.A. C 4 4 3

6 AI 4 4 4

7 AR 4 4 4

8 AIT 4 4 4

9 ASY 4 3 3

10 AIPP 4 3 3

11 CS

12 DP 4 4 4

13 DAS 4 3 3

14 DA 4 4 3

15 FRA 4 3 4

16 FTS 4 4 4

17 FMP 4 3 3

18 GA 4 4 3

19 GLZ 4 4 3
354

20 HAT 4 3 3

21 ISR 4 3 3

22 LCP 4 3 3

23 LDS 4 4 3

24 MR 4 4 4

25 MJS 4 3 3

26 MBR 4 3 3

27 MS

28 NSF 4 4 3

29 PFT 4 3 3

30 RAK 4 3 3

31 RY 4 3 3

32 SN 4 3 3

33 S L 4 3 3

34 SB 4 3 4

35 WSL 4 3 3

36 AN 4 4 4

37 MB 4 3 3

Jumlah 1 0 0 0
yang 2 0 0 0
mendapat 3 0 21 24
skor 4 35 14 11
Modus 4 3 3
Modus 3
Kriteria B
355

HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SPIRITUAL SIKLUS


III

NO NAMA INDIKATOR YANG


DIAMATI

1 2 3
1 IDS 4 3 3

2 ISA 4 4 4

3 RAH 4 3 4

4 MA 4 3 3

5 A.A. C 4 3 3

6 AI 4 4 4

7 AR 4 4 4

8 AIT 4 4 4

9 ASY 4 3 4

10 AIPP 4 4 3

11 CS 4 4 3

12 DP 4 4 4

13 DAS 4 4 3

14 DA 4 4 3

15 FRA 4 3 3

16 FTS 4 4 3

17 FMP 4 4 3

18 GA 4 4 4

19 GLZ 4 4 3

20 HAT
356

21 ISR 4 3 3

22 LCP 4 4 4

23 LDS 4 4 4

24 MR 4 4 3

25 MJS 4 4 3

26 MBR 4 3 3

27 MS 4 3 4

28 NSF 4 4 4

29 PFT 4 4 3

30 RAK 4 3 3

31 RY 4 3 3

32 SN 4 4 4

33 S L 4 4 4

34 SB 4 3 4

35 WSL 4 4 3

36 AN 4 4 4

37 MB 4 3 3

Jumlah 1 0 0 0
siswa yang 2 0 0 0
mendapat 3 0 13 20
skor 4 36 23 16
Modus 4 4 3
Modus 4
Kriteria SB

HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SOSIAL


SIKLUS I
357

NO Nama Sikap yang diamati


Siswa Kerjasama Teliti Rasa
ingin
Ketepatan tahu
waktu
1 IDS 2 2 2 2
2 ISA 3 2 3 3
3 RAH 2 2 2 3
4 MA 3 3 2 2
5 A.A. C 2 3 3 2
6 AI 3 2 3 2
7 AR 3 4 4 4
8 AIT 3 3 3 3
9 ASY 2 3 2 2
10 AIPP 3 2 3 2
11 CS 0 0 0 0
12 DP 3 3 3 2
13 DAS 0 0 0 0
14 DA 4 3 3 2
15 FRA 3 2 2 3
16 FTS 4 3 2 3
17 FMP 2 2 3 3
18 GA 3 4 4 4
19 GLZ 3 3 3 3
20 HAT 4 4 3 3
21 ISR 2 3 3 3
22 LCP 3 2 3 4
23 LDS 4 3 2 3
24 MR 4 4 3 3
25 MJS 3 3 2 2
26 MBR 3 2 3 2
27 MS 3 3 3 4
358

28 NSF 3 2 2 2
29 PFT 3 3 2 2
30 RAK 4 3 3 2
31 RY 3 3 3 3
32 SN 3 2 4 2
33 S L 3 3 3 3
34 SB 3 3 3 2
35 WSL 2 3 2 2
36 AN 4 4 3 4
37 MB 2 3 2 2
Jumlah 1 0 0 0 0
siswa 2 8 11 12 17
yang 3 20 19 20 13
mendapat 4 7 5 3 5
skor

Modus 3 3 3 3
Modus 3

HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SOSIAL


SIKLUS II

NO Nama Sikap yang diamati


359

Siswa Ketepatan Kerjasama Teliti Rasa


waktu ingin
tahu

1 IDS 2 2 2 2
2 ISA 3 3 2 3
3 RAH 2 3 2 2
4 MA 4 3 3 3
5 A.A. C 3 3 4 2
6 AI 2 3 3 4
7 AR 4 3 4 4
8 AIT 4 3 3 3
9 ASY 3 3 2 2
10 AIPP 4 4 4 3
11 CS 0 0 0 0
12 DP 4 3 3 3
13 DAS 4 4 3 3
14 DA 4 3 3 3
15 FRA 4 4 3 4
16 FTS 4 3 3 4
17 FMP 4 3 3 3
18 GA 4 4 4 4
19 GLZ 4 3 3 3
20 HAT 4 3 3 3
21 ISR 3 2 3 2
22 LCP 3 4 4 4
23 LDS 4 3 3 4
24 MR 4 4 4 3
25 MJS 4 3 4 3
26 MBR 4 3 3 3
27 MS 0 0 0 0
28 NSF 4 3 3 3
360

29 PFT 4 3 4 3
30 RAK 2 2 3 2
31 RY 4 4 3 4
32 SN 4 3 2 3
33 S L 4 4 3 3
34 SB 2 3 4 2
35 WSL 4 4 4 3
36 AN 4 4 4 4
37 MB 2 2 2 2
Jumlah 1 0 0 0 0
siswa 2 6 4 7 8
yang 3 5 21 17 18
mendapat 4
skor
24 10 11 9
Modus 4 3 3 3
Modus 3

HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SOSIAL


SIKLUS III

NO Nama Sikap yang diamati


361

Siswa Ketepatan Kerjasama Teliti Rasa


waktu ingin
tahu

1 IDS 3 2 3 2
2 ISA 3 3 3 3
3 RAH 4 3 3 2
4 MA 4 3 4 4
5 A.A. C 3 3 3 3
6 AI 4 3 4 4
7 AR 4 4 4 4
8 AIT 4 3 4 4
9 ASY 3 3 2 3
10 AIPP 4 3 3 4
11 CS 4 2 3 2
12 DP 4 3 4 3
13 DAS 4 3 4
14 DA 4 3 3 4
15 FRA 4 3 4 4
16 FTS 4 3 3 3
17 FMP 4 3 4 4
18 GA 4 3 3 4
19 GLZ 4 3 4 4
20 HAT 0 0 0 0
21 ISR 4 3 3 2
22 LCP 4 3 4 4
23 LDS 4 3 4 4
24 MR 4 4 4 4
25 MJS 4 4 4 4
26 MBR 4 3 3 3
27 MS 3 3 3 4
28 NSF 4 3 4 4
362

29 PFT 4 3 4 4
30 RAK 4 3 4 3
31 RY 4 3 4 4
32 SN 4 3 3 3
33 S L 4 3 4 4
34 SB 4 3 4 4
35 WSL 4 3 3 4
36 AN 4 4 4 4
37 MB 3 2 2 3
Jumlah 1
siswa 2 3 2 2
yang
3 6 29 14 9
mendapat
4 30 4 20 25
skor

Modus 4 3 4 4
Modus 4

HASIL BELAJAR RANAH KETERAMPILAN


SIKLUS I

NO Nama Siswa Aspek yang diamati Jumlah Konversi


Skor 1-4
1 2 3 4
Kategori
363

1 IDS 3 3 2 3 11 2,75 B-

2 ISA 2 2 3 3 10 2,5 C+

3 RAH 2 3 3 3 11 2,75 B-

4 MA 2 3 3 4 12 3 B

5 A.A. C 3 2 3 3 11 2,75 B-

6 AI 2 2 3 3 10 2,5 C+

7 AR 4 4 3 1 12 3 B

8 AIT 4 4 3 1 12 3 B

9 ASY 3 2 2 3 10 2,5 C+

10 A I P P 3 3 2 4 12 3 B

11 C S 0 0

12 D P 4 3 3 3 13 3,25 B+

13 D A S 0 0

14 D A 3 2 3 3 11 2,75 B-

15 F R A 1 2 3 1 7 1,75 C

16 F T S 2 3 3 1 9 2,25 C+

17 F M P 3 3 2 3 11 2,75 B-

18 G A 2 2 3 1 8 2 C

19 G L Z 2 3 2 1 8 2 C
364

20 H A T 2 3 3 4 12 3 B

21 I S R 3 4 3 2 12 3 B

22 L C P 3 3 3 1 10 2,5 C+

23 L D S 1 2 3 1 7 1,75 C

24 M R 3 3 3 3 12 3 B

25 M J S 3 3 2 1 9 2,25 C+

26 M B R 3 3 3 1 10 2,5 C+

27 M S 2 2 2 3 9 2,25 C+

28 N S F 2 3 2 1 8 2 C

29 P F T 3 3 2 1 9 2,25 C+

30 R A K 3 2 2 4 11 2,75 B-

31 R Y 3 3 2 2 10 2,5 C+

32 S N 2 3 2 2 9 2,25 C+

33 S L 1 2 2 3 8 2 C

34 S B 3 2 2 3 10 2,5 C+

35 W S L 2 3 2 4 11 2,75 B-

36 A N 3 3 1 2 9 2,25 C+

37 M B 2 2 2 2 8 2 C

Jumlah skor 89 95 87 81 352 88


B-
365

Capaian optimum 2,54 2,71 2,48 2,31 10,05 2,51

HASIL BELAJAR RANAH KETERAMPILAN


SIKLUS II

NO Nama Aspek yang diamati Jumlah Konvers Kategori


Siswa Skor i 1-4
1 2 3 4

1 IDS 3 3 3 3 12 3 B-
2 ISA 2 2 3 3 10 2,5 C+
3 RAH 2 3 3 3 11 2,75 B-
4 MA 2 3 3 4 12 3 B
5 A.A. C 3 4 3 3 13 3,25 B+
6 AI 2 4 3 3 12 3 B
7 AR 4 3 3 3 13 3,25 B+
8 AIT 4 3 3 2 12 3 B
9 ASY 3 2 2 3 10 2,5 C+
10 A I P P 3 3 4 4 14 3,5 B+
11 C S 0 0
12 D P 4 3 4 3 14 3,5 B+
13 D A S 3 3 4 4 14 3,5 B+
14 D A 3 2 3 3 11 2,75 B-
15 F R A 2 2 3 3 10 2,5 B-
366

16 F T S 2 3 3 2 10 2,5 B-
17 F M P 3 3 2 3 11 2,75 B-
18 G A 2 2 3 3 10 2,5 B-
19 G L Z 3 3 3 2 11 2,75 B-
20 H A T 2 3 3 4 12 3 B
21 I S R 3 4 3 2 12 3 B
22 L C P 3 3 3 3 12 3 B
23 L D S 2 2 3 3 10 2,5 B-
24 M R 3 3 4 3 13 3,25 B
25 M J S 3 3 2 4 12 3 B
26 M B R 3 3 3 3 12 3 B
27 M S 0
28 N S F 2 3 2 4 11 2,75 B-
29 P F T 3 3 3 2 11 2,75 B-
30 R A K 3 3 2 4 12 3 B
31 R Y 3 3 3 2 11 2,75 B-
32 S N 2 3 2 3 10 2,5 C+
33 S L 3 3 2 3 11 2,75 B-
34 S B 3 2 3 3 11 2,75 C+
35 W S L 2 3 2 4 11 2,75 B-
36 A N 3 3 4 2 12 3 B
37 M B 2 3 2 2 9 2,25 C+
Jumlah skor 95 101 101 105 402 100,5 B

Capaian 2,71 2,88 2,88 3 11,48 2,87


optimum
367

HASIL BELAJAR RANAH KETERAMPILAN


SIKLUS III
NO Nama Aspek yang diamati Jumlah Konversi Kategori

Siswa 1 2 3 4 Skor 1-4

1 IDS 3 4 3 3 13 3,25 B+

2 ISA 3 3 4 2 12 3 B

3 RAH 3 3 3 3 12 3 B

4 MA 2 4 3 4 13 3,25 B+

5 A.A. C 3 4 3 4 14 3,5 B+

6 AI 3 4 4 3 14 3,5 B+

7 AR 4 3 4 3 14 3,5 B+

8 AIT 4 4 3 2 13 3,25 B+

9 ASY 3 2 4 3 12 3 B

10 A I P P 3 4 4 4 15 3,75 A-

11 C S 4 3 4 3 14 3,5 B+

12 D P 4 4 4 3 15 3,75 A-

13 D A S 3 3 4 4 14 3,5 B+

14 D A 3 4 3 3 13 3,25 B-

15 F R A 4 3 4 3 14 3,5 B+

16 F T S 3 3 3 4 13 3,25 B+
368

17 F M P 3 3 3 3 12 3 B

18 G A 3 4 3 3 13 3,25 B+

19 G L Z 3 3 3 2 11 2,75 B

20 H A T 0 0 B

21 I S R 3 4 4 2 13 3,25 B+

22 L C P 3 3 3 3 12 3 B

23 L D S 4 3 4 3 14 3,5 B+

24 M R 3 3 4 3 13 3,25 B+

25 M J S 3 3 2 4 12 3 B

26 M B R 4 3 3 3 13 3,25 B+

27 M S 3 4 3 3 13 3,25 B+

28 N S F 4 3 4 4 15 3,75 B-

29 P F T 3 3 3 2 11 2,75 B-

30 R A K 3 3 2 4 12 3 B

31 R Y 3 3 3 4 13 3,25 B+

32 S N 2 3 2 3 10 2,5 C+

33 S L 3 3 4 3 13 3,25 B+

34 S B 3 4 3 3 13 3,25 B+

35 W S L 2 3 4 4 13 3,25 B+

36 A N 3 3 4 2 12 3 B

37 M B 2 3 3 2 10 2,5 C+

Jumlah skor 112 119 121 111 463 115,75 B+


369

Capaian 3,11 3,3 3,36 3,08 12,86 3,21


optimum

-
370

LAMPIRAN 9

SURAT-SURAT

PENELITIAN
371

Surat Ijin Penelitian


372

Surat Keterangan Penelitian


373

Surat Keterangan KKM IPS Kelas V


374

LAMPIRAN 10 FOTO-FOTO
PENELITIAN

FOTO-FOTO PENELITIAN SIKLUS I, II, DAN III


375

GURU MEMBUKA PEMBELAJARAN

GURU & SISWA MELAKUKAN


APERSEPSI DENGAN BERYANYI
BERSAMA
376

Guru Menjelaskan Materi

Guru Membagikan tanda kepala


kepada masing-masing kelompok
377

Siswa Melakukan Diskusi

Guru Membimbing Siswa


Saat Berdiskusi
378

Siswa bertamu ke kelompok lain

Siswa mempresentasikan hasil diskusi


379

Guru dan siswa membahas hasil diskusi

Siswa mengerjakan soal evaluasi

Anda mungkin juga menyukai