SKRIPSI
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
AFRINIA NUR FATIMAH 1401411499
PERNYATAAN KEASLIAN
NIM : 1401411499
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri,
bukan jiplakan karya tulis orang lain baik sebagian atau keseluruhan. Pendapat atau
tulisan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah.
Peneliti
NIM 1401411499
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi atas nama Afrinia Nur Fatimah, NIM 1401411499, berjudul “Peningkatan
Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Two Stay Two Stray dengan Media
Powerpoint di SDN Bendan Ngisor Kota Semarang” telah disetujui oleh dosen
Semarang pada:
i
i
hari : Kamis
Mengetahui,
Dr. Eko
Purwanti,
M.Pd.
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi atas nama Afrinia Nur Fatimah, NIM 1401411499, dengan judul
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Two Stay Two Stray
hari : Kamis
i
ii
Ketua, Sekretaris,
Penguji Utama
NIP. 195506141988032001
Penguji I Penguji II
MOTO
“Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat serta
keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan. Dan pengetahuan adalah
hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak
i
v
“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua “(Aristoteles)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Almamaterku
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Two Stay Two Stray
v
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati peneliti menyampaikan terimakasih dan rasa hormat kepada
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang
2. Prof. Dr. Fahrudin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah
3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah
4. Dr. Eko Purwanti, M.Pd., Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan
arahan dengan penuh kesabaran, tanggung jawab, dan kesungguhan hati sehingga
5. Dra. Mu’nisah, M.Pd., Dosen Penguji Utama Skripsi yang telah menguji dengan
vii
6. Dra. Arini Estiastuti, M.Pd., Dosen Penguji I yang telah menguji dengan teliti dan
7. Sri Sunarti, S.Pd., Kepala SDN Bendan Ngisor Kota Semarang yang telah
8. Ratih Juwariah, S.Pd., Guru kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota Semarang yang
9. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat
v
i
Demikian yang dapat peneliti sampaikan, semoga semua bantuan dan
bimbingan yang telah diberikan menjadi amal kebaikan dan mendapat berkah yang
berlimpah dari Allah SWT. Harapan peneliti, semoga skripsi ini dapat memberi
Peneliti
viii
ABSTRAK
Fatimah, Afrinia Nur. 2015. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melaui
Model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint di SDN Bendan Ngisor
Kota Semarang. Skripsi. Jurusan PGSD. Fakultas Ilmu Pendidikan.
Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing Dr. Eko Purwanti, M.Pd.
192 halaman.
Kata Kunci: Kualitas pembelajaran, media Powerpoint, IPS, Two Stay Two Stray ix
DAFTAR ISI
PRAKATA .................................................................................................................... v
ABSTRAK.................................................................................................................. vii
v
iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii
I. PENDAHULUAN
i
x
2.1.4 Hakikat IPS ............................................................................................. 40
2.1.6 Teori Belajar yang mendasari Model Two Stay Two Stray ................ 59
2.1.7 Penerapan Model Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint .. 62
x
i
4.1.2.3 Observasi siklus II .......................................................................... 131
4.1.5 Rekapitulasi Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ............................... 167
Model Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint ............... 173
Model Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint ............ 180
V PENUTUP
x
ii
Lampiran .................................................................................... 201
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.13 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus II ............................. 128
Tabel 4.16 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus III ............................ 137
Tabel 4.17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III .................................. 141
Tabel 4.18 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siklus III ................................ 145
Tabel 4.19 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus III ........................ 147
Tabel 4.20 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus III ............................ 148
x
iv
xvi
DAFTAR BAGAN
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.3 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siswa Siklus I ..................... 107
Diagram 4.4 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus I ........................ 108
Diagram 4.5 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus I............................. 109
Diagram 4.6 Hasil Observasi Ranah Keterampilan Siswa Siklus I ............... 111
Diagram 4.9 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siswa Siklus II .................... 126
Diagram 4.10 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus II ..................... 127
Diagram 4.11 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus II ......................... 129
Diagram 4.13 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus III ....................... 138
Diagram 4.14 Hasil Obsevasi Aktivitas Siswa Siklus III .............................. 142
Diagram 4.15 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siswa Siklus III ................ 146
x
v
Diagram 4.16 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus III .................... 147
Diagram 4.17 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus III ........................ 148
150
Diagram 4.18 Hasil Observasi Ranah Keterampilan Siswa Siklus III ...........
Diagram 4.19 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I, Siklus II, dan
154
Siklus III .................................................................................
Diagram 4.20 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I, Siklus II, dan
Diagram 4.21 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siklus I, Siklus II, dan
156
Siklus III .................................................................................
Diagram 4.22 Hasil Belajar Ranah Sikap Spiritual Siswa Siklus I, Siklus II,
157
dan Siklus III .........................................................................
Diagram 4.23 Hasil Belajar Ranah Sikap Sosial Siswa Siklus I, Siklus II,
158
dan Siklus III .........................................................................
Diagram 4.24 Hasil Belajar Ranah Keterampilan Siswa Siklus I, Siklus II,
x
vi
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Penetapan Indikator .................................................... 201
Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian .................................................... 206
Lampiran 3 Lembar Observasi Keterampilan Guru ....................................... 211
Lampiran 4 Lembar Oservasi Aktivitas Siswa .............................................. 221
Lampiran 5 Catatan Lapangan Keterampilan Guru ....................................... 234
Lampiran 6 Catatan Lapangan Aktivitas Siswa ............................................. 239
Lampiran 7 Perangkat Pembelajaran ............................................................. 244
Lampiran 8 Hasil Belajar Siswa ..................................................................... 332
Lampiran 9 Surat-surat Penelitian .................................................................. 365
Lampiran 10 Foto-foto Penelitian .................................................................. 369
x
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
dengan siswa yang harus berlangsung secara efektif. Keberhasilan proses belajar
mengajar pada pembelajaran dapat dilihat dari keberhasilan siswa yang mengikuti
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diperlukan darinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pasal 3 tentang tujuan dari
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu dalam proses
(BSNP, 2006:575).
peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,
memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi,
dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari–hari baik yang menimpa
lingkungannya; (2) berkemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; (3)
dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global (BSNP,
2006:575).
pembelajaran adalah keterkaitan sistemik dan sinergis antara guru, siswa, kurikulum
dan bahan belajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan
proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler. Indikator
kualitas pembelajaran dapat dilihat antara lain dari perilaku pembelajaran pendidik,
perilaku dan dampak belajar siswa, hasil belajar, iklim pembelajaran, materi
akan akan dikaji dalam 3 variabel yaitu: keterampilan guru, aktivitas siswa, dan
hasil belajar.
pembelajaran IPA, IPS, Bahasa Indonesia dan Penjasorkes difokuskan pada muatan
IPS. Pada muatan IPS tujuan pembelajaran belum optimal karena mengalami
beberapa kendala antara lain: dari keterampilan guru: guru belum optimal dalam
mengelola kegiatan siswa dalam pada saat kerja kelompok dan belum
dalam pembelajaran IPS siswa cenderung untuk menghafal materi dan dalam
kegiatan kerja kelompok hanya beberapa siswa saja yang aktif dan siswa yang lain
bermain sendiri. Pencapaian hasil belajar muatan IPS masih rendah, ditunjukkan
nilai ulangan harian siswa kelas VB hanya 37% siswa yang mencapai KKM yaitu
65. Berdasarkan data hasil belajar dan pelaksanaan mata pelajaran IPS maka
antusias dan aktif dalam pembelajaran IPS, sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran IPS.
4
Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dan
yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan sesuai dengan standar kelulusan
tahun 2013.
keterampilan. Melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray ini diharapkan
siswa dapat belajar dengan lebih semangat karena siswa akan merasakan
aktivitas peserta didik dalam pembelajaran yang membuat cara belajar peserta didik
menjadi lebih bermakna, sehingga tidak akan terjadi pembelajaran yang teacher
center namun mengarah student center, dengan demikian teknik ini dapat
meningkatkan penguasaan materi IPS karena peserta didik bisa bertukar pendapat
Stay Two Stray ini cukup efektif untuk meningkatkan penguasaan materi IPS.
konsep pada peserta didik kelas VB SDN Bendan Ngisor. Tujuan penggunaan
model Two Stay Two Stray akan mengarahkan peserta didik untuk aktif, baik dalam
berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi
Selain menggunakan model Two Stay Two Stray juga digunakan media
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
media Powerpoint disini menjadikan pembelajaran IPS lebih kondusif dan efektif.
Siswa tertarik dengan materi pembelajaran sehingga kondisi kelas lebih tenang dan
penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray dalam kegiatan pembelajaran
antara lain penelitian yang dilakukan oleh Cici Indriyani dengan judul
penelitian ini yaitu; bahwa skor rata-rata keterampilan guru pada siklus I adalah
2,8 dengan persentase 70% termasuk dalam kategori baik, pada siklus II adalah 3,33
masuk dalam kategori sangat baik dengan persentase 83%. Hal ini menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan pada keterampilan guru sebesar 0,53 dengan persentase
2,85 dengan persentase 72,5%, pada siklus II menjadi 3,22 dengan persentase 80,5%
sehingga terjadi peningkatan yang cukup baik yaitu sebesar 0,37 dengan persentase
8%. Persentase ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu pada
Two Stay Two Stray, dan media Powerpoint. Penerapan model Kooperatif Two Stay
karena guru menggunakan media penyampaian materi sehingga hasil belajar siswa
meningkat.
penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru sendiri ketika
“Peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray dengan
Bagaimanakah model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dapat
Kota Semarang?
1. Apakah model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint
2. Apakah model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint
3. Apakah model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint
perlu diambil tindakan yaitu melalui perencanaan penerapan model Two Stay Two
8
anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu, dan siswa
menggunakan tanda di kepala berbentuk bulan sebagai tuan rumah dan bintang
kelompoknya. (menalar)
untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam
7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
(mengkomunikasikan).
9
dengan penerapan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada
penerapan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada siswa
Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada siswa kelas VB SD Negeri
Sosial serta sebagai referensi atau bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.
1. Siswa
Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint
meningkatkan minat dan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran IPS. Hasil
belajar siswa yang dicapai siswa dalam pembelajaran IPS meningkat dan
2. Guru
Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint
3. Lembaga/ Sekolah
Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dapat
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkunganya
pada seluruh aspek tingkah laku.Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
Perubahan yang terjadi dalam diri seseprang banyak sekali baik sifat maupun
jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang
suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya
mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan
suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Tujuan belajar itu
prinsipnya sama, yakni perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara atau usaha
pengalaman belajar. Belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses
11
merupakan langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh (Oemar Hamalik,
2014:28).
dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman). (2) Harold Spears memberikan
12
perubahan tingkah laku atau penampilan yang keadaaannya berbeda dari sebelum
individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa
meniru, dan lainya . Belajar itu mempunyai sifat aktif dan terarah yang mempunyai
intensitas tergantung pada tingkat kematangan fisik, mental, dan tendensi pada
dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah sistemik yang dinamis, konstruktif,
belajar.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar ada tiga, yaitu
belajar merupakan perubahan tingkah laku, belajar merupakan proses, dan belajar
digolongkan menjadi dua bagian yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
peserta didik (intern) dan faktor-faktor yang berasal dari luar diri peserta didik
(ektern). Faktor intern adalah faktor yang ada didalam individu yang sdang belajar,
sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu (Slameto,
2013:54).
satu aspek yang penting dan sangat menentukan berhasil-tidaknya studi seseorang.
Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau diatas normal,
14
Hamdani,2011:139).
jasmani atau faktor fisiologis yang pada umumnya sangat berpengaruh terhadap
kemampuan belajar seseorang (2) Sikap seseorang yang dapat dipengaruhi oleh
pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan (3) minat, menurut para ahli psikologis
sesuatu secara terus menerus (4) bakat, merupakan kemampuan potensial yang
dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (5)
(Hamdani, 2011:142).
keluarga, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara
orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan
gurudengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu
sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah, (3)
belajarnya anak-anak didik kita adalah cita-cita. Cita-cita merupakan pusat dari
yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor ekternal dan intern. Faktot internal
terdiri dari kecerdasan, faktor jasmani, sikap, minat, bakat, dan motivasi. Kemudian
utuk faktor ekternal terdiri dari lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. Faktor
internal dan ekternal saling mempengaruhi prestasi belajar siswa, serta cita-cita
belajarnya.
peserta didik. Pembelajaran adalah dialog interaktif, merupakan proses organik dan
Pada dasarnya semua siswa mempunyai gagasan atau pengetahuan awal yang sudah
terbangun. Dari pengetahuan awal dan pengalaman yang ada, siswa menggunakan
permasalahan yang relevan dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah ada
idenya sendiri. Untuk membangun makna tersebut, poses belajar mengajar berpusat
fasilitasi, dan peningkatan proses belajar siswa; (2) adanya sebuah interaksi antara
peserta didik dngan lingkungan belajarnya yang sengaja diprogramkan; (3) dalam
prosesnya akan melibatkan berbagai komponen antara lain: (a) tujuan, biasanya
berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit
karena materi pelajaran akan memberi warnna dan bentuk kegiatan pembelajaran
pembelajaran adalah alat atau wahana yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran (f) Penunjang, dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas belajar, alat
pada peserta didik. Proses pembelajaran yaitu komunikasi antara peserta didik
dengan pendidik yang menggunakan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar
yang terarah pada tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Sehingga kegiatan
menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar; (3) pembelajaran dapat
menyediakan bahan ajar yang menarik perhatian dan menantang; (4) pembelajaran
dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik; (5) pembelajaran
dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa; (6)
pembelajaran harus dilakukan secara sadar, kreatif, kondusif agar siswa tertarik
Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau keefektifan (Etzioni dalam
konsep yang lebih luas mencakup beberapa faktor di dalam maupun diluar
seseorang.
Efektifitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, tetapi juga dapat
dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya (Robbins dalam Hamdani, 2011: 194)
Disamping itu efektivitas juga dapat dilihat dari tingkat kepuasan yang
dicapai oleh orang. Bahwa belajar dikatakan sebagai komunikasi terencana yang
18
sasaran khusus yang berkaitan dengan pola perilaku individu untuk mewujudkan
dan sinergis antara guru, siswa, kurikulum dan bahan belajar, media, fasilitas, dan
sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal
antara lain dari perilaku pembelajaran pendidik, perilaku dan dampak belajar siswa,
Menguasai disiplin ilmu berkaitan dengan keluasan dan kedalaman
b. Perilaku dan dampak belajar siswa dapat dilihat dari kompetensinya berikut
ini:
secara bermakna.
produktif.
Mampu menguasai materi ajar mata pelajaran dalam kurikulum
guru.
dikuasai siswa.
yang tersedia.
semaksimal mungkin.
Dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna.
Mampu memfasilitasi proses interaksi antara siswa dan guru, siswa dan
pasif dan guru sebagai sumber ilmu satu-satunya, menjadi siswa aktif
ada.
rencana operasional .
hasil belajar. Dalam penelitian ini indikator kualitas pembelajaran tersebut akan
22
dikaji dalan 3 variabel penelitian yaitu keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil
belajar.
23
pada guru, guru mengajari peserta didik, guru menyampaikan pengetahuan kepada
peserta didik dan peserta didik sebagai pihak penerima. Guru bertindak sebagai
“panglima”, guru dianggap paling dominan, dan guru dipandang sebagai orang
1) Keterampilan bertanya
sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat
menurut Turney (dalam Mulyasa, 2009:70) sangat perlu dikuasai guru untuk
dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban
peserta didik.
memberikan pertanyaan yang baik ada beberapa ciri, yaitu: jelas dan mudah
dimengerti siswa; berisi informasi yang cukup agar siswa bisa menjawab
pertanyaan; difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu; berikan waktu
berikan pertanyaan kepada siswa secara merata; berikan respon yang ramah
bersifat verbal ataupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi
tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan memberikan
informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima atas perbuatannya
pribadi tertentu, peguatan harus jelas kepada siapa ditunjukkan, yaitu dengan
cara menyebutkan namanya, sebab jika tidak jelas akan tidak efektif;
diberikan sesegera mingkin setelah munculnya tingkah laku atau respon siswa
tidak terbatas pada satu jenis saja karena akan menimbulkan kebosanan, dan
Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi
Ada tiga komponen variasi stimulus yang dapat dilakukan guru menurut
Guru harus terampil untuk mengatur volume suaranya, sehingga siswa mudah
menangkap dan memahami pesan. Selain itu guru juga harus dapat mengatur
irama suara sesuai dengan isi pesan yang akan disampaikan. Melalui intonasi
dan pengaturan suara yang baik dapat memberikan semangat belajar siswa dan
b. Pemusatan perhatian
c. Kebisuan guru
Maksud kebisuan guru yaitu ada kalanya guru tidak berkata apa-apa untuk
menarik perhatian siswa. Hal ini dilakukan manakala siswa dalam keadaan
gaduh, kemudian guru diam sambil menatap siswa satu per satu, pasti mereka
akan diam. Teknik ini dapat digunakan sebagai alat menstimulus ketenangan
dalam belajar.
26
Ada kalanya guru memandang setiap mata siswa dengan penuh perhatian
sebagai tanda bahwa guru memperhatikan siswa dan untuk meyakinkan kepada
siswa bahwa apa yang dikatakan guru akan sangat bermanfaat bagi siswa.
alat pembelajaran. Secara umum ada tiga bentuk media, yaitu media yang dapat
dua arah, yaitu pola interaksi siswa-guru-siswa, bahkan pola interaksi yang
multiarah.
4) Keterampilan menjelaskan
yang satu dengan yang lainnya. Penyampaian informasi yang terencana dengan
27
baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan
pemahaman yang utuh dan jelas tentang materi yang disampaikan oleh guru
antara lain: (1) keterkaitan dengan tujuan; (2) relevan antara penjelasan dengan
materi dan karakteristik siswa; (3) kebermaknaan; (4) dinamis, dan; (5)
(Rusman, 2013:88).
Membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang dilakukan
oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prokondusi bagi
siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya
sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan
oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Usaha
tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaian
2014:84).
(2) memberikan motivasi; (3) memberi acuan; dan (4) mengaitkan materi
siswa; (2) menumbuhkan motivasi bela-jar siswa, dan; (3) memberikan acuan
Menurur Rusman (2014: 89) diskusi kelompok adalah suatu proses yang
teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka untuk
suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi
yaitu :
a. Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi Cara yang
merumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal diskusi,
hasil
diskusi.
tersebut mempunyai dasar yang kuat dan memperjelas hal-hal yang disepakati
pertanyaan temannya.
f. Menutup diskusi
Hal-hal yang dapat dikuasai guru dalam menutup diskusi adalah membuat
tentang tindak lanjut hasil diskusi, dan mengajak siswa untuk menilai proses
produktif.
(Rusman, 2014:90).
penciptaan kondisi belajar yang opti-mal; (2) menunjukkan sikap tanggap; (3)
memusatkan perhatian; (4) memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas, serta;
yang lebih akrab antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan siswa
mengelola kelas).
(Keterampilan menjelaskan).
7. Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan tuan rumah dengan
pandangan ilmu jiwa, yakni menurut pandangan ilmu jiwa lama dan pandangan ilmu
jiwa modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama aktivitas didominasi oleh guru
sedangkan pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh siswa (Menurut
Sardiman, 2011:103).
psikomotorik, (4) latihan/praktek, (5) menilai tingkah laku sendiri, (6) mencapai
Karena aktivitas belajar itu banyak sekali macamnya maka para ahli
1) Visual activities
2) Oral activities
3) Listening activities
4) Writing activities
6) Motor activities
7) Mental activities
8) Emotional activities
34
segala kegiatan peserta didik yang terjadi selama kegiatan belajar mengajar.
Aktivitas siswa yang diamati dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two
indikator yang akan diamati meliputi; visual activity, oral activity, listening
activity, writing activity, mental dan emotional activity. Adapun indikator aktivitas
6. Siswa berbagi informasi sebagai tamu dan tuan rumah (listening activities,
activities).
sikap-sikap, apresiasi, abilitas dan keterampilan. Hasil belajar diterima oleh murid
apabila memberi kepuasan pada kebutuhanya dan berguna serta bermakna baginya.
35
belajar dalam tiga taksonomi pembelajaran yaitu ranah kognitif, afektif, dan ranah
Bloom (1956) yang terbaru direvisi oleh Anderson L.W. dan Krathwohl, D.R tahun
pengertian/makna ide atau konsep yang telah diajarkan baik dalam bentuk lisan,
baru yang utuh dan koheren, atau membuat sesuatu yang orisinil
36
Hasil belajar IPS ranah kognitif dalam penelitian ini terdiri dari 10 indikator,
antara lain: 1).Menyebutkan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat
karakter yang terbentuk dalam diri peserta didik melalui proses pembelajaran yang
diikutinya. Dalam kurikulum 2013, domain afektif (sikap) dibagi menjadi dua, yaitu
sikap spiritual atau kompetensi inti 1 (KI 1) dan sikap sosial atau kompetensi inti 2
(KI2). Masing-masing nilai dalam sikap afektif mempunyai indikator yang terukur.
Tabel 2.1
rintangan
Sabar Mampu mengendalikan diri dari kelambatan mencapai
citacita
(Fitri, 2012:107-109)
(1) Sikap spiritual meliputi: berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan,
kembali soal yang diangap sulit, meneliti kembali pekerjaan yang sudah
faham pada sustu materi, sering bertanya tentang hal baru, selalu antusias
keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori
Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa aspek
tentang SKL adalah memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.
pembelajaran IPS dengan menerapkan model Two Stay Two Stray dengan media
soal dalam lembar kerja; 3) Melaksanakan diskusi sebagai tuan rumah dan tamu;
sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Ilmu pengetahuan
Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu
geografi, ekonomi, politik, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya) (Trianto,
2014:171).
Approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai
sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Mata pelajaran tersebut
mempunyai ciri-ciri yang sama, sehingga dipadukan menjadi satu bidang studi yaitu
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dengan demikian jelas bahwa IPS adalah fusi dari
merupakan bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak disiplin
ilmu yang ada. Artinya bahwa bidang studi IPS tidak lagi mengenal adanya pelajaran
disiplin ilmu menjadi lebur, artinya terjadi sintesis antara beberapa disiplin ilmu
danketerampilan sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga negara sedini
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa IPS adalah fusi dari
potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,
memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi,
dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari–hari baik yang menimpa
dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Hal tersebut dapat dicapai
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti, tujuan pendidikan IPS bukan hanya
sekedar membekali siswa berbagai informasi yang bersifat hafalan (kognitif) saja,
(Susanto, 2014:149)
tujuan umum pengajaran IPS, antara lain: meningkatkan kesadaran ekonomi rakyat,
kejujuran dan keadilan bagi semua warga negara, meningkatkan mutu lingkungan,
menjamin keamanan dan keadilan bagi semua warga negara, memberi pengertian
ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah, geografi, dan politik. Ruang lingkup
tingkat lokal, regional, sampai ke global. Sedangkan dari proses interaksi sosialnya,
2010:1.40).
masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai
sumber dan objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada
kenyataan.Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain: (1) Segala sesuatu atau apa
saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa,
kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai
budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari
lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh; (4) Kehidupan masa lampau,
44
besar; (4) Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan,
IPS yang diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan sekaligus
pada KD 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia.
Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis
kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin guru atau diarahkan guru.
Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana
dan informasi yang dirancang untuk membantu siswa menyelesaikan masalah (Agus
Suprijono, 2012:54).
nilai, konsep, dan cara hidup serasi dengan sesama, b). pengetahuan, nilai, dan
2012:58).
bulan kedepan untuk kemudian diuji secara individual pada hari ujian yang telah
siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar yang
Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dikembangkan oleh
(Miftahul Huda,2011:140). Struktur Two Stay Two Stray yaitu memberi kelompok
untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain (Lie dalam Aris
Shoimin, 2014:222).
Model pembelajaran kooperatif dua tinggal dua tamu adalah dua orang
siswa tinggal dikelompok dan dua orang siswa bertamu ke kelompok lain. Dua
orang yang tinggal bertugas memberikan informasi kepada tamu tentang hasil
Two Stay Two Stray akan mengarahkan peserta didik untuk aktif, baik dalam
berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi
Two Stay Two Stray seperti yang diungkapkan, antara lain: (1) Guru membagi siswa
dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa, dua
siswa berperan sebagai tamu dan dua siswa berperan sebagai tuan rumah. Kelompok
kooperatif tipe Two Stay Two Stray yang bertujuan untuk memberikan kesempatan
pada siswa untuk saling membelajarkan (Peer Tutoring) dan saling mendukung. (2)
Guru memberikan sub pokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas
dalam kelompok beranggotakan empat orang. (4) Setelah selesai, dua orang dari
lain. (5) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja
dan informasi mereka ke tamu mereka. (6) Tamu mohon diri dan kembali ke
kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (7)
masing kelompok
Pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray terdiri dari beberapa
1. Persiapan
Pada tahap persiapan ini, hal yang dilakukan guru adalah membuat silabus dan
siswa.
2. Presentasi guru
3. Kegiatan kelompok
tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok.
anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan
mereka.
4. Formalisasi
49
Kelebihan dari model Two Stay Two Stray antara lain: (1) mudah dipecah
menjadi berpasangan; (2) lebih banyak tugas yang dilakukan; (3) guru mudah
belajar siswa menjadi lebih bermakna; (6) lebih berorientasi pada keaktifan; (7)
rasa percaya diri siswa; (9) kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan;
(10) membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar, (Arif Shoimin, 2014:225).
aktivitas peserta didik dalam pembelajaran yang membuat cara belajar peserta didik
menjadi lebih bermakna, sehingga tidak akan terjadi pembelajaran yang teacher
center namun mengarah student center, dengan demikian teknik ini dapat
meningkatkan penguasaan konsep IPS karena peserta didik bisa bertukar pendapat
Kekurangan dari model Two Stay Two Stray antara lain: (1) membutuhkan
waktu yang lama; (2) siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok; (3) bagi
pengelolaan kelas; (5) membutuhkan sosialisasi yang lebih baik; (6) jumlah ganjil
bisa menyulitkan pembentukan kelompok; (7) siswa mudah melepaskan diri dari
Untuk mengatasi kekurangan dari model Two Stay Two Stray maka
diperlukan persiapan yang matang dari guru baik dari model dan media yang
heterogen, dan harus selalu ada komunikasi yang baik antar guru dan murid maupun
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa
Kerucut Pengalaman Dale. Menurut Dale (dalam Arsyad, 2014:14) kerucut tersebut
merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga tingkatan pengalaman yang
Abstrak
Lambang
Lambang
Kata
Kata
Lambang
Lambang
Visual
Visual
Gambar
Gambar Diam,
Diam,
Rekaman
Rekaman Radio
Radio
Gambar
Gambar Hidup
Hidup Pameran
Pameran
Televisi
Televisi
Karyawisata
Karyawisata
Dramatisasi
Dramatisasi
Benda Tiruan/Pengamatan
Benda Tiruan/Pengamatan
Konkret Pengalaman Langsung
Pengalaman Langsung
tidak berarti proses belajar dan interaksi belajar harus selalu dimulai dari
menyampaikan suatu materi kepada siswa, hal ini karena Powerpoint memang
program komputer yang didesain untuk media presentasi yang dilengkapi dengan
Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat
presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, dan gambar, serta
2012 : 141) .
oleh orang-orang dalam mempresentasikan bahan ajar, laporan, atau karya (Arsyad,
materi pembelajaran ataupun tugas-tugas yang akan diberikan. Beberapa hal yang
menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi adalah
yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya. Pada prinsipnya program
ini terdiri dari beberapa unsur rupa dan pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa
yang dimaksud terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat
dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut
dapat dibuat tanpa gerak atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan.
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam menulis naskah presentasi antara
6. Memastikan bahwa materi yang ditulis telah cukup lengkap, jelas dan mudah
7. Menyajikan materi secara urut dan sistematis agar mempermudah siswa dalam
menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi; 2) Adanya animasi teks
maupun animasi gambar atau foto; 3) Lebih merangsang siswa untuk mengetahui
lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji; 4) Pesan informasi secara
visual mudah dipahami peserta didik; 5) Tenaga pendidik tidak perlu banyak
materi pembelajaran kepada siswa yang berupa tulisan, gambar, maupun animasi
lainya. Media Powerpoint ini lebih menarik perhatian siswa sehingga siswa akan
tercapainya suatu tujuan pendidikan. Fungsi media khusunya media gambar dalam
ataupun pikiran-pikiran serta daya imajinasi yang muncul akibat adanya kreativitas
yang dimiliki oleh peserta didik dalam bentuk lisan ataupun tulisan.
berikut: (1) Fungsi Atensi, Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran. (2) Fungsi Afektif, Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang
visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang
menyangkut masalah sosial atau ras.(3) Fungsi Kognitif, Media visual terlihat dari
pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan
konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
lain, media pengajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan
lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau
disajikan secara verbal, (Levie & Lentz dalam Arsyad 2014: 20-21)
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau lisan belaka), juga mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya
indera.
agar peserta didik secara aktif mengkontruksi konsep, hukum atau prinsip melalui
(Hosnan, 2014:34).
bantuan guru diperlukan. Akan tetapi, bantuan guru tersebut harus semakin
atau prinsip.
a. Mengamati
menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan
pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang,
biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna
b. Menanya
Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan
pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau
memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan
peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi
c. Menalar
yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta
didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi
peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang
logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk
d. Mencoba
58
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus
mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang
sesuai. Pada mata pelajaran IPS, misalnya,peserta didik harus memahami konsep-
konsep IPS dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun harus
sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk
e. Jejaring
merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan
memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan
disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan
2.1.6 Teori Belajar yang Mendasari Model Two Stay Two Stray
dan memahami stimulus yang datang dari luar. Belajar pada diri manusia
ditekankan pada proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat, dan
yang dilalui siswa. Tahapan tersebut dibagi menjadi empat tahap, yaitu tahap
59
operasional formal.
Pada tahap sensori motor (0-2 tahun), seorang anak belajar mengembangkan
dan mengatur kegiatan fisik dan mental menjadi perbuatan yang bermakna.
b. Tahap pra-operasional
Pada tahap pra-operasional (2-7 tahun), seorang anak masih sangat dipengaruhi
Pada tahap operasional konkret (7-11 tahun), seorang anak dapat membuat
kesimpulan dari sesuatu pada situasi nyata atau dengan menggunakan benda
konkret, dan mampu mempertimbangkan dua aspek dari situasi nyata secara
Pada tahap operasional formal (11 tahun ke atas), kegiatan kognitif seseorang
tidak mesti menggunakan benda nyata. Pada tahap ini, kemampuan menalar
Pada pembelajaran IPS dengan menerapkan model Two Stay Two Sray
teman-teman dan guru kelas pada saat pembelajaran maupun saat diskusi. Sesuai
dengan uraian diatas dapat diketahui bahwa anak usia sekolah dasar berada pada
tahap operasional konkret (7-11 tahun), oleh karena itu dalam pembelajaran ini
yang baru dalam psikologi pendidikan yang menyatakan bahwa siswa harus
kooperatif secara intensif, atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah
2009:29).
Pada pembelajaran IPS dengan menerapkan model Two Stay Two Stray ini
siswa harus aktif untuk menemukan dan memahami materi dengan mendiskusikan
2.1.7 Penerapan Model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint
2.1.7 Penerapan Pembelajaran IPS melalui Model Two Stay Two Stray dengan
Media Powerpoint
Penelitian ini menggunakan model Two Stay Two Stray dengan Media
motivasi belajar siswa, mengajak siswa untuk belajar secara berkelompok dan
langkahlangkah penerapan pembelajaaran IPS dengan model two stay two stray
anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu, dan siswa
menggunakan tanda di kepala berbentuk bulan sebagai tuan rumah dan bintang
kelompoknya. (menalar)
untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam
62
7 Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
(mengkomunikasikan).
Penerapan model two stay two stray dengan media powerpoint dalam
pembelajaran IPS membentuk pola interaksi antara keterampilan guru dan aktivitas
siswa. Komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa sangat baik, dimana pada
memberikan tanggapan dan respon yang baik. Berikut adalah tabel interaksi antara
Prinsip reaksi adalah berkaitan dengan cara guru memperhatikan siswa dan
merespon siswa. Beberapa perilaku guru yang tergambar dalam sintak model two
mengelola kelas).
2) Membuka pelajaran dan melaksanakan apersepsi (Keterampilan membuka dan
menutup pelajaran).
64
(Keterampilan menjelaskan).
7) Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan tuan rumah dengan
kecil).
menutup pelajaran).
Sistem pendukung dalam pembelajaran IPS melalui model two stay two stray
dengan media powerpoint adalah berkaitan dengan segala hal yang dapat
belajar siswa. Sistem pendukung tersebut antara lain: 1) rencana pembelajaran yang
disusun dengan menggunakan langkah-langkah model two stay two stray dengan
Dampak yang ditimbulkan dari penerapan model two stay two stray dengan
media powerpoint diharapkan dalam dua dampak, yaitu dampak instruksional dan
membentuk sikap ketepatan waktu, kerjasama, teliti, dan rasa ingin tahu
Penelitian tentang penerapan model Two Stray Two Stay dengan media
gambar seri telah banyak dikaji dan dilakukan. Namun, hal tersebut masih menarik
penerapan model Two Stay Two Stray dengan media powerpoint yang telah
dilakukan dan dapat dijadikan kajian dalam penelitian ini adalah penelitian dari:
Ringkasan Isi Based on the result it was concluded that: (a) empirically,
students’ math achievement in senior high schools in 2014
tends to be better than previous research in junior high
school in 2012 and in elementary school in 2013 by the
mean=71, median=73, minimum score=26, maximum
score=92, and deviation standard=11.37, under cooperative
learning models; jigsaw, TSTS, and STAD with the certain
mastery level of Indonesian, English, and Science; (b) math
has positive and significant effect on students’ achievement
in Indonesian, English, and Science which contributes
0.084, 0.098, and 0.808 respectively.
(Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa :(a)
secara empiris, prestasi matematika siswa di SMAsekolah
pada tahun 2014 cenderung lebih baik dari penelitian
sebelumnya di SMP pada tahun 2012 dan di SD sekolah
pada tahun 2013 oleh rata-rata = 71 , median = 73 , skor
minimal = 26 , skor maksimum = 92 ,dan deviasistandar
=11,37,di bawah model pembelajaran kooperatif; jigsaw,
TSTS , dan STAD dengan tingkat penguasaan tertentudari
Indonesia, Bahasa Inggris,dan Ilmu Pengetahuan;(b)
matematika berpengaruh positif dan signifikan terhadap
prestasi siswa dalam Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ilmu
yang memberikan kontribusi
0,084 , 0,098 , dan 0,808 masing-masing.)
(1) penggunaan model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan
keaktifan siswa, (2) model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan
73
hasil belajar , (3) model pembelajaran Two Stay Two Stray meningkatkan
pemahaman konsep, (4) model pembelajaran Two Stay Two Stray meningkatkan
kualitas pembelajaran, (5) model pembelajaran Two Stay Two Stray meningkatkan
pembelajaran secara signifikan. Selain itu penelitian tersebut juga berfungsi sebagai
melalui Model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint di SDN Bendan
Ngisor”.
tersebut akan akan dikaji dalam 3 variabel yaitu: keterampilan guru, aktivitas siswa,
pada muatan IPS tujuan pembelajaran belum optimal karena mengalami beberapa
kendala antara lain: guru belum optimal dalam mengelola kegiatan siswa dalam pada
materi dan dalam kegiatan kerja kelompok hanya beberapa siswa saja yang aktif dan
siswa yang lain bermain sendiri. Pencapaian hasilbelajar muatan IPS masih rendah,
ditunjukkan nilai ulangan harian siswa kelas VB hanya 37% siswa yang mencapai
Two Stray ini diharapkan siswa dapat belajar dengan lebih semangat karena
penggunaan model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran yang membuat cara belajar siswa menjadi lebih bermakna, sehingga
jika dilaksanakan secara efektif akan meningkatkan keterampilan guru dan aktivitas
siswa yang berdampak pada hasil belajar, dengan demikian kualitas pembelajaran
akan meningkat. Kerangka berfikir tersebut dapat disajikan dalam bagan sebagai
berikut:
75
Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi Akhir
Berdasarkan kajian teori, kajian empiris, dan kerangka berpikir yang telah
menggunakan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media powerpoint
pada pembelajaran IPS VB SDN Bendan Ngisor maka keterampilan guru, aktifitas
siswa, dan hasil belajar siswa kelas VB SD Negeri Bendan Ngisor akan meningkat.
BAB III
77
METODE PENELITIAN
berasal dari istilah bahasa inggris Classroom Action Research yang berarti
penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan
yang diterapkan pada suatu subyek penelitian dikelas tersebut. Penelitian tindakan
kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru sendiri ketika mendapatkan
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
Refleksi I Pengamatan /
SIKLUS I Pengumpulan Data I
Pengamatan /
SIKLUS II Refleksi II
Pengumpulan Data II
74
Setelah permasalahan ditetapkan, pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus
pertama yang terdiri atas empat kegiatan. Apabila sudah diketahui keberhasilan atau
berikutnya. Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan
atau untuk menguatkan hasil (Trianto, 2012:72). Adapun tahapannya secara jelas
antara lain:
3.1.1 Perencanaan
lain: (1) menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban; (2)
79
menentukan cara yang tepat untuk menguji hipotesis tindakan; (3) membuat secara
1) Peneliti bersama kolaborator menelaah materi, SK, dan KD serta indikator mata
dikelas (Arikunto, 2010:18). Pada tahapan ini, rancangan strategi dan skenario
pelaksanaan dalam dua Siklus. Untuk siklus pertama peneliti akan melaksanakan
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray dengan
segala sesuatu yang masih kurang dalam pelaksanaan siklus 1 yang diperoleh dari
3.1.3 Observasi
berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahapan ini peneliti melakukan
pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama
pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu yang
dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat
berupa data kuantitatif (hasil tes, hasil kuis, presensi, nilai tugas, dan lainlain), tetapi
juga data kuantitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa, mutu
SD Negeri Bendan Ngisor tujuanya untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar
siswa khususnya pada mata pelajaran IPS. Peneliti menggunakan data yang akurat
3.1.4 Refleksi
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah
dilakukan, berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian melakukan evaluasi
tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi, maka dilakukan
3.2.1.1 Perencanaan
KD Indikator
c. Menyiapkan alat evaluasi yaitu tes keterampilan proses dan lembar soal.
d. Menyiapkan lembar observasi dan alat pengumpul data lainnya yang akan
Pra kegiatan
a. Salam
b. Berdoa
c. Presensi
d. Pengkondisian kelas
kemerdekaan”.
b. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang berisikan
c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen, 2
siswa bertugas menjadi tamu dan 2 siswa lainya bertugas menjadi tuan rumah.
Bagi siswa yang berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk bintang,
dan siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala berbentuk
d. Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas
bebas. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil
f. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
(mengkomunikasikan)
(menalar)
j. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja kelompok.
c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara individu (PR).
selanjutnya.
siswa.
3.2.1.3 Observasi
1.
siklus 1
3.2.2.1 Perencanaan
KD Indikator
c. Menyiapkan alat evaluasi yaitu tes keterampilan proses dan lembar soal.
d. Menyiapkan lembar observasi dan alat pengumpul data lainnya yang akan
Pra kegiatan
a. Salam
b. Berdoa
c. Presensi
a. Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” yang dilakukan oleh siswa
b. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang berisikan
(menanya)
c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen
seperti pada siklus I, 2 siswa bertugas menjadi tamu bergantian menjadi tuan
rumah dan 2 siswa lainya bertugas menjadi tuan rumah bergantian menjadi
tamu. Bagi siswa yang berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk
86
bintang, dan siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala
d. Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas
mengkomunikasikan)
f. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
(mengkomunikasikan)
(mengkomunikasikan)
(menalar)
selanjutnya.
87
siswa.
3.2.1.3 Observasi
II.
siklus II.
c. Memantau diskusi dan kerja sama antar siswa pada siklus II.
3.2.2.3 Refleksi
c. Menemukan dan menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II.
3.2.3.1 Perencanaan
KD Indikator
88
c. Menyiapkan alat evaluasi yaitu tes keterampilan proses dan lembar soal.
d. Menyiapkan lembar observasi dan alat pengumpul data lainnya yang akan
Pra kegiatan
a. Salam
b. Berdoa
c. Presensi
d. Pengkondisian kelas
3.2.3.2.2 Kegiatan Awal
perjuangan kemerdekaan”.
tersebut. (mengamati)
b. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang berisikan
c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen, 2
siswa bertugas menjadi tamu dan 2 siswa lainya bertugas menjadi tuan rumah.
Bagi siswa yang berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk bintang,
dan siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala berbentuk
d. Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas
mengkomunikasikan)
f. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
(mengkomunikasikan)
(mengkomunikasikan)
(menalar)
k. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja kelompok.
c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara individu (PR).
selanjutnya.
siswa.
3.2.3.3 Observasi
III.
siklus III.
c. Memantau diskusi dan kerja sama antar siswa pada siklus III.
3.2.3.4 Refleksi
c. Menemukan dan menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VB sebanyak 37 siswa yang terdiri
Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan model Two Stay Two
dan tuan rumah dengan model two stay two stray.(Keterampilan membimbing
Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan model Two Stay Two Stray dengan
3).Menjawab pertanyaan dari guru (Oral activities); 4).Siswa aktif dalam kegiatan
dan tuan rumah (oral activities); 7).Siswa berperan aktif dalam mempresentasikan
Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan model Two Stay Two
Variabel tindakan pada penelitian ini adalah penerapan model Two Stay Two Stray
Bendan Ngisor.
3.6.1.1 Siswa
Sumber data siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor Semarang yang diperoleh
dari hasil observasi yang dilaksanakan secara sistematis selama pelaksanaan siklus
pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga. Data tersebut berupa lembar aktivitas siswa
3.6.1.2 Guru
Sumber data guru kelas VB SDN Bendan Ngisor Semarang yang diperoleh
dari hasil observasi yang dilaksanakan secara sistematis selama pelaksanaan siklus
pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga. Data tersebut berupa lembar observasi
Data dokumen bersumber dari data awal nilai, hasil tes setelah dilakukan
tindakan yaitu setelah pembelajaran menggunakan model Two Stay Two Stray
dengan media powerpoint, absensi kelas VB SDN Bendan Ngisor Semarang pada
saat proses kegiatan pembelajaran, serta foto aktivitas siswa dan guru dalam
Sumber data yang berupa catatan lapangan diperoleh dari catatan selama
proses pembelajaran pada siklus pertama, siklus kedua, dan siklus selanjutnya.
Berupa data keterampilan guru dan data aktivitas siswa pada pembelajaran IPS.
deskriptif adalah usaha untuk melihat gambaran data rerata, mean, median, dan
standar deviasi. Dari data tersebut dapat disajikan dalam bentuk-bentuk penyajian
data yang lebih menarikdan mudah dimengerti atau dipahami, yaitu dengan
data kuantitatif berupa peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS
Data kualitatif merupakan data yang tidak bisa diukur dengan angka. Data
kualitatif dapat berupa: berbagai isi jurnal, hasil transkrip wawancara, hasil angket
penelitian ini data kualitatif diambil dari hasil observasi dengan menggunakan
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini antara lain:
Tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan
yang harus dijawab oleh siswa untuk mengukur tingkat pemahaman dan
Teknik tes dalam evaluasi pendidikan terdapat tiga macam tes, antara lain: (1)
tes diagnostik, (2) tes formatif, (3) tes sumatif (Hamdani, 2011:313).
Teknik tes dalam peneilitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan dasar
dan prestasi belajar siswa. Tes diberikan kepada siswa secara individu untuk
penguasaan siswa terhadap matei yang diberikan oleh guru yang dilaksanakan pada
3.6.3.2.1 Observasi
diteliti, baik dalam situasi buatan yang secara khusus diadakan maupun dalam
situasi alamiah atau sebenarnya. Observasi terdiri atas tiga macam, yaitu (1)
diamati, (2) observasi sistematik, yaitu pngamat tidak terlibat dalam kelompok yang
pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media
melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint.
Catatan lapangan berisi rangkuman seluruh data lapangan yang terkumpul selama
sehari atau periode tertentu, yang disusun berdasarkan catatan pendek, catatan
harian, log lapangan, dan juga mencangkup data terkait yang berasal dari dokumen,
rekaman, dan catatan telaah dan pemahan terhadap situasi sosial yang
bersangkutan. Catatan ini disusun sesegera mungkin setelah observasi pada hari
yang bersangkutan selesai, sehingga berupa data segar dan tidak menganggu
Pada penelitian ini catatan lapangan berisi rangkuman seluruh data lapangan
aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Two Stay Two
Stray dengan media Powerpoint dan keterampilan guru pada saat pelaksanaan
pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media
Powerpoint.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
3.7.1 Kuantitatif
Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dapat dianalisis dengan tenik
analisis statistik deskriptif dengan menentukan nilai siswa, mean, nilai tertinggi,
97
nilai terendah, dan ketuntasan belajar secara individual dan klasikal yang
a. Menentukan nilai
(Suwandi, 2011:155)
data.Adapun rumus untuk menghitung mean atau rerata adalah sebagai berikut:
X=
Dengan:
X = nilai rata-rata
N = jumlah siswa
(Aqib, 2011:40))
Ada dua ketuntasan belajar, yaitu secara perseorangan dan secara klasikal.
berikut
:
pembelajaran. Untuk menentukan batas minimal nilai ketuntasan peserta tes dapat
Menurut Djamarah (2013: 108) apabila 75% dari jumlah siswa yang
Dalam pembelajaran ini ketuntasan belajar siswa dilihat dari tiga aspek,
2,85-3,17 B 2,85-3,17 B
2,51-2,84 B- 2,51-2,84 B-
2 C 2,18-2,50 C+ 2,18-2,50 C+
1,85-2,17 C 1,85-2,17 C
1,51-1,84 C- 1,51-1,84 C-
1 K 1,18-1,50 D+ 1,18-1,50 D+
1,00-1,17 D 1,00-1,17 D
(Permendikbud Nomor 104 (2014: 11)
3.7.2 Kualitatif
dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media powerpoint berupa
keterampilan guru dan aktivitas siswa, serta hasil catatan lapangan dianalisis
dengan analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif ini berasal dari pengolahan data
Instrumen untuk mengukur minat peserta didik yang telah berhasil dibuat ada 10
butir. Jika rentangan yang dipakai adalah 1 sampai 5, maka skor terendah seorang
peserta didik adalah 10, yakni dari 10 x 1 dan skor tertinggi sebesar 50, yakni dari
10 x 5. (Poerwanti, 2008:6-9).
Jika:
m =
skor maksimal
k = skor
100
minimal t =
jumlah kelas
interval i =
jarak interval
maka:
4. Membagi rentang skor menjadi 4 kategori (sangat baik, baik, cukup, kurang)
Maka dapat dikategorikan menjadi:
1) Keterampilan guru
pembelajaran IPS menggunakan model Two Stay Two Stray dengan media
m =9x
4 = 36 k = 9 x
1=9t=4
i= , sehingga i =
Jadi, i = 6,75
pembelajaran IPS menggunakan model Two Stay Two Stray dengan media
m = 9 x 4 = 36
k=9x1=9t
=4
i= , sehingga i =
Jadi, i = 6,75
berbantuan media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa
a. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two
b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray
BAB V PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas tentang
peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray dengan
5.1.1 Keterampilan guru kelas VB SDN Bendan Ngisor pada pembelajaran IPS
melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint mengalami
kategori sangat baik, dan pada siklus III mendapatkan skor 32 termasuk
5.1.2 Aktivitas siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor pada pembelajaran IPS melalui
model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint mengalami peningkatan
setiap siklusnya. Aktivitas siswa pada siklus I mendapatkan rata-rata skor 22,2
termasuk kategori baik, dan pada siklus III mendapatkan rata-rata skor 29,9
5.1.3 Hasil belajar siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor pada pembelajaran IPS
melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint mengalami
peningkatan pada setiap siklus. Hasil belajar tersebut meliputi hasil belajar
195
196
Ketuntasan klasikal hasil belajar pada siklus I sebesar 48%, pada siklus
sebesar 74 % dan pada siklus III sebesar 86%. Kemudian peningkatan hasil
belajar pada ranah sikap spiritual, pada siklus I memperoleh skor modus 3
predikat B (Baik). Pada siklus III memperoleh skor modus 4 dengan predikat
skor capaian optimum, pada siklus I memperoleh skor capaian optimum 2,51
dengan kriteria B-, siklus II memperoleh skor capaian optimum 2,87 dengan
predikat B,dan siklus III memperoleh skor capaian optimum 3,21 dengan
predikat B+.
Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada pembelajaran IPS dapat
meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar pada siswa kelas
5.2 SARAN
Berdasarkan pengamatan peneliti dalam melaksanakan pembelajaran IPS
dengan menerapakan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint, maka
5.2.1 Guru
sesuai dengan materi pelajaran agar mampu meningkatkan interaksi siswa. Dengan
menerapkan model Two Stay Two Stray dan media Powerpoint dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran IPS, maka model tersebut bisa digunakan sebagai acuan guru
5.2.2 Siswa
pembelajaran. Melalui penerapan model Two Stay Two Stray dengan media
5.2.3 Sekolah
sekolah memberikan pelatihan kepada guru tentang model dan media pembelajaran
yang inovatif sehingga guru dapat menerapkannya di dalam kelas dengan baik.
Salah satunya adalah menerapkan model Two Stay Two Stray dan media
DAFTAR PUSTAKA
198
Aqib, Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB dan TK.
Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Akasara.
Arsyad Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Depok: RajaGrafindo Persada.
Azis, Abdul. 2012. Metode dan Model-model Mengajar IPS. Bandung: Alfabeta.
Huda, Miftahul. 2014. Cooperatif Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Idatunnisa, A. 2011. Penerapan Metode Two Stay Two Stray Sebagai Upaya
Meningkatkan Pemahaman Konsep Globalisai. Skripsi, Universitas
Negeri Semarang. Fakultas Ilmu Sosial. Dapat diakses
di http:/journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe/ article/view/1291,
diunduh tanggal 28 januari 2015
LAMPIRAN 1
PEDOMAN PENETAPAN
INDIKATOR
LAMPIRAN 2 KISI-
KISI INSTRUMEN
PENELITIAN
JUDUL :
Peningkatan hasil belajar IPS SD melalui model Two Stay Two Stray dengan
kelompok (emotional,oral,
mental activities)
6) Siswa berbagi informasi
sebagai tamu dan tuan
rumah (oral activities).
7) Siswa berperan aktif dalam
mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya(oral
activities).
8) Menyimpulkan materi yang
sedang dipelajari (writing,
oral activities).
9) Mengerjakan soal
evaluasi(emotional, writing
emotional)
3. Hasil Belajar a. Ranah pengetahuan Siswa • Tes
Siswa dalam Hasil belajar, indiktornya antara tertulis
pembelajaran
IPS melalui lain: • Tes unjuk
kerja
model Two 1. Menyebutkan pergerakan
Stay Two Stray • Lembar
nasional yang ada di penilaian
dengan media
gambar seri indonesia pada saat sikap
• Lembar
menjelang kemerdekaan penilaian
2. Menjelaskan pergerakan keterampil
an (kinerja)
nasional yang ada di
indonesia pada saat
menjelang kemerdekaan
3. Menemukan beberapa
usaha yang dilakukan
oleh tokohtokoh
kemerdekaan pada sidang
BPUPKI dan PPKI.
4. Menjelaskan beberapa
usaha yang dilakukan
oleh tokoh-
210
saat
pembelajaran
c. Ranah
Keterampilan
Keterampilan dalam kegiatan
pemecahan masalah
212
LAMPIRAN 3 LEMBAR
OBSERVASI
KETERAMPILAN GURU
BENDAN NGISOR
Siklus……….
Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor
Semarang, ..............................
Observer,
............................................
1.Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor
1.
b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.
c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.
d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.
(Sukmadinata 2009:231)
2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!
Deskriptor
No Indikator yang Diamati Skor
1 2 3 4
1 Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa √ √ √ √ 4
2 Membuka pembelajaran √ √ √ 3
3 Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan √ √ √ √ 4
media powerpoint
4 Melakukan tanya jawab dengan siswa √ √ √ 3
5 Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok √ √ √ 3
6 Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi. √ √ √ 3
7 Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan √ √ √ 3
tuan rumah dengan model two stay two stray
8 Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil kerja √ √ √ 3
kelompok
9 Menutup pembelajaran √ √ √ 3
Jumlah Skor 29
Persentase 80 %
Kategori Baik
Observer,
1.
b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.
c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.
d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.
(Sukmadinata 2009:231)
2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!
Deskriptor
No Indikator yang Diamati Skor
1 2 3 4
1 Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa √ √ √ √ 4
2 Membuka pembelajaran √ √ √ √ 4
3 Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan √ √ √ √ 4
media powerpoint
4 Melakukan tanya jawab dengan siswa √ √ √ √ 4
5 Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok √ √ √ 3
6 Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi. √ √ √ 3
7 Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan √ √ √ 3
tuan rumah dengan model two stay two stray
8 Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil √ √ √ 3
kerja kelompok
9 Menutup pembelajaran √ √ √ 3
Jumlah Skor 30
Persentase 83 %
Kategori Sangat
Baik
Observer
219
Observer,
221
LAMPIRAN 4
LEMBAR PENGAMATAN
222
AKTIVITAS SISWA
Semarang, ..............................
Observer,
.............................................
No Nama Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 IDS 3 1 2 2 1 2 1 1 2 15 C
2 ISA 3 2 3 2 2 3 3 2 4 24 B
3 RAH 4 3 3 4 2 2 2 2 4 26 B
4 MA 3 2 2 1 2 1 1 2 3 17 C
5 A.A. C 4 3 2 3 3 3 3 2 2 25 B
6 AI 3 2 2 2 2 2 3 3 3 22 C
7 AR 3 2 2 2 2 2 3 2 4 22 C
8 AIT 3 4 3 4 4 4 4 3 4 33 SB
9 ASY 2 2 1 1 1 2 2 1 4 16 C
226
10 AIPP 3 2 2 2 2 3 3 2 3 22 C
11 CS - - - - - - - - - - -
12 DP 4 3 2 2 2 2 2 2 4 23 B
13 DAS - - - - - - - - - - -
14 DA 3 2 2 2 2 2 2 2 3 20 C
15 FRA 3 2 2 2 2 2 2 2 2 19 C
16 FTS 3 2 3 3 3 3 3 2 3 25 B
17 FMP 3 2 2 2 2 2 2 2 3 20 C
18 GA 4 3 3 3 4 3 3 2 3 28 B
19 GLZ 3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C
20 HAT 4 3 3 4 2 3 3 2 4 28 B
21 ISR 3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C
22 LCP 4 2 2 3 3 3 3 2 3 25 B
23 LDS 3 2 2 2 2 2 3 2 4 22 C
24 MR 4 4 3 4 4 4 4 3 3 33 SB
25 MJS 3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C
26 MBR 2 2 2 2 2 2 3 2 3 19 C
27 MS 4 2 2 2 2 3 3 2 4 22 C
28 NSF 3 3 3 3 3 2 2 2 4 24 B
29 PFT 3 2 2 2 2 3 3 3 3 23 B
227
30 RAK 3 2 2 2 2 1 2 2 4 20 C
31 RY 4 3 2 3 3 2 3 2 4 26 B
32 SN 3 2 2 2 2 3 3 2 3 20 C
33 S L 4 3 3 4 4 4 4 4 3 33 SB
34 SB 3 2 2 2 2 2 2 2 2 19 C
35 WSL 3 3 3 3 3 3 3 2 4 27 B
36 AN 4 3 2 3 4 3 3 2 3 27 B
37 MB 2 1 1 2 1 1 1 2 2 15 C
Jumlah 1 0 2 2 2 3 3 3 2 0
yang 2 3 21 20 20 21 17 12 28 7
mendapat 3 17 10 10 8 6 12 17 4 12
skor
4 11 2 3 5 5 3 3 1 16
Jumlah skor 105 82 84 86 83 85 90 74 114
Rata-rata 3 2,3 2,4 2,5 2,4 2,4 2,5 2,1 3,2
Jumlah skor seluruh
indikator
779
Jumlah rata-rata seluruh
indikator
22,2
Kategori Cukup
Presentase keberhasilan 62 %
228
Observer I Observer II
No Nama Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 IDS 2 1 2 2 1 2 2 1 3 16 C
2 ISA 3 3 2 2 2 2 2 2 4 22 C
3 RAH 4 3 3 3 3 2 2 2 3 25 B
4 MA 3 2 3 3 2 3 3 2 4 25 B
5 A.A. C 3 2 3 3 4 3 3 2 2 25 B
6 AI 4 3 3 3 3 3 3 3 4 29 B
7 AR 4 4 3 3 3 3 4 3 4 31 SB
8 AIT 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35 SB
229
9 ASY 3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C
10 AIPP 4 3 3 3 4 3 3 3 4 30 SB
11 CS - - - - - - - - - - -
12 DP 3 2 3 3 3 3 3 3 4 27 B
13 DAS 4 3 3 4 3 3 3 3 4 30 SB
14 DA 3 2 3 3 2 3 3 3 4 26 B
15 FRA 3 2 2 3 4 3 3 3 3 26 B
16 FTS 4 3 3 3 2 2 2 3 3 25 B
17 FMP 4 3 3 4 4 3 3 4 4 32 SB
18 GA 4 3 3 3 4 3 4 3 4 31 SB
19 GLZ 4 2 3 3 4 3 3 3 4 29 B
20 HAT 3 2 2 3 4 3 3 3 4 27 B
21 ISR 3 2 2 2 2 3 3 2 4 23 B
22 LCP 4 2 3 3 4 4 3 3 4 30 SB
23 LDS 4 3 3 4 3 3 3 3 4 30 SB
24 MR 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34 SB
25 MJS 4 2 3 3 2 3 2 2 4 25 B
26 MBR 3 2 3 4 4 3 4 3 4 29 B
27 MS - - - - - - - - - - -
28 NSF 4 4 3 3 3 3 3 3 4 30 SB
230
29 PFT 3 2 2 2 2 2 2 2 2 19 C
30 RAK 4 4 3 3 2 2 3 3 3 27 B
31 RY 3 2 3 4 4 3 3 3 3 28 B
32 SN 4 4 3 3 3 4 4 4 4 33 SB
33 S L 4 3 4 4 4 3 3 4 4 33 SB
34 SB 4 3 3 3 4 3 3 3 4 30 SB
35 WSL 3 3 2 3 2 2 4 2 4 23 B
36 AN 4 4 4 4 4 3 4 3 3 32 SB
37 MB 2 2 2 2 1 2 3 2 2 17 C
Jumlah 1 0 1 0 0 2 0 0 1 0
yang
2 2 15 10 6 10 9 8 10 3
mendapat
skor
3 13 13 22 20 8 23 20 19 7
4 20 6 3 9 15 3 7 5 25
27
Kategori Baik
Observer I Observer II
SIKLUS III
No Nama Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 IDS 3 2 3 2 2 3 2 2 3 22 C
2 ISA 3 2 2 4 2 3 2 2 4 24 B
3 RAH 4 3 2 4 3 2 3 3 3 27 B
4 MA 3 1 3 3 2 3 2 2 4 23 B
5 A.A. C 4 3 2 2 2 3 3 3 3 25 B
6 AI 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 SB
7 AR 4 4 3 4 4 3 3 3 4 32 SB
8 AIT 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 SB
9 ASY 2 2 3 3 2 2 2 2 4 22 C
232
10 AIPP 4 4 4 4 2 3 3 3 4 31 SB
11 CS 3 3 2 4 4 2 2 2 2 24 B
12 DP 4 2 3 4 4 4 3 3 4 31 SB
13 DAS 4 3 3 4 4 4 4 3 4 33 SB
14 DA 4 3 3 4 4 3 3 3 4 31 SB
15 FRA 3 4 3 3 3 3 3 3 4 29 B
16 FTS 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34 SB
17 FMP 4 4 4 4 4 3 3 3 4 33 SB
18 GA 4 4 3 4 4 4 4 3 4 34 SB
19 GLZ 4 4 3 4 4 3 3 3 4 32 SB
20 HAT - - - - - - - - - - -
21 ISR 4 2 3 3 2 3 2 2 3 24 B
22 LCP 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34 SB
23 LDS 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35 SB
24 MR 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 SB
25 MJS 4 4 4 4 4 3 4 3 4 34 SB
26 MBR 4 3 3 3 3 3 3 3 4 29 B
27 MS 4 2 3 3 4 3 3 2 4 28 B
28 NSF 4 4 4 4 4 3 3 2 4 32 SB
29 PFT 3 3 3 3 2 3 3 3 4 27 B
233
30 RAK 4 2 3 3 3 3 3 4 4 29 B
31 RY 4 2 3 4 4 3 3 2 4 29 B
32 SN 4 3 4 4 4 3 4 3 4 33 SB
33 S L 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 SB
34 SB 4 3 3 4 4 4 3 3 4 32 SB
35 WSL 4 3 3 4 2 3 3 2 4 28 B
36 AN 4 4 4 4 2 4 4 3 4 33 SB
37 MB 3 2 2 3 3 2 2 1 2 20 C
Jumlah 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0
yang
mendapat 2 1 10 5 2 10 4 7 10 2
skor
3 7 9 20 9 5 20 19 20 4
4 28 16 11 25 21 12 10 5 30
Jumlah 135 112 114 131 119 116 111 104 136
Rata-rata 3,75 3,1 3,1 3,6 3,3 3,2 3,1 2,9 3,8
Jumlah skor seluruh 1078
indikator
Observer I Observer II
LAMPIRAN 5 CATATAN
LAPANGAN
KETERAMPILAN GURU
235
236
Siklus…….
Hari/Tanggal :
Kelas/Semester :
Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………
Semarang,
Observer,
.........................
237
Siklus I
Observer,
238
Siklus II
1. Dalam pembelajaran IPS melalui model “Two Stay Two Stray” materi
peristiwa menjelang proklamasi dengan media Powerpoint sangat membantu
siswa untuk bisa lebih mendalami materi melalui penayangan gambar
2. Model “Two Stay Two Stray” , guru harus menyebarkan perhatian kepada
semua siswa. Jangan sampai anak gaduh sendiri membahas hal diluar materi
pelajaran.
Observer,
239
TWO STSTRAY
DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB
SDN BENDAN NGISOR
Siklus III
1. Dengan menggunakan model “Two Stay Two Stray” perlu bimbingan yang
intensif agar semua siswa dapat belajar secara aktif dan belajar bekerjasama
dengan siswa yang lain
2. Penggunaan media Powerpoint yang menayangkan gambar tokoh perjuangan,
siswa menjadi tertarik dalam mengikuti pembelajaran dan membantu siswa
dalam memahami materi pembelajaran tentang tokoh-tokoh perjuangan.
Observer,
240
LAMPIRAN 6 CATATAN
LAPANGAN AKTIVITAS
SISWA
Siklus…….
Hari/Tanggal :
242
Kelas/Semester :
Pukul :
Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………
Semarang,
Observer,
.........................
LEMBAR CATATAN LAPANGAN AKTIVITAS SISWA
DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO
STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB SDN
BENDAN NGISOR
Siklus I
Kelas/Semester : V/II
Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!
Observer
Siklus II
Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!
1. Ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan materi dari guru
2. Saat diskusi masih ada beberapa siswa yang gaduh
3. Ketika diskusi ada siswa yang ramai dan menganggu teman yang lain
4. Pada saat siswa membacakan hasil diskusi, siswa yang lain masih ramai
5. Pada saat evaluasi berlangsung ada beberapa siswa yang masih bertanya
kepada teman yang lain
Observer
Siklus III
Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!
Observer
246
LAMPIRAN 7
PERANGKAT
PEMBELAJARAN
237
SILABUS PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Kelas/Semester : V/ II
Mata Pelajaran : IPS
StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan
Indonesia.
Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Indikator Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber
Pokok Waktu Belajar
245
2.2.1 Menyebutkan Upaya a. Guru mengajak siswa untuk mengamati tayangan powerpoint Tes dan 3 x 35 a. Standar
pergerakan nasional yang Persiapan tentang “Upaya Persiapan Kemerdekaan”. Non Tes menit (1 IsiJakarta:
ada di indonesia pada saat Kemerdekaan (mengamati) pertemuan) Depdiknas.
menjelang kemerdekaan b. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4. (membentuk b.Standar
2.2.2 Menjelaskan jejaring) Proses.
pergerakan nasional yang c. Kemudian mengerjakan lembar kerja kelompok. (menalar) Permendiknas
ada di indonesia pada saat d. Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat No 41 Tahun
menjelang kemerdekaan orang. (menalar) 2007
2.2.3 Menjelaskan Proses e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok c.BSE IPS
terbentuknya meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain Kelas V SD
BPUPKI. sejumlah 3 kelompok. (mencoba, mengkomunikasikan)
2.2.4 Menjelaskan f. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja
Proses terbentuknya PPKI. mereka. (menalar)
g. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
mereka. (mengkomunikasikan)
249
I. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
II. Kompetensi Dasar
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
III. Indikator
2.2.11 Menyebutkan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat
menjelang kemerdekaan
2.2.12 Menjelaskan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat
menjelang kemerdekaan
2.2.13 Menjelaskan proses terbentuknya BPUPKI.
2.2.14 Menjelaskan proses terbentuknya PPKI. IV.
Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru tentang persiapan kemerdekaan, siswa mampu
menyebutkan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat
menjelang kemerdekaan dengan lengkap.
2. Melalui tayangan powerpoint tentang persiapan kemerdekaan, siswa
mampu siswa mampu menjelaskan pergerakan nasional yang ada di
indonesia pada saat menjelang kemerdekaan dengan benar.
3. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan proses
terbentuknya BPUPKI BPUPKI denan runtut.
250
Lampiran 1
Materi Ajar
253
PERSIAPAN KEMERDEKAAN
1. Pergerakan Nasional
a. Budi Utomo
Pada tahun 1908, dr. Wahidin Sudirohusodo menemui seorang pemuda bernama
Sutomo. Ketika itu, Sutomo masih menjadi mahasiswa Sekolah Kedokteran di
Jakarta. Mereka memperbincangkan nasib bangsa Indonesia. Akibat penjajahan,
kebanyakan bangsa Indonesia mengalami kebodohan dan Kemiskinan.
Sebagai kaum terpelajar, mereka prihatin terhadap nasib bangsanya. Kemudian dr.
Wahidin menganjurkan agar Sutomo mendirikan perkumpulan sebagai alat
perjuangan. Sutomo merasa sangat tertarik dengan anjuran dr. Wahidin. Pada
tanggal 20 Mei 1908, ia mengumpulkan mahasiswa sekolah kedokteran. Rapat
dipimpin sendiri oleh Sutomo. Hasil rapat menyepakati untuk mendirikan
perkumpulan yang dinamakan Budi Utomo. Tujuannya, mencapai kemajuan dan
meningkatkan derajat bangsa. Ketua Budi Utomo adalah Sutomo. b. Sarekat
Islam
Rasa persatuan nasional juga tumbuh di kalangan orang-orang Islam. Pada tahun
1912 didirikan perkumpulan ”Sarekat Dagang Islam” di Surakarta. Pendirinya
adalah H. Samanhudi. Tujuan didirikan Sarekat Islam adalah untuk memajukan
perdagangan Indonesia dibawah panji-panji Islam. Pada tahun 1912 perkumpulan
itu diperluas. Anggotanya bukan hanya para pedagang yang beragama Islam saja.
Setiap orang dapat menjadi anggota, namanya pun diubah menjadi ”Sarekat Islam”.
Perubahan nama itu atas usul H.O.S. Cokroaminoto.Para pemimpin Sarekat Islam
254
c. Perhimpunan Indonesia
Sejak dulu para pemuda Indonesia selalu ingin maju. Termasuk mereka yang ingin
menuntut ilmu. Ada di antara mereka yang meneruskan pendidikan ke negeri
Belanda. Di samping belajar, mereka juga berjuang untuk kemerdekaan bangsanya.
BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945, bertepatan dengan ulang tahun
kaisar Jepang. Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk menjadi ketua
didampingi dua orang ketua muda, yaitu R.P Suroso dan Ichibangase. Selain
menjadi ketua muda, R.P. Suroso juga diangkat menjadi kepala kantor tata usaha
BPUPKI dibantu Toyohiko Masuda dan Mr. A.G.Pringgodigdo. Tanggal 28 Mei
1945, diadakan upacara pelantikan dan sekaligus upacara pembukaan sidang
pertama BPUPKI di gedung Chuo Sangiin (Gedung Pancasila sekarang). Berikut
ini daftar nama anggota-anggota BPUPKI.
256
Selama berdiri BPUPKI mengadakan dua kali masa sidang resmi, yaitu:
1. Sidang resmi pertama
Sidang resmi pertama berlangsung lima hari, yaitu 28 Mei sampai 1 Juni 1945. Pada
masa sidang resmi pertama ini, dibahas dasar negara.Banyak anggota sidang yang
memberikan pandangannya tentang bentuk negara dan dasar negara. Masa sidang
pertama BPUPKI ini dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya Pancasila.
Seluruh anggota BPUPKI yang berjumlah 62 orang ditambah 6 anggota tambahan
berkumpul dalam satu ruang sidang.
itu, berlangsung pula sidang tidak resmi yang dihadiri 38 orang. Sidang yang
dipimpin Bung Karno ini membahas rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945, yang kemudian dibahas pada sidang resmi kedua BPUPKI (10-17 Juli 1945).
b . Persiapan kemerdekaan oleh PPKI
Setelah BPUPKI menyelesaikan tugas-tugasnya, pada 7 Agustus 1945 dibentuk
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Badan ini bertugas
mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi
negara Indonesia baru. Badan ini beranggotakan 21 orang. Adapun yang ditunjuk
sebagai ketua adalah Ir. Sukarno, sedangkan wakil ketuanya Drs. Moh Hatta.
Sebagai penasihat ditunjuk Mr. Ahmad Subarjo. Kemudian, anggota PPKI
ditambah lagi sebanyak enam orang, yaitu Wiranatakusumah, Ki Hajar Dewantara,
Mr. Kasman Singodimejo, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, dan Ahmad
Subarjo.
Teks Lagu
Hari Merdeka
Merdeka
Mempertahankan Indonesia
Lampiran 3
a. Siapakan tokoh
pergerakan tersebut?
b. Bentuk pergerakan
nasional apa yang
mereka bentuk?
c. Pada tanggal berapa
perkumpulan tersebut
mengadakan rapat?
a. Siapakan tokoh
pergerakan tersebut?
b. Bentuk pergerakan apa
nasional apa yang
mereka bentuk?
c. Pada tanggal berapa
perkumpulan tersebut
mengadakan rapat?
a. Bentuk pergerakan
nasional apa yang
dibentuk oleh tokoh
pejuang pada gambar
disamping?
b. Pada tanggal berapa
perkumpulan
tersebut mengadakan
rapat?
262
a. Merupakan
gambar rapat apa?
b. BPUPKI dibentuk
pada tanggal berapa?
c. Sebutkan 5
anggota BPUPKI!
d. Pada tanggal
berapa saja sidang BPUPKI
berlangsung?
a. Merupakan
gambar rapat apa?
b. PPKI dibentuk
pada tanggal berapa?
c. Sebutkan 5
anggota PPKI!
d. Pada tanggal
berapa saja sidang PPKI
berlangsung?
Lampiran 4
Kunci Jawaban
Lembar Kerja Kelompok
Lampiran 5
Pedoman Penilaian
Lembar Kerja Kelompok
NO SKOR
1 4
2 5
264
3 2
4 9
5 10
Jumlah 30
Skor
Lampiran 6
Kisi-kisi Soal
Kelas/Semester : V/ II
Lampiran 7
LEMBAR SOAL
Kelas : V (Lima)
Lampiran 8
KUNCI JAWABAN
A. Pilihan Ganda
1. A
2. B
3. A
4. D
5. C
6. D
7. B
268
8. B
9. A
10. C
B. Isian
10
Modus Kategori
4 SB
3 B
2 C
1 K
(permendikbud no.104 2014: 11)
Lampiran
Nilai sikap Kriteria
spiritual yang
Baik Sekali Baik 3 Cukup Kurang 1
diamati
4 2
Berdoa Sebelum Siswa selalu Siswa sering Siswa berdoa Siswa tidak
dan Sesudah melakukan doa berdoa hanya sebelum berdoa
melakukan sebelum dan sebelum dan atau sesudah sebelum dan
kegiatan sesudah sesudah melakukan sesudah
melakukan melakukan kegiatan melakukan
kegiatan kegiatan pembelajaran kegiatan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran
Toleransi dalam Siswa Siswa sering Siswa Siswa tidak
beribadah menunjukkan menunjukkan kadangkadang menunjukkan
sikap toleransi sikap menunjukkan sikap toleransi
dalam beribadah toleransi sikap toleransi dalam
dalam dalam beribadah
beribadah beribadah
Perilaku syukur Siswa selalu Siswa Siswa Siswa tidak
mengucapkan sesekali mengucapkan pernah
syukur setiap mengucapkan hanya pada saat mengucapkan
akhir aktifitas syukur setiap akhir syukur selama
belajar ataupun akhir aktifitas pembelajaran proses
saat mendapat belajar pembelajaran
sesuatu ataupun saat
mendapat
sesuatu
11
272
Lampiran
yang sudah dilakukan
4. melakukan sesuatu dengan penuh
ketelitian
4. Rasa ingin tahu 1. Menanyakan sesuatu karena
belum faham pada sustu materi
2. sering bertanya tentang hal baru
3. selalu antusias dalam penjelasan
materi
4. selalu aktif dalam setiap
kegiatan.
Modus
12
(Suwandi, 2011:86)
Pedoman Penskoran
Skor minimal : 4
275
Lampiran
Skor maksimal :16
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
Nilai :
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑥4
Keterampilan
3,85- 4,00 A
3,51-3,84 A-
3,18-3,50 B+
2,85-3,17 B
2,51-2,84 B-
2,18-2,50 C+
1,85-2,17 C
1,51-1,84 C-
1,18-1,50 D+
1,00-1,17 D
SINTAKS PEMBELAJARAN
PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY
DENGAN MEDIA POWERPOINT
1) Siswa mengamati tayangan powerpoint yang telah disiapakan oleh guru.
(mengamati)
2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tayangan powerpoint.
(menanya)
3) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2
anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu. (membuat jejaring)
4) Siswa diberikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama-sama dengan
anggota kelompoknya masing-masing. (mengamati)
5) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang. (mengamati,
menalar)
6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya
untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam
kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu
mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)
7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)
8) Setiap kelompok untuk mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
(menalar)
9) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
mereka.
(mengkomunikasikan).
278
275
SILABUS PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Kelas/Semester : V/ II
Mata Pelajaran : IPS
StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan
Indonesia.
Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Indikator Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber
Pokok Waktu Belajar
2.2.4 Menyebutkan Peristiwa a. Guru mengajak siswa untuk mengamati tayangan powerpoint Tes dan 3x 35 menit a.Standar
peristiwa menjelang tentang “Peristiwa menjelang Proklamasi”. (mengamati) Non Tes (1 Isi Jakarta:
yang terjadi Proklamasi b. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4. (membentuk pertemuan) Depdiknas.
menjelang jejaring) b.Standar
proklamasi c. Kemudian mengerjakan lembar kerja kelompok. (menalar) Proses.
kemerdeka d. Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat Permendikn
2.2.5 Menjelaskan orang. (menalar) as No 41
peristiwa e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok Tahun 2007
yang terjadi meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain c.BSE IPS
menjelang sejumlah 3 kelompok. (mencoba, mengkomunikasikan) Kelas V SD
proklamasi f. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja
kemerdekaan. mereka. (menalar)
2.2.6 Menjelaskan g. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
proses detik-detik mereka. (mengkomunikasikan)
proklamasi
kemerdekaan.
275
281
I. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
II. Kompetensi Dasar
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
III. Indikator
2.2.7 Menyebutkan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi
kemerdekaan.
2.2.8 Menjelaskan peristiwa yang terjadi menjelang
proklamasi kemerdekaan.
2.2.9 Menjelaskan proses detik-detik proklamasi kemerdekaan. IV.
Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru tentang peristiwa menjelang proklamasi
kemerdekaan, siswa mampu menyebutkan peristiwa yang terjadi
menjelang proklamasi kemerdekaan dengan benar.
2. Melalui tayangan powerpoint tentang peristiwa menjelang proklamasi
kemerdekaan, siswa mampu menyebutkan peristiwa yang terjadi
menjelang proklamasi kemerdekaan dengan dengan lengkap.
3. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan proses detikdetik
proklamasi kemerdekaan dengan runtut.
Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines),
Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun (diligence), Tanggung
282
Lampiran 1
Materi Ajar
Pada tanggal 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota
Hirosima. Nagasaki juga dibom pada tanggal 9 Agustus 1945.Kedua bom atom
tersebut mengakibatkan korban jiwa yang sangat besar serta berbagai fasilitas juga
hancur. Pemerintah Jepang benar-benar dalam kesulitan. Akhirnya pada tanggal 14
Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Para pejuang di Indonesia terutama para pemuda dengan cepat mendengar berita
penyerahan Jepang kepada Sekutu. Setelah para pemuda mengetahui berita
kekalahan Jepang mereka sepakat untuk menemui Ir. Soekarno dan Drs. Moh.
Hatta. Mereka mendesak agar kedua tokoh itu mau menyatakan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia dengan segera. Tetapi, Bung Karno dan Bung Hatta tidak
mau memenuhi tuntutan para pemuda tersebut. Kedua tokoh itu berpendapat bahwa
masalah proklamasi harus dibicarakan dengan anggota PPKI. Pandangan Bung
Karno dan Bung Hatta yang semacam itu ditolak oleh para pemuda. Para pemuda
gagal mendesak Bung Karno dan Bung Hatta untuk menyatakan kemerdekaan
Indonesia. Lalu para pemuda kembali berkumpul di Jalan Cikini Nomor 71 untuk
286
2. Peristiwa Rengasdengklok
Para pemuda sepakat untuk mengasingkan Bung Karno dan Bung Hatta ke luar
Kota Jakarta. Pengasingan ke luar kota ini diharapkan agar kedua tokoh itu terbebas
dari tekanan-tekanan Jepang dan lebih tenang. Pada hari Kamis tanggal 16 Agustus
1945, sekitar pukul 04.00 WIB pagi rombongan pemuda membawa Ir. Soekarno
dan Drs. Moh. Hatta. Mobil melaju ke arah timur, yaitu ke Rengasdengklok. Turut
serta dalam rombongan adalah Ibu Fatmawati, istri Bung Karno, dan putranya,
Guntur Soekarno Putra. Dalam kondisi tegang, datanglah Ahmad Subarjo dari
Jakarta. Ia menjadi penengah antara Soekarno, Hatta, dan para pemuda. Ahmad
Subarjo memberikan jaminan kepada para pemuda. Beliau menyatakan bahwa
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus
1945, kalau Bung Karno dan Bung Hatta dapat kembali pada saat itu juga ke
Jakarta. Ahmad Subarjo menyatakan kalau sampai pukul 12.00 WIB tanggal 17
Agustus 1945, proklamasi itu belum terjadi, dirinya sanggup menjadi jaminannya.
287
Dengan jaminan Ahmad Subarjo itu, Ir. Soekarno dan Drs Moh.Hatta beserta
rombongan kembali ke Jakarta.
Pada malam hari sekitar pukul 23.00 WIB tanggal 16 Agustus 1945, BungKarno
dan Bung Hatta beserta rombongan tiba di Jakarta. Mereka pergi ke rumah
Laksamana Maeda. Di rumah Maeda ini, mereka mengumpulkan anggota PPKI dan
tokoh-tokoh pergerakan serta para pemuda. Laksamana Maeda adalah perwira
tentara Jepang yang bersimpati terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ir.
Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Subarjo kemudian masuk di sebuah ruangan
(ruang makan keluarga Maeda) yang diikuti Sukarni, Sayuti Melik, dan B.M.
Diah. Proklamasi dirumuskan sampai dini hari. Konsep proklamasi ditulis Soekarno
kemudian dibahas bersama. Setelah sepakat, naskah proklamasi diketik oleh Sayuti
Melik. Mereka juga sepakat untuk melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB. Tempat pelaksanaan
proklamasi disepakati di rumah Bung Karno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56
Jakarta.
Sejak pagi hari, halaman rumah Jalan Pegangsaan Timur No. 56 sudah sangat sibuk.
Suwiryo selaku Wakil Wali Kota Jakarta tampak sibuk. Suhud, seorang anggota
Barisan Pelopor ditugasi untuk mencari tiang bendera dan menyiapkan bendera
Merah Putih. Tiang bendera menggunakan sebatang bambu, sedangkan bendera
Merah Putih diperoleh dari Ibu Fatmawati yang dijahit sendiri olehnya. Pada pukul
10.00 WIB acara dimulai. Acara dibuka dengan pidato Ir. Soekarno sebagai
pengantar. Selanjutnya, Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi yang telah
ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Setelah pembacaan
proklamasi, dilakukan pengibaran bendera Merah Putih. Pengibaran bendera Merah
Putih dilakukan oleh seorang mantan komandan Peta, Latif Hendraningrat, dibantu
oleh S. Suhud. Tanpa dikomando,bersamaan dengan naiknya bendera Merah Putih,
para hadirin mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Lagu tersebut adalah ciptaan
W.R.Supratman. Dengan dibacakannya proklamasi kemerdekaan, maka bangsa
Indonesia telah merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945.
289
Lampiran 2
Teks Lagu
INDONESIA RAYA
Indonesia Kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk indonesia raya
Indonesia raya
Merdeka Merdeka
Tanahku Negriku yang kucinta
Indonesia raya
Merdeka merdeka
Hiduplah indonesia raya
Lampiran 3
Siklus 2
Nama kelompok : 1.................................... (tuan rumah)
2.................................... (tuan rumah)
3.................................... (tamu)
291
4.................................... (tamu)
a. Disamping merupakan
gambaran pada perang
dunia II, dikota manakah
jepang dibom oleh
amerika?
b. Pada tanggal berapa
jepang dibom oleh
amerika?
c. Pada tanggal berapa
jepang menyerah pada
sekutu?
d. Disamping merupakan
gambar rumah untuk
mengasingkan Bung
Karno dan Bung Hatta,
Berada dimanakah
rumah tersebut?
e. Apa tujuan para pemuda
mengasingkan Bung
Karno dan Bung Hatta?
f. Pada tanggal berapa
pengasingan Bung
Karno dan Bung Hatta?
d. Disamping merupakan
gambar teks apa?
e. siapakah yang menulis
konsep teks tersebut?
f. Siapakah yang mengetik
naskah tersebut?
292
a. Disamping merupakan
gambar peristiwa apa?
b. Siapakah yang
membaca teks
proklamasi?
c. Dimanakah teks
prolamasi
dikumandangkan?
d. Siapakah yang
menjahit bendera
merah putih yang
digunakkan pada
detik- detik
proklamasi?
e. Siapakah yang
menciptakan lagu
indonesia raya?
Lampiran 4
Kunci Jawaban
Lembar Kerja Kelompok
e. WR. Supratman
Lampiran 5
Pedoman Penilaian
Lembar Kerja Kelompok
NO SKOR
1 3
2 4
3 3
4 5
Jumlah 15
Skor
Lampiran 6
Kisi-kisi Soal
Kelas/Semester : V/ II
Lampiran 7
SIKLUS 2
Kelas : V (Lima)
A. Untuk soal no 1-10 Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi
tanda silang ( X ) pada huruf a , b , c , atau d pada lembar jawab!
b. Inggris d. Belanda
2. Pada tanggal berapa kota Hirosima dibom oleh amerika?
a. 3 Agustus 1945
b. 4 Agustus 1945
c. 5 Agustus 1945
d. 6 Agustus 1945
3. Pada saat menjelang proklamasi para tokoh pejuang diasingkan oleh para
pemuda, peristiwa itu disebut ...
a. Peristiwa Penculikan
b. Peristiwa pengasingan
c. Peristiwa rengasdengklok
d. Peristiwa pemuda
4. Para pejuang kemerdekaan diasingkan oleh para pemuda pada tanggal...
a. 16 Agustus 1945 c. 14 Agustus 1945
b. 15 Agustus 1945 d. 13 Agustus 1945
5. Pada perang dunia II Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada
tanggal...
a. 16 Agustus 1945 c. 14 Agustus 1945
b. 15 Agustus 1945 d. 13 Agustus 1945
6. Beberapa tokoh pemuda saat itu menjelang kemerdekaan disebutkan dibawah
ini, kecuali...
Lampiran 8
KUNCI JAWABAN
A. Pilihan Ganda
1. A
2. D
3. C
4. A
5. C
6. B
7. C
8. A
9. D
298
10. A
B. Isian
Lampiran 9
PENILAIAN TEST (KOGNITIF)
a. Pilihan Ganda
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10
Penskoran isian:
- jika benar dan lengkap = mendapat skor 2
- jika jawaban kurang lengkap = mendapat skor 1
- jika salah = mendapat skor 0
Lampiran 10
1
2
3
4
5
Modus Kategori
4 SB
3 B
2 C
1 K
(permendikbud no.104 2014: 11)
Berdoa Sebelum Siswa selalu Siswa sering Siswa berdoa Siswa tidak
dan Sesudah melakukan doa berdoa hanya sebelum berdoa
melakukan sebelum dan sebelum dan atau sesudah sebelum dan
kegiatan sesudah sesudah melakukan sesudah
melakukan melakukan kegiatan melakukan
kegiatan kegiatan pembelajaran kegiatan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran
Toleransi dalam Siswa Siswa sering Siswa Siswa tidak
beribadah menunjukkan menunjukkan kadangkadang menunjukkan
sikap toleransi sikap menunjukkan sikap toleransi
dalam beribadah toleransi sikap toleransi dalam
dalam dalam beribadah
beribadah beribadah
301
Lampiran 11
Modus
4 SB
3 B
2 C
1 K
Lampiran 12
(Suwandi, 2011:86)
Pedoman Penskoran
Skor minimal : 4
Keterampilan
3,85- 4,00 A
3,51-3,84 A-
305
3,18-3,50 B+
2,85-3,17 B
2,51-2,84 B-
2,18-2,50 C+
1,85-2,17 C
1,51-1,84 C-
1,18-1,50 D+
1,00-1,17 D
SINTAKS PEMBELAJARAN
PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY
DENGAN MEDIA POWERPOINT
1) Siswa mengamati tayangan powerpoint yang telah disiapakan oleh guru.
(mengamati)
2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tayangan powerpoint.
(menanya)
3) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2
anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu. (membuat jejaring)
4) Siswa diberikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama-sama dengan
anggota kelompoknya masing-masing. (mengamati)
5) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang. (mengamati,
menalar)
307
SILABUS PEMBELAJARAN
SIKLUS III
Kelas/Semester : V/ II
Mata Pelajaran : IPS
StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan
Indonesia.
Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Indikator Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber
Pokok Waktu Belajar
303
2.2.8 Menyebutkan 4 Peranan para a. Guru mengajak siswa untuk mengamati tayangan powerpoint Tes dan 3 x 35 menit a. Standar
tokoh perjuangan tokoh tentang “Peranan para tokoh perjuangan dalam meraih Non Tes (1 IsiJakarta:
dalam perjuangan kemerdekaan”. (mengamati) pertemuan) Depdiknas.
mempersiapkan dalam meraih b. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4. (membentuk b.Standar
kemerdekaan. kemerdekaan jejaring) Proses.
2.2.9 Menjelaskan c. Kemudian mengerjakan lembar kerja kelompok. (menalar) Permendiknas
peranan 4 tokoh d. Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat No 41 Tahun
perjuangan dalam orang. (menalar) 2007
mempersiapkan e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok c.BSE IPS
kemerdekaan. meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain Kelas V SD
2.2.10 Menjelaskan cara sejumlah 3 kelompok. (mencoba, mengkomunikasikan)
menghormati f. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja
jasajasa para mereka. (menalar)
pahlawan g. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
kemerdekaan. mereka. (mengkomunikasikan)
310
I. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
II. Kompetensi Dasar
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia
III. Indikator
2.2.8 Menyebutkan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan.
2.2.9 Menjelaskan peranan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan.
2.2.10 Menjelaskan cara menghormati jasa-jasa para pahlawan
kemerdekaan.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru tentang tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan, siswa mampu menyebutkan 4 tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan dengan benar.
2. Melalui tayangan powerpoint tentang tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan, siswa mampu menjelaskan peranan 4
tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan dengan
lengkap.
3. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan cara menghormati
jasa-jasa para pahlawan kemerdekaan dengan tepat.
311
IX. Penilaian
1. Teknik Penilaian :
a. Test
b. Non Test Akhir
2. Bentuk Penilaian :
a. Tertulis
b. Unjuk kerja
3. Bentuk Test :
a. Lembar test berupa soal pilihan ganda dan isian (terlampir)
b. Lembar penilaian disertai rubrik (terlampir)
4. Remidial dan pengayaan
Semarang,................................
Guru Mitra
Lampiran 1
Materi Ajar
Kemerdekaan yang bangsa Indonesia tidak lepas dari peran tokoh-tokoh nasional
yang ada. Tokoh-tokoh tersebut berjasa besar dalam proses proklamasi
kemerdekaan.
Banyak tokoh yang berperan dalam mempersiapkan kemerdekaan. Beberapa tokoh yang
terlibat di antaranya adalah sebagai berikut
a. Ir. Soekarno
Ir. Soekarno lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901. Soekarno dikenal sebagai
pemuda yang pemberani dan cerdas. Pada masa penjajahan, ia berhasil meraih gelar
insinyur di Bandung.Pada masa pergerakan nasional, Soekarno selalu tampil
sebagai pemimpin organisasi. Pada 1927 Soekarno mendirikan
Partai Nasional Indonesia (PNI). Namun, ia ditangkap oleh Belanda. Soekarno diadili dan
dihukum. Pada 1945 Soekarno dibebaskan oleh Jepang. Pada masa penjajahan Jepang, Soekarno
memimpin organisasi Pusat Tenaga Rakyat (Putera). Ia bersama Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara,
dan K.H. Mas Mansyur mengelola Putera. Pada sidang BPUPKI pertama, 29 Mei sampai 1 Juni
1945, Soekarno mengenalkan lima asas pokok dalam suatu negara. Lima asas ini ditetapkan
BPUPKI dengan nama Pancasila. Hasil sidang BPUPKI yang lain, yaitu dibentuknya Panitia
Sembilan yang beranggotakan sembilan orang. Panitia ini diketuai Ir. Soekarno. Panitia Sembilan
ini bertugas merumuskan asas dan tujuan negara merdeka. Hasil rumusan Panitia Sembilan ini
dikenal dengan nama Jakarta Charter atau Piagam Jakarta.Pada 7 Agustus 1945, BPUPKI
dibubarkan. Sebagai gantinya dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan
beranggotakan 21 orang yang diketuai oleh Ir. Soekano.
Drs. Moh. Hatta lahir di Batuampar, Sumatera Barat pada 12 Agustus 1902.
Nama aslinya Mohammad Khattan. Ia dikenal sebagai anak yang taat beragama.
Gelar sarjana diraihnya di Belanda.Pada masa pergerakan nasional, Drs. Moh.
Hatta menjadi ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda. Perhimpunan
Indonesia ini merupakan gerakan mahasiswa Indonesia yang memperjuangka Pada
masa pendudukan Jepang, Drs. Moh. Hatta memimpin Pusat Tenaga Rakyat
(Putera). Ia bersama Ir. Soekarno, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.
Peranan Drs. Moh. Hatta sangat penting bersama Ir. Soekarno pada saat persiapan
kemerdekaan.n kemerdekaan.
Buah pikirannya banyak dipakai dalam penyusunan UUD 1945. Ia ahli ilmu
tata negara dan hukum. Karena kemampuannya ini, ia dapat duduk dalam
keanggotaan BPUPKI. Pada sidang BPUPKI ia menjadi ketua panitia kecil yang
316
Moh Yamin berpikiran cerdas dan luas. Ia mempunyai cita-cita tinggi dan gemar
membaca. Kegiatan berorganisasi dimulainya dengan memasuki Jong Sumatranen
Bond.Kemudian menjadi Indonesia Muda. Ia juga salah satu tokoh lahirnya Sumpah
Pemuda pada 28 Oktober 1928.Dalam sidang BPUPKI, Moh. Yamin menyampaikan
gagasan mengenai dasar falsafah negara yang kemudian dinamakan Pancasila. Ia juga
banyak memberikan masukan dalam perumusan UUD 1945. Ia adalah salah satu anggota
PPKI.
2. Ada beberapa cara mengenang dan menghormati jasa para pahlawan, di antaranya
sebagai berikut
a. Pada waktu upacara di sekolah atau di kantor, dilakukan acara mengheningkan cipta
yang tujuannya untuk mengenang jasa para pahlawan.
317
d. Mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif dan membangun Indonesia supaya
lebih maju.
Sikap positif tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh antara lain:
1. Rela berjuang demi bangsa dan negara.
2. Berpendirian tetapi juga menghormati pendapat orang lain.
Para tokoh bangsa terkenal memegang teguh pendapat dan
memperjuangkan pendapatnya. Namun, ketika suatu kesepakatan bersama telah
diambil dengan lapang dada mereka menerima keputusan itu .Karya mereka
membangun dasar negara harus kita teruskan agar sendi-sendi negara ini makin
kokoh. Undang-Undang Dasar 1945 yang mereka hasilkan merupakan karya yang
amat mengagumkan. Namun demikian, seiring dengan perkembangan zaman
undang-undang dasar itu ternyata dirasa perlu untuk disempurnakan. Maka kita
mengenal adanya amandemen terhadap UUD 1945. Usaha ini harus tetap kita
lakukan agar tercipta suatu sistem yang lebih baik. Ini menjadi tugas kita sekarang
sebagai generasi penerus bangsa.
319
Lampiran 2
Teks Lagu
MEHENINGKAN CIPTA
Lampiran 3
Siklus 3
Nama kelompok : 1.................................... (tuan rumah)
2.................................... (tuan rumah)
3.................................... (tamu)
4.................................... (tamu)
a. Siapakah nama
tokoh disamping?
b. Tokoh tersebut lahir
pada tanggal berapa?
c. Sebutkan 2 peran
tokoh tersebut untuk
mencapai
kemerdekaan
indonesia?
a. Siapakah nama
tokoh disamping?
b. Sebutkan 2 peran
tokoh tersebut untuk
mencapai
kemerdekaan
indonesia?
Lampiran 4
Kunci Jawaban
Lembar Kerja Kelompok
1. a. Ir. Soekarno
b. 6 Juni 1901
c. Tokoh Proklamator, ketua PPKI, presiden pertama
2. a. Moh. Hatta
b. 12 Agustus 1903
c. Mendirikan PNI, sebagai wakil presiden RI
3. a. Dr. Soepomo
b. Mengetuai panitia perancang UUD, mendirikan organisasi budi utomo
4. a. Moh. Yamin
b. Mendirikan BPUPKI, mendirikan organisasi
323
Lampiran 5
Pedoman Penilaian
Lembar Kerja Kelompok
NO SKOR
1 5
2 4
3 3
4 3
Jumlah 15
Skor
Lampiran 6
Kisi-kisi Soal
Kelas/Semester : V/ II
Lampiran 7
SIKLUS 3
Kelas : V (Lima)
A. Untuk soal no 1-10 Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi
tanda silang ( X ) pada huruf a , b , c , atau d pada lembar jawab!
1.Dibawah ini beberapa tokoh perjuangan, kecuali...
a. Soekarno c. Supomo
b. Bung hatta d. Moh.Yanin
2.
Siapa nama tokoh diatas?
a. Soekarno c. Supomo
b. Bung hatta d. Moh.Yanin
3. Salah satu tokoh kemerdekaan yang memimpin Pusat Tenaga Rakyat
(Putera) adalah......
a. Soekarno c. Supomo
b. Bung hatta d. Moh.Yanin
4. Ir. Sokarno lahir pada tanggal...
a. 6 Juni 1901
b. 7 Juni 1901
326
c. 8 Juni 1901
d. 7 Juni 1901
5. Ir Soekarno berhasil meraih gelar insinyur di...
a. Semarang c. Jakarta
b. Surabaya d. Bandung
6. Soepomo menjadi ketua panitia kecil yang bertugas merancang UndangUndang pada
sidang...
a. BPUPKI II c. PPKI II
b. BPUPKI d. PPKI I
7. Ir. Soekarno mendirikan sebuah partai yaitu...
a. PNI c. PNN
b. PDI d. PDN
8.Moh. Yamin menyampaikan gagasan mengenai dasar falsafah negara yang kemudian
dinamakan...
a. UUD 45 c. Pancasila
b. Piagam Jakarta d. Dasasila
9. Pada saat waktu upacara di sekolah, untuk mengenang jasa para pahlawan dinyanyikan
lagu...
a. Hari merdeka c. Para Pahlawan
b. Indonesia Raya d. Mengheningkan cipta
10. Sikap positif tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh antara lain,kecuali...
a. Rela berkorban c. Menghargai pendapat orang lain
b. Mengambil keputusan sendiri d. Berpendirian
B. Isilah dengan jawaban yang benar pada lembar jawab yang telah
disediakan!
1. Sebutkan 2 cara mengenang dan menghormati jasa para pahlawan!
2. Sebutkan 2 peranan Drs. Moh. Hatta dalam memperjuangkan kemerdekan!
3. Dr. Soepomo pada sidang BPUPKI ia menjadi ketua panitia kecil yang bertugas?
4. Sebutkan 2 tokoh perjuangan dalam meraih kemerdekaan!
5. Sebutkan salah satu sikap positif tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh!
Lampiran 8
KUNCI JAWABAN
327
A. Pilihan Ganda
1. D
2. C
3. B
4. A
5. D
6. B
7. A
8. C
9. D
10. B
B. Isian
1. Pada waktu upacara di sekolah dilakukan acara mengheningkan cipta, Melakukan ziarah
ke Taman Makam Pahlawan.
2. menjadi ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda, memimpin Pusat Tenaga Rakyat
(Putera)
3. merancang Undang-Undang Dasar
4. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
5. Rela berjuang demi bangsa dan negara
Lampiran 9
PENILAIAN TEST (KOGNITIF)
a. Pilihan Ganda
No Skor
1 1
2 1
3 1
4 1
5 1
328
b. Isian
No Skor
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10
Penskoran isian:
- jika benar dan lengkap = mendapat skor 2
- jika jawaban kurang lengkap = mendapat skor 1
- jika salah = mendapat skor 0
Lampiran 10
Petunjuk:
Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:
a. 4 = sangat baik
b. 3 = baik
c. 2 = cukup
d. 1 = kurang
Modus Kategori
4 SB
3 B
2 C
1 K
(permendikbud no.104 2014: 11)
Rubrik Penilaian Sikap Spiritual
Berdoa Sebelum Siswa selalu Siswa sering Siswa berdoa Siswa tidak
dan Sesudah melakukan doa berdoa hanya sebelum berdoa
melakukan sebelum dan sebelum dan atau sesudah sebelum dan
kegiatan sesudah sesudah melakukan sesudah
melakukan melakukan kegiatan melakukan
kegiatan kegiatan pembelajaran kegiatan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran
330
Lampiran 11
Skor
No. Indikator Deskriptor Check
1. Disiplin 1. mematuhi peraturan bermain
peran dalam berkelompok
2. mengerjakan lembar
kerja kelompok dengan baik
3. bersikap mandiri dalam
mengerjakan tugas
4. menyelesaikan tugas tepat
waktu
2. Kerjasama 1. saling membantu dalam
mengerjakan tugas
2. membagi tugas dengan anggota
kelompok yang lain
3. mengerjakan tugas kelompok
bersama anggota lain dengan
sunguh-sungguh
4. berpartisipasi aktif dalam setiap
kegiatan
3. Teliti 1. mengerjakan soal
dengan cermat
2. mengecek kembali soal yang
diangap sulit
3. meneliti kembali
pekerjaan
yang sudah dilakukan
4. melakukan sesuatu dengan penuh
ketelitian
4. Rasa ingin tahu 1. Menanyakan sesuatu karena
belum faham pada sustu materi
2. sering bertanya tentang hal baru
3. selalu antusias dalam penjelasan
materi
4. selalu aktif dalam setiap
kegiatan.
Modus
3 B
2 C
1 K
Lampiran 12
(Suwandi, 2011:86)
333
Pedoman Penskoran
Skor minimal : 4
Keterampilan
3,85- 4,00 A
3,51-3,84 A-
3,18-3,50 B+
2,85-3,17 B
2,51-2,84 B-
2,18-2,50 C+
334
1,85-2,17 C
1,51-1,84 C-
1,18-1,50 D+
1,00-1,17 D
SINTAKS PEMBELAJARAN
PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY
DENGAN MEDIA POWERPOINT
1) Siswa mengamati tayangan powerpoint yang telah disiapakan oleh guru. (mengamati)
2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tayangan powerpoint. (menanya)
3) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2 anak sebagai
tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu. (membuat jejaring)
4) Siswa diberikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama-sama dengan anggota
kelompoknya masing-masing. (mengamati)
5) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang. (mengamati,
menalar)
6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk
bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas
membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba,
mengkomunikasikan)
7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan
mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)
8) Setiap kelompok untuk mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
(menalar)
9) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
(mengkomunikasikan).
336
LAMPIRAN 8 HASIL
BELAJAR SISWA
337
Nilai terendah 40
SIKLUS II
27 Muhammad Shidiq L s
Mulya
28 Nafiza Salsabila Faliha P 95 65 TUNTAS
29 Peggy Farsha Tintya P 70 65 TUNTAS
30 Rafi Adiatma Kurnia L 75 65 TUNTAS
31 Rifki Yahya L 60 65 TIDAK TUNTAS
32 Sandra Nabila P 85 65 TUNTAS
33 Sausan Lintang P 80 65 TUNTAS
34 Syailendra Bintang L 95 65 TUNTAS
35 Willy Samudra Laksana L 50 65 TIDAK TUNTAS
36 Azhar Nafi'ah P 60 65 TIDAK TUNTAS
37 Muhammad Basman L 70 65 TUNTAS
Rata-rata 74,71429
Nilai tertinggi 95
Nilai terendah 50
Jumlah siswa yang tuntas 26
Jumlah siswa yang tidak tuntas 9
Persentase ketuntasan belajar 74%
349
SIKLUS III
1 2 3
1 IDS 4 3 3
2 ISA 4 3 3
3 RAH 4 3 3
4 MA 4 3 3
5 A.A. C 4 3 3
6 AI 4 4 3
7 AR 4 3 3
8 AIT 4 4 4
9 ASY 4 3 3
10 AIPP 4 3 3
11 CS
12 DP 4 3 3
13 DAS
14 DA 4 3 3
15 FRA 4 3 4
16 FTS 4 3 3
17 FMP 4 3 3
18 GA 4 3 3
19 GLZ 4 3 3
20 HAT 4 3 3
352
21 ISR 4 3 3
22 LCP 4 3 3
23 LDS 4 4 4
24 MR 4 4 4
25 MJS 4 3 3
26 MBR 4 3 3
27 MS 4 4 3
28 NSF 4 3 3
29 PFT 4 3 3
30 RAK 4 3 3
31 RY 4 3 3
32 SN 4 3 3
33 S L 4 3 3
34 SB 4 3 4
35 WSL 4 3 3
36 AN 4 4 3
37 MB 4 3 3
Jumlah 1 0 0 0
yang 2 0 0 0
mendapat 3 0 29 30
skor 4 35 6 5
Modus 4 3 3
Modus 3
Kriteria B
353
1 2 3
1 IDS 4 3 3
2 ISA 4 3 3
3 RAH 4 3 4
4 MA 4 4 4
5 A.A. C 4 4 3
6 AI 4 4 4
7 AR 4 4 4
8 AIT 4 4 4
9 ASY 4 3 3
10 AIPP 4 3 3
11 CS
12 DP 4 4 4
13 DAS 4 3 3
14 DA 4 4 3
15 FRA 4 3 4
16 FTS 4 4 4
17 FMP 4 3 3
18 GA 4 4 3
19 GLZ 4 4 3
354
20 HAT 4 3 3
21 ISR 4 3 3
22 LCP 4 3 3
23 LDS 4 4 3
24 MR 4 4 4
25 MJS 4 3 3
26 MBR 4 3 3
27 MS
28 NSF 4 4 3
29 PFT 4 3 3
30 RAK 4 3 3
31 RY 4 3 3
32 SN 4 3 3
33 S L 4 3 3
34 SB 4 3 4
35 WSL 4 3 3
36 AN 4 4 4
37 MB 4 3 3
Jumlah 1 0 0 0
yang 2 0 0 0
mendapat 3 0 21 24
skor 4 35 14 11
Modus 4 3 3
Modus 3
Kriteria B
355
1 2 3
1 IDS 4 3 3
2 ISA 4 4 4
3 RAH 4 3 4
4 MA 4 3 3
5 A.A. C 4 3 3
6 AI 4 4 4
7 AR 4 4 4
8 AIT 4 4 4
9 ASY 4 3 4
10 AIPP 4 4 3
11 CS 4 4 3
12 DP 4 4 4
13 DAS 4 4 3
14 DA 4 4 3
15 FRA 4 3 3
16 FTS 4 4 3
17 FMP 4 4 3
18 GA 4 4 4
19 GLZ 4 4 3
20 HAT
356
21 ISR 4 3 3
22 LCP 4 4 4
23 LDS 4 4 4
24 MR 4 4 3
25 MJS 4 4 3
26 MBR 4 3 3
27 MS 4 3 4
28 NSF 4 4 4
29 PFT 4 4 3
30 RAK 4 3 3
31 RY 4 3 3
32 SN 4 4 4
33 S L 4 4 4
34 SB 4 3 4
35 WSL 4 4 3
36 AN 4 4 4
37 MB 4 3 3
Jumlah 1 0 0 0
siswa yang 2 0 0 0
mendapat 3 0 13 20
skor 4 36 23 16
Modus 4 4 3
Modus 4
Kriteria SB
28 NSF 3 2 2 2
29 PFT 3 3 2 2
30 RAK 4 3 3 2
31 RY 3 3 3 3
32 SN 3 2 4 2
33 S L 3 3 3 3
34 SB 3 3 3 2
35 WSL 2 3 2 2
36 AN 4 4 3 4
37 MB 2 3 2 2
Jumlah 1 0 0 0 0
siswa 2 8 11 12 17
yang 3 20 19 20 13
mendapat 4 7 5 3 5
skor
Modus 3 3 3 3
Modus 3
1 IDS 2 2 2 2
2 ISA 3 3 2 3
3 RAH 2 3 2 2
4 MA 4 3 3 3
5 A.A. C 3 3 4 2
6 AI 2 3 3 4
7 AR 4 3 4 4
8 AIT 4 3 3 3
9 ASY 3 3 2 2
10 AIPP 4 4 4 3
11 CS 0 0 0 0
12 DP 4 3 3 3
13 DAS 4 4 3 3
14 DA 4 3 3 3
15 FRA 4 4 3 4
16 FTS 4 3 3 4
17 FMP 4 3 3 3
18 GA 4 4 4 4
19 GLZ 4 3 3 3
20 HAT 4 3 3 3
21 ISR 3 2 3 2
22 LCP 3 4 4 4
23 LDS 4 3 3 4
24 MR 4 4 4 3
25 MJS 4 3 4 3
26 MBR 4 3 3 3
27 MS 0 0 0 0
28 NSF 4 3 3 3
360
29 PFT 4 3 4 3
30 RAK 2 2 3 2
31 RY 4 4 3 4
32 SN 4 3 2 3
33 S L 4 4 3 3
34 SB 2 3 4 2
35 WSL 4 4 4 3
36 AN 4 4 4 4
37 MB 2 2 2 2
Jumlah 1 0 0 0 0
siswa 2 6 4 7 8
yang 3 5 21 17 18
mendapat 4
skor
24 10 11 9
Modus 4 3 3 3
Modus 3
1 IDS 3 2 3 2
2 ISA 3 3 3 3
3 RAH 4 3 3 2
4 MA 4 3 4 4
5 A.A. C 3 3 3 3
6 AI 4 3 4 4
7 AR 4 4 4 4
8 AIT 4 3 4 4
9 ASY 3 3 2 3
10 AIPP 4 3 3 4
11 CS 4 2 3 2
12 DP 4 3 4 3
13 DAS 4 3 4
14 DA 4 3 3 4
15 FRA 4 3 4 4
16 FTS 4 3 3 3
17 FMP 4 3 4 4
18 GA 4 3 3 4
19 GLZ 4 3 4 4
20 HAT 0 0 0 0
21 ISR 4 3 3 2
22 LCP 4 3 4 4
23 LDS 4 3 4 4
24 MR 4 4 4 4
25 MJS 4 4 4 4
26 MBR 4 3 3 3
27 MS 3 3 3 4
28 NSF 4 3 4 4
362
29 PFT 4 3 4 4
30 RAK 4 3 4 3
31 RY 4 3 4 4
32 SN 4 3 3 3
33 S L 4 3 4 4
34 SB 4 3 4 4
35 WSL 4 3 3 4
36 AN 4 4 4 4
37 MB 3 2 2 3
Jumlah 1
siswa 2 3 2 2
yang
3 6 29 14 9
mendapat
4 30 4 20 25
skor
Modus 4 3 4 4
Modus 4
1 IDS 3 3 2 3 11 2,75 B-
2 ISA 2 2 3 3 10 2,5 C+
3 RAH 2 3 3 3 11 2,75 B-
4 MA 2 3 3 4 12 3 B
5 A.A. C 3 2 3 3 11 2,75 B-
6 AI 2 2 3 3 10 2,5 C+
7 AR 4 4 3 1 12 3 B
8 AIT 4 4 3 1 12 3 B
9 ASY 3 2 2 3 10 2,5 C+
10 A I P P 3 3 2 4 12 3 B
11 C S 0 0
12 D P 4 3 3 3 13 3,25 B+
13 D A S 0 0
14 D A 3 2 3 3 11 2,75 B-
15 F R A 1 2 3 1 7 1,75 C
16 F T S 2 3 3 1 9 2,25 C+
17 F M P 3 3 2 3 11 2,75 B-
18 G A 2 2 3 1 8 2 C
19 G L Z 2 3 2 1 8 2 C
364
20 H A T 2 3 3 4 12 3 B
21 I S R 3 4 3 2 12 3 B
22 L C P 3 3 3 1 10 2,5 C+
23 L D S 1 2 3 1 7 1,75 C
24 M R 3 3 3 3 12 3 B
25 M J S 3 3 2 1 9 2,25 C+
26 M B R 3 3 3 1 10 2,5 C+
27 M S 2 2 2 3 9 2,25 C+
28 N S F 2 3 2 1 8 2 C
29 P F T 3 3 2 1 9 2,25 C+
30 R A K 3 2 2 4 11 2,75 B-
31 R Y 3 3 2 2 10 2,5 C+
32 S N 2 3 2 2 9 2,25 C+
33 S L 1 2 2 3 8 2 C
34 S B 3 2 2 3 10 2,5 C+
35 W S L 2 3 2 4 11 2,75 B-
36 A N 3 3 1 2 9 2,25 C+
37 M B 2 2 2 2 8 2 C
1 IDS 3 3 3 3 12 3 B-
2 ISA 2 2 3 3 10 2,5 C+
3 RAH 2 3 3 3 11 2,75 B-
4 MA 2 3 3 4 12 3 B
5 A.A. C 3 4 3 3 13 3,25 B+
6 AI 2 4 3 3 12 3 B
7 AR 4 3 3 3 13 3,25 B+
8 AIT 4 3 3 2 12 3 B
9 ASY 3 2 2 3 10 2,5 C+
10 A I P P 3 3 4 4 14 3,5 B+
11 C S 0 0
12 D P 4 3 4 3 14 3,5 B+
13 D A S 3 3 4 4 14 3,5 B+
14 D A 3 2 3 3 11 2,75 B-
15 F R A 2 2 3 3 10 2,5 B-
366
16 F T S 2 3 3 2 10 2,5 B-
17 F M P 3 3 2 3 11 2,75 B-
18 G A 2 2 3 3 10 2,5 B-
19 G L Z 3 3 3 2 11 2,75 B-
20 H A T 2 3 3 4 12 3 B
21 I S R 3 4 3 2 12 3 B
22 L C P 3 3 3 3 12 3 B
23 L D S 2 2 3 3 10 2,5 B-
24 M R 3 3 4 3 13 3,25 B
25 M J S 3 3 2 4 12 3 B
26 M B R 3 3 3 3 12 3 B
27 M S 0
28 N S F 2 3 2 4 11 2,75 B-
29 P F T 3 3 3 2 11 2,75 B-
30 R A K 3 3 2 4 12 3 B
31 R Y 3 3 3 2 11 2,75 B-
32 S N 2 3 2 3 10 2,5 C+
33 S L 3 3 2 3 11 2,75 B-
34 S B 3 2 3 3 11 2,75 C+
35 W S L 2 3 2 4 11 2,75 B-
36 A N 3 3 4 2 12 3 B
37 M B 2 3 2 2 9 2,25 C+
Jumlah skor 95 101 101 105 402 100,5 B
1 IDS 3 4 3 3 13 3,25 B+
2 ISA 3 3 4 2 12 3 B
3 RAH 3 3 3 3 12 3 B
4 MA 2 4 3 4 13 3,25 B+
5 A.A. C 3 4 3 4 14 3,5 B+
6 AI 3 4 4 3 14 3,5 B+
7 AR 4 3 4 3 14 3,5 B+
8 AIT 4 4 3 2 13 3,25 B+
9 ASY 3 2 4 3 12 3 B
10 A I P P 3 4 4 4 15 3,75 A-
11 C S 4 3 4 3 14 3,5 B+
12 D P 4 4 4 3 15 3,75 A-
13 D A S 3 3 4 4 14 3,5 B+
14 D A 3 4 3 3 13 3,25 B-
15 F R A 4 3 4 3 14 3,5 B+
16 F T S 3 3 3 4 13 3,25 B+
368
17 F M P 3 3 3 3 12 3 B
18 G A 3 4 3 3 13 3,25 B+
19 G L Z 3 3 3 2 11 2,75 B
20 H A T 0 0 B
21 I S R 3 4 4 2 13 3,25 B+
22 L C P 3 3 3 3 12 3 B
23 L D S 4 3 4 3 14 3,5 B+
24 M R 3 3 4 3 13 3,25 B+
25 M J S 3 3 2 4 12 3 B
26 M B R 4 3 3 3 13 3,25 B+
27 M S 3 4 3 3 13 3,25 B+
28 N S F 4 3 4 4 15 3,75 B-
29 P F T 3 3 3 2 11 2,75 B-
30 R A K 3 3 2 4 12 3 B
31 R Y 3 3 3 4 13 3,25 B+
32 S N 2 3 2 3 10 2,5 C+
33 S L 3 3 4 3 13 3,25 B+
34 S B 3 4 3 3 13 3,25 B+
35 W S L 2 3 4 4 13 3,25 B+
36 A N 3 3 4 2 12 3 B
37 M B 2 3 3 2 10 2,5 C+
-
370
LAMPIRAN 9
SURAT-SURAT
PENELITIAN
371
LAMPIRAN 10 FOTO-FOTO
PENELITIAN