Anda di halaman 1dari 131

PEMBELAJARAN DENGAN METODE GUIDED INQUIRY

UNTUK MENGEMBANGKAN RASA INGIN TAHU DAN


KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA

skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

oleh
Lilanamami Arya Yuritantri
4201409111

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

i
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “PEMBELAJARAN DENGAN METODE GUIDED


INQUIRY UNTUK MENGEMBANGKAN RASA INGIN TAHU DAN
KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA” telah disetujui oleh pembimbing
untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada:
Hari: Selasa
Tanggal: 27 Agustus 2013

Semarang, 15 Agustus 2013


Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Prof. Drs.Nathan Hindarto, Ph.D Dr. Achmad Sopyan, M.Pd


NIP. 195206131976121002 NIP. 196006111984031001

ii
PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul


Pembelajaran dengan Metode Guided Inquiry untuk Mengembangkan Rasa
Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi Siswa
disusun oleh
Lilanamami Arya Yuritantri
4201409111
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada
tanggal 27 Agustus 2013

Panitia
Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. Dr. Khumaedi, M.Si.


NIP. 196310121988031001 NIP. 196306101989011002

Ketua Penguji

Prof. Dr. Wiyanto, M.Si.


NIP. 196310121988031001

Anggota Penguji/ Anggota Penguji/


Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Prof. Drs.Nathan Hindarto, Ph.D Dr. Achmad Sopyan, M.Pd.


NIP. 195206131976121002 NIP. 196006111984031001

iii
PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi ni bebas plagiat, dan apabila di kemudian hari
terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Semarang, 15 Agustus 2013

Lilanamami Arya Y.
4201409111

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. (Al-Insyirah: 5)


Jangan memaksakan hasil tapi maksimalkanlah usaha karena usaha di tangan kita dan hasil di tangan
Allah.
Jadikan kesalahan itu pelajaran bukan penyesalan.
Semangat!

Karya ini ku persembahkan untuk:

Bapak Rusman, Ibuk Sulasmi, Adek Balistha tersayang yang selalu memberikan dukungan serta
mencurahkan kasih sayang dan doa

v
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang

senantiasa tercurah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Pembelajaran dengan Metode Guided Inquiry untuk Mengembangkan Rasa Ingin

Tahu dan Keterampilan Komunikasi Siswa. Penyusunan skripsi bertujuan untuk

memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana pendidikan pada program

studi Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Semarang. Penyelesaian skripsi tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak berupa saran, bimbingan, petunjuk dan bantuan dalam bentuk lain,

maka penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Wiyanto, M. Si., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Semarang.

3. Dr. Khumaedi, M.Si., Ketua Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

4. Isa Akhlis, S.Si. M.Si., selaku Dosen Wali.

5. Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D., Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Dr. Achmad Sopyan, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

7. Prof. Dr. Wiyanto, M. Si., Dosen penguji yang telah memberikan kritik dan

saran kepada penulis untuk perbaikan skripsi ini.

vi
8. Srianto, S.Pd., Kepala MTs Negeri Sulang, Rembang yang telah memberikan

izin penelitian.

9. Siti Anisah, S.Pd., guru IPA MTs Negeri Sulang, Rembang yang telah

bersedia membimbing dan memberikan arahan serta menyediakan waktu

dalam pelaksanaan penelitian.

10. Siswa kelas VIII 2 MTs Negeri Sulang Tahun Ajaran 2012/2013, yang telah

bersedia menjadi subjek penelitian.

11. Seorang pria yang menyayangiku, Bagus Setyo Kurniawan. Terimakasih

untuk semua semangat dan motivasi yang diberikan.

12. Dian, Ninis, Ikok, Irma, Mey, dan teman-teman Rinata Guest House.

Terimakasih atas semuanya. Kalian keluargaku disini.

13. Evin, Ayu, Eva, Rulin, Luthfia, Diflaa, Rina, Mbak Wati, Wiwit dan teman-

teman seperjuangan pendidikan fisika angkatan 2009. Terimakasih atas

persahabatan, dan bantuan yang diberikan.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan semangat dan doa dari awal sampai akhir penulisan skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

penulis pada khususnya, lembaga, masyarakat, dan pembaca pada umumnya.

Semarang,27 Agustus 2013

Penulis

vii
ABSTRAK

Yuritantri, Lilanamami Arya. 2013. Pembelajaran dengan Metode Guided


Inquiry untuk Mengembangkan Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan
Komunikasi Siswa. Skripsi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Prof. Drs.
Nathan Hindarto, Ph.D. dan Pembimbing II: Dr. Achmad Sopyan, M.Pd.

Kata Kunci: Pembelajaran, Guided Inquiry, Rasa Ingin Tahu, Keterampilan


Komunikasi.

Guided inquiry adalah metode pembelajaran dimana siswa diberi


permasalahan kemudian siswa menemukan jawaban dari permasalahan itu
dengan petunjuk yang diberikan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bahwa pembelajaran dengan metode guided inquiry dapat
mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental design dengan
one group pretest-posttest design. Perkembangan rasa ingin tahu dan
keterampilan komunikasi diukur dengan menggunakan skala sikap yang
setiap item mengandung indikator yang dapat mengukur rasa ingin tahu dan
keterampilan komunikasi siswa. Skala sikap ini diberikan kepada siswa
sebagai pretest untuk mengetahui sikap awal siswa sebelum diberikan
pembelajaran dengan metode guided inquiry dan posttest diberikan kepada
siswa untuk mengetahui sikap siswa setelah mendapatkan pembelajaran
dengan metode guided inquiry. Selain digunakan skala sikap, juga digunakan
lembar observasi untuk mengukur keterampilan komunikasi siswa.
Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa
pembelajaran dengan metode guided inquiry dapat mengembangkan rasa
ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa. Hal ini dapat dibuktikan
dengan nilai rata-rata skala sikap siswa sebelum dilaksanakannya
pembelajaran dengan metode guided inquiry sebesar 68,43, sedangkan nilai
rata-rata setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan metode guided
inquiry sebesar 78,39. Berdasarkan uji gain diperoleh perkembangan sebesar
0,32 yang termasuk dalam kategori sedang, sehingga penelitian pembelajaran
dengan metode guided inquiry ini dikatakan berhasil dapat mengembangkan
rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa.
.

viii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii
PENGESAHAN........................................................................................... iii
PERNYATAAN .......................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. v
PRAKATA .................................................................................................. vi
ABSTRAK................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
BAB
1. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 3
1.5 Pembatasan Masalah ........................................................................ 4
1.6 Penegasan Istilah ............................................................................. 5
1.7 Sistematika Penulisan Skripsi .......................................................... 6
2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 8
2.1 Metode Guided Inquiry .................................................................... 8
2.2 Rasa Ingin Tahu ............................................................................... 10
2.3 Keterampilan Komunikasi................................................................ 13
2.3.1 Keterampilan Komunikasi secara Lisan ................................... 14
2.3.2 Keterampilan Komunikasi secara Tulisan ................................ 16

ix
2.4 Belajar ............................................................................................. 17
2.5 Hasil Belajar .................................................................................... 18
2.6 Pembelajaran ................................................................................... 18
2.7 Kajian Materi Getaran dan Gelombang ............................................ 19
2.7.1 Getaran ................................................................................... 19
2.7.2 Gelombang .............................................................................. 21
2.8 Kerangka Berpikir............................................................................ 24
2.9 Hipotesis .......................................................................................... 26
3. METODE PENELITIAN ..................................................................... 27
3.1 Lokasi dan Subyek Penelitian ......................................................... 27
3.2 Faktor yang Diteliti ......................................................................... 27
3.3 Desain Penelitian ............................................................................ 27
3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 29
3.4.1 Metode Dokumentasi .............................................................. 30
3.4.2 Metode Observasi ................................................................... 30
3.4.3 Metode Skala Sikap ................................................................. 30
3.5 Instrumen Penelitian ....................................................................... 31
3.6 Analisis Uji Coba Instrumen ........................................................... 31
3.6.1 Perangkat Pembelajaran .......................................................... 31
3.6.2 Lembar Observasi .................................................................. 31
3.6.3 Skala Sikap ............................................................................ 32
3.7 Metode Analisis Data ...................................................................... 34
3.7.1 Analisis Hasil Observasi......................................................... 34
3.7.2 Analisis Skala Sikap ............................................................... 35
3.7.3 Uji Gain ................................................................................. 35
4. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 37
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 37
4.1.1 Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 37
4.1.2 Hasil Analisis Skala Sikap ...................................................... 39
4.1.3 Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda .......................................... 40
4.1.4 Hasil Analisis Observasi Komunikasi Lisan ........................... 42

x
4.2 Pembahasan .................................................................................... 44
4.2.1 Perkembangan Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi
(Skala Sikap) .......................................................................... 44
4.2.2 Peningkatan Hasil Soal Pilihan Ganda (Nilai Kognitif) Siswa 46
4.2.3 Peningkatan Komunikasi Lisan .............................................. 47
4.2.4 Kendala-Kendala dalam Penelitian ......................................... 48
5. SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 50
5.1 Simpulan ......................................................................................... 50
5.2 Saran ............................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 52
LAMPIRAN ................................................................................................ 54

xi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Tahap Pembelajaran Guided Inquiry .............................................. 9

Tabel 3.1 Rekapitulasi Hasil Analisis Validitas Soal ..................................... 33

Tabel 4.1 Hasil Uji Gain Skala Sikap ............................................................ 40

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas .................................................. 41

Tabel 4.3 Hasil Uji Gain Soal Pilihan Ganda ................................................ 42

Tabel 4.4 Hasil Uji Gain Nilai Rata-Rata Observasi Komunikasi Lisan......... 44

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Getaran pada Ayunan Sederhana ................................................ 20

Gambar 2.2 Gelombang Transversal ............................................................. 22

Gambar 2.3 Gelombang Longitudinal ........................................................... 23

Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest Skala Sikap ................. 40

Gambar 4.2 Perbandingan Pretest dan Posttest Soal Pilihan Ganda ............... 41

Gambar 4.3 Hasil Observasi Keterampilan Komunikasi Lisan....................... 43

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ................................................................................................... 54
2. Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) Getaran ................................ 56
3. Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) Gelombang .......................... 59
4. Lembar kerja Siswa (LKS) Getaran ........................................................ 62
5. Lembar kerja Siswa (LKS) Gelombang .................................................. 66
6. Indikator Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi ...................... 73
7. Kisi-Kisi Angket Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi ......... 74
8. Item Rasa Ingin Tahu ............................................................................. 75
9. Item Keterampilan Komunikasi .............................................................. 76
10. Lembar Skala Sikap ............................................................................... 78
11. Kisi-Kisi Soal Uji Coba.......................................................................... 81
12. Soal Uji Coba ......................................................................................... 82
13. Kunci Jawaban Soal Uji Coba ................................................................ 88
14. Tabel Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Item Skala Sikap ............... 89
15. Perhitungan Validitas Item ..................................................................... 90
16. Perhitungan Reliabilitas Item ................................................................. 91
17. Tabel Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya
Beda Soal Pilihan Ganda ........................................................................ 92
18. Daftar Nama Siswa ................................................................................ 93
19. Lembar Skala Sikap ............................................................................... 94
20. Soal Pilihan Ganda ................................................................................. 96
21. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda ........................................................ 100
22. Analisis Skala Sikap (Pretest) ................................................................ 101
23. Analisis Skala Sikap (Posttest) ............................................................... 102
24. Uji Gain Skala Sikap .............................................................................. 103
25. Analisis Soal Pilihan Ganda (Pretest) ..................................................... 104

xiv
26. Analisis Soal Pilihan Ganda (Posttest) ................................................... 105
27. Uji Normalitas Nilai Soal Pilihan Ganda (Pretest) .................................. 106
28. Uji Normalitas Nilai Soal Pilihan Ganda (Postest) ................................. 107
29. Uji Gain Soal Pilihan Ganda .................................................................. 108
30. Pedoman Penilaian Observasi Keterampilan Komunikasi Lisan ............. 109
31. Analisis Lembar Observasi Pertemuan I ................................................. 110
32. Analisis Lembar Observasi Pertemuan II................................................ 111
33. Uji Gain Keterampilan Mengajukan Pertanyaan ..................................... 112
34. Uji Gain Keterampilan Menjawab Pertanyaan ........................................ 113
35. Uji Gain Keterampilan Mengajukan Pendapat ........................................ 114
36. Uji Gain Keterampilan Menanggapi Pendapat ........................................ 115
37. Uji Gain Lembar Observasi.................................................................... 116
38. Foto ....................................................................................................... 117
39. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing ..................................... 118
40. Surat Ijin Penelitian ................................................................................ 119
41. Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian .................................... 120

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Metode pembelajaran menurut Amien (1987: 98) adalah cara yang

digunakan guru untuk mengajarkan satuan atau unit materi pelajaran dengan

memusatkan pada keseluruhan proses atau situasi belajar untuk mencapai tujuan.

Oleh sebab itu, hendaknya dipilih suatu metode yang paling tepat supaya tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

Dewasa ini, proses pembelajaran fisika yang ada di sekolah-sekolah

cenderung menggunakan metode mengajar secara informatif. Secara tradisional,

dimana guru mengajarkan fakta-fakta, rumus-rumus, hukum-hukum atau

problem-problem tertentu dan siswa hanya menghafalkan saja. Guru hanya tertuju

pada hasil belajar siswa dan kurang memperhatikan proses untuk mencapai hasil

tersebut. Siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran karena siswa hanya

diberi pengetahuan secara tradisional (metode ceramah) sehingga siswa menerima

pengetahuan secara abstrak dengan lebih banyak mendengar dan mencatat tanpa

mengalami atau melihat sendiri. Padahal menurut Koes (Yulianti dan Wiyanto

2009: 2) salah satu kunci untuk belajar fisika adalah pembelajaran harus

melibatkan siswa secara aktif untuk berinteraksi dengan objek konkret.

Metode pembelajaran inquiry dalam fisika merupakan metode

pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, karena menurut Amin (1987:

1
2

126) inquiry mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya,

misalnya merumuskan problem, merancang eksperimen, melakukan eksperimen,

mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, mempunyai sikap-

sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan sebagainya. Disamping itu,

inquiry juga cara yang sangat tepat untuk mengembangkan kebiasaan berpikir

siswa. Dalam hal ini menurut Llewellyn (2005: 2) kebiasan berpikir dalam sains

meliputi komitmen, kreativitas, rasa ingin tahu, kerajinan, kejujuran, fleksibilitas,

inovasi, daya imajinasi, integritas, keterbukaan, ketekunan, refleksi, sinsitifitas,

skeptik, keprihatinan. David L. Haury (1993) dalam artikelnya, Teaching Science

Through Inquiry mengutip definisi yang diberikan oleh Alfred Novak yaitu

inquiry merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk

menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin

tahu. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dilihat bahwa inquiry itu dapat

mengembangkan rasa ingin tahu siswa.

Menurut National Research Council (NRC), inquiry meliputi berbagai

aktifitas, diantaranya melakukan pengamatan, menjawab pertanyaan, mengkaji

buku dan sumber informasi yang lain untuk melihat apa yang telah diketahui dari

penemuan-penemuan yang sudah terbukti dengan cara mengumpulkan,

menganilisis, menginterpretasikan data, menyusun jawaban, penjelasan dan

memprediksi dan mengkomunikasikan hasil penemuan (Llewllyn, 2005: 4).

Ketika siswa mengkomunikasikan hasil penemuannya berarti dalam hal ini siswa

mengembangkan keterampilan komunikasinya.


3

Metode guided inquiry merupakan salah satu bagian dari metode inquiry.

Dalam hal ini siswa juga melakukan segala sesuatu yang dilakukan dalam metode

inquiry, hanya saja guru menyediakan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas

kepada siswa, misalnya perencanaan serta bagaimana menyusun dan mencatat

(Amien 1987: 126-127).

Dari uraian tersebut, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian

mengenai “Pembelajaran dengan Metode Guided Inquiry untuk

Mengembangkan Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi Siswa”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah pembelajaran dengan

metode guided inquiry dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan

komunikasi siswa?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penilitian ini adalah untuk mengetahui

bahwa pembelajaran dengan metode guided inquiry dapat mengembangkan rasa

ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa manfaat. Adapun manfaat dari

penelitian ini antara lain.


4

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

tentang metode pengembangan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi

siswa melalui menerapkan metode guided inquiry pada pembelajaran Fisika pada

khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya, serta dapat digunakan sebagai

bahan kajian untuk mengembangkan penelitian pendidikan selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi guru,

peneliti, dan sekolah penelitian. Bagi Peneliti, yaitu memberikan gambaran nyata

tentang permasalahan pembelajaran di sekolah dan usaha untuk mengatasinya

serta memberikan pengalaman menyusun karya ilmiah berdasarkan penelitian di

bidang pendidikan. Bagi guru, yaitu memberikan gambaran tentang proses

pembelajaran Fisika dengan model pembelajaran guided inquiry, sehingga dapat

digunakan sebagai alternatif pembelajaran di kelas. Bagi Sekolah, yaitu

memberikan metode pembelajaran yang inovatif untuk mengembangkan

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah

tersebut.

1.5 Pembatasan Masalah

Penelitian ini menitikberatkan pada pengembangan rasa ingin tahu dan

keterampilan komunikasi siswa melalui penerapan metode pembelajaran guided

inquiry pada pembelajaran fisika di kelas VIII 2 MTs N Sulang.


5

1.6 Penegasan Istilah

Penegesan isitilah diperlukan untuk menghindari salah penafsiran

terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun istilah-istilah yang

digunakan antara lain.

1.6.1 Metode Guided Inquiry

Menurut Amin (1987: 137) guided inquiry atau inkuiri terbimbing yaitu

pembelajaran yang perencanaannya dibuat oleh guru, siswa tidak merumuskan

problem/masalah.

Pada penelitian ini, siswa diajak untuk melakukan percobaan dengan

dipandu LKS (lembar kerja siswa). Guru dalam hal ini peneliti menyediakan

bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa.

1.6.2 Mengembangkan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mengembangkan memiliki arti

menjadi maju (baik, sempurna, dsb).

Pada penelitian ini yang dimaksud mengembangkan rasa ingin tahu dan

keterampilan komunikasi siswa adalah membuat rasa ingin tahu dan keterampilan

komunikasi siswa menjadi lebih baik.

1.6.3 Rasa Ingin tahu

Rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk

mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat,

dan didengar (Kemendiknas, 2010: 10).

Pada penelitian ini ketika melakukan percobaan yang dipandu dengan

LKS (lembar kerja siswa). LKS ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang memancing
6

rasa ingin tahu siswa sehingga siswa berupaya mengetahui lebih mendalam dan

meluas dari materi yang mereka percobakan.

1.6.4 Komunikasi

Komunikasi adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,

bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain (Kemendiknas, 2010: 10).

Komunikasi juga mengandung pengertian memberitahukan dan menyebarkan

informasi, berita, pesan, pengetahuan, nilai, dan pikiran dengan maksud agar

menggugah partisipasi dan selanjutnya orang yang diberitahukan tersebut menjadi

milik bersama antara orang yang memberi atau menyampaikan informasi

(komunikator) dan orang yang menerima informasi (komunikan) (Sugiyo 2005:1).

Pada penelitian ini, keterampilan komunikasi yang dikembangkan adalah

keterampilan komunikasi lisan antar siswa dengan siswa dan antar guru dengan

siswa serta komunikasi tulisan.

1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian yaitu

(1) Bagian Awal

Bagian awal terdiri atas judul, persetujuan pembimbing, pengesahan

kelulusan, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi,

daftar tabel, dan daftar lampiran.

(2) Bagian Isi

Bagian isi terbagi menjadi lima bab yaitu:


7

a. BAB I Pendahuluan

Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika

penulisan.

b. BAB II Kajian Pustaka dan Landasan Teori

Kajian pustaka berisi tentang hasil-hasil penelitian terdahulu dan teori-

teori yang digunakan sebagai dasar penelitian.

c. BAB III Metode Penelitian

Metode penelitian berisi tentang desain penelitian, lokasi dan subyek

penelitian, prosedur penelitian, metode pengumpulan data, dan metode

analisis data.

d. BAB IV Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan berisi hasil penelitian yang telah diperoleh dan

pembahasan dari hasil penelitian tersebut.

e. BAB V Penutup

Penutup berisi tentang simpulan dari pembahasan yang telah dipaparkan

dan saran kepada pembaca untuk memperbaiki kekurangan hasil

penelitian yang telah dilakukan.

(3) Bagian Akhir

Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Metode Guided Inquiry

Metode guided inquiry merupakan salah satu bagian dari metode inquiry.

Inquiry berasal dari Bahasa Inggris yang artinya menyelidiki. Sedangkan arti dari

metode inquiry adalah suatu teknik intruksional dalam proses pembelajaran

dengan cara siswa diberikan suatu permasalahan (Yulianti dan Wiyanto 2009: 19).

Dalam hal ini siswa mencari sendiri penyelesaian permasalahan tersebut dengan

cara merumuskan masalah, merancang eksperimen, melakukan eksperimen,

mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan dan sebagainya.

Pembelajaran menggunakan metode guided inquiry, guru menyediakan

bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa (Amien 1987: 126-127).

Guided inquiry ini dicirikan dengan permasalahan yang telah diidentifikasikan

oleh guru dan berbagai pertanyaan-pertanyaan arahan yang menunjukkan

langkah-langkah kegiatan pembelajaran (Wenning 2005: 7). Seperti halnya Martin

dalam Ozdilek dan Bulunuz (2009) yang menyatakan bahwa: “dalam guided

inquiry, guru menetapkan petunjuk dan menyarankan aktifitas yang bersifat open-

ended, yang mengajarkan siswa untuk mencari apa yang dapat mereka selidiki dan

temukan terhadap sesuatu yang mereka tidak mengerti.”

Selama proses pembelajaran, guru mengarahkan dan memberi petunjuk

kepada siswa melalui pertanyaan arahan yang dapat memancing rasa ingin tahu

8
9

siswa. Siswa belajar dari pengalaman nyata yang dipandu dengan petunjuk di

LKS (lembar kerja siswa).

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran ini mengadaptasi dari

tahpan pembelajaran inkuiri yang dikemukakan oleh Eggen & Kauchak (Trianto,

2007: 141) sebagai berikut:

Tabel 2.1 Tahap Pembelajaran Guided Inquiry

Fase Perilaku Guru


1. Menyajikan Guru memberikan permasalahan atau pertanyaan
permasalahan atau yang berhubungan dengan materi percobaan kepada
pertanyaan siswa.
2. Membuat hipotesis Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengungkapkan pendapat dalam membentuk
hipotesis dari masalah yang akan dilakukan
percobaan.
3. Merancang Guru memberikan lembar kerja siswa (LKS) kepada
percobaan siswa.
4. Melakukan Guru membimbing siswa mendapatkan informasi
percobaan untuk melalui percobaan.
memperoleh
informasi
5. Mengumpulkan dan Guru memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk
menganalisis data menyampaikan hasil data yang terkumpul. Kemudian
guru membimbing siswa menganalisis/ mengolah
data tersebut (terjadi diskusi kelompok).
6. Membuat Siswa membandingkan hasil akhir yang didapat
kesimpulan dengan hipotesis awal. Guru membimbing siswa
untuk melaksanakan diskusi kelas dalam membuat
kesimpulan

Enam langkah pada guided inquiry ini mempunyai peranan yang sangat

penting dalam kegiatan pembelajaran. Siswa akan berperan aktif melatih

keberanian, berkomunikasi, dan berusaha mendapatkan pengetahuannya sendiri

untuk memecahkan masalah yang dihadapinya serta dapat memancing rasa ingin
10

tahu siswa. Tugas guru hanya mempersiapkan skenario pembelajaran sehingga

pembelajarannya dapat berjalan dengan lancar.

2.2 Rasa Ingin Tahu

Rasa ingin tahu merupakan kodrat yang membuat manusia selalu

bertanya-tanya “itu apa?”, “mengapa begitu?” Kemudian pertanyaan-pertanyaan

tersebut berkembang menjadi pertanyaan-peertanyaan seperti “bagaimana itu bisa

terjadi?”, “bagaimana menemukannya?”, dan seterusnya. Pertanyaan tersebut

muncul sejak manusia mulai bisa berbicara dan dapat mengungkapkan isi hatinya.

Makin jauh jalan pikiran manusia, makin banyak pertanyaan yang muncul, makin

banyak usaha manusia untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-

pertanyaannya. Manusia akan merasa puas ketika sudah menemukan jawaban dari

semua pertanyaan-pertanyaan tersebut, namun jika belum terjawab maka mereka

akan mencari cara untuk menemukan jawaban yang mereka inginkan.

Rasa ingin tahu pada diri siswa perlu dikembangkan tidak hanya pada

hal-hal positif tetapi juga pada informasi mengenai hal-hal negatif dengan tujuan

agar mereka tidak terjerumus pada hal-hal yang negatif setelah mereka

mengetahui sebab dan akibatnya. Menurut Kemendiknas (2010: 10) rasa ingin

tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih

mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

Totalitas psikologis dan sosiologis kultural mengelompokkan rasa ingin tahu

dalam olah pikir. Rasa ingin tahu yang kuat merupakan motivasi kaum ilmuwan.
11

Samani dan Harianto (2011: 119) menyatakan bahwa rasa ingin tahu

merupakan keinginan untuk menyelidiki dan mencari pemahan terhadap rahasia

alam atau peristiwa sosial yang sedang terjadi. Sedangkan Raka, dkk (2011: 38)

menyatakan bahwa rasa ingin tahu adalah minat mencari kebaruan, keterbukaan,

terhadap pengalaman baru, menaruh perhatian pada hal-hal atau pengalaman baru,

melihat berbagai hal atau topik sebagai hal-hal menarik, menjelajah dan berusaha

menemukan sesuatu. Berdasarkan penyataan-pernyataan tersebut dapat diketahui

bahwa rasa ingin tahu tidak hanya muncul untuk membuktikan sesuatu yang

sudah ada tetapi juga untuk menemukan hal-hal yang baru.

Mustari (2013) dalam bukunya Nilai Karakter: Refleksi untuk

Pendidikan Karakter, menyatakan bahwa untuk mengembangkan rasa ingin tahu

pada siswa, hendaknya siswa tersebut diberi kebebasan untuk melakukan dan

melayani rasa ingin tahu mereka sendiri. Siswa hanya diberikan cara-cara untuk

mencari jawaban dari pertanyaan yang mereka dapatkan. Apabila pertanyaannya

tentang Bahasa Inggris, maka siswa tersebut diberi kamus, apabila pertanyaannya

tentang pengetahuan, maka siswa tersebut diberi Ensiklopedia, sedangkan dalam

hal ini siswa diberi pembelajaran dengan metode guided inquiry supaya siswa

dapat menemukan pertanyaan serta menemukan jawaban dari pertanyaan itu

sendiri melalui kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan selama proses

pembelajaran berlangsung.

Adapun indikator rasa ingin tahu untuk SMP menurut Kemendiknas

(2010: 42) adalah sebagai berikut:

(1) Bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran,


12

(2) Menunjukkan sikap tertarik dan tidak tertarik terhadap pembahasan suatu

materi,

(3) Mencari informasi dari berbagai sumber tentang materi pelajaran,

(4) Mencari informasi dari berbagai sumber tentang pengetahuan umum yang

berkaitan dengan materi pelajaran.

Berdasarkan indikator tersebut disusun item-item pernyataan untuk

mengukur rasa ingin tahu. Pada item-item tersebut mengandung komponen-

komponen sikap yaitu komponen kognitif (cognitive), komponen afektif

(affective), dan komponen konatif (conative) (Azwar, 2003: 24).

Komponen kognitif (cognitive) merupakan representasi apa yang

dipercayai oleh individu pemilik sikap, dengan kata lain komponen kognitif berisi

kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar dari objek

sikap. Mengapa orang percaya atau mempunyai kepercayaan? Menurut Azwar

(2003: 25) kepercayaan datang dari apa yang kita lihat atau apa yang telah kita

ketahui. Berdasarkan apa yang kita lihat itu kemudian terbentuk suatu ide atau

gagasan mengenai sifat atau karakteristik umum suatu objek.

Komponen afektif (affective) merupakan perasaan yang menyangkut

aspek emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum,

komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Aspek

emosional atau reaksi emosional yang ini banyak dipengaruhi oleh apa yang kita

percayai sebagai benar dan berlaku bagi objek termaksud.

Komponen konatif (conative) merupakan aspek kecenderungan

berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang berkaitan
13

dengan objek sikap yang dihadapi. Kaitan ini diidasari oleh asumsi bahwa

kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku. Maksudnya,

bagaimana orang berperilaku dalam situasi tertentu dan terhadap stimulus tertentu

akan banyak ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan perasaannya terhadap

stimulus tertentu.

2.3 Keterampilan Komunikasi

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) mendefinisikan komunikasi

sebagai pengiriman atau penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih

dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.

Sedangkan menurut Kemendiknas (2010: 10) komunikasi adalah tindakan yang

memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang

lain. Komunikasi juga mengandung pengertian memberitahukan dan menyebarkan

informasi, berita, pesan, pengetahuan, nilai, dan pikiran dengan maksud agar

menggugah partisipasi dan selanjutnya orang yang diberitahukan tersebut menjadi

milik bersama antara orang yang memberi atau menyampaikan informasi

(komunikator) dan orang yang menerima informasi (komunikan) (Sugiyo 2005:1).

Menurut Widjaja dalam skripsi Fahriani (2012: 10) fungsi komunikasi

dalam pendidikan yaitu sebagai pengalihan ilmu pengetahuan sehingga

mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak dan pendidikan

keterampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.

Kemampuan komunikasi dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu

kemampuan komunikasi secara lisan dan kemampuan komunikasi melalui tulisan.


14

2.3.1 Keterampilan Komunikasi secara Lisan

Komunikasi secara lisan adalah penyampaian informasi yang dilakukan

melalui ucapan kata-kata atau kalimat. Menurut Liaw (Fahriani 2012: 11) ada dua

tipe komunikasi seseorang yaitu extravert (terbuka) dan introvert (tertutup).

Seseorang yang memiliki tipe extravert akan lebih terbuka dalam berkomunikasi

sedangkan seseorang yang bersifat introvert akan lebih diam dan menutup diri.

Adapun indikator kemampuan komunikasi secara lisan yang akan diuraikan disini

adalah kemampuan berdiskusikan hasil percobaan yang sudah dilaksanakan, yaitu

(1) kemampuan mengajukan pertanyaan, (2) menjawab pertanyaan, (3)

mengajukan pendapat, dan (4) menanggapi pendapat saat diskusi.

(1) Kemampuan mengajukan pertanyaan

Hal yang paling penting dan perlu dikembangkan dalam proses belajar

mengajar, adalah kemampuan mengajukan pertanyaan. Terlebih lagi pada saat

kegiatan diskusi. Arifin (Fahriani 2012: 12) mengatakan bahwa bertanya

merupakan indikator berpikir seseorang. Siswa yang memiliki motivasi belajar

tinggi cenderung lebih sering bertanya dibandingkan dengan siswa-siswa yang

memiliki motivasi rendah. Dengan demikian, supaya siswa aktif dalam mengikuti

pembelajaran, maka guru hendaknya memberikan kesempatan untuk bertanya.

(2) Kemampuan menjawab pertanyaan

Kemampuan menjawab pertanyaan merupakan respon siswa dalam

kegiatan pembelajran. Pertanyaan yang dijawab oleh siswa dapat berasal dari

guru atau temannya. Ketika siswa menjawab pertanyaaan, berarti siswa berlatih

untuk berani mengemukakan jawaban, berlatih menyusun kata-kata, berlatih


15

demokrasi di kelas dan memacu siswa untuk berperan aktif dalam proses

pembelajaran. Keadaan ini dapat menjadikan suasana kelas menjadi lebih hidup,

dinamis, dan komunikatif.

(3) Kemampuan mengajukan pendapat

Ketika siswa mengajukan pendapat, dalam hal ini berarti siswa

menyampaikan informasi, gagasan, dan fakta yang diperoleh dari kegiatan

pembelajaran ataupun pengetahuan yang siswa dapatkan dari luar pembelajaran,

misalnya dari televisi, radio, majalah, surat kabar, dan lain-lain. Kemampuan

mengajukan pendapat ini dapat dilihat ketika siswa melakukan diskusi. Diskusi

merupakan suatu proses yang teratur dan melibatkan banyak orang yang bertujuan

untuk memecahkan masalah atau mengambil kesimpulan. Oleh sebab itu pada saat

diskusi inilah saat yang tepat bagi siswa untuk berlatih mengajukan pendapat.

(4) Kemampuan menanggapi pendapat

Kemampuan menanggapi pendapat dapat diartikan juga sebagai

kemampuan untuk mendukung atau menyanggah suatu pendapat yang

dikemukakan oleh orang lain ketika melakukan diskusi. Pada saat diskusi akan

terjadi proses tukar pendapat antara kelompok. Untuk menjaga diskusi tetap

berjalan teratur dan tujuan diskusi tercapai maka hendaknya pendapat yang

disampaikan menarik untuk dibahas kembali. Disamping itu cara penyampaiannya

harus komunikatif, sehingga mudah dipahami orang lain. Jika hendak menolak,

mengomentari atau mengoreksi kata yang digunakan hendaknya yang sopan dan

tidak menyakiti perasaan orang lain.


16

2.3.2 Kemampuan Komunikasi Melalui Tulisan

Komunikasi melalui tulisan adalah penyampaian informasi melalui

grafik, bagan, peta, diagram, atau persaman. Pada suatu penyelidikan/percobaan

tidak semua indikator tersebut dilakukan. Guru dapat memilih sesuai dengan

kebutuhan, ketersediaan alat dan bahan, kemampuan siswa dan alokasi waktu.

Pada penelitian ini yang diteliti adalah kemampuan menyusun laporan.

Kemampuan menyusun laporan merupakan kemampuan yang sangat penting

yang perlu dikembangkan dalam kegiatan laboratorium. Terdapat beberapa

aspek penting yang harus diperhatikan dalam penyusunan laporan. Aspek-

aspek ini yang dikemudian akan dinilai dari suatu laporan. Di sekolah pada

umumnya laporan dinilai dari isi, susunan dan penguasaan bahasa. Aspek isi

mencangkup kesesuaian teori dengan masalah yang diselidiki, kebenaran teori

yang disajikan, kelengkapan data observasi, kebenaran cara melakukan

perhitungan, dan ketepatan merumuskan kesimpulan. Aspek susunan materi

laporan meliputi kerapihan tulisan, kelogisan sistematika laporan, kejelasan

penyajian data melalui tabel dan grafik, kesesuaian tata cara penulisan daftar

pustaka dengan aturan, dan sebagainya. Aspek penggunaan bahasa, mencangkup

pemakaian ejaan, kelugasan gaya bahasa, kejelasan bahasa.

Seperti halnya indikator rasa ingin tahu, pada indikator keterampilan

komunikasi juga digunakan untuk menyusun item-item pernyataan untuk

mengukur keterampilan komunikasi baik lisan maupun tulisan. Pada item-item

tersebut juga mengandung komponen-komponen sikap yaitu komponen kognitif

(cognitive), komponen afektif (affective), dan komponen konatif (conative).


17

2.4 Belajar

Belajar menurut Rifa’i dan Anni (2009: 82), merupakan proses terpenting

bagi perubahan perilaku manusia tentang yang dipikirkan dan dikerjakannya serta

memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan,

tujuan, kepribadian dan tentang presepsi. Belajar memiliki arti yang cukup luas

sehingga banyak pendapat mengenai definisi dari kata belajar. Sebagaimana

pernyataan para ahli yang dikutip dari Rifa’i dan Anni (2009: 82):

(1) Gage dan Berliner menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu

organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.

(2) Morgan et.al. menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif

permanen yang terjadi kerena hasil dari praktik atau pengalaman.

(3) Salvin menyatakan belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan

oleh pengalaman.

(4) Gagne menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau

kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan

perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.

Dari pengertian-pengertian di atas tampak bahwa konsep tentang belajar

mengandung tiga unsur utama yaitu belajar berkaitan dengan perubahan perilaku,

perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman, dan

perubahan perilaku karena belajar bersifat permanen.


18

2.5 Hasil Belajar

Menurut Rifa’i dan Anni (2009: 85), hasil belajar merupakan perubahan

perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar.

Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang

dipelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu apabila peserta didik mempelajari

pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah

berupa penguasaan konsep.

Benyamin S. Bloom (Rifa’i dan Anni 2009: 86) menjelaskan terdapat

tiga ranah belajar, yaitu ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective

domain), dan ranah psikomotorik (psychomotoric domain). Ranah kognitif

(cognitive domain) berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan, dan

kemahiran intelektual. Ranah afektif (affective domain) berkaitan dengan

perasaan, sikap, minat, dan nilai. Sedangkan ranah psikomotorik (psychomotoric

domain) berkaitan dengan kemampuan fisik seperti ketrampilan motorik dan

syaraf, manipulasi obyek, dan koordinasi syaraf.

Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar afektif,

yaitu hasil pengamatan pada aspek rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi

siswa.

2.6 Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan guru dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran juga dapat diartikan

sebagai usaha sengaja, terarah dan bertujuan oleh seseorang atau sekelompok

orang (termasuk guru dan penulis buku pelajaran) agar orang lain (termasuk
19

peserta didik) dapat memperoleh pengalaman yang bermakna. Usaha ini

merupakan kegiatan yang berpusat pada kepentingan peserta didik (Permendiknas

2007: 10).

Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu

peserta didik melakukan kegiatan belajar (Isjoni, 2011: 14). Pembelajaran

diupayakan untuk mencapai hasil yang diinginkan serta membentuk atau

mengubah karakter siswa melalui prosedur-prosedur tertentu.

2.7 Kajian Materi Getaran dan Gelombang

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi tentang getaran dan

gelombang. Berikut adalah kajian materi getaran gelombang.

2.7.2 Getaran

2.7.2.1 Pengertian Getaran

Setiap gerak yang berulang merupakan gerak periodik. Jika suatu partikel

dalam gerak periodik bergerak bolak-balik melalui lintasan yang sama, maka

gerakannya disebut gerak osilasi atau getaran (Halliday & Resnick, 1999:442).

Getaran selaras atau getaran harmonik adalah gerak bolak-balik suatu benda yang

selalu bergetar melalui titik setimbangnya dengan simpangan yang hampir sama.

Satu getaran sempurna adalah gerak bolak-balik yang terjadi dari posisi samapi

kembali lagi ke posisi semula.


20

C A
B
Gambar 2.1 getaran pada ayunan sederhana

Pada ayunan sederhana (Gambar 2.1), bandul dikatakan melakukan satu

getaran jika beban bergerak dari A-B-C-B-A. Titik B adalah titik kesetimbangan.

2.7.2.2 Simpangan dan Amplitudo

Simpangan getaran adalah posisi partikel yang disimpangkan terhadap

titik setimbangnya. Sedangkan amplitudo adalah simpangan terbesar yang

dilakukan oleh suatu getaran.

2.7.2.3 Periode dan Frekuensi

Periode getaran adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu

lintasan lengkap dari geraknya, yaitu satu getaran penuh atau satu putaran (cycle).

Frekuensi getaran adalah banyaknya getaran (putaran) tiap satuan waktu. Jadi

frekuensi adalah kebalikan dari periode (Halliday & Resnick, 1999:443).

Rumusan matematis dari periode dan frekuensi serta hubungan antara periode dan

frekuensi yaitu:
𝑡
𝑇=𝑛 (2.1)

𝑛
𝑓= (2.2)
𝑡

1
𝑇=𝑓 (2.3)
21

Keterangan:

T = periode getaran (s)

f = frekuensi getaran (Hz)

n = banyaknya getaran

2.7.3 Gelombang

2.7.3.1 Pengertian Gelombang

Gelombang adalah getaran yang merambat. Gerak gelombang dapat

dipandang sebagai perpindahan energi dan momentum dari suatu titik di dalam

ruang ke titik lain tanpa perpindahan materi (Tipler, 1998: 471).

2.7.3.2 Jenis-jenis Gelombang

Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dibedakan menjadi dua

kelompok, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromegnetik.

1) Gelombang Mekanik

Gelombang air, gelombang bunyi, gelombang tali, dan gelombang pada

slinki merupakan contoh gelombang mekanik. Gelombang-gelombang ini

memerlukan medium untuk dapat merambatkan gelombang. Air, udara, tali, slinki

adalah medium yang digunakan untuk merambatkan gelombang air, gelombnag

bunyi, gelombang tali, dan gelombang slinki. Gelombang-gelombang ini

ditimbulkan oleh adanya getaran mekanik. Oleh karena itu, gelombang-

gelombang tersebut dikelompokkan ke dalam gelombang mekanik.

2) Gelombang Elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik dapat merambat meskkipun tidak ada

medium untuk menjalarkan gelombangnya. Contohnya gelombang sinar matahari


22

dapat sampai ke bumi meskipun antara matahari dan bumi tidak terdapat medium

untuk menjalarkan gelombang. Gelombang yang dapat merambat tanpa

membutuhkan medium disebut gelombang elektromagnetik.

Berdasarkan arah rambatnya dan arah getarannya, gelombang dibedakan

menjadi dua yaitu:

1) Gelombang Transversal

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak

lurus dengan arah getarannya. Gelombang transversal terdiri dari bukit dan

lembah. Contoh: gelombang pada tali, gelombang pada permukaan air, gelombang

cahaya. Adapun bentuk gelombang transversal adalah sebagai berikut:

B F

C E G I
A
F’

D H

Gambar 2.2 Gelombang transversal

Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bagian-bagian gelombang

transversal adalah:

A-B-C disebut bukit gelombang

C-D-E disebut lembah gelombang

F-F’ disebut amplitudo gelombang

A-B-C-D-E disebut satu panjang gelombang


23

2) Gelombang Longitudinal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar

dengan arah getarannya. Gelombang longitudinal terdiri dari rapatan dan

regangan. Rapatan adalah daerah dimana bagian-bagian gelombang mendekat

selama sesaat. Renggangan adalah daerah dimana bagian-bagian gelombang

menjauh selama sesaat. Contoh: gelombang pada pegas dan gelombang pada

bunyi (Giancoli 2001: 384). Adapun bentuk gelombang longitudinal adalah

sebagai berikut:

rapatan

regangan

Gambar 2.3 Gelombang Longitudinal

Panjang gelombang pada gelombang longitudinal adalah jarak antara

rapatan yang berurutan atau jarak antara renggangan yang berurutan (Giancoli

2001: 384). Satuan untuk panjang gelombang adalah meter (m).

2.7.3.3 Periode dan Frekuensi Gelombang

Periode gelombang adalah selang waktu yang dibutuhkan untuk

menempuh satu gelombang, sedangkan frekuensi gelombang adalah banyaknya

gelombang yang terjadi tiap sekon.

Hubungan periode dan frekuensi gelombang dinyatakan dengan

persamaan sebagai berikut:


24

1
𝑇=𝑓 (2.4)

1
𝑓=𝑇 (2.5)

Dengan,

T = periode (s)

f = frekuensi (Hz)

2.7.3.4 Cepat Rambat Gelombang

Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh gelombang setiap

satuan waktu. Hubungan antara cepat rambat gelombang, frekuensi, dan panjang

gelombang dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

𝑣 = 𝜆 .𝑓 (2.6)

Dengan,

𝑣 = cepat rambat gelombang (m/s)

𝜆 = panjang gelombang (m)

𝑓 = frekuensi (Hz)

2.8 Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran fisika yang ada di sekolah-sekolah cenderung

menggunakan metode mengajar secara informatif dan tradisional, dimana guru

mengajarkan fakta-fakta, rumus-rumus, hukum-hukum atau problem-problem

tertentu dan siswa hanya menghafalkan saja. Siswa kurang terlibat aktif dalam

pembelajaran karena siswa hanya diberi pengetahuan secara tradisional (metode

ceramah) sehingga siswa menerima pengetahuan secara abstrak dengan lebih

banyak mendengar dan mencatat tanpa mengalami atau melihat sendiri.


25

Hal ini menyebabkan rasa ingin tahu dan keterampilan siswa tidak

berkembang. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang tepat

untuk dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa,

yaitu pembelajaran dengan metode guided inquiry.

Rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi dianggap penting untuk

dikembangkan pada siswa, karena untuk dapat mempelajari Fisika dengan baik

siswa harus mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan keterampilan komunikasi

yang baik.

Rasa ingin tahu merupakan kodrat manusia yang membuat manusia

selalu bertanya-tanya. Manusia akan mencari jawaban dari pertanyaan tersebut

untuk mengobati rasa ingin tahunya. Jawaban tersebut dapat diperoleh dengan

cara apapun, misalnya dengan cara bertanya kepada orang lain, berdiskusi,

ataupun melakukan suatu percobaan. Ketika manusia berdiskusi, maka akan

terjadi saling komunikasi. Apabila manusia sering melakukan komunikasi maka

manusia akan semakin terampil dalam berkomunikasi.

Rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi dapat dikembangkan

dengan metode pembelajaran guided inquiry. Hal ini dikarenakan, pada awal

pembelajaran siswa sudah diberikan suatu permasalahan yang memancing rasa

ingin tahunya. Kemudian siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk

menemukan jawaban dari pertanyaan yang memancing rasa ingin tahunya tersebut

dengan melakukan kegiatan laboraturium (percobaan) dipandu Lembar Kerja

Siswa (LKS). LKS yang digunakan siswa tersebut berisi pertanyaan yang

menuntun siswa untuk menemukan jawaban dari permasalahan dan juga


26

pertanyaan yang membuat siswa menggali lebih dalam lagi rasa ingin tahunya.

Ketika kegiatan percobaan berlangsung, siswa melakukan diskusi untuk

menjawab pertanyaan di LKS. Siswa saling mengungkapkan semua yang ada

dipikirannya sampai ditemukan jawaban yang dianggap paling benar. Pada tahap

inilah siswa mulai melatih keterampilan komunikasinya.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat terlihat seberapa pentingnya rasa ingin

tahu dan keterampilan komunikasi dikembangkan pada diri siswa, dan

pembelajaran dengan metode guided inquiry dianggap dapat mengembangkan

rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa.

2.9 Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, maka

hipotesis dari penelitian ini adalah:

Pembelajaran dengan metode guided inquiry dapat mengembangkan rasa

ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MTs N Sulang Kabupaten Rembang. Subjek

penelitian ini adalah siswa kelas VIII 2 yang berjumlah 28 orang.

3.2 Faktor yang Diteliti

Faktor yang diteliti pada penelitian ini adalah proses pembelajaran Fisika

dengan metode guided inquiry yang dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan

keterampilan komunikasi siswa.

3.3 Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yaitu

metode penelitian yang digunakan untuk mencari perlakuan tertentu terhadap

yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2010: 107). Bentuk desain

eksperimen yang digunakan adalah quasi experimental design yaitu one group

pretest-posttest design. Pada desain ini sebelumnya siswa diberi pre-test

kemudian diberi perlakuan yaitu metode pembelajaran guided inquiry selanjutnya

siswa diberikan post-test. Adapun desain penelitian one group pretest-posttest

design yaitu sebagai berikut:

27
28

O1 X O2

Keterangan:

O1 = nilai pretest

X = pembelajaran dengan metode guided inquiry

O2 = nilai posttest

(Sugiyono, 2010: 112)

Adapun langkah-langkah pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

b. Tahap Persiapan Penelitian

1) Melakukan studi pustaka mengenai metode pembelajaran guided inquiry.

2) Melakukan studi kurikulum mengenai materi yang akan digunakan dalam

penelitian.

3) Melakukan observasi awal ke sekolah yang akan digunakan untuk

penelitian.

4) Merancang perangkat pembelajaran dan instrumen yang digunakan

dalam penelitian.

5) Mengkonsultasikan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian

kepada dosen pembimbing.

6) Melakukan uji coba instrumen.

7) Melakukan analisis terhadap hasil uji coba instrumen.


29

c. Tahap Pelaksanaan Penelitian

1) Memberikan pretest di kelas penelitian sebelum diterapkan metode

pembelajaran guided inquiry untuk mengetahui rasa ingin tahu dan

keterampilan komunikasi awal siswa.

2) Melakukan treatment yaitu melakukan pembelajaran dengan metode

guided inquiry.

3) Memberikan posttest di kelas penelitian setelah diterapkan metode

pembelajaran guided inquiry untuk mengetahui rasa ingin tahu dan

keterampilan komunikasi akhir siswa.

d. Analisis Data

1) Melakukan analisis data hasil pretest dan posttest yang berupa skala

sikap.

2) Melakukan analisis hasil observasi siswa.

3) Melakukan analisis dan pembahasan terhadap hasil pengolahan data

penelitian.

4) Menarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh untuk

menjawab rumusan masalah penelitian.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pada suatu penelitian diperlukan metode pengumpulan data berkualitas.

Kualitas ini berkaitan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan pada

penelitian ini adalah:


30

3.4.1 Metode Dokumentasi

Metode ini dilakukan dengan mengambil dokumen atau data-data yang

mendukung penelitian yaitu daftar nama siswa yang menjadi sampel penelitian

dan dokumentasi ketika penelitian berlangsung.

3.4.2 Metode Observasi

Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2010: 203) observasi merupakan suatu

proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis

dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan

dan ingatan. Sedangkan Marshall (Sugiyono 2010: 310) menyatakan bahwa

“through observation, the reseacher learn about behavior and the meaning

attached to those behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku

dan makna dari perilaku tersebut.

Metode observasi ini dilakukan untuk memperoleh data keterampilan

komunikasi siswa secara lisan ketika melakukan presentasi saat diskusi.

3.4.3 Metode Skala Sikap

Menurut Suharsimi (2002: 21) sikap merupakan bagian dari tingkah laku

manusia sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memancar keluar. Alat

untuk mengetahui keadaan sikap seseorang dinamakan tes sikap atau attitude test.

Tes ini berupa skala yang disebut skala sikap atau attitude scale.

Dalam penelitian ini skala yang digunakan untuk mengukur sikap rasa

ingin tahu siswa dan keterampilan komunikasi siswa adalah skala Likert. Pada

skala Likert ini, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Indikator variabel tersebut dijadikan pedoman untuk menyusun item-item


31

instrumen berupa pernyataan. Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradiasi

sangat positif sampai sangat negatif. Dalam penelitian ini menggunakan kata-kata,

sangat setuju, setuju, tidak berpendapat, tidak setuju, sangat tidak setuju.

3.5 Instrumen Penelelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam atau fenomena sosial yang diamati (Sugiyono, 2010: 148).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran

yang dibutuhkan meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),

lembar kerja siswa (LKS), lembar observasi, lembar skala sikap.

3.6 Analisis Uji Coba Instrumen

Analisis uji coba instrumen dilakukan untuk menganalisis instrumen

yang sudah diujicobakan kepada siswa. Hal ini berkenaan dengan validitas dan

reabilitas dari sebuah instrumen.

3.6.1 Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran seperti silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), materi, dan lembar kerja siswa (LKS) dikonsultasikan

kepada dosen pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2.

3.6.2 Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan untuk memperoleh data keterampilan

komunikasi siswa secara lisan ketika melakukan eksperimen dan diskusi

dikonsultasikan kepada dosen pembimbing 1.


32

3.6.3 Skala Sikap

Skala sikap yang digunakan untuk mengukur rasa ingin tahu siswa dan

keterampilan komunikasi siswa dilakukan uji tes untuk mengetahui validitas dan

realibilitas instrumen.

a. Validitas
Analisis validitas tes dilakukan untuk mengetahui ketepatan tiap butir

soal pada pengukuran hasil tes siswa. Menurut Suharsimi (2002: 213), validitas

butir soal tes uraian dapat dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product

moment sebagai berikut:

N XY − ( X) ( Y)
rxy =
2
N X 2 − ( X)2 N Y 2 − ( Y)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi

X = skor tiap item

Y = skor total yang benar dari tiap subyek

N = jumlah responden

Harga r yang diperoleh dibandingkan dengan harga r tabel product

moment dengan taraf signifikan 5%. Jika harga rhitung > rtabel product moment

maka item yang diuji bersifat valid. Hasil analisis dari 30 item yang diujicobakan

didapatkan 22 item valid dan 8 item tidak valid. Perhitungan selengkapnya

disajikan pada Lampiran 14.


33

Tabel 3.1 Rekapitulasi Hasil Analisis Validitas Soal

Kriteria Nomor Soal Jumlah Keterangan

Valid 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 15, 20 Dipakai

16, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 27, 30

1, 29 2 Tidak dipakai

Tidak valid 10, 13, 14, 17, 18, 23, 26, 28 8 Tidak dipakai

b. Realibilitas
Reabilitas berhubungan dengan kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan

mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan

hasil yang tetap. Analisis reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kestabilan hasil

tes apabila soal tersebut diberikan kepada siswa berulang kali. Menurut Suharsimi

(2002: 109), reliabilitas soal tes dapat diketahui dengan menggunakan rumus

alpha seperti berikut ini:

𝑛 𝜎𝑖2
𝑟11 = 1− 2
𝑛−1 𝜎𝑡

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

n = banyaknya item

𝜎𝑖2 = jumlah varians butir

𝜎𝑡2 = varians total.

Skala sikap dikatakan reliable jika r11 > rtabel dengan taraf signifikansi

5% (Suharsimi 2002: 103). Hasil analisis uji coba (Lampiran 16) didapatkan harga
34

realibilitas sebesar 0,402. Jika diambil tingkat kesalahan (α) 5% dengan

banyaknya item adalah 30 item maka diperoleh r tabel = 0,361. Karena r11 > rtabel

maka dapat disimpulkan bahwa skala sikap yang diujikan reliable.

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data dilakukan untuk menganalisis data yang diperoleh

ketika penelitian. Berdasarkan analisis data ini dapat diketahui skor siswa, hasil

penelitian, dan perkembangan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa.

3.7.1 Analisis Hasil Observasi

Hasil observasi dianalisis dengan menghitung presentase skornya.


𝑛
%= × 100%
𝑁

(Suharsimi, 2002: 245)

Keterangan:

% = presentase skor yang diharapkan

𝑛 = jumlah skor yang diperoleh

𝑁 = jumlah skor maksimum

Adapun kriteria penskoran adalah sebagai berikut:

91,66% - 100% = sangat baik

75% - 85,33% = baik

58,33% - 66,66% = cukup

33,33% - 50,00% = kurang


35

3.7.2 Analisis Skala Sikap

Skala sikap dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) Menjumlahkan skor jawaban setiap aitem. Item yang favorable skor 1 untuk

jawaban sangat tidak sesuai, skor 2 untuk jawaban tidak sesuai, skor 3 untuk

jawaban netral, skor 4 untuk jawaban sesuai, skor 5 untuk jawaban sangat

sesuai, dan sebaliknya untuk item yang nonfavorable.

(2) Menentukan kriteria-kriteria penskoran siswa. Adapun kriteria penskoran

siswa adalah:

𝑋 < 47 = rendah

47 ≤ 𝑋 < 73 = sedang

73 ≤ 𝑋 = tinggi

(Azwar, 2012: 149)

3.7.3 Uji Gain

Perkembangan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi dapat

diketahui dengan menggunakan uji gain. Adapun persamaannya adalah:

<𝑆𝑝𝑜𝑠𝑡 >−<𝑆𝑝𝑟𝑒 >


<g> =
100%−<𝑆𝑝 𝑟𝑒 >

(Hake, 1998: 66)

Keterangan:

<g> = faktor gain

<Spre> = skor rata-rata awal (%)

<Spost> = skor rata-rata akhir (%)


36

Kriteria faktor gain <g>:

g > 0,7 = tinggi

0,3 < g ≤ 0,7 = sedang

g ≤ 0,3 = rendah
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini berisi uraian pelaksanaan penelitian dan hasil analisis

data yang telah diperoleh ketika penelitian.

4.1.1 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 sampai dengan

tanggal 17 Mei 2013 di MTs Negeri Sulang Kabupaten Rembang. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Negeri Sulang, sedangkan

pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Dalam

hal ini sampel yang terpilih adalah kelas VIII 2 dengan jumlah siswa 28 siswa.

Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest design

sehingga hanya diperlukan satu kelas saja untuk penelitian.

Pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pembelajaran

dengan metode guided inqury. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan

lembar kerja siswa (LKS) yang sudah disesuaikan dengan materi pembelajaran

disusun sebagai penunjang pelasanaan pembelajaran. Untuk mengetahui

perkembangan rasa ingin tahu dan keterampilan siswa digunakan skala sikap

(Lampiran 19) yang berjumlah 20 item dengan 10 item bersifat positif dan 10 item

yang bersifat negatif.

37
38

Pelaksanaan penelitian dilakukan sebanyak empat kali pertemuan.

Diawali dengan memberikan pretest untuk mengukur kemampuan awal siswa

berupa skala sikap untuk mengukur rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi

awal siswa dan tes soal pilihan ganda tentang materi getaran dan gelombang.

Langkah berikutnya yaitu, siswa diberikan pembelajaran dengan metode

guided inqury pada materi getaran dan gelombang. Pembelajaran ini dilakukan

sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama pembelajaran tentang materi

getaran dan pertemuan kedua pembelajaran tentang materi gelombang.

Pada pertemuan pertama siswa belajar tentang materi getaran. Siswa

melakukan percobaan di laboraturium untuk melakukan inquiry antara lain

mengidentifikasi getaran pada kehidupan sehari-hari dan mengukur periode serta

frekuensi suatu getaran dengan dibantu lembar kerja siswa (LKS). LKS yang

digunakan oleh siswa adalah LKS yang isinya pertanyaan-pertanyaan yang

memunculkan rasa ingin tahu siswa. Siswa harus mencari jawaban pertanyaan-

pertanyaan itu terlebih dulu untuk dapat melaksanakan percobaan. Setelah

melakukan percobaan, siswa memaparkan hasil pekerjaan. Pada tahap inilah

terjadi diskusi kelas. Pada diskusi kelas ini dilakukan observasi untuk mengetahui

keterampilan komunikasi lisan siswa.

Pertemuan kedua, sama halnya pertemuan pertama yaitu siswa

melakukan pembelajaran dengan melakukan percobaan di laboraturium untuk

melakukan kegiatan inquiry. Namun, pada pertemuan ini materi yang dibahas

adalah materi tentang gelombang antara lain menyelidiki karakteristik gelombang

transversal dan longitudinal, menemukan hubungan antara v, λ, T, dan f, serta


39

menghubungkan konsep gelombang dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya

pada pertemuan pertama, pada pertemuan kedua ini juga dilakukan diskusi kelas.

Keterampilan komunikasi lisan juga diobservasi dalam pertemuan ini.

Pada pertemuan terakhir diberikan posttest untuk mengukur kemampuan

akhir siswa setelah diberikan pembelajaran dengan metode guided inquiry.

Posttest ini berupa skala sikap dan soal pilihan ganda seperti halnya dengan

pretest. Berdasarkan hasil pretest dan posttest ini dapat diketahui perkembangan

rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa serta peningkatan kemampuan

siswa dalam menjawab soal pilihan ganda tentang materi getaran dan gelombang.

4.1.2 Hasil Analisis Skala Sikap

4.1.2.1 Hasil Skala Sikap

Rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa diukur dengan

menggunakan skala sikap. Seperti yang telah diuraikan di atas, skala sikap ini

diberikan pada siswa untuk pretest dan posttest. Dilakukannya pretest dan posttest

ini supaya dapat diketahui perkembangan rasa ingin tahu dan keterampilan

komunikasi siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran guided inquiry.

Dari analisis yang telah dilakukan terlihat bahwa rasa ingin tahu dan keterampilan

komunikasi siswa sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran dengan metode

guided inquiry mengalami perbedaan. Hal tersebut dapat terlihat pada Gambar 4.1

dan perhitungan analisis selengkapnya disajikan di Lampiran 22 dan Lampiran 23.


40

100 89
90 80 78,39
80 68,43
70 63
60
Nilai
44 pretest
50
40 posttest
30
20
10
0
Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata

Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest Skala Sikap

4.1.2.2 Uji Gain Skala Sikap

Uji gain skala sikap dilakukan untuk mengetahui perkembangan rasa

ingin tahu dan keterampilan komunikasi lisan siswa. Perkembangan ini

berdasarkan nilai rata-rata sebelum dilakukan pembelajaran dengan metode

guided inquiry dan sesudah dilakukan pembelajaran dengan metode guided

inquiry. Hasil uji gain skala sikap ini disajikan pada Tabel 4.1, sedangkan hasil

perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 24.

Tabel 4.1 Hasil Uji Gain Skala Sikap

Nilai Rata-rata Nilai Rata-rata


Gain 𝑔 Keterangan
Pretest Posttest
68,43 78,39 0,32 Sedang

4.1.3 Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda

4.1.3.1 Hasil Soal Pilihan Ganda

Soal pilihan ganda digunakan untuk mengukur nilai kognitif siswa atau

dengan kata lain adalah pemahaman siswa terhadap materi getaran dan

gelombang. Data ini digunakan sebagai data pendukung dalam mengukur rasa
41

ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa. Soal pilihan ganda ini juga

diberikan sebagai pretest dan postest. Dari analisis yang telah dilakukan

(Lampiran 25 dan Lampiran 26), dapat terlihat terjadi perbedaan pencapaian nilai

siswa sebelum dan sesudah diberikan pembelajaran dengan metode guided

inquiry. Hal tersebut dapat terlihat pada gambar 4.2.

100 95
90
80 74,46
70 65
60 55
Nilai

50 45,89 pretest
40 posttest
30 25
20
10
0
Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata

Gambar 4.2 Perbandingan Pretest dan Posttest Soal Pilihan Ganda

4.1.3.2 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi kenormalan data.

Uji normalitas juga digunakan untuk menentukan statistik yang digunakan,

menggunakan statistik parametris atau non parametris (Sugiono, 2007: 75). Hasil

perhitungan uji normalitas disajikan pada Tabel 4.2 dan perhitungan selengkapnya

disajikan pada Lampiran 27 dan Lampiran 28.

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas

Keterangan Pretest Posttest


𝒙𝟐𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 3,41 3,39
𝒙𝟐𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 7,81 7,81
Hasil 𝑥2𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑥2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑥2𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑥2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Keterangan terdistribusi normal terdistribusi normal
42

Berdasarkan perhitungan uji normalitas, dapat disimpulkan bahwa data tersebut

terdistribusi normal sehingga statistik parametris dapat digunakan.

4.1.3.3 Uji Gain Soal Pilihan Ganda

Uji gain soal pilihan ganda dilakukan untuk mengetahui peningkatan

nilai kognitif siswa atau dengan kata lain adalah pemahan siswa terhadap materi

getaran dan gelombang. Peningkatan ini berdasarkan nilai rata-rata sebelum

dilakukan pembelajaran dengan metode guided inquiry dan sesudah dilakukan

pembelajaran dengan metode guided inquiry. Hasil uji gain soal pilihan ganda ini

disajikan pada Tabel 4.3, sedangkan hasil perhitungan selengkapnya disajikan

pada Lampiran 29.

Tabel 4.3 Hasil Uji Gain Soal Pilihan Ganda

Nilai Rata-rata Nilai Rata-rata


Gain 𝑔 Keterangan
Pretest Posttest
45,89 74,46 0,53 Sedang

4.1.4 Hasil Analisis Observasi Komunikasi Lisan

4.1.4.1 Hasil Observasi Komunikasi Lisan

Observasi ini digunakan untuk mengukur keterampilan komunikasi lisan

siswa. Dalam hal ini, observasi digunakan sebagai data pendukung dalam

mengukur keterampilan komunikasi siswa. Digunakan sebagai data pendukung

karena keterampilan komunikasi juga diukur dengan skala sikap. Observasi

dilakukan ketika siswa memaparkan hasil percobaan mereka. Dari analisis yang

telah dilakukan dapat terlihat perbedaan pencapaian siswa. Masing-masing

indikator terdapat perbedaan pencapaian. Hal tersebut dapat terlihat pada Gambar

4.3 dan perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 31 dan Lampiran 32.
43

70 64
59,82
60
50
50 45
42
40 35,12
31 31
28 28
30
20
10 Pertemuan I
0 Pertemuan II
1 2 3 4 Nilai Rata-
rata
Keterangan:
1. Kemampuan mengajukan pertanyaan
2. Kemampuan menjawab pertanyaan
3. Kempampuan mengajukan pertanyaan
4. Kemampuan menanggapi pendapat

Gambar 4.3 Hasil Observasi Keterampilan Komunikasi Lisan

4.1.4.2 Uji Gain Observasi Komunikasi Lisan

Uji gain hasil obserrvasi komunikasi lisan dilakukan untuk mengetahui

perkembangan keterampilan komunikasi lisan siswa. Perkembangan ini

berdasarkan nilai yang didapatkan siswa pada setiap indikator. Hasil uji gain

observasi komunikasi lisan tiap indikator disajikan pada Tabel 4.3, hasil uji gain

nilai rata-rata observasi komunikasi lisan disajikan pada tabel 4.4, sedangkan hasil

perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 33 sampai dengan Lampiran

37.
44

Tabel 4.3 Hasil uji gain observasi komunikasi lisan tiap indikator

Pertemuan I Pertemuan II
Keterampilan
Total Total <g> Keterangan
Komunikasi Lisan % %
Skor Skor
Mengajukan Pertanyaan 31 36,90 50 59,52 0,36 sedang
Menjawab Pertanyaan 31 36,90 64 76,19 0,62 sedang
Mengajukan Pendapat 28 33,33 45 53,57 0,30 sedang
Menanggapi Pendapat 28 33,33 42 50,00 0,25 rendah

Tabel 4.4 Hasil uji gain nilai rata-rata observasi komunikasi lisan

Nilai Rata-rata Nilai Rata-rata


Gain 𝑔 Keterangan
Pertemuan I Pertemuan II
35,12 59,82 0,32 Sedang

4.2 Pembahasan

Pembahasan ini membahas hasil analisis penelitian yang telah dipaparkan

pada hasil penelitian. Jawaban dari permasalahan penelitian disajikan pada

pembahasan penelitian ini.

4.2.1 Perkembangan Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi

(Skala Sikap)

Rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi ini diukur dengan skala

sikap yang diberikan sebelum siswa diberi pembelajaran dengan metode guided

inquiry (pretest) dan setelah siswa diberi pembelajaran dengan metode guided

inquiry (posttest). Skala sikap ini mengandung komponen kognitif, afektif dan

konatif seperti yang telah dijelaskan pada Bab II. Hasil rata-rata nilai pretest pada

penelitian ini (Gambar 4.1) berada pada kategori sedang dengan nilai rata-rata

sebesar 68,43, dengan nilai terendah 44 dan nilai tertinggi 80. Pretest ini
45

bertujuan untuk mengetahui pencapain sikap siswa sebelum siswa diberi

pembelajaran dengan metode guided inquiry. Selanjutnya siswa diberi

pembelajaran dengan metode guided inquiry.

Pembelajaran dengan metode guided inqury memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan

komunikasi siswa. Hal ini sejalan dengan definisi dari Alfred Novak dalam artikel

David L. Haury (1993), Teaching Science Through Inquiry yang mengatakan

bahwa inquiry merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk

menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin

tahu. Ketika rasa ingin tahu siswa terpancing, maka rasa ingin tahu siswa akan

lebih besar daripada sebelumnya. Selanjutnya, Llewllyn (2005:4) menurut

National Research Council (NRC), menyatakan inquiry meliputi berbagai

aktifitas, diantaranya melakukan pengamatan, menjawab pertanyaan, mengkaji

buku dan sumber informasi yang lain untuk melihat apa yang telah diketahui dari

penemuan-penemuan yang sudah terbukti dengan cara mengumpulkan,

menganilisis, menginterpretasikan data, menyusun jawaban, penjelasan dan

memprediksi dan mengkomunikasikan hasil penemuan. Ketika

mengkomunikasikan hasil penemuan, siswa melatih keterampilan komunikasinya.

Pembelajaran dengan metode guided inqury ini dilakukan selama empat

kali pertemuan. Adapun materinya adalah getaran dan gelombang. Pertemuan

pertama diadakan pretest, pertemuan kedua dan ketiga pembelajaran dengan

metode guided inquiry, dan pertemuan yang terakhir diberikan posttest untuk

mengetahui pencapaian sikap siswa setelah diberikan pembelajaran dengan


46

metode guided inquiry. Berdasarkan hasil posttest nilai rata-rata hasil posttest

(Gambar 4.1) siswa berada pada kategori tinggi dengan rata-rata 78,39 dengan

nilai terendah 63 dan nilai tertinggi 89.

Nilai rata-rata pretest dan posttest dari skala sikap tersebut kemudian

dihitung besar perkembangannya dengan uji gain. Berdasarkan uji gain pretest

dan posttest pada Tabel 4.1 diperoleh bahwa perkembangan rasa ingin tahu dan

keterampilan komunikasi siswa sebesar 0,32 dengan kategori sedang.

Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

metode guided inquiry dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan

komunikasi siswa.

4.2.2 Peningkatan Hasil Soal Pilihan Ganda (Nilai Kognitif) Siswa

Soal pilihan ganda digunakan untuk mengukur nilai kognitif siswa atau

dengan kata lain adalah pemahan siswa terhadap materi getaran dan gelombang.

Data ini digunakan sebagai data pendukung dalam mengukur rasa ingin tahu dan

keterampilan komunikasi siswa, karena tidak termasuk dalam rumusan masalah.

Seperti halnya pada skala sikap, soal pilihan ganda ini juga diberikan sebagai

pretest dan postest.

Berdasarkan hasil analisis pada Gambar 4.2, dapat terlihat nila rata-rata

pretest adalah sebesar 45,89 dengan nilai terendah 25 dan nilai tertinggi 65,

sedangkan nilai rata-rata posttest adalah sebesar 74,46 dengan nilai terendah 55

dan nilai tertinggi 95.

Data nilai pretest dan postest tersebut kemudian di uji normalitas untuk

mengetahui data tersebut terdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan hasil uji
47

normalitas pada Tabel 4.2 terlihat bahwa data pretest dan posttest yang didapatkan

terdistribusi normal, sehingga dapat menggunakan statistik parametris.

Nilai rata-rata pretest dan posttest dari skala sikap tersebut kemudian

dihitung besar perkembangannya dengan uji gain. Berdasarkan uji gain nilai

pretest dan posttest pada Tabel 4.3 diperoleh peningkatan sebesar 0,53 dengan

kategori sedang.

Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

metode guided inquiry tidak hanya mengembangkan rasa ingin tahu dan

keterampilan komunikasi siswa saja, tetapi juga dapat meningkatkan nilai kognitif

siswa.

4.2.3 Peningkatan Komunikasi Lisan

Komunikasi lisan siswa diukur dengan observasi. Dalam hal ini,

observasi digunakan sebagai data pendukung dalam mengukur keterampilan

komunikasi siswa. Digunakan sebagai data pendukung karena keterampilan

komunikasi juga diukur dengan skala sikap. Observasi dilakukan ketika siswa

memaparkan hasil percobaan mereka.

Berdasarkan Gambar 4.3 terlihat pencapaian siswa pada pertemuan I dan

pertemuan II pada setiap indikator mengalami perkembangan. Nilai rata-rata dari

skor total semua indikator juga mengalami perkembangan. Pada pertemuan I,

siswa rata-rata masih malu untuk mengajukan dan menjawab pertanyaan,

beberapa yang bertanya dan menjawab itu karena dorongan dari peneliti. Pada

pertemuan I ini siswa juga masih ragu-ragu untuk mengajukan pendapat dan

menanggapi pendapat. Akan tetapi, pada pertemuan II siswa mulai berani


48

bertanya, menjawab pertanyaan, mengajukan pendapat dan menanggapi pendapat.

Siswa mulai menjawab pertanyaan dengan bahasa mereka sendiri.

Besar perkembangan keterampilan komunikasi lisan siswa pada setiap

indikator terlihat pada Tabel 4.3 dan besar perkembangan keterampilan

komunikasi lisan rata-rata terlihat pada Tabel 4.4. Pada indikator pertama, yaitu

kemampuan mengajukan pertanyaan mengalami perkembangan sebesar 0,36 pada

kategori sedang. Pada indikator kedua, yaitu kemampuan menjawab pertanyaan

mengalami perkembangan sebesar 0,62 pada kategori sedang. Pada indikator

ketiga, yaitu kemampuan mengajukan pendapat mengalami perkembangan

sebesar 0,30 pada kategori sedang. Pada indikator keempat, yaitu kemampuan

menanggapi pendapat mengalami perkembangan sebesar 0,25 pada kategori

rendah. Meskipun perkembangan pada setiap indikator ada yang berada pada

kategori rendah, namun perkembangan nilai rata-rata yang didapat termasuk

dalam kategori sedang yaitu sebesar 0,32.

Rendahnya perkembangan pada indikator keempat disebabkan karena

sebagian siswa kurang percaya diri untuk menanggapi pendapat yang telah

diajukan temannya.

4.2.4 Kendala-kendala dalam Penelitian

Kendala-kendala dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu terbatasnya

waktu sehingga mengakibatkan pelaksanaan pembelajaran kurang maksimal.

Kuranglengkapnya alat untuk mendukung pembelajaran juga mempengaruhi,

karena mengakibatkan tiap kelompok harus bergiliran ketika melakukan


49

eksperimen. Hal ini juga menyebabkan perkembangan rasa ingin tahu dan

keterampilan komunikasi siswa kurang maksimal.

Kendala yang lain yaitu siswa yang masih malu dan kurang percaya diri,

serta masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dan hanya menggantungkan

kepada teman sekelompoknya. Hal inilah yang menyebabkan perkembangan

keterampilan komunikasi lisan kurang tinggi. Di samping itu, siswa tidak antusias

dalam membuat laporan yang mengakibatkan perkembangan komunikasi tulisan

siswa kurang maksimal.


BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perkembangan rasa

ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa setelah dilaksanakan pembelajaran

dengan metode guided inquiry dan dari penelitian yang telah dilakukan diketahui

bahwa pembelajaran dengan metode guided inquiry dapat mengembangkan rasa

ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa dengan bukti nilai rata-rata skala

sikap siswa sebelum dilaksanakannya pembelajaran dengan metode guided

inquiry sebesar 68,43, sedangkan nilai rata-rata setelah dilaksanakannya

pembelajaran dengan metode guided inquiry sebesar 78,39. Berdasarkan uji gain

diperoleh perkembangan sebesar 0,32 yang termasuk dalam kategori sedang. Hal

ini juga diperkuat dengan hasil observasi keterampilan komunikasi yang nilai rata-

rata seluruh indikator mengalami perkembangan sebesar 0,32 dan dalam kategori

sedang, sehingga penelitian ini dikatakan berhasil.

52
51

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka beberapa saran

yang telah diajukan antara lain:

1) Diharapkan peneliti dan penelitian selanjutnya, mencari waktu yang cukup

dan mengatur waktu dengan baik untuk melaksanakan penelitian supaya rasa

ingin tahu dan keterampilan komunikasi dapat berkembang dengan maksimal.

2) Peneliti diharapkan menyiapkan alat yang lengkap untuk mendukung

pembelajaran, supaya hasil yang didapatkan maksimal.

3) Peneliti diharapkan bisa dan mahir mengarahkan siswa untuk berperan aktif,

tidak hanya menggantungkan pada temannya.

4) Peneliti hendaknya bisa dan mahir menumbuhkan rasa percaya diri siswa.

5) Peneliti diharapkkan mampu membuat siswa antusias dalam membuat

laporan.
52

DAFTAR PUSTAKA

Amien, M. 1978. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan


Menggunakan Metode “Discovery” dan “Inquiry”. Jakarta: Dikti.

Azwar, S. 2003. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Fahriani, V.P. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group


Investigation (MPKTGI) Terhadap Kemampuan Berkomunikasi Siswa
Kelas XI pada Topik Titrasi Asam-Basa. Skripsi, Jurusan Kimia,
FPMIPA. UPI: tidak diterbitkan.

Giancoli, D. C. 2001. Physics Fifth Edition. Jakarta: Erlangga.

Hake, R.R. 1998. Interactive-engagement vs traditional methods : A six-thousand-


student survey of mechanics test data for introductory physics courses.
American Journal of Physics. 66, p : 64-74.

Halliday & Resnick. 1999. Fisika jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Haury, David L. 1993. Teaching Science through Inquiry. ERIC Clearinghouse


for Science Mathematics and Environmental Education Columbus OH.
Tersediadi http://www.uhu.es [diakses 30-04-2013].

Isjoni. 2011. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi


antar Peserta Didik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan


Karakter Bangsa. Pedoman Sekolah. Jakarta : Badan Penelitian dan
Pengembangan Pusat Kurikulum.

Llewllyn, D. 2005. Teaching High School Science Through Inquiry. California:


Corwin Press.

Mustari, M. 2011. Nilai Karakter: Refleksi untuk Pendidikan Karakter.


Yogyakarta: Laksbang Pressindo.

Ozdilek, Z. & N. Bulunuz. 2001. The Effect of a Guided Method on Pre-service


Teachers’ Science Teaching Self-Efficacy Beliefs. Journal of Turkish
Science Education, 6(2): 26. Tersedia di http://www.pegem.net [diakses
26-12-2012].

Paul, T. A. 1998. Fisika untuk sains dan teknik jilid 1. Jakarta: Erlangga.
53

Permendiknas. 2007. Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan


Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Raka, G. 2011. Pendidikan Karakter di Sekolah. Jakarta: PT. Elex Media


Komputindo.

Rifa’i, A.RC. dan Anni, C.T. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES
Press.

Samani, M. dan Hariyanto. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter.


Bandung: PT. Rosdakarya.

Sugiyo. 2005. Komunikasi antar Pribadi. Semarang: UNNES Press.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi . 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.


Surabaya: Prestasi Pustaka Publiser.

Wenning, C.J. 2005. Levels of inquiry: Hierarcies of pedagogical practies and


inquiry processes. Journal Physics Teacher Education Online, 2(3), 3-11.
Tersedia di http://phy.Ilstu.edu/jpteo/ [diakses 26-12-2012].

Yulianti, D. & Wiyanto. 2009. Rancangan Pembelajaran Inovatif Prodi


Pendidikan Fisika. Semarang: LP3 UNNES.
SILABUS

Lampiran 1
Nama Sekolah : MTs N Sulang
Mata pelajaran : IPA (Fisika)
Kelas/Semester : VIII / 2
Materi : Getaran dan Gelombang
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari
Karakter yang Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber
Diteliti Waktu
Mendeskripsikan 1. Mengidentifikasi 1. Mengidentifikasi getaran  Rasa ingin  Alat-alat  Kognitif, afektif  Buku IPA 80 menit
konsep getaran dan getaran pada pada kehidupan sehari- tahu praktikum dan konatif Kelas VII
gelombang serta kehidupan sehari- hari  Keterampilan (psikomotorik) yang
parameter- hari 2. Melakukan percobaan komunikasi dengan skala relevan
parameternya 2. Mengukur untuk mengukur periode sikap  LKS
periode dan dan frekuensi suatu  Laporan hasil
frekuensi suatu getaran percobaan
getaran 3. Menentukan hubungan
3. Membedakan antara frekuensi dengan
karakteristik periode getaran
gelombang 4. Melakukan diskusi kelas
longitudinal dan tentang percobaan yang
gelombang telah dilaksanakan
transversal 5. Mengidentifikasi
4. Mendeskripsikan gelombang pada
hubungan antara kehidupan sehari-hari
kecepatan rambat 6. Melakukan percobaan
gelombang, untuk mencari

54
frekuensi dan perbedaan karakteristik
Karakter yang Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber
Diteliti Waktu
panjang gelombang longitudinal
gelombang dan gelombang
transversal
7. Melakukan percobaan
untuk menemukan
hubungan antara
kecepatan gelombang
(v), panjang gelombang
(λ), periode (T) dan
frekuensi (f)

55
Lampiran 2 56

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan pendidikan : MTs N Sulang
Mata Pelajaran : IPA (Fisika)
Kelas/Semester : VIII/2
Materi : Getaran
Alokasi Waktu : 2x40 menit

A. Standar Kompetensi
Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika
dalam produk teknologi sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-
parameternya.

C. Indikator
1. Mengidentifikasi getaran pada kehidupan sehari-hari.
2. Mengukur periode dan frekuensi suatu getaran.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan percobaan, siswa dapat mengidentifikasi getaran
pada kehidupan sehari-hari benar.
2. Setelah melakukan percobaan, siswa dapat mengukur periode dan
frekuensi dengan benar.

E. Materi Pembelajaran
Getaran

F. Metode Pembelajaran
Guided Inquiry

G. Media Pembelajaran
Alat-alat praktikum
57

H. Strategi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
I. Kegiatan Awal
1. Salam pembuka.
5 menit
2. Guru menyampaikan judul materi yang akan dipelajari
serta tujuan pembelajaran kepada siswa.
II. Kegiatan Inti
 Eksplorasi
1. Guru memberikan pertanyaan yang berhubungan
dengan getaran. (rasa ingin tahu)
2. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
guru (mengungkapkan hipotesis dari percobaan
yang akan dilakukan). (rasa ingin tahu dan
keterampilan komunikasi) 35 menit
3. Guru membangi siswa dalam beberapa kelompok.
4. Guru membagi LKS kepada siswa.
5. Siswa melakukan percobaan dipandu dengan LKS:
mengidentifikasi getaran pada kehidupan sehari-
hari serta mengukur periode dan frekuensi suatu
getaran. (rasa ingin tahu)
 Elaborasi
1. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk
menjawab pertanyaan yang ada di LKS. (rasa
ingin tahu dan keterampilan komunikasi)
2. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk
mengolah data hasil percobaan. (rasa ingin tahu
dan keterampilan komunikasi) 30 menit
3. Wakil dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas
untuk menemukan kesimpulan dari percobaan.
(rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi)
 Konfirmasi
1. Guru memberi umpan balik dan mengevaluasi
hasil dari percobaan yang telah dilakukan.
III. Penutup
1. Guru memberi ulasan singkat tentang materi getaran.
2. Guru memberikan tugas untuk membuat laporan hasil
10 menit
percobaan. (rasa ingin tahu dan keterampilan
komunikasi)
3. Salam Penutup.
58

I. Sumber Belajar
1. Buku IPA Kelas VIII dan Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Media : Alat-alat Praktikum

J. Penilaian
 Aspek yang dinilai
a. Kognitif : terlampir
b. Afektif : terlampir
c. Psikomotorik : terlampir
 Bentuk instrumen
a. Lembar observasi
b. Skala sikap
 Jenis tagihan
a. Jawaban skala sikap

Semarang, 10 April 2013


Peneliti

Lilanamami Arya Y.
NIM. 4201409111
Lampiran 3 59

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan pendidikan : MTs N Sulang
Mata Pelajaran : IPA (Fisika)
Kelas/Semester : VIII/2
Materi : Gelombang
Alokasi Waktu : 2x40 menit

A. Standar Kompetensi
Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika
dalam produk teknologi sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-
parameternya.

C. Indikator
3. Membedakan karakteristik gelombang longitudinal dan gelombang
transversal.
4. Mendeskripsikan hubungan antara kecepatan rambat gelombang,
frekuensi dan panjang gelombang.

D. Tujuan Pembelajaran
3. Setelah melakukan percobaan, siswa dapat membedakan karakteristik
gelombang longitudinal dan gelombang trannsversal dengan benar.
4. Setelah melakukan percobaan, siswa dapat mendeskripsikan hubungan
antara kecepatan rambat gelombang, frekuensi dan panjang gelombang
dengan benar.

E. Materi Pembelajaran
Gelombang

F. Metode Pembelajaran
Guided Inquiry

G. Media Pembelajaran
Alat-alat praktikum
60

H. Strategi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
IV. Kegiatan Awal
3. Salam pembuka.
4. Guru menyampaikan judul materi yang akan dipelajari 5 menit
serta tujuan pembelajaran kepada siswa.
5. Guru mengaitkan dengan materi sebelumnya.
V. Kegiatan Inti
 Eksplorasi
6. Guru memberikan pertanyaan yang berhubungan
dengan gelombang. (rasa ingin tahu)
7. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
guru (mengungkapkan hipotesis dari percobaan
yang akan dilakukan). (rasa ingin tahu dan
keterampilan komunikasi) 35 menit
8. Guru membangi siswa dalam beberapa kelompok.
9. Guru membagi LKS kepada siswa.
10. Siswa melakukan percobaan dipandu dengan LKS:
membedakan karakteristik gelombang transversal
dan gelombang longitudinal serta mendeskripsikan
hubungan cepat rambat gelombang, frekuensi dan
panjang gelombang. (rasa ingin tahu)
 Elaborasi
4. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk
menjawab pertanyaan yang ada di LKS. (rasa
ingin tahu dan keterampilan komunikasi)
5. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk
mengolah data hasil percobaan. (rasa ingin tahu 30 menit
dan keterampilan komunikasi)
6. Wakil dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas
untuk menemukan kesimpulan dari percobaan.
(rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi)
 Konfirmasi
2. Guru memberi umpan balik dan mengevaluasi
hasil dari percobaan yang telah dilakukan.
VI. Penutup
4. Guru memberi ulasan singkat tentang materi
10 menit
gelombang.
5. Guru memberikan tugas untuk membuat laporan hasil
61

Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu


percobaan. (rasa ingin tahu dan keterampilan
komunikasi)
6. Salam Penutup.
I. Sumber Belajar
3. Buku IPA Kelas VIII dan Lembar Kerja Siswa (LKS)
4. Media : Alat-alat Praktikum

J. Penilaian
 Aspek yang dinilai
d. Kognitif : terlampir
e. Afektif : terlampir
f. Psikomotorik : terlampir
K. Bentuk instrumen
c. Lembar observasi
d. Skala sikap
L. Jenis tagihan
b. Jawaban skala sikap

Semarang, 10 April 2013


Peneliti

Lilanamami Arya Y.
NIM. 4201409111
62
Lampiran 4

Kelompok : ..................................
Nama/No.Absen :
1. ......................................................................
2. ......................................................................
3. ......................................................................
4. ......................................................................
5. ......................................................................
6. ......................................................................

LEMBAR KERJA SISWA

Mata Pelajaran : Fisika


Pokok bahasan : Getaran dan Gelombang
Sub pokok bahasan : Getaran
Kelas/semester : VIII/2
Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar kompetensi
Mendeskripsikan dasar-dasar getaran gelombang dan optika serta
penerapannya dalam produk teknologi sehari-hari.

B. Kompetensi dasar
Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-
parameternya.

C. Indikator
1. Mengidentifikasi getaran pada kehidupan sehari-hari
2. Mengukur periode dan frekuensi suatu getaran

D. Alat dan bahan


1. Statif lengkap
2. Tali penggantung (20 cm, 30 cm, 40 cm)
3. Bandul
4. Mistar
5. Stopwatch
6. Busur derajat
63

PERMASALAHAN

KEGIATAN 1

Lakukan kegiatan dan jawablah semua pertanyaan di bawah ini!


64
65

KESIMPULAN

TUGAS

1. Carilah sebanyak mungkin contoh getaran melalui buku dan


internet!
2. Buatlah laporan tentang kegiatan yang sudah kalian
laksanakan!
66

Lampiran 5

Kelompok : ..................................
Nama/No.Absen :
7. ......................................................................
8. ......................................................................
9. ......................................................................
10.......................................................................
11. ......................................................................
12.......................................................................

LEMBAR KERJA SISWA


Mata Pelajaran : Fisika
Pokok bahasan : Getaran dan Gelombang
Sub pokok bahasan : Gelombang
Kelas/semester : VIII/2
Waktu : 2 x 40 menit

E. Standar kompetensi
Mendeskripsikan dasar-dasar getaran gelombang dan optika serta
penerapannya dalam produk teknologi sehari-hari.

F. Kompetensi dasar
Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-
parameternya.

G. Indikator
1. Menyelidiki karakteristik gelombang tranversal dan longitudinal
2. Menemukan hubungan antara v, λ, T dan f.
3. Menghubungkan konsep gelombang dalam kehidupan sehari-hari

H. Alat dan bahan


7. Slinki
8. Tali
9. Karet gelang
10. Tiang
11. Stopwatch
67

PERMASALAHAN

KEGIATAN 1
68

10.
69

KEGIATAN 2

7.
70

KEGIATAN 3
71

KEGIATAN 4
72

KESIMPULAN

TUGAS

1. Carilah sebanyak mungkin contoh gelombang transversal dan


longitudinal melalui buku dan internet!
2. Buatlah laporan tentang kegiatan yang sudah kalian
laksanakan!
Lampiran 6 73

Indikator Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi

Indikator Rasa Ingin Tahu


1. Bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran.
2. Menunjukkan sikap tertarik atau tidak tertarik terhadap pembahasan
materi.
3. Mencari informasi dari berbagai sumber tentang materi pelajaran.
4. Mencari informasi dari berbagai sumber tentang pengetahuan umum yang
berkaitan dengan materi pelajaran.
Indikator Keterampilan Komunikasi
1. Keterampilan komunikasi lisan
a. Kemampuan mengajukan pertanyaan.
b. Kemampuan menjawab pertanyaan.
c. Kemampuan mengajukan pendapat.
d. Kemampuan menanggapi pendapat.
2. Keterampilan komunikasi tulisan
a. Aspek isi:
 Kesesuaian teori dengan masalah yang diselidiki
 Kebenaran teori yang disajikan
 Kelengkapan data observasi
 Kebenaran cara menganalisis data
 Ketepatan merumuskan kesimpulan.
b. Aspek susunan laporan:
 Kerapihan tulisan
 Kelogisan sistematika laporan
 Kejelasan penyajian data melalui tabel dan grafik
 Kesesuaian tata cara penulisan daftar pustaka dengan aturan
c. Aspek penggunaan bahasa
 Pemakaian ejaan
 Kelugasan gaya bahasa
 Kejelasan bahasa
Lampiran 7 74

Kisi – Kisi Angket

Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi

TOTAL
No. INDIKATOR KOGNITIF AFEKTIF KONATIF
ITEM
Bertanya kepada guru dan
1. teman tentang materi 1 2 2
pelajaran
Menunjukkan sikap
tertarik atau tidak tertarik
2. 3 4 5 3
terhadap pembahasan
materi
Mencari informasi dari
3. berbagai sumber tentang 6 7 8 3
materi pelajaran
Mencari informasi dari
4. berbagai sumber tentang 9 10 11 3
pengetahuan umum
Kemampuan mengajukan
5. 12 13 14 3
pertanyaan
Kemampuan menjawab
6. 15 16 2
pertanyaan
Kemampuan mengajukan
7. 17 18 19 3
pendapat
Kemampuan menanggapi
8. 20 21 22 3
pendapat
9. Isi laporan 23 24 25 3
10. Susunan laporan 26 27 28 3
11. Penggunaan bahasa 29 30 2

TOTAL ITEM 10 11 9 30
ITEM RASA INGIN TAHU

Lampiran 8
PERNYATAAN ITEM
No. INDIKATOR
KOGNITIF AFEKTIF KONATIF
1. Bertanya kepada guru 1. Saya lebih memilih diam 2. Saya selalu menanyakan
dan teman tentang ketika saya tidak tahu, karena contoh penerapan materi
materi pelajaran saya malu jika bertanya. dalam kehidupan sehari-
(NEGATIF)
hari.
(POSITIF)
2. Menunjukkan sikap 3. Materi fisika sangat menarik 4. Materi fisika membosankan 5. Saya mencatat semua
tertarik atau tidak perhatian dan rasa ingin tahu dan tidak banyak memberi konsep materi fisika yang
tertarik terhadap karena banyak berkaitan manfaat untuk saya. dijelaskan oleh guru.
(NEGATIF)
pembahasan materi dengan alam. (POSITIF)
(POSITIF)
3. Mencari informasi 6. Mencari artikel di internet 7. Saya selalu ingin mencari 8. Saya lebih senang
dari berbagai sumber dapat menambah informasi informasi bagaimana konsep membuka “facebook”
tentang materi mengenai materi pelajaran di fisika diterapkan pada daripada mencari informasi
tentang materi pelajaran di
pelajaran sekolah. kehidupan nyata.
internet.
(POSITIF) (POSITIF) (NEGATIF)
4. Mencari informasi 9. Membaca informasi pada 10. Saya lebih suka untuk 11. Saya lebih suka melihat
dari berbagai sumber surat kabar atau majalah dapat bermain daripada membaca acara musik daripada
tentang pengetahuan menambah pengetahuan kita. koran atau majalah. “rangking satu” .
(NEGATIF)
umum (FAVORABLE) (NEGATIF)

75
ITEM KETERAMPILAN KOMUNIKASI

Lampiran 9
PERNYATAAN ITEM
No. INDIKATOR
KOGNITIF AFEKTIF KONATIF
1. Kemampuan 12. Mengajukan pertanyaan 13. Saya lebih senang diam saja 14. Pada saat diskusi saya
mengajukan ketika diskusi membuat ketika diskusi daripada langsung mengajukan
pertanyaan diskusi semakin bertanya. pertanyaan ketika ada
membosankan. (NEGATIF) kesempatan bertanya.
(POSITIF) (POSITIF)
2. Kemampuan 15. Jika tidak ditunjuk oleh guru, 16. Saya lebih senang diam saja
menjawab pertanyaan saya tidak perlu menjawab ketika ada pertanyaan dari
pertanyaan. guru yang saya tahu
(NEGATIF) jawabannya.
(NEGATIF)
3. Kemampuan 17. Konsep tentang getaran dan 18. Saya lebih senang diam 19. Saya ikut berpendapat
mengajukan pendapat gelombang banyak kita temui ketika diskusi kelompok. ketika diskusi.
dalam kehidupan sehari-hari. (NEGATIF) (POSITIF)
(POSITIF)
4. Kemampuan 20. Diam saja ketika tidak 21. Saya tersinggung ketika 22. Saya selalu menanggapi
menanggapi pendapat menyukai sesuatu hal pendapat saya ditolak dalam pendapat teman yang saya
merupakan pilihan yang tepat. diskusi. rasa kurang tepat.

76
(POSITIF) (NEGATIF) (POSITIF)
5. Isi laporan 23. Mencari teori yang sesuai 24. Saya merasa isi laporan lebih 25. Saya selalu menggunakan
dengan materi percobaan akan penting daripada bagian banyak referensi untuk
membuat isi laporan semakin laporan yang lain. menyempurnakan laporan
sempurna. (NEGATIF) saya.
(POSITIF) (POSITIF)
6. Susunan materi 26. Susunan laporan tidak perlu 27. Saya lebih fokus pada isi saja 28. Saya selalu melengkapi
diperhatikan yang terpenting daripada karapihan tulisan laporan saya dengan tabel
adalah isi laporan tersebut. pada laporan saya. dan grafik supaya lebih
(NEGATIF) (NEGATIF) mudah dimengerti.
(POSITIF)
7. Penggunaan bahasa 29. Penggunaan bahasa dan ejaan 30. Saya lebih senang
yang baik dan benar akan menggunakan bahasa yang
membuat laporan mudah lugas dan sesuai dengan ejaan
dipahami. untuk menyusun laporan
(POSITIF) saya.
(POSITIF)

77
Lampiran 10 78

Nama :

No. Absen :

Kelompok :

Kelas :
LEMBAR SKALA SIKAP

Tuliskan pendapat Anda terhadap setiap pernyataan dengan cara


memberikan tanda centang/check ( √ ) pada kolom yang sesuai!

Keterangan : SS = SANGAT SETUJU


S = SETUJU
TB = TIDAK BERPENDAPAT
TS = TIDAK SETUJU
STS = SANGAT TIDAK SETUJU

No. PERNYATAAN SIKAP SS S TB TS STS


1. Saya lebih memilih diam ketika saya
tidak tahu, karena saya malu jika
bertanya.
2. Saya selalu menanyakan contoh
penerapan materi dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Materi fisika sangat menarik
perhatian dan rasa ingin tahu karena
banyak berkaitan dengan alam.
4. Materi fisika membosankan dan tidak
banyak memberi manfaat untuk saya.
5. Saya mencatat semua konsep materi
fisika yang dijelaskan oleh guru.
6. Mencari artikel di internet dapat
menambah informasi mengenai
materi pelajaran di sekolah.
7. Saya selalu ingin mencari informasi
bagaimana konsep fisika diterapkan
pada kehidupan nyata.
8. Saya lebih senang membuka
“facebook” daripada mencari
79

No. PERNYATAAN SIKAP SS S TB TS STS


informasi tentang materi pelajaran
di internet.
9. Membaca informasi pada surat kabar
atau majalah dapat menambah
pengetahuan kita.
10. Saya lebih suka untuk bermain
daripada membaca koran atau
majalah.
11. Saya lebih suka melihat acara musik
daripada “rangking satu” .
12. Mengajukan pertanyaan ketika
diskusi membuat diskusi semakin
membosankan.
13. Saya lebih senang diam saja ketika
diskusi daripada bertanya.
14. Pada saat diskusi saya langsung
mengajukan pertanyaan ketika ada
kesempatan bertanya.
15. Jika tidak ditunjuk oleh guru, saya
tidak perlu menjawab pertanyaan.
16. Saya lebih senang diam saja ketika
ada pertanyaan dari guru yang saya
tahu jawabannya.
17. Konsep tentang getaran dan
gelombang banyak kita temui dalam
kehidupan sehari-hari.
18. Saya lebih senang diam ketika
diskusi kelompok.
19. Saya ikut berpendapat ketika
diskusi.
20. Diam saja ketika tidak menyukai
sesuatu hal merupakan pilihan yang
tepat.
21. Saya tersinggung ketika pendapat
saya ditolak dalam diskusi.
22. Saya selalu menanggapi pendapat
teman yang saya rasa kurang tepat.
23. Mencari teori yang sesuai dengan
materi percobaan akan membuat isi
80

No. PERNYATAAN SIKAP SS S TB TS STS


laporan semakin sempurna.
24. Saya merasa isi laporan lebih penting
daripada bagian laporan yang lain.
25. Saya selalu menggunakan banyak
referensi untuk menyempurnakan
laporan saya.
26. Susunan laporan tidak perlu
diperhatikan yang terpenting adalah
isi laporan tersebut.
27. Saya lebih fokus pada isi saja
daripada karapihan tulisan pada
laporan saya.
28. Saya selalu melengkapi laporan saya
dengan tabel dan grafik supaya lebih
mudah dimengerti.
29. Penggunaan bahasa dan ejaan yang
baik dan benar akan membuat laporan
mudah dipahami.
30. Saya lebih senang menggunakan
bahasa yang lugas dan sesuai dengan
ejaan untuk menyusun laporan saya.
Lampiran 11 81

KISI-KISI SOAL UJI COBA

Jenjang Pendidikan : SMP


Mata Pelajaran : IPA Fisika
Materi : Getaran dan Gelombang
Kelas/Semester : VIII/2
Standar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran,
gelombang dan optika dalam produk
teknologi sehari-hari.
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan konsep getaran dan
gelombang serta parameter-parameternya.

Aspek Kognitif Jumlah


No. Indikator Soal
C1 C2 C3 Soal
1. Mengidentifikasi 1, 2 3, 11 4
getaran pada kehidupan
sehari-hari.
2. Mengukur periode dan 4, 7 5, 6, 12 8, 9, 11, 10
frekuensi suatu getaran. 13, 14
3. Membedakan 15, 16, 17, 22, 24, 27, 12
karakteristik gelombang 18, 19, 20, 28
longitudinal dan 21, 25
gelombang transversal.
4. Mendeskripsikan 29, 30, 33 39 24, 30, 32, 9
hubungan antara 33, 34
kecepatan rambat
gelombang, frekuensi
dan panjang gelombang.
Jumlah 15 10 10 35
Lampiran 12 82

SOAL UJI COBA

Waktu : 60 menit

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang ( X )


pada huruf a, b, c, atau d!
1. Gerak bolak-balik secara teratur melalui titik kesetimbangan
disebut....
a. getaran
b. simpangan
c. amplitudo
d. periode
2. Amplitudo suatu gerakan adalah....
a. posisi partikel terhadap titik seimbangnya
b. posisi terjauh titik seimbangnya
c. simpangan partikel dalam getaran
d. waktu untuk satu getaran
3.

C A
B

Gambar di atas adalah gambar ayunan bandul. Satu getaran adalah


gerak bandul dari....
a. A-B-C
b. A-B-A
c. B-A-C-A
d. A-B-C-B-A
4. Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran disebut....
a. frekuensi
b. periode
c. amplitudo
d. simpangan
5. Periode suatu getaran semakin besar apabila....
a. frekuensi getaran semakin besar
b. frekuensi getaran semakin kecil
83

c. amplitudo getaran semakin besar


d. amplitudo getaran semakin kecil
6. Jika suatu frekuensi getaran 125 Hz, artinya....
a. Waktu 125 detik terdapat 1 getaran
b. Waktu 1 detik terdapat 125 getaran
c. Waktu 1 menit terdapat 125 getaran
d. Waktu 1 menit terdapat 125 getaran
7. Hubungan frekuensi dan periode dinyatakan dengan persamaan...
1
a. 𝑇 = 𝑓 2
1
b. 𝑇 = 𝑓
c. 𝑇 = 1. 𝑓
1
d. 𝑇 2 = 𝑓
8. Dalam 1 detik terdapat 20 getaran, maka periodenya adalah....
a. 0,05 sekon
b. 0,5 sekon
c. 1 sekon
d. 20 sekon
9. Periode suatu getaran 0,5 sekon, maka frekuensinya adalah....
a. 0,5 Hz
b. 1 Hz
c. 1,5 Hz
d. 2 Hz
10.

C A
B
Berdasarkan gambar di atas, jika AB = 5 cm, AC = 5 cm, amplitudo
getaran dari bandul tersebut adalah....
a. 2,5 cm
b. 5 cm
c. 10 cm
d. 20 cm
84

11. Dalam 5 detik bandul ayunan menghasilkan 100 getaran, maka


frekuensi dan periode getaran itu adalah....
a. 0,05 Hz dan 20 sekon
b. 0,05 Hz dan 500 sekon
c. 20 Hz dan 0,05 sekon
d. 500 Hz dan 0,05 sekon
12. Periode getaran suatu benda 30 sekon artinya....
a. benda bergetar selama 30 sekon
b. benda bergetar memerlukan waktu 30 sekon
c. benda melakukan getaran sebanyak 30 kali
d. benda bergetar 1 kali dalam waktu 30 sekon
13. Sebuah ayunan bergerak bolak-balik melalui titik keseimbangan
sebanyak 240 kali dalam waktu 0,5 menit. Maka frekuensi ayunan
tersebut adalah....
a. 0,002 Hz
b. 0,125 Hz
c. 8 Hz
d. 120 Hz
14. Perhatikan gambar di bawah ini! Sebuah bandul bergerak dari P ke Q
1
dalam waktu 20 sekon. Periode bandul adalah....
a. 0,1 sekon
b. 0,2 sekon
c. 0,5 sekon
d. 0,025 sekon

P R
Q
15. Getaran yang merambat disebut....
a. gelombang
b. periode
c. amplitudo
d. frekuensi
16. Contoh dari gelombang mekanik adalah....
a. gelombang radio dan gelombang TV
b. gelombang radio dan gelombang tali
c. gelombang TV dan gelombang bunyi
d. gelombang tali dan gelombang bunyi
85

17. Contoh dari gelombang elektromagnetik adalah....


a. gelombang radio
b. gelombang air
c. gelombang tali
d. gelombang bunyi
18. Menurut arah getar dan arah rambatnya, gelombang dibedakan
menjadi dua, antara lain....
a. gelombang mekanik dan gelombang longtudinal
b. gelombang transversal dan gelombang elektromagnetik
c. gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik
d. gelombang transversal dan gelombang longitudinal
19. Gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya
adalah gelombang....
a. bunyi
b. longitudinal
c. transveral
d. mekanik
20. Gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah getarnya adalah
gelombang....
a. tali
b. longitudinal
c. transversal
d. frekuensi
21. Contoh dari gelombang transversal adalah....
a. gelombang cahaya dan gelombang slinkiyang disentakkan
horisontal
b. gelombang bunyi dan gelombang cahaya
c. gelombang bunyi dan gelombang tali
d. gelombang pada tali dan gelombang cahaya
22. Pada saat merambat, gelombang memindahkan....
a. medium
b. energi
c. amplitudo
d. frekuensi
23. Gelombang merambat dengan frekuensi 100 Hz dan panjang
gelombangnya 4 meter, maka cepat rambat gelombang adalah....
a. 0,01 m/s
b. 0,04 m/s
c. 25 m/s
d. 400 m/s
86

24. Pernyataan yang benar tentang hubungan antara getaran dengan


gelombang....
a. gelombang bukan getaran yang merambat
b. gelombang merupakan getaran yang merambat
c. getaran merupakan gelombang yang merambat
d. gelombang tidak akan menimbulkan getaran
25. Yang disebut satu panjang gelombang pada gelombang longitudinal
terdiri dari....
a. 1 rapatan dan 1 regangan
b. 1 rapatan dan 2 regangan
c. 1 bukit dan 1 lembah
d. 1 lembah dan 2 bukit
26.
B F

C E G I
A

D H
Berdasarkan gambar di atas, jumlah gelombang dari A sampai I
adalah....
a. 2
b. 4
c. 5
d. 9
27. Satu lembah gelombang sama dengan....
a. 0,5 λ
b. 0,75 λ
c. 1,5 λ
d. 2 λ
28. Waktu yang dipergunakan untuk merambat sejauh satu panjang
gelombang disebut....
a. amplitudo gelombang
b. periode gelombang
c. frekuensi gelombang
d. cepat rambat gelombang
29. Jarak yang ditempuh gelombang setiap satuan waktu disebut....
a. frekuensi gelombang
87

b. amplitudo gelombang
c. panjang gelombang
d. cepat rambat gelombang
30. Hubungan cepat rambat bunyi ( ν ), frekuensi ( f ), dan panjang
gelombang (λ) dinyatakan dengan persamaan....
𝜆 𝜆
a. 𝑣 = 𝑓 c. 𝑓 = 𝑣
b. 𝑣 = 𝜆. 𝑓 d. 𝑓 = 𝑣. 𝜆

31. Cepat rambat suatu gelombang 10 m/s dan panjangnya 30 m. Maka


periode gelombang tersebut adalah....
a. 0,33 detik
b. 3 detik
c. 40 detik
d. 300 detik
32. Frekuensi suatu gelombang 20 Hz, maka banyaknya gelombang
selama 4 sekon adalah....
a. 0,2
b. 5
c. 24
d. 80
33. Gelombang radio merambat dengan kecepatan 340 m/detik. Jika
frekuensinya 340 Hz. Panjang gelombang radio tersebut adalah....
a. meter
b. 340 meter
c. 680 meter
d. 115600 meter
34. Sebuah gelombang merambat dengan kecepatan 300 m/s, panjang
gelombangnya 75 m. Frekuensi gelombang tersebut adalah....
a. 0,25 Hz
b. 4 Hz
c. 375 Hz
d. 22500 Hz
35. Perhatikan gambar di bawah ini! Jika AB = 12 cm, maka panjang
gelombangnya adalah....
a. 4 cm
b. 8 cm
c. 12 cm
d. 16 cm

A B
Lampiran 13 88

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA

1. A 10. B 19. C 28. B


2. B 11. C 20. B 29. D
3. D 12. D 21. D 30. B
4. B 13. C 22. B 31. B
5. B 14. B 23. D 32. B
6. B 15. A 24. B 33. A
7. B 16. D 25. A 34. B
8. A 17. A 26. A 35. B
9. B 18. D 27. A
Lampiran 14
TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA SIKAP
Kode Nomor Item
No Y Y2
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 UC 1 5 5 5 5 4 5 4 2 5 4 1 5 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 119 14161
2 UC 2 4 3 4 5 4 3 5 4 5 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 5 4 3 4 4 5 119 14161
3 UC 3 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 2 2 5 4 5 4 5 4 3 4 4 5 5 4 125 15625
4 UC 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 3 3 5 4 5 5 5 4 3 5 4 2 4 5 5 5 2 4 3 5 4 128 16384
5 UC 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 129 16641
6 UC 6 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 2 4 4 5 4 1 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 122 14884
7 UC 7 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 5 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 118 13924
8 UC 8 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 1 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 129 16641
9 UC 9 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 2 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 122 14884
10 UC 10 4 4 4 5 3 4 5 5 4 5 5 5 4 2 1 4 4 2 5 4 5 4 4 5 1 4 4 4 5 5 120 14400
11 UC 11 3 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 2 5 5 3 2 3 5 3 1 3 4 5 5 3 3 5 4 5 119 14161
12 UC 12 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 2 5 5 2 3 4 5 4 3 5 4 5 2 5 5 3 5 118 13924
13 UC 13 5 4 4 3 5 4 5 5 4 4 5 5 5 1 4 5 2 1 4 5 2 2 4 4 4 5 4 5 5 3 118 13924
14 UC 14 4 3 3 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 3 3 4 3 4 3 5 4 3 3 3 4 5 3 114 12996
15 UC 15 4 5 5 4 3 3 3 5 4 4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 3 5 5 3 4 3 5 5 5 117 13689
16 UC 16 5 4 4 3 5 4 2 5 4 4 5 5 5 1 4 4 4 1 4 5 2 2 4 4 4 5 4 5 4 4 116 13456
17 UC 17 5 4 5 5 4 3 5 3 5 3 3 5 2 1 4 5 3 4 4 2 3 4 5 4 3 2 4 5 5 4 114 12996
18 UC 18 5 4 4 5 4 1 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 112 12544
19 UC 19 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 1 1 5 5 5 1 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 1 128 16384
20 UC 20 5 3 4 5 4 5 4 3 4 3 5 5 3 5 5 5 4 3 5 5 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 129 16641
21 UC 21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 5 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 2 113 12769
22 UC 22 5 3 5 5 4 4 4 5 2 5 4 4 5 5 1 1 3 2 2 3 2 5 4 4 3 4 5 5 4 2 110 12100
23 UC 23 5 4 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4 4 2 4 5 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 117 13689
24 UC 24 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 123 15129
25 UC 25 4 5 5 4 2 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 125 15625
26 UC 26 4 2 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 5 4 5 4 121 14641
27 UC 27 4 2 4 2 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 2 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 5 5 115 13225
28 UC 28 5 4 4 2 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 2 4 5 5 4 4 5 4 2 3 5 4 4 5 122 14884
29 UC 29 5 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 2 4 4 4 4 5 4 4 4 120 14400
30 UC 30 5 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 3 5 4 5 2 4 4 5 4 2 5 4 4 4 4 5 5 4 127 16129
3609 435011
ƩX 135 117 133 126 125 122 126 130 124 122 122 129 109 103 127 130 94 84 126 122 108 107 131 126 115 112 126 128 132 117
ƩX2 617 477 608 569 551 516 544 591 526 512 532 567 425 407 567 590 320 272 542 514 430 407 587 534 469 440 542 560 590 499
ƩXY 16274 14147 16087 15303 15147 14768 15214 15722 14975 14709 14759 15581 13107 12466 15366 15741 11355 10084 15242 14759 13075 12941 15793 15193 13917 13515 15217 15389 15913 14227
rx y 0,373 0,543 0,698 0,790 0,685 0,704 0,502 0,542 0,541 0,279 0,472 0,610 -0,036 0,353 0,557 0,678 0,318 -0,120 0,808 0,669 0,442 0,470 0,299 0,552 0,534 0,304 0,568 -0,087 0,378 0,798
rtabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
KRITERIA VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID TIDAK TIDAK VALID VALID TIDAK TIDAK VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID TIDAK VALID TIDAK VALID VALID
σ2b 0,328 0,714 0,323 0,760 0,557 0,685 0,510 0,654 0,464 0,547 0,820 0,424 0,930 0,750 0,720 0,860 0,878 0,640 0,441 0,616 0,660 0,875 0,516 0,166 0,531 0,754 0,441 0,478 0,317 0,524
Ʃσ2b 17,885
σ2t 29,252

89
Lampiran 15
90

PERHITUNGAN VALIDITAS ITEM

No X Y X2 Y2 XY
1 5 119 25 14161 595
2 3 120 9 14400 360
3 5 125 25 15625 625
4 5 128 25 16384 640
5 5 129 25 16641 645
6 4 122 16 14884 488
7 4 118 16 13924 472
8 4 129 16 16641 516
9 4 122 16 14884 488
10 4 121 16 14641 484
11 3 119 9 14161 357
12 3 118 9 13924 354
13 4 119 16 14161 476
14 3 114 9 12996 342
15 5 117 25 13689 585
16 4 116 16 13456 464
17 4 114 16 12996 456
18 4 112 16 12544 448
19 5 128 25 16384 640
20 3 129 9 16641 387
21 4 114 16 12996 456
22 3 110 9 12100 330
23 4 117 16 13689 468
24 4 123 16 15129 492
25 5 125 25 15625 625
26 2 122 4 14884 244
27 2 115 4 13225 230
28 4 122 16 14884 488
29 4 121 16 14641 484
30 4 127 16 16129 508
Ʃ 117 3615 477 436439 14147

𝑁 𝑋𝑌− 𝑋 𝑌
𝑟𝑥𝑦 =
𝑁 𝑋2− 𝑋 2 {𝑁 𝑌 2 − 𝑌 2

30×14147 − 117 3615


𝑟𝑥𝑦 = 2
30×477− 477 {30×436439 −3615 2

𝑟𝑥𝑦 = 0,542

Pada α = 5% dengan N = 30 diperoleh rtabel = 0,361. Karena rxy > rtabel maka dapat

disimpulkan bahwa item No. 1 adalah valid.


Lampiran 16 91

PERHITUNGAN RELIABILITAS ITEM

𝑛 𝜎2𝑏
𝑟11 = 1−
𝑛−1 𝜎2𝑡

30 17,885
𝑟11 = 1−
30−1 29,252

𝑟11 = 0,402

Pada α = 5% dengan n = 30 item diperoleh r tabel = 0,361.

Karena r11 > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
92

Uji Validitas, Realibilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Beda

Lampiran 17
Nomor Soal
No Kode Y Y2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 UC-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 29 841
2 UC-11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 28 784
3 UC-7 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 27 729
4 UC-28 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 26 676
5 UC-23 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 26 676

Kelompok Atas
6 UC-30 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 25 625
7 UC-2 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 25 625
8 UC-32 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 24 576
9 UC-29 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 24 576
10 UC-27 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 24 576
11 UC-24 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 24 576
12 UC-10 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 24 576
13 UC-12 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 23 529
14 UC-26 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 22 484
15 UC-22 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 22 484
16 UC-9 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 21 441
17 UC-3 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 21 441
18 UC-17 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 21 441
19 UC-19 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 19 361
20 UC-4 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 18 324

Kelompok Bawah
21 UC-13 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 18 324
22 UC-1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 18 324
23 UC-8 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 16 256
24 UC-19 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 16 256
25 UC-15 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 14 196
26 UC-31 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 14 196
27 UC-6 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 14 196
28 UC-16 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 13 169
29 UC-14 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 13 169
30 UC-25 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 10 100

Ʃ N benar 25 10 26 26 24 23 23 22 6 4 23 21 22 9 26 21 24 27 27 19 20 18 9 22 18 11 10 14 5 22 6 20 23 11 2 619 13527


r xy 0,44 0,11 0,46 0,44 0,55 0,47 0,49 0,49 0,37 0,18 0,16 0,38 0,54 -0,23 0,42 0,41 0,43 0,47 0,44 0,44 0,46 0,66 0,40 0,46 0,39 0,27 -0,25 0,61 -0,01 0,07 -0,07 0,37 0,57 -0,38 0,37
r tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Kriteria Valid tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid tidak tidak Valid Valid tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid tidak tidak Valid tidak tidak tidak Valid Valid tidak Valid
Reliabilitas p 0,83 0,33 0,87 0,87 0,80 0,77 0,77 0,73 0,20 0,13 0,77 0,70 0,73 0,30 0,87 0,70 0,80 0,90 0,90 0,63 0,67 0,60 0,30 0,73 0,60 0,37 0,33 0,47 0,17 0,73 0,20 0,67 0,77 0,37 0,07
q 0,17 0,67 0,13 0,13 0,20 0,23 0,23 0,27 0,80 0,87 0,23 0,30 0,27 0,70 0,13 0,30 0,20 0,10 0,10 0,37 0,33 0,40 0,70 0,27 0,40 0,63 0,67 0,53 0,83 0,27 0,80 0,33 0,23 0,63 0,93 Ʃpq
pq 0,14 0,22 0,12 0,12 0,16 0,18 0,18 0,20 0,16 0,12 0,18 0,21 0,20 0,21 0,12 0,21 0,16 0,09 0,09 0,23 0,22 0,24 0,21 0,20 0,24 0,23 0,22 0,25 0,14 0,20 0,16 0,22 0,18 0,23 0,06 6,27
ƩS2 754,9667
r11 1,021
rtabel 0,334
kriteria karena r11>rtabel maka instrumen reliabel
Tingkat TK 0,833 0,333 0,867 0,867 0,800 0,767 0,767 0,733 0,200 0,133 0,767 0,700 0,733 0,300 0,867 0,700 0,800 0,900 0,900 0,633 0,667 0,600 0,300 0,733 0,600 0,367 0,333 0,467 0,167 0,733 0,200 0,667 0,767 0,367 0,067
Kesukaran kriteria mudah sedang mudah mudah mudah mudah mudah mudah sukar sukar mudah mudah mudah sukar mudah mudah mudah mudah mudah sedang sedang sedang sukar mudah sedang sedang sedang sedang sukar mudah sukar sedang mudah sedang sukar
Daya Beda MA 1,00 0,40 1,00 1,00 0,93 0,93 0,73 0,87 0,33 0,20 0,80 0,93 0,87 0,27 0,87 0,93 0,93 1,00 1,00 0,87 0,93 0,93 0,53 0,87 0,87 0,53 0,20 0,73 0,13 0,73 0,13 0,80 0,93 0,27 0,13
MB 0,67 0,27 0,73 0,73 0,67 0,60 0,40 0,60 0,21 0,07 0,73 0,47 0,60 0,33 0,20 0,47 0,60 0,60 0,40 0,40 0,40 0,27 0,07 0,60 0,33 0,42 0,47 0,56 0,20 0,73 0,27 0,53 0,76 0,47 0,00
DP 0,33 0,13 0,27 0,27 0,27 0,33 0,33 0,27 0,12 0,13 0,07 0,47 0,27 -0,07 0,67 0,47 0,33 0,40 0,60 0,47 0,53 0,67 0,47 0,27 0,53 0,11 -0,27 0,17 -0,07 0,00 -0,13 0,27 0,17 -0,20 0,13
kriteria cukup jelek cukup cukup cukup cukup cukup cukup jelek jelek jelek baik cukup jelek baik baik cukup cukup baik baik baik baik baik cukup baik jelek jelek jelek jelek jelek jelek cukup jelek jelek jelek
Keterangan pakai buang pakai pakai pakai pakai pakai pakai buang buang buang pakai pakai buang pakai pakai pakai pakai pakai pakai pakai pakai pakai pakai pakai buang buang buang buang buang buang pakai buang buang buang

92
Lampiran 18 93

DAFTAR NAMA SISWA

No. Nama Siswa Kode Siswa


1. A. Adhik Sulwanto S-1
2. Ahmad Khabib Alwi S-2
3. Ahmad Sofia Eko Wardana S-3
4. Ahmad Sukrul Mustaqim S-4
5. Aimatul Muniroh S-5
6. Alfia Dwi Nastiti S-6
7. Doni Susilo S-7
8. Elmiati S-8
9. Eva Nur Vitasari S-9
10. Istiqomah S-10
11. Istiqoroh S-11
12. Langgeng Dimas Setyawan S-12
13. M. Ali Miftah S-13
14. M. Andri Sholakudin S-14
15. M. Nur Mulyaka S-15
16. Muh. Riyan Duta S-16
17. Nanda Iren Pratiwi S-17
18. Novita S-18
19. Novita Sari S-19
20. Nur Hidayatun ni’matul L. S-20
21. Rasit Riyanto S-21
22. Siti A’isyah S-22
23. Siti Anisah S-23
24. Siti Maunah S-24
25. Siti Nur Efa Fitriani S-25
26. Srikustini S-26
27. Suwono Deni Setiawan S-27
28. Waridah S-28
94
Lampiran 19

Nama :

No. Absen :

Kelompok :

Kelas :
LEMBAR SKALA SIKAP
95
96
Lampiran 20

SOAL

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang ( X ) pada
huruf a, b, c, atau d!

1. Gerak bolak-balik secara teratur melalui titik kesetimbangan disebut....


a. Getaran
b. Simpangan
c. Amplitudo
d. periode
2.

C A
B

Gambar di atas adalah gambar ayunan bandul. Satu getaran adalah gerak
bandul dari....
a. A-B-C
b. A-B-A
c. B-A-C-A
d. A-B-C-B-A
3. Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran disebut....
a. frekuensi
b. periode
c. amplitudo
d. simpangan
4. Periode suatu getaran semakin besar apabila....
a. frekuensi getaran semakin besar
b. frekuensi getaran semakin kecil
c. amplitudo getaran semakin besar
d. amplitudo getaran semakin kecil
5. Jika suatu frekuensi getaran 125 Hz, artinya....
a. Waktu 125 detik terdapat 1 getaran
b. Waktu 1 detik terdapat 125 getaran
c. Waktu 1 menit terdapat 125 getaran
d. Waktu 1 menit terdapat 125 getaran
97

6. Hubungan frekuensi dan periode dinyatakan dengan persamaan...


1
a. 𝑇 = 𝑓 2
1
b. 𝑇 = 𝑓
c. 𝑇 = 1. 𝑓
1
d. 𝑇 2 = 𝑓
7. Dalam 1 detik terdapat 20 getaran, maka periodenya adalah....
a. 0,05 sekon
b. 0,5 sekon
c. 1 sekon
d. 20 sekon
8. Periode getaran suatu benda 30 sekon artinya....
a. benda bergetar selama 30 sekon
b. benda bergetar memerlukan waktu 30 sekon
c. benda melakukan getaran sebanyak 30 kali
d. benda bergetar 1 kali dalam waktu 30 sekon
9. Sebuah ayunan bergerak bolak-balik melalui titik keseimbangan sebanyak
240 kali dalam waktu 0,5 menit. Maka frekuensi ayunan tersebut adalah....
a. 0,002 Hz
b. 0,125 Hz
c. 8 Hz
d. 120 Hz
10. Getaran yang merambat disebut....
a. gelombang
b. periode
c. amplitudo
d. frekuensi
11. Contoh dari gelombang mekanik adalah....
a. gelombang radio dan gelombang TV
b. gelombang radio dan gelombang tali
c. gelombang TV dan gelombang bunyi
d. gelombang tali dan gelombang bunyi
12. Contoh dari gelombang elektromagnetik adalah....
a. gelombang radio
b. gelombang air
c. gelombang tali
d. gelombang bunyi
98

13. Menurut arah getar dan arah rambatnya, gelombang dibedakan menjadi dua,
antara lain....
a. gelombang mekanik dan gelombang longtudinal
b. gelombang transversal dan gelombang elektromagnetik
c. gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik
d. gelombang transversal dan gelombang longitudinal
14. Gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya adalah
gelombang....
a. bunyi
b. longitudinal
c. transveral
d. mekanik
15. Gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah getarnya adalah
gelombang....
a. tali
b. longitudinal
c. transversal
d. frekuensi
16. Contoh dari gelombang transversal adalah....
a. gelombang cahaya dan gelombang slinkiyang disentakkan horisontal
b. gelombang bunyi dan gelombang cahaya
c. gelombang bunyi dan gelombang tali
d. gelombang pada tali dan gelombang cahaya
17. Pada saat merambat, gelombang memindahkan....
a. medium
b. energi
c. amplitudo
d. frekuensi
18. Gelombang merambat dengan frekuensi 100 Hz dan panjang gelombangnya 4
meter, maka cepat rambat gelombang adalah....
a. 0,01 m/s
b. 0,04 m/s
c. 25 m/s
d. 400 m/s
19. Yang disebut satu panjang gelombang pada gelombang longitudinal terdiri
dari....
a. 1 rapatan dan 1 regangan
b. 1 rapatan dan 2 regangan
c. 1 bukit dan 1 lembah
d. 1 lembah dan 2 bukit
99

20. Frekuensi suatu gelombang 20 Hz, maka banyaknya gelombang selama 4


sekon adalah....
a. 0,2
b. 5
c. 24
d. 80
Lampiran 21
100

KUNCI JAWABAN

SOAL PILIHAN GANDAA

1. A
2. D
3. B
4. B
5. B
6. B
7. A
8. D
9. C
10. A
11. D
12. A
13. D
14. C
15. B
16. D
17. B
18. D
19. A
20. D
Lampiran 22
101

PERHITUNGAN NILAI SKALA SIKAP


(PRETEST )

Nama Skor
No % Keterangan
Siswa Total
1 S-1 46 46% RENDAH
2 S-2 75 75% TINGGI
3 S-3 60 60% SEDANG
4 S-4 74 74% TINGGI
5 S-5 70 70% SEDANG
6 S-6 71 71% SEDANG
7 S-7 69 69% SEDANG
8 S-8 72 72% SEDANG
9 S-9 72 72% SEDANG
10 S-10 71 71% SEDANG
11 S-11 60 60% SEDANG
12 S-12 71 71% SEDANG
13 S-13 73 73% TINGGI
14 S-14 72 72% SEDANG
15 S-15 75 75% TINGGI
16 S-16 76 76% TINGGI
17 S-17 74 74% TINGGI
18 S-18 73 73% TINGGI
19 S-19 65 65% SEDANG
20 S-20 46 46% RENDAH
21 S-21 80 80% TINGGI
22 S-22 70 70% SEDANG
23 S-23 44 44% RENDAH
24 S-24 75 75% TINGGI
25 S-25 73 73% TINGGI
26 S-26 69 69% SEDANG
27 S-27 70 70% SEDANG
28 S-28 70 70% SEDANG
Rata-rata 68,43 68% SEDANG
Lampiran 23
102

PERHITUNGAN NILAI SKALA SIKAP


(POSTTEST )

Nama Skor
No % Keterangan
Siswa Total
1 S-1 69 69% SEDANG
2 S-2 83 83% TINGGI
3 S-3 74 74% TINGGI
4 S-4 80 80% TINGGI
5 S-5 78 78% TINGGI
6 S-6 80 80% TINGGI
7 S-7 78 78% TINGGI
8 S-8 77 77% TINGGI
9 S-9 84 84% TINGGI
10 S-10 78 78% TINGGI
11 S-11 67 67% SEDANG
12 S-12 81 81% TINGGI
13 S-13 76 76% TINGGI
14 S-14 88 88% TINGGI
15 S-15 82 82% TINGGI
16 S-16 85 85% TINGGI
17 S-17 82 82% TINGGI
18 S-18 82 82% TINGGI
19 S-19 75 75% TINGGI
20 S-20 63 63% SEDANG
21 S-21 89 89% TINGGI
22 S-22 77 77% TINGGI
23 S-23 73 73% TINGGI
24 S-24 81 81% TINGGI
25 S-25 80 80% TINGGI
26 S-26 76 76% TINGGI
27 S-27 80 80% TINGGI
28 S-28 77 77% TINGGI
Rata-rata 78,39 78% TINGGI
Lampiran 24 103

UJI GAIN SKALA SIKAP SIKAP SISWA

Uji Gain digunakan untuk mengetahui perkembangan rata-rata


rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa.

S post  S pre
g 
100 0
0  S pre

S pre = skor rata-rata tes awal (%)

S post = skor rata-rata tes akhir (%)

kriteria nilai g
g > 0,7 tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 sedang
g < 0,3 rendah

Skor rata-rata(% )
awal akhir
68,43% 78,39%

UJI GAIN

78,39% - 68,43%
g = = 0,32 SEDANG
100% - 68,43%
Lampiran 25
104

PERHITUNGAN NILAI SOAL PILIHAN GANDA


(PRETEST )

Nama Skor
No Nilai % Keterangan
Siswa Total
1 S-1 6 30 30% SANGAT RENDAH
2 S-2 9 45 45% RENDAH
3 S-3 9 45 45% RENDAH
4 S-4 10 50 50% RENDAH
5 S-5 8 40 40% SANGAT RENDAH
6 S-6 13 65 65% TINGGI
7 S-7 8 40 40% SANGAT RENDAH
8 S-8 10 50 50% RENDAH
9 S-9 10 50 50% RENDAH
10 S-10 9 45 45% RENDAH
11 S-11 12 60 60% RENDAH
12 S-12 7 35 35% SANGAT RENDAH
13 S-13 5 25 25% SANGAT RENDAH
14 S-14 11 55 55% RENDAH
15 S-15 7 35 35% SANGAT RENDAH
16 S-16 8 40 40% SANGAT RENDAH
17 S-17 9 45 45% RENDAH
18 S-18 7 35 35% SANGAT RENDAH
19 S-19 10 50 50% RENDAH
20 S-20 10 50 50% RENDAH
21 S-21 9 45 45% RENDAH
22 S-22 13 65 65% TINGGI
23 S-23 9 45 45% RENDAH
24 S-24 9 45 45% RENDAH
25 S-25 8 40 40% SANGAT RENDAH
26 S-26 12 60 60% RENDAH
27 S-27 9 45 45% RENDAH
28 S-28 10 50 50% RENDAH
Rata-rata 45,89 46% RENDAH
Lampiran 26
105

PERHITUNGAN NILAI SOAL PILIHAN GANDA


(POSTTEST )

Nama Skor
No Nilai % Keterangan
Siswa Total
1 S-1 11 55 55% RENDAH
2 S-2 13 65 65% TINGGI
3 S-3 15 75 75% TINGGI
4 S-4 17 85 85% SANGAT TINGGI
5 S-5 11 55 55% RENDAH
6 S-6 14 70 70% TINGGI
7 S-7 15 75 75% TINGGI
8 S-8 16 80 80% TINGGI
9 S-9 14 70 70% TINGGI
10 S-10 16 80 80% TINGGI
11 S-11 17 85 85% SANGAT TINGGI
12 S-12 13 65 65% TINGGI
13 S-13 13 65 65% TINGGI
14 S-14 17 85 85% SANGAT TINGGI
15 S-15 14 70 70% TINGGI
16 S-16 15 75 75% TINGGI
17 S-17 13 65 65% TINGGI
18 S-18 14 70 70% TINGGI
19 S-19 16 80 80% TINGGI
20 S-20 15 75 75% TINGGI
21 S-21 16 80 80% TINGGI
22 S-22 19 95 95% SANGAT TINGGI
23 S-23 15 75 75% TINGGI
24 S-24 15 75 75% TINGGI
25 S-25 14 70 70% TINGGI
26 S-26 18 90 90% SANGAT TINGGI
27 S-27 16 80 80% TINGGI
28 S-28 15 75 75% TINGGI
Rata-rata 74,46 74% TINGGI
Lampiran 27
UJI NORMALITAS DATA PRETEST SOAL PILIHAN GANDA

Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
k
(O i  Ei )2
c2  åi 1
Ei

Kriteria yang digunakan


2 2
Ho diterima jika χ < χ tabel

Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 65 Panjang Kelas = 6,93
Nilai minimal = 25 Rata-rata ( x ) = 45,89
Rentang = 40 s = 9,63
Banyak kelas = 6 n = 28

(Oi-Ei)²
Kelas Interval Batas Kelas Z untuk batas kls. Peluang untuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi
Ei
25 - 32 24,5 -2,22 0,4869 0,0690 1,9309 2 0,002
33 - 40 32,5 -1,39 0,4179 0,2056 5,7565 7 0,269
41 - 48 40,5 -0,56 0,2123 0,3190 8,9330 8 0,097
49 - 56 48,5 0,27 0,1067 0,2580 7,2236 7 0,007
57 - 64 56,5 1,10 0,3647 0,1087 3,0422 2 0,357
65 - 72 64,5 1,93 0,4734 0,0238 0,6658 2 2,673
72,5 2,76 0,4971
χ² = 3,41
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel = 7,81
Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho

106
3,41 7,81
Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
UJI NORMALITAS DATA POSTTEST SOAL PILIHAN GANDA

Lampiran 28
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
k
(O i  Ei )2
c2  åi 1
Ei

Kriteria yang digunakan


2 2
Ho diterima jika χ < χ tabel

Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 95 Panjang Kelas = 6,93
Nilai minimal = 55 Rata-rata ( x ) = 74,46
Rentang = 40 s = 9,36
Banyak kelas = 6 n = 28

(Oi-Ei)²
Kelas Interval Batas Kelas Z untuk batas kls. Peluang untuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi
Ei
55 - 62 54,5 -2,13 0,4835 0,0842 2,3565 2 0,054
63 - 70 62,5 -1,28 0,3993 0,2353 6,5897 9 0,882
71 - 78 70,5 -0,42 0,1640 0,3308 9,2617 7 0,552
79 - 86 78,5 0,43 0,1668 0,2339 6,5494 8 0,321
87 - 94 86,5 1,29 0,4007 0,0831 2,3278 1 0,757
95 - 102 94,5 2,14 0,4838 0,0148 0,4146 1 0,827
102,5 2,99 0,4986
χ² = 3,39
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel = 7,81
Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho

3,39 7,81

107
Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
Lampiran 29 108

UJI GAIN NILAI SOAL PILIHAN GANDA SISWA

Uji Gain digunakan untuk mengetahui peningkatan rata-rata


kemampuan menjawab soal pilihan ganda.

S post  S pre
g 
100 0
0  S pre

S pre = skor rata-rata tes awal (%)

S post = skor rata-rata tes akhir (%)

kriteria nilai g
g > 0,7 tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 sedang
g < 0,3 rendah

Skor rata-rata(% )
awal akhir
45,89% 74,46%

UJI GAIN

74,46% - 45,89%
g = = 0,53 SEDANG
100% - 45,89%
Lampiran 30
109

PEDOMAN PENILAIAN OBSERVASI


KETERAMPILAN KOMUNIKASI LISAN

1. Kemampuan mengajukan pertanyaan


Skor 3 : siswa bertanya lebih dari 1 kali.
Skor 2 : siswa hanya bertanya 1 kali.
Skor 1 : siswa tidak aktif bertanya.
2. Kemampuan menjawab pertanyaan
Skor 3 : siswa dapat menjawab pertanyaan dengan menggunakan
bahasanya sendiri dengan benar.
Skor 2 : siswa dapat menjawab pertanyaan dengan menggunakan
bahasanya sendiri, namun masih terdapat kesalahan.
Skor 1 : siswa tidak dapat menjawab pertanyaan.
3. Kemampuan mengajukan pendapat
Skor3 :siswa mengajukan pendapat lebih dari 1 kali.
Skor2 : siswa mengajukan pendapat hanya 1 kali.
Skor1 : siswa tidak mengajukan pendapat
4. Kemampuan menanggapi pendapat
Skor3 :siswa mampu menanggapi pendapat dengan sopan
Skor2 :siswa mampu menanggapi pendapat namun kurang sopan
Skor1 :siswa tidak dapat menanggapi pendapat
Lampiran 31 110

HASIL OBSERVASI KOMUNIKASI LISAN


PERTEMUAN I

Nama Indikator Skor


No Nilai % Keterangan
Siswa 1 2 3 4 Total
1 S-1 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
2 S-2 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
3 S-3 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
4 S-4 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
5 S-5 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
6 S-6 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
7 S-7 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
8 S-8 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
9 S-9 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
10 S-10 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
11 S-11 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
12 S-12 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
13 S-13 1 2 1 1 5 41,67 42% KURANG
14 S-14 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
15 S-15 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
16 S-16 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
17 S-17 2 2 1 1 6 50,00 50% KURANG
18 S-18 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
19 S-19 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
20 S-20 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
21 S-21 2 2 1 1 6 50,00 50% KURANG
22 S-22 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
23 S-23 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
24 S-24 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
25 S-25 2 1 1 1 5 41,67 42% KURANG
26 S-26 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
27 S-27 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
28 S-28 1 1 1 1 4 33,33 33% KURANG
Jumlah 31 31 28 28 118 983,33 983%
% 36,90% 36,90% 33,33% 33,33%
Rata-rata 35,12 35,12% KURANG
Lampiran 32
111

HASIL OBSERVASI KOMUNIKASI LISAN


PERTEMUAN II

Nama Indikator Skor


No Nilai % Keterangan
Siswa 1 2 3 4 Total
1 S-1 1 2 1 1 5 41,67 42% KURANG
2 S-2 2 1 2 1 6 50,00 50% KURANG
3 S-3 2 2 2 1 7 58,33 58% CUKUP
4 S-4 1 2 2 1 6 50,00 50% KURANG
5 S-5 2 2 2 2 8 66,67 67% CUKUP
6 S-6 1 3 2 2 8 66,67 67% CUKUP
7 S-7 2 3 1 2 8 66,67 67% CUKUP
8 S-8 2 2 1 2 7 58,33 58% CUKUP
9 S-9 2 2 2 1 7 58,33 58% CUKUP
10 S-10 1 3 2 1 7 58,33 58% CUKUP
11 S-11 1 2 2 3 8 66,67 67% CUKUP
12 S-12 1 2 2 1 6 50,00 50% KURANG
13 S-13 3 2 2 2 9 75,00 75% BAIK
14 S-14 2 2 1 1 6 50,00 50% KURANG
15 S-15 2 3 1 1 7 58,33 58% CUKUP
16 S-16 1 2 2 1 6 50,00 50% KURANG
17 S-17 3 2 3 3 11 91,67 92% SANGAT BAIK
18 S-18 2 2 1 2 7 58,33 58% CUKUP
19 S-19 2 3 1 1 7 58,33 58% CUKUP
20 S-20 2 2 2 1 7 58,33 58% CUKUP
21 S-21 3 3 2 3 11 91,67 92% SANGAT BAIK
22 S-22 2 3 2 2 9 75,00 75% BAIK
23 S-23 2 2 1 1 6 50,00 50% KURANG
24 S-24 2 2 1 1 6 50,00 50% KURANG
25 S-25 2 3 1 1 7 58,33 58% CUKUP
26 S-26 1 2 2 1 6 50,00 50% KURANG
27 S-27 2 2 1 1 6 50,00 50% KURANG
28 S-28 1 3 1 2 7 58,33 58% CUKUP
Jumlah 50 64 45 42 201 1675,00 1675%
% 59,52% 76,19% 53,57% 50,00%
Rata-rata 59,82 59,82% CUKUP
Lampiran 33
112

UJI GAIN KETERAMPILAN MENGAJUKAN PERTANYAAN

Uji Gain digunakan untuk mengetahui perkembangan


keterampilan mengajukan pertanyaan

S post  S pre
g 
100 0
0  S pre

S pre = skor rata-rata tes awal (%)

S post = skor rata-rata tes akhir (%)

kriteria nilai g
g > 0,7 tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 sedang
g < 0,3 rendah

Skor rata-rata(% )
awal akhir
36,90% 59,52%

UJI GAIN

59,52% - 36,90%
g = = 0,36 SEDANG
100% - 36,90%
Lampiran 34
113

UJI GAIN KETERAMPILAN MENJAWAB PERTANYAAN

Uji Gain digunakan untuk mengetahui perkembangan


keterampilan menjawab pertanyaan

S post  S pre
g 
100 0
0  S pre

S pre = skor rata-rata tes awal (%)

S post = skor rata-rata tes akhir (%)

kriteria nilai g
g > 0,7 tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 sedang
g < 0,3 rendah

Skor rata-rata(% )
awal akhir
36,90% 76,19%

UJI GAIN

76,19% - 36,90%
g = = 0,62 SEDANG
100% - 36,90%
Lampiran 35
114

UJI GAIN KETERAMPILAN MENGAJUKAN PENDAPAT

Uji Gain digunakan untuk mengetahui perkembangan


keterampilan mengajukan pendapat

S post  S pre
g 
100 0
0  S pre

S pre = skor rata-rata tes awal (%)

S post = skor rata-rata tes akhir (%)

kriteria nilai g
g > 0,7 tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 sedang
g < 0,3 rendah

Skor rata-rata(% )
awal akhir
33,33% 53,57%

UJI GAIN

53,57% - 33,33%
g = = 0,30 SEDANG
100% - 33,33%
Lampiran 36
115

UJI GAIN KETERAMPILAN MENANGGAPI PENDAPAT

Uji Gain digunakan untuk mengetahui perkembangan


keterampilan menanggapi pendapat

S post  S pre
g 
100 0
0  S pre

S pre = skor rata-rata tes awal (%)

S post = skor rata-rata tes akhir (%)

kriteria nilai g
g > 0,7 tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 sedang
g < 0,3 rendah

Skor rata-rata(% )
awal akhir
33,33% 50,00%

UJI GAIN

50,00% - 33,33%
g = = 0,25 RENDAH
100% - 33,33%
Lampiran 37
116

UJI GAIN HASIL OBSERVASI KOMUNIKASI LISAN

Uji Gain digunakan untuk mengetahui perkembangan


hasil observasi komunikasi lisan

S post  S pre
g 
100 0
0  S pre

S pre = skor rata-rata tes awal (%)

S post = skor rata-rata tes akhir (%)

kriteria nilai g
g > 0,7 tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 sedang
g < 0,3 rendah

Skor rata-rata(% )
awal akhir
35,12% 59,82%

UJI GAIN

59,82% - 35,12%
g = = 0,38 SEDANG
100% - 35,12%

Anda mungkin juga menyukai