Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KEGIATAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA

MANAJEMEN KEBIDANAN KOMUNITAS SASARAN


PROGRAM KIA DI DESA X

Disusun Oleh:

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


JURUSAN KEBIDANAN PRODI PROFESI KEBIDANAN
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas semua berkat dan rahmad-Nya
semoga penulis dapat menyelesaikan Laporan Manajemen Kebidanan Komunitas
sasaran program KIA. Dalam hal ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, karena itu pada kesempatan kali ini mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu
selaku dosen pembimbing akademik dan Ibu Siti Muawanah,Amd.Keb selaku
pembimbing praktik stase komunitas, COC, WEM yang telah memberikan bimbingan,
sehingga laporan Manajemen Kebidanan Komunitas sasaran program KIA ini dapat
terselesaikan serta Seluruh pihak yang senantiasa memberi dukungan, bantuan dan
semangat untuk menyelesaikan Laporan Manajemen Kebidanan Komunitas sasaran
program KIA ini dapat terselesaikan.
Semoga Tuhan yang Maha Esa memberi balasan pahala atas segala amal baik
yang telah diberikan dan semoga laporan ini berguna bagi semua yang
memanfaatkannya.

Jambi, Agustus 2023

Penulis,

ii
DAFTAR ISI
COVER..........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................................................3
BAB 2 MUSYAWARAH MASYARAKAT SASARAN KIA
2.1 Waktu........................................................................................................................4
2.2 Media........................................................................................................................4
2.3 Susunan Acara..........................................................................................................4
2.4 pembagian Tugas......................................................................................................5
2.5 Peserta.......................................................................................................................5
2.6 Hambatan dan Solusi.......................................................................................
BAB 3 MANAJEMEN KEBIDANAN KOMUNITAS
3.1 Pengkajian.................................................................................................................6
3.1.1Pengumpulan Data...........................................................................................6
3.1.2 Analisa Data....................................................................................................13
3.2 Penentuan Prioritas Masalah.....................................................................................13
3.3 Perencanaan Kegiatan...............................................................................................14
3.4 Implementasi Kegiatan.............................................................................................15
3.5 Hambatan Solusi.......................................................................................................16
BAB 4 PARTISIPASI DALAM PROGRAM PUSKESMAS................................... 17
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan...............................................................................................................18
5.2 Saran..........................................................................................................................18

iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Hadir Peserta..................................................................................19
Lampiran 2 : POA Kegiatan...........................................................................................20
Lampiran 3 : Print Out PPT............................................................................................21

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan nasional bertujuan untuk meningkatkan
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal. Salah satu upaya untuk mencapainya adalah
melalui kesehatan utama yang merupakan rangkaian masyarakat yang
dilakukan berdasarkan gotong royong dan swadaya untuk mendorong diri
mereka sendiri, mengenal dan memecahkan masalah masyarakat dalam
bidang kesehatan atau yang berkaitan, agar mampu memelihara dan
meningkatkan kehidupan yang sejahtera. Terutama masalah kesehatan ibu
dan anak (KIA) masih menjadi tantangan bagi sistem kesehatan baik di
tingkat pusat maupun di tingkat kabupaten.
Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes)
tahun 2015 menunjukkan bahwa dari 100.000 kelahiran hidup di
Indonesia, 305 di antaranya berakhir dengan kematian sang ibu. Pada
tahun 2018, AKI Provinsi Jawa Timur mencapai 91,45 per 100.000
kelahiran hidup. Penyebab tertinggi kematian ibu pada tahun 2018 adalah
penyebab lain-lain yaitu 32,57% atau 170 orang, Pre Eklamsi/Eklamsi
yaitu sebesar 31,32% atau sebanyak 163 orang dan perdarahan yaitu
22,8% atau sebanyak 119 orang. Sedangkan penyebab paling kecil adalah
infeksi sebesar 3,64% atau sebanyak 19 orang. Terutama pada Kabupaten
X, terdapat AKI sebanyak 114,3 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes
Jatim, 2019). Kasus kematian maternal di Kabupaten X pada tahun 2015
tercatat sebanyak 32 kasus kematian dengan rincian 9 kematian ibu hamil,
10 kematian ibu bersalin, dan 13 kasus kematian ibu nifas (Dinkes
Kabupaten X, 2019). Angka Kematian Ibu (AKI) berguna untuk
menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan
kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan.
Tingginya angka kematian ibu mendorong pemerintah untuk melakukan
intervensi melalui Kementerian Kesehatan. Salah satunya Untuk

1
mengantisipasi masalah ini maka diperlukan suatu terobosan dengan
mengurangi peran dukun dan meningkatkan peran bidan. Harapan kita
agar bidan di desa benar-benar sebagai ujung tombak dalam upaya
penurunan AKB dan AKI
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga yang
berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh
bidan sesuai dengan kewenangan yang diberikannya dengan maksud untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga
berkualitas bahagia dan sejahtera. Sedangkan komunitas adalah kelompok
sosial yang ditentukan oleh batas-batas wilayah dan merupakan pelayanan
kebidanan profesional yang ditujukan kepada masyarakat untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal melalui upaya promotif,
preventif/pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan denga melibatkan
individu, keluarga dan kelompok masyarakat sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kebidanan. Maka dari
itu, kebidanan komunitas sangat diperlukan untuk mengetahui
permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat agar dapat diselesaikan
berdasarkan prioritas dari masalah tersebut.
Dalam rangka menghasilkan tenaga yang profesional, maka
diperlukan adanya sumber daya kesehatan yang siap terjun ke lapangan,
mengelola masalah kesehatan disuatu daerah dan memberikan kontribusi
dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Untuk mewujudkan semua itu,
politeknik kesehatan kemenkes malang prodi profesi kebidanan malang
melakukan praktik kebidanan komunitas dilingkungan desa Xi wilayah
kerja Puskesmas X. Penunjukkan lingkungan praktik tersebut didasarkan
atas beberapa pertimbangan yang didasarkan pada kondisi dari desa X
wilayah kerja Puskesmas X. Sedangkan praktik asuhan kebidanan
komunitas dimaksudkan untuk lebih mengintregasikan seluruh ilmu yang
diperoleh mahasiswa selama pembelajaran dikelas dan di laboratorium dan
untuk lebih memantapkan keterampilan yang diperoleh sebelumnya,

2
sehingga kompetensi bidan yang diisyaratkan dapat dimiliki oleh
mahasiswa lulusan kebidanan. Sehingga dengan diadakannya kegiatan
praktik kebidanan komunitas ini, mahasiswa kebidanan dapat belajar dan
menemukan permasalahan yang terjadi di masyarakat, kemudian
melakukan pengkajian dan analisis data untuk menemukan prioritas
masalah, dan terakhir melakukan intervensi dan evaluasi berdasarkan
prioritas masalah tersebut.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan dari praktik kebidanan komunitas ini secara umum
adalah untuk memberikan asuhan kebidanan komunitas kepada
masyarakat di desa X.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan dengan cara melakukan
pengkajian dan analisis data yang ada dimasyarakat desa X.
b. Mencari prioritas masalah berdasarkan data dukung PWS KIA
Desa X.
c. Melakukan pengkajian dan analisis data dari permasalahan yang
telah ditemukan
d. Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan prioritas masalah
e. Melakukan intervensi serta evaluasi dari masalah yang telah
ditemukan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan
individu, keluarga maupun kelompok binaan

3
BAB 2
MUSYAWARAH MASYARAKAT SASARAN KIA

2.1 Waktu
Hari/ Tanggal : Jum’at 1 September 2023
Pukul : 08.00 WIB s/d selesai
2.2 Media
Power point, laptop, LCD.
2.3 Susunan Acara
RUNDOWN SUSUNAN ACARA PEMBUKAAN MMD
NO. SUSUNAN ACARA WAKTU
1. Pembukaan 09.00 – 09.05
2. Pembacaan Doa 09.05 – 09.10
3. Sambutan-sambutan :
1. Sambutan Kepala Puskesmas 09.10 – 09.20
2. Sambutan Pembimbing Praktik 09.20 – 09.30
3. Sambutan Bidan Wilayah 09.30 - 09.40
4. Penyampaian Data :
1. Penyaji 1 09.40 – 10.00
5. Diskusi 10.00-10.25
4. Penutup 10.25 – 10.30
5. Foto Bersama 10.30 – Selesai

2.4 Pembagian Tugas


1 MC : Ny.R
2 Penyaji : Ny.A
3 Notulen : Ny.N.
4 Doa : Ny.L .

4
2.5 Peserta
Peserta yang mengikuti dalam musyawarah mufakat yaitu :
1. Kepala Puskesmas X
2. Pembimbing Praktik
3. Bidan Wilayah X (2 orang)
4. Ibu Kader (6 orang)

2.6 Hambatan dan Solusi


2.6.1 Hambatan
Hambatan dalam musyawarah masyarakat desa ini yaitu adanya
ketidak samaan waktu yang mana menyebabkan musyawarah
masyarakat desa ini menjadi sangat terbatas pada pelaksanaannya, salah
satunya yaitu jumlah peserta yang dibatasi, tidak bisa mendapatkan data
yang lengkap karena tidak terjun langsung pada masyarakat dan hanya
analisis pada data PWS KIA.
2.6.2 Solusi
Solusi dalam pelaksanaan musyawarah masyarakat desa ini yaitu
dengan menjalankan protokol kesehatan yang disarankan pemerintas
salah satunya dengan cara menyesuaikan waktu pelaksanaan dengan
masyarakat desa.

5
BAB 3
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Pengkajian
3.1.1Pengumpulan Data
3.1.1.1 Data Geografi
Profil Desa X Kecamatan X Kabupaten X
Luas Wilayah Desa X : 879 km2
a. Batas-batas:
1. Utara : Kecamatan Y
2. Selatan : Kecamatan Z
3. Timur : Kecamatan C
4. Barat : Desa X
b. Peran Serta
1. Jumlah posyandu : 13
2. Jumlah Kader : 85
3. Jumlah dukun bayi :4
c. Jumlah penduduk
1. Jumlah Penduduk : 12.581 Jiwa
Laki-laki : 6.399 Jiwa
Perempuan : 6.182 Jiwa

6
3.1.1.2 Data Khusus
Diagram 3.1 Distribusi Frekuensi Kunjungan K1 ibu hamil di Desa X
Periode Okt-Des 2022
70

60
64
50

40
Sasaran
42
30 Pencapaian
20

10

0
Cakupan K1 (65%)

Dari diagram 3.1 Capaian K1 Dari 64 sasaran ibu hamil K1 yang


tercapai sebanyak 42 ibu hamil (65%) pada periode Oktober-Desember
2022

7
Diagram 3.2 Distribusi Frekuensi Kunjungan K4 ibu hamil di Desa X
Periode Okt-Des 2022.

70

60
64
50

40
Sasaran
30
33 Pencapaian
20

10

0
Cakupan K4 (51%)

Dari diagram 3.2 Dari 64 sasaran ibu hamil K4 yang tercapai


sebanyak 33 ibu hamil (51%) pada periode Oktober-Desember 2022.

Diagram 3.3 Distribusi Frekuensi Deteksi Resiko Tinggi ibu hamil di


Desa X Periode Okt-Des 2022.

14

12
13
10 0
8
Sasaran
6
Pencapaian
4

0
Bumil Risti (100%)

Dari diagram 3.3 Dari 39 sasaran ibu hamil resiko tinggi dalam
setahun yang tercapai telah memenuhi target (100%) dan melebihi
sebanyak 13 ibu hamil pada periode Oktober-Desember 2022.

8
Diagram 3.4 Distribusi Frekuensi Persalinan di Tenaga Kesehatan di
Desa X Periode Okt-Des 2022.

90
80
70 78
60
50
Sasaran
40
Pencapaian
30 37
20
10
0
Persalinan Nakes (47%)

Dari diagram 3.4 Dari 78 sasaran ibu bersalin di nakes yang


tercapai sebanyak 37 ibu bersalin (47%) pada periode Oktober-Desember
2022.

Diagram 3.5 Distribusi Frekuensi Ibu Nifas di Desa X Periode Okt-Des


2022.

90
80
85
70
60
50
Sasaran
40
Pencapaian
30
20
25
10
0
Pelayanan Nifas (29%)

Dari diagram 3.5 Dari 85 sasaran pelayanan nifas yang tercapai


sebanyak 25 ibu Nifas (29%) pada periode Oktober-Desember 2022.

9
Diagram 3.6 Distribusi Frekuensi Bayi Lahir Hidup Didesa X Periode
Okt-Des 2022.
80

70

60
70

50

40 Sasaran
30 Pencapaian
37
20

10

0
Bayi Lahir Hidup (52%)

Dari diagram 3.6 Dari 70 sasaran bayi lahir hidup yang tercapai
sebanyak 37 bayi (52%) dari 37 ibu bersalin di nakes pada periode
Oktober-Desember 2022.

Diagram 3.7 Distribusi Frekuensi Kunjungan Neonatus di Desa X Periode


Okt-Des 2022.

80

70

60
68

50

40 Sasaran
37 Pencapaian
30

20

10

0
Pelayanan Neonatus KN 1 (54%)

Dari diagram 3.7 Dari 68 sasaran pelayanan neonatus KN 1 yang


tercapai sebanyak 37 neonatus (54%) pada periode Oktober-Desember
2022.

10
Diagram 3.8 Distribusi Frekuensi Kunjungan Neonatus Lengkap di Desa X
Periode Okt- Des 2022.

80
70
75
60
50
40
Sasaran
30
Pencapaian
20 30
10
0
Pelayanan Neonatus KN Lengkap
(40%)

Dari diagram 3.8 Dari 75 sasaran pelayanan neonatus KN lengkap


yang tercapai sebanyak 30 neonatus (40%) pada periode Oktober-
Desember 2022.

Diagram 3.9 Distribusi Frekuensi pelayanan bayi Paripurna di Desa X


Periode Okt-Des 2022.

70

60

50 59
40
Sasaran
30 38
Pencapaian
20

10

0
Pelayanan Bayi Paripurna (64%)

Dari diagram 3.9 Dari 59 sasaran pelayanan bayi paripurna yang


tercapai sebanyak 38 bayi (64%) pada periode Oktober-Desember 2022.

11
Diagram 3.10 Distribusi Frekuensi Pelayanan Anak Balita di Desa X
Periode Okt- Des 2022.

350

300
319
250

200
Sasaran
150
Pencapaian
100
139

50

0
Pelayanan Balita (43%)

Dari diagram 3.10 Dari 319 sasaran pelayanan balita yang tercapai
sebanyak 139 balita (43%) pada periode Oktober-Desember 2022.

12
3.1.2 Analisa Data
No. Data Penunjang Masalah Kesehatan Penyebab Masalah
1. a. Dari sasaran pelayanan Masih banyak anak Kurangnya pengetahuan
balita yang tercapai balita yang belum dapat Kader tentang perannya
sebanyak 139 balita pelayanan DDTK. dalam pengisian
(43%) pada periode SDIDTK dalam buku
Oktober-Desember KIA baru.
2022.

3.2 Penentuan Prioritas Masalah


Berdasarkan data yang diperoleh kemudian dilakukan Mini Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD) yang dilakukan pada :
Hari/tanggal : Jumat, 09 September 2023
Pukul : 08.00 -selesai
Tempat : Aula Puskesmas X
Peserta : Mahasiswa 4 orang, kepala puskesmas, pembimbing
praktik, bidan wilayah, kader..
Dari masalah diatas, maka kami bersama masyarakat telah melakukan
musyawarah untuk menentukan urutan prioritas masalah dan rencana
intervensi dengan cara musyawarah mufakat dan berdasarkan teori USG
(Urgenci, Seriousness, Growth) merupakan salah satu cara menetapkan
urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring 1-5 dan dengan
mempertimbangkan 3 komponen dalam metode USG :
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu
yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan
isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah lain apabila masalah
penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan

13
yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah
lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri
sendiri.
3. Growth
Seberapa mungkin isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk jika
dibiarkan.
Dalam menentukan prioritas masalah dengan metode USG ini, kami
bersama masyarakat melakukan diskusi penentuan prioritas masalah
dikelurahan X, dimana peserta Mini MMD yang hadir memberikan skornya
terhadap tiap masalah yang ada. Sehingga didapatkan urutan masalah
sebagian berikut:
Tabel 3.2 Masalah dan prioritas masalah
NO MASALAH U S G TOTAL Prioritas
1. Masih kurangnya 5 4 3 14 1
pelayanan
perkembangan pada
anak balita.

3.3 1
No Prioritas
Masalah Tujuan
. Masalah
1. Sebanyak 180 balita a. Jangka Pendek
tidak mendapatkan Meningkatkan pengetahuan kader tentang
pelayanan pelayanan SDIDTK dengan menggunakan
perkembangan. buku KIA baru.
b. Jangka Menengah
1
Seluruh balita dapat terdeteksi tumbuh
kembangnya.
c. Jangka Panjang
Menurunkan morbiditas dan mortalitas
balita

14
3.4 Implementasi Kegiatan
No Prioritas Rencana Solusi Rencana Rencana Rencanan Rencana Rencana Waktu RKO
Masalah Tindakan Evaluasi Sasaran Tempat Pelaksanaan
1. Sebanyak 180 Meningkatkan Penyuluhan Evaluasi 10 kader Balai desa X 19 Agustus 2023 SAP Terlampir
balita belum pengetahuan Pengisian Proses 1 / 09.00 WIB
mendapatkan Kader tentang SDIDTK untuk
pelayanan pengisian buku kader dengan
perkembangan KIA baru buku KIA baru.
mengenai
tumbuh
kembang.

15
3.5 Hambatan Solusi
Hambatan
 Dalam tahap analisis data tidak lengkap seperti saat melakukan door
to door ke masyarakat
 Tidak bisa mengumpulkan sasaran keseluruhan dalam satu ruangan
Solusi
 Melihat data PWS KIA ibu, bayi dan balita lalu melakukan tabulasi
dan analisis untuk mendapatkan rencana implementasi yang sesuai
sasaran
 Mengundang tokoh yang dekat dengan masyarakat yakni Bidan
Koordinator Puskesmas,Bidan wilayah dan kader dan masyarakat
terkai

16
BAB 4
PARTISIPASI DALAM PROGRAM PUSKESMAS
No Nama Tanggal Tujuan Sasaran Petugas Rincian Kegiatan Persepti Peran Persepti Lesson
Program & Program Progra Yang Utama yang Learned
Waktu m Terlibat Terlibat
Kegiatan
1. Penyuluha 19 Untuk Kader 1. Bidan 1. Penyuluhan Mahasiswa 1. Memberikan 1. Kader dapat
n Agustus mengatasi 2. Mahasiswa tentang Pengisian penyuluhan memahami
2023 masalah SDIDTK tentang tentang
pukul yang menggunakan penyuluhan konsep
08.00 disepakati KIA tentang tumbuh
WIB saat Pengisian kembang
MMD SDIDTK dan cara
menggunakan pengisian
KIA SDIDTK
menggunak
an buku
KIA

17
BAB 5
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah diadakan pengumpulan data, pengolahan data, analisa data serta
perumusan masalah maka selanjutnya mengadakan mini Musyawarah Masyarakat
Desa dengan Masyarakat atau sasaran dan tokoh masyarakat setempat untuk
mencari prioritas masalah secara bersama-sama, sehingga didapatkan prioritas
masalah yaitu mengenai pelayanan tumbuh kembang balita di Desa X. Adapun
penyebab masalah terjadi yaitu kurangnya pengetahuan kader tentang perannya
dalam mengisi buku KIA tumbuh kembang anak sehingga, dari hasil musyawarah
disepakati jika diadakan penyuluhan mengenai pengisian buku KIA baru tentang
tumbuh kembang.

4.2 Saran
Setelah dilakukan MMD diharapkan masyarakat dapat memilih prioritas
masalah yang tepat sehingga dalam melakukan implementasi dapat sesuai dengan
sasaran. Selain itu dengan implementasi ini diharap kader dapat melaksanakan
pelayanan tumbuh kembang sesuai peranya dalam buku KIA yang baru sehingga
masyakrakat tertama anak balita mendapat pelayanan yang maksimal.

18
Lampiran 1 :
Daftar Hadir acara mini MMD
No Nama Paraf

19
Lampiran 3 : POA
Kebutuhan Sumber Daya Penanggung Sumber
No. Tanggal Kegiatan Materi Peserta
Dana Alat Pembicara Jawab Dana
1. 09/08/2023 Mini Penyampaian Perwakilan Konsumsi LCD, Nn,.A Riska Swadaya
MMD data hasil masyarakat peserta : 15 org Laptop Indraweni Mahasiswa
pengkajian. X. x 1 kali x 10 rb
= Rp. 150.000

20
21

Anda mungkin juga menyukai