Anda di halaman 1dari 98

i

S




PERBEDAAN ANTARA INSTRUMEN PENILAIAN TES PILIHAN
GANDA DENGAN ESSAY TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA
KELAS VII DI SMP NEGERI 4 PATI
Skripsi

Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata I
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Isma Nurini
09210200

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
IKIP PGRI SEMARANG
2013


ii

PENYELESAIAN BIMBINGAN

Kami selaku Pembimbing skripsi I dan II dari Mahasiswa IKIP PGRI Semarang:
Nama : ISMA NURINI
NPM : 09210200
Fakultas/Progdi : FPIPS/PPKn
J udul Skripsi :PERBEDAAN ANTARA INSTRUMEN PENILAIAN
TES PILIHAN GANDA DENGAN ESSAY
TERHADAP HASIL BELAJ AR PKn SISWA KELAS
VII DI SMP NEGERI 4 PATI.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi tersebut sudah selesai dan siap untuk
diujikan.


Semarang, 2013

Pembimbing I Pembimbing II


Drs. Supriyono, M.Hum. Dra. Sri Suneki, M.Si.
NIP. 196000521988031001 NPP. 91650107


Mengetahui,
Dekan FPIPS


Dra. Titik Haryati, M.Si.
NPP. 856001014


iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul PERBEDAAN ANTARA INSTRUMEN PENILAIAN
TES PILIHAN GANDA DENGAN ESSAY TERHADAP HASIL BELAJ AR
PKn SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 4 PATI.


Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi dan disyahkan oleh Panitia
Ujian skripsi FPIPS IKIP PGRI Semarang:
Pada Hari : Kamis
Tanggal : 07 November 2013


Panitia Ujian:
Ketua Sekretaris


Dra. Titik Haryati, M. Si. Dra. Sri Suneki, M. Si.
NPP. 856001014 NPP. 916501072

Penguji:

Anggota Penguji Tanda Tangan

1. Drs. Supriyono, PS.M.Hum. ( .............................. )
NIP.196000521988031001
2. Dra. Sri Suneki, M.Si. ( .............................. )
NPP. 91650107
3. Drs. Agus Supriyanto,SH,M.Si. ( .............................. )
NIP. 195608161985031003



iv

PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak dapat terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya dan
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.





Semarang, 2013

Isma Nurini











v

ABTRAKSI
Skripsi dengan judul Perbedaan Antara Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda
Dengan Essay Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VII di SMP Negeri 4
Pati, dilatarbelakangi lemahnya siswa dalam mengerjakan instrument penilaian tes
pilihan ganda dengan essay terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VII di SMP
Negeri 4 Pati. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana
perbedaan antara instrumen penilaian tes pilihan ganda dengan essay terhadap
hasil belajar pkn siswa kelas VII di SMP Negeri 4 pati? Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui perbedaan antara instrumen penilaian tes pilihan ganda
dengan essay terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VII di SMP Negeri 4 Pati.
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: Bagi peneliti, agar peneliti
mengetahui secara detail tentang hasil belajar PKn siswa Kelas VII di SMP
Negeri 4 Pati. Bagi SMP, sebagai bahan untuk menentukan kebijakan-kebijakan
lebih lanjut kaitanya dengan penilaian.
J enis penelitian ini merupakan penelitian Komparasi yaitu penelitian yang
membedakan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang
berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 4
Pati. Variabel X =Instrumen penilaian, Indikator: Instrumen penilaian tes pilihan
ganda dengan tes essay. Variabel Y =Hasil belajar PKn, Indikator: Instrumen
penilaian tes pilihan gandadengan tes essay. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua Siswa kelas VIIA-VIIH di SMP Negeri 4 Pati berjumlah 300 siswa.
Sampel pada penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling yaitu
Teknik pengambilan sampel berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
Tehnik pengumpulan data: tes dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian dan pembahasan menunjukan bahwa nilai pada hasil tes
pilihan ganda pada kelas VIIa untuk mata pelajaran PKn nilai tertinggi adalah 88
dan nilai terendah adalah 54. Dengan nilai rata-rata dikelas 69,63 keterangan
belum mencapai (KKM). Sedangkan nilai tertinggi tes essay adalah 99 dan nilai
terendah adalah 70. Dengan nilai rata-rata dikelas 85,43 keterangan lulus
mencapai (KKM). t =218,82 (t
hitung
= maka pada 218,82) serta berdasarkan df =
29 dan taraf 5% t
tabel
=2,0452, maka t
hitung
218,82 >t
tabel
2,0452 , maka penulis
menarik kesimpulan bahwa t
hitung
lebih besar t
tabel,
sehingga Ha diterima. Maka
simpulan dalam penelitian ini adalah Ada perbedaan signifikan antara instrumen
penilaian tes pilihan ganda dengan essay terhadap hasil belajar PKn siswa kelas
VII di SMP Negeri 4 Pati. Saran: Bagi Siswa Di SMP Negeri 4 Pati Nilai tes
pilihan ganda lebih rendah maka diharapkan siswa dapat belatih soal-soal pilihan
ganda secara optimal dalam mengerjakan tes soal-soal instrument penilaian yang
berbentuk pilihan ganda agar mendapatkan nilai yang lebih bagus daripada nilai
sebelumnya. Guru di SMP Negeri 4 Pati dalam pembuatan soal tes pilihan ganda
dan essay tingkat kesukaran maupun daya beda harus ditingkatkan lagi agar soal
yang diujikan memenuhi syarat tes yang baik dan tingkat kesukaran maupun daya
beda tidak telalu mudah.

Kata Kunci : Instrumen Penilaian, Hasil Belajar PKn



vi

MOTTODANPERSEMBAHAN
Sebai k- bai knya manusia adalah or ang yang pal ing ber manf aat bagi manusia yang lain.
Or ang yang pal ing utama adalah or ang mukmin yang ber ilmu, jika dibutuhkan ia bisa member ian
manfaat dan j ika di t inggalkan ia bisa mencukupi dir inya sendir i ( Al- Hadi ts).
Pengetahuan it u akar nya pahit , t etapi buahnya manis.
Persembahan
Skripsi ini dipersembahkan kepada:
Ayah, Ibu tercinta, yang telah memberian doa dan kasih
sayang serta dukungan moral, spiritual dan materiil yang
jumlahnya tidak bisa terhitung.
Adiku tersayang yang selalu menjadi motivasiku.
Mas To dan Mb Ning yang selalu memberi dorongan,
arahan, masukan, bimbingan, serta perhatian selama ini
dan yang telah bersedia menjadi kakak sekaligus orang
tua keduaku disini.
Ponakan Nirma and Gadis yang bisa diajak Canda Tawa.
Tak lupa Om Anton, Om Nanang, mb Ana, Muhamaddun,
Aries, Ipul, fiya yang menjadi keluarga besar disini.
Sahabat-sahabatku kelas E angkatan 2009, terima kasih
kalian sahabat terbaikku selama perjalanan menuntut Ilmu
di IKIP PGRI Semarang.
Teman-teman seperjuangan bimbingan.
Almamater IKIP PGRI Semarang.


vii

KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi
rahmat, taufiq, serta hidayahnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan lancar . Skripsi ini dengan judul Perbedaan antara instrumen penilaian tes
pilihan ganda dengan essay terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VII di SMP
Negeri 4 Pati, yang merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana
kependidikan IKIP PGRI Semarang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak bisa selesai tanpa
meminta bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada:
1. Bapak Dr. Muhdi, SH, M. Hum Rektor IKIP PGRI Semarang yang telah
mengkoordinir dan memberikan petunjuk, bimbingan, dan mengasuh kami
selama empat tahun.
2. Ibu Dra. Titik Haryati, M.Si. selaku dekan fakultas Pendidikan Ilmu
Pengetahuan sosial yang telah memberi ijin untuk mengadakan penelitian
skripsi.
3. Ibu Dra. Sri Suneki, M.Si. selaku Ketua Progdi Pendidikan Pancasila dan
Kewaganegaraan yang telah mengesahkan judul skripsi ini dan selaku
Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dari awal
sampai akhir selama penyusunan skripsi.
4. Bapak Drs. Supriyono, PS.M.Hum. selaku Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dengan sabar dalam membimbing dan
mengarahkan selama penyusunan skripsi.


viii

5. Bapak dan Ibu guru dosen IKIP PGRI Semarang yang telah memberikan
bekal ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
6. Keluarga tercinta yang telah memberi dukungan baik materiil maupun
spiritual dalam membina ilmu di IKIP PGRI Semarang.
7. Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Pati yang telah memberikan ijin
untuk melakukan penelitian.
8. Bapak/Ibu guru, SMP Negeri 4 Pati yang telah membantu melancarkan
penyelesaian penyusunan skripsi ini.
9. Semua pihak yang belum bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah
berjasa dalam memberikan dorongan, semangat, dan motivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini.
Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan dapat menambah ilmu pengetahuan kita khususnya masalah
Instrumen Penilaian.


Semarang, Desember 2013


Penulis





ix

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJ UAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................. v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................ vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 5
D. Sistematika Skripsi ................................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI 9
A. Pengertian Penilaian .. 9
1. Pengertian Menurut Para Ahli .. 9
2. Tujuan Penilaian .. 11
3. Makna Penilaian .. 12
4. Fungsi Penilaian .. 14
B. Standar Penilaian Dalam Standar Nasional Pendidikan ... 16
C. Macam-Macam Instrument Penilaian Bentuk Tes: 19
1. Instrument Penilaian Berbentuk Tes Obyektif Pilihan Ganda ...19


x

2. Instrument Penilaian Berbentuk Tes (Subjektif) Uraian ... 21
3. Instrument Penilaian Tes Obyektif Bentuk Benar-Salah 24
4. Instrument Penilaian Tes Obyektif Bentuk Matching .. 25
5. Instrument Penilaian Tes Obyektif Bentuk Fill in ... 26
6. Instrument Penilaian Tes Obyektif Bentuk Completion .. 28
D. Non Tes Sebagai Alat Penilaian Hasil Dan Proses Belajar Mengajar
... 29
1. Wawancara 29
2. Kuisioner ... 30
3. Skala .. 31
4. Observasi ... 33
5. Studi Kasus ... 34
6. Sosiometri . 34
E. Hasil Belajar 36
1. Pengertian Hasil Belajar .. 36
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Hasil Belajar . 36
F. Perbedaan antara Instrument Penilaian Tes Pilihan ganda dengan
Essay Terhadap Hasil Belajar Pkn . 38
G. Hipotesis .. 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .. 41
A. J enis Penelitian . 41
B. Lokasi Penelitian .. 41
C. Variabel Dan Indikator 41


xi

D. Populasi Dan Sampel 42
1. Populasi ....... 42
2. Sampel ..... 42
E. Metode Pengumpulan data.. 44
F. Instrument Penelitian .. 45
G. Analisis Data 47
BAB IV HASIL PENELITIAN . 49
A. Analisis Data 49
B. Uji Persyaratan Data .. 54
C. Pembahsan . 63
BAB V PENUTUP 66
A. Kesimpulan . 66
B. Saran 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1



BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang
mefokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi bahasa,
agama, social culture dan suku bangsa untuk menjadi warga Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila
dan UUD 1945 (Sumarsono, 2001). Sebagaimana tujuan pengajaran pada
mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) selalu mengikuti
perkembangan dan strategi kegiatan belajar mengajar yang selalu
berkembang, pada penilaian hasil belajar juga sepatutnya berkembang
demi keoptimalan dalam menilai tingkat keberhasilan siswa.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan
(BNSP, 2007). Depdiknas (2004: 7) menyatakan bahwa Penilaian
dilakukan pada setiap saat proses pembelajaran sehingga pelaksanaanya
berkesinambungan. J adi penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh guru untuk memperoleh informasi dan dijadikan sebagai pengambilan
keputusan tentang hasil belajar siswa. Penilaian dimaksudkan untuk
memberi nilai tentang kualitas hasil belajar secara klasik dalam tujuan
evaluasi. Saat melakukan penilaian, guru berpatokan pada Kurikulum

1
2



yang berlaku atau kurikulum yang digunakan pada lembaga sekolah.
Penilaian hasil belajar merupakan aktivitas yang sangat penting dalam
proses pendidikan. Semua proses di lembaga pendidikan formal pada
akhirnya akan bermuara pada hasil belajar yang diwujudkan secara
kuantitatif berupa nilai. Hasil belajar siswa dapat diperoleh melalui
berbagai alat penilaian, yaitu tes dan non tes, yang mana pada penelitian
ini akan meneliti hasil belajar menggunakan alat penilaian tes. Hasil
belajar siswa merupakan tanggungjawab guru dan siswa. Yang mana
ketika hasil belajar siswa menurun, guru akan berusaha untuk
mengembangan kemampuan dan pengetahuan siswa agar mendapatkan
hasil belajar yang optimal dan mencapai tujuan kriteria ketuntasan
minimum (KKM).
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa
setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar siswa bukan hanya
sekadar angka yang dihadiahkan guru untuk siswa atas kegiatan
belajarnya, akan tetapi hasil belajar merupakan ukuran kuantitatif yang
mewakili kemampuan siswa. Untuk itu, tes sebagai dasar untuk
memberikan penilaian hasil belajar pada siswa.Hasil belajar siswa tidak
selalu mudah untuk dinilai. Sebagaimana diketahui, tujuan pembelajaran
meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor, ranah pengetahuan
(kognitif) dan sikap (afektif) relatif sulit untuk diamati, meski pun dapat
diukur. Oleh karena itu, dalam proses penilaian hasil belajar langkah
pertama yang harus dilalui adalah perumusan tujuan. Pembelajaran yang
3



memungkinkan untuk diamati dan diukur (observable and measurable).
Langkah kedua dalam proses penilaian hasil belajar adalah penyusunan
instrumen untuk mengamati dan mengukur hasil pembelajaran.
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih
mudah diolah (Arikunto, 2010:203). Instrumen penilaian dapat
menghasilkan data yang dapat mencerminkan tercapainya tujuan
pembelajaran pada siswa. Data tersebut selanjutnya diolah, sehingga
menjadi informasi yang bermakna dan akurat. Selain itu, berdasarkan data
yang diperoleh, guru dapat membuat keputusan mengenai hasil belajar
siswa dengan berbagai keputusan, seperti: naik atau tidak naik kelas, lulus
atau tidak lulus dan sebagainya.
Menurut Akhmat Susrajat penilaian (assessment) adalah penerapan
berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh
informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian
kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab
pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta
didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif
dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran
berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif
tersebut. Secara khusus, dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian
dilakukan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik,
4



mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik/perbaikan proses
belajar mengajar, dan penentuan kenaikan kelas. Melalui penilaian dapat
diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran
dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, serta proses pembelajaran itu
sendiri. Berdasarkan informasi itu, dapat dibuat keputusan tentang
pembelajaran, kesulitan peserta didik dan upaya bimbingan yang
diperlukan serta keberadaan kurikukulum itu sendiri. (Anonim, 2010).
(http://zonependidikan.blogspot.com/2010/06/pengertian-penilaian-
menurut-para ahli.html).
Fenomena di SMP 4 penilaian di gunakan untuk mengukur
kemampuan siswa setelah melakukan proses belajar mengajar. Penilaian
juga untuk mengukur ketercapaian siswa sudah mencapai Kreteria
Ketuntasan (KKM) atau belum sehingga guru dapat mengetahui secara
keseluruhan tentang kemampuan yang dimiliki oleh siswa-siswanya.
Sehubungan dengan alasan diatas, Penulis memilih judul ini dalam
melakukan penelitian yang berjudul PERBEDAAN ANTARA
INSTRUMEN PENILAIAN TES PILIHAN GANDA DENGAN ESSAY
TERHADAP HASIL BELAJ AR PKN SISWA KELAS VII DI SMP
NEGERI 4 PATI.





5



B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah pada latar belakang masalah
maka, dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana perbedaan antara instrumen penilaian tes pilihan ganda dengan
essay terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VII SMP Negeri 4 Pati?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang ada maka tujuan dari penelitian ini
adalah: Untuk mengetahui perbedaan antara instrumen penilaian tes
pilihan ganda dengan essay terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VII di
SMP Negeri 4 Pati.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a. Bagi peneliti, agar peneliti mengetahui secara detail tentang hasil
belajar PKn siswa Kelas VII di SMP Negeri 4 Pati.
b. Bagi SMP, sebagai bahan untuk untuk menentukan kebijakan-
kebijakan lebih lanjut kaitanya dengan penilaian.
c. Bagi Falkutas, Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pustaka
untuk dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa khususnya FPIPS.




6



D. Sistematika Skripsi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan dan manfaat penelitian
D. Sistematika skripsi
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian penilaian
1. Pengertian menurut para ahli
2. Tujuan penilaian
3. Makna penilaian
4. Fungsi penilaian
B. Standar penilaian dalam standar nasional pendidikan
C. Macam-macam instrument penilaian bentuk tes:
1. Instrument penilaian berbentuk tes obyektif pilihan ganda
2. Instrument penilaian berbentuk tes (subjektif) uraian
3. Instrument penilaian tes obyektif bentuk benar-salah
4. Instrument penilaian tes obyektif bentuk matching
5. Instrument penilaian tes obyektif bentuk fill in
6. Instrument penilaian tes obyektif bentuk completion
B. Non tes sebagai alat penilaian hasil dan proses belajar mengajar
1. Wawancara
2. Kuisioner
7



3. Skala
4. Observasi
5. Studi kasus
6. Sosiometri
C. Hasil belajar
1. Pengertian hasil belajar
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses hasil belajar
D. Perbedaan antara instrument penilaian tes pilihan ganda dengan
essay terhadap hasil belajar PKn
E. Hipotesis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. J enis penelitian
B. Lokasi penelitian
C. Populasi dan sampel
3. Populasi
4. Sampel
D. Instrument penelitian
E. Variabel dan indikator
F. Metode pengumpulan data
G. Metode analisis data
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Analisis data
B. Uji persyaratan data
8



C. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRA



















9



BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Penilaian
1. Pengertian Penilaian Menurut Para Ahli:
b. BSNP (2007: 9) mengatakan bahwa Penilaian merupakan
serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik
yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
J adi penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
memperoleh informasi untuk dijadikan sebagai pengambil
keputusan tentang hasil belajar peserta didik.
c. Suprananto (2012: 8) mengatakan bahwa Penilaian adalah suatu
prosedur sistematika dan mencakup kegiatan mengumpulkan,
menganalisis serta menginterprestasikan informasi yang dapat
digunakan untuk membuat kesimpulan tentang karakteristik
seseorang atau obyek.
d. Nasution (2002: 16) mengatakan bahwa Penilaian adalah suatu
proses dimana informasi dan pertimbangan diolah untuk membuat
suatu keputusan untuk kebijaksanaan yang akan datang. Dengan
kata lain penilaian memerlukan hasil asesmen dan appraisal dalam
ruang lingkup yang lebih luas.

9
10



e. Nasution (2001: 8) mengatakan bahwa Penilaian adalah suatu
proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan
informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik
yang menggunakan tes maupun non-tes. J adi maksud penilaian
adalah memberi nilai tentang kualitas sesuatu.
f. Purwanto (2009: 2) mengatakan bahwa Penilaian adalah
pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan kriteria
tertentu.
g. Thoha (2003: 85) mengatakan bahwa Penilaian adalah masalah
penggunaan acuan yang akan dijadikan standar untuk dibandingkan
dengan hasil pengukuran.
h. Daryanto (2001: 6) mengatakan bahwa Penilaian adalah pengambil
suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk.
i. Rae (2005: 131) mengatakan bahwa Penilaian tertulis adalah
penilaian bila dirasa para peserta mungkin kurang menyukai
permintaan/persyaratan tertulis.
j. Sukardi (2008: 59) mengatakan bahwa Penilaian merupakan
pendekatan klasik karena tampilan pencapaian hasil belajar siawa
pada suatu tes dibandingkan dengan penampilan siswa lain yang
mengikuti tes yang sama.
k. Sudjana (2012: 20) mengatakan bahwa Penilaian ialah suatu proses
menentukan nilai dari suatu obyek dengan menggunakan kreteria
tertentu. Dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa Penilaian
11



adalah suatu proses informasi pengambil keputusan yang berharga
untuk dinilai, kemudian dari nilai itu diketahui berapa hasil nilai
tersebut.
2. Tujuan Penilaian
a. Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa sehingga dapat diketahui
kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau
mata pelajaran yang ditempuhnya.
b. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah
tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.
c. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan
perbaikan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta
strategi pelaksanaanya.
d. Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak
sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Pihak yang dimaksud meliputi pemerintah, masyarakat, dan para
orang tua siswa.
Dari pendapat di atas, penilaian mempunyai tujuan
mendeskripsikan hasil belajar siswa sehingga dapat diketahui
kelebihan dan kekurangan siswa dalam proses pembelajaran
tersebut. Selain itu juga dapat mengetahui keberhasilan proses
pendidikan dan pengajaran di sekolah, di sini dapat terlihat berhasil
tidaknya guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
12



Apabila hasilnya kurang baik maka dapat dilakukan perbaikan dan
penyempurnaan proses pendidikan sehingga dapat memberikan
pertanggungjawaban terhadap pihak sekolah.
(http://ardanayudhistira.blogspot.com/2012/02/pengertian-fungsi-
dan-tujuan-penilaian.htm)
3. Makna Penilaian
Dalam dunia pendidikan khususnya dunia persekolahan, penilaian
mempunyai makna ditinjau dari berbagai segi:
a. Makna Bagi Siswa
Dengan diadakan penilaian, maka siswa dapat mengetahui sejauh
mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru.
Hasil yang diperoleh siswa dari pekerjaan menilai ini ada 2
kemungkinan.
1) Memuaskan
J ika siswa memperoleh hasil yang memuaskan, dan hal itu,
menyenangkan, tentu kepuasan itu ingin diperolehnya lagi pada
kesempatan lain waktu. Akibatnya, siswa akan mempunyai
motivasi yang cukup besar untuk belajar lebih giat, agar lain kali
mendapat hasil yang lebih memuaskan lagi. Keadaan sebaliknya
dapat terjadi, yakni siswa sudah merasa puas dengan hasil yang
diperoleh dan usahanya kurang gigih untuk lain kali.


13



2) Tidak Memuaskan
J ika siswa tidak puas dengan yang diperoleh, ia akan berusaha
agar lain kali keadaan itu tidak terulang kembali. Maka ini ia
lalu giat dalam belajar. Namun demikian, keadaan sebaliknya
dapat terjadi. Ada beberapa siswa yang lemah kemauannya,
akan menjadi putus asa dengan hasil kurang memuaskan yang
telah diterimanya. (Daryanto, 2010: 9)
b. Makna Bagi Guru
1) Dengan hasil penilaian yang dipeoleh guru akan dapat
mengetahui siswa-siswa mana yang sudah berhak melanjutkan
pelajaranya karena sudah berhasil menguasai bahan, maupun
mengetahui siswa-siswa yang belum berhasil menguasai bahan.
2) Guru akan mengetahui materi yang diajarkan sudah tepat bagi
siswa sehingga untuk memberikan pengajaran diwaktu yang
akan datang tidak perlu diadakan perubahan.
Guru akan mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat
atau belum. J ika sebagian besar dari siswa memperoleh angka jelek
pada penilaian yang diadakan, mungkin hal ini disebabkan oleh
pendekatan atau metode yang kurang tepat. Apabila demikian
halnya, maka guru harus mawas diri dan mencoba mencari metode
lain dalam mengajar. (Daryanto, 2010: 9)


14



c. Makna Bagi Sekolah
1) Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui
bagaimana hasil belajar siswa-siswanya, dapat diketahui pula
apakah kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah
sesuai dengan harapan atau belum. Hasil belajar merupakan
cermin kualitas suatu sekolahan.
2) Informasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum untuk
sekolah itu dapat merupakan bahan pertimbangan bagi
perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan datang.
Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ketahun, dapat
digunakan sebagai pedoman bagi sekolah, yang akan dilakukan
oleh sekolah sudah memenuhi standart atau belum. Pemenuhan
standart akan terlihat dari bagusnya angka-angka yang diperoleh
siswa.(Daryanto, 2010: 9)
4. Fungsi Penilaian
Dengan mengetahui makna penilaian ditinjau dari berbagai segi dalam
sistem pendidikan, maka dengan cara lain dapat dikatakan bahwa
fungsi penilaian ada beberapa hal:
a. Penilaian berfungsi selektif
Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk
mengadakan seleksi atau penilaian terahadap siswanya.
Penilaian itu sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain:

15



1) Untuk memilih siswa yang dapat diterima disekolah tertentu
2) Untuk memilih siswa yang dapat naik kelas atau tingkat
berikutnya.
3) Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah
dan sebagainya. (Arikunto, 2002: 10)
b. Penilaian berfungsi diagnotik
Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi
persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengtahui
kelemahan siswa itu. J adi dengan mengadakan penilaian,
sebenarnya guru mengadakan diagnose kepada siswa tentang
kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahui sebab-sebab
kelemahan ini, akan lebih mudah dicari untuk mengatasinya.
(Arikunto, 2002: 10)
c. Penilaian berfungsi sebagai penempatan
Sistem baru ini banyak dipopulerkan dinegara barat, adalah sistem
belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara
mempelajari sebuah paket belajar, baik itu berbentuk modul
maupun paket belajar yang lain. Sebagai alasan dari timbulnya
sistem ini adalah adanya pengakuan yang besar terhadap
kemampuan individual. Setiap siswa sejak lahirya telah membawa
bakat sendiri-sendiri sehingga pelajaran akan lebih efektif apabila
disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi disebabkan
16



karena terbatasnya sarana dan tenaga pendidikan, yang bersifat
individual kadang-kadang sukar sekali dilaksanakan. Pendekatan
yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan, adalah
pengajaran secara kelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian
yang sama akan berada dalam kelompok yang sama juga dalam
belajar. (Arikunto, 2002: 10)
d. Penilaian berfungsi sebagai keberhasilan
Fungsi kelompok dari penilaian ini maksudnya untuk mengetahui
sejauhmana suatu program berhasil diterapkan.Telah disinggung
pada bagian sebelum ini, keberhasilan program ditentukan oleh
beberapa faktor antara lain guru, metode mengajar, kurikulum,
sarana, dan sistem administrasi. (Arikunto, 2002: 11)

B. Standar Penilaian dalam Standar Nasional Pendidikan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, tentang Standar Nasional
Pendidikan merupakan Pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 20
tentang Nasional. Ditetapkannya PP No. 19 tersebut, mengisyaratkan
betapa pentingnya standar yang terkait dengan masalah pendidikan yang
dapat dijadikan rujukan bagi siapapun yang berkepentingan terhadap
masalah pendidikan di Negara Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah
ini juga mengatur dan menentukan berbagai standar dalam pendidikan
yang dapat dijadikan panduan ataupun pelaksanaan pendidikan di
Indonesia. Standar Nasional Pendidikan disusun agar dapat dijadikan
Kriteria Minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum
17



Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan
berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang
bermutu. Sedang tujuan Standar Nasional Pendidikan adalah untuk
menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat Dalam Pasal 1 ayat (17) Undang-undang nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Yungto Pasal 1 Ayat (1) PP No.
19 Tahun 2005 dinyatakan bahwa lingkup dari Standar Nasional
Pendidikan meliputi 8 standar yaitu:
1. Standar isi: adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi
bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Standar isi memuat kerangka dasar dan struktur
kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan
kalender pendidikan.
2. Standar proses: adalah standar berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan dan
menantang. Untuk satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan,
pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan proses pembelajaran untuk
18



terlaksananya pembelajaran yang efektif dan efisien. Asesmen
pembelajaran di SD.
3. Standar kompetensi lulusan: adalah kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar
kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam
penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, yang meliputi
kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata
pelajaran.
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan: adalah kriteria pendidikan
prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam
jabatan. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
5. Standar sarana dan prasarana: adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel
kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber
belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran,
termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
6. Standar pengelolaan: adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan
pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional
agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
19



7. Standar pembiayaan: adalah standar yang mengatur komponen dan
besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu
tahun. Dijelaskan bahwa pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya
investasi, biaya operasi, dan biaya personal.
8. Standar penilaian pendidikan: adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik. Dari uraian tersebut nampak jelas bahwa standar
penilaian merupakan salah satu dari 8 aspek standar nasional
pendidikan, selanjutnya sesuai dengan orientasi dari buku ajar ini maka
pembahasan selanjutnyaakan lebih terfokus pada standar penilaian
pendidikan.
(http://staff.unila.ac.id/ngadimunhd/files/2012/03/2-Standar-Penilaian-
Sesuai-BSNP.pdf
C. Macam-macam Instrumen penilaian berbentuk tes meliputi:
1. Instrument Penilaian Berbentuk Tes Obyektif Pilihan Ganda
(multiple choice test)
a. Pengertian Instrument Penilaian Berbentuk Tes Obyektif Pilihan
Ganda (Multiple Choice Test)
Tes obyektif adalah tes yang dalam pemeriksaanya dapat
dilakukan secara obyektif.Hal ini memang dimaksudkan untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk essay. Dalam
penggunaan tes obyektif ini jumlah soal yang diajukan jauh lebih
20



banyak daripada tes esay. Kadang-kadang untuk tes yang
berlangsung selama 60 menit dapat diberikan 30-40 buah soal.
b. Kelebihan Instrument Penilaian berbentuk Tes Obyektif Pilihan
Ganda antara lain:
1) Tes obyektif sifatnya lebih representif dalam hal mencakup dan
mewakili materi yang telah diajarkan kepada peserta didik atau
telah diperintahkan kepada peserta didik untuk dipelajari.
2) Tes obyektif lebih memungkinkan bagi tester untuk bertindak
lebih obyektif, baik dalam mengoreksi lembar-lembar jawaban
soal, menentukan bobot skor maupun dalam menentukan nilai
hasil tesnya.
3) Mengoreksi hasil tes obyektif adalah jauh lebih mudah dan lebih
cepat ketimbang mengoreksi hasil tes uraian.
4) Berbeda dengan tes uraian, maka tes obyektif memberikan
kemungkinan kepada orang lain untuk ditugasi atau dimintai
bantuan guna mengoreksi hasil tes tersebut.
5) Butir-butir soal pada tes obyektif, jauh lebih mudah dianalisis,
baik analisis dari segi derajat kesukarannya, daya pembedanya.
Validitas maupun reabilitasnya.
c. Kelemahan Instrument Penilaian berbentuk Tes Obyektif Pilihan
Ganda antara lain:
1) Menyusun butir-butir tes obyektif adalah tidak semudah seperti
halnya menyusun tes uraian. Bukan hanya karena jumlah butir-
21



butir soalnya cukup banyak, menyiapkan kemungkinan jawab
yang harus dipasangkan pada setip butir item pada tes obyektif itu
juga bukan merupakan pekerjaan yang ringan.
2) Tes obyektif pada umumnya kurang dapat mengukur atau
mengungkap proses berfikir yang tinggi atau mendalam.
3) Dengan tes obyektif, terbuka kemungkinan bagi testee untuk
bermain spekulasi, tebak terka, adu untung dalam memberikan
jawaban soal.
4) Cara memberikan jawaban soal pada tes obyektif, dimana
dipergunakan simbol-simbol huruf yang sifatnya seragam, seperti:
A, B, C, D. (Arikunto, 2002: 168)
2. Instrument Penilaian Berbentuk Subjektif (uraian)
b. Pengertian Instrument Penilaian Berbentuk Subjektif (uraian)
Tes Subjektif, yang juga sering dikenal dengan istilah tes
(uraian), adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang memiliki
karakteristik sebagaimana dikemukakan sebagai berikut.
Pertama, tes tersebut berbentuk pertanyaan atau perintah yang
menghendaki jawaban berupa uraian atau paparan kalimat yang
pada umumnya cukup panjang.
Kedua, bentuk-bentuk pertanyaan atau perintah itu menurut
kepada teste untuk memberikan penjelasan, komentar, penafsiran,
membandingkan, membedakan dan sebagainya.
22



Ketiga, jumlah butir soal umumnya terbatas, yaitu berkisar
antara lima sampai dengan sepuluh butir.
c. Segi-Segi Kebaikan Instrument Penilaian Tes Subyektif(Uraian)
1. Tes uraian adalah merupakan jenis tes hasil belajar yang
perbuatannya dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Hal ini
Disebabkan karena kalimat-kalimat soal pada tes uraian itu
adalah cukup pendek, sehingga dalam penyusunannya tidak
terlalu sulit dan tidak teralu banyak memakan waktu, tenaga,
pikiran, peralatan dan biaya.
2. Dengan menggunakan tes uraian, dapat dicegah kemungkinan
timbulnya permaianan spekulasi dikalangan testee. Hal ini
dimungkinkan karena hanya testee yang mampu memahami
pertanyaan atau perintah yang diajukan dalam tes itu sejalah
yang akan dapat memberikan jawaban benar dan tepat. Adapun
bagi testee yang tidak memahami butir-butir pertanyaan atau
perintah yang dikemukakan dalam tes tersebut, kecil sekali
kemungkinannya untuk dapat memberikan jawabannya dengan
secara benar dan tepat.
3. Melalui butir-butir soal tes uraian, penyusunan soal akan dapat
mengetahia seberapa jauh tingkat kedalaman dan tingkat
penguasaan testee dalam memahami materi yang ditanyakan
dalam tes tersebut.
23



4. Dengan menggunakan tes uraian, testee akan terdorong dan
terbiasa untuk berani mengemukakan pendapat dengan
menggunakan susunan kalimat dan gaya bahasa yang
merupakan hasil olahan sendiri.
d. Segi-Segi Kelemahan Instrument Penilaian Tes Subyektif (Uraian)
1) Tes uraian pada umumnya kurang dapat menampung atau
mencakup dan mewakili isi dan luasnya materi atau bahan
pelajaran yang telah diberikan kepada testee, yang seharusnya
diujikan dalam tes hasil belajar.
2) Cara mengoreksi jawaban soal tes uraian cukup sulit. Hal ini
disebabkan karena sekalipun soalnya sangat terbatas, namun
jawabanya bisa panjang lebar dan bervariasi, sehingga pekerjaan
koreksi akan banyak menyita waktu, tenaga dan pikiran.
3) Dalam pemberian hasil tes uraian, terdapat kecenderungan bahwa
tester banyak bersifat subyektif.
4) Pekerjaan koreksi terhadap lembar-lembar jawaban hasil tes
uraian sulit untuk diserahkan kepada orang lain, sebab pada tes
uraian orang yang paling tahu mengenai jawaban yang sempurna
adalah penyusun tes itu sendiri.
Daya ketepatan mengukur (validitas) dan daya keajegan
mengukur (reabilitas) yang dimiliki oleh tes uraian pada
umumnya rendah sehingga kurang dapat diandalkan sebagai alat
pengukur hasil belajar yang baik. (Zainul, 2005: 37).
24



5. Instrument Penilaian Tes Obyektif Bentuk Benar-Salah (True-False
Test)
a. Pengertian instrument penilaian tes obyektif bentuk Benar-Salah
(True-False Test)
Tes Obyektif Bentuk Benar-Salah/True-False adalah salah
satu bentuk tes obyektif dimana butr-butir soal yang diajukan
dalam tes hasil belajar itu berupa pertanyaan (statemen),
pertanyaan mana yang benar dan ada yang salah.
b. Instrument penilaian tes obyektif bentuk True-False memiliki
keunggulan antara lain:
1) Pembuatanya mudah.
2) Dapat dipergunakan berulang kali.
3) Dapat mencakup bahan pelajaran yang luas.
4) Tidak terlalu banyak memakan lembaran kertas.
5) Bagi testee, cara mengerjakan mudah.
6) Bagi tester, cara mengoreksinya juga mudah.
c. Kelemahan-KelemahanInstrument Penilaian Tes Obyektif Bentuk
True-False antara lain:
1) Tes obyektif bentuk true-false membuka peluang bagi testee
untuk berspekulasi dalam memberikan jawaban.
2) Sifatnya amat terbatas, dalam arti bahwa tes tersebut hanya
dapat mengungkap daya ingat dan pengenalan kembali saja.
J adi sifatnya hanya hafalan.
25



3) Pada umumnya tes obyektif jenis ini reabilitasnya rendah;
kecuali apabila butir-butir soalnya dibuat dalam jumlah yang
banyak sekali.
4) Dapat terjadi bahwa butir-butir soal obyektif jenis ini tidak
dapat dijawab dengan dua kemungkinan saja, yaitu benar atau
salah. (Sudjana, 2012: 45)
6. Instrument Penilaian Tes Obyektif Bentuk Matching
a. Pengertian instrument penilaian tes obyektif bentuk Matching
Tes obyektif bentuk Matching merupakan salah satu bentuk
tes obyektif dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Tes terdiri dari satu pertanyaan dan satu seri jawaban.
1) Tugas testee adalah mencari dan menempatkan jawaban-
jawabanyang telah tersedia, sehngga sesuai atau cocok atau
merupakan pasangan, atau merupakan jodoh dari
pertanyaanya.
b. Kebaikan instrument penilaian tes obyektif bentuk matching
antara lain:
1) Pembuatanya mudah. Dapat dinilai dengan mudah, cepat dan
obyektif.
2) Apabila tes jenis ini dibuat dengan baik, maka faktor
menebak praktis dapat dihilangkan.
c. Kelebihan Instrument Penilaian tes obyektif bentuk matching
antara lain:
26



1) Matching test cenderung lebih banyak mengungkap aspek
hafalan atau daya ingat saja.
2) Karena mudah disusun, maka tes jenis ini acapkali dijadikan
pelarian bagi pengajar, yaitu digunakan kalau pengajar
tidak sempat lagi untuk membuat tes bentuk lain.
3) Karena jawaban yang pendek-pendek, maka tes jenis ini
kurang baik untuk mengevaluasi pengertian dan kemampuan
membuat tafsiran (interprestasi).
4) Tanpa disengaja, dalam tes jenis ini sering menyelinap atau
masuk hal-hal yang sebenarnya kurang perlu untuk diujikn.
(Sulistyorini, 2009: 107).
7. Instrument Penilaian Tes Obyektif Bentuk Fill In
a. Pengertian Instrument Penilaian Tes Obyektif Bentuk Fill In
tes obyek bentuk fill in adalah (bentuk isian) ini biasanya atau
karangan.
b. Kebaikan Instrument Penilaian tes obyektif bentuk fill in antara
lain:
1) Dengan menggunakan tes obyetif bentuk fill in maka masalah
yang diujikan tertuang secara keseluruhan dalam konteksnya.
2) Butir-butir item tes obyek bentuk fill in, berguna sekali
untuk mengungkap pengetahuan testee secara bulat atau utuh
mengenai suatu hal.
3) Cara penyusunan itemnya mudah.
27



c. Kelemahan-Kelemahan Instrument Penilaian Tes Obyek
Bentuk Fill In antara lain:
1) tes obyek bentuk fill in ini cenderung lebih banyak
mengungkap aspek pengetahuan saja.
2) Karena tes tertuang dalam bentuk rangkaian cerita, maka tes
obyek bentuk fill in umumnya banyak memakan tempat.
3) Tes obyek bentuk fill in kurang kompherensip, sebab hanya
dapat mengungkap sebagian saja dari bahan yang seharusnya
diteskan.
4) Terbuka peluang bagi testee untuk bermain tebak terka.
(Suprananto, 2012: 145)

8. Instrument Penilaian Tes Obyektif Bentuk Completion
a. Pengertian Tes Obyektif Bentuk Completion
Tes obyektif bentuk Completion adalah salah satu jenis tes
obyektif yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Bagian-bagian yang dihilangkan itu diganti dengan titik-titik
()
2) Titik-titik itu harus diisi atau dilengkapi oleh testee, dengan
jawaban (yang oleh tester) telah dihilangkan.
b. Kebaikan instrument penilaian tes obyektif bentuk
Completion antara lain:
1) Tes model ini mudah dalampenyusunanya.
28



2) J ika dibandingkan dengan tes obyektif fill in, tes obyektif ini
lebih menghemat tempat.
3) Karena bahan yang disajikan dalm tes ini cukup banyak dan
beragam, maka kompherensip dapat dipenuhi dengan tes
model ini. Sehubungan dengan yang disebutkan pada butir c
maka tes ini dapat dipenuhi oleh tes model ini.
c. Kelemahan Instrument Penilaian Tes Obyektif Bentuk
Completion antara lain:
1) Pada umumnya tester lebih cenderung menggunakan tes
model ini untuk mengungkap daya ingat atau aspek hafalan
saja.
2) Dapat terjadi bahwa butir-butir item dari tes model ini kurang
relevan untuk diujikan. (Sudijono, 2009: 117).
D. NON-TES SEBAGAI ALAT PENILAIAN HASIL DAN PROSES
BELAJAR MENGAJAR
Hasil belajar dan proses belajar tidak hanya dinilai oleh tes, tetapi dapat
juga dinilai olah alat-alat non-tes atau bukan tes. Ini dijelaskan alat-alat
nontes:
1. Wawancara dan Kuisioner
a. Wawancara
Wawancara merupakan suatu cara yang digunakan untuk
mendapatkan informasi dari siswa dengan melakukan Tanya jawab
sepihak. Kelebihan wawancara adalah bisa kontak langsung dengan
29



siswa sehingga dapat mengungkapkan jawaban lebih bebas dan
mendalam. Wawancara dapat direkam sehingga jawaban siswa bisa
dicatat secara lengkap. Melalui wawancara, data bisa diperoleh
dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif. Pertanyaan yang tidak jelas
dapat diulang dan dijelaskan lagi, begitupun dengan jawaban yang
belun jelas. Ada dua jenis wawancara, yakni wawancara terstruktur
dan wawanncara bebas. Dalam wawancara berstruktur
kemungkinan jawaban telah disiapkan sehingga siswa tinggal
mengkategorikannya kepada alternatif jawaban yang telah dibuat.
Keuntungannya ialah mudah diolah dan dianalisis untuk dibuat
kesimpulan. Sedangkan untuk wawancara bebas, jawaban tidak
perlu disiapkan sehingga siswa bebas mengemukakan pendapatnya.
Keuntungannya ialah informasi lebih padat dan lengkap sekalipun
kita harus bekerjakeras dalam menganalisisnya sebab jawabannya
bisa beraneka ragam.
Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
wawancara.
1) Tahap awal wawancara di mana bertujuan untuk mengondisikan
situasi seperti suasana keakraban.
2) Penggunaan pertanyaan dimana pertanyan diajukan secara
bertahap dan sistematis berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat
sebelumnya.
30



3) Pencataan hasil wawancara di mana dicatat saat itu juga supaya
tidak lupa.
Laksanakan wawancara perlu dirancang pedoman wawancara,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari wawancara.
(2) Tentukan aspek-aspek yang akan di ungkap dari wawancara
tersebut.
(3) Tentukan bentuk pertanyaan yang akan digunakan.(Arikunto,
2010: 271)
2. Kuisioner
Kuisioner adalah suatu tekhnik pengumpulan informasi yang
memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan,
perilaku dan karakteristik dari siswa. Kelebihan kuisioner dari
wawancara ialah sifatnya yang praktis, hemat waktu tenaga dan
biaya. Kelemahannya ialah jawaban sering tidak objektif, lebih-lebih
bila pertanyaannya kurang tajam yang memungkinkan siswa
berpura-pura. Cara penyampain kuesiner ada yang langsung di
bagikan kepada siswa yang telah diisi lalu di kumpulkan lagi.
Alternatif jawaban yang ada dalam kuisiner bisa juga
ditransformasikan dalam bentuk simbol kuantitatif agar
menghasilkan data interval. Caranya adalah dengan memberi skor
terhadap setiap jawaban berdasarkan kriteria tertentu.
(Arikunto,2010: 268)
31



3. Skala
Skala adalah alat untuk mengukur sikap, nilai, minat dan
perhatian, dll, yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai
oleh responden dan hasilnya dalam bentuk rentangan nilai sesuatu
dengan kriteria yang ditentukan. (Uno, 2006: 45)
a. Skala Penilaian
Skala penilaian mengukur penampilan atau perilaku orang
lain oleh seseorang melalui pernyataan perilaku individu pada
suatu titik yang bermakna nilai. Titik atau kategori diberi nilai
rentangan mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah, bisa
dalam bentuk huruf atau angka. Hal yang penting diperhatikan
dalam skala penilaian adalah kriteria skala nilai, yakni penjelasan
operasional untuk setiap alternatif jawaban. Skala penilaian lebih
tepat digunakan untuk mengukur suatu proses, misalnya proses
mengajar pada guru, siswa, atau hasil belajar dalam bentuk
perilaku seperti keterampilan, hubungan sosial siswa, dan cara
memecahkan masalah. Maksudnya agar diperoleh hasil penilaian
yang objektif mengenai perilaku subjek yang dinilai. (Sudjana,
2004: 77)
b. Skala Sikap
Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap
objek tertentu.Hasilnya berupa kategori sikap, yakni mendukung
(positif), menolak (negatif), dan netral. Sikap pada hakikatnya
32



dapat diartikan reaksi seseorang terhadap suatu stimulus yang
dating kepada dirinya.
Ada tiga komponen sikap yakni:
1) Kognitif, berkenaan dengan pengetahuan seseorang tentang
objek atau stimulus yang dihadapinya.
2) Afektif, berkenaan dengan perasaan dalam menanggapi objek
tersebut.
3) Psikomotor, berkenaan dengan kecenderungan berbuat
terhadap objek tersebut. Skala sikap dinyatakan dalam bentuk
pernyataan untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu
didukung atau ditolaknya, melalui rentangan nilai tertentu.
Oleh karena itu, pernyataan yang diajukan dibagi ke dalam dua
kategori yakni pernyataan positif dan pernyataan negatif.Salah
satu skala yang sering digunakan adalah Likert. Dalam skala
Likert, pernyataan-pernyataan yang diajukan baik pernyataan
positif maupun negatif, dinilai oleh subjek dengan sangat
setuju, setuju, tidak punya pendapat, tidak setuju, dan sangat
tidak setuju. Yang jelas, skor untuk pernyataan positif atau
negatif adalah kebalikannya. (Sudjana, 2004: 77)
4. Observasi
Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak
digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses
33



terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi
yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.
Ada tiga jenis observasi, yakni:
a. Observasi langsung, adalah pengamatan yang dilakukan terhadap
gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan
langsung diamati oleh pengamat.
b. Observasi tidak langsung, adalah observasi yang dilaksanakan
dengan menggunakan alat seperti mikroskop untuk mengamati
bakteri, suryakanta untuk melihat pori-pori kulit.
c. Observasi partisipasi, adalah observasi yang dilaksanakan dengan
cara pengamat harus melibatkan diri atau ikut serta dalam
kegiatan yang dilaksanakan oleh individu atau kelompok yang
diamati, sehingga pengamat bisa lebih menghayati, merasakan
dan mengalami sendiri seperti individu yang sedang diamatinya.
Observasi untuk menulai proses belajar mengajar dapat
dilakasanakan oleh guru di kelas pada saat siswa melakukan
kegiatan belajar. (Sudjana, 2012: 84)
5. Studi kasus
Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seorang
dipandang mengalami kasus tertentu. Misalnya mempelajari secara
khusus anak nakal, anak yang tidak bisa bergaul dengan orang
lain, anak yang selalu gagal dalam belajar, dan lain-lain. Kasus
tersebut dipelajari secara mendalam dan dalam kurun waktu yang
34



cukup lama. Mendalam artinya mengungkapkan semua variabel
yang menyebabkan terjadinya kasus tersebut dari berbagai aspek
yang mempengaruhi dirinya. Datanya bisa diperoleh berbagai
sumbar seperti orang tua, teman dekatnya, guru, bahkan juga dari
dirinya. Kelebihan studi kasus adalah bahwa subjek dapat dipelajari
secara mendalam dan menyeluruh. Namun, kelemahannya sesuai
dengan sifat studi kasus bahwa informasi yang diperoleh sifatnya
subjektif, artinya hanya untuk individu yang bersangkutan, dan
belum tentu dapat digunakan untuk kasus yang sama pada individu
yang lain. (sudjana, 2012: 94)
6. Sosiometri
Sering kita temukan siswa disekolah yang kurang dapat
menyesuaikan diri dengan teman-temannya.Ia tidak biasa bergaul,
suka menyendiri, jarang berkomunikasi, pendiam dan lain-lain.
Gejala ini kurang menguntungkan bagi perkembagan siswa, terutama
dalam kemajuan belajarnya. Banyak faktor yang menyebabkan siswa
tidak dapat menyesuaikan diri, faktor keluarganya, dan faktor
lingkungannya. Oleh sebab itu, gejala ketidakmampuan siswa untuk
menyesuaikan diri dengan kehidupan sekolah perlu diketahui oleh
para guru pembimbing. Semakin dini atau semakin cepat gejala ini
diketahui, semakin baik agar dapat dilakukan upaya-upaya
pencegahannya, bahkan harus diupayakan untuk mengembangakan
kemampuan penyesuaian diri pada siswa tesebut.
35



Salah satunya untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
menyesuaikan dirinya, terutama hubungan social siswa dengan
teman sekelasnya, adalah teknik sosiometri. Dengan teknik
sosiometri dapat diketahui posisi seorang siswa dalam hubungan
sosialnya dengan siswa lain. Misalnya diketahuai siswa yang
terisolasi dari teman-temanya, siswa yang paling disenangi teman-
temanya, siswa yang akra dengan beberapa siswa tertentu seperti tiga
serangkai, dan siswa yang memiliki hubungan mata rantai. Posisi
siswa tersebut sangat diperlikan dalam menentukan pengelompokan
siswa, organisasi kelas, pemberian tugas belajar secara kelompok,
perlakuan guru terhadap siswa, memotivasi belajar siswa dan lain-
lain.
(http://purwantiidewii.blogspot.com/2012/11/penilaian- html)

E. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Catharina (2006: 11) mengatakan bahwa Hasil belajar adalah
perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami
aktivitas belajar. Perolehanan aspek-aspek perubahan perilaku
tersebut tergantung pada apa dipelajari oleh pembelajar. Oleh
karena itu apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang
konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa
penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang
36



harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktivitas
belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.
(Arikunto, 2002: 45)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Catharina
(2006:13-14) dalam bukunya Psikologi Belajar mengatakan secara
garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil
belajar meliputi:
a. Faktor internal yang terdiri dari:
1) Kondisi fisik
2) Kondisi psikis
3) Kondisi sosial
b. Faktor eksternal terdiri dari:
1) Variasi dan derajat kesulitan materi (stimulus) yang
dipelajari ( direspon)
2) Tempat belajar
3) Iklim
4) Suasana lingkungan
5) Budaya belajar masyarakat
Kondisi fisik seorang siswa adalah kondisi jasmani secara umum
yang meliputi antara lain: kesegaran, tingkat kelelahan sakit dan
sebagainya. Kondisi ini jelas sangat mempengaruhi proses belajar
siswa maupun hasil dari belajar siswa tersebut. Kondisi psikis
meliputi: tingkat kecerdasan, bakat, minat motivasi, emosi serta
37



kemampuan kognitif siswa. Faktor-faktor tersebut dari data
statistik menunjukkan hubungan yang sangat erat dengan hasil
belajar siswa. Kondisi sosial seperti kemampuan bersosialisasi
dengan lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah faktor
lingkungan alami yang meliputi: iklim, suhu, cuaca dan
sebagainya; serta lingkungan sosial yang melingkupi siswa
kesehariannya seperti teman bergaul, kasih sayang orangtua dan
sebagainya. Faktor-faktor internal ini dapat terbentuk sebagai
akibat dari pertumbuhan, pengalaman belajar dan perkembangan.
Dalam faktor eksternal, pembelajar yang akan mempelajari materi
belajar yang memiliki tingkat kesulitan tinggi, sementara itu dia
belum memiliki kemampuan internal yang dipersyaratkan untuk
mempelajarinya, maka dia akan mengalami kesulitan.







38



F. Perbedaan Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda dengan
Essay Terhadap Hasil Belajar Pkn
Dengan diberikan soal-soal instrumen penilaian bentuk pilihan
ganda dan essay untuk mengetahui pengaruhnya, dimana hasilnya
akan di hitung melalui kuantitatif menggunakan uji t. Siswa lebih
mudah dalam mengerjakan instrumen penilaian yang berupa tes
pilihan ganda atau tes essay dalam hasil tes tersebut. Siswa
diharapkan dapat mengerjakan soal-soal dengan baik mengenai
instrumen penilaian ini sesuai mata pelajaran yang diajarkan oleh
guru masing-masing. Dimana dengan menggunakan instrumen
yang berbeda agar siswa bisa menerapkan dengan berbagai macam
instrumen penilaian yang ada disekolah yang mereka tempati.
Dalam kaitanya siswa yang padai dalam mata pelajaran PKn atau
juga disebut mata pelajaran yang banyak menghafal ini, siswa
dapat membedakan instrumen penilaian yang telah digunakan.
Untuk menentukan mana siswa yang pandai dalam mengerjakan
intrumen penilaian yang berbeda, peneliti bisa melihat nanti kalau
selesai mengolah data penelitian ini.
Dengan adanya instrumen penilaian dengan menggunakan
instrumen yang berbeda dapat menambah ilmu pengetahuan bagi
siswa-siswi SMP Negeri 4 Pati. Sehingga diharapkan dapat
membantu meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam
mengerjakan instrumen penilaian tes pilihan ganda dan tes essay
39



dalam ujian akhir semester ini. Dengan diberikan soal-soal
instrumen penilaian bentuk pilihan ganda dan essay agar peneliti
mengetahui pengaruhnya dalam hasil tes tersebut. Siswa
diharapkan dapat memperkaya diri mengenai alat penilaian ini
sesuai mata pelajaran yang diajarkan oeh gurunya masing-masing.
Dengan demikian siswa diharapkan bisa mengerjakan soal-soal
instrumen penilaian yang diberikan oleh guru mata pelajaran PKn
yang ada disekolah tersebut dengan menggunakan alat atau
instrumen yang berbeda agar siswa bisa menerapkan dengan
berbagai macam instrumen penilaian yang ada disekolah yang
mereka tempati. Seorang siswa yang padai dalam mata pelajaran
PKn atau juga disebut mata pelajaran yang banyak menghafal ini,
siswa dapat membedakan instrumen penilaian yang telah
digunakan. Untuk menentukan mana siswa yang pandai dalam
mengerjakan instrumen penilaian yang berbeda, peneliti bisa
melihat nanti kalau sudah selesai mengolah data penelitian ini.
Dimana dengan adanya instrumen penilaian menggunakan pilihan
ganda dengan essay dapat menambah ilmu pengetahuan bagi
siswa-siswi SMP Negeri 4 Pati.




40



G. Hipotesis
Dalam metode penelitian, hipotesis adalah alat yang
mempunyai kekuatan dalam proses inkuiri. Sukardi (2004)
menjelaskan Hipotesis merupakan jawaban yang masih bersifat
sementara dan bersifat teoritis. Karena hipotesis dapat
menghubungkan dari teori yang relevan dengan kenyataan yang
ada atau fakta, atau dari kenyataan dengan teori yang relevan.
Sedangkan menurut Arikunto (2010:110) Hipotesis adalah jawaban
sementara terhadap suatu permasalahan yang kebenarannya masih
harus dibuktikan.
Ha: Ada perbedaan antara instrumen penilaian tes pilihan ganda
dengan essay terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VII di
SMP Negeri 4 Pati.
Ho: Tidak ada Ada perbedaan antara instrumen penilaian tes
pilihan ganda dengan essay terhadap hasil belajar PKn siswa
kelas VII di SMP Negeri 4 Pati.
Keterangan:
Bila t hitung >t tabel maka ha diterima
Bila t hitung <t tabel maka ho ditolak. (Arikunto, 2010:114)



41



BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
J enis penelitian ini merupakan penelitian Komparasi yaitu penelitian
yang membedakan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih
sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. (Arikunto, 2010: 6).
B. Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SMP Negeri 4 Pati Kelas VI
tepatnya di J ln. P. Sudirman No. 18 deket Stasiun Pati.
C. Variabel dan Indikator
Sugiono (2010: 4) menjelaskan bahwa variabel bebas atau variabel
independen yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat atau variabel dependen.
Yang menjadi variabel bebas atau variabel independen (x) = instrumen
penilaian
Sedangkan Variabel terikat atau variabel dependen adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas
(Sugiono, 2010: 4). Yang menjadi variabel terikat dalam atau variabel
dependen (y) =hasil belajar PKn.


41
42



Tabel 1.1
Variabel dan indikator penelitian

Variabel Indikator
Instrumen penilaian (X) a.Instrumen penilaian tes pilihan ganda.
b. Instrumen penilaian tes essay.

Hasil belajar PKn (Y) a. Hasil belajar PKn dari Instrumen
penilaian tes pilihan ganda.
b. Hasil belajar PKn Instrumen penilaian tes
essay.

D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Arikunto (2010) menjelaskan bahwa Populasi adalah keseluruhan
subyek penelitian. Menurut Sukardi (2004) populasi adalah semua
anggota kelompok manusia, yang tinggal bersama dalam satu tempat
dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu
penelitian.




43



Berdasarkan pengertian diatas, tentang populasi yang di
kemukakan oleh para ahli tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
populasi adalah keseluruhan obyek atau subyek yang akan diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua Siswa kelas VIIA-
VIIH di SMP Negeri 4 Pati berjumlah 300 siswa.
Tabel 1.2
Siswa kelas VIIA-VIIH
Siswa J umlah siswa
Kelas VIIA 30
Kelas VIIB 40
Kelas VIIC 40
Kelas VIID 40
Kelas VIIE 40
Kelas VIIF 40
Kelas VIIG 40
Kelas VIIH 30
J umlah 300
Sumber: Dari SMP 4 Pati kelas VIIA-VIIH
2. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2010) yang di maksud dengan
sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.Meskipun
sampel hanya merupakan bagian dari populasi, kenyataan-kenyataan
yang diperoleh dari sampel itu harus dapat menggambarkan dalam
44



populasi. Sampel pada penelitian ini diambil dengan teknik cluster
random sampling.
Teknik pengambilan sampel berdasarkan daerah populasi yang
telah ditetapkan. Hal ini dilakukan setelah memerhatikan ciri-ciri antara
lain: siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, siswa
diampu oleh guru yang sama dan yang menjadi obyek penelitian duduk
pada tingkat kelas yang sama dan pembagian kelas tidak berdasarkan
ranking. Sampel penelitian yang diambil dengan menggunakan teknik
cluster random sampling. Peneliti hanya mengambil 1 kelas untuk
perwakilan dari cluster random sampling yaitu kelas VIIa.
E. Metode pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan kegiatan yang mutlak dilakukan
dengan data yang lengkap dan obyektif peneliti dapat memecahkan
masalah secara benar dan obyektif pula. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
kepada siswa dalam bentuk tes tertulis. Tes yang digunakan penulis
adalah tes pilihan ganda dan essay. Tes pilihan ganda adalah bentuk tes
yang mempunyai satu jawaban yang benar atau palig tepat. Sedangkan
tes essay adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam
bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan,
member alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan
45



pertanyaan yang menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. (Sudjana,
2012: 35)
2. Dokumentasi menurut Nasution adalah mengumpulkan data dengan
cara mengalir atau mengambil data-data dari catatan, dokumentasi,
administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini
dokumentasi diperoleh melalui dokumen-dokumen atau arsip-arsip dari
lembaga yang di teliti. Sedangkan menurut Arikunto (2010: 274)
dokumentasi Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat, majalah dan sebagainya.
Dokumentasi disini berupa foto.

F. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data yang diinginkan yang benar-benar
mencerminkan variabel penelitian, maka dalam penelitian ini digunakan
instrument pengumpulan data tes. Data untuk hasil belajar PKn siswa
SMP kelas VII di Negeri 4 Pati. Bentuk tes yang penulis gunakan adalah
bentuk tes pilihan ganda dan essay untuk diketahui hasilnya. Soal tes
yang di gunakan peneliti berjumlah 20 untuk pilihan ganda dan 5 untuk
essay.





46



Tabel 1.3
Kisi- kisi soal pilihan ganda bejumlah 20 dapat dilihat dibawah ini:
Materi J umlah soal
Bab 1
Norma-norma yang brlaku dalam
kehidupan, bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara


5

Bab 2
Makna proklamasi kemerdekan
dan konstitusi pertama.

5
Bab 3
Perlindungan dan penegakan Hak
Asasi Manusia.

5
Bab 4
Kemerdekaan mengemukakan
pendapat.

5






47



Tabel 1.4
Kisi-kisi soal essay ada 5 soal dapat dilihat di bawah ini:
Materi J umlah soal
Bab 3
Perlindungan dan penegakan
Hak Asasi Manusia.

3
Bab 1
Norma-norma yang brlaku dalam
kehidupan,bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.


2

G. Metode Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu cara pengolahan data hasil
penelitian guru diperoleh suatu simpulan. Berikut pedoman analisis uji
persyaratan data yang meliputi, uji normalitas, dan uji t.
1) Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi berdistribusi
normal, maka digunakan uji kenormalan dengan uji Lilliefors.
Misalkan sampel acak dengan menggunakan x
1
, x
2
, , x
n
.
Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol dan hipotesis
alternatifnya, yaitu:


48


H
o
: sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
H
a
: sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal
Adapun langkah-langkahnya:
a) Pengamatan x
1
, x
2
, x
3
, , x
n
dijadikan bentuk baku z
1
, z
2
, z
3
, ,
z
n
dengan menggunakan rumus z
1
=
b) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi
normal baku, kemudian dihitung peluang : F(z1) =P(z zi).
c) Selanjutnya dihitung proporsi z
1
, z
2
, z
3
, , z
n
yang lebih kecil atau
sama dengan z
i
. J ika proporsi ini dinyatakan oleh S(z
i
) maka
(banyaknya z
1
, z
2
, z
3
, , z
n
yang z
i
)

d) Hitung selisih F(z
i
) S(z
i
)
e) Ambil harga yang paling besar di antara harga mutlak selisih
tersebut, sebutlah harga terbesar ini L
o.

Kriterianya adalah tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi
normal, jika L
o
yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L
dari daftar normal.Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima
(Sudjana, 2005:466).
2) Uji Hipotesis
t =
Ratarata sampel pertama ratarata sampel kedua
stonJortError pcrbcJoon rotoroto kcJuo sompcl
( Suhariadi, 2011)


s
x x
i
) (
S(z
i
) =
n
49



BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Hasil pengumpulan data penelitian yang penulis sajikan ini adalah
nilai dari instrument tes pilihan ganda dan instrument tes essay.
Peneliti mengambil sampel di kelas VIIa.
Penyajian data oleh penulis, disajikan dalam bentuk daftar baris dan
kolom atau lajur agar lebih mudah serta kelihatan teratur dan rapi. Hal
tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sudjana, MA.M.Sc.,
sebagai berikut:
salah satu cara penyajian data dalam bentuk daftar bisa dipakai ialah
penyajian dalam bentuk daftar baris dan kolom sebagai penyajian data
yang lebih baik dari penyusunan data secara naskah.
Berdasarkan hal tersebut diatas, dibawah ini penulis sajikan tabel I
dan tabel II yang berisikan daftar sampel serta nilai hasil tes
penelitian, tabel I merupakan sampel hasil nilai tes instrument pilihan
ganda dan tabel II merupakan hasil sampel nilai tes instrument essay.






50



TABEL I
DAFTAR NILAI HASIL BELAJ AR PKN KELAS VIIA DI SMP
NEGERI 4 PATI DARI NILAI INSTRUMEN PENILAIAN TES
PILIHAN GANDA.
No Nama Siswa Nilai Tes Pilihan Ganda
1 Adrilla Sindy. J .
54
2 Afifah. M.
54
3 Aris Djafar
54
4 Bagus Eko. P.
54
5 Dandi Slamet. R.
65
6 Devi Anggun P.S.
65
7 Diki Auau. A.
65
8 Erik Oktavian. N.
65
9 Ervan Arkasas. Z.
65
10 Fahrul Roji
65
11 Femi Rima. S.M.
65
12 Galih Ahadi. M.
71
13 Hesty Dhian. F.
71
14 J oko Susilo
71
15 J onaedi Sholeh
71
16 Krisna. M.
71
17 Laura. S.
71
51



18 Lisa Anggraeni
71
19 Miftakhul. R.
71
20 M. Audio Bayu
71
21 Wanda Yulia. P.
77
22 Nuzly Latif. H.
77
23 Retni. N.
77
24 Ria Puspita. D.
77
25 Rohmah. U. K.
77
26 Sely. C.
77
27 Wahyu. K.
82
28 Yoga Yulianto
82
29 Yudi Zaki. F.
88
30 Yuli Fitriana
88
Nilai rata-rata 69,63

Sumber data: Daftar hasil belajar PKn siswa tes piihan ganda Kelas
VIIadi SMP Negeri 4 Pati.
Pada kelas VII a untuk mata pelajaran PKn nilai tertinggi tes pilihan
ganda adalah 88dan nilai terendah adalah 54. Dengan nilai rata-rata
dikelas 69,63 keterangan lulus sudah memenuhu kreteria ketuntasan
minimum (KKM).



52



TABEL II
DAFTAR NILAI HASIL BELAJ AR PKN SISWA KELAS VIIA DI
SMP NEGERI 4 PATI DARI NILAI INSTRUMEN PENILAIAN TES
ESSAY
No Nama Siswa Nilai Tes Essay
1 Adrilla Sindy. J . 70
2 Afifah. M. 70
3 Aris Djafar 70
4 Bagus Eko. P. 70
5 Dandi Slamet. R. 70
6 Devi Anggun P.S. 70
7 Diki Auau. A. 80
8 Erik Oktavian. N. 80
9 Ervan Arkasas. Z. 80
10 Fahrul Roji 80
11 Femi Rima. S.M. 85
12 Galih Ahadi. M. 85
13 Hesty Dhian. F. 85
14 J oko Susilo 85
15 J onaedi Sholeh 85
16 Krisna. M. 90
17 Laura. S. 90
53



18 Lisa Anggraeni 90
19 Miftakhul. R. 90
20 M. Audio Bayu 90
21 Wanda Yulia. P. 91
22 Nuzly Latif. H. 91
23 Retni. N. 91
24 Ria Puspita. D. 91
25 Rohmah. U. K. 91
26 Sely. C. 99
27 Wahyu. K. 99
28 Yoga Yulianto 99
29 Yudi Zaki. F. 99
30 Yuli Fitriana 99
Nilai rata-rata 85,43

Sumber data: Daftar hasil belajar PKn tes Essay siswa Kelas VIIa di
SMP Negeri 4 Pati.
Pada kelas VII a untuk mata pelajaran PKn nilai tertinggi tes essay
adalah 99 dan nilai terendah adalah 70. Dengan nilai rata-rata dikelas
85,43 keterangan lulus sudah memenuhi kreteria ketuntasan minimum
(KKM).
Bagi siswa yang mendapatkan nilai:
Antara 81 100 Baik sekali
54



Antara 66 80Baik
Antara 56 65Cukup
Antara 0 40 Gagal
Sumber data
B. Uji Persyaratan Data
Analisis data dilakukan melalui uji normalitas kemudian di uji
pakai uji t. Data yang diuji dalam penelitian ini adalah data hasil belajar
kelas VII a dengan hasil nilai pilihan ganda dan nilai essay dibawah ini:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah data yang
diperoleh berdistribusi normal atau tidak.Untuk mengetahui
normalitas data yang diperoleh, maka dilakukan dengan uji Lilliefors
pada taraf 5%. Kriterianya adalah jika L
o
L
tabel
maka H
o
ditolak
berarti sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal dan jika
L
o
L
tabel
maka H
o
diterima berarti sampel dari populasi berdistribusi
normal (Sudjana, 2005: 466). Perhitungan data selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran.





55



Hasil perhitungan dapat disajikan dalam tabel berikut.
Tabel III
Hasil Uji Normalitas dengan Uji Lilliefors
J enis tes N L
o
L
tabel (0,05)
Keterangan
Tes pilihan ganda 30
0,1177
0.1610

Normal
Tes essay 30
0,1370
0.1610

Normal

Berdasarkan tabel tersebut, untuk tes pilihan ganda dengan n=30
dan taraf nyata =5% dengan uji Lilliefors diperoleh hasil L
o
=
0.1177 dan L
tabel
=0.1610 sehingga diperoleh kriteria L
o
<L
tabel
atau
0.1177<0.1610. Sedangkan untuk tes essay dengan n =30 taraf nyata
= 5% dengan uji Lilliefors diperoleh hasil L
tabel
=0.1610 dan L
o
=
0,1370 sehingga diperoleh kriteria L
o
>L
tabel
atau 0,1370 <0.1610.
Perolehan angka tersebut dengan mengambil harga yang paling
besar diantara harga mutlak selisih F(z
i
) S(z
i
) sehingga
diperolehL
o.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa H
o
diterima.
J adi, data tes Pilihan Ganda dan data tes Essay berasal dari populasi
yang berdistribusi normal. (Sudjana, 2005: 268)


56



2. Uji Hipotesis

t =
Ratarata sampel pertama ratarata sampel kedua
stonJort Error pcrbcJoon rotoroto kcJuo sompcl
(Suhariadi, 2011 )
3. Cara perhitungan tes pilihan gandauntuk mencari uji t :
1) J umlah kelas (k) =1 +3,3 log n
=1 +3,3 log 30
=1 +3,3 (1,477)
=1 +4,87
=5,87 (dibulatkan 6)
2) Interval =
R
K

=
34
6

=5,67 (dibulatkan 6)

Tabel 4.1
Bantuan untuk mencari rata-rata sampel pertama yaitu hasil tes pilihan
ganda sebagai berikut:
Interval Frekuensi Xi Fxi Prosentase
54-59 4 54 216 15%
60-65 7 65 455 18,05%
66-71 9 71 639 19,72%
72-77 0 0 0 0%
78-83 6 82 492 22,78%
84-89 4 88 352 24,4%
57


J umlah 30 2089 2154 100%

3) =
xi
n
(Sudjana, 2005)
Keterangan:
=Mean
xi =J umlah keseluruhan nilai
n =J umlah sampel
=.
xi =2089
n =30
pilgan =
xi
n

=
2089
30

=69,63
4) Standart Error
Se =

n
( Suhariadi, 2011 )
Keterangan:
Se =Standar Error
=Standart devisiasi
n =J umlah sampel
58



Se =
=9,67
n =30
Se =
9,67
30

=1,77
5) s
2
=
nx
i
2
(x
i
)
2
n(n1)
( Suhariadi, 2011 )
Keterangan:
s
2
= Standart devisiasi
n =Jumlah sampel
xi =J umlah rata-rata
S
2 =
...
n =30
x
i
=2089
(x
i
)
2
=148177
s
2
=
nx
i
2
(x
i
)
2
n(n 1)

=
(30148177) (2089)
2
30(30 1)

=
(4445310) (4363921)
30(29)

=
81389
870

=93,55
s =93,55
59



=9,67
4. Cara perhitungan tes essay untuk mencari uji t:
1. J umlah kelas (k) =1 +3,3 log n
=1 +3,3 log 30
=1 +3,3 (1,477)
=1 +4,87
=5,87 (dibulatkan 6)
2. Interval =
R
K

=
29
6

=4,83 (dibulatkan 5)
Tabel 4.2
Bantuan untuk menghitung sampel kdua yaitu tes Essay sebagai berikut:
Interval Frekuensi Xi Fxi Prosentase
70-75 6 70 420 13,59%
76-80 6 80 480 15,53%
81-85 3 85 255 16,50%
86-90 5 90 450 17,48%
91-95 4 91 364 17,67%
96-100 6 99 594 19,22%
J umlah 30 515 2573 100%


60


3. =
xi
n
(Sudjana, 2005)
Keterangan:
=Mean
xi =J umlah keseluruhan nilai
n =Jumlah sampel
=.
xi =2563
n =30
Essay =
xi
n

=
2563
30

=85,43
4. Standart Error
Se =

n
( Suhariadi, 2011 )
Keterangan:
Se =Standar Error
=Standart devisiasi
n =J umlah sampel
61



Se =
=10,06
n =30
Se =
10,06
30

=1,84
5. s
2
=
nx
i
2
(x
i
)
2
n(n1)
( Suhariadi, 2011 )
Keterangan:
s
2
= Standart devisiasi
n =Jumlah sampel
xi =J umlah rata-rata
S
2 =
...
n =30
x
i
=2563
(x
i
)
2
= 221905
s
2
=
nx
i
2
(x
i
)
2
n(n 1)

=
(30221905)-(2563)
2
30(30-1)

=
(6657150)-(6568969)
30(29)

=
88181
870

=101,35
s =101,35
=10,06
62



6. t =
Ratarata sampel pertama ratarata sampel kedua
stonJortErrorpcrbcJoonrotorotokcJuosompcl
( Suhariadi, 2011)
t =
69,6385,43
1.771,84

=
15,8
0,07

=218,82
J adi t hitung >t tabel maka ha diterima, t
hitung
= 218,82 >t
tabel =
2,0542
Maka, dapat di simpulkan bahwa ada perbedaan antara instrumen
penilaian tes pilihan ganda dengan essay terhadap hasil belajar PKn
siswa kelas VII di SMP Negeri 4 Pati.
C. Pembahasan
Penelitian dilaksanakan pada semester gasal di SMP Negeri 4 Pati
tepatnya pada bulan juli 2013. Pada saat penelitian penulis mengambil
populasi pada kelas VII di SMP Negeri 4 Pati. Kelas VIIa digunakan
sebagai sampel cluster random sampling yaitu teknik pengambilan
sampel berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Pada
penelitian ini siswa diberikan instrument penilaian berbentuk tes pilihan
ganda dan tes essay. Masing-masing instrument pilihan ganda terdiri dari
20 soal dan tes essay terdiri dari 5 soal.
Dari hasil penelitian Pada kelas VIIa untuk hasil tes pilihan ganda
pada mata pelajaran PKn nilai tertinggi adalah 88 keterangan lulus,dan
nilai terendah adalah 54 keterangan tidak lulus. Dengan nilai rata-rata
dikelas 69,63 keterangan tidak lulus belum memenuhi kreteria ketuntasan
63



minimum (KKM). Sedangkan hasil tes essay Pada kelas VIIa untuk mata
pelajaran PKn nilai tertinggi adalah 99 keterangan lulus, dan nilai
terendah adalah 70 keterangan belum lulus. Dengan nilai rata-rata dikelas
85,43 keterangan lulus sudah memenuhi kreteria ketuntasan minimum
(KKM).
Perbedaan dari nilai pilihan ganda dalah tes pilihan ganda daya beda
banyak yang jelek sehingga perbedaannya lemah. Sedangkan tes essay
soal terlalu mudah sehingga kulitas soal jelek. Setelah itu kedua hasil nilai
tersebut di uji normalitas.
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah data yang
diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui normalitas
data yang diperoleh, maka dilakukan dengan uji Lilliefors pada taraf 5%.
Kriterianya adalah jika L
o
L
tabel
maka H
o
ditolak berarti sampel tidak
berasal dari populasi berdistribusi normal dan jika L
o
L
tabel
maka H
o
diterima berarti sampel dari populasi berdistribusi normal.
(Sudjana, 2005: 466).
Berdasarkan tabel tersebut, untuk tes pilihan ganda n =30 dan taraf
nyata = 5% dengan uji Lilliefors diperoleh hasil L
o
=0.1177 dan L
tabel
=
0.1610 sehingga diperoleh kriteria L
o
< L
tabel
atau 0.1177 < 0.1610.
Sedangkan untuk tes essay n = 30 taraf nyata = 5% dengan uji Lilliefors
diperoleh hasil L
tabel
=0.1610 dan L
o
=0,1370, sehingga diperoleh kriteria
L
o
< L
tabel
atau 0,1370 <0.1610. Perolehan angka tersebut dengan
mengambil harga yang paling besar diantara harga mutlak selisih F (z
i
)
64



S(z
i
) sehingga diperoleh L
o.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa H
o
diterima. J adi, data tes Pilihan Ganda dan data tes Essay berasal dari
populasi yang berdistribusi normal. (Arikunto, 2002: 245)
Bedasarkan perhitungan uji t, hasil rata-rata sampel pertama (tes
pilihan ganda) adalah 69,63. Dengan standar error =1,77 dan Standart
devisiasi =9,67. Sedangkan rata-rata sampel kedua (tes essay) adalah
85,43. Dengan standart error =1,84 dan standart devisiasi =10,06. Maka
hasil t
hitung
= 218, 82 serta berdasarkan df =29 dan taraf 5% t
tabel
=
2,0542. J adi t
hitung =
218,82 >t
tabel
2,0542 maka ho diterima. Dapat di
simpulkan bahwa ada perbedaan signifikan antara tes pilihan ganda
dengan tes Essay terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VII di SMP
Negeri 4 Pati.











65



BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang terdapat pada bab IV dapat di
simpulkan bahwa:
1. Nilai pada hasil instrument tes pilihan ganda pada kelas VIIa untuk
mata pelajaran PKn Pada kelas VII a untuk mata pelajaran PKn nilai
tertinggi adalah 88 dan nilai terendah adalah 54. Dengan nilai rata-rata
dikelas 69,63 keterangan lulus sudah memenuhi kreteria ketuntasan
minimum (KKM). Sedangkan nilai tertinggi tes essay adalah 99 dan
nilai terendah adalah 70. Dengan nilai rata-rata dikelas 85,43
keterangan lulus sudah memenuhi kreteria ketuntasan minimum
(KKM).
2. Perbandingan nilai tes pilihan ganda dan essay nilainya lebih rendah tes
pilihan ganda karena indeks kesukaranya rendah dan daya pembeda
lebih tinggi dibandingkan tes essay. Ini dapat dilihat dari hasil tersebut
sehingga disebabkan dari faktor pengecoh lebih rumit sedangkan tes
essay lebih mudah karena dapat menjawab pertanyaan dengan kata-kata
sendiri maupun penalaran.
3. Dari perhitungan bab IV yang diperoleh bahwa nilai t =218,82 (t
hitung
=
maka pada218,82) serta berdasarkan df = 29 dan taraf 5% t
tabel
=

65
66



2,0452, maka t
hitung
218,82 > t
tabel
2,0452 , maka penulis menarik
kesimpulan bahwa t
hitung
lebih besar t
tabel,
sehingga Ha diterima.
Maka simpulan dalam penelitian ini adalah Ada perbedaan
signifikan antara instrumen penilaian tes pilihan ganda dengan essay
terhadap hasil belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 4 Pati.

B. Saran
1. Siswa di SMP Negeri 4 Pati nilai tes pilihan ganda lebih rendah maka
diharapkan siswa dapat belatih soal-soal pilihan ganda secara optimal
dalam mengerjakan tes soal-soal instrument penilaian yang berbentuk
pilihan ganda agar mendapatkan nilai yang lebih bagus daripada nilai
sebelumnya.
2. Guru di SMP Negeri 4 Pati dalam pembuatan soal tes pilihan ganda dan
essay tingkat kesukaran maupun daya beda harus ditingkatkan lagi
agar soal yang diujikan memenuhi syarat tes yang baik dan tingkat
kesukaran maupun daya beda tidak telalu mudah.








67



DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010. Pengertian Penilaian Menurut Para Ahli.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta:
Rineka Cipta.
. 2010. Prosedur Penelitian . J akarta: Rineka Cipta.
BSNP. (2007). Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi.
B. Uno, Hamzah. 2006. Perencanaan Pembelajaran. J akarta: PT Bumi Aksara.
Catharina, Tri Anni. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.
Daryanto. 2010. Evaluasi Pendidikan. J akarta: PT Rineka Cipta.
Depdiknas. (2004). Kurikulum 2004 Pedoman Penilaian Kelas. J akarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Nasution, Noehi dkk. 2001. Evaluasi Pengajaran. J akarta: P2T UT. Ditjen Dikti.
. . 2002. Evaluasi Pengajaran. J akarta: P2T UT. Ditjen Dikti.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rae. 2005. Tenik Mengevaluasi pelatihan dan Pengembangan. J akarta: Bhuana
Ilmu.
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. J akarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
. 2005. Metode statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. CV.
Suhariadi, 2011. Statistik Ekonomi. J akarta: Salemba 4.
Sukardi.2004. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
J akarta: Bumi Aksara.
68



Sulistyorini.2009. Evaluasi Pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Yogyakarta: Teras.
Sumarsono, dkk. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. J akarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Suprananto, Kusaeri. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Thoha, Chabib. 2003. Teknik Evaluasi Pendidikan. J akarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Zainul, Asmawi dkk. 2005. Penilaian hasil Belajar. J akarta: PAU-PPPAI
Universitas Terbuka.
http://purwantiidewii.blogspot.com/2012/11/penilaian-html
http://ardanayudhistira.blogspot.com/2012/02/pengertian-fungsi-dan-tujuan
penilaian.htm
http://zonependidikan.blogspot.com/2010/06/pengertian-menurut- para- ahli.html)
http://staff.unila.ac.id/ngadimunhd/files/2012/03/2-Standar-Penilaian-Sesuai-
BSNP.pdf)
http://smpn4pati.sch.id/
















Lampiran 1
Dokumentasi penelitian


Foto siswa mengerjakan soal pilihan ganda Foto siswa mengerjakan soal essay
























Lampiran 2
DAFTAR NILAI HASIL BELAJ AR PKN KELAS VIIA DI SMP
NEGERI 4 PATI DARI NILAI INSTRUMEN PENILAIAN TES
PILIHAN GANDA.
No Nama Siswa Nilai Tes Pilihan Ganda
1 Adrilla Sindy. J .
54
2 Afifah. M.
54
3 Aris Djafar
54
4 Bagus Eko. P.
54
5 Dandi Slamet. R.
65
6 Devi Anggun P.S.
65
7 Diki Auau. A.
65
8 Erik Oktavian. N.
65
9 Ervan Arkasas. Z.
65
10 Fahrul Roji
65
11 Femi Rima. S.M.
65
12 Galih Ahadi. M.
71
13 Hesty Dhian. F.
71
14 J oko Susilo
71
15 J onaedi Sholeh
71
16 Krisna. M.
71
17 Laura. S.
71




18 Lisa Anggraeni
71
19 Miftakhul. R.
71
20 M. Audio Bayu
71
21 Wanda Yulia. P.
77
22 Nuzly Latif. H.
77
23 Retni. N.
77
24 Ria Puspita. D.
77
25 Rohmah. U. K.
77
26 Sely. C.
77
27 Wahyu. K.
82
28 Yoga Yulianto
82
29 Yudi Zaki. F.
88
30 Yuli Fitriana
88
Nilai rata-rata 69,63














Lampiran 3
DAFTAR NILAI HASIL BELAJ AR PKN SISWA KELAS VIIA DI
SMP NEGERI 4 PATI DARI NILAI INSTRUMEN PENILAIAN TES
ESSAY
No Nama Siswa Nilai Tes Essay
1 Adrilla Sindy. J . 70
2 Afifah. M. 70
3 Aris Djafar 70
4 Bagus Eko. P. 70
5 Dandi Slamet. R. 70
6 Devi Anggun P.S. 70
7 Diki Auau. A. 80
8 Erik Oktavian. N. 80
9 Ervan Arkasas. Z. 80
10 Fahrul Roji 80
11 Femi Rima. S.M. 85
12 Galih Ahadi. M. 85
13 Hesty Dhian. F. 85
14 J oko Susilo 85
15 J onaedi Sholeh 85
16 Krisna. M. 90
17 Laura. S. 90




18 Lisa Anggraeni 90
19 Miftakhul. R. 90
20 M. Audio Bayu 90
21 Wanda Yulia. P. 91
22 Nuzly Latif. H. 91
23 Retni. N. 91
24 Ria Puspita. D. 91
25 Rohmah. U. K. 91
26 Sely. C. 99
27 Wahyu. K. 99
28 Yoga Yulianto 99
29 Yudi Zaki. F. 99
30 Yuli Fitriana 99
Nilai rata-rata 85,43














Lampiran 4
KUNCI J AWABAN
SOAL PILIHAN GANDA

1. D
2. A
3. D
4. B
5. D
6. C
7. A
8. C
9. C
10. C
11. A
12. B
13. B
14. C
15. B
16. A
17. D
18. B
19. A
20. A





Lampiran 5
KUNCI J AWABAN
SOAL ESSAY

1. Ham adalah manusia yang dassar/pokok yang dibawa manusia sejak lahir
sebagai anugrah dari tuhan Yang Maha Esa.
2. Sumber dari Ham adalah Tuhan Yang Esa.
3. Norma adalah aturan yanf berlaku dalam kehidupan manusia
bermasyarakat.
4. Guna Norma yaitu untuk mencapai kehidupan masyarakat yang aman dan
tertib.
5. Macam-macam Norma:
a. Norma Agama
b. Norma Kesusilaan
c. Norma Kesopanan
d. Norma Hukum














Lampiran 6
DAFTAR HADIR KELAS VIIA
DI SMP NEGERI 4 PATI
No NAMA TANDA TANGAN
1 ADRILLA SINDY. J . 1.
2 AFIFAH. M. 2.
3 ARIS DJ AFAR 3.
4 BAGUS EKO. P. 4.
5 DANDI SLAMET. R. 5.
6 DEVI ANGGUN P.S. 6.
7 DIKI AUAU. A. 7.
8 ERIK OKTAVIAN. N. 8.
9 ERVAN ARKASAS. Z. 9.
10 FAHRUL ROJ I 10.
11 FEMI RIMA. S.M. 11.
12 GALIH AHADI. M. 12.
13 HESTY DHIAN. F. 13.
14 J OKO SUSILO 14.
15 J ONAEDI SHOLEH 15.
16 KRISNA. M. 16.
17 LAURA. S. 17.
18 LISA ANGGRAENI 18.





























19 MIFTAKHUL. R. 19.
20 M. AUDIO BAYU 20.
21 WANDA YULIA. P. 21.
22 NUZLY LATIF. H. 22.
23 RETNI. N. 23.
24 RIA PUSPITA. D. 24.
25 ROHMAH. U. K. 25.
26 SELY. C. 26.
27 WAHYU. K. 27.
28 YOGA YULIANTO 28.
29 YUDI ZAKI. F. 29.
30 YULI FITRIANA 30.




Lampiran 7
Analisis Tes Essay
Mapel: PKn

Kelas: 7a

Jumlah Soal:5
Peserta: 30
KKM:75

Skor Maks: 100


skor yang diperoleh


No
1 2 3 4 5
Skor
Maksimum

Ketuntasan Nilai keterangan
20 20 20 20 20 75 100 tuntas
1
20 20 10 10 10 75
70 tidak
2
20 10 10 20 10 75
70 tidak
3
20 0 20 10 20 75
70 tidak
4
20 20 10 15 5 75
70 tidak
5
20 20 15 5 10 75
70 tidak
6
20 10 5 20 15 75
70 tidak
7 20 0 20 20 20 75 80 tuntas
8
20 0 20 20 20 75
80 tuntas
9
20 0 20 20 20 75
80 tuntas
10
20 0 20 20 20 75
80 tuntas
11
20 20 10 20 10 75
80 tuntas
12
20 0 20 20 20 75
80 tuntas
13
20 20 15 10 20 75
85 tuntas
14
20 10 20 15 20 75
85 tuntas
15 20 20 20 10 15 75 85 tuntas
16 20 20 20 20 10 75 90 tuntas
17 20 20 20 10 20 75 90 tuntas
18
20 20 20 20 10 75
90 tuntas
19
20 10 20 20 20 75
90 tuntas
20
20 10 20 20 20 75
90 tuntas
21
20 20 11 20 20 75
91 tuntas
22
20 11 20 20 20 75
91 tuntas
23 20 20 20 11 20 75 91 tuntas
24 20 11 20 20 20 75 91 tuntas
25
20 20 20 20 20 75
100 tuntas
26
20 20 20 19 20 75
99 tuntas
27
20 19 20 20 20 75
99 tuntas




28
20 19 20 20 20 75
99 tuntas
29
20 19 20 20 20 75
99 tuntas
30
20 20 19 20 20 75
99 tuntas


























Lampiran 8
Uji Normalitas Soal Pilihan Ganda MMP (Missouri Mathematic Project)

Hipotesis

Ho : Sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal
Ha : Sampel tidak berasal dari populasi yang
berdistribusi normal

Kriteria pengujian


Ho diterima apabila Lo <LKritis
No Kode Xi Xi
2
Zi F(Zi) S(Zi)
| F(Zi) -
S(Zi) |
z_tabel
1 UC-3
54
2916 -1.62 0.0526 0.1667 0.1141 0.4474
2 UC-2
54
2916 -1.62 0.0526 0.1667 0.1141 0.4474
3 UC-4
54
2916 -1.62 0.0526 0.1667 0.1141 0.4474
4 UC-5
54
2916 -1.62 0.0526 0.1667 0.1141 0.4474
5 UC-1
54
2916 -1.62 0.0526 0.1667 0.1141 0.4474
6 UC-10
65
4225 -0.48 0.3156 0.4333 0.1177 0.1844
7 UC-9
65
4225 -0.48 0.3156 0.4333 0.1177 0.1844
8 UC-7
65
4225 -0.48 0.3156 0.4333 0.1177 0.1844
9 UC-8
65
4225 -0.48 0.3156 0.4333 0.1177 0.1844
10 UC-6
65
4225 -0.48 0.3156 0.4333 0.1177 0.1844
11 UC-13
65
4225 -0.48 0.3156 0.4333 0.1177 0.1844
12 UC-15
65
4225 -0.48 0.3156 0.4333 0.1177 0.1844
13 UC-12
65
4225 -0.48 0.3156 0.4333 0.1177 0.1844
14 UC-11
71
5041 0.14 0.5557 0.6667 0.1110 0.0557
15 UC-14
71
5041 0.14 0.5557 0.6667 0.1110 0.0557
16 UC-18
71
5041 0.14 0.5557 0.6667 0.1110 0.0557
17 UC-20
71
5041 0.14 0.5557 0.6667 0.1110 0.0557
18 UC-17
71
5041 0.14 0.5557 0.6667 0.1110 0.0557
19 UC-19
71
5041 0.14 0.5557 0.6667 0.1110 0.0557
20 UC-16 71 5041 0.14 0.5557 0.6667 0.1110 0.0557
21 UC-25
77
5929 0.76 0.7764 0.8667 0.0903 0.2764
22 UC-24
77
5929 0.76 0.7764 0.8667 0.0903 0.2764
23 U-22
77
5929 0.76 0.7764 0.8667 0.0903 0.2764
24 UC-23
77
5929 0.76 0.7764 0.8667 0.0903 0.2764
25 UC-21
77
5929 0.76 0.7764 0.8667 0.0903 0.2764




26 UC-30
77
5929 0.76 0.7764 0.8667 0.0903 0.2764
27 UC-29
82
6724 1.28 0.8997 0.9333 0.0336 0.3997
28 UC-27
82
6724 1.28 0.8997 0.9333 0.0336 0.3997
29 UC-29
88
7744 1.90 0.9713 1.0000 0.0287 0.4713
30 UC-26
88
7744 1.90 0.9713 1.0000 0.0287 0.4713
x 2089 148177

rata-rata 69.6333

S 9.6722

Lo
=
0.1177



L kritis
=
0.161
0




Kesimpulan



Karena Lo <L kritis, maka Ho diterima. Yaitu 0.1177 <0.1610

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal yang berdistribusi normal.




















Lampiran 9
PENGHITUNGAN DATA NORMALITAS PADA TES PILGAN

Langakah-langkah penghitungan
1. Menentukan Hipotesis
H
o
: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal
2. Menentukan Taraf Signifikansi, yaitu = 0,05
3. Menentukan x
i
, , s, z
i
, F
tabel
, F(z
i
), S(zi), dan F(z
i
)-S(z
i
)
Berdasarkan penghitungan diperoleh nilai-nilai berikut:
n =30
x
i
=2089
(x
i
)
2
= 148177
s
2
=
nx
i
2
(x
i
)
2
n(n 1)

=
(30148177) (2089)
2
30(30 1)

=
(4445310) (4363921)
30(29)

=
81389
870

=93,55
s =93,55
=9,67



2
i
) (x




z
i
=
x
i
x
s

z
i
yang dicari adalah untuk i =130
z
1
=
5469,63
9,67
=
15,63
9,67
=1,62
Untuk mencari F(z
i
) digunakan daftar distribusi normal baku.
Untuk i =1
z
1
=1,62 pada tabel distribusi normal baku =0,1370
Apabila z
i
nilainya negatif, maka F(z
i
) bisa dicari dengan: F(z
i
) =0,5 - F
tabel

F(z
i
) juga dicari untuk i =1 30
S(z
I
) =
banyaknya z
1
,z
2
,,z
n
yang z
I
n

S(z
1
) =
4
30
=0,13
S(z
i
) juga dicari untuk i =1 30
4. Mencari Harga L dari Nilai Kritik Uji Lilliefors
Dengan nilai kritis L tersebut dan taraf nyata = 0,05 dengan n = 30 diperoleh
L
tabel
=0,1610
5. Menentukan L
o

L
o
diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari F(z
i
)-S(z
i
)yaitu 0,1177
6. Kesimpulan
Diketahui L
o
=0,1177dengan taraf signifikansi 5% diperoleh L
tabel
=0,1610
Artinya L
o
<L
tabel
, sehingga H
o
diterima
J adi sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.






Lampiran 10




PENGHITUNGAN DATA NORMALITAS PADA TES ESSAY

Langakah-langkah penghitungan
7. Menentukan Hipotesis
H
o
: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal
8. Menentukan Taraf Signifikansi, yaitu = 0,05
9. Menentukan x
i
, , s, z
i
, F
tabel
, F(z
i
), S(zi), dan F(z
i
)-S(z
i
)
Berdasarkan penghitungan diperoleh nilai-nilai berikut:
n =30
x
i
=2563
(x
i
)
2
=221905
s
2
=
nx
i
2
(x
i
)
2
n(n 1)

=
(30221905) (2563)
2
30(30 1)

=
(6657150) (6568969)
30(29)

=
88181
870

=101,35
s =101,35
=10,06



2
i
) (x




z
i
=
x
i
x
s

z
i
yang dicari adalah untuk i =130
z
1
=
7085,43
10,06
=
15,43
10,06
=1,53
Untuk mencari F(z
i
) digunakan daftar distribusi normal baku.
Untuk i =1
z
1
=1,53 pada tabel distribusi normal baku =1370
Apabila z
i
nilainya negatif, maka F(z
i
) bisa dicari dengan: F(z
i
) =0,5 - F
tabel

F(z
i
) juga dicari untuk i =1 30
S(z
I
) =
banyaknya z
1
,z
2
,,z
n
yang z
I
n

S(z
1
) =
6
30
=0,2
S(z
i
) juga dicari untuk i =1 30
10. Mencari Harga L dari Nilai Kritik Uji Lilliefors
Dengan nilai kritis L tersebut dan taraf nyata = 0,05 dengan n = 30 diperoleh
L
tabel
=0,1610
11. Menentukan L
o

L
o
diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari F(z
i
)-S(z
i
)yaitu 0,1370
12. Kesimpulan
Diketahui L
o
=0,1370dengan taraf signifikansi 5% diperoleh L
tabel
=0,1610
Artinya L
o
<L
tabel
, sehingga H
o
diterima
J adi sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.






Lampiran 11





hasil uji t exel

No kode Pilgan Esai
1
UC-3
54
70
2
UC-2
54
70
3
UC-4
54
70
4
UC-5
54
70
5
UC-1
54
70
6
UC-10
65
70
7
UC-9
65
80
8
UC-7
65
80
9
UC-8
65
80
10
UC-6
65
80
11
UC-13
65
80
12
UC-15
65
80
13
UC-12
65
85
14
UC-11
71
85
15
UC-14
71
85
16
UC-18
71
90
17
UC-20
71
90
18
UC-17
71
90
19
UC-19
71
90
20
UC-16 71 90
21
UC-25
77
91
22
UC-24
77
91
23
UC-22
77
91
24
UC-23
77
91
25
UC-21
77
99
26
UC-30
77
99
27
UC-29
82
99
28
UC-27
82
99
29
UC-29
88
99
30
UC-26
88
99
Mean 69.63 85.43
Standar
Error 1.77 1.84
Akar N 5.48 5.48
Stadar deviasi 9.67 10.0676




T-Statistik 218.82

Anda mungkin juga menyukai